analisis entalpi
DESCRIPTION
hkabnTRANSCRIPT
![Page 1: analisis entalpi](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082411/5695d3311a28ab9b029d206f/html5/thumbnails/1.jpg)
IX. Analisis Data
Pada percobaan pertama kami menyiapkan 3 buah tabung reaksi . Pada
tabung reaksi pertama dimasukkan 10 ml air yang tidak berwarna kemudian
diukur suhu air tersebut. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C, dilakukan
penimbangan ½ sendok spatula NaOH padat yang merupakan padatan berwarna
putih dan kemudian diletakkan dalam rol film. Padatan NaOH yang telah
ditimbang sebesar 0,1969 gram dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah
berisi air. Dilakukan pengocokan sampai larut sempurna, warna larutan tidak
berwarna dan diukur suhunya sehingga didapatkan T2 sebesar 40°C dan pada
dasar tabung reaksi terasa panas. Reaksi yang terjadi adalah:
NaOH(s) + H2O(l) → NaOH(aq)
Pada tabung reaksi kedua dimasukkan 10 ml air yang tidak berwarna
kemudian diukur suhu air tersebut. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C, dilakukan
penimbangan ½ sendok spatula KNO3 padat yang merupakan serbuk berwarna
putih , KNO3 yang telah ditimbang sebesar 0,1167 gram dimasukkan ke dalam
tabung reaksi yang telah berisi air. Dilakukan pengocokan sampai larut sempurna,
Setelah dikocok didapatkan larutan tidak berwarna dan ketika dipegang,dasar
tabung terasa panas dan diukur suhunya sehingga didapatkan T2 sebesar 33°C.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
KNO3(s) + H2O(l) → KNO3(aq)
Pada tabung reaksi ketiga dimasukkan 5 ml HCl yang merupakan larutan
tidak berwarna kemudian diukur suhunya. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C,
ditambahkan dengan beberapa serbuk Mg yang berwarna hitam yang sebelumnya
telah ditimbang massanya yaitu 0,0112 gram. Dilakukan pengocokan sampai
menjadi larut sempurna, Setelah dikocok didapatkan larutan tak berwarna, timbul
gelembung dan terdapat logam Mg yang tidak larut berwarna hitam di dasar
tabung. Ketika dipegang,dasar tabung terasa panas dan diukur suhunya sehingga
![Page 2: analisis entalpi](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082411/5695d3311a28ab9b029d206f/html5/thumbnails/2.jpg)
didapatkan T2 sebesar 34°C. Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut
:
2 HCl(aq) + Mg(s) → MgCl2(aq) + H2(aq)
Pada perobaan kedua, pertama-tama kami menyiapkan 2 buah roll film. Kemudian
mengambil 1 sendok spatula Ba(OH)2 yang merupakan serbuk berwarna putih
yang dimasukkan dalam roll fil yang pertama dan diukur massanya yaitu sebesar
0,4698 gram. Setelah itu pada roll film kedua , kami mengambil setengah sendok
spatula NH4Cl yang merupakan kristal berwarna putih dan ditimbang massanya
sebesar 0,0580 gram. Kemudian kedua bahan tersebut dicampur dalam 1 buah roll
film dan diukur suhunya (T1). Setelah dilakukan pengukuran T1 di dapatkan suhu
sebesar 32°C, roll film ditutp dan dikocok sampai kedua bahan tercampur.
Ba(OH)2 dan NH4Cl yang telah bercampur tersebut dicium baunya dan kemudian
diukur suhunya sebagai T2 sebesar 31°C. Pada reaksi antara Ba(OH)2 dan NH4Cl
terbentuk gumpalan putih dan ada bau menyengat yaitu bau gas ammonia (NH3).
Persamaan reaksi yng terjadi sebagai berikut
Ba(OH)2 (s) + 2NH4Cl(s) BaCl2(s) + 2NH3(g) + 2H2O (l)
![Page 3: analisis entalpi](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082411/5695d3311a28ab9b029d206f/html5/thumbnails/3.jpg)
X. Pembahasan
Pada percobaan pertama kami menyiapkan 3 buah tabung reaksi . Pada
tabung reaksi pertama dimasukkan 10 ml air yang tidak berwarna kemudian
diukur suhu air tersebut. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C, dilakukan
penimbangan ½ sendok spatula NaOH padat yang merupakan padatan berwarna
putih dan kemudian diletakkan dalam rol film. Padatan NaOH yang telah
ditimbang sebesar 0,1969 gram dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah
berisi air. Dilakukan pengocokan sampai larut sempurna, warna larutan tidak
berwarna dan diukur suhunya sehingga didapatkan T2 sebesar 40°C dan pada
dasar tabung reaksi terasa panas. Pada tabung pertama mengalamiperubahan
wujud dari padatan ke cair serta reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm,
dengan ditandai adanya kenaikan suhu yang dapat diketahui saat suhu diukur
dengan termometer dan saat dasar tabung dipegang, dasar tabung terasa panas.
Dalam hal ini sistem melepas kalor ke lingkungan sehingga suhu meningkat dan
partikel bergerak semakin tidak teratur yang menyebabkan entropi meningkat
atau bertambah (𝛥S > 0 dan 𝛥H < 0) . Hal ini ditunjukkan dengan perhitungan
nilai 𝛥S dan 𝛥H sebagai berikut :
T1 = 31oC = 304 K
T2 = 40oC = 313 K
m NaOH = 0,1969 gram
NaOH(s) + H2O(l) → NaOH(aq)
∆S = mol NaOH x Cp air x ln T 2T 1
= 0,1969
40 x 75,291 x ln
313304
= 0,0049 x 75,291 x ln 0,0291
= 0,0011 J/K
∆H = -qreaksi = -∆S x T2 = -0,0011 x 313 = -0,3443 J
![Page 4: analisis entalpi](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082411/5695d3311a28ab9b029d206f/html5/thumbnails/4.jpg)
Pada tabung reaksi kedua dimasukkan 10 ml air yang tidak berwarna
kemudian diukur suhu air tersebut. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C, dilakukan
penimbangan ½ sendok spatula KNO3 padat yang merupakan serbuk berwarna
putih , KNO3 yang telah ditimbang sebesar 0,1167 gram dimasukkan ke dalam
tabung reaksi yang telah berisi air. Dilakukan pengocokan sampai larut sempurna,
Setelah dikocok didapatkan larutan tidak berwarna dan ketika dipegang,dasar
tabung terasa panas dan diukur suhunya sehingga didapatkan T2 sebesar 33°C.
Pada tabung kedua mengalamiperubahan wujud dari padatan ke cair serta reaksi
yang terjadi adalah reaksi eksoterm, dengan ditandai adanya kenaikan suhu yang
dapat diketahui saat suhu diukur dengan termometer dan saat dasar tabung
dipegang, dasar tabung terasa panas. Dalam hal ini sistem melepas kalor ke
lingkungan sehingga suhu meningkat dan partikel bergerak semakin tidak teratur
yang menyebabkan entropi meningkat atau bertambah (𝛥S > 0 dan 𝛥H < 0) . Hal
ini ditunjukkan dengan perhitungan nilai 𝛥S dan 𝛥H sebagai berikut :
T1 = 31oC = 304 K
T2 = 33oC = 306 K
m KNO3 = 0,1167 gram
KNO3(s) + H2O(l) → KNO3(aq)
∆S = mol KNO3 x Cp air x ln T 2T 1
= 0,1167
101 x 75,291 x ln
306304
= 0,0012 x 75,291 x ln 1,0066
= 0,0012 x 75,291 x 0,0066
= 0,0006 J/K
∆H = -qreaksi = -∆S x T2 = -0,0006 x 306 = -1,836 J
![Page 5: analisis entalpi](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082411/5695d3311a28ab9b029d206f/html5/thumbnails/5.jpg)
Pada tabung reaksi ketiga dimasukkan 5 ml HCl yang merupakan larutan
tidak berwarna kemudian diukur suhunya. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C,
ditambahkan dengan beberapa serbuk Mg yang berwarna hitam yang sebelumnya
telah ditimbang massanya yaitu 0,0112 gram. Dilakukan pengocokan sampai
menjadi larut sempurna, Setelah dikocok didapatkan larutan tak berwarna, timbul
gelembung dan terdapat logam Mg yang tidak larut berwarna hitam di dasar
tabung. Ketika dipegang,dasar tabung terasa panas dan diukur suhunya sehingga
didapatkan T2 sebesar 34°C. Pada tabung ketiga mengalami perubahan wujud
dari padatan ke gas yaitu gas hidrogen serta reaksi yang terjadi adalah reaksi
eksoterm, dengan ditandai adanya kenaikan suhu yang dapat diketahui saat suhu
diukur dengan termometer dan saat dasar tabung dipegang, dasar tabung terasa
panas. Dalam hal ini sistem melepas kalor ke lingkungan sehingga suhu
meningkat dan partikel bergerak semakin tidak teratur yang menyebabkan entropi
meningkat atau bertambah (𝛥S > 0 dan 𝛥H < 0) . Hal ini ditunjukkan dengan
perhitungan nilai 𝛥S dan 𝛥H sebagai berikut :
T1 = 31oC = 304 K
T2 = 34oC = 307 K
m Mg = 0,0112 gram
mol Mg = 0,00046 mol
mol HCl = M x V = 0,1 x 0,005 = 0,0005 mol
2HCl (aq) + Mg (s) MgCl (s) + H2 (g)
M 0,0005 0,00046
R 0,0005 0,00025 0,00025 0,00025 -
S - 0,00021 0,00025 0,00025
∆S = mol MgCl2 x Cp air x ln T 2T 1
= 0,00025 x 75,291 x ln 307304
![Page 6: analisis entalpi](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082411/5695d3311a28ab9b029d206f/html5/thumbnails/6.jpg)
= 0,00025x 75,291 x ln 1,0098
= 0,0190 J/K
∆H = -qreaksi = -∆S x T2 = -0, 0,0190 x 307 = -5,8330 J
Pada perobaan kedua, pertama-tama kami menyiapkan 2 buah roll film.
Kemudian mengambil 1 sendok spatula Ba(OH)2 yang merupakan serbuk
berwarna putih yang dimasukkan dalam roll fil yang pertama dan diukur
massanya yaitu sebesar 0,4698 gram. Setelah itu pada roll film kedua , kami
mengambil setengah sendok spatula NH4Cl yang merupakan kristal berwarna
putih dan ditimbang massanya sebesar 0,0580 gram. Kemudian kedua bahan
tersebut dicampur dalam 1 buah roll film dan diukur suhunya (T1). Setelah
dilakukan pengukuran T1 di dapatkan suhu sebesar 32°C, roll film ditutp dan
dikocok sampai kedua bahan tercampur. Ba(OH)2 dan NH4Cl yang telah
bercampur tersebut dicium baunya dan kemudian diukur suhunya sebagai T2
sebesar 31°C. Pada reaksi antara Ba(OH)2 dan NH4Cl terbentuk gumpalan putih
dan ada bau menyengat yaitu bau gas ammonia (NH3). Ba(OH)2 dan NH4Cl
mengalami reaksi endoterm, yang ditandai dengan adanya penurunan suhu yang
dapat diketahui saat suhu diukur dengan termometer dan saat dasar tabung
dipegang, dasar tabung terasa dingin. Pada perubahan endoterm, sistem menyerap
kalor dari lingkungan,. Hal ini menyebabkan gerakan partikel dilingkungan
menurun sehingga partikel bergerak semakin teratur dan suhu sistem mengalami
penurunan. Entropi sistem menurun (𝛥S < 0 dan 𝛥H > 0) karena terjadi
perubahan wujud dari padat ke gas dan gas yang terbentuk adalah gas amoniak .
Hal ini ditunjukkan dengan perhitungan nilai 𝛥S dan 𝛥H sebagai berikut :
T1 = 32oC = 305 K
T2 = 31oC = 304 K
m Ba(OH)2 = 0,4698 gram
mol Ba(OH)2 = grMr
= 0,4698
171 = 0,0027 mol
m NH4Cl = 0,0580 gram
mol NH4Cl = grMr
= 0,0580
53,5 = 0,0011 mol
![Page 7: analisis entalpi](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082411/5695d3311a28ab9b029d206f/html5/thumbnails/7.jpg)
Ba(OH)2 (s) + NH4Cl (s) BaCl2 (s) + 2NH3 (g) + 2H2O(l)
M 0,0027 0,0011
R 0,0006 0,0011 0,0006 0,0011 0,0011
S 0.0021 - 0,0006 0,0011 0,0011
∆S = mol BaCl2 x Cp air x ln T 2T 1
= 0,0006 x 75,291 x ln 304305
= 0,0006 x 75,291 x ln 0,9967
= 0,0006 x 75,291 x -0,0033
= -0,00015 J/K
∆H = -qreaksi = -∆S x T2 = -(-0,00015) x 304 = 0,0456 J