analisis break even point sebagai alat bantu dalam ... · persembahan karya ilmiah analisis break...

121
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. SAI TENRISAU SKRIPSI OLEH NURLINDA SARI 105731118716 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIAYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT BANTU

    DALAM PERENCANAAN LABA PADA

    CV. SAI TENRISAU

    SKRIPSI

    OLEH

    NURLINDA SARI 105731118716

    JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS MUHAMMADIAYAH MAKASSAR

    MAKASSAR

    2021

  • ii

    ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT

    BANTU DALAM PERENCANAAN LABA

    PADA CV. SAI TENRISAU

    SKRIPSI

    Oleh

    NURLINDA SARI 105731118716

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis pada Prodi Akuntansi

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

    s

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI 2021

  • iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    Motto

    Kebangaan kita yang terbesar adalah bukan tidak perna gagal. Tetapi

    bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

    Janganlah larut dalam satu kesedihan karena masih ada hari esok yang

    menyongsong dalam sejuta kebahagiaan.

    Persembahan

    Karya Ilmiah Analisis Break Even Point Sebagai Alat Bantu Dalam Perencanaan Laba Pada CV. SAI TENRISAU ini kupersembahkan untuk Kedua Orangtua, Adek, Keluarga, Pembimbing dan Teman- temanku yang selalu mendukung, membimbing serta memberikan nasihatnya

  • iv

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

    LEMBAR PERSETUJUAN

    UJIAN SKRIPSI Judul Penelitian :“Analisis Break Even Point Sebagai Alat Bantu Dalam

    Perencanaan Laba Pada CV. SAI TENRISAU “.

    Nama Mahasiswa : Nurlinda Sari

    No. Stambuk/ NIM : 105731118716

    Program Studi : Akuntansi

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

    Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

    Telah disetujui untuk dapat diseminarkan pada Seminar Hasil pada tanggal 14 Desember

    dan layak diujikan pada Ujian Skripsi

    .

    Makassar, 14 Desember 2020

    Menyetujui

    Pembimbing I Pembimbing II

    Asriati, SE., M.Si Abd Salam. HB, SE., M.Si. Ak. CA.CSP NIDN 0031126303 NIDN 0921018002

    Mengetahui

    Ketua Program Studi Akuntansi,

    Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP

    NBM. 1073428

  • v

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI Alamat: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Fax (0411) 8655588 Makassar 90221

    LEMBAR PENGESAHAN

    Skripsi atas nama Nurlinda Sari, NIM 105731118716, diterima dan

    disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor

    Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor :0003/SKY/62201/091004/2021M,

    Pada tanggal 17 Jumadil Akhir 1442 H/ 30 Januari 2021 M, sebagai salah satu

    syarat guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Program Studi

    Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

    17Jumadil Akhir 1442 H Makassar,

    30 Januari 2021 M

    PANITIA UJIAN

    1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (…..……….) (Rektor Unismuh Makassar)

    2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM (...….……..) (Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

    3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (...…….…..) (Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

    4. Penguji : 1. Drs. Sultan Sarda, MM (……..…….)

    2. Abd. Salam, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP (……..…….)

    3. Wa Ode Rayyan, SE.,M.Si.Ak.CA (………..….)

    4. Asriani Hasan, SE.,M.Sc (……..…….)

  • vi

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    Alamat: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Fax (0411) 8655588 Makassar 90221

    SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama : Nurlinda Sari

    Stambuk : 105731118716

    Program studi : Akuntansi

    Dengan Judul : Analisis Break Even Point Sebagai Alat Bantu

    Dalam Perencanaan Laba Pada CV. SAI TENRISAU

    Dengan ini menyatakan bahwa:

    Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya

    sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

    menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

    Makassar,30 Januari 2021

    Yang Membuat Pernyataan

    Nurlinda Sari

    Diketahui oleh:

    Dekan Ketua Program Studi

    Ismail Rasulong, SE., MM Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA.CSP NIDN 0905107302 NBM. 107 3428

    Materai 6000

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas karunia dan

    rahmat yang diberikan, shalawat serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada

    Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan kerabat

    lainnya, sehingga penulis proposal tesis “Analisis Break Even Point Sebagai Alat

    Bantu Dalam Perencanaan Laba CV. Sai Tenrisau ” .

    Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

    kepada kedua orang tua penulis yang senantiasaa memberi harapan, semangat,

    perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudaraku tercinta yang

    senantiasa mendukun dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan

    seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang

    telah diberikan dengan keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa

    yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang

    kehidupan di dunia dan di akhirat.

    Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan proposal tesis ini

    tidak lepas dari bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak.

    Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

    kepada yang terhormat:

    1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah

    Makassar.

    2. Bapak Ismail Rasullong, SE.,MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

  • viii

    3. Bapak Dr. Ismail Badollahi,SE.,M.Si.Ak.CA.CSP, selaku Ketua Program

    Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

    4. Ibu Asriati, SE.,M.Si, selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan

    waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga proposal

    selesai dengan baik.

    5. Bapak Abd Salam, HB, SE., M.Si. Ak. CA. CSP, selaku Pembimbing II yang

    telah berkenan membantu selama dalam penyusunan proposal hingga ujian

    skripsi.

    6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan

    ilmunya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

    7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    8. Seluruh Teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

    Angkatan 2016 khususnya kelas Akuntansi 16E, terima kasih atas momen

    yang terindah yang kalian berikan,dari awal masuk kuliah hingga saat ini.

    9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu per

    satu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungan

    sehingga penulis dapat menyusun proposal hingga ujian skripsi.

    Penulis menyadari bahwa proposal tesis ini masih jauh dari kata

    sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

    membangun guna perbaikan proposal tesis ini. Akhir kata semoga proposal

    tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam pelaksanaan

    kegiatan penelitian selanjutnya.

  • ix

    Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, wassalamu’alaikum Wr. Wb

    Makassar, 30 Januari 2021

    Penulis

    Nurlinda Sari

  • x

    ABSTRAK

    NURLINDA SARI, 2021. Analisis Break Even Point Sebagai Alat Bantu

    Dalam Perencanaan Laba. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing 1

    Ibu Asriati Dan Pembimbing II Bapak Abd Salam.

    Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui tujuan Analisis Break

    Even Point Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada CV. SAI TENRISAU.

    Adapun metode penelitian yang digunakan ialah metode analisis kuantitatif.

    Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Break Even Point, yaitu

    melalui pengumpulan data-data dari perusahaan seperti data biaya, data

    pendapatan, dan data penjualan. Mengklasifikasi biaya, menghitung Break Even

    Point, menghitung margin of safety (tingkat keamanan), dan menentukan target

    laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis break even point dapat

    digunakan sebagai alat bantu perencanaan laba yang akan datang. Yaitu sudah

    sesuai dengan perhitungan break even point tahun 2017, 2018, dan 2019 hal ini

    dikarenakan nilai penjualan yang dikeluarkan perusahaan dibawah break even

    point.

    Kata Kunci : Break Even Point, Perencanaan Laba

  • xi

    ABSTRACT

    NURLINDA SARI, 2021. Break Even Point Analysis As A Tool In Profit Planning. Thesis Accounting Study Program Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Supervisor 1 Mrs. Asriati

    and Supervisor II Mr. Abd Salam.

    Based on this research, it can be seen that the purpose of Break Even Point Analysis as a Tool for Profit Planning at CV. SAI TENRISAU. The research method used is quantitative analysis method. Data analysis was performed using Break Even Point analysis, namely through data from companies such as cost data, revenue data, and sales data. Classify costs, calculate Break Even Points, calculate safety margins (security levels), and determine target profits. The results show that Break Even Point Analysis as a Tool in Profit Planning at CV Sai Tenrisau on Jl. Antang Indah RT. 003 RW. 007 Ex. Antang Kec. Manggala. Makassar, which is in accordance with the calculation of the break even point for 2017, 2018 and 2019, this is because the sales value issued by the company is

    below the break even point.

    Keywords: Break Even Point, Profit Planning

  • xii

    DAFTAR ISI

    SAMPUL .............................................................................................................. i

    HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii

    MOTTO............................................................................................................... iii

    HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... iv

    HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. v

    SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.................................................... vi

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

    ABSTRAK ........................................................................................................... x

    ABSTRACT ........................................................................................................ xi

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7

    C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7

    D. Manfaat Penelitian................................................................................... 7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9

    A. Konsep Break Even Point ........................................................................ 9

    1. Pengertian Break Even Point (BEP) ................................................... 9

    2. Rumus Break Even Point.................................................................. 10

    3. Tingkat Keamanan (Margin Of Safery) ............................................. 14

    4. Analisis Target Laba ......................................................................... 15

    5. Klasifikasi Biaya dalam Analisis Break Even Point............................ 16

    6. Perubahan-Perubahan dalam Analisis Break Even Point ................. 18

    7. Kelemahan Analisis Break Even Point .............................................. 19

  • xiii

    B. Perencanaan Laba ................................................................................. 20

    1. Pengertian Perencanaan .................................................................. 20

    2. Pengertian Laba ............................................................................... 20

    3. Pengertian Perencanaan Laba ......................................................... 21

    4. Manfaat Perencanaan Laba ............................................................. 23

    5. Keterbatasan Perencanaan Laba ..................................................... 23

    C. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 24

    D. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 29

    BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 32

    A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 32

    B. Lokasih Penelitian .................................................................................. 32

    C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 32

    D. Teknik Analisis Data ............................................................................... 33

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 37

    A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 36

    1. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................... 36

    1.1. Sejarah Berdirinya CV. SAI TENRISAU ...................................... 38

    1.2. Visi dan Misi CV. SAI TENRISAU ............................................... 38

    1.3. Tujuan CV. SAI TENRISAU ........................................................ 39

    1.4. Struktur Organisasi CV. SAI TENRISAU ..................................... 39

    2. Data Penelitian ................................................................................... 43

    2.1. Data Penjualan .............................................................................. 43

    2.2. Data Pendapatan .......................................................................... 44

    2.3. Data Biaya-Biaya........................................................................... 45

    3. Analisis Break Even Point ................................................................... 46

  • xiv

    3.1. Mengklasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel............................ 47

    3.2. Menghitung Margin Kontribusi ....................................................... 49

    3.3. Menghitung Rasio Margin Kontribusi ............................................. 58

    3.4. Menghitung Break Even Point ....................................................... 64

    4. Perhitungan Perencanaan Laba .......................................................... 72

    4.1. Margin Of Safery ........................................................................... 72

    4.2. Analisis Perencanaan Laba ........................................................... 76

    B. Pembahasan ........................................................................................... 86

    BAB V PENUTUP ............................................................................................. 88

    A. Kesimpulan ............................................................................................ 88

    B. Saran ..................................................................................................... 89

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 90

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ 91

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1.1 Jumlah Penjualan dan Pendapatan yang diperoleh CV.Sai Tenrisau

    2017, 2018, dan 2019 ......................................................................................... 4

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 27

    Tabel 4.1 Data Penjualan Tahun 2017, 2018, dan 2019 ................................... 44

    Tabel 4.2 Data Pendapatan Tahun 2017, 2018, dan 2019 ................................. 45

    Tabel 4.3 Biaya Tetap Total Tahun 2017, 2018, dan 2019 ................................. 46

    Tabel 4.4 Klasifikasi Biaya tetap dan Biaya Variabel ......................................... 47

    Tabel 4.5 Biaya Tetap Total Tahun 2017, 2018, dan 2019 ................................. 48

    Tabel 4.6 Biaya Variabel Total Tahun 2017, 2018, dan 2019 ............................. 49

    Tabel 4.7 Margin Kontribusi Per unit dan Rupiah Tahun 2017 ........................... 52

    Tabel 4.8 Margin Kontribusi Per unit dan Rupiah Tahun 2018 ........................... 54

    Tabel 4.9 Margin Kontribusi Per unit dan Rupiah Tahun 2019 ........................... 56

    Tabel 4.10 Margin Kontribusi Total Per unit dan Rupiah Tahun 2017-2019 ....... 58

    Tabel 4.11 Laba Bersih Tahun 2017 .................................................................. 59

    Tabel 4.12 Laba Bersih Tahun 2018 .................................................................. 60

    Tabel 4.13 Laba Bersih Tahun 2019 .................................................................. 61

    Tabel 4.14 Produksi yang di utamakan pada Tahun 2017, 2018, dan 2019 ....... 62

    Tabel 4.15 Estamasi Target Penjualan Tahun 2018, 2019, dan 2020 ................ 83

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Kerangka Pikir ................................................................................ 31 Gambar 4.1 Struktur Organisasi ........................................................................ 39

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Di seluruh dunia kata bisnis sudah tidak asing lagi, bahkan

    memiliki peranan penting bagi pendapatan Negara. Bisnis merupakan

    kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberikan keuntungan

    bagi pemiliknya. G.Sampath menyatakan pula bahwa bisnis adalah

    kegiatan ekonomi yang ditunjukkan untuk memperoleh keuntungan.

    Saat ini banyak perusahaan baik besar maupun kecil, yang

    berskala nasional maupun internasional bermunculan. Tentunya hal

    tersebut merupakan pertanda positif yang diharapkan dapat

    meningkatkan perekonomian nasional. Namun pada kenyataannya tidak

    bisa dipungkiri, beberapa perusahaan terutama perusahaan kecil gulung

    tikar yang salah satu penyebabnya dikarenakan biaya-biaya yang

    dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh dan

    pada akhirnya laba juga akan berkurang.

    Secara umum perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba

    baik jangka panjang maupun jangka pendek. Dalam mencapai tujuan

    tersebut perusahaan mempunyai teknik/cara yaitu manajemen. Berhasil

    atau tidaknya perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen

    dalam melaksanakan fungsi serta dalam melihat kemungkinan dimasa

    yang akan datang. Untuk itu manajemen dalam kegiatannya harus dapat

    merencanakan tujuan dan kegiatan dalam mencapai tujuannya tersebut.

    Pendapat yang menyatakan tujuan perusahaan adalah mencapai laba

  • 2

    yang sebesar-besarnya atau mencapai laba maksimal mengandung

    konsep bahwa perusahaan harus melakukan kegiatannya secara efektif

    dan efisien.

    Kemampuan untuk mencapai laba yang optimal dapat ditentukan

    melalui perencanaan laba. Perencanaan laba yang baik akan

    mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam memperoleh laba yang

    optimal. Dalam perencanaan laba ini, harus diperhatikan faktor-faktor

    yang mempengaruhi laba yaitu biaya, harga jual dan volume penjualan.

    Biaya memiliki implikasi bagi penentuan harga jual untuk mencapai laba

    yang dikehendaki. Kemudian harga jual ini mempengaruhi volume

    penjualan dan selanjutnya volume penjualan ini akan mempengaruhi

    volume produksi seperti siklus, volume produksi ini pun nantinya akan

    mempengaruhi biaya produksi dan seterusnya. Untuk itu dalam

    penyusunan perencanaan laba, manajemen memerlukan berbagai

    informasi untuk menilai berbagai kemungkinan dan alternatif keputusan

    dengan memperhatikan pengaruh dari keputusan yang akan diambil

    tersebut. Salah satu alat yang dapat digunakan manajemen dalam hal ini

    adalah Analisis Break Even Point (BEP).

    Break even point/titik impas merupakan keadaan dimana

    perusahaan dalam melakukan kegiatannya tidak memperoleh laba dan

    tidak menderita kerugian. Dengan kata lain suatu usaha dikatakan impas

    jika jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya. Dengan demikian

    analisis break even point adalah suatu alat yang digunakan untuk

    mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan

    dan volume penjualan. Dengan melakukan analisis break even,

  • 3

    manajemen akan memperoleh informasi tingkat penjualan minimal yg

    harus dicapai, agar tidak mengalami kerugian. Dari analisis tersebut, juga

    dapat diketahui sampai seberapa jauh volume penjualan yang

    direncanakan boleh turun, agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

    Analisis break even menyajikan informasi hubungan biaya,

    volume, dan laba kepada manajemen. Sehingga memudahkan dalam

    menganalisis faktor yang mempengaruhi pencapaian laba perusahaan

    dimasa yang akan datang. Break even point juga memiliki manfaat bagi

    perusahaan yaitu memberikan peringatan penting bagi pimpinan

    mengenai berapa unit dan rupiah penjualan minimal harus tercapai di

    masa yang akan datang. Analisis break even point ini sangat berguna

    dalam membantu perusahaan untuk meningkatkan laba khususnya

    perusahaan yang baru berkembang dan perusahaan yang berada di

    tengah-tengah persaingan yang sangat ketat.

    Perusahaan CV. SAI TENRISAU adalah suatu perusahaan

    industri penyediaan air minum yang sedang dalam masa perkembangan

    yang tentu saja mengalami suatu kompetisi yang sangat ketat dimana

    perusahaan-perusahaan sejenis tengah menjamur dikalangan dunia

    usaha. Oleh karena itu perusahaan CV. SAI TENRISAU perlu mencari

    strategi khususnya dalam perencanaan laba.

    Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan pada tanggal

    26 Juli 2020 melalui wawancara langsung dengan direktur CV. SAI

    TENRISAU bahwa perusahaan tidak melakukan perencanaan laba

    dengan menggunakan analisis break even point karena setelah melihat

    pencatatan pembukuannya hanya mengurangi pendapatan dengan

  • 4

    beban-beban produksi. Masih dalam pengamatan yang dilakukan peneliti

    pada tanggal 26 Juli 2020 melalui wawancara dengan salah satu

    karyawan CV. SAI TENRISAU dan dengan melihat bukti pembukuan

    yang dimiliki oleh perusahaan bahwa tidak adanya pemisahan biaya-

    biaya produksi, baik itu biaya tetap maupun biaya variabel. Dari data yang

    dilihat membuktikan bahwa perusahaan tidak melakukan analisis break

    even point untuk merencanakan laba usahanya.

    Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dan melihat

    pembukuan perusahaan pada tanggal yang sama bahwa, tidak ada juga

    perhitungan hasil penjualan sama dengan jumlah biaya total atau hasil

    penjualan berada diatas jumlah biaya total atau bahkan sebaliknya

    sehingga besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh usaha ini belum

    diketahui secara pasti. Berikut ini merupakan data penjualan CV. SAI

    TENRISAU pada tahun 2017, 2018, 2019

    Tabel 1.1 Jumlah Penjualan dan Pendapatan yang diperoleh CV. SAI TENRISAU

    tahun 2017- 2019

    NO TAHUN UKURAN HARGA PENJUALAN PENDAPATAN

    1. 2017 Galon 19 L Rp5.000 18.000 Unit Rp90.000.000 Botol 1,500 ML Rp40.000 7.200 Unit Rp288.000.000 Botol 600 ML Rp32.000 9.000 Unit Rp288.000.000 Botol 3,30 ML Rp28.000 9.000 Unit Rp252.000.000 Gelas 240 ML Rp15.000 12.600 Unit Rp189.000.000

    TOTAL 55.800 Unit Rp1.107.000.000

    2. 2018 Galon 19 L Rp7.000 28.800 Unit Rp201.600.000 Botol 1,500 ML Rp45.000 7.200 Unit Rp324.000.000 Botol 600 ML Rp35.000 10.800 Unit Rp378.000.000 Botol 3,30 ML Rp30.000 10.800 Unit Rp324.000.000 Gelas 240 ML Rp17.000 16.200 Unit Rp275.400.000

    TOTAL 109.800 Unit Rp1.503.000.000

    3. 2019 Galon 19 L Rp10.000 36.000 Unit Rp360.000.000 Botol 1,500 ML Rp45.000 7.200 Unit Rp324.000.000 Botol 600 ML Rp40.000 10.800 Unit Rp432.000.000 Botol 3,30 ML Rp35.000 10.800 Unit Rp378.000.000

  • 5

    Gelas 240 ML Rp17.000 21.600 Unit Rp367.200.000

    TOTAL 86.400 Unit Rp1.861.200.000

    Sumber: laporan CV. SAI TENRISAU

    Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa penjualan yang

    dilakukan CV. SAI TENRISAU pada tahun 2017, 2018, dan 2019

    memproduksi jumlah yang berbeda salah satunya terjadi pada tahun

    2017 yaitu sebanyak 55.800 Unit dan pada tahun 2018 sebanyak 109.800

    Unit sedangkan pada tahun 2019 sebesar 86.400 Unit. Pada tahun 2017

    perusahan lebih banyak menjual air Galon 19 L sebanyak 18.000 Unit.

    Berbeda dengan air Botol 1,500 ML yang jumlah penjualannya sama

    dengan tahun 2017, 2018 dan 2019 sebanyak 7.200 Unit. Dan

    berbanding terbalik pada air Botol 600 ML yang pada tahun 2017

    mengalami kenaikan pada tahun 2018 sebanyak 10.800 Unit.

    Selanjutnya pada tahun 2018 air Galon 19 L mengalami kenaikan

    jumlah penjualan pada tahun 2019 sebesar 36.000 Unit. Dan pada tahun

    2017 untuk Botol 1500 ML, Botol 600 ML, dan Botol 3,30 ML mengalami

    kenaikan pada tahun 2018, 2019 dengan jumlah yang sama. Berbeda

    pada air Gelas 240 ML pada tahun 2017 yang jumlah penjualan sebanyak

    12.600 Unit dan mengalami kenaikan pada tahun 2018 dan 2019. Maka

    dari itu dapat disimpulkan bahwa penjualan air minum pada tahun 2017,

    2018 dan 2019 mengalami kenaikan, penurunan bahkan jumlah

    penjualan tetap.

    (Rinda, 2019) meneliti tentang “ Analisis Break Even Point Dalam

    Hubungannya dengan Perencanaan Laba Jangka Pendek pada CV Adi

    Putra Utama Palembang”. Dari hasil analisis yang dilakukan,

    menyimpulkan bahwa perencanaan laba dengan analisis break even

  • 6

    point dapat digunakan untuk memprediksi biaya yang akan terjadi untuk

    pihak manajemen perusahaan memperbandingkan untuk menggunakan

    analisis tersebut, karena analisis break even point ini mengupas

    keterkaitan antara biaya dan volume penjualan sehingga perusahaan

    dapat merencanakan laba dengan baik. Sedangkan penelitian yang

    dilakukan sekarang ialah “Analisis break even point sebagai alat bantu

    dalam perencanaan laba pada CV. SAI TENRISAU”. CV. SAI TENRISAU

    merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi. Hasil penelitian

    ini menunjukkan bahwa analisis break even point dapat digunakan

    sebagai alat bantu perencanaan laba yang akan datang. Untuk

    mendapatkan data perusahaan, penulis memperoleh data dengan cara

    melakukan wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan data dan

    informasi yang diperoleh, sehingga didapatkan data penjualan, data

    pendapatan, serta data biaya-biaya pengeluaran. Sehingga perusahaan

    dapat melakukan perhitungan break even point dan margin of safety,

    serta perhitungan perencanaan laba.

    Terkait dengan masalah diatas dan terdorong untuk mengetahui

    lebih jelas tentang Analisis Break Even Point dalam penyusunan

    perencanaan laba perusahaan, maka penulis akan mencoba melakukan

    penelitian terhadap salah satu usaha penjualan Air Minum Siap Saji.

    Maka di angkatlah judul “ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI

    ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. SAI

    TENRISAU ”

  • 7

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang maka penulis merumuskan masalah

    yang akan diteliti yaitu: Bagaimanakah analisis break even point sebagai

    alat bantu dalam perencanaan laba pada CV. SAI TENRISAU ?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan dari perumusan masalah peneliti ini memiliki tujuan

    yaitu: Untuk mengetahui analisis break even point sebagai alat bantu

    dalam perencanaan laba pada CV. SAI TENRISAU

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat bagi penulis

    Penelitian ini memberikan manfaat bagi penulis yaitu

    menambah pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana

    berpikir ilmiah. Selain itu penelitian ini juga memberikan

    pengetahuan bagi penulis tentang bagaimana menerapkan

    teori mengenai Break Even Point ini kedalam praktik di lapangan

    dalam hal ini adalah di sebuah usaha penjualan Air Minum Siap Saji.

    2. Manfaat bagi perusahaan

    Analisis Break Even Point dapat digunakan sebagai informasi

    bagi pemilik perusahaan untuk menyusun perencanaan laba yang

    lebih baik sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan tersebut.

    3. Manfaat bagi akademik

    Penelitian ini dapat digunakan sebagai alat pembanding dan

    pembantu bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang atau juga

  • 8

    dapat di teliti lebih lanjut. Selain itu penelitian ini juga diharapkan

    dapat memberikan informasi-informasi bagi keperluan studi lain dalam

    dunia akademik terutama bagi praktik dan pemanfaatan analisis

    Break Even Point dalam proses produksi nyata.

  • 9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Konsep Break Even Point (BEP)

    1. Pengertian Break Even Point (BEP)

    Break even point/titik impas/titik balik pokok mempunyai definisi

    yang berbeda-beda dari para ahli. Menurut (Prawiranogono, 2017),

    mengatakan BEP = Break Even Point atau titik impas, dimana

    perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. BEP

    atau titik impas sangat penting bagi manajemen untuk mengambil

    keputusan untuk menarik produk atau mengembangkan produk, atau

    untuk menutup anak perusahaan yang profit center atau

    mengembangkannya.

    Menurut (Herman, 2016) mengatakan, break even point adalah

    kondisi operasi dari suatu entity dimana total pendapatan sama dengan

    total biaya dan tidak memperoleh laba juga tidak mengalami rugi.

    Manfaat utamanya adalah memberikan peringatan penting bagi pimpinan

    berapa unit dan rupiah penjualan minimum harus tercapai di masa yang

    akan datang.

    Menurut (Ridwan S sunjaja dkk, 2017) mengatakan, titik impas

    operasi perusahaan adalah tingkat penjualan yang diperlukan untuk

    dapat menutupi semua biaya operasional, dimana pada titik impas

    tersebut laba sebelum bunga dan pajak sama dengan nol. Sedangkan

    menurut (Ernawati s, 2018) break even point merupakan suatu keadaan

    dimana seluruh penerimaan hanya mampu menutup seluruh

    pengeluaran.

    9

  • 10

    Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa break

    even point adalah keadaan dimana perusahaan tidak mengalami

    keuntungan ataupun kerugian atau total pendapatan dan total biaya

    sama dengan nol.

    Sedangkan Analisis break even point adalah suatau keadaan

    dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh

    pendapatan (laba) dan tidak pula menderita kerugian. Artinya dalam

    kondisi ini jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah biaya

    yang dikeluarkan. Lebih lanjut analisis ini digunakan untuk menentukan

    berapa unit yang harus dijual agar kita memperoleh keuntungan, baik

    dalam volume penjualan dalam unit maupun rupiah.

    Menurut (Harmono, 2016) dalam bukunya mengatakan analisis

    break even point adalah sebuah metode yang berguna untuk para

    manajer supaya dapat dan mampu memastikan prediksi penjualan

    produk perusahaan yang memadai dan dapat menutup biaya produk

    atau jasa yang dihasilkan pada tingkat keuntungan yang ditargetkan.

    Maka dapat disimpulkan bahwa analisis break even point adalah

    proses perhitungan yang dilakukan oleh suatu manajemen untuk

    mengetahui titik impas dimana keadaan perusahaan tidak mengalami

    keuntungan maupun kerugian atau pendapatan dan biaya sama dengan

    nol.

    2. Rumus Break Even point (BEP) Titik Impas

    Rumus break even point terbagi menjadi dua metode, masing-

    masing metode berasal dari sumber yang berbeda. Pemakaian metode

    break even point dapat dilakukan sesuai dengan ke ingin dan tujuan

  • 11

    pemakai. Berikut ini beberapa metode break even point yang dapat

    digunakan dalam analisis break even point:

    a. Metode Persamaan

    Menurut (Samryn LM, 2015) metode persamaan

    memanfaatkan data-data dari laporan laba rugi yang disusun

    dengan format kontribusi. Titik impas dengan metode ini dapat

    menghitung dengan menggunakan rumus:

    Atau

    Namun apabila data tidak tersedia untuk menggunakan

    rumus tersebut, maka titik impas dalam rupiah dapat dihitung

    dengan prosedur sebagai berikut:

    Perusahaan biasanya hanya memiliki data persentase

    biaya variabel dari harga jual dan pendekatan yang disajikan di

    atas dapat digunakan untuk menentukan titik impas . Perhatikan

    bahwa penggunaan presentase dalam persamaan tersebut dapat

    digunakan untuk menentukan titik impas berdasarkan nilai

    penjualan dan bukan dalam unit.

    b. Metode Margin Kontribusi

    Menurut (Herman, 2016) margin kontribusi adalah jumlah yang

    tersisa dari penjualan dikurangi dengan biaya variabel. Jumlah

    tersebut akan digunakan untuk menutup biaya tetap dan laba untuk

    periode tersebut. Margin kontribusi akan digunakan untuk menutup

    Penjualan - Biaya Variabel - Biaya tetap = Laba

    Penjualan = Biaya Variabel + Biaya tetap + Laba

    Rasio penjualan = Rasoi margin kontribusi + Biaya tetap + Laba

  • 12

    biaya tetap dan apabila masih ada sisa akan menjadi laba. Jika

    margin kontribusi tidak cukup menutup biaya tetap, maka akan

    mengalami kerugian.

    Berikut merupakan rumus margin kontribusi yang terbagi

    menjadi dua macam yaitu:

    1. Menghitung margin kontribusi dalam unit, dengan rumus

    sebagai berikut:

    Dimana margin kontribusi per unit sama dengan harga jual

    dikurang biaya variabel per unit, Dari rumus diatas manajemen

    akan mengetahui margin kontribusi setiap unit produksi.

    2. Margin kontribusi dalam jumlah totalnya, dengan rumus sebagai

    berikut:

    Dimana:

    TP : Total Penjualan

    BV : Biaya Variabel

    TBV : Total Biaya Variabel

    Sedangkan menurut Garrison dan Noreen metode margin

    kontribusi pada dasarnya adalah metode singkat dari metode

    persamaan yang telah dijelaskan diatas. Pendekatan ini

    memusatkan pada ide bahwa setiap unit yang terjual memberikan

    margin kontribusi tertentu yang dapat digunakan untuk menutupi

    biaya tetap. Untuk menentukan berapa unit yang harus dijual

    Margin Kontribusi per unit = Harga Jual - BV

    Margin Kontribusi = TP- TBV

  • 13

    untuk mencapai titik impas, total biaya tetap dibagi dengan

    margin kontribusi per unit.

    Margin kontribusi dapat dihitung melalui total pendapatan

    dikurangi dengan total biaya variabel. Jadi, dapat disimpulkan

    bahwa dalam perhitungan margin kontribusi bisa dilakukan

    dengan dua cara yaitu menghitung margin kontribusi dalam unit

    dan menghitung dalam jumlah total. Setelah menentukan nilai

    break even point dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    Variasi dari metode ini menggunakan rasio margin

    kontribusi sebagai pengganti margin kontribusi per unit. Hasilnya

    adalah titik impas yang ditentukan berdasarkan nilai penjualan.

    Berikut ini adalah rumus yang digunakan :

    Margin kontribusi sebagai persentase penjualan tersebut

    rasio margin kontribusi (Rasio MK). Rasio ini dihitung dengan cara

    berikut:

    Pendekatan berdasarkan rasio margin kontribusi sangat

    berguna apabila perusahaan memiliki berbagai macam produk

    dan akan menentukan titik impas untuk perusahaan secara

    keseluruhan.

    Berdasarkan penjelasan diatas maka dalam penelitian ini

    menggunakan metode margin kontribusi dengan alasan bahwa

  • 14

    pendekatan margin kontribusi memiliki kelebihan yaitu dapat

    menunjukkan secara jelas bagaimana biaya berubah bersama

    dengan perubahan tingkat penjualan.

    Pendekatan ini jauh lebih sesuai digunakan pada

    perusahaan yang mempunyai jenis produk lebih dari satu macam

    dan menghendaki menghitung break even point tunggal sebagai

    keseluruhan. Hal ini sesuai dengan kondisi perusahaan yang akan

    diteliti.

    3. Tingkat Keamanan (Margin Of Safety)

    Margin of safety adalah kelebihan dari proyeksi atau actual

    penjualan atas break even point. MOS ini bermanfaat selama memberikan

    informasi tentang seberapa jauh penurunan penjualan baik dalam rupiah

    maupun dalam kuantitif sehingga perusahaan masih dalam posisi aman

    atau masih berlaba.

    Perusahaan yang mempunyai margin of safery yang besar lebih

    baik dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai margin of safety

    yang rendah, karena margin of safety memberikan gambaran kepada

    manajemen beberapa penurunan yang dapat ditolerir sehingga

    perusahaan tidak menderita rugi tetapi juga belum memperoleh laba.

    Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat keamanan atau

    margi of safety (MOS) adalah sebagai berikut:

    1. Margin Of Safety Total

  • 15

    2. Margin Of Safety Rupiah

    MOS = MOS X Anggaran Penjualan

    Dalam penelitian ini menggunakan rumus kedua yaitu

    penjualan MOS dimana penjualan per bujet dikurangi penjualan

    titik impas dibagi penjualan per bujet di kali 100%, maka akan

    diketahui tingkat keamanan (MOS) penjualan perusahaan.

    Perusahaan yang mempunyai margi of safety yang besar

    lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai

    margin of safety yang renda, karena margin of safety

    memberikan gambaran kepada manajemen beberapa

    penurunan yang dapat di antisipasi sehingga perusahaan tidak

    menderita rugi tetapi juga belum memperoleh laba.

    4. Analisis Perencanaan Laba

    Rumus Biaya – Volume – Laba dapat digunakan untuk

    menentukan volume penjualan untuk mencapai target laba. Di dalam

    analisis target laba dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu metode

    persamaan dan metode margin kontribusi.

    a. Metode Persamaan

    Dalam metode persamaan analisis perencanaan laba dapat

    dilakukan dengan cara:

    Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba

    b. Metode Margin Kontribusi

    Dalam metode margin kontribusi analisis perencanaan laba dapat

    dilakukan dengan cara:

  • 16

    Untuk mencapai target laba

    Dalam penelitian ini untuk menentukan perencanaan laba

    perusahaan menggunakan metode margin kontribusi karena dalam

    perhitungan rumus break even point atau biaya – volume – laba

    menggunakan metode margin kontribusi.

    5. Klasifikasi Biaya dalam Analisis Break Even Point (BEP)

    a. Pengertian Biaya

    Biaya (cost) merupakan sejumlah nilai yang dikorbankan untuk

    memperoleh barang dan jasa , dimana pengorbanan tersebut diukur

    dengan kurangnya harta dan bertambahnya kewajiban dalam satuan

    rupiah, guna melaksanakan suatu proses produksi.

    Menurut(Samryn LM, 2015), biaya (cost) adalah pengeluaran

    atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang

    berguna untuk masa yang akan datang, atau mempunyai manfaat

    melebihi satu periode akuntansi.

    Menurut (Dkk, 2015) yang dimaksud dengan biaya dan beban

    adalah “pengeluaran yang diukur dalam moneter yang telah

    dikeluarkan atau potensial akan dikeluarkan untuk memperoleh dan

    mencapai tujuan tertentu. Sebaliknya beban adalah pengeluaran yang

    telah digunakan untuk menghasilkan prestasi”.

    Dapat disimpulkan bahwa biaya adalah pengeluaran yang

    ditanggung oleh suatu perusahaan untuk memperoleh barang dan jasa

    serta untuk mencapai tujuan yang berguna untuk masa yang akan

    datang dalam suatu periode akuntansi.

  • 17

    b. Jenis-Jenis Biaya

    Dalam analisis ini, hanya digunakan dua macam biaya, yaitu

    biaya tetap dan biaya variabel. Artinya mengelompokkan biaya tetap

    disuatu sisi dan mengelompokkan biaya variabel disisi lain. Dalam hal

    ini secara umum untuk memisahkan kedua biaya ini relatif sulit karena

    ada biaya yang tergolong semu variabel dan tetap. Untuk memisahkan

    biaya ini dapat dilakukan melalui dua pendekatan sebagai berikut:

    1. Pendekatan Analitis, yaitu kita harus meneliti setiap jenis dan

    unsur biaya yang terkandung satu per satu dari biaya yang ada

    beserta sifat-sifat biaya tersebut.

    2. Pendekatan Historis. Dalam hal ini yang harus dilakukan adalah

    memisahkan biaya tetap dan biaya variabel berdasarkan angka-

    angka dan data biaya masa lampau.

    Dalam penelitian ini untuk menentukan jenis biaya

    perusahaan menggunakan pendekatan analitis, dimana penulis akan

    meneliti satu per satu biaya dan membaginya menjadi dua bagian

    yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

    a. Biaya tetap

    Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami

    perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau

    penjualan (dalam batas tertentu). Artinya kita menganggap

    biaya tetap konstan sampai kapasitas tertentu saja, biasanya

    kapasitas produksi yang dimiliki.

  • 18

    b. Biaya Variabel

    Biaya Variabel merupakan yang secara total berubah

    ubah sesuai dengan perubahan volume produksi dan penjualan.

    Dalam hal ini sulit terjadi dalam praktiknya karena dalam

    penjualan jumlah besar akan ada potongan-potongan tertentu,

    baik yang diterima maupun yang diberikan perusahaan.

    6. Perubahan-Perubahan dalam Analisis Break Even Point (BEP)

    Salah satu aspek yang penting dalam analisis break even bahwa

    adanya perubahan dalam satu faktor atau lebih yang mempengaruhi

    analisa, dapat diadakan penilaian atau evaluasi. Faktor-Faktor yang dapat

    berubah dalam hubungan dengan analisis break even antara lain biaya

    tetap, biaya variabel, harga jual maupun komposisi penjualan (sales mix)

    a. Perubahan Biaya Tetap

    Perubahan jumlah biaya tetap akan mengakibatkan perubahan

    jumlah biaya secara keseluruhan pada berbagai tingkat penjualan

    akan berubah ubah, dengan perubahan jumlah biaya maka besarnya

    penjualan pada tingkat break even akan berubah pula.

    b. Kenaikan Biaya Variabel

    Dengan adanya kenaikan biaya variabel maka jumlah biaya

    juga akan berubah begitu juga besarnya penjualan pada tingkat break

    even juga akan berubah.

    c. Perubahan Komposisi Penjualan

    Apabila perusahaan memproduksi atau menjual lebih dari satu

    macam barang, maka analisa break even dapat pula diterapkan untuk

    ke seluruh barang yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan

  • 19

    tersebut. Untuk maksud maka komposisi (perbandingan) antara

    barang-barang tersebut tetap sama baik dalam komposisi produksinya

    maupun penjualannya (product-mix dan sales-mix). Jadi , apabila

    komposisinya berubah maka break evennya secara total akan

    berubah.

    7. Kelemahan Analisis Break Even point (BEP)

    Dalam pemakaian analisis ini kita harus menyadari keterbatasan yang

    dikandung model ini. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan padahal kenyataannya

    harga ini kadang-kadang harus berubah sesuai dengan kekuatan

    permintaan dan penawaran di pasar. Untuk menutupi kelemahan itu,

    maka harus dibuat analisis sensitivitas untuk harga jual berbeda.

    b. Asumsi terhadap cost

    Pengelompokan biaya tetap dan biaya variabel juga mengandung

    kelemahan. Dalam keadaan tertentu untuk memenuhi volume

    penjualan biaya tetap tidak bisa tidak harus berubah karena pembelian

    mesin-mesin atau peralatan lainnya. Demikian juga perhitungan biaya

    variabel per unit juga akan dapat dipengaruhi perubahan ini.

    c. Jenis barang yang dijual selalu satu jenis

    d. Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas

    e. Biaya variabel juga tidak selalu berubah sejajar dengan perubahan

    volume.

  • 20

    B. Perencanaan Laba

    1. Pengertian perencanaan

    (Robbins P Stephen dan Mery, 2014)mendefinisikan perencanaan

    sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,

    menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara

    menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh

    untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan

    organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.

    Perencanaan merupakan langka awal dalam menjalankan suatu

    usaha sebelum menentukan dalam pengambilan keputusan. Baik

    buruknya atau berhasil tidaknya keputusan dalam usaha tergantung dari

    matannya rencana tersebut. Perencanaan merupakan fungsi dari

    manajemen dalam suatu organisasi atau lembaga yang tujuannya ke arah

    jangka panjang atau ke masa depan.

    Perencanaan merupakan salah satu faktor keberhasilan dari suatu

    perusahaan. Perencanaan yang baik harus mampu melihat kemungkinan

    dan kesempatan serta mampu merencanakan cara yang terbaik dalam

    menghadapi kemungkinan yang terjadi dimasa yang akan datang.

    Maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah sebuah

    langkah yang harus dilakukan untuk menentukan keberhasilan dan

    pengambilan keputusan bagi manajemen dalam suatu perusahaan

    karena baik-buruknya atau berhasil tidaknya suatu perusahaan

    tergantung dari matannya rencana yang dijalankan.

  • 21

    2. Pengertian Laba

    Laba adalah uang yang tersisa setelah perusahaan

    mengurangkan biaya-biaya untuk memproduksi dan memasarkan barang

    atau jasa dari penerima. Secara kuantitatif, laba adalah selisih antara

    penerima bisnis dengan pengeluaran bisnis.

    (Martani, 2014) menyebutkan bahwa laba adalah kelebihan

    penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi. Sementara

    pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah

    selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai

    pengukuran kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran

    pendapatan dan biaya.

    Laba atau keuntungan merupakan salah satu tujuan utama

    perusahaan dalam menjalankan aktivitas. Pihak manajemen selalu

    merencanakan besar perolehan laba setiap periode, yang ditentukan

    melalui target yang harus dicapai. Penentuan target besarnya laba ini

    penting guna mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.

    Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa laba

    adalah suatu keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan yang merupakan

    kelebihan penghasilan di mana pendapatan lebih besar dari pada beban

    usaha dalam satu periode tertentu.

    3. Pengertian Perencanaan Laba

    Perencanaan laba merupakan rencana kerja yang telah

    diperhitungkan dengan cermat di mana implikasi keuangannya

    dinyatakan dalam bentuk proyeksi perhitungan rugi laba, neraca, kas, dan

    modal kerja untuk jangka panjang dan jangka pendek. Perencanaan laba

  • 22

    yang baik dan cermat tidaklah mudah karena teknologi berkembang

    dengan cepat dan faktor-faktor sosial, ekonomi, dan politik berpengaruh

    kuat dalam dunia usaha. Guna melaksanakan tugas ini, para manajer

    harus didorong agar berusaha keras mencapai sasaran pribadi yang

    sejalan dengan sasaran perusahaan.

    Perencanaan laba merupakan salah satu perencanaan yang

    sangat penting yang harus dibuat oleh manajemen perusahaan untuk

    mendapatkan laba semaksimal mungkin. Perencanaan laba berisi tentang

    langkah - langkah yang akan ditempuh perusahaan untuk mencapai

    besarnya target yang diinginkan.

    Menurut (Sabrin, 2015) menyebutkan bahwa perencanaan laba

    merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena dapat

    mempengaruhi secara langsung terhadap kelancaran maupun

    keberhasilan dalam menghasilkan laba. Oleh karena itu perencanaan

    laba memungkinkan suatu perusahaan memiliki beberapa alternatif yang

    mungkin untuk dilaksanakan dimasa depan dengan mempertimbangkan

    secara kuantitatif dan kualitatif dalam bentuk keuangan. Di mana

    keuangan suatu perusahaan menjadi lebih fleksibel dari perusahaan laba

    operasi perusahaan.

    Sedangkan menurut (Sabrin, 2015) menyatakan bahwa:”

    perencanaan laba adalah memilih beberapa alternatif yang

    memungkinkan untuk dilaksanakan dimasa depan dengan

    mempertimbangkan tujuan perusahaan serta sumber-sumber ekonomi

    yang memiliki serta kendala yang dihadapinya di masa akan datang”.

  • 23

    Maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan laba adalah rencana

    yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memaksimalkan laba yang

    ingin dicapai, besar kecilnya laba yang didapatkan tergantung kepada

    kelancaran dan keberhasilan perencanaan laba yang dilakukan

    manajemen untuk perusahaannya.

    4. Manfaat Perencanaan Laba

    Perencanaan laba atau penganggaran sangat bermanfaat karena:

    a. Memberikan pendekatan yang terarah dalam pemecahan

    permasalahan.

    b. Memaksa pihak manajemen untuk secara dini mengadakan

    penelaahan terhadap masalah yang dihadapinya dan menanamkan

    kebiasaan pada organisasi untuk mengadakan telah yang sek sama

    sebelum mengambil suatu keputusan.

    c. Menciptakan suasana organisasi yang mengarah pada pencapaian

    laba, dan mendorong timbulnya perilaku yang sabar akan

    penghematan biaya dan pemanfaatan sumber daya secara

    maksimum.

    d. Menawarkan kesempatan untuk menilai secara sistematik setiap

    segi atau aspek organisasi maupun untuk memeriksa serta

    memperbarui kebijakan dan pedoman dasar secara berkala.

    5. Keterbatasan Perencanaan Laba

    Meskipun manfaat perencanaan laba jelas meyakinkan dan

    berjangka luas, namun kita perlu menyadari keterbatasan dan

    kekurangan:

  • 24

    a. Peramalan atau pemikiran bukanlah ilmu pasti, dalam setiap

    penyusunan anggaran akan terdapat sejumlah pertimbangan

    tertentu.

    b. Anggaran dapat mengikat perhatian manajer pada sasaran

    tertentu (seperti produksi yang tinggi, penjualan kredit yang besar

    dan lain-lain) yang tidak selaras dengan tujuan organisasi secara

    keseluruhan.

    c. Perencanaan laba memerlukan kerja sama dan peran serta dari

    seluruh anggota manajemen.

    d. Perencanaan laba tidaklah menghapus maupun mengambil alih

    peran sebagai administrasi.

    e. Pelaksanaan perencanaan memerlukan waktu.

    C. Penelitian Terdahulu

    (R Mangundap, H Sabijon, 2019) dalam penelitiannya tentang “Break

    Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada SHMILY

    CUPCAKES” diketahui bahwa metode yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah metode deskriptif yang merupakan salah satu jenis penelitian yang

    tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai seting social.

    Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah yang berlokasi di

    Jl. Sam Ratulangi No 83 Manado. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

    perusahaan dengan memperhitungkan margin of safety dan contribution

    margin dapat memaksimalkan metode break even point sebagai metode

    untuk melakukan penjualan diatas titik impas dan memini malisasikan

    kerugian. Tingkat break even point dicapai home industry Shmily Cupcakes

    pada penjualan dapat diambil kesimpulan oleh penulis yaitu dapat mencapai

  • 25

    keuntungan diatas rata-rata. Hal itu menunjukkan bahwa owner telah

    melakukan penjualan diatas titik impas serta memperoleh banyak

    keuntungan.

    (Puspita, 2018) dalam penelitiannya tentang “Analisis Break Even

    Point Terhadap Perencanaan Laba PR. Kreatifa Hasta Mandiri Yogyakarta”.

    Metode penelitian yang digunakan pendekatan expost factor karena variabel

    yang diteliti tidak dikenai suatu tindakan, perlakuan atau manipulasi,

    melainkan hanya meneliti dan mengungkapkan faktor-faktor yang diteliti

    berdasarkan keadaan yang sudah ada. Hasil penelitiannya menunjukkan

    bahwa Break Even Point total tahun 2009 yaitu Rp. 14.517.416.341,00, untuk

    rokok Rush Rp. 9.920.234.500,00, untuk rokok Exo Rp. 4.960.117.250,00.

    Break Even Point total tahun 2010 yaitu Rp. 21.618.352.500,00, untuk rokok

    Rush Rp. 12.917.011.500,00, untuk rokok Exo Rp. 8.385.300.364,00. Break

    Even Point pada tahun 2011 yaitu Rp. 8.706.410.182,00 untuk rokok Rush

    Rp. 5.130.563.143,00 untuk rokok Exo Rp. 3.482.546..073,00.

    (Wahyuni, 2017) dalam penelitiannya tentang “ Analisis Break Even

    Point sebagai Alat Perencanaan Laba Pada PDAM Tirta Alami Kabupaten

    Tanah Datar”. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif

    dengan hasil penelitian pada PDAM Tirta Alami Kabupaten Tanah Datar

    dengan menggunakan teknik analisis break even point dapat diketahui

    bahwa, untuk tahun 2011 break even point adalah sebesar Rp.

    8.247.662.612, tahun 2012 break even point menjadi Rp. 9.582.789.509,

    tahun 2013 tingkat break even point adalah sebesar Rp. 11.399.703.030 dan

    tahun 2014 break even point sebesar Rp. 10.759.262.830.

  • 26

    (Sabrin, 2018) dalam penelitiannya tentang “Analisis Break Even

    Point pada produksi Es Balok Pada Pt. Yanaghi Histalaraya”. Metode yang

    digunakan teknik analisis deskriptif dengan bantuan perhitungan Break Even

    Point dan Margin of safety. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya

    volume penjualan agar perusahaan berada pada posisi break even point

    pada tahun 2018 adalah sebanyak 36.806 balok atau senilai Rp.

    515.283.621, pada tahun 2013 sebanyak 35..104 balok atau sebesar Rp.

    526.561.971.dan pada 2014 BEP terjadi pada penjualan sebanyak 32.524

    balok atau sebesar Rp. 520.392.107.

    (Jalaluddin, 2019) dalam penelitiannya tentang “Analisis Break Even

    Point Sebagai Alat Untuk Merencanakan Laba Perusahaan (Studi Pada

    Koperasi Sari Apel Brosem Periode 2011-20130). Metode yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

    BEP terjadi pada penjualan Rp. 699.705.406,66, BEP tahun 2014 terjadi

    pada penjualan Rp. 732.291.347,83.

    (Rinda, 2019) meneliti tentang “ Analisis Break Even Point Dalam

    Hubungannya dengan Perencanaan Laba Jangka Pendek pada CV Adi Putra

    Utama Palembang”. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah metode deskriptif. Hasil analisis yang dilakukan, menyimpulkan

    bahwa perencanaan laba dengan analisis break even point dapat digunakan

    untuk memprediksi biaya yang akan terjadi untuk pihak manajemen

    perusahaan memperbandingkan untuk menggunakan analisis tersebut,

    karena analisis break even point ini mengupas keterkaitan antara biaya dan

    volume penjualan sehingga perusahaan dapat merencanakan laba dengan

    baik.

  • 27

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

    No. Nama/ Judul Penelitian

    Jenis Penelitian Hasil Penelitian

    1. R. Mangundap.,

    H.Sabijono., V.

    Tirajoh. (2019),

    Break Even Point

    Sebagai Alat

    Perencanaan Laba

    Jangka Pendek

    Pada SHMILY

    CUPCAKES

    Deskriptif

    analisis

    bahwa perusahaan dengan

    memperhitungkan margin of safety

    dan contribution margin dapat

    memaksimalkan metode break even

    point sebagai metode untuk

    melakukan penjualan diatas titik

    impas dan meminimalisasikan

    kerugian. Tingkat break even point

    dicapai home industry Shmily

    Cupcakes pada penjualan dapat

    diambil kesimpulan oleh penulis yaitu

    dapat mencapai keuntungan diatas

    rata-rata. Hal itu menunjukkan bahwa

    owner telah melakukan penjualan

    diatas titik impas serta memperoleh

    banyak keuntungan.

    2. Aulia Puspita K D,

    (2018), Analisis

    Break Even Point

    Terh

    adap Perencanaan

    Laba PR. Kreatifa

    Hasta Mandiri

    Yogyakarta

    pendekatan

    expost factor

    bahwa Break Even Point total tahun

    2009 yaitu Rp. 14.517.416.341,00,

    untuk rokok Rush Rp.

    9.920.234.500,00, untuk rokok Exo

    Rp. 4.960.117.250,00.Break Even

    Point total tahun 2010 yaitu Rp.

    21.618.352.500,00, untuk rokok Rush

    Rp. 12.917.011.500,00, untuk rokok

    Exo Rp 8.385.300.364,00. Break

    Even Point pada tahun 2011 yaitu Rp.

    8.706.410.182,00 untuk rokok Rush

    Rp. 5.130.563.143,00 untuk rokok

    Exo Rp. 3.482.546..073,00.

  • 28

    3. Desi Sri Wahyuni,

    (2017), Analisis

    Break Even Point

    Sebagai Alat

    Perencanaan Laba

    Pada PDAM Tirta

    Alami Kabupaten

    Tanah Datar

    deskriptif

    kuantitatif

    Berdasarkan data dan informasi yang

    diperoleh, diketahui bahwa

    penerapan Break Even Point untuk

    produksi minyak kelapa 19 ton atau

    Rp. 154.921.000/hari. Sedangkan

    untuk produk ampas adalah Rp.

    27.885.784/hari

    4. Sabrin (2018),

    Analisis Break

    Even Point Pada

    Produksi Es Balok

    Pada PT. Yanaghi

    Histalaraya.

    Analisis

    Deskriptif

    Faktor-Faktor yang mempengaruhi

    pencapaian break even point pada

    PT. Yanaghi Histalaraya adalah faktor

    internal diantaranya pemasaran dan

    keuangan dan faktor eksternal seperti

    persaingan.

    5. Jalaluddin

    Dimisyqiyani,

    Darminto dan

    Topowijino (2019),

    Analisis Break

    Even Point

    Sebagai Alat Untuk

    Merencanakan

    Laba

    pendekatan

    kuantitatif

    Analisis Break Even Point Sebagai

    Alat Untuk Merencanakan Laba

    Perusahaan (Studi Pada Koperasi

    Sari Apel Brosem Periode 2011-

    20130). Metode yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah metode

    deskriptif dengan pendekatan

    kuantitatif. BEP terjadi pada

    penjualan Rp. 699.705.406,66, BEP

    tahun 2014 terjadi pada penjualan

    Rp. 732.291.347,83.

  • 29

    D. Kerangka Pikir

    Kemampuan untuk mencapai laba yang optimal dapat ditentukan oleh

    manajemen yang baik terutama dalam perencanaan laba. Perencanaan laba

    yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam memperoleh

    laba yang optimal. Dalam perencanaan laba ini, harus diperhatikan faktor-

    faktor yang mempengaruhi laba yaitu biaya, harga jual dan volume penjualan.

    Salah satu alat yang dapat digunakan manajemen dalam hal ini adalah

    Analisis Break Even Point (BEP).

    Break Even Point merupakan keadaan dimana perusahaan dalam

    melakukan kegiatannya tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian.

    Bagi perusahaan brek even point sangat lah penting karena dapat membantu

    manajemen untuk mengambil keputusan dalam menarik produk atau

    mengembangkan produk yang dijalankannya. Analisis unsur-unsur yang

    mempengaruhi break even point yaitu Biaya, Volume, Harga, harga jual serta

    laba itu sendiri.

    6. Christina, Rinda

    (2019) meneliti

    tentang “ Analisis

    Break Even Point

    Dalam

    Hubungannya

    dengan

    Perencanaan Laba

    Jangka Pendek

    pada CV Adi Putra

    Utama Palembang

    Analisis

    Deskriptif

    menyimpulkan bahwa perencanaan

    laba dengan analisis break even point

    dapat digunakan untuk memprediksi

    biaya yang akan terjadi untuk pihak

    manajemen perusahaan

    memperbandingkan untuk

    menggunakan analisis tersebut,

    karena analisis break even point ini

    mengupas keterkaitan antara biaya

    dan volume penjualan sehingga

    perusahaan dapat merencanakan

    laba dengan baik

  • 30

    Margin or safety merupakan alat yang dapat memberikan informasi

    tentang berapa besar volume penjualan yang dianggarkan atau hasil

    penjualan tertentu boleh turun agar perusahaan tidak menderita kerugian.

    Angka margin of safety akan memberikan petunjuk mengenai jumlah

    maksimal penurunan volume penjualan yang direncanakan atau dianggarkan

    sekaligus tidak mengakibatkan kerugian.

    Dengan mengetahui margin of safety akan diperoleh manfaat bagi

    kemajuan perusahaan dalam hal ini margin of safety bagi perusahaan yang

    merupakan syarat bagi manajemen untuk mengetahui batas keamanan dari

    kondisi penjualannya dan juga dapat diketahui berapa yang harus diproduksi

    agar penjualan mendekati titik break even point.

    Analisis break even point adalah proses perhitungan yang dilakukan

    oleh suatu manajemen untuk mengetahui titik impas di mana keadaan

    perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian atau pendapatan

    dan biaya sama dengan nol.

    Sehingga dengan melakukan penelitian ini penulis berharap pemilik

    usaha diharapkan dapat memberikan manfaat berupa informasi bagi

    konveksi dalam hal ini mengenai volume penjualan yang harus dipertahankan

    oleh konveksi agar tidak menderita rugi dan berada pada titik impas serta

    volume penjualan untuk memperoleh laba yang direncanakan dengan

    perhitungannya.

  • 31

    Dari penjelasan diatas maka penulis rangkum dalam bentuk bagan

    kerangka berfikir berikut ini :

    Gambar 2.1 Kerangka Pikir

    CV. SAI TENRISAU MAKASSAR

    Perencanaan Laba

    Analisis Break Even Point

    Hasil

  • 32

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

    deskriptif kuantitatif, penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang

    menggunakan data berupa angka-angka yang dapat dihitung secara statistik

    yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data

    atau menggambarkan data yang telah berkumpul sebagaimana adanya tanpa

    bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

    generalisasi.

    B. Lokasih dan Waktu Penelitian

    Adapun yang menjadi lokasi penelitian untuk memperoleh data adalah

    Pada CV. SAI TENRISAU Jl. Antang Indah RT.003 RW.007 Kelurahan

    Antang Kecamatan Manggala, Makassar. Penelitian ini direncanakan akan

    dilaksanakan kurang lebih dua bulan yaitu pada bulan Juli - Agustus Tahun

    2020.

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut:

    1. Dokumentasi

    Pengumpulan data dengan melihat dokumen-dokumen resmi

    perusahaan, seperti arsip-arsip yang sangat berhubungan dengan

    masalah penelitian

    32

  • 33

    2. Wawancara

    Pengumpulan data menggunakan komunikasi langsung dengan

    pimpinan perusahaan dan tenaga kerja perusahaan CV. SAI TENRISAU

    yang berkopetensi terhadap masalah yang diteliti dalam penelitian

    3. Observasi

    Mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian, guna

    mendapatkan informasi yang akurat tentang masalah yang ada di

    perusahaan tempat penelitian.

    D. Teknik Analisis Data

    Berdasarkan penjelasan diatas setelah data diperoleh diolah secara

    tabulasi dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analysis break

    even point dengan langka - langka sebagai berikut:

    1. Mengumpulkan data yang diperoleh dari perusahaan yang terdiri dari

    data - data mengenai pengumpulan biaya, data hasil produksi, harga

    jual, dan data hasil penjualan.

    2. Mengklasifikasikan biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

    Mengklasifikasikan biaya dengan menggunakan pendekatan

    analitis di mana penulis akan meneliti satu per satu biaya dan

    membaginya menjadi dua bagian yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

    3. Menghitung margin kontribusi

    Menghitung margin kontribusi dengan menggunakan dua rumus

    yaitu :

    a. Menghitung margin kontribusi dalam unit

    MK per rupiah = Harga jual – Biaya Variabel per unit

  • 34

    b. Menghitung margin kontribusi dalam jumlah total

    MK Rupiah Total = Total pendapatan – Total Biaya variabel

    4. Menghitung Rasio Margin Kontribusi

    Rasio margin kontribusi digunakan untuk mengetahui titik

    impas secara keseluruhan. Dengan rumus sebagai berikut:

    5. Menghitung Nilai Break Even Point (BEP)

    a. Titik Impas dalam unit

    b. Titik Impas dalam penjualan/total

    6. Menghitung Tingkat Keamanan (margin of safery)

    Menghitung tingkat keamanan (margin of safery) pada

    perusahaan menggunakan rumus :

    7. Analisis Perencanaan Laba

    Menentukan perencanaan laba yang direncanakan dengan

    rumus sebagai berikut:

    Untuk mencapai target

  • 35

    8. Menghitung Perencanaan Laba

  • 36

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Gambaran Umum Perusahaan

    1.1. Sejarah berdirinya CV. SAI TENRISAU

    CV. SAI TENRISAU berdiri sejak 09 Mei 2016 berkantor

    dijalan Wijaya Nomor 3 Perumahan Bukit Baruga RT 003 RW 011

    Kelurahan Antang Kecamatan Manggala, Makassar. Memiliki pabrik

    air minum yang berlokasi di jalan antang Indah RT 003 RW 007

    Antang Manggala Makassar pada Muktamar Muhammadiyah di

    makassar 5 (lima) tahun oleh PT. Finishela di mana mempromosikan

    air dengan melepas air suli 5 pada peserta muktamar dan

    selanjutnya PT. Fineshela Suryawijaya menawarkan seperangkat

    mesin produksi tersebut. Tujuan sebelumnya agar mesin itu dibeli

    oleh organisasi Muhammadiyah selain itu PT. Fenishela Suryawijaya

    memberikan kesempatan juga kepada Pak Rahman pribadi untuk

    membeli mesin itu.

    Pak Rahman pada bulan yang sama di mana PT.

    Fineshela memberikan tawaran kepada beliau, akhirnya beliau juga

    bersedia untuk membelinya dan terjadilah transaksi penjualan mesin

    antara PT. Fenishela Surya wijaya depok dengan CV. SAI

    TENRISAU. Pada bulan berikutnya Pak Rahman/CV. SAI TENRISAU

    mulai membangun pabrik untuk usaha air minum itu yang mendapat

    tiga bulan kemudian berdirinya gedung pabrik air minum suli 5,

    36

  • 37

    gedung yang indah dan fantastic di jalan antang indah Nipa - Nipa

    Makassar.

    Menurut info dari Bapak Ismail karyawan salah satu

    perusahaan lain Pak Rahman mengatakan bahwa “suli 5 dikelola Pak

    Rahman karena sanggup membeli mesin dan gedung untuk usaha air

    minum dengan merek tersebut” menurut Pak Rahfi manajer CV. SAI

    TENRISAU mengatakan “kerja sama PT.Fenishela Suryawijaya

    dengan CV. SAI TENRISAU tidak sama dipulau jawa, dipulau jawa

    suli 5 dikelolah semi organisasi Muhammadiyah.

    Air suli 5 dikelola langsung oleh Pak Rahman/CV. SAI

    TENRISAU yang bergerak dan pemasarannya lebih banyak ke umum

    sedang dipulau jawa dimodali patungan dan keuntungan untuk

    muhammadiyah.

    Perkembangannya satu tahun kemudian perusahaan ini

    berkembang dengan konsep penjualan dengan baik, tertinggi

    penjualan di makassar, maros dan sengkang. Untuk penjualan di

    kalangan Muhammadiyah tertinggi penjualanya di Unismuh,

    Pendidikan Muhammadiyah Cabang Bontoala dan sebagian kecil di

    Sekolah Muhammadiyah Cabang Makassar. Dan insya Allah dalam

    waktu singkat bila corona redah kata manajer CV. SAI TENRISAU,

    perusahaan ini akan mencoba memasuki sasaran penjualan pada

    seluruh kecamatan untuk warga Muhammadiyah atau bukan

    Muhammadiyah akan dilayani dengan baik untuk mengkonsumsi air

    mineral suli 5 ini dalam rangka meningkatkan konsep penjualan.

  • 38

    Berdasarkan pendapat dari manajer suli 5 air produksinya

    tetap diminati masyarakat sehingga ada harapan untuk meningkat

    terus. karena ada dua dasar keunggulan satu nawaitu keislaman dan

    mutu air itu yang diproduksi baik. menurut CV. SAI TENRISAU lebih

    diatas dibandingkan dengan air murni yang disebut dengan air organik

    sering juga disebut dengan air kesehatan karena membawa misi

    kesehatan sekaligus membawa misi keagamaan keislaman. Manajer

    dalam menjalankan usahanya diniatkan selain untuk Pak Rahman

    juga untuk pengenalan keislaman.

    Adapun surat perizinan usaha yang dimiliki oleh CV. SAI TENRISAU

    diantaranya :

    a. Surat izin usaha perdagangan kecil tertanggal 26 mei 2016 yang

    dilantik oleh badan perisinan terpadu dan penanaman modal

    Makassar.

    b. Surat izin BPOM tertanggal 07 november 2016 yang

    ditandatangani oleh kepala BPOM No. 265220001111 untuk botol

    1500ml, 600ml. 330ml, galon 19 liter nNo. MD 26522000111

    c. Surat izin dari lembaga sertifikasi produk (LSPro) BBIHA

    Makassar No, 16/BPPI/LSPro BBIHP/VIII/2016 tanggal 14

    oktober 2019.

    1.2. VISI dan MISI CV. SAI TENRISAU

    Adapun visi dan misi pada perusahaan CV. SAI TENRISAU.

    a. Visi CV. SAI TENRISAU menjadi air minum kepercayaan

    konsumen

    b. Misi CV. SAI TENRISAU

    a. Menjadikan minuman dalam kemasan yang bersih dan steril

  • 39

    b. Mengedepankan mutu/kualitas yang lebih baik

    c. Menjadikan air minum yang tingkat kejernihan tertinggi TDS 0

    PPM

    1.3. Tujuan CV. SAI TENRISAU

    a. Menjadi air minum yang terpercaya akan mutu/kualitas yang lebih

    baik

    b. Menjadi air minum terdepan dan diminati semua manusia

    c. Menjadi air minum yang lebih sehat

    1.4. Struktur Organisasi CV. SAI TENRISAU MAKASSAR

    Struktur Organisasi CV. SAI TENRISAU MAKASSAR

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Sai Tenrisau

    Pembagian tugas (Job Description)

    Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Direktur

    a. Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan

    MANAJER

    Rafli Abdul Rahim

    BAGIAN

    KEUANGAN & ADM

    Syifa Ainun

    BAGIAN PRODUKSI

    Abdul Mubni

    BAGIAN

    PERSEDIAAN AMDK

    1. Mala

    2. Daeng Laha

    BAGIAN ANGKAT

    BARANG

    1. Bisnur

    2. Rahmat

    BAGIAN

    PERGUDANGAN

    Firsan

    DIREKTUR

    Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE, MM

  • 40

    b. Bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin dihadapi

    perusahaan, serta bertanggung jawab terhadap keuntungan

    perusahaan

    c. Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah kebijakan dalam

    perusahaan

    d. Merencanakan, mengembangkan dan mengelolah berbagai sumber

    pendapatan dan pembelajaran kekayaan milik perusahaan

    e. Menyusun dan menetapkan berbagai strategi – strategi untuk

    mencapai visi dan misi perusahaan

    f. Menkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan diperusahaan,

    mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang

    g. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan

    2. Manajer

    a. Membantu tugas direktur utama

    b. Bertanggung jawab terhadap seluruh proses operasional, produksi,

    proyek hingga kualitas hasil produksi

    c. Bertanggng jawab terhadap pengembangan kualitas produk maupun

    karyawan yang terlibat

    d. Menyusun strategi dalam pemenuhan target perusahaan, dan cara

    mencapai target tersebut

    e. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam

    proses operasional perusahaan

    f. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan serta

    melakukan koordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan

    operasional perusahaan

  • 41

    g. Mengawasi seluruh karyawan dan memastikan mereka menjalankan

    tugas sesuai dengan yang diperintahkan

    h. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama

    3. Bidang keuangan

    a. Bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan sebuah perusahaan

    b. Bertanggung jawab membuat laporan keuangan perusahaan

    c. Mengawasi laporan keuangan perusahaan

    d. Menyusun strategi dan meningkatkan pertumbuhan keuangan

    perusahaan

    e. Meminimalisir rasio keuangan yang mungkin merugikan perusahaan

    4. Bidang produksi

    a. Merencanakan sebuah rencana dan mengatur jadwal proses produksi

    b. Melakukan pengawasan terhadap proses produksi supaya kualitas,

    kuantitas dan waktu sesuai dengan rencana

    c. Bertanggung jawab pada manajemen produksi agar selalu prima dan

    fasilitas produksi dapat maksimal dan berjalan lancar

    d. Melaporkan kegiatan dalam bagian produksi secara berkala

    e. Memastikan perkembangan dan skil karyawan dan bertanggung

    jawab atas apa yang terjadi didalam

    f. Memberikan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan

    oleh karyawan

    g. Berinofasi dalam mengembangkan produksi

    5. Bidang Persediaan

    a. Memastikan persediaan tersedia (safety stock)

    b. Mengurangi risiko keterlambatan dalam mengirim persediaan

  • 42

    c. Mengurangi risiko harga yang fluktuatif

    d. Memperoleh diskon dari pemesanan dalam jumlah yang banyak

    e. Menyesuaikan pembelian dengan jadwal produksi

    f. Mengantisifasi perubahan yang terjadi pada penawaran maupun

    permintaan

    g. Mengantisipasi permintaan mendadak

    h. Mengawasi pesanan persediaan yang tidak sesuai dengan

    spesifikasi, bisa dikembalikan ke pemasok bila tidak cocok atau terjadi

    kerusakan

    i. Menjaga komitmen terhadap pelanggan agar barang bisa diproduksi

    dengan waktu dan kualitas yang diminta

    j. Menentukan kuantitas persediaan yang harus disimpan untuk

    menjaga jaga.

    6. Bagian Gudang

    a. Memastikan barang terjaga dengan baik

    b. Memastikan barang terhitung dengan baik

    c. Memastikan data dikomputer sama dengan data difisik

    d. Memastikan pengiriman bisa sampai tepat waktu

    e. Memastikan target kerja tercapai sesuai dengan yang telah ditentukan

    oleh perusahaan

    f. Menjaga dan memelihara kebersihan gudang.

    7. Bagian pengangkutan barang

    a. Melakukan pengiriman barang ke alamat dan penerima yang tepat

    b. Memastikan barang yang diterima oleh konsumen atau pelanggan

    dalam keadaan baik dan tidak rusak

  • 43

    c. Menjaga kerahasiaan barang dan menjaga serta menjaga keamanan

    dokumen

    d. Mengecek terlebih dahulu barang yang akan diterima kepada

    konsumen agar tidak terjadi kesalahan pengiriman barang

    e. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan

    f. Membuat laporan harian mengenai barang yang terkirim dan diterima

    pelanggan atau konsumen

    g. Mengambil barang atau dokumen dari konsumen

    2. Data Penelitian

    Perencanaan laba melalui analisis break even point dalam

    penelitian ini menggunakan beberapa data diantaranya data penjualan,

    data pendapatan, data biaya-biaya pada tahun 2017, 2018 dan 2019

    serta melalui wawancara.. Berikut ini data - data yang menjadi dasar

    dalam penelitian perencanaan laba melalui break even point pada tahun

    2018, 2018 dan 2019:

    2.1. Data Penjualan

    Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa data

    penjualan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, penurunan,

    bahkan mengalami penjualan tetap, baik per unit maupun dalam

    dalam jumlah total. Berikut ini data penjualan dari tahun 2017,

    2018 dan 2019 disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:

  • 44

    CV. SAI TENRISAU

    Tabel 4.1 Data Penjualan Tahun 2017- 2019 (Unit)

    Ukuran 2017 2018 2019

    Galon 19 L 18000 28800 36000

    Botol 1,50 ML 7200 7200 7200

    Botol 600 ML 9000 10800 10800

    Botol 3,30 ML 9000 10800 10800

    Gelas 240 ML 12600 16200 21600

    Total 55800 73800 86400

    Sumber: Laporan Penjualan CV. SAI TENRISAU

    Berdasarkandata diatas dapat di simpulkan bahwa

    penjualan pada tahun 2017 sebanyak 55.800 Unit dan mengalami

    kenaikan tiap tahunnya, beberapa ukuran air yang mengalami

    kenaikan tiap tahunnya seperti air Galon 19 L dan air Gelas 240

    ML. Berbeda dengan air Botol 1.500 ML yang penjualannya tetap

    seperti tahun sebelumnya yaitu 7.200 Unit. Sedangkan air Botol

    600 ML dan Botol 330 ML yang pada tahun 2017 mengalami

    kenaikan pada tahun 2018 dan pada tahun 2019 jumlah penjualan

    tetap sama dengan tahun sebelumnya.

    2.2. Data Pendapatan

    Dari hasil penelitian diperoleh bahwa data pendapatan air

    CV. SAI TENRISAU dari tahun ke tahui mengalami kenaikan dan

    jumlah pendapatan yang tetap sama dari tahun sebelumnya.

    Berikut ini data pendapatan dari tahun 2017, 2018 dan 2019

    disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:

  • 45

    CV. SAI TENRISAU Tabel 4.2 Data Pendapatan tahun 2017- 2019

    (dalam rupiah)

    S

    SSSumber: laporan Pendapatan CV. SAI TENRISAU

    Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa

    pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dari tahun ke tahun

    semakin meningkat. Kenaikan ini terjadi karena adanya beberapa

    ukuran air yang dari tahun ke tahun tingkat penjualannya

    ditingkatkan dan ada pula tingkat penjualannya yang tetap sama

    dengan tahun sebelumnya

    2.3. Data Biaya-Biaya

    Berdasarkan penelitian diperoleh data biaya-biaya yang

    menjadi pengeluaran bagi perusahaan. Biaya yang dikeluarkan oleh

    perusahaan mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun.

    Berikut ini data biaya-biaya yang dikeluarkan pada tahun 2017, 2018

    dan 2019 disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:

    Ukuran 2017 2018 2019

    Galon 19 L 90.000.000 201.600.000 360.000.000

    Botol 1,50 ML 288.000.000 324.000.000 324.000.000

    Botol 600 ML 288.000.000 378.000.000 432.000.000

    Botol 3,30 ML 252.000.000 324.000.000 378.000.000

    Gelas 240 ML 189.000.000 275.400.000 367.200.000

    Total 1.107.000.000 1.503.000.000 1.861.200.000

  • 46

    CV. SAI TENRISAU

    Tabel 4.3 Data Biaya-Biaya Tahun 2017- 2019 (dalam rupiah)

    Jenis Biaya 2017 2018 2019

    Biaya Gaji Karyawan Tetap 75.880.000 83.745.000 85.280.000

    Biaya Gaji Karyawan Musiman 10.800.000 7.200.000 3.600.000

    Biaya Bahan Baku 119.383.000 129.415.000 135.498.000

    Biaya Bahan Penolong 10.395.000 11.110.000 5.412.000

    Pajak 2.750.000 3.850.000 5.346.000

    Biaya Transportasi 40.200.000 43.150.000 42.143.000

    Biaya listrik & Telpon 17.963.000 19.778.000 18.392.000

    Biaya Komsumsi 13.915.000 16.236.000 18.513.000

    Biaya Tak Terduga 15.015.000 14.850.000 12.650.000

    Biaya Lain-Lain 7.865.000 9.229.000 7.513.000

    Total Biaya 314.166.000 338.563.000 334.347.000

    Sumber : Laporan Biaya-Biaya Pengeluaran CV. SAI TENRISAU

    Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa dari

    tahun 2017 pengeluaran CV. SAI TENRISAU cukup besar yaitu

    sebanyak Rp. 374.366.000. Pada tahun 2018 biaya yang dikeluarkan

    CV. SAI TENRISAU mengalami kenaikan yang cukup besar, hal ini

    disebabkan karena terjadinya perubahan harga disemua biaya

    sehingga menyebabkan kenaikan biaya. Sedangkan pada tahun 2019

    pengeluaran CV. SAI TENRISAU mengalami kenaikan yang sangat

    besar dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan meningkatnya harga

    disemua biaya sehingga pengeluaran juga meningkat.

    3. Analisis Break Even Point

    Berdasarkan pada perumusan masalah bagaimanakah analisis

    break even point sebagai alat bantu dalam perencanaan laba pada CV.

    SAI TENRISAU, dan didasarkan pada hasil data yang diperoleh

  • 47

    sebelumnya, maka dapat penulis urutkan bagaimana proses pencarian

    nilai break even point yaitu dengan mengklasifikasi biaya tetap dan biaya

    variabel, menghitung margin kontribusi, menghitung break even point.

    Adapun penjelasan dari masing-masing langkah tersebut adalah sebagai

    berikut:

    3.1. Mengklasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel

    Biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap tanpa

    dipengaruhi oleh perubahan output aktivitas dalam batas relevan

    tertentu, sedangkan biaya per unit berubah berbanding terbaik.

    Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah secara

    proporsional dengan perubahan output aktivitas, sedangkan biaya per

    unitnya tetap dalam batas relevan tertentu. Semakin tinggi output

    aktivitas, semakin tinggi total biayanya. Jadi untuk menghitung titik

    impas terlebih dahulu kita dapat menggolongkan biaya variabel dan

    biaya tetap. Berikut adalah penggolongan biaya tetap dan biaya

    variabel laporan keuangan perusahaan CV. SAI TENRISAU

    Tabel 4.4 Klasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel

    Jenis Biaya Klasifikasi Biaya

    Bahan Baku Biaya Variabel

    * Air

    *

    Bahan Penolong Biaya Variabel

    * Cup, Galon Sedotan

    * Lid dan Lebel

    * Kemasan Karton

    * ATK/Lakban

    Biaya Tak Terduga Biaya Variabel

    Biaya Gaji Tetap Biaya Tetap

    Biaya Gaji Musiman Biaya Variabel

  • 48

    Biaya Transportasi Biaya Tetap

    Biaya Listrik & Telpon Biaya Tetap

    Pajak Biaya Tetap

    Biaya Lain-Lain Biaya Variabel

    a. Biaya Tetap Total

    Biaya yang terdiri dari biaya gaji tetap dan biaya PBB.

    Tebel dibawah ini menggambarkan biaya tetap total tahun 2017,

    2018, dan 2019

    Tabel 4.5 Biaya Tetap Total Tahun 2017- 2019 (dalam rupiah)

    Jenis Biaya 2017 2018 2019

    Biaya Gaji Karyawan Tetap 75.880.000 83.745.000 85.280.000

    Biaya Transportasi 40.200.000 43.150.000 42.143.000

    Biaya listrik & Telpon 17.963.000 19.778.000 18.392.000

    Pajak 2.750.000 3.850.000 5.346.000

    Total Biaya 136.793.000 150.523.000 151.161.000

    Sumber: Laporan Biaya-Biaya Pengeluaran CV. Sai Tenrisau

    b. Biaya Variabel

    Biaya variabel yang dimiliki oleh perusaan CV. Sai Tenrisau

    terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya

    transportasi, biaya listrik & telepon, biaya konsumsi, biaya tak

    terduga,dan biaya lain - lain. Tabel dibawah ini menggambarkan

    biaya variabel tahun 2017, 2018, dan 2019.

  • 49

    Tabel 4.6 Biaya Variabel Total Tahun 2017- 2019 (dalam rupiah)

    Jenis Biaya 2017 2018 2019

    Biaya Bahan Baku 119.383.000 129.415.000 135.498.000

    Biaya Bahan Penolong 10.395.000 11.110.000 5.412.000

    Biaya Konsumsi 13.915.000 16.236.000 18.513.000

    Biaya Tak Terduga 15.015.000 14.850.000 12.650.000

    Biaya Lain-Lain 7.865.000 9.229.000 7.513.000

    Total Biaya 166.573.000 180.840.000 179.586.000

    Sumber: Laporan Biaya-Biaya Pengeluaran CV.Sai Tenrisau

    3.2. Menghitung Margin Kontribusi

    Margin Kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari penjualan

    dikurangi dengan biaya variabel, jumlah tersebut akan digunakan

    untuk menutup biaya tetap dan apabila masih sisa akan terjadi laba.

    Jika margin kontribusi tidak cukup menutup biaya tetap, maka akan

    dialami kerugian. Menghitung margin kontribusi dapat dilakukan

    dengan menggunakan dua rumus yaitu menghitung margin kontribusi

    per unit dan menghitung margin kontribusi total. Berikut ini perhitungan

    margin kontribusi per unit dan total pada tahun 2017,2018, dan 2019:

    3.2.1. Margin Kontribusi Ukuran Air

    Margin kontribusi per unit adalah perhitungan margin pada

    setiap unit produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan oleh

    perusahaan CV. Sai Tenrisau terdiri dari lima produk yang

    masing-masing memiliki biaya variabel sendiri. Produk yang

    dihitung adalah air dengan ukuran 19 Liter, 1,500 ML, 600 ML,

    3,30 ML, 240 ML. Berikut merupakan perhitungan margin

    kontribusi pengukuran air baik dalam unit maupun rupiah pada

    tahun 2017, 2018, dan 2019

  • 50

    a. Margin Kontribusi dalam Rupiah dan Unit Tahun 2017

    Margin kontribusi dalam rupiah dan unit dihitung

    dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    MK Rupiah = Harga – Biaya Variabel per unit

    1. Margin Kontribusi dalam Rupiah

    Ukuran 19 Liter

    MK =(5.000 X 18.000) – 9.254.055

    =80.745.945

    Ukuran 1,500 ML

    MK = (40.000 X 7.200) – 23.135.138

    =264.864.862

    Ukuran 600 ML

    MK = (32.000 X 9.000) – 18.508.111

    =269.491.889

    Ukuran 330 ML

    MK = (28.000 X 9.000) – 18.508.111

    =233.491.889

    Ukuran 240 ML

    MK = (15.000 X 12.600) – 13.220.079

    =175.779.921

    2. Margin Kontribusi Dalam Unit

    Setelah menghitung margin kontribusi dalam rupiah

    selanjutnya menghitung margin kontribusi per unit.

  • 51

    Berikut adalah perhitungan margin kontribusi per unit

    tahun 2017.

    Ukuran Galon 19 Liter

    MK =