analisa museum

14
MUSEUM Museum menurut International Council of Museums (ICOM) adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merewat, menghubungkan, dan memamerkan artefak- artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan- tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. Sedangkan Museum menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995 Pasal 1 ayat (1) adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Museum dalam menjalankan aktivitasnya, mengutamakan dan mementingkan penampilan koleksi yang dimilikinya. Pengutamaan kepada koleksi itulah yang membedakan museum dengan lembaga-lembaga lainnya. Setiap koleksi merupakan bagian integral dari kebudayaan dan sumber ilmiah, hal itu juga mencakup informasi mengenai objek yang ditempatkan pada tempat yang tepat, tetapi tetap memberikan arti dan tanpa kehingan arti dari objek. Penyimpanan informasi dalam bentuk susunan yang teratur rapi dan pembaharuan dalam prosedur, serta cara dan penanganan koleksi. Museum dapat didirikan oleh Instansi Pemerintah, Yayasan, atau Badan Usaha yang dibentuk berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, maka pendirian museum harus memiliki dasar hukum seperti Surat Keputusan bagi museum pemerintah dan akte notaris bagi museum yang diselenggarakan oleh swasta. Bila perseorangan berkeinginan untuk mendirikan museum, maka dia harus membentuk yayasan terlebih dahulu Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenis Museum 1. Pengertian Museum Museum adalah lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan (Ayo Kita Mengenal Museum ; 2009). Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Sedangkan menurut Intenasional Council of Museum (ICOM) : dalam Pedoman Museum Indoneisa,2008. museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. 2. Fungsi Museum 3. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 : dalam Pedoman Museum Indoneisa,2008. museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. Dengan demikian museum memiliki dua fungsi besar yaitu a. Sebagai tempat pelestarian, museum harus melaksanakan kegiatan sebagai berikut : · Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi. · Perawatan, yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi. · Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia. b. Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan melalui penelitian dan penyajian. · Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. · Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya. 3. Jenis-jenis Museum Museum yang terdapat di Indonesia dapat dibedakan melaui beberapa jenis klasifikasi (Ayo Kita Mengenal Museum ; 2009), yakni sebagai berikut : a. Jenis museum berdasarkan koleksi yang dimiliki, yaitu terdapat dua jenis : · Museum Umum, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan atau lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi. · Museum Khusus, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang ilmu atau satu cabang teknologi. b. Jenis museum berdasarkan kedudukannya, terdapat tiga jenis : · Museum Nasional, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai nasional. · Museum Propinsi, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya dari wilayah propinsi dimana museum berada.

Upload: bayuseptyantara

Post on 02-Aug-2015

1.631 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

deskripsi mengenai perancangan museum

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Museum

MUSEUM Museum menurut International Council of

Museums (ICOM) adalah sebuah lembaga

yang bersifat tetap, tidak mencari

keuntungan, melayani masyarakat

dan perkembangannya, terbuka untuk

umum, memperoleh, merewat,

menghubungkan, dan memamerkan artefak-

artefak perihal jati diri manusia dan

lingkungannya untuk tujuan- tujuan studi,

pendidikan dan rekreasi. Sedangkan

Museum menurut Peraturan Pemerintah No. 19

Tahun 1995 Pasal 1 ayat (1) adalah lembaga,

tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan,

dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil

hasil budaya manusia serta alam dan

lingkungannya guna menunjang upaya

perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya

bangsa.

Museum dalam menjalankan

aktivitasnya, mengutamakan dan

mementingkan penampilan koleksi

yang dimilikinya. Pengutamaan kepada

koleksi itulah yang membedakan museum

dengan lembaga-lembaga lainnya. Setiap

koleksi merupakan bagian integral dari

kebudayaan dan sumber ilmiah, hal itu juga

mencakup informasi mengenai objek yang

ditempatkan pada tempat yang tepat, tetapi

tetap memberikan arti dan tanpa kehingan arti

dari objek. Penyimpanan informasi dalam

bentuk susunan yang teratur rapi dan

pembaharuan dalam prosedur, serta cara dan

penanganan koleksi.

Museum dapat didirikan oleh Instansi

Pemerintah, Yayasan, atau Badan Usaha yang

dibentuk berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, maka pendirian museum

harus memiliki dasar hukum seperti Surat Keputusan bagi museum pemerintah dan akte notaris bagi

museum yang diselenggarakan oleh swasta. Bila perseorangan berkeinginan untuk mendirikan museum, maka dia harus

membentuk yayasan terlebih dahulu

Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenis Museum

1. Pengertian Museum

Museum adalah lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan (Ayo Kita

Mengenal Museum ; 2009).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan

dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Sedangkan menurut Intenasional Council of Museum (ICOM) : dalam Pedoman

Museum Indoneisa,2008. museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan

perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi.

2. Fungsi Museum 3. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 : dalam Pedoman Museum Indoneisa,2008. museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan

dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. Dengan demikian museum memiliki dua fungsi besar yaitu

a. Sebagai tempat pelestarian, museum harus melaksanakan kegiatan sebagai berikut : · Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi. · Perawatan, yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi. · Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia.

b. Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan melalui penelitian dan penyajian. · Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. · Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya.

3. Jenis-jenis Museum

Museum yang terdapat di Indonesia dapat dibedakan melaui beberapa jenis klasifikasi (Ayo Kita Mengenal Museum ; 2009), yakni sebagai berikut :

a. Jenis museum berdasarkan koleksi yang dimiliki, yaitu terdapat dua jenis :

· Museum Umum, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan atau lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang seni,

disiplin ilmu dan teknologi. · Museum Khusus, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang

ilmu atau satu cabang teknologi.

b. Jenis museum berdasarkan kedudukannya, terdapat tiga jenis :

· Museum Nasional, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau

lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai nasional. · Museum Propinsi, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau

lingkungannya dari wilayah propinsi dimana museum berada.

Page 2: Analisa Museum

· Museum Lokal, museum yang koleksinya terdiri dari

kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan

bukti material manusia dan atau lingkungannya dari wilayah

kabupaten atau kotamadya dimana museum tersebut berada.

MUSEUM SEJARAH DAN PERJUANGAN

Museum Sejarah Dan Perjuangan merupakan museum khusus

yang menampilkan berbagai jenis koleksi bersejarah.

KOLEKSI MUSEUM SEJARAH DAN PERJUANGAN

Koleksi Museum Sejarah Dan Perjuangan menampilkan

alur cerita Sejarah Dan Perjuanganan yang terbagi

menjadi 4 (empat) segmen yaitu:

kegiatan sejarah Dan Perjuanganan, dalam lingkup

sejarah Indonesia dan dunia, termasuk pada masa

merebut dan mempertahankan Kemerdekaan RI.

perkembangan ilmu sejarah Dan Perjuanganan, dibagi

menjadi 2 (dua) yaitu sistem kriptografi klasik, seperti

Caesar Cipher, Alberti Disc, Cardan Grille, Vigenere

dan lainnya dan sistem kriptografi modern, seperti

algoritma DES, Pertukaran Kunci Diffie Hillman, RSA

dan Rijndael (AES).

peralatan Sejarah Dan Perjuangan, meliputi

peralatan-peralatan Sejarah Dan Perjuangan karya

mandiri (Indonesia) dan luar negeri yang pernah

digunakan dalam sejarah kegiatan sejarah Dan

Perjuanganan.

Permainan kripto (cryptogame), yang akan

menampilkan permainan menarik seputar Sejarah

Dan Perjuangan melalui teknologi audio visual.

Berbagai koleksi yang dipamerkan tersebut terdiri dari :

Barang asli atau replika berupa mesin/peralatan

Sejarah Dan Perjuangan, meubeler, tag,

patung/manekin, etalase (barang keseharian pelaku

Sejarah Dan Perjuangan), slide sistem dan sistem-

sistem Sejarah Dan Perjuangan lainnya dan

sebagainya.

Dokumen berupa buku kode, lembaran kertas dan

sebagainya.

Gambar-gambar berupa foto, peta (napak tilas

Sejarah Dan Perjuangan), lukisan (kegiatan Sejarah

Dan Perjuangan di perundingan) dan sebagainya.

Teknologi Multimedia (TouchScreen)

FASILITAS MUSEUM SEJARAH DAN PERJUANGAN

Museum Sejarah Dan Perjuangan menyediakan berbagai fasilitas, antara lain :

Pusat Informasi, di ruang ini pengunjung mendapat informasi (gambaran) awal tentang apa yang dapat dilihat dan lakukan di museum. Informasi yang

tersedia antara lain alur cerita Sejarah Dan Perjuanganan, tayangan multimedia tentang museum, dan denah museum.

Ruang Pameran, merupakan ruangan yang disusun berurutan mengikuti pola alur pengisahan yang telah ditentukan. Ruang pamer ini merupakan bagian

utama dan penting dari Museum Sejarah Dan Perjuangan. Ruang pamer ini dibagi menjadi beberapa counter yang dilengkapi fasilitas pameran yang

bentuk, jenis dan materinya disesuaikan dengan tema cerita yang disajikan. Ruang pamer ini menyajikan tampilan yang relatif permanen.

Ruang/Counter Multimedia, untuk menayangkan film atau animasi yang berkaitan dengan kegiatan Sejarah Dan Perjuangan atau ilmu Sejarah Dan

Perjuangan. Pada ruang ini juga disediakan suatu sarana permainan yaitu cryptogame bagi pengunjung.

Ruang Penyimpanan dan Perawatan Koleksi, yaitu ruang untuk menyimpan koleksi museum yang tidak di pamerkan dan sekaligus juga sebagai tempat

untuk melakukan perawatan koleksi. Ruang ini didesain untuk kemudahan penyimpanan maupun pencarian koleksi dengan fasilitas rak-rak penyimpanan

yang sistematis dan hemat ruang.

Ruang Pengelola/Administrasi Museum, dibutuhkan sebagai sarana penunjang penyelenggaraan museum

TEMA : Munumental

Arsitektur monumental mengadopsi berbagai perkembangan arsitektur dari zaman yunani sampai dengan sekarang. Dengan demikian arsitektur monumental

memiliki ruang lingkup yang cukup luas, sehingga perkembangannya selalu mengikuti perkembangan zaman. Arsitektur monumental memberikan suatu citra atau

identitas yang mencerminkan suatu keadaan atau suatu gagasan dari keinginan si perancang dalam menuangkan gagasan atau ide.

Arsitektur monumental memiliki bentukan yang khas. Ada yang berupa sculpture, dan ada juga berupa bangunan yang unik. T.W.A. Kennedy Airport adalah salah

satu bangunan yang mengadopsi bentukan sculpture yang diaplikasikan kebentuk bangunan.

Dalam arsitektur monumental, ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan.Unsur-unsur tersebut tidak hanya berupa unsur fungsi, tetapi ada unsur pendukung

lainnya seperti aspek arsitektural (tata letak, lingkungan, teknologi, bahan dan elemen-elemen lainnya), sehingga didapatkan sebuah hasil yang tidak hanya sebuah

massa, tetapi juga memiliki pilosofi tertentu yang ingin disampaikan perancang.

Perancangan desain arsitektur monumental tidak terlepas dari berbagai aspek ilmu pengetahuan yang kelak mendukung berhasilnya suatu karya arsitektur .untuk

itu perlu pembelajaran baik otodidak maupun formil. selain itu juga teknik pembelajaran preseden dari berbagai sampel bisa dijadikan salah satu proses

pembelajaran yang cukup epektif.

Kriteria :

Page 3: Analisa Museum

1.Bentuk tidak ditentukan hanya oleh fungsi tetapi semua

aspek arsitektural (tata letak, lingkungan, teknologi, bahan

dan elemen-elemen lainnya yang tidak selalu fungsional

2.Konsep lima diterapkan secara terpadu dengan konsep

lainnya yang tidak selalu fungsional.

3.Pola pikir sejalan dengan perkembangan teknologi yang

menghadirkan arsitektur yang otentik, megah, dan scluptural.

4.Konsep kesederhanaan dan keheningan (Mies Van De Rohe

dan Kenzo tange).

5.Seolah-olah suatu seni yang dicetak.

Jumlah Pengunjung Museum di

Indonesia

Jumlah pengunjung museum dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Berdasarkan data tersebut di bawah, pada tahun 2006 terdapat 4,56 juta pengunjung, turun menjadi 4,20 juta pengunjung pada tahun 2007, dan turun lagi pada tahun 2008 menjadi 4,17 juta pengunjung. Namun demikian, tidak semua museum mengalami penurunan pengunjung. Beberapa museum menunjukkan angka kenaikan pengunjung, seperti Museum Negeri Adityawarman Sumatera Barat, Museum Negeri Balaputra Dewa Sumatera Selatan, Museum Nasional, dan lainlain.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JaNUARI 2

012

Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Januari 2012 mencapai 253.286 orang,

dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 249.728 orang, dan yang melalui pelabuhan laut sebanyak 3.558 orang.

Jumlah wisman ke Bali pada bulan Januari 2012 naik sebesar 21,14 persen dibandingkan dengan bulan

januari 2011 dan turun 0,12 persen dibandingkan dengan bulan Desember 2011.

Menurut kebangsaan, wisman yang paling banyak datang ke Bali pada bulan Januari 2012 adalah wisman

dengan kebangsaan Australia, RRC, Jepang, Taiwan, dan Malaysia, dengan presentase masing-masing

sebesar 25,15 persen, 21,75 persen, 5,06 persen, 4,61 persen, dan 4,60 persen

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) untuk keadaan bulan Januari 2012 pada hotel berbintang di Bali

mencapai rata-rata sebesar 62,01 persen dan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel

sejenis di Bali adalah selama 3,52 hari. Dibandingkan bulan Desember 2011, TPK naik sebesar 0,42 poin

dan rata-rata lama menginap juga mengalami kenaikan sebesar 0,09 poin.

TPK pada hotel Non Bintang untuk keadaan bulan Januari 2011 mencapai rata-rata sebesar 34,71 persen

dan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel sejenis di Bali adalah selama 2,68 hari.

Dibandingkan dengan keadaan bulan Desember 2011, TPK turun 2,53 poin dan rata-rata lama menginap

juga turun 0,32 poin.

1. Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Bali

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali pada bulan Januari 2012

mencapai 253.286 orang. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 21,14 persen dibandingkan dengan

bulan yang sama tahun sebelumnya. Apabila dibandingkan dengan bulan Desember 2011, jumlah

wisman mengalami penurunan sebesar 0,12 persen. Pada bulan Januari 2012, sebagian besar wisman

datang ke Bali melalui bandara (98,60%) sedangkan melalui pelabuhan laut hanya sebesar 1,40 persen.

Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah wisman yang datang melalui

Bandara Ngurah Rai mengalami kenaikan sebesar 19,87 persen. Sedangkan bila dibandingkan dengan

keadaan bulan Desember 2011 angka ini naik 0,56 persen. Wisman yang datang melalui pelabuhan

laut pada bulan Januari 2012 berjumlah 3.558 orang, turun 32,29 persen dibandingkan bulan

Desember 2011 dan naik sebesar 370,63 persen dibandingkan dengan bulan Januari 2011. Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. VI, 1 Maret 2012

Page 4: Analisa Museum

ANALISA PASAR WISATAWAN MANCANEGA

RA

PENGUNJUNG MUSEUM

Oleh:

Agung Suryawan Wiranatha

I Nyoman Darma Putra

Wisatawan domestik masih menduduki angka tertinggi

dalam mengunjungi museum-museum di Bali. Data yang

ada dari sejumlah museum utama di Bali menunjukkan

bahwa lebih dari 50% total angka kunjungan ke

museum-museum di Bali merupakan wisatawan

domestik.

Di satu pihak kenyataan ini membanggakan bahwa

wisatawan domestik juga menjadikan kunjungan ke

museum sebagai salah satu aktivitas utama selama

berlibur di Bali, di lain pihak hal ini menunjukkan

wisatawan mancanegara belum banyak yang

berkunjung ke museum. Dibandingkan dengan lebih dari

2 wisatawan mancanegara yang datang ke Bali setiap

tahun dalam beberapa tahun terakhir (2005-2009),

jumlah mereka yang berkunjung ke museum sangat

kecil. Diperlukan usaha-usaha promosi untuk

mendorong wisatawan mancanegara lebih banyak lagi

yang berkunjung ke museum,

Untuk wisatawan mancanegara, ternyata wisatawan

Jepang yang paling dominan berkunjung ke museum-

museum di Bali. Data menunjukkan bahwa mereka

menempati urutan pertama dalam jumlah angka

kunjungan ke tiga museum utama di Bali yaitu Museum

Bali, Museum Neka, dan Museum Puri Lukisan. Selain

karena faktor internal museum (kualitas koleksi,

pelayanan, fasilitas) dan eksternal (lokasi dan ruang

parkir), kehadiran dalam jumlah tinggi wisatawan

Jepang ke museum-museum di Bali juga terjadi

karena faktor-faktor berikut. Pertama, karakter

wisatawan Jepang yang senang berkunjung ke museum.

Di negeri mereka sendiri, mereka juga mengunjungi

museum dan tempat-tempat bersejarah. Kebiasaan

ini sudah terjadi sejak anak-anak sekolah.

Museum bagi mereka adalah arena untuk mengenal

sejarah kesenian, peradaban, dan kebudayaan suatu

daerah. Kedua, kehadiran wisatawan Jepang di Bali dalam bentuk berkelompok (group tour) yang perjalanan ke museum sudah merupakan paket

yang dirancang biro perjalanan.

Analisis pasar wisatawan yang berkunjung ke museum Bali memberikan implikasi terhadap dua hal. Pertama, perlu dilakukan usaha-usaha untuk

meningkatkan informasi mengenai museum kedalam materi promosi pariwisata kepada wisaatwan yang gemar berkunjung ke museum. Termasuk

dalam negara asal pasar pariwisata ini adalah negara-negara di benua Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Perancis, sedangkan untuk di negara

Asia adalah Jepang dan Korea Selatan. Kedua, bagi negara asal wisatawan yang relatif rendah berkunjung ke museum saat berlibur ke Bali, fakta

ini bisa dijadikan alasan untuk melakukan evaluasi apakah hal itu terjadi karena promosi museum masih belum dilaksanakan dengan baik dan

optimal. Peningkatan promosi museum di pasar wisata mancanegara diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan mancanegara untuk

berkunjung ke museum saat berlibur di Bali. Hal penitng bisa dilakukan adalah dengan mengajak biro perjalanan atau travel agent luar negeri untuk

berkunjung ke museum ketika mereka melakukan familiarization trip ke Bali. Kalau mereka mengenal museum, besar kemungkinan mereka akan

menjual, atau menawarkan ke dalam paket wisata yang mereka tawarkan.

Sfesifikasi Ruang

Kebutuhan Ruang

Ruang untuk mempergerakkan hasil karya seni , benda-benda budaya dan ilmu pengetahuan, harus memenuhi persyaratan berikut

Bear-benar terlindung daripengerusakan, pencurian, kebakaran, kelembaban, kekeringan, , cahayan atahari langsung dan debu.

Setiap peragaan harus mendapat pencahayaan yang baik

1. benda koleksi untuk studi (misalnya : ukiran, gambar) diletakkan dalam kantong-kantong dan disimpan didalam lemari kira-kira berukuran 800

m2 dan 1600 m2

2. Benda koleksi untuk pajangan (misalnya : lukisan dinding, patung, keramik, serta furniture)

Perhitungan pencahayaan museum sangat bersifat teoritis, dimana mutu pencahayaannya sendiri yang terpenting,

PEMROGRAMAN

1. Program fungsional

a. Analisa fungsi museum (fungsi utama)

i. Fungsi Primer

1. Edukasi dan sarana pendidikan

2. Informasi

ii. Fungsi sekunder (fungsi tambahan)

1. Rekreasi

2. Penyuluhan termasuk didalamnya ialah sosialisasi, pertemuan dan pengembangan masyarakat

iii. Fungsi penunjang

1. Pelayanan, sebagai tempat pelayanan untuk menunjang/mendukung kegiatan yang ada sebagai pelayanan untuk rekreasi ataupun

edukasi, pelayanan informasi fasilitas museum, pelayanan umum dan administrasi, pelayanan makan dan minum di kantin

2. Servis, yaitu kegiatan maintenance dan kegiatan yang menunjang kegiatan lainnya seperti istirahat, makan dan minum serta parker

b. Pelaku Kegiatan

Page 5: Analisa Museum

Civitas / pelaku kegiatan dalam museum ini

antara lain

i. Pengunjung

Pengunjung adalah civitas dari

museum, yaitu dari masyarakat

umum tidak membatasi golongan /

tingkat serta sosialnya, yaitu

kelompok dari usia pra sekolah umur

3-6 tahun, usia sekolah 7-24 tahun,

usia produktif 25-49 tahun, tetapi

tidak menutup kemungkinan

digunakan oleh usia lanjut yaitu diatas

50 tahun

ii. Pengelola

Pengelola adalah civitas yang

melakukan aktifitas administrasi dan

pelayanan terhadap pengunjung

iii. Tamu

Tamu yang bersangkutan akan

berkunjung ke museum adalah tamu

instansi / lembaga yang berkaitan

dengan gedung museum tersebut

Ruang Utama

Ruang Utama terdiri dari:

Pameran tetap, pameran tidak

tetap/tetap,demonstrasi (audio/video),

perpustakaan,laboratorium,perkantoran,panggun

g tertutup/terbuka

Ruang Penunjang dan

Ruang Penunjang terdiri dari :

Works shop,gudang

alat/furniture/koleksi,shop,kantin,wisma/rumah

jaga

Ruang-Ruang service (dari definisi dan fungsi

ruang)

Ruang-Ruang Service terdiri dari :

Loby/hall,ruang resepsionis,pelayanan

publik(instalasi komunikasi,bank dsb)

Toilet/lavatory,

Persyaratan Bangunan

Persyaratan umum yang mengatur bentuk ruang museum yang bisa dijabarkan sebagai berikut :

Bangunan dikelompokkan dan dipisahkan sesuai :

Fungsi dan aktivitas

Ketenangan dan keramaian

Keamanan

Pintu masuk (main entrance) utama diperuntukkan bagi pengunjung.

Pintu masuk khusus (service utama) untuk bagian pelayanan, perkantoran, rumah jaga serta ruang-ruang pada bangunan khusus.

Area semi publik terdiri dari bangunan administrasi termasuk perpustakaan dan ruang rapat.

Area privat terdiri dari :

Laboratorium Konservasi

Studio Preparasi

Storage

Area publik / umum terdiri dari :

Bangunan utama, meliputi pameran tetap, pameran temporer, dan peragaan.

Auditorium, keamanan, gift shop, cafetaria, ticket box, penitipan barang, lobby / ruang istirahat, dan tempat parkir.

Persyaratan Khusus

Bangunan Utama, yang mewadahi kegiatan pameran tetap dan temporer, harus dapat :

Memuat benda-benda koleksi yang akan dipamerkan.

Mudah dalam pencapaiannya baik dari luar atau dalam.

Merupakan bangunan penerima yang harus memiliki daya tarik sebagai bangunan utama yang dikunjungi oleh pengunjung museum.

Memiliki sistem keamanan yang baik, baik dari segi konstruksi, spesifikasi ruang untuk mencegah rusaknya benda-benda secara alami

ataupun karena pencurian.

Bangunan Auditorium, harus dapat :

Dengan mudah dicapai oleh umum.

Dapat dipakai untuk ruang pertemuan, diskusi, dan ceramah.

Bangunan Khusus, harus :

Terletak pada tempat yang kering.

Mempunyai pintu masuk yang khusus.

Memiliki sistem keamanan yang baik (terhadap kerusakan, kebakaran, dan pencurian).

Bangunan Administrasi, harus :

Terletak di lokasi yang strategis baik dari pencapaian umum maupun terhadap bangunan lainnya.

Page 6: Analisa Museum

a. Jenis Kegiatan, Fasilitas / tuang yang dibutuhkan

Kegiatan yang berlangsung didalam gedung museum menjadi 4 kelompok berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh pelaku kegiatan serta fasilitas / ruang yang diperlukan

Analisa kebutuhan ruang

KEGIATAN PENGUNJUNG Civitas Jumlah Aktivitas Kebutuhan Ruang

Pengunjung anak - anak 30 orang Kegiatan utama :

Berdiskusi

Mendengarkan cerita

Mencari informasi

Melihat koleksi – koleksi tetap

Melihat – melihat koleksi sementara

Menerima ilmu mengenai koleksi –

koleksi pada museum

Istirahat/makan siang

Mencari informasi lebih

Buang air kecil/besar

Mengobrol dan bersantai

Membeli oleh - oleh

Pulang

Gerbang Masuk

Tempat parkir

Ruang penjualan tiket dan penitipan

barang

Pintu masuk (Main Entrance)

Lobi

Ruang pameran tetap

Ruang pameran kontemporer

Ruang auditorium

Ruang edukasi

Kafetaria

Taman

Ruang cendramata

Pengunjung dewasa, remaja dan tua 100 orang Datang ke Museum

Memarkir kendaraan

Membeli tiket dan menitipkan barang

Masuk ke museum

Mencari informasi

Melihat koleksi – koleksi tetap

Melihat – melihat koleksi sementara

Menerima ilmu mengenai koleksi –

koleksi pada museum

Istirahat/makan siang

Buang air kecil/besar

Mengobrol dan bersantai

Membeli oleh - oleh

Pulang

Gerbang Masuk

Ruang penjualan tiket dan penitipan

barang

Pintu masuk (Main Entrance)

Lobi

Ruang pameran tetap

Ruang pameran kontemporer

Ruang auditorium

Ruang edukasi

Kafetaria

Taman

Ruang cendramata

Kegiatan penunjang dari civitas diatas antara lain : Parkir kendaraan buang air dan istirahat Tempat duduk

Parker

Toilet pengunjung

Page 7: Analisa Museum

KEGIATAN PENGELOLA Civitas Jumlah Aktivitas Kebutuhan Ruang

Bagian Administrasi 10 orang Bertugas mengelola :

Ketenagaan

keuangan

surat – menyurat

regristasi koleksi

Datang ke Museum

Memarkir kendaraan

Masuk ke kantor

Masuk ke dalam ruangan

Mengelola ketenagaan

Mengelola surat masuk dan keluar

Registrasi koleksi

Istirahat/makan siang

Buang air kecil/besar

Kembali bekerja

Pulang kerja

Rapat

Gerbang Masuk

Tempat parkir

Pintu masuk khusus (service utama)

Ruang kantor/administrasi

Ruang kantor/administrasi

Ruang kantor/administrasi

Ruang Transit Koleksi

Restoran/kafetaria

Toilet

Tempat parkir

Penerangan atau Resepsionis 20 orang Bertugas menerima pesan, menerima

pengaduan dan informasi dari pengunjung

museum. Menjadi perantara untuk menerima

tamu pengunjung.

Datang ke Museum

Memarkir kendaraan

Masuk ke kantor

Menuju ruang kerja

Menerima Pesan

Menerima pengaduan dari pengunjung

Memberikan informasi pada

pengunjung

Istirahat/makan siang

Buang air kecil/besar

Kembali bekerja

Pulang kerja

Gerbang Masuk

Tempat parkir

Pintu masuk khusus (service utama)

Lobi

Lobi

Lobi

Lobi

Restoran/kafetaria

Toilet

Lobi

Tempat parkir

Page 8: Analisa Museum

Tenaga Pengelola Koleksi 40 melakukan inventarisasi dan kajian setiap

koleksi museum

Datang ke Museum

Memarkir kendaraan

Masuk ke kantor

Melakukan pengecekkan dan kasian

pada koleksi di ruang penyimpanan

Melakukakn pengecekkan koleksi

yang baru datang

Istirahat/makan siang

Buang air kecil/besar

Melakukan pengecekkan koleksi

sementara

Melakukan pengecekkan koleksi tetap

Pulang kerja

Gerbang Masuk

Tempat parkir

Pintu masuk khusus (service utama)

Ruang penyimpanan koleksi

Ruang transit koleksi

Restoran/kafetaria

Toilet

Ruang pameran Kontemporer

Ruang pameran tetap

Tempat parkir

Tenaga Konservasi Datang ke Museum

Memarkir kendaraan

Masuk ke kantor

Melakukan pemeliharaan koleksi

Melakukan perawatan koleksi

Istirahat/makan siang

Buang air kecil/besar

Kembali bekerja

Pulang kerja

Gerbang Masuk

Tempat parkir

Pintu masuk khusus (service utama)

Laboratorium konservasi

Laboratorium konservasi

Restoran/kafetaria

Toilet

Laboratorium Konservasi

Tempat parkir

Tenaga Preparasi Datang ke Museum

Memarkir kendaraan

Masuk ke kantor

Menyiapkan sarana dan prasarana

Menata pameran

Istirahat/makan siang

Buang air kecil/besar

Kembali bekerja

Pulang kerja

Gerbang Masuk

Tempat parkir

Pintu masuk khusus (service utama)

Ruang kantor

Ruang pameran Kontemporer

Ruang pameran tetap

Restoran/kafetaria

Toilet

Ruang pameran kontemporer

Ruang pameran tetap

Tempat parkir

Page 9: Analisa Museum

Tenaga Bimbingan dan Humas Datang ke Museum

Memarkir kendaraan

Masuk ke kantor

Memberikan informasi mengenai

koleksi

Istirahat/makan siang

Buang air kecil/besar

Mempublikasikan koleksi

Pulang kerja

Gerbang Masuk

Tempat parkir

Pintu masuk khusus (service utama)

Ruang pameran tetap

Ruang pameran kontemporer

Ruang auditorium

Ruang edukasi

Restoran/kafetaria

Toilet

Ruang pameran tetap

Ruang pameran kontemporer

Tempat parkir

security ­ Datang ke Museum

Memarkir kendaraan

Masuk ke kantor

Mengecek setiap kendaraan yang

masuk

Istirahat/makan

Kembali berjaga

Berjaga pada malam hari

Pulang kerja

Gerbang Masuk

Tempat parkir

Pintu masuk khusus (service utama)

Pos jaga

Restoran/kafetaria

Pos jaga

Seluruh ruangan di museum

Tempat parkir

Pengunjung pelaku studi Datang ke Museum

Memarkir kendaraan

Membeli tiket dan menitipkan barang

Masuk ke museum

Mencari informasi

Melihat koleksi – koleksi tetap

Melihat – melihat koleksi sementara

Menerima ilmu mengenai koleksi –

koleksi pada museum

Istirahat/makan siang

Mencari informasi lebih

Buang air kecil/besar

Mengobrol dan bersantai

Membeli oleh - oleh

Pulang

Gerbang Masuk

Tempat parkir

Ruang penjualan tiket dan penitipan

barang

Pintu masuk (Main Entrance)

Lobi

Ruang pameran tetap

Ruang pameran kontemporer

Ruang auditorium

Ruang edukasi

Kafetaria

perpustakaan

Toilet

Taman

Ruang cendramata

Tempat parkir

Page 10: Analisa Museum

Pengunjung pelaku rekreasi Datang ke Museum

Memarkir kendaraan

Membeli tiket dan menitipkan barang

Masuk ke museum

Mencari informasi

Melihat koleksi – koleksi tetap

Melihat – melihat koleksi sementara

Menerima ilmu mengenai koleksi –

koleksi pada museum

Istirahat/makan siang

Buang air kecil/besar

Mengobrol dan bersantai

Membeli oleh - oleh

Pulang

Gerbang Masuk

Tempat parkir

Ruang penjualan tiket dan penitipan

barang

Pintu masuk (Main Entrance)

Lobi

Ruang pameran tetap

Ruang pameran kontemporer

Ruang auditorium

Ruang edukasi

Kafetaria

Toilet

Taman

Ruang cendramata

Tempat parkir

Fasilitas – fasilitas di Museum berdasarkan sifat ruang dapat dikelompokkan menjadi

A. Ruang utama

Ruang pameran tetap, ruang pameran kontemporer, ruang auditorium, ruang edukasi, perpustakaan B. Ruang pengelola

Pintu masuk khusus (service utama), Ruang kantor/administrasi, Ruang Transit Koleksi

Ruang penyimpanan koleksi, Ruang transit koleksi, Laboratorium konservasi, Ruang kantor

C. Ruang Penunjang

Ruang penjualan tiket dan penitipan barang, Pintu masuk (Main Entrance), Lobi. Kafetaria, Perpustakaan, Taman, Ruang cendramata

D. Ruang Service

Tempat parker, Lobi, Toilet, Pintu masuk khusus (service utama), Ruang penyimpanan koleksi, Ruang transit koleksi, Laboratorium konservasi, Pos jaga

Page 11: Analisa Museum

Persyaratan Ruang

Persyaratan ruang pada ruang pamer sebagai fungsi utama

dari museum. Beberapa persyaratan teknis ruang pamer sebagai

berikut:

Pencahayaan dan Penghawaan

Pencahayaan dan penghawaan merupakan aspek teknis

utama yang perlu diperhatikan untuk membantu

memperlambat proses pelapukan dari koleksi. Untuk

museum dengan koleksi utama kelembaban yang

disarankan adalah 50% dengan suhu 210C – 26

0C.

Intensitas cahaya yang disarankan sebesar 50 lux dengan

meminimalisir radiasi ultra violet. Beberapa ketentuan dan

contoh penggunaan cahaya alami pada museum sebagai

berikut

Ergonomi dan Tata Letak

Untuk memudahkan pengunjung dalam melihat, menikmati, dan mengapresiasi

koleksi, maka perletakan peraga atau koleksi turut berperan. Berikut standar-standar perletakan koleksi di ruang pamer museum.

Perletakan Panil Koleksi

Jalur Sirkulasi di Dalam Ruang Pamer

Jalur sirkulasi di dalam ruang pamer harus dapat menyampaikan informasi, membantu pengunjung

memahami koleksi yang dipamerkan. Penentuan jalur sirkulasi bergantung juga pada runtutan cerita yang ingin disampaikan dalam pameran.

Sirkulasi Ruang Pamer

Pencahayaan

Alami

Page 12: Analisa Museum

Peformance Ruang

Tata Teltak Ruang

Ruang – ruang samping biasanya digunakan untuk ruang

pengepakan, pengiriman, bagian untuk bahan – bahan tembus

pandang (transparan), ruang kerja untuk pemugaran

Gudang penyimpanan lukisan yang dilengkapi dengan kerangka jaringan dimana lukisan-

lukisan tersebut dapat digantungkan sesuai kebutuhan dan siap dipindahkan setiap saat

untuk keperluan studi

Penjelasan Gambar

Gambar 7 : Ruang pameran dilengkapi dinding tirai lipat,

memungkinkan berbagai bentuk penataan ruang

Gambar 8 : Gudang penyimpanan lukisan yang dilengkapi dengan kerangka jaringan dimana lukisan-lukisan tersebut dapat digantungkan sesuai kebutuhan dan siap dipindahkan

setiap saat untuk keperluan studi

Gambar 9 : Ukuran minimal dan kebutuhan ruang gerak menusia dalam berbagai situasi sehari-hari, berdasarkan ukuran eropa

Gambar 10 : Ruang Pameran dengan pencahayaan dari samping, tinggi tempat gantungan yang baik antara 30o & 60o dengan

tinggi ruang 6700dan tinggi ambang 2130 untuk lukisan

Gambar 1 :

Gambar 2 :

Gambar 3 :

Gambar 4 :

Gambar 5 :

Gambar 6 :

Page 13: Analisa Museum

NO JENIS RUANG SIFAT RUANG

PENGKONDISIAN RUANG

PERSYARATAN RUANG PENGHAWAAN PENCAHAYAAN

ALAMI BUATAN ALAMI BUATAN

RUANG UTAMA

1 Ruang pameran tetap

2 Ruang pameran temporer,

3 Ruang auditorium

4 Ruang edukasi

5 Perpustakaan

RUANG PENGELOLA

1 Pintu masuk khusus (service utama)

2 Ruang kantor/administrasi

3 Ruang Transit Koleksi

4 Ruang penyimpanan koleksi

5 Ruang penyimpanan koleksi

6 Laboratorium konservasi

7 Ruang kantor

RUANG PENUNJANG

1 Ruang penjualan tiket dan penitipan

barang

2 Pintu masuk (Main Entrance)

3 Lobi

4 Kafetaria

5 Perpustakaan

6 Taman

7 Ruang cendramata

Page 14: Analisa Museum

RUANG SERVICE

1 Tempat parkir

2 Toilet

3 Ruang penyimpanan koleksi

4 Pos jaga

Program Arsitektural

Besaran Ruang

Didalam menentukan besaran ruang pada museum, dilakukan menggunakan beberapa

pendekatan yaitu

1. Berdasarkan standar dari beberapa literature seperti, Arsitek Data dan standar ukuran