analisis penerapan akuntansi aset tetap pada … fileyonnas hotel teluk dalam kabupaten nias selatan...

63
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA YONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN SKRIPSI MINOR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun Oleh : NELY SAFITRI NDRURU NIM. 14100131028 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) NIAS SELATAN TELUKDALAM 2017

Upload: truongdien

Post on 09-Mar-2019

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA

YONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN

NIAS SELATAN

SKRIPSI MINOR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya

Disusun Oleh :

NELY SAFITRI NDRURU

NIM. 14100131028

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) NIAS SELATAN

TELUKDALAM

2017

Page 2: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi Minor yang berjudul: “ANALISIS

PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA YONNAS HOTEL

TELUKDALAM KABUPATEN NIAS SELATAN” Skripsi Minor ini adalah

untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih gelar Ahli Madya pada

Program Studi Akuntansi di STIE Nias Selatan.

Selama penelitian dan penyusunan Skripsi Minor ini, Penulis tidak luput

dari kekurangan dan kelemahan. Hal tersebut dapat diatasi Penulis berkat adanya

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Bambowo Laiya, M.A dan Ibu Sitasi Zagoto, M.A sebagai Pendiri

Perguruan Tinggi Yayasan Nias Selatan dan sebagai Koordinator STKIP,

STIE dan STIH Nias Selatan.

2. Bapak Dr. Taosige Wau, S.E., M.Si selaku Ketua STIE Nias Selatan yang

telah memberikan ijin kepada penulis untuk meneliti dan menulis Skripsi saya

ini.

3. Bapak Samalua Waoma, SE., M.M selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik

STIE Nias Selatan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk meneliti

dan menulis Skripsi saya ini.

4. Ibu Alwinda Manao, SE., M.M selaku Wakil Ketua II dan sebagai Dosen

Pembimbing yang telah banyak membantu dan meluangkan waktu serta

Page 3: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

memberikan bimbingan, pengarahan dan saran kepada penulis sampai pada

tahap Skripsi Minor.

5. Bapak Yohanes Dakhi, SE., M.M selaku Wakil Ketua III Bidang

Kemahasiswaan STIE Nias Selatan yang memiliki peran memimpin setiap

kegiatan kemahasiswaan.

6. Bapak Reaksi Zagoto, SE., M.M selaku Ketua Program Studi Akuntansi yang

telah memberikan pengarahan-pengarahan kepada penulis.

7. Ibu Anskaria S. Gohae, SE., MM selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi

yang telah memberikan Pelayanan Akademik kepada penulis dalam

menyusun Skripsi Minor ini.

8. Bapak atau Ibu Dosen Tenaga Pengajar di Program Studi Akuntansi STIE

Nias Selatan yang senantiasa memotivasi penulis sehingga penulisan skripsi

minor dapat terselesaikan.

9. Pimpinan Yonnas Hotel dan seluruh staf dan karyawan yang telah banyak

membantu penulis dalam mendapatkan data serta informasi yang penulis

perlukan sehingga selesainya skripsi minor ini.

10. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Benaso Ndruru dan Ibunda Satilina

Harita (Alm) yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan penuh

kasih sayang. Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan

dan menjadi kebanggaan mereka. Serta keluarga lainnya yang telah

memberikan bantuan dukungan material dan moral kepada penulis.

11. Untuk Kakakku Lenny Salvia dan Tetty Veronika yang telah memberikan

semangat dan motivasi untuk penulis selama penyusunan skripsi ini.

Page 4: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

12. Kepada teman-teman seperjuangan jurusan Akuntansi khususnya angkatan

2014 yang telah banyak memberikan dukungan serta waktunya dalam

penyelesaian skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik kalian atas bantuan dan

bimbingan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa Skripsi

Minor ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang baik. Semoga Skripsi Minor ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Telukdalam, September 2017

Penulis,

NELYSAFITRI NDRURU

NIM: 14100131028

Page 5: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

DAFTAR ISI

Lembaran Pengesahan .……..……………………….…………................... i

Surat Pernyataan ………………………………………………................. ii

Kata Pengantar …………………………………………………................ iii

Daftar Isi ………………………………………………………..…........... vi

Daftar Tabel …………………….………………….................................... ix

Daftar Gambar ………………………………………….............................. x

Abstrak …………………………………….………………………..........… xi

Abstract ………………………………..………………………….….......... xii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………... 1

1.2 Identifikasi Masalah…………………………………………………… 5

1.3 Rumusan Masalah …………………………………………………….. 5

1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………………………... 6

1.5 Manfaat Penelitian …………………………………………………….. 6

1.6 Sistematika Penulisan ………………………………………………… 6

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN METODE ANALISIS ..… 8

2.1 Tinjauan Literatur ……………………………………………………… 8

2.1.1 Pengertian Akuntansi …………………………………………… 8

2.1.2 Pengertian Aset Tetap …………………………………………... 9

2.1.3 Pengelompokkan Aset Tetap …………………………………… 11

2.1.4 Kebijakan Akuntansi Aset Tetap Menurut PSAK No. 16 ……... 12

2.1.4.1 Cara Perolehan Aset Tetap …………………………………… 12

2.1.4.2 Penilaian Kembali Aset Tetap ……………………………….. 15

2.1.4.3 Pengeluaran Selama Pengguna Aset Tetap ………………….. 16

2.1.5 Penyusutan Aset Tetap ……………………………………………… 18

2.1.6 Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap ……………………………. 23

2.1.7 Penyajian Aset Tetap Dalam Laporan Keuangan ……………….. 24

2.2 Penelitian Terdahulu ………………………………………………….. 28

2.3 Metode Analisis …...…………………………………………………. 29

Page 6: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

2.3.1 Metode Pengumpulan Data ……………………………………… 29

2.3.2 Metode Analisis Data ….………………………………………… 29

BAB III PEMBAHASAN ………………………………..………………. 31

3.1 Gambaran Umum Perusahaan ………………………………………… 31

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ……………………………………. 31

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ……………………………….. 31

3.1.3 Uraian Tugas …………………………………………………… 33

3.1.4 Aktivitas Perusahaan ………………………………………….... 35

3.2 Deskripsi Data Penelitian ……………........................……………….. 35

3.3 Analisis dan Pembahasan ...................................................................... 36

3.3.1 Pengelompokkan Aset Tetap...............................……………….. 36

3.3.2 Perolehan Aset Tetap .................................................................... 36

3.3.2 Pengeluaran Selama Penggunaan Aset Tetap ... …………………. 40

3.3.3 Pengakuan Aset Tetap ................................…………………… 40

3.3.4 Pengukuran Aset Tetap .............................................................. 41

3.3.5 Pengeluaran Atas Aset Tetap Setelah Perolehan ............................. 44

3.3.6 Penyusutan Aset Tetap .................................................................... 42

3.3.7 Nilai Aset Tetap Yonnas Hotel ....................................................... 43

3.3.8 Penyajian Aset Tetap dalam Neraca ............................................... 45

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………… 51

4.1 Kesimpulan ………………………………………………………….. 47

4.1 Saran …………………………………………………………………. 49

Daftar Pustaka ………...........……………………………………………. 50

Lampiran-Lampiran ……...........………………………………………….. 51

Daftar Riwayat Hidup …............………………………………………… 52

Page 7: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Yonnas Hotel Nias Selatan ……………… 33

Page 8: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penyajian Aktiva Tetap Dalam Neraca ………………………….. 27

Tabel 3.1 Masa Manfaat Aset Tetap……………………………................... 37

Tabel 3.2 Daftar Aset Tetap Yonnas Hotel..................................................... 37

Tabel 3.3 Perbandingan Pengakuan Aset Tetap……………….................… 42

Tabel 3.4 Penyusutan Aset Tetap Yonnas Hotel ........................................... 44

Page 9: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

ABSTRAK

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA YONNAS

HOTEL TELUKDALAM KABUPATEN

NIAS SELATAN

Oleh:

NELY SAFITRI NDRURU

NIM: 14100131028

Dosen Pembimbing:

ALWINDA MANAO, SE., MM

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak penerapan

akuntansi aset tetap terhadap nilai aset tetap Yonnas Hotel Nias Selatan. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu membandingkan

keadaan yang sebenarnya terjadi dengan teori-teori yang relevan dengan masalah

yang terkait. Pengumpulan data dan informasi lainnnya dilakukan dengan cara

wawancara dan observasi. Jenis data yang digunakan yaitu, data primer adalah

data yang dikumpulkan oleh peneliti itu sendiri sedangkan data Sekunder adalah

data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung. Yonnas Hotel Nias Selatan

dalam melaksanakan kegiatan akuntansi berpedoman pada kebijakan akuntansi

yang pada prinsipnya sudah mendekati PSAK No. 16. Pengakuan aset tetap

memiliki masa manfaat lebih dari satu periode serta biaya perolehan aset tetap

diukur secara andal. Penilaian/Pengukuran aset tetap pada perusahaan

mengkapitalisasi seluruh pengeluaran yang berhubungan dengan pembuatan aset

tetap hingga siap digunakan. Pengeluaran aset tetap setelah perolehan menerapkan

kebijakan pembebanan biaya pada periode terjadinya dan Yonnas Hotel Nias

Selatan melakukan penghentian dan pelepasan aset tetap dengan cara dijual,

dihibahkan maupun dimusnahkan.

Kata kunci : Aset Tetap

Page 10: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

ABSTRACT

ANALYSIS OF ACCOUNTING IMPLEMENTATION OF FIXED

ASSETS YONNAS HOTEL TELUKDALAM

REGENCY OF SOUTH NIAS

By:

NELY SAFITRI NDRURU

NIM: 14100131028

Counsellor Lecturer:

ALWINDA MANAO, SE., MM

The purpose of this study is to know how the impact of the aoolication of fixed

asset accounting to the fixed asset value Yonnas Hotel Nias Selatan. The research

method used is descriptive method that is comparing with the relevant theories

with related problems. Collecting data and other information is done by interview

and observation. The type of data used is, primary data is data collected by the

researcher it self while the secondary data is data obtained by researchers

indirectly. Yonnas Hotel Nias Selatan south in carrying out accounting activies

based on accounting policy which in principle is approaching Statement Of

Financial Accounting Standar No. 16. The recognition of fixed assets has a useful

life of more than one period and the cost of fixed assets is measured reliably the

valuation/measurement of fixed assets in the enterprise capitalizes all

expenditures related to the manufacture of fixed assets until the are ready for use.

Fixed asset expenditure after acquisition implements a charging policy in the

period in which it take place and the southern Yonnas Hotel Nias Selatan

discontinues and disposes of fixed assets by sale, granted of destroyed.

Keyword : Fixed Assets

Page 11: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri perhotelan di Indonesia saat ini berjalan dengan

cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari mulai maraknya pembangunan hotel dengan

kapasitas yang beranekaragam. Industri perhotelan merupakan bagian dari industri

pariwisata yang memiliki arti penting bila dikaji dari aspek ekonomi. Industri

perhotelan ini secara ekonomi dapat memberikan kontribusi berarti untuk

perekonomian. Tentu saja hal ini menarik para pengusaha atau pihak lainnya

untuk mendirikan usaha dibidang ini.

Tujuan utama didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh

laba yang optimal atas investasi yang telah ditanamkan sehingga dapat

mempertahankan kelancaran usaha dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu

investasi tersebut adalah aset yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan

yaitu aset yang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun. Untuk

mencapainya diperlukan pengelolaan yang efektif dalam penggunaan,

pemeliharaan maupun pencatatan akuntansinya.

Menurut Simamora (2002:298), perusahaan bisnis yang menginvestasikan

modalnya dalam bentuk harta yang bersifat tahan lama dan dapat menunjang

kegiatan operasional perusahaan dalam akuntansi dikenal dengan istilah aset tetap.

Aset tetap (fixed asset) adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap

pakai atau dengan di bangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi

Page 12: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

2

perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal

perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Menurut Madura (2001:196), Akuntansi keuangan sebagai salah satu

cabang ilmu dan praktik akuntansi yang berhubungan dengan permasalahan

laporan keuangan perusahaan kepada berbagai pihak pengambil keputusan dalam

manajemen perusahaan, perlu diselenggarakan dengan berlandaskan pada standar

akuntansi yang berlaku. Akuntansi merupakan ikhtisar dan analisis kondisi

keuangan sebuah perusahaan, laporan keuangan dibuat untuk menyajikan rincian

informasi tentang keadaan kinerja dan keuangan sebuah perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001:591), Aset tetap mempunyai karakteristik yang

berbeda dengan aset lancar. Jika aset lancar dikendalikan pada saat konsumsinya,

pengendalian aset tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aset

tersebut. Hal ini disebabkan banyak pengeluaran-pengeluaran yang bersangkutan

dengan aset tetap yang tidak bisa tidak harus dilakukan karena berupa commited

cost, yang dalam masa pengoperasian aset tetap jenis biaya tersebut tidak dapat

dikendalikan oleh manajemen melalui wewenang yang dimilikinya.

Menurut Dyckman, Dukes dan Davis (1996:521), Penilaian aset tetap

berwujud, aset tetap dinyatakan sebesar nilai buku. Nilai buku adalah harga

perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan aset tetap. Sedangkan harga

perolehan aset tetap adalah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul dan

biaya-biaya lain yang terjadi dalam memperoleh ase tetap sejak pembelian sampai

aset tetap tersebut siap digunakan untuk operasional perusahaan. Pengeluaran

yang berkaitan dengan akuisisi dan penggunaan aset operasional adalah modal

Page 13: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

3

(capital expenditures) atau pengeluaran pendapatan (revenue expenditures).

Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang diharapkan akan memberikan

keuntungan di luar periode akuntansi berjalan. Pengeluaran pendapatan, seperti

perbaikan rutin, diharapkan akan menberikan keuntungan hanya pada periode

akuntansi berjalan.

Menurut Soemarso (2005:24), Dalam menetapkan besarnya beban

penyusutan suatu aset tetap, ada beberapa metode yang sering digunakan dalam

suatu perusahaan, yaitu metode garis lurus, metode unit produksi, metode saldo

menurun, metode saldo menurun ganda, serta metode lainnya yang sesuai dengan

jenis perusahaan tersebut. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau masa

manfaatnya telah habis, biasanya perusahaan akan menghapus aset tersebut di

dalam laporan keuangan dengan mendebet akumulasi penyusutan aset tetap dan

mengkredit aset tetap tersebut. Untuk penyajian aset tetap pada laporan keuangan,

perusahaan harus menyajikan urutan laporan keuangan beserta akumulasi

penyusutannya. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan pengguna laporan

keuangan dalam membaca nilai aset tetap yang dimiliki perusahaan. Aset tetap

merupakan salah satu jenis aset yang relatif besar. Untuk itu dilakukan akuntansi

yang tepat dan akurat. Supaya aset tetap dapat disajikan secara wajar dalam

laporan keuangan. Apabila terjadi kesalahan penyajian dalam laporan keuangan,

akan mempengaruhi kewajaran laporan keuangan itu sendiri dan menyesatkan

pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan.

Page 14: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

4

Yonnas Hotel merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang

perhotelan atau penginapan di kota Telukdalam. Perusahaan ini mempunyai aset

tetap yang terdiri dari tanah, bangunan, kendaraan, peralatan seperti AC, televisi,

genset, dan kulkas sebagai alat pendukung dalam melaksanakan kegiatan

operasional perusahaan. Dalam suatu perusahaan, aset tetap sangatlah penting

untuk menjalankan operasinya. Aset tetap mempunyai kedudukan yang penting

dalam perusahaan karena memerlukan dana yang besar dan tertanam dalam

jangka waktu yang lama. Aset tetap harus mendapat perhatian yanng memadai

dari pimpinan serta segala penerapan akuntansi terhadap aset tetap harus sesuai

dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang merupakan dasar yang

menjadi pedoman dalam menilai, mencatat dan menyajikan laporan keuangan

perusahaan.

Penerapan akuntansi terhadap aset tetap yang kurang tepat atau tidak sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 akan membawa pengaruh dalam

penyajian laporan keuangan. Aset tetap yang dinilai atau dicatat terlalu besar akan

berpengaruh terhadap nilai penyusutannya, nilai penyusutannya akan terlalu besar

sehingga laba perusahaan menjadi kecil. Jika aset tetap tersebut dinilai atau dicatat

terlalu kecil, maka penyusutan yang dilakukan akan terlalu kecil, sehingga laba

perusahaan akan menjadi besar. Hal seperti inilah yang akan membawa pengaruh

dalam penyajian laporan keuangan perusahaan.

Mengingat pentingnya peranan aset tetap dalam kelangsungan sebuah

perusahaan maka penerapan akuntansi aset tetap perlu diperhatikan. Oleh karena

itu, suatu perusahaan tanpa mempunyai aset tetap berwujud tidak akan dapat

Page 15: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

5

menjalankan usahanya dengan baik. Dengan adanya aset tetap berwujud, proses

kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan baik dan lancar.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap Aset Tetap pada perusahaan dengan judul “ANALISIS

PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK. NO 16

PADA YONNAS HOTEL NIAS SELATAN”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan diatas dapat di identifikasi

masalahnya :

1. Kurangnya pemahaman pemilik Yonnas Hotel Nias Selatan terhadap

penerapan akuntansi aset tetap pada perusahaan\

2. Aset tetap yang tidak tepat atau tidak sesuai akan membawa pengaruh

dalam penyajian laporan keuangan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas, peneliti mencoba

merumuskan masalah agar lebih terarah dan mencapai hasil yang diharapkan.

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Dampak Penerapan Akuntansi Aset Tetap Terhadap Nilai Aset

Tetap Yonnas Hotel Nias Selatan?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya satu

hal yang diperoleh setelah penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah:

Page 16: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

6

1. Untuk Mengetahui Bagaimana Dampak Penerapan Akuntansi Aset Tetap

Terhadap Nilai Aset Tetap Yonnas Hotel Nias Selatan.

1.5 Manfaat penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan

peneliti mengenai tentang penerapan akuntansi aset tetap di perusahaan.

2. Bagi Lokasi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang berkaitan

dengan Penerapan Akuntansi Aset Tetap Di Yonnas Hotel Telukdalam

3. Bagi STIE Nias Selatan

Penelitian ini diharapakan sebagai bahan referensi, pertimbangan,

menambah wawasan bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.

4. Bagi Penelitian Lanjutan

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapakan dapat menjadi

perbandingan pada penelitian dengan topik yang sama.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun Sistematika Penulisan ini adalah dalam penulisan dan penerapan

Skripsi ini terbagi atas 4 (empat) Bab yaitu sebagai berikut: Bab satu yang terdiri

dari latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab dua terdiri dari konsep-konsep

yang berhubungan dengan masalah yang dirumuskan, yang meliputi tentang

tinjauan literatur terdiri dari pengertian akuntansi, pengertian aset tetap,

pengelompokkan aset tetap, kebijakan akuntansi aset tetap menurut PSAK No. 16,

Page 17: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

7

penyusutan aset tetap, penghentian dan pelepasan aset tetap, penyajian aset tetap

dalam laporan keuangan, penelitian terdahulu, metode analisis terdiri dari metode

pengumpulan data dan metode analisis data. Bab tiga penulis mencoba

menguraikan beberapa hal yang secara langsung berhubungan dengan

pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum perusahaan, data

penelitian, analisis dan pembahasan. Bab empat tentang kesimpulan dan saran.

Page 18: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

8

BAB II

TINJAUAN LITERATUR DAN METODE ANALISIS

2.1 Tinjauan Literatur

2.1.1 Pengertian Akuntansi

Definisi Akuntansi menurut Harahap (2011:5), merupakan sebuah kegiatan

jasa (service activity) fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif,

terutama yang bersifat finansial, tentang entitas-entitas ekonomi, dalam penentuan

pilihan-pilihan logis diantara tindakan-tindakan alternatif.

Menurut Grady dalam Yadiati ( 2007 :1), Akuntansi

merupakan suatu body of knowledge serta fungsi organisasi yang

secara sistematik, orisinal dan autentik, mencatat,

mengklasifikasikan, memproses, mengikhtisarkan, menganalisis,

menginterprestasikan seluruh transaksi dan kejadiaan serta karakter

keuangan yang terjadi dalam operasi entitas akuntansi dalam rangka

menyediakan informasi yang berarti yang dibutuhkan manajemen

sebagai laporan dan pertanggungjawaban atas kepercayaan yang

diterima.

Menurut Soemarso (2008:8), Akuntansi merupakan “Proses

mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk

memungkinkan adanya penilaian keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka

yang menggunakan informasi tersebut.

Jadi kesimpulan dari beberapa pengertian diatas Penulis mengambil

kesimpulan bahwa Akuntansi merupakan Proses yang meliputi pencatatan,

penggolongan, peringkasan, pelaporan, pelaporan dan penganalisis keuangan dari

organisasi.

Page 19: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

9

2.1.2 Pengertian Aset Tetap

Menurut Harisson (2012:403) Aset Tetap atau Aktiva Tetap dengan istilah

harta tetap, Plant equipment, noncurrent operating asset dan fixed asset. Aset

tetap adalah aset tidak lancar atau jangka panjang yang berwujud, misalnya tanah,

bangunan, dan peralatan. Aset tersebut digunakan dalam produksi atau penyediaan

barang atau jasa, atau untuk tujuan administrasi; dan di harapkan akan digunakan

selama lebih dari satu periode. Tanah yang dimiliki dan bersifat prepetuitas tidak

disusutkan dengan berlalunya waktu karena manfaatnya tidak menurun.

Menurut Jusup (2005:161) “Aset Tetap (fixed asets) adalah aset yang

digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali

memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun.

Menurut Mulyadi (2001:591), “Aset tetap adalah kekayaan perusahaan yang

memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun dan

diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk

dijual kembali”.

Sedangkan Menurut Soemarso (2002:23), “Aktiva tetap adalah aktiva yang;

(1) jangka waktu pemakaiannya lama; (2) digunakan dalam kegiatan perusahaan;

(3) dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta;

(4) nilainya cukup besar.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.16 tahun 2011)

menyatakan Aset Tetap adalah Aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan

dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak

Page 20: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

10

lain, atau untuk tujuan administratif, dan diharapkan untuk digunakan selama

lebih dari satu periode.

Kecuali tanah, semua jenis aset tersebut mempunyai umur terbatas. Baik

menurut akuntansi maupun ketentuan perpajakan nilai aset tetap tidak boleh

dibebankan sekaligus sebagai biaya. Dalam ketentuan fiskal, aset tetap disebut

dengan istilah harta berwujud yang dimiliki dan digunakan untuk

mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa

manfaat lebih dari satu tahun.

Sedangkan menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2007: 12), Aktiva tetap

berupa tanah, struktur bangunan, dan peralatan. Karakteristik utama dari Properti

dan Peralatan adalah:

a. Aktiva tersebut diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan bukan

untuk dijual kembali.

Hanya aktiva yang digunakan dalam operasi normal yang dapat

diklasifikasikan. Sebagai contoh sebuah bangunan yang tidak

digunakan diklasifikasikan sebagai investasi. Tanah yang dimiliki

oleh pengembang tanah atau subdivider diklasifikasikan sebagai

persediaan.

b. Aktiva tersebut bersifat jangka panjang dan merupakan subjek

penyusutan.

Perusahaan mengalokasikan biaya investasi dalam aktiva-aktiva

pada periode masa depan melalui beban penyusutan kecuali tanah.

Tanah tidak disusutkan kecuali terjadi penurunan nilai yang

material.

c. Aktiva tersebut memiliki substansi fisik.

Aktiva berwujud yang mempunyai karakteristi eksistensi atau

substansi fisik

Page 21: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

11

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Aset

Tetap adalah Aset Berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai, yang

digunakan dalam operasi perusahaan, dan mempunyai masa manfaat lebih

dari satu tahun.

2.1.3 Pengelompokkan Aset Tetap

Klasifikasi Aset Tetap merupakan salah satu komponen aset yang berperan

penting dalam kegiatan usaha perusahaan. Menurut Skousen dan Smith

(2005:429), ada beberapa klasifikasi dari Aset Tetap adalah:

1. Aset Tetap Berwujud

Aset tetap berwujud memiliki bentuk fisik dan dengan demikian dapat

diamati dengan satu alat atau lebih panca indera dan memiliki karakteristik

umum, yaitu memberi manfaat ekonomi pada masa mendatang bagi perusahaan.

Aset tertentu yang umum dilaporkan didalam kategori ini meliputi:

a. Tanah, biaya yang secara langsung berhubungan dengan masa manfaat

yang tidak terbatas.

b. Perbaikan Tanah, pemetaan tanah, pengaspalan, pemagaran, saluran air,

intalasi listrik, dan lain-lain.

c. Bangunan, digunakan dalam kegiatan perusahaan yaitu bangunan yang

belum jadi (dalam tahap pembangunan) tidak dapat di klasifikasikan aktiva

tetap.

d. Mesin dan peralatan.

e. Kendaraan.

Page 22: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

12

2. Aset Tak Berwujud

Aset tak berwujud didefinisikan sebagai aset yang tidak memiliki bentuk

fisik. Bukti adanya aset ini terdapat dalam bentuk perjanjian, kontrak atau

paten. Hal ini memenuhi definisi aset karena adanya manfaat mendatang.

Contoh aset tak berwujud adalah:

a. Hak Paten

b. Merek Dagang

c. Hak Cipta

d. Goodwill, sumber daya, faktor dan kondisi tak berwujud lain.

2.1.4 Kebijakan Akuntansi Aset Tetap Menurut PSAK No. 16

2.1.4.1 Cara Perolehan Aset Tetap

Aset Tetap harus dicatat sebesar harga perolehaan. Harga perolehaan

meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aset dan

pengeluaran-pengeluaran lainnya agar aset tetap siap untuk digunakan. Pajak

penjualan, biaya transportasi, asuransi aset tetap selama aset dalam perjalanan,

pondasi khusus, dan biaya pemasangan harus ditambah keharga beli aset tetap

bersangkutan.

Harga Perolehan didefinisikan Standar Akuntansi Keuangan (2004:16.2),

sebagai “Jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau dinilai wajar imbalan

lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau

konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk

digunakan”.

Sinuraya (2003:63), dalam buku Akuntansi Perusahaan Dagang dan Jasa.

Aktiva tetap dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:

Page 23: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

13

1. Dibeli dengan tunai

Apabila aset tetap diperoleh dengan pembelian tunai maka nilai aset

tersebut harus dicatat sebesar jumlah pengeluaran. Termasuk seluruh biaya

yang berkaitan dengan pembelian atau penyiapan penggunaannya. Begitu

juga jika terdapat potongan tunai maka potongan itu harus dicatat sebagai

pengurangan harga perolehaan, bukan dianggap sebagai laba.

2. Dibeli secara angsuran

Aset yang diperoleh melalui pembelian angsuran, harga perolehan aset

tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga termasuk dalam angsuran, baik

dinyatakan secara jelas maupun tidak harus dikeluarkan dari harga

perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.

3. Tukar tambah

Menurut Baridwan (2005:225), dalam buku Intermediate Accounting.

Mengatakan, pertukaran aktiva tetap dapat dibagi atas dua macam yaitu:

a. Pertukaran Aktiva Tetap yang tidak Sejenis

Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis adalah pertukaran aktiva yang

sifat dan fungsinya tidak sama, seperti mobil dengan mesin. Bila

menyangkut pertukaran aktiva yang tidak sejenis, perbedaan antara nilai

buku aktiva tetap yang diserahkan dengan nilai wajar yang digunakan

sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal transaksi

terjadi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aktiva tetap.

b. Pertukaran aktiva tetap sejenis

Page 24: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

14

Pertukaran aktiva tetap sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang

sifatnya dan fungsinya sama seperti mobil dengan mobil, mesin cetak

sama mesin cetak. Dalam pertukaran ini tidak ada laba yang diakui

kecuali seandainya perusahaan menerima sejumlah uang.

4. Penerbitan surat-surat berharga

a. Dibuat sendiri

Smith dan Skousen (2004:403), dalam bukunya Akuntansi

Intermediate, AICPA menyatakan :Bilamana nilai perolehaan suatu

harta yang dibuat sendiri lebih rendah harga pokok untuk

memperolehnya dengan jalan membeli atau dibuat oleh pihak luar,

selisihnya untuk kepentingan akuntansi tidak dianggap suatu laba tapi

suatu penghematan. Kontruksi selayaknya dilaporkan sebagai laba

selama usia harta bersangkutan karena penyusutan yang dibebankan

kepada pendapatan periodik akan lebih rendah. Namun demikian, jika

ada petunjuk bahwa biaya jauh melampaui karena adanya inefisiensi

atau kegagalan kontruksi tertentu, maka kelebihaan itu selayaknya

diakui sebagai kerugian periode selanjutnya tidak boleh dibebankan

dengan beban-beban penyusutan yang timbul dari biaya yang

semestinya dapat dihindarkan.

b. Diterima sebagai hadiah

Widyawati (2011:19), dalam buku Akuntansi mengatakan bahwa

“Aktiva yang diperoleh melalui donasi seharusnya dinilai dan dicatat

sebesar nilai pasar wajarnya”. Perolehan aktiva tetap lewat sumbangan

Page 25: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

15

ini akan di akui sebagai pendapatan atau keuntungan dalam periode

dimana sumbangan aktiva tersebut diterima.

2.1.4.2 Penilaian Kembali Aset Tetap

Penarikan atau pelepasan aset tetap dilakukan apabila aset tetap tersebut

tidak lagi bermanfaat bagi perusahaan, dapat disebabkan karena faktor keusangan,

tersedia aset baru yang lebih produktif, kejadian tidak menyenangkan, misalnya

bencana alam, dicuri, dll. Dalam penyajian dineraca, aset tetap disajikan sebesar

nilai cost atau perolehannya dengan akumulasi penyusutan sebagai pengurang

daricost aset tetap tersebut.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2002:16), menjelaskan tentang

penilaian kembali atau revaluasi aset tetap sebagai berikut:

Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidak

diperkenaan karena Standar Akuntansi Keuangan menganut sistem

penilaian aset berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran.

Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan

ketentuan pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan harus

menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga perolehan

di dalam penyajian aset tetap serta pengaruh dari pada

penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan.

Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku aset tetap dibukukan

dalam akun modal dengan nama Selisih Penilaian Kembali Aset

Tetap.

Page 26: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

16

Selanjutnya menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(2002:13), jika aktiva tetap dicatat pada jumlah yang dinilai kembali harus

diungkapkan:

a. Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aset

b. Tanggal ekfektif penilaian kembali

c. Nama penilaian indenpenden, bila ada

d. Hakikat setiap petunjuk yang digunakan untuk menentukan

biaya pengganti

e. Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap

f. Surplus penilaian kembali aktiva tetap

2.1.4.3. Pengeluaran Selama Penggunaan Aset Tetap

Selama suatu aset tetap tersebut digunakan dalam operasi perusahaan maka

pengeluaran yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Penambahan

Penambahan (additions) adalah perluasan tata letak fisik sebuah aktiva

tetap. Penambahan akan memberikan manfaat-manfaat di masa yang akan

datang dan ditambahkan atau dibubuhkan kepada aktiva yang ada. Apabila

sebuah sayap bangunan baru ditambahkan kepada sebuah bangunan, maka

manfaat-manfaat dari pengeluaran untuk gedung sayap tadi akan diterima

selama beberapa tahun. Pengeluaran untuk penambahan atas aktiva tetap

mesti didebit ke rekening aktiva berangkutan. Biaya penambahan itu harus

disusutkan selama taksiran masa manfaatnya.

2. Perbaikan.

Pemeliharaan dan reparasi (repair and maintenance) adalah pekerjaan yang

dilakukan untuk menjadikan sebuah aktiva dalam kondisi operasi yang baik

Page 27: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

17

atau menjadikannya kembali kedalam kondisi baik setelah rusak. Biaya

pemeliharaan dan reparasi biasanya merupakan biaya periode, biaya tersebut

tidak dimasukkan dalam biaya kapitalisasi aktiva, berbeda halnya dengan

perbaikan. Perbaikan (betterment) terjadi manakala suatu aktiva tetap

dimodifikasi agar membuatnya lebih efisien atau produktif. Perbaikan

kerapkali melibatkan penambahan sebuah komponen kepada sebuah aktiva

atau mengganti suatu komponen lama dengan yang lebih unggul.

Perbaikan merupakan pengeluaran modal karena meningkatkan mutu jasa

yang diperoleh dari aktiva. Pengeluaran untuk perbaikan haruslah di debit

kepada rekening aktiva yang tersebut kemudian nilai buku yang baru

(dikurangi nilai sisa) harus disusutkan selama sisa manfaat aktiva tadi.

Perbedaan antara pemeliharaan dan perbaikan adalah bahwa pemeliharaan

mempertahankan aktiva dalam kondisi baik tetapi tidak lebih baik daripada

kondisi pada saat dibeli, sedangkan perbaikan membuat kondisi aktiva

menjadi lebih baik daripada saat dibeli atau memperpanjang masa

manfaatnya melampaui taksiran masa manfaatnya pertama kali.

3. Reparasi luar biasa atau penambahan nilai

Reparasi luar biasa (extraordinary repair) adalah pengeluaran yang

memperpanjang taksiran masa manfaat aktiva melebihi taksiran masa

manfaat sebelumnya. Pengeluaran seperti ini haruslah didebit ke rekening

akumulasi penyusutan (yang meningkatkan nilai buku aktiva). Rekening

akumulasi penyusutan didebit karena dianggap bahwa penyusutan tahun-

Page 28: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

18

tahun sebelumnya ditutupi oleh pengeluaran yang memperpanjang masa

manfaat aktiva.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah pengeluaran untuk memelihara agar aktiva tetap yang

bersangkutan tidak cepat rusak atau usang dan tetap dalam kondisi yang

baik agar dapat melaksanakan fungsinya dalam operasi perusahaan.

5. Penggantian

Penggantian adalah pengeluaran yang dilakukan untuk mengganti bagian

yang rusak dari aktiva tetap. Biaya dari penggantian ini dapat dibebankan ke

expenses atau dikapitalisasikan ke perkiraan aktiva tetap. Hal ini tergantung

pada besar kecilnya penggantian tersebut.

2.1.5 Penyusutan Aset Tetap.

Menurut Horngren dan Harrison (2007:488), “Penyusutan adalah alokasi

biaya aktiva tetap ke beban selama umur manfaatnya. Penyusutan akan

menandingkan beban dengan pendapatan untuk menentukan laba bersih”.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.16)

(2009:350), “Aset yang dapat disusutkan dapat didefinisikan sebagai aset yang

a. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode

b. Memiliki masa manfaat yang terbatas, dan

c. Dikuasai oleh perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau penyedia

barang dan jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan

administratif.

Page 29: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

19

PSAK No.16 mensyaratkan bahwa Penyusutan Aset yang dapat disusutkan

dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan dan bahwa penyusutan

dihentikan hanya pada saat aset itu diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual.

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.58 (PSAK N0.16

paragraf 55). Dengan demikian penyusutan tidak dihentikan apabila suatu aset

tidak sedang digunakan atau tidak lagi gunakan, kecuali jika aset itu telah

sepenuhnya disusutkan.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:16.11), Penyusutan Aset Tetap

dapat dilakukan dengan berbagai macam metode antara lain adalah :

1. Berdasarkan Waktu

a. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode ini mengasumsikan bahwa kegunaan aset pada setiap periode fisikal

selalu sama. Metode ini merupakan metode yang sederhana dan

mengabaikan produktivitas dan efisiensi, digunakan secara luas dan mudah

dipahami. Nilai penyusutan dengan metode garis lurus diperoleh dengan

cara mengurangi harga perolehan aset tetap dengan nilai residu, kemudian

membagi dengan umur ekonomis aset tersebut.

Menurut Soemarso (2002:30), “Metode garis lurus yaitu biaya penyusutan

dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu, dalam jumlah yang sama, sepanjang

masa manfaat aktiva tetap”.

b. Metode Pembebanan Menurun

Metode ini mempertimbangkan bahwa dengan bertambahnya usia aset tetap,

maka prestasi yang dihasilkan juga menurun. Pembebanan yang makin

Page 30: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

20

menurun bahwa semakin tua kapasitas aset tetap dalam memberikan

jasanya, juga akan semakin menurun.

Metode ini dibagi atas 3 bagian yaitu :

1. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Years Digit Method)

Metode jumlah angka tahun menghasilkan pembebanan biaya penyusutan

menurun dengan memakai angka pecahaan yang diperoleh dari angka

tahun kegunaan umur aset. Penyebut dari pecahan dihitung dengan

menjumlahkan akumulasi angka tahun umur kegunaan aset, sedangkan

pembilangannya merupakan angka bobot pada tahun pemakain, metode

ini menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan pecahan

yang menurun dari dasar penyusutan.

Menurut Soemarso (2002:33), “Dasar Penyusutan pada metode jumlah

angka tahun adalah harga perolehan dikurangi nilai sisa. Tarif penyusutan dalam

metode jumlah angka tahun merupakan suatu bilangan pecahan yang makin lama

makin kecil”.

2. Metode saldo menurun (Declining Balance Method)

Metode ini menggunakan persentase yang tetap dari nilai buku aset

tetap, dan besarnya persentase dihitung dengan rumus :

% = √

Dimana, n = taksiran masa manfaat

Besarnya beban penyusutan tahun pertama dihitung dengan

mengalihkan % (persentase) dengan harga perolehan aset dan untuk

Page 31: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

21

tahun selanjutnya persentase tersebut dikalikan dengan nilai buku

yang semakin menurun.

3. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)

Metode ini menggunakan cara melipat duakan tarif penyusutan garis

lurus, dihitung tanpa memperhatikan nilai residu dan menggunakan

tarif penyusutan yang dihasilkan terhadap harga aktiva dikurangi nilai

buku.

2. Berdasarkan Penggunaanya.

a. Metode Jam Jasa (Service Hour Method)

Metode ini mengasumsikan bahwa pembelian suatu aktiva tetap merupakan

pembelian sejumlah jam jasa lansung. Metode ini menggunakan suatu

estimasi usia tetap dalam satuan jam jasa. Nilai perolehan dikurangi nilai

residu dibagi dengan total jam jasa menghasilkan tariff penyusutan perjam.

Tarif tersebut dikalikan dengan penggunaan aktiva tetap selama periode

untuk mendapatkan beban penyusutan periodik.

b. Metode Jumlah Unit Produksi (Productive Output Method)

Metode ini merupakan estimasi, yaitu estimasi total unit output yang akan

dihasilkan. Nilai perolehan aktiva setelah dikurangi dengan nilai residu

dibagi dengan total unit output yang akan dihasilkan dan merupakan tarif

penyusutan perunit output. Tarif ini dikalikan dengan unit produksi yang

diukur untuk satu periode dan menghasilkan beban penyusutan untuk

periode tersebut.

Page 32: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

22

3. Berdasarkan Kriteria Lainnya

a. Metode berdasarkan kelompok (Group Method)

Dalam metode ini aktiva yang serupa digabungkan dalam suatu kelompok

sehingga penyusutan dikumpulkan dalam suatu perkiraan saja dan tingkat

penyusutan dikumpulkan dalam suatu perkiraan saja dan tingkat penyusutan

didasarkan pada umur rata-rata aktiva dalam kelompok itu. Beban

penyusutan diperoleh dengan membagi total nilai perolehan aktiva tetap

setalah dikurangi total nilai residu dengan umur rata-rata aktiva tetap.

Metode ini dapat digunakan untuk sekelompok aktiva tetap yang sama yang

dibeli pada waktu bersamaan sehingga umur mamfaat sama.

b. Metode Berdasarkan Jenis (Composite Method)

Metode berdasarkan jenis atau komposit digunakan untuk suatu kelompok

aktiva tetap yang mempunyai karakteristik dan umur ekonomis yang

berbeda. Disebabkan ketidak seragaman umur diantara aktiva tetap tersebut,

carilah persentasi rata-rata penyusutan yang dihitung dengan membuat suatu

analisa terhadap umur dan beban penyusutan periode untuk setiap unit

aktiva yang bergabung.

c. Metode Anuitas (Anuity Method)

Metode ini didasarkan pada kriteria waktu yang meningkatkan beban.

Dalam perhitungannya metode annuitas memerlukan penggunaan kalkulasi

bunga majemuk. Metode ini pada kenyataannya jarang dijumpai dalam

praktek

Page 33: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

23

d. Sistem Persediaan (Inventory Sistem)

Sistem ini dimaksudkan sebagai alternatif lain jika terdapat kesulitan untuk

menghitung penyusutan dengan cara biasa. Dalam metode ini perkiraan

aktiva tetap didebet dengan harga perolehan aktiva. Setiap periode aktiva

tersebut dinilai dan perkiraan aktiva dikurangi sampai pada jumlah penilaian

tersebut, jumlah nilai yang dipakai sebagai pengurang itu dihitung sebagai

beban penyusutan. Metode-metode penyusutan yang disebut sebelumnya

adalah yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di

Indonesia

2.1.6 Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap

Menurut Mulyadi (2001:596), bahwa Jika berdasarkan pertimbangan teknis

atau ekonomis suatu aktiva tetap tidak layak diteruskan pemakaiannya,

manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang

bersangkutan.

Selanjutnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.16 (2004:12),

menyatakan “Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila

aset secara permanen ditarik dari penggunaannya dan tidak ada manfaat

keekonomisan masa yang akan datang diharapkan dari pelepasannya”.

Dalam pelepasan aset tetap ada beberapa cara yaitu :

1. Pembesituaan aset tetap.

Manakala aset tetap tidak lagi berharga dan mesti dibesituakan maka biaya

perolehan dan saldo akumulasi penyusutan mesin dihilangkan dari catatan-

catatan akuntansi. Apabila semua biaya perolehan aset sudah disusutkan,

tidak ada kerugian dalam pelepasan aset tersebut. Sebaliknya bilamana

Page 34: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

24

biaya perolehannya belum disusutkan sepenuhnya, maka biaya perolehan

yang belum sempat disusutkan merupakan kerugian atas pelepasan aset.

2. Penghancuran Aset Tetap.

Kadang kala kecelakaan, kebakaran, banjir, petir dan bencana alam

menghancurkan aktiva tetap sehingga menyebabkan perusahaan

menanggung rugi.

3. Penjualan Aset tetap

Perusahaan kerap kali melepas aset tetapnya dengan menjual aset tetap

tersebut. Dengan membandingkan nilai buku aset (biaya prolehan dikurangi

akumulasi penyusutan) dengan harga jualnya (nilai realisasi bersih bilamana

terdapat beban penjualan), perusahaan bisa mendapat untung atau

menanggung rugi. Apabila harga jual lebih besar dari nilai buku aset, maka

perusahaan menanggung untung. Sebaliknya jika harga jual dibawah nilai

buku, maka perusahaan menderita kerugian.

2.1.7 Penyajian Aset Tetap Dalam Laporan Keuangan

Menurut Madura (2001:199) Tujuan laporan keuangan adalah menyajikan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dan

pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disajikan manajemen

haruslah dapat menggambarkan secara wajar posisi keuangan dan tidak

menyesatkan. Hal yang paling penting dalam laporan keuangan adalah laporan

laba rugi dan neraca.

Dalam laporan keuangan, penyajian aktiva tetap akan terlihat dalam neraca.

Neraca merupakan suatu daftar yang menggambarkan komposisi harta, hutang

Page 35: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

25

dan modal pada suatu tanggal tertentu. Aktiva tetap yang disajikan berdasarkan

nilai perolehan aktiva tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutannya.

Setiap jenis aktiva tetap seperti : tanah, bangunan, inventariskantor dan lain

sebagainya harus dinyatakan dalam neraca secara terpisah atau dirinci dalam

catatan atas laporan keuangan.

Menurut Mulyadi (2001:539), perlu diketahui lebih dahulu prinsip akuntansi

yang lazim dalam penyajian aktiva tetap dalam neraca berikut ini :

1. Dasar penilaian aktiva tetap harus dicantumkan di dalam neraca.

2. Aktiva tetap yang digadaikan harus dijelaskan.

3. Jumlah akumulasi depresiasi dan biaya depresiasi untuk tahun kini

harus ditunjukkan di dalam laporan keuangan.

4. Metode yang digunakan dalam perhitungan depresiasi golongan

besar aktiva tetap harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

5. Aktiva tetap harus dipecah ke dalam golongan yang terpisah jika

jumlahnya material.

6. Aktiva tetap yang telah habis didepresiasi namun masih digunakan

untuk beroperasi, jika jumlahnya material harus dijelaskan.

7. Aktiva tetap harus dipecah kedalam golongan yang terpisah jika

jumlahnya material.

8. Aktiva tetap yang telah habis didepresiasi namun masih digunakan

untuk beroperasi, jika jumlahnya material harus dijelaskan.

Namun banyak juga perusahaan menyajikan aktiva tetap sebesar jumlah

bersihnya, dikarenakan pengurangan beban penyusutan. Akibat adanya bebarapa

alternatif untuk menghitung beban penyusutan, maka metode penyusutan yang

digunakan dalam menghitung beban penyusutan harus diungkapkan dalam

laporan keuangan. Tanpa informasi ini, pemakai laporan dapat keliru dalam

usahanya membandingkan hasil-hasil keuangan suatu perusahaan dengan

Page 36: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

26

perusahaan lainnya. Metode penyusutan yang dianut suatu perusahaan biasanya

dilaporkan dalam penjelasan laporan keuangan sebagai kebijakan akuntansi

perusahaan.

Aktiva tetap sering masih digunakan walaupun harga perolehannya sudah

habis disusutkan. Keadaan ini bisa timbul dari dua sebab, yaitu keliru dalam

membuat taksiran umur, dan umurnya tidak ditaksir keliru tetapi perusahaan tidak

mampu untuk mengganti aktiva tetap tersebut dengan aktiva yang baru. Aktiva

tetap yang sudah habis masa manfaatnya tetapi masih digunakan perusahaan harus

direvaluasi.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2004:17), menyatakan bahwa:

Laporan keuangan harus mengungkapkan, dalam hubungan dengan setiap jenis

aset tetap:

a. Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah catatan

bruto. Jika lebih dari satu dasar yang digunakan, jumlah tercatat

bruto untuk dasar dalam setiap kategori harus diungkapkan;

b. Metode penyusutan yang digunakan;

c. Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;

d. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan

akhir periode;

e. Suatu rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir priode

memperlihatkan: penambahan, pelepasan, akuisisi melalui

penggabungan usaha, revaluasi yang dilakukan berdasarkan

ketentuan pemerintah, penurunan nilai dicatat, penyusutan beda

nilai tukar neto yang timbul pada laporan keuangan suatu entitas

asing dan setiap pengklasikan kembali.

Page 37: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

27

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa, penilaian kembali aset tetap

yang sudah habis masa manfaatnya diperbolehkan, apabila penilaian itu dianggap

signifikan dengan kondisi perusahaan pada saat sekarang

Tabel 2.1

Penyajian Aktiva Tetap dalam Neraca

AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas XXX

Surat-surat berharga XXX

Piutang XXX

Persedian XXX +

Jumlah Aktiva Lancar XXX

Aktiva Tetap

Tanah XXX

Bangunan XXX

Akumulasi Penyusutan (XXX)

Nilai Buku XXX

Mesin dan Alat XXX

Akumulasi Penyusutan (XXX)

Nilai Buku XXX

Perabot XXX

Akumulasi Penyusutan (XXX)

Nilai Buku XXX

Page 38: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

28

Jumlah Aktiva Tetap XXX

JUMLAH AKTIVA XXX

Sumber : Zaki Baridwan, Intermediate Accounting (2005 :27)

2.2 Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Restu’eli Telaumbanua (2014) yang

berjudul Penerapan Revaluasi Aset Tetap Terhadap Penghematan Beban

Pajak Penghasilan pada UD. Karunia Abadi Telukdalam Kabupaten Nias

Selatan. Berdasarkan fakta yang diperoleh dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa jumlah beban pajak yang harus dibayarkan

perusahaan lebih kecil ketika melakukan revaluasi aset tetap di bandingkan

ketika perusahaan tidak melakukan revaluasi aset tetap pada UD. Karunia

Abadi. Dengan melihat keadaan tentang aset tetap yang mengalami

penyusutan setiap tahunnya mengalami penyusutan dapat mempengaruhi

laporan akhir tahun. Manajer perusahaan wajib melakukan revaluasi pada

aset-aset kecil lainnya seperti meja, peralatan dan aset lain yang dimiliki

oleh UD. Karunia Abadi guna meminimalisir beban pajak yang akan di

tanggung oleh perusahaan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rizal Effendi (2015) yang berjudul

Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada

CV. Sekonjing Ogan Ilir. Berdasarkan fakta yang diperoleh dari hasil

penelitian menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi atas aset tetap yang

diterapkan oleh perusahaan belum sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.

Page 39: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

29

3. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mariati Ndruru (2014) yang

berjudul Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada SMK Swasta Kristen BNKP

Telukdalam. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui cara perolehan

aktiva tetap pada SMK Swasta Kristen BNKP Telukdalam Kabupaten Nias

Selatan untuk mengetahui metode beban penyusutan yang digunakan pada

SMK Swasta Kristen BNKP Telukdalam Kabupaten Nias Selatan, dan

untuk mengetahui dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem

akuntansi aktiva tetap pada SMK Swasta Kristen BNKP Telukdalam

Kabupaten Nias Selatan. Dalam penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif.

2.3 Metode Analisis

Metode analisis merupakan penjelasan tentang jenis penelitian, metode

pengumpulan data, dan metode analisis data.

2.3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

1. Wawancara (interview) yaitu penelitan yang dilakukan dengan

melakukan tanya jawab langsung kepada pihak Yonnas Hotel

Telukdalam.

2. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung objek yang

diteliti untuk mendapatkan data yang sistematis.

2.3.2 Metode Analisa Data

Metode analisa data yang digunakan oleh penelitian adalah:

1. Deskriptif, yaitu dengan menggunakan uraian tugas yang menjelaskan

atau memberikan gambaran mengenai fakta-fakta yang diperoleh dari

Page 40: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

30

hasil kegiatan penelitian lapangan tentang kegiatan objek penelitian yang

sebenarnya.

2. Metode kualitatif, yaitu mengumpulkan, menyusun, menghitung, serta

mengklasifikasi data.

Page 41: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

31

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Yonnas Hotel merupakan perusahaan perorangan yang berbentuk

perusahaan penginapan yang dimiliki oleh Pemilik/Presiden Direktur. Perusahaan

ini didirikan oleh Metiba Maduwu. Sesuai jenis perusahaannya, Hotel ini

beroperasi di bidang penginapan dan menyediakan tempat untuk pertemuan.

Perusahaan ini pertama kali didirikan pada Tahun 2010. Usaha ini terdaftar

dikantor ke Polisian Resort Nias Selatan dengan Nomor SI/08/11/2010/Ontelkam,

14 Desember 2010. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Pasir Putih Kompleks PPI

Kelurahan Pasar Teluk Dalam. Awal kegiatan usaha ini dimulai pada Tanggal 1

januari 2011, kemudian pada bulan September 2011 diresmikan Restoran Yonnas

untuk semakin menarik pengunjung.

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Pada umumnya suatu perusahaan mempunyai tujuan yang merupakan

syarat mutlak berdirinya suatu perusahaan, oleh karena itu tujuan harus

dirumuskan secara jelas sehingga dapat ditentukan kegiatan-kegiatan apa yang

dapat dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan sebagai suatu organisasi merupakan

fungsi dari manajemen untuk mencapai tujuan dan sasaran dengan mengunakan

sumber-sumber yang ada dalam perusahaan itu. Didalam melaksanakan

Page 42: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

32

kegiatannya, salah satu yang perlu diperhatikan adalah struktur organisasi yang

baik dan tersusun rapi untuk kelancaran tugas Operasional perusahaan.

Organisasi pada prinsipnya merupakan suatu sistem antar fungsi-fungsi

manajemen yang ada, dimana terdiri dari segolongan orang-orang tertentu untuk

melaksanakan suatu pekerjaan dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan.

Untuk mencapai tujuan usaha yang diharapkan, pembagian tugas serta

tanggung jawab yang terikat dengan kegiatan usaha perusahaan haruslah sangat

jelas setiap tugas dan tanggung jawab masing-masing orang yang terikat dengan

kegiatan perusahaan tersebut. Karena itu, agar dalam melakukan setiap kegiatan

usaha perusahaan terlaksana dengan baik dan disiplin dalam melakukan setiap

tanggung jawab yang dibebankan. Struktur organisasi Yonnas Hotel Telukdalam

seperti yang tertera dibawah ini.

Page 43: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

33

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Yonnas Hotel Nias Selatan

Sumber: Yonnas Hotel Nias Selatan

3.1.3 Uraian Tugas

Dari Struktur Perusahaan diatas dapat diuraikan tugas pokok dan

tanggungjawab masing-masing bagian, yaitu:

1. Direktur

Direktur merupakan Pimpinan tertinggi dalam Yonnas Hotel Telukdalam, yang

bertanggungjawab penuh pada kegiatan perusahaan.

Presiden Direktur

Wakil Direktur

Sekretaris

Manager

Perhotelan

Manager

Personalia

Manager

Pemasaran

Karyawan Karyawan

Page 44: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

34

2. Wakil Direktur

Wakil Direktur merupakan kedua tertinggi perusahaan, yang membantu

Direktur mengontrol dan mengembangkan perusahaan agar dapat mencapai

tujuan perusahaan.

3. Sekretaris

Sekretaris merupakan bagian tulis menulis yang membantu seluruh kegiatan

perusahaan.

4. Manager Personalia

Manager personalia merupakan pimpinan dibagian personalia, yang mengawasi

bagian dan pemasaran agar dapat melaporkan seluruh kegiatan melalui

Sekretaris perusahaan

5. Manager Perhotelan

Manager Perhotelan merupakan pimpinan dibagian perhotelan, yang

bertanggung jawab pada sistem perhotelan baik dari segi pelayanan, hingga

pada pengembangan.

6. Manager Pemasaran

Manager Perhotelan merupakan pimpinan dibagian pemasaran Yonnas Hotel

pada khalayak banyak.

7. Karyawan

Karyawan merupakan seorang pekerja, dan yang berbeda pada tingkat paling

bawah dalam sebuah perusahaan.

Page 45: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

35

3.1.4 Aktivitas Perusahaaan

Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memberikan kontribusi

dibidang sosial juga memprioritaskan komersialnya dalam rangka existensi dan

survivalnya perusahaan baik dalam jangka pendek, menengah maupun dalam

jangka panjang. Hal demikian dapat diwujudkan dengan cara meningkatkan

volume usaha dalam rangka memperoleh laba maksimum.

Adapun yang memotivasi berdirinya usaha ini adalah salah satunya karena

buruknya pelayanan jasa di Nias Selatan, serta dapat mengurangi pengangguran.

Sehingga sampai saat ini Yonnas Hotel Nias Selatan masih menjadi perhatian

masyarakat.

Aktivitas utama dari Yonnas Hotel Nias Selatan ini adalah menyediakan

tempat penginapan bagi wisatawan. Yonnas Hotel ini terletak di tempat yang

cukup strategis, berlokasi di Jl. Pasir Putih Kompleks PPI Kelurahan pasar

Telukdalam, yaitu dekat dengan pantai dan pelabuhan TPI. Yonnas Hotel juga

menyediakan restoran serta tempat pertemuan (Ballroom) kecil untuk pelanggan

yang ingin melakukan meeting.

3.2 Deskripsi Data Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang Penulis ambil adalah terdiri dari

dua hal, yaitu:

1. Data Primer yaitu data peneliti yang diperoleh secara langsung dari sumber

asli (tidak melalui perantara) yang secara khusus di kumpulkan oleh peneliti

untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. Data ini diperoleh peneliti

dari hasil wawancara dengan Manajer dan kepada karyawan Yonnas Hotel

Page 46: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

36

Nias Selatan untuk memperoleh data mengenai perlakuan aset tetap yang

diberlakukan oleh Yonnas Hotel Telukdalam

2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh Peneliti secara tidak langsung,

melainkan data yang berupa studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perlakuan aset tetap yang

berhubungan dengan penelitian ini.

3.3 Analisis dan Pembahasan

3.3.1 Pengelompokkan Aset Tetap

Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan harus memiliki aset. Karena

aset tetap sangat berperan penting dalam kegiatan operasional perusahaan. Namun

tidak setiap aset perusahaan dapat di kelompokkan sebagai aset tetap, karena aset

tetap memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan aset lainnya yang

dimiliki perusahaan.

Yonnas Hotel merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

penginapan dan menyediakan tempat untuk pertemuan. Perusahaan ini memiliki

aset tetap yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Tanah

Tanah yang dimiliki dan di pergunakan oleh Yonnas Hotel di pergunakan

untuk menjalankan kegiatan normal perusahaan, antara lain berupa bangunan

halaman serta tanah untuk lainnya.

2. Gedung

Gedung atau bangunan yang dimiiki atau dipergunakan untuk menjalankan

aktivitas perusahaan. Yonnas Hotel memiliki beberapa bangunan yang

Page 47: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

37

digunakan sebagai tempat penginapan dan menyediakan tempat untuk

pertemuan.

3. Kendaraan

Yaitu harga perolehan dari alat-alat pengangkutan, termasuk biaya-biaya lain

yang dikeluarkan sampai alat pengangkutan tersebut siap untuk digunakan.

4. Peralatan

Peralatan lain-lain digunakan untuk membantu menunjang kegiatan

perusahaan.

Tujuan dari pengklasifikasian aset tetap tersebut adalah untuk

mempermudah pencatatan, perhitungan biaya penyusutan dan pemahaman dalam

membaca laporan keuangan, terutama bagi pihak manajemen yang berkepentingan

dalam melakukan aktivitas pengendalian terhadap kegiatan operasi Hotel.

Tabel 3.1

Masa Manfaat Aset Tetap

No Aset Tetap Masa Manfaat

1 Tanah -

2 Bangunan 20 – 40 Tahun 3 Peralatan Yonnas Hotel 5 - 10 Tahun

4 Peralatan Lain 5 - 20 Tahun Sumber: Yonnas Hotel Nias Selatan

Berikut ini akan dijabarkan jenis-jenis aset tetap yang dimiliki oleh Yonnas

Hotel Nias Selatan

Tabel 3.2

Daftar Aset Tetap Yonnas Hotel Nias Selatan

No Aset Tetap Yonnas Unit/kamar Harga Perolehan

1 Tanah Rp 2.000.000.000

2 Bangunan Rp 5.000.000.000

Page 48: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

38

3 Peralatan Rp 789.480.000

- AC

- TV

- CCTV

- Mesin/Genset

- Mesin cuci

- Spring bad

- Single bad

- Sofa

- Kulkas

- Meja kayu

- Kursi kayu

- Lemari

- In focus

- Tempat karaoke

- Tempat badroom

- Alat-alat dapur

- Komputer

- Peralatan lain

34 x Rp 2.500.000

35 x Rp 3.500.000

8 x Rp 1.500.000

1 x Rp 90.000.000

2 x Rp 2.000.000

30 x Rp 5.000.000

4 x Rp 3.000.000

2 x Rp 6.000.000

2 x Rp 1.500.000

1 x Rp 5.000.000

1 x Rp 4.500.000

34 x Rp 1.500.000

4 x Rp 2.000.000

2 x Rp 5.000.000

Rp 85.000.000

Rp 122.500.000

Rp 12.000.000

Rp 90.000.000

Rp 4.000.000

Rp 150.000.000

Rp 12.000.000

Rp 12.000.000

Rp 3.000.000

Rp 5.000.000

Rp 4.500.000

Rp 51.000.000

Rp 8.000.000

Rp 32.000.000

Rp 55.000.000

Rp 80.000.000

Rp 10.000.000

Rp 53.480.000

Jumlah Aset Tetap Rp 7.789.480.000

Sumber data: Yonnas Hotel Nias Selatan

3.3.2 Perolehan Aset Tetap

Untuk memperoleh aset tetap, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah

uang yang tidak hanya dipakai untuk membayar barang itu sendiri sesuai nilai

yang tercantum didalam faktur, tetapi juga untuk untuk pengeluaran-pengeluaran

lain yang terkait dan keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aset

tetap tersebut aset tetap tersebut siap untuk digunakan dalam operasi perusahaan

disebut harga perolehan. Cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga

perolehan aset tetap tersebut. Dan harga perolehan aset tetap menjadi dasar

akuntansi untuk aset tetap tersebut selama masa pemakaian aset tetap

bersangkutan.

Page 49: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

39

Yonnas Hotel dalam penentuan harga perolehan tanah sebesar Rp

2.000.000.000 oleh perusahaan digabungkan dalam perkiraan bangunan dengan

total nilai gabungan sebesar Rp 7.000.000.000.- Dalam PSAK No.16, dinyatakan

tanah dan bangunan merupakan aset yang dapat dipisahkan dan harus dicatat

terpisah meskipun keduanya di peroleh sekaligus.

Perusahaan mencatat perkiraan bangunan dan tanah menjadi satu perkiraan yaitu

bangunan dan jurnal sebagai berikut

Dr. Bangunan Rp 7.000.000.000

Cr. Kas Rp 7.000.000.000

Hal ini mengakibatkan perhitungan beban penyusutan menjadi besar dan

penyajian beban operasional menjadi besar sehingga laba yang diperhitungkan

menjadi kecil dalam laporan rugi laba. Dalam laporan neraca, mengakibatkan

akumulasi penyusutan menjadi besar sehingga nilai buku yang diperhitungkan

menjadi kecil. Hal ini mengakibatkan laporan keuangan yang disajikan kurang

informasi.

Sebaiknya perusahaan memisahkan harga perolehan tanah dan bangunan

untuk tujuan akuntansi karena harga perolehan tanah tidak disusutkan sedangkan

aset tetap berupa bangunan disusutkan dan untuk itu pencatatan yang harus

dilakukan oleh perusahaan adalah :

Dr. Tanah Rp 2.000.000.000

Dr. Bangunan Rp 5.000.000.000

Cr. Kas Rp 7.000.000.000

Page 50: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

40

3.3.3 Pengeluaran Selama Penggunaan Aset Tetap

Dalam penggunaan aset tetap pada proses produksi akan terjadi

pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutin atau pun tidak rutin. Peneluaran-

pengeluaran tersebut biasanya meliputi penambahan, perbaikan, reparasi luar

biasa atau penambahan nilai, pemeliharaan dan penggantian.

Pengeluaran yang dilakukan Yonnas Hotel Nias Selatan dalam masa

perolehan aset tetapnya ada dua, yaitu:

1. Pengeluaran modal

Adalah pengeluaran – pengeluaran yang kemungkinan dimasa depan akan

memberikan manfaat lebih dibanding sebelum pengeluaran tersebut

dikeluarkan. Kriterianya adalah pengeluaran tersebut nilainya lebih atau sama

dengan Rp.2.000.000, menambah masa manfaat dari aset tersebut, dan

meningkat dalam kualitas maupun kuantitas. Pengeluaran tersebut harus

dikapitalisasikan ke dalam nilai perolehan aset tetap tersebut yang

bersangkutan.

2. Pengeluaran pendapatan

Adalah pengeluaran rutin yang dikeluarkan Sekolah untuk merawat dan

menjaga aset tetapnya untuk dapat tetap dalam keadaan siap pakai. Misalnya

adalah pengeluaran untuk ganti oli genset, dan sejenisnya. Pengeluaran

tersebut dibebankan kedalam akun beban tahun berjalan.

3.3.4 Pengakuan Aset Tetap

Yonnas Hotel Nias Selatan mengklasifikasikan aset tetapnya kedalam

beberapa kategori. Yonnas Hotel mengakui sebagai aset yang dimiliki dengan

ketentuan yaitu: aset yang dimiliki atau yang diperoleh adalah aset yang

Page 51: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

41

memberikan manfaat ekonomi bagi entitas, dan mampu mendukung kegiatan

operasional perusahaan. Biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara andal,

yaitu dengan menjumlahkan harga perolehan dan seluruh biaya yang terjadi

hingga aset tetap tersebut siap digunakan. Selain itu aset tetap diakui ketika

diperkirakan masa kegunaannya lebih dari satu periode akuntansi. Pengakuan aset

tetap Yonnas Hotel Nias Selatan dicatat berdasarkan tanggal terjadinya transaksi

perolehan aset tetap tersebut siap untuk digunakan.

3.3.5 Pengukuran Aset Tetap

Aset tetap harus dicatat ssebesar harga perolehan. Harga perolehan meliputi

semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aset dan pengeluaran-

pengeluaran lainnya agar aset tetap siap untuk digunakan .

Aset tetap awalnya dicatatat sebesar harga perolehan. berdasarkan data

yang bersumber dari Yonnas Hotel Nias Selatan ternyata perusahaan ini

memperoleh aset tetap dengan cara pembelian dan dibuat sendiri.

1. Pembelian Tunai

Harga perolehan aset tetap yang dicatat Yonnas Hotel Nias Selatan jikan

pembelian tunai adalah harga faktur yang tertera dalam faktur pembelian. Berikut

ini perbandingan pencatatan yang dilakukan Yonnas Hotel Nias Selatan dengan

pencatatan yang seharusnya sesuai dengan PSAK No. 16

Page 52: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

42

Tabel 3.3

Perbandingan Pencatatan Aset Tetap

Keterangan

Yonnas Hotel Nias

Selatan

PSAK No. 16

komputer dengan harga

beli Rp 10.000.000,‐

dengan baiya angkut

Rp 250.000,‐

Dr. Komputer

Rp 10.000.000,‐

Dr. Beban Angkut

Rp 250.000,-

Cr. Kas

Rp 9.750.000,‐

Dr. Komputer

Rp 9.750.000,‐

Cr. Kas

Rp 9.750.000,‐

2. Dibuat Sendiri

Untuk aset yang dibuat sendiri, Yonnas Hotel Nias Selatan mencatatnya

didasarkan atas semua biaya yang terjadi berkenaan dengan pembuatan yang aset

yang bersangkutan hingga aset siap digunakan. Harga perolehan aset tetap

meliputi harga beli aset tetap serta biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aset tetap

tersebut digunakan. Aset tetap yang diperoleh melalui transaksi prtukaran moneter,

pencatatannya didasarkan atas nilai wajar dari aset yang diperoleh atau

diserahkan, mana yang lebih layak berdasarkan data/bukti yang tersedin Biaya

perolehan suatu aset yang dibangun sendiri di tentukan dengan menggunakan

prinsip yang sama sebagaimana perolehan aset dengan pebelian.

3.3.6 Pengeluaran Atas Aset Tetap Setelah Perolehan

Setelah aset tersebut diperoleh dan siap untuk digunakan dalam kegiatan

operasional perusahaan, maka akan timbul biaya‐biaya untuk memelihara aset

tersebut agar dapat beroperasi dengan baik dan bahkan bias menambahkan masa

Page 53: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

43

manfaat aset tersebut. Yonnas Hotel Nias Selatan menerapkan kebiajakan

pembebanan biaya pada periode terjadinya. Pengeluaran setelah perolehan awal

suatu aset tetap memperpanjang masa manfaat dimasa yang akan datang dalam

bentuk peningkatan standar kinerja, atau mutu produksi harus ditambahkan pada

jumlah tercatat pada aset yang bersangkutan. Pengeluaran untuk memperbaiki

atau perawatan aset tetap untuk menjaga manfaat ke ekonomian yang akan datang

yang diharapkan dapat mempertahankan standar kinerja atas suatu aset di akui

dalam laba rugi saat terjadinya.

3.3.7 Nilai Aset Tetap Yonnas Hotel

Menurut PSAK No.16 dalam hubungannya dengan penilaian aset

menyatakan bahwa aset tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan.

Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan aset tetap merupakan alokasi sistematis sejumlah aset yang

dapat disusutkan sepanjang masa manfaat tersebut. Proses alokasi tersebut dapat

dilakukan dengan memilih suatu metode penyusutan yang tepat secara konsisten

dari suatu periode ke periode berikutnya. Berdasarkan evakuasi yang penulis

lakukan dapat diketahui untuk pelaporan keuangan perusahaan menggunakan

metode garis lurus untuk menentukan besarnya beban penyusutan untuk tiap

periode. Penggunaan metode tersebut diterapkan atas seluruh aset tetap yang

dimilki oleh perusahaan, kecuali untuk tanah karena tidak dilakukan penyusutan,

dengan membagi nilai perolehan aset dengan umur penggunaannya aset tetap

tanpa ada nilai residu.

Page 54: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

44

Setelah aset tetap diperoleh maka perusahaan akan menyusutkan nilai aset

tetap Yonnas Hotel tersebut setiap periode akuntansinya. Yonnas Hotel belum

menyusutkan aset tetap untuk semua jenis aset yang ada. Perusahaan

menggunakan metode penyusutan yang telah ditetapkan didalam standar

akuntansi keuangan.

Tabel 3.4

Penyusutan Aset Tetap Yonnas Hotel

Aset Tetap Harga Perolehan Akm.

Penyusutan

Nilai Buku

Tanah Rp 2.000.000.000 2.000.000.000

Bangunan 5.000.000.000 1.000.000.000 4.000.000.000

Perlatan

- AC

- TV

- CCTV

- Genset

- Mesin cuci

- Springbad

- Singlebad

- Sofa

- Kulkas

- Meja kayu

- Kursi kayu

- Lemari

- In focus

- Tempat karaoke

- Badroom

- Alat-alat dapur

85.000.000

122.500.000

12.000.000

90.000.000

4.000.000

150.000.000

12.000.000

12.000.000

3.000.000

5.000.000

4.500.000

51.000.000

8.000.000

32.000.000

55.000.000

80.000.000

68.000.000

98.000.000

9.600.000

72.000.000

3.200.000

120.000.000

9.600.000

9.600.000

2.400.000

4.000.000

3.600.000

40.800.000

6.400.000

25.600.000

44.000.000

64.000.000

17.000.000

24.500.000

2.400.000

18.000.000

800.000

30.000.000

2.400.000

2.400.000

600.000

1.000.000

900.000

10.200.000

1.600.000

6.400.000

11.000.000

16.000.000

Page 55: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

45

- Komputer

- Peralatan lain

10.000.000

53.480.000

8.000.000

42.784.000

2.000.000

10.696.000

Total 7.789.480.000 1.631.584.000 6.157.896.000

Yonnas Hotel Nias Selatan belum melakukan pencatatan penyusutan untuk

semua aset tetap tersebut, hal ini belum sesuai dengan PSAK No.16 kecuali untuk

tanah. Berdasarkan PSAK No.16 penilaian aset tetap sebesar nilai buku yaitu

harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan sedangkan penilaian aset tetap

pada Yonnas Hotel adalah sebesar harga perolehannya tanpa dikurangi akumulasi

penyusutan. Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup

signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset kecuali tanah, harus

disusutkan secara terpisah. Jumlah tersusutkan dari suatu aset di alokasikan secara

sistematis sepanjang umur manfaatnya.

Mengimplementasikan penyusutan pada nilai aset yang dimiliki Yonnas

Hotel Nias Selatan maka dapat dihitung nilai aset tersebut berdasarkan

penyusutan. Pengimplementasian penyusutan menimbulkan dampak pada

perusahaan yaitu akan ada penurunan nilai aset dan ekuitas pada laporan

keuangan. Nilai aset tetap Yonnas Hotel sebesar Rp 7.789.480.000.- setelah

dilakukan penyusutan berdasarkan PSAK No. 16 maka nilai aset tetap yang

dimiliki Yonnas Hotel sebesar Rp 6.157.896.000.

Page 56: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

46

3.3.8 Penyajian Aset Tetap Dalam Neraca

Yonnas Hotel Nias Selatan menyajikan posisi aset tetap di neraca secara

terpisah seperti tanah. Nilai aset tetap yang disajikan pada neraca merupakan nilai

bersih atas aset‐aset tetap tersebut pada tahun pelaporan, yakni setelah harga

perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan perusahaan sudah melakukan

penyajian sesuai dengan PSAK No.16. karena menurut PSAK No. 16 nilai

perolehan akumulasi penyusutan disajikan secara terpisah. Jadi penyajian aset

tetap pada laporan keuangan perusahaan masih belum sesuai dengan PSAK No.

16. Seharusnya perusahaan menyajikan aset tetap pada neraca sebagai berikut:

Aset tetap

Tanah Rp 2.000.000.000

Bangunan Rp 5.000.000.000

Akumulasi penyusutan ( Rp 1.000.000.000 )

Peralatan Yonnas Hotel Rp 789.480.000

Akumulasi penyusutan ( Rp 631.584.000 )

Total nilai aset tetap Rp 6.157.896.000

Page 57: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

47

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Akuntansi

Aset Tetap pada Yonnas Hotel Nias Selatan telah dijalankan cukup memadai dan

telah ditetapkan secara konsisten sesuai dengan pernyataan standar akuntansi

keuangan No. 16 yaitu sebagai berikut

1. Yonnas Hotel Nias Selatan dalam hal melaksanakan kegiatan akuntansinya

berpedoman pada Kebijakan Akuntansi yang pada prinsipnya sudah

mendekati Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16.

Pengakuan aset tetap telah sesuai dengan PSAK No.16 yaitu, perusahaan

mengakui aset tetap sebagai aset yang memiliki masa manfaat lebih dari satu

periode serta biaya perolehan aset tetap yang dapat diukur secara andal.

Penilaian / Pengukuran aset tetap pada Aset Tetap Perusahaan yaitu,

Perusahaan mengkapitalisasikan seluruh pengeluaran yang berhubungan

dengan pembuatan aset tetap hingga siap digunakan telah sesuai dengan

PSAK No. 16 dan perusahaan ini belum menerapkan pencatatan sebagaimana

mestinya dikarenakan tidak dikapitalisasi semua biaya yang berkaitan dengan

perolehan aset tetap dan belum sesuai dengan PSAK No. 16. Pengeluaran atas

aset tetap setelah perolehan perusahaan menerapkan kebijakan pembebanan

biaya pada periode terjadinya. Penyusutan aset tetap sesuai dengan ketentuan

perpajakan. Perusahaan memiliki saldo menurun, kecuali tanah dan

Page 58: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

48

menghitung penyusutan semua aset dengan satu metode saja. Penghentian dan

pelepasan aset tetap dengan cara dijual secara lelang, dihibahkan, maupun

dimusnahkan. Dalam hal ini sudah sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan No. 16 Dalam hal penyajian dan Pengungkapan Aset tetap dalam

laporan keuangan, secara umum tidak menyimpang dari pola yang terdapat

pada Standar Akuntansi Keuangan. Dalam daftar aset tetap, pengidentifikasian

aset tetap kurang informatif. Karena, aset tetap yang diperoleh ditahun berbeda

digabungkan dalam satu daftar, selain itu masa manfaat serta maksimum

pemakain tidak diungkapkan.

2. Pernyataan-pernyataan akuntansi aset tetap dalam PSAK No.16 harus

diterapkan dalam penerapan akuntansi aset tetap terhadap nilai aset tetap

Yonnas Hotel. Nilai yang dapat diakui sebagai aset tetap dalam standar ini

dapat dikategorikan dalam dua macam. Yaitu biaya perolehan awal dan biaya-

biaya setelah perolehan. Aset tetap yang yang nilai wajarnya dapat diukur

secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada

tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan

nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Pengakuan terhadap kenaikan atau

penurunan nilai akibat revaluasi dilakukan langsung pada kenaikan atau

penurunan akibat revaluasi. Nilai aset tetap Yonnas Hotel sebelum dilakukan

revaluasi, adanya kenaikan nilai aset tetap pada perusahaan sehingga nilai

aset tersebut tidak lagi mencerminkan nilai yang wajar. Setelah dilakukan

revaluasi nilai aset tetap, nilai aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan

dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai aset.

Page 59: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

49

Penurunan nilai aset tetap tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

4.2 Saran

Berdasarkan uraian penulis di atas mengenai Penerapan Akuntansi Aset

Tetap menurut PSAK No. 16 pada Yonnas Hotel Nias Selatan :

1. Dalam penerapan akuntansi aset tetap harus sesuai pada pernyataan Standar

Akuntansi Keuangna No.16

2. Penulis menyarankan kepada perusahaan untuk melakukan revaluasi secara

teratur, agar perusahaan bisa memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda

secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada

akhir periode pelaporan dan sebaiknya entitas menambahkan informasi seperti,

dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto,

penggolongan pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan agar lebih jelas

dan bisa dipahami dengan baik.

Page 60: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

50

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, zaki. 2005. Intermediate Accounting. Edisi ketujuh. Yogyakarta:

Fakultas Ekonomi Gajah Mada.

Dyckman, Thomas, R. Dukes Ronald, E. dan Davis, Charles J. 1996. Akuntansi

Intermediate. Penerbit Erlangga.

Harahap, Sofyian, Syafri. 2011. Teori Akuntansi. Cetakan Kesebelas. Jakarta.

Harrrison, Jr, Walter T. 2012. Akuntansi Keuangan. Jenis – Jenis Aset Tidak

Lancar. Penerbit Erlangga.

Horngren, Charles, T dan Harrison, Walter, T. 2007. Akuntansi. Penyusutan. Edisi

ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat

----------------------------------. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat.

Juan, Ng, Eng, dan Wahyuni, Ersa, Tri. 2011. Panduan Praktis Standar

Akuntansi Keuangan. Aset Tetap (PSAK No. 16). Edisi Kedua. Jakarta:

Salemba Empat.

Jusup, Al, Haryono. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta: ANDI

Kieso, Donald, E. Weygandt, Jerry, J. dan Warfield, Terry, D. 2007. Akuntansi

Intermediate. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Analisis Akuntansi dan Keuangan. Penerbit

Salemba Empat.

Muljo, dan Harjono, Hery. 2007. Penuntun Belajar Akuntansi Keuangan

Menengah. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Skousen, Fred, K. dan Smith, Jay, M. 2005. Akuntansi Intermediate, Volume

Konfrehensif. Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Page 61: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

51

Sinuraya, Selamat. 2003. Akuntansi Perusahaan Dagang dan Jasa. Medan:

Lembaga Akuntansi.

Simamora, Henry. 2002. Akuntansi Manajemen. Edisi 2. Penerbit: UPP AMP

YKPN

Soemarso, S.R. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.

------------------. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.

------------------. 2008. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi keempat. Jakarta: Rineka

Cipta

Widyawati, Hery dan Lekok. 2011. Akuntansi keuangan menengah 2. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Yadiati, Winwin. 2007. Teori Akuntansi. Suatu Pengantar. Jakarta: Prenada

Media Group

Page 62: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

YONNAS HOTEL NIAS SELATAN

NERACA

PER 31 DESEMBER 2017

Lampiran 1

NO

AKUN KETERANGAN

JUMLAH NO

AKUN KETERANGAN JUMLAH

DEBET KREDIT

100 Kas Rp 1.000.000.000 200 Hutang Usaha Rp 500.000.000

101 Piutang Usaha Rp 500.000.000 201 Hutang Gaji Rp 150.000.000

102 Peralatan Rp 55.000.000 300 Modal Rp 6.285.000.000

103 Asuransi Dibayar Dimuka Rp -

104 Gedung/Bangunan Rp 5.000.000.000

105 Akm. Penyusutan Gedung Rp (150.000.000)

Rp 4.850.000.000

106 Peralatan Rp 789.000.000

107 Akm. Penyusutan Peralatan Rp (389.000.000)

Rp 400.000.000

108 Kendaraan Rp 250.000.000

109 Akm. Penyusutan Kendaraan Rp (120.000.000)

Rp 130.000.000

JUMLAH AKTIVA Rp 6.935.000.000

JUMLAH PASIVA Rp 6.935.000.000

Page 63: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA … fileYONNAS HOTEL TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN ... Semoga penulis mampu menjadi apa yang mereka harapkan ... 1.5 Manfaat Penelitian

YONNAS HOTEL NIAS SELATAN

LAPORAN LABA RUGI

PER 31 DESEMBER 2017

Lampiran 2

NO

AKUN KETERANGAN

JUMLAH

DEBET KREDIT

400 Kamar Yang Disewa Rp. 550.000.000

Biaya-Biaya:

501 Biaya Iklan Rp. 10.000.000

502 Biaya Gaji Rp. 50.000.000

503 Biaya Listrik Rp. 5.000.000

504 Biaya Telepon & Air Rp. 2.000.000

505 Biaya Penyusutan Gedung Rp. 10.000.000

506 Biaya Penyusutan Peralatan Rp. 5.000.000

507 Biaya Perlengkapan Rp. 5.000.000

508 Biaya Asuransi Rp. 60.000.000

TOTAL BIAYA Rp. 147.000.000

LABA BERSIH Rp. 403.000.000