analisis klaim asuransi kendaraan bermotor

88
ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM Oleh: SITI MAIMUNAH LESTARI 105046201729 KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAH ( EKONOMI ISLAM ) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 / 2010

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM

Oleh:

SITI MAIMUNAH LESTARI 105046201729

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAH ( EKONOMI ISLAM )

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 / 2010

Page 2: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR
Page 3: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh geler Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, September 2010

Siti Maimunah Lestari

Page 4: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Analisis Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah pada PT. Asuransi Takaful Umum, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 2

September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1)

pada Program Studi Muamalat

Jakarta, 2 September 2010 Dekan,

Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 150 210 422

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Euis Amalia, M.Ag (......................................) NIP. 150 289 264 Sekretaris : Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag (......................................) NIP. 150 318 308 Pembimbing : Dr. H. Afifi Fauzi Abbas (......................................) NIP. 195 609 061 982 031 004 Penguji I : Ir. Ela Patriana, MM, AAIJ (......................................)

NIP.

Penguji II : Dr. Asep Saepuddin Jahar, M.A (......................................) NIP. 196 912 161 996 031 001

Page 5: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. vi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah........................................................................... 5

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................ 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................... 6

E. Review Studi Terdahulu.................................................................... 8

F. Metode Penelitian.............................................................................. 13

G. Teknik Penulisan…………………………………………………... 16

H. Sistematika Penulisan……………………………………………… 16

BAB II LANDASAN TEORI KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

SYARIAH

A. Klaim

1. Pengertian Klaim………………………………………………. 18

2. Prinsip Dasar Asuransi Dalam Penyelesaian Klaim.................... 20

3. Model Klaim Asuransi Kerugian................................................. 24

B. Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah……………………………….…... 26

2. Landasan Hukum Asuransi Syariah………………………….... 27

viii

Page 6: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

3. Pengertian Asuransi Kendaraan Bermotor…………………...... 32

4. Berakhirnya Asuransi Kendaraan Bermotor…………………… 33

C. Model Bagi Hasil Asuransi Kerugian

1. Model Bagi Hasil Asuransi Kerugian Syariah………………… 36

2. Model Bagi Hasil PT. Asuransi Takaful Umum……………….. 37

(Wakalah Bil Ujrah Takaful Model)

BAB III KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PADA

PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM

A. Macam-macam Produk Asuransi Kendaraan Bermotor…………… 39

B. Manfaat Asuransi Kendaraan Bermotor…………………………… 41

C. Risiko dalam Asuransi Kendaraan Bermotor

1. Risiko yang dijamin..................................................................... 48

2. Risiko yang dikecualikan ........................………………............ 50

BAB IV ANALISIS KLAIM KENDARAAN BERMOTOR PADA

PT.ASURANSI TAKAFUL UMUM

A. Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi Kendaraan

Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum................................... 60

B. Proses Pengambilan Keputusan Klaim Asuransi

Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum................ 69

C. Perhitungan Pembayaran Klaim Asuransi

Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum…............ 74

ix

Page 7: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

x

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………….. 77

B. Saran……………………………………………………………… 78

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 80

LAMPIRAN………………………………………………………………….. 82

Page 8: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan kendaraan bermotor di Indonesia menunjukan

pertumbuhan yang cukup pesat seiring dengan pertumbuhan industri otomotif.

Laju pertumbuhan kendaraan bermotor pribadi tampaknya jauh lebih menonjol

dan mendominasi dibandingkan dengan kendaraan bermotor niaga ataupun

kendaraan umum lainnya. Ini menunjukan bahwa kebutuhan manusia akan

kendaraan bermotor bukan hanya sebagai kebutuhan sarana angkutan saja,

namun telah berkembang menjadi kebutuhan pribadi seseorang untuk tujuan

prestise maupun sebagai media seseorang guna mengekspresikan status

sosialnya. Sehingga tak pelak lagi kendaraan bermotor nyaris telah

mensejajarkan dirinya dengan kebutuhan-kebutuhan pokok hidup manusia

lainnya, seperti sandang, papan, dan pendidikan.

Seiring dengan beragam dan banyaknya kendaraan bermotor yang beredar

telah menimbulkan semakin padatnya kondisi lalu lintas dan risiko yang harus

dihadapi oleh manusia juga semakin kompleks. Risiko yang mungkin terjadi

pada kendaraan bermotor seperti kecelakaan dan kehilangan kendaraan bermotor

akibat berbagai sebab.

Berhubung risiko itu hampir selalu melekat dalam kehidupan manusia,

maka kita harus mengelolanya dengan sebaik-baiknya melalui suatu cara atau

1

Page 9: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

2

teknik-teknik tertentu agar dampak yang ditimbulkannya tidak berpengaruh

terhadap tujuan atau kegiatan manusia. Tindakan-tindakan atau usaha-usaha

untuk mengatasi risiko itu dikenal dengan nama Manajemen Risiko (Risk

Management).

Satu hal penting yang patut disadari, bahwa dibalik risiko-risiko itu

terdapat mekanisme yang canggih, yang jika digunakan sebagaimana mestinya

dapat sangat meringankan kesulitan keuangan yang ditimbulkannya. Mekanisme

dimaksud antara lain adalah Asuransi, yang dipandang sebagai mekanisme yang

benar-benar sangat penting peranannya dalam kehidupan modern ini. Jadi

asuransi merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi berbagai risiko yang

mungkin timbul, baik pada diri seseorang maupun terhadap harta benda yang

dimiliki.1 Walaupun pola asuransi syariah sama dengan pola asuransi yang

dikembangkan oleh dunia Barat (asuransi konvensional) yang mengandung unsur

saling menanggung secara berkelompok memiliki persamaaan namun konsep dan

sistem operasionalnya berbeda dengan asuransi syariah yang mempunyai konsep

saling bertanggung jawab, saling bekerja sama atau membantu dan saling

melindungi penderitaan satu sama lain, serta mempunyai prinsip yang terhindar

dari beberapa unsur yaitu gharar (ketidakpastian), maisir (untung-untungan), dan

riba (bunga).2

1 Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance Institute

(Jakarta : JII, 2009), h.2. 2Fitriani, “Prosedur Penyelesaian Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT.Asuransi TRI

PAKARTA cabang Syariah,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 3

Page 10: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

3

Dari segi hukum positif, hingga saat ini Asuransi Syariah masih

mendasarkan legalitas pada UU No.2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian,

dan baru ada peraturan yang secara tegas menjelaskan asuransi syariah pada saat

surat Keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep.4499/LK/2000

tentang jenis, penilaian dan pembatasan investasi perusahaan asuransi dan

perusahaan reasuransi dengan sistem syariah.3 Walaupun keberadaan asuransi

syariah masih sangat lemah namun perkembangan asuransi syariah cukup pesat.

Kebutuhan akan kehadiran jasa asuransi yang berlandaskan syariah

diawali dengan mulai beroperasinya PT. Syarikat Takaful Indonesia, yang

menjadi dasar beroperasinya pada waktu itu adalah kebijakan Departemen

Keuangan saja. Karena tidak satupun undang-undang yang mengatur asuransi

syariah beroperasi. PT. Syarikat Takaful Indonesia mempunyai dua anak

perusahaan, yaitu PT. Asuransi Takaful Kerugian (general) yang resmi

beroperasi sejak tahun 1995 dan PT. Takaful Keluarga (life) yang resmi

beroperasi sejak tahun 1994. Takaful sebagai asuransi yang bertumpu pada

konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan seperti perlindungan,

menjadikan semua peserta sebuah keluarga besar yang saling menanggung satu

sama lain.

Selain PT. Syarikat Takaful Indonesia yang sejak awal dibangun sudah

menjadi asuransi syariah, saat ini sudah banyak asuransi konvensional yang

3Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia

(Jakarta : Prenada Media Group, 2007) h. 142.

Page 11: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

4

membuka divisi syariah seperti : MAA Life Insurance, Asuransi Tri Pakarta

Syariah, Asuransi Bumi Putera Syariah dan lain-lain.4

Dalam industri asuransi, pembayaran klaim sering kali menjadi masalah.

Untuk itu, industri asuransi diharapkan meningkatkan transfaransi menyusul

adanya UU No.8/1999 Tentang Perlindungan Konsumen, lahirlah keputusan

Dirjen Lembaga Keuangan No. 6098/2002 yang mengharuskan perusahaan-

perusahaan asuransi mencantumkan solvabilitas perusahaan asuransi tersebut.

Pembayaran klaim yang bermasalah bisa saja diakibatkan bukan dari

perusahaan asuransi tetapi kesalahan pemegang polis karena tidak jujur dalam

memberikan informasi yang sebenar-benarnya sebelum menjadi pemegang polis.

Biasanya permasalahan dalam klaim pada umumnya terjadi karena kurang

mengertinya pihak tertanggung di dalam proses dan prosedur penanganan klaim,

hal inilah yang sebenarnya selalu menimbulkan pendapat bahwa pihak

perusahaan asuransi terlihat memperlambat dan mempersulit terhadap

penyelesaian klaim yang diajukan oleh tertanggung. Anggapan demikian pula

yang kadang kala menjatuhkan citra nama baik dari perusahaan asuransi.

Melihat dari permasalahan yang ada maka penulis tertarik membahas

masalah ini lebih dalam, dalam bentuk skripsi dengan judul: “Analisis Klaim

Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum”.

4 AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Persfektif Hukum Islam (Jakarta: Penerbit Kencana, 2004)

Cet-1, h. 55.

Page 12: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

5

B. Identifikasi Masalah

1. Banyaknya perusahaan Asuransi khususnya Asuransi Umum (kerugian).

2. Banyaknya produk asuransi umum (kerugian) pada PT. Asuransi Takaful

Umum.

3. Kurangnya pemahaman Tertanggung terhadap prosedur pengajuan klaim.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi diatas dan untuk mencegah terjadinya

pembahasan yang melebar serta agar menjadi terarah dan efektif. Selain itu juga

untuk menghemat biaya, tenaga, waktu, dan pemikiran, maka pada pembahasan

skripsi ini penulis membatasi hanya akan membahas masalah analisis klaim

asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum. Dari

pembatasan masalah tersebut maka rumusan masalah adalah sebagai berikut

1. Bagaimana prosedur pengajuan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT.

Asuransi Takaful Umum?

2. Bagaimana proses pengambilan keputusan klaim pada PT. Asuransi Takaful

Umum?

3. Bagaimana perhitungan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi

Takaful Umum?

Page 13: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, maka tujuan penulisan skripsi

ini adalah:

1. Untuk mengetahui prosedur pengajuan klaim asuransi kendaraan bermotor

pada PT. Asuransi Takaful Umum.

2. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan klaim asuransi kendaraan

bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum.

3. Untuk mengetahui perhitungan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT.

Asuransi Takaful Umum.

Adapun manfaat dari penelitian skripsi ini adalah:

1. Dalam bidang akademis, bermanfaat sebagai penambah pengetahuan dan

wawasan terhadap Asuransi Syariah khususnya tentang klaim asuransi

kendaraan bermotor, menambah dan memperkaya bahan kajian pustaka, dan

sebagai pemenuhan bahan referensi bagi penelitian-peneliti selanjutnya.

2. Sebagai kontribusi pemikiran bagi Asuransi Syariah di Indonesia khususnya

PT. Asuransi Takaful Umum.

3. Bagi penulis, dari hasil penulisan skripsi ini dapat memberikan pengetahuan

lebih tentang Asuransi Syariah khususnya tentang klaim asuransi kendaraan

bermotor dan segala hal yang berkaitan dengan analisis klaim, sehingga hasil

penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman yang akan

bermanfaat dalam kehidupan penulis.

Page 14: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

7

E. Review Studi Terdahulu

Untuk menghindari penelitian terhadap objek yang sama atau

pengulangan terhadap suatu penelitian yang sama, serta menghindari anggapan

plagiasi terhadap karya tertentu, maka perlu dilakukan review terhadap kajian

yang pernah ada.

Tema yang penulis angkat pada skripsi ini adalah Analisis Klaim

Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum. Berikut ini

penulis memaparkan beberapa penelitian yang membahas tema yang sama,

antara lain

1. Fitriani, “Prosedur Penyelesaian Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor (studi

kasus pada PT Asuransi Tri Pakarta Cabang Syariah)”. Skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum, Muamalah, Asuransi Syariah, 2006. Masalah yang

diangkat dalam skripsi ini yaitu tentang Penyelesaian Klaim yang terjadi

antara PT. Asuransi Tri Pakarta Syariah dengan pemegang Polis. Metode yang

digunakan adalah kualitatif dan cara yang digunakan untuk mengolah data

adalah deskriptif analisis, untuk memperoleh data penulis mengumpulkan data

dengan cara riset perpustakaan dan penelitian lapangan. Temuan dalam skripsi

ini adalah :

a. Prosedur pelaksanaan penutupan asuransi kendaraan bermotor pada

Asuransi Tri Pakarta cukup sederhana yaitu dengan mengajukan surat

permohonan pertanggungan yang dilengkapi dengan data-data yang

Page 15: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

8

diperlukan. Diterima atau ditolaknya permohonan asuransi tertanggung

tergantung pada umur kendaraan dan pengguna kendaraan.

b. Proses prosedur pengajuan klaim adalah proses mencari fakta bukan

proses pengambilan keputusan atau kebenaran. Pemrosesan klaim

biasanya dimulai saat seseorang pemohon klaim memberitahukan kepada

perusahaan asuransi perihal klaim yang dimaksud dengan melengkapi

berkas-berkas klaim pihak perusahaan asuransi. Setelah menerima surat

pengajuan klaim dan tertanggung bagian klam menerima untuk

mendapatkan informasi yang tepat mengenai data dan kondisi polis dan

diri tertanggung .

c. Prosedur penyelesaian klaim yang diterapkan asuransi Tri Pakarta ini

sesuai dengan etika-etika Islam. Transparan dan jujur dalam memberikan

keterangan kepada nasabah yang ingin mengajukan klaim serta adil dalam

penyelesaian klaim dengan kesepakatan bersama dan tidak ada tindak

kezhaliman.

Yang membedakan dengan skripsi ini adalah terletak pada objek

penelitiannya yaitu PT. Asuransi Takaful Umum, dan skripsi ini

membahas tentang proses pengambilan keputusan klaim (diterima atau

ditolak) dan perhitungan klaimnya.

2. Dian Saniati, ”Mekanisme Pembayaran Klaim Asuransi Pendidikan (studi

kasus PT. Asuransi Takaful Keluarga)”. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum,

Muamalah, Asuransi Syariah, 2006. Masalah yang diangkat dalam skripsi ini

Page 16: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

9

yaitu tentang Mekanisme Pembayaran Klaim Takaful Dana Pendidikan

(Fulnadi) di PT. Asuransi Takaful Keluarga. Metode yang digunakan adalah

metode Kualitatif, penulis memperoleh data dengan cara penelitian lapangan,

melakukan wawancara dan dokumen-dokumen serta data-data yang terkait

dengan penelitian. Pengolahan datanya menggunakan deskriptif analisis.

Temuan dari skripsi ini adalah :

a. Pada produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) PT. Asuransi Takaful

Keluarga tidak menetapkan waktu khusus bagi nasabah untuk

mengajukan klaim asuransi pendidikannya dan tidak mengacu pada saat

anak masuk sekolah saja. Jadi kapanpun nasabah memerlukan dana untuk

pendidikan anaknya dapat mengajukan klaim. Pihak perusahaan akan

membayarkan klaim yang telah diajukan oleh nasabah jika pengajuannya

telah sesuai dengan prosedur dan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

b. Faktor penentu dalam proses keputusan klaim di PT. Asuransi Takaful

Keluarga adalah sebagai berikut :

1) Kelengkapan dokumen yang diperlukan

2) Kebenarannya (sah menurut hukum) dari data-data yang diajukan

Jika data-data tersebut sudah lengkap dan benar menurut hukum maka

bagian klaim akan menyetujui pengajuan klaim tersebut, tetapi klaim

akan ditolak seluruhnya bila ditemukan data klaim tidak lengkap dan

klaim tidak wajar/tidak benar.

Page 17: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

10

Yang membedakan dengan skripsi ini adalah terletak pada objek

penelitiannya yaitu PT. Asuransi Tskaful Umum dan penelitiannya

tentang asuransi kendaraan bermotor (kerugian). Skripsi ini menjelaskan

tentang prosedur pengajuan klaim, pengambilan keputusan apakah klaim

diterima atau ditolak dan perhitungan klaim asuransi kendaraan bermotor.

3. Sri Panih, ”Tinjauan Hukum Islam Terhadap Proses Penutupan dan

Penyelesaian Klaim Asuransi Kebakaran (studi kasus PT. Asuransi Tri Pakarta

Syariah)”. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, Muamalah, Asuransi Syariah,

2006. Masalah yang diangkat dalam skripsi ini yaitu proses penutupan

asuransi (pembukaan polis baru) asuransi kebakaran, proses penyelesaian

klaim asuransi kebakaran pada PT. Tri Pakarta Syariah dan tinjauan hukum

Islam terhadap proses penutupan (pembukaan polis baru) dan penyelesaian

klaim asuransi kebakaran. Metode yang digunakan adalah Penelitian Kualitatif

yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan informasi dari orang

yang terlibat dalam objek, sumber utama penelitian kualitatif adalah objek

lapangan dalam hal ini yaitu divisi klaim dan underwriting, untuk memperoleh

data penulis mengumpulkan data dengan cara riset perpustakaan dan

penelitian lapangan. Temuan dalam skripsi ini adalah :

a. Dalam melakukan penutupan polis baru, nasagah yang meminta untuk

dibuatkan surat permintaan penutupan asuransi (SPPA) oleh bagian

marketing perusahaan. Setelah itu SPPA yang diterima segera diproses

oleh bagian underwriting pada perusahaan PT. Tri Pakarta Syariah sangat

Page 18: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

11

berperan penting dalam perusahaan, tugas underwriting selain mengecek

data yang sudah masuk, underwriting juga bertugas menerbitkan polis

yang benar-benar telah diterima dan disetujui oleh perusahaan.

b. Dalam proses terjadinya kebakaran, pihak tertanggung harus segera

memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak perusahaan dalam jangka

waktu 7 hari untuk segera diproses dan tertanggung juda harus

menunjukan bukti-bukti atau dokumen-dokumen yang kuat agar dapat

terjadi klaim. Pada proses penyelesaian klaim asuransi kebakaran, pihak

perusahaan benar-benar teliti dalam pembuatan klaim yang ditangani

pihak perusahaan harus mengadakan penelitian polis , penelitian lapangan

(survey) klaim. Sampai kepada pembuatan kerugian sementara.

Yang membedakan dengan skripsi ini adalah terletak pada objek

penelitiannya yaitu PT. Asuransi Takaful Umum. Skripsi ini menjelaskan

tentang analisis klaim asuransi kendaraan bermotor. Yang membahas

tentang prosedur pengajuan klaim sampai dengan pengambilan keputusan

apakah klaim diterima atau ditolak. Serta perhitungan klaim asuransi

kendaraan bermotor.

4. Meyika Kurniawan, ”Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap

Pembayaran Klaim (studi kasus Asuransi BRIngin Life Syariah Jakarta)”.

Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, Muamalah, Asuransi Syariah, 2007.

Masalah yang diangkat dalam skripsi ini yaitu, apakah ada korelasi yang

signifikan antara persepsi kinerja perusahaan dengan harapan nasabah terhadap

Page 19: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

12

a. Terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi kinerja perusahaan

dengan tingkat kepuasan nasabah terhadap pembayaran kliam koefisien

korelasi sebesar 0,558 dan tingkat signifikan sebesar 1%.

b. Karena hasil yang diperoleh bertanda plus, maka hal ini mengundang arti

bahwa antara kinerja Asuransi Bringin Life Syariah Jakarta dengan

kepuasan nasabah terdapat korelasi yang searah (korelasi positif) serta

hubungan diantara kedua variabel tersebut adalah termasuk dalam kategori

sedang adalah antara 0,40-0,599. sehingga semakin tinggi kinerja Asuransi

BRIngin Life Syariah Jakarta maka semakin tinggi pula kepuasan nasabah

akan terpenuhi.

c. Kinerja Asuransi BRIngin Life Syariah Jakarta dimata nasabah adalah

sangat baik, bahkan mereka merasakan kepuasan yang tinggi terhadap

kinerja Asuransi Bringin Life Syariah Jakarta.

Page 20: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

13

d. Secara keseluruhan berdasarkan skor rata-rata kinerja Asuransi BRIngin

Life Syariah Jakarta dan kepuasan nasabah terhadap pembayaran klaim

terdapat 0,5 kepuasan nasabah yang masih harus dipenuhi oleh kinerja

Asuransi BRIngin Life Syariah Jakarta itu artinya kinerja Asuransi

BRIngin Life Syariah jakarta harus lebih ditingkatkan lagi agar harapan

nasabah sebesar 0,5 tersebut dapat terpenuhi demi kepuasan nasabah.

Yang membedakan dengan skripsi ini adalah terletak pada objek

penelitiannya yaitu PT. Asuransi Takaful Umum dan metode yang

digunakan yaitu deskriptif analisis. Skripsi ini menjelaskan tentang analisis

klaim asuransi kendaraan bermotor. Yang membahas tentang prosedur

pengajuan klaim sampai dengan pengambilan keputusan apakah klaim

diterima atau ditolak dan perhitungan klaim asuransi kendaraan bermotor.

F. Metode Penelitian

Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis yaitu

suatu teknik analisis data dimana penulis mengembangkan data-data yang

diperoleh dari hasil Wawancara dan Observasi, setelah itu dilakukan kajian

secara mendalam terhadap fakta yang ada melalui beberapa penguraian,

kemudian menganalisis dengan berpedoman pada sumber tertulis yang

didapatkan dari data kepustakaan. Untuk mendapatkan data yang akurat penulis

mengumpulkannya dengan cara :

Page 21: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

14

1. Riset/Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu suatu teknik yang dilakukan untuk mencapai pemahaman yang

komprehensif tentang konsep-konsep yang akan dikaji dalam hal ini tentang

analisis klaim asuransi kendaraan bermotor. Penulis mengkaji data yang

diperoleh dari berbagai buku dengan sumber primer sebagai berikut :

a. Buku Pedoman dan Prosedur Penyelesaian Klaim yang dikeluarkan PT.

Asuransi Takaful Umum untuk bagian klaim dan brosur-brosur perusahaan

tentang produk asuransi kendaraan bermotor.

b. Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General, Konsep dan Sistem

Operasional (Jakarta: Gema Insani Press, 2004)

c. Soni Dwi Harsono, Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi yang dikeluarkan

oleh Jakarta Insurance Institute (JII) Yayasan Pengembangan Ilmu

Asuransi

Dan buku-buku pengarang lainnya yang berhubungan dengan klaim asuransi

kendaraan bermotor. Bahan referensi lainnya adalah brosur-brosur perusahaan

yaitu PT. Asuransi Takaful Umum untuk produk asuransi kendaraan bermotor,

dan bahan bacaan lain yang relevan dengan pembahasan skripsi ini

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dimana penulis melakukan penelitian

langsung dengan melihat dan mengamati secara langsung rutinitas sehari-hari

bagian klaim PT. Asuransi Takaful Umum khususnya dalam menangani klaim

asuransi kendaraan bermotor. Penulis melakukan pengamatan selama 2 (dua)

Page 22: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

15

bulan di bagian klaim PT. Asuransi Takaful Umum dalam ikatan magang

terhitung dari bulan Desember 2009 – Januari 2010. Penulis berhadapan

langsung terhadap pihak-pihak yang terkait dalam bidang klaim dan asuransi

kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum dalam hal ini Manager

dan staf bagian klaim produk asuransi kendaraan bermotor. Selain itu penulis

juga meminta data-data tentang klaim dan dokumen berupa brosur-brosur

produk asuransi kendaraan bermotor dan buku panduan Pedoman dan Prosedur

Penyelesaian Klaim PT. Asuransi Takaful Umum kepada staf klaim yang

sudah ditunjuk untuk membantu penulis yaitu Bapak Fikri selaku staf bagian

klaim serta wawancara yang dilakukan dengan cara tatap muka kepada pihak

yang dianggap berkompeten yaitu Bapak Fikri selaku staf bagian klaim dan

Ibu Hadijah Moh. Toha selaku Customer Service yang menjelaskan tentang

produk asuransi kendaraan bermotor PT. Asuransi Takaful Umum, wawancara

dilakukan diruang klaim, diruang rapat yang terletak di lantai 3 (tiga) PT.

Asuransi Takaful Umum dan diruang Customer Service yang terletak di lantai

dasar PT. Asuransi Takaful Jiwa. Selama proses wawancara penulis mencatat

setiap pernyataan narasumber yang berhubungan tentang pembahasan dalam

skripsi ini. Data yang diperoleh dari buku referensi tentang klaim asuransi

kendaraan beserta produknya, brosur-brosur perusahaan, proses pengamatan

selama 2 (dua) bulan dan hasil wawancara kemudian dikumpulkan,

dikategorikan sesuai dengan pembahasan per bab. Setelah data diolah

kemudian diambil suatu kesimpulan secara umum. Kesimpulan akhir

Page 23: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

16

tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodean,

penyimpanan dan metode pencarian ulang yang digunakan ketelitian penulis.

G. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini merujuk pada “Buku Pedoman

Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007”.

H. Sistematika Penulisan

Dalam rangka menyusun skripsi ini, penulis membagi dalam beberapa

bab yang tersusun secara sistematis dengan tujuan agar dapat memberikan

kemudahan dalam memperoleh gambaran mengenai penulisan skripsi ini yang

tersusun dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

review studi terdahulu, metode penelitian, teknik penulisan, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI KLAIM ASURANSI KENDARAAN

BERMOTOR SYARIAH

Bab ini membahas tentang pengertian klaim, prinsip dasar asuransi

dalam penyelesaian klaim, pengertian asuransi syariah, landasan

hukum asuransi syariah, pengertian asuransi kendaraan bermotor,

risiko yang ditanggung dan berakhirnya asuransi kendaraan bermotor.

Page 24: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

17

BAB III KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PADA

PT.ASURANSI TAKAFUL UMUM

Bab ini membahas tentang produk asuransi kendaraan bermotor,

manfaat asuransi kendaraan bermotor, dan risiko dalam asuransi

kendaraan yang terdiri dari risiko yang dijamin dan risiko yang

dikecualikan.

BAB IV ANALISIS KLAIM KENDARAAN BERMOTOR SYARIAH

PADA PT.ASURANSI TAKAFUL UMUM

Bab ini membahas tentang prosedur pengajuan klaim asuransi

kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum, proses

pengambilan keputusan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT.

Asuransi Takaful Umum, dan perhitungan klaim asuransi kendaraan

bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum.

BAB V PENUTUP

Merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dan saran-saran.

Page 25: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

BAB II

LANDASAN TEORI KLAIM ASURANSI

KENDARAAN BERMOTOR SYARIAH

A. Klaim

1. Pengertian Klaim

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, klaim adalah tuntutan atas

suatu fakta bahwa seorang berhak (untuk memiliki atau mempunyai) atas

sesuatu1. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, klaim adalah tuntutan

atas sesuatu yang dianggap menjadi hak2. Sedangkan menurut Kamus Bahasa

Indonesia Kontenporer, klaim adalah tuntutan pengakuan bahwa seseorang

berhak memiliki atas sesuatu3

Dalam kamus Ekonomi Islam klaim adalah4 “tuntutan keuangan pada

lembaga yang menyediakan berbagai polis asuransi untuk melindungi

seseorang atau perusahaan dari risiko kerugian dengan membayar premi

secara teratur dan dari hasil pendapatan premi kolektif digunakan untuk

membayar klaim yang ada.

1Wjs Purwodarminta, dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/

2Badudu dan Zain, dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/

3Peter Salim dan Yenny Salim, dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/

4Christhoper Pass dan Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1994), h.331

18

Page 26: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

19

Dalam kamus asuransi, klaim berarti permohonan atau tuntutan

pemilik polis terhadap perusahaan asuransi untuk pembayaran santunan sesuai

dengan pasal-pasal dari sebuah polis.5 Klaim juga berarti aplikasi oleh peserta

untuk memperoleh Pertanggungan atas kerugiannya yang tersedia berdasarkan

perjanjian.6

Klaim adalah aplikasi oleh peserta untuk memperoleh pertanggungan

atas kerugiannya yang tersedia berdasarkan perjanjian. Sedangkan klaim

adalah proses yang mana peserta dapat memperoleh hak-hak berdasarkan

perjanjian tersebut.7

Tidak ada alasan bagi perusahaan asuransi memperlambat pembayaran

klaim kepada tertanggung karena klaim adalah suatu proses yang telah

diantisipasi sejak awal oleh semua perusahaan asuransi dan yang lebih penting

lagi bahwa klaim adalah hak setiap peserta yang dananya diambil dari tabarru’

semua peserta. Allah berfirman dalam surah al-Anfaal ayat 27, 8

5A. Hasyim Ali, Dkk, Kamus Asuransi, (Jakarta, Bumi Aksara, 2002), Cet-2,h.55 6Dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari

http://ibfi-trisakti.blogspot.com/2009/04/asuransi-syariah.html 7Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General, Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta:

Gema Insani Press, 2004),, h. 259 8Syakir Sula, h. 259-260.

Page 27: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

20

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”.(Q.S.al-Anfaal:27)

2. Prinsip Dasar Asuransi Dalam Penyelesaian Klaim9

Dalam kegiatan asuransi dilandasai pada empat prinsip pokok yang

dapat diasuransikan (insurance interest), prinsip itikad baik (utmost good

faith), prinsip indemnitas (indemnity), dan prinsip subrogasi (subrogation).

a. Prinsip kepentingan yang dapat diasuransikan (insurance interest)

Kepentingan yang dapat diasuransikan (insurance interest) adalah

hak untuk mengasuransikan yang timbul dari suatu hubungan keuangan,

antara tertanggung dengan objek pertanggungan yang diasuransikan, dan

diakui secara hukum.

Menurut Pasal 250 Kitab Undang-undang Hukum Dagang

(KUHD), disebutkan bahwa:

“Apabila seorang yang telah mengadakan suatu pertanggungan, pada saat diadakannya pertanggungan itu tidak mempunyai suatu kepentingan terhadap barang yuang dipertanggungkan itu, maka si penanggung tidaklah diwajibkan memberikan ganti rugi”.

Selanjutnya Pasal 268 Kitab Undang-undang Hukum Dagang

(KUHD) menyebutkan:

9Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance Institute,

(Jakarta: JII, 2009), h.39.

Page 28: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

21

“Suatu pertanggungan dapat mengenai segala kepentingan yang dapat dinilaikan dengan uang, dapat diancam oleh suatu bahaya, dan tidak dikecualikan oleh undang-undang”.

Menurut ketentuan Pasal 250 dan Pasal 268 KUHD di atas,

kepentingan merupakan syarat mutlak dalam asuransi. Jika hal itu tidak

dipenuhi, maka penanggung tidak diwajibkan memberikan ganti rugi

kepada tertanggung.

b. Prinsip itikad baik (utmost good faith)10

Itikad baik (utmost good faith) adalah suatu tindakan untuk

megungkapkan secara akurat dan lengkap tentang semua fakta-fakta

penting mengenai sesuatu objek pertanggungan yang (akan) diasuransikan,

baik diminta maupun tidak diminta.

Fakta-fakta penting (material fact) dimaksud adalah suatu fakta

yang dapat mempengaruhi kehati-hatian penanggung dalam memutuskan

apakah akan menanggung risiko yang hendak diasuransikan oleh

tertanggung dengan syarat-syarat tertentu, atau akan menanggung risiko itu

dengan syarat-syarat yang berbeda, atau sama sekali tidak akan

menanggung risiko itu. Contoh fakta penting yang perlu diungkapkan

antara lain: (1) risiko yang lebih besar dari sewajarnya; (2) moral hazard

tertanggung; (3) alasan (calon) tertanggung membeli polis asuransi; dan (4)

penolakan asuransi terdahulu untuk memperpanjang polis (calon)

tertanggung.

10Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, h.40.

Page 29: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

22

Disamping itu juga fakta-fakta yang tidak perlu diungkapkan

(calon) tertanggung, antara lain fakta-fakta: (1) yang cenderung

mengurangi tingkat risiko yang akan diasuransikan, (2) yang tidak ada

hubungannya dengan risiko yang akan diasuransikan, (3) yang sudah

diketahui oleh penaggung, (4) yang sudah menjadi rahasia umum, dan (5)

tentang kondisi polis.

Menurut Pasal 251 Kitab Undang-undang Hukum Dagang

(KUHD), menyebutkan bahwa:

“Setiap keterangan yang keliru atau tidak benar, ataupun setiap tidak memberitahukan hal-hal yang diketahui oleh si tertanggung, betapapun itikad baik ada padanya, yang demikian sifatnya, sehingga, seandainya si penanggung telah mengetahui keadaan yang sebenarnya, perjanjian itu tidak akan ditutup atau tidak ditutup dengan syarat-syarat yang sama, mengakibatkan batal pertanggungan”.

c. Prinsip ganti rugi (indemnity)11

Prinsip ganti rugi adalah suatu pembayaran ganti rugi

(kompensasi) untuk mengembalikan posisi keuangan tertanggung setelah

terjadinya kerugian menjadi sama dengan sesaat sebelum terjadinya

kerugian. Aspek-aspek yang melekat pada prinsip ini adalah:

1) Memberikan ganti rugi yang seimbang sesuai kerugian yang diderita;

2) Tidak bermaksud agar tertanggung memperoleh keuntungan dengan

adanya kerugian itu;

11Sonni Dwi Harsono, h.41.

Page 30: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

23

3) Menempatkan tertanggung pada posisi keuangan sesaat sebelum

terjadinya musibah.

Agar ada keseimbangan antara ganti rugi yang diberikan oleh

penanggung dengan kerugian yang diderita oleh tertanggung, maka harus

diketahui berapa jumlah objek pertanggungan yang diasuransikan. Ini

berarti bahwa prinsip ganti rugi hanya berlaku bagi asuransi kerugian yang

kepentingannya dapat dinilai dengan uang.

Jadi berdasarkan prinsip ini tertanggung tidak akan (tidak boleh)

menjadi lebih baik keadaannya sesudah terjadi musibah dibandingkan

dengan sesaat sebelum mendapat musibah. Dengan kata lain, prinsip

insurable interest diadakan untuk mempertahankan prinsip ganti rugi. Hal

ini mengingat kedua prinsip itu memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk

mencegah asuransi menjadi tindakan untung-untungan atau perjudian.

Berasuransi tidak untuk mencari keuntungan, namun untuk memperkecil

kerugian yang mungkin timbul karena suatu bencana.

d. Prinsip subrogasi (subrogation)12

Dalam asuransi, ada kemungkinan terjadi kerugian yang

disebabkan oleh pihak ketiga. Dalam keadaan biasa, pihak ketiga tersebut

harus bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan. Jika tertanggung

yang telah menerima ganti rugi dari penanggung, dan tertanggung

diperkenankan menuntut kepada pihak lain yang menyebabkan kerugian

12Sonni Dwi Harsono, h.42.

Page 31: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

24

itu, maka tertanggung akan menerima ganti rugi yang melebihi dari

kerugian yang dideritanya. Untuk mencegah hal itu, menurut Pasal 284

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ditegaskan bahwa:

“Seorang Penanggung yang telah membayar kerugian sesuatu barang yang dipertanggungkan, menggantikan si Tertanggung dalam segala hak yang diperolehnya terhadap orang-orang ketiga berhubung dengan penerbitan kerugian tersebut, dan si Tertanggung itu adalah bertanggung jawab untuk setiap perbuatan yang dapat merugikan hak si Penanggung terhadap orang-orang ketiga itu”.

Dengan demikian, prinsip subrogasi adalah hak penanggung yang

telah membayar ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung, untuk

bertindak atas nama tertanggung guna menuntut pihak ketiga yang secara

hukum bertanggung jawab atas terjadinya kerugian itu.13

3. Model Klaim Asuransi Kerugian Syariah

Profit (laba) pada asuransi syariah untuk asuransi kerugian, yang

diperoleh dari surplus underwriting, komisi reasuransi, dan hasil investasi,

bukan seluruhnya menjadi milik perusahaan sebagaimana mekanisme yang

ada di asuransi konvensional dimana keuntungan menjadi milik perusahaan

yang nantinya dibagikan kepada pemegang saham atau dikembalikan lagi

kepada perusahaan sebagai penyertaan modal. Tetapi pada asuransi syariah

dilakukan bagi hasil (al-mudharabah) antara perusahaan dengan peserta

sebagaimana yang telah diperjanjiakan atau menjadi akad di awal ketika baru

masuk asuransi syariah.

13Sonni Dwi Harsono, h. 39-43

Page 32: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

25

Dalam asuransi kerugian syariah dalam hal ini PT. Asuransi Takaful

Umum, Jika terjadi klaim dalam masa pertangungan maka Tertanggung tidak

mendapatkan bagi hasil saat masa pertanggungan berakhir, tetapi jika sampai

masa pertanggungan berakhir tidak terjadi klaim, Tertanggung mendapatkan

bagi hasil baik pertanggungan diperpanjang maupun tidak diperpanjang.

Tabel 2.1

Model Klaim PT. Asuransi Takaful Umum

Tidak Klaim

Tidak Perpanjang Polis

Perpanjang Polis

Memperoleh Bagi Hasil

Tidak Memperoleh Bagi Hasil

Terjadi Klaim

KLAIM

Sedangkan dalam asuransi konvensional, jika dalam masa

pertanggungan terjadi klaim maka Tertanggung tidak mendapatkan bonus saat

masa pertanggungan berakhir. Jika sampai masa pertanggungan berakhir tidak

terjadi klaim dan masa pertanggungan tidak diperpanjang Tertanggung juga

Page 33: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

26

tidak mendapatkan bonus. Bonus diberikan untuk Tertanggung yang jika

sampai masa pertanggungan berakhir tidak terjadi klaim dan masa

pertanggungan diperpanjang yang pada asuransi konvensional dikenal dengan

istilah ”No Claim Bonus”.

Tabel 2.2

Model Klaim Asuransi Konvensional

Tidak

Tidak Perpanjang Polis

Perpanjang Polis

Dana Hangus Memperoleh Bonus Tidak Memperoleh Bonus

Terjadi

KLAIM

B. Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Dalam bahasa Arab asuransi disebut at-ta’min, penanggung disebut

mu’ammin, sedangkan tertanggung disebut mu’amman lahu atau musta’min.

Men-ta’min-kan sesuatu artinya adalah seseorang membayar/menyerahkan

uang cicilan untuk agar ia tahu ahli warisnya mendapatkan sejumlah uang

Page 34: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

27

sebagaimana yang telah disepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap

hartanya yang hilang, dikatakan seseorang mempertanggungkan atau

mengasuransikan hidupnya, rumahnya atau mobilnya.14

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam

fatwanya tentang pedoman umum asuransi syariah, memberi definisi tentang

asuransi. Menurutnya, Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful, Tadhamun) adalah

usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang/pihak

melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ yang memberikan pola

pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang

sesuai dengan syariah.15

2. Landasan Hukum Asuransi Syariah

Hakikat asuransi secara Islami adalah saling bertanggung jawab, saling

bekerja sama atau bantu membantu dan saling melindungi penderitaan satu

sama lain. Oleh karena itu berasuransi diperbolehkan secara syariat, karena

prinsip-prinsip dasar syariat mengajak kepada setiap sesuatu yang berakibat

keeratan jalinan sesama manusia dan kepada sesuatu yang meringankan

bencana mereka.

Landasan hukum yang digunakan dalam praktik asuransi syariah yaitu

al-Qur’an, sunnah Nabi, ijma’, dan ihtishan.

14Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional, h. 28. 15Syakir Sula, h. 30.

Page 35: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

28

Al-Qur’an tidak menyebutkan secara tegas ayat yang menjelaskan

tentang praktik asuransi seperti yang ada saat ini. Hal ini terindikasi dengan

tidak munculnya istilah asuransi secara nyata dalam al-Qur’an. Walaupun

begitu al-Qur’an masih mengakomodir ayat-ayat yang mempunyai muatan

nilai-nilai dasar yang ada dalam praktik asuransi, seperti nilai dasar tolong-

Diantara ayat-ayat tersebut adalah Q.S al-Maidah ayat 2.16

Artinya:

”.....Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. Al-Maidah [5]: 2).

Ayat ini memuat perintah (amr) tolong-menolong antar sesama

manusia. Dalam bisnis asuransi, nilai ini terlihat dalam praktik kerelaan

anggota (nasabah) perusahaan asuransi untuk menyisihkan dananya agar

digunakan sebagai dana sosial (tabarru’). Dana sosial ini terbentuk rekening

tabarru’ pada perusahaan asuransi dan difungsikan untuk menolong salah satu

anggota (nasabah) yang sedang mengalami musibah (peril).17

16Widyaningsih, dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005) h. 189-

190. 17AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 105-106, bisa dilihat juga pada

Sunan at-Turmudzi, Kitab al-Sifat al-Qiyamah wa ar-Rakaik al-Wara, Bab 60, No.2517, h.668

Page 36: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

29

Ayat lainnya yaitu, Q.S. Yusuf ayat 17 & 64.

Artinya:

”Mereka berkata: "Wahai ayah Kami, Sesungguhnya Kami pergi berlomba-lomba dan Kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang Kami, lalu Dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada Kami, Sekalipun Kami adalah orang-orang yang benar." (Q.S. Yusuf: 17)

Artinya:

Berkata Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya

(Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?" (Q.S. Yusuf: 64)

Sunnah Nabi yang menjadi landasan hukum asuransi syariah yaitu:

أَعَقَّلَهَا ) ص(قَالَ رَجُلٌ يَارَسُوْلَ االلهِ : قاَلَ) رص(عَنْ أَنْسِ بْنِ مَالِكِ

)رواه التر مذى. (أَوْأَتَوَ آَّلْ؟ أعقّلهَا وَتَوَ آَّلArtinya:

Page 37: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

30

”Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, bertanya seseorang kepada Rasulullah SAW. Tentang (untanya): ”Apa (unta) ini saya ikat saja atau langsung saya bertawakal pada (Allah SWT)?” Bersabda Rasulullah SAW:”Pertama ikatlah unta itu kemudian bertawakallah kepada Allah SWT” (HR. At-Turmudzi)

Rasulullah SAW memberikan tuntunan pada manusia agar selalu

bersikap waspada terhadap kerugian atau musibah yang akan terjadi,

bukannya langsung menyerahkan segalanya (tawakkal) kepada Allah SAW.

Hadist di atas mengandung nilai implisit agar kita selalu menghindar dari

risiko yang membawa kerugian pada diri kita, baik itu berbentuk kerugian

materi ataupun kerugian yang berkaitan langsung dengan diri manusia (jiwa).

Praktik asuransi adalah bisnis yang bertumpu pada bagaimana cara

mengelola risiko itu dapat diminimalisasi pada tingkat yang sedikit (serendah)

mungkin. Risiko kerugian tersebut akan terasa ringan jika dan hanya jika

ditanggung bersama-sama oleh semua anggota (nasabah) asuransi. Sebaliknya

jika risiko kerugian tersebut hanya ditanggung oleh pemiliknya, maka akan

berakibat terasa berat bagi pemilik risiko tersebut.18

Sunah Nabi yang menyiratkan tentang pentingnya proteksi terhadap

harta dan jiwa antara lain:

)رواه ابن ماجة(مْ وَاَنْفُسِهِمْ اِنَّ المُؤْامِنَ مَنْ اَمَنَهُ النَّاسَ عَلىَ اَمْوَالِهِ

Artinya:

18AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 119

Page 38: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

31

“Sesungguhnya tetangga orang mukmin adalah orang yang orang lain merasa aman hartanya dan dirinya”19

)رواه احمد(وَالَّذِيْ نَفٍسِيْ بِيَدِهِ لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ لاَ يُؤْمَنُ جَارَهُ بَوَا ئِقَهُ

Artinya:

“Demi Zat dan diriku ada kekuasaan-Nya (demi Allah) tidak akan masuk surga orang yang tidak merasa aman dari tetangganya karena gangguannya”20

Sunnah Nabi yang menjadi landasan hukum asuransi syariah yang lain

yaitu hadits tentang praktik aqilah yang menjadi tradisi masyarakat Arab.

تْمَرَفَ لٍيْزَاِقْتَتَلَتْ اِمْرَأَتَانِ مِنْ هُ: قاَلَ) رض(عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ

ي بِالنَّ لىَا اِوْمُصَتَاخْا فَهَنَطْبَ يْا فِمَا وَهَتْلَتَقَفَ رٍجَحَا بِرَخْا الاُمَاهُدَحْاِ

لىَعَ ةِأَرْلمَا ةًيَدَ ضَقَوَ ةٌدَيَلِوَ وْأَ ةٌرَّا غُهَنِيْنِجَ ةًيَدِ نْأَ ضَقَفَ) ص(

)رواه البخارى( اهَتِلَاقِعَ

Artinya:

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, dia berkata: “ Berselisih dua orang wanita dari suku Huzail, kemudian salah satu wanita tersebut melempar batu ke wanita yang lain sehingga mengakibatkan kematian wanita tersebut beserta janin yang dikandungnya. Maka ahli waris dari wanita yang mninggal tersebut mengadukan peristiwa tersebut kepada Rasulullah SAW, maka Rasulullah SAW memutuskan ganti rugi dari pembunuhan terhadap janin tersebut dengan pembebasan seorang budak laki-laki atau perempuan, dan memutuskan ganti rugi kematian wanita tersebut dengan uang darah (diyat) yang dibayarkan oleh aqilahnya (kerabat dari orang tua laki-laki)”.(HR. Bukhari).21

19 Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitnah, Bab Keharaman Darah Orang Mukmin dan Hartanya,

No.3934, Cet. Darel Fkr, 2001, h.890 20 Imam Ahmad, Baqi Musnad Al Muksirin, Bab Baqi Al Musnad Asariq, No.8078. 21AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 114. bisa dilihat juga pada Imam

Bukhari, Sahih al-Bukhari, Kitab Diyat, No.45, h.34.

Page 39: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

32

Ijma juga menjadi landasan hukum bagi asuransi syariah, para sahabat

telah melakukan ittifaq (kesepakatan) dalam hal ini (aqilah). Terbukti dengan

tidak adanya penentangan oleh sahabat lain terhadap apa-apa yang dilakukan

oleh Khalifah Umar bin Khattab. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka

bersepakat mengenai persoalan ini.

Istihsan dalam pandangan ahli ushul adalah memandang sesuatu itu

baik. Kebaikan dari kebiasaan aqilah dikalangan suku Arab kuno terletak pada

kenyataan bahwa ia dapat menggantikan balas dendam.22

3. Pengertian Asuransi Kendaraan Bermotor

Menurut Dewan Asuransi Indonesia (DAI) kendaraan bermotor adalah

kendaraan yang digerakkan oleh motor letup/mekanik lainnya, tetapi tidak

termasuk yang berjalan di atas rel.23 Sedangkan menurut Paham Asuransi,

kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh motor/mekanik

lainnya tidak termasuk kendaraan yang berjalan di atas rel, dengan kata lain

kendaraan bermotor adalah kendaraan yang berjalan di atas aspal dan tanah

seperti mobil sedan, bus, trailer, kendaraan beroda tiga dan beroda dua, dan

sebagainya.24

22 AM. Hasan Ali, h. 122-124. 23Thomas Suyatno, Kelembagaan Perbankan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999) h.

90. 24M. Wahyu Prihantoro, Aneka Produk Asuransi dan Karakteristiknya, h. 89

Page 40: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

33

Menurut Pasal 1 angka 6 dan 7 Undang-Undang No.14 Tahun 1992

tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan bahwa:

”Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan, terdiri dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor. Yang dimaksud kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu”.25

Asuransi kendaraan bermotor (motor vehicle insurance) adalah suatu

pertanggungan yang memberikan perlindungan kepada pemilik kendaraan

bermotor atau pihak-pihak yang berkepentingan atas kendaraan bermotor

tersebut yang disebabkan oleh kerugian dan kerusakan fisik atas kendaraan

bermotor serta kerugian akibat tanggung gugat yang harus ditanggung oleh

pemilik atau yang mamiliki kepentingan atas kendaraan itu atau sebab-sebab

lainnya yang ditegaskan dalam polis.26

4. Berakhirnya Asuransi Kendaraan Bermotor

Pertanggungan kendaraan bermotor dapat berakhir karena:

a. Pembatalan Polis

Penanggung dan tertanggung masing-masing berhak setiap waktu

menghentikan kontrak pertanggungan tanpa diwajibkan memberitahukan

alasannya. Pemberitahuan penghentian tersebut harus dilakukan secara

tertulis yang dikirim melalui pos tercatat oleh pihak yang menghendaki

penghentian pertanggungan kepada pihak lainnya ke alamat terakhir yang

diketahuinya.

25Sonni Dwi Harsono,PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, h. 126 26Sonni Dwi Harsono, h. 125

Page 41: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

34

Penanggung menjadi bebas dari segala kewajiban berdasarkan

pertanggungan termaksud sejak tiga hari kerja terhitung mulai tanggal

pengiriman surat pemberitahuan, yaitu pukul 12.00 siang waktu setempat,

dimana objek pertanggungan berada.

Bila yang membatalkan tertanggung, ia wajib membayar premi

yang sudah berjalan, yang diperhitungkan menurut skala premi

pertanggungan jangka pendek.

Sedangkan bila yang membatalkan penanggung, ia wajib

mengembalikan premi yang telah diterima untuk waktu pertanggungan

yang belum berjalan pro rata.

b. Peralihan Hak Milik

Bila kendaraan bermotor yang dipertanggungkan pindah tangan

baik berdasarkan suatu persetujuan ataupun karena meninggal dunia,

maka menyimpang dari Pasal 263 KUHD yang menyebutkan bahwa:

“Perjanjian pertanggungan batal dengan sendirinya sejak sepuluh (!0) hari kalender mulai terjadinya pemindahan tangan tersebut, kecuali penanggung menyetujui melanjutkan pertanggungan tersebut”.

c. Terjadi Kerugian Total/Total Loss

Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah

dilakukan penggantian kerugian atas dasar kehilangan/kerusakan

seluruhnya (total loss) atau yang dapat dipersamakan dengan itu tanpa

Page 42: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

35

pengembalian premi, walaupun jangka waktu pertanggungannya belum

habis (jangka panjang).

d. Berakhirnya Jangka Waktu Pertanggungan

Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah

berakhir jangka waktu pertanggungan yang telah ditentukan.27

C. Model Bagi Hasil Asuransi Kerugian

Dalam praktik di beberapa perusahaan asuransi kerugian (syariah) di

Indonesia dan Malaysia misalnya Syarikat Takaful Malaysia, Tri Pakarta cabang

Syariah, Bringin Sejahtera cabang Syariah, Binagriah cabang Syariah, Jasindo

cabang Syariah, mekanisme pengelolaan dana adalah sebagai berikut.

Dana dibayarkan peserta, kemudian terjadi akad mudharabah (bagi hasil)

antara mudharib (pengelola) dan shahibul mal (peserta). Kumpulan dana tersebut

kemudian diinvestasikan secara syariah ke bank syariah maupun keinvestasi

syariah lainnya, lalu dikurangi biaya-biaya operasional (seperti klaim, reasuransi,

komisi broker, dll). Selanjutnya surplus (profit) dilakukan bagi hasil antara

mudharib (pengelola) dan shahibul mal (peserta) sesuai dengan skim bagi hasil

yang telah ditentukan sebelumnya (misalnya 60:40). Bagian yang 60 persen untuk

mudharib ‘perusahaan’ tadi setelah dikurang biaya administrasi dan management

expenses, sisanya menjadi profit bagi shareholders. Sedangkan bagian yang lain,

27Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi (Jakarta: Salemba

Empat,1999) Cet. Ke-1, h.165.

Page 43: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

36

yaitu 40 persen menjadi share of surplus for participant ‘surplus bagi hasil untuk

partisipan’. Skema mekanisme pengelolaan dana ini dapat dilihat pada tabel 2.1.

1. Wakalah Bil Ujrah Takaful Model

Wakalah adalah pemberian kuasa dari seseorang (muwakkil) kepada

penerima kuasa (wakil) untuk melaksanakan suatu tugas (taukil) atas nama

muwakkil (pemberi kuasa).28

Tabarru’ berasal dari kata tabarra’a – yatabarra’u – tabarru’an artinya

sumbangan, hibah, dana kebajkan, atau derma. Tabarru’ merupakan

pemberian sukarela seseorang kepada orang lain, tanpa ganti rugi, yang

28 HM. Dumairi Nor, dkk, Ekonomi Syariah Versi Salaf (Jawa Timur: Pustaka Sidogiri, 2008)

Cet. Ke-II, h. 133.

Page 44: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

37

mengakibatkan berpindahnya kepemilikan harta itu dari pemberi kepada

orang yang diberi.29

Dalam konteks akad dalam asuransi syariah, tabarru’ bermaksud

memberikan dana kebajikan dengan niat ikhlas untuk tujuan saling membantu

diantara sesama peserta takaful (asuransi syariah) apabila ada diantaranya

yang mendapat musibah. 30

Di atas sudah dijelaskan dan digambarkan tentang mekanisme

pengelolaan dana Asuransi Kerugian (syariah) yang diterapkan oleh beberapa

Perusahaan Asuransi Syariah di Malaysian dan Indonesia. berikut ini

mekanisme pengelolaan dana PT. Asuransi Takaful Umum adalah sebagai

berikut

29 Syakir Sula, h.35.

30 Syakir Sula, h.36.

Page 45: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

38

Keterangan :

a. Premi yang dibayarkan oleh Tertanggung (nasabah) kepada Penanggung

dibagi dalam dua kelompok empat puluh lima persen (45%) untuk Ujrah

dan lima puluh lima persen (55%) untuk Tabarru’.

b. Seluruh dana tabarru’ yang terkumpul dari setiap peserta (total dana

tabarru’ nasabah) di investasikan.

c. Hasil investasi dari total dana tabarru’ ditambahkan total dana tabarru’

sebelum di investasikan lalu dikurang beban asuransi (reasuransi, klaim,

dan pajak) dan sisa usahanya dibagi untuk perusahaan enam puluh persen

(60%) dan nasabah empat puluh persen (40%), pembagian ini sudah

Page 46: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

39

disepakati sebelumnya oleh Tertanggung (nasabah) dan Penanggung

(perusahaan).

d. Dana perusahaan (60%) ditambah cadangan claim dan dana nasabah

(40%) disebut surplus tabarru’.

e. Kemudian surplus tabarru’ ditambah ujrah akad wakalah (45%) menjadi

pendapatan preusan yang selanjutnya dikurang beban operasional dan

profit.

Page 47: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

BAB III

KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM

A. Macam-macam Produk Asuransi Kendaraan Bermotor

Ada tiga produk asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful

Umum, yaitu :

1. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar1

Takaful kendaraan bermotor standar adalah program Takaful yang

mengganti kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah

kecelakaan, pencurian serta tanggung jawab hukum pihak ketiga.

Untuk jenis produk Takaful kendaraan bermotor standar dibagi

menjadi 4, yaitu :2

a. Comprehensive adalah program Takaful yang hanya mengganti kerugian

atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah kecelakaan, kehilangan,

dan akibat perbuatan jahat orang lain.

b. Comprehensive dengan perluasan adalah program Takaful yang

mengganti kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah

kecelakaan, pencurian, dengan perluasan tanggung jawab hukum pihak

1Brosur Produk Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar PT. Asuransi Takaful Umum 2Hadijah Moh. Toha, Staf Bidang Customer Service di PT. Asuransi Takaful Umum,

Wawancara Pribadi, ruang Customer Service PT. Asuransi Takaful Keluarga, 10 Januari 2010, pukul 15.00 WIB.

39

Page 48: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

40

ketiga, dan akibat bencana alam (gempa bumi, tsunami, letusan gunung

berapi, banjir, badai, pemogokan, kerusuhan, huru-hara, terorisme, dan

sabotase). Bisa diperluas dengan kecelakaan diri dan penumpang.

c. Total Loss Only (TLO) adalah program Takaful yang hanya mengganti

kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah

pencurian/kehilangan dan kerusakan total akibat kecelakaan (kerusakan di

atas 75%).

d. Total Loss Only (TLO) dengan perluasan adalah program Takaful yang

mengganti kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah

pencurian/kehilangan, kerusakan total akibat kecelakaan dengan perluasan

akibat bencana alam (gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir,

badai, pemogokan, kerusuhan, huru-hara, terorisme, dan sabotase), dan

tanggung jawab hukum pihak ketiga, tentunya dengan tambahan premi

(kerusakan di atas 75%).

2. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan3

Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan adalah

program Takaful yang mengganti kerugian atas kendaraan bermotor yang

disebabkan musibah kecelakaan, pencurian, tanggung jawab pihak ke 3

penumpang dan pengemudi, bencana alam (gempa bumi, tsunami, letusan

gunung berapi, banjir, badai, pemogokan, kerusuhan, huru-hara, terorisme,

3Brosur Produk Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful

Umum

Page 49: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

41

dan sabotase), tanggung jawab hukum pihak ketiga, penggantian mobil baru,

biaya perbaikan darurat, biaya derek, biaya ambulance, biaya penggantian

transportasi, layanan bengkel, dan layanan perpanjangan STNK.

3. Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR)4

Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) adalah produk takaful

untuk sepeda motor atas risiko kehilangan dan kecelakaan dengan tambahan

asuransi jiwa. Setiap peserta Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR)

mendapatkan Kartu Takaful ANSOR sebagai tanda kepesertaan.

B. Manfaat Asuransi Kendaraan Bermotor

1. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar5

a. Comprehensive

Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor

(ABROR) Standar Comprehensive adalah penggantian atau perbaikan

terhadap kerusakan kendaraan bermotor yang diasuransikan disebabkan

musibah kecelakaan, kehilangan, dan akibat perbuatan jahat orang lain.

Seberapapun seringnya terjadi klaim akan tetap di cover oleh PT.

Takaful Umum selama klaim tersebut sesuai dengan persyaratan yang

berlaku pada PT. Asuransi Takaful Umum. Jika kehilangan atau

kerusakan akibat musibah kecelakaan dan perbuatan jahat orang lain di

atas 75%, maka kerugian akan diganti sesuai harga kendaraan sebelum

4Brosur Produk Takaful Sepeda Motor (ANSOR) PT. Asuransi Takaful Umum 5Brosur Produk Takaful ABROR Standar PT. Asuransi Takaful Umum

Page 50: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

42

terjadinya kerugian dikurang risiko sendiri dan penggantiannya berupa

uang sedangkan kendaraan yang mengalami kerugian menjadi milik

perusahaan dengan begitu pertanggunganpun berakhir.

b. Comprehensive dengan perluasan

Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor

(ABROR) Standar Comprehensive dengan perluasan adalah penggantian

atau perbaikan terhadap kerusakan kendaraan bermotor yang

diasuransikan disebabkan musibah kecelakaan, pencurian, tanggung

jawab hukum pihak ketiga, dan akibat bencana alam (gempa bumi,

tsunami, letusan gunung berapi, banjir, badai, pemogokan, kerusuhan,

huru-hara, terorisme, dan sabotase).

Seberapapun seringnya terjadi klaim akan tetap di cover oleh PT.

Takaful Umum selama klaim tersebut sesuai dengan persyaratan yang

berlaku pada PT. Asuransi Takaful Umum. Jika kehilangan/pencurian

atau kerusakan akibat musibah kecelakaan, tanggungjawab hukum pihak

ketiga dan akibat bencana alam di atas 75%, maka kerugian akan diganti

sesuai harga kendaraan sebelum terjadinya kerugian dikurang risiko

sendiri dan penggantiannya berupa uang sedangkan kendaraan yang

mengalami kerugian menjadi milik perusahaan dengan begitu

pertanggunganpun berakhir.

Page 51: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

43

c. Total Loss Only (TLO)

Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor

(ABROR) Standar Total Loss Only (TLO) adalah penggantian atau

perbaikan terhadap kerusakan kendaraan bermotor yang diasuransikan

disebabkan musibah pencurian/kehilangan, dan kerusakan total akibat

kecelakaan diatas 75%. Klaim akan dibayarkan apabila terjadi kerusakan

kendaraan bermotor yang diasuransikan disebabkan musibah

pencurian/kehilangan, dan kerusakan total akibat kecelakaan diatas 75%

dan kerugian akan diganti sesuai harga kendaraan sebelum terjadinya

kerugian dikurang risiko sendiri dan penggantiannya berupa uang

sedangkan kendaraan yang mengalami kerugian menjadi milik

perusahaan dan pertanggunganpun berakhir.

d. Total Loss Only (TLO) dengan perluasan

Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor

(ABROR) Standar Total Loss Only (TLO) adalah penggantian atau

perbaikan terhadap kerusakan kendaraan bermotor yang diasuransikan

disebabkan musibah pencurian/kehilangan, kerusakan total akibat

kecelakaan, bencana alam (gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi,

banjir, badai, pemogokan, kerusuhan, huru-hara, terorisme, dan sabotase),

dan tanggung jawab hukum pihak ketiga, dengan tingkat kerusakan diatas

75%.

Page 52: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

44

Klaim akan dibayarkan apabila terjadi kerusakan kendaraan

bermotor yang diasuransikan disebabkan musibah pencurian/kehilangan,

tanggung jawab hukum pihak ketiga, akibat bencana alam, dan kerusakan

total akibat kecelakaan diatas 75% dan kerugian akan diganti sesuai harga

kendaraan sebelum terjadinya kerugian dikurang risiko sendiri dan

penggantiannya berupa uang sedangkan kendaraan yang mengalami

kerugian menjadi milik perusahaan dan pertanggunganpun berakhir.

Besarnya risiko sendiri yang menjadi tanggungan Peserta adalah

sebagai berikut:

a. Karena kecelakaan biasa atau kecurian:

- Partial Loss/Constructive Total Loss = minimum Rp. 200.000,-

- Partial Loss/Constructive Total Loss untuk kendaraan disewakan tanpa

pengemudi = minimum Rp. 300.000,-

- Total Loss karena kecurian = min 5% of claim

- Partial Loss/Constructive Total Loss untuk jenis Truck/Pick Up

sebesar Rp. 1.000.000,-

b. Karena Gempa Bumi, Tsunami, dan Letusan Gunung Berapi, Banjir dan

Badai = 10% of claim minimum Rp. 200.000,-

c. Karena Terorisme dan Sabotase serta Pemogokan, Kerusuhan, dan Huru-

hara :

- Total Loss = 5% of Pertanggungan

- Partial loss = Rp. 200.000,-

Page 53: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

45

Syarat Khusus ABROR Standar 1. Penggunaan untuk Pribadi / Dinas

2. Usia mobil 0-18 tahun untuk TLO Usia mobil 0-7 tahun untuk Comprehensive

3. Jenis mobil : Sedan, Jeep, Station Wagon, Truck, Pick Up, Minibus dan jenis kendaraan Bus lainnya.

4. Penggunaan untuk angkutan umum hanya diperkenankan discover dengan TLO

2. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan6

Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor

(ABROR) Paket Jaminan adalah sebagai berikut:

No Manfaat Takaful Abror (paket jaminan)

Keterangan

1 Bagi hasil (SPL Pengembalian Tabarru’)

Ada

2 Jaminan atas gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi (risiko sendiri : 10% of claim, minimal Rp.200.000,-)

Maks. Sebesar harga kendaraan

3 Jaminan atas banjir dan badai (risiko sendiri : 10% of claim, minimal Rp.200.000,-)

Maks. Sebesar harga kendaraan

4 Jaminan atas terorisme dan sabotase - Kerugian total = 5% of pertanggungan - Kerugian partial Rp. 200.000,-

Maks. Sebesar harga kendaraan

5 Jaminan atas pemogokan, kerusuhan, dan huru-hara - Kerugian total = 5% of pertanggungan - Kerugian partial Rp. 200.000,-

Maks. Sebesar harga kendaraan

6 Tanggung jawab hukum pihak ke 3 Maks. Rp.25.000.000,- 7 Jaminan Kecelakaan diri pengemudi Maks. Rp.15.000.000,- 8 Jaminan Kecelakaan diri penumpang

(maksimun 7 orang) Maks. Rp.5.000.000,-

Per penumpang 9 Manfaat penggantian mobil baru

(New Car Benefit) Untuk usia kendaraan 0-6 bulan sejak keluar

6Brosur Produk Takaful Asuransi Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan PT. Asuransi

Takaful Umum

Page 54: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

46

dari dealer resmi kendaraan

10 Biaya perbaikan darurat (termasuk derek, service, dan spare part)

Maks.Rp.500.000,-

11 Biaya derek akibat kecelakaan Maks.Rp.1.000.000,- 12 Biaya ambulance Maks.Rp.1.000.000,- 13 Biaya penggantian transportasi (dimulai dari

hari ke 11 sejak mobil dibengkel yang disepakati), maksimum selama 10 hari masa penggantian

Rp.200.000,- per hari, dibayarkan setelah

mobil selesai diperbaiki dibengkel

14 Layanan bengkel Bengkel rekanan/resmi 15 Layanan perpanjang STNK Khusus Jabodetabek 16 Layanan online 24 jam Khusus Jabodetabek Syarat Khusus ABROR Paket Jaminan 1. Penggunaan untuk Pribadi / Dinas 2. Usia mobil 0-7 tahun 3. Jenis mobil : Sedan, Jeep, Station Wagon dan Minibus

Klaim akan dibayarkan apabila terjadi kerusakan kendaraan bermotor

yang diasuransikan disebabkan musibah-musibah diatas, jika kerugian

melebihi jumlah maksimal klaim yang diberikan oleh Penanggung/PT.

Takaful Umum, maka kelebihannya menjadi tanggungan dari Tertanggung

sedangkan untuk kerugian dengan tingkat maksimal sesuai harga kendaraan,

akan diganti sesuai harga kendaraan sebelum terjadinya kerugian dikurang

risiko sendiri dan penggantiannya berupa uang sedangkan kendaraan yang

mengalami kerugian menjadi milik perusahaan, pertanggunganpun berakhir.

Page 55: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

47

3. Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR)7

Manfaat yang diperoleh dari Takaful Asuransi Sepeda Motor Plus

(ANSOR) adalah sebagai berikut:

Manfaat Takaful Ansor Keterangan Kerugian total (TLO) atas sepeda motor (kecurian atau kecelakaan)

Sesuai harga pasar sepeda motor

Santunan meninggal dunia karena kecelakaan

Rp. 10.000.000,-

Santunan meninggal dunia bukan karena kecelakaan

Rp. 5.000.000,-

Klaim akan dibayarkan apabila terjadi kerugian total atas sepeda motor

yang diasuransikan disebabkan musibah kecurian atau kecelakaan, akan

diganti sesuai harga kendaraan sebelum terjadinya kerugian dikurang risiko

sendiri dan penggantiannya berupa uang sedangkan kendaraan yang

mengalami kerugian menjadi milik perusahaan, dan pertanggunganpun

berakhir.

Besarnya risiko sendiri yang menjadi tanggungan Peserta adalah

sebagai berikut:

- Karena Kecurian 10% dari Klaim

- Perbaikan karena Kecelakaan: Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)

7Brosur Produk Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) PT. Asuransi Takaful Umum

Page 56: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

48

C. Risiko dalam Asuransi Kendaraan Bermotor8

1. Risiko yang dijamin

Karena kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor, Penanggung

memberikan ganti rugi kepada Tertanggung terhadap:

a. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan yang

disebabkan oleh:

1) Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, termasuk juga akibat

dari kesalahan material, konstruksi, cacat sendiri atau sebab-sebab

lainnya dari kendaran bermotor yang bersangkutan;

2) Perbuatan jahat orang lain;

3) Pencurian termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau diikuti

dengan kekerasan kepada orang dan/atau kendaraan bermotor yang

dipertanggungkan dengan tujuan mempermudah pencurian kendaraan

bermotor atau alat perlengkapan kendaraan bermotor yang

dipertanggungkan dalam polis ini;

4) Kebakaran, termasuk kebakaran benda atau kendaraan lain yang

berdekatan atau tempat penyimpanan kendaraan bermotor yang

dipertanggungkan, atau karena air dan/atau alat-alat lain yang

dipergunakan untuk menahan atau memadamkan kebakaran; demikian

juga karena dimusnahkannya seluruh atau sebagian kendaraan bermotor

8Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia, TAKAFUL Indonesia, yang diperoleh dari PT.

Asuransi Takaful Umum

Page 57: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

49

yang dipertanggungkan atas perintah yang berwenang dalam upaya

pencegahan menjalarkan kebakaran itu;

5) Sambaran petir.

b. Kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa yang tersebut

dalam poin 1 s/d 5 di atas dan sebab-sebab lainnya selama penyeberangan

resmi lainnya yang berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal

Perhubungan Darat.

c. Kerusakan roda bila kerusakan tersebut mengakibatkan pula kerusakan

kendaraan bermotor itu yang disebabkan oleh kecelakaan.

d. Biaya yang wajar yang dikeluarkan oleh Tertanggung untuk penjagaan atau

pengangkutan ke bengkel atau tempat lain guna menghindari atau

mengurangi kerugian atau kerusakan yang dijamin dalam polis, setinggi-

tingginya sebesar setengah persen (0,5%) dari jumlah pertanggungan, tanpa

diperhitungkan dengan risiko sendiri.

Karena Tanggung Gugat (Tanggung Jawab Hukum Tertanggung

terhadap Pihak Ketiga). Penanggung memberikan penggantian kepada

Tertanggung atas:

a. Tanggung gugat Tertanggung terhadap suatu kerugian yang diderita oleh

pihak ketiga yang secara langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor

yang dipertanggungkan, baik yang diselesaikan dengan musyawarah

maupun pengadilan, kedua-duanya yang mendapat persetujuan terlebih

Page 58: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

50

dahulu dari Penanggung, setinggi-tingginya sejumlah yang tercantum

dalam ikhtisar pertanggungan yang meliputi:

1) Kerusakan harta benda;

2) Cedera badan atau kematian

b. Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli, yang bekaitan dengan

Tanggung gugat Tertanggung yang telah terlebih dahulu disetujui oleh

Penanggung secara tertulis.

2. Risiko yang dikecualikan

Risiko yang dikecualikan secara umum berdasarkan Polis Standar

Kendaraan Bermotor Indonesia (PSKBI)

a. Kehilangan keuntungan, kehilangan upah, berkurangnya nilai atau

kerugian keuangan lainnya yang diderita tertanggung sebagai akibat tidak

dapat dipergunakannya kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

tersebut karena suatu kecelakaan atau sebab lain.

b. Kerusakan atau kehilangan peralatan tambahan yang tisak disebutkan

dalam ikhtisar Polis sebagai akibat suatu kecelakaan atau sebab lain.

c. Kerusakan atau kehilangan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

baik sebagian maupun seluruhnya sebagai akibat penggelapan.

d. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

sebagai akibat perbuatan jahat yang dilakukan oleh Tertanggung, suami

atau isteri atau anak Tertanggung, orang yang disuruh Tertanggung,

Page 59: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

51

bekerja pada Tertanggung, orang yang sepengetahuan atau seijin

Tertanggung, atau orang yang tinggal bersama Tertanggung.

e. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

disebabkan karena :

1) Kendaraan bermotor tersebut dipergunakan untuk menarik atau

mendorong kendaraan lain, untuk turut serta dalam perlombaan

kecakapan atau perlombaan kecepatan, untuk memberi pelajaran

mengemudi, menarik suatu trailer, untuk karnaval atau pawai atau

untuk melakukan tindakan kejahatan, atau untuk sesuatu maksud lain

dari yang ditetapkan di dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor

Indonesia (PSKBI).

2) Kelebihan muatan atau dijalankan secara paksa, revolusi, penggunaan

kekuatan militer atau pengambilan kekuasaan atau perbuatan

seseorang yang tidak bertindak atas nama atau sehubungan dengan

suatu organisasi dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan.

3) Kendaraan bermotor tersebut dengan sepengetahuan Tertanggung,

dijalankan dalam keadaan rusak, dalam keadaan tidak dapat

dipertanggungjawabkan secara teknis atau dalam perbaikan.

4) Kendaraan bermotor tersebut dikemudikan oleh seseorang yang pada

saat terjadinya kecelakaan tidak memiliki surat izin mengemudi

(SIM) yang sah atau oleh seseorang yang berada di bawah pengaruh

minuman keras atau sesuatu bahan lain yang memabukkan.

Page 60: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

52

5) Memasuki, atau melewati jalan tertutup, terlarang atau tidak

diperuntukkan untuk kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

dengan Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia (PSKBI).

6) Barang-barang yang sedang dibuat, ditumpuk, dibongkar atau

diangkut dengan kendaraan bermotor tersebut.

7) Reaksi atau radiasi nuklir, pencemaran radioaktif, reaksi inti atom

bagaimana juga terjadinya, apakah yang terjadi di dalam maupun di

luar kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.

f. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

baik langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh :

1) Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, banjir, genangan

air atau gejala geologi atau meteorology lainnya.

2) Perang, penyerbuan, aksi musuh asing, permusuhan atau kegiatan

yang menyerupai suasana perang (baik dengan pernyataan perang

maupun tidak) perang saudara, pemberontakan, pergolakan sipil

(huru-hara) yang dianggap merupakan bagian atau menjurus pada

pemberontakan umum, pemberontakan militer, pengacauan,

terorisme, penggunaan kekerasan, revolusi, penggunaan kekuatan

militer atau pengambilalihan kekuasaan atau erbuatan seseorang yang

bertindak atasnama sehubungan dengan suatu organisasi dengan

kegiatan-kegiatan yang bertujuan menggulingkan dengan kekerasan

pemerintahan yang syah de jure atau e facto.

Page 61: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

53

3) Kerusuhan, pemogokan, atau gangguan ketertiban umum lain atau

semacamnya.

g. Kehilangan atau kerusakan di bagian atau material kendaraan bermotor

yang dipertanggungkan karena aus, sifat kekurangan sendiri pada bagian

itu atau pada mesinnya disebabkan oleh salah mempergunakannya.

h. Kerugian yang dialami oleh pihak ketiga yang secara langsung atau tidak

langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

berupa :

1) Kerusakan harta benda milik atau dalam pengawasan Tertanggung,

diangkut, dimuat, atau dibongkar dari kendaraan bermotor yang

dipertanggungkan.

2) Kerusakan jalan, jembatan, viaduct, bangunan-bangunan yang

terdapat di bawah, di atas, atau di samping jalan sebagai akibat dari

getaran, berat kendaraan bermotor, atau muatannya.

i. Cedera badan atau kematian terhadap :

1) Penumpang di dalam kendaraan bermotor yang dipertanggungkan;

2) Tertanggung, suami, atau istri, dan anak Tertanggung bila

Tertanggung adalah perorangan;

3) Pemegang saham atau pengurus bila Tertanggung merupakan C.V.

(Commanditaire Vennootschap) atau Fa. (Firma);

4) Pengurus bila Tertanggung adalah badan hukum berbentuk perseroan

terbatas, yayasan atau usaha bersama dan bentuk lainnya;

Page 62: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

54

5) Orang yang bekerja pada Tertanggung dengan menerima imbalan

jasa;

6) Orang yang tinggal bersama Tertanggung;

7) Hewan milik atau dalam pengawasan Tertanggung, diangkut, dimuat,

dibongkar dari kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.

Risiko yang dikecualikan khusus TLO untuk Produk Takaful Asuransi

Sepeda Motor (ANSOR). Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian,

kerusakan, biaya atas sepeda motor yang disebabkan oleh :9

a. Sepeda motor yang digunakan :

1) menarik atau mendorong kendaraan atau benda lain, memberikan

pelajaran mengemudi

2) turut serta dalam perlombaan, latihan, penyaluran hobi kecakapan

atau kecepatan, karnaval, pawai, kampanye, unjuk rasa

3) melakukan tindak kejahatan

4) penggunaan selain dari yang dicantumkan dalam polis

b. Penggelapan, penipuan, hipnotis, dan sejenisnya

c. Perbuatan jahat yang dilakukan oleh :

1) peserta sendiri

2) suami atau istri, anak, orang tua, saudara sekandung peserta

3) orang yang disuruh peserta, bekerja pada peserta, orang yang

sepengetahuan atau seijin peserta

9Brosur Takaful ANSOR

Page 63: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

55

4) orang yang tinggal bersama peserta

5) pengurus, pemegang saham, komisaris atau pegawai, jika peserta

merupakan badan hukum

d. Kelebihan muatan dari kapasitas kendaraan yang telah ditetapkan

pabrikan

Pertanggunngan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan atau biaya

sepeda motor yang langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh, akibat

dari, ditimbulkan oleh :

- Kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja, tawuran, huru-hara,

pembangkitan rakyat, pengambilan alih kekuasaan, revolusi,

pemberontakan, kekuatan militer, invasi, perang saudara, perang dan

permusuhan, makar, terorisme, sabotase, penjarahan.

- Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, tsunami, hujan

es, banjir, genangan air, tanah longsor atau gejala geologi atau

meteorologi lainnya.

- Reaksi nuklir, radio aktif, dan sejenisnya.

Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan atau biaya

sepeda motor jika :

1) disebabkan oleh tindakan sengaja peserta dan atau pengemudi.

2) pada saat terjadinya kerugian, kerusakan, sepeda motor dikemudikan oleh

seseorang yang tidak memiliki surat ijin mengemudi (SIM) sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 64: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

56

3) dikemudikan oleh seseorang yang berada dibawah pengaruh minuman

keras, obat terlarang atau sesuatu bahan lain yang membahayakan.

4) dikemudikan secara paksa walaupun secara teknik kondisi sepeda motor

dalam keadaan rusak atau tidak laik jalan.

5) memasuki atau melewati jalan tertutup, terlarang, tidak diperuntukkan,

untuk sepeda motor atau melanggar rambu-rambu lalu lintas.

Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, dan atau kerusakan atas :

1) perlengkapan tambahan yang tidak disebutkan dalam polis.

2) bagian atau material sepeda motor yang aus karena pemakaian, sifat

kekurangan material sendiri atau salah dalam menggunaknanya.

3) surat tanda nomor kendaraan (STNK) buku pemilik kendaraan bermotor

(BPKB) dan atau surat-surat lain sepeda motor.

Pertanggungan ini tidak menjamin kehilangan keuntungan, upah,

berkurangnya harga atau kerugian keuangan lainnya yang diderita Peserta.

Risiko yang dikecualikan khusus Meninggal Dunia untuk Produk Takaful

Asuransi Sepeda Motor (ANSOR). Pertanggungan ini tidak menjamin

meninggal dunia disebabkan salah satu hal dibawah ini :

1) bunuh diri, atau

2) setiap tindakan kejahatan yang dilakukan oleh ahli waris Peserta atau

oleh/dengan bantuan pihak lain yang berkepentingan dengan polis ini,

atau

Page 65: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

57

3) perbuatan melawan hukum atau dihukum mati oleh pengadilan yang

berwenang, atau

4) meninggal dunia yang disebabkan secara sengaja oleh perbuatan sendiri

untuk melukai atau menyakiti diri sendiri, penyalahgunaan alkohol atau

obat terlarang, atau dibawah pengaruh atau diakibatkan oleh alkohol,

narkoba atau zat adiktif lainnya, atau

5) kejadian luar biasa yang dinyatakan secara resmi oleh pemerintah, atau

seperti bencana alam dan atau wabah penyakit (epidemi), atau

6) setiap tindakan kejahatan yang dilakukan oleh Peserta atau terlibatnya

Peserta dalam setiap perkelahian kecuali dalam mempertahankan diri,

kerusuhan, pemberontakan, peperangan atau kegiatan lainnya yang

serupa, atau

7) terinveksi virus Human Immuno-deficiency Virus (HIV ) atau Acquired

Immune Deficiency Syndrome (AIDS), atau

8) abortus, kecuali dengan alasan kesehatan, atau

9) melahirkan atau kehamilan, atau

10) penyakit hubungan seksual seperti Gonorrhea/Syphilis atau lainnya serta

segala akibatnya, atau

11) perang atau segala tindakan peperangan baik yang dinyatakan atau tidak,

partisipasi aktif dalam demonstrasi/huru-hara/kerusuhan/pengacauan atau

kekacauan/perbuatan teror/pemberontakan atau keributan

Page 66: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

58

sipil/kudeta/kegaduhan sipil atau keadaan yang dapat disamakan dengan

itu, atau

12) radiasi atau kontraminasi yang bersidat masal, atau

13) akibat kecelakaan sebagai penumpang pesawat udara yang tidak

diselenggarakan oleh perusahaan penerbangan komersial yang tergabung

adalam Internastinal Air Transport Association (IATA) dan tidak

beroperasi seara ketat sesuai jadwal, atau

14) peserta meninggal dunia dalam Masa Tunggu (Waiting Period).

Page 67: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

BAB IV

ANALISIS KLAIM KENDARAAN BERMOTOR PADA PT.ASURANSI

TAKAFUL UMUM

A. Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT.

Asuransi Takaful Umum

Secara umum prosedur klaim pada asuransi kerugian (umum) hampir

sama pada asuransi syariah maupun konvensional. Adapun yang membedakan

dari masing-masing perusahaan adalah kecepatan dan kejujuran dalam menilai

suatu klaim.1

Dalam hal terjadi kerugian/kerusakan atas kendaraan bermotor yang

dipertanggungkan atau terjadi kerugian akibat kecelakaan pada diri

pengemudi/penumpangnya atau sampai berakibat meninggalnya Tertanggung

akibat kecelakaan/bukan kecelakaan (sesuai manfaat yang diterima dari setiap

produk), maka Tertanggung berkewajiban :2

1. Penerimaan Laporan dari Tertanggung

a. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar dan Paket Jaminan

Tertanggung segera memberitahukan kejadian tersebut kepada

Penanggung dalam waktu 3 x 24 jam (hari kerja). Pelaporan dapat secara

1M. Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta:

Gema Insani Press, 2004), h.261. 2Brosur Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Standar dan Produk Asuransi Kendaraan

Bermotor Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful Umum.

59

Page 68: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

60

lisan, via telepon atau via surat ditujukan pada bagian klaim PT. Asuransi

Takaful Umum terdekat.

b. Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR)

Tertanggung segera memberitahukan kejadian tersebut kepada PT.

Asuransi Takaful Umum paling lambat 5 (lima) hari kalender sejak

tanggal kejadian (kecurian atau kecelakaan atau meninggal dunia).

Pelaporan klaim harus secara tertulis.3

Untuk produk Takaful ABROR Standar dan Paket Jaminan dalam kondisi

darurat dan kejadian di luar jam kerja, dapat menghubungi Bengkel Rekanan

terdekat. Untuk Takaful ABROR Paket Jaminan dapat juga menghubungi

bengkel resmi yang bukan rekanan Takaful, tetapi penggantian perbaikan

kendaraannya dengan reimbursement.4

Setelah mendapat laporan klaim dari nasabah langsung atau customer

service dalam formulir laporan klaim sementara dengan mengisi:5

1. Nama pelapor dan kontak person,

2. No. Polis asuransi,

3. Objek klaim,

4. Tanggal kejadian,

5. Lokasi kejadian,

3Brosur Produk Takaful Asuransi Sepeda Motor PT. Asuransi Takaful Umum 4Brosur Produk Takaful ABROR Standar dan Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful Umum 5Fikri, Staf Bidang Klaim di PT. Asuransi Takaful Umum, Wawancara Pribadi, ruang rapat

PT. Asuransi Takaful Umum lantai 3, 25 Januari 2010, pukul 13.00 WIB.

Page 69: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

61

6. Penyebab kejadian,

7. Perincian kerugian,

8. Estimasi kerugian,

9. Data keterkaitan pihak ke-3 bila ada TJH (Tanggung Jawab Hukum Pihak ke-

3

Dokumen pendukung klaim yang harus dipenuhi adalah :

1. Kerugian yang menyangkut pihak ketiga:6

a. Jika kendaraan pihak lain diduga bersalah, diupayakan ada surat tuntutan

Tertanggung pada pihak yang bersalah,

b. Jika kendaraan Tertanggung yang bersalah, harus ada surat tuntutan dari

pihak lain yang dirugikan kepada Tertanggung dan proses selanjutnya

mengikuti prosedur klaim kendaraan bermotor umumnya,

c. Kerugian pihak ketiga yang menyangkut harta benda atau manusia, maka

dokumen pendukung yang harus dipenuhi adalah :

1) untuk kerugian harta benda meliputi, surat tuntutan kerugian, surat,

tanda damai, estimasi kerugian, surat keterangan tidak diasuransikan,

bila harta benda adalah kendaraan bermotor (memenuhi prinsip knock

for knock agreement).

Knock for knock agreement adalah Common practice dari DAI

untuk sesama perusahaan asuransi kerugian yang mengeluarkan polis

6TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur Penyelesaian

Klaim, 2008, h.7.

Page 70: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

62

asuransi kendaraan bermotor untuk diwajibkan saling memikul atas

kerugian masing-masing pesertanya, dengan ketentuan sebagai

berikut7 :

a) jaminan asuransi atas kendaraan kedua belah pihak adalah All

Risk/gabungan,

b) periode asuransi atas kedua kendaraan masih berlaku,

c) perusahaan asuransi dari pihak yang bersalah, hanya diwajibkan

membayar risiko sendiri (OR) pihak yang dirugikan, sementara

perbaikan kendaraan ditanggung oleh masing-masing perusahaan

asuransi,

d) kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi sesuai dengan

persyaratan yang ada.

2) untuk kerugian yang menyangkut cidera atau jiwa manusia meliputi,

surat tuntutan kerugian dari korban atau ahli waris, surat tanda damai,

bukti biaya-biaya pengobatan, diupayakan saksi pihak Independent

yang dapat mengungkapkan secara tertulis terjadinya peristiwa

dimaksud.8

7TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur Penyelesaian

Klaim, h.16. 8TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur Penyelesaian

Klaim, h.7.

Page 71: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

63

2. Klaim kehilangan karena pencurian

a. Partial Loss, selain dokumen-dokumen standar juga harus disertakan

Laporan Polisi

b. Total Loss, dokumen yang dipenuhi adalah :

1) Surat keterangan atau tanda lapor dari kepolisian setempat,

2) Surat kehilangan kendaraan bermotor dari Kaditserse setempat,

3) Surat pemblokiran STNK dari Kaditlantas setempat,

4) Kronologis kejadian yang dibuat Peserta/Pemakai objek klaim

terakhir,

5) Menandatangani Surat Subrogasi bermaterai cukup,

6) Menandatangani Surat Pernyataan (Letter of Discharge) bermaterai

cukup khusus untuk klaim diatas Rp. 50,000,000.00.

Dokumen pendukung klaim khusus untuk produk Takaful Asuransi

Sepeda Motor (ANSOR) ADALAH :9

1. TLO Sepeda Motor

a. Aplikasi Pengajuan Klaim (formulir aplikasi disediakan oleh PT. Asuransi

Takaful Umum),

b. Kartu Takaful ANSOR (asli),

c. Asli bukti pelunasan biaya ke Pesertaan (kontribusi),

d. Fotocopy identitas diri Peserta (KTP),

e. Fotocopy SIM, Asli STNK, dan BPKB,

9Brosur Takaful ANSOR PT. Asuransi Takaful Umum

Page 72: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

64

f. Asli Surat Laporan Polisi setempat, untuk klaim pencurian atau perbuatan

jahat,

g. Asli surat keterangan dari Kepolisian mengenai sebab kecelakaan,

h. Dokumen/keterangan lain bila dianggap perlu oleh PT. Asuransi Takaful

Umum.

2. Meninggal Dunia

a. Aplikasi Pengajuan Klaim (formulir aplikasi disediakan oleh PT. Asuransi

Takaful Umum),

b. Kartu Takaful ANSOR (asli),

c. Asli bukti pelunasan biaya kePesertaan (kontribusi),

d. Fotocopy identitas diri Peserta (KTP),

e. Fotocopy identitas diri (KTP) yang mengajukan klaim,

f. Asli (atau legalisir) surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh

Pamong Praja setempat (minimal setingkat Kelurahan),

g. Surat keterangan dokter bila meninggal dalam perawatan dokter/Rumah

Sakit,

h. Surat keterangan dari KBRI setempat, apabila meninggal di luar negeri,

i. Surat keterangan ahli waris (minimal diketahui oleh aparat Pamong Praja

setingkat Lurah),

j. Daftar pertanyaan (formulir daftar pertanyaan disediakan oleh PT.

Asuransi Takaful Umum dan harus diisi/dijawab oleh ahli waris),

Page 73: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

65

k. Dokumen/keterangan lain bila dianggap perlu oleh PT. Asuransi Takaful

Umum.

2. Penelitian Polis10

Setelah menerima penberitahuan tentang adanya kerugian dari

Tertanggung, maka Penanggung dalam hal ini staf klaim melakukan

pemeriksaan bukti penutupan berupa polis, endorsment, bukti pembayaran

premi, mengisi form klaim, dan verifikasi klaim dengan memperhatikan:

1) Apakah objek klaim dijamin dalam polis,

2) Apakah klaim yang terjadi berada dalam periode polis,

3) Apakah penyebab kerugian merupakan risiko yang dijamin,

4) Apakah premi telah dilunasi.

Apabila data tidak sesuai dengan verifikasi maka perusahaan

mengambil putusan penolakan. Bila Tertanggung keberatan atas penolakan

tersebut, Tertanggung dapat dimungkinkan mengajukan pertimbangan (Ex-

Gratia) secara tertulis kepada bagian klaim yaitu dengan meminta persetujuan

dari manajemen (Direksi).

3. Penelitian Lapangan (survey) Klaim11

Bila data sudah sesuai dengan verifikasi, maka kendaraan wajib di

survey dan melengkapi hasil survey berupa:

10Fikri, Selaku Staf Bidang Klaim di PT. Asuransi Takaful Umum, Wawancara Pribadi,

wawancara dilakukan di ruang rapat PT. Asuransi Takaful Umum lantai.3, 25 Januari 2010, pukul 13.00 WIB.

11Fikri, Wawancara Pribadi, 25 Januari 2010, pukul 13.00 WIB.

Page 74: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

66

1) Estimasi kerugian dari bengkel,

2) Foto kerusakan yang dilakukan oleh bagian klaim,

3) Kelengkapan data dari nasabah berupa: copy polis, SIM, STNK, esek-

esek nomor mesin dan rangka kendaraan,

4) Surat keterangan atau tanda lapor dari kepolisian,

5) Surat kehilangan kendaraan dari Kaditserse setempat,

6) Kronoligis kejadian yang dibuat oleh peserta dalam form interview,

7) BPKB asli, STNK asli, konci kontak,

8) Kuitansi bermaterai yang telah ditandatangani Tertanggung sebanyak 2

(dua) lembar,

9) Menandatangani Surat Subrogasi bermaterai,

10) Menandatangani Surat Pernyataan (Letter of Dischange) bermaterai

khusus untuk klaim di atas Rp.50.000.000,-.

Dokumen-dokumen pendukung lainnya sesuai dengan jenis klaim

yang diajukan. Untuk point 4 s/d 10, bila terjadi kehilangan karena

pencurian.

Setelah itu dilakukan pemeriksaan terhadap data yang telah terkumpul,

apabila sesuai maka dibuatkan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk bengkel yang

disetujui pejabat klaim.

Page 75: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

67

4. Pembuatan Laporan Survey12

Staf klaim melakukan penawaran harga terhadap estimasi yang dibuat

bengkel. Apabila estimasi biaya perbaikan mencapai 75% dari harga

pertanggungan atau lebih (contructive total loss), maka ganti rugi akan

dibayarkan sesuai dengan harga pasar kendaraan pada saat itu, setinggi-

tingginya sebesar harga pertanggungan dan kendaraan yang rusak menjadi

milik Penanggung.

5. Penyelesaian Pembayaran Klaim13

Staf klaim melakukan Registrasi Printing ke dalam sistem klaim.

Untuk klaim yang melibatkan Reasuransi/Retakaful, maka saat membuat

Registrasi Printing juga harus membuatkan PLA dan DLA untuk ditagihkan

ke perusahaan Reasuransi/Retakaful.

Staf klaim menerima kuitansi dan Surat Pernyataan Puas Tertanggung,

apabila kendaraan sudah diperbaiki oleh bengkel. Setelah itu, staf klaim

membuat Registrasi Pembayaran (PV) untuk diserahkan ke bagian keuangan

untuk dilakukan pembayaran sesuai dengan kuitansi. Jika perbaikannya

melalui bengkel rekanan, maka pembayaran diberikan kepada bengkel

tersebut, tetapi jika perbaikan dilakukan oleh bengkel resmi yang diajukan

oleh Tertanggung dengan cara Reimbursement maka pembayaran diberikan

kepada Tertanggung.

12Fikri, Wawancara Pribadi, 25 Januari 2010, pukul 13.00 WIB. 13Fikri, Wawancara Pribadi, 25 Januari 2010, pukul 13.00 WIB.

Page 76: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

68

B. Proses Pengambilan Keputusan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada

PT. Asuransi Takaful Umum

1. Persetujuan Klaim14

Dalam proses pengambilan keputusan bagian Klaim Kendaraan

Bermotor melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menerima berkas pengajuan klaim baik dari Tertanggung langsung,

Costomer Service maupun dari Kantor Cabang. Data yang diterima

dimasukkan ke dalam sistem Claim Administrasi Center (CAC).

b. Melakukan pemeriksaan bukti penutupan berupa polis, endorsment, bukti

pembayaran premi, mengisi form klaim, dan verifikasi klaim.

c. Jika verifikasi klaim terpenuhi atau sesuai, maka dilakukan survey pada

kendaraan yang terjadi kerugian. Bagian mana saja yang mengalami

kerusakan agar bisa diketahui berapa kerugian yang diderita (estimasi

kerugian).

d. Data yang telah terkumpul, apabila sesuai, maka dibuatkan Surat Perintah

Kerja (SPK) untuk bengkel yang disetujui pejabat klaim.

e. Staf klaim melakukan penawaran harga terhadap estimasi yang dibuat

bengkel.

f. Staf klaim melakukan Registrasi Printing ke dalam sistem klaim. Untuk

klaim yang melibatkan Reasuransi/Retakaful, maka saat membuat

14Fikri, Wawancara Pribadi, 26 Januari 2010, pukul 10.00 WIB.

Page 77: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

69

Registrasi Printing juga harus membuatkan PLA dan DLA untuk

ditagihkan ke perusahaan Reasuransi/Retakaful.

g. Staf klaim menerima kuitansi dan Surat Pernyataan Puas Tertanggung,

apabila kendaraan sudah diperbaiki oleh bengkel.

h. Staf klaim membuat Registrasi Pembayaran/Payment Voucher (PV) untuk

diserahkan ke bagian keuangan untuk dilakukan pembayaran sesuai

dengan kuitansi.

i. Klaim disetujui, pembayaran diberikan kepada bengkel, jika kerusakan

kendaraan diperbaiki oleh bengkel yang disetujui pejabat klaim.

Pembayaran diberikan kepada nasabah, jika kerusakan kendaraan

diperbaiki oleh bengkel resmi yang diminta oleh nasabah, karena

pembayarannya melalui Reimbursement.

2. Klaim Ditunda15

Klaim ditunda, terjadi karena tidak terpenuhinya persyaratan pada saat

verifikasi klaim yang meliputi :

a. Apakah objek klaim dijamin dalam polis,

b. Apakah klaim yang terjadi berada dalam periode polis,

c. Apakah penyebab kerugian merupakan risiko yang dijamin,

d. Apakah premi telah dilunasi.

15Fikri, Wawancara Pribadi, 26 Januari 2010, pukul 10.00 WIB.

Page 78: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

70

Sebenarnya, jika salah satu point di atas tidak terpenuhi, maka

perusahaan mengambil putusan penolakan. Bila Tertanggung keberatan atas

penolakan tersebut, Tertanggung dapat dimungkinkan mengajukan Klaim Ex-

Gratia secara tertulis kepada bagian klaim yaitu dengan meminta persetujuan

dari manajemen (Direksi).

Klaim Ex-Gratia16 yaitu klaim ditolak karena secara teknis

Unclaimable, namun dengan pertimbangan-pertimbangan bisnis, klaim yang

ditolak tersebut dapat diselesaikan dengan pertimbangan-pertimbangan

khusus. Klaim yang ditolak tersebut dapat diselesaikan dengan persetujuan

Direksi :

Faktor-faktor yang melandasi penyelesaian klaim secara Ex-Gratia

antara lain :

a. Tertanggung merupakan relasi yang potensial,

b. Moral yang baik,

c. Membayar premi lancar, tidak pernah outstanding melebihi ketentuan,

d. Loss Ratio atau Loss Experience relatif kecil,

e. Prospek kedepan yang dapat diberikan Tertanggung kepada asuransi,

f. Permohonan diajukan langsung oleh Tertanggung.

16TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur Pengajuan

Klaim, 2008, h.15.

Page 79: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

71

Prosedur pengajuan klaim secara Ex-Gratia dari Kantor Cabang :

a. Pihak Kantor Cabang harus membuat penolakan awal secara tertulis

kepada Tertanggung terlebih dahulu dengan menerangkan hal-hal yang

menjadi alasan penolakan. Hal ini akan menjadi pembelajaran bagi

Tertanggung yang mungkin belum mengetahui hal tersebut

b. Berdasarkan surat penolakan tersebut Tertanggung akan memberikan

tanggapan berupa persetujuan penolakan atau karena alasan tertentu

Tertanggung membuat surat permohonan agar klaim tersebut diproses

secara Ex-Gratia. Usulan tersebut harus berasal dari Tertanggung yang

menyadari bahwa klaim yang diajukan bukan klaim yang sesuai dengan

terms and conditions polis

c. Berdasarkan surat permohonan Tertanggung, Kantor Cabang membuat MI

(Memo Intern) ke Kantor Pusat dengan disertai dokumen-dokumen dan

rekomendasi tentang pentingnya Tertanggung tersebut, misal jumlah

produksi, besar target untuk kedepan, loss record yang baik, estimasi klaim,

dan lain-lain.

Jika faktor-faktor di atas terpenuhi maka ubah status “Tolak” menjadi

“proses”. Langkah selanjutnya sama dengan klaim disetujui.

Page 80: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

72

3. Penolakan Klaim17

Langkah-langkah yang dilakukan oleh bagian klaim pada kasus klaim

yang ditolak adalah sebagai berikut :

a. Menerima berkas pengajuan klaim baik dari Tertanggung langsung,

Costomer Service maupun dari Kantor Cabang. Data yang diterima

dimasukkan ke dalam sistem Claim Administrasi Center (CAC).

a. Melakukan pemeriksaan bukti penutupan berupa polis, endorsment, bukti

pembayaran premi, mengisi form klaim, dan verifikasi klaim

b. Manager klaim mengambil putusan penolakan klaim bila terjadi

ketidaksesuaian saat verifikasi.

c. Bila Tertanggung keberatan atas penolakan tersebut dan mengajukan Ex-

Gratia tetapi setelah dianalisis Tertanggung tidak berpengaruh terhadap

pendapatan perusahaan, maka Ex-Gratia “Ditolak”.

d. Ubah status klaim menjadi “Tolak”.

e. Cetak surat penolakan, kirim surat penolakan kepada Tertanggung, proses

selasai.

Bagian klaim akan memberikan keputusan kepada Tertanggung yang

mengajukan klaim. Klaim diproses sesuai prosedur yang telah desebutkan

diatas, jenis keputusan tergantung pada temuan. Klaim ditolak sepenuhnya

jika tidak wajar, tidak benar atau salah. Klaim ditangguhkan penyelesaiannya

17 Fikri, Wawancara Pribadi, 26 Januari, pukul 10.00 WIB.

Page 81: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

73

bila ada hal-hal yang diselesaikan oleh kedua belah pihak melalui berbagai

cara, bisa dengan musyawarah, Klaim Ex-Gratia, bantuan pihak pertama

(melalui pengadilan).

C. Perhitungan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi

Takaful Umum

Tuan Budi mengasuransikan Kendaraannya kepada PT. Asuransi Takaful

Umum dengan kriteria sebagai berikut :

Polis : 1.301.09.201.000001

Periode : 01-12-2008 s/d 01-12-2009

Jenis Jaminan : All Risk Standar + TJH Rp.10.000.000,-

Keterangan Teknis Kendaraan Bermotor :

Merk/Type : Toyota Kijang Innova E/Minibus

No. Polisi : B 8922 XC

Nomor Rangka :

No. Mesin :

Silinder : 2000cc

Jumlah Tempat Duduk : 8 Unit

Kegunaan : Pribadi

Tahun Pembuatan : 2006

Resiko Sendiri : Rp.200.000,-

Pada tanggal 24 Oktober 2009, mobil Pak Budi ditabrak oleh mobil Pak

Ahmad. Sehingga mobil Pak Budi mengalami kerusakan pada bagian:

Page 82: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

74

− Bumper Depan

− Spakboard Depan LH

− Pintu Depan LH

− Spakboard Depan RH

− Pintu Depan RH

Keesokan harinya, yaitu pada tanggal, 25 Oktober 2009, Pak Budi datang

langsung ke PT.Takaful Umum untuk mengajukan klaim. Setelah itu Pak Budi

mengisi Form Klaim dan memberikan dokumen-dokumen yang dibutuhkan

untuk pengajuan klaim, seperti:

− Copy SIM,

− Copy STNK,

− Copy Polis.

Setelah laporan diterima, bagian klaim melakukan pemeriksaan bukti

penutupan berupa polis, endorsment, bukti pembayaran premi, dan verifikasi

klaim. Jika persyaratannya sudah lengkap maka bagian klaim melakukan survey.

Setelah di survey, selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap data yang telah

terkumpul, apabila sesuai maka dibuatkan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk

bengkel yang disetujui pejabat klaim. Dalam kasus ini bengkel yang ditunjuk

adalah Bengkel Fajar Timur. Pihak bengkel Fajar Timur segera memeriksa

kerusakan dan menyerahkan estimasi kepada bagian klaim dengan perincian:

Estimasi Mobil Pak Budi:

Page 83: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

75

NO. PERINCIAN PERBAIKAN DAN

PENGECETAN

JUMLAH HARGA SATUAN

JUMLAH

1 Bumper Depan 1 Rp. 250.000, Rp. 250.000,-

2 Spakboard Depan LH 1 Rp. 400.000,-

Rp. 400.000,-

3 Pintu Depan LH 1 Rp. 400.000,-

Rp. 400.000,-

4 Spakboard Depan RH 1 Rp. 400.000,-

Rp. 400.000,-

5 Pintu Depan RH 1 Rp. 400.000,-

Rp. 400.000,-

TOTAL Rp. 1.850.000,-

Selanjutnya, Staf klaim melakukan penawaran harga terhadap estimasi yang

dibuat bengkel. Total dari hasil penawaran dan dikurang (-) Jasa 10% (Diskon

MOU untuk Jasa) = Rp. 1.325.000,-

Total = Rp. 1.325.000 – Rp.200.000 (Risiko Sendiri)

= Rp. 1.125.000,-

Setelah itu Bengkel Fajar menyerahkan kwitansi + Surat Keterangan Puas dari

Tertanggung (Tuan Budi) = Rp. 1.125.000,-

Lalu bagian klaim membuat Payment Voucher atau pembayaran ke bengkel Fajar

sebesar : Rp. 1.125.000,-

Page 84: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab-bab di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Asuransi kendaraan bermotor syariah adalah suatu pertanggungan yang

memberikan perlindungan kepada pemilik kendaraan bermotor atau pihak-

pihak yang berkepentingan atas kendaraan bermotor tersebut yang

disebabkan oleh kerugian dan kerusakan fisik atas kendaraan bermotor serta

kerugian akibat tanggung gugat yang harus ditanggung oleh pemilik atau

yang mamiliki kepentingan atas kendaraan itu atau sebab-sebab lainnya yang

ditegaskan dalam polis berdasarkan akad (perikatan) yang sesuai dengan

syariah.

2. Prosedur pengajuan klaim pada PT. Asuransi Takaful Umum dimulai saat

seseorang Tertanggung yang mengalami musibah memberitahukan kepada

Penanggung (Perusahaan Asuransi) perihal klaim yang dimaksud, dengan

melengkapi persyaratan klaim yang telah ditentukan oleh Penanggung sesuai

dengan produk yang diambil. Setelah menerima surat pengajuan klaim dari

Tertanggung maupun Customer Service, bagian klaim memeriksa untuk

mendapatkan informasi yang tepat mengenai data dan kondisi polis

Tertanggung. Disetujui atau tidaknya pengajuan klaim Tertanggung

tergantung pada kelengkapan persyaratan yang telah ditetapkan Penanggung.

76

Page 85: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

77

3. Faktor penentu dalam proses keputusan klaim pada PT. Asuransi Takaful

Umum adalah :

a. Kelengkapan dokumen yang diperlukan

b. Kebenaran (sah menurut hukum) dari data-data yang diajukan

4. Untuk perhitungan klaim dilakukan dengan cara menghitung jumlah

kerugian/kerusakan pada kendaraan yang terkena musibah, perhitungannya

pun dilakukan oleh pihak klaim dan bengkel, sedangkan Tertanggung hanya

menunggu sampai kendaraannya selesai diperbaiki.

B. Saran-saran

1. Undang-undang khusus mengenai Asuransi Syariah harus segera ditetapkan

berdasarkan Syariat Islam agar dengan undang-undang tersebut Asuransi

Syariah mempunyai dasar yang kuat dalam menjalankan usahanya, tidak

hanya sebatas merujuk pada Surat Keputusan dari Direktur Jenderal Lembaga

Keuangan dan Undang-undang No. 2 Tahun 1992.

2. Pengenalan terhadap Asuransi khususnya Asuransi Syariah harusnya

diberikan sejak di bangku sekolah. Para guru dibekalkan pengetahuan tentang

Asuransi Syariah atau para praktisi asuransi mengadakan kunjungan terhadap

sekolah untuk mensosialisasikan Asuransi Syariah seperti diadakannya dialog

dan workshop tentang asuransi syariah.

3. Pihak Fakultas agar lebih sering mengadakan kunjungan terhadap perusahaan

asuransi syariah agar mahasiswa/mahasiswi dapat melihat langsung kegiatan

yang ada dilapangan dan membandingkan dengan teori yang telah dipelajari

Page 86: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

78

dalam kelas serta mengadakan survey kelapangan, apakah praktek yang ada

dilapangan sudah sesuai dengan konsep yang melandasi Asuransi Syariah.

4. Perusahaan Asuransi khusunya PT. Takaful Umum, diperlukan sosialisasi

produk yang dikeluarkan oleh perusahaan mengingat asuransi konvensional

lebih dahulu beroperasi maka diperlukan sosialisasi untuk mengenal lebih

jauh tentang asuransi syariah.

5. Sebaiknya seleksi risiko yang dilakukan sejak awal perjanjian antara

Tertanggung dengan Penanggung harus dilakukan dengan ketat. Hal ini

dimaksudkan agar terhindar dari kecurigaan dikemudian hari selain itu akad

yang dilakukan dalam perjanjian antara tertanggung dengan penanggung

harus benar-benar mengandung unsur insurable interest dimana tertanggung

benar-benar mempunyai suatu itikad baik akan kendaraannya.

Page 87: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya. Karya TNI Angkatan Darat, Jakarta: Sari Agung, 1999, Cet. Ke-13.

Ahmad, Imam, Baqi Musnad Al Muksirin, Bab Baqi Al Musnad Asariq, No.8078. Ali, A. Hasyim, Dkk, Kamus Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara, 2002, Cet-2. Ali, AM. Hasan. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, suatu tinjauan Analisis

Historis, Toeritis, dan Praktis. Jakarta: Kencana, 2004, Cet. Ke-1. Brosur Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Standar PT. Asuransi Takaful Umum. Brosur Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful

Umum. Brosur Produk Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) PT. Asuransi Takaful

Umum. Christhopher Pass dan Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi, Jakarta: Erlangga,

1994, Edisi ke-2. Dewi, Gemala. Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia. Jakarta :Prenada Media Group, 2007, Cet. Ke-4. Djojosoedarso, Soeisno. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Jakarta:

Salemba Empat,1999, Cet. Ke-1. Dumairi, HM. Nor, dkk. Ekonomi Syariah Versi Salaf, Jawa Timur: Pustaka Sidogiri,

2008, Cetakan ke-2. Fitriani. Prosedur Penyelesaian Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada

PT.Asuransi TRI PAKARTA Cabang Syariah, Skripsi Mahasiswi konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta : 2006.

Harsono, Sonni Dwi.PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance

Institute, Jakarta: Yayasan Pengembangan Ilmu Asuransi, 2005. Ibnu Majah, Sunan, Kitabul Fitnah, Bab Keharaman Darah Orang Mukmin dan

Hartanya, No.3934, Cet. Darel Fkr, 2001.

79

Page 88: ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

80

Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia PT. Asuransi Takaful Umum. Prihantoro M. Wahyu. Aneka Produk Asuransi dan Karakteristiknya. Sula, Muhamad Syakir. Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem

Operasional. Jakarta: Gema Insani Press, 2004, Cet. Ke-1. Suyatno, Thomas. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

1999. TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur

Penyelesaian Klaim, 2008. Widyaningsih, dkk. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2005. http://ibfi-trisakti.blogspot.com/2009/04/asuransi-syariah.html http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/