working capital to total assets total assets turnover ...repository.umrah.ac.id/3679/1/dian...
Post on 04-Dec-2020
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
Pengaruh Working Capital To Total Assets dan Total Assets Turnover
Terhadap Pertumbuhan Laba Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel
Moderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2015-2017.
Dian Afriyeni1, Tumpal Manik
2, Jack Febriand Adel
3
E-mail : dianafriyeni2@gmail.com
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Working Capital
To Total Assets dan Total Assets Turnover Terhadap Pertumbuhan Laba dengan
Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017. Populasi dalam
penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara 2015-
2017. Metode pengambilan sampel penelitian ini adalah purposive sampling dan
didapatkan 61 sampel yang memenuhi kriteria. Teknik analisis yang digunakan
didalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linear Berganda dan Analisis
Regresi Moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Working
Capital To Total Assets dan Total Assets Turnover sama-sama berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan laba. Dan ukuran perusahaan tidak mampu
memoderasi hubungan antara Working Capital To Total Assets dan Total Assets
Turnover terhadap Pertumbuhan Laba. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R
Square) sebesar 0.069 atau 6.9% dari variabel Pertumbuhan Laba dapat
dijelaskan oleh Working Capital to Total Assets dan Total Assets Turnover.
Sedangkan sisanya 93.1% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel-variabel lain
yang tidak termasuk dalam model penelitian.
Kata kunci : WCTA, TATO, Pertumbuhan Laba, dan Ukuran Perusahaan
ABSTRACT
The purpose of the research was to determine the influence of working
capital to total assets and total assets turnover on profit growth with firm size as
variable moderating in manufacturing companies who are registered in
Indonesian stock exchange periode 2015-2017. The population in this research is
manufacturing companies who are registered in Indonesian exchange periode
2015-2017. Sampling method of this research is purpose sampling and obtained
61 samples that meet the criteria. The analysis technique used in this research is
multiple linear regression analysis and moderate regression analysis. The results
of this research indicated that the working capital to total assets and total assets
turnover partially influence the profit growth. And firm size is not able to
moderate the influence of working capital to total assets and total assets turnover
on profit growth. The coefficient of determination (Adjusted R Square) of 0.069 or
6.9% of the Profit Growth variable can be explained by the Working Capital to
Total Assets and Total Assets Turnover. While the remaining 93.1% is explained
or influenced by other variables that are not included in the research model.
Key Words : WCTA,TATO, Profit Growth, and Firm Size
2
PENDAHULUAN
Perekonomian industri yang semakin berkembang mengakibatkan timbulnya
persaingan bisnis yang semakin ketat. Dimana masing-masing perusahaan
berlomba-lomba dalam menjalankan aktivtas operasi perusahaannya demi
menarik minat para investor agar berinvestasi dengan mereka. Kondisi keuangan
merupakan hal yang paling penting bagi para investor dalam membaca dan
memprediksi perusahaan yang akan mereka pilih, dengan melihat laporan
keuangan maka mereka dapat mengetahui seberapa besar keberhasilan atau
kegagalan yang telah dicapai perusahaan dalam menjalankan roda kegiatan bisnis
mereka. Salah satu pos yang paling dilihat adalah laba. Laba merupakan indikator
penting dari laporan keuangan yang memiliki berbagai kegunaan, pada umumnya
dipandangi sebagai suatu dasar pengambilan keputusan investasi, prediksi untuk
meramalkan pertumbuhan laba yang akan datang.
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Teori Sinyal (Signaling Theory)
Teori signal menurut Bringham & Houston (2011:184) teori signal
digunakan seorang manajemen perusahaan untuk memberikan petunjuk sinyal
yang baik mengenai bagaimana cara pandang manajemen terhadap prospek
perusahaan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan sebagai salah satu
faktor pengambilan keputusan investasi.
Teori Agensi (Agency Theory)
Sari (2017), menyebutkan teori agensi adalah teori yang menyatakan
adanya hubungan antara principal yaitu investor atau pemegang saham dengan
agen yaitu manajemen. Principal dan agen berusaha saling memenuhi kontrak
dimana, perusahaan membayar gaji dalam bentuk natura dan kenikmatan, seperti
biaya fasilitas sewa rumah direktur, biaya pengobatan, dan mobil dinas yang
termasuk booktax, principal atau investor membayar agency cost seperti beban
gaji tersebut untuk memastikan asset-aset yang dimilikinya aman dan memberikan
return bagi investor.
Pertumbuhan Laba
Menurut Nickels et al. (2009:4), laba (profit) adalah jumlah uang yang
diperoleh sebuah bisnis selain dari jumlah yang dikeluarkan untuk gaji dan biaya-
biaya lainnya. Laba bersih merupakan hasil dari selisih penjualan dengan beban-
beban. Pos laba merupakan pos yang cukup penting dalam membaca laporan
keuangan, karena pos laba ini dianggap mampu memprediksi bagaimana
keberlangsungan perusahaan kedepannya.
Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangi jumlah laba tahun ini
dengan laba tahun sebelumnya kemudian dibagi dengan laba tahun sebelumnya.
Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bersih tahun berjalan.
Menurut Anggreni (2017) Pertumbuhan laba yang terjadi dipengaruhi oleh
beberapa perubahan komponen dalam laporan keuangan, misalnya perubahan
penjualan, perubahan beban bunga, perubhan pajak penghasilan, adanya
perubahan pada pos-pos luar biasa dan lain-lain.
3
Working Capital to Total Asset
Menurut Harahap (2010:219), Rasio likuiditas menggambarkan
kemampuan perusahaan menyelesaikan semua kebutuhan jangka pendek. Rasio
likuiditas yang diukur dengan Working Capital to Total Assets adalah rasio
pengukuran antara modal kerja yang dibagi dengan total asset. Dengan modal
kerja yang besar perusahaan dapat meningkatkan asset yang dimiliki perusahaan
sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik yang
nantinya akan berpengaruh terhadap petumbuhan laba.
Total Asset Turnover
Rasio aktivitas (Harahap, 2010:219) digunakan untuk mengetahui aktivitas
perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam penjualan dan kegiatan
lainnya. Rasio aktivitas yang diukur dengan Total Aset Turnover menunjukkan
tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktivita perusahaan di dalam
menghasilkan volume penjualan tertentu. Semakin tinggi rasio total assets
turnover berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva di dalam
menghasilkan penjualan yang nantinya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan
labanya.
Ukuran Perusahaan
Secara umum, ukuran perusahaan dapat menentukan bagaimana
perusahaan tersebut dapat bersaing didunia bisnis. Semakin besar ukuran
perusahaan maka kecenderungan mereka bisa mengendalikan pasar lebih baik jika
dan sebaliknya jika ukuran perusahaan kecil maka kecenderungan mereka bisa
mengendalikan pasar akan lebih kecil, mereka akan cenderung sulit untuk
bersaing dalam kegiatan bisnis. Menurut Watts dan Zimmerman dalam Manik
(2017), ukuran perusahaan akan memengaruhi tingkat biaya politis yang dihadapi
perusahaan sehingga akan mempengaruhi penggunaan prinsip akuntansi yang
konservatif. Ukuran perusahaan akan mempengaruhi penggunaan prinsip
akuntansi yang konservatif.
Kerangka Pemikiran
Working Capital
to Total Asset
(X1)
Total Asset
Turnover
(X2)
Ukuran
Perusahaan
(Z)
Pertumbuhan
Laba
(Y)
H4
H5
H2
H1
H3
4
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Working Capital to Total Asset terhadap pertumbuhan laba dengan
ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi.
Diasumsikan apabila perusahaan memiliki utang yang nantinya digunakan
untuk penambahan modal, manajemen tidak perlu khawatir akan karena
perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan yang besar berarti memiliki total
asset yang besar pula yang nantinya akan mampu membayar hutang-hutangnya
serta mampu meningkatkan laba perusahaan tersebut.
Rasio likuiditas yang diukur dengan Working Capital to Total Assets
adalah rasio pengukuran antara modal kerja yang dibagi dengan total asset.
Dengan modal kerja yang besar perusahaan dapat meningkatkan asset yang
dimiliki perusahaan sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan
dengan baik. Kegiatan oprasinal yang baik akan meningkatkan penjualan
perusahaan sehingga kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga akan
meningkat(Sari, 2017).
H1 : Diduga Working Capital to Total Asset berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
bursa efek Indonesia periode 2015-2017.
H4 : Diduga ukuran perusahaan dapat memoderasi pengaruh working
capital to total asset terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2015-2017.
Pengaruh Total Asset Turnover terhadap pertumbuhan laba dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel moderasi. Jika efektivitas perusahaan menggunakan asset untuk memperoleh tingkat
penjualan yang tinggi, diharapkan perolehan laba yang signifikan. Perusahaan
dengan skala besar akan memiliki total asset yang lebih besar, semakin efektif
perusahaan tersebut mengelola asetnya maka sekin besar pula pertumbuhan laba
yang terjadi.
Diasumsikan perusahaan yang memiliki Total Asset Turnover yang tinggi
dalam memanfaatkan asset akan dapat menarik minat investor untuk memiliki
saham perusahaan tersebut. Kinerja perusahaan yang semakin baik mencerminkan
dampak pada pertumbuhan laba perusahaan tersebut karena semakin tinggi Total
Asset Turnover yang dimiliki perusahaan, hal itu menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut dapat mengoptimalkan penggunaan asetnya untuk melakukan penjualan
sehingga pertumbuhan laba yang terjadi pada perusahaan tersebut cenderung
meningkat (Anggraeni, 2017).
H2 : Diduga Total Asset Turnover berpengaruh terhadap pertumbuhan
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
Indonesia periode 2015-2017.
H5 : Diduga ukuran perusahaan dapat memoderasi pengaruh total asset
turnover terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2015-2017.
5
Pengaruh Ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi terhadap
pertumbuhan laba.
Ukuran perusahaan merupaka sebuah skala pengukuran yang dapat
mengklasifikasikan bersar kecilnya perusahaan, salah satunya adalah total asset.
Umumnya para investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi dengan perusahaan
berskala besar karena akan lebih menguntungkan karena memiliki total asset yang
lebih besar, investasi ini nantinya akan dapat mempengaruhi pertumbuhan laba
perusahaan.
Diasumsikan semakin besar suatu perusahaan tersebut maka akan semakin
besar total asset yang dimiliki perusahaan, hal ini berdampak pada laba yang
diperoleh semakin besar. Hal ini membuat para investor cenderung untuk memilik
perusahaan besar dibanding perusahaan kecil (Anggraeni, 2017).
H3 : Diduga ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2015-2017.
METODELOGI PENELITIAN
Populasi, Sampel dan Sumber Data
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang
terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017 sebanyak 154
perusahaan. Perusahaan manufaktuur dipilih karena jumlah perusahaan llebih
banyak daripada sektor lain. Selain itu, perusahaan manufaktur lebih banyak
diminati investor. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan
keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang didapatkan dari www.idx.co.id.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purpose
sampling dengan kriteria sebagai berikut : (1) Perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017; (2) Perusahaan
mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-turut secara lengkap dalam
periode penelitian; (3) Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan dalam
mata uang rupiah. (4) Perusahaan mengalami laba berturut-turut selama periode
penelitian. Berdasarkan kriteria yang ditentukan dalam pemilihan sampel, maka
ringkasan sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Sampel Penelitian
No Kriteria Sampel Tidak Masuk
Kriteria
Jumlah
1. Perusahaan sektor manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2015-2017
154
2. Perusahaan mempublikasikan
laporan keuangan secara
berturut-turut secara lengkap
dalam periode penelitian
(29) 126
3. Perusahaan mempublikasikan
laporan keuangan dalam mata
uang rupiah
(26) 100
6
4. Perusahaan mengalami laba
berturut-turut selama periode
penelitian
(38) 62
Total tidak masuk kriteria (93)
Jumlah sampel 61
(61 X 3 tahun = 183 objek penelitian )
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Pertumbuhan Laba
Perhitungan pertumbuhan laba dapat dihitung dengan cara mengurangi
laba tahun ini dengan laba tahun lalu dibagi laba tahun lalu (Anggraeni:2017).
Perhitungan laba pada penelitian ini menggunakan laba setelah pajak (earning
after tax). Untuk menghitung pertumbuhan laba, menggunakkan formula sebagai
berikut :
Sumber: (Anggraeni, 2017)
Keterangan :
Δ NI = Pertumbuhan Laba
NIit = Laba perusahaan pada periode sekarang
NIit-1 = Laba perusahaan pada periode sebelumnya
Working Capital to Total Asset
Working Capital to Total Assets adalah rasio pengukuran antara modal
kerja (asset lancar dikurangi hutang lancar) yang dibagi dengan total asset. Untuk
menghitung Working Capital to Total Assets menggunakan rumus :
Sumber : (Sari,2017)
Total Asset Turnover
Menurut Sartono (2015:120) Total Asset Turnover atau perputaran total aktiva,
menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva
untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Untuk menghitung Total
Asset Turnover menggunakan rumus :
Sumber : Sartono (2015:120)
∆ NI =∆ NIit − (NIit − 1)
NIit − 1
𝑊𝐶𝑇𝐴 =Aktiva Lancar − Kewajiban Lancar
Total Aktiva
𝑇𝐴𝑇𝑂 =Penjualan
Total Aktiva
7
Ukuran Perusahaan
Pada penelitian ini ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel
pemoderasi. ukuran perusahaan dihitung dengan menggunakan log natural (LN)
total asset.
Sumber : (Peranginangin,2015)
Metode Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penellitian ini adalah moderated
regression analysis. Analisis ini digunakan karena penelitian ini meneliti
pengaruh variabel moderasi dalam hubungan antara variabel independen terhadap
variabel dependen. Dengan persanaan sebagai berikut :
Sebelum melakukan uji hipotesis,terlebih dahulu dilakukan pengujian statistic
deskriptif, kemudian pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas sebagai salah salah
satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi linear berganda.
Selanjutnya pengujian hipotesis yaitu uji signifikansi individual (uji statistic t),
dan uji Koefisien Determinasi (Uji R²).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2016: 19), statistik deskriptif dapat memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum,
Tabel 2. Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
WCTA 183 -,25618 ,79569 ,2724720 ,21006172
TATO 183 ,18626 3,05732 1,0905421 ,48323328
PER_LABA 183 -,98487 52,72858 ,5506649 4,32561036
UP 183 25,61948 33,32018 28,5889292 1,59090164
Valid N
(listwise) 183
Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 183
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7 Std. Deviation 4,31823093
Most Extreme Differences Absolute ,388
Ukuran Perusahaan = Ln Total Asset
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 Z + β4 X1*Z + β5 X2*Z + e
8
Positive ,388 Negative -,350
Kolmogorov-Smirnov Z 5,249 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Tabel 4. Hasil Pengujian Normalitas (Data Setelah Outlier) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 136
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7 Std. Deviation
,49305705
Most Extreme Differences Absolute ,099 Positive ,099 Negative -,059
Kolmogorov-Smirnov Z 1,158
Asymp. Sig. (2-tailed) ,137
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
sumber data : output SPSS 22 (data diolah 2019
Dari tabel 3. Diatas dapat dilihat bahwa nilai Asym. Sig. (2-tailed)
sebesar 0.000 < 0.05 menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Maka
dari itu dilakukan outlier dengan mengeliminasi sebanyak 47 data sehingga pada
tabel 4. menunjukkan nilai Asym. Sig. (2-tailed) 0,137 > 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan bawa data peneliti setelah dilakukan outlier dapat berdistribusi
normal.
Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2,189 ,943 2,323 ,022
WCTA -,471 ,216 -,186 -2,180 ,031 ,938 1,066
TATO ,325 ,112 ,248 2,902 ,004 ,935 1,070
UP -,082 ,033 -,206 -2,446 ,016 ,962 1,040
a. Dependent Variable: PER_LABA
sumber data : output SPSS 22 (data diolah 2019)
Berdasarkan tabel 5. Diatas, menunjukkan tidak adanya gejala
multikolinieritas dimana nilai Tolerance > 0,100 dan VIF < 10,00.
Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 6. Hasil Uji Autokorelasi Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,313a ,098 ,077 ,49862849 1,953
a. Predictors: (Constant), UP, WCTA, TATO b. Dependent Variable: PER_LABA
sumber data : output SPSS 22 (data diolah 2019)
9
Berdasarkan tabel 6. diatas, Nilai Durbin-Watson yang terdapat dalam
tabel hasil pengujian di atas dapat diperoleh angka 1,953 dimana nilai dw ini
berada diantara du dan 4-du yaitu 1,7652 < 1,953 < 2,234.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Tabel. 7 Hasil Uji Heterokedastisitas Correlations
WCTA TATO UP Unstandardized Residual
Spearman's rho
WCTA
Correlation Coefficient
1,000 ,244** -,204
* ,043
Sig. (2-tailed) . ,002 ,011 ,622
N 171 162 156 136
TATO
Correlation Coefficient
,244** 1,000 -,037 -,031
Sig. (2-tailed) ,002 . ,647 ,717
N 162 174 159 136
UP
Correlation Coefficient
-,204* -,037 1,000 ,109
Sig. (2-tailed) ,011 ,647 . ,205
N 156 159 168 136
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient
,043 -,031 ,109 1,000
Sig. (2-tailed) ,622 ,717 ,205 .
N 136 136 136 136
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
sumber data : output SPSS 22 (data diolah 2019)
Dari tabel 6. diatas dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi dari
semua variabel independen dan variael moderasi (Working Capital to Total
Assets, Total Assets Turnover dan ukuran perusahaan) berada diatas taraf
signifikansi yaitu 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak
mengalami masalah heterokedastisitas.
Hasil Pengujian Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 7. Hasil Pengujian Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2,189 ,943 2,323 ,022
WCTA -,471 ,216 -,186 -2,180 ,031
TATO ,325 ,112 ,248 2,902 ,004
UP -,082 ,033 -,206 -2,446 ,016
a. Dependent Variable: PER_LABA
sumber data : output SPSS 22 (data diolah 2019)
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 Z + e
Per_lab = 2,189 - 0,471 WCTA + 0,325 TATO – 0,082 UP + e
10
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Signifikansi Individual ( Uji t)
Tabel 8. Hasil Uji Signifikansi Individual Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2,189 ,943 2,323 ,022
WCTA -,471 ,216 -,186 -2,180 ,031
TATO ,325 ,112 ,248 2,902 ,004
UP -,082 ,033 -,206 -2,446 ,016
a. Dependent Variable: PER_LABA
sumber data : output SPSS 22 (data diolah 2019)
Tabel 8. Diatas menunjukkan bahwa secara parsial Working Capital To Total
Assets dan Total Assets Turnover sama-sama berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba.
Uji Analisis Regresi Moderasi
Tabel 9. Uji Analisis Regresi Moderasi Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3,969 2,435 1,630 ,106
WCTA -,500 5,895 -,198 -,085 ,932
TATO -1,381 2,086 -1,054 -,662 ,509
UP -,144 ,086 -,365 -1,682 ,095
X1*Z ,000 ,211 ,003 ,001 ,999
X2*Z ,060 ,074 1,336 ,815 ,416
a. Dependent Variable: PER_LABA
sumber data : output SPSS 22 (data diolah 2019)
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 Z + β4 X1*Z + β5 X2*Z + e
Per_laba = 3,969 – 0,500 WCTA – 1,381 TATO – 0,144 UP + 0,000 X1*Z + 0,
060 X2*Z + e
11
Pengujian Hipotesis Moderasi
Pengujian Moderasi Tahap I
Tabel 10. Hasil Pengujian Moderasi Tahap I Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,843 ,932 1,978 ,050
WCTA -,267 ,203 -,110 -1,315 ,191
UP -,059 ,032 -,154 -1,828 ,070
a. Dependent Variable: PER_LABA
Tabel 11. Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3,087 1,526 2,023 ,045
WCTA -4,444 4,063 -1,836 -1,094 ,276
UP -,103 ,053 -,266 -1,929 ,056
X1*Z ,147 ,143 1,711 1,029 ,305
a. Dependent Variable: PER_LABA
sumber data : output SPSS 22 (data diolah 2019 Tabel 11 menunjukkan bahwa pengaruh interaksi X1*Z terhadap Y
positif, artinya moderasi dari Ukuran Perusahaan memperkuat pengaruh Working
Capital to Total Assets (WCTA) terhadap Pertumbuhan Laba. Dan signifikansi
keduanya > 0.05. Sehingga keberadaan Ukuran Perusahaaan sebagai pemoderasi
adalah Bukan Moderator.
Pengujian Moderasi Tahap II
Tabel 12. Pengujian Moderasi Tahap II Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,273 ,923 1,379 ,170
TATO ,184 ,107 ,141 1,723 ,087
UP -,050 ,033 -,126 -1,545 ,125
a. Dependent Variable: PER_LABA
Tabel 13. Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3,918 2,200 1,781 ,077
TATO -2,335 1,906 -1,785 -1,225 ,223
UP -,144 ,078 -,361 -1,850 ,066
X2*Z ,089 ,067 1,956 1,324 ,188
a. Dependent Variable: PER_LABA
sumber data : output SPSS 22 (data diolah 2019)
12
Tabel 13. menunjukkan bahwa pengaruh interaksi X2*Z terhadap Y
positif, artinya moderasi dari Ukuran Perusahaan memperkuat pengaruh Working
Capital to Total Assets (WCTA) terhadap Pertumbuhan Laba. Dan signifikansi
keduanya > 0.05. Sehingga keberadaan Ukuran Perusahaaan sebagai pemoderasi
adalah Bukan Moderator.
Hasil Uji Koefesien Determinasi (Uji R2)
Tabel 14. Hasil Uji Koefesien Determinasi (Uji R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,321a ,103 ,069 ,50093668
a. Predictors: (Constant), X2*Z, WCTA, UP, TATO, X1*Z
Tabel 14. menunjukkan bahwa variabel independen, variabel moderasi
serta interaksi antara variabel independen dan variabel moderasi dapat
menjelaskan sebesar 6,9 % terhadap variabel dependennya. Sedangkan selebihnya
sebesar 93,1 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian
ini.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Working Capital to Total Asset terhadap pertumbuhan laba
Hasil penelitian menunjukan bahwa Working Capital to Total Assets
(WCTA) memiliki pengaruh signifikan negatif. Maksudnya adalah semakin tinggi
nilai Working Capital to Total Assets (WCTA) maka semakin rendah nilai
pertumbuhan labanya. Hal ini disebabkan perusahaan lebih mengutamakan
penggunaan modal untuk membayar kewajiban yang masih harus dibayar,
sehingga alokasi untuk kegiatan operasional kurang memadai yang nantinya akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan labanya. Penelitian ini mendukung penelitian
yang dilakukan Bina dan Purwanto (2016).
Pengaruh Total Aset Turnover terhadap pertumbuhan laba
Hasil penelitian menunjukan bahwa Total Assets Turnover (TATO)
memiliki pengaruh signifikan positif. Maksudnya adalah semakin tinggi Total
Assets Turnover (TATO) maka semakin meningkat juga pertumbuhan labanya.
Maksudnya adalah perusahaan telah efektif dalam menggunakan asset untuk
memperoleh tingkat penjulan yang tinggi yang nantinya juga akan berdampak
dalam pertumbuhan labanya. Penelitian ini mendukung penelitian Oktatinus
(2017).
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pertumbuhan laba
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki
pengaruh negative signifikan, artinya semakin tinggi ukuran perusahaan maka
semakin rendah pertumbuhan labanya. Hasil ini diduga karena semakin besar
ukuran perusahaan, maka akan semain besar pula beban pajak yang harus dibayar
oleh perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan semakin besar ukuran perusahaan
maka semakin besar pajak yang nantinya juga akan berpengarh terhadap
rendahnya nilai pertumbuhan laba perusahaan. Penelitian ini bertentangan dengan
penelitian Anggareni (2017).
13
Pengaruh ukuran perusahaan dalam memoderasi hubungan antara Working
Capital To Total Asset dengan pertumbuhan laba.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi X1*Z terhadap
Y positif, artinya moderasi dari Ukuran Perusahaan memperkuat pengaruh
Working Capital to Total Assets (WCTA) terhadap Pertumbuhan Laba. Dan
pengaruhnya adalah tidak signifikan 0,305 > 0,005. Dan keberadaan ukuran
perusahaan sebagai pemoderasi adalah bukan pemoderator karena jika dilihat dari
kedua nilai signifikansinya semuanya bernilai tidak signifikan atau berada diatas
niali 0,05.
Pengaruh ukuran perusahaan dalam memoderasi hubungan antara Total
Assets Turnover (TATO) dengan pertumbuhan laba.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi X2*Z terhadap
Y positif, artinya moderasi dari Ukuran Perusahaan memperkuat pengaruh Total
Assets Turnover (TATO) terhadap Pertumbuhan Laba. Dan pengaruhnya adalah
tidak signifikan 0,188 > 0,05. Dan keberadaan ukuran perusahaan sebagai
pemoderasi adalah bukan pemoderator karena jika dilihat dari kedua nilai
signifikansinya semuanya bernilai tidak signifikan atau berada diatas niali 0,05.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian penelitian yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan
sebagai berikut : (1) Working Capital To total Asset berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa
efek Indonesia periode 2015-2017; (2) Total Asset Turnover (TATO) memiliki
pengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017; (3) Ukuran perusahaan
memiliki pengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017; (4)
Ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi hubungan antara Working Capital
To total Asset (WCTA) terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017; (5) ukuran perusahaan
tidak mampu memoderasi hubungan antara Total Assets Turnover terhadap
Pertumbuhan Laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2015-2017.
Daftar Pustaka
Anggraeni, Zerlinda Gitta. (2017). Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity
Ratio,Total Asset Turnover dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Food Beverages Yang Terdaftar Di
BEI. Artikel Ilmiiah. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.
Bringham, Eugene F. dan Joel F. Houston. (2011). Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Edisi 11. Buku 2. Jakarta : Salemba Empat
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit UNDIP.
Harahap, Syafri Harahap, (2010), Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta
: Rajawali Pers.
Manik, Tumpal, (2017), Praktik Konservatisme Akuntansi Melalui Mekanisme
Coorporate Governance Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Ilmiah Akuntansi
dan Finansial Indonesia. Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).
Vol 1,Oktober 2017.
14
Nickels, William G. et.al., (2009), Pengantar Bisnis, Jakarta : Salemba Empat.
Oktatinus dan Jack Febriand Adel. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity
Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Magin dan Return On Asset
Terhadap Pertumbuhan Laba Pada perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2014. Jurnal Akuntansi.
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).
Peranginangin, Adat Muli, (2015), Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Consumer Goods Dengan Ukuran
Perusahaan Sebagai Variabel Moderating. Jurankunman. Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Surya Nusantara. Vol:II, No. 5.
Riahi, Ahmed dan Belkaoui. (2012). Teori Akuntansi, Jakarta : Salemba Empat.
Sari, Ratna. (2017). Analisis Pengaruh Book-Tax Differences Dan Likuiditas
Terhadap Pertumbuhan Laba (Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor
Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2015). Jurnal Fakukltas Ekonomi. Universitas Maritim Raja
Ali Haji (UMRAH).
Sartono, R. Agus. (2015). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4,
Yogyakarta : BPPE.
www.idx.co.id
top related