analisis karakteristik materi ajar fisika

30
TUGAS DASAR - DASAR PENDIDIKAN FISIKA (AFIS 321) ANALISIS KARAKTERISTIK MATERI AJAR FISIKA Dosen Pembimbing : Sarah Miriam, M. Sc Oleh : Kelompok 2 1. Firyanoor A1C408275 2. Maulidah Ariani A1C408203 3. Surya Haryandi A1C408201 4. Wahidah A1C408217 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

Upload: surya-haryandi

Post on 26-Nov-2015

166 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Tugas Mata Kuliah S1

TRANSCRIPT

Teknik Pemodelan Fisika (TPF)

TUGAS

DASAR - DASAR PENDIDIKAN FISIKA

(AFIS 321)ANALISIS

KARAKTERISTIK MATERI AJAR

FISIKADosen Pembimbing :

Sarah Miriam, M. Sc

Oleh :Kelompok 21. Firyanoor

A1C408275

2. Maulidah Ariani

A1C408203

3. Surya Haryandi

A1C408201

4. Wahidah

A1C408217PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

MARET 2008SKEMA PEMBELAJARAN

UMPAN BALIK

ANALISIS KARAKTERISTIK MATERI AJAR LISTRIK DAN RANCANGAN STRATEGI PEMBELAJARANNYAABSTRAK : Tujuan studi pustaka ini adalah untuk mengidentifikasikan karakteristik materi ajar listrik pada tingkat SMA, dianalisis berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan dalam memahami dan menerapkannya dilihat dari segi produk, proses, dan aplikasinya, serta merancang strategi pembelajarannya yang sesuai.Dari segi produk, listrik merupakan bagian dari pelajaran fisika yang diajarkan mulai dari SD sampai perguruan tinggi yang membahas tentang partikel subatomik tertentu atau sumber energi yang disalurkan melalui kabel (arus). Kemudian, menerapkan ilmu ukur listrik dan trigonometri sederhana dalam menganalisisnya.

Dari segi proses, listrik sebagai bagian dari fisika merupakan suatu cara berpikir dan investaigasi untuk memahami dan menguasai sifat partikel subatomik dan arus, dengan kata lain kelistrikan dipelajari dari sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. sehingga untuk dapat memahami dan menerapkannya diperlukan kompetensi dasar keilmuan fisika berupa keterampilan prosedural yang meliputi : teknik pemodelan, dan metode eksperimen atau percobaan.Untuk mengajarkan listrik diperlukan strategi pembelajaran yang dapat melatih siswa (i) menguasai pengetahuan deklaratif dan keterampilan prosedural. Model pembelajaran yang sesuai untuk itu adalah Model Pengajaran langsung (direct instruction). PENDAHULUAN

Listrik merupakan bagian dari Fisika yang diajarkan mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Dalam hal produk, proses dan aplikasinya, materi ajar listrik jelas berbeda dengan materi ajar lainnya karena menyangkut banyak komponen. Dari segi aplikasinya, listrik banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk memudahkan manusia. Listrik dapat dikatakan sebagai jantung manusia, karena tanpa listrik kehuidupan manusia akan mendapatkan banyak kesulitan. Konsep/prinsip listrik banyak diterapkan dalam segala hal, mulai dan hal kecil sampai hal yang paling besar. Dengan adanya listrik teknologi yang canggih sekarang dapat kita nikmati serta dapat mengubah pola pikir dan meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia serta menyadarkan manusia atas kebesaran dan keagungan pencipta-Nya.

Pengalaman penulis sebagai seorang mahasiswa masih banyak sekali kekurangan dan kesulitan yang kami temui baik dalam memahami maupun dalam hal merumuskan indikator pencapaian kompetensi pembelajaran listrik yang akan kami pelajari.

Dan akhirnya kami sebagai mahasiswa banyak mengalami kesulitan dalam memilih strategi belajar dan pembelajaran yang sesuai.

Nah, studi pustaka ini kami buat sebagai upaya untuk memudahkan mengungkapkan karekteristik materi ajar Listrik pada tingkat Fisika Dasar. Kemudian merancang strategi perkuliahan yaitu dengan mencapai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut :

a. Apa yang dimaksud Listrik ?

b. Bagaimana karekteristik materi ajar listrik ?

c. Bagaimana rancangan perkuliahan yang sesuai untuk mengajarkan materi ajar listrik pada tingkat Fisika Dasar bagi mahasiswa calon guru ? ANALISIS KARAKTERISTIK UMUM LISTRIK

Apakah sebenarnya listrik itu ? Pertanyaan tentang listrik juga menjadi dasar munculnya beberapa teori dari fisikawan sejak 600 SM. Hal itu juga memotivasi mereka dalam melakukan eksperimen seputar listrik dan berakhir pada teori gelombang oleh Maxwell. Berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai perkembangan teori fisika tentang listrik, yaitu sebagai berikut :

1. Percobaan Thales dari Miletus (600 SM)

Sepotong ambar yang digosok akan menarik potongan jerami kecil, peristiwa ini disebut listrik.

2. Percobaan Hans Christian Oersted dan Andre Marie Ampere (1777-1851)

Arus listrik di dalam sebuah kawat dapat mempengaruhi sebuah jarum kompas magnetik.

3. Penemuan Micheal Faraday (1791-1867)

Bila magnet dilalui sepotong kawat, arus akan mengalir dikawat sedangkan magnet bergerak. Keadaan ini disebut pengaruh elektromagnetik.

4. Teori James Clerk Maxwell (1831-1879)

Cahaya bersifat gelombang elektromagnetik dan lajunya dapat dicari dengan membuat pengukuran-pengukuran listrik dan magnet murni.

4. Percobaan Heinrich Hertz (1857-1894)

Pembangkitan gelombang elektromagnetik dari sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif dan negatif yang berdekatan) sebagai pemancar dan dipole listrik lain sebagai penerima.

Berikut ini juga diuraikan mengenai arus listrik yang telah dihimpun oleh Sutrisno (1979) dan http://www.google.com//.

1. Arus listrik merupakan elektron-elektron bebas di dalam bahan konduktor padat yang bergerak di bawah pengaruh gaya medan yang dihasilkan oleh batere atau sumber tegangan yang lain.

2. Arus listrik menyatakan banyaknya muatan yang mengalir melalui suatu penampang tiap satu satuan waktu.

3. Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.

4. Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.5. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik.

Dari beberapa percobaan dan teori yang telah diungkapkan di atas, yang paling terkenal adalah James Clerk Maxwell melalui formulasi empat pernyataan yang menjelaskan hokum dasar listrik dan magnet, yaitu sebagai berikut :

1. Arus listrik dapat menghasilkan medan magnet yang dikenal sebagai gejala induksi magnet. (Hukum Ampere)

2. Medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik dan bentuk arus listrik yang dikenal sebagai gejala induksi elektromagnetik. (Hukum Faraday-Henry)

3. Medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. (Hukum Ampere-Maxwell)

4. Medan magnet dan medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala gelombang yang disebut gelombang elektromagnetik.

Maxwell bertugas merumuskan hukum elektromagnetisme di dalam bentuk seperti yang kita kenal sekarang ini. Hukum-hukum ini yang dinamakan persamaan-persamaan Maxwell. Di mana hukum ini memainkan peranan yang sama di dalam elektromagnetisme seperti peranan yang dimainkan oleh hukum-hukum Newton mengenai gerakan dan gravitasi di dalam mekanika. Persamaan-persamaan Maxwell tersebut sebagai berikut :

NomorNamaPersamaanMenjelaskanEksperimen Penting

IHukum Gauss untuk listrik

Muatan dan medan listrik1. Muatan-muatan sejenis tolak menolak dan muatan-muatan tak sejenis tarik menarik, menurut kuadrat balik jarak jarak pemisah di antara muatan-muatan.

2. Sebuah muatan pada konduktor yang terisolasi bergerak ke permukaan luarnya.

IIHukum Gauss untuk magnet

Medan magnet1. Sebegitu jauh belum mungkin untuk menerangkan adanya monopol magnet.

IIIHukum induksi Faraday

Efek listrik dari medan magnet yang berubah-ubah1. Sebuah magnet batang, yang didorongkan melalui simpal kawat tertutup, akan menimbulkan arus di dalam simpal tersebut.

IVHukum Ampere (seperti yang diperluas oleh Maxwell)

Efek magnetik dari medan listrik yang berubah-ubah atau dari arus1. Laju cahaya dapat dihitung dari pengukuran-pengukuran elektromagnetik murni

2. Sebuah arus di dalam sebuah kawat akan menimbulkan medan magnet di dekat kawat tersebut.

Gaya tarik atau gaya tolak listrik antara dua buah muatan telah di formulasikan Charles Augustin de Coulomb (1736-1806) sebagai berikut (http://www.google.com//, 2009) :

dengan k adalah tetapan perbandingan yang besarnya tergantung pada sistem satuan yang digunakan. Pada sistem SI, gaya dalam Newton(N), jarak dalam meter (m), muatan dalam Coulomb ( C ), dan k mempunyai harga :

dimana sebagai konstanta permitivitas ruang hampa besarnya = 8,854187818 x 10-12 C2/Nm2. Gaya listrik adalah besaran vektor, maka Hukum Coulomb bila dinyatakan dengan notasi vektor menjadi :

pada jarak yang tetap, besarnya gaya berbanding lurus dengan hasil kali muatan dari masing masing muatan. Besarnya gaya tersebut berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan. Gaya antara dua titik muatan bekerja dalam arah sepanjang garis penghubung yang lurus. Gaya tarik menarik bila kedua muatan tidak sejenis dan tolak menolak bila kedua muatan sejenis.Dimana r12 adalah jarak antara q1 dan q2 atau sama panjang dengan vektor r12, sedangkan r12 adalah vektor satuan searah r12. Jadi gaya antara dua muatan titik yang masing-masing sebesar 1 Coulomb pada jarak 1 meter adalah 9 x 109 newton, kurang lebih sama dengan gaya gravitasi antara planet-planet. Suatu karakteristik penting dari muatan listrik adalah bahwa muatan listrik selalu kekal (Marthen Kanginan, 2007). Jadi, ketika dua benda saling dimuati dengan saling menggosoknya, muatan tidak diciptakan dalam proses ini. Benda-benda menjadi bermuatan karena muatan negatif dipindahkan dari satu benda ke benda lainnya. Benda yang satu memperoleh sejumlah muatan negatif, sehingga akan bermuatan negatif. Sebaliknya benda lainnya kehilangan sejumlah muatan negatif yang sama sehingga akan bermuatan positif. Secara total tidak tercipta muatan listrik karena muatan negatif dan muatan positif yang terjadi memiliki besar yang sama.

Dengan demikian listrik adalah materi yang tersusun atas partikel-partikel seperti elektron dan proton yang saling berikatan melalui gaya listrik. Namun, dilihat sepintas dari pengertian, cahaya adalah gelombang yang tersusun atas pola-pola gaya listrik dan magnet. Jadi, ilmu pengetahuan optik sangat erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan listrik dan magnetisme. Ruang lingkup (scope) persamaan-persamaan Maxwell sangat mengagumkan, termasuk perumusan prinsip-prinsip dasar semua alat optik dan alat elektromagnetik berskala besar seperti motor, radio, televisi, radar gelombang mikro, mikroskop, dan teleskop.Dari karakteristik muatan listrik tersebut, maka berkembanglah beberapa pendekatan dalam mempelajari listrik, yaitu : (1) Listrik Statis yang membahas tentang gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, serta penerapannya pada keping sejajar, (2) Medan Magnetik yang membahas tentang berbagai persoalan gejala kemagnetan dan pengaruh medan magnet di sekitar arus listrik dengan penekanan pada sifat kemagnetan suatu bahan, (3) Induksi Elektromagnetik yang membahas tentang arus AC, medan listrik induktansi, dan induktansi listrik.KARAKTERISTIK MATERI AJAR LISTRIK STATIS

Fisika SMA merupakan landasan untuk siklus-siklus Fisika selanjutnya dan merupakan pemantapan Fisika SLTP dalam hal dasar penalaran matematik yang berlatih mempertajam keterampilan berpikir, sehingga bisa memenuhi kesenangan dan kebutuhan berpikir. Selama ini Fisika dianggap pelajaran yang terasa sulit, karena bagi siswa Fisika hanya terfokus pada rumus-rumus. Padahal selain rumus konsep dan teori dalam fisika juga penting. Selain itu juga diharapkan siswa (i) memperoleh wawasan dan khasanah ilmu sebagai bentuk motivasi, dengan kata lain sebagai bekal meneruskan ke jenjang perguruan tinggi.

Di dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004. Fisika SMA disajikan dalam dua semester pada kelas 3, yaitu semester 1 dan semester 2. Topik listrik statis diberikan pada semester 1, terdiri atas 3 subtopik yaitu medan listrik, potensial listrik, energi potensial listrik, dan hukum Coulomb.Formulasi hukum Coulumb dianalogikan dari percobaannya dalam menyelidiki hubungan gaya listrik antara dua bola bermuatan terhadap jarak antara keduanya. Hukum Coulumb menyatakan bahwa : Besar gaya tarik/gaya tolak antara dua muatan listrik sebanding dengan muatan-muatannya.

Secara matematis hukum Coulumb dinyatakan sebagai berikut :

Dimana q1 dan q2 adalah ukuran relatif dari muatan, hanya berlaku untuk benda bermuatan yang ukurannya jauh lebih kecil daripada jarak diantara muatan-muatan tersebut. Seringkali kita mengatakan bahwa hukum tersebut hanya berlaku untuk muatan-muatan titik (point charges).

Arti fisis dari persamaan (4.1) dapat dijelaskan bahwa : gaya yang diberikan satu benda kecil bermuatan pada muatan kedua sebanding dengan hasil kali besar muatan benda pertama q1 dengan besar muatan benda ke q2 dan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak r diantaranya. Sedangkan prinsip superposisi gaya Coulumb

F2= F21 + F23 + F24

(4.2)

Gaya Coulumb mirip dengan gaya gravitasi. Jika sumber medan gravitasi adalah massa maka sumber medan listrik adalah muatan. Benda bermuatan yang menghasilkan medan listrik dinamakan muatan sumber. Muatan lain yang kita taruh dalam pengaruh medan listrik muatan sumber kita namakan muatan uji. Jadi, kuat medan listrik pada lokasi dimana muatan uji berada kita definisikan sebagai besar gaya Coulumb (gaya listrik) yang bekerja pada muatan uji itu dibagi dengan besar muatan uji.

E =

(4.3)

Karena kuat medan listrik E didefinisikan sebagai besar gaya Coulumb permuatan uji, maka :

E = k

(4.4)Kuat medan listrik termasuk besaran vektor. Oleh karena itu, seperti gaya Coulumb prinsip superposisi juga berlaku bagi kuat medan listrik, sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :

Ep = E1 + E2

(4.5)

Kita dapat menyatakan hukum Coulumb di dalam bentuk lain yang dinamakan hukum Gauss. Gauss menurunkan hukumnya berdasar konsep garis-garis medan listrik. Namun, sebelum membahas listrik E dengan luas bidang A yang tegak lurus dengan medan listrik tersebut dinamakan fluks listrik.

Secara matematis fluks listrik dinyatakan sebagai berikut :

= E . A

(4.6)

Untuk persamaan fluks listrik untuk medan listrik yang menembus bidang tidak secara tegak lurus, maka formulasinya adalah :

= E . A cos

(4.7)Penggunaan model gambar berdasarkan pengamatan dan dengan menerapkan konsep fluks listrik inilah Gauss menemukan hukumnya sebagai berikut : Jumlah garis-garis medan listrik (fluks listrik) yang menembus suatu permukaan tertutup sama dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu dibagi dengan permitivitas udara 0

= E . A cos =

(4.8)Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik di suatu sistem muatan atau muatan yang terdistribusi seragam. Seperti halnya kuat medan listrik untuk konduktor dua keping sejajar. Jadi, didefinisikan rapat muatan listrik, sebagai muatan persatuan luas :

(4.9)

Sesuai persamaan (4.9), maka jumlah garis medan yang menembus keping adalah :

E =

(4.10)

Penggunaan model gambar berdasarkan pengamatan kuat medan listrik untuk konduktor bola berongga sesuai persamaan 4.8, maka dapat disimpulkan formulasinya sebagai berikut :

Di dalam bola (r < R) E = 0

(4.11)

Di kulit dan di luar bola (r R)

E = k

(4.12)

Apabila gaya Coulumb yang dirumuskan pada persamaan (4.1) diterapkan untuk menganalisis secara matematis (menggunakan gambar, rumus trigonometri dan integral) untuk energi potensial listrik, maka formulasinya sebagai berikut :

W12 = -k . q0 . q

(4.13)Jika ruas kanan W12 kita subtitusikan ke persamaan usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif, maka diperoleh :

Ep 12 = Ep2 - Ep1 = k . q0 . q .

(4.14)Untuk beda potensial listrik berdasarkan persamaan (4.14), diperoleh :

V12

EMBED Equation.3

(4.15)Ketika membahas muatan listrik, diperoleh bahwa pemilihan acuan nol membantu menyederhanakan persamaan matematis. Untuk itu persamaan (4.15) kita jabarkan sebagai :

V12

(4.16)Oleh karena kedua jarak di atas dapat kita ambil secara sembarang, maka secara umum kita dapat mendefinisikan potensial mutlak pada suatu titik yang berjarang r dari muatan sumber q sebagai :

V

(4.17)

Potensial listrik adalah besaran skalar. Oleh karena itu, potensial listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan sumber cukup dihitung dengan penjumlahan aljabar biasa

V

(4.18)

Dengan n adalah banyak muatan sumber perlu diperhatikan bahwa tanda muatan (positif atau negatif) hasus dimasukkan seperti tanda aljabar. Apabila rumus medan listrik (persamaan 4.3) dan potensial listrik, V diterapkan dalam menganalisis model konduktor dua keping sejajar dan konduktor bola berongga dalam hubungan antara potensial listrik V dan kuat medan listrik E, maka diperoleh :

Konduktor dua keping sejajar :

E

(4.19)

Dari persamaan ini kita dapat melihat bahwa satuan untuk medan listrik dapat dituliskan sebagai volt/meter (V/m) selain newton/coulumb (N/C). Keduanya pada umumnya ekivalen, karena 1 N/C = 1 N . m/C . m = 1 J/C . m = 1 v/mKonduktor bola berongga

Di dalam dan di kulit bola (r < R) V2 = V1 = k

(4.20)Di luar bola (r > R) V

(4.21)

Aplikasi listrik statis dalam kehidupan sehari-hari diterapkan dalam bidang teknologi, seperti generator Van de Graff yang digunakan untuk merintangi ledakan petir. Precipitator alat yang ditemukan oleh F.G. Cottrell pada tahun 1907 dan penggunaan utamanya adalah membersihkan gas buang dari cerobong asap. Di mana alat tersebut sangat berguna dalam PLTU batu bara dan dalam operasi-operasi industri yang membangkitkan sejumlah besar asap misalnya pabrik semen. Aplikasi lainnya yaitu pada mesin fotokopi. Tetapi mesin yang satu ini unik sebab selain melibatkan konsep sederhana dari listrik statis juga mengaitkan bidang optik dalam hal pembentukan bayangannya.

TEKNIK PEMODELAN FISIKA (TPF)Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang dimiliki, guru gunakan untuk bagaimana mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematis.

Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata dan memang betul-betul dipikirkan oleh seorang guru.

Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Metode dan teknik sering dipakai secara bergantian. Metode lebih bersifat prosedural, sedangkan teknik lebih bersifat implementatif. Metode lebih bersifat umum, sedangkan teknik lebih bersifat khusus. Metode dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi atau model pembelajaran.

Tahapan teknik pemodelan fisika yaitu :

1. Pengamatan terhadap gejala fisika

2. Pembuatan gambar gejala tersebut berdasarkan fakta hasil pengamatan (model gambar)

3. Penalaran matematik untuk menurunkan rumus prediksi fisikanya (model matematik)

4. Pembuatan rancangan eksperimen untuk menguji rumus prediksi (model eksperimen)Salah satu cara fisikawan dalam memahami suatu gejala fisika adalah dengan menggunakan teknik pemodelan fisika. Model fisika adalah suatu struktur kajian yang diusulkan berdasarkan fakta atau situasi dari gejala obyek fisika yang sedang dipelajari dengan menggunakan hubungan-hubungan atau prinsip dasar fisika yang telah diketahui sebelumnya. Fisikawan menerapkan pemikiran logis deduktif terhadap model itu, dengan mengolah pemikirannya itu melalui penalaran matematik. Hasil akhir yang diperoleh bias jadi sebagian suatu ramalan yang dapat berupa rumus prediksi serta dapat diubah menjadi rumus pengukuran, selanjutnya dapat dirancang pengujiannya melalui eksperimen.Model fisika diperlukan dalam menjelaskan gejala peristiwa fisika terutama gejala yang sulit teramati secara langsung atau kalaupun teramati namun selang waktu kejadiannya sangat cepat atau terjadinya secara temporer dalam periode yang lama.MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (MPL)Seorang siswa dalam belajar fisika dikatakan kurang berhasil apabila perubahan tingkah laku yang terjadi belum mampu menentukan kebijaksanaannya untuk mencapai suatu hasil yang telah ditetapkan secara tepat dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk mencapai suatu hasil belajar yang maksimal, banyak aspek yang mempengaruhinya, di antaranya aspek guru, siswa, model pembelajaran dan lain-lain. Menurut Mudjino (2002:10) Belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari :

1. Stimulasi yang berasal dari lingkungan,

2. Proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses, siswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan belajar. Dari guru, proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal.Pelajaran fisika adalah pelajaran yang mengajarkan berbagai pengetahuan yang dapat mengembangkan daya nalar, analisa, sehingga hampir semua persoalan yang berkaitan dengan alam dapat dimengerti. Untuk dapat mengerti fisika secara luas, maka harus dimulai dengan kemampuan pemahaman konsep dasar yang ada pada pelajaran fisika. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam memahami tentang pelajaran fisika sangat ditentukan oleh pemahaman konsep. Mengingat pentingnya ilmu fisika dalam berbagai bidang kehidupan manusia, maka perlu diperhatikan mutu pengajaran mata pelajaran fisika yang di ajarkan di tiap jenjang dan jenis pendidikan. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang ilmu fisika, maka siswa harus menempuh proses belajar mengajar yang baik. Belajar akan lebih berhasil bila telah diketahui tujuan yang ingin dicapai. Salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan fisika yang baik dan untuk mengatasi berbagai kelemahan dalam proses belajar mengajar adalah dengan menerapkan Model Pengajaran Langsung (MPL). Model pengajaran langsung merupakan terjemahan dari kata direct instruction. Model pengajaran ini sangat cocok dalam melatihkan dan mengembangkan keterampilan procedural dan pengetahuan dokularatif. Pengetahuan dekularatif adalah pengetahuan tentang sesuatu yang diungkapkan dengan kata-kata, sedangkan keterampian procedural adalah pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana melakukan suatu aktivitas. Model pengajaran langsung berakar dari teori permodelan tingkah laku, yaitu menekankan pada bagaimana belajar dari mengamati orang lain yang berhasil. Menurut teori ini, ada tiga langkah utama dalam belajar melalui pengamatan terhadap orang lain, yaitu : Atensi, retensi, produksi.

Model pengajaran langsung memiliki lima fase dalam sintaksnya, yaitu :

1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa,2. Mendemontrasikan keterampilan atau pengetahuan,3. Membimbing pelatihan,4. Mengecek pemahaman dan memberi umpan balik, dan

5. Memberikan pelatihan lanjutan dan penerapan . PENUTUPBerdasarkan uraian berpikir di atas, maka strategi pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan listik statis pada tingkat SMA atau sederajatnya dapat dirancang dengan menerapkan teknik pemodelan fisika (TPF) dalam setting model pengajaran langsung (MPL) seperti pada tabel berikut :Tabel 1

RANCANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK MATERI AJAR LISTRIKFASE-FASEPERILAKU GURU

Fase 1Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa1. Menjelaskan tujuan pembelajaran.2. Menginformasikan latar belakang pelajaran dan pentingnya pelajaran.

3. Mempersiapkan siswa untuk belajar

Fase 2Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan 1. Mendemontrasikan keterampilan yang benar.2. Menyajikan informasi tahap demi tahap dalam proses pembelajaran

Fase 3Membimbing pelatihan Merencanakan pelatihan awal dan memberikan bimbingan pelatihan awal Membuat model gambar sesuai pengamatan

Membuat model matematik sesuai model gambar

Merancang eksperimen sesuai model matematik

Melaksanakan eksperimen sesuai rancangan.

Fase 4Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik1. Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas yang diberikan dengan baik, yaitu dengan : Membuat model gambar sesuai pengamatan

Membuat model matematik sesuai model gambar

Merancang eksperimen sesuai model matematik

Melaksanakan eksperimen sesuai rancangan.

2. Memberikan umpan balik yang sesuai

Fase 5Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan dan penerapanMempersiapkan kesempatan dalam melakukan pelatihan lanjutan dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi yang lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari. Memberikan persoalan yang lebih kompleks berdasar materi dan meminta siswa menyelesaikannya. Membimbing siswa dan memberi umpan balik yang sesuai pada tahap-tahap penyelesaian persoalan yang diberikan

DAFTAR PUSTAKA

Adjis, Adnin, dkk. 1997. Fisika SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali PersGiancoli. 2001. Fisika. Jilid 2. Jakarta : ErlanggaHamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi AksaraKamajaya dan Linggih, Suardhana. 1986. Fisika SMA Kelas III A.

Bandung : Ganeca Exact Bandung

Kanginan, Marthen. 2002. Fisika SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

P. Salma, Dewi. 2007. Prinsip Dsain Pembelajaran. Jakarta : Universitas Negeri JakartaReisnick dan Halliday. 1992. Fisika. Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Sutrisno & Tan Ik Gie. 1979. Fisika Dasar: Listrik, Magnet dan Termofisika.

Bandung : ITB

EMBED Equation.3

Penerima :

Peserta didik

Gangguan

Pengirim pesan :

Pengajar

Pesan :

Materi ajar

Saluran :

Sesuatu yang dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan

PAGE 2

_1295517001.unknown

_1295517688.unknown

_1295518293.unknown

_1295629751.unknown

_1295629763.unknown

_1295629773.unknown

_1295518828.unknown

_1295629738.unknown

_1295518841.unknown

_1295518740.unknown

_1295518770.unknown

_1295517864.unknown

_1295518131.unknown

_1295518198.unknown

_1295517789.unknown

_1295517565.unknown

_1295517594.unknown

_1295517649.unknown

_1295517035.unknown

_1295516886.unknown

_1295516907.unknown

_1295516653.unknown

_1295516816.unknown

_1295516755.unknown

_1295516436.unknown

_1295515148.unknown