analisis entalpi

10
IX. Analisis Data Pada percobaan pertama kami menyiapkan 3 buah tabung reaksi . Pada tabung reaksi pertama dimasukkan 10 ml air yang tidak berwarna kemudian diukur suhu air tersebut. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C, dilakukan penimbangan ½ sendok spatula NaOH padat yang merupakan padatan berwarna putih dan kemudian diletakkan dalam rol film. Padatan NaOH yang telah ditimbang sebesar 0,1969 gram dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi air. Dilakukan pengocokan sampai larut sempurna, warna larutan tidak berwarna dan diukur suhunya sehingga didapatkan T2 sebesar 40°C dan pada dasar tabung reaksi terasa panas. Reaksi yang terjadi adalah: NaOH (s) + H 2 O (l) → NaOH (aq) Pada tabung reaksi kedua dimasukkan 10 ml air yang tidak berwarna kemudian diukur suhu air tersebut. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C, dilakukan penimbangan ½ sendok spatula KNO 3 padat yang merupakan serbuk berwarna putih , KNO 3 yang telah ditimbang sebesar 0,1167 gram dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi air. Dilakukan pengocokan sampai larut sempurna, Setelah dikocok didapatkan larutan tidak berwarna dan k etika dipegang,dasar tabung terasa panas dan diukur suhunya sehingga didapatkan T2 sebesar

Upload: ulfatikhah

Post on 01-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hkabn

TRANSCRIPT

Page 1: analisis entalpi

IX. Analisis Data

Pada percobaan pertama kami menyiapkan 3 buah tabung reaksi . Pada

tabung reaksi pertama dimasukkan 10 ml air yang tidak berwarna kemudian

diukur suhu air tersebut. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C, dilakukan

penimbangan ½ sendok spatula NaOH padat yang merupakan padatan berwarna

putih dan kemudian diletakkan dalam rol film. Padatan NaOH yang telah

ditimbang sebesar 0,1969 gram dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah

berisi air. Dilakukan pengocokan sampai larut sempurna, warna larutan tidak

berwarna dan diukur suhunya sehingga didapatkan T2 sebesar 40°C dan pada

dasar tabung reaksi terasa panas. Reaksi yang terjadi adalah:

NaOH(s) + H2O(l) → NaOH(aq)

Pada tabung reaksi kedua dimasukkan 10 ml air yang tidak berwarna

kemudian diukur suhu air tersebut. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C, dilakukan

penimbangan ½ sendok spatula KNO3 padat yang merupakan serbuk berwarna

putih , KNO3 yang telah ditimbang sebesar 0,1167 gram dimasukkan ke dalam

tabung reaksi yang telah berisi air. Dilakukan pengocokan sampai larut sempurna,

Setelah dikocok didapatkan larutan tidak berwarna dan ketika dipegang,dasar

tabung terasa panas dan diukur suhunya sehingga didapatkan T2 sebesar 33°C.

Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

KNO3(s) + H2O(l) → KNO3(aq)

Pada tabung reaksi ketiga dimasukkan 5 ml HCl yang merupakan larutan

tidak berwarna kemudian diukur suhunya. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C,

ditambahkan dengan beberapa serbuk Mg yang berwarna hitam yang sebelumnya

telah ditimbang massanya yaitu 0,0112 gram. Dilakukan pengocokan sampai

menjadi larut sempurna, Setelah dikocok didapatkan larutan tak berwarna, timbul

gelembung dan terdapat logam Mg yang tidak larut berwarna hitam di dasar

tabung. Ketika dipegang,dasar tabung terasa panas dan diukur suhunya sehingga

Page 2: analisis entalpi

didapatkan T2 sebesar 34°C. Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut

:

2 HCl(aq) + Mg(s) → MgCl2(aq) + H2(aq)

Pada perobaan kedua, pertama-tama kami menyiapkan 2 buah roll film. Kemudian

mengambil 1 sendok spatula Ba(OH)2 yang merupakan serbuk berwarna putih

yang dimasukkan dalam roll fil yang pertama dan diukur massanya yaitu sebesar

0,4698 gram. Setelah itu pada roll film kedua , kami mengambil setengah sendok

spatula NH4Cl yang merupakan kristal berwarna putih dan ditimbang massanya

sebesar 0,0580 gram. Kemudian kedua bahan tersebut dicampur dalam 1 buah roll

film dan diukur suhunya (T1). Setelah dilakukan pengukuran T1 di dapatkan suhu

sebesar 32°C, roll film ditutp dan dikocok sampai kedua bahan tercampur.

Ba(OH)2 dan NH4Cl yang telah bercampur tersebut dicium baunya dan kemudian

diukur suhunya sebagai T2 sebesar 31°C. Pada reaksi antara Ba(OH)2 dan NH4Cl

terbentuk gumpalan putih dan ada bau menyengat yaitu bau gas ammonia (NH3).

Persamaan reaksi yng terjadi sebagai berikut

Ba(OH)2 (s) + 2NH4Cl(s) BaCl2(s) + 2NH3(g) + 2H2O (l)

Page 3: analisis entalpi

X. Pembahasan

Pada percobaan pertama kami menyiapkan 3 buah tabung reaksi . Pada

tabung reaksi pertama dimasukkan 10 ml air yang tidak berwarna kemudian

diukur suhu air tersebut. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C, dilakukan

penimbangan ½ sendok spatula NaOH padat yang merupakan padatan berwarna

putih dan kemudian diletakkan dalam rol film. Padatan NaOH yang telah

ditimbang sebesar 0,1969 gram dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah

berisi air. Dilakukan pengocokan sampai larut sempurna, warna larutan tidak

berwarna dan diukur suhunya sehingga didapatkan T2 sebesar 40°C dan pada

dasar tabung reaksi terasa panas. Pada tabung pertama mengalamiperubahan

wujud dari padatan ke cair serta reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm,

dengan ditandai adanya kenaikan suhu yang dapat diketahui saat suhu diukur

dengan termometer dan saat dasar tabung dipegang, dasar tabung terasa panas.

Dalam hal ini sistem melepas kalor ke lingkungan sehingga suhu meningkat dan

partikel bergerak semakin tidak teratur yang menyebabkan entropi meningkat

atau bertambah (𝛥S > 0 dan 𝛥H < 0) . Hal ini ditunjukkan dengan perhitungan

nilai 𝛥S dan 𝛥H sebagai berikut :

T1 = 31oC = 304 K

T2 = 40oC = 313 K

m NaOH = 0,1969 gram

NaOH(s) + H2O(l) → NaOH(aq)

∆S = mol NaOH x Cp air x ln T 2T 1

= 0,1969

40 x 75,291 x ln

313304

= 0,0049 x 75,291 x ln 0,0291

= 0,0011 J/K

∆H = -qreaksi = -∆S x T2 = -0,0011 x 313 = -0,3443 J

Page 4: analisis entalpi

Pada tabung reaksi kedua dimasukkan 10 ml air yang tidak berwarna

kemudian diukur suhu air tersebut. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C, dilakukan

penimbangan ½ sendok spatula KNO3 padat yang merupakan serbuk berwarna

putih , KNO3 yang telah ditimbang sebesar 0,1167 gram dimasukkan ke dalam

tabung reaksi yang telah berisi air. Dilakukan pengocokan sampai larut sempurna,

Setelah dikocok didapatkan larutan tidak berwarna dan ketika dipegang,dasar

tabung terasa panas dan diukur suhunya sehingga didapatkan T2 sebesar 33°C.

Pada tabung kedua mengalamiperubahan wujud dari padatan ke cair serta reaksi

yang terjadi adalah reaksi eksoterm, dengan ditandai adanya kenaikan suhu yang

dapat diketahui saat suhu diukur dengan termometer dan saat dasar tabung

dipegang, dasar tabung terasa panas. Dalam hal ini sistem melepas kalor ke

lingkungan sehingga suhu meningkat dan partikel bergerak semakin tidak teratur

yang menyebabkan entropi meningkat atau bertambah (𝛥S > 0 dan 𝛥H < 0) . Hal

ini ditunjukkan dengan perhitungan nilai 𝛥S dan 𝛥H sebagai berikut :

T1 = 31oC = 304 K

T2 = 33oC = 306 K

m KNO3 = 0,1167 gram

KNO3(s) + H2O(l) → KNO3(aq)

∆S = mol KNO3 x Cp air x ln T 2T 1

= 0,1167

101 x 75,291 x ln

306304

= 0,0012 x 75,291 x ln 1,0066

= 0,0012 x 75,291 x 0,0066

= 0,0006 J/K

∆H = -qreaksi = -∆S x T2 = -0,0006 x 306 = -1,836 J

Page 5: analisis entalpi

Pada tabung reaksi ketiga dimasukkan 5 ml HCl yang merupakan larutan

tidak berwarna kemudian diukur suhunya. Setelah didapatkan T1 sebesar 31°C,

ditambahkan dengan beberapa serbuk Mg yang berwarna hitam yang sebelumnya

telah ditimbang massanya yaitu 0,0112 gram. Dilakukan pengocokan sampai

menjadi larut sempurna, Setelah dikocok didapatkan larutan tak berwarna, timbul

gelembung dan terdapat logam Mg yang tidak larut berwarna hitam di dasar

tabung. Ketika dipegang,dasar tabung terasa panas dan diukur suhunya sehingga

didapatkan T2 sebesar 34°C. Pada tabung ketiga mengalami perubahan wujud

dari padatan ke gas yaitu gas hidrogen serta reaksi yang terjadi adalah reaksi

eksoterm, dengan ditandai adanya kenaikan suhu yang dapat diketahui saat suhu

diukur dengan termometer dan saat dasar tabung dipegang, dasar tabung terasa

panas. Dalam hal ini sistem melepas kalor ke lingkungan sehingga suhu

meningkat dan partikel bergerak semakin tidak teratur yang menyebabkan entropi

meningkat atau bertambah (𝛥S > 0 dan 𝛥H < 0) . Hal ini ditunjukkan dengan

perhitungan nilai 𝛥S dan 𝛥H sebagai berikut :

T1 = 31oC = 304 K

T2 = 34oC = 307 K

m Mg = 0,0112 gram

mol Mg = 0,00046 mol

mol HCl = M x V = 0,1 x 0,005 = 0,0005 mol

2HCl (aq) + Mg (s) MgCl (s) + H2 (g)

M 0,0005 0,00046

R 0,0005 0,00025 0,00025 0,00025 -

S - 0,00021 0,00025 0,00025

∆S = mol MgCl2 x Cp air x ln T 2T 1

= 0,00025 x 75,291 x ln 307304

Page 6: analisis entalpi

= 0,00025x 75,291 x ln 1,0098

= 0,0190 J/K

∆H = -qreaksi = -∆S x T2 = -0, 0,0190 x 307 = -5,8330 J

Pada perobaan kedua, pertama-tama kami menyiapkan 2 buah roll film.

Kemudian mengambil 1 sendok spatula Ba(OH)2 yang merupakan serbuk

berwarna putih yang dimasukkan dalam roll fil yang pertama dan diukur

massanya yaitu sebesar 0,4698 gram. Setelah itu pada roll film kedua , kami

mengambil setengah sendok spatula NH4Cl yang merupakan kristal berwarna

putih dan ditimbang massanya sebesar 0,0580 gram. Kemudian kedua bahan

tersebut dicampur dalam 1 buah roll film dan diukur suhunya (T1). Setelah

dilakukan pengukuran T1 di dapatkan suhu sebesar 32°C, roll film ditutp dan

dikocok sampai kedua bahan tercampur. Ba(OH)2 dan NH4Cl yang telah

bercampur tersebut dicium baunya dan kemudian diukur suhunya sebagai T2

sebesar 31°C. Pada reaksi antara Ba(OH)2 dan NH4Cl terbentuk gumpalan putih

dan ada bau menyengat yaitu bau gas ammonia (NH3). Ba(OH)2 dan NH4Cl

mengalami reaksi endoterm, yang ditandai dengan adanya penurunan suhu yang

dapat diketahui saat suhu diukur dengan termometer dan saat dasar tabung

dipegang, dasar tabung terasa dingin. Pada perubahan endoterm, sistem menyerap

kalor dari lingkungan,. Hal ini menyebabkan gerakan partikel dilingkungan

menurun sehingga partikel bergerak semakin teratur dan suhu sistem mengalami

penurunan. Entropi sistem menurun (𝛥S < 0 dan 𝛥H > 0) karena terjadi

perubahan wujud dari padat ke gas dan gas yang terbentuk adalah gas amoniak .

Hal ini ditunjukkan dengan perhitungan nilai 𝛥S dan 𝛥H sebagai berikut :

T1 = 32oC = 305 K

T2 = 31oC = 304 K

m Ba(OH)2 = 0,4698 gram

mol Ba(OH)2 = grMr

= 0,4698

171 = 0,0027 mol

m NH4Cl = 0,0580 gram

mol NH4Cl = grMr

= 0,0580

53,5 = 0,0011 mol

Page 7: analisis entalpi

Ba(OH)2 (s) + NH4Cl (s) BaCl2 (s) + 2NH3 (g) + 2H2O(l)

M 0,0027 0,0011

R 0,0006 0,0011 0,0006 0,0011 0,0011

S 0.0021 - 0,0006 0,0011 0,0011

∆S = mol BaCl2 x Cp air x ln T 2T 1

= 0,0006 x 75,291 x ln 304305

= 0,0006 x 75,291 x ln 0,9967

= 0,0006 x 75,291 x -0,0033

= -0,00015 J/K

∆H = -qreaksi = -∆S x T2 = -(-0,00015) x 304 = 0,0456 J