analisis hubungan pelaksanaan program … · i analisis hubungan pelaksanaan program kesejahteraan,...

124
ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Bagian Produksi PT Konimex Grogol Sukoharjo Jawa Tengah SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Manajemen Oleh : Aditya Rahadianto NIM : 052214096 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Upload: others

Post on 22-Sep-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Bagian Produksi PT Konimex Grogol Sukoharjo Jawa Tengah

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Manajemen

Oleh :

Aditya Rahadianto NIM : 052214096

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

Page 2: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

i

ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Bagian Produksi PT Konimex Grogol Sukoharjo Jawa Tengah

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Manajemen

Oleh : Aditya Rahadianto NIM : 052214096

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

Page 3: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

ii

Page 4: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

iii

Page 5: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

iv

HALAMAN MOTTO

Menjadi orang harus ada yang dibanggakan

Hanya karena Kekuatan dari Yesus Kristus dan Doa dari Orang tua aku dapat berhasil

Kerja keras, disiplin dan berpikir optimis adalah kunci kesuksesan

Segala sesuatu yang kita kerjakan dengan hati dan pikiran yang

bersih akan nampak indah pada waktunya

Page 6: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan kepada : Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai aku, membimbing aku dan memberkati aku dalam penulisan skripsi ini. Orang Tua aku, Bapak Ag. Sarosa dan Ibu Rini Purwanti Tercinta Mas Kurniawan Andreanto yang selalu mensupport aku Pacar tersayang Komang Tri Werthi Semua sahabat dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu

Page 7: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

vi

Page 8: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

vii

Page 9: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas terselesinya

skripsi yang berjudul : ”Analisis Hubungan Pelaksanaan Program Kesejahteraan,

Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Motivasi Kerja Karyawan

pada karyawan bagian produksi PT Konimex Sukoharjo Jawa Tengah”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis untuk mencapai gelar sarjana pada program studi

Manajemen fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Sebagai

penghargaan atas bantuan tersebut maka dengan segenap kerendahan hati penulis

menghaturkan banyak terima kasih kepada :

1. Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si.,Akt.,QIA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. V. Mardi Widyadmono, SE, MBA, selaku Kaprodi Manajemen Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Drs. Alex Kahu Lantum, MS, selaku dosen pembimbing I yang telah memberi

waktu untuk membimbing, saran, masukan, kritikan, tenaga dan pikiran demi

terwujudnya skripsi ini.

4. Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si.,selaku dosen pembimbing II yang telah

memberi waktu untuk membimbing, saran, masukan, kritikan, tenaga dan

pikiran demi terwujudnya skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan ide, saran dan tempat berdiskusi selama penulis belajar

di kampus tercinta ini serta karyawan sekretariat FE dan perpustakaan terima

kasih atas bantuannya.

Page 10: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

ix

6. Pimpinan dan karyawan PT Konimex Sukoharjo Jawa Tengah yang telah banyak

membantu penulis dalam memberikan informasi dan melengkapi data yang

diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak – Ibu tercinta yang telah mendidikku, memberiku kasih sayang dan selalu

menyertai langkahku dengan restu dan doa.

8. Kakakku Kurniawan Andreanto yang selalu mensuportku dalam menyelesaikan

skripsi ini.

9. Pacarku tersayang Komang Tri Werthi, yang dengan penuh kasih sayang selalu

memberiku semangat dan membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman dan sahabatku Titus, Guruh, Bayu, Wibisono, Henky terima kasih

atas pinjaman komputernya, Hani, Danu, Heni, Dida, Tomy, Yoseph, Evi, Agus,

Mas Wing, Virsa, Hesty, Ariana, Andi, Tangguh dan semua teman-teman yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang selalu mendukung dan membantu

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak

kekurangan, oleh sebab itu dengan segenap kerendahan hati penulis mohon maaf atas

kesalahan yang terdapat dalam skripsi ini.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna memberikan referensi dan ilmu

pengetahuan bagi semua pihak.

Yogyakarta, 31 Juli 2009

Penulis

Aditya Rahadianto

NIM 052214096

Page 11: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii HALAMAN PENGESAHAN iii HALAMAN MOTTO iv HALAMAN PERSEMBAHAN v HALAMAN KEASLIAN KARYA vi LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI vii KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI x DAFTAR TABEL xiii DAFTAR GAMBAR xiv DAFTAR LAMPIRAN xv ABSTRAK xvi ABSTRACT xvii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Perumusan Masalah 3

C. Batasan Masalah 3

D. Tujuan Penelitian 4

E. Manfaat Penelitian 4

F. Sistematika Penulisan 5

BAB II LANDASAN TEORI 7

A. Pengertian Manajemen dan MSDM 7

B. Pengertian Program Kesejahteraan Karyawan 9

C. Pengertian dan Arti Penting PK3 14

D. Pengertian Motivasi 20

E. Kerangka Pemikiran Teoritis 25

F. Hipotesis 27

Page 12: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

xi

BAB III METODE PENELITIAN 28

A. Jenis Penelitian 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 28

C. Subjek dan Objek Penelitian 28

D. Variabel Penelitian 29

E. Pengukuran Variabel Penelitian 30

F. Populasi dan Sampel 30

G. Metode Pengumpulan Data 32

H. Sumber Data 33

I. Definisi Operasional 33

J. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas 34

K. Metode Analisis Data 38

L. Pengujian Hipotesis 42

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 47

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan 47

B. Lokasi dan Wilayah Perusahaan 48

C. Misi dan Moto Perusahaan 49

D. Fungsi Organisasional 50

E. Departemen SDM 56

F. Departemen Produksi 61

G. Departemen Pemasaran 63

Page 13: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

xii

BAB V ANALISIS DATA 65

A. Karakteristik Responden 65

B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 69

C. Analisis Data 75

D. Pembahasan 81

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN 84

A. Kesimpulan 84

B. Saran 86

C. Keterbatasan Penelitian 87

DAFTAR PUSTAKA 88

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel V. 1 Karakteristik responden berdasarkan umur 66

Tabel V. 2 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja 67

Tabel V. 3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin 68

Tabel V. 4 Karakteristik responden berdasarkan jabatan 68

Tabel V. 5 Validitas Program Kesejahteraan Karyawan 70

Tabel V. 6 Validitas Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja 71

Tabel V. 7 Validitas Motivasi Kerja Karyawan 72

Tabel V. 8 Reliabilitas Program Kesejahteraan Karyawan 73

Tabel V. 9 Reliabilitas Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja 74

Tabel V. 10 Reliabilitas Motivasi Kerja Karyawan 75

Tabel V.11 Skor Rata-rata Instrumen Penelitian 80

Page 15: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar II. 1 Kerangka Pemikiran 26

Gambar III. 1 Uji F 46

Gambar V. 1 Uji F 80

Page 16: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Struktur organisasi PT Konimex

Lampiran 3 : Tabulasi data kuesioner

Lampiran 4 : Tabel Skor Rata-rata instrumen penelitian

Lampiran 5 : Data output validitas dan reliabilitas

Lampiran 6 : Data output korelasi

Lampiran 7 : Tabel r dan F

Page 17: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

xvi

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Bagian Produksi PT Konimex Grogol Sukoharjo Jawa Tengah

Aditya Rahadianto

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2009

Penelitian ini lakukan untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan, program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara simultan dan partial dengan motivasi kerja.

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuesioner, wawancara dan observasi. Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 75 karyawan Bagian Produksi PT Konimex. Untuk analisis data penelitian, penulis menggunakan tehnik korelasi partial dan berganda dengan signifikansi 5%.

Hasil analisa pada masalah pertama menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dengan motivasi kerja karyawan. Pada masalah yang kedua, hasil analisis menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan motivasi kerja karyawan. Pada masalah yang ketiga, hasil analisis menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan, program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara simultan dengan motivasi kerja karyawan.

Page 18: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

xvii

ABSTRACT

THE RELATION ANALYSIS OF WELFARE PROGRAM, SAFETY AND HEALTHY WORK PROGRAM WITH THE MOTIVATION OF

THE EMPLOYEES Case Study At Production Departement of PT Konimex Indonesia, Grogol Sukoharjo

Central Java

Aditya Rahadianto Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

The research aims to know the relation between the implementation of welfare

program, safety and healthy work program and work motivation stimultaneosly and partially.

In order to obtain the data necessary in this research, the author use questioner method, interview method and observation method. 75 employees of production department of PT Konimex are taken as the researchs sample. The author use partial correlation method and multiple for analysing the researchs data with 5% level of significance. The first analysis results a significant relation between the implementation of welfare program and employees work motivation. In the second problem analysis, the result show a significant relation between the implementation of safety and healthy work program and emplyees work motivation. In the third problem analysis, the result show a significant relation between welfare program, safety and healthy work program and emplyees work motivation stimultaneosly.

Page 19: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya setiap organisasi atau perusahaan mempunyai tujuan

yang sama yaitu mencari laba bagi perusahaan dan menjaga kelangsungan

hidup organisasi. Dalam pencapaian tujuan tersebut setiap organisasi perlu

memadukan beberapa faktor produksi seperti sumber daya modal, sumber daya

manusia, sumber daya alam dan teknologi yang dimiliki organisasi. Dari

beberapa faktor produksi tersebut, sumber daya manusia memiliki peranan yang

sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi.

Menyadari pentingnya peranan sumber daya manusia dalam setiap

operasi perusahaan atau organisasi maka hendaknya perusahaan perlu

mengelola sumber daya manusia sebaik mungkin. Karena kunci sukses suatu

organisasi atau perusahaan adalah pengelolaan sumber daya manusia yang tepat

dalam menghadapi berbagai tantangan dalam dunia usaha.

Dalam dunia usaha, masalah kesejahteraan karyawan merupakan faktor

yang sangat penting dalam usaha meningkatkan motivasi kerja karyawan. Jika

semakin tinggi motivasi kerja karyawan maka secara otomatis produktivitas

karyawan akan meningkat, dan dengan sendirinya tujuan perusahaan akan

tercapai. Program kesejahteraan karyawan bertujuan untuk mempertahankan

Page 20: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

2

kondisi mental dan membina moral kerja. Sehingga karyawan dapat memenuhi

kebutuhannya dengan tetap menjaga kedisiplinan serta loyalitas kepada

perusahaan.

Kemudian untuk memelihara sumber daya manusianya, suatu organisasi

perlu juga memperhatikan faktor keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

Dalam pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan suatu

organisasi dapat melakukan berbagai bentuk kegiatan diantaranya adalah

membuat kondisi aman, melakukan kegiatan –kegiatan pencegahan kecelakaan

dengan pengendalian dan pelatihan tenaga kerja, dan menciptakan lingkungan

yang sehat untuk menjaga kesehatan para karyawan.

Setiap organisasi juga sangat membutuhkan manajer yang dapat

memberikan suatu motivasi pada bawahanya. Karena seorang karyawan

mungkin menjalankan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan baik,

mungkin pula tidak. Kalau bawahan telah menjalankan tugas yang diberikan

kepadanya dengan baik, itulah yang di inginkan manajer. Tetapi kalau tugas

yang dibebankan tidak bisa terlaksana dengan baik, maka manajer perlu

mengetahui penyebabnya. Maka menjadi tugas manajer untuk bisa memberikan

motivasi pada karyawannya agar bisa bekerja sesuai dengan pengarahan yang

diberikan (Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan, 1984:197). Karena

suatu kinerja yang tinggi dapat tercapai bila manajer berhasil memotivasi

karyawannya untuk bekerja dan bekerja sama dengan baik.

Page 21: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

3

Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis bermaksud untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Hubungan Pelaksanaan

Program Kesejahteraan, Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dengan Motivasi Kerja Karyawan”. Studi kasus pada karyawan bagian

produksi PT Konimex grogol Sukoharjo Jawa Tengah.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan partial antara pelaksanaan program kesejahteraan

karyawan dengan motivasi kerja karyawan ?

2. Apakah ada hubungan partial antara pelaksanaan program keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) karyawan dengan motivasi kerja karyawan ?

3. Apakah ada hubungan antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan,

program keselamatan dan kesehatan kerja secara simultan dengan motivasi

kerja karyawan ?

C. Batasan Masalah

Banyak faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan seperti:

kinerja, penghargaan, tantangan, tanggung jawab, pengembangan, program

kesejahteraan dan program K3 (keselamatan dan kesehatan karyawan), tetapi

dalam proposal ini penulis hanya membatasi masalah pada:

1. Pelaksanaan program kesejahteraan karyawan yang meliputi:

a. program kesejahteraan ekonomi

Page 22: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

4

b. program hiburan dan rekreasi

c. program tambahan fasilitas

2. Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan partial antara pelaksanaan program

kesejahteraan karyawan dengan motivasi kerja karyawan

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan partial antara pelaksanaan program

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan motivasi kerja karyawan

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pelaksanaan program

kesejahteraan karyawan, pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan

kerja (K3) secara simultan dengan motivasi kerja karyawan

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penulis berharap dari hasil penelitian ini bisa dijadikan sumber informasi

tambahan bagi manajer sehubungan dengan pelaksanaan program

kesejahteraan serta program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

Selain itu dapat digunakan sebagai pertimbangan dan pemikiran dalam

penerapan program kesejahteraan serta keselamatan dan kesehatan kerja

karyawan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.

Page 23: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

5

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penulis berharap hasil penelitian ini akan dapat menambah informasi dan

masukan untuk penelitian lebih lanjut dan dapat dijadikan tambahan

referensi bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Penulis

Penulis berharap dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dan menambah

wawasan, pengalaman dan belajar mengambil keputusan dari berbagai

masalah yang timbul dalam penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab II Landasan Teori

Berisi tentang pengertian manajemen dan manajemen sumber daya

manusia, program kesejahteraan karyawan, program keselamatan dan

kesehatan kerja (K3), motivasi kerja, kerangka pemikiran teoritis dan

hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan

objek penelitian, variabel penelitian, pengukuran variabel penelitian,

Page 24: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

6

populasi dan sampel, metode pengumpulan data, sumber data, definisi

operasional, analisis uji validitas dan reliabilitas, metode analisis data

dan pengujian Hipotesis.

Bab IV Gambaran Umum Perusahaan

Berisi tentang sejarah berdirinya perusahaan, lokasi dan wilayah

perusahaan, misi dan motto perusahaan, fungsi organisasional,

departemen SDM, departemen produksi, dan departemen pemasaran

Bab V Analisis Data

Uraian tentang karakteristik responden, uji validitas dan reliabilitas,

pengujian hipotesis dan pembahasan.

Bab VI Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan

Meliputi kesimpulan yang diambil dari penelitian dan saran-saran bagi

pihak perusahaan dan peneliti selanjutnya disertai pernyataan penulis

akan keterbatasan penelitian yang dilakukan.

Page 25: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen

Menurut Stoner&Wankel (dalam Siswanto Sastrohadiwiryo, 2005:22)

Management is the process of planning, organizing, leading, and

controlling the efforts of organizing member and of using all other

organizational resources to achieve stated organizational goals. Secara

harafiah, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan

seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi

yang telah ditetapkan.

Menurut Hersey&Blanchard (dalam Siswanto Sastrohadiwiryo,

2005:22) Management is working with and through individuals and groups

to accomplish organizational goals. Manajemen adalah suatu usaha yang

dilakukan dengan dan melalui individu – individu dan kelompok untuk

mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen

adalah suatu usaha yang dilakukan dengan individu–individu dan kelompok

melalui proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan

Page 26: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

8

pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber

daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.

2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan elemen penting dalam pencapaian

tujuan organisasi. Beberapa definisi Manajemen Sumber Daya Manusia

menurut para ahli, yaitu.

Menurut T. Hani Handoko ( 1997 : 3 )

Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan – kegiatan

pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,

pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercipta

berbagai tujuan individu, organisasi, dan masyarakat.

Menurut Henry Simmamora (2004 :4)

Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan,

pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan

individu anggota organisasi atau kelompok karyawan.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen sumber

daya manusia merupakan manajemen yang mengatur manusia demi

tercapainya tujuan individu, organisasi dan masyarakat.

Page 27: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

9

B. Pengertian Program Kesejahteraan Karyawan

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001 :182) kesejahteraan karyawan

adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan

berdasarkan kebijaksanaan dan bertujuan untuk mempertahankan dan

memperbaiki kondisi fisik mental karyawan agar produktivitas kerjanya

meningkat.

1. Alasan, Manfaat dan Tujuan Program Kesejahteraan Karyawan

a. Penyebab masalah kesejahteraan karyawan semakin diperhatikan

menurut Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (1984 : 268)

sebagai berikut :

1) Perubahan di dalam sikap karyawan, yang disebabkan terutama oleh

makin meningkatnya taraf pendidikan mereka

2) Permintaan dari organisasi-organisasi buruh

3) Permintaan dari pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk Undang-

Undang

4) Persaingan yang makin berat yang mengakibatkan para pengusaha

harus berusaha untuk memberikan berbagai jaminan agar karyawan

tidak lari dari perusahaan

5) Adanya pengawasan terhadap tinggi rendahnya tingkat upah,

terutama dari perkumpulan para pengusaha untuk mencegah

persaingan dalam pemberian upah

Page 28: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

10

b. Manfaat yang diperoleh dari diselenggarakannya program kesejahteraan

karyawan menurut Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (1984

: 269) sebagai berikut :

1) Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif

2) Memperbaiki semangat dan kesetiaan karyawan

3) Menurunkan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja

4) Memperbaiki hubungan masyarakat

5) Mengurangi pengaruh organisasi buruh, baik yang ada maupun yang

potensial

6) Mangurangi campur tangan pemerintah dalam organisasi.

c. Tujuan program kesejahteraan karyawan menurut Malayu S.P. Hasibuan

(2001:184) adalah :

1) Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan para karyawan

perusahaan

2) Memberikan ketenangan bagi para karyawan beserta keluarganya

3) Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas karyawan

4) Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan

5) Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman

6) Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan

7) Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan

8) Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan

kualitas manusia Indonesia

Page 29: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

11

9) Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan

10) Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.

2. Bentuk-Bentuk program Kesejahteraan Karyawan

Program kesejahteraan karyawan merupakan faktor yang sangat

penting dalam usaha meningkatkan motivasi karyawan. Maka perlu

dikelola dengan sebaik-baiknya supaya bermanfaat bagi karyawan

perusahaan dan masyarakat.

Bentuk-bentuk program kesejahteraan karyawan dapat dikelompokan

menjadi tiga bagian (Heidjrachman dan Suad Husnan, 1984:276-280)

yaitu:

a. Program Kesejahteraan Ekonomi Karyawan

1) Pensiun

Pemberian pensiun berarti bahwa perusahaan memberikan sejumlah

uang tertentu secara berkala kepada karyawan yang telah berhenti

bekerja setelah mereka bekerja dalam waktu yang lama, atau setelah

mencapai suatu batas usia tertentu. Di Indonesia yang memperoleh

pensiun adalah pegawai negeri atau pegawai dari perusahaan-

perusahaan Negara yang diatur dengan Undang-Undang. Masih

jarang perusahaan swasta yang memberikan pensiun kepada para

karyawannya.

Page 30: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

12

2) Asuransi

Program asuransi ini bisa berbentuk asuransi jiwa, asuransi

kesehatan dan asuransi kecelakaan. Di sini perusahaan bisa

melakukan kerjasama dengan perusahaan asuransi untuk

menanggung asuransi karyawannya. Tapi meskipun perusahaan telah

mengasuransikan karyawannya, menurut Undang-Undang

kecelakaan tahun 1947, perusahaan tetap berkewajiban memberikan

ganti rugi kepada karyawannya yang mengalami kecelakaan.

3) Pemberian Kredit

Pemberian kredit kepada karyawan yang membutuhkan dana, bisa

diorganisir oleh manajemen tau bisa juga oleh para karyawan sendiri

dengan cara mendirikan perkumpulan atau koperasi simpan pinjam.

Pada bentuk koperasi ini, manajemen akan menjadi pengawas saja

untuk menjamin agar koperasi yang didirikan berjalan dengan baik.

b. Program Rekreasi

1) Kegiatan olahraga

Penyediaan fasilitas olahraga bagi karyawan, dengan tujuan sekedar

untuk memelihara kesehatan, atau bisa juga untuk mengejar prestasi.

2) Kegiatan sosial

Kegiatan yang diadakan oleh perusahaan untuk karyawan sebagai

kegiatan penyegaran, misalnya acara darmawisata untuk saling

Page 31: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

13

mengakrabkan anggota organisasi, kegiatan donor darah, kegiatan

untuk menyambut hari besar agama.

c. Program Pemberian Fasilitas

1) Penyediaan kafetaria atau kantin

Penyediaan kafetaria ini dimaksudkan mempermudah para karyawan

yang ingin makan dan tidak sempat pulang. Tidak jarang juga ada

perusahaan yang memberikan fasilitas penyediaan makan satu kali

sehari bagi karyawannya.

2) Fasilitas Perumahan

Perusahaan menyediakan fasilitas perumahan, dinas, ataupun

asrama, atau hanya memberikan tunjangan untuk perumahan.

3) Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan ini bisa berupa poliklinik yang lengkap dengan

dokter dan perawat-perawatnya, atau sekedar memberikan tunjangan

kesehatan yang bisa dipergunakan berobat pada dokter yang ditunjuk

perusahaan dengan memperoleh ganti rugi dari perusahaan.

4) Fasilitas Pembelian

Perusahaan menyediakan “toko perusahaan” di mana para karyawan

dapat membeli berbagai barang-barang yang dihasilkan perusahaan.

Page 32: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

14

5) Fasilitas Pendidikan

Fasilitas ini disediakan dengan maksud membantu para karyawan

yang ingin meningkatkan pengetahuan mereka. Fasilitas yang

disediakan berupa ruang perpustakaan.

C. Pengertian dan Arti Penting Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Berdasarkan peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996

(dalam Siswanto Sastrohadiwiryo,2005:45) yang dimaksud Sistem Keselamatan

dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan

yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,

prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan,

penerapan, pencapaian, pangkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan

dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan

kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

1. Ketentuan Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dalam penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja ,

perusahaan wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan (Gouzali

Saydam,2005:45-46) sebagai berikut :

a. Menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin

komitmen terhadap penerapan Sistem Manajemen K3

b. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan, dan sasaran penerapan

keselamatan dan kesehatan kerja

Page 33: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

15

c. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif

dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang

diperlukan mencapai kebijakan, tujuan, dan sasaran keselamatan dan

kesehatan kerja

d. Mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan

kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan

e. meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan program K3

secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja

keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Faktor-faktor Pendorong perlunya Program Keselamatan kerja

Menurut Gouzali Saydam.(2005:621) pada umumnya ada beberapa

faktor yang mendorong suatu perusahaan perlu pemeliharaan program

keselamatan kerja para SDM, yaitu :

a. Kemanusiaan

Bahwa tenaga kerja adalah sosok manusia yang merupakan aset

perusahaan, yang sifat hakikinya sama dengan diri pimpinan itu sendiri.

Jadi tenaga kerja selayaknya diperlakukan dengan rasa kemanusiaan

agar terhindar dari segala ancaman dan bahaya yang selalu mengintai

disekitarnya.

b. Peraturan Pemerintah

Program keselamatan kerja telah diatur dalam Undang-Undang sehingga

setiap perusahaan berkewajiban menaatinya.

Page 34: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

16

c. Ekonomi

Alasan ekonomi diambil karena biaya harus ditanggung pihak

perusahaan dapat menjadi tinggi, bila terjadi kecelakaan kerja karena

tidak dilaksanakannya program keselamatan kerja.

3. Syarat-syarat Keselamatan Kerja

Dalam pasal 3 UU no.1 tahun 1970 memuat syarat-syarat keselamatan

kerja sebagai berikut :

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan

b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran

c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu

kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya

e. Memberi pertolongan pada kecelakaan

f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

g. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu,

kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,

sinar laut atau radiasi, suara dan getaran.

h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik

fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan

i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik

k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup

Page 35: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

17

l. Memelihara kebersihan, kesehatan, ketertiban

m. Memperoleh keserasian antara proses kerjanya

n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,

tanaman, atau barang

o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan

dan penyimpanan barang

q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamatan pada pekerjaan yang

bahaya kecerlakaannya menjadi bertambah tinggi.

4. Program Kesehatan Kerja

Menurut Gouzali Saydam (2005:637) sasaran program kesehatan SDM

adalah terciptanya para karyawan yang sehat baik jasmani atau rohani

dalam melakukan pekerjaan. Karyawan yang sehat jasmani dan rohani

sperti ini diharapkan akan berkemampuan tinggi untuk melaksanakan

tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh sebab itu, setiap perusahaan

berkewajiban melakukan pemeliharaan kesehatan para karyawannya, agar

pencapaian tujuan perusahaan dapat terlaksana dengan baik tanpa

hambatan.

Page 36: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

18

5. Ketentuan-ketentuan Dalam Penerapan Program Kesehatan Tenaga

Kerja

Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2005:74) ketentuan dalam

penerapan program kesehatan kerja adalah sebagai berikut :

a. Liputan pelayanan kesehatan yang diberikan sekurang-kurangnya harus

dapat memenuhi kriteria tentang kepesertaan dan paket pelayanan

kesehatan

b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang ditunjuk harus memiliki izin

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

c. Pelaksanaan pelayanan kesehatan harus mudah dijangkau tenaga kerja

dan keluarganya.

6. Unsur-unsur Kesehatan Kerja

Langkah-langkah pemeliharaan program kesehatan kerja menurut

Gouzali Saydam,(2005:640), sebagai berikut :

a. Melakukan pemeriksaan kesehatan sewaktu seleksi

b. Melakukan pemeriksaan ksehatan para pejabat (general check up)

secara periodik

c. Melakukan pemeriksaan kesehatan seluruh karyawan secara berkala

d. Menyediakan sarana tempat pemeriksaan dan pengobatan atas biaya

perusahaan bagi yang memerlukan karena jatuh sakit.

Page 37: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

19

7. Hal-hal yang dapat menyebabkan sakit bagi para tenaga kerja

menurut Gouzali Saydam (2005:640-641), terdiri dari :

a. Penyebab penyakit berupa unsur fisika, yaitu :

1) Bunyi dan getaran yang dapat menyebabkan ketuluian atau pekak

2) Suhu ruang kerja yang terlalu tinggi atau terlalu rendah

3) Radiasi sinar Rontgen dan sinar radio aktif yang menyebabkan

kelainan pada kulit, mata bahkan susunan darah

4) Tekanan udara yang tinggi menyebabkan katulian permanen

5) Penerangan yang tidak cukup menyebabkan kelainan pada mata

atau indera lihat

b. Penyebab penyakit berupa unsur kimia, yaitu :

1) Debu dan serbuk yang menyebabkan penyakit saluran pernapasan

2) Kabut dari racun serangga yang menimbulkan karacunan

3) Gas, misalnya keracunan karbon monoksida

4) Uap yang menybabkan karacunan atau penyakit kulit

5) Cairan beracun

c. Penyebab penyakit berupa unsur biologi, yaitu :

1) Tumbuh-tumbuhan yang beracun atau menimbulkan alergi

2) Penyakit anthrax (serangan infeksi) dari kuda

d. Penyebab penyakit berupa unsur fisiologi, yaitu :

1) Konstruksi mesin atau peralatan yang tidak sesuai dengan

mekanisme tubuh manusia

Page 38: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

20

2) Sikap kerja yang menyebabkan keletihan dan kelainan fisik

3) Cara kerja yang membosankan dan meletihkan

e. Penyebab penyakit berupa unsur psikologi, yaitu :

1) Proses kerja yang rutin dan membosankan

2) Hubungan kerja yang terlalu menekan atau sangat menuntut prestasi

D. Pengertian Motivasi

Dapat diketahui bahwa seorang manajer adalah orang yang bekerja dengan

bantuan orang lain yang sebagai bawahannya. Seorang manajer harus dapat

menggerakan orang lain yang menjadi bawahannya sehingga pelaksanaan

kegiatan dapat efektif dan efisien.

Berelson dan Steiner (dalam B. Siswanto Sastrohadiwiryo, 2005:267)

mendefinisikan motivasi sebagai “all those inner striving conditions variously

described as wishes, desire, needs, drives, and the like”. Dengan demikian,

motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia

yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau menggerakan dan

mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang

memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.

Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan, (1984:197) motivasi merupakan

proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang

kita inginkan.

Page 39: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

21

Secara singkat, motivasi dirasakan sebagai sesuatu yang sangat penting,

karena motivasi adalah bagian integral dan hubungan perburuhan dalam rangka

proses pembinaan, pengembangan, dan pengarahan sumber daya manusia dalam

suatu perusahaan.

1. Jenis-Jenis Motivasi

Ada dua jenis motivasi yang secara proses berbeda dalam

mempengaruhi seseorang (Heidjrachman dan Suad Husnan, 1984), yaitu :

a. Motivasi Positif

Motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang

lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara

memberikan kemungkinan untuk mendapatkan “hadiah” yang dapat

diwujudkan dalam bentuk tambahan uang, tambahan penghargaan dan

lain sebagainya.

Motivasi positif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan

Cara ini sering diabaikan sebagai alat motivasi yang sangat

berguna. Karena kebanyakan manusia senang menerima pengakuan

terhadap pekerjaan yang diselesaikan dengan baik

2) Informasi

Pemberian informasi yang jelas akan sangat berguna untuk

menghindari adanya gossip dan dasas-desus.

Page 40: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

22

3) Pemberian perhatian yang tulus kepada karyawan sebagai seorang

individu

Cara ini mungkin bukanlah suatu alat yang mudah dipelajari.

Mungkin lebih tepat sebagai pembawaan dasar dari seorang

manusia.

4) Persaingan

Sikap dasar yang bisa dimanfaatkan oleh para pimpinan dengan

memberikan rangsangan (motivasi) persaingan yang sehat dalam

menjalankan pekerjaan.

5) Partisipasi

Partisipasi yang digunakan sebagai salah satu bentuk motivasi

positif bisa dikenal sebagai manajemen yang demokratis. Dengan

dijalankan partisipasi ini akan diperoleh berbagai manfaat, seperti

keputusan yang lebih baik karena banyaknya sumber pikiran.

6) Kebanggaan

Rasa bangga itu timbul bila karyawan mampu menyelesaikan suatu

pekerjaan tertentu yang telah disepakati bersama.

7) Uang

Penggunaan uang sebagai alat motivasi terutama berguna untuk

memenuhi kebutuhan fisiologis.

Page 41: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

23

b. Motivasi Negatif

Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar

mau melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang

digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan.

2. Unsur Penggerak Motivasi

Motivasi tenaga kerja akan ditentukan oleh perangsangnya. Perangsang

yang dimaksud merupakan mesin penggerak motivasi tenaga kerja,

sehingga menimbulkan pengaruh perilaku individu tenaga kerja yang

bersangkutan.

Menurut Sagir, 1985 (dalam B. Siswanto Sastrohadiwiryo, 2005:268)

mengemukakan unsur-unsur penggerak motivasi, antara lain :

a. Kinerja (Achievement)

Seseorang yang memiliki keinginan berkinerja sabagai suatu

“kebutuhan” atau needs dapat mendorong mencapai sasaran.

b. Penghargaan (Recognition)

Penghargaan, pengakuan, atau recognition atas suatu kinerja yangb telah

dicapai seseorang akan merupakan perangsang yang kuat. Pengakuan

atas dasar suatu kinerja, akan memberikan kepuasaan batin yang lebih

tinggi daripada penghargaan dalam bentuk materi atau hadiah.

c. Tantangan (Challenge)

Adanya tantangan yang dihadapi, merupakan perangsang kuat bagi

manusia untuk mengatasinya. Suatu sasaran yang tidak menantang atau

Page 42: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

24

dengan mudah dapat dicapai biasanya tidak mampu menjadi

perangsang, bahkan cenderung menjadi kegiatan rutin.

d. Tanggung Jawab (Responsibility)

Adanya rasa ikut memiliki (sense of belonging) atau rumongso

handarbeni akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung

jawab.

e. Pengembangan (Development)

Pengembangan kemampuan seseorang, baik dari pengalaman kerja atau

kesempatan untuk maju, dapat merupakan perangsang kuat bagi tenaga

kerja untuk bekerja lebih giat atau lebih bergairah.

f. Keterlibatan (Involvement)

Rasa ikut terlibat atau involved dalam suatu proses pengambilan

keputusan atau bentuknya, dapat pula “kotak saran” dari tenaga kerja,

yang dijadikan masukan untuk manajemen perusahaan, merupakan

perangsang yang cukup kuat untuk tenaga kerja.

g. Kesempatan (Opportunity)

Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karier yang terbuka, dari

tingkat bawah sampai tingkat manajemen puncak merupakan

perangsang yang cukup kuat bagi tenaga kerja.

Menurut Suterneister (dalam Siswanto Sastrohadiwiryo, 2005:275)

bahwa motivasi tenaga kerja bergantung pada 50% kondisi sosial, 40%

Page 43: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

25

pada kebutuhannya, dan 10% bergantung pada kondisi fisiknya. Maka

dapat digambarkan sebagai berikut :

E. Kerangka Pemikiran Teoritis

Dalam penelitian dengan judul “Analisis Hubungan Pelaksanaan Program

Kesejahteraan, Program K3 dengan Motivasi Kerja Karyawan”. Dimana

variabel pertamanya adalah program kesejahteraan yang meliputi program

kesejahteraan ekonomi, program tambahan fasilitas, program hiburan dan

rekreasi. Dan variabel yang kedua adalah program keselamatan dan kesehatan

kerja yang meliputi membuat kondisi aman, program pencegahan kecelakaan,

dan penciptaan lingkungan sehat. Kemudian untuk variabel ketiganya adalah

motivasi kerja karyawan. Maka bila ketiga variabel tersebut dihubungkan, akan

terlihat kerangka pemikiran pada gambar II.1.

Kondisi sosial 50%

Kebutuhan 40%

Kondisi fisik 10%

Motivasi

Page 44: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

26

Gambar II. 1

Keterangan gambar II.1 :

: Program Kesejahteraan Karyawan Dan Program Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai variabel independen

berhubungan secara partial/ sendiri-sendiri dengan Motivasi

kerja karyawan sebagai variabel dependen

Analisis Hubungan Pelaksanaa Program Kesejahteraan Karyawan, Program Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) Dengan Motivasi

Kerja Karyawan

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(X2)

Program Kesejahteraan

Karyawan (X1)

Motivasi Kerja Karyawan

(Y)

Page 45: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

27

: Program Kesejahteraan Karyawan Dan Program Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai variabel independen

berhubungan secara simultan/ bersama-sama dengan Motivasi

kerja karyawan sebagai variabel dependen

F. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena

atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi (Mudrajad Kuncoro,

2003:47).

Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

mencoba mengajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Ada hubungan partial antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan

dengan motivasi kerja karyawan.

2. Ada hubungan antara pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja

dengan motivasi kerja karyawan.

3. Ada hubungan antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan,

program keselamatan dan kesehatan kerja secara bersama-sama dengan

motivasi kerja karyawan.

Page 46: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian terhadap

objek tertentu, selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan

menyeluruh, di mana hasil penelitian hanya berlaku pada perusahaan tersebut

dan tidak berlaku pada objek lainnya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Bagian Produksi PT Konimex Grogol,

Sukoharjo Jawa Tengah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada tahun 2009

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian adalah orang yang terlibat dalam penelitian ini dan

bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian

yang dilakukan yaitu karyawan Bagian Produksi PT Konimex.

Page 47: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

29

2. Objek penelitian

a. Program Kesejahteraan karyawan, yang terdiri atas tiga bagian yaitu :

1) Program kesejahteraan ekonomi karyawan, yaitu meliputi dana

pensiun, asuransi tenaga kerja, serta pemberian kredit koperasi

karyawan.

2) Program rekreasi, yaitu meliputi penyediaan fasilitas olahraga dan

kegiatan sosial.

3) Program pemberian fasilitas, yaitu meliputi penyediaan kafetaria,

fasilitas kesehatan, fasilitas perumahan, fasilitas pembelian, fasilitas

pendidikan.

b. Program Keselamatan dan Kesehatan Karyawan (K3)

c. Motivasi Kerja Karyawan

D. Variabel Penelitian

Dalam uji hubungan semua variabelnya bersifat sejajar atau setara, jadi

dalam penelitian ini ada tiga variabel yang bersifat setara yakni :

1. Variabel yang pertama : Program Kesejahteraan Karyawan (X1)

2. Variabel yang kedua : Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2)

3. Variabel yang ketiga : Motivasi Kerja Karyawan (Y)

Page 48: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

30

E. Pengukuran Variabel Penelitian

Pengukuran variabel bertujuan untuk menerjemahkan karakteristik data

empiris ke dalam bentuk yang dapat dianalisis. Titik fokus pengukuran adalah

pemberian “angka” terhadap data empiris berdasarkan sejumlah aturan atau

prosedur tertentu. Skala pengukuran yang digunakan pada kuesioner adalah

Skala Likert. Penggunaan Skala Likert ini berhubungan dengan pertanyataan

tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Kuesioner dalam penelitian terdiri

dari 5 jawaban yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak

setuju.

Skala pengukuran untuk variabel program kesejahteraan karyawan, program

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan motivasi kerja yaitu:

Pernyataan Skor

Sangat setuju = 5

Setuju = 4

Netral = 3

Tidak setuju = 2

Sangat tidak setuju = 1

F. Populasi dan Sampel

1. Pengertian populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik

Page 49: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

31

kesimpulannya, (Sugiyono, 2001:72). Kemudian dari penelitian ini,

populasinya adalah terbatas pada karyawan PT Konimex pada bagian

produksi.

2. Pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut, (Sugiyono 2001:73). Yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah para karyawan Bagian Produksi PT Konimex sebanyak

75 responden dengan perhitungan sebagai berikut :

Rumus Al-Rasyid dalam (Riduwan, 2008:25) :

Keterangan :

a = Taraf kesalahan yang besarnya ditetapkan sebesar 0,05

N = Jumlah Populasi sebanyak 300 karyawan

BE = Bound of Error diambil 10%

= Nilai dalam tabel Z = 1,99

Maka besarnya sampel dihitung dengan rumus :

Page 50: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

32

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

simple random sampling. Menurut ( Riduwan, 2008:12) simple random

sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan

menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota

populasi tersebut. Metode yang digunakan untuk mengambil responden

adalah dengan metode undian, yakni seluruh populasi yang sebanyak 300

orang diberi nomor 001 sampai 300 kemudian dilakukan pengundian hingga

mencapai 75 responden.

G. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan,

maka perlu ditentukan teknik yang dianggap lebih tepat untuk menjelaskan

masalah, yaitu :

1. Metode kuesioner : dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan

ditujukan kepada karyawan Bagian Produksi PT Konimex.

2. Metode wawancara : dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab

secara langsung dengan pihak perusahaan.

3. Metode observasi : dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung

terhadap obyek yang diteliti.

Page 51: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

33

H. Sumber Data

1. Data primer adalah data yang langsung di dapat dilapangan, tidak melalui

sumber tertulis atau literature. Data primer yang dibutuhkan adalah data

mengenai program kesejahteraan serta program keselamatan dan kesehatan

karyawan dan motivasi kerja karyawan.

2. Data sekunder merupakan data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan

baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain, misalnya dalam arsip

perusahaan, tabel atau grafik. Data sekunder yang dibutuhkan dalam

penelitian ini adalah data-data yang didapat dari hasil-hasil penelitian

sejenis, kepustakaan atau sumber tertulis lainnya yang menginformasikan

kegiatan atau keadaan PT Konimex yang beralamat di Sukoharjo ataupun

karyawannya

I. Definisi Operasional

Definisi operasional menurut Donald R. Cooper&Pamela S. Schindler

(2006:7) adalah definisi bagi sebuah konstruk yang ditetapkan berdasarkan

kriteria khusus untuk pengujian atau pengukuran; mengacu pada sebuah standar

empiris (kita harus dapat menghitung, mengukur, atau mengumpulkan

informasi tentang standar melalui nalar kita).

1. Pengertian Program Kesejahteraan Karyawan

Program kesejahteraan karyawan adalah suatu balas jasa yang diberikan

oleh pihak perusahaan baik berupa material maupun non material yang

Page 52: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

34

bertujuan untuk memperbaiki kondisi fisik dan mental dari karyawan yang

pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

2. Pengertian Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Program K3 adalah suatu program yang telah dirancang oleh perusahaan

dalam rangka untuk menjaga dan mengendalikan risiko yang berkaitan

dengan kegiatan kerja karyawan dan untuk menciptakan suatu tempat kerja

yang aman, efisien dan produktif.

3. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah kondisi mental yang mendorong dan memberi energi yang

mengarah pada pencapaian kebutuhan manusia.

J. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevaliditasan atau

kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,2002 :158). Uji validitas

bertujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu

penelitian. Pengujian validitas dapat menggunakan teknik analisis butir,

yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor totalnya. Hal

ini diperjelas Arikunto (2002:146) bahwa skor butir dipandang sebagai X

Page 53: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

35

dan skor total sebagai Y. Analisis butir pada instrumen penelitian ini diuji

dengan korelasi Product Moment dari Pearson melalui program SPSS.

( )( )( ) } ( ) }{{ 2222 ∑∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−=

yyNxxN

yxxyNrxy

Keterangan :

rxy : koefisian korelasi antara x dan y

N : jumlah responden

x : total dari setiap item

2x : total kuadrat dari setiap item

y : total dari total item

2y : total kuadrat dari total item

∑ xy : product dari deviasi (x) kali deviasi (y)

setelah koefisien korelasi diperoleh, perlu dilakukan uji signifikansi 5%.

Korelasi antara skor setiap item dengan skor total item, dinyatakan valid

jika r hitung lebih kecil daripada r tabel. Koefisien korelasi instrumen

menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari

gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Page 54: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

36

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menyangkut masalah ketepatan (accuracy) alat ukur (daftar

pertanyaan, wawancara, atau alat-alat penelitian lainnya). Ketepatan ini

dapat dinilai dengan analisa statistik untuk mengetahui measurement error

atau salah ukur. Reliabilitas lebih mudah dimengerti dengan memperhatikan

tiga aspek dari alat ukur : pemantapan, ketepatan, dan homogenitas.

Pengujian ini dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan

merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan

dependibalitas, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan

data yang sama.

Menurut Arikunto (2002) suatu instrumen dikatakan reliabel apabila

instrumen tersebut cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode

Alpha Cronbach. Untuk tes yang berupa uraian, angket dan skala bertingkat

diuji dengan dengan rumus Alpha. Adapun rumusnya sebagai berikut:

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−⎥⎦

⎤⎢⎣⎡

−= ∑

2

2

11 t

bii k

krσσ

keterangan :

iir : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Page 55: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

37

∑ 2bσ : jumlah varians butir

2tσ ` : varians total

Untuk memperoleh jumlah varians butir dicari dulu varians setiap butir

kemudian dijumlahkan setelah itu mencari varians total.

Untuk mencari varians dipergunakan rumus :

( )

NNX

X∑ ∑−=

2

keterangan :

2σ : varians setiap butir

( )2∑ X : jumlah pengkuadratan skor

∑ X : jumlah dari skor

N : number of case (jumlah responden)

Varian total dapat dicari dengan cara :

( )

NN

yy

t

∑ ∑−=

22

keterangan :

2tσ : varians total

( )2∑ y : jumlah skor total butir soal

∑ 2y : jumlah kuadrat skor total butir soal

Page 56: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

38

N : number of case (jumlah responden)

Sebuah instrumen dikatakan reliabel apabila nilai (rii) hitung > r tabel pada

taraf signifikansi 5% atau 1% sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen

tersebut handal untuk pengambilan data penelitian.

K. Metode Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengolah data

agar dihasilkan suatu kesimpulan yang tepat. Analisis data yang dilakukan

dalam penelitian ini meliputi :

Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis korelasi.

Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui

derajat hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya (Algifari,

1997).

Untuk menguji hipotesis pertama sampai dengan hipotesis kedua perlu dicari

koefisien korelasi antara variable-variabel yang telah disesuaikan dengan

masing-masing hipotesis dengan variabel ketiga yaitu motivasi kerja karyawan.

Rumus yang digunakan adalah koefisien korelasi partial dan korelasi berganda.

Koefisien korelasi partial adalah koefisien korelasi untuk menemukan nilai

hubungan murni yang terlepas dari pengaruh variabel lainnya, sedangkan

koefisien korelasi berganda adalah koefisien korelasi untuk mengukur keeratan

hubungan antara tiga variabel atau lebih (Iqbal hasan, 2004:66). Dan langkah-

Page 57: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

39

langkah untuk mencari koefisien korelasi partial( dan berganda (R)

adalah sebagai berikut :

Koefisien korelasi partial antara variabel Y dengan X1, dikontrol oleh variabel

X2 :

Koefisien korelasi partial antara variabel Y dengan X2, dikontrol oleh variabel

X1 :

Koefisien korelasi berganda antara variabel Y dengan variabel X1 dan X2 :

Keterangan :

: Koefisien korelasi linier berganda tiga variabel

: koefisien korelasi antara program kesejahteraan karyawan

dengan motivasi

: koefisien korelasi antara program K3 dengan motivasi

Page 58: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

40

: koefisien korelasi antara program kesejahteraan dengan

program K3

Koefisien korelasi antara program kesejahteraan karyawan dengan motivasi

( ) :

Keterangan :

: koefisien korelasi antara program kesejahteraan karyawan dengan

motivasi kerja karyawan.

: program kesejahteraan karyawan

Y : motivasi kerja karyawan

n : jumlah sampel

Koefisien korelasi antara program K3 dengan motivasi ( ) :

Page 59: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

41

Keterangan :

: koefisien korelasi antara program keselamatan dan kesehatan kerja

(K3) dengan motivasi kerja karyawan.

: program K3

Y : motivasi kerja karyawan

n : jumlah sampel

Koefisien korelasi antara program kesejahteraan dengan program K3 ( ) :

Keterangan :

: koefisien korelasi antara program kesejahteraan dengan program

keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

: program kesejahteraan karyawan

: program K3

n : jumlah sampel

Page 60: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

42

Pada hakekatnya nilai korelasi dapat bervariasi dari -1 melalui 0 hingga 1.

a. Bila r = 0 atau mendekati 0, maka antara kedua variabel tidak

mempunyai hubungan sama sekali atau hubungan kedua variabel sangat

lemah.

b. Bila r = -1 maka kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna

dan negatif, jika mendekati –1 berarti hubungannya sangat kuat dan

negatif.

c. Bila r = 1 maka antara kedua variabel mempunyai hubungan yang

sempurna dan positif, jika mendekati 1 berarti hubungannya sangat kuat

dan positif.

Kekuatan hubungan antar variabel, menurut Hartono (2004:78) berdasarkan

koefisien korelasi positif dapat dikelompokkan sebagai berikut :

0,00 – 0,19 = tidak ada korelasi

0,20 – 0,39 = korelasi lemah atau rendah

0,40 – 0,69 = korelasi sedang atau cukup

0,70 – 0,89 = korelasi kuat atau tinggi

0,90 – 1 = korelasi sangat kuat atau sangat tinggi

> 1,00 = korelasi sempurna

Page 61: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

43

L. Pengujian Hipotesis

1. Signifikansi

Signifikansi digunakan untuk menguji hipotesis ke 1 dan 2 apakah ada

hubungan antara program kesejahteraan karyawan (X1) dengan motivasi

kerja karyawan (Y) dan hubungan antara program keselamatan dan

kesehatan kerja (X2) dengan motivasi kerja karyawan (Y). Pengujian

hipotesis dengan cara menilai probabilitas distribusi hasil perhitungan

dengan besarnya tingkat signifikan (α) yang digunakan adalah 5 %.

Untuk menguji hipotesis ke 1 dikemukakan hipotesis nol dan hipotesis

alternatif sebagai berikut :

Ho : variabel program kesejahteraan karyawan tidak berhubungan

signifikan dengan motivasi kerja karyawan.

Ha : variabel program kesejahteraan karyawan berhubungan signifikan

dengan motivasi kerja karyawan.

Untuk menguji hipotesis ke 2 dikemukakan hipotesis nol dan hipotesis

alternatif sebagai berikut :

Ho : variabel program keselamatan dan kesehatan kerja tidak

berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.

Ha : variabel program keselamatan dan kesehatan kerja berhubungan

signifikan dengan motivasi kerja karyawan

Page 62: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

44

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikan

pada tabel Correlation dengan taraf signifikan (α) yang digunakan yakni

5%.

Jika Sig ≥ 0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika Sig < 0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima

Kesimpulan hipotesis 1:

a. Bila H0 diterima berarti variabel program kesejahteraan karyawan tidak

berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan

b. Bila H0 ditolak berarti variabel program kesejahteraan karyawan

berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.

Kesimpulan hipotesis 2 :

a. Bila H0 diterima berarti variabel program keselamatan dan kesehatan

kerja tidak berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.

b. Bila H0 ditolak berarti variabel program keselamatan dan kesehatan

kerja berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.

2. Uji-F

Uji F ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis 3 dari variabel X1 dan

X2 untuk dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman

variabel Y. Dalam penelitian ini, uji-F dimaksudkan untuk mengetahui

apakah variabel program kesejahteraan karyawan (X1) dan variabel program

Page 63: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

45

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) (X2) secara bersama-sama

mempunyai hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja karyawan (Y).

Pengujian hipotesis dengan cara menilai probabilitas distribusi hasil

perhitungan dengan besarnya tingkat signifikan (α) yang digunakan adalah

5%.

Untuk menguji hipotesis ini dikemukakan hipotesis nol dan hipotesis

alternatif sebagai berikut :

Ho : variabel program kesejahteraan karyawan, program keselamatan

dan kesehatan kerja (K3) secara bersama-sama tidak berhubungan

signifikan dengan motivasi kerja karyawan.

Ha : variabel program kesejahteraan karyawan, program keselamatan

dan kesehatan kerja (K3) secara bersama-sama berhubungan

signifikan dengan motivasi kerja karyawan.

Pengujian hipotesis diatas dengan menghitung nilai F (Sugiyono,

2001:190) :

Rumus :

( ) ( )1/1/

2

2

−−−=

knRkRF

Keterangan :

R2 = koefisien korelasi ganda

k = jumlah variabel X1-2

Page 64: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

46

n = jumlah anggota sampel

F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel

Jika Fhitung ≥ Ftabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika Fhitung < Ftabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak

Kesimpulan:

a. Bila H0 ditolak berarti variabel program kesejahteraan karyawan,

program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara bersama-sama

berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.

b. Bila H0 diterima berarti variabel program kesejahteraan karyawan,

program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara bersama-sama

tidak berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan

Daerah penerimaan H0

Gambar III. 1 Uji F

Daerah

penolakan H0

Page 65: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

47

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

PT Konimex yang merupakan kepanjangan dari Kondang Import- Export

dirintis pertama kali oleh Djoenaedi Joesoef, putra keempat dari tujuh

bersaudara dari pasangan Joe Hong Sian dengan Tjin Bong Tjauw, yang

membuka toko obat Eng Thay Hoo dan didirikan pada tanggal 8 juni 1967 di

ngapeman solo dengan jumlah karyawan pertama sebanyak 13 orang, 5 laki-

laki dan 8 perempuan. Sebelum menjadi sebuah perusahaan industri yang besar,

awalnya PT Konimex bergerak dalam bidang perdagangan obat-obatan, bahan

kimia, peralatan laboratorium, dan peralatan kedokteran. Kemudian pada tahun

1971, PT Konimex mulai memproduksi obat-obatan sendiri. Kemudian tahun

1976 sudah dibuat Management Information System, dan inhouse training juga

sudah dilakukan secara intensif, selain itu pengiriman tenaga-tenaga yang

berpotensi ke sekolah-sekolah manajemen juga telah dilakukan. Adapun

falsafah yang dimiliki PT Konimex adalah “Kita menikmati hidup bahagia”

dengan komitmen 3 MU, yaitu mutu,mudah dan murah. Artinya PT Konimex

mengupayakan produk yang berkualitas tinggi, mudah diperoleh dengan harga

yang terjangkau. PT Konimex mempunyai sebuah logo berupa 3 cincin

benzena, yang melambangkan 3 komitmen di atas. Pemilihan cincin benzena

Page 66: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

48

sendiri dikarenakan cincin benzena identik dengan kimia dimana industri

farmasi menghasilkan obat-obat dari bahan kimia.

Pada tahun 1979 dibangun pabrik baru di Desa Sanggrahan, Kecamatan

Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. PT Konimex melakukan

deversifikasi pada tahun 1980, dengan mendirikan pabrik permen NIMM’S dan

pada tahun yang sama juga mendirikan PT Sinar Intermark sebagai distributor

produk PT Konimex. Hal ini dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah yang

mensyaratkan agar pabrik obat dan distributor adalah pihak yang berlainan.

Pada tahun 1986, untuk memperluas jangkauan distribusi produk-produk PT

Konimex maka didirikan distributor yang kedua yaitu PT Marga Nusantara

Jaya. Selanjutnya pada tahun 1994, PT Konimex mendirikan PT Sobisco untuk

produksi makanan. Selain itu, PT Konimex juga berdiversifikasi pada bahan

alam dengan memproduksi produk-produk alami (natural Product). Hingga

saat ini PT Konimex memiliki tiga pabrik yaitu, pabrik divisi farmasi, makanan,

dan natpro (natural produk).

B. Lokasi dan Wilayah Perusahaan

Kelangsungan hidup suatu perusahaan sedikit banyak dipengaruhi oleh

lokasi dari perusahaan tersebut. Maka PT Konimex dalam memilih lokasi

perusahaan di Desa Sanggrahan, Grogol Sukoharjo. Dengan

mempertimbangkan beberapa hal yakni lokasi tersebut masih agak jauh dengan

pemukiman masyarakat pada waktu itu, sehingga polusi udara atau pencemaran

Page 67: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

49

lingkungan dapat ditekan. Dan juga lokasi tersebut cukup strategis dalam hal

akses jalan masuk dan keluar bagi transportasi sehingga jalur distribusi akan

menjadi lebih mudah.

C. Misi dan Moto Perusahaan

Misi : “Ikut Menyehatkan Bangsa”

Motto : 3MU (Mutu, Mudah dan Murah)

1. Mutu Produk

Konimex memberikan prioritas pertama pada mutu produk. Karena mutu

yang tinggi merupakan jaminan bagi konsumen untuk memperoleh produk

yang aman, dapat dipercaya dan efektif. Untuk mendapatkan mutu yang

memenuhi standar, konimex menerapkan prosedur produksi Cara Pembuatan

Obat yang Baik (CPOB) yang selalu disempurnakan. Konimex merupakan

salah satu dari perusahaan farmasi di Indonesia yang telah mendapatkan

sertifikat CPOB dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Konimex

juga mulai menetapkan manajemen mutu yang sesuai dengan tuntutan

standar internasional ISO, dengan demikian, produk-produk Konimex juga

akan diterima baik di luar negeri.

2. Mudah Diperoleh

Komitmen konimex berikutnya adalah memberikan kemudahan bagi

masyarakat untuk memperoleh produk-produk Konimex di mana pun

mereka berada. Distribusi menjadi faktor sangat penting dan harus dapat

Page 68: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

50

diandalkan. Untuk itu, Konimex mendirikan dua perusahaan distributor

khusus, yaitu PT Sinar Intermark dan PT Marga Nusantara Jaya. Keduanya

memiliki 43 kantor cabang di hampir semua kota besar di Indonesia, serta

didukung oleh ratusan armada distribusi. Melalui mereka, semua produk

Konimex didistribusikan ke grosir pasar swalayan, hingga tingkat pengecer.

Untuk keperluan ekspor, konimex merintis jalur distribusi Asia Pasifik

dengan menunjuk distributor di masing-masing wilayah, seperti Singapura,

Malaysia, Hongkong, Filipina, Taiwan, Myanmar dan Bangladesh. Pasar

luar negeri memang memperlihatkan peluang yang menantang. Namun

demikian, Konimex tetap akan mengutamakan pasar dalam negeri.

3. Murah Harganya

Komitmen ketiga dari formula 3MU adalah kebijakan harga. Sesuai

falsafah dasarnya, produk-produk Konimex memang tidak dibuat sebagai

barang eksklusif. Semakin luas masyarakat pengguna produksi Konimex,

semakin berhasil misi 'ikut menyehatkan bangsa'. Itu sebabnya, sekalipun

dalam hal mutu produk Konimex berstandar internasional, namun dalam

kebijakan harga tetap mempertimbangkan kemampuan lokal.

D. Fungsi Organisasional

Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang

sama. Tujuan organisasi dituangkan dalam visi dan misi perusahaan. Kerjasama

yang baik dan kesadaran akan tanggung jawab dari setiap anggota akan

Page 69: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

51

mempercepat tercapainya tujuan organisasi. Untuk menghindari terjadinya

conflict of interest, setiap orang harus tahu tugas, tanggung jawab, dan

wewenangnya. Ketiga hal tersebut dapat dituangkan dalam job description yang

jelas pada masing-masing bagian. Struktur organisasi merupakan bagian yang

penting untuk dibuat pertama kali saat membentuk organisasi sebab, kita dapat

mengetahui kedudukan serta tanggung jawab kita melalui struktur organisasi.

Struktur organisasi diatur sesuai tugas dan kepentingan sehingga tanggung

jawab masing-masing bagian tidak saling tumpang tindih.

1. Director

Director mempunyai tugas dan tanggung jawab yakni sebagai berikut:

a. Memegang kekuasaan penuh dan kekuasaan tertinggi dalam perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas kelancaran tugas dalam mengatur dan

mengendalikan serta membimbing para manajer per divisi.

c. Melakasanakan keputusan untuk mencapai obyektivitas yang telah

digariskan oleh perusahaan.

2. General Manager Finance

Seorang General Manager Finance mempunyai wewenang dan tugas

untuk merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan serta mengontrol

sistem keuangan dan akuntansi perusahaan serta kinerja seluruh staff

keuangan yang langsung bertanggung jawab pada Director. Dalam

menjalankan tugasnya GM Finance membawahi 3 bagian yaitu :

a. Kepala Bagian Bendahara

Page 70: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

52

Wewenang dan tanggung jawab :

1) Menyusun rencana kerja serta pedoman kerja bagian bendahara agar

semua dana yang dimiliki perusahaan dapat dikelola secara optimal.

2) Mengatur penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan setiap hari

dan mengalokasikan ke rekening bank perusahaan.

b. Kepala Bagian Akuntansi

Wewenang dan tanggung jawab :

1) Menyusun rencana kerja dan pedoman kerja bagian akuntansi

2) Menerima dan memerikasa semua bukti transaksi dari semua bagian

dan menjurnal serta mendistribusikan kepada staff akuntansi

3) Bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan secara

periodik bagi perusahaan secara tepat waktu

4) Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi

program kerja dan pekerjaan staff akuntansi

c. Penasehat Keuangan

Mempunyai tugas untuk memberikan bahan pertimbangan bagi GM

Finance dalam mengambil keputusan keuangan dan bertanggung jawab

langsung kepada GM Finance.

3. Ethical Business Div. Manager

Seorang manajer Div. Etika bisnis mempunyai wewenang dan tugas

untuk mengontrol segala kabijakan yang diambil para manajer agar tidak

Page 71: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

53

melenceng dari koridor etika bisnis yang dianut oleh perusahaan.

Bertanggung jawab langsung kepada Director .

4. General Manager Marketing

Seorang GM Marketing mempunyai tanggung jawab untuk memimpin

dan mengkoordinasi seluruh tugas manajemen pemasaran. Dalam

melaksanakan tanggung jawabnya GM Marketing membawahi 5 bagian

yaitu :

a. Manajer Merk

b. Manajer logistik

c. Manajer Promosi

d. Manajer Periklanan

e. Manajer Pengembangan Merk Baru

5. General Manager Human Research & Organization

Seorang GM HRO mempunyai wewenang dan tugas untuk

merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan serta mengontrol sistem

ketenagakerjaan serta kinerja seluruh staff HRO yang langsung bertanggung

jawab pada Director. Dalam menjalankan tanggung jawabnya GM HRO

membawahi 3 bagian yaitu :

a. Manajer Sumber Daya Manusia

Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi program

kerja dan pekerjaan staff sumber daya manusia.

Page 72: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

54

b. Manajer Personal

Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengawasi pedoman

kerja dan kinerja personal karyawan.

c. Manajer Pelayanan Umum

6. Overseas Business Manager

Seorang Overseas Business Manager mempunyai wewenang dan tugas

untuk merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan serta mengontrol

seluruh kegiatan bisnis yang berorientasi kepasar luar negeri dan langsung

bertanggung jawab pada Director.

7. Research Product & Process Development Div. Manager

Seorang Research Product & Process Development Div. Manager

mempunyai wewenang dan tugas untuk merencanakan, mengkoordinasi,

mengarahkan serta mengontrol seluruh bagian penelitian dan pengembangan

produk dari beberapa divisi dalam perusahaan dan bertanggung jawab

langsung kepada Director. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya

membawahi 5 bagian yaitu :

a. Manajer Farmasi Bagian Penelitian dan Pengembangan Produk

Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengontrol program

kerja serta kinerja staff peneliti &pengembangan produk bagian farmasi.

b. Manajer NatPro Bagian Penelitian dan Pengembangan Produk

Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengontrol program

kerja serta kinerja staff peneliti &pengembangan produk bagian NatPro.

Page 73: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

55

c. Manajer Makanan Bagian Penelitian dan Pengembangan Produk

Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengontrol program

kerja serta kinerja staff peneliti &pengembangan produk bagian

makanan.

d. Manajer Gula-gula Bagian Penelitian dan Pengembangan Produk

Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengontrol program

kerja serta kinerja staff peneliti &pengembangan produk bagian gula-

gula.

e. Manajer Penetapan Standar Produk

Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengontrol program

kerja serta kinerja staff penetapan standar produk. Bertanggung jawab

juga dalam menetapkan dan mengontrol standarisasi suatu produk.

8. Dalam melaksanakan wewenang dan tugasnya, Director dibantu beberapa

konsultannya yang langsung bertanggung jawab kepada Director yaitu :

a. Manajer Pembelian

b. Manajer Perencanaan Pembangunan

c. Manajer Hubungan Eksternal

d. Manajer Sistem Informasi Manajemen

e. Manajer Div. Pasar Perdagangan Baru

f. Manajer Audit Manajemen

g. Manajer Jaminan Kualitas

h. Manajer Ahli Farmasi

Page 74: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

56

i. Manajer Perencanaan Bisnis

E. Departemen Sumber Daya Manusia

Menjadi mitra kerja dalam perusahaan yang sangat mendukung kegiatan

perusahaan, maka tidaklah berlebihan PT Konimex sangat memperhatikan asset

perusahaan yang tak ternikai harganya yakni : karyawan. Dengan memberikan

kesejahteraan yang sewajarnya dan jaminan kesehatan dan keselamatan bagi

para karyawan, untuk itulah sebagai langkah awal pihak perusahaan dan

karyawan mengadakan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) yang mempunyai

maksud menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar pihak perusahaan

dengan pihak karyawan.

1. Adapun tujuan dari pembuatan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) tersebut

adalah :

a. memperjelas hak dan kewajiban perusahaan, pekerja dan serikat pekerja.

b. Menetapkan (mengatur) syarat-syarat kerja dan kondisi kerja

c. lebih meningkatkan hubungan kerja antara pengusaha, serikat pekerja,

dan pekerja

d. memelihara dan meningkatkan disiplin kerja maka perlu adanya

kesadaran dari kedua belah pihak yaitu : pengusaha mengatur jalannya

perusahaan kemudian kewajiban serikat pekerja adalah mewakili

segenap anggotanya yang menjadi pekerja dalam perusahaan. Bersama-

sama pengusaha dan serikat pekerja wajib menjunjung tinggi isi

Page 75: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

57

kesepakatan kerja bersama ini dan melaksanakannya dengan penuh

tanggung jawab.

2. Jumlah karyawan dari PT Konimex sendiri terhitung sebanyak kurang lebih

2000 orang karyawan dengan kualifikasi sebagai berikut :

a. Karyawan tetap yaitu : mereka yang telah bekerja melewati masa

percobaan, memenuhi persyaratan lain yang diperlukan dan sudah

pernah ditugaskan pada suatu jabatan tertentu dengan golongan atau

tingkat gaji yang telah ditetapkan dengan batas usia maksimal 55 tahun.

b. Karyawan Harian

1) Karyawan harian tetap : karyawan yang mempunyai hubungan kerja

dengan pihak perusahaan tanpa tenggang waktu tertentu,

mendapatkan upah dan menerima hak-hak normatif serta

mendapatkan kesempatan untuk menjadi pekerja tetap.

2) Karyawan harian tidak tetap : pekerja yang mempunyai hubungan

kerja dengan perusahaan untuk tenggang waktu tertentu dan

mendpatkan upah sesuai dengan kontrak yang berlaku.

c. Karyawan Honorer yaitu : karyawan yang memperoleh honor dari

perusahaan dan tidak bekerja penuh pada perusahaan.

Page 76: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

58

3. Sistem penerimaan karyawan

Penyesuaian kebutuhan perusahaan dengan penerimaan tenaga kerja

yang baru, adanya formasi dan tingkat pendidikan calon tenaga kerja sesuai

dengan formasi yang telah ditetapkan.

Calon karyawan dapat diangkat menjadi karyawan tetap dengan syarat

sebagai berikut : telah melewati masa percobaan 3 bulan dengan baik,

perusahaan menganggap yang bersangkutan telah sanggup menyelesaikan

pekerjaan yang telah ditugaskan, kepadanya dan dapat menaati peraturan dan

tata tertib yang berlaku, selama masa percobaan kedua belah pihak dapt

melaksanakan PHK dengan pemberitahuan secara tertulis satu hari

sebelumnya, mutasi yang dijalankan untuk kelancaran tugas-tugas

perusahaan serta untuk pendayagunaan tenaga kerja secara maksimal. Jam

Kerja yang berlaku dan waktu-waktu istirahat yang di ada sebagai berikut :

a. Karyawan Tetap

1) Karyawan non shift : karyawan yang bekerja selama 6 hari dari hari

senin sampai sabtu dengan jam kerja sebagai berikut : hari senin

sampai hari jumat masuk pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00

wib dengan waktu istirahat 1 jam pada pukul 12.00 – 13.00.

kemudian pada hari sabtu karyawan masuk pukul 08.00 – 13.00

tidak ada waktu istirahat.

2) Karyawan shift : karyawan yang melakukan kerja secara teratur dan

bergilir menurut jadwal yang ditetapkan dengan jumlah jam kerja

Page 77: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

59

yang sama untuk setiap hari kerja dengan ketentuan hari istirahat

mingguan sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan yaitu :

Shift 1 : karyawan masuk pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB

(dengan waktu istirahat 1 jam dari pukul 12.00 sampai pukul 13.00

WIB )

Shift 2 : karyawan masuk pukul 15.00 sampai pukul 23.00 WIB

(dengan waktu istirahat 1 jam dari pukul 18.00 sampai pukul 19.00

WIB ) dengan ketentuan hari sabtu dan hari minggu libur.

Shift 3 : karyawan masuk pukul 22.00 sampai pukul 07.00 WIB

(dengan waktu istirahat 1jam dari pukul 02.00 sampai pukul 03.00

WIB ) dengan ketentuan hari sabtu dan hari minggu libur.

b. Karyawan Harian

1) Karyawan non shift : hari senin sampai hari jumat pukul 08.00 –

15.00 ( waktu istirahat pukul 12.00 – 1300)

2) Karyawan shift : sesuai dengan pengaturan pekerja tetap shift.

4. Pelaksanaan kerja lembur oleh perusahaan dengan ketentuan berikut :

a. Memenuhi target yang sangat diperlukan

b. Menyelesaikan pekerjaan yang bertumpuk dan harus segera diselesaikan

c. Melaporkan pada atasan tentang alasan-alasan perlunya kerja lembur

d. Pelaksanaan kerja lembur baru dapat dilakukan setelah mendapat

persetujuan dari atasan atau dari pihak produksi

Page 78: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

60

5. Macam – macam tunjangan yang diberikan oleh perusahaan bagi karyawan:

a. Tunjangan jabatan : diberikan pada karyawan untuk menambah rasa

tanggung jawab jabatan.

b. Tunjangan pendidikan : diwujudkan dalam pelatihan-pelatihan yang

dibiayai oleh perusahaan dan biaya pendidikan bagi karyawan

berprestasi.

c. Tunjangan Kesejahteraan Karyawan : untuk menunjang ketenangan

berkarya para karyawan, PT Konimex memberikan berbagai bentuk

dana kesejahteraan yang sifatnya membantu memenuhi kebutuhan

pokok karyawan. Seperti : dana pensiun, jaminan asuransi dan

pemberian kredit pada karyawan.

d. Tunjangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja : kesehatan dan

keselamatan kerja karyawan sangatlah penting. PT Konimex

memberikan tunjangan kesehatan berupa penggantian biaya pengobatan

maksimal seratus persen dari biaya yang dikeluarkan oleh para karyawan.

Selain itu keselamatan tenaga kerja juga menjadi program perusahaan

yang dinyatakan dalam bentuk melatih karyawan menggunakan sarana-

sarana keselamatan kerja, termasuk latihan penaggulangan kebakaran.

e. Imbalan Karyawan : setiap orang yang bekerja adalah untuk

mendapatkan penghasilan. PT Konimex memberikan imbalan pada

karyawannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-

masing.

Page 79: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

61

6. Jenis – jenis cuti yang diberikan perusahaan bagi karyawan :

a. Cuti tahunan : perusahaan menyediakan cuti bagi karyawan yang telah

bekerja minimal 1 tahun untuk bekerja (12 hari )dan untuk mereka yang

telah bekerja selama 5 tahun berturut-turut maka akan mendapat 1 hari

tambahan cuti tahunan dan cuti tersebut tidak dapat di uangkan.

b. Cuti hamil : diberikan pada karyawan wanita yang melahirka dengan

ketentuan 1,5 bulan sebelum dan setelah melahirkan dan juga untuk

karyawan keguguran dengan tetap diberikan gaji.

c. Cuti menjalankan ibadah agama : karyawan yang telah bekerja selama 3

tahun secara terus menerus dapat mengambil cuti untuk melaksanakan

kewajiban ibadah agama sesuai dengan peraturan RI No 8/1981.

F. Departemen Produksi

Seiring berkembangnya perusahaan maka PT Konimex telah memiliki

beberapa bidang lain yang masih dekat dengan usaha inti seperti :

1. Farmasi

Divisi farmasi merupakan tulang punggung Konimex. Saat ini memiliki

59 merek produk. Kalau pada mulanya hanya memproduksi obat-obat bebas

(OTC), kini kami juga mengembangkan obat-obat dengan resep dokter

(Ethical) serta produk nonkuratif, antara lain vitamin. Dari sediaan semula

hanya tablet, kini kami memiliki berbagai variasi sediaan, seperti, sirup,

salep, krim, kapsul, serta tablet effervescent. Beberapa merek produk

Page 80: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

62

farmasi Konimex yang populer di masyarakat, antara lain Konidin, Inza,

Inzana, Paramex, Termorex, Fit-Up, Feminax dan Braito.

2. Kembang Gula

Kembang gula menjadi pilihan pertama, ketika Konimex melakukan

diversifikasi usaha ke industri makanan sehat pada tahun 1980. Selain

karena faktor peluang pasar, pilihan ini juga dengan mempertimbangkan

bahwa manajemen produksi kembang gula tak jauh berbeda dengan farmasi.

Divisi kembang gula Nimm's ini sejak berdiri telah dilengkapi dengan

mesin-mesin canggih dan mutakhir, untuk mengantisipasi perkembangan

permintaan pasar - terutama pangsa remaja yang dinamis. Hingga kini,

Nimm's telah mengembangkan bermacam bentuk kembang gula, antara lain

hard candy, chewy candy, deposit candy, dan compressed candy. Inovasi

dalam hal rasa juga telah menghasilkan berbagai variasi kembang gula rasa

unik. Saat ini Nimm's memiliki 11 merek, antara lain Hexos, Nano-Nano,

Mr.Sarmento, Eski, dan Frozz.

3. Produk Alami

Semakin tingginya biaya kesehatan serta timbulnya kesadaran bahwa

tidak semua penyakit dapat disembuhkan dengan pengobatan modern,

menumbuhkan kecenderungan di masyarakat untuk mencari pengobatan

alternatif. Pengobatan alternatif antara lain dengan memanfaatkan dan

melestarikan apa yang telah disediakan oleh alam (going to nature).

Kecenderungan masyarakat tersebut mendorong kami untuk melakukan

Page 81: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

63

penelitian dan pengembangan produk kesehatan yang berbasiskan bahan-

bahan alami. Direncanakan, dalam waktu dekat produk-produk alami ini

dapat beredar di masyarakat untuk melengkapi sediaan produk Konimex.

4. Makanan

Pertumbuhan usaha kembang gula yang menggembirakan, memperbesar

keyakinan Konimex bahwa pemekaran usaha ke industri makanan

merupakan langkah tepat. Sehingga, pada tahun 1993 konimex mendirikan

PT Solonat, perusahaan yang memproduksi makanan ringan, khusus dari

bahan kacang-kacangan yang sangat digemari kaum muda. Produk-produk

camilan Solonat yang populer antara lain, Ono Nuts dan Lekker. Langkah

pengembangan Kelompok Usaha Konimex berlanjut dengan berdirinya

Sobisco pada tahun 1994. Sobisco adalah pabrik biskuit dan coklat yang

dilengkapi dengan fasilitas mesin-mesin canggih berkapasitas besar. Di

antara produk-produk Sobisco yang terkenal di masyarakat, antara lain

Snips, Snaps, Wafero, Tini Wini Biti dan Kido. Secara keseluruhan, kedua

pabrik makanan tersebut kini telah memiliki 15 merek produk.

G. Departemen Pemasaran

Pemasaran adalah ibarat urat nadi dari suatu perusahaan, hal ini disadari

betul oleh PT Konimex. Sebelum sampai ke tangan konsumen, produk-produk

konimex telah melewati mata rantai yang sangat panjang. Mulai dari tahap

Page 82: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

64

produksi, distribusi hingga tahap promosi, semuanya telah direncanakan secara

terpadu.

Konsumen yang dibidik oleh perusahaan antara lain :

1. Local Customer :

PT Konimex melayani pasar dalam negeri meliputi Jawa, Sumatra,

Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya

2. Export Customer :

PT Konimex melayani juga pasar di luar Indonesia meliputi : Asia pasifik

(Singapura, Malaysia, Hongkong, Myanmar, Bangladesh, Filipina dan

Thailand).

Dalam rangka penyaluran produknya, PT Konimex menggunakan

saluran distribusi yang digolongkan menjadi 2, yaitu :

a. Saluran distribusi langsung

Penjualan yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan produknya

tanpa menggunakan perantara, penjualan produknya langsung dari

produsen kepada konsumen akhir seperti rumah sakit, apotek, dan

karyawan PT Konimex sendiri.

b. Saluran distribusi tidak langsung

Penjualan yang menggunakan distributor yang dibentuk oleh PT

Konimex sendiri yaitu PT Sinar Intermark dan PT Marga Nusantara

Jaya. Pemasaran untuk produk perusahaan mencakup seluruh wilayah

Indonesia.

Page 83: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

65

BAB V

ANALISIS DATA

Pada bab ini disajikan deskripsi tentang karakteristik responden dan analisis

kuantitatif data penelitian. Karakteristik responden yang dibahas meliputi umur, masa

kerja karyawan, jenis kelamin dan jabatan. Analisis kuantitatif terdiri atas uji

instrumen (validitas dan reliabilitas instrumen), analisis korelasi partial, korelasi

berganda, uji signifikan, dan uji F.

Kuesioner yang telah kembali kemudian diolah dan selanjutnya dianalisis untuk

mengetahui kesimpulan akhir dan menjawab rumusan permasalahan dari penelitian.

Jawaban kuesioner terdiri atas 5 jawaban yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak

setuju, dan sangat tidak setuju. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan

perangkat lunak SPSS for Windows versi 12.

Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai valid yang

terdapat pada kolom “Corrected Item Total Correlation” (rxy) dengan nilai rtabel.

Sementara teknik Cronbach’s alpha digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen.

A. Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran

tentang keadaan responden yang diteliti. Dalam analisis ini, responden

Page 84: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

66

diklasifikasikan berdasarkan umur karyawan, masa kerja karyawan, jenis

kelamin dan jabatan karyawan.

1. Umur

Berdasarkan umur, responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi

lima kelompok umur seperti yang tercantum dalm tabel V.1 di bawah ini :

Tabel V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase

≤ 30 tahun 5 7%

31 tahun – 35 tahun 15 20%

36 tahun – 40 tahun 24 32%

41 tahun – 45 tahun 20 27%

≥ 46 tahun 11 14%

Total 75 100%

Berdasarkan tabel V.1 di atas dapat dilihat bahwa responden terbanyak

adalah kelompok umur antara 36 tahun sampai 45 tahun yang berjumlah 44

orang atau sebesar 59%, dan terbanyak kedua adalah kelompok umur antara

≤ 30 tahun sampai 35 tahun berjumlah 20 orang atau sebesar 27%,

sedangkan kelompok umur ≥ 46 tahun hanya sebanyak 11 orang atau

sebesar 14%.

Page 85: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

67

2. Masa Kerja

Berdasarkan masa kerja, responden dalam penelitian ini dibedakan

menjadi empat kelompok masa kerja seperti yang tercantum dalam tabel

V.2.

Tabel V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Jumlah Persentase

11 tahun – 15 tahun 10 13%

16 tahun – 20 tahun 15 20%

21 tahun – 25 tahun 29 39%

≥ 26 tahun 21 28%

Total 75 100%

Berdasarkan tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa responden paling banyak

adalah responden dengan masa kerja 21 – 25 tahun yakni sebanyak 29 orang

atau 39%. Dan responden paling sedikit adalah responden dengan masa

kerja 11 - 15 tahun sebanyak 10 orang atau 13%.

3. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan

menjadi laki-laki dan perempuan. Hasil analisis data berdasarkan jenis

kelamin dapat ditunjukkan pada tabel V.3.

Page 86: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

68

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki – laki 14 19%

Perempuan 61 81%

Total 75 100%

Berdasarkan tabel V.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden paling banyak

adalah perempuan dengan jumlah 61 orang atau sebesar 81% sedangkan

jumlah responden laki-laki sebanyak 14 orang atau sebesar 19%.

4. Jabatan

Berdasarkan jabatan, responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi

dua yaitu jabatan supervisor dan pelaksana. Hasil analisis data berdasarkan

jabatan dapat ditunjukkan pada tabel V.4.

Tabel V.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Jabatan Jumlah Persentase

Supervisor 3 4%

Pelaksana 72 96%

Total 75 100%

Page 87: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

69

Berdasarkan tabel V.4 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan jabatan

sebagian besar responden sebagai pelaksana yakni sebanyak 72 orang atau

sebesar 96% dan sisanya 3 orang atau 4% sebagai supervisor.

B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1. Pengujian Validitas

Analisis validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat kesahihan item-

item pernyataan dengan rumus koefisien product moment. Dalam pengujian

validitas ini, penulis menggunakan sampel sebanyak 75 responden. Taraf

signifikan yang digunakan dalam penelitian 5%. Nilai valid terdapat pada

kolom “Corrected Item Total Correlation” (rxy) (data lampiran 5 ). Untuk

responden yang berjumlah 75, dapat diperoleh derajat bebas (df) sebesar 75

– 2 = 73. untuk df 73 dan nilai alfa 5% diperoleh nilai tabel sebesar 0,227.

nilai r tabel selanjutnya digunakan untuk kriteria validitas butir-butir

kuesioner. Untuk valid jika Corrected Item Total Correlation lebih besar

dari r-tabel.

R-tabel = n – 2; dengan ∝= 0.05

R-tabel = 0,227

Page 88: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

70

Berikut ini data kesahihan dari item-item variabel:

Tabel V.5

Validitas Variabel Program Kesejahteraan Karyawan

Butir

soal

Corrected Item-Total

Correlation (rxy)

R-tabel Status

PKK1 0.580 0.227 Valid

PKK2 0.359 0.227 Valid

PKK3 0.471 0.227 Valid

PKK4 0.601 0.227 Valid

PKK5 0.327 0.227 Valid

PKK6 0.486 0.227 Valid

PKK7 0.427 0.227 Valid

PKK8 0.702 0.227 Valid

Page 89: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

71

Tabel V.6

Validitas Variabel Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

Butir

soal

Corrected Item-Total

Correlation (rxy)

R-tabel Status

P(K3)1 0.485 0.227 Valid

P(K3)2 0.352 0.227 Valid

P(K3)3 0.394 0.227 Valid

P(K3)4 0.372 0.227 Valid

P(K3)5 0.568 0.227 Valid

P(K3)6 0.401 0.227 Valid

P(K3)7 0.379 0.227 Valid

P(K3)8 0.276 0.227 Valid

Page 90: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

72

Tabel V.7

Validitas Variabel Motivasi Kerja Karyawan

Butir

soal

Corrected Item-Total

Correlation (rxy)

R-tabel Status

MKK1 0.235 0.227 Valid

MKK2 0.559 0.227 Valid

MKK3 0.301 0.227 Valid

MKK4 0.345 0.227 Valid

MKK5 0.587 0.227 Valid

MKK6 0.500 0.227 Valid

MKK7 0.557 0.227 Valid

MKK8 0.524 0.227 Valid

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai konsistensi

di mana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan

sebuah pengukuran. Dalam pengujian reliabilitas, penulis menggunakan

sampel sebanyak 75 responden. Uji reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan Cronbach’s Alpha. Cronbach’s Alpha dapat dikatakan

Page 91: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

73

reliabel jika Alpha If Item Deleted tidak negatif dan lebih besar dari r-tabel

(data lampiran 5 ).

Tabel V.8

Reliabilitas Variabel Program Kesejahteraan Karyawan

Butir

soal

Alpha If Item

Deleted

R-tabel Status

PKK1 0.754 0.227 Reliabel

PKK2 0.780 0.227 Reliabel

PKK3 0.765 0.227 Reliabel

PKK4 0.742 0.227 Reliabel

PKK5 0.784 0.227 Reliabel

PKK6 0.764 0.227 Reliabel

PKK7 0.771 0.227 Reliabel

PKK8 0.720 0.227 Reliabel

Page 92: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

74

Tabel V.9

Reliabilitas Variabel Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

Butir

soal

Alpha If Item

Deleted

R-tabel Status

P(K3)1 0.669 0.227 Reliabel

P(K3)2 0.694 0.227 Reliabel

P(K3)3 0.686 0.227 Reliabel

P(K3)4 0.692 0.227 Reliabel

P(K3)5 0.642 0.227 Reliabel

P(K3)6 0.685 0.227 Reliabel

P(K3)7 0.689 0.227 Reliabel

P(K3)8 0.709 0.227 Reliabel

Page 93: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

75

Tabel V.10

Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja Karyawan

Butir

soal

Alpha If Item

Deleted

R-tabel Status

MKK1 0.756 0.227 Reliabel

MKK2 0.702 0.227 Reliabel

MKK3 0.747 0.227 Reliabel

MKK4 0.741 0.227 Reliabel

MKK5 0.704 0.227 Reliabel

MKK6 0.716 0.227 Reliabel

MKK7 0.701 0.227 Reliabel

MKK8 0.707 0.227 Reliabel

C. Analisis Data

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dengan motivasi kerja

karyawan digunakan teknik korelasi partial (control variable PK3), dengan

bantuan komputer program SPSS 12 sebagai berikut (data lampiran 6) :

Page 94: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

76

= 0,743

Setelah nilai r diketahui r = 0,743 ini berarti nilai r terletak diantara 0,70 –

0,89 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan kuat

atau tinggi antara program kesejahteraan karyawan dengan motivasi kerja

karyawan. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi

untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak. Dengan membandingkan

nilai Sig yang didapat dengan taraf signifikan (α) 5%.

Kriteria pengujian hipotesis :

Jika Sig ≥ α =0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika Sig < α =0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima

Berdasarkan nilai signifikansi di atas diketahui bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima,hal ini dibuktikan karena Sig= 0,000 lebih kecil dari taraf

signifikan = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa program kesejahteraan

karyawan berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara

pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan motivasi

kerja karyawan digunakan teknik korelasi partial (control variable PKK),

Page 95: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

77

dengan bantuan komputer program SPSS 12 sebagai berikut (data lampiran

6 ) :

Setelah nilai r diketahui r = 0,620 ini berarti nilai r terletak diantara 0,40 -

0,69 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan

sedang antara program keselamatan dan kesehatan kerja dengan motivasi

kerja karyawan. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien

korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak. Dengan

membandingkan nilai Sig yang didapat dengan taraf signifikan (α) 5%.

Kriteria pengujian hipotesis :

Jika Sig ≥ α =0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika Sig < α =0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima

Berdasarkan nilai signifikansi di atas diketahui bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima,hal ini dibuktikan karena Sig= 0,000 lebih kecil dari taraf

signifikan = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa program keselamatan dan

kesehatan kerja berhubungan signifikan dengan motivasi kerja karyawan.

Page 96: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

78

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara

pelaksanaan program kesejahteraan karyawan, program keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) secara bersama-sama dengan motivasi kerja karyawan

digunakan teknik korelasi berganda untuk menghitung nilai Ry(12) dengan

bantuan komputer program SPSS 12 sebagai berikut (data lampiran 6) :

Dari hasil perhitungan koefisien korelasi berganda diperoleh hasil

sebesar 0,912 yang menunjukkan bahwa program kesejahteraan

karyawan (X1), program keselamatan dan kesehatan kerja (X2) secara

bersama-sama mempunyai hubungan positif dan tingkat hubungan sangat

kuat dengan motivasi kerja karyawan (Y) karena terletak diantara 0,90 – 1.

Untuk membuktikan bahwa pelaksanaan program kesejahteraan

karyawan (X1), program keselamatan dan kesehatan kerja (X2) secara

bersama-sama mempunyai hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja

karyawan (Y), maka dilakukan pengujian terhadap Ry dengan menggunakan

uji F, dengan bantuan komputer program SPSS 12 sebagai berikut (data

lampiran 6) :

Page 97: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

79

( ) ( )1/1/

2

2

−−−=

knRkRF

F = 177,36

Setelah harga F hitung diketahui, maka langkah selanjutnya adalah

membandingkan nilai Fhitung dengan F tabel Kriteria Pengujian :

Jika Fhitung ≥ Ftabel (α = 0,05 : 72), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Jika Fhitung < Ftabel (α = 0,05 : 72), maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Apabila Fhitung ≥ Ftabel maka terdapat hubungan yang signifikan,

sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel maka tidak terdapat hubungan yang

signifikan. Uji F dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dan

derajat kebebasan n-k-1 (75-2-1 = 72). Dari hasil perhitungan diperoleh

nilai Fhitung sebesar 177,36 sedangkan Ftabel dengan df= 2 sebesar 3,124.

Artinya Fhitung ≥ Ftabel hal ini menunjukkan bahwa nilai Ry yang diperoleh

menunjukkan hubungan yang signifikan antara program kesejahteraan

karyawan (X1), program keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dengan

motivasi kerja karyawan (Y). Hipotesisnya berarti hipotesis nol (H0) ditolak

dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Untuk mengetahui daerah penolakan

H0 dapat dilihat pada gambar V.3.

Page 98: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

80

D. Pembahasan

Dari hasil analisa yang dilakukan, juga berdasar teori yang sudah ada dan

asumsi pemberian skor alternatif pada instrumen penelitian jika sangat setuju

diberi skor 5, setuju pada interval (4 – 4,99), netral pada interval (3 – 3,99),

tidak setuju pada interval (2 – 2,99), sangat tidak setuju pada interval (1 – 1,99).

Maka penulis mencoba menyimpulkan hasil-hasil dari analisis tersebut tentang

hubungan antara pelaksanaan program kesejahteraan karyawan (X1), program

keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dengan motivasi kerja karyawan (Y).

1. Hipotesis pertama

Berdasarkan analisis data di atas, menjelaskan bahwa pelaksanaan program

kesejahteraan karyawan mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat

hubungan yang kuat dan signifikan dengan motivasi kerja karyawan. Hal ini

Daerah penerimaan H0

Gambar V.1. Uji-F

Daerah

penolakan H0

3,124

Page 99: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

81

berarti bahwa pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dapat

mempengaruhi tingkat motivasi kerja karyawan. Asumsi tersebut juga

diperkuat oleh teori yang sudah ada dalam (siswanto sastrohadiwiryo, 2005)

bahwa motivasi tenaga kerja sangat bergantung pada kebutuhannya atau

dengan kata lain jika kebutuhan karyawan dapat terpenuhi dengan baik

dalam hal ini kebutuhan karyawan meliputi kebutuhan ekonomi, rekreasi

dan fasilitas perusahaan maka motivasi tenaga kerja pun juga akan tinggi.

Dalam keadaan sebenarnya saat penelitian ini dilakukan, pelaksanaan

program kesejahteraan karyawan telah dilaksanakan dengan baik oleh PT

Konimex, hal ini terlihat dari skor rata-rata instrumen penelitian sebesar

4,005 (data lampiran 4) dan motivasi kerja karyawan saat itu juga tinggi hal

ini terlihat dari tabel skor rata-rata instrumen penelitian sebesar 4,0875 (data

lampiran 4).

2. Hipotesis Kedua

Berdasarkan analisis data di atas, menjelaskan bahwa pelaksanaan program

keselmatan dan kesehatan kerja (K3) mempunyai hubungan yang positif

dengan tingkat hubungan yang sedang dan signifikan dengan motivasi kerja

karyawan. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan program keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) dapat mempengaruhi tingkat motivasi kerja karyawan.

Asumsi tersebut juga diperkuat oleh teori yang sudah ada dalam (siswanto

Page 100: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

82

sastrohadiwiryo, 2005) bahwa motivasi tenaga kerja juga bergantung pada

kondisi fisik dan sosial tenaga kerjanya, atau dengan kata lain jika

perusahaan dapat menjamin keselamatan tenaga kerja dari bahaya kerja

yang ditimbulkan dan perusahaan dapat memelihara kesehatan tenaga

kerjanya maka motivasi tenaga kerja untuk bekerja pun juga akan tinggi.

Dalam keadaan sebenarnya saat penelitian ini dilakukan, pelaksanaan

program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) telah dilaksanakan dengan

baik oleh PT Konimex, hal ini terlihat dari skor rata-rata instrumen

penelitian sebesar 4,15 (data lampiran 4) dan motivasi kerja karyawan saat

itu juga tinggi hal ini terlihat dari tabel skor rata-rata instrumen penelitian

sebesar 4,0875 (data lampiran 4).

3. Hipotesis Ketiga

Berdasarkan analisis data di atas, menjelaskan bahwa pelaksanaan program

kesejahteraan karyawan dan program K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)

mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat hubungan yang sangat

kuat dan signifikan dengan motivasi kerja karyawan. Hal ini berarti bahwa

pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dan program K3 (keselamatan

dan kesehatan kerja) dapat mempengaruhi tingkat motivasi kerja karyawan.

Asumsi tersebut juga diperkuat oleh teori yang sudah ada dalam (siswanto

sastrohadiwiryo, 2005) bahwa motivasi tenaga kerja sangat bergantung pada

Page 101: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

83

kebutuhan, kondisi fisik dan sosialnya atau dengan kata lain jika kebutuhan

ekonomi, rekreasi dan fasilitas dari perusahaan dapat diberikan dengan baik

dan juga perusahaan dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga

kerja dalam kegiatan kerjanya, maka motivasi tenaga kerja untuk bekerja

pun juga akan tinggi. Dalam keadaan sebenarnya saat penelitian ini

dilakukan, pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dan program K3

(keselamatan dan kesehatan kerja) telah dilaksanakan dengan baik oleh PT

Konimex, dan keadaan motivasi kerja karyawan saat itu juga tinggi.

Page 102: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

84

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Pada bagian ini, penulis menguraikan kesimpulan penelitian. Kesimpulan

tersebut akan diuraikan berdasarkan rumusan permasalahan yang ada.

Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian signifikansi hubungan partial tiap variabel X (program

kesejahteraan karyawan dan program keselamatan dan kesehatan kerja

(K3)) dengan variabel Y (motivasi kerja karyawan) menunjukkan bahwa

semua variabel (X) tersebut memiliki hubungan partial yang signifikan

terhadap variabel Y (motivasi kerja karyawan). Kesimpulan tentang adanya

hubungan antara tiap variabel X (program kesejahteraan karyawan dan

program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)) dengan variabel Y

(motivasi kerja karyawan) adalah sebagai berikut :

a. Ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan program

kesejahteraan karyawan yang terdiri atas program ekonomi, program

rekreasi dan pemberian fasilitas oleh perusahaan (X1) dengan motivasi

kerja karyawan (Y). Ditunjukan dengan nilai r = 0,743 dan sig=0,000 <

Page 103: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

85

α=0,05. Ini berarti bahwa program kesejahteraan karyawan yang

meliputi program ekonomi, rekreasi dan pemberian fasilitas oleh

perusahaan telah dilaksanakan dengan baik dan dapat dirasakan oleh

para karyawan PT Konimex sehingga dapat membuat motivasi kerja

karyawan tinggi.

b. Ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan program keselamatan

dan kesehatan kerja (X2) dengan motivasi kerja karyawan (Y).

Ditunjukan dengan nilai r = 0,620 dan sig=0,000 < α=0,05. Ini berarti

bahwa program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan telah

dilaksanakan dengan baik dan dapat dirasakan oleh para karyawan PT

Konimex sehingga dapat membuat motivasi kerja karyawan tinggi.

2. Hasil pengujian signifikan hubungan simultan antara pelaksanaan program

kesejahteraan karyawan (X1), program keselamatan dan kesehatan kerja

(X2) dengan motivasi kerja karyawan (Y). Menggunakan uji F

menunjukkan bahwa seluruh variabel X memiliki hubungan simultan yang

signifikan terhadap variabel Y. Ditunjukan dengan nilai = 0,912

dan nilai Fhitung sebesar 177,36 sedangkan Ftabel dengan df= 2 sebesar 3,124.

Dengan demikian, program kesejahteraan karyawan dan program K3

(keselamatan dan kesehatan kerja) yang telah dilaksanakan oleh PT

Konimex akan membuat motivasi kerja seluruh karyawan tinggi.

Page 104: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

86

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat

dikemukakan penulis bagi pihak perusahaan dan juga bagi peneliti selanjutnya.

Saran tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

kedua variabel (program kesejahteraan karyawan, program keselamatan dan

kesehatan kerja (K3)) secara bersama-sama mempunyai hubungan yang

positif dan sangat kuat terhadap motivasi kerja karyawan. Hal ini berarti

bahwa pelaksanaan program kesejahteraan karyawan dan program K3

secara bersama-sama akan dapat membuat motivasi kerja karyawan tinggi.

Maka menjadi kewajiban perusahaan untuk dapat lebih mengoptimalkan

pelaksanaan program- program kesejahteraan karyawan dan program

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar para karyawan dapat lebih

mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja sehingga pada gilirannya

nanti akan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Banyak variabel yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan

dalam suatu perusahaan. Penelitian ini hanya menguji hubungan antara

pelaksanaan program kesejahteraan karyawan, dan program keselamatan

dan kesehatan kerja (K3) dengan motivasi kerja karyawan. Maka peneliti

Page 105: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

87

mengharapkan pada penelitian yang akan datang dapat lebih memperluas

cakupan variabel lain yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan.

C. Keterbatasan Penelitian

Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun penulis

menyadari akan keterbatasan yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu :

1. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti dalam

hal waktu dan pengetahuan. Disamping itu penulis belum mempunyai

pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka dalam hal pengkajian teori,

pengolahan data, dan menganalisis data, penulisan skripsi ini jauh dari

sempurna.

2. Dalam penelitian ini penulis juga memiliki keterbatasan waktu, pengetahuan

dan kemampuan sehingga tidak dapat menjangkau seluruh subjek penelitian

ini.

3. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat memastikan kebenaran data yang

diperoleh dari responden, karena data yang diperoleh dengan membagikan

kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan

jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam

mengisi kuesioner dan ketidakmampuan responden dalam

menginterpretasikan kuesioner.

Page 106: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

88

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 1997. Statistika Ekonomi. Yogyakarta: STIE YKPN Cooper, Donald R. & Schindler, Pamela S. 2006. Metode Riset Bisnis. Volume 2.

Edisi 9. Jakarta: PT. Madia Global Edukasi Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen. Yogyakarta: BPFE Hartono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hasibuan, SP. Malayu. 1994. Managemen Sumber daya Manusia: Dasar dan Kunci

Keberhasilan. Jakarta: CV Haji Masagung Husnan, Suad & Ranupandojo, Heidjrachman. 1984. Manajemen Personalia. Edisi

Ketiga. Yogyakarta: BPFE Hussein, Umar. 1997. Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga Riduwan. 2008. Dasar – Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja : Pendekatan

Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara Saydam, Gouzali. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu Pendekatan

Mikro. Jakarta: Djambatan Simmamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi III. Yogyakarta:

STIE YKPN Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Page 107: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus pada Karyawan Bagian Produksi

PT Konimex Grogol Sukoharjo

KUESIONER

A. Petunjuk

1. Bapak/ibu yang kami hormati, mohon kiranya Saudara berkenan untuk mengisi kuesioner di bawah ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kuesioner ini disebarkan dalam rangka untuk menyelesaikan skripsi kami yang berjudul : “ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN”.

2. Berilah tanda contreng (√) pada kolom yang telah tersedia dengan memilih sesuai dengan keadaan sebenarmya

3. Terdapat lima alternative jawaban : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

B. Data Responden

1. Nama : ……………………………..

2. Umur : ……………………………..

3. Masa kerja : ….……………………tahun

4. Jenis Kelamin : L / P (coret yang tidak perlu)

5. Jabatan : …..…………………………

C. Ucapan Terima Kasih

Peneliti sangat berterima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini.

Hasil kuesioner ini tidak akan mempengaruhi karir Bapak/Ibu. Ini semua hanya untuk

kepentingan ilmiah semata.

Page 108: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

D. Kuesioner

Berilah tanda contreng (√) pada kolom yang telah tersedia dengan memilih sesuai dengan keadaan

sebenarmya. 1. Program Kesejahteraan (X1)

2. Program Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) (X2)

Alternatif Jawaban NO PERTANYAAN SS S N TS STS

1

Secara umum perusahaan telah melaksanakan program kesejahteraan karyawan dengan baik ?

2 Perusahaan tempat anda bekerja telah memberikan uang pensiun yang memadai dengan masa kerja anda ?

3 Perusahaan telah benar-benar memberikan asuransi yang telah ditetapkan sebelumnya?

4 Pemberian kredit oleh perusahaan, telah banyak membantu masalah keuangan anda?

5 Penyelenggaraan rekreasi dan olah raga karyawan dapat membawa suasana baru pada lingkungan kerja?

6 Fasilitas kantin telah menyediakan makanan bergizi dan bervariasi sehingga menunjang anda dalam bekerja?

7 Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang diberikan perusahaan sudah sangat baik?

8 Pemberian fasilitas pendidikan oleh perusahaan sangat bermanfaat bagi karier karyawan?

Alternatif Jawaban NO PERTANYAAN

SS S N TS STS 1 Secara Umum program K3 sudah dilaksanakan dengan baik oleh

perusahaan?

2 Perusahaan telah melakukan pertolongan pertama yang maksimal ketika terjadi kecelakaan kerja?

3 Perusahaan telah memberikan alat-alat keamanan kerja yang sesuai dengan standar pemerintah?

4 Perusahaan telah memberikan tindakan antisipasi pencemaran lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan karyawan?

5 Perusahaan telah menyediakan dokter yang handal untuk menjaga kesehatan para karyawan?

6 Perusahaan telah memberikan prosedur kerja sesuai UU yang aman demi menjaga keselamatan karyawan?

7 Perusahaan telah menjalin kerjasama dengan rumah sakit terdekat untuk menunjang kesehatan karyawannya?

8 Perusahaan selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara periodik pada karyawan?

Page 109: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

3. Motivasi Kerja (Y)

Asumsi Pemberian Skor

Alternatif Jawaban NO PERTANYAAN SS S N TS STS

1 Anda selalu bekerja berdasarkan target yang ditetapkan perusahaan ?

2 Anda selalu bekerja selesai tepat waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan ?

3 Anda sudah bekerja sangat memuaskan bagi perusahaan ?

4 Anda selalu ikut berpartisipasi dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan ?

5 Hampir semua pekerjaan yang anda lakukan dapat selesai dengan baik ?

6 Anda selalu mengutamakan hasil pekerjaan yang teliti dan bermutu ?

7 Instruksi kerja yang diberikan oleh atasan, selalu anda kerjakan dengan sangat baik ?

8 Anda selalu ingin mencapai kesuksesan dalam bekerja ?

Interval Tanggapan

1 – 1,99 Sangat Tidak setuju

2 – 2,99 Tidak Setuju

3 – 3,99 Netral

4 – 4,99 Setuju

5 Sangat Setuju

Page 110: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

DIRECTOR

Ethical Bussines

s Div Mnager

GM Operations

Purchasing Manager

GM Finance

GM Human resource &

Organization

GM Marketing

Overseas Business manager

Management Audit

Manager

Research Product&Process Development Div Manager

Project Building Manager

External Relation Manager

Mnagment Information System Manager

Modern Trade Market Div. Manager

Treasury Manager

Accounting Manager

Financial Advisor

Plant Manager Pharm

Plant Manager Food

Quality Control Manager

Factory Personnel Manager

Inventory Planning& Control Manager

Industrial relation Manager

Group Brand Manager

Logistik Manager

Promotion service Manager

Advertising&Administrative Manager

New Brand Development Manager

HRD Manager

Personnel Manager

General Service Manager

Research Product &Development Manager Pharm Responsible

Pharmacists Manager

Quality Assurance Manager

Research Product &Development Manager Confectionery

Research Product &Development Manager Food

Research Product &Development Manager NatPro

Business Planning Manager

Standarization Manager

Page 111: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

Program Kesejahteraan Karyawan (X1)

PKK x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x1.8 Total 1 5 3 4 4 4 5 4 4 33 2 5 4 5 4 4 4 4 4 34 3 4 5 3 4 4 3 3 4 30 4 4 4 4 3 4 4 4 4 31 5 5 4 4 4 4 4 4 4 33 6 5 4 4 4 4 2 3 3 29 7 5 4 5 3 4 3 4 5 33 8 4 3 3 2 4 2 4 2 24 9 4 3 4 2 4 2 4 3 26

10 4 4 4 4 3 3 3 2 27 11 5 4 3 4 4 3 4 3 30 12 4 3 4 2 4 3 3 2 25 13 4 3 3 2 4 4 3 2 25 14 4 3 3 3 4 2 3 2 24 15 4 5 3 4 4 4 4 3 31 16 4 3 4 2 4 2 4 2 25 17 5 4 4 4 4 4 5 4 34 18 5 4 4 3 4 3 3 4 30 19 5 4 4 5 4 4 3 4 33 20 5 4 3 4 4 3 4 4 31 21 5 4 5 4 4 4 5 4 35 22 5 4 4 4 3 4 4 4 32 23 5 4 4 4 5 4 4 4 34 24 5 4 4 3 5 5 4 4 34 25 5 4 4 4 4 4 3 5 33 26 5 4 4 5 4 4 3 5 34 27 5 4 4 4 3 3 4 4 31 28 5 4 5 4 4 4 4 5 35 29 5 4 5 5 4 4 4 4 35 30 5 4 5 4 4 4 4 4 34 31 5 4 4 4 5 5 4 4 35 32 5 3 4 4 4 4 4 5 33 33 5 4 4 5 4 4 5 4 35 34 5 4 4 4 5 4 4 4 34 35 5 3 4 4 5 4 4 4 33 36 5 4 5 4 4 5 4 4 35 37 5 4 4 4 4 4 4 4 33 38 5 4 5 4 4 5 4 4 35 39 5 4 5 4 5 4 5 4 36

Page 112: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

40 5 4 4 5 4 5 4 4 35 41 5 4 4 4 4 4 4 4 33 42 5 4 4 4 4 4 4 5 34 43 5 4 4 4 4 5 4 3 33 44 5 4 5 4 5 4 4 4 35 45 5 4 4 4 4 5 4 4 34 46 5 4 5 4 4 4 4 5 35 47 5 4 4 4 4 4 3 3 31 48 5 4 5 4 4 4 5 4 35 49 5 4 4 4 4 3 4 4 32 50 5 4 4 4 4 4 4 4 33 51 5 4 5 4 5 4 4 5 36 52 5 3 4 3 3 4 3 3 28 53 5 3 5 3 3 4 3 3 29 54 5 4 5 4 4 3 3 3 31 55 5 4 4 4 4 4 4 4 33 56 5 4 4 4 4 4 4 4 33 57 5 4 4 4 4 4 4 3 32 58 5 4 4 4 4 4 4 5 34 59 5 4 4 4 4 4 4 4 33 60 5 4 4 5 4 5 4 4 35 61 5 4 4 4 4 4 5 4 34 62 5 4 4 4 4 4 4 5 34 63 4 3 3 3 4 4 3 2 26 64 5 5 5 5 4 4 3 3 34 65 3 4 3 4 3 3 3 2 25 66 4 4 3 3 3 3 3 3 26 67 5 4 4 4 3 4 4 3 31 68 5 4 4 5 4 4 4 4 34 69 5 5 3 3 4 4 3 3 30 70 3 4 4 4 4 4 5 4 32 71 5 3 3 3 4 5 3 3 29 72 4 4 4 4 4 5 4 4 33 73 5 4 5 4 4 4 4 5 35 74 5 4 4 5 5 4 4 5 36 75 5 4 4 4 4 4 4 5 34

Total 358 291 305 288 301 289 287 282 2401 /75 4.77 3.88 4.1 3.8 4 3.9 3.83 3.76 32.01

Page 113: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X2)

PK3 x2. 1 x2. 2 x2. 3 x2. 4 x2. 5 x2. 6 x2. 7 x2.8 Total 1 4 3 4 3 4 4 5 4 31 2 4 4 4 4 5 5 5 4 35 3 4 5 4 3 3 3 4 4 30 4 5 4 4 4 4 4 4 4 33 5 4 4 4 4 4 5 5 4 34 6 5 4 5 5 4 4 5 4 36 7 5 5 5 5 5 5 5 4 39 8 4 4 4 4 3 4 4 4 31 9 4 4 4 4 4 4 4 4 32

10 4 3 4 3 4 4 4 3 29 11 4 4 4 4 3 4 5 4 32 12 4 4 4 4 4 4 4 4 32 13 4 4 4 4 3 4 4 4 31 14 4 4 4 4 3 4 4 4 31 15 4 4 4 4 3 4 4 4 31 16 4 4 4 4 4 4 4 4 32 17 5 4 4 4 4 5 5 4 35 18 4 4 4 5 4 4 5 4 34 19 4 4 4 5 4 4 5 4 34 20 3 3 3 4 3 3 5 4 28 21 5 4 4 4 5 5 5 4 36 22 4 4 4 4 4 4 5 3 32 23 4 4 4 5 4 4 5 5 35 24 4 4 4 3 4 4 5 5 33 25 4 4 4 5 4 3 5 4 33 26 4 4 5 4 4 4 5 4 34 27 4 4 4 4 4 3 5 3 31 28 4 5 4 4 5 4 5 4 35 29 4 4 5 4 5 4 5 4 35 30 5 5 4 5 5 4 5 4 37 31 4 4 5 4 4 4 5 5 35 32 4 4 4 4 4 4 5 4 33 33 4 4 5 4 4 4 5 4 34 34 4 4 4 4 4 4 5 5 34 35 4 4 4 4 4 4 5 5 34 36 4 4 4 4 5 4 5 4 34 37 4 4 4 5 4 4 5 4 34 38 5 4 4 4 5 4 5 4 35 39 5 4 5 4 5 5 5 5 38

Page 114: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

40 4 5 4 5 4 5 5 4 36 41 5 4 4 4 4 4 5 4 34 42 4 4 4 3 4 3 5 4 31 43 4 4 4 4 4 4 5 4 33 44 4 4 5 3 5 4 5 5 35 45 4 4 5 4 4 4 5 4 34 46 4 4 5 4 5 4 5 4 35 47 4 4 3 4 4 3 5 4 31 48 4 4 4 4 5 5 5 4 35 49 4 4 3 4 4 4 5 4 32 50 5 5 4 5 4 4 5 4 36 51 4 4 5 4 5 4 5 5 36 52 4 4 4 4 4 5 5 3 33 53 4 4 5 4 5 5 5 3 35 54 5 4 4 4 5 4 5 4 35 55 3 4 4 4 4 3 5 4 31 56 4 4 4 4 4 5 5 4 34 57 4 4 4 4 4 4 5 4 33 58 4 4 4 4 4 4 5 4 33 59 4 5 4 4 4 5 5 4 35 60 4 4 4 4 4 4 5 4 33 61 5 4 4 5 4 4 5 4 35 62 4 4 4 5 4 4 5 4 34 63 4 4 4 4 3 3 4 4 30 64 4 4 5 5 5 4 5 4 36 65 3 3 4 3 3 3 3 3 25 66 3 4 4 3 3 4 4 3 28 67 4 3 4 4 4 4 5 3 31 68 4 3 3 3 4 4 5 4 30 69 4 3 4 5 3 4 5 4 32 70 4 5 4 4 4 5 3 4 33 71 4 4 3 3 3 3 5 4 29 72 3 4 4 4 4 5 4 4 32 73 4 4 4 4 5 4 5 4 34 74 4 4 5 4 4 5 5 5 36 75 4 5 4 4 4 4 5 4 34

Total 307 302 309 304 305 305 358 301 2491 /75 4.09 4.03 4.12 4.05 4.07 4.07 4.77 4 33.21

Page 115: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

Motivasi Kerja Karyawan (Y)

MKK y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 y.6 y.7 y.8 Total 1 4 4 4 3 5 3 4 4 31 2 4 4 4 4 5 4 5 4 34 3 4 4 4 3 4 5 3 4 31 4 5 4 4 4 4 4 4 3 32 5 4 4 4 4 5 4 4 4 33 6 5 3 5 5 5 4 4 4 35 7 5 5 5 5 5 4 5 3 37 8 4 2 4 4 4 3 3 2 26 9 4 3 4 4 4 3 4 2 28

10 4 2 4 3 4 4 4 4 29 11 4 3 4 4 5 4 3 4 31 12 4 2 4 4 4 3 4 2 27 13 4 2 4 4 4 3 3 2 26 14 4 2 4 4 4 3 3 3 27 15 4 3 4 4 4 5 3 4 31 16 4 2 4 4 4 3 4 2 27 17 5 4 4 4 5 4 4 4 34 18 4 4 4 5 5 4 4 3 33 19 4 4 4 5 5 4 4 5 35 20 3 4 3 4 5 4 3 4 30 21 5 4 4 4 5 4 5 4 35 22 4 4 4 4 5 4 4 4 33 23 4 4 4 5 5 4 4 4 34 24 4 4 4 3 5 4 4 3 31 25 4 5 4 5 5 4 4 4 35 26 4 5 5 4 5 4 4 5 36 27 4 4 4 4 5 4 4 4 33 28 4 5 4 4 5 4 5 4 35 29 4 4 5 4 5 4 5 5 36 30 5 4 4 5 5 4 5 4 36 31 4 4 5 4 5 4 4 4 34 32 4 5 4 4 5 3 4 4 33 33 4 4 5 4 5 4 4 4 34 34 4 4 4 4 5 4 4 4 33 35 4 4 4 4 5 3 4 4 32 36 3 4 4 4 5 4 5 4 33 37 4 4 4 5 5 4 4 4 34 38 5 4 4 4 5 4 5 4 35 39 5 4 5 4 5 4 5 4 36

Page 116: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

40 4 4 4 5 5 4 4 4 34 41 5 4 4 4 5 4 4 4 34 42 4 5 4 3 5 4 4 4 33 43 4 3 4 4 5 4 4 4 32 44 4 4 5 5 5 4 5 4 36 45 4 4 5 4 5 4 4 4 34 46 4 5 5 4 5 4 5 4 36 47 4 3 3 4 5 4 4 4 31 48 4 4 5 4 5 4 5 4 35 49 4 4 3 4 5 4 4 4 32 50 5 4 4 5 5 4 4 4 35 51 4 5 5 4 5 4 5 4 36 52 4 3 4 4 5 3 4 3 30 53 4 3 5 5 5 3 5 3 33 54 5 3 4 4 5 4 5 4 34 55 3 4 4 4 5 4 4 4 32 56 4 4 4 5 5 4 4 4 34 57 4 3 4 4 5 4 4 4 32 58 4 5 4 4 5 4 4 4 34 59 4 4 4 4 5 4 4 4 33 60 3 4 4 4 5 4 4 5 33 61 5 4 3 5 5 4 4 4 34 62 4 5 4 5 5 4 4 4 35 63 4 2 4 4 4 3 3 2 26 64 4 3 5 5 5 5 5 5 37 65 3 3 4 3 3 4 3 4 27 66 3 3 4 3 4 2 3 3 25 67 4 3 4 4 5 4 4 4 32 68 4 4 3 3 5 4 4 5 32 69 4 5 4 5 5 5 3 4 35 70 4 4 4 4 3 4 4 4 31 71 4 3 3 3 5 3 3 3 27 72 3 4 4 4 4 4 4 4 31 73 4 5 4 4 5 4 5 4 35 74 4 5 5 4 5 4 4 5 36 75 4 5 4 4 5 4 4 4 34

Total 305 285 309 308 358 289 305 286 2445 /75 4.1 3.8 4.1 4.1 4.8 3.9 4.1 3.8 32.6

Page 117: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

Skor Rata-rata Tiap Variabel instrumen Penelitian

Interval Tanggapan

1 – 1,99 Sangat Tidak setuju

2 – 2,99 Tidak Setuju

3 – 3,99 Netral

4 – 4,99 Setuju

5 Sangat Setuju

Variabel Mean X1.1

Mean X1.2

Mean X1.3

Mean X1.4

Mean X1.5

Mean X1.6

Mean X1.7

Mean X1.8

Grand Mean

PKK 4,77 3,88 4,1 3,8 4 3,9 3,83 3,76 4,005

Variabel Mean X2.1

Mean X2.2

Mean X2.3

Mean X2.4

Mean X2.5

Mean X2.6

Mean X2.7

Mean X2.8

Grand Mean

PK3 4,09 4,03 4,12 4,05 4,07 4,07 4,77 4 4,15

Variabel Mean Y1.1

Mean Y1.2

Mean Y1.3

Mean Y1.4

Mean Y1.5

Mean Y1.6

Mean Y1.7

Mean Y1.8

Grand Mean

MKK 4,1 3,8 4,1 4,1 4,8 3,9 4,1 3,8 4,0875

Page 118: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

Reliability Case Processing Summary N %

Valid 75 100.0Excluded(a) 0 .0

Cases

Total 75 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.785 8 Item Statistics Mean Std. Deviation N PKK1 4.77 .481 75PKK2 3.88 .464 75PKK3 4.07 .622 75PKK4 3.84 .717 75PKK5 4.01 .479 75PKK6 3.85 .748 75PKK7 3.83 .578 75PKK8 3.76 .867 75

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted PKK1 27.24 8.455 .580 .754PKK2 28.13 9.090 .359 .780PKK3 27.95 8.240 .471 .765PKK4 28.17 7.443 .601 .742PKK5 28.00 9.135 .327 .784PKK6 28.16 7.731 .486 .764PKK7 28.19 8.532 .427 .771PKK8 28.25 6.462 .702 .720

Page 119: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

Reliability Case Processing Summary N %

Valid 75 100.0Excluded(a) 0 .0

Cases

Total 75 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.712 8 Item Statistics Mean Std. Deviation N PK3.1 4.09 .470 75PK3.2 4.03 .464 75PK3.3 4.12 .492 75PK3.4 4.05 .567 75PK3.5 4.07 .622 75PK3.6 4.07 .577 75PK3.7 4.77 .481 75PK3.8 4.01 .479 75

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted PK3.1 29.12 4.594 .485 .669PK3.2 29.19 4.857 .352 .694PK3.3 29.09 4.707 .394 .686PK3.4 29.16 4.569 .372 .692PK3.5 29.15 3.992 .568 .642PK3.6 29.15 4.478 .401 .685PK3.7 28.44 4.763 .379 .689PK3.8 29.20 4.973 .276 .709

Page 120: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

Reliability Case Processing Summary N %

Valid 75 100.0Excluded(a) 0 .0

Cases

Total 75 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.749 8 Item Statistics Mean Std. Deviation N MK1 4.07 .502 75MK2 3.80 .854 75MK3 4.12 .519 75MK4 4.11 .583 75MK5 4.77 .481 75MK6 3.85 .512 75MK7 4.07 .622 75MK8 3.81 .711 75

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted MK1 28.53 7.739 .235 .756MK2 28.80 5.649 .559 .702MK3 28.48 7.523 .301 .747MK4 28.49 7.226 .345 .741MK5 27.83 6.929 .587 .704MK6 28.75 7.030 .500 .716MK7 28.53 6.495 .557 .701MK8 28.79 6.278 .524 .707

Page 121: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

Partial Corr Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N PKK 32.01 3.211 75MK 32.60 2.941 75PK3 33.21 2.407 75

Correlations Control Variables PKK MK PK3

Correlation 1.000 .852 .631 Significance (2-tailed) . .000 .000

PKK

df 0 73 73 Correlation .852 1.000 .789 Significance (2-tailed) .000 . .000

MK

df 73 0 73 Correlation .631 .789 1.000 Significance (2-tailed) .000 .000 .

-none-(a)

PK3

df 73 73 0 Correlation 1.000 .743 Significance (2-tailed) . .000

PKK

df 0 72 Correlation .743 1.000 Significance (2-tailed) .000 .

PK3

MK

df 72 0

a Cells contain zero-order (Pearson) correlations. Partial Corr Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N MK 32.60 2.941 75PK3 33.21 2.407 75PKK 32.01 3.211 75

Page 122: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

Correlations Control Variables MK PK3 PKK

Correlation 1.000 .789 .852 Significance (2-tailed) . .000 .000

MK

df 0 73 73 Correlation .789 1.000 .631 Significance (2-tailed) .000 . .000

PK3

df 73 0 73 Correlation .852 .631 1.000 Significance (2-tailed) .000 .000 .

-none-(a)

PKK

df 73 73 0 Correlation 1.000 .620 Significance (2-tailed) . .000

MK

df 0 72 Correlation .620 1.000 Significance (2-tailed) .000 .

PKK

PK3

df 72 0 a Cells contain zero-order (Pearson) correlations. Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .912(a) .831 .827 1.225a Predictors: (Constant), PK3, PKK ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression 532.017 2 266.009 177.367 .000(a)

Residual 107.983 72 1.500

1

Total 640.000 74 a Predictors: (Constant), PK3, PKK b Dependent Variable: MK Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) -1.620 1.983 -.817 .417

PKK .539 .057 .588 9.426 .000

1

PK3 .511 .076 .418 6.703 .000 a Dependent Variable: MK

Page 123: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran

Page 124: ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM … · i ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi

lampiran