analisis kinerja keuangan perbankan sebelum dan …digilib.unila.ac.id/27006/3/skripsi tanpa bab...

72
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER (Skripsi) Oleh NITA DIAN MAWATI FAKULTAS EKONOIMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: dophuc

Post on 09-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

SEBELUM DAN SESUDAH MERGER

(Skripsi)

Oleh

NITA DIAN MAWATI

FAKULTAS EKONOIMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

ABSTRACT

ANALYSIS OF BANKING FINANCES PERFORMANCE

BEFORE AND AFTER MERGER

By

NITA DIAN MAWATI

Business tendency to carry out merger and acquisition, is also happened to

finances business including banking. In Indonesia, consolidation process of

banking is executed through Indonesian Banking Architecture (IBA). There is

existance of banking finances performance’ differences which are measured by

finances ratio (LDR, TATO, CAR, ROA, PER, and abnormal return) after

carrying out merger to the bank which does not carry out merger, thus the aim of

this research is to examine and analyze of banking finances performance to the

merger. This research uses secondary data with analysis instrument in form of

difference analysis.

The research result shows that variable of LDR, TATO, ROA, and abnormal

return, there is no difference between the previous and after the merger is

significant. While variable of CAR and PER before and after the merger, there is

significant difference. This proves that banking after merger in Indonesia which

has carried out merger since 2005, still can not execute intermediate function

optimally and the merger problem is not only about finances problem, but also

related to non-finances problem.

Key Words : Finances Performance, Merger, Difference Analysis.

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

SEBELUM DAN SESUDAH MERGER

Oleh

Nita Dian Mawati

Kecenderungan bisnis untuk melakukan merger dan akuisisi, terjadi juga pada

bisnis keuangan termasuk bank. Di Indonesia, proses konsolidasi perbankan

dilakukan melalui Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Terdapat perbedaan

kinerja keuangan bank yang diukur dengan rasio keuangan (LDR, TATO, CAR,

ROA, PER dan abnormal return) setelah melakukan merger dengan bank yang

tidak melakukan merger, maka maksud dari penelitian ini adalah untuk menguji

dan menganalisis kinerja keuangan perbankan terhadap peristiwa merger.

Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan alat analisis berupa uji beda.

Hasil penelitian menunjukkan variabel LDR, TATO, ROA dan abnormal return,

tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah merger yang signifikan.

Variabel CAR dan PER sebelum dan sesudah merger, terdapat perbedaan secara

signifikan. Hal ini membuktikan bahwa bank pasca merger di Indonesia yang

telah melakukan merger sejak Tahun 2005, belum dapat melakukan fungsi

intermediasi secara optimal dan persoalan merger bukan merupakan permasalahan

keuangan semata-mata, tetapi juga kepada persoalan non finansial.

Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Merger, Uji Beda.

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

SEBELUM DAN SESUDAH MERGER

Oleh

NITA DIAN MAWATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS EKONOIMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,
Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,
Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,
Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tulang Bawang, pada tanggal 24 Juli 1995, sebagai anak

ketiga dari lima bersaudara, dari Bapak Burwawi dan Ibu Nur Aini. Pendidikan

Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 03 Kibang Yekti Jaya, Tulang Bawang

Barat pada Tahun 2007, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 03 Lambu

Kibang, Tulang Bawang Barat pada Tahun 2010, dan Sekolah Menengah Atas

(SMA) di SMAN 15 Bandar Lampung pada Tahun 2013.

Tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswi penulis

pernah menjadi anggota Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung sekaligus menjadi kakak tutor di

Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM). Penulis juga aktif di Organisasi Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung sebagai Staf Kementrian Luar

Negeri. Penulis juga telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Tahun 2016

selama 60 hari di Desa Way Narta, Kecamatan Pesisir Barat, Kabupaten Pesisir

Utara.

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

SANWACANA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Perbankan Sebelum dan Sesudah

Merger” adalah salah satu syarat menyelesaikan studi Strata Satu Ilmu Ekonomi

di Universitas Lampung.

Proses pembelajaran yang penulis alami selama ini memberikan kesan dan makna

mendalam bahwa ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis masih sangat

terbatas. Bimbingan, keteladanan, dan bantuan dari berbagai pihak yang diperoleh

mempermudah proses pembelajaran tersebut. Untuk itu dengan segala kerendahan

hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. R. R. Erlina, S.E., M.Si. dan Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Manajeman Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

3. Ibu Faila Shofa, S.E., M.S.M., selaku Pembimbing Akademik Jurusan

Manajeman Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

4. Bapak Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.Sc., selaku Pembimbing

Utama dan Ibu R. A. Fiska Huzaimah, S.E., M.Si., selaku Pembimbing

Pendamping. Terima kasih atas kesediaan dan kesabarannya dalam

memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi.

5. Bapak Dr. Irham Lihan, S.E., M.Si., selaku Penguji Utama dalam ujian

skripsi yang telah memberikan masukan dan saran untuk memperbaiki

penelitian ini dengan benar, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

7. Kepada orang tua tercinta, Ibuku Nur Aini dan Ayahku Burwawi, Kakakku

Ahmad Huzaini, S.H., Rita Wati dan Adikku Adian Wahyu, Ayon Albari

yang senantiasa selalu mendoakanku setiap waktu, memberikan semangat,

motivasi, nasihat, pengorbanan, dan selalu menyayangiku dengan hati yang

tulus. Insyallah atas izin Allah SWT penulis akan terus berusaha dalam

menggapai kesuksesan, untuk membuat kalian bangga dan bahagia dimasa

yang akan datang.

8. Kepada sahabat-sahabat sedari awal perkuliahan, Indah Intan Sari, Ravicha

Aspuja Dewi, Musiana, Ike Rahayu, Rifati Hanifa, Dian Riyanti HZ,

Shaaliladini Nasution, Irlan Ruari, Ivan, Faris, Bobby, Gusti, Dio, Iqbal,

Roby, Mirza, Anandha, Ilma, Fessy, Neneng, Riri, Elsa, Mawar, Liyana,

Synta, Betris, Eka, Ajeng, Renaka, Dwi eka, Dewi Eka yang selalu

menemani dan membantu penulis selama menjalani dunia perkuliahan

sampai menyelesaikan Skripsi ini. Terima kasih, semoga persahabatan kita

akan selalu baik sampai mencapai kesuksesan kelak, amin.

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

9. Kepada sahabat BEM UNILA, Musi, Ratu, Desti, Renata, Herda, Bram,

Huda, Mba Nahdia, Mba Marel, Kak Riko. Kepada sahabat KSPM FEB,

Kak Dany, Ferly, Pandu, Mba Mentari, Cinta, Danty, Arum, Fidoh dll yang

selalu memberikan semangat, motivasi, dukungan, dan doanya. Terima kasih

atas segala kebaikan yang telah kalian berikan selama ini.

10. Seluruh teman-teman SMAN 15 Bandar Lampung, Reta Nisa Mentari, Ayu

Citra Karlena, Della Elita Sondi, Panca Puspita Oktiari, Adhe Rahma Putri,

Jesica Melsa Yolanda, Silvia Berlin, Sondang, Tisya Mona dll yang tidak

bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih, semoga persahabatan kita akan

selalu baik sampai mencapai kesuksesan kelak, amin.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kasih sayang dan perlindungannya

kepada kita semua. Akhir kata, penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan

dalam skripsi ini. Semoga bermanfaat.

Bandar Lampung, 08 Juni 2017

Penulis,

Nita Dian Mawati

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

i

DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI ..................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... v

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 9

II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori ......................................................................................... 11B. Pengertian Merger .................................................................................... 16

1. Motif Merger....................................................................................... 162. Tujuan Melakukan Merger.................................................................. 163. Bentuk-bentuk Merger ........................................................................ 184. Manfaat dan Resiko Merger................................................................ 205. Kelebihan dan Kekurangan Merger .................................................... 226. Beda Merger dan Akuisisi................................................................... 227. Alasan-alasan Melakukan Merger dan Akuisisi ................................. 238. Tahapan Merger .................................................................................. 239. Pengukuran Keberhasilan Merger....................................................... 25

C. Analisis Kinerja Keuangan....................................................................... 271. Pengertian Kinerja Keuangan ............................................................. 272. Kinerja Keuangan Bank ...................................................................... 303. Profitability Analysis........................................................................... 31

D. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 33E. Rerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ................................. 35

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

ii

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian......................................................................................... 40B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................. 40C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................... 44

1. Populasi ............................................................................................... 442. Sampel................................................................................................. 44

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 46E. Metode Analisis Data ............................................................................... 46

1. Statistik Deskriptif .............................................................................. 462. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 473. Uji Beda .............................................................................................. 48

F. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 48Uji Paired Sample T-Test........................................................................ 48

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan.................................................................. 491. Bank Artha Graha Internasional Tbk .................................................. 492. Bank Windu Kentjana Tbk.................................................................. 503. Bank CIMB Niaga Tbk ....................................................................... 514. Bank UOB Indonesia Tbk................................................................... 535. Bank OCBC NISP Tbk ....................................................................... 55

B. Statistik Deskriptif.................................................................................... 571. Loan to Deposit Ratio ......................................................................... 582. Total Assets Turn Over ....................................................................... 583. Capital Adequacy Ratio ...................................................................... 594. Return on Assets .................................................................................. 605. Price Earnings Ratio........................................................................... 616. Average Abnormal Return................................................................... 62

C. Uji Normalitas .......................................................................................... 62D. Uji Paired Sample T-Test......................................................................... 62E. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 66

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................................................. 68B. Saran ......................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbedaan Merger dan Akuisisi ............................................................. 23

2.2 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 34

3.1 Operasional Variabel.............................................................................. 44

3.2 Data Sampel Sub Sektor Bank ............................................................... 45

4.1 Statistik Deskriptif Variabel LDR.......................................................... 58

4.2 Statistik Deskriptif Variabel TATO....................................................... 59

4.3 Statistik Deskriptif Variabel CAR ......................................................... 60

4.4 Statistik Deskriptif Variabel ROA ......................................................... 60

4.5 Statistik Deskriptif Variabel PER .......................................................... 61

4.6 Statistik Deskriptif Variabel Average Abnormal Return ....................... 62

4.7 Uji Paired Sample T-Test....................................................................... 63

4.8 Kesimpulan Hipotesis ............................................................................ 67

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Rerangka Pemikiran.................................................................... 36

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Rasio Keuangan Sebelum dan Sesudah Merger.................................... L-1

2. Hasil Uji Normalitas ............................................................................. L-2

3. Hasil Uji Paired Sample T-Test ............................................................ L-5

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memasuki era globalisasi persaingan usaha semakin ketat. Kondisi tersebut

menuntut suatu perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar

dapat bertahan, berdaya saing dan terus berkembang di tengah gencarnya

persaingan usaha, oleh sebab itu perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi

yang tepat agar perusahaan dapat mempertahankan eksistensinya dan dapat

memperbaiki kinerja perusahaan. Strategi tersebut yaitu melalui penggabungan

usaha antara dua perusahaan atau lebih (merger dan akuisisi).

Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui ekspansi.

Ekspansi perusahaan dapat dilakukan baik dalam bentuk ekspansi internal maupun

ekspansi eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat divisi-divisi yang ada dalam

perusahaan tumbuh secara normal melalui kegiatan menambah kapasitas pabrik,

menambah unit produksi, dan menambah divisi baru (capital budgeting),

sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha

business combination (Husnan, 1998).

Merger dan akuisisi adalah strategi pertumbuhan eksternal dan merupakan jalur

yang cepat untuk mengakses pasar baru untuk produk baru tanpa harus

membangun dari awal. Merger merupakan penggabungan dua perusahaan atau

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

2

lebih menjadi satu kekuatan untuk memperkuat posisi perusahaan, sedangkan

akuisisi merupakan pengambil-alihan (take over) sebagian atau keseluruhan

saham atau aset perusahaan lain sehingga perusahaan pengambil-alih mempunyai

hak kontrol atas perusahaan target.

Alasan sebuah perusahaan bergabung dengan perusahaan lain atau membeli

perusahaan lain, karena hal ini (merger dan akuisisi) lebih cepat dan mudah

prosesnya daripada perusahaan tersebut harus membangun unit usaha sendiri.

Faktor yang paling mendasari sebenarnya adalah motif ekonomi, karena jika kita

membeli perusahaan lain, maka pembelian tersebut hanya dapat dibenarkan

apabila pembelian tersebut menguntungkan, namun jika pembelian tersebut

merugikan maka tidak akan terjadi transaksi. Pada hakikatnya transaksi harus

menguntungkan kedua belah pihak. Kondisi saling menguntungkan tersebut akan

terjadi jika dari peristiwa merger dan akuisisi diperoleh sinergi.

Merger dan akuisisi mempunyai dimensi internasional karena adanya penyatuan

ekonomi secara global dan runtuhnya tembok pemisah antara perdagangan dan

investasi. Kecenderungan ini bukan hanya menyebabkan meningkatnya aktivitas

merger secara lintas negara, tetapi juga inovasi organisasi seperti aliansi strategis

untuk mencapai sasaran persaingan yang sama. Merger juga merupakan suatu cara

untuk melakukan pengembangan dan pertumbuhan perusahaan, dan banyak

perusahaan lebih menyukai pertumbuhan secara eksternal (anorganik) melalui

penggabungan usaha (merger) dibandingkan pertumbuhan internal (organik)

melalui capital budgeting (Sudarsanam, 1999).

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

3

Pada umumnya tujuan dilakukan merger dan akuisisi adalah mendapatkan sinergi

atau nilai tambah. Sinergi merupakan kondisi dimana keadaan secara keseluruhan

lebih besar daripada jumlah masing-masing bagian. Dalam suatu merger, sinergi

dan nilai setelah merger akan melebihi jumlah nilai dari perusahaan-perusahaan

secara terpisah sebelum merger terjadi (Brigham, 2006).

Nilai tambah yang dimaksud tersebut lebih bersifat jangka panjang dibanding nilai

tambah yang hanya bersifat sementara. Ada tidaknya sinergi suatu merger dan

akuisisi tidak dapat dilihat beberapa saat setelah merger dan akuisisi terjadi, tetapi

diperlukan waktu yang relatif panjang. Perubahan yang terjadi setelah suatu

perusahaan melakukan merger dan akuisisi akan tampak pada kinerja perusahaan

dan penampilan finansialnya, hal ini tercermin dalam laporan keuangan

perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi.

Merger dan akuisisi tidak hanya muncul di perbankan negara-negara berkembang

atau yang sedang mengalami krisis tetapi juga bermunculan di negara-negara

maju seperti di Amerika Serikat, Jerman maupun Jepang dengan tujuan ingin

memperoleh keuntungan. Di Indonesia, merger diberlakukan demi harapan

membentuk core banks dengan daya saing yang kuat dan mampu menggerakkan

perekonomian nasional.

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian Ardiagarini (2010),

menggunakan metode economic value added, dan rasio pasar (price earnings

ratio) sebagai pengukur kinerja keuangan perusahaan. Keberhasilan merger dan

akuisisi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, dapat dilihat dari kinerja

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

4

perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi terutama kinerja keuangan

perbankan.

Ardiagarini (2010) menganalisis dampak merger dan akuisisi terhadap kinerja

keuangan perusahaan target Tahun 1997-2009, hasilnya menunjukkan bahwa dari

tujuh rasio keuangan net profit margin, return on investment, return on equity,

debt to equity ratio, current ratio, total asset turn over dan earnings per share

hanya current ratio yang menunjukkan perbedaan signifikan, DER juga

menunjukkan perbedaan satu tahun, sedangkan rasio yang lain tidak menunjukkan

adanya perbedaan signifikan.

Widjanarko (2004) melakukan penelitian tentang pengaruh merger dan akuisisi

terhadap kinerja perusahaan manufaktur. Variabel yang digunakan yaitu return on

asset, return on equity, gross profit margin, net profit margin, operating profit

margin, dan debt to equity ratio. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan pada tingkat kinerja perusahaan manufaktur yang

diukur dengan ROA, ROE, GPM, NPM, OPM, dan DER untuk dua tahun

sebelum dan sesudah diadakannya merger dan akuisisi.

Usadha dan Yasa (2009) melakukan penelitian tentang analisis manajemen laba

dan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah merger

akuisisi di BEI. Hasilnya menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang diukur

dengan current ratio dan ROI secara statistik mengalami penurunan secara

signifikan pasca merger, namun DER mengalami peningkatan nilai yang

signifikan pasca merger, meningkatnya nilai DER pasca merger mencerminkan

kinerja perusahaan mengalami penurunan. Selain itu penelitian ini membuktikan

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

5

bahwa perusahaan pengakuisisi melakukan tindakan manajemen laba sebelum

pelaksanaan merger akuisisi dengan cara income increasing accrual dan telah

memicu penurunan kinerja perusahaan setelah merger akuisisi.

Penelitian lain dilakukan oleh Sutrisno dan Sumarsih (2004) yang meneliti tentang

return saham sebuah perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam

jangka panjang, hasilnya menunjukkan bahwa merger dan akuisisi berpengaruh

positif atau negatif terhadap return saham tetapi tidak signifikan secara statistik.

Bank merupakan sebuah lembaga yang mempunyai tujuan utama yaitu

mengintermediasi keuangan atau untuk menghimpun dana masyarakat (nasabah)

dan menyalurkan dana serta memberikan pelayanan jasa bank lainnya. Sebagai

badan usaha dalam bidang keuangan yang sangat mengutamakan kepercayaan dari

nasabah dan guna memperlancar kegiatan yang dilakukan oleh perbankan, maka

kinerja yang baik dalam lembaga perbankan tersebut sangatlah penting karena

sangat berpengaruh terhadap kepercayaan nasabah. Profesional dalam kegiatan

suatu lembaga perbankan akan sangat mendukung dalam kesejahteraan para

stakeholder dan tentunya akan meningkatkan nilai lembaga perbankan.

Seiring dengan berkembangnya zaman, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

dalam pengelolahan dana maka sangat dibutuhkan informasi-informasi tentang

kinerja keuangan dalam perbankan. Terdapat beberapa indikator dalam penilaian

kinerja keuangan perbankan. Salah satu sumber menyatakan indikator dasar

penilaian adalah dari laporan keuangan bank yang bersangkutan (Almilia dan

Herdiningtyas, 2005). Laporan keuangan bank yang telah dianalisis lebih lanjut

akan lebih bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Kegiatan

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

6

menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan maka diperlukan rasio keuangan

sebagai alat pengukuran analisisnya.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.6/10/PBI/2004 Tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, penilaian kesehatan bank dan penilaian

kinerja bank biasanya menggunakan metode CAMELS (Capital, Asset,

Management, Earning, Liquidity, dan Sensitivity to market risk). Namun mulai

Januari 2012 seluruh Bank Umum di Indonesia sudah harus menggunakan

pedoman penilaian tingkat kesehatan bank yang terbaru. Berdasarkan Peraturan

Bank Indonesia (PBI) No.13/1/PBI/2011 yaitu: Tentang Penilaian Tingkat

Kesahatan Bank Umum. Pedoman penilaian tingkat kesehatan bank tersebut

menggunakan metode RGEC, yaitu Risk profile, Good corporate governance,

Earning, dan Capital.

Teori merger dan akuisisi berlandaskan atas pertimbangan teori efisiensi dan

struktur pasar. Teori efisiensi menekankan pada sinergi operasi dimana sumber

sinergi operasi adalah penurunan biaya yang terjadi akibat economics of scala

yaitu turunnya biaya per unit akibat peningkatan ukuran atau skala usaha operasi

perusahaan. Tingginya tingkat output menyebabkan biaya per unit turun karena

kapasitas produksi dan sumber daya manusia dapat digunakan secara maksimal,

tetapi setelah skala ekonomi terlewati perusahaan menjadi terlalu besar, sehingga

terjadi kesulitan koordinasi, hal ini mengakibatkan biaya rata-rata per unit output

kembali meningkat (Gaughan 1993 dan Weston 1990).

Peningkatan konsentrasi juga dapat membawa pada monopoli sehingga

meningkatkan kolusi dalam penetapan harga, output, produk (Weston, 1990).

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

7

Konsep tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa semakin besar skala usaha, akan

semakin efisien karena berbagai upaya dan metode produksi atau sebaliknya.

Begitu pula dengan perusahaan jasa finansial seperti bank sebagai badan usaha,

maka bank akan berperilaku bahwa semakin besar skala operasi usaha sebuah

bank maka akan semakin berkembang karena dapat beroperasi secara efisien.

Pada dasawarsa terakhir, perbankan di berbagai penjuru dunia juga dilanda merger

mania. Di New York pada Tahun 1992, Chemical Bank dan Manufacturers

Hanover melakukan merger sehingga menjadi bank terbesar nomor tiga di AS.

Sementara itu, South NCNB Corporation dan C&S/Sovran Corporation

bergabung membentuk bank baru dengan nama Nations Bank, telah menjadi bank

terbesar ke-4 di AS. Di California, dua bank terbesar, Bank of America dan

Security Pasific bergabung untuk menjadi bank terbesar ke-2. Di Jepang, Bank of

Tokyo dan Mitshubishi Bank bergabung hingga mampu meningkatkan aset sampai

Rp. 1,691 Triliun. Di Spanyol merger antara Banco de Bilbao dan Banco de

Vizcaya pada bulan Oktober 1989 telah terbukti menciptakan bank terbesar di

Spanyol (Kuncoro, 2004).

Arsitektur Perbankan Indonesia (API), secara tidak langsung mendorong bank

yang ada di Indonesia untuk melakukan merger atau menambah modal sehingga

bank akan menjadi lebih kuat, berdaya saing tinggi, mempunyai nilai dan berskala

besar (global). Namun sejauh ini, API masih ditanggapi sebagai wacana oleh

bankir di Indonesia karena penciutan bank masih sulit diterapkan dan belum tentu

bank yang melakukan merger mempunyai profitability yang lebih baik jika

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

8

dibandingkan dengan bank yang tidak merger, modal dasar dari perusahaan bisnis

diturunkan dari apa yang disebut teori perusahaan yakni mengakui maksimisasi

nilai yang diharapkan sebagai tujuan utama suatu bisnis. Maksimisasi nilai yang

diharapkan adalah penekanannya pada maksimisasi laba yang mencakup

ketidakpastian dan dimensi waktu (Pappas, 1995).

Dari konsep tersebut dapat dinyatakan bahwa nilai perusahaan adalah nilai

sekarang dari laba masa mendatang yang diharapkan, sehingga tujuan utama dari

manajemen diasumsikan sebagai maksimisasi nilai perusahaan. Berdasarkan

uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS

KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH

MERGER”

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini akan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan

perbankan sebelum dan sesudah merger di Indonesia, sehingga dapat dirumuskan

berbagai pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan loan to deposit ratio pada periode sebelum dan

sesudah merger ?

2. Apakah terdapat perbedaan total assets turn over pada periode sebelum dan

sesudah merger ?

3. Apakah terdapat perbedaan capital adequacy ratio pada periode sebelum dan

sesudah merger ?

4. Apakah terdapat perbedaan return on assets pada periode sebelum dan

sesudah merger ?

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

9

5. Apakah terdapat perbedaan price earnings ratio pada periode sebelum dan

sesudah merger ?

6. Apakah terdapat perbedaan abnormal return pada periode sebelum dan

sesudah merger ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perbedaan loan to deposit ratio pada periode sebelum dan

sesudah merger.

2. Untuk mengetahui perbedaan total assets turn over pada periode sebelum dan

sesudah merger.

3. Untuk mengetahui perbedaan capital adequacy ratio pada periode sebelum

dan sesudah merger.

4. Untuk mengetahui perbedaan return on assets pada periode sebelum dan

sesudah merger.

5. Untuk mengetahui perbedaan price earnings ratio pada periode sebelum dan

sesudah merger.

6. Untuk mengetahui perbedaan abnormal return pada periode sebelum dan

sesudah merger.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, investor,

peneliti dan pihak lain yang berkepentingan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai pertimbangan dalam

memutuskan merger sebagai strategi perusahaan.

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

10

2. Bagi Investor

Memberikan informasi bagi investor pengaruh aksi perusahaan dalam melakukan

merger terhadap fundamental perusahaan melalui kinerja keuangan.

3. Bagi Peneliti

a) Memperoleh gambaran mengenai masalah yang dihadapi perusahaan dan

menambah pengetahuan dalam mengukur kinerja keuangan.

b) Sebagai bahan dalam menambah ilmu dan pemahaman tentang pengaruh

aktivitas merger terhadap kinerja keuangan.

4. Bagi Pihak Lain

a) Berguna untuk referensi bagi pihak – pihak yang ingin mengenal lebih

dalam tentang pengukuran kinerja keuangan perusahaan.

b) Memberikan informasi bagi mahasiswa sebagai bahan dalam melakukan

penelitian lanjutan mengenai peristiwa merger.

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan

kelangsungan hidup dan mengembangkan perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia

(IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.12 (PSAK No.12)

mendefinisikan penggabungan badan usaha sebagai bentuk penyatuan dua atau

lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu

perusahaan menyatu dengan perusahaan lain ataupun memperoleh kendali

(control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1998 tentang

penggabungan, peleburan dan pengambil-alihan perseroan terbatas menyebut

merger sebagai penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu

perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah

ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar,

sedangkan akuisisi menurut PP RI No. 27 Tahun 1998 adalah perbuatan hukum

yang dilakukan oleh badan hukum atau perseorangan untuk mengambil-alih baik

seluruh atau sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan

beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut.

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

12

Adapun beberapa teori yang dapat menjelaskan motivasi yang melatarbelakangi

terjadinya suatu penggabungan usaha (Dharmasetya dan Sulaimin, 2009) antara

lain:

a. Teori efisiensi

Menurut teori ini, merger dapat meningkatkan efisiensi, karena akan menjadikan

sinergi yang secara sederhana diartikan sebagai 2+2=5, yaitu konsep dalam ilmu

ekonomi yang mengatakan gabungan faktor-faktor yang komplementer akan

menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda.

b. Teori diversifikasi

Memiliki bidang usaha yang beraneka ragam, maka suatu perusahaan dapat

menjaga stabilitas pendapatannya.

c. Teori kekuatan pasar

Keinginan untuk meningkatkan pangsa pasar (market share) juga dapat menjadi

salah satu motivasi terjadinya suatu merger. Penggabungan dua atau lebih

perusahaan yang sebelumnya saling bersaing menjual produk yang sama, secara

teoritis akan meningkatkan penguasaan pangsa pasar secara berlipat ganda.

d. Teori keuntungan pajak

Keuntungan di bidang perpajakan melalui pengurangan kewajiban pembayaran

pajak dapat menjadi motivasi yang melatarbelakangi suatu merger.

e. Teori undervaluation

Penilaian harga yang lebih rendah dari harga sebenarnya pada suatu perusahaan

akan mendorong minat perusahaan lainnya untuk menggabungkan perusahaan

yang pertama ke dalam perusahaannya melalui merger.

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

13

f. Teori prestise

Meskipun sulit untuk diterima secara logika, namun kenyataannya banyak merger

dilakukan bukan karena motivasi ekonomis, melainkan karena motivasi ingin

meningkatkan prestise.

Salah satu strategi perusahaan untuk mengembangkan usahanya adalah dengan

ekspansi eksternal melalui merger. Perusahaan menilai bahwa strategi ini

merupakan jalur cepat untuk mewujudkan tujuan perusahaan yang belum tercapai

dikarenakan perusahaan tidak perlu membangun dari awal suatu bisnis baru. Salah

satu ukuran untuk menilai keberhasilan merger adalah dengan melihat kinerja

perusahaan setelah melakukan merger terutama kinerja keuangan. Untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan dapat dilakukan dengan

membandingkan rasio-rasio keuangan sebelum dan sesudah merger.

Berdasarkan tinjauan pustaka serta beberapa penelitian terdahulu maka peneliti

mengindikasikan rasio-rasio keuangan yang berbeda antara sebelum dan sesudah

merger terdiri dari rasio likuiditas yang diukur dengan loan to deposit ratio, rasio

aktivitas yang diukur dengan total assets turn over, rasio permodalan yang diukur

dengan capital adequacy ratio, rasio profitabilitas yang diukur dengan return on

assets, serta rasio nilai pasar yang diukur dengan price earnings ratio.

Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang

diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang

digunakan (loan to deposit ratio). Suatu bank dikatakan likuid apabila dapat

memenuhi kewajiban penarikan uang daripada penitip dana maupun dari para

peminjam atau debitur.

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

14

Rasio aktivitas mengukur seberapa efisien manajemen perusahaan mengelola

aktivanya, dengan merger dan akuisisi maka perusahaan dapat meningkatkan

efektivitas perusahaan sehingga aset yang dimiliki oleh perusahaan dapat

digunakan secara efisien untuk meningkatkan penjualan (total assets turn over).

Rasio permodalan mengukur kecukupan modal bank guna menutupi kemungkinan

kerugian dalam pembelian kredit dan perdagangan surat-surat berharga. Semakin

besar semakin bagus (capital adequacy ratio).

Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari

penjualannya. Jika terjadi sinergi yang baik maka secara umum tingkat

profitabilitas perusahaan akan lebih baik dari sebelum melakukan merger, return

atas aset (return on assets) juga akan meningkat.

Rasio nilai pasar mengukur seberapa besar nilai pasar saham perusahaan

dibanding dengan nilai buku. Maka merger dan akuisisi diharapkan akan

mempengaruhi keuntungan perusahaan terhadap harga sahamnya (price earnings

ratio).

Pimpinan perusahaan atau manajemen sangat berkepentingan terhadap laporan

keuangan yang telah di analisis, karena hasil tersebut dapat dijadikan sebagai alat

dalam pengambilan keputusan lebih lanjut untuk masa yang akan datang.

Menggunakan analisis rasio, berdasarkan data dari laporan keuangan, dapat

diketahui hasil-hasil finansial yang telah di capai di waktu-waktu yang lalu, dapat

diketahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta hasil-hasil yang

dianggap cukup baik. Penggabungan usaha dapat berupa merger, akuisisi dan

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

15

konsolidasi. Kwik (1992) menyatakan bahwa praktek bisnis modern istilah merger

dan akuisisi sering digunakan saling menggantikan (interchangeable). Penulis

lebih memfokuskan pada penggabungan badan usaha merger.

Menurut Smith (1996), tujuan merger bank dimaksudkan untuk mengurangi biaya

tenaga kerja, biaya overhead dan mengombinasikan antara efisiensi yang telah

dicapai oleh partner merger, dan mengurangi jumlah cabang yang tingkat

operasionalnya over lapping antara satu cabang dengan cabang lain (Kusmargiani,

2006). Merger digunakan sebagai upaya restrukturisasi dan rekapitalisasi

perbankan yang belum memiliki kinerja yang ideal.

Menurut Damodaran (2001) suatu perusahaan dapat diakuisisi perusahaan dengan

beberapa cara, yaitu: merger (bergabunganya sebuah perusahaan dengan

perusahaan lain), konsolidasi (perusahaan baru yang tercipta setelah proses

merger), tender over (sebuah perusahaan membeli saham yang beredar di

perusahaan lain tanpa persetujuan manajemen targer firm), dan acquisistion of

assets (sebuah perusahaan membeli aset perusahaan lain melalui persetujuan

pemegang saham target firm).

Akuisisi adalah pengambil-alihan perusahaan oleh perusahaan lainnya yang dapat

ditempuh dengan dua cara, yaitu yang pertama dengan mengambil-alih aset

perusahaan yang diambil-alih. Misalnya, mesin-mesin pabrik. Kedua, adalah

membeli saham-saham dari perusahaan yang mengambil-alih (Prasetya, 1995).

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

16

B. Pengertian Merger

Merger adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih dengan memakai nama

salah satu perusahaan. Merger dilaksanakan oleh bank yang setuju

menggabungkan kegiatan operasionalnya sehingga tercipta keunggulan kompetitif

yang lebih kuat (Rizanah, 2007). Merger dapat diartikan secara luas dan sempit.

Secara luas, merger diartikan sebagai penggabungan suatu perusahaan bank oleh

perusahaan bank lain. Pengertian merger secara sempit adalah penggabungan

sumber daya dua bank. Pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

merger merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih yang menjadikan

satu kekuatan untuk memperkuat posisi suatu perusahaan.

1. Motif Merger

Ada dua motif yang mendorong sebuah bank untuk melakukan merger yaitu motif

ekonomi dan motif non ekonomi. Motif ekonomi selalu berkaitan dengan tujuan

perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan agar mendapatkan keuntungan

dan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Motif non ekonomi adalah

motif yang bukan berdasarkan tujuan bank. Tetapi didasarkan pada keinginan

pribadi atau kepentingan diri sendiri (Dasmanto, 2012).

2. Tujuan Melakukan Merger

Merger dan akuisisi menjadi tren di beberapa tahun terakhir, yang mana setiap

perusahaan memiliki tujuan tersendiri untuk memilih merger. Terdapat beberapa

motif serta tujuan sebuah entitas melakukan merger (Beams, 2004), yaitu antara

lain:

1. Peningkatan skala ekonomi (economies of scale)

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

17

Sumber daya dimanfaatkan secara lebih ekonomis dan sebagai konsekuensinya

akan meningkatkan profitabilitas. Menurut Sufian, Majid, dan Haron, (2007),

salah satu sumber utama penciptaan sinergi adalah pengurangan biaya yang terjadi

sebagai hasil dari skala ekonomi. Hal tersebut mengimplikasikan penurunan biaya

per-unit yang berasal dari peningkatan ukuran atau skala operasi perusahaan.

Sering kali lebih murah bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang

dibutuhkan melalui penggabungan dibandingkan melalui pengembangan.

2. Mengurangi tingkat persaingan dan meningkatkan pangsa pasar dan

distribusi entitas.

Manajemen atau pengambil keputusan tidak disibukkan dengan memikirkan

strategi menghadapi pesaing tetapi dapat lebih berkonsentrasi pada pemikiran

strategis lainnya. Penggabungan dua atau lebih entitas dapat memperoleh pasar

baru secara lebih cepat dibandingkan jika mengembangkan sendiri sehingga akan

memberikan hasil yang besar secara keseluruhan.

3. Meningkatkan efisiensi

Kemungkinan menutup kantor cabang yang berdekatan tanpa harus kehilangan

potensi bisnis bahkan memperluas ruang lingkup operasi dengan tidak membuka

cabang baru. Selain itu peningkatan efisiensi terjadi ketika ada transfer keahlian

manajerial dari entitas yang lebih handal ke entitas yang kurang handal. Tim

manajemen yang lebih baik akan meningkatkan kinerja keuangan. Selain itu

efisiensi dapat meningkat dengan pengurangan fasilitas yang tidak diperlukan dan

pengurangan karyawan serta adanya sinergi penguasaan teknologi dari entitas-

entitas yang melakukan merger. Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui

penggabungan usaha dapat diharapkan untuk segera beroperasi dan memenuhi

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

18

peraturan yang berhubungan dengan lingkungan dan peraturan pemerintah.

Membangun fasilitas perusahaan yang baru mungkin menimbulkan sejumlah

penundaan dalam pembangunannya karena diperlukannya persetujuan pemerintah

untuk memulai operasi (Beams, 2004).

3. Bentuk-bentuk Merger

Ditinjau dari sudut bentuknya, merger dapat dibagi atas tiga kelompok yaitu

Emirzon dalam penelitian Dasmanto (2012):

1. Merger horizontal, yaitu merger yang dilakukan oleh perusahaan-

perusahaan yang mempunyai jenis dan tingkatan usaha yang sama, dan

sebelumnya justru saling bersaing di dalam memproduksi barang atau jasa

yang sama, atau menjual/memasarkan barang atau jasa yang sama dalam

suatu wilayah pemasaran.

2. Merger vertikal, yaitu merger yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan

yang bergerak di dalam bidang atau jenis yang sejenis, tetapi berbeda dalam

tingkat operasinya.

3. Merger kongklomerat, yaitu merger yang dilakukan oleh perusahaan-

perusahaan yang saling tidak mempunyai hubungan, baik dalam arti

horizontal maupun vertikal.

Istilah merger sering dipergunakan untuk menunjukkan penggabungan dua

perusahaan atau lebih dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang

bergabung. Berikut ini terdapat beberapa definisi dari merger. Merger adalah

suatu penggabungan perseroan, dimana sebuah perseroan mengambil-alih satu

atau lebih perseroan yang lain. Setelah pengambil-alihan tersebut, maka perseroan

yang diambil-alih dibubarkan atau dilikuidasi. Sehingga eksistensinya sebagai

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

19

badan hukum lenyap. Kegiatan usahanya dilanjutkan oleh perseroan yang

mengambil-alih (Marcel, 1992). Sementara itu Husnan (1991) menyatakan merger

adalah kombinasi penggabungan (merger) dari dua perusahaan, salah satu

perusahaan tersebut hilang dan hanya satu yang tetap hidup.

Mekanisme merger sebenarnya dapat dilaksanakan baik untuk tujuan

penyelamatan (rescue) maupun untuk tujuan pengembangan usaha (improving

business). Bagi bank bermasalah, merger dengan bank lain yang lebih besar dan

sehat merupakan pilihan yang menguntungkan, penyelamatan oleh bank lain yang

kuat akan mengurangi masalah likuiditas karena memperoleh tambahan dana

segar (fresh money). Untuk pengembangan usaha maka merger bertujuan

mempercepat berkembangnya bisnis dan operasi serta keuntungan lebih cepat jika

dibandingkan dengan perkembangan alamiah.

Wardiah dalam penelitian Kusmargiani (2006) memberikan gambaran kinerja

bank pemerintah yang melakukan merger. Penilaian kinerja perbankan diukur

berdasarkan aspek-aspek CAMEL yang meliputi aspek Capital, Asset quality,

Management, Earnings dan Likudity. Metode penelitian dirancang untuk melihat

perbedaan kinerja bank sebelum dan sesudah merger dengan alat analisis uji

statistic non parametric yaitu Mann-Whitney Test. Hasil penelitian CAR sesudah

merger menunjukkan perbaikan asset quality sesudah merger lebih baik dari

sebelumnya ini menunjukkan merger mampu mengoptimalkan aktiva yang

dimiliki.

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

20

Sedangkan aspek manajemen diproksi dengan net interest margin ternyata tidak

ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger, karena fungsi

intermediasi belum pulih. Tidak terdapat perbedaan earning diukur dengan ROA

yang signifikan sebelum maupun sesudah merger, begitu juga biaya operasional

dan pendapatan operasional tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara

sebelum dan sesudah merger. Untuk likuiditas tidak ada perbedaan yang

signifikan baik sebelum maupun sesudah merger.

4. Manfaat dan Resiko Merger

Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dalam melakukan merger

(Kwik,1992). Manfaat tersebut sebagai berikut:

1. Komplementaritas, penggabungan dua perusahaan sejenis atau lebih secara

horizontal dapat menimbulkan sinergi dalam bentuk, misalnya perluasan

produk, transfer teknologi, sumber daya manusia yang tangguh dan

sebagainya.

2. Pooling kekuatan, perusahaan-perusahaan yang terlalu kecil untuk mempunyai

fungsi-fungsi penting untuk perusahaannya, seperti fungsi research and

development, akan lebih efektif jika bergabung dengan perusahaan lain yang

telah memiliki fungsi tersebut.

3. Mengurangi persaingan, penggabungan usaha di antara perusahaan sejenis

akan mengakibatkan adanya pemusatan pengendalian sehingga dapat

mengurangi pesaing.

4. Menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan, bagi perusahaan yang

kesulitan likuiditas dan terdesak oleh kreditur, keputusan merger dengan

perusahaan yang kuat akan menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

21

Menurut David (2009) manfaat lainnya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan efisiensi melalui sinergi yang tercipta di antara perusahaan

yang dimerger.

2. Memperluas portofolio jasa yang ditawarkan yang akan berakibat pada

bertambahnya sumber pendapatan bagi perusahaan.

3. Memperkuat daya saing perusahaan, dan lain sebagainya.

Selain itu, Foster dalam penelitian Payamta (2004) juga menemukan pengaruh

positif dari hasil merger :

1. Dimungkinkannya pertukaran cadangan cash flow secara internal antar

perusahaan yang melakukan merger, sehingga perusahaan hasil merger

dapat mengatur resiko likuiditas dengan lebih fleksibel.

2. Diperolehnya peningkatan modal perusahaan dan adanya keunggulan dalam

memanage biaya akibat bertambahnya skala usaha. Efisiensi perusahaan

dapat dilakukan lebih lanjut.

3. Dicapainya keunggulan market power dalam persaingan.

Namun selain manfaat, David (2009) juga mengungkapkan adanya kemungkinan

resiko yang timbul dan perlu mendapat perhatian dalam melakukan merger dan

akuisisi, antara lain :

1. Seluruh kewajiban masing-masing perusahaan akan menjadi tanggungan

perusahaan hasil merger atau akuisisi, termasuk kewajiban pembayaran dan

penyerahan produk kepada vendor yang masih terhutang.

2. Beban operasional, terutama dalam jangka pendek, akan semakin meningkat

sebagai akibat dari proses penggabungan usaha.

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

22

3. Perbedaan budaya (corporate culture), sistem dan prosedur yang diterapkan

dimasing-masing perusahaan selama ini akan memerlukan penyesuaian

dengan waktu yang relatif lama, dan sebagainya. Merger dan akuisisi

memang memiliki beragam tujuan dan manfaat, namun merger dan akuisisi

hanya dapat dilakukan bila telah memenuhi peraturan perundang-undangan

yang berlaku dalam pasar modal.

5. Kelebihan dan Kekurangan Merger

Alasan mengapa perusahaan melakukan merger dan akuisisi adalah ada “manfaat

lebih” yang diperoleh dari merger, walaupun asumsi ini tidak terbukti

sepenuhnya. Secara spesifik, keunggulan dan manfaat merger dan akuisisi

(Dasmanto, 2012) antara lain adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan merger

Pengambil-alihan melalui merger lebih sederhana serta lebih murah dibandingkan

bentuk pengambil-alihan yang lain.

b. Kekurangan merger

Dibandingkan akuisisi, waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan merger

cenderung lebih lama karena dalam merger harus ada persetujuan dari para

pemegang saham masing-masing perusahaan, yang tentunya akan memakan

waktu lama dalam perundingan untuk menyakinkan mereka tentang manfaat dari

merger ini.

6. Beda Merger dan Akuisisi

Perbedaan mendasar mekanisme antara merger dan akuisisi dapat kita lihat dari

akibat hukumnya sebagaimana dijelaskan oleh tabel berikut:

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

23

TABEL 2.1 PERBEDAAN MERGER DAN AKUISISIPerbedaan Merger AkuisisiStatus BadanHukum

Perseroan yangmenggabungkan diri lenyapdan berakhir statusnya sebagaibadan hukum.

Perseroan yang diambilalih sahamnya, badanhukumnya tidakmenjadi bubar atauberakhir, hanyaterjadinya beralihnyapengendalian.

Aktiva danPasiva

Perseroan yangmenggabungkan diri beralihsepenuhnya kepada perseroanyang menerimapenggabungan.

Aktiva dan pasivaperseroan yang diambilalih tetap ada padaperseroan yang di ambilalih sahamnya.

Sumber: www.hukumonline.com

7. Alasan-alasan Melakukan Merger dan Akuisisi

Berbagai alasan yang menyebabkan bank-bank nasional Indonesia melakukan

merger dan akuisisi diantaranya adalah: Pertama, pertumbuhan atau diversifikasi

yang umumnya dikarenakan untuk mendapatkan pertumbuhan yang cepat. Kedua,

sinergi yang diharapkan dapat menghasilkan skala ekonomi untuk mendapatkan

pendapatan yang lebih besar. Ketiga, meningkatkan daya pinjam perusahaan.

Keempat, ingin menambah keterampilan dan mengembangkan teknologinya.

Kelima, dengan merger dan akuisisi diharapkan dapat menutupi kerugian pajak

dan dapat meningkatkan pendapatan. Keenam, meningkatkan likuiditas pemilik,

karena asumsinya bahwa dengan tergabungnya beberapa perusahaan akan

menghasilkan saham yang lebih likuid daripada perusahan yang terpisah atau

kecil dan kemudian untuk melindungi diri dari pengambil-alihan akibat hutang

perusahaan karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi

untuk ditanggung oleh bidang perusahaan yang berminat.

8. Tahapan Merger

Melaksanakan merger biasanya perusahaan akan melewati beberapa proses.

Secara umum tahapan-tahapan merger adalah sebagai berikut, pertama perusahaan

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

24

besar akan menentukan perusahaan target yang akan mereka beli. Dilanjutkan

dengan sebuah negosiasi yang mana bila negosiasi berjalan dengan lancar akan

diikuti dengan pembelian perusahaan target dengan nilai yang telah dikehendaki

bersama. Sangat jarang sebuah perusahaan menawarkan untuk diambil-alih oleh

perusahaan lain, kecuali dalam kasus ketika perusahaan tersebut memiliki masalah

atau kesulitan keuangan.

Menurut Sartono (2001) tahapan pertama dalam merger adalah perusahaan yang

akan melakukan pengambil-alihan akan mengindentifikasi perusahaan target.

Kemudian dilanjutkan dengan penentuan harga beli yang bersedia dibayarkan.

Manajemen perusahaan pengambil-alih akan menghubungi manajemen

perusahaan target untuk dilakukan sebuah negosiasi. Bila kedua perusahaan

sepakat maka manajemen perusahaan target akan melakukan pendekatan kepada

para pemegang saham untuk meyakinkan mereka bahwa penggabungan

perusahaan ini akan membawa keuntungan kepada kedua perusahaan, setelah para

pemegang saham setuju maka penggabungan dapat dilaksanakan baik dalam

bentuk pembayaran tunai maupun dalam bentuk pembayaran dengan saham

perusahaan.

Menurut Estanol dan Jo (2005) dalam merger terdapat tiga tahapan yaitu :

1. Pre – Merger

Tahap ini merupakan keadaan sebelum merger dimana dalam tahap ini, tugas dari

seluruh jajaran direksi maupun manajemen kedua atau lebih perusahaan adalah

mengumpulkan informasi yang kompeten dan signifikan untuk kepentingan

proses merger perusahaan – perusahaan tersebut sehingga dapat terjadi sinergi

dari merger yang akan dilakukan.

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

25

2. Merger

Ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan merger, hal yang harus

dilakukan untuk pertama kalinya dalam tahap ini adalah penyesuaian diri dan

saling mengintegrasikan diri dengan partner mereka agar dapat terjadi sinergi.

3. Post – Merger

Pada tahapan ini, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan oleh

perusahaan. Langkah pertama (1) yang akan dilakukan oleh perusahaan adalah

dengan melakukan restrukturisasi, dimana dalam merger, sering terjadi adanya

dualisme kepemimpinan yang akan membawa pengaruh buruk dalam organisasi.

Langkah kedua (2) yang diambil adalah dengan membangun suatu kultur baru

dimana kultur atau budaya baru ini dapat merupakan gabungan dari keunggulan

kedua budaya perusahaan atau dapat juga merupakan budaya yang sama sekali

baru bagi perusahaan. Langkah ketiga (3) yang diambil adalah dengan cara

melancarkan transisi, dimana yang harus dilakukan dalam hal ini adalah dengan

membangun suatu kerjasama, dapat berupa tim gabungan ataupun kerjasama

mutual.

9. Pengukuran Keberhasilan Merger

Pengukuran pengaruh merger pada perusahaan perbankan dapat dilakukan dengan

pendekatan harga pasar saham. Pendekatan ini, pengujian atas peristiwa merger

dilakukan dengan menggunakan variable abnormal return saham. Pendekatan ini

umumnya melakukan pengujian dengan menggunakan event study.

Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar

terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

26

pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi

(information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk

menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Hartono, 2003).

Penelitian ini akan menggunakan event study yang mengamati kecenderungan

abnormal return saham perusahaan sekitar tanggal merger seperti yang dilakukan

oleh Wibowo dan Pakereng (2001) serta Selcuk dan Yilmaz (2011). Abnormal

return merupakan selisih antara tingkat keuntungan riil (actual return) dengan

keuntungan-keuntungan yang diharapkan (expected return). Terdapat 3 metode

yang digunakan untuk melakukan estimasi abnormal return, yaitu:

1. Mean-Adjusted Model

Model disesuaikan rata-rata (mean-adjusted model) ini menganggap bahwa

return ekspektasinya bernilai konstan yang sama dengan rata-rata realisasi

sebelumnya selama periode estimasi (estimation period).

2. Market-Adjusted Model

Estimasi ini menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi

return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Abnormal

return untuk masing-masing sekuritas dengan model ini dapat dihitung dengan

mengurangkan return yang terjadi untuk masing-masing sekuritas dengan

return indeks pasar pada periode yang sama. Model ini pada dasarnya hampir

sama dengan model pasar (market model), perbedaannya pada model

penyesuaikan pasar menganggap α=0 dan β=1 untuk semua sekuritas.

3. Market Model

Penelitian ini menggunakan metode market model yang dianggap lebih akurat

dibandingkan metode estimasi lainnya karena memperhitungkan ekspektasi

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

27

return yang diharapkan dengan melakukan regresi terhadap data historis

return saham pada periode normal yaitu periode dimana tidak ada abnormal

return yang disebabkan oleh corporate action. Perhitungan return ekspektasi

dengan model ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu:

a. Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama

periode estimasi.

b. Menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi ekspektasi return

di periode sekitar peristiwa merger.

Model ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan teknik regresi Ordinary

Least Square (OLS), dengan persamaan berikut (Dasmanto, 2012):

Ri,j = αi + βi * Rm + ei,j

Keterangan :

Ri,j : Return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j

αi : Intercept untuk sekuritas ke-i

βi : Koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas ke-i

Rm : Return indeks pasar pada periode estimasi ke-j

ei,j : Kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j

C. Analisis Kinerja Keuangan

1. Pengertian Kinerja Keuangan

Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), kinerja

diartikan sebagai “sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan

kerja (tentang peralatan)”. Berdasarkan pengertian tersebut kinerja keuangan

didefinisikan sebagai prestasi manajemen, dalam hal ini manajemen keuangan

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

28

dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan dan

meningkatkan nilai perusahaan. Analisis kinerja keuangan dalam penelitian ini

bertujuan untuk menilai implementasi strategi perusahaan dalam hal merger dan

akuisisi. Kinerja keuangan suatu perusahaan juga dapat diartikan sebagai prospek

atau masa depan, pertumbuhan, dan potensi perkembangan yang baik bagi

perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan

potensial sumber daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan di masa depan dan

untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber daya yang ada (Barlian, 2003).

Pimpinan perusahaan atau manajemen sangat berkepentingan terhadap laporan

keuangan yang telah di analisis, karena hasil tersebut dapat dijadikan sebagai alat

dalam pengambilan keputusan lebih lanjut untuk masa yang akan datang.

Menggunakan analisis rasio, berdasarkan data dari laporan keuangan, dapat

diketahui hasil-hasil finansial yang telah dicapai di waktu-waktu yang lalu, dapat

diketahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta hasil-hasil yang

di anggap cukup baik. Pengukuran kinerja didefinisikan sebagai “performing

measurement” (pengukuran kinerja) adalah kualifikasi dan efisiensi perusahaan

atau segmen atau keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode

akuntansi. Pengertian kinerja adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan

perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan

yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu (Hanafi, 2003).

Rasio keuangan merupakan alat utama dalam analisis keuangan, karena dengan

analisis keuangan ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi beberapa kekuatan

dan kelemahan keuangan perusahaan. Melakukan analisa rasio keuangan akan

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

29

diperoleh informasi mengenai penilaian keadaan perusahaan yang baik yang telah

lampau, saat sekarang maupun ekspektasi dimasa yang akan datang, dari berbagai

rasio dan informasi keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk

memprediksi nilai perusahaan (return saham). Laporan keuangan dalam bentuk

dasar seperti, neraca, laporan laba-rugi, dan laporan aliran kas, masih belum dapat

memberikan manfaat maksimal terhadap penggunanya, sebelum pengguna yang

bersangkutan mengolah lebih lanjut dalam bentuk analisis laporan keuangan,

seperti rasio-rasio keuangan. Sehingga berdasarkan laporan keuangan tersebut

dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar kinerja

keuangan perusahaan.

Rasio adalah alat yang dinyatakan dalam aritmatical term yang dapat digunakan

untuk menjelaskan hubungan antara dua data keuangan. Cara membandingannya

ada dua macam (Riyanto, 1995), yaitu:

1. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu-

waktu yang lalu (historis ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan

untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.

2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan (company ratio) dengan

rasio-rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio

rata-rata atau rasio standar) untuk waktu yang sama.

Pemilihan rasio keuangan didasarkan pada temuan penelitian sebelumnya, seperti

yang dilakukan oleh Payamta (2001) yang menyatakan bahwa likuiditas,

solvabilitas, profitabilitas, produktivitas, dan capital intensiveness merupakan alat

predictor untuk laba. Laporan keuangan berisi informasi penting untuk

masyarakat, pemerintah, pemasok dan kreditur, pemilik perusahaan atau

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

30

pemegang saham, manajemen perusahaan, investor, pelanggan, dan karyawan,

yang diperlukan secara tetap untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi

perusahaan. Analisis dari laporan keuangan bersifat relatif karena didasarkan

pengetahuan dan menggunakan rasio atau nilai relatif. Analisis rasio adalah suatu

metode perhitungan dan interpretasi. Rasio keuangan untuk menilai kinerja dan

status suatu perusahaan (Sundjaja dan Barlian, 2003).

2. Kinerja Keuangan Bank

Laporan keuangan bank bertujuan untuk menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja bank, perubahan posisi keuangan, arus kas

serta informasi-informasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporan

keuangan (Ismail, 2010). Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi

keuangan bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan

dana maupun penyaluran dananya. Kinerja menunjukkan sesuatu yang

berhubungan dengan kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan. Kekuatan

tersebut dipahami agar dapat dimanfaatkan dan kelemahan pun harus diketahui

agar dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan (Kusumo, 2007).

Febriyani dan Zulfadin (2003) mengemukakan kinerja keuangan perusahaan dapat

diukur dengan menganalisis laporan keuangan. Informasi kinerja keuangan di

masa lalu sering digunakan untuk dasar meramalkan kedudukan keuangan dan

kinerja di masa depan. Jumingan dalam penelitian Lestari (2007) mengemukakan

kinerja keuangan bank adalah gambaran kondisi keuangan bank pada suatu

periode tertentu. Dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan bank adalah suatu

usaha untuk mengevaluasi aktivitas perusahaan yang dilakukan pada periode

tertentu, sehingga dapat diketahui perusahaan dalam keadaan sehat atau tidak.

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

31

Pengertian kinerja menurut Prawirosentono (1997) adalah hasil kerja yang dapat

dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai

tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai

dengan moral maupun etika. Kinerja bank merupakan ukuran keberhasilan bagi

direksi bank sehingga apabila kinerja bank buruk maka bukan tidak mungkin para

direksi ini akan diganti. Apalagi dengan banyaknya kinerja bank yang fluktuatif

dan selalu adanya bank yang bangkrut maka penilaian kinerja bank merupakan

faktor yang penting untuk dilakukan.

3. Profitability Analysis

Analisis kinerja dari lembaga keuangan, terutama bank umum, dapat dilakukan

dari tahun ke tahun, dengan menggunakan ratio keuangan untuk memberikan

informasi tentang kinerja keuangan, sehingga dapat dilihat kinerja bank melalui

assets, revenue, profit, market value, serta hubungan dari berbagai rasio keuangan

tersebut sehingga dapat menunjukkan kinerja bank. Profitabilitas merupakan

kemampuan bank untuk mendapatkan revenue dan profit dalam jangka waktu

tertentu dengan menggunakan tenaga kerja, aset dan modal (Seiford, 1999).

Profitabilitas atau rentabilitas dapat diukur dengan menggunakan gross profit

margin, net profit margin return on equity capital, return on assets, return

onspecific assets (Pudjo, 1999). Profitabilitas juga dapat diukur dengan

menggunakan interest margin, net margin, asset utilization, return on assets

leverage multiplier dan return on capital (Hempel, 1986). Rasio profitabilitas

dimaksud untuk mengukur profitabilitas penggunaan aktiva perusahaan (Husnan,

1998).

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

32

Menganalisis kondisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan, analisis keuangan

membutuhkan suatu pedoman dan ukuran. Pedoman yang sering digunakan

adalah rasio atau index yang menghubungkan antara dua data keuangan. Analisis

dan interprestasi berbagai rasio tergantung pengalaman dan kemampuan analis

dalam memahami kondisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan dan akan lebih

baik daripada data hasil analisis data secara sendiri-sendiri. Salah satu bentuk

penggunaan rasio keuangan adalah trend analysis. Trend analysis dari rasio

keuangan mempunyai dua tipe perbandingan, salah satunya adalah rasio keuangan

dituangkan dalam spreadsheet untuk periode beberapa tahun, sehingga analisis

dapat mempelajari komposisi perubahan dan faktor-faktor penyebabnya, sehingga

dalam jangka waktu tertentu dapat diketahui apakah suatu perusahaan menjadi

berkembang atau bahkan kondisi menurun (Horne, 1995).

Mengukur kinerja suatu perusahaan yang merupakan profit motif dapat digunakan

analisis profitabilitas. Profitability analysis yang implementasinya adalah

profitability ratio disebut juga operating ratio. Terdapat dua jenis rasio yaitu

margin on sale dan return on asset. Profit margin untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk mengendalikan pengeluaran yang berhubungan dengan

penjualan, meliputi gross profit margin, operating profit margin dan net profit

margin, Shapiro dalam penelitian Rindhatmono (2005). Hubungan antara return

on assets dan shareholder equity ada dua ukuran yakni Return On Assets (ROA)

biasanya disebut juga dengan Return On Investment (ROI) dan Return On Equity

(ROE). ROA memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning

dalam operasi perusahaan, sedangkan ROE hanya mengukur return yang

diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut.

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

33

D. Penelitian Terdahulu

Widyaputra (2006) menemukan kinerja perusahaan setelah merger dan akuisisi

tidak mengalami perubahan signifikan sedangkan secara parsial beberapa rasio

mengalami perbedaaan secara signifikan. Annisa dan Prasetiono dalam penelitian

Kuncoro (2014) yang menyatakan terdapat perbedaan signifikan terhadap kinerja

perusahaan dimana Total Asset Turn Over (TATO) mengalami kenaikan sesudah

merger dan akuisisi dibandingkan sebelum merger dan akuisisi, sedangkan NPM

dan ROA mengalami penurunan sesudah merger dan akuisisi. Harjeet dan Jiayin

dalam penelitian Kuncoro (2014) menyatakan terjadi perubahan positif pada

perusahaan yang di akuisisi dimana sebagian besar tindakan akuisisi dan merger

dilakukan oleh perusahaan negara (BUMN) di Cina.

Sharma (2013) yang melakukan penelitian pada industri metal di pasar India

dengan sampel sebanyak 9 perusahaan yang terdaftar pada bursa India yang

melakukan aktivitas merger pada rentang waktu 2009-2010. Penelitian melihat

performa perusahaan melalui rasio profitabilitas, likuiditas serta leverage dimana

hasil menunjukan terjadi kenaikan walaupun tidak signifikan terhadap rasio

likuiditas dan leverage serta penurunan secara signifikan terhadap rasio

profitabilitas. Begitu juga dengan Kumara dan Satyanarayana (2013) yang

meneliti pada perusahaan India dengan tahun penelitian mulai Tahun 2010-2012

menemukan bahwa tidak terjadi kenaikan performa perusahaan secara signifikan

pasca merger dan akuisisi. Penelitian yang dilakukan Yonathan dan Hermawan

(2013) mengenai pengaruh kinerja perusahaan setelah merger dan akuisisi

terhadap nilai perusahaan yang direpresentasikan oleh PBV dimana hasil

menunjukan bahwa kinerja perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

34

perusahaan pasca merger. Ghosh (2001), yang meneliti variabel cash flow, sales

growth dan operating expenses menemukan hasil menunjukan tidak adanya

perbedaan setelah terjadi merger dan akuisisi dengan menggunakan

penggabungan saham antar dua perusahaan . Untuk lebih jelas ringkasan hasil

penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.2.

TABEL 2.2 PENELITIAN TERDAHULU

NoPeneliti, Tahun

dan JudulPenelitian

Variabelyang

digunakan

AlatAnalisisi Hasil

1 Aloke Ghosh(2001)Does operatingperformance reallyimprove followingcorporateacquisitions?

Cash flow,salesgrowth danoperatingexpenses

Uji beda Hasil penelitian menunjukantidak adanya perbedaan setelahterjadi merger dan akuisisidengan menggunakanpenggabungan saham antar duaperusahaan

2 Payamta &Setiawan (2004)Analisis PengaruhMerger danAkuisisi TerhadapKinerjaPerusahaan Publikdi Indonesia

Rasiokeuangan:(likuiditas,solvabilitas,aktivitas,danprofitabilitas) danAbnormalreturn

UjiWilcoxon,uji Manova

Hasil penelitian inimenunjukan bahwa pengujiansecara serentak terhadap semuarasio keuangan(likuiditas,solvabilitas, aktivitas, danprofitabilitas) perusahaanmanufaktur setelah melakukanmerger dan akuisisi ternyatatidak mengalami perbaikandibandingkan dengan sebelummelaksanakan merger danakuisisi

3 DyaksaWidyaputra (2006)AnalisisPerbandinganKinerja Perusahaan& AbnormalReturn SahamSebelum &Sesudah MergerDan Akuisisi (DiBursa Efek JakartaPeriode 1998-2004)

PER, PBVEPS, OPM,NPM,TATO,ROA, ROEdanabnormalreturn

UjiWilcoxon,Manova

Hasilnya kinerja perusahaansetelah merger dan akuisisitidak mengalami perubahansignifikan sedangkan secaraparsial beberapa rasiomengalami perbedaaan secarasignifikan.

Sumber: kumpulan penelitian terdahulu

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

35

LANJUTAN TABEL 2.2

4 Annisa danPrasetiono (2010).AnalisisManajemen Labadan KinerjaKeuanganPerusahaanPengakuisisiSebelum danSesudah Mergerdan Akuisisi yangTerdaftar di BursaEfek IndonesiaTahun 2008-2009

RasioProfitabilitas,Rasioaktifitas

Uji beda Hasilnya adalah terdapatperbedaan signifikan terhadapkinerja perusahaan dimanatotal assetturnover (TATO) mengalamikenaikan sesudah merger danakuisisi dibandingkansebelum merger dan akuisisi,sedangkan NPM dan ROAmengalami penurunansesudah merger dan akuisisi.

5 Harjeet dan Jiayin(2013)An empiricalinvestigation ofmergers andacquisitions byChinese listedcompanies, 1997–2007

Abnormalreturn,OperatingPerformance.

OLS, Ujibeda

menyatakan terjadi perubahanpositif pada perusahaan yangdi akuisisi dimana sebagianbesar tindakan akuisisi danmerger dilakukan olehperusahaan negara (BUMN)di Cina dari tahun 1997-2007.

6 Manoj Kumaradan Satyanarayana(2013)ComparativeStudy Of Pre AndPost CorporateIntegrationThrough MergersAnd Acquisition

Financialperformance

t-test Rasio likuiditas danprofitabilitas mengalamipeningkatan tetapi tidaksignifikan setelah 3 tahunpasca M&A

7 Sonia Sharma(2013)Measuring PostMergerPerformance – AStudy of MetalIndustry

Financialperformance:profitability,liquidity andsolvency

Paired t –test

Terjadi penurunan padaprofitabilitas perusahaansedangkan pada likuiditas danleverage mengalami kenaikantetapi tidak signifikan.

Sumber: kumpulan penelitian terdahulu

E. Rerangka Pemikiran Dan Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka serta beberapa penelitian terdahulu maka peneliti

ingin mengetahui apakah rasio-rasio keuangan berbeda antara sebelum dan

sesudah merger terdiri dari rasio likuiditas yang diukur dengan loan to deposit

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

36

ratio, rasio aktivitas yang diukur dengan total assets turn over, rasio permodalan

yang diukur dengan capital adequacy ratio, rasio profitabilitas yang diukur

dengan return on assets, serta rasio nilai pasar yang diukur dengan price earnings

ratio.

Bank yang Terdapat di BEI

Sebelum Merger Sesudah Merger

GAMBAR 2.1 BAGAN RERANGKA PEMIKIRAN

1. Rasio likuiditas memberikan informasi yang sangat berguna bagi pengakuisisi

ketika menilai perusahaan target, yaitu seberapa besar tingkat likuiditas pasca

merger. Jika segera sesudah merger perusahaan memerlukan dana yang likuid,

maka perusahaan akan relatif lebih aman jika memiliki rasio likuiditas yang

tinggi, dengan penggabungan usaha maka semestinya kemampuan perusahaan

untuk memenuhi hutang jangka pendek (cash ratio) akan meningkat.

Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2011) membuktikan bahwa LDR

menunjukkan perbedaan yang signifikan pada saat dua tahun sebelum dengan dua

tahun sesudah merger. Jadi, dengan penggabungan usaha semestinya kemampuan

perusahaan untuk memenuhi hutang jangka pendek semakin meningkat. Namun,

1. Loan to Deposit Ratio2. Total Assets Turnover3. Capital Adequacy Ratio4. Return on Assets5. Price Earnings Ratio6. Abnormal Return

UJI BEDA

1. Loan to Deposit Ratio2. Total Assets Turnover3. Capital Adequacy Ratio4. Return on Assets5. Price Earnings Ratio6. Abnormal Return

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

37

ada pula hasil penelitian yang menunjukkan bahwa LDR setelah merger tidak

berbeda signifikan, seperti penelitian Nugroho (2010), Payamta dan Setiawan

(2004). Hipotesis yang dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut:

H1 : Terdapat perbedaan loan to deposit ratio yang signifikan pada periode

sebelum dan sesudah merger

2. Rasio aktivitas mengukur seberapa efisien manajemen perusahaan mengelola

aktivanya. Maka merger dan akuisisi perusahaan dapat meningkatkan efektifitas

perusahaan sehingga aset yang dimiliki oleh perusahaan dapat digunakan secara

efisien untuk meningkatkan penjualan (total assets turn over). Beberapa penelitian

empiris sebelumnya yang dilakukan oleh Payamta dan Setiawan (2004) serta

Wangi (2010) membuktikan bahwa TATO mengalami perbedaan yang signifikan

pasca merger dan akuisisi. Jadi, penggabungan usaha dapat meningkatkan

efektifitas perusahaan sehingga aset yang dimiliki oleh perusahaan dapat

digunakan secara efisien untuk meningkatkan penjualan. Sehingga dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Terdapat perbedaan total assets turn over yang signifikan pada periode

sebelum dan sesudah merger

3. Rasio permodalan mengukur kecukupan modal bank guna menutupi

kemungkinan kerugian dalam pembelian kredit dan perdagangan surat-surat

berharga. Jika terjadi sinergi atas dilakukannya merger dan akuisisi maka secara

umum kesertaan modal mereka akan cukup baik (capital adequacy ratio).

Harapannya dengan penggabungan usaha akan terjadi sinergi sehingga kesertaan

modal perusahaan akan cukup baik. Hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti

adalah sebagai berikut:

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

38

H3 : Terdapat perbedaan capital adequacy ratio yang signifikan pada periode

sebelum dan sesudah merger

4. Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari

penjualannya. Jika terjadi sinergi yang baik maka secara umum tingkat

profitabilitas perusahaan akan lebih baik dari sebelum melakukan merger. Return

atas aset (return on assets) juga akan meningkat dalam penelitian yang dilakukan

Widyaputra (2006) terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel ROA untuk

pengujian satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah merger. Berbeda dengan

hasil penelitian Nugroho (2010), Wangi (2010), dan Kurniawan (2011) yang

menyatakan bahwa ROA setelah merger tidak berbeda signifikan. Jika

penggabungan usaha dapat menciptakan sinergi yang baik maka secara umum

tingkat profitabilitas perusahaan akan lebih baik dari sebelum merger. Hipotesis

yang dirumuskan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

H4 : Terdapat perbedaan return on assets yang signifikan pada periode

sebelum dan sesudah merger

5. Rasio nilai pasar mengukur seberapa besar nilai pasar saham perusahaan

dibanding dengan nilai buku. Maka merger dan akuisisi diharapkan akan

mempengaruhi keuntungan perusahaan terhadap harga sahamnya (price earnings

ratio). Penelitian yang dilakukan Widyaputra (2006) menunjukkan bahwa variabel

PER tidak berbeda signifikan pasca merger dan akuisisi. Adanya merger dan

akuisisi diharapkan perusahaan dapat bersinergi sehingga kinerja perusahaan

tersebut akan meningkat yang berdampak pada bertambahnya tingkat kepercayaan

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

39

investor terhadap masa depan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut diatas

dapat dirumuskan menjadi hipotesis sebagai berikut:

H5 : Terdapat perbedaan price earnings ratio yang signifikan pada periode

sebelum dan sesudah merger.

6. Abnormal return menurut Hartono (2003), adalah selisih antara return

sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. Selcuk dan Yilmaz (2011),

menggunakan 2 pendekatan untuk menilai kesuksesan merger pada perusahaan

perbankan yaitu dengan menggunakan pendekatan harga pasar saham yang

menggunakan abnormal return dan pendekatan akuntansi yang menggunakan

rasio-rasio keuangan sebagai variabel penguji. Berdasarkan uraian tersebut diatas

dapat dirumuskan menjadi hipotesis sebagai berikut:

H6: Terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan pada periode

sebelum dan sesudah merger.

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian event study. Studi peristiwa

(event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu

peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman

(Hartono, 2008).

Penelitian ini menganalisis secara empiris tentang pengukuran kinerja keuangan

perusahaan sebelum dan sesudah merger. Oleh karena itu, perlu dilakukan

pengujian atas hipotesis-hipotesis yang telah diajukan. Pengujian hipotesis

dilakukan menurut metode penelitian dan analisis yang dirancang sesuai dengan

variabel-variabel yang diteliti agar mendapatkan hasil yang akurat. Penilaian

kinerja perusahaan dalam penelitian ini dilihat dari segi analisis laporan keuangan

perusahaan berupa rasio keuangan sebelum dan sesudah merger.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Rasio likuiditas

Rasio ini diperoleh melalui persamaan berikut (Dendawijaya, 2005):

( ) = KreditDana Pihak Ketiga

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

41

b. Rasio Aktivitas

Rasio ini diperoleh melalui persamaan berikut (Barlian, 2013):

( ) = PendapatanTotal Asetc. Rasio Permodalan

Rasio ini diperoleh melalui persamaan berikut (Almilia, 2005):

( ) = Modal SendiriATMRd. Rasio Profitabilitas

Rasio ini diperoleh melalui persamaan berikut (Barlian, 2013):

( ) = EBITTotal Asete. Rasio Nilai Pasar

Rasio ini diperoleh melalui persamaan berikut (Barlian, 2013):

( ) = Harga SahamLaba Bersih Per Sahamf. Abnormal Return

Studi peristiwa (event studies) menganalisis return tidak normal (abnormal

return) dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman dari suatu

peristiwa. Definisi abnormal return menurut Hartono (2003), adalah: “Selisih

antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi”.

Penelitian ini menggunakan metode market model. Adapun dalam metode ini,

tahapan untuk memperoleh abnormal return, Mila dalam penelitian Dasmanto

(2012) adalah sebagai berikut :

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

42

1. Mengidentifikasi tanggal merger (t0)

2. Menentukan periode estimasi, yaitu periode waktu yang digunakan untuk

mengestimasi expected return. Periode estimasi dalam penelitian ini adalah

360 hari.

3. Menghitung actual return yang terjadi selama periode estimasi dan window

period, adapun actual return diperoleh dengan persamaan berikut (Dasmanto,

2012):

Ri,t = (Pi,t – Pi,t-1 ) / Pi,t-1

Keterangan :

Ri,t : Actual return saham i pada waktu t

Pi,t : Harga saham i pada waktu t

Pi,t-1 : Harga saham i pada waktu t-1

4. Menghitung return pasar harian pada saat periode estimasi dan window

period, yang diperoleh melalui persamaan berikut (Dasmanto, 2012):

= − − 1− 1Keterangan :

Rm : Return saham harian pada waktu ke-t

IHSGt : Indeks harga saham gabungan pada waktu t

IHSGt-1 : Indeks harga saham gabungan pada waktu t-1

5. Menghitung alpha dan beta perusahaan dengan melakukaan regresi antara

actual return saham dengan return pasar pada periode estimasi yang diperoleh

dengan persamaan berikut (Dasmanto, 2012):

= (∑ ) − (∑ )(∑ )(∑ 2) − (∑ 2)= ∑ − (∑ )

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

43

keterangan :

Ri,t : Actual return saham i pada waktu t

Rm : Return saham harian pada waktu ke-t

n : Periode pengamatan

6. Menghitung ekspektasi return pada window period yang diperoleh melalui

persamaan berikut (Dasmanto, 2012):

E(Rit) = α + β * Rm

Keterangan :

E (Rit) : Expected return

Rm : Return pasar harian

7. Perhitungan abnormal return untuk masing-masing saham pada window

period (Dasmanto, 2012):

ARit = Rit – ERit

Keterangan :

ARit : Abnormal return

Rit : Actual return

ERit : Expected return

8. Setelah diperoleh abnormal return saham untuk masing-masing perusahaan,

selanjutnya akan dihitung average abnormal return, dengan persamaan

berikut (Dasmanto, 2012):

AARit = ∑Keterangan :

AARit : Average abnormal return

N : Sampel

ARit : Abnormal return

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

44

Adapun definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini

disajikan dengan tabel berikut:

TABEL 3.1 OPERASIONALVARIABEL

Rasio Proxy Rumus

Likuiditas Loan to Deposit Ratio(LDR) = +

Aktivitas Total Assets Turn Over(TATO) =

Permodalan Capital Adequacy Ratio(CAR) = ℎ

Profitabilitas Return On Assets (ROA) =Nilai Pasar Price Earnings Ratio

(PER) = ℎ ℎSumber: Hamidah (2013)

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Penelitian ini menggunakan populasi seluruh bank umum yang beroperasi dan

mempunyai kantor pusat di Indonesia (bank nasional) dan telah melakukan

merger pada Periode 2005-2010 yang ditunjukkan oleh perbankan Indonesia. Data

yang telah dipilih menunjukkan bahwa terdapat 35 bank yang telah melakukan

merger, baik yang berstatus sebagai bank pemerintah, bank swasta nasional

maupun bank campuran yang beroperasi di Indonesia.

2. Sampel

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode non probabilitas atau secara tidak

acak. Elemen-elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk

terpilih menjadi sampel. Adapun tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan

cara pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling) dengan metode pemilihan

sampel berdasarkan pertimbangan (judgement sampling) yakni pengambilan

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

45

sampel didasarkan pada penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel

yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro 2003).

TABEL 3.2 DATA SAMPEL SUB SEKTOR BANKNo Tanggal Kode

SahamPerusahaan yang

MergerPerusahaan Hasil

Merger1. 11

Juli2005

INPC2. 1. Bank Artha Graha3. 2. Bank Arta Pratama

Bank Artha GrahaInternasional Tbk, PT

2. 8Januari2008

MCOR1. 1. Bank Windu Kentjana2. 2. Bank Multicor

Bank WinduKentjana Tbk, PT

3. 15Oktober

2008BNGA

1. 1. Bank Lippo2. 2. Bank CIMB Niaga

Bank CIMB NiagaTbk, PT

4. 10Juni2010

BBIA3. 1. Bank UOB Buana4. 2. Bank UOB Indonesia

Bank UOB IndonesiaTbk, PT

5. 22Desember

2010NISP

1. 1. Bank OCBCIndonesia

2. 2. Bank OCBC NISP

Bank OCBC NISPTbk, PT

Sumber: KSEI, Indonesian Capital Market Directory

Sampel penelitian adalah bank yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai

dengan yang dikehendaki oleh peneliti, yaitu :

1. Semua bank nasional yang melakukan merger dan berkantor pusat di Indonesia.

2. Periode yang dipilih adalah Tahun 2005–2010 (Tahun 1997 adanya krisis

ekonomi yang melanda Indonesia dan memungkinkan bank melakukan merger

atas dasar kesulitas likuiditas).

Berdasarkan kriteria tersebut terdapat 35 bank yang telah melakukan merger

selama Periode 2005–2010 dan melebur menjadi 11 bank merger. Dari 11 bank

tersebut yang memenuhi kriteria pemilihan sampel ada sebanyak 5 bank yang

dijadikan sampel penelitian.

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

46

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

metode studi pustaka yang dilakukan dalam rangka mengumpulkan teori-teori

atau literatur-literatur yang dapat dipergunakan sebagai landasan yang

berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Berkaitan dengan data-data

yang digunakan dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan terdiri dari data

sekunder. Data sekunder merupakan data yang umumnya berupa bukti, catatan,

atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) baik yang

dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Data mengenai rasio keuangan, harga

saham dan volume perdagangan saham diperoleh dari Indonesian Capital Market

Directory (ICMD), idx statistic, yahoo finance dan Kustodian Sentral Indonesia

(KSEI).

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif yaitu analisis yang

bersifat objektif dengan berdasarkan pada angka-angka dalam melakukan

penilaian apakah ada perbedaan kinerja keuangan perbankan sebelum dan sesudah

merger.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat

dari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dengan prosedur sebagai berikut:

1. Menentukan tingkat rata-rata (mean), standar deviasi dan varian indikator

kinerja keuangan perusahaan dari rasio keuangan sebelum dan sesudah merger

dan akuisisi ditinjau dari kinerja perusahaan yang terdaftar di BEI.

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

47

2. Menentukan perbedaan mean (naik atau turun) indikator keuangan perusahaan

antara sebelum dan sesudah merger.

2. Uji Asumsi Klasik

Model hipotesis yang baik jika model tersebut memenuhi keriteria Blue Linear

Unbiased Estimator (BLUE). Untuk pengujian terhadap kriteria BLUE perlu

dilakukan lima uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji linearitas. Namun untuk pengujian

dengan menggunakan uji beda hanya diperlukan uji normalitas, Widyaputra,

dalam penelitian Dasmanto (2012) karena uji beda bukanlah model regresi linear

berganda.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam data memiliki distribusi

normal atau tidak (Ghozali, 2005). Uji normalitas dapat dilakukan melalui dua

pendekatan yaitu dengan pendekatan grafik (histogram dan p-p plot atau

menggunakan uji statistik (kolmogorov-smirnov, chi-square, liliefors maupun

shapiro-wilk). Uji kolmogorov-smirnov merupakan pengujian normalitas yang

banyak dipakai. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan

perbedaan persepsi diantara satu pengamat dengan pengamat yang lain, seperti

yang terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik.

Penelitian ini menggunakan uji statistik kolmogorov-smirnov untuk mengetahui

kenormalan distribusi data, pemilihan metode ini didasarkan bahwa kolmogorov-

smirnov test merupakan metode yang umum digunakan untuk menguji normalitas

data (Hair, 1998). Sampel berdisribusi normal apabila asymptotic sig lebih besar

dari tingkat keyakinan yang digunakan dalam pengujian, dalam hal ini adalah

95% atau α 5%. Sebaliknya dikatakan tidak normal apabila asymptotic sig lebih

kecil dari tingkat keyakinan (5%). Jika hasil uji menunjukkan sampel berdistribusi

Page 64: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

48

normal maka uji beda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji

parametrik (paired sample t-test). Tetapi apabila sampel tidak berdistribusi normal

maka uji beda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji non parametrik

(wilcoxon sign test).

3. Uji Beda

Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan uji beda sampel

berpasangan. Karena hasil uji menunjukkan sampel berdistribusi normal maka uji

beda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji parametrik (paired

sample t-test).

F. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji beda dengan program SPSS versi 21. Hal

ini didasarkan pada penelitian terdahulu dimana data di BEI mencerminkan data

yang terdistribusi normal maka pengujian yang digunakan adalah uji beda yaitu

(paired sample t-test).

Paired Sample T-Test (Uji T Sampel Berpasangan)

Uji T sampel berpasangan digunakan untuk membandingkan rata-rata dua

variabel dalam satu kelompok. Perhitungan dilakukan untuk mencari perbedaan

antara nilai-nilai dua variabel apakah terdapat perbedaan rata-rata yang lebih besar

dari 0. Asumsi yang harus dipenuhi dari uji T sampel berpasangan ini adalah

perbedaan rata-rata harus berdistribusi normal (Sarwono, 2009). Dengan

menggunakan tingkat signifikansi α=5%, maka jika probabilitas lebih kecil dari

taraf signifikansi yang telah ditetapkan (α=5%), maka terdapat perbedaan yang

signifikan rasio keuangan atau abnormal return perbankan sebelum dan sesudah

merger.

Page 65: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil pembahasan atas pengolahan data serta berdasarkan telaah pustaka dan

metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Tidak terdapat perbedaan Loan to Deposit Rasio (LDR) yang signifikan

antara sebelum dan sesudah merger sehingga H1 ditolak.

2. Tidak terdapat perbedaan Total Asset Turn Over (TATO) yang signifikan

antara sebelum dan sesudah merger sehingga H2 ditolak.

3. Terdapat perbedaan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang signifikan antara

sebelum dan sesudah merger sehingga H3 diterima.

4. Tidak terdapat perbedaan Return On Assets (ROA) yang signifikan antara

sebelum dan sesudah merger sehingga H4 ditolak.

5. Terdapat perbedaan Price Earnings Ratio (PER) yang signifikan antara

sebelum dan sesudah merger sehingga H5 diterima.

6. Tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara sebelum

dan sesudah merger sehingga H6 ditolak.

7. Berdasarkan pengujian terhadap hipotesis yang telah dilakukan, kinerja

keuangan perbankan yang diteliti tidak memperoleh sinergi atau nilai

tambah setelah adanya merger dalam jangka waktu lima tahun. Hal

tersebut didukung dengan adanya rasio permodalan menurun secara

signifikan, menyebabkan investor untuk melakukan aksi jual saham

perusahaan yang mereka miliki.

Page 66: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

69

Ada beberapa kelemahan penelitian yang harus diperhatikan dalam

menginteprestasi hasil penelitian: pertama, sampel penelitian yang mengambil

sektor perbankan membuat hasil penelitian tidak bisa digeneralisasikan pada

sektor industri yang lain. Kedua, penelitian ini mengambil periode pengamatan

lima tahun sebelum dan lima tahun sesudah merger, karena alasan terlalu

dekatnya event merger dengan laporan keuangan sesudahnya yang bisa diperoleh.

Hasil penelitian kemungkinan akan berbeda, terutama rasio-rasio yang signifikan

bila di uji beda, jika periode pengamatan lebih panjang. Ketiga, penelitian ini

hanya mengambil sampel bank-bank yang melakukan merger, sehingga hasilnya

kemungkinan akan berbeda jika sampel yang diambil adalah seluruh merger. Oleh

karena itu, kelemahan-kelemahan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan

pada peneliti berikutnya.

B. Saran

Adapun saran yang diberikan bagi investor sebaiknya lebih berhati-hati dalam

menginvestasikan dananya pada perusahaan yang melakukan merger karena

kegiatan merger tidak selalu membawa dampak yang baik bagi perusahaan. Bagi

peneliti lain sebaiknya, meneliti peristiwa merger dengan periode yang lebih

panjang dan bukan hanya perusahaan perbankan dan juga lebih menambah

variabel lain untuk melihat kinerja keuangan perusahaan ketika mengalami

merger.

Page 67: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. 2005. “Analisa Rasio Camelterhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode2000-2002.” Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 7 Nomor 2.Surabaya: STIE Perbanas.

Arsitektur Perbankan Indonesia. 2004. Bank Indonesia.

Ardiagarini, Siti. 2010. Analisis Dampak Merger dan Akuisisi terhadap KinerjaKeuangan Perusahaan Target. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Semarang:Universitas Diponegoro.

Barlian, Inge. 2013. Manajemen Keuangan 1. Edisi 8 Cetakan ke-2. Jakarta :Literata Lintas Media.

Beams, Houston., Gapenski, Louis C and Daves, Phillip R. 2004. IntermediateFinancial Management. Sixth Edition. The Dryden Press. Harcourt BraceCollege Publishers.

Brigham, Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: SalembaEmpat.

Damodaran, Aswath. 2001. Corporate Finance: Teori and Practic. InternationalEdition. New York: Willey.

Dasmanto, Tomy. 2012. Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan DanAbnormal Return Saham Pada Perusahaan Pengakuisisi Sebelum DanSesudah Merger Dan Akuisisi (Studi Di Bursa Efek Indonesia Periode2000-2007). Skripsi yang dipublikasikan. Jakarta: Universitas Indonesia.

David, Fred R. 2009. Manajemen Strategis. Edisi Kedua Belas. Jakarta: SalembaEmpat.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi kedua. Cetakankedua. Bogor Jakarta: Ghalia Indonesia.

Dharmasetya, Lani dan Sulaimin, Vonny. 2009. Merger dan Akuisisi Tinjauandari Sudut Akuntansi dan Perpajakan. Jakarta: Kompas Gramedia.

Page 68: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

Estanol, Albert B dan Jo Seldeslachts. 2005. Merger Failures, University ofWestern Ontario. Jerman.

Febriani, A dan R. Zulfadin. 2003. “Analisis Kinerja Bank Devisa dan NonDevisa Indonesia.” Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan. Vol. 7 No.4.pp 38-54

Gaughan, Patrick A. 1993. Mergers and Acquisitions, Harper Collins Publishers.

Ghosh, M. 2001. “Risk factors for severe acute lower respiratory tract infection inunder-five children” in Indian Pediatr 38: 1361-69.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Edisi 3. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hamidah dan Noviani. 2013.”Perbandingan Kinerja Keuangan PerusahaanSebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Pada Perusahaan Pengakuisisiyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2006).” JurnalRiset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol. 4. No. 1. pp. 31–35.

Hanafi, Mamduh H. Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Hair, J.F, R.E Anderson, R.L Tatham dan W.C. Black. 1998. Multivariate DataAnalysis: With Readings, Indianapolis, 5th. Mac Millan PublishingCompany.

Hartono, Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kelima.Yogyakarta: BPFE.

-----------------------. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta:CV Andi Offset.

Hempel, George H. Alan, B. Coleman. Donald, G. Simonson. 1986. BankManagement Text And Cases. John Wiley & Sons.

Horne, James C.Van., Wachowicsz J.M., Jr. 1995. Fundamental of FinancialManagement. Ninth Edition. USA: Prentice-Hall International Inc.

Husnan dan Hanafi. 1991. “Pasar Modal Indanesia Efisiensikah? PengamatanSelama tahun 1990.” Manajemen dan Usahawan Indonesia. Tahun XXNo.6.

Husnan, Suad. 1998. Manajemen Keuangan - Teori dan Penerapannya.Buku2. Yogjakarta: BPFE.

Indonesian Capital Market Directory. 2007-2011.

Page 69: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

Ikatan Akuntan Indonesia. 1994. Standar Akuntansi Keuangan. Buku Satu.Jakarta.

Ismail. 2010. Akutansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Cetakan Pertama.Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Kumara, Manoj dan Satyanarayana. 2013. “Comparative Study of Pre and PostCorporate Integration Through Mergers and Acquisition.” InternationalJournal of Business and Management Invention. 2(3). 31-38.

Kurniawan, Tri Andy. 2011. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PerusahaanSebelum dan Setelah Merger dan Akuisisi (Pada Perusahaan Manufakturdi BEI Tahun 2003-2007). Skripsi yang dipublikasikan. Semarang:Universitas Diponegoro.

Kusumo, Adi, Yunanto. 2007. “Analisis Kinerja Keuangan Bank SyariahMandiri.” Jurnal Ekonomi Islam. Vol. II No. 1 Juli.

Kusmargiani, I.S. 2006. Analisis Efisiensi Operasional Dan Efisiensi ProfabilitasPada Bank Yang Merger Dan Akuisisi Di Indonesia. Tesis Magister Sains.Semarang: Univeristas Diponegoro.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi; BagaimanaMeneliti dan Menulis Tesis. Edisi 1. Jakarta: Erlangga

---------------------, 2004. Metode Kuantitatif. Edisi 2. Yogjakarta: UPP AMPYKPN.

Kwik Kian Gie. 1992. Merger Dan Akuisisi : Kemungkinan Penyalahgunaan DanEfek Sinergisnya Pada Unit-Unit Grup Bisnis, Usahawan, 3 (XXI),Hal.11-15.

Lestari. 2007. “Analisis Kinerja Bank Devisa dan Non Devisa dan Faktor- faktoryang mempengaruhinya.” Jurnal Vol. 2 ISSN 1858-2559.

Marcel. 1992. Akuisisi Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

Nilam, L. N. 2010. Analisis Perbedaan Tingkat Abnormal Return dan RasioKeuangan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi. Skripsi.

Nugroho, M. Aji. 2010. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PerusahaanSebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Pada PerusahaanPengakuisisi, Periode 2002-2003). Skripsi yang dipublikasikan. Semarang:Universitas Diponegoro.

Payamta. 2001. “Pengaruh Merger Dan Akuisisi Terhadap Kinerja PerusahaanPerbankan Publik Di Indonesia.” Jurnal Bisnis Dan Manajemen. Vol 1.No.1. hal. 17-41.

Page 70: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

Payamta, dan Doddy Setiawan. 2004. “Analisis Pengaruh Merger Dan AkuisisiTerhadapKinerja Perusahaan Publik Di Indonesia.” Jurnal Riset AkuntansiIndonesia. Vol 7. No.3. hal. 256-282.

Pappas, James L. Mark Hirschey. 1995. Ekonomi Manajerial. Jilid 1. EdisiKeenam. Jakarta: Binarupa Aksara.

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 6/10/PBI/2004.

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/1/PBI/2011.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No.27. 1998. Tentang Penggabungan,Peleburan Dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas.

Prasetya, Irawan. 1995. Analisa Kinerja Panduan Praktis untuk MenganalisisKinerja Organisasi, Kinerja Proses dan Kinerja Pegawai. Jakarta:Erlangga.

Prawirosentono, Suyadi. 1997. Kebijakan Kinerja Kariawan. Yogyakarta: BPFE.

Pudjo, Teguh Mulyono. 1999. Aplikasi Akuntansi Manajemen Dalam PraktekPerbankan. Edisi 3. Yogjakarta: BPFE.

Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:BPFE.

Rindhatmono, Ferdi. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang MempengaruhiProfitabilitas Bank Pasca Merger Di Indonesia. Tesis MagisterManajemen. Semarang: Univeristas Diponegoro.

Rizanah, S. 2007. “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (StudiKomparasi Sebelum dan Sesudah Merger pada PD BPR BKK KabupatenSemarang).” Jurnal. UNNES.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Sarwono, Jonathan. 2009. Statistik Itu Mudah, Panduan Lengkap Untuk BelajarKomputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Andi.

Selcuk, E. A. dan Yilmaz, A. A. 2011. “The Impact of Mergers and Acquisitionson Acquirer Performance: Evidance From Turkey.” Business andEconomics Journal. 22(1). 1-8.

Seiford, Lawrence M.,Zhu, Joe. 1999. “Profitability and Marketability of the top55 USCommercial Banks.” Management Science. Vol. 45. No. 9, pp:1270-1288.

Page 71: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

Sudarsanam, P.S. 1999. The Essence of Merger dan Akuisisi. Edisi 1. Yogjakarta:Andi.

Sufian, Fadzlan, Muhd-Zulkhibri Abdul Majid dan Razali Haron. 2007.“Efficiency and Bank Merger in Singapore: A Joint Estimation ofNonParametric, Parametric and Financial Ratios Analysis.” MPRA PaperNo. 12129.

Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan Satu. EdisiKelima. Jakarta: Literata Lintas Media.

Sutrisno, dan S. Sumarsih. 2004. “Dampak Jangka Panjang Merger dan Akuisisiterhadap Pemegang Saham di BEI Perbandingan Akuisisi Internal danEksternal.” Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. Vol. 8. No. 2. Hal:189-210.

Sharma, M. 2013. “Post Menopausal Quality Of Life and Associated Factors-AReview”. Journal Of Scientific & Inovative Research.

Smith, Daniel C. 1996. “In Search of The Marketing Imagination: FactorsAffecting The Creativity of Marketing Programs for Mature Products.”Journal of Marketing Research, 3 May.

Usadha, I. P. A. dan G. W. Yasa.2009. “Analisis Manajemen Laba dan KinerjaKeuangan Perusahaan Pengakuisisian Sebelum dan Sesuadah Marger danAkuisisi.” Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 4. Np. 2 (Juli): 165-177.

Wangi, Annisa M. Cempaka. 2010. Analisis Manajemen Laba dan KinerjaKeuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger danAkuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009. Skripsiyang dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro.

Weston, J. Fred., Kwang S. Chung, Juan A. Siu. 1990. Take Overs, Restructuringand Corporate Governance. 2 Edition. Copy Right 1990-1998. PrenticeHall, Inc.

Wibowo, Amin dan Yulita Milla Pakereng. 2001. “Pengaruh PengumumanMerger dan Akuisisi terhadap Return Saham Perusahaan Akuisitor danNon Akuisitor dalam Sektor Industri yang Sama di Bursa Efek Jakarta”.Ekonomi & Bisnis Indonesia, Vol. 16 No. 4 (Oktober).

Widjanarko, Hendro. 2004. “Pengaruh Merger dan Akuisisi terhadap KinerjaPerusahaan Manufaktur.” Buletin Ekonomi. Vol, 2, No. 2.

Widyaputra, Dyaksa. 2006. Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan &Abnormal Return Saham Sebelum & Sesudah Merger dan Akuisisi (diBursa Efek Jakarta Periode 1998-2004). Tesis yang dipublikasikan.Semarang: Universitas Diponegoro.

Page 72: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN …digilib.unila.ac.id/27006/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · carrying out merger to the bank which does not carry out merger,

www.bi.go.id (diakses September 2016)

www.hukumonline.com (diakses September 2016)

www.idx.co.id (diakses Desember 2016)

www.ksei.co.id (diakses September 2016)

www.yahoofinance.com (diakses Desember 2016)

Yonathan, Edwin dan Ancella A. Hermawan, 2013. “The Effect of FinancialPerformance Following Mergers and Aquisisions on Firm Value”,didownload dari http://www.apira2013.org/proceeding/pdfs/K147.pdf.