analisis break even point sebagai alat bantu dalam ... · persembahan karya ilmiah analisis break...
TRANSCRIPT
-
i
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT BANTU
DALAM PERENCANAAN LABA PADA
CV. SAI TENRISAU
SKRIPSI
OLEH
NURLINDA SARI 105731118716
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIAYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
-
ii
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT
BANTU DALAM PERENCANAAN LABA
PADA CV. SAI TENRISAU
SKRIPSI
Oleh
NURLINDA SARI 105731118716
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis pada Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
s
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI 2021
-
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Kebangaan kita yang terbesar adalah bukan tidak perna gagal. Tetapi
bangkit kembali setiap kali kita jatuh.
Janganlah larut dalam satu kesedihan karena masih ada hari esok yang
menyongsong dalam sejuta kebahagiaan.
Persembahan
Karya Ilmiah Analisis Break Even Point Sebagai Alat Bantu Dalam Perencanaan Laba Pada CV. SAI TENRISAU ini kupersembahkan untuk Kedua Orangtua, Adek, Keluarga, Pembimbing dan Teman- temanku yang selalu mendukung, membimbing serta memberikan nasihatnya
-
iv
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
LEMBAR PERSETUJUAN
UJIAN SKRIPSI Judul Penelitian :“Analisis Break Even Point Sebagai Alat Bantu Dalam
Perencanaan Laba Pada CV. SAI TENRISAU “.
Nama Mahasiswa : Nurlinda Sari
No. Stambuk/ NIM : 105731118716
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah disetujui untuk dapat diseminarkan pada Seminar Hasil pada tanggal 14 Desember
dan layak diujikan pada Ujian Skripsi
.
Makassar, 14 Desember 2020
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Asriati, SE., M.Si Abd Salam. HB, SE., M.Si. Ak. CA.CSP NIDN 0031126303 NIDN 0921018002
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi,
Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP
NBM. 1073428
-
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI Alamat: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Fax (0411) 8655588 Makassar 90221
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi atas nama Nurlinda Sari, NIM 105731118716, diterima dan
disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor :0003/SKY/62201/091004/2021M,
Pada tanggal 17 Jumadil Akhir 1442 H/ 30 Januari 2021 M, sebagai salah satu
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
17Jumadil Akhir 1442 H Makassar,
30 Januari 2021 M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (…..……….) (Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM (...….……..) (Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (...…….…..) (Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
4. Penguji : 1. Drs. Sultan Sarda, MM (……..…….)
2. Abd. Salam, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP (……..…….)
3. Wa Ode Rayyan, SE.,M.Si.Ak.CA (………..….)
4. Asriani Hasan, SE.,M.Sc (……..…….)
-
vi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Alamat: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Fax (0411) 8655588 Makassar 90221
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Nurlinda Sari
Stambuk : 105731118716
Program studi : Akuntansi
Dengan Judul : Analisis Break Even Point Sebagai Alat Bantu
Dalam Perencanaan Laba Pada CV. SAI TENRISAU
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya
sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar,30 Januari 2021
Yang Membuat Pernyataan
Nurlinda Sari
Diketahui oleh:
Dekan Ketua Program Studi
Ismail Rasulong, SE., MM Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA.CSP NIDN 0905107302 NBM. 107 3428
Materai 6000
-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas karunia dan
rahmat yang diberikan, shalawat serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan kerabat
lainnya, sehingga penulis proposal tesis “Analisis Break Even Point Sebagai Alat
Bantu Dalam Perencanaan Laba CV. Sai Tenrisau ” .
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis yang senantiasaa memberi harapan, semangat,
perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudaraku tercinta yang
senantiasa mendukun dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan
seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang
telah diberikan dengan keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa
yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang
kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan proposal tesis ini
tidak lepas dari bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasullong, SE.,MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
-
viii
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi,SE.,M.Si.Ak.CA.CSP, selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Asriati, SE.,M.Si, selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan
waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga proposal
selesai dengan baik.
5. Bapak Abd Salam, HB, SE., M.Si. Ak. CA. CSP, selaku Pembimbing II yang
telah berkenan membantu selama dalam penyusunan proposal hingga ujian
skripsi.
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan
ilmunya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Seluruh Teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi
Angkatan 2016 khususnya kelas Akuntansi 16E, terima kasih atas momen
yang terindah yang kalian berikan,dari awal masuk kuliah hingga saat ini.
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu per
satu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungan
sehingga penulis dapat menyusun proposal hingga ujian skripsi.
Penulis menyadari bahwa proposal tesis ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun guna perbaikan proposal tesis ini. Akhir kata semoga proposal
tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam pelaksanaan
kegiatan penelitian selanjutnya.
-
ix
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, wassalamu’alaikum Wr. Wb
Makassar, 30 Januari 2021
Penulis
Nurlinda Sari
-
x
ABSTRAK
NURLINDA SARI, 2021. Analisis Break Even Point Sebagai Alat Bantu
Dalam Perencanaan Laba. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing 1
Ibu Asriati Dan Pembimbing II Bapak Abd Salam.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui tujuan Analisis Break
Even Point Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada CV. SAI TENRISAU.
Adapun metode penelitian yang digunakan ialah metode analisis kuantitatif.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Break Even Point, yaitu
melalui pengumpulan data-data dari perusahaan seperti data biaya, data
pendapatan, dan data penjualan. Mengklasifikasi biaya, menghitung Break Even
Point, menghitung margin of safety (tingkat keamanan), dan menentukan target
laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis break even point dapat
digunakan sebagai alat bantu perencanaan laba yang akan datang. Yaitu sudah
sesuai dengan perhitungan break even point tahun 2017, 2018, dan 2019 hal ini
dikarenakan nilai penjualan yang dikeluarkan perusahaan dibawah break even
point.
Kata Kunci : Break Even Point, Perencanaan Laba
-
xi
ABSTRACT
NURLINDA SARI, 2021. Break Even Point Analysis As A Tool In Profit Planning. Thesis Accounting Study Program Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Supervisor 1 Mrs. Asriati
and Supervisor II Mr. Abd Salam.
Based on this research, it can be seen that the purpose of Break Even Point Analysis as a Tool for Profit Planning at CV. SAI TENRISAU. The research method used is quantitative analysis method. Data analysis was performed using Break Even Point analysis, namely through data from companies such as cost data, revenue data, and sales data. Classify costs, calculate Break Even Points, calculate safety margins (security levels), and determine target profits. The results show that Break Even Point Analysis as a Tool in Profit Planning at CV Sai Tenrisau on Jl. Antang Indah RT. 003 RW. 007 Ex. Antang Kec. Manggala. Makassar, which is in accordance with the calculation of the break even point for 2017, 2018 and 2019, this is because the sales value issued by the company is
below the break even point.
Keywords: Break Even Point, Profit Planning
-
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii
MOTTO............................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... x
ABSTRACT ........................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9
A. Konsep Break Even Point ........................................................................ 9
1. Pengertian Break Even Point (BEP) ................................................... 9
2. Rumus Break Even Point.................................................................. 10
3. Tingkat Keamanan (Margin Of Safery) ............................................. 14
4. Analisis Target Laba ......................................................................... 15
5. Klasifikasi Biaya dalam Analisis Break Even Point............................ 16
6. Perubahan-Perubahan dalam Analisis Break Even Point ................. 18
7. Kelemahan Analisis Break Even Point .............................................. 19
-
xiii
B. Perencanaan Laba ................................................................................. 20
1. Pengertian Perencanaan .................................................................. 20
2. Pengertian Laba ............................................................................... 20
3. Pengertian Perencanaan Laba ......................................................... 21
4. Manfaat Perencanaan Laba ............................................................. 23
5. Keterbatasan Perencanaan Laba ..................................................... 23
C. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 24
D. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 32
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 32
B. Lokasih Penelitian .................................................................................. 32
C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 32
D. Teknik Analisis Data ............................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 37
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 36
1. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................... 36
1.1. Sejarah Berdirinya CV. SAI TENRISAU ...................................... 38
1.2. Visi dan Misi CV. SAI TENRISAU ............................................... 38
1.3. Tujuan CV. SAI TENRISAU ........................................................ 39
1.4. Struktur Organisasi CV. SAI TENRISAU ..................................... 39
2. Data Penelitian ................................................................................... 43
2.1. Data Penjualan .............................................................................. 43
2.2. Data Pendapatan .......................................................................... 44
2.3. Data Biaya-Biaya........................................................................... 45
3. Analisis Break Even Point ................................................................... 46
-
xiv
3.1. Mengklasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel............................ 47
3.2. Menghitung Margin Kontribusi ....................................................... 49
3.3. Menghitung Rasio Margin Kontribusi ............................................. 58
3.4. Menghitung Break Even Point ....................................................... 64
4. Perhitungan Perencanaan Laba .......................................................... 72
4.1. Margin Of Safery ........................................................................... 72
4.2. Analisis Perencanaan Laba ........................................................... 76
B. Pembahasan ........................................................................................... 86
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 88
A. Kesimpulan ............................................................................................ 88
B. Saran ..................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 90
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ 91
-
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Penjualan dan Pendapatan yang diperoleh CV.Sai Tenrisau
2017, 2018, dan 2019 ......................................................................................... 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 27
Tabel 4.1 Data Penjualan Tahun 2017, 2018, dan 2019 ................................... 44
Tabel 4.2 Data Pendapatan Tahun 2017, 2018, dan 2019 ................................. 45
Tabel 4.3 Biaya Tetap Total Tahun 2017, 2018, dan 2019 ................................. 46
Tabel 4.4 Klasifikasi Biaya tetap dan Biaya Variabel ......................................... 47
Tabel 4.5 Biaya Tetap Total Tahun 2017, 2018, dan 2019 ................................. 48
Tabel 4.6 Biaya Variabel Total Tahun 2017, 2018, dan 2019 ............................. 49
Tabel 4.7 Margin Kontribusi Per unit dan Rupiah Tahun 2017 ........................... 52
Tabel 4.8 Margin Kontribusi Per unit dan Rupiah Tahun 2018 ........................... 54
Tabel 4.9 Margin Kontribusi Per unit dan Rupiah Tahun 2019 ........................... 56
Tabel 4.10 Margin Kontribusi Total Per unit dan Rupiah Tahun 2017-2019 ....... 58
Tabel 4.11 Laba Bersih Tahun 2017 .................................................................. 59
Tabel 4.12 Laba Bersih Tahun 2018 .................................................................. 60
Tabel 4.13 Laba Bersih Tahun 2019 .................................................................. 61
Tabel 4.14 Produksi yang di utamakan pada Tahun 2017, 2018, dan 2019 ....... 62
Tabel 4.15 Estamasi Target Penjualan Tahun 2018, 2019, dan 2020 ................ 83
-
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pikir ................................................................................ 31 Gambar 4.1 Struktur Organisasi ........................................................................ 39
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di seluruh dunia kata bisnis sudah tidak asing lagi, bahkan
memiliki peranan penting bagi pendapatan Negara. Bisnis merupakan
kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberikan keuntungan
bagi pemiliknya. G.Sampath menyatakan pula bahwa bisnis adalah
kegiatan ekonomi yang ditunjukkan untuk memperoleh keuntungan.
Saat ini banyak perusahaan baik besar maupun kecil, yang
berskala nasional maupun internasional bermunculan. Tentunya hal
tersebut merupakan pertanda positif yang diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian nasional. Namun pada kenyataannya tidak
bisa dipungkiri, beberapa perusahaan terutama perusahaan kecil gulung
tikar yang salah satu penyebabnya dikarenakan biaya-biaya yang
dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh dan
pada akhirnya laba juga akan berkurang.
Secara umum perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba
baik jangka panjang maupun jangka pendek. Dalam mencapai tujuan
tersebut perusahaan mempunyai teknik/cara yaitu manajemen. Berhasil
atau tidaknya perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen
dalam melaksanakan fungsi serta dalam melihat kemungkinan dimasa
yang akan datang. Untuk itu manajemen dalam kegiatannya harus dapat
merencanakan tujuan dan kegiatan dalam mencapai tujuannya tersebut.
Pendapat yang menyatakan tujuan perusahaan adalah mencapai laba
-
2
yang sebesar-besarnya atau mencapai laba maksimal mengandung
konsep bahwa perusahaan harus melakukan kegiatannya secara efektif
dan efisien.
Kemampuan untuk mencapai laba yang optimal dapat ditentukan
melalui perencanaan laba. Perencanaan laba yang baik akan
mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam memperoleh laba yang
optimal. Dalam perencanaan laba ini, harus diperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi laba yaitu biaya, harga jual dan volume penjualan.
Biaya memiliki implikasi bagi penentuan harga jual untuk mencapai laba
yang dikehendaki. Kemudian harga jual ini mempengaruhi volume
penjualan dan selanjutnya volume penjualan ini akan mempengaruhi
volume produksi seperti siklus, volume produksi ini pun nantinya akan
mempengaruhi biaya produksi dan seterusnya. Untuk itu dalam
penyusunan perencanaan laba, manajemen memerlukan berbagai
informasi untuk menilai berbagai kemungkinan dan alternatif keputusan
dengan memperhatikan pengaruh dari keputusan yang akan diambil
tersebut. Salah satu alat yang dapat digunakan manajemen dalam hal ini
adalah Analisis Break Even Point (BEP).
Break even point/titik impas merupakan keadaan dimana
perusahaan dalam melakukan kegiatannya tidak memperoleh laba dan
tidak menderita kerugian. Dengan kata lain suatu usaha dikatakan impas
jika jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya. Dengan demikian
analisis break even point adalah suatu alat yang digunakan untuk
mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan
dan volume penjualan. Dengan melakukan analisis break even,
-
3
manajemen akan memperoleh informasi tingkat penjualan minimal yg
harus dicapai, agar tidak mengalami kerugian. Dari analisis tersebut, juga
dapat diketahui sampai seberapa jauh volume penjualan yang
direncanakan boleh turun, agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Analisis break even menyajikan informasi hubungan biaya,
volume, dan laba kepada manajemen. Sehingga memudahkan dalam
menganalisis faktor yang mempengaruhi pencapaian laba perusahaan
dimasa yang akan datang. Break even point juga memiliki manfaat bagi
perusahaan yaitu memberikan peringatan penting bagi pimpinan
mengenai berapa unit dan rupiah penjualan minimal harus tercapai di
masa yang akan datang. Analisis break even point ini sangat berguna
dalam membantu perusahaan untuk meningkatkan laba khususnya
perusahaan yang baru berkembang dan perusahaan yang berada di
tengah-tengah persaingan yang sangat ketat.
Perusahaan CV. SAI TENRISAU adalah suatu perusahaan
industri penyediaan air minum yang sedang dalam masa perkembangan
yang tentu saja mengalami suatu kompetisi yang sangat ketat dimana
perusahaan-perusahaan sejenis tengah menjamur dikalangan dunia
usaha. Oleh karena itu perusahaan CV. SAI TENRISAU perlu mencari
strategi khususnya dalam perencanaan laba.
Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan pada tanggal
26 Juli 2020 melalui wawancara langsung dengan direktur CV. SAI
TENRISAU bahwa perusahaan tidak melakukan perencanaan laba
dengan menggunakan analisis break even point karena setelah melihat
pencatatan pembukuannya hanya mengurangi pendapatan dengan
-
4
beban-beban produksi. Masih dalam pengamatan yang dilakukan peneliti
pada tanggal 26 Juli 2020 melalui wawancara dengan salah satu
karyawan CV. SAI TENRISAU dan dengan melihat bukti pembukuan
yang dimiliki oleh perusahaan bahwa tidak adanya pemisahan biaya-
biaya produksi, baik itu biaya tetap maupun biaya variabel. Dari data yang
dilihat membuktikan bahwa perusahaan tidak melakukan analisis break
even point untuk merencanakan laba usahanya.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dan melihat
pembukuan perusahaan pada tanggal yang sama bahwa, tidak ada juga
perhitungan hasil penjualan sama dengan jumlah biaya total atau hasil
penjualan berada diatas jumlah biaya total atau bahkan sebaliknya
sehingga besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh usaha ini belum
diketahui secara pasti. Berikut ini merupakan data penjualan CV. SAI
TENRISAU pada tahun 2017, 2018, 2019
Tabel 1.1 Jumlah Penjualan dan Pendapatan yang diperoleh CV. SAI TENRISAU
tahun 2017- 2019
NO TAHUN UKURAN HARGA PENJUALAN PENDAPATAN
1. 2017 Galon 19 L Rp5.000 18.000 Unit Rp90.000.000 Botol 1,500 ML Rp40.000 7.200 Unit Rp288.000.000 Botol 600 ML Rp32.000 9.000 Unit Rp288.000.000 Botol 3,30 ML Rp28.000 9.000 Unit Rp252.000.000 Gelas 240 ML Rp15.000 12.600 Unit Rp189.000.000
TOTAL 55.800 Unit Rp1.107.000.000
2. 2018 Galon 19 L Rp7.000 28.800 Unit Rp201.600.000 Botol 1,500 ML Rp45.000 7.200 Unit Rp324.000.000 Botol 600 ML Rp35.000 10.800 Unit Rp378.000.000 Botol 3,30 ML Rp30.000 10.800 Unit Rp324.000.000 Gelas 240 ML Rp17.000 16.200 Unit Rp275.400.000
TOTAL 109.800 Unit Rp1.503.000.000
3. 2019 Galon 19 L Rp10.000 36.000 Unit Rp360.000.000 Botol 1,500 ML Rp45.000 7.200 Unit Rp324.000.000 Botol 600 ML Rp40.000 10.800 Unit Rp432.000.000 Botol 3,30 ML Rp35.000 10.800 Unit Rp378.000.000
-
5
Gelas 240 ML Rp17.000 21.600 Unit Rp367.200.000
TOTAL 86.400 Unit Rp1.861.200.000
Sumber: laporan CV. SAI TENRISAU
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa penjualan yang
dilakukan CV. SAI TENRISAU pada tahun 2017, 2018, dan 2019
memproduksi jumlah yang berbeda salah satunya terjadi pada tahun
2017 yaitu sebanyak 55.800 Unit dan pada tahun 2018 sebanyak 109.800
Unit sedangkan pada tahun 2019 sebesar 86.400 Unit. Pada tahun 2017
perusahan lebih banyak menjual air Galon 19 L sebanyak 18.000 Unit.
Berbeda dengan air Botol 1,500 ML yang jumlah penjualannya sama
dengan tahun 2017, 2018 dan 2019 sebanyak 7.200 Unit. Dan
berbanding terbalik pada air Botol 600 ML yang pada tahun 2017
mengalami kenaikan pada tahun 2018 sebanyak 10.800 Unit.
Selanjutnya pada tahun 2018 air Galon 19 L mengalami kenaikan
jumlah penjualan pada tahun 2019 sebesar 36.000 Unit. Dan pada tahun
2017 untuk Botol 1500 ML, Botol 600 ML, dan Botol 3,30 ML mengalami
kenaikan pada tahun 2018, 2019 dengan jumlah yang sama. Berbeda
pada air Gelas 240 ML pada tahun 2017 yang jumlah penjualan sebanyak
12.600 Unit dan mengalami kenaikan pada tahun 2018 dan 2019. Maka
dari itu dapat disimpulkan bahwa penjualan air minum pada tahun 2017,
2018 dan 2019 mengalami kenaikan, penurunan bahkan jumlah
penjualan tetap.
(Rinda, 2019) meneliti tentang “ Analisis Break Even Point Dalam
Hubungannya dengan Perencanaan Laba Jangka Pendek pada CV Adi
Putra Utama Palembang”. Dari hasil analisis yang dilakukan,
menyimpulkan bahwa perencanaan laba dengan analisis break even
-
6
point dapat digunakan untuk memprediksi biaya yang akan terjadi untuk
pihak manajemen perusahaan memperbandingkan untuk menggunakan
analisis tersebut, karena analisis break even point ini mengupas
keterkaitan antara biaya dan volume penjualan sehingga perusahaan
dapat merencanakan laba dengan baik. Sedangkan penelitian yang
dilakukan sekarang ialah “Analisis break even point sebagai alat bantu
dalam perencanaan laba pada CV. SAI TENRISAU”. CV. SAI TENRISAU
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa analisis break even point dapat digunakan
sebagai alat bantu perencanaan laba yang akan datang. Untuk
mendapatkan data perusahaan, penulis memperoleh data dengan cara
melakukan wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan data dan
informasi yang diperoleh, sehingga didapatkan data penjualan, data
pendapatan, serta data biaya-biaya pengeluaran. Sehingga perusahaan
dapat melakukan perhitungan break even point dan margin of safety,
serta perhitungan perencanaan laba.
Terkait dengan masalah diatas dan terdorong untuk mengetahui
lebih jelas tentang Analisis Break Even Point dalam penyusunan
perencanaan laba perusahaan, maka penulis akan mencoba melakukan
penelitian terhadap salah satu usaha penjualan Air Minum Siap Saji.
Maka di angkatlah judul “ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI
ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. SAI
TENRISAU ”
-
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka penulis merumuskan masalah
yang akan diteliti yaitu: Bagaimanakah analisis break even point sebagai
alat bantu dalam perencanaan laba pada CV. SAI TENRISAU ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari perumusan masalah peneliti ini memiliki tujuan
yaitu: Untuk mengetahui analisis break even point sebagai alat bantu
dalam perencanaan laba pada CV. SAI TENRISAU
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi penulis
Penelitian ini memberikan manfaat bagi penulis yaitu
menambah pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana
berpikir ilmiah. Selain itu penelitian ini juga memberikan
pengetahuan bagi penulis tentang bagaimana menerapkan
teori mengenai Break Even Point ini kedalam praktik di lapangan
dalam hal ini adalah di sebuah usaha penjualan Air Minum Siap Saji.
2. Manfaat bagi perusahaan
Analisis Break Even Point dapat digunakan sebagai informasi
bagi pemilik perusahaan untuk menyusun perencanaan laba yang
lebih baik sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan tersebut.
3. Manfaat bagi akademik
Penelitian ini dapat digunakan sebagai alat pembanding dan
pembantu bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang atau juga
-
8
dapat di teliti lebih lanjut. Selain itu penelitian ini juga diharapkan
dapat memberikan informasi-informasi bagi keperluan studi lain dalam
dunia akademik terutama bagi praktik dan pemanfaatan analisis
Break Even Point dalam proses produksi nyata.
-
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Break Even Point (BEP)
1. Pengertian Break Even Point (BEP)
Break even point/titik impas/titik balik pokok mempunyai definisi
yang berbeda-beda dari para ahli. Menurut (Prawiranogono, 2017),
mengatakan BEP = Break Even Point atau titik impas, dimana
perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. BEP
atau titik impas sangat penting bagi manajemen untuk mengambil
keputusan untuk menarik produk atau mengembangkan produk, atau
untuk menutup anak perusahaan yang profit center atau
mengembangkannya.
Menurut (Herman, 2016) mengatakan, break even point adalah
kondisi operasi dari suatu entity dimana total pendapatan sama dengan
total biaya dan tidak memperoleh laba juga tidak mengalami rugi.
Manfaat utamanya adalah memberikan peringatan penting bagi pimpinan
berapa unit dan rupiah penjualan minimum harus tercapai di masa yang
akan datang.
Menurut (Ridwan S sunjaja dkk, 2017) mengatakan, titik impas
operasi perusahaan adalah tingkat penjualan yang diperlukan untuk
dapat menutupi semua biaya operasional, dimana pada titik impas
tersebut laba sebelum bunga dan pajak sama dengan nol. Sedangkan
menurut (Ernawati s, 2018) break even point merupakan suatu keadaan
dimana seluruh penerimaan hanya mampu menutup seluruh
pengeluaran.
9
-
10
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa break
even point adalah keadaan dimana perusahaan tidak mengalami
keuntungan ataupun kerugian atau total pendapatan dan total biaya
sama dengan nol.
Sedangkan Analisis break even point adalah suatau keadaan
dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh
pendapatan (laba) dan tidak pula menderita kerugian. Artinya dalam
kondisi ini jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah biaya
yang dikeluarkan. Lebih lanjut analisis ini digunakan untuk menentukan
berapa unit yang harus dijual agar kita memperoleh keuntungan, baik
dalam volume penjualan dalam unit maupun rupiah.
Menurut (Harmono, 2016) dalam bukunya mengatakan analisis
break even point adalah sebuah metode yang berguna untuk para
manajer supaya dapat dan mampu memastikan prediksi penjualan
produk perusahaan yang memadai dan dapat menutup biaya produk
atau jasa yang dihasilkan pada tingkat keuntungan yang ditargetkan.
Maka dapat disimpulkan bahwa analisis break even point adalah
proses perhitungan yang dilakukan oleh suatu manajemen untuk
mengetahui titik impas dimana keadaan perusahaan tidak mengalami
keuntungan maupun kerugian atau pendapatan dan biaya sama dengan
nol.
2. Rumus Break Even point (BEP) Titik Impas
Rumus break even point terbagi menjadi dua metode, masing-
masing metode berasal dari sumber yang berbeda. Pemakaian metode
break even point dapat dilakukan sesuai dengan ke ingin dan tujuan
-
11
pemakai. Berikut ini beberapa metode break even point yang dapat
digunakan dalam analisis break even point:
a. Metode Persamaan
Menurut (Samryn LM, 2015) metode persamaan
memanfaatkan data-data dari laporan laba rugi yang disusun
dengan format kontribusi. Titik impas dengan metode ini dapat
menghitung dengan menggunakan rumus:
Atau
Namun apabila data tidak tersedia untuk menggunakan
rumus tersebut, maka titik impas dalam rupiah dapat dihitung
dengan prosedur sebagai berikut:
Perusahaan biasanya hanya memiliki data persentase
biaya variabel dari harga jual dan pendekatan yang disajikan di
atas dapat digunakan untuk menentukan titik impas . Perhatikan
bahwa penggunaan presentase dalam persamaan tersebut dapat
digunakan untuk menentukan titik impas berdasarkan nilai
penjualan dan bukan dalam unit.
b. Metode Margin Kontribusi
Menurut (Herman, 2016) margin kontribusi adalah jumlah yang
tersisa dari penjualan dikurangi dengan biaya variabel. Jumlah
tersebut akan digunakan untuk menutup biaya tetap dan laba untuk
periode tersebut. Margin kontribusi akan digunakan untuk menutup
Penjualan - Biaya Variabel - Biaya tetap = Laba
Penjualan = Biaya Variabel + Biaya tetap + Laba
Rasio penjualan = Rasoi margin kontribusi + Biaya tetap + Laba
-
12
biaya tetap dan apabila masih ada sisa akan menjadi laba. Jika
margin kontribusi tidak cukup menutup biaya tetap, maka akan
mengalami kerugian.
Berikut merupakan rumus margin kontribusi yang terbagi
menjadi dua macam yaitu:
1. Menghitung margin kontribusi dalam unit, dengan rumus
sebagai berikut:
Dimana margin kontribusi per unit sama dengan harga jual
dikurang biaya variabel per unit, Dari rumus diatas manajemen
akan mengetahui margin kontribusi setiap unit produksi.
2. Margin kontribusi dalam jumlah totalnya, dengan rumus sebagai
berikut:
Dimana:
TP : Total Penjualan
BV : Biaya Variabel
TBV : Total Biaya Variabel
Sedangkan menurut Garrison dan Noreen metode margin
kontribusi pada dasarnya adalah metode singkat dari metode
persamaan yang telah dijelaskan diatas. Pendekatan ini
memusatkan pada ide bahwa setiap unit yang terjual memberikan
margin kontribusi tertentu yang dapat digunakan untuk menutupi
biaya tetap. Untuk menentukan berapa unit yang harus dijual
Margin Kontribusi per unit = Harga Jual - BV
Margin Kontribusi = TP- TBV
-
13
untuk mencapai titik impas, total biaya tetap dibagi dengan
margin kontribusi per unit.
Margin kontribusi dapat dihitung melalui total pendapatan
dikurangi dengan total biaya variabel. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa dalam perhitungan margin kontribusi bisa dilakukan
dengan dua cara yaitu menghitung margin kontribusi dalam unit
dan menghitung dalam jumlah total. Setelah menentukan nilai
break even point dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Variasi dari metode ini menggunakan rasio margin
kontribusi sebagai pengganti margin kontribusi per unit. Hasilnya
adalah titik impas yang ditentukan berdasarkan nilai penjualan.
Berikut ini adalah rumus yang digunakan :
Margin kontribusi sebagai persentase penjualan tersebut
rasio margin kontribusi (Rasio MK). Rasio ini dihitung dengan cara
berikut:
Pendekatan berdasarkan rasio margin kontribusi sangat
berguna apabila perusahaan memiliki berbagai macam produk
dan akan menentukan titik impas untuk perusahaan secara
keseluruhan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dalam penelitian ini
menggunakan metode margin kontribusi dengan alasan bahwa
-
14
pendekatan margin kontribusi memiliki kelebihan yaitu dapat
menunjukkan secara jelas bagaimana biaya berubah bersama
dengan perubahan tingkat penjualan.
Pendekatan ini jauh lebih sesuai digunakan pada
perusahaan yang mempunyai jenis produk lebih dari satu macam
dan menghendaki menghitung break even point tunggal sebagai
keseluruhan. Hal ini sesuai dengan kondisi perusahaan yang akan
diteliti.
3. Tingkat Keamanan (Margin Of Safety)
Margin of safety adalah kelebihan dari proyeksi atau actual
penjualan atas break even point. MOS ini bermanfaat selama memberikan
informasi tentang seberapa jauh penurunan penjualan baik dalam rupiah
maupun dalam kuantitif sehingga perusahaan masih dalam posisi aman
atau masih berlaba.
Perusahaan yang mempunyai margin of safery yang besar lebih
baik dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai margin of safety
yang rendah, karena margin of safety memberikan gambaran kepada
manajemen beberapa penurunan yang dapat ditolerir sehingga
perusahaan tidak menderita rugi tetapi juga belum memperoleh laba.
Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat keamanan atau
margi of safety (MOS) adalah sebagai berikut:
1. Margin Of Safety Total
-
15
2. Margin Of Safety Rupiah
MOS = MOS X Anggaran Penjualan
Dalam penelitian ini menggunakan rumus kedua yaitu
penjualan MOS dimana penjualan per bujet dikurangi penjualan
titik impas dibagi penjualan per bujet di kali 100%, maka akan
diketahui tingkat keamanan (MOS) penjualan perusahaan.
Perusahaan yang mempunyai margi of safety yang besar
lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai
margin of safety yang renda, karena margin of safety
memberikan gambaran kepada manajemen beberapa
penurunan yang dapat di antisipasi sehingga perusahaan tidak
menderita rugi tetapi juga belum memperoleh laba.
4. Analisis Perencanaan Laba
Rumus Biaya – Volume – Laba dapat digunakan untuk
menentukan volume penjualan untuk mencapai target laba. Di dalam
analisis target laba dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu metode
persamaan dan metode margin kontribusi.
a. Metode Persamaan
Dalam metode persamaan analisis perencanaan laba dapat
dilakukan dengan cara:
Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba
b. Metode Margin Kontribusi
Dalam metode margin kontribusi analisis perencanaan laba dapat
dilakukan dengan cara:
-
16
Untuk mencapai target laba
Dalam penelitian ini untuk menentukan perencanaan laba
perusahaan menggunakan metode margin kontribusi karena dalam
perhitungan rumus break even point atau biaya – volume – laba
menggunakan metode margin kontribusi.
5. Klasifikasi Biaya dalam Analisis Break Even Point (BEP)
a. Pengertian Biaya
Biaya (cost) merupakan sejumlah nilai yang dikorbankan untuk
memperoleh barang dan jasa , dimana pengorbanan tersebut diukur
dengan kurangnya harta dan bertambahnya kewajiban dalam satuan
rupiah, guna melaksanakan suatu proses produksi.
Menurut(Samryn LM, 2015), biaya (cost) adalah pengeluaran
atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang
berguna untuk masa yang akan datang, atau mempunyai manfaat
melebihi satu periode akuntansi.
Menurut (Dkk, 2015) yang dimaksud dengan biaya dan beban
adalah “pengeluaran yang diukur dalam moneter yang telah
dikeluarkan atau potensial akan dikeluarkan untuk memperoleh dan
mencapai tujuan tertentu. Sebaliknya beban adalah pengeluaran yang
telah digunakan untuk menghasilkan prestasi”.
Dapat disimpulkan bahwa biaya adalah pengeluaran yang
ditanggung oleh suatu perusahaan untuk memperoleh barang dan jasa
serta untuk mencapai tujuan yang berguna untuk masa yang akan
datang dalam suatu periode akuntansi.
-
17
b. Jenis-Jenis Biaya
Dalam analisis ini, hanya digunakan dua macam biaya, yaitu
biaya tetap dan biaya variabel. Artinya mengelompokkan biaya tetap
disuatu sisi dan mengelompokkan biaya variabel disisi lain. Dalam hal
ini secara umum untuk memisahkan kedua biaya ini relatif sulit karena
ada biaya yang tergolong semu variabel dan tetap. Untuk memisahkan
biaya ini dapat dilakukan melalui dua pendekatan sebagai berikut:
1. Pendekatan Analitis, yaitu kita harus meneliti setiap jenis dan
unsur biaya yang terkandung satu per satu dari biaya yang ada
beserta sifat-sifat biaya tersebut.
2. Pendekatan Historis. Dalam hal ini yang harus dilakukan adalah
memisahkan biaya tetap dan biaya variabel berdasarkan angka-
angka dan data biaya masa lampau.
Dalam penelitian ini untuk menentukan jenis biaya
perusahaan menggunakan pendekatan analitis, dimana penulis akan
meneliti satu per satu biaya dan membaginya menjadi dua bagian
yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
a. Biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami
perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau
penjualan (dalam batas tertentu). Artinya kita menganggap
biaya tetap konstan sampai kapasitas tertentu saja, biasanya
kapasitas produksi yang dimiliki.
-
18
b. Biaya Variabel
Biaya Variabel merupakan yang secara total berubah
ubah sesuai dengan perubahan volume produksi dan penjualan.
Dalam hal ini sulit terjadi dalam praktiknya karena dalam
penjualan jumlah besar akan ada potongan-potongan tertentu,
baik yang diterima maupun yang diberikan perusahaan.
6. Perubahan-Perubahan dalam Analisis Break Even Point (BEP)
Salah satu aspek yang penting dalam analisis break even bahwa
adanya perubahan dalam satu faktor atau lebih yang mempengaruhi
analisa, dapat diadakan penilaian atau evaluasi. Faktor-Faktor yang dapat
berubah dalam hubungan dengan analisis break even antara lain biaya
tetap, biaya variabel, harga jual maupun komposisi penjualan (sales mix)
a. Perubahan Biaya Tetap
Perubahan jumlah biaya tetap akan mengakibatkan perubahan
jumlah biaya secara keseluruhan pada berbagai tingkat penjualan
akan berubah ubah, dengan perubahan jumlah biaya maka besarnya
penjualan pada tingkat break even akan berubah pula.
b. Kenaikan Biaya Variabel
Dengan adanya kenaikan biaya variabel maka jumlah biaya
juga akan berubah begitu juga besarnya penjualan pada tingkat break
even juga akan berubah.
c. Perubahan Komposisi Penjualan
Apabila perusahaan memproduksi atau menjual lebih dari satu
macam barang, maka analisa break even dapat pula diterapkan untuk
ke seluruh barang yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan
-
19
tersebut. Untuk maksud maka komposisi (perbandingan) antara
barang-barang tersebut tetap sama baik dalam komposisi produksinya
maupun penjualannya (product-mix dan sales-mix). Jadi , apabila
komposisinya berubah maka break evennya secara total akan
berubah.
7. Kelemahan Analisis Break Even point (BEP)
Dalam pemakaian analisis ini kita harus menyadari keterbatasan yang
dikandung model ini. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan padahal kenyataannya
harga ini kadang-kadang harus berubah sesuai dengan kekuatan
permintaan dan penawaran di pasar. Untuk menutupi kelemahan itu,
maka harus dibuat analisis sensitivitas untuk harga jual berbeda.
b. Asumsi terhadap cost
Pengelompokan biaya tetap dan biaya variabel juga mengandung
kelemahan. Dalam keadaan tertentu untuk memenuhi volume
penjualan biaya tetap tidak bisa tidak harus berubah karena pembelian
mesin-mesin atau peralatan lainnya. Demikian juga perhitungan biaya
variabel per unit juga akan dapat dipengaruhi perubahan ini.
c. Jenis barang yang dijual selalu satu jenis
d. Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas
e. Biaya variabel juga tidak selalu berubah sejajar dengan perubahan
volume.
-
20
B. Perencanaan Laba
1. Pengertian perencanaan
(Robbins P Stephen dan Mery, 2014)mendefinisikan perencanaan
sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara
menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh
untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan
organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
Perencanaan merupakan langka awal dalam menjalankan suatu
usaha sebelum menentukan dalam pengambilan keputusan. Baik
buruknya atau berhasil tidaknya keputusan dalam usaha tergantung dari
matannya rencana tersebut. Perencanaan merupakan fungsi dari
manajemen dalam suatu organisasi atau lembaga yang tujuannya ke arah
jangka panjang atau ke masa depan.
Perencanaan merupakan salah satu faktor keberhasilan dari suatu
perusahaan. Perencanaan yang baik harus mampu melihat kemungkinan
dan kesempatan serta mampu merencanakan cara yang terbaik dalam
menghadapi kemungkinan yang terjadi dimasa yang akan datang.
Maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah sebuah
langkah yang harus dilakukan untuk menentukan keberhasilan dan
pengambilan keputusan bagi manajemen dalam suatu perusahaan
karena baik-buruknya atau berhasil tidaknya suatu perusahaan
tergantung dari matannya rencana yang dijalankan.
-
21
2. Pengertian Laba
Laba adalah uang yang tersisa setelah perusahaan
mengurangkan biaya-biaya untuk memproduksi dan memasarkan barang
atau jasa dari penerima. Secara kuantitatif, laba adalah selisih antara
penerima bisnis dengan pengeluaran bisnis.
(Martani, 2014) menyebutkan bahwa laba adalah kelebihan
penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi. Sementara
pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah
selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai
pengukuran kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran
pendapatan dan biaya.
Laba atau keuntungan merupakan salah satu tujuan utama
perusahaan dalam menjalankan aktivitas. Pihak manajemen selalu
merencanakan besar perolehan laba setiap periode, yang ditentukan
melalui target yang harus dicapai. Penentuan target besarnya laba ini
penting guna mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa laba
adalah suatu keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan yang merupakan
kelebihan penghasilan di mana pendapatan lebih besar dari pada beban
usaha dalam satu periode tertentu.
3. Pengertian Perencanaan Laba
Perencanaan laba merupakan rencana kerja yang telah
diperhitungkan dengan cermat di mana implikasi keuangannya
dinyatakan dalam bentuk proyeksi perhitungan rugi laba, neraca, kas, dan
modal kerja untuk jangka panjang dan jangka pendek. Perencanaan laba
-
22
yang baik dan cermat tidaklah mudah karena teknologi berkembang
dengan cepat dan faktor-faktor sosial, ekonomi, dan politik berpengaruh
kuat dalam dunia usaha. Guna melaksanakan tugas ini, para manajer
harus didorong agar berusaha keras mencapai sasaran pribadi yang
sejalan dengan sasaran perusahaan.
Perencanaan laba merupakan salah satu perencanaan yang
sangat penting yang harus dibuat oleh manajemen perusahaan untuk
mendapatkan laba semaksimal mungkin. Perencanaan laba berisi tentang
langkah - langkah yang akan ditempuh perusahaan untuk mencapai
besarnya target yang diinginkan.
Menurut (Sabrin, 2015) menyebutkan bahwa perencanaan laba
merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena dapat
mempengaruhi secara langsung terhadap kelancaran maupun
keberhasilan dalam menghasilkan laba. Oleh karena itu perencanaan
laba memungkinkan suatu perusahaan memiliki beberapa alternatif yang
mungkin untuk dilaksanakan dimasa depan dengan mempertimbangkan
secara kuantitatif dan kualitatif dalam bentuk keuangan. Di mana
keuangan suatu perusahaan menjadi lebih fleksibel dari perusahaan laba
operasi perusahaan.
Sedangkan menurut (Sabrin, 2015) menyatakan bahwa:”
perencanaan laba adalah memilih beberapa alternatif yang
memungkinkan untuk dilaksanakan dimasa depan dengan
mempertimbangkan tujuan perusahaan serta sumber-sumber ekonomi
yang memiliki serta kendala yang dihadapinya di masa akan datang”.
-
23
Maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan laba adalah rencana
yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memaksimalkan laba yang
ingin dicapai, besar kecilnya laba yang didapatkan tergantung kepada
kelancaran dan keberhasilan perencanaan laba yang dilakukan
manajemen untuk perusahaannya.
4. Manfaat Perencanaan Laba
Perencanaan laba atau penganggaran sangat bermanfaat karena:
a. Memberikan pendekatan yang terarah dalam pemecahan
permasalahan.
b. Memaksa pihak manajemen untuk secara dini mengadakan
penelaahan terhadap masalah yang dihadapinya dan menanamkan
kebiasaan pada organisasi untuk mengadakan telah yang sek sama
sebelum mengambil suatu keputusan.
c. Menciptakan suasana organisasi yang mengarah pada pencapaian
laba, dan mendorong timbulnya perilaku yang sabar akan
penghematan biaya dan pemanfaatan sumber daya secara
maksimum.
d. Menawarkan kesempatan untuk menilai secara sistematik setiap
segi atau aspek organisasi maupun untuk memeriksa serta
memperbarui kebijakan dan pedoman dasar secara berkala.
5. Keterbatasan Perencanaan Laba
Meskipun manfaat perencanaan laba jelas meyakinkan dan
berjangka luas, namun kita perlu menyadari keterbatasan dan
kekurangan:
-
24
a. Peramalan atau pemikiran bukanlah ilmu pasti, dalam setiap
penyusunan anggaran akan terdapat sejumlah pertimbangan
tertentu.
b. Anggaran dapat mengikat perhatian manajer pada sasaran
tertentu (seperti produksi yang tinggi, penjualan kredit yang besar
dan lain-lain) yang tidak selaras dengan tujuan organisasi secara
keseluruhan.
c. Perencanaan laba memerlukan kerja sama dan peran serta dari
seluruh anggota manajemen.
d. Perencanaan laba tidaklah menghapus maupun mengambil alih
peran sebagai administrasi.
e. Pelaksanaan perencanaan memerlukan waktu.
C. Penelitian Terdahulu
(R Mangundap, H Sabijon, 2019) dalam penelitiannya tentang “Break
Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada SHMILY
CUPCAKES” diketahui bahwa metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif yang merupakan salah satu jenis penelitian yang
tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai seting social.
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah yang berlokasi di
Jl. Sam Ratulangi No 83 Manado. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
perusahaan dengan memperhitungkan margin of safety dan contribution
margin dapat memaksimalkan metode break even point sebagai metode
untuk melakukan penjualan diatas titik impas dan memini malisasikan
kerugian. Tingkat break even point dicapai home industry Shmily Cupcakes
pada penjualan dapat diambil kesimpulan oleh penulis yaitu dapat mencapai
-
25
keuntungan diatas rata-rata. Hal itu menunjukkan bahwa owner telah
melakukan penjualan diatas titik impas serta memperoleh banyak
keuntungan.
(Puspita, 2018) dalam penelitiannya tentang “Analisis Break Even
Point Terhadap Perencanaan Laba PR. Kreatifa Hasta Mandiri Yogyakarta”.
Metode penelitian yang digunakan pendekatan expost factor karena variabel
yang diteliti tidak dikenai suatu tindakan, perlakuan atau manipulasi,
melainkan hanya meneliti dan mengungkapkan faktor-faktor yang diteliti
berdasarkan keadaan yang sudah ada. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa Break Even Point total tahun 2009 yaitu Rp. 14.517.416.341,00, untuk
rokok Rush Rp. 9.920.234.500,00, untuk rokok Exo Rp. 4.960.117.250,00.
Break Even Point total tahun 2010 yaitu Rp. 21.618.352.500,00, untuk rokok
Rush Rp. 12.917.011.500,00, untuk rokok Exo Rp. 8.385.300.364,00. Break
Even Point pada tahun 2011 yaitu Rp. 8.706.410.182,00 untuk rokok Rush
Rp. 5.130.563.143,00 untuk rokok Exo Rp. 3.482.546..073,00.
(Wahyuni, 2017) dalam penelitiannya tentang “ Analisis Break Even
Point sebagai Alat Perencanaan Laba Pada PDAM Tirta Alami Kabupaten
Tanah Datar”. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif
dengan hasil penelitian pada PDAM Tirta Alami Kabupaten Tanah Datar
dengan menggunakan teknik analisis break even point dapat diketahui
bahwa, untuk tahun 2011 break even point adalah sebesar Rp.
8.247.662.612, tahun 2012 break even point menjadi Rp. 9.582.789.509,
tahun 2013 tingkat break even point adalah sebesar Rp. 11.399.703.030 dan
tahun 2014 break even point sebesar Rp. 10.759.262.830.
-
26
(Sabrin, 2018) dalam penelitiannya tentang “Analisis Break Even
Point pada produksi Es Balok Pada Pt. Yanaghi Histalaraya”. Metode yang
digunakan teknik analisis deskriptif dengan bantuan perhitungan Break Even
Point dan Margin of safety. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya
volume penjualan agar perusahaan berada pada posisi break even point
pada tahun 2018 adalah sebanyak 36.806 balok atau senilai Rp.
515.283.621, pada tahun 2013 sebanyak 35..104 balok atau sebesar Rp.
526.561.971.dan pada 2014 BEP terjadi pada penjualan sebanyak 32.524
balok atau sebesar Rp. 520.392.107.
(Jalaluddin, 2019) dalam penelitiannya tentang “Analisis Break Even
Point Sebagai Alat Untuk Merencanakan Laba Perusahaan (Studi Pada
Koperasi Sari Apel Brosem Periode 2011-20130). Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
BEP terjadi pada penjualan Rp. 699.705.406,66, BEP tahun 2014 terjadi
pada penjualan Rp. 732.291.347,83.
(Rinda, 2019) meneliti tentang “ Analisis Break Even Point Dalam
Hubungannya dengan Perencanaan Laba Jangka Pendek pada CV Adi Putra
Utama Palembang”. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif. Hasil analisis yang dilakukan, menyimpulkan
bahwa perencanaan laba dengan analisis break even point dapat digunakan
untuk memprediksi biaya yang akan terjadi untuk pihak manajemen
perusahaan memperbandingkan untuk menggunakan analisis tersebut,
karena analisis break even point ini mengupas keterkaitan antara biaya dan
volume penjualan sehingga perusahaan dapat merencanakan laba dengan
baik.
-
27
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Nama/ Judul Penelitian
Jenis Penelitian Hasil Penelitian
1. R. Mangundap.,
H.Sabijono., V.
Tirajoh. (2019),
Break Even Point
Sebagai Alat
Perencanaan Laba
Jangka Pendek
Pada SHMILY
CUPCAKES
Deskriptif
analisis
bahwa perusahaan dengan
memperhitungkan margin of safety
dan contribution margin dapat
memaksimalkan metode break even
point sebagai metode untuk
melakukan penjualan diatas titik
impas dan meminimalisasikan
kerugian. Tingkat break even point
dicapai home industry Shmily
Cupcakes pada penjualan dapat
diambil kesimpulan oleh penulis yaitu
dapat mencapai keuntungan diatas
rata-rata. Hal itu menunjukkan bahwa
owner telah melakukan penjualan
diatas titik impas serta memperoleh
banyak keuntungan.
2. Aulia Puspita K D,
(2018), Analisis
Break Even Point
Terh
adap Perencanaan
Laba PR. Kreatifa
Hasta Mandiri
Yogyakarta
pendekatan
expost factor
bahwa Break Even Point total tahun
2009 yaitu Rp. 14.517.416.341,00,
untuk rokok Rush Rp.
9.920.234.500,00, untuk rokok Exo
Rp. 4.960.117.250,00.Break Even
Point total tahun 2010 yaitu Rp.
21.618.352.500,00, untuk rokok Rush
Rp. 12.917.011.500,00, untuk rokok
Exo Rp 8.385.300.364,00. Break
Even Point pada tahun 2011 yaitu Rp.
8.706.410.182,00 untuk rokok Rush
Rp. 5.130.563.143,00 untuk rokok
Exo Rp. 3.482.546..073,00.
-
28
3. Desi Sri Wahyuni,
(2017), Analisis
Break Even Point
Sebagai Alat
Perencanaan Laba
Pada PDAM Tirta
Alami Kabupaten
Tanah Datar
deskriptif
kuantitatif
Berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh, diketahui bahwa
penerapan Break Even Point untuk
produksi minyak kelapa 19 ton atau
Rp. 154.921.000/hari. Sedangkan
untuk produk ampas adalah Rp.
27.885.784/hari
4. Sabrin (2018),
Analisis Break
Even Point Pada
Produksi Es Balok
Pada PT. Yanaghi
Histalaraya.
Analisis
Deskriptif
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
pencapaian break even point pada
PT. Yanaghi Histalaraya adalah faktor
internal diantaranya pemasaran dan
keuangan dan faktor eksternal seperti
persaingan.
5. Jalaluddin
Dimisyqiyani,
Darminto dan
Topowijino (2019),
Analisis Break
Even Point
Sebagai Alat Untuk
Merencanakan
Laba
pendekatan
kuantitatif
Analisis Break Even Point Sebagai
Alat Untuk Merencanakan Laba
Perusahaan (Studi Pada Koperasi
Sari Apel Brosem Periode 2011-
20130). Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. BEP terjadi pada
penjualan Rp. 699.705.406,66, BEP
tahun 2014 terjadi pada penjualan
Rp. 732.291.347,83.
-
29
D. Kerangka Pikir
Kemampuan untuk mencapai laba yang optimal dapat ditentukan oleh
manajemen yang baik terutama dalam perencanaan laba. Perencanaan laba
yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam memperoleh
laba yang optimal. Dalam perencanaan laba ini, harus diperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi laba yaitu biaya, harga jual dan volume penjualan.
Salah satu alat yang dapat digunakan manajemen dalam hal ini adalah
Analisis Break Even Point (BEP).
Break Even Point merupakan keadaan dimana perusahaan dalam
melakukan kegiatannya tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian.
Bagi perusahaan brek even point sangat lah penting karena dapat membantu
manajemen untuk mengambil keputusan dalam menarik produk atau
mengembangkan produk yang dijalankannya. Analisis unsur-unsur yang
mempengaruhi break even point yaitu Biaya, Volume, Harga, harga jual serta
laba itu sendiri.
6. Christina, Rinda
(2019) meneliti
tentang “ Analisis
Break Even Point
Dalam
Hubungannya
dengan
Perencanaan Laba
Jangka Pendek
pada CV Adi Putra
Utama Palembang
Analisis
Deskriptif
menyimpulkan bahwa perencanaan
laba dengan analisis break even point
dapat digunakan untuk memprediksi
biaya yang akan terjadi untuk pihak
manajemen perusahaan
memperbandingkan untuk
menggunakan analisis tersebut,
karena analisis break even point ini
mengupas keterkaitan antara biaya
dan volume penjualan sehingga
perusahaan dapat merencanakan
laba dengan baik
-
30
Margin or safety merupakan alat yang dapat memberikan informasi
tentang berapa besar volume penjualan yang dianggarkan atau hasil
penjualan tertentu boleh turun agar perusahaan tidak menderita kerugian.
Angka margin of safety akan memberikan petunjuk mengenai jumlah
maksimal penurunan volume penjualan yang direncanakan atau dianggarkan
sekaligus tidak mengakibatkan kerugian.
Dengan mengetahui margin of safety akan diperoleh manfaat bagi
kemajuan perusahaan dalam hal ini margin of safety bagi perusahaan yang
merupakan syarat bagi manajemen untuk mengetahui batas keamanan dari
kondisi penjualannya dan juga dapat diketahui berapa yang harus diproduksi
agar penjualan mendekati titik break even point.
Analisis break even point adalah proses perhitungan yang dilakukan
oleh suatu manajemen untuk mengetahui titik impas di mana keadaan
perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian atau pendapatan
dan biaya sama dengan nol.
Sehingga dengan melakukan penelitian ini penulis berharap pemilik
usaha diharapkan dapat memberikan manfaat berupa informasi bagi
konveksi dalam hal ini mengenai volume penjualan yang harus dipertahankan
oleh konveksi agar tidak menderita rugi dan berada pada titik impas serta
volume penjualan untuk memperoleh laba yang direncanakan dengan
perhitungannya.
-
31
Dari penjelasan diatas maka penulis rangkum dalam bentuk bagan
kerangka berfikir berikut ini :
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
CV. SAI TENRISAU MAKASSAR
Perencanaan Laba
Analisis Break Even Point
Hasil
-
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif, penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan data berupa angka-angka yang dapat dihitung secara statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data
atau menggambarkan data yang telah berkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.
B. Lokasih dan Waktu Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi penelitian untuk memperoleh data adalah
Pada CV. SAI TENRISAU Jl. Antang Indah RT.003 RW.007 Kelurahan
Antang Kecamatan Manggala, Makassar. Penelitian ini direncanakan akan
dilaksanakan kurang lebih dua bulan yaitu pada bulan Juli - Agustus Tahun
2020.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut:
1. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan melihat dokumen-dokumen resmi
perusahaan, seperti arsip-arsip yang sangat berhubungan dengan
masalah penelitian
32
-
33
2. Wawancara
Pengumpulan data menggunakan komunikasi langsung dengan
pimpinan perusahaan dan tenaga kerja perusahaan CV. SAI TENRISAU
yang berkopetensi terhadap masalah yang diteliti dalam penelitian
3. Observasi
Mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian, guna
mendapatkan informasi yang akurat tentang masalah yang ada di
perusahaan tempat penelitian.
D. Teknik Analisis Data
Berdasarkan penjelasan diatas setelah data diperoleh diolah secara
tabulasi dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analysis break
even point dengan langka - langka sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data yang diperoleh dari perusahaan yang terdiri dari
data - data mengenai pengumpulan biaya, data hasil produksi, harga
jual, dan data hasil penjualan.
2. Mengklasifikasikan biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
Mengklasifikasikan biaya dengan menggunakan pendekatan
analitis di mana penulis akan meneliti satu per satu biaya dan
membaginya menjadi dua bagian yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
3. Menghitung margin kontribusi
Menghitung margin kontribusi dengan menggunakan dua rumus
yaitu :
a. Menghitung margin kontribusi dalam unit
MK per rupiah = Harga jual – Biaya Variabel per unit
-
34
b. Menghitung margin kontribusi dalam jumlah total
MK Rupiah Total = Total pendapatan – Total Biaya variabel
4. Menghitung Rasio Margin Kontribusi
Rasio margin kontribusi digunakan untuk mengetahui titik
impas secara keseluruhan. Dengan rumus sebagai berikut:
5. Menghitung Nilai Break Even Point (BEP)
a. Titik Impas dalam unit
b. Titik Impas dalam penjualan/total
6. Menghitung Tingkat Keamanan (margin of safery)
Menghitung tingkat keamanan (margin of safery) pada
perusahaan menggunakan rumus :
7. Analisis Perencanaan Laba
Menentukan perencanaan laba yang direncanakan dengan
rumus sebagai berikut:
Untuk mencapai target
-
35
8. Menghitung Perencanaan Laba
-
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
1.1. Sejarah berdirinya CV. SAI TENRISAU
CV. SAI TENRISAU berdiri sejak 09 Mei 2016 berkantor
dijalan Wijaya Nomor 3 Perumahan Bukit Baruga RT 003 RW 011
Kelurahan Antang Kecamatan Manggala, Makassar. Memiliki pabrik
air minum yang berlokasi di jalan antang Indah RT 003 RW 007
Antang Manggala Makassar pada Muktamar Muhammadiyah di
makassar 5 (lima) tahun oleh PT. Finishela di mana mempromosikan
air dengan melepas air suli 5 pada peserta muktamar dan
selanjutnya PT. Fineshela Suryawijaya menawarkan seperangkat
mesin produksi tersebut. Tujuan sebelumnya agar mesin itu dibeli
oleh organisasi Muhammadiyah selain itu PT. Fenishela Suryawijaya
memberikan kesempatan juga kepada Pak Rahman pribadi untuk
membeli mesin itu.
Pak Rahman pada bulan yang sama di mana PT.
Fineshela memberikan tawaran kepada beliau, akhirnya beliau juga
bersedia untuk membelinya dan terjadilah transaksi penjualan mesin
antara PT. Fenishela Surya wijaya depok dengan CV. SAI
TENRISAU. Pada bulan berikutnya Pak Rahman/CV. SAI TENRISAU
mulai membangun pabrik untuk usaha air minum itu yang mendapat
tiga bulan kemudian berdirinya gedung pabrik air minum suli 5,
36
-
37
gedung yang indah dan fantastic di jalan antang indah Nipa - Nipa
Makassar.
Menurut info dari Bapak Ismail karyawan salah satu
perusahaan lain Pak Rahman mengatakan bahwa “suli 5 dikelola Pak
Rahman karena sanggup membeli mesin dan gedung untuk usaha air
minum dengan merek tersebut” menurut Pak Rahfi manajer CV. SAI
TENRISAU mengatakan “kerja sama PT.Fenishela Suryawijaya
dengan CV. SAI TENRISAU tidak sama dipulau jawa, dipulau jawa
suli 5 dikelolah semi organisasi Muhammadiyah.
Air suli 5 dikelola langsung oleh Pak Rahman/CV. SAI
TENRISAU yang bergerak dan pemasarannya lebih banyak ke umum
sedang dipulau jawa dimodali patungan dan keuntungan untuk
muhammadiyah.
Perkembangannya satu tahun kemudian perusahaan ini
berkembang dengan konsep penjualan dengan baik, tertinggi
penjualan di makassar, maros dan sengkang. Untuk penjualan di
kalangan Muhammadiyah tertinggi penjualanya di Unismuh,
Pendidikan Muhammadiyah Cabang Bontoala dan sebagian kecil di
Sekolah Muhammadiyah Cabang Makassar. Dan insya Allah dalam
waktu singkat bila corona redah kata manajer CV. SAI TENRISAU,
perusahaan ini akan mencoba memasuki sasaran penjualan pada
seluruh kecamatan untuk warga Muhammadiyah atau bukan
Muhammadiyah akan dilayani dengan baik untuk mengkonsumsi air
mineral suli 5 ini dalam rangka meningkatkan konsep penjualan.
-
38
Berdasarkan pendapat dari manajer suli 5 air produksinya
tetap diminati masyarakat sehingga ada harapan untuk meningkat
terus. karena ada dua dasar keunggulan satu nawaitu keislaman dan
mutu air itu yang diproduksi baik. menurut CV. SAI TENRISAU lebih
diatas dibandingkan dengan air murni yang disebut dengan air organik
sering juga disebut dengan air kesehatan karena membawa misi
kesehatan sekaligus membawa misi keagamaan keislaman. Manajer
dalam menjalankan usahanya diniatkan selain untuk Pak Rahman
juga untuk pengenalan keislaman.
Adapun surat perizinan usaha yang dimiliki oleh CV. SAI TENRISAU
diantaranya :
a. Surat izin usaha perdagangan kecil tertanggal 26 mei 2016 yang
dilantik oleh badan perisinan terpadu dan penanaman modal
Makassar.
b. Surat izin BPOM tertanggal 07 november 2016 yang
ditandatangani oleh kepala BPOM No. 265220001111 untuk botol
1500ml, 600ml. 330ml, galon 19 liter nNo. MD 26522000111
c. Surat izin dari lembaga sertifikasi produk (LSPro) BBIHA
Makassar No, 16/BPPI/LSPro BBIHP/VIII/2016 tanggal 14
oktober 2019.
1.2. VISI dan MISI CV. SAI TENRISAU
Adapun visi dan misi pada perusahaan CV. SAI TENRISAU.
a. Visi CV. SAI TENRISAU menjadi air minum kepercayaan
konsumen
b. Misi CV. SAI TENRISAU
a. Menjadikan minuman dalam kemasan yang bersih dan steril
-
39
b. Mengedepankan mutu/kualitas yang lebih baik
c. Menjadikan air minum yang tingkat kejernihan tertinggi TDS 0
PPM
1.3. Tujuan CV. SAI TENRISAU
a. Menjadi air minum yang terpercaya akan mutu/kualitas yang lebih
baik
b. Menjadi air minum terdepan dan diminati semua manusia
c. Menjadi air minum yang lebih sehat
1.4. Struktur Organisasi CV. SAI TENRISAU MAKASSAR
Struktur Organisasi CV. SAI TENRISAU MAKASSAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Sai Tenrisau
Pembagian tugas (Job Description)
Tugas dan Tanggung Jawab
1. Direktur
a. Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan
MANAJER
Rafli Abdul Rahim
BAGIAN
KEUANGAN & ADM
Syifa Ainun
BAGIAN PRODUKSI
Abdul Mubni
BAGIAN
PERSEDIAAN AMDK
1. Mala
2. Daeng Laha
BAGIAN ANGKAT
BARANG
1. Bisnur
2. Rahmat
BAGIAN
PERGUDANGAN
Firsan
DIREKTUR
Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE, MM
-
40
b. Bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin dihadapi
perusahaan, serta bertanggung jawab terhadap keuntungan
perusahaan
c. Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah kebijakan dalam
perusahaan
d. Merencanakan, mengembangkan dan mengelolah berbagai sumber
pendapatan dan pembelajaran kekayaan milik perusahaan
e. Menyusun dan menetapkan berbagai strategi – strategi untuk
mencapai visi dan misi perusahaan
f. Menkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan diperusahaan,
mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang
g. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
2. Manajer
a. Membantu tugas direktur utama
b. Bertanggung jawab terhadap seluruh proses operasional, produksi,
proyek hingga kualitas hasil produksi
c. Bertanggng jawab terhadap pengembangan kualitas produk maupun
karyawan yang terlibat
d. Menyusun strategi dalam pemenuhan target perusahaan, dan cara
mencapai target tersebut
e. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam
proses operasional perusahaan
f. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan serta
melakukan koordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan
operasional perusahaan
-
41
g. Mengawasi seluruh karyawan dan memastikan mereka menjalankan
tugas sesuai dengan yang diperintahkan
h. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama
3. Bidang keuangan
a. Bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan sebuah perusahaan
b. Bertanggung jawab membuat laporan keuangan perusahaan
c. Mengawasi laporan keuangan perusahaan
d. Menyusun strategi dan meningkatkan pertumbuhan keuangan
perusahaan
e. Meminimalisir rasio keuangan yang mungkin merugikan perusahaan
4. Bidang produksi
a. Merencanakan sebuah rencana dan mengatur jadwal proses produksi
b. Melakukan pengawasan terhadap proses produksi supaya kualitas,
kuantitas dan waktu sesuai dengan rencana
c. Bertanggung jawab pada manajemen produksi agar selalu prima dan
fasilitas produksi dapat maksimal dan berjalan lancar
d. Melaporkan kegiatan dalam bagian produksi secara berkala
e. Memastikan perkembangan dan skil karyawan dan bertanggung
jawab atas apa yang terjadi didalam
f. Memberikan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan
oleh karyawan
g. Berinofasi dalam mengembangkan produksi
5. Bidang Persediaan
a. Memastikan persediaan tersedia (safety stock)
b. Mengurangi risiko keterlambatan dalam mengirim persediaan
-
42
c. Mengurangi risiko harga yang fluktuatif
d. Memperoleh diskon dari pemesanan dalam jumlah yang banyak
e. Menyesuaikan pembelian dengan jadwal produksi
f. Mengantisifasi perubahan yang terjadi pada penawaran maupun
permintaan
g. Mengantisipasi permintaan mendadak
h. Mengawasi pesanan persediaan yang tidak sesuai dengan
spesifikasi, bisa dikembalikan ke pemasok bila tidak cocok atau terjadi
kerusakan
i. Menjaga komitmen terhadap pelanggan agar barang bisa diproduksi
dengan waktu dan kualitas yang diminta
j. Menentukan kuantitas persediaan yang harus disimpan untuk
menjaga jaga.
6. Bagian Gudang
a. Memastikan barang terjaga dengan baik
b. Memastikan barang terhitung dengan baik
c. Memastikan data dikomputer sama dengan data difisik
d. Memastikan pengiriman bisa sampai tepat waktu
e. Memastikan target kerja tercapai sesuai dengan yang telah ditentukan
oleh perusahaan
f. Menjaga dan memelihara kebersihan gudang.
7. Bagian pengangkutan barang
a. Melakukan pengiriman barang ke alamat dan penerima yang tepat
b. Memastikan barang yang diterima oleh konsumen atau pelanggan
dalam keadaan baik dan tidak rusak
-
43
c. Menjaga kerahasiaan barang dan menjaga serta menjaga keamanan
dokumen
d. Mengecek terlebih dahulu barang yang akan diterima kepada
konsumen agar tidak terjadi kesalahan pengiriman barang
e. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan
f. Membuat laporan harian mengenai barang yang terkirim dan diterima
pelanggan atau konsumen
g. Mengambil barang atau dokumen dari konsumen
2. Data Penelitian
Perencanaan laba melalui analisis break even point dalam
penelitian ini menggunakan beberapa data diantaranya data penjualan,
data pendapatan, data biaya-biaya pada tahun 2017, 2018 dan 2019
serta melalui wawancara.. Berikut ini data - data yang menjadi dasar
dalam penelitian perencanaan laba melalui break even point pada tahun
2018, 2018 dan 2019:
2.1. Data Penjualan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa data
penjualan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, penurunan,
bahkan mengalami penjualan tetap, baik per unit maupun dalam
dalam jumlah total. Berikut ini data penjualan dari tahun 2017,
2018 dan 2019 disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:
-
44
CV. SAI TENRISAU
Tabel 4.1 Data Penjualan Tahun 2017- 2019 (Unit)
Ukuran 2017 2018 2019
Galon 19 L 18000 28800 36000
Botol 1,50 ML 7200 7200 7200
Botol 600 ML 9000 10800 10800
Botol 3,30 ML 9000 10800 10800
Gelas 240 ML 12600 16200 21600
Total 55800 73800 86400
Sumber: Laporan Penjualan CV. SAI TENRISAU
Berdasarkandata diatas dapat di simpulkan bahwa
penjualan pada tahun 2017 sebanyak 55.800 Unit dan mengalami
kenaikan tiap tahunnya, beberapa ukuran air yang mengalami
kenaikan tiap tahunnya seperti air Galon 19 L dan air Gelas 240
ML. Berbeda dengan air Botol 1.500 ML yang penjualannya tetap
seperti tahun sebelumnya yaitu 7.200 Unit. Sedangkan air Botol
600 ML dan Botol 330 ML yang pada tahun 2017 mengalami
kenaikan pada tahun 2018 dan pada tahun 2019 jumlah penjualan
tetap sama dengan tahun sebelumnya.
2.2. Data Pendapatan
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa data pendapatan air
CV. SAI TENRISAU dari tahun ke tahui mengalami kenaikan dan
jumlah pendapatan yang tetap sama dari tahun sebelumnya.
Berikut ini data pendapatan dari tahun 2017, 2018 dan 2019
disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:
-
45
CV. SAI TENRISAU Tabel 4.2 Data Pendapatan tahun 2017- 2019
(dalam rupiah)
S
SSSumber: laporan Pendapatan CV. SAI TENRISAU
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa
pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dari tahun ke tahun
semakin meningkat. Kenaikan ini terjadi karena adanya beberapa
ukuran air yang dari tahun ke tahun tingkat penjualannya
ditingkatkan dan ada pula tingkat penjualannya yang tetap sama
dengan tahun sebelumnya
2.3. Data Biaya-Biaya
Berdasarkan penelitian diperoleh data biaya-biaya yang
menjadi pengeluaran bagi perusahaan. Biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun.
Berikut ini data biaya-biaya yang dikeluarkan pada tahun 2017, 2018
dan 2019 disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:
Ukuran 2017 2018 2019
Galon 19 L 90.000.000 201.600.000 360.000.000
Botol 1,50 ML 288.000.000 324.000.000 324.000.000
Botol 600 ML 288.000.000 378.000.000 432.000.000
Botol 3,30 ML 252.000.000 324.000.000 378.000.000
Gelas 240 ML 189.000.000 275.400.000 367.200.000
Total 1.107.000.000 1.503.000.000 1.861.200.000
-
46
CV. SAI TENRISAU
Tabel 4.3 Data Biaya-Biaya Tahun 2017- 2019 (dalam rupiah)
Jenis Biaya 2017 2018 2019
Biaya Gaji Karyawan Tetap 75.880.000 83.745.000 85.280.000
Biaya Gaji Karyawan Musiman 10.800.000 7.200.000 3.600.000
Biaya Bahan Baku 119.383.000 129.415.000 135.498.000
Biaya Bahan Penolong 10.395.000 11.110.000 5.412.000
Pajak 2.750.000 3.850.000 5.346.000
Biaya Transportasi 40.200.000 43.150.000 42.143.000
Biaya listrik & Telpon 17.963.000 19.778.000 18.392.000
Biaya Komsumsi 13.915.000 16.236.000 18.513.000
Biaya Tak Terduga 15.015.000 14.850.000 12.650.000
Biaya Lain-Lain 7.865.000 9.229.000 7.513.000
Total Biaya 314.166.000 338.563.000 334.347.000
Sumber : Laporan Biaya-Biaya Pengeluaran CV. SAI TENRISAU
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa dari
tahun 2017 pengeluaran CV. SAI TENRISAU cukup besar yaitu
sebanyak Rp. 374.366.000. Pada tahun 2018 biaya yang dikeluarkan
CV. SAI TENRISAU mengalami kenaikan yang cukup besar, hal ini
disebabkan karena terjadinya perubahan harga disemua biaya
sehingga menyebabkan kenaikan biaya. Sedangkan pada tahun 2019
pengeluaran CV. SAI TENRISAU mengalami kenaikan yang sangat
besar dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan meningkatnya harga
disemua biaya sehingga pengeluaran juga meningkat.
3. Analisis Break Even Point
Berdasarkan pada perumusan masalah bagaimanakah analisis
break even point sebagai alat bantu dalam perencanaan laba pada CV.
SAI TENRISAU, dan didasarkan pada hasil data yang diperoleh
-
47
sebelumnya, maka dapat penulis urutkan bagaimana proses pencarian
nilai break even point yaitu dengan mengklasifikasi biaya tetap dan biaya
variabel, menghitung margin kontribusi, menghitung break even point.
Adapun penjelasan dari masing-masing langkah tersebut adalah sebagai
berikut:
3.1. Mengklasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap tanpa
dipengaruhi oleh perubahan output aktivitas dalam batas relevan
tertentu, sedangkan biaya per unit berubah berbanding terbaik.
Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah secara
proporsional dengan perubahan output aktivitas, sedangkan biaya per
unitnya tetap dalam batas relevan tertentu. Semakin tinggi output
aktivitas, semakin tinggi total biayanya. Jadi untuk menghitung titik
impas terlebih dahulu kita dapat menggolongkan biaya variabel dan
biaya tetap. Berikut adalah penggolongan biaya tetap dan biaya
variabel laporan keuangan perusahaan CV. SAI TENRISAU
Tabel 4.4 Klasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Jenis Biaya Klasifikasi Biaya
Bahan Baku Biaya Variabel
* Air
*
Bahan Penolong Biaya Variabel
* Cup, Galon Sedotan
* Lid dan Lebel
* Kemasan Karton
* ATK/Lakban
Biaya Tak Terduga Biaya Variabel
Biaya Gaji Tetap Biaya Tetap
Biaya Gaji Musiman Biaya Variabel
-
48
Biaya Transportasi Biaya Tetap
Biaya Listrik & Telpon Biaya Tetap
Pajak Biaya Tetap
Biaya Lain-Lain Biaya Variabel
a. Biaya Tetap Total
Biaya yang terdiri dari biaya gaji tetap dan biaya PBB.
Tebel dibawah ini menggambarkan biaya tetap total tahun 2017,
2018, dan 2019
Tabel 4.5 Biaya Tetap Total Tahun 2017- 2019 (dalam rupiah)
Jenis Biaya 2017 2018 2019
Biaya Gaji Karyawan Tetap 75.880.000 83.745.000 85.280.000
Biaya Transportasi 40.200.000 43.150.000 42.143.000
Biaya listrik & Telpon 17.963.000 19.778.000 18.392.000
Pajak 2.750.000 3.850.000 5.346.000
Total Biaya 136.793.000 150.523.000 151.161.000
Sumber: Laporan Biaya-Biaya Pengeluaran CV. Sai Tenrisau
b. Biaya Variabel
Biaya variabel yang dimiliki oleh perusaan CV. Sai Tenrisau
terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya
transportasi, biaya listrik & telepon, biaya konsumsi, biaya tak
terduga,dan biaya lain - lain. Tabel dibawah ini menggambarkan
biaya variabel tahun 2017, 2018, dan 2019.
-
49
Tabel 4.6 Biaya Variabel Total Tahun 2017- 2019 (dalam rupiah)
Jenis Biaya 2017 2018 2019
Biaya Bahan Baku 119.383.000 129.415.000 135.498.000
Biaya Bahan Penolong 10.395.000 11.110.000 5.412.000
Biaya Konsumsi 13.915.000 16.236.000 18.513.000
Biaya Tak Terduga 15.015.000 14.850.000 12.650.000
Biaya Lain-Lain 7.865.000 9.229.000 7.513.000
Total Biaya 166.573.000 180.840.000 179.586.000
Sumber: Laporan Biaya-Biaya Pengeluaran CV.Sai Tenrisau
3.2. Menghitung Margin Kontribusi
Margin Kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari penjualan
dikurangi dengan biaya variabel, jumlah tersebut akan digunakan
untuk menutup biaya tetap dan apabila masih sisa akan terjadi laba.
Jika margin kontribusi tidak cukup menutup biaya tetap, maka akan
dialami kerugian. Menghitung margin kontribusi dapat dilakukan
dengan menggunakan dua rumus yaitu menghitung margin kontribusi
per unit dan menghitung margin kontribusi total. Berikut ini perhitungan
margin kontribusi per unit dan total pada tahun 2017,2018, dan 2019:
3.2.1. Margin Kontribusi Ukuran Air
Margin kontribusi per unit adalah perhitungan margin pada
setiap unit produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan oleh
perusahaan CV. Sai Tenrisau terdiri dari lima produk yang
masing-masing memiliki biaya variabel sendiri. Produk yang
dihitung adalah air dengan ukuran 19 Liter, 1,500 ML, 600 ML,
3,30 ML, 240 ML. Berikut merupakan perhitungan margin
kontribusi pengukuran air baik dalam unit maupun rupiah pada
tahun 2017, 2018, dan 2019
-
50
a. Margin Kontribusi dalam Rupiah dan Unit Tahun 2017
Margin kontribusi dalam rupiah dan unit dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
MK Rupiah = Harga – Biaya Variabel per unit
1. Margin Kontribusi dalam Rupiah
Ukuran 19 Liter
MK =(5.000 X 18.000) – 9.254.055
=80.745.945
Ukuran 1,500 ML
MK = (40.000 X 7.200) – 23.135.138
=264.864.862
Ukuran 600 ML
MK = (32.000 X 9.000) – 18.508.111
=269.491.889
Ukuran 330 ML
MK = (28.000 X 9.000) – 18.508.111
=233.491.889
Ukuran 240 ML
MK = (15.000 X 12.600) – 13.220.079
=175.779.921
2. Margin Kontribusi Dalam Unit
Setelah menghitung margin kontribusi dalam rupiah
selanjutnya menghitung margin kontribusi per unit.
-
51
Berikut adalah perhitungan margin kontribusi per unit
tahun 2017.
Ukuran Galon 19 Liter
MK =