analisis kinerja keuangan koperasi simpan pinjam … · berdasarkan laporan keuangan yang telah...

55
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM SWADAYA DI DESA BANYUNING KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG DRS. KETUT RANTAU, M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TABANAN TABANAN 2016

Upload: vodat

Post on 05-Aug-2019

252 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

i

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASISIMPAN PINJAM SWADAYA DI DESA BANYUNING

KECAMATAN BULELENG KABUPATENBULELENG

DRS. KETUT RANTAU, M.Si

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS TABANAN

TABANAN2016

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

i

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASISIMPAN PINJAM SWADAYA DI DESA BANYUNING

KECAMATAN BULELENG KABUPATENBULELENG

DRS. KETUT RANTAU, M.SiNIP. 19561130 198103 1 001

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS TABANAN

TABANAN2016

i

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

ii

DAFTAR ISI

Isi Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL............................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 7

1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ............................................ 7

1.3.1 Tujuan penelitian ............................................................. 7

1.3.2 Kegunaan penelitian ...................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Koperasi.................................................................. 9

2.1.1 Pengertian Koperasi ....................................................... 9

2.1.2 Landasan dan Azas Koperasi ......................................... 10

2.1.3 Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi ............................... 11

2.2 Laporan Keuangan.................................................................... 12

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan ....................................... 12

2.2.2 Komponen Laporan Keuangan ...................................... 12

2.3 Penilaian Kinerja ...................................................................... 15

2.3.1 Pengertian Penilaian Kinerja.......................................... 15

iii

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

iii

2.3.2 Tujuan Penilaian Kinerja................................................ 16

2.3.3 Manfaat Penilaian Kinerja.............................................. 17

2.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ..................... 17

2.5 Analisis Rasio Berdasarkan Peraturan Mentri dan KUKM

No. 06/Per/M/KUKM/V/2006.................................................. 18

2.6 Kerangka Pemikiran ................................................................ 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian ...................................................................... 22

3.2 Obyek Penelitian ..................................................................... 22

3.3 Definisi Operasional Variabel .................................................. 22

3.4 Jenis dan Sumber Data ............................................................ 23

3.4.1 Jenis Data Menurut Sifatnya .......................................... 23

3.4.2 Jenis Data Menurut Sumbernya...................................... 24

3.5 Responden Penelitian ............................................................... 24

3.6 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 24

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................ 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 28

4.1.1 Wilayah kerja KSP Swadaya KSP Swadaya ................. 28

4.1.2 Sejarah Singkat KSP Swadaya ...................................... 28

4.1.3 Struktur Organisasi......................................................... 30

4.1.4 Kondisi ekonomi KSP Swadaya..................................... 33

4.2 Kinerja Keuangan KSP Swadaya Berdasarkan Analisis .......... 36

4.2.1 Rasio Likuiditas.............................................................. 36

iv

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

iv

4.2.2 Rasio Solvabilitas ........................................................... 37

4.2.3 Rasio Rentabilitas........................................................... 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan.................................................................................. 40

5.2 Saran ........................................................................................ 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

v

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

4.1 Perkembangan aset KSP Swadaya.......................................................... 34

4.2 Perkembangan Volume Usaha dan SHU KSP Swadaya ........................ 35

4.3 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan Likuiditas .................................. 37

4.4 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan Solvabilitas, KSP Swadaya

Tahun 2010 s.d 2014............................................................................... 38

4.5 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan Rentabilitas KSP Swadaya........ 39

vi

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

vi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Analisis Kinerja Keuangan Pada KSP

Swadaya.................................................................................................. 21

4.1 Struktur Organisasi KSP Swadaya ......................................................... 31

vii

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

1. Laporan Keuangan Neraca KSP Swadaya Tahun 2010 s.d 2014

2. Laporan Keuangan Laba Rugi KSP Swadaya Tahun 2010 s.d 2014

3. Perhitungan Analisis Rasio Berdasarkan Laporan Keuangan KSP Swadaya

Tahun 2 010 s.d 2014

viii

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi adalah salah satu bentuk usaha berbadan hukum yang berdiri di

Indonesia. Menurut Undang-Undang No 25 Tahun 1992 pasal 1 ayat 1 tentang

perkoperasian, koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang-

orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas

kekeluargaan. Koperasi berperan positif dalam pelaksanaan pembangunan

nasional di Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Perkembangan dan pertumbuhan koperasi selama ini belum sepenuhnya

menampakkan wujud dan peranannya.

Sampai kini sektor swasta masih mendominasi sektor perekonomian di

Indonesia dan sektor koperasi konstribusinya terhadap perekonomian di Indonesia

berada dilini terakhir. Oleh karena itu, dalam rangka menggalang dan

memperkokoh perekonomian rakyat, koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar

memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara itulah

koperasi dapat menjalankan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekomomian nasional (Baswir, 2013).

Pada umumnya koperasi juga memerlukan suatu alat yang dapat

digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi agar pihak koperasi dapat

melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik sesuai tujuan koperasi pada

umumnya. Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi yang

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

2

sedang mendapatkan perhatian pemerintah. Koperasi merupakan organisasi yang

berbadan hukum. Pembangunan koperasi di Indonesia merupakan bagian dari

usaha pembangunan nasional secara keseluruhan. Koperasi harus dibangun untuk

menciptakan usaha dan pelayanan dalam menciptakan azas kekeluargaan. Usaha

koperasi adalah usaha yang sesuai dengan demokrasi ekonomi, karena didalam

demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi.

Koperasi adalah bentuk kerjasama di bidang ekonomi yang sesuai dengan

Pancasila dan UUD 1945. Di dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 ditegaskan bahwa

perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.

Adapun penjelasan dari pasal 33 tersebut menyatakan bahwa kemakmuran

masyarakatlah yang diutamakan dan bukan kemakmuran orang-seorang. Oleh

sebab itu perekonomian Indonesia disusun berdasar atas azas kekeluargaan.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian,

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan”. Lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan di Indonesia memang

sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal

sebagai golongan ekonomi lemah. Strata ini biasanya berasal dari kelompok

masyarakat kelas menengah ke bawah. Eksistensi koperasi memang merupakan

suatu fenomena tersendiri, sebab tidak satu lembaga sejenis lainnya yang mampu

menyamainya, tetapi sekaligus diharapkan menjadi penyeimbang terhadap pilar

ekonomi lainnya.

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

3

Koperasi menjadi suatu perusahaan pilihan di Bali Khususnya di nilai

dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari

perkembangan jumlah koperasi di Bali meningkat dari tahun ke tahun.

Perkembangan koperasi naik dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Pada tahun 2010

jumlah koperasi tercatat sebanyak 3.689 unit, sementara hingga tahun 2014

jumlah koperasi meningkat menjadi 4.654 unit.

Koperasi yang tumbuh pesat di Bali, dilihat dari jumlah koperasi

menunjukan bahwa masyarakat Bali mempercayakan dana yang dimilikinya untuk

dikelola oleh koperasi. Koperasi tersebut adalah salah satu bentuk perusahaan

swasta yang dimiliki oleh lebih dari satu orang. Sebagai salah satu perusahaan,

koperasi memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan perusahaan pada umumnya.

Tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggotanya, bukan

memperoleh laba yang maksimal (Irwan,1997).

Pada umumnya koperasi juga memerlukan suatu alat yang dapat

digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi agar manajemen dari

pihak koperasi dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik sesuai

dengan tujuan koperasi pada umumnya. Koperasi merupakan salah satu bentuk

organisasi ekonomi yang sedang mendapatkan perhatian pemerintah. Koperasi

merupakan organisasi yang berbadan hukum. Pembangunan koperasi di Indonesia

merupakan bagian dari usaha pembangunan nasional secara keseluruhan. Koperasi

harus dibangun untuk menciptakan usaha dan pelayanan dalam menciptakan azas

kekeluargaan. Usaha koperasi adalah usaha yang sesuai dengan demokrasi

ekonomi, karena didalam demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha

koperasi.

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

4

Sebagai pedoman umum dalam mengetahui kinerja keuangan, maka

diperlukan laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi, sehingga dapat

diketahui keberhasilan maupun permasalahan yang dicapai koperasi dalam

pengelolaan keuangannya. Pada hakikatnya laporan keuangan merupakan suatu

daftar finansial yang berkaitan langsung dengan posisi keuangan dan operasi

keuangan, yang keduanya memberikan informasi berkenaan dengan kondisi

keuangan koperasi. Dalam pengukuran posisi keuangan, unsur yang berkaitan

langsung adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas.

Sebaliknya unsur yang berkaitan dengan pengukuran operasi keuangan

adalah pendapatan dan biaya, yang tercermin dalam laba/rugi bersih koperasi.

Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik

analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran

dan hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan

Dengan demikian tujuan analisis laporan keuangan adalah mengkonversikan data

menjadi informasi.

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam analisis laporan keuangan

misalnya sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa

mendatang. Ada beberapa teknik yang biasanya digunakan dalam melakukan

suatu analisis, dimana salah satunya adalah analisis rasio. Menurut Van Horne

(1997 : 234) : “Rasio keuangan merupakan indek yang menghubungkan dua

angka akutansi dan diperoleh dengan membagi antara satu angka dengan angka

lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan

kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan

perusahaan yang bersangkutan.

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

5

Analisis rasio merupakan salah satu dari teknik analisis yang dapat

diberikan petunjuk yang menggambarkan kondisi KSP Swadaya terutama dalam

bidang finansialnya. Analisis rasio ini dapat menjelaskan hubungan antara

variabel-variabel yang bersangkutan dan dipakai sebagai dasar untuk menilai

kondisi tertentu.

Dalam hal menganalisis koperasi yang bergerak berdasarkan usahanya

maka digunakan analisis rasio keuangan dan interplementasi dari macam-macam

rasio yang dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi

keuangan dan prestasi perusahaan (Agnes Swair, 2011). Rasio-rasio yang

digunakan pada umumnya adalah rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas

(rentabilitas).

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan, pada dasarnya ada

keinginan untuk mengetahui pencapaian yang diperoleh perusahaan, seperti

tingkat profitabilitas, tingkat resiko ataupun tingkat kesehatan keuangan

perusahaan di masa yang akan datang. Walaupun laporan keuangan bersifat

historis, namun laporan ini biasanya memberikan indikator-indikator bagaimana

sebuah perusahaan kemungkinan berkiprah dalam periode-periode berikutnya.

Tujuan koperasi yang telah dikemukakan tersebut mendorong didirikannya

Koperasi Simpan Pinjam Swadaya yang ada di Desa Banyuning Kecamatan

Buleleng Kabupaten Buleleng. Koperasi Simpan Pinjam Swadaya telah

membantu anggotanya, masyarakat menengah ke bawah untuk dapat memperoleh

dana/pinjaman dengan mudah, modal usaha, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

6

Koperasi Simpan Pinjam Swadaya melakukan penghimpunan dana dari

para anggota dalam bentuk simpan pokok, wajib, cadangan, dan donasi. Dana

yang dihimpun akan dipergunakan untuk meningkatkan permodalan yang

nantinya akan disalurkan kepada anggota dalam bentuk kredit. Kredit tersebut

pada umumnya dipergunakan oleh anggota untuk modal kerja atau konsumsi.

Melalui kegiatan ini Koperasi Simpan Pinjam Swadaya memperoleh SHU (Sisa

Hasil Usaha) yang dibagikan kepada para anggotanya setiap akhir tahun.

Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai

2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap, kewajiban lancar,

kewajiban jangka panjang dan modal sendiri namun masih berfluktuasi SHU.

Koperasi Simpan Pinjam Swadaya sehingga belum diketahui bagaimana

perkembangan laporan keuangan yang terjadi pada kinerja keuangan Koperasi

Simpan Pinjam Swadaya tersebut, maka dari itu perlu dilakukan analisis agar

tidak memberikan informasi yang semu.

Sebagai salah satu badan usaha, koperasi harus bisa mengontrol

penggunaan modal dalam koperasinya agar dapat meningkatkan efisiensi hasil

koperasi. Keberhasilan dalam penggunaan modal, dapat dilihat dari rentabilitas

koperasi.

Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan, maka untuk

melakukan penelitian berkaitan dengan pengukuran kinerja keuangan perusahaan

menggunakan analisis rasio keuangan, yang berjudul Analisis Kinerja Keuangan

Koperasi Simpan Pinjam Swadaya di Desa Banyuning Kecamatan Buleleng

Kabupaten Buleleng.

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat ditarik

rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana kinerja keuangan KSP Swadaya tahun 2010 s.d 2014 berdasarkan

analisis rasio likuiditas ?

2. Bagaimana kinerja keuangan KSP Swadaya tahun 2010 s.d 2014 berdasarkan

analisis rasio solvabilitas ?

3. Bagaimana kinerja keuangan KSP Swadaya tahun 2010 s.d 2014 berdasarkan

rasio rentabilitas ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan

penelitian ini dapat dirumuskan :

1. Untuk mengetahui kinerja keuangan KSP Swadaya tahun 2010 s.d 2014

berdasarkan analisis rasio likuiditas

2. Untuk mengetahui kinerja Keuangan KSP Swadaya tahun 2010 s.d 2014

berdasarkan analisis rasio solvabilitas

3. Untuk mengetahui kinerja keuangan KSP Swadaya tahun 2010 s.d 2014

berdasarkan rasio rentabilitas

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kegunaan atau manfaat sebagai berikut:

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

8

1. Bagi Koperasi, sebagai masukan bagi manajemen koperasi untuk mengetahui

efisiensi serta efektivitas perkembangan koperasi yang pada akhirnya berguna

bagi perbaikan penyusunan rencana atau kebijakan yang dilakukan di waktu

yang akan datang.

2. Bagi Penulis, menambah wawasan pengetahuan mengenai cara menganalisis

kinerja keuangan koperasi yang diperoleh dari hasil penelitian.

3. Bagi Pembaca, memberikan tambahan referensi bagi pembaca dalam

mengaplikasikan dalam kehidupan nyata.

4. Bagi pemerintah, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat

kebijakan-kebijakan terkait dengan pengembangan koperasi.

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari bahasa latin cooperere yang dalam Inggris menjadi

couperation berarti “bekerja bersama”, co berarti bersama dan operation berarti

“bekerja” atau “berusaha” (to operate). Koperasi adalah sebuah perusahaan

dimana orang-orang berkumpul bukan untuk menyatukan uang atau modal

melainkan sebagai akibat kesamaan kebutuhan ekonomi. Berdasarkan Undang-

Undang nomor 12 tahun 1967, koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi

rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang atau, badan-badan

hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama

berdasar atas asas kekeluargaan. Tujuan koperasi yaitu menjadikan kondisi sosial

dan ekonomi anggotanya lebih baik dibanding sebelum bergabung dengan

koperasi (UU No.12 Tahun 1967)

Penjenisan koperasi diatur dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 25

Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang mana menyebutkan bahwa jenis koperasi

didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya.

Dengan demikian, sebelum kita mendirikan koperasi harus menentukan secara

jelas keanggotaan dan kegiatan usaha. Dasar untuk menentukan jenis koperasi

adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya (UU

No.25 Tahun 1992, Pasal 16).

Koperasi bukan perkumpulan modal dan tidak mengejar keuntungan, lain

dengan badan usaha bukan koperasi yang mengutamakan modal dan berusaha

9

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

10

mendapatkan keuntungan. Keanggotaan koperasi berdasarkan atas perseorangan

bukan atas dasar modal. Prinsip-prinsip koperasi Indonesia menurut UU No.25

tahun 1992 yang berlaku di Indonesia saat ini adalah sebagai berikut :

1. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

2. pengelolaan dilakukan secara demokrasi.

3. pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha

masing-masing anggota.

4. pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal.

5. kemandirian.

6. pendidikan Perkoperasian.

7. kerjasama antar koperasi.

2.1.2 Landasan dan Azaz Koperasi

Dalam landasan Undang - Undang Koperasi No. 25 tahun 1992 tentang

pokok- pokok koperasi, landasan koperasi Indonesia yang melandasi aktifitas

koperasi di Indonesia meliputi Landasan Idiil (Pancasila), Landasan Mental (setia

kawan dan kesadaran diri sendiri), dan Landasan Struktural dan Gerak (UUD

1945 Pasal 33 Ayat 1).

Asas Koperasi Indonesia adalah kekeluargaan dan kegotong- royongan.

Selain itu juga, menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan bahwa Azas

atau Prinsip koperasi, yaitu, Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka,

Pengelolaan dilakukan secara demokratis, Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)

dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing

anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi) pemberian balas jasa yang

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

11

terbatas terhadap modal Kemandirian Pendidikan perkoprasian (UU No.25 Tahun

1992, Pasal 5).

2.1.3 Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi

Berdasarkan pasar 4 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian,

Fungsi dan peran koperasi adalah:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

Prinsip koperasi dapat dilihat dalam Bab III bagian kedua pasal 5 UU RI

No.25 tahun 1992, yaitu:

1. Keanggotaan bersifat terbuka.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya

jasa usaha masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

5. Kemandirian.

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

12

2.2 Laporan Keuangan

2.2.1 Pengertian laporan keuangan

Menurut Kamsir (2008) dalam pengertian yang sederhana, laporan

keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada

saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Dalam definisi Jumingan (2006),

laporan keuangan merupakan hasil refleksi dari sekian banyak transaksi yang

terjadi dalam suatu perusahaan, sekaligus merupakan hasil tindakan pembuatan

ringkasan data keuangan perusahaan. Lantas laporan keuangan disusun dan

ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian

atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Arifin (2007) (dalam Alphasti

Rasi Destiadi, 2010) dalam bukunya bahwa laporan keuangan merupakan bagian

dari proses pelaporan keuangan perusahaan, yang biasanya meliputi neraca,

laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Disusun

dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali, guna memenuhi kebutuhan

sejumlah besar pemakai yang memerlukan dan berhak memperoleh informasi

yang tercakup dalam laporan keuangan, termasuk informasi tambahan.

2.2.2 Komponen laporan keuangan

Menganalisis suatu laporan keuangan, penganalisa harus mempunyai

pengertian yang mendalam tentang laporan keuangan itu sendiri dalam bentuk-

bentuk maupun prinsip yang terkandung dalam laporan keuangan adalah sebagai

berikut:

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

13

1. Neraca

Laporan neraca menurut penjelasan Kadarsan (1992) (dalam Alphasti Rasi

Destiadi, 2010) mempunyai berbagai macam kegunaan. Di antaranya adalah bisa

menunjukkan tentang macam atau tipe perusahaan, posisi keuangan, nilai absolut,

struktur perusahaan, likuiditas dan solvabilitas, strategi perkreditan, strategi arus

tunai, daya pinjam, serta perkembangan dari perusahaan. Neraca adalah laporan

keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva,

kewajiaban, ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Sebagimana dijelaskan bahwa

dalam laporan keuangan ada tiga laporan yaitu: neraca, laporan laba rugi, dan

laporan kas. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian atau definisi

tentang neraca yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:

a) Aktiva

1) Aktiva lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya akan diperoleh

dalam waktu satu tahun atau kurang sesuai dengan siklus normal

perusahaan (Arifin, 2007) (dalam Alphasti Rasi Destiadi, 2010). Yang

termasuk dalam aktiva lancar adalah kas atau setara kas, investasi jangka

pendek, wesel tagih, piutang usaha, piutang lain-lain, persediaan, pajak

dibayar dimuka, biaya dibayar dimuka, dan aktiva lancar lain-lain.

2) Aktiva tidak lancar, contohnya adalah aktiva pajak tangguhan, investasi

pada perusahaan asosiasi, investasi jangka panjang lain, aktiva tetap

(peralatan kantor, mesin, kendaraan, gedung, tanah, dan natural

resources), aktiva tidak berwujud (goodwill, hak sewa, hak paten, hak

cipta, franchise (hak monopoli), dan lisensi), aktiva lain-lain (piutang

kepada direksi dan beban ditangguhkan).

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

14

b) Kewajiban

1) Kewajiban lancar, yaitu kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang

penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya

perusahaan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang (Arifin, 2007)

(dalam Alphasti Rasi Destiadi, 2010). Yang termasuk dalam kewajiban

lancar adalah pinjaman jangka pendek, wesel bayar, hutang usaha, hutang

pajak, beban masih harus dibayar, pendapatan diterima dimuka, bagian

kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, dan

kewajiban lancar lain-lain.

2) Kewajiban tidak lancar, contohnya adalah hutang hubungan istimewa,

kewajiban pajak tangguhan, pinjaman jangka panjang, hutang sewa guna

usaha, keuntungan tangguhan aktiva dijual dan disewaguna usaha

kembali, hutang obligasi, hutang subordinasi, obligasi konversi, serta

kewajiban tidak lancar lainnya (hutang perusahaan kepada direksi).

c) Ekuitas

Yang termasuk ekuitas adalah modal saham, tambahan modal disetor,

selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan, selisih transaksi perubahan

ekuitas perusahaan asosiasi, keuntungan (kerugian) belum direalisasi dari efek

tersedia untuk dijual, selisih penilaian kembali aktiva tetap, opsi saham, saldo

laba, dan modal saham diperoleh kembali.

2. Laporan laba rugi

Penjelasan dari Jumingan (2006) menyebutkan bahwa laporan laba rugi

dalam banyak literatur akuntansi diturunkan dari istilah profit and loss statement,

earning statement, operations statement, atau income statement. Kadarsan (1992)

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

15

menjelaskan bahwa laporan laba rugi berperan dalam mengungkapkan

keberhasilan atau kegagalan jalannya suatu perusahaan selama suatu periode

tertentu. Kegunaan laporan laba rugi diantaranya adalah untuk menentukan

pembayaran pajak, menganalisis kemungkinan perluasan luas usaha,

mengevaluasi hasil kegiatan operasional, dan mengukur daya bayar utang

perusahaan. Menurut James C Van Horne (1997), laporan rugi laba (perhitungan

hasil usaha) adalah ringkasan pendapatan dan biaya perusahaan selama periode

tertentu diakhiri dengan laba atau rugi pada periode tersebut.

2.3 Penilaian Kinerja

2.3.1 Pengertian penilaian kinerja

Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional

suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran standar

kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena jika informasi akuntansi

dipakai sebagai salah satu dasar penilaian kinerja, maka informasi yang

memenuhi kebutuhan tersebut adalah informasi akuntansi manajemen yang

dihubungkan dengan individu yang memiliki peran tertentu dalam organisasi.

Tipe informasi akuntansi manajemen yang memiliki karakteristik semacam itu

disebut informasi akuntansi pertanggungjawaban (Sanistiawan, 2004:13) (dalam

Umi Nadhiroh, 2008).

Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawannya

dalam mencapai sasaran organisasi dan memenuhi standar perilaku yang telah

ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

16

Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang

dituangkan dalam anggaran.

Penilaian kinerja dilakukan dengan menekan perilaku yang tidak

semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya

diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktu serta penghargaan, baik

bersifat intrinsik maupun ekstrinsik (Sanistiawan, 2004:13) (dalam Umi Nadhiroh,

2008).

2.3.2 Tujuan penilaian kerja

Tujuan penilaian kinerja perusahaan menurut Munawir (2010:31) adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk

memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau

kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya pada saat ditagih.

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi

baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

4. untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar

kembali pokok hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan membayar

deviden secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami

hambatan atau krisis keuangan.

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

17

2.3.3 Manfaat penilaian kerja

Adapun manfaat dari penilaian kinerja perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan

kegiatannya.

2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, maka

pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu

bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.

3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa

yang akan datang.

4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada

umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.

5. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat

meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan

2.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur

hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui

perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan

dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau

diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya.

Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk

menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti. Dalam menganaisis

laporan keuangan digunakan beberapa metode dan teknik yang dijadikan dasar

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

18

penganalisisan. Menurut Munawir (2010) dalam bukunya, ada metode analisis

yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan yaitu:.

1. Analisa rasio menggunakan data perusahaan untuk menghitung rasio-rasio

yang mencerminkan kondisi perusahaan terkini.

2. Analisis rasio (membandingkan rasio saat ini, masa lalu dan masa yang akan

datang), dan eksternal (melibatkan perbandingan rasio perusahaan sejenis atau

dengan rata-rata industri dengan titik waktu yang sama)..

Untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, analisis

keuangan dan pemakai laporan keuangan harus melakukan analisis terhadap

kesehatan perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah rasio keuangan. Oleh

karena itu dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis rasio yaitu

rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas yang berpedoman pada

Peraturan Menteri dan KUKM No.06/Per/M/KUKM/V/2006 tentang pedoman

klasifikasi koperasi.

2.5 Analisis Rasio berdasarkan Peraturan Menteri dan KUKM No.06/Per/

M/KUKM/V/2006

Analisis rasio adalah suatu alat analisis yang penting untuk

menginterprestasikan posisi keuangan suatu perusahaan, apakah perusahaan itu

posisi keuangannya baik atau buruk, rasio memberikan gambaran keadaan

keuangan rasio rata-rata dari perusahaan yang sejenis. Melalui rasio ini akan

diperoleh ukuran-ukuran tentang likuiditas, solvailitas, profitabilitas dan aktivitas

keuangan suatu perusahaan yang berpedoman pada Peraturan Menteri dan KUKM

No.06/Per/M/KUKM/V/2006. Apapun rasio-rasio keuangan tersebut yang akan

digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

19

1) Rasio likuiditas, bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas dapat dihitung

berdasarkan informasi modal kerja dari pos aktiva lancar dan hutang lancar.

Jenis rasio likuiditas yang sering dipergunakan antara lain:

(a) Current ratio (rasio lancar), digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi

dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Rasio lancar dihitung dengan cara

membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar.

2) Rasio solvabilitas atau rasio leverage, bertujuan untuk mengukur seberapa

jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar.

Data yang digunakan untuk analisis rasio solvabilitas adalah neraca dan

laporan laba rugi. Rasio solvabilitas diantaranya adalah:

(a) Total debt to total assets ratio (rasio total utang terhadap total aktiva),

dikenal sebagai debt ratio, digunakan untuk mengukur persentase

kebutuhan dana yang dibelanjai dengan debt. Dalam hal ini, debt yang

dimaksudkan meliputi total hutang, dan total aktiva.

3) Rasio rentabilitas (profitability ratio), bertujuan untuk mengukur seberapa

efektif pengelolaan perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan.

Rentabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang

dilakukan oleh perusahaan. Rasio lain dapat memberikan petunjuk yang

berguna dalam menilai keefektifan dari operasi sebuah perusahaan, tetapi rasio

rentabilitas akan menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, aktivitas dan

solvabilitas. Yang termasuk dalam rasio rentabilitas diantaranya adalah:

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

20

(a) Return on equity (tingkat pengembalian ekuitas), merupakan rasio

keuangan yang paling penting atau jumlah akhir (bottom line) yang diukur

dengan membagi laba bersih dengan ekuitas atau modal sendiri. Return on

equity berfungsi untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi.

2.6 Kerangka Pemikiran

Dalam menganalisis kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam Swadaya.

Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan neraca dan

laporan rugi laba. Pada laporan neraca dan laporan rugi laba digunakan analisis

rasio untuk mengetahui bagaimana keadaan keuangan koperasi yaitu : 1) rasio

likuiditas ; 2) rasio solvabilitas; 3) rasio rentabilitas (profitabilitas).

Ukuran rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar (current ratio).

Ukuran rasio solvabilitas yang digunakan adalah total debt to equity ratio,.

Ukuran rasio rentabilitas yang digunakan adalah return on equity (ROE). Setelah

itu dapat ditarik kesimpulan yang nantinya diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan pihak KSP Swadaya.

Berdasarkan uraian di atas, berikut adalah skema mengenai kerangka alur

pemikiran dalam menganalisis kinerja keuangan KSP Swadaya di Desa

Banyuning Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

21

Gambar 2.1Kerangka Pemikiran Teoritis Analisis Kinerja keuangan pada

Koperasi Simpan Pinjam Swadaya

KSP Swadaya

Data Laporan Keuangan KSP Swadaya :

1. Neraca2. Rugi Laba

Analisis Rasio Keuangan

Rasio Likuiditas:

1. Rasio lancar

Rasio Solvabilitas:

1. Total debt toequity ratio

Rasio Rentabilitas:

1. ROE

Kesimpulan

Rekomendasi

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di KSP Swadaya yang berlokasi di Desa

Banyuning, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Lokasi ini dipilih dengan

menggunakan metode purposive, yaitu suatu metode penentuan daerah penelitian

secara sengaja dan terencana dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:

1. Belum pernah dilakukan penelitian yang serupa di KSP Swadaya.

2. Belum ada penelitian kinerja keuangan dari awal terbentuk KSP Swadaya

3. Pihak manajeman KSP Swadaya bersikap terbuka sehingga data yang

diperlukan dalam penelitian dapat mudah diperoleh.

3.2 Obyek Penelitian

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kinerja

keuangan Koperasi Simpan Pinjam Swadaya di Desa Banyuning Buleleng.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel dengan cara memberi arti atau menspesialikasikan kegiatan ataupun

memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

Berdasarkan identifikasi terhadap variabel-variabel yang digunakan dan

untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel yang diteliti, berikut ini

dijelaskan definisi operasional dari masing-masing variabel.

22

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

23

1. Laporan keuangan adalah neraca dan laporan rugi laba KSP Swadaya dari

tahun 2010 sampai tahun 2014

2. melihat kecenderungan pergerakan setiap neraca dan rugi laba dalam laporan

keuangan.

3. Likuiditas adalah kemampuan Koperasi Simpan Pinjam Swadaya untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan dana lancar yang

tersedia pada saat tertentu.

4. Solvabilitas adalah kemampuan Koperasi Simpan Pinjam Swadaya untuk

memenuhi kewajiban jangka panjang

5. Rentabilitas adalah kemampuan Koperasi Simpan Pinjam Swadaya untuk

menghasilkan keuntungan berupa SHU.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data Menurut Sifatnya

Berdasarkan sifatnya jenis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1) Data kuantitatif merupakan data yang dinyatakan dengan angka seperti data

laporan keuangan KSP Swadaya yang terdiri dari neraca dan perhitungan hasil

usaha tahun 2010 sampai tahun 2014 yang bersumber dari data sekunder dan

data primer.

2) Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat dihitung dengan satuan hitung

seperti gambaran umum KSP Swadaya, struktur organisasi dan sejarah

berdirinya KSP Swadaya.

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

24

3.4.2 Jenis Data Menurut Sumbernya

Berdasarkan sumbernya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya

dengan mengadakan wawancara langsung dengan manajer KSP Swadaya.

Dalam penelitian ini data primer yang dimaksud adalah berupa sejarah

koperasi.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,

sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Adapun data sekunder yang

digunakan ada hubungannya dengan penelitian ini berupa struktur organisasi

koperasi, laporan neraca dan laporan rugi laba.

3.5 Responden Penelitian

Dalam hal ini penulis tidak menggunakan responden hanya menggunakan

informan kunci,. Informan kunci adalah orang yang memahami permasalahan

yang diteliti, yang menjadi informan kunci yaitu Manager Koperasi Simpan

Pinjam Swadaya itu sendiri

3.6 Metode pengumpulan data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan

menggunakan metode berikut:

1. Observasi untuk memperoleh informasi tentang keputusan perusahaan dalam

melaksanakan kredit. Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan

dengan mengunjungi langsung ke tempat penelitian.

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

25

2. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data secara langsung dari

instansi yang bersangkutan. Kegiatan ini dilakukan agar dapat mendapatkan

bukti tertulis dari pihak yang bersangkutan.

3. Wawancara khusus yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari objek

penelitian melalui responden yang dituju.

4. Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan jalan membaca

dan mencatat secara sistematika fenomin-fenomin yang dibaca dari sumber-

sumber tertentu. Dalam hal ini penulis mempelajari buku-buku literatur yang

menyangkut masalah yang berkaitan dengan laporan yang disusun.

3.7 Teknik Analisis Data

Metode analisis data pada laporan keuangan yang digunakan untuk

mengukur, mengetahui, menggambarkan, menentukan serta membandingkan

proporsi pada pos-pos dalam laporan neraca, laba rugi dan arus kas.

3.7.1 Analisis rasio

Analisis rasio merupakan metode analisis yang digunakan dengan

menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan

membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan

yang sama dengan tahun yang sama. Dalam menganalisis rasio keuangan, sebagai

standar dalam menilai kinerja keuangan pada penelitian ini digunakan standar

yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM

No.06/Per/M/KUKM/V/2006 tentang Standar Penilaian Kesehatan, ada tiga

kelompok rasio (likuiditas, solvabilitas, profitabilitas ) dihitung dari data laporan

neraca dan rugi laba, kemudian ditabulasi berdasarkan masing-masing rasio dan

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

26

tahun tanpa uji statistik. Adapun cara menilai kinerja keuangan dengan cara

perhitungan dari rasio yang terbagi dari tiga kelompok rasio sebagai berikut:

1 Rasio likuiditas

a. Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan cara membagi aktiva lancar

dengan kewajiban lancar.aktiva lancarhutang lancar 100%Kriteria current ratio yang digunakan yaitu:

Sangat baik = 200% - 250%

Baik = 175% - <200%

Cukup baik = 150% - <175%

Kurang baik = 125% - < 150

Buruk = 125%

2 Rasio solvabilitas

a. Total Debt to Total Assets Ratio, dihitung dengan cara membagi total

hutang dengan total aktiva. total hutangtotal aktiva x 100%Kriteria total debt to total asset ratio yang digunakan yaitu:

Sangat baik = <40%

Baik = 40% - <50%

Cukup baik = 50% - <60%

Kurang baik = 60 - <80%

Buruk = >80%

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

27

3 Rasio rentabilitas

a. Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity―ROE), dihitung dengan

membagi laba bersih dengan ekuitas.sisa hasil usahamodal sendiri 100%Kriteria ROE yang digunakan yaitu:

Sangat baik = 21%

Baik = 15% - <21%

Cukup baik = 10% - <15%

Kurang baik = 3% - <10%

Buruk = <3%

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.1.1 Wilayah Kerja KSP Swadaya

Penelitian ini di lakukan di KSP Swadaya yang berlokasi di Desa

Banyuning Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Wilayah kerja KSP

Swadaya mencakup seluruh daerah yang ada di desa Banyuning yang

mencangkup lima banjar Desa yaitu Banjar Lingkungan Tengah, Banjar Utara,

Banjar Selatan, Banjar Barat dan Banjar Timur.

Sedangkan letak KSP Swadaya di Banjar Lingkungan Tengah. KSP

Swadaya dengan wilayah kerja seluruh daerah Desa Banyuning Kecamatan

Buleleng mempunyai batas wilayah sebagai berikut :

a. sebelah Utara dibatasi oleh Laut

b. sebelah Selatan dibatasi oleh Desa Pengelatan

c. sebelah Barat berbatasan dengan Tukad Buleleng

d. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Penarukan.

Keadaan geografis wilayah kerja KSP Swadaya berada pada dataran

rendah, termasuk daerah basah.

4.1.2 Sejarah Singkat KSP Swadaya

KSP Swadaya dibentuk pada tanggal 31 Oktober tahun 2001, berdasarkan

keputusan rapat pembentukan yang dihadiri oleh pemuka-pemuka banjar di desa

Banyuning, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng dengan nama Koperasi

Simpan Pinjam Swadaya. Rapat ini menghasilkan keputusan untuk memberikan

28

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

29

mandat kepada tiga orang dari anggota untuk menandatangani akte pendirian KSP

Swadaya ketiga orang tersebut yaitu :

1. Ketua, Drs. Wayan Mudra

2. Sekretaris, Agus Suprianto, SE,MSI

3. Bendahara, Nyoman Sutresni

Setelah melalui proses pengajuan badan hukum KSP Swadaya

mengadakan pengesahan badan hukum No. 03/BH/DISKOP/IV/2002 tertanggal 5

April 2002. Jumlah anggota pada awal berdirinya sebanyak 25 orang termasuk

pengurus. Adapun susunan pengurus KSP Swadaya periode tahun 2010 sampai

tahun 2014 adalah sebagai berikut.

A. Jumlah Anggota

Sampai akhir tahun 2014 anggota yang terdaftar sebanyak 54 orang, dengan

rincian : laki-laki : 40 orang, Perempuan : 14 orang

B. Pengurus

Ketua : Drs. Wayan Mudra

Sekretaris I : Agus Suprianta, SE, MSI

Bendahara : Nyoman Sutresni

C. Badan Pengawas

Ketua : Luh Putu Yuliani, SE

Pelapor : Made Artawa

Anggota : Putu Mertayasa

D. Pegawai/Karyawan

Manajer : I Wayan Swadarma S.Pd

Tata Usaha : Ni Putu Penawati, SPd

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

30

Kasir/Teler : Dayu Komang Mega Poespita, SE

Bagian Kredit :

1. Komang Ardika, A Md, AK

2. Nyoman Sastrini Dewi,A.Md.Sk

3. Kadek Ayu Damayanti, SE

4. Ni Made Evarina Ariesta,S.Pd

5. Kadek Ayu Trisna Dewi, SE

Bagian Kolektor :

1. Putu Ariani

2. Luh Andriasi

3. Nyoman Emi Widiari, SE

4.1.3 Struktur Organisasi KSP Swadaya

Setiap Koperasi mempunyai struktur organisasi yang sengaja dibuat untuk

mempertegas wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing individu yang

ada dalam koperasi tersebut. Dalam skema struktur organisasi dapat dilihat

wewenang dan tanggung jawab tersebut biasanya digambarkan dalam bentuk

skema.

Dalam skema struktur organisasi dapat dilihat wewenang dan Tanggung

Jawab dari pimpinan teratas sampai paling bawah. Skema ini dapat juga berfungsi

sebagai gambaran secara umum orang yang bertanggung jawab terhadap koperasi

dan pengembangan koperasi itu sendiri. Struktur organisasi merupakan garis

wewenang dan tanggung jawab antar satu bidang dengan bidang lainnya yang

merupakan satu kesatuan bidang yang tidak dapat dipisahkan.

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

31

Struktur organisasi KSP Swadaya dapat dilihat pada Gambar 4.1

Gambar 4.1

Struktur Organisasi KSP Swadaya

Rapat Anggota

Pengurus Pengawas

Ketua

Bendahara Sekretaris

Manajer

Unit Simpan Pinjam Unit Waserda/ Pertokoan

Aanggota

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

32

Berdasarkan struktur organisasi tersebut dapat dijelaskan wewenang dan

tanggung jawab dari masing-masing bagian yang terdapat dalam struktur.

1. Rapat Anggota

Rapat anggota dihadiri oleh anggota koperasi yang merupakan

kekuasaan tertinggi dalam pengelolaan koperasi. Kuasa tertinggi terletak

ditangan rapat anggota. Untuk menghadiri rapat anggota tidak dapat

diwakilkan anggota lainnya. Sesuai dengan anggaran dasar koperasi yang

bersangkutan, rapat anggota wajib diadakan satu tahun sekali.

Anggota harus hadir pada waktu yang telah ditentukan untuk membahas

mengenai persoalan-persoalan yang terjadi dalam kurun waktu setahun

terakhir pada setiap koperasi seharusnya menjalankan usahanya untuk

mencapai tujuan.

2. Pengurus

Pengurus KSP Swadaya dipilih dalam suatu rapat anggota untuk

anggota dalam mengelola koperasi. Pengurus KSP Swadaya terdiri atas ketua,

wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan bagian umum. Dalam mengelola

koperasi, pengurus memiliki kewenangan baik yang bersumber dari peraturan

dan perundang-undangan yang berlaku, maupun dari anggaran dasar dan

peraturan intern koperasi itu sendiri

3. Pengawas

Badan Pengawas KSP Swadaya yang kedudukannya sejajar dengan

pembina dipilih oleh anggota dalam rapat anggota. Koperasi yang dipimpin

oleh pengurus perlu mendapatkan pengawasan dari rapat anggota yang

diwakili oleh pengawas. Pengawas melakukan pengawasan terhadap tata

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

33

kehidupan KSP yang termasuk di dalamnya usaha pengorganisasian,

kebijakan pengurus dengan tujuan mendidik dan membina lebih teliti serta

lebih ahli dalam pengelolaan KSP.

4. Manajer

Manajer adalah pelaksana pengelolaan sehari hari dalam memimpin

usaha KSP agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Manajer juga

berperan sebagai penghubung antara karyawan, sebagai pelaksanaan pekerjaan

teknis, dengan pengurus yang merupakan peletak dasar pekerjaan dan

kebijaksanaan. Manajer diangkat dan diberhentikan oleh pengurus dan

bertanggung jawab sepenuhnya kepada pengurus. Kecakapan manajer tidak

hanya dalam kemampuan akademis saja tapi dilihat dari pengalaman dan

kemampuan mengelola KSP.

5. Pegawai/Karyawan

Karyawan tidak termasuk dalam perlengkapan organisasi koperasi.

Mereka adalah tenaga-tenaga yang membantu pengurus dan manajer dalam

melaksanakan tugas sehari-hari, dengan bagiannya-bagiannya.

6. Anggota

Anggota KSP merupakan pemilik dan sekaligus pengguna jasa KSP.

Anggota memiliki kewajiban dan hak yang sama kepada KSP sebagaimana

yang telah diatur dalam anggaran dasar dan rumah tangga

4.1.4 Kondisi Ekonomi KSP Swadaya

Modal merupakan hal yang penting dalam setiap usaha koperasi. Koperasi

tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya kalau tidak ada modal. Modal KSP

Swadaya terdiri atas modal sendiri dan modal luar. Modal sendiri dapat dikatakan

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

34

modal internal karena modal berasal dari bagian sisa hasil usaha yang tidak

dibagikan kepada anggota dimasukkan sebagai modal cadangan. Sifat dari modal

ini adalah tertanam dalam waktu yang tidak terbatas. Modal Sendiri KSP Swadaya

terdiri atas Simpanan-simpanan pokok, simpanan wajib, donasi, dana cadangan,

dan sisa hasil usaha. Sedangkan modal luar terdiri dari pinjaman bank dan

investor yang tertarik menanamkan modalnya.

Kekayaan koperasi yang sebagian besar berasal dari modal sendiri jauh

lebih baik bagi kesinanbungan koperasi. Hal ini tidak hanya akan memberi nilai

likuiditas yang tinggi bagi koperasi juga dapat memberikan kepercayaan jaminan

kepada kreditur untuk menanamkan modalnya di koperasi. Perkembangan aset

KSP Swadaya dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1.Perkembangan aset KSP Swadaya

Modal SendiriDalam rupiah

2010 2011 2012 2013 2014

Simpanan pokok 3.000.000 35.000.000 35.000.000 35.000.000 54.000.000

Simpanan wajib 60.000.000 60.000.000 64,200.000 68.000.000 74.880.000

Cadangan 25.000.000 35.000.000 40.000.000 45.000.000 65.000.000

SHU tahun

berjalan

5.889.800 7.998.900 9.896.900 12.585.600 15.995.800

Total modal 93.889.800 137.998.900 149.098.900 160.585.600 209.875.800

Sumber : Profil KSP Swadaya

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

35

Berdasarkan Tabel 4.1 tampak bahwa modal sendiri KSP Swadaya Selama

lima tahun terakhir yaitu 2010 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan Total

modal sendiri tertinggi terjadi pada tahun 2014, hal ini disebabkan karena semakin

banyaknya anggota KSP yang aktif sehingga simpanan wajibnya menjadi semakin

meningkat. Modal yang dimiliki KSP Swadaya ini akan digunakan untuk

membiayai seluruh kegiatan yang dijalankan KSP dengan tujuan pokok

mensejahterakan anggotanya.

SHU merupakan sisa hasil usaha dari sebuah koperasi yang akan

dibagikan kepada anggota KSP berdasarkan atas jasa dari masing-masing

anggotanya. Secara umum para anggota KSP melihat perkembangan sebuah KSP

melalui besarnya SHU yang diperoleh setiap tahunnya, sebagian besar para

anggota menganggap bahwa semakin besar SHU yang diperoleh, maka pengurus

koperasi telah menjalankan kegiatannya dengan baik. Perkembangan SHU yang

diperoleh KSP Swadaya dapat dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2Perkembangan SHU KSP Swadaya dari Tahun 2010 s.d 2014

Tahun SHU (Rp)

2010 5.889.800

2011 7.998.900

2012 9.896.900

2013 12.585.600

2014 15.995.800

Sumber : Profil KSP Swadaya

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

36

Berdasarkan T Tabel 42 SHU yang dihasilkan mengalami kenaikan dari

tahun 2010 sampai 2014. Ini menunjukkan bahwa penggunaan modal sendiri

sudah dikatakan berjalan dengan baik.

4.2 Analisis Rasio Keuangan KSP Pandan Wangi

Kinerja keuangan KSP Swadaya dianalisis mengambil data dari laporan

keuangan (neraca dan laporan rugi-laba) selama lima tahun terakhir, yaitu tahun

2010 sampai tahun 2014. Data dianalisis berdasarkan rasio-rasio keuangan, yaitu:

rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Dalam penilaian KSP

Swadaya digunakan pedoman Klasifikasi koperasi yang dibuat oleh Kementrian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.06/Per/M/

KUKM/V/2006

4.2.1 Rasio likuiditas

Rasio Likuiditas menunjukan kemampuan KSP Swadaya dalam memenuhi

kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Hasil analisis rasio likuiditas

ditunjukan oleh besar kecilnya aktiva lancar, yaitu aktiva yang mudah untuk

diubah menjadi kas. Rasio yang tinggi berarti ada kelebihan dana kas atau aktiva

lancar lainnya yang akan mempengaruhi profitabilitas dan rasio yang rendah

berarti semakin kecilnya jaminan atas kewajiban jangka pendeknya. Berdasarkan

perhitungan analisis rasio likuiditas diketahui bahwa rasio likuiditas berubah dari

jangka waktu lima tahun, yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Nilai

Current Ratio berkisar antara 251% sampai dengan 216 %.. Hasil perhitungan

rasio dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

37

Tabel 4.3 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan Likuiditas KSP Swadayai tahun

2010 sampai 2014

Likuiditas 2010 2011 2012 2013 2014Rata-

rata

Kriteria rata-

rata

Current Ratio 107,% 109 % 107% 107% 107% 107% Kurang baik

Pada Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa current ratio tertinggi ada pada

tahun 2011, yakni sebesar 109%. Hal ini dapat diartikan bahwa kemampuan KSP

Swadaya untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva

lancar adalah setiap Rp 100 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar

Rp.109. Pada KSP Swadaya perkembangannya berfluktuasi di tiap tahunnya,

kecuali di tahun 2012, keadaan menunjukan penurunan dibanding tahun 2011 itu

disebabkan KSP menambah hutang lancarnya jauh lebih besar dari tambahan

aktiva lancar.

Berdasarkan angka-angka ini dapat dilihat upaya dari pihak manajeman

untuk mengurangi hutang lancarnya untuk mempertahankan current rationya

tetap baik

4.2.2 Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas menunjukan kapasitas KSP Swadaya untuk memenuhi

kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio ini menyangkut jaminan,

yang mengukur seberapa jauh KSP Swadaya dibiayai pihak luar (kreditur). Rasio

ini juga menunjukan proporsi atas penggunaan investasi untuk membayar

hutangnya. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang dihadapi dan

investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Hasil perhitungan

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

38

analisis rasio solvabilitas menunjukan bahwa rasio solvabilitas, mengalami

berfluktuasi dalam jangka lima tahun, yaitu tahun 2010 sampai tahun 2014. Nilai

Total Debt to Total Asset Ratio berkisar antara 38 % sampai dengan 44 %. Nilai

rasio solvabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan Solvabilitas KSP Swadaya tahun

2010 sampai 2014

Solvabilitas 2010 2011 2012 2013 2014Rata-

rata

Kriteria

rata-rata

Total Debt to Total

Asset Ratio53, % 50, % 54% 51% 51% 52% Baik

Sumber : Diolah dari Data Sekunder

Pada Tabel 4.4 menunjukkan Ratio tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu

sebesar 54 %.,dan terendah pada tahun 2010 sebesar 50 % Hal ini berarti semakin

kecil resiko yang dihadapi KSP Swadaya. Lain kata bahwa Koperasi Swadaya

mampu mengatasi total hutangnya. Walaupun terjadi kenaikan total hutang tetapi

diimbangi dengan peningkatan total aktiva yang cukup besar.

4.2.3 Rasio Rentabilitas

1. Return of Equity

Rasio ini mengukur seberapa besar kemampuan KSP Swadaya dalam

memperoleh laba dalam hubungannya pendapatan, asset, maupun laba bagi modal

sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengukur hasil akhir dari sejumlah

kebijaksanaan dan keputusan-keputusan yang dibuat oleh tim manajemen KSP

Swadaya. Efektifitas manajemen meliputi kegiatan fungsional manajemen seperti

keuangan,pemasaran, sumberdaya manusia dan operasional.

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

39

Analisa rasio rentabilitas dapat memberikan gambaran kemampuan

manajemen KSP Swadaya dalam memperoleh keuntungan. Perhitungan analisa

rasio rentabilitas ini menunjukkan bahwa rasio rentabilitas berfluktuatif dalam

jangka waktu lima tahun, yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Nilai

return of equity berkisar antara 1.04 % sampai dengan 1.23% Hasil perhitungan

analisis ini dapat dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan Rentabilitas KSP Swadaya Tahun

2010 sampai 20114

Profitabilitas 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rataKriteria rata-

rata

Return of Equity 6,27 5,79 6,64 7,84 7,62 6,83 Kurang baik

Sumber : Diolah dari Data Sekunder

Dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keuntungan tertinggi terjadi pada

tahun 2013 dan terendah pada tahun 2010. Kenaikan yang terjadi pada tahun 2013

ini dipengaruhi oleh kenaikan SHU setelah pajak yangg begitu besar

dibandingkan dengan kenaikan modal sendiri.

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

40

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan di bab

sebelumnya maka dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini sebagai berikut

Kinerja KSP Swadaya selama lima tahun terakhir, yaitu tahun 2010 sampai tahun

2014 pada umumnya baik artinya sudah memenuhi kriteria KSP Mandiri.

Perkembangan rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas pada KSP

Swadaya dari tahun 2010 sampai tahun 2014 adalah sebagai berikut.

a. Kinerja likuiditas kurang baik berdasarkan perhitungan rasio likuiditas 2010-

2014 nilai yang dicapai pada umumnya kurang baik lebih berada diantara

107% sampai 109% sesuai dengan klasifikasi koperasi. Hal ini menunjukkan

bahwa cadangan dan dana jangka pendek sudah berkembang untuk

membangun koperasi.. Nilai current ratio tahun 2011 merupakan tahun yang

tertinggi yaitu sebesar 109% dan nilai terendah sebesar 107%. Pada tahun

2010.

b. Nilai solvabilitas KSP Swadaya 2010-2014.dalam menjamin hutang dengan

modal sendiri adalah baik ( antara 50% dan 51%), dengan rasio tertinggi pada

tahun 2012 sebesar 54% dan dan terkecil tahun 2011 sebesar 50% dan t

c. Rentabilitas KSP Swadaya tahun 2010-2014 menunjukkan nilai yang cukup

baik yaitu berada diantara nilai 6%-8% tapi masih dikatakan kurang dari

target baik. Nilai return of equity tertinggi pada tahun 2013 yaitu sebesar

7.83% dan terendah tahun 2011 yang hanya sebesar 5.796%. Secara

keseluruhan dapat dikatakan untuk rasio-rasio ini cukup baik

40

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

41

5.2 Saran -Saran

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, maka dapat diajukan saran

sebagai berikut ::

1. Bagi pihak KSP Swadaya hendaknya mempertahankan rasio yang sudah baik,

kalau bisa lebih memperhatikan kebijakan-kebijakan dalam pengelolaan

piutang dan persediaan demi lebih meningkatkan kinerjanya serta

meningkatkan pelayanan kepada anggota, sehingga anggota lebih

berpartisipasi dalam kegiatan koperasi

2. Nilai likuiditas perlu dijaga kestabilannya antara 200% sampai 250 % dengan

cara memanfaatkan aktiva lancar yang berupa kas dan deposito untuk

mengembangkan koperasi yang dijalankan dan persediaan perlu ditingkatkan

3. Nilai solvabilitas menunjukkan nilai yang berfluktuatif jadi diharapkan dapat

melunasi hutangnya jangka pendek dan panjang tepat pada waktunya

4. Nilai profitabilitas perlu ditingkatkan dengan cara meningkatkan pendapatan,

serta menekan biaya –biaya operasi

5. Kepada anggota supaya lebih meningkatkan partisipasinya dalam berbagai

kegiatan KSP Swadaya yang dikelola oleh pihak KSP yang pada akhirnya

meningkatkan sisa hasil usaha yang diperoleh

6. Kepada Pemerintah daerah setempat diharapkan bantuannya dalam hal

penyuluhan kepada masyarakat terhadap pentingnya kebaradaan KSP

sehingga minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan KSP

semakin meningkat.

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

42

DAFTAR PUSTAKA

Agus, 2006. Kinerja Keuangan PT. BPR Sinar Menara Kuta dilihat dari AnalisisDu Pont selama kurun waktu 2001 s.d 2005. Skripsi Fakultas PertanianUniversitas Udayana.

Ali Arifin. 2007. Membaca Saham. Yogyakarta: Andi.

Alwi Syafarudin, Drs, Ms. 1993. Alat-alat Analisis Pembelanjaan. Edisi Tiga.Yogyakarta: Andi Offset.

Anonim. 2008. Rasio Finansial. http://wikipedia.id.org. Diakses tanggal 31Januari 2009.

Anonimus. 1997. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian(dilengkapi dengan UU No. 12 tahun 1967 tentang Pokok-pokokPerkoperasian). Jakarta: Aneka Ilmu.

Arifin, J. 2007. Cara Cerdas Menilai Kinerja Perusahaan (Aspek Finansial danNon Finansial) Berbasis Komputer. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Bambang, Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta:BPFE.

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediete Accounting. Yogyakarta: BPFE.

C.Van Home, James. 1997. Prinsip-prinsip Manajeman Keuangan. Edisi Ketujuh.Jakarta: Salemba Empat.

Endah Virani. 2013. Pengaruh Sktuktur Modal dan Likuiditas Terhadap NilaiPerusahan Pada PT. Smartfren Telecom Tbk Periode 2006-2011. Skripsi.Universitas Pendidikan Indonesia

Frans Novi Hardi. 2011. Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi KerinciLestari Pangkalan Kerinci tahun 2006- 2010. Skripsi. Fakultas EkonomiUniversitas Islam Riau.

Gitman, Lawrence J. (2003). Principles of Managerial Finance. Boston: PearsonAddison Wesley.

Irwan. 1997. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE-UI.

Jumingan.2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kadarsan, H.W. 1992. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan PerusahaanAgribisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

43

Kamsir, 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.06/Per/M/KUKM/V/2006.Tentang “Pedoman Klasifikasi Koperasi”.

Lukman Syamsudin. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep AplikasiDalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan). Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Nadhiroh, Umi. 2008. Kinerja Keuangan KUD Karma Bumi Amertha diKecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng. Jurusan Sosial EkonomiPertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Udayana.

Pasal 16 UU No 25 tahun 1992 tentang Penggolongan Koperasi.

Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tentang Pengkoperasian.

Pengurus KSP Pandan Wangi. 2009. Laporan Keuangan KSP Pandan WangiTahun 2009. Karangasem.

Pengurus KSP Pandan Wangi. 2010. Laporan Keuangan KSP Pandan WangiTahun 2010. Karangasem.

Pengurus KSP Pandan Wangi. 2011. Laporan Keuangan KSP Pandan WangiTahun 2011. Karangasem.

Pengurus KSP Pandan Wangi. 2012. Laporan Keuangan KSP Pandan WangiTahun 2012. Karangasem.

Pengurus KSP Pandan Wangi. 2013. Laporan Keuangan KSP Pandan WangiTahun 2013. Karangasem.

Revrisond Baswir. 2013. Koperasi Indonesia Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

S. Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keenam. Yogyakarta:Liberty.

Sanistiawan, I Wayan. 2004. Kinerja Finansial KUD Suraberata KecamatanSelemadeg Barat, Kabupaten Tabanan (Pendekata Rasio Keuangan).Skripsi Tidak Dipublikasikan. Denpasar: Universitas Udayana.

Sartono, Agus. 2006. Manajemen Keuangan dan Aplikasi, edisi 4. BPFE,Yogyakarta.

Soedoyono. 1991.

Sofyan Syafri Harahap. 2007. “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

44

Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi). EdisiPertama. Cetakan Kedua. Yogyakarta: EKONISIA.

Swair, Agnes, 2011. Analisis dan Inteprestasi Rasio Keuangan. Yogyakarta.Selemba Empat.

UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 tentang Pengkoperasian.

UU No.25 tahun 1992 Pasal 16 Menjelaskan bahwa Jenis Koperasi didasarkanpada Kesamaan dan Kepentingan Ekonomi Anggotanya.

UU No.25/1992 pasal 3 tentang Tujuan Pengkoperasian.

UU No.25/1992 pasal 5 BAB III bagian kedua tentang Prinsip Koperasi.

UU No.25/1992 tentang Perangkat Organisasi Koperasi.

UUD 1945 pasal 33 ayat 1 tentang Landasan Struktural.

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

1

Lampiran 1. Laporan Keuangan Neraca KSP Swadaya Tahun 2010 s.d 2014 (dalam Rupiah)

Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014

AKTIVA

Aktiva lancar

Kas 25.954.000 30.595.000 35.595.000 45.599.000 75.589.000

Kas Bank 250.900.000 280.900.000 290.909.800 300.908.000 350.909.100

Piutang 722.000.000 872.000.000 1.282.247.700 1.371.444.700 1.781.345.800

Total Aktiva Lancar 998.494.000 1.183.495.000 1.608.752.500 1.717.951.700 2.207.843.900.

Aktiva Tetap

Inventaris 20.750.000 25.750.000 27.750.000 27.750.000 27.855.000

Total Aktiva Tetap 20.750.000 25.750.000 27.750.000 27.750.000 27.855.000

TOTAL AKTIVA 1.019.604.000 1.209.209.000 1.636.502.500 1.745701.700 2.235.698.900

PASSIVA

Hutang Lancar

Hutang Tabungan 450.569.500 471.101.000 727.225.900 724.567.200 929.949.800

Total hutang lancar 450.569.500 471.101.000 727.225.900 724.567.200 929.949.800

Ekuitas /modal Sndiri

Simpanan Pokok 3.000.000 35.000.000 35.000.000 35.000.000 54.000.000

Simpanan Wajib 60.000.000 60.000.000 64.200. 000 68.000.000 74.880.000

Cadangan 25.000.000 35.000.000 40.000.000 45.000.000 65.000.000

SHU Tahun Berjalan 5.889.800 7.998.900 9.898.900 12.585.600 15.995.800

Total Modal Sendiri 93.889.800 137. 998.900 149.098.900 160.585.600 209.875.800

TOTAL PASSIVA 544.459.300 609.099.900 876.324.800 885.152.800 1.139.825.60049

Cadangan 25.000.000 35.000.000 40.000.000 45.000.000 65.000.000

SHU Tahun Berjalan 5.889.800 7.998.900 9.898.900 12.585.600 15.995.800

Total Modal Sendiri 93.889.800 137. 998.900 149.098.900 160.585.600 209.875.800

TOTAL PASSIVA 1.025.493.800 1.217.243.500 1.646.400600 1.757.887.300 2.245.698.700

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

2

Lampiran 2. Laporan Keuangan Laba Rugi KSP Swadaya Tahun 2010 s.d 2014 (dalam Rupiah)

Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014

PENDAPATAN 292.833.000 385.435.000 420.961.600 454.498.600 562.477.695

Jasa Bunga Pinjaman panjang 222.388.200 282.832.850 310.832.950. 335.088.950 371.813.706

Jasa bunga pinjaman pendek 27.356.400 38.356.900 43.393.400 47.293.400 109.949.990

Pndapatan bunga bank 13.562.900 17.564.900 18.565.900 21.115.900 21.896.499

Pendapatan Administrasi 21.984.500 36.229.350 37.288.350 38.538.350 45.539.900

Pendapatan lain-lain 7.541.000 10.451.000 10.881.000 12.42.000 13.277.600

BEBAN POKOK

Biaya Bunga Tabungan 50.000.000 82.798.200 85.798.800 94.950.200 95.950.900

Biaya Bunga SS 71.271,700 109.860..000 119.868.000 127.611.950 146.380.995

Biaya sewa gudang 12.000.000 12.000.000 12.000.000 18.000.000 18.000.000

Cadangan Kerug.piutang 5.500.000 6.500.000 6.500.000 6.500.000 8.500.000

Biaya Penyusutan 3.000.000 3.000.000 3.500.000 3.500.000 4.500.000

THR anggota, pengurus,Kar. 8.650.000.. 8.650.000 11.600.000 11.600.000 16.800.000

Gaji Karyawan 115.200.000 132.000.000 138.000.000 143.000.000 211.200.000

Biaya Pembangunan Daerah 2.550.000 3.550.000 4.000.000 6.000.000 6.500.000

Honor ketua dan bendahara 5.400.000 5.400.000 8.400.000 8.400.000 9.600.000

Honor Sekretaris 2.400.000 2.400.000 4.200.000 4.200.000 4.200.000Honor Ketua Pengurus dan

pengawas. 1.000.000 1.000.000 4.200.000 4.200.000 5.400.000

Biaya ATK 3.450.000 3.450.000 3.450.000 400.000 600.000

Biaya RAT 5.264.000 5.568.000 5.888.000 6.200.000 8.100.000

Biaya lain-lain 857.500 859.900 1.859.900 1.950.000 2.950.000

SHU setelah pajak 5.889.800 7.998.900 9.896.900 12.585.600 15.995.800

Total Biaya 292.833.000 385.435.000 420.91.600 454.498.600 562.477.695

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM … · Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai 2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap,

3

Lampiran 3. Perhitungan Analisis Rasio Berdasarkan Laporan Keuangan KSP Swadaya Tahun 2010s.d 2014

1. Rasio Likuiditas

1. 100%(a) 2010 . .. . 100% = 107,180 %

(b) 2011 . . .. . . 100% = 109,659 %

(c) 2012 . . .. . . 100% = 107,731 %

(d) 2013 . . .. . . 100% = 107,553%

(e) 2014 . . .. . . 100% = 107.604 %

2. Rasio Solvabilitas

1) 100%(a) 2010 . .. . . 100% = 53,39 %

(b) 2011 . .. . . 100% = 50,37 %

(c) 2012 . .. . . 100% = 53,54 %

(d) 2013 . .. . . 100% = 50,70 %

(f) 2014 . . .. . . 100% = 50,98 %

3. Rasio Rentabilitas

1) 100%(a) 2010 . ,. . 100% = .6.27 %

(b) 2011 . .. 100% = 5.79 %

(c) 2012 . .. . 100% = .6.63 %

(d) 2013 . .. . 100% = 7.83 %

(e) 2014 . .. . 100% = 7.62 %