analisis pendapatan industri rumah tangga ...repository.utu.ac.id/549/1/bab i_v.pdfi abstrak linda...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA USAHA PEMBUATAN TAHU DI GAMPONG PURWOREJO
KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA (Studi Kasus pada Usaha Pembuatan Tahu Sugiran )
SKRIPSI
LINDA MARIANI 08C10404042
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT
2013
ANALISIS PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA USAHA PEMBUATAN TAHU DI GAMPONG PURWOREJO
KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA (Studi Kasus pada Usaha Pembuatan Tahu Sugiran )
SKRIPSI
LINDA MARIANI 08C10404042
Skripsi sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh
Kabupaten Aceh Barat
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT
2013
i
ABSTRAK
Linda Mariani : Analisis Pendapatan Industri Rumah Tangga Usaha Pembuatan Tahu Di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya (Studi Kasus Pada Usaha Pembuatan Tahu Sugiran). dibawah Bimbingan Ir. Said Mahjali, MM dan Meiza Aulia SP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan Industri Rumah Tangga Usaha Pembuatan Tahu Sugiran di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan Studi Kasus. Hasil penelitian Analisis Pendapatan Industri Rumah Tangga Usaha Pembuatan Tahu Sugiran Usaha tahu sugiran adalah usaha industri rumah tangga yang di pimpin langsung oleh Sugiran, usaha ini terletak di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya. Pendapatan usaha tahu sugiran sebesar Rp. 360.000.000/tahun. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp.65.646.666 / tahun. Disarankan kepada Industri Rumah Tangga Usaha Pembuatan Tahu Sugiran hendaknya lebih memperhatikan skill atau kemampuan karyawannya. Usaha pembuatan tahu hendaknya lebih memperhatikan banyaknya peminat ( konsumen) Tahu di Kecamatan Kuala. Usaha pembuatan tahu hendaknya lebih memperhatikan produk dan kualitas yang dijalankan.
Kata Kunci : Pendapatan, Tahu.
ii
LEMBARAN PENGESAHAN
Menyetujui, Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
Ir. Said Mahjali, MM Meiza Aulia, SP NIDN. 01-1011-6502 NIDN. 01-2035-8402
Mengetahui :
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agribisnis
Diswandi Nurba, S.TP., M.Si Yoga Nugroho, S.P,.MM NIDN. 01-2804-8202 NIDN.
Tanggal Lulus : 02 Oktober 2013
Judul Skripsi
:
ANALISIS PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA USAHA PEMBUATAN TAHU DI GAMPONG PURWOREJO KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA
(Studi Kasus Pada Usaha Pembuatan Tahu Sugiran )
Nama Mahasiswa : LINDA MARIANI
NIM : 08C10404042
Program Studi : AGRIBISNIS
iii
LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi dengan Judul :
ANALISIS PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA USAHA PEMBUATAN TAHU DI GAMPONG PURWOREJO KECAMATAN
KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA
(Studi Kasus Pada Usaha pembuatan Tahu Sugiran )
Yang disusun oleh : Nama : Linda Mariani NIM : 08C10404042 Fakultas : Pertanian Program Studi : Agribisnis
Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 02 Oktober 2013 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
1. Ir. Said Mahjali, MM (Dosen Pembimbing Ketua) ……………………
2. Meiza Aulia, SP (Dosen Pembimbing Anggota) ……………………
3. Agustiar, SP (Dosen Penguji I) ……………………
4. T. Novian Nukman, SP (Dosen Penguji II) ……………………
Alue Peunyareng, 02 Oktober 2013 Ketua Program Studi Agribisnis,
Yoga Nugroho, SP,.MM
iv
RIWAYAT HIDUP
Linda Mariani, Lahir di Desa Blang Panyang Kecamatan Seunagan Timur
Kabupaten Nagan Raya anak ke enam dari lima bersaudara dari (Alm) ayahanda
Ibrahim dan (Alm) ibunda Muliawan.
Pada tahun 2002 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri 2 S eunagan
Timur, tahun 2005 l ulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Seunagan
Timur, tahun 2008 penulis lulus Sekolah Menengah Atas Negeri Seunagan Timur.
Pada Tahun 2008 P enulis diterima di Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial
Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh
Barat, dan pada Tahun 2013 penulis memperoleh gelar Sarjana Pertanian (S.P)
v
Persembahan
Sebuah Hasil Perjuangan Dengan Tulus Ku Persembahkan Kepada Mereka Yang Istimewa,
Kepada Mereka Yang Luar Biasa :
AlLAH,Tiada Tuhan Melainkan Dia, Yang Maha Hidup, Maha Berdiri Sendiri, Yang Karena-Nya Segala Sesuatu Ada (QS.Ali Imbran : 2)
Karena Mu kesulitan itu Sirna.. karena Mu kemudahan itu Tiba.. Karena Mu tugas akhir ini Ada.. ya, karena Mu segala sesuatu Ada, ALLAH SWT
Semoga Engkau senantiasa meneguhkan Iman Ku, meluruskan Niat Ku, menundukkan kepala ku hanya kepada Engkau sang penguasa semesta.Karya ini ke persembahkan..
Teruntuk Dia… yang menghidupiku dengan tetesan darah dan peluhnya
dia yang rela menanggung perih dan luka hanya agar aku bias berdiri menatap dunia… Ayahanda ku Alm. Ibrahim
Teruntuk Dia..
Untaian doa yang tak pernah putus..Dia yang sejak pertama menatap ku telah mengajariku untuk tulus.. Dia yang rela mati demi ku..Dia yang terus mendukung citaku agar tak pupus..
Ibunda ku Alm. Muliawan
Untuk yang kusayangi kaka, abang dan ponakan ku. Yusnawati, Yuli Sansuardi, Marlina Sari dan Keiysa Mauliza setiap hari kalian adalah sumber motifasi yang nyata. Terima kasih untuk kasih sayang dan
persaudaraan yang memotifasiku semoga kita tetap satu, satu keluarga yang senantiasa dianugrahi cinta Sang Pencipta. Berbagi dalam kebaikan, bersatu melawan keburukan…
Serta Tak Lupa Para Sahabat Ku Tercinta : Hellisma, Misri, Mailis, Nita beserta kawan-kawan Sep A 08 yang tidak mungkin ku sebutkan namanya satu persatu terimakasih untuk kenangan, kebersamaan, dan kegalauan yang kita lalui bersama. Dengan
usaha semua menjadi nyata, terima kasih untuk persahabatan yang luar biasa, banyang-bayang kenangan kita selama ini akan melekat selamanya…
Skripsi ini laksana kekuatan dan keajaiban mimpi yang jadi kenyataan semua kesulitan dalam penulisan
ini seolah menjadi secuil cerita ceria dikala kita tua..
Terima Kasih Untuk Semuanya
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Syukur alhamdulillah, kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya dan juga kepada ayahanda dan ibu tercinta yang telah
banyak memberikan doa dan dukungan moril dan material sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pendapatan Industri
Rumah Tangga Usaha Pembuatan Tahu Di Gampong Purworejo Kecamatan
Kuala Kabupaten Nagan Raya (Studi Kasuss Pada Usaha Pembuatan Tahu
Sugiran). Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh
setiapmahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar dalam
menyelesaikan studi program Strata Satu (S1).
Dalam proses penulisan ini, penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam
menyelesaikan skripsiini tidak terlepas dari pertolongan Allah SWT dan bantuan
dari semua pihak.Dari lubuk hati yang paling dalam penulis menghaturkan
penghargaan dan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Said Mahjali, MM. selaku dosen pembimbing I, atas
bimbingan, masukan, dan saran yang telah diberikan kepada penulis.
2. Bapak Meiza Aulia, SP. selaku dosen pembimbing II yang telah
membimbing dan meluangkan waktu, tenaga, dan memberikan banyak
masukan kepada penulis.
3. Bapak Diswandi Nurba, S.TP., M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Teuku Umar
vii
4. Bapak Yoga Nugroho, SP., MM Selaku Ketua Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar
5. Bapak Agustiar SP selaku dosen penguji pertama yang telah banyak
memberikan saran dan masukkan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak T. Novian Nukman SP selaku dosen penguji kedua yang telah
banyak memberikan saran dan masukan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Dalam penulisan menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari isi
maupun dalam hal penulisan skripsi ini.Untuk itu penulis mohon kritik dan
sarannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat serta dapat dijadikan
sebagai tambahan maupun acuan bagi pembaca.
Wassalam...
Alue Penyareng, Oktober 2013
Penulis
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi DAFTAR ISI .................................................................................................. viii DAFTAR TABEL .......................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2. Identifikasi Masalah ...................................................................... 2 1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 2 1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 3 1.5. Hipotesis........................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Industri Rumah Tangga ................................................................. 4 2.2. Tahu .............................................................................................. 4 2.3. Produksi ........................................................................................ 6 2.4. Tenaga Kerja ................................................................................. 8 2.5. Modal ............................................................................................ 8 2.6. Pendapatan .................................................................................... 9 2.7. Proses Produksi Tahu .................................................................... 9 2.8. BiayaProduksi ............................................................................... 11
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................ 15 3.2. Metode Studi Kasus dan Pengumpulan Data ................................ 15 3.3. Batasan Variabel ........................................................................... 16 3.4. Model Analisis Data ...................................................................... 17
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Letak Geografi Dan Luas Daerah .................................................. 20 4.2 Keadaan Penduduk Dan Mata Pencaharian ................................... 20 4.3 Karakteristik Industri Tahu ............................................................ 23 4.4 Struktur Organisasi Usaha Tahu .................................................... 25 4.5 Biaya Produksi ............................................................................... 26 4.6 Produksi dan Nilai Produksi........................................................... 26 4.7 Biaya Tetap .................................................................................... 26 4.8 Biaya Tidak Tetap .......................................................................... 27 4.9 Penjualan Tahu ............................................................................... 27 4.10 Pendapatan ................................................................................... 28
ix
4.11 Keuntungan .................................................................................. 28 4.12 Retun Of Invesment ..................................................................... 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ................................................................................... 30 5.2. Saran .............................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 31 LAMPIRAN ................................................................................................... 32
x
DAFTAR TABEL
4.1 Perincian Jumlah Penduduk pada Masing-masing Gampong di
Kecamatan Kuala Kabupaten nagan Raya ................................................. 21
4.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Kuala Menurut Jenis Mata Pencaharian
Tahun 2011 ................................................................................................ 22
4.3 Jumlah dan Persentase Responden Menurut Umur Karyawan .................. 23
4.4 Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pendidikan .............. 24
4.5 Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pengalaman ......................... 24
4.6 Rata-rata Penggunaan Biaya Tetap ........................................................... 26
4.7 Rata-rata Penggunaan Biaya Tidak Tetap .................................................. 27
4.8 Keuntungan Rata-rata Industri Rumah Tangga Usaha Tahu Sugiran ........ 28
Tabel Teks Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Rekapitulasi Biaya Tetap Industri Rumah Tangga Usaha Tahu
Sugiran Tahun 2013 ............................................................................ 32
2. Rata-Rata Penggunaan Biaya Tidak Tetap Industri Rumah Tangga
Usaha Tahu Sugiran Tahun 2013 ........................................................ 33
3. Rata-rata Keuntungan Industri Rumah Tangga Usaha Tahu Sugiran
Tahun 2013 ......................................................................................... 34
4. Data Rekapitulasi Produksi Usaha Tahu Sugiran per bulan tahun … 35
2013
Lampiran Teks Halaman
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara agraris dimana sebagian
penduduknya adalah mayoritas petani. Di indonesia pertanian masih memegang
peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Dalam hal ini
perkembangan sektor pertanian perlu mendapat perhatian serius dalam rangka
pengembangan ekonomi nasional (Partowijoto, 2003).
Tahu adalah kedelai yang diproses dengan menghancurkan biji kedelai
dalam air dingin atau panas.Tahap pengolahannya meliputi pembersihan,
perendaman, penghancuran, pengeringan, pemanasan, serta penambahan rasa dan
aroma.Tahu merupakan menu penting serta aman dikonsumsi oleh semua
golongan umur sebagai sumber protein yang relatif murah harganya.
Kalangan industri tahu (pengrajin) cenderung memiliki kedelai impor
sebagai bahan baku dibanding kedelai nasional karena pasokan bahan bakunya
terjamin (Setiadi dan Nanggolan, 1988). Kedelai yang dijual dipasaran umum
kedelai lokal dan kedelai impor.Kedelai lokal ukuran bijinya lebih kecil
dibandingkan kedelai impor. Menurut Krisdiana (2005), sekitar 93 % pengrajin
tempe menyukai kedelai berbiji besar (kedelai impor) karena menghasilkan tempe
yang warnanya cerah dan volumenya besar. Sedangkan industri tahu, ukuran biji
tidak menjadi masalah asalkan tersedia di pasaran.
Pendapatan usaha pengolahan tahu sangat tergantung pada harga jual
produk dan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi tahu, semakin tinggi
2
harga jual produk dan semakin rendah biaya maka semakin tinggi pendapatan
usaha.
Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu daerah
kalangan industri pengrajin tahu, yang merupakan salah satu bentuk usaha
pengrajin yang telah lama dilakukan sebagai bahan makanan konsumsi bagi
pemenuhan kebutuhan keluarga sehingga sistem pembuatan tahu telah dikuasai
sepenuhnya oleh masing-masing pengrajin tahu.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut : “Berapakah tingkat pendapatan usaha rumah tangga
pembuatan tahu di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan
Raya.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan Industri
Rumah Tangga usaha pembuatan tahu Sugiran di Gampong Purworejo Kecamatan
Kuala Kabupaten Nagan Raya.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari studi pendapatan usaha yang dilakukan diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi penulis sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan
pengalaman praktis dalam dunia usaha.
3
2. Sebagai informasi bagi peneliti dan pembaca untuk menambah pemahaman
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan analisis pendapatan usaha, serta
dapat memberikan informasi mengenai pendapatan usaha tahu.
1.5. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diturunkan hipotesis bahwa usaha
pembuatan tahu “dapat meningkatkan pendapatan di gampong Purworejo
Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya”.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Industri Rumah Tangga
Industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi manusia yang memiliki
posisi strategis dan potensial sebagai sumber penghasilan nafkah masyarakat
dalam usahanya menghasilkan kebutuhan hidup manusia dari mulai makanan,
minuman, pakaian, dan perlengkapan rumah tangga hingga keperluan hidup
lainnya.
Dari sudut pandang Geografi Sumaatmadja (1988:179), menjelaskan
:Industri sebagai suatu sistem, merupakan perpaduan subsistem fisis, dan
subsistem manusia. Subsistem fisis yang mengandung pertumbuhan dan
perkembangan industri yaitu komponen-komponen lahan, bahan mentah, atau
bahan baku, sumber daya energi, iklim dengan segala macam proses alamiahnya.
Sedangkan subsistem manusia yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan industri meliputi komponen-komponen tenaga kerja, kemampuan
teknologi, tradisi, keadaan politik, keadaan pemerintahan, transportasi dan
komunikasi, konsumen dan pasar, dan lain sebagainya. Perpaduan semua
komponen inilah yang mendukung maju mundurnya suatu industri.Realisasi,
asosiasi dan interaksi komponen-komponen tadi dalam suatu ruang merupakan
suatu bidang, merupakan pengkajian bidang geografi.
2.2. Tahu
Tahu merupakan salah satu makanan tradisional yang populer, selain
rasanya enak, harganya murah dan nilai gizinya pun t inggi. Bahan makanan ini
4
5
diolah dari kacang-kacangan khususnya kacang kedelai. Tahu pertama kali dibuat
oleh masyarakat tiong hoa didataran cina, tahu dikenal sejak 2200 tahun yang lalu
tepatnya pada dinasti Han. Pembuatan tahu pertama kali di indonesia dikenal oleh
pedagang imigran cina yang datang dan menetap di Indonesia(Krisdiana R, 2005).
Cara memperoleh bahan baku kedelai oleh industri tahu dengan membeli
di pasar bebas. Transaksi pembelian dilakukan secara langsung antara produsen
industri tahu dengan pedagang/pemasok kedelai di pasar. Semua responden
(100%) industri tahu berskala kecil memperoleh bahan baku dengan membeli di
pasar terdekat. Sedangkan industri tahu berskala sedang dan besar membeli
kedelai sebagian di pasar terdekat dan sebagian lainnya dibeli lewat
suplier/pemasok kedelai, umumnya semua responden (100 %) produsen industri
tahu menggunakan kedelai impor. Perubahan harga beli bahan baku kedelai impor
di tingkat pedagang dipengaruhi oleh gejolak harga kedelai di pasar internasional.
Hal ini memberi indikasi bahwa perubahan harga kedelai di pasar internasional
berpengaruh terhadap industri tahu (Krisdiana R, 2005).
Ketersediaan bahan baku kedelai, jelas sangat penting dalam kaitannya
dengan kelancaran produksi tahu. Pemenuhan kebutuhan bahan baku kedelai
dengan membeli di pasar bebas oleh produsen industri tahu. Proses produksi tahu
pada skala usaha kecil, sedang dan skala besar secara teknis tidak pernah
mengalami kesulitan (Krisdiana R, 2005).
Jenis/varietas kedelai dan teknik pengolahan merupakan faktor penentu
rendemen dan teksturnya. Hasil penelitian Antarlina et al. (2002) yang
menggunakan 12 jenis varietas unggul kedelai dan varietas impor bobot 100 biji
6
menunjukkan, kadar protein biji berhubungan positif dengan bobot tahu. Bobot
tahu dari 12 varietas unggul tersebut lebih tinggi dan teksturnya lebih keras
dibanding kedelai impor.
Fakta di atas memberikan gambaran bahwa ukuran biji keduabelas varietas
tidak berpengaruh terhadap rendemen dan tekstur tahu. Itulah sebabnya industri
tahu tidak begitu mempermasalahkan ukuran biji dibanding untuk tempe yang
menghendaki biji kedelai berukuran besar (Krisdiana, 2005).
Di samping itu, warna tahu dari biji kedelai varietas unggul juga lebih
cerah dibanding tahu dari biji kedelai impor (Antarlina et al. 2002).Warna biji
kedelai impor relatif lebih kusam akibat lamanya penyimpanan sebelum
dipasarkan di Indonesia, sementara varietas unggul tersebut langsung diolah
setelah panen dan dikeringkan.
Fonomena meningkatnya rendemen tahu seiring dengan meningkatnya
kadar protein biji kedelai, sesuai dengan hasil penelitian Soejadi dan Mudjisihono
(1995) menunjukkan, tidak terdapat hubungan positif antara protein biji dan
rendemen tahu pada pengamatan 22 varietas kedelai.
2.3. Produksi
Menurut Robert C. “ ModernBisiness Administration “. Mengatakan
bahwa :Produksi adalah kegiatan mengubah bahan komponen (produk) menjadi
barang jadi.
Definisi atau pengertian yang di kemukakan oleh R.C Appleby tersebut
diatas bersifat praktis operasional secara teoretis dengan “konsep ilmu ekonomi”,
7
produksi diartikan sebagai suatu bahan atau barang. Benda-benda dan jasa-jasa
yang dibutuhkan oleh manusia senantiasa dihasilkan dengan bantuan “ faktor-
faktor produksi”, pada hakikatnya faktor-faktor produksi tersebut dapat dibedakan
dalam :
1. Tenaga kerja (termasuk para pengusaha yang berusaha mengombinasikan
faktor-faktor produksi lainnya untuk menghasilkan suatu barang atau jasa.
2. Alam
3. Modal
4. Manajemen
Pendapatan dari usaha industri yang diterima oleh usaha industri
merupakan balas jasa atau imbalan dari penyusutan keempat faktor produksi
tersebut. Untuk usaha industritahu, produksi tahu juga tergantung dari tenaga
kerja dan modal.Produksi umumnya diistilahkan dengan output yang merupakan
hasil dari kegiatan yang meningkatkan nilai guna barang baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan input
meliputi, tenaga kerja, modal yang merupakan komponen-komponen yang terlibat
langsung dalam proses produksi.
2.4. Tenaga Kerja
Dalam usaha tani sebagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga usaha
tani sendiri yang terdiri atas ayah sebagai kepala keluarga, isteri dan anak-anak
pengrajin.Anak-anak berumur 12 tahun misalnya sudah dapat merupakan tenaga
kerja yang produktif bagi usaha industri.Tenaga kerja yang berasal dari keluarga
8
usaha industri ini merupakan sumbangan keluarga pada produksi pertanian secara
keseluruhan dan tidak pernah dinilai dengan uang.
Usaha industritahu di Kecamatan Kuala pada umunya merupakan usaha
industri keluarga, karena tenaga kerja yang dikerjakan pada proses produksi
berasal dari dalam keluarga, hanya sebagian kecil tenaga kerja yang berasal dari
luar keluarga. Tenaga kerja dari luar keluarga hanya digunakan pada waktu
tertentu saja.
Menurut Soekartawi dalam Flarisandi (2002;1) bahwa : hal yang harus
diperhitungkan dari masalah tenaga kerja adalah masalah kualitas dan kuantitas
yang merupakan suatu faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan pada
suatu usaha. Jumlah tenaga kerja yang digunakan masih dipengaruhi oleh kualitas
tenaga kerja, jenis kelamin dan upah, masalah tenaga kerja yang lainnya
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan.
Tenaga kerja adalah suatu kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani
yang ditujukan untuk produksi. Tenaga kerja terbagi tiga yaitu :
a. Terdidik yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan sebelumnya
b. Terlatih yaitu tenaga kerja yang memerlukan latihan dan pengalaman
praktik
c. Tidak terdidik dan tidak terlatih yaitu tenaga kerja yang tidak
memerlukan pendidikan atau latihan
2.5 Modal
Pada usaha industri peggunaan modal usaha industri khususnya pada
penggunaan sarana produksi erat sekali hubungannya dengan keadaan dilapangan,
9
karena semakin besar produksi yang dikerjakan maka semakin besar pula
kebutuhan modal dan tenaga kerja yang harus dipakai untuk dapat meningkatkan
pendapatan dari hasil usaha industri yang dilakukan (Irawan dan Supramoko
2000: Hal 93).
2.6 Pendapatan
Pendapatan merupakan jumlah yang diterima petani dari hasil jerih
payahnya. Soekartawi (1990 : 49) pendapatan bersih usaha industri merupakan
imbalan yang diterima keluarga pengrajin dari penggunaan faktor-faktor produksi
berupa modal, upah tenaga kerja dan harga jual tahu itu sendiri.
Dalam produksi tahu, produksi fisik dipengaruhi oleh beberapa faktor
produksi seperti tenaga kerja dan modal. Bila salah satu faktor produksi masih
lebih dari faktor produksi lain, berarti efisien tertinggi belum tercapai maka petani
dapat menambah penggunaan faktor produksi yang rasionalnya masih besar.
2.7. Proses Produksi Tahu
Proses pembuatan tahu :
1. Bahan- bahan
Kacang kedelai
Air
Batu tahu
2. Peralatan
Ember besar
Tampah/ nyiru
10
Kain saring/kain blancu
Kain pengaduk
Cetakan
Rak bamboo
Tungku
Alat penghancur/mesin penggiling
3. Langkah-langkah pembuatan tahu adalah sebagai berikut :
Kedelai yang tersedia dicuci hingga bersih
Lalu kedelai yang sudah bersih tersebut direndam dalam air selama
± 2 sampai 3 jam.
Setelah itu kedelai yang ada siap digiling
Setelah digiling kedelai yang sudah halus tersebut dimasukkan
dalam bak untuk selanjutnya diuapi.
Setelah diuapi selama ± 10 m enit kemudian dipindahkan kekain
penyaring dan dibutuhkan waktu ± 10 menit agar sari kedelai dapat
terpisah dari ampasnya. Untuk mempermudah proses terpisahnya
sari kedelai dari ampasnya maka ditambahkan air sambil terus
diaduk-aduk. Selanjutnya ampas tahu akan tetap bertahan dalam
kain sementara sari dari kedelai akan jatuh kedalam bak yang
sudah disiapkan dibawahnya.
Ampas tahu yang bertahan pada kain lalu dibuang, sedangkan sari
tahu dalam bak akan diolah lebih lanjut untuk menjadi tahu.
11
Sari tahu yang ada dalam bak kemudian akan ditambahkan biang
(air tahu) secara terus menerus sambil diaduk untuk memisahkan
sari kedelai dari air biasa.
Lama penyimpanan dalam cetakan ± 15 menit.
Kemudian tahu yang sudah tercetak tersebut akan direbus kurang
lebih 1 jam hal ini dilakukan untuk mengurangi kelembekan tahu
sekaligus untuk menjadikan tahu lebih tahan lama.
2.8. Biaya Produksi
Produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi
keluaran (output). Masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat
dihindarkan untuk melakukan kegiatan produksi. Setiap pengusaha harus dapat
menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang
dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu
harusdipahami pengertiannya. Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan
ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang.Menetapkan
biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena
ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan
hitungannya(Ridwan Muslim, 1998).
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut: (Ridwan Muslim,
1998).
1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2. Bahan-bahan pembantu atau penolong
12
3. Upah tenaga kerja.
4. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan,
biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
5. Biaya pemasaran seperti biaya iklan
6. Pajak
Secara umum unsur biaya tersebut dapat dibagi atas tiga komponen biaya,
berikut :
1. Komponen biaya bahan, meliputi semua bahan yang berkaitan langsung
dengan produksi.
2. Komponen biaya gaji/upah tenaga kerja
3. Komponen biaya umum (biaya over head pabrik) meliputi semua
pengorbanan yang menunjang terselenggaranya proses produksi.
Menurut Soekartawi (2004), teori biaya produksi biaya kesempatan adalah
nilai sumber daya dalam penggunaan yang terbaik. Biaya kesempatan perlu
dipertimbangkan dalam mengukur seluruh biaya produksi. Biaya eksplisit adalah
biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang berbentuk kas, sedangkan
biaya implisit adalah biaya dikeluarkan dalam proses produksi dalam bentuk
nonkas. Keuntungan ekonomi adalah penerimaan dikurangi semua biaya, tercakup
di dalamnya pengembalian normal untuk manajemen dan modal.Biaya marjinal
adalah perubahan biaya total yang berkaitan dengan perubahan satu unit
output.Sedangkan, biaya inkremental dapat diartikan sebagai tambahan biaya total
dari penerapankeputusan manajerial.
13
Fungsi biaya rata-rata atau unit-1 kadang-kadang lebih berguna dari fungsi
biaya total dalam pengambilan keputusan suatu usaha di sektor pertanian. Fungsi
biaya rata-rata dapat diperoleh dengan membagi fungsi biaya total yang relevan
dengan output. Biaya marjinal adalah perubahan biaya total yang berkaitan
dengan perubahan output (Soekartawi, 2004).
Suatu usaha dapat dikatakan tinggi tingkat pengungkitannya apabila biaya
tetap adalah relatif lebih besar (tinggi) dari pada biaya variabel. Pada umumnya,
penggunaan analisis pengungkitan operasi menyatakan secara tidak langsung
tingginya tingkat risiko keuntungan sepanjang waktu.Dalam arti kata, peningkatan
nilai pengungkitan operasi menyatakan lebih bervariasinya keuntungan sepanjang
waktu, oleh karena itu tinggi tingkat risikonya.
Biaya dapat digolongkan berdasarkan sudut tinjauan, antara lain (Soekartawi,
2004) :
a. Biaya bahan tak langsung adalah biaya dari semua bahan-bahan yang tidak
menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan
bahan menjadi barag. Contoh : pengelasan pada pembuatan mobil
b. Biaya buruh tak lansung adalah biaya yang dikeluarkan untuk pekerja
yang ada dipabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu
produk. Contoh : gaji untuk pekerja bagian perawatan mesin.
c. Biaya penjualan adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
kegiatan penjualan suatu produk
d. Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada volume produksi.
14
e. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan
volume produksi
f. Biaya anggaran adalah berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan
kegiatan pada masa yang direncanakan.
g. Biaya standar adalah berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
h. Harga pokok s tandar adalah harga pokok ya ng telah ditentukan sebelum
proses produksi dilaksanakan.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2012 sampai Maret 2013 di
Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya, tepatnya di
Gampong Purworejo yang merupakan Ibu Kota Kecamatan Kuala.
Objek penelitian ini adalah rumah tangga yang membuat tahu di Gampong
Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.Pengrajin yang di maksud
adalah pengrajin yang mengusahakan tahu.
3.2 Metode Studi Kasus dan Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus
adapun populasinya seluruh karyawan pengrajin tahu usaha rumah tangga di
Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya. Responden yang
diambil sebanyak 6 orang dari 6 populasi pengrajin tahu.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder yang dikumpulkan untuk mencapai tujuan penelitian.
1. Data Primer
Menurut indrianto dan (Suproto,1999). Data primer merupakan sumber
data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber langsung tidak
melalui media perantara. Data primer dalam penelitian ini diperoleh
dengan menyebar quisioner kepada karyawan usaha rumah tangga di
Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.
15
16
2. Data Sekunder
Sedangkan data sekunder menurut indriato dan supromo (1999),
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara (dieroleh dan dicatat oleh pihak lain). Data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari lembaga atau instansi terkait
seperti BPS, dinas tenaga kerja dan buku- buku referensi.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,yang dilakukan
oleh dua pihak,yaitu pewawancara (interviewer) atau yang mengajukan
pertanyaan,dan yang diwawancarai (interview) atau yang memberikan
jawaban atau pertanyaan itu (Moleong,2002:137).
2. Observasi adalah pengumpulan data dengan cara peneliti mengamati
langsung objek penelitian.
3.3. Batasan variabel
a. Modal adalah biaya dalam bentuk uang tunai maupun tidak tunai dalam
usaha tahu yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp/bulan).
b. Usaha tahu adalah kegiatan pengrajin yang mengusahakan tahu yang
berlaku didaerah sampel pada saat akan penelitian.
c. Pendapatan adalah total penerimaan dari usaha tahu yang dikurangi
dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam satuan rupiah(Rp/bulan).
d. Keuntungan adalah hasil pengurangan antara penerimaan dengan total
biaya untuk satu kali proses produksi dalam satuan rupiah (Rp/bulan).
17
e. Harga jual adalah harga penjualan tahu yang berlaku didaerah sampel pada
saat akan dilakukan penelitian dalam satuan (Rp/buah).
f. Biaya total adalah seluruh biaya yang dikorbankan yang merupakan
totalitas biaya tetap ditambah biaya variabel (Rp/bulan).
g. Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada volume produksi.
h. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan
volume produksi
i. Jumlah produksi adalah hasil fisik yang diperoleh dari usaha pembuatan
tahu selama proses produksi (Rp/bulan).
j. Penerimaan adalah jumlah seluruh penerimaan produksi tahu dari hasil
penjualan (Rp/bulan).
3.4. Model Analisis Data
Data yang telah diperoleh dilapangan, diolah dan ditabulasikan ke dalam
bentuk tabelaris sesuai dengan kebutuhan analisis. Untuk menguji kebenaran
hipotesis yang telah dirumuskan, maka penulis menggunakan metode analisis
pendapatan dengan formulanya : Untuk menghitung nilai pendapatan total, dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
3.3.1Analisis Biaya
Analisis biaya adalah semua pengeluaran dalam bentuk dana untuk
memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan
barang-barang produksi oleh perusahaan.
Untuk menghitung total biaya produksi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
18
TC = TVC + TFC (Sumber: Noor, 2007)
Dimana : TC =Total Biaya (Rp)
TVC = Total Biaya Variabel (Rp) TFC = Total Biaya Tetap (Rp)
Pendapatan dihitung melalui pengurangan antara penerimaan dengan total
biaya untuk satu kali proses produksi, dihitung dengan rumus :
TR = P.Q (Sumber: Noor, 2007)
Dimana : TR = Penerimaan Total (Rp) P = Harga (Rp/ buah) Q = Jumlah produksi (Rp/bulan)
Keuntungan adalah dihitung melalui pengurangan total penerimaan dengan
total biaya.
Π = TR – TC (Sumber: Noor, 2007)
Dimana : Π = Total Keuntungan (Rp) TR = Total Penerimaan (Rp) TC = Total Biaya (Rp)
3.3.2. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
Perhitungan B/C Ratio merupakan perbandingan antara penerimaan total
dan biaya total, yang menunjukan nilai penerimaan yang diperoleh dari setiap
rupiah yang dikeluarkan. Adapun B/C ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :
B/C= 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇
Dimana :
TR = Total Penerimaan
TC = Total biaya
19
3.3.3. Return Of Investment (ROI)
Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal Adalah Keuntungan Usaha
Industri Rumah Tangga Dengan Penggunaan Modal Yang Telah Dikeluarkan
Industry Rumah Tangga Usaha Tahu Sugiran Sebagai Berikut :
𝑇𝑇𝑅𝑅𝑅𝑅 = 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝑈𝑈𝑈𝑈𝐾𝐾ℎ𝐾𝐾 𝑇𝑇𝐾𝐾ℎ𝐾𝐾𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝐾𝐾𝑀𝑀 𝑈𝑈𝑈𝑈𝐾𝐾ℎ𝐾𝐾 𝑇𝑇𝐾𝐾ℎ𝐾𝐾
x 100 %
Kriteria : Apabila ROI > 1, maka usaha tahu layak dijalankan.
Apabila ROI<1, maka Usaha Tahu tidak layak untuk dijalankan.
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Letak Geografi dan Luas Daerah
Gampong Purworejo merupakan salah satu gampong yang terletak di
Kecamatan Kualayang berada di Kabupaten Nagan Raya dengan luas wilayah
Kecamatan Kuala ± 70,51Km². Adapun usaha tahu ini terdapat digampong
Purworejo, usaha ini sangat strategis karena letak gampongnya yang mudah
diakses oleh konsumen tahu. Adapun batas Kecamatan Kuala sebagai berikut :
1. Sebelah utara berbatas dengan Kecamatan Kuala Pesisir.
2. Sebelah selatan berbatas dengan Kecamatan Tadu Raya.
3. Sebelah barat berbatas dengankecamatan Kuala.
4. Sebelah timur berbatas dengan KecamatanSeunagan.
Gampong Purworejo juga berbatasan dengan gampong Pulo Ie, dengan
jumlah penduduk yang begitu cukup padat,dengan demikian Gampong Purworejo
juga salah satu gampong yang menghasilkan mayoritas pembuatan tahu,sebagian
besar adalah sebagai petani yang bercocok tanam dibidang pertanian.
4.2 Keadaan Penduduk dan Mata Pecaharian.
Menurut Data Statistik Kecamatan Kuala, Jumlah Penduduk pada masing-
masing Gampong Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
20
21
Tabel. 4.1.Perincian Jumlah Penduduk pada masing-masing Desa di Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011
N0 Desa Jumlah Penduduk (Jiwa)
L P Ratio L/P (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Ujong Fatihah
Blang Teungoh
Cot Kumbang
Blang Bintang
Ujong Padang
Jokja
Lawa Batu
Purworejo
Pulo Ie
Ujong Sikuneng
Blang Baro
Balang Muko
Simpang Peut
Kuta Makmur
Gunong Reubo
Ujong Pasi
Alue Ie Mameh
1.908
443
338
445
487
517
392
455
381
263
317
488
1.882
403
130
490
281
1.851
451
336
425
494
477
347
403
411
243
339
479
1.829
352
124
486
298
103,08
98,23
100,60
104,71
98,58
108,39
112,97
112,90
92,70
108,23
93,51
101,88
102,90
114,49
104,84
100,82
94,30
Jumlah 9.620 9.345 102,94
Sumber : BPS Nagan Raya Tahun 2011
Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah penduduk Kecamatan Kuala adalah
102,94 jiwa, dengan 9.345 diantaranya adalah perempuan dan sisanya adalah laki-
laki sebanyak 9.620 jiwa.
Keseluruhan penduduk di daerah penelitian bermata pencarian dari
berbagai sektor, baik sektor pertanian maupun non pe rtanian. Sebahagian besar
penduduk di Kecamatan Kuala berusaha di sektor pertanian, sedangkan bidang
22
pekerjaan lainnya seperti pedagang, pengawai, dan lainya sangat kecil. Untuk
lebih jelas mengenai keadaan mata pencarian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel.4. 2 Jumlah penduduk kecamatan Kuala menurut jenis mata pencaharian Tahun 2011
No Mata Pencarian Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1 2 3 4 5 6
Petani Buruh Tukang Bangunan Pedagang PNS/TNI/POLRI Swasta
4.359 1.450 1.869 1.286
270 1.557
41,3 13,7 17,7 12,1 2,5
14,7 Jumlah10.541 100
Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kuala
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jenis mata pencarian
penduduk di sektor pertanian adalah 4.359 j iwa atau 41,3 persen, sedangkan di
sektor lainnya seperti buruh 1.450 j iwa atau 13,7 persen, pedagang, Tukang
Bangunan 1.869 jiwa atau 17,7 pe rsen,pedagang 1.286 j iwa atau 12,1 pe rsen ,
PNS/TNI/POLRI 270 jiwa atau 2,5 persen,dan Swasta 1.557 j iwa atau 14,7
persen.
4.2.1. Sejarah Singkat Usaha Tahu
Usaha tahu yang terdapat di Gampong Purworejo adalah usaha rumah
tangga yang bergerak dalam bidang produksi dan memasarkan tahu yang
berlokasi di Gampong purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.
Usaha ini didirikan 2010, di pimpin oleh seorang pimpinan yang bernama
Sugiran, dengan penuh keyakinan serta bekal jiwa kewirausahaannya Sugiran
memulai usahanya dan memasarkan kepada masyarakat luas dengan dasar
usahanya yang giat.
23
4.3. Karakteristik Industri Tahu
Karakteristik pengrajin tahu adalah suatu gambaran atau keadaan
pengrajin tahu pada usaha pembuatan tahu yang ada didaerah penelitian.
Karakteristik yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan dan
pengalaman. Dalam hal ini karakteristik merupakan gambaran umum dari
pengrajin tahu yang ada di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten
Nagan Raya.
Tabel : 4.3 Jumlah dan Persentase Responden Menurut Umur Karyawan pada Usaha Tahu di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.
Umur Tahun Jumlah Responden Persentase ( %)
30-35 2 33,33 36-40 2 33,33 45-50 2 33,33 Total 6 100
Sumber : usaha tahu sugiran, 2013
Salah satu karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur
responden karyawan pada usaha tahu di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala
Kabupaten Nagan Raya berkisar antara 30 sampai 50 tahun (Umur paling tinggi )
umur responden yang diambil dibagi atas 3 katagori, dimana 30-35 tahun
persentasenya sebanyak 33,33 persen. Selanjutnya diikuti oleh umur 36-40 tahun
dengan persentase 33,33 persen, untuk umur 45-50 tahun dengan persentase 33,33
persen.
24
Tabel : 4.4 Jumlah Dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pendidikan Karyawan Pada Usaha Tahu Di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.
Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase ( %)
SD 2 33,33 SMP 3 50 SMA 1 16,66 Total 6 100
Sumber : usaha tahu sugiran, 2013
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tingkat pendidikan responden
pada usaha tahu di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan
Raya yang termasuk dalam penelitian ini yaitu tingkat SD berjumlah 2 responden,
SMP berjumlah 3 r esponden, dan SMA berjumlah 1 r esponden, total responden
pada usaha tahu ini yang terrmasuk dalam penelitian ini adalah 6 responden.
Pengalaman kerja karyawan pada usaha tahu sugiran pada umumnya
masih rendah. umumnya karyawan memiliki pengalaman kerja selama 2-3 tahun
(5 orang) dengan persentase (83,33 %). Sedangkan yang pengalaman kerja kurang
dari 2 t ahun hanya satu orang dengan persentase (16,33 % ) untuk lebih rinci
dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel: 4.5 Jumlah Dan Persentase Responden Menurut PengalamanKaryawanPadaUsaha Tahu Di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.
Pengalaman Tahun Jumlah Responden Persentase ( %)
1-2 1 16,66 2-3 5 83,33
Total 6 100 Sumber : usaha tahu sugiran, 2013
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pengalaman karyawan pada industri
usaha tahu sugiran, untuk tahun 1-2 memiliki satu orang karyawan, tahun 2-3
25
memiliki lima orang karyawan. sampai sekarang usaha sugiran memiliki enam
orang karyawan dengan bidang-bidang tertentu.
4.4. Struktur Organisasi Usaha Tahu
Tahu merupakan suatu usaha yang bergerak dalam bidang industri
makanan dan minuman. Dalam menggerakkan usaha ini, tahu membentuk suatu
organisasi. Posisi organisasi yang dibentuk dan dijalankan memiliki
tanggungjawab masing-masing. Tetapi dalam kenyataannya fungsi atau tanggung
jawab tersebut bersifat fleksibel sehingga satu dengan yang lainnya dapat saling
membantu. Berdasarkan data profil usaha, usaha tahu industri memiliki karyawan
sebanyak 6 orang.
.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Tahu dapat dilihat pada Gambar 1
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa industri tahu sugiran di pimpin
oleh sugiran,dan memiliki dua bidang, yaitu bidang produksi dan bidang
pemasaran. Untuk bidang produksi terdiri dari Sudirman, Surya dan Zulbaidi.
Sedangkan bidang pemasaran terdiri dari Aziz, Ambrin dan Fauzi Wibowo.
Pimpinan Sugiran
Bidang produksi
1. Sudirman 2. Surya 3. Zulbaidi
Bidang pemasaran
1. Aziz 2. Ambrin 3. Fauzi wibowo
26
4.5. Biaya Produksi
Setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat
menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya
produksi terlebih dahulu harusdipahami pengertiannya. Biaya produksi adalah
sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi
suatu barang.
4.6. Produksi dan Nilai Produksi
Industri usaha tahu Sugiran memproduksi tahu sebanyak 100.000 buah/
bulan. Dengan harga jual Rp.300/buah jadi total produksi tahu Sugiran selama
setahun Rp.120.000 buah.
4.7. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah- rubah atau biaya yang tidak
tergantung pada volume produksi seperti biaya peralatan, untuk lebih jelas dapat
dilihat pada tabel 4.7 berikut ini :
Tabel 4.6.Rata- Rata Penggunaan BiayaTetap Industri Rumah Tangga Usaha Tahu di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
No Uraian Satuan Harga (Rp/
Satuan)
Volume (Satuan)
Biaya (Rp) Umur ekonomis(tahun)
Biaya penyusutan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ember Nyiru Kain saring Kain pengaduk Cetakan Keranjang Mesin penggiling Mesin pres Rak bambu Rangsang Listrik Tenaga kerja
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit orang
50.000 25.000 25.000 25.000
100.000 100.000
4.500.000 3.500.000
100.000 150.000 150.000 60.000
3 2 4 4 5 5 1 1 2 2 1 6
150.000 50.000
100.000 100.000 500.000 500.000
4.500.000 3.500.000
200.000 300.000
1.800.000 129.600.000
1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 - -
150.000 50.000
100.000 100.000 500.000 500.000
1500.000 1.166.666
200.000 300.000
1.800.000 129.600.000
Jumlah 141.300.000 Sumber : data primer ( diolah), 2013
27
Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa keseluruhan biaya tetap pada
industri rumah tangga usaha tahu di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala
Kabupaten Nagan Raya sebesar Rp.141.300.000/tahun
4.8. Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap adalah biaya yang berubah-rubah atau tergantung pada
volume produksi,seperti kedelai dan tenagakerja.Untuklebih jelas dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4.7. Rata- Rata Penggunaan Biaya Tidak Tetap Industri Rumah Tangga Usaha Tahu di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
No Uraian Satuan Harga (Rp) Satuan
Volume (Satuan) Biaya (Rp)
1 2 3
Kedelai Obat tahu Kayu Bakar
Kg Kg Ikat
7000 10.000 10.000
2.400 14
720
16.800.000 140.000
7.200.000 Jumlah 24.140.000
Sumber : data primer (diolah),2013
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan biaya tidak tetap
pada industri rumah tangga usaha tahu di Gampong Purworejo Kecamatan Kuala
Kabupaten Nagan Raya sebesar Rp.24.140.000/ bulan jika di hitung pertahunya
biaya tidak tetap Rp. 289.680.000/tahun.
4.9. Penjualan Tahu
Penjualan tahu di lakukan secara langsung dimana penjualanya sudah
merambat di Kabupaten Nagan Raya. Adapun penjualan tahu selama ini hanya
dalam wilayah Kecamatan Kuala dan wilayah kota meulaboh. Selain itu usaha
tahu juga melakukan penjualan secara keliling ke daerah-daerah wilayah tersebut
dengan penjualan tahu 100.000 buah/ bulan jika dihitung dalam satu tahun maka
penjualan tahu sebanyak 1200.000 buah/tahun.
28
4.10. Pendapatan
Pendapatan adalah pengurangan penerimaan dengan total biaya untuk satu
kali proses produksi. Adapun pendapatan tahu sugiran selama satu bulan sebesar
Rp.30.000.000/ bulan jika dihitung selama satu tahun maka pendapatan tahu
sugiran sebesar Rp.360.000.000/tahun.
4.11. Keuntungan
Keuntungan merupakan selisih dari total pendapatan yang diperoleh
pengrajin tahu dikurangi dengan total biaya produksi, selama proses produksi
berlangsung. Keuntungan rata-rata pada usaha tahu dapat dilihat pada table
berikut ini :
Tabel : 4.8Keuntungan rata-rata pengrajin tahu di Gampong purworejo
Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya
No Jenis Biaya Total Biaya (Rp)
1 Biaya Total 425.646.666
2 Nilai Produksi 360.000.000
Keuntungan 65.646.666
Sumber : data primer (di olah ), 2013
Dari tabel diatas dapat dilihat rata- rata keuntungan pengrajin tahu
adalah.Rp. 65.646.666/tahun berdasarkan data di atas bahwa usaha tahu
menguntungkan sacara analisis di daearah penelitian.
4.15. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
Perhitungan benefit cost ratio adalah memperhitungkan antara pendapatan
total dengan biaya total yang dikeluarkan selama proses produksi industry tahu di
daerah penelitian. Dalam perhitungan ini hanya memasukan nilai pendapatan rata-
rata usaha tahu sugiran sebesar Rp.360.000.000 dan nilai biaya produksi yang
29
dikeluarkan selama proses produksi sebesar Rp. 425.646.666. maka nilai B/C
Ratio :
B/C Ratio = 425.464.666360.000.000
=1,18.
Nilai B/C Ratio 1,18 memberikan arti bahwa dengsn modal Rp.1
menghasilkan pendapatan sebesar 1,18 hal ini menunjukan perbandingan
menghasilkan nilai diatas nilai 1 (B/C Ratio > 1) artinya usaha tahu sugiran layak
untuk diusahakan.
4.12. Retun Of Invesment
Retun Of Invesment dapat dihitung dengan cara
ROI = 65.646.666
425.646.666 x 100 %
= 15,42
Dari perhitungan Retun Of Invesment Usaha Tahu Sugiran Layak untuk di
jalan kan karena ROI > 1.
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Analisis Pendapatan Usaha Pembuatan Tahu di
Gampong Purworejo Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya maka dapat
diambil kesimpulan bahwa :
1. Pendapatan usaha tahu sugiran sebesar Rp.360.000.000/tahun.
2. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp.65.646.666/ tahun.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh maka beberapa saran yang dapat
disampaikan :
1. Usaha pembuatan tahu hendaknya lebih memperhatikan skill atau
kemampuan karyawannya.
2. Usaha pembuatan tahu hendaknya lebih memperhatikan banyaknya
peminat ( konsumen) Tahu di Kecamatan Kuala.
3. Usaha pembuatan tahu hendaknya lebih memperhatikan produk dan
kualitas yang dijalankan.
30
31
DAFTAR PUSTAKA
Antarlina, S. S., J.S. Utomo, E. Ginting, and S. Nikuni. 2002. Evaluation of Indonesian Soybean Varieties for food Procecing. In A.A. Rahmianna and S. Nikkuni (Eds.).Soybean Production and Postharvest Technology for Innovation in Indonesia.Proceedings of RILET-JIRCAS Workshop on Soybean Research. Malang.
http://lyamarsady.blogspot.com/2011/12/biaya-produksi.htmlm
Dinas Industri dan Perdagangan. 2009. Laporan Industri Kecil. Kota Banda Aceh.
Flarisandi. 2002. Jumlah Tenaga Kerja. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Irawan, S, M. 2000. Ekonomi Pembangunan. Edisi ke-3. BPFE UGM. Yogyakarta.
Krisdiana, R. 2005. Preferensi Industri Tahu dan Tempe dalam menggunakan bahan baku Kedelai di Jawa Timur. KinerjaPenelitian Mendukung Agribisnis Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.
Noor, H F. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Robert C. Appleby. 2008. Modern Bisiness Administration. Edisi kedua, cetakan ke-6.Kencana. Jakarta.
Ridwan, M, 1998.Biaya-Biaya Produksi. Edisi Revisi, Penebar Swadaya. Jakarta. Suryana, A. 2005.Arah, Strategi dan Program Pembangunan Pertanian 2005-
2009.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
Sumaatmadja.1998.Pendekatan dan Analisa Keuangan.ITB. Bandung Soekartawi. 1990. Analisis Usaha Tani. UI.Press. Jakarta.
Soekartawi.2004. Teori Ekonomi Produksi. Rajawali Pers. Jakarta.
32
Lampiran 1. Data Rekapitulasi Biaya Tetap Industri Rumah Tangga Usaha Tahu Sugiran Tahun,2013
No Uraian Satuan Harga (Rp/
Satuan)
Volume (Satuan
)
Biaya (Rp)
Umur ekonomis(tahun)
Biaya penyusutan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12
Ember Nyiru Kain saring Kain pengaduk Cetakan Keranjang Mesin penggiling Mesin pres Rak bambu Rangsang Listrik Tenaga kerja
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit orang
50.000 25.000 25.000 25.000
100.000 100.000
4.500.000 3.500.000
100.000 150.000 150.000
60.000
3 2 4 4 5 5 1 1 2 2 1 6
150.000 50.000
100.000 100.000 500.000 500.000
4.500.000 3.500.000
200.000 300.000
1.800.000 129.600.000
1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 _ _
150.000 50.000
100.000 100.000 500.000 500.000
1500.000 1.166.666
200.000 300.000
1.800.000 129.600.000
Jumlah 141.300.000
Sumber : data primer ( diolah), 2013
33
Lampiran 2. Rata- Rata Penggunaan Biaya Tidak Tetap Industri Rumah Tan Usaha TahuSugiran Tahun 2013
No Uraian Biaya
(Rp)
1 Biaya tetap 141.300.000
2 Biaya tidak tetap 24.140.000
Jumlah
165.440.000 Sumber : data primer (diolah),2013
34
Lampiran 3. Rata- rata Keuntungan Pertahun Industri Rumah Tangga Usaha Tahu Sugiran Tahun 2013
No Jenis Biaya Total Biaya (Rp)
1 Biaya Total 425.646.666
2 Nilai Produksi 360.000.000
Keuntungan 65.646.666
Sumber : data primer (di olah ), 2013
35
Lampiran 6. Data Rekapitulasi Produksi Usaha Tahu Sugiran Per Bulan Tahun 2013
No Bulan Produksi Harga Nilai Produksi Biaya
Produksi
1 Januari 100,000
300
30,000,000
13,786,666
2 Februari 100,000
300
30,000,000
13,786,666
3 Maret 100,000
300
30,000,000
13,786,666
4 April 100,000
300
30,000,000
13,786,666
5 Mai 100,000
300
30,000,000
13,786,666
6 Juni 100,000
300
30,000,000
13,786,666
7 Juli 100,000
300
30,000,000
13,786,666
8 Agustus 100,000
300
30,000,000
13,786,666
9 September 100,000
300
30,000,000
13,786,666
10 Oktober 100,000
300
30,000,000
13,786,666
11 November 100,000
300
30,000,000
13,786,666
12 Desember 100,000
300
30,000,000
13,786,666
Jumlah 1,200,000
3,600
360,000,000
165,439,992
Rata-rata 100,000
300
30,000,000
13,786,666
Sumber : data Primer (diolaah),2013