analisis kemampuan berpikir kritis pada resource …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii...

357
i ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE BASED LEARNING DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMA KELAS X Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Oleh Devy Mayaningtyas 4101412091 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

i

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA

RESOURCE BASED LEARNING DITINJAU DARI

GAYA BELAJAR SISWA SMA KELAS X

Skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh

Devy Mayaningtyas

4101412091

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

ii

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

iii

Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

iv

Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Man jadda wa jadda

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

(Q.S. Al-Insyirah:05 - 06)

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat

(Q.S. Al-Mujadilah:11)

Ridlo Allah adalah ridlonya orang tua, dan murkanya Allah adalah murkanya

orang tua

(HR. Tirmidzi).

PERSEMBAHAN

1. Untuk kedua orang tuaku, Supriyadi

dan Kusmawati.

2. Untuk adikku Dya Rizka Anggraini.

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama

menyusun skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan, kerjasama, dan

sumbangan pikiran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam.

3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si. Ketua Jurusan Matematika Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

4. Dr. Isnarto, M.Si. Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

5. Dr. Rochmad, M.Si. Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,

arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

6. Dra. Emi Pujiastuti, M.Pd. Dosen wali yang telah memberikan saran dan

bimbingan selama penulis menjalani studi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Matematika yang telah memberikan bekal

ilmu kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Drs. Agus Suhartono, M.Si. Kepala SMA Negeri 1 Juwana yang telah

memberikan izin penelitian.

9. Desi Kristiani, M.Pd. Guru matematika kelas X SMA Negeri 1 Juwana

yang telah membimbing selama penelitian.

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

vii

10. Siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 1 Juwana yang telah membantu

proses penelitian.

11. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semarang, 26 Mei 2016

Penulis

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

viii

ABSTRAK

Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

Based Learning Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa SMA Kelas X. Skripsi. Prodi

Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dr. Isnarto, M. Si., dan

Pembimbing Pendamping Dr. Rochmad, M.Si.

Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Model Resource Based Learning, Gaya

Belajar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian ketuntasan klasikal

kemampuan berpikir kritis siswa kelas X dengan menggunakan model

pembelajaran Resource Based Learning dan untuk mengetahui kemampuan

berpikir kritis siswa SMA kelas X berdasarkan gaya belajar yang dimiliki siswa

yaitu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik dalam pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Resource Based Learning. Jenis penelitian ini

adalah mixed methods dan desain penelitian yang digunakan adalah adalah

sequential explanatory. Subjek penelitian siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 1

Juwana. Pengumpulan data dilakukan melalui angket gaya belajar, tes

kemampuan berpikir kritis, dan wawancara. Seluruh siswa kelas X MIPA 1

diidentifikasi tipe gaya belajarnya dengan menggunakan angket gaya belajar. Data

mengenai ketuntasan klasikal diperoleh dengan metode tes kemampuan berpikir

kritis yang dianalisis dengan menggunakan uji proporsi. Data mengenai

kemampuan berpikir kritis dianalisis dari hasil tes kemampuan berpikir kritis lalu

dilakukan triangulasi dengan data hasil wawancara. Dipilih 6 siswa untuk

dilakukan wawancara kemampuan berpikir kritis yang terdiri dari 2 siswa pada

masing-masing tipe gaya belajar. Selanjutnya analisis seluruh data dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut: tahap reduksi data, tahap penyajian data

dan tahap verifikasi, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)

kemampuan berpikir kritis siswa dengan pembelajaran Resource Based Learning

mencapai ketuntasasan klasikal 87,5%, 2) siswa dengan gaya belajar visual

mampu memenuhi semua indikator pada tahap klarifikasi, assesmen, dan strategi

namun kurang mampu memenuhi indikator pada tahap penyimpulan, 3) siswa

dengan gaya belajar auditori kurang mampu memenuhi tahap klarifikasi,

penyimpulan dan strategi namun mampu memenuhi semua indokator pada tahap

assesmen, 4) siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu memenuhi semua

indikator pada tahap klarifikasi, assesmen, penyimpulan, dan strategi, 5)

kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar visual, auditori, dan

kinestetik sedikit kurang mampu untuk memenuhi tahap penyimpulan dengan

baik, 6) kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar visual, auditori, dan

kinestetik mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik, karena siswa dengan

gaya belajar visual, auditori dan kinestetik dapat menggali informasi yang relevan

dari soal dan mampu menentukan ide/konsep yang akan digunakan.

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB

1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................ 11

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................... 11

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 11

1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 12

1.5.1 Manfaat Teoritis ..................................................................... 12

1.5.2 Manfaat Praktis ...................................................................... 12

1.6 Penegasan Istilah ................................................................................. 13

1.6.1 Analisis ........................................................................................ 13

1.6.2 Kemampuan Berpikir Kritis ......................................................... 13

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

x

1.6.3 Model Pembelajaran Resource Based Learning ......................... 13

1.6.4 Gaya Belajar................................................................................. 14

1.6.5 Ketuntasan Pembelajaran ............................................................. 14

1.7 Fokus Penelitian .................................................................................. 14

1.8 Sistematika Penulisan ......................................................................... 15

2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 17

2.1 Belajar dan Pembelajaran.................................................................... 17

2.2 Teori Belajar ....................................................................................... 18

2.2.1 Teori Piaget ............................................................................ 18

2.2.2 Teori Bruner ........................................................................... 19

2.2.3 Teori David Ausubel .............................................................. 21

2.3 Proses Belajar Mengajar Matematika ................................................. 22

2.4 Kemampuan Berpikir Kritis ................................................................ 22

2.5 Model Pembelajaran Resource Based Leaning (RBL) ....................... 29

2.5.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran RBL ......................... 33

2.5.2 Kelebihan dan kelemahan model RBL .................................. 35

2.6 Gaya Belajar ........................................................................................ 36

2.6.1 Gaya Belajar Visual ............................................................... 37

2.6.2 Gaya Belajar Auditori ............................................................ 39

2.6.3 Gaya Belajar Kinestetik ......................................................... 40

2.7 Kerangka Berpikir ............................................................................... 41

2.8 Hipotesis Penelitian ............................................................................ 44

3. METODE PENELITIAN .......................................................................... 45

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

xi

3.1 Metode Penelitian ............................................................................... 45

3.2 Desain Penelitian ................................................................................ 48

3.3 Lokasi Penelitian ................................................................................. 49

3.4 Data dan Sumber Data Penelitian ....................................................... 49

3.4.1 Data Penelitian ....................................................................... 49

3.4.2 Sumber Data Penelitian .......................................................... 50

3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 53

3.5.1 Penyusunan Instrumen ........................................................... 53

3.5.1.1 Instrumen Angket Gaya Belajar ................................. 53

3.5.1.2 Instrumen RPP ............................................................ 54

3.5.1.3 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis ............... 55

3.5.1.4 Instrumen Wawancara ................................................ 59

3.5.2 Hasil Pengembangan Instrumen Tes KBK ............................ 60

3.6 Teknik Analisis Data.......................................................................... 61

3.6.1 Analisis Data Kuantitatif ........................................................ 61

3.6.1.1 Uji Normalitas ............................................................ 61

3.6.1.2 Uji Hipotesis .............................................................. 62

3.6.2 Analisis Data Kualitatif .......................................................... 62

3.6.2.1 Pengujian Keabsahan Data ......................................... 64

3.7 Prosedur Penelitian ............................................................................. 65

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 67

4.1 Hasil .................................................................................................... 67

4.1.1 Proses Pembelajaran RBL Kelas Penelitian ........................... 67

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

xii

4.1.2 Pelaksananaan Pengisisan Angket Gaya Belajar ................... 74

4.1.2.1 Deskripsi Gaya Belajar Kelas Penelitian ................... 75

4.1.3 Pelaksanaan Tes Kemampuan Berpikir Kritis ....................... 76

4.1.4 Pelakasanaan Wawancara Tes Kemampuan Berpikir Kritis .. 76

4.2 Analisis Data ....................................................................................... 77

4.2.1 Uji Normalitas ........................................................................ 77

4.2.2 Uji Hipotesis ......................................................................... 78

4.2.3 Hasil Tes KBK Setiap Gaya Belajar ...................................... 79

4.2.4 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek Gaya Belajar ... 80

4.2.4.1 Analisis KBK Subjek Gaya Belajar Visual ................ 81

4.2.4.2 Analisis KBK Subjek Gaya Belajar Auditori ............. 103

4.2.4.3 Analisis KBK Subjek Gaya Belajar Kinestetik .......... 124

4.3 Pembahasan ......................................................................................... 147

4.3.1 Kemampuan Berpikir Kritis Gaya Belajar Visual ................. 147

4.3.2 Kemampuan Berpikir Kritis Gaya Belajar Auditori .............. 150

4.3.3 Kemampuan Berpikir Kritis Gaya Belajar Kinestetik ........... 152

4.3.4 Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Penelitian ........ 154

5. PENUTUP ................................................................................................. 156

5.1 Simpulan ............................................................................................. 156

5.2 Saran ................................................................................................... 158

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 161

LAMPIRAN ..................................................................................................... 166

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Indikator Proses Berpikir Kritis Beberapa Tokoh ...................................... 28

2.2 Indikator Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis Penelitian ................... 29

2.3 Langkah-langkah Perilaku Guru dalam Model RBL ................................. 34

3.1 Interpretasi Tingkat Kesukaran .................................................................. 58

3.2 Hasil Analisis Soal Uji Coba ..................................................................... 61

4.1 Jadwal Pembelajaran Penelitian ................................................................. 67

4.2 Hasil Angket Gaya Belajar Siswa Kelas Penelitian ................................... 75

4.3 Subjek Wawancara ..................................................................................... 77

4.4 Data Akhir Nilai Tes Kemampuan Brpikir Kritis ...................................... 77

4.5 Hasil Uji Proporsi ....................................................................................... 78

4.6 Rata-rata Hasil Tes KBK Setiap Gaya Belajar ......................................... 79

4.7 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek G10 ..................................... 91

4.8 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek G14 ..................................... 102

4.9 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek G36 ..................................... 112

4.10 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek G13 ................................... 123

4.11 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek G22 ................................... 133

4.12 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek G16 ................................... 143

4.13 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek Visual ............................... 144

4.14 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek Auditori ............................ 146

4.15 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek Kinestetik ......................... 146

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Alur Kerangka Berpikir .................................................................. 45

3.1 Bagan Alur Pemilihan Subjek .................................................................... 52

3.2 Bagan Alur Prosedur Penelitian ................................................................. 66

4.1 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Tahap Klarifikasi pada Soal 1 ................... 81

4.2 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Tahap Klarifikasi pada Soal 2 ................... 82

4.3 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 1.................... 84

4.4 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 2.................... 85

4.5 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Tahap Penyimpulan pada Soal 1 ............... 86

4.6 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Tahap Penyimpulan pada Soal 2 ............... 87

4.7 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Tahap Stategi pada Soal 1 ......................... 88

4.8 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Tahap Stategi pada Soal 2 ......................... 90

4.9 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Tahap Klarifikasi pada Soal 1 ................... 92

4.10 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Tahap Klarifikasi pada Soal 2 ................. 93

4.11 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 1.................. 94

4.12 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 2.................. 96

4.13 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Tahap Penyimpulan pada Soal 1 ............. 97

4.14 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Tahap Penyimpulan pada Soal 2 ............. 98

4.15 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Tahap Stategi pada Soal 1 ....................... 99

4.16 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Tahap Stategi pada Soal 2 ....................... 101

4.17 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Tahap Klarifikasi pada Soal 1 ................. 103

4.18 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Tahap Klarifikasi pada Soal 2 ................. 104

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

xv

4.19 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 1.................. 105

4.20 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 2.................. 106

4.21 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 2.................. 106

4.22 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Tahap Penyimpulan pada Soal 1 ............. 107

4.23 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Tahap Penyimpulan pada Soal 2 ............. 108

4.24 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Tahap Stategi pada Soal 1 ....................... 109

4.25 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Tahap Stategi pada Soal 2 ....................... 111

4.26 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Tahap Klarifikasi pada Soal 1 ................. 113

4.27 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Tahap Klarifikasi pada Soal 2 ................. 114

4.28 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 1.................. 115

4.29 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 2.................. 116

4.30 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 2.................. 117

4.31 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Tahap Penyimpulan pada Soal 1 ............. 118

4.32 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Tahap Penyimpulan pada Soal 2 ............. 118

4.33 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Tahap Stategi pada Soal 1 ....................... 119

4.34 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Tahap Stategi pada Soal 1 ....................... 120

4.35 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Tahap Stategi pada Soal 2 ....................... 121

4.36 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Tahap Klarifikasi pada Soal 1 ................. 124

4.37 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Tahap Klarifikasi pada Soal 2 ................. 125

4.38 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 1.................. 126

4.39 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 2.................. 127

4.40 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 2.................. 127

4.41 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Tahap Penyimpulan pada Soal 1 ............. 128

Page 16: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

xvi

4.42 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Tahap Penyimpulan pada Soal 2 ............. 129

4.43 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Tahap Stategi pada Soal 1 ....................... 130

4.44 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Tahap Stategi pada Soal 2 ....................... 132

4.45 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Tahap Klarifikasi pada Soal 1 ................. 134

4.46 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Tahap Klarifikasi pada Soal 2 ................. 135

4.47 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 1.................. 136

4.48 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 1.................. 136

4.49 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 2.................. 137

4.50 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Tahap Assesmen pada Soal 2.................. 137

4.51 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Tahap Penyimpulan pada Soal 1 ............. 138

4.52 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Tahap Penyimpulan pada Soal 2 ............. 139

4.53 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Tahap Stategi pada Soal 1 ....................... 140

4.54 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Tahap Stategi pada Soal 2 ....................... 142

Page 17: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Siswa X MIPA 1 ................................................................. 166

2. Silabus ....................................................................................................... 168

3. RPP ........................................................................................................... 171

4. Kisi-kisi Angket Gaya Belajar .................................................................. 242

5. Angket Gaya Belajar ................................................................................. 246

6. Hasil Angket Gaya Belajar ....................................................................... 251

7. Indikator Tahap KBK Perkins dan Murphy (2006) dan Alasan Pemilihan

Indikator KBK Penelitian ................................................................... 253

8. Kisi-kisi Soal Tes Penentuan Nilai KKM KBK Kelas Penelitian ............ 262

9. Soal Tes Penentuan Nilai KKM KBK Kelas Penelitian ........................... 263

10. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Tes Penentuan Nilai KKM

KBK Kelas Penelitian ............................................................................... 265

11. Hasil Tes Penentuan Nilai KKM KBK Kelas Penelitian .......................... 278

12. Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................................. 280

13. Soal Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis ....................................... 281

14. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Uji Coba .......................... 283

15. Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis ...................................... 287

16. Perhitungan Validitas Soal Uji Coba ........................................................ 289

17. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba .................................................... 293

18. Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba............................................... 295

19. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ........................................ 298

Page 18: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

xviii

20. Rekap Analisis Butir Soal Uji Coba ......................................................... 299

21. Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis Penelitian ...................................... 300

22. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Tes KBK Penelitian ........ 301

23. Rekap Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Penelitian ................ 309

24. Uji Normalitas ........................................................................................... 311

25. Uji Hipotesis ............................................................................................. 312

26. Subjek Penelitian ...................................................................................... 314

27. Hasil Pekerjaan Siswa Subjek Penelitian .................................................. 316

28. Pedoman Wawancara ................................................................................ 328

29. Traskrip Wawancara ................................................................................. 330

30. SK Pembimbing ........................................................................................ 342

31. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 343

32. Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 344

33. Dokumentasi ............................................................................................. 345

Page 19: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa.

Di Indonesia, pendidikan yang berkualitas akan menjadikan Sumber Daya

Manusia (SDM) cerdas dan mampu menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II

Pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Pendidikan di Indonesia diberikan melalui mata pelajaran yang saling

berkaitan dan saling terintegrasi menjadi satu kesatuan. Salah satu mata pelajaran

yang diajarkan di Indonesia adalah matematika. Matematika dapat diaplikasikan

baik secara langsung maupun tidak langsung dalam bidang lain, seperti ekonomi,

sains, teknologi, dan sebagainya. Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP,

2006) menyebutkan bahwa matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai

disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang

teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan

1

Page 20: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

2

matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan

matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan

diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini, sehingga matematika

dijadikan mata pelajaran yang diajarkan dari pendidikan dasar sampai perguruan

tinggi. Hal tersebut senada dengan pendapat Glenda sebagaimana dikutip

Setyawati (2011) yang menyatakan matematika sebagai mata pelajaran paling

penting pada kurikulum di seluruh negara, karena mempengaruhi banyak hal

untuk menciptakan dan menguasai teknologi masa depan.

Dalam kurikulum 2013 diharapkan siswa menjadi manusia yang berilmu,

cakap, kritis, kreatif dan inovatif. Kemampuan berpikir kritis menjadi penting

yang harus dikembangkan dari pembelajaran di sekolah khususnya pembelajaran

matematika. Kemampuan berpikir kritis dapat dikembangkan melalui

pembelajaran matematika di sekolah atau pun perguruan tinggi, yang menitik

beratkan pada sistem, struktur, konsep, serta kaitan yang ketat antara suatu unsur

dan unsur lainnya. Sehingga pengembangan kemampuan berpikir kritis di dalam

mata pelajaran matematika sangat penting tidak hanya untuk mencapai tujuan

umum pembelajaran matematika, tetapi juga untuk menciptakan manusia

berkualitas yang mampu menciptakan dan menguasai teknologi di masa depan.

Menurut Kurniasih (2013), berpikir kritis dapat dipandang sebagai kemampuan

berpikir siswa untuk membandingkan dua atau lebih informasi, misalkan

informasi yang diterima dari luar dengan informasi yang dimiliki. Bila terdapat

perbedaan atau persamaan, maka ia akan mengajukan pertanyaan atau komentar

dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan. Kemampuan berpikir kritis

Page 21: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

3

merupakan salah satu modal dasar atau modal intelektual yang sangat penting bagi

setiap orang dan merupakan bagian yang fundamental dari kematangan manusia.

Oleh karena itu, pengembangan kemampuan berpikir kritis menjadi sangat

penting bagi siswa di setiap jenjang pendidikan.

Salah satu assesmen utama berskala internasional yang menilai kemampuan

matematika dan sains siswa yaitu PISA (Programme for International Student

Assesment). PISA dilaksanakan secara regular sekali dalam tiga tahun sejak tahun

2000 untuk mengetahui literasi siswa usia 15 tahun dalam matematika, sains, dan

membaca. Fokus dari PISA menekankan pada keterampilan dan kompetensi siswa

yang diperoleh dari sekolah dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan

dalam berbagai situasi (OECD, 2009).

Berdasarkan analisis hasil PISA menurut OECD (2009), ditemukan bahwa 6

(enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, siswa Indonesia

hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara

lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5

(lima), 6 (enam). Stacey (2011) menyatakan bahwa siswa Indonesia yang dapat

mengerjakan soal level 5 (lima) dan level (enam) pada PISA yaitu 0,1 persen.

Siswa di Indonesia yang berada pada level 1 (satu) mampu menggunakan

pengetahuannya untuk menyelesaikan masalah yang konteksnya umum. Pada

level 2 (dua), siswa dapat menginterpretasikan masalah dan menyelesaikannya

dengan rumus. Pada level 3 (tiga), siswa dapat melaksanakan prosedur dengan

baik dalam menyelesaikan soal serta dapat memilih strategi pemecahan masalah.

Pada level 4 (empat), siswa bekerja secara efektif dengan model dan dapat

Page 22: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

4

memilih serta mengintegrasikan representasi yang berbeda, kemudian

menghubungkannya dengan dunia nyata. Sedangkan 0,1 persen siswa yang dapat

mengerjakan soal level 5 (lima) dan level 6 (enam), pada level 5 (lima) siswa

dapat bekerja dengan model untuk situasi yang kompleks serta dapat

menyelesaikan masalah yang rumit. Sedangkan pada level 6 (enam) siswa dapat

menggunakan penalarannya dalam menyelesaikan masalah matematis, dapat

membuat generalisasi, merumuskan serta mengkomunikasikan hasil temuannya.

Menurut Setiawan (2014) yang melakukan penggolongan level soal pada

PISA dengan level berpikir menurut Bloom, didapatkan bahwa level 4 (empat)

sampai level 6 (enam) soal pada PISA tergolong Higher Order Thinking,

sedangkan level 1 (satu) sampai level 3 (tiga) tergolong Low Order Thinking.

McMahon dalam Setiawan (2012), proses Higher Order Thinking merupakan

integrasi dari proses berpikir kritis dan proses berpikir kreatif. Berdasarkan Stacey

(2011) bahwa hanya 0,1 persen siswa yang mampu menyelesaikan soal level 5

(lima) dan level 6 (enam) berarti bahwa kemampuan Higher Order Thinking siswa

Indonesia masih rendah, hal ini berarti pula bahwa kemampuan berpikir kritis

siswa di Indonesia masih harus dioptimalkan.

SMA Negeri 1 Juwana adalah sekolah dengan akreditasi A yang terletak di

Jalan Ki Hajar Dewantoro 54 Juwana-Pati. SMA Negeri 1 Juwana mempunyai

visi yaitu berkualitas dalam akademik, berbudaya berlandaskan iman dan taqwa

dengan salah satu misinya yaitu menciptakan proses belajar yang tertib, efektif,

produktif, dan dinamis. SMA Negeri 1 Juwana memiliki 11 kelas untuk kelas X

yaitu X MIPA 1 sampai X MIPA 6 dan X IPS 1 sampai X IPS 5.

Page 23: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

5

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Desi Kristiani selaku guru

matematika kelas X SMA Negeri 1 Juwana pada tanggal 19 Desember 2015

diperoleh informasi bahwa rata-rata hasil ujian akhir semester ganjil kelas X

adalah 58,48, artinya hasil belajar masih rendah. Hasil ujian akhir ini

menunjukkan bahwa kemampuan memecahkan masalah, mangambil keputusan

cara menyelesaikan masalah dan menganalisisnya masih perlu ditingkatkan lagi.

Berdasarkan Depoter dan Mike (2015: 296) kemampuan memecahkan masalah

didefinisikan sederhana dari beberapa istilah yaitu berpikir vertikal, berpikir

lateral, berpikir kritis, berpikir analitis, berpikir strategis, berpikir tentang hasil

dan berpikir kreatif. Pemecahan masalah yang sejati menggunakan kombinasi

dari semua proses tersebut.

Selain itu, diperoleh informasi bahwa pembelajaran yang dilakukan masih

berpusat pada guru, bukan siswa. Pembelajaran yang berpusat pada guru ini

mengakibatkan siswa pasif dalam pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran di

kelas dimulai dengan mengulangi materi sebelumnya kemudian melanjutkan

materi, memberikan contoh soal, dan memberikan latihan soal.

SMA Negeri 1 Juwana memiliki siswa yang memiliki karakteristik yang

berbeda-beda, artinya ada siswa yang aktif dan cepat dalam memahami materi

yang disampaikan namun ada pula siswa yang merasa kesulitan dalam memahami

materi walaupun materi sudah selesai diajarkan. Kararteristik siswa yang berbeda-

beda terkadang membuat seorang guru kesulitan dalam menyampaikan materi.

Atwood sebagaimana dikutip oleh Hasratuddin (2010) mengatakan bahwa

pola pengajaran mekanistik atau yang biasa disebut pengajaran tradisional atau

Page 24: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

6

konvensional, yaitu pengajaran yang berlangsung satu arah, dimana guru lebih

aktif menjelaskan dan memberi informasi, tidak akan membantu siswa

mengembangkan keterampilan berpikir yang baik. Salah satu ciri anak yang tidak

dapat berpikir kritis yang baik dalam belajar matematika adalah anak kurang

bergairah atau tidak bersemangat, tidak kritis dan hanya memikirkan dan berfokus

pada hasil atau jawab akhir.

Duron (2006) menyebutkan pentingnya berpikir kritis sebagai berikut.

“Critical thinking is an important and necessary skill because it is required in the

work place, it can help you deal with mental and spiritual questions, and it can be

used to evaluate people, policies, institutions, thereby avoiding social problems.”

Rendahnya berpikir kritis diakibatkan guru tidak memfokuskan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Guru hanya memusatkan

pembelajaran pada aspek kognitif saja.

Menurut Perkins dan Murphy (2006) terdapat 4 tahap berpikir kritis dengan

masing masing indikator yaitu (1) klarifikasi dengan indikator menyatakan

masalah, menganalisis pengertian dari masalah, mengidentifikasi sejumlah

asumsi yang mendasari, mengidentifikasi hubungan di antara pernyataan atau

asumsi, mendefinisikan atau mengkritisi definisi pola-pola yang relevan; (2)

assesmen dengan indikator yaitu memberikan alasan penalaran yang dilakukan

valid, penalaran yang dilakukan relevan, menentukan kriteria penilaian seperti

kredibilitas sumber, membuat penilaian keputusan berdasarkan kriteria penilaian

atau situasi atau topik, memberikan fakta bagi pilihan kriteria penilaian; (3)

penyimpulan dengan indikator menarik kesimpulan dari sejumlah ide, membuat

Page 25: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

7

kesimpulan yang tepat, mencapai simpulan, menggeneralisasi, menunjukkan

hubungan antara sejumlah ide; (4) strategi dengan indikator mengambil tindakan,

menjelaskan tindakan yang mungkin, mengevaluasi tindakan yang mungkin,

memprediksi hasil dari tindakan yang diusulkan.

Untuk memperoleh siswa dengan kemampuan berpikir kritis yang baik,

dibutuhkan suatu model pembelajaran yang dapat mengeksplorasi kemampuan

berpikir kritis siswa. Sebuah model pembelajaran yang dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa adalah model yang mampu mengembangkan dan

mengeksplorasi indikator kemampuan berpikir kritis.

Penelitian Aliyah (2013) menunjukkan bahwa Resource Based Learning

efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Sebagaimana menurut

Depoter dan Mike (2015) kemampuan pemecahan masalah didefinisikan

sederhana dari beberapa istilah yaitu berpikir vertikal, berpikir lateral, berpikir

kritis, berpikir analitis, berpikir strategis, berpikir tentang hasil dan berpikir

kreatif. Oleh karena itu, Resource Based Learning dapat memberikan siswa

kesempatan untuk mengembangkan dan mengeksplorasi kemampuan berpikir

kritisnya secara optimal.

Nur Aini Haas dalam Khaeriyah (2015) menyebutkan langkah-langkah

pembelajaran Resource Based Learning adalah sebagai berikut: (1)

mengidentifikasi topik pembelajaran, pertanyaan atau permasalahan yaitu

melibatkan siswa dalam mengembangkan topik pembelajaran dengan memberikan

permasalahan dalam kehidupan nyata; (2) merencanakan cara mencari informasi

yaitu melibatkan siswa dalam menyiapkan berbagai sumber belajar untuk

Page 26: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

8

melakukan kegiatan penyelidikan yang berkaitan dengan konsep atau prinsip

matematika tertentu; (3) mengumpulkan informasi yaitu memberikan kesempatan

siswa untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran

dari berbagai sumber belajar yang digunakan; (4) menggunakan informasi yaitu

memberikan kesempatan siswa untuk menggunakan informasi yang telah

ditemukan serta membimbing mereka untuk mengolah informasi tersebut dengan

menggunakan bahasa sendiri; (5) mensintesa informasi memberikan kesempatan

untuk mengorganisasikan informasi dari sumber belajar yang ada sehingga

memperoleh simpulan dalam susunan yang sistematis, logis, dan mudah dipahami

siswa; dan (6) evaluasi memberikan kesempatan siswa untuk mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang diperoleh.

Pelaksanaan tiap langkah dalam model pembelajaran Resource Based

Learning diharapkan dapat mengeksplorasi indikator kemampuan berpikir kritis

sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir krtitis siswa. Dalam langkah

mengidentifikasi topik pembelajaran, pertanyaan atau permasalahan, siswa

diharapkan dapat mengobservasi kejadian terkait materi pembelajaran,

memberikan kesempatan untuk menyelidiki masalah yang muncul sehingga siswa

dapat merumuskan pertanyaan, dan menanyakan serta menjawab pertanyaan. Pada

langkah merencanakan cara mencari informasi dan mengumpulkan informasi,

siswa diberikan kesempatan berdiskusi dan menggali pengetahuan dan bukti-bukti

yang relevan dan dapat menentukan konsep atau ide yang akan digunakan. Pada

langkah menggunakan informasi, siswa dapat dilatih untuk menggunakan

informasi yang diperoleh untuk menyelesaikan masalah dengan langkah yang

Page 27: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

9

runtut dan benar. Pada langkah mensintesa informasi, dapat digunakan guru untuk

melatih siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok dan menyimpulkan hasil

diskusi dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami diri sendiri. Pada

tahap evaluasi, siswa dilatih untuk membiasakan diri berpikir kritis dalam

menyelesaikan berbagai masalah, ide ataupun isu yang muncul dalam kehidupan

sehari-hari.

Pada saat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, setiap guru

dihadapkan pada siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara

individu satu dengan yang lainnya. Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh

guru dalam mengajar adalah mengenal anak didik, mengetahui kemampuannya,

minat dan keterbatasannya, gaya belajarnya agar apa yang diberikan dan cara

penyampaian materi pelajaran dapat disesuaikan dengan keadaan anak didik.

Untuk mengenali gaya belajar yang ada pada diri siswa, bukan merupakan hal

yang sulit karena gaya belajar seseorang merupakan salah satu dari karakteristik

individu yang belajar. Dengan kata lain, gaya belajar tercermin dari pribadi dan

kemampuan seseorang.

Gaya belajar merupakan cara seseorang untuk menyerap, mengatur dan

mengolah bahan informasi atau bahan pelajaran. Dalam merespon

stimulus/informasi, ada siswa yang senang merespon informasi sendiri, tetapi ada

pula siswa yang merespon informasi secara bersama-sama membentuk kelompok.

Siswa yang mempunyai gaya belajar mandiri berusaha menyelesaikan masalahnya

sendiri. Dengan demikian siswa tersebut dapat lebih termotivasi dalam belajar

sehingga hasil belajarnya pun akan lebih baik.

Page 28: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

10

Belajar pada umumnya merupakan aktivitas individu untuk mencari dan

memperoleh pengetahuan, pengalaman maupun informasi melalui bahan belajar

ataupun dari lingkungan. Untuk mendapatkan pengetahuan, seseorang

menggunakan cara belajar yang berbeda-beda. Cara belajar yang digunakan oleh

seseorang dalam belajar disebut juga dengan gaya belajar.

Gaya belajar ditandai dengan cara konsisten siswa dalam merespon dan

menggunakan stimulus yang diterimanya dalam aktivitas belajar. W.S. Winkel

sebagaimana dikutip oleh Hartati (2013) mengatakan “Belajar adalah suatu

aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif dan berbekas”.

Gaya belajar adalah petunjuk bagaimana mengamati, berinteraksi dan

menanggapi lingkungan belajar. DePorter dan Mike (2015: 112) dalam bukunya

yang berjudul Quantum Learning mengatakan bahwa gaya belajar adalah

“kombinasi dari bagaimana seseorang dapat menyerap dan kemudian mengatur

serta mengolah informasi atau bahan pelajaran”. Kemampuan menyerap dan

mengatur informasi bagi setiap orang berbeda-beda dan sangat mempengaruhi

gaya belajarnya. Selanjutnya DePorter dan Mike (2015: 112) mengatakan bahwa

berdasarkan modalitas, ada siswa yang senang belajar dengan menggunakan

penglihatan, pendengaran atau gerakan. Modalitas individu adalah kemampuan

mengindera untuk menyerap bahan informasi maupun bahan pelajaran. Gaya

belajar berdasarkan modalitas ini terdiri dari tipe visual, auditori, dan kinestetik.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian yang akan dilakukan adalah “Analisis

Page 29: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

11

Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource Based Learning Ditinjau dari Gaya

Belajar Siswa SMA Kelas X.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diindentifikasi beberapa masalah

sebagai berikut.

(1) Kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah.

(2) Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka

rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada model Resouce

Based Learning mencapai ketuntasan klasikal?

2. Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada Resource

Based Learning dengan gaya belajarnya visual?

3. Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada Resource

Based Learning dengan gaya belajar auditori?

4. Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada Resource

Based Learning dengan gaya belajar kinestetik?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut.

Page 30: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

12

1. Untuk mengetahui pencapaian ketuntasan klasikal kemampuan berpikir kritis

siswa kelas X dengan menggunakan model pembelajaran Resource Based

Learning.

2. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada

Resource Based Learning dengan gaya belajar visual.

3. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada

Resource Based Learning dengan gaya belajar auditori.

4. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada

Resource Based Learning dengan gaya belajar kinestetik.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut.

1.5.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan

pemikiran terhadap upaya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam

menyelesaikan soal matematika serta mengenai gaya belajar siswa dalam konteks

pembelajaran Resource Based Learning.

1.5.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.

1. Memperoleh pelajaran dan pengalaman dalam mengamati dan menganalisis

kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada model Resource Based

Learning jika ditinjau dari gaya belajarnya.

2. Mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada model

Resource Based Learning jika ditinjau dari gaya belajarnya.

Page 31: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

13

3. Memberikan informasi terkait inovasi yang perlu dikembangkan pada model

Resource Based Learning.

1.6 Penegasan istilah

Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini

dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca, maka perlu

adanya penegasan istilah. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1.6.1 Analisis

Secara umum analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah

bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan Pusat

Bahasa Depdiknas (2008: 60) menyebutkan bahwa analisis adalah penguraian

suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta

hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman

arti keseluruhan.

Dalam penelitian ini analisis yang dimaksudkan adalah penguraian

kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada Resource Based Learning

jika ditinjau dari gaya belajarnya.

1.6.2 Kemampuan Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis berarti cara berpikir reflektif yang masuk akal

atau berdasarkan nalar yang difokuskan untuk menentukan apa yang harus

diyakini dan dilakukan. Dalam penelitian ini tahap kemampuan berpikir kritis

yang diteliti adalah klarifikasi, assesmen, penyimpulan, strategi/taktik.

Page 32: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

14

1.6.3 Model Pembelajaran Resource Based Learning

Resource Based Learning atau belajar berdasarkan sumber adalah suatu

proses pembelajaran yang langsung menghadapkan siswa dengan suatu atau

sejumlah sumber belajar secara individu maupun kelompok dengan segala

kegiatan yang bertalian dengan sumber belajar (Sutrisno, 2010: 1). Jadi, dalam

Resource Based Learning kegiatan pembelajaran bukan dilakukan dengan cara

konvensional di mana guru menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa. Tugas

utama guru adalah membimbing siswa untuk menemukan dan menyimpulkan

sendiri melalui sumber belajar yang tersedia. Dengan memanfaatkan sepenuhnya

segala sumber informasi sebagai sumber belajar maka diharapkan siswa dengan

mudah dapat memahami konsep materi pembelajaran.

1.6.4 Gaya Belajar

Gaya belajar adalah kombinasi antara cara seseorang dalam menyerap

pengetahuan dan cara mengatur serta mengolah informasi atau pengetahuan yang

didapat. Itu berarti setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda, antara satu

orang dengan orang yang lain. Gaya belajar yang diteliti terdiri dari tiga jenis gaya

belajar yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik.

1.6.5 Ketuntasan Pembelajaran

Ketuntasan belajar dalam penelitian ini tercapai apabila siswa mencapai

ketuntasan klasikal. Ketuntasan belajar klasikal kemampuan berpikir kritis yaitu

ketuntasan belajar klasikal yang mana dalam penelitian ini, suatu kelas dikatakan

telah mencapai ketuntasan belajar klasikal jika banyaknya siswa yang telah

mencapai ketuntasan belajar individual 75 sekurang-kurangnya adalah 85%.

Page 33: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

15

1.7 Fokus Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X MIPA 1 di SMA 1 Juwana.

Materi yang diajarkan adlah perbandingan trigonometri sudut istimewa dan sudut

di berbagai kuadran. Selanjutnya, penelitian terhadap gaya belajar siswa menurut

Depoter dan Mike (2015), yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Sedangkan tahap

kemampuan berpikir kritis yang digunakan adalah tahap kemampuan berpikir

kritis Perkins dan Murphy yaitu meliputi: (1) klarifikasi; (2) assesmen; (3)

penyimpulan; (4) strategi.

1.8 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yang dirinci sebagai berikut.

1. Bagian Pendahuluan skripsi, yang berisi halaman judul, halaman judul,

surat pernyataan keaslian tulisan, halaman pengesahan, motto dan

persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan

daftar Lampiran.

2. Bagian isi skripsi, terdiri dari 5 Bab yaitu sebagi berikut.

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini berisi pendahuluan, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, fokus penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab 2 Landasan Teori

Bab ini membahas teori-teori yang mendasari permasalahan dalam skripsi

dan penjelasan yang merupakan landasan teoritis yang diterapkan dalam

penelitian dan hipotesis penelitian.

Page 34: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

16

Bab 3 Metode Penelitian

Bab ini berisi metode penelitian, desain penelitian, data dan sumber data,

teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengujian keabsahan data,

prosedur penelitian, dan hasil pengembangan instrument penelitian.

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

Bab 5 Penutup

Bab ini berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran peneliti.

3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka yang digunakan sebagai

acuan teori serta Lampiran-Lampiran yang melengkapi uraian penjelasan

pada bagian inti skripsi.

Page 35: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

17

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar dan Pembelajaran

Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam

kehidupan manusia. Belajar menurut Anni (2006: 2) merupakan proses penting

bagi perubahan perilaku dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan

dikerjakan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa dengan belajar

manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Tanpa belajar

manusia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Akan tetapi

menurut Hamalik (2001) belajar bukan suatu tujuan, tetapi belajar merupakan

suatu proses untk mencapai tujuan.

Menurut Anni (2006) menyebutkan bahwa belajar mengandung tiga unsur

utama (1) belajar berkaitan dengan perubahan perilaku; (2) perubahan perilaku itu

terjadi karena didahului oleh proses pengalaman; (3) perubahan perilaku karena

belajar itu bersifat relatif permanen. Pada hakikatnya pembelajaran bertujuan

untuk membangun pengetahuan. Unsur utama dalam pembelajaran adalah

pengalaman anak sebagai seperangkat event sehingga terjadi proses belajar

(Sugandi, 2004: 6).

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar dan

pembelajaran saling berkaitan. Proses belajar bersifat internal dan unik dalam diri

individu siswa, sedangkan pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja

direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku.

Page 36: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

18

2.2 Teori Belajar

Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan bagaimana terjadinya

belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa. Berdasarkan

suatu teori belajar, diharapkan pembelajaran dapat lebih meningkatkan perolehan

hasil belajar siswa (Trianto, 2007: 12). Beberapa teori belajar yang melandasi

pembahasan dalam penelitian ini antara lain.

2.2.1 Teori Piaget

Piaget dalam Sugandi (2004: 36) mengemukakan tiga prinsip utama dalam

pembelajaran antara lain.

1. Belajar aktif

Proses pembelajaran merupakan proses aktif, karena pengetahuan

terbentuk dari dalam subjek belajar. Sehingga untuk membantu perkembangan

kognitif siswa perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan siswa

dapat belajar sendiri misalnya melakukan percobaan, memanipulasi simbol-

simbol, mengajukan pertanyaan, dan membandingkan penemuan sendiri dengan

penemuan temannya.

2. Belajar lewat interaksi sosial

Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadi

interaksi di antara subjek belajar. Piaget percaya bahwa belajar bersama akan

membantu perkembangan kognitif siswa. Dengan interaksi sosial, perkembangan

kognitif siswa akan mengarah ke banyak pandangan, artinya khasanah kognitif

17

Page 37: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

19

siswa akan diperkaya dengan macam-macam sudut pandangan dan alternatif

tindakan.

3. Belajar lewat pengalaman sendiri

Perkembangan kognitif siswa akan lebih berarti apabila didasarkan pada

pengalaman nyata dari pada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Jika

hanya menggunakan bahasa tanpa pengalaman sendiri, perkembangan kognitif

siswa cenderung mengarah ke verbalisme. Piaget dengan teori konstruktivisnya

berpendapat bahwa pengetahuan akan dibentuk oleh siswa apabila siswa dengan

objek/orang dan siswa selalu mencoba membentuk pengertian dari interaksi

tersebut.

Dengan demikian penelitian ini memiliki keterkaitan dengan teori Piaget

yaitu belajar aktif melalui kemampuan siswa menemukan sendiri, belajar lewat

interaksi sosial melalui diskusi kelompok, dan pembelajaran dengan pengalaman

sendiri akan membentuk pembelajaran yang bermakna. Walaupun dalam interaksi

tersebut pertukaran gagasan tidak dapat dihindari, namun akan mampu

mengembangkan kemampuan berpikir kritis terutama dalam mengemukakan,

mempertahankan dan bertanggung jawab atas pendapatnya berdasarkan

pengalaman yang dimiliki walaupun pendapat itu mungkin salah. Dari

pengalaman tersebut siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya terhadap materi

pembelajaran.

2.2.2 Teori Bruner

Page 38: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

20

Pendekatan Bruner terhadap belajar didasarkan pada dua asumsi. Asumsi

pertama adalah perolehan pengetahuan merupakan proses interaktif. Bruner yakin

bahwa orang belajar berinteraksi dengan lingkungannya secara aktif, perubahan

tidak hanya terjadi di lingkungannya, tetapi juga dalam orang itu sendiri. Asumsi

kedua adalah orang mengkonstruksi pengetahuannya dengan menghubungkan

informasi yang masuk dengan informasi yang disimpan yang diperoleh

sebelumnya.

Menurut Dahar (2011: 79), salah satu model instruksional kognitif yang

sangat berpengaruh adalah model dari Jerome Bruner (1966) yang dikenal dengan

nama belajar penemuan. Bruner menganggap bahwa belajar penemuan sesuai

dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dengan sendirinya

memberikan hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan

masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang

benar-benar bermakna. Bruner menyarankan agar siswa hendaknya belajar

melalui partisipasi secara aktif dengan konsep dan prinsip-prinsip agar mereka

dianjurkan untuk memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen-

eksperimen yang mengijinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu

sendiri.

Pengetahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan memberikan

manfaat seperti pengetahuan itu akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan

cara lain, hasil belajar penemuan mempunyai efek transfer yang lebih baik

daripada hasil belajar lainnya serta belajar penemuan mampu meningkatkan

penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir secara bebas. Belajar penemuan

Page 39: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

21

juga mampu membangkitkan keingintahuan siswa, memberi motivasi untuk

bekerja terus sampai menemukan jawaban-jawaban. Bruner menyadari bahwa

belajar penemuan yang murni memerlukan waktu sehingga ia menyarankan agar

penggunaan belajar penemuan hanya diterapkan pada konsep-konsep dasar bidang

studi itu.

Keterkaitan penelitian ini dengan teori belajar Bruner adalah selama proses

pembelajaran dalam memahami konsep rumus perbandingan trigonometri, siswa

diajak untuk menyelidiki dan menemukan konsep tersebut melalui media dan

sumber belajar yang tersedia sehingga siswa dapat dengan berpartisipasi secara

aktif dalam pembelajaran. Dengan menguasai konsep dasar, maka dia akan

mampu mengkonstruksi pengetahuannya dengan menghubungkan informasi yang

masuk dengan informasi yang disimpan dan diperoleh sebelumnya. Sehingga,

siswa dapat meningkatkan penalaran dan kemampuan berpikir kritisnya karena

mampu menghubungkan informasi yang dimiliki dengan hal-hal lainnya.

2.2.3 Teori Belajar Bermakna David Ausubel

Inti dari teori Ausubel tentang belajar adalah belajar bermakna. Menurut

Dahar (2011) belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi

baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif siswa.

Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah

diketahui siswa. Dengan demikian agar terjadi belajar bermakna, konsep baru atau

informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam

struktur kognitif siswa.

Page 40: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

22

Berdasarkan teori ausubel, dalam membantu siswa menanamkan

pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan konsep-konsep awal yang

sudah dimiliki siswa yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Siswa

dituntut untuk menemukan dan menerapkan idenya sendiri, membangun

hubungan antara informasi baru dan pengetahuan yang telah siswa miliki untuk

menemukan konsep atau pengetahuan baru.

2.3 Proses Belajar Mengajar Matematika

Belajar merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Pengetahuan, keterampilan,

kebiasaan, kegemaran, dan sikap seseorang terbentuk dan berkembang disebabkan

karena belajar. Arikunto (2009) mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu

proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap

diri manusia yang melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan dalam

dirinya baik berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap.”

Sedangkan menurut Hudojo (2003: 5) “Mengajar adalah suatu kegiatan

dimana pengajar menyampaikan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki

kepada siswa dengan tujuan agar pengetahuan yang disampaikan itu dapat

dipahami siswa”. Banyak komponen terkait dalam proses belajar mengajar

matematika, dan antar komponen tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan saling

mempengaruhi. Komponen-komponen tersebut adalah guru, tujuan, bahan atau

materi, metode, evaluasi, dan siswa. Kedudukan seorang guru di sini sangat

penting peranannya sebagai penentu peningkatan kemampuan siswa. Sebagai

bekal untuk memahami, mendorong, dan memberi arah kegiatan belajar, maka

perlu disusun prinsip dasar bagi bentuk pengajaran.

Page 41: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

23

2.4 Kemampuan Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan

menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai dan

dilakukan (Hassoubah 202: 85). Salah satu ciri orang yang berpikir kritis adalah

selalu mencari dan memaparkan hubungan antara masalah yang didiskusikan

dengan masalah atau pengalaman lain yang relevan. Berpikir kritis merupakan

kemampuan yang harus dilatih pada siswa, karena merupakan kemampuan yang

sangat diperlukan dalam kehidupan. Guru dapat membantu siswa

mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan strategi,

metode pembelajaran yang mendukung siswa untuk belajar aktif.

Ennis (1996) menyatakan konsep tentang berpikir kritis terutama

berdasarkan keterampilan khusus seperti mengamati, menduga, menggeneralisasi,

penalaran, dan mengevaluasi penalaran. Menurutnya keterampilan yang

berasosiasi dengan berpikir kritis dapat dipelajari dan dapat ditransfer dari satu

disiplin ilmu ke disiplin ilmu yang lain. Ennis menekankan pada prinsip dan

keterampilan bernalar kritis yang subjek-netral, yaitu prinsip logis yang tidak

hanya berlaku untuk suatu disiplin tertentu tetapi dapat diterapkan secara

universal. Pengakuan terhadap kompetensi minimum tertentu pada suatu disiplin

ilmu merupakan hal yang penting untuk dapat menerapkan keterampilan berpikir

kritis pada disiplin tersebut. Proses berpikir kritis adalah deduktif, yang meliputi

penerapan prinsip dan keterampilan berpikir kritis pada disiplin ilmu tertentu.

Menurut Ennis (1996) indikator keterampilan berpikir kritis terdiri atas 12

komponen, yaitu (1) merumuskan masalah; (2) menganalisis argumen; (3)

Page 42: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

24

bertanya dan menjawab pertanyaan; (4) menilai kredibilitas observasi; (5)

melakukan observasi dan menilai laporan hasil observasi; (6) membuat deduksi

dan menilai deduksi; (7) membuat induksi dan menilai induksi; (8) mengevaluasi;

(9) mendefinisikan dan menilai definisi; (10) mengidentifikasi asumsi; (11)

memutuskan dan melaksanakan; (12) berinteraksi dengan orang lain. Ennis (1996)

mengungkapkan bahwa, ada 12 indikator berpikir kritis yang dikelompokkan

dalam lima besar aktivitas sebagai berikut.

(1) Klarifikasi dasar (basic clarification)

Tahapan ini terbagi menjadi tiga indikator yaitu (1) merumuskan pertanyaan,

(2) menganalisis argumen, dan (3) menanyakan dan menjawab pertanyaan.

(2) Memberikan alasan untuk suatu keputusan (the bases for the decision)

Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu (1) menilai kredibilitas

sumber informasi dan (2) melakukan observasi dan menilai laporan hasil

observasi.

(3) Menyimpulkan (inference)

Tahapan ini terdiri atas tiga indikator (1) membuat deduksi dan menilai

deduksi, (2) membuat induksi dan menilai induksi, dan (3) mengevaluasi.

(4) Klarifikasi lebih lanjut (advanced clarification)

Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu (1) mendefinisikan dan

menilai definisi dan (2) mengidentifikasi asumsi.

(5) Dugaan dan keterpaduan (supposition and integration)

Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator (1) menduga, dan (2) memadukan.

Page 43: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

25

Untuk mendukung penentuan kemampuan berpikir kritis siswa, menurut

Ennis (1996) ada beberapa sifat-sifat atau bakat berpikir kritis yang mendasari,

yaitu mencari penjelasan pertanyaan, mencari penalaran, mencoba menjadi

sumber informasi yang baik, menggunakan dan menyebutkan sumber informasi

yang kredibel, sensitif terhadap perasaan dan pengetahuan. Bloom dalam Duron

(2006) mengidentifikasi berpikir kritis menjadi 6 level kemampuan kognitif, (1)

knowledge, mengingat dan mengutarakan kembali informasi; (2) comprehension

yaitu menghubungkan kembali informasi-informasi yang sudah dipelajari

sebelumnya; (3) application, menerapkan informasi yang sesuai dengan aturan

atau prinsip keadaan tertentu; (4) analysis merupakan focus dari kemampuan

berpikir kritis; (5) synthesis, menyimpulkan informasi yang baru; (6) evaluation

yaitu menilai dan membuat keputusan mengenai informasi yang baru. Sedangkan

Perkins dan Murphy (2006) menyatakan berpikir kritis melalui 4 tahap yaitu

klarifikasi, assesmen, penyimpulan, strategi atau taktik.

Tahap berpikir kritis menurut Henri dalam Setiawan (2012) antara lain,

klarifikasi dasar, klarifikasi mendalam, inferensi atau penyimpulan, assessment,

dan strategi. Klarifikasi dasar, berarti meneliti atau mempelajari sebuah masalah,

mengidentifikasi unsurunsurnya, meneliti hubungan-hubungannya. Klarifikasi

mendalam, berarti menganalisis sebuah masalah untuk memahami nilai-nilai,

kepercayaan-kepercayaan dan asumsi-asumsi utamanya. Penyimpulan, berarti

mengakui dan mengemukakan sebuah ide berdasarkan pada proposisi-proposisi

yang benar. Assessment, berarti membuat keputusan-keputusan, evaluasi-evaluasi,

Page 44: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

26

dan kritik-kritik. Strategi, yang berarti menerapkan solusi setelah pilihan atau

keputusan.

Tahap berpikir kritis menurut Garrison, Anderson dan Archer dalam Setiawan

(2012) meliputi, identifikasi masalah, eksplorasi, eksplorasi masalah, dan

penerapan masalah. Identifikasi masalah, berarti mengupayakan tindakan menarik

minat dalam sebuah masalah. Eksplorasi, berarti mendefinisikan batasan-batasan,

akhir dan alat masalah. Eksplorasi masalah, berarti pemahaman mendalam tentang

situasi masalah. Serta penerapan masalah, yang berarti mengevaluasi solusi-solusi

alternatif dan ide-ide baru.

Proses berpikir kritis menurut Jacob dan Sam dalam Setiawan (2012), antara

lain klarifikasi, peyimpulan, assessment, dan strategi. Klarifikasi, berarti

menilai/memahami sifat alami pada poin-poin pandangan yang berbeda pada isu,

dilemma atau masalah. Assessment, berarti memutuskan kredibilitas sumber,

menaksir bukti untuk mendukung kesimpulan, menetapkan dasar menarik

kesimpulan. Penyimpulan, berarti mendukung secara induktif dan deduktif, dan

menilai keputusan, pengambilan keputusan dengan pertimbangan bukti yang

cukup untuk mendukung argumentasi. Strategi, berarti menggunakan strategi

untuk mengarahkan pikiran dalam proses pencapaian kesimpulan, membuat suatu

keputusan atau pemecahan suatu masalah secara efektif.

Perkins dan Murphy (2006) menyatakan berpikir kritis melalui empat tahap

penting sebagai berikut.

1. Klarifikasi (clarification)

Page 45: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

27

Tahap klarifikasi meliputi semua aspek menyatakan, mengklarifikasi,

menggambarkan (bukan menjelaskan) atau mendefinisikan masalah. Aktivitas

yang dilakukan adalah menyatakan masalah, menganalisis pengertian dari

masalah, mengidentifikasi sejumlah asumsi yang mendasari, mengidentifikasi

hubungan diantara pernyataan atau asumsi, mendefinisikan atau mengkritisi

definisi pola-pola yang relevan.

2. Assesmen (assessment)

Tahap assesmen merupakan tahap melalui aspek-aspek seperti membuat

keputusan pola situasi, mengemukakan fakta-fakta argument atau menhubungkan

dengan masalah yang lain. Aktivitas yang dilakukan adalah memberikan alasan

penalaran yang dilakukan valid, mengajukan informasi lain yang relevan,

menentukan kriteria penilaian seperti kredibilitas sumber, membuat penilaian

keputusan berdasarkan kriteria atau situasi dan topik, dan memberikan fakta untuk

pilihan penilaian kriteria.

3. Penyimpulan (inference)

Tahap penyimpulan merupakan tahap menghubungkan antara sejumlah ide,

menggambarkan kesimpulan yang tepat baik melalui deduksi maupun induksi,

menggeneralisasi, menjelaskan, dan menyusun hipotesis. Aktivitas yang

dilakukan yaitu menarik kesimpulan dari sejumlah ide, membuat kesimpulan yang

tepat, mencapai simpulan, menggeneralisasi dan menunjukkan hubungan antara

sejumlah ide.

4. Strategi/taktik

Page 46: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

28

Tahap strategi/taktik merupakan tahap mengajukan, membahas, atau

mengevaluasi, sejumlah tindakan yang mungkin. Aktivitas yang dilakukan adalah

mengambil tindakan, menggambarkan tindakan yang mungkin, mengevaluasi

sejumlah tindakan dan memprediksi hasil tindakan.

Tahap berpikir kritis Perkins dan Murphy pada dasarnya sama dengan

berpikir kritis Bloom dan Ennis. Pada tahap knowledge sama halnya pada tahap

klarifikasi Perkins dan Murphy. Tahap comprehension dan application merupakan

tahap assesmen, analisis dan sintesis merupakan tahap penyimpulan, evaluation

sama dengan tahap strategi.

Beberapa model proses berpikir kritis yang dikemukakan oleh para ahli

menunjukkan adanya kesamaan dan perbedaan dalam mengambil pendekatan

untuk mendefinisikan proses berpikir kritis. Indikator proses berpikir kritis dari

beberapa tokoh disajikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Indikator Proses Berpikir Kritis dari Beberapa Tokoh

Ahli

Tahapan Berpikir Kritis

Tahapan

Pertama

Tahapan

Kedua

Tahapan

Ketiga

Tahapan

Keempat

Tahapan

Kelima

Norris &

Ennis

(1989)

Klarifikasi

dasar

Dukungan

dasar Penyimpulan

Klarifikasi

lanjutan

Strategi/

taktik

Henri

(1992)

Klarifikasi

dasar

Klarifikasi

mendalam Penyimpulan Assessment Strategi

Newman

Webb &

Cocharan

e (1995)

Klarifikasi

dasar

Klarifikasi

mendalam Penyimpulan Assessment

Formasi

strategi

Bullem

(1997)

Klarifikasi

dasar

Menilai

fakta

Membuat,

menilai

penyimpulan

Membuat

strategi yang

cocok/taktik

-

Garrison

Anderson

& Archer

(2001)

Identifikasi

masalah Eksplorasi

Eksplorasi

masalah Pemecahan -

Perkins & Klarifikasi Assessment Penyimpulan Strategi/taktik -

Page 47: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

29

Ahli

Tahapan Berpikir Kritis

Tahapan

Pertama

Tahapan

Kedua

Tahapan

Ketiga

Tahapan

Keempat

Tahapan

Kelima

Murphy

(2006)

Jacob &

Sam

(2008)

Klarifikasi Assessment Penyimpulan Strategi/taktik -

Berdasarkan uraian teori yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka

tahap berpikir kritis siswa dalam penelitian ini mengacu pada tahap berpikir kritis

Perkins dan Murphy (2006). Berdasarkan kemampuan berpikir kritis Perkins dan

Murphy (2006), untuk menganalisis tahap kemampuan berpikir kritis siswa pada

penelitian ini mengacu pada indikator pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 lndikator Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis Penelitian

Tahap Kemampuan

Berpikir Kritis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

Klarifikasi a. Menyatakan masalah yang ditunjukkan dengan siswa

dapat menentukan informasi yang diketahui dalam soal

secara tepat dan jelas.

b. Menganalisis pengertian dari masalah yang

ditunjukkan dengan siswa dapat merumuskan

pertanyaan yang diminta dari soal.

Assesmen a. Mengajukan informasi relevan yang ditunjukkan

dengan siswa dapat menggali lebih dalam informasi-

informasi lain relevan dengan pertanyaan pada soal.

b. Menentukan kriteria penilaian yang ditunjukkan

dengan siswa dapat menentukan ide/konsep yang akan

digunakan untuk menyelesaikan soal.

Penyimpulan a. Mencapai simpulan yang ditunjukkan dengan siswa

dapat mencapai simpulan dari masalah.

b. Menggeneralisasi yang ditunjukkan dengan siswa

dapat menggeneralisasikan simpulan sesuai fakta pada

soal.

Strategi/taktik a. Mengambil tindakan yang ditunjukkan dengan siswa

dapat menggunakan informasi relevan yang telah

diperoleh sebelumnya untuk mengerjakan soal dengan

runtut dan benar.

b. Menjelaskan tindakan yang mungkin yang

ditunjukkan dengan siswa dapat menjelaskan langkah

penyelesaian soal yang sudah ditemukan dengan baik.

Page 48: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

30

2.5 Model Pembelajaran Resource Based Learning

Menurut Joyce dalam Trianto (2007: 5), model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk

menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,

film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Selanjutnya, Joyce menyatakan bahwa

setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran

untuk membantu siswa sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Resource Based Learning atau belajar berdasarkan sumber adalah suatu

proses pembelajaran yang langsung menghadapkan siswa dengan suatu atau

sejumlah sumber belajar secara individu atau kelompok dengan segala kegiatan

yang bertalian dengan sumber belajar (Sutrisno, 2010: 1). Menurut Campbell

sebagaimana dikutip oleh Aliyah (2013) Resource Based Learning adalah model

pendidikan yang dirancang oleh instruktur, untuk secara aktif melibatkan para

siswa dengan aneka ragam sumber belajar, baik cetak maupun non-cetak. Dalam

model Resource Based Learning, siswa belajar dengan menggunakan sumber

belajar, teknologi informasi dan komunikasi digunakan untuk mendukung

pembelajaran dengan model Resource Based Learning ini.

Resource Based Learning tidak meniadakan peranan guru, juga tidak berarti

bahwa guru dapat duduk bermalas-malasan. Guru terlibat dalam setiap langkah

proses belajar, dari perencanaan, penentuan dan mengumpulkan sumber-sumber

informasi, memberi motivasi, memberi bantuan apabila diperlukan dan bila

dirasanya perlu memperbaiki kesalahan (Nasution, 2011: 28). Jadi, dalam

Page 49: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

31

Resource Based Learning kegiatan pembelajaran bukan dilakukan dengan cara

konvensional dimana guru menyampaikan bahan pelajaran kepada murid. Tugas

utama guru adalah membimbing siswa untuk menemukan dan menyimpulkan

sendiri melalui sumber belajar yang tersedia. Dengan memanfaatkan sepenuhnya

segala sumber informasi sebagai sumber belajar maka diharapkan siswa dengan

mudah dapat memahami konsep materi pembelajaran serta mampu menyelesaikan

permasalahan yang diberikan melalui sumber belajar yang tersedia.

Menurut Sutrisno (2010: 3) ciri – ciri Resource Based Learning yaitu: (1)

Resource Based Learning memanfaatkan sepenuhnya segala sumber informasi

sebagai sumber bagi pelajaran termasuk alat – alat audiovisual dan memberi

kesempatan untuk merencanakan kegiatan belajar dengan mempertimbangkan

sumber – sumber yang tersedia, (2) Resource Based Learning berusaha memberi

pengertian kepada siswa tentang luas dan aneka ragamnya sumber – sumber

informasi yang dapat dimanfaatkan untuk belajar. Sumber – sumber itu berupa

sumber dari masyarakat dan lingkungan, bahkan cetakan, perpustakaan, alat audio

– visual, dan sebagainya, (3) Resource Based Learning berhasrat untuk mengganti

aktivitas siswa dalam belajar tradisional dengan belajar aktif di dorong oleh minat

dan keterlibatan diri dalam pendidikan, (4) Resource Based Learning berusaha

untuk meningkatkan motivasi belajar dengan menyajikan berbagai kemungkinan

tentang bahan pelajaran, metode kerja, dan medium komunikasi, (5) Resource

Based Learning memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menurut

kecepatan dan kesanggupan masing – masing dan tidak dipaksa belajar menurut

kecepatan yang sama dalam hubungan di kelas, (6) Resource Based Learning

Page 50: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

32

lebih fleksibel dalam penggunaan waktu dan ruang belajar, (7) Resource Based

Learning berusaha mengembangkan kepercayaan akan diri sendiri dalam hal yang

memungkinkannya untuk melanjutkan belajar sepanjang hidupnya.

Kokom dalam Apriliana (2015) mengungkapkan bahwa sumber belajar

merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, yang

dapat berupa: buku teks, media cetak, media elektronika, nara sumber, lingkungan

alam sekitar, dan sebagainya. Sumber belajar akan sangat membantu dalam

pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa agar dapat menemukan dan

mengkonstruksi pengetahuan serta mengoptimalkan kemampuannya hingga

terwujudnya pencapaian dalam pembelajarannya

Dalam pelaksanaan Resource Based Learning menurut Sutrisno (2010: 4) hal

– hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut.

(1) Guru perlu mengetahui tentang latar belakang siswa dan

pengetahuan siswa mengenai materi pelajaran yang akan

disampaikan.

(2) Tujuan pembelajaran yaitu mengenai bahan yang harus dikuasai,

keterampilan dan tujuan emosional dan sosial.

(3) Memilih metodologi, unsur – unsur yang terkandung yaitu (1)

uraian tentang apa yang dipelajari, (2) diskusi dan pertukaran

pikiran, (3) kegiatan–kegiatan yang menggunakan berbagai alat

instruksional, (4) kegiatan–kegiatan dalam lingkungan sekitar

sekolah. (5) kegiatan–kegiatan dengan menggunakan berbagai

sumber belajar, (6) kegiatan kreatif.

(4) Koleksi dan penyediaan bahan

(5) Penyediaan tempat

Melalui pelaksanaan model pembelajaran Resource Based Learning ini,

siswa diarahkan untuk belajar sehingga siswa lebih mandiri. Guru berperan

sebagai motivator dan fasilitator serta memberikan dorongan pada siswa agar

dapat menyelesaikan masalah matematika. Guru menciptakan suasana proses

Page 51: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

33

pembelajaran matematika yang kondusif agar belajar siswa lebih terarah.

Pengajaran matematika yang akan diterapkan di dalam kelas adalah pengajaran

dimana siswa dituntut untuk aktif dalam mencari sumber belajar dan dalam

memecahkan masalah. Selain itu, siswa mampu menemukan dan membangun

pengetahuan mereka kemudian menemukan solusi dari permasalahan yang harus

diselesaikan. Siswa juga sadar akan kekayaan pengetahuan yang dapat diperoleh

dari berbagai sumber belajar.

2.5.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Resource Based Learning

Dalam pelaksanaan pembelajaran Resource Based Learning,

Nasution (2011: 30-32) menyebutkan ada beberapa langkah yang perlu

diperhatikan yaitu, antara lain: a) pengetahuan yang ada, b) tujuan pelajaran, c)

memilih metodologi, d) koleksi dan penyediaan bahan, e) penyediaan tempat.

Nur Aini Haas dalam Khaeriyah (2015) menyebutkan langkah-langkah yang

harus dilakukan dalam pembelajaran berbasis aneka sumber adalah sebagai

berikut: a) mengidentifikasi pertanyaan atau permasalahan; b) merencanakan cara

mencari informasi; c) mengumpulkan informasi; d) menggunakan informasi; e)

mensintesa informasi; dan f) evaluasi. Adapun sintaks dari model pembelajaran

Resource Based Learning adalah sebagai berikut (Sutrisno, 2010: 5).

(1) Pengenalan materi matematika dan penyelesaiannya.

(2) Guru memberikan contoh soal dan cara mengembangkannya

menjadi sub–sub pertanyaan dan penyelesaiannya.

(3) Guru membagi siswa dalam kelompok – kelompok.

(4) Guru membagi lembar kerja.

(5) Siswa menyelesaikan masalah matematika yang diajukan

secara berkelompok .

(6) Guru membimbing, mengawasi, dan membantu siswa yang

mengalami kesulitan menyelesaikan masalah matematika.

Page 52: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

34

(7) Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok ke dalam lembar

hasil diskusi.

(8) Masing – masing kelompok yang telah selesai melakukan

diskusi harus melaporkan kerja kelompoknya kepada guru.

(9) Guru meminta beberapa kelompok yang sudah selesai untuk

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

(10) Guru menegaskan kembali hasil diskusi yang telah disajikan

siswa.

(11) Guru melakukan evaluasi terhadap hasil diskusi siswa.

(12) Mengadakan ulangan harian.

Model pembelajaran Resource Based Learning ini terdiri dari beberapa

komponen yang meliputi pengajaran langsung oleh guru, penggunaan buku

pelajaran biasa, latihan-latihan formal, kegiatan penelitian, pencarian bahan dari

berbagai sumber, latihan memecahkan soal dan penggunaan alat audio-visual.

Pada penelitian ini sumber belajar yang akan digunakan yaitu pengajaran

langsung dari guru, beberapa buku yang ada di perpustakaan, gambar-gambar,

video pembelajaran tentang sumber daya alam, dan sumber belajar yang ada di

lingkungan sekitar. Selain itu model ini juga sangat mendukung pembelajaran

Kurikulum 2013 dimana siswa mencari dan menemukan sendiri pengetahuannya

melalui berbagai sumber belajar sehingga hasil belajar siswa akan lebih bermakna.

Dari uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian sesuai langkah dari

pendapat Nur Aini Haas dalam Khaeriyah (2015). Berikut adalah langlah-langkah

pembelajaran dengan materi perbandingan trigonometri sudut khusus dan

perbandingan trigonometri semua kuadran.

Tabel 2.3 Langkah-langkah Perilaku Guru dalam Model Resource Based Learning

pada Pembelajaran Perbandingan Trigonometri.

No. Langkah-langkah pembelajaran Perilaku Guru

1 Mengidentifikasi topik

pembelajaran, pertanyaan atau

Guru mendorong siswa mengembangkan

topik dengan memberikan permasalahan

Page 53: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

35

permasalahan. dalam kehidupan nyata yang berkaitan

dengan materi perbandingan trigonometri,

serta membimbing siswa dalam

menentukan apa saja sumber belajar yang

dibutuhkan untuk menjawab.

2 Merencanakan cara mencari

informasi

Guru memfasilitasi siswa dengan berbagai

sumber belajar, diantaranya lingkungan

sekolah, internet, video pembelajaran,

beberapa buku paket (buku sumber yang

relevan)

3 Mengumpulkan informasi Guru membimbing siswa mengumpulkan

informasi dari berbagai sumber belajar

yang tersedia.

4 Menggunakan informasi Guru membimbing siswa dalam

menggunakan informasi yang telah

ditemukan serta membimbing mereka

untuk mengolah informasi tersebut

dengan menggunakan bahasa sediri.

5 Mensintesa informasi Guru membimbing siswa untuk

mengorganisasikan informasi dari sumber

belajar yang ada dalam susunan yang

sistematis, logis, dan mudah dipahami

siswa.

6 Evaluasi Guru bersama siswa mengevaluasi hasil

belajar tentang materi yang diperoleh.

2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Resource Based

Learning

Pada penggunaan setiap model dalam pembelajaran, pasti terdapat

kekurangan ataupun kelebihan, hal ini juga terdapat pada model

pembelajaran Resource Based Learning. Mengenai kelebihan pembelajaran

dengan Resource Based Learning, Siregar (2008) menyebutkan pelaksanaan

model Resource Based Learning memiliki kelebihan antara lain:

a) Selama pengumpulan informasi terjadi kegiatan berpikir yang kemudian

akan menimbulkan pemahaman yang mendalam dalam belajar.

b) Mendorong terjadinya pemusatan perhatian terhadap topik sehingga

membuat siswa menggali lebih banyak informasi dan menghasilkan hasil

belajar yang lebih bermutu.

c) Meningkatkan keterampilan berpikir seperti keterampilan memecahkan

masalah, memberikan pertimbangan-pertimbangan dan melakukan

evaluasi melalui penggunaan informasi dan penelitian secara mandiri.

d) Meningkatkan perolehan keterampilan pemrosesan informasi secara

Page 54: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

36

efektif, dengan mengatahui sifat dasar informasi dan keberagamannya.

e) Memungkinkan pengumpulan informasi sebagai proses yang

berkesinambungan sehingga mengakibatkan terbentuknya pengetahuan

pada tiap fase berikutnya.

f) Meningkatkan sikap murid dan guru terhadap materi pembelajaran dan

prestasi akademik.

g) Membuat siswa antusias belajar dan terinspirasi untuk berpartisipasi aktif.

h) Meningkatkan prestasi akademik dalam penguasaan materi, sikap dan

berpikir kritis.

Menurut Nur Aini Haas dalam Khaeriyah (2015) kelemahan dari model

pembelajaran Resource Based Learning yaitu: (1) menuntut kemampuan dan

kreativitas siswa dan guru, (2) menuntut persiapan pembelajaran yang matang dari

seorang guru. Model pembelajaran Resource Based Learning menuntut kemampuan

dan kreativitas guru dalam menggunakan aneka sumber belajar di sekolah

sehingga guru harus berpengetahuan luas dan kreatif dalam menyajikan aneka

sumber belajar yang dibutuhkan, akan tetapi terkadang kebutuhan sumber belajar

itu di luar kemampuan sekolah dan siswa. Selain itu model pembelajaran

Resource Based Learning juga menuntut persiapan pembelajaran yang matang.

Persiapan pembelajaran dengan model ini seringkali menyita banyak waktu

sehingga pengelolaan kelas kurang efisien.

2.6 Gaya Belajar

Kemampuan setiap orang dalam memahami dan menyerap pelajaran sudah

pasti berbeda satu sama lainnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang

sangat lambat. Hal ini tentu dipengaruhi oleh cara mereka yang berbeda pula

dalam memahami dan menangkap informasi. Ada yang nyaman ketika belajar di

kesunyian, namun ada pula yang sebaliknya yakni belajar dengan mendengarkan

musik. Rasa nyaman dalam belajar lebih kita kenal dengan gaya belajar.

Page 55: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

37

Ada beberapa pendapat tentang definisi gaya belajar. Beberapa pendapat

tersebut antara lain sebagai berikut.

(1) Nasution (2011: 93) berpendapat bahwa gaya belajar siswa adalah cara

bereaksi dengan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya

dalam proses belajar.

(2) Gunawan (2006: 139) menjelaskan gaya belajar adalah cara yang lebih kita

suka dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu

transformasi.

(3) DePorter dan Mike (2015: 110) berpendapat bahwa gaya belajar merupakan

kombinasi dari bagaimana ia menyerap dan kemudian mengatur serta

mengolah informasi.

(4) Samples (2002: 74) berpendapat bahwa gaya belajar adalah kebiasaan yang

mencerminkan cara kita memperlakukan pengalaman yang kita peroleh

melalui modalitas.

(5) Winkel (1996: 147) gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi

siswa. Cara khas ini bersifat individual yang seringkali tidak disadari dan

ketika sudah terbentuk cenderung bertahan terus menerus.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa gaya

belajar adalah cara belajar individu yang khas dan ternyaman dalam memperoleh

informasi, terbentuk tanpa kita sadari dan dilakukan secara terus menerus.

DePoter dan Mike (2015: 112-113) menggolongkan gaya belajar berdasarkan cara

menerima informasi dengan mudah (modalitas) ke dalam tiga tipe yaitu gaya

belajar tipe visual, tipe auditorial dan tipe kinestetik.

Page 56: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

38

2.6.1 Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual yaitu gaya belajar dimana seseorang merasa paling

baik ketika melihat gambar atau teks dalam proses belajarnya. Anak yang

mempunyai gaya belajar visual cenderung memiliki kecerdasan visual yang bagus

dibandingkan kecerdasan lainnya. Menurut DePoter dan Mike (2015: 116) ciri-ciri

orang yang memiliki gaya belajar visual sebagai berikut.

(1) Rapi dan teratur.

(2) Berbicara dengan cepat.

(3) Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik.

(4) Teliti terhadap detail.

(5) Mementingkan penampilan, baik dalam pakaian maupun presentasi.

(6) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam

pikirannya.

(7) Mengingat dengan asosiasi visual.

(8) Biasanya tidak terganggu dengan keributan.

(9) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis,

dan sering kali minta bantuan orang untuk mengulanginya.

(10) Pembaca cepat dan tekun.

(11) Lebih suka membacakan daripada dibacakan.

(12) Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap

waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau

proyek.

(13) Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat.

Page 57: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

39

(14) Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain.

(15) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban yang singkat ya atau tidak.

(16) Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato.

(17) Lebih suka seni daripada musik.

(18) Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai

memilih kata-kata.

(19) Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan.

2.2.2 Gaya Belajar Auditorial

Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar dimana seseorang belajar

dengan baik ketika mereka mendengar sumber informasi yang mereka pelajari.

Menurut Gunawan (2006: 94) orang auditorial belajar dengan menggunakan

mereka dan cenderung interpeden. Menurut DePoter dan Mike (2015: 118) ciri-

ciri orang yang mempunyai gaya belajar auditorial sebagai berikut.

(1) Berbicara pada dirinya sendiri saat bekerja.

(2) Mudah terganggu keributan.

(3) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan dibuku ketika

membaca.

(4) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan.

(5) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara.

(6) Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita.

(7) Berbicara dalam irama yang berpola.

(8) Biasanya fasih dalam berbicara.

(9) Lebih suka musik daripada seni.

Page 58: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

40

(10) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan

daripada dilihat.

(11) Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar.

(12) Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat visualisasi,

seperti memotong bagian-bagian sehingga sesuai satu sama lain.

(13) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.

(14) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.

2.2.3 Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar dimana seseorang harus

terlibat, bergerak, mengalami, dan mencoba sendiri dalam proses mengangkap apa

yang dipelajari. Menurut DePoter dan Mike (2015: 117-118) ciri-ciri orang yang

memiliki gaya belajar kinestetik sebagai berikut.

(1) Berbicara perlahan.

(2) Menanggapi perhatian fisik.

(3) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian dari mereka.

(4) Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang.

(5) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak.

(6) Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar.

(7) Belajar melalui manipulasi praktik.

(8) Mengahafal dengan cara berjalan dan melihat.

(9) Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca.

(10) Banyak menggunakan isyarat tubuh.

(11) Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama.

Page 59: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

41

(12) Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada

ditempat itu.

(13) Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot dengan mencerminkan

aksi dengan gerakan tubuh saat membaca.

(14) Ingin melakukan segala sesuatu.

2.7 Kerangka Berpikir

Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Sedangkan pembelajaran

matematika di sekolah memiliki tujuan agar keterampilan dan kemampuan para

siswa dapat berkembang dengan baik sebagaimana diharapkan, yaitu menjadi

SDM yang berkualitas. Salah satu ketrampilan dan kemampuan yang harus

dimiliki siswa yaitu kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis

merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan

berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya.

Dalam sistem pendidikan di Indonesia, siswa dituntut untuk mampu

menguasai banyak mata pelajaran, salah satunya adalah matematika. Matematika

merupakan mata pelajaran yang paling dianggap sulit oleh sebagian besar siswa di

Indonesia. Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) kemampuan berpikir kritis

seharusnya menjadi kemampuan yang dimiliki setiap siswa. Hal ini dikarenakan

Page 60: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

42

siswa SMA sebentar lagi akan menjalani kehidupan diluar sekolah dan

berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat.

Agar kemampuan berpikir kritis siswa dapat tercapai hendaknya

pembelajaran tidak fokus hanya pada aspek kognitifnya saja. Salah satu cara yang

dapat guru lakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis

masalah yaitu Resource Based Learning. Melalui model ini diharapkan dapat

mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Selain menggunakan model berbasis

masalah, pembelajaran matematika juga perlu didukung dengan menggunakan

pendekatan yang sesuai yaitu pendekatan saintifik. Salah satu kriteria

pembelajaran saintifik adalah mendorong dan menginspirasi siswa berpikir kritis,

analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami memecahkan masalah dan

mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.

Salah satu kendala guru dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis

siswa adalah perbedaan kecenderungan tipe gaya belajar siswa. Perbedaan gaya

belajar siswa tersebut menjadikan solusi yang diberikan guru haruslah berbeda

pula.

Menurut DePorter dan Mike (2015: 112) menjelaskan ada tiga jenis gaya

belajar yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Perpaduan analisis kemampuan

berpikir kritis dan penggolongan siswa sesuai gaya belajarnya diharapkan dapat

membantu guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan dan

dapat memberikan solusi kepada siswa sesuai gaya belajarnya.

Page 61: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

43

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource Based Learning Ditinjau dari

Gaya Belajar Siswa SMA Kelas X

KBK masih rendah Model RBL Siswa SMA kelas X

KBK siswa

terasah dan

mencapai

ketuntasan

Gaya belajar

berbeda

menyebabkan KBK

siswa berbeda

Visual

Auditori

Kinestetik

Mengidentifikasi

topik

pembelajaran,

pertanyaan dan

permasalahan

Merumuskan

pertanyaan,

menentukan

informasi yang

diketahui

Klarifikasi

Merencanakan

cara mencari

informasi dan

emngumpulkasn

informasi

Menggali informasi

yang relevan dan

menentukan

konsep/ide yang

akan digunakan

Assesmen

Menggunakan

informasi dan

evaluasi

Menggunakan

informasi yang

diperloheh untuk

menyelsaikan

masalah

Strategi

Mensintesa

informasi Menyimpulkan hasil

permasalahan.

Penyimpulan

Gambar 2.1 Bagan Alur Kerangka Berpikir

Page 62: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

44

2.8 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoritik dan rumusan masalah yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut: kemampuan berpikir kritis siswa pada model Resource

Based Learning mencapai ketuntasan klasikal 85%.

Page 63: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

45

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed

methods. Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan

menggabungkan dua bentuk penelitian yang telah ada sebelumnya yaitu penelitian

kualitatif dan penelitian kuantitatif. Menurut Creswell sebagaimana dikutip oleh

Sirnayatin (2013) penelitian campuran merupakan pendekatan penelitian yang

mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif.

Menurut pendapat Sugiyono (2010: 39) menyatakan bahwa metode

penelitian tidak dapat digabungkan karena padigmanya berbeda. Tetapi dalam

penelitian kuantitatif dapat menggabungkan penggunaan teknik pengumpulan data

(bukan metodenya), seperti penggunaan triangulasi pada penelitian kualitatif.

Menurut Creswell sebagaimana dikutip oleh Sirnayatin (2013), strategi-

strategi dalam mixed methods, yaitu:

1. Strategi metode campuran sekuensial/ bertahap (sequential mixed methods)

merupakan strategi bagi peneliti untuk menggabungkan data yang ditemukan

dari satu metode dengan metode lainnya. Strategi ini dapat dilakukan dengan

interview terlabih dahulu untuk mendapatkan data kualitatif, lalu diikuti

dengan data kuantitaif dalam hal ini menggunakan survey. Strategi ini dibagi

menjadi tiga bagian sebagai berikut.

a. Strategi eksplanatoris sekuensial. Dalam strategi ini tahap pertama adalah

mengumpulkan dan menganalsis data kuantitatif kemudian diikuti oleh

45

Page 64: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

46

pengumpulan dan menganalisis data kualitatif yang dibangun berdasarkan

hasil awal kuantitatif.

b. Strategi eksploratoris sekuensial. Strategi ini kebalikan dari strategi

ekspalanatoris sekuensial, pada tahap pertama peneliti mengumpulkan dan

menganalisis data kualitatif kemudian mengumpulkan dan menganalisis

data kuantitatif pada tahap kedua yang didasarkan pada hasil dari tahap

pertama. Bobot utama pada strategi ini adalah pada data kualitatif.

c. Strategi transformatif sekuensial. Pada Strategi ini peneliti menggunakan

perspektif teori untuk membentuk prosedur-prosedur tertentu dalam

penelitian. Dalam model ini, peneliti boleh memilih untuk menggunakan

salah satu dari dua metode dalam tahap pertama, dan bobotnya dapat

diberikan pada salah satu dari keduanya atau dibagikan secara merata pada

masing-masing tahap penelitian.

2. Strategi metode campuran konkuren/sewaktu waktu (concurrent mixed

methods) merupakan penelitian yang menggabungkan antara data kuantitatif

dan data kualitatif dalam satu waktu.Terdapat tiga strategi pada strategi

metode campuran konkuren ini, yaitu:

a. Strategi triangulasi konkuren. Dalam strategi ini, peneliti mengumpulkan

data kuantitatif dan data kualitatif dalam waktu bersamaan pada tahap

penelitian, kemudian membandingkan antara data kualitatif dengan data

kuantitatif untuk mengetahui perbedaan atau kombinasi.

b. Strategi embedded konkuren. Strategi ini hampir sama dengan model

triangulasi konkuren, karena sama-sama mengumpulkan data kualitatif dan

Page 65: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

47

kuantitatif dalam waktu yang bersamaan. Membedakannya adalah model

ini memiliki metode primer yang memandu proyek dan data sekunder

yang memiliki peran pendukung dalam setiap prosedur penelitian. Metode

sekunder yang kurang begitu dominan/berperan (baik itu kualitatif atau

kuantitatif) ditancapkan (embedded) ke dalam metode yang lebih dominan

(kualitatif atau kuantitatif).

c. Strategi transformatif konkuren. Seperti model transformatif sequential

yaitu dapat diterapkan dengan mengumpulkan data kualitatif dan data

kuantitatif secara bersamaan serta didasarkan pada perspektif teoritis

tertentu.

3. Prosedur metode campuran transformatif (transformative mixed methods)

merupakan prosedur penelitian dimana peneliti menggunakan kacamata

teoritis sebagai perspektif overaching yang didalamnya terdiri dari data

kualitatif dan data kuantitatif. Perspektif inilah yang nantinya akan

memberikan kerangka kerja untuk topik penelitian, teknik pengumpulan data,

dan hasil yang diharapkan dari penelitian.

Dalam penelitian ini menggunakan strategi metode campuran

sekuensial/bertahap (sequential mixed method) terutama strategi eksplanatoris

sekuensial. Dalam penelitian ini pada tahap pertama mengumpulkan dan

menganalisis data kuantitatif dalam menjawab rumusan masalah pertama yaitu

apakah kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada model Resouce Based

Learning kelas X mencapai ketuntasan kalsikal. Kemudian diikuti oleh

pengumpulan dan menganalisis data kualitatif yang dibangun berdasarkan hasil

Page 66: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

48

awal kuantitatif dalam menjawab rumusan masalah kedua, ketiga, dan keempat

yaitu bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada Resource

Based Learning dengan gaya belajar visual, bagaimana kemampuan berpikir kritis

siswa SMA kelas X pada Resource Based Learning dengan gaya belajar auditori,

dan bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada Resource

Based Learning dengan gaya belajar kinestetik.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sequential

explonatory, yaitu dalam strategi ini tahap pertama adalah mengumpulkan dan

menganalisis data kuantitatif kemudian diikuti oleh pengumpulan dan

menganalisis data kualitatif yang dibangun berdasarkan hasil awal kuantitatif.

Alasan pemilihan pendekatan penelitian tersebut adalah bahwa kedua jenis

penelitian tersebut saling memperkuat dan saling melengkapi sehingga akan

dicapai hasil penelitian yang tidak hanya obyektif, terstruktur dan terukur namun

akan dicapai juga hasil penelitian yang mendalam dan faktual.

Pada penelitian ini data kuantitatif dianalisis terlebih dulu, selanjutnya

dilakukan analisis data kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui

apakah kemampuan berpikir kritis siswa SMA kelas X pada model Resouce Based

Learning kelas X mencapai ketuntasan klasikal. Sedangkan metode kualitatif

digunakan untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah dalam penelitian ini

yaitu bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa kelas X pada Resource Based

Learning jika ditinjau dari gaya belajarnya. Data kualitatif ini didapatkan melalui

wawancara dengan partisipan secara mendalam.

Page 67: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

49

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Juwana, yang beralamatkan di

Jalan Ki Hajar Dewantoro 54 Juwana-Pati, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan

lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan berikut.

(1) Memudahkan terciptanya kolaborasi antara peneliti dengan kepala sekolah

dan guru mata pelajaran matematika.

(2) Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika yang

menyatakan bahwa belum pernah diadakan penelitian tentang kemampuan

berpikir kritis siswa SMA ditinjau dari gaya belajar di SMA Negeri 1

Juwana.

3.4 Data dan Sumber Data Penelitian

3.4.1 Data Penelitian

Data merupakan hal yang terpenting dalam suatu penelitian. Tanpa adanya

data maka suatu penelitian tidak akan berjalan. Data dapat diperoleh dari sumber

data. Sumber data dibedakan menjadi dua yaitu sumber primer dan sumber

sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memeberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian yang akan

dilaksanakan ini, menggunakan sumber data primer.

Data ini merupakan data tertulis dari angket gaya belajar, hasil pekerjaan

siswa, dan hasil wawancara dengan siswa yang menjadi subjek penelitian. Data

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Klasifikasi Gaya Belajar Siswa.

Page 68: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

50

Data klasifikasi gaya belajar siswa merupakan data mengenai klasifikasi gaya

belajar siswa yang meliputi gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.

2. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa untuk Tiap Tipe Gaya Belajar.

Data deskripsi kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar siswa

berupa uraian mengenai kemampuan berpikir kritis siswa dengan tipe gaya belajar

siswa yang meliputi uraian kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar

visual, uraian kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar auditori,

uraian kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar kinestetik.

3.4.2 Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 SMA

Negeri 1 Juwana tahun ajaran 2014/2015. Keseluruhan siswa tersebut merupakan

subjek angket gaya belajar serta subjek tes kemampuan berpikir kritis. Tetapi,

hanya enam siswa yang merupakan subjek wawancara kemampuan berpikir kritis.

Subjek penelitian merupakan informan untuk mendapatkan klasifikasi gaya

belajar dan deskripsi kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar dalam

konteks pembelajaran pada materi trigonometri.

Sebelum penelitian dimulai, peneliti melakukan tes kemampuan berpikir

krits pada kelas penelitian untuk menentukan nilai kriteria ketuntasan minimal

yang sesuai dengan kondisi kelas penelitian. Hasil tes kemampuan berpikir kritis

sebelum penelitian diperoleh rata-rata nilai tes kemampuan berpikir kritis 75.

Nilai 75 digunakan peneliti sebagai nilai KKM pada tes kemampuan berpikir

kritis saat penelitian.

Page 69: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

51

Untuk mengetahui klasifikasi gaya belajar siswa maka semua siswa kelas

X MIPA 1 diberikan angket gaya belajar. Sedangkan untuk mengetahui

kemampuan berpikir kritis, maka dalam penelitian ini digunakan tes kemampuan

berpikir kritis. Agar kemampuan berpikir kritis diketahui dengan berdasarkan

gaya belajar siswa, maka dilakukan wawancara. Teknik pemilihan subjek

wawancara dilakukan dengan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono

(2010: 218), teknik sampling yang sering digunakan pada penelitian kualitatif

adalah:

… purposive sampling, dan snowball sampling. Seperti telah dikemukakan

bahwa, purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang

tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau

mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti

menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.

Pada penelitian ini subjek penelitian dipilih berdasarkan suatu kriteria

tertentu untuk kepentingan terpenuhinya informasi yang dibutuhkan. Dalam

penelitian ini kriteria tersebut antara lain yaitu subjek yang memiliki tipe gaya

belajar visual, auditorial dan kinestetik.

Dari 40 siswa dipilih 6 siswa yang terdiri dari 2 siswa yang mewakili

masing-masing tipe gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik, untuk menjadi

subjek penelitian. Adapun langkah-langkah penentuan subjek penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan skor angket gaya belajar siswa

2. Menggolongkan hasil skor angket gaya belajar siswa kedalam tipe gaya

belajar yang sesuai.

Page 70: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

52

3. Pemilihan subjek berdasarkan skor gaya belajar ditentukan dari siswa yang

memiliki gaya belajar dominan yang terkuat.

Pemilihan subjek penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Pada gambar 3.1 tersebut tampak bahwa terdapat siklus pemilihan subjek

untuk setiap gaya belajar. Pada akhirnya setiap siswa diklasifikasikan pada tipe

gaya belajar tertentu dipilih dua subjek yang memiliki skor gaya belajar visual,

auditori dan kinestetik yang terkuat. Tetapi dapat pula tidak ada siswa yang

menempati tipe gaya belajar tertentu. Setelah dilakukan pengecekan ulang

Pembelajaran RBL di kelas

Pengisisan angket gaya belajar

Analisis data

Apakah setiap tipe

gaya belajar telah

terisi subjek

Pengecekan ulang Tidak

Diperoleh lebih dari seorang siswa untuk setiap tipe gaya belajar

Dipilih 2 subjek untuk setiap tipe gaya belajar

Selesai

Ya

Gambar 3.1 Bagan Alur Pemilihan Subjek

Page 71: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

53

terhadap gaya belajar setiap siswa dan ternyata tidak ditemukan siswa yang

mengisi tipe gaya belajar tertentu maka tidak lagi dilakukan pengecekan.

Untuk penelitian ini, hanya digunakan satu kelas. Apabila ingin setiap

gaya belajar terisi maka penelitian harus dilakukan terhadap kelas yang lain

sehingga akan melebihi waktu penelitian yang ditetapkan dan dimungkinkan akan

timbul ketidakakuratan data. Oleh karena itu, penelitian ini hanya terbatas pada

satu kelas saja. Jika proses tersebut telah dilakukan dan diperoleh kenyataan

bahwa ada tipe gaya belajar siswa yang tidak terisi subjek maka dapat

disimpulkan bahwa tipe gaya belajar tersebut tidak ada disertai penjelasan

terhadap hasil pertemuan yang ada.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

melakukan suatu penelitian, karena tujuan utama dari suatu penelitian adalah

mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Sehingga tanpa

pengetahuan tentang teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

3.5.1 Penyusunan Instrumen

3.5.1.1 Instrumen Angket Gaya Belajar Siswa

Menurut Sudijono (2009: 84), angket atau keusioner adalah alat untuk

memperoleh data latar belakang siswa sebagai salah satu bahan dalam

menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Menurut Sugiyono (2014:

199), metode angket (kuesioner) adalah cara pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertnyaan atau pernyataan tertulis kepada

Page 72: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

54

responden untuk menjawabnya. Metode angket yang digunakan dalam angket ini

adalah metode angket langsung. Metode angket langsung yaitu metode angket

yang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diperoleh secara langsung dari subjek

penelitian tanpa melalui perantara. Metode angket ini dilakukan untuk

memperoleh informasi mengenai gaya belajar dari subjek penelitian.

Angket ini diadaptasi dari angket gaya belajar yang disusun oleh Adhitya

(2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas

VII dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Materi Segiempat Ditinjau dari

Gaya Belajar” berdasarkan kisi-kisi dan indikator yang merujuk teori gaya belajar

menurut Deporter dan Mike. Angket gaya belajar ini sudah validasi oleh para

pakar yang ahli dalam bidangnya yaitu

No Nama Validator Jabatan

1 Dr. Edy Purwanto, M.Si. Dosen Psikologi UNNES

2 Drs. Mohammad Asikin, M.Pd. Dosen Pendidikan Matematika UNNES

3 Dra. Endang Retno Winarti,

M.Pd.

Dosen Pendidikan Matematika UNNES

Penelitian menggunakan angket sebagai alat untuk mengumpulkan data

mengenai gaya belajar. Jawaban-jawaban di angket nantinya akan menunjukkan

gaya belajar siswa.

3.5.1.2 Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk empat pertemuan.

RPP dibuat sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah penelitian, yaitu

kurikulum 2013. RPP dibuat dengan menggunakan model pembelajaran Resource

Based Learning serta dengan materi matematika wajib yaitu trigonometri dengan

Page 73: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

55

subbab perbandingan trigonometri pada sudut istimewa dan sudut di semua

kuadran.

3.5.1.3 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Tes kemampuan berpikir kritis merupakan kumpulan soal-soal yang

digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa dalam

menyelesaikan soal matematika. Dalam penelitian ini peneliti memberikan tes

subjektif berupa tes uraian yang bertujuan untuk untuk mengukur sejauh mana

kemampuan berpikir kritis yang dilihat dari jawaban siswa. Tes ini digunakan

untuk memperoleh data mengenai kemampuan berpikir kritis siswa. Kemampuan

berpikir kritis tidak hanya dilihat dari benar atau salah hasil perhitungan siswa,

tetapi juga dilihat dari kemampuan siswa dalam menyajikan jawaban mereka.

Sebelum instrumen tes digunakan, terlebih dahulu diujicobakan terlebih

dahulu pada kelompok uji coba yaitu kelompok di luar kelompok penelitian.

Setelah diujicobakan, instrumen direvisi berdasarkan hasil analisis uji coba dan

saran dari guru matematika SMA Negeri 1 Juwana. Dengan soal yang sama dan

tenggang waktu yang cukup untuk diuji apakah butir-butir soal tersebut valid dan

dapat digunakan. Setelah dilakukan uji coba, dilakukan analisis terhadap validitas,

reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda butir soal. Soal yang diberikan

pada kelas subjek adalah soal-soal yang telah diperbaiki dengan melihat hasil uji

coba sebelumnya.

1. Analisis Validitas Butir Soal

Validitas suatu instrumen menunjukkan seberapa jauh ia dapat mengukur apa

yang hendak diukur. Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu

Page 74: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

56

tes melakukan fungsi ukurnya. Pada penelitian ini, validitas soal yang dilakukan

adalah sebagai berikut.

a. Validitas Isi

Sebuah tes memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu

yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan (Arikunto, 2009: 67).

Validitas isi instrumen tes dalam penelitian ini ditetapkan menurut analisis

rasional terhadap isi tes, yang penilaiannya didasarkan atas pertimbangan

subjektif individual oleh seorang yang ahli di bidangnya. Yang disebut ahli dalam

penelitian ini adalah dosen pembimbing.

b. Validitas Butir

Pada validitas butir, sebuah butir soal dikatakan valid apabila mempunyai

dukungan yang besar terhadap skor total. Untuk mengujinya digunakan rumus

korelasi product moment dengan angka kasar (Arikunto, 2009: 72), yaitu:

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ )

dengan

: koefisien korelasi butir soal

: banyaknya peserta tes

: skor butir soal

: skor total

Hasil perhitungan disesuaikan dengan tabel kritis r product moment. Jika

, maka butir soal tersebut valid. Nilai rtabel untuk N = 39 dan taraf

signifikansi 5% adalah 0,3160.

2. Analisis Reliabilitas Tes

Menurut Sugiyono (2010: 173), instrumen yang reliabel adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

Page 75: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

57

menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini akan

dilakukan dengan internal consistency reliability, yaitu dilakukan dengan cara

mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis

dengan metode tertentu. Dalam penelitian ini digunakan instrumen tes berbentuk

uraian. Oleh sebab itu, pengujian reliabilitas yang dilakukan adalah pengujian

reliabilitas untuk instrumen skor non diskrit dengan menggunakan rumus Alpha.

Rumus Alpha (Arikunto, 2009: 109) adalah:

2

2

11 11

t

i

n

nr

Dengan

N

N

XX

t

2

2

2

dimana

r11 : Reliabilitas instrumen yang dicari

n : Banyaknya butir soal

N : Jumlah peserta

X : Skor tiap butir soal

i : Nomor butir soal 2

i : Jumlah varians skor tiap-tiap butir soal 2

t : Varians total

Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai dikonsultasikan dengan

harga tabel, jika maka item tes yang diujicobakan reliabel.

Dengan N = 39 dan taraf signifikansi 5% diperoleh rtabel = 0,3160.

3. Analisis Tingkat kesukaran butir soal

Tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui soal tersebut mudah, sedang

atau sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar (Arifin, 2012: 349). Tingkat Kesukaran (TK) pada masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan rumus:

Page 76: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

58

dimana

TK = tingkat kesukaran

SA = jumlah skor kelompok atas

SB = jumlah skor kelompok bawah

n = jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah

maks = skor maksimal soal yang bersangkutan

Sementara kriteria interpretasi tingkat kesukarannya seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Interpretasi Tingkat Kesukaran

TK Tingkat Kesukaran

Sukar

Sedang

Mudah

Sumber: Sudjana dalam Jihad & Abdul, 2010

4. Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk membedakan siswa yang memiliki

kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Setelah

kelompok atas dan kelompok bawah ditentukan, indeks daya pembeda dihitung

dengan rumus berikut.

dimana

= jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah

= jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah

= jumlah skor ideal salah satu kelompok pada butir soal yang diolah

Interpretasi nilai DP mengacu pada pendapat Ruseffendi dalam Jihad & Abdul

(2010: 181):

: sangat baik

: baik, mungkin perlu diperbaiki

: cukup, perlu diperbaiki

: jelek, dibuang atau dirombak

Page 77: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

59

3.5.1.4 Instrumen Pedoman Wawancara

Esterberg dalam Sugiyono (2014: 72) menyatakan bahwa wawancara

adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui

tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Sehingga melalui wawancara peneliti akan mendapatkan informasi yang

mendalam tentang segala sesuatu yang ada di dalam subjek penelitian. Maksud

mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba dalam

Moleong (2014:186) antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian,

kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain.

Tipe wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

terbimbing. Wawancara terbimbing yaitu wawancara yang topiknya telah

direncanakan dalam bagan secara garis besar, kemudian peneliti mengembangkan

pertanyaan selama wawancara berdasarkan topik yang telah ditentukan.

Wawancara bersifat investigatif. Wawancara tersebut akan digunakan untuk

mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa jika ditinjau dari gaya belajarnya.

Instrumen pedoman wawancara ini selanjutnya divalidasi oleh ahli yang

terdiri atas dua orang. Yang dimaksud ahli dalam hal ini adalah dosen pendidikan

matematika selaku dosen pembimbing peneliti. Dipilihnya dosen karena dosen

dipandang sebagai pakar dan praktisi yang telah ahli dan berpengalaman dalam

mengembangkan instrumen penelitian. Validasi instrumen pedoman wawancara

Page 78: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

60

diarahkan pada kejelasan butir pertanyaan dan apakah pertanyaan sudah

mengungkap kemampuan berpikir kritis siswa.

Secara umum pengembangan pedoman wawancara yang dimulai dari

penyusunan draf pedoman wawancara, justifikasi instrumen oleh validator

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu kejelasan butir pertanyaan dan

apakah pertanyaan sudah mengarah pada tujuan (kemampuan berpikir kritis

subjek penelitian dalam menyelesaikan masalah matematika), revisi berdasarkan

temuan dan saran validator, sampai dengan instrumen pedoman wawancara yang

siap digunakan.

3.5.2 Hasil Pengembangan Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Tes kemampuan berpikir kritis terdiri dari 2 soal uraian. Sebelum

digunakan, soal telah diujicobakan untuk mengetahui validitas, tingkat kesukaran,

dan daya pembeda butir soal serta reliabilitas soal sebelum digunakan sebagai soal

tes kemampuan berpikir kritis. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 22 Februari

2016 di kelas X MIPA 3 SMA Negeri 1 Juwana sebagai kelas uji coba. Kisi-kisi

tes uji coba dan soal tes uji coba berturut-turut dapat dilihat pada Lampiran 12 dan

Lampiran 13.

Berdasarkan analisis hasil uji coba diketahui bahwa semua soal uji coba

memiliki kriteria sedang. Tidak adanya soal dengan kriteria mudah karena pada

penelitian ini akan diukur kemapuan berpikir kritis, karena kemampuan berpikir

kritis termasuk High Order Thinking, jadi kriteria soal mudah dianggap tidak

sesuai untuk diberikan. Sedangkan kriteria soal sukar tidak ada karena

keterbatasan waktu ujian, jika diberikan soal sukar yang akan membutuhkan

Page 79: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

61

waktu lama bagi siswa untuk menyelesaikannya, dikhawatirkan waktu yang

disediakan tidak cukup. Sehingga soal yang digunakan dengan kriteria sedang,

tidak terlalu banyak soal. Secara keseluruhan hasil analisis butir soal dapat dilihat

pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Hasil Analisis Soal Uji Coba

No

Soal Validitas Reliabilitas

Tingkat

Kesukaran

Daya

Beda Keterangan

1 Valid

Reliabel

Sedang Cukup

Digunakan

dengan

perbaikan

2 Valid Sedang Sangat

baik Digunakan

Pada penelitian ini, dipilih 2 soal sebagai soal tes kemampuan berpikir

kritis untuk mewakili indikator pencapaian kompetensi yang sudah ditetapkan.

Semua soal digunakan karena memenuhi kriteria validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda yang memenuhi sebagai syarat soal yang baik.

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Analisis Data Kuantitatif

3.6.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kemampuan

berpikir kritis siswa pada kelas penelitian berdistribusi normal atau tidak. Jika

data berdistribusi normal maka rumus uji hipotesis yang digunakan adalah jenis

uji yang termasuk ke dalam statistik parametris. Sedangkan jika data tidak

berdistribusi normal, maka perhitungan yang digunakan adalah statistik

nonparametris. Perhitungan dilakukan dari data nilai tes kemampuan berpikir

kritis siswa kelas penelitian. Dalam penelitian ini data awal diuji normalitas

menggunakan bantuan program SPSS 16.0.

Page 80: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

62

Hipotesisnya sebagai berikut.

: data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Kriteria pengujiannya diterima jika nilai sig.

3.6.1.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah proporsi siswa yang

kemampuan berpikir kritisnya lebih dari 75 dengan model Resource Based

Learning mencapai lebih dari 85%. Untuk menguji hipotesis ini, akan digunakan

uji proporsi pihak kanan, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.

: ; artinya persentase ketuntasan hasil tes kemampuan berpikir kritis

siswa pada pembelajaran Resource Based Learning lebih dari atau

samadengan 85%.

: ; artinya persentase ketuntasan hasil tes kemampuan berpikir kritis

siswa pada pembelajaran Resource Based Learning kurang dari

85%.

Untuk mengujinya menggunakan statistic z sebagai berikut.

√ ( )

Keterangan:

: nilai z hitung

: banyaknya siswa yang tuntas

: jumlah siswa keseluruhan

: nilai ketuntasan klasikal minimal yang telah ditentukan.

Kriteria yang digunakan adalah Tolak jika 5 , dimana .

Didapat dari distribusi normal baku dengan peluang ( ) dengan .

(Sudjana, 2005: 234)

3.6.2 Analisis Data Kualitatif

Page 81: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

63

Menurut Gunawan (2013: 209) analisis data adalah sebuah kegiatan untuk

mengatur, mengurutkan mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan

mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau

masalah yang ingin dijawab. Analisis dilakukan secara mendalam pada siswa

tentang kemampuan berpikir kritis setelah siswa digolongkan berdasarkan gaya

belajarnya. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010: 337-345)

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan yang mengacu pada proses pemilihan dan

pengidentifikasian data yang memiliki makna jika dikaitkan dengan masalah

penelitian, dan selanjutnya membuat kode pada setiap satuan sehingga diketahui

berasal dari sumber mana.

2. Penyajian Data

Penyajian data meliputi pengklasifikasian data, yaitu menuliskan kumpulan

data yang terorganisir dan terkategori sehingga memungkinkan untuk menarik

simpulan dari data tersebut. Data-data yang dikumpulkan berupa hasil tangket

gaya belajar siswa, hasil tes kemampuan berpikir kritis subjek penelitian, hasil

transkrip wawancara antara peneliti dan subjek penelitian mengenai kemampuan

berpikir kritis, dan dokumentasi.

3. Penarikan Kesimpulan

Page 82: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

64

Verifikasi atau penarikan kesimpulan pada penelitian ini dilakukan dengan cara

membandingkan hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara. Dari kegiatan ini dapat

ditarik simpulan kemampuan berpikir kritis siswa untuk tiap-tiap jenis gaya belajar

sehingga permasalahan dan tujuan dari penelitian ini dapat dijawab.

Kesimpulan akhir mungkin tidak muncul hingga pengumpulan data berakhir.

Penarikan kesimpulan berkaitan dengan besarnya kumpulan catatan lapangan,

pengkodean, penyimpanan dan kecakapan peneliti. Apabila ada data baru akan

mengubah kesimpulan sementara hingga segera melakukan perbaikan data yang

diperoleh. Hal ini terus dilakukan sampai seluruh data dikumpulkan.

3.6.2.1 Pengujian Keabsahan Data

Setelah data dianalisis, selanjutnya peneliti memeriksa keabsahan data

yang telah didapatkan. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji

kredibilitas data, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmability

(Sugiyono, 2010: 367).

1. Uji Kredibilitas Data

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian dalam

penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. William Wiersma dalam Sugiyono

(2010: 372) mengartikan triangulasi sebagai pengecekan data dari berbagai

sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi dalam penelitian ini

adalah membandingkan data hasil pekerjaan siswa dengan data hasil wawancara

(triangulasi metode), dan membandingkan serta memeriksa data wawancara dari

subjek yang berbeda dalam satu tipe gaya belajar yang sama (triangulasi sumber

data).

2. Uji Transferability

Page 83: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

65

Uji transferability terhadap data analisis kemampuan berpikir kritis siswa

dalam pembelajaran matematika dengan model Resource Based Learning

dilakukan dengan memberikan uraian rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya

dalam membuat laporan penelitiannya.

3. Uji Dependability

Uji dependability terhadap data analisis kemampuan berpikir kritis siswa

dalam pembelajaran matematika dengan model Resource Based Learning

dilakukan dengan cara audit terhadap seluruh proses penelitian. Audit dalam

penelitian ini akan dilakukan oleh dosen pembimbing penelitian.

4. Uji Confirmability

Uji confirmability merupakan pengujian hasil analisis kemampuan berpikir

kritis siswa dalam pembelajaran matematika dengan model Resource Based

Learning yang dilakukan oleh peneliti. Dalam hal ini uji confirmability dilakukan

bersama uji dependability oleh peneliti dan pembimbing.

3.7 Prosedur Penelitian

Secara umum prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

dilihat pada Gambar 3.2.

Page 84: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

66

Analisis Data

Analisis Data Wawancara kemampuan berpikir kritis

Pelaksanaan Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Penentuan subjek terpilih

Pelaksanaan pengisian angket gaya belajar siswa kelas X MIPA 1

Proses pembelajaran Resource Based Learning

Validasi instrumen angket gaya belajar siswa, instrumen RPP, instrumen tes

kemampuan berpikir kritis, dan pedoman wawancara

Melihat Latar Subjek

Menyiapkan instrumen angket gaya belajar siswa, instrumen RPP, instrumen tes

kemampuan berpikir kritis, dan pedoman wawancara

Pendiskripsian Kemampuan Berpikir Kritis pada Pembelajan RBL Ditinjau dari

Gaya Belajar Siswa Kelas X MIPA 1

Gambar 3.2 Bagan Alur Prosedur Penelitian

Page 85: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

67

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X MIPA 1 SMA N 1 Juwana. Banyak

siswa kelas X MIPA 1 adalah 40 siswa terdiri dari 36 siswa perempuan dan 4

siswa laki-laki. Kelas X SMA N 1 Juwana menggunakan kurikulum 2013, oleh

karena itu pada mata pelajaran matematika kelas X terdiri dari dua mata pelajaran

yaitu matematika wajib dan matematika peminatan. Pada penelitian ini

dilaksanakan pada mata perlajaran matematika wajib yang setiap minggunya

terdapat 4 jam pelajaran. Di kelas X MIPA 1 terdapat monitor dan LCD yang

mendukung pembelajaran pada penelitian ini.

4.1.1 Proses Pembelajaran Resource Based Learning pada Kelas Penelitian

Pembelajaran Resource Based Learning dilaksanakan di kelas penelitian,

yaitu kelas X MIPA 1 dengan materi perbandingan trigonometri pada pelajaran

matematika wajib dengan rincian jadwal seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.1

berikut.

Tabel 4.1 Jadwal Pembelajaran Penelitian

Pertemuan Hari, Tanggal Waktu Sub Materi

1 Sabtu, 20 Februari

2016

2 x 45 menit Menentukan nilai

perbandingan trigonometri

sudut

, . 2 Selasa, 23 Februari

2016

2 x 45 menit Menentukan nilai

perbandingan trigonometri di

kuadran I, kuadran II,

kuadran III, kuadran IV.

3 Sabtu, 27 Februari

2016

2 x 45 menit Menemukan rumus

perbandingan trigonometri

untuk sudut ( ), ( ) (

67

Page 86: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

68

) ( ) serta

penerapan perbandingan

trigonometri dalam

kehidupan sehari-hari.

4 Selasa, 1 Maret 2016 2 x 45 menit Menemukan rumus

perbandingan trigonometri

untuk sudut ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) serta

penerapan perbandingan

trigonometri dalam

kehidupan sehari-hari.

Sebelum pertemuan pertama dilakukan, terlebih dulu dilakukan pertemuan

untuk melakukan tes guna mengetahui kriteria ketuntasan minimal kemampuan

berpikir kritis kelas penelitian pada hari Selasa, 16 Februari 2016 dari pukul 08.30

WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB dengan materi perbandingan trigonometri

pada segitiga siku-siku. Dari hasil tes tersebut diperoleh kriteria ketuntasan

minimal kelas X MIPA 1 sebagai kelas penelitian adalah 75. Sisa waktu pada

pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk perkenalan dan menyampaikan tujuan

penelitian kepada siswa yaitu untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis pada

Resource Based Learning ditinjau dari gaya belajar. Siswa dijelaskan bagaimana

kriteria penilaian kemampuan berpikir kritis menurut Perkins dan Murphy.

a) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 20 Februari

2016 diikuti oleh 40 siswa. Pembelajaran dimulai pada pukul 12.10 WIB dan

diakhiri pada pukul 13.40 WIB. Pertemuan pertama membahas mengenai

menentukan nilai perbandingan trigonometri sudut , .

Pada tahap merumuskan topik pembelajaran, pertanyaan, dan

permasalahan, semua siswa mengamati video tentang manfaat trigonometri dalam

Page 87: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

69

kehidupan sehari-hari yaitu mengukur ketinggian tiang bendera jika dilihat dari

sudut elevasi tertentu. Selain itu, sebagian besar siswa mampu menjawab

tantangan dari guru untuk menyebutkan manfaat trigonometri yang lain dalam

kehidupan sehari-hari, salah satu jawaban dari siswa adalah menghitung jarak

kapal yang dilihat dari menara mercusuar dengan sudut depresi tertentu. Sebagian

besar siswa juga mampu menjawab pertanyaan dari guru mengenai bagaimana

mengaitkan sisi-sisi pada segitiga siku-siku dengan koordinat pada sumbu

koordinat cartesius. Hal ini juga menunjukkan bahwa siswa mampu

mengkomunikasikan ide-ide mereka.

Pada tahap merencanakan cara mencari informasi siswa dikelompokkan

menjadi 8 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Setiap kelompok

diberikan lembar kerja dan lembar tugas. Pada tahap ini semua siswa mampu

menyiapkan berbagai sumber belajar yang dapat mereka gunakan untuk

mengerjakan lembar kerja dan lembar tugas. Semua siswa dangan antusias dengan

menyiapkan buku paket matematika dan LKS matematika di atas meja kelompok

masing-masing. Selain itu semua siswa juga memanfaatkan video pembelajaran

yang mampu menambah sumber belajar untuk mengerjakan lembar kerja dan

lembar tugas. Setiap kelompok merencakan cara mencari informasi yang berbeda-

beda. Ada yang bekerja secara bersama-sama dan ada pula yang bekerja dengan

membagi tugas untuk tiap anggota kelompok.

Pada tahap mengumpulkan informasi sebagian besar siswa mampu

mencatat hal-hal penting yang dapat digunakan untuk menyelesaikan lembar kerja

dan lembar tugas. Sementara itu, pada tahap menggunakan informasi siswa

Page 88: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

70

mampu berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja dan lembar tugas yang

diberikan oleh guru. Selanjutnya, perwakilan dari setiap kelompok diminta

menyampaikan hasil lembar kerja kelompok masing-masing. Mereka mampu

menyampaikan dengan baik hasil diskusi yang diperoleh.

Pada tahap mensistesa informasi, 5 kelompok mampu menemukan seluruh

simpulan yang diminta pada lembar kerja yang diberikan. Sedangkan 3 kelompok

lainnya mengalami kesalahan dalam menghitung pada cotangen sudut istimewa.

Setelah membahas simpulan hasil lembar kerja, siswa diminta untuk

mengumpulkan lembar tugas. Hasilnya, semua siswa mampu menggunakan hasil

simpulan lembar kerja untuk mengerjakan soal pada lembar tugas yang diberikan.

Pada tahap evaluasi siswa diberikan kuis dan hasilnya sebagian besar siswa

menunjukkan sudah bisa dalam mengerjakan soal nilai perbandingan sudut-sudut

khusus.

b) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 23 Februari 2016

dimulai pukul 08.30 WIB dan diakhiri pada pukul 10.00 WIB. Pada pertemuan

kedua 15 menit awal pembelajaran digunakan untuk pengisian angket gaya belajar

siswa X MIPA 1. Pertemuan kedua membahas mengenai menentukan nilai

perbandingan trigonometri di kuadran I, kuadran II, kuadran III, kuadran IV.

Pada pertemuan kedua, tahap merumuskan topik pembelajaran,

pertanyaan, dan permasalahan dimulai siswa mengamati video bianglala yang

biasanya ada di pasar malam atau tempat permainan lainnya mempunyai banyak

sudut yang terbentuk agar bianglala menjadi seimbang. Semua siswa mampu

Page 89: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

71

mengingat kembali materi perbandingan sudut khusus pada materi sebelumnya

sehingga pada saat guru bertanya siswa yang mampu menjawab tanpa melihat

catatan yang diberikan oleh guru.

Pada tahap merencanakan cara mencari informasi semua siswa mampu

menyiapkan sumber belajar yang diperlukan dan mendiskusikan lembar kerja

yang diberikan. Selain itu, saat diskusi kelompok berlangsung diputarkan video

pembelajaran mengenai nilai perbandingan trigonometri di kuadran I, kuadran II,

kuadran III, kuadran IV. Pada tahap mengumpulkan informasi semua siswa

mampu berdiskusi kelompoknya dan menyelesaikan lembar kerja dengan

menggunakan sumber belajar yang ada yaitu buku paket, LKS, video

pembelajaran, dan teman satu kelompok.

Pada tahap menggunakan informasi perwakilan dari 5 kelompok diminta

menyampaikan hasil lembar kerja kelompok masing-masing. Mereka mampu

menyampaikan dengan baik hasil diskusi yang diperoleh. Sementara pada tahap

mensistesa informasi semua siswa mampu menemukan nilai perbandingan selain

sinus, kosinus dan tangen pada semua kuadran. Selain itu, semua siswa mampu

menuliskan rangkuman hasil diskusi pada buku catatan masing-masing. Pada

tahap evaluasi siswa karena terkendala waktu siswa tidak diberikan kuis. Sebagai

gantinya siswa diberikan pekerjaan rumah dari LKS Matematika.

c) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanaan pada hari Sabtu tanggal 27 Februari 2016

pada pukul 12.10 WIB. Pertemuan ketiga membahas mengenai menemukan

rumus perbandingan trigonometri untuk sudut ( ) ( ) (

Page 90: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

72

) ( ). Pertemuan ketiga pada tahap merumuskan topik pembelajaran,

pertanyaan, dan permasalahan diawali dengan ditunjukkannya sebuah gambar

tempat tidur pasien di rumah sakit. Guru memberikan pertanyaan bagaimana cara

mencari sudut yang terbentuk di bawah sandaran tempat tidur pasien di rumah

sakit. Siswa belum mampu menjawab pertanyaan dari guru. Sehingga guru

memberikan sedikit penjelasan mengenai bentuk perbandingan trigonometri untuk

sudut ( ) ( ) ( ) ( ).

Pada tahap merencanakan cara mencari informasi siswa dikelompokkan

menjadi 8 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Kemudian setiap

kelompok diberikan lembar kerja dan lembar tugas kelompok mengenai

bagaimana menemukan rumus perbandingan trigonometri untuk sudut (

) ( ) ( ) ( ). Siswa mengerjakan lembar kerja dan

lembar tugas bersama dengan kelompok masing-masing. Pada tahap

mengumpulkan informasi semua siswa mampu memanfaatkan LKS dan video

pembelajaran untuk mengerjakan lembar kerja dan lembar tugas kelompok. Pada

tahap menggunakan informasi semua siswa mampu mencatat informasi yang

diproleh untuk mengerjakan lembar kerja dan lembar tugas yang diberikan.

Perwakilan dari setiap kelompok diminta menyampaikan hasil lembar kerja

kelompok masing-masing. Mereka mampu menyampaikan dengan baik hasil

diskusi yang diperoleh.

Pada tahap mensintesa semua siswa dapat menemukan nilai perbandingan

untuk secan, cosecan dan cotangen. Selain itu, semua siswa mampu untuk

menuliskan rangkuman hasil diskusi pada buku catatan masing-masing. Pada

Page 91: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

73

tahap evaluasi siswa diberikan kuis dan hasilnya sebagian besar siswa

menunjukkan sudah bisa dalam mengerjakan soal perbandingan sudut (

) ( ) ( ) ( ).

d) Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 1 Maret 2016

diikuti oleh 40 siswa. Pembelajaran dimulai pada pukul 08.30 WIB dan diakhiri

pada pukul 10.00 WIB. Pertemuan keempat membahas mengenai menemukan

rumus perbandingan trigonometri untuk sudut ( ) ( ) (

) ( ) ( ). Pertemuan keempat diawali dengan pemutaran video

berbagai macam bangunan yang memanfaatkan perbandingan trigonometri.

Pada tahap merumuskan topik pembelajaran, pertanyaan, dan

permasalahan, siswa diberikan masalah mengenai bagaimana mendapatkan nilai

sinus sudut di atas 180 , misalnya 210 selain menggunakan rumus ( ).

Guru menuliskan soal tersebut dipapan tulis kemudian bertanya “Siapa yang bisa

menyelesaikan soal dipapan tulis?” Sebagian besar siswa mampu menjawab

tantangan dari guru dengan tunjuk tangan untuk mengerjakan soal dipapan tulis.

Kemudian guru meminta satu siswa untuk maju dan yang lain mengerjakan di

buku catatan masing-masing. Petikan jawaban salah satu siswa bernama Willy,

“Bisa pakai yang ( ) bu. Tapi saya tidak tahu hasilnya.” Pada tahap

merencanakan cara mencari informasi siswa secara berkelompok mengerjakan

lembar kerja dan lembar tugas.

Page 92: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

74

Pada tahap mengumpulkan informasi siswa dalam mengerjakan lembar

kerja memanfaatkan sumber belajar yaitu buku matematika kurikulum 2013 kelas

X, LKS matematika penerbit Viva Pakarindo, video trigonometri, dan teman satu

kelompok. Dalam diskusi siswa sangat aktif bertanya dan berbagi informasi

dengan teman satu kelompoknya. Pengerjaan lembar kerja pada pertemuan

keempat relatif lebih cepat dari biasanya.

Pada tahap menggunakan informasi, siswa dapat menggunakan rumus

perbandingan trigonometri yang sudah ditemukan untuk mengerjakan lembar

tugas. Perwakilan dari setiap kelompok maju untuk menyampaikan hasil diskusi

lembar kerja dan lembar tugas. Dari hasil diskusi, 7 dari 8 kelompok dapat

menyampaikan hasil diskusi lembar kerja dan lembar tugas dengan jawaban yang

benar semua. Sedangkan 1 kelompok lainnya terdapat kesalahan dalam

pengerjaan lembar tugas.

Pada tahap mensintesa semua siswa dapat menemukan nilai perbandingan

untuk secan, cosecan dan cotangen. Selain itu, siswa mampu untuk menuliskan

rangkuman hasil diskusi pada buku catatan masing-masing. Pada tahap evaluasi

diberikan kuis dan hasilnya semua siswa menunjukkan dapat mengerjakan soal

materi perbandingan trigonometri ( ) ( ) ( ) ( ).

4.1.2 Pelaksanaan Pengisian Angket Gaya Belajar

Pengisian angket gaya belajar oleh siswa kelas X MIPA 1 untuk keperluan

klasifikasi gaya belajar siswa. Kegiatan pengisian angket gaya belajar

dilaksanakan pada pertemuan kedua yaitu Selasa, 23 Februari 2016 dan diikuti

oleh 38 siswa. Dua orang siswa yang tidak berangkat diminta untuk mengisi

Page 93: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

75

angket pada Rabu, 24 Februari 2016. Sebelum mengisi angket, siswa

diinformasikan mengenai aturan dan tata cara pengisian angket. Kemudian siswa

mulai mengerjakan angket gaya belajar selama kurang lebih 15 menit dimulai dari

pukul 08.30 WIB sampai dengan pukul 08.45 WIB dan bertempat di ruang kelas

X MIPA 1 SMA 1 Juwana. Setelah selesai, siswa diminta mengumpulkan kembali

angket gaya belajar.

4.1.2.1 Deskripsi Gaya Belajar Siswa Kelas Penelitian

Data yang diperoleh dari angket gaya belajar dianalisis sesuai pedoman

penilaian hasil angket. Hasil penelitian pada angket gaya belajar kelas X MIPA 1

ditunjukkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Angket Gaya Belajar Kelas X MIPA 1

Tipe Gaya Belajar Jumlah Siswa

Visual 16

Auditori 12

Kinestetik 12

Total 40

Berdasarkan hasil dari kegiatan penelitian untuk angket gaya belajar siswa

kelas X MIPA 1, diperoleh bahwa ada siswa yang menempati masing-masing

gaya belajar menurut DePoter dan Mike. Banyaknya siswa yang diklasifikasikan

ke dalam tipe gaya belajar visual sebanyak 16 siswa (40%), banyak siswa yang

diklasifikasikan ke dalam tipe gaya belajar auditori sebanyak 12 siswa (30%), dan

banyaknya siswa yang diklasifikasikan ke dalam tipe gaya belajar kinestetik

sebanyak 12 siswa (30%). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.

4.1.3 Pelaksanaan Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Page 94: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

76

Tes kemampuan berpikir kritis dilaksanakan setelah pertemuan keempat

selesai dilaksanakan. Tes kemampuan berpikir kritis dilaksanakan tepatnya pada

hari Selasa, 8 Maret 2016 pada pukul 08.30 WIB sampai dengan pukul 09.20 WIB

di kelas X MIPA 1. Tes dilaksanakan selama 50 menit dan diikuti oleh sebanyak

40 siswa. Dari 40 siswa ini terdiri dari 3 kelompok gaya belajar siswa yang

berbeda, yaitu kelompok siswa tipe visual sebanyak 16 siswa, kelompok siswa

tipe auditori terdiri dari 12 siswa, dan kelompok siswa tipe kinestetik sebanyak 12

siswa. Sebelum mengerjakan tes, guru memberikan instruksi dan petunjuk

pengerjaan tes kepada siswa. Tes bersifat close book, dikerjakan secara mandiri,

dan tidak diperkenankan menggunakan alat bantu hitung. Setelah selesai diberikan

informasi, siswa dipersilahkan mengerjakan tes yang diberikan. Setelah waktu

habis, siswa diminta untuk mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru.

4.1.4 Pelaksanaan Wawancara Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Wawancara dilakukan setelah mengetahui tipe gaya belajar masing-masing

siswa dan pelaksanaan tes kemampuan berpikir kritis. Untuk setiap tipe gaya

belajar kriteria pemilihan subjek adalah siswa yang memiliki gaya belajar visual,

auditori, dan kinestetik dominan yang terkuat. Subjek dalam penelitian ini terdiri

dari 2 siswa yang memiliki gaya belajar dominan visual terkuat, 2 siswa yang

memiliki gaya belajar dominan auditori terkuat, dan 2 siswa yang memiliki gaya

belajar dominan kinestetik terkuat. Dalam pemilihan subjek peneliti juga

memastikan bahwa subjek penelitian yang dipilih adalah subjek yang dapat

mengemukakan pendapat/jalan pikirannya secara lisan maupun tertulis dan subjek

Page 95: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

77

mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran Resource Based Learning yang

telah dirancang peneliti.

Tabel 4.3 Subjek Wawancara

Tipe Gaya Belajar Subjek Wawancara

Visual G10

G14

Auditori G36

G13

Kinestetik G22

G16

4.2 Analisis Data

Setelah melaksanakan pembelajaran pada kelas penelitian yaitu X MIPA 1

dan melakukan tes kemampuan berpikir kritis dengan 2 soal uraian, serta angket

gaya belajar dengan 30 butir pernyataan, diperoleh data akhir berupa nilai tes

kemampuan berpikir kritis dan klasifikasi gaya belajar siswa. Data akhir nilai tes

kemampuan berpikir kritis kelas dalam penelitian disajikan dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Data Akhir Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Kategori Nilai N Rata-rata STDEV Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Kemampuan Berpikir

Kritis 40 84,8 8,5 95,8 62,5

4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa nilai kemampuan

berpikir kritis siswa pada kelas ini berdistribusi normal.

Hipotesis yang digunakan adalah:

H0: data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian H0 diterima apabila nilai sig.> 0,05.

Page 96: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

78

Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh sig. adalah 0,085. Karena

sig.=0,085 lebih dari 0,05, maka H0 diterima, sehingga data hasil tes kemampuan

berpikir kritis kelas penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 24.

4.2.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah proporsi siswa yang

kemampuan berpikir kritisnya lebih dari 75 dengan pembelajaran Resource Based

Learning mencapai lebih dari 85%. Uji z dilakukan untuk menguji proporsi (π)

kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas penelitian dapat mencapai ketuntasan

belajar klasikal 85%. Hipotesis yang digunakan yaitu.

: ; artinya persentase ketuntasan hasil tes kemampuan berpikir kritis

siswa pada pembelajaran Resource Based Learning lebih dari atau

samadengan 85%.

: ; artinya persentase ketuntasan hasil tes kemampuan berpikir kritis

siswa pada pembelajaran Resource Based Learning kurang dari

85%.

Kriteria yang digunakan adalah tolak jika 5 , dimana .

didapat dari distribusi normal baku dengan peluang (0,5 - ) dengan .

Hasil uji proporsi (uji satu pihak, pihak kanan) dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Uji Proporsi

Kesimpulan Artinya

0,42 5% -1,64

Persentase ketuntasan

hasil tes kemampuan

berpikir kritis siswa pada

pembelajaran Resource

Based Learning lebih dari

atau samadengan 85%.

Page 97: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

79

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa dengan α = 5%

diperoleh 45 Hal ini menunjukkan bahwa

. Jadi H0 diterima, yang berarti persentase ketuntasan hasil tes

kemampuan berpikir kritis siswa kelas X MIPA 1 pada pembelajaran Resource

Based Learning lebih dari atau samadengan 85%. Perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 25.

4.2.3 Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Gaya Belajar

Sebelum dilakukan analisis kemampuan berpikir kritis pada subjek gaya

belajar, rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis untuk setiap tipe gaya belajar

disajikan pada Tabel 4.6

Tabel 4.6 Rata-rata Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Gaya Belajar

Gaya Belajar Rata-rata Hasil Tes Kemampuan

Berpikir Kritis

Visual 83,8

Auditori 81,9

Kinestetik 89,4

Hasil tes kemampuan berpikir kritis menunjukkan bahawa siswa dengan

gaya belajar kinestetik memperoleh hasil tes kemampuan berpikir kritis yang lebih

tinggi dibandingkan dengan hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa dengan

gaya belajar lainnya. Selanjutnya, dilakukan wawancara untuk setiap subjek gaya

belajar untuk memperoleh informasi yang lebih dalam.

4.2.4 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek Gaya Belajar

Page 98: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

80

Data penelitian diperoleh dari hasil tes kemampuan berpikir kritis subjek

dan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan subjek. Tahapan dan

indikator kemampuan berpikir kritis meliputi:

1. Klarifikasi dengan indikator: (1) menyatakan masalah yang ditunjukkan

dengan siswa dapat menentukan informasi yang diketahui dalam soal secara

tepat dan jelas, (2) menganalisis pengertian dari masalah yang ditunjukkan

dengan siswa dapat merumuskan pertanyaan yang diminta dari soal.

2. Assesmen dengan indikator: (1) mengajukan informasi relevan yang

ditunjukkan dengan siswa dapat menggali lebih dalam informasi-informasi

lain yang lebih dalam dan relevan dengan pertanyaan pada soal, (2)

menentukan kriteria penilaian yang ditunjukkan dengan siswa dapat

menentukan ide/konsep yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal.

3. Penyimpulan dengan indikator: (1) mencapai simpulan yang ditunjukkan

dengan siswa dapat mencapai simpulan dari masalah, (2) menggeneralisasi

yang ditunjukkan dengan siswa dapat menggeneralisasikan simpulan sesuai

fakta pada soal.

4. Strategi/taktik dengan indikator: (1) mengambil tindakan yang ditunjukkan

dengan siswa dapat menggunakan informasi relevan yang telah diperoleh

sebelumnya untuk mengerjakan soal dengan runtut dan benar, (2)

menjelaskan tindakan yang mungkin yang ditunjukkan dengan siswa dapat

menjelaskan langkah penyelesaian soal yang sudah ditemukan dengan baik.

4.2.4.1 Subjek Penelitian Gaya Belajar Visual

1. Subjek Penelitian G10

Page 99: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

81

a) Tahap Klarifikasi

Gambar 4.1 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Indikator Klarifikasi pada Soal 1

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa subjek G10 mampu menuliskan fakta

yang ada pada soal 1 dengan benar, namun sedikit kekurangan. Hal tersebut

dikarenakan di dalam gambar 4.1 tidak memuat informasi yang ada pada soal

nomor 1 seperti jarak kedua gedung adalah 10 m. Padahal di dalam soal 1 sudah

diberikan informasi tersebut. Gambar 4.1 juga menunjukkan bahwa subjek G10

mampu merumuskan pertanyaan pada soal 1 dengan benar. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G10 disajikan sebagai berikut.

Skrip G10.1 Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G10 Terkait Indikator

Klarifikasi pada Soal 1

P : Apa kamu sudah memahami soal nomor 1?

G10 : Iya, sudah.

P : Coba jelaskan apa yang diketahui pada nomor 1.

G10 : Diketahui tinggi gedung SMP Bina Insani sama dengan tinggi gedung

SMA Bina Insani m, tinggi badan Doni sama dengan tinggi badan

Vino 150 cm, sudut elevasi Doni sama dengan nilai 𝑥 dari persamaan

𝑠𝑖𝑛(𝑥 ) 𝑐𝑜𝑠(𝑥 ) , sudut elevasi Vino sama dengan

nilai 𝑥 dari persamaan cos( 𝑥 ) . P : Ada lagi dek?

G10 : (membaca lagi) Tidak ada bu. Ehh ada jarak kedua gedung 10 m.

P : Darimana kamu informasi itu?

G10 : Disoalnya bu. Kan disini sudah ada tulisannya seperti itu.

(menunjuk lembar soal).

P : Apa yang ditanyakan?

G10 : Berapa tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama tersebut?

Page 100: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

82

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G10 mampu

menyebutkan informasi/fakta pada soal 1, namun sedikit kurang lengkap. Ada

informasi yang tertinggal saat subjek G10 menyebutkannya. Saat dilakukan

wawancara, subjek G10 tidak menyebutkan informasi jarak kedua gedung adalah

10 m. Setelah ditanyakan kembali apakah ada informasi lain pada soal nomor 1,

subjek G10 baru dapat menyebutkan bahwa terdapat informasi jarak kedua

gedung adalah 10 m. Hasil wawancara menunjukkan subjek G10 mampu

merumuskan pertanyaan yang diminta pada soal nomor 1.

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G10 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G10, dapat dikatakan bahwa data subjek G10 terkait

indikator klarifikasi pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek

G10 mampu memenuhi tahap klarifikasi pada soal 1 dengan baik, namun sedikit

kekurangan.

Pekerjaan subjek G10 terkait indikator klarifikasi pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.2.

Gambar 4.2 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Indikator Klarifikasi pada Soal 2

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa subjek G10 menuliskan fakta yang ada

pada soal 1 dengan banyak kekurangan. Subjek G10 hanya menuliskan informasi

cos (

6). Padahal pada soal nomor 2 terdapat informasi

lain yaitu waktu (bulan) dan mempresentasikan hasil penjualan bulan

Januari 2015. Subjek G10 juga tidak menuliskan apa yang ditanyakan pada soal

Page 101: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

83

nomor 2. Terkait dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek

G10 disajikan sebagai berikut.

Skrip G10.2 Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G10 Terkait Indikator

Klarifikasi pada Soal 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G10 sebenarnya

mampu menyebutkan informasi yang diketahui pada soal nomor 2 dengan lengkap

dan tepat. Hanya saja dalam merumuskan pertanyaan yang diminta dari soal

nomor 2, subjek G10 hanya mampu menjawab apa yang ditanyakan saat

dilakukan wawancara namun belum menuliskan pada lembar pekerjaan apa yang

ditanyakan dari soal nomor 2.

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G10 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G10, dapat dikatakan bahwa data subjek G10 terkait

indikator klarifikasi pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa G10

kurang mampu dalam memenuhi tahap klarifikasi pada soal 2 dengan baik.

b) Tahap Assesmen

P : Apa kamu sudah memahami soal nomor 2?

G10 : Iya, sudah bu.

P : Coba jelaskan apa yang diketahui pada nomor 2.

G10 : Penjualan bulanan selama dua tahun diprediksikan

𝑆 𝑡 cos (𝜋𝑡

6). 𝑡 mempresentasikan hasil

penjualan bulan Januari 2015.

P : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

G10 : Emmm, prediksi penjualan bulan Maret 2016. Berarti kalau sampai

Maret 2016, 𝑡 bu.

Page 102: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

84

Gambar 4.3 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 1

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa subjek G10 mampu menggali informasi

atau pengetahuan yang relevan dari soal npmor 1 dengan menggambarkan sketsa

dari informasi yang diperoleh pada soal nomor 1. Subjek G10 juga mampu

menentukan konsep atau ide yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

berupa deskripsi gambar sketsa yang tepat dan lengkap. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G10 disajikan sebagai berikut.

Skrip G10 3. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G10 Terkait Indikator

Assesmen pada Soal 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G10 mampu

menjelaskan ide atau konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

soal 1. Melalui wawancara, subjek G10 juga mampu menjelaskan gambar sketsa

P : Bagaimana cara yang kamu lakukan untuk menyelesaikannya?

G10 : Dari yang diketahui tadi saya buat skestanya dulu bu.

P : Lalu, setelah membuat sketsa apa yang kamu lakukan?

G10 : Dari sketsanya kan jadi kelihatan saya harus mencari bagian apa

dan menggunakan rumus apa bu.

P : Apa rumus yang kamu gunakan?

G10 : Kalau dari gambar yang saya buat berarti saya harus pakai

perbandingan trigonometri bu.

Page 103: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

85

P : Bagaimana cara yang kamu lakukan untuk menyelesaikannya?

G10 : Dari yang diketahui tadi 𝑡 untuk bulan Januari 2015, yang

ditanyakan kan untuk bulan Maret 2016. Berarti 𝑡 jadinya 15.

P : Lalu, setelah menemukan nilai t apa yang kamu lakukan?

G10 : Buat nyari cosnya dulu bu.

P : Apa rumus yang kamu gunakan?

G10 : Kan cosnya berarti cos , berarti pakai yang 𝛼.

yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal 1 dengan tepat dan

lengkap.

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G10 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G10, dapat dikatakan bahwa data subjek G10 terkait

indikator assesmen pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek

G10 mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik.

Pekerjaan subjek G10 terkait indikator assesmen pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.4.

Gambar 4.4 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 2

Gambar 4.4 menunjukkan bahwa subjek G10 mampu menggali informasi

atau pengetahuan yang relevan dari soal nomor 2 dengan mencari nilai t untuk

bulan Maret 2016 yaitu dengan benar. Subjek G10 juga mampu

menentukan konsep atau ide yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

dengan mecari nilai dari untuk dengan benar. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G10 disajikan sebagai berikut.

Skrip G10 4. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G10 Terkait Indikator

Assesmen pada soal nomor 2

Page 104: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

86

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G10 mampu

menjelaskan ide atau konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

soal 2. Melalui wawancara, subjek G10 juga mampu menjelaskan rumus

perbandingan trigonometri yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

soal 2 dengan tepat.

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G10 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G10, dapat dikatakan bahwa data subjek G10 terkait

indikator assesmen pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek

G10 mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik.

c) Tahap Penyimpulan

Gambar 4.5 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Indikator Penyimpulan pada Soal 1

Gambar 4.5 menunjukkan bahwa subjek G10 mampu mencapai simpulan

dengan tepat. Subjek G10 juga mampu menemukan tinggi gedung kantor PT.

Persada Barutama dengan benar. Akan tetapi, subjek G10 hanya menuliskan hasil

dari AC yang sesuai dengan sketsa yaitu tinggi gedung kantor PT. Persada

Barutama saja. Subjek G10 tidak menuliskan generalisasi dari simpulan akhirnya

Page 105: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

87

yaitu tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama adalah ( ) m. Terkait

dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G10 disajikan

sebagai berikut.

Skrip G10 5. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G10 Terkait Indikator

Penyimpulan pada Soal Nomor 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G10 tidak

mampu menggeralisasi hasil akhir dari permasalahan pada soal 1. Berdasarkan

triangulasi dari hasil tes subjek G10 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek

G10, dapat dikatakan bahwa data subjek G10 terkait indikator penyimpulan pada

soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G10 tidak mampu

memenuhi tahap penyimpulan dengan baik.

Pekerjaan subjek G10 terkait indikator penyimpulan pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.6.

Gambar 4.6 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Indikator Penyimpulan pada Soal 2

Gambar 4.6 menunjukkan bahwa subjek G10 mampu mencapai simpulan

dengan tepat. Subjek G10 juga mampu menemukan nilai S dengan benar. Akan

tetapi, subjek G10 hanya menuliskan hasil dari S saja. Walaupun subjek dapat

menjawab, namun subjek tidak membuat generalisasi dari permasalahan pada soal

2. Terkait dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G10

disajikan sebagai berikut.

P : Jadi berapa hasil akhirnya?

G10 : 𝐴𝐶 ( ) m bu.

P : Kamu sudah buat simpulan belum?

G10 : Ini kan kesimpulannya bu. 𝐴𝐶 ( ) m.

Page 106: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

88

Skrip G10 6. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G10 Terkait Indikator

Penyimpulan pada Soal Nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G10 tidak

mampu menggeralisasi hasil akhir dari permasalahan pada soal 2. Berdasarkan

triangulasi dari hasil tes subjek G10 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek

G10, dapat dikatakan bahwa data subjek G10 terkait indikator penyimpulan pada

soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G10 tidak mampu

memenuhi tahap penyimpulan dengan baik.

d) Tahap Strategi/Taktik

Gambar 4.7 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Indikator Strategi pada Soal

P : Kamu sudah buat simpulan belum?

G10 : Sudah, S = 29.860 buah.

Page 107: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

89

Gambar 4.7 menunjukkan bahwa subjek G10 mampu mengerjakan soal

dengan runtut dan benar. Subjek G10 juga mampu menentukan langkah-langkah

penyelesaian seperti mencari sudut elevasi Dino dan sudut elevasi Vino terlebih

dulu. Kemudian subjek G10 mencari tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama

dengan menfaatkan rumus tangen. Subjek G10 mampu menemukan nilai dari

tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama. Untuk memenuhi tahap strategi,

subjek diharapkan dapat menjelaskan hasil perkerjaanya dengan baik. Terkait

dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G10 disajikan

sebagai berikut.

Skrip G10 7. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G10 Terkait Indikator

Strategi pada Soal Nomor 1

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G10 : Kan saya mencari sudut elevasinya Doni dulu bu, saya samakan dulu

menjadi sin semua, jadi saya bisa mencari besar sudutnya.

P : Bagaimana cara memperoleh persamaan seperti itu?

G10 : Mmmm (agak lama) kemaren kita belajar yang

sin( 𝛼) cos𝛼 itu lho bu, jadi saya pakai rumus itu, kan

akhirnya nanti bisa jadi persamaan 𝑥 𝑥 ini bu, terus

diperoleh nilai 𝑥nya . P : Selanjutnya bagaimana?

G10 : Mencari punyanya Vino bu. Dari persamaan itu bisa

pindah ruas bu angka 2nya. Terus ketemu

Nah, nilai cos

dan sudut lancip kan ya sudah terus ketemu persamaan yang

baru, akhirnya 𝑥 . Begitu Bu.

P : Apakah kamu hafal nilai cos dari sudut-sudut istimewa?

G10 : Alhamdulillah bu, jadi bisa mengerjakan ini.

P : Lalu langkah selanjutnya apa?

G10 : Mencari panjang AB bu. Pakainya tangen.

P : Mengapa mencari AB?

G10 : Karena yang di cari panjang AC bu. 𝐴𝐶 𝐴𝐵 𝐵𝐽 𝐽𝐶

P : Selanjutnya berapa panjang AB yang kamu peroleh?

G10 : m bu.

P : Jadi berapa hasil akhirnya?

G10 : 𝐴𝐶 ( ) m bu.

Page 108: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

90

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G10 mampu

menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian yang sudah ditemukan pada soal

1. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G10 dan hasil wawancara peneliti

dengan subjek G10, dapat dikatakan bahwa data subjek G10 terkait indikator

strategi pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G10 mampu

memenuhi tahap strategi dengan baik.

Pekerjaan subjek G10 terkait indikator strategi pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.8

Gambar 4.8 Pekerjaan Subjek G10 Terkait Indikator Strategi pada Soal 2

Gambar 4.8 menunjukkan bahwa subjek G10 mampu mengerjakan soal

dengan runtut dan benar. Subjek G10 mampu menemukan nilai cos

kemudian subjek G10 mencari nilai S. Untuk memenuhi tahap strategi, subjek

diharapkan dapat menjelaskan hasil perkerjaanya dengan baik. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G10 disajikan sebagai berikut.

Page 109: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

91

Skrip G10 8. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G10 Terkait Indikator

Strategi pada Soal Nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G10 mampu

menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian yang sudah ditemukan pada soal

2. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G10 dan hasil wawancara peneliti

dengan subjek G10, dapat dikatakan bahwa data subjek G10 terkait indikator

strategi pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G10 mampu

memenuhi tahap strategi dengan baik.

Berdasarkan paparan tersebut, analisis kemampuan berpikir kritis subjek G10

disajikan pada Tabel 4.7

Tabel 4.7 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek G10

Tahap KBK Indikator KBK No

Soal Tes Wawancara Simpulan

Klarifikasi

Menyatakan

masalah

1 Sedikit

kurang Sedikit kurang

Sedikit

kurang

Mam

pu 2

Banyak

kekurangan

Mampu

menyebutkan Mampu

Menganalisis

pengertian dari

masalah

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Tidak

mampu

Mampu

menyebutkan Mampu

Assesmen

Mengajukan

informasi

relevan

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Mam

pu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Menentukan

kriteria

penilaian

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G10 : Saya menghitung cos pakai rumus itu bu. Dapat isinya 0. Terus saya

pakai untuk menjawab.

P : Selanjutnya bagaimana?

G10 : Saya masukkan 𝑡 di persamaan itu, terus tinggal menghitung bu.

Soal nomor 2 lebih mudah dari soal nomor 1.

P : Oh begitu, berapa hasil akhirnya?

G10 : Jadi ya 𝑆 860 buah.

Page 110: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

92

Penyimpulan

Mencapai

simpulan

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Ku

ran

g m

amp

u

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Menggeneralisa

si

1 Tidak

menuliskan

Tidak mampu

menyebutkan

Tidak

mampu

2 Tidak

menuliskan

Tidak mampu

menyebutkan

Tidak

mampu

Strategi

Mengambil

tindakan

1 Mampu

menuliskan - Mampu

Mam

pu

2 Mampu

menuliskan - Mampu

Menjelaskan

tindakan yang

mungkin

1 - Mampu

menyebutkan Mampu

2 - Mampu

menyebutkan Mampu

2. Subjek Penelitian G14

a) Tahap Klarifikasi

Gambar 4.9 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Indikator Klarifikasi pada Soal 1

Gambar 4.9 menunjukkan bahwa subjek G14 mampu menuliskan fakta

yang ada pada soal 1 dengan benar dan lengkap. Terkait dengan hal tersebut,

kutipan wawancara peneliti dengan subjek G14 disajikan sebagai berikut.

Page 111: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

93

Skrip G14. 1 Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G10 Terkait Indikator

Klarifikasi pada Soal 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G14 mampu

menyebutkan informasi pada soal 1 dengan lengkap dan tepat. Subjek G14 juga

mampu merumuskan pertanyaan pada soal 1 dengan benar. Berdasarkan

triangulasi dari hasil tes subjek G14 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek

G14, dapat dikatakan bahwa data subjek G14 terkait indikator klarifikasi pada

soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G14 mampu memenuhi

tahap klarifikasi pada soal 1 dengan baik.

Pekerjaan subjek G14 terkait indikator klarifikasi pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.10

Gambar 4.10 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Indikator Klarifikasi pada Soal 2

P : Apa kamu sudah memahami soal nomor 1?

G14 : Sudah bu.

P : Coba jelaskan apa yang diketahui pada soal nomor 1.

G14 : Jarak kedua gedung 10 m, tinggi gedung SMP Bina Insani 8m, tinggi

gedung SMA Bina Insani juga 8m, tinggi badan Doni sama dengan

tinggi badan Vino 150 cm, sudut elevasi Doni sama dengan nilai 𝑥

dari persamaan 𝑠𝑖𝑛(𝑥 ) 𝑐𝑜𝑠(𝑥 ) , sudut elevasi Vino

sama dengan nilai 𝑥 dari persamaan cos( 𝑥 ) . P : Darimana kamu informasi itu?

G14 : Dari sini bu. (menunjuk lembar soal).

P : Yang ditanyain apa?

G14 : Tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama.

Page 112: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

94

Gambar 4.10 menunjukkan bahwa subjek G14 mampu menuliskan fakta

yang ada pada soal 1 dengan benar dan lengkap. Subjek G14 juga dapat

merumuskan pertanyaan pada soal nomor 2. Terkait dengan hal tersebut, kutipan

wawancara peneliti dengan subjek G14 disajikan sebagai berikut.

Skrip G14.2 Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G14 Terkait Indikator

Klarifikasi pada Soal 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G14 mampu

menuliskan apa yang ditanyakan pada soal nomor 2. Subjek G14 mampu

menuliskan apa yang ditanyakan pada soal nomor 2. Berdasarkan triangulasi dari

hasil tes subjek G14 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek G14, dapat

dikatakan bahwa data subjek G14 terkait indikator klarifikasi pada soal 2 valid.

Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa G14 mampu memenuhi tahap klarifikasi pada

soal 2 dengan baik.

b) Tahap Assesmen

Gambar 4.11 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 1

P : Apa kamu sudah memahami soal nomor 2?

G14 : Sudah bu.

P : Coba jelaskan apa yang diketahui pada nomor 2.

G14 : 𝑆 𝑡 cos (ð𝑡

6). 𝑡 waktu (bulan). 𝑡

mempresentasikan hasil penjualan bulan Januari 2015.

P : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

G14 : Prediksi penjualan bulan Maret 2016.

Page 113: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

95

Gambar 4.11 menunjukkan bahwa subjek G14 mampu menggali informasi

atau pengetahuan yang relevan dari soal nomor 1 dengan menggambarkan sketsa

dari informasi yang diperoleh pada soal nomor 1. Subjek G14 juga mampu

menentukan konsep atau ide yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

berupa deskripsi gambar sketsa yang tepat dan lengkap. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G14 disajikan sebagai berikut.

Skrip G14 3. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G14 Terkait Indikator

Assesmen pada Soal 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G14 mampu

menjelaskan ide atau konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

soal 1. Dari hasil pekerjaan, subjek G14 juga mampu mendiskripsikan gambar

sketsa yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal 1 dengan tepat dan

lengkap.

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G14 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G14, dapat dikatakan bahwa data subjek G14 terkait

indikator assesmen pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek

G14 mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik.

Pekerjaan subjek G14 terkait indikator assesmen pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.12.

P : Apa yang kamu lakukan setelah menuliskan diketahui dan ditanya

pada soal nomor 1?

G14 : Ya saya buat sketsanya dulu bu.

P : Lalu, setelah membuat sketsa apa yang kamu lakukan?

G14 : Itu bu, mencari bagian sisi yang belum diketahui.

P : Kira-kira rumus apa yang akan kamu gunakan?

G14 : Kalau dari gambar yang saya buat berarti saya pakai perbandingan

trigonometri bu.

Page 114: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

96

P : Bagaimana cara yang kamu lakukan untuk menyelesaikannya?

G14 : 𝑡 untuk bulan Januari 2015, terus yang ditanyakan bulan

Maret 2016. Berarti 𝑡 jadinya 15, dari 12+3 bu.

P : Lalu, setelah menemukan nilai t apa yang kamu lakukan?

G14 : Langsung ngerjain bu, nyari Snya.

Gambar 4.12 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 2

Gambar 4.12 menunjukkan bahwa subjek G14 mampu menggali informasi

atau pengetahuan yang relevan dari soal nomor 2 dengan mencari nilai t untuk

bulan Maret 2016 yaitu dengan benar. Subjek G10 juga mampu

menentukan konsep atau ide yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

dengan mecari nilai dari untuk dengan benar. Dalam lembar

pekerjaanya, subjek G14 tidah mencari mencari nilai cos terlebih dulu

melainkan runtut dalam penulisan untuk mencari hasil akhir. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G14 disajikan sebagai berikut.

Skrip G14 4. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G10 Terkait Indikator

Assesmen pada soal nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G14 mampu

menjelaskan ide atau konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

soal 2. Subjek G14 juga mampu menggunakan rumus perbandingan trigonometri

untuk menyelesaikan masalah pada soal 2 dengan tepat.

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G14 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G14, dapat dikatakan bahwa data subjek G14 terkait

Page 115: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

97

indikator assesmen pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek

G14 mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik.

c) Tahap Penyimpulan

Gambar 4.13 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Indikator Penyimpulan pada Soal 1

Gambar 4.13 menunjukkan bahwa subjek G14 mampu mencapai simpulan

dengan tepat. Subjek G14 mampu menemukan tinggi gedung kantor PT. Persada

Barutama dengan benar. Akan tetapi, subjek G14 hanya menuliskan hasil dari AD

yang sesuai dengan sketsa yaitu tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama saja.

Subjek G14 tidak menuliskan generalisasi dari simpulan yaitu jadi, tinggi gedung

kantor PT. Persada Barutama adalah ( ) m. Terkait dengan hal tersebut,

kutipan wawancara peneliti dengan subjek G14 disajikan sebagai berikut.

Skrip G14 5. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G14 Terkait Indikator

Penyimpulan pada Soal Nomor 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G14 belum

mampu menggeneralisasi hasil akhir dari permasalahan pada soal 1. Berdasarkan

triangulasi dari hasil tes subjek G14 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek

G14, dapat dikatakan bahwa data subjek G14 terkait indikator penyimpulan pada

P : Jadi berapa hasil akhirnya?

G14 : 𝐴𝐷 ( ) m bu.

P : AD itu apa?

G14 : Emm, tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama bu.

P : Lalu mengapa tidak ditulis seperti itu?

G14 : Saya kira nulis AD aja udah cukup bu.

Page 116: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

98

soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G14 kurang mampu

memenuhi tahap penyimpulan dengan baik.

Pekerjaan subjek G14 terkait indikator penyimpulan pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.14.

Gambar 4.14 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Indikator Penyimpulan pada Soal 2

Gambar 4.4 menunjukkan bahwa subjek G14 mampu mencapai simpulan

dengan tepat. Subjek G14 menuliskan hasil akhir unit, yang berarti

juga mampu menemukan nilai S dengan benar. Namun subjek tidak membuat

generalisasi dari permasalahan pada soal 2. Terkait dengan hal tersebut, kutipan

wawancara peneliti dengan subjek G14 disajikan sebagai berikut.

Skrip G14 6. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G14 Terkait Indikator

Penyimpulan pada Soal Nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G14 tidak

mampu menuliskan generalisasi dari hasil akhir permasalahan pada soal 2. Subjek

G14 tidak menyebutkan simpulan dari soal nomor 2 yaitu prediksi penjualan pada

bulan Maret 2016 adalah 29.860 unit. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek

G14 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek G14, dapat dikatakan bahwa

data subjek G14 terkait indikator penyimpulan pada soal 2 valid. Jadi, dapat

ditarik simpulan bahwa subjek G14 tidak mampu memenuhi tahap penyimpulan

dengan baik.

e) Tahap Strategi/Taktik

P : Jadi kamu buat simpulan apa?

G14 : 𝑆 unit bu, gak tak tulis kata-kata jadinya bu.

Page 117: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

99

Gambar 4.15 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Indikator Strategi pada Soal 1

Gambar 4.15 menunjukkan bahwa subjek G14 mampu mengerjakan soal

dengan runtut dan benar. Subjek G14 juga mampu menentukan langkah-langkah

penyelesaian seperti mencari sudut elevasi Dino dan sudut elevasi Vino terlebih

dulu. Kemudian subjek G14 mencari tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama

dengan menfaatkan rumus tangen. Subjek G14 mampu menemukan nilai dari

tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama. Untuk memenuhi tahap strategi,

subjek diharapkan dapat menjelaskan hasil perkerjaanya dengan baik. Terkait

dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G14 disajikan

sebagai berikut.

Page 118: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

100

Skrip G14 7. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G14 Terkait Indikator

Strategi pada Soal Nomor 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G14 mampu

menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian yang sudah ditemukan pada soal

1. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G14 dan hasil wawancara peneliti

dengan subjek G14, dapat dikatakan bahwa data subjek G14 terkait indikator

strategi pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G14 mampu

memenuhi tahap strategi dengan baik.

Pekerjaan subjek G14 terkait indikator strategi pada soal 2 dapat dilihat pada

Gambar 4.16

P : Sekarang untuk soal nomor 1, bagaimana kamu bisa menjawab seperti

itu?

G14 : Jadi saya nyari sudut elevasinya Doni dulu bu, pakai yang

sin( 𝛼) cos𝛼, akhirnya nanti bisa jadi persamaan bu, terus 𝑥

ketemunya . P : Selanjutnya bagaimana?

G14 : Saya nyari sudut elevasinya Vino. Dari persamaan saya pindah

angka 2nya. Jadi,

Nilai cos

= , akhirnya 𝑥 .

Begitu Bu.

P : Apakah kamu hafal nilai cos dari sudut-sudut istimewa?

G14 : Hafal sin sama cos, kalau tan tidak hafal.

P : Lalu langkah selanjutnya apa?

G14 : Mencari panjang AD bu.

P : Pakai apa rumusnya?

G14 : Pakainya tangen.

P : Mengapa mencari tan?

G14 : Karena yang di cari sisi depannya, terus yang diketahui sampingnya.

Miringnya tidak diketahui.

P : Selanjutnya panjang ADnya berapa?

G14 : m bu.

P : Jadi berapa hasil akhirnya?

G14 : 𝐴𝐷 ( ) m bu.

Page 119: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

101

Gambar 4.16 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Indikator Strategi pada Soal 2

Gambar 4.16 menunjukkan bahwa subjek G14 mampu mengerjakan soal

dengan runtut dan benar. Untuk memenuhi tahap strategi, subjek diharapkan dapat

menjelaskan hasil perkerjaanya dengan baik. Terkait dengan hal tersebut, kutipan

wawancara peneliti dengan subjek G14 disajikan sebagai berikut.

Skrip G14 8. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G14 Terkait Indikator

Strategi pada Soal Nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G14 mampu

menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian yang sudah ditemukan pada soal

2. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G14 dan hasil wawancara peneliti

dengan subjek G14, dapat dikatakan bahwa data subjek G14 terkait indikator

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G14 : Sudah tahu 𝑡 , saya masukkan ke persamaan. Dihitung saja.

P : Oh begitu, bagaimana dengan mencari nilai cosnya?

G14 : Cosnya dapet cos . P : Berapa hasil akhirnya?

G14 : 𝑆 860 unit.

Page 120: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

102

strategi pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G14 mampu

memenuhi tahap strategi dengan baik.

Berdasarkan paparan tersebut, analisis kemampuan berpikir kritis subjek G14

disajikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek G14

Tahap KBK Indikator KBK No

Soal Tes Wawancara Simpulan

Klarifikasi

Menyatakan

masalah

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Mam

pu 2

Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Menganalisis

pengertian dari

masalah

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Assesmen

Mengajukan

informasi relevan

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Mam

pu 2

Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Menentukan

kriteria penilaian

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Penyimpulan

Mencapai

simpulan

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Kura

ng m

ampu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Menggeneralisasi

1 Tidak

menuliskan

Tidak

mampu

menyebutkan

Tidak

mampu

2 Tidak

menuliskan

Tidak

mampu

menyebutkan

Tidak

mampu

Strategi

Mengambil

tindakan

1 Mampu

menuliskan - Mampu

Mam

pu

2 Mampu

menuliskan - Mampu

Menjelaskan

tindakan yang

mungkin

1 - Mampu

menyebutkan Mampu

2 - Mampu

menyebutkan Mampu

Page 121: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

103

4.2.4.2 Subjek Penelitian Gaya Belajar Auditori

1. Subjek Penelitian G36

a) Tahap Klarifikasi

Gambar 4.17 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Indikator Klarifikasi pada Soal 1

Gambar 4.17 menunjukkan bahwa subjek G36 tidak menuliskan fakta

yang ada pada soal 1, melainkan hanya menuliskan pertanyaan yang diminta pada

soal nomor 1. Terkait dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan

subjek G36 disajikan sebagai berikut.

Skrip G36. 1 Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G36 Terkait Indikator

Klarifikasi pada Soal 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G36 kurang

mampu dalam menyebutkan informasi/fakta pada soal 1. Subjek G36 hanya

menjawab banyak, tanpa menyebutkan informasi yang ada. Subjek G36 mampu

merumuskan pertanyaan pada soal 1 dengan benar. Berdasarkan triangulasi dari

hasil tes subjek G36 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek G36, dapat

P : Apa kamu sudah memahami soal nomor 1?

G36 : Lumayan.

P : Coba jelaskan apa yang diketahui pada soal nomor 1.

G36 : Banyak bu.

P : Darimana kamu informasi itu?

G36 : Dari soal bu. (menunjuk lembar soal).

P : Mengapa tidak kamu tulis seperti itu?

G36 : Kebanyakan bu, langsung jawab saja.

P : Lalu bagaimana kamu menggunakan informasi dari data yang

diketahui itu?

G36 : Dilihat lagi di soalnya bu.

P : Baca lagi?

G36 : Iya

P : Kalau yang ditanyakan apa?

G36 : Tinggi gedung kantor bu.

Page 122: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

104

dikatakan bahwa data subjek G36 terkait indikator klarifikasi pada soal 1 valid.

Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G36 belum mampu memenuhi tahap

klarifikasi pada soal 1.

Pekerjaan subjek G36 terkait indikator klarifikasi pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.19

Gambar 4.18 Pekerjaan Subjek G14 Terkait Indikator Klarifikasi pada Soal 2

Gambar 4.18 menunjukkan bahwa subjek G36 mampu menuliskan fakta

yang ada pada soal 2 dengan benar dan lengkap. Namun, subjek G36 tidak

merumuskan pertanyaan pada soal nomor 2. Terkait dengan hal tersebut, kutipan

wawancara peneliti dengan subjek G36 disajikan sebagai berikut.

Skrip G36.2 Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G36 Terkait Indikator

Klarifikasi pada Soal 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G36 mampu

merumuskan apa yang ditanyakan pada soal nomor 2, namun kurang lengkap.

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G36 dan hasil wawancara peneliti

dengan subjek G36, dapat dikatakan bahwa data subjek G36 terkait indikator

P : Apa kamu sudah memahami soal nomor 2?

G36 : Sudah.

P : Apa yang diketahui pada nomor 2?

G36 :𝑆 𝑡 cos (𝜋𝑡

6)

P : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

G36 : Prediksi penjualan bulan Maret 2016.

Page 123: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

105

klarifikasi pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa G36 belum

mampu memenuhi tahap klarifikasi pada soal 2 dengan baik.

b) Tahap Assesmen

Gambar 4.19 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 1

Gambar 4.19 menunjukkan bahwa subjek G36 mampu menggali informasi

atau pengetahuan yang relevan dari soal nomor 1 dengan menggambarkan sketsa

dari informasi yang diperoleh pada soal nomor 1. Subjek G36 juga mampu

menentukan konsep atau ide yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

berupa deskripsi gambar sketsa yang tepat dan lengkap. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G36 disajikan sebagai berikut.

Skrip G36 3. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G36 Terkait Indikator

Assesmen pada Soal 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G36 mampu

menjelaskan ide atau konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

soal 1. Dari hasil pekerjaan, subjek G36 juga mampu mendiskripsikan gambar

P : Kalo sudah baca soal seperti ini apa yang kamu lakukan?

G36 : Buat gambarnya bu.

P : Lalu, setelah membuat sketsa apa yang kamu lakukan?

G36 : Menulis identitas gambarnya.

P : Rumus apa yang akan kamu gunakan?

G36 : Perbandingan trigonometri.

Page 124: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

106

yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal 1 dengan tepat dan

lengkap.

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G36 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G36, dapat dikatakan bahwa data subjek G36 terkait

indikator assesmen pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek

G36 mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik.

Pekerjaan subjek G36 terkait indikator assesmen pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.20 dan 4.21.

Gambar 4.20 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 2

Gambar 4.21 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 2

Gambar 4.20 dan 4.21 menunjukkan bahwa subjek G36 mampu menggali

informasi atau pengetahuan yang relevan dari soal nomor 2 dengan mencari nilai

t untuk bulan Maret 2016 yaitu dengan benar. Subjek G36 juga mampu

menentukan konsep atau ide yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

dengan mencari nilai dari untuk dengan benar. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G36 disajikan sebagai berikut.

Page 125: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

107

P : Sekarang soal nomor 2, bagaimana caramu untuk menyelesaikannya?

G36 : 𝑡 untuk bulan Januari 2015, yang dicari bulan Maret 2016.

Berarti 𝑡 jadinya 15.

P : Lalu, setelah menemukan nilai t apa yang kamu lakukan?

G36 : Masukkan ke persamaan, dihitung juga cosnya.

P : Cos berapa?

G36 : Cos P : Hasilnya berapa?

G36 : Sama saja cos berarti 0.

Skrip G36 4. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G36 Terkait Indikator

Assesmen pada soal nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G36 mampu

menjelaskan ide atau konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

soal 2. Subjek G36 mampu menggunakan rumus perbandingan trigonometri untuk

menyelesaikan masalah pada soal 2 dengan tepat.

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G36 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G36, dapat dikatakan bahwa data subjek G36 terkait

indikator assesmen pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek

G36 mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik.

c) Tahap Penyimpulan

Gambar 4.22 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Indikator Penyimpulan pada Soal 1

Gambar 4.22 menunjukkan bahwa subjek G36 mampu mencapai simpulan

dengan tepat. Subjek G36 hanya menuliskan hasil dari AD yang sesuai dengan

sketsa yaitu tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama saja. Subjek G36 tidak

Page 126: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

108

menuliskan generalisasi dari simpulan nomor 1. Terkait dengan hal tersebut,

kutipan wawancara peneliti dengan subjek G36 disajikan sebagai berikut.

Skrip G36 5. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G36 Terkait Indikator

Penyimpulan pada Soal Nomor 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G36 belum

mampu menggeralisasi hasil akhir dari permasalahan pada soal 1. Berdasarkan

triangulasi dari hasil tes subjek G36 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek

G36, dapat dikatakan bahwa data subjek G36 terkait indikator penyimpulan pada

soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G36 belum mampu

memenuhi tahap penyimpulan dengan baik.

Pekerjaan subjek G36 terkait indikator penyimpulan pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.23.

Gambar 4.23 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Indikator Penyimpulan pada Soal 2

Gambar 4.23 menunjukkan bahwa subjek G36 mampu mencapai simpulan

dengan tepat. Subjek G36 menuliskan hasil akhir buah, yang berarti

juga mampu menemukan nilai S dengan benar. Namun subjek tidak membuat

generalisasi dari permasalahan pada soal 2. Terkait dengan hal tersebut, kutipan

wawancara peneliti dengan subjek G36 disajikan sebagai berikut.

Skrip G36 6. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G36 Terkait Indikator

Penyimpulan pada Soal Nomor 2

P : Jadi berapa hasil akhirnya?

G36 : 𝐴𝐷 ( ) m bu.

P : AD itu apa?

G36 : Tingginya gedung kantor PT. Persada Barutama bu.

P : Lalu mengapa tidak ditulis seperti itu?

G36 : Kan sama saja.

P : Jadi kamu buat simpulan apa?

G36 : 𝑆 buah.

Page 127: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

109

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G36 tidak

mampu menggeralisasi hasil akhir dari permasalahan pada soal 2. Berdasarkan

triangulasi dari hasil tes subjek G36 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek

G36, dapat dikatakan bahwa data subjek G36 terkait indikator penyimpulan pada

soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G36 belum mampu

memenuhi tahap penyimpulan dengan baik.

d) Tahap Strategi/Taktik

Gambar 4.24 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Indikator Strategi pada Soal 1

Gambar 4.24 menunjukkan bahwa subjek G36 mampu menentukan

langkah-langkah penyelesaian seperti mencari sudut elevasi Dino dan sudut

elevasi Vino terlebih dulu. Subjek G36 mampu menemukan nilai dari tinggi

gedung kantor PT. Persada Barutama. Untuk memenuhi tahap strategi, subjek

Page 128: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

110

diharapkan dapat menjelaskan hasil perkerjaanya dengan baik. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G36 disajikan sebagai berikut.

Skrip G36 7. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G36 Terkait Indikator

Strategi pada Soal Nomor 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G36 belum

mampu menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian yang sudah ditemukan

pada soal 1. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G36 dan hasil

wawancara peneliti dengan subjek G36, dapat dikatakan bahwa data subjek G36

terkait indikator strategi pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa

subjek G36 belum mampu memenuhi tahap strategi dengan baik.

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G36 : Diam. Saya agak bingung.

P : Yasudah, tidak apa. Santai saja. Kamu kan sudah bisa gambarnya,

terus langkah selanjutnya nyari apa?

G36 : Sudut Doni.

P : Sudut apa?

G36 : Oh ya, elevasi.

P : Kalau dari gambarmu, sudut elevasi yang bagian mana?

G36 : Diam.

P : Bagian ini kan?

G36 : Iya.

P : Kalau bingung kenapa bisa mengerjakan?

G36 : Kemarin saya tanya sebelah saya pakai rumus yang mana. Katanya

pakai itu. Ya saya pakai.

P : Berarti kalau gak tanya gak bisa?

G36 : Gak bisa.

P : Yasudah, terus hasilnya berapa?

G36 : 60

P : 60 apa?

G36 : Derajat.

P : Kalo sudut elevasinya Vino bisa mencarinya?

G36 : Bisa.

P : Selanjutnya bagaimana dek?

G36 : Nah, habis itu saya bingung mencari AB pakai sin, cos atau tan.

P : Lalu mengapa kamu bisa ngerjain ini pakai tan?

G36 : Tanya bu, tapi saya menghitung sendiri.

Page 129: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

111

Pekerjaan subjek G36 terkait indikator strategi pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.25

Gambar 4.25 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Indikator Strategi pada Soal 2

Gambar 4.25 menunjukkan bahwa subjek G36 mampu mengerjakan soal

dengan runtut dan benar. Pada tahap strategi, subjek diharapkan dapat

menjelaskan hasil perkerjaanya dengan baik. Terkait dengan hal tersebut, kutipan

wawancara peneliti dengan subjek G36 disajikan sebagai berikut.

Skrip G36 8. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G36 Terkait Indikator

Strategi pada Soal Nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G36 mampu

menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian yang sudah ditemukan pada soal

2. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G36 dan hasil wawancara peneliti

dengan subjek G36, dapat dikatakan bahwa data subjek G36 terkait indikator

strategi pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G36 mampu

memenuhi tahap strategi.

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G36 : Saya mencari 𝑡 nya dulu, 𝑡 bulan Maret 2016 berarti masukkan

ke persamaan. Dihitung, terus habis itu mencari cos.

P : Bagaimana cara mencari nilai cos?

G36 : Cos cos cos . P : Berapa hasil akhirnya?

G36 : 𝑆 pada bulan Maret 2016 jadi 860 buah.

Page 130: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

112

Berdasarkan paparan tersebut, analisis kemampuan berpikir kritis subjek G36

disajikan pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek G36

Tahap KBK Indikator KBK No

Soal Tes Wawancara Simpulan

Klarifikasi

Menyatakan

masalah

1 Tidak

menuliskan

Kurang

mampu

Kurang

mampu

Ku

ran

g M

amp

u

2 Mampu

menuliskan

Kurang

mampu

Kurang

mampu

Menganalisis

pengertian dari

masalah

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Tidak

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Assesmen

Mengajukan

informasi relevan

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Mam

pu 2

Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Menentukan

kriteria penilaian

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Penyimpulan

Mencapai

simpulan

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Kura

ng m

ampu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Menggeneralisasi

1 Tidak

menuliskan

Kurang

mampu

Kurang

mampu

2 Tidak

menuliskan

Kurang

mampu

Kurang

mampu

Strategi

Mengambil

tindakan

1 Mampu

menuliskan - Mampu

Ku

ran

g m

amp

u 2

Mampu

menuliskan - Mampu

Menjelaskan

tindakan yang

mungkin

1 - Kurang

mampu

Kurang

mampu

2 - Mampu

menyebutkan Mampu

2. Subjek Penelitian G13

a) Tahap Klarifikasi

Page 131: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

113

Gambar 4.26 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Indikator Klarifikasi pada Soal 1

Gambar 4.26 menunjukkan bahwa subjek G13 menuliskan fakta yang ada

pada soal 1 dengan banyak kekurangan karena pada pekerjaannya, subjek G13

tidak menuliskan informasi yang diketahui. Misalnya, tinggi Doni = 150 cm,

Tinggi Vino =150 cm, dan seterusnya. G13 juga tidak menuliskan pertanyaan dari

nomor 1. Dalam pengerjaanya G13 hanya menggambar sketsa dan

mendeskripsikan sketsanya saja.Terkait dengan hal tersebut, kutipan wawancara

peneliti dengan subjek G13 disajikan sebagai berikut.

Skrip G13. 1 Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G13 Terkait Indikator

Klarifikasi pada Soal 1

P : Apa kamu sudah memahami soal nomor 1?

G13 : Lumayan, sedikit.

P : Coba sebutkan apa yang diketahui pada soal nomor 1.

G13 : Tinggi gedung SMP Bina Insani, tinggi gedung SMA Bina

Insani, tinggi badan Doni sama dengan Vino 150 cm, sudut elevasi

Doni nilai 𝑥 dari persamaan 𝑠𝑖𝑛(𝑥 ) 𝑐𝑜𝑠(𝑥 ) , sudut

elevasi Vino nilai 𝑥 dari persamaan cos( 𝑥 ) P : Ada lagi?

G13 : Diam. Ada jaraknya 10 m.

P : Mengapa tidak kamu tulis itu?

G13 : Hemat waktu bu. Kan sudah saya gambar, bisa lihat gambar.

P : Lalu bagaimana kamu menggunakan informasi dari data yang

diketahui itu?

G13 : Di baca di soalnya bu.

P : Baca lagi?

G13 : Iya.

P : Kalau yang ditanyain apa?

G13 : AD, tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama.

P : Mengapa tidak ditulis?

G13 : Lupa.

Page 132: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

114

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G13 kurang tepat

dalam menyebutkan informasi/fakta pada soal 1 karena masih ada informasi yang

tertinggal yaitu jarak dari kedua gedung adalah 10 m. Subjek G13 juga mampu

merumuskan pertanyaan pada soal 1. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek

G13 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek G13, dapat dikatakan bahwa

data subjek G13 terkait indikator klarifikasi pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik

simpulan bahwa subjek G13 belum mampu memenuhi tahap klarifikasi pada soal

1.

Pekerjaan subjek G13 terkait indikator klarifikasi pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.27

Gambar 4.27 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Indikator Klarifikasi pada Soal 2

Gambar 4.27 menunjukkan bahwa subjek G13 tidak mampu menuliskan fakta

yang ada pada soal 2 dengan benar dan lengkap. Subjek G13 juga tidak

merumuskan pertanyaan pada soal nomor 2. Terkait dengan hal tersebut, kutipan

wawancara peneliti dengan subjek G13 disajikan sebagai berikut.

Skrip G13.2 Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G13 Terkait Indikator

Klarifikasi pada Soal 2

P : Sekarang nomor 2 ya. Apa kamu sudah memahami soal nomor 2?

G13 : Sudah.

P : Apa yang diketahui pada nomor 2?

G13 :𝑆 𝑡 cos (𝜋𝑡

6).

P : Apa cuma itu saja?

G13 : Ohh tidak. Ada t nya juga.

P : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

G13 : Prediksi bulan Maret 2016.

P : Prediksi apa?

G13 : Sebentar bu. Ohh penjualan bukunya.

Page 133: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

115

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G13 belum

mampu menuliskan fakta soal nomor 2 dan belum mampu merumuskan apa yang

ditanyakan pada soal nomor 2. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G13

dan hasil wawancara peneliti dengan subjek G13, dapat dikatakan bahwa data

subjek G13 terkait indikator klarifikasi pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik

simpulan bahwa G13 belum mampu memenuhi tahap klarifikasi pada soal 2

dengan baik.

b) Tahap Assesmen

Gambar 4.28 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 1

Gambar 4.28 menunjukkan bahwa subjek G13 mampu menggali informasi atau

pengetahuan yang relevan dari soal nomor 1 dengan menggambarkan sketsa dari

informasi yang diperoleh pada soal nomor 1. Subjek G13 juga mampu

menentukan konsep atau ide yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

berupa deskripsi gambar sketsa yang tepat dan lengkap. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G13 disajikan sebagai berikut.

Skrip G13 3. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G13 Terkait Indikator

Assesmen pada Soal 1

P : Kalau sudah baca soal ini yang kamu lakukan apa?

G13 : Menggambar bu.

P : Lalu, setelah membuat gambar apa yang kamu lakukan?

G13 : Menulis identitas gambarnya, lalu saya mencari AB.

P : Rumus apa yang akan kamu gunakan?

G13 : Perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku bu.

Page 134: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

116

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G13 mampu

menjelaskan ide atau konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

soal 1. Dari hasil pekerjaan, subjek G13 juga mampu mendiskripsikan gambar

yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal 1 dengan tepat dan

lengkap.

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G13 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G13, dapat dikatakan bahwa data subjek G13 terkait

indikator assesmen pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek

G13 mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik.

Pekerjaan subjek G13 terkait indikator assesmen pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.29 dan 4.30.

Gambar 4.29 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 2

Gambar 4.30 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 2

Gambar 4.29 dan 4.30 menunjukkan bahwa subjek G13 mampu menggali

informasi atau pengetahuan yang relevan dari soal nomor 2 dengan mencari nilai

t untuk bulan Maret 2016 yaitu dengan benar. Subjek G13 juga mampu

menentukan konsep atau ide yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

dengan mencari nilai dari untuk dengan benar. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G13 disajikan sebagai berikut.

Page 135: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

117

P : Bagaimana cara yang kamu lakukan untuk menyelesaikannya?

G13 : 𝑡 jadinya 15.

P : Darimana dek?

G13 : 12+3 bu.

P : Lalu, setelah menemukan nilai t apa yang kamu lakukan?

G13 : Dimasukkan.

Skrip G13 4. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G13 Terkait Indikator

Assesmen pada soal nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G13 mampu

menjelaskan ide atau konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

soal 2. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G13 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G13, dapat dikatakan bahwa data subjek G13 terkait

indikator assesmen pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek

G13 mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik.

c) Tahap Penyimpulan

Gambar 4.31 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Indikator Penyimpulan pada Soal 1

Gambar 4.31 menunjukkan bahwa subjek G13 mampu mencapai simpulan

dengan tepat. Subjek G13 juga mampu menuliskan generalisasi dari simpulan

nomor 1. Terkait dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek

G13 disajikan sebagai berikut.

Skrip G13 5. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G13 Terkait Indikator

Penyimpulan pada Soal Nomor 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G13 mampu

menggeneralisasi hasil akhir dari permasalahan pada soal 1 dengan baik.

P : Jadi berapa hasil akhirnya?

G13 : Jadi tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama = ( )m bu

Page 136: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

118

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G13 dan hasil wawancara peneliti

dengan subjek G13, dapat dikatakan bahwa data subjek G13 terkait indikator

penyimpulan pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G13

mampu memenuhi tahap penyimpulan dengan baik.

Pekerjaan subjek G13 terkait indikator penyimpulan pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.32.

Gambar 4.32 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Indikator Penyimpulan pada Soal 2

Gambar 4.32 menunjukkan bahwa subjek G13 tidak mampu mencapai

simpulan dengan tepat. Subjek G13 menuliskan hasil akhir buah, yang

berarti juga tidak mampu menemukan nilai S dengan benar. Subjek G13 juga

tidak membuat generalisasi dari permasalahan pada soal 2. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G13 disajikan sebagai berikut.

Skrip G13 6. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G13 Terkait Indikator

Penyimpulan pada Soal Nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G13 kurang

mampu mencapai hasil akhir dari permasalahan pada soal 2 karena G13

mengalami kesalahan dalam menghitung. Namun, dalam wawancara subjek G13

mampu menggeneralisasikan simpulan pada nomer 2. Berdasarkan triangulasi dari

hasil tes subjek G13 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek G13, dapat

dikatakan bahwa data subjek G13 terkait indikator penyimpulan pada soal 2 valid.

P : Jadi kamu yakin dengan jawabanmu?

G13 : Yakin bu, hasilnya 𝑆 unit.

P : S itu apa dek?

G13 : Prediksi penjualan bulan Maret 2016.

Page 137: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

119

Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G13 tidak mampu memenuhi tahap

penyimpulan dengan baik.

d) Tahap Strategi/Taktik

Gambar 4.33 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Indikator Strategi pada Soal 1

Gambar 4.34 Pekerjaan Subjek G13 Terkait Indikator Strategi pada Soal 1

Gambar 4.33 dan 4.34 menunjukkan bahwa subjek G13 mampu menentukan

langkah-langkah penyelesaian seperti mencari sudut elevasi Dino dan sudut

elevasi Vino terlebih dulu. Untuk memenuhi tahap strategi, subjek diharapkan

dapat menjelaskan hasil perkerjaanya dengan baik. Terkait dengan hal tersebut,

kutipan wawancara peneliti dengan subjek G13 disajikan sebagai berikut.

Page 138: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

120

Skrip G36 7. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G36 Terkait Indikator

Strategi pada Soal Nomor 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G13 tidak

mampu menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian yang sudah ditemukan

pada soal 1. Subjek G13 masih terlihat ragu-ragu untuk menjelaskan pekerjaan

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G13 : Mencari sudut elevasinya Doni sama Vino dulu bu.

P : Bagaimana caranya?

G13 : mmmmm (berpikir)

P : Pakai yang sin( 𝛼) cos𝛼,

G13 : Ohh iya bu.

P : Lha kok kamu bisa mengerjakan dek?

G13 : Asal saja bu.

P : Terus yang punyanya Vino bagaimana?

G13 : Diam mencermati pekerjaannya. Dari persamaan itu saya dapat,

P : Nilai cos yang nilainya

berapa?

G13 : Sebentar. . (menjawab setelah mengurutkan nilai sin dengan jari

tangan)

P : Tidak hafal nilai cos sudut istimewa?

G13 : Belum.

P : Yasudah, terus habis itu bagaimana?

G13 : Mencari panjang AB bu.

P : Pakai rumus yang apa?

G13 : Pakainya tangen kan bu.

P : Kenapa pakai tan?

G13 : Diam.

P : Karena yang diketahui kan sisi samping, yang dicari sisi ………….

G13 : Depan.

P : Sisi miringnya tahu berapa?

G13 : mmm tidak. Ohh iya berarti pakai tan bu.

P : Jadi berapa hasil akhirnya?

G13 : Tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama ( ) m.

Page 139: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

121

nomor 1. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G13 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G13, dapat dikatakan bahwa data subjek G13 terkait

indikator strategi pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G13

tidak mampu memenuhi tahap strategi dengan baik.

Pekerjaan subjek G13 terkait indikator strategi pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.35.

Gambar 4.35 Pekerjaan Subjek G36 Terkait Indikator Strategi pada Soal 2

Gambar 4.35 menunjukkan bahwa subjek G13 kurang mampu mengerjakan soal

dengan benar. Pada tahap strategi, subjek diharapkan dapat menjelaskan hasil

perkerjaanya dengan baik. Terkait dengan hal tersebut, kutipan wawancara

peneliti dengan subjek G13 disajikan sebagai berikut.

Skrip G13 8. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G13 Terkait Indikator

Strategi pada Soal Nomor 2

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G13 : Saya mencari 𝑡 nya, 𝑡 bulan Maret 2016 berarti . Lalu saya

masukkan ke persamaan. Dihitung.

P : Bagaimana cara dapat 29.825? Coba dijelaskan.

G13 : 23,5 ditambah 0,424 dikalikan 15…

P : 0,424 dikalikan 15 berapa dek?

G13 : 6,375

P : Yakin?

G13 : Ehh, salah ya bu.

P : Coba dihitung lagi.

G13 : (menghitung) ohh iya salah ya.

Page 140: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

122

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G13 mampu

menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian yang sudah ditemukan pada soal 2

namun kurang tepat. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G13 dan hasil

wawancara peneliti dengan subjek G13, dapat dikatakan bahwa data subjek G13

terkait indikator strategi pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa

subjek G13 kurang mampu mampu memenuhi tahap strategi.

Berdasarkan paparan tersebut, analisis kemampuan berpikir kritis subjek G13

disajikan pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek G13

Tahap KBK Indikator KBK No

Soal Tes Wawancara Simpulan

Klarifikasi

Menyatakan

masalah

1 Banyak

kekurangan

Kurang

mampu

Kurang

mampu

Kura

ng M

ampu

2 Tidak

menuliskan

Kurang

mampu

Kurang

mampu

Menganalisis

pengertian dari

masalah

1 Tidak

menuliskan

Kurang

mampu

Kurang

mampu

2 Tidak

menuliskan Mampu Mampu

Assesmen

Mengajukan

informasi relevan

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Mam

pu 2

Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Menentukan

kriteria penilaian

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Penyimpulan Mencapai

simpulan

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Kura

ng

mam

pu

2 Kurang

tepat

Tidak

mampu

Kurang

mampu

Page 141: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

123

Tahap KBK Indikator KBK No

Soal Tes Wawancara Simpulan

Menggeneralisasi

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Tidak

menuliskan

Tidak

mampu

Tidak

mampu

Strategi

Mengambil

tindakan

1 Mampu

menuliskan - Mampu

Ku

ran

g m

amp

u 2

Kurang

tepat -

Kurang

mampu

Menjelaskan

tindakan yang

mungkin

1 - Tidak

mampu

Tidak

mampu

2 - Kurang

mampu

Kurang

mampu

Page 142: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

124

4.2.4.3 Subjek Penelitian Gaya Belajar Kinestetik

1. Subjek Penelitian G22

a) Tahap Klarifikasi

Gambar 4.36 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Indikator Klarifikasi pada Soal 1

Gambar 4.36 menunjukkan bahwa subjek G22 menuliskan fakta yang ada

pada soal 1 dengan baik, namun sedikit kurang lengkap. Subjek G22 juga dapat

merumuskan dengan menuliskan pertanyaan dari nomor 1. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G22 disajikan sebagai berikut.

Skrip G22. 1 Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G22 Terkait Indikator

Klarifikasi pada Soal 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G22 mampu

menyebutkan informasi/fakta pada soal 1 dengan tepat dan lengkap. Subjek G22

juga mampu menuliskan pertanyaan pada soal 1. Berdasarkan triangulasi dari

P : Coba jelaskan apa yang diketahui pada soal nomor 1.

G22 : SMP Bina Insani terletak 10 meter di depan SMA Bina Insani

berarti bu jarak kedua gedungnya 10 m. Gedung SMP Bina Insani dan

gedung SMA Bina Insani memiliki ketinggian gedung yang sama

yaitu 8m, tinggi badan Doni sama dengan Vino yaitu 150 cm, sudut

elevasi Doni nilai 𝑥 dari persamaan 𝑠𝑖𝑛(𝑥 ) 𝑐𝑜𝑠(𝑥 )

, sudut elevasi Vino nilai 𝑥 dari persamaan cos( 𝑥 ) (membaca kembali soal dengan mengunakan jari telunjuknya)

P : Darimana kamu informasi itu?

G22 : Di sini (menunjuk lembar soal).

P : Lalu apa yang ditanyakan dek?

G22 : Tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama.

Page 143: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

125

hasil tes subjek G22 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek G22, dapat

dikatakan bahwa data subjek G22 terkait indikator klarifikasi pada soal 1 valid.

Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G22 mampu memenuhi tahap

klarifikasi pada soal 1, namun sedikit kurang lengkap.

Pekerjaan subjek G22 terkait indikator klarifikasi pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.36

Gambar 4.37 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Indikator Klarifikasi pada Soal 2

Gambar 4.37 menunjukkan bahwa subjek G22 mampu menuliskan fakta

yang ada pada soal 2 namun sedikit kurang lengkap. Subjek G22 juga mampu

merumuskan pertanyaan pada soal nomor 2 dengan menuliskannya pada lembar

jawabannya. Terkait dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan

subjek G22 disajikan sebagai berikut.

Skrip G22.2 Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G22 Terkait Indikator

Klarifikasi pada Soal 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G22 mampu

menuliskan fakta soal nomor 2 dan mampu merumuskan apa yang ditanyakan

pada soal nomor 2 dengan baik. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G22

P : Apa kamu sudah memahami soal nomor 2?

G22 : Sudah bu.

P : Apa yang diketahui pada nomor 2?

G22 :𝑆 𝑡 cos (𝜋𝑡

6). t = 1 bulan Januari 2015.

P : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

G22 : Prediksi penjualan bulan Maret 2016.

Page 144: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

126

dan hasil wawancara peneliti dengan subjek G22, dapat dikatakan bahwa data

subjek G22 terkait indikator klarifikasi pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik

simpulan bahwa G22 mampu memenuhi tahap klarifikasi pada soal 2 dengan baik,

namun sedikit kurang lengkap.

b) Tahap Assesmen

Gambar 4.38 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 1

Gambar 4.38 menunjukkan bahwa subjek G22 mampu menggali informasi

atau pengetahuan yang relevan dari soal nomor 1 dengan menggambarkan sketsa

dari informasi yang diperoleh pada soal nomor 1. Subjek G22 juga mampu

menentukan konsep atau ide yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

berupa deskripsi gambar sketsa yang tepat dan lengkap. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G22 disajikan sebagai berikut.

Skrip G22 3. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G22 Terkait Indikator

Assesmen pada Soal 1

P : Setelah menulis diketahui sama ditanyanya terus bagaimana?

G22 : Ya kalau cuma dibaca saja bingung bu. Jadi harus digambar.

P : Lalu, setelah membuat gambar apa yang kamu lakukan?

G22 : Menulis ini, EJ apa, FG apa IJ apa dan seterusnya.

P : Kalau sudah kamu mengerjakannya apa yang akan kamu gunakan?

G13 : Perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.

Page 145: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

127

P : Setelah menulis diketahui dan ditanya bagaimana dek?

G22 : Ya kan sudah dapat t = 15 bu. Dimasukkan ke persamaan S.

P : Selanjutnya?

G22 : Dihitung, ohh terus mencari cos t juga.

P : Berapa nilai cosnya?

G22 : 0. Kan cos cos

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G22 mampu

menjelaskan ide atau konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

soal 1. Dari hasil pekerjaan, subjek G22juga mampu mendiskripsikan gambar

yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal 1 dengan tepat dan

lengkap.

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G22 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G22, dapat dikatakan bahwa data subjek G22 terkait

indikator assesmen pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek

G22 mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik.

Pekerjaan subjek G22 terkait indikator assesmen pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.39 dan 4.40.

Gambar 4.39 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Indikator Assesmen pada Soal

Gambar 4.40 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 2

Gambar 4.39 dan 4.40 menunjukkan bahwa subjek G22 mampu menggali

informasi atau pengetahuan yang relevan dari soal nomor 2 dengan mencari nilai

t untuk bulan Maret 2016 yaitu dengan benar. Subjek G22 juga mampu

menentukan konsep atau ide yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

dengan mencari nilai dari untuk dengan benar. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G22 disajikan sebagai berikut.

Skrip G22 4. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G22 Terkait Indikator

Page 146: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

128

Assesmen pada soal nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G22 mampu

menjelaskan ide atau konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

soal 2. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G22 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G22, dapat dikatakan bahwa data subjek G22 terkait

indikator assesmen pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek

G22 mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik.

c) Tahap Penyimpulan

Gambar 4.41 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Indikator Penyimpulan pada Soal 1

Gambar 4.41 menunjukkan bahwa subjek G22 mampu mencapai simpulan

dengan tepat. Subjek G22 juga mampu menuliskan generalisasi dari simpulan

nomor 1. Terkait dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek

G22 disajikan sebagai berikut.

Skrip G22 5. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G22 Terkait Indikator

Penyimpulan pada Soal Nomor 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G22 mampu

menggeralisasi hasil akhir dari permasalahan pada soal 1 dengan baik.

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G22 dan hasil wawancara peneliti

dengan subjek G22, dapat dikatakan bahwa data subjek G22 terkait indikator

P : Bagaimana hasil akhirnya?

G22 : Jadi tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama = ( )m.

Page 147: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

129

penyimpulan pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G22

mampu memenuhi tahap penyimpulan dengan baik.

Pekerjaan subjek G22 terkait indikator penyimpulan pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.42.

Gambar 4.42 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Indikator Penyimpulan pada Soal 2

Gambar 4.42 menunjukkan bahwa subjek G22 mampu mencapai simpulan

dengan tepat, namun belum menggeneralisasikan simpulan yang diperoleh,

berbeda dengan penyimpulan pada nomor 1 yang dapat diselesaikan dengan baik.

Terkait dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G22

disajikan sebagai berikut.

Skrip G22 6. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G22 Terkait Indikator

Penyimpulan pada Soal Nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G22 sebenarnya mampu

menggeneralisasikan hasil akhir dari permasalahan pada soal 2. Berdasarkan

triangulasi dari hasil tes subjek G22 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek

G22, dapat dikatakan bahwa data subjek G22 terkait indikator penyimpulan pada

soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G22 mampu memenuhi

tahap penyimpulan dengan baik, namun sedikit kekurangan.

d) Tahap Strategi/Taktik

P : Jadi hasilnya nomor 2 gimana?

G22 : Prediksi penjualan buku tulis pada bulan Maret 2016 adalah 29.860

unit.

P : Lhah itu bisa jawab kenapa tidak ditulis?

G22 : Waaaah iya bu, tidak sadar kalau belum saya tulis bu.

Page 148: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

130

Gambar 4.43 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Indikator Strategi pada Soal 1

Gambar 4.43 menunjukkan bahwa subjek G22 mampu menentukan

langkah-langkah penyelesaian yaitu mencari sudut elevasi Dino dan sudut elevasi

Vino terlebih dulu. Subjek G22 mampu menemukan sudut elevasi Doni dan Vino

dengan benar, selanjutnya, G22 mencari panjang AB menggunakan rumus tan dan

memperoleh hasil benar yaitu m. G22 juga mampu menemukan nilai dari

tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama. Untuk memenuhi tahap strategi,

subjek diharapkan dapat menjelaskan hasil perkerjaanya dengan baik. Terkait

dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G22 disajikan

sebagai berikut.

Page 149: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

131

Skrip G22 7. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G22 Terkait Indikator

Strategi pada Soal Nomor 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G22 mampu

menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian yang sudah ditemukan pada soal

1. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G22 dan hasil wawancara peneliti

dengan subjek G22, dapat dikatakan bahwa data subjek G22 terkait indikator

strategi pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G22 mampu

memenuhi tahap strategi dengan baik.

Pekerjaan subjek G22 terkait indikator strategi pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.44.

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G22 : Pertama-tama, saya harus tahu dulu sudut elevasinya Doni.

P : Bagaimana caranya?

G22 : Pakai yang sin( 𝛼) cos𝛼,

P : Selanjutnya?

G22 : Punya Doni ketemu bu P : Terus yang punyanya Vino bagaimana?

G22 : Dari persamaan itu, 2 pindah ruas. Jadinya

Biar sama sama

jadi cos berarti nyari nilai cos yang nilainya

.

P : Berapa?

G22 : . Punya Vino bu.

P : Hafal nilai sin, cos, tan sudut istimewa dek?

G22 : Sin cos hafal bu, tan yaa lumayanlah.

P : Terus habis itu bagaimana?

G22 : Mencari panjang AB pakai perbandingan tan 60 saya dapat

persamaan

BI. BI saya kasih nama persamaan 1. Terus mencari tan 30. Saya

dapat AB saya kasih nama persamaan 2.

P : Wahh bagus, selanjutnya?

G22 : Substitusi persamaan 1 ke 2 bu, dihitung, dapat ABnya m.

P : Bagaimana hasil akhirnya?

G22 : Jadi tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama = ( )m.

.

Page 150: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

132

Gambar 4.44 Pekerjaan Subjek G22 Terkait Indikator Strategi pada Soal 2

Gambar 4.44 menunjukkan bahwa subjek G22 mampu mengerjakan soal

dengan benar. Pada tahap strategi, subjek diharapkan dapat menjelaskan hasil

perkerjaanya dengan baik. Terkait dengan hal tersebut, kutipan wawancara

peneliti dengan subjek G22 disajikan sebagai berikut.

Skrip G22 8. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G22 Terkait Indikator

Strategi pada Soal Nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G22 mampu

menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian yang sudah ditemukan pada soal

2. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G22 dan hasil wawancara peneliti

dengan subjek G22, dapat dikatakan bahwa data subjek G22 terkait indikator

strategi pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G22 mampu

memenuhi tahap strategi.

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G22 : 𝑡 nya dulu dicari untuk bulan Maret 2016, 𝑡 bulan Maret 2016 berarti

. Lalu saya masukkan ke S. Dihitung.

P : Selanjutnya?

G22 : Ini lebih mudah dari nomor 1 bu. 23,5 ditambah 0,424 kali 15

ditambah

cos . Diperoleh 𝑆 . P : Mengapa bisa jadi 29.860?

G22 : Karena itu dalam satuan ribuan unit, jadi dikalikan 1000.

Page 151: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

133

Berdasarkan paparan tersebut, analisis kemampuan berpikir kritis subjek G22

disajikan pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek G22

Tahap KBK Indikator KBK No

Soal Tes Wawancara Simpulan

Klarifikasi

Menyatakan

masalah

1 Sedikit

kurang

Mampu

menyebutkan Mampu

Mam

pu

2 Sedikit

kurang

Mampu

menyebutkan Mampu

Menganalisis

pengertian dari

masalah

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Assesmen

Mengajukan

informasi relevan

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Mam

pu 2

Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Menentukan

kriteria penilaian

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Penyimpulan

Mencapai

simpulan

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Mam

pu 2

Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Menggeneralisasi

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Tidak

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Strategi

Mengambil

tindakan

1 Mampu

menuliskan - Mampu

Mam

pu 2

Mampu

menuliskan - Mampu

Menjelaskan

tindakan yang

mungkin

1 - Mampu

menyebutkan Mampu

2 - Mampu

menyebutkan Mampu

2. Subjek Penelitian G16

a) Tahap Klarifikasi

Page 152: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

134

Gambar 4.45 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Indikator Klarifikasi pada Soal 1

Gambar 4.45 menunjukkan bahwa subjek G16 menuliskan informasi yang

ada pada soal 1 dengan baik. Subjek G16 menuliskan fakta dijadikan satu dengan

identitas sketsa gambar yang telah dibuat. Subjek G16 mampu menuliskan

informasi yang diperoleh dengan benar dan lengkap. Subjek G16 juga dapat

merumuskan dengan menuliskan pertanyaan dari nomor 1. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G16 disajikan sebagai berikut.

Skrip G16. 1 Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G16 Terkait Indikator

Klarifikasi pada Soal 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G16 mampu

menyebutkan informasi/fakta pada soal 1 dengan tepat dan lengkap. Subjek G16

P : Sekarang nomor 1 dulu ya dek. Apa kamu sudah memahami soal

nomor 1?

G16 : Alhamdulillah sudah bu.

P : Coba sebutkan apa saja yang diketahui dari soal nomor 1.

G16 : Jaraknya SMP dan SMA 10 meter. Tinggi gedung SMP Bina Insani

dan gedung SMA Bina Insani sama, 8m, tinggi badan Doni sama

kayak Vino yaitu 150 cm, sudut elevasi Doni nilai 𝑥 dari persamaan

𝑠𝑖𝑛(𝑥 ) 𝑐𝑜𝑠(𝑥 ) , sudut elevasi Vino nilai 𝑥 dari

persamaan cos( 𝑥 ) P : Lalu apa yang ditanyakan dek?

G16 : Tinggi gedung kantornya bu.

Page 153: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

135

juga mampu menuliskan pertanyaan pada soal 1. Berdasarkan triangulasi dari

hasil tes subjek G16 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek G16, dapat

dikatakan bahwa data subjek G16 terkait indikator klarifikasi pada soal 1 valid.

Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G16 mampu memenuhi tahap

klarifikasi pada soal 1.

Pekerjaan subjek G16 terkait indikator klarifikasi pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.46.

Gambar 4.46 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Indikator Klarifikasi pada Soal 2

Gambar 4.46 menunjukkan bahwa subjek G16 mampu menuliskan fakta

yang ada pada soal 2 meskipun tidak dituliskan kata “diketahui”. Subjek G16 juga

mampu merumuskan pertanyaan pada soal nomor 2 dengan menuliskannya

ditanya prediksi penjualan maret 2016. Terkait dengan hal tersebut, kutipan

wawancara peneliti dengan subjek G16 disajikan sebagai berikut.

Skrip G16.2 Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G16 Terkait Indikator

Klarifikasi pada Soal 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G16 mampu

menuliskan fakta soal nomor 2 dan mampu merumuskan apa yang ditanyakan

P : Untuk soal nomor 2, kamu paham tidak?

G16 : Alhamdulillah paham.

P : Apa saja diketahui pada nomor 2?

G16 : 𝑆 𝑡 cos (𝜋𝑡

6). t menunjukkan waktu bulannya.

𝑡 buat Januari 2015.

P : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

G16 : Prediksi penjualan bulan Maret 2016.

Page 154: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

136

pada soal nomor 2 dengan baik. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G16

dan hasil wawancara peneliti dengan subjek G16, dapat dikatakan bahwa data

subjek G16 terkait indikator klarifikasi pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik

simpulan bahwa G16 mampu memenuhi tahap klarifikasi pada soal 2 dengan baik.

b) Tahap Assesmen

Gambar 4.47 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 1

Gambar 4.48 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 1

Gambar 4.47 dan 4.48 menunjukkan bahwa subjek G16 mampu menggali

informasi atau pengetahuan yang relevan dari soal nomor 1 dengan

menggambarkan sketsa dari informasi yang diperoleh pada soal nomor 1. Subjek

G16 juga mampu menentukan konsep atau ide yang akan digunakan untuk

menyelesaikan masalah berupa deskripsi gambar sketsa yang tepat dan lengkap.

Terkait dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G16

disajikan sebagai berikut.

Page 155: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

137

Skrip G16 3. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G16 Terkait Indikator

Assesmen pada Soal 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G16 mampu

menjelaskan ide atau konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

soal 1. Dari hasil pekerjaan, subjek G16 juga mampu mendiskripsikan gambar

yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal 1 dengan tepat dan

lengkap.

Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G16 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G16, dapat dikatakan bahwa data subjek G16 terkait

indikator assesmen pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek

G16 mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik.

Pekerjaan subjek G16 terkait indikator assesmen pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.49 dan 4.50.

Gambar 4.49 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 2

Gambar 4.50 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Indikator Assesmen pada Soal 2

P : Setelah membaca soal kamu apa yang kamu lakukan?

G16 : Digambar, lalu ditulisi bu. Identitas gambarnya, EJ=FG, IJ=GH, EF,

sama angka-angkanya juga.

P : Kalau sudah kamu ngerjainya pakai rumus apa?

G16 : Perbandingan trigonometri yang tangen.

Page 156: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

138

P : Apa yang kamu lakukan setelah nulis diketahui dan ditanya?

G16 : t nya dimasukkan ke persamaan S.

P : Selanjutnya?

G16 : Dihitung bu.

P : Berapa nilai cosnya?

G16 : cos cos( ) cos

Gambar 4.49 dan 4.50 menunjukkan bahwa subjek G16 mampu menggali

informasi atau pengetahuan yang relevan dari soal nomor 2 dengan mencari nilai

t untuk bulan Maret 2016 yaitu dengan benar. Subjek G16 juga mampu

menentukan konsep atau ide yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

dengan mencari nilai dari untuk dengan benar. Terkait dengan hal

tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G16 disajikan sebagai berikut.

Skrip G16 4. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G16 Terkait Indikator

Assesmen pada soal nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G16 mampu

menjelaskan ide atau konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

soal 2. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G16 dan hasil wawancara

peneliti dengan subjek G16, dapat dikatakan bahwa data subjek G16 terkait

indikator assesmen pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek

G16 mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik.

c) Tahap Penyimpulan

Gambar 4.51 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Indikator Penyimpulan pada Soal 1

Page 157: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

139

Gambar 4.51 menunjukkan bahwa subjek G16 mampu menuliskan

generalisasi dari simpulan nomor 1. Terkait dengan hal tersebut, kutipan

wawancara peneliti dengan subjek G16 disajikan sebagai berikut.

Skrip G16 5. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G16 Terkait Indikator

Penyimpulan pada Soal Nomor 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G16 mampu

menyebutkan generalisasi hasil akhir dari permasalahan pada soal 1 dengan baik

yaitu tinggi gedung kantor = ( )m. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes

subjek G16 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek G16, dapat dikatakan

bahwa data subjek G16 terkait indikator penyimpulan pada soal 1 valid. Jadi,

dapat ditarik simpulan bahwa subjek G16 mampu memenuhi tahap penyimpulan

dengan baik.

Pekerjaan subjek G16 terkait indikator penyimpulan pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.52.

Gambar 4.52 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Indikator Penyimpulan pada Soal 2

Gambar 4.52 menunjukkan bahwa subjek G16 kurang tepat dalam

mencapai simpulan. Sehingga subjek G16 kurang tepat dalam

menggeneralisasikan simpulan yang diperoleh. Terkait dengan hal tersebut,

kutipan wawancara peneliti dengan subjek G16 disajikan sebagai berikut.

P : Bagaimana hasil akhirnya?

G16 : Tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama = ( )m.

Page 158: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

140

Skrip G16 6. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G16 Terkait Indikator

Penyimpulan pada Soal Nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G16 sebenarnya

mampu mencapai hasil akhir soal nomor 2 namun karena mengalami kesalahan

dalam menghitung mengakibatkan subjek G16 salah dalam mencapai simpulan.

Subjek G16 juga menggeneralisasikan hasil akhir dari permasalahan pada soal 2

meskipun dengan hasil yang salah. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek

G16 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek G16, dapat dikatakan bahwa

data subjek G16 terkait indikator penyimpulan pada soal 2 valid. Jadi, dapat

ditarik simpulan bahwa subjek G16 mampu memenuhi tahap penyimpulan dengan

baik, namun sedikit kekurangan.

d) Tahap Strategi/Taktik

Gambar 4.53 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Indikator Strategi pada Soal 1

P : Jadi hasilnya nomor 2 bagaimana?

G16 : Prediksi bulan Maret 2016 adalah 29.875 unit.

P : Yakin dengan jawabanmu?

G16 : Insyaallah, memangnya salah bu?

P : Coba dihitung lagi.

G16 : (menghitung) Wah, iya salah.

Page 159: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

141

Gambar 4.53 menunjukkan bahwa subjek G16 mampu menentukan

langkah-langkah penyelesaian yaitu mencari sudut elevasi Dino dan sudut elevasi

Vino terlebih dulu. Subjek G16 mampu menemukan sudut elevasi Doni dan Vino

dengan benar, selanjutnya, G16 mencari panjang AB menggunakan rumus tan dan

memperoleh hasil benar yaitu m. G16 juga Untuk memenuhi tahap strategi,

subjek diharapkan dapat menjelaskan hasil perkerjaanya dengan baik. Terkait

dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G16 disajikan

sebagai berikut.

Skrip G16 7. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G16 Terkait Indikator

Strategi pada Soal Nomor 1

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G16 mampu

menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian yang sudah ditemukan pada soal

1. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek G16 dan hasil wawancara peneliti

dengan subjek G16, dapat dikatakan bahwa data subjek G16 terkait indikator

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G16 : Emmm, mencari sudut elevasinya Doni.

P : Bagaimana caranya?

G16 : Pakai yang persamaan cos𝛼 sin ( 𝛼) P : Selanjutnya?

G16 : Sudutnya Doni bu P : Punyanya Vino bagaimana?

G16 : Biar sama jadi cosnya nyari nilai cos yang nilainya

.

P : Berapa?

G16 : . Punya Vino dibagi 2 dapat . P : Terus setelah itu gimana?

G16 : Mencari panjang AB pakai perbandingan tan sudut I dan tan sudut

H. Lalu mencari tan 30. Saya masukkan hasil persamaan yang tah I

ke tan H. Dapat AB m.

P : Bagaimana hasil akhirnya?

G16 : Tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama = ( )m.

Page 160: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

142

strategi pada soal 1 valid. Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa subjek G16 mampu

memenuhi tahap strategi dengan baik.

Pekerjaan subjek G16 terkait indikator strategi pada soal 2 dapat dilihat pada

gambar 4.54.

Gambar 4.54 Pekerjaan Subjek G16 Terkait Indikator Strategi pada Soal 2

Gambar 4.54 menunjukkan bahwa subjek G16 sebenarnya mampu

mengerjakan soal, namun mengalami sedikit kesalahan. Pada tahap strategi,

subjek diharapkan dapat menjelaskan hasil perkerjaanya dengan baik. Terkait

dengan hal tersebut, kutipan wawancara peneliti dengan subjek G16 disajikan

sebagai berikut.

Skrip G16 8. Kutipan Wawancara Peneliti dengan Subjek G16 Terkait Indikator

Strategi pada Soal Nomor 2

Kutipan wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek G16 mampu

menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian yang sudah ditemukan pada soal

2, meskipun dengan hasil yang salah.. Berdasarkan triangulasi dari hasil tes subjek

G16 dan hasil wawancara peneliti dengan subjek G16, dapat dikatakan bahwa

data subjek G16 terkait indikator strategi pada soal 2 valid. Jadi, dapat ditarik

P : Seharusnya jawaban nomor 2 gimana?

G16 : 23,5 ditambah 0,424 kali 15 ditambah cos . Tapi

saya salah yang menghitung 0,424 kali 15nya. Harusnya 29.860.

P : Lain kali yang teliti ya.

G16 : Iya.

Page 161: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

143

simpulan bahwa subjek G16 mampu memenuhi tahap strategi, namun sedikit

kekurangan.

Berdasarkan paparan tersebut, analisis kemampuan berpikir kritis subjek G16

disajikan pada Tabel 4.12

Tabel 4.12 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek G16

Tahap KBK Indikator KBK No

Soal Tes Wawancara Simpulan

Klarifikasi

Menyatakan

masalah

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Mam

pu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Menganalisis

pengertian dari

masalah

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Assesmen

Mengajukan

informasi relevan

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Mam

pu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Menentukan

kriteria penilaian

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Penyimpulan

Mencapai

simpulan.

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

Kura

ng m

ampu

2 Kurang

tepat Kurang tepat

Kurang

mampu

Menggeneralisasi

1 Mampu

menuliskan

Mampu

menyebutkan Mampu

2 Kurang

tepat

Mampu

menyebutkan Mampu

Strategi

Mengambil

tindakan

1 Mampu

menuliskan - Mampu

Mam

pu

2 Kurang

tepat -

Kurang

tepat

Menjelaskan

tindakan yang

mungkin

1 - Mampu

menyebutkan Mampu

2 - Mampu

menyebutkan Mampu

Setelah dilakukan analisis data kemampuan berpikir kritis dari hasil tes

kemampuan berpikir kritis dan data transkrip wawancara masing-masing subjek

Page 162: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

144

berdasarkan gaya belajar, diperoleh data analisis kemampuan berpikir kritis

subjek berdasarkan gaya belajar visual yang disajikan pada Tabel 4.13, data

analisis kemampuan berpikir kritis subjek berdasarkan gaya belajar auditori yang

disajikan pada Tabel 4.14 dan data analisis kemampuan berpikir kritis subjek

berdasarkan gaya belajar kinestetik yang disajikan pada Tabel 4.15.

Tabel 4.13 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek Gaya Belajar Visual

Tahap

KBK Subjek G10 Subjek G14

Kla

rifi

kasi

1. Mampu menentukan

informasi/fakta pada soal 1

dengan benar, namun sedikit

kekurangan.

2. Mampu menentukan

informasi/fakta pada soal 2

dengan benar.

3. Mampu merumuskan pertanyaan

pada soal 1 dan 2 dengan benar

dan lengkap.

1. Mampu menentukan

informasi/fakta pada soal 1 dan

2 dengan benar.

2. Mampu merumuskan

pertanyaan pada soal 1 dan 2

dengan benar dan lengkap.

Simpulan:

1. Mampu menentukan informasi/fakta yang ada pada soal dengan benar,

namun sedikit kekurangan.

2. Mampu merumuskan masalah dengan benar dan lengkap.

Ass

esm

en

1. Mampu menggali

informasi/pengetahuan yang

relevan pada soal 1 dan 2

dengan benar.

2. Mampu menentukan ide/konsep

yang akan digunakan pada soal 1

dan 2 dengan benar.

1. Mampu menggali

informasi/pengetahuan yang

relevan pada soal 1 dan 2

dengan benar.

2. Mampu menentukan

ide/konsep yang akan

digunakan pada soal 1 dan 2

dengan benar.

Simpulan:

1. Mampu menggali informasi/pengetahuan yang relevan pada soal

dengan benar.

2. Mampu menentukan ide/konsep yang akan digunakan pada soal dengan

baik.

Pen

yim

pu

lan

1. Mampu mencapai simpulan pada

soal 1dan 2 dengan benar.

2. Tidak mampu

menggeneralisasikan simpulan

sesuai fakta pada soal 1 dan 2.

1. Mampu mencapai simpulan

pada soal 1dan 2 dengan benar.

2. Tidak mampu

menggeneralisasikan simpulan

sesuai fakta pada soal 1 dan 2.

Simpulan:

1. Mampu mencapai simpulan pada soal dengan benar.

2. Tidak mampu menggeneralisasikan simpulan sesuai fakta pada soal.

Page 163: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

145

Tahap

KBK Subjek G10 Subjek G14

Str

ate

gi

1. Mampu mengerjakan soal 1 dan 2

dengan langkah yang runtut dan

benar.

2. Mampu menjelaskan langkah

penyelesaian soal 1 dan 2 dengan

baik.

1. Mampu mengerjakan soal 1 dan

2 dengan langkah yang runtut

dan benar.

2. Mampu menjelaskan langkah

penyelesaian soal 1 dan 2

dengan baik.

Simpulan:

1. Mampu mengerjakan soal dengan langkah yang runtut dan benar.

2. Mampu menjelaskan langkah penyelesaian soal dengan baik.

Tabel 4.14 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek Gaya Belajar Auditori

Tahap

KBK Subjek G36 Subjek G13

Kla

rifi

kasi

1. Kurang mampu menentukan

informasi/fakta pada soal 1 dan

2.

2. Mampu mrumuskan pertanyaan

pada soal 1 dan 2 dengan benar

dan lengkap.

1. Kurang mampu menentukan

informasi/fakta pada soal 1 dan

2.

2. Mampu merumuskan

pertanyaan pada soal 1 dan 2

dengan benar dan lengkap.

Simpulan:

1. Kurang mampu menentukan informasi/fakta yang ada pada soal.

2. Mampu merumuskan masalah dengan benar dan lengkap.

Ass

esm

en

1. Mampu menggali

informasi/pengetahuan yang

relevan pada soal 1 dan 2

dengan benar.

2. Mampu menentukan ide/konsep

yang akan digunakan pada soal 1

dan 2 dengan benar.

1. Mampu menggali

informasi/pengetahuan yang

relevan pada soal 1 dan 2

dengan benar.

2. Mampu menentukan ide/konsep

yang akan digunakan pada soal

1 dan 2 dengan benar.

Simpulan:

1. Mampu menggali informasi/pengetahuan yang relevan dari soal dengan

benar.

2. Mampu menentukan ide/konsep yang akan digunakan pada soal dengan

baik.

Pen

yim

pu

lan

1. Mampu mencapai simpulan pada

soal 1 dan 2 dengan benar.

2. Kurang mampu

menggeneralisasikan simpulan

sesuai fakta pada soal 1 dan 2.

1. Mampu mencapai simpulan

soal 1.

2. Tidak mampu mencapai

simpulan pada soal 2.

3. Mampu menggeneralisasikan

simpulan sesuai fakta pada soal

1

4. Tidak mampu

menggeneralisasikan simpulan

sesuai fakta pada soal 2.

Simpulan:

1. Kurang mampu mencapai simpulan pada soal dengan benar.

Page 164: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

146

Tahap

KBK Subjek G36 Subjek G13

2. Kurang mampu menggeneralisasikan simpulan sesuai fakta pada soal.

Str

ate

gi

1. Mampu mengerjakan soal 1 dan

2 dengan langkah yang runtut

dan benar.

2. Mampu menjelaskan langkah

penyelesaian soal 1 dan 2

dengan baik.

1. Mampu mengerjakan soal 1

dengan langkah yang runtut dan

benar.

2. Kurang mampu mengerjakan

soal 2 dengan langkah yang

benar

3. Tidak mampu menjelaskan

langkah penyelesaian soal 1

dengan baik.

4. Kurang mampu menjelaskan

langkah penyelesaian soal 1

dengan baik.

Simpulan:

1. Mampu mengerjakan soal dengan langkah yang runtut dan benar.

2. Kurang mampu menjelaskan langkah penyelesaian soal dengan baik.

Tabel 4.15 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Subjek Gaya Belajar Kinestetik

Tahap

KBK Subjek G22 Subjek G16

Kla

rifi

kasi

1. Mampu menentukan

informasi/fakta pada soal 1 dan

2.

2. Mampu merumuskan pertanyaan

pada soal 1 dan 2 dengan benar

dan lengkap.

1. Mampu menentukan

informasi/fakta pada soal 1 dan

2.

2. Mampu merumuskan pertanyaan

pada soal 1 dan 2 dengan benar

dan lengkap.

Simpulan:

1. Mampu menentukan informasi/fakta yang ada pada soal.

2. Mampu merumuskan masalah dengan benar dan lengkap.

Ass

esm

en

1. Mampu menggali

informasi/pengetahuan yang

relevan pada soal 1 dan 2

dengan benar.

2. Mampu menentukan ide/konsep

yang akan digunakan pada soal 1

dan 2 dengan benar.

1. Mampu menggali

informasi/pengetahuan yang

relevan pada soal 1 dan 2 dengan

benar.

2. Mampu menentukan ide/konsep

yang akan digunakan pada soal 1

dan 2 dengan benar.

Simpulan:

1. Mampu menggali informasi/pengetahuan yang relevan dari soal dengan

benar.

2. Mampu menentukan ide/konsep yang akan digunakan pada soal dengan

baik.

Pen

yim

pu

la

n

1. Mampu mencapai simpulan pada

soal 1 dan 2 dengan benar.

2. Mampu menggeneralisasikan

simpulan sesuai fakta pada soal

1 dan 2.

1. Mampu mencapai simpulan pada

soal 1 dan 2 dengan benar.

2. Mampu menggeneralisasikan

simpulan sesuai fakta pada soal

1 dan 2

Page 165: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

147

Tahap

KBK Subjek G22 Subjek G16

Simpulan:

1. Mampu mencapai simpulan pada soal dengan benar.

2. Mampu menggeneralisasikan simpulan sesuai fakta pada soal.

Str

ate

gi

1. Mampu mengerjakan soal 1 dan

2 dengan langkah yang runtut

dan benar.

2. Mampu menjelaskan langkah

penyelesaian soal 1 dan 2

dengan baik.

1. Mampu mengerjakan soal 1 dan

2 dengan langkah yang runtut

dan benar.

2. Mampu menjelaskan langkah

penyelesaian soal 1 dan 2

dengan baik.

Simpulan:

1. Mampu mengerjakan soal dengan langkah yang runtut dan benar.

2. Mampu menjelaskan langkah penyelesaian soal dengan baik.

Setelah dilakukan wawancara untuk setiap subjek gaya belajar yang diwakili

oleh dua orang subjek dari setiap tipe gaya belajar, maka untuk kemampuan

berpikir kritis siswa dengan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik masing-

masing dibahas pada pembahasan berikut.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Gaya Belajar Visual

Pada penelitian ini, subjek wawancara untuk kemampuan berpikir kritis siswa

dengan gaya belajar visual adalah G10 dan G14. Berdasarkan hasil analisis

disimpulkan bahwa G10 dan G14 mampu memenuhi keempat tahap kemampuan

berpikir kritis menurut Perkins dan Murphy, yaitu klarifikasi, assesmen, penyimpulan

dan strategi.

Pada tahap klarifikasi, siswa dengan gaya belajar visual sedikit kurang mampu

untuk menentukan informasi yang terdapat pada soal. Hal ini dikarenakan siswa

dengan gaya belajar visual kurang lengkap dalam penulisan permasalahan yang

ditanyakan terutama kelengkapan informasi yang diperoleh dari soal yang

diberikan. Hal ini sesuai dengan Depoter dan Mike (2015: 116) bahwa seseorang

dengan gaya belajar visual kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka

Page 166: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

148

ingin memperhatikan sesuatu. Ketika siswa dengan gaya belajar visual mulai fokus

untuk mengerjakan soal, terkadang mereka kehilangan konsentrasi sehingga

menyebabkan beberapa informasi teringgal saat proses pengerjaan. Pada tahap

klarifikasi siswa dengan gaya belajar visual juga mampu merumuskan pertanyaan

yang diminta pada soal.

Pada tahap assesmen siswa dengan gaya belajar visual mampu memenuhi 2

indikator berpikir kritis yaitu dapat menggali informasi atau pengetahuan yang

relevan dari soal sehingga dapat membantunya untuk menyelesaikan soal. Siswa

dengan gaya belajar visual dapat menggambarkan sketsa sesuai dengan informasi

yang diperoleh pada soal. Hal ini sesuai dengan Mufida (2015) yang berpendapat

bahwa siswa dengan gaya belajar visual mampu menggambar sktetsa yang sesuai

pada soal dengan rapi dan disertai dengan keterangan yang lengkap. Indikator

selanjutnya yaitu mampu menentukan ide yang akan digunakan untuk

menyelesaikan soal. Hal ini sesuai dengan Tiffani (2015) yang berpendapat bawa

siswa dengan gaya belajar visual melaksanakan langkah-langkah penyelesaian

diawali dengan mengolah informasi yaitu mereka mengaitkan data-data untuk

menentukan rumus yang digunakan. Mufida (2015) juga berpendapat bahwa siswa

dengan gaya belajar visual mampu mengekspesikan ide-ide yang dimilikinya

dengan rapi dan teratur sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya dan

informasi yang diperolehnya sehingga siswa mampu menyelesaikan dan

menjawab permasalahan dengan sangat baik.

Pada tahap penyimpulan siswa dengan gaya belajar visual hanya mampu

mencapai simpulan pada soal saja tetapi tidak mampu menggeneralisasikan

Page 167: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

149

simpulan sesuai fakta pada soal. Siswa dengan gaya belajar visuak tidak dapat

menggeneralisaikan simpulan yang diperoleh dari soal 1 dan 2. Pada soal 1,

subjek G10 dan G14 sama-sama hanya menuliskan ( ) m saja.

Subjek G10 dan G14 tidak menuliskan generalisasi dari kesimpulan tersebut yaitu

“Jadi, tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama adalah ( ) m. Hal

serupa juga terjadi pada soal 2. Subjek G10 dan G14 hanya menuliskan

unit. Pada saat dilakukan wawancara, subjek G10 dan G14 juga tidak

dapat menyebutkan simpulan akhir dengan baik. Oleh karena itu diperoleh

kesimpulan bahwa siswa dengan gaya belajar visual belum mampu

menggeneralisasikan simpulan sesuai fakta pada soal. Hal ini sesuai dengan

Depoter dan Mike (2015:116) bahwa seseorang dengan gaya belajar visual

seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-

kata. Hasil penelitian Tiffani (2015) menunjukkan bahwa siswa dengan gaya

belajar visual kurang mampu mencapai simpulan akhir untuk menjawab hal yang

diminta dalam soal. Selain itu hasil penelitian Mufida (2015) juga menunjukkan

bahwa siswa mampu menyelesaikan permasalahan dan mampu menuliskan

jawaban dengan baik tetapi siswa belum mampu untuk menyimpulkan jawaban

permasalahan dengan menuliskan kesimpulan.

Pada tahap strategi siswa dengan gaya belajar visual mampu mengerjakan

soal dengan langkah yang runtut dan benar serta dapat menjelaskan dengan baik

langkah penyelesaian soal yang sudah ditemukan saat dilaksanakan wawancara.

Pada tahap strategi siswa dengan gaya belajar visual dapat menggunakan

informasi dan ide relevan yang diperoleh pada tahap assesmen untuk

Page 168: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

150

menyelesaikan soal. Siswa dengan gaya beajar visual mampu menentukan

langkap soal 1 dengan runtut dan benar yaitu mencari sudut elevasi Dino dan Vino

terlebih dulu kemudian menggunakan rumus tangen untuk mencari panjang sisi

yang ditanyakan. Hal ini sesuai dengan Tiffani (2015) bahwa siswa dengan gaya

belajar visual mampu mengambil data-data yang dianggap penting dan digunakan

selama proses penyelesaian masalah.

4.3.2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Gaya Belajar Auditori

Pada penelitian ini, subjek wawancara untuk kemampuan berpikir kritis siswa

dengan gaya belajar auditori adalah G36 dan G13. Berdasarkan hasil analisis

disimpulkan bahwa G36 dan G13 hanya mampu memenuhi tahap kemampuan

berpikir kritis menurut Perkins dan Murphy yaitu assesmen saja. Siswa dengan gaya

belajar auditori belum mampu memenuhi tahap klarifikasi, penyimpulan dan strategi

dengan baik.

Pada tahap klarifikasi, siswa dengan gaya belajar auditori kurang mampu untuk

menentukan informasi yang terdapat pada soal. Subjek G36 tidak menuliskan

informasi yang diperoleh pada soal dan hanya menuliskan pertanyaan yang diminta

pada soal. Subjek G13 juga tidak menuliskan informasi yang diperoleh pada soal dan

tidak menuliskan pertanyaan yang diminta pada soal. Hal ini sesuai dengan Depoter

dan Mike (2015: 118) bahwa seseorang dengan gaya belajar auditori merasa

kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita. Sehingga, pada tahap

klarifikasi ini siswa dengan gaya belajar auditori dapat menyebutkan informasi

yang diperoleh pada soal saat dilakukan wawancara.

Pada tahap assesmen subjek auditori mampu memenuhi 2 indikator berpikir

kritis yaitu dapat menggali informasi atau pengetahuan yang relevan dari soal

Page 169: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

151

sehingga dapat membantunya untuk menyelesaikan soal dan mampu menentukan

ide yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal. Hal ini sesuai dengan Tiffani

(2015) yang berpendapat bahwa siswa dengan gaya belajar auditori mampu

membuat rencana penyelesaian.

Pada tahap penyimpulan siswa dengan gaya belajar auditori kurang mampu

menyelesaikan soal dengan benar sehingga menyebabkan mereka mencapai

simpulan yang salah. Hal ini sesuai dengan Tiffani (2015) yang berpendapat

bahawa subjek auditori melakukan proses pengolahan informasi yang kurang tepat

sehingga mengakibatkan hasil akhirnya salah. Hasil penelitian Mufida (2015) juga

menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar auditorial mampu mendefinisikan

rumus-rumus matematika karena memang telah didiskusikan dan telah ia ketahui

sebelumnya. Tetapi siswa dengan gaya belajar ini belum mampu mengekspresikan

ide untuk menyelesaikan permasalahan secara maksimal sehingga siswa belum

mampu mengevaluasi idenya dengan baik. Selain itu, siswa dengan gaya belajar

auditori juga kurang mampu menggeneralisasikan simpulan sesuai fakta pada

soal.

Pada tahap strategi siswa dengan gaya belajar auditori mampu mengerjakan

soal dengan langkah yang runtut dan benar namun tidak dapat menjelaskan

dengan baik langkah penyelesaian soal yang sudah ditemukan saat dilaksanakan

wawancara. Hal ini sesuai dengan Tiffani (2015) bahwa siswa dengan gaya

belajar auditori hanya mempu mengolah informasi dengan menunjukkan

penggunaaan rumus yang telah dituliskannya, tetapi kurang mampu menyimpan

Page 170: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

152

dan mengingat informasi selama proses perencanaan dan pelaksanaan

penyelesaian.

4.3.3 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik

Pada penelitian ini, subjek wawancara untuk kemampuan berpikir kritis siswa

dengan gaya belajar kinestetik adalah G22 dan G16. Berdasarkan hasil analisis

disimpulkan bahwa G22 dan G16 mampu memenuhi keempat tahap kemampuan

berpikir kritis menurut Perkins dan Murphy, yaitu klarifikasi, assesmen, penyimpulan

dan strategi dengan baik.

Pada tahap klarifikasi, siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu untuk

menentukan informasi yang terdapat pada soal dan mampu merumuskan pertanyaan

yang dimnta pada soal dengan baik. Hal ini sesuai dengan Amir (2015) bahwa

seseorang dengan gaya belajar kinestetik dalam proses berpikir kritis dalam

memecahkan masalah mampu menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan

pada soal. Ketika wawancara, siswa dengan gaya belajar kinestetik menggunakan jari

telunjuk untuk mambaca soal dan menyebutkan informasi apa saja yang terdapat pada

soal. Hal ini sesuai dengan Depoter dan Mike (2015: 118) yang mengemukakan

bahwa seseorang dengan gaya belajar kinestetik biasanya menggunakan jari sebagai

penunjuk ketika membaca.

Pada tahap assesmen subjek kinestetik mampu memenuhi 2 indikator

berpikir kritis dengan baik yaitu dapat menggali informasi atau pengetahuan yang

relevan dari soal dan mampu menentukan ide yang akan digunakan untuk

menyelesaikan soal. Hal ini sesuai dengan Amir (2015) yang berpendapat bahwa

Page 171: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

153

siswa dengan dengan gaya belajar kinestetik dalam proses berpikir kritis mampu

menyebutkan semua kemungkinan cara dan jawaban tepat yang dapat digunakan

sehingga dalam menyelesaikan masalah dengan baik.

Pada tahap penyimpulan siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu

mencapai simpulan pada soal saja dan mampu menggeneralisasikan simpulan

sesuai fakta pada soal. Siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu menuliskan

dan menyebukan generalisasi dari kesimpulan tersebut yaitu “Jadi, tinggi gedung

kantor PT. Persada Barutama adalah ( ) m. Hal serupa juga terjadi pada

soal 2. Siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu menyebutkan generalisasi dari

simpulan soal 2 yaitu prediksi penjualan bulan Maret 2016 adalah unit.

Oleh karena itu diperoleh kesimpulan bahwa siswa dengan gaya belajar kinestetik

mampu menggeneralisasikan simpulan sesuai fakta pada soal.

Pada tahap strategi siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu

mengerjakan soal dengan langkah yang runtut dan benar serta dapat menjelaskan

dengan baik langkah penyelesaian soal yang sudah ditemukan saat dilaksanakan

wawancara. Pada tahap strategi siswa dengan gaya belajar kinestetik

memperhatikan syarat-syarat yang terdapat dalam soal, mampu mengolah

informasi dengan menggunakan rumus yang benar. Hal ini sesuai dengan Tiffani

(2015) yang berpendapat bahwa subjek kinestetik tahap mampu menunjukkan

penggunaan rumus yang diterapkan, mampu menyimpan dan mengingat informasi

dan melakukan pengecekan kembali pada proses perhitungan dan langkah-

langkah yang diterapkan.

4.3.4 Perolehan Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Page 172: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

154

Pada penelitian ini, model pembelajaran yang digunakan adalah model

pembelajaran Resource Based Learning. Pada penelitian ini, diperoleh bahwa

rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis untuk setiap tipe gaya belajar visual,

auditori, dan kinestetik sebagai berturut-turut adalah 83,8; 81,9; 89,4. Rata-rata

kemampuan berpikir kritis untuk siswa dengan gaya belajar kinestetik adalah

89,4.

Dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar

kinestetik memiliki hasil tes kemampuan berpikir kritis lebih tinggi dari gaya

belajar lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Karim (2014) menunjukkan

bahwa kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang memiliki gaya belajar

kinestetik lebih tinggi daripada rerata kemampuan berpikir kritis siswa yang

memiliki gaya belajar visual dan auditorial.

Berdasarkan penelitian oleh Amir (2015) siswa dengan gaya belajar

kinestetik memiliki kemampuan lebih baik dalam hal berpikir kritis. Hal ini

dikarenakan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dapat menyebutkan

pilihan cara dan jawaban yang masuk akal dan dapat menganalisis pilihan tersebut

untuk menemukan cara dan jawaban yang terbaik. Siswa dengan gaya belajar

kinestetik juga dapat menyebutkan alasan yang tepat saat memilih cara dan

memperoleh jawaban karena siswa dengan gaya belajar kinestetik mengecek

kembali pekerjaannya secara menyeluruh.

Sementara itu, siswa dengan gaya belajar visual cenderung melihat fokus

permasalahan dan menganalisa jawaban berdasarkan gambar. Apabila

permasalahan yang disajikan berupa soal cerita, siswa dengan gaya belajar visual

Page 173: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

155

sedikit merasa kesulitan. Siswa dengan gaya belajar auditori, Siswa auditori

seringkali membaca soal dan jawaban agar dapat menyebutkan fokus

permasalahan, apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan menganalisa

permasalahan. Sehingga untuk menjelaskan alasan dan strategi yang digunakan

untuk menyelesaikan masalah siswa dengan gaya belajar auditori kurang mampu.

Page 174: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

156

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang disajikan pada Bab 1, hasil penelitian

dan pembahasan di Bab 4, maka diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan berpikir kritis siswa dengan pembelajaran Resource Based

Learning mencapai ketuntasan klasikal.

2. Analisis kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar visual adalah

sebagai berikut.

a. Pada tahap klarifikasi siswa dengan gaya belajar visual mampu

menentukan informasi/fakta yang ada pada soal dengan benar, namun

sedikit kekurangan dan mampu merumuskan masalah dengan benar dan

lengkap.

b. Pada tahap assesmen siswa dengan gaya belajar visual mampu menggali

informasi/pengetahuan yang relevan pada soal dengan benar dan mampu

menentukan ide/konsep yang akan digunakan pada soal dengan baik.

c. Pada tahap penyimpulan siswa dengan gaya belajar visual mampu

mencapai simpulan pada soal dengan benar namun tidak mampu

menggeneralisasikan simpulan sesuai fakta pada soal.

d. Pada tahap strategi siswa dengan gaya belajar visual mampu mengerjakan

soal dengan langkah yang runtut dan benar dan mampu menjelaskan

langkah penyelesaian soal dengan baik.

155

Page 175: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

157

3. Analisis kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar auditori adalah

sebagai berikut.

a. Pada tahap klarifikasi siswa dengan gaya belajar auditori kurang mampu

menentukan informasi/fakta yang ada pada soal dan mampu merumuskan

masalah dengan benar dan lengkap.

b. Pada tahap assesmen siswa dengan gaya belajar auditori mampu menggali

informasi/pengetahuan yang relevan dari soal dengan benar dan mampu

menentukan ide/konsep yang akan digunakan pada soal dengan baik.

c. Pada tahap penyimpulan siswa dengan gaya belajar auditori kurang

mampu mencapai simpulan pada soal dengan benar dan kurang mampu

menggeneralisasikan simpulan sesuai fakta pada soal.

d. Pada tahap strategi siswa dengan gaya belajar auditori mampu

mengerjakan soal dengan langkah yang runtut dan benar namun kurang

mampu menjelaskan langkah penyelesaian soal dengan baik

4. Analisis kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar kinestetik

adalah sebagai berikut.

a. Pada tahap klarifikasi siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu

menentukan informasi/fakta yang ada pada soal dan mampu merumuskan

masalah dengan benar dan lengkap.

b. Pada tahap assesmen siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu

menggali informasi/pengetahuan yang relevan dari soal dengan benar dan

mampu menentukan ide/konsep yang akan digunakan pada soal dengan

baik.

Page 176: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

158

c. Pada tahap penyimpulan siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu

mencapai simpulan pada soal dengan benar dan mampu

menggeneralisasikan simpulan sesuai fakta pada soal.

d. Pada tahap strategi siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu

mengerjakan soal dengan langkah yang runtut dan benar serta mampu

menjelaskan langkah penyelesaian soal dengan baik.

5. Kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar visual, auditori, dan

kinestetik sedikit kurang mampu untuk memenuhi tahap penyimpulan dengan

baik.

6. Kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya belajar visual, auditori, dan

kinestetik mampu memenuhi tahap assesmen dengan baik, karena siswa

dengan gaya belajar visual, auditori dan kinestetik dapat menggali informasi

yang relevan dari soal dan mampu menentukan ide/konsep yang akan

digunakan.

5.2 Saran

1. Berdasarkan pembahasan di Bab 4 dan simpulan, dalam pembelajaran

matematika dalam rangka upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis

siswa disarankan kepada guru matematika sebagai berikut.

a. Guru sebaiknya menentukan gaya belajar siswa di awal pembelajaran

untuk mengetahui perbedaan gaya belajar siswa.

b. Guru sebaiknya membiasakan siswa dengan gaya belajar visual untuk

menuliskan simpulan sesuai dengan permasalahan yang diberikan.

Page 177: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

159

c. Guru sebaiknya membiasakan siswa dengan gaya belajar auditori untuk

membuat daftar pertanyaan terkait permasalahan yang diberikan dan

menjawab pertanyaan tersebut sehingga siswa mampu menentukan fakta

yang ada, membiasakan siswa untuk menuliskan simpulan sesuai dengan

permasalahan yang diberikan, dan melibatkan diri dalam diskusi sehingga

siswa terbiasa dalam menganalisis serta mengevaluasi pendapat sehingga

mampu memadukan informasi satu dengan informasi yang lain.

d. Guru sebaiknya membiasakan siswa dengan gaya belajar kinestetik untuk

tidak dibatasi ruang geraknya sehingga dapat mengembangkan

kemampuan observasi dan memberikan berbagai informasi mengenai

definisi/ pengertian dalam suatu materi yang diberikan.

2. Guru sebaiknya melakukan pembelajaran yang dapat mengeksplorasi

kemampuan berpikir kritis siswa, misalnya dengan kasus-kasus yang

mengarahkan siswa untuk melakukan analisis, inferensi, dan evaluasi. Hal ini

dapat digali melalui pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang dipersiapkan

guru sebelum pembelajaran dilaksanakan.

3. Penerapan model pembelajaran RBL ini dapat dijadikan salah satu alternatif

untuk guru agar siswa dapat secara aktif terlibat dalam pembelajaran sehingga

mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

4. Perlu diadakan penelitian yang serupa dengan subjek penelitian dengan

indikator kemampuan berpikir kritis menurut pakar lainnya.

Page 178: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

160

5. Perlu diadakan penelitian lanjutan yang membahas mengenai komparasi

kemampuan berpikir kritis siswa dengan perbandingan antara gaya belajar

visual, auditori, dan kinestetik.

Page 179: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

161

DAFTAR PUSTAKA

Anni, C. T. et al. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.

Adhitya, Y. 2015. Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VII dalam Menyelesaikan

Masalah Matematika Materi Segiempat Ditinjau Dari Gaya Belajar.

Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Aliyah, U.H. 2013 Keefektifan Model Resource Based Learning Terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Materi Lingkaran. Journal

Mathematics of Education, Vol 2 No 1.

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Bumi

Aksara.

Arikunto, S. 2009. Posedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Apriliana, A. 2015. Eksperimentasi Model Pembelajaran Resource Based

Learning (RBL) Dan Problem Based Learning (PBL) Ditinjau dari

Kemampuan Komunikasi Matematika Peserta Didik Kelas XI SMA

Sekabupaten Kudus Tahun 2013/2014. Tesis. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

Amir, M.F. 2015. Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar dalam Memecahkan

Masalah Berbentuk Soal Cerita Matematika Berdasarkan Gaya Belajar.

Jurnal Math Educator Nusantara, Vol 1, No 2.

BSNP. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

Badan Standar Nasional Pendidikan

Dahar, R. W. 2011. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Depdiknas. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008

tentang Buku Teks Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

DePorter, B dan Mike H. 2015. Quantum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Duron, R dan Husson C. 2006. Critical Thinking Framework For Any Discipline

International Journal of Teaching and Learning in Hogher Education, 17

(2): 163-166 tersedia di

http://sazlie.com/bahan/promotecriticalthinking.pdf diakses [22-12-2015]

Ennis, R. H. 1996. Critical Thinking. America: University of Illinois

Page 180: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

162

Gunawan, A.W. 2006. Genius Learning Strategy: Petunjuk Praktis Untuk

Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: Gramedia.

Gunawan, I. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: PT.

Bumi Aksara

Ghufron, M.N. 2013. Gaya Belajar Kajian Teoritik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Halim, A. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap

Hasil Belajar Fisika Siswa SMPN 2 Secanggang Kabupaten Langkat.

Jurnal Tabularasa PPS Unimed, Vol 9 (2): 141-158.

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartati, L. 2013. Pengaruh Gaya Belajar dan Sikap Siswa Pada Pelajaran

Matematika. Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA. Vol 3 No 3.

Hasratuddin. 2010. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP

melalui Pendekatan Matematik Realistik. Jurnal Pendidikan Matematika.

Vol 4 No 2.

Hassoubah, Z. I. 2002. Mengasah Pikiran Kreatif Dan Kritis. Jakarta: Nuansa

Hudojo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Jihad, A. & Abdul H. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Karim, A. 2014. Pengaruh Gaya Belajar dan Sikap Siswa Pada Pelajaran

Matematika Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematika. Jurnal

Formatif Vol 4(3): 188-195

Kemdikbud, 2013. Kurikukum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Khaeriyah, E. 2015. Penerapan Model RBL dengan Pendekatan Scientific dalam

Peningkatan Pembelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam pada Siswa

Kelas IV SDN 1 Klapasawit Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret.

Kurniasih, A. W., 2013. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dalam

Mengembangkan Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru.

Prosiding Seminar Nasional Matematika 2013. Semarang: Universitas

Negeri Semarang.

Page 181: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

163

Liberna, H. 2013. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel. Jurnal Formatif Vol 2(3): 190-197.

Mufida, M. 2015. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis pada Model PBL

dengan Pendekatan Saintifik Berdasarkan Gaya Belajar Siswa Kelas VIII.

Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Moleong, L. J. 2014. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nasution, S. 2011. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar

(Ed. 15). Jakarta: Bumi Aksara.

OECD. 2009. PISA 2009 Assesment Framework-Key Competencecies in Reading,

Mathematics and Science. Paris: OECD.

Perkins, C., dan Murphy, E. 2006. Identifying and measuring individual

engagement in critical thinkingmin online discussion: An exploring case

study. Educational Technology dan Society, 9(1): 298-307. Tersedia di

http://research.library.mun.ca/2462/3/Identifying_and_measuring_individu

al_engagement_in_critical_thinking_in_online_discussions_An_explorator

y_case_study.pdf diakses [22-12-2015]

Samples, B. 2002. Revolusi Belajar Untuk Anak Anda: Panduan Belajar Sambil

Bermain untuk Membuka Pikiran Anak-anak Anda. Bandung: Kaifa.

Setiawan, H. 2014. Soal Matematika dalam Pisa Kaitannya dengan Literasi

Matematika dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Seminar

Nasional Matematika Universitas Jember.

Setiawan, T. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan

Pendekatan Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan

Higher Order Thinking Journal Mathematics of Education, Vol 1 No 1.

Setiawan, Y. 2012. Analisis Proses Berpikir Kritis Siswa dalam Memecahkan

Masalah Terbuka pada Materi Kubus Dan Balok Di Kelas VIII SMP

Negeri 1 Turi Lamongan. Undergraduate thesis. UIN Sunan Ampel

Surabaya.

Setyawati, R. D. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika

Model Problem Based Learning Berorientasi Enterpreneurship dan

Berbantuan CD Interaktif. Prosiding Seminar Nasional Matematika 2013.

Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Page 182: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

164

Siregar, E. 2008. Pengembangan Belajar Berbasis Aneka Sumber. Tersedia di

http://www.teknologipendidikan.net/wp-

content/uploads/2008/02/eveline_belajar_berbasis_aneka_sumber.PDF

diakses [2 Januari 2016]

Sirnayatin, T.A. 2013. Membangun Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran

Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia. Tersedia di

http://repository.upi.edu/607/6/T_SEJ_1006902_CHAPTER%203.pdf

[diakses 4-1-2016]

Stacey. 2011. The PISA of Mathematical Literacy in Indonesia. Australia:

University of Melbourne.

Sudjana, N. 2005. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru.

Sugandi, A. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang:UPT MKK UNNES.

Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Sutrisno. 2010. Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Pembelajaran

Resource Based Learning. Jurnal Aksioma IKIP PGRI Semarang, Vol.1,

No.1. Tersedia di http://e-

jurnal.ikippgrismg.ac.id/index.php/aksioma/article/view/73 [diakses 22-

12-2015]

Tiffani, H. 2015. Profil Proses Berpikir Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal

Perbandingan Berdasarkan Gaya Belajar dan Gaya Kognittif. Jurnal

Kependidikan Dasar. Vol 1(1): 7-21

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Surabaya: Prestasi Pustaka.

Winkel, W.S 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Page 183: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

165

Lampiran 1. Daftar nama siswa

DAFTAR NAMA SISWA KELAS X MIPA 1

SMA NEGERI 1 JUWANA

NO NAMA KODE SISWA

1 ADE YUSRIL B. G-01

2 ANNA NUR R. G-02

3 AZHAR DHIYA U. H. G-03

4 CITRA TRI TUNGGAL D. G-04

5 DEVI NIKEN TRISNAWATI G-05

6 DEVY KURNIAWATI G-06

7 DIAN WULAN SARI G-07

8 EKA MERLIYANI CINDI LORENSA G-08

9 EL FINA DAMAYANTI G-09

10 ERNA RISNIYANTI G-10

11 EVA APRILISTA G-11

12 EVITA NURUL A. G-12

13 FEBRIYANTI E. M G-13

14 FITRI MELINA R. G-14

15 IKA FEBY ASTUTI G-15

16 IMROATUL HASANAH G-16

17 INDAH DWI S. G-17

18 INDRIANI G-18

19 KHOFIFAH TRI NUR R. G-19

20 KHURIYATUL ZUHROH G-20

21 KUMORO RETNO G-21

22 KURNIAWAN WILLY PRASETYO G-22

23 LAILY HIDAYAH G-23

24 LIANA MUAZZAROH G-24

25 LUSIANI G-25

Page 184: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

166

26 MAHARANI SUKMA G-26

27 MAULIDIA PRADHITA N. A. G-27

28 MUAZ KHUZAIMAH G-28

29 NADIA STOVINA G-29

30 NISSA ANGGRAENI G-30

31 NUR ASIH JAYANTI G-31

32 PUTRI AGUSTINA G-32

33 RANA SALSABELLA G-33

34 RIFKA HANA INDRASWARI G-34

35 SITI RUBIYANTI G-35

36 SRI LESTARI G-36

37 TIZA DAMAYANTI G-37

38 WIDIYA NURVITA G-38

39 WIKAYANTI LUVITA SARI G-39

40 MUHAMMAD FUAD G-40

Page 185: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

166

Lampiran 2. Silabus

SILABUS MATA PELAJARAN: MATEMATIKA (WAJIB)

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : X

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,

toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa

ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

168

Page 186: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

167

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

3.16 Mendeskripsikan

dan menentukan

hubungan

perbandingan

Trigonometri dari

sudut di setiap

kuadran, memilih

dan menerapkan

dalam

penyelesaian

masalah nyata dan

matematika.

Trigonometri 1. Menentukan nilai

perbandingan trigonometri

dari sudut khusus, melalui

hubungan antar perbandingan

trigonometri pada segitiga

siku-siku dan sudut pada

setiap kuadran, dan

penerapannya pada masalah

nyata dan matematika.

2. Menentukan nilai

perbandingan trigonometri

dari sudut di semua kuadran

melalui hubungan antar

perbandingan trigonometri

pada segitiga siku-siku dan

sudut pada setiap kuadran,

dan penerapannya pada

masalah nyata dan

matematika.

1. Tugas

kelompok.

2. Tugas

individu

berupa

kuis.

3. Ulangan

4x 2JP 1. Kemendikbud,

2013. Buku

Matematika

kelas X.

Jakarta:

Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan

halaman 261-

271.

2. Lembar Kerja

3. Lembar Tugas

4. Buku referensi

dan artikel.

5. Internet.

169

Page 187: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

168

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

3. Memenukan rumus sudut-

sudut di semua kuadran.

4.14 Menerapkan

perbandingan

trigonometri dalam

menyelesaikan

masalah.

170

Page 188: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

171

Lampiran 3. RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Juwana

Mata Pelajaran : Matematika Wajib

Kelas/Semester : X MIPA 1/II

Materi Pokok : Trigonometri

Alokasi Waktu : 4 x 2JP

A. Kompetensi Inti:

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

1. 1.1 Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya.

1.1.1 Berdoa sebelum dan

setelah pelajaran.

1.1.2 Memberi salam sebelum

Page 189: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

172

dan sesudah kegiatan

pelajaran.

1.1.3 Memberi salam sebelum

dan sesudah

menyampaikan

pendapat dan presentasi

dalam diskusi.

2. 2.1 Menunjukkan sikap logis,

kritis, analitik, konsisten dan

teliti, bertanggung jawab,

responsif, dan tidak mudah

menyerah dalam memecahkan

masalah.

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya

diri, dan ketertarikan pada

matematika serta memiliki rasa

percaya pada daya dan kegunaan

matematika, yang terbentuk

melalui pengalaman belajar.

2.2.1 Memiliki sikap

tanggung jawab dalam

mempelajari materi

trigonometri melalui

pelaksanaan tugas dan

tanggung jawabnya baik

mandiri atau kelompok.

2.2.1 Memiliki sikap percaya

diri dalam mempelajari

materi trigonometri

melalui pelaksanaan

tugas baik mandiri atau

kelompok.

3. 3.1 Memahami dan menentukan

hubungan perbandingan

trigonometri dari sudut di

setiap kuadran, memilih dan

menerapkan dalam

penyelesaian masalah nyata dan

matematika

3.1.1 Menentukan nilai

perbandingan

trigonometri dari sudut

khusus.

3.1.2 Menentukan nilai

perbandingan

trigonometri dari sudut

di semua kuadran.

3.1.3 Menemukan rumus

sudut-sudut di semua

Page 190: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

173

kuadran.

4. 4.1 Menerapkan perbandingan

trigonometri dalam

menyelesaikan masalah.

4.1.1 Menyelesaikan masalah

sehari-hari dengan

menggunakan

perbandingan

trigonometri.

C. Tujuan Pembelajaran

Dengan kegiatan diskusi, tanya jawab, pada model Resource Based Learning

dan pendekatan scientific dalam pembelajaran trigonometri ini diharapkan siswa

bertanggungjawab dan percaya diri dalam menyampaikan pendapat, menjawab

pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat:

Pertemuan 1:

3.1.1.1 Menentukan nilai perbandingan trigonometri sudut

3.1.1.2 Menentukan nilai perbandingan trigonometri sudut

3.1.1.3 Menentukan nilai perbandingan trigonometri sudut

3.1.1.4 Menentukan nilai perbandingan trigonometri sudut

3.1.1.5 Menentukan nilai perbandingan trigonometri sudut

Pertemuan 2:

3.1.2.1 Menentukan nilai perbandingan trigonometri di kuadran I

3.1.2.2 Menentukan nilai perbandingan trigonometri di kuadran II

3.1.2.3 Menentukan nilai perbandingan trigonometri di kuadran III

3.1.2.4 Menentukan nilai perbandingan trigonometri di kuadran IV

Pertemuan 3:

3.1.3.1 Menemukan rumus perbandingan trigonometri untuk sudut ( )

3.1.3.2 Menemukan rumus perbandingan trigonometri untuk sudut ( )

3.1.3.3 Menemukan rumus perbandingan trigonometri untuk sudut ( )

3.1.3.4 Menemukan rumus perbandingan trigonometri untuk sudut ( )

Pertemuan 4:

3.1.3.5 Menemukan rumus perbandingan trigonometri untuk sudut ( )

3.1.3.6 Menemukan rumus perbandingan trigonometri untuk sudut ( )

Page 191: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

174

3.1.3.7 Menemukan rumus perbandingan trigonometri untuk sudut ( )

3.1.3.8 Menemukan rumus perbandingan trigonometri untuk sudut (

)

3.1.3.9 Menemukan rumus perbandingan trigonometri untuk sudut ( )

4.1.4.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan rumus

perbandingan trigonometri.

D. Materi Pembelajaran

Perbandingan trigonometri dari sudut khusus.

Perbandingan trigonometri dari sudut di semua kuadran.

E. Metode/Model Pembelajaran

Metode pembelajaran : Diskusi dan tanya jawab

Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik

Model pembelajaran : Resource Based Learning (RBL)

F. Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Alat/Bahan:

a. Alat tulis

b. Lembar Kerja Siswa

c. Lembar Tugas Siswa

d. Lembar penilaian

2. Sumber Belajar:

a. Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku

Matematika kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

halaman 261-271.

b. LKS Penerbit Viva Pakarindo.

c. Teman sekelompok.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Page 192: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

175

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Pendahuluan 5 menit

1. Guru hadir di kelas tepat waktu dan membuka pelajaran

dengan mengucapkan salam terlebih dahulu.

2. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis siswa antara

lain:

- Guru dan siswa berdoa bersama yang dipimpin

oleh perwakilan siswa (apabila pada jam pelajaran

pertama).

- Mengecek kehadiran siswa.

- Menyiapkan lembar kerja dan lembar tugas.

- Meminta siswa menyiapkan buku pelajaran

matematika kelas X.

3. Guru memberikan informasi tentang materi yang akan

dipelajari serta kegiatan yang akan dilakukan bersama

yaitu mendiskusikan materi perbandingan trigonometri

pada sudut khusus.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai yaitu dengan model Resource Based Learning

siswa dapat:

- Menentukan nilai perbandingan trigonometri

(sinus, cosinus, dan tangen) dari sudut khusus.

- Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan

menggunakan perbandingan trigonometri.

5. Guru memberikan apersepsi: Mengingat kembali tentang

perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.

(menanya, mengumpulkan informasi)

Kegiatan Inti 75

menit Tahap 1: Mengidentifikasi topik pembelajaran, pertanyaan,

dan permasalahan.

Page 193: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

176

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

1. Guru memberikan video pembelajaran tentang aplikasi

trigonometri dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya

mengukur ketinggian tiang bendera jika dilihat dengan

sudut elevasi tertentu. (mengamati)

2. Guru menanyakan contoh lain mengenai trigonometri

dalam kehidupan sehari-hari. (menanya)

3. Guru mengajak siswa agar memiliki rasa ingin tahu dan

berpikir kritis dengan menyelesaikan masalah mengenai

bagaimana mendapatkan nilai sinus sudut 90 .

4. Guru bertanya tentang bagaimana mengaitkan sisi-sisi pada

segitiga siku-siku dengan koordinat pada sumbu koordinat

cartesius. (menanya)

5. Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru memberi

scaffolding dengan mengingatkan siswa dengan sudut

sebagai besar putaran.

Tahap 2: Merencanakan cara mencari informasi

6. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap

kelompok terdiri dari 5 siswa yang heterogen.

7. Guru membagikan lembar kerja dan lembar tugas siswa

kepada masing-masing kelompok. (lampiran 1 dan

lampiran 2)

8. Guru memberikan informasi bahwa yang dikerjakan

terlebih dahulu adalah lembar kerja siswa dan

mengingatkan untuk menulis identitas anggota kelompok.

Tahap 3: Mengumpulkan informasi

9. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya menyelesaikan

lembar kerja dan lembar tugas dengan menggunakan

sumber belajar yang ada yaitu buku paket, LKS, video

pembelajaran, dan teman satu kelompok. (mencoba,

Page 194: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

177

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

menalar)

10. Guru membimbing siswa agar setiap kelompok mencatat

penemuannya.

11. Siswa secara kelompok dapat menanyakan kesulitan

dalam mengerjakan lembar kerja.

Tahap 4: Menggunakan informasi

12. Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk

menjawab hasil pekerjaannya di depan kelas.

(mengkomunikasikan)

13. Guru dan siswa bersama-sama mengoreksi jawaban hasil

pekerjaan di depan kelas.

14. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya jika ada

kesulitan.

Tahap 5: Mensintesa Informasi

15. Guru membimbing siswa untuk menuliskan rangkuman

hasil pembelajaran dari sumber belajar yang ada agar

mudah dipahami siswa.

Tahap 6: Evaluasi

16. Guru memberi soal kuis yang dikerjakan secara individu.

(lampiran 5)

Penutup 10

menit 1. Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi

perbandingan trigonometri pada sudut khusus dan sudut

di semua kuadran yang baru saja dipelajari.

2. Guru memberikan reward kepada kelompok yang sudah

mempresentasikan hasil pekerjaannya.

3. Siswa diberi tugas rumah yaitu menyelesaikan latihan

soal pada bahan ajar yang dimiliki siswa yaitu buku

matematika SMA kelas X halaman 279.

Page 195: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

178

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

4. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar tekun

belajar.

5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan menunjuk

salah satu siswa untuk memimpin doa setelah

pembelajaran berakhir (jika pada jam terakhir).

6. Guru meninggalkan ruang kelas tepat waktu.

Page 196: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

179

Pertemuan 2

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Pendahuluan 5 menit

1. Guru hadir di kelas tepat waktu dan membuka pelajaran

dengan mengucapkan salam terlebih dahulu.

2. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis siswa antara

lain:

- Guru dan siswa berdoa bersama yang dipimpin

oleh perwakilan siswa (apabila pada jam pelajaran

pertama).

- Mengecek kehadiran siswa.

- Menyiapkan lembar kerja.

- Meminta siswa menyiapkan buku pelajaran

matematika kelas X.

3. Guru memberikan informasi tentang materi yang akan

dipelajari serta kegiatan yang akan dilakukan bersama

yaitu mendiskusikan materi nilai perbandingan

trigonometri pada sudut di semua kuadran.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai yaitu dengan model Resource Based Learning

siswa dapat:

- Menentukan nilai perbandingan trigonometri dari

sudut di semua kuadran.

- Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan

menggunakan perbandingan trigonometri.

5. Guru memberikan apersepsi: Mengingat kembali tentang

perbandingan trigonometri sudut khusus. (menanya,

mengumpulkan informasi)

Kegiatan Inti 75

Page 197: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

180

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Tahap 1: Mengidentifikasi topik pembelajaran, pertanyaan,

dan permasalahan.

menit

1. Guru memberikan video berupa bianglala yang biasanya

ada di pasar malam atau tempat permainan lainnya

mempunyai banyak sudut yang terbentuk agar bianglala

menjadi seimbang. (mengamati)

2. Guru menanyakan contoh lain mengenai trigonometri

dalam kehidupan sehari-hari. (menanya)

3. Guru mengajak siswa agar memiliki rasa ingin tahu dan

berpikir kritis dengan menyelesaikan masalah mengenai

bagaimana mendapatkan nilai sinus sudut di atas 90 ,

misalnya 120 . (tidak terpecahkan bila menggunakan

definisi menggunakan sisi-sisi pada segitiga siku-siku).

Tahap 2: Merencanakan cara mencari informasi

4. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap

kelompok terdiri dari 5 siswa yang heterogen.

5. Guru membagikan lembar kerja dan lembar tugas siswa

kepada masing-masing kelompok. (lampiran 1 dan

lampiran 2)

6. Guru memberikan informasi bahwa yang dikerjakan

terlebih dahulu adalah lembar kerja siswa dan

mengingatkan untuk menulis identitas anggota kelompok.

Tahap 3: Mengumpulkan informasi

7. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya menyelesaikan

lembar kerja dengan menggunakan sumber belajar yang

ada yaitu buku paket, LKS, video pembelajaran, dan

teman satu kelompok. (mencoba, menalar)

8. Guru membimbing siswa agar setiap kelompok mencatat

Page 198: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

181

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

penemuannya.

9. Siswa secara kelompok dapat menanyakan kesulitan

dalam mengerjakan lembar kerja.

Tahap 4: Menggunakan informasi

10. Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk

menjawab hasil pekerjaannya di depan kelas.

(mengkomunikasikan)

11. Guru dan siswa bersama-sama mengoreksi jawaban hasil

pekerjaan di depan kelas.

12. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya jika ada

kesulitan.

Tahap 5: Mensintesa Informasi

13. Guru membimbing siswa untuk menuliskan rangkuman

hasil pembelajaran dari sumber belajar yang ada agar

mudah dipahami siswa.

Tahap 6: Evaluasi

14. Guru memberi soal kuis yang dikerjakan secara individu.

(lampiran 5)

Penutup 10

menit 1. Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi

perbandingan trigonometri pada sudut khusus dan sudut

di semua kuadran yang baru saja dipelajari.

2. Guru memberikan reward kepada kelompok yang sudah

mempresentasikan hasil pekerjaannya.

3. Siswa diberi tugas rumah yaitu menyelesaikan latihan

soal pada bahan ajar yang dimiliki siswa yaitu buku

matematika SMA kelas X halaman 279.

4. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar tekun

Page 199: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

182

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

belajar.

5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan menunjuk

salah satu siswa untuk memimpin doa setelah

pembelajaran berakhir (jika pada jam terakhir).

6. Guru meninggalkan ruang kelas tepat waktu.

Page 200: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

183

Pertemuan 3

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Pendahuluan 5 menit

1. Guru hadir di kelas tepat waktu dan membuka pelajaran

dengan mengucapkan salam terlebih dahulu.

2. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis siswa antara

lain:

- Guru dan siswa berdoa bersama yang dipimpin

oleh perwakilan siswa (apabila pada jam pelajaran

pertama).

- Mengecek kehadiran siswa.

- Menyiapkan lembar kerja dan lembar tugas.

- Meminta siswa menyiapkan buku pelajaran

matematika kelas X.

3. Guru memberikan informasi tentang materi yang akan

dipelajari serta kegiatan yang akan dilakukan bersama

yaitu mendiskusikan bagaimana rumus perbandingan

trigonometri untuk sudut-sudut di semua kuadran.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai yaitu dengan model Resource Based Learning

siswa dapat:

- Menemukan rumus perbandingan

trigonometriuntuk sudut-sudut ( ) (

) ( ) ( )

- Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan

menggunakan rumus perbandingan trigonometri.

5. Guru memberikan apersepsi: Mengingat kembali tentang

nilai perbandingan trigonometri sudut di semua kuadran.

(menanya, mengumpulkan informasi)

Kegiatan Inti 75

Page 201: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

184

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Tahap 1: Mengidentifikasi topik pembelajaran, pertanyaan,

dan permasalahan.

menit

1. Guru menunjukkan gambar tempat tidur pasien di rumah

sakit dan menanyakan bagaimana cara mencari sudut

yang terbentuk di bawah sandaran tempat tidur pasien di

rumah sakit. (mengamati, menanya)

2. Guru menanyakan contoh lain mengenai trigonometri

dalam kehidupan sehari-hari. (menanya)

3. Guru mengajak siswa agar memiliki rasa ingin tahu dan

berpikir kritis dengan menyelesaikan masalah mengenai

bagaimana mendapatkan nilai sinus sudut di atas 180 ,

misalnya 210 .

4. Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru memberi

scaffolding dengan mengingatkan siswa dengan nilai

perbandingan sudut di berbagai kuadran.

Tahap 2: Merencanakan cara mencari informasi

5. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap

kelompok terdiri dari 4 siswa yang heterogen.

6. Guru membagikan lembar kerja dan lembar tugas siswa

kepada masing-masing kelompok. (lampiran 1 dan

lampiran 2)

7. Guru memberikan informasi bahwa yang dikerjakan

terlebih dahulu adalah lembar kerja siswa dan

mengingatkan untuk menulis identitas anggota kelompok.

Tahap 3: Mengumpulkan informasi

8. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya menyelesaikan

lembar kerja dan lembar tugas dengan menggunakan

sumber belajar yang ada yaitu buku paket, LKS, video

Page 202: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

185

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

pembelajaran, dan teman satu kelompok. (mencoba,

menalar)

9. Guru membimbing siswa agar setiap kelompok mencatat

penemuannya.

10. Siswa secara kelompok dapat menanyakan kesulitan

dalam mengerjakan lembar kerja.

Tahap 4: Menggunakan informasi

11. Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk

menjawab hasil pekerjaannya di depan kelas.

(mengkomunikasikan)

12. Guru dan siswa bersama-sama mengoreksi jawaban hasil

pekerjaan di depan kelas.

13. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya jika ada

kesulitan.

Tahap 5: Mensintesa Informasi

14. Guru membimbing siswa untuk menuliskan rangkuman

hasil pembelajaran dari sumber belajar yang ada agar

mudah dipahami siswa.

Tahap 6: Evaluasi

15. Guru memberi soal kuis yang dikerjakan secara individu.

(lampiran 5)

Penutup 10

menit 1. Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan rumus

perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut (

) ( ) ( ) ( )

2. Guru memberikan reward kepada kelompok yang sudah

mempresentasikan hasil pekerjaannya.

Page 203: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

186

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

3. Siswa diberi tugas rumah yaitu menyelesaikan latihan

soal pada bahan ajar yang dimiliki siswa yaitu buku

matematika SMA kelas X halaman 279.

4. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar tekun

belajar.

5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan menunjuk

salah satu siswa untuk memimpin doa setelah

pembelajaran berakhir (jika pada jam terakhir).

6. Guru meninggalkan ruang kelas tepat waktu.

Page 204: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

187

Pertemuan 4

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Pendahuluan 5 menit

1. Guru hadir di kelas tepat waktu dan membuka pelajaran

dengan mengucapkan salam terlebih dahulu.

2. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis siswa antara

lain:

- Guru dan siswa berdoa bersama yang dipimpin

oleh perwakilan siswa (apabila pada jam pelajaran

pertama).

- Mengecek kehadiran siswa.

- Menyiapkan lembar kerja dan lembar tugas.

- Meminta siswa menyiapkan buku pelajaran

matematika kelas X.

3. Guru memberikan informasi tentang materi yang akan

dipelajari serta kegiatan yang akan dilakukan bersama

yaitu mendiskusikan bagaimana rumus perbandingan

trigonometri untuk sudut-sudut di semua kuadran.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai yaitu dengan model Resource Based Learning

siswa dapat:

- Menemukan rumus perbandingan

trigonometriuntuk sudut-sudut (

) ( ) ( ) ( ) ( )

- Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan

menggunakan rumus perbandingan trigonometri.

5. Guru memberikan apersepsi: Mengingat kembali tentang

perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut (

) ( ) ( ) ( ).

Page 205: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

188

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

(menanya, mengumpulkan informasi)

Kegiatan Inti 75

menit Tahap 1: Mengidentifikasi topik pembelajaran, pertanyaan,

dan permasalahan.

1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya

trigonometri dan memberikan gambaran tentang aplikasi

trigonometri dalam kehidupan sehari-hari. (mengamati)

2. Guru menanyakan contoh lain mengenai trigonometri

dalam kehidupan sehari-hari. (menanya)

3. Guru mengajak siswa agar memiliki rasa ingin tahu dan

berpikir kritis dengan menyelesaikan masalah mengenai

bagaimana mendapatkan nilai sinus sudut di atas 180 ,

misalnya 210 selain menggunakan rumus

4. Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru memberi

scaffolding dengan mengingatkan siswa dengan nilai

perbandingan sudut di berbagai kuadran.

Tahap 2: Merencanakan cara mencari informasi

5. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap

kelompok terdiri dari 4 siswa yang heterogen.

6. Guru membagikan lembar kerja dan lembar tugas siswa

kepada masing-masing kelompok. (lampiran 1 dan

lampiran 2)

7. Guru memberikan informasi bahwa yang dikerjakan

terlebih dahulu adalah lembar kerja siswa dan

mengingatkan untuk menulis identitas anggota kelompok.

Tahap 3: Mengumpulkan informasi

8. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya menyelesaikan

lembar kerja dan lembar tugas dengan menggunakan

Page 206: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

189

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

sumber belajar yang ada yaitu buku paket, LKS, video

pembelajaran, dan teman satu kelompok. (mencoba,

menalar)

9. Guru membimbing siswa agar setiap kelompok mencatat

penemuannya.

10. Siswa secara kelompok dapat menanyakan kesulitan

dalam mengerjakan lembar kerja.

Tahap 4: Menggunakan informasi

11. Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk

menjawab hasil pekerjaannya di depan kelas.

(mengkomunikasikan)

12. Guru dan siswa bersama-sama mengoreksi jawaban hasil

pekerjaan di depan kelas.

13. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya jika ada

kesulitan.

Tahap 5: Mensintesa Informasi

14. Guru membimbing siswa untuk menuliskan rangkuman

hasil pembelajaran dari sumber belajar yang ada agar

mudah dipahami siswa.

Tahap 6: Evaluasi

15. Guru memberi soal kuis yang dikerjakan secara individu.

(lampiran 5)

Penutup 10

menit 1. Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan rumus

perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut (

) ( ) ( ) ( )

2. Guru memberikan reward kepada kelompok yang sudah

mempresentasikan hasil pekerjaannya.

Page 207: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

190

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

3. Siswa diberi tugas rumah yaitu menyelesaikan latihan

soal pada bahan ajar yang dimiliki siswa yaitu buku

matematika SMA kelas X halaman 279.

4. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar tekun

belajar.

5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan menunjuk

salah satu siswa untuk memimpin doa setelah

pembelajaran berakhir (jika pada jam terakhir).

6. Guru meninggalkan ruang kelas tepat waktu.

H. Penilaian

1. Sikap spiritual

a. Teknik Penilaian : Observasi

b. Bentuk Instrumen : Lembar observasi

c. Kisi-kisi:

Indikator Butir Instrumen

1.1.1. Berdoa sebelum dan setelah pelajaran. 1

1.1.2. Memberi salam sebelum dan sesudah

kegiatan pembelajaran

1

1.1.3. Memberi salam sebelum dan sesudah

menyampaikan pendapat dan presentasi

dalam diskusi.

1

Instrumen: lihat Lampiran 3

2. Sikap sosial

a. Teknik Penilaian : Pengamatan

b. Bentuk Instrumen : Lembar Pengamatan

c. Kisi-kisi:

Indikator Butir

Instrumen

Page 208: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

191

Indikator Butir

Instrumen

1.1.1 Memiliki sikap tanggung jawab dalam mempelajari

materi trigonometri melalui pelaksanaan tugas dan

tanggung jawabnya baik mandiri atau kelompok.

1

2.2.1 Memiliki sikap percaya diri dalam mempelajari

materi trigonometri melalui pelaksanaan tugas baik

mandiri atau kelompok.

1

Instrumen: lihat Lampiran 4

3. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

b. Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen: lihat Lampiran 4

4. Keterampilan

a. Teknik Penilaian : Observasi

b. Bentuk Instrumen : Check list

c. Kisi-kisi:

No. Keterampilan Butir

Instrumen

1. Menunjukkan kemampuan mempertahankan

pendapat.

1

2. Menerapkan trigonometri secara benar 1

3. Menggunakan strategi yang sesuai dan beragam 1

4. Mengemas penyajian secara runtut dan menarik. 1

Instrumen: lihat Lampiran 6

...., .............................. 2016

Mengetahui

Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

________________________ Devy Mayaningtyas

NIP. ... 4101412091

Page 209: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

192

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lampiran 2 : Lembar Tugas Siswa (LTS)

Lampiran 3 : Lembar Observasi Spiritual

Lampiran 4 : Lembar Observasi Sosial

Lampiran 5 : Lembar Penilaian Pengetahuan

Lampiran 6 : Lembar Penilaian Keterampilan

Page 210: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

193

Lampiran 1

TRIGONOMETRI

ANGGOTA KELOMPOK :

1. ……………………………………

2. …………………………………..

3. …………………………………..

4. …………………………………..

5. …………………………………...

KELAS : …..……………………………..

MATEMATIKA Lembar Kerja

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : X MIPA 1

Materi Pokok : Trigonometri

Alokasi Waktu : 30 Menit

1. Siswa dapat menentukan

nilai perbandingan

trigonometri sudut-sudut

khusus (istimewa)

2. Siswa dapat menentukan

nilai perbandingan

trigonometri di semua

kuadran.

3. Siswa dapat menemukan

rumus perbandingan

trigonometri di semua

Petunjuk : 1. Diskusikan dengan kelompok

pertanyaan yang ada

kemudian isilah jawablah

pertanyaan tersebut.

2. Tanyakan kepada guru, jika

mengalami kesulitan dalam

mengerjakannya.

Page 211: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

194

PERTEMUAN I

Pada segitiga di bawah terdapat istilah perbandingan trigonometri yang didefinisikan

sebagai berikut:

1. Perhatikan rumus perbadingan pada segitiga di atas,

sin

cos

n

Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan :

2. Mari kita cari nilai perbandingan trigonometri sudut-sudut khusus.

a. Nilai perbandingan trigonometri sudut pada segitiga siku-siku sama

kaki.

Perhatikan dibawah.

Diketahui : = siku-siku =

Nilai perbandingan sudut adalah

B A

C

α

b

c

sin𝛼 𝑎

𝑏 ; 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛼

𝑏

𝑎

cos𝛼 𝑐

𝑏 ; sec𝛼

𝑏

𝑐

n𝛼 𝑎

𝑐 ; co 𝛼

𝑐

𝑎

sin 𝛼 atau sin 𝛼

cos 𝛼 atau cos 𝛼

tan 𝛼 atau n 𝛼

A B 1

1

C

sin𝛼 sin

cos𝛼 cos

n𝛼 n

Page 212: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

195

b. Nilai perbandingan trigonometri pada segitiga sama sisi.

Perhatikan ∆ PQR dibawah!

PQ = QR = PR = 2

Ruas garis SQ adalah garis berat ∆ PQR, maka:

SQ memotong PR di S dan membagi ruas garis PR yang sama panjang,

sehingga:

PS = SR = ….

SQ= …

Berapa ?

Nilai perbandingan sudut adalah

β

S 2

P Q

R

sin𝛼 sin

cos𝛼 cos

n𝛼 n

Page 213: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

196

c. Nilai perbandingan trigonometri sudut pada segitiga siku-siku.

Perhatikan ∆PQR dibawah!

PQ = QR = PR = 2

Ruas garis SQ adalah garis bagi sudut PQR dan juga merupakan garis berat,

maka SQ membagi sudut PQR sama besar dan membagi PR sama panjang.

Berapakah besar sudut θ( )?

θ= = ...

Perhatikan ∆PQS!

PS = .... ; PQ = ....

SQ = .... ; sudut θ= ...

Nilai perbandingan sudut adalah

3. Dengan menggunakan sifat hubungan perbandingan trigonometri dari

kegiatan 1dan nilai perbandingan trigonometri pada kegiatan 2, maka

lengkapilah tabel berikut!

α 00 30

0 45

0 60

0 90

0

Cosec α …. ….

…. …. ….

Sec α …. …. …. …. ….

𝜃

S 2

P Q

R

sinθ sin

cosθ cos

nθ n

Page 214: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

197

Cot α …. …. …. …. ….

Page 215: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

198

PERTEMUAN II

Sub Materi Pokok: Nilai Perbandingan Trigonometri Sudut di Berbagai

Kuadran.

Pada titik P (x,y), x = absis dan y = ordinat. Maka:

sin

cos

n

O

Y

r

P(x,y)

Q(x,0)

θ X

Pada koordinat Cartesius di samping θ

adalah sudut yang dibentuk oleh garis OP

dan sumbu X positif. r adalah jarak titik O ke

titik P (x,y).

Panjang OQ = …… dan PQ = …

sinθ

cosθ

a. Kuadran I

Pada kuadran I, x = absis bernilai ………… dan y = ordinat bernilai

…………. P (x,y) pada kuadran I, r = jarak titik O ke titik P dan θ sudut

yang dibentuk antara garis OP dengan sumbu X positif, sehingga:

sinθ 𝑦

𝑟 bernilai …………………….

cosθ 𝑥

𝑟 bernilai ……………………

nθ 𝑦

𝑟 bernilai …………………….

Page 216: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

199

b. Kuadran II

Pada kuadran II, x = absis bernilai ………… dan y = ordinat bernilai

………… Q (x,y) pada kuadran II, r = jarak titik O ke titik Q dan θ sudut

yang dibentuk antara garis OQ dengan sumbu X positif, sehingga:

sinθ 𝑦

𝑟 bernilai …………………….

cosθ 𝑥

𝑟 bernilai ……………………

nθ 𝑦

𝑟 bernilai …………………….

c. Kuadran III

Pada kuadran III, x = absis bernilai ………… dan y = ordinat bernilai

…………. R (x,y) pada kuadran III, r = jarak titik O ke titik R dan θ sudut

yang dibentuk antara garis OR dengan sumbu X positif, sehingga:

sinθ 𝑦

𝑟 bernilai …………………….

cosθ 𝑥

𝑟 bernilai ……………………

nθ 𝑦

𝑟 bernilai …………………….

d. Kuadran IV

Pada kuadran IV, x = absis bernilai ………… dan y = ordinat bernilai

………… R (x,y) pada kuadran IV, r = jarak titik O ke titik R dan θ sudut

yang dibentuk antara garis OR dengan sumbu X positif, sehingga:

sinθ 𝑦

𝑟 bernilai …………………….

cosθ 𝑥

𝑟 bernilai ……………………

nθ 𝑦

𝑟 bernilai …………………….

Page 217: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

200

Kesimpulan

Page 218: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

201

O

Y

r

P(x,y)

Q(x,0)

𝛼 X

sin( 𝛼)

cos( 𝛼)

n( 𝛼)

PERTEMUAN III

Sub Materi: Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut-Sudut di Semua

Kuadran

Prasyarat : Perhatikan gambar(1)!

x = absis, y = ordinat dan r = jarak, maka

sin

cos

n

a. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri untuk sudut ( )

Perhatikan gb. (1a)!

( ) adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ. OQ

= OP = r (buktikan)

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

O

Y

r

P(a,b)

𝛼

X

𝛼

Q(b,a)

sin( 𝛼)

sin𝛼

cosec𝛼

cos( 𝛼)

cos𝛼

sec𝛼

n( 𝛼)

n𝛼

co 𝛼

Page 219: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

202

sin( 𝛼)

cos( 𝛼)

n( 𝛼)

sin( 𝛼)

cos( 𝛼)

n( 𝛼)

b. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut ( )

Perhatikan gb. (1b)!

( )adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ, OQ =

OP = r

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

c. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut ( )

Perhatikan gb. (1c)! adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif

dan garis OQ, OQ = OP = r

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

O

Y

r

P(a,b)

𝛼

X

𝛼

Q(-b,a)

sin( 𝛼)

sin𝛼

cosec𝛼

cos( 𝛼)

cos𝛼

sec𝛼

n( 𝛼)

n𝛼

co 𝛼

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X

𝛼

Q(-a,b)

sin( 𝛼)

sin𝛼

cosec𝛼

cos( 𝛼)

cos𝛼

sec𝛼

n( 𝛼)

n𝛼

co 𝛼

Page 220: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

203

sin( 𝛼)

cos( 𝛼)

n( 𝛼)

d. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut

Perhatikan gb. (1d)!

adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ, OQ

= OP = r

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X 𝛼

Q(-a,-b)

sin( 𝛼)

sin𝛼

cosec𝛼

cos( 𝛼)

cos𝛼

sec𝛼

n( 𝛼)

n𝛼

co 𝛼

Page 221: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

204

sin( 𝛼)

cos( 𝛼)

n( 𝛼)

PERTEMUAN IV

Sub Materi: Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut-Sudut di Semua

Kuadran

a. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut

Perhatikan gb. (1e)!

adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ, OQ

= OP = r

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X

𝛼

Q(-b,-a)

sin( 𝛼)

sin𝛼

cosec𝛼

cos( 𝛼)

cos𝛼

sec𝛼

n( 𝛼)

n𝛼

co 𝛼

Page 222: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

205

sin( 𝛼)

cos( 𝛼)

n( 𝛼)

b. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut

Perhatikan gb. (1f)!

adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ, OQ =

OP = r

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

c. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut

Perhatikan gb. (1g)!

adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ, OQ

= OP = r

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X 𝛼

Q(b,-a)

sin( 𝛼)

sin𝛼

cosec𝛼

cos( 𝛼)

cos𝛼

sec𝛼

n( 𝛼)

n𝛼

co 𝛼

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X 𝛼

Q(a,-b)

sin( 𝛼)

sin𝛼

cosec𝛼

cos( 𝛼)

cos𝛼

sec𝛼

n( 𝛼)

n𝛼

co 𝛼

Page 223: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

206

sin( 𝛼)

cos( 𝛼)

n( 𝛼)

sin(𝑘 𝛼)

cos(𝑘 𝛼)

n(𝑘 𝛼)

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

d. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut

Perhatikan gb. (1g)!

Dari sumbu X positif apabila diukur sudut atau putaran, maka akan

kembali lagi ke sumbu X positif. Jika k = 0 maka .

adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ,

OQ = OP = r

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X

sin(𝑘 𝛼)

sin𝛼

cosec𝛼

cos(𝑘 𝛼)

cos𝛼

sec𝛼

n(𝑘 𝛼)

n𝛼

co 𝛼

Page 224: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

207

sin( 𝛼)

cos( 𝛼)

n( 𝛼)

e. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut

Perhatikan gb. (1i)!

adalah sudut yang diukur dari sumbu X positif searah dengan putaran jarum

jam sebesar . Jadi

Kesimpulan

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X 𝛼

Q(a,-b) n( 𝛼) n( 𝛼)

sin( 𝛼) sin( 𝛼

cos( 𝛼) cos ( 𝛼)

Page 225: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

208

KUNCI JAWABAN

PERTEMUAN 1

Pada segitiga di bawah terdapat istilah perbandingan trigonometri yang didefinisikan

sebagai berikut:

1. Perhatikan rumus perbadingan pada segitiga di atas,

sin

cos

sec

n

co

Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan :

B A

C

α

b

c

sin𝛼 𝑎

𝑏 ; 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛼

𝑏

𝑎

cos𝛼 𝑐

𝑏 ; sec𝛼

𝑏

𝑐

n𝛼 𝑎

𝑐 ; co 𝛼

𝑐

𝑎

sin𝛼 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛼 atau sin𝛼

𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛼

cos𝛼 sec𝛼 atau cos𝛼

𝑠𝑒𝑐 𝛼

n𝛼 co 𝛼 atau n𝛼

𝑐𝑜𝑡 𝛼

Page 226: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

209

2. Mari kita cari nilai perbandingan trigonometri sudut-sudut khusus.

a. Nilai perbandingan trigonometri sudut pada segitiga siku-siku sama kaki.

Perhatikan dibawah.

Diketahui : = siku-siku =

Berapa ?

Nilai perbandingan sudut adalah

b. Nilai perbandingan trigonomteri pada segitiga sama sisi

Perhatikan ∆ PQR disamping!

PQ = QR = PR = 2

Ruas garis SQ adalah garis berat ∆ PQR, maka:

SQ memotong PR di S dan membagi ruas garis PR

yang sama panjang, sehingga:

PS = SR = 1

SQ=

Berapa ?

Nilai perbandingan sudut adalah

c. Nilai perbandingan trigonometri sudut pada segitiga siku-siku yang panjang

sisi miringnya sama dengan dua kali panjang salah satu sisi lainnya.

A B 1

1

C

sin𝛼 sin

cos𝛼 cos

n𝛼 n

β

S 2

P Q

R

n â n

sin â sin 3

2

2 cos â cos

2

Page 227: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

210

Perhatikan ∆PQR disamping!

PQ = QR = PR = 2

Ruas garis SQ adalah garis bagisudut PQR dan

juga merupakan garis berat, maka SQ

membagi sudut PQR sama besar dan membagi

PR sama panjang.

Berapakah besar sudut θ( )?

θ= =

Perhatikan ∆PQS!

PS = 1 ; PQ = 2

SQ = ; sudut θ=

Nilai perbandingan sudut adalah

3. Dengan menggunakan sifat hubungan perbandingan trigonometri dari kegiatan

1dan nilai perbandingan trigonometri pada kegiatan 2, maka lengkapilah tabel

berikut!

α 00 30

0 45

0 60

0 90

0

Cosec

α

Tak

terdefinisi

2

1

Sec α 1

2

Tak

terdefinisi

Cot α 0

1

Tak

terdefinisi

𝜃

S 2

P Q

R

Page 228: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

211

PERTEMUAN 2

Sub Materi Pokok: Nilai Perbandingan Trigonometri Sudut di Berbagai

Kuadran.

Pada titik P (x,y), x = absis dan y = ordinat. Maka:

sin

cos

n

a. Kuadran I

Pada kuadran I, x = absis bernilai positif dan y = ordinat bernilai positif. P (x,y)

pada kuadran I, r = jarak titik O ke titik P dan θ sudut yang dibentuk antara garis

OP dengan sumbu X positif, sehingga:

sin

bernilai positif

cos

bernilai positif

n

bernilai positif

b. Kuadran II

Pada kuadran II, x = absis bernilai negatif dan y = ordinat bernilai positif. Q

(x,y) pada kuadran II, r = jarak titik O ke titik Q dan θ sudut yang dibentuk

antara garis OQ dengan sumbu X positif, sehingga:

sin

bernilai positif.

cos

bernilai negatif

n

bernilai negative

O

Y

r

P(x,y)

Q(x,0)

𝜃 X

Pada koordinat Cartesius di samping θ

adalah sudut yang dibentuk oleh garis OP

dan sumbu X positif. r adalah jarak titik O

ke titik P (x,y).

Panjang OQ = x dan PQ = y

sin𝜃 𝑦

𝑟 cos𝜃

𝑥

𝑟 n𝜃

𝑦

𝑥

Page 229: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

212

c. Kuadran III

Pada kuadran III, x = absis bernilai negatif dan y = ordinat bernilai negatif. R

(x,y) pada kuadran III, r = jarak titik O ke titik R dan θ sudut yang dibentuk

antara garis OR dengan sumbu X positif, sehingga:

sin

bernilai negatif

cos

bernilai negatif

n

bernilai positif

d. Kuadran IV

Pada kuadran IV, x = absis bernilai positif dan y = ordinat bernilai negatif. R

(x,y) pada kuadran IV, r = jarak titik O ke titik R dan θ sudut yang dibentuk

antara garis OR dengan sumbu X positif, sehingga:

sin

bernilai negatif

cos

bernilai positif

n

bernilai negatif

Kesimpulan

Page 230: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

213

O

Y

r

P(x,y)

Q(x,0)

𝛼 X

n( 𝛼) co 𝛼

sin( 𝛼) cos𝛼

cos( 𝛼) sin𝛼

PERTEMUAN 3

Sub Materi: Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut-Sudut di Semua

Kuadran

Prasyarat : Perhatikan gambar(1)!

x = absis, y = ordinat dan r = jarak, maka

sin

cos

n

a. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri untuk sudur ( )

Perhatikan gb. (1a)!

( ) adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ.

OQ = OP = r.

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

O

Y

r

P(a,b)

𝛼

X

𝛼

Q(b,a)

sin( 𝛼) 𝑎

𝑟 sin𝛼

𝑏

𝑟 cosec𝛼

𝑟

𝑏

cos( 𝛼) 𝑏

𝑟 cos𝛼

𝑎

𝑟 sec𝛼

𝑟

𝑎

n( 𝛼) 𝑎

𝑏 n𝛼

𝑏

𝑎 co 𝛼

𝑎

𝑏

Page 231: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

214

sin( 𝛼) cos𝛼

cos( 𝛼) sin𝛼

n( 𝛼) co 𝛼

sin( 𝛼) sin𝛼

cos( 𝛼) cos𝛼

n( 𝛼) n𝛼

b. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut ( )

Perhatikan gb. (1b)!

( ) adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ.

OQ = OP = r

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

c. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut ( )

Perhatikan gb. (1c)! ( ) adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X

positif dan garis OQ, OQ = OP = r.

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

O

Y

r

P(a,b)

𝛼

X

𝛼

Q(-b,a)

sin( 𝛼) 𝑎

𝑟 sin𝛼

𝑏

𝑟 cosec𝛼

𝑟

𝑏

cos( 𝛼) 𝑏

𝑟 cos𝛼

𝑎

𝑟 sec𝛼

𝑟

𝑎

n( 𝛼) 𝑎

𝑏 n𝛼

𝑏

𝑎 co 𝛼

𝑎

𝑏

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X

𝛼

Q(-a,b)

sin( 𝛼) 𝑏

𝑟 sin𝛼

𝑏

𝑟 cosec𝛼

𝑟

𝑏

cos( 𝛼) 𝑎

𝑟 cos𝛼

𝑎

𝑟 sec𝛼

𝑟

𝑎

n( 𝛼) 𝑏

𝑎 n𝛼

𝑏

𝑎 co 𝛼

𝑎

𝑏

Page 232: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

215

sin( 𝛼) sin𝛼

cos( 𝛼) cos𝛼

n( 𝛼) n𝛼

d. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut ( )

Perhatikan gb. (1d)!

( ) adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ,

OQ = OP = r

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X 𝛼

Q(-a,-b)

sin( 𝛼) 𝑏

𝑟 sin𝛼

𝑏

𝑟 cosec𝛼

𝑟

𝑏

cos( 𝛼) 𝑎

𝑟 cos𝛼

𝑎

𝑟 sec𝛼

𝑟

𝑎

n( 𝛼) 𝑏

𝑎 n𝛼

𝑏

𝑎 co 𝛼

𝑎

𝑏

Page 233: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

216

sin( 𝛼) cos𝛼

cos( 𝛼) sin𝛼

n( 𝛼) 𝑐𝑜𝑡 𝛼

PERTEMUAN 4

Sub Materi: Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut-Sudut di Semua

Kuadran

a. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut

Perhatikan gb. (1e)!

adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ, OQ

= OP = r

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X

𝛼

Q(-b,-a)

sin( 𝛼) 𝑎

𝑟 sin𝛼

𝑏

𝑟 cosec𝛼

𝑟

𝑏

cos( 𝛼) 𝑏

𝑟 cos𝛼

𝑎

𝑟 sec𝛼

𝑟

𝑎

n( 𝛼) 𝑎

𝑏 n𝛼

𝑏

𝑎 co 𝛼

𝑎

𝑏

Page 234: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

217

sin( 𝛼) cos𝛼

cos( 𝛼) sin𝛼

n( 𝛼) 𝑐𝑜𝑡𝑔 𝛼

b. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut

Perhatikan gb. (1f)!

adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ, OQ =

OP = r

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

c. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut

Perhatikan gb. (1g)!

adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ, OQ

= OP = r

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X 𝛼

Q(b,-a)

sin( 𝛼) 𝑎

𝑟 sin𝛼

𝑏

𝑟 cosec𝛼

𝑟

𝑏

cos( 𝛼) 𝑏

𝑟 cos𝛼

𝑎

𝑟 sec𝛼

𝑟

𝑎

n( 𝛼) 𝑎

𝑏 n𝛼

𝑏

𝑎 co 𝛼

𝑎

𝑏

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X 𝛼

Q(a,-b)

sin( 𝛼) 𝑏

𝑟 sin𝛼

𝑏

𝑟 cosec𝛼

𝑟

𝑏

cos( 𝛼) 𝑎

𝑟 cos𝛼

𝑎

𝑟 sec𝛼

𝑟

𝑎

n( 𝛼) 𝑏

𝑎 n𝛼

𝑏

𝑎 co 𝛼

𝑎

𝑏

Page 235: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

218

sin( 𝛼) 𝑠𝑖𝑛𝛼

cos( 𝛼) cos𝛼

n( 𝛼) n𝛼

sin(𝑘 𝛼) sin𝛼

cos(𝑘 𝛼) cos𝛼

n(𝑘 𝛼) n𝛼

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

d. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut

Dari sumbu X positif apabila diukur sudut atau putaran, maka akan

kembali lagi ke sumbu X positif. Jika k = 0 maka .

adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu X positif dan garis OQ,

OQ = OP = r

Bandingkan hasil yang kamu peroleh! Apa yang dapat kamu simpulkan?

Kesimpulan

e. Mencari Rumus Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut

Perhatikan gb. (1i)!

adalah sudut yang diukur dari sumbu X positif searah dengan putaran jarum

jam sebesar . Jadi

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X

sin(𝑘 𝛼) 𝑏

𝑟 sin𝛼

𝑏

𝑟 cosec𝛼

𝑟

𝑏

cos(𝑘 𝛼) 𝑎

𝑟 cos𝛼

𝑎

𝑟 sec𝛼

𝑟

𝑎

n(𝑘 𝛼) 𝑏

𝑎 n𝛼

𝑏

𝑎 co 𝛼

𝑎

𝑏

Page 236: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

219

sin( 𝛼) sin𝛼

cos( 𝛼) cos𝛼

n( 𝛼) n𝛼

Kesimpulan

O

Y

r

P(a,b)

𝛼 X 𝛼

Q(a,-b) n( 𝛼) n( 𝛼) 𝑏

𝑎

sin( 𝛼) sin( 𝛼) 𝑏

𝑟

cos( 𝛼) cos ( 𝛼) 𝑎

𝑟

Page 237: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

225

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI SPIRITUAL

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual siswa. Berilah tanda cek

(v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh siswa, dengan

kriteria sebagai berikut :

No Aspek Pengamatan Keterangan Skor

1 Berdoa Sebelum

dan Sesudah

Melakukan

Kegiatan

Pembelajaran

Berdoa khusyuk dengan kepala menunduk,

dan tidak berbicara dengan teman baik

sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

4

Berdoa dengan kepala menunduk, namun

berbicara dengan teman baik sebelum dan

sesudah kegiatan pembelajaran

3

Berdoa dengan kepala tidak menunduk, dan

berbicara dengan teman sebelum dan sesudah

kegiatan pembelajaran

2

Tidak berdoa sebelum dan setelah kegiatan

pembelajaran

1

2 Memberi Salam

Sebelum Dan

Sesudah

Menyampaikan

Pendapat/ Presentasi

Memberi salam sebelum dan sesudah

menyampaikan pendapat/ presentasi dengan

tidak bercanda

4

Memberi salam sebelum dan namun tidak

memberi salam sesudah menyampaikan

pendapat/ presentasi dengan tidak bercanda

3

Memberi salam sebelum dan sesudah

menyampaikan pendapat/ presentasi dengan

bercanda

2

Page 238: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

226

Tidak memberi salam sebelum dan tidak

memberi salam sesudah

1

Kelas : ......................................................................

Tanggal Pengamatan : ......................................................................

Materi Pokok : Trigonometri

No Nama Siswa

Berdoa Sebelum

Melakukan

Kegiatan

Pembelajaran

Memberi Salam

Sebelum Dan

Sesudah

Menyampaikan

Pendapat/ Presentasi

Jumlah

Skor Penilaian

1 2 3 4 1 2 3 4

Petunjuk Penskoran :

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh :

Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 2 pernyataan = 8, maka skor akhir :

Siswa memperoleh nilai :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00

Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33

Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65

Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66

Page 239: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

227

Lampiran 4

PEDOMAN OBSERVASI SOSIAL

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap percaya diri dan tanggung

jawab siswa dalam kegiatan pembelajaran. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor

sesuai sikap yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :

Berani Bertanya dan Menyampaikan Ide/ Gagasan

4 = Siswa bertanya atau menyampaikan ide / gagasan 7 – 9 kali

3 = Siswa bertanya atau menyampaikan ide / gagasan 4 – 6 kali

2 = Siswa bertanya atau menyampaikan ide / gagasan 1 – 3 kali

1 = Siswa tidak pernah bertanya atau menyampaikan ide / gagasan

Bertanggung Jawab Terhadap Tugas yang diberikan baik Kelompok Maupun

Mandiri

4 = Siswa mengerjakan tugas dengan sungguh – sungguh, rapi dan tepat waktu

3 = Siswa mengerjakan tugas dengan sungguh – sungguh, rapi namun tidak tepat waktu

2 = Siswa mengerjakan tugas namun malas – masalan

1 = Siswa tidak megerjakan tugas.

Page 240: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

228

Kelas : ......................................................................

Tanggal Pengamatan : ......................................................................

Materi Pokok : Trigonometri

No Nama Siswa

Sikap Percaya Diri

Terhadap Tugas Baik

Mandiri Atau

Kelompok

Bertanggung

Jawab Terhadap

Tugas yang

diberikan baik

Kelompok

Maupun Mandiri

Jumlah

1 2 3 4 1 2 3 4

Petunjuk Penskoran :

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh :

Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 2 pernyataan = 8, maka skor akhir :

Siswa memperoleh nilai :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00

Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33

Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65

Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66

Page 241: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

229

Lampiran 5

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

Satuan Pendidikan : SMA Alokasi waktu : 10 menit

Mata Pelajaran : Matematika Penulis : Devy Mayaningtyas

Kelas/Semester : X MIPA/2

SOAL KUIS

PERTEMUAN I

1. Diketahui titik R (3,-3). adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu x positif

dengan ruas garis dari titik pusat O ke R (OR). Tentukan nilai perbandingan sin,

cos, tan sudut .

Jawaban:

Diketahui: R (3,-3) berarti di kuadran III.

Jelas dan

Ditanya: semua nilai perbandingan sudut .

Penyelesaian:

√ √

Sehingga,

sin

cos

R (3,-3)

X

Y

Page 242: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

230

n

Jadi sin

2 cos

2 n

PERTEMUAN III

Setelah melalui studi yang mendalam, gelombang suara dari seekor ikan Paus akhirnya

dapat digambarkan dengan suatu pendekatan menggunakan fungsi trigonometri sebagai

berikut I(t) = n( ) cos dengan t dalam derajat. Berapa tinggi gelombang

suara Paus tsb untuk t = ?

Diketahui:

( n( )) cos .

derajat

Ditanya: tinggi gelombang suara Paus tsb untuk t =

Jawab:

n( ) n ( ) n ( ) n

cos( ) cos cos ( ) sin

Sehingga,

( n( )) cos .

( )

2

Jadi banyaknya buku tulis yang terjual pada bulan Mei 2015 adalah

unit.

PERTEMUAN IV

Sebuah perusahaan memproduksi buku tulis. Produksi hasil penjualan bulanan

(dalam satuan ribuan unit) selama 2 tahun diprediksi, sebagai berikut

cos (

3 ). Dengan waktu (bulan). mempresentasikan hasil

penjualan bulan Januari 2015. Tentukanlah prediksi penjualan pada bulan Mei 2015.

Page 243: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

231

Diketahui:

cos (

3 ).

waktu (bulan).

mempresentasikan hasil penjualan bulan Januari 2015.

Ditanya: prediksi penjualan pada bulan Mei 2015.

Jawab: jika bulan Januari 2015 dinyatakan waktu , maka bulan Mei 2015

dinyatakan oleh .

cos (

) cos(

( )

) cos

cos ( ) cos ( ) cos ( )

Sehingga,

cos (

3).

( ) cos ( (5)

3).

( ) cos( ).

(

2)

Karena jumlah penjualan dalam ribuan unit maka

Jadi banyaknya buku tulis yang terjual pada bulan Mei 2015 adalah

unit.

Page 244: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

232

KRITERIA PENILAIAN

Soal Penyelesaian Kriteria Penilaian

PERTEMUAN I

Diketahui titik R (3,-3)

adalah sudut yang

dibentuk oleh sumbu x

positif dengan ruas garis

dari titik pusat O ke R

(OR). Tentukan nilai

perbandingan sin, cos, tan

sudut .

Diketahui: R (3,-3) berarti

di kuadran III.

Jelas dan

Ditanya: semua nilai

perbandingan sudut .

Indikator klarifikasi :

(1), (2)

(1) siswa dapat

menyebutkan

informasi yang

diketahui dalam soal

secara tepat dan

jelas,

(2) siswa dapat

merumuskan

pertanyaan yang

diminta dari soal.

Penyelesaian:

Indikator assesmen:

(2), (3)

(2) siswa dapat

menggali informasi

atau pengetahuan

yang relevan dari

soal

(3) siswa dapat

menentukan

ide/konsep yang

akan digunakan

untuk

menyelesaikan soal.

R (3,-3)

X

Y

Page 245: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

233

Sehingga,

sin

cos

n

Jadi nilai sin

cos

n

Indikator

penyimpulan: (3), (4)

(3) siswa dapat

mencapai simpulan

yang tepat.

(4) siswa dapat

menggeneralisasikan

simpulan yang

diperoleh sesuai

fakta pada soal

Indikator strategi/taktik: (1)

(1) siswa dapat menggunakan informasi yang diperoleh untuk mengerjakan soal

dengan langkah yang runtut dan benar.

PERTEMUAN III

Setelah melalui studi yang

mendalam, gelombang

suara dari seekor ikan Paus

akhirnya dapat

digambarkan dengan suatu

pendekatan menggunakan

fungsi trigonometri sebagai

berikut I(t) =

n( ) cos dengan t

dalam derajat. Berapa

tinggi gelombang suara

Paus tsb untuk t = ?

Diketahui:

( n( ))

cos .

derajat

Ditanya: tinggi gelombang

suara Paus tsb untuk t =

Indikator klarifikasi :

(1), (2)

(1) siswa dapat

menyebutkan

informasi yang

diketahui dalam soal

secara tepat dan

jelas,

(2) siswa dapat

merumuskan

pertanyaan yang

diminta dari soal.

Page 246: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

234

n( )

n ( )

n ( )

n

cos( ) cos

cos ( )

sin

Indikator assesmen: (2),

(3)

(2) siswa dapat menggali

informasi atau

pengetahuan yang

relevan dari soal

(3) siswa dapat

menentukan

ide/konsep yang akan

digunakan untuk

menyelesaikan soal.

Sehingga,

( n( ))

cos .

( )

2

Jadi banyaknya buku tulis

yang terjual pada bulan

Mei 2015 adalah

unit.

Indikator penyimpulan:

(3), (4)

(3) siswa dapat mencapai

simpulan yang tepat.

(4) siswa dapat

menggeneralisasi

simpulan sesuai fakta

pada soal

Indikator strategi/taktik: (1)

(1) siswa dapat menggunakan informasi yang diperoleh untuk mengerjakan soal

dengan langkah yang runtut dan benar.

PERTEMUAN IV

Page 247: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

235

Sebuah perusahaan

memproduksi buku tulis.

Produksi hasil penjualan

bulanan (dalam satuan

ribuan unit) selama 2

tahun diprediksi, sebagai

berikut

cos (

3 ). Dengan

waktu (bulan).

mempresentasikan hasil

penjualan bulan Januari

2015. Tentukanlah

prediksi penjualan pada

bulan Mei 2015.

Diketahui:

cos (

3 ).

waktu (bulan).

mempresentasikan

hasil penjualan bulan

Januari 2015.

Ditanya: prediksi

penjualan pada bulan Mei

2015.

Indikator klarifikasi : (1),

(2)

(1) siswa dapat

menyebutkan informasi

yang diketahui dalam

soal secara tepat dan

jelas,

(2) siswa dapat

merumuskan

pertanyaan yang

diminta dari soal.

Jika bulan Januari 2015

dinyatakan waktu ,

maka bulan Mei 2015

dinyatakan oleh .

cos (

) cos(

( )

)

cos

cos ( )

cos ( )

cos ( )

Indikator assesmen: (2),

(3)

(2) siswa dapat menggali

informasi atau

pengetahuan yang

relevan dari soal

(3) siswa dapat

menentukan

ide/konsep yang akan

digunakan untuk

menyelesaikan soal.

Page 248: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

236

Sehingga,

cos (

3).

( )

cos ( (5)

3).

( )

cos( ).

(

2)

Karena jumlah penjualan

dalam ribuan unit maka

Jadi banyaknya buku tulis

yang terjual pada bulan

Mei 2015 adalah

unit.

Indikator penyimpulan:

(3), (4)

(3) siswa dapat mencapai

simpulan yang tepat.

(4) siswa dapat

menggeneralisasikan

simpulan sesuai fakta

pada soal.

Indikator strategi/taktik: (1)

(1) siswa dapat menggunakan informasi yang diperoleh untuk mengerjakan soal

dengan langkah yang runtut dan benar.

Page 249: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

237

PEDOMAN PENSKORAN SOAL PERTEMUAN I

No

Soal

TAHAP KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS

SKOR KRITERIA

1 Klarifikasi 1 Jika semua indikator pada tahap

klarifikasi belum dipenuhi oleh

siswa.

2 Jika minimal satu indikator pada

tahap klarifikasi sudah dipenuhi

oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada tahap

klarifikasi sudah dipenuhi oleh

siswa

Assesmen 1 Jika semua indikator pada tahap

assesmen belum dipenuhi oleh

siswa.

2 Jika minimal satu indikator pada

tahap assesmen sudah dipenuhi

oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada tahap

assesmen sudah dipenuhi oleh

siswa

Penyimpulan 1 Jika semua indikator pada tahap

penyimpulan belum dipenuhi

oleh siswa.

2 Jika minimal dua indikator pada

tahap penyimpulan sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada tahap

penyimpulan sudah dipenuhi

oleh siswa

Strategi/taktik 1 Jika semua indikator pada tahap

Page 250: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

238

strategi/taktik belum dipenuhi

oleh siswa.

2 Jika minimal tiga indikator pada

tahap strategi/taktik sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada tahap

strategi/taktik sudah dipenuhi

oleh siswa

NILAI =

PEDOMAN PENSKORAN SOAL PERTEMUAN III

2 Klarifikasi 1 Jika semua indikator pada tahap

klarifikasi belum dipenuhi oleh

siswa.

2 Jika minimal satu indikator pada

tahap klarifikasi sudah dipenuhi

oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada tahap

klarifikasi sudah dipenuhi oleh

siswa

Assesmen 1 Jika semua indikator pada tahap

assesmen belum dipenuhi oleh

siswa.

2 Jika minimal satu indikator pada

tahap assesmen sudah dipenuhi

oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada tahap

assesmen sudah dipenuhi oleh

siswa

Penyimpulan 1 Jika semua indikator pada tahap

penyimpulan belum dipenuhi

oleh siswa.

Page 251: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

239

2 Jika minimal dua indikator pada

tahap penyimpulan sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada tahap

penyimpulan sudah dipenuhi

oleh siswa

Strategi/taktik 1 Jika semua indikator pada tahap

strategi/taktik belum dipenuhi

oleh siswa.

2 Jika minimal tiga indikator pada

tahap strategi/taktik sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada tahap

strategi/taktik sudah dipenuhi

oleh siswa

NILAI =

PEDOMAN PENSKORAN SOAL PERTEMUAN IV

3 Klarifikasi 1 Jika semua indikator pada tahap

klarifikasi belum dipenuhi oleh

siswa.

2 Jika minimal satu indikator pada

tahap klarifikasi sudah dipenuhi

oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada tahap

klarifikasi sudah dipenuhi oleh

siswa

Assesmen 1 Jika semua indikator pada tahap

assesmen belum dipenuhi oleh

siswa.

2 Jika minimal satu indikator pada

tahap assesmen sudah dipenuhi

Page 252: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

240

oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada tahap

assesmen sudah dipenuhi oleh

siswa

Penyimpulan 1 Jika semua indikator pada tahap

penyimpulan belum dipenuhi

oleh siswa.

2 Jika minimal dua indikator pada

tahap penyimpulan sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada tahap

penyimpulan sudah dipenuhi

oleh siswa

Strategi/taktik 1 Jika semua indikator pada tahap

strategi/taktik belum dipenuhi

oleh siswa.

2 Jika minimal tiga indikator pada

tahap strategi/taktik sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada tahap

strategi/taktik sudah dipenuhi

oleh siswa

NILAI =

Page 253: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

241

Lampiran 6

PENILAIAN KETERAMPILAN

Instrumen:

Mempresentasikan hasil diskusi pada lampiran 1 dan lampiran 2

Penilaian Keterampilan

No

Nama

Siswa

Menunjukkan

kemampuan

mempertahan

kan pendapat.

Menerapkan

trigonometri

secara

benar.

Menggunaka

n strategi

yang sesuai

dan

beragam.

Mengemas

penyajian

secara runtut

dan menarik.

Total

Skor

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

4

5

6

..

..

Keterangan Nilai

Sangat baik = 4

Baik = 3

Cukup = 2

Kurang = 1

Kriteria:

A = Total Skor 13-16

B = Total Skor 9-12

C = Total Skor 5-8

D = Total Skor 4

Page 254: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

Lampiran 4. Kisi-kisi Angket Gaya Belajar

KISI-KISI ANGKET GAYA BELAJAR

Indikator Indikator Soal Gaya Belajar Nomor

Soal Visual Auditorial Kinestetik

Pembelajaran di

kelas

Menggunakan alat

peraga

Membaca instruksi

yang ada di lembar

kegiatan yang

diberikan guru

Mendengarkan

penjelasan langsung

dari guru/teman yang

sudah paham

Mencoba sendiri

terlebih dahulu 1

Metode saat

presentasi

Banyak diagram

untuk lebih jelas

urutannya

Sedikit tulisan dan

berusaha lebih banyak

penjelasan lisan

Memberikan banyak

contoh agar

presentasimu terlihat

nyata

26

Saat pembelajaran

di kelas

Memperhatikan

wajah guru saat

menerangkan

Mendengar suara guru

saat menerangkan

Tangan tidak bisa

diam dan bermain

ballpoint

19

Kebiasaan saat

membaca

Cara membaca

Membaca dengan

tenang, cepat, dan

tekun

Membaca sambil

menggerakkan bibir

dan mengucapkannya.

Menelusuri tiap-tiap

kata dengan jari

telunjukmu

12

Tingkat pengejaan Lancar Masih ada kesalahan Kesulitan 13

Hobi atau

kegemaran

Kegiatan yang

disukai

Menonton film,

fotografi, atau

melihat seni

Mendengarkan musik,

radio atau berbicara

dengan teman

Mengambil bagian

dalam kegiatan

olahraga, makan

makanan atau menari

242

Page 255: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

Pelajaran favorit IPS Seni musik Olahraga 14

Saat tidak ada

kegiatan

Melamun, menatap

ke angkasa

Bebicara dengan diri

sendiri

Gelisah tak bisa duduk

tenang 16

Hal yang membuat

tertawa

Membaca cerita

lucu/komik

Mendengarakan stand

up comedy

Melihat ekspresi lucu

pelawak 23

Tokoh favorit Aliando Afgan Taufik Hidayat 28

Cita-cita Fotografer Penyanyi Ilmuwan/penemu

Respon

Ekspresi ketika

marah Mimik muka Intonasi suara Gerak tubuh 15

Cara menanggapi

seseorang

Menanggapi

perhatian visual,

seringkali bercerita

kepada orang untuk

mendapatkan

perhatian mereka

Seringkali

mendengarkan orang

untuk mendapatkan

perhatian mereka

Menanggapi perhatian

fisik, seringkali

menyentuh orang

untuk mendapatkan

perhatian mereka

21

Saat hasil ulangan

jelek

Mencoret-coret

kertas ulangan Mengomel

Membuang kertas

ulangan 17

Saat teman

meminta

penjelasan

Menulis

penjelasannya

Memberi mereka

penjelasan lisan

Menunjukkan secara

singkat lalu pergi 2

Ketika gagal

menjawab soal

ulangan

Membayangkan nilai

terburuk yang akan

di dapat

Menyuarakan apa

yang berkecamuk di

pikiran

Tidak bisa duduk

diam dan khawatir

5

Ketika ada orang

tersesat

Menunjukan peta

lokasi

Menjelaskan arah

untuk menuju lokasi

Mengantarkan

langsung 24

Ketika saya

bertemu seorang

Mengatakan

"akhirnya bisa lihat

Mengatakan "lama ga

denger candaanmu!"

Saya memberi mereka

pelukan atau jabat 9

243

Page 256: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

teman lama loe lagi!" tangan

Cara menanggapi

obrolan

Saya paham

maksudmu

Saya paham apa yang

kamu utarakan

Saya paham apa yang

kamu rasakan 30

Ingatan

Cara mengingat

teman Wajahnya Namanya Perbuatanya 7

Cara menghafal

materi

Membolak-balik

buku membaca

materi ulangan

Berdiskusi dengan

teman Mencoba latihan soal 11

Mengingat

pembelajaran di

kelas

Menulis catatan

Mengatakan keras-

keras atau mengulangi

kata-kata dan poin

kunci di kepala

Melakukan dan

mempraktekkan

aktivitas

10

Konsentrasi

Saat melihat video

klip

Fokus pada

penampilan

penyanyinya

Fokus pada irama

musiknya

Menggerakan tangan

dan kaki sesuai

iramnya

4

Mengetahui

kebohongan orang

lain

Mereka menghindari

melihat saya

Perubahan suara

mereka Gerakan tubuhnya 8

Pengambilan

keputusan

Kegiatan sebelum

membeli buku

Membaca sinopsis di

bagian belakang

buku

Meminta pendapat

teman tentang buku

tersebut

Membeli buku yang

belum pernah saya

baca

25

Pertimbangan

memilih teman

Penampilannya baik

dan rapih

Dapat berkomunikasi

dengan baik

Pandai memahami

perasaan 22

Waktu/durasi

berpikir

Mengambil

keputusan dengan

cepat

Perlu waktu untuk

berpikir misalnya

mendiskusikan dengan

diri-sendiri

Perlu waktu untuk

berpikir misalnya

bagaimana tindakan

20

Pertimbangan saat

membeli tas

Warna dan

tampilanya

Penjelasan

keunggulanya Tekstur dan bahanya 27

244

Page 257: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

Kepribadian

Hal yang saya

kagumi dari didi

saya adalah

Tulisan saya rapi Suara saya merdu Badan saya atletis 29

Kata khas "Lihat baik-baik…" “Dengarkan baik-

baik…"

"Rasakan baik-

baik…” 18

*) Adaptasi dari Adhitya (2015)

245

Page 258: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

246

Lampiran 5. Angket Gaya Belajar

ANGKET GAYA BELAJAR

Nama : …………………………………………………………………

Kelas : …………………………………………………………………

No Absen : ………………………………………………………………...

Petunjuk

Bacalah setiap pertanyaan di bawah ini, lingkarilah (O) pada pilihan jawaban yang

sesuai dengan kebiasaan kamu dan paling sering kamu lakukan!

1. Ketika saya menggunakan alat

peraga saya biasanya:

a. mendengarkan penjelasan

langsung dari guru/teman yang

sudah paham

b. mencoba sendiri terlebih

dahulu

c. membaca instruksi yang ada di

lembar kegiatan yang diberikan

guru

2. Ketika teman meminta

penjelasan dari saya, saya akan:

a. menulis penjelasan untuk

mereka

b. memberi mereka penjelasan

lisan

c. menunjukkan secara singkat

lalu pergi

3. Saya lebih baik menjadi

seorang:

a. ilmuwan/penemu

b. penyanyi

c. fotografer

4. Ketika saya melihat video clip

sebuah lagu, saya akan:

a. fokus terhadap suara dan

ketukan alat musiknya

b. fokus terhadap penampilan

penyanyinya

c. menggerakkan tangan dan

kaki sesuai irama

5. Ketika saya gagal menjawab

ulangan matematika, saya:

a. membayangkan nilai terburuk

yang akan didapat

b. menyuarakan apa yang

berkecamuk di pikiran saya

c. tidak bisa duduk diam dan

khawatir

6. Saya benar-benar suka:

a. mendengarkan musik, radio

atau berbicara dengan teman

b. mengambil bagian dalam

kegiatan olahraga, makan

makanan atau menari

c. menonton film, fotografi,

atau melihat seni

7. Dalam mengingat teman-

teman saya, saya merasa lebih

mudah untuk mengingat:

a. namanya

b. wajahnya

c. perbuatannya

8. Saya berpikir bahwa saya

dapat mengetahui apakah

seseorang berbohong jika:

a. perubahan suara mereka

b. mereka menghindari melihat

saya

c. gerakan tubuhnya.

9. Ketika saya bertemu seorang

teman lama:

a. Saya mengatakan "akhirnya

bisa lihat loe lagi!"

Page 259: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

247

b. Saya memberi mereka

pelukan atau jabat tangan

c. Saya mengatakan "lama ga

denger candaanmu!"

10. Saya akan mengingat

pembelajaran dikelas dengan

baik apabila:

a. melakukan dan

mempraktekkan aktivitas

b. menulis catatan

c. mengatakan keras-keras atau

mengulangi kata-kata dan

poin kunci di kepala Saya

11. Jika akan menghadapi

ulangan, saya mudah hafal

jika:

a. berdiskusi dengan teman

b. mencoba latihan soal

c. membolak-balik buku

membaca materi ulangan.

12. Saat membaca suatu buku,

yang sering saya lakukan

adalah:

a. menelusuri tiap-tiap kata

dengan jari telunjuk.

b. membacanya dengan tenang,

cepat dan tekun.

c. membaca sambil

menggerakkan bibir dan

mengucapkannya.

13. Saya termasuk orang yang:

a. mengeja dengan lancar

b. masih ada kesalahan dalam

memilih kata-kata

c. kesulitan mengeja

14. Pelajaran favorit saya yaitu:

a. olahraga

b. seni musik

c. IPS

15. Kalau saya marah, biasanya

paling terlihat dari:

a. mimik muka

b. gerak tubuh

c. intonasi suara

16. Biasanya pada saat saya tidak

ada kegiatan, saya akan:

a. melamun, menatap ke

angkasa.

b. bebicara dengan diri sendiri.

c. gelisah tak bisa duduk

tenang.

17. Saat nilai ulangan matematika

saya jelek, saya akan:

a. mengomel

b. membuang kertas ulangan

c. mencoret-coret kertas

ulangan

18. Kata-kata khas saya saat

berbicara:

a. "Rasakan baik-baik…”

b. "Lihat baik-baik…"

c. "Dengarkan baik-baik…"

19. Mana yang paling sering

terjadi saat di sekolah:

a. Saya mendengarkan saja

waktu guru menerangkan.

b. Saya memperhatikan wajah

guru saat beliau berbicara

atau menerangkan.

c. Saat guru menerangkan,

tangan saya tidak bisa diam,

memain-mainkan ballpoint

20. Ketika diminta mengambil

keputusan, saya:

a. dapat mengambil keputusan

dengan cepat

b. perlu waktu untuk berpikir

misalnya bagaimana tindakan

yang harus saya lakukan

c. perlu waktu untuk berpikir

misalnya mendiskusikan

dengan diri-sendiri

21. Cara saya menanggapi

seseorang:

Page 260: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

248

a. menanggapi perhatian fisik,

seringkali menyentuh orang

untuk mendapatkan perhatian

mereka

b. seringkali mendengarkan

orang untuk mendapatkan

perhatian mereka

c. menanggapi perhatian visual,

seringkali bercerita kepada

orang untuk mendapatkan

perhatian mereka

22. Dalam memilih teman dekat,

saya akan mengutamakan

teman yang:

a. dapat berkomunikasi dengan

baik

b. pandai memahami perasaan

saya

c. penampilannya baik dan

rapih

23. Saya akan tertawa terbahak-

bahak jika:

a. membaca komik/cerita lucu

b. mendengar stand up comedy

c. melihat ekspresi lucu

pelawak

24. Ketika ada orang yang

tersesat dan ingin ke suatu

tempat, saya akan:

a. mengantarkan dia langsung

b. menunjukan peta ke lokasi

tersebut

c. menjelaskan arah menuju

lokasi

25. Sebelum membeli buku, saya

akan:

a. meminta pendapat teman

tentang buku tersebut

b. membeli buku yang belum

pernah saya baca

c. membaca sinopsis di bagian

belakang buku

26. Ketika saya

mempresentasikan tugas di

depan kelas, presentasi saya

akan:

a. banyak diagram untuk lebih

jelas urutannya

b. sedikit tulisan dan berusaha

lebih banyak penjelasan lisan

c. banyak contoh agar presentasi

saya terlihat nyata.

27. Saat saya membeli tas sekolah,

saya lebih memperhatikan:

a. tekstur dan bahannya

b. warna dan tampilannya

c. penjelasan keunggulannya

28. Tokoh favorit saya ialah:

a. Taufik Hidayat

b. Afgan

c. Aliando

29. Hal yang paling saya kagumi

dari diri saya ialah:

a. tulisan saya rapi

b. suara saya merdu

c. badan saya atletis

30. Ketika seorang teman

berbicara dengan saya, respon

simpati saya yaitu dengan

mengucapkan:

a. Saya paham apa yang kamu

rasakan.

b. Saya paham apa yang kamu

maksud.

c. Saya paham apa yang kamu

utarakan

*) Adaptasi dari Adhitya (2015)

Page 261: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

249

PEDOMAN ANGKET

1 A K V 16 V A K

2 V A K 17 A K V

3 K A V 18 K V A

4 A V K 19 A V K

5 V A K 20 V K A

6 A K V 21 K A V

7 A V K 22 A K V

8 A V K 23 V A K

9 V K A 24 K V A

10 K V A 25 A K V

11 A K V 26 V A K

12 K V A 27 K V A

13 V A K 28 A K V

14 K A V 29 V A K

15 V K A 30 K V A

Keterangan:

a. Jika skor gaya belajar visual (V) merupakan skor tertinggi ( V>A dan V>K)

maka siswa tersebut tergolong tipe gaya belajar visual

b. Jika skor gaya belajar auditorial (A) merupakan skor tertinggi ( A>V dan A>K)

maka siswa tersebut tergolong tipe gaya belajar visual

c. Jika skor gaya belajar visual (K) merupakan skor tertinggi ( K>A dan K>A)

maka siswa tersebut tergolong tipe gaya belajar kinestetik

Page 262: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

250

Lampiran 6. Hasil Angket Gaya Belajar

HASIL ANGKET GAYA BELAJAR SISWA KELAS X MIPA 1

No Subjek Skor

Keputusan V A K

1 G01 8 12 10 Auditori

2 G02 12 10 8 Visual

3 G03 7 15 8 Auditori

4 G04 12 10 8 Visual

5 G05 12 9 9 Visual

6 G06 9 10 11 Kinestetik

7 G07 9 8 13 Kinestetik

8 G08 13 10 7 Visual

9 G09 14 9 7 Visual

10 G10 15 9 6 Visual

11 G11 13 9 8 Visual

12 G12 11 10 9 Visual

13 G13 7 16 7 Auditori

14 G14 15 7 8 Visual

15 G15 9 10 11 Kinestetik

16 G16 8 9 13 Kinestetik

17 G17 10 14 6 Auditori

18 G18 8 14 8 Auditori

19 G19 12 9 9 Visual

20 G20 12 10 8 Visual

21 G21 13 6 11 Visual

22 G22 10 6 14 Kinestetik

23 G23 12 13 5 Auditori

24 G24 9 8 13 Kinestetik

25 G25 11 10 9 Visual

26 G26 9 9 12 Kinestetik

27 G27 8 15 7 Auditori

28 G28 8 10 12 Kinestetik

29 G29 13 11 6 Visual

30 G30 11 15 4 Auditori

Page 263: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

251

31 G31 9 9 12 Kinestetik

32 G32 10 14 6 Auditori

33 G33 11 12 7 Auditori

34 G34 9 9 12 Kinestetik

35 G35 9 8 13 Kinestetik

36 G36 7 16 7 Auditori

37 G37 10 7 13 Kinestetik

38 G38 13 12 5 Visual

39 G39 14 10 6 Visual

40 G40 11 12 7 Auditori

TOTAL

VISUAL 16

AUDITORI 12

KINESTETIK 12

Page 264: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

Lampiran 7. Indikator Tahap KBK Perkins dan Murphy dan Alasan Pemilihan Indikator KBK Penelitian

INDIKATOR TAHAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

TAHAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENURUT PERKINS DAN MURPHY

Klarifikasi Assesmen Penyimpulan Strategi/taktik

Indikator:

(1) menyatakan masalah,

(2) menganalisis pengertian

dari masalah,

(3) merumuskan sejumlah

asumsi yang mendasari,

(4) merumuskan hubungan

di antara pernyataan atau

asumsi,

(5) mendefinisikan atau

mengkritisi definisi pola-

pola yang relevan.

Indikator:

(1) memberikan alasan bahwa

penalaran yang dilakukan

valid,

(2) penalaran yang dilakukan

relevan,

(3) menentukan kriteria

penilaian seperti

kredibilitas sumber,

(4) membuat penilaian

keputusan berdasarkan

kriteria penilaian atau

situasi atau topik,

(5) memberikan fakta bagi

pilihan kriteria penilaian.

Indikator:

(1) menarik kesimpulan dari

sejumlah ide,

(2) membuat kesimpulan

yang tepat,

(3) mencapai simpulan,

(4) menggeneralisasi,

(5) menunjukkan hubungan

antara sejumlah ide

Indikator:

(1) mengambil tindakan,

(2) menjelaskan tindakan yang

mungkin,

(3) mengevaluasi tindakan

yang mungkin,

(4) memprediksi hasil dari

tindakan yang diusulkan.

253

Page 265: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR TAHAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

NO SOAL PENYELESAIAN ALASAN

1. Doni dengan tinggi badan 150 cm

sedang mengamati puncak gedung

kantor PT. Persada Barutama dari atap

gedung SMP Bina Insani. Vino dengan

tinggi badan 150 cm juga sedang

mengamati puncak gedung kantor PT.

Persada Barutama dari atap gedung

SMA Bina Insani. SMP Bina Insani

terletak tepat 10 m di depan SMA Bina

Insani. Gedung SMP Bina Insani dan

gedung SMA Bina Insani memiliki

ketinggian gedung yang sama yaitu

m. Jika sudut elevasi Doni adalah nilai

dari persamaan ( )

( ) dan sudut elevasi dari

Diketahui:

Tinggi gedung SMP Bina Insani =

tinggi gedung SMA Bina Insani = 8 m

Jarak kedua gedung = 10 m.

Tinggi bandan Doni = tinggi badan

Vino=150 cm.

Sudut elevasi Doni = nilai dari

persamaan ( ) (

)

Sudut elevasi Vino = nilai dari

persamaan cos( ) .

Ditanya: tinggi gedung kantor PT.

Persada Barutama?

Indikator klarifikasi : (1), (2)

(1) siswa dapat menyebutkan

informasi yang diketahui dalam soal

secara tepat dan jelas,

(2) siswa dapat merumuskan

pertanyaan yang diminta dari soal.

Penyelesaian:

Menggambar Sketsa

Indikator assesmen: (2), (3)

(2) siswa dapat menggali informasi

atau pengetahuan yang relevan 254

Page 266: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

D

I B

A

C G

H

F E

J

Vino adalah nilai sudut lancip dari

persamaan cos( ) , maka

berapa tinggi gedung kantor PT.

Persada Barutama?

Dimana:

= tinggi gedung kantor PT.

Persada Barutama.

= jarak kedua gedung

= tinggi gedung SMP

Bina Insani = tinggi gedung SMA Bina

Insani

= tinggi badan Doni =

tinggi badan Vino

dari soal,

(3) siswa dapat menentukan

ide/konsep yang akan digunakan

untuk menyelesaikan soal.

( ) ( )

( ) ( )

1. Menghitung sudut elevasi Doni

Sudut elevasi Doni = nilai dari

persamaan ( )

( )

Indikator penyimpulan: (3), (4)

(3) Siswa dapat mencapai simpulan

akhir.

(4) Siswa dapat menggeneralisasi

simpulan sesuai fakta pada soal

255

Page 267: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

( )

( (

))

( )

( )

cos( )

cos( )

cos( ) cos

Jadi sudut elevasi Doni adalah

2. Menghitung sudut elevasi Doni

Sudut elevasi Vino = nilai dari

persamaan cos( )

Sudut-sudut istimewa yang nilai

cosnya

dan merupakan sudut

lancip adalah .

Sehingga,

Jadi sudut elevasi Vino adalah

256

Page 268: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

n

n

n

( ) n

(

n )

n

n

(

n )

n

n

(

n

n ) (

n )

3. Menghitung tinggi gedung kantor

PT. Persada Barutaman

Berdasarkan data yang di peroleh,

perbandingan yang dihasilkan yaitu

257

Page 269: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

( n ) (

n )

n n

( n

n )

n n

n n

n n

Jadi, tinggi gedung kantor PT. Persada

Barutama adalah ( ) m.

Indikator strategi/taktik: (1), (2)

(1) Siswa dapat menggunakan informasi relevan yang telah diperoleh sebelumnya untuk mengerjakan soal dengan runtut

258

Page 270: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

dan benar.

(2) Siswa dapat menjelaskan langkah penyelesaian soal yang sudah ditemukan dengan baik.

2. Sebuah perusahaan memproduksi buku

tulis. Produksi hasil penjualan bulanan

(dalam satuan ribuan unit) selama 2

tahun diprediksi, sebagai berikut

cos (

6 ),

dengan waktu (bulan).

mempresentasikan hasil penjualan

bulan Januari 2015. Tentukanlah

prediksi penjualan pada bulan Maret

2016.

Diketahui:

cos (

6).

waktu (bulan).

mempresentasikan hasil

penjualan bulan Januari 2015.

Ditanya: prediksi penjualan pada bulan

Juni 2016.

Indikator klarifikasi : (1), (2)

(1) siswa dapat menyebutkan

informasi yang diketahui dalam

soal secara tepat dan jelas,

(2) siswa dapat merumuskan

pertanyaan yang diminta dari soal.

cos (

) cos (

( )

) cos

cos ( ) cos ( )

cos ( )

Jawab: jika bulan Januari 2015

dinyatakan waktu , maka bulan

Maret 2016 dinyatakan oleh .

Indikator assesmen: (2), (3)

(2) siswa dapat menggali informasi

atau pengetahuan yang relevan

dari soal

(3) siswa dapat menentukan

ide/konsep yang akan digunakan

untuk menyelesaikan soal,

Sehingga,

cos (

6).

Indikator penyimpulan: (3), (4)

(3) Siswa dapat mencapai simpulan

259

Page 271: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

( )

cos ( ( 5)

6).

( )

cos( ).

( )

Karena jumlah penjualan dalam ribuan

unit maka

Jadi banyaknya buku tulis yang terjual

pada bulan Maret 2016 adalah

unit.

akhir.

(4) Siswa dapat menggeneralisasi

simpulan sesuai fakta pada soal

Indikator strategi/taktik: (1), (2)

(1) Siswa dapat menggunakan informasi relevan yang telah diperoleh sebelumnya untuk mengerjakan soal dengan runtut dan

benar.

(2) Siswa dapat menjelaskan langkah penyelesaian soal yang sudah ditemukan dengan baik.

260

Page 272: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

Lampiran 8. Kisi-kisi Soal Tes Penentuan Nilai KKM Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Penelitian

KISI-KISI TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

No Soal Indikator Soal Bentuk Soal

1 (a,b,c) Soal pembuktian identitas trigonometri melalui perbandingan pada segitiga siku-siku melalui

penyelidikan.

Uraian

2 Soal penerapan perbandingan trigonometri dalam menentukan besar sudut segitiga siku-siku

dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata.

Uraian

3,4 Soal penerapan perbandingan trigonometri dalam menentukan panjang sisi segitiga siku-siku

dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata.

Uraian

26

2

Page 273: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

263

Lampiran 9. Soal Tes Penentuan Nilai KKM Kemampuan Berpikir Kritis Kelas

Penelitian

TES PENENTUAN KKM

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

PERBANDINGAN TRIGONOMETRI

SMA N 1 JUWANA

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Kelas : X MIPA 1 Hari, tanggal : Selasa, 16 Februari 2016

Waktu : 50 menit Guru Pengampu : Devy Mayaningtyas

Petunjuk Pengerjaan:

a. Berdoalah sebelum mengerjakan.

b. Kerjakan soal-soal berikut ini secara mandiri tanpa bantuan teman.

c. Tes bersifat close book.

d. Tidak diperkenankan menggunakan kalkulator (Silahkan bertanya kepada

pengawas).

e. Kertas buram (oret-oretan) dikumpulkan bersama lembar jawab.

SOAL TES

1. Perhatikan segitiga siku-siku dibawah ini.

Tunjukkan bahwa:

a. sin2 cos2

b. n sin

cos

c. 2 2

2. Seorang tukang pembersih jendela gedung mempunyai tangga yang dapat

b C

a

B

c

A

Page 274: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

264

memanjang hingga mencapai lantai dua dari gedung tersebut. Untuk

membersihkan jendela di lantai pertama, panjang tangga tersebut 2 meter.

Untuk membersihkan jendela pada lantai kedua, panjang tangganya 6

meter. Jarak bawah tangga dengan dinding selalu 6 meter. Berapakah besar

sudut antara tangga dan tanah, jika tangga itu digunakan untuk membersihkan

jendela di lantai dua?

(Listiani, W. 2012. Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematik

Siswa. Laporan Penelitian Proses Berpikir Matematik. Kendari: Univeritas

Haluoleo)

3. Pak Agung dan Pak Yahya adalah guru SMA Negeri 1 Harapan. Pak Agung

dan Pak Yahya mempunyai tinggi badan yang sama yaitu 170 cm sedang

berdiri memandang puncak tiang bendera di sekolahnya. Pak Agung berdiri

tepat 10 m di depan Pak Yahya. Jika sudut elevasi Pak Agung 60 dan Pak

Yahya 30 , berapa tinggi tiang bendera tersebut?

4. Dari puncak suatu menara yang tingginya 300 meter, seorang pengamat

mercusuar melihat dua kapal dengan sudut depresi masing–masing

6 dan

3.

Jika kedua kapal itu terletak di sisi yang sama dari menara tersebut. Hitunglah

jarak kedua kapal tersebut.

(Listiani, W. 2012. Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematik

Siswa. Laporan Penelitian Proses Berpikir Matematik. Kendari: Universitas

Haluoleo)

Page 275: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

265

Lampiran 10. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Tes Penentuan Nilai

KKM KBK Kelas Penelitian

KUNCI JAWABAN TES PENENTUAN KKM KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS

No PENYELESAIAN ALASAN

1. Diketahui:

Diminta: buktikan

a. sin2 cos2

b. n sin

cos

c. 2 2

Indikator klarifikasi : (1), (2)

(1) siswa dapat menentukan

informasi yang ada pada

soal dengan tepat dan

lengkap.

(2) siswa dapat merumuskan

pertanyaan yang diminta

dari soal.

a. Dari gambar yang diketahui diperoleh

informasi sin

cos

sin

sin

cos

cos

b. Informasi lain relevan

sin

sin

cos

cos

c. Informasi lain yang relevan

sin dan

cos

sin

Indikator assesmen: (2), (3)

(2) siswa dapat menggali

informasi atau

pengetahuan yang relevan

dari soal,

(3) siswa dapat menentukan

ide/konsep yang akan

digunakan untuk

menyelesaikan soal.

b C

a

B

c

A

Page 276: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

266

a. Dengan menggunakan teorema

Pythagoras diperoleh

2 2 2

( sin )2 ( cos )2 2

( 2 sin2 ) ( 2 cos2 ) 2

(kedua ruas dibagi )

sin2 cos2

Terbukti.

Cara II

Dengan menggunakan teorema

Pythagoras diperoleh

2 2 2

2

2 2

2 2

2

(

)2

(

)2

sin2 cos2

Terbukti.

Cara III

sin2 cos2 (

)2

(

)2

sin2 cos2

sin2 cos2

Dari teorema Pythagoras diketahui bahwa

2 2 2 sehingga

sin2 cos2

sin2 cos2

Terbukti.

b. Dengan informasi yang diperoleh

maka,

n

n sin

cos

n sin

cos

Terbukti.

c. Dengan informasi yang diperoleh

Indikator penyimpulan: (3),

(4)

(3) siswa dapat mencapai

simpulan yang tepat,

(4) siswa dapat

menggeneralisasikan

kesimpulan sesuai fakta

pada soal.

Page 277: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

267

Indikator strategi/taktik: (1)

(1) siswa dapat mengejakan soal dengan menggunakan informasi/ pengetahuan

yang diperoleh disertai langkah yang runtut dan benar,

2. Diketahui:

untuk membersihkan jendela lantai

pertama, tangga harus mencapai 2 m,

untuk membersihkan jendela lantai

keedua, tangga harus mencapai 6 m,

jarak bawah tangga dengan dinding = 6

m.

Ditanya: besar sudut antara tangga dan

tanah untuk mencapai lantai 2.

Indikator klarifikasi : (1), (2)

(1) siswa dapat menentukan

informasi yang ada pada

soal dengan tepat dan

lengkap,

(2) siswa dapat merumuskan

pertanyaan yang diminta

dari soal.

Penyelesaian:

Sketsa

a = sudut yang terbentuk antara tangga

dengan tanah untuk mencapat jendela

lantai 2.

Indikator assesmen: (2), (3)

(2) siswa dapat menggali

informasi atau

pengetahuan yang relevan

dari soal,

(3) siswa dapat menentukan

ide/konsep yang akan

digunakan untuk

menyelesaikan soal.

Karena yang diketahui adalah sisi miring

dan sisi samping a, maka untuk mencari

besar sudut a digunakan perbandingan

cosinus. Sehingga,

cos

cos

Indikator penyimpulan: (3),

(4)

(3) siswa dapat mencapai

simpulan yang tepat,

(4) siswa dapat

menggeneralisasikan

kesimpulan sesuai fakta

pada soal.

6 m

Lantai 1

Lantai 2

m m

a

Page 278: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

268

Jadi besar sudut yang terbentuk antara

tangga dan tanah untuk mencapai lantai 2

adalah

Indikator strategi/taktik: (1)

(1) siswa dapat mengejakan soal dengan menggunakan informasi/ pengetahuan

yang diperoleh disertai langkah yang runtut dan benar.

3. Diketahui:

tinggi badan Pak Agung = tinggi badan

Pak Yahya = 170 cm,

Jarak kedua guru = 10 m

Sudut elevasi Pak Agung 60 dan Pak

Yahya 30

Ditanya: tinggi tiang bendera.

Indikator klarifikasi : (1), (2)

(1) siswa dapat menentukan

informasi yang ada pada

soal dengan tepat dan

lengkap,

(2) siswa dapat merumuskan

pertanyaan yang diminta

dari soal.

Penyekesaian:

Sketsa

Dimana:

tinggi tiang bendera

tinggi Pak Agung

tinggi Pak Yahya

jarak Pak Agung dan Pak Yahya

Indikator assesmen: (2), (3)

(2) siswa dapat menggali

informasi atau

pengetahuan yang

relevan dari soal,

(3) siswa dapat menentukan

ide/konsep yang akan

digunakan untuk

menyelesaikan soal. B

A

C D

G F

E

170 cm

10 m

Page 279: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

269

Berdasarkan data yang diketahui,

perbandingan yang dihasilkan yaitu

n

n

n

n

( ) n

(

n ) n

n

(

n )

n

n

(

n n )

( n )

( n ) ( n )

n n

( n

n )

n n

n n

n n

n n

n n

Indikator penyimpulan: (3),

(4)

(3) siswa dapat mencapai

simpulan yang tepat,

(4) siswa dapat

menggeneralisasikan

kesimpulan sesuai fakta

pada soal.

Page 280: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

270

Jadi, tinggi tiang bendera adalah

( tan6 tan3

tan6 tan3 )

Indikator strategi/taktik: (1)

(1) siswa dapat mengejakan soal dengan menggunakan informasi/ pengetahuan

yang diperoleh disertai langkah yang runtut dan benar.

4. Diketahui:

Tinggi menara mercusuar 300 meter.

Seorang pengamat mercusuar melihat

dua kapal dengan sudut depresi masing-

masing

dan

.

Kedua kapal itu terletak di sisi yang

sama dari menara.

Ditanyakan: jarak kedua kapal.

Indikator klarifikasi : (1), (2)

(1) siswa dapat menentukan

informasi yang ada pada

soal dengan tepat dan

lengkap,

(2) siswa dapat merumuskan

pertanyaan yang diminta

dari soal.

Penyelesaian:

Sketsa

Keterangan: K1 = Kapal 1

K2 = Kapal 2

S1 = Jarak kapal 1 dari menara

mercusuar

S2 = Jarak kapal 2 dari menara

mercusuar

Karena yang diketahui adalah sisi depan

dari sudut depresi, maka untuk mencari

Indikator assesmen: (2), (3)

(2) siswa dapat menggali

informasi atau

pengetahuan yang

relevan dari soal,

(3) siswa dapat menentukan

ide/konsep yang akan

digunakan untuk

menyelesaikan soal.

300

m

K1 K2

S1 S2

ð

ð

Page 281: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

271

sisi samping dari sudut depresi yang

merupakan jarak kapal ke menara

digunakan perbandingan trigonometri

tangen

Sehingga,

n

n

2

2

n

n

n

n

Jarak kedua kapal = 2

n

n

Jadi jarak kedua kapal tersebut adalah

n

n m.

Indikator penyimpulan:

(3), (4)

(3) siswa dapat mencapai

simpulan yang tepat,

(4) siswa dapat

menggeneralisasikan

kesimpulan sesuai fakta

pada soal.

Indikator strategi/taktik: (1)

(1) siswa dapat mengejakan soal dengan menggunakan informasi/ pengetahuan

yang diperoleh disertai langkah yang runtut dan benar.

Page 282: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

272

PEDOMAN PENSKORAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

No

Soal

TAHAP KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS

SKOR KRITERIA

1 Klarifikasi 1 Jika semua indikator pada

tahap klarifikasi belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap klarifikasi sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap klarifikasi sudah

dipenuhi oleh siswa

Assesmen 1 Jika semua indikator pada

tahap assesmen belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap assesmen sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap assesmen sudah

dipenuhi oleh siswa

Penyimpulan 1 Jika semua indikator pada

tahap penyimpulan belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap penyimpulan

sudah dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap penyimpulan sudah

dipenuhi oleh siswa

Page 283: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

273

Strategi/taktik 1 Jika indikator pada tahap

strategi/taktik belum

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika indikator pada tahap

strategi/taktik sudah

dipenuhi oleh siswa

2 Klarifikasi 1 Jika semua indikator pada

tahap klarifikasi belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap klarifikasi sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap klarifikasi sudah

dipenuhi oleh siswa

Assesmen 1 Jika semua indikator pada

tahap assesmen belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap assesmen sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap assesmen sudah

dipenuhi oleh siswa

Penyimpulan 1 Jika semua indikator pada

tahap penyimpulan belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap penyimpulan

sudah dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap penyimpulan sudah

Page 284: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

274

dipenuhi oleh siswa

Strategi/taktik 1

Jika indikator pada tahap

strategi/taktik belum

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika indikator pada tahap

strategi/taktik sudah

dipenuhi oleh siswa

3 Klarifikasi 1 Jika semua indikator pada

tahap klarifikasi belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap klarifikasi sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap klarifikasi sudah

dipenuhi oleh siswa

Assesmen 1 Jika semua indikator pada

tahap assesmen belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap assesmen sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap assesmen sudah

dipenuhi oleh siswa

Penyimpulan 1 Jika semua indikator pada

tahap penyimpulan belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap penyimpulan

sudah dipenuhi oleh siswa.

Page 285: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

275

3 Jika semua indikator pada

tahap penyimpulan sudah

dipenuhi oleh siswa

Strategi/taktik 1 Jika indikator pada tahap

strategi/taktik belum

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika indikator pada tahap

strategi/taktik sudah

dipenuhi oleh siswa

4 Klarifikasi 1 Jika semua indikator pada

tahap klarifikasi belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap klarifikasi sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap klarifikasi sudah

dipenuhi oleh siswa

Assesmen 1 Jika semua indikator pada

tahap assesmen belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap assesmen sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap assesmen sudah

dipenuhi oleh siswa

Penyimpulan 1 Jika semua indikator pada

tahap penyimpulan belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

Page 286: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

276

pada tahap penyimpulan

sudah dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap penyimpulan sudah

dipenuhi oleh siswa

Strategi/taktik 1 Jika indikator pada tahap

strategi/taktik belum

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika indikator pada tahap

strategi/taktik sudah

dipenuhi oleh siswa

NILAI =

Page 287: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

277

Lampiran 11. Hasil Tes Penentuan Nilai KKM KBK Kelas Penelitian

HASIL TES PENENTUAN NILAI KKM KBK KELAS PENELITIAN

No Soal Nomor Jumlah

Skor Nilai

1 2 3 4

1 9 10 8 10 37 77,08

2 8 10 9 7 35 70,83

3 9 10 8 10 38 77,08

4 10 11 8 9 38 79,17

5 8 9 9 10 36 75

6 10 11 8 10 40 81,25

7 10 9 8 10 38 77,08

8 10 10 9 9 38 79,17

9 10 10 8 9 38 77,08

10 9 11 8 10 39 79,17

11 9 8 10 7 39 70,83

12 8 8 9 8 31 68,75

13 8 8 8 8 33 66,67

14 10 11 9 10 41 83,33

15 10 8 9 7 34 70,83

16 8 8 10 9 33 72,92

17 9 9 9 8 36 72,92

18 10 9 8 9 37 75

19 11 9 7 7 34 70,83

20 9 9 7 9 35 70,83

21 8 10 8 9 36 72,92

22 10 8 10 8 34 75

23 8 8 8 7 32 64,58

24 10 11 8 9 39 79,17

25 8 10 10 8 34 75

26 11 9 10 10 41 83,33

27 11 9 7 8 36 72,92

28 9 7 7 7 29 62,5

29 10 9 8 9 37 75

30 8 6 8 8 31 62,5

31 10 10 7 9 37 75

32 10 9 8 8 36 72,92

33 11 9 9 8 38 77,08

34 11 12 10 9 42 87,5

Page 288: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

278

35 11 9 8 8 37 75

36 9 7 8 8 32 66,67

37 11 9 8 7 35 72,92

38 11 10 11 10 42 87,5

39 9 9 8 9 35 72,92

40 10 11 8 8 37 77,08

Rata-rata 74,58

Page 289: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

279

Lampiran 12. Kisi-kisi Soal Uji Coba

KISI-KISI SOAL TES UJI COBA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Sekolah : SMA Negeri 1 Juwana Materi Pokok : Trigonometri

Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 50 menit

Kelas/Semester : X MIPA 2 Banyak Soal : 2

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut di setiap kuadran,

memilih dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan matematika

No

Soal

Indikator Soal Bentuk Soal

1 Soal penerapan perbandingan trigonometri dari sudut khusus dan sudut di setiap kuadran untuk

menyelesaikan masalah nyata.

Uraian

2 Soal penerapan perbandingan trigonometri dari sudut ( ) untuk menyelesaikan

masalah nyata.

Uraian

280

Page 290: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

280

Lampiran 13. Soal Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis

SOAL UJI COBA

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

PERBANDINGAN TRIGONOMETRI

SMA N 1 JUWANA

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Kelas : X MIPA 1 Hari, tanggal : Senin, 22 Februari 2016

Waktu : 50 menit Guru Pengampu : Devy Mayaningtyas

Petunjuk Pengerjaan:

a. Berdoalah sebelum mengerjakan.

b. Kerjakan soal-soal berikut ini secara mandiri tanpa bantuan teman.

c. Tes bersifat close book.

d. Tidak diperkenankan menggunakan kalkulator (Silahkan bertanya kepada

pengawas).

e. Kertas buram (oret-oretan) dikumpulkan bersama lembar jawab.

SOAL TES

1. Yayasan Bina Insani menaungi 2 dua sekolah yaitu SMP Bina Insani dan

SMA Bina Insani. SMP Bina Insani terletak tepat di depan SMA Bina

Insani Gedung SMP Bina Insani dan gedung SMA Bina Insani memiliki

ketinggian gedung yang sama yaitu m. Suatu hari, ketika diadakan persami

untuk seluruh siswa SMP dan SMA Bina Insani, guru pendamping persami

memberitahukan bahwa malam hari ini akan ada bulan purnama. Doni siswa

SMP Bina Insani bergegas menuju atap gedung sekolahnya dan Vino siswa

SMA Bina Insani sudahsampai di atap gedung sekolahnya. Mereka berdiri

melihat bulan purnama dari atap gedung sekolahnya masing-masing. Doni

dan Vino memiliki tinggi badan yang sama yaitu 150 cm. Jika sudut elevasi

Doni adalah nilai dari persamaan ( ) ( ) dan

sudut elevasi dari Vino adalah nilai sudut lancip dari persamaan cos(

) . Berapa tinggi bulan purnama tersebut?

2. Sebuah perusahaan memproduksi buku tulis. Produksi hasil penjualan

bulanan (dalam satuan ribuan unit) selama 2 tahun diprediksi, sebagai berikut

Page 291: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

281

cos (

6 ), dengan waktu (bulan).

mempresentasikan hasil penjualan bulan Januari 2015. Tentukanlah

prediksi penjualan pada bulan Maret 2016.

Page 292: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

282

D

I B

A

C G

H

F E

J

Lampiran 14. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Uji Coba Tes KBK

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA TES KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS

No PENYELESAIAN INDIKATOR NILAI

1 Diketahui:

Tinggi gedung SMP Bina Insani =

tinggi gedung SMA Bina Insani 8m

Jarak kedua gedung = m

Tinggi bandan Doni = tinggi badan

Vino=150 cm.

Sudut elevasi Doni = nilai dari

persamaan ( ) ( ) Sudut elevasi Vino = nilai dari

persamaan cos( ) .

Indikator klarifikasi : (1),

(2)

(1) siswa dapat menentukan

informasi yang ada pada

soal dengan tepat dan

lengkap,

1

Ditanya: tinggi bulan purnama. (2) siswa dapat merumuskan

pertanyaan yang diminta

dari soal.

1

Penyelesaian:

Menggambar Sketsa

Dimana:

= tinggi bulan punama

= jarak kedua gedung

= tinggi pedung SMP

Bina Insani = tinggi gedung SMA

Bina Insani

= tinggi badan

Doni = tinggi badan Vino

Indikator assesmen: (1),

(3)

(1) siswa dapat menggali

informasi atau

pengetahuan yang

relevan dari soal,

(3) siswa dapat menentukan

ide/konsep yang akan

digunakan untuk

menyelesaikan soal.

2

4. Menghitung sudut elevasi Doni

Sudut elevasi Doni = nilai dari

Indikator penyimpulan:

(3), (4)

2

Page 293: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

283

persamaan ( ) ( ) ( )

( )

( ) ( )

( ) ( ( ))

( ) ( )

Jadi sudut elevasi Doni adalah

5. Menghitung sudut elevasi Doni

Sudut elevasi Vino = nilai dari

persamaan cos( )

cos( )

cos( )

Sudut-sudut istimewa yang nilai

cosnya

dan merupakan

sudut lancip adalah . Sehingga, cos( ) cos Jadi sudut elevasi Vino adalah

6. Menghitung tinggi tiang bendera

Berdasarkan data yang di

peroleh, perbandingan yang

dihasilkan yaitu

n

n

n

( ) n

(

n )

n

(3) siswa dapat mencapai

simpulan yang tepat,

(4) siswa dapat

menggeneralisasikan

kesimpulan sesuai fakta

pada soal.

Indikator strategi/taktik:

(1), (2)

(1) siswa dapat mengejakan

soal dengan

menggunakan informasi/

pengetahuan yang

diperoleh disertai

langkah yang runtut dan

benar.

(2) Siswa dapat menjelaskan

langkah penyelesaian

yang sudah ditemukan

dengan baik.

2

3

Page 294: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

284

n ( n ) n

n ( n n ) ( n )

( n ) ( n ) n n

( n n ) n n

n n

n n

Jadi, tinggi bulan purnama adalah

( ) m.

1

Total Skor 12

2. Diketahui:

cos (

6).

waktu (bulan).

mempresentasikan hasil

penjualan bulan Januari 2015.

Indikator klarifikasi : (1),

(2)

(1) siswa dapat menentukan

informasi yang ada pada

soal dengan tepat dan

lengkap,

1

Ditanya: prediksi penjualan pada

bulan Juni 2016

(2) siswa dapat merumuskan

pertanyaan yang diminta

dari soal.

1

Page 295: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

285

Jawab: jika bulan Januari 2015

dinyatakan waktu , maka bulan

Maret 2016 dinyatakan oleh .

cos (

) cos (

( )

) cos

cos ( ) cos ( )

cos ( )

Indikator assesmen: (1),

(3)

(1) siswa dapat menggali

informasi atau

pengetahuan yang

relevan dari soal,

(3) siswa dapat menentukan

ide/konsep yang akan

digunakan untuk

menyelesaikan soal.

3

Sehingga,

cos (

6).

( )

cos ( ( 5)

6).

( ) cos( ). ( )

Karena jumlah penjualan dalam

ribuan unit maka

Jadi banyaknya buku tulis yang

terjual pada bulan Maret 2016 adalah

unit.

Indikator penyimpulan:

(3), (4)

(3) siswa dapat mencapai

simpulan yang tepat,

(4) siswa dapat

menggeneralisasikan

kesimpulan sesuai fakta

pada soal.

Indikator strategi/taktik:

(1), (2)

(1) siswa dapat mengejakan

soal dengan

menggunakan informasi/

pengetahuan yang

diperoleh disertai

langkah yang runtut dan

benar.

(2) Siswa dapat menjelaskan

langkah penyelesaian

yang sudah ditemukan

4

2

1

Total Skor 12

NILAI =

Lampiran 15. Hasil Uji Coba Soal Tes

HASIL UJI COBA SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

No Kode Nomor Butir Soal

Total Nilai 1 2

Page 296: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

286

1 UC-01 5 3 8 33

2 UC-02 5 3 8 33

3 UC-03 8 10 18 75

4 UC-04 9 10 19 79

5 UC-05 9 10 19 79

6 UC-06 8 10 18 75

7 UC-07 9 11 20 83

8 UC-08 9 11 20 83

9 UC-09 8 10 18 75

10 UC-10 8 10 18 75

11 UC-11 7 6 13 54

12 UC-12 7 6 13 54

13 UC-13 7 11 18 75

14 UC-14 7 9 16 67

15 UC-15 9 8 17 71

16 UC-16 8 9 17 71

17 UC-17 5 10 15 63

18 UC-18 8 6 14 58

19 UC-19 6 10 16 67

20 UC-20 7 8 15 63

21 UC-21 5 4 9 38

22 UC-22 7 6 13 54

23 UC-23 7 7 14 58

24 UC-24 6 3 9 38

25 UC-25 11 7 18 75

26 UC-26 9 11 20 83

27 UC-27 9 11 20 83

28 UC-28 11 11 22 92

29 UC-29 8 8 16 67

30 UC-30 9 11 20 83

31 UC-31 6 3 9 38

32 UC-32 7 11 18 75

33 UC-33 7 10 17 71

34 UC-34 9 11 20 83

35 UC-35 7 9 16 67

36 UC-36 7 11 18 75

37 UC-37 7 11 18 75

38 UC-38 8 6 14 58

39 UC-39 7 5 12 50

Page 297: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

287

Page 298: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

288

Lampiran 16. Perhitungan Validitas Soal Uji Coba

PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL SOAL UJI COBA

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Rumus:

∑ (∑ )(∑ )

√{ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }

Keterangan:

: koefisien korelasi tiap item

N : banyaknya subjek uji coba

: jumlah skor item

: jumlah skor total

: jumlah kuadrat skor item

: jumlah kuadrat skor total

: jumlah perkalian skor item dan skor total

Kriteria:

soal dikatakan valid jika dengan hasil r pada tabel

product moment dengan taraf signifikan 5%.

Perhitungan:

Berikut ini disajikan perhitungan validitas butir soal nomor 1.

No Kode Siswa X Y X2 Y

2 XY

1 UC-01 5 8 25 64 40

2 UC-02 5 8 25 64 40

3 UC-03 8 18 64 324 144

4 UC-04 9 19 81 361 171

5 UC-05 9 19 81 361 171

6 UC-06 8 18 64 324 144

7 UC-07 9 20 81 400 180

8 UC-08 9 20 81 400 180

9 UC-09 8 18 64 324 144

Page 299: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

289

10 UC-10 8 18 64 324 144

11 UC-11 7 13 49 169 91

12 UC-12 7 13 49 169 91

13 UC-13 7 18 49 324 126

14 UC-14 7 16 49 256 112

15 UC-15 9 17 81 289 153

16 UC-16 8 17 64 289 136

17 UC-17 5 15 25 225 75

18 UC-18 8 14 64 196 112

19 UC-19 6 16 36 256 96

20 UC-20 7 15 49 225 105

21 UC-21 5 9 25 81 45

22 UC-22 7 13 49 169 91

23 UC-23 7 14 49 196 98

24 UC-24 6 9 36 81 54

25 UC-25 11 18 121 324 198

26 UC-26 9 20 81 400 180

27 UC-27 9 20 81 400 180

28 UC-28 11 22 121 484 242

29 UC-29 8 16 64 256 128

30 UC-30 9 20 81 400 180

31 UC-31 6 9 36 81 54

32 UC-32 7 18 49 324 126

33 UC-33 7 17 49 289 119

34 UC-34 9 20 81 400 180

35 UC-35 7 16 49 256 112

36 UC-36 7 18 49 324 126

37 UC-37 7 18 49 324 126

38 UC-38 8 14 64 196 112

39 UC-39 7 12 49 144 84

Jumlah 296 623 2328 10473 4890

Kuadrat 87616 388129

∑ (∑ )(∑ )

√{ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }

( ) ( )

*( ) +*( ) +

( )( )

Page 300: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

290

( )( )

Berdasarkan perhitungan diperoleh harga = maka butir soal nomor 1

valid.

Perhitungan:

Berikut ini disajikan perhitungan validitas butir soal nomor 2.

No Kode Siswa X Y X2 Y

2 XY

1 UC-01 3 8 9 64 24

2 UC-02 3 8 9 64 24

3 UC-03 10 18 100 324 180

4 UC-04 10 19 100 361 190

5 UC-05 10 19 100 361 190

6 UC-06 10 18 100 324 180

7 UC-07 11 20 121 400 220

8 UC-08 11 20 121 400 220

9 UC-09 10 18 100 324 180

10 UC-10 10 18 100 324 180

11 UC-11 6 13 36 169 78

12 UC-12 6 13 36 169 78

13 UC-13 11 18 121 324 198

14 UC-14 9 16 81 256 144

15 UC-15 8 17 64 289 136

16 UC-16 9 17 81 289 153

17 UC-17 10 15 100 225 150

18 UC-18 6 14 36 196 84

19 UC-19 10 16 100 256 160

20 UC-20 8 15 64 225 120

21 UC-21 4 9 16 81 36

22 UC-22 6 13 36 169 78

23 UC-23 7 14 49 196 98

24 UC-24 3 9 9 81 27

25 UC-25 7 18 49 324 126

Page 301: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

291

26 UC-26 11 20 121 400 220

27 UC-27 11 20 121 400 220

28 UC-28 11 22 121 484 242

29 UC-29 8 16 64 256 128

30 UC-30 11 20 121 400 220

31 UC-31 3 9 9 81 27

32 UC-32 11 18 121 324 198

33 UC-33 10 17 100 289 170

34 UC-34 11 20 121 400 220

35 UC-35 9 16 81 256 144

36 UC-36 11 18 121 324 198

37 UC-37 11 18 121 324 198

38 UC-38 6 14 36 196 84

39 UC-39 5 12 25 144 60

Jumlah 327 623 3021 10473 5583

Kuadrat 106929 388129

∑ (∑ )(∑ )

√{ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }

( ) ( )

*( ) +*( ) +

( )( )

( )( )

Berdasarkan perhitungan diperoleh harga maka butir soal

nomor 2 valid.

Page 302: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

292

Lampiran 17. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba

PERHITUNGAN RELIABILITAS BUTIR SOAL SOAL UJI COBA

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Rumus:

[

( )] [

]

Keterangan:

: reliabilitas tes secara keseluruhan

: banyaknya item

∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item

∑ : varians total

Dengan rumus varians ( ):

(∑ )

Keterangan:

X : skor pada tiap-tiap item;

N : jumlah peserta tes.

Kriteria:

Apabila maka item tes yang di uji cobakan reliabel.

Perhitungan:

(∑ )

(∑ )

Sehingga didapatkan ∑

Page 303: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

293

(∑ )

Jadi,

(

) [

]

(

) [

]

Diperoleh dan karena = 0,616 >

0,3160 maka butir soal tes tersebut dapat dikatakan reliabel.

Page 304: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

294

Lampiran 18. Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL UJI COBA

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Rumus:

Keterangan:

= jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah

= jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah

= jumlah skor ideal salah satu kelompok pada butir soal yang diolah

Kriteria:

: sangat baik

: baik, mungkin perlu diperbaiki

: cukup, perlu diperbaiki

: jelek, dibuang atau dirombak

Perhitungan:

Daftar skor kelompok atas no.1 Daftar skor kelompok bawah no.1

No Kode Siswa Skor no.1

No Kode Siswa Skor no.1

1 UC-25 11 21 UC-12 7

2 UC-28 11 22 UC-13 7

3 UC-07 9 23 UC-14 7

4 UC-08 9 24 UC-20 7

5 UC-15 9 25 UC-22 7

6 UC-26 9 26 UC-23 7

7 UC-27 9 27 UC-32 7

8 UC-30 9 28 UC-33 7

9 UC-34 9 29 UC-35 7

Page 305: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

295

10 UC-04 9 30 UC-36 7

11 UC-05 9 31 UC-37 7

12 UC-16 8 32 UC-39 7

12 UC-18 8 33 UC-19 6

14 UC-29 8 34 UC-24 6

15 UC-38 8 35 UC-31 6

16 UC-03 8 36 UC-01 5

17 UC-06 8 37 UC-02 5

18 UC-09 8 38 UC-17 5

19 UC-10 8 39 UC-21 5

20 UC-11 7 Jumlah 122

Jumlah 174

Dari perhitungan diperoleh bahwa DP = 0,22 sehingga soal nomor 1 memiliki

kategori cukup dan perlu diperbaiki. Pada saat pelaksanaan soal no.1 masih sedikit

direvisi sesuai arahan guru pamong.

Daftar skor kelompok atas no.2 Daftar skor kelompok bawah no.2

No Kode Siswa Skor no. 2

No Kode Siswa Skor no. 2

1 UC-07 11 21 UC-14 9

2 UC-08 11 22 UC-16 9

3 UC-13 11 23 UC-35 9

4 UC-26 11 24 UC-15 8

5 UC-27 11 25 UC-20 8

6 UC-28 11 26 UC-29 8

7 UC-30 11 27 UC-23 7

Page 306: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

296

8 UC-32 11 28 UC-25 7

9 UC-34 11 29 UC-11 6

10 UC-36 11 30 UC-12 6

11 UC-37 11 31 UC-18 6

12 UC-03 10 32 UC-22 6

12 UC-04 10 33 UC-38 6

14 UC-05 10 34 UC-39 5

15 UC-06 10 35 UC-21 4

16 UC-09 10 36 UC-01 3

17 UC-10 10 37 UC-02 3

18 UC-17 10 38 UC-24 3

19 UC-19 10 39 UC-31 3

20 UC-33 10 Jumlah 116

Jumlah 211

Dari perhitungan diperoleh bahwa DP = 0,40 sehingga soal nomor 2 memiliki

kategori sangat baik.

Page 307: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

297

Lampiran 19. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Rumus:

Keterangan:

TK = tingkat kesukaran

SA = jumlah skor kelompok atas

SB = jumlah skor kelompok bawah

n = jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah

maks = skor maksimal soal yang bersangkutan

Kriteria:

TK Tingkat Kesukaran

Sukar

Sedang

Mudah

Perhitungan:

Tingkat kesukaran no.1

Tingkat kesukaran 0,55 berarti bahwa butir soal termasuk kategori sedang.

Tingkat kesukaran no.2

Tingkat kesukaran 0,56 berarti bahwa butir soal termasuk kategori sedang.

Page 308: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

298

Lampiran 20. Rekap Analisis Butir Soal Uji Coba

REKAPITULASI ANALISIS BUTIR SOAL TES UJI COBA

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

No

Soal Validitas Reliabilitas

Tingkat

Kesukaran

Daya

Beda Keterangan

1 Valid

Reliabel

Sedang Cukup

Digunakan,

dengan

perbaikan

2 Valid Sedang Sangat

Baik Digunakan

1. VALIDITAS

Validitas Valid Tidak Valid

No. Soal 1

2 -

Jumlah 2 0

2. DAYA PEMBEDA

Daya Beda Sangat

Baik Baik Cukup Jelek

No. Soal 2 - 1 -

Jumlah 2 0 1 0

3. TINGKAT KESUKARAN

Tingkat

Kesukaran Mudah Sedang Sukar

No. Soal - 1

2 -

Jumlah 0 2 0

Lampiran 21. Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis Penelitian

TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

PERBANDINGAN TRIGONOMETRI

SMA N 1 JUWANA

Page 309: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

299

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Kelas : X MIPA 1 Hari, tanggal : Selasa, 8 Maret 2016

Waktu : 50 menit Guru Pengampu : Devy Mayaningtyas

Petunjuk Pengerjaan:

a. Berdoalah sebelum mengerjakan.

b. Kerjakan soal-soal berikut ini secara mandiri tanpa bantuan teman.

c. Tes bersifat close book.

d. Tidak diperkenankan menggunakan kalkulator (Silahkan bertanya kepada

pengawas).

e. Kertas buram (oret-oretan) dikumpulkan bersama lembar jawab.

SOAL TES

1. Doni dengan tinggi badan 150 cm sedang mengamati puncak gedung kantor

PT. Persada Barutama dari atap gedung SMP Bina Insani. Vino dengan tinggi

badan 150 cm juga sedang mengamati puncak gedung kantor PT. Persada

Barutama dari atap gedung SMA Bina Insani. SMP Bina Insani terletak tepat

10 m di depan SMA Bina Insani. Gedung SMP Bina Insani dan gedung SMA

Bina Insani memiliki ketinggian gedung yang sama yaitu m. Jika sudut

elevasi Doni adalah nilai dari persamaan ( ) ( )

dan sudut elevasi dari Vino adalah nilai sudut lancip dari persamaan

cos( ) , maka berapa tinggi gedung kantor PT. Persada

Barutama?

2. Sebuah perusahaan memproduksi buku tulis. Produksi hasil penjualan

bulanan (dalam satuan ribuan unit) selama 2 tahun diprediksi, sebagai berikut

cos (

6), dengan waktu (bulan).

mempresentasikan hasil penjualan bulan Januari 2015. Tentukanlah

prediksi penjualan pada bulan Maret 2016.

Page 310: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

300

D

I B

A

C G

H

F E

J

Lampiran 22. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes KBK

NO PENYELESAIAN INDIKATOR

1. Diketahui:

Tinggi gedung SMP Bina Insani = tinggi

gedung SMA Bina Insani 8m

Jarak kedua gedung = m

Tinggi bandan Doni = tinggi badan

Vino=150 cm.

Sudut elevasi Doni = nilai dari

persamaan ( ) (

)

Sudut elevasi Vino = nilai dari

persamaan cos( ) .

Ditanya: tinggi gedung kantor PT.

Persada Barutama

Indikator klarifikasi : (1),

(2)

(1) siswa dapat menentukan

informasi yang ada pada

soal dengan tepat dan

lengkap,

(2) siswa dapat merumuskan

pertanyaan yang diminta

dari soal.

Penyelesaian:

Menggambar Sketsa

Dimana:

= tinggi gedung kantor PT.

Indikator assesmen: (2),

(3)

(2) siswa dapat menggali

informasi atau

pengetahuan yang

relevan dari soal,

(3) siswa dapat menentukan

ide/konsep yang akan

digunakan untuk

menyelesaikan soal.

Page 311: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

301

Persada Barutama

= jarak kedua gedung

= tinggi pedung SMP

Bina Insani = tinggi gedung SMA Bina

Insani

= tinggi badan

Doni = tinggi badan Vino

1. Menghitung sudut elevasi Doni

Sudut elevasi Doni = nilai dari

persamaan ( )

( )

( ) ( )

( ) ( )

( )

( (

))

( ) ( )

Jadi sudut elevasi Doni adalah

2. Menghitung sudut elevasi Vino

Sudut elevasi Vino = nilai dari

persamaan cos( )

cos( )

cos( )

Sudut-sudut istimewa yang nilai

cosnya

dan merupakan sudut

lancip adalah .

Indikator penyimpulan:

(3), (4)

(3) siswa dapat mencapai

simpulan yang tepat,

(4) siswa dapat

menggeneralisasikan

simpulan sesuai fakta

pada soal.

Page 312: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

302

Sehingga,

cos( ) cos

Jadi sudut elevasi Vino adalah

3. Menghitung tinggi tiang bendera

Berdasarkan data yang di peroleh,

perbandingan yang dihasilkan yaitu

n

n

n

( ) n

(

n ) n

n

(

n )

n

n

(

n n )

( n )

( n ) (

n )

n n

( n

n )

n n

n n

n n

Page 313: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

303

Indikator strategi/taktik: (1), (2)

(1) siswa dapat mengejakan soal dengan menggunakan informasi/

pengetahuan yang diperoleh disertai langkah yang runtut dan benar.

(2) siswa dapat menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian soal

yang sudah ditemukan. (wawancara)

2. Diketahui:

cos (

6).

waktu (bulan).

mempresentasikan hasil

penjualan bulan Januari 2015.

Ditanya: prediksi penjualan pada

bulan Juni 2016.

Indikator klarifikasi : (1), (2)

(1) siswa dapat menentukan

informasi yang ada pada

soal dengan tepat dan

lengkap,

(2) siswa dapat merumuskan

pertanyaan yang diminta

dari soal.

Jawab: jika bulan Januari 2015

dinyatakan waktu , maka bulan

Maret 2016 dinyatakan oleh .

cos (

) cos (

( )

) cos

cos ( ) cos ( )

cos ( )

Indikator assesmen: (2), (3)

(2) siswa dapat menggali

informasi atau pengetahuan

yang relevan dari soal,

(3) siswa dapat menentukan

ide/konsep yang akan

digunakan untuk

menyelesaikan soal.

Sehingga,

cos (

6).

( )

cos ( ( 5)

6).

( )

cos( ).

( )

Karena jumlah penjualan dalam

Indikator penyimpulan: (3),

(4)

(3) siswa dapat mencapai

simpulan yang tepat,

(4) siswa dapat

menggeneralisasikan

simpulan sesuai fakta pada

soal.

Page 314: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

304

ribuan unit maka

Jadi banyaknya buku tulis yang terjual

pada bulan Maret 2016 adalah

unit.

Indikator strategi/taktik: (1), (2)

(1) siswa dapat mengejakan soal dengan menggunakan informasi/ pengetahuan

yang diperoleh disertai langkah yang runtut dan benar.

(2) siswa dapat menjelaskan dengan baik langkah penyelesaian soal yang sudah

ditemukan. (wawancara)

Page 315: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

305

PEDOMAN PENSKORAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

No

Soal

TAHAP KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS

SKOR KRITERIA

1 Klarifikasi 1 Jika semua indikator pada

tahap klarifikasi belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap klarifikasi sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap klarifikasi sudah

dipenuhi oleh siswa

Assesmen 1 Jika semua indikator pada

tahap assesmen belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap assesmen sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap assesmen sudah

dipenuhi oleh siswa

Penyimpulan 1 Jika semua indikator pada

tahap penyimpulan belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap penyimpulan

sudah dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap penyimpulan sudah

dipenuhi oleh siswa

Page 316: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

306

Strategi/taktik 1

Jika semua indikator pada

tahap strategi/taktik belum

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap strategi/taktik sudah

dipenuhi oleh siswa

2 Klarifikasi 1 Jika semua indikator pada

tahap klarifikasi belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap klarifikasi sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap klarifikasi sudah

dipenuhi oleh siswa

Assesmen 1 Jika semua indikator pada

tahap assesmen belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal satu indikator

pada tahap assesmen sudah

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap assesmen sudah

dipenuhi oleh siswa

Penyimpulan 1 Jika semua indikator pada

tahap penyimpulan belum

dipenuhi oleh siswa.

2 Jika minimal dua indikator

pada tahap penyimpulan

sudah dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap penyimpulan sudah

Page 317: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

307

dipenuhi oleh siswa

Strategi/taktik 1

Jika semua indikator pada

tahap strategi/taktik belum

dipenuhi oleh siswa.

3 Jika semua indikator pada

tahap strategi/taktik sudah

dipenuhi oleh siswa

NILAI =

Page 318: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

308

Lampiran 23. Rekap Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis

REKAP NILAI TES KEMEMPUAN BERPIKIR KRITIS KELAS X MIPA 1

No Skor Nomor

Jumlah Nilai 1 2

1 9 10 19 79,2

2 10 10 20 83,3

3 9 11 20 83,3

4 11 8 19 79,2

5 11 10 21 87,5

6 11 11 22 91,7

7 11 9 20 83,3

8 10 11 21 87,5

9 12 10 22 91,7

10 8 7 15 62,5

11 11 11 22 91,7

12 9 8 17 70,8

13 9 6 15 62,5

14 11 11 22 91,7

15 11 10 21 87,5

16 12 9 21 87,5

17 12 11 23 95,8

18 12 10 22 91,7

19 11 8 19 79,2

20 10 10 20 83,3

21 9 9 18 75

22 11 11 22 91,7

23 9 10 19 79,2

24 11 10 21 87,5

25 12 10 22 91,7

26 12 11 23 95,8

27 9 11 20 83,3

28 12 9 21 87,5

29 11 10 21 87,5

30 12 10 22 91,7

31 11 10 21 87,5

32 9 9 18 75

33 10 9 19 79,2

34 12 11 23 95,8

Page 319: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

309

35 12 11 23 95,8

36 10 10 20 83,3

37 12 9 21 87,5

38 12 10 22 91,7

39 11 10 21 87,5

40 9 7 16 66,7

Page 320: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

310

Lampiran 24. Uji Normalitas

UJI NORMALITAS NILAI TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Hipotesis:

: data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Kriteria pengujian:

diterima apabila nilai significant 0,05.

Dari hasil penghitungan dengan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NilaiKBK

N 40

Normal Parametersa Mean 84.7975

Std. Deviation 8.57075

Most Extreme Differences Absolute .199

Positive .110

Negative -.199

Kolmogorov-Smirnov Z 1.257

Asymp. Sig. (2-tailed) .085

a. Test distribution is Normal.

Karena ni i si maka diterima, artinya data nilai tes

kemampuan berpikir kritis kelas penelitian (X MIPA 1) berdistribusi normal.

Page 321: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

311

Lampiran 25. Uji Hipotesis

UJI KETUNTASAN KLASIKAL

Hipotesis:

: ; artinya persentase ketuntasan hasil tes kemampuan berpikir kritis

siswa pada pembelajaran Resource Based Learning lebih dari

atau samadengan 85%.

: ; artinya persentase ketuntasan hasil tes kemampuan berpikir kritis

siswa pada pembelajaran Resource Based Learning kurang dari

85%.

Uji Statistik:

Uji proporsi dengan .

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan adalah

√ ( )

Kriteria Pengujian:

Tolak jika 5 .

Perhitungan:

√ ( )

√ ( )

Page 322: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

312

Dengan diperoleh sehingga .

Karena 45, maka diterima berarti persentase ketuntasan hasil

kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Resource Based Learning

telah mencapai ketuntasan klasikal.

Daerah Penerimaan 𝐻

Page 323: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

313

Lampiran 26. Subjek Penelitian

PEMILIHAN SUBJEK PENELITIAN

No Subjek Skor

Keputusan V A K

1 G10 15 9 6

Visual

2 G14 15 7 8

3 G09 14 9 7

4 G39 14 10 6

5 G08 13 10 7

6 G11 13 9 8

7 G21 13 6 11

8 G29 13 11 6

9 G38 13 12 5

10 G02 12 10 8

11 G04 12 10 8

12 G05 12 9 9

13 G19 12 9 9

14 G20 12 10 8

15 G12 11 10 9

16 G25 11 10 9

17 G36 7 16 7

Auditori

18 G13 7 16 7

19 G30 11 15 4

20 G03 7 15 8

21 G27 8 15 7

22 G17 10 14 6

23 G18 8 14 8

24 G32 10 14 6

25 G23 12 13 5

26 G01 8 12 10

27 G33 11 12 7

28 G40 11 12 7

29 G22 10 6 14

Kinestetik

30 G16 8 8 13

31 G07 9 8 13

32 G24 9 9 13

33 G35 9 8 13

34 G37 10 7 13

Page 324: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

314

35 G26 9 9 12

36 G28 8 10 12

37 G31 9 9 12

38 G34 9 9 12

39 G06 9 10 11

40 G15 9 10 11

Page 325: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

315

Lampiran 27. Hasil Pekerjaan Subjek

Subjek Visual 1

Page 326: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

316

Page 327: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

317

Subjek Visual 2

Page 328: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

318

Page 329: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

319

Subjek Auditori 1

Page 330: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

320

Page 331: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

321

Subjek Auditori 2

Page 332: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

322

Page 333: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

323

Subjek Kinestetik 1

Page 334: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

324

Page 335: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

325

Subjek Kinestetik 2

Page 336: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

326

Page 337: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

327

Lampiran 28. Pedoman wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

A. Tujuan Wawancara

Mengetahui tahap kemampuan berpikir kritis siswa menurut Perkins dan

Murphy (2006).

B. Jenis Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara klinis tidak terstruktur.

Yakni wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa

garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara dilakukan

sebagai berikut.

1. Wawancara dilakukan secara face to face, yakni terjadi kontak langsung

antara peneliti dan informan.

2. Wawancara dilakukan setelah terjadi kesepakatan waktu dan tempat

pelaksanaan wawancara antara peneliti dan informan.

3. Pertanyaan yang diberikan tidak harus sama, tetapi memuat pokok

permasalahan yang sama.

C. Pelaksanaan

Siswa mendapatkan pengalaman belajar dengan pembelajaran Resource

Based Learning, dan di pertemuan akhir siswa diberi soal untuk menentukan

tingkat kemampuan berpikir kritis. Soal dikerjakan dalam waktu 50 menit.

Page 338: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

328

Setelah beberapa waktu, sejumlah siswa diwawancara berkaitan pengerjaan

soal tersebut dengan pertanyaan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui tahap klarifikasi masalah dalam kemampuan berpikir

kritis. Pertanyaan:

a. Menurut Kamu, apakah soal yang diberikan dapat dipahami?

b. Dapatkah Kamu menyebutkan informasi yang disediakan dalam soal

tersebut? Jelaskan.

c. Menurut Kamu, apa yang ditanyakan dari soal tersebut?

2. Untuk mengetahui tahap assesmen dalam kemampuan berpikir kritis.

a. Dapatkah Kamu menjelaskan ide/konsep yang akan digunakan untuk

menyelesaikan soal ini?

b. Apakah ada hubungan antar informasi tersebut? Jelaskan.

3. Untuk mengetahui tahap penyimpulan dalam kemampuan berpikir kritis.

a. Bagaimana hasil akhir yang kamu dapatkan dari masalah/soal tersebut?

b. Apa simpulan atau solusi yang kamu dapatkan dari masalah/soal

tersebut?

4. Untuk mengetahui tahap strategi/taktik dalam kemampuan berpikir kritis.

a. Dapatkah kamu menjelaskan bagaimana kamu menyelesaikan soal ini?

Page 339: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

329

Lampiran 29. Transkrip Wawancara

TRANSKRIP WAWANCARA

Wawancara peneliti dengan subjek G10

P : Selamat siang, ibu mau minta waktu sebentar ya. Ibu mau wawancara

soal pekerjaanmu saat tes kemampuan berpikir kritis.

G10 : Selamat siang juga bu. Oh iya bu.

P : Nomer 1 dulu ya. Apa kamu sudah memahami soal nomor 1?

G10 : Iya, sudah.

P : Coba jelaskan apa yang diketahui pada nomor 1.

G10 : Diketahui tinggi gedung SMP Bina Insani sama dengan tinggi gedung

SMA Bina Insani m, tinggi badan Doni sama dengan tinggi badan Vino

150 cm, sudut elevasi Doni sama dengan nilai dari persamaan (

) ( ) , sudut elevasi Vino sama dengan nilai dari

persamaan cos( ) .

P : Ada lagi dek?

G10 : (membaca lagi) Tidak ada bu. Ehh ada jarak kedua gedung 10 m.

P : Darimana kamu informasi itu?

G10 : Disoalnya bu. Kan disini sudah ada tulisannya seperti itu. (menunjuk

lembar soal).

P : Apa yang ditanyakan?

G10 : Berapa tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama tersebut?

P : Untuk soal nomor 1, bagaimana cara yang kamu lakukan untuk

menyelesaikannya?

G10 : Dari yang diketahui tadi saya buat skestanya dulu bu.

P : Lalu, setelah membuat sketsa apa yang kamu lakukan?

G10 : Dari sketsanya kan jadi kelihatan saya harus mencari bagian apa dan

menggunakan rumus apa bu.

P : Apa rumus yang kamu gunakan?

G10 : Kalau dari gambar yang saya buat berarti saya harus pakai perbandingan

trigonometri bu.

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G10 : Kan saya mencari sudut elevasinya Doni dulu bu, saya samakan dulu

menjadi sin semua, jadi saya bisa mencari besar sudutnya.

P : Bagaimana cara memperoleh persamaan seperti itu?

G10 : Mmmm (agak lama) kemaren kita belajar yang sin( ) cos itu

lho bu, jadi saya pakai rumus itu, kan akhirnya nanti bisa jadi persamaan

ini bu, terus diperoleh nilai nya .

Page 340: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

330

P : Selanjutnya bagaimana?

G10 : Mencari punyanya Vino bu. Dari persamaan itu bisa pindah ruas bu

angka 2nya.

Terus ketemu

Nah, nilai cos

dan sudut lancip kan ya

sudah terus ketemu persamaan yang baru, akhirnya . Begitu Bu.

P : Apakah kamu hafal nilai cos dari sudut-sudut istimewa?

G10 : Alhamdulillah bu, jadi bisa mengerjakan ini.

P : Lalu langkah selanjutnya apa?

G10 : Mencari panjang AB bu. Pakainya tangen.

P : Mengapa mencari AB?

G10 : Karena yang di cari panjang AC bu.

P : Selanjutnya berapa panjang AB yang kamu peroleh?

G10 : m bu.

P : Jadi berapa hasil akhirnya?

G10 : ( ) m bu.

P : Kamu sudah buat simpulan belum?

G10 : Ini kan kesimpulannya bu. ( ) m.

P : Sekarang nomor 2 ya. Apa kamu sudah memahami soal nomor 2?

G10 : Iya, sudah bu.

P : Coba jelaskan apa yang diketahui pada nomor 2.

G10 : Penjualan bulanan selama dua tahun diprediksikan

cos (

6). mempresentasikan hasil penjualan bulan Januari

2015.

P : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

G10 : Emmm, prediksi penjualan bulan Maret 2016. Berarti kalau sampai Maret

2016, bu.

P : Bagaimana cara yang kamu lakukan untuk menyelesaikannya?

G10 : Dari yang diketahui tadi untuk bulan Januari 2015, yang

ditanyakan kan untuk bulan Maret 2016. Berarti jadinya 15.

P : Lalu, setelah menemukan nilai t apa yang kamu lakukan?

G10 : Buat nyari cosnya dulu bu.

P : Apa rumus yang kamu gunakan?

G10 : Kan cosnya berarti cos , berarti pakai yang .

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G10 : Saya menghitung cos pakai rumus itu bu. Dapat isinya 0. Terus saya

pakai untuk menjawab.

P : Selanjutnya bagaimana?

G10 : Saya masukkan di persamaan itu, terus tinggal menghitung bu.

Soal nomor 2 lebih mudah dari soal nomor 1.

Page 341: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

331

P : Oh begitu, berapa hasil akhirnya?

G10 : Jadi ya 860 buah.

P : Kamu sudah buat simpulan belum?

G10 : Sudah, S = 29.860 buah.

P : Ya sudah terimkasih waktunya ya.

G10 : Iya bu, sama-sama.

Wawancara peneliti dengan subjek G14

P : Hai dek, ibu mau wawancara soal tes kemarin ya.

G14 : Ohh iya bu.

P : Soal nomor 1 dulu ya. Apa kamu sudah memahami soal nomor 1?

G14 : Sudah bu.

P : Coba jelaskan apa yang diketahui pada soal nomor 1.

G14 : Jarak kedua gedung 10 m, tinggi gedung SMP Bina Insani 8m, tinggi

gedung SMA Bina Insani juga 8m, tinggi badan Doni sama dengan tinggi

badan Vino 150 cm, sudut elevasi Doni sama dengan nilai dari

persamaan ( ) ( ) , sudut elevasi Vino sama

dengan nilai dari persamaan cos( ) .

P : Darimana kamu informasi itu?

G14 : Dari sini bu. (menunjuk lembar soal).

P : Yang ditanyain apa?

G14 : Tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama.

P : Apa yang kamu lakukan setelah menuliskan diketahui dan ditanya pada

soal nomor 1?

G14 : Ya saya buat sketsanya dulu bu.

P : Lalu, setelah membuat sketsa apa yang kamu lakukan?

G14 : Itu bu, mencari bagian sisi yang belum diketahui.

P : Kira-kira rumus apa yang akan kamu gunakan?

G14 : Kalau dari gambar yang saya buat berarti saya pakai perbandingan

trigonometri bu.

P : Sekarang untuk soal nomor 1, bagaimana kamu bisa menjawab seperti

itu?

G14 : Jadi saya nyari sudut elevasinya Doni dulu bu, pakai yang

sin( ) cos , akhirnya nanti bisa jadi persamaan bu, terus

ketemunya .

P : Selanjutnya bagaimana?

G14 : Saya nyari sudut elevasinya Vino. Dari persamaan saya pindah angka

2nya. Jadi,

Nilai cos

= , akhirnya . Begitu Bu.

P : Apakah kamu hafal nilai cos dari sudut-sudut istimewa?

G14 : Hafal sin sama cos, kalau tan tidak hafal.

Page 342: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

332

P : Lalu langkah selanjutnya apa?

G14 : Mencari panjang AD bu.

P : Pakai apa rumusnya?

G14 : Pakainya tangen.

P : Mengapa mencari tan?

G14 : Karena yang di cari sisi depannya, terus yang diketahui sampingnya.

Miringnya tidak diketahui.

P : Selanjutnya panjang ADnya berapa?

G14 : m bu.

P : Jadi berapa hasil akhirnya?

G14 : ( ) m bu.

P : AD itu apa sih?

G14 : Emm, tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama bu.

P : Lalu mengapa tidak ditulis seperti itu?

G14 : Saya kira nulis AD aja udah cukup bu.

P : Sekarang nomor 2 ya. Apa kamu sudah memahami soal nomor 2?

G14 : Sudah bu.

P : Coba jelaskan apa yang diketahui pada nomor 2.

G14 : cos (

6). waktu (bulan).

mempresentasikan hasil penjualan bulan Januari 2015.

P : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

G14 : Prediksi penjualan bulan Maret 2016.

P : Bagaimana cara yang kamu lakukan untuk menyelesaikannya?

G14 : untuk bulan Januari 2015, terus yang ditanyakan bulan Maret 2016.

Berarti jadinya 15, dari 12+3 bu.

P : Lalu, setelah menemukan nilai t apa yang kamu lakukan?

G14 : Langsung ngerjain bu, nyari Snya.

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G14 : Sudah tahu , saya masukkan ke persamaan. Dihitung saja.

P : Oh begitu, bagaimana dengan mencari nilai cosnya?

G14 : Cosnya dapet cos .

P : Berapa hasil akhirnya?

G14 : 860 unit.

P : Jadi kamu buat simpulan apa?

G14 : unit bu, gak tak tulis kata-kata jadinya bu.

P : Oke, sudah selesai wawancaranya, terimakasih ya.

G14 : Ya bu. Sama-sama.

Wawancara peneliti dengan subjek G36

Page 343: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

333

P : Siang, ibu mau wawancara sebentar ya, santai aja. Ini soal tes kemarin.

G36 : Ulangan kemarin ya bu.

P : iya, soal nomor 1 dulu ya. Apa kamu sudah memahami soal nomor 1?

G36 : Lumayan.

P : Coba jelaskan apa yang diketahui pada soal nomor 1.

G36 : Banyak bu.

P : Darimana kamu informasi itu?

G36 : Dari soal bu. (menunjuk lembar soal).

P : Mengapa tidak kamu tulis seperti itu?

G36 : Kebanyakan bu, langsung jawab saja.

P : Lalu bagaimana kamu menggunakan informasi dari data yang diketahui

itu?

G36 : Dilihat lagi di soalnya bu.

P : Baca lagi?

G36 : Iya

P : Kalau yang ditanyakan apa?

G36 : Tinggi gedung kantor bu.

P : Kalo sudah baca soal seperti ini apa yang kamu lakukan?

G36 : Buat gambarnya bu.

P : Lalu, setelah membuat sketsa apa yang kamu lakukan?

G36 : Menulis identitas gambarnya.

P : Rumus apa yang akan kamu gunakan?

G36 : Perbandingan trigonometri.

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G36 : Diam. Saya agak bingung.

P : Yasudah, tidak apa. Santai saja. Kamu kan sudah bisa gambarnya, terus

langkah selanjutnya nyari apa?

G36 : Sudut Doni.

P : Sudut apa?

G36 : Oh ya, elevasi.

P : Kalau dari gambarmu, sudut elevasi yang bagian mana?

G36 : Diam.

P : Bagian ini kan?

G36 : Iya.

P : Kalau bingung kenapa bisa mengerjakan?

G36 : Kemarin saya tanya sebelah saya pakai rumus yang mana. Katanya pakai

itu. Ya saya pakai.

P : Berarti kalau gak tanya gak bisa?

G36 : Gak bisa.

P : Yasudah, terus hasilnya berapa?

Page 344: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

334

G36 : 60

P : 60 apa?

G36 : Derajat.

P : Kalo sudut elevasinya Vino bisa mencarinya?

G36 : Bisa.

P : Selanjutnya bagaimana dek?

G36 : Nah, habis itu saya bingung mencari AB pakai sin, cos atau tan.

P : Lalu mengapa kamu bisa ngerjain ini pakai tan?

G36 : Tanya bu, tapi saya menghitung sendiri.

P : Jadi berapa hasil akhirnya?

G36 : ( ) m bu.

P : AD itu apa?

G36 : Tingginya gedung kantor PT. Persada Barutama bu.

P : Lalu mengapa tidak ditulis seperti itu?

G36 : Kan sama saja.

P : Apa kamu sudah memahami soal nomor 2?

G36 : Sudah.

P : Apa yang diketahui pada nomor 2?

G36 : cos (

6)

P : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

G36 : Prediksi penjualan bulan Maret 2016.

P : Sekarang soal nomor 2, bagaimana caramu untuk menyelesaikannya?

G36 : untuk bulan Januari 2015, yang dicari bulan Maret 2016.

Berarti jadinya 15.

P : Lalu, setelah menemukan nilai t apa yang kamu lakukan?

G36 : Masukkan ke persamaan, dihitung juga cosnya.

P : Cos berapa?

G36 : Cos

P : Hasilnya berapa?

G36 : Sama saja cos berarti 0.

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G36 : Saya mencari nya dulu, bulan Maret 2016 berarti masukkan

ke persamaan. Dihitung, terus habis itu mencari cos.

P : Bagaimana cara mencari nilai cos?

G36 : Cos cos cos .

P : Berapa hasil akhirnya?

G36 : pada bulan Maret 2016 jadi 860 buah.

P : Jadi kamu buat simpulan apa?

G36 : buah.

Page 345: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

335

P : Oke, sudah selesai, rajin belajar ya, terimakasih. Selamat siang.

G36 : Sama sama bu. Selamat siang.

Wawancara peneliti dengan subjek G13

P : Selamat siang, ibu mau wawancara sebentar ya, tentang hasil tes yang

kamu kerjakan. Susah tidak soalnya?

G13 : Susah bu.

P : Susah ya? Ya sudah kita mulai ya. Dari soal nomor 1 dulu. Apa kamu

sudah memahami soal nomor 1?

G13 : Lumayan, sedikit.

P : Coba sebutkan apa yang diketahui pada soal nomor 1.

G13 : Tinggi gedung SMP Bina Insani, tinggi gedung SMA Bina

Insani, tinggi badan Doni sama dengan Vino 150 cm, sudut elevasi Doni

nilai dari persamaan ( ) ( ) , sudut elevasi

Vino nilai dari persamaan cos( ) .

P : Ada lagi?

G13 : Diam. Ada jaraknya 10 m.

P : Mengapa tidak kamu tulis itu?

G13 : Hemat waktu bu. Kan sudah saya gambar, bisa lihat gambar.

P : Lalu bagaimana kamu menggunakan informasi dari data yang diketahui

itu?

G13 : Di baca di soalnya bu.

P : Baca lagi?

G13 : Iya.

P : Kalau yang ditanyain apa?

G13 : AD, tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama.

P : Mengapa tidak ditulis?

G13 : Lupa.

P : Kalau sudah baca soal ini yang kamu lakukan apa?

G13 : Menggambar bu.

P : Lalu, setelah membuat gambar apa yang kamu lakukan?

G13 : Menulis identitas gambarnya, lalu saya mencari AB.

P : Rumus apa yang akan kamu gunakan?

G13 : Perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku bu.

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G13 : Mencari sudut elevasinya Doni sama Vino dulu bu.

P : Bagaimana caranya?

G13 : mmmmm (berpikir)

P : Pakai yang sin( ) cos ,

G13 : Ohh iya bu.

Page 346: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

336

P : Lha kok kamu bisa mengerjakan dek?

G13 : Asal saja bu.

P : Terus yang punyanya Vino bagaimana?

G13 : Diam mencermati pekerjaannya. Dari persamaan itu saya dapat,

P : Nilai cos yang nilainya

berapa?

G13 : Sebentar. . (menjawab setelah mengurutkan nilai sin dengan jari

tangan)

P : Tidak hafal nilai cos sudut istimewa?

G13 : Belum.

P : Yasudah, terus habis itu bagaimana?

G13 : Mencari panjang AB bu.

P : Pakai rumus yang apa?

G13 : Pakainya tangen kan bu.

P : Kenapa pakai tan?

G13 : Diam.

P : Karena yang diketahui kan sisi samping, yang dicari sisi ………….

G13 : Depan.

P : Sisi miringnya tahu berapa?

G13 : mmm tidak. Ohh iya berarti pakai tan bu.

P : Jadi berapa hasil akhirnya?

G13 : Tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama ( ) m.

P : Jadi berapa hasil akhirnya?

G13 : Jadi tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama = ( )m bu.

P : Sekarang nomor 2 ya. Apa kamu sudah memahami soal nomor 2?

G13 : Sudah.

P : Apa yang diketahui pada nomor 2?

G13 : cos (

6).

P : Apa cuma itu saja?

G13 : Ohh tidak. Ada t nya juga.

P : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

G13 : Prediksi bulan Maret 2016.

P : Prediksi apa?

G13 : Sebentar bu. Ohh penjualan bukunya.

P : Bagaimana cara yang kamu lakukan untuk menyelesaikannya?

G13 : jadinya 15.

P : Darimana dek?

G13 : 12+3 bu.

P : Lalu, setelah menemukan nilai t apa yang kamu lakukan?

G13 : Dimasukkan.

Page 347: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

337

P : Jadi kamu yakin dengan jawabanmu?

G13 : Yakin bu, hasilnya unit.

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G13 : Saya mencari nya, bulan Maret 2016 berarti . Lalu saya masukkan

ke persamaan. Dihitung.

P : Bagaimana cara dapat 29.825? Coba dijelaskan.

G13 : 23,5 ditambah 0,424 dikalikan 15…

P : 0,424 dikalikan 15 berapa dek?

G13 : 6,375

P : Yakin?

G13 : Ehh, salah ya bu.

P : Coba dihitung lagi.

G13 : (menghitung) ohh iya salah ya.

P : S itu apa dek?

G13 : Prediksi penjualan bulan Maret 2016.

P : Terimkasih atas waktunya ya. Selamat siang.

G13 : Sama-sama bu. Selamat siang.

Wawancara peneliti dengan subjek G22

P : Siang willy, ibu minta waktu sebentar untuk wawancara ya.

G22 : Iya bu.

P : Gimana soal tesnya? Ada yang susah?

G22 : Lumayan bu. (tesenyum)

P : Sekarang nomor 1 dulu ya.

G22 : Iya bu.

P : Coba jelaskan apa yang diketahui pada soal nomor 1.

G22 : SMP Bina Insani terletak 10 meter di depan SMA Bina Insani

berarti bu jarak kedua gedungnya 10 m. Gedung SMP Bina Insani dan

gedung SMA Bina Insani memiliki ketinggian gedung yang sama yaitu

8m, tinggi badan Doni sama dengan Vino yaitu 150 cm, sudut elevasi

Doni nilai dari persamaan ( ) ( ) , sudut

elevasi Vino nilai dari persamaan cos( ) (membaca

kembali soal dengan mengunakan jari telunjuknya)

P : Darimana kamu informasi itu?

G22 : Di sini (menunjuk lembar soal).

P : Lalu apa yang ditanyakan dek?

G22 : Tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama.

P : Setelah menulis diketahui sama ditanyanya terus bagaimana?

G22 : Ya kalau cuma dibaca saja bingung bu. Jadi harus digambar.

P : Lalu, setelah membuat gambar apa yang kamu lakukan?

Page 348: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

338

G22 : Menulis ini, EJ apa, FG apa IJ apa dan seterusnya.

P : Kalau sudah kamu mengerjakannya apa yang akan kamu

gunakan?

G13 : Perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G22 : Pertama-tama, saya harus tahu dulu sudut elevasinya Doni.

P : Bagaimana caranya?

G22 : Pakai yang sin( ) cos ,

P : Selanjutnya?

G22 : Punya Doni ketemu bu

P : Terus yang punyanya Vino bagaimana?

G22 : Dari persamaan itu, 2 pindah ruas. Jadinya

Biar sama sama jadi

cos berarti nyari nilai cos yang nilainya

.

P : Berapa?

G22 : . Punya Vino bu.

P : Hafal nilai sin, cos, tan sudut istimewa dek?

G22 : Sin cos hafal bu, tan yaa lumayanlah.

P : Terus habis itu bagaimana?

G22 : Mencari panjang AB pakai perbandingan tan 60 saya dapat persamaan

BI. BI saya kasih nama persamaan 1. Terus mencari tan 30. Saya dapat

AB saya kasih nama persamaan 2.

P : Wahh bagus, selanjutnya?

G22 : Substitusi persamaan 1 ke 2 bu, dihitung, dapat ABnya m.

P : Bagaimana hasil akhirnya?

G22 : Jadi tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama = ( )m.

P : Sekarang soal nomor 2. Apa kamu sudah memahami soal nomor 2?

G22 : Sudah bu.

P : Apa yang diketahui pada nomor 2?

G22 : cos (

6). t = 1 bulan Januari 2015.

P : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

G22 : Prediksi penjualan bulan Maret 2016.

P : Setelah menulis diketahui dan ditanya bagaimana dek?

G22 : Ya kan sudah dapat t = 15 bu. Dimasukkan ke persamaan S.

P : Selanjutnya?

G22 : Dihitung, ohh terus mencari cos t juga.

P : Berapa nilai cosnya?

G22 : 0. Kan cos cos

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

Page 349: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

339

G22 : nya dulu dicari untuk bulan Maret 2016, bulan Maret 2016

berarti . Lalu saya masukkan ke S. Dihitung.

P : Selanjutnya?

G22 : Ini lebih mudah dari nomor 1 bu. 23,5 ditambah 0,424 kali 15

ditambah cos . Diperoleh .

P : Mengapa bisa jadi 29.860?

G22 : Karena itu dalam satuan ribuan unit, jadi dikalikan 1000.

P : Jadi hasilnya nomor 2 gimana?

G22 : Prediksi penjualan buku tulis pada bulan Maret 2016 adalah

29.860 unit.

P : Lhah itu bisa jawab kenapa tidak ditulis?

G22 : Waaaah iya bu, tidak sadar kalau belum saya tulis bu.

P : Ya sudah tidak apa-apa. Terimkasih ya.

G22 : Sama sama bu.

Wawancara peneliti dengan subjek G16

P : Siang ek, ibu mau wawancara sebentar ya.

G16 : Iya bu.

P : Ini tentang pekerjaanmu di tes kemarin.

G16 : Wah, yaya bu.

P : Sekarang nomor 1 dulu ya dek. Apa kamu sudah memahami soal nomor

1?

G16 : Alhamdulillah sudah bu.

P : Coba sebutkan apa saja yang diketahui dari soal nomor 1.

G16 : Jaraknya SMP dan SMA 10 meter. Tinggi gedung SMP Bina Insani

dan gedung SMA Bina Insani sama, 8m, tinggi badan Doni sama kayak

Vino yaitu 150 cm, sudut elevasi Doni nilai dari persamaan (

) ( ) , sudut elevasi Vino nilai dari persamaan

cos( )

P : Lalu apa yang ditanyakan dek?

G16 : Tinggi gedung kantornya bu.

P : Setelah membaca soal kamu apa yang kamu lakukan?

G16 : Digambar, lalu ditulisi bu. Identitas gambarnya, EJ=FG,

IJ=GH, EF, sama angka-angkanya juga.

P : Kalau sudah kamu ngerjainya pakai rumus apa?

G16 : Perbandingan trigonometri yang tangen.

P : Bagaimana kamu bisa menjawab seperti itu?

G16 : Emmm, mencari sudut elevasinya Doni.

P : Bagaimana caranya?

G16 : Pakai yang persamaan cos sin ( )

Page 350: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

340

P : Selanjutnya?

G16 : Sudutnya Doni bu

P : Punyanya Vino bagaimana?

G16 : Biar sama jadi cosnya nyari nilai cos yang nilainya

.

P : Berapa?

G16 : . Punya Vino dibagi 2 dapat .

P : Terus setelah itu gimana?

G16 : Mencari panjang AB pakai perbandingan tan sudut I dan tan sudut

H. Lalu mencari tan 30. Saya masukkan hasil persamaan yang tah I ke

tan H. Dapat AB m.

P : Bagaimana hasil akhirnya?

G16 : Tinggi gedung kantor PT. Persada Barutama = ( )m.

P : Apa yang kamu lakukan setelah nulis diketahui dan ditanya?

P : Untuk soal nomor 2, kamu paham tidak?

G16 : Alhamdulillah paham.

P : Apa saja diketahui pada nomor 2?

G16 : cos (

6). t menunjukkan waktu bulannya.

buat Januari 2015.

P : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 2?

G16 : Prediksi penjualan bulan Maret 2016.

P : Apa yang kamu lakukan setelah nulis diketahui dan ditanya?

G16 : t nya dimasukkan ke persamaan S.

P : Selanjutnya?

G16 : Dihitung bu.

P : Berapa nilai cosnya?

G16 : cos cos( ) cos

P : Jadi hasilnya nomor 2 bagaimana?

G16 : Prediksi bulan Maret 2016 adalah 29.875 unit.

P : Yakin dengan jawabanmu?

G16 : Insyaallah, memangnya salah bu?

P : Coba dihitung lagi.

G16 : (menghitung) Wah, iya salah.

P : Seharusnya jawaban nomor 2 gimana?

G16 : 23,5 ditambah 0,424 kali 15 ditambah cos . Tapi saya salah yang

menghitung 0,424 kali 15nya. Harusnya 29.860.

P : Lain kali yang teliti ya.

G16 : Iya.

P : Terimakasih ya atas waktunya.

Page 351: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

341

G16 : Sama sama bu.

Page 352: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

342

Lampiran 30. SK Pembimbing

Page 353: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

343

Lampiran 31. Surat Ijin Penelitian

Page 354: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

344

Page 355: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

345

Lampiran 32. Surat Keterangan Penelitian

Page 356: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

346

Lampiran 33. Dokumentasi

SMA Negeri 1 Juwana Pengisian Angket Gaya Belajar

Pelaksanaan pembelajaran RBL Pelaksanaan diskusi kelompok

Siswa bertanya kepada guru Guru menjadi fasilitator

Page 357: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE …lib.unnes.ac.id/25326/1/4101412091.pdf · viii ABSTRAK Mayaningtyas, D. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis pada Resource

347

Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi Guru memberikan klarifikasi

hasil diskusi

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil Pelaksanaan tes kemampuan berpikir

diskusi kritis

Kegiatan wawancara dengan siswa Siswa menjelaskan hasil pekerjaannya

terkait kemampuan berpikir kritis saat wawancara dengan guru