analisis kemampuan representasi matematis siswa...

121
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh: AGUS TRIONO 1110017000087 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017M/1438H

Upload: dinhcong

Post on 15-May-2018

380 views

Category:

Documents


51 download

TRANSCRIPT

ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh:

AGUS TRIONO

1110017000087

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017M/1438H

i

ABSTRAK

AGUS TRIONO (1110017000087), ”Analisis KemampuanRepresentasi Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”,Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Juli 2017.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuanrepresentasi matematis siswa SMP. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2016/2017. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yang melibatkan 85 siswasebagai sampel, menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen teskemampuan representasi matematis siswa yang digunakan sebanyak 5 soalberbentuk uraian.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan representasimatematis siswa pada materi Sistem Persamaan Linear dua Variabel danTeorema Phytagoras memiliki nilai rata-rata sebesar 59,84. Kemampuanrepresentasi matematis siswa pada indikator representasi simbol dengan rata-rata sebesar 65,66 lebih tinggi dari pada indikator representasi verbal danrepresentasi gambar; indikator representasi gambar dengan skor 50,98 masihberada di bawah rata-rata; dan indikator representasi verbal memiliki rata-ratasebesar 62,45. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkatkemampuan representasi matematis siswa diantaranya siswa masih sulitmengubah simbol matematika ke dalam bentuk gambar, mengubahpermasalahan matematika menjadi simbol-simbol atau model matematika danmenyampaikan ide matematis menggunakan bahasa dan kata-kata sendiri.

Kata kunci: Kemampuan Representasi Matematis Siswa, Analisis Deskriptif

ii

ABSTRACT

AGUS TRIONO (1110017000087), “Students’ Mathematical RepresentationSkills Analysis in SMPN 3 Tangerang Selatan”. Thesis Department ofMathematics Education, Faculty of Tarbiya and Educational Sciences, StateIslamic University (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2017.

The purpose of this research is to analyze the students’ mathematicalrepresentation skills. The research was conducted at SMPN 3 TangerangSelatan, for academic year 2016/2017. The method used in this research wasdescriptive annalysis, involved 85 students as sample, used simple randomsampling technique. The instrument of mathematical representation used was 5essay tests.

The results of this research shown that students’ mathematicalrepresentation skills on the submater of Linear Equation System of TwoVariables and Phytagorean Theorem average score was 59.84. The Students’Mathematical Representation Skills on the symbolic representation indicatorswith an average of 65.66 is higher than the indicators of verbal representationand pictorial representation; The pictorial representation indicators with score50.98 was under the average score; And verbal representation indicators hasan average score of 62.45. There are several factors that affect the level ofstudents’ mathematical representation skills such as students still difficult tochange the mathematical symbol into the form of images, change themathematical problems into symbols or mathematical models and representmathematical ideas using the language and words themselves.

Key words: The Students’ Mathematical Representation Skills, DescriptiveAnalysis.

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T

yang telah memberikan kemudahan dan kekuatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam semoga

tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penyelamat umat, pemberi

syafaat hingga yaumil kiamat.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari terbatasnya kemampuan

dan pengetahuan penulis. Namun, berkat dorongan serta masukan-masukan

yang positif dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Dr. Abdul Muin, S.Si, M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dra. Afidah Mas’ud selaku dosen pembimbing akademik yang selalu

mengingatkan penulis untuk menyelesaikan studi, serta memberikan dorongan

semangat dan nasehat selama penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Lia Kurniawati, M.Pd., selaku pembimbing I yang selalu memberikan

bimbingan, pengarahan, waktu, nasehat dan semangat dalam penulisan skripsi

ini.

6. Bapak Ramdhani Miftah, M.Pd., selaku pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan, pengarahan, waktu dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis

selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan

mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

iv

8. Bapak H. Maryono, S.E.M.M.Pd selaku kepala SMP Negeri 3 Tangerang

Selatan, yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

9. Bapak Drs. Sholeh Fathoni, M.Pd, selaku wakil kepala sekolah bagian

kurikulum dan Ibu Sumarsih, S.Pd selaku guru pamong tempat penulis

mengadakan penelitian, beserta seluruh jajaran guru dan staff SMP Negeri 3

Tangerang Selatan.

10. Siswa dan siswi kelas VIII SMPN 3 Tangerang Selatan yang telah bersikap

kooperatif selama penulis mengadakan penelitian.

11. Keluarga tercinta Ayahanda Hadi Sutrisno, Ibunda Saminem yang tak henti-

hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan dukungan

moril dan materil kepada penulis. Kakak tercinta Sartini dan Riyanto,

keponakanku yang tersayang Naurafa Qinanda Keysha, Maura Qori Silviana

dan Vioni Setyoningsih, serta semua keluarga yang selalu mendoakan,

mendorong penulis untuk tetap semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita.

12. Klarashinta Rinjani yang selama ini memberikan semangat dan motivasi yang

luar biasa serta banyak meluangkan waktu untuk menemani penulis selama

penulisan skripsi ini.

13. Teman-teman seperjuangan jurusan Pendidikan Matematika Angkatan 2010,

Sahabat ”Cuspid” terbaik yang tersisa; Fani, Fatur, Devi, Wulan, Uyun,

Kholifah, Indah, Darwis, Imam, dan Rizky dan teman-teman grup “Semangat

Kuy” yang selalu memberikan motivasi dan saling bertukar informasi selama

penulisan skripsi ini serta tetap kompak dan gigih berjuang bersama hingga

akhir.

14. Teman-teman Sanggar Tonggak Lembaga Seni Mahasiswa Islam dan

“Penghuni AIC” (Aula Insan Cita) yang telah memberi motivasi dan menemani

penulis di saat-saat penat selama penulisan skripsi ini.

15. Sahabat terbaik, Sri Utami, S.Pd yang selalu memberikan semangat dan

dukungan serta membantu penulis mengatasi kesulitan-kesulitan selama

penulisan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga ditunjukkan kepada semua pihak yang

namanya tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga bantuan, bimbingan,

v

dukungan, masukan, dan doa yang telah diberikan kepada penulis dapat

diterima sebagai suatu kebaikan yang diberkahi oleh Allah SWT. Aamiin yaa

robbal’alamin.

Semoga Allah SWT dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa

baik yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

banyak terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan

saran dari berbagai pihak sangat dibutuhkan penulis dimasa datang. Penulis

mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Ciputat, Juli 2017

Penulis

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..............................................................................................................I

ABSTRACT ........................................................................................................... II

KATA PENGANTAR.........................................................................................III

DAFTAR ISI........................................................................................................VI

DAFTAR TABEL ............................................................................................VIII

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... IX

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................X

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ............................... 7

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI................................................................................. 9

A. Deskripsi Teoritik............................................................................ 9

1. Kemampuan Representasi Matematis......................................... 9

a. Pengertian Kemampuan Representasi Matematis.................. 9

b. Indikator Kemampuan Representasi Matematis .................. 15

2. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Teorema

Phytagoras................................................................................. 16

a. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ................... 16

b. Materi Teorema Phytagoras ................................................. 27

B. Penelitian Yang Relevan ............................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 33

B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................... 33

C. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 33

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 34

E. Instrumen Penelitian...................................................................... 34

F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 44

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 46

A. Hasil Penelitian.............................................................................. 46

B. Data Jumlah Kelas......................................................................... 46

C. Penyajian Data............................................................................... 47

1. Kemampuan Representasi Matematis Siswa Keseluruhan....... 47

2. Kemampuan Representasi Matematis Siswa Berdasarkan

Indikator ........................................................................................ 49

D. Pembahasan ................................................................................... 50

1. Kemampuan representasi gambar (Pictorial Representation).. 51

2. Kemampuan representasi simbol (Symbolic Representation). . 54

3. Kemampuan representasi verbal (Verbal Representation). ...... 59

E. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 66

A. Kesimpulan.................................................................................... 66

B. Saran .............................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 68

LAMPIRAN......................................................................................................... 70

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Indikator Penelitian Kemampuan Representasi Matematis............16

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis.... 35

Tabel 3. 2 Pedoman Penskoran Instrumen Tes Kemampuan Representasi

Matematis Siswa............................................................................ 36

Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Isi Kemampuan Representasi Matematis ....... 38

Tabel 3. 4 Rekapitulasi Hasil Validitas pada Uji Coba Terbatas (N = 34) .... 39

Tabel 3. 5 Kriteria Koefisien Reliabilitas ....................................................... 40

Tabel 3. 6 Rekapitulasi Reliabilitas pada Uji Coba Terbatas ......................... 41

Tabel 3. 7 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen............................................ 41

Tabel 3. 8 Rekapitulasi Hasil Taraf Kesukaran pada Uji Coba Terbatas ....... 42

Tabel 3. 9 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen..................................... 43

Tabel 3. 10 Rekapitulasi Hasil Daya Pembeda pada Uji Coba Terbatas.......... 43

Tabel 3. 11 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen ................................... 44

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Hubungan dari Tipe Sistem Representasi Villegas ....................... 14

Gambar 2. 2 Penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel .............................. 17

Gambar 2. 3 Penyelesaian Contoh Soal 1 .......................................................... 18

Gambar 2. 4 Penyelesaian Contoh Soal 2 .......................................................... 19

Gambar 2. 5 Penyelesaian Sitem Persamaan Linear .......................................... 21

Gambar 2. 6 Penyelesaian Metode Grafik.......................................................... 22

Gambar 2. 7 Teorema Phytagoras ...................................................................... 27

Gambar 2. 8 Segitiga Khusus Sudut 30o dan 60o ............................................... 29

Gambar 2. 9 Segitiga Khusus Sudut 450 ............................................................ 30

Gambar 2. 10 Teorema Phytagoras pada Bangun Kubus .................................... 31

Gambar 4. 1 Nilai Rata-rata Per Indikator Representasi Matematis .................. 50

Gambar 4. 2 Beberapa Jawaban Siswa pada Indikator Representasi Gambar ... 52

Gambar 4. 3 Beberapa Jawaban Siswa Pada Indikator Representasi Simbol .... 55

Gambar 4. 4 Beberapa Jawaban Siswa Pada Indikator Representasi Simbol .... 57

Gambar 4. 5 Beberapa Jawaban Siswa Pada Indikator Representasi Verbal ..... 60

Gambar 4. 6 Beberapa Jawaban Siswa Pada Indikator Representasi Verbal ..... 62

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis ..... 70Lampiran 2 Uji Validitas Isi Instrumen Tes Kemampuan Representasi

Matematis Smp Kelas Viii Dengan Metode Content ValidityRatio (Cvr) Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear DuaVariabel Dan Teorema Phytagoras.................................................. 71

Lampiran 3 Rekapitulasi Hasil Penilaian Instrumen Tes KemampuanRepresentasi Matematis Siswa Smp Dengan Cvr (ContentValidity Ratio) ................................................................................. 74

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Isi Kemampuan Representasi Matematis ......... 75Lampiran 5 Soal Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis ............. 76Lampiran 6 Jawaban Soal Instrumen Tes ........................................................... 78Lampiran 7 Pedoman Penskoran Instrumen Tes Kemampuan Representasi

Matematis Siswa.............................................................................. 81Lampiran 8 Hasil Uji Coba Terbatas Validitas Instrumen Tes Kemampuan

Representasi Matematis Siswa SMP ............................................... 82Lampiran 9 Hasil Uji Coba Terbatas Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan

Representasi Matematis Siswa SMP ............................................... 84Lampiran 10 Hasil Uji Coba Terbatas Taraf Kesukaran Instrumen Tes

Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP.......................... 86Lampiran 11 Hasil Uji Coba Terbatas Daya Pembeda Soal Instrumen Tes

Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP.......................... 88Lampiran 12 Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa

Keseluruhan..................................................................................... 90Lampiran 13 Distribusi Frekuensi dan Statistik Hasil Perhitungan...................... 93Lampiran 14 Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa Per

Indikator .......................................................................................... 94Lampiran 15 Hasil Wawancara............................................................................. 97Lampiran 16 Dokumentasi Saat Penelitian........................................................... 99Lampiran 17 Surat Permohonan Izin Penelitian .................................................. 100Lampiran 18 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ............................. 101Lampiran 19 Uji Referensi................................................................................... 102Lampiran 20 Biodata Peneliti .............................................................................. 107

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika memiliki peranan yang penting dalam menunjang

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu sampai batas

tertentu matematika hendaknya dikuasai dengan baik oleh setiap individu.

Penguasaan ilmu matematika perlu dilakukan semenjak dini dimulai dari masa

awal pendidikan seorang anak. Seorang anak yang telah masuk pada jenjang

pendidikan formal di sekolah perlu mendapat perhatian khusus dalam

perkembangannya mempelajari matematika. Kemampuan yang dihasilkan dari

pelajaran matematika tersebut menghasilkan kemampuan berpikir logis,

sistematis, analisis, inovatif, kreatif dan lain-lain yang menjadi dasar yang

diperlukan untuk membuat berbagai inovasi di dalam perkembangan ilmu

pengetahuan dan tekhnologi.

Untuk mewujudkan harapan tersebut maka setiap siswa perlu dibekali

kemampuan matematis yang matang agar nantinya dapat dengan baik

mengintegrasikan kemampuan matematis mereka ke dalam disiplin ilmu

pengetahuan lainnya. Peran guru dan lembaga pendidikan menjadi sangat penting

dalam mengembangkan kemampuan matematis siswa sebagai perserta didik.

Pendidikan di Indonesia melalui Peraturan Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Nasional RI menetapkan tujuan dari pembelajaran matematika di

sekolah yakni sebagai berikut:

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006, tentang Standarisi pada lampirannya menegaskan bahwa tujuan pembelajaran matematikaadalah: (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaranpada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuatgeneralisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataanmatematika; (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuanmemahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan modeldan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasandengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelaskeadaan atau masalah; (5) memiliki sikap menghargai kegunaan

2

matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian,dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diridalam pemecahan masalah (Depdiknas,2006:417).1

Dari uraian lampiran standar isi dalam Permendiknas pada poin ketiga dan

keempat, terlihat bahwa beberapa kemampuan yang harus dimiliki yaitu

kemampuan dalam menampilkan sesuatu berupa simbol, tabel, diagram atau

media lain yang kesemuanya itu bertujuan untuk memperjelas masalah dan pada

akhirnya digunakan untuk merancang model dalam pemecahan masalah di dalam

matematika. Dalam hal ini, salah satu kemampuan matematis yang mencakup

beberapa aspek tersebut di atas adalah kemampuan representasi matematis.

Kemampuan representasi menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

setiap siswa dalam pembelajaran matematika sebagaimana disebutkan dalam

tujuan pembelajaran matematika menurut Permendiknas tersebut.

Hal tersebut dikuatkan oleh National Council of Teachers of Mathematics

(NCTM) yang menyebutkan bahwa kemampuan representasi termasuk salah satu

standar proses dalam pembelajaran matematika.“The next five Standards address

theprocesses of problem solving, reasoning and proof, connections,

communication,and representation”.2 NCTM menetapkan terdapat lima standar

proses kemampuan matematis yang siswa butuhkan. Kemampuan yang perlu

dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan pemecahan masalah (Problem Solving),

kemampuan berargumentasi (Reasoning and Proof), kemampuan berkomunikasi

(Communication), kemampuan menggunakan koneksi (Connections), dan

kemampuan representasi (Representation). Berdasarkan uraian tersebut,

representasi dalam pembelajaran matematika merupakan kemampuan yang harus

dimiliki oleh siswa.

1Sri Wardhani, Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP, (Jakarta: PusatPengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika, 2011), h. 12.

2The National Council of Teachers of Mathematics, Principles and Standards for SchoolMathematics, (USA: NCTM, 2000), p. 7.

3

Kemampuan representasi sangat penting dimiliki oleh siswa karena

mampu mempermudah siswa mempelajari matematika, sebagaimana pernyataan

NCTM sebagai berikut :

Representation is central to the study of mathematics. Students candevelopand deepen their understanding of mathematical conceptsandrelationships as they create, compare, and use variousrepresentations. Representations—such as physical objects, drawings,charts, graphs,and symbols—also help students communicate theirthinking.3

Representasi adalah pusat dari pembelajaran matematika. Siswa dapat

mengembangkan, memperdalam pemahaman mereka akan konsep dan hubungan

antarkonsep matematika yang telah mereka miliki melalui membuat,

membandingkan dan menggunakan representasi. Mengenai pentingnya

kemampuan representasi di dalam matematika Verschaffel dan kawan-kawan

dalam bukunya menjelaskan,

As a result of recent development in information and communicationtechnology (ICT), the use of (external) representation in informationprocessing, communicating and learning and teaching has increaseddramatically. Nowadays, learners must be able to interpret and use alarge of variety of (external) representational forms and tools both fortheir own reasoning, problem solving, and learning and communicatingwith others.4

Berdasarkan pendapat di atas, sebagai hasil dari perkembangan tekhnologi

informasi dan komunikasi, penggunaan representasi dalam mengolah informasi,

komunikasi dan pembelajaran berkembang dengan pesat. Representasi yang

dimaksud adalah representasi eksternal. Pada masa seperti ini, para siswa harus

mampu menginterpretasikan dan menggunakan berbagai macam representasi

eksternal dan perangkatnya untuk penalaran, pemecahan masalah, dan

pembelajaran bagi diri sendiri maupun sebagai media berkomunikasi atas

pemahaman yang didapat kepada orang lain.

3Ibid., p. 280.4Lieven Verschaffel et al, Use of Representation in Reasoning and Problem Solving,

(USA: Routledge, 2010), p.1.

4

Kemampuan representasi yang dikuasai dengan baik akan membantu

siswa dalam mempelajari matematika sehingga akan dapat mempengaruhi hasil

belajarnya. Rendahnya kemampuan representasi matematis siswa dapat menjadi

salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada pemebelajaran

matematika.

Sebagaimana studi yang dilakukan oleh TIMSS dan PISA yang dilakukan

di beberapa Negara termasuk salah satunya Indonesia, menyebutkan bahwa

representasi termasuk salah satu aspek dalam penilaian literasi matematika. Hasil

studi tersebut menyebutkan bahwa tingkat keberhasilan pembelajaran matematika

di Indonesia masih tergolong rendah. Indonesia mengikuti TIMSS pada tahun

1999, 2003 dan 2007 dan PISA tahun 2000, 2003, 2006, 2009 dengan hasil tidak

menunjukkan banyak perubahan pada setiap keikutsertaan. Pada PISA tahun 2009

Indonesia hanya menduduki rangking 61 dari 65 peserta dengan rata-rata skor

371, sementara rata-rata skor internasional adalah 496. Prestasi pada TIMSS 2007

lebih memprihatinkan lagi, karena rata-rata skor siswa kelas 8 kita menurun

menjadi 405, dibanding tahun 2003 yaitu 411. Rangking Indonesia pada TIMSS

tahun 2007 menjadi rangking 36 dari 49 negara. 5

Rendahnya hasil belajar siswa di Indonesia sebagaimana hasil studi

TIMSS dan PISA tersebut dapat menjadi gambaran bahwa kualitas pembelajaran

matematika di berbagai sekolah di Indonesia juga masih rendah. Dapat dikatakan

juga bahwa kemampuan representasi siswa dalam pembelajaran matematika di

berbagai sekolah masih rendah. Hal ini dapat disebabkan karena siswa masih

mengalami kesulitan dalam menggunakan representasi dalam pembelajaran

matematika.

Sebagai contoh, kesulitan dalam merepresentasikan ide-ide matematik

dalam membuat persamaan atau model matematis akan menghambat siswa dalam

menentukan penyelesaian dari permasalahan matematika yang diberikan. Temuan

Fatonah di dalam skripsinya yang berjudul “Pendekatan Realistik untuk

5Sri Wardhani, op. cit., h. 1.

5

Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematik Siswa” pada penelitiannya di

SMP Negeri 233 Jakarta menerangkan berdasarkan hasil observasi awal bahwa

siswa masih mengalami kesulitan untuk merepresentasikan ide-ide matematik

misalnya dalam membuat persamaan atau model matematis dari materi aljabar

dan sistem persamaan linear dua variabel yang disajikan dalam situasi real.6

Contoh lain misalnya kesulitan dalam membuat gambar ilustrasi dari sebuah

permasalahan dari kehidupan nyata yang mengharuskan siswa membuat gambar

terlebih dahulu agar bisa mencari penyelesaian masalah, jika siswa tidak mampu

menyajikan permasalahan tersebut dalam bentuk gambar maka siswa akan

mengalami kesulitan dalam mencari penyelesaian dari permasalahan tersebut.

Kesulitan siswa dalam memahami masalah matematika yang berkaitan

dengan menggambar dan membaca grafik dapat ditemukan pada materi sistem

persamaan linear dua variabel. Hasil temuan Erdy Poernomo di dalam skripsinya

yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Strategi Think-Talk-Write

Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Kemampuan Representasi Matematis

Siswa” yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tangerang Selatan tahun ajaran

2013/2014 menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa dalam

bentuk gambar masih rendah dibandingkan kemampuan representasi simbol dan

verbal. Siswa yang mampu mencapai indikator pictorial representation pada

kelompok eksperimen hanya sebesar 60,41% dan kelompok kontrol sebesar

7,52%, nilai tersebut berada dibawah hasil pencapaian siswa pada indikator

symbolic representationsebesar 85.93% pada kelompok eksperimen dan 50.26%

pada kelompok kontrol. Begitu pun untuk indikator verbal representation sebesar

71.61% pada kelompok eksperimen dan 21.50% pada kelompok kontrol, hasil

tersebut masih lebih tinggi dari hasil untuk indikator pictorial representation.7

Berdasarkan penjelasan tersebut, representasi dalam bentuk gambar menjadi

penting untuk diperhatikan mengingat salah satu kesulitan siswa dalam belajar

6Erdy Poernomo, ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Strategi Think-Talk-WriteMenggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa”,Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014, h. 1. TidakDipublikasikan

7Ibid., h. 68.

6

matematika dapat dikarenakan kurangnya kemampuan representasi dalam bentuk

gambar.

Kesulitan-kesulitan siswa dalam mempelajari matematika juga ditemukan

pada bentuk reresentasi lainnya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti

ketika melaksanakan observasi pada kegiatan Praktik Profesi Keguruan Terpadu

yang bertempat di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, metode pengajaran yang

dilakukan guru pada saat mengajar matematika cenderung langsung memberikan

rumus kepada siswa, tidak terlebih dahulu mengaitkan dengan kehidupan nyata

atau situasi yang dialami oleh siswa. Dengan metode seperti itu, siswa berpikir

bahwa matematika adalah sesuatu yang abstrak, sulit untuk dipahami dan sulit

dijumpai aplikasinya pada kehidupan sehari-hari. Selain itu ketika guru

memberikan latihan soal, soal yang diberikan cenderung berupa soal uraian

objektif atau soal objektif yang berupa fakta angka dan biasanya soal yang

diberikan hanya berupa penyelesaian dalam bentuk representasi simbolik saja.

Oleh karena itu, kemampuan representasi dalam bentuk gambar dan verbal masih

kurang terasah dan siswa lebih banyak menggunakan bentuk representasi simbolik

ketika menyelesaikan suatu masalah.

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan tersebut, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Analisis KemampuanRepresentasi Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan

masalah yang timbul antara lain:

1. Rendahnya kemampuan representasi matematis siswa pada pembelajaran

matematika SMP di Indonesia.

2. Masih terdapat banyak kesulitan siswa dalam menggunakan representasi

dalam pembelajaran matematika.

3. Lemahnya kemampuan siswa dalam memahami permasalahan dalam materi

Sitem Persamaan Linear Dua Variabel dan Teorema Phytagoras.

7

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka dalam

penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah agar pengkajian masalah dalam

penelitian ini lebih terarah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini

antara lain :

1. Representasi matematis siswa dalam pembelajaran dilihat dari hasil belajar

siswa dan kategori representasi yang digunakan adalah menurut Villegas,

yaitu representasi gambar (Pictorial Representation), representasi simbol

(Symbolic Representation), dan representasi kata-kata (Verbal

Representation).

2. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan pada kelas

VIII Semester Genap Tahun Ajaran 2016/2017 pada materi Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel dan Teorema Phytagoras.

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi serta pembatasan masalah

maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kemampuan representasi matematis siswa secara umum pada

materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Teorema Phytagoras?

2. Bagaimanakah kemampuan representasi matematis siswa pada indikator

representasi gambar (Pictorial Representation)?

3. Bagaimanakah kemampuan representasi matematis siswa pada indikator

representasi simbol (Symbolic Representation)?

4. Bagaimanakah kemampuan representasi matematis siswa pada indikator

representasi verbal (Verbal Representation)?

5. Bagaimanakah kesalahan-kesalahan siswa pada hasil tes kemampuan

representasi matematis siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel dan Teorema Phytagoras?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan

representasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dalam

8

memahami materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Teorema

Phytagoras.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Siswa dapat mengetahui seberapa besar kemampuan representasi matematis

yang dimilikinya dalam pembelajaran matematika.

2. Bagi Guru

Guru dapat mengetahui kemampuan representasi matematis yang dimiliki oleh

para siswa sehingga nantiya guru bisa mendesain pembelajaran yang mampu

meningkatkan kemampuan representasi siswanya.

3. Bagi Sekolah

Bagi sekolah diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukandalam

upaya meningkatkan dan mengembangkan pembelajaran matematika yang

tepat demi terwujudnya kualitas lembaga pendidikan yang lebih baik.

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti, hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan referensi untuk

penelitian lanjutan.

9

BAB IIKAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Kemampuan Representasi Matematis

a. Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

Salah satu permasalahan dalam pembelajaran matematika adalah

kemampuan representasi matematis. Kemampuan representasi matematis

merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari

matematika agar mampu menyampaikan ide-ide matematis dan berbagai

permasalahan matematika ke dalam berbagai bentuk, seperti simbol, model

matematika, gambar maupun bahasa atau kata-kata sendiri sehingga dapat

digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam matematika.

Mengenai pentingnya kemampuan representasi di dalam matematika

Verschaffel dan kawan-kawan dalam bukunya menjelaskan,

As a result of recent development in information and communicationtechnology (ICT), the use of (external) representation in informationprocessing, communicating and learning and teaching has increaseddramatically. Nowadays, learners must be able to interpret and use alarge of variety of (external) representational forms and tools both fortheir own reasoning, problem solving, and learning and communicatingwith others.1

Berdasarkan pendapat di atas, sebagai hasil dari perkembangan terkini

mengenai tekhnologi informasi dan komunikasi (ICT), penggunaan representasi

dalam mengolah informasi, komunikasi dan pembelajaran berkembang dengan

pesat. Representasi yang dimaksud adalah representasi eksternal. Pada masa

seperti ini, para siswa harus mampu menginterpretasikan dan menggunakan

berbagai macam representasi eksternal dan perangkatnya untuk penalaran,

pemecahan masalah, dan pembelajaran bagi diri sendiri maupun sebagai media

berkomunikasi atas pemahaman yang didapat kepada orang lain.

1Lieven Verschaffel et al, Use of Representation in Reasoning and Problem Solving,(USA: Routledge, 2010), p.1.

10

Penggunaan reresentasi juga berkaitan dengan standar isi dalam

matematika yang perlu dipelajari oleh siswa. Standar isi tersebut diantaranya

adalah Operasi dan Bilangan, Aljabar, Geometri, Pengukuran dan Analisis Data

dan Peluang.2 Dalam menyajikan ide dan konsep matematika dari satu bentuk ke

bentuk lainnya dari standar isi tersebut misalkan dari bentuk aljabar menjadi

geometri memerlukan adanya sebuah representasi. Kemampuan representasi

tersebut menjadi perantara yang dapat menghubungkan serta menyajikan dari satu

bentuk ke bentuk lainnya dalam matematika.

Kemampuan representasi sebagaimana dijelaskan pada dokumen NCTM

pada tahun 2000 tertulis “Representation refers both to process and to product—

in other words, to the act of capturing a mathematical concept or relationship in

some form and to the form itself”.3 Istilah representasi mengarah kepada kegiatan

untuk memproses atau untuk menghasilkan atau dengan kata lain dapat diartikan

sebagai cara untuk mencapai suatu konsep matematika atau hubungan dalam

beberapa bentuk (diagram-diagram, grafik, dan symbol-simbol) dan kepada

bentuk itu itu sendiri. Maksud dari bentuk tersebut dijelaskan pada kalimat

berikutnya “Some forms of representation—such as diagrams, graphical displays,

and symbolic expressions”.4

Dari pendapat di atas representasi didefinisikan sebagai suatu hal yang

dilakukan dan dihasilkan dari pencapaian pemahaman konsep matematika dalam

berbagai bentuk.Pendapat yang hampir serupa tentang representasi disampaikan

Godino dan Font di dalam jurnalnya “A representation is considered as a sign or

configuration of signs, characters or objects that can stand for something else (to

symbolise, code, provide an image of, or represent).5 Dari sini representasi

dianggap sebagai sebuah tanda atau bentuk dari tanda, karakter atau objek-objek

2The National Council of Teachers of Mathematics, Principles and Standards for SchoolMathematics, (USA: NCTM, 2000), p. 29.

3Ibid,. p. 67.4Ibid.5Godino dan Font,The Theory of Representations as Viewed from the Onto-Semiotic

Approach to Mathematics Education, Mediterranean Journal for Research in MathematicsEducation, Vol. 9, 1, 2010, p. 193.

11

yang dapat digunakan untuk melambangkan, kode, memberikan gambar dan

mewakili sesuatu. Secara lebih spesifik di dalam jurnalnya Pape dan Tchoshanov

yang mengutip dari Janvier dan kawan-kawan menulis,

Within the domain of mathematics, representations may be thought of asinternal-abstractions of mathematical ideas or cognitive schemata that aredeveloped by a learner through experience. On the other hand,representations such as numerals, algebraic equations, graphs, tables,diagrams, and charts are external manifestations of mathematicalconcepts that "act as stimuli on the senses" and help us understand theseconcepts (Janvier, Girardon, & Morand, 1993, p. 81). Finally,representation also refers to the act of externalizing an internal, mentalabstraction.6

Representasi-representasi dapat dikaitkan sebagai sesuatu yang abstrak di

dalam ide-ide matematik yang dikembangkan oleh siswa melalui pengalaman dan

di sisi lain representasi seperti angka, persamaan aljabar, grafik, tabel, diagram

dan bagan adalah perwujudan dari konsep matematika yang dapat membantu

dalam memahami konsep tersebut dan akhirnya disimpulkan bahwa representasi

adalah sebuah aksi untuk mengeksternalisasikan suatu yang ada di dalam pikiran

yang bersifat abstrak.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas penulis menyimpulkan bahwa

representasi di dalam matematika adalah suatu proses dan bentuk yang terkait

dengan konsep dan ide-ide matematis yang abstrak dan diwujudkan melalui

simbol misalnya seperti notasi, angka, dan persamaan aljabar dan melalui gambar

misalnya seperti diagram, grafik dan tabel. Selain itu, dapat disimpulkan juga

bahwa kemampuan representasi matematis digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi, bernalar serta memecahkan permasalahan di dalam matematika.

Penggunaan representasi dalam pembelajaran matematika merupakan hal

yang penting untuk siswa mengkomunikasikan ide matematis yang dimilikinya.

Penggunaan representasi menjadi suatu cara untuk mengkomunikasikan ide

6Pape dan Tchoshanov, The Role of Representation(s) in Developing Mathematicalunderstanding, Theory Into Practice, Vol. 40, Spring 2001, p. 119.

12

matematis yang dimiliki kepada orang lain.7 Berdasarkan definisi mengenai

representasi matematis yang dikemukakan oleh Kartini dalam prosiding di

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika mengatakan bahwa,

“Representasi matematis adalah ungkapan-ungkapan dari ide-ide matematika

(masalah, pernyataan, definisi, dan lain-lain) yang digunakan untuk

memperlihatkan (mengkomunikasikan) hasil kerjanya dengan cara tertentu (cara

konvensional atau tidak konvensional) sebagai hasil interpretasi dari pikirannya”.8

Sedangkan menurut Bob Speiser dan Chuck Walter representasi merupakan

sebuah penyajian, baik bagi diri sendiri sebagai bagian dari pemikiran, serta

digunakan sebagai sebuah alat dalam berkomunikasi.9 Representasi matematis

dapat digunakan untuk mengamati sebuah hasil kerja siswa karena merupakan

interpretasi dari ide-ide matematika yang diperlihatkan dengan bentuk penyajian

tertentu.

Penggunaan bentuk representasi yang sesuai akan memudahkan siswa

dalam menyampaikan hasil pemikirannya. Banyak ahli matematika yang

mendefinisikan kemampuanrepresentasi menjadi beberapa macam. Goldin dan

Shteingoldmembagi representasi menjadi dua, yaitu representasi eksternal dan

representasi internal. Berpikir tentang ide matematis yang kemudian

dikomunikasikan melalui representasi eksternal yang bentuknya antara lain

gambar, konkret, bahasa lisan, serta simbol tertulis. Sistem bilangan, rumus

matematika, ekspresi aljabar, grafik, bentuk geometri merupakan contoh dari

bentuk representasi. Sedangkan representasi internal merupakan konstruksi

penyimbolan secara personal dan menetapkan suatu makna dari notasi matematis,

visual dan representasi spasial yang dimiliki oleh siswa, serta strategi

7Endah Hardiyaningsih, “Analisis Kemampuan Representasi Multiple Matematis SiswaSekolah Menengah Pertama Negeri di Jakarta Selatan”, Skripsi Jurusan Pendidikan MatematikaUIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017, h. 11. Tidak dipublikasikan

8Kartini, “Peranan Representasi dalam Pembelajaran Matematika”, Makalah disampaikanpada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, FMIPA UNY, Yogyakarta, 5Desember 2009., h. 364.

9Endah Hardiyaningsih, op. cit. h.11

13

penyelesaian masalah yang dimilikinya.10 Sedangkan Bruner membagi

representasi matematis menjadi tiga jenis representasi yaitu enaktif, ikonik, dan

simbolik.Enaktif dengan cara tindakan, serta memanipulasi dengan

memanfaatkan benda-benda konkret atau menggunakan situasi nyata. Ikonik

dengan menggunakan visual yaitu gambar, turus, atau diagram serta dengan

menggunakan representasi verbal yang menggambarkan suatu representasi

konkret atau situasi konkret, dan simbolik merupakan representasi dalam bentuk

simbol-simbol abstrak, baik notasi matematis, lambang-lambang matematika,

maupun lambang-lambang abstrak lainnya.11 Dalam pendapat lain, Gagatsis dan

Elia membedakan representasi dalam konsep bilangan pada siswa tingkat sekolah

dasar kelas 1, 2 dan 3 kedalam empat model, yaitu: representasi verbal, gambaran

informational, gambaran decorative dan garis bilangan.12

Villegas membagi representasi matematis menjadi tiga bentuk yaitu

representasi verbal, representasi gambar, dan representasi simbolik. Penjelasan

dari ketiga bentuk representasi yang dijabarkan oleh Villegas, sebagai berikut:

1. Representasi verbal pada dasarnya mencakup soal cerita yang dijadikan

sebagai suatu pernyataan yang dijelaskan, baik secara teks tertulis atau

diucapkan;

2. Representasi gambar terdiri dari gambar, diagram, atau grafik, dan lainnya;

3. Representasi simbolik adalah representasi yang dapat berupa membuat suatu

bilangan, operasi dan tanda penghubung, simbol aljabar, operasi matematika

dan relasi, angka, dan berbagai jenis lain;13

10Gerald Goldin and Nina Shteingold, “System of Representation and The Developmentof Mathematical”, dalam Albert A Cuoco, Frances R Cucio, The Roles of Representation in SchoolMathematics, (National Council of Teachers of Mathematics, 2010), p.2.

11Endah Hardiyaningsih, op. cit. h.13.12Athanasios Gagatsis and Iliada Elia, “The Effects Of Different Modes Of

Representation On Mathematical Problem Solving”, Proceedings of the 28th Conference of theInternationalGroup for the Psychology of Mathematics Education, (Nicosia: Department ofEducation, University of Cyprus, 2004), p. 448

13Jose L. Villegas, et al, Representations in Problem Solving: A Case Study inOptimization Problems, Electronic Journal of Research in Educational Psychology, No. 17, Vol.7(1), 2009, p. 287

14

Villegas dalam penelitiannya membuat suatu hubungan dari ketiga bentuk

representasi seperti terlihat pada gambar 2.1

Gambar 2. 1 Hubungan dari Tipe Sistem Representasi Villegas

Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa ketiga bentuk representasi yaitu

representasi verbal, representasi gambar, dan representasi simbolik saling

berhubungan dan saling mempengaruhi.Dari gambar tersebut dapat diketahui

bahwa setiap satu representasi saling mempengaruhi dua bentuk representasi

lainnya, seperti representasi verbal memengaruhi representasi simbolik dan

representasi gambar, begitu juga sebaliknya representasi simbolik dan representasi

gambar juga mempengaruhi representasi verbal.Sehingga dari satu representasi

dapat di terjemahkan kedalam bentuk representasi lainnya.

Melalui berbagai bentuk representasi yang dijelaskan di atas, penulis

berpendapat bahwa dalam pembelajaran matematika memungkinkan siswa untuk

menggunakan bentuk representasi menurut hasil pemikirannya. Penggunaan

bentuk representasi yang tepat sesuai situasi maupun kemampuam siswa akan

memudahkan siswa dalam memahami konsep matematika dan menyelesaikan

permasalahan matematika. Di sisi lain, pembelajaran yang melibatkan

penggunaan kemampuan representasi dapat memacu guru dalam hal

meningkatkan kemampuan mengajar. Dari berbagai bentuk representasi yang

dihadirkan oleh siswa, guru menjadi lebih terbuka untuk menilai cara berpikir

siswa. Di samping itu, guru juga memiliki wawasan baru untuk mengembangkan

15

metode pembelajaran yang mampu memaksimalkan seluruh kemampuan

representasi matematis setiap siswa yang beragam tersebut.

b. Indikator Kemampuan Representasi Matematis

Standar proses untuk kemampuan representasi yang ditetapkan oleh

NCTM ialah bahwa program pembelajaran dari pra taman kanak-kanak sampai

kelas 12 mewajibkan siswa untuk memiliki kemampuan:14

a. Menciptakan dan menggunakan representasi untuk mengorganisir, mancatat,

dan mengkomunikasikan ide-ide matematika;

b. Memilih, menerapkan, dan menerjemahkan representasi matematis untuk

memecahkan masalah;

c. Menggunakan representasi untuk memodelkan dan menginterpretasikan

fenomena fisik, sosial, dan fenomena matematika.

Beberapa ahli mendefinisikan kemampuan representasi itu menjadi

beberapa macam atau tipe. Menurut Kartini, “Representasi dapat digolongkan

menjadi (1) representasi visual (gambar, diagram, grafik, atau table), (2)

representasi simbolik (pernyataan matematik/notasi matematik, numeric/symbol

aljabar) dan (3) representasi verbal (teks tertulis/ kata-kata)”.15 Pembagian ini

menunjukkan klasifikasi mengenai representasi yaitu berupa kemampuan

representasi dapat berbentuk gambar, symbol dan verbal.

Villegas mengelompokkan representasi matematis menjadi tiga kelompok

sebagai berikut :16

a. Representasi verbal artinya siswa dapat menyajikan serta menyelesaikan

suatu masalah dalam bentuk teks tertulis

b. Representasi gambarartinya siswa dapat menyajikan suatu masalah dalam

bentuk gambar, diagram atau grafik

14NCTM, op.cit., p. 67-7015Kartini, op. cit., h. 36616Jose L. Villegas, et al, op.cit, p. 287

16

c. Representasi simbolik artinya siswa dapat menyajikan dan menyelesaikan

suatu masalah dalam bentuk model matematis berupa operasi aljabar.

Berdasarkan uraian di atas, Indikator kemampuan representasi matematis

yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada indikator representasi

menurut Villegas, yang dijabarkan pada table berikut :

Tabel 2. 1 Indikator Penelitian Kemampuan Representasi Matematis

No. Representasi Indikator

1Representasi gambar

(Pictorial Representation)Membuat gambar atau grafik untuk

menyelesaikan masalah yang diberikan.

2Representasi Simbol

(Symbolic Representation)Menyelesaikan masalah dengan membuat

model ekspresi matematis.

3Representasi verbal

(Verbal Representation)Menjawab soal dengan menggunakan kata-

kata atau teks tertulis.

2. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Teorema Phytagoras

a. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

1. Pengertian Persamaan Linear Dua variabel

Pada bidang Cartesius dapat dinyatakan dalam bentuk ax + by = c dengan

a, b, c konstanta real dengan a, b ≠0, dan x, y adalah variabel pada himpunan

bilangan real. Perhatikan persamaan-persamaan berikut.

a. x + 5 = y

b. 2a – b = 1

c. 3p + 9q = 4

Persamaan-persamaan di atas adalah contoh bentukpersamaan linear dua

variabel. Variabel pada persamaan x + 5 = y adalah x dan y, variabel pada

persamaan 2a – b = 1 adalah a dan b. Adapun variabel pada persamaan 3p + 9q =

4 adalah p dan q. Perhatikan bahwa pada setiap contoh persamaan di atas,

banyaknya variabel ada dua dan masing-masing berpangkat satu. Persamaan

linear dua variabel dapat dinyatakan dalambentuk ax + by = c dengan a, b, c ∈ R,

a, b ≠ 0, dan x, y suatu variabel.17

17Dewi Nuharini, dkk, Matematika Konsep dan Aplikasinnya, (Jakarta,: Pusat PerbukuanDepartemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 97.

17

2. Penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel

Perhatikan persamaan x + y = 5. Persamaan x + y = 5 masihmerupakan

kalimat terbuka, artinya belum mempunyai nilaikebenaran. Jika nilai x kita ganti

bilangan 1 maka nilai y yangmemenuhi adalah 4. Karena pasangan bilangan (1, 4)

memenuhipersamaan tersebut, maka persamaan x + y = 5 menjadi kalimatyang

benar. Dalam hal ini dikatakan bahwa (1, 4) merupakan salahsatu penyelesaian

dari persamaan x + y = 5.

Apakah hanya (1, 4) yang merupakan penyelesaian x + y =5? Untuk

menentukan himpunan penyelesaian dari x + y = 5 dengan x + y variabel pada

himpunan bilangan cacah maka kita harusmencari nilai x dan y yang memenuhi

persamaan tersebut. Untuk mencari nilai x dan y yang memenuhi persamaan x + y

= 5 akan lebih mudah dengan membuat tabel seperti berikut.

X 0 1 2 3 4 5Y 5 4 3 2 1 0

(x,y) (0,5) (1,4) (2,3) (3,2) (4,1) (5,0)

Jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan x + y = 5 adalah {(0, 5), (1,

4), (2, 3), (3, 2), (4, 1), (5, 0)}. Gambar grafik persamaan x + y = 5 pada bidang

Cartesius tampak seperti Gambar 2.2 berikut.

Gambar 2. 2 Penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel

18

Jika x dan y variabel pada himpunan bilangan cacah makagrafik

penyelesaian persamaan x + y = 5 berupa noktah/titik-titik. Adapun, jika x dan y

variabel pada himpunan bilangan real maka titik-titik tersebut dihubungkan

sehingga membentuk garis lurus seperti Gambar 2.2.

Jika diambil pasangan bilangan (2, 1) dan disubstitusikan pada persamaan

x + y = 5 maka diperoleh 2 + 1 ≠ 5 (kalimat salah). Karena pasangan bilangan (2,

1) tidak memenuhi persamaan x + y = 5 maka bilangan (2, 1) disebut bukan

penyelesaian persamaan x + y = 5.

Contoh Soal :

1. Gambarlah grafik himpunan penyelesaian persamaan x + 2y = 4 untuk x, y

variabel pada himpunan bilangan cacah!

2. Gambarlah grafik himpunan penyelesaian persamaan 2x – y = 4 untuk x, y

variabel pada himpunan bilangan real!

Penyelesaian soal nomor 1 :

Membuat tabel untuk menentukan pasangan bilangan (x, y) yang memenuhi

persamaan x + 2y = 4.

X 0 2 4Y 2 1 0

(x, y) (0,2) (2,1) (4,0)

Gambar 2. 3 Penyelesaian Contoh Soal 1

19

Jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan x + 2y = 4 dengan x, y variabel pada

himpunan bilangan cacah adalah {(0, 2), (2, 1), (4, 0)}. Grafiknya seperti tampak

pada Gambar 2.3.

Penyelesaian soal nomor 2 :

Untuk mempermudah dalam menggambar grafik persamaan 2x – y = 4 dibuat tabel

berikut.

X 0 2

Y -4 0

(x, y) (0,-4) (2,0)

Karena x, y variabel pada himpunan bilangan real, maka grafik himpunan

penyelesaiannya berbentuk garis lurus, seperti tampak pada Gambar 2.5.

Semua titik-titik yang terletak pada garis tersebut merupakan himpunan penyelesaian dari

persamaan 2x – y = 4.

Gambar 2. 4 Penyelesaian Contoh Soal 2

20

3. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Apabila terdapat dua persamaan linear dua variabel yangberbentuk ax + by

= c dan dx + ey = f atau biasa ditulis+ =+ = maka dikatakan dua persamaan tersebutmembentuk sistem

persamaan linear dua variabel. Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel

tersebut adalah pasangan bilangan (x, y) yang memenuhi kedua persamaan

tersebut.18

Berikut dijelaskan langkah menentukan penyelesaian dari persamaan-

persamaan 2x + y = 8 dan x – 2y = 4 dengan x, y variabel pada himpunan bilangan

real. Langkah pertama menentukan penyelesaiannya dengan mencari nilai x dan y

yang memenuhi kedua persamaan tersebut. Untuk memudahkan menentukannya,

maka dibuatlah tabel seperti berikut

2x + y = 8 x – 2y = 4

X Y X Y0 8 0 84 0 4 01 6 1 6

Dari tabel di atas tampak bahwa himpunan penyelesaian dari persamaan 2x

+ y = 8 adalah {(0, 8), (4, 0), (1, 6)}, sedangkan himpunan penyelesaian dari

persamaan x – 2y = 4 adalah {(0, –2),(4, 0), (6, 1)}. Dari dua himpunan

penyelesaian tersebut, {(4, 0)} adalah himpunan penyelesaian yang memenuhi

sistem persamaan 2x + y = 8 dan x – 2y = 4. Adapun {(0, 8), (1, 6), (0, –2), (6, 1)}

dikatakan bukan penyelesaian dari sistem persamaan tersebut.

Jika dibuat grafik dalam sebuah bidang koordinat Cartesius, titik (4, 0)

merupakan titik potong persamaan 2x + y = 8 dan x – 2y= 4, seperti tampak pada

Gambar 2.5.

18Ibid, h. 102

21

Gambar 2. 5 Penyelesaian Sitem Persamaan Linear

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variable dapat

dilakukan dengan metode grafik, eliminasi, substitusi, dan metode gabungan.

Penjelasannya sebagai berikut :

a. Metode Grafik

Pada metode grafik, himpunan penyelesaian dari system persamaan linear

dua variabel adalah koordinat titik potong duagaris tersebut. Jika garis-garisnya

tidak berpotongan di satu titik tertentu maka himpunan penyelesaiannya adalah

himpunan kosong.

Contoh soal : Dengan metode grafik, tentukan himpunan penyelesaian sistem

persamaan linear dua variabel x + y = 5 dan x – y = 1 jika x, y variabel pada

himpunan bilangan real.

Penyelesaian : Untuk memudahkan menggambar grafik dari x + y = 5 dan

x – y = 1, dibuat tabel nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan

tersebut.

x + y = 5

X 0 5Y 5 0

(x,y) (0,5) (5,0)

22

x -y= 1

X 0 1Y -1 0

(x,y) (0,-1) (1,0)

Gambar 2. 6 Penyelesaian Metode Grafik

Gambar 2.6 adalah grafik sistem persamaan dari x + y = 5 dan x – y = 1.

Dari gambar tampak bahwa koordinat titikpotong kedua garis adalah (3, 2). Jadi,

himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x + y = 5 dan x – y = 1 adalah {(3,

2)}.

b. Metode Eliminasi

Pada metode eliminasi, untuk menentukan himpunan penyelesaian dari

sistem persamaan linear dua variabel, caranya adalah dengan menghilangkan

(mengeliminasi) salah satu variabel dari sistem persamaan tersebut. Jika

variabelnya x dan y, untuk menentukan variabel x kita harus mengeliminasi

variabel y terlebih dahulu, atau sebaliknya. Perhatikan bahwa jika koefisien dari

salah satu variabel sama maka kita dapat mengeliminasi atau menghilangkan salah

satu variabel tersebut, untuk selanjutnya menentukan variabel yang lain.

Contoh soal : Dengan metode eliminasi, tentukan himpunan penyelesaian sistem

persamaan 2x + 3y = 6 dan x – y = 3

Penyelesaian :

23

Langkah I (eliminasi variabel y) Untuk mengeliminasi variabel y, koefisien y

harus sama, sehingga persaman 2x + 3y = 6 dikalikan 1 dan persamaan x – y = 3

dikalikan 3. 2 + 3 = 6|× 1|2 + 3 = 6− 3 = 3 |× 3|3 − 3 = 92 + 3 = 6+ 95 = 15= 155 = 3Langkah II (eliminasi variabel x) Seperti pada langkah I, untuk mengeliminasi

variabel x, koefisien x harus sama, sehingga persaman 2x + 3y = 6 dikalikan 1 dan

persamaan x – y = 3 dikalikan 2.2 + 3 = 6|× 1|2 + 3 = 6− = 3|× 2|2 − 2 = 63 − (−2 ) = 6− 63 + 2 = 05 = 0= 05 = 0Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3, 0)}.

c. Metode Substitusi

Pada metode substitusi, untuk menentukan himpunan penyelesaian dari

sistem persamaan linear dua variabel dilakukan dengan caraterlebih dahulu

menyatakan variabel yang satu ke dalam variabel yang lain dari suatu persamaan,

kemudian menyubstitusikan (menggantikan) variabel itu dalam persamaan yang

lainnya. Berikut penjelasan pada contoh soal di bawah ini :

Persamaan x – y = 3 ekuivalen dengan x = y + 3. Dengan menyubstitusi persamaan

x = y + 3 ke persamaan 2x + 3y = 6 diperoleh sebagai berikut.2 + 3 = 6

24

2( + 3) + 3 = 62 + 6 + 3 = 65 + 6 = 65 + 6 − 6 = 6 − 65 = 0= 0Selanjutnya untuk memperoleh nilai , substitusikan nilai ke persamaan= + 3, sehingga diperoleh = + 3= 0 + 3= 3Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan

2 + 3 = 6− = 3 adalah{(3,0)}.d. Metode Gabungan

Pada metode gabungan, untuk menentukan himpunan penyelesaian dari

sistem persamaan linear dua variabel, caranya adalah dengan menggunakan

metode substitusi dan eliminasi.

Contoh soal : Dengan metode gabungan, tentukan himpunan penyelesaian dari

sistem persamaan 2 − 5 = 2 dan + 5 = 6, jika x,y ∈ .

Penyelesaian : Langkah pertama yaitu dengan metode eliminasi, diperoleh2 − 5 = 12 |× 1|2 − 5 = 2+ 5 = 6 |× 2| 2 + 10 = 12−15 = −10= −10−15 = 23

25

Selanjutnya substitusikan nilai y ke persamaan x + 5y = 6, sehingga diperoleh :

+ 5 = 6+ 5 23 = 6+ 103 = 6= 6 − 103= 223Jadi, himpunan penyelesaian dari persamaan 2 − 5 = 2 dan + 5 = 6 adalah2 23 , 23 .

4. Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Beberapa permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dapatdiselesaikan

dengan perhitungan yang melibatkan sistempersamaan linear dua variabel. Pada

umumnya permasalahan tersebut berkaitan dengan masalah aritmetika sosial,

misalnya menentukanharga satuan barang, menentukan panjang atau lebar

sebidang tanah, dan lain sebagainya. Permasalahan sehari-hari tersebutbiasanya

disajikan dalam bentuk soal cerita. Langkah-langkah dalam menyelesaikan soal

cerita tentang sistem persamaan linear dua variabel adalah sebagai berikut :

1. Mengubah kalimat-kalimat pada soal cerita menjadibeberapa kalimatmatematika (model matematika), sehinggamembentuk sistem persamaanlinear dua variabel.

2. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.3. Menggunakan penyelesaian yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan

pada soal cerita.19

Berikut disajikan contoh soal dan langkah-langkah penyelesaian soal cerita

tentang sistem persamaan linear dua variabel :

19Ibid, h. 108

26

Soal : Asep membeli 2 kg manggadan 1 kg apel dan iaharus

membayarRp15.000,00, sedangkanIntan membeli 1 kg manggadan 2 kg apel

dengan hargaRp18.000,00. Berapakah harga 5 kg mangga dan3 kg apel?

Penyelesaian :

Misalkan harga 1 kg mangga = x dan harga 1 kg apel = y

Kalimat matematika dari soal di samping adalah2 + = 15.000+ 2 = 18.000Selanjutnya, selesaikan dengan menggunakan salah satu metode penyelesaian,

misalnya dengan metode gabungan.

Langkah I: Metode eliminasi2 + = 15.000 |× 1| 2 + = 15.000+ 2 = 18.000 |× 2| 2 + 4 = 36.000− 4 = 15.000 − 36.000−3 = −21.000= −21.000−3 = 7.000Langkah II: Metode substitusi

Substitusi nilai y ke persamaan 2x + y = 15.0002 + = 15.0002 + 7.000 = 15.0002 = 15.000 − 7.0002 = 8.000= 8.0002 = 4.000Dengan demikian, harga 1 kg mangga adalah Rp4.000,00dan harga 1 kg apel

adalah Rp7.000,00. Jadi, harga 5 kg mangga dan 3 kg apel adalah

5x + 2y = (5 ×Rp4.000,00) + (3 ×Rp7.000,00)

= Rp20.000,00 + Rp21.000,00

= Rp41.000,00

27

b. Materi Teorema Phytagoras

1. Definisi Teorema Phytagoras

Bunyi Teorema Phytagoras “Untuk setiap segitiga siku-siku, berlaku

kuadrat panjang sisi miring sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi siku-

sikunya”.20

Jika ABC adalah segitiga siku-siku dengan

a panjang sisi miring, sedangkan b dan c panjang

sisi siku-sikunya maka berlaku 2 = 2 + 2.Dengan menggunakan teorema Pythagoras kita

dapat menghitung panjang salah satu sisi segitiga

siku-siku jika panjang kedua sisi lain diketahui.

Contoh soal : Diketahui segitiga ABC siku-siku di B

dengan AB = 6 cm dan BC = 8 cm. Hitunglah panjang AC.

Penyelesaian : Dengan menggunakan teorema Phytagoras berlaku :

= += 6 + 8= 36 + 64 = 1002. Kebalikan Teorema Phytagoras

Kebalikan teorema Pythagoras menyatakan bahwa “untuk setiap segitiga

jika jumlah kuadrat panjang dua sisi yang saling tegak lurus sama dengan kuadrat

panjang sisi miring maka segitiga tersebut merupakan segitiga siku-siku”.21 Jadi,

∆ABC dan ∆PQR memiliki sisi-sisi yang samapanjang. Dengan mengimpitkan

sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua segitiga, diperoleh sudut-sudut yang

bersesuaian sama besar. Dengan demikian, ∆ ABC = ∆ PQR = 90o. Jadi, ∆ABC

adalah segitiga siku-siku di B.

20Ibid, h.120.21Ibid., h.123.

A B

C

Gambar 2. 7 Teorema

Phytagoras

28

3. Tripel Phytagoras

Tripel Phytagoras adalah “kelompok tiga bilangan bulat positif yang

memenuhi kuadrat bilangan terbesar sama dengan jumlah kuadrat dua bilangan

lainnya”.22

Perhatikan kelompok tiga bilangan berikut.

a. 3, 5, 6 d. 4, 5, 6

b. 6, 8, 10 e. 5, 12, 13

c. 6, 8, 12

Misalkan bilangan-bilangan di atas merupakan panjang sisi-sisisuatu segitiga,

maka dapat ditentukan jenis segitiganya termasuk segitiga siku-siku ataupun

bukan. Berikut penjelasannya.

a. 3, 5, 6

62 = 36

32 + 52 = 9 + 25 = 34

Karena 62 > 32 + 52, maka segitiga ini bukan termasuksegitiga siku-siku.

b. 6, 8, 10

102 = 100

62 + 82 = 36 + 64 = 100

Karena 102 = 62 + 82, maka segitiga ini termasuk segitiga siku-siku.

c. 6, 8, 12

122 = 144

62 + 82 = 36 + 64 = 100

Karena 122 > 62 + 82, maka segitiga ini bukan termasuk segitiga siku-siku.

d. 4, 5, 6

62 = 36

42 + 52 = 16 + 25 = 41

Karena 62 < 42 + 52, maka segitiga ini bukan termasuk segitiga siku-siku.

22Ibid., h.126.

29

e. 5, 12, 13

132 = 169

52 + 122 = 25 + 144 = 169

Karena 132 = 52 + 122, maka segitiga ini termasuk jenis segitiga siku-siku.

Dari uraian di atas tampak bahwa kelompok tiga bilangan 6, 8, 10 dan 5,

12, 13 merupakan sisi-sisi segitiga siku-siku karena memenuhi teorema

Pythagoras. Kelompok tiga bilangan tersebut termasuk tripel Pythagoras.

4. Perbandingan Sisi-Sisi pada Segitiga Siku-Siku dengan Sudut

Khusus

a. Sudut 30o dan 60o

Gambar 2. 8 Segitiga Khusus Sudut 30o dan 60o

Perhatikan Gambar 2.8. Segitiga ABC di samping adalah segitiga sama

sisi dengan AB = BC = AC = 2x cm dan ∠A = ∠B = ∠C = 60o. Karena CD tegak

lurus AB, maka CD merupakan garis tinggi sekaligus garis bagi ∠C, sehingga

∆ACD = ∆BCD = 30o. Diketahui ∆ ADC = ∆BDC = 90o. Titik D adalah titik

tengah AB, di mana AB = 2x cm, sehingga panjang BD = x cm. Perhatikan ∆

CBD. Dengan menggunakan teorema Pythagoras diperoleh :

CD2 = BC2 – BD2

CD= √BC –BD= (2 ) –= 42– 2= 3 2= 3

30

Dengan Demikian, diperoleh perbandingan

BD : CD : BC = ∶ √3 ∶ 2= 1 ∶ √3 ∶ 1Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan soal yang berkaitan

dengan segitiga siku-siku khusus.

b. Sudut 45o

Gambar 2. 9 Segitiga Khusus Sudut 450

Segitiga ABC pada Gambar 2.9 adalah segitiga siku-siku sama kaki. Sudut

B siku-siku dengan panjang AB = BC =x cm dan ∠A = ∠C = 45o. Dengan

menggunakan teorema Pythagoras diperoleh :

AC2 = AB2 + BC2

AC = √AB + BC= 2 + 2= 2 2= 2

Dengan demikian, diperoleh perbandingan

AB : BC : AC = ∶ ∶ √21 ∶ 1 ∶ √2

31

5. Penggunaan Teorema Pythagoras pada Bangun Datar dan

Bangun Ruang

Selain dimanfaatkan pada segitiga siku-siku, teorema Pythagoras juga

dapat digunakan pada bangun datar dan bangun ruang matematika yang lain untuk

mencari panjang sisi-sisi yang belum diketahui.

Gambar 2. 10 Teorema Phytagoras pada Bangun Kubus

Perhatikan kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a cm pada Gambar

2.10. Diagonal sisi adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang

berhadapan pada suatu bidang datar. Diagonal sisi kubus tersebut antara lain ,

, , dan . Misalkan kita akan menentukan panjang diagonal sisi .

Perhatikan persegi ABCD. adalah salah satu diagonal sisi bidang ABCD.

Sekarang, perhatikan ∆ABD. Karena ∆ABD siku-siku di A, maka dengan

menggunakan teorema Pythagoras diperoleh

2 = 2 + 2= += 2 2= 2 2= √2 cm

32

B. Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Erdy Poernomo yang berjudul “Pengaruh

Pembelajaran Kooperatif Strategi Think-Talk-Write Menggunakan Masalah

Kontekstual Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis

Siswa” pada tahun 2014, menemukan bahwa kemampuan representasi

matematis siswa masih tergolong rendah. Dari tiga indikator representasi

menurut Villegas dalam penelitian ini, representasi dalam bentuk gambar lebih

rendah dari pada representasi simbol dan verbal.

2. Penelitian yang dialakuakan oleh Rahmat Adam berjudul “Pengaruh

Penggunaan Media Pembelajaran GeoGebra Terhadap Kemampuan

Representasi Matematik Siswa”, Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, April 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata

kemampuan representasi matematik siswa yang menggunakan media

pembelajaran GeoGebra lebih tinggi dari pada rata-rata kemampuan

representasi matematik siswa yang menggunakan media PowerPoint.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Lina Marlina. “Pengaruh Model Pembelajaran

Collaborative Problem Solving Terhadap Kemampuan Representasi

Matematis Siswa”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, April 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek

representasi paling menonjol yang dapat dikembangkan melalui model

pembelajaran Collaborative Problem Solving adalah aspek representasi visual,

baik pada siswa yang berkemampuan tinggi maupun rendah. Jadi dapat

dikatakan bahwa model pembelajaran Collaborative Problem Solving efektif

dalam mengembangkan kemampuan representasi visual untuk semua

tingkatan kemampuan siswa. Sementara pada dua aspek lainnya yaitu ekspresi

matematika dan teks tertulis, keduanya hampir seimbang dan tidak terlalu

besar selisihnya dengan aspek representasi visual.

33

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Sekolah

ini beralamat di Jl. Ir. H. Juanda (samping UIN Jakarta), Ciputat Timur, Kota

Tangerang Selatan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017

setelah materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Teorema Phytagoras

selesai diajarkan oleh guru. Penelitian dilaksanakan selama bulan Juni 2017.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Pada

metode deskriptif menggunakan statistika desrkriptif untuk mengolah data yang

diperoleh dari hasil penelitian. Statistika deskriptif adalah statistik yang berkenaan

dengan bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau

menguraikan data sehingga mudah dipahami.1 Adapun cara yang digunakan untuk

mendiskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data dalam

penelitian ini adalah dengan menentukan ukuran dari data seperti nilai modus,

rata-rata dan nilai tengah (median) dan menentukan ukuran variabilitas data

seperti variasi (varian), tingkat penyimpangan (deviasi standar) dan jarak (range).

Selain itu, peneliti melakukan wawancara kepada guru matematika yang

mengajar langsung siswa-siswa kelas VIII guna memperkuat data-data yang

diperoleh selain tes.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3

Tangerang Selatan. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik

1Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),h.2.

34

Simple Random Sampling. Hal ini dapat dilakukan karena populasi target kelas

VIII di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan yang dipilih adalah siswa kelas VIII

regular, sehingga dapat diasumsikan homogen.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

cara/teknik yaitu tes dan wawancara :

1. Tes, digunakan sebagai upaya untuk memperoleh data primer tentang

kemampuan representasi matematis siswa pada materi Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel dan Teorema Phytagoras. Tes yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes berbentuk uraian.

2. Wawancara, digunakan sebagai teknik pendukung di samping tes untuk

memperoleh gambaran dalam menganalisis kemampuan representasi

matematis siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan

Teorema Phytagoras.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes kemampuan

representasi matematis. Soal tes disusun dalam bentuk uraian (essay) untuk

mengukur tingkat kemampuan representasi matematis siswa. Adapun langkah-

langkah yang digunakan oleh peneliti dalam menyusun soal tes kemampuan

representasi matematis, yaitu:

1. Persiapan Pembuatan Instrumen

a. Memperhatikan kurikulum yang berlaku di SMP

Dalam pembuatan instrumen tes kemampuan representasi matematis

terlebih dahulu mengetahui materi pelajaran apa saja yang terdapat pada jenjang

SMP di kurikulum 2013.Kurikulum 2013 dipilih sehubungan dengan kurikulum

yang diterapkan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan adalah kurikulum 2013.

b. Memperhatikan materi yang diajarkan oleh pendidik

Setelah mengetahui materi yang diajarkan, selanjutnya menentukan materi

yang akan digunakan yaitu Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Teorema

Phytagoras di kelas VIII.

35

c. Memperhatikan kompetensi dasar yang berlaku

Penyusunan intrumen tes dalam penelitian ini memperhatikan kompetensi

dasar kompetensi dasar yang berlaku pada materi sistem persamaan linear dua

variabel dan teorema phytagoras.

d. Menyusun kisi-kisi tes

Kisi-kisi instrumen tes kemampuan representasi matematis digunakan oleh

peneliti sebagai acuan dalam membuat soal. Adapun kisi-kisi instrumen tes yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis

No

AspekKemampuanRepresentasiMatematis

Indikator SoalNo.

ButirSoal

JumlahButirSoal

1.Gambar(Pictorial)

Menyelesaikan sistem persamaan lineardua variabel dan teorema Phytagorasdengan metode grafik dan gambar.

3, 5 2

2.Simbol(Symbolic)

Menyelesaikan model matematika yangtelah dibuat dari masalah yang berkaitandengan sistem pesamaan linear duavariabel dan teorema Phytagoras..

1, 4 2

3.Verbal(Verbal)

Menyelesaikan permasalahan yangberkaitan dengan sistem persamaanlinear dua variabel dan teoremaPhytagoras dengan menggunakan kata-kata dan penafsirannya.

2, 6 2

Jumlah Butir Soal 6

e. Membuat pedoman penskoran tes kemampuan representasi matematis

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa skor penilaian hasil jawaban

siswa terhadap kemampuan representasi matematis, sehingga diperlukan pedoman

dalam menentukan skor dari setiap jawaban siswa tersebut. Pedoman penskoran

tersebut digunakan untuk mengukur kempuan representasi matematis siswa.

Pedoman penskoran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

36

Tabel 3. 2 Pedoman Penskoran Instrumen Tes Kemampuan Representasi

Matematis Siswa

Aspek Skor Uraian

RepresentasiGambar

(Pictorialrepresentation)

3Membuat gambar secara lengkap danbenar

2Membuat gambar secara lengkap namunmasih ada kesalahan

1Membuat gambar namun tidak lengkapatau tidak membuat gambar

0Tidak memberikan jawaban ataumemperlihatkan ketidakpahaman terhadapkonsep

Kata-kata(Verbal

Representation)

3Menulis penjelasan secara logis, benar,dan lengkap

2

Menulis penjelasan secara logis, benar,namun tidak lengkap atau menulispenjelasan secara logis, lengkap, namuntidak benar

1 Menulis penjelasan namun tidak logis

0Tidak memberikan jawaban ataumemperlihatkan ketidakpahaman terhadapkonsep

Simbol(Symbolic

Representation)

3Membuat model matematika dengan benardan melakukan perhitungan dengan benar

2Membuat model matematika dengan benarnamun ada kesalahan pada prosesperhitungan

1Membuat model matematika namun masihada kesalahan

0Tidak memberikan jawaban ataumemperlihatkan ketidakpahaman terhadapkonsep

2. Melakukan Validasi Instrumen

Untuk mengetahui instrumen kemampuan representasi matematis yang

akan digunakan dalam penelitian telah memenuhi kalayakan persyaratan atau

belum, maka instrumen tersebut harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

Setelah semua persyaratan terpenuhi, maka instrumen penelitian dapat dikatakan

baik dan layak untuk digunakan. Uji validitas butir instrumen tes kemampuan

37

representasi matematis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji validitas isi

dan validitas empiris.Berikut disajikan ketentuan dan langkah perhitungannya:

a. Validitas Isi

Validitas suatu instrumen penelitian adalah derajat yang menunjukkan

suatu tes dapat mengukur apa yang hendak diukur. Tes yang digunakan dalam

penelitian perlu dilakukan uji validitas agar ketepatan alat penilaian terhadap

konsep yang dinilai sesuai, sehingga betul-betul menganalisis apa yang

seharusnya dianalisis.

Pada penelitian ini, uji validitas isi dilakukan dengan memberikan form

penilaian instrument tes penelitian kemampuan representasi matematis kepada

para ahli matematika yang terdiri dari 1 dosen jurusan Pendidikan Matematika

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan 7 guru matematika SMP di Tangerang

Selatan. Berdasarkan kriteria yang dibuat oleh Lawshe, maka dalam form

penilaian, peneliti menyediakan 3 pilihan penilaian yaitu esensial, tidak esensial,

dan tidak relevan serta kolom saran.2

Hasil validitas isi digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki instrumen

penelitian.Jika ada instrumen yang tidak esensial maupun tidak relevan menurut

ahli, instrumen tersebut tetap digunakan dengan ketentuan dilakukan perbaikan

sesuai dengan saran yang diberikan. Perbaikan yang dilakukan diantaranya:

1) Memperbaiki redaksi soal sehingga dapat mudah dipahami oleh siswa.

2) Memodifikasi soal yang dianggap terlalu mudah.

3) Memodifikasi soal sehingga sesuai dengan indikator yang diujikan.

Metode perhitungan validitas isi tes kemampuan representasi matematis

dengan CVR (Content Validity Ratio) menggunakan rumus sebagai berikut:3

= − 22Keterangan:

2C. H. Lawshe, A quantitative Approach to Content Validity, Personel Psychology, INC,1975, p. 567.

3Ibid.

38

CVR : Konten Validitas Rasio (Content Validity Ratio)ne : Jumlah penilai yang menyatakan butir soal essensialN : Jumlah penilai

Validitas isi dengan metode CVR dilakukan pada tiap butir soal. Jika nilai

CVR tidak memenuhi signifikansi statistik yang ditentukan dari tabel nilai

minimum CVR yang disajikan Lawshe maka butir soal tersebut tidak valid dan

akan dihilangkan atau dieliminasi. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh 6

butir soal yang dinyatakan valid, yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 4. 5, dan 6 dan

tidak ada butir soal yang dinyatakan tidak valid. Berikut hasil uji validitas isi dari

8 orang ahli disajikan pada Tabel 3.4.

Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Isi Kemampuan Representasi Matematis

No Soal EsensialTidak

EsensialTidak

RelevanN Ne CVR

MinimumSkor

Kesimpulan

1 7 1 0 8 7 0,75 0,75 Valid

2 7 1 0 8 7 0,75 0,75 Valid

3 7 1 0 8 7 0,75 0,75 Valid

4 7 1 0 8 7 0,75 0,75 Valid

5 8 0 0 8 8 1,00 0,75 Valid

6 8 0 0 8 8 1,00 0,75 Valid

b. Validitas Empiris (Terbatas)

Setelah melakukan uji validitas isi, instrument tes kemampuan representasi

matematis diujikan kembali secara terbatas kepada siswa kelas IX (Sembilan)

SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang.

Perhitungan validitas empiris pada penelitian ini dilakukan menggunakan

perangkat lunak Microsoft Excel 2007.

Uji validitas empiris dilakukan dengan melakukan uji validitas soal,

reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda setiap butir soal. Berikut ini

dijelaskan masing-masing uji pada validitas empiris tersebut :

39

Pertama, uji validitas setiap butir soal. Uji validitas butir soal dihitung

dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson yaitusebagai berikut:4

= Σ − (Σ )(Σ )( ΣX − (ΣX) )(nΣY − (ΣY) )Keterangan:rxy: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

n : banyaknya siswaX : skor butir soalY : skor total

Uji validitas instrumen dilakukan dengan cara membandingkan hasil

perhitungan Pearson Correlation( ) dengan pada taraf signifikansi 5%

atau dengan membandingkan Sig. (2-tailed), untuk membandingkan dengan

terlebih dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu

dk = n-2 atau dengan membandingkan p-value pada hasil uji validitas dengan α =

0,05.

Soal dikatakan valid jika nilai > atau p-value < 0,05; sebaliknya

soal dikatakan tidak valid jika nilai ≤ atau p-value > 0,05. Pada

penelitian ini n = 34, maka dk = 32, dengan α = 0,05, maka rtabel nya adalah

0,3008. Butir soal nomor 5 tidak valid, karena ≤ dan p-value > 0,05.

Oleh karena itu soal tersebut tidak digunakan. Hasil rekapitulasi validitas empiris

instrumen tes kemampuan representasi matematis ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 3. 4 Rekapitulasi Hasil Validitas pada Uji Coba Terbatas (N = 34)

No. Item rhitung Keputusan(α = 0,05)

1 0,6828 Valid

2 0,5874 Valid

3 0,5199 Valid

4 0,6645 Valid

6 0,8234 Valid

4Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),cet. 6, h. 72.

40

Kedua, setelah dilakukan uji validitas maka dilakukan uji reliabilitas untuk

mengetahui tingkat keandalan instrument dengan mengetahui koefisien alpha

(alpha cronbach)menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007.Adapun

rumus yang digunakan untukmengukur reliabilitas suatu tes yang berbentuk

uraian adalah sebagai berikut :5 = − 1 1 − ∑Keterangan :11 : reliabilitas yang dicari

: banyaknya butir soal2 : varians total∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item

Untuk menghitung2

i dan2

t gunakan rumus varians berikut ini:

= ∑ − (∑ )Kriteria koefisien reliabilitas diberikan dalam tabel sebagai berikut:6

Tabel 3. 5 Kriteria Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Reliabilitas

0,90 < r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat tetap/sangat baik

0,70 < r11 ≤ 0,90 Tinggi Tetap/baik

0,40 < r11 ≤ 0,70 Sedang Cukup tetap/cukup baik

0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah Tidak tetap/buruk

r11 ≤ 0,20 Sangat rendah Sangat tidak teta/sangat buruk

Berdasarkan output pada Microsoft Excel 2007 didapatkan koefisien alpha

(alpha cronbach) sebagai berikut:

5Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian PendidikanMatematika, (Bandung: PT Refika Aditama, 2015), h.206.

6Ibid.

41

Tabel 3. 6 Rekapitulasi Reliabilitas pada Uji Coba Terbatas

Variabel Hasil Uji (r11) Keterangan

Kemampuan RepresentasiMatematis

0,6632Derajat Reliabilitas Cukup

Tetap/cukup baik

Hasil perhitungan reliabilitias pada uji coba terbatas setelah drop soal

tidak valid yaitu sebesar 0,6632. Hal ini menunjukkan bahwa derajat reliabilitas

tergolong tinggi, atau tingkat kepercayaan, keterandalan, atau konsistensi

tergolong tinggi.

Ketiga, setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka dilakukan

perhitungan taraf kesukaran untuk mengetahui tingkat kesukaran instrument

apakah soal test yang diberikan tergolong mudah, sedang atau sukar. Perhitungan

dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007. Rumus

yang digunakansebagai berikut :7 =Keterangan :

P = indeks kesukaranB = banyaknya siswa yang menjawab soal betulJs = jumlah seluruh siswa peserta test

Kriteria koefisien taraf kesukaran diberikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3. 7 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen

IK Interpretasi Indeks Kesukaran

IK = 0,00 Terlalu Sukar

0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar

0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang

0,70 < IK ≤ 1,00 Mudah

IK = 1,00 Terlalu Mudah

7Suharsimi Arikunto, op. cit. h. 208.

42

Berdasarkan output pada Microsoft Excel 2007 didapatkan nilai taraf

kesukaran setiap butir soal sebagai berikut8:

Tabel 3. 8 Rekapitulasi Hasil Taraf Kesukaran pada Uji Coba Terbatas

No. Item Taraf Kesukaran Keputusan

1 0,5882 Sedang

2 0,4608 Sedang

3 0,4118 Sedang

4 0,5980 Sedang

5 0,0686 Sukar

6 0,6471 Sedang

Hasil perhitungan taraf kesukaran setiap butir soal didapatkan bahwa

terdapat lima butir soal yaitu nomor 1, 2, 3, 4, dan 6 adalah termasuk dalam

kategori taraf kesukaran sedang karena koefisien masing-masing butir soal berada

di antara 0,31 – 0,70, sedangkan satu soal yang dalam kategori sukar adalah butir

soal nomor 5 karena koefisien taraf kesukaran butir soal nomor 5 kurang dari

0,30.

Perhitungan terakhir adalah perhitungan Daya Pembeda yang bertujuan

untuk mengetahui tingkat kemampuan soal dalam membedakan siswa yang

mampu menyelesaikan soal dengan yang tidak mampu menyelesaikan soal. Untuk

mengetahui daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus.9= − = −Keterangan:

J = Jumlah peserta tesJA = Banyaknya peserta kelompok atasJB = Banyaknya peserta kelompok bawahBA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benarBB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

8Karunia Eka Lestari, op. cit. h. 224.9Suharsimi Arikunto, op. cit. h. 213.

43

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benarPB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Kriteria yang digunakan untuk menginterpretaasikan indeks daya pembeda

disajikan pada tabel berikut 10:

Tabel 3. 9 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen

Nilai Interpretasi Daya Pembeda

0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup

0,00 < DP ≤ 0,20 Buruk

DP ≤ 0,00 Sangat Buruk

Berdasarkan output pada Microsoft Excel 2007 didapatkan nilai daya

pembeda setiap butir soal sebagai berikut:

Tabel 3. 10 Rekapitulasi Hasil Daya Pembeda pada Uji Coba Terbatas

No. Item Taraf Kesukaran Keputusan

1 0,1569 Buruk

2 0,2159 Cukup

3 0,1569 Buruk

4 0,2549 Cukup

5 0.0196 Buruk

6 0,3137 Cukup

Hasil perhitungan daya pembeda soal menunjukan bahwa terdapat dua

butir soal dengan kriteria buruk yaitu butir soal nomor 1 dan 3, masing-masing

0,1569 dan 0,1569, dan terdapat tiga butir soal dengan kriteria cukup yaitu butir

soal nomor 2, 4 dan 6, masing-masing dengan koefisien 0,2157, 0,2549 dan

0,3137.

10Karunia Eka Lestari, op. cit. h. 217.

44

Berikut rekapitulasi keseluruhan hasil uji validitas instrumen yang

disajikan dalam Tabel 3.13 :

Tabel 3. 11 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen

No. Soal Aspek Indikator Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda

1 Simbolic Valid Sedang Buruk

2 Verbal Valid Sedang Cukup

3 Pictoral Valid Sedang Buruk

4 Simbolic Valid Sedang Cukup

5 Pictoral Tidak Valid Sukar Buruk

6 Verbal Valid Sedang Cukup

Reliabilitas Sedang (Cukup Tetap/cukup baik)

F. Teknik Analisis Data

Tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan representasi matematis

siswa berbentuk uraian, pemberian skor hasil tes siswa didasarkan pada indikator

yang akan dicapai. Skor keseluruhan siswa dan skor perindikator dianalisis untuk

mengetahui kemampuan representasi matematis siswa.

Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menentukan ukuran dari data seperti nilai modus, rata-rata dan nilai tengah

(median) dan menentukan ukuran variabilitas data seperti variasi (varian), tingkat

penyimpangan (deviasi standar) dan jarak (range). Berikut disajikan rumus yang

digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini :

1. Rata-rata (Mean)

= ∑∑Dimana :

= nilai rata-rata∑ = jumlah nilai∑ = jumlah frekuensi

45

2. Median

= + (12 − )Dimana :

Me = Median

b = batas bawah kelas median (batas bawah – 0,5)

p = panjang kelas

n = banyak data

F = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median

f = frekuensi kelas median

3. Modus = + ( + )Dimana :

Mo = Modus

b = batas bawah kelas modus (batas bawah – 0,5)

p = panjang kelas

= selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya

= selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas setelahnya

4. Varians= ∑ − (∑ )( − 1)5. Simpangan Baku

= ∑ − (∑ )( − 1)6. Persentase Rata-rata= ℎ × 100 %

46

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan representasi

matematis siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan pada materi

Sistem Persamaan Linear Dua variabel dan Teorema Phytagoras. Penelitian ini

dilakukan pada siswa kelas VIII yang berjumlah 85 orang sebagai sampel.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni semester genap tahun ajaran 2016/2017.

Pengambilan data dilakukan melalui tes tertulis dan wawancara selama penelitian

berlangsung. Tes yang diberikan pada siswa dalam bentuk soal uraian (essay)

materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Teorema Phytagoras.

Data hasil penelitian diperoleh dari hasil tes kemampuan representasi

matematis siswa berdasarkan indikator representasi gambar (pictorial

representation), representasi simbol (symbolic representation), dan representasi

kata-kata (verbal representation). Data-data tersebut kemudian dianalisis dan

disajikan dalam bentuk deskripsi sebagai gambaran hasil penelitian.

B. Data Jumlah Kelas

SMP Negeri 3 Tangerang Selatan memiliki beberapa kategori kelas, yaitu:

1. CI-BI Akselerasi, adalah singkatan dari Cerdas Istimewa – Bakat Istimewa.

Kelas ini adalah kelas satuan pendidikan ketuntasan belajar selama 2 (dua)

tahun.

2. Bilingual, adalah kelas berbasis reguler dengan mengutamakan komunikasi

berbahasa asing (bahasa Inggris)

3. Reguler, adalah kelas biasa layaknya kelas umum di beberapa sekolah lain.

47

Tabel 4. 1 Data jumlah kelas, rombel dan siswa TP 2016/2017

No. Data KelasJumlahRombel

Jumlah SiswaLaki-laki Perempuan Jumlah

1 Kelas VII 9 166 248 4142 Kelas VIII 9 184 225 4093 Kelas IX 9 190 212 4024 Kelas VII Billingual 1 16 25 415 Kelas VIII Billingual 1 18 24 426 Kelas IX Billingual 1 15 23 387 Kelas VII Aksel 1 6 20 268 Kelas VIII Aksel 1 9 15 24

J U M L A H 31 604 792 1396

Pada penelitian ini, kelas yang dijadikan subjek penelitian adalah kelas

reguler tingkat kelas VIII sebanyak sembilan kelas. Kelas akselerasi dan bilingual

tidak dijadikan subjek penelitian karena memiliki kemampuan khusus yang

berbeda dari kelas reguler. Sampel masing-masing 8 - 10 orang per kelas sehingga

jumlah sampel terpilih adalah 85 orang siswa.

C. Penyajian Data

1. Kemampuan Representasi Matematis Siswa Keseluruhan

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari lapangan, agar mudah

dipahami maka dideskripsikan ke dalam berbagai bentuk penyajian. Penyajian

data pada penelitian ini dengan menggunakan tebel distribusi frekuensi dan grafik.

Data hasil penelitian tes kemampuan representasi matematis siswa secara

keseluruhan disajikan dalam bentuk sebagai berikut :

Tabel 4. 2 Statistik Deskriptif Kemampuan Representasi Matematis

Statistika HasilJumlah sampel (N) 85

Mean (X) 59,84Median (Me) 63,0Modus (Mo) 64,83Varians (S2) 164,8941

Simpangan Baku (S) 12,84

48

Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa rata-rata kemampuan representasi matematis

siswa sebesar 59,84, sehingga berdasarkan Tabel 3.12 maka termasuk dalam

kategori sedang. Median (Me) dari data yaitu 63,0. Modus (Mo) dari data yaitu

64,83. Varian ( ) hasil uji statistika 164,8941, menandakan jarak pesebaran skor

hasil penelitian terhadap rata-rata. Simpangan baku (S) hasil uji statistika 12,84,

menandakan keragaman skor hasil tes siswa.

Berikut ini akan disajikan tabel frekuensi kemampuan representasi

matematis pada data keseluruhan:

Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Representasi Matematis

No. IntervalFrekuensi

Absolut Relatif Relatif Kumulatif1 33-40 5 5,88 5,882 41-48 21 24,71 30,593 49-56 - - 30,594 57-64 26 30,59 61,185 65-72 18 21,18 82,356 73-80 13 15,29 97,657 81-87 2 2,35 100,00

Jumlah 85 100.0

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai yang paling banyak

diperoleh siswa berada pada interval 57 – 64 yaitu sebesar 30,59% (26 siswa dari

85 siswa). Perbedaan yang cukup signifikan terlihat dari kelas interval frekuensi

tertinggi dengan kelas interval frekuensi terrendah. Selisih frekuensi relatif pada

interval 4 dan interval 7 yaitu sebesar 28,24%. Dari sebanyak 7 kelas interval

yang ada, hanya kelas interval 49 – 56 yang tidak terdapat frekuensi, ini berarti

tidak ada siswa yang mendapat nilai dari 49 sampai 56, tetapi pada dua kelas

interval sebelum dan sesudahnya merupakan dua kelas interval dengan frekuensi

terbanyak.

49

2. Kemampuan Representasi Matematis Siswa Berdasarkan Indikator

Selain berdasarkan jumlah frekuensi keseluruhan dapat juga dibentuk tabel

dan diagram berdasarkan nilai rata-rata tiap indikator representasi matematis.

Berikut ini adalah tabel nilai rata-rata indikator representasi matematis :

Tabel 4. 4 Nilai Rata-rata Tiap Aspek Kemampuan Representasi Matematis

No.Aspek Indikator Kemampuan

Representasi MatematisSkor

Maks/IdealSkor

%1 Pictoral Representation 3 1,53 50,982 Symbolic Reresentation 6 3,94 65,663 Verbal Representation 6 3,75 62,45

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa indikator representasi gambar

(Pictorial Representation) mempunyai skor ideal 3 karena mempunyai satu soal,

sedangkan indikator representasi simbol (Symbolic Reresentation) dan

representasi verbal (Verbal Representation) memiliki skor ideal 6 karena memiliki

dua soal. Tiap soal memiliki skor maksimum 3. Hasil analisa data menunjukan

nilai tertinggi adalah indikator representasi simbol (Symbolic Representation)

dengan skor rata-rata 3,94 dari skor maksimal 6 (65,66%), menandakan bahwa

sebagian siswa dinyatakan mampu menyelesaikan permasalahan matematika

menggunakan model matematika. Sedangkan skor terrendah adalah indikator

representasi gambar (Pictorial Representation) dengan skor rata-rata 1,53 dari

skor maksimal 3 (50.98%), dapat dikatakan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan permasalahan matematika menggunakan representasi dalam

bentuk gambar tidak sebaik menggunakan representasi simbol dan verbal. Selisih

nilai rata-rata tertinggi dan terrendah yaitu indikator representasi simbol

(Symbolic Reresentation) dan representasi gambar (Pictorial Representation)

hanya sebesar 14,68. Berdasarkan kriteria pada Tabel 3.12, nilai rata-rata masing-

masing indikator representasi matematis pada Tabel 4.4, ketiganya termasuk

dalam kategori sedang.

Dari tabel diatas, dapat juga disajikan dalam bentuk diagram batang

berikut ini :

50

Gambar 4. 1 Nilai Rata-rata Per Indikator Representasi Matematis

Dari Gambar 4.1 terlihat bahwa terlihat bahwa ketiga indikator tersebut

memiliki nilai rata-rata yang tidak terlalu jauh berbeda. Nilai rata-rata indikator

representasi simbol (Symbolic Representation) lebih besar dari nilai rata-rata

indikator representasi verbal (Verbal Representation) dan representasi gambar

(Pictorial Representation) pada materi sistem persamaan linear dua variabel dan

teorema phytagoras. Artinya sebagian besar siswa sudah mampu menyelesaikan

permasalahan matematika dengan mengubah permasalahan matematika menjadi

bentuk simbol-simbol dan membuat model matematikannya.

D. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan pada siswa yang telah mempelajari materi sistem

persamaan linear dua variabel dan teorema Phytagoras di kelas VIII SMP Negeri

3 Tangerang Selatan tahun pelajaran 2016/2017 semester genap. Berdasarkan

tabel distribusi frekuensi yang disajikan pada Tabel 4.1 diperoleh nilai rata-rata

kemampuan represenatsi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Tangerang

Selatan tahun pelajaran 2016/2017 pada materi Sistem Persamaan Linear Dua

.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

PictoralRepresentation

SymbolicReresentation

VerbalRepresentation

Nilai Rata-rata per Indikator

51

Variabel dan Teorema Phytagoras adalah 59,84. Berdasarkan nilai rata-rata

keseluruhan indikator representasi matematis tersebut, dapat peneliti simpulkan

bahwa kemampuan reprsentasi matematis siswa dalam bentuk gambar masih

tergolong kurang memuaskan karena nilai rata-rata indikator tersebut berada

dibawah nilai rata-rata keseluruhan.

Perbedaan cara menjawab soal siswa untuk masing-masing indikator

kemampuan representasi matematis dideskripsikan sebagai berikut:

1. Kemampuan representasi gambar (Pictorial Representation)

Soal yang memperlihatkan bagaimana kemampuan representasi matematis

dalam bentuk gambar adalah butir soal nomor 3. Sebagai gambaran umum berikut

ini disajikan soal nomor 3 serta jawaban beberapa siswa dalam menjawab

pertanyaan soal nomor 3.

Pertanyaan nomor 3: Ryan dan Rizky mempunyai beberapa kelereng.

Himpunan penyelesaian dari jumlah kelereng Ryan dan Rizki dituliskan dalam

sebuah tabel berikut :

Ryan 0 10Rizki 10 0(x,y) (0,10) (10,0)

Himpunan penyelesaian dari selisih kelereng Ryan dan Rizki dituliskan dalam

sebuah tabel berikut :

Ryan 0 4Rizki -4 0(x,y) (0,-4) (4,0)

Berapakah masing-masing kelereng Ryan dan Rizky?

Berikut diberikan contoh jawaban yang diberikan oleh beberapa siswa:

52

Jawaban

dengan

skor 3

Jawaban

dengan

skor 2

Jawaban

dengan

skor 1

Gambar 4. 2 Beberapa Jawaban Siswa pada Indikator Representasi Gambar

Pada Gambar 4.2 pada jawaban siswa yang mendapat skor 3 terlihat

bahwa siswa mampu membuat gambar grafik dengan baik. Ketepatan dalam

menentukan titik dan membuat garis serta menentukan titik potong serta

menyelesaikan/mencari solusi dari permasalahan pada soal nomor 3, yaitu

53

mencari banyaknya kelereng yang dimiliki Ryan dan banyaknya kelereng yang

dimiliki Rizki. Terlihat siswa sudah memahami cara membuat koordinat kartesius

untuk menentukan titik pada grafik dan memahami konsep bilangan bulat serta

garis bilangan untuk menggambar sumbu x dan sumbu y. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa mampu mengubah simbol-simbol matematis ke dalam bentuk

gambar atau grafik.

Pada jawaban siswa yang mendapatkan skor 2 dalam menjawab soal

nomor 3 terdapat kesalahan siswa dalam menjawab yaitu dalam menentukan titik-

titik pada gambar atau grafik yang telah mereka buat sehingga tidak bisa

menentukan titik potong kedua garis. Kesalahan tersebut terlihat pada langkah

menentukan titik (0,-4). Siswa salah menempatkan titik -4 sumbu y tersebut pada

sumbu x. Siswa tidak mampu mengubah pasangan himpunan (a,b) yang terdapat

unsur bilangan negatif ke dalam bentuk gambar koordinat titik (x,y). Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa dalam bentuk

gambar masih kurang memuaskan.

Pada jawaban siswa yang mendapatkan skor 1 dalam menjawab soal

nomor 3 terdapat kesalahan siswa dalam menjawab yaitu tidak benar dan tidak

lengkap dalam membuat grafik. Hal tersebut dapat dilihat dari cara siswa

menentukan skala yang tidak tetap pada setiap titik pada sumbu x dan sumbu y.

Siswa kurang mampu merepresentasikan simbol-simbol atau angka dari pasangan

himpunan terurut ke dalam sebuah koordinat kartesius dan juga grafik. Siswa

sudah mengetahui bahwa cara menyelesaikan permasalahan dari bentuk pasangan

himpunan terurut yang disajikan dalam bentuk tabel adalah dengan mengubah

pasangan himpunan terurut tersebut ke dalam bentuk gambar koordinat kartesius

kemudian membuat grafik penyelesaiannya, namun siswa tidak paham cara

membuat koodinat kartesius yaitu dengan menentukan jarak yang sama dari setiap

titik yang dimulai dari titik (0,0) ke setiap titik selanjutnya pada sumbu x dan y.

Kesalahan ini dapat disebabkan karena siswa kurang memahami materi prasyarat

yaitu garis bilangan. Dalam membuat garis bilangan diperlukan kemampuan

merepresentasikan simbol-simbol bilangan bulat ke dalam bentuk gambar garis

54

bilangan. Hal ini menunjukan bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam

menggunakan representasi matematis dalam bentuk gambar atau grafik.

Dari penjelasan di atas terlihat kesalahan terbanyak siswa adalah pada saat

menggambar titik pada grafik dan menentukan titik potong. Sebagian besar siswa

dapat menggambar sumbu x dan y tetapi salah menempatkan titik sehingga salah

dalam menghubungkan kedua titik tersebut dengan sebuah garis. Ini berarti siswa

tidak memahami cara membuat koordinat kartesius, tidak dapat menentukan titik

pada grafik dan tidak memahami konsep bilangan bulat serta garis bilangan untuk

menggambar sumbu x dan sumbu y. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum

mampu mengubah simbol-simbol matematis ke dalam bentuk gambar.

Pada soal nomor 3 untuk indikator representasi gambar, siswa yang

mendapatkan skor 3 sebanyak 12 siswa, siswa yang mendapatkan skor 2 sebanyak

23 siswa, siswa yang mendapatkan skor 1 sebanyak 48 siswa dan sisanya yang

mendapatkan skor 0 sebanyak 2 siswa. Berdasarkan hasil tersebut dapat kita lihat

sebagian besar siswa mendapatkan skor 1 dan 2 pada indikator representasi

gambar. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan

siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika menggunakan representasi

dalam bentuk gambar masih belum maksimal.

2. Kemampuan representasi simbol (Symbolic Representation).

Soal yang memperlihatkan bagaimana kemampuan representasi matematis

dalam bentuk simbol adalah butir soal nomor 1 dan 4. Sebagai gambaran umum

berikut ini disajikan soal nomor 1 dan 4 serta jawaban beberapa siswa dalam

menjawab pertanyaan soal nomor 1 dan 4.

Pertanyaan nomor 1 : Umur Dani 5 tahun lebih tua dari umur Devi.

Sedangkan jumlah umur mereka adalah 39 tahun. Buatlah model matematikanya!

Hitunglah berapa umur mereka masing-masing saat ini?

Berikut diberikan contoh jawaban yang diberikan oleh beberapa siswa

untuk soal nomor 1:

55

Jawaban

dengan

skor 3

Jawaban

dengan

skor 2

Jawaban

dengan

skor 1

Gambar 4. 3 Beberapa Jawaban Siswa Pada Indikator Representasi Simbol

Pada Gambar 4.3 siswa yang menjawab dengan mendapat skor 3 terlihat

kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika menggunakan

representasi simbol, yaitu menggunakan variabel x dan y untuk mengubah Dani

dan Devi ke dalam model matematika. Terlihat juga siswa dapat memahami cara

menyelesaikan permasalahan mengunakan system persamaan linear dua variabel.

Hal in menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan representasi matematis

dalam bentuk symbol dengan baik.

Pada jawaban siswa yang mendapat skor 2 terlihat penggunaan simbol

atau model matematika untuk menyelesaikan permasalahan terkait materi sistem

persamaan linear dua variabel. Ketika menjumpai permasalahan seperti pada soal

nomor 1 tersebut, siswa sudah mengetahui bahwa langkah penyelesaiannya adalah

dengan mengubah permasalahan ke dalam model matematika. Siswa mengubah

56

apa yang diketahui dari soal menjadi simbol atau variabel sehingga dapat

mempermudah siswa dalam mengoperasikannya ke dalam perhitungan matematis,

akan tetapi pada jawaban siswa ini masih terdapat kekurangan yaitu siswa

membuat persamaan linear hanya satu variabel. Variabel yang digunakan hanya

variabel n saja untuk menggantikan Devi, sedangkan untuk Dani tidak ada

variabel lain yang digunakan, hanya menggunakan substitusi variabel dari Devi,

yaitu menjadi n + 5. Hal ini menunjukkan kemampuan siswa dapat menggunakan

representasi simbol dengan baik, namun kurang sesuai dengan materi persamaan

linaer dua variabel.

Pada jawaban siswa yang mendapat skor 1 dalam menjawab soal nomor 1

adalah tidak membuat model matematika dari permasalahan yang diberikan

meskipun jawaban dan hasil perhitungan siswa benar. Pada jawaban tipe ini siswa

mampu memahami pertanyaan dan benar dalam perhitungan menggunakan cara di

luar materi persamaan linear dua variabel. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan

siswa membuat model matematika pada materi sistem persamaan linear dua

variabel masih kurang. Hal ini dapat disebabkan karena siswa kurang memahami

definisi variabel dalam matematika sehingga siswa tidak bisa mengubah

permasalahan menjadi kalimat atau model matematika.

Pertanyaan nomor 4 : Pada sebuah

peta terdapat tiga kota yaitu kota Magelang,

Surakarta, dan Yogyakarta. Jika diketahui

jarak dari Yogyakarta ke Surakarta pada

peta adalah 4 cm dan jarak antara

Yogyakarta dan Magelang adalah 3 cm.

Diketahui arah dari Yogyakarta ke Surakarta berada tegak lurus dengan arah dari

Yogyakarta ke Magelang. Jika skala pada peta adalah 1:200.000, berapakah jarak

pada peta dan jarak sebenarnya antara Magelang dan Surakarta?

Berikut diberikan contoh jawaban yang diberikan oleh beberapa siswa

untuk soal nomor 4 :

MAGELANG

YOGYAKARTA

SURAKARTA

57

Jawaban

dengan

skor 3

Jawaban

dengan

skor 2

Jawaban

dengan

skor 1

Gambar 4. 4 Beberapa Jawaban Siswa Pada Indikator Representasi Simbol

Pada jawaban siswa yang mendapat skor 3 terlihat kemampuan siswa

dalam menggunakan simbol untuk memecahkan masalah matematika. Siswa

mampu menggunakan beberapa variabel untuk mewakili setiap jarak antar kota

pada permasalahan yang diberikan. Variabel-variabel tersebut merupakan bentuk

representasi simbol yang digunakan siswa untuk mewakilkan setiap jarak antar

kota. Simbol-simbol daam bentuk variabel tersebut memudahkan siswa untuk

melakukan operasi perhitungan dalam menyelesaikan permasalahan menggunakan

teorema phytagoras. Hal ini menunjukkan siswa mampu menggunakan

kemampuan representasi matematis pada indikator representasi simbol dengan

baik.

58

Pada jawaban siswa yang mendapat skor 2 dalam menjawab soal nomor 4

terlihat siswa tidak menyajikan soal dalam model matematika dengan benar.

Sehingga pada proses perhitungan terlihat siswa tidak menggunakan variabel

untuk menjelaskan informasi pada soal. Siswa langsung menghitung angka-angka

yang diketahui saja. Hal ini memungkinkan siswa tidak paham dengan

pekerjaannya. Pada jawaban ini siswa sudah menggunakan teorema phytagoras

dan melakukan perhitungan dengan benar, meskipun tidak menyelesaikan satu

perintah soal untuk menentukan jarak pada peta. Jawaban siswa tipe ini juga

menunjukan kurangnya kemampuan siswa dalam membuat model matematika

yang berarti bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam menggunakan

representasi matematis dalam bentuk simbol.

Pada jawaban siswa yang mendapat skor 1 dalam menjawab soal nomor 4

terlihat siswa tidak menggunakan teorema phytagoras untuk menentukan jarak

antar kota pada peta, kemudian terdapat kesalahan dalam menjumlahkan jarak

yang diketahui untuk membagi skala sehingga hasil akhir perhitungan mereka pun

menjadi salah. Perhitungan yang salah dari penggunaan model matematika ini

menunjukan bahwa kemampuan representasi dalam bentuk simbol atau model

matematika masih rendah. Hal ini dapat disebabkan karena siswa tidak memahami

teorema Phytagoras yang menyatakan bahwa jumlah kuadrat sisi-sisi segitiga

siku-siku sama dengan kuadrat sisi miringnya, sehingga siswa tidak menggunakan

teorema Phytagoras untuk menentukan jarak sisi miring pada peta. Siswa juga

tidak memahami materi perbandingan skala peta.

Dari penjelasan di atas terlihat sebagian siswa sudah mampu menggunakan

representasi simbol meskipun beberapa diantaranya masih kurang tepat.

Kesalahan siswa pada umumnya terlihat pada saat mengubah permasalahan ke

dalam model matematika. Terlihat kurangnnya penggunaan variabel dalam

membuat model matematika dari permasalahan yang diketahui. Kurangnya

pemahaman tentang definisi variabel dapat menjadi salah satu penyebab hal

tersebut.

59

Pada soal nomor 1 dan 4 untuk indikator representasi simbol, siswa yang

mendapatkan skor 3 sebanyak 9 jawaban (6 siswa pada nomor 1 dan 3 siswa pada

nomor 4), siswa yang mendapatkan skor 2 sebanyak 141 jawaban (75 siswa pada

nomor 1 dan 66 siswa pada nomor 4), siswa yang mendapatkan skor 1 sebanyak

14 jawaban (2 siswa pada nomor 1 dan 12 siswa pada nomor 4) dan sisanya yang

mendapatkan skor 0 sebanyak 6 jawaban (2 siswa pada nomor 1 dan 4 siswa pada

nomor 4). Berdasarkan hasil tersebut dapat kita lihat sebagian besar siswa

mendapatkan skor cukup baik pada indikator representasi simbol, sehingga dapat

disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan

matematika menggunakan representasi dalam bentuk simbol sudah cukup

memuaskan.

3. Kemampuan representasi verbal (Verbal Representation).

Soal yang memperlihatkan bagaimana kemampuan representasi matematis

dalam bentuk kata-kata adalah butir soal nomor 2 dan 6. Sebagai gambaran umum

berikut ini disajikan soal nomor 2 dan 6 serta jawaban beberapa siswa dalam

menjawab pertanyaan soal nomor 2 dan 6.

Pertanyaan : Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar tersebut

menjelaskan strategi yang digunakan oleh Rojak untuk menentukan harga masing-

masing buku dan pulpen. Jelaskan dengan bahasamu mengenai srategi yang

digunakan Rojak untuk menentukan harga sebuah buku dan sebuah pulpen!

60

Berikut diberikan contoh jawaban yang diberikan oleh beberapa siswa

untuk soal nomor 2 :

Jawaban

dengan

skor 3

Jawaban

dengan

skor 2

Jawaban

dengan

skor 1

Gambar 4. 5 Beberapa Jawaban Siswa Pada Indikator Representasi Verbal

Pada jawaban siswa yang mendapat skor 3 terlihat siswa menjelaskan

secara rinci setiap langkah yang ada pada soal dengan mengaitkan kasus yang ada

dengan strategi yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memang

benar paham dan tahu darimana hasil yang didapat pada setiap langkah strategi

yang digunakan Rojak yang ada pada soal dan mampu menerjemahkannya dalam

kata-kata sendiri.

Pada jawaban siswa yang mendapat skor 2 dalam menjawab soal nomor 2

terlihat siswa tidak menjelaskan cara menentukan harga masing-masing buku dan

61

pulpen sesuai dengan alur strategi menentukan harga sesuai gambar yang

diperlihatkan. Mereka menggunakan keterangan hasil yang didapat yaitu harga

satu buku dan satu pulpen untuk memecahkan kasus pada pertanyaan, sedangkan

maksud dari perintah soal adalah menjelaskan alur menemukan harga satuan buku

dan pulpen dari beberapa harga buku dan pulpen yang telah diketahui dari kasus

dalam soal bukan dari strategi yang diperlihatkan. Jawaban siswa tipe ini sudah

menunjukan kemampuan representasi dari sebuah gambar ke dalam bentuk kata-

kata dengan cukup baik meskipun masih kurang tepat dalam memahami alur

gambar.

Pada jawaban siswa yang mendapat skor 1 terlihat siswa dalam menjawab

soal nomor 2 terlihat siswa tidak memahami maksud dari gambar yang diberikan.

Siswa menjawab dengan kata-kata yang tidak sistematis dan tidak logis.

Selain nomor 2, soal nomor 6 juga merupakan soal yang digunakan untuk

mengukur kemampuan representasi matemati siswa pada indikator representasi

verbal. Sebagai gambaran umum berikut ini disajikan soal nomor 2 dan 6 serta

jawaban beberapa siswa dalam menjawab pertanyaan soal nomor 2 dan 6.

Pertanyaan nomor 6 : Sebuah kapal nelayan bertolak dari pelabuhan untuk

menangkap gerombolan ikan tongkol yang biasanya berkumpul di suatu titik di

lepas pantai. Agar dapat menangkap ikan lebih banyak, kapal nelayan tidak

langsung menuju tempat tersebut melainkan berlayar melewati jalur baru yakni 12

km ke barat kemudian 35 km ke selatan. Berapa selisih jarak yang ditempuh kapal

menggunakan jalur baru dengan jarak yang ditempuh jika melewati jalur lurus?

Berikut diberikan contoh jawaban yang diberikan oleh beberapa siswa

untuk soal nomor 2 :

62

Jawaban

dengan

skor 3

Jawaban

dengan

skor 2

Jawaban

dengan

skor 1

Gambar 4. 6 Beberapa Jawaban Siswa Pada Indikator Representasi Verbal

Pada jawaban siswa yang mendpat skor 3 terlihat bahwa siswa mampu

menyelesaikan permasalahan yang ada. Siswa mampu menggunakan interpretasi

dari perhitungan yang didapat, yaitu menentukan selisih jarak dari dua jalur yang

ditanyakan kemudian menyampaikannya dengan bahasa mereka.

Pada jawaban siswa yang mendapat skor 2 dalam menjawab soal nomor 6

adalah tidak memberikan penjelasan dari jawaban mereka menggunakan kata-kata

mereka sendiri, meskipun hasil perhitungan mereka benar dan menyelesaikan

perintah soal untuk menentukan selisih kedua jalur kapal. Pada tipe jawaban

seperti ini siswa juga tidak memperlihatkan kemampuan representasi dalam

bentuk kata-kata.

Pada jawaban siswa yang mendapat skor 1 dalam menjawab soal nomor 6

terlihat langkah yang tidak selesai pada saat melakukan perhitungan pada rumus

phytagoras, siswa tidak menghitung nilai dari akar kuadrat yang sudah didapat.

Mereka juga tidak menyelesaikan jawaban mereka untuk menentukan selisih dari

63

dua jalur yang harus mereka hitung. Mereka tidak memperlihatkan kemampuan

representasi dalam bentuk kata-kata. Kesalahan ini dapat disebabkan karena siswa

tidak paham operasi aljabar pada bilangan kuadrat.

Dari penjelasan di atas terlihat sebagian siswa sudah mampu

menggunakan representasi verbal meskipun beberapa diantaranya masih belum

bisa menyampaikan ide matematisnya dengan bahasa sendiri. Kesalahan siswa

pada umumnya terlihat pada saat memahami permasalahan yang terdapat pada

soal sehingga sebagian tidak bisa menyampaikan ide matematisnya ke dalam kata-

kata dan bahasa mereka sendiri.

Pada soal nomor 2 dan 6, siswa yang mendapatkan skor 3 sebanyak 18

jawaban (18 siswa pada nomor 2 dan 0 siswa pada nomor 6), siswa yang

mendapatkan skor 2 sebanyak 116 jawaban (52 siswa pada nomor 2 dan 64 siswa

pada nomor 6), siswa yang mendapatkan skor 1 sebanyak 25 jawaban (7 siswa

pada nomor 2 dan 18 siswa pada nomor 6) dan sisanya yang mendapatkan skor 0

sebanyak 11 jawaban (8 siswa pada nomor 2 dan 3 siswa pada nomor 6).

Berdasarkan hasil tersebut dapat kita lihat sebagian besar siswa mendapatkan skor

cukup baik pada indikator representasi verbal, sehingga dapat disimpulkan bahwa

kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika menggunakan

representasi dalam bentuk verbal sudah cukup memuaskan.

Selain pengambilan data melalui tes kemampuan representasi matematis,

peneliti juga melakukan wawancara kepada guru matematika kelas VIII SMP

Negeri 3 Tangerang Selatan. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data

tambahan mengenai kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII di SMP

Negeri 3 Tangerang Selatan.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru yang mengajar matematika

kelas VIII SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, diperoleh informasi mengenai

keadaan pembelajaran matematika dan kemampuan representasi matematis siswa

sebagai berikut :

64

1. Sikap siswa dalam pembelajaran matematika masih kurang terlihat antusiasme

siswa karena hanya sedikit saja yang benar-benar memperhatikan dan aktif

bertanya saat pelajaran matematika. Masih banyak siswa yang merasa

kesulitan dalam belajar matematika. Kesulitan mereka juga bermacam-

macam, ada yang kesulitan dalam menghitung, menghapal rumus, memahami

konsep matematika, memahami permasalahan di kehidupan sehari-hari dan

masih banyak lagi. Kesulitan-kesulitan tersebut dapat disebabkan salah

satunya karena kurangnya penggunaan kemampuan representasi dalam

pembelajaran matematika.

2. Metode pembelajaran yang kurang bervariatif juga menyebabkan kurangnya

minat siswa dalam belajar matematika. Metode pembelajaran yang lebih

sering digunakan adalah metode ceramah dan latihan soal-soal. Hal ini

disebabkan karena karena keterbatasan guru dalam mempelajari metode-

metode baru dan juga tuntutan kurikulum dengan banyaknya materi yang

harus diajarkan tetapi alokasi waktunya masih terbatas. Melalui metode

pembelajaran seperti itu biasanya minim penggunaan representasi dalam

pembelajaran matematika.

3. Kemampuan representasi matematis siswa pun terlihat masih kurang, dilihat

dari saat mengerjakan soal-soal sebagian besar mengikuti cara yang guru

ajarkan saja. Pada saat pembelajaran juga siswa cenderung mendengarkan

saja, masih kurang sering dalam mengemukakan gagasannya.

4. Kemampuan representasi matematis termasuk penting untuk siswa dalam

belajar matematika, karena siswa punya cara masing-masing dalam

menyampaikan pemahamannya. Ada yang lebih paham jika dijelaskan dengan

gambar, ada yang lebih paham menggunakan simbol-simbol matematika.

Beberapa materi juga perlu menggunakan kemampuan representasi yang

berbeda-beda.

E. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna namun berbagai upaya

telah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil yang

65

maksimal. Walaupun demikian, masih ada beberapa faktor yang sulit

dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan

diantaranya:

1. Penelitian ini hanya diteliti pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel dan Teorema Phytagoras, sehingga belum bisa digeneralisasikan

pada pokok bahasan lain.

2. Alokasi waktu yang kurang sehingga dibutuhkan persiapan dan pengaturan

yang lebih baik.

3. Peneliti hanya dapat dapat mengontrol subjek penelitian yang meliputi

variable kemampuan representasi matematis. Variabel lain seperti minat,

motivasi, lingkungan belajar, mood dan lain-lain tidak dapat dikontrol. Karena

hasil penelitian dapat saja dipengaruhi variabel lain di luar variabel dalam

penelitian ini.

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan, maka penelitian ini memiliki

kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan representasi matematis siswa secara keseluruhan memiliki nilai

rata-rata sebesar 59,87.

2. Kemampuan representasi matematis pada indikator representasi gambar

(pictorial representation) memiliki rata-rata sebesar 50,98. Hampir setengah

dari jumlah siswa masih belum mampu mengubah simbol-simbol matematika

menjadi bentuk gambar pada grafik untuk menyelesaikan permasalahan

matematika. Kemampuan representasi matematis siswa pada indikator

representasi gambar masih berada di bawah rata-rata.

3. Kemampuan representasi matematis pada indikator representasi simbol

(symbolic representation) memiliki rata-rata sebesar 65,66. Kemampuan

representasi matematis siswa pada indikator representasi simbol lebih tinggi

dari indikator gambar dan verbal. Sebagian besar siswa sudah mampu

menggunakan simbol-simbol dan model matematika untuk menyelesaikan

masalah matematika sehingga mendapatkan skor cukup baik pada indikator

representasi simbol.

4. Kemampuan representasi matematis pada indikator representasi verbal

(verbal representation) memiliki rata-rata sebesar 62,45. Sebagian siswa

sudah mampu menggunakan representasi verbal namun beberapa diantaranya

masih belum bisa menyampaikan ide matematisnya dengan bahasa sendiri.

5. Kesalahan-kesalahan siswa pada indikator representasi gambar berupa

kesalahan menentukan titik pada grafik yang berarti siswa belum mampu

mengubah simbol-simbol matematis ke dalam bentuk gambar untuk

menyelesaikan masalah berkaitan dengan sistem persamaan linear dua

variabel; pada indikator representasi simbol beberapa kesalahan siswa dalam

67

menyelesaikan permasalahan matematika berkaitan sistem persamaan linear

dua variabel yaitu tidak menggunakan dua variabel untuk membuat model

matematika dari permasalahan yang ada dan berkaitan dengan materi teorema

phytagoras siswa tidak menunjukkan kepahaman dalam menggunakan

simbol-simbol matematika untuk mewakili setiap sisi pada segitiga; pada

indikator representasi verbal kesalahan siswa berupa penyusunan kata-kata

yang tidak sistematis sehingga tidak dapat merepresentasikan ide

matematisnya.

B. Saran

Penelitian kemampuan representasi matematis siswa ini mempunyai

keterbatasan penelitian, untuk memperoleh hasil yang lebih sempurna pada

penelitian selanjutnya maka perlu untuk dilakukan penelitian-penelitian sejenis di

masa yang akan datang. Penulis menyarankan:

1. Penelitian mengenai kemampuan representasi matematis yang dilakukan pada

pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel untuk selanjutnya

disarankan pada pokok bahasan matematika lainnya, serta pada jenjang yang

lainnya.

2. Penelitian mengenai kemampuan representasi matematis ini menggunakan

indikator representasi menurut Villegas yaitu representasi gambar (picturial

representation), representasi simbol (symbolic representation),representasi

verbal (verbal representation), untuk selanjutnya disarankan untuk

mengembangkan dengan menggunakan indikator representasi lainnya.

3. Guru hendaknya ketika pembelajaran tidak hanya mengajarkan dengan

menggunakan satu bentuk representasi agar kemampuan representasi

4. matematis siswa berkembang dan tidak cenderung pada satu bentuk

representasi saja.

5. Siswa dapat sering melakukan latihan soal-soal dengan menggunakan

kemampuan representasi, agar siswa bisa dan terbiasa untuk menyelesaikan

soal yang memerlukan kemampuan representasi.

68

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,2006.

Gagatsis, Athanasios and Iliada Elia. The Effects Of Different Modes OfRepresentation On Mathematical Problem Solving. Proceedings of the28th Conference of the International Group for the Psychology ofMathematics Education. Nicosia: Department of Education, University ofCyprus, 2004.

Godino dan Font. The Theory of Representations as Viewed from the Onto-Semiotic Approach to Mathematics Education. Mediterranean Journal forResearch in Mathematics Education Vol. 9.

Goldin, Gerald and Nina Shteingold. System of Representation and TheDevelopment of Mathematical dalam Albert A Cuoco, Frances R Cucio,The Roles of Representation in School Mathematics. National Council ofTeachers of Mathematics: 2010.

Poernomo, Erdy. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Strategi Think-Talk-WriteMenggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Kemampuan RepresentasiMatematis Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika UIN SyarifHidayatullah Jakarta: 2014, tidak dipublikasikan.

Hardiyaningsih, Endah. Analisis Kemampuan Representasi Multiple MatematisSiswa Sekolah Menengah Pertama Negeri Di Jakarta Selatan. SkripsiJurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2017,tidak dipublikasikan.

Kartini. Peranan Representasi dalam Pembelajaran Matematika. Makalahdisampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan PendidikanMatematika, FMIPA UNY, Yogyakarta, 2009.

Lawshe, C. H. A quantitative Approach to Content Validity. Personel Psychology,INC: 1975.

Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. PenelitianPendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama, 2015.

69

Nuharini, Dewi dkk. Matematika Konsep dan Aplikasinnya. Jakarta: PusatPerbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Pape dan Tchoshanov. The Role of Representation(s) in Developing Mathematicalunderstanding. Theory Into Practice Vol. 40: Spring 2001.

Syofian Siregar. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali pers,2010.

The National Council of Teachers of Mathematics. Principles and Standards forSchool Mathematics. USA: NCTM, 2000.

Verschaffel, Lieven et al. Use of Representation in Reasoning and ProblemSolving. USA: Routledge, 2010.

Villegas, Jose L., et al. Representations in Problem Solving: A Case Study inOptimization Problems. Electronic Journal of Research in EducationalPsychology, No. 17, Vol. 7(1): 2009.

Wardhani, Sri. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP. Jakarta:Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan TenagaKependidikan Matematika, 2011.

70

LAMPIRANLampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis

Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis

No

AspekKemampuanRepresentasiMatematis

Indikator SoalNo.

ButirSoal

JumlahButirSoal

1.Gambar(Pictorial)

Menyelesaikan sistem persamaan lineardua variabel dan teorema Phytagorasdengan metode grafik dan gambar.

3, 5 2

2.Simbol(Symbolic)

Menyelesaikan model matematika yangtelah dibuat dari masalah yang berkaitandengan sistem pesamaan linear duavariabel dan teorema Phytagoras..

1, 4 2

3.Verbal(Verbal)

Menyelesaikan permasalahan yangberkaitan dengan sistem persamaanlinear dua variabel dan teoremaPhytagoras dengan menggunakan kata-kata dan penafsirannya.

2, 6 2

Jumlah Butir Soal 6

71

Lampiran 2

UJI VALIDITAS ISI INSTRUMEN TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SMP KELAS VIII DENGAN METODE

CONTENT VALIDITY RATIO (CVR) POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DAN TEOREMA

PHYTAGORAS

Untuk menguji validitas secara isi dari instrument tes kemampuan representasi matematis, para penilai diharapkan memberikan penilaiannya

dengan memberi tanda (√) pada kolom E: Esensial (soal tersebut sangat penting untuk mengukur kemampuan representasi matematis), TE:

Tidak Esensial (soal tersebut tidak terlalu penting untuk mengukur kemampuan representasi matematis), atau TR: Tidak Relevan (soal tersebut

tidak ada kaitannya dengan kemampuan representasi matematis) pada masing-masing soal yang berbentuk tes uraian dibawah ini.

No Aspek Indikator Soal E TE TR Saran

1

Pictorial

Representation

3. Jawaban Siswa :Ryan dan Rizky mempunyai beberapa kelereng. Jika

jumlah kelereng Ryan dan Rizky digambarkan dengan koordinat

berada pada titik (10,0) dan (0,10). Sedangkan selisihnya jika

digambarkan berada pada titik (4,0) dan (0,-4). Berapakah masing-

masing kelereng Ryan dan Rizky?

2 5. Pak Supandi hendak

membuat pagar pembatas

pada sebidang tanah

miliknya. Pak Supandi

berjalan mengelilingi tanah

tersebut dan membuat

empat tanda atau patok di

setiap sudutnya. Berawal

dari satu tempat dia berdiri,

dia tandai sebagai patok

pertama. Dari patok pertama, Pak Supandi berjalan ke patok kedua

sejauh 36 m ke arah timur, lalu untuk menuju patok ketiga Pak Supandi

berjalan ke arah barat daya sejauh 26 m. Dan kemudian dari patok

ketiga menuju patok keempat Pak Supandi berjalan ke arah barat

Patok pertama

72

sejauh 12 m. Pak Supandi menghitung jarakpatok keempat kembali ke patok pertama tanpa melaluinya. Berapakah panjanng keliling pagar

pembatas tanah tersebut?

3

Symbolic

Reprsentation

1. Umur Dani 5 tahun lebih tua dari umur Devi. Sedangkan jumlah umur

mereka adalah 39 tahun. kamu ingin mengetahui umur Dani dan Devi

masing-masing. Buatlah model matematikanya ! Hitunglah berapa

umur mereka masing-masing saat ini?

4 4. Pada sebuah peta terdapat

tiga kota yaitu kota

Magelang, Surakarta, dan

Yogyakarta. Kamu akan

menempuh perjalanan

yang melalui ketiga kota

tersebut dengan

mengendarai mobil. Jika

diketahui jarak dari

Yogyakarta ke Surakarta

pada peta adalah 4 cm dan

jarak antara Yogyakarta dan Magelang adalah 3 cm. Kamu ingin

mengetahui jarak masing-masing ketiga kota tersebut. Jika skala pada

peta adalah 1:200.000, berapakah jarak pada peta dan jarak sebenarnya

antara Magelang dan Surakarta?

5

Verbal

Representation

2. Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar tersebut menjelaskan strategi

yang digunakan oleh Rojak untuk menentukan harga masing-masing

buku dan pulpen. Jelaskan dengan bahasamu mengenai srategi yang

digunakan Rojak untuk menentukan harga sebuah buku dan sebuah

pulpen!

SURAKARTA

MAGELANG

YOGYAKARTA

73

Jakarta, … ……... 2017

……………………………

6 6. Sebuah kapal nelayan bertolak dari pelabuhan untuk menangkap

gerombolan ikan tongkol yang biasanya berkumpul di suatu titik di

lepas pantai. Agar dapat menangkap ikan lebih banyak, kapal nelayan

tidak langsung menuju tempat tersebut melainkan berlayar melewati

jalur baru yakni 12 km ke barat kemudian 35 km ke selatan. Berapa

selisih jarak yang ditempuh kapal menggunakan jalur baru dengan

jarak yang ditempuh jika melewati jalur lurus?

74

Lampiran 3 Rekapitulasi Hasil Penilaian Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa Smp Dengan Cvr (Content Validity

Ratio)

REKAPITULASI HASIL PENILAIAN INSTRUMEN TESKEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN

CVR (CONTENT VALIDITY RATIO)

NomorSoal

Penilai1 2 3 4 5 6 7 8

1 E E E E TE E E E2 TE E E E E E E E3 TE E E E E E E E4 TE E E E E E E E5 E E E E E E E E6 E E E E E E E E

75

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Isi Kemampuan Representasi Matematis

Hasil Uji Validitas Isi Kemampuan Representasi Matematis

No Soal EsensialTidak

EsensialTidak

RelevanN Ne CVR

MinimumSkor

Kesimpulan

1 7 1 0 8 7 0,75 0,75 Valid

2 7 1 0 8 7 0,75 0,75 Valid

3 7 1 0 8 7 0,75 0,75 Valid

4 7 1 0 8 7 0,75 0,75 Valid

5 8 0 0 8 8 1,00 0,75 Valid

6 8 0 0 8 8 1,00 0,75 Valid

76

Lampiran 5 Soal Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis

Soal Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis

Kerjakan Soal-soal di bawah ini!

1. Umur Dani 5 tahun lebih tua dari umur Devi. Sedangkan jumlah umur merekaadalah 39 tahun. Buatlah model matematikanya ! Hitunglah berapa umurmereka masing-masing saat ini?

2. Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar tersebut menjelaskan strategi yangdigunakan oleh Rojak untuk menentukan harga masing-masing buku danpulpen. Jelaskan dengan bahasamu mengenai srategi yang digunakan Rojakuntuk menentukan harga sebuah buku dan sebuah pulpen!

3. Ryan dan Rizky mempunyai beberapa kelereng. Himpunan penyelesaian darijumlah kelereng Ryan dan Rizki dituliskan dalam sebuah tabel berikut :

Ryan 0 10Rizki 10 0(x,y) (0,10) (10,0)

Himpunan penyelesaian dari selisih kelereng Ryan dan Rizki dituliskan dalamsebuah tabel berikut :

Ryan 0 4Rizki -4 0(x,y) (0,-4) (4,0)

Berapakah masing-masing kelereng Ryan dan Rizky?

77

4. Pada sebuah peta terdapat tiga kotayaitu kota Magelang, Surakarta, danYogyakarta. Jika diketahui jarak dariYogyakarta ke Surakarta pada petaadalah 4 cm dan jarak antaraYogyakarta dan Magelang adalah 3 cm.Diketahui arah dari Yogyakarta keSurakarta berada tegak lurus denganarah dari Yogyakarta ke Magelang.Jika skala pada peta adalah 1:200.000, berapakah jarak pada peta dan jaraksebenarnya antara Magelang dan Surakarta?

5. Pak Supandi hendak membuatpagar pembatas pada sebidangtanah miliknya. Pak Supandiberjalan mengelilingi tanahtersebut dan membuat empattanda atau patok di setiapsudutnya. Berawal dari satutempat dia berdiri, dia tandaisebagai patok pertama. Daripatok pertama, Pak Supandiberjalan ke patok kedua sejauh 36 m ke arah timur, lalu untuk menuju patokketiga Pak Supandi berjalan ke arah barat daya sejauh 26 m. Dan kemudiandari patok ketiga menuju patok keempat Pak Supandi berjalan ke arah baratsejauh 12 m. Pak Supandi menghitung jarak patok keempat kembali ke patokpertama tanpa melaluinya. Berapakah panjanng keliling pagar pembatas tanahtersebut?

6. Sebuah kapal nelayan bertolak dari pelabuhan untuk menangkap gerombolanikan tongkol yang biasanya berkumpul di suatu titik di lepas pantai. Agardapat menangkap ikan lebih banyak, kapal nelayan tidak langsung menujutempat tersebut melainkan berlayar melewati jalur baru yakni 12 km ke baratkemudian 35 km ke selatan. Berapa selisih jarak yang ditempuh kapalmenggunakan jalur baru dengan jarak yang ditempuh jika melewati jalurlurus?

Patok pertama

MAGELANG

YOGYAKARTA

SURAKARTA

78

Lampiran 6 Jawaban Soal Instrumen Tes

Jawaban Soal Instrumen Tes

1. Misal umur Dani = x dan umur Devi = y

Dari soal didapatkan model matematikanya

x = 5 + y …. (1) dan x + y = 39 ….. (2)

Metode Substitusi

x + y = 39 subtitusikan persamaan (1) ke persamaan (2) sehingga menjadi

(5 + y) + y = 39 jadi 5 + 2y = 39 →2y = 39 – 5 jadi 2y = 34 sehingga

y = 17 kemudian untuk mencari x subtitusikan nilai y yang telah didapatkan

ke dalam persamaan (1) menjadi x = 5 + y = 5 + 17 = 22

Metode Eliminasi

x = 5 + y diubah menjadi x – y = 5

x – y = 5 x – y = 5

x + y = 39 + x + y = 39 -

2x = 44 -2y = -34

x = 22 y = 17

Umur Dani = 22 tahun dan Umur Devi = 17 tahun

2. Dari gambar yang diberikan, diketahui bahwa harga untuk 3 buah buku dan 3

pulpen yaitu sebesar Rp 18.300,00 serta harga 4 buah buku dan 6 buah pulpen

sebesar Rp 29.400.

Untuk mengetahui harga masing-masing buku dan pulpen, Rojak

menyederhanakan terlebih dahulu dari harga 3 buah buku dan 3 buah pulpen

sebesar Rp 18.300,00 (dibagi dengan 3). Didapatkan hasil untuk 1 buah buku

dan 1 buah pulpen sebesar Rp 6.100,00

Kemudian hasil yang didapat dikali dengan 4 sehingga didapat harga 4 buku

dan 4 pulpen Rp 24.400.

Harga 4 buku dan 4 pulpen ini disubstitusikan ke harga 4 buku dan 6 pulpen,

untuk mendapatkan harga 2 pulpen. Didapat hasil harga 2 pulpen sebesar Rp

5.000,00.

79

Jika harga 2 buah pulpen sebesar Rp 5.000, maka harga 1 buah pulpen yaitu

sebesar Rp 2.500 yang didapat dengan cara membagi dua.

Melakukan substitusi untuk harga 1 buah pulpen yaitu sebesar Rp 2.500,00

pada harga 1 buah buku dan 1 buah pulpen yaitu sebesar Rp 6.100,00,

sehingga didapatkan harga 1 buah pulpen yaitu sebesar Rp 3.600,00.

3. Titik-titik yang terdapat pada soal (0,10), (10,0), ( 0,-4), dan (4,0)

Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa titik potong kedua persamaan linear

tersebut adalah di titik (7,3) maka terdapat dua macam jawaban :

Jika kelereng Ryan = x dan kelereng Rizki = y, maka kelereng Ryan = 7 dan

kelereng Rizki = 3.

80

4. Jarak pada peta antara Solo dan Temanggung dapat dicari dengan

menggunakan teorema Phytagoras

Jarak pada peta dari Yogyakarta ke Surakarta = YS = 4 cm

Jarak pada peta dari Yogyakarta ke Magelang = YM = 3 cm

Jarak pada peta dari Magelang ke Surakarta = MS = ?

Dengan diketahui MS sebagai sisi miring, maka

Jarak pada peta = MS = √ + = √4 + 3 = √16 + 9 = √25 = 5 cm

Jarak sebenarnya 5 cm x 200.000 = 1.000.000 cm = 10 km

5. Dari penjelasan soal diperoleh gambar sbb:

Patok pertama = A

Patok kedua = B

Patok ketiga = C

Patok keempat = D

Dari gambar tersebut didapat dua bangun datar sbb:

t = √26 − 24 = √676 − 576 = √100 = 10

Keliling pagar adalah 26 +24 + 12 + 10 = 72 m

6. Dari soal dapat diketahui jarak yang harus ditempuh kapal menggunakan jalur

baru menuju kerumunan ikan yaitu 12 + 34 = 47 km

Dengan menggunakam teorema Phytagoras dapat dihitung panjang jalur lurus

yang diketahui sebagai sisi mirng segitiga.

Jalur lurus = √12 − 35 = √144 + 1225 = √1369 = 37Jadi selisih jaraknya adalah 47 - 37 = 10 km

12 m

26 m

t

12 m26 m

24 m

36 m

81

Lampiran 7 Pedoman Penskoran Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa

Pedoman Penskoran Instrumen Tes

Kemampuan Representasi Matematis Siswa

Aspek Skor Uraian

RepresentasiGambar(Pictorialrepresentation)

3 Membuat gambar secara lengkap danbenar

2 Membuat gambar secara lengkap namunmasih ada kesalahan

1 Membuat gambar namun tidak lengkapatau tidak membuat gambar

0 Tidak memberikan jawaban ataumemperlihatkan ketidakpahaman terhadapkonsep

Kata-kata(VerbalRepresentation)

3 Menulis penjelasan secara logis, benar,dan lengkap

2 Menulis penjelasan secara logis, benar,namun tidak lengkap atau menulispenjelasan secara logis, lengkap, namuntidak benar

1 Menulis penjelasan namun tidak logis

0 Tidak memberikan jawaban ataumemperlihatkan ketidakpahaman terhadapkonsep

Simbol(SymbolicRepresentation)

3 Membuat model matematika dengan benardan melakukan perhitungan dengan benar

2 Membuat model matematika dengan benarnamun ada kesalahan pada prosesperhitungan

1 Membuat model matematika namun masihada kesalahan

0 Tidak memberikan jawaban ataumemperlihatkan ketidakpahaman terhadapkonsep

82

Lampiran 8 Hasil Uji Coba Terbatas Validitas Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP

Hasil Uji Coba Terbatas Validitas Instrumen Tes Kemampuan

Representasi Matematis Siswa SMP

No NamaButir Soal

Total1 2 3 4 5 6

1 A 2 1 2 3 0 1 92 B 2 1 2 2 0 2 93 C 2 1 1 2 0 2 84 D 2 1 1 2 0 1 75 E 2 1 1 2 0 2 86 F 2 1 2 3 0 2 107 G 2 1 1 2 0 1 78 H 2 1 2 3 1 2 119 I 1 2 1 0 1 2 710 J 1 2 1 0 1 1 611 K 1 1 1 0 0 0 312 L 1 1 1 2 0 2 713 M 2 3 1 2 0 3 1114 N 2 3 2 2 0 3 1215 O 2 3 1 2 1 3 1216 P 2 3 2 2 0 2 1117 Q 2 1 1 2 0 2 818 R 2 1 1 2 0 2 819 S 2 2 2 2 1 3 1220 T 2 1 2 1 0 2 821 U 2 1 1 2 0 2 822 V 2 1 1 2 0 3 923 W 2 1 1 2 0 2 824 X 2 1 2 2 1 2 1025 Y 2 1 1 2 0 3 926 Z 0 2 0 2 0 1 527 AA 2 1 1 1 0 1 628 AB 2 1 1 2 0 2 829 AC 2 1 1 2 0 2 830 AD 0 0 1 1 1 1 431 AE 2 3 1 2 0 3 1132 AF 2 0 1 1 0 1 5

83

33 AG 2 2 1 2 0 3 1034 AH 2 1 1 2 0 2 8

Jumlah 60 47 42 61 7 66 283

r 0,6217 0,6058 0,5536 0,6135 0,1224 0,8258r tabel 0,3008 0,3008 0,3008 0,3008 0,3008 0,3008

KriteriaV

alid

Val

id

Val

id

Val

id

Tid

akV

alid

Val

id

84

Lampiran 9 Hasil Uji Coba Terbatas Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP

Hasil Uji Coba Terbatas Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan

Representasi Matematis Siswa SMP

No NamaButir Soal

Total1 2 3 4 6

1 A 2 1 2 3 1 92 B 2 1 2 2 2 93 C 2 1 1 2 2 84 D 2 1 1 2 1 75 E 2 1 1 2 2 86 F 2 1 2 3 2 107 G 2 1 1 2 1 78 H 2 1 2 3 2 109 I 1 2 1 0 2 610 J 1 2 1 0 1 511 K 1 1 1 0 0 312 L 1 1 1 2 2 713 M 2 3 1 2 3 1114 N 2 3 2 2 3 1215 O 2 3 1 2 3 1116 P 2 3 2 2 2 1117 Q 2 1 1 2 2 818 R 2 1 1 2 2 819 S 2 2 2 2 3 1120 T 2 1 2 1 2 821 U 2 1 1 2 2 822 V 2 1 1 2 3 923 W 2 1 1 2 2 824 X 2 1 2 2 2 925 Y 2 1 1 2 3 926 Z 0 2 0 2 1 527 AA 2 1 1 1 1 628 AB 2 1 1 2 2 829 AC 2 1 1 2 2 830 AD 0 0 1 1 1 331 AE 2 3 1 2 3 1132 AF 2 0 1 1 1 5

85

33 AG 2 2 1 2 3 1034 AH 2 1 1 2 2 8

Varians Xi 0,307 0,668 0,246 0,532 0,602 276Jumlah Varians Xi 2,354723708

Varians total 5,016042781

Reliabilitas 0,663201848

Kesimpulan Reliabel

Kriteria (LIHAT TABEL RELIABILITAS)

86

Lampiran 10 Hasil Uji Coba Terbatas Taraf Kesukaran Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP

Hasil Uji Coba Terbatas Taraf Kesukaran Instrumen Tes Kemampuan

Representasi Matematis Siswa SMP

No NamaButir Soal

Total1 2 3 4 5 6

1 A 2 1 2 3 0 1 92 B 2 1 2 2 0 2 93 C 2 1 1 2 0 2 84 D 2 1 1 2 0 1 75 E 2 1 1 2 0 2 86 F 2 1 2 3 0 2 107 G 2 1 1 2 0 1 78 H 2 1 2 3 1 2 119 I 1 2 1 0 1 2 710 J 1 2 1 0 1 1 611 K 1 1 1 0 0 0 312 L 1 1 1 2 0 2 713 M 2 3 1 2 0 3 1114 N 2 3 2 2 0 3 1215 O 2 3 1 2 1 3 1216 P 2 3 2 2 0 2 1117 Q 2 1 1 2 0 2 818 R 2 1 1 2 0 2 819 S 2 2 2 2 1 3 1220 T 2 1 2 1 0 2 821 U 2 1 1 2 0 2 822 V 2 1 1 2 0 3 923 W 2 1 1 2 0 2 824 X 2 1 2 2 1 2 1025 Y 2 1 1 2 0 3 926 Z 0 2 0 2 0 1 527 AA 2 1 1 1 0 1 628 AB 2 1 1 2 0 2 829 AC 2 1 1 2 0 2 830 AD 0 0 1 1 1 1 431 AE 2 3 1 2 0 3 1132 AF 2 0 1 1 0 1 5

87

33 AG 2 2 1 2 0 3 1034 AH 2 1 1 2 0 2 8

Jumlah 60 47 42 61 7 66283

TK0,5882

40,4607

80,4117

60,5980

40,0686

30,6470

6

Kriteria Sed

ang Sed

ang Sed

ang Sed

ang

Suk

ar

Sed

ang

88

Lampiran 11 Hasil Uji Coba Terbatas Daya Pembeda Soal Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP

Hasil Uji Coba Terbatas Daya Pembeda Soal Instrumen Tes Kemampuan

Representasi Matematis Siswa SMP

No NamaButir Soal

Total1 2 3 4 5 614 N 2 3 2 2 0 3 1213 O 2 3 1 2 1 3 1215 S 2 2 2 2 1 3 1216 H 2 1 2 3 1 2 1119 M 2 3 1 2 0 3 1131 P 2 3 2 2 0 2 116 AE 2 3 1 2 0 3 118 F 2 1 2 3 0 2 1033 X 2 1 2 2 1 2 101 AG 2 2 1 2 0 3 102 A 2 1 2 3 0 1 922 B 2 1 2 2 0 2 924 V 2 1 1 2 0 3 925 Y 2 1 1 2 0 3 93 C 2 1 1 2 0 2 85 E 2 1 1 2 0 2 817 Q 2 1 1 2 0 2 8

Ba 34 29 25 37 4 41 170Ja 51 51 51 51 51 51

18 R 2 1 1 2 0 2 820 T 2 1 2 1 0 2 821 U 2 1 1 2 0 2 823 W 2 1 1 2 0 2 828 AB 2 1 1 2 0 2 829 AC 2 1 1 2 0 2 834 AH 2 1 1 2 0 2 84 D 2 1 1 2 0 1 77 G 2 1 1 2 0 1 712 I 1 2 1 0 1 2 79 L 1 1 1 2 0 2 727 J 1 2 1 0 1 1 610 AA 2 1 1 1 0 1 6

89

26 Z 0 2 0 2 0 1 532 AF 2 0 1 1 0 1 511 AD 0 0 1 1 1 1 430 K 1 1 1 0 0 0 3

Bb 26 18 17 24 3 25 113Jb 51 51 51 51 51 51

D0,156

860,215

690,156

860,254

90,019

610,313

73

Kriteria

Jele

k

Cuk up Jele

k

Cuk up Jele

k

Cuk up

90

Lampiran 12 Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa Keseluruhan

Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa Keseluruhan

No. RESPONDEN SKOR PER SOAL TotalSkor

Nilai1 2 3 4 6

1 A1 2 2 2 3 2 11 732 A2 2 2 2 2 2 10 673 A3 2 2 1 2 0 7 474 A4 2 2 1 2 0 7 475 A5 2 2 1 2 2 9 606 A6 2 2 2 3 2 11 737 A7 2 2 1 2 2 9 608 A8 2 2 2 3 0 9 609 A9 2 1 1 0 1 5 3310 A10 3 1 1 0 2 7 4711 B1 2 1 1 0 2 6 4012 B2 2 1 1 2 2 8 5313 B3 3 1 2 2 2 10 6714 B4 2 3 1 1 2 9 6015 B5 2 3 1 1 2 9 6016 B6 2 2 2 2 2 10 6717 B7 2 2 1 2 2 9 6018 B8 2 1 1 2 2 8 5319 B9 2 2 1 2 2 9 6020 C1 2 3 2 2 2 11 7321 C2 3 2 3 2 2 12 8022 C3 3 2 2 2 2 11 7323 C4 3 2 3 2 2 12 8024 C5 2 2 1 2 2 9 6025 C6 2 2 1 2 2 9 6026 C7 2 3 1 2 1 9 6027 C8 2 2 2 1 1 8 5328 C9 2 2 1 2 2 9 6029 D1 2 2 1 2 1 8 5330 D2 2 2 1 2 2 9 6031 D3 2 2 2 2 2 10 6732 D4 2 2 1 2 1 8 5333 D5 2 2 1 2 2 9 6034 D6 1 2 2 2 2 9 6035 D7 1 2 1 2 1 7 47

91

36 D8 2 2 0 1 2 7 4737 D9 3 3 1 2 2 11 7338 D10 0 3 0 2 2 7 4739 E1 2 2 1 1 1 7 4740 E2 2 2 1 2 2 9 6041 E3 2 2 1 2 2 9 6042 E4 0 0 1 2 2 5 3343 E5 2 3 2 2 2 11 7344 E6 2 0 1 1 1 5 3345 E7 2 3 1 1 2 9 6046 E8 2 0 1 2 2 7 4747 E9 2 0 1 2 2 7 4748 E10 2 1 1 2 2 8 5349 F1 2 0 1 2 2 7 4750 F2 2 0 1 2 2 7 4751 F3 2 3 1 2 2 10 6752 F4 2 0 1 1 2 6 4053 F5 2 0 1 2 2 7 4754 F6 2 3 1 2 2 10 6755 F7 2 2 1 2 2 9 6056 F8 2 3 3 2 2 12 8057 F9 2 2 2 2 2 10 6758 G1 2 2 2 2 2 10 6759 G2 2 3 3 3 2 13 8760 G3 2 2 1 2 2 9 6061 G4 2 3 1 1 2 9 6062 G5 2 3 1 1 2 9 6063 G6 2 3 3 3 2 13 8764 G7 2 2 3 2 2 11 7365 G8 2 2 2 2 2 10 6766 G9 2 3 1 2 2 10 6767 G10 2 3 1 2 2 10 6768 H1 2 2 1 2 2 9 6069 H2 2 2 2 2 2 10 6770 H3 2 2 2 2 2 10 6771 H4 2 2 3 2 2 11 7372 H5 2 2 2 2 2 10 6773 H6 2 2 2 0 1 7 4774 H7 2 2 1 2 1 8 5375 H8 2 2 2 2 1 9 6076 H9 2 2 3 2 1 10 67

92

77 H10 2 2 2 2 1 9 6078 I1 2 2 3 2 1 10 6779 I2 2 2 3 2 2 11 7380 I3 2 2 1 2 1 8 5381 I4 2 2 2 2 1 9 6082 I5 2 2 3 2 1 10 6783 I6 2 2 2 2 1 9 6084 I7 2 3 1 2 2 10 6785 I8 2 2 3 2 2 11 73

Jumlah 768 5120Rata-rata 59,84

93

Lampiran 13 Distribusi Frekuensi dan Statistik Hasil Perhitungan

Distribusi Frekuensi dan Statistik Hasil Perhitungan

Distribusi Frekuensi Data Keseluruhan87 87 80 80 80 73 73 73 73 7373 73 73 73 73 67 67 67 67 6767 67 67 67 67 67 67 67 67 6767 67 67 60 60 60 60 60 60 6060 60 60 60 60 60 60 60 60 6060 60 60 60 60 60 60 60 60 5353 53 53 53 53 53 53 47 47 4747 47 47 47 47 47 47 47 47 4740 40 33 33 33

Jumlah Data (n) = 85Rentang Data (J) = Xmax - Xmin = 87 - 33 = 54Banyak Kelas Interval (BK) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 85= 1 + 3,3 (1,9294)

= 1 + 6,367= 7,4 ≈ 7

Panjang Kelas = J/BK = 54/7 = 7,7 ≈ 8

No. Interval BatasBawah

BatasAtas

Frekuensi Titik Tengah(xi)

Xi2 fiXi fiXi

2

fi fi(%) fk

1 33-40 32,5 40,5 5 5,9 5 36,5 1332,3 182,5 6661,3

2 41-48 40,5 48,5 21 24,7 26 44,5 1980,3 934,5 41585,3

3 49-56 48,5 56,5 0 0,0 26 52,5 2756,3 0,0 0,0

4 57-64 56,5 64,5 26 30,6 52 60,5 3660,3 1573,0 95166,5

5 65-72 64,5 72,5 18 21,2 70 68,5 4692,3 1233,0 84460,5

6 73-80 72,5 80,5 13 15,3 83 76,5 5852,3 994,5 76079,3

7 81-87 80,5 87,5 2 2,4 85 84,5 7140,3 169,0 14280,5

Jumlah 85 100,0 423,5 27413,8 5086,5 318233,3

Mean 59,84

Median 63,04

Modus 64,83

Varians 164,8941

Simpangan Baku 12,84

94

Lampiran 14 Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa Per Indikator

Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa Per Indikator

No. RESPONDEN SKOR PER ASPEKPictoral Symbolic Verbal

1 A1 2 5 42 A2 2 4 43 A3 1 4 24 A4 1 4 25 A5 1 4 46 A6 2 5 47 A7 1 4 48 A8 2 5 29 A9 1 2 210 A10 1 3 311 B1 1 2 312 B2 1 4 313 B3 2 5 314 B4 1 3 515 B5 1 3 516 B6 2 4 417 B7 1 4 418 B8 1 4 319 B9 1 4 420 C1 2 4 521 C2 3 5 422 C3 2 5 423 C4 3 5 424 C5 1 4 425 C6 1 4 426 C7 1 4 427 C8 2 3 328 C9 1 4 429 D1 1 4 330 D2 1 4 431 D3 2 4 432 D4 1 4 333 D5 1 4 434 D6 2 3 435 D7 1 3 3

95

36 D8 0 3 437 D9 1 5 538 D10 0 2 539 E1 1 3 340 E2 1 4 441 E3 1 4 442 E4 1 2 243 E5 2 4 544 E6 1 3 145 E7 1 3 546 E8 1 4 247 E9 1 4 248 E10 1 4 349 F1 1 4 250 F2 1 4 251 F3 1 4 552 F4 1 3 253 F5 1 4 254 F6 1 4 555 F7 1 4 456 F8 3 4 557 F9 2 4 458 G1 2 4 459 G2 3 5 560 G3 1 4 461 G4 1 3 562 G5 1 3 563 G6 3 5 564 G7 3 4 465 G8 2 4 466 G9 1 4 567 G10 1 4 568 H1 1 4 469 H2 2 4 470 H3 2 4 471 H4 3 4 472 H5 2 4 473 H6 2 2 374 H7 1 4 375 H8 2 4 376 H9 3 4 3

96

77 H10 2 4 378 I1 3 4 379 I2 3 4 480 I3 1 4 381 I4 2 4 382 I5 3 4 383 I6 2 4 384 I7 1 4 585 I8 3 4 4

Jumlah 130 327 311Rata-rata 1,53 3,94 3,75

97

Lampiran 15 Daftar Pertanyaan dan Hasil Wawancara

Daftar Pertanyaan dan Hasil Wawancara

1. Bagaimana sikap siswa pada saat pembelajaran matematika?

Sikap siswa dalam pembelajaran matematika bermacam-macam. Ada yang

memperhatikan dengan baik biasanya yang memang murid-murid berprestasi

di kelasnya, ada yang kurang memperhatikan dan ada juga yang tidak

memperhatikan sama sekali. Dari sekian banyak siswa hanya sedikit saja yang

benar-benar memperhatikan saat pelajaran matematika.

2. Apakah para siswa aktif bertanya ketika mereka mengalami kesulitan pada

saat belajar matematika?

Hanya sebagian saja yang aktif bertanya. Biasanya siswa yang aktif bertanya

adalah murid-murid yang memang pintar atau rajin, tapi sebagian lain ada

sesekali bertanya yang memang murid yang percaya diri meskipun tidak

terlalu pintar.

3. Apakah siswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika,

dan kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam belajar matematika?

Ya, banyak murid yang masih merasa kesulitan dalam belajar

matematika.Kesulitan mereka juga bermacam-macam, ada yang sulit dalam

menghitung, menghapal rumus, memahami konsep matematika, memahami

permasalahan di kehidupan sehari-hari dan masih banyak lagi.

4. Upaya apa yang bapak lakukan untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut?

Upaya selama ini saya mencoba lebih dekat dengan siswa agar mengetahui

kesulitan masing-masing siswa, dan kadang membuat diskusi kelompok agar

antar siswa juga bisa saling mengajari, mungkin ada beberapa siswa yang

tidak malu kalau bertanya ke teman.

5. Metode apa yang biasa bapak gunakan pada sat pembelajaran matematika?

Metode yang sering dipakai yaitu ceramah, sesekali diskusi kelompok dan

latihan soal-soal.

6. Bagaimana kemampuan representasi matematis siswa?

98

Kemampuan representasi matematis siswa saya melihat masih kurang, dilihat

dari saat mengerjakan soal-soal sebagian besar mengikuti cara yang guru

ajarkan saja. Pada saat pembelajaran juga siswa cenderung mendengarkan

saja, masih kurang sering dalam mengemukakan gagasannya.

7. Seberapa penting kemampuan representasi matematis dalam pembelajaran

matematika?

Kemampuan representasi matematis termasuk penting untuk siswa dalam

belajar matematika, karena siswa punya cara masing-masing dalam

menyampaikan pemahamannya. Ada yang lebih paham jika dijelaskan dengan

gambar, ada yang lebih paham menggunakan simbol-simbol

matematika.Beberapa materi juga perlu menggunakan kemampuan

representasi yang berbeda-beda.

8. Menurut bapak, metode yang sudah bapak gunakan sudah cukup

untukmeningkatkan kemampuan representasi siswa?

Metode yang saya gunakan masih kurang untuk meningkatkan kemampuan

representasi matematis karena keterbatasan guru dalam mempelajari metode-

metode baru dan juga tuntutan kurikulum dengan banyaknya materi yang

harus diajarkan tetapi alokasi waktunya masing terbatas.

Pernyataan-pernyataan tersebut adalah benar telah diajukan kepada guru

bidang studi matematika kelas VIII MTsN Tangerang II Pamulang pada hari dn

telah dijawab oleh guru yang bersangkutan sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Guru Matematika

SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

...........................................................

99

Lampiran 16 Dokumentasi Saat Penelitian

Dokumentasi Saat Penelitian

100

Lampiran 17 Surat Permohonan Izin Penelitian

101

Lampiran 18 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian

102

Lampiran 19 Uji Referensi

103

104

105

106

107

Lampiran 20 Biodata Peneliti

BIODATA PENULIS

AGUS TRIONO, NIM 1110017000087, Jurusan

Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis lahir di Banjarnegara, 11

Agustus 1992. Penulis merupakan putra ketiga dari

pasangan Bapak Hadi Sutrisno dan Ibu Saminem.

Memiliki seorang kakak perempuan bernama Sartini

dan seorang kakak laki-laki bernama Riyanto.

Riwayat pendidikan penulis, pertama di SD Negeri 2 Singamerta pada

tahun 1998-2004, kedua di SMP Negeri 2 Banjarnegara pada tahun 2004-2007,

ketiga di SMK Panca Bhakti Banjarnegara pada tahun 2007-2010. Dan pada

tahun 2010 penulis meneruskan pendidikan S1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Jurusan Pendidikan Matematika. Penulis lulus S1 pada tahun 2017.

Pengalaman organiasasi yaitu HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang

Ciputat, Komunitas Seni Rupa Kalung Rautan dan LSMI (Lembaga Seni

Mahasiswa Islam) Cabang Ciputat. Motto penulis yaitu Jangan bangga pada

tulisan dan lukisan, lebih baik terus menulis dan melukis.