analisa kain sarung

9
ANALISA KAIN SARUNG Maksud dan Tujuan Dapat menganalisa konstruksi kain, pola penyusunan kartu dan dadu dan menghitung kebutuhan benang tiap- tiap warna untuk pembuatan kain sarung. Sehingga kita dapat membuat kain srung tersebut kembali dengan tepat (tiruannya). Teori Dasar Untuk memperoleh data-data guna pembuatan kembali (meniru dengan tepat) kain sarung yang sesuai dengan contoh, dapat dilakukan dengan cara menganalisa / mendekomposisi kain contoh sarung tersebut. Pola penyusunan kartu untuk sarung polekat adalah sebagai berikut : 1. tutup tengah 2. gunting 3. jahit 4. tutup tengah (1/2 dasar, 1 kembang, ½ dasar) 5. tutup tengah 6. ½ dasar 7. tutup tengah 8. tumpal : stip 4 dasar kepala 4 x stip 2 dasar kepala

Upload: doni-zoelveri-natadisastra

Post on 01-Oct-2015

133 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

analisa kain sarung

TRANSCRIPT

ANALISA KAIN SARUNG

Maksud dan TujuanDapat menganalisa konstruksi kain, pola penyusunan kartu dan dadu dan menghitung kebutuhan benang tiap-tiap warna untuk pembuatan kain sarung. Sehingga kita dapat membuat kain srung tersebut kembali dengan tepat (tiruannya).

Teori DasarUntuk memperoleh data-data guna pembuatan kembali (meniru dengan tepat) kain sarung yang sesuai dengan contoh, dapat dilakukan dengan cara menganalisa / mendekomposisi kain contoh sarung tersebut.Pola penyusunan kartu untuk sarung polekat adalah sebagai berikut :1. tutup tengah2. gunting3. jahit4. tutup tengah (1/2 dasar, 1 kembang, dasar)5. tutup tengah6. dasar7. tutup tengah8. tumpal : stip 4 dasar kepala 4 x stip 2 dasar kepala9. tutup tengah10. dasar kepala11. tutup tengah

Susunan corak untuk kain polekat1. Susunan corak lusi : pinggir tepi corak badan : dasar, kembang, dasar n kali tepi pinggir2. Susunan corak pakan gunting jahit corak badan : [dasar ,kembang ,dasar) n kali tumpal : stip 4 dasar kepala strip 2 5 kali dasar kepala stip 4 2 kali dasar kepala dasar kepala strip 2 dasar kepala5 kali strip 4Alat dan Bahan Loupe Meteran Neraca Kain sarung

Langkah Kerja1. Menganalisa kain sarung.2. Membuat susunan kartu, pola penyusunan dadu dengan grafiknya.3. Menghitung kebutuhan benang

Data PercobaanKain sarung : Lebar kain=128cm Panjang kain=200cm Tetal pakan=86hl/inchi Tetal lusi=110hl/inchi Ne1 Lusi= 40 Ne1 Pakan =30 Berat kain=292,72gramCorak kain sarung :Corak PakanCorak Lusi

1 Kembang :44Biru1 Kembang56biru

2hitam2hitam

6Putih8putih

18Biru27biru

2Putih2putih

2Biru2biru

2Putih2putih

18Biru27biru

6Putih8putih

2Hitam2hitam

44Biru56biru

1 Dasar :14Hitam1 Dasar16hitam

2Putih2putih

72Hitam90hitam

2Putih2putih

14Hitam16hitam

TumpalPinggir24biru

Strip 44BiruTepi32hitam

Dasar32Hitam1biru

Strip 22Biru2hitam

Dasar32Hitam

Kepala2Hitam

2Biru

76Hitam

2Biru

2Hitam

Tambahan Tumpal32Hitam

Pola Pembuatan kartu Sarung : 1. Tutup Tengah2. Gunting dan jahit3. 1 Kembang, Dasar4. Tutup tengah5. Dasar, 1 Kembang, Dasar (Pengulangan 11 Kali)6. Tutup Tengah7. Dasar, 1 Kembang8. Tambahan Tumpal9. Tutup Tengah10. Tumpal : Strip 4 Dasar Tumpal Strip 2 Dasar Tumpal11. Tutup Tengah12. Kepala Tumpal13. Tutup Tengah

Susunan Bak Bersusun : Bak I: Warna biru Bak II: Warna hitam Bak III: Warna putih

Diskusi dan KesimpulanPada analisa kain sarung ini samaa seperti cara dekomposisi kain, kita harus teliti dalam menghitung setiap helaai warnanya pada kain sarung tersebut. Untuk mendapatkan data-data dekomposisi yang sempurna sebaiknya menggunakan kain sarung yang masih baru (konstruksinya masih bagus), karena kalau kain sarung yang analisa sudah lama maka konstruksinya akan jelek., tetal lusi atau pakan pada setiap tempat kemungkinan akan berbeda jauh, panjang kain sarung sudah mengalami perubahan.Penganalisaan kain sarung ini ditujukan untuk menyusun pola perencanaan pembuatan sarung sehingga menghasilkan kain sarung yang sama. Untuk mendapatkan data-data yang akurat sehingga mendukung perencanaan yang baik, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. Dekomposisi kain yang seteliti mungkin , diusahakan datanya yang acak dan mewakili sample secara keseluruhan. Pola perencanaan kartu sarung dan dadunya disesuaikan dengan kapasitas mesin tenun yang ada. Pemeriksaan ulang terhadap perencanaan kain sarung perlu dilakukan secara teliti, sehingga corak yang terbentuk akan sesuai dan tidak terjadinya kesalahan kartu. Dalam penganalisaan kain sarung ini terdapat beberapa hal yang mungkin menghasilkan data-data yang tidak relevan. Contohnya dalam penentuan nomer benang untuk pakan dan lusi hanya menurut perkiraan tanpa diuji terlebih dahulu. Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap kebutuhan benang yang dihasilkan. Sehingga kebutuhan benang total untuk lusi dan pakan pada kain sarung berbeda beratnya dengan berat kain sarung dengan penimbangan.Sebelum melakukan penimbangan sebaiknya kain sarung dikondisikan terlebih dahulu dalam ruang standar hal tersebut untuk mendapatkan keseimbangan berat dan sebaiknya kain sarung tersebut harus bersih dari kotoran dan debu, sehingga berat penimbangan adalah berat asli dari kain sarung tanpa adanya faktor luar.

Mengkeret Benang Lusi= 4 %Mengkeret benang pakan= 6 %

Jumlah helai benang :1. Benang Lusia. Warna biru=2.570helaib. Warna hitam=1.708 helaic. Warna putih= 356helai2. Benang Pakana. Warna biru=3.340helaib. Warna hitam=3.346 helaic. Warna putih= 516helai

Kebutuhan masing-masing warna :1. Benang Lusi

Jumlah= 149,676 gram2. Benang Pakan

Jumlah= 195,2486 gram

Jadi, berat total kebutuhan benang atau biasa disebut dengan berat teoritis adalah 344,9246 gram

Dan selisih berat antara berat teoritis dan berat nyata adalah 6,1 %