analisis anggaran operasional sebagai … anggaran operasional sebagai alat pengendalian manajemen...

80
ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI H 24087099 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Upload: doanthien

Post on 03-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT

PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA

INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI

Oleh

ALFIRA KURNIAWATI

H 24087099

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 2: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

RINGKASAN

ALFIRA KURNIAWATI. H24087099. Analisis Anggaran Operasional Sebagai

Alat Pengendalian Manajemen Pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Cabang

Utama Fatmawati. Di bawah bimbingan FARIDA RATNA DEWI.

Perusahaan perbankan di Indonesia yang meningkat jumlahnya

mengakibatkan persaingan yang semakin tinggi, baik dalam penghimpunan dana

maupun penyaluran kredit. Untuk meningkatkan daya saing yang unggul maka

setiap perusahaan harus memiliki suatu anggaran operasional yang terencana

dengan baik. Bank BNI KCU Fatmawati memiliki delapan belas kantor cabang

pembantu dibawahnya. Untuk itu diperlukan suatu strategi dalam mengelola aspek

keuangan agar kinerja bank BNI KCU Fatmawati menjadi lebih baik. Anggaran

operasional dapat digunakan sebagai salah satu alat pengendalian bagi

penggunaan dana. Sehingga apabila terjadi perbedaan antara anggaran operasional

dengan realisasinya dapat dijadikan evaluasi untuk penyusunan anggaran

operasional tahun berikutnya atau sebagai bahan untuk perubahan anggaran

operasional yang sedang berjalan.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui faktor-faktor yang menjadi

bahan pertimbangan dalam penyusunan anggaran bank BNI KCU Fatmawati, (2)

Mengetahui prosedur penyusunan anggaran pada bank BNI KCU Fatmawati, (3)

Menganalisis selisih yang terjadi antara anggaran operasional dengan realisasinya

pada bank BNI KCU Fatmawati, serta (4) Mengevaluasi selisih yang terjadi pada

anggaran operasional bank BNI KCU Fatmawati.

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data

primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan

langsung dan wawancara dengan bagian keuangan cabang Fatmawati. Sedangkan

untuk data sekunder, diperoleh melalui buku-buku pustaka, karya ilmiah serta

referensi lain yang relevan dengan penelitian ini. Alat analisis yang digunakan

adalah spss 16 dan microsoft exel 2007.

Pada saat penyusunan anggaran operasional ada beberapa faktor yang

menjadi bahan pertimbangan. Faktor-faktor tersebut adalah realisasi kegiatan

funding dan lending tiga tahun kebelakang dan realisasi kegiatan funding dan

lending semester satu berjalan, estimasi kegiatan funding dan lending yang dapat

dicapai pada semester dua tahun berjalan, realisasi anggaran tahun sebelumnya

serta rencana jangka pendek dan panjang. Prosedur penyusunan anggaran

operasional bank BNI KCU Fatmawati dengan menggunakan metode Bottom Up.

Hasil dari analisis varians serta uji t-test yang dilakukan pada anggaran

operasional bank BNI KCU Fatmawati bahwa selisih masih dalam batas

pengendalian yang dapat diterima.

Page 3: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT

PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA

INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ALFIRA KURNIAWATI

H 24087099

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 4: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

Judul Skripsi : Analisis Anggaran Operasional Sebagai Alat Pengendalian

Manajemen Pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Cabang

Utama Fatmawati

Nama : Alfira Kurniawati

NIM : H 24087099

Menyetujui

Dosen Pembimbing,

(Farida Ratna Dewi, SE, MM)

NIP : 197103072005012001

Mengetahui

Ketua Departemen,

(Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc)

NIP : 196101231986011002

Tanggal Lulus :

Page 5: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 04 September 1987. Penulis

merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Darmawan

dan Ibu Nur Aswatin.

Penulis menyelesaikan pendidikan formalnya di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1999 dan melanjutkan

pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

1999-2002. Pada tahun 2002, melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas

Negeri 29 Jakarta. Tahun 2005-2008 penulis melanjutkan pendidikan di Diploma

III Program Perencanaan dan Pengendalian Produksi Manufaktur/Jasa, Institut

Pertanian Bogor. Selanjutnya pada tahun 2008, melanjutkan pendidikan Sarjana di

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Saat ini penulis bekerja di PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Pembantu (KCP) Pamulang

sebagai Asisten Pelayanan Uang Tunai (PUT).

Page 6: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen,

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor.

Skripsi ini berjudul Analisis Anggaran Operasional Sebagai Alat

Pengendalian Manajemen Pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Cabang

Utama Fatmawati. Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, maka kritik

dan saran yang membangun sangat diperlukan demi tercapainya hasil yang lebih

baik.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta membalas

kebaikan semua pihak yang telah memberikan doa, bantuan dan dukungannya

kepada penulis, serta berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-

pihak yang membutuhkannya. Amin.

Bogor, Juni 2011

Penulis

Page 7: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

v

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU Fatmawati.

Penelitian merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana

Program Alih Jenis Manajemen Institut Pertanian Bogor. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Farida Ratna Dewi SE, MM selaku dosen pembimbing akademik atas arahan

dan bimbingannya.

2. Dr.Ir. Abdul Kohar,M.Sc dan Hardiana Widyastuti S.Hut., MM selaku dosen

penguji atas saran dan kritik yang membangun.

3. Dr. Ir. Jono M Munandar, MSc selaku Ketua Departemen Manajemen.

4. Kedua orang tua serta adik-adikku (Tika dan Dito) atas doa, dukungan serta

motivasinya.

5. Pemimpin BNI KCU (Kantor Cabang Utama) Fatmawati, seluruh staf dan

karyawan yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

6. Dra. Suprihati selaku pemimpin KCP (Kantor Cabang Pembantu) Pamulang

yang telah memberikan kesempatan, dukungan dan motivasinya.

7. Mas Ijul yang telah membantu dan meluangkan waktu untuk penulis.

8. Gema Alkausar atas semangat, motivasi serta doanya.

9. Irma Novita Sari, Nuning Mulyani, Emi Wijayanti, dan teman-teman ekstensi

manajemen yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Sehingga kritik

maupun saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan

kemajuan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bogor, Juni 2011

Penulis

Page 8: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

vi

DAFTAR ISI

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iv

UCAPAN TERIMA KASIH ...................................................................... v

DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. x

I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................................ 3

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

1.5. Batasan Penelitian ............................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5

2.1. Bank ................................................................................................... 5

2.2.1 Konsep dan Pengertian Bank .................................................... 5

2.2.2 Ruang Lingkup Kegiatan Bank ................................................ 5

2.2. Anggaran ............................................................................................ 7

2.2.1 Pengertian Anggaran ............................................................... 7

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Anggaran ................................................. 7

2.2.3 Karakteristik Anggaran ............................................................ 8

2.2.4 Fungsi Anggaran ..................................................................... 9

2.2.5 Jenis Anggaran ........................................................................ 10

2.2.6 Anggaran Operasional ............................................................. 13

2.2.7 Proses Pengendalian Anggaran ................................................ 14

2.2.8 Akuntansi Pertanggungjawaban ............................................... 15

2.3. Analisis Varians .................................................................................. 16

2.4. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 16

III. METODE PENELITIAN ................................................................. 18

3.1. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 18

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 20

3.3. Metode Penelitian ............................................................................... 20

3.3.1 Pengumpulan Data .................................................................. 20

3.3.2 Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 20

Page 9: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

vii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 22

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................. 22

4.1.1 Sejarah Singkat Bank BNI.................................................. ........ 22

4.1.2 Visi, Misi Budaya Kerja BNI...................................................... 23

4.1.3 Struktur Organisasi Bank BNI KCU Fatmawati ........................ 24

4.2. Faktor-Faktor Bahan Pertimbangan Dalam Penyusunan Anggaran ...... 25

4.3. Prosedur Penyusunan Anggaran BNI KCU Fatmawati..................... ..... 28

4.4. Analisis Varians ................................................................................... 31

4.5. T-test Anggaran Operasional BNI KCU Fatmawati........................... .... 52

4.6. Implikasi Manajerial................................................................................ 56

KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 60

1. Kesimpulan ......................................................................................... 60

2. Saran ................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 63

LAMPIRAN ................................................................................................ 64

Page 10: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

viii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Pertumbuhan jumlah kantor cabang tahun 2005-2010 ............................ 1

2. Budaya kerja dan perilaku utama BNI .................................................... 24

3. Program kerja BNI ................................................................................. 27

4. Hasil analisis varians anggaran operasional tahun 2005 .......................... 33

5. Hasil analisis varians anggaran operasional tahun 2006 .......................... 36

6. Hasil analisis varians anggaran operasional tahun 2007 .......................... 39

7. Hasil analisis varians anggaran operasional tahun 2008 .......................... 42

8. Hasil analisis varians anggaran operasional tahun 2009 .......................... 46

9. Hasil analisis varians anggaran operasional tahun 2010 .......................... 49

10. Hasil uji t-test pendapatan anggaran operasional tahun 2005-2010 ......... 53

11. Hasil uji t-test beban anggaran operasional tahun 2005-2010 ................. 53

12. Hasil uji t-test laba sebelum pph anggaran operasional tahun 2005-2010 54

13. Trend linear varians anggaran operasional PT. BNI KCU Fatmawati

tahun 2005-2010 ................................................................................... 54

14. Proyeksi anggaran operasional tahun 2011 ............................................. 56

Page 11: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Kerangka pemikiran penelitian .............................................................. 19

2. Alur prosedur penyusunan anggaran BNI KCU Fatmawati .................... 30

3. Trend linear varians tahun 2005-2010............... ..................................... 55

Page 12: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Struktur organisasi ................................................................................ 65

2. Hasil uji t penyimpangan pendapatan anggaran operasional Bank BNI

KCU Fatmawati tahun 2005-2010 ........................................................ 66

3. Hasil uji t penyimpangan beban anggaran operasional Bank BNI KCU

Fatmawati tahun 2005-2010 ................................................................. 67

4. Hasil uji t penyimpangan laba sebelum pph anggaran operasional Bank

BNI KCU Fatmawati tahun 2005-2010 ................................................. 68

Page 13: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan perbankan merupakan bagian kehidupan di dunia bisnis.

Dengan adanya jasa perbankan para pebisnis dapat melakukan transaksi tanpa

harus melakukan pembayaran secara tunai. Perusahaan perbankan juga

menyediakan jasa dan layanan lainnya yang dapat memudahkan masyarakat

dalam bertransaksi seperti penyimpanan uang, pengiriman uang (transfer),

alat belanja (debit atau kredit), alat pembayaran (listrik, telepon, air) dan lain

sebagainya.

Pertumbuhan perusahaan perbankan di Indonesia yang semakin

meningkat jumlahnya mengakibatkan persaingan yang semakin tinggi, baik

dalam penghimpunan dana maupun penyaluran kredit, seperti terlihat pada

Tabel 1. Bank bersaing untuk mendapatkan kepercayaan dari nasabah.

Tingkat persaingan tersebut meningkat tiap tahunnya. Untuk meningkatkan

daya saing dan unggul dalam persaingan, setiap perusahaan harus memiliki

suatu anggaran operasional yang terencana dengan baik. Dengan perencanaan

dan implementasi anggaran operasional yang baik maka akan memperoleh

keuntungan sesuai dengan yang diharapkan atau direncanakan dalam

anggaran.

Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Kantor Cabang Tahun 2005-2010.

Tahun Jumlah Kantor

Bank Umum Bank Perkreditan

2005 8.236 3.110

2006 9.110 3.173

2007 9.690 3.250

2008 10.868 3.367

2009 12.837 3.644

2010 13.837 3.910

Sumber: www.bi.go.id, 2010

Page 14: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

2

Anggaran merupakan perencanaan keuangan untuk masa depan. Pada

umumnya perencanaan suatu anggaran meliputi masa waktu satu tahun.

Faktor distribusi, stabilisasi, dan alokasi sangat perlu diperhatikan dalam

penyusunan suatu anggaran. Dalam penyusunan suatu anggaran juga

diperlukan perencanaan dan pengendalian. Perencanaan merupakan tindakan

yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang

akan dilakukan di masa mendatang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Tujuan utama perencanaan adalah untuk memberikan proses umpan kedepan

(feedforward) agar dapat memberikan arahan kepada setiap manajer dalam

pengambilan keputusan operasional sehari-hari. Sedangkan pengendalian

merupakan kegiatan untuk menilai apa yang telah dihasilkan dan

membandingkannya dengan rencana yang telah disusun.

Penganggaran digunakan baik oleh perusahaan maupun

nonperusahaan. Penganggaran untuk nonperusahaan disebut dengan

penganggaran nirlaba (nonprofit budgetting), yaitu penganggaran untuk

organisasi yang tidak bertujuan untuk mencari laba. Sedangkan penganggaran

untuk perusahaan merupakan penganggaran organisasi yang bertujuan untuk

mencari laba.

Salah satu anggaran dilihat dari segi bidangnya adalah anggaran

operasional. Pada anggaran operasional tersebut terlihat pendapatan dan

pengeluaran, sehingga dapat diketahui laba bersih perusahaan. Nilai laba

bersih yang tinggi merupakan tujuan dari perusahaan, sehingga untuk

mencapai tujuan tesebut diperlukan sebuah anggaran untuk merencanakan

keuangan perusahaan.

Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Cabang Utama (KCU)

Fatmawati merupakan perusahaan di bidang perbankan yang menyediakan

berbagai macam produk perbankan, meliputi produk penyimpanan dana

(Tabungan, Giro, Deposito, dan lain sebagainya), produk jasa dan pelayanan

(ATM, SMS Banking, Internet Banking,dll), serta produk penyaluran dana

seperti KPR. Bank BNI KCU Fatmawati merupakan perusahaan BUMN

(Badan Usaha Milik Negara) yang pelaksanaan program kegiatannya selalu

mengacu kepada perencanaan yang telah ditetapkan. Hal tersebut juga

Page 15: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

3

berlaku terhadap anggaran yang telah dibuat dalam melaksanakan program

kegiatan untuk menghindari realisasi yang melebihi dari anggaran yang telah

ditetapkan.

Dalam pelaksanaan kegiatan pada bank BNI KCU Fatmawati tidak

dapat dihindarkan terjadinya ketidaksesuaian antara realisasi dengan anggaran

yang telah direncanakan. Hal tersebut terjadi karena adanya ketidaksesuaian

dalam proses perencanaan anggaran dengan realisasinya, sehingga diperlukan

evaluasi untuk mengetahui batas toleransi terhadap ketidaksesuaian yang

terjadi.

Bank BNI KCU Fatmawati memiliki delapan belas kantor cabang

pembantu di bawahnya. Untuk itu diperlukan suatu strategi dalam mengelola

aspek keuangan agar kinerja Bank BNI KCU Fatmawati menjadi lebih baik.

Anggaran operasional dapat digunakan sebagai salah satu alat pengendalian

bagi penggunaan dana. Sehingga apabila terdapat perbedaan antara anggaran

operasional dengan realisasinya dapat dijadikan evaluasi untuk penyusunan

anggaran operasional tahun berikutnya atau sebagai bahan untuk perubahan

anggaran operasional yang sedang berjalan. Anggaran juga dapat digunakan

untuk mengetahui adanya ketidaksesuaian pelaksanaan program atau kegiatan

yang telah dilakukan oleh bank BNI KCU Fatmawati.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah yang dihasilkan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Faktor apa saja yang menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan

anggaran pada bank BNI KCU Fatmawati?

2. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran pada bank BNI KCU

Fatmawati?

3. Bagaimana selisih yang terjadi antara anggaran operasional dan

realisasinya pada bank BNI KCU Fatmawati?

4. Apakah ketidaksesuaian (selisih) antara anggaran dengan realisasi pada

anggaran operasional bank BNI KCU Fatmawati masih berada dalam batas

pengendalian?

Page 16: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

4

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan sebelumya,

maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui faktor-faktor yang menjadi bahan perrtimbangan dalam

menyusun anggaran pada pada bank BNI KCU Fatmawati.

2. Mengetahui prosedur penyusunan anggaran pada bank BNI KCU

Fatmawati.

3. Menganalisis selisih yang terjadi antara anggaran operasional dan

realisasinya pada bank BNI KCU Fatmawati.

4. Mengevaluasi selisih yang terjadi pada anggaran operasional pada bank

BNI KCU Fatmawati.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Sebagai masukan yang bermanfaat bagi bank BNI KCU Fatmawati untuk

mengetahui kelebihan dan kelemahan yang mungkin terjadi dalam proses

penyusunan anggaran yang telah dilakukan selama ini. Selain itu untuk

mangadakan perbaikan-perbaikan yang mungkin diperlukan dalam upaya

meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran pada bank BNI KCU

Fatmawati.

2. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa atau masyarakat yang

membutuhkan.

1.5. Batasan Penelitian

Penelitian ini hanya terbatas pada anggaran operasional bank BNI

KCU Fatmawati. Data anggaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

anggaran operasional tahun 2005 sampai tahun 2010.

Page 17: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

II. TI NJAUAN PUSTAKA

2.1. Bank

2.1.1 Konsep dan Pengertian Bank

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No.10 Pasal 1

Tahun 1998 dalam Kasmir (2003), perbankan adalah segala sesuatu

yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan

usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya,

sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank juga diartikan

sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

Fungsi bank merupakan lembaga perantara diantara masyarakat

yang membutuhkan dana dengan masyarakat yang kelebihan dana,

disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya. Oleh karena bank

berfungsi sebagai perantara keuangan, maka dalam hal ini faktor

kepercayaan dari masyarakat merupakan faktor utama dalam

menjalankan bisnis perbankan. Manajemen bank dihadapkan berbagai

upaya untuk menjaga kepercayaan tersebut, sehingga dapat

memperoleh simpati dari para calon nasabahnya.

2.1.2 Ruang Lingkup Kegiatan Bank

Ruang lingkup kegiatan bank dikelompokkan menjadi tiga macam,

yaitu:

a. Menghimpun dana dari masyarakat (funding)

Menghimpun dana adalah mengumpulkan atau mencari dana (uang)

dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan

giro, tabungan dan deposito. Pembelian dana dari masyarakat ini

dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar

Page 18: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

6

masyarakat berminat menanamkan dananya. Bentuk-bentuk

kegiatan menghimpun dana meliputi :

1. Simpanan giro (demand deposit)

2. Simpanan tabungan (saving deposit)

3. Simpanan deposit (time deposit)

b. Menyalurkan dana ke masyarakat (lending)

Menyalurkan dana adalah melemparkan kembali dana yang

diperoleh dari simpanan giro, tabungan dan deposito ke masyarakat

dalam bentuk pinjaman atau kredit bagi bank yang berdasarkan

prinsip konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Bentuk-

bentuk kegiatan menyalurkan dana meliputi :

1. Kredit investasi yaitu kredit yang diberikan kepada para investor

untuk investasi dalam jangka panjang.

2. Kredit modal kerja yaitu kredit yang diberikan untuk mebiayai

kegiatan suatu usaha dan biasanya bersifat jangka pendek.

3. Kredit perdagangan yaitu kredit yang diberikan kepada para

pedagang baik agen maupun pengecer.

4. Kredit produktif yaitu kredit yang digunakan untuk menghasilkan

barang atau jasa.

5. Kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan

pribadi, seperti KPR, kredit kendaraan, dan lain-lain.

c. Memberikan jasa bank lainnya

Jasa bank lainnya merupakan jasa pendukung atau pelengkap

kegiatan perbankan. Jasa-jasa ini diberikan untuk mendukung

kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang

berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit

maupun tidak langsung. Bentuk-bentuk jasa lainnya meliputi :

1. Kiriman uang (transfer)

2. Inkaso (collection)

3. Kliring (clearing)

4. RTGS (Real Time Gross Settlement)

5. L/C (Letter of Credit)

Page 19: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

7

6. Garansi bank (Bank guarantee)

7. Bank Card (debit card atau credit card)

8. Safe Deposit Box

9. E-banking (internet banking, sms banking, phone banking)

2.2. Anggaran

2.2.1 Pengertian Anggaran

Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah)

periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan.

Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan

suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu

tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi juga

dinyatakan dalam satuan barang atau jasa. Anggaran merupakan alat

manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi, anggaran bukan tujuan dan

tidak dapat menggantikan manajemen (Nafarin, 2007).

Menurut Sirait (2006) anggaran perusahaan adalah rencana

kegiatan perusahaan. Rencana ini mencakup berbagai kegiatan

operasional yang berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Perusahaan sebagai salah satu unit ekonomi yang pada umumnya

mencari keuntungan, mempergunakan kriteria efisiensi secara alat

pengukurannya.

Menurut Mardiasmo (2002) anggaran merupakan pernyataan

mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode tertentu

yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran

adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran.

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Anggaran

Tujuan disusunnya anggaran menurut Nafarin (2007) adalah :

1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber

dan investasi dana.

2. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.

3. Merinci jenis sumber dana dicari maupun jenis investasi dana,

sehingga dapat mempermudah pengawasan.

Page 20: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

8

4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil

yang maksimal.

5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan

anggaran menjadi jelas dan nyata terlihat.

6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang

berkaitan dengan keuangan.

Sedangkan manfaat disusunnya anggaran adalah :

1. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.

2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan

karyawan.

3. Dapat memotivasi karyawan.

4. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan.

5. Menghindarkan pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.

6. Sumber daya (seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana) dapat

dimanfaatkan seefisien mungkin.

7. Alat pendidikan bagi para manajer.

2.2.3 Karakteristik Anggaran

Untuk memperoleh konsep yang lebih jelas mengenai anggaran,

berikut ini diuraikan karakteristik anggaran. Menurut Ismail dan

Prawironegoro (2009) anggaran mempunyai karakteristik sebagai

berikut:

1. Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis.

2. Dinyatakan dalam istilah moneter.

3. Biasanya dalam waktu satu tahun.

4. Merupakan komitmen manajemen.

5. Ditinjau dan sisetujui oleh pejabat yang berwenang

6. Anggaran dapat berubah dalam kondisi tertentu.

7. Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan

anggaran.

Menurut Sumarsono (2009) anggaran mempunyai karakteristik:

1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain

keuangan.

Page 21: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

9

2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau

beberapa tahun.

3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk

mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang

lebih tinggi dari penyusunan anggaran.

5. Sekali disusun, angaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

2.2.4 Fungsi Anggaran

Menurut Nafarin (2007) anggaran mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi perencanaan

Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memperhatikan

kaitan anggaran yang satu dengan anggaran yang lain. Contoh:

antara anggaran beban distribusi barang yang dijual dengan

anggaran barang yang dijual, apakah peningkatan anggaran beban

distribusi diikuti dengan peningkatan anggaran barang yang dijual

(anggaran penjualan).

2. Fungsi pelaksanaan

Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan, artinya sebelum

pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu mendapat persetujuan yang

berwenang (terutama dalam hal keuangan). Pekerjaan disetujui

untuk dilaksanaakan bila ada anggarannya atau tidak menyimpang

dari anggaran. Membeli kendaraan tidak akan disetujui bila tidak

ada anggarannya atau membeli bahan lebih mahal dari anggaran

juga tidak akan disetujui sebab semua itu akan mengganggu

keuangan perusahaan bila disetujui.

Anggaran bertujuan agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara

selaras dalam mencapai tujuan (laba). Jadi, anggaran penting untuk

menyelaraskan setiap kegiatan divisi, seperti divisi pemasaran,

divisi produksi, divisi keuangan, dan divisi umum.

Page 22: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

10

3. Fungsi Pengawasan

Anggaran merupakan alat pengawasan atau pengendalian

(controlling). Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap

pelaksanaan pekerjaan, dengan cara:

a. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).

b. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu (atau bila

terdapat penyimpangan yang merugikan).

2.2.5 Jenis Anggaran

Menurut Nafarin (2007) anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa

segi, seperti :

1. Segi dasar penyusunan

Dilihat dari segi dasar penyusunan, anggaran terdiri atas anggaran

variabel dan anggaran tetap.

Anggaran variabel (variable budget) adalah anggaran yang disusun

berdasarkan interval (kisaran) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada

intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada

tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda. Contoh: anggaran

penjualan disusun berkisar antara 500 unit sampai 1000 unit.

Anggaran variabel disebut juga dengan anggaran fleksibel.

Anggaran tetap (fixed budget) adalah anggaran yang disusun

berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Contoh: penjualan

direncanakan sebanyak 1000 unit, dengan demikian anggaran

lainnya dibuat berdasarkan anggaran penjualan 1000 unit tersebut.

Anggaran tetap disebut juga anggaran statis.

2. Segi cara penyusunan

Dilihat dari segi cara penyusunan, anggaran terdiri atas anggaran

periodik dan anggaran kontinu.

Anggaran periodik (periodic budget) adalah anggaran yang disusun

untuk satu periode tertentu. Pada umumnya periodenya satu tahun

yang disusun setiap akhir periode anggaran.

Anggaran kontinu (continuous budget) adalah anggaran yang dibuat

untuk mangadakan perbaikan atas anggaran yang pernah dibuat.

Page 23: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

11

Misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang

dibuat dalam setahun mengalami perubahan.

3. Segi jangka waktu

Dilihat dari segi jangka waktunya, anggaran terdiri atas anggaran

jangka pendek dan anggaran jangka panjang.

Anggaran jangka pendek (short-range budget) adalah anggaran

yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun.

Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka

pendek. Anggaran jangka pendek disebut juga dengan anggaran

takis.

Anggaran jangka panjang (long-range budget) adalah anggaran

yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran

untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran

jangka panjang yang disebut dengan anggaran modal (capital

budget). Anggaran jangka panjang tidak harus berupa anggaran

modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar

penyusunan anggaran jangka pendek. Anggaran jangka pendek

disebut juga dengan anggaran strategis.

4. Segi bidang

Dilihat dari segi bidangnya, anggaran terdiri atas anggaran

operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila

dipadukan disebut ”anggaran induk” (master budget). Anggaran

induk yang mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan

untuk jangka pendek biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran

tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulanan dan anggaran

triwulanan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.

Anggaran operasional (operational budget) adalah anggaran untuk

menyusun anggaran laba rugi. Contoh: anggaran penjualan,

anggaran biaya pabrik, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya

tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik, dan

anggaran beban usaha.

Page 24: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

12

Anggaran keuangan (financial budget) adalah anggaran untuk

menyusun anggaran neraca. Contoh: anggaran kas, anggaran

piutang, anggaran sediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca.

5. Kemampuan menyusun

Dilihat dari segi kemampuan menyusun, anggaran terdiri atas

anggaran komprehensif dan anggaran parsial.

Anggaran komprehensif (comprehensive budget) adalah rangkaian

dari berbagai jenis anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran

komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan

anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.

Anggaran parsial (partially budget) adalah anggaran yang disusun

secara tidak lengkap atau anggaran yang hanya menyusun bagian

anggaran tertentu saja. Contoh: karena keterbatasan kemampuan,

maka hanya dapat menyusun anggaran operasional.

6. Segi fungsi

Dilihat dari segi fungsi, anggaran terdiri atas anggaran tertentu dan

anggaran kinerja.

Anggaran tertentu (appropriation budget) adalah anggran yang

diperuntukan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk

manfaat lain. Contoh: hasil menjual barang x sebesar Rp 100.000

dianggarkan untuk melunasi utang usaha sebagai akibat membeli

barang x secara kredit sebesar Rp 100.000. Dengan demikian, hasil

menjual barang x sebesar Rp 100.000 tidak boleh dianggarkan

keperluan apa pun, selain untuk melunasi utang usaha tersebut.

Anggaran kinerja (performance budget) adalah anggaran yang

disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam

organisasi (perusahaan), misalnya untuk menilai apakah biaya

(beban) yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak

melampaui batas. Contoh: biaya bahan baku (BBB) yang

dianggarkan bulan ini sebesar Rp 20.000, kemudian jika dalam

pelaksanaannya melebihi Rp 20.000 tetapi tidak mempengaruhi

Page 25: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

13

tingkat produksi dan hal-hal lain maka biaya bahan baku tersebut

tidak efisien.

7. Segi metode penentuan harga pokok produk

Dilihat dari segi metode penentuan harga pokok

(penghargapokokan) produk, anggaran terdiri atas anggaran

tradisional dan anggaran berdasar kegiatan.

Anggaran tradisional (traditional budget) atau anggaran

konvensional (conventional budget) terdiri atas anggaran berdasar

fungsional dan anggaran berdasar sifat.

a. Anggaran berdasar fungsional (functional based budget) adalah

anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode

penghargapokokan penuh (full costing) dan berfungsi untuk

menyusun anggaran induk atau anggaran tetap.

b. Anggaran berdasar sifat (characteristic based budget) adalah

anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode

penghargapokokan variabel (variable costing) dan berfungsi

untuk menyusun anggaran variabel.

Anggaran berdasar kegiatan (activity based budget) adalah anggaran

yang dibuat dengan menggunakan metode penghargapokokan

berdasar kegiatan (activity based costing) dan berfungsi untuk

menyusun anggaran variabel dan anggaran induk.

2.2.6 Anggaran Operasional

Menurut Nafarin (2007) anggaran operasional disusun menjadi 4

bagian, yaitu :

1. Penyusunan Anggaran Jualan

Anggaran jualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran

hasil proses menjual. Anggaran jualan merupakan rencana tertulis

yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual

perusahaan pada periode tertentu. Jualan merupakan unsur dapatan

(revenues) yang disebut dapatan jualan (sales revennues).

Page 26: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

14

2. Penyusunan Anggaran Produk

Anggaran produk (product budget) adalah anggaran untuk membuat

produk jadi dan produk dalam proses dari suatu perusahaan pada

periode tertentu. Produk jadi (finished goods) adalah produk yang

siap untuk dijual. Produk dalam proses (work-in-process) adalah

produk yang masih dalam penyelesaian. Anggaran produk disusun

berdasarkan anggaran jualan dan anggaran sediaan produk. Dalam

penyusunan anggaran produk hanya meliputi produk jadi.

3. Penyusunan Anggaran Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan langsung (direct material), yaitu

bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari

produk jadi. Bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan

merupakan komponen utama dari suatu produk. Bahan baku dipakai

dianggarkan dalam satuan (unit) uang disebut anggaran biaya bahan

baku (BBB).

4. Penyusunan Anggaran Biaya konversi dan Beban Usaha

Biaya bahan baku (BBB) dan biaya tenaga kerja langsung (BTKL)

disebut biaya produk langsung (direct product cost), sedangkan

biaya overhead pabrik (BOP) disebut biaya produk tak langsung

(indirect product cost). Biaya produk langsung disebut dengan

biaya primer (biaya utama). Biaya tenaga kerja langsung (BTKL)

dan biaya overhead pabrik (BOP) disebut biaya konversi, yaitu

biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Tenaga kerja

langsung adalah tenaga manusia yang bekerja langsung mengolah

produk.

2.2.7 Proses Pengendalian Anggaran

Anggaran memberikan rencana rinci atas pendapatan dan

pengeluaran perusahaan agar pembelanjaan yang dilakukan dapat

dipertanggung-jawabkan kepada manajemen. Anggaran sebagai

instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya

overspending, underspending dan salah sasaran (misappropiation)

dalam pengalokasian anggaran pada bidang lain yang bukan

Page 27: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

15

merupakan prioritas (Mardiasmo, 2002). Mardiasmo (2002) lebih

lanjut menyatakan bahwa pengendalian anggaran dapat dilakukan

melalui empat cara, yaitu:

1. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan.

2. Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavourable

variances).

3. Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan

tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) atas suatu varians.

4. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.

Menurut Mardiasmo (2002) tipe pengendalian manajemen dapat

dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu:

1. Pengendalian preventif (preventive control). Dalam tahap ini

pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategi dan

perencanaan strategik yang dijabarkan dalam bentuk program-

program.

2. Pengendalian operasional (operational control). Dalam tahap ini

pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan

program yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran.

Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan dengan

pengendalian.

3. Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen

berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolak ukur kinerja yang

telah ditetapkan.

Sedangkan menurut Nafarin (2007) anggaran merupakan alat

pengawasan atau pengendalian (controlling). Pengawasan berarti

mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara:

1. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).

2. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu (atau bila

terdapat penyimpangan yang merugikan).

2.2.8 Akuntansi Pertanggungjawaban

Menurut Nafarin (2007), akuntansi pertanggungjawaban

(responsibility accounting) adalah suatu sistem akunting yang dipola

Page 28: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

16

terlebih dahulu sesuai dengan tanggung jawab dari setiap bagian dalam

organisasi. Realisasi dari sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah

adanya pusat-pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban

merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer

yang bertanggungjawab sesuai bagiannya. Akuntabilitas kinerja

pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan

sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui suatu media

pertanggungjawaban secara periodik. Dengan pengertian tersebut

dimaksudkan bahwa setiap instansi pemerintah mempunyai kewajiban

untuk mempertanggungjawabkan pencapaian hasil organisasi dalam

pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya meliputi

penerimaan, pengalokasian, pengamanan dan pengembangannya.

2.3. Analisis Varians

Menurut Shim dan Siegel (2001) analisis varians membandingkan

antara kinerja standar dengan kinerja aktual dan dapat dilakukan oleh divisi,

departemen, program, produk, wilayah atau unit tanggung jawab lainnya.

Evaluasi varians dapat dilakukan secara kuartalan, bulanan, setiap hari atau

setiap jam, tergantung pada penting atau tidaknya mengidentifikasi masalah

dengan cepat. Karena kita tidak menegetahui angka aktual hingga akhir

periode, maka varians hanya dapat dilakukan pada akhir periode.

Menurut Mahsun (2006) analisis selisih anggaran adalah teknik

pengukuran kinerja tradisional yang membandingkan antara anggaran dengan

realisasi tanpa melihat keberhasilan program. Pengukuran kinerja ditekankan

pada input, yaitu jika terjadinya overspending dan underspending. Analisis

varians adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang

direncanakan (Hansen dan Mowen, 2006).

2.4. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Dedeh (2009) tentang analisis anggaran operasional

sebagai alat pengendalian manajemen (studi kasus PDAM Tirta Pakuan Kota

Page 29: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

17

Bogor) menunjukkan adanya beberapa faktor yang menjadi bahan

pertimbangan dalam menyusun anggaran di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.

Faktor tesebut adalah realisasi kegiatan usaha semester satu tahun berjalan,

estimasi hasil kegiatan yang dapat dicapai pada semester dua tahun berjalan,

rencana jangka panjang (corporate plan), dan faktor penting lainnya yang

tertera dalam program-program tahunan. Prosedur penyusunan anggaran

PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dengan menggunakan metode bottom up.

Penyusunan anggaran dimulai dengan pengarahan dari direksi tentang

penyusunan anggaran tahunan untuk periode tahun mendatang kepada kepala

bagian serta pembentukan tim penyusunan anggaran. Setelah mendapatkan

pengarahan, maka tiap-tiap bagian menyusun konsep anggarannya. Selanjut-

nya konsep anggaran dibahas dalam rapat koordinasi.

Hasil penelitian Lastowo (2010) mengenai evaluasi anggaran belanja

sebagai alat pengendali keuangan (studi kasus Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia). Tujuan penelitian tersebut

adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi bahan

pertimbangan dalam penyusunan anggaran belanja pada pusdiklat ANRI,

mengidentifikasi prosedur penyusunan anggaran belanja pada pusdiklat

ANRI, menganalisis ketidaksesuaian antara realisasi dengan anggaran belanja

pada pusdiklat ANRI, menganalisis faktor-faktor penyebab ketidaksesuaian

yang terjadi pada anggaran belanja pusdiklat ANRI. Hasil dari penelitian

tersebut bahwa ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam

penyusunan anggaran. Faktor-faktor pertimbangan tersebut adalah jenis

diklat, kebutuhan diklat, jumlah peserta, tempat pelaksanaan kegiatan, standar

biaya umum, realisasi dan anggaran sebelumnya, serta rencana penambahan

sarana dan prasarana pusdiklat ANRI.

Page 30: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan

perusahaan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan

pengelolaan keuangan yang dilaksanakan secara terbuka, bertanggung jawab

serta akuntabel untuk mencapai suatu kinerja yang maksimal. Hal tersebut

dapat dilakukan dengan cara penyusunan anggaran yang efektif dan efisien

agar setiap dana yang dianggarkan dapat memberikan kontribusi yang

maksimal untuk setiap kegiatannya.

Bank BNI sebagai badan usaha milik negara, maka perlu dilakukan

efisiensi dan efektifitas fungsi manajemen yang ada didalam organisasinya.

Untuk melakukan efisiensi dan efektifitas fungsi manajemen tersebut perlu

dilakukan penyusunan suatu anggaran. Salah satu anggaran yang disusun oleh

bank BNI adalah anggaran operasional.

Penyusunan anggaran operasional memiliki prosedur serta beberapa

faktor yang dapat menjadi bahan pertimbangan mengapa anggaran tersebut

disusun dan manfaat apa saja yang diperoleh dari anggaran yang ditetapkan.

Setelah itu dilakukan proses penyusunan anggaran sesuai prosedur yang telah

ditentukan kemudian akan menghasilkan suatu anggaran. Dari hasil anggaran

yang telah ditetapkan akan dilakukan suatu analisis varians ketika realisasinya

telah diketahui.

Analisis varians dilakukan dengan cara membandingkan anggaran

yang telah dibuat dengan realisasi yang dihasilkan. Selanjutnya dilakukan uji

t (t-test) untuk mengetahui apakah ketidaksesuaian atau selisih tersebut masih

dalam batas pengendalian. Sehingga ketika evaluasi telah dilakukan akan

menghasilkan sebuah analisis anggaran yang dapat memberikan rekomendasi

bagi perusahaan dalam upaya perbaikan anggaran keuangan. Lebih

lengkapnya dijelaskan pada Gambar 1 di bawah ini.

Page 31: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

19

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

BNI KCU Fatmawati

Prosedur Penyusunan Anggaran

Operasional

Faktor-faktor yang Menjadi Bahan

Pertimbangan Dalam Penyusunan

Anggaran Operasional

Analisis Varians

Uji t (Evaluasi Penyimpangan)

Administrasi Cabang 1

(logistik, SDM dan akuntansi dan

keuangan)

Anggaran yang Telah

Ditetapkan

Realisasi Anggaran

Hasil Evaluasi Anggaran

Page 32: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

20

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Bank BNI Kantor Cabang Utama Fatmawati

yang berlokasi di jalan Fatmawati Blok 115/DIII Cilandak Jadakarta Selatan.

Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Desember 2010 sampai

Februari 2011.

3.3. Metode Penelitian

3.3.1 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data

primer dikumpulkan dan diperoleh melalui hasil pengamatan dan

wawancara langsung dengan pihak yang berperan dalam penyusunan

anggaran serta pencatatan di lapangan. Sedangkan data sekunder

diperoleh dari perusahaan melalui penelusuran dokumentasi resmi

yang terkait mengenai pengumpulan data keuangan yang dimiliki Bank

BNI. Selain itu data sekunder juga diperoleh dari buku-buku teks,

karya ilmiah serta referensi lain yang relevan dalam penelitian ini.

3.3.2 Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis varians

anggaran. Analisis varians digunakan untuk mengetahui hasil

sesungguhnya dengan rencana yang dianggarkan, yaitu dengan cara

membandingkan biaya yang dianggarkan terhadap biaya aktual.

Analisis varians anggaran dapat menunjukkan dimana terjadinya

selisih antara hasil sesungguhnya dengan anggaran yang telah

ditetapkan sebelumnya. Sehingga dapat diketahui penyebab dari

penyimpangan yang terjadi. Jika biaya realisasi lebih kecil dari biaya

yang dianggarkan maka dianggap menguntungkan (favorable).

Sebaliknya jika realisasi biaya lebih besar dari biaya yang dianggarkan

maka dianggap tidak menguntungkan (unfavorable).

Pengolahan data anggaran tersebut menggunakan Software spss 16 dan

Microsoft Exel 2007 untuk analisis varians. Mengukur apakah selisih

anggaran operasional masih dalam batas pengendalian dengan

dilakukan uji t (t-test) serta analisis deskriptif. Uji hipotesis dilakukan

Page 33: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

21

dengan menggunakan t-test untuk mengukur apakah keidaksesuaian

anggaran dengan realisasi masih dalam batas pengendalian. Tujuan

dari t-test adalah untuk membandingkan apakah kedua data (anggaran

dan realisasi) tersebut sama atau berbeda.

Berikut ini adalah langkah-langkah t-test :

1. Membuat H0 dan H1 dalam uraian kalimat

H0 : ketidaksesuaian yang terjadi antara anggaran dengan realisasi

masih dalam batas pengendalian.

H1 : ketidaksesuaian yang terjadi antara anggaran dengan

realisasinya tidak dalam batas pengendalian.

2. Mencari thitung

3. Menentukan terlebih dahulu taraf signifikan (α )

Taraf signifikan yang digunakan yaitu α = 5 %

4. Menentukan kriteria pengujian

Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

5. Membuat kesimpulan

Bandingkan toleransi yang dibuat Bank BNI dan analisis penyebab

ketidaksesuaian yang terjadi

Page 34: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Bank BNI

Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank

Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan

dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai

mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan

Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia,

pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa

bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati

sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang

jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.

Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan

dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949,

Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank

sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan

sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk

bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi

luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955,

status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik

pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan

tuas bagi sektor usaha nasional.

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai

bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946

resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan

Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan

nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan

bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988. Tahun

1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara

Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan

Page 35: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

23

publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal

pada tahun 1996.

Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan

kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan

melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari

masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI

terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai

digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih

baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan

'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian -

'46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan

kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Berangkat dari semangat perjuangan

yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan

pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi

kebanggaan negara.

4.1.2 Visi, Misi, Budaya Kerja Bank BNI

Bank BNI merupakan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik

Negara) yang memiliki visi menjadi bank kebanggaan nasional yang

unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja. Misi Bank

BNI adalah :

1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada

seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice)

2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.

3. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk

berkarya dan berprestasi.

4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap

lingkungan sosial.

5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan

yang baik.

Page 36: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

24

Selain Visi dan Misi, Bank BNI memiliki budaya kerja yaitu

”PRINSIP 46” merupakan tuntunan perilaku insan BNI, terdiri dari :

1. 4 (Empat) Nilai Budaya Kerja

Profesionalisme

Integritas

Orientasi pelanggan

Perbaikan tiada henti

2. 6 (Enam) Nilai Perilaku Utama Insan BNI

Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik

Jujur, Tulus dan Ikhlas

Disiplin, Konsisten dan Bertanggungjawab

Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Sinergis

Senantiasa Melakukan Penyempurnaan

Kreatif dan Inovatif

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2. Budaya Kerja dan Perilaku Utama BNI

4 NILAI BUDAYA

KERJA BNI

6 NILAI PERILAKU UTAMA

INSAN BNI

Profesionalisme

(Professionalism)

Meningkatkan Kompetensi dan

Memberikan Hasil Terbaik

Integritas

(Integrity)

Jujur, Tulus dan Ikhlas

Disiplin, Konsisten dan

Bertanggungjawab

Orientasi Pelanggan

(Customer Orientation)

Memberikan Layanan Terbaik

Melalui Kemitraan yang Sinergis

Perbaikan Tiada Henti

(Continuous

Improvement)

Senantiasa Melakukan

Penyempurnaan

Kreatif dan Inovatif

4.1.3 Struktur Organisasi Bank BNI KCU Fatmawati

Bank BNI KCU Fatmawati dipimpin oleh seorang Kepala

Cabang yang berada di bawahnya dan bertanggung jawab langsung

kepada Kepala Wilayah. Kepala Cabang dibantu oleh Pemimpin

Bidang Layanan Cabang dan Pemimpin Bidang Layanan Kantor

Cabang Pembantu Satu dan Dua. Selain Pemimpin Bidang Layanan,

Page 37: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

25

Kepala Cabang juga di bantu oleh delapan belas Kepala Cabang

Pembantu (KCP) yaitu, KCP Pondok Indah Arteri, KCP Pondok Indah

Mall 1, KCP Pondok Indah Mall 2, KCP Pondok Indah Plaza, KCP

Pasar Minggu, KCP Kalibata, KCP Arkadia, KCP Duta Mas, KCP

UPN Veteran, KCP Cilandak, KCP Cinere, KCP CBC (Cinere

Bussiness Centre), KCP Bona Indah, KCP Pondok Pinang, KCP STP

Trisakti, KCP Bintaro 1, KCP BTC (Bintaro Trade Centre), dan KCP

Pamulang. Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) membawahi

Penyelia CSO (Customer Service Officer), Penyelia Teller, CSO,

Teller, Satpam dan Pelayan. Untuk lebih jelasnya Struktur Organisasi

Bank BNI KCU Fatmawati dapat dilihat pada lampiran 1.

Untuk keperluan pelaksanaan kegiatan, telah disusun uraian

tugas dan tanggung jawab (job description) bagi setiap posisi di dalam

organisasinya. Uraian tugas tersebut telah disosialisasikan pada seluruh

bagian perusahaan, sehingga pada prinsipnya semua pegawai telah

mengetahui tugas dan tanguung jawabnya masing-masing. Melalui

petunjuk pelaksanaan (juklak), simulasi dan informasi dari forum

internal serta pelatihan-pelatihan yang diselengarakan oleh perusahaan,

pemahaman pegawai terhadap tugas dan tanggung jawabnya semakin

meningkat.

Dalam menyusun anggaran, bagian administrasi cabang (adc)

dibawah Pemimpin Bidang Layanan Dua bertugas dalam

merencanakan penganggaran keuangan. Pada umumnya tugas divisi

administrasi cabang adalah merencanakan, mengatur dan mengawasi

serta mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

4.2. Faktor-Faktor Bahan Pertimbangan Dalam Penyusunan Anggaran

Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan

sehari-hari dalam menjalankan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan

perusahaan. Anggaran juga merupakan pencerminan dari rencana kegiatan

perusahaan, mencakup taksiran pendapatan, biaya, penerimaan dan

pengeluaran dari aktivitas operasional perusahaan.

Page 38: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

26

Anggaran yang telah disusun dan disetujui dapat dijadikan sebagai

pedoman oleh manajemen pada semua bagian untuk melaksanakan kegiatan

yang telah direncanakan perusahaan. Dengan anggaran kondisi keuangan dari

tahun ke tahun dapat diproyeksikan sehingga keputusan-keputusan yang

mengakibatkan pengeluaran dapat direncanakan dengan lebih baik lagi.

Anggaran diharapkan bisa digunakan oleh manajemen sebagai alat

untuk mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk

menyusun anggaran perlu diperhatikan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi penyusunan anggaran tersebut. Berikut ini merupakan faktor-

faktor yang menjadi bahan pertimbangan BNI KCU Fatmawati dalam

menyusun anggaran, yaitu :

1. Realisasi kegiatan funding dan lending tiga tahun kebelakang dan

semester satu tahun berjalan.

Realisasi funding dan lending dapat mempengaruhi penyusunan anggaran

karena berkaitan dengan target kegiatan yang akan di capai. Sehingga

dapat memprediksikan besar anggaran yang akan disusun untuk mencapai

kegiatan tersebut.

Selain itu, faktor ini ditentukan karena peningkatan atau penurunan dana

yang telah dikeluarkan dapat di analisa, sehingga akan menjadi acuan

dalam penganggaran untuk periode selanjutnya.

2. Estimasi hasil kegiatan funding dan lending yang dapat dicapai pada

semester dua tahun berjalan.

Estimasi hasil kegiatan pada semester dua merupakan tambahan dari hasil

realisasi kegiatan semester satu yang telah dicapai. Penyusunan estimasi

dimaksudkan agar anggaran tahun mendatang dapat menggambarkan

hubungan dengan hasil kegiatan yang akan diperkirakan dapat tercapai

sampai akhir tahun berjalan.

3. Realisasi anggaran tahun sebelumnya.

Realisasi anggaran tahun sebelumnya juga merupakan salah satu faktor

yang diperhatikan dalam penyusunan anggaran operasional. Dalam

penyusunan anggaran dilakukan analisa terhadap realisasi anggaran

operasional tahun sebelumnya apakah meningkat atau menurun dari

Page 39: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

27

anggaran yang telah dianggarkan. Dari analisa tersebut dapat dijadikan

bahan pertimbangan berapa besar anggaran yang akan disusun tahun

berikutnya.

4. Rencana jangka pendek dan jangka panjang

Rencana jangka pendek dan jangka panjang juga merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran. Rencana jangka pendek

biasanya di bawah satu tahun. Sedangkan rencana jangka panjang di

bawah lima tahun. Rencana jangka panjang meliputi semua aspek, baik

dari bidang teknis, bidang pelayanan, bidang keuangan maupun bidang

SDM (Sumber Daya Manusia) dan bidang pemasaran.

Bank BNI KCU Fatmawati dalam menentukan faktor-faktor

penyusunan anggaran operasional tersebut selalu didasarkan pada kebutuhan

dan data yang dimiliki dan dialami pada masa lalu. Dengan dasar tersebut

Bank BNI KCU Fatmawati dapat lebih menekankan pada kegiatan-kegiatan

yang menjadi target dan sasaran yang ingin dicapai dalam goal setting

cabang. Berikut ini adalah beberapa target dan program kerja tahunan Bank

BNI, yaitu :

Tabel 3. Program Kerja Bank BNI

No Program Kerja

1 Meningkatkan Penghimpunan dana, yaitu :

a. Menawarkan produk tabungan, deposito, giro dan

produk simpanan lainnya.

b. Menawarkan dan mengedukasi transaksi e-banking (sms

banking, internet banking, dll)

c. Memberikan undian berhadiah untuk pembukaan

rekening baru pada event-event tertentu.

2 Melakukan edukasi fitur produk serta program marketing,

yaitu :

a. Memberikan brosur, poster, flyer di lokasi KCU dan

KCP.

b. Mengirimkan buletin yang berisi info produk perbankan.

3 Meningkatkan dan implementasi standar layanan, yaitu :

a. Melakukan coaching.

b. Melakukan role play secara berkala

Page 40: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

28

Lanjutan Tabel 3

No Program Kerja

4 Melakukan pengembangan SDM, yaitu :

a. Meningkatkan pemahaman produk dan implementasi.

b. Pelatihan karyawan berkala.

c. Diskusi dan sharing sesama karyawan.

Terjadinya selisih anggaran di Bank BNI KCU Fatmawati diakibatkan

adanya pelaksanaan kegiatan atau program-program yang tidak sesuai dengan

anggaran yang telah disusun. Tidak sesuainya pelaksanaan kegiatan atau

program secara tidak langsung akan mempengaruhi penyerapan anggaran itu

sendiri. Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak sesuainya anggaran

dengan realisasi, sebagai contoh adalah tidak sesuianya anggaran untuk beban

administrasi dan umum, beban operasional lainnya dan beban non

operasional.

Adanya penambahan KCP (Kantor Cabang Pembantu) yang ditunjuk

untuk segera beroperasi akan mempengaruhi beban atau biaya yang

dikeluarkan secara langsung. Beban atau biaya yang dikeluarkan tersebut

akan menyerap anggaran yang lebih besar sehingga selisih yang terjadi juga

menjadi lebih besar.

Dengan semakin bertambahnya KCP akan mengakibatkan peningkatan

biaya atau beban yang dikeluarkan sehingga anggaran yang diberikan untuk

biaya atau beban tersebut harus dinaikkan agar ketidaksesuaian atau selisih

dapat diminimalisir. Peningkatan anggaran tersebut berguna untuk

melengkapi serta mengembangkan sarana dan prasarana KCU Fatmawati

yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah.

4.3. Prosedur Penyusunan Anggaran BNI KCU Fatmawati

Metode anggaran yang digunakan oleh Bank BNI adalah metode

Bottom Up. Metode ini merupakan sebuah metode yang disusun berdasarkan

hasil keputusan bawahan. Bawahan diserahkan sepenuhnya menyusun

anggaran dan target yang akan dicapai di masa yang akan datang kemudian

melaporkannya kepada atasan. Metode ini tepat digunakan jika karyawan

Page 41: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

29

sudah memiliki kemampuan dalam menyusun anggaran dan target yang akan

dicapai.

Program kerja dan anggaran merupakan rencana kerja yang akan

menjadi sasaran organisasi untuk pengukuran dan pengendalian. Anggaran

dan target yang telah disetujui merupakan komitmen untuk dilaksanakan.

Proses penyusunan anggaran Bank BNI KCU fatmawati adalah sebagai

berikut :

1. Surat internal tentang usulan goal setting dan anggaran.

Prosedur penyusunan usulan target dan anggaran BNI KCU Fatmawati

dimulai dengan mengedarkan surat internal. Surat internal berasal dari

bagian keuangan wilayah yang diedarkan ke cabang-cabang tentang

usulan target dan anggaran untuk tahun mendatang. Prosedur penyusunan

draft dan anggaran dimulai pada bulan agustus tahun berjalan.

2. Penyusunan ringkasan draft target dan anggaran yang diusulkan.

Setiap cabang menyusun draft target funding dan lending serta anggaran

yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut. Bagian keuangan cabang

dan pemasaran membuat dan menyusun kegiatan dan target berdasarkan

data realisasi kegiatan cabang selama tiga tahun terakhir untuk

mengetahui pertumbuhan kinerja cabang. Setelah draft target dan

anggaran dibuat dan disusun oleh bagian administrasi cabang dan

pemasaran, draft dianalisis terlebih dahulu oleh Pemimpin Bidang

Layanan Dua. Selanjutnya draft diperiksa oleh pemimpin cabang.

3. Penyampaian usulan draft target dan anggaran ke wilayah.

Setelah draft target dan anggaran disetujui oleh Pemimpin Cabang, usulan

tersebut disampaikan ke bagian keuangan wilayah untuk dianalisis sesuai

dengan target dan anggaran yang telah disiapkan.

4. Evaluasi draft target dan anggaran oleh wilayah.

Setelah melakukan analisis usulan draft target dan anggaran dari cabang

oleh bagian keuangan wilayah, draft tersebut dievaluasi sesuai dengan

standar biaya yang telah disiapkan. Hasil evaluasi diberikan ke cabang

untuk direvisi kembali apabila usulan tidak sesuai.

Page 42: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

30

5. Revisi draft target dan anggaran oleh cabang.

Revisi draft dan target dilakukan kembali oleh bagian keuangan cabang

sesuai analisis dari bagian keuangan wilayah berdasar standar biaya yang

ada.

6. Penetapan draft target dan anggaran.

Penetapan dilakukan setelah hasil revisi disetujui oleh bagian keuangan

wilayah. Penetapan target dan anggaran dilihat dari performance cabang

dan juga dikaitkan dengan total outlet (jumlah kantor cabang pembantu)

yang ada di daerahnya masing-masing. Untuk lebih jelasnya prosedur

penyusunan anggaran Bank BNI dapat dilihat pada Gambar 2 berikut :

Gambar 2. Alur Prosedur Penyusunan Anggaran Bank BNI KCU Fatmawati

Surat internal tentang usulan goal setting

dan anggaran

Penyusunan ringkasan draft target dan

anggaran yang diusulkan oleh bagian

keuangan cabang

Penyampaian usulan draft target dan

anggaran ke bagian keuangan wilayah

Evaluasi draft target dan anggaran oleh

bagian keuangan wilayah

Revisi draft target dan anggaran oleh

bagian keuangan cabang

Penetapan draft target dan anggaran

Page 43: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

31

4.4. Analisis Varians

Analisis varians adalah membandingkan kinerja standar dengan kinerja

aktual. Evaluasi varians dilakukan untuk mengetahui besar selisih antara

anggaran dengan realisasi. Dengan menggunakan data anggaran dan data

realisasi, maka dapat dilakukan evaluasi. Anggaran berfungsi sebagai alat

pengendalian (controlling). Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan

rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Tanpa anggaran,

perusahaan tidak dapat mengendalikan pemborosan-pemborosan pengeluaran.

Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk

menghindari adanya overspending, underspending dan salah sasaran

(misappropriation) dalam pengalokasian anggaran pada bidang lain yang

bukan merupakan prioritas perusahaan. Anggaran merupakan alat untuk

memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional program atau

kegiatan perusahaan.

Selisih anggaran (varians) bersifat favorable dan unfavorable. Dalam

menentukan favorable dan unfavorable terdapat perbedaan yang signifikan

antara pendapatan dan beban. Untuk pendapatan bersifat favorable apabila

realisasi lebih besar dari anggaran. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil

dari anggaran maka bersifat unfavorable. Sedangkan dari segi beban, jika

realisasi lebih besar dari beban yang dianggarkan maka bersifat unfavorable.

Apabila realisasi lebih kecil dari anggaran maka bersifat favorable.

Analisis varians dilakukan terhadap anggaran operasional yakni

laporan laba rugi Bank BNI KCU Fatmawati Tahun 2005-2010. Hasil

perhitungan analisis anggaran operasional Bank BNI KCU Fatmawati dengan

realisasinya pada tahun 2005 dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan hasil

perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kategori pada laporan

laba-rugi dalam melakukan analisis varians, yaitu pendapatan, beban, dan

laba sebelum PPh (Pajak Penghasilan). Komponen pendapatan terdiri dari :

1. Pendapatan bunga : pendapatan bunga yang diperoleh dari penyaluran

dana ke masyarakat, seperti : bunga KPR (Kredit Pemilikan Rumah).

2. Pendapapatan provisi dan komisi : pendapatan non bunga yang diperoleh

dari pemasaran produk maupun transaksi jasa perbankan.

Page 44: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

32

3. Pendapatan transaksi valas dan derivatif : pendapatan yang diperoleh dari

transaksi valuta asing dan derivatif.

4. Pendapatan operasional : pendapatan yang diperoleh dari kegiatan yang

berkaitan dengan kegiatan utama bank, seperti : pendapatan pengelolaan

rekening nasabah.

5. Pendapatan operasional lainnya : pendapatan yang diperoleh dari

kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama bank, seperti : hasil

penjualan aktiva tetap.

Sedangkan komponen beban, terdiri dari :

1. Beban bunga : baban bunga yang dikeluarkan dari hasil menghimpun

dana dari masyarakat, seperti : bunga tabungan, bunga deposito dan

lainnya.

2. Beban penyisihan kerugian : beban yang dikeluarkan karena adanya

penyisihan kerugian L/C, penyisihan kerugian transaksi administrasi dan

beban penyisihan lainnya.

3. Beban administrasi dan umum : beban yang dikeluarkan untuk keperluan

kantor, gaji dan upah, lembur, cuti, honorarium, pengadaan perabotan

dan perlengkapan, perjalanan dinas, promosi usaha dan pemasaran,

teknologi dan telekomunikasi, beban penyusutan gedung, beban

penyusutan perangkat telekomunikasi dan teknologi, dan beban-beban

lainnya.

4. Beban operasional lainnya : beban yang dikeluarkan dari kegiatan yang

berkaitan dengan kegiatan utama bank.

5. Beban non operasional : beban yang dikeluarkan dari kegiatan yang tidak

berkaitan dengan kegiatan utama bank.

Laba sebelum pph adalah hasil perhitungan dari total pendapatan yang

dihasilkan dikurangi total beban yang dikeluarkan sebelum pajak. Pajak pph

badan dikenakan apabila suatu perusahaan menghasilkan laba positif. Apabila

laba yang dihasilkan negatif maka tidak dikenakan pajak.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :

Page 45: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

33

Tabel 4. Hasil Analisis Varians Anggaran Operasional Bank BNI KCU

Fatmawati Tahun 2005

Uraian Anggaran Realisasi Analisis

Varians

Simpangan

(persen) U/F

PENDAPATAN

Pendapatan

bunga 119,251,000,000 128,257,800,900 9,006,800,900 7.55% F

Pendapatan

provisi dan

komisi

6,897,000,000 7,695,800,700 798,800,700 11.58% F

Pendapatan

transaksi

valas dan derivatif

138,000,000 153,956,400 15,956,400 11.56% F

Pendapatan

operasional

lainnya

7,043,000,000 7,599,560,100 556,560,100 7.90% F

Pendapatan

non

operasional

253,000,000 296,800,000 43,800,000 17.31% F

Total

Pendapatan 133,582,000,000 144,003,918,100 10,421,918,100 7.80% F

BEBAN

Beban bunga 212,627,000,000 225,995,800,300 13,368,800,300 -6.28% U

Beban penyisihan

kerugian

74,990,000,000 80,956,500,600 5,966,500,600 -7.95% U

Beban

administrasi dan umum

21,550,000,000 23,190,800,100 1,640,800,100 -7.61% U

Beban

operasional

lainnya

950,000,000 1,020,200,000 70,200,000 -7.38% U

Beban non

operasional 45,900,000 52,413,200 6,513,200 -14.18% U

Total beban 310,162,900,000 331,215,714,200 21,052,814,200 -6.78% U

Laba

sebelum PPh -176,580,900,000 -187,211,796,100 -10,630,896,100 -6.02% U

Sumber : BNI KCU Fatmawati, 2010

1. Pendapatan

Pendapatan anggaran operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri

dari pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, pendapatan

transaksi valas dan derivatif, pendapatan operasional lainnya, dan

pendapatan non operasional. Hasil analisis varians pada pendapatan bunga

menghasilkan sebuah penyimpangan yang favorable sebesar 7.55 persen

dengan selisih Rp. 9.006.800.900. Anggaran yang ditentukan jumlahnya

Page 46: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

34

lebih kecil dari realisasinya. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan

pendapatan bunga dokumen atau fasilitas dan pendapatan bunga kredit

yang diberikan.

Pendapatan provisi dan komisi memiliki penyimpangan favorable

sebesar 11.58 persen dengan selisih Rp. 798.800.700. Pendapatan ini

terdiri dari pendapatan transfer antar cabang, pendapatan transfer antar

bank baik kliring atau RTGS (Real Time Gross Settlement). Realisasi hasil

pendapatan lebih besar dari anggaran dikarenakan meningkatnya

kepercayaan masyarakat malakukan transaksi transfer antar cabang atau

antar bank.

Hasil analisis varians pendapatan transaksi valas dan derivatif

menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 11.56 persen dengan

selisih Rp. 15.956.400. Penyimpangan sebesar 11.56 persen disebabkan

adanya peningkatan transaksi outgoing transfer, yaitu transfer antar bank

ke luar negeri dengan menggunakan mata uang asing. Selain itu adanya

peningkatan transaksi jual beli valuta asing.

Pendapatan operasional lainnya menghasilkan penyimpangan

favorable sebesar 7.90 persen dengan selisih Rp. 556.560.100. Selisih

tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan pengelolaan rekening,

pendapatan restitusi biaya kantor, dan pendapatan operasional lainnya .

Pendapatan non operasional menghasilkan penyimpangan favorable

dengan nilai penyimpangan sebesar 17.31 persen dan jumlah selisih Rp.

43.800.000. Selisih pendapatan non operasional terjadi karena adanya

pendapatan penjualan aktiva tetap, pendapatan penghapusbukuan pasiva

dan pendapatan ganti rugi yang diterima. Total pendapatan menghasilkan

penyimpangan favorable sebesar 7.80 persen dengan selisih sebesar Rp.

10.421.918.100.

2. Beban

Beban operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari beban

bunga, beban penyisihan kerugian, beban administrasi dan umum, beban

operasional, dan beban non operasional. Perhitungan analisis varians

beban bunga menghasilkan penyimpangan unfavorable sebesar -6.28

Page 47: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

35

persen dengan selisih Rp. 13.368.800.300. Hal tersebut terjadi dikarenakan

beban bunga simpanan pihak ketiga yang meningkat.

Beban penyisihan kerugian memiliki penyimpangan sebesar -7.95

persen dengan selisih sebesar Rp. 5.966.500.600. Selisih tersebut termasuk

unfavorable. Selisih terjadi karena adanya beban kerugian aktiva

produktif, beban penyisihan kerugian dokumen, beban penyisihan

kerugian kredit, beban penyisihan kerugian transaksi administrasi, beban

penyisihan kerugian L/C (Letter of Credit).

Penyimpangan menghasilkan unfavorable untuk beban administrasi

dan umum. Besar simpangan adalah -7.61 persen dengan selisih sebesar

Rp. 1.640.800.100. Jumlah realisasi lebih besar dari anggaran dikarenakan

peningkatan beban keperluan kantor, beban pengadaan perabotan dan

perlengkapan, beban perbaikan dan pemeliharaan, beban sewa non

otomasi, beban perjalanan dinas, beban promosi usaha dan pemasaran,

beban teknologi dan telekomunikasi, beban gaji dan upah, beban

honorarium, beban lembur, beban cuti, beban kesejahteraan pegawai atau

pensiun, beban penyusutan gedung atau bangunan, beban penyusutan

perabotan dan perlengkapan, beban sumber daya manusia, beban

pengembangan serikat pekerja dan beban-beban lainnya.

Hasil analisis varians beban operasional lainnya menghasilkan

penyimpangan unfavorable sebesar -7.38 persen dengan selisih sebesar

Rp. 70.200.000. Selisih sebesar -7.38 persen disebabkan karena beban

premi asuransi kredit dan nasabah, beban resiko operasional, beban pajak

dan beban operasional lainnya yang meningkat.

Beban non operasional termasuk pada kategori penyimpangan

unfavorable dengan persentase penyimpangan sebesar -14.18 persen dan

selisih penyimpangan sebesar Rp. 6.513.200. Sedangkan total beban

memiliki penyimpangan unfavorable sebesar –6.78 persen dengan selisih

Rp. 21.052.814.200.

3. Laba sebelum PPh

Laba sebelum PPh dihasilkan dari perhitungan total pendapatan yang

dihasilkan dikurangi dengan total beban yang dikeluarkan. Hasil analisis

Page 48: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

36

varians menunjukkan bahwa penyimpangan yang terjadi adalah

unfavorable dengan nilai persentase -6.02 persen dengan selisih sebesar

Rp. 10.630.896.100.

Hasil analisis varians terhadap anggaran operasional Bank BNI KCU

Fatmawati pada tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan hasil

perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat dua kategori pada laporan laba

rugi tersebut yaitu, pendapatan dan beban. Lebih jelasnya dapat dilihat

pada Tabel 5 berikut :

Tabel 5. Hasil Analisis Varians Anggaran Operasional Bank BNI

KCU Fatmawati Tahun 2006

Uraian Anggaran Realisasi Analisis

Varians

Simpangan

(persen)

U/

F

PENDAPATAN

Pendapatan

bunga 121,865,000,000 131,965,700,400 10,100,700,400 8.28% F

Pendapatan provisi dan

komisi

7,713,000,000 8,325,625,000 612,625,000 7.94% F

Pendapatan

transaksi valas dan derivatif

155,000,000 172,950,200 17,950,200 11.58% F

Pendapatan

operasional

lainnya

7,532,000,000 7,999,560,100 467,560,100 6.20% F

Pendapatan

non

operasional

287,000,000 314,530,000 27,530,000 9.59% F

Total

Pendapatan 137,552,000,000 148,778,365,700 11,226,365,700 8.16% F

BEBAN

Beban bunga 216,300,000,000 233,465,800,300 17,165,800,300 -7.93% U

Beban penyisihan

kerugian

77,700,000,000 82,976,500,450 5,276,500,450 -6.79% U

Beban administrasi

dan umum

23,850,000,000 25,290,800,100 1,440,800,100 -6.04% U

Beban

operasional lainnya

990,000,000 1,055,480,000 65,480,000 -6.61% U

Beban non

operasional 47,500,000 54,156,300 6,656,300 -14.01% U

Total beban 318,887,500,000 342,842,737,150 23,955,237,150 -7.51% U

Laba sebelum

PPh -181,335,500,000 -194,064,371,450 -12,728,871,450 -7.01% U

Sumber : BNI KCU Fatmawati, 2010

Page 49: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

37

1. Pendapatan

Pendapatan yang diterima oleh Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari

pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, pendapatan transaksi

valas dan derivatif, pendapatan operasional lainnya, dan pendapatan non

operasional. Hasil analisis varians pada pendapatan bunga menghasilkan

sebuah penyimpangan yang favorable sebesar 8.28 persen dengan selisih

Rp. 10.100.700.400. Anggaran yang ditentukan jumlahnya lebih besar dari

realisasinya. Hal ini terjadi karena adanya penurunan pendapatan bunga

dokumen atau fasilitas dan penurunan bunga kredit.

Pendapatan provisi dan komisi memiliki penyimpangan favorable

sebesar 7.94 persen dengan selisih Rp. 612.625.000. Pendapatan ini terdiri

dari pendapatan transfer antar cabang, pendapatan transfer antar bank baik

kliring atau RTGS (Real Time Gross Settlement). Realisasi hasil

pendapatan lebih besar dari anggaran dikarenakan meningkatnya

kepercayaan masyarakat malakukan transaksi transfer antar cabang atau

antar bank.

Hasil analisis varians pendapatan transaksi valas dan derivatif

menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 11.58 persen dengan

selisih Rp. 17.950.200. Penyimpangan sebesar 11.58 persen disebabkan

adanya peningkatan transaksi outgoing transfer, yaitu transfer antar bank

ke luar negeri dengan menggunakan mata uang asing. Selain itu adanya

peningkatan transaksi jual beli valuta asing.

Pendapatan operasional lainnya menghasilkan penyimpangan

favorable sebesar 6.20 persen dengan selisih Rp. 467.560.100. Selisih

tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan pengelolaan rekening,

pendapatan restitusi biaya kantor, dan pendapatan operasional lainnya .

Pendapatan non operasional menghasilkan penyimpangan favorable

dengan nilai penyimpangan sebesar 9.59 persen dan jumlah selisih Rp.

27.530.000. Selisih pendapatan non operasional terjadi karena adanya

pendapatan penjualan aktiva tetap, pendapatan penghapusbukuan pasiva

dan pendapatan ganti rugi yang diterima. Total pendapatan menghasilkan

Page 50: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

38

penyimpangan favorable sebesar 8.16 persen dengan selisih sebesar Rp.

11.226.365.700.

2. Beban

Beban operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari beban

bunga, beban penyisihan kerugian, beban administrasi dan umum, beban

operasional, dan beban non operasional. Perhitungan analisis varians

beban bunga menghasilkan penyimpangan unfavorable sebesar -7.93

persen dengan selisih Rp. 17.165.800.300. Hal tersebut terjadi dikarenakan

beban bunga simpanan pihak ketiga yang meningkat.

Beban penyisihan kerugian memiliki penyimpangan sebesar -6.79

persen dengan selisih sebesar Rp. 5.276500.450. Selisih tersebut termasuk

unfavorable. Selisih terjadi karena adanya beban kerugian aktiva

produktif, beban penyisihan kerugian dokumen, beban penyisihan

kerugian kredit, beban penyisihan kerugian transaksi administrasi, beban

penyisihan kerugian L/C (Letter of Credit).

Penyimpangan menghasilkan unfavorable untuk beban administrasi

dan umum. Besar simpangan adalah -6.04 persen dengan selisih sebesar

Rp. 1.440.800.100. Jumlah realisasi lebih besar dari anggaran dikarenakan

peningkatan beban keperluan kantor, beban pengadaan perabotan dan

perlengkapan, beban perbaikan dan pemeliharaan, beban sewa non

otomasi, beban perjalanan dinas, beban promosi usaha dan pemasaran,

beban teknologi dan telekomunikasi, beban gaji dan upah, beban

honorarium, beban lembur, beban cuti, beban kesejahteraan pegawai atau

pensiun, beban penyusutan gedung atau bangunan, beban penyusutan

perabotan dan perlengkapan, beban sumber daya manusia, beban

pengembangan serikat pekerja dan beban-beban lainnya.

Hasil analisis varians beban operasional lainnya menghasilkan

penyimpangan unfavorable sebesar -6.61 persen dengan selisih sebesar

Rp. 65.480.000. Selisih sebesar -6.61 persen disebabkan karena beban

premi asuransi kredit dan nasabah, beban resiko operasional, beban pajak

dan beban operasional lainnya yang meningkat.

Page 51: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

39

Beban non operasional termasuk pada kategori penyimpangan

unfavorable dengan persentase penyimpangan sebesar -14.01 persen dan

selisih penyimpangan sebesar Rp. 6.656.300. Sedangkan total beban

memiliki penyimpangan unfavorable sebesar –7.51 persen dengan selisih

Rp. 23.955.237.150.

3. Laba sebelum PPh

Laba sebelum PPh dihasilkan dari perhitungan total pendapatan yang

dihasilkan dikurangi dengan total beban yang dikeluarkan. Hasil analisis

varians menunjukkan bahwa penyimpangan yang terjadi adalah

unfavorable dengan nilai persentase persen dengan selisih sebesar Rp.

12.728.871.450.

Hasil analisis varians terhadap anggaran operasional Bank BNI KCU

Fatmawati pada tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan hasil

perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat dua kategori pada laporan laba

rugi tersebut yaitu, pendapatan dan beban. Lebih jelasnya dapat dilihat

pada Tabel 6 berikut :

Tabel 6. Hasil Analisis Varians Anggaran Operasional Bank BNI KCU

Fatmawati Tahun 2007

Uraian Anggaran Realisasi Analisis

Varians

Simpangan

(persen) U/F

PENDAPATAN

Pendapatan

bunga 123,986,000,000 134,450,900,100 10,464,900,100 8.44% F

Pendapatan

provisi dan komisi

8,324,000,000 9,690,370,000 1,366,370,000 16.41% F

Pendapatan

transaksi

valas dan derivatif

170,000,000 191,480,700 21,480,700 12.63% F

Pendapatan

operasional

lainnya

7,990,000,000 8,519,056,000 529,056,000 6.62% F

Pendapatan

non

operasional

329,000,000 382,964,000 53,964,000 16.40% F

Total

Pendapatan 140,799,000,000 153,234,770,800 12,435,770,800 8.83% F

BEBAN

Beban bunga 218,700,000,000 236,964,500,300 18,264,500,300 -8.35% U

Page 52: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

40

Lanjutan Tabel 6

Uraian Anggaran Realisasi Analisis

Varians

Simpanga

n (persen) U/F

Beban

penyisihan kerugian

78,800,000,000 85,439,800,200 6,639,800,200 -8.42% U

Beban

administrasi

dan umum

24,450,000,000 26,836,400,900 2,386,400,900 -9.76% U

Beban

operasional

lainnya

1,000,000,000 1,148,500,600 148,500,600 -14.85% U

Beban non operasional

49,000,000 54,156,300 5,156,300 -10.52% U

Total beban 322,999,000,000 350,443,358,300 27,444,358,300 -8.49% U

Laba

sebelum PPh -182,200,000,000 -197,208,587,500 -15,008,587,500 -8.23% U

Sumber : BNI KCU Fatmawati, 2010

1. Pendapatan

Pendapatan anggaran operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri

dari pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, pendapatan

transaksi valas dan derivatif, pendapatan operasional lainnya, dan

pendapatan non operasional. Hasil analisis varians pada pendapatan bunga

menghasilkan sebuah penyimpangan yang favorable sebesar 8.44 persen

dengan selisih Rp. 10.464.900.100. Anggaran yang ditentukan jumlahnya

lebih kecil dari realisasinya. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan

pendapatan bunga dokumen atau fasilitas dan pendapatan bunga kredit

yang diberikan.

Pendapatan provisi dan komisi memiliki penyimpangan favorable

sebesar 16.41 persen dengan selisih Rp. 1.366.370.000. Pendapatan ini

terdiri dari pendapatan transfer antar cabang, pendapatan transfer antar

bank baik kliring atau RTGS (Real Time Gross Settlement). Realisasi hasil

pendapatan lebih besar dari anggaran dikarenakan meningkatnya

kepercayaan masyarakat malakukan transaksi transfer antar cabang atau

antar bank.

Hasil analisis varians pendapatan transaksi valas dan derivatif

menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 12.63 persen dengan

selisih Rp. 21.480.700. Penyimpangan sebesar 12.63 persen disebabkan

adanya peningkatan transaksi outgoing transfer, yaitu transfer antar bank

Page 53: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

41

ke luar negeri dengan menggunakan mata uang asing. Selain itu adanya

peningkatan transaksi jual beli valuta asing.

Pendapatan operasional lainnya menghasilkan penyimpangan

favorable sebesar 6.62 persen dengan selisih Rp. 529.056.000. Selisih

tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan pengelolaan rekening,

pendapatan restitusi biaya kantor, dan pendapatan operasional lainnya .

Pendapatan non operasional menghasilkan penyimpangan favorable

dengan nilai penyimpangan sebesar 16.40 persen dan jumlah selisih Rp.

53.964.000. Selisih pendapatan non operasional terjadi karena adanya

pendapatan penjualan aktiva tetap, pendapatan penghapusbukuan pasiva

dan pendapatan ganti rugi yang diterima. Total pendapatan menghasilkan

penyimpangan favorable sebesar 8.83 persen dengan selisih sebesar Rp.

12.435.770.800.

2. Beban

Beban operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari beban

bunga, beban penyisihan kerugian, beban administrasi dan umum, beban

operasional, dan beban non operasional. Perhitungan analisis varians

beban bunga menghasilkan penyimpangan unfavorable sebesar -8.35

persen dengan selisih Rp. 18.264.500.300. Hal tersebut terjadi dikarenakan

beban bunga simpanan pihak ketiga yang meningkat.

Beban penyisihan kerugian memiliki penyimpangan sebesar -8.42

persen dengan selisih sebesar Rp. 6.639.800.200. Selisih tersebut termasuk

unfavorable. Selisih terjadi karena adanya beban kerugian aktiva

produktif, beban penyisihan kerugian dokumen, beban penyisihan

kerugian kredit, beban penyisihan kerugian transaksi administrasi, beban

penyisihan kerugian L/C (Letter of Credit).

Penyimpangan menghasilkan unfavorable untuk beban administrasi

dan umum. Besar simpangan adalah -9.76 persen dengan selisih sebesar

Rp. 2.386.400.900. Jumlah realisasi lebih besar dari anggaran dikarenakan

peningkatan beban keperluan kantor, beban pengadaan perabotan dan

perlengkapan, beban perbaikan dan pemeliharaan, beban sewa non

otomasi, beban perjalanan dinas, beban promosi usaha dan pemasaran,

Page 54: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

42

beban teknologi dan telekomunikasi, beban gaji dan upah, beban

honorarium, beban lembur, beban cuti, beban kesejahteraan pegawai atau

pensiun, beban penyusutan gedung atau bangunan, beban penyusutan

perabotan dan perlengkapan, beban sumber daya manusia, beban

pengembangan serikat pekerja dan beban-beban lainnya.

Hasil analisis varians beban operasional lainnya menghasilkan

penyimpangan unfavorable sebesar -14.85 persen dengan selisih sebesar

Rp. 148.500.600. Selisih sebesar -14.85 persen disebabkan karena beban

premi asuransi kredit dan nasabah, beban resiko operasional, beban pajak

dan beban operasional lainnya yang meningkat.

Beban non operasional termasuk pada kategori penyimpangan

unfavorable dengan persentase penyimpangan sebesar -10.52 persen dan

selisih penyimpangan sebesar Rp. 5.156.300. Sedangkan total beban

memiliki penyimpangan unfavorable sebesar –8.49 persen dengan selisih

Rp. 27.444.358.300.

3. Laba sebelum PPh

Laba sebelum PPh dihasilkan dari perhitungan total pendapatan yang

dihasilkan dikurangi dengan total beban yang dikeluarkan. Hasil analisis

varians menunjukkan bahwa penyimpangan yang terjadi adalah

unfavorable dengan nilai persentase -8.23 persen dengan selisih sebesar

Rp15.008.587.500.

Hasil analisis varians terhadap anggaran operasional Bank BNI KCU

Fatmawati pada tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 7. Berdasarkan hasil

perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat dua kategori pada laporan laba

rugi tersebut yaitu, pendapatan dan beban. Lebih jelasnya dapat dilihat

pada Tabel 7 berikut :

Tabel 7. Hasil Analisis Varians Anggaran Operasional Bank BNI KCU

Fatmawati Tahun 2008

Uraian Anggaran Realisasi Analisis

Varians

Simpangan

(persen) U/F

PENDAPATAN

Pendapatan

bunga 124,263,000,000 137,190,251,700 12,927,251,700 10.40% F

Page 55: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

43

Lanjutan Tabel 7

Uraian Anggaran Realisasi Analisis

Varians

Simpangan

(persen) U/F

Pendapatan

provisi dan komisi

9,498,000,000 10,320,380,900 822,380,900 8.65% F

Pendapatan

transaksi

valas dan derivatif

185,000,000 198,370,900 13,370,900 7.22% F

Pendapatan

operasional

lainnya

8,500,000,000 9,382,773,100 882,773,100 10.38% F

Pendapatan

non

operasional

360,000,000 394,753,600 34,753,600 9.65% F

Total

Pendapatan 142,806,000,000 157,486,530,200 14,680,530,200 10.28% F

BEBAN

Beban bunga 220,500,000,000 244,276,974,000 23,776,974,000 -10.78% U

Beban penyisihan

kerugian

80,300,000,000 86,720,713,800 6,420,713,800 -7.99% U

Beban

administrasi dan umum

25,900,000,000 27,920,349,200 2,020,349,200 -7.80% U

Beban

operasional lainnya

1,075,000,000 1,163,239,700 88,239,700 -8.20% U

Beban non

operasional 51,000,000 55,918,800 4,918,800 -9.64% U

Total beban 327,826,000,000 360,137,195,500 32,311,195,500 -9.85% U

Laba

sebelum PPh -185,020,000,000 -202,650,665,300 -17,630,665,300 -9.52% U

Sumber : BNI KCU Fatmawati, 2010

1. Pendapatan

Pendapatan anggaran operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri

dari pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, pendapatan

transaksi valas dan derivatif, pendapatan operasional lainnya, dan

pendapatan non operasional. Hasil analisis varians pada pendapatan bunga

menghasilkan sebuah penyimpangan yang favorable sebesar 10.40 persen

dengan selisih Rp. 12.927.251.700. Anggaran yang ditentukan jumlahnya

lebih kecil dari realisasinya. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan

pendapatan bunga dokumen atau fasilitas dan pendapatan bunga kredit

yang diberikan.

Page 56: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

44

Pendapatan provisi dan komisi memiliki penyimpangan favorable

sebesar 8.65 persen dengan selisih Rp. 822.380.900. Pendapatan ini terdiri

dari pendapatan transfer antar cabang, pendapatan transfer antar bank baik

kliring atau RTGS (Real Time Gross Settlement). Realisasi hasil

pendapatan lebih besar dari anggaran dikarenakan meningkatnya

kepercayaan masyarakat malakukan transaksi transfer antar cabang atau

antar bank.

Hasil analisis varians pendapatan transaksi valas dan derivatif

menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 7.22 persen dengan selisih

Rp. 13.370.900. Penyimpangan sebesar 7.22 persen disebabkan adanya

peningkatan transaksi outgoing transfer, yaitu transfer antar bank ke luar

negeri dengan menggunakan mata uang asing. Selain itu adanya

peningkatan transaksi jual beli valuta asing.

Pendapatan operasional lainnya menghasilkan penyimpangan

favorable sebesar 10.38 persen dengan selisih Rp. 882.773.100. Selisih

tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan pengelolaan rekening,

pendapatan restitusi biaya kantor, dan pendapatan operasional lainnya .

Pendapatan non operasional menghasilkan penyimpangan favorable

dengan nilai penyimpangan sebesar 9.65 persen dan jumlah selisih Rp.

34.753.600. Selisih pendapatan non operasional terjadi karena adanya

pendapatan penjualan aktiva tetap, pendapatan penghapusbukuan pasiva

dan pendapatan ganti rugi yang diterima. Total pendapatan menghasilkan

penyimpangan favorable sebesar 10.28 persen dengan selisih sebesar Rp.

14.680.530.200.

2. Beban

Beban operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari beban

bunga, beban penyisihan kerugian, beban administrasi dan umum, beban

operasional, dan beban non operasional. Perhitungan analisis varians

beban bunga menghasilkan penyimpangan unfavorable sebesar -10.78

persen dengan selisih Rp. 23.776.974.000. Hal tersebut terjadi dikarenakan

beban bunga simpanan pihak ketiga yang meningkat.

Page 57: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

45

Beban penyisihan kerugian memiliki penyimpangan sebesar -7.99

persen dengan selisih sebesar Rp. 6.420.713.800. Selisih tersebut termasuk

unfavorable. Selisih terjadi karena adanya beban kerugian aktiva

produktif, beban penyisihan kerugian dokumen, beban penyisihan

kerugian kredit, beban penyisihan kerugian transaksi administrasi, beban

penyisihan kerugian L/C (Letter of Credit).

Penyimpangan menghasilkan unfavorable untuk beban administrasi

dan umum. Besar simpangan adalah -7.80 persen dengan selisih sebesar

Rp. 2.020.349.200. Jumlah realisasi lebih besar dari anggaran dikarenakan

peningkatan beban keperluan kantor, beban pengadaan perabotan dan

perlengkapan, beban perbaikan dan pemeliharaan, beban sewa non

otomasi, beban perjalanan dinas, beban promosi usaha dan pemasaran,

beban teknologi dan telekomunikasi, beban gaji dan upah, beban

honorarium, beban lembur, beban cuti, beban kesejahteraan pegawai atau

pensiun, beban penyusutan gedung atau bangunan, beban penyusutan

perabotan dan perlengkapan, beban sumber daya manusia, beban

pengembangan serikat pekerja dan beban-beban lainnya.

Hasil analisis varians beban operasional lainnya menghasilkan

penyimpangan unfavorable sebesar -8.20 persen dengan selisih sebesar

Rp. 88.239.700. Selisih sebesar -8.20 persen disebabkan karena beban

premi asuransi kredit dan nasabah, beban resiko operasional, beban pajak

dan beban operasional lainnya yang meningkat.

Beban non operasional termasuk pada kategori penyimpangan

unfavorable dengan persentase penyimpangan sebesar -9.64 persen dan

selisih penyimpangan sebesar Rp. 4.918.800. Sedangkan total beban

memiliki penyimpangan unfavorable sebesar –9.85 persen dengan selisih

Rp. 32.311.195.500.

3. Laba sebelum PPh

Laba sebelum PPh dihasilkan dari perhitungan total pendapatan yang

dihasilkan dikurangi dengan total beban yang dikeluarkan. Hasil analisis

varians menunjukkan bahwa penyimpangan yang terjadi adalah

Page 58: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

46

unfavorable dengan nilai persentase -9.52 persen dengan selisih sebesar

Rp. 17.630.665.300.

Hasil analisis varians terhadap anggaran operasional Bank BNI KCU

Fatmawati pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 8. Berdasarkan hasil

perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat dua kategori pada laporan laba

rugi tersebut yaitu, pendapatan dan beban. Lebih jelasnya dapat dilihat

pada Tabel 8 berikut :

Tabel 8. Hasil Analisis Varians Anggaran Operasional Bank BNI KCU

Fatmawati Tahun 2009

Uraian Anggaran Realisasi Analisis

Varians

Simpangan

(persen) U/F

PENDAPATAN

Pendapatan bunga

125,462,000,000 139,402,078,600 -13,940,078,600 11.11 F

Pendapatan

provisi dan komisi

10,532,000,000 11,663,037,900 -1,131,037,900 10.73 F

Pendapatan

transaksi valas dan

derivatif

190,000,000 208,490,800 -18,490,800 9.73 F

Pendapatan

operasional lainnya

8,900,000,000 9,841,661,300 -941,661,300 10.58 F

Pendapatan

non

operasional

363,000,000 396,711,300 -33,711,300 9.28 F

Total

Pendapatan 145,447,000,000 161,511,979,900 -16,064,979,900 11.04 F

BEBAN

Beban bunga 222,501,000,000 247,288,557,000 -24,787,557,000 -11.14 U

Beban

penyisihan

kerugian

80,901,000,000 88,804,613,800 -7,903,613,800 -9.77 U

Beban administrasi

dan umum

27,138,000,000 29,920,522,700 -2,782,522,700 -10.25 U

Beban

operasional lainnya

1,083,000,000 1,189,552,500 -103,552,500 -9.84 U

Beban non

operasional 52,000,000 56,436,300 -4,436,300 -8.53 U

Total beban 331,675,000,000 367,259,682,300 -35,584,682,300 -10.73 U

Laba

sebelum PPh -186,228,000,000 -205,747,702,400 -19,519,702,400 -10.48 U

Sumber : BNI KCU Fatmawati, 2010

Page 59: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

47

1. Pendapatan

Pendapatan anggaran operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri

dari pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, pendapatan

transaksi valas dan derivatif, pendapatan operasional lainnya, dan

pendapatan non operasional. Hasil analisis varians pada pendapatan bunga

menghasilkan sebuah penyimpangan yang favorable sebesar 11.11 persen

dengan selisih Rp. 13.940.078.600. Anggaran yang ditentukan jumlahnya

lebih kecil dari realisasinya. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan

pendapatan bunga dokumen atau fasilitas dan pendapatan bunga kredit

yang diberikan.

Pendapatan provisi dan komisi memiliki penyimpangan favorable

sebesar 10.73 persen dengan selisih Rp. 1.131.037.900. Pendapatan ini

terdiri dari pendapatan transfer antar cabang, pendapatan transfer antar

bank baik kliring atau RTGS (Real Time Gross Settlement). Realisasi hasil

pendapatan lebih besar dari anggaran dikarenakan meningkatnya

kepercayaan masyarakat malakukan transaksi transfer antar cabang atau

antar bank.

Hasil analisis varians pendapatan transaksi valas dan derivatif

menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 9.73 persen dengan selisih

Rp. 18.490.800. Penyimpangan sebesar 9.73 persen disebabkan adanya

peningkatan transaksi outgoing transfer, yaitu transfer antar bank ke luar

negeri dengan menggunakan mata uang asing. Selain itu adanya

peningkatan transaksi jual beli valuta asing.

Pendapatan operasional lainnya menghasilkan penyimpangan

favorable sebesar 10.58 persen dengan selisih Rp. 941.661.300. Selisih

tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan pengelolaan rekening,

pendapatan restitusi biaya kantor, dan pendapatan operasional lainnya .

Pendapatan non operasional menghasilkan penyimpangan favorable

dengan nilai penyimpangan sebesar 9.28 persen dan jumlah selisih Rp.

33.711.300. Selisih pendapatan non operasional terjadi karena adanya

pendapatan penjualan aktiva tetap, pendapatan penghapusbukuan pasiva

dan pendapatan ganti rugi yang diterima. Total pendapatan menghasilkan

Page 60: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

48

penyimpangan favorable sebesar 11.04 persen dengan selisih sebesar Rp.

16.064.979.900.

2. Beban

Beban operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari beban

bunga, beban penyisihan kerugian, beban administrasi dan umum, beban

operasional, dan beban non operasional. Perhitungan analisis varians

beban bunga menghasilkan penyimpangan unfavorable sebesar -11.14

persen dengan selisih Rp. 24.787.557.000. Hal tersebut terjadi dikarenakan

beban bunga simpanan pihak ketiga yang meningkat.

Beban penyisihan kerugian memiliki penyimpangan sebesar -9.77

persen dengan selisih sebesar Rp. 7.903.613.800. Selisih tersebut termasuk

unfavorable. Selisih terjadi karena adanya beban kerugian aktiva

produktif, beban penyisihan kerugian dokumen, beban penyisihan

kerugian kredit, beban penyisihan kerugian transaksi administrasi, beban

penyisihan kerugian L/C (Letter of Credit).

Penyimpangan menghasilkan unfavorable untuk beban administrasi

dan umum. Besar simpangan adalah -10.25 persen dengan selisih sebesar

Rp. 2.782.522.700. Jumlah realisasi lebih besar dari anggaran dikarenakan

peningkatan beban keperluan kantor, beban pengadaan perabotan dan

perlengkapan, beban perbaikan dan pemeliharaan, beban sewa non

otomasi, beban perjalanan dinas, beban promosi usaha dan pemasaran,

beban teknologi dan telekomunikasi, beban gaji dan upah, beban

honorarium, beban lembur, beban cuti, beban kesejahteraan pegawai atau

pensiun, beban penyusutan gedung atau bangunan, beban penyusutan

perabotan dan perlengkapan, beban sumber daya manusia, beban

pengembangan serikat pekerja dan beban-beban lainnya.

Hasil analisis varians beban operasional lainnya menghasilkan

penyimpangan unfavorable sebesar -9.84 persen dengan selisih sebesar

Rp. 106.552.500. Selisih sebesar -9.84 persen disebabkan karena beban

premi asuransi kredit dan nasabah, beban resiko operasional, beban pajak

dan beban operasional lainnya yang meningkat.

Page 61: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

49

Beban non operasional termasuk pada kategori penyimpangan

unfavorable dengan persentase penyimpangan sebesar -8.53 persen dan

selisih penyimpangan sebesar Rp. 4.436.300. Sedangkan total beban

memiliki penyimpangan unfavorable sebesar –10.73 persen dengan selisih

Rp. 35.584.682.300.

3. Laba sebelum PPh

Laba sebelum PPh dihasilkan dari perhitungan total pendapatan yang

dihasilkan dikurangi dengan total beban yang dikeluarkan. Hasil analisis

varians menunjukkan bahwa penyimpangan yang terjadi adalah

unfavorable dengan nilai persentase -10.48 persen dengan selisih sebesar

Rp. 19.519.702.400.

Hasil analisis varians terhadap anggaran operasional Bank BNI KCU

Fatmawati pada tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 9. Berdasarkan hasil

perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat dua kategori pada laporan laba

rugi tersebut yaitu, pendapatan dan beban. Lebih jelasnya dapat dilihat

pada Tabel 9 berikut :

Tabel 9. Hasil Analisis Varians Anggaran Operasional Bank BNI KCU

Fatmawati Tahun 2010

Uraian Anggaran Realisasi Analisis Varians Simpangan

(persen)

U/

F

PENDAPATAN

Pendapatan

bunga 153,350,000,000 131,900,019,500 21,449,980,500 -13.99 U

Pendapatan provisi dan

komisi

12,800,000,000 4,545,784,300 8,254,215,700 -64.48 U

Pendapatan

transaksi valas dan derivatif

228,000,000 160,479,500 67,520,500 -29.61 U

Pendapatan

operasional lainnya

10,806,000,000 12,568,082,500 -1,762,082,500 16.30 F

Pendapatan

non

operasional

430,000,000 7,679,600 422,320,400 -98.21 U

Total

Pendapatan 177,614,000,000 149,182,045,400 -28,431,954,600 -16.01 U

BEBAN

Beban bunga 272,000,000,000 219,429,305,000 52,570,695,000 19.32 F

Page 62: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

50

Lanjutan Tabel 9

Uraian Anggaran Realisasi Analisis Varians Simpangan

(persen)

U/

F

Beban

penyisihan kerugian

96,700,000,000 14,482,336,100 82,217,663,900 85.02 F

Beban

administrasi

dan umum

32,700,000,000 37,916,067,900 -5,216,067,900 -15.95 U

Beban

operasional

lainnya

1,300,000,000 1,527,234,900 -227,234,900 -17.47 U

Beban non operasional

62,000,000 51,142,600 10,857,400 17.51 F

Total beban 402,762,000,000 244,441,414,300 -158,320,585,700 39.30 F

Laba

sebelum PPh -225,148,000,000 -95,259,368,900 129,888,631,100 57.69 F

Sumber : BNI KCU Fatmawati, 2010

1. Pendapatan

Pendapatan yang diterima oleh Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari

pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, pendapatan transaksi

valas dan derivatif, pendapatan operasional lainnya, dan pendapatan non

operasional. Hasil analisis varians pada pendapatan bunga menghasilkan

sebuah penyimpangan yang unfavorable sebesar -13.99 persen dengan

selisih Rp. 21.449.980.500. Anggaran yang ditentukan jumlahnya lebih

besar dari realisasinya. Hal ini terjadi karena adanya penurunan

pendapatan bunga dokumen atau fasilitas dan penurunan bunga kredit.

Pendapatan provisi dan komisi memiliki penyimpangan unfavorable

sebesar -64.48 persen dengan selisih Rp. 8.254.215.700. Selisih

pendapatan provisi dan komisi sebesar -64.48 persen terjadi karena

dihapuskannya biaya transfer sesama BNI ke seluruh cabang di Indonesia

kecuali ada berita atau narasi yang ingin dicantumkan.

Hasil analisis varians keuntungan transaksi valas dan derivatif

menghasilkan penyimpangan unfavorable sebesar -29.61 persen dengan

selisih Rp. 67.520.500. Penyimpangan sebesar -29.61 persen disebabkan

adanya perbedaan nilai kurs dalam transaksi valas. Selain itu adanya

penurunan keuntungan jual beli transaksi valas.

Pendapatan operasional lainnya menghasilkan penyimpangan

favorable sebesar 16.30 persen dengan selisih Rp. 1.762.082.500. Selisih

Page 63: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

51

tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan pengelolaan rekening,

pendapatan restitusi biaya kantor, dan pendapatan operasional lainnya .

Pendapatan non operasional menghasilkan penyimpangan unfavorable

dengan nilai penyimpangan sebesar -98.21 persen dan jumlah selisih Rp.

422.320.400. Persentase pendapatan non operasional mempunyai nilai

yang signifikan karena memiliki nilai penyimpangan paling besar dari

komponen lainnya. Penyimpangan pendapatan non operasional terjadi

karena tidak adanya pendapatan penjualan aktiva tetap dan penurunan

pendapatan penghapusbukuan pasiva. Total pendapatan menghasilkan

penyimpangan unfavorable sebesar -16.01 persen dengan selisih sebesar

Rp. 28.431.954.600.

2. Beban

Beban operasional Bank BNI KCU Fatmawati terdiri dari beban

bunga, beban penyisihan kerugian, beban administrasi dan umum, beban

operasional, dan beban non operasional. Perhitungan analisis varians

beban bunga menghasilkan penyimpangan favorable sebesar 19.32 persen

dengan selisih Rp. 52.570.695.000. Hal tersebut terjadi dikarenakan beban

bunga simpanan pihak ketiga yang menurun.

Beban penyisihan kerugian memiliki penyimpangan sebesar 85.02

persen dengan selisih sebesar Rp. 7.903.613.800. Penyimpangan tersebut

termasuk favorable. Persentase penyimpangan favorable paling signifikan

terjadi pada beban penyisihan kerugian karena adanya penurunan beban

kerugian aktiva produktif, penurunan beban penyisihan kerugian dokumen,

penurunan beban penyisihan kerugian kredit, penurunan beban penyisihan

kerugian transaksi administrasi, dan penurunan beban penyisihan kerugian

L/C (Letter of Credit).

Penyimpangan menghasilkan unfavorable untuk beban administrasi

dan umum. Besar simpangan adalah -15.95 persen dengan selisih sebesar

Rp. 5.216.067.900. Jumlah realisasi lebih besar dari anggaran dikarenakan

adanya peningkatan beban keperluan kantor, beban pengadaan perabotan

dan perlengkapan, beban perbaikan dan pemeliharaan, beban sewa non

otomasi, beban perjalanan dinas, beban promosi usaha dan pemasaran,

Page 64: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

52

beban teknologi dan telekomunikasi, beban gaji dan upah, beban

honorarium, beban lembur, beban cuti, beban kesejahteraan pegawai atau

pensiun, beban penyusutan gedung atau bangunan, beban penyusutan

perabotan dan perlengkapan, beban sumber daya manusia, beban

pengembangan serikat pekerja dan beban-beban lainnya.

Hasil analisis varians beban operasional lainnya menghasilkan

penyimpangan unfavorable sebesar -17.47 persen dengan selisih sebesar

Rp. 227.234.900. Penyimpangan sebesar -17.47 persen disebabkan karena

beban premi asuransi kredit dan nasabah, beban resiko operasional, beban

pajak dan beban operasional lainnya yang meningkat.

Beban non operasional termasuk pada kategori penyimpangan

favorable dengan persentase penyimpangan sebesar 17.51 persen dan

selisih penyimpangan sebesar Rp. 10.857.400. Sedangkan total beban

memiliki penyimpangan favorable sebesar 39.30 persen dengan selisih Rp.

158.320.585.700.

3. Laba sebelum PPh

Laba sebelum PPh dihasilkan dari perhitungan total pendapatan yang

dihasilkan dikurangi dengan total beban yang dikeluarkan. Hasil analisis

varians menunjukkan bahwa penyimpangan yang terjadi adalah favorable

dengan nilai persentase 57.69 persen dengan selisih sebesar Rp.

129.888.631.100.

4.5. T-test Anggaran Operasional BNI KCU Fatmawati

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengukur apakah ketidaksesuaian

anggaran operasional terhadap realisasinya masih dalam batas pengendalian.

Pengujian ini dilakukan sebagai tindak lanjut fungsi manajemen dari

anggaran yaitu sebagai alat pengendalian (controlling) keuangan. T-test

digunakan berdasarkan komponen-komponen pada anggaran operasional

yaitu : pendapatan, beban, dan laba sebelum pph. T-test menggunakan data

selisih anggaran operasional Bank BNI KCU Fatmawati Tahun 2009- 2010.

Hasil t-test anggaran operasional sebagai berikut :

A. Hasil t-test penyimpangan anggaran operasional Tahun 2005- 2010.

Page 65: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

53

1. Hasil t-test pada penyimpangan pendapatan anggaran operasional Bank

BNI KCU Fatmawati Tahun 2005 -2010 diperoleh nilai t hitung lebih

kecil dibandingkan dengan nilai t tabel dengan nilai taraf nyata 5 persen

dan derajat kebebasan (df) 4. Hasil dari t-test menunjukkan t hitung lebih

kecil dari t tabel maka sesuai dengan teorinya Ho diterima dan H1 ditolak,

sehingga hipotesis Ho menyatakan penyimpangan yang terjadi antara

anggaran dan realisasi masih dalam batas pengendalian diterima. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10 berikut :

Tabel 10. Hasil uji t-test pendapatan anggaran operasional Tahun

2005-2010

Komponen Nilai Taraf

Nyata

Derajat

Bebas t hitung t tabel

Pendapatan 2005 5 % 4 1.200 2.132

Pendapatan 2006 5 % 4 1.141 2.132

Pendapatan 2007 5 % 4 1.238 2.132

Pendapatan 2008 5 % 4 1.172 2.132

Pendapatan 2009 5 % 4 1.194 2.132

Pendapatan 2010 5 % 4 -1.322 2.132

2. Hasil t-test pada penyimpangan beban anggaran operasional Bank BNI

KCU Fatmawati Tahun 2005-2010 diperoleh nilai t hitung lebih kecil

dibandingkan dengan nilai t tabel dengan nilai taraf nyata 5 persen dan

derajat kebebasan (df) 4. Hasil dari t-test menunjukkan t hitung lebih kecil

dari t tabel maka sesuai dengan teorinya Ho diterima dan H1 ditolak,

sehingga hipotesis Ho menyatakan penyimpangan yang terjadi antara

anggaran dan realisasi masih dalam batas pengendalian diterima. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 11 berikut :

Tabel 11. Hasil uji t-test beban anggaran operasional Tahun 2005-

2010

Komponen Nilai Taraf

Nyata

Derajat

Bebas t hitung t tabel

Beban 2005 5 % 4 -1.662 2.132

Beban 2006 5 % 4 -1.479 2.132

Beban 2007 5 % 4 -1.609 2.132

Beban 2008 5 % 4 -1.442 2.132

Beban 2009 5 % 4 -1.585 2.132

Beban 2010 5 % 4 1.469 2.132

Page 66: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

54

3. Hasil t-test penyimpangan laba sebelum pph pada anggaran operasional

Bank BNI KCU Fatmawati Tahun 2005-2010 diperoleh nilai t hitung

lebih kecil dibandingkan dengan nilai t tabel dengan nilai taraf nyata 5

persen dan derajat kebebasan (df) 1. Hasil dari t-test menunjukkan t

hitung lebih kecil dari t tabel maka sesuai dengan teorinya Ho diterima dan

H1 ditolak, sehingga hipotesis Ho menyatakan penyimpangan yang

terjadi antara anggaran dan realisasi masih dalam batas pengendalian

diterima. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 12 berikut :

Tabel 12. Hasil uji t-test laba sebelum pph anggaran operasional

Tahun 2005-2010

Komponen Nilai Taraf

Nyata

Derajat

Bebas t hitung T tabel

Laba sebelum

PPh 2005 5 % 1 -0.338 6,314

Laba sebelum

PPh 2006 5 % 1 -0.362 6,314

Laba sebelum

PPh 2007 5 % 1 -0.376 6,314

Laba sebelum

PPh 2008 5 % 1 -0.375 6,314

Laba sebelum

PPh 2009 5 % 1 -0.378 6,314

Laba sebelum

PPh 2010 5 % 1 -1.438 6,314

Dari hasil analisis selisih anggaran diatas dapat dibuat trend linear varians

untuk melihat pergerakan varians dari tahun ke tahun. Trend linear varians

adalah pergerakan yang reguler baik meningkat maupun menurun dalam

kurun waktu tertentu yang terkait dengan kejadian berulang. Trend linear

varians anggaran operasional pada PT.Bank Negara Indonesia KCU

Fatmawati Tahun 2005 - 2010 terlihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Trend linear varians anggaran operasional PT. BNI KCU

Fatmawati Tahun 2005-2010

Tahun Total Pendapatan Total Beban Laba sebelum

PPh

2005 10.421.918.100 21.052.814.200 -10.630.896.100

2006 11.226.365.700 23.955.237.150 -12.728.871.450

2007 12.435.770.800 27.444.358.300 -15.008.587.500

Page 67: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

55

Lanjutan Tabel 13

Tahun Total Pendapatan Total Beban Laba sebelum

PPh

2008 14.680.530.200 32.311.195.500 -17.630.665.300

2009 16.064.979.900 35.584.682.300 -19.519.702.400

2010 -28.431.954.600 -158.320.585.700 129.888.631.100

Berdasarkan data yang terlihat pada Tabel 13, maka kurva yang diperoleh

terlihat seperti pada Gambar 3.

Dari hasil trend linear varians diatas dapat di buat proyeksi anggaran

operasional untuk tahun berikutnya. Proyeksi anggaran operasional adalah

suatu estimasi (ramalan) atau gambaran mengenai anggaran operasional yang

dibuat untuk masa yang akan datang. Bank BNI KCU Fatmawati membuat

proyeksi anggaran operasional dengan menggunakan data dan informasi

tahun-tahun sebelumnya untuk melihat pergerakan atau fluktuasi yang

dihasilkan, sehingga dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang

menyebabkan peningkatan atau penurunan anggaran operasional yang

Keterangan :

1. Tahun

2005

2. Tahun

2006

3. Tahun

2007

4. Tahun

2008

5. Tahun

2009

6. Tahun

2010

Gambar 3. Trend Linear Varians Tahun 2005-2010

Page 68: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

56

dihasilkan. Hasil proyeksi anggaran bank BNI KCU Famawati dapat dilihat

pada Tabel 14.

Tabel 14. Proyeksi Anggaran Operasional Tahun 2011

Uraian Anggaran

Pendapatan

Pendapatan bunga 155,496,932,989

Pendapatan provisi dan komisi 5,239,016,406

Pendapatan transaksi valas dan derivatif 182,417,048

Pendapatan operasinal lainnya 13,988,275,823

Pendapatan operasonal lainnya 8,655,677

Total pendapatan 174,915,297,942

Beban

Beban bunga 243,369,042,176

Beban penyisihan kerugian 1,568,973,210

Beban administrasi dan umum 41,468,803,462

Beban operasional lainnya 1,658,271,654

Beban non operasional 55,402,779

Total beban 288,120,493,280

Laba sebelum PPh -113,205,195,339

4.6. Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil analisis varians pada anggaran operasional dan

realisasinya pada Bank BNI KCU Fatmawati Tahun 2005-2010 dapat dilihat

aspek manajerial, yaitu :

1. Mengurangi beban-beban yang dikeluarkan

Setelah dilakukan analisis varians diketahui pada tahun 2005 sampai

tahun 2010 terjadi beberapa beban yang melebihi anggarannya. Beban-

beban tersebut adalah beban bunga, beban penyisihan kerugian, beban

administrasi dan umum, beban operasional lainnya dan beban non

Page 69: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

57

operasional. Dari kelima beban yang telah disebutkan hanya beberapa

beban saja yang bisa dikurangi.

Beban-beban yang bisa dikurangi adalah beban administrasi dan

umum, beban operasional lainnya dan beban non operasional. Beban

administrasi dan umum yang realisasinya melebihi anggaran adalah

beban pengadaan perabotan dan perlengkapan, beban perbaikan dan

pemeliharaan, beban lembur, dan beban lainnya. Anggaran beban

operasional lainnya dan beban non operasional juga mengalami

peningkatan seperti : beban listrik yang meningkat karena adanya

penambahan KCP atau outlet baru, beban sewa meningkat juga karena

adanya penambahan KCP atau outlet baru dan beban lainnya. Beban

tersebut dapat diminimalisir dengan cara-cara berikut ini :

1. Merawat dan memelihara fasilitas kantor.

Dengan langkah :

a. Membersihkan fasilitas kantor secara berkala

b. Menggunakan fasilitas kantor dengan baik dan benar

c. Maintenance fasilitas kantor sesuai jadwal yang telah ditentukan

2. Penggunaan teknologi dan telekomunikasi sesuai dengan kebutuhan.

3. Efisiensi penggunaan fasilitas kantor.

Dengan langkah :

a. Mematikan sebagian lampu, pengharum ruangan dan AC pada

saat tutup kas

b. Penggunaan kertas telstruct calculator electric dan kertas printer

pada bagian depan dan belakang untuk print hal-hal tertentu atau

unuk photo copy

c. Penggunaan media online seperti forum internal yang digunakan

unuk memberikan informasi penting untuk mengefisiensi

penggunaan kertas dan faximile

Dengan upaya sekecil apapun akan berpengaruh untuk beban yang

dikeluarkan oleh kantor cabang. Beberapa cara tersebut dapat digunakan

untuk meminimalisir selisih anggaran pada komponen beban agar tidak

Page 70: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

58

terulang lagi di tahun mendatang. Apabila beban yang dikeluarkan

berkurang maka efisiensi beban operasional dapat ditingkatkan.

2. Meningkatkan pendapatan yang dihasilkan

Selain beban yang dikeluarkan melebihi anggaran, pendapatan pada

tahun 2010 untuk pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi,

pendapatan transaksi valas dan derivatif, dan pendapatan non operasional

mengalami penurunan sehingga selisihnya bersifat unfavorable atau tidak

menguntungkan. Hal tersebut disebabkan karena tidak tercapainya target

penyaluran dana (lending) ke masyarakat yang mengakibatkan

menurunnya pendapatan bunga. Pendapatan provisi dan komisi juga

mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya pendapatan

provisi L/C, dan adanya penghapusan biaya transfer antar cabang ke

seluruh indonesia sehingga menyebabkan tidak tercapainya target yang

diharapkan.

Selain pendapatan provisi dan komisi yang mengalami penurunan,

pendapatan transaksi valas dan derivatif juga ikut mengalami penurunan

dikarenakan adanya selisih kurs jual beli transaksi valas, adanya

perbedaan nilai kurs dan penurunan pendapatan fee dari transaksi non

fisik lainnya. Sedangkan penurunan pendapatan non operasional

disebabkan karena tidak adanya pendapatan sewa dan tidak adanya

pendapatan hasil penjualan aktiva tetap.

Untuk meningkatkan pendapatan maka perlu dilakukan strategi

dalam usaha pencapaian target. Berikut ini strategi yang dilakukan oleh

Bank BNI KCU Fatmawati, yaitu :

1. Melakukan pemasaran proaktif dengan cara melakukan pemasaran

melalui marketing relationship.

Dengan langkah :

a. Mengumpulkan data existing customer

b. Menganalisis existing nasabah untuk di kelola

c. Memberikan atensi kepada nasabah

Page 71: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

59

2. Memperluas customer based untuk mencari new customer.

Dengan langkah :

a. Melakukan telemarketing

b. Memberikan proposal produk

c. Melaksanakan open table

d. Melakukan cross selling

3. Meningkatkan mutu layanan di cabang dengan fokus pada

peningkatan item new product knowledge dan cross selling, dan

minimal mempertahnkan item keramahn, kecepatan dan kenyaman.

Dengan langkah :

a. Mengidentifikasi permasalahan pelayanan

b. Melakukan fungsi pengawasan kualitas layanan

c. Mengevaluasi hasil

d. Meningkatkan standar service level untuk pelayan pembuatan

garansi bank

4. Penambahan outlet kantor cabang pembantu dalam rangka

memperluas customer base khususnya kantor cabang pembantu yang

berlokasi di pusat-pusat perkantoran dan perdagangan.

Page 72: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap anggaran

operasional Bank BNI KCU Fatmawati, maka dapat disimpulkan :

a. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun

anggaran di Bank BNI KCU Fatmawati adalah realisasi kegiatan funding

dan lending tiga tahun kebelakang dan realisasi kegiatan funding dan

lending semester satu berjalan, estimasi hasil kegiatan funding dan

lending yang dapat dicapai pada semester dua tahun berjalan, realisasi

anggaran tahun sebelumnya dan rencana jangka pendek dan panjang.

b. Prosedur penyusunan anggaran Bank BNI KCU Fatmawati dengan

menggunakan metode Bottom UP. Penyusunan anggaran dimulai dengan

penyusunan ringkasan draft target dan anggaran yang diusulkan.

Kemudian usulan draft target dan anggaran disampaikan ke bagian

keuangan wilayah. Selanjutnya evaluasi dilakukan oleh bagian keuangan

wilayah dan disesuaikan dengan standar biaya yang dimiliki. Lalu draft

dikembalikan ke masing-masing cabang untuk direvisi apabila draft

target dan anggaran tidak sesuai dengan anggaran yang telah disiapkan.

Apabila draft target dan anggaran telah sesuai maka dilakukan penetapan

oleh bagian keuangan wilayah.

c. Dari hasil analisis varians diketahui bahwa tahun 2005 total pendapatan

memiliki penyimpangan favorable dengan persentase 7.80 persen dengan

selisih Rp. 10.421.918.100. Pada total beban memiliki penyimpangan

unfavorable dengan persentase 6.78 persen dan selisih Rp.

21.052.814.200. Sedangkan laba sebelum pph yang dihasilkan dalam

analisis varians memiliki penyimpangan unfavorable dengan persentase

6.02 persen dan selisih RP. 10.630.896.100. Pada tahun 2006 total

pendapatan memiliki penyimpangan favorable dengan persentase 8.16

persen dengan selisih Rp. 11.226.365.700. Pada total beban memiliki

penyimpangan unfavorable dengan persentase 7.51 persen dan selisih Rp.

23.955.237.150. Sedangkan laba sebelum pph yang dihasilkan dalam

Page 73: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

61

analisis varians memiliki penyimpangan unfavorable dengan persentase

7.01 persen dan selisih RP. 12.728.871.450. Pada tahun 2007 total

pendapatan memiliki penyimpangan favorable dengan persentase 8.83

persen dengan selisih Rp. 12.435.770.800. Pada total beban memiliki

penyimpangan unfavorable dengan persentase 8.49 persen dan selisih Rp.

27.444.358.300. Sedangkan laba sebelum pph yang dihasilkan dalam

analisis varians memiliki penyimpangan unfavorable dengan persentase

8.23 persen dan selisih RP. 15.008.587.500. Pada tahun 2008 total

pendapatan memiliki penyimpangan favorable dengan persentase 10.28

persen dengan selisih Rp. 14.680.530.200. Pada total beban memiliki

penyimpangan unfavorable dengan persentase 9.85 persen dan selisih Rp.

32.311.195.500. Sedangkan laba sebelum pph yang dihasilkan dalam

analisis varians memiliki penyimpangan unfavorable dengan persentase

9.52 persen dan selisih RP. 17.630.665.300. Pada tahun 2009 total

pendapatan memiliki penyimpangan favorable dengan persentase 11.04

persen dan selisih Rp. 16.064.979.900. Pada total beban memiliki

penyimpangan unfavorable dengan persentase 10.73 persen dan selisih

Rp. 35.584.682.300. Sedangkan laba sebelum pph yang dihasilkan dalam

analisis varians memiliki penyimpangan unfavorable dengan persentase

10.48 persen dan selisih RP. 19.519.702.400. Sedangkan pada tahun

2010, penyimpangan unfavorable terjadi pada total pendapatan dengan

persentase 16.01 persen dan selisih Rp. 28.431.954.600. Hal tersebut

berbeda pada total beban yang menghasilkan penyimpangan favorable

sebesar 39.30 persen dengan selisih sebesar Rp. 158.320.585.700.

Terakhir analisis dilakukan pada laba sebelum pph dengan persentase

penyimpangan sebesar 57.69 persen. Penyimpangan ini termasuk

favorable dengan nilai selisih Rp. 129.888.631.100.

d. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-test pada

selisih anggaran operasional tahun 2005-2010, maka diperoleh

kesimpulan bahwa selisih total pendapatan, total beban dan laba sebelum

pph operasional pada Bank BNI KCU Fatmawati masih dalam batas

pengendalian manajemen.

Page 74: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

62

2. Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah :

a. Anggaran yang telah ditentukan pada periode sebelumnya dilakukan

tindakan koreksi. Sehingga meskipun selisih masih dalam batas

pengendalian, manajemen dapat mengantisipasi agar realisasi tidak

menghasilkan selisih jauh dari anggaran yang telah ditetapkan.

b. Meningkatkan kinerja kegiatan agar target yang telah ditetapkan tercapai

sesuai dengan harapan.

Page 75: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

DAFTAR PUSTAKA

Dedeh. 2009. Analisis Anggaran Operasional Sebagai Alat Pengendalian Manajemen

(Studi Kasus : PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor). Skripsi pada Departemen

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Hansen, D. R dan M.M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen 1, (Terjemahan, edisi

ketujuh). Salemba Empat. Jakarta.

Ismail dan Prawironegoro. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen Konsep dan

Aplikasi. Mitra Wacana Media. Jakarta.

Junaidi. 2010. http://junaidi chaniago.wordpress.com [21 April 2010]

Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan. Raja Grapindo. Jakarta.

Lastowo, H. 2010. evaluasi Anggaran Belanja Sebagai Alat Pengendali Keuangan

(Studi Kasus : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan Arsip Nasional

Republik Indonesia. Skripsi pada departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi

dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Bogor

Mahsun. 2006. Pengukuran kinerja publik. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Andi. Jakarta.

Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta.

Shim, J.K dan Shiegel. 2001. Budgetting. (Terjemahan). Erlangga. Jakarta.

Sirait, J.T. 2006. Anggaran Sebagai Alat Bantu Bagi Manajemen. Gramedia

Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Sumarsono, S. 2009. Manajemen Keuangan Pemerintahan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Bank Indonesia. http://www.bi.go.id/NR/Rdonlyres/A9BEB9E7-0FE7-4125-A987-

A77C9DABF760/2237/BISPIDesember2010ref.pdf [19 Mei 2011]

Bank Negara Indonesia. http://www.bni.co.id/TentangBNI/Pengantar/tabid/187/

Default.aspx. [17 Februari 2011]

Page 76: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

LAMPIRAN

Page 77: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

Lampiran 1. Struktur Organisasi KCU Fatmawati

PEMIMPIN KCU FATMAWATI

PBY (PEMIMPIN BIDANG LAYANAN)

PBY 2 PBY 1

Pemimpin KCP

Penyelia Teller/CSO

CSO

Teller

Satpam/Pelayan

Staf/Karyawan

ADC 1

(Adm. Cabang)

Logistik & SDM

ADC 2

(Adm. Cabang)

DNK & Kredit

Penyelia

Penyelia

Teller

PNC I Teller

Penyelia

Layanan

Prima

Penyelia

Cash

Vault

PNC II

Penyelia

CSO

PBN (PEMIMPIN BIDANG LAYANAN)

Page 78: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

66

Lampiran 2. Hasil uji t penyimpangan pendapatan anggaran operasional

Bank BNI KCU Fatmawati tahun 2005-2010

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

pendapatan2005 5 2.0844E9 3.88424E9 1.73708E9

pendapatan2006 5 2.2453E9 4.39923E9 1.96740E9

pendapatan2007 5 2.4872E9 4.49262E9 2.00916E9

pendapatan2008 5 2.9361E9 5.60061E9 2.50467E9

pendapatan2009 5 3.2130E9 6.01823E9 2.69144E9

pendapatan2010 5 -5.6864E9 9.61570E9 4.30027E9

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

pendapatan2005 1.200 4 .296 2.08438E9 -2.7385E9 6.9073E9

pendapatan2006 1.141 4 .317 2.24527E9 -3.2171E9 7.7076E9

pendapatan2007 1.238 4 .283 2.48715E9 -3.0912E9 8.0655E9

pendapatan2008 1.172 4 .306 2.93611E9 -4.0180E9 9.8902E9

pendapatan2009 1.194 4 .299 3.21300E9 -4.2596E9 1.0686E10

pendapatan2010 -1.322 4 .257 -5.68639E9 -1.7626E10 6.2531E9

Page 79: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

67

Lampiran 3. Hasil uji t penyimpangan beban anggaran operasional Bank

BNI KCU Fatmawati tahun 2005-2010

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

beban2005 5 -4.2106E9 5.66518E9 2.53354E9

beban2006 5 -4.7910E9 7.24251E9 3.23895E9

beban2007 5 -5.4889E9 7.62819E9 3.41143E9

beban2008 5 -6.4622E9 1.00232E10 4.48250E9

beban2009 5 -7.3442E10 1.03642E11 4.63499E10

beban2010 5 2.5871E10 3.93830E10 1.76126E10

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

beban2005 -1.662 4 .172 -4.21056E9 -1.1245E10 2.8237E9

beban2006 -1.479 4 .213 -4.79105E9 -1.3784E10 4.2017E9

beban2007 -1.609 4 .183 -5.48887E9 -1.4961E10 3.9828E9

beban2008 -1.442 4 .223 -6.46224E9 -1.8908E10 5.9832E9

beban2009 -1.585 4 .188 -7.34415E10 -2.0213E11 5.5246E10

beban2010 1.469 4 .216 2.58712E10 -2.3029E10 7.4772E10

Page 80: ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI … ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA FATMAWATI Oleh ALFIRA KURNIAWATI

68

Lampiran 4. Hasil uji t penyimpangan laba sebelum pph anggaran

operasional Bank BNI KCU Fatmawati tahun 2005-2010

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

laba2005 2 -5.3154E9 2.22560E10 1.57374E10

laba2006 2 -6.3644E9 2.48771E10 1.75908E10

laba2007 2 -7.5043E9 2.81995E10 1.99401E10

laba2008 2 -8.8153E9 3.32282E10 2.34959E10

laba2009 2 -9.7599E9 3.65218E10 2.58248E10

laba2010 2 -9.3376E10 9.18451E10 6.49443E10

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

laba2005 -.338 1 .793 -5.31545E9 -2.0528E11 1.9465E11

laba2006 -.362 1 .779 -6.36444E9 -2.2988E11 2.1715E11

laba2007 -.376 1 .771 -7.50429E9 -2.6087E11 2.4586E11

laba2008 -.375 1 .771 -8.81533E9 -3.0736E11 2.8973E11

laba2009 -.378 1 .770 -9.75985E9 -3.3790E11 3.1838E11

laba2010 -1.438 1 .387 -9.33763E10 -9.1857E11 7.3182E11