usulan kegiatan praktik kerja lapang "pengelolaan obyek wisata goa di kabupaten tasikmalaya...
Post on 02-Dec-2015
170 Views
Preview:
TRANSCRIPT
USULAN KEGIATANPRAKTIK KERJA LAPANG
PENGELOLAAN OBYEK WISATA GOA DI KABUPATEN TASIKMALAYA
PROVINSI JAWA BARAT
AFRODITA INDAYANA
PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATAPROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR
2013
udul Laporan : Pengelolaan Obyek Wisata Ekowisata Goa Di
Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
Nama : Afrodita Indayana
NRP : J3B110049
Program Keahlian : Ekowisata
Disetujui,
Dr. Ir. Ricky Avenzora, M.Sc.F
Dosen Pembimbing
Diketahui,
Program Keahlian Ekowisata
Koordinator
Helianthi Dewi, S.Hut, M.Sc.
NIK. 2009.10.00141
Tanggal Pengesahan:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyusun proposal
kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini. Usulan kegiatan PKL merupakan salah
satu tahap awal bagi penulis untuk melaksanakan kegiatan PKL sebagai salah satu
kewajiban akademik yang harus dipenuhi dan merupakan salah satu syarat kelulusan
bagi mahasiswa tingkat akhir Program Keahlian Ekowisata, Direktorat Program
Diploma, Institut Pertanian Bogor dan mendapatkan pengetahuan dalam pengelolaan
Obyek Wisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Tasik. Judul dari
kegiatan PKL yang akan dilaksanakan adalah “Pengelolaan Obyek Wisata di Dinas
Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat”.
Penulis berharap agar usulan kegiatan PKL ini dapat dijadikan sebagai bahan
acuan dan pertimbangan bagi pihak terkait. Penulis juga berharap semoga usulan
kegiatan PKL ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pihak baik
akademisi, masyarakat luas serta dunia keilmuan khususnya bidang ekowisata.
Bogor, Februari 2013
Penulis
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan paradigma pariwisata pada saat ini tidak hanya terfokus pada
sebuah produk wisata yang bersifat mass tourism concept, namun berkembangnya
berbagai minat wisata ke suatu destinasi yang masih alami dengan berbagai
karakteristik perjalanannya, merupakan preferensi baru dalam hal permintaan wisata.
Kesadaran akan pentingnya pertimbangan aspek ekologi, sosial budaya dan
perkembangan perekonomian pariwisata yang berkelanjutan dan terintegrasi, sejauh
ini telah mempengaruhi dinamika permintaan pasar pariwisata. Pengaruh tersebut
secara refleks juga telah mempengaruhi munculnya berbagai penawaran wisata yang
sedang berkembang.
Pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan kawasan karst dengan goa sebagai salah satu ciri khasnya.
Seiring dengan berkembangnya wisata yang bersifat back to nature, goa masih
menyimpan banyak potensi yang dapat digali, sehingga dapat dijadikan sebagai
destinasi wisata.
Kawasan karst merupakan salah satu bentang alam yang terdapat di Indonesia,
yang memiliki ciri hidrologi serta bentukan alam yang khas dan disebabkan oleh
adanya perpaduan antara tingginya tingkat pelarutan batuan serta porositas sekunder
(Ford dan Wiliams 1989 dalam Sunkar 2007). Karakteristik goa yang unik dan
berbeda dari ekosistem lain, membuat goa mempunyai nilai penawaran dan
permintaan tersendiri terkait kegiatan ekowisata. Goa dalam pengertian sederhana
merupakan suatu bentukan lorong alamiah dibawah tanah yang bisa dilalui oleh
manusia yang terbentuk dari batuan gamping atau batuan vulkanik (Gema 2004).
Salah satu kegiatan wisata yang dapat dilakukan di obyek goa yaitu kegiatan
penulusuran goa (caving).
Potensi goa banyak tersebar di Indonesia, salah satunya terletak di Kabupaten
Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi
sumberdaya alam goa lebih dari 11 goa yang tersebar diberbagai kecamatan di
Kabupaten Tasikmalaya. Keberadaan goa tersebut sangat berpotensi menjadi sebuah
3
daya tarik ekowisata jika dikelola dan dikembangkan dengan baik dan terintegrasi.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di obyek wisata goa di Kabupaten
Tasikmalaya antara lain penelusuran goa (Caving), melihat ekosistem fauna goa
ataupun melihat ornamen goa seperti stalaktit (batangan kapur yang terdapat pada
langit goa) dan stalagmite (susunan batu kapur yang terdapat di lantai goa), dan
berziarah. Potensi sumberdaya alam pada beberapa goa sangat kental dengan tradisi
atau budaya sosial masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya pada dasarnya dapat
menjadi modal dasar dalam sebuah kegiatan ekowisata goa.
Kegiatan wisata goa yang beresiko pada rusaknya ekosistem alami goa
merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sebuah
kegiatan wisata goa. Kondisi ini menimbulkan munculnya pemikiran untuk
kemajuan dan keberlanjutan kegiatan wisata goa di Kabupaten Tasikmalaya.
Langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan Obyek wisata yang
cukup tinggi ini adalah dengan melakukan Praktik Kerja Lapangan mengenai
pengelolaan ekowisata goa. Kegiatan ini tentunya dapat melestarikan sumberdaya
yang ada secara berkelanjutan serta membuka lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat lokal di sekitar kawasan goa.
Kegiatan PKL ini tidak hanya untuk mengetahui pengelolaan wisata di
Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan PKL diharapkan dapat membantu pengelola
dalam memberikan masukan terhadap pengelola wisata di Kabupaten Tasikmalaya,
khususnya dengan konsep Ekowisata serta meningkatkan harmonisasi perilaku
masyarakat dan instansi terkait dalam menjaga dan menghargai alam beserta
kebudayaan sekitar.
B. Tujuan
Praktek Kerja Lapang ini memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai. Tujuan
Praktek Kerja Lapang yang berjudul “Pengelolaan Obyek Wisata Di Dinas
Pariwisata di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat” ini adalah:
1. Memperoleh wawasan terhadap pengelolaan Obyek Wisata Goa.
2. Membangun kesadaran masyarakat untuk berkolaborasi dalam pelaksanaan
program Obyek wisata.
3. Memberikan alternatif destinasi wisata bagi pengunjung.
4
C. Manfaat
Praktek Kerja Lapang yang berjudul “Pengelolaan Obyek Wisata Goa Di
Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat” ini memiliki beberapa manfaat.
Manfaat dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah:
1. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dibidang pengelolaan
wisata.
2. Memberikan masukan kepada pengelola dalam mengembangkan Obyek Wisata
di Kabupaten Tasikmalaya.
3. Mampu membantu pengelola sebagai referensi perencanaan Obyek wisata di
Kabupaten Tasikmalaya.
5
II. KONDISI UMUM
A. Letak dan Luas Kawasan
Kabupaten Tasikmalaya mempunyai keunggulan yang cukup baik, ditinjau dari
aspek geografis maupun sumberdaya. Kabupaten ini terletak di provinsi Jawa Barat
secara geografis Kabupaten Tasikmalaya terletak pada 107°56'-108°8' BT, 7°10' -
7°49' LS, sedangkan secara administratif batas-batas wilayah Kabupaten
Tasikmalaya dapat dilihat pada Gambar 1:
Gambar 1 Peta Kawasan Kabupaten Tasikmalaya
Sumber : http://www.pa-tasikmalaya.go.id/yuridiksi-pa
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Garut dari sebelah timur, dibatasi
oleh dataran tinggi Pegunungan Galunggung, sepanjang barat daya hingga barat laut.
Di sebelah utara, Kabupaten Tasikmalaya berbatasan dengan Kabupaten
Majalengka dan di tenggara berbatasan dengan Kabupaten Ciamis. Selain itu,
Kabupaten berbagi sedikit daerahnya dengan Kota Tasikmalaya, yang terletak di
12
perbatasan timur laut. Sementara di selatan, Kabupaten Tasikmalaya dibatasi
oleh Samudera Hindia. Kabupaten Tasikmalaya memiliki bentangan terjauh dari
utara ke selatan sekitar 75 Km, dan sekitar 56,25 Km dari timur ke barat. Kabupaten
Tasikmalaya memiliki luas 2,563.35 km².
B. Kawasan
Kabupaten Tasikmalaya memiliki kondisi fisik kawasan yang meliputi
ketinggian tempat dan topografi, kondisi tanah, serta iklim dan curah hujan. Kondisi
fisik kawasan Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai berikut:
1. Topografi
Kabupaten ini secara alami memiliki tanah yang kaya dan subur dikarenakan
Kabupaten Tasikmalaya dilalui oleh rantai gunung berapi di Pulau Jawa. Jenis tanah
di Kabupaten Tasikmalaya dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis tanah yaitu tanah
litosol, regosol, dan latosol. Hal ini didukung oleh peta jenis tanah Kabupaten
Tasikmalaya yang bersumber dari Balai Penelitian Tanah Bogor tahun 1996. Tanah
litosol merupakan tanah dangkal di atas batuan keras. Tanah ini tergolong muda
dengan bahan induk dangkal kurang dari 40 cm dan bersifat agak peka terhadap erosi
dan kesuburan sedang.
Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari 39 Kecamatan, 351 desa Tiga kecamatan
merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah pesisir dan lautan yaitu Kecamatan
Cikalong, Cipatujah dan Karangnunggal, dengan panjang garis pantai 56 km.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah perbukitan,
khususnya di daerah timur Kabupaten. Beberapa daerah berupa pegunungan, seperti
di bagian barat laut terdapat pegunungan Galunggung. Ketinggian rata-rata dari
Kabupaten ini adalah 200 hingga 500 meter.
Wilayah Kabupaten Tasikmalaya memiliki ketinggian berkisar antara 0 sampai
dengan 2.500 meter di atas permukaan laut (dpl). Secara umum wilayah tersebut
dapat dibedakan menurut ketinggiannya, yaitu pada bagian Utara merupakan wilayah
dataran tinggi dan bagian Selatan merupakan wilayah dataran rendah dengan
ketinggian berkisar antara 0 hingga 100 meter dpl. Kondisi kemiringan lahan di
Kabupaten Tasikmalaya berturut-turut, yaitu Sangat Curam (>40%) sebesar 1,39%
13
dari luas Kabupaten Tasikmalaya, Agak Curam (15%-40%) sebesar 25,35%, Curam
(5%-15%) sebesar 27,11%, Landai (2%-5%) sebesar 13,27%, dan Datar (0%-2%)
sebesar 32,87% dari luas Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan data kemiringan
lahan terlihat bahwa sebagian besar bentang alam Kabupaten Tasikmalaya
didominasi oleh bentuk permukaan datar sampai dengan agak curam, dengan kondisi
kemiringan lahan tersebut kurang menguntungkan untuk pengembangan prasarana
dan sarana wilayah.
Gambar 2. Perbukitan Sodong Hilir, Kabupaten Tasikmalaya
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Tasikmalaya_Regency_hilly_view.jpg
2. Iklim dan Curah Hujan
Kabupaten Tasikmalaya berada pada rongga lereng gunung sehingga dapat
memasok tangkapan curah hujan dan kawasan resapan air lebih banyak. Kelebihan
tersebut didukung oleh iklim tropis hutan hujan di mana Kabupaten Tasikmalaya
mendapatkan hujan deras. Kabupaten ini menerima curah hujan tahunan rata-rata
2,072 mm. Meskipun mendapatkan hujan deras, Sebagian kecil wilayah Kabupaten
Tasikmalaya 0,81% berada pada ketinggian di atas 1.500 Mdpl, sehingga keadaan
iklim pada umumnya bersifat tropis dan beriklim sedang dengan rata-rata suhu di
dataran rendah antara 20o-34oC dan di dataran tinggi berkisar antara 18 o-22oC. curah
hujan rata-rata 2,072 mm/tahun, jumlah hari hujan rata-rata 82 hari.
14
3. Hidrologi
Wilayah Kabupaten Tasikmalaya berada pada dasar lekukan terendah dari
punggung pegunungan Pulau Jawa dimana Gunung Talagabodas menjadi salah satu
puncaknya, sehingga termasuk pada wilayah tangkapan hujan. Kondisi hidrologi di
wilayah Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari Daerah Aliran sungai besar dan sungai
kecil yang merupakan bagian dari sistem drainase. Kabupaten Tasikmalaya memiliki
enam daerah aliran sungai besar atau sungai utama, yaitu Sungai Cilangla,
Cimedang, Cisanggiri, Cipatujah, Citanduy, dan Sungai Ciwulan. Pola aliran daerah
aliran sungai umumnya berpola radial, karena lebih dipengaruhi dominansi vulkanik.
Pada daerah tektonik pola aliran berubah menjadi tidak teratur (irregular), tergantung
pada bentuk dan arah proses tektonik yang terjadi. Kabupaten Tasikmalaya juga
memiliki 36 sumber mata air, 31 situ (danau kecil), bendungan 23 buah dan 368.793
m saluran pembawa air (irigasi).
C. Kondisi Biotik Kawasan
Kondisi biotik kawasan terkait pada potensi makhluk hidup yang terdapat pada
kawasan. Informasi utama yang disajikan pada kondisi biotik adalah kondisi flora
dan fauna.
1. Keanekaragaman Flora
Kabupaten Tasikmalaya memiliki keanekaragaman flora. Keanekaragaman
tersebut di dukung oleh keadaan wilayahnya dan iklim yang terdapat di wilayah
tersebut. Flora yang terkenal dari kabupaten Tasikmalaya adalah mendong. Mendong
adalah salah satu tumbuhan yang hidup di rawa, tanaman ini tumbuh di daerah yang
berlumpur dan memiliki air yang cukup. Seperti pada Gambar 3.
15
Gambar 3. Flora Mendong di Kabupaten Tasikmalaya
Sumber : http://manonjayakotaksalak.wordpress.com/ikar-mendong-tasikmalaya/
Mendong (Fimbristylis globulosa (Retz.) Kunth) merupakan bahan dasar
industri rumah tangga kerajinan tikar yang banyak dijumpai di daerah Kabupaten
Tasikmalaya. Selain sebagai bahan dasar kerajinan tikar, Mendong juga dapat dibuat
kerajinan lain di antaranya topi, keranjang dan lain. Tanaman ini tumbuh tersebar
mulai dari Ceylon, India, Asia Selatan, Cina, Miclainnya. Mendong selain ditanam di
Jawa (khususnya di Jawa Barat) juga di Sumatera dan Sularonesia dan Polynesia. Di
Indonesia tumbuh di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Irian. Untuk meningkatkan
kesejahteraan pengrajin tikar dalam industri rumah tangga dan pendapatan daerah
maka pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memilih dan menetapkan tanaman
Mendong sebagai flora identitasnya.
Gambar 4. Hasil kerajinan tumbuhan mendong
Sumber : http://himarihandycraft.wordpress.com/himari-tas-wanita/
16
2. Keanekaragaman Fauna
Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah yang memiliki keanekaragaman
jenis fauna yang melimpah terutama pada fauna perairan. Kawasan yang memiliki
daratan luas ini memiliki potensi fauna berupa penyu. Ada tiga jenis penyu yang
berkembang biak dengan baik di Pantai Sindangkerta, yaitu Penyu Belimbing
(Dhermochelys coriacea), Penyu Tempayan (Caretta caretta) dan Penyu Hijau
(Chelonia mydas). Di antara ketiga penyu tersebut, Penyu Hijau adalah yang paling
terkenal rawan penjarahan dan eksploitasi. (Gambar 5. )
Gambar 5. Potensi fauna penyu hijau
Sumber: http://worldwildlife.org/penyuhijau/singdangkerta
Ukuran penyu hijau setelah dewasa dapat mencapai 250 cm, namun ukuran
yang lazim berkisar 80 hingga 150 cm. Beratnya dapat mencapai 130 kilogram. Ciri
khas lainnya adalah terdapatnya kuku pada kaki renangnya.
D. Kondisi Sosial Masyarakat
Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya pada umumnya memiliki perekonomian
yang bertumpu pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan serta juga bertumpu
pada sektor pertambangan seperti pasir Galunggung yang memiliki kualitas cukup
baik bagi bahan bangunan, industri, dan perdagangan.
Demografi. Jumlah penduduk Kabupaten Tasikmalaya tahun 2007 tercatat
sebanyak 1.750.018 jiwa, dengan komposisi penduduk menurut jenis kelamin terdiri
17
dari laki-laki 890.299 jiwa dan wanita 859.719 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk,
sedangkan laju pertumbuhan penduduk ( LPP ) : 1,01 (menurut data dari BPS) dan
salah satu variabel demografi yang berpengaruh terhadap perkembangan kualitas
penduduk yaitu fertilitas (TFR). Sedangkan untuk TFR Kabupaten Tasikmalaya
menurut data dari BPS Tahun 2007 sebesar 2,22. Jumlah penduduk bekerja sebesar
719.356 jiwa, dengan jenis pekerjaannya lebih besar pada sektor pertanian,
perdagangan, dan Industri Kecil. Sedangkan untuk sektor lainnya sangat relatif kecil.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat telah
dilaksanakan diantaranya pembinaan kelompok usaha sebanyak 40 orang, pembinaan
bagi pencari kerja sebanyak 1950 orang, pembinaan perusahaan sebanyak 32
perusahaan dan pembinaan pekerja sebanyak 5578 pekerja pada tahun 2007.
Ekonomi. Kabupaten Tasikmalaya dikenal sebagai basis perekonomian rakyat
dan usaha kecil menengah seperti kerajinan dari bambu, batik, dan payung kertas.
Selain itu, kawasan ini juga dikenal sebagai daerah kredit. Hal ini dikarenakan
banyaknya pedagang dan perantau dari wilayah ini yang berprofesi sebagai pedagang
yang menggunakan sistem kredit. Komoditas kreditan umumnya adalah barang-
barang kelontong dan kebutuhan rumah tangga. Sektor pertanian sebagai sektor
penyedia lapangan kerja Kabupaten Tasikmalaya terbesar, yaitu sekitar 43,22%
kesempatan kerja berasal dari sektor pertanian, diikuti perdagangan 24,75 %, dan
jasa-jasa 11,08 %. Sektor pertanian merupakan penyedia utama kebutuhan pangan
masyarakat yang merupakan kebutuhan dasar dan hak asasi manusia. Sektor
pertanian juga menyediakan pasar yang sangat besar untuk produk manufaktur
karena jumlah penduduk perdesaan yang besar dan terus mengalami peningkatan.
Oleh karena itu, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang paling efektif
untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah perdesaan melalui peningkatan
pendapatan mereka yang bekerja di sektor pertanian. Komoditas unggulan sektor
pertanian Kabupaten Tasikmalaya yang sudah berorientasi ekspor antara lain: Padi
Organik (SRI) dengan sentra di tujuh Kecamatan, yaitu Sukaresik, Cisayong,
Sukaraja, Manonjaya, Cineam, Sukahening dan Salawu serta Manggis dengan sentra
di Puspahiang, Mendong dan Golok Galonggong Manonjaya. Sedangkan pada sektor
industri adalah kerajinan dengan sentra di Rajapolah dan bordir dengan sentra di
Sukaraja.
18
E. Potensi Wisata
Kabupaten Tasikmalaya merupakan suatu daerah yang memiliki berbagai obyek
dan daya tarik wisata yang menarik. Obyek dan daya tarik wisata tersebut berupa
sumberdaya alam goa yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten
tasikmalaya.
1. Potensi wisata goa
Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu kabupaten yang memiliki cukup
banyak goa. Salah satu potensi wisata goanya adalah Goa Safarwadi. Goa Safarwadi
merupakan salah satu objek wisata rohani. Goa Safarwadi juga disebut Goa
Pamijahan karena letaknya di Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong. Pada
lokasi tersebut juga terletak Makam Syeh Abdul Muchyi, yang merupakan salah satu
Objek Wisata Rohani/Religi yang cukup terkenal di Tasikmalaya. Hingga saat ini
lokasi itu diyakini sebagai tempat yang sakral, hingga menjadi salah satu tujuan bagi
para peziarah.
Gambar 6. Goa Safarwadi
Sumber : http://anyenata.blogspot.com/2010/11/wisata-rohani.html
Selain goa safarwadi masih ada beberapa goa alami yang berpotensi untuk
menjadi sebuah destinasi wisata goa. Goa tersebut antara lain Goa Potong Kujang di
Kecamatan Culamega, Goa Sarongge di Kecamatan Cipatujah, Goa Ara/kapinis, Goa
Rengganis, Goa Nyai dan Goa Ciodeng di Kecamatan Pancatengah, Goa Cupu
19
Agung (Goa Sukarno) dan Goa Hulu Kuya di Kecamatan Cikatomas, Goa Anteg di
Kecamatan Salopa, Goa Malawang di Kecamatan Karangnunggal.
2. Potensi Wisata Lain
Kabupaten Tasikmalaya juga memiliki berbagai macam potensi wisata lain
yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Potensi wisata lain
berkaitan dengan gejala alam seperti Gunung Galunggung, Pantai Cipatujah, Pantai
Sindangken, Pantai Karang Tawulan . Obyek dan daya tarik wisata berupa
sumberdaya budaya adalah Kampung Naga dan Pusat Kerajinan Rajapolah
a. Kampung Naga
Kampung Naga merupakan perkampungan tradisional dengan luas areal kurang
lebih 4 ha. Lokasi obyek wisata Kampung Naga terletak pada ruas jalan raya yang
menghubungkan Tasikmalaya - Bandung melalui Garut, yaitu kurang lebih pada
kilometer ke 30 ke arah Barat kota Tasikmalaya. Secara administratif, Kampung
Naga berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten
Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Kampung ini berada di lembah yang subur,
dengan batas wilayah, di sebelah Barat Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat
karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur masyarakat Kampung Naga.
Di sebelah Selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di sebelah Utara dan
Timur dibatasi oleh sungai Ciwulan yang sumber airnya berasal dari Gunung
Cikuray di daerah Garut. Obyek wisata Kampung Naga tersebut dapat dilihat pada
Gambar 4.
20
Sumber : http://cmurphy-indonesiabound.blogspot.com/kampung-naga
Gambar 6. Obyek Wisata Kampung Naga Di Kabupaten Tasikmalaya
Kampung Naga dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam
memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya. Hal ini akan terlihat jelas
perbedaannya bila dibandingkan dengan masyarakat lain di luar Kampung Naga.
Masyarakat Kampung Naga hidup pada suatu tatanan yang dikondisikan dalam
suasana kesahajaan dan lingkungan kearifan tradisional yang lekat. Daya tarik obyek
wisata Kampung Naga terletak pada kehidupan yang unik dari komunitas yang
terletak di Kampung Naga tersebut. Kehidupan mereka dapat berbaur dengan
masyrakat modern, beragama Islam, tetapi masih kuat memelihara adat istiadat
leluhurnya. Seperti berbagai upacara adat, upacara hari-hari besar Islam misalnya
Upacara bulan Mulud atau Alif dengan melaksanakan Pedaran atau pembacaan
Sejarah Nenek Moyang. Proses ini dimulai dengan mandi di Sungai Ciwulan dan
wisatawan boleh mengikuti acara tersebut dengan syarat harus mematuhi peraturan
yang berlaku.
Bangunan di Kampung Naga memiliki bentuk yang sama, baik rumah, masjid,
patemon (balai pertemuan) dan lumbung padi. Atapnya terbuat dari daun rumbia,
daun kelapa, atau injuk sebagi penutup bumbungan. Dinding rumah dan bangunan
21
lainnya, terbuat dari anyaman bambu atau bilik, sedangkan pintu bangunan terbuat
dari serat rotan dan semua bangunan menghadap Utara atau Selatan. Tumpukan batu
yang tersusun rapi dengan tata letak dan bahan alami merupakan ciri khas gara
arsitektur dan ornamen Perkampungan Naga. Obyek wisata ini merupakan salah satu
obyek wisata budaya di Tasikmlaya. Wisatawan biasanya memiliki minat khusus
yaitu ingin mengetahui dan membuktikan secara nyata keadaan tesebut.
Pengembangan obyek wisata Kampung Naga termasuk dalam jangkuan
pengembangan jangka pendek.
b. Pusat Kerajinan Rajapolah
Obyek wisata Pusat Kerajinan Rajapolah merupakan pusat kerajinan tangan
yang terletak di kabupaten Tasikmalaya. Rajapolah sendiri merupakan sentra dari
pemasaran kerajinan tangan sedangkan daerah produksinya tersebar di beberapa
daerah di Tasikmalaya. Pusat kerajinan tangan ini menjual berbagai barang–barang
dengan desain yang unik dan menarik serta kualitas tinggi. barang-barang yang dijual
di antaranya adalah dari payung, sandal, lampu hias dan kerajinan tangan lainnya.
Harga yang ditawarkan juga cukp bervariasi sehingga menjadikan pengunjung dapat
memilih barang-barang yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Pusat
kerajinan Rajapolah dapat dilihat pada Gambar 5.
Sumber : http://ragamhandicraftrajapolah.wordpress.com/sentra-kerajinan-rajapolah/
Gambar 7. Pusat Kerajinan Rajapolah Di Kabupaten Tasikmalaya
Barang–barang hasil dari kerajinan tangan yang dijual di obyek wisata ini
menggunakan bahan dasar berupa serat alami seperti Bambu, Pandan, Eceng gondok
22
dan serat lainnya yang memiliki sifat ramah lingkungan. Hal ini menjadikan
kerajinan tangan di daerah Rajapolah berbeda dengan kerajinan tangan lainnya.
c. Gunung Galunggung
Obyek wisata Gunung Galunggung merupakan obyek wisata di Kabupaten
Tasikmalaya yang terbentuk akibat letusan yang terjadi pada tanggal 5 April 1982.
Sisa-sisa letusan yang membentuk danau, kawah dan sumber air panas, menjadikan
kawasan ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang indah dan mempesona.
Obyek wisata Gunung Galunggung dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 8. Gunung Galunggung Di Kabupaten Tasikmalaya
Sumber : http://cubbyrecha.wordpress.com/gunung-galunggung-tasikmalaya-jabar/
Obyek wisata Gunung Galunggung ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu
danau air dingin yang terdapat di dalam kawah gunung dan tidak memiliki bau
belerang seperti yang terjadi pada gunung-gunung berapi pada umumnya. Pada saat
cuaca cerah, terdapat aliran-aliran sungai dari bukit Gunung Galunggu yang dapat
dilihat dari dataran di bawahnya yang lebih rendah. Pemandangan tersebut memiliki
nilai keindahan tersendiri bagi wisatawan yang melihatnya. Di kaki Gunung
Galunggung terdapat pemandian air panas yang mengandung mineral berkhasiat
untuk penyembuhan penyakit kulit maupun kesehatan dan kesegaran jasmani. Selain
itu, wisatawan juga dapat melakukan kegiatan pendakian melalui “Tangga 1000” dan
“Tangga Biru”.
23
F. Aksesibilitas
Kabupaten Tasikmalaya terletak di antara Kabupaten Garut sebelah barat dan
Kabupaten Ciamis sebelah timur, ysng menjadikan posisinya strategis sebagai kota
transit. Jalur darat Kabupaten Tasikmalaya dapat dicapai baik menggunakan
kendaraan pribadi, bus atau kereta.
a. Kendaraan Pribadi
Aksesibilitas menuju Kabupaten Tasikmalaya dapat dilakukan menggunakan
kendaraan pribadi baik roda empat atau roda dua, dengan kadar waktu yang berbeda
satu sama lain dalam mengakses Kabupaten Tasikmalaya. Kendaraan beroda empat
seperti mobil dapat mengakses Kabupaten Tasikmlaya dengan waktu tempuh sekitar
delapan jam lamanya, dengan rute, Jakarta, Bogor Cianjur, Bandung, Garut,
Tasikmalaya. Kendaraan roda dua dapat mengakses rute yang sama dengan rute roda
empat, namun waktu tempuh yang didapat akan sedikit lebih lama, karena motor
harus melewati jalan regular semenjak dari awal perjalanan.
b. Bus atau Kendaraan Umum Lainnya
Terminal utama tipe A terletak di pusat kota Tasikmalaya di jalan Letnan
Harun Kota Tasikmalaya. Bus-bus tersebut yang menghubungkan Tasikmalaya
dengan Jakarta, Bandung, Cikarang, dan lain-lain dengan waktu tempuh Tasik-
Jakarta kurang lebih enam jam dengan berbagai tipe mobil seperti ekonomi-AC,
eksekutif dan super eksekutif, yang melayani setiap satu jam sekali. Berikut adalah
harga dan jadwal keberangkatan bus Bogor – Tasikmalaya, 06:00 (AC) &
07:00,18:00 (AC) & 19:00 Patas AC seat 2-2 Rp. 45.000,- Patas non AC seat 3-2 Rp.
38.000.
c. Kereta Api
Stasiun Tasikmalaya terdapat di pusat kota yan terletak dijalan RAA
Wuratanuningrat Kota Tasikmalaya. Stasiun ini melayani rute ke semua daerah di
Tasikmalaya dan Luar Tasikmalaya seperti Bandung, Karawang, Jakarta, Jogyakarta
dan lain-lain. Hubungan dengan Jakarta dilayani dengan kereta api kelas ekonomi
(Serayu) dari Stasiun Tasikmalaya menuju stasiun Kota Jakarta.
24
III. METODE PRAKTEK KERJA LAPANG
A. Waktu dan Lokasi
Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di Dinas Pariwisata
Kabupeten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama
45 hari yaitu pada Bulan Januari hingga Bulan Februari 2013. Kegiatan praktek dan
pengambilan data dilaksanakan di Dinas Pariwisata Kabupaten Tasik. Rencana tata
waktu pelaksanaan PKL dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rencana Tata Waktu Pelaksanaan PKLNo.
KegiatanJanuari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Tahap Persiapan
-Studi Pustaka-
PenyusunanProposal
3 Pembuatan Konsep
4 Sosialisasi Konsep kepada pemuka masyarakat
5 Sosialisasi Konsep kepada masyarakat luas
6 Evaluasi Kegiatan7 Penyusunan Laporan
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting (Sekaran dalam Sugiono, 2009:60). Kabupaten Tasik memiliki beberapa
desa yang berpotensi untuk dijadikan desa wisata. Permasalahan yang dihadapi
adalah Bagaimana mengimplementasikan suatu konsep Obyek Wisata pada desa
yang ada di Kabupaten Tasik. Atas permasalahan tersebut maka variable essensial
yang diambil terdiri dari konsep, masyarakat dan instansi. Ketiga aspek tersebut
kemudian akan menghasilkan suatu upaya dalam memperkenalkan dan memahami
suatu konsep desa wisata kepada masyarakat dapat memperkaya suatu konsep desa
wisata. Adapun teknis-teknis pelaksanaan dalam mengiplementasikan suatu konsep
desa wisata meliputi sosialisasi kelompok kecil, sosialisasi kelompok besar,
melakukan focus discussion group 1, focus discussion group 2, serta membangun
25
Sosialisasi Kelompok Kecil 1
Fokus Diskusi
Bagaimana Mengimplementasikan Konsep Ekowisata Goa Dalam Bentuk Pranata Sosial di Kabupaten Tasikmalaya
Masyarakat
Memahami dan Memperkaya Konsep Ekowisata Goa
Institusi
Memahami, Menerima dan Memperkaya Konsep
Ekowisata Goa
Konsep
Bagaimana Mengimplementasikan Ekowisata Goa Kepada
Masyarakat
Bagaimana Mengimplementasikan Ekowisata Goa Kepada
Institusi?
Teknis Pelaksanaan
Sosialisasi Kelompok Kecil 2
Sosialisasi Kelompok Kecil 3
Fokus Diskusi Fokus Diskusi
Sosialisasi Kelompok Besar
Fokus Diskusi
Membangun Kesepakatan
Management
Pranata Sosial
WawancaraPartisipasi
KuesionerPartisipasi
kesepakatan dan manejemen Bagan alur kerangka pemikiran Praktek Kerja Lapang
dapat dilihat pada Gambar 7.
26
C. Alat dan Obyek Penelitian
Alat merupakan suatu media yang digunakan untuk mendukung pengambilan
data. Obyek merupakan segala sesuatu yang akan dijadikan sumber suatu penelitian
atau diambil datanya. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang membutuhkan alat dan
obyek untuk menunjang pelaksanaan dan pengambilan data yang dibutuhkan.Alat
dan obyek yang dibutuhkan dalam Praktek Kerja Lapang disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Alat dan Obyek yang digunakanNo. Alat Dan Obyek Kegunaan1 Alat
a. Alat Tulis Mencatat dan mengolah data yang diperolehb. Papan Berjalan Sebagai wadah dalam mencatat datac. Kamera Mengambil gambar/foto yang dibutuhkan sebagai
pelengkap data primer (dokumentasi)d. Laptop Mempermudah pengolahan data dan pembuatan leaflete. Kuesioner Mengetahui persepsi pengunjung dan masyarakatf. Literatur Sebagai acuan dan pelengkap data primerg. Kuesioner Digunakan untuk Mengetahui untuk mengetahui persepsi
pengelola2 Obyek
a. Masyarakatb. Pengelola Untuk mendapatkan informasi mengenai pengelolaan
kawasan (narasumber)
D. Jenis Data yang diambil
Data yang akan diambil dalam kegiatan Praktek Kerja Lapang terdiri dari data
primer dan data sekunder. Pengambilan data Primer dilakukan dengan cara
pengambilan data secara langsung dan penyebaran kuesioner, sedangkan data
sekunder diperoleh dari studi literatur
1. Data primer
Data primer adalah data pokok yang diperoleh melalui pengamatan langsung,
baik dari segi pengelolaan, pelaksanaan dan evaluasi kawasan. Data primer yang
akan dikumpulkan berupa hasil pelaksanaan kegiatan pengelolan kawasan, Obyek
wisata dan Persepsi masyarakat dan pengunjung mengenai Obyek Wisata.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data penunjang dan pelengkap data Primer dalam
kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL), data yang akan dikumpulkan terdiri dari
kondisi umum kawasan. Rencana data primer dan sekunder yang akan diambil
terdapat pada Tabel 3.
12
Tabel 3. Rencana Data Primer dan Sekunder yang Akan diambil
Data yang diperlukan Data yang dikumpulkan
Teknik pengumpulan
dataSumber Data
Data Primera. Pengelolaan
obyek wisata di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
Data umum Goa, yaitu :1. Sistem pengelolaan2. Sejarah kawasan3. Status dan kepemilikan4. Visi dan Misi serta tujuan
dan sasaran pengelolaan5. Struktur organisasi6. Tugas pokok organisasi
(Tugas dan Tanggung Jawab, Standard of Prosedure (SOP)).
7. Produk wisata (Program dan Paket Wisata)
8. Sarana dan Prasarana9. Ketenagakerjaan dan
Sumberdaya manusia (SDM)10. Kerjasama dengan Instansi
lain
Studi Literatur dan observasi
Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya
b. Obyek Wisata 1. Daya Tarik Obyek Wisata
2. Lokasi Penyebaran Obyek
3. Potensi Obyek Wisata4. Aksesbilitas5. Fasilitas6. Atraksi wisata
Observasi Partisipasi dan studi literatur
Dinas pariwisata kabupaten Tasikmalaya
c. Kebijakan Pengelolaan
1. Dasar Hukum dan Kebijakan2. Permasalahan pangelolaan3. Upaya Pemecahan Masalah
pengelolaan
Studi literatur dan penelusuran dokumen
Dinas Pariwisata kabupaten Tasikmalaya
Data Sekunder
a. b. Kondisi Umum
1. Letak dan Luas2. Topografi3. Iklim 4. Obyek dan Daya Tarik
Wisata5. Sarana dan Prasaran serta
Fasilitas Wisata6. Aksesibilitas
Studi literatur Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya
c. d. Persepsi pengunjung dan masyarakat
Bentuk peran serta masyarakat dalam pengelolaan desa wisata
Penyebaran Kuesioner (closed ended dan ramdom sampling)
Pengunjung dan Masyarakat
13
E. Metode Pengambilan Data
Berbagai proses pengambilan data dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan
pelaksanaan dan pencapaian tujuan Praktek Kerja Lapang. Proses pengambilan data
dilakukan melalui:
1. Studi Literatur
Data yang dibutuhkan berkaitan dengan Praktek Kerja Lapang dikumpulkan
melalui literatur. Literatur yang dapat menjadi sumber untuk mengumpulkan data
tersebut diantaranya melalui buku, laporan dan sumber-sumber terpercaya.
2. Observasi Partisipasif
Metode observasi partisipatif dilakukan dengan cara terlibat langsung dari
kegiatan pengelola Obyek wisata di Kabupaten Tasik yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut serta dalam kegiatannya.
Dengan observasi partisipasi, data yang diperoleh akan lebih lengkap dan sampai
mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.
3. Observasi Lapang
Observasi lapang dilakukan dengan cara identifikasi dan inventarisasi secara
langsung pada lokasi pengamatan. Metode yang digunakan berupa menjelajah dan
inventarisasi visual. Metode menjelajah dilakukan dengan menyusuri seluruh
kawasan sambil mengamati potensi yang ada menggunakan metode inventarisasi
visual.
4. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner disusun sesuai dengan tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) dan
disebarkan kepada pengelola. Responden adalah salah satu sumber yang dapat
memberikan informasi bagi kepentingan PKL. Pengambilan sampel pada
pelaksanaan PKL dilakukan menggunakan metode Close Ended dan Random
Sampling. Penyebaran kuesioner dengan teknik closed ended dibuat dengan
menyediakan berbagai perkiraan. Random sampling merupakan suatu unit penelitian
14
dari keseluruhan populasi yang mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai sampel. Pengambilan sampel atau responden diambil dari berbagai kelompok
terpilih secara acak. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi pembiasan waktu.
Dalam metode ini, sampel atau responden memiliki hak tolak. Jumlah responden
yang diambil sebanyak 30 orang (Avenzora 2010).
F. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah data
mengenai kegiatan pengelolaan obyek wisata goa di Kabupaten Tasikmalaya
Provinsi Jawa Barat. Data yang diperoleh berupa data tentang Sumberdaya dan
potensi wisata dan kegiatan pengelolaan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
dengan cara membandingkan data yang didapat dari pengelola dengan keadaan di
kawasan sehingga menghasilkan data terbaru yang menjadi suatu bahan dalam
penyusunan laporan kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL).
G. Penyajian Laporan Praktek Kerja Lapang
Setiap kegiatan Praktek Kerja lapangan yang telah dilaksanakan di Dinas
Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat akan dilaporkan secara
deskriptif dalam bentuk tulisan ilmiah. Materi yang disajikan dalam laporan tersebut
meliputi semua kegiatan yang telah direncakanan sebelum dan sesudah kegiatan
PKL, termasuk rencana kegiatan yang tidak terlaksana di lapangan.
15
IV. DAFTAR PUSTAKA
Avenzora R. 2008. Ekoturisme Teori dan Praktek. BRR NAD dan Nias. Banda
Aceh.
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-DasarPariwisata. Andi Offset. Yogyakarta.
Suyitno. 2001. Perencanaan Wisata. Kanisius. Yogyakarta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung:Alfabeta.
26
LAMPIRAN
27
LAMPIRAN
28
Lampiran 1. Kuesioner AccessorKUESIONER ACCESSOR
EKOWISATA GOA DI KABUPATEN TASIKMALAYA
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui persepsi Assesor mengenai
“Perencanaan Ekowisata Goa di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat”.
Identitas penyebar kuesioner :
Nama : Afrodita Indayana Lokasi Penyebaran : ………..
Nim : J3B110049 Tanggal penyebaran :…-…./2012
Program Keahlian : Ekowisata
Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor, Indonesia
A. PersepsiPotensi Goa ........................ di Kabupaten Tasikmalaya
1. Apakah keunikan dari Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya dan berapakah kadar keunikannya?
Nama ObyekNilai*
1 2 3 4 5 6 7Aspek Penilaian
a. Bentuk dan/atau ukuran dimensi goa tersebut sangat berbeda dengan goa sejenis pada umumnya
b. Warna-warna goa tersebut sangat berbeda dengan warna-warna goa sejenis pada umumnya
c. Topografi yang timbul pada goa tersebut sangat berbeda dengan topografi pada goa sejenis pada umumnya
d. Manfaat dan fungsi sosial dari goa tersebut sangat berbeda dengan manfaat dan fungsi sosial goa sejenis pada umumnya
e. Tempat dan ruang goa tersebut sangat berbeda dengan tempat dan ruang tumbuh goa sejenis pada umumnya
f. Waktu kejadian goa tersebut sangat berbeda dengan waktu tumbuh goa sejenis pada umunya
g. Dinamika alam yang terjadi pada goa tersebut sangat berbeda dengan dinamika pada goa sejenis pada umumnya
Keterangan 1. sangat tidak unik, 2. tidak unik, 3. agak tidak unik, 4. biasa saja,
5. agak unik, 6. Unik, 7. sangat unik
29
2. Apakah Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya masuk dalam kategori langka dan berapakah kadar kelangkaannya?
Nama Obyek Nilai*1 2 3 4 5 6 7
Aspek Penilaian
a. Goa tesebut telah masuk dalam daftar kelangkaan Internasional
b. Goa ejala Alam tersebut telah masuk dalam daftar kelangkaan Nasional
c. Goa tersebut tidak terdapat di provinsi laind. Goa tersebut bersifat endemik dan tidak terdapat
pada Kabupaten laine. Goa tersebut tidak terdapat pada kecamatan lainf. Pengulangan proses kejadian Goa tersebut sangat
langka dalam kurun waktu tertentug. Pengulangan proses kejadian Goa tersebut sangat
langka sesuai dengan prakondisi tertentu yang tidak dapat diprediksi kejadiannya
Keterangan: 1. sangat tidak langka, 2. tidak langka, 3. agak tidak langka, 4.
biasa saja, 5. Agak langka, 6. Langka, 7. sangat langka
3. Apakah Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya mempunyai keindahan tertentu dan berapakah kadar keindahanya?
Nama Obyek Nilai*1 2 3 4 5 6 7
Aspek Penilaian
a. Keindahan komposisi dan nuansa bentuk dari goa tersebut
b. Keindahan komposisi dan nuansa warna dari goa tersebut
c. Keindahan komposisi dan nuansa dimensi ukuran dari goa tersebut
d. Keindahan komposisi dan nuansa ruang goa tersebut dengan alam sekitarnya
e. Keindahan komposisi dan nuansa visual secara totalitas dari goa tersebut
f. Kepuasan psikologi pengunjung dari komposisi dan nuansa goa tersebut
g. Keindahan komposisi dan nuansa afirmatif dari proses goa tersebut
Keterangan: 1. Sangat tidak enak, 2. Tidak enak, 3. Agak tidak enak, 4. Biasa
saja, 5. Agak enak, 6. Enak, 7. Sangat enak
30
4. Apakah Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya mempunyai waktu-waktu tertentu (musiman) untuk dikunjungi dan berapakah kadar musiman tersebut?
Nama Obyek Nilai*1 2 3 4 5 6 7
Aspek Penilaian
a. Goa tersebut hanya muncul dan dapat dinikmati beberapa saat saja pada hari tertentu
b. Goa tersebut hanya muncul dan dapat dinikmati pada hari-hari tertentu dalam periode minggu kejadian
c. Dinamika perilaku Goa tersebut hanya muncul dan dapat dinikmati pada minggu tertentu periode bulan tertentu
d. Goa tersebut hanya dapat dinikmati pada kondisi bulan tertentu dalam tahun tertentu
e. Goa tersebut hanya dapat dinikmati pada bulan tertentu dalam suatu periode tahun tertentu
f. Goa tersebut hanya dapat dinikmati dalam kurun waktu yang singkat pada periode maksimal 3 tahun sekali
g. Goa tersebut hanya bisa dinikmati oleh pengunjung dengan kelompok umur dan fisik tertentu dan/atau status sosial tertentu
Keterangan: 1. sangat tidak bermanfaat, 2. tidak bermanfaat, 3. agak tidak
bermanfaat, 4. Biasa saja, 5.Agak bermanfaat, 6. Bermanfaat, 7. Sangat bermanfaat
5. Apakah Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya memiliki tingkat sensitivitas terhadap pengaruh luar dan berapakah kadar sensitivitas tersebut?
Nama ObyekNilai*
1 2 3 4 5 6 7Aspek Penilaian
a. Peristiwa kejadian Goa tersebut tidak terpengaruh oleh kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang optimal
31
b. Kualitas kejadian Goa tersebut tidak terpengaruh oleh kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang optimal
c. Kuantitas kejadian Goa tersebut tidak terpengaruh oleh kehadiran sedikit atau banyak pengunjung yang dalam jarak pandang optimal
d. Kehadiran pengunjung untuk menikmati Goa tersebut pada jarak pandang optimal tidak mempengaruhi terjadinya kejadian fenomena alam lain disekitarnya
e. Kehadiran pengunjung untuk menikmati Goa tersebut pada jarak pandang optimal tidak mempengaruhi kualitas kejadian fenomena alam lain disekitarnya
f. Kehadiran pengunjung untuk menikmati Goa tersebut pada jarak pandang optimal tidak mempengaruhi kuantitas kejadian fenomena alam lain disekitarnya
g. Kehadiran pengunjung untuk menikmati Goa tersebut dalam bentuk physical contact tidak memnyebabkan berubahnya secara permanen kualitas dan kuantitas kejadian Gejala Alam tersebut ataupun gejala alam lain yang terkait
h. Daya dukung fisik Goa tersebut tidak terganggu karena penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat berbagai kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan di tempat tersebut
i. Daya dukung ekologis Goa tersebut tidak terganggu karena penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat berbagai kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan di tempat tersebut
j. Daya dukung psikologi pengunjung tidak terganggu karena penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat berbagai kegiatan rekreasi dan wisata yang mempunyai turn- over factor rendah untuk setiap kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan dilakukan di tempat tersebut
Keterangan: 1.sangat tidak terjangkau, 2. tidak terjangkau3. agak tidak
terjangkau, 4. biasa saja, 5. agak terjangkau, , 6. Terjangkau, 7. sangat terjangkau
6. Apakah aksesibilitas menuju lokasi Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya mudah dijangkau dan berapakah kadar jangkauan tersebut?
Nama ObyekNilai*
32
Aspek Penilaian
a. Lokasi Goa tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan umum dalam waktu maksimal 2 jam dari ibukota kabupaten
b. Lokasi Goa tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan umum dalam waktu maksimal jam dari ibukota kecamatan
c. Lokasi Goa tersebut dapat dijangkau oleh semua jenis kendaraan roda empat
d. Pengunjung dapat menjangkau lokasi Goa tersebut tanpa harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melebihi 2 kilometer
e. Untuk menjangkau lokasi tumbuh Goa tersebut tersedia kendaraan umum yang beroperasi setidaknya 16 jam dalam sehari
f. Lokasi Goa tersebut dapat dijangkau pengunjung dalam segala cuaca
g. Pada musim penghujan, Goa tersebut hanya dapat dijangkau dengan kendaraan tertentu
Keterangan: 1. sangat tidak sensitif, 2. tidak sensitif, 3. agak tidak sensitif, 4.
biasa saja, 5. agak sensitif, 6. sensitif, 7. sangat sensitif,
7. Apakah fungsi sosial dari Goa ........................ yang terdapat di kecamatan ........................ Kabupaten Tasikmalaya, yang dimanfaatkan dan berapakah kadar pemanfaatan tersebut?
Nama ObyekNilai*
1 2 3 4 5 6 7Aspek Penilaian
a. Tersebut
b. Goa tersebut hingga saat ini masih digunakan sebagai salah satu sumber elemen kehidupan sosial budaya keseharian mayarakat setempat
c. Goa tersebut hingga saat ini masih digunakan sebaaia salah satu sumber elemen budaya pada berbagai upacara budaya dalam dinamika budaya masyarakat setempat
d. Goa tersebut hingga saat ini hanya digunakan sebagai salah satu sumber elemen budaya tertentu saja dalam dinamika sosial budaya masyarakat setempat
e. Goa tersebut hingga saat ini digunakan sebagai salah satu sumber elemen ekonomi utama bagi kehidupan sosial ekonomi keseharian masyarakat
33
setempat
f. Goa tersebut hingga saat ini digunakan hanya sebagai salah satu sumber elemen ekonomi bagi kehidupan sosial ekonomi keseharian masyarakat setempat
g. Goa tersebut hingga saat ini hanya sebagai salah satu identitas regional bagi masyarakat setempat
Lampiran 2. Kuesioner Wisatawan/Pengunjung
TUGAS AKHIR
PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA
PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KUESIONER WISATAWAN/PENGUNJUNG
EKOWISATA GOA DI KABUPATEN TASIKMALAYA
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui karakteristik, motivasi dan persepsi pengunjung
mengenai “Perencanaan Ekowisata Ekowisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya”
Identitas Penyebar Kuesioner:
Nama : Afrodita Indayana Lokasi Penyebaran :…………….
NIM : J3B110049 Tanggal/Penyebaran : ……../2012
Program Keahlian : Ekowisata
Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor, Indonesia
A. Katareristik Responden No. Responden: .....
1. Nama : …………………………(boleh tidak diisi)2. Jenis kelamin : L/P * 3. Status pernikahan : Single/Menikah *4. Umur : …….. Tahun5. Asal Daerah :……………………………………………6. Pendidikan Terakhir :
a. SDb. SMPc. SMAd. Diploma (D1/ D2/ D3)e. Sarjana (S1/ S2/ S3)
34
f. Lainnya (sebutkan)…………........
7. Pekerjaan : a. Pelajarb. Mahasiswac. Pegawai Negeri Sipild. TNI/ POLRIe. Pegawai BUMN/ BUMDf. Guru/ Doseng. Pegawai Swastah. Lainnya (sebutkan)…………….
8. Pendapatan : a. < 100.000b. 100.000 – 1000.000c. 1000.000 – 2.500.000d. > 2.500.000
9. Kunjungan : a. Sendirib. Keluargac. Temand. Rombongane. Lainnya (sebutkan)…………….
10. Berapa kali Anda pernah mengunjungi tempat ini ?a. Pertama kalib. 2 kalic. 3 – 5 kalid. 5 – 10 kalie. Lainnya (sebutkan)……………..
B. MotivasiBeri tanda chekhlist (√) pada jawaban yang menurut anda paling tepat pada
kolom yang telah disediakan.
1. Darimanakah Anda mengetahui informasi mengenai goa ..................... ?
Sumber informasiKadar Informasi
1 2 3 4 5 6 7
a. Pribadi
b. Teman/keluarga/saudara
c. Koran/Majalah/surat kabar
d. Brosur/Leaflet/Booklet
e. Radio/ iklan di televise
f. Website
g. Jaringan social
h. Lainnya (sebutkan)
35
Keterangan :
1. sangat tidak jelas2. tidak jelas3. agak tidak jelas4. biasa saja5. agak jelas6. jelas7. sangat jelas
36
2. Apakah motivasi Anda mengunjungi goa ....................... ?(Responden dapat memilih jawaban lebih dari satu)
MotivasiSkala
Prioritas*)
Aspek Jawaban
1 2 3 4 5 6 7
a. Penelitian/ Pendidikan
b. Bisnis/ Pekerjaan
c. Kontak Sosial
d. Spiritual
e. Wisata
f. Rekreasi
Keterangan 1) Sangat tidak puas, 2) Tidak puas, 3) Agak tidak puas, 4) Biasa saja, 5) Agak
puas, 6) Puas, 7) Sangat puas
*) Skala prioritas diisi berdasarkan prioritas utama dalam rentang angka 1 untuk yang
paling prioritas sampai seterusnya.
C. PersepsiBeri tanda chekhlist (√) pada jawaban yang menurut anda paling tepat pada
kolom yang telah disediakan :
1. Bagaimana menurut anda potensi ekowisata goa di goa ....................... ?
37
1. Berapa lamakah waktu yang Anda miliki jika ekowisata goa telah terwujud?
Lama waktuKadar Kesesuaian
1 2 3 4 5 6 7
b. 1 hari
c. 2 hari
d. 3 hari
d. 4 hari
e. 1 minggu
f. Lainnya
2. Setujukah Anda jika di Kabupaten Tasikmalaya direncanakan ekowisata goa ?a. Sangat tidak setujub. Tidak setujuc. Agak tidak setuju
38
*Keterangan
Nilai:
1. Keunikan
2. Kelangkaan
3.Keindahan
4.Seasonality
5.Sensitifitas
6.Aksesibilitas
7.Fungsi Sosial
Keterangan :
1. sangat tidak efektif
2. tidak efektif
3. agak tidak efektif
4. biasa saja
5. agak efektif
No. Nama Obyek PenilaianNilai*
1 2 3 4 5 6 7
1. Kondisi Sekitar
Aksesibilitas
Letak Goa
Sarana dan Prasarana
.................................
..................................
2. Kondisi fisik (Ornamen goa)
- Mulut goa
- Stalagtit
- Stalagmite
- Sumber air goa
- ...................
- ...................
- .......................
- .........................
3. Kondisi Biotik
- Fauna Goa
- Flora goa (sekitarnya)
4. Obyek Lain
Budaya
Spiritual
.........................
...........................
d. Biasa sajae. Agak setujuf. Setujug. Sangat Setuju
39
Lampiran 3. Kuesioner Masyarakat
TUGAS AKHIR
PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA
PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KUESIONER MASYARAKAT
DI KABUPATEN TASIKMALAYA
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui karakteristik, persepsi dan kesiapan masyarakat
mengenai “Perencanaan Ekowisata Goa Di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Sumatera Barat”
Identitas Penyebar Kuesioner:
Nama : Afrodita Indayana Lokasi Penyebaran :…………….
NIM : J3B11004 Tanggal/Penyebaran : ……../2012
Program Keahlian : Ekowisata
Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor, Indonesia
A. Karakteristik Masyarakat No. Responden: .....
1. Nama : …………………………2. Jenis kelamin : L/P * 3. Status pernikahan : Single/Menikah *4. Umur : …….. Tahun5. Asal Daerah :……………………………………………6. Pendidikan Terakhir :
a. SDb. SMPc. SMAd. Diploma (D1/ D2/ D3)e. Sarjana (S1/ S2/ S3)f. Lainnya (sebutkan)…………........
7. Pekerjaan : a. Pelajarb. Mahasiswac. Pegawai Negeri Sipild. TNI/ POLRIe. Pegawai BUMN/ BUMDf. Guru/ Doseng. Pegawai Swastah. Lainnya (sebutkan)…………….
40
8. Pendapatan : a. < 100.000b. 100.000 – 1000.000c. 1000.000 – 2.500.000d. > 2.500.000
B. Persepsi Masyarakat
Beri tanda chekhlist (√) pada jawaban yang menurut anda paling tepat pada
kolom yang telah disediakan.
1. Apakah persepsi masyarakat terhadap potensi ekowisata goa di Kabupaten Tasikmalaya ?
2. Setujukah Anda jika di Kabupaten tasikmalaya direncanakan Ekowisata goa?
a. Sangat tidak setujub. Tidak setujuc. Agak tidak setujud. Biasa sajae. Agak setujuf. Setujug. Sangat Setuju
C. Kesiapan
Masyarakat
41
*Keterangan
Nilai:
1. Keunikan
2. Kelangkaan
3.Keindahan
4. Seosanality
5.Sensitifitas
6.Aksesibilitas
7. Fungsi Sosial
=
No. Nama Obyek
Nilai*
1 2 3 4 5 6 7
1. Kondisi Sekitar
Aksesibilitas
Letak Goa
Sarana dan Prasarana
.................................
..................................
2. Kondisi fisik (Ornamen goa)
- Mulut goa
- Stalagtit
- Stalagmite
- Sumber air goa
- ...................
- ...................
- .......................
- .........................
3. Kondisi Biotik
- Fauna Goa
- Flora goa (sekitarnya)
Obyek Lain
Budaya
Spiritual
.........................
...........................
Beri tanda chekhlist (√) pada jawaban yang menurut anda paling tepat pada
kolom yang telah disediakan.
1. Untuk mewujudkan perencanaan ekowisata goa di Kabupaten Tasikmalaya, maka setujukah anda untuk menyiapkan diri dalam hal-hal berikut ?
Standard PelaksanaanAspek Jawaban
1 2 3 4 5 6 7
A. Etika Pelayanan kepada pengunjung
a. Setiap masyarakat diharuskan untuk mengucapkan salam kepada pengunjung
b. Setiap masyarakat diharuskan untuk memberikan senyum kepada pengunjung
c. Masyarakat dapat menjalin komunikasi dengan baik terhadap pengunjung
d. Masyarakat tidak melakukan hal senono terhadap pengunjung
e. Masyarakat harus berkata jujur kepada pengunjung
f. Masyarakat tidak membeda-bedakan pengunjung dalam hal
usia, suku, warga Negara dan agama.
g. Masyarakat harus berpenampilan yang baik dan wajar dengan
menggunakan pakaian yang sopan dan rapih saat berhadapan
dengan pengunjung
h. Dalam berkomunikasi masyarakat harus menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti dan sopan
i. Masyarakat harus menghindari kebiasaan buruk saat melayani
pengunjung seperti merokok, makan, tidak menatap
pengunjung saat berbicara, mendengarkan musik dengan
menggunakan hadset
j. Masyarakat tidak memotong pembicaraan pengunjung yang
sedang berbicara
k. Masyarakat tidak mengharapkan tips dari pengunjung
l. Masyarakat tidak membicarakan masalah pribadi kepada
pengunjung
m. Masyarakat dilarang menggunakan kata-kata yang
menyinggung unsur-unsur sara (agama,suku,ras,dan bangsa)
n. Masyarakat memberikan informasi secara benar dan membantu
apabila diperlukan
o. Masyarakat wajib mentaati etika pelayanan
Cara Menilai :1. Sangat Tidak Siap; 2. Tidak Siap; 3. Agak Tidak Siap; 4. Biasa
Saja; 5. Agak Siap; 6. Siap; 7. Sangat Siap.
42
Standard PelaksanaanAspek Jawaban
1 2 3 4 5 6 7
B. Keamanan dan Keselamatan kepada pengunjung
a. Masyarakat selalu Menjalankan sistem keamanan lingkungan
(SISKAMLING)
b. Masyarakat harus mengetahui mengenai identitas pengunjung
yang mengunjungi goa di Kabupaten Tasikmalaya
c. Masyarakat mengetahui mengenai pengetahuan dasar penyakit
ringan dan memiliki pengetahuan tentang P3K (Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan)
d. Masyarakat menyediakan alat P3K (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan)
e. Masyarakat harus memberikan informasi kepada pengunjung
mengenai aturan adat yang terdapat masyarakat sekitar goa di
Kabupaten Tasikmalaya
f. Masyarakat memastikan pengunjung agar tidak mengambil
benda sejarah, benda peninggalan, flora, fauna yang terdapat
di objek wisata
g. Masyarakat menyediakan pusat informasi
h. Masyarakat cepat tanggap terhadap keadaan darurat yang
disebabkan oleh gangguan kemanan,kecelakaan,pencemaran
dan bencana alam.
i. Masyarakat harus melakukan pengawasan terhadap
pengunjung yang melakukan aktifitas wisata
j. Apabila ada yang melakukan perkelahian atau perusakan
masyarakat wajib menghentikannya dan melaporkan kepada
pihak yang berwajib.
k. Apabila menemukan barang yang hilang atau ketinggalan
masyarakat wajib menggembalikan kepada pemiliknya atau
menyerahkan kepada petugas yang berwenang dan petugas
desa wajib menggembalikan barang tersebut kepada
pemiliknya
l. Jika terjadi kecelakaan masyarakat wajib menolong,dengan
bantuan medis dan jika perlukan dirujuk ke rumah sakit
m. Masyarakat wajib mentaati peraturan keamanan dan
keselamatan pengunjung
Cara Menilai :1. Sangat Tidak Siap; 2. Tidak Siap; 3. Agak Tidak Siap; 4. Biasa
43
Saja; 5. Agak Siap; 6. Siap; 7. Sangat Siap.
Standard Pelaksanaan Aspek Jawaban
1 2 3 4 5 6 7
C. Persaingan Usaha
a. Masyarakat memutuskan bersama mengenai harga
b. Masyarakat tidak membeda-bedakan mengenai harga
pengunjung lokal dan mancanegara.
c. Masyarakat harus membagi pembagian wilayah untuk
melakukan persaingan usaha
d. Masyarakat menyediakan barang yang berkualitas agar
pengunjung tidak kecewa dan tidak memberikan penilaian
yang negatif terhadap suatu tempat usaha tersebut
e. Masyarakat melakukan promosi secara langsung contohnya
menjadi pemandu wisata di kawasan sekitar goa, dan
mengantarkan ke pusat informasi
f. Masyarakat harus menjual macam-macam produk khas
Tasikmalaya
g. Masyarakat harus menyediakan jasa penginapan dan
penyewaan transportasi
h. Pedagang melakukan persaingan yang sehat dengan
mengedepankan keunggulan prodak dan layanan yang
bermutu
i. Menyediakan kotak kritik dan saran untuk pembeli
j. Pedagang wajib mentaati etika persaingan usaha
D. kenyamanan dan kebersihan bagi Pengunjung
a. Masyarakat harus memperhatikan kebersihan lingkungan
b. Masyarakat harus menyediakan tempat-tempat pembuangan
sampah
c.Masyarakat dan atau pengunjung dilarang membawa barang-
barang terlarang contohnya minuman keras, narkotika dan
psikotropika
d. Masyarakat dan atau pengunjung dilarang merusak fasilitas
yang terdapat sekitar kawasan ekowisata goa di Kabupaten
Tasikmalaya
44
e. Masyarakat dan Pengunjung wajib mengambil sampah yang
terlihat di sekitar kawasan
f. Masyarakat wajib bergotong royong sekurang-kurangnya satu
kali dalam seminggu untuk kebesihan kawasan
g. Masyarakat menyediakan fasilitas MCK yang bersih dan layak
digunakan
h. Masyarakat dan atau wisatawan harus mentaati peraturan
kesehatan yang ada di sekitar kawasan ekowisata goa
Keterangan :
1. Sangat Tidak Siap, 2.Tidak Siap, 3.Agak Tidak Siap, 4. Biasa Saja, 5.Agak Siap, 6. Siap, 7. Sangat Siap.
45
Lampiran 4. Jurnal Kegiatan Harian
JURNAL KEGIATAN HARIAN
Nama Mahasiswa : Afrodita Indayana
NIM : J3B110049
Lokasi : Kabupaten Tasikmalaya
Direktorat Program Diploma-Institut Pertanian Bogor (IPB)
No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan Paraf
……….
……………….2012
Pembimbing Lapang
(…..................................................)
46
top related