analisa kasus bp dan tof
TRANSCRIPT
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 1/48
BAB 1
PENDAHULUAN
Hingga saat ini infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Salah satu contohnya adalah
pneumonia. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 200 menye!utkan !ah"a
pneumonia merupakan penye!a! kematian nomor dua pada !alita (#$%2&) setelah
diare (#%2&). # 'enurut world health organization (H) pneumonia
merupakan salah satu penyakit infeksius ter!esar yang menye!a!kan kematian
pada anak didunia. Sekitar *$+000 atau #+& anak diseluruh dunia yang !erumur
di!a"ah + tahun meninggal dunia pada tahun 20#$ aki!at pneumonia. 2
Pneumonia merupakan infeksi saluran napas akut yang paling sering
menye!a!kan kematian pada anak di negara !erkem!ang. ,mumnya penye!a!
pneumonia ini adalah streptococcus pneumonia, haemophilus influenza, dan
staphylococcus aureus. Pneumonia !akteri ditandai oleh ge-ala respiratorik akut
dan gam!aran foto rontgen infiltrat !ercak!ercak atau infiltrat difus yang dikenal
se!agai gam!aran !ronkopneumonia atau pneumonia lo!aris. $
Penyakit -antung !a"aan (P/) merupakan kelainan kongenital yang
paling umum dan se!agai -enis penyakit -antung ter!anyak pada anak. Penyakit
-antung !a"aan merupakan a!normalitas struktur makroskopis -antung atau
pem!uluh darah !esar intratoraks yang mempunyai fungsi pasti atau potensial
yang !erarti. Penyakit -antung !a"aan merupakan kelainan !a"aan yang sering
di-umpai% angka ke-adian $0& dari seluruh kelainan !a"aan. Insiden P/ di
negara ma-u maupun !erkem!ang !erkisar 1#0 kasus per #000 kelahiran hidup
dengan ratarata per #000 kelahiran hidup.
3%+
4elainan -antung !a"aan dikelompokkan atas dua !agian yaitu P/ non
sianotik dan P/ sianotik. Penyakit -antung !a"aan non sianotik ter!anyak
di-umpai yaitu defek septum 5entrikel% duktus arterious persistem% defek septum
atrium stenosis pulmonal dan mitral stenosis% sedangkan P/ sianotik ter!anyak
di-umpai yaitu tetralogi fallot. Insiden ke-adian tetralogi fallot adalah $%21 per
#0.000 kelahiran hidup atau sekitar +�& dari semua P/. 3%1
#
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 2/48
2
6angguan hemodinamik yang ter-adi pada penyakit -antung !a"aan
mem!erikan gam!aran ge-ala yang !er!eda% mulai dari yang asimtomatis hingga
gagal -antung. 7era-at gangguan pertum!uhan% sianotik% !erkurangnya toleransi
latihan% infeksi saluran napas !erulang serta komplikasi neurologis dapat
merupakan petun-uk !eratnya kelainan.
Infeksi !erulang sering men-adi masalah !esar pada pasien P/ misalnya
infeksi saluran napas. Infeksi saluran napas seperti !ronkopneumonia merupakan
penyakit penyerta ter!anyak yang mem!a"a pasien dengan penyakit -antung
!a"aan datang !ero!at. 3%
.
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 3/48
3
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Pasien
8ama 9 7imas Riski Anggara
:anggal ;ahir 9 2 7esem!er 200*
,mur 9 + :ahun 1 ulan
/enis 4elamin 9 ;aki laki
Suku 9 Aceh
Agama 9 Islam
Alamat 9 /l. :gk Sulaiman ;r.<% Peulanggahan .Aceh
8o =' 9 02+#2+
:anggal 'asuk 9 2* 'ei 20#+
:anggal Pemeriksaan 9 + /uni 20#+
:anggal 4eluar 9 + /uni 20#+
2.2 Anamnesa
Alloanamnesa
• Keluhan Utama 9 7emam
• Keluhan Tambahan 9 atuk
• Ria!at Pen!a"it Se"a#an$
Pasien datang dengan keluhan demam se-ak 3 hari S'RS. 7emam naik
turun. Sudah di!eri paracetamol tetapi demam naik kem!ali. Pasien -uga
mengeluh !atuk se-ak 2 hari S'RS. atuk kering% tidak ada darah. Pasien sesak
napas dan tidak nafsu makan. 'ata merah (>)% mual ()% muntah ()% A dan
A4 masih dalam !atas normal. Selama 2 hari dira"at di RS,7?A mulai tim!ul
ruam yang dia"ali dari "a-ah kemudian ke !adan. rang tua pasien mengaku
anaknya menderita penyakit -antung !a"aan% tetapi tidak tahu apa nama
penyakitnya. Pasien mudah lelah dan sesak% terdapat -ari ta!uh dan !iru pada !i!ir
yang akan terlihat -elas pada saat pasien !eraktifitas !anyak atau menangis.
/ongkok saat lelah atau setelah !er-alan lama -uga pernah dilakukan pasien.
Semen-ak lahir pasien tidak !isa menghisap dengan kuat sehingga pasien tidak
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 4/48
4
mendapat ASI ekslusif. I!u pasien mengaku !ah"a selama $ tahun pasien tidak
kontrol rutin dan tidak mengonsumsi o!ato!atan.
Ria!at Pen!a"it Dahulu
Pasien dengan ri"ayat penyakit -antung !a"aan. I!u pasien tidak tahu nama
penyakitnya. Pasien kontrol tidak teratur. Pernah dilakukan
echocardiography pada saat setelah lahir.
Ria!at Pen$$unaan Obat
% Paracetamol syr $@cth#
Ria!at Pen!a"it Kelua#$a
:idak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan
pasien.
Ria!at Kehamilan
I!u A8= tidak teratur. Sakit dan mengonsumsi o!ato!atan selama hamil
disangkal.
Ria!at Pe#salinan
Pasien merupakan anak pertama% lahir secara section cesaria dengan indikasi
ketu!an pecah dini% !ayi lahir segera menangis% menangis tidak kuat%
sianosis pada !i!ir (>)
Ria!at Imunisasi
Pasien tidak mendapatkan imunisasi
Ria!at &a"anan
0# !ulan 9 Susu formula
# !ulan 23 !ulan 9 Susu formula > makanan pendamping
23 !ulan sekarang 9 'akanan keluarga
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 5/48
5
2.' Peme#i"saan (isi"
a. Status Present
4eadaan ,mum 9 sakit sedang
4esadaran 9 compos mentis
:ekanan 7arah 9 ##010 mmHg
Heart Rate 9 ##2 @ menit
Respiratory Rate 9 20 @ menit
:emperatur 9 $%1 B=
b. Antropometri
sekarang 9 #+% kg
P 9 #0* cm
I 9 # kg
HA 9 + tahun
Status $i)i
, 9 #+%20 C & (D p+)
:, 9 #0*##$ C *1& (p2+)
I 9 #+%# C &
4esan 9 6iEi 4urang
4e!utuhan =airan 9 #+00 > ( n @ 20 )
#+00 > ( # @ 20 ) C #+00 > $10 C #10 cchari
4e!utuhan 4alori 9 R7A (menurut usia tinggi (height age)) @ ideal
(110) @ # C ##+2#330 kkalhari
4e!utuhan Protein 9 (110) @ 0%0 @ ideal3
2$2* gramc. Status 6eneralis
1* Kulit
arna 9 kuning kecoklatan
:urgor 9 kem!ali cepat
Parutskar 9 tidak di-umpai
Sianosis 9 di-umpai pada !i!ir dan -ari
Ikterus 9 tidak di-umpai
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 6/48
6
Pucat 9 tidak di-umpai
2* Ke+ala
entuk 9 normocephali.
Ram!ut 9 hitam% sukar dica!ut% distri!usi merata.
a-ah 9 simetris
'ata 9 edema palpe!ra ()% kon-ungti5a pucat ()% sklera
ikterik ()% refleks cahaya (++)% pupil !ulat isokor φ $
mm$ mm.
:elinga 9 normotia% serumen().Hidung 9 nafas cuping hidung ()% sekret()%
'* &ulut
i!ir 9 !i!ir kering ()% mukosa !i!ir lem!a! (+)% sianosis (>)
;idah 9 granul ()
:onsil 9 :#:#% hiperemis ()
Faring 9 hiperemis ()
3) Lehe#
:rakhea 9 terletak ditengah
46 9 pem!esaran 46 ()
4elen-ar tiroid 9 tidak tera!a mem!esar.
4elen-ar limfe 9 tidak tera!a mem!esar.
+) Th,#a"s
Inspeksi
Statis 9 simetris% !entuk normochest.
7inamis 9 simetris% kusmaul ()% retraksi suprasternal ()% retraksi
intercostal ().
Pa#u
Inspeksi 9 simetris saat statis dan dinamis.
Palpasi 9 nyeri tekan ()% fremitus kanan C fremitus kiri.
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 7/48
7
Auskultasi 9 suara napas dasar 5esikular (++)% suara napas tam!ahan
rhonki () dan "heeEing ()
-antun$
Inspeksi 9 Ictus cordis tidak terlihat
Auskultasi9 / I G / II% !ising (>).
* Abd,men
Inspeksi 9 simetris% distensi ()
Palpasi 9 soepel (>)% H;R tidak tera!a
Perkusi 9 timpani (>)% shifting dullness (-)
Auskultasi 9 peristaltik 3@menit% kesan normal
/* 0enitalia
:idak dilakukan pemeriksaan
* Anus
:idak dilakukan pemeriksaan
* E"st#emitas
Superior 9 ikterik ()% edema ()% pucat ()% akral hangat% =R: D2%
clu!!ing finger (>>)
Inferior 9 ikterik ()% edema()% pucat ()% akral hangat%=R: D2%
clu!!ing finger (>>)
2.3 Peme#i"saan Penun4an$
2.3.1 Peme#i"saan Lab,#at,#ium
:a!el 2.# Pemeriksaan ;a!oratorium I tanggal 2*+20#+
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 8/48
8
Peme#i"saan
Lab,#at,#iumHasil Nilai N,#mal
Da#ah Rutin
H! #*%+ grdl #2%0#3%+ grdlHt 1+ & 3+++ &
;eukosit 3*00mm$ 3.+00#0.+00mm$
Jritrosit *@#01mm$ 3%1%#@#01mm$
:rom!osit #0.000 mm$ #+0.0003+0.000mm$
Hitun$ -enis
Josinofil 0 & 01 &
asofil # & 02 &
8etrofil segmen # & +00 &
;imfosit # & 2030 &
'onosit ## & 2 &
Ele"t#,lit 8atrium #$1 mmol; #$+#3+ mmol;
4alium 3 mmol; $%+3%+ mmol;
4lorida * mmol; *0##0 mmol;
Diabetes
6ula 7arah Se"aktu #0+ mgdl D200 mgdl
:a!el 2.2 Pemeriksaan ;a!oratorium II tanggal $#+20#+
Peme#i"saan
Lab,#at,#iumHasil Nilai N,#mal
Da#ah Rutin
H! #% grdl #2%0#3%+ grdl
Ht 11 & 3+++ &
;eukosit 300mm$ 3.+00#0.+00mm$
Jritrosit %@#01mm$ 3%1%#@#01mm$
:rom!osit .000 mm$ #+0.0003+0.000mm$
Hitun$ -enis
Josinofil 0 & 01 &
asofil # & 02 &
8etrofil segmen + & +00 &;imfosit # & 2030 &
'onosit 1 & 2 &
Anti Den$ue I$05I$&
Anti 7engue Ig6 8egati5e negatif
Anti 7engue Ig' 8egati5e negatif
2.3.2 Peme#i"saan Ph,t, Th,#a" PA
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 9/48
9
7idapatkan !ah"a
=or 9 :ampak mem!esar
Pulmo 9 :ak tampak infiltrat% pulmonal 5ascularity tampak normal% sinus
prhenicocostalis kiri dan kanan ta-am
4esimpulan 9 4ardiomegali
2.3.' Peme#i"saan E6h,6a#di,$#a+h!
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 10/48
10
7idapatkan !ah"a 9
RA% R< dilatasi
Pulmonal stenosis sedang
<S7 dan o5erriding aorta G +0&
AS7 ()
P7A ()
4esimpulan 9 :etralogy of Fallot
2.7 Dia$n,sa Ke#4a
:F > ronkopneumonia > 'or!ili
2. Te#a+i
(a#ma"al,$is
• I<F7 29# #0 gttmenit mikro
• <it A #00.000 I,
• Paracetamol $@#1
2 cth
• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am
• In-. =hloramfenicol $+0 mg 1 -am
• Propanolol $@+ mg
• SF #@# ta!
2./ P#,$n,sis
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 11/48
11
Kuo ad 5itam 9 du!ia ad !onam
Kuo ad functionam 9 du!ia ad !onam
Kuo ad sanactionam 9 du!ia ad !onam
2. (,ll, U+ Ha#ian
:a!el 2.$ Follo" ,p Harian
Tan$$al5Ha#i
Raatan
8atatan Inst#u"si
2*0+20#+
H#
S5 atuk(>) Sesak (>)
O5 :79 #0010 mmHg
HR9 ##2 @i RR9 $0 @i
: 9 $%* L=
P(5
Ke+ala 9
8ormocephali%karakteristik
dan distri!usi ram!ut !aik.
&ata 9
'ata hiperemis (>>)% sklera
ikterik()%pupil !ulat isokor%
$mm$mm.
Telin$a 9
8ormotia% serumen ()
Hidun$ 9
Sekret ()% 8=H ()
&ulut 9
'ukosa !i!ir lem!a! (>)%
sianosis (>)% faring hiperemis
:h
• I<F7 R; # gttI mikro
• In-. Ampicilin 300 mg -am
• Paracetamol $@#1
2 cth
P =ek darah rutin% elektrolit
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 12/48
12
(>)% lidah !ercak!ercak
hiperemis (>)% granul (>)
Lehe# 9
pem!esaran 46 ()
T,#a"s 9
I 9 Simetris% retraksi ()
P 9 SF kanan C SF 4iri
P 9 Sonor (>>)
A9 <es (>>)% h ()%
Rh ()
-antun$ 9
/ I G/ II% !ising(>)
Abd,men 9
I 9 simetris% distensi ()
P 9 soepel% H;R tidak
tera!a
P 9 timpani% undulasi ()%
shifting dullness ()
A 9 peristaltik (>) normal
E9t#emitas :Superior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Inferior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Akral hangat.
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 13/48
13
=R: D2M
Ass5 !s fe!ris ec dd
faringitis > sianotik =H7
$00+20#+
H2
S5 atuk (>)
O5 :79 ##010 mmHg
HR9 ##2 @i
RR9 $0 @i
: 9 $% L=
P(5Ke+ala 9
8ormocephali%karakteristik
dan distri!usi ram!ut !aik.
&ata 9
'ata hiperemis (>>)% sklera
ikterik()%pupil !ulat isokor%
$mm$mm.
Telin$a 9
8ormotia% serumen ()
Hidun$ 9
Sekret ()% 8=H ()
&ulut 9
'ukosa !i!ir lem!a! (>)%
sianosis (>)% faring hiperemis
(>)% lidah !ercak!ercak
hiperemis (>)% granul (>)
Lehe# 9
Th5
• I<F7 29# #0 gttmenit mikro
• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am
• Paracetamol $@#1
2 cth
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 14/48
14
pem!esaran 46 ()
T,#a"s 9
I 9 Simetris% retraksi ()
P 9 SF kanan C SF 4iri
P 9 Sonor (>>)
A9 <es (>>)% h ()%
Rh (>>)
-antun$ 9
/ I G/ II% !ising(>)
Abd,men 9
I 9 simetris% distensi ()
P 9 soepel% H;R tidak
tera!a
P 9 timpani% undulasi ()%
shifting dullness ()
A 9 peristaltik (>) normal
E9t#emitas :
Superior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Inferior 9 pucat ()%edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Akral hangat.
=R: D2M
Ass5 ronkopneumonia >
sianotik =H7
$#0+20#+ S5 atuk (>)% ruam mor!ili Th5
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 15/48
15
H$ (>)
O5 :79 #0010 mmHg
HR9 #20 @i
RR9 2 @i
: 9 $%2 L=
P(5
Ke+ala 9
8ormocephali%karakteristik
dan distri!usi ram!ut !aik.
&ata 9
'ata hiperemis (>>)% sklera
ikterik ()% pupil !ulat
isokor% $mm$mm.
Telin$a 9
8ormotia% serumen ()
Hidun$ 9
Sekret ()% 8=H ()
&ulut 9
'ukosa !i!ir lem!a! (>)%
sianosis (>)% faring hiperemis(>)% lidah !ercak!ercak
hiperemis (>)% granul (>)
Lehe# 9
pem!esaran 46 ()
T,#a"s 9
• I<F7 29# #0 gttmenit mikro
• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am
• In-. 4loramfenikol $+0 mg 1 -am
• Paracetamol $@#
1
2 cth
P5
• 4onsul 7i5isi Infeksi
• Foto :horaks
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 16/48
16
I 9 Simetris% retraksi ()
P 9 SF kanan C SF 4iri
P 9 Sonor (>>)
A9 <es (>>)% h ()%
Rh (>>)
-antun$ 9
/ I G/ II% !ising(>)
Abd,men 9
I 9 simetris% distensi ()
P 9 soepel% H;R tidak
tera!a
P 9 timpani% undulasi ()%
shifting dullness ()
A 9 peristaltik (>) normal
E9t#emitas :
Superior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Inferior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>).Akral
hangat. =R: D2M
Ass5ronkopneumonia >
mor!ili > sianotik =H7
#0120#+
H3
S5 atuk (>)% ruam mor!ili
(>)
O5 :79 #0010 mmHg
HR9 #20 @i
RR9 21 @i
Th5
• I<F7 29# #0 gttmenit mikro
• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am
• In-. =hloramfenicol $+0 mg 1 -am
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 17/48
17
: 9 $% L=
P(5
Ke+ala 9 8ormocephali%
karakteristik dan distri!usi
ram!ut !aik.
&ata 9
'ata hiperemis (>>)% sklera
ikterik()%pupil !ulat isokor%
$mm$mm.
Telin$a 9
8ormotia% serumen ()
Hidun$ 9
Sekret ()% 8=H ()
&ulut 9
'ukosa !i!ir lem!a! (>)%
sianosis (>)% faring hiperemis
(>)% lidah !ercak!ercak
hiperemis (>)% granul (>)
Lehe# 9 pem!esaran 46 ()
T,#a"s 9
I 9 Simetris% retraksi ()
P 9 SF kanan C SF 4iri
P 9 Sonor (>>)
A9 <es (>>)% h ()%
• Paracetamol $@#1
2 cth
• <it A #00.000 ,I
P5
4onsul di5isi kardiologi
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 18/48
18
Rh (>>)
-antun$ 9
/ I G/ II% !ising(>)
Abd,men 9
I 9 simetris% distensi ()
P 9 soepel% H;R tidak
tera!a
P 9 timpani% undulasi ()%
shifting dullness ()
A 9 peristaltik (>) normal
E9t#emitas :
Superior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Inferior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Akral hangat.
=R: D2M
Ass5 ronkopneumonia>
'or!ili> Sianotik =H720120#+
H+
S5 atuk (>) menurun% ruam
mor!ili (>)
O5 :79 #0010 mmHg
HR9 #20 @i
RR9 2 @i
: 9 $1% L=
P(5
Th5
• I<F7 29# #0 gttmenit mikro
• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am
• In-. =hloramfenicol $+0 mg 1 -am
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 19/48
19
Ke+ala 9
8ormocephali%karakteristik
dan distri!usi ram!ut !aik.
&ata 9
'ata hiperemis ()% sklera
ikterik ()% pupil !ulat
isokor% $mm$mm.
Telin$a 9
8ormotia% serumen ()
Hidun$ 9
Sekret ()% 8=H ()
&ulut 9
'ukosa !i!ir lem!a! (>)%
sianosis (>)%faring
hiperemis()% lidah !ercak
!ercak hiperemis()%granul()
Lehe# 9
pem!esaran 46 ()
T,#a"s 9
I 9 Simetris% retraksi ()
P 9 SF kanan C SF 4iri
P 9 Sonor (>>)
A9 <es (>>)% h ()%
Rh (>>)
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 20/48
20
-antun$ 9
/ I G/ II% !ising(>)
Abd,men 9
I 9 simetris% distensi ()
P 9 soepel% H;R tidak
tera!a
P 9 timpani% undulasi ()%
shifting dullness ()
A 9 peristaltik (>) normal
E9t#emitas :
Superior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Inferior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Akral hangat.
=R: D2M
Ass5 ronkopneumonia >
'or!ili > Sianotik =H7
$0120#+
H1
S5 atuk (>)% ruam mor!ili()
O5 :79 #0010 mmHg
HR9 #02 @i
RR9 22 @i
: 9 $1%+ L=
P(5
Ke+ala 9
8ormocephali%karakteristik
dan distri!usi ram!ut !aik.
Th5
• I<F7 29# #0 gttmenit mikro
• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am
• In-. =hloramfenicol $+0 mg 1 -am
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 21/48
21
&ata 9
'ata hiperemis ()% sklera
ikterik ()% pupil !ulat
isokor% $mm$mm.
Telin$a 9
8ormotia% serumen ()
Hidun$ 9
Sekret ()% 8=H ()
&ulut 9
'ukosa !i!ir lem!a! (>)%
sianosis (>)% faring hiperemis
()% lidah !ercak!ercak
hiperemis ()% granul ()
Lehe# 9
pem!esaran 46 ()
T,#a"s 9
I 9 Simetris% retraksi ()
P 9 SF kanan C SF 4iri
P 9 Sonor (>>)A9 <es (>>)% h ()%
Rh (>>)
-antun$ 9
/ I G/ II% !ising(>)
Abd,men 9
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 22/48
22
I 9 simetris% distensi ()
P 9 soepel% H;R tidak
tera!a
P 9 timpani% undulasi ()%
shifting dullness ()
A 9 peristaltik (>) normal
E9t#emitas :
Superior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Inferior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Akral hangat.
=R: D2M
Ass5 ronkopneumonia >
'or!ili per!aikan > sianotik
=H7
30120#+
H
S5 atuk (>) menurun
O5 :79 #0010 mmHg
HR9 #00 @i
RR9 20 @i
: 9 $1%+ L=
P(5
Ke+ala 9
8ormocephali%karakteristik
dan distri!usi ram!ut !aik.
&ata 9
'ata hiperemis ()% sklera
Th5
• I<F7 29# #0 gttmenit mikro
• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am
• In-. 4loramfenicol $+0 mg 1 -am
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 23/48
23
ikterik ()% pupil !ulat
isokor% $mm$mm.
Telin$a 9
8ormotia% serumen ()
Hidun$ 9
Sekret ()% 8=H ()
&ulut 9
'ukosa !i!ir lem!a! (>)%
sianosis (>)% faring hiperemis
()% lidah !ercak!ercak
hiperemis ()% granul ()
Lehe# 9
pem!esaran 46 ()
T,#a"s 9
I 9 Simetris% retraksi ()
P 9 SF kanan C SF 4iri
P 9 Sonor (>>)
A9 <es (>>)% h ()%
Rh ()
-antun$ 9
/ I G/ II% !ising(>)
Abd,men 9
I 9 simetris% distensi ()
P 9 soepel% H;R tidak
tera!a
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 24/48
24
P 9 timpani% undulasi ()%
shifting dullness ()
A 9 peristaltik (>) normal
E9t#emitas :
Superior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Inferior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Akral hangat.
=R: D2M
Ass5 ronkopneumonia >
'or!ili per!aikan > sianotik
=H7
+0120#+
H
S5 atuk (>) menurun
O5 :79 ##010 mmHg
HR9 #20 @i
RR9 22 @i
: 9 $1% L=
P(5
Ke+ala 9
8ormocephali%karakteristik
dan distri!usi ram!ut !aik.
&ata 9
'ata hiperemis ()% sklera
ikterik ()% pupil !ulat
isokor% $mm$mm.
Th5
• I<F7 29# #0 gttmenit mikro
• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am
• In-. =hloramfenicol $+0 mg 1 -am
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 25/48
25
Telin$a 9
8ormotia% serumen ()
Hidun$ 9
Sekret ()% 8=H ()
&ulut 9
'ukosa !i!ir lem!a!(>)%
sianosis(>)%faring
hiperemis()%lidah !ercak
!ercak hiperemis()%granul()
Lehe# 9
pem!esaran 46 ()
T,#a"s 9
I 9 Simetris% retraksi ()
P 9 SF kanan C SF 4iri
P 9 Sonor (>>)
A9 <es (>>)% h ()%
Rh ()
-antun$ 9
/ I G/ II% !ising(>)
Abd,men 9
I 9 simetris% distensi ()
P 9 soepel% H;R tidak
tera!a
P 9 timpani% undulasi ()%
shifting dullness ()
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 26/48
26
A 9 peristaltik (>) normal
E9t#emitas :
Superior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Inferior 9 pucat ()%
edema ()% clu!!ing
finger (>>)
Akral hangat.
=R: D2M
Ass5 ronkopneumonia >
'or!ili per!aikan > sianotik
=H7
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 27/48
27
BAB III
TIN-AUAN PUSTAKA
'.1 &,#bili
Definisi
'or!ili merupakan infeksi 5irus akut yang dise!a!kan oleh 5irus campak
yang ditandai dengan $ stadium% yaitu stadium prodormal% stadium erupsi% dan
stadium kon5alensi. Penyakit ini sangat infeksius% dapat menular se-ak a"al masa
prodormal sampai le!ih kurang 3 hari setelah munculnya ruam. Penye!aran
infeksi ter-adi dengan perantara droplet.
<irus campak merupakan 5irus R8A famili paramyxoviridae dengan genus
morbillivirus !er!entuk sferis dan !ergaris tengah sekitar #00$00 nm% di!ungkus
oleh selu!ung luar yang terdiri dari lemak dan protein. <irus campak adalah
organisme yang tidak memiliki daya tahan tu!uh tinggi apa!ila !erada diluar
tu!uh manusia. Pada temperatur kamar selama $+ hari 5irus kehilangan 10& sifat
infektifitasnya. *
Karakteristik enyakit
'asa inku!asi 5irus ini sekitar #0#2 hari. Pada masa ini sudah ter-adi
proses 5irologist dan imunologis namun indi5idu !elum tampak sakit atau !elum
terlihat adanya ge-ala klinis. Penyakit ini terdiri dari $ stadium yaitu %* 9
a. Stadium Prodormal
Stadium ini !erlangsung sekitar 23 hari% 5irus terdapat dalam air mata%
sekresi hidung% tenggorokan% urin% dan darah. Stadium ini ditandai dengan demam
yang diikuti dengan ge-ala respiratorius dan pilek. A"itan campak menun-ukkanmalaise umum% demam pilek% kon-ungti5itis% dan !atuk. :anda patognomotik
adalah ditemukan adanya enantema di mukosa pipi yaitu !ercak koplik.
6e-ala nasal ter-adi aki!at infeksi 5irus respiratorius dan mirip dengan ISPA
atau nasofaringitis akut. ersin% rhinitis dan kongesti adalah ge-ala yang umum.
atuk pada masa prodormal sering kali mengganggu mem!uruk sepa-ang periode
campak dan sering kali terdengar parau aki!at terli!atnya laring dan trakea.
Sekitar hari ke #0##% koplik spot % suatu enantema yang patognomotik untuk
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 28/48
28
campak muncul pertama kali. 4oplik tampak se!agai lesi kela!u keputihputihan
pada permukaan mukosa yang merah terang% !erukuran se!esar !utir pasir%
kadangkadang !ersifat hemoragis.
4oplik spot muncul di !ukal dan mukosa la!ia inferior di se!erang molar
!a"ah. Permukaan mukosa -uga penting untuk menegakkan diagnosis% !iasanya
!er"arna merah terang dan !ergranula. Pada masa prodormal% lesi makulopapula
eritematosa kadangkadang tampak di palatum. 7i dinding palatum !iasanya
tampak in-eksi kemerahan dan penderita mengeluh nyeri menelan.
!. Stadium Jrupsi
'akulopapula !iasanya muncul pada hari ke #3 setelah terpa-an da pada
saat itu anti!ody humoral dapat dideteksi. Jksantema muncul sekitar puncak
ge-ala respiratorius dan suhu !erkisar $*%+ dera-at celcius. Saat inilah puncak
tim!ulnya koplik spot % tiga hari kemudian akan menghilang. Setelah spot putih
menghilang mukosa yang merah akan menetap selama #2 hari.
Jksantema campak pertama kali muncul di!elakang telinga dan dahi yang
!er!atasan dengan garis ram!ut. Penye!aran ruam ter-adi secara sentrifugal dari
kepala ke kaki. Setelah hari ke$ ruam tampak mulai dari muka% leher dada%
ekstremitas atas% !okong% dan ekstremitas !a"ah. Puncak ruam tampak se!agai
mikro5esikel dengan dasar eritematosa umum yang !erkonfluens.
ila ruam memudar "arnanya seperti tem!aga% kemudian kecoklatan dan
tidak hilang dengan tekanan. Pada saat penyem!uha ter-adi deskuamasi% sering
kali muncul pada daerah yang konfluens. 7urasi ter-adinya eksantema sekitar 1
hari.
4on-ungti5itis dan ge-ala nasal sering kali muncul pada a"al penyakit. Pilek yangmenetap !aik purulen maupun tidak% cenderung merupakan adanya infeksi !akteri
sekunder. Pada anak yang le!ih muda kadangkadang ditemukan diare muntah%
laryngitis dan croup.
c. Stadium 4on5alesen
Pada periode ini ruam mulai menghilang ruam men-adi hiperpigmentasi dan
kadangkadang deskuamasi dan ge-alge-ala lainnya menghilang.
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 29/48
29
emeriksaan enun!ang
7arah tepi 9 -umlah leukosit normal atau meningkat apa!ila ada
komplikasi infeksi !akteri.
Pemeriksaan untuk komplikasi 9
• Jnsefalopati dilakukan pemeriksaan cairan sere!rospinalis% kadar
elektrolit darah dan analisa gas darah
• Jnteritis 9 feses lengkap
• ronkopneumonia 9 dilakukan foto dada dan pemeriksaan analisa
gas darah
"ata #aksana
Pengo!atan !ersifat suportif % terdiri dari pem!erian cairan yang cukup%
suplemen nutrisi% anti!iotik di!erikan apa!ila ada infeksi sekunder% anti kon5ulsi
di!erikan apa!ila ke-ang% dan 5itamin A. Indikasi ra"at inap adalah hiperpireksia%
dehidrasi% ke-ang% asupan oral sulit% atau adanya komplikasi. %*
a. Pengo!atan tanpa komplikasi
#. Pasien dira"at di ruang isolasi% tirah !aring
2. <itamin A% pada usia 1 !ulan sampai # tahun #00.000 I, oral% pada usia
G# tahun 200.000 I, oral
$. 7iet makanan cukup cairan dan kalori yang memadai.
!. Pengo!atan dengan komplikasi
/ika terdapat !ronkopneumonia dapat di!erikan anti!iotik kloramfenikol
dosis + mgkghari dan ampisilin #00 mgkghari selama #0 hari.
Komplikasi
e!erapa komplikasi campak yang sering ter-adi adalah * 9
#. ;aringotrakeitis% ter-adi oleh karena edema he!at pada mukosa saluran
napas dan !ertam!ah parah pada saat demam mencapai puncaknya%
ditandai dengan distress pernapasan% dispnea% sianosis% dan stridor. alau
demam menurun% keadaan akan mem!aik dan ge-ala akan !erkurang.M
2. Pneumonia% merupakan komplikasi campak yang sering di-umpai dan
sering dise!a!kan in5asi !akteri sekunder% terutama pneumokokus%
stafilokokus% da haemophilus influenEa. Pneumonia ter-adi sekitar 1&
kasus campak dan merupakan penye!a! kematian tersering.
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 30/48
30
$. Jnsefalitis% merupakan penyulit neurologik paling sering ter-adi% !iasanya
pada hari ke3 sampai ke setelah tim!ulnya ruam% se-umlah kecil ter-adi
pada periode preerupsi. Jnsefalitis simtomatik tim!ul sekitar #9#000.
7iduga -ika ensefalitis ter-adi pada a"al penyakit% maka in5asi 5irus
sangat !erperan% sedangkan ensefalitis yang tim!ul kemudian
menggam!arkan reaksi imunologis.
3. titis media% in5asi 5irus ke telinga tengah umumnya ter-adi pada campak.
6endang telinga !iasanya hiperemis pada fase prodormal dan erupsi. /ika
ter-adi in5asi !akteri menye!a!kan otitis media purulenta.
'.2 B#,n",+neum,nia
Definisi
ronkopneumonia adalah salah satu -enis pneumonia yang ditandai dengan
!ercak!ercak infiltrat pada lapangan !aru. Radang parenkim paru ini !isa
dise!a!kan oleh !anyak mikroorganisme. <irus pernapasan adalah penye!a!
pneumonia yang paling sering selama usia !e!erapa tahun pertama. 'ycoplasma
pneumonia mendapat peran dominan pada etiologi pneumonia pada anak usia
sekolah dan anak yang le!ih tua. Penye!a! !akteri pneumonia yang paling laEim
pada anak normal adalah staphylococcus aureus. $%#0
7alam keadaan sehat% tidak ter-adi pertum!uhan mikroorganisme di paru.
4eadaan ini dise!a!kan oleh mekanisme pertahanan paru. Apa!ila ter-adi
ketidakseim!angan antara daya tahan tu!uh% mikroorganisme dapat !erkem!ang
!iak dan menim!ulkan penyakit. Risiko infeksi di paru sangat !ergantung pada
kemampuan mikroorganisme untuk sampai dan merusak permukaan epitel saluran
napas. Ada !e!erapa cara mikroorganisme mencapai permukaan ## 9
#. Inokulasi langsung
2. Penye!aran melalui pem!uluh darah
$. Inhalasi !ahan aerosol
3. 4olonisasi dipermukaan mukosa
e!erapa faktor yang meningkatkan risiko ke-adian dan dera-at pneumonia
adalah antara lain 9
7efisit imunologi
Polusi
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 31/48
31
6JR (gastroesophageal reflu@)
Aspirasi
6iEi !uruk
;R
:idak mendapatkan ASI Imunisasi tidak lengkap
Adanya saudara serumah yang menderita !atuk
4amar tidur yang terlalu padat penghuninya.
Diagnosis
Anamnesis 9
atuk yang a"alnya kering% kemudian men-adi produktif dengan dahak
purulen !ahkan !isa !erdarah
Sesak napas 7emam
4esulitan makanminum
:ampak lemah
Serangan pertama atau !erulang% untuk mem!edakan dengan kondisi
imunokompromaise% kelainan anatomi !ronkus atau asma
Pemeriksaan Fisik 9
Penilaian keadaan umum anak% frekuensi napas dan nadi harus dilakukan
pada a"al pemeriksaan se!elum pemeriksaan lain dilakukan Penilaian keadaan umum antara lain meliputi kesadaran dan kemampuan
makanminum
6e-ala distress pernapasan seperti takipnea% retraksi su!kostal% !atuk%
krepitasi% dan penuruan suara paru
7emam dan sianosis
Anak di!a"ah + tahun mungkin tidak menun-ukkan ge-ala pneumonia yang
klasik.
Pemeriksaan Penun-ang
a. Pemeriksaan Radiologi 9
Pemeriksaan foto dada direkomendasikan pada penderita pneumonia
yang dira"at inap atau tanda klinis yang ditemukan mem!ingungkan.
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 32/48
32
Pemeriksaan foto dada follo" up hanya dilakukan -ika dicurigai
ter-adinya komplikasi% pneumonia !erat% ge-ala yang menetap atau
mem!uruk% dan tidak respon dengan anti!iotik.
!. Pemeriksaan ;a!oratorium 9
Pemeriksaan leukosit dan hitung -enis leukosit perlu dilakukan untuk
mem!antu pem!erian anti!iotik.
Pemeriksaan kultur dan pe"arnaan gram sputum dengan kualitas yang
!aik direkomendasikan dalam tata laksana anak dengan pneumonia yag
!erat.
Klasifikasi
'enurut H pneumonia diklasifikasikan men-adi #2 9
a. Pneumonia Ringan
7iagnosis
Pneumonia ringan adalah disamping !atuk atau kesulitan !ernapas% hanya
terdapat napas cepat sa-a. 8apas cepat 9
• pada anak umur 2 !ulan N ## !ulan 9 O +0 kalimenit
• pada anak umur # tahun N + tahun 9 O30 kalimenit
:atalaksana
• anak di ra"at -alan
• !eri anti!iotik 9 kotrimoksasol (3 mgkg ) 2 kali sehari selama $ hari
atau amoksisilin (2+ mgkg ) 2 kali sehari selama $ hari. ,ntuk pasien
HI< dii!erikan selama + hari.
!. Pneumonia erat
7iagnosis
atuk dan atau kesulitan !ernapas ditam!ah minimal salah satu hal !erikut ini 9
• kepala teranggukangguk
• pernapasan cuping hidung
• tarikan dinding dada !agian !a"ah ke dalam• foto dada menun-ukkan gam!aran pneumonia (infiltrat luas% konsolidasi%
dll)
Selain itu !isa didapatkan pula tanda !erikut ini 9
• napas cepat 9
Anak umur D 2 !ulan 9 O 10 kalimenit
Anak umur 2 N ## !ulan 9 O +0 kalimenit
Anak umur # N + tahun 9 O 30 kalimenit
Anak umur O + tahun 9 O $0 kalimenit
• suara merintih (grunting) pada !ayi muda
• pada auskultasi terdengar 9
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 33/48
33
Ronki
Suara pernapasan menurun
Suara pernapasan !ronkial
7alam keadaan yang sangat !erat dapat di-umpai 9
• tidak dapat menyusu atau minummakan atau memuntahkan semuanya• ke-ang% letargis atau tidak sadar
• sianosis
• distres pernapasan !erat
:atalaksana
• anak dira"at di rumah sakit
• !eri ampisilin atau amoksisilin (2++0 mgkgkali I< atau I' setiap 1
-am) yang harus dipantau dalam 23 -am selama 2 -am pertama. ila anak
mem!eri respon yang !aik maka di!erikan selama + hari. Selan-utnya
terapi dilan-utkan di rumah atau di rumah sakit dengan amoksisilin oral
(#+mgkgkali tiga kali sehari) untuk + hari !erikutnya.
• !ila keadaan klinis mem!uruk se!elum 3 -am atau terdapat keadaan yang
!erat ( tidak dapat menyusu% tidak sadar% ke-ang% letargis% sianosis% distres
pernapasan !erat) maka ditam!ahkan kloramfenikol (2+ mgkgkali I'
atau I< setiap 1 atau -am)
• !ila pasien datang dalam keadaan klinis !erat% segera !erikan oksigen dan pengo!atan kom!inasi ampisilinkloramfenikol atau ampisilingentamisin.
• se!agai alternatif !eri seftriakson (0#00 mgkg I' atau I< sekali
sehari)
• !ila anak tidak mem!aik dalam 3 -am% maka !ila memungkinkan !uat
foto dada
:erapi oksigen
• !eri oksigen pada semua anak dengan pneumonia !erat
• !ila tersedia pulse oximetry% gunakan se!agai panduan untuk terapi
oksigen ( !erikan pada anak dengan saturasi oksigen D*0&% !ila tersedia
oksigen yang cukup)
• gunakan nasal prongs% kateter nasal% atau kateter nasofaringeal. ksigen
harus tersedia secara terusmenerus setiap "aktu.
Pera"atan penun-ang
• !ila anak disertai demam yang tampaknya menye!a!kan distres% !erikan
parasetamol
• !ila ditemukan adanya "heeEe% !eri !ronkodilator ker-a cepat
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 34/48
34
• !ila terdapat sekret kental ditenggorokan yang tidak dapat dikeluarkan
oleh anak% hilangkan dengan alat penghisap secara perlahan
• pastikan anak memperoleh ke!utuhan cairan rumatan sesuai umur anak
'.' Tet#al,$i (all,t
Definisi
:etralogi fallot adalah penyakit -antung !a"aan sianotik yang paling sering
ditemukan% mencakup +& seluruh penyakit -antung !a"aan. :etralogi fallot
ter-adi !ila terdapat kegagalan perkem!angan infundi!ulum. Sindrom ini terdiri
dari 3 kelainan% yakni 9
#. 7efek septum 5entrikel2. Stenosis pulmonal
$. $verriding aorta
3. Hipertrofi 5entrikel kanan
8ormalnya darah yang mengandung oksigen tinggi dari 5entrikel kiri%
melalui aorta akan dipompakan ke seluruh tu!uh untuk memenuhi meta!olisme
tu!uh. Selan-utnya darah dengan saturasi oksigen rendah yang !erasal dari seluruh
tu!uh melalui 5ena ka5a masuk ke dalam atrium kanan yang kemudian masuk ke
dalam 5entrikel kanan untuk dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis untuk
di!ersihkan di paru. 7arah yang mengandung oksigen tinggi dari paru% melalui
5ena pulmonalis dialirkan ke atrium kiri% kemudian dialirkan ke 5entrikel kiri
untuk selan-utnya dipompakan ke seluruh tu!uh. #$%#3
Pada anak dengan tetralogi fallot darah yamg !erasal dari seluruh tu!uh
yang miskin akan oksigen mengalir dari 5entrikel kanan ke 5entrikel kiri melalui
defek (<S7) sehingga darah yang miskin oksigen !ercampur dan kemudian darah
terse!ut dialirkan ke seluruh tu!uh. #$
%e!ala Klinis
:anda atau ge-ala klinis dari tetralogi fallot adalah !ukti adanya shunt dari
kanan ke kiri% yaitu %#+ 9
#. Sianosis
Sianosis adalah pe"arnaan pada kulit dan mem!ran mukosa yang
merupakan aki!at dari penurunan konsentrasi H! sekitar + gr#00 ml pada 5ena
cutaneus atau perifer. Penurunan konsentrasi H! pada 5ena perifer merupakan
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 35/48
35
hasil dari desaturasi darah di arteri atau peningkatan ekstrasi oksigen di -aringan
perifer.
2. /ari ta!uh
/ari ta!uh dise!a!kan oleh pertum!uhan -aringan lunak di!a"ah kuku yang
merupakan aki!at dari adanya sianosis sentral. 'ekanisme pertum!uha -aringan
lunak hingga sekarang masih !elum -elas. Satu hipotesis mengemukakan !ah"a
megakariosit yang terdapat pada 5ena !eru!ah. Pada orang yang normal platelet
di!entuk dari sitoplasma megakariosit dengan fragmentasi selama ter-adinya
sirkulasi pulmonal. Sitoplasma terse!ut mengandung growth factor .
Pada pasien dengan pirau kanan ke kiri% megakariosit dengan sitoplasmanya
masuk kedalam sirkulasi sistemik sehingga menumpuk di kapiler. Penumpukan inimenghasilkan adanya growth factor sehingga ter!entuknya clubbing finger .
$. Polisitemia
4onsentrasi oksigen yang rendah pada arteri menstimulasi sumsum tulang
untuk melepaskan eritropoetin gin-al sehingga -umlah sel darah merah meningkat
(eritrositosis). Pada P/ dengan pirau kanan ke kiri ter-adi hipoksemia kronik. Hal
ini merupakan respon fisiologi tu!uh untuk meningkatkan kemampuan mem!a"a
oksigen ke seluruh tu!uh.
Pada a"alnya polisitemia ini menguntungkan !agi penderita P/ sianotik%
tetapi apa!ila hematokrit semakin tinggi akan ter-adi peningkatan 5iskositas darah
yang mencolok dengan aki!at perfusi !erkurang sehingga pengangkutan total
oksigenpun !erkurang yang pada akhirnya meningkatkan risiko sindrom
hiper5iskositas.
8amun !e!erapa anak dengan P/ sianotik memiliki kadar hemoglo!in yag
normal atau di!a"ah normal% hal ini kemungkinan dise!a!kan penderita
menderita defisiensi !esi dan darah !ersifat hipokrom pada saat dilakukan pe"arnaan.
emeriksaan &isik
Pada tetralogi fallot didapatkan %#+ 9
ayianak tampak sianosis% takipnea% dan adanya -ari ta!uh
:ampak right ventricular tap sepan-ang tepi sternum !agian kiri
6etaran !ising dapat tera!a pada !agian atas dan tengah tepi kiri sternum
:erdengar !unyi -antung II tunggal dan mengeras disertai !ising e-eksi
sistolik di daerah pulmonal
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 36/48
36
emeriksaan enun!ang
7arah
7idapatkan kenaikan -umlah hemoglo!in dan hematokrit yang sesuai
dengan dera-at desaturasi dan stenosis. Pasien :F dengan kadar hemoglo!in dan
hematokrit normal atau rendah mungkin menderita defisiensi !esi.
Foto :horaks
,kuran -antung !isa normal atau le!ih kecil dari normal. :ampak -antung
!er!entuk sepatu (apeks terangkat% cloglike) dengan konus pulmonalis cekung
dan 5askularisasi paru menurun. Adanya pem!esaran atrium kanan dapat
ditemukan (2+&). #+
Jlektrokardiografi
J46 pada neonatus dengan :F tidak !er!eda dengan anak normal. Pada
anak mungkin gelom!ang : positif di <I% disertai de5iasi sum!u ke kanan ( right
axis deviation) dan hipertrofi 5entrikel kanan yang dapat disertai dengan strain.
6elom!ang P di hantaran II tinggi (P pulmonal). 4adang N kadang terdapat
gelom!ang K di <I.
Jkokardiografi
6am!aran ekokardiografi pada :F yang khas adalah defek septum 5entrikel
!esar disertai overriding aorta. Aorta !esar% sedangkan arteri pulmonalis kecil%
katup pulmonal tidak selalu dapat dilihat -elas. Infundi!ulum sempit. :eknik
7oppler dapat digunakan untuk melihat arus dari 5entrikel kanan ke aorta dan
dapat diperkirakan per!edaan tekanan antara 5entrikel kanan dan arteri pulmonalis% meskipun dalam praktik gam!aran 7oppler yang !agus tidak mudah
diperoleh% khusunya pada stenosis infundi!ular yang !erat. Stenosis pada ca!ang
arteri pulmonalis dapat ter-adi.
"atalaksana
Serangan sianotik
Penderita dapat mengalami serangan sianotik yaitu suatu keadaan serangan
!iru ti!ati!a. Anak tampak le!ih !iru% pernapasan cepat% gelisah% kesadaran
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 37/48
37
menurun% kadangkadag disertai ke-ang. Ini ter-adi aki!at !erkurangnya aliran
darah ke paru secara ti!ati!a. 4eadaan ini dapat dicetuskan oleh !e!erapa
ke-adian seperti menangis% !uang air !esar% demam% atau akt5itas yang meningkat.
4e-adian !erlangsung selam #+ $0 menit dan !iasanya teratasi spontan% tetapi
serangan yang he!at dapat !erakhir dengan koma% !ahkan kematian. Serangan
sianotik !iasanya muncul se-ak usia 23 !ulan. Serangan sianotik -uga dapat
ter-adi pada usia antara 1#2 !ulan% !ahkan dapat le!ih a"al se-ak usia 23 !ulan.
Apapun mekanismenya serangan sianotik ter-adi aki!at meningkatnya pirau kanan
ke kiri yang ti!ati!a% maka ter-adi penurunan aliran darah ke paru yang !eraki!at
hipoksemia !erat.%#3
:atalaksana serangan sianotik
Posisikan lutut ke dada. 7engan posisi ini diharapkan aliran darah ke paru
!ertam!ah karena peningkatan afterload aorta aki!at penekukan arteri
femoralis.
'orfin sulfat 0%#0%2 mgkg S=%I' atau I< untuk menekan pusat
pernapasan dan mengatasi takipnea
ikar!onas natrikus # mJkg I< untuk mengatasi asidosis. 7osis yang
sama dapat diulang dalam #0#+ menitksigen dapat di!erikan% "alaupun pem!erian disini tidak !egitu tepat
karena permasalahan disini !ukan karena kekurangan oksigen% tetapi karena aliran
darah ke paru yang !erkurang.
7engan usaha diatas diharapkan anak tida lagi takipne% sianosis !erkurang
dan anak men-adi tenang. ila hal ini tidak ter-adi% dapat dilan-utkan dengan
pem!erian !erikut %#3 9
Propanolol 0%0#0%2+ mgkg (ratarata 0%0+ mgkg) intra5ena !olus
perlahan untuk menurunkan denyut -antung sehingga serangan dapat diatasi.
7osis total dilarutkan dengan #0 ml cairan dalam spuit% dosis a"al di!erikan
separuhnya dengan I< !olus% !ila serangan !elum teratasi sisanya di!erikan
perlahan dalam +#0 menit !erikutnya.
4etamin #$ mgkg (ratarata 2 mgkg) I< perlahan (dalam 10 detik).
Preparat ini !eker-a dengan meningkatkan resistensi 5askular sistemik dan -uga
se!agai sedatif
<asokonstriktor seperti fenilefrin 002 mgkg I< meningkatkan resistensi
5askular sistemik sehingga aliran darah ke paru meningkat.
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 38/48
38
Penam!ahan 5olume cairan dalam tu!uh dengan infuse cairan dapat efektif
dalam penanganan serangan sianosis. <olume darah dapat mempengaruhi
tingkat o!struksi. Penam!ahan 5olume darah -uga dapat meningkatkan curah
-antung sehingga aliran darah ke paru !ertam!ah dan aliran darah sistemik
mem!a"a oksigen ke seluruh tu!uh -uga meningkat
ayi dengan ri"ayat serangan sianosis
Pada !ayi atau anak dengan ri"ayat serangan sianosis harus di!erikan
propanolol (per oral) dengan dosis 0%+#%+ mgkg1 -am atau 21
mgkghari sampai dilakukan operasi. Pem!erian o!at ini diharapkan dapat
mengurangi spasme otot infundi!ular dan menurunkan frekuensi serangan. Selain
itu keadaan umum pasien harus diper!aiki misalnya koreksi anemia% termasuk
mengatasi defisiensi Eat !esi% dan menghindari dehidrasi atau infeksi yang
semuanya akan meningkatkan frekuensi serangan.
ila serangan sianotik tak teratasi atau masih sering !erulang dengan
pem!erian propanolol dan keadaan umum mem!uruk% maka operasi harus
dilakukan secepatnya. ila usia kurang dari 1 !ulan dilakukan operasi paliatif
'lalock-"aussig hunt (:S) sementara menunggu !ayi le!ih !esar atau keadaan
umum le!ih !aik untuk operasi definitif (koreksi total). ila usia sudah le!ih dari
1 !ulan% operasi koreksi total (penutupan lu!ang <S7 dan pem!e!asan alur keluar
5entrikel kanan yang sempit) !iasanya dapat langsung dilakukan. ila serangan
sianotik terkendali dengan propanolol dan kondisi !ayi cukup !aik untuk
menunggu% maka operasi koreksi total dilakukan pada usia sekitar # tahun. %#3
ayi tanpa ri"ayat serangan sianotik
ila tidak ada ri"ayat serangan sianotik% umumnya operasi koreksi total
dilakukan pada usia sekitar # tahun. Se!aliknya dilakukan pemeriksaan katerisasi
-antung untuk menilai kondisi kedua arteri pulmonalis.
Anak usia G# tahun
Pada anak usia sekitar atau le!ih dari satu tahun% secepatnya dilakukan
pemeriksaan kateterisasi -antung untuk menilai diameter arteri pulmonalis dan
ca!angca!angnya. ila ternyata ukuran arteri pulmonalis kecil maka harus
dilakukan operasi :S dahulu.
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 39/48
39
BAB I;
ANALISIS KASUS
:elah diperiksa sesorang anak lakilaki !erusia + tahun 1 !ulan di RS,?A
pada + -uni 20#+ dengan keluhan utama demam dan ada ri"ayat penyakit -antung
!a"aan. Pasien didiagnosa dengan tetralogi fallot% !ronkopneumonia% dan mor!ili.
7iagnosis ditegakkan melalui anamnesis% pemeriksaan fisik% dan pemeriksaan
penun-ang.
'.1 &,#bili
Anamnesis
erdasarkan keluhan utama% pasien mengeluh demam yang naik turun se-ak
3 hari S'RS. Pasien sudah di!erikan o!at penurun panas% demam turun tetapi
kemudian naik kem!ali. 4eluhan tam!ahan yang dirasakan adalah !atuk. atuk
dirasakan 2 hari S'RS% !atuk kering tidak !erdahak. Hari kedua pera"atan pada
tu!uh pasien muncul ruam makulopapular atau ruam mor!ili. Hal ini sesuai
dengan ge-ala dan per-alanan penyakit campak.
Pasien -uga memiliki faktor risiko terkena mor!ili yaitu pasien tidak
mendapatkan imunisasi campak. Pem!erian imunisasi campak sangat penting
untuk mencegah seseorang terkena campak. Imunisasi dengan 5irus campak hidup
yang dilemahkan dan di!erikan pada semua anak usia * !ulan sangat dian-urkann
karena dapat melindungi sampai "aktu 3+ tahun.
Peme#i"saan (isi"
7ari pemeriksaan fisik didapatkan 5ital sign nadi ##2 kalimenit% frekuensi
pernapasan $0 kalimenit% dan suhu $%* dera-at celcius. 7idapatkan pula mata
hiperemis% faring hiperemis dan adanya !ercak pada lidah. Pada hari kedua
ra"atan di rs tim!ul ruam makulopapular. Pemeriksaan fisik lain dalam !atas
normal. Hal ini menun-ukkan !ah"a pasien menderita demam dan ter-adi
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 40/48
40
peradangan pada kon-unti5a dan faring yang ditandai dengan hiperemis% dan
muncul ruam makulopapular yang merupakan tanda adanya infeksi 5irus mor!ili
stadium erupsi.
Peme#i"saan Penun4an$
Pemeriksaan penun-ang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan
la!oratorium seperti pemeriksaan darah tepi. Pada darah tepi dapat ditemukan
-umlah leukosit normal atau menimgkat apa!ila ada komplikasi infeksi !akteri.#0
Pada pasien ini -umlah leukosit dalam !atas normal.
Tatala"sana
Pengo!atan !ersifat suportif % terdiri dari pem!erian cairan yang cukup%
suplemen nutrisi% anti!iotik di!erikan apa!ila ada infeksi sekunder% anti kon5ulsi
di!erikan apa!ila ke-ang% dan 5itamin A. Indikasi ra"at inap adalah hiperpireksia%
dehidrasi% ke-ang% asupan oral sulit% atau adanya komplikasi. *%#0
Pasien mendapatkan terapi cairan 29# #0gttI mikro% paracetamol sirup $@#
setengah sendok teh% 5itamin A 200.000 I,% serta anti!iotik ampicilin 300 mg1
-am I< dan kloramfenikol $+0 mg1 -am I<. Pada pasien ini di!erikan anti!iotik
karena adanya komplikasi yaitu !ronkopneumonia.
'.2 B#,n",+neum,nia
Anamnesis
erdasarkan anamnesis pasien mengeluh !atuk se-ak 2 hari S'RS. atuk
kering tidak !erdahak. Pasien menderita penyakit -antung !a"aan dan didiagnosa
mor!ili. Status giEi pasien adalah gisi kurang. Imunisasi tidak ada dan pasien tidak
mendapatkan ASI ekslusif. 6e-ala ini !isa men-adi tanda pasien menderita
!ronkopneumonia.
Pada kasus ini kemungkinan !ronkopneumonia yang diderita pasien aki!atinfeksi sekunder atau komplikasi dari mor!ili yang dialami oleh pasien. Seperti
yang telah diketahui diatas ge-ala mor!ili didahului dengan adanya infeksi pada
saluran napas. ronkopneumonia merupakan komplikasi campak yang sering
di-umpai dan sering dise!a!kan oleh in5asi !akteri sekunder terutama
pneumokokus stafilokokus dan haemophilus influenza. Pneumonia ter-adi sekitar
1& kasus campak dan merupakan penye!a! kematian tersering. *
Penye!a! lainnya kemungkinan aki!at pasien tidak mendapatkan ASI
eksklusif. Hampir *0& kematian !alita ter-adi di negara !erkem!ang dan le!ih
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 41/48
41
dari 30& kematian dise!a!kan oleh diare dan infeksi saluran napas akut. Hal ini
dapat dicegah dengan ASI ekslusif karena ASI kaya dengan !er!agai faktor aktif
imunologis khusunya anti!odi% contohnya sekretori IgA yang melindungi
mem!ran mukosa saluran pencernaan dan pernapasan. #1
Faktor risiko lainnya adalah pasien menderita penyakit -antung !a"aan tipe
sianotik yaitu adanya pirau dari kanan ke kiri. Pada P/ sianotik dengan pirau
kanan ke kiri sering ditemukan hipoksemia karena dera-at stenosis pulmonalnya
!ertam!ah setiap "aktu sehingga meningkatkan risiko ter-adinya serangan
hipersianotik. Pasien -uga akan mengalami penurunan 5olume paru% hipoplasia
-alan napas serta gangguan 5entilasi perfusi. Semuanya ini akan menye!a!kan
kerusakan mukosa saluran napas% gangguan imunitas dan pada akhirnyameningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan !erulang.
. Infeksi men-adi masalah pada penyakit -antung !a"aan khusunya infeksi
saluran pernapasan !a"ah% !ronkopneumonia menempati urutan pertama penyakit
penyerta anak dengan P/ datang !ero!at ($2%1&). Faktor risiko ter-adinya
pneumonia !isa dise!a!kan oleh giEi anak yang kurang. 6iEi yang kurang
mengaki!atkan ter-adinya gangguan terhadap produksi anti!odi yang
memudahkan ter-adinya infeksi. 6iEi kurang pada pasien ini !erhu!ungan dengan
hipoksemia yang ter-adi pada P/ sianotik. Hipoksemia menye!a!kan kelelahan
saat makan% anoreksia% asupan nutrisi tidak adekuat sehingga menye!a!kan
malnutrisi. 3
Infeksi saluran pernapasan sering dialami pada $ tahun pertama kehidupan
khususnya pada tahun pertama. Hal ini kemungkinan !erhu!ungan dengan status
imunitas dan ukuran -alan napas yang kecil pada anakanak yang le!ih muda.
Setelah usia $ tahun insiden infeksi saluran pernapasan akan le!ih menurun.
6angguan giEi -uga akan mempengaruhi sistem imunitas% saluran napas dan organlain sehingga selan-utnya peningkatan risiko infeksi dan memperlam!at
penyem!uhan penyakit. 3%
Peme#i"saan (isi"
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pergerakan dinding dada simetris kiri
dan kanan. Frekuensi pernapasan $0 kalimenit. Pada pemeriksaan auskultasi
didapatkan suara napas tam!ahan yaitu ronki di kedua lapangan paru.
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 42/48
42
Salah satu penemuan klinis yang didapatkan pada pasien ini adalah adanya
suara napas ronki pada saat auskultasi yang merupakan salah satu tanda adanya
!ronkopneumonia.
Peme#i"saan Penun4an$
Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan la!oratorium. Hasil yag didapatkam
adalah leukosit pasien masih dalam !atas normal. Pada pneumonia pemeriksaan
leukosit dapat men-adi petun-uk dalam pemilihan anti!iotik.
Tatala"sana
Pengo!atan yang di!erikan kepada pasien ini adalah anti!iotik serta
pengo!atan penun-ang untuk meringankan ge-ala demam yang dirasakan oleh
pasien% yaitu 9
I<F7 29# #0 gttmenit mikro
4loramfenikol $+0 mg1 -am I<
%Ampicilin 300 mg1 -am I<
Paracetamol $@#
1
2 cth
'.' Tet#al,$i (all,t
Anamnesis
rang tua pasien mengaku anaknya menderita penyakit -antung !a"aan.
Pasien mudah lelah dan sesak% terdapat !iru pada !i!ir dan -ari yang akan terlihat
-elas pada saat pasien !eraktifitas !anyak atau menangis. /ongkok saat lelah atau
setelah !er-alan lama -uga pernah dilakukan pasien. Semen-ak lahir pasien tidak
!isa menghisap dengan kuat sehingga pasien tidak mendapat ASI ekslusif hingga
usia #%+ tahun. Pasien hanya di!eri susu formula. I!u pasien mengaku selama $
tahun terakhir tidak kontrol rutin dan tidak minum o!at secara teratur. 7ari hasil
anamnesis terse!ut kemungkinan pasien menderita penyakit -antung !a"aan tipe
sianotik yaitu tetralogi fallot.
Pada saat i!u mengandung pasien% i!u mengaku tidak pernah sakit atau
mengonsumsi o!ato!atan. Ri"ayat keluarga yang mempunyai penyakit -antung
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 43/48
43
!a"aan tidak ada. Pada se!agian !esar kasus% penye!a! P/ tidak diketahui.
Pel!agai -enis o!at% penyakit i!u% pa-anan terhadap sinar rontgen% diduga
merupakan penye!a! eksogen penyakit -antung !a"aan. 7isamping faktor
eksogen terdapat pula faktor endogen yang !erhu!ungan dengan ke-adian P/.
Pel!agai -enis penyakit genetik dan sindrom tertentu erat !erkaitan dengan
ke-adian P/ seperti sindrom do"n. #3
7apat disimpulkan tida kelompok faktor etiologi P/% yaitu 3 9
Faktor genetik (&)% umumnya merupakan !agian dari sindrom tertentu.
Faktor lingkunganfaktor eksterna (o!at% 5irus% radiasi) yang terdapat
se!elum kehamilan $ !ulan (2&). Hipoksia pada "aktu persalinan dapat
mengaki!atkan tetap ter!ukanya duktus arteriousus pada !ayi.
Interaksi dari faktor genetik dan faktor lingkungan (*0&).
Peme#i"saan <isi"
Pada pemeriksaan fisik ditemukan 9
#. Sianosis
Pada pasien ditemukan sianosis pada !i!ir dan u-ungu-ung -ari. Sianosis
adalah pe"arnaan pada kulit dan mem!ran mukosa yang merupakan aki!at dari
penurunan konsentrasi H! sekitar + gr#00 ml pada 5ena cutaneus atau perifer.
Penurunan konsentrasi H! pada 5ena perifer merupakan hasil dari desaturasi
darah di arteri atau peningkatan ekstrasi oksigen di -aringan perifer. #+
2. /ari ta!uh
Pada pasien didapatkan adanya -ari ta!uh. /ari ta!uh dise!a!kan oleh
pertum!uhan -aringan lunak di!a"ah kuku yang merupakan aki!at dari adanya
sianosis sentral. 'ekanisme pertum!uha -aringan lunak hingga sekarang masih
!elum -elas. Satu hipotesis mengemukakan !ah"a megakariosit yang terdapat
pada 5ena !eru!ah. Pada orang yang normal platelet di!entuk dari sitoplasma
megakariosit dengan fragmentasi selama ter-adinya sirkulasi pulmonal.Sitoplasma terse!ut mengandung growth factor .
Pada pasien dengan pirau kanan ke kiri% megakariosit dengan sitoplasmanya
masuk kedalam sirkulasi sistemik sehingga menumpuk di kapiler. Penumpukan ini
menghasilkan adanya growth factor sehingga ter!entuknya clubbing finger . #+
Peme#i"saan Penun4an$
7arah
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 44/48
44
7idapatkan kenaikan -umlah hemoglo!in dan hematokrit yang sesuai dengan
dera-at desaturasi dan stenosis. Pasien :F dengan kadar hemoglo!in dan
hematokrit normal atau rendah mungkin menderita defisiensi !esi.
Pemeriksaan darah pasien menun-ukkan adanya peningkatan hemoglo!in (#*%+
gdl) dan peningkatan hematokrit (1+&). 4onsentrasi oksigen yang rendah
pada arteri menstimulasi sumsum tulang untuk melepaskan eritropoetin gin-al
sehingga -umlah sel darah merah meningkat (eritrositosis). Pada P/ dengan
pirau kanan ke kiri ter-adi hipoksemia kronik. Hal ini merupakan respon
fisiologi tu!uh untuk meningkatkan kemampuan mem!a"a oksigen ke seluruh
tu!uh. #+
Foto :horaks
,kuran -antung !isa normal atau le!ih kecil dari normal. :ampak -antung
!er!entuk sepatu (apeks terangkat% cloglike) dengan konus pulmonalis cekung
dan 5askularisasi paru menurun. Adanya pem!esaran atrium kanan dapat
ditemukan (2+&). #+
Hasil foto thoraks pasien menun-ukkan adanya kardiomegali dan -antung
seperti sepatu !oot.
Jkokardiografi6am!aran ekokardiografi pada :F yang khas adalah defek septum 5entrikel
!esar disertai overriding aorta. Aorta !esar% sedangkan arteri pulmonalis kecil%
katup pulmonal tidak selalu dapat dilihat -elas. Infundi!ulum sempit. :eknik
7oppler dapat digunakan untuk melihat arus dari 5entrikel kanan ke aorta dan
dapat diperkirakan per!edaan tekanan antara 5entrikel kanan dan arteri
pulmonalis% meskipun dalam praktik gam!aran 7oppler yang !agus tidak
mudah diperoleh% khusunya pada stenosis infundi!ular yang !erat. Stenosis
pada ca!ang arteri pulmonalis dapat ter-adi.
Hasil ekokardiografi pasien yang dilakukan pada tanggal + -uni 20#+ adalah
tetralogi fallot
Tatala"sana
Pada pasien ini tatalaksana yang didapatkan adalah terapi medikamentosa
yaitu 9
Propanolol $@+ mg
SF #@# ta!
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 45/48
45
Pem!erian propanolol diharapkan dapat mengurangi spasme otot
infundi!ular dan menurunkan frekuensi serangan sianosis. Selain itu keadaan
umum pasien harus diper!aiki% misalnya koreksi anemia% termasuk mengatasi
defisiensi Eat !esi dan menghindari dehidrasi atau infeksi yang semuanya akan
meningkatkan frekuensi serangan.
BAB I;
KESI&PULAN
:etralogi fallot merupakan penyakit -antung !a"aan siaotik yang terdiri
dari 3 kelainan yaitu defek septum 5entrikel% stenosis pulmonal% overriding aorta
dan hipertrofi 5entrikel kanan. ronkopneumonia merupakan penyakit penyerta
ter!anyak yang mem!a"a anak datang !ero!at pada pasien P/. Pasien P/
se!agian !esar memiliki status giEi kurang yang nantinya akan mempengaruhi
sistem pertahanan tu!uh sehingga dapat ter-adi infeksi saluran napas !erulang
yang sering men-adi masalah !esar pada pasien P/.
ronkopneumonia pada pasien ini -uga dapat ter-adi aki!at komplikasi dari
penyakit mor!ili yang diderita pasien. :idak adanya ri"ayat imunisasi% konsumsi
ASI ekslusif daan giEi yang kurang men-adi faktor risiko tim!ulnya infeksi 5irus
mor!ili. erdasarkan anamnesis% pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penun-ang
pasien ini didiagnosis dengan tetralogi fallot% !ronkopneumonia dan mor!ili.
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 46/48
46
DA(TAR PUSTAKA
#.Profil 4esehatan Indonesia. /akarta 9 Pusat 7ata dan Informasi 4ementrian
4esehatan Repu!lik Indonesi. 20#$.p.+
2. H. Pneumonia Qnline 20#3. A5aila!le from 9
"""."ho.intmediacemtrefactsheetsfs$$#en
$.Said% 'ard-anis. Pneumonia Atipik Pada Anak. Sari Pediatri. 200#.
7esem!er9 3(3)
3.Hariyato 7. Profil Penyakit /antung a"aan di Instalasi Ra"at Inap Anak RS,P 7r.' 7-amil Padang /anuari 200Fe!ruari 20##. Sari Pediatri. 20#2
kto!er #3($).p.#+3#+1
+.Sari% 8urlina 4. Soetad-i% Anindita. 4osim% '.Sholeh. Hu!ungan antara
esarnya 7efek Septum <entrikel dengan Fungsi Paru. Sari Pediatri. 20#3.
kto!er #1($)
1.Permatagalih% <idi. Rahayuningsih% Sri Jndah. Sekar"ana% 8anan. 4orelasi
4adar hemoglo!in dengan 4adar <ascular Jndothelial 6ro"th Factor Plasma
pada :etralogi Fallot. Sari Pediatri. 20#$. kto!er #+($)
.ilar R% antania /'. e!erapa Faktor yang erhu!ungan dengan Jpisode
Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Anak dengan Penyakit /antung
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 47/48
47
a"aan. Sari Pediatri 9 2001 Septem!er. (2).p.#+3#+
.Ikatan 7okter Anak Indonesia. 200*. Pedoman Pelayanan 'edis.
/akarta.p.2+0
*.6arna%Herry. 20#2. uku A-ar 7i5isi Infeksi dan Penyakit
:ropis.7epartemem Ilmu 4esehatan Anak Fakultas 4edokteran ,ni5ersitasPad-ad-aranRS,P 7R. Hasan Sadikin andung. andung9Agung Seto.p.$1+
$+
#0.ehrman JR% 4liegman R'% Ar5in A'. 2000. 8elson Ilmu 4esehatan Anak
edisi #+. /akarta9 J6=
##.Perhimpunan 7okter Paru Indonesia. 200$. Pedomanan 7iagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia Pneumonia 4omuniti. /akarta. p.$
#2.H.200*.Pelayanan 4esehatan Anak di Rumah Sakit. Pedoman agi
Rumah Sakit Ru-ukan :ingkat Pertama di 4a!upaten4ota./akarta
#$. American Heart Association. 200*. :etralogy of Fallot
#3.7-er '% 'adiyono . :atalaksana Penyakit /antung a"aan. Sari Pediatri.
20#2. 7esem!er 2($).p#
#+. Park '. Pediatric =ardiology for Practitioners 200.p.2$$
#1.Aldy S% ;u!is '. 7ampak Proteksi Air Susu I!u :erhadap Infeksi. Sari
Pediatri. 200* kto!er ##.p.#1#$
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof
http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 48/48
48