analisa air kristal

Upload: indah-tri-wahyuni

Post on 20-Jul-2015

437 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

I. II. III. buah

TUJUAN PERCOBAAN : Dapat menganalisa secara kuantitatif dan kualitatif suatu air kristal PERINCIAN KERJA Identifikasi hidrat dari : K2Cr2O7 BaCl2 Boraks Reversibilitas hidrat pada Kristal NiSO4 Deliquecence dan eflorecence dari kristal : Na2CO310H2O CuSO45H2O KAl(SO4)212H2O CaCl2 Menentukan jumlah air kristal pada CoCl2xH2O ALAT YANG DIPAKAI : Gelas Kimia 100ml + 200ml 1+1 buah Cawan Porselin + Tutup buah Tabung reaksi + Tutup Spatula + Pengaduk Bunsen + Kaki 3 3+3 buah 1+1 buah 1+1 buah Rak tabung Kaca arloji Kasa 1 buah 1 buah 1 buah 1+1 buah Segitiga Porselin Pinggan Penguap 1 1

Selang Regulator Gegep kayu IV. V. Boraks NiSO4

1 buah 2 buah

Selang Karet 1 buah Kacamata 1 buah

BAHAN YANG DIGUNAKAN : K2Cr2O7 CoCl2xH2O BaCl2 CaCl2 KAl(SO4)212H2O CuSO45H2O Na2CO310H2O DASAR TEORI : Air kristal merupakan air yang dapat diikat oleh molekul suatu senyawa hidrat dimana air yang terperangkap dalam kisi kristal ini dapat kita lepaskan dengan jalan melakukan proses pemanasan terhadap senyawa hidrat ini, tetapi senyawa hidrat mempunyai kemampuan untuk kembali mencukupkan air kristalnya apabila dibiarkan berada di udara bebas, dimana banyaknya air kristal yang kembali tergantung dari kelembaban udara pada saat itu dan lamanya waktu yang diberikan untuk berada diudara bebas. Ada senyawa hidrat yang bila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air. Banyaknya air yang dilepaskan bergantung pada kelembaban udara disekitarnya, makin besar kelembaban udara maka makin sedikit air yang dilepaskan, proses pelepasan air ini disebut efflorecence. Tetapi ada juga senyawa yang bila diletakkan diudara terbuka akan menyerap air dan apabila diletakkan lebih lama lagi maka akan mencair. Senyawa yang demikian disebut Hydrokopis dan prosesnya disebut deliquecence. Tidak hanya air di udara, tetapi dapat juga menyerap air dari larutan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa yang demikian disebut Desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap air tidak hanya dari udara tetapi dari larutan juga.

Beberapa senyawa menghasilkan air juga pada pemanasan, tetapi senyawa tersebut bukan termasuk senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses penguraian dan bukan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Seanyawa-senya organik, terutama bersifat seperti tersebut diatas. Penguraian dengan menghasilakn air, bukan merupakan proses reversibel. Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan megembalikan senyawa ke bentuk asalnya. Senyawa yang merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya, akan mengalami dihidrasi secara reversibel. Penambahan air ke dalam CuCl2 anhidrida, akan menghasilkan CuCl22H2O. Bila cukup air yang ditambahkan, maka akan diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu2+. Semua hidrat ionik larut dalam air dan dapat diperoleh kembali dengan jalan kristalisasi dari larutannya. Jumlah air yang terikat bergantung pada cara pembuatan hidrat tersebut. VI. PROSEDUR KERJA :

Identifikasi Hidrat Dipanaskan sejumlah kristal 0,5 gr di dalam tabung reaksi, Jika ada tetesan air di dinding tabung setelah didinginkan dicatat, Catat perubahan yang terjadi ( warna dan sifat ), Setelah dingin maka dilarutkan dalam air ( amati warna larutan ). Jika perlu dipanaskan. Reversibilitas Hidrasi Dipanaskan 0,3 gr kristal didalam cawan penguapan sampai warnanya berubah sempurna, Dilarutkan residu dengan air di dalam cawan penguapan, Dipanaskan larutan sampai mendidih dan kering, Dicatat perubahan warna,

Dibiarkan dan dicatat lagi perubahan warna yang terjadi. Deliquecence dan Efflorecence Ditempatkan tiap kristal secara tepisah didalam gelas arloji, Diletakkan diudara terbuka beberapa menit, Dicatat perubahan yang terjadi pada tiap-tiap kristal.

Jumlah Air Kristal Dipanaskan cawan porselin dan tutupnya diatas segitiga sampai kemerah merahan selama 2 menit, Setelah dingin ditimbang dengan kerelitian 0,001 gr, Dimasukkan 1 gr sampel kedalam cawan yang telah ditimbang, Ditimbang cawan beserta isinya, Diletakkan cawan disegitiga dan tutup dijauhkan dari pusat, dan dipanaskan lagi, Dijaga sampai merah didinginkan, Ditimbang sampai diperoleh berat konstan, Diamati residu yang diperoleh. Ditambahkan air kedalam cawan sampai 2/3 bagian terisi air . bila residu tidak larit maka dipanaskan perlahan-lahan. VII. DATA PENGAMATAN : selama 10 menit, dipusatkan lagi tutupnya dan

Identifikasi Hidrat Sampel K2Cr2O7 BaCl2 BoraksAdanya H2O dinding Warna Residu Larut dalam air Adanya air kristal

Tidak Ya Ya

Oranye Bening Bening

Ya Ya Ya

Tidak Ya Ya

Reversibilitas Hidrasi

Warna NiSO4 (Pemanasan) Dehidrasi Hidrasi Sebelum Sesudah NiSO4 Biru Muda Biru Tua Reversibel Reversibel Kesimpulan :Tenyata warna Biru Muda sebelum pemanasan berubah menjadi Biru Tua setelah pemanasan disebabkan oleh NiSO4 kehilangan sejumlah air kristal yang ada pada Kisi-kisi Kristalnya Sampel

Deliquecence dan Efflorecence Sampel Na2CO3 KAl(SO4)2 CuSO4 CaCl2 Deliquecence Efflorecence Keterangan Massanya semakin berkurang Massanya semakin berkurang Lembab (Biru Tua ke Biru Muda) Mencair (Putih ke tak berwarna)

Jumlah Air Kristal Massa Cawan + Tutup Massa Cawan + Tutup + Hidrat padat Massa Cawan + Tutup + residu Massa Hidrat padat Massa Residu Massa H2O yang hilang Persen H2O dalam hidrat Jumlah mol air per mol hidrat padat Jumlah Air Kristal Rumus Molekul dari Hidrat Kelarutan residu dalam Air VIII. PERHITUNGAN : Massa Hidrat Padat = (Massa cawan+Tutup+Hidrat) (Massa cawan +Tutup) = 26,9987 25,9998 25,9998 gram 26,9987 gram 26,3735 gram 1,0011 gram 0,3737 gram 0,6274 gram 62,6000 gram 0,0139 / 0,0024 = 5,971 mol 5,791 6 [ 6 H2O ] NiSO46H2O Larut

Untuk Jumlah Air Kristal

= 1,0011 gram Massa Residu +Tutup) = 26,3735 25,9998 = 0,3737 gram Massa H2O yang hilang = (Massa Hidrat Padat) (Massa Residu) = 1,0011 0,3737 = 0,6274 gram % H2O dalam Hidrat Massa H2O yang hilang x100% Massa Hidrat Padat 0,6267 = x100% 1,0011 gram = = 62,6 % Mol Air/Mol Hidrat : Mol NiSO4 Massa Residu BM NiSO4 0,3737 gram = = 0,0024 mol 154,69 gram / mol = Massa H2O yang hilang - Massa Residu BM H 2 O = (Massa cawan+Tutup+Residu) (Massa cawan

Mol H2O =

=

0,6252 gram - 0,3737 gram = 0,0139 mol 18 gram/mol

IX.

PEMBAHASAN : Pada saat NiSO4 dipanaskan terjadi perubahan warna, dimana perubahan warna ini disebabkan karena NiSO4 mengalami proses kehilangan air kristalnya sehingga warnanya berubah, akan tetapi warna ini akan kembali jika dibiarkan diudara bebas.

X.

KESIMPULAN : Ternyata air kristal yang dimiliki oleh NiSO4 adalah 6 molekul air, sehingga untuk rumus sampel yang tidak diketahui air kristalnya adalah NiSO46H2O

XI.

DAFTAR PUSTAKA : Emil j. Slowinsky, Wayne wolsey, William L. Masterton, Chemical principles in the laboratory with qualitatives analisis, Japan.