analisis kesesuaian materi klasifikasi tumbuhan …digilib.unila.ac.id/31550/16/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
ANALISIS KESESUAIAN MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN PADABUKU TEKS BIOLOGI SMA KELAS X DENGAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM 2013
(Skripsi)
Oleh
ANGGRAINI EKA PUTRI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ii
ABSTRAK
ANALISIS KESESUAIAN MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN PADA
BUKU TEKS BIOLOGI SMA KELAS X DENGAN KOMPETENSI
DASAR KURIKULUM 2013
Oleh
ANGGRAINI EKA PUTRI
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kesesuaian materi Klasifikasi
Tumbuhan pada buku teks dengan kompetensi dasar kurikulum 2013 ditinjau dari
aspek keluasan dan kedalaman materi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
menggunakan studi dokumentasi. Objek penelitian ini adalah buku yang paling
banyak digunakan yaitu buku A dari penerbit Erlangga dan paling sedikit digunakan
yaitu buku B dari penerbit Yrama Widya. Instrumen penelitian adalah lembar
kesesuaian materi pada buku teks dari aspek keluasan dan kedalaman yang dibuat
dengan mengacu pada KD dan buku acuan yang telah divalidasi oleh dosen ahli dan
dosen pembimbing. Pengumpulan data melalui studi dokumentasi dengan
menganalisis isi (konten) pada buku teks. Data penelitian ini dianalisis secara
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ditinjau dari aspek keluasan materi menunjukkan bahwa tingkat
kesesuaian materi Klasifikasi Tumbuhan pada buku teks Biologi SMA kelas X yang
iii
diterbitkan oleh penerbit Erlangga (A) dan Yrama Widya (B) sama-sama
memperoleh persentase sebesar 100% yaitu “sangat sesuai”. Sedangkan dari aspek
kedalaman materi pada buku A diperoleh persentase 67% dengan kategori “sesuai”
dan pada buku B diperoleh persentase 50% dengan kategori “kurang sesuai”.
Selanjutnya, dari kedua hasil analisis tersebut diperoleh nilai rata-rata persentase
pada buku Erlangga (A) sebesar 83,5 % dengan kategori “sangat sesuai” sedangkan
rata-rata persentase pada buku Yrama Widya (B) sebsar 75% dengan kategori
“sesuai”. Dengan demikian, kesesuaian materi pada buku teks Erlangga (A) dengan
KD lebih tinggi dilihat dari segi keluasan dan kedalaman materi dibandingkan
dengan buku teks Yrama Widya (B). Akan tetapi, kedua buku teks tersebut yaitu
Erlangga dan Yrama Widya dapat dijadikan buku pegangan bagi siswa.
Kata kunci : Analisis buku teks, keluasan materi, kedalaman materi
ANALISIS KESESUAIAN MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN PADABUKU TEKS BIOLOGI SMA KELAS X DENGAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM 2013
Oleh
ANGGRAINI EKA PUTRI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan BiologiJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada 15 Agustus 1995
yang merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara pasangan
Bapak Hi. Basal Tawiddin(Alm) dan Ibu Hj, Yusrana(Almh).
Pendidikan yang ditempuh penulis adalah TK PTP.N.VII Bandar
Lampung (2000), SD Al-Azhar 1 Bandar Lampung (2000-2006), SMP Negeri 23
Bandar Lampung (2007-2009), SMA YP Unila Bandar Lampung (2010-2013).
Pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP
Unila melalui jalur Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN).
Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Kota
Agung Timur dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegrasi di Desa Kagungan, Kota
Agung Timur, Kabupaten Tanggamus (Tahun 2016).
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah SWT, atas rahmat dan nikmat yang tak terhitung…Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW…
Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada:
Ayahku (H. Basal Tawiddin Alm) dan Ibuku (Hj.Yusrana Almh)
Ayah dan Ibuku, yang telah mendidik dan membesarkan ku dengan segala doaterbaik mereka, kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu menguatkanku,
mendukung segala langkah ku menuju kesuksesan dan kebahagian.
Kakak dan Ayukku yang selalu memberikan bantuanya ketika aku dalam kesulitan,memotivasi ku dan menyayangiku; serta keluarga besarku, dan saudara-saudariku.
Ibu bapak dosenku, atas ilmu, nasihat, dan arahan yang telah diberikan…
Sahabat-sahabat terkasihku, yang selalu berusaha membuat aku tetap tersenyum,menyemangatiku, membantuku dalam kesulitan, menghilangkan rasa sedih yangada, pendengar setia setiap kegundahanku, adalah kesempatan paling berharga
untuk berjuang bersama kalian…
Almamater tercinta, Universitas Lampung.
Motto
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah)dengan sabar dan shalat…”
(Q.S. Al-Baqarah : 45)
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, makaapabila kamu telah selesai dari suatu urusan kerjakanlah dengan
sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya (kepada Allah)hendaknya kamu mengharap”
(Q.S.Al - Insyirah : 5-8)
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP
Unila. Skripsi ini berjudul “ANALISIS KESESUAIAN MATERI KLASIFIKASI
TUMBUHAN PADA BUKU TEKS BIOLOGI SMA KELAS X DENGAN
KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
3. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
4. Dr. Tri Jalmo, M.Si sekaligus Pembimbing I dan Pembimbing Akademik yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
5. Dr. Arwin Surbakti, M.Si selaku Pembimbing II sekaligus yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
6. Dr. Neni Hasnunidah, S.Pd, M.Si., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan
dan motivasi yang sangat berharga;
7. Orangtuaku yang tak pernah berhenti mendoakan dan menyayangiku; serta
kakak dan adikku atas kasih sayang dan dukungan yang kalian berikan;
xii
8. Sahabat-sahabatku atas semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin
hingga saat ini;
9. Rekan-rekan Mahasiswa Pendidikan Biologi 2013, kakak dan adik tingkat
Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang kalian berikan;
10. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan
tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, 14 Mei 2018Penulis
Anggraini Eka Putri
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... ......1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ ......4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. ......5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... ......5
E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... ......6
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kurikulum 2013 ................................................................................... ......7
B. Pembelajaran Biologi ........................................................................... ......8
C. Buku Teks ............................................................................................. ....10
D. Kerangka Pikir ...................................................................................... ....16
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. ....18
B. Populasi dan Sampel ............................................................................ ....18
C. Desain Penelitian .................................................................................. ....19
D. Prosedur penelitian ................................................................................ ....19
E. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data .................................. ....21
F. Teknik Analisis Data ............................................................................. ....22
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................... ....23
B. Pembahasan .......................................................................................... ....27
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan .......................................................................................... ....31
B. Rekomendasi . ....................................................................................... ....32
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... ....33
xiv
LAMPIRAN
1. Instrumen Kesesuaian .................................................................... ....37
2. Data Kesesuaian Keluasan Materi ................................................. ....40
3. Data Kesesuaian Kedalaman Materi .............................................. ....41
4. Kisi-Kisi ......................................................................................... ....44
5. Lembar Angket ............................................................................. ....45
6. Lembar Validasi ............................................................................ ....47
7. Buku Tiga Serangkai ...................................................................... ....50
8. Buku Erlangga ............................................................................... ....73
9. Buku Yrama Widya ....................................................................... ....112
XV
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Populasi buku teks yang digunakan di SMA Bandar Lampung .......... 18
2. Kategori Kesesuaian ............................................................................ 22
3. Data Keluasan Materi Buku Teks ........................................................ 24
4. Data Kedalaman Materi Buku Teks ..................................................... 25
5. Materi yang Kurang dengan KD .......................................................... 27
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bagan Alur Kerangka Pikir.................................................................. 17
2. Bagan Alur Penelitian .......................................................................... 20
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan
tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan
diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan SDM yang berkualitas,
sedangkan pendidikan menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun
1989 Bab I Pasal I yaitu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang (Oemar, 2008: 1-3). Kualitas SDM sangat menentukan kemajuan suatu
bangsa. Kualitas SDM bergantung pada kualitas pendidikan dan peran
pendidikan untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan
demokratis. Oleh sebab itu, komponen dari sistem pendidikan nasional harus
senantiasa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang
terjadi, baik pada tingkat lokal, nasional maupun global. Salah satu komponen
penting yang harus dikembangkan dari sistem pendidikan adalah kurikulum
(Semiawan, 2007: 512).
Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu
pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat maka akan sulit untuk
mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan (Muslih, 2007 : 4). Implementasi
kurikulum dalam kegiatan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh sumber belajar
2
serta saranan prasarana yang memadai (Mulyasa, 2008 : 3). Kualitas atau tingkat
penguasaan pelajaran akan lebih baik apabila di dalam kegiatan belajar mengajar
banyak didukung oleh alat-alat pelajaran yang relevan terutama buku mata
pelajaran.
Buku-buku yang digunakan oleh sekolah dari tingkat SD, SMP, dan SMA di
Indonesia adalah buku pelajaran atau buku teks. Pemerintah Republik Indonesia
telah menetapkan standarisasi buku teks pelajaran melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 11 Tahun 2005 tentang buku teks
pelajaran bagi peserta didik. Buku teks pelajaran diharapkan dapat memberikan
informasi yang lebih terjamin dan akurat pada peserta didik, sehingga dapat
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan (Mulyono, 2010:1). Buku teks adalah
bentuk uraian dan rincian dalam kurikulum dan silabus. Proses perencanaan
kuriklum yang bermutu tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya buku teks
yang bermutu sehingga proses tujuan pembelajaran tidak akan pernah tercapai
dengan baik (Abdulkarim, 2007 : 71).
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, didapatkan data penggunaan buku teks
sebagai sumber utama dalam belajar pada siswa SMA kelas X di Bandar
Lampung mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya peranan buku
teks dalam pembelajaran mengharuskan buku teks berkualitas baik. Buku teks
berkualitas baik jika memenuhi standar tertentu (Mulyono. 2010:1). Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mempunyai kriteria tersendiri untuk
menilai kelayakan buku teks yang digunakan dalam proses pembelajaran. Acuan
buku teks yang berkualitas wajib memenuhi empat unsur kelayakan yaitu
3
kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan kegrafikan
(Waluyo, 2010:5).
Beberapa studi di Indonesia yang membahas mengenai kesesuaian isi materi
pada buku teks terhadap kurikulum, telah banyak dilakukan oleh berbagai
peneliti dengan merujuk pada aspek tertentu. Melihat data hasil penelitian
terdahulu ternyata masih ada ketidaksesuaian materi pada buku teks, yaitu di
dalam penelitian Rikiza (2010: 15) ditemukan beberapa kesalahan materi pada
Plantae berdasarkan aspek keluasan sebesar 91,3%, kedalaman 68,2%, dan
kesesuaian urutan materi sebesar 62,4%. Ketidaksesuaian dalam bentuk lain juga
ditemukan dalam penelitian Khumairo (2015:84) yang melakukan telaah 3 buku
teks yaitu Platinum, Grafindo, dan Erlangga, dengan hasil bahwa buku teks
terbitan Erlangga menempati posisi terendah dibandingkan dengan tingkat
kesesuaian materi terhadap kurikulum.
Penelitian pendahuluan yang telah dilakukan kepada 25 guru di 15 SMA di kota
Bandar Lampung yang telah menerapkan kurikulum 2013 menunjukkan bahwa
sebanyak 55,4% guru belum melakukan analisis kesesuaian buku teks dan 44,4
% guru sudah melakukan analisis kesesuaian buku teks dengan kompetensi dasar
kurikulum 2013. Dalam proses pembelajaran, buku yang digunakan oleh guru
sangatlah beragam dari berbagai macam penerbit dan hasil survey menunjukkan
buku teks SMA kelas X yang paling banyak digunakan di kota Bandar Lampung
adalah buku teks dengan penerbit Erlangga sebesar 33,3%, dan yang paling
sedikit digunakan adalah buku teks dengan penerbit Yrama Widya sebesar 5,3%.
Permasalahan pada kedalaman, keluasan, dan urutan pengajaran seperti
ketidakjelasan bahkan hilangnya isi materi atau ketidaklogisan urutannya pada
4
buku teks akan menimbulkan dampak bagi siswa dalam memahami suatu materi
pelajaran dan konsep-konsep yang dipelajarinya, sehingga menjadi tidak
bermakna. Pada hal tersebut Yusuf (2009: 13) menuturkan jika suatu materi tidak
terdapat keluasan dan kedalaman, maka akan meningkatkan retensi siswa
terhadap materi tersebut.
Keluasan dan kedalaman sangat berpengaruh dalam materi pelajaran karena
memiliki cakupan materi yang menggambarkan seberapa banyak materi pada
KD, tata urutan dan keterkaitan tertentu antara satu materi dengan materi lainnya.
Sedangkan kedalaman menggambarkan detail konsep-konsep antara satu konsep
dengan konsep lainnya. Untuk mencapai kebermaknaan dalam belajar, maka
materi-materi pelajaran harus disajikan secara tepat baik kedalaman dan
keluasannya. Terlalu luas suatu materi akan menimbulkan ketidak efektifan
proses belajar siswa, dan apabila terlalu dalam akan mengakibatkan siswa
menjadi stresss dan tidak optimal dalam proses pembelajarannya.
Berdasarkan latar belakang tesebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian
untuk menganalisis kesesuaian materi Klasifikasi Tumbuhan pada buku teks
Biologi SMA kelas X dengan kompetensi dasar kurikulum 2013. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian buku teks dengan kurikulum
yang berlaku berdasarkan aspek keluasan dan kedalaman materi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat kesesuaian materi Klasifikasi Tumbuhan pada buku teks
Biologi SMA kelas X dengan KD kurikulum 2013 ditinjau dari aspek
keluasan materi?
5
2. Bagaimana tingkat kesesuaian materi Klasifikasi Tumbuhan pada buku teks
Biologi SMA kelas X dengan KD kurikulum 2013 ditinjau dari aspek
kedalaman materi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Mengetahui tingkat kesesuaian materi Klasifikasi Tumbuhan pada buku teks
Biologi SMA kelas X dengan KD kurikulum 2013 ditinjau dari aspek
keluasan materi.
2. Mengetahu tingkat kesesuaian materi Klasifikasi Tumbuhan pada buku teks
Biologi SMA kelas X dengan KD kurikulum 2013 ditinjau dari aspek
kedalaman materi.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Dapat memberikan wawasan, pengalaman, dan bekal berharga dalam meneliti
kesesuaian antara keluasan dan kedalaman materi dengan kompetensi dasar
yang berlaku sebagai calon guru biologi yang profesional.
2. Bagi Guru
Bagi guru yaitu memperoleh informasi mengenai cara yang baik dalam
pemilihan buku ajar yang digunakan dengan memperhatikan kesesuaian antara
keluasan dan kedalaman materi dengan kompetensi dasar yang berlaku
sehingga materi yang tersampaikan efektif untuk mencapai kompetensi yang
diharapakan.
6
3. Bagi Sekolah
Memberi masukan untuk mengoptimalkan pemilihan dan penggunaan buku
ajar dan kualitas pembelajaran dalam upaya peningkatan mutu sekolah.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari kesalahan penafsiran, maka perlu dikemukakan ruang
lingkup penelitian sebagai berikut:
1. Buku teks yang diteliti adalah buku yang paling banyak digunakan di sekolah
SMA kota Bandar Lampung yaitu buku teks A yang diterbitkan oleh
penerbit Erlangga dan yang paling sedikit digunakan ialah buku teks B yaitu
dari penerbit Yrama Widya.
2. Keluasaan materi merupakan cakupan materi yang menggambarkan seberapa
banyak materi-materi pada KD tertentu yang dapat dimasukkan ke dalam
materi pembelajaran.
3. Kedalaman materi adalah seberapa detail konsep-konsep yang harus
dipelajari/dikuasai oleh siswa.
4. Penelitian mengenai kesesuaian materi Klasifikasi Tumbuhan pada buku teks
Biologi SMA kelas X ditinjau dari segi keluasan dan kedalaman hanya
melihat pada materi pokok dan submateri pokok.
5. Materi pokok yang diteliti adalah Tumbuhan (K.D. 3.8 Mengelompokkan
tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan
peranannya dalam kehidupan)
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kurikulum 2013
Kurikulum menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19)
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Mendiknas, 2011: 9).
Pengertian tersebut juga sejalan dengan pendapat Nasution (2006: 5) yang
menyatakan bahwa kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun
untuk melancarkan proses pembelajaran di bawah bimbingan dan tanggung jawab
sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Kurikulum 2013
menurut Mulyasa (2013: 66) yaitu sebagai kurikulum berbasis kompetensi yang
merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan
karakter dan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar
performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Tidak hanya berbasis pada
kompetensi, hal penting dalam penerapan Kurikulum 2013 adalah penerapan
pendidikan karakter. Hal serupa juga dikemukakan oleh Tjahjono (2013: 1),
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis pada pengembangan
kompetensi siswa. Menurut Triwiyanto (2014: 196-197) kurikulum 2013
dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
8
1. Kurikulum 2013 mengembangkan keseimbangan antara pengembangan
sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan psikomotorik.
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar.
3. Kurikulum 2013 mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan
serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
Kurikulum 2013 cenderung menekankan pada keseimbangan tiga domain
pendidikan. Apabila pada KTSP domain kognitif menempati urutan pertama,
maka pada kurikulum 2013 ini cenderung menyeimbangkannya dengan
penekanan lebih pada aspek kemampuan dan karakter (psikomotor dan afektif).
Perubahan gaya hidup yang banyak dipengaruhi teknologi menuntut segera
diberlakukannya kurikulum ini, karena itu kurikulum ini mengintegrasikan
semua bidang studi atau mata pelajaran dengan pemanfaatan teknologi informasi
(IT). Menurut Muzakki (dalam Sariono, 2015: 6) kurikulum 2013 sebenarnya
sama dengan kurikulum KTSP, yaitu sama-sama berbasis kompetensi, akan
tetapi dalam kurikulum 2013 ini ingin lebih mendalam lagi basis
kompetensinya. Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran
berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.
B. Pembelajaran Biologi
Belajar merupakan suatu proses dari perkembangan hidup manusia. Secara
luas, belajar merupakan proses perubahan tingkah laku, seperti pendapat
9
Hamalik (2004: 28) yang mengatakan, “belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya”. Sedangkan
Sardiman (2007: 20) mengatakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai semua
aktivitas yang melibatkan psiko-fisik dan menghasilkan perubahan menuju
perkembangan pribadi seutuhnya. Selanjutnya juga ditegaskan oleh
(Abdurahman, 2003: 36) bahwa belajar diartikan sebagai usaha penguasaan
materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas
disimpulkan bahwa belajar adalah seluruh aktivitas baik fisik maupun psikis
yang menghasilkan perubahan tingkah laku positif yang terjadi melalui proses
interaksi dengan lingkungannya.
Adapun pembelajaran adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan usaha sengaja, terarah, dan bertujuan agar orang lain dapat
memperoleh pengalaman yang bermakna (BSNP, 2006: 30). Pembelajaran
biologi di sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta proses
pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari.
Penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar
siswa, agar dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar
yang tepat dan serasi bagi siswa (Hamalik, 2010: 36).
Biologi sebagai ilmu memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan ilmu-
ilmu yang lain. Biologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya dari berbagai aspek persoalan
10
dan tingkat organisasinya. Produk keilmuan biologi berwujud kumpulan fakta-
fakta maupun konsep-konsep sebagai hasil dari proses keilmuwan biologi
(Sudjoko, 2001: 2). Menurut Suciati, dkk (2011 : 4) pembelajaran biologi
menekankan pada keterampilan proses, pembelajaran yang melibatkan aspek
kognitif, aspek psikomotorik, dan sikap ilmiah. Pembelajaran biologi menurut
Wenno (2008: 44) mempunyai tujuan antara lain: 1) Kemampuan untuk
merumuskan pertanyaan pertanyaan tentang alam dan mencari jawaban dari
observasi dan interpretasi fenomena alam; 2) pengembangan kapasitas siswa
untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis; 3) Pengembangan untuk
berpikir yang inovatif dan kreatif.
Pelaksanaan proses pembelajaran memiliki tujuan untuk menghasilkan pribadi
siswa yang berkarakter dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, tujuan pembelajaran
harus jelas. Gintings (2008: 32) menjelaskan tujuan pembelajaran harus
ditetapkan sebelum proses belajar dan pembelajaran berlangsung agar guru
sebagai pengemudi dan siswa sebagai penumpang memahami apa perubahan
tingkah laku yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya. Dalam proses
pembelajaran, guru biasanya menggunakan bahan ajar yang dapat membantu
siswa, salah satunya menggunakan buku teks. Dikarenakan buku teks dapat
membantu siswa dalam dalam mengkontruksikan pengetahuannya.
C. Buku Teks
Bahan ajar pada umumnya dikemas ke dalam buku teks. Menurut
Permendiknas No 2 Tahun 2008 Pasal 1 buku teks adalah buku acuan wajib
untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan
11
tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan,
ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan
kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar
nasional pendidikan (Depdiknas, 2008: 28). Pendapat lain menurut Tarigan
(2009: 13) buku teks pelajaran adalah buku standar yang disusun oleh para
pakar dalam bidang itu untuk maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi
dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para
pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat
menunjang suatu program pengajaran. Sedangkan menurut Supardi (2013:
132), buku pelajaran adalah buku yang berisi pengetahuan untuk bidang atau
matapelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi siswa pada jenjang pendidikan
tertentu atau sebagai bahan pegangan mengajar guru baik sebagai buku utama
atau buku pelengkap.
Ketersediaan buku teks sangat diperlukan oleh guru dan murid di dalam proses
pembelajaran di kelas. Tujuan penggunaan buku teks di sekolah menurut
Kustanto dan Hinduan (2009: 3) sebagai berikut: (1) siswa tidak perlu mencatat
semua penjelasan guru, (2) guru mempunyai waktu tatap muka yang relatif
lebih lama dibanding bila siswa harus mencatat, (3) siswa dapat menyiapkan
diri di rumah dalam rangka mengikuti pelajaran di sekolah keesokan hari, (4)
guru tidak perlu menjelaskan semua materi pelajaran yang terdapat pada buku
teks, melainkan hanya menerangkan sebagian materi pelajaran yang
diperkirakan sulit dipahami siswa. Dengan demikian, fungsi buku teks menurut
Tarigan dan Tarigan (2009: 19) adalah membantu kelancaran proses
12
pembelajaran di sekolah, sehingga tujuan kurikulum disekolah yang
bersangkutan dapat tercapai seperti yang diharapkan.
Menurut Banowati (2007: 147) buku teks yang baik adalah buku teks yang
memenuhi beberapa kriteria yaitu: (1) menarik peserta didik yang
menggunakannya, (2) mampu memberikan motivasi kepada para pemakainya,
(3) memuat ilustrasi yang menarik hati bagi para penggunanya,
(4) mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sesuai dengan kemampuan
peserta didik yang menggunakannya, (5) dapat merangsang aktivitas-aktivitas
pribadi peserta didik yang menggunakannya, (6) mempunyai sudut pandang
yang jelas hingga tidak membingungkan peserta didik yang menggunakannya,
(7) mampu memberi pemantapan, penekanan materi pada penggunanya.
Sependapat dengan hal tersebut Tarigan (2009: 21) menyatakan bahwa terdapat
beberapa pedoman penilaian buku teks sebagai berikut:
1. Sudut pandang
Buku teks harus mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu
yang menjiwai atau melandasi buku teks secara keseluruhan.
2. Kejelasan konsep
Konsep-konsep yang digunakan dalam suatu buku teks harus jelas dan
tegas. Dalam buku teks tidak boleh ada kata-kata ambigu agar siswa atau
pembacanya dapat mudah memahami dan mengerti materi yang tertulis di
dalam buku teks tersebut.
3. Relevan dengan kurikulum
Buku teks digunakan di sekolah-sekolah. Sekolah memiliki kurikulum.
Oleh karena itu penulis buku teks harus melihat kurikulum yang berlaku.
13
4. Menarik minat
Buku teks yang diterbitkan oleh penulis selain harus sesuai dengan
kurikulum, buku teks juga harus menarik minat bagi para siswa atau
pembacanya. Semakin menarik buku teks dikemas akan semakin tinggi
daya tarik siswa untuk membacanya.
5. Menumbuhkan motivasi
Buku teks yang baik adalah buku teks yang dapat membuat siswa ingin,
mau, senang mengerjakan apa yang diintruksikan dalam buku tersebut.
Apalagi jika buku teks tersebut dapat menggiring siswa kearah
penumbuhan motivasi intrinsik.
6. Menstimulus aktifitas siswa
Buku teks yang baik adalah buku teks yang merangsang, menantang, dan
menggiatkan aktifitas siswa. Di samping tujuan dan bahan, faktor metode
sangat menentukan dalam hal ini.
7. Ilustratif
Buku teks harus disertai dengan ilustrasi yang memadai dan cocok bagi
materi yang disampaikan dalam buku teks tersebut.
8. Buku teks harus dimengerti bagi pembacanya yaitu siswa. Pemahaman
harus didahului oleh komunikasi yang tepat. Faktor utama yang berperan di
sini adalah bahasa. Bahasa buku teks haruslah sesuai dengan bahasa siswa,
kalimat-kalimatnya efektif, terhindar dari makna ganda, sederhana, sopan,
dan menarik.
9. Menunjang mata pelajaran lain
Buku teks mengenai bahasa Indonesia misalnya, di samping menunjang
mata pelajaran bahasa Indonesia, juga menunjang mata pelajaran lain.
14
Melalui pengajaran bahasa Indonesia, pengetahuan siswa dapat bertambah
dengan soal-soal sejarah, ekonomi, matematika, dan sebagainya.
10. Memantapkan nilai-nilai
Buku teks yang baik berusaha untuk memantapkan nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat. Uraian-uraian yang menjurus kepada penggoyahan
nilai-nilai yang berlaku harus dihindarkan.
Kelayakan isi menyangkut materi apa yang disajikan dalam buku teks. Ada
beberapa hal penting yang harus dipenuhi agar buku teks dapat dikatakan
memiliki isi yang layak untuk dipakai. Kelayakan isi terlihat dari kesesuaian
uraian materi dengan kurikulum (kompetensi dasar), keakuratan materi, dan
materi pendukung (Kurnasih, 2014: 60). Sependapat dengan Kosasih (2011:
2-4) bahwa terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan buku teks
dikatakan layak, antara lain :
1. Kesesuaian dengan kurikulum (kompetensi dasar)
Materi yang termuat dalam buku teks harus jelas dan sesuai dengan
kurikulum. Kurikulum di dalamnya terdapat kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan oleh BSNP. Kesesuaian materi
meliputi kelengkapan materi dan kedalaman materi yang disajikan.
2. Kelengkapan materi
Dalam buku teks kelengkapan materi mencakup fakta, konsep, prinsip,
teori.
3. Keluasan materi
Penyajian konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh-contoh dan latihan
untuk tercapainya KI dan KD. Materi dalam buku teks menjabarkan
substansi minimal yang terkandung dalam KI yang terdapat dalam buku
15
teks sesuai dengan jebutuhan materi pokok yang mendukung KD.
4. Kedalaman materi
Selain kelengkapan, kedalaman materi sebuah buku teks juga harus
diperhatikan. Harus jelas pembagian kedalaman materi pada tiap tingkatan
kelas. Hal yang diperhatikan dalam poin kedalaman materi yaitu
kesesuaian, kuantitas, dan kualitas.
5. Keakuratan materi
Indikator kekauratan materi diarahkan pada sasaran akurasi konsep dan
definisi, akurasi prinsip, akurasi prosedur, dan akurasi (contoh, fakta, dan
ilustrasi).
Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan berapa banyak materi- materi
yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman
materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya
harus dipelajari/dikuasai oleh siswa. Menurut BSNP (2014: 2) keluasan materi
artinya adalah materi yang disajikan minimal mencerminkan jabaran substansi
materi yang terkandung dalam KI 3 dan KD nya serta keluasan materi dalam
batas yang wajar untuk siswa. Sedangkan kedalaman materi adalah jika materi
dalam buku mencakup mulai dari pengenalan konsep sampai dengan interaksi
antarkonsep dengan memperhatikan sesuai dengan yang diamanatkan oleh KI 3
dan KD nya serta kedalaman materi yang dalam batas wajar untuk siswa.
Sependapat dengan Siregar (2008 dalam Mulyani, 2013: 28) keluasan adalah
banyaknya dimensi elaborasi yang nampak pada struktur makro dari materi.
Cara menganalisis kedalaman materi dan keluasan materi dalam suatu buku
dilakukan dengan tiga tahap, yaitu: membaca wacana materi pada buku,
16
menyusun struktur makro dari materi yang terdiri dari teks dasar, proposisi
mikro, proposisi makro, dan terakhir menghitung jumlah dimensi progresif untuk
melihat kedalaman materi dan menghitung dimensi elaborasi untuk melihat
keluasan materi.
D. Kerangka Pikir
Buku teks merupakan salah satu sumber belajar yang digunakan oleh guru dan
siswa dalam proses pembelajaran guna mencapai KI dan KD. Pada kurikulum
2013 Kemendikbud telah menyediakan sumber belajar tersebut yaitu buku teks
pegangan siswa dan buku teks pegangan guru. Dalam pembuatan buku teks tentu
sangat dipengaruhi oleh kurikulum yang berlaku saat itu, hal ini terkait muatan
materi dalam buku yang harus menyesuaikan dengan standar isi kurikulum.
Buku teks yang digunakan harus memenuhi kelayakan isi yang berarti materi
dalam buku harus sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalam KI dan KD.
Kelayakan isi meliputi keluasan materi dan kedalaman materi. Keluasan materi
berarti menggambarkan berapa banyak materi yang dimasukkan ke dalam suatu
materi pembelajaran atau materi yang disajikan minimal mencerminkan jabaran
substansi materi yang terkandung dalam KI dan KD. Sedangkan, kedalaman
materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya
harus dipelajari atau dikuasai oleh siswa atau materi mencakup mulai dari
pengenalan konsep sampai dengan interaksi antara konsep serta memperhatikan
sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh KI 3 dan KD. Permasalahan pada
kedalaman dan keluasan materi akan menimbulkan dampak bagi siswa dalam
memahami suatu materi pelajaran dan konsep-konsep yang dipelajarinya.
Sehingga menjadi tidak bermakna. Jika suatu materi tidak terdapat keluasan dan
17
kedalaman, maka akan meningkatkan retensi siswa terhadap materi tersebut.
Untuk mencapai kebermaknaan dalam belajar, maka materi-materi pelajaran
harus disajikan secara tepat baik kedalaman dan keluasannya. Terlalu luas suatu
materi akan menimbulkan ketidak efektifan proses belajar siswa, dan apabila
terlalu dalam suatu materi akan mengakibatkan siswa menjadi stress dan tidak
optimal dalam proses pembelajarannya. Dengan demikian perlu dilakukan
analisis keluasan materi dan kedalaman materi yang nantinya akan diperoleh
hasil dari analisis tersebut berupa status yang diperoleh pada buku Biologi SMA
Kelas X kurikulum 2013 dengan materi Klasifikasi Tumbuhan.
Untuk mengetahui alur kerangka pikir secara umum (Gambar 1), dapat dilihat
bagan kerangka pikir sebagai berikut:
Gambar 1. Bagan Alur Kerangka Pikir
Buku TeksDigunakan
sebagaisumber
utama dalamproses
pembelajaran
Harus memiliki kelayakan isi
Dipengaruhioleh:
- Kurikulum- BSNP- Tingkat
Pendidikan
Keluasan Materi Kedalaman Materi
Analisis keluasan materi dan kedalaman materi
Status kesesuaian keluasan materi dankedalaman materi
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2017. Tempat penelitian di
Universitas Lampung, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan
Pendidikan MIPA, Program Studi Pendidikan Biologi.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh buku ajar Biologi SMA kelas X
berbasis Kurikulum 2013 yang digunakan di sekolah-sekolah SMA yang ada di
Bandar Lampung (Tabel 1). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah buku
ajar Biologi SMA kelas X yang paling banyak digunakan di SMA se-Bandar
Lampung yaitu buku teks A dari penerbit Erlangga, sedangkan buku teks yang
paling sedikit digunakan di SMA se-Bandar Lampung ialah buku teks B yang
diterbitkan oleh Yrama Widya. Keseluruhan jumlah populasi dan sampel pada
penelitian ini dapat dilihat pada (Tabel 1).
Tabel 1. Populasi Buku Teks yang Digunakan di SMA Kota Bandar Lampung
No Buku Penerbit Persentase(%)1 A Erlangga 33,32 B Yrama Widya 5,33 C Tiga Serangkai 22,24 D Platinum 5,75 E Mediatama 16, 66 F Yudhistira 16,6
19
Tabel di atas merupakan tabel mengenai populasi yang diperoleh dari SMA di
Bandar Lampung yang menggunakan kurikulum 2013. Populasi tersebut
diperoleh dari angket yang dibagikan kepada guru-guru biologi di SMA-SMA
tersebut. Angket ini dibagikan sebelum penelitian dimulai, karena angket ini
menjadi acuan untuk menentukan sampel yang diambil dalam penelitian ini.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain deskriptif
dengan studi dokumentasi, yaitu berupa identifikasi kesesuaian materi klasifikasi
tumbuhan pada 2 teks buku Biologi SMA kelas X dengan Kompetensi Dasar
pada Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek keluasan dan kedalaman materi.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu persiapan dan pelaksanaan penelitian.
Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada persiapan sebagai berikut :
a. Membuat kisi-kisi angket guru.
b. Menyusun angket guru.
c. Menyebarkan angket guru ke sekolah yang ada di kota Bandar Lampung.
d. Mengolah hasil angket guru.
e. Menetapkan subjek penelitian.
f. Menyusun instrumen analisis kesesuaian buku teks menggunakan buku
yang sudah distandarisasi oleh BSNP.
g. Melakukan validasi instrumen kesesuaian materi buku teks dengan KD
kepada dosen ahli di bidang pendidikan biologi
20
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada buku ajar Biologi SMA kelas X
berbasis Kurikulum 2013 sebagai subjek penelitian. Untuk menguji kesesuaian
buku ajar, langkah penelitian yang dilakukan adalah:
2.1 Keluasan dan Kedalaman Buku Ajar
a. Membaca buku teks Biologi SMA kelas X penerbit A dan B pada
materi klasifikasi Tumbuhan.
b. Menganalisis isi (konten) buku dengan menggunakan instrumen
kesesuaian materi buku teks dengan KD.
c. Menentukan kesesuaian materi pada buku teks dilihat dari aspek
keluasan dan kedalaman.
d. Mengkontruksikan hasil analisis kepada pembimbing
3. Alur Penelitian
Alur penelitian untuk mengetahui tahapan-tahapan pada penelitian ini di
gambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut
Survey jumlah buku teks Biologi yangdigunakan oleh guru
Menentukan buku teks yang paling banyak dan palingsedikit digunakan
Menyusun instrumen kesesuaian materi
buku teks dengan KD
Memvalidasi instrumen dengan ahli
21
E. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Data Penelitian
Data penelitian ini adalah data kualitatif dalam bentuk persentase (%) tingkat
kesesuaian.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Survey
Survey dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada guru-guru
kelas X SMA di Kota Bandar Lampung. Tujuan dari penyebaran angket
ini adalah untuk mengetahui buku teks Biologi yang paling banyak dan
paling sedikit digunakan oleh guru.
b. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data melalui studi dokumentasi dilakukan dengan
menganalisis isi (konten) materi klasifikasi tumbuhan pada buku teks
Biologi SMA. Adapun analisis yang dilakukan menggunakan instrumen
yang telah divalidasi oleh ahli. Instrumen analisis kesesuaian materi
buku teks berisi materi pokok dan sub materi pokok klasifikasi
Menganalisis isi atau konten buku teks
Menentukan tingkat kesesuaian materi buku teksdengan KD kurikulum 2013
Gambar 2. Bagan alur Penelitian
22
tumbuhan yang dikembangkan berdasarkan KD 3.8 Mengelompokkan
tumbuhan berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan peranannya
dalam kehidupan. Setiap materi pokok ditujukan untuk menentukan
keluasan, sedangkan sub materi pokok ditujukan untuk menentukan
kedalaman. Lembar analisis kesesuaian isi berupa checklist yang
dikembangkan oleh peneliti dengan mengacu kepada buku Biologi SMA
kelas X Kurikulum 2013 yang telah distandarisasi oleh BSNP kemudian
divalidasi oleh ahli. Checklist di isi oleh peneliti dengan memberikan
tanda checklist (√) pada materi pokok dan sub materi pokok yang sesuai.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah persentase tingkat kesesuaian materi
klasifikasi tumbuhan pada buku teks dengan KD kurikulum 2013. Penentuan
tingkat kesesuaian adalah dengan menghitung jumlah tanda checklist pada materi
pokok dan submateri pokok yang tercantum dalam instrumen, kemudian
menentukan persentase tingkat kesesuaian dengan rumus:
Persentase = Frekuensi jawaban × 100 %
Jumlah materi/ submateri
Adapun kriteria tingkat kesesuaian materi buku teks baik dari apek keluasan
maupun kedalaman materi menggunakan kategori pada (Tabel 2):
Tabel 2. Kategori Tingkat Kesesuaian
Persentase (%) Kategori Kesesuaian
85-100 Sangat Sesuai65-84 Sesuai55-64 Cukup Sesuai45-54 Kurang Sesuai0-44 Tidak Sesuai
V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Tingkat kesesuaian materi Klasifikasi Tumbuhan pada kedua buku teks
Biologi SMA kelas X dengan KD kurikulum 2013 ditinjau dari aspek
keluasan materi adalah “sangat sesuai”.
2. Tingkat kesesuaian materi Klasifikasi Tumbuhan pada buku teks A
Biologi SMA kelas X dengan KD kurikulum 2013 ditinjau dari aspek
kedalaman materi adalah “sesuai” dan pada buku teks B adalah “cukup
sesuai”.
32
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka peneliti mengajukan
rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi guru dapat menjadi pertimbangan dalam memilih buku yang akan
digunakan dalam proses belajar mengajar dengan memperhatikan
kesesuaian antara keluasan dan kedalaman serta miskonsepsi sehingga
materi yang tersampaikan efektif untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan.
2. Bagi sekolah diharapkan dapat menjadi masukan untuk pengadaan atau
penyediaan buku ajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulkarim, A. Analisis Isi Buku Teks dan Implikasinya dalam MemberdayakanKeterampilan Berpikir Peserta Didik SMA. Bandung: Forum Kependidikan,Volume 26. Nomor 2. 2007
Banowati, E. 2007. Buku Teks dalam Pembelajaran di Kota Semarang. Jurnal 4(2).UNNES. Semarang. 147–158 hlm.
Basuki, N.W. 2015. Analisis Isi Buku Ajar Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuanuntuk SMP/MTs Kelas VIII. Jurnal Penelitian Bahasa Sastra danPengajarannya. 3 (2): 1-20. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 20 hlm.
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan JenjangSekolah Dasar dan Menengah. BSNP. Jakarta. 204 hlm
BSNP. 2014. Deskripsi Instrumen 1 Penilaian Buku Teks Biologi SMA/MA. BSNP.Jakarta. 7 hlm.
Depdikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar DanMenengah.Depdikbud. Jakarta. 90 hlm.
______. 2013a). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah. Depdikbud. Jakarta. 140 hlm.
______. 2013b). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 TahunKerangka Dasar dan Sturktur Kurikulum Sekolah MenengahKejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. BSNP. Jakarta. 220 hlm.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar Kompetensi danKompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA SMP/MTS. Balitabang Depdiknas.Jakarta. 417 hlm.
______. 2008 a). Permendiknas No 2 Tahun 2008 tentang Buku. BSNP. Jakarta.
Dies, R. 2017. Analisis Kesinambungan Konsep Sistem Pernapasan Manusia dalamBuku Pelajaran Berdasar Kurikulum 2013. Yogyakarta. UNY.
Dikmenli, M. 2010. Misconceptions of Cell Division Help by Student Teacher in
Djelita, R.D. 2013. Pemilihan dan Pengembangan Bahan Ajar Mata PelajaranPendidikan Kewarganegaraan sebagai Tuntutan Profesionalisme. JurnalDinas Pendidikan Kota Surabaya Vol 5 (1) . Surabaya. 8 hlm.
Gintings, A. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran disiapkan untukPendidikan Profesi dan Sertifikat Guru Dosen. Bandung: Humaniora. 108hlm.
Hamalik, O. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta. 184 hlm.
Handayani. R.A. 2014. Analisis Kesesuaian Antara Materi dengan Kompetensi Intidan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013. Jakarta: UIN.
______. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. 242 hlm.
Khumaioro, G.F. 2015. Analisis Buku Teks Biologi Kurikulum 2013 SMA Kelas XIDitinjau dari Ketepatan Konsep dan Tingkat Akomodasi PendekatanSaintifik Pada Konsep Sistem Ekskresi. Skripsi. Institut Afama Islam NegeriSyekh Nurjati Cirebon. Cirebon. 87 hlm.
Kustanto, A dan Hinduan, 2009. Kecenderungan Buku Teks Fisika Lama Dan BukuTeks Fisika Baru Untuk SMA. Jurnal. Program Pasca Sarjana PendidikanFisika UAD. Yogyakarta.20 hlm.
Mulyani, S.S. 2013. Analisis Kedalaman dan Keluasan Materi Buku Teks BiologiSMP dan SMA Mengenai konsep Sistem Pencernaan Makanan. Jurnal. UPI.Bandung. 6 hlm.
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. PT.Remaja Rosdakarya. Jakarta. 231 hlm.
Mulyono, P. 2010. Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar danMenengah, Naskah Akademik Penilaian Buku Teks Pelajaran. Jakarta.
Muslih, M. 2010. Text Book Writing. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Permendikbud. 2005. Permendikbud No 11 Tahun 2005 Tentang Buku TeksPelajaran. BSNP. Jakarta. 5 hlm.
Pandu, A. 2016. Analisis Kesesuaian Antara Buku Teks Siswa Tematik Terpadudengan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013. Kediri: UN PGRI.
Putra, R. 2010. Kesesuaian Antara Materi Plantae yang Disampaikan Guru diSMAN Kota Bandung dengan Kompetensi Dasar. Bandung: UniversitasLancang Kuning.
Sariono. 2013. Kurikulum 2013: “Kurikulum Generasi Emas”. E-jurnal DinasPendidikan Kota. Surabaya.
S. Nasution. 2006. Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
Saadah, S. 2013. Analisis Kedalaman dan Keluasan Materi pada Buku Teks BiologiSMP dan SMA Mengenai Konsep Sistem Pencernaan Makanan. Skripsi.Bandung: UPI.
Semiawan, A. 2007. Sumber Daya Manusia Berbasis Teknologi .Diakses darihttp://www.pati.or.id/opini_files/Page512.htm pada 15 Maret 2017 pukul15.00 WIB.
Sudijono, A. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Rajawali Pers. Jakarta. 406 hlm.
Supardi. 2013. Publikasi Non Ilmiah Penelitian dan Karya Inovatif. Andi Offset.Yogyakarta. 172 hlm.
Sutedjo, B. 2012. Pengembangan Bahan Ajar dan Media. Jakarta.
Tarigan, H.G. dan Tarigan, D. 1986. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Angkasa.Bandung. 154 hlm.
______. 2009. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Angkasa. Bandung. 162 hlm.
Waluyo, M. 2010. Analisis Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kelas VII SMP PelajaranMatematika Ditinjau dari Implementasi Pendekatan Kontekstual. Surakarta:Skripsi pada Program Sarjana Universitas Muhammadiyah.