uji efek anti-inflamasi topikal ekstrak etanol … · uji efek anti-inflamasi topikal ekstrak...
Post on 07-Mar-2019
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
UJI EFEK ANTI-INFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA EDEMA KULIT PUNGGUNG
MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:
Clara Wina Caesaria
138114077
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
UJI EFEK ANTI-INFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL HERBA SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA EDEMA KULIT PUNGGUNG
MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:
Clara Wina Caesaria
138114077
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“My job is to not be easy on people. My job is to make them better.”
-Steve Jobs-
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus, sebagai sang pencipta
Kedua orang tuaku, sebagai ungkapan rasa hormat dan baktiku kepada kalian
Para sahabat dan Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, dan penyertaan-Nya yang berlimpah penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penyusunan naskah skripsi yang berjudul “Uji Efek Antiinflamasi
Topikal Ekstrak Etanol Herba Seledri (Apium graveolens L.) pada Edema Kulit
Punggung Mencit Galur Swiss Terinduksi Karagenin”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penyusun skripsi telah banyak melibatkan pihak baik langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan terimakasi kepada:
1. Ibu Aris Widayanti, M.Sc., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu drh. Sitarina Widyarini, M.P., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Skripsi
atas segala kesabaran dan waktu untuk selalu memotivasi, membimbing,
mendukung, serta membantu penulisan dari awal hingga selesainya skripsi ini.
3. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik maupun saran yang sangat membangun untuk
menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Damiana Sapta Candrasari, M.Sc., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik maupun saran yang sangat membangun untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Florentinus Dika Octa Riswanto, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing
Akademis atas segala kesabaran dan waktu untuk selalu memotivasi,
membimbing, serta mendukung selama awal kuliah hingga akhir semester.
6. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt., selaku Kepala Penanggung Jawab
Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin penggunaan
semua fasilitas laboratorium untuk kepentingan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
7. Staf laboratorium, Bapak Heru Purwanto, Bapak Wagiran, Bapak Kayatno,
serta laboran lainnya yang telah membimbing dan membantu penulis dalam
kelancaran penelitian di laboratorium.
8. Kedua orang tua, Hendrikus Kuncoro Widodo dan Cecilia Sumarlina yang
selalu memberi motivasi, selalu menyemangati dan penguat saya, serta selalu
mendukung saya dalam bentuk doa dan kasih sayang sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Saudara-saudara sepupuku, kakak, dan keponakanku yang selalu memberikan
semangat dan hiburan kepada penulis.
10. Teman-teman “Team Galaxy”, team seperjuanganku: Albertin Gilang
Kristanti, Dian Pratiwi, Veronika Lauren, Emerentio Renola, Liana
Yudomulyono, dan Amanda Anggraeni atas kebersamaan, kerjasama,
bantuan, selama penelitian ini berlangsung.
11. Sahabat-sahabat penulis, Retta, Bella, Puspa, Yunita, Tika, Dear, Atin, Lia,
Tira, Rina, Tia, Sine, Adi, Sefrida, atas kebersamaan dan penyemangat hidup
juga dukungannya selama ini.
12. Teman kelompok “Betutu’s Family”, Ajeng, Sari, Tirza, Puspa, Tiwi, Hastya,
Chandra, Gilang, Priska, untuk kerjasama selama perkuliahan dari awal
sampai akhir kuliah dan kebersamaannya selama ini.
13. Teman-teman Kost, Pam-pam, Tika, Bebing, Wilda, Mbak Dhea, Mas Eko,
Kak Tifa, Kak Yas, Kak Wuri, Kak Mance, Kak Le, Kak Vivo, dan penghuni
kost lainnya untuk kebersamaannya, semangat dan motivasi yang diberikan
selama ini.
14. Teman-teman FSM B, FKK B, dan angkatan 2013 atas kebersamaan dan
perjuangannya selama ini.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang turut
mendoakan dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membangun dan
dapat membuat karya ini menjadi lebih baik. Penulis mohon maaf atas segala
kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam laporan akhir skripsi ini. Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
kata, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang
kefarmasian.
Yogyakarta, 21 November 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv
PRAKATA ................................................................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................... viii
LEMBAR KEASLIAN KARYA ............................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv
ABSTRAK ................................................................................................................xv
ABSTRACT ............................................................................................................ xvi
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ........................................................................................... 1
Alat dan Bahan .................................................................................................. 1
Metode .............................................................................................................. 2
Determinasi Tanaman ........................................................................................ 2
Pengumpulan Bahan dan Pengeringan ............................................................... 2
Pembuatan Krim Ekstrak Etanol ........................................................................ 2
Uji Pendahuluan Karagenin dan Uji Kadar Air .................................................. 3
Pembuatan Karagenin ........................................................................................ 3
Pembuatan Dosis Ketiga Ekstrak Etanol Apium graveolens L ............................ 3
Perlakuan Hewan Uji ......................................................................................... 3
Uji Anti-inflamasi .............................................................................................. 4
Analisis Statistik ................................................................................................ 5
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 5
Hasil Determinasi Tanaman ............................................................................... 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Hasil Ekstraksi Apium graveolens L. dan Hasil Uji Kadar Air............................ 5
Hasil Uji Pendahuluan Karagenin ...................................................................... 6
Hasil Uji Biocream® ......................................................................................... 7
Hasil Uji Efek Anti-inflamasi Topikal Ekstrak Etanol Apium graveolens L. ....... 7
KESIMPULAN .........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................13
LAMPIRAN ..............................................................................................................15
BIOGRAFI PENULIS ...............................................................................................32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi pada setiap kelompok
perlakuan beserta kontrol dengan hasil uji Bonferroni ................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengukuran tebal edema setiap jam ke-1 hingga jam ke-6 dari
berbagai konsentrasi karagenin secara subkutan ........................ 6
Gambar 2. Kurva rata-rata selisih tebal lipat kulit punggung mencit dari
waktu pengukuran 1 jam hingga 6 jam ......................................... 8
Gambar 3. Simplisia Apium graveolens L. ...................................................... 16
Gambar 4. Serbuk Apium graveolens L. .......................................................... 16
Gambar 5. Ekstrak Kental Apium graveolens L. ............................................. 16
Gambar 6. Ekstak dalam Basis Biocream ................................................... 16
Gambar 7. Mencit yang diberi Veet ............................................................ 16
Gambar 8. Mencit Betina Galur Swiss........................................................ 16
Gambar 9. Kulit Punggung Mencit dan Injeksi Karagenin .......................... 17
Gambar 10. Cara Pengukuran Tebal Lipat Kulit ............................................. 17
Gambar 11. Karagenin (Kontrol Negatif) ................................................... 17
Gambar 12. Biocream (Kontrol Biocream) ................................................. 17
Gambar 13. Alat Spuit Injeksi .................................................................... 17
Gambar 14. Jangka Sorong Digital ............................................................. 17
Gambar 15. Moisture Balance .................................................................... 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Simplisia, serbuk Apium graveolens L. dan ekstrak etanol
Apium graveolens L. ............................................................... 16
Lampiran 2. Hewan Uji yang digunakan dan cara pengukuran edema ... 16
Lampiran 3. Kontrol yang digunakan dalam penelitian, alat spuit
injeksi, dan jangka sorong digital, moisture balance .......... 17
Lampiran 4. Surat Determinasi Tanaman Apium graveolens L .............. 19
Lampiran 5. Surat Ethical Clearance ...................................................... 20
Lampiran 6. Surat Kalibrasi Jangka Sorong ........................................... 21
Lampiran 7. Surat Legalitas Pengukuran Aplikasi SPSS untuk
Pengujian Data Statistik .................................................... 23
Lampiran 8. Hasil Perhitungan AUC (Area Under Curve)...................... 24
Lampiran 9. Hasil Perhitungan Persen (%) Penghambatan Inflamasi ...... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui efek anti-inflamasi topikal, konsentrasi optimum, dan mengetahui persen (%) penghambatan inflamasi ekstrak etanol Apium graveolens L. terhadap edema kulit punggung mencit betina galur Swiss yang terinduksi karagenin dengan melihat penurunan tebal edema pada kulit punggung menggunakan jangka sorong. Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Sebanyak dua puluh lima mencit betina, usia 2-3 bulan, dibagi secara acak menjadi lima kelompok perlakuan. Kelompok tersebut meliputi kelompok I yaitu kontrol karagenin, kelompok II sebagai kontrol Biocream®, kelompok perlakuan III, IV, dan V (karagenin dan Biocream® yang sudah dihomogenkan dengan ekstrak etanol Apium graveolens L.) dengan konsentrasi 12,5; 25; dan 50% b/b. Analisis data dilakukan dengan menghitung selisih tebal edema kulit punggung mencit, nilai AUC dan persen (%) penghambatan inflamasi dengan statistik menggunakan one way ANOVA dan uji Shapiro-Wilk kemudian selanjutnya dilakukan uji Bonferroni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol Apium graveolens L. memiliki efek anti-inflamasi topikal. Konsentrasi optimum yang menunjukkan efek anti-inflamasi topikal sebesar 12,5%. Persen (%) penghambatan inflamasi ekstrak Apium graveolens L. terhadap edema kulit punggung mencit betina galur Swiss dari konsentrasi terendah sampai konsentrasi tertinggi adalah 40,68; 42,15; dan 60,57%.
Kata kunci: anti-inflamasi, topikal, Apium graveolens L., ekstrak etanol, karagenin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
Research aimed to determine the effect of topical anti-inflammation, optimum concentrations, and inflammation inhibition percent (%) of the ethanol extract of Apium graveolens L. edema thickness on female mouse Swiss strains induced by carrageenan with looking at decrease of edema thickness using caliper. This research is pure experimental of complete disorder direct pattern design. As total twenty five female mice, age 2-3 months, were divided randomly into five treatment groups. Group I was as negative control is carrageenan, group II as basis is Biocream® control, group III, IV, and V (carrageenan and Biocream® was given ethanol extract Apium graveolens L.) concentration 12.5; 25; and 50%. Data has analyzed by calculating the difference of mouse’s edema thickness, AUC and percent (%) of inflammation inhibition with one way ANOVA test statistic and Shapiro-Wilk test with Bonferroni test next. The result indicates that ethanol extract of Apium graveolens L. has topical anti-inflammatory effect. Optimum concentration shows topical anti-inflammatory effect at 12.5%. Inflammation inhibition percent (%) of the ethanol extract of Apium graveolens L. edema thickness on female mouse Swiss strains induced by carrageenan from lowest concentration to highest concentration is 40.68; 42.15; and 60.57%.
Keyword: anti-inflammation, topical, Apium graveolens L., ethanol extract, carrageenan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Inflamasi merupakan respon protektif yang melibatkan sel host, pembuluh darah, dan
protein, serta mediator-mediator lain yang akan mengeluarkan penyebab awal kerusakan
sel, dan juga nekrotik sel dan jaringan yang dihasilkan dari kerusakan yang asli, dan untuk
memulai proses perbaikan (Kumar dkk., 2013). Terdapat tanda-tanda umum terjadinya
inflamasi yaitu tumor (bengkak), dolor (nyeri), rubor (kemerahan), calor (panas), dan
functiolaesa (hilangnya fungsi sel) yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi
penderitanya sehinga diperlukan penanganan untuk mengatasinya (Supriyatna dkk., 2015).
Senyawa flavonoid diketahui dapat berperan sebagai anti-inflamasi, anti-alergi,
antimikroba, hepatoprotektif, antivirus, antitrombotik, kardioprotektif, penguatan kapiler
dan anti kanker (Middleton dkk., 2000). Misalnya apigenin yang merupakan flavonoid
yaitu golongan flavones (Gomes dkk., 2008) yang terkandung dalam seledri. Berdasaran
penelitian Kim dkk., (2004) dikatakan bahwa terjadi penurunan regulasi pada ekspresi
iNOS dan COX-2 dalam berbagai sel flavonoid alami. Dengan demikian, flavonoid dapat
digunakan sebagai parameter untuk mengetahui efek anti-inflamasi suatu tumbuhan.
Penelitian yang dilakukan Pramono (2005) dikatakan bahwa terdapat kandungan
flavonoid sebanyak 0,91 % dari 200 mg sediaan serbuk akar seledri. Selain itu
Stankevicius dkk., (2010) melaporkan bahwa akar seledri (Apium graveolens L.)
mengandung flavonoid >60 mg/100g dan mengandung beberapa senyawa phenolik seperti
9,3 mg/100g Chlorogenic acid; 25,1 mg/100g 4-hydroxy-3-methoxycinnamic acid; dan 8,2
mg/100g quarcetin-3-β-D-glucoside; dan 25,1 mg/100g quercetin-3-rhamnoside.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui efek anti-inflamasi topikal
dari ekstrak etanol herba seledri, mengetahui konsentrasi optimum ekstrak etanol herba
seledri yang menunjukkan efek anti-inflamasi topikal, serta mengetahui persen (%)
penghambatan inflamasi ekstrak etanol herba seledri sebagai agen anti-inflamasi terhadap
edema kulit punggung mencit bentina galur Swiss yang diinduksi karagenin.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan
acak lengkap pola searah. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian terdiri dari blender, ayakan nomor mesh
40, labu ukur, gelas beker, erlenmeyer, gelas ukur, cawan porselen, pipet tetes, batang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pengaduk, gelas arloji, gunting, alat pencukur bulu punggung mencit, spuit injeksi 1 mL,
mortir dan stamper, neraca analitik, stopwatch, jangka sorong digital (Hardened®),
aluminium foil, alat maserasi (Innova 2100), vacuum rotary evaporator (Buchi R
201/215), oven (Memmert ®), corong buchner, pompa vakum, kertas saring, alat moisture
balance (Halogen Moisture Analyzer HG53), labu alas bulat, waterbath, dan batang
pengaduk. Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah etanol 70%,
karagenin tipe I (sigma Chemical co.), aquades, NaCl 0,9%, Biocrean® (Merck), Veet®
(Reckitt Benkiser).
Metode
Penelitian ini mengukur tebal edema kulit punggung mencit betina yang terinduksi
karagenin. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian adalah mencit betina sebanyak 25
ekor yang diperoleh dari Laboratorium Imono Universitas Sanata Dharma dengan umur 2-
3 bulan. Mencit tersebut dibagi menjadi lima kelompok dengan masing-masing kelompok
sebanyak lima mencit.
Determinasi Tanaman
Tanaman Apium graveolens L. didapatkan dari Pertanian di daerah Pogalan, Pakis,
Magelang yang dikumpulkan pada bulan Juni 2016. Determinasi tanaman dilakukan di
Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi di Universitas Gajah Mada.
Pengumpulan Bahan dan Pengeringan
Tanaman Apium graveolens L. yang dipilih yaitu seluruh bagian tanaman, berwarna
hijau, dan tidak berlubang. Setelah itu dipotong kecil-kecil dan dikeringkan dengan oven
pada suhu 40oC hingga kering kecoklatan dan mudah dihancurkan. Tanaman yang sudah
kering kemudian dibuat serbuk dengan menggunakan blender dan selanjutnya diayak
dengan ayakan nomor mesh 40. Pembuatan Krim Ekstrak Etanol
Sebanyak 150 gram serbuk simplisia Apium graveolens L. dibagi kedalam 3 buah
erlenmeyer direndam dengan 150 mL etanol 70% lalu dimaserasi selama 72 jam. Hasil
maserasi kemudian dipindahkan kedalam erlenmeyer berbeda dan serbuk diremaserasi
selama 48 jam dengan pelarut baru yaitu 150 mL etanol 70%, kemudian disaring dengan
corong Buchner. Filtrat hasil maserasi dicampur dengan filtrat hasil remaserasi, kemudian
diuapkan dengan rotary evaporator vaccum selama 1,5 jam. Kemudian ekstrak dipindah
kedalam cawan porselen lalu ditimbang. Ekstrak tersebut kemudian diuapkan diatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
waterbath selanjutnya dioven pada suhu 40oC hingga bobot tetap dan didapat ekstrak
kental. Pembuatan krim dilakukan dengan mencampurkan ekstrak kental dengan
Biocream® 10% dan dibuat konsentrasi krim 12,5; 25; dan 50%.
Uji Pendahuluan Karagenin dan Uji Kadar Air
Uji pendahuluan karagenin bertujuan untuk menetapkan konsentrasi karagenin
optimal yang akan digunakan dalam penelitian. Konsentrasi karagenin yang akan
digunakan adalah konsentrasi karagenin yang dapat mempertahankan edema tebal lipat
kulit punggung mencit sampai jam ke-6. Hewan uji yang digunakan dalam uji pendahuluan
sebanyak enam ekor, selanjutnya mencit di veet untuk merontokkan bulu kemudian mencit
didiamkan selama 24 jam untuk menghindari iritasi yang terjadi pada kulit punggung
mencit. Konsentrasi karagenin yang digunakan sebagai uji pendahuluan adalah 1,5 dan 3%,
kemudian karagenin yang telah dilarutkan dalam NaCl 0,9% diinjeksikan ke kulit
punggung mencit dan diukur setiap jam selama 6 jam.
Uji kadar air bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam serbuk yang dilakukan di
Laboratorium Formulasi dan Teknologi Sediaan Farmasi Universitas Sanata Dharma
dengan memasukkan 200 mg serbuk kedalam moisture content. Alat tersebut akan
memanaskan sampel hingga 120oC dan akan berhenti setelah mencapai bobot tetap.
Pembuatan Karagenin
Karagenin yang digunakan adalah karagenin konsentrasi 3% setara dengan
30mg/mL. Larutan karagenin dibuat dengan menimbang 0,3 gram serbuk karagenin
dilarutkan kedalam 10 mL NaCl 0,9%. Pembuatan Dosis Ketiga Ekstrak Etanol Apium graveolens L.
Dosis yang digunakan untuk membuat konsentrasi 12,5; 25; dan 50% adalah 0,630;
1,25; 2,5 ekstrak kental kemudian dicampurkan kedalam basis Biocream® sebanyak 5
gram. Perlakuan Hewan Uji
Hewan uji sebanyak 25 dibagi kedalam 5 kelompok secara acak. Kelompok I sebagai
kontrol negatif hanya diberi karagenin 3% (injeksi subkutan karagenin). Kelompok II
sebagai kontrol Biocream® (injeksi subkutan karagenin kemudian dioleskan Biocream®).
Kelompok III, IV, dan V merupakan kelompok perlakuan yang diberi krim ekstrak etanol
Apium graveolens L. (Biocream® yang telah dicampur dengan ekstrak etanol Apium
graveolens L.) dengan konsentrasi 12,5; 25; dan 50%. Sediaan uji berupa krim yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dioleskan secara topikal pada kulit punggung mencit yang telah diinduksi karagenin 3%.
Sebelumnya hewan uji dicukur terlebih dahulu bulu punggungnya dengan gunting
kemudian dioleskan Veet® untuk merontokkan bulu. Selanjutnya dibiarkan selama 24 jam
untuk menghindari adanya inflamasi yang disebabkan oleh pencukuran dan perontokan
bulu menggunakan Veet®. Metode pengukuran efek anti-inflamasi yang digunakan dalam
penelitian adalah edema thicknesssecara topikal (Tjandrawinata dkk., 2015; Widyarini
dkk., 2001) menggunakan jangka sorong yang telah di kalibrasi. Sesuai dengan referensi,
penelitian ini telah disetujui oleh The Medical and Health Research Ethic Committee
(MHREC) Faculty of Medicine Gadjah Mada University. Uji Anti-inflamasi
Uji anti-inflamasi dilakukan dengan mengukur tebal edema kulit punggung setiap jam
selama 6 jam menggunakan jangka sorong digital (Hardened®). Jangka sorong digital yang
digunakan dalam penelitian telah dikalibrasi di Balai Penelitian dan Pengembangan
Industri Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi, untuk
memastikan keakurasian dan kepresisian data.
Data selisih tebal lipat kulit yang didapat selanjutnya dihitung AUC dan persen (%)
penghambatan inflamasinya dari tiap kelompok perlakuan. Nilai selisih edema tiap jam
diukur dan dihitung nilai AUC total masing-masing perlakuan menggunakan rumus:
𝐴𝑈𝐶0−6 = ∑ [(𝑦𝑛−1 + 𝑦𝑛
2) (𝑥𝑛 + 𝑥𝑛−1)]
6
0
Keterangan : 𝐴𝑈𝐶0−6 = area di bawah kurva dari jam ke-0 hingga jam ke-6 (mm.jam) 𝑦𝑛−1 = tebal lipatan kulit pada jam ke-(n-1) (mm) 𝑦𝑛 = tebal lipatan kulit pada jam ke-n (mm) 𝑥𝑛−1 = jam ke-(n-1) (jam)
Nilai persen penghambatan inflamasi dihitung dengan rumus:
Penghambatan inflamasi (%)=(𝐴𝑈𝐶0−𝑥)0−(𝐴𝑈𝐶0−𝑛)𝑛
(𝐴𝑈𝐶0−𝑥)0× 100%
Keterangan : (𝐴𝑈𝐶0−𝑥)0 = rata-rata AUC total kontrol negatif (mm.jam) (𝐴𝑈𝐶0−𝑛)𝑛 = nilai AUC total pada kelompok perlakuan replikasi ke- (mm.jam) (Ikawati dkk., 2007; Hendra dkk., 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Analisis Statistik
Hasil yang didapatkan dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui
apakah data terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan uji tersebut, semua kelompok
memiliki distribusi normal dilihat dari angka probabilitasnya >0,05. Selanjutnya dilakukan
uji variansi dan menunjukkan probabilitas >0,05 yang menunjukkan bahwa variansi data
yang diuji sama. Kemudian dengan uji ANOVA one way dengan taraf kepercayaan 95%
dan diperoleh nilai probabilitasnya <0,05 yang menunjukkan bahwa paling tidak terdapat
dua kelompok yang memiliki perbedaan rerata AUC total yang bermakna. Kemudian untuk
melihat kelompok mana yang memiliki perbedaan maka dilakukan analisis Post Hoc
menggunakan uji Bonferroni.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Determinasi Tanaman
Tanaman Apium graveolens L. didapatkan dari Pertanian di desa Pogalan, Pakis,
Magelang. Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Sistematika Tumbuhan
Fakultas Biologi di Universitas Gajah Mada. Berdasarkan hasil determinasi yang dilakukan
maka dapat dipastikan bahwa spesies tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah
benar merupakan tanaman seledri dengan nama ilmiah Apium graveolens L.
Simplisia yang sudah diserbuk selanjutnya diayak dengan pengayak nomor mesh 40.
Tujuan penyerbukan adalah untuk memperbesar luas permukaan dari tanaman Apium
graveolens L. agar kontak antara permukaan serbuk dan pelarut lebih besar sehingga
kandungan fitokimia yang terdapat dalam tanaman Apium graveolens L. dapat terekstrak
lebih banyak. Tujuan dari pengayakan adalah untuk menyamakan ukuran serbuk, karena
ukuran partikel biasanya disesuaikan dengan komposisi senyawa yang akan diekstraksi.
Serbuk yang lebih halus akan lebih mudah diekstraksi.
Hasil Ekstraksi Apium graveolens L. dan Hasil Uji Kadar Air
Proses ekstraksi menggunakan etanol 70%, pemilihan pelarut etanol 70% dalam
penelitian mengacu pada penelitian Bimakr dkk. (2011) yang mengatakan bahwa senyawa
bioaktif flavonoid pada etanol dengan konsentrasi 70% lebih terdeteksi karena memiliki
polaritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan etanol murni. Kandungan fitokimia yang
terekstrak akan semakin banyak apabila kontak antara pelarut dengan tanaman Apium
graveolens L. besar. Proses ekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% yang kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
diuapkan dengan menggunakan rotary heater evaporator dengan suhu 60oC. Dari proses
ekstraksi di dapatkan ekstrak kental sebanyak 25,88g dengan rendemen sebesar 17,25%.
Uji kadar air yang dilakukan dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui % kadar
air yang terdapat pada serbuk dengan persyaratan bahwa serbuk simplisia yang baik adalah
apabila kadar air <10% (BPOM RI, 2014). Hasil dari penelitian didapatkan kadar air
serbuk Apium graveolens L. adalah 7,31% hal tersebut sesuai dengan persyaratan dari
BPOM RI (2014) bahwa kadar air serbuk simplisia tanaman adalah <10%.
Hasil Uji Pendahuluan Karagenin
Uji pendahuluan karagenin dilakukan sebelum uji efek anti-inflamasi ekstrak etanol
Apium graveolens L. dengan tujuan untuk mengetahui konsentrasi karagenin yang optimal
dan mampu menimbulkan selisih penebalan edema kulit punggung sebesar 2-3 kali kulit
normal dan bertahan hingga jam ke-6 (Rosa, 1972; Necas dan Bartosikova, 2013).
Konsentrasi karagenin yang digunakan adalah 1,5 dan 3%. Hasil uji pendahuluan kontrol
karagenin pada hewan uji berupa tebal edema yang terjadi pada kulit punggung mencit
selama 6 jam dapat dilihat pada gambar 1. Konsentrasi 3% terjadi peningkatan tebal edema
kulit menjadi 3,13mm dan mampu bertahan hingga jam ke-6 (2,27mm). Oleh karena itu,
konsentrasi karagenin 3% dipilih dalam penelitian ini karena menunjukkan peningkatan
tebal edema kulit punggung mencit hingga 2-3 kali tebal edema kulit awal dan mampu
mempertahankan ketebalannya sampai jam ke-6.
Gambar 1. Pengukuran edema setiap jam ke-1 hingga jam ke-6 dari berbagai konsentrasi karagenin secara subkutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Hasil Uji Biocream®
Hasil rata-rata tebal edema yang dihasilkan oleh Biocream® dibandingkan dengan
rata-rata tebal edema yang dihasilkan oleh karagenin 3% dapat dilihat pada gambar 2.
Peningkatan tebal edema yang dihasilkan oleh Biocream® dan karagenin tidak jauh
berbeda. Untuk mengetahui apakah Biocream® menginduksi inflamasi atau tidak maka
dilakukan perhitungan AUC karagenin 3% dan Biocream®dengan menggunakan statistik.
Hasil dari uji statistik menunjukkan bahwa karagenin 3% dengan Biocream® dapat
dikatakan berbeda tidak bermakna karena p>0,05. Oleh karena itu disimpulkan bahwa
Biocream® tidak dapat menginduksi inflamasi dan dapat digunakan pada penelitian.
Hasil Uji Efek Anti-inflamasi Topikal Ekstrak Etanol Apium graveolens L.
Penelitian efek anti-inflamasi ekstrak etanol Apium graveolens L. pada mencit betina
galur Swiss ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol Apium graveolens L.
memiliki efek anti-inflamasi topikal, mengetahui konsentrasi optimum ekstrak etanol
tanaman Apium graveolens L. yang menunjukkan efek anti-inflamasi topikal, serta
mengetahui persen (%) penghambatan inflamasi ekstrak etanol tanaman Apium graveolens
L. terhadap edema kulit punggung mencit betina galur Swiss yang terinduksi karagenin.
Metode pengukuran efek anti-inflamasi yang digunakan dalam penelitian adalah
edema thickness secara topikal (Tjandrawinata dkk., 2015; Widyarini dkk., 2001). Prinsip
dari metode ini adalah mengukur tebal lipat kulit punggung mencit dari tebal lipat kulit
punggung normal setiap 1 jam selama 6 jam setelah diinjeksikan karagenin 3% diukur
menggunakan jangka sorong digital yang telah di kalibrasi. Aktivitas fase pertama pada
mencit yang telah terinduksi karagenin adalah 6 jam pertama dimana puncaknya adalah
pada jam ke 4 dan kemudian bertahan hingga jam ke-6 (Posadas, 2004) dan berangsur-
angsur berkurang pada 24 jam. Hasil data yang ditampilkan berupa grafik rata-rata selisih
tebal lipat kulit punggung mencit terinduksi karagenin 3% dapat dilihat pada gambar 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Gambar 2. Kurva rata-rata selisih tebal lipat kulit punggung mencit dari waktu pengukuran 1 jam
hingga 6 jam, Apium graveolens L. 12,5; 25; dan 50% dalam krim
Pada kurva terlihat bahwa kelompok kontrol karagenin terjadi peningkatan tebal
edema yang cukup besar, dimana terjadi peningkatan tebal edema kulit sebesar 3 kali lipat
dari tebal lipat kulit punggung mencit normal. Hal yang sama ditunjukkan juga pada
kontrol Biocream® yang menunjukkan peningkatan tebal edema terbesar, dimana terjadi
peningkatan tebal edema sebesar 3-3,5 kali dari tebal edema kulit normal. Pada penelitian
ini ekstrak etanol tanaman Apium graveolens L. dicampurkan kedalam basis krim yaitu
Biocream® dan diberikan secara topikal dengan tujuan supaya lebih mudah ketika
diaplikasikan pada kulit punggung mencit. Konsentrasi ekstrak Apium graveolens L. yang
digunakan adalah 12,5; 25; dan 50%b/b. Kelompok perlakuan ekstrak etanol Apium
graveolensL. konsentrasi 12,5%b/b menunjukkan tebal edema yang paling besar
dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. Pada kelompok konsentrasi 50%b/b
cenderung lebih kecil dari konsentrasi 12,5% dan 25%b/b. Tujuan dari penggunaan
peringkat konsentrasi adalah untuk melihat konsentrasi optimum dari ekstrak etanol Apium
graveolens L. memiliki aktivitas anti-inflamasi serta mengetahui bagaimana perbandingan
dari berbagai tingkat konsentrasi ekstrak etanol Apium graveolens L. bila dibandingkan
terhadap kontrol dalam penelitian ini. Penelitian ini tidak digunakan kontrol positif
dikarenakan tujuan dari penelitian ini adalah hanya untuk melihat apakah tanaman Apium
graveolens L. memiliki efek anti-inflamasi atau tidak tanpa membandingkan dengan obat
yang sudah ada dipasaran.
Data selisih tebal edema kulit punggung yang didapat selanjutnya dilakukan
perhitungan AUC dan rata-rata AUC total dari tiap kelompok perlakuan. Rata-rata AUC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
total merupakan rata-rata selisih tebal edema kulit punggung mencit yang menunjukkan
adanya edema dari jam ke-0 sampai jam ke-6. Data AUC yang diperoleh digunakan untuk
menghitung % penghambatan inflamasi untuk tiap kelompok perlakuan.
Adanya efek anti-inflamasi topikal ekstrak etanol Apium graveolens L. ditunjukkan
dengan penurunan tebal edema kulit yang berbeda secara signifikan terhadap kontrol
karagenin maupun kontrol Biocream® yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya nilai
rata-rata AUC total. Sebaliknya, semakin besar nilai rata-rata AUC totalnya maka semakin
kecil penurunan selisih tebal edema kulitnya. Berbeda dengan kelompok perlakuan ekstrak
etanol Apium graveolens L. dengan masing-masing konsentrasi 12,5; 25; dan 50% b/b yang
memiliki nilai rerata AUC total yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kelompok
kontrol karagenin dan kontrol Biocream®. Adanya penurunan nilai AUC ini menunjukkan
bahwa kelompok perlakuan dengan masing-masing konsentrasi memiliki kemampuan
penghambatan inflamasi karena dapat menurunkan edema kulit punggung akibat injeksi
karagenin 3%.
Perhitungan %PI berdasarkan dari %PI masing-masing kelompok perlakuan
menunjukkan seberapa besar kemampuan suatu senyawa untuk menghambat proses
inflamasi, dimana dalam penelitian ini dilihat dari seberapa besar kemampuan ekstrak
etanol Apium graveolens L. dalam mengurangi tebal edema kulit punggung mencit.
Aktivitas anti-inflamasi yang dihitung adalah persen (%) penghambatan inflamasi pada
hewan uji dengan menggunakan tanaman pada penelitian yang selanjutnya dibandingkan
dengan karagenin kontrol (Singh dkk., 2010). Hasil %PI pada masing-masing kelompok
perlakuan dianalisis dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk menentukan apakah data
yang diolah terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil statistik uji Shapiro-Wilk
diperoleh nilai p=0,373 (p>0,05) yang menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Pada
penelitian ini, karena data terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan analisis ANOVA.
Hasil uji ANOVA, diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) yang menunjukkan paling tidak
terdapat dua kelompok yang mempunyai rerata %PI yang berbeda bermakna. Selanjutnya
dilanjutkan uji post hoc Bonferroni untuk mengetahui apakah perbedaan yang ditemukan
berbeda bermakna atau berbeda tidak bermakna. Rerata %PI pada setiap kelompok
perlakuan beserta kontrol dapat dilihat pada tabel I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tabel I. Rata-rata AUC total (mm.jam) dan persen (%) penghambatan inflamasi pada setiap kelompok perlakuan beserta kontrol dengan hasil uji Bonferroni
Kelompok Rerata AUC ± SE Rerata %PI ± SE I II III IV V
I 12,77 ± 0,55 0,00 ± 4,30 - BTB BB BB BB
II 14,13 ± 0,51 -10,68 ± 3,96 BTB - BB BB BB
III 7,57 ± 0,77 40,68 ± 6,00 BB BB - BTB BTB
IV 7,39 ± 0,57 42,15 ± 4,46 BB BB BTB - BTB
V 5,03 ± 0,69 60,57 ± 5,38 BB BB BTB BTB -
Keterangan I : Kontrol Karagenin 3%
II : Kontrol Biocream® + Karagenin 3% III : Ekstrak Etanol Apium graveolens L. 12,5% + Karagenin 3% IV : Ekstrak Etanol Apium graveolens L.25% + Karagenin 3% V : Ekstrak Etanol Apium graveolens L.50% + Karagenin 3% SE : Standar Error %PI : % penghambatan inflamasi BB : Berbeda Bermakna (p < 0,05) BTB : Berbeda Tidak Bermakna (p > 0,05)
Pada tabel I dapat dilihat berdasarkan perhitungan persen efek anti-inflamasi,
kelompok kontrol karagenin menunjukkan persen penghambatan inflamasi yang berbeda
tidak bermakna secara statistik (p<0,05) dengan kontrol Biocream®. Rerata persen
penghambatan inflamasi pada masing-masing kelompok kontrol karagenin dan kontrol
Biocream® adalah 0,00% dan -10,68%.
Pada kelompok perlakuan ekstrak etanol Apium graveolens L. dengan konsentrasi
12,5; 25; dan 50%b/b menunjukkan perbedaan yang berbeda bermakna dengan kelompok
kontrol karagenin dan Biocream®, dimana masing-masing persen penghambatan
inflamasinya sebesar 40,68; 42,15; dan 60,57%. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok
perlakuan ekstrak etanol Apium graveolens L. memiliki efek anti-inflamasi.
Pada kelompok perlakuan ekstrak etanol Apium graveolens L. dengan konsentrasi
12,5%b/b menunjukkan berbeda tidak bermakna secara statistik (p>0,05) terhadap
kelompok ekstrak dengan konsentrasi 25% b/b dan 50%b/b, hal ini menunjukkan bahwa
pada kelompok ekstrak etanol Apium graveolens L. dengan konsentrasi 12,5; 25; dan
50%b/b memiliki efek anti-inflamasi yang sebanding dalam menghambat inflamasi. Ketiga
konsentrasi tersebut berbeda tidak bermakna karena reseptor juga berperan dalam setiap
konsentrasi ekstrak. Ukuran molekul, bentuk, dan muatan listrik obat menentukan apakah
dan dengan afinitas apakah reseptor akan mengikat perbedaan kimiawi pada sel, jaringan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
atau pasien. Sehingga perubahan struktur kimia obat dapat meningkat atau menurunkan
afinitas obat untuk reseptor pada kelas yang berbeda, dengan perbedaan hasil pada efek
toksik dan efek terapi (Katzung, 2012). Hal tersebut menyebabkan jumlah senyawa yang
berperan pada aktivitas anti-inflamasi yang menempel pada reseptor belum mampu
menunjukkan perbedaan penghambatan inflamasi yang bermakna. Konsentrasi optimum
dari ekstrak etanol Apium graveolens L. dalam penelitian ini sebesar 12,5% karena pada
konsentrasi 12,5% (konsentrasi terkecil) memberikan efek antiinflamasi yang sama dengan
konsentrasi 25% dan konsentrasi 50%. Berdasarkan penelitian Kristanti (2016)
penghambatan inflamasi Apium graveolens L. dilaporkan bahwa senyawa aktif yang
terkandung pada Apium graveolens L. mampu menurunkan jumlah neutrofil dan ekspresi
COX-2 pada daerah terjadinya inflamasi setelah pemberian ekstrak etanol Apium
graveolens L. Selain itu berdasaran penelitian Kim dkk., (2004) dikatakan bahwa terjadi
penurunan regulasi pada ekspresi iNOS dan COX-2 dalam berbagai sel flavonoid alami.
Senyawa flavonoid adalah salah satu senyawa yang diketahui dapat berperan
sebagai anti-inflamasi pada ekstrak etanol Apium graveolens L. dibuktikan berdasarkan
penelitian yang dilakukan Pramono (2005) yang melaporkan pada sediaan serbuk seledri
terdapat kandungan flavonoid sebanyak 0,91% dari 200mg sediaan seledri. Pada penelitian
ini, ekstrak etanol Apium graveolens L. menunjukkan adanya efek anti-inflamasi yang
dibuktikan dengan penurunan tebal edema kulit punggung mencit yang terinduksi
karagenin 3%, sehingga membuktikan bahwa Apium graveolens L. dapat dijadikan sebagai
alternatif pengobatan inflamasi yang diberikan secara topikal.
Penelitian ini merupakan penelitian skrining awal untuk menunjukkan bahwa
ekstrak etanol Apium graveolens L. memiliki efek anti-inflamasi topikal. Penelitian ini
tidak menggunakan senyawa aktif tunggal sehingga senyawa aktif lain yang terkandung
dalam ekstrak etanol Apium graveolens L. dapat mempengaruhi hasil penelitian. Oleh
karena itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui senyawa aktif yang
bertanggung jawab dalam menunjukkan efek anti-inflamasi dari ekstrak etanol Apium
graveolens L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
KESIMPULAN
Ekstrak etanol Apium graveolens L. memiliki efek anti-inflamasi topikal terhadap
mencit betina galur Swiss yang terinduksi karagenin 3% secara subkutan, konsentrasi
optimum dari ekstrak etanol Apium graveolens L. yang memiliki efek anti-inflamasi
topikal yaitu sebesar 12,5%, dan persen penghambatan inflamasi ekstrak etanol Apium
graveolens L. pada konsentrasi 12,5; 25; dan 50% secara berturut-turut sebesar 40,68;
42,15; dan 60,57%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
DAFTAR PUSTAKA
Arzi, A., Hemmati, A.A., Sistani, N.K., Nazari, Z., Baniahmad, B., 2014. Anti-
Inflammatory Effect of Celery Seed Hydroalcoholic Extract on Carrageenan-
Induced Paw Edema in Rats. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and
Chemical Sciences, 5(6), 24-29.
Bimakr, M., Rahman, R.A., Taip, F.S, Ganjloo, A., Salleh, L.M., Selamat, J., dkk. 2011.
Comparison of different extraction methods for the extraction of major bioactive
flavonoid compounds from spearmint (Mentha spicata L.) leaves. Food and
Bioproducts Processing, (89), 67-72.
BPOM RI, 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia, Nomor 12 Tahun 2014, Tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional.
Sekretariat Negara Republik Indonesia, Jakarta.
Hendra, R., Ahmad, S., Oskoueian, E., Sukari, A., dan Shukor, M.Y., 2011. Antioxidant,
Anti-inflammatory and Cytotoxicity of Phaleria macrocarpa (Bperl.) Scheff Fruit.
BMC Complementary and Alternative Medicine, 11, 1-10.
Ikawati, Z., Supardjan, A.M., Asmara, L.S., 2007. Pengaruh Senyawa Heksagamavunon-1
(HGV-1) Terhadap Inflamasi Akut Akibat Reaksi Anafilaksis Kutaneus Aktif pada
Tikus Wistar Jantan Terinduksi Ovalbumin. Kemajuan Terkini Riset Universitas
Gadjah Mada, 36-46.
Katzung, B.G., Masters, S.B., dan Trevor, A.J., 2012. Basic and Clinical Pharmacology,
diterjemahkan oleh Pendit, B.U., Ed. 12, EGC, Jakarta.
Kim, H.P., Son, H.K., Chang, H.W., Kang, S.S., 2004. Anti-inflammatory Plant
Flavonoids and Cellular Action Mechanisms. Journal of Pharmacological
Sciences, 96, 229-245.
Kumar, V., Abbas, A.K., Aster, J.C., 2013. Pathologic Basic of Disease. Elsavier Health
Sciences, 9e. 69-72, 84, 90-91.
Kristanti, A.G., 2016. Uji Efek Anti-inflamasi Topikal Ekstrak Etanol Herba Seledri
(Apium graveolens L.) Terhadap Jumlah Neutrofil dan Ekspresi COX-2 pada
Mencit Betina Terinduksi Karagenin. Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Necas, J., dan Bartosikova, L., 2013. Carrageenan: a review. Veterinarni Medicina, 58(4),
187-205.
Posadas, I., Bucci, M., Roviezzo, F., Rossi, A., Parente, L., Sautebin, L., dkk., 2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Carrageenan-induced Mouse Paw Oedema is Biphasic, Age-Weight Dependent
and Display Differential Nitric Oxide Cyclooxygenasi-2 Expression. British
Journal of Pharmacology, 142, 331-338.
Pramono, S., 2005. Efek Antiinflamasi Beberapa Tumbuhan Umbelliferae. Hayati, 12(1),
7-10
Rosa, Massimo D., 1972. Biological Properties of Carrageenan. J Parm. Pharmac., 1972,
24, 89-102.
Singh, M., Kumar, V., Singh, I., Gauttam, V., dan Kalia, A.N., 2010. Anti-inflammatory
Activity of Aqueous Extract of Mirabilis jalapa Linn. leaves. Pharmacognosy
Research, 2(6), 364-367.
Supriyatna, Febriyanti, R., Dewanto, Wijaya, I., dan Ferdiansyah, F., 2015. Fitoterapi
Sistem Organ: Pandangan Dunia Barat terhadap Obat Herbal Global.
Tjandrawinata, R.R., Djunarko, I., Fenty, Hendra, P., 2015. Anti-inflamasi Effect of
Bioactive Fraction DLBS0533 Containing Phaleria macrocarpa and Nigella Sativa
on Animal Model. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science,
7(1), 408-411.
Mancherini, T., A. Cao, G. Bianco, L.R. Della, R.P. Aquino and G. Autore, 2007. An
extract of Apium graveolens var. dulce leaves: structure of the major constituent,
apiin, and its anti-inflammatory properties. Jurnal Pharmacol I.,
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1763, accessed 9 January 2016.
Middleton, E., Kandaswami, C., and Theoharis C., 2000. The Effect of Plant Flavonoids on
Mammalian Cells: Implications for Inflammation, Heart Disease, and Cancer. The
American Society for Pharmacology and Experimental Therapeutics, 52(4), 674-
751.
Moderasi, M., Ghalamkari, G., Jalalizand, A., 2012. The Effect of Celery (Apium
graveolens L.) Extract on the Reproductive Hormones in Male Mice. APCBEE
Procedia, (4), 99-104.
Widyarini, S., Spinks, N., Husband, A.J., dan Reeve, V., 2001. Isoflavonoid Compounds
from Red Clover (Trifolium pretense) Protect from Inflammation and Immune
Suppression Induced by UV Radiation. American Society for Photobiology, 74(3),
465-470.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lampiran 1. Simplisia, serbuk Apium graveolens L. dan ekstrak etanol Apium graveolens L.
Gambar 3. Simplisia Apium graveolens L. Gambar 4. Serbuk Apium graveolens L.
Gambar 5. Ekstrak kental Gambar 6. Ekstrak dalam basis Biocream Apium graveolens L.
Lampiran 2. Hewan uji yang digunakan dan cara pengukuran edema
Gambar 7. Mencit yang diberi Veet Gambar 8. Mencit betina galur Swiss
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 9. Kulit punggung mencit dan Gambar 10. Cara pengukuran tebal lipat injeksi karagenin kulit
Lampiran 3. Kontrol yang digunakan dalam penelitian, alat spuit injeksi,
dan jangka sorong digital, moisture balance
Gambar 11. Karagenin (kontrol negatif) Gambar 12. Biocream (kontrol Biocream®)
Gambar 13. Alat spuit injeksi Gambar 14. Jangka sorong digital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 15. Moisture Balance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 4. Surat Determinasi Tanaman Apium graveolens L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 5. Surat Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 6. Surat Kalibrasi Jangka Sorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 7. Surat Legalitas Penggunaan Aplikasi SPSS untuk Pengujian Data Statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 8. Hasil Perhitungan AUC (Area Under Curve)
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
AUC KONTROL KARAGENIN
Mean 12.7680 .54890 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
11.2440
Upper Bound
14.2920
5% Trimmed Mean 12.7850 Median 13.2400 Variance 1.506 Std. Deviation 1.22738 Minimum 11.04 Maximum 14.19 Range 3.15 Interquartile Range 2.20 Skewness -.535 .913 Kurtosis -.624 2.000
KONTROL BIOCREAM
Mean 14.1320 .50637 95% Lower 12.7261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Confidence Interval for Mean
Bound Upper Bound
15.5379
5% Trimmed Mean 14.1006 Median 13.7300 Variance 1.282 Std. Deviation 1.13229 Minimum 13.01 Maximum 15.82 Range 2.81 Interquartile Range 2.05 Skewness .896 .913 Kurtosis -.303 2.000
EEAG 12.5% Mean 7.5740 .76628 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
5.4465
Upper Bound
9.7015
5% Trimmed Mean 7.6183 Median 8.4800 Variance 2.936 Std. Deviation 1.71346 Minimum 5.34 Maximum 9.01 Range 3.67 Interquartile Range 3.23 Skewness -.668 .913 Kurtosis -2.581 2.000
EEAG 25% Mean 7.3860 .56951 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
5.8048
Upper Bound
8.9672
5% Trimmed Mean 7.4456 Median 7.5900 Variance 1.622 Std. Deviation 1.27345 Minimum 5.22 Maximum 8.48 Range 3.26 Interquartile Range 1.93 Skewness -1.704 .913 Kurtosis 3.282 2.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
EEAG 50% Mean 5.0340 .68675 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
3.1273
Upper Bound
6.9407
5% Trimmed Mean 5.0122 Median 4.3600 Variance 2.358 Std. Deviation 1.53562 Minimum 3.69 Maximum 6.77 Range 3.08 Interquartile Range 2.97 Skewness .489 .913 Kurtosis -3.162 2.000
Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. AUC 1.119 4 20 .376
ANOVA
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
AUC Between Groups 300.927 4 75.232 38.762 .000
Within Groups 38.817 20 1.941
Total 339.744 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 9. Hasil Perhitungan Persen (%) Penghambatan Inflamasi Statistics
% PENGHAMBATAN INFLAMASI (%PI)
N Valid 25 Missing 0 Mean 26.5444 Median 33.5800 Std. Deviation 29.46761 Minimum -23.90 Maximum 71.10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tests of Normality Kolmogorov-
Smirnova
Shapiro-Wilk
Kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig. % PENGHAMBA TAN INFLAMASI (%PI)
KONTROL KARAGENIN
.250 5 .200* .952 5 .752
KONTROL BIOCREAM .239 5 .200* .928 5 .581
EEAG 12.5% .302 5 .155 .824 5 .125 EEAG 25% .342 5 .057 .824 5 .125 EEAG 50% .270 5 .200* .796 5 .075
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
(%PI)
KONTROL KARAGENI N
Mean .0000 4.299 02
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
-11.9360
Upper Bound
11.9360
5% Trimmed Mean -.1328 Median -3.7000 Variance 92.408 Std. Deviation 9.61289 Minimum -11.14 Maximum 13.53 Range 24.67 Interquartile Range 17.23 Skewness .534 .913 Kurtosis -.626 2.000
KONTROL BIOCREAM
Mean -10.6820 3.964 94
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
-21.6904
Upper Bound
.3264
5% Trimmed Mean -10.4356 Median -7.5300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Variance 78.604 Std. Deviation 8.86587 Minimum -23.90 Maximum -1.90 Range 22.00 Interquartile Range 16.09 Skewness -.897 .913 Kurtosis -.303 2.000
EEAG 12.5% Mean 40.6800 6.002 29
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
24.0150
Upper Bound
57.3450
5% Trimmed Mean 40.3328 Median 33.5800 Variance 180.138 Std. Deviation 13.42153 Minimum 29.43 Maximum 58.18 Range 28.75 Interquartile Range 25.26 Skewness .669 .913 Kurtosis -2.581 2.000
EEAG 25% Mean 42.1500 4.461 79
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
29.7621
Upper Bound
54.5379
5% Trimmed Mean 41.6833 Median 40.5500 Variance 99.538 Std. Deviation 9.97686 Minimum 33.58 Maximum 59.12 Range 25.54 Interquartile Range 15.12 Skewness 1.704 .913 Kurtosis 3.283 2.000
EEAG 50% Mean 60.5740 5.378 39
95% Confidence Interval for
Lower Bound
45.6412
Upper 75.5068
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Mean Bound 5% Trimmed Mean 60.7444 Median 65.8500 Variance 144.636 Std. Deviation 12.02646 Minimum 46.98 Maximum 71.10 Range 24.12 Interquartile Range 23.30 Skewness -.488 .913 Kurtosis -3.162 2.000
Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. % PENGHAMBATAN INFLAMASI (%PI) 1.119 4 20 .376
ANOVA Sum of
Squares
df Mean
Square
F
Sig. % PENGHAMBATAN INFLAMASI (%PI)
Between Groups 18458.868 4 4614.717 38.758 .000
Within Groups 2381.289 20 119.064
Total 20840.157 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Uji Efek Antiinflamasi
Topikal Ekstrak Etanol Herba Seledri (Apium graveolens L.) pada Edema Kulit Punggung Mencit Galur Swiss Terinduksi Karagenin” bernama lengkap
Clara Wina Caesaria, dilahirkan di Bandarlampung pada tanggal 9 Maret 1995 sebagai anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Hendrikus Kuncoro Widodo dan Cecilia Sumarlina. Penulis menempuh pendidikan di TK hingga SMA di Bandarlampung, yaitu TK Fransiskus Pasir Gintung (2000-2001), SD Fransiskus 1
Tanjung Karang (2001-2007), SMP Fransiskus Tanjung Karang (2007-2010), SMA Fransiskus Bandarlampung (2010-2013), kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2013-2017). Semasa kuliah, penulis aktif dalam kepanitiaan, baik dalam fakultas maupun di luar fakultas. Penulis pernah menjadi Divisi Perlengkapan Desa Mitra 2013, Divisi Medis Paingan Festival 2014, Divisi Sponsorship PPRTOS 2015, Volunteer Antimicrobial dan penulis juga tergabung dalam Komunitas Earth Hour Jogja, serta mengikuti pertandingan badminton baik antar fakultas maupun pertandingan antar Universitas se-Jawa dan DIY pada tahun 2014 dan 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related