analisis kesiapan kerja soft skils mahasiswa tingkat …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. skripsi full...

88
ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT AKHIR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, BAHASA INGGRIS, DAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG (Skripsi) Oleh: MAYA ZUNITA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

18 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKATAKHIR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA, BAHASA INGGRIS, DAN BAHASA PRANCIS FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh:MAYA ZUNITA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

ABSTRAK

ANALISIS SOFT SKILLS KESIAPAN KERJA MAHASISWA TINGKATAKHIR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA, BAHASA INGGRIS, DAN BAHASA PRANCIS FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Oleh

MAYA ZUNITA

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui soft skills kesiapan kerja mahasiswatingkat akhir. Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif, dengan teknik analisisdata Prosentase dan Rasch model. Sampel penelitian sebanyak 77 mahasiswa yangdiambil dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, BahasaInggris, dan Bahasa Prancis. Teknik pengumpulan data menggunakan skalakesiapan kerja dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkatkesiapan kerja mahasiswa tingkat akhir program studi Pendidikan Bahasa danSastra Indonesia (84%), Bahasa Inggris (94%), dan Bahasa Prancis (93%) yangdapat dikategorikan tinggi. Pada unsur kesiapan kerja terdapat unsur yang masihrendah dan perlu ditingkatkan. Unsur yang perlu ditingkatkan yaitu kemampuanpengendalian diri (self control) pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia(48.4%) dan Bahasa Inggris (45.1%), serta unsur kemampuan berpikir tingkattinggi (high order thinking) pada program studi Pendididikan Bahasa Prancis(40%). Dapat disimpulkan bahwa soft skills kesiapan kerja mahasiswa tingkatakhir program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, danBahasa Prancis termasuk dalam kategori tinggi.

Kata kunci: bimbingan konseling, kesiapan kerja, mahasiswa.

Page 3: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKATAKHIR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA, BAHASA INGGRIS, DAN BAHASA PRANCIS FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

OLEH:MAYA ZUNITA

SkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Bimbingan KonselingJurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 4: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik
Page 5: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik
Page 6: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik
Page 7: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

vi

RIWAYAT HIDUP

Maya Zunita lahir di Punggur, tanggal 04 Juni 1995. Penulis

adalah putri ketiga dari tiga bersaudara, Pasangan Bapak

Jumadi dan Ibu Sumilah.

Penulis menempuh pendidikan formal yang diawali dari: TK

Pertiwi Punggur lulus tahun 2001; SD Negeri 1 Sidomulyo lulus tahun 2007; SMP

Negeri 2 Kotagajah lulus tahun 2010; SMA Negeri 1 Kotagajah lulus tahun 2013.

Pada tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Bimbingan

dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Selanjutnya, pada tahun 2017 penulis

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Profesi Kependidikan

(PPK) di SMP Negeri 3 Blambangan Umpu, kedua kegiatan tersebut dilaksanakan

di Desa Gistang, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan,

Lampung.

Page 8: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

vii

MOTtO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),

tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) Dan hanyakepada Tuhanmu lah engkau berharap.”

(Qs. Al-Insyirah, ayat 6-9)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatukaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka

sendiri.”(Qs: Ar’Rad:11)

“Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumimelainkan semuanya dijamin Allah rezekinya.”

(QS. Hud: 6)

Page 9: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

viii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT atas

terselesaikannya penulisan skripsi ini, kupersembahkan

karya kecilku ini kepada :

Bapak dan ibuku tersayang, Jumadi dan Sumilah yang selalu

menyertaiku dalam doa’nya.

Terimakakasih atar kasih sayang dan cintanya yang telah

banyak memberikan semangat untuk keberhasilan putra-

putrinya.

Almamaterku tercinta Universitas Lampung

Page 10: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

ix

SANWACANA

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’aalamin, segala puji dan syukur penulis persembahkan

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta

kekuatan lahir dan batin sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit hambatan

rintangan serta kesulitan yang dihadapi, namun berkat bantuan dan motivasi serta

bimbingan yang tidak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Soft Skills Kesiapan Kerja

Mahasiswa Tingkat Akhir Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Perancis Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung” ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan

ucpapan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas

Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP

Universitas Lampung

Page 11: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

x

4. Bapak Drs. Yusmansyah, M.Si., selaku ketua Program Studi Bimbingan

dan Konseling FKIP Universitas Lampung serta selaku pembimbing

akademik sekaligus pembimbing utama yang telah memberikan masukan

dan mengarahkan demi terselesaikannya skripsi ini.

5. Ibu Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A., Psi. Selaku pembimbing kedua yang

telah memberikan masukan dan mengarahkan demi terselesaikannya

skripsi ini.

6. Ibu Shinta Mayasari, S.Psi., M.Psi., Psi., selaku peneguji utama yang telah

membimbing dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Bimbingan dan Konseling FKIP Unila terima kasih

untuk semua bimbingan dan pelajaran yang begitu berharga yang telah

kalian berikan selama perkuliahan.

8. Bapak Dr. Munaris, S.Pd., M.Pd. sebagai ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9. Ibu Dr. Ari Nurweni, MA. Sebagai ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Inggris FKIP Unila yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian.

10. Ibu Diana Rosita, S.Pd., M.Pd. sebagai ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Prancis FKIP Unila yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian.

11. Mbakku tersayang Susi dan Tami, mamasku Medi dan Pani, dua ponakan

yang selalu menghiburku Naura dan Alin, serta seluruh keluarga besarku,

terimakasih atas kasih sayang, doa, dan dukungan yang telah diberikan

disetiap hari.

12. Yogo Armanto, terima kasih untuk semangat, doa, dukungan, dan

perhatiannya yang selalu ada untukku dalam keadaan apapun selama ini.

13. Sahabat-sahabatku Refi, Yulia, Fitri, dan AA Nitya, terimakasih untuk

persahabatan yang telah kalian berikan selama ini dan membuat masa

perkuliahanku menjadi lebih berwarna.

Page 12: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

xi

14. Tim penelitian UPKT skripsi dekat jodoh Hani, Kusdiana, Titis, Visia, dan

Lucky, terimakasih atas bantuan, motivasi, dan dukungan kalian selama

ini.

15. Teman-teman seperjuangan BK 2014 terimakasih untuk kebersamaanya

selama ini.

16. Sahabat-sahabat seperjuanganku di Kampung Gistang, Hanggoro, Welly,

Fadhil, Metha, Eci, Maisaroh, Zizi, Imah, dan Eka, terimakasih atas canda

tawa kalian dan juga kebersamaan yang membuat KKN dan PPL begitu

menyenangkan.

17. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu perssatu. Terima kasih.

Hanya harapan dan doa semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat

ganda kepada semua pihak yang telah berjasa dalam membantu penuis

menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segalanya dalam

mengharapkan keridhaan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat

umumnya dan bagi penulis khususnya, anak dan keturunan penulis kelak. Aamiin.

Bandar Lampung, 11 Januari 2019

Penulis

Maya Zunita

Page 13: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

xii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiDAFTAR GAMBAR.................................................................................... xiiDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiiiI. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang dan Masalah ........................................................ 1B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6C. Pembatasan Masalah...................................................................... 7D. Rumusan Masalah ......................................................................... 7E. Tujuan Penelitian........................................................................... 7F. Manfaat Penelitian......................................................................... 8G. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 8H. Kerangka Teoritis .......................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 13A. Keterampilan Kesiapan Kerja........................................................ 13

1. Kesiapan Kerja ....................................................................... 13a. Kesiapan Kerja dalam Bimbingan dan Konseling............. 13b. Pengertian Kesiapan Kerja ................................................ 14c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja .......... 16d. Ciri-ciri kesiapan kerja ...................................................... 18

2. Keterampilan Kerja ................................................................ 19a. Pengertian Soft Skills........................................................ 20b. Unsur-Unsur Soft Skills .................................................... 21

B. Mahasiswa Tingkat Akhir Prodi Bahasa Indonesia, BahasaInggris, dan Bahasa Perancis ......................................................... 311. Mata Pelajaran Bahasa............................................................. 312. Kompetensi Guru Bahasa ........................................................ 323. Mahasiswa Tingkat Akhir ....................................................... 37

C. Kaitan Soft Skills dalam Kesiapan Kerja ....................................... 43

Page 14: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

xiii

III. METODE PENELITIAN .................................................................. 47A. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 47B. Metode Penelitian ......................................................................... 47C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 48D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel................. 52

1. Variabel penelitian.................................................................. 522. Definisi Operasional Variabel ................................................ 52

E. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 53F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 55

1. Validitas Instrumen ................................................................ 552. Uji Reabilitas .......................................................................... 57

G. Teknik Analisis dan Pengelolahan Data........................................ 59

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 64A. Hasil............................................................................................... 64

1. Gambaran Umum ................................................................... 642. Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian............................... 66

B. Pembahasan ................................................................................... 82

V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 89A. Kesimpulan.................................................................................... 89B. Saran .............................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Populasi Penelitian ........................................................................ 493.2 Jumlah Sampel .............................................................................. 513.3 Kisi-Kisi Skala Kesiapan Kerja..................................................... 543.4 Norma Kategori............................................................................. 614.1 Kategori Tingkat Kesiapan Kerja Mahasiswa

Tingkat Akhir di Program Studi Pendidikan Bahasadan Sastra Indonesia...................................................................... 67

4.2 Kategori Tingkat Kesiapan Kerja MahasiswaTingkat Akhir di Program Studi Pendidikan BahasaInggris............................................................................................ 69

4.3 Kategori Tingkat Kesiapan Kerja MahasiswaTingkat Akhir di Program Studi Pendidikan BahasaPrancis ........................................................................................... 70

4.4 Analisis Data Unsur-Unsur dalam Skala TingkatKesiapan Kerja Program Studi Pendidikan BahasaDan Sastra Indonesia ..................................................................... 73

4.5 Analisisi Data Unsur-Unsur dalam Skala TingkatKesiapan Kerja Program Studi Pendidikan BahasaInggris............................................................................................ 75

4.6 Analisisi Data Unsur-Unsur dalam Skala TingkatKesiapan Kerja Program Studi Pendidikan BahasaPrancis ........................................................................................... 77

4.7 Item Measure Program Studi Pendidikan Bahasa danSastra Indonesia............................................................................. 79

4.8 Item Measure Program Studi Pendidikan BahasaInggris............................................................................................ 80

4.9 Item Measure Program Studi Pendidikan BahasaPrancis ........................................................................................... 81

Page 16: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Diagram prosentase Tingkat Kesiapan KerjaMahasiswa Tingkat Akhir Program Studi PendidikanBahasa dan Sastra Indonesia ......................................................... 69

4.2 Diagram prosentase Tingkat Kesiapan KerjaMahasiswa Tingkat Akhir Program Studi PendidikanInggris............................................................................................ 70

4.3 Diagram prosentase Tingkat Kesiapan KerjaMahasiswa Tingkat Akhir Program Studi PendidikanBahasa Prancis............................................................................... 71

Page 17: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Kesiapan Kerja ................................................................. 1052. Daftar Mahasiswa Aktif ............................................................... 1083. Hasil Uji Ahli Dengan Aiken’s V ................................................. 1164. Summary Stastistics....................................................................... 1195. Item Measure Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia ....................................................................................... 1206. Item Measure Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris ............ 1217. Item Measure Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis ............ 122

Page 18: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Dunia kerja pada saat ini terdapat banyak persaingan ketat dalam

memperoleh pekerjaan. Hal ini dikarenakan, lapangan pekerjaan tidak

sebanding dengan jumlah peningkatan sarjana setiap tahunnya dari seluruh

universitas di Indonesia. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin

pada Februari 2016 pengangguran lulusan universitas malah meningkat

dari 5,34 persen menjadi 6,22 persen. Menurut Kellerman dan Sagmeister

(2000) menyatakan bahwa di dunia kerja ini pengangguran terus

bertambah setiap tahun, khususnya pengangguran dari lulusan perguruan

tinggi.

Mayoritas angkatan kerja lulusan perguruan tinggi yang ada saat ini ialah

yang minim pengalaman tentang dunia kerja. Para pencari kerja yang

belum mempunyai pengalaman menjadi begitu rentan dan sulit mendapat

pekerjaan, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Pool dan Sewell (2007)

Page 19: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

2

bahwa pengalaman sangatlah membantu individu dalam memperoleh

pekerjaan. Selain itu, terdapat beberapa mahasiswa yang bekerja tidak

sesuai dengan bidang keahliannya atau jurusan yang ditempuh sewaktu

kuliah. Hal tersebut terjadi karena kurangnya ilmu dan keterampilan untuk

memasuki dunia kerja.

Kesiapan kerja (employability) merupakan hal yang sangat penting bagi

lulusan perguruan tinggi serta institusi perguruan tinggi itu sendiri.

Lulusan perguruan tinggi akan lebih cepat dan mudah mendapatkan

pekerjaan yang diinginkan apabila memiliki kesiapan kerja sesuai dengan

latar belakang bidang studinya. Kesiapan kerja mengacu pada kapasitas

dan kemauan individu untuk dapat tetap menonjol dalam pasar kerja

(Carbery & Garavan, 2005). Kesiapan kerja dapat diukur melalui

keterampilan kerja (soft skill) yang dimiliki oleh mahasiswa. Hal tersebut

sesuai dengan yang dinyatakan oleh Bernthall (2008) menyatakan bahwa

soft skill atau keterampilan lunak merupakan tingkah laku personal dan

interpersonal yang dapat mengembangkan dan memaksimalkan kinerja

manusia (melalui pelatihan, pengembangan kerja sama tim, inisiatif, dan

pengambilan keputusan).

Dunia pendidikan yaitu perguruan tinggi atau universitas dihadapkan pada

situasi untuk selalu bergerak dalam mengedepankan output-nya yaitu

lulusan yang berkualitas (memiliki kompetensi). Istilah kualitas

merupakan kata kunci yang sangat penting dalam penyelenggaraan

pendidikan tinggi termasuk yang ada di Indonesia. Dalam Strategi Jangka

Panjang Pendidikan Tinggi (Directorate General of Higher Education,

Page 20: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

3

2004) disebutkan bahwa peningkatan kualitas dipandang sebagai strategi

utama dalam meningkatkan nation’s competitiveness.

Kompetensi lulusan (sarjana) tentu tidak hanya pada bidang keilmuannya

saja, ada kompetensi-kompetensi penunjang yang akan meningkatkan daya

tawar (bargaining power) para lulusan (sarjana) pada saat memasuki pasar

tenaga kerja. Kompetensi yang dimaksudkan dalam Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000, tentang

Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil

Belajar Mahasiswa, menunjukkan bahwa selain kompetensi pada bidang

ilmunya (base knowledge), dituntut pula ada kompetensi-kompetensi

tambahan. Kompetensi tambahan ini sangat diperlukan dikarenakan

rekruitmen tenaga kerja saat ini tidak hanya membutuhkan sarjana-sarjana

fresh graduate yang memiliki base knowledge yang tinggi (yang

ditunjukkan oleh indeks prestasi yang tinggi), namun juga para sarjana

yang memiliki wawasan kemandirian dan keahlian lainnya. Hal ini tentu

saja membawa konsekuensi bagi lembaga pendidikan terutama perguruan

tingg untuk menghasilkan lulusan yang berkompetensi (berkualitas) dalam

arti yang luas dan mampu memenuhi permintaan pasar kerja, dimana

penguasaan berbagai teknologi baru dan keterampilan termasuk soft skil

semakin dituntut. Apabila dicermati, maka rasio kebutuhan soft skill dan

hard skill di dunia kerja menunjukkan bahwa yang membawa orang di

dalam sebuah kesuksesan, 80% ditentukan oleh soft skill yang dimilikinya

dan 20% oleh hard skill. Namun sistem pendidikan di Indonesia saat ini,

Page 21: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

4

soft skill hanya diberikan rata-rata 10% saja dalam kurikulum (Illah,

2007).

Selain itu, untuk dapat bersaing dalam dunia kerja mahasiswa tingkat

akhir program studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan

Bahasa Prancis perlu menguasai keterampilan kerja (soft skill) agar dapat

memahami dan mengatasi tuntutan atau permasalahan dalam bidang

pekerjaannya. Permasalahan guru bahasa saat ini yaitu banyaknya yang

generasi muda yang memakai bahasa gaul. Generasi muda banyak yang

memakai bahasa gaul karena dinilai lebih menarik dan kekinian. Maraknya

penggunaan bahasa gaul dalam masyarakat khususnya generasi muda

menyebabkan berbagai dampak dalam perkembangan bagasa yaitu

eksistensi Bahasa Indonesia terancam terpinggirkan oleh bahasa gaul,

menurunnya derajat Bahasa Indonesia, dan menyebabkan punahnya

Bahasa Indonesia (Mulyana, 2008). Pembelajaran tentang penggunaan

bahasa yang baik dan benar dinilai kurang menarik perhatian siswa karena

pola bahasa yang dianggap rumit, lebih mudah menggunakan bahasa gaul.

Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan

berkomunikasi (communication skills) sehingga dapat menjelaskan kepada

peserta didik tentang dampak penggunaan bahasa gaul. Mahasiswa juga

diharapkan memiliki kemampuan berpikir kritis (high order thingking)

agar dapat menemukan metode pembelajaran bahasa yang menarik

perhatian siswa, sehingga siswa dapat mencintai dan bangga menggunakan

bahasa.

Page 22: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

5

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Lippman dalam Amalee (2015)

dibawah lembaga Child Trends USA menunjukkan ada beberapa

keterampilan kesiapan kerja (soft skill) yang dibutuhkan oleh seorang

pekerja agar berhasil dalam kehidupan kerja. Keterampilan kerja (soft

skill) tersebut adalah konsep diri positif (positive self concept),

kemampuan pengendalian diri (self control), keterampilan bersosial (social

skill), kemampuan berkomunikasi (communication skill), dan keterampilan

berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill).

Upaya untuk membantu mahasiswa tingkat akhir di Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris,

Pendidikan Bahasa Prancis, Jurusan Pendidikan Bahasa FKIP Unila

memperoleh keterampilan kesiapan kerja diperlukan upaya-upaya

penanggulangan dengan memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling,

sesuai dengan fungsi bimbingan dan konseling yaitu, pemahaman,

pencegahan, pengentasan, pemeliharaan, dan pengembangan. Bimbingan

konseling memiliki empat bidang bimbingan yaitu, bimbingan pribadi,

sosial, belajar, dan karir. Dalam bimbingan karir, konselor membantu

mahasiswa untuk memiliki pemahaman mengenai karir dan memahami

tingkat perkembangan karir yang sesuai dengan usianya.

Pihak Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

memiliki salah satu unit yang dapat memberikan layanan bimbingan dan

konseling untuk mahasiswa yaitu, Unit Pelayanan Konseling Terpadu

(UPKT). Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan studi analisis untuk

mendapatkan gambaran mengenai tingkat kesiapan kerja calon lulusan

Page 23: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

6

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan

Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa Prancis, sehingga dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan oleh UPKT dalam memberikan treatmen

yang untuk mendukung lulusan memiliki soft skills agar lebih siap

memasuki dunia kerja.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti merasa perlu untuk

melakukan studi “analisis soft skills kesiapan kerja mahasiswa tingkat

akhir Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa

Inggris, dan Bahasa Prancis, FKIP Unila”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Terdapat peningkatan jumlah pengangguran lulusan Universitas

sebesar 0.88%.

2. Terdapat lulusan universitas yang minim pengalamanan tentang dunia

kerja

3. Terdapat beberapa mahasiswa yang bekerja tidak sesuai dengan bidang

keahliannya atau jurusan yang ditempuh sewaktu kuliah.

Page 24: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

7

C. Pembatasan Masalah

Untuk memudahkan penelitian dan agar tidak terjadi penyimpangan dalam

penelitian ini, maka perlu diadakan pembatasan masalah dengan tujuan

agar di dalam analisis soft skills tingkat kesiapan kerja mahasiswa tingkat

akhir tidak mengalami kekaburan pengertian serta tidak mengalami

penyimpangan.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah analisis soft skills kesiapan kerja mahasiswa tingkat

akhir Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa

Inggris, dan Bahasa Prancis, FKIP Unila.

D. Rumusan Masalah

Berdasar pada latar belakang masalah, rumusan masalah pada penelitian

ini adalah bagaimanakah soft skills kesiapan kerja mahasiswa tingkat akhir

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris,

dan Bahasa Prancis, FKIP Unila?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasar pada rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah memberikan

gambaran deskriptif mengenai soft skills kesiapan kerja mahasiswa tingkat

akhir Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa

Inggris, dan Bahasa Prancis, FKIP Unila.

Page 25: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

8

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan

mengembangkan wawasan mengenai soft skill yang mendukung

kesiapan kerja, yang terdiri dari konsep diri postif (positive self

concept), kemampuan pengendalian diri (self control),

keterampilan bersosial (social Skill), kemampuan berkomunikasi

(communication skill), dan keterampilan berpikir tingkat tinggi

(high order thinking skill).

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

pelayanan bimbingan dan konseling di bidang karir yang sesuai

untuk membantu calon lulusan memiliki soft skills yang

mendukungnya menjadi lebih siap dalam bekerja.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini agar

penelitian ini lebih jelas dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah

diterapkan diantaranya adalah:

1. Ruang lingkup ilmu

Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup bimbingan dan konseling.

Page 26: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

9

2. Ruang lingkup objek

Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah analisis tingkat soft

skills kesiapan kerja.

3. Ruang lingkup subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir di Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa

Inggris, dan Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lampung.

4. Ruang lingkup wilayah

Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris,

dan Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

5. Ruang lingkup waktu

Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini dilakukan pada tahun

pelajaran 2017/2018.

H. Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis adalah dasar dari penelitian yang disintesiskan dari

fakta-fakta dan hasil observasi dan telaah kepustakaan yang memuat

mengenai teori, dalil atau konsep-konsep. Hasil dari penelitian yang

dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2006

Page 27: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

10

menunjukan bahwa tingkat pengangguran lulusan Universitas meningkat

(https://nasional.tempo.co).

Setiap mahasiswa harus merasa yakin bahwa dirinya siap untuk masuk

dunia kerja supaya dapat menjalankan pekerjaan lebih maksimal. Sesuai

dengan pendapat Santrock (2003) menyatakan pentingnya memiliki

kesiapan kerja dan bekerja bagi mahasiswa untuk mengubah karir,

kemudian menurut Wall (2007) menyatakan bahwa sikap dan kesiapan

kerja juga sangat mempengaruhi seseorang sarjana untuk mendapat

pekerjaan.

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, kesiapan kerja

atau kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang

mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai

dengan standar yang ditetapkan. Sehingga disimpulkan bahwa kesiapan

kerja merupakan keseluruhan kondisi seseorang yang meliputi kondisi

fisik, mental, pengetahuan, dan keterampilan yang membuatnya siap dan

mampu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai dengan bidang

keahliannya dalam suatu lingkungan kerja atas dasar tujuan tertentu

sehingga memberikan hasil pengerjaan yang memuaskan.

Sebagai calon guru atau tenaga pendidik, lulusan program studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan

Pendidikan Bahasa Prancis dinyatakan memiliki kesiapan kerja apabila

memiliki keterampilan sesuai dengan bidang studinya. Sebagaimana

disebutkan dalam Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan

Page 28: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

11

dosen, empat kompetensi minimal yang harus dimiliki guru adalah

kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi profesional, dan

kompetensi sosial. Dalam bahasa yang lain keempat kompetensi guru

tersebut dibagi kedalam dua kelompok yaitu disebut dengan hard skill dan

soft skill.

Pentingnya pengembangan soft skill bagi mahasiswa program studi

Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan

Bahasa Prancis, karena banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak mampu

mengaplikasikan ilmu mereka di masyarakat. Hal ini, karena pendidikan

hanya berkutat pada aspek input, proses dan out put saja. Sedangkan out

come mahasiswa tidak diperhatikan. Padahal out come mahasiswa yang

baik merupakan salah satu tolak ukur kesuksesan dalam pendidikan

(Kresnayana Yahya, 2001). Upaya yang dilakukan agar mahasiswa

memiliki out come yang handal, maka mahasiswa harus mendapat

pelatihan soft skill (keterampilan kerja)

Soft Skill bagi seorang guru bahasa sangat penting adanya. Ramayulis

(2015) mendefinisikan soft skill sebagai bentuk keterampilan individu

membina hubungan dengan orang lain atau masyarakat dan keterampilan

mengatur diri sendiri yang dapat mengembangkan unjuk kerja secara

maksimal sehingga menunjukkan kualitas diri yang bersifat ke dalam dan

keluar. Soft skill juga didefiniskan kemampuan yang dimiliki seseorang,

yang tidak bersifat kognitif, tetapi lebih bersifat afektif yang memudahkan

seseorang untuk mengerti kondisi psikologis diri sendiri, mengatur ucapan,

Page 29: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

12

pikiran, dan sikap serta perbuatan yang sesuai dengan norma masyarakat,

berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya

Menurut Lippman dalam Amalee (2015) terdapat beberapa indikator yang

menentukan tingkat kesiapan kerja calon lulusan. Indikator tersebut terbagi

menjadi yaitu konsep diri positif (possitive self concept), kemampuan

pengendalian diri (self control), kemampuan berpikir tingkat tinggi (high

order thinking skill), keterampilan berkomunikasi (communication skill),

dan keterampilan bersosial (social skill).

Mahasiswa dinyatakan memiliki kesiapan kerja jika telah menguasai

segala hal yang diperlukan sesuai dengan persyaratan kerja yang harus

dimiliki. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan menurut Pool dan

Sewell (2007), untuk memiliki kesiapan kerja yang tinggi diperlukan

beberapa hal yaitu, keahlian sesuai dengan bidangnya, wawasan yang luas,

pemahaman dalam berpikir, dan kepribadian baik yang membuat

seseorang dapat memilih dan merasa nyaman dengan pekerjaan sehingga

dapat meraih sukses.

Tindak lanjut dari studi analisis adalah memberikan layanan bimbingan

dan konseling karir yang efektif untuk mempersiapkan calon guru bahasa

memasuki dunia kerja melalui suatu pelatihan yang sesuai dengan hasil

analisis. Oleh sebab itu studi analisis kali ini merupakan langkah awal

untuk mempersiapkan calon guru bahasa memasuki dunia kerja.

Page 30: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Keterampilan Kesiapan Kerja

1. Kesiapan Kerja

a. Kesiapan Kerja dalam Bimbingan dan Konseling

Bimbingan karir adalah suatu layanan bantuan pendekatan terhadap

individu agar mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal

dunia kerja, merencanakan masa depannya, dengan bentuk kehidupan

yang diharapkannya, untuk menentukan pilihan dan mengambil

keputusan yang paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya

dihubungkan dengan persyaratan dan tuntutan pekerjaannya (Gani,

2001: 11).

Menurut Winkel (2005:114) Bimbingan karir adalah bimbingan dalam

mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan

kerja atau jabatan atau profesi tertentu serta membekali diri supaya

siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan

berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki.

Menurut Marsudi (2003:113) Bimbingan karir adalah suatu perangkat,

lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau

Page 31: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

14

layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan

berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-

kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta

mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan

sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola

perkembangan karirnya.

Selanjutnya, menurut Dewa Ketut Sukardi (2010) bimbingan karir

merupakan usaha untuk membantu siswa merencanakan dan

mengembangkan masa depan karir.

Dari pengertian diatas, bimbingan karir adalah suatu usaha yang

diberikan kepada individu untuk membantu mereka dalam

menghadapi permasalahan didalam perencanaan karirnya, seperti

permasalahan kesiapan kerja.

b. Pengertian kesiapan Kerja

Menurut Chaplin (2006) kesiapan adalah tingkat perkembangan dari

kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk

mempraktekkan sesuatu. Sedangkan menurut Slameto (2010)

mengemukakan bahwa kesiapan adalah persyaratan untuk belajar

berikutnya seseorang untuk dapat berinteraksi dengan cara tertentu.

Selanjutnya menurut Anoraga (2009) kerja merupakan sesuatu yang

dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi untuk mendapatkan

penghasilan. Kemudian menurut Hasibuan (2003) kerja adalah

Page 32: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

15

pengorbanan jasa, jasmani, dan pikiran untuk menghasilkan barang-

barang atau jasa-jasa dengan memperoleh imbalan tertentu.

Kesiapan kerja dapat didenifinisikan sebagai kemampuan dengan

sedikit atau tanpa bantuan menemukan dan menyesuaikan pekerjaan

yang dibutuhkan juga dikehendaki (Ward dan Riddle, 2004).

Selanjutnya kesiapan kerja menurut Brady (2009), berfokus pada

sifat-sifat pribadi, seperti sifat pekerja dan mekanisme pertahanan

yang dibutuhkan, bukan hanya untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi

juga lebih dari itu yaitu untuk mempertahankan suatu pekerjaan.

Kesiapan kerja dapat dicapai melalui proses pendidikan dan

pengalaman masa lalu, baik selama menempuh pendidikan sejak

Sekolah Dasar maupun pengalaman-pengalaman yang dialami dalam

kehidupan nyata. Sedangkan pendidikan tinggi lebih menekankan

pada kesiapan kerja yang spesifik dan mengarah pada bidang kerja

tertentu. Seperti tersebut dalam tujuan pendidikan program studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris,

dan Pendidikan Bahasa Prancis harus dapat memberi bekal kepada

mahasiswa untuk siap bekerja sebagai guru pemula.

Dari uraian di atas dijelaskan bahwa untuk menjadi tenaga yang

professional memerlukan suatu keahlian, kemahiran dan kecakapan

atau juga disebut kompetensi. Kompetensi adalah pernyataan yang

menggambarkan penampilan suatu kemampuan tertentu secara bulat

yang merupakan perpaduan antara pengetahuan, keterampilan dan

Page 33: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

16

sikap yang dapat diamati dan diukur (Hall & Jones dalam Mukminan,

2003).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kesiapan

kerja mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, pendidikan Bahasa Inggris, dan pendidikan Bahasa Prancis

adalah kapasitas seseorang dalam meningkatkan kemampuan

bekerjanya yang terdiri dari ilmu pengetahuan dan keahlian serta sikap

seseorang terebut.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja

Menurut Winkel & Sri Hastuti (2007), faktor-faktor yang

mempengaruhi kesiapan kerja sebagai berikut :

a Taraf intelegensi, kemampuan untuk mencapai prestasi yang di

dalamnya berfikir memegang peranan.

b Bakat, kemampuan yang menonjol disuatu bidang kognitif, bidang

keterampilan, atau bidang kesenian.

c Minat, mengandung makna kecenderungan yang agak menetap

pada seseorang yang merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan

merasa senang mengikuti berbagai kegiatan.

d Pengetahuan, informasi yang dimiliki pada bidang-bidang

pekerjaan dan tentang diri sendiri.

e Keadaan jasmani, ciri-ciri yang dimiliki seseorang, seperti tinggi

badan, tampan, dan tidak tampan, ketajaman penglihatan, dan

Page 34: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

17

pendengaran baik dan kurang baik, mempunyai kekuatan otot

tinggi atau rendah dan jenis kelamin.

f Sifat-sifat, ciri-ciri kepribadian yang sama-sama memberikan

corak khas pada seseorang, seperti ramah, tulus, teliti, terbuka,

tertutup, dan ceroboh.

g Nilai-nilai kehidupan, individu berpengaruh terhadap pekerjaan

yang dipilihnya, serta berpengaruh terhadap prestasi pekerjaan.

Menurut Slameto (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan

mencakup tiga aspek, yaitu:

a Kondisi fisik, mental dan emosional

b Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan,

c Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah

dipelajari.

Jadi, faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja mahasiswa program

studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, pendidikan Bahasa

Inggris, dan pendidikan Bahasa Prancis terdiri dari dua faktor yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan aspek

yang mempengaruhi kesiapan karir individu yang berasal dari dalam

dirinya seperti, taraf intelegensi, bakat, minat, pengetahuan, keadaaan

jasmani, emosional, dan sifat-sifat. Sedangkan faktor eksternal

merupakan aspek yang mmpengaruhi kesiapan karir individu yang

berasal dari luar dirinya seperti, kebutuhan, motif, dan tujuan.

Page 35: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

18

d. Ciri-Ciri Kesiapan Kerja

Mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja diperlukan suatu

kesiapan yang matang dalam diri mahasiswa itu sendiri, terutama

menyangkut ciri-ciri yang berhubungan dengan diri mahasiswa.

Menurut Anoraga (2009) ciri-ciri kesiapan kerja sebagai berikut :

a Memiliki motivasi

Dalam pengertian umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan

yang mendorong perbuatan ke arah suatu tujuan tertentu. Jadi

motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan semangat atau

dorongan kerja. Kuat lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja

ikut menentukan besar kecilnya prestasinya.

b Memiliki kesungguhan atau keseriusan

Kesungguhan atau keseriusan dalam bekerja turut menentukan

keberhasilan kerja. Sebab tanpa adanya itu semua suatu pekerjaan

tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Jadi

untuk memasuki suatu pekerjaan dibutuhkan adanya kesungguhan,

supaya pekerjaanya berjalan dan selesai sesuai dengan target yang

diinginkan.

c Memiliki keterampilan yang cukup

Keterampilan diartikan cakap atau cekatan dalam mengerjakan

sesuatu atau penguasaan individu terhadap suatu perbuatan. Jadi

untuk memasuki pekerjaan sangat dibutuhkan suatu keterampilan

sesuai dengan pekerjaan yang dipilihnya, yaitu keterampilan dalam

Page 36: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

19

mengambil keputusan sendiri tanpa pengaruh dari orang lain

dengan alternatif-alternatif yang akan dipilih.

d Memiliki kedisiplinan

Disiplin adalah suatu sikap, perbuatan untuk selalu tertib terhadap

suatu tata tertib. Jadi untuk memasuki suatu pekerjaan sikap

disiplin sangat diperlukan demi peningkatan prestasi keja. Seorang

pekerja yang disiplin tinggi, masuk kerja tepat pada waktunya,

demikian juga pulang pada waktunya dan selalu taat pada tata

tertib.

Apabila mahasiswa program studi pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, pendidikan Bahasa Inggris, dan pendidikan Bahasa Prancis

memiliki ciri-ciri seperti di atas, artinya mahasiswa tersebut mampu

menghadapi persaingan dalam dunia kerja. Sehingga individu tersebut

dapat dikatakan memiliki kesiapan memasuki dunia kerja.

2. Keterampilan Kerja

Sebagai calon guru atau tenaga pendidik, lulusan program studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan

Pendidikan Bahasa Prancis dinyatakan memiliki kesiapan kerja apabila

memiliki keterampilan sesuai dengan bidang studinya. Sebagaimana

disebutkan dalam Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan

dosen, empat kompetensi minimal yang harus dimiliki guru adalah

Page 37: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

20

kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi profesional, dan

kompetensi sosial. Dalam bahasa yang lain keempat kompetensi guru

tersebut dibagi kedalam dua kelompok yaitu disebut dengan hard skill dan

soft skill. Menurut Lippman dalam Amalee (2016) terdapat beberapa

indikator yang menentukan tingkat kesiapan kerja calon lulusan. Indikator

tersebut terbagi menjadi yaitu konsep diri positif (possitive self concept),

kemampuan pengendalian diri (self control), kemampuan berpikir tingkat

tinggi (high order thinking skill), keterampilan berkomunikasi

(communication skill), dan keterampilan bersosial (social skill).

a. Pengertian Soft Skills

Berthhall (2008) menyatakan bahwa soft skill atau keterampilan lunak

merupakan tingkah laku personal dan interpersonal yang dapat

mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia (melalui

pelatihan, pengembangan kerja sama tim, inisiatif, pengambilan

keputusan). Sedangkan Widhiarso (2009) mengatakan, soft skills adalah

seperangkat kemampuan yang mempengaruhi bagaimana kita

berinteraksi dengan orang lain. Soft skills memuat komunikasi efektif,

berpikir kreatif dan kritis, membangun tim, serta kemampuan lainnya

yang terkait kapasitas kepribadian individu.

Tujuan dari pelatihan soft skills adalah memberikan kesempatan kepada

individu untuk mempelajari perilaku baru dan meningkatkan hubungan

antar pribadi dengan orang lain.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa

dtingkat akhir dapat untuk memiliki kesiapan kerja selain memiliki hard

Page 38: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

21

skills juga harus memiliki soft skills. Soft skill berhubungan dengan

kemampuan intrapersonal dan interpersonal yang dapat

mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja individu.

b. Unsur-Unsur Soft Skills

Lulusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, Bahasa Inggris, dan

Bahasa Prancis dinyatakan memiliki kesiapan kerja, apabila telah

memiliki keterampilan kerja yang mendukung (soft skills). Dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh Lippman dalam Amalee (2015) dibawah

lembaga Child Trends USA terdapat beberapa keterampilan kesiapan

kerja yang dibutuhkan oleh seorang pekerja agar berhasil dalam

kehidupan kerja. Menurut Lippman dalam Amalee (2015) keterampilan

kerja (soft skill) tersebut antara lain:

1) Konsep Diri Postif (Positive Self Concept)

Konsep Diri merupakan hal yang penting artinya bagi kehidupan

individu karena pemahaman mengenai konsep diri akan menetukan

dan mengarahkan perilaku dalam berbagai situasi serta menentukan

keberhasilan individu dalam hubungan dengan masyarakat (Amelia

dan Zulkarnaen, 2005:32). Sedangkan, menurut Gunawan (2007),

yang menggunakan istilah konsep diri (self-concept) untuk istilah

citra diri, mengulas pentingnya sikap mental tersebut dalam

menunjang keberhasilan belajar. Konsep diri ini sebenarnya

menjelaskan bahwa seseorang harus memiliki ukuran/potret diri,

kepercayaan diri, dan harga diri yang tinggi. Ia harus memiliki

keyakinan bahwa dirinya mampu meraih keberhasilan.

Page 39: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

22

Menurut Lipman (2015) konsep diri meliputi rasa percaya diri,

keyakinan diri, self-efficacy, kesadaran diri, menghargai diri sendiri,

rasa akan keselamatan dan kebanggaan, konsep diri positif adalah

kemampuan intrapersonal yang sangat penting dalam kesuksesan di

dunia kerja.

Menurut Prasetyo (2005) Kategori mahasiswa memiliki konsep diri

positif yang tinggi yaitu

a. Pengenalan diri yang baik, dimana memiliki info apa kelebihan

dan kelemahannya.

b. Penggambaran diri yang baik, yakin dengan apa yang menjadi

kemampuannya sehingga mudah dalam bersosialisasi.

c. Percaya diri dan optimistik, sehingga kuat dalam atasi pengaruh

luar.

d. Dapat mengekspresikan suatu penghargaan secara tepat.

e. Mampu bertanggung jawab dan terima kesalahan serta mau

belajar untuk lebih baik.

f. Prinsip yang kuat, sehingga sikap bias, kabur dan meniru kecil

terjadi.

Konsep diri positif memiliki peranan penting dalam menentukan

perilaku individu, bagaimana individu memandang dirinya akan

nampak dari seluruh perilakunya. Dengan kata lain , perilaku

individu akan sesuai dengan cara memandang sebagai seseorang

yang tidak mempunyai cukup kemampuan untuk melakukan suatu

tugas, maka seluruh perilakunya akan menunjukan

Page 40: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

23

ketidakmampuannya tersebut. Dalam kompetensi lulusan

pendidikan bahasa, konsep diri positif diperlukan oleh guru bahasa

agar dapat membangun suasana akademik yang kondusif dan

dinamis dalam semua kegiatan dan berbasis soft skills

2) Kemampuan Pengendalian Diri (Self Control)

Menurut Lippman dalam Amalee (2015) self control merupakan

kemampuan untuk mengarahkan dirinya dalam mencapai tujuan.

Kemampuan ini terdiri dari, kemampuan membuat tujuan hidup,

kemampuan inisiatif dalam bekerja, serta mampu mengelola emosi

sehingga mampu mengendalikan dirinya dengan baik.

Self control berperan besar untuk pembentukan perilaku yang baik

dan konstruktif, Gul dan Pesendofer (2000) menyatakan fungsi

pengendalian diri adalah untuk menyelaraskan antara keinginan

pribadi (self interest) dengan godaan (temptation). Secara umum

individu yang mempunyai kontrol diri yang tinggi akan

menggunakan waktu yang tepat dan mengarahkan pada perilaku

yang diutamakan. Mahasiswa tingkat akhir yang mempunyai

kewajiban untuk menyelesaikan skripsi, bila mempunyai kontrol

diri yang tinggi mereka mampu memandu, mengarahkan, dan

mengatur perilaku. Mereka mampu mengatur stimulus sehingga

dapat menyesuaikan perilakunya kepada hal-hal yang menunjang

penyelesaian skripsinya. Sehingga ia tidak menunda penyelesaian

skripsinya. Namun, jika mahasiswa tingkat akhir memiliki kontrol

diri yang rendah ia tidak mampu mengatur dan mengarahkan

Page 41: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

24

perilakunya. Ia lebih mementingkan sesuatu yang lebih

menyenangkan, sehingga banyak menunda pengerjaan dan

penyelesaian skripsi.

Berdasarkan hal tersebut maka manfaat pengendalian diri bagi

lulusan program studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Prancis yaitu

Pertama, self control berperan penting dalam hubungan seseorang

dengan orang lain (interaksi sosial). Hal ini dikarenakan kita

senantiasa hidup dalam kelompok atau masyarakat dan tidak bisa

hidup sendirian. Seluruh kebutuhan hidup kita (fisiologis) terpenuhi

dari bantuan orang lain, begitu pula kebutuhan psikologis dan social

kita. Oleh karena itu agar kita dapat memenuhi seluruh kebutuhan

hidup ini dibutuhkan kerjasama dengan orang lain dan kerjasama

dapat berlangsung dengan baik jika kita mampu mengendalikan diri

dari perbuatan yang merugikan orang lain. Kedua, self control

memiliki peran dalam menunjukkan siapa diri kita (nilai diri).

Sering kali seseorang memberikan penilaian dari apa yang kita

lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan self control merupakan

salah satu aspek penting dalam mengelola dan mengendalikan

perilaku kita. Self control menjadi aspek yang penting dalam

aktualisasi pola pikir, rasa dan perilaku kita dalam menghadapai

setiap situasi. Seseorang yang dapat mengendalikan diri dari hal-hal

yang negatif tentunya akan memperoleh penilaian yang positif dari

orang lain (lingkungan sosial), begitu pula sebaliknya. Ketiga,

Page 42: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

25

kontrol diri berperan dalam pencapaian tujuan pribadi.

Pengendalian diri dipercaya dapat membantu seseorang dalam

mencapai tujuan hidup seseorang. Hal ini dikarenakan bahwa

seseorang yang mampu menahan diri dari perbuatan yang dapat

merugikan diri atau orang lain akan lebih mudah focus terhadap

tujuan-tujuan yang ingin dicapai, mampu memilih tindakan yang

memberi manfaat, menunjukkan kematangan emosi dan tidak

mudah terpengaruh terhadap kebutuhan atau perbuatan yang

menimbulkan kesenangan sesaat. Bila hal ini terjadi maka lulusan

pendidikan bahasa akan lebih mudah untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

3) Keterampilan Bersosial (Social Skill)

Lippman dalam Amalee (2015) berpendapat bahwa keterampilan

bersosial merupakan kemampuan individu dalam menjalin relasi

dengan orang lain. Kemampuan ini meliputi kemampuan

menghormati orang lain dalam bekerja dan menyelesaikan konflik

dengan orang lain.

Keterampilan sosial sangat diperlukan dan harus jadi prioritas

dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar mengembangkan

keterampilan akademik. Hak yang sangat penting dalam

mengembangkan keterampilan sosial apa yang harus menjadi

prioritas, memilih satu keterampilan sosial, mempraktikan,

merefleksi dan seterusnya sampai betul-betul terkuasai oleh peserta

didik (Maryani, 2011).

Page 43: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

26

Keberhasilan proses belajar peserta didik sangat ditentukan oleh

kompetensi sosial guru. Hal ini dikarenakan guru sebagai pemimpin

pembelajaran, sebagai fasilitator dan sekaligus juga pusat inisiatif

pembelajaran. Untuk itu guru harus selalu mengembangkan

kemampuan dirinya. Soerang guru perlu mempunyai standar profesi

dengan menguasai materi dan strategi pembelajaran. Selain itu, guru

juga harus mampu mendorong siswanya untuk belajar dengan

sungguh-sungguh. Hat tersebut sesuai dengan isi dari Kompetensi

sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari Standar

Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d yang

menyatakan masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara

efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Guru bahasa adalah individu yang merupakan bagian dari

masyarakat. Guru membutuhkan orang lain untuk memenuhi

kebutuhan dan menjalankan perannya sebagai seorang pengajar dan

pendidik. Yang dimaksud dengan orang lain di sini bisa peserta

didiknya, tenaga kependidikan di sekolah maupun instansi, dan

masyarakat pada umumnya tempat tinggal seorang guru. Peranan

dan segala tingkah laku seorang guru di sekolah dan di masyarakat

akan senantiasa dipantau oleh orang lain, baik itu peserta didik,

sesama tenaga kependidikan maupun masyarakat. Di sini tingkah

laku guru akan dijadikan contoh, dengan kata lain guru sebagai

panutan. Dalam kalimat bahasa jawa bahwa guru itu digugu lan

Page 44: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

27

ditiru. Digugu berarti diikuti perkataan nasihatnya dan ditiru berarti

diikuti tingkah lakunya.

4) Kemampuan Berkomunikasi (Communication Skill)

Kemampuan berkomunikasi merupakan keterampilan yang paling

penting dan harus dimiliki oleh lulusan pendidikan bahasa

Indonesia, pendidikan bahasa Inggris, dan pendidikan bahasa

Prancis. Hal tersebut telah tercantum dalam kompetesi lulusan

program studi bahasa pendidikan bahasa Indonesia dan Sastra

Indonesia, pendidikan bahasa prancis, dan pendidikan bahasa

Prancis yang menyatakan bahwa lulusan harus menguasai

keterampilan berkomunikasi, mendengarkan, dan menulis.

Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung

pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya.

Ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang

disampaikan guru (Asnawi 2002).

Menurut Fajar (2009), dari semua pengetahuan dan keterampilan

yang kita miliki, pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut

komunikasi termasuk di antara yang paling penting dan berguna.

Melalui komunikasi intra pribadi kita berbicara dengan diri sendiri,

mengenal diri sendiri, mengevaluasi diri sendiri tentang ini dan itu,

mempertimbangkan keputusan-keputusan yang akan diambil dan

menyiapkan pesan-pesan yang akan kita sampaikan kepada orang

lain.

Page 45: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

28

Menurut Stewart L.Tubss – Sylvia Moss (dalam Dedy Mulyana:

2005), komunikasi dikatakan efektif apabila orang berhasil

menyampaiakan apa yang dimaksudkannya atau komunikasi dinilai

efektif apabila rangsangan yang disampaikan dan dimaksudkan oleh

pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang

ditangkap dan dipahami oleh penerima.

Menurut Lippman dalam Amalee (2015) kemampuan komunikasi

berkenaan dengan menyampaikan pendapat kepada orang lain

secara verbal, tulisan, non-verbal atau gesture, dan kemampuan

mendengarkan. Kemampuan komunikasi yang bagus sangat penting

untuk kesuksesan di dunia kerja

5) Keterampilan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill)

Sebagai guru bahasa keterampilan berpikir tingkat tinggi juga

diperlukan. Menurut Heong (2011) kemampuan berpikir tingkat

tinggi didefinisikan sebagai penggunaan pikiran secara luas untuk

menemukan tantangan baru. Kemampuan tingkat tinggi ini

menghendaki seseorang untuk menerapkan informasi baru atau

pengetahuan sebelumnya dan manipulasi informasi untuk

menjangkau kemungkinan jawaban dalam situasi yang baru.

Higher order thinking skills atau disingkat dengan HOTS

didefinisikan sebagai tingkatan berfikir dimana proses yang

dilakukan lebih dari sekedar mengulang informasi atau fakta.

Sedangkan menurut Ormrod (2003) mengatakan metakognisi,

problem solving dan berfikir kritis adalah bagian dari HOTS.

Page 46: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

29

Sedangkan dalam taksonomi Bloom hasil revisi Anderson &

Krathwohl (Moore & Stanley, 2010), HOTS dispesifikkan ke dalam

tiga dimensi berfikir yang terdiri dari analyzing, evaluating, dan

creating.

Mencakup dari semua yang disebutkan beberapa ahli di atas, maka

penting kiranya mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesi, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa

Prancis untuk mempelajari HOTS. Brookhart (2010) memaparkan

jenis HOTS didasarkan pada tujuan pembelajaran di kelas, yaitu

terdiri dari tiga kategori: HOTS sebagai transfer, HOTS sebagai

critical thinking, dan HOTS sebagai problem solving. HOTS

sebagai transfer didefinisikan sebagai keterampilan untuk

mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang sudah

dikembangkan dalam pembelajaran pada konteks yang baru. Baru

disini diartikan sebagai sesuatu yang belum diajarkan sebelumnya.

HOTS sebagai transfer mencakup analyzing, evaluating, creating,

berfikir kreatif, berfikir logis dengan dirangkum menjadi

menganalisa, mengevaluasi dan mencipta, sedangkan dua

keterampilan lainnyasudah termasuk di dalamnya (Brookhart,

2010).

HOTS sebagai critical thinking didefinisikan sebagai keterampilan

memberikan keputusan (judgment) menggunakan alasan yang logis

dan ilmiah. Ini mencakup berfikir kritis dan metakognitif. HOTS

sebagai problem solving didefinisikan sebagai keterampilan

Page 47: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

30

mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah yang bersifat

ill structured. Ini mencakup problem solving itu sendiri (Brookhart,

2010).

Jadi, HOTS yang dimaksud disini mencakup keterampilan

menganalisa (analyzing), mengevaluasi (evaluating), mencipta

(creating), berfikir kritis (critical thinking) dan penyelesaian

masalah (problem solving). Indikator keterampilan menganalisa,

mengevaluasi dan mencipta didasarkan pada teori yang dipaparkan

Anderson & Krathwohl (2001), sedangkan keterampilan berfikir

kritis dan penyelesaian masalah didasarkan pada teori yang

dijelaskan oleh Brookhart (2010).

Menurut Lippman dalam Amalee (2015), keterampilan HOTS ini

meliputi mempertimbangkan resiko sebelum mengambil keputusan,

keterampilan berpikir kritis, kemampuan menyelesaikan

permasalahan, dan pengambilan keputusan serta menunda

kesenangan sesaat dalam bekerja.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa penguasaan Soft skill

diperlukan agar cepat berhasil dalam persaingan dunia kerja. Lulusan

program studi pendidikan bahasa yang menguasai kemampuan soft skill

akan lebih mudah memenangkan persaingan dunia kerja, lebih cepat

beradaptasi dan akhirnya sukses dalam karirnya. Adapun unsur-unsur

yang harus dimiliki oleh mahasiswa yaitu konsep diri positif (positive

self concept), kemampuan pengendalian diri (self control), kemampuan

Page 48: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

31

bersosial (social skills), kemampuan berkomunikasi (communication

skills), dan keterampilan nerpikir tingkat tinggi (high order thinking).

B. Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Perancis

1. Mata Pelajaran Bahasa

Mata pelajaran bahasa merupakan mata pelajaran yang wajib dalam

pendidikan di sekolah dasar dan menengah. Hal tersebut tercantum

dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SIDIKNAS dalam pasal 37

ayat 1 menjelaskan tentang kurikulum pendidikan dasar dan menengah

wajib memuat, a. pendidikan agama; b. pendidikan kewarganegaraan;

c. bahasa; d. matematika; e. ilmu pengetahuan alam; f. ilmu

pengetahuan sosial; g. seni dan budaya; h. pendidikan jasmani dan olah

raga. Menurut Permendiknas No 22 tahun 2006 dalam Depdiknas

(2008: 106), bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan

intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan

penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.

Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal

dirinya, budayanya, budaya orang lain, mengemukakan gagasan,

perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa

tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan

imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa diarahkan

untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi

dalam bahasa dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,

Page 49: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

32

serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia.

Tujuan pembelajaran bahasa tersebut dapat tercapai apabila guru

bahasa memiliki kemampuan (skill) atau kompetensi dalam

pembelajaran.

2. Kompentsi Guru Bahasa

Menurut Hamalik (2002) kompetensi seorang guru terdiri dari dari

kompetensi kepribadian, kompetensi kemasyarakatan, dan kompetensi

profesional. Ketiga jenis kompetensi tersebut saling berhubungan

secara terpadu dalam diri dan karakteristik perilaku guru, dengan

demikian akan mencerminkan potensi guru yang benar-benar tidak saja

memiliki kemampuan mengajar dan memiliki kemampuan melakukan

kegiatan sosial tetapi juga memiliki kepribadian yang baik dan mampu

melakukan penyesuaian sosial dalam masyarakat. Begitu juga yang

dikemukakan Rosyada (2004) bahwa kategori yang harus dimiliki oleh

guru ada dua yakni capability dan loyality. Kategori kapabilitas berarti

guru harus memiliki kemampuan dalam bidang ilmu yang diajarkan

dan memiliki kemampuan teoritik tentang mengajar yang baik mulai

dari perencanaan, implementasi hingga evaluasi. Kategori loyal

berkenaan dengan melaksanakan tugas-tugas keguruan yang tidak

semata-mata di dalam kelas tetapi juga sebelum dan sesudah

melaksanakan tugas di kelas.

1) Kompetensi Guru Bahasa Indonesia

Menciptakan dan menghasilkan guru Bahasa dan Sastra Indonesia

yang kompeten bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang juga

Page 50: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

33

berkompoten sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum

bidang studi bahasa dan sastra Indonesia. Tentunya untuk

menghasilkan lulusan yang berkompeten harus melalui proses

pendidikan yang baik dan benar. Seperti diketahui bahwa dalam

proses belajar-mengajar, guru merupakan salah satu variabel yang

pengaruhnya sangat besar yang pada gilirannya akan berakibat

pada mutu output pengajarannya. Menurut Moedjiarto (2002)

menyatakan bahwa bila guru yang berkompeten mengajar di kelas

maka akan tercipta hubungan antara guru dan siswa yang akrab,

bersahabat, demokratis dan tidak menakutkan. Selain itu guru yang

kompeten akan dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan kondusif. Hal senada juga dinyatakan oleh

O’Neil dalam Moedjiarto (2002) menyimpulkan bahwa guru yang

kompeten memberikan sumbangan pada produktivitas dan

meningkatnya kepuasan misalnya prestasi siswa yang tinggi,

perilaku siswa yang baik, serta moral siswa dan karyawan sekolah

juga baik. Guru yang berkompeten juga mampu menciptakan

sekolah yang efektif dan berimplikasi pada sebutan guru yang

efektif. Guru yang efektif senantiasa akan menciptakan suasana

kelas antara guru dan siswa saling menghargai dan siswa merasa

aman, bebas untuk belajar. Pada tingkat teman sejawat, guru yang

berkompeten selalu mau bekerjasama dengan guru yang lain. Guru

harus saling memberikan pengetahuan dan pengalamannya, proses

ini akan menghasilkan bentuk pentutoran sebaya atau peer

Page 51: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

34

teaching. Moedjiarto (2002, dan Suparno, 2004) menyatakan

seorang guru yang mempunyai komponen kompetensi seperti di

atas, dia akan sangat membantu siswanya dalam memberikan

solusi yang dihadapi oleh siswanya dan berperan utama dalam

mengantarkan siswanya pada keberhasilan belajar dengan prestasi

akademik yang tinggi. Guru seperti itu juga harus bersedia dinilai

oleh atasannya atas prestasinya di sekolah

Selain itu, guru juga harus memiliki kompetensi seperti yang telah

dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(PERMENDIKNAS) nomor 16 tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi dan Kompetensi Guru. Adapun Kompetensi tersebut

sebagai berikut;

Kompetensi Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia pada

SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK

a. Memahami konsep, teori, dan materi berbagai aliran linguistik

yang terkait dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa.

b. Memahami hakekat bahasa dan pemerolehan bahasa.

c. Memahami kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia.

d. Menguasai kaidah bahasa Indonesia sebagai rujukan

penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

e. Memahami teori dan genre sastra Indonesia.

f. Mengapresiasi karya sastra secara reseptif dan produktif.

Guru bahasa dan sastra Indonesia yang berkompeten juga akan

mampu menjadi seorang seniman dalam kelas. Guru harus mampu

Page 52: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

35

mengembangkan ide-idenya berdasarkan keadaan dan situasi yang

selalu berubah. Sikap ini harus dikembangkan dan diimplikasikan

di kelas terutama menghadapi situasi anak didik baik secara fisik,

psikologis, dan spiritual yang setiap saat berubah dan ditambah lagi

dengan keadaan lingkungan yang juga cepat berubah. Disinilah

makna kata seni dalam mengajar dan mendidik. Namun demikian

semangat entrepreneurship perlu dikembangkan, dengan semangat

ini guru akan memiliki kemauan yang kuat melaksanakan

pekerjaan untuk mencapai hasil yang lebih baik dengan selalu

memunculkan inisiatif cemerlang.

2) Kompetensi Guru Bahasa Inggris

Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran wajib yang harus

dikuasai siswa pada era globalisasi sekarang ini. Seperti yang

dinyatakan oleh Junaini (2009:1) bahasa Inggris berfungsi sebagai

alat untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi, dan

dalam konteks sehari-hari, sebagai alat untuk membina hubungan

interpersonal, bertukar infirmasi serta menikmati setetika bahasa.

Sejalan dengan pernyataan tersebut Huda (1999:405) menyatakan

bahwa bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang digunakan

sebagai wahana untuk meningkatkan ineraksi global yang

memerlukan bahasa sebagai alat berkomunikasi. Penguasaan

bahasa asing menjadi lebih penting. Secara individual, penguasaan

bahasa asing menjadi salah satu modal utama keunggulan

kompetitif dan oleh sebab itu penguasaan bahasa asing menjadi

Page 53: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

36

salah satu ciri sumber daya manusia yang berkualitas. Berdasarkan

kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang

diresmikan tahun 2006, pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah

Menengah Pertama ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai

tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk

menyelesaikan masalah sehari-hari, sedangkan untuk Sekolah

Menengah Atas diharapkan dapat mencapai tingkat informational

karena mereka disiapkan untuk melanjutkan pendidikannya ke

perguruan tinggi.

Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada, SMP/MTs, dan SMA/MA,

SMK/MAK

a. Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan

dalam bahasa Inggris (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan

strategis).

b. Menguasai bahasa Inggris lisan dan tulis, reseptif dan produktif

dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana,

sosiolinguistik, dan strategis).

3) Kompetensi Guru Bahasa Prancis

Program studi pendidikan Bahasa Prancis adalah salah satu

program studi yang berada di bawah jurusan Pendidikan Bahasa

dan Seni dan dibuka berdasarkan surat izin dari Dirjer DIKTI

Nomor : 74/E/O/2014 pada tanggal 7 Mei 2014. Sesuai dengan visi

dan misi, prodi pendidikan bahasa Prancis dikembangkan untuk

menghasilkan lulusan sarjana di bidang pendidikan bahasa Prancis

Page 54: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

37

(S.Pd) dengan kompetensi pendukung sebagai praktisi di bidang

penerjemahan dan pariwisata dan untuk melaksanakan kegiatan

Tridarma Perguruan Tinggi yang berkualitas demi menghasilkan

tenaga pendidik yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan

bertindak cerdas dalam respon perubahan dan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum Program Studi

Pendidikan Bahasa Prancis menawarkan sejumlah mata kuliah

wajib dan pilihan minimal 144 dan maksimal 153 SKS.

Kompetensi Guru Bahasa Perancis pada SMA/MA, SMK/MAK

a. Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan

dalam bahasa Perancis (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan

strategis).

b. Menguasai bahasa Perancis lisan dan tulis, reseptif dan produktif

dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana,

sosiolinguistik, dan strategis).

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan mahasiswa tingkat

akhir program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Bahasa Inggris, dan Bahasa Perancis sebagai calon guru harus

mempunyai kompetensi seperti yang tercantum dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional (PERMENDIKNAS) tahun 2007.

3. Mahasiswa Tingkat Akhir

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada

perguruan tinggi. Mahasiswa dalam tahap perkembangannya

digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal, yaitu 18-21 tahun

Page 55: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

38

dan 22-24 tahun (Monk, 2001). Pada usia tersebut mahasiswa

menglami masa peralihan dari remaja akhir ke dewasa awal.

Masa peralihan yang dialami oleh mahasiswa, mendorong mahasiswa

untuk menghadapi berbagai tuntutan dan tugas perkembangan yang

baru. Tuntutan dan tugas perkembangan tersebut muncul dikarenakan

adanya perubahan yang terjadi pada beberapa aspek fungsional

individu, yaitu fisik, psikologis, dan sosial. Seperti halnya transisi dari

sekolah dasar menuju sekolah menengah pertama yang melibatkan

perubahan dan kemungkinan stres, begitu pula masa transisi dari

sekolah menengah atas menuju universitas. Dalam banyak hal, terdapat

perubahan yang sama dalam dua transisi itu. Transisi ini melibatkan

gerakan menuju satu struktur sekolah yang lebih besar dan tidak

bersifat pribadi, seperti interaksi dengan kelompok sebaya dari daerah

yang lebih beragam dan peningkatan perhatian pada prestasi dan

penilaiannya (Santrock, 2002). Perguruan tinggi dapat menjadi masa

penemuan intelektual dan pertumbuhan kepribadian. Mahasiswa

berubah saat merespon terhadap kurikulum yang menawarkan

wawasan dan cara berpikir baru seperti; terhadap mahasiswa lain yang

berbeda dalam soal pandangan dan nilai, terhadap kultur mahasiswa

yang berbeda dengan kultur pada umumnya, dan terhadap anggota

fakultas yang memberikan model baru. Pilihan perguruan tinggi dapat

mewakili pengejaran terhadap hasrat yang menggebu atau awal dari

karir masa depan (Papalia, 2008 )

Page 56: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

39

Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa

Inggris, dan Bahasa Perancis FKIP Unila memiliki standar kompetensi

yang harus dimiliki oleh setiap lulusan. Adapun standar kompetensi

tersebut yaitu:

a. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Mahasiswa tingkat akhir program studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia merupakan calon guru Bahasa dan Sastra

Indonesia yang professional dan kompetitif, memiliki kompetensi

akademik dan paedagogik, serta memiliki kepribadian sosial yang

berkualitas untuk memenuhi kebutuhan guru di tingkat SMP/MTs,

SMA/MA, SMK dan lembaga terkait. Lulusan dari program studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia diharapkan mampu

membangun suasana akademik yang kondusif dan dinamis dalam

semua kegiatan dan berbasis soft-skill. Mahasiswa tingkat akhir

program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia harus

memiliki keterampilan berkomunikasi (communication skill) yang

berkaitan dengan kemampuan terampil berbahasa Indonesia (lisan,

tulis), baik secara produktif (berbicara dan menulis) maupun

reseptif (menyimak dan membaca) sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia baku. Lulusan program studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia juga dituntut untuk memiliki keterampilan sosial

(social skills) yang berhubungan dengan kemampuan berperan

aktif dan menjalin kemitraan dengan stakeholders dalam

memecahkan berbagai masalah Bahasa dan Sastra Indonesia yang

Page 57: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

40

terjadi di masyarakat melalui kegiatan pengabdian kepada

masyarakat yang berkualitas. Mahasiswa tingkat akhir program

studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia harus memiliki

kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thingking) yang

berkaitan dengan kemampuan untuk merencanakan dan mengelola

pembelajaran, memilih dan menetapkan metode atau strategi, serta

menyelenggarakan evaluasi pembelajaran bahasa dan sastra

Indonesia di sekolah dan mampu mengembangkan kurikulum,

menelaah, dan menggunakan buku teks bahasa dan sastra Indonesia

secara komprehensif. Mahasiswa tingkat akhir program studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia harus memiliki

kemampuan konsep diri positif (possitive self concept) yang

berkaitan dengan sikap-sikap yang positif yang dimiliki mahasiswa

terhadap nilai-nilai budaya yang tertuang dalam karya sastra

melalui kegiatan apresiasi, kritik, penulisan, dan analisis karya

sastra bentuk puisi, prosa, dan drama, serta pengetahuan tentang

seni pertunjukan (teater) dan pementasannya.

b. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Mahasiswa tingkat akhir program studi Pendidikan Bahasa Inggris

merupakan calon guru Bahasa Inggris. Lulusan program studi

Pendidikan Bahasa Inggris diharapkan menguasai subtansi

kebahasaan bahasa Inggris atau keahlian sebagai guru bahasa

Inggris yang meliputi konsep dasar dan keterampilan berbahasa

Inggris, baik lisan, maupun tulisan, baik reseptif maupun produktif,

Page 58: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

41

berupa keterampilan listening, speaking, reading, dan writing. Hal

tersebut tentunya memerlukan keterampilan berkomunikasi

(communication skills). Mahasiswa juga harus menguasai konsep

dasar, bentuk, kritik dan apresiasi sastra dalam puisi, prosa dan

drama dan karakteristik setiap aliran kebahasaan, seperti aliran

tradisional, struktural, transformasi generatif atau fungsional. Hal

tersebut tentunya memerlukan keterampilan berpikir tingkat tinggi

(high order thingking). Mahasiswa tingkat akhir program studi

Pendidikan Bahasa Inggris harus memiliki karakter kepedulian

yang ditunjukan oleh kemauan dan kemampuan berpartisipasi

dalam mendukung pengembangan akademik dan non-akademik.

Hal tersebut tentunya memerlukan keterampilan bersosial (social

skills). Mahasiswa tingkat akhir program studi Pendidikan Bahasa

Inggris dituntut memiliki integritas, etika, dan moral yang sangat

baik, hal tersebut tentunya memerlukan keterampilan konsep diri

positif (possitive self concept). Selain itu, mahasiswa tingkat akhir

program studi Pendidikan Bahasa Inggris juga harus memiliki

komitmen terhadap profesinya sebagai guru Bahasa Inggris, hal

tersebut berhubungan dengan pengendalian diri (self control).

c. Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis

Mahasiswa tingkat akhir program studi Pendidikan Bahasa

Perancis merupakan calon guru Bahasa Perancis. Mahasiswa

tingkat akhir program studi Pendidikan Bahasa Perancis harus

menguasai bahasa Perancis lisan dan tulis, reseptif dan produktif

Page 59: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

42

dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana,

sosiolinguistik, dan strategis). Hal tersebut tentunya berhubungan

dengan kemampuan berkomunikasi (communication skills).

Lulusan program studi Pendidikan Bahasa Perancis dituntut

memiliki nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas sesuai

dengan norma yang berlaku dalam masyarakat, hal tersebut

tentunya berkaitan dengan keterampilan sosial (social skills).

Mahasiswa tingkat akhir program studi Pendidikan Bahasa

Perancis juga harus menguasai konsep teoritis yang mendalam

pada empat kompetensi berbahasa Prancis setara dengan tingkat

B2. Hal tersebut tentunya berhubungan dengan kemampuan

berpikir tingkat tinggi (high order thinking). Lulusan program studi

Pendidikan Bahasa Perancis dituntut memiliki perilaku jujur,

bertanggungjawab, dan disiplin dalam menjalankan pekerjaan di

bidang keahliannya secara mandiri. Hal tersebut tentunya

berhubungan dengan kemampuan konsep diri positif (positive self

concept).

Berdasarkan pendapat di atas, mahasiswa tingkat akhir program studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa

Perancis FKIP Unila akan menjadi guru bahasa yang akan mengajarkan

tentang penggunaan bahasa yang efektif, kemampuan berkomunikasi

(communication skills) tentunya sangat diperlukan untuk guru bahasa.

Kemampuan komunikasi digunakan untuk berinteraksi dengan

lingkungan sosial, hal tersebut tentu berkaitan dengan kemampuan

Page 60: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

43

sosial (social skills). Guru bahasa juga memerlukan kemampuan

berpikir tingkat tinggi (high order thinking) untuk menguasai konsep

dasar, bentuk, kritik dan apresiasi sastra dalam puisi, prosa dan drama

dan karakteristik setiap aliran kebahasaan. Guru bahasa harus memiliki

komitmen terhadap profesinya sebagai guru Bahasa, hal tersebut

berhubungan dengan pengendalian diri (self control). Selanjutnya, guru

bahasa dituntut memiliki integritas, etika, dan moral yang sangat baik,

hal tersebut tentunya memerlukan keterampilan konsep diri positif

(possitive self concept).

C. Kaitan Soft Skills dalam Kesiapan Kerja

Menurut Effendi (Kompas, 2005) keberhasilan lulusan perguruan tinggi

dalam karir ditentukan oleh dua faktor yaitu ilmu pengetahuan dan

teknologi (iptek) serta soft skill. Penguasaan iptek menunjukan bahwa

mahasiswa telah menguasai kemampuannya. Sedangkan, soft skill

diperlukan agar mahasiswa dapat memahami tuntutan dalam dunia kerja.

Lebih lanjut lagi Elfindri (2011 : 175) berpendapat bahwa soft skills

merupakan semua sifat yang menyebabkan berfungsinya hard skills yang

dimiliki. Soft skills dapat menentukan arah pemanfaatan hard skills. Jika

seseorang memilikinya dengan baik, maka ilmu dan keterampilan yang

dikuasainya dapat mendatangkan kesejahteraan dan kenyamanan bagi

pemiliknya dan lingkungannya. Sebaliknya, jika seseorang tidak memiliki

Page 61: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

44

soft skills yang baik, maka hard skills dapat membahayakan diri sendiri

dan orang lain.

Sedangkan menurut Mulyono (2011: 99), “soft skills merupakan

komplemen dari hard skills. Jenis keterampilan ini merupakan bagian dari

kecerdasan intelektual seseorang, dan sering dijadikan syarat unutk

memperoleh jabatan atau pekerjaan tertentu”.

Bowo widodo sebagaimana dikutip dalam Buku Pengembangan Soft Skills

di Perguruan Tinggi (2008: 18), menyebutkan di dalam praktek proses

seleksi karyawan yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya

melakukan saringan berdasarkan pada aspek kemampuan berpikir logis

dan analisis di tahap awal. Kemudian dilanjutkan dengan seleksi karakter

dan sikap kerja, sementara pada proses seleksi akhir, baru dilakukan

seleksi berdasarkan kemampuan teknis dan akademis calon pegawai

tersebut. Terutama proses seleksi wawancara, proses ini sangat sarat

dengan soft skills, yaitu ketrampilan berkomunikasi secara efektif,

kemampuan berpikir kritis, keterampilan menghargai orang lain, sikap

serta motivasi kerja.

Soft skill sangat penting untuk dimiliki oleh mahasiswa program studi

pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan

Pendidikan Bahasa Prancis sebagai modal dasar berperilaku positif,

tanggap terhadap lingkungan, menciptakan dan menjaga lingkungan yang

sehat. Seorang guru dikatakan sukses oleh orang tua/wali peserta didik dari

prestasi anaknya apakah berbanding lurus atau terbalik dengan prestasi

Page 62: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

45

gurunya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Widhiarso

(2009:1), mengatakan bahwa sukses di dalam sebuah pekerjaan tidak

hanya bergantung kepada rasio dan logika individu tetapi juga kapasitas

kemanusiannya. Kemampuan yang dimiliki manusia dapat diibaratkan

sebagai Gunung Es (Ice Berg) yang nampak di luar permukaan air ialah

kemampuan hard skill atau technical skill, sedangkan kemampuan yang

berada di bawah permukaan air dan memiliki porsi yang paling besar ialah

kemampuan soft skill. Soft skill merupakan kemampuan yang tidak tampak

dan seringkali berhubungan dengan emosi manusia.

Dapat disimpulkan bahwa dalam dunia kerja, pentingnya soft skills

tentunya dapat dilihat dari manfaat yang dirasakan oleh mahasiswa,

mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi tentu tidak hanya

karena memiliki hard skills yang mumpuni melainkan memiliki

kepribadian yang berkaitan dengan soft skills yang baik. Illah Sailah

(2008) menyampaikan bila sejak awal mahasiswa dibekali dengan

pengetahuan tentang soft skills yang cukup dan bahkan sudah terbiasa

mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari maka peluang mereka

untuk menjadi orang sukses di masyarakat akan semakin besar.

Oleh karena itu, kesiapan kerja tercermin melalui keterampilan kerja (soft

skill) yang dimiliki mahasiswa, mahasiswa yang tidak memiliki

keterampilan kerja atau keterampilan kerja yang rendah tidak akan

memiliki konsep diri yang postif, kemampuan pengendalian diri,

keterampilan bersosial, kemampuan berkomunikasi, dan tidak memiliki

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Mahasiswa tingkat akhir di Program

Page 63: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

46

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris,

dan Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung yang telah

mendapat pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang keahliannya

harus memiliki kesiapan kerja yang matang yaitu dengan ditandai tidak

hanya memiliki hard skill, tetapi juga memiliki soft skill.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

mahasiswa tingkat akhir di jurusan Pendidikan Bahasa harus memiliki

kesiapan kerja yang matang. Kesiapan kerja tersebut dapat diukur dengan

keterampilan kerja (soft skill) yang telah dikuasai oleh mahasiswa. Hal ini

berarti keterampilan kerja (soft skill) mempengaruhi tingkat kesiapan kerja

mahasiswa tingkat akhir di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa Prancis

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung.

Page 64: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa Prancis

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung tahun pelajaran 2017/2018

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan

kerja mahasiswa tingkat akhir di Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa

Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung yang dilihat dari variabel keterampilan

kesiapan kerja yaitu, positif self concept, self control, high order thinking

skill, communication skill, dan social skill.

Page 65: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

48

Menurut Sugiyono (2003: 11-14) Penelitian diskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel

atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau

menghubungkan dengan variabel yang lain. Sedangkan, Penelitian

kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk

angka atau data kualitatif yang diangkakan.

Berdasarkan teori diatas, maka penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif deskriptif, data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian

dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian

diinterprestasikan.

Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Memberikan tes kepada Mahasiswa untuk mengetahui tingkat

kesiapan karir

b. Melakukan proses penskoran terhadap hasil tes yang dikerjakan oleh

mahasiswa;

c. Melakukan analisis data

d. Menginterpretasikan hasil pengujian

e. Menyusun laporan penelitian.

C. Populasi dan Sampel

Menurut Musfiqon (2012:97) subjek penelitian adalah individu yang

terlihat dalam penelitian dan keberadaannya menjadi sumber dari data

penelitian. Pada penelitian ini yang dijadikan subjek adalah mahasiswa/i

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan

Page 66: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

49

Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lampung yang sedang menyusun skripsi (angkatan tahun 2014≤). Hal ini

dilakukan karena mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa Prancis

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung angkatan tahun 2014≤ merupakan

mahasiswa/I tingkat akhir yang sebentar lagi akan memasuki dunia kerja,

sehingga perlu diketahui seberapa tingkat kesiapan kerja yang dimilikinya.

1. Populasi Penilitian

Menurut Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Dalam penelitian ini, populasi yang akan diambil adalah

seluruh Mahasiswa tingkat akhir yang masih aktif dalam perkuliahan dan

sedang menyusun skripsi (angkatan tahun 2014≤) yang terbagi menjadi

tiga program studi yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa Prancis berjumlah 203

mahasiswa.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Program Studi Jumlah Mahasiswa

1. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 121

2. Pendidikan Bahasa Inggris 122

3. Pendidikan Bahasa Prancis 35

Jumlah 278

Sumber: Daftar Mahasiswa Aktif

Page 67: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

50

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2006:131). Pengambilan sampel ditentukan dengan teknik simple random

sampling. Menurut Sugiyono (2001:57) teknik simple random sampling

adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebu.

Menurut Arikunto (2008:116) “Penentuan pengambilan sampel sebagai

berikut : Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar

dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit

banyaknya dari:

1) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya dana.

3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti

yang resikonya besar, tentu saja jika samplenya besar hasilnya akan

lebih baik

Merujuk pada pendapat di atas maka penentuan jumlah sampel dapat

dirumuskan sebagai berikut:

S= n.25%

Dimana:

S = jumlah sampel yang diambil

n = jumlah anggota populasi setiap program studi

Page 68: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

51

Dari rumus diatas maka dapat di hitung jumlah sampel yang diambil yaitu:

a. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia

S = 121.25%

=30.25 dibulatkan menjadi 31 Mahasiswa

b. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

S = 122.25%

= 30.5 dibulatkan menjadi 31 mahasiswa

c. Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis

S = 35.25%

= 8.75 dibulatkan menjadi 9 mahasiswa. Namun untuk mengurangi

resiko kesalahan dalam penelitian dan menambah tingkat variasi

jawaban, untuk program studi pendidikan Bahasa Prancis

peneliti mengambil jumlah sampel 15 mahasiswa.

Penyebaran anggota sampel penelitian yang ditetapkan dapat dilihat pada

table berikut :

Table 3.2 Jumlah Sampel

No. Progam Studi Jumlah

Populasi

Jumlah

Sampel

1. Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

121 31

2. Pendidikan Bahasa Inggris 122 31

3. Pendidikan Bahasa Prancis 35 15

Jumlah 278 77

Page 69: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

52

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variable penelitian merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah

penelitian. Menurut Ari Kunto (2006:118) variabel adalah “objek

penelitian atau apa yang menjadi suatu titik perhatian suatu penelitian”.

Variabel dapat dinyatakan sebagai hal yang berperan sebagai peristiwa

atau gejala yang akan diteliti.

Berdasarkan pengertian diatas penelitian ini mempunyai satu variable

yaitu soft skills kesiapan kerja mahasiswa tingkat akhir di Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan

Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada

suatu variabel atau konstrak dengan cara membari arti atau

menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang

diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. (Nazir,

2007:126).

Kesiapan kerja adalah kemampuan individu dalam memanfaatkan soft

skills yang dimilikinya sehingga individu tersebut dapat memilih

pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan merasa nyaman

dengan pekerjaannya. Menurut Lippman dalam Amalee (2015)

kemampuan tersebut terdiri dari konsep diri positif (possitive self

Page 70: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

53

concept), kemampuan pengendalian diri (self control), kemampuan

berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill), keterampilan

berkomunikasi (communication skill), dan keterampilan bersosial (social

skill).

E. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan skala kesiapan kerja berdasarkan indikator dari

keterampilan kesiapan kerja.

Secara umum teknik dalam pemberian skor yang digunakan dalam

kuesioner penelitian ini adalah teknik skala Likert. Penggunaan skala

Likert menurut Sugiyono (2013:132) adalah “skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial”

Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa meskipun subjek dapat

dengan mudah memahami isi aitemnya namun tidak mengetahui arah

jawaban yang dikehendaki oleh aitem yang diajukan sehingga jawaban

yang diberikan subjek akan banyak tergantung pada interprestasinya

terhadap isi aitem dan jawaban yang diberikan atau dipilih berupa proyeksi

dari perasaan dan kepribadiannya.

Page 71: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

54

Table 3.3 kisi-kisi skala kesiapan kerja berdasarkan indikator dari

keterampilan kerja

Variable Sub variable Indikator Jumlah

Keterampilan

kerja

Konsep diri

positif

(positive self

concept)

Rasa percaya diri 1

Mengenal diri 1

Visi & goal setting 2

Kemampuan

pengendalian

diri (self

control)

Kemampuan menunda

kesenangan2

Kemampuan mengelola

stress dan kekhawatiran2

Keterampilan

bersosial

(social skill)

Kerjasama 2

Kemampuan

menyelesaikan konfilk

dengan orang lain.

2

Kemampuan

berkomunikasi

(communicatio

n skill)

Kemampuan mendengar

aktif2

Kemampuan menghargai

orang lain2

Keterampilan

berpikir

tingkat tinggi

(High Order

Thinking Skill)

Keterampilan empati &

proaktif2

Keterampilan berpikir kritis

dan pemecahan masalah

kreatif

2

Skala dalam penelitian ini terdiri dari 20 aitem favorable. (dalam hal ini 5)

maka responden semakin setuju dengan pernyataan tersebut, dan

sebaliknya apabila responden memilih nilai terendah (dalam hal ini 1)

Page 72: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

55

maka responden semakin tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Setiap

aitem pada pernyataan tersebut memiliki lima pilihan jawaban yaitu sangat

sesuai (SS), sesuai (S), ragu-ragu (R), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak

sesuai (STS), skor penilaian bergerak dari 1 sampai dengan 5. Pada aitem

favorable pilihan jawaban “sangat sesuai (SS)” mendapat skor 5, “sesuai

(S)” mendapat skor 4, “ragu-ragu (R)” mendapat skor 3, “tidak sesuai

(TS)” mendapat skor 2, dan “sangat tidak sesuai (STS) mendapat skor 1.

F. Instrumen Penelitian

1. Validitas instrumen

Validitas merupakan kepercayaan terhadap instrument penelitian. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi. Azwar (2012:42)

berpendapat bahwa untuk menguji validitas isi dapat digunakan pendapat

para ahli (judgment experts). Ahli yang dimintai pendapatnya adalah 3

orang dosen Bimbingan dan Konseling FKIP Unila yaitu Citra Abriani,

Yohana Oktarina, dan Moch Johan Pratama.

Untuk menghitung koefisien validitas isi, penulis menggunakan formula

Aiken’s V yang didasarkan pada hasil penilaian panel ahli sebanyak n

orang terhadap suatu item. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan

angka antara antara 1 (yaitu sangat tidak mewakili atau sangat tidak

relevan) sampai dengan 5 (yaitu sangat mewakili atau sangat relevan )

Page 73: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

56

Azwar (2013: 134) menjelaskan rumus dari Aiken’s V adalah sebagai

berikut:

V = Σ s/ [ n (c-1 )]

Keterangan :

Σ s = Jumlah total

n = Jumlah ahli

s = r – lo

lo = Angka penilaian validitas yang rendah ( dalam hal ini = 1)

c = Angka penilaian validitasnya tertinggi ( dalam hal ini = 5)

r = Angka yang diberikan oleh seorang penilai

Rentang angka V yang mungkin diperoleh adalah antara 0 sampai 1,00.

Semakin mendekati angka 1,00 perhitungan dengan rumus Aiken’s V

diinterpretasikan memiliki validitas yang tinggi. Berdasarkan hasil

perhitungan dengan rumus Aiken’s V, angka 0,66 termasuk koefisien yang

tinggi, jadi peneliti menggunakan angka 0,66 sebagai angka untuk

menyatakan bahwa item instrumen tersebut valid dan dapat digunakan.

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan validitas sebesar 0.91 (lihat

pada lampiran 3, halaman 116). berdasarkan hasil tersebut menunjukan

bahwa setiap item pernyataan memiliki tingkat validitas yang tinggi. Oleh

karena itu 20 item pernyataan tersebut dapat digunakan dalam penelitian

ini.

Page 74: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

57

2. Uji Reabilitas

Menurut Sukadji (2000) Reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar

derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas

dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefesien. Koefesien

tinggi berarti reliabilitas tinggi. Sedangkan, Menurut Suryabrata (2004)

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut

dapat dipercaya.

Dari pengertian beberapa ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

Reliabilitas data adalah derajat konsistensi data yang bersangkutan.

Realibilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu data dapat

dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu data dapat

dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan

pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda

Untuk mencari reabilitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

penghitungan realiabilitas dengan metode Rasch. Analisis dengan model

Rasch menghasilkan analisis statistik kesesuaian (fit statistics) yang

memberikan informasi pada peneliti apakah data yang didapatkan memang

secara ideal menggambarkan bahwa orang yang mempunyai abilitas tinggi

memberikan pola jawaban terhadap aitem sesuai dengan tingkat

kesulitannya. Parameter yang digunakan adalah infit dan outfit dari kuadrat

tengah (mean square) dan nilai terstandarkan (standardized values).

Menurut Sumintono dan Widhiarso (2013), infit (inlier sensitive atau

information weighted fit) adalah kesensitifan pola respon terhadap aitem

Page 75: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

58

sasaran pada responden (person) atau sebaliknya; sedangkan outfit (outlier

sensitive fit) mengukur kesensitifan pola respon terhadap aitem dengan

tingkat kesulitan tertentu pada responden atau sebaliknya.

Dalam analisis pada tingkat instrument dengan perangkat lunak Winsteps

(Linacre,2011), bila data sesuai dengan model Rasch, maka nilai jumlah

kuadrat tengah (mean square) adalah 1,0 sedangkan nilai terstandarkannya

(Z-standardized values) adalah 0,0. Sedangkan pada tingkat masing-

masing aitem atau responden, maka parameter yang menunjukkan

kesesuaian atau tidak sesuainya, ada tiga kriteria yang harus dipenuhi,

yaitu :

Point Measure Correlation (x) : 0.32 < x < 0.8

Outfit Mean Square (y): 0.5 < y < 1.5

Outfit Z standard (z): -2.0 < z <+2.0

Dalam konteks pengujian aitem ini, maka suatu aitem yang tidak sesuai

(misfit) adalah aitem yang terlalu mudah (nilai logit terlalu negatif)

ataupun sangat sulit (nilai logit positif yang besar) dari pola jawaban

responden yang diberikan; ataupun nilai dari tiga kriteria yang dihasilkan

dari analisis dengan perangkat lunak menunjukkan bahwa aitem tidak

memenuhi syarat, yang mengindikasikan aitem tersebut tidak mengukur

ciri-sifat yang diinginkan (Sumintono & Widhiarso, 2013).

Dalam pengujian reabilitas ini sampel yang digunakan adalah 85

mahasiswa yang aktif kuliah di FKIP UNILA yang terdiri dari 17

mahasiswa Program Studi Penjaskes, 11 mahasiswa Program Studi

Page 76: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

59

Pendidikan Bahasa Inggris, 34 mahasiswa Program Studi Pendidikan

Bimbingan dan Konseling, 3 mahasiswa Program Studi Pendidikan

Biologi, 1 mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, 2 mahasiswa

Program Studi Pendidikan Ekonomi, 1 mahasiswa Program Studi

Pendidikan Bahasa Indonesia, 9 mahasiswa Program Studi PGSD, 2

mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, 1 mahasiswa Program Studi

Pendidikan Sejarah, 1 mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni, 2

mahasiswa Program Studi Pendidikan MTK, dan 1 mahasiswa Pendidikan

PKN.

Berdasarkan perhitungan dengan perangkat lunak winstep dengan

menggunakan Tabel 3.1 Summary Stastistic telah diperoleh nilai person

reability sebesar 0.93 dan item reability sebesar 0.61 (lihat pada lampiran

4, halaman 119). Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa konsistensi

jawaban dari responden bagus sekali, namun kualitas aitem-aitem dalam

instrumen lemah.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah cara yang untuk menguraikan menurut aspek-aspek

yang ada di dalamnya sehingga mudah dibaca dan diinterprestasikan . data

yang terkumpul perlu diolah untuk diketahui kebenarannya sehingga

diperoleh hasil yang meyakinkan. Dalam penelitian ini, peneliti akan

mengemukakan hasil pengukuran data penelitian berupa data analisis

deskriptif yang akan dihitung dengan prosentase dan juga menggunakan

Page 77: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

60

pengujian dengan pendekatan Rasch Model dengan menggunakan program

Winsteps.

Teknik analisis data deskriptif prosentase dimaksudkan untuk mengetahui

status variabel, yaitu mendeskripsikan tingkat kesiapan kerja pada

mahasiswa tingkat akhir program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa Prancis

FKIP Universitas Lampung. Statistik deskriptif yang digunakan adalah

nilai rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation), dan

maksimum-minimum. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-

rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan

untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum

digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi.

Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel

yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel

penelitian (Wianjayanti, 2010).

Menurut Nisfiannoor (2009:91) rumus untuk menghitungnya adalah:

a. Analisis Norma

Analisis norma dilakukan untuk menemukan letak atau kedudukan dari

nilai yang didapat oleh responden . setelah normal kelompok berhasil

dibuat, maka akan dilanjutkan dengan mencari deskripsi dari kelompok

tersebut.

Page 78: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

61

1) Mencari Mean Hipotetik

Mencari mean hiptetik dilakukan setelah uji validitas dan reabilitas

terhadap sejumlah item yang ada dengan menggunakan rumus mean

hipotetik sebagai berikut:

M = (SIT + SIR) ∑ aitem

Keterangan:∑ Aitem : Jumlah Keseluruhan Aitem Valid dari setiapVariabelSIT : Skor Aitem TinggiSIR : Skor Aitem Rendah

2) Mencari Standart Deviasi

Langkah selanjutnya setelah diperoleh mean hipotetik yakni mencari

standard devisiasi , dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

SD = (X max – X min)

Keterangan :

X max : Skor Tinggi Skala

X min : Skor Rendah Skala

3) Kategorisasi

Tujuan dari kategorisasi ini adalah menempatkan responden ke

dalam kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang menurun

secara kontingen berdasarkan skor yang didapat dari instrumen.

Tingkat kesiapan kerja dibedakan menjadi empat kategori. Menurut

Mardapi (2008), keempat kategori tersebut adalah

Tabel 3.5 Norma Kategori

No Kategori Norma1. Tinggi X > (M+1SD)2. Sedang (M-1SD) ≤ X ≥ (M+1SD)3. Rendah X < (M-1SD)

Page 79: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

62

b. Analisis Prosentase

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan kerja

mahasiswa tingkat akhir di Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa

Prancis, untuk mendeskripsikan data dari skala penelitian dalam

bentuk prosentase. Adapun rumus prosentase yaitu:

= x 100%

Keterangan:P= prosentase

F= frekuensi

N= jumlah responden

Selanjutnya, Rasch mengembangkan model pengukuran yang menentukan

hubungan antara tingkat kemampuan subjek (person ability) dan tingkat

kesulitan aitem (item difficulty) dengan menggunakan fungsi logaritma

untuk menghasilkan pengukuran dengan interval yang sama. Hasilnya

adalah satuan baru yang disebut logit (log odds unit) yang menunjukkan

abilitas mahasiswa dan kesulitan aitem, sehingga nantinya dari nilai logit

yang didapat, disimpulkan bahwa tingkat kesuksesan mahasiswa dalam

mengerjakan soal sangat tergantung dari tingkat abilitasnya dan tingkat

kesulitan soal (Olsen, 2003).

Pengujian pendekatan Rasch model dengan menggunakan program

Winsteps. Salah satu perbedaannya dengan model teori tes klasik adalah

selain memperhatikan item juga memperhatikan aspek responden dan

Page 80: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

63

menghitung besaran korelasinya. Hasil output analisis program winsteps

yang ditampilkan adalah Item measure. Item measure bertujuan untuk

mengetahui kualitas tiap item dengan cara mengukur logit item yang

diuji.

Page 81: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil

kesimpulan bahwa:

1. 84% dari mahasiswa tingkat akhir program studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia memiliki kesiapan kerja yang tinggi. Namun,

48.4% dari mahasiswa tingkat akhir di program studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia memiliki kemampuan pengendalian diri

(self control) yang rendah

2. 94% dari mahasiswa tingkat akhir di program studi Pendidikan Bahasa

Inggris memiliki kesiapan kerja yang tinggi. Namun, 45.1% dari

mahasiswa tingkat akhir di program studi Pendidikan Bahasa Inggris

memilki kemampuan pengendalian diri (self control) yang rendah.

3. 93% dari mahasiswa tingkat akhir di program studi Pendidikan Bahasa

Prancis memiliki kesiapan kerja yang tinggi. Namun, 40% dari

mahasiswa tingkat akhir di program studi Pendidikan Bahasa Prancis

Page 82: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

90

memilki kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) yang

rendah.

B. Saran

Setelah peneliti menyelesaikan penelitian, membahas dan mengambil

kesimpulan dari penelitian ini, maka dengan ini peniliti mengajukan saran

sebagai berikut:

1. Kepada mahasiswa tingkat akhir di program studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Prancis

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Unila

Kepada mahasiswa tingkat akhir di program studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Prancis yang

memiliki keterampilan kerja (soft skill) yang rendah hendaknya

berkonsultasi dengan dosen pembimbing akademik atau dengan

menggunakan fasilitas dari unit yang telah disediakan oleh pihak FKIP

UNILA yaitu Unit Pelayanan Konseling Terpadu (UPKT) sehingga

dapat mengatasi permasalahannya secara mandiri.

2. Kepada Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Prancis Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Unila

Kepada Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Bahasa Inggris, dan Bahasa Prancis hendaknya melakukan

berkerjasama dengan Unit Pelayanan Konseling Terpadu (UPKT)

Page 83: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

91

untuk memberikan pelatihan kesiapan kerja khususnya pada

peningkatan kemampuan pengendalian diri (self control) dan

keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill).

3. Kepada Unit Pelayanan Konseling Terpadu (UPKT)

Kepada Unit Pelayanan Konseling Terpadu (UPKT) hendaknya

memberikan layanan berupa pelatihan kesiapan kerja kepada

mahasiswa di program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa Prancis agar lulus

dengan tingkat kesiapan kerja yang tinggi. Hendaknya pelatihan atau

seminar tersebut berfokus pada kemampuan pengendalian diri (self

control) dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking

skill).

4. Kepada Para Peniliti Selanjutnya

Kepada peniliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian tentang

tingkat kesiapan kerja mahasiswa tingkat akhir hendaknya melakukan

penelitian lebih mendalam mengenai kemampuan pengendalian diri

(self control) dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order

thinking skill).

Page 84: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

DAFTAR PUSTAKA

Page 85: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. 2009. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2012. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: PustakaBelajar.

Brady, R.P. 2009. Work Readiness Inventory Administrastartor’s Guide. Journalof International, Volume: 05, Issue: 1, Page(s): 141-150. Diambil dari:http://www.jist.com/shop/web/workreadiness_inventory_administrator_guide.pdf. Diakses pada tanggal: 07 Oktober 2017..

Calhoun, J.F & acocella, J.R. 2010. Psikologi Tentang Penyesuaian danHubungan Kemanusiaan (terjemahan oleh Satmoko, R.S) edisi ketiga.Semarang: IKIP Semarang

Chaplin, J. P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. (Diterjemahkan Oleh Kartono, K)

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Devi, Arya.2012. Pengendalian Diri. Diambil dari: http://arya-devi.blogspot.com/2012/12/pengendalian-diri.html. Diakses pada tanggal10 Juli 2018.

Dewi, Kinoraka.2007. Corporate SociaL Responbility dan Pengaruhnya PadaGood Corporate Image. Jurnal Ekonomi Jananvisi, 10 (36), 369-383.

Elfindri. 2011. Soft skill untuk pendidik. (Tanpa Kota) : Baduose Media

Gani, R.A. 1996. Bimbingan Karir. Bandung: Angkasa.

Page 86: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

Hasibuan, M. S. P. 2003. Manajemen Dasar, Pengertian Dan Masalah. Jakarta:PT. Toko Gunung Agung.

Hersen & Bellack. 2007. Keterampilan Sosial Pada Anak Menengah Akhir.Diambil dari: http://f4jar.multiply.com/journal/item/191. Diakses padatanggal: 6 Mei 2018

Lazear. 2004. High Order Thingking the Multiple Intelegences Way. Chicago:Zephyr Press

Lippman. 2015. Program Kesiapan Kerja bagi Siswa SMK. Save The Children.

Kellerman, P dan Sagmeister, G. 2000. Higher Education And GraduateEmployment In Austria. Europen Journal Of Education, Volume: 3, Issue: 2,Page(s): 157-164

Monk, F.J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R.2001. Psikologi Perkembangan:Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.

Mulyono, Iyo. Dari Karya Tulis Ilmiah Sampai Dengan Soft Skills. Bandung:Yrama widya.

Munandir. 1996. Program Bimbingan Karir di Sekolah. Jakarta: Depdikbud.

Musfiqon. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Muslimin. 2011. Perlunya Inovasi dalam Pembalajaran Bahasa: SolusiMengatasi Problem Klasik Pengajaran Bahasa. Jurnal Bahasa, Sastra, danBudaya, Issn 2088-6020, Vol. 1, No. 1.

Mu’tadin, Z. 2002. Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja. JurnalPenelitian, Vol. 6, No. 2, hal 51-62. Diambil dari: http://www.e-psikologi.com/050602.htm. Diakses pada tanggal : 10 Mei 2018.

Nurhaniah, N. 2003. Prestasi Belajar dan Pengetahuan Tentang Dunia Kerjaterhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK. Jurnal Pendidikan dan Perencanaan,Vol. 20, No. 1, hal. 35-46. Diambil dari:http://eprints.uny.ac.id/10373/1/JURNAL.pdf. Diakses pada tanggal: 16September 2017

Pool, L. D dan Sewell. P. 2007. The Key To Employability: Developing APractical Model Of Graduate Employability. Journal pdf Education AndTraining, Volume: 49, Issue: 4, Page(s): 277-289. Diambil dari:http://www.emeraldinsight.com/doi/pdfplus/10.1108/00400910710754. Diaksespada tanggal: 2 Oktober 2017..

Page 87: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

Rakhmat, J. 2008. Psikologi Komunikasi. Cetakan Kedua Puluh Enam. Bandung:Remaja Rosda Karya. Diambil dari:https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/41693/MTM5Mjgy/Buku-Teks-Bahasa-Inggris-Akademik-Berbasis-Kompetensi-Untuk-Mahasiswa-Jurusan-Non-Bahasa-Inggris-Penelitian-Dan-Pengembangan-Di-Perguruan-Tinggi-Negeri-Di-Jawa-Tengah-Dan-Diy-bab-1.pdf. Diakses pada tanggal:5 juni 2018.

Rubenfeld, M.G & Scheffer, B.K. 2006. Berpikir Kritis Dalam Keperawatan,edisi 2, editor: Fruriolina Ariani. Jakarta: EGC.

Santrock, J.W. 2003. Life Span Development, Perkembangan Masa Hidup, EdisiKelima Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Sasono, Eko. 2004. Mengelola Stres Kerja. Jurnal fokus ekonomi. Vol III. No 2.

Sailah, Illah. 2008. Pengembangan Soft Skill di Perguruan Tinggi. Jakarta:Direktorat Jendral Perguruan Tinggi.

Sari, Dyah. (2012). Modifikasi Perilaku. Diambil dari: http://id.scribd.com/doc/55017316/Modifikasi-perilaku. Diakses pada tanggal 10 Juli 2018

Steel, P. 2007. The nature of procrastination: A meta-analytic and theoriticalreview of quintessential self-regulatory failure. Journal Psychologicalbulletin, Volume: 133, Issue: 1, Page(s): 65-94. Diambil dari:http://studiemetro.auinstallation29.cs.au.dk/fileadmin/www.studiemetro.au.dk/Procrastination_2.pdf. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2018

Sriati, A. 2008. Tinjauan Tentang Stress. Diambil dari:http://www.akademik.unsri.ac.id/tinjauan%20tentang%20stres.pdf.Diakses pada tanggal: 5 Mei 2018

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas.

Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan danKonseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Suryamin. 2016. Tingkat Pengangguran Indonesia. Diambil dari:https://nasional.tempo.co. Diakses pada tanggal: 07 Oktober 2017

Suryabrata, S. 2005. Pengembangan Alat Ukur Psikologis.Yogyakarta: AndiOffset

Wall, B. 2007. Coaching For Emotional Intelligence. New York: Amacom.

Ward, V.G. & Riddle, D.I. 2004. Maximazing Employment Readiness. JournalEducation and Training, Volume: 3, Issue: 6, Page(s): 153-175. Diambil

Page 88: ANALISIS KESIAPAN KERJA SOFT SKILS MAHASISWA TINGKAT …digilib.unila.ac.id/55297/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 1. 23. · melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (K KN) dan Praktik

dari: http://contactpoin.ca//natcon-conat/2004/pdf. Diakses :Tanggal 4 Juni2018.

Winkel, W. S dan Sri Hastuti, M. M. 2007. Bimbingan dan Konseling Di InstitusiPendidikan. Yogyakarta: PT. Grasindo.