analisis aktivitas pendanaan

22
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN Kewajiban (liabilities) merupakaan klaim pihak luar atas asset dan sumber daya perusahaan kini dan masa depan. Kewajiban dapat berupa pendanaan atau operasi dan biasanya didahulukan daripada pemegang ekuitas. Kewajiban pendanaan (financing liabilities) merupakan seluruh bentuk pendanaan kredit seperti wesel bayar jangka panjang dan obligasi, pinjaman jangka pendek, dan sewa. Kewajiban operasi (operating liabilities) merupakan kewajiban yang timbul dari operasi seperti kreditor perdagangan, kredit yang ditangguhkan, dan kewajiban pensiun. Kewajiban umumnya dilaporkan sebagai lancar dan tidak lancar, biasanya didasarkan pada kapan kewajiban tersebut jatuh tempo, dalam waktu satu tahun atau tidak. Ekuitas (equity) merupakan klaim pemilik atas asset bersih perusahaan. A. KEWAJIBAN 1. Kewajiban Lancar Kewajiban lancar (atau jangka pendek) merupakan kewajiban yang pelunasannya memerlukan penggunaan asset lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya. Periode yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban adalah periode mana yang lebih panjang antara satu tahun dan satu siklus operasi perusahaan. Terdapat dua jenis kewajiban lancer, antara lain: Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi, meliputi utang pajak, pendapatan diterima dimuka

Upload: jhonhaloho

Post on 23-Dec-2015

1.444 views

Category:

Documents


409 download

DESCRIPTION

K.R. SUBRAMANYAM

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

Kewajiban (liabilities) merupakaan klaim pihak luar atas asset dan sumber daya

perusahaan kini dan masa depan. Kewajiban dapat berupa pendanaan atau operasi dan

biasanya didahulukan daripada pemegang ekuitas. Kewajiban pendanaan (financing

liabilities) merupakan seluruh bentuk pendanaan kredit seperti wesel bayar jangka panjang

dan obligasi, pinjaman jangka pendek, dan sewa. Kewajiban operasi (operating liabilities)

merupakan kewajiban yang timbul dari operasi seperti kreditor perdagangan, kredit yang

ditangguhkan, dan kewajiban pensiun. Kewajiban umumnya dilaporkan sebagai lancar dan

tidak lancar, biasanya didasarkan pada kapan kewajiban tersebut jatuh tempo, dalam waktu

satu tahun atau tidak. Ekuitas (equity) merupakan klaim pemilik atas asset bersih perusahaan.

A. KEWAJIBAN

1. Kewajiban Lancar

Kewajiban lancar (atau jangka pendek) merupakan kewajiban yang pelunasannya

memerlukan penggunaan asset lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya.

Periode yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban adalah periode mana

yang lebih panjang antara satu tahun dan satu siklus operasi perusahaan.

Terdapat dua jenis kewajiban lancer, antara lain:

Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi, meliputi  utang pajak, pendapatan

diterima dimuka (unearned revenue), uang muka, utang usaha, dan beban

operasi akrual pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek bagian utang

jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga.

Jenis kedua timbul dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek,

bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga.

2. Kewajiban Tak Lancar

Kewajiban tak lancar (atau jangka panjang) merupakan kewajiban jatuh temponya

tidak dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih panjang.

Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, utang, dan wesel bayar.

Obligasi merupakan bentuk kewajiban tak lancar yang umum. Nilai nominal

obligasi bersama tingkat kuponnya menentukan bunga yang dibayarkan atas

obligasi tersebut.

Page 2: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

Penerbit obligasi menawarkan beragam insentif untuk mempromosikan penjualan

obligasi dan mengurangi tingkat bunga yang diinginkan. Promosi ini meliputi fitur

konversi dan waran untuk membeli saham biasa perusahaan penerbiat obligasi.

Dan biasanya penawaran ini disebut sebagai pemanis utang konversi (convertible

debt sweetener)

Pengungkapan juga disyaratkan untuk pembayaran di masa depan utang jangka

panjang dan untuk saham yang dibeli kembali. Pengungkapan ini meliputi:

Tanggal jatuh tempo dan persyaratan pencadangan dana pelunasan (sinking

funds) setiap tahun selama lima tahun ke depan.

Persyaratan pelunasan setiap tahun selama lima tahun ke depan.

B. Analisis Kewajiban

Auditor merupakan satu sumber keyakinan dalam identifikasi dan pengukuran

kewajiban. Dalam analisis kewajiban sendiri, kita harus menganalisis penjelasan

kewajiban berikut ketentuan, kondisi, dan batasanya. Hasil analitis dapat

mempengaruhi penilaian kita atas risiko dan pengembalian perusahaan. Berikut fitur

penting dalan analisi kewajiban :

1. Ketentuan utang (seperti tanggal jatuh tempo,tingkat buanga,pola

pembayaran,daan jumlah)

2. Pembatasan pemakaiaansumberdaya dan pelaksanaan aktivitas bisnis

3. Kemampuan dan fleksibelitas untuk memperoleh pendanaan selanjutnya.

4. Kewajiban untuk modal kerja perbandingan utang terhadap ekuitas (debit top

equity)dan ukuran keuangan lainnya.

5. Firtur konversi kewajiban yang bersifat difusi

6. Larangan atas pembayaran-pembayaran atas deviden

C. SEWA

Sewa (lease) merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik (leasor)dan penyewa

(lease).perjanjian tersebutmemberi hak kepada lease untuk menggunakan aset yang di

miliki leasor,selama masa sewa.sebagai balasannya lesee membayar sewa yang

disebut pembayaran sewa minimum leaseepayment.

 Ada dua jenis sewa yaitu:

Page 3: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

1. Sewa pendanaan,  yang mana lessor menctata sewa sebagai penjualan dan

transaksi pendanaan

2. Sewa Operasi, dimana jika di klasifikasikan sebagai sewa guna usaha ini baik aset

yang di sewakan maupun kewajiban sewa diakui dalam neraca.

D. AKUNTANSI PELAPORAN SEWA

1. Klasifikasi dan Pelaporan Sewa

Klasifikasi lease dan mencatat sewa sebagai capital lease jika  pada saat 

terjadinya memenuhi salah satu dari keempat kriteria berikut:

Terdapat transfer kepemilikan aset kepada lease padda akhor masa sewa

Terdapat opsi untuk  membeli aset pada harga murah

Masa sewa 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomi aset

Nilai sekarang pembayarn sewa minimum lainnya sebesar 90% atau lebih dari

nilai wajar aset dikurangi dengan kredit pajak investasi yang dikurangi oleh

lessor.

Sewa dapat di klasifikasikan sebagai operating leasse jika tidak ada satupun

kriteria tersebut terpenuhi.

Aturan akuntansi mensyaratkan lesse untuk mengungkapkan, biasanya dalam

catatan atas laporan keuangan, hal – hal sebagai berikut:

MLP di masa depan secara terpisah untuk capital lease dan operating lease

untuk masing – masing tahun selama lima tahun mendatang dan totalnya

setelahnya,

Beban sewa untuk masing – masing periode yang dilaporkan di laba rugi.

2. Akuntansi Sewa-Sebuah Ilustrasi

Bagian membandingkan dampak akuntansi sewa sebagai kapital lease. Secara

khusus kita dapat melihat dampaknya pada laporan laba rugi maupun neraca lease.

Secara sederhana, meskipun operating lease lebih sederhana, namun capital lease

secara konseptual lebih unggul, dipandang dai perspektif neraca maupun laporan

laba rugi.

3. Pengungkapan Sewa

Page 4: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

Aturan akuntansi mensyaratkan perusahaan dengan kapital lease untuk

melaporkan aset sewa maupun kewajiban sewa dalam neraca.terlebih laggi

perusahaan harus mengungkapkan komitmen sewa di masa depan untuk kapital

lease dan operator lease di tingkat pembatalan.

4. Analisis Sewa

Bagian ini melihat dampak  operating leae dan kapital lease terhadap laporan

keuangan.bagian ini memberikan bagian yang spesifik tentang bagaimana

menyesuaikan laporan keuangan untuk operator lease dan di catat sebagai capital

lease .

5. Dampak operating lease

Insentif bagi lease untuk menstrukturkan sewa sebagai operating lease terkait

dengan dampak operating lease terhadap neraca dan laporan laba rugi. Berikut

ringkasan dampak pada laporan keuangan, antara lain:

Operating lese menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan

tidak menyajikan pendanaan sewa dalam neraca.

Operating lease menyajikan aset lebih rendah dari seharusnya

Operating lease menunda pengakuan bebandi bandingkan dengan capital lease

Operating lease menyajiakan kewajiban lancar lebih renadah dari seharusnya

dengan tidak menyajiakan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun dalam neraca.

Operator lease memasukkan bunga dalam beban sewa

6. Konversi Operating Lease menjadi Kapila Lease

Langkah-langkah konversi operator lease menjadi kapital lease :

Menilai apakah klasifikasi operating lease dapat diterima

Untuk mengkonversi operating lease kita memerlukan estimasi nilai sekarang

kewajiban operating lease

Menghitung nilai aset sewa

Mengestimasi dampakreklasifikasi sewapada laba yang di laporkan

E. MANFAAT PASCAPENSIUN

Terdapat dua manfaat passca pensiun :

Page 5: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

1. Manfaat pensiun.

Dimana pemberi kerja menjanjniann manfaat moneter kepada pekerja pasca

pensiun. Akuntansi pensiun mensyaratkan pemahaman ekonomi yang mendasari

transaksi dan peristiwa pensiun.

Sifat Kewajiab Pensiun

Program pensiun merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan manfaat

pensiun bagi perkerja dan perjanjian tersebut melibatkan tiga pihak peberi

kerja yang memberikan kontribusi pada program pensiun ,pekerja yang

menerima manfaat dan dana pensiun.dana pensiun terpisah dari pemberi kerja

dan diadministrasikan oleh pihak yang di tunjuk.program pensiun daopat

dibagi dalam dua kategori utama yaitu: program pensiun manfaat pasti

menentukan jumlah pensiun yangdisajikan oleh pemberi kerja untuk di

sediakan bagi pensiunan.program pensiun iuran pasti menetukan jumlah

kontribusi pemberi kerja pada program pensiun.

Ekonomi dari Akuntansi Pensiun

Tantangan akuntansi dalam mendefenisikan program pension adalah bahwa

akuntansi membuat perkiraan kewajiban dan beban yang dibutuhkan untuk

menciptakan pembayaran kas yang mungkin terjadi di tahun – tahun yang

akan datang.

Persayaratan Akuntansi Pensiun

Kerangka dasar akuntansi pensiun di jelaskan pertama kali oleh GAAPdalam

SFAS 87 . fokus SFAS 87 adalah tercapainya ukururan biaya pensiun yang

stail dan ermanen oeh karena itu beban pensiun yang termasuk dalam laba

bersih disebut biaya pensiun periode bersih.status yang diakui dalam neraca

akuntansi pensiun terrkini (SFAS 158) mengakui status pendanaan bagi

program pensiun pada neraca.biaya pensiun yang diakui pengakuan biaya

pensiun dimasukan dalam laba bersih (yaitu biaya periodik pensiun

bersih )adala versih rata dari biaya pensiun ekonomi akrual untuk periode

tersebut .artikulasi neraca dan laporan laba rugi oleh karena peruahan atas

status pendanaan (yang diakui dalam neraca )tidakdimasukkan dalam biaya

Page 6: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

pensiun yang diakui ,sekuritas dalam neraca dan laporn laba rugi tidak akan di

artikulasikan.

2. Manfaat Karyawan Pasca Pensiun Lainnya

Manfaat pasca pensiun selain pensiun atau manfaat lain pasca pensiun karyawan

merupakan manfaat yang di berikan oleh pemberi kerja kepada pensiun dan

anggota keluarganya. Manfaat lain pasca pensiun pekerja, dimana pemberi keja

membeirikan manfaat lain. Terutama pemeliharan kesehatan dan asuransi jiwa.

Pelaporan Manfaat Pascapensiun

Ketentuan pelaporan pasca pensiun (manfaat pensiun dan OPEB) diatur dalam

SFAS 132 yang mengharuskan format engungkapan yang sama bagi OPEB

dan manfaat pensiun.

Analisis Manfaat Pasca pensiun

Prosedur langkah untuk analisis manfat pascapensiun:

- Menentukan dan merekonsiliasikan biaya dan kewajiban manfaat

ekonomis yang di laporkan

- Membuat penyesuaian yang diperluakn atas  laporan keuangan

- Mengevaluasi assumsi aktuaria dan dampaknya pada laporan keuangan

- Memeriksa paparan resiko pensiun

- Mempertimbangkan implikasi arus kas program manfaat pasca pensiun

Paparan Resiko Pensiun

Program pensiun dapat mengahadapkan perusahaan pada resiko tertentu.resiko

ini timbul dala hal aset program mempunyai profit resiko yang berbeda

dengan kewajiban pensiun khususnya ketika perubahab niala pasar suatu aset

program tidk mempunyai profit resiko berbeda dengan perubahan pada

kewajiban pensiun.nilai kewajiban pensiun sensitif terhadap perubahan tingkat

diskonto yang kemudian merefleksikan hasil obligasi perusahaan atau tingkat

bunga.resiko pensiun secara teknik dapat mendefenisikan resiko sebagai

probabilitas etidak mampuan suatu perusahaan membayar kewajiaban pensiun

tahun berjalan.faktor yang menentukan resiko pensiun swuatu perusahaan

yaitu:

Page 7: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

- Intensitas pensiun,yaitu besaran kewajiban pensiun (aset program)

sehubungan dengan pos aset lainya dalamperusahaan tersebut,

- Sejauh mana profit resio dari aset program salah di kaitkan

(mismatched)dengan kewajiban pensiunnya.seorang analisi harua menilai

masing-masing faktor diatas dalam rangka paparan resiko pensiun

perusahaan.

Implikasi Arus Kas atas Manfaat Pascapensiun

Implikasi aruskas pasca pensiun  langsung dirasakan.yaitu bahwa arus kas

keluar sama dengan kontribusi yang disiapak perusahaan untk program ini.

F. KONTIGENSI DAN KOMITMEN KONTIJENSI

Kontijensi merupakan keuntungan dan kerugian pontensial yang penyelesaiannya

bergantung pada satu atau lebih peristiwa dimasa depan .kerugian kontijensi disebut

kewajiabn kontijen/bersyaratmerupakan kalaim potensial atas sumber daya

perusahaan.kewajiab kontijen timbul dari perkara hukum,ancaman pengambila

alihan,penagihan piutang,klain atas garansi produk atau kerusakan produk garansi

kinerja perhitungan pajak ,resiko yang di asuransikan sendiri dan kerugian

propertiakaibat bencana.

1. Analisis Kewajiban Kontijen

Kewajiaban kontijen yang dilaporkan seperti garansi jasa dan jamianan

merupakan estimasi.keakuaratan analisis kita atas kewajiaban tergantung pada

keakuratan estimasi tersebut ,yang sering kali didasarkan pada pengalaman masa

lalu perusahaan atau harapan dimasa depan.pengungkapan kontijensi umumnya

meliputi:

Deskripsi kewajiaban kontijen dan tingkat resiko

Jumlah kontijensi pontesial dan bagaimana partisipasi pihak lain di perlakukan

dalam penentuan resiko.

Pembebanan estimasi kerugian kontijen ,jika ada

2. Komitmen

Komitmen merupak klaim potensial atas sumberdaya perusahaan berdasarkan

kinerja di masa depan sesui kontrak.komitmen tidak di akui dalam laporan

Page 8: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

keuangan karena peristiwa seperti ini di panadang kontak atau enerbit pesanan

pembelian bukan merupkan transaksi yang lengkap.semua komitmen memerlukan

pengungakapan faktor-faktor penting atas kewajiaban komitmen termasuk

jumlah,kondisi,dan waktu.

G. PENDANAAN DILUAR NERACA

Pendanan diluar neraca(of-balence-sheet fianancing) adalah tudak tercatatnya

kewajiabn pendanaan tertentu.transaksi yang memenuhi pengertian ini seperti

operating lease tidak dapat dibedaka dengan capital lease .selain sewa terdapat

rancangan pendanaan diluar neraca lainnya muali dari yang sederhana hinggga yang

komleks.rancangan ini merupakan bagai dari tatanan yang selalu beruabah ,dimana

saat ketentuan akuntansi atas transaksi di laur pendanaan diluar neraca di terapakan

untuk mencerminkan kewajiabn di ciptakantransaksi baru  yang inovatif untuk

menggantiannya.

1. Contoh Pendanaan Diluar Neraca

Contoh rancangan ini adalah purchase agreement dan trought-put agreement

dimana perusahaansepakat untk membeli barang sejumlah tertentu melalui

fasilitas pemrosesan ,atau take-or-pray agreement dimana perusahaan

memberikan jaminan unntuk membayar sejumlah tertentu barang ,di perlukan atau

tidak.

2. Entitas bertujan Khusus   

Entitas bertujuan khusus atau EBK (special purpose entitas _spe),yang sekarang

mkenjadi tidak terkenal setelah bangkrutnya enron telah menjadi mekanisme

pandanaan yang sah setelah lebi dario dua dekade dan menjadi dua bagian yang

tak terpisahkan darib keuanganperusahaan saat ini.konsp SPE  adalah:

SPE di bentuk oleh perusahaan sponsor dan di kapitalisasi dengan investasi

ekuitas, beberapa di antarana harus berasal dari pihak ketiga yang independen

SPE meningkatkan investasi ekuitas ini dengan meminjam dari pasar kredit

dan membeli aset dari atau untukmperusahaan sponsor

Arus kas dari aset digunakan untuk membayar hutang dan menyediakan

pengembalian bagian investor ekuitas.

Page 9: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

Terdapat dua alasan untuk kepopouleran SPE:

SPE dapat menyediakan alternatif pendanaan berbiaya rendah daripada

meminjam langsung dari pasar kredit.

Dalam GAAP sekarang SPE di strukturkan dengan benar,SPE di perlukann

sebagai entitas terpisah ,tidakdi konsolidasikan dengan perusahaan

sponsor .dengan demikina perusahaan dapat menggunaka SPE untuk

melakkukan transaksi di luar neraca untuk memeindahkan aset,kewajiaban

atau keduanya dari neraca.

Petunjuk GAAP tentang akuntansi untuk SPE dan aturan konsolidasinya dengan

perusahaan sponsor di sediakan dalam SFAS 140 dan FIN 46 R .

H. EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Ekuitas mengacu pada pendanaan oleh pemilik (pemegang saham) perusahaan.

Ekuitas di pandang klaim pemilik atas aset bersih perusahaan, klaim pemegang

sekuritas ekuitas umumnya berada di bawah kreditor ,yang berarti klaim kreditor di

penuhi terlebih dahulu. Analisis atas ekuitas harus mempertimbangkan pengukuran

dan pelaporan standard ekuitas pemegang saham. Analisi tersebut meliputi:

a) Mengkalsifikasikan dan memisahkan sumber utama pendanaan ekuitas

b) Pempelajari hak untuk kelompok-kelompok pemegang sahamdan prioritas mereka

dalam likuidasi

c) Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas

d) Menelaah kontrak ,ketentuan hukum,dan pembatasan-pembatasan lainnya atas

distribusi saldo laba.

e) Menilai ketentuan dan provisi sekuritas yang dapat di konversi ,opsi saham,dan

kesepakatan lainnya yang berpotensi menerbitkan saham

Penting bagi kita untuk membbedakan antara instrumen kewajiaban dan instrumen

ekuitas mengingat perbedaan resio dan pengembalian kedua instrumen

tersebut.perbedaan inni penting terutama jia instrumen keuangan memiliki

karakteristik kewajiban dan karakteristik ekuitas.

1. Modal Saham

a. Pelaporan Modal Saham

Page 10: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

Pelaporan modal saham meliputi penjelassn atas perubahan jumlah lembar

modal.alasan perubahan modal saham terpisah menurut kenaikan dan

penurunan.

Sumber kenaikan  modal saham yang beredar:

- Penerbitan saham

- Konversi hutang dan saaham preferen

- Penerbitan deviden saham dan pemecahhan saham

- Penerbiatan saham dalam akuisisi merger

- Penerbitan untuk akuisisi dan waran.

Sumber penurunan saham yang beredar:

- Pembelian dan penghentian saham

- Pembelian kembali saham

- Pemecahan saham terbalik

Modal disetor merupakan total pendanaan yang diterima dari pemegang saham

segai pembayaran modal saham.modal di setor di bagi mejadi dua bagian yaitu

untuk modal saham nominal dan sisanyadilaporkan sebagai kelebihan modal

di setor /modal di setor atas nilai nominal.saham diperoleh kembali

meruopakan saham saham perusahaan yang dibeli kembali setelah sebelumnya

di terbitkan dan di bayar penuh.

b. Klasifikasi Modal Saham

Modal saham (capital stock) merupakan saham yang diterbitkan kepada

pemegang ekuitas sebagai pembayaraan aset dan jasa.saham preferen

merupakan kelompok khusus saham yang memiliki fitur   yang tidak dimikili

oleh saham biasa,ciri-ciri umum saham preferen yaitu:

- Perioritas atas distribusi devidentermasuk hak partisipasi dan deviden

komulatif

- Prioritas atas likuidasi terutama pentinga karena selisih antara nilai

nominal dan nilai lukuidasi saham preferen bisa besar

- Tidak memiliki hak suara-yang dapat berubah karena perubahanhal-hhal

seperti deviden yang tidak dibayarkan

Page 11: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

- Harga pembelin kembali-biasanya untuk melindungi pemegang saham

preferen dari pembelian kembali yang terlau awal.

Saham biasa(common stock)merupakan keloompok saham yang 

mencerminkan hak kepemilikan serta memiliki resiko tinggi dan

pemgembalian tinggi atas kinerja perusahaan.

c. Analisis Modal Saham

Akun-akun dalam ekuitass pemengang saham umunya tidak mempengaruhi

penentuan laba, sehingga tidak banyak mempengaruhi analisis laba. Informasi

yang lebih relevan bagi analisis adalah komposisi pos modal dan pembatasan-

pembatsaan yang berlaku. Komposisi ekuitas penting karena  dapat

mempengaruhi hak sisa atass saham biasa, serta hak dn resiko atas

pengembalian bagi investor ekuitas.

2. Saldo Laba

Saldo laba(retained earning) merupakan modal yang dihasilkan sebuah

perusahaan. Akun saldo laba mencerminakan akumulasi laba atau rugi yang tidak

dibagikan sejak berdirinya perusahaan.

3. Deviden  Tunai Dan Deviden Saham

Deviden tunai(cash deviden) merupakan distribusi kas kepada pemegang saham.

Deviden ini merupaka deviden umum dan saat di umumkan menjadi kewajiban

bagi perusahaan. Jenis deviden yang lain ialah deviden no-tunai atau deviden

properti, deviden ini terutang dalam bentuk barang atau bentuk saham perusahaan

lain. Deviden saham (stock deviden) adalah distribusi saham perusahaan itu

sendiri kepada pemegang saham secara proposional. Dividen ini menggambarkan

kapitalisasi saham secara permanen.pemegang saham menerima saldo laba ke

akun modal.

4. Pembatasan Saldo Laba

Page 12: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

Pembatasan saldol laba dapat dibatasi pada pembayaraan deviden sebagai akibat

kontrak perjanjian, seperti perjanjian pinjaman atau melalui tindakan dewan

direksi. Pembatasan atau persyaratan saldo laba (restriction or convenant of

retained earning) merupakan pembatasan atau ketentuan saldo laba sejumlah

tertentu. Pembatasan penting meliputi pembatasan distribusi deviden.

5. Spin-off dan Split-off

Pembagian anak perusahaan kepada pemegang saham dapat mengambil satu dari

dua bentuk berikut:

Spin-off yaitu distribusi saham anak perusahaan kepada pemegang saham

sebagai deviden aset(investasi dalam anak perusahaan ) dikurangi sebagai

saldo laba

Split-off yaitu pertukaran saham anak perusahaan yang dimiliki oleh para

pemegang saham ;aset(investasi anak perusahaan) dikurangi dan saham yang

diterima dari pemegang saham di perlakukan sebagia saham yang di tarik

kembali.

6. Penyesuaian Periode Lalu

Penyesuaian periode lalu (prior period adjustment) terutama merupakan koreksi

kesalahan di periode laporan keuangan lalu. Perusahaan tidak melaporkan dalam

laporan laba rugi, melainkan melaporkan sebagai penesuaian (setelah pajak) atas

saldo awal saldo laba..

Page 13: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

I. Nilai Buku Perlembar Saham

1. Perhitungan Nilai Buku Perlembar Saham

Nilai buku perlembar saham adalah angka perlembar yang bersal dari likuidasi

perusahaan pada jumlah yang dilaporkan dalan neraca .”nilai buku” merupakan

istilah konvensional yang mengacu pada nilai aset bersih – yaitu total aset

dikurangi klaim terhadapnya.”Nilai buku saham biasa” (book value of common

stock) sama dengan total aset dikurangi kewajiban dan klaim sekuritas yang di

prioritaskan (seperti saham priferen) pada jumlah yang dilaporkan dalam neraca

(tetati dapat pula meliputi klaim sekuritas yang di rioritaskan yang tidak tercatat.

Cara sederhana untuk  menghitung nilai buku ialah menjumlahkan akun-akun

ekuitas sahm biasa dan menguranginya dengan klaim yang didahulukan yang

tidak tercermin dalam neraca (termasuk deviden terhutang saham preferen,

premium likuidasi,atau hak prioritas saham priferen lainnya).

2. Relevansi Nilai Buku per Lembar Saham

Nilai buku memiliki peranan penting dalam analisis keuangan, aplikasinya

meliputi:

Nilai buku, dengan potensial penyesuiaan, sering sekali digunakan dalam

penilaian kesepakatan merger

Analisis perusahaan dengan komposisi besar aset likuid (ilustrasi keuangan,

investasi, asuransi, dan bank ) sangat bergantung pada nilai buku

Analisis obligasi kualitas utama dan saham preferen sangat memerlukan

penutupan aset (asset coverge)

Aplikasi tersebut harus mengakui pertimbangan akuntansi dalam perhitungan nilai

buku perlembar saham sbb:

Nilai tercatat aset, khususnya aset jangka panjang seperti property, pabrik, dan

peralatan biasanya di sajikan pada harga perolehan yang dapat sangat berbeda

dengan nialai pasar

Aset tak berwujud yang dihasilakan secara internal dan aset kontijen dengan

kemungkinan terjadi yang tinggi seringkali tidak tercermin dalam nilai buku.

3. Kewajiban pada “Ujung”Ekuitas

Page 14: ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

Bagian ini menjelaskan dua akun yang memiliki berada di antara kewajiab dan

ekuitas – “saham preferen yang dapat ditarik kembali” (redeemable preferred

stock) dan kepentingan minoritas.

4. Saham Preferen yang Dapat Ditarik Kembali

Analis harus mewaspadai sekuritas ekuitas (umumnya saham preferen) yang

memiliki provisi penarikan kembali wajib, yang membuatnya lebih mirip utang

daripada ekuitas. Sekuritas tersebut mengharuskan perusahaan untuk membayar

dana pada tanggal tertentu, namun sekuritas sesungguhnya tidak memiliki

ketentuan yang demikian.

NB:

Pembagian pembahasan

1-4 : Jhon

5-8 : Wisang

9-14 : Titus Wisam (hal 14 hanya dikit)