analisa data laporan akhir mmk

30
1. Analisa Data NO DATA MASALAH 1. RW 1, 2,3,dan 7 sudah terbentuk RW Siaga, namun tidak berjalan. Belum terbentuknya struktur organisasi mengenai RW Siaga. Setiap kader dan warga belum mengerti jobdesk dari RW Siaga dan mekanismenya RW Siaga yang terbentuk belum memiliki rencana kerja. Kurangnya pengetahuan 2 2. Diagnosa Keperawatan a. Kurang pengetahuan warga berhubungan dengan ketidaktahuan warga mengenai optimalisasi RW Siaga b. Vdf

Upload: ilfa-khairina

Post on 03-Jan-2016

99 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

1. Analisa Data

NO DATA MASALAH

1. RW 1, 2,3,dan 7 sudah terbentuk RW Siaga,

namun tidak berjalan.

Belum terbentuknya struktur organisasi

mengenai RW Siaga.

Setiap kader dan warga belum mengerti

jobdesk dari RW Siaga dan mekanismenya

RW Siaga yang terbentuk belum memiliki

rencana kerja.

Kurangnya pengetahuan

2

2. Diagnosa Keperawatan

a. Kurang pengetahuan warga berhubungan dengan ketidaktahuan warga

mengenai optimalisasi RW Siaga

b. Vdf

Page 2: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

3. Rencana Keperawatan

Data Masalah Tujuan Rencana Waktu/

Tempat

Metoda Sasara

n

Sumber

Dana

PJ

Pendek Panjang

RW 1,

2,3,dan 7

sudah

terbentuk

RW Siaga,

namun tidak

berjalan.

Belum

terbentuknya

struktur

organisasi

mengenai

RW Siaga.

Setiap kader

dan warga

Kurangnya

pengetahua

n

Warga

mampu

me-

refresh

kembali

pemaha

man

mengena

i rw

siaga

Warga

mengeta

hui

wilayah

perconto

Mengoptimalka

n kembali peran

RW siaga

dimasyarakat

dalam upaya

untuk

meningkatkan

derajat

kesehatan

masyarakat

Penyuluhan

dan

pemaparan

informasi

mengenai

RW Siaga

dari

Puskesmas

Ibrahim Adjie

Pembentuka

n pengurus

RW siaga

Pemaparan

Kantor

Kelurahan

, 1 Mei

2013

Ceramah dan

diskusi

Pembentukan

pengurus dan

pembentukan

rancangan

kerja rw

siaga

Warga

RW

1,2,3,7

Mahasisw

a

Warga

: Pak Endang

Mahasiswa :

Dedih S.

Nisa

Maolidna

Page 3: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

belum

mengerti

jobdesk dari

RW Siaga

dan

mekanismen

ya

RW Siaga

yang

terbentuk

belum

memiliki

rencana

kerja.

han dan

bagiman

a

seharusn

ya rw

siaga

yang

ideal

terbentu

k

Warga

mampu

embentu

k

perconto

han rw

siaga

contoh

rancangan

kerja rw

siaga

Penyusunan

contoh

rancangan

kerja oleh

pengurus

Page 4: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

No.

Data Masalah Tujuan Rencana Tempat/waktu

Metode Sasaran Sumber Dana

PJ dan Pelaksanapendek panjang

1.

± 80% anggota keluarga masih ada yang merokok di dalam rumah

Ketidakmauan anggota keluarga untuk berperilaku hidup bersih dan sehat yaitu ( merokok di dalam rumah)

Setelah dilakukan 1x pembekalan pengetahuan bahaya merokok, pengetahuan duta anti rokok meningkat dengan kriteria:

1. Duta anti rokok mengetahui lebih banyak bahaya merokok di dalam rumah

2. Duta anti rokok mengatakan

Terwujudnya rumah dan anggota keluarga yang berPHBS (tidak merokok di dalam rumah)

1. Pembekalan pengetahuan bahaya merokok di dalam rumah

2. Pembekalan media peraga tentang bahaya merokok seperti poster, leaflet dan lembar bolak- balik

Rumah Ketua RW. 0401 Mei 2013

Diskusi Ketua RW 04, Kelurahan Kebon Waru, Bandung.

Mahasiswa PJ: Dhora

Pelaksana:Bapak. Supriatna dan warga RW. 04

Page 5: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

siap untuk membagikan pendidikan PHBS yaitu tidak merokok di dalam rumah kepada warga RW. 04

Page 6: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

LAPORAN AKHIR

RW SIAGA

KELURAHAN KEBON WARU KECAMATAN BATUNUNGGAL BANDUNG

I. Nama Kegiatan

A. Nama Kegiatan

Optimalisasi RW siaga

B. Tema Kegiatan

Mari tingkatkan kesadaaran dan kemandirian masyarakat melalui RW

siaga yang selalu siaga dan tanggap terhadap masalah kesehatan.

II. Latar Belakang

Dewasa ini, dalam bidang kesehatan telah terjadi perubahan paradigma.

Paradigma sakit kini telah bergeser menjadi paradigma sehat. Dalam paradigma sehat di

tekanankan bahwa upaya pelayanan kesehatan tidak hanya berfokus pada yang sakit

supaya sembuh tetapi juga bagaimana mempertahankan yang sehat agar tidak sakit.

Dengan kata lain paradigma sehat mengutamakan kegiatan promotif dan preventif

dalam prosesnya. Kegiatan promotif dan preventif dalam pelaksanaannya menuntut

peran aktif dan kesadaran masyarakat sehingga kemandirian masyarakat terhadap

pencegahan harus terwujud. Beberapa program pemerintah yang mengarah pada

terwujudnya kemandirian warga dalam masalah kesehatan misalnya desa siaga dan rw

siaga. Seperti halnya desa siaga, rw siaga menggambarkan bagaimana komunitas rw

memiliki kesiapan sumber daya serta kemauan dan kemampuan untuk mengatasi

masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawat-daruratan kesehatan secara mandiri

dalam rangka mewujudkan rw yang sehat.

Rw-rw dikelurahan kebon waru kecamatan Batununggal statusnya adalah rw-rw

siaga tetapi dalam pelaksanaannya masih ada beberapa kendala sehingga keberadaan rw

siaga menjadi kurang optimal. Rw 02 merupakan pionir rw siaga dikelurahan

kebonwaru. Sejauh ini kegiatan rw siaga di rw 02 telah berjalan tetapi memang belum

optimal. Kegiatan optimalisasi rw siaga merupakan kegiatan untuk me-refresh kembali

masyarakat atau perwakilannya tentang rw siaga. Kegiatan ini diharapkan menjadi

jembatan untuk mewujudkan rw siaga yang seharusnya. Rw siaga yang ideal memang

Page 7: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

harus memiliki pengurus dan program kerja yang sistematis. Selain itu, dalam kegiatan

ini diharapkan bisa menjadi forum bagi pihak puskesmas, kelurahan dan setiap rw untuk

bersama-sama membangun rw siaga. Mahasiswa program profesi ners Fakultas

keperawatan UNPAD berusaha untuk menjadi fasilitator bagi terlaksananya kegiatan

ini. Berdasarkan kesepakatan hasil Musyawarah Masyarakat Kelurahan. Optimalisasi rw

siaga merupakan salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan guna meng-cover

kegiatan-kegiatan kesehatan lainnya. Harapannya dengan adanya rw siaga dengan

kinerja optimal masyarakat sehat bisa terwujud

III. Tujuan Kegiatan

A. Tujuan Umum

Tujuan kegiatan ini adalah mengoptimalkan kembali peran RW siaga

dimasyarakat dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

B. Tujuan Khusus

Me-refresh kembali pemahaman warga mengenai rw siaga

Menginformasikan kepada warga dan wilayah percontohan bagimana

seharusnya rw siaga yang ideal terbentuk

Membentuk percontohan rw siaga

IV. Strategi

Strategi untuk ketercapaian tujuan kegiatan ini adalah dengan berkordinasi

dengan pengurus rw, kader rw siaga, dan kader kesehatan di rw 2 untuk

sosialisasi dan pembentukan pengurus rw siaga. Kordinasi juga dilakukan

dengan pihak puskesmas agar terbentuk kordinasi yang berkelanjutan

antara pengurus rw siaga dengan pihak puskesmas. Metoda kegiatan ini

dilaksanakan dalam bentuk ceramah dan diskusi mengenai rw siaga yang

kemudian dilanjutkan dengan pembentukan pengurus dan pembentukan

rancangan kerja rw siaga.

V. Kegiatan

Prakegiatan Kegiatan Pascakegiatan Kordinasi dengan pihak

puskesmas

Sosialisasi mengenai rw

siaga

Membuat laporan kegiatan

Page 8: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

Kordinasi dengan pihak

rw, ibu kader, dan kader

rw siaga.

Mencatat nama-nama

calon pengurus bersama

pihak rw

Persiapan kebutuhan acara

(tempat, logistik,dan

teknis acara)

Membuat Rencana tindak

lanjut

Pembentukan pengurus

rw siaga

Pemaparan contoh

rancangan kerja rw

siaga

Penyusunan contoh

rancangan kerja oleh

pengurus

Follow up rencana tindak

lanjut berdasarkan

kesepakatan bersama

penanggung jawab dari

warga berupa optimalisasi

kegiatan-kegiatan sesuai

dengan rencana kegiatan

(8 indikator rw siaga)

VI. Indikator Output/outcome

Terbentuk pengurus rw siaga

50 % calon pengurus dari total pengurus yang dibutuhkan hadir dalam

kegiatan

VII. Teknik Evaluasi

Susunan satgas rw siaga

Daftar hadir peserta: peserta yang datang ± 35 orang

VIII. Penanggung Jawab

Warga : Endang (RW 02)

Mahasiswa : Nisa Maolinda dan Dedih Suandi

IX. Waktu

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan akan dilaksanakan hari Rabu, 1 Mei 2013 jam 10.00 WIB

B. Susunan Acara

09.30-10.00 Registrasi

10.00-10.05 Pembukaan

10.05-10.10 Pemabacaan ayat suci al-qur’an

10.10-10.20 sosialisasi jamkesmas

Page 9: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

10.20-10.40 Diskusi tentang jamkesmas

10.40-11.00 sosialisasi Rw siaga

11.00-11.30 Pembentukan pengurus rw siaga

11.30-11.10 Penutupan

X. Tempat

Aula kelurahan Kebon Waru

XI. Pembiayaan

Dana mahasiswa untuk keperluan konsumsi narasumber (pihak puskesmas)

dan peserta (masyarakat kelurahan kebon waru)

XII. Standar Kegiatan

Prakegiatan Kegiatan Pascakegiatan Ada kordinasi dengan

pihak puskesmas

Ada kordinasi dengan

pihak rw, ibu kader, dan

kader rw siaga.

Ada nama-nama calon

pengurus bersama pihak

rw

Ada list kebutuhan acara

(tempat, logistik,dan

teknis acara)

Rencana tindak lanjut

terbentuk

Masyarakat aktif

menyampaikan

penadapatnya mengenai

rw siaga

Terbentuk pengurus rw

siaga

Masyarakat mampu

membuat rancangan

kerja

Adanya Follow up

rencana tindak lanjut

berdasarkan kesepakatan

bersama penanggung

jawab dari warga

XIII. Kesimpulan dan Saran

Rw siaga merupakan suatu komunitas di tingkat rukun warga yang memiliki

kesiapan sumber daya serta kemauan dan kemampuan untuk mengatasi masalah-

masalah kesehatan, bencana dan kegawat-daruratan, serta kesehatan secara mandiri

Page 10: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

dalam rangka mewujudkan rw yang sehat. Melalui optimalisasi rw siaga khususnya di

rw 02, diharapkan rencana-rencana kegiatan yang akan terbentuk setelah pengaktifan

kembali satgas (pengurus) rw siaga terlaksana dengan baik dan terus berkelanjutan

dengan kontrolling dari pihak puskesmas dan kelurahan. Selain itu, rw 02 yang menjadi

percontohan rw-rw lain di kelurahan kebon waru mudah-mudahan dapat menjadi

stimulus untuk rw lain dalam pengoptimalisasi rw siaga di masing-masing wilayahnya.

Page 11: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

I. Nama Kegiatan

Pembekalan pengetahuan tentang bahaya merokok kepada tokoh anti rokok

II. Latar Belakang

Hampir seluruh penduduk didunia ini tidak lepas dari kebiasaan merokok.

Tapi kadang kita kurang menyadari tentang bahaya merokok itu sendiri,

padahal merokok dapat menyebabkan datangnya berbagai penyakit.

Sekarang mari kita meneliti apa yang terjadi ketika Anda perlahan-lahan

menghirup asap. Memasuki sistem pernapasan Anda dan menyebabkan

iritasi pada lapisan mukosa lembut di paru-paru.  Hal ini karena asap rokok

terdiri dari campuran bahan kimia beracun seperti karbon dioksida, karbon

monoksida dan nikotin yang sangat dapat membahayakan sistem pernapasan

Anda.

Mekanisme pertahanan paru-paru langsung mencoba untuk melemparkan

asap beracun ini keluar dari tubuh. Anda terus menghisap asap lebih lanjut

sampai kemudian melumpuhkan lapisan pelindung dan crumples paru-paru

dan sistem kekebalan tubuh Anda.  Sekarang, batuk hilang dan gas-gas

beracun yang tertinggal terus berjalan melalui darah ke sistem tubuh

lainnya.

Rokok tidak hanya mempengaruhi paru-paru, tetapi juga sebagian besar

organ tubuh vital tubuh termasuk otak dan jantung.  Hampir tidak ada sistem

dalam tubuh manusia yang tidak dipengaruhi oleh merokok.

Penyakit Kardiovaskular 

Merokok adalah salah satu faktor risiko utama untuk hipertensi dan

serangan jantung fatal.  Bahan kimia dalam asap mengembangkan

atherosclerosis dan berkurangnya pasokan oksigen ke jantung

menyebabkan penyakit jantung.

Page 12: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

Stroke dan Gangren 

Efek dari merokok dapat menyebabkan perdarahan stroke dan otak

akibat timbunan plak di pembuluh darah.  Hal ini menyebabkan

penyempitan pembuluh darah dan sirkulasi darah yang berkurang

yang dapat menyebabkan stroke dan kelumpuhan.  Merokok juga

dapat menyebabkan gangren akibat penyumbatan arteri.

Infertilitas 

Merokok mempengaruhi kesehatan perempuan dengan infertilitas

menyebabkan, keguguran, kehamilan rumit dan menopause dini. 

Merokok selama kehamilan dan menyusui dapat memiliki efek

berbahaya pada bayi pada anak usia dini dan juga saat mereka

tumbuh dewasa.  Merokok juga diketahui menyebabkan kelainan

sperma yang menyebabkan infertilitas pada pria.

Gangguan Paru-Paru 

Racun dalam asap dapat menyebabkan gangguan paru-paru seperti

emfisema, penyakit paru obstruktif kronik, bronkitis, dan

pengurangan yang signifikan dalam fungsi paru-paru.  Hal ini

karena kantung alveolar di bronkiolus yang fungsional oksigen dan

pertukaran karbon dioksida yang rusak.

Batuk

perokok merupakan gejala umum yang berkembang sebagai sistem

pertahanan mencoba untuk mengusir bahan kimia terakumulasi

dalam saluran udara dan paru-paru.  Secara bertahap, sistem

pernapasan menjadi lebih rentan terhadap infeksi karena

menurunkan kekebalan tubuh.

Efek lain 

Nikotin mempengaruhi tulang, sendi dan otot tubuh.  Sebuah

batang rokok mengandung sekitar 9 mg nikotin, sebagian besar

yang dibakar dan 1 mg memasuki tubuh Anda dengan setiap rokok

yang Anda hisap. Sedikit nikotin dapat mengakibatkan kerusakan

pada tubuh Anda, hal ini menyebabkan osteopenia, osteoporosis.

Page 13: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

Merokok dapat menyebabkan hilangnya rasa, bau mulut, karies

gigi, gigi bernoda, luka mulut dan gusi surut.  Mulut kering dan

hilangnya nafsu makan adalah beberapa tanda-tanda kecanduan

merokok.

Dari hasil Musyawarah Masyarakat Kelurahan diangkat

masalah mengenai rokok. Dibentuklah duta anti rokok yaitu kepala

RW 04. Dari hasil pengkajian ditemukan bahwa sebagian besar

keluarga masih merokok di dalam rumah.

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pembekalan pengetahuan tentang bahaya merokok

di dalam rumah, tokoh duta anti rokok mengerti tentang bahaya

merokok tersebut dan mau menjadi duta rokok untuk RW 04 sebagai

RW percontohan.

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan pembekalan pengetahuan tentang

bahaya merokok di dalam rumah selama 30 menit, peserta mampu:

Menyebutkan pengertian bahaya merokok

Menyebutkan akibat buruk merokok

III. Strategi

Melibatkan Ketua RW 04 sebagai Duta Anti Rokok

1 2 3 40

50

100

150

200

tidak merokok didalam rumah

tidak merokok didalam rumah

Page 14: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

Penyampaian materi dengan menggunakan media lembar bolak-balik, poster

dan leaflet

IV. Kegiatan

1. Pra pelaksanaan

Standar :

Sosialisasi terlaksana dengan baik

Kriteria :

Telah dilakukan sosialisasi melalui Mahasiswa

2. Pelaksanaan

Standar :

Kegiatan penyuluhan terlaksana dengan baik

Kriteria :

Peserta pembekalan adalah Ketua RW 04 dan istri

Peserta berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembekalan dibuktikan

dari sangat antusiasnya Ketua RW 04 dan istri dalam menceritakan

bahaya merokok yang mereka ketahui.

3. Pasca Pelaksanaan

Ketua RW dan istri akan menjadi duta anti rokok dengan cara melakukan

penyuluhan bahaya merokok saat pertemuan-pertemuan RW dan

pengajian.

V. Indikator Output/Outcome

a. Duta anti rokok mampu menjalankan tugasnya untuk melakukan

penyuluhan tentang bahaya merokok bagi RW nya

b. Warga RW 04 mampu memulai perilaku hidup bersih dan sehat

dengan tidak merokok di dalam rumah.

VI. Tekhnik Evaluasi

Peserta pembekalan dapat berpartisipasi dan menyanggupi tugas yang

diberikan

Page 15: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

VII. Penanggung Jawab

Mahasiswa : PPN XXIV FIK UNPAD

VIII. Waktu

Hari/Tanggal : Rabu, 01 Mei 2013 jam 09.00

IX. Tempat

Rumah Ketua RW 04

X. Pembiayaan

Penyandang dana : Swadaya mahasiswa PPN XXIV FIK UNPAD

XI. Standar Kegiatan

Persiapan

Menyiapkan materi tentang rokok

Membuat SAP

Membuat media

Membuat janji pertemuan

Mempersiapkan alat yang digunakan seperti poster, leaflet dan lembar

bolak- balik

Acara mulai tepat waktu

Pasca Pelaksanaan

Evaluasi kegiatan berjalan lancar

Waktu selesainya tepat waktu

Page 16: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN

XII. Nama Kegiatan

Pembekalan pengetahuan tentang bahaya merokok kepada tokoh anti rokok

XIII. Latar Belakang

Hampir seluruh penduduk didunia ini tidak lepas dari kebiasaan merokok.

Tapi kadang kita kurang menyadari tentang bahaya merokok itu sendiri,

padahal merokok dapat menyebabkan datangnya berbagai penyakit.

Sekarang mari kita meneliti apa yang terjadi ketika Anda perlahan-lahan

menghirup asap. Memasuki sistem pernapasan Anda dan menyebabkan

iritasi pada lapisan mukosa lembut di paru-paru.  Hal ini karena asap rokok

terdiri dari campuran bahan kimia beracun seperti karbon dioksida, karbon

monoksida dan nikotin yang sangat dapat membahayakan sistem pernapasan

Anda.

Mekanisme pertahanan paru-paru langsung mencoba untuk melemparkan

asap beracun ini keluar dari tubuh. Apabila Anda mulai batuk!  Anda terus

menghisap asap lebih lanjut sampai kemudian melumpuhkan lapisan

pelindung dan crumples paru-paru dan sistem kekebalan tubuh Anda. 

Sekarang, batuk hilang dan gas-gas beracun yang tertinggal terus berjalan

melalui darah ke sistem tubuh lainnya.

Setelah nikotin memasuki hati, ia mulai bertindak seperti obat dan

merangsang sekresi glukosa darah.  Pada saat yang sama, ia bertindak pada

otak menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.  Itu tetap

dalam darah untuk beberapa waktu sebelum itu diekskresikan oleh ginjal

dan hati.  Anda dapat melihat bagaimana hanya satu tarik asap memiliki

kapasitas untuk tidak hanya membahayakan kekebalan Anda, tetapi juga

membuat jalan bagi benda asing seperti bakteri, virus, dan sejenisnya

sehingga mengundang sejumlah penyakit.

Perlu dicatat bahwa rokok tidak hanya mempengaruhi paru-paru, tetapi

juga sebagian besar organ tubuh vital tubuh termasuk otak dan jantung. 

Page 17: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

Hampir tidak ada sistem dalam tubuh manusia yang tidak dipengaruhi oleh

merokok.

Penyakit Kardiovaskular 

Merokok adalah salah satu faktor risiko utama untuk hipertensi dan

serangan jantung fatal.  Bahan kimia dalam asap mengembangkan

atherosclerosis dan berkurangnya pasokan oksigen ke jantung

menyebabkan penyakit jantung.

Stroke dan Gangren 

Efek dari merokok dapat menyebabkan perdarahan stroke dan otak

akibat timbunan plak di pembuluh darah.  Hal ini menyebabkan

penyempitan pembuluh darah dan sirkulasi darah yang berkurang

yang dapat menyebabkan stroke dan kelumpuhan.  Merokok juga

dapat menyebabkan gangren akibat penyumbatan arteri.

Infertilitas 

Merokok mempengaruhi kesehatan perempuan dengan infertilitas

menyebabkan, keguguran, kehamilan rumit dan menopause dini. 

Merokok selama kehamilan dan menyusui dapat memiliki efek

berbahaya pada bayi pada anak usia dini dan juga saat mereka

tumbuh dewasa.  Merokok juga diketahui menyebabkan kelainan

sperma yang menyebabkan infertilitas pada pria.

Gangguan Paru-Paru 

Racun dalam asap dapat menyebabkan gangguan paru-paru seperti

emfisema, penyakit paru obstruktif kronik, bronkitis, dan

pengurangan yang signifikan dalam fungsi paru-paru.  Hal ini

karena kantung alveolar di bronkiolus yang fungsional oksigen dan

pertukaran karbon dioksida yang rusak.

Batuk

perokok merupakan gejala umum yang berkembang sebagai sistem

pertahanan mencoba untuk mengusir bahan kimia terakumulasi

dalam saluran udara dan paru-paru.  Secara bertahap, sistem

Page 18: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

pernapasan menjadi lebih rentan terhadap infeksi karena

menurunkan kekebalan tubuh.

Efek lain 

Nikotin mempengaruhi tulang, sendi dan otot tubuh.  Sebuah

batang rokok mengandung sekitar 9 mg nikotin, sebagian besar

yang dibakar dan 1 mg memasuki tubuh Anda dengan setiap rokok

yang Anda hisap. Sedikit nikotin dapat mengakibatkan kerusakan

pada tubuh Anda, hal ini menyebabkan osteopenia, osteoporosis.

Merokok dapat menyebabkan hilangnya rasa, bau mulut, karies

gigi, gigi bernoda, luka mulut dan gusi surut.  Mulut kering dan

hilangnya nafsu makan adalah beberapa tanda-tanda kecanduan

merokok.

Dari hasil Musyawarah Masyarakat Kelurahan diangkat

masalah mengenai rokok. Dibentuklah duta anti rokok yaitu kepala

RW 04. Dari hasil pengkajian ditemukan bahwa sebagian besar

keluarga masih merokok di dalam rumah.

XIV. Tujuan

c. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pembekalan pengetahuan tentang bahaya merokok

di dalam rumah, tokoh duta anti rokok mengerti tentang bahaya

1 2 3 40

50

100

150

200

tidak merokok didalam rumah

tidak merokok didalam rumah

Page 19: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

merokok tersebut dan mau menjadi duta rokok untuk RW 04 sebagai

RW percontohan.

d. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan pembekalan pengetahuan tentang

bahaya merokok di dalam rumah selama 30 menit, peserta mampu:

Menyebutkan pengertian bahaya merokok

Menyebutkan akibat buruk merokok

XV. Strategi

Cara Pendekatan : Melibatkan Puskesmas dan Ketua RW 04

Materi : Penyampaian materi dengan menggunakan media lembal

bolak- balik, poster dan leaflet

XVI. Kegiatan

4. Pra pelaksanaan

Standar :

Sosialisasi terlaksana dengan baik

Kriteria :

Telah dilakukan sosialisasi melalui Mahasiswa

5. Pelaksanaan

Standar :

Kegiatan pembekalan terlaksana dengan baik

Kriteria :

Peserta pembekalan adalah ketua RW 04 dan istri

Peserta berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembekalan

6. Pasca Pelaksanaan

Terbentuknya duta anti rokok dengan daerah percontohan adalah RW

04

XVII. Indikator Output/Outcome

Page 20: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

Setelah dilakukan penyuluhan dalam waktu 1-30 menit makan

didapatkan hasil bertambahnya pengetahuan duta anti rokok tentang

pengetahuan tentang bahaya merokok di dalam rumah sebagai bekal untuk

melakukan penyuluhan kepada warga RW 04.

XVIII. Tekhnik Evaluasi

Materi tentang bahaya merokok di dalam rumah telah disampaikan kepada

duta anti rokok yaitu ketua RW 04. Duta anti rokok menyanggupi untuk

melakukan penyuluhan di RW 04 dalam acara pertemuan dan pengajian.

XIX. Penanggung Jawab

Mahasiswa : PPN XXIV FIK UNPAD

XX. Waktu

Hari/Tanggal : Rabu, 01 Mei 2013 jam 15.00

XXI. Tempat

Rumah Ketua RW 04

XXII. Pembiayaan

Penyandang dana : Swadaya mahasiswa PPN XXIV FIK UNPAD

XXIII. Standar Kegiatan

Persiapan

Menyiapkan materi penyuluhan

Membuat SAP tiap materi penyuluhan

Membuat media untuk penyuluhan leaflet, power point dan Vidio

Membuat dan menyebar undangan ke kader, karang taruna, ibu hamil

dan ibu yang memiliki balita

Pelaksanaan

Kegiatan penyuluhan terlaksana dengan baik

Page 21: Analisa Data Laporan Akhir Mmk

Pasca Pelaksanaan

Ketua RW dan istri akan menjadi duta anti rokok dengan cara melakukan

penyuluhan bahaya merokok saat pertemuan-pertemuan RW dan

pengajian.

XXIV. Kesimpulan dan Saran

Penyelenggaraan suatu kegiatan sangat membutuhkan suatu proses

yang matang, dimana didalamnya dibutuhkan suatu komitmen. Kami selaku

panitia yang bertanggungjawab mengharapkan dari pemberian bekal materi

tentang bahaya merokok di dalam rumah yaitu sebagai salah satu indikator

dari PHBS, diharapakan dapat berjalan dengan baik. Terbentuknya duta anti

rokok dapat membantu untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat.