analisis kemampuan pemahaman matematis siswa pada materi

12
p-ISSN: 2086-4280 Yani, C. F., Maimunah., Roza, Y., Murni, A., & Daim, Z. e-ISSN: 2527-8827 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 203 Volume 8, Nomor 2, Mei 2019 Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Casmi F. Yani 1* , Maimunah 2 , Yenita Roza 3 , Atma Murni 4 , dan Zuhri Daim 5 1*,2,3,4,5 Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Riau Jalan Kampus Bina Widya KM 12.5, Pekanbaru, Riau, Indonesia 1* [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected], 4 [email protected], 5 [email protected] Artikel diterima: 01-04-2019, direvisi: 26-05-2019, diterbitkan: 31-05-2019 Abstrak Sebagian besar guru tidak memperhatikan kemampuan pemahaman matematis tetapi hanya terfokus pada hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kemampuan pemahaman matematis siswa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah 25 siswa kelas IX2 SMP Negeri 1 Kampar Timur. Teknik pengumpulan data yaitu tes dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman matematis siswa berkemampuan sedang dan rendah masih kurang, sedangkan siswa berkemampuan tinggi sudah cukup baik. Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep serta kesulitan dalam mengaitkan berbagai konsep karena tidak memahami konsep dan hanya menghapal rumusnya. Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa berkemampuan sedang dan rendah, dalam menyampaikan konsep guru sebaiknya menyertakan contoh dan bukan contoh dari konsep serta memberikan latihan soal-soal tentang mengaitkan berbagai konsep. Kata Kunci: Analisis, Kemampuan Pemahaman Matematis, Bangun Ruang Sisi Lengkung. Analysis of Students’ Ability Mathematical Understanding on the Topic of Curved Side Space Abstract Most teachers do not pay attention to the ability of mathematical understanding but only focus on student learning outcomes. This study aims to determine and analyze students' mathematical understanding abilities. This research is qualitative research. The research subjects were 25 IX2 students from East Kampar 1 Middle School. Data collection techniques are tests and interviews. The results of the analysis show that the ability of mathematical understanding of students with moderate and low abilities is still lacking, while high-ability students are good enough. The results of the interview indicate that students have difficulty in giving examples and not examples of concepts and difficulties in relating various concepts because they do not understand the concept and only memorize the formula. To improve the ability of mathematical understanding of students with moderate and low ability, in conveying the concept the teacher should include examples and not examples of concepts and provide training questions about linking various concepts. Keywords: Analysis, Mathematical Understanding Ability, Build Curved Side Space.

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi

p-ISSN: 2086-4280 Yani, C. F., Maimunah., Roza, Y., Murni, A., & Daim, Z. e-ISSN: 2527-8827

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 203

Volume 8, Nomor 2, Mei 2019 Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada

Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung

Casmi F. Yani1*, Maimunah2, Yenita Roza3, Atma Murni4, dan Zuhri Daim5

1*,2,3,4,5Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Riau Jalan Kampus Bina Widya KM 12.5, Pekanbaru, Riau, Indonesia

1*[email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]

Artikel diterima: 01-04-2019, direvisi: 26-05-2019, diterbitkan: 31-05-2019

Abstrak Sebagian besar guru tidak memperhatikan kemampuan pemahaman matematis tetapi hanya terfokus pada hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kemampuan pemahaman matematis siswa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah 25 siswa kelas IX2 SMP Negeri 1 Kampar Timur. Teknik pengumpulan data yaitu tes dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman matematis siswa berkemampuan sedang dan rendah masih kurang, sedangkan siswa berkemampuan tinggi sudah cukup baik. Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep serta kesulitan dalam mengaitkan berbagai konsep karena tidak memahami konsep dan hanya menghapal rumusnya. Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa berkemampuan sedang dan rendah, dalam menyampaikan konsep guru sebaiknya menyertakan contoh dan bukan contoh dari konsep serta memberikan latihan soal-soal tentang mengaitkan berbagai konsep. Kata Kunci: Analisis, Kemampuan Pemahaman Matematis, Bangun Ruang Sisi Lengkung.

Analysis of Students’ Ability Mathematical Understanding on the Topic of Curved Side Space

Abstract Most teachers do not pay attention to the ability of mathematical understanding but only focus on student learning outcomes. This study aims to determine and analyze students' mathematical understanding abilities. This research is qualitative research. The research subjects were 25 IX2 students from East Kampar 1 Middle School. Data collection techniques are tests and interviews. The results of the analysis show that the ability of mathematical understanding of students with moderate and low abilities is still lacking, while high-ability students are good enough. The results of the interview indicate that students have difficulty in giving examples and not examples of concepts and difficulties in relating various concepts because they do not understand the concept and only memorize the formula. To improve the ability of mathematical understanding of students with moderate and low ability, in conveying the concept the teacher should include examples and not examples of concepts and provide training questions about linking various concepts. Keywords: Analysis, Mathematical Understanding Ability, Build Curved Side Space.

Page 2: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi

http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

204 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Volume 8, Nomor 2, Mei 2019 Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

I. PENDAHULUAN

Pemahaman tentang suatu konsep

matematika sangat penting untuk dimiliki

siswa agar dapat menggunakan konsep

yang telah dipahaminya dalam

menyelesaikan permasalahan matematika.

Pemahaman adalah suatu tingkat

kemampuan dimana siswa diharapkan

mampu untuk memahami arti atau

konsep, situasi serta fakta yang

diketahuinya (Purwanto, 1994; Al-Siyam,

2014). Pemahaman merupakan

penyerapan mendalam terhadap suatu

objek dalam matematika (Muna &

Afriansyah, 2016; Sumarmo, Hendriana, &

Eti, 2017). Pemahaman siswa secara

mendalam terhadap suatu objek

matematika adalah apabila siswa

mengetahui objek itu sendiri dan relasi

objek tersebut dengan teori lain.

Kemampuan pemahaman matematis

merupakan kemampuan yang perlu

dimiliki siswa karena dengan membangun

pemahaman pada pembelajaran

matematika dapat mengembangkan

pengetahuan matematika yang dimiliki

siswa (Rahmawati, 2014). Dahlan (2011)

mengatakan bahwa sebagian besar pada

ahli mengukur kemampuan pemahaman

matematis melalui indikator kemampuan:

(1) siswa mampu menyatakan ulang

konsep yang telah dipelajari; (2) siswa

mampu mengklasifikasi objek-objek

berdasarkan dipenuhi atau tidaknya

persyaratan yang membentuk suatu

konsep tersebut; (3) siswa mampu

menerapkan konsep secara algoritma; (4)

siswa mampu memberikan contoh dan

bukan contoh dari konsep yang telah

dipelajari; (5) siswa mampu menyajikan

konsep dalam berbagai macam bentuk

representasi matematika; (6) siswa

mampu mengaitkan berbagai konsep

(internal dan eksternal matematika); dan

(7) siswa mampu membangun syarat perlu

dan atau syarat cukup suatu konsep.

Rendahnya kemampuan pemahaman

matematis siswa SMP dapat dilihat dari

hasil Ujian Nasional pada mata pelajaran

matematika yang selalu mengalami

penurunan setiap tahunnya. Berdasarkan

data (Kemdikbud, 2018), pada tahun 2016,

nilai rata-rata Ujian Nasional matematika

adalah 61,33, dan mengalami penurunan

pada tahun 2017 menjadi 52,69, kemudian

mengalami penurunan lagi pada tahun

2018 dengan nilai rata-rata 31,38.

Rasional pentingnya kemampuan

pemahaman matematis tercantum dalam

tujuan pembelajaran matematika

Kurikulum Matematika Sekolah Menengah

(Sumarmo, Hendriana, & Eti, 2017) yang

menyatakan bahwa tujuan dalam

mengajar matematika adalah agar

pengetahuan matematika yang

disampaikan dapat dipahami oleh siswa.

Dalam penelitiannya, (Meli &

Halimatusadiah, 2017) menyatakan bahwa

siswa yang tidak memiliki kemampuan

untuk memahami suatu konsep

matematika, maka kegunaan ide-ide,

pengetahuan, dan keterampilan

matematis lainnya akan sangat terbatas,

bahkan dapat dikatakan tidak akan

berguna sama sekali. Kemampuan

pemahaman matematis siswa harus

Page 3: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi

p-ISSN: 2086-4280 Yani, C. F., Maimunah., Roza, Y., Murni, A., & Daim, Z. e-ISSN: 2527-8827

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 205

Volume 8, Nomor 2, Mei 2019 Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

menjadi prioritas, karena pada tiap-tiap

topik dalam matematika akan dipahami

dengan baik apabila siswa memiliki

kemampuan pemahaman matematis yang

baik (Agustin, 2017).

Rendahnya kemampuan pemahaman

matematis menyebabkan siswa mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal

matematika (Pamungkas & Afriansyah,

2017). Siswa SMP belum bisa

menyelesaikan soal-soal yang tidak biasa

atau non rutin yang merupakan karakter

dari soal pemahaman matematis

(Priyambodo, 2016). Dalam penelitiannya,

(Mulyani, 2018) mengatakan bahwa siswa

tidak bisa mengaitkan satu konsep dengan

konsep lainnya dan tidak mampu

menerapkan konsep yang telah dipelajari

sebelumnya, sehingga siswa kesulitan

dalam menyelesaikan soal. Salah satu hal

yang menyebabkan siswa selalu gagal

dalam menguasai konsep-konsep

matematika dengan baik dan benar adalah

karena siswa kurang memahami konsep

matematika dalam menyelesaikan soal-

soal yang diberikan (Farnika, Ikhsan, &

Sofyan, 2018)

Berdasarkan wawancara yang peneliti

lakukan dengan guru matematika di SMP

Negeri 1 Kampar Timur diperoleh fakta

bahwa hasil belajar matematika siswa

pada materi bangun ruang sisi lengkung

masih tergolong rendah. Hal ini didukung

oleh data nilai ulangan harian siswa pada

materi bangun ruang sisi lengkung. Jumlah

siswa yang belum mencapai KKM lebih

banyak daripada jumlah siswa yang

mencapai KKM. Dari 25 orang siswa, hanya

5 atau 20% siswa yang mencapai KKM dan

20 atau 80% siswa yang belum mencapai

KKM. Rendahnya hasil belajar siswa

disebabkan oleh kurangnya pemahaman

matematis siswa pada materi bangun

ruang sisi lengkung yang menyebabkan

siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal.

Hasil penelitian terdahulu oleh

(Wahyuni & Karimah, 2017) menunjukkan

bahwa siswa tidak memahami konsep dan

membuat kesalahan dalam menerapkan

konsep serta kurang teliti dalam

pengoperasian bentuk aljabar. Siswa

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

soal karena tidak mampu menerapkan

konsep yang tepat dan tidak mampu

mengaitkan konsep yang telah dipelajari

(Mulyani, 2018). Suatu konsep akan

mudah dipahami oleh siswa jika siswa

diberi kesempatan untuk dapat

memperoleh contoh-contoh konkret yang

telah dikenal siswa dan ketika siswa telah

memiliki kemampuan pemahaman konsep

dan prinsip, maka ia mampu

menggunakannya untuk menyelesaikan

masalah (Kesumawati, 2010).

Pentingnya kemampuan pemahaman

matematis membuat peneliti ingin

melakukan penelitian yang bertujuan

untuk: (1) menganalisis kemampuan

pemahaman matematis siswa

berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah

dalam menyelesaikan soal-soal bangun

ruang sisi lengkung; dan (2) mengetahui

penyebab kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal-soal bangun ruang sisi

lengkung.

Page 4: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi

http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

206 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Volume 8, Nomor 2, Mei 2019 Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

II. METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Pada penelitian ini

dideskripsikan informasi yang terkumpul

mengenai kemampuan pemahaman

matematis siswa dalam menyelesaikan

soal-soal pada materi bangun ruang sisi

lengkung. Indikator kemampuan

pemahaman matematis yang digunakan

adalah: (1) kemampuan menyatakan ulang

konsep yang telah dipelajari (siswa mampu

menyatakan ulang konsep tabung,

kerucut, dan bola); (2) kemampuan

memberikan contoh dan bukan contoh

dari konsep yang telah dipelajari (siswa

mampu memberikan contoh dan bukan

contoh dari tabung, kerucut, dan bola);

dan (3) kemampuan mengaitkan berbagai

konsep (siswa mampu mengaitkan

berbagai konsep bangun ruang sisi

lengkung).

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1

Kampar Timur pada semester genap

2018/2019. Subjek pada penelitian ini

adalah siswa kelas IX2 SMP Negeri 1

Kampar Timur yang berjumlah 25 orang

yang terdiri dari 6 siswa berkemampuan

tinggi, 13 siswa berkemampuan sedang,

dan 6 siswa berkemampuan rendah.

Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah tes dan wawancara. Tes

digunakan untuk menggambarkan

kemampuan pemahaman matematis siswa

pada materi bangun ruang sisi lengkung.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui

penyebab kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal. Tes dibuat dalam

bentuk soal uraian dan terdiri dari 4 soal

yang sebelum digunakan telah divalidasi

terlebih dahulu oleh pakar di bidang

matematika terkait redaksi bahasa dan

kesesuaian materi dengan indikator. Soal

sudah pernah diujikan pada suatu

kelompok dan telah teruji validitas, daya

pembeda, dan indeks kesukarannya.

Kriteria penilaian untuk setiap butir soal

tes mengacu pada indikator dengan

rentang 0 – 4. Data hasil tes diolah dan

dianalisis berdasarkan rubrik pedoman

penskoran. Berikut adalah soal tes

kemampuan pemahaman matematis yang

digunakan.

Soal nomor 1 memuat tiga indikator

kemampuan pemahaman matematis (lihat

gambar 1). Pada bagian 1 (a) siswa diminta

untuk menyatakan ulang konsep tabung

dan kerucut, bagian 1 (b) siswa diminta

Gambar 1. Soal Nomor 1.

Page 5: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi

p-ISSN: 2086-4280 Yani, C. F., Maimunah., Roza, Y., Murni, A., & Daim, Z. e-ISSN: 2527-8827

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 207

Volume 8, Nomor 2, Mei 2019 Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

untuk memberikan contoh dan bukan

contoh dari tabung dan kerucut, dan

bagian 1 (c) sisiwa diminta untuk

mengaitkan konsep tabung dan kerucut.

Soal nomor 2 memuat dua indikator

kemampuan pemahaman matematis (lihat

gambar 2). Pada bagian 1 (a) siswa diminta

untuk menyatakan ulang konsep tabung

dan kerucut, dan bagian 1 (b) sisiwa

diminta untuk mengaitkan konsep tabung

dan kerucut.

Gambar 3 merupakan soal tes nomor 3

yang memuat 3 indikator kemampuan

pemahaman matematis. Pada bagian 1 (a)

siswa diminta untuk menyatakan ulang

konsep tabung, kerucut, dan bola. Bagian

1 (b) siswa diminta untuk memberikan

contoh dan bukan contoh bola, dan bagian

1 (c) siswa diminta untuk mengaitkan

konsep tabung, kerucut, dan bola.

Gambar 2. Soal Nomor 2.

Gambar 3. Soal Nomor 3.

Gambar 4. Soal Nomor 4

Page 6: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi

http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

208 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Volume 8, Nomor 2, Mei 2019 Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Gambar 4 merupakan soal tes nomor 4

yang memuat 2 indikator kemampuan

pemahaman matematis. Pada bagian 1 (a)

siswa diminta untuk menyatakan ulang

konsep tabung, kerucut, dan bola. Bagian

1 (b) siswa diminta untuk mengaitkan

konsep tabung, kerucut, dan bola.

Berdasarkan hasil tes, subjek dipilih

untuk diwawancara. Subjek yang

diwawancara adalah siswa yang

melakukan kesalahan dalam menjawab

tes. Hasil wawancara digunakan sebagai

pedoman bagi peneliti untuk mengetahui

penyebab terjadinya kesalahan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis dari jawaban siswa pada 4

soal uraian yang memuat indikator

kemampuan pemahaman matematis

dapat dilihat pada tabel berikut.

Pada soal nomor 1 (lihat tabel 1),

kemampuan siswa berkemampuan tinggi

dan sedang dalam menyatakan ulang

konsep sudah cukup baik karena jumlah

siswa yang menjawab benar > 60% tetapi

siswa berkemampuan rendah masih

kurang karena jumlah yang menjawab

benar hanya 33%. Kemampuan siswa

berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah

dalam memberikan contoh dan bukan

contoh serta mengaitkan konsep masih

kurang karena jumlah siswa yang

menjawab benar ≤ 50%.

Pada soal nomor 2, kemampuan siswa

berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah

dalam menyatakan ulang konsep sudah

baik. Kemampuan siswa berkemampuan

tinggi, sedang, dan rendah dalam

mengaitkan konsep masih rendah.

Pada soal nomor 3, kemampuan siswa

berkemampuan tinggi dan sedang dalam

menyatakan ulang konsep sudah baik

tetapi siswa berkemampuan rendah masih

kurang. Kemampuan siswa

berkemampuan tinggi dalam memberikan

contoh dan bukan contoh sudah cukup

baik tetapi siswa berkemampuan sedang

dan rendah masih kurang. Kemampuan

siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan

rendah dalam mengaitkan konsep masih

kurang.

Pada soal nomor 4, kemampuan siswa

berkemampuan tinggi dan sedang dalam

menyatakan ulang konsep sudah baik

Tabel 1. Persentase Siswa yang Menjawab Benar

Soal Indikator Persentase siswa menjawab benar

T S R

1 Menyatakan ulang konsep

66% 61% 33%

Memberikan contoh dan bukan contoh

16% 0% 0%

Mengaitkan konsep

50% 46% 50%

2 Menyatakan ulang konsep

100% 100% 83%

Mengaitkan konsep

50% 38% 0%

3 Menyatakan ulang konsep

100% 76% 50%

Memberikan contoh dan bukan contoh

66% 46% 33%

Mengaitkan konsep

50% 38% 0%

4 Menyatakan ulang konsep

100% 76% 50%

Mengaitkan konsep

33% 46% 0%

Page 7: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi

p-ISSN: 2086-4280 Yani, C. F., Maimunah., Roza, Y., Murni, A., & Daim, Z. e-ISSN: 2527-8827

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 209

Volume 8, Nomor 2, Mei 2019 Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

tetapi siswa berkemampuan rendah masih

kurang. Kemampuan siswa

berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah

dalam mengaitkan konsep masih kurang.

Berikut adalah salah satu contoh

kesalahan siswa berkemampuan rendah

dalam menyelesaikan soal nomor 1 (lihat

gambar 5). Berdasarkan hasil pekerjaan

siswa-1 pada bagian a, siswa belum

mampu menyatakan ulang konsep dengan

benar. Siswa menganggap gambar yang

diberikan adalah gabungan dari bangun

ruang sisi lengkung tetapi tidak

menyebutkan bangun apa saja yang

digabungkan.

Pada bagian b, siswa diminta untuk

menyebutkan unsur-unsur dari bangun

ruang yang diberikan. Siswa melakukan

kesalahan dalam menyatakan ulang

konsep pada bagian a, akibatnya siswa

belum mampu menyebutkan unsur-unsur

tabung dan kerucut dengan benar.

Pada bagian c, siswa telah mampu

mengaitkan konsep, tetapi mengalami

kesalahan pada tanda positif dan negatif.

Setelah dilakukan wawancara terhadap

siswa yang mengalami kesalahan, siswa

menyatakan bahwa siswa lupa dengan

konsep tabung dan kerucut dan terpaku

pada penghapalan rumus saja serta tidak

melakukan pemeriksaan kembali terhadap

apa yang ditulisnya.

Berikut adalah salah satu contoh kesalahan siswa berkemampuan sedang dalam menyelesaikan soal nomor 2 (lihat gambar 6). Berdasarkan hasil pekerjaan siswa-2 pada bagian a, siswa mampu menyatakan ulang konsep dengan benar. Pada bagian b siswa diminta untuk menentukan volume tabung tanpa ada kerucut di dalamnya, siswa menyatakan solusinya dengan menjumlahkan volume tabung dan luas lingkaran, padahal solusi yang benar adalah volume tabung dikurang dengan volume kerucut. Oleh karena itu, siswa belum mampu mengaitkan konsep tabung dan kerucut dengan benar. Setelah dilakukan wawancara terhadap siswa yang mengalami kesalahan, siswa menyatakan bahwa ia tidak paham dengan maksud soal dan menjawab berdasarkan rumus yang dihapal saja.

Berikut adalah salah satu contoh kesalahan siswa berkemampuan rendah dalam menyelesaikan soal nomor 3 (lihat gambar 7). Berdasarkan hasil pekerjaan siswa-3 pada bagian a, siswa mampu menyatakan ulang konsep dengan benar.

Gambar 6. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa-2.

Gambar 5. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa-1.

Page 8: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi

http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

210 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Volume 8, Nomor 2, Mei 2019 Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Pada bagian b siswa mampu memberikan contoh dari suatu konsep dengan benar. Pada bagian c siswa diminta untuk menentukan luas permukaan suatu mainan yang terbentuk dari gabungan kerucut tanpa alas, tabung tanpa alas, dan setengah bola. Siswa belum mampu menyatakan solusi yang benar yaitu menjumlahkan luas permukaan kerucut tanpa alas, tabung tanpa alas, dan setengah bola. Oleh karena itu, siswa belum mampu mengaitkan konsep kerucut, tabung dan setengah bola dengan benar.

Setelah dilakukan wawancara terhadap

siswa yang mengalami kesalahan, siswa

menyatakan bahwa ia tidak paham dengan

konsep luas permukaan tabung tanpa alas,

luas permukaan kerucut tanpa alas, dan

luas permukaan setengah bola. Siswa

mengatakan hanya menghapal rumus

untuk luas permukaan tabung, kerucut,

dan bola yang utuh dan belum pernah

diajarkan tentang luas permukaan seperti

soal yang peneliti berikan.

Berikut adalah salah satu contoh

kesalahan siswa berkemampuan tinggi pada soal nomor 4 (lihat gambar 8). Berdasarkan hasil pekerjaan siswa-4 pada bagian a, siswa belum mampu menyatakan ulang konsep dengan benar dan peneliti langsung menanyakan penyebab kesalahan kemudian siswa menjelaskan bahwa maksud tulisannya adalah bola, bukan lingkaran. Pada bagian b siswa diminta untuk menentukan volume bandul yang terbentuk dari gabungan kerucut, tabung, dan setengah bola. Siswa mengalami kesalahan dalam menggunakan rumus volume bola utuh dalam penyelesaian masalah. Oleh karena itu, siswa belum mampu mengaitkan konsep dengan benar.

Setelah dilakukan wawancara terhadap

siswa yang mengalami kesalahan, siswa

menyatakan bahwa ia menganggap

volume setengah bola dan volume bola

utuh adalah sama. Siswa mengatakan

belum pernah menyelesaikan masalah

seperti soal yang peneliti berikan.

Untuk meningkatkan kemampuan

pemahaman matematis siswa, dalam

menyampaikan konsep sebaiknya guru

Gambar 8. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa-4.

Gambar 7. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa-3.

Page 9: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi

p-ISSN: 2086-4280 Yani, C. F., Maimunah., Roza, Y., Murni, A., & Daim, Z. e-ISSN: 2527-8827

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 211

Volume 8, Nomor 2, Mei 2019 Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

menyertakan contoh dan bukan contoh

dari konsep (Firdaus & Afriansyah, 2016),

memberikan latihan soal-soal tentang

mengaitkan berbagai konsep, serta

dengan menerapkan model pembelajaran

yang dapat mengasah kemampuan

pemahaman matematis siswa. Dalam

penelitiannya, (Mawaddah & Maryanti,

2016) mengatakan bahwa dengan

menerapkan model penemuan, siswa

diarahkan untuk menemukan konsep

dengan kemampuan berpikirnya sendiri

yang dapat menambah kemampuan

pemahaman matematisnya. Sejalan

dengan itu, (Aripin, 2015) mengatakan

bahwa dengan penerapan model

pembelajaran berbasis masalah siswa

dituntut untuk menyelesaikan masalah

menggunakan konsep yang relevan

sehingga dapat meningkatkan kemampuan

pemahaman matematis siswa.

Berdasarkan hasil analisis tes

kemampuan pemahaman matematis,

dapat disimpulkan pada indikator

menyatakan ulang konsep, siswa

berkemampuan tinggi dan sedang telah

mampu menyatakannya dengan baik,

sedangkan siswa berkempuan rendah

masih kurang. Pada indikator memberikan

contoh dan bukan contoh dari suatu

konsep, siswa berkemampuan tinggi telah

mampu melakukannya dengan baik,

sedangkan siswa berkemampuan sedang

dan rendah masih kurang. Pada indikator

mengaitkan konsep, siswa berkemampuan

tinggi, sedang, dan rendah masih kurang

mampu dalam mengaitkannya.

Berdasarkan hasil wawancara, hal-hal

yang menyebabkan siswa mengalami

kesalahan sejalan dengan penelitian

Nuraeni dan Afriansyah (2016) adalah

siswa tidak memahami konsep dengan

baik, keterbaruannya hanya siswa

menghapal rumusnya saja dan siswa

belum pernah mendapatkan contoh-

contoh soal non rutin tentang gabungan

bangun ruang sisi lengkung.

IV. PENUTUP

Untuk mengatasi rendahnya

kemampuan pemahaman matematis

siswa, dalam menyampaikan konsep

sebaiknya guru menyertakan contoh dan

bukan contoh dari konsep, memberikan

latihan soal-soal tentang mengaitkan

berbagai konsep, serta dengan

menerapkan model pembelajaran yang

dapat mengasah kemampuan pemahaman

matematis siswa.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih peneliti ucapkan kepada

dosen pengampu mata kuliah publikasi

ilmiah (Ibu Dra. Yenita Roza, Ph.D. dan Ibu

Dr. Maimunah, M.Si.) dan dosen validator

(Bapak Dr. Zuhri D, M.Pd. dan Ibu Dr. Atma

Murni, M.Pd.) yang telah memberikan

banyak masukan dan kontribusi terhadap

penulisan artikel ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, P. R. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Pemahaman

Page 10: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi

http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

212 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Volume 8, Nomor 2, Mei 2019 Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Konsep Matematika Siswa. Silogisme, 2(2), 74–83.

Aripin, U. (2015). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa Smp Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah. P2M STKIP Siliwangi, 2(1), 120. https://doi.org/10.22460/p2m.v2i1p120-127.171

Dahlan, J. A. (2011). Analisis Kurikulum Matematika. Universitas Terbuka. Jakarta.

Egi Al-Siyam, R. S. (2014). Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematika antara Siswa yang Mendapatkan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan Metakognitif. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(3), 143–150.

Farnika, N., Ikhsan, M., & Sofyan, H. (2018). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization. Jurnal Elemen, 1(2), 144. https://doi.org/10.29408/jel.v1i2.146

Firdaus, D. A., & Afriansyah, E. A. (2016). Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individually untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan Matematika RAFA, 2(1), 104-122.

Kemdikbud. (2018). Hasil Ujian Nasional SMP. Jakarta.

Kesumawati, N. (2010). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI). Sriwijaya, 9(1), 76–99.

Mawaddah, S., & Maryanti, R. (2016). Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP dalam Pembelajaran Menggunakan Model Penemuan Terbimbing (Discovery Learning). Jurnal Pendidikan Matematika, 4(April), 76–85. https://doi.org/10.1109/IPEMC.2006.4778028

Meli, A., & Halimatusadiah, A. (2017). Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berstrategi REACT terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis dan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar, 4(3), 203–217. https://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v4i3.7766

Mulyani, A. (2018). Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SMP pada Materi Bentuk Aljabar. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 7, 251–262.

Muna, D. N., & Afriansyah, E. A. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerencing dan Number Head Together. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 169–176. Retrieved from http://e-mosharafa.org/index.php/mosharafa/article/view/mv5n2_14/181

Nuraeni, Y., & Afriansyah, E. A. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange. Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, 1(2), 85–94. Retrieved from http://jipd.uhamka.ac.id/index.php/jipd/article/view/24/12

Page 11: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi

p-ISSN: 2086-4280 Yani, C. F., Maimunah., Roza, Y., Murni, A., & Daim, Z. e-ISSN: 2527-8827

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 213

Volume 8, Nomor 2, Mei 2019 Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Pamungkas, Y., & Afriansyah, E. A. (2017). Aptitude Treatment Interaction terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika RAFA, 3(1), 122–130. Retrieved from http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jpmrafa/article/view/1445/1156

Priyambodo, S. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa dengan Metode Pembelajaran Personalized System of Instruction. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 10–17. Retrieved from http://e-mosharafa.org/index.php/mosharafa/article/view/mv5n1_2/184

Purwanto, M. N. (1994). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumarmo, U., Hendriana, H., & Eti, E. (2017). Hard Skills dan Soft Skills Matematik Siswa. Bandung: Penerbit Refika Aditama.

Wahyuni, I., & Karimah, N. I. (2017). Analisis kemampuan pemahaman dan penalaran matematis mahasiswa tingkat iv materi sistem bilangan kompleks pada mata kuliah analisis kompleks. Jurnal Nasional Pendidikan Matematika, 1(2), 228–240.

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Casmi Fitri Yani, S.Pd.

Lahir di Bangkinang, 09 Maret 1995. Studi S1 Pendidikan Matematika Universitas Riau, lulus tahun 2018; Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau, Pekanbaru.

Dr. Maimunah, M.Si.

Lahir di Kijang, 15Januari 1962. Dosen Pascasarjana Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau. Studi S1 Pendidikan Matematika IKIP Padang, lulus tahun 1986; S2 Matematika Universitas

Gadjah Mada, lulus tahun 2002; S3 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang, lulus tahun 2016.

Dra. Yenita Roza, Ph.D. Lahir di Painan, 14 Juni 1963. Dosen Pascasarjana Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau. Studi S1 Pendidikan Matematika IKIP Padang, lulus tahun 1985; S2Educational/Instructional

Technology Kentucky University, lulus tahun 1990; S3 Educational/Instructional Technology Kansas States University, lulus tahun 1994.

Dr. Atma Murni, M.Pd. Lahir di Rambatan, 04 Oktober 1962. Dosen Pascasarjana Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau. Studi S1 Pendidikan Matematika IKIP Padang, lulus tahun 1985; S2

Pendidikan Matematika Universitas Negeri Surabaya, lulus tahun 1998; S3 Pendidikan Matematia Universitas Pendidikan Indonesia, lulus tahun 2013.

Dr. Zuhri Daim, M.Pd.

Lahir di Lipat Kain, 04 Juni 1957. Dosen Pascasarjana Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau. Studi S1 Matematika Universitas Riau, lulus tahun 1986; S2 Pendidikan Matematika IKIP

Surabaya, lulus tahun 1998; S3 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, lulus tahun 2018.

Page 12: Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi

http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

214 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Volume 8, Nomor 2, Mei 2019 Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

This page is intentionally left blank