analisis kebutuhan pengembangan bahan belajar … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari...

26
1 ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR MEDIA TELEVISI UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMP KELAS VII A. Latar Belakang Pengembangan dan perubahan kurikulum merupkan suatu kebijakan penting dalam memperbaiki dunia pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk melakukan proses pembelajaran bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang diterapkan di suatu negara. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Seperti dikatakan oleh Prof. Rupert. C. Lodge, yaitu “in this sence, life is education, and education is life”. Artinya, seluruh kehidupan memiliki nilai pendidikan karena kehidupan memberikan pengaruh kepada pendidikan bagi seseorang atau masyarakat (Hermawan.2009:78). Pendidikan tidak terlepas dari kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Kurikulum merupakan suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di suatu negara. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa di sekolah atau perguruan tinggi untuk memperoleh Ijazah tertentu, sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan dalam suatu lembaga pendidikan atau jurusan (Tafsir, 2006:58). Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan zaman, guna mencapai hasil yang maksimal. Perubahan kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Kurikulum 2013(K13) adalah kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21. Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik melakukan

Upload: duongdien

Post on 09-Feb-2019

256 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

1  

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR MEDIA TELEVISI UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA SMP KELAS VII

A. Latar Belakang

Pengembangan dan perubahan kurikulum merupkan suatu kebijakan penting

dalam memperbaiki dunia pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk melakukan

proses pembelajaran bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang

diterapkan di suatu negara. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Seperti

dikatakan oleh Prof. Rupert. C. Lodge, yaitu “in this sence, life is education, and

education is life”. Artinya, seluruh kehidupan memiliki nilai pendidikan karena

kehidupan memberikan pengaruh kepada pendidikan bagi seseorang atau masyarakat

(Hermawan.2009:78). Pendidikan tidak terlepas dari kurikulum pendidikan yang telah

ditetapkan oleh Pemerintah. Kurikulum merupakan suatu metode yang digunakan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di suatu negara.

Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu

pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan

dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran

yang harus ditempuh atau dipelajari siswa di sekolah atau perguruan tinggi untuk

memperoleh Ijazah tertentu, sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan dalam suatu

lembaga pendidikan atau jurusan (Tafsir, 2006:58).

Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan

dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan

perkembangan dan kemajuan zaman, guna mencapai hasil yang maksimal. Perubahan

kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas

dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan

sistem pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan

masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan.

Kurikulum 2013(K13) adalah kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang

untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21. Kurikulum 2013 mempunyai

tujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik melakukan

Page 2: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

2  

observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang

mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran. Pelaksanaan

penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum

berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2003 (Mulyasa. 2013: 65).

Dalam pelaksanaan K13, pada tataran penguasaan konsep para pendidik sudah

lebih mumpuni, tantangannya kini bagaimana mengubah penguasaan teori menjadi aksi

yang senyatanya. Kenyataan dilapangan para guru belum siap berubah. Hampir semua

guru masih nyaman di zona semula. Bekal pengetahuan metode saintifik dan penilaian

autentik dari hasil pelatihan belum mengubah kebiasaan mengajarnya. Semangatnya

yang menggelora saat pelatihan, belum efektif mengubah proses pembelajaran seperti

yang diharapkan kurikulum 2013.

Kekurangan-kekurangan inilah yang akhirnya menjadi pemicu penundaan

penerapan K13 diberbagai tingkatan sekolah. Mendiknas mengambil keputusan bahwa

sekolah yang baru menerapkan K13 selama satu semester diminta kembali ke kurikulum

2006 (KTSP). Sekolah yang telah tiga semester menerapkan K13 untuk tetap

menggunakan K13 dalam proses pembelajaran.

Banyak kendala disampaikan para guru dalam menerapkan K13. Studi awal yang

penulis lakukan dengan mengamati pembelajaran di salah satu SMP Negeri di

Kecamatan Sedati-Sidoarjo, hasilnya dapat dideskripsikan bahwa dalam pelaksanaan

pembelajaran guru terkendala dalam menyiapkan bahan ajar yang tepat. Guru lebih

banyak menggunakan media gambar sebagai bahan ajar untuk kegiatan pengamatan

siswa. Selain itu detail dan rumitnya model peniaian otentik yang harus dikerjakan

dirasa memberatkan guru. Guru merasa tersita waktu dan tenaga untuk membuat

penilaian selama dan setelah proses pembelajaran. Hal ini berakibat guru kurang fokus

pada proses pembelajaran itu sendiri dan kyrang dalam memikirkan dalam penyiapan

bahan ajar yang tepat.

Untuk itu penulis memandang permasalahan umum yang dihadapi guru di atas

dapat diminimalkan dengan mengembangkan model pembelajaran dengan

memanfaatkan media video pembelajaran dan media cetak sebagai alternatif pilihan guru

saat membutuhkan bahan ajar dalam pembelajaran di kelas. Asumsi yang menjadi dasar

pemikiran penulis mengembangkan media video dan media cetak untuk pembelajaran

K13 berpijak dari keunggulan media video yang ditunjang oleh media cetak berupa

Bahan Penyerta.

Page 3: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

3  

Dalam pengembangan media video dan bahan cetak ada beberapa model desain

yang dapat digunakan. Salah satun model desain yang memperlihatkan tahapan-tahapan

dasar desain pengembangan yang sederhana dan mudah dipelajari adalah model ADDIE.

Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahapan utama, yaitu:

(A)nalysis, (D)esign, (D)evelopment, (I)mplementation, dan (E)valuation (Branch,1990).

Analysis yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi

masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Tahap analisis

merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar,

yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah

(kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Oleh karena itu, output yang

akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau profile calon peserta belajar,

identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan

atas kebutuhan.

Analisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan

kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk

meningkatkan kinerja atau prestasi belajar. Hal ini dapat dilakukan apabila program

media video pembelajaran dianggap sebagai solusi dari masalah pembelajaran yang

sedang dihadapi.

Pengembangan media sebagai alat untuk menyampaikan pesan kepada peserta

perlu memperhatikan kerakteristik proses pembelajaran di kelas. Menurut Nugent (2005)

banyak guru menggunakan video untuk memperkenalkan sebuah topik, menyajikan

konten, menyediakan perbaikan,dan meningkatkan pengayaan. Para siswa akan lebih

berkembang dengan program tevevisi yang menggunakan segmen pendek ketimbang

program selama 30 menit. Video dalam durasi beberapa menit menyediakan fleksibilitas

yang baik untuk digunakan guru dan meningkatkan pembelajaran yang spesifik terkait

dengan kebutuhan siswa (Smaldino, 2011). Media video yang menyajikan hal yang

spesifik dan dalam durasi pendek biasa disebut dengan video learning object.

Dari sisi istilah, kalau diartikan secara harfiah sama dengan “objek ajar” atau

“obyek belajar”. Kata obyek disini mengandung makna sebagai penggalan materi ajar

yang kecil (chunk). Kedua, sebagian besar ahli menyatakan bahwa learning object, alias

objek ajar yang spesifik, fokus dan memberikan penjelasan tentang suatu konsep tunggal

dari materi yang diajarkan tersebut dikemas dalam bentuk digital.

Page 4: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

4  

Melihat karakteristik K13, tahun ini BPMTP Sidoarjo akan mengembangkan

model video pembelajaran learning object. Learning object pada dasarnya sama dengan

bahan ajar. Hanya saja, dalam konteks ini learning objek adalah bahan ajar yang relatif

lebih spesifik, fokus dan memberikan penjelasan tentang satu konsep tunggal dari materi

yang akan diajarkan.

Dalam K13, materi pembelajaran bahasa Indonesia lebih ditekankan pada

pembelajaran yang berbasis teks. Dalam kaitannya dengan jenis teks untuk materi ajar

Bahasa Indonesia, Permendikbud Nomor 65/2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah membatasi teks-teks

yang harus dipelajari oleh siswa kelas VII adalah teks laporan hasil observasi, teks

tanggapan deskriptif, teks eksposisi, teks eksplanasi, dan teks cerita pendek.

Media video dan media cetak dikembangkan untuk membantu para guru dalam

menyiapakan bahan ajar guna membantu menyapaikan pembelajaran bahasa Indonesia

berbasis teks. Untuk mendapatkan media video dan media cetak yang sesuai dengan

karakteristik peserta didik di SMP dan sejalan dengan keperluan guru dalam menyiapkan

media untuk pembelajaran Bahasa Indonesia perlu dilakukan analisis kebutuhan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Analisis kebutuhan pengembangan media video learning object ini bertujuan untuk

mendapatkan rekomendasi tentang kebijakan yang harus diambil untuk membantu

guru SMP dalam penyediaan bahan pembelajaran terkait pelaksanaan kurikulum

2013.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari analisis kebutuhan pengembangan bahan ajar ini adalah sebagai

berukut:

a. Mengidentifikasi kesenjangan yang terjadi dalam pembelajaran bahasa Indonesia

siswa SMP kelas VII dari apa yang diharapkan dan apa yang sudah didapat.

b. Mengidentifikasi strategi pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang SMP kelas VII

dengan memanfaatkan media video dan media cetak.

c. Mengidentifikasi kebutuhan mendesak dan prioritas yang terkait pokok-pokok

materi /indikator pembelajaran bahasa indonesia jenjang SMP kelas VII untuk

diangkat menjadi media video dan bahan penyerta.

Page 5: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

5  

C. Metode Analisis Kebutuhan

1. Teknik Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dalam pelaksanaan analisis

kebutuhan pengembangan bahan ajar untuk K13 SMP kelas VII adalah dengan

menggunakan metode observasi, survey, dan focus group discussion (FGD). Adapun

instrumen yang digunakan adalah panduan observasi, angket (kuesioner), dan

panduan FGD. Adapun penjabaran secara lebih rinci adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan

secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau

gejala-gejala dalam objek penelitian.  Panduan observasi dikembangkan untuk

mendapatkan data mengenai sejauh mana potensi media video dan media cetak

dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang SMP kelas VII

dengan menerapkan kurikulum 2013. 

b. Survey

Menurut Remenyi (1995), survei adalah prosedur pengumpulan informasi dari

masing-masing individu. Sedangkan menurut Kraemer (1991), survei adalah

alat/cara untuk mengumpulkan informasi tentang karakteristik, tindakan/aksi, atau

opini dari sekelompok besar individu, grup, organisasi, atau entiti lain yang

mengacu sebagai suatu populasi. Survei dapat memberikan manfaat untuk tujuan-

tujuan deskriptif, membantu dalam pembandingan kondisi-kondisi yang ada

dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan juga dalam pelaksanaan

evaluasi. Dengan metode survei, pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara

menyusun daftar pertanyaan untuk diajukan kepada responden (Subiyanto, 1999).

Survey dilakukan untuk medapatkan data tentang:

1) Kendala-kendala yang dihadapi guru Bahasa Indonesia dalam proses

pembelajaran dengan menerapkan kurikulum 2013 di SMP kelas VII.

2) Prioritas materi (kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indiktor) mata

pelajaran Bahasa Indonesia jenjang SMP kelas VII yang potensial dan perlu

dikembangkan dalam media video dan media cetak.

c. FGD (Focus Group Discussion)

Panduan FGD dikembangkan untuk menggali data tentang:

Page 6: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

6  

a. karakteristik siswa SMP kelas VII dan

b. Strategi pembelajaran dan pemanfaatan media (video dan cetak) yang dilakukan

guru dalam pembelajaran dengan Bahasa Indonesia dengan pendekatan

scientific.

2. Instrumen Analisis Kebutuhan

Instrumen merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian. Instrumen

sebagai alat pada waktu penelitian yang menggunakan suatu metode. Pada kegiatan

analisis kebutuhan pengembangan media video learning object mata pelajaran bahasa

indonesia untuk SMP kelas VII terdapat 3 instrumen yang digunakan, yaitu panduan

observasi, kuiseoner/angket, dan panduan FGD. Adapun instrumen tersebut diuraikan

sebagai berikut:

a. Instrumen Observasi

Observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada

pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP. Untuk melakukan observasi

diperlukan instrumen berupa pedoman observasi. Pedoman observasi berisi sebuah

daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Adapun pedoman

observasi pada kegiatan analisis kebutuhan pengembangan media video learning

object mata pelajaran bahasa indonesia untuk SMP kelas VII, terlampir.

b. Instrumen Survey

Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan

dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden. Dalam

penelitian survei, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar

variabel tanpa adanya intervensi peneliti. Adapun instrumen pada survey kegiatan

analisis kebutuhan pengembangan media video learning object mata pelajaran

bahasa indonesia untuk SMP kelas VII, terlampir:

c. Instrumen FGD

FGD secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu diskusi yang dilakukan

secara sistematis dan terarah mengenai suatu isu atau masalah tertentu. FGD

adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai

suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.

Instrumen dalam FGD analisis kebutuhan pengembangan media video learning

object mata pelajaran bahasa indonesia untuk SMP kelas VII, terlampir.

Page 7: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

7  

3. Waktu Pelaksanaan Analisis Kebutuhan

Pelaksanaan kegiatan analisis kebutuhan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Pengamatan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2015 di SMP

Negeri 1 Sedati Sidoarjo.

b. Survey

Survey dilaksanakan selama 2 hari tanggal 20 dan 21 Januari 2015. Tempat

pelaksanaan survey di 9 SMP di Sidoarjo dengan rincian 5 SMP Negeri dan 4 SMP

swasta.

c. Focus Group Discustion

FGD dilaksanakan selama sehari tanggal 22 Januari 2015 di Sidoarjo.

4. Responden Analisis Kebutuhan

Responden pada kegiatan survey dan FGD analisis kebutuhan pengembangan media

video learning object mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP kelas VII adalah

sebagai berikut:

- Responden Primer : 9 orang guru Bahasa Indonesia

- Responden Sekunder : 9 orang Kepala Sekolah

Adapun sebaran reponden dan informan kegiatan analisis kebutuhan pengembangan

media video pembelajaran learning object mata pelajaran bahasa Indonesia untuk

SMP kelas VII seperti tabel berikut:

Tabel 3.1 Sebaran Responden dan FGD Analisis Kebutuhan

No Nama Sekolah Status Kecamatan ∑ Responden

1 SMP Negeri 1 Jabon Negeri Jabon 2 2 SMP Negeri 3 Sidoarjo Negeri Sidoarjo 2 3 SMP Negeri 1 Sidoarjo Negeri Sidoarjo 2 4 SMP Negeri 1 Sedati Negeri Sedati 2 5 SMP Negeri 3 Waru Negeri Waru 2 6 SMP Al Falah Deltasari Swasta Waru 2 7 SMP PGRI 1 Buduran Swasta Buduran 2 8 SMP Al-Islam Krian Swasta Krian 2 9 SMP Dharma Wanita 3 Sedati Swasta Sedati 2

Page 8: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

8  

D. HASIL ANALISIS KEBUTUHAN

1. Penyajian Data

a. Data Hasil Survey

Analisis kebutuhan dilaksanakan di sembilan sekolah dengan jumlah responden 18

orang diperoleh data sebagaimana uraian di bawah ini.

1) Data Responden

Data guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berpartisipasi dalam

survey kegiatan analisis kebutuhan, adalah sebagai berikut:

No Nama Jabatan Status Pend. Instansi 1 Agus Pujiono,S.Pd, M.Si KS PNS S2 SMPN 1 Jabon 2 Drs. Purnomo, M.Pd. KS PNS S2 SMPN 3 Waru 3 Dr. Abdul Latief, ST. MM KS PNS S3 SMPN 1 Sedati 4 Drs. Hartoyo, M.Pd KS PNS S2 SMPN 3 Sidoarjo 5 Drs. Abd. Mudjib, SN, MM KS PNS S2 SMP Darma Wanita 3

Sedati 6 Dr. Margono, M.Pd. KS PNS S3 SMPN 1 Sidorjo 7 Darmono, M.Pd. KS GTY S2 SMP Al Falah Deltasari 8 Drs. Abdul Syukur, MM KS GTY S2 SMP PGRI 1 Buduran 9 Purwono, S.Pd. KS GTY S1 SMP Al-Islam Krian 10 Suhartatik, S.Pd. Guru GTY S1 SMP Darma Wanita 3

Sedati 11 Sri Wigati, M.Pd Guru PNS S2 SMPN 1 Jabon 12 Dra. Sri Pugerini Guru PNS S1 SMPN 3 Sidoarjo 13 Arif Tri Purwaningsih,M.Pd. Guru PNS S2 SMPN 1 Sedati 14 Drs. Hasan, M.A Guru PNS S2 SMPN 3 Waru 15 Dra. Lina Asmadani, M.Pd Guru GTY S2 SMP Al Falah Deltasari 16 Mey Dwi Anggraini,S.Pd Guru GTY S1 SMP PGRI 1 Buduran17 Asang Dhera Y.,S.Pd Guru GTY S1 SMP Al-Islam Krian 18 Mariana Indah, S.Pd Guru PNS S1 SMPN 1 Sidoarjo

Secara akademik, responden analisis kebutuhan disajikan dalam diagram

grafik berikut.

42% 

50% 

8% 

0% 

Grafik 4.1 Akademik Responden

Sarjana S‐1

Sarjana S‐2

Sarjana S3

Diploma 3

Page 9: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

2) Aspek

penek

data/i

dihad

pemb

pemb

data s

k Pembelaja

Dalam pro

kanan pad

informasi, m

dapi guru dis

Berikut da

belajaran scie

belajaran lea

sebagai berik

Poten

14% 

 Ke

aran

oses pembe

a 5M, y

menalar, da

sajikan dalam

ata yang

entific yang

rning object

kut.

nsi media vi

7% 

22% 

ndala dalam tah

MengumDa25

Menalar 10% 

Mengk

1

elajaran den

yaitu meng

an mengkom

m grafik ber

diperoleh

paling sesua

t. Dari kelim

Grafik 4.ideo dalam p

7% 

Grafik 4.2 hapan aktifitas p

Me1

mpulkan ata 5% 

komunikasikan 15% 

ngan pende

gamati, me

munikasikan

rikut.

tentang ta

ai didekati d

ma tahapan a

3 pendekatan S

50% 

embelajaran Sci

Mengamati 35% 

nanya 15% 

ekatan scien

enanya, m

, kendala t

ahapan akt

dengan medi

aktifitas terse

Scientific

ientific 

Mengamati

Menanya

Mengumpulka

Menalar

Mengkomunik

ntific denga

mengumpulka

terbesar yan

tifitas pros

ia untuk vide

ebut diperole

an Data

kasikan

9

an

an

ng

es

eo

eh

Page 10: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

poten

3) Aspek

poten

Data yang

nsial untuk d

k Materi

Data yang

nsial untuk d

diperoleh

ivideokan ad

diperoleh

imediavideo

12%

Ko

dari respo

dalah sebaga

dari respon

okan sebagai

1% 

2% 

85% 

mpeten

nden terkai

ai berikut:

nden terkait

imana tebel 4

si Inti 

it kompeten

t prioritas

4.2 berikut.

1

nsi inti yan

materi yan

KI‐1

KI‐2

KI‐3

KI‐4

10

ng

ng

Page 11: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

11  

TABEL 4.2 REKAP DATA ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

KI  KD  IDK  URAIAN SCOR 

SMP A 

SMP B 

SMP C 

SMP D 

SMP E 

SMP F 

SMP G 

SMP H 

SMP I 

JUMLAHScor 

3  1  1  Memahami teks hasil observasi  1  1  2  9  3  2  4  3  4  29 3  1  2  Memahami teks tanggapan deskriptif  4  4  3  10  2  1  5  4  3  36 3  1  3  Memahami teks eksposisi  9  5  4  11  4  3  2  5  1  44 3  1  4  Memahami teks eksplanasi  15  3  1  7  1  4  1  1  2  35 3  1  5  Memahami teks cerita pendek  20  5  5  8  5  5  3  2  5  58 3  2  1  Membedakan teks hasil observasi  6  4  2  8  13  1  4  3  4  45 3  2  2  Membedakan teks tanggapan deskriptif  10  2  1  17  11  3  5  4  3  56 3  2  3  Membedakan teks eksposisi  11  2  5  2  14  2  2  5  1  44 3  2  4  Membedakan teks eksplanasi  18  2  4  1  12  4  1  2  2  46 3  2  5  Membedakan teks cerita pendek  21  5  5  22  15  5  3  1  5  82 3  3  1  Mengklasifikasi teks hasil observasi  7  1  1  21  18  2  4  1  4  59 3  3  2  Mengklasifikasi teks tanggapan deskriptif  12  3  2  13  17  1  5  3  3  59 3  3  3  Mengklasifikasi teks eksposisi  14  3  3  12  16  3  2  4  1  58 3  3  4  Mengklasifikasi teks eksplanasi  19  3  4  9  10  4  1  2  2  54 3  3  5  Mengklasifikasi teks cerita pendek  24  5  5  3  19  5  3  5  5  74 3  4  1  Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi  2  1  1  14  8  1  4  2  4  37 

3  4  2 Mengidentifikasi kekurangan teks tanggapan deskriptif  5  4  2  15  7  2  5  4  3  47 

3  4  3  Mengidentifikasi kekurangan teks eksposisi  10  5  3  4  9  3  2  3  1  40 3  4  4  Mengidentifikasi kekurangan teks eksplanasi  17  3  4  6  6  4  1  1  2  44 3  4  5  Mengidentifikasi kekurangan teks cerita pendek  23  5  5  5  20  5  3  5  5  76 4  2  1  Menulis teks laporan hasil observasi 3  1  26  7  23  2  4  1  4  71 4  2  2  Menulis teks tanggapan deskriptif 8  4  26  16  22  1  5  2  3  87 4  2  3  Menulis teks eksposisi 13  5  26  20  24  4  2  3  1  98 4  2  4  Menulis teks eksplanasi 16  3  26  18  21  3  1  5  2  95 4  2  5  Menulis teks cerita pendek 22  5  26  19  25  5  3  4  5  114 

Page 12: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

12  

b. Data Hasil FGD

Data hasil FGD dari berbagai lokasi dapat disajikan untuk masing-masing

pertanyaan sebagai berikut:

1) Bagaimana karakteristik siswa SMP kelas VII dalam pembelajaran dengan

pendekatan scientific?

Tanggapan dari pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Siswa SMP kelas VII merupakan siswa yang baru saja menginjak masa

pubertas. Usia remaja ini adalah usia rawan. Oleh karenanya sekolah tidak

membebaskan siswa menggunakan Gadget di sekolah. Penggunaan internet

biasa dilakukan di laborratorium computer sesuai kebutuhan. Siswa SMP

kelas VIII lebih semangat mengikuti semua aktifitas pembelajaran yang

implementatif, terutama aktifitas praktek.

b) Siswa SMP kelas VII merupakan siswa yang masih memerlukan bimbingan,

contoh: kegiatan menanya masih memerlukan stimulus. Kadang pertanyaan

masih menyimpang dari tujuan pembelajaran. Khususnya Bahasa Inggris

lebih sulit karena perbendaharaan katanya masih sedikit. Karena belum

terbiasa mengajukan pertanyaan walaupun sudah diberikan tayangan

gambar. Kurang ada keseriusan dalam mengikuti pembelajaran; motivasi

siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang (mungkinkah pengetahuan

yang sdimiliki siswa yang minim?). Perlu kegiatan untuk memperkaya; lebih

banyak membaca dan melihat video. Anak-anak cenderung senang yang

menghibur (bercanda ria, dst). Kadang-kadang ketersediaan video di Internet

kurang sesuai dengan topik. Videonya harus faktual dan nyata terjadi. Video

disesuaikan dengan usia anak-anak karena guru dan anak belum mampu

untuk melakukan sensor/edit.

c) Kondisi ideal: Siswa termotivasi untuk aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan

dalam kegiatan K13 dengan pendekatan scientific dalam 5 hal (mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi, mengelola informasi, dan

mengkomunikasikan) sehingga proses mencari tahu pada kegiatan pembelajaran

serta pengalaman peserta didik semakin baik, namun dalam pelaksanaan sehari-hari

belum berjalan lancar karena kebiasaan peserta didik sebelum pembelajaran K.13

(baik dilingkungan sekolah maupun di masyarakat) belum terbiasa atau belum

paham bahwa yang dilakukan sudah seperti pendekatan Scientific pada K.13.

Page 13: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

13  

d) Minat baca untuk belajar dan berlatih sebagai peserta didik masih belum

optimal.

2) Terkait penyiapan media, bagaimana memilih media yang tepat untuk

mengurangi kendala dalam melaksanakan tahapan aktifitas pembelajaran

scientific?

Tanggapan dari pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Memilih media yang tepat: (a) media dapat menstimulus dan memotivasi peserta

didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, (b) media yang menarik

dapat menciptakan kelompok untuk aktif mengamati, rasa ingin tahu, membuat

pertanyaan, mendiskusikan, serta menyusun hasil diskusi kelompok. (c) media

sesuai dengan kebutuhan peserta didik, jadi media yang disajikan kontektual.

b) Secara umum adalah memilih media yang mudah dijangkau secara biaya dan

ada dalam kehidupan sehari-hari. Secara khusus memilih media untuk IPA,

IPS, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, PPKn, yang sesuai dengan topik

setiap mata pelajaran untuk mengundang rasa ingin tahu siswa.

3) Bagaimana sajian media video jika digunakan pada tahap persiapan

pembelajaran untuk menarik perhatian dan memotivasi siswa agar siswa

melakukan aktifitas menanya?

Tanggapan dari pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Sajian media video yang berisi cuplikan materi aplikatif yang dapat

memberikan gambaran konkrit untuk materi-materi yang abstrak dan

bersifat menalar.

b) Sajian media video: (a) memberikan kesan dan pesan yang kuat, (b) informasi yang

disajikan berisi point penting dan memberikan kesan ingin tahu yang menggugah

siswa bertanya

c) Sajian video yang digunakan pada tahap persiapan pembelajaran bisa

berisikan pengetahuan umum sebagai apersepsi.

d) Tayangan video merupakan kejadian lokal, menggunakan pendekatan cotekstual

learning yang merangsang siswa untuk bisa menanya.

4) Jika video difungsikan untuk menarik/memotivasi siswa dan mengumpulkan

data, Kompetensi Inti mana yang tepat untuk divideokan? Mengapa?

Tanggapan dari pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Media video untuk kegiatan kompetensi inti; (a) video memberikan gambaran

konsep, fakta, yang disajikan pada tayangan gambar sesuai dengan tujuan yang

Page 14: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

14  

akan dicapai sehingga memudahkan peserta didik untuk mengumpulkan

data/informasi. (b) video memberikan informasi peserta didik untuk mengumpulkan

informasi dari perpustakaan, internet, atau narasumber di sekitar lingkungan peserta

didik.

b) Pengetahuan: Agar siswa termotivasi untuk memahami materi dengan

memperdalam topic yang sedang dipelajarinya.

c) Sajian video yang dimanfaatkan pada tahap pelaksanaan / inti dapat berisikan

materi bahan ajar yang detail dan disertai dengan contoh-contohnya.

5) Bagaimana sajian media video jika digunakan pada tahap pelaksanaan/inti

pembelajaran agar peserta dapat mengumpulkan data/informasi yang terkait

materi yang disampaikan?

Tanggapan dari pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Sajian media sebaiknya berupa pembahasan materi yang aplikatif dan tidak

terlalu detil, sehingga merangsang siswa untuk mencari tahu lebih banyak

informasi. Disamping itu, media video juga dapat menampilkan konten yang

mengupas tuntas sebuah materi yang memang sudah tersedia di internet

namun belum spesifik untuk jenjang SMP.

b) Untuk menarik dan memotifasi siswa dalam pengumpulan data pada K-13

karena untuk memulai/mengerjakan sesuatu siswa perlu tahu terlebih dahulu

sebelum mengerjakan halhal yang lain.

c) Video yang menarik/memotivasi siswa sebab keberhasilan seorang guru

dalam pembelajaran terutama bagaimana ketertarikan siswa saat memulai

pembelajaran.

6) Bagaimana karakteristik penyampaian materi tiap-tiap mata pelajaran pada

kurikulum 2013?

Tanggapan dari pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Karakteristik penyampaian materi berbeda-beda tiap mata pelajaran. Mata

pelajaran bahasa dengan mengajak siswa berbahasa. Sedangkan untuk

menyampaikan materi diperlukan apersepsi atau prolog dari topik agar siswa

tertarik dan termotivasi untuk mampu melakukannya.

b) Materi disajikan secara terpadu, siswa lebih banyak menggali informasi dari

barbagai sumber/media yang diaplikasikan dalam bentuk eksperimen, pengamatan,

penalaran, dan presentasi.

Page 15: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

15  

c) Karakteristik materi pembelajaran bahasa indonesia menggunakan

pendekatan berbasis teks, yang diimplementasikan dalam sebuah tema.

Dalam tiap-tiap tema disajikan secara menyeluruh mulai memahami,

membedakan, mengklasifikasikan, dan mengidentifikasi kekurangan dari

tiap-tiap teks yang dibahas

7) Bagaimana kemampuan guru (di sekolah ini) dalam memanfaatkan TI

(komputer) untuk keperluan pembelajaran di kelas?

Tanggapan dari pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

- Rata-rata guru mampu mengoperasikan komputer, seperti MS Office untuk

media sajian presentasi yang sederhana, browsing internet dan media sosial

serta download video.

- Secara umum (90%) tenaga pedidik familier dengan IT dalam pembelajaran di

kelas, SDM senantiasa terus meningkatkan kompetensinya.

- Seluruh guru sudah memanfaatkan TI dalam proses pembelajaran.

- Guru-guru mayoritas telah memanfaatkan IT untuk kepentingan pembelajaran di

kelas atau luar kelas.

2. Pembahasan dan Analisis Data

Dari sajian data yang dipaparkan di atas setelah dilakukan analisis dapat

diperoleh masukan sebagai berikut.

a. Aspek Pembelajaran

Dalam penerapan pembelajara scientific, guru mengalami kendala terbesar

pada aktifitas menanya (50%) dan mengkomunikasikan (22%). Hambatan tersebut

sangat dirasakan oleh guru sehingga guru dalam pelaksanaan pembelajaran guru

berusaha memancing pertanyaan siswa dengan pernyataan-pernyataan yang

menggiring siswa untuk bertanya. Secara umum kerakteristik dalam penerapan

model pembelajaran scientific peserta didik lebih termotifasi untuk aktif, inovatif,

dan enjaoy dalam pembelajaran akan tetapi dalam hal kemampuan menanya dan

mengkomunikasikan masih kurang oftimal.

Video pembelajaran learning object berpotensi untuk mengatasi kesulitan

untuk aktifitas mengamati (35%) dan mengumpulkan data (25%). Dalam kegiatan

mengamati, model video learning object bermakna untuk menarik perhatian dan

memotivasi siswa agar setelah pengamatan siswa tertarik pada materi yang

Page 16: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

16  

disampaikan sehingga merangsang peserta didik untuk melakukan kegiatan

menanya. Jika tayangan video dimanfaatkan untuk untuk aktifitas mengamati,

media video akan dimanfaatkan oleh guru pada tahapan pembelajaran

pendahuluan (tahap awal). Model tanyangan video yang dimanfaatkan pada tahap

pendahuluan, hendaknya materi yang disampaikan belum masuk ke materi inti

tetapi lebih sebagai materi awal yang memoti siswa untuk masuk kemateri inti.

Sedangkan untuk tayangan video yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan

data dimanfaatkan pada tahap pembelajaran inti. Pada tahapan ini materi-materi

dimasukkan sebagai bahan ajar bagi siswa untuk menemukan informasi yang

diperlukan. Media yang digunakan dalam pembelajaran harus mampu memberikan

kesan dan pesan yng kuat. Selain itu media yang dimanfaatkan berisi point penting

yang memberi kesan ingin tahu pada diri siswa. Sajian media sebaiknya berupa

pembahasan materi yang aplikatif dan tidak terlalu detil, sehingga merangsang

siswa untuk mencari tahu lebih banyak informasi. Disamping itu, media video juga

dapat menampilkan konten yang mengupas tuntas sebuah materi yang memang

sudah tersedia di internet namun belum spesifik untuk jenjang SMP.

Media video yang difungsikan untuk mengumpulkan data lebih difokuskan

pada kompetensi inti 3 (pengetahuan). Cakupan materi akan lebih optimal jika

disampaikan dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terkait

masalah sehari-hari yang memudahkan peserta didik menggunakan pengalaman

belajarnya dalam mempelajari sesuatu yang baru.

Karakteristik materi pembelajaran bahasa indonesia menggunakan

pendekatan berbasis teks, yang diimplementasikan dalam sebuah tema. Dalam

tiap-tiap tema disajikan secara menyeluruh mulai memahami, membedakan,

mengklasifikasikan, dan mengidentifikasi kekurangan dari tiap-tiap teks yang

dibahas. Materi disajikan secara terpadu, siswa lebih banyak menggali informasi

dari barbagai sumber/media yang diaplikasikan dalam bentuk eksperimen,

pengamatan, penalaran, dan presentasi.

Kompetensi guru dalam memanfaatkan Teknologi Informasi (IT) dalam

kegiatan pembelajaran sudah sangat baik. Hampir semua guru bahasa indonesia

menguasai TI untuk kepentingan pembelajaran di kelas.

Page 17: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

17  

b. Aspek Materi

Prioritas materi yang dibutuhkan dan potensial untuk dimediavideokan

disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini.

Tabel 3.3 Proiritas Materi untuk dikembangkan menjadi media video

KI  KD  IDK  URAIAN  Prioritas 3  1  1  Memahami teks hasil observasi  1 3  1  4  Memahami teks eksplanasi  2 3  1  2  Memahami teks tanggapan deskriptif  3 3  4  1  Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi  4 3  4  3  Mengidentifikasi kekurangan teks eksposisi  5 3  1  3  Memahami teks eksposisi  6 3  2  3  Membedakan teks eksposisi  7 3  4  4  Mengidentifikasi kekurangan teks eksplanasi  8 3  2  1  Membedakan teks hasil observasi  9 3  2  4  Membedakan teks eksplanasi  10 

3  4  2 Mengidentifikasi kekurangan teks tanggapan deskriptif 

11 

3  3  4  Mengklasifikasi teks eksplanasi  12 3  2  2  Membedakan teks tanggapan deskriptif  13 3  1  5  Memahami teks cerita pendek  14 3  3  3  Mengklasifikasi teks eksposisi  15 3  3  1  Mengklasifikasi teks hasil observasi  16 3  3  2  Mengklasifikasi teks tanggapan deskriptif  17 4  2  1  Menulis teks laporan hasil observasi 18 3  3  5  Mengklasifikasi teks cerita pendek  19 3  4  5  Mengidentifikasi kekurangan teks cerita pendek  20 3  2  5  Membedakan teks cerita pendek  21 4  2  2  Menulis teks tanggapan deskriptif 22 4  2  4  Menulis teks eksplanasi 23 4  2  3  Menulis teks eksposisi 24 4  2  5  Menulis teks cerita pendek 25

Dari tabel di atas dapat deskripsikan bahwa meteri pembelajaran bahasa

indonesia memerlukan media video untuk menanamkan materi pengetahuan.

Materi pengetahuan dianggap penting oleh guru untuk dimediakan sebab sebagai

dasar penanaman konsep kepada siswa sebelum siswa melakukan praktek menulis

berbagai macam teks yang merupakan implementasi dari kompetensi inti 4

(keterampailan).

Page 18: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

18  

Pengembangan media video learning object harus memperhatikan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). CTL merupakan suatu

proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami

makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut

dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan

kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara

fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan ke permasalahan

lainnya.

Dengan media video pembelajaran yang kontennya menggunakan

pendekatan CTL adalah konsep media video pembelajaran yang membantu guru

mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan

mendorong pemelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

E. SIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Masih terdapat kesenjangan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia untuk

SMP kels VIII dalam penerapan model pembelajaran dengan pendekatan

scientific. Guru mengalami kendala dalam membangkitkan kemampuan menanya

siswa. Penggunaan media gambar dalam kegiatan mengamati yang selama ini

digunakan oleh guru kurang mampu memotifasi menarik perhatian siswa sehingga

pada tahapan berikutnya yaitu menanya, siswa masih belum menunjukkan respon

yang bagus sehingga guru perlu membuat pernyataan-pernyataan yang memancing

siswa untuk menanya tentang apa yang telah diamati. Media video lerning object

sangat diperlukan guru untuk tahapan kegiatan mengamati dan pada tahapam

mengumpulkan data. Dalam kedua tahapan tersebut video perlu dikembangkan

dengan karakter yang berbeda.

b. Materi yang diprioritaskan untuk dikembangkan dalam media video pembelajaran

sifatnya untuk pemahaman materi. Kompetensi inti 3 (pengetahuan) menjadi

prioritas yang diperlukan guru bahasa Indonesia untuk dimediakan dalam bentuk

learning object.

Page 19: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

19  

2. Saran

a. Saran

1) Dalam pengembangan media video Balai Pengembangan Media Televisi

Pendidikan hendaknya memekankan pada karakter media yang mampu

membangkitkan motivasi siswa untuk menanya dan media yang bisan

digunakan siswa sebagai bahan ajar untuk mengumpulkan informasi.

2) Media yang dikembangkan mengacu pada model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) sehingga sesuai dengan pengalaman belajar

siswa.

3) Guru masih kesulitan mendapatkan media video yang sesuai dengan materi ajar

(by design) sehingga perlu dikembangkan media video dalam jumlah yang

mencukupi atau semua kompetensi dasar.

4) Guru perlu dilatih cara pemanfaatan media learning object dalam proses

pembelajaran dan cara pembuatan media video learning object.

3. Rekomendasi

Dari hasil analisis data berikut pokok-pokok materi yang perlu dikembangkan

ke dalam media video learning object untuk mata pelajaran bahasa Indonesiajenjang

SMP kelas VII.

REKOMENDASI MATERI UNTUK DI MEDIAKAN MELALUI VIDEO

PEMBELAJARAN BERDASARKAN SKALA PRIORITAS

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pemanfaatan 1. Memahami

pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan

- Memahami teks hasil observasi.

- Memahami teks eksplanasi

- Memahami teks tanggapan deskriptif

- Memahami teks eksposisi

- Untuk menarik minat dan memotivasi siswa

- Sebagai bahan ajar untuk megumpulkan informasi

3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek berdasarkan kaidah-

- Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi

- Mengidentifikasi kekurangan teks eksposisi

- Mengidentifikasi kekurangan teks

- Untuk menarik minat dan memotivasi siswa

- Sebagai bahan ajar untuk megumpulkan informasi

Page 20: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

20  

kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan

eksplanasi - Mengidentifikasi

kekurangan teks tanggapan deskriptif

3.2 Membedakan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan

- Membedakan teks eksposisi

- Mengidentifikasi kekurangan teks eksplanasi

- Membedakan teks hasil observasi

- Membedakan teks tanggapan deskriptif

- Untuk menarik minat dan memotivasi siswa

- Sebagai bahan ajar untuk megumpulkan informasi

Page 21: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

21  

Lampiran 1:

LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN PEMBELAJARAN K13 SMP

DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN SCIENTIFIC

No ASPEK YANG DIAMATI Rating Ket. 2  1 1. Kegiatan Awal

a. Melakukan Appersepsi b. Menyampaikan strategi pembelajaran c. Memotifasi Siswa

2. Kegiatan Inti a. Menggunakan media untuk tahap mengamati b. Membimbing siswa melakukan pengamatan c. Siswa aktif menanya terhadap apa yang diamati d. Guru memancing siswa untuk menanya e. Mengorganisasi siswa dalam kelompok belajar f. Membimbing siswa melakukan diskusi kelompok g. Siswa memanfaatkan IT untuk mengumpulkan data h. Siswa memanfaatkan buku untuk mengumpulkan data d. Membimbing siswa mempresentasikan hasil diskusi

3. Kegiatan Akhir a. Membimbing siswa merangkum materi

b. Memberikan evaliasi Hasil Belajar c. Memberikan penghargaan d. Memberikan penguatan/Umpan balik

Page 22: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

22  

Lampiran 2:

Instrumen Angket A. Aspek Pembelajaran

Berikan masukan dengan menuliskan atau memberikan tanda ceklis (√) pada pilihan

jawaban yang sesuai. Jawaban tiap nomor dimungkinkan lebih dari satu.

1. Berdasar pengalaman Saudara, tahapan aktifitas pembelajaran scientific manakah yang selama ini menjadi kendala terbesar dalam proses pembelajaran? mengamati menanya mengumpulkan data menalar mengomunikasikan

2. Terkait pendekatan pembelajaran scientific, tahapan aktifitas pembelajaran

manakah yang paling sesuai didekati dengan media video Learning Object (durasi 3 s.d. 5 menit)? mengamati menanya mengumpulkan data menalar mengomunikasikan

3. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, Kompetensi Inti manakah menurut Saudara

yang paling tepat dan efektif memanfaatkan media video Learning Object? KI-1 . Kompetensi Sikap Spiritual KI-2 . Kompetensi Sikap Sosial KI-3 . Kompetensi Pengetahuan KI-4. Kompetensi Keterampilan

4. Untuk membangun aktifitas pembelajaran dengan pendekatan scientific pada diri

siswa, bagaimana model tayangan video yang tepat menurut Saudara? .................................................................................................................................................................................................................................................................

5. Saran Saudara terkait pengembangan media video yang akan dilakukan BPMTP untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 di SMP agar tepat guna dan efektif! ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 23: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

23  

B. Aspek Materi

Isilah daftar indikator pada kolom dengan urutan prioritas untuk divideokan model learning object guna menunjang penyediaan media pada pembelajaran kurikulum 2013 pada mata pelajaran yang Saudara ampu. Urutan prioritas dinyatakan dengan urutan angka 1,2,3,4, dst.

KOMPETENSI INTI/KOMPETENSI DASAR/INIKATOR Prioritas 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan

3.1.1 Memahami teks hasil observasi 3.1.2 Memahami teks tanggapan deskriptif 3.1.3 Memahami teks eksposisi 3.1.4 Memahami teks eksplanasi 3.1.5 Memahami teks cerita pendek

3.2 Membedakan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan

3.2.1 Membedakan teks hasil observasi 3.2.2 Membedakan teks tanggapan deskriptif 3.2.3 Membedakan teks eksposisi 3.2.4 Membedakan teks eksplanasi 3.2.5 Membedakan teks cerita pendek

3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.

3.3.1 Mengklasifikasi teks hasil observasi 3.3.2 Mengklasifikasi teks tanggapan deskriptif 3.3.3 Mengklasifikasi teks eksposisi 3.3.4 Mengklasifikasi teks eksplanasi 3.3.5 Mengklasifikasi teks cerita pendek

3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan

3.4.1 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi 3.4.2 Mengidentifikasi kekurangan teks tanggapan deskriptif 3.4.3 Mengidentifikasi kekurangan teks eksposisi 3.4.4 Mengidentifikasi kekurangan teks eksplanasi 3.4.5 Mengidentifikasi kekurangan teks cerita pendek

4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang

Page 24: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

24  

akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan4.2.1 Menulis teks laporan hasil observasi 4.2.2 Menulis teks tanggapan deskriptif 4.2.3 Menulis teks eksposisi 4.2.4 Menulis teks eksplanasi 4.2.5 Menulis teks cerita pendek

C. Masukan lain terkait urutan penyampaian materi (pemetaan kompetensi dasar) untuk

tiap-tiap tema/ sub tema.

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

...................................................................................................................................... .

Page 25: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

25  

Lampiran 3:

PANDUAN FGD 1. Peserta FGD:

- 9 orang kepala Sekolah - 9 orang guru Mapel PPKn SMP kelas VII

2. Prinsif FGD

a. FGD adalah suatu metode riset yang oleh Irwanto (1988:1) didefinisikan sebagai

“suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu permasalahan tertentu

yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok”. Dengan perkataan lain FGD

merupakan proses pengumpulan informasi bukan melalui wawancara, bukan

perorangan, dan bukan diskusi bebas tanpa topik spesifik.

b. FGD berupaya menjawab jenis-jenis pertanyaan how-and why, bukan jenis-jenis

pertanyaan what-and-how-many yang khas untuk metode kuantitatif.

c. Pada kegiatan Analisis Kebutuhan ini FGD lebih menekankan untuk mendapatkan

data kualitatif tambahan yang lebih mendalam terkait proses pembelajaran.

3. Pertanyaan FGD

Informasi kualitatif yang diharapkan terkumpul melalui FGD ini berkaitan dengan

(untuk masing-masing mata pelajaran):

a. Bagaimana karakteristik siswa SMP Kelas VII dalam pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan scientific?

b. Terkait penyiapan media, bagaimana memilih media yang tepat untuk

mengurangi kendala dalam melaksanakan tahapan aktifitas pembelajaran

scientific?

c. Bagaimana sajian media video jika digunakan pada tahap persiapan

pembelajaran untuk menarik perhatian dan memotivasi siswa agar siswa

melakukan aktivifas menanya?

d. Bagaimana sajian media video jika digunakan pada tahap pelaksanaan/inti

pembelajaran agar peserta didik dapat mengumpulkan data/informasi yang

terkait materi yang disampaikan?

e. Jika video difungsikan untuk menarik/memotivasi siswa dan mengumpulkan

data, Kompetensi Inti mana yang tepat untuk divideokan? Mengapa?

Page 26: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR … · penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis

26  

f. Bagaimana karakteristik penyampaian materi tiap-tipa mata pelajaran pada

kurikulum 2013?

g. Bagaimana kemampuan guru (di sekolah) dalam memanfaatkan TI (komputer)

untuk keperluan pembelajaran di kelas?