analisis isoniazid

27
TESIS PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI SPEKTROMETRI MASSA UNTUK PENETAPAN KADAR RIFAMPISIN, ISONIAZID DAN PIRAZINAMID DARI PLASMA MANUSIA DAN SEDIAAN TABLET OLEH: NERDY NIM 107014007 PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 Universitas Sumatera Utara

Upload: natinlala

Post on 24-Dec-2015

53 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

re upload

TRANSCRIPT

Page 1: analisis isoniazid

TESIS

PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI SPEKTROMETRI MASSA UNTUK PENETAPAN KADAR RIFAMPISIN, ISONIAZID DAN

PIRAZINAMID DARI PLASMA MANUSIA DAN SEDIAAN TABLET

OLEH: NERDY

NIM 107014007

PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2012

Universitas Sumatera Utara

Page 2: analisis isoniazid

PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI SPEKTROMETRI MASSA UNTUK PENETAPAN KADAR RIFAMPISIN, ISONIAZID DAN

PIRAZINAMID DARI PLASMA MANUSIA DAN SEDIAAN TABLET

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dalam Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH: NERDY

NIM 107014007

PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2012

Universitas Sumatera Utara

Page 3: analisis isoniazid

PERSETUJUAN TESIS

Nama Mahasiswa : Nerdy Nomor Induk Mahasiswa : 107014007 Program Studi : Magister Farmasi Judul Tesis : Pengembangan Metode Kromatografi Cair

Kinerja Tinggi Spektrometri Massa untuk Penetapan Kadar Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid dari Plasma Manusia dan Sediaan Tablet

Tempat dan Tanggal Ujian Lisan Tesis : Medan, 21 Juli 2012 Menyetujui: Komisi Pembimbing, Ketua, Prof. Dr.rer.nat. Effendy De Lux Putra, S.U., Apt. NIP 19530619 198303 1 001 Anggota, Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc., Apt. NIP 19650709 199203 1 001 Medan, Agustus 2012 Ketua Program Studi, Dekan, Prof. Dr. Karsono, Apt. Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP 19540909 198201 1 001 NIP 19531128 198303 1 002

Universitas Sumatera Utara

Page 4: analisis isoniazid

PENGESAHAN TESIS

Nama Mahasiswa : Nerdy Nomor Induk Mahasiswa : 107014007 Program Studi : Magister Farmasi Judul Tesis : Pengembangan Metode Kromatografi Cair

Kinerja Tinggi Spektrometri Massa untuk Penetapan Kadar Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid dari Plasma Manusia dan Sediaan Tablet

Telah diuji dan dinyatakan LULUS di depan Tim Penguji Tesis pada hari Sabtu tanggal 21, bulan Juli, tahun 2012 Mengesahkan: Tim Penguji Tesis Ketua Tim Penguji : Prof. Dr.rer.nat. Effendy De Lux Putra, S.U., Apt. Anggota Tim Penguji : Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc., Apt. Prof. Dr. M. Timbul Simanjuntak, M.Sc., Apt. Dr. M. Pandapotan Nasution, MPS., Apt.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: analisis isoniazid

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis dengan judul “Pengembangan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Spektrometri Massa untuk Penetapan Kadar Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid dari Plasma Manusia dan Sediaan Tablet” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dalam Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Selama menyelesaikan penelitian dan tesis ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Untuk itu penulis ingin menghaturkan penghargaan dan terima kasih yang tiada terhingga kepada: 1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H., M.Sc., (CTM)., Sp.A(K),

selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, Medan, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan Program Studi Magister Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan, yang telah menyediakan fasilitas dan kesempatan bagi penulis menjadi mahasiswa dan menyelesaikan Program Studi Magister Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Karsono, Apt., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Farmasi pada Farmasi Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan, yang telah menyediakan arahan dan bantuan bagi penulis untuk menyelesaikan Magister Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

4. Bapak Prof. Dr.rer.nat. Effendy De Lux Putra, S.U., Apt., dan Bapak Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc., Apt., sebagai komisi pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, masukkan, saran, dan dorongan dengan penuh kesabaran tulus dan ikhlas bagi penulis dalam menjalani pendidikan, penelitian dan penyelesaian tesis ini.

5. Bapak Prof. Dr. Matheus Timbul Simanjuntak, M.Sc., Apt., dan Bapak Dr. M. Pandapotan Nasution, MPS., Apt., sebagai komisi penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukkan bagi penulis dalam penyelesaian tesis ini, sehingga tesis ini semakin baik.

6. Bapak Prof. Dr.rer.nat. Effendy De Lux Putra, S.U., Apt., sebagai Kepala Laboratorium Penelitian beserta staf yang telah banyak memberikan bantuan sarana penelitian bagi penulis guna kelancaran bagi penulis dalam penelitian

7. Papa Phoa Tjeng In, Mama Lina dan Abang Nardo sebagai keluarga tercinta penulis yang banyak memberikan bantuan baik dalam bentuk moril dan materil bagi penulis dalam menjalani pendidikan, penelitian dan penyelesaian tesis ini.

8. Teman seperjuangan S1 angkatan 2007 khususnya peminatan Sains dan Teknologi Farmasi (terutama Martianus Perangin-Angin, Vintha Sari Uly, Jimmy Tessa, Syafridah, Darwin dan Meiva Amelia Lubis), teman

Universitas Sumatera Utara

Page 6: analisis isoniazid

seperjuangan S2 angkatan 2010 dan 2011 (terutama Floriana Sundari Loung, Puji Lestari Wulandari dan Elysa) yang selalu mendukung penulis. Serta buat semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang

telah banyak membantu dalam penelitian tesis ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang berlipat ganda atas kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir kata semoga tulisan ini dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi ilmu pengetahuan khususnya bagi bidang farmasi.

Medan, 21 Juli 2012 Penulis, (Nerdy) NIM 107014007

Universitas Sumatera Utara

Page 7: analisis isoniazid

PENGEMBANGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI SPEKTROMETRI MASSA UNTUK PENETAPAN KADAR

RIFAMPISIN, ISONIAZID DAN PIRAZINAMID DARI PLASMA MANUSIA DAN SEDIAAN TABLET

ABSTRAK

Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan tuberkulosis dapat dibagi

kedalam 2 kategori, yaitu: obat anti tuberkulosis primer dan obat anti tuberkulosis sekunder. Obat anti tuberkulosis primer lebih tinggi kemanjurannya dan lebih baik keamanannya dari obat anti tuberkulosis sekunder. Obat anti tuberkulosis primer adalah rifampisin, isoniazid, pirazinamid dan etambutol. Rifampisin, isoniazid dan pirazinamid merupakan kombinasi obat anti tuberkulosis.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 105 ayat 1 bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat harus memenuhi syarat Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya. Pemantauan terapi obat perlu dilakukan untuk mengetahui bahwa kadar obat dalam tubuh berada pada rentang terapi.

Penetapan kadar rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dari plasma manusia dan sediaan tablet dapat dilakukan dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi. Untuk mendapatkan hasil analisis kromatografi cair kinerja tinggi yang baik memerlukan optimasi. Penelitian yang dilaksanakan ini meliputi optimasi terhadap jenis campuran fase gerak, perbandingan fase gerak, laju alir fase gerak dan suhu oven kolom pada metode kromatografi cair kinerja tinggi spektrometri massa. Penelitian ini diharapkan sebagai pengembangan metode yang dapat digunakan untuk penetapan kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dari plasma manusia dan sediaan tablet. Penelitian ini juga meliputi pengujian validasi yang dilaksanakan dengan beberapa pengujian seperti: uji akurasi dengan parameter persentase perolehan kembali, uji presisi dengan parameter simpangan baku relatif, uji spesifitas, uji batas deteksi, uji batas kuantitasi dan uji linearitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kromatografi cair kinerja tinggi spektrometri massa yang telah dikembangkan dapat digunakan untuk penetapan kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dari plasma manusia dan sediaan tablet. Kondisi optimum yang diperoleh adalah jenis campuran fase gerak larutan asam format 0,1% dalam air destilasi ganda yang telah dimurnikan (setelah dicampur kemudian disaring melalui membran penyaring nitrat selulosa 0,2 µm dan diawaudarakan/disonikasi selama 30 menit) dan larutan asam format 0,1% dalam metanol (setelah dicampur kemudian disaring melalui membran penyaring politetraflouroetilen (PTFE) 0,5 µm dan diawaudarakan/disonikasi selama 30 menit) dengan laju alir fase gerak 0,5 mL/menit, pada perbandingan fase gerak 90%:10% hingga menit 3, dimana isoniazid dan pirazinamid telah terelusi (dan memisah), kemudian diubah menjadi perbandingan fase gerak menjadi 30%:70% pada menit 3,1 dan dipertahankan hingga rifampisin terelusi (hingga menit 10) serta suhu oven kolom 35o

Kondisi optimum metode kromatografi cair kinerja tinggi spektrometri massa yang digunakan untuk penetapan kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dari plasma manusia dan sediaan tablet memenuhi persyaratan uji validasi metode. Pengujian validitas metode meliputi uji akurasi dengan parameter

C.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: analisis isoniazid

persentase perolehan kembali, uji presisi dengan parameter simpangan baku relatif, uji spesifitas, uji batas deteksi, uji batas kuantitasi dan uji linearitas. Dari hasil pemeriksaaan kadar sediaan tablet yang beredar di pasaran yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid diketahui bahwa sediaan tablet Rimcure 3 FDC®

(P.T. Sandoz) memenuhi persyaratan Farmakope Amerika Serikat edisi ke-30 tahun 2007.

Kata kunci : Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Spektrometri Massa, Pengembangan Metode, Optimasi, Validasi

Universitas Sumatera Utara

Page 9: analisis isoniazid

HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY MASS SPECTROMETRY METHOD DEVELOPMENT FOR DETERMINATION OF RIFAMPICIN, ISONIAZID AND PYRAZINAMIDE FROM HUMAN

PLASMA AND TABLET PREPARATION

ABSTRACT

The drugs used in the treatment of tuberculosis can be divided into two categories, i.e.: primary anti-tuberculosis and secondary anti-tuberculosis. The primary anti-tuberculosis have a higher efficacy and better safety than those of secondary anti-tuberculosis drugs. Primary anti-tuberculosis drugs are rifampicin, isoniazid, pyrazinamide and ethambutol. In their use rifampicin, isoniazid and pyrazinamide are usually combined.

According to the Law of the Republic of Indonesia number 36 year 2009 on health of article 105 paragraph 1 that pharmaceutical preparation and pharmaceutical raw materials must meet the requirements set out by Indonesia Pharmacopoeia or other relevant standard. Therapeutic drug monitoring needs to be done to find out that the drug level in the body has to be within the therapeutic range.

The concentration of rifampicin, isoniazid and pyrazinamide in human plasma and tablet preparations can be determined by high performance liquid chromatographic method. To obtain good results of the high performance liquid chromatography analysis, the optimization of chromatographic conditions is essential. The research undertaken includes the optimization of the type of mobile phase, the composition of mobile phase, flow rate and column temperature of high performance liquid chromatography mass spectrometry. This research is expected to improve the method that can be used for the determination of a mixture of rifampicin, isoniazid and pyrazinamide in human plasma and tablet preparation. The study also includes validation procedure such as: the determination of accuracy by the recovery percentage parameter, the determination of precision by the relative standard deviation parameter, the determination of specificity, the determination of limit of detection, the determination of limit of quantitation and the determination of linearity.

The results showed that high performance liquid chromatography mass spectrometry method which has been developed in this study can be used for the determination of a mixture of rifampicin, isoniazid and pyrazinamide in human plasma and tablet preparation. Optimum conditions obtained for type of mobile phase was 0.1% formic acid solution in doubly distilled water that has been purified (after being mixed and then filtered through a cellulose nitrate membrane filter 0.2 μm and sonicated for 30 minutes) and 0.1% formic acid solution in methanol (after being mixed and then filtered through a polytetraflouroethylene (PTFE) membrane filter 0.5 μm and sonicated for 30 minutes) with a flow rate 0.5 mL/min, the 90%:10% ratio up to 3 minutes, after isoniazid and pyrazinamide was eluted (and separate), then changed into 30%:70% ratio at 3.1 minutes and maintained until rifampicin eluted (up to 10 minutes) at column temperature 35o

The optimum conditions of high performance liquid chromatography mass spectrometry method is used for the determination of mixture of rifampicin, isoniazid and pyrazinamide in human plasma and tablet preparation meet the

C.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: analisis isoniazid

requirements of the method validation test. The method validity testing included the accuracy test with recovery percentage parameter, the precision test with relative standard deviation parameter, the specificity test, the limit of detection test, the limit of quantitation test and the linearity test. From the results of quatitative determination of tablet preparation obtained from the marketplace that contain a mixture of rifampicin, isoniazid and pyrazinamide known that tablet preparation Rimcure 3 FDC® (P.T. Sandoz) meets the requirements of the United States Pharmacopoeia 30th

edition in 2007.

Key words : Rifampicin, Isoniazid, Pyrazinamide, High Performance Liquid Chromatography Mass Spectrometry, Method Development, Optimization, Validation

Universitas Sumatera Utara

Page 11: analisis isoniazid

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PERSETUJUAN TESIS ........................................................................... ii

PENGESAHAN TESIS ............................................................................ iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................ vi

ABSTRACT .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xx

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xxiii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

1.2 Kerangka Pemikiran Penelitian ......................................... 4

1.3 Perumusan Masalah ........................................................... 7

1.4 Hipotesis ............................................................................ 7

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................... 8

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 10

2.1 Tuberkulosis ...................................................................... 10

2.2 Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid .............................. 10

2.2.1 Rifampisin ............................................................. 12

2.2.1.1 Pengunaan dan Cara Pemberian ............ 13

2.2.1.2 Farmakokinetika .................................... 13

Universitas Sumatera Utara

Page 12: analisis isoniazid

2.2.1.3 Efek Samping ........................................ 14

2.2.2 Isoniazid ................................................................. 14

2.2.2.1 Pengunaan dan Cara Pemberian ............ 15

2.2.2.2 Farmakokinetika .................................... 15

2.2.2.3 Efek Samping ........................................ 16

2.2.3 Pirazinamid ............................................................ 17

2.2.3.1 Pengunaan dan Cara Pemberian ............ 17

2.2.3.2 Farmakokinetika .................................... 18

2.2.3.3 Efek Samping ........................................ 18

2.3 Analisis Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid ............... 19

2.4 Spektrofotometri Infra Merah ............................................ 24

2.5 Kromatografi ..................................................................... 25

2.5.1 Kromatografi Cair .................................................. 27

2.5.1.1 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ........ 28

2.5.1.2 Pemisahan dalam Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ....................................... 28

2.5.1.3 Konsep Umum Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ........................................ 30

2.5.1.3.1 Waktu Tambat (tR

2.5.1.3.2 Faktor Kapasitas (k’) ....... 32

) ........... 30

2.5.1.3.3 Selektivitas (α) ................. 33

2.5.1.3.4 Efisiensi Kolom (N) ......... 34

2.5.1.3.5 Resolusi (Rs

2.5.1.3.6 Faktor Ikutan (T

) .................... 35

f) dan Faktor Asimetri (As

2.5.1.4 Instrumen Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ..................................................... 38

) ........ 36

Universitas Sumatera Utara

Page 13: analisis isoniazid

2.5.1.4.1 Wadah Fase Gerak (Reservoir) ....................... 38

2.5.1.4.2 Pompa (Pump) ................. 39

2.5.1.4.3 Tempat Injeksi Sampel (Injector) .......................... 39

2.5.1.4.4 Kolom (Column) .............. 41

2.5.1.4.5 Detektor (Detector) .......... 41

2.5.1.4.6 Perekam atau Rekorder (Recorder) ........................ 41

2.6 Validasi Metode ................................................................. 42

2.6.1 Akurasi (Kecermatan) ............................................ 42

2.6.2 Presisi (Keseksamaan) ........................................... 43

2.6.3 Spesifisitas (Selektifitas) ....................................... 43

2.6.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ....................... 44

2.6.5 Linearitas ............................................................... 45

2.6.6 Rentang (Kisaran) .................................................. 45

2.6.7 Kekuatan (Ketahanan) ........................................... 46

2.6.8 Kekasaran (Ketangguhan) ..................................... 46

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 47

3.1 Alat .................................................................................... 47

3.2 Bahan ................................................................................. 49

3.3 Prosedur Penelitian ............................................................ 49

3.3.1 Penyiapan Bahan ................................................... 49

3.3.1.1 Larutan Asam Format 0,1% dalam Air Destilasi Ganda yang telah Dimurnikan 49

3.3.1.2 Larutan Asam Format 0,1% dalam Metanol ................................................. 49

3.3.1.3 Larutan Asam Asetat 1% dalam Air Destilasi Ganda yang telah Dimurnikan 50

Universitas Sumatera Utara

Page 14: analisis isoniazid

3.3.1.4 Larutan Asam Asetat 1% dalam Metanol ................................................. 50

3.3.1.5 Fase Gerak ............................................. 50

3.3.1.6 Pembuatan Larutan Induk Baku Rifampisin ............................................. 51

3.3.1.7 Pembuatan Larutan Induk Baku Isoniazid ................................................ 51

3.3.1.8 Pembuatan Larutan Induk Baku Pirazinamid ........................................... 52

3.3.2 Prosedur Analisis ................................................... 52

3.3.2.1 Identifikasi Baku Rifampisin, Baku Isoniazid dan Baku Pirazinamid dengan Spektrofotometer Infra Merah Fourier Transform (Fourier Transform Infra Red (FTIR)) ........................................... 52

3.3.2.2 Penyiapan Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Spektrometri Massa ...... 53

3.3.2.3 Penentuan Kondisi Optimum ................ 53

3.3.2.4 Analisis Kualitatif Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid dalam Plasma Manusia dan Sediaan Tablet ................. 55

3.3.2.5 Analisis Kuantitatif Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid dalam Sediaan Tablet ............................ 55

3.3.2.6 Analisis Secara Statistik ........................ 56

3.3.3 Validasi Metode Analisis Kuantitatif Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid dalam Plasma Manusia dan Sediaan Tablet ..................... 57

3.3.3.1 Pengujian Akurasi (Kecermatan) Metode Analisis Kuantitatif Sampel Plasma Manusia yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid ........................................... 57

3.3.3.2 Pengujian Presisi (Keseksamaan) Metode Analisis Kuantitatif Sampel Plasma Manusia yang Mengandung

Universitas Sumatera Utara

Page 15: analisis isoniazid

Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid ........................................... 61

3.3.3.3 Pengujian Linearitas Metode Analisis Kuantitatif Sampel Plasma Manusia yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid . 61

3.3.3.4 Pengujian Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Metode Analisis Kuantitatif Sampel Plasma Manusia yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid ..................... 63

3.3.3.5 Pengujian Akurasi (Kecermatan) Metode Analisis Kuantitatif Sediaan Tablet yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid . 64

3.3.3.6 Pengujian Presisi (Keseksamaan) Metode Analisis Kuantitatif Sediaan Tablet yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid . 64

3.3.3.7 Pengujian Linearitas Metode Analisis Kuantitatif Sediaan Tablet yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid ..................... 65

3.3.3.8 Pengujian Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Metode Analisis Kuantitatif Sediaan Tablet yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid ........................................... 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 68

4.1 Identifikasi Baku Rifampisin, Baku Isoniazid dan Baku Pirazinamid dengan Spektrofotometer Infra Merah Fourier Transform (Fourier Transform Infra Red (FTIR)) .............................................................................. 68

4.2 Penentuan Kondisi Optimum ............................................ 75

4.2.1 Optimasi Jenis Campuran Fase Gerak dan Perbandingan Fase Gerak ...................................... 75

4.2.2 Optimasi Laju Alir Fase Gerak .............................. 78

4.2.3 Optimasi Suhu Oven Kolom .................................. 82

Universitas Sumatera Utara

Page 16: analisis isoniazid

4.3 Analisis Kualitatif Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid dalam Plasma Manusia dan Sediaan Tablet ...................... 83

4.4 Analisis Kuantitatif Sediaan Tablet Rimcure 3 FDC®

4.5 Validasi Metode Analisis Kuantitatif Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid dalam Plasma Manusia dan Sediaan Tablet .............................................. 90

(P.T. Sandoz) yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid ................................................. 89

4.5.1 Pengujian Akurasi (Kecermatan) Metode Analisis Kuantitatif Sampel Plasma Manusia yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid ..................................................... 90

4.5.2 Pengujian Presisi (Keseksamaan) Metode Analisis Kuantitatif Sampel Plasma Manusia yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid ..................................................... 97

4.5.3 Pengujian Spesifitas Metode Analisis Kuantitatif Sampel Plasma Manusia yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid 98

4.5.4 Pengujian Linearitas Metode Analisis Kuantitatif Sampel Plasma Manusia yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid 98

4.5.5 Pengujian Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Metode Analisis Kuantitatif Sampel Plasma Manusia yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid .................. 103

4.5.6 Pengujian Akurasi (Kecermatan) Metode Analisis Kuantitatif Sediaan Tablet yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid 104

4.5.7 Pengujian Presisi (Keseksamaan) Metode Analisis Kuantitatif Sediaan Tablet yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid 105

4.5.8 Pengujian Spesifitas Metode Analisis Kuantitatif Sediaan Tablet yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid .................. 106

4.5.9 Pengujian Linearitas Metode Analisis Kuantitatif Sediaan Tablet yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid .................. 106

Universitas Sumatera Utara

Page 17: analisis isoniazid

4.5.10 Pengujian Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Metode Analisis Kuantitatif Sediaan Tablet yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid ............................................................ 111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 113

5.1 Kesimpulan ........................................................................ 113

5.2 Saran .................................................................................. 114

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 115

Universitas Sumatera Utara

Page 18: analisis isoniazid

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perubahan perbandingan fase gerak (USP XXX, 2007). ..... 20

Tabel 2.2. Perubahan perbandingan fase gerak (Dorneanu, 2010). ...... 21

Tabel 2.3. Perubahan perbandingan fase gerak (Dionex, 2010). .......... 22

Tabel 2.1. Perubahan perbandingan fase gerak (Song, 2007). .............. 24

Tabel 4.1. Hasil identifikasi sidik jari dari baku rifampisin (P.T. Indofarma) yang dibandingkan terhadap literatur (Moffat, et al., 2004). ......................................................................... 70

Tabel 4.2. Hasil identifikasi gugus fungsi dan ikatan antar atom dari baku rifampisin (P.T. Indofarma) yang dibandingkan terhadap literatur (McMurry, 1993; Silverstein, et al., 1984). ................................................................................... 70

Tabel 4.3. Hasil identifikasi sidik jari dari baku isoniazid (P.T. Indofarma) yang dibandingkan terhadap literatur (Moffat, et al., 2004). ......................................................................... 72

Tabel 4.4. Hasil identifikasi gugus fungsi dan ikatan antar atom dari baku isoniazid (P.T. Indofarma) yang dibandingkan terhadap literatur (McMurry, 1993; Silverstein, et al., 1984). ................................................................................... 72

Tabel 4.5. Hasil identifikasi sidik jari dari baku pirazinamid (P.T. Indofarma) yang dibandingkan terhadap literatur (Moffat, et al., 2004). ......................................................................... 74

Tabel 4.6. Hasil identifikasi gugus fungsi dan ikatan antar atom dari baku pirazinamid (P.T. Indofarma) yang dibandingkan terhadap literatur (McMurry, 1993; Silverstein, et al., 1984). ................................................................................... 74

Tabel 4.7. Perubahan perbandingan fase gerak pada laju alir 0,3 mL/menit. ............................................................................. 79

Tabel 4.8. Perubahan perbandingan fase gerak pada laju alir 0,5 mL/menit. ............................................................................. 79

Tabel 4.9. Perubahan perbandingan fase gerak pada laju alir 0,7 mL/menit. ............................................................................. 80

Universitas Sumatera Utara

Page 19: analisis isoniazid

Tabel 4.10. Data hasil perhitungan kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dari sediaan tablet Rimcure 3 FDC®

Tabel 4.11. Luas area baku rifampisin (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian persentase perolehan kembali (recovery percentage (% recovery)) baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia. ........ 94

(P.T. Sandoz) setelah dilakukan uji statistik. ............ 90

Tabel 4.12. Luas area baku isoniazid (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian persentase perolehan kembali (recovery percentage (% recovery)) baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia. ........ 95

Tabel 4.13. Luas area baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian persentase perolehan kembali (recovery percentage (% recovery)) baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia. ........ 96

Tabel 4.14. Data hasil pengujian persentase perolehan kembali (recovery percentage (% recovery)) baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia. ........ 97

Tabel 4.15. Luas area baku rifampisin (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. .............................................................................. 100

Tabel 4.16. Luas area baku isoniazid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. .............................................................................. 101

Tabel 4.17. Luas area baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. .............................................................................. 102

Tabel 4.18. Data hasil pengujian persentase perolehan kembali (recovery percentage (% recovery)) baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dari tablet Rimcure 3 FDC® (P.T. Sandoz) dengan metode penambahan bahan baku (standard addition method). ................................................ 104

Universitas Sumatera Utara

Page 20: analisis isoniazid

Tabel 4.19. Luas area baku rifampisin (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. ................................ 108

Tabel 4.20. Luas area baku isoniazid (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. ................................................... 109

Tabel 4.21. Luas area baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. ................................ 110

Universitas Sumatera Utara

Page 21: analisis isoniazid

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Skema hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat pada sistem kromatografi cair kinerja tinggi. ...... 6

Gambar 2.1. Rumus struktur rifampisin. ............................................. 12

Gambar 2.2. Rumus struktur isoniazid. ............................................... 14

Gambar 2.3. Rumus struktur pirazinamid. ........................................... 17

Gambar 2.4. Ilustrasi proses pemisahan yang terjadi didalam kolom kromatografi cair kinerja tinggi (Meyer, 2004). ............. 29

Gambar 2.5. Kromatogram puncak tunggal yang diperoleh dari analisis kromatografi cair kinerja tinggi (Ornaf dan Dong, 2005). ................................................................... 31

Gambar 2.6. Kromatogram dua puncak yang diperoleh dari analisis kromatografi cair kinerja tinggi (Meyer, 2004). ............. 31

Gambar 2.7. Kromatogram hasil analisis kromatografi cair kinerja tinggi dengan berbagai selektifitas dan efisiensi (Kazakevich dan LoBrutto, 2007). .................................. 34

Gambar 2.8. Bentuk puncak kromatogram (Meyer, 2004). ................. 36

Gambar 2.9. Pengukuran derajat asimetris puncak (Dolan, 2003). ..... 37

Gambar 2.10. Instrumen dasar kromatografi cair kinerja tinggi (McMaster, 2007). ........................................................... 38

Gambar 2.11. Katup sampling (sampling valve) atau tempat injeksi sampel manual (manual injector) (Meyer, 2004). .......... 40

Gambar 4.1. Spektrum infra merah baku rifampisin (P.T. Indofarma). ...................................................................... 69

Gambar 4.2. Spektrum infra merah rifampisin dari literature (Dibbern, et al., 2002). .................................................... 69

Gambar 4.3. Spektrum infra merah baku isoniazid (P.T. Indofarma). 71

Gambar 4.4. Spektrum infra merah isoniazid dari literature (Dibbern, et al., 2002). ..................................................................... 71

Universitas Sumatera Utara

Page 22: analisis isoniazid

Gambar 4.5. Spektrum infra merah baku pirazinamid (P.T. Indofarma). ...................................................................... 73

Gambar 4.6. Spektrum infra merah pirazinamid dari literatur (Dibbern, et al., 2002). .................................................... 73

Gambar 4.7. Kromatogram hasil analisis campuran baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) serta data hasil pendeteksian spektrometri massa dengan jenis pendeteksian pemindaian (scanning) dari setiap puncak yang terdeteksi. ............................................................... 86

Gambar 4.8. Kromatogram hasil analisis plasma manusia yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid serta data hasil pendeteksian spektrometri massa dengan jenis pendeteksian pemindaian (scanning) dari setiap puncak yang terdeteksi. ................................. 88

Gambar 4.9. Kromatogram hasil analisis sediaan tablet yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dan data hasil pendeteksian spektrometri massa dengan jenis pendeteksian pemindaian (scanning)) dari setiap puncak yang terdeteksi. .............. 89

Gambar 4.10. Kromatogram hasil pendeteksian campuran baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian persentase perolehan kembali (recovery percentage (% recovery)) baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia. ................................ 93

Gambar 4.11. Kurva kalibrasi baku rifampisin (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian persentase perolehan kembali (recovery percentage (% recovery)) baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia. ................................................... 94

Gambar 4.12. Kurva kalibrasi baku isoniazid (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian persentase perolehan kembali (recovery percentage (% recovery)) baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: analisis isoniazid

Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia. ................................................... 95

Gambar 4.13. Kurva kalibrasi baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian persentase perolehan kembali (recovery percentage (% recovery)) baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia. ................................................... 96

Gambar 4.14. Kromatogram hasil pendeteksian campuran baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. ........................................................ 100

Gambar 4.15. Kurva kalibrasi baku rifampisin (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. ........................................................ 101

Gambar 4.16. Kurva kalibrasi baku isoniazid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. ........................................................ 102

Gambar 4.17. Kurva kalibrasi baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. ........................................................ 103

Gambar 4.18. Kromatogram hasil pendeteksian campuran baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. ............ 108

Gambar 4.19. Kurva kalibrasi baku rifampisin (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. ........................... 109

Gambar 4.20. Kurva kalibrasi baku isoniazid (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. ........................... 110

Gambar 4.21. Kurva kalibrasi baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) pada berbagai konsentrasi untuk pengujian linearitas. ............ 111

Universitas Sumatera Utara

Page 24: analisis isoniazid

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Gambar seperangkat alat kromatografi cair kinerja tinggi spektrometri massa (KCKTSM). .......................... 119

Lampiran 2. Gambar seperangkat alat spektrofotometer infra merah (Shimadzu). ..................................................................... 121

Lampiran 3. Gambar alat pendestilasi ganda air (Aquatron). .............. 122

Lampiran 4. Gambar alat pemurni air (Elga). ...................................... 123

Lampiran 5. Gambar alat neraca analitik (Boeco). .............................. 124

Lampiran 6. Gambar alat pompa vakum (Boeco) dan penyangga membran penyaring (Whatman). .................................... 125

Lampiran 7. Gambar alat pompa vakum (Gast) dan penyangga membran penyaring (Whatman). .................................... 126

Lampiran 8. Gambar alat membran penyaring nitrat selulosa 0,2 µm (ukuran pori) 47 mm (diameter) (Whatman); membran penyaring politetrafluoroetilen 0,5 µm (ukuran pori) 47 mm (diameter) (Whatman); membran penyaring politetrafluoroetilen 0,2 µm (ukuran pori) 25 mm (diameter) (Whatman) serta syringe 5 mL (Terumo). ..... 127

Lampiran 9. Gambar alat pembersih ultrasonik (Branson) dan alat pembersih ultrasonik (Kudos). ........................................ 130

Lampiran 10 Gambar dan spesifikasi tablet Rimcure 3 FDC®

Lampiran 11. Kromatogram rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dengan menggunakan kombinasi fase gerak yang terdiri dari air destilasi ganda dan metanol dengan perbandingan fase gerak 10%:90%; 30%:70%; 50%:50%; 70%:30%; 90%:10%. .................................... 132

(P.T. Sandoz). ........................................................................... 131

Lampiran 12. Kromatogram rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dengan menggunakan kombinasi fase gerak yang terdiri dari larutan asam format 0,1% dalam air destilasi ganda yang telah dimurnikan dan larutan asam format 0,1% dalam metanol dengan perbandingan fase gerak 10%:90%; 30%:70%; 50%:50%; 70%:30%; 90%:10%. 138

Universitas Sumatera Utara

Page 25: analisis isoniazid

Lampiran 13. Kromatogram rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dengan menggunakan kombinasi fase gerak yang terdiri dari larutan asam asetat 1% dalam air destilasi ganda yang telah dimurnikan dan larutanasam asetat 1% dalam metanol dengan perbandingan fase gerak 10%:90%; 30%:70%; 50%:50%; 70%:30%; 90%:10%. .................. 144

Lampiran 14. Kromatogram optimasi laju alir fase gerak. .................... 150

Lampiran 15. Kromatogram optimasi suhu oven kolom. ...................... 152

Lampiran 16. Perhitungan koefisien korelasi dan persamaan regresi untuk baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan bakupirazinamid (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%) untuk pengujian persentase perolehan kembali (recovery percentage (% recovery)) baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia. ... 154

Lampiran 17. Perhitungan koefisien korelasi dan persamaan regresi untuk baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia untuk pengujian linearitas. ......................................................................... 159

Lampiran 18. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi untuk baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia. ................................................... 163

Lampiran 19. Perhitungan koefisien korelasi dan persamaan regresi untuk baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%). ..................................................................... 166

Lampiran 20. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi untuk baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam campuran air dan metanol (50%:50%). ................ 170

Lampiran 21. Perhitungan penimbangan tablet Rimcure 3 FDC® (P.T. Sandoz) pada penentuan kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid yang sebenarnya dalam tablet Rimcure 3 FDC®

Lampiran 22. Contoh perhitungan kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid pada penentuan kadar

(P.T. Sandoz). ..................................... 173

Universitas Sumatera Utara

Page 26: analisis isoniazid

campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid yang sebenarnya dalam tablet Rimcure 3 FDC®

Lampiran 23. Contoh Perhitungan penentuan kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dari tablet Rimcure 3 FDC

(P.T. Sandoz). ........................................................................... 175

®

Lampiran 24. Data hasil rekapitulasi dari kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid yang sebenarnya dalam tablet Rimcure 3 FDC

(P.T. Sandoz). ..................................... 177

®

Lampiran 25. Analisis data secara statistik untuk mencari kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid yang sebenarnya dalam tablet Rimcure 3 FDC

(P.T. Sandoz). ..................................... 179

®

Lampiran 26. Perhitungan kadar campuran baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) yang sebenarnya dalam plasma manusia pada penentuan perolehan kembali. .... 184

(P.T. Sandoz). ........................................................................... 180

Lampiran 27. Contoh perhitungan pengujian persentase perolehan kembali (recovery percentage (% recovery)) baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia pada rentang spesifik 100%. ...... 188

Lampiran 28. Data hasil perhitungan pengujian persentase perolehan kembali (recovery percentage (% recovery)) baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia. ................................................... 190

Lampiran 29. Analisis data statistik persentase perolehan kembali (recovery percentage (% recovery)) baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) dalam plasma manusia. .......................................................................... 192

Lampiran 30. Perhitungan penimbangan pada penentuan persentase perolehan kembali campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid pada berbagai rentang spesifik dari tablet Rimcure 3 FDC®

Lampiran 31. Perhitungan kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid yang sebenarnya pada penentuan persentase perolehan kembali campuran rifampisin,

(P.T. Sandoz) dengan metode penambahan baku. ........................................................... 195

Universitas Sumatera Utara

Page 27: analisis isoniazid

isoniazid dan pirazinamid pada berbagai rentang spesifik dari tablet Rimcure 3 FDC®

Lampiran 32. Perhitungan kadar campuran baku rifampisin (P.T. Indofarma), baku isoniazid (P.T. Indofarma) dan baku pirazinamid (P.T. Indofarma) yang sebenarnya pada penentuan persentase perolehan kembali campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid pada berbagai rentang spesifik dari tablet Rimcure 3 FDC

(P.T. Sandoz) dengan metode penambahan baku sebelum penambahan baku. ................................................................................ 199

®

Lampiran 33. Contoh perhitungan persentase perolehan kembali campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid pada rentang spesifik 100% dari tablet Rimcure 3 FDC

(P.T. Sandoz) dengan metode penambahan baku. ................... 203

®

Lampiran 34. Data hasil perhitungan persentase perolehan kembali campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid pada berbagai rentang spesifik dari tablet Rimcure 3 FDC

(P.T. Sandoz) dengan metode penambahan baku. .......... 207

®

Lampiran 35. Analisis data statistik persentase perolehan kembali campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid pada berbagai rentang spesifik persentase perolehan kembali dari tablet Rimcure 3 FDC

(P.T. Sandoz) dengan metode penambahan baku. .......... 210

®

Lampiran 36. Sertifikat analisis baku rifampisin (P.T. Indofarma). ...... 215

(P.T. Sandoz) dengan metode penambahan baku. .............................................. 212

Lampiran 37. Sertifikat analisis baku isoniazid (P.T. Indofarma). ........ 216

Lampiran 38. Sertifikat analisis baku pirazinamid (P.T. Indofarma). ... 217

Lampiran 39. Daftar nilai distribusi t .................................................... 218

Universitas Sumatera Utara