analisis karakteristik dan kebutuhan parkir di … · luas areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140...

16
ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II TINJAUAN PUSTAKA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015

Upload: nguyendung

Post on 09-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI

KABUPATEN JEMBRANA

(Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara)

TUGAS AKHIR

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

Page 2: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Parkir

Parkir adalah keadaan tidak bergeraknya suatu kendaraan yang tidak bersifat

sementara (PP No. 43 th. 1993). Setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-

tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu atau tidak, serta tidak semata-

mata untuk menaikkan dan atau menurunkan barang atau penumpang dapat

diartikan sebagai keadaan parkir. Tujuan utama dari parkir adalah agar lokasi

parkir dapat sedekat mungkin dengan tujuan perjalanan. Pada dasarnya ada dua

jenis fasilitas parkir yaitu :

a) Parkir di badan jalan (on street parking)

b) Parkir di luar badan jalan (off street parking)

2.1.1 Parkir di Badan Jalan (On Street Parking)

Parkir di badan jalan (on street parking) dilakukan di atas badan jalan

dengan menggunakan sebagian badan jalan. Walaupun parkir jenis ini

diminati, tetapi akan menimbulkan kerugian bagi pengguna transportasi yang

lain. Hal ini disebabkan oleh karena parkir dengan memanfaatkan badan jalan

akan mengurangi lebar manfaat jalan sehingg dapat mengurangi arus lalu

lintas danpada akhirnya akan menimbulkan gangguan pada fungsi jalan

tersebut. Fungsi jalan yang menyalurkan arus lalu lintas akan berkurang

kapasitasnya karena sebagian jalan dipergunakan untuk fasilitas parkir.

Walaupun hanya beberapa kendaraan saja yang parkir di badan jalan tetapi

kendaraan tersebut secara efektif telah mengurangi badan jalan. (Wells,

1985). Kendaraan yang parkir di sisi jalan merupakan salah satu factor utama

dari 50% kecelakaan yang terjadi di tengah ruas jalan di daerah perkotaan.

Hal ini terutama disebabkan karena berkurangnya kebebasan pandangan,

kendaraan berhenti dan atau keluar dari tempat parkir di depan kendaraan-

kendaraan yang lewat secara mendadak (Abubakar,1998).

Page 3: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

5

Parkir di badan jalan biasanya dilakukan secara sejajar dan bersudut.

Parkir bersudut dapat menampung lebih banyak kendaraan daripada parkir

secara sejajar. Semakin besar sudut yang digunakan yaitu sudut 900 akan

semakin banyak kendaraan yang dapat ditampung pada jalan tersebut. Namun

hal ini banyak mengurangi kapasitas jalan sehingga jalan menjadi sempit.

Sudut 600 adalah sudut maksimum yang masih dapat dimungkinkan untuk

parkir. Namun hal itu masih harus dipertimbangkan lagi terhadap lebar jalan,

biasanya sudut 450memberikan solusi yang terbaik. Walaupun parkir

bersudut memberikan solusi terbaik namun parkir ini lebih berbahaya

dibandingkan dengan parkir sejajar. Beberapa penelitian telah menunjukkan

bahwa parkir bersudut pada pinggir jalan lebih beresiko, hal tersebut dapat

diketahui pada saat kendaraan keluar dari tempat parkirnya sering terjadi

kecelakaan.

2.1.2 Parkir di Luar Badan Jalan (Off Street Parking)

Parkir merupakan kebutuhan bagi setiap pemilik kendaraan dan mereka

menginginkan parkir yang mudah untuk dicapai. Kemudahan yang diinginkan

tersebut salah satunya adalah parkir di badan jalan (on street parking). Tetapi

karena parkir di badan jalan sering menimbulkan permaalahan diantaranya

kemacetan, maka solusinya adalah penyediaan parkir di luar badan jalan.

Secara ideal lokasi yang dibutuhkan untuk itu harus dibangun tidak terlalu

jauh dari tempat yang ingin dituju oleh pemarkir. Antara 300-400 meter

adalah jarak berjalan yang pada umumnya masih dianggap dekat

(Waparni,2002).

Perparkiran yang ideal adalah parkir di luar jalan berupa fasilitas

pelataran (taman) parkir atau bangunan (gedung) parkir. Taman parkir

maupun gedung parkir memerlukan biaya investasi yang cukup besar, namun

pengembaliannya dapat diharapkan tidak terlalu lama dan bisa menjadi bahan

usaha. Fasilitas paxrkir di luar jalan dapat diselenggarakan oleh pemerintah

melalui badan usaha milik pemerintah atau badan hukum Indonesia, atau

warga negara Indonesia (PP No. 43 th. 1993 Pasal 49). Dalam hal ini orientasi

Page 4: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

6

badan usaha tersebut adalah memperoleh keuntungan dari perparkiran,

dengan demikian Pemerintah Daerah dapat menarik pajak dari usaha ini.

2.2 Satuan Ruang Parkir

Satuan ruang parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk kebutuhan satu

kendaraan termasuk ruang bebas dari bukaan pintu mobil, untuk menentukan

kebutuhan SRP yang harus disediakan oleh suatu tempat kegiatan umum, perlu

ditetapkan standar penyediaan SRP. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,

Departemen Perhubungan RI telah menerbitkan buku hasil kajian yang dapat

dijadikan standar kebutuhan petak parkir. Seperti pada Tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1 Standar Kebutuhan Satuan Ruang Parkir

a. Pusat Perdagangan

Luas Areal (x 100 m2) 10 20 50 100 500 1000 1500 2000

Kebutuhan (SRP) 59 67 88 125 415 777 1140 1502

b. Pusat Perkantoran

Jumlah Karyawan 1000 1250 1500 1750 2000 2500 3000 4000 5000

Keb. (SRP) Administrasi 235 236 237 238 239 240 242 246 249

Pel. Umum 288 289 290 291 291 293 295 298 302

c. Pusat Swalayan

Luas Areal (x 100 m2) 50 75 100 150 200 300 400 500 1000

Kebutuhan (SRP) 225 250 270 310 350 440 520 600 1050

d. Pasar

Luas Areal (x 100 m2) 40 50 75 100 200 300 400 500 1000

Kebutuhan (SRP) 160 185 240 300 520 750 970 1200 2300

e. Sekolah/Perguruan Tinggi

Jumlah Mahasiswa (x1000) 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Kebutuhan (SRP) 60 80 100 120 140 160 180 200 220

f. Tempat Rekreasi

Luas Areal (x 100 m2) 50 100 150 200 400 800 1600 3200 6400

Kebutuhan (SRP) 103 109 115 122 146 196 295 494 892

g. Rumah Sakit

Jumlah Tempat Tidur 50 75 100 150 200 300 400 500 100

Kebutuhan (SRP) 97 100 104 111 118 132 146 160 230

h. Bioskop

Jumlah Tempat Duduk 300 400 500 600 700 800 900 1000

Kebutuhan (SRP) 198 202 206 210 214 218 222 227

i. Gelanggang Olah Raga

Jumlah Tempat Penonton 1000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 15000

Kebutuhan (SRP) 230 235 290 340 390 440 490 540 790

Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998

Page 5: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

7

Penentuan satuan ruang parkir dibagi atas 3 (tiga) jenis kendaraan yaitu

sepeda motor, mobil penumpang, bus/truk seperti pada Tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2 Satuan Ruang Parkir

Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir 𝒎𝟐

1. a. Mobil Penumpang untuk Golongan I

b. Mobil Penumpang untuk Golongan II

c. Mobil Penumpang untuk Golongan III

2. Bus/Truk

3. Sepeda Motor

2,30 x 5,00

2,30 x 5,00

3,00 x 5,00

3,40 x 12,50

0,75 x 2,00

Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998

Sedangkan lebar pintu untuk masing-masing golongan dapat dilihat pada

Tabel 2.3 berikut :

Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

Jenis Bukaan Pintu Penggunaan dan atau Peruntukan

Fasilitas Parkir Golongan

Pintu depan/belakang

terbuka tahap awal 55

cm

Pintu depan/belakang

terbuka penuh 75 cm

Pintu depan terbuka

penuh dan ditambah

untuk pergerakan kursi

roda

- Karyawan/pekerja kantor

- Tamu/pengunjung pusat kegiatan

perkantoran, Perdagangan,

Pemerintahan, Universitas

- Pengunjung tempat olah raga, pusat

hiburan, hotel, pusat perdagangan

eceran/swalayan, bioskop

- Orang cacat

I

II

III

Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998

Page 6: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

8

2.3 Inventarisasi Fasilitas Parkir

Inventarisasi parkir bertujuan untuk mengetahui pola parkir dan jumlah petak

parkir yang ada. Pada pelataran parkir yang tidak terdapat marka pada petak

parkir, maka untuk menentukan ukuran petak parkir diakai standar fasilitas parkir

(Waparni, 2002). Sedangkan untuk melakukan kebijaksanaan parkir maka pola

parkir harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Berikut ini akan dijelaskan

pola parkir yang banyak digunakan untuk parkir di luar jalan (taman parkir), yaitu

sebagai berikut :

2.3.1 Parkir Kendaraan Satu Sisi

Pola parkir ini diterapkan apabila kesediaan ruang sempit disuatu

tempat kegiatan :

a. Membentuk Sudut 900

Pola ini mempunyai daya tampung lebih banyak disbanding pola

parkir pararel.

Gambar 2.1 Pola Parkir Tegak Lurus

Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998

b. Membentuk Sudut 300, 450, 600

Pola ini mempunyai daya tampung lebih banyak disbanding pola

parkir pararel, tetapi kemudahan dan kenyamanan manuver masuk

dan keluar ke ruangan parkir lebih besar dibandingkan dengan pola

parkir dengan sudut yang lebih kecil dari 900.

Page 7: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

9

Gambar 2.2 Pola Parkir Sudut

Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998

2.3.2 Parkir Kendaraan Dua Sisi

Pola parkir ini diterapkan apabila kesediaan ruang cukup memadai.

a. Membentuk Sudut 900.

Pola parkir arah gerakan lalu lintas kendaraan dapat satu arah atau

dua arah.

Gambar 2.3 Pola Parkir Tegak Lurus yang Berhadapan

Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998

Page 8: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

10

b. Membentuk Sudut 300, 450, 600

Gambar 2.4 Pola Parkir Sudut Berhadapan

Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998

2.3.3 Pola Parkir Pulau

Pola parkir ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup luas.

a. Membentuk Sudut 900

Gambar 2.5 Taman Parkir Tagak Lurus dengan Dua Gang

Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998

Page 9: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

11

b. Membentuk Sudut 450

1. Bentuk Tulsng Iksn Tipe A

Gambar 2.6 Taman Sudut dengan Dua Gang Tipe A

Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998

2. Bentuk Tulang Ikan Tipe B

Gambar 2.7 Taman Sudut dengan Dua Gang Tipe B

Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998

Page 10: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

12

3. Bentuk Tulang Ikan Tipe C

Gambar 2.8 Taman Sudut dengan Dua Gang Tipe C

Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998

2.4 Karakteristik Parkir

Karakteristik parkir merupakan sifat suatu parkir yang mendasar dan nantinya

akan dapat memberikan suatu penilaian terhadap permasalahan parkir yang terjadi

(Hobbs, 1995). Berdasarkan karakteristik parkir, akan dapat diketahui kondisi

perparkiran yang terjadi pada daerah studi seperti mencakup volume parkir,

akumulasi parkir, waktu rata-rata lama parkir, kapasitas parkir, tingkat pergantian

parkir (parking turn over), penyediaan parkir dan indeks parkir.

2.4.1 Volume Parkir

Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban

parkir (yaitu jumlah kendaraan per periode waktu tertentu, biasanya per hari).

Waktu yang digunakan untuk parkir dihitung dalam menitan atau jam-jaman,

menyatakan lamanya parkir. Perhitungan volume parkir dapat digunakan

sebagai petunjuk apakah ruang parkir yang tersedia dapat memenuhi

kebutuhan parkir kendaraan atau tidak. Berdasarkan volume tersebut maka

dapat direncanakan besarnya ruang parkir yang diperlukan apabila akan

dibuat pembangunan ruang parkir baru.

Page 11: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

13

Rumus yang digunakan :

Volume = Nin+X (kendaraan)…..……………………………………….(2.1)

Keterangan :

Nin : Jumlah kendaraan yang masuk

X : Kendaraan yang sudah ada sebelum waktu survai

2.4.2 Akumulasi Parkir

Akumulasi parkir adalah merupakan jumlah kendaraan yang parkir di

suatu tempat pada waktu tertentu, dimana integrasi dari akumulasi parkir

selama periode tertentu menunjukkan beban parkir (jumlah kendaraan parkir)

dalam satuan jam kendaraan per periode waktu tertentu (Hobbs, 1995).

2.4.3 Lama Waktu Parkir (Durasi)

Lama waktu parkir (parking duration) adalah lama waktu yang dipakai

setiap kendaraan untuk berhenti pada ruang parkir atau lama waktu yang

dihabiskan oleh pemarkir pada ruang parkir. Lamanya parkir dinyatakan

dalam jam. Suatu ruang parkir akan mampu melayani lebih banyak kendaraan

jika waktu parkirnya singkat, dibandingkan dengan ruang parkir yang

digunakan oleh kendaraan dalam waktu yang lama.

Menurut waktu yang digunakan, parkir dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

a) Parkir waktu singkat yaitu pemarkir yanga menggunakan ruang parkir

kurang dari satu jam dan untuk keperluan berdagang.

b) Parkir waktu sedang yaitu pemarkir yang menggunakan ruang parkir

antara 1-4 jam dan untuk keperluan berbelanja.

c) Parkir waktu lama yaitu pemarkir yang menggunakan ruang parkir lebih

dari 4 jam, biasanya untuk keperluan bekerja.

Page 12: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

14

Dari lama parkir maka akan diketahui waktu yang akan dipakai

pemarkir untuk memarkir kendaraan pada petak parkir. Sedangkan untuk

mengetahui rata-rata lamanya parkir dari seluruh kendaraan selama waktu

survai (sepuluh jam), dapat diketahui dari rumus berikut :

𝐷 = 𝑁𝑥 × 𝑛 ×(𝐼)

𝑁𝑡……………………………………………………(2.2)

Keterangan :

D : Rata-rata lama parkir/durasi (jam/kend).

Nx : jumlah kendaraan yang pakrir selama interval waktu survai.

n : Jumlah dari interval.

I : Interval waktu survai.

Nt : jumlah total kendaraan selama waktu survai.

Tabel 2.4 Durasi Parkir

Jumlah

Penduduk

(ribuan jiwa)

Lama Waktu Parkir (dalam jam) Tiap maksud

perjalanan

Belanja dan

Bisnin Bekerja Lain-Lain Perjalanan

50 s/d 250 0,9 3,8 1,1 1,5

250 s/d 500 1,2 4,8 1,4 1,9

>500 1,5 5,2 1,6 2,6

Sumber : Hobbs, 1995

Pada tabel tersebut memperlihatkan pengaruh maksud perjalanan dan

ukuran kota terhadap lama (durasi) parkir. Durasi tersebut akan meningkat

Page 13: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

15

seiring dengan peningkatan ukuran kota. Dari hasil perhitungan durasi dapat

diketahui rata-rata lama penggunaan ruang parkir oleh pemarkir. Durasi ini

mengidentifikasikan apakah diperlukan suatu pembatasan waktu parkir

(dilihat dari rata-rata durasi waktu parkirnya).

2.4.4 Pergantian Parkir (Parking Turn Over)

Pergantian parkir atau parking turn over menunjukkan tingkat

penggunaan ruang parkir, yang diperoleh dengan membagi volume parkir

dengan jumlah ruang parkir untuk periode waktu tertentu. Rumus yang

digunakan untuk menyatakan pergantian parkir adalah sebagai berikut :

𝑇𝑅 = 𝑁𝑡

𝑆 ×𝑇𝑠...........................................................................................(2.3)

Keterangan :

TR : Angka pergantian parkir (kend/SRP/jam)

Nt : Jumlah total kendaraan selama waktu survai

S : Jumlah total stall (SRP)

Ts : Lama periode analisis/waktu survai (jam).

2.4.5 Kapasitas Parkir

Kapasitas ruang parkir merupakan kapasitas maksimum ruang tersebut

dalam menampung kendaraan, dalam hal ini volume kendaraan pemakai

fasilitas parkir tersebut, kendaraan pemakai fasilitas parkir ditinjau dari

prosesnya yaitu datang, berdiam diri (parkir) dan pergi meninggalkan fasilitas

parkir. Tinjauan dari kejadian-kejadian tersebut di atas akan memberikan

besaran kapasitas dari fasilitas parkir. Masing-masing dari proses akan

memberikan hasil kemungkinan tidak sama. Hal ini disebabkan karena dari

masing-masing proses mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga

Page 14: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

16

proses-proses tersebut tidak memberikan suatu besaran kapasitas yang sama.

Disamping itu bahwa proses yang satu sangat berpengaruh terhadap proses

yang lainnya. Volume di ruang parkir akan sangat tergantung dari volume

kendaraan yang datang dan pergi. Rumus yang digunakan untuk menyatakan

kapasitas parkir adalah :

𝐾𝑃 =𝑆

𝐷......................................................................................................(2.4)

Keterangan :

KP = Kapasitas Parkir (SRP/jam/kend)

S = Jumlah total stall (SRP)

D =Waktu rata-rata lama parkir (jam/kend)

2.4.6 Penyediaan Parkir

Penyediaan parkir (parking supply) atau kemampuan penyediaan parkir

adalah batas ukuran banyaknya kendaraan yang dapat ditampung selama

periode waktu tertentu (selama waktu survai). Rumus yang digunakan untuk

menyatakan penyediaan parkir adalah sebagai berikut :

𝑃 =𝑆 ×𝑇𝑠

𝐷× 𝐹 ………………………………………………………..(2.5)

P = Penyediaan Parkir (kendaraan)

S = Jumlah total stall (SRP)

Ts = periode analisis/waktu selama survai (jam)

D = Waktu rata-rata lama parkir (jam/kend)

F = In sufficiency factor = 0,85-0,90

Page 15: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

17

2.4.7 Indeks Parkir (IP)

Indeks parkir adalah perbandingan antara akumulasi parkir dengan

kapasitas parkir. Nilai indeks ini dapat menunjukkan seberapa besar kapasitas

parkir yang telah terisi. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung

indeks parkir adalah :

𝐼𝑃 =𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠 𝑖 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 ……………………………………………(2.6)

a) IP < 1 artinya bahwa fasilitas parkir tidak bermasalah, dimana kebutuhan

parkir dibawah daya tampung/kapasitas normal.

b) IP = 1 artinya bahwa fasilitas parkir seimbang dengan daya

tampung/kapasitas normal.

c) IP > 1 artinya bahwa fasilitas parkir bermasalah sebab kebutuhan parkir

melebihi daya tampung/kapasitas normal.

d) Besaran indeks parkir yang tertinggi didapat dari perbandingan antara

akumulasi parkir dengan kapasitas parkir, besaran indeks parkir ini akan

menunjukkan apakah kawasan parkir tersebut bermasalah atau tidak

(Waparni, 2002).

2.5 Manajemen Parkir

Arti manajemen secara umum adalah pengaturan, jadi manajemen parkir

berarti pengaturan di bidang perparkiran. Pengaturan aktifitas parkir di badan

jalan akan membawa konsekuensi penyediaan fasilitas parkir di luar badan jalan,

dimana pengelolaan fasilitas parkir di luar badan jalan tersebut akan diusahakan

oleh pemerintah daerah atau pihak swasta. Di sisi lain aktivitas parkir, baik yang

berada di jalan ataupun di luar jalan dapat menjadi sumber pendapatan daerah

yang potensial apabila dikelola dengan baik. Bila permintaan terhadap parkir

meningkat dan tidak mungkin untuk memenuhinya atau parkir yang dilakukan di

pinggir jalan mengakibatkan gangguan terhadap kelancaran lalu lintas menuju

kawasan tertentu, maka perlu untuk mempertimbangkan penerapan suatu

Page 16: ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI … · Luas Areal (x 100 m2) ... 60 80 100 120 140 160 180 200 220 f. Tempat Rekreasi Luas Areal ... Tabel 2.3 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan

18

manajemen parkir guna mengendalikannya. Yang termasuk dalam manajemen

pengelolaan parkir adalah :

a) Pengadaan dan Pengaturan Fasilitas Parkir

b) Retribusi Parkir

2.5.1 Pengadaan dan Pengaturan Fasilitas Parkir

Pengadaan fasilitas parkir dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a) Fasilitas Parkir di Badan Jalan

Aktivitas parkir dapat dilaksanakan di badan jalan yang disediakan untuk

parkir kendaraan dengan pola pengaturan parkir dilaksanakan oleh pihak

pemerintah daerah dalam hal ini Perhubungan/Dinas Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan Raya.

b) Fasilitas Parkir di Luar Badan Jalan

Pengadaan fasilitas parkir di luar badan jalan baik yang berupa taman

parkir maupun gedung parkir dapat dilakukan oleh pemerintah daerah,

swasta ataupun pemerintah daerah yang bekerja sama dengan swasta.

2.5.2 Retribusi Parkir

Kebijakan ini diberlakukan pada parkir badan jalan dan parkir di luar badan

jalan. Manajemen parkir dilakukan dengan menerapkan kebijakan tarif parkir.

Menerapkan kebijakan ini dimaksudkan untuk menentukan tariff parkir yang

tepat, sehingga retribusi parkir dapat menjadi alat untuk pengendalian pemakaian

kendaraan pribadi serta mengurangi kemacetan lalu lintas, misalnya dengan

menerapkan kebijakan sebagai berikut :

a) Level tarif parkir pada jaringan jalan yang rawan macet lebih tinggi dari

jaringan jalan yang tidak rawan macet.

b) Penerapan level tarif berdasarkan zona, artinya tarif parkir di pusat kota

lebih besar dari pada zona wilayah yang ada di luar kota.