analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur...
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
1/122
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI
Oleh:
Nama: Butet Ika Fitrina Siregar
No. Mahasiswa: 11312031
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2014
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
2/122
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk mencapai
derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi UII
Oleh:
Nama: Butet Ika Fitrina Siregar
No. Mahasiswa: 11312031
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2014
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
3/122
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh prang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa
pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman/sangsi apapun
sesuai peraturan yang berlaku.
Yogyakarta, Januari 2015
Penulis,
(Butet Ika Fitrina Siregar)
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
4/122
iv
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
Nama: Butet Ika Fitrina Siregar
Nomor Mahasiswa: 11312031
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
Pada Tanggal ..
Dosen Pembimbing,
Erna Hidayah, Dra., M.Si., Ak., CA
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
5/122
v
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
6/122
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa penulis junjungkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari alam
kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang berdasarkan iman
untuk melihat kebesaran Allah SWT.
Penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang
Berpengaruh Terhadap Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia disusun guna memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana (S-1) pada
program studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
7/122
vii
1. Allah SWT yang telah melancarkan dan memudahkan seluruh kehidupan
peneliti. Sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah, terima kasih atas segala berkah,
rejeki, kesehatan, ilmu dan segalanya yang telah diberikan kepada peneliti
sehingga dapat melewati semua proses kehidupan.
2. Nabi Besar Muhammad SAW yang memberikan banyak ilmu dan ajaran untuk
memahami kehidupan. Sungguh peneliti menjadi orang yang beruntung menjadi
salah satu dari keturunan beliau.
3. Asli Siregar dan Prapti Wening sebagai kedua orangtua peneliti yang telah
memberikan banyak dukungan baik material maupun non-material dari kecil
hingga sekarang. Terima kasih atas segala doa, pengalaman, ilmu, bimbingan
dan pelajaran yang telah diberikan. Semoga peneliti mampu memberikan yang
terbaik kepada keduanya.
4. Ibu Erna Hidayah, Dra., M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing terima kasih
atas segala waktu, bimbingan, kesabaran dan arahan yang telah diberikan
sehingga peneliti mampu menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Bapak Dr. Drs. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Peneliti merasa beruntung pernah
mengikuti beberapa kelas dengan beliau sehingga mendapatkan banyak motivasi
dan cerita pengalaman beliau yang dapat menambah wawasan dan pengalaman
bagi peneliti.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
8/122
viii
6. Bapak Drs. Dekar Urumsyah, S.Si, M.Com.(SI), Ph.D. selaku Ketua Prodi
Akuntansi serta segenap jajaran staff pengajar Prodi Akuntansi yang telah
memberikan banyak ilmu baik akademis maupun makna kehidupan serta
keagamaan.
7. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan banyak bantuan, pengetahuan dan
pengalaman kepada peneliti sehingga peneliti bisa menyelesaikan masa kuliah ini
dengan bekal ilmu yang didapat.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan, Vita Elisa, Atika Asokawati dan Prasida
Raraswati terima kasih atas semua bantuan, dukungan, serta waktu yang telah
diberikan kepada peneliti.
9. Alwi Muchtar Siregar selaku saudara (adik) peneliti, terima kasih atas dukungan
kepada peneliti.
10. Arief Satria Ardhiansyah terima kasih atas semua pengalaman, pelajaran,
dukungan, waktu, serta kesediaannya untuk menemani dan membimbing peneliti.
11. Sahabat KKN GK-14 Achmad Irfan Baehaqi, Diaz Hanif Satrio, Derry Rantanu,
Dwiyant Muhammad, Prasda Arfin Hambara, Rini Hanriani, Mutiara Andriani,
dan Isti Rahayu yang telah memberikan banyak kesan dan pengalaman.
12. Mahasiswa akuntansi angkatan 2011 yang telah membantu peneliti baik secara
langsung maupun tidak langsung, terima kasih.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
9/122
ix
Akhirnya kepada semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu
persatu, peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah
melimpahkan berkah, rahmat dan hidayah-Nya bagi Bapak, Ibu dan Saudara yang
telah membantu peneliti dalam segala hal. Dalam hal ini, peneliti juga menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena itu saran dan kritik masih
diperlukan dalam penyempurnaan skripsi ini.
Wassalamualaikum wr.wb
Peneliti,
(Butet Ika Fitrina Siregar)
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
10/122
x
MOTTO
Prepare for the worst, but still do and pray for the best.
Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk
dirinya sendiri. (QS Al Ankabut [29]:6)
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil. Kita baru yakin kalau
kita telah berhasil melakukannya dengan baik. Evelyn Underhill
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa
dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. Thomas Alva Edison
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
11/122
xi
ABSTRACT
This research aims to analyze the factors that have impact to accountingconservatism. Independent variables used in this study consisted of Leverage Ratio,
Size of the Company, Capital Intensity, Managerial Ownership, and Growth
Opportunities. While the dependent variable is Accounting Conservatism. The sample
on this research is manufacturing company listings in Indonesia Stock Exchange(BEI) in the period 2010-2013. Sampling method using purposive sampling with
different criteria set by the researchers. Research data are secondary data in the
form of financial statements. Sample of companies that meet the criteria as much as16 companies. Methods of data analysis using multiple regression and use software
assisted SSPS. The results of this research are the Size of the Company and Growth
Opportunities has positive and significant effect to the accounting conservatism. The
Capital Intensity has negative and significant effect on the accounting conservatism.While the Leverage Ratio and Managerial Ownership doesnt influence significantly
to the accounting conservatism.
Keynote: Accounting Conservatism, Leverage Ratio, Size of the Company, Capital
Intensity, Managerial Ownership, and Growth Opportunities.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempunyaipengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Variabel independen yang digunakan
pada penelitian ini terdiri dari Rasio Leverage, Ukuran Perusahaan, Intensitas Modal,
Kepemilikan Manajerial dan Kesempatan Tumbuh. Sedangkan variabel dependennyaadalah Konservatisme Akuntansi. sampel pada penelitian ini merupakan perusahaan
manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010-2013.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
dengan berbagai kriteria yang ditetapkan oleh peneliti. Data penelitian adalah datasekunder yang berupa laporan keuangan. Sampel perusahaan yang memenuhi kriteria
sebanyak 16 perusahaan. Metode analisis data menggunakan regresi berganda dan
dibantu menggunakan software SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah UkuranPerusahaan dan Kesempatan Tumbuh berpengaruh positif signifikan terhadap
konservatisme akuntansi. Intensitas Modal berpengaruh negatif terhadap
konservatisme akuntansi. Sedangkan Rasio Leverage dan Kepemilikan Manajerialtidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
Kara kunci : Konservatisme Akuntansi, Rasio Leverage, Ukuran Perusahaan,
Intensitas Modal, Kepemilikan Manajerial dan Kesempatan Tumbuh.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
12/122
xii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ........................................................................................................... i
Halaman Judul.............................................................................................................. ii
Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme..................................................................... iii
Halaman Pengesahan .................................................................................................. iv
Kata Pengantar ............................................................................................................. v
Motto........................................................................................................................... ix
Abstrak ......................................................................................................................... x
Daftar Isi...................................................................................................................... xi
Daftar Tabel ............................................................................................................... xv
Daftar Gambar........................................................................................................... xvi
Daftar Lampiran....................................................................................................... xvii
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
BAB II.......................................................................................................................... 8
KAJIAN PUSTAKA.................................................................................................... 8
2.1. Landasan Teori............................................................................................... 8
2.1.1. Konservatisme Akuntansi ...................................................................... 8
2.1.2. Pengukuran Konservatisme.................................................................. 10
2.1.3. Rasio Leverage ..................................................................................... 14
2.1.4. Ukuran Perusahaan............................................................................... 16
2.1.5. Intensitas Modal ................................................................................... 18
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
13/122
xiii
2.1.6. Kepemilikan Manajerial ....................................................................... 19
2.1.7. Kesempatan Tumbuh............................................................................ 20
2.2. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 20
2.3. Kerangka Penelitian ..................................................................................... 22
2.4. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 24
2.4.1. Pengaruh RasioLeverage Terhadap Konservatisme Akuntansi .......... 24
2.4.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi .... 25
2.4.3. Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Konservatisme Akuntansi......... 26
2.4.4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme
Akuntansi ...................................................................................................... 27
2.4.5. Pengaruh Kesempatan Tumbuh Terhadap Konservatisme Akuntansi. 29
BAB III ...................................................................................................................... 31
METODE PENELITIAN........................................................................................... 31
3.1. Populasi dan Sampel .................................................................................... 31
3.2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 31
3.3. Definisi dan Pengukuran Variabel ............................................................... 32
3.3.1. Variabel Dependen............................................................................... 32
a. Konservatisme Akuntansi ........................................................................ 32
3.3.2. Variabel Independen............................................................................. 36
a. Rasio Leverage......................................................................................... 36
b. Ukuran Perusahaan .................................................................................. 36
c. Intensitas Modal ....................................................................................... 37
d. Kepemilikan Manajerial........................................................................... 37
e. Kesempatan Tumbuh ............................................................................... 38
3.4. Hipotesis Operasional .................................................................................. 38
3.4.1. Rasio Leverage ..................................................................................... 38
3.4.2. Ukuran Perusahaan............................................................................... 39
3.4.3. Intensitas Modal ................................................................................... 39
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
14/122
xiv
3.4.4. Kepemilikan Manajerial ....................................................................... 39
3.4.5. Kesempatan Tumbuh............................................................................ 40
3.5. Metode Analisis Data................................................................................... 40
3.5.1. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 40
3.5.1.1. Uji Normalitas................................................................................. 41
3.5.1.2. Uji Multikolinerisitas...................................................................... 41
3.5.1.3. Uji Heteroskedastisitas.................................................................... 42
3.5.2. Uji Hipotesis......................................................................................... 43
3.5.2.1. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................ 44
3.5.2.2. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t).................................... 44
BAB IV ...................................................................................................................... 46
ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN................................................................... 46
4.1. Sampel.......................................................................................................... 46
4.2. Data .............................................................................................................. 47
4.3. Analisis Deskriptif ....................................................................................... 49
4.4. Uji Asumsi Klasik........................................................................................ 52
a. Uji Normalitas ............................................................................................ 53
b. Uji Multikolinieritas................................................................................... 54
c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 56
4.5. Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 57
4.6. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)............................................... 60
a. Pengaruh RasioLeverage Terhadap Konservatisme Akuntansi ................ 60
b. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi .......... 61
c. Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Konservatisme Akuntansi............... 61
d. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme Akuntansi .. 61
e. Pengaruh Kesempatan Tumbuh Terhadap Konservatisme Akuntansi ....... 62
4.7. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 62
4.7.1. Pengaruh RasioLeverage Terhadap Konservatisme Akuntansi .......... 63
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
15/122
xv
4.7.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi .... 64
4.7.3. Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Konservatisme Akuntansi......... 66
4.7.4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme
Akuntansi .............................................................................................. 67
4.7.5. Pengaruh Kesempatan Tumbuh Terhadap Konservatisme Akuntansi. 68
BAB V........................................................................................................................ 71
PENUTUP.................................................................................................................. 71
5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 71
5.2. Keterbatasan Penelitian................................................................................ 72
5.3. Saran ............................................................................................................ 73
5.4. Implikasi ......................................................................................................73
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
16/122
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 .................................................................................................................... 46
Tabel 4.2 .................................................................................................................... 50
Tabel 4.3 .................................................................................................................... 54
Tabel 4.4 .................................................................................................................... 55
Tabel 4.5 .................................................................................................................... 58
Tabel 4.6 .................................................................................................................... 63
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
17/122
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ................................................................................................................ 23
Gambar 4.1 ................................................................................................................ 57
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
18/122
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Perhitungan Konservatisme; Total Accruals ................................. 76
Lampiran 2 Data Perhitungan Konservatisme; Operating Accruals ......................... 77
Lampiran 3 Data Perhitungan Konservatisme; Non Operating Accruals ................. 81
Lampiran 4 Perhitungan Rasio Leverage .................................................................. 85
Lampiran 5 Perhitungan Ukuran Perusanaan ............................................................ 87
Lampiran 6 Perhitungan Intensitas Modal ................................................................ 89
Lampiran 7 Perhitungan Kesempatan Tumbuh ......................................................... 91
Lampiran 8 Daftar Sampel ........................................................................................ 95
Lampiran 9 Lampiran Data Penelitian ...................................................................... 96
Lampiran 10 Statistik Deskriptif ............................................................................. 100
Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 101
Lampiran 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 102
Lampiran 13 Hasil Uji Regresi Berganda ................................................................103
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
19/122
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan adalah salah satu informasi
yang menggambarkan kinerja manajemen yang telah dipercaya untuk mengelola
sumber daya perusahaan. Informasi yang disampaikan melalui laporan keuangan ini
digunakan oleh pihak internal dan pihak eksternal. Menurut Sari dan Adhariani
(2009), laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi tujuan,
aturan dan prinsip-prinsip yang sesuai dengan standar yang berlaku umum agar dapat
dipertanggungjawabkan serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi pihak
yang berkepentingan.
Menurut Rahmawati (2010), fokus utama dalam laporan keuangan adalah
informasi laba, karena menyediakan informasi mengenai kinerja keuangan suatu
perusahaan selama satu periode. Bagi kreditur dan investor, informasi laba membantu
mereka dalam mengevaluasi kinerja perusahaan, memprediksi laba di masa yang akan
datang, dan juga memperhitungkan risiko investasi atau pinjaman kepada perusahaan.
Salah satu prinsip yang berhubungan dengan informasi laba dan laporan keuangan
adalah konservatisme akuntansi, yaitu suatu tindakan kehati-hatian dalam
menentukan jumlah laba. Konsep ini mengakui biaya dan rugi lebih cepat, mengakui
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
20/122
2
pendapatan dan laba lebih lambat, menilai aktiva dengan nilai yang terendah dan
kewajiban dengan nilai yang tertinggi.
Menurut Sari dan Adhariani (2009), para kreditur mendesak agar laporan
keuangan disusun dengan berpedoman pada konsep konservatisme. Maksut utama
mereka adalah untuk menetralisir optimisme para usahawan yang terlalu berlebihan
dalam melaporkan hasil usahanya.
Kasus PT. Kimia Farma merupakan salah satu bentuk kecurangan dalam
penyajian laporan keuangan yang overstated yang terjadi di Indonesia. Pada tahun
2002, terungkap kasus mark-up laporan PT. Kimis Farma yang lebih saji (overstated)
laba yaitu penggelembungan laba bersih tahun 2001 senilai Rp 36,668 miliar,
seharusnya laba bersih pada laporan keuangan tersebut sebesar Rp 99,594 miliar
tetapi ditulis senilai Rp 132 miliar. Kasus tersebut menunjukkan kurangnya kebijakan
konservatisme yang diterapkan oleh perusahaan (Rahmawati, 2010). Kurangnya
konservatisme dapat menyesatkan para pengguna laporan keuangan.
Kasus lainnya yang terjadi di Indonesia yaitu seperti kasus yang terjadi di PT.
Indosat, Tbk. Manajemen PT. Indosat, Tbk diduga secara sengaja membuat laba
perusahaan turun dalam dua tahun terakhir guna menghindari pembayaran pajak
secara benar. Manajernya menjelaskan PT. Indosat, Tbk dan anak perusahaannya
mengalami penurunan laba bersih 13,12% dari Rp 1,623 triliun pada tahun 2005
menjadi Rp 1,41 triliun pada tahun 2006. Laba bersih akibat peningkatan beban
operasi sekitar 11,38% dari Rp 7,937 triliun menjadi Rp 3,398 triliun dari Rp 3,651
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
21/122
3
triliun. Kasus ini menunjukkan adanya rekayasa laporan keuangan terhadap praktik
akuntansi konservatif yang dilakukan PT. Indosat, Tbk. Hal ini dapat menyesatkan
pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan melalui laporan
keuangan.
Aturan tentang konservatisme di Indonesia belum dapat diimplementasikan
secara menyeluruh, hal tersebut dapat dilihat dalam Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang menyebutkan ada berbagai metode yang menerapkan prinsip
konservatisme, diantaranya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14
mengenai persediaan yang terkait dengan pemilihan perhitungan biaya persediaan,
PSAK No. 16 mengenai aktiva tetap dan pilihan dalam menghitung biaya
penyusutannya, PSAK No. 19 mengenai aktiva tidak berwujud yang berkaitan dengan
amortisasi dan PSAK No. 20 tentang biaya riset dan pengembangannya. Pilihan
metode akuntansi yang terdapat dalam SAK akan berpengaruh terhadap angka yang
disajikan dalam laporan keuangan, sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak
langsung prinsip konservatisme ini mempengaruhi hasil dari laporan keuangan
tersebut (Sari dan Adhariani, 2009). Penerapan konsep ini juga akan menghasilkan
laba yang fluktuatif, di mana laba yang berfluktuatif tersebut akan mengurangi daya
prediksi laba untuk memprediksi aliran kas perusahaan pada masa yang akan datang.
Konservatisme tetap digunakan dalam praktik akuntansi dan disarankan untuk
tetap digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmed (2002) membuktikan bahwa
konservatisme dapat berperan mengurangi konflik yang terjadi antara manajemen dan
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
22/122
4
pemegang saham akibat kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan. Untuk
menghindari konflik, manajemen cenderung menggunakan akuntansi yang lebih
konservatif.
Sari (2004) telah melakukan penelitian tentang peran akuntansi konservatif
dalam mengurangi konflik antara pemegang saham dan pemegang obligasi pada saat
pengumuman dividen. Hasil penelitian tersebut mendukung hipotesis penelitian dan
menyimpulkan bahwa konservatisme berperan dalam perusahaan yang menghadapi
konflik antara pemegang saham dengan pemegang obligasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Adhariani (2009) yang menguji
pengaruh rasio leverage, ukuran perusahaan, risiko perusahaan,intensitas modal dan
rasio konsentrasi. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa variable ukuran
perusahaan, rasio konsentrasi, dan intensitas modal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap tingkat konservatisme perusahaan, sedangkan variable lainnya
tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
Penelitian yang dilakukan oleh Deslatu dan Susanto (2009) yang melakukan
penelitian tentang pengaruh kepemilikan manajerial, debt covenant, litigation, tax
and political cost dan kesempatan bertumbuh terhadap konservatisme akuntansi. Pada
kesimpulannya terbukti bahwa variable litigation adalah satu-satunya variable yang
berpengaruh terhadap variable konservatisme akuntansi, sementara variable lainnya
tidak berpengaruh.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
23/122
5
Nugroho dan Indriana (2012) meneliti pengaruh rasio leverage, ukuran
perusahaan, risiko perusahaan, intensitas modal dan rasio konsentrasi. Hasil dari
penelitian tersebut adalah variable ukuran perusahaan, intensitas modal dan rasio
konsentrasi berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
Brilianti (2013) telah meneliti tentang pengaruh kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, leverage dan komite audit. Hasil dari penelitian tersebut
adalah variable kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme
akuntansi, sementara variable kepemilikan institusional, leverage, dan komite audit
tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
Alfian dan Sabeni (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh rasio
leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial, kepemilikan
publik dan kesempatan tumbuh. Dari enam variable yang diteliti, terbukti bahwa rasio
leverage, intensitas modal dan kesempatan tumbuh berpengaruh positif dan signifikan
terhadap konservatisme akuntansi perusahaan.
Dari paparan latar belakang dan dari penelitian-penelitian di atas terdapat
berbagai macam faltor yang dapat mempengaruhi konservatisme akuntansi. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas
modal, kepemilikan manajerial dan kesempatan tumbuh yang akan diuji pengaruhnya
terhadap konservatisme akuntansi. Berdasarkan uraian tersebut peneliti mengambil
judul penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
24/122
6
Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat dirumuskan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah rasio leverage mempunyai pengaruh terhadap konservatisme
akuntansi?
2. Apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap konservatisme
akuntansi?
3. Apakah intensitas modal mempunyai pengaruh terhadap konservatisme
akuntansi?
4. Apakah kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh terhadap konservatisme
akuntansi?
5. Apakah kesempatan tumbuh mempunyai pengaruh terhadap konservatisme
akuntansi?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan antara lain:
1. Untuk menganalisis pengaruh rasio leverage terhadap konservatisme
akuntansi.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
25/122
7
2. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap konservatisme
akuntansi.
3. Untuk menganalisis pengaruh intensitas modal terhadap konservatisme
akuntansi.
4. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap konservatisme
akuntansi.
5. Untuk menganalisis pengaruh kesempatan tumbuh terhadap konservatisme
akuntansi.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi para akademisi untuk memperoleh bukti serta menambahkan kajian dan
teori mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konservatisme
akuntansi.
2. Dapat digunakan sebagai referensi bagi para peneliti selanjutnya mengenai
konservatisme akuntansi.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
26/122
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Konservatisme Akuntansi
Menurut Lara, et al (2005) menyatakan bahwa konservatisme biasanya
didefinisikan sebagai reaksi kehati-hatian (prudent) terhadap ketidakpastian,
ditujukan untuk melindungi hak-hak dan kepentingan pemegang saham
(shareholders) dan pemberi pinjaman (debtholders) yang menentukan sebuah
verifikasi standar yang lebih tinggi untuk mengakui good news daripada bad news.
Sama dengan Basu (1997) menyatakan bahwa akuntansi konservatif sebagai praktik
akuntansi yang mengurangi laba (menghapuskan aktiva bersih) dalam merespon bad
news, tetapi tidak meningkatkan laba (meningkatkan aktiva bersih) dalam merespon
good news.
Richardson dan Tinaikar (2003) dalam Kiryanto dan Edy (2006),
menunjukkan bahwa ada dua jenis laba konservatisme, yaitu: (1) ex-ante
conservatism atau news independen conservatism dan (2) ex-post conservatism atau
news dependen conservatism.
Ex-ante conservatism atau news independen conservatism berkaitan dengan
kebijakan-kebijakan yang mengurangi laba secara independen dari kejadian-kejadian
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
27/122
9
ekonomi saat ini, bahkan apabila pengeluaran-pengeluaran teersebut berkaitan secara
positif dengan harapan aliran kas di masa yang akan datang.
Ex-post conservatism atau news dependen conservatism menggambarkan
lebih tepat waktu untuk pengakuan laba terhadap bad news daripada good news.
Secara umum, prinsip akuntansi ini menghendaki pengakuan bad news dengan segera
terhadap persediaan,goodwill, ketidakpastian kerugian dan sebaliknya.
Pelaporan yang didasari oleh sikap kehati-hatian akan memberikan manfaat
yang terbaik untuk semua pemakai laporan keuangan. Dilihat dari sudut pandang
prinsip akuntansi berterima umum (Generally Accepted of Accounting Principles atau
GAAP) maka konservatisme mempunyai 2 prinsip. Pertama, penjualan, pendapatan
dan penghasilan tidak diantisipasikan. Pengakuan penjualan, pendapatan, dan
penghasilan terjadi setelah ada transaksi dan pengiriman barang atau pemberian jasa.
Kedua, semua kewajiban atau kerugian yang diketahui seharusnya dicatat tanpa
memperhatikan apakah jumlah yang pasti dapat ditentukan atau tidak. Hal itu perlu
dilakukan untuk membatasi manajer dalam melakukan windows dressing atas
penyusunan laporan keuangan sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan
terjadinya kondisi ekonomi yang buruk yang dapat berpengaruh terhadap kondisi
keuangan perusahaan (Deslatu dan Susanto, 2009).
Panman dan Zhang (2002) menemukan bahwa perusahaan yang menerapkan
akuntansi konservatif dan pertumbuhan investasi temporer akan menghasilkan tingkat
pengembalian yang temporer atau laba yang berfluktuasi. Praktik akuntansi yang
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
28/122
10
konservatif akan membebankan biaya yang mengakui rugi pada saat periode
terjadinya, sebaliknya mengakui pendapatan dan keuntungan apabila memang benar-
benar terealisasi, sehingga laba yang dihasilkan akan lebih rendah pada beriode
bersangkutan dibandingkan perusahaan yang tidak menerapkan prinsip konservatisme
akuntansi ini. Tetapi jika periode berikutnya tidak terjadi penurunan biaya, atau
pendapatan telah terealisasi maka laba pada periode berikutnya akan dilaporkan lebih
tinggi. Sehingga laba yang dilaporkan untuk perusahaan yang menganut prinsip
konservatisme cenderung lebih fluktuatif daripada perusahaan yang tidak menganut
prinsip konservatisme. Sama seperti yang dikemukakan oleh Panman dan Zhang
(2002) bahwa prinsip konservatisme akuntansi cenderung membuat laba fluktuatif.
Watts (2003) menyatakan bahwa konservatisme akuntansi muncul dari
insentif yang berkaitan dengan biaya kontrak, litigasi, pajak, dan politik yang
bermanfaat bagi perusahaan untuk mengurangi biaya keagenan dan mengurangi
pembayaran yang berlebihan kepada pihak-pihak seperti manajer, pemegang saham,
pengaadilan dan pemerintah.
2.1.2 Pengukuran Konservatisme
Watts (2003) membagi konservatisme menjadi 3 pengukuran, yaitu:
1. Earning/Stock Return Relation Measure
2. Earning/Accrual Measures
3. Net Asset Measure
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
29/122
11
Berbagai peneliti telah mengajukan berbagai metode untuk mengukur
konservatisme. Berikut beberapa pengukuran konservatisme jika dikelompokkan
sesuai dengan pendekatan Watt (2003).
1. Earning/Stock Return Relation Measure
Stock market price berusaha untuk merefleksikan perubahan nilai aset pada
saat terjadinya perubahan, baik perubahan atas rugi ataupun laba dalam nilai asset-
stock return tetap berusaha dilaporkan sesuai dengan waktunya. Basu (1997)
menyatakan bahwa konservatisme menyebabkan kejadian-kejadian yang merupakan
kabar buruk atau kabar baik terefleksi dalam laba yang tidak sama (asimetri waktu
pengakuan). Hal ini disebabkan karena kejadian yang diperkirakan akan
menyebabkan kerugian bagi perusahaan harus segera diakui sehingga mengakibatkan
bad news lebih cepat terefleksi dalam laba dibandingkangood news.
2. Earning/Accrual Measures
Dwiputro (2009) dalam tulisannya menjelaskan bahwa Givoly dan Hyan
memfokuskan efek konservatisme pada laporan laba rugi selama beberapa tahun.
Mereka berpendapat bahwa konservatisme menghasilkan akrual negatif yang terus
menerus. Akrual yang dimaksud adalah perbedaan antara laba bersih sebelum
depresiasi/amortisasi dan arus kas kegiatan operasi. Semakin besar akrual negatif
maka akan semakin konservatif akuntansi yang diterapkan. Hal ini dilandasi oleh
teori bahwa konservatisme menunda pengakuan pendapatan dan mempercepat
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
30/122
12
penggunaan biaya. Sebaliknya laporan keuangan yang optimis akan cenderung
memiliki laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan arus kas operasi sehingga akrual
yang dihasilkan adalah positif. Menurut Haniati dan Fitriany (2010), Depresiasi
dikeluarkan dari net income dalam perhitungan CONACC karena depresiasi
merupakan alokasi biaya dari aktiva yang dimiliki perusahaan. Pada saat pembelian
aset, kas yang dibayarkan termasuk dalam arus kas dari kegiatan investasi dan bukan
dari kegiatan operasi. Dengan demikian alokasi biaya depresiasi yang ada dalam net
income tidak berhubungan dengan kegiatan operasi dan harus dikeluarkan dari
perhitungan.
Selain itu, Givoly membagi akrual menjadi dua, yaitu operating accrual yang
merupakan jumlah akrual yang muncul dalam laporan keuangan sebagai hasil dari
kegiatan operasional perusahaan dan non-operating accrual yang merupakan jumlah
akrual yang muncul di luar hasil kegiatan operasional perusahaan.
a. Operating Accruals
Berdasarkan literature Criterion Research Group, dinyatakan bahwa
Operating accruals menangkap perubahan dalam asset lanacr, kas bersih dan
investasi jangka pendek, dikurang dengan perubahan dalam asset lancar, utang
jangka pendek bersih. Operating accruals yang utama meliputi pouting
dagang dan persediaan dan kewajiban. Akun ini merupakan akun klasik yang
digunakan untuk memanipulasi earnings untuk mencapai tujuan pelaporan.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
31/122
13
b. Non Operating Accruals
Berdasarkan literature Criterion Research Group, dinyatakan bahwa
Non current (operating) accrual menangkap perbedaan dalam non-current
asset, investasi non ekuitas jangka panjang bersih, dikurang perubahan non-
current liabilities, hutang jangka panjang bersih. Komponen non operating
accrual (pada sisi asset) yang utama adalah aktiva tetap dan aktiva tidak
berwujud. Terdapat subjektivitas yang cukup terlibat diawal keputusan
dimana biaya dikapitalisasi baik untuk aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud
dibangun sendiri yang dapat diakui (seperti biaya pembangunan software yang
dikapitalisasi) dan keputusan kemudian terkait dengan alokasi dari biaya yang
dapat didepresiasi sepanjang masa manfaat asset yang manfaatnya dapat
ditentukan. Non-current assets ini tergantung pada write down ketika aktiva
tersebut diputuskan telah di turunkan nilainya (impaired), dan penentuan dari
beberapa permanent impaeirement yang banyak melibatkan abnormal
manajerial. Pada sisi kewajiban terdapat sebuah varietas dari akun-akun
seperti utang jangka panjang, penangguhan pajak danpostretirement benefits
yang juga merupakan manifestasi atas estimasi dan asumsi subjektif (seperti
estimasi akuntansi pension, pengembalian yang diharapkan atas asset,
pertumbuhan yang diharapkan atas pertumbuhan upah pegawai, dan lain
lain).
Persamaannya dapat dilihat sebagai berikut:
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
32/122
14
Non-operating accruals = Total accruals (before depreciation)
Operating accruals.
Dimana:
1. Total Accrual (before depreciation) = Net income Cash flow from
operational.
2. Operating Accrual = Account Receivable + Inventories + Prepaid
Expense Account Payable Accrued Expense Tax Payable.
3. Net Asset Measure
Ukuran ketiga yang digunakan untuk mengetahui tingkat konservatisme
dalam laporan keuangan adalah nilai aktiva yang understatement dan kewajiban yang
overstatement. Salah satu model pengukurannya adalah proksi pengukuran yang
digunakan oleh Beaver dan Ryan (2000) yaitu dengan mengunakan market to book
ratio yang mencerminkan nilai pasar relatif terhadap nilai buku perusahaan. Rasio
yang bernilai lebih dari 1, mengindikasikan penerapan akuntansi yang konservatif
karena perusahaan mencatat nilai perusahaan lebih rendah dari nilai pasarnya.
2.1.3 RasioLeverage
Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan seberapa
besar perusahaan dibiayai oleh hutang dan perbandingannya dengan total asset yang
dimiliki oleh perusahaan. Rasio leverage juga dapat menjadi suatu indikasi bagi
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
33/122
15
pemberi pinjaman untuk tingkat keamanan pengembalian dana yang telah diberikan
kepada perusahaan (Alfian dan Sabeni, 2013).
Leverage dapat diartikan sebagai gambaran kemampuan suatu perusahaan
untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed asset fund)
untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi para pemilik perusahaan. Rasio ini juga
menyangkut struktur keuangan perusahaan, struktur keuangan adalah bagaimana
perusahaan mendanai aktivitasnya.
Menurut Alfian dan Sabeni (2013), perusahaan ingin menunjukkan kinerja
yang baik terhadap pemberi pinjaman, agar mendapatkan utang jangka panjang dan
pemberi pinjaman dapat merasa yakin bahwa dana yang diberikan adalah terjamin.
Oleh karena itu perusahaan akan melakukan pelaporan keuangan secara optimis atau
kurang konservatif yaitu dengan cara menaikkan nilai asset dan laba setinggi
mungkin, serta menurunkan liabilitas dan beban. Hal ini dilakukan agar pemberi
pinjaman dapat merasa yakin dan dapat memberikan dana pinjaman kepada
perusahaan.
Menurut Brigham (2006:101) seberapa jauh perusahaan menggunakan utang
(financial leverage) akan memiliki tiga implikasi penting, yaitu:
a. Dengan memperoleh dana melalui utang, para pemegang saham dapat
mempertahankan kendali mereka atas perusahaan tersebut dengan sekaligus
membatasi investasi yang mereka berikan.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
34/122
16
b. Kreditor akan melihat pada ekuitas, atau dana yang diperoleh sendiri sebagai suatu
batasan keamanan, sehingga semakin tinggi proporsi dari jumlah modal yang
diberikan pemegang saham, maka semakin kecil risiko yang dihadapi kreditor.
c. Jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan dana hasil
pinjaman lebih besar daripada bunga yang dibayarkan, maka pengembalian dari
modal pemilik akan diperbesar, atau diungkit (leverage).
Ada beberapa macam rasio leverage, antara lain debt ratio (debt to total asset
ratio), debt to equity ratio, long term debt to equity, dan time interested earned.
Tetapi, pada penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan debt ratio (debt to total
asset ratio).
2.1.4 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana perusahaan dapat
diklasifikasikan besar kecilnya menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log
size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan terbagi ke
dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar, perusahaan menengah dan perusahaan kecil.
Penentuan perusahaan ini menurut besarnya total asset perusahaan.
Ukuran perusahaan merupakan salah satu Indikator untuk mengamati
besarnya biaya politis yang harus ditanggung. Seperti yang telah disampaikan di atas,
ukuran perusahaan dapat diukur dengan melihat total asset yang dimiliki oleh suatu
perusahaan. Seperti yang dikatakan oleh Kartini dan Arianti (2008) dalam Alfian dan
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
35/122
17
Sabeni (2013), bahwa ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya asset yang
dimiliki perusahaan.
Zmijewski dan Hagerman (1981) menyatakan bahwa size hypoyhesis berdasar
pada asumsi bahwa perusahaan besar lebih sensitive secara politis san memiliki beban
transfer kesejahteraan (biaya politis) yang lebih besar daripada perusahaan kecil.
Perusahaan besar mungkin memiliki tariff pajak yang lebih tinggi, tetapi perusahaan
besar kemungkinan juga memperoleh manfaat politis yang lebih besar (perjanjian
dengan pemerintah yang menguntungkan dan pembatasan impor) sebagai kompensasi
tariff pajak yang tinggi. Size hypothesis yakin pada pengujian asumsi oleh
Zimmerman (1983) yang menyatakan bahwa perusahaan besar lebih sensitive secara
politis daripada perusahaan yang lebih kecil.
Salah satu hal yang dapat memicu manajer untuk melakukan penurunan laba
(laporan keuangan disajikan cenderung konservatif) adalah keinginan untuk
meminimalkan risiko politik (Scott, 1997: 2003). Rekayasa laba dilakukan dengan
meminimalkan risiko politik yang dikenal dengan istilah political cost hypothesis atau
size hypothesis. Hipotesis ini menyatakan bahwa perusahaan yang berhadapan
dengan biaya politik, cenderung untuk melakukan rekayasa penurunan laba dengan
tujuan untuk meminimalkan biaya politik yang harus mereka tanggung (Scott, 1997).
Biaya politik mencakup semua biaya (transfer kekayaan) yang harus ditanggung oleh
perusahaan terkait dengan tindakan-tindakan antitrust, regulasi, subsidi pemerintah,
pajak, tarif, tuntutan buruh dan lain sebagainya (Watts dan Zimmerman, 1978).
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
36/122
18
Begitu juga halnya penelitian yang dilakukan oleh Zmijewski dan Hagerman
(1981) mendukung size hypothesis, yang menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan
besar akan memilih prosedur akuntansi yang mengurangi laba yang dilaporkan
periode sekarang atau laporan keuangan yang disajikan cenderung konservatif.
2.1.5 Intensitas Modal
Intensitas modal merupakan salah satu Indikator dari political cost hypothesis,
karena semakin banyak aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk
menghasilkan penjualan atas produk perusahaan maka dapat dipastikan bahwa
perusahaan tersebut besar (Alfian dan Sabeni, 2013).
Commanor dan Wilson (1972) menyatakan bahwa Indikator prospek
perusahaan di masa yang akan datang yang dapat digunakan dalam penelitian adalah
intensitas modal, di mana intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang
dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan (Waluyo dan Karno, 2000) sehingga
intensitas modal perusahaan dapat dijadikan sebagai Indikator prospek perusahaan
dalam memperebutkan pasar.
Rasio intensitas modal disebut juga rasio perputaran total aktiva (total asset
turnover). Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah aktiva yang digunakan
dalam operasi (operating assets) terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama
periode tertentu. Menurut Syamsudin (2000) rasio intensitas modal ini menunjukkan
tingkat efisiensi penggunaan seluruh aktiva perusahaan di dalam menghasilkan
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
37/122
19
volume penjualan tertentu. Semakin tinggi rasio intensitas modal ini berarti semakin
efisien pula penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan penjualan.
2.1.6 Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan presentase kepemilikan saham yang
dimiliki oleh direksi, manajer dan dewan komisaris (Born, 1998; dalam Ardhiansyah,
2013). Menurut Lara (2005) dalam Deslatu dan Susanto (2009) pemegang saham
terbesar merupakan pengendali perusahaan di dalam insider ownership. Seberapa
besar peran manajer terhadap keseluruhan modal suatu perusahaan publik. Hal
tersebut terlihat dari bamyaknya presentase saham yang dimiliki oleh pihak
manajerial dalam suatu perusahaan publik. Pemegang saham terbesar dapat
mengendalikan perusahaan antara lain memiliki hak untuk perluasan usaha dan
pengambilan keputusan dalam manajemen (Deslatu dan Susanto, 2009)
Shleifer dan Vishny (1986) dalam Ardhiansyah (2013), menyatakan bahwa
kepemilikan saham yang besar dari segi nilai ekonomisnya memiliki insentif untuk
memonitor. Secara teoritis ketika kepemilikan manajemen rendah, maka insentif
terhadap kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan meningkat.
Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat menyelaraskan
potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen
(Jansen dan Meckling, 1976; dalam Ardhiansyah 2013).
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
38/122
20
2.1.7 Kesempatan Tumbuh
Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari kesempatan bertumbuh (growth
opportunities). Menurut Mayangsari dan Wilopo (2002) dalam Alfian dan Sabeni
(2013), perusahaan yang menggunakan konservatisme akuntansi dalam laporan
keuangannya identik dengan perusahaan yang tumbuh. Hal tersebut dinyatakan
karena terdapat cadangan tersembunyi pada perusahaan tersebut yang digunakan
untuk investasi atau untuk memperbesar perusahaan. Pertumbuhan ini akan direspon
positif oleh para investor sehingga nilai pasar perusahaan yang konservatif lebih besar
dari nilai bukunya sehingga akan tercipta goodwill. Pasar menilai positif atas
investasi yang dilakukan perusahaan karena dari investasi yang dilakukan saat ini
diharapkan perusahaan akan mendapatkan kenaikan arus kas di masa depan (Deslatu
dan Sabeni, 2009).
Perusahaan dengan kesempatan tumbuh yang tinggi akan cenderung
membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan
tersebut di masa yang akan datang, oleh karena itu perusahaan akan mempertahankan
earningnya untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan dan pada waktu bersamaan
perusahaan diharapkan akan tetap mengendalikan pendanaan melalui utang yang
lebih besar (Baskin, 1989).
2.2 Penelitian Terdahulu
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
39/122
21
Terdapat beberapa penelitian yang sebelumnya telah membahas mengenai
faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi konservatisme akuntansi
perusahaan. Antara lain penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Adhariani (2009)
menguji rasio leverage, ukuran perusahaan, risiko perusahaan, intensitas modal dan
rasio konsentrasi terhadap konservatisme akuntansi. Hasil dari penelitian tersebut
adalah variabel ukuran perusahaan, rasio konsentrasi, dan intensitas modal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat konservatisme perusahaan.
Sementara rasio leverage berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap
konservatisme perusahaan.
Deslatu dan Susanto (2009) meneliti pengaruh kepemilikan Managerial, debt
covenant, litigation, tax and political cost dan kesempatan bertumbuh terhadap
konservatisme akuntansi. Hasil dari penelitian tersebut adalah hanya variable
litigation yang berpengaruh terhadap konservatisma akuntansi. Sementara variabel
kepemilikan managerial, debt covenant, tax and political costs, dan kesempatan
bertumbuh tidak berpengaruh terhadap variabel konservatisma akuntansi.
Hasil dari penelitian Nugroho dan Indriana (2012) variabel ukuran
perusahaan, intensitaas modal, dan rasio konsentrasi berpengaruh signifikan terhadap
konservatisme akuntansi. Sementara variabel risiko perusahaan tidak berpengaruh
yang signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
Penelitian yang dilakukan oleh Brilianti (2013) menunjukkan bahwa variabel
kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
40/122
22
Sedangkan kepemilikan institusional, leverage dan komite audit tidak berpengaruh
terhadap konservatisme akuntansi.
Alfian dan Sabeni (2013) meneliti tentang pengaruh rasio leverage, ukuran
perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial, kepemilikan publik dan
kesempatan tumbuh terhadap konservatisme akuntansi. Dari enam faktor yang diteliti,
terbukti bahwa rasio leverage, intensitas modal dan kesempatan tumbuh perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini
menunjukan bahwa rasio leverage, intensitas modal dan kesempatan tumbuh yang
tinggi mendorong perusahaan menggunakan prinsip konservatisme akuntansi pada
laporan keuangan.
2.3 Kerangka Penelitian
Berdasarkan hubungan antara variabel independen yang terdiri dari rasio
leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial, dan
kesempatan tumbuh terhadap variabel dependen konservatisme akuntansi maka
kerangka pemikiran pada penelitian ini tampak sebagai berikut (Gambar 2.1):
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
41/122
23
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
H1
H2
H3
H4
H5
RasioLeverage
x1
Ukuran Perusahaan
( 2)
Intensitas Modal
(x3) Konservatisme
Akuntansi (y)
Kepemilikan Manajerial
( 4)
Kesempatan Tumbuh(x5)
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
42/122
24
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Pengaruh RasioLeverage Terhadap Konservatisme Akuntansi
Rasio leverage digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan perusaan
dalam membayar kewajiban jangka panjangnya, dinilai dari utang yang dibandingkan
dengan asset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut ataupun dengan modal sendiri.
Rasio ini juga digunakan oleh kreditor sebagai pertimbangan jika ingin memberikan
pinjaman kepada perusahaan, karena dengan rasio ini kreditor dapat
memperhitungkan risiko jika akan memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan
dan dapat merasa yakin bahwa dana yang diberikan akan terjamin. Kreditor akan
berpikir ulang untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut jika
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka panjangnya rendah, karena
risiko yang dimiliki oleh kreditor juga akan semakin besar terkait dengan
pengembalian piutang dari pihak kreditor. Jika rasio leverage suatu perusahaan
tinggi, biasanya perusahaan akan meningkatkan laba agar rasio leverage terlihat
rendah dan kreditor mau memberikan pinjaman kepada perusahaan.
Perusahaan ingin menunjukkan kinerja yang baik terhadap pemberi pinjaman,
agar mendapatkan utang jangka panjang dan pemberi pinjaman dapat merasa yakin
bahwa dana yang diberikan akan terjamin. Oleh karena itu perusahaan akan
melakukan pelaporan keuangan secara optimis atau kurang konservatif dengan cara
menaikkan nilai asset dan lab setinggi mungkin, serta menurunkan liabilitas dan
beban (Alfian dan Sabeni, 2013)
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
43/122
25
Sari dan Adhariani (2009) menyatakan bahwa semakin besar rasio leverage,
maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan akan menggunakan prosedur yang
meningkatkan laba yang dilaporkan periode sekarang, atau laporan keuangan
disajikan cenderung tidak konservatif (optimis).
H1: Rasio leverageberpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi.
2.4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi
Menurut Watts dan Zimmerman (1978) dalam Sari dan Adhariani (2009), para
peneliti akuntansi menyatakan bahwa perusahaan besar lebih sensitive daripada
perusahaan kecil karena terkait dengan biaya politis dan oleh karenanya perusahaan
tersebut menghadapi insentif yang berbeda dalam pemilihan prosedur metode
akuntansi.
Ukuran perusahaan merupakan salah satu Indikator untuk mengamati
besarnya biaya politis yang harus ditanggung. Biaya politis sendiri timbul dari konflik
kepentingan antara perusahaan (manajer) dengan pemerintah sebagai kepanjangan
tangan masyarakat yang memiliki wewenang untuk melakukan pengalihan kekayaan
dari perusahaan kepada masyarakat sesuai peraturan yang berlaku seperti antitrust,
regulasi, subsidi pemerintah, pajak, tariff tuntutan buruh, dan sebagainya (Watts dan
Zimmerman, 1978 dalam Sari dan Adhariani, 2009).
Hipotesis biaya politis memprediksikan bahwa manajer ingin mengecilkan
laba untuk mengurangi biaya politis yang potensial (Watts dan Zimmerman, 1986
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
44/122
26
dalam Sari dan Adhariani, 2009). Semakin besar biaya politis yang dihadapi
perusahaan, maka semakin cenderung manajer memilih prosedur akuntansi yang
melaporkan laba yang lebih rendah (Scott, 2000: 207, dalam Sari dan Adhariani,
2009).
Berdasarkan Jensen dan Meckling (1976) serta Watts dan Zimmerman (1978)
dalam Sari dan Adhariani, (2009), Zmijewski dan Hagerman menghipotesiskan
bahwa biaya politis akan meningkat seiring dengan ukuran perusahaan. Makanjer
pada perusahaan besar lebih menyukai untuk memilih pengurangan laba portofolio
pada prosedur akuntansinya.
Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi telah
didukung penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Adhariani (2009) dan Nugroho dan
KIndriana T. L. (2012).
H2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi
2.4.3 Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Konservatisme Akuntansi
Intensitas modal merupakan salah satu Indikator dari political cost hypothesis
yang menggambarkan seberapa besar modal perusahaan dalam bentuk asset. Menurut
Commanor dan Wilson (1972), intensitas modal menggambarkan seberapa besar
modal perusahaan dalam bentuk asset. Semakin banyak aktiva yang digunakan dalam
operasi perusahaan untuk menghasilkan penjualan atas produk perusahaan maka
dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut besar (Alfian dan Sabeni, 2013).
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
45/122
27
Commanor dan Wilson (1972) menyatakan bahwa Indikator prospek
perusahaan di masa yang akan datang yang dapat digunakan dalam penelitian adalah
intensitas modal, di mana intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang
dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan (Waluyo dan Karno, 2000) sehingga
intensitas modal perusahaan dapat dijadikan sebagai Indikator prospek perusahaan
dalam memperebutkan pasar.
Zmijewski dan Hagerman (1981) dalam Sari dan Adhariani (2009),
menyatakan bahwa perusahaan yang padat modal dihipotesiskan mempunyai biaya
politik yang lebih besar dan lebih mungkin untuk mengurangi laba atau laporan
keuangan cenderung konservatif.
Pernyataan di atas didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Sari &
Adhariani (2009), Nugroho & Indriana T. L. (2012), dan Alfian & Sabeni (2013)
yang menyatakan bahwa intensitas modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
konservatisme.
H3: Intensitas modal berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
2.4.4 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme Akuntansi
Kepemilikan manajerial merupakan presentase kepemilikan saham yang
dimiliki oleh direksi, manajer dan dewan komisaris (Born, 1998; dalam Ardhiansyah,
2013). Wardhani (2008) dalam Brilianti (2013) berpendapat bahwa kepemilikan
manajerial yang tinggi akan mendorong dilakukannya eksproriasi terhadap
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
46/122
28
perusahaan, sehingga akan lebih cenderung untuk menggunakan prinsip akuntansi
yang lebih liberal (agresif). Menurut Lafond dan Roychowdhury (2007) dalam
Brilianti (2013), dalam penelitiannya menghipotesiskan bahwa semakin kecil
kepemilikan manajerial maka permasalahan agensi yang muncul akan semakin besar
sehingga permintaan atas laporan yang bersifat konservatif akan semakin meningkat.
Menurut Lara (2005) dalam Deslatu dan Susanto (2009) pemegang saham
terbesar merupakan pengendali perusahaan di dalam insider ownership. Seberapa
besar peran manajer terhadap keseluruhan modal suatu perusahaan publik. Hal
tersebut terlihat dari bamyaknya presentase saham yang dimiliki oleh pihak
manajerial dalam suatu perusahaan publik. Pemegang saham terbesar dapat
mengendalikan perusahaan antara lain memiliki hak untuk perluasan usaha dan
pengambilan keputusan dalam manajemen (Deslatu dan Susanto, 2009). Seperti yang
diungkapkan Anggraini dan Trisnawati (2008) dalam Deslatu dan Susanto (2009),
menyatakan bahwa bonus plas hypothesis juga sangat berpengaruh kepada metode
akuntansi yang akan dipilih oleh pihak manajemen. Manajemen akan cenderung
memilih metode akuntansi yang dapat memaksimalkan utilitasnya sehingga mereka
mendapatkan bonus yang tinggi.
Penelitian Widya (2005), Lafond dan Roychowdhury (2007) dan Brilianti
(2013) mempunyai hasil yang mendukung bahwa kepemilikan manajerial
berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
47/122
29
H4: Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi.
2.4.5 Pengaruh Kesempatan Tumbuh Terhadap Konservatisme Akuntansi
Menurut Mayangsari dan Wilopo (2002) dalam Deslatu dan Susanto (2009),
pada perusahaan yang menggunakan prinsip konservatisme terdapat cadangan
tersembunyi yang digunakan untuk investasi, sehingga perusahaan yang konservatif
identik dengan perusahaan yang tumbuh. Pertumbuhan ini akan direspon positif oleh
para investor sehingga nilai pasar perusahaan yang konservatif lebih besar dari nilai
bukunya sehingga akan tercipta goodwill. Pasar menilai positif atas investasi yang
dilakukan perusahaan karena dari investasi yang dilakukan saat ini diharapkan
perusahaan akan mendapatkan kenaikan arus kas di masa depan (Deslatu dan Sabeni,
2009).
Perusahaan dengan kesempatan tumbuh yang tinggi akan cenderung
membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan
tersebut di masa yang akan datang, oleh karena itu perusahaan akan mempertahankan
earningnya untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan dan pada waktu bersamaan
perusahaan diharapkan akan tetap mengendalikan pendanaan melalui utang yang
lebih besar (Baskin, 1989).
Pernyataan di atas sesuai dengan yang diungkapkan oleh Deslatu dan Sabeni
(2009) perusahaan untuk tumbuh dan berkembang membutuhkan kesempatan atau
peluang, selain kesempatan bertumbuh, perusahaan juga membutuhkan dana dimana
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
48/122
30
terdapat tantangan bagi manajer untuk menyeimbangkan antara pendapatan dan
penggunaan uang kas. Semakin tinggi kesempatan bertumbuh perusahaan maka
semakin besar pula kebutuhan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan. Besarnya dana
yang dibutuhkan perusahaan menyebabkan manajer menerapkan prinsip
konservatisme agar pembiaaan untuk investasi dapat terpenuhi, yaitu dengan
meminimalkan laba.
Penelitian Widya (2005) dan Alfian & Sabeni (2013) mempunyai hasil yang
mendukung bahwa kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap konservatisme
akuntansi.
H5: Kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
49/122
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2013 dan tidak delisting selama periode
penelitian.
Teknik pengambilan sampel dari populasi menggunakan metode purposive
sampling dimana sampel perusahaan yang dijadikan bahan penelitian mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan
keuangan auditan secara konsisten lengkap dari tahun 2010-2013 dan laporan
keuangan tersebut berakhir pada 31 Desember.
2. Memiliki laba selama periode penelitian.
3. Perusahaan yang net incomenya lebih rendah dari cash flow operationnya.
4. Perusahaan yang memberikan informasi tentang kepemilikan manajerial
selama periode 2010-2013.
3.2 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
50/122
32
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit dan
dipublikasikan. Data diperoleh di Bursa Efek Indonesia.
3.3 Definisi dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 6 (Enam) variabel
yang diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah konservatisme akuntansi.
2. Variabel independen, yang terdiri dari: rasio leverage, ukuran perusahaan,
intensitas modal, kepemilikan manajerial, dan kesempatan tumbuh.
3.3.1 Variabel Dependen
a. Konservatisme Akuntansi
Konservatisme akuntansi adalah praktik akuntansi yang mengurangi laba
(menghapuskan aktiva bersih) dalam merespon bad news, tetapi tidak meningkatkan
laba (meningkatkan aktiva bersih) dalam merespon good news Basu (1997).
Pelaporan yang didasari oleh sikap kehati-hatian akan memberikan manfaat yang
terbaik untuk semua pemakai laporan keuangan.
Dwiputro (2009) dalam tulisannya menjelaskan bahwa Givoly dan Hyan
memfokuskan efek konservatisme pada laporan laba rugi selama beberapa tahun.
Mereka berpendapat bahwa konservatisme menghasilkan akrual negatif yang terus
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
51/122
33
menerus. Akrual yang dimaksud adalah perbedaan antara laba bersih sebelum
depresiasi/amortisasi dan arus kas kegiatan operasi. Semakin besar akrual negatif
maka akan semakin konservatif akuntansi yang diterapkan. Hal ini dilandasi oleh
teori bahwa konservatisme menunda pengakuan pendapatan dan mempercepat
pengguanaan biaya. Sebaliknya laporan keuangan yang optimis akan cenderung
memiliki laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan arus kas operasi sehingga akrual
yang dihasilkan adalah positif.
Menurut Haniati dan Fitriany (2010), Depresiasi dikeluarkan dari net income
dalam perhitungan CONACC karena depresiasi merupakan alokasi biaya dari aktiva
yang dimiliki perusahaan. Pada saat pembelian aset, kas yang dibayarkan termasuk
dalam arus kas dari kegiatan investasi dan bukan dari kegiatan operasi. Dengan
demikian alokasi biaya depresiasi yang ada dalam net income tidak berhubungan
dengan kegiatan operasi dan harus dikeluarkan dari perhitungan.
CONNACC = NI CFO
Keterangan:
CONNACC = Tingkat konservatisme
NI =Net income sebelum depresiasi dan amortisasi
CFO = Cash Flow dari kegiatan operasi
Keterangan:
1. Apabila net income < cash flow operation, maka perusahaan ini konservatif.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
52/122
34
2. Apabila net income > cash flow operation, maka perusahaan ini tidak
konservatif.
Selain itu, Givoly membagi akrual menjadi dua, yaitu operating accrual
yang merupakan jumlah akrual yang muncul dalam laporan keuangan sebagai
hasil dari kegiatan operasional perusahaan dan non-operating accrual yang
merupakan jumlah akrual yang muncul di luar hasil kegiatan operasional
perusahaan.
1. Operating Accruals
Berdasarkan literature Criterion Research Group, dinyatakan bahwa
Operating accruals menangkap perubahan dalam asset lanacr, kas bersih dan
investasi jangka pendek, dikurang dengan perubahan dalam asset lancar, utang
jangka pendek bersih. Operating accruals yang utama meliputi pouting
dagang dan persediaan dan kewajiban. Akun ini merupakan akun klasik yang
digunakan untuk memanipulasi earnings untuk mencapai tujuan pelaporan.
2. Non Operating Accruals
Berdasarkan literature Criterion Research Group, dinyatakan bahwa
Non current (operating) accrual menangkap perbedaan dalam non-current
asset, investasi non ekuitas jangka panjang bersih, dikurang perubahan non-
current liabilities, hutang jangka panjang bersih. Komponen non operating
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
53/122
35
accrual (pada sisi asset) yang utama adalah aktiva tetap dan aktiva tidak
berwujud. Terdapat subjektivitas yang cukup terlibat diawal keputusan
dimana biaya dikapitalisasi baik untuk aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud
dibangun sendiri yang dapat diakui (seperti biaya pembangunan software yang
dikapitalisasi) dan keputusan kemudian terkait dengan alokasi dari biaya yang
dapat didepresiasi sepanjang masa manfaat asset yang manfaatnya dapat
ditentukan. Non-current assets ini tergantung pada write down ketika aktiva
tersebut diputuskan telah di turunkan nilainya (impaired), dan penentuan dari
beberapa permanent impaeirement yang banyak melibatkan abnormal
manajerial. Pada sisi kewajiban terdapat sebuah varietas dari akun-akun
seperti utang jangka panjang, penangguhan pajak danpostretirement benefits
yang juga merupakan manifestasi atas estimasi dan asumsi subjektif (seperti
estimasi akuntansi pension, pengembalian yang diharapkan atas asset,
pertumbuhan yang diharapkan atas pertumbuhan upah pegawai, dan lain
lain).
Persamaannya dapat dilihat sebagai berikut:
Non-operating accruals = Total accruals (before depreciation)
Operating accruals.
Dimana:
a. Total Accrual (before depreciation) = Net income Cash flow from
operational.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
54/122
36
b. Operating Accrual = Account Receivable + Inventories + Prepaid
Expense Account Payable Accrued Expense Tax Payable.
3.3.2 Variabel Independen
a. RasioLeverage
Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan
seberapa besar perusahaan dibiayai oleh hutang dan perbandingannya dengan total
asset yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio leveragejuga dapat menjadi suatu indikasi
bagi pemberi pinjaman untuk tingkat keamanan pengembalian dana yang telah
diberikan kepada perusahaan (Alfian dan Sabeni, 2013).
Ada beberapa macam rasio leverage, antara lain debt ratio (debt to total asset
ratio), debt to equity ratio, long term debt to equity, dan time interested earned.
Tetapi, pada penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan debt ratio (debt to total
asset ratio).
=
b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana perusahaan dapat
diklasifikasikan besar kecilnya menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log
size, nilai pasar saham, dan lain-lain.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
55/122
37
Seperti yang dikatakan Kartini dan Arianti (2008) dalam Alfian dan Sabeni
(2013), bahwa ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya asset yang dimiliki
perusahaan.
Ukuran perusahaan diukur dengan cara:
Natural Logaritma (Ln) nilai total asset perusahaan
c. Intensitas Modal
Commanor dan Wilson (1972) menyatakan bahwa Indikator prospek
perusahaan di masa yang akan datang yang dapat digunakan dalam penelitian adalah
intensitas modal, di mana intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang
dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan (Waluyo dan Karno, 2000) sehingga
intensitas modal perusahaan dapat dijadikan sebagai Indikator prospek perusahaan
dalam memperebutkan pasar.
Rasio intensitas modal disebut juga rasio perputaran total aktiva (total asset
turnover). Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah aktiva yang digunakan
dalam operasi (operating assets) terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama
periode tertentu.
=
d. Kepemilikan Manajerial
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
56/122
38
Kepemilikan manajerial merupakan presentase kepemilikan saham yang
dimiliki oleh direksi, manajer dan dewan komisaris (Born, 1998; dalam Ardhiansyah,
2013). Kepemilikan manajerial diukur dengan perbandingan antara kepemilikan
saham oleh pihak manajemen dengan jumlah keseluruhan saham perusahaan.
Kepemilikan Manajerial =Kepemilikan Saham oleh Manajemen
Jumlah Saham
e. Kesempatan Tumbuh
Kesempatan tumbuh dalam variable ini diukur berdasarkan market to book
value of equity. Rumus perhitungan growth menurut Collins dan Kothari (1989)
yaitu:
=
3.4 Hipotesis Operasional
3.4.1 RasioLeverage
H1 : Rasio leverage berpengaruh negatif terhadap konservatisme
akuntansi.
H01 ; 1 0 : Rasio leverage tidak berpengaruh negatif terhadap
konservatisme akuntansi
Ha1 ; 1 < 0 : Rasio leverage berpengaruh negatif terhadap konservatisme
akuntansi
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
57/122
39
3.4.2 Ukuran Perusahaan
H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme
akuntansi
H02 ; 2 0 : Ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap
konservatisme akuntansi
Ha2 ; 2 > 0 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme
akuntansi
3.4.3 Intensitas Modal
H3 : Intensitas modal berpengaruh positif terhadap konservatisme
akuntansi.
H03 ; 3 0 : Intensitas modal tidak berpengaruh positif terhadap
konservatisme akuntansi
Ha3 ; 3 > 0 : Intensitas modal berpengaruh positif terhadap konservatisme
akuntansi
3.4.4 Kepemilikan Manajerial
H4 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme
akuntansi.
H04 ; 4 0 : Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh negatif terhadap
konservatisme akuntansi
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
58/122
40
Ha4 ; 4 < 0 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap
konservatisme akuntansi
3.4.5 Kesempatan Tumbuh
H5 : Kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap konservatisme
akuntansi.
H05 ; 5 0 : Kesempatan tumbuh tidak berpengaruh positif terhadap
konservatisme akuntansi
Ha5 ; 5 > 0 : Kesempatan tumbuh berpengaruh positif terhadap
konservatisme akuntansi
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Uji Asumsi Klasik
Menurut Gujarati (1997) persamaan yang diperoleh dari sebuah estimasi dapat
dikorelasikan secara statistik apabila memenuhi asumsi klasik, yaitu uji
multikolinieritas, uji heterokesdastisitas, dan uji normalitas. Pengujian ini dilakukan
agar mendapatkan model persamaan regresi yang baik dan benar-benar mampu
memberikan estimasi yang handal dan tidak bias sesuai kaidah Best Linier Unbiased
Estimator (BLUE). Pengujian ini dibantu dengan software SPSS.
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
59/122
41
Setelah data memenuhi kriteria pengujian asumsi klasik, pengujian
dilanjutkan dengan pengujian hipotesis, yaitu uji individual (uji t) dan uji koefisien
determinasi (R2).
3.5.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel bebas dan variabel terikatnya mempunyai distribusi data yang normal atau
mendekati normal (Ghozali, 2005). Salah satu cara untuk melihat distribusi normal
adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2009).
Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan analisis grafik yang dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.
Apabila data (titik) menyebar di sekitar garis normal dan mengikuti arah garis
diagonal grafik, maka hal ini menunjukkan bahwa data berada pada distribusi normal
sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan apabila data (titik)
jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal grafik maka hal ini
menunjukkan bahwa data tidak terddistribusi secara normal.
Pengujian normalitas dapat menggunakan uji Kolomogorov-Smirnov dengan
melihat tingkat signifikansinya. Pendeteksian normalitas data apakah terdistribusi
normal apabila nilai signifikansi Kolomogorof-Smirnov > 0,05.
3.5.1.2. Uji Multikolinieritas
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
60/122
42
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan yang signifikan antar variabel
bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas (Ghozali, 2009). Untuk mengetahui apakah ada multikolinieritas dapat
dilihat dari nilai tolernance dan VIF (Variance Inflation Factor). Apabila nilai VIF >
10 dan nilai tolerance < 0,1 mengindikasikan bahwa model regresi bebas mengalami
miltikolinieritas. Begitu sebaliknya, apabila model regresi mempunyai nilai VIF < 10
dan nilai tolerance > 0,1 maka model regresi terbebas dari multikolinieritas.
3.5.1.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau pengamatan ke pengamatan lainnya.
Apabila varians dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas
atau model regresi yang homoskedastisitas (Ghozali, 2009).
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah
dengan (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi dan sumbu X adalah residualnya (Y prediksi Y sesungguhnya).
Dasar analisisnya sebagai berikut :
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
61/122
43
1. Apabila ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.5.2. Uji Hipotesis
Metode statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah regresi berganda (multiple regression). Program yang
digunakan untuk melakukan uji hipotesis adalah SPSS 17. Adapun model penelitian
untuk menguji hipotesis 1 sampai 3 adalah sebagai berikut:
Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + 5X5 +
Keterangan:
Y : Konservatisme akuntansi
X1 : Rasio leverage
X2 : Ukuran perusahaan
X3 : Intensitas modal
X4 : Kepemilikan manajerial
X5 : Kesempatan tumbuh
: Konstanta
1-5 : Koefisien Regresi
-
7/26/2019 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
62/122
44
: Error
3.5.2.1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel
independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Apabila hasil R2 mendekati 1 (satu), maka
hasil tersebut mengindikasikan korelasi antara yang kuat antara