analisis pengaruh relationship marketing …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4921/1/skripsi...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING
TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN
KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA BANK BRI SYARIAH KANTOR
CABANG SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
ZAIDATUL MUNIROH
NIM 21313028
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ii
iii
ANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING
TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN
KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA BANK BRI SYARIAH KANTOR
CABANG SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
ZAIDATUL MUNIROH
NIM 21313028
PROGRAM STUDIS1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO
“Maka nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang kamu dustakan?”
(Q.S Ar Rahman: 13)
BANYAK KURANG,
SEDIKIT APALAGI . . .
“Barang siapa yang tidak mensyukuri sesuatu yang sedikit, maka ia tidak akan
mampu mensyukuri sesuatu yang banyak”
(HR. Ahmad)
“Bersyukurlah agar kamu tidak berlebihan dalam meminta”
(Zaidatul Muniroh)
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini selesai atas ridho dari Allah SWT dan saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua tercinta Bapak Qomari dan Ibu Mirfah yang telah
memberikan kasih sayang, pengorbanan, perhatian, dukungan baik secara
moril maupun materiil, dan doamu yang tak pernah berhenti mengalir.
2. Adikku tersayang Lina Nur Jannah, Tsulis Choirin Najah dan Elvina Aulia
Zahra yang telah memberikan motivasi dan selalu membuat saya
tersenyum.
3. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam penulisan skripsi
ini.
4. Bapak, Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang
selalu membimbing dan mengajarkan saya banyak ilmu sampai skripsi ini
dapat terselesaikan.
5. Lubi Ardi Subekti yang telah menemani, membantu, mendoakan dan
memberi semangat mulai dari mengerjakan proposal skripsi sampai
penyelesaian skripsi ini.
6. Sahabat saya Tri Suryaningsih, Widya Marsa Hilda, Puput Hastutik
terimakasih atas bantuan, saran dan motivasinya.
7. Teman-teman Perbankan Syariah angkatan tahun 2013 yang tidak bisa
saya sebut satu persatu.
x
8. Keluarga Besar Pondok Pesantren Edi Mancoro terimakasih buat
pengalaman, doa dan semangatnya.
9. Teman-teman KKN Wates Timur Ulya, Hidayah, Mubin, dan yang
lainnya.
10. Kelurga Besar YABISMILLAH IAIN Salatiga angkatan 2013 yang tak
bisa saya sebut satu persatu.
xi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis
Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan
Nasabah sebagai Variabel Intervening pada Bank BRI Syariah Kantor Cabang
Semarang” dengan lancar. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah mengahantarkan kita dari
zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang ini.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan sebagai syarat untuk
memperoleh gelar strata satu jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. Penulis tidak akan sanggup menyelesaikan skripsi ini tanpa adanya
dorongan, bantuan dan kerjasama dari pihak-pihak yang berperan dalam
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan FEBI IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan
Syariah S1.
4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M. Ag. selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar meluangkan waktu dan pemikiran untuk memberikan bimbngan dan
pengarahan selama penyusunan skripsi ini.
xii
5. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Eonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan
wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.
6. Bapak saya Qomari dan Ibu Saya Mirfah beserta adik-adikku yang telah
memberikan doa, kasih sayang, semangat dan dukungan.
7. Teman-teman S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga angkatan 2013dan semua pihak yang secara langsung turut
membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, seoga amal baik mereka mendapatkan balasan yang
terbaik dari Allah SWT, amiin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya
pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan
segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan
mempelajarinya.
Salatiga, 13 Oktober 2017
Penulis,
Zaidatul Muniroh
NIM. 213 13 028
xiii
ABSTRAK
Muniroh, Zaidatul. 2017. Analisis Pengaruh Relationship Marketing terhadap
Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel
Intervening. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi
S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga.Pembimbing:Dr. Nafis
Irkhami,M.Ag
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh
Relationship Marketing yang terdiri dari kepercayaan, komitmen, komunikasi dan
penanganan konflik terhadap loyalitas nasabah dengan kepuasan nasabah sebagai
variabel intervening pada Bank BRI Syariah KC Semarang.Penyebaran data
dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini yaitu
analisis data kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan tehnik Accidental
sampling, dan memperoleh 100 responden sebagai sampel. Alatanalisis pada
penelitian ini menggunakan Path analysis dengan bantuan SPSS versi
16,0.Berdasarkan hasil uji penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa
variabel kepercayaan, komunikasi dan penanganan konflik berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, variabel komitmen dan kepuasan
nasabah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah. Variabel
kepuasan nasabah juga tidak mampu memediasi antara relationship marketing
yang terdiri dari kepercayaan, komitmen, komunikasi dan penanganan konflik
terhadap loyalitas nasabah.
Kata Kunci: Relationship Marketing, Kepuasan Nasabah, Loyalitas Nasabah
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................................. v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ vii
MOTTO ............................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi
ABSTRAK .......................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
D. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 10
E. Sistematika Penulisan ........................................................................... 10
xv
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Teori ................................................................................ 12
B. Kerangka Teori ................................................................................ 17
1. Teori Perilaku Konsumen ....................................................... 17
2. Relationship Marketing .......................................................... 18
a. Kepercayaan ......................................................................... 21
b. Komitmen............................................................................. 25
c. Komunikasi .......................................................................... 29
d. Penanganan Konflik ............................................................ 33
3. Kepuasan Nasabah ................................................................... 36
4. Loyalitas Nasabah ..................................................................... 39
C. Kerangka Penelitian ......................................................................... 42
D. Hipotesis .......................................................................................... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 48
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 48
C. Populasi dan Sampel....................................................................... 49
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 51
E. Skala Pengukuran ........................................................................... 52
F. Definisi Konsep dan Operasional ................................................... 52
G. Uji Instrumen Penelitian ................................................................. 58
H. Alat Analisis ................................................................................... 64
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek penelitian ........................................................... 65
xvi
B. Deskripsi data Responden ............................................................. 67
C. Analisis Data .................................................................................. 70
1. Uji Instrumen ............................................................................. 70
a. Uji Reliabilitas ...................................................................... 70
b. Uji Validitas .......................................................................... 71
2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 72
a. Uji Multikolonieritas .......................................................... 73
b. Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 74
c. Uji Normalitas .................................................................... 76
d. Uji Linieritas ....................................................................... 79
3. Uji Statistik ................................................................................ 80
a. Uji Ttest1 .............................................................................. 80
b. Uji Ttest2 .............................................................................. 81
c. Uji F test ..................................................................................................................... 82
d. Uji Koefisien Determasi (R2) ............................................. 84
4. Uji Path Analysis ....................................................................... 85
D. Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 91
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 98
B. Saran .......................................................................................... 100
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 101
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 102
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Research Gap ........................................................................................ 5
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 68
Tabel 4.2 Usia Responden .................................................................................... 69
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden .......................................................... 70
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 70
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 71
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................................. 72
Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 73
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 76
Tabel 4.8 Hasil Uji Linearitas ............................................................................... 78
Tabel 4.9 Hasil Uji T test 1 ................................................................................... 79
Tabel 4.10 Hasil Uji T test 2 ................................................................................. 79
Tabel 4.11 Hasil Uji F test .................................................................................... 80
Tabel 4.12 Hasil Uji R2....................................................................................................................................
85
Tabel 4.15 Hasil Hipotesis ................................................................................... 97
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................................. 42
Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 75
Gambar 4.2 Histogram Normal Plot .................................................................... 77
Gambar 4.3 Grafik Normal Plot ........................................................................... 77
Gambar 4.4 Model Path Analysis ......................................................................... 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang
dalam pengoperasiannya menggunakan sistem bagi hasil (profit sharing).
Perbankan syariah menawarkan berbagai produk seperti pembiayaan dan
tabungan yang berlandaskan prinsip syariah, dalam arti sistem tatanan
syariah yang mewajibkan menjaga lingkungan, ekonomi, sosial politik,
dan keluarga agar tetap pada track yang berlaku sesuai dengan hukum
islam, yang dapat mengaplikasikan sesuai dengan tatanan yang dihadapi.
Kegiatan operasional perbankan syariah di Indonesia dimulai pada tahun
1992 melalui pendirian Bank Muamalat Indonesia (PT. BMI, Tbk) ada 4
tahun setelah deregulasi pakto 88. Kegiatan operasional perbankan
Syariah di Indonesia didasarkan pada UU No. 7 Th 1992 tentang
perbankan yang kemudian diperbaharui dengan UU No. 10 Th 1998.
Dunia perbankan di Indonesia saat ini mengalami persaingan antar bank
yang semakin tajam. Persaingan dalam dunia perbankan bukan hanya
berasal dari pesaing dalam negeri, sehingga jajaran perbankan kita perlu
lebih tangkas dan tanggap dalam menghadapinya. Salah satu tantangan
terbesar dalam bisnis di era global seperti ini adalah menciptakan dan
mempertahankan kepuasan serta loyalitas nasabah, karena tidak ada
perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka panjang tanpa adanya
kepuasan dan loyalitas dari nasabah (Tim Marknesis, 2009).
2
Berbagai upaya dilakukan perusahaan perbankan untuk tetap
bertahan hidup dimasa setelah krisis yang berkepanjangan ini, disamping
harus menghadapi persaingan yang sangat ketat diantara perusahaan-
perusahaan perbankan lainnya. Cara yang harus ditempuh perusahaan
dalam hal ini adalah dengan menentukan strategi yang tepat supaya tetap
bertahan ditengah persingan serta dapat meningkatkan profitabilitasnya.
Namun dalam melakukan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu
kegagalan apabila tanpa didukung baik oleh pihak internal perusahaan itu
sendiri maupun pihak luar perusahaan yang dalam hal ini adalah para
nasabah yang selalu menuntut kepuasan atas kinerja dari perusahaan
perbankan (Pritchard, 1999: 334).
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan MarkPlus Insight dan
Majalah Infobank terhadap indeks loyalitas nasabah perbankan yang
disebut dengan Indonesiaan Bank Loyalty Index (IBLI) 2012, dari tiga
kategori yaitu bank konvensional, bank syariah dan Bank Pembangunan
Daerah (BPD) dalam lima tahun terakhir menunjukkan bahwa perbankan
di Indonesia mengalami kesulitan dalam menjaga dan meningkatkan
loyalitas nasabah (www.infobanknesw.com)
Kotler (2007: 74) menyatakan bahwa kunci keunggulan bersaing
dalam situasi yang penuh persaingan adalah kemampuan perusahaan
dalam meningkatkan loyalitas pelanggan. Kesetiaan pelanggan akan
menjadi kunci sukses dan keunggulan bersaing perusahaan tidak hanya
dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka panjang. Loyalitas dapat
3
diartikan sebagai kesetiaan seseorang dalam menggunakan suatu produk
baik itu dalam bentuk barang maupun jasa yang diberikan oleh suatu
perusahaan. Jika seorang nasabah sudah loyal terhadap satu bank tertentu,
maka nasabah tersebut akan selalu setia menggunakan produk atau jasa
dari bank tersebut dan mempunyai kecenderungan yang lebih rendah
untuk melakukan switching (berpindah) ke produk atau jasa yang
ditawarkan oleh bank lain. Oleh karena itu, memahami pentingnya
menumbuhkan dan meningkatkan loyalitas dalam benak pelanggan
merupakan isu manajemen yang penting saat ini (Pritchard,1999: 345).
Loyalitas konsumen adalah situasi ideal yang paling diharapkan
para pemasar, dimana konsumen bersifat positif terhadap produk atau
produsen dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten (Tjiptono,
2005: 385). Membangun loyalitas pelanggan bukanlah sesuatu hal yang
mudah, apalagi berharap dapat dilakukan dengan proses yang instant.
Sering kali perusahaan telah merasa memberikan produk dan pelayanan
yang menurut mereka sudah baik, bahkan merasa telah menerapkan
strategi pemasaran, yang menurut mereka sudah tepat, namun
kenyataannya itu belum cukup untuk menjangkau loyalitas pelanggan.
Dijelaskan dalam jurnal Dewi dkk (2008: 115) kepuasan pelanggan
adalah kunci utama terjadinya hubungan antara perusahaan dengan
pelanggan. Banyak peneliti telah menunjukkan bahwa hanya memiliki
pelanggan yang puas tidak cukup bagi organisasi. Karena tidak ada
jaminan bahwa pelanggan puas dengan pembelian di suatu perusahaan
4
(Taleghani, 2011: 202). Kepuasan pelanggan bergantung pada perkiraan
kinerja produk dalam memberikan nilai, relatif terhadap harapan pembeli
(Kotler, 2001: 13). Menurut Bagherzad (2011: 49) peningkatan kepuasan
akan meningkatkan loyalitas pelanggan, sesuai dengan hasil penelitian
Rezvani (2011: 1552) menunjukkan bahwa kepuasan memiliki dampak
langsung terhadap loyalitas. Tingkat kepuasan pelanggan dapat diketahui
melalui besarnya loyalitas pelanggan terhadap suatu perusahaan. Semakin
tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, dimungkinkan akan tercipta pula
loyalitas pada pelanggan.
Relationship Marketing (pemasaran relasional) menekankan
rekrutmen dan pemeliharaan (mempertahankan) pelanggan melalui
peningkatan hubungan perusahaan dengan pelanggannya. Jadi, dalam
relationship marketing penarikan pelanggan baru hanyalah salah satu
langkah awal dari proses pemasaran (Leonard, 1983: 238). Pemasaran
hubungan bertumpu pada keinginan untuk menjaga hubungan yang baik
dengan nasabah demi kelangsungan sebuah bisnis (Ehigie, 2009: 504). Hal
ini disebabkan karena bisnis perbankan dimulai oleh nasabah dan berakhir
juga oleh nasabah. Diawali dari mengidentifikasi kebutuhan nasabah dan
berakhir pada memuaskan kebutuhan nasabah (Ehigie, 2009: 506). Banyak
manfaat yang dapat diperoleh oleh pihak bank darimenerapkan pemasaran
hubungan salah satunya adalah kepuasan dan loyalitas nasabah (Ndubisi,
2007: 98).
5
Penelitian ini muncul karena adanya perbedaan hasil dari beberapa
peneliti. Diantaranya:
Tabel 1.1
Research Gap
Agissa
Ardania
(2015)
Pengaruh
Relationship
Marketing
terhadap
Loyalitas
Nasabah pada
Bank BNI
Syariah Kantor
Cabang
Fatmawati.
Kepercayaan (X1)
Komitmen (X2)
Komunikasi (X3)
Penanganan
Konflik (X4)
Loyalitas
Nasabah (Y)
a. Variabel
kepercayaan,
komitmen dan
penanganan konflik
berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
b. Variabel
komunikasi tidak
berpengaruh
terhadap loyalitas
nasabah.
Maulidi
dan Ainur
Rofiq
(2012)
Pengaruh
Reltionship
Marketing
terhadap
Loyalitas
Nasabah
(Studi pada
nasabah PT
Bank
Pembangunan
Daerah Jawa
Timur TBK
Cabang
Bawean)
Kepercayaan (X1)
Komitmen (X2)
Komunikasi (X3)
Penyelesaian
Masalah (X4)
Loyalitas
Nasabah (Y)
a. Variabel
kepercayaan dan
komitmen memiliki
pengaruh signifikan
terhadap loyalitas
nasabah.
b. Variabel
komunikasi dan
penyelesaian
masalah tidak
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
Murry
Harmawan
Saputra
(2010)
Pengaruh
Relationship
Marketing
pada Loyalitas
Mahasiswa
Program Sains
Fakultas
Ekonomika
dan bisnis
Universitas
Gadjah Mada
Yogyakarta.
Kepercayaan (X1)
Komitmen (X2)
Komunikasi (X3)
Penanganan
konflik (X4)
Loyalitas
Nasabah (Y)
a. Variabel
kepercayaan
berpengaruh secara
langsung terhadap
loyalitas nasabah.
b. Variabel
komitmen,
komunikasi, dan
penanganan konflik
belum
menunjukkan
positif pada
loyalitas.
Hatane
Samuel
Customer
Relationship
Komitmen (X1)
Komunikasi (X2)
a. Komitmen dan
penanganan
6
(2012) Marketing
Pengaruhnya
terhadap
Kepercayaan
dan Loyalitas
Perbankan
Nasioanal.
Penanganan
Keluhan (X3)
Kepercayaan
(Variabel
Intervening)
Loyalitas
Nasabah (Y)
keluhan dari bank
nasioanal
memberikan
pengaruh positif
terhadap
kepercayaan. .
b. Komunikasi tidak
memiliki pengaruh
terhadap
kepercayaan dan
loyalitas
pelanggan.
Gina
Herdian
dan
Widyastuti
(2013)
Pengaruh
Relationship
Marketing
terhadap
loyalitas
pelanggan
pada nasabah
bank BTPN
Kcp Sepanjang
Kepercayaan (X1)
Komitmen (X2)
Komunikasi (X3)
Penanganan
Konflik (X4)
Loyalitas
Nasabah (Y)
a. Masing-masing
Variabel
berpengaruh positif
dan simultan
terhadap loyalitas
Nasabah.
Nur
Asnawi
(2010)
Relationship
dan Loyalitas
Nasabah (studi
pada Nasabah
BRI syariah
Malang)
Financial Benefit
(X1)
Social Benefit
(X2)
Structural Benefit
(X4)
Loyalitas
Nasabah (Y)
a. Variabel social
benefit terbukti
berpengaruh paling
dominan
dibandingkan
dengan variabel
financial benefit
dan stuctural
benefit.
Dwi Setyo
Pranomo
(2016)
Pegaruh
Relationship
Marketing
terhadap
Loyalitas
Pelnggan
dengan
Kepuasan
Pelanggan
Sebagai
variabel
Intervening
(Studi Empiris
pada BMT
Bina Umat
Sejahtera
Lasem)
Ikatan keuangan
(X1)
Ikatan Sosial (X2)
Ikatan Struktural
(X3)
Kepuasan
(variabel
Intervening)
Loyalitas
Pelanggan (Y)
a. Secara parsial
ikatan keuangan
dan ikatan sosial
berpengaruh positif
langsung terhadap
loyalitas
pelanggan.
b. Ikatan struktural
tidak berpengaruh
positif langsung
terhadap loyalitas
pelanggan.
c. Kepuasan
berpengaruh positif
langsung terhadap
loyalitas nasabah.
7
Rizkiyani
Novi
(2013)
Pengaruh
Relationship
Marketing
terhadap
Loyalitas
Nasabah
dengan
kepuasan
sebagai
Variabel
Intervening
Ikatan Keuangan
(X1)
Ikatan Sosial (X2)
Ikatan Struktural
(X3)
Kepuasan
(variabel
Intervening)
Loyalitas
Nasabah (Y)
a. Secara Parsial,
ikatan keuangan,
ikatan sosial, dan
iktan struktural
tidak berpengruh
positif terhadap
loyalitas nasabah.
Basuki
Rachmad
(2011)
Pengaruh
Kepercayaan,
Komitmen,
Komunikasi,
Penanganan
Konflik dan
Kepuasan
terhadap
Loyalitas
Nasabah Bank
Muamalat di
Surabaya
Kepercayaan (X1)
Komitmen (X2)
Komunikasi (X3)
Penanganan
Konflik (X4)
Kepuasan (X5)
Loyalitas
Nasabah (Y)
a. Kepercayaan
berpengaruh
terhadap loyalitas
nasabah.
b. Komitmen,
Komunikasi, dan
Penanganan
Konflik tidak
berpengaruh
terhadap loyalitas
nasabah.
c. Kepuasan nasabah
berpengaruh
terhadap loyalitas
nasabah.
Safitri
(2011)
Kepercayaan,
Komitmen,
komuikasi,
penanganan
Konflik dan
Perannya
terhadap
Kepuasan
terhadap
Loyalitas
Nasabah Bank
BCA di
Surabaya
Kepercayaan (X1)
Komitmen (X2)
Komunikasi (X3)
Penanganan
Konflik (X4)
Kepuasan
Pelanggan
Loyalitas
Nasabah
a. Kepercayaan,
Komitmen dan
Komunikasi
berpengaruh
negatif tidak
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
Bank BCA
b. Penanganan konflik
dan kepuasan
nasabah
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap loyalitas
nasabah Bank BCA
Arum
Istiqomaw
ati (2017)
Pengaruh
Dimensi
Relationship
Marketing
terhadap
Kepuasan dan
Komunikasi (X1)
Komitraan (X2)
Kepercayaan (X3)
Penanganan
Konflik (X4)
Kepuasan (Z)
a. Variabel
komunikasi,
kemitraan,
kepercayaan dan
penanganan konflik
berpengaruh
8
Loyalitas
Nasabah pada
BPR Argodana
Pudak Payung
Semarang
Loyalitas
Konsumen Y)
terhadap kepuasan
nasabah.
b. Variabel
komunikasi,
kemitraan,
kepercayaan dan
penanganan konflik
berpengaruh
terhadap loyalitas
nasabah.
c. Variabel
komunikasi,
kepercayaan dan
penanganan konflik
berpengaruh
langsung terhadap
loyalitas nasabah
tidak melalui
kepuasan nasabah.
d. Variabel kemitraan
berpengaruh tidak
langsung terhadap
loyalitas nasabah
melalui kepuasan
nasabah.
e. Variabel kepuasan
berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Pengaruh Relationship Marketing terhadap
Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah sebagai Variabel
Intervening”.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini hendak mengkaji pengaruh relationship marketing
terhadap loyalitas nasabah dengan kepuasan nasabah sebagai variabel
intervening. Secara lebih rinci rumusan masalah tersebut akan dijabarkan
sebagai berikut:
9
1. Bagaimana pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas Nasabah?
2. Bagaimana pengaruh Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah?
3. Bagaimana pengaruh Komunikasi terhadap Loyalitas Nasabah?
4. Bagaiman pengaruh Penanganan Konflik terhadap terhadap Loyalitas
Nasabah?
5. Bagaimana Pengaruh Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah?
6. Bagaimana pengaruh Kepercayaan, Komitmen, Komunikasi, dan
Penanganan Konflik terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan
Nasabah sebagai Variabel Intervening?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas
Nasabah.
2. Untuk mengetahui pengaruh Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah.
3. Untuk mengetahui pengaruh Komunikasi terhadap Loyalitas Nasabah.
4. Untuk mengetahui pengaruh Penanganan Konflik terhadap terhadap
Loyalitas Nasabah.
5. Untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas
Nasabah.
6. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan, Komitmen, Komunikasi,
dan penanganan Konflik terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan
Nasabah sebagai Variabel Intervening.
10
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi pembaca.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam praktek bidang manajemen pemasaran. Selain itu
juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa
dalam pembuatan penelitian atau kegiatan yang lain.
2. Bagi perusahaan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi perusahaan terutama dalam bidang pemasaran.
3. Bagi peneliti lain.
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pembaca dan dapat
memberikan informasi bagi penulis lain dalm penelitian selanjutnya.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membagi menjadi 5 (lima) bab
yang terdiri dari beberapa sub bab. Susunan yang ada sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan dan kegunaan, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang telaah pustaka tentang informasi
variabel-variabel yang diteliti, kerangka teori, kerangka penelitian, serta
hipotesis yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti.
11
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala
pengukuran, definisi konsep dan operasioanal, instrumen penelitian, uji
instrumen penelitian, serta alat analisis penelitian.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini menguraikan tentang deskripsi obyek penelitian dan hasil
analisis dari pengolahan data, baik analisis data secara deskriptif maupun
analisis hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan.
BAB V PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil analisis
data yang berkaitan dengan penelitian.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Irul Kurniawan (2010) melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Nasabah (Studi
pada Nasabah Tabungan Britama PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Cabang
Malang Martadinata). Variabel dari penelitian ini adalah Trust (X1),
Commitmen, (X2), Communication (X3), Conflict Handling (X4) dan
Loyalitas Nasabah (Y). Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif
korelasional dengan jumlah sampel sebanyak 330 orang. Berdasarkan
penelitian ini didapatkan hasil secara parsial terdapat pengaruh positif dan
signifikan dari masing-masing variabel terhadap loyalitas nasabah. Secara
simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari masing-masing
variabel terhadap loyalitas nasabah. Namun variabel yang dominan
pengaruhnya terhadap loyalitas nasabah dalam penelitian ini adalah
variabel komitmen.
Frieda Ellena (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Pengaruh Kepercayaan, Komitmen, Komunikasi, dan Penanganan
Keluhan Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Nasabah PT. BRI
(Persero) Tbk. Cabang Pemalang), dengan model penelitian Kuantitatif.
Alat anaisis yang digunakan yaitu analisis linier berganda dengan sampel
100 nasabah yang menabung di PT BRI (Persero) Cabang Pemalang. Hasil
13
penelitian ini yaitu, keempat variabel yang diteliti terbukti berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel dependen loyalitas nasabah.
Fitri Ningtyas, Basuki Rachmad (2011) melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Kepercayaan, Komitmen, Komunikasi,
Penanganan Masalah dan Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah
Bank Muamalat di Surabaya”. Penelitian ini menggunakan non probability
sampling dengan teknik judgment sampling. Penelitian ini menggunakan
analisis statistik regresi berganda dengan menggunakan SPSS 16.0. Hasil
dari penelitian ini dapat diketahui bahwa kepercayaan dan komitmen
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Komitmen, komunikasi dan
penanganan konflik tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.
Fitri Apriliani, Srikandi Kumadji, Andriani Kusumawati (2014)
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Relationship Marketing
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah (Studi pada Nasabah BSM KC
Bandar Jaya)” dengan model penelitian Kuantitatif dan jumlah sampel
sebanyak 101 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif dan analisis jalur (path analysis). Hasil dari penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel relationship marketing berpengaruh signifikan
terhadap variabel kepuasan nasabah, variabel relationship marketing
berpengaruh signifikan terhadap variabel loyalitas nasabah, variabel
kepuasan nasabah berpengaruh signifikan terhadap variabel loyalitas
nasabah.
14
Nita woran, Altje Tumbel, paulina Van rate (2015) melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Customer Relationship Marketing,
Nilai, Keunggulan Produk dan Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah
(studi pada Bank Mega Jl. Piere Tendean Mega Mall Manado” Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui
kuesioner ini dibagikan kepada nasabah PT Bank Mega. Metode analisis
yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil analisis
regresi menunjukan bahwa customer relationship marketing nilai nasabah,
keunggulan produk dan kepuasan nasabah berpengaruh terhadap loyalitas
nasabah.
Christian Victor, Rotinsulu Jopie Jorie, Jacky S.B. Sumarauw
(2015) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Customer
Relationship Management dan Kepercayaan terhadap Kepuasan serta
dampaknya terhadap Loyalitas Konsumen PT. Bank BCA TBK. di
Manado”. Metode yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa CRM dan kepercayaan, masing-masing memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen, kepuasan
konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Namun, CRM dan kepercayaan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap loyalitas konsumen. Manajemen BCA sebaiknya fokus
pada meningkatkan kepercayaan para nasabah mereka dan penerapan
CRM secara baik, seperti menjaga ketersediaan setiap ATM di Manado
dan tetap terus menjaga hubungan yang baik kepada para nasabahnya.
15
Muhammad Aris wibowo (2015) melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Relationship Marketing dan Customer Satisfaction
terhadap Loyalitas Nasabah pada Bank BPD DIY Syariah Cabang Cik Di
Tiro”. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Populasi dalam
penelitian ini adalah nasabah BPD DIY Syariah yang menggunakan jasa
perbankan berupa tabungan dan kemudian populasi tersebut menjadi objek
penelitian. Berdasarkan hasil pengujian penelitian menunjukkan bahwa
secara bersama-sama trust, commitment, communication, conflict handling
dan customer satisfaction berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Untuk
uji koefisien determinasi diperoleh R Square sebesar (0,398) hal ini
menunjukkan bahwa trust, commitment, communication, conflict handling
dan customer satisfaction berpengaruh 39,8% terhdap loyalitas nasabah
dan sisanya 60,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Sedangkan hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa trust,
commitment, communication, tidak berpengaruh terhadap loyalitas
nasabah. Sedangkan untuk conflict handling dan customer satisfaction
secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
Nofi Cahyani (2015) melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Citra Perusahaan, Relationship Marketing dan Kualitas
Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan
pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Wonosari”. Penelitian
16
ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel
dengan purposive sampling dan metode yang digunakan adalah path
analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra perusahaan,
relationship marketing dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan, citra perusahaan,
relationship marketing dan kualitas layanan berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas bank. Citra perusahaan, relationship marketing, dan
kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas melalui
kepuasan konsumen pada BRI kantor cabang Wonosari.
Perbedaan penelitian ini dan penelitian sebelumnya yaitu terletak
pada objek dan waktu pelaksanaannya. Selain itu, dimensi dari variabel
relationship marketingnya juga berbeda. Dalam penelitian ini dimensi
yang dipakai yaitu kepercayaan, komitmen, komunikasi dan penanganan
konflik. Sedangkan dalam penelitian lain variabel yang digunakan hanya
relationship marketing saja ataupun menggunakan dimensi lain seperti
ikatan keuangan, ikatan sosial dan ikatan struktural. Dalam penelitian ini
variabel kepuasan nasabah menjadi variabel penghubung antara
relationship marketing dan loyalitas nasabah. Sedangkan dalam penelitian
lain ada juga yang menggunakan variabel kepuasan nasabah tetapi
dijadikan variabel independen dan bukan jadi variabel penghubung.
17
B. Kerangka Teori
1. Teori Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk memahami mengapa
konsumen melakukan apa yang mereka lakukan. Schiffman dan kanuk
(2008: 6) mengemukakan bahwa perilaku konsumen adalah cara
individu mengambil keputusan, untuk memanfaatkan sumber daya
mereka yang tersedia guna membeli barang-barang yang berhubungan
dengan konsumsi. Kotler (2008: 214) mendefinisikan bahwa perilaku
konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi
memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide
atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut
kotler (2008: 25).
a. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam
terhadap perilaku konsumen. Faktor kebudayaan terdiri dari
budaya, sub-budaya dan kelas sosial.
b. Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok
acuan, keluarga serta status sosial.
18
c. Faktor pribadi
Faktor pribadi yang memberikan kontribusi terhadap
perilaku konsumen terdiri dari usia dan tahap siklus hidup,
pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup,
kepribadian dan konsep diri.
d. Faktor psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor
psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran,
serta keyakinan dan pendirian.
2. Relationship Marketing
Salah satu strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam
mempertahankan nasabah adalah menciptakan hubungan (relationship)
antara perusahaan dengan nasabah. Strategi menciptakan hubungan
dengan nasabah ini dikenal dengan Relationship Marketing. Teori
relationship marketing menurut Evans dan Laskin (2006: 92) diartikan
sebagai proses dimana suatu perusahaan membangun aliansi jangka
panjang dengan pelanggan dan calon pelanggan, bekerja sama untuk
mencapai satu tujuan yang ditentukan. Tujuan tersebut dipenuhi
dengan memahami kebutuhan pelanggan, memperlakukan pelanggan
sebagai mitra, menjamin bahwa pegawai memenuhi kepuasan
pelanggan dan memberikan kualitas yang baik kepada pelanggan.
Relationship marketing dirtikan sebagai, menarik, memelihara,
dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan (Wibowo S, 2006:
19
182). Relationship marketing merupakan pendekatan bersifat jangka
panjang, dimana hal ini berbeda dengan pendekatan pemasaran
transaksional yang lebih berorientasi jangka pendek. Tujuan dari
pemasaran transaksional adalah untuk mendapatkan pelanggan semata,
sedangkan tujuan dari relationship marketing adalah untuk
mendapatkan dan mempertahankan pelanggan.
Chan (2003: 6) mendefinisikan relationship marketing sebagai
pengenalan setiap nasabah secara lebih dekat dengan menciptakan
komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling
menguntungkan antara nasabah dan perusahaan. Berdasarkan definisi
tersebut dapat diketahui bahwa satu hal yang sangat penting bagi
perusahaan adalah membina hubungan-hubungan yang baik dengan
para nasabah karena hubungan baik akan menetukan nilai masa depan
perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan juga harus memahami
faktor-faktor penting yang ada dalam relationship marketing.
Menurut Kotler dan Amstrong (2006:194) relatioship marketing
adalah sebuah proses menciptakan, mempertahankan, dan
meningkatkan hubungan yang kuat dan bernilai tinggi dengan
pelanggan serta pihak yang berkepentingan lainnya. Hubungan ini
bersifat partnership, bukan sekedar hubungan antara penjual dan
pembeli. Ini berarti tujuan jangka panjang adalah menghasilkan
keuntungan yang terus menerus dari suatu kelompok pelanggan yaitu
pelanggan yang sekarang dan juga pelanggan yang baru.
20
Strategi relationship marketing bertujuan untuk membangun
sebuah organisasi yang dirancang untuk menciptakan dan
menyampaikan nilai pelanggan secara konsisten dan lebih baik
daripada pesaing (Buttle, 2004: 72). Penerapan strategi relationship
marketing (pemasaran hubungan) yang tepat memerlukan pengetahuan
mengenai beberapa perbedaan persepsi dan tanggapan konsumen,
pemahaman inilah yang selalu dipelihara dalam menjual produknya.
Mempunyai strategi relationship marketing untuk menjalin hubungan
dan mempertahankan pelanggan dalam jangka waktu panjang, maka
perusahaan akan mendapat keuntungan. Relationship yang baik akan
menciptakan kepercayaan dan kepuasan dan seterusnya akan terbentuk
kelompok konsumen yang loyal.
Dapat disimpulkan bahwa relationship marketing adalah suatu
upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menjalin hubungan
jangka panjang, di mana dari hubungan tersebut akan diperoleh
keuntungan bagi kedua pihak. Menurut Tjiptono (2008: 417) tujuan
sebuah perusahaan menerapkan relationship marketing adalah agar
perusahaan tersebut dapat membangun dan mempertahankan basis
nasabah yang memiliki relationship, commitment kuat dan profitable
bagi perusahaan.
Menurut kotler dan Amstrong, relationship marketing
mengandung tiga manfaat:
21
1. Manfaat Ekonimis
2. Manfaat Sosial
3. Manfaat Struktral
Membuna hubungan yang baik dan harmonis dengan pelanggan
dalam jangka panjang dapat menciptakan kepuasan bagi pelanggan
yang nantinya akan menjadi loyal pada perusahaan. Menjalin
hubungan akan memperbaiki dan meningkatkan tali persaudaraan yang
erat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT Q.S Al-Hujurat ayat 10. إوما المؤمىون إخوة فأصلحوا بيه أخويكم
جاهللا لعلكم ترحمون واتقو
Artinya: “Orang-orang yang beriman itu sesungguhnya bersaudara,
sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah supaya kamu
mendapat rahmat” (Q.S Al-Hujurat ayat 10).
Dalam penelitian Ndubisi (2006: 99) dalam penelitiannya
mengatakan bahwa dimensi relationship marketing adalah
kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik.
a. Kepercayaan
Kepercayaan didefinisikan sebagai sikap atau harapan suatu
pihak bahwa perilaku hubungan mitra dan hasilnya akan menjadi
bermanfaat bagi kepercayaan itu sendiri (Walter, 2001: 63). Pada
dasarnya kepercayaan timbul dari proses yang lama sampai kedua
belah pihak sering mempercayai. Dimensi sebuah kepercayaan
digambarkan sebagai dimensi sebuah hubungan bisnis yang
menentukan tingkatan bagi pihak masing-masing yang
22
merasakannya, bersandar pada integritas janji yang ditawarkan
oleh orang lain (Callaghan dan Shaw, 2002: 76).
Kepercayaan merupakan pertukaran antar partner yang dapat
saling jujur dan dapat dipercaya. Setiap partner dapat
mengakibatkan kemungkinan rugi, maka ada perlunya untuk
menunjukkan perhatian sebagai tanda memelihara suatu
kepercayaan. Kepercayaan adalah kesediaan pelanggan untuk dapat
memiliki rasa keyakinan terhadap suatu perusahaan (Morgan dan
Hunt, 1994). Menurut Buttle (2007: 20) kepercayaan yang
merupakan rasa yakin dan aman pada yang terarah pada berbagai
hal.
Menurut Ellena (2011: 5) kepercayaan adalah satu variabel
kunci untuk memelihara suatu hubungan jangka panjang, termasuk
pada sebuah merek. Hubungan jangka panjang akan meningkatkan
tingkat kepercayaan konsumen terhadap harapan yang akan
diterima dari perusahaan, sehingga akan mengurangi kegelisahan
konsumen terhadap pelayanan yang diterimanya, sehingga
merupakan penghalang dalam mempengaruhi konsumen untuk
melakukan pemilihan (switching barrier). Formasi kepercayaan
secara langsung terjadi ketika konsumen melakukan aktivitas
pemrosesan informasi. Informasi tentang atribut dan manfaat
produk atau jasa yang diterima, dikodekan ke dalam memori, dan
23
kemudian dibuka kembali dari memori untuk dipergunakan.
(Sunarto, 2009: 43).
Variabel kepercayaan merupakan faktor penting yang dapat
mengatasi krisis dan kesulitan serta merupakan aset penting dalam
mengembangkan hubungan jangka panjang suatu organisasi
(Ardiyanto, 2013: 101). Bisnis perbankan merupkan bisnis
kepercayaan, oleh karena itu sistem pengelolaan wajib didasarkan
pada prinsip kehati-hatian (Dewi, 2014: 3). Bank yang dapat
mempertahankan kepercayaan nasabah serta karyawan, maka
loyalitas antara nasabah dan karyawan dengan bank pasti akan
terjaga. Kepercayaan yang dibangun dengan sedemikian rupa juga
dapat memberikan sebuah keuntungan yang besar, baik bagi
perusahaan maupun bagi konsumen (Silmi, 2012: 4).
Beberapa elemen penting dari kepercayaan, (Kusmayadi, 2007:
48) antara lain:
1) Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan
tindakan dimasa lalu watak yang diharapakan mitra seperti
dapat dipercaya dan dapat dihandalakan.
2) Kepercayaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri
dalam risiko.
3) Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada mitra
diri.
24
Menurut Peppers dan Rogers (dikutip oleh Kusmayadi 2007),
kepercayaan adalah keyakinan satu pihak pada reliabilitas,
durabilitas, dan integritas pihak lain dalam relationship dan
keyakinan bahwa tindakannya merupakan kepentingan yang paling
baik dan akan menghasilkan hasil positif bagi pihak yang
dipercaya. Kepercayaan timbul dari suatu proses yang lama.
Apabila kepercayaan sudah timbul antara pelanggan dan
perusahaan, maka usaha untuk membina hubungan kerjasama akan
lebih mudah. Kepercayaan timbul ditunjukkan oleh suatu
kredibilitas yang diperoleh dari pihak lain karena memiliki
keahlian yang dikehendaki untuk melakukan suatu tugas.
Kepercayaan juga dapat diperoleh karena melakukan sesuatu hal
yang terbaik kepada pihak lain melalui suatu hubungan.
Kepercayaan adalah apabila salah satu pihak mempunyai
keyakinan dalam keandalan dan integritas partner kerjasama.
Bahreini (2015: 34) menekankan bahwa bagian penting dari
relationship marketing adalah konsep janji, tanggung jawab dari
marketing tidak hanya memberikan janji dan merayu pelanggan
namun juga harus memenuhi atau menepati janji, dimana hal ini
akan menjaga dan meningkatkan hubungan antara perusahaan
dengan pelanggan. Menurut Kumar (2011: 89) menepati janji
kepada pelanggan merupakan hal yang sama pentingnya dengan
25
kepuasan pelanggan, menjaga pangsa pasar dan mendapatkan
keuntungan jangka panjang.
Menurut Egan (2011: 120) kepercayaan mempunyai
keuntungan sebagai berikut:
1) Menghasilkan perilaku yang kooperatif antara perusahaan
dengan pelanggan.
2) Mengurangi potensi konflik yang berbahaya bagi hubungan
perusahaan dengan pelanggan.
3) Memudahkan perusahaan memberikan respon yang efektif jika
terjadi krisis atau konflik dalam hubungan perusahaan dengan
pelanggan.
Menurut Capel dan Ndubisi (2011: 123) indikator dari
kepercayaan adalah:
1) Peduli terhadap keamanan produk perusahaan.
2) Memberikan janji yang terpercaya kepada pelanggan.
3) Perusahaan memberikan layanan yang berkualitas dan
konsisten.
4) Memenuhi kewajiban kepada pelanggan.
5) Pelanggan memiliki keyakinan terhadap produk perusahaan.
b. Komitmen
Bowen dan Shoemaker (1998: 56) mengungkapkan bahwa
dalam perkembangan terbaru, industri bisnis kini lebih banyak
menggunakan pendekatan relationship marketing dibanding
26
pendekatan transaksional. Hal tersebut patut dipahami mengingat
pendekatan transaksional memiliki banyak kelemahan, antara lain
pendekatan tersebut mudah ditiru oleh pesaing. Sedangkan
pendekatan relationship marketing akan mendapatkan pelanggan
yang loyal, dimana hal tersebut tidak mudah ditiru oleh pesaing.
Komitmen adalah salah satu faktor penting dari kekuatan
hubungan pemasaran serta berguna untuk mengetahui tingkat
loyalitas pelanggaan dan memprediksi frekuensi pembelian dimasa
depan. Ini menunjukkan bahwa komitmen merupakan hasil dari
sebuah hubungan yang berhasil saling menguatkan dan
menguntungkan (Gundlach, 1995: 23).
Scanzoni (2000: 330) mengemukakan bahwa komitmen
merupakan tingkatan tertinggi dalam membangun kekuatan suatu
hubungan dan akan memberikan suatu keuntungan jangka panjang
bagi kedua belah pihak yang berhubungan. Sebagai salah satu
aspek dalam relationship marketing, komitmen merupakan
keinginan yang berkelanjutan untuk membangun suatu hubungan
yang bernilai (Moorman, 1992: 24). Hal tersebut menunjukkan
bahwa komitmen akan ada jika hubungan benar-benar dianggap
memiliki arti penting.
Komitmen didefinisikan oleh Moorman, (1992: 316) hubungan
antara sikap terhadap bukti fisik, proses dan karyawan dengan
kualitas keterhubungan, serta perannya dalam menimbulkan niat
27
ulang membeli dan loyalitas. Dalam jurnal riset ekonomi dan
manajemen, Vol 2 no. 3 menyebutkan bahwa komitmen sebagai
hasrat untuk mempertahankan keterhubungan dalam jangka
panjang. Dalam hal ini ditekankan bahwa komitmen adalah unsur
perilaku sebagai upaya untuk mempertahankan dan menjaga
hubungan jangka panjang antara kedua belah pihak agar hubungan
ini lebih bermakna. Tidak akan terjadi suatu komitmen kalau salah
satu atau kedua belah pihak merasa bahwa hubungannya tidak
menguntungkan. Dengan perkataan lain komitmen berarti didalam
dirinya terdapat suatu hubungan yang berharga yang perlu
dipertahankan terus, dimana masing-masing pihak bersedia bekerja
sama untuk mempertahankan hubungan ini. Hubungan jangka
panjang inilah yang akan menimbukan suatu sikap yang dapat
disebut dengan loyalitas. Selai itu, komitmen nasabah yang tinggi
terhadap perusahaan juga akan menjamin kelangsungan bisnis bagi
perusahaan tersebut (Dewi, 2014: 7).
Peelen (2013:12) mengidentifikasi tujuan dari komitmen yaitu
untuk melanjutkan hubungan antara perusahaan dan pelanggan dan
memberikan hasil yang saling menguntungkan. Dimensi yang
digunakan untuk menilai komitmen adalah sebuah keinginan yang
besar untuk menjaga hubungan yang berharga.
Peelen (2013:12) mengidentifikasi 3 bentuk dari komitmen
yaitu:
28
1) Personal
Personal commitment ditunjukkan oleh keingingan seseorang
untuk melanjutkan hubungan. Sebagai contoh seorang
pelanggan yang puas dengan pelayanan perusahaan akan ingin
melanjutkan hubungan dengan perusahaan.
2) Moral
Dalam moral commitment pelanggan merasakan adanya
kewajiban untuk melanjutkan hubungan dengan perusahaan.
Sebagai contoh penjual roti skala kecil merasa sulit hanya
untuk bertahan dalam bisnis, dimana pelanggan yang sudah
berlangganan bertahun-tahun merasa tidak benar jika membeli
roti di tempat lain, bahkan jika produk roti ditempat lain lebih
baik atau lebih murah.
3) Stuctural
Structural commitment melibatkan persepsi bahwa tidak ada
jalan yang mudah untuk keluar dari sebuah komitmen. Sebagai
contoh perusahaan yang sudah menginvestasikan biaya yang
besar untuk sebuah sistem software tertentu, perusahaan tidak
dapat mengganti sistem software tersebut dengan mudah
dimana diperlukan investasi besar lainnya untuk software baru,
program pelatihan dan menjalani masa transisi.
Pengukuran variabel komitmen dalam hal ini akan
menggunakan indikator pertanyaan dari Ndubisi (2007: 20), yaitu:
29
1) Bank menyesuaikan diri dengan kebutuhan nasabah.
2) Bank menawarkan layanan secara personal untuk memenuhi
kebutuhan nasabah.
3) Bank sangat fleksibel saat layanan mereka mengalami
perubahan.
4) Bank fleksibel dalam melayani kebutuhan nasabah.
Liang dan Wang, (2006: 230) menegaskan komitmen berperan
penting dalam relationship marketing, lewat komitmen hubungan
menjadi sangat stabil dan menjadi hubungan yang luar biasa.
Selain itu, komitmen sebagai salah satu variabel penting untuk
memahami kekuatan relationship marketing, dan membuat sebuah
hubungan berhasil dan saling memuaskan (Morgan dan Hunt,
1994: 24).
c. Komunikasi
Robben (2006: 65) mengatakan bahwa komunikasi adalah
kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi
mengenai suatu keluhan maupun perasaan. Penyampaian informasi
yang baik dan jujur akan menciptakan rasa percaya dan loyal
terhadap suatu jasa atau barang yang diberikan atau ditawarkan.
(Kurniwan, 2010: 27)
Komunikasi merupakan proses yang digunakan oleh
perusahaan dan konsumen untuk saling membagi informasi agar
mampu mencapai kepetingan bersama. Komunikasi adalah tugas
30
perusahaan pada tahap awal untuk membangun kesadaran,
mengembangkan preferensi konsumen (dengan mempromosikan
nilai, kinerja dan fitur), meyakinkan pembeli, dan mendorong
calon konsumen untuk membuat keputusan pembelian (Ndubisi
dan Chan, 2005).
Ndubisi (2006:7) menyatakan komunikasi adalah pandangan
untuk selalu menyediakan waktu, dan informasi yang dapat
dipercaya. Hal ini merupakan pandangan baru seperti dialog
interaktif antara perusahaan dengan pelanggan. Komunikasi terdiri
dari beberapa: dapat berbentuk verbal (baik tertulis maupun lisan),
visual (ilustrasi, gambar, demonstrasi produk, mimik muka), atau
kombinasi dari keduanya. Juga dapat merupakan simbol yang
diwakili misalnya, oleh orang yang tinggi, pengemasan yang
bermutu tinggi, logo yang mengesankan dan menyampaikan arti
khusus yang ingin ditanamkan oleh pemasar.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi komunikasi:
1) Faktor dari pihak sender atau communicator, yaitu
keterampilan, sikap, pengetahuan sender, media saluran
yang digunakan.
a) Keterampilan sender
Sender, communicator, atau pengirim informasi,
berita, pesan perlu menguasai cara-cara penyampaian
pikiran baik secara tertulis maupun lisan.
31
b) Sikap sender
Sender harus mampu bersikap meyakinkan receiver
terhadap pesan yang diberikan kepadanya.
c) Pengetahuan sender
Sender yang mempunyai pengetahuan luas yang
menguasai materi yang disampaikan akan dapat
menginformasikannya kepada receiver sejelas
mungkin.
d) Media saluran sender
Media atau saluran komunikasi sangat membantu
dalam menyampaikan ide, informasi atau pikiran
kepada receiver. Sender perlu menggunakan media
saluran komunikasi yang sesuai dengan menarik
perhatian receiver.
2) Faktor dari pihak Receiver, yaitu keterampilan receiver,
sikap receiver, pengetahuan receiver, dan media saluran
komunikasi.
a) Keterampilan receiver
Keterampilan dalam mendengar dan membaca sangat
penting. Pesan yang diberikan oleh sender dapat
dimengerti dengan baik, jika receiver mempunyai
keterampilan mendengar dan membaca.
32
b) Sikap receiver
Sikap receiver terhadap sender sangat mempengaruhi
efektif tidaknya komunikasi. Misalnya, bersikap
apriori, meremehkan, berprasangka buruk terhadap
sender, maka komunikasi menjadi tidak efektif, dan
pesan menjadi tidak berarti bagi receiver.
c) Pengetahuan receiver
Reseiver mempunyai pengetahuan yang luas akan
lebih mudah dalam menginterpretasikan ide atau pesan
yang diterimanya dari sender.
d) Media Saluran Komunikasi
Media saluran komunikasi berupa alat indera yang
pada receiver sangat menentukan apakah pesan dapat
diterima atau tidaknya (Anwar Prabu Mangkunegara,
2011: 149).
Komunikasi dalam relationship marketing berhubungan
dengan nilai yang diperoleh pelanggan, memberikan informasi
yang tepat dan dapat dipercaya serta informasi mengenai adanya
perubahan jasa yang ditawarkan, dan komunikasi yang proaktif
ketika terjadi masalah antara perusahaan dan pelanggan (Ndubisi,
2007). Pelanggan selalu menginginkan terciptanya komunikasi
yang efektif dengan perusahaan, komunikasi yang baik tentunya
dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.
33
Komunikasi antara perusahaan dan pelanggan terjadi pada
tahap pre-selling, selling, consuming dan post-consuming.
Komunikasi juga berperan dalam memberitahu pelanggan yang
tidak puas apa yang akan dilakukan perusahaan untuk memperbaiki
sumber masalah dari ketidakpuasan, ketika terjadi komunikasi
yang efektif antara perusahaan dan pelanggan, hubungan yang baik
akan terbentuk dan loyalitas pelanggan akan meningkat.
variabel komunikasi ini akan menggunakan indikator
pertanyaan dari Ndubisi (2007), yaitu:
1) Bank menyediakan informasi yang tepat dan akurat.
2) Bank memberikan informasi jika terdapat layanan perbankan
yang baru.
3) Bank membuat dan memenuhi janjinya.
4) Informasi yang disediakan oleh bank selalu akurat.
d. Penanganan Konflik
Konflik sering muncul karena kesalahan dalam
mengkomunikasikan keinginan dan adanya kebutuhan dan nilai-
nilai kepada orang lain. Kegagalan komunikasi dikarenakan proses
komunikasi tidak dapat berlangsung secara baik, pesan sulit
dipahami oleh karyawan karena perbedaan pengetahuan,
kebutuhan dan nilai-nilai yang diyakini pimpinan. Konflik adalah
proses yang bermula ketika satu pihak merasakan bahwa pihak lain
telah mempengaruhi secara negatif, atau akan segera
34
mempengaruhi secara negatif, atau akan segera mempengaruhi
secara negatif, sesuatu yang menjadi keperdulian pihak pertama
(Robbins, 2006: 56).
Konflik dapat menjadi masalah yang serius di dalam
perusahaan dan kemungkinan berpotensi menurunkan kinerja jika
konflik tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian.
Karena itu, agar konflik dapat berdampak positif bagi
kelangsungan organisasi harus dikelola secara baik dengan
mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Penanganan
konflik merupakan tindakan khusus pada saat melakukan interaksi
dengan pelanggan (Ball dkk., 2004: 33).
DuBrin, (1984: 346) mengartikan konflik mengacu pada
pertentangan antara individu atau kelompok yang dapat
meningkatkan ketegangan sebagai akibat saling menghalangai
dalam pencapaian tujuan. Alasan kenapa pelanggan beralih ke
penyedia lain adalah ketidakpuasan terhadap penyelesaian masalah
(Hart et.al., dalam Sasono, 2007: 66).
Dwyer dalam Ndubisi (2007: 87) mendefinisikan penyelesaian
masalah sebagai kemampuan untuk menghindari potensi konflik,
memecahkan konflik nyata sebelum muncul masalah, dan
mendiskusikan solusi secara terbuka ketika masalah muncul.
Rusbult dalam Ndubisi (2007: 89) menyimpulkan bahwa
kemungkinan timbulnya kasus kasus tertentu tergantung pada
35
tingkat kepuasan dengan hubungan yang tercipta sebelumnya,
besarnya harapan pelanggan dalam suatu hubungan, dan evaluasi
alternatif yang tersedia.
Perilaku keluhan merupakan pernyataan sikap “tidak puas”
atas kinerja produk barang atau jasa yang digunakan. Keluhan
pelanggan harus dilihat sebagai “masukan” bagi organisasi atau
perusahaan dan memberikan peluang bagi perbaikan produk
barang atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. (Lupiyoadi,
2013: 247). Keluhan seharusnya dipandang sebagai kesempatan
untuk belajar, meningkatkan pelayanan, dan mengetahui apa yang
benar-benar pelanggan inginkan. Para pelanggan yang sampai
mengeluh itu biasanya tertarik memberi kesempatan kepada
perusahaan untuk meletakkan berbagai urusan dengan benar. Ini
berarti bahwa jika perusahaan menangani keluhan secara efektif,
perusahaan lebih mungkin tetap menguasai pelanggan dan
memperbaiki hubungan yang akan berakibat pada loyalitas
pelanggan. (Bruce dan Langdon 2004).
Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer
oriented) perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah
dan nyaman bagi para pelanggannya guna menyampaikan saran,
kritik, pendapat, dan keluhan mereka (Tjiptono, 2005:210).
Menurut Capel dan Ndubisi (2011: 35) indikator dari
penanganan konflik adalah:
36
1) Menghindari potensi konflik.
2) Menyelesaikan konflik sebelum menjadi masalah.
3) Mendiskusikan solusi dengan pelanggan ketika masalah
timbul.
3. Kepuasan
Kata kepuasan telah lama menjadi suatu konsep yang kritis
dalam dunia pemasaran dan dalam penelitian selalu dihubungkan
dengan perilaku pembelian. Pada umumnya bila pembeli merasa puas
dengan produk atau layanan yang didapatnya, maka kemudian akan
melakukan pembelian ulang atas apa yang didapatnya dan mungkin
akan menambah kuantitas dari pembeliannya tersebut (Solvang, 2007:
223). Pelanggan yang puas akan memberitahukan kepada orang lain
tentang pengalamannya tersebut, akan tetapi ketidakpuasan dari
pelanggan tersebut akan berakibat berpindah ke lain merk dan
menghasilkan informasi yang negatif dikemudian hari (Liu dan Wu
2007: 49). Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon
konsumen terhadap ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan
sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk
atau jasa setelah pemakaiannya (Tjiptono, 2008: 320)
Menurut Kotler dan Keller (2007: 177) kepuasan nasabah adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja berada di
bawah harapan, konsumen tidak akan puas. Jika kinerja memenuhi
37
harapan, konsumen akan puas. Jika kinerja melebihi harapan,
konsumen amat puas atau senang. Konsumen yang puas cenderung
akan memberikan referensi yang baik terhadap produk atau jasa
kepada orang lain.
Kepuasan nasabah merupakan hal yang penting bagi
penyelenggara jasa, karena nasabah akan menyebarluaskan rasa
puasnya kepada calon nasabah, sehingga akan menaikkan reputasi
pemberi jasa. Menurut Zeithaml dan Bitner (2000) definisi kepuasan
adalah respon atau tanggapan konsumen mengenai pemenuhan
kebutuhan. Kepuasan merupakan penilaian mengenai ciri atau
keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu sendiri, yang
menyediakan tingkat kesenangan konsumen berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen.
Dalam jurnal Dewi dkk. (2008: 115) kepuasan pelanggan adalah
kunci utama terjadinya hubungan antara perusahaan dengan pelanggan.
Menurut Mowen (2001) kepuasan konsumen sebagai keseluruhan
sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka
memperoleh dan menggunakannya. Hal ini merupakan penelitian
evaluatif pasca pemilihan yang disebabkan oleh seleksi pembelian
khusus dan pengalaman menggunakan atau mengkonsumsi barang atau
jasa tersebut. Konsumen membandingkan persepsi mereka atas
kualitas produk setelah menggunakan produk tersebut apakah sudah
sesuai harapan ataukah tidak. Tergantung pada bagaimana kinerja
38
aktual dibandingkan dengan kinerja yang diharapkan, mereka akan
mengalami emosi yang positif, negatif, atau netral. Tanggapan
emosional ini bertindak sebagai masukan atau input dalam persepsi
kepuasan atau ketidakpuasan mereka.
Tingkat kepuasan nasabah dapat diartikan sebagai kesesuaian
antara apa yang dirasakan oleh nasabah dari pengalamannya
menggunakan jasa sebuah bank dengan apa apa yang diharapkannya
dari bank tersebut. Kepuasan pelanggan adalah seberapa jauh persepsi
kinerja sebuah produk sesuai dengan harapan-harapan seorang pembeli
(Kotler dan Amstrong, 2004: 793).
Ustantia Pratiwi Putri (2014) dalam penelitiannya mengatakan
bahwa kepuasan nasabah memediasi hubungan antara relationship
marketing dan loyalitas nasabah. Artinya apabila kepuasan nasabah
terhadap suatu bank meningkat maka loyalitasnya pada bank tersebut
akan meningkat pula. Hal ini dikarenakan kepuasan merupakan kunci
utama perusahaan untuk menciptakan intensitas pembelian ulang
dimasa depan (Kotler dan Keller). Kepuasan terjadi karena apa yang
diberikan kepada nasabah lebih besar daripada harapannya. Seperti
pada pelayanan, kepercayaan terhadap produk, kemampuan
perusahaan dalam menanganai masalah, serta membangun hubungan
yang berkesinambungan dengan pelanggan. Dengan membangun
hubungan yang berkesinambungan dengan pelanggan tentu akan
meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan kepuasan maksimum
39
pelanggan, sehingga akan membuat nasabah menjadi loyal terhadap
perusahaan (Nubisi: 2008: 127).
Indikator-indikator kepuasan menurut Ehigie dan Taylor (2009)
adalah :
1. Nasabah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan Bank BRI
Syariah.
2. Nasabah memiliki pengalaman positif dimasa lampau terhadap
Bank BRI Syariah.
3. Nasabah Bank BRI Syariah puas dengan jaminan keamanan dana
nasabah.
4. Bankk BRI Syariah memberikan jawaban yang memuaskan atas
semua permasalahan.
4. Loyalitas Nasabah
Loyalitas nasabah adalah sikap dari nasabah dalam menentukan
pilihannya untuk tetap menggunakan produk atau jasa dari suatu
perusahaan. Sikap menentukan pilihan tersebut juga untuk membuat
komitmen dan melakukan pembelian ulang pada perusahaan tersebut
(Foster dan Cadogan,2000). Loyalitas atau kesetiaan menunjukan
probabilitas seorang konsumen atau pengunjung untuk melakukan
kunjungan ulang dalam periode waktu tertentu. Dalam Suroso
menyatakan bahwa Menurut Kotler, (1997:89) loyalitas diartikan
sebagai suatu prilaku yang diharapkan atas suatu produk atau layanan
yang antara lain meliputi kemungkinan pembelian lebih lanjut atau
40
berubah perjanjian layanan, atau sebaliknya seberapa besar
kemungkinan pelanggan akan beralih ke merk lain atau penyedia
produk lain.
Loyalitas dapat diartikan sebagai kesetiaan, yaitu kesetiaan
seseorang terhadap suatu objek. Loyalitas menggambarkan kesediaan
pelanggan untuk menggunakan barang atau jasa secara berulangulang
dan secara eksklusif, dan dengan sukarela merekomendasikan produk
atau jasa tersebut kepada konsumen lain (Lovelock dan Wright,
2005:133).
Definisi loylitas nasabah secara umum dapat diartikan sebagai
kesetiaan seseorang pada suatu barang atau jasa tertentu. Pengertian
loyalitas nasabah atau pelanggan itu merupakan efek dari suatu
pembelian yang diartikan sebagai suatu sikap dan niat untuk untuk
berperilaku dimasa depan dan akan diekspresikan melalui komitmen
untuk kembali membeli atau menggunakan produk yang dibutuhkan
pada suatu perusahaan (Dewi, 2014: 117). Konsep loyalitas dalam hal
ini adalah komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli
atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai dimasa depan
meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan
pelanggan beralih (Kotler dan Keller, 2008: 244).
Loyalitas terjadi ketika seorang individu mempunyai
ketertarikan dalam menjaga hubungan yang dekat, biasanya
merupakan hasil dari serangkaian pengalaman positif di masa lalu.
41
Pengalaman ini dapat berupa hal yang berwujud (tangible), misalnya
kualitas produk, kemudahan penggunaan layanan yang efektif.
Kemudian yang tidak berwujud (intangible), misalnya komunikasi
yang penuh kehangatan, citra perusahaan yang dapat dipercaya
(Lovelock dan Wright, 2005: 46).
Menurut Chan (2003: 34) Loyalitas pelanggan merupakan kunci
utama yang memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan
karena mempunyai nilai strategik bagi perusahaan yang berorientasi
kepada pelanggan , yang mempunyai pandangan bahwa pelanggan
adalah nyawa atau kehidupan bgagi perusahaan sehinnga pelanggan
terutama yang loyal harus tetap dijaga dan dimanjakan agar tidak
berpaling ke perusahaan lain.
Menurut Griffin (2013: 216) indikator pelanggan yang loyal
adalah:
1. Nasabah BRI Syariah melakukan transaksi berulang-ulang.
2. Nasabah merekomendasikan BRI Syariah kepada pihak lain.
3. Nasabah BRI Syariah menggunakan jasa lain yang ditawarkan.
4. Nasabah BRI Syariah tidak terpengaruh tawaran dari pesaing.
42
C. Kerangka Penelitian
Dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan oleh peneiti
sebelumnya dan penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka
dapat dirumuskan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut
Gambar 3.1
Kerangka Berfikir
D. Hipotesis
Hipotesis pada dasarnya merupakan proporsi atau anggapan yang
mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan
atau persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut (Supranto,
2001). Menurut Sugiyono (2010) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah
penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
Kepercayaan
(X1)
Penanganan
Konflik (X4)
Komunikasi
(X3)
Komitmen (X2)
Kepuasan
Nasabah (Z)
Loyalitas
Nasabah (Y)
43
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas Nasabah
Sejalan dengan konsep relationship marketing, kepercayaan atas
merk akan berpengaruh terhadap loyalitas merk. Hal ini disebabkan
karena kepercayaan menciptakan suatu hubungan timbal balik yang
bernilai sangat tinggi. Jadi dapat dikatakan juga bahwa loyalitas atas
suatu proses yang berkesinambungan sebagai akibat dari terbentuknya
kepercayaan atas merk (Morgan dan Hunt, 1994). Sejalan dengan
penelitian Ndubisi (2007) yang mengatakan bahwa kepercayaan
nasabah terhadap suatu bank berpengaruh positif signifikan terhadap
loyalitas nasabahnya. Artinya apabila kepercyaan terhadap suatu bank
meningkat maka loyalitasnya pada bank tersebut akan meningkat pula.
Maka dari itu diajukan hipotesis:
H1 : Kepercayaan berpengaruh posistif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
b. Pengaruh Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah
Komitmen yang tinggi pada akhirnya dapat meningkatkan
loyalitas pelanggan. Komitmen bank adalah suatu kondisi yang
diperlukan bagi terbentuknya loyalitas terhadap bank. Apabila tidak
ada komitmen bank, pelanggan merupakan hanya spuriously loyal,
44
seperti perilaku beli ulang yang ditunjukkan sebagai inertia (Dick dan
Basu dalam Ramadania, 2002). Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Too et al (2000) yang menyataan bahwa komitmen
secara positif berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Maka dari itu
diajukan hipotesis:
H2 : Komitmen berpengaruh posistif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
c. Pengaruh Komunikasi terhadap Loyalitas Nasabah
Komunikasi yang baik dapat menciptakan hubungan jangka
panjang antara nasabah dengan bank. Komunikasi akan memudahkan
nasabah atau calon nasabah dalam dalam memperoleh informasi dan
memilih produk (pelayanan jasa) yang ditawarkan oleh penyedia jasa
yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika nasabah yang
mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan mudah, maka
nasabah akan merasa aman dan percaya terhadap kredibilatas bank
tersebut sehingga loyalitas nasabah dengan bank akan tercipta. Sejalan
dengan penelitian Arum Istiqomawati (2017) yang mengatakan bahwa
komunikasi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Maka
dari itu diajukan hipotesis:
H3 : Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
45
d. Pengaruh Penanganan Konflik terhadap Loyalitas Nasabah
Para pelanggan yang sampai mengeluh itu biasanya tertarik
memberi kesempatan kepada perusahaan untuk meletakkan berbagai
urusan dengan benar. Ini berarti bahwa jika perusahaan tetap
menguasai pelanggan dan memperbaiki hubungan yang akan
berakibat pada loyalitas pelanggan (Brunce dan Lan gdon, 2004).
Apabila nasabah merasa puas dengan penanganan keluhan yang
diberikan oleh perusahaan, maka akan semakin loyal terhadap
perusahaan, karena nasabah merasa diperhatikan oleh pihak
perusahaan. Oleh karena itu penanganan keluhan dapat mempengaruhi
loyalitas pelanggan. Hal ini sejalan dengan penelitian Ndubisi (2007)
yang mengatakan bahwa penanganan konflik berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah. Maka dari itu diajukan
hipotesis:
H4 : Penanganan konflik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah.
e. Pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah
Nasabah yang loyal merupakan nasabah yang merasa puas maka
akan merasa ingin terus melakukan transaksi di bank tersebut.
Nasabah yang puas akan senang dan akan mempertahankan
hubugannya dengan perusahaan, karena dalam hubungan tersebut
nasabah merasa semua hasil yang diharapkan telah dipenuhi dan
46
melebihi apa yang diharapkan (Suharyono: 2014).Hal ini sejalan
dengan penelitian Yulianto (2007) yang mengatakn bahwa kepuasan
nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.
H5 : Kepuasan nasabah berpengaruh posistif dan signifikan
terhadap loyallitas nasabah.
f. Pengaruh kepercayaan, komitmen, komuikasi, penanganan
konflik terhadap loyalitas nasabah dengan kepuasan nasabah
sebagai variabel intervening
Relationship marketing merupakan sikap dari bank untuk menjaga
hubungannya dengan para nasabah. Strategi ini digunakan agar
konsumen tida berpindah pada merek ataupun perusahaan lainnya. Tse
dan Wilton mendefinisikan kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan
sebagai respon pelanggan terhadap evaluasi ketiaksesuaian yang
dipersepsikan antara harapan awal sebelum pembelian dan kinerja
aktual produk yang dipersipkan setelah pemakaian atau konsumsi
produk yang bersangkutan (Tjiptono, 2006). Seperti yang
dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong (2004:13) Relationship
Marketing adalah proses penciptaan, pemeliharaan, dan penguatan
hubungan yang kuat dan penuh nilai dengan pelanggan dan
pemercaya. Hubungan yang kuat tersebut yang akan menciptakan
kepuasan sehingga nasabah akan loyal pada bank tersebut. Hal ini
sejalan dengan penelitian Ustantia Pratiwi Putri (2014) bahwa
47
kepuasan nasabah memediasi hubungan antara relationship marketing
dan loyalitas nasabah. Artinya kepuasan memang berpengaruh
terhadap adanya loyalitas konsumen. Semakin puas konsumen akan
produk dan pelayanan perusahaan maka akan semakin kuat juga
ikatan loyalitas yang dimiliki oleh konsumen terhadap perusahaan.
Maka dari itu, diajukan hipotesis:
H5 : Kepercayaan, Komitmen, Komunikasi, dan Penangananan
Konflik berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas
Nasabah dengan Kepuasan Nasabah sebagai variabel intervening.
48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan
mengumpulkan data yang berupa angka. Data yang berupa angka tersebut
kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatau informasi
ilmiah dibalik angka-angka tersebut (Martono, 20011: 20).
Oleh karena itu penelitian ini ingin mengkonfirmasi konsep dari teori
yang telah dijelaskan dengan fakta data yang ditemukan dilapangan yang
nantinya dapat berguna untuk memahami berbagai kasus serta
memecahkan masalah yang terjadi dan mengantisipasi berbagai masalah
yang akan datang. Adapun penelitian ini adalah tentang analisis pengaruh
relationship marketing terhadap loyalitas nasabah dengan kepuasan
nasabah sebagai variabel intervening pada PT Bank Rakyat Indonesia
Syariah Ungaran.
B. Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini mengambil studi kasus di Bank Rakyat indonesia
Syariah kantor Cabang Semarang yang beralamatkan di Jl. MT Haryono,
Purwodinatan, Semarang Tengah, Kota Semarang. Adapun penelitian ini
dilakukan pada bulan September 2017.
49
C. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi merupakan (objek) umum penelitian sebagai mana
menurut Sugiyono (2006:72) adalah sebagai berikut: “wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Semua
nasabah BRI Syariah Kantor Cabang Semarang yang berjumlah 35920
nasabah.
b. Sampel
Sugiyono (2006:90) mengemukakan bahwa yang dimaksud
sampel adalah bagian jumlah dan karakteristik yang diambil oleh
populasi tersebut.
Adapun teknik untuk mementukan jumlah sampel adalah dengan
menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah total populasi
e = toleransi error
50
Berikut adalah penghitungan sampel dari jumlah populasi
nasabah BRI Syariah KC Semarang sebanyak 35920 adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan perhitungan sampel diperoleh n = 100. Dalam
penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
accidental sampling. Accidental sampling adalah penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan dijumpai
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagi sumber data (Mas’ud: 2004).
Alasan digunakannya accidental sampling dikarenakan jumlah
populasi yang sangat besar dengan aktivitas responden yang tinggi
yaitu nasabah bank, maka sangat tepat menggunakan accidental
sampling.
51
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk
mengahasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29). Teknik untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data
Primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari lapangan (Bawono, 2006: 29). Pengumpulan data primer
dilakukan dengan cara menyebarkan angket (kuisioner) secara langsung
kepada nasabah BRI Syariah KC Semarang sebagai objek penelitian.
Sumber ini dapat diperoleh peneliti melalui:
a. Penyebaran angket (Kuesioner) kepada beberapa nasabah BRI Syariah
KC Semarang.
Angket (kuisioner) adalah daftar pertanyaan yang diberikan
kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna (Bawono, 2006: 29). Kuisioner penelitian yang
digunakan adalah kuisioner tertutup. Yaitu model pertanyaan dimana
pertanyaan tersebut telah disediakan jawabannya, sehingga responden
hanya memilih dari alternative jawaban yang sesuai dengan pendapat
atau pilihannya (Supardi, 2005: 133).
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,
52
catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan
masalah yang dipecahakan (Nazir, 1998).
E. Skala pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau
simbol dilekatkan pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai
dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan (Ghozali, 2006: 3).
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala pengukuran ordinal,
digunakan untuk mengukur sikap responden terhadap suatu jawaban.
Skala pengukuran terbagi dalam beberapa skala yang masing-masing skala
mempunyai skor penilaian antara 1-10, dimana skor 1 untuk jawaban
responden yang sangat rendah sampai dengan skor 10 untuk jawaban
responden yang sangat tinggi. Penggunaan skala 1-10 mengingat skala
tersebut lazim digunakan dalam jurnal-jurnal penelitian pemasaran dan
untuk menghindari adanya jawaban ragu-ragu (Central tendency effect).
F. Definisi Konsep dan Operasional
Variabel penelitian ini terdiri dari tiga macam, yaitu variabel
independen, dependen dan variabel intervening. Variabel independen
adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (sugiyono, 2004). Variabel dependen
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Sedangkan variabel intervening adalah varabel antara yang
menghubungkan sebuah variabel independen utama pada variabel
53
dependen yang dianalisis (ferdinand, 2006). Variabel-variabel yang
digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Variabel independen, yaitu kepercayaan, komitmen, komunikasi dan
penanganan konflik (X)
2. Variabel intervening, yaitu kepuasan nasabah (Z)
3. Variabel dependen, yaitu loyalitas nasabah (Y)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kepercayaan
Menurut Ellena (2011) kepercayaan adalah satu variabel kunci
untuk memelihara suatu hubungan jangka panjang, termasuk pada
sebuah merek. Hubungan jangka panjang akan meningkatkan tingkat
kepercayaan konsumen terhadap harapan yang akan diterima dari
perusahaan, sehingga akan mengurangi kegelisahan konsumen
terhadap pelayanan yang diterimanya, sehingga merupakan
penghalang dalam mempengaruhi konsumen untuk melakukan
pemilihan (switching barrier). Formasi kepercayaan secara langsung
terjadi ketika konsumen melakukan aktivitas pemrosesan informasi.
Informasi tentang atribut dan manfaat produk atau jasa yang diterima,
dikodekan ke dalam memori, dan kemudian dibuka kembali dari
memori untuk dipergunakan (Sunarto, 2009).
54
Menurut Capel dan Ndubisi (2011) indikator dari kepercayaan
adalah:
1) Bank BRI Syariah peduli terhadap keamanan produk perusahaan.
2) Bank BRI Syariah menjanjikan produk yang terpercaya kepada
nasabah.
3) Bank BRI Syariah memberikan layanan yang berkualitas dan
konsisten.
4) Bank BRI Syariah memenuhi kewajiban kepada nasabah.
5) Nasabah memiliki keyakinan terhadap produk BRI Syariah.
b. Komitmen
Komitmen adalah salah satu faktor penting dari kekuatan hubungan
pemasaran serta berguna untuk mengetahui tingkat loyalitas
pelanggaan dan memprediksi frekuensi pembelian dimasa depan. Ini
menunjukkan bahwa komitmen merupakan hasil dari sebuah hubungan
yang berhasil saling menguatkan dan menguntungkan (Gundlach et al.,
dalam Ndubisi, 2007). Scanzoni (dalam Pressey dan Mathews, 2000)
mengemukakan bahwa komitmen merupakan tingkatan tertinggi dalam
membangun kekuatan suatu hubungan dan akan memberikan suatu
keuntungan jangka panjang bagi kedua belah pihak yang berhubungan.
Sebagai salah satu aspek dalam relationship marketing, komitmen
merupakan keinginan yang berkelanjutan untuk membangun suatu
hubungan yang bernilai (Moorman, Zaltman, dan Despandhe, 1992).
55
Untuk pengukuran variabel komitmen ini akan menggunakan
indikator pertanyaan dari Ndubisi (2007), yaitu:
1. Bank BRI Syariah menyesuaikan diri dengan kebutuhan nasabah.
2. Bank BRI Syariah menawarkan layanan secara personal untuk
memenuhi kebutuhan nasabah.
3. Bank BRI Syariah sangat fleksibel saat layanan mereka mengalami
perubahan.
4. Bank BRI Syariah fleksibel dalam melayani kebutuhan nasabah.
c. Komunikasi
Komunikasi merupakan proses yang digunakan oleh perusahaan
dan konsumen untuk saling membagi informasi agar mampu mencapai
kepentingan bersama. Komunikasi adalah tugas perusahaan pada tahap
awal untuk membangun kesadaran, mengembangkan preferensi
konsumen (dengan mempromosikan nilai, kinerja dan fitur),
meyakinkan pembeli, dan mendorong calon konsumen untuk membuat
keputusan pembelian (Ndubisi dan Chan, 2005).
Variabel komunikasi ini akan menggunakan indikator pertanyaan
dari Ndubisi (2007), yaitu:
1. Bank BRI Syariah menyediakan informasi tepat waktu.
2. Bank BRI Syariah memberikan informasi jika terdapat layanan
perbankan yang baru.
3. Bank BRI Syariah membuat dan memenuhi janjinya.
4. Informasi yang disediakan oleh Bank BRI Syariah selalu akurat.
56
d. Penanganan Konflik
Dwyer et al., dalam Ndubisi (2007) mendefinisikan penyelesaian
masalah sebagai kemampuan untuk menghindari potensi konflik,
memecahkan konflik nyata sebelum muncul masalah, dan
mendiskusikan solusi secara terbuka ketika masalah muncul. Rusbult
et al., dalam Ndubisi (2007) menyimpulkan bahwa kemungkinan
timbulnya kasus kasus tertentu tergantung pada tingkat kepuasan
dengan hubungan yang tercipta sebelumnya, besarnya harapan
pelanggan dalam suatu hubungan, dan evaluasi alternatif yang tersedia.
Indikator pengukuran penanganan konflik adalah sebagai berikut:
1. Bank BRI Syariah tidak mencoba menghindari konflik potensional.
2. Bank BRI Syariah mencoba untuk menyelesaikan konflik yang
nyata sebelum mereka menimbulkan masalah.
3. Bank BRI Syariah memiliki kemampuan secara terbuka untuk
mendiskusikan solusi ketika maslah timbul.
e. Kepuasan
Menurut Kotler dan Keller (2007:177) kepuasan nasabah adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan kinerja (hasil) yang diharapkan. Dapat disimpulkan
bahwa kepuasan nasabah adalah suatu proses perbandingan antara
harapan nasabah dengan hasil yang diperoleh. Ustantia Pratiwi Putri
(2014) dalam penelitiannya mengatakan bahwa kepuasan nasabah
memediasi hubungan antara relationship marketing dan loyalitas
57
nasabah. Artinya apabila kepuasan nasabah terhadap suatu bank
meningkat maka loyalitasnya pada bank tersebut akan meningkat pula.
Hal ini dikarenakan kepuasan merupakan kunci utama perusahaan
untuk menciptakan intensitas pembelian ulang dimasa depan (Kotler
dan Keller). Kepuasan terjadi karena apa yang diberikan kepada
nasabah lebih besar daripada harapannya. Seperti pada pelayanan,
kepercayaan terhadap produk, kemampuan perusahaan dalam
menanganai masalah, serta membangun hubungan yang
berkesinambungan dengan pelanggan.
Indikator-indikator kepuasan menurut Ehigie dan Taylor (2009)
adalah :
1. Nasabah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan Bank BRI
Syariah.
2. Nasabah memiliki pengalaman positif dimasa lampau terhadap
Bank BRI Syariah.
3. Nasabah Bank BRI Syariah puas dengan jaminan keamanan dana
nasabah.
4. Bankk BRI Syariah memberikan jawaban yang memuaskan atas
semua permasalahan.
f. Loyalitas Nasabah
Loyalitas adalah sikap dari nasabah dalam menentukan pilihannya
untuk tetap menggunakan produk atau jasa dari suatu perusahaan.
Sikap menentukan pilihan tersebut juga untuk membuat komitmen dan
58
melakukan pembelian ulang pada perusahaan tersebut (Foster dan
Cadogan,2000). Loyalitas atau kesetiaan menunjukan probabilitas
seorang konsumen atau pengunjung untuk melakukan kunjungan ulang
dalam periode waktu tertentu. Dalam Suroso menyatakan bahwa
Menurut Kotler, (1997:89).
Menurut Griffin (2013) indikator pelanggan yang loyal adalah:
1. Nasabah BRI Syariah melakukan transaksi berulang-ulang.
2. Nasabah merekomendasikan BRI Syariah kepada pihak lain.
3. Nasabah BRI Syariah menggunakan jasa lain yang ditawarkan.
4. Nasabah BRI Syariah tidak terpengaruh tawaran dari pesaing.
G. Uji Instrumen penelitian
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Validitas adalah kebenaran dan keabsahan instrumen
penelitian yang digunakan. Setiap penelitian selalu dipertanyakan
mengenai validitas alat yang digunakan. Suatu pengukur
dikatakan valid jika alat itu dipakai untuk mengukur sesuatu
dengan kegunaanya (Tika, 2006: 65). Uji validitas digunakan
untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi
ukurnya atau telah benar-benar mencerminkan variabel yang
diukur (Hadi, 1991 dalam Bawono, 2006:68). Item kuisioner
dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation berbintang dua
59
dengan tingkat signifikansi pada level 5% dan berbintang satu
dengan tingkat signifikansi pada level 1%.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel. Untuk menentukan suatu
instrumen reliabel atau tidak maka bisa menggunakan batas nilai
Alpha 0,6. Jika Cronbach Alpha < 0,60 maka suatu variabel
dikatakan tidak reliabel, sedangkan jika Cronbach Alpha > 0,60
maka suatu variabel dikatakan reliabel (Kuncoro, 2013: 181).
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi
benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif.
Pada uji asumsi terdapat tiga bentuk pengujian, yaitu:
a. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variable independen.Dalam penelitian ini metode
yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas di dalam model regresi adalah metode auxilary,
yaitu meregresikan antar variabel independen untuk mendapatkan
r2, kemudian membandingkannya dengan R2 dari hasil regresi
persamaan utama. Jika R2> r2, maka dapat dikatakan tidak ada
60
gejala multikolinearitas dan sebaliknya jika R2 < r2 maka dapat
dikatakan ada gejala multikolinearitas (Ghozali, 2005: 91).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual dari
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedatisitas
(Ghozali, 2005: 105).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model dalam
regresi pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2013: 160). Cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik
histogram maupun grafik normal probability plot, akan tetapi jika
menggunakan grafik ini diperlukan kejelian dalam menganalisa
grafik. Dasar dalam pengambilan keputusan menurut Imam
Ghozali (2011: 163) yaitu:
1) Jika data menyebar di garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
61
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
Oleh karena itu selain uji grafik, dilengkapi dengan uji
statistik non-parametrik Kolmogorov-smirnov (K-S).
d. Uji Linearitas
Ghozali (2013: 166) menjelaskan bahwa uji linieritas
digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan
sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu
studi empiris sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau kubik.
Dengan uji lineritas akan diperoleh informasi apakah model
empiris sebaiknya linier, kuadrat atau kubik.
3. Uji Statistik
a. Uji Regresi (Test)
1) Uji T(Test)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Tingkat signifikan
dalm penelitian ini adalah 5%. Dimana ika angka probabilitas
signifikansi >5% maka H0 ditolak, jika angka probabilita
signifikansi <5% maka H0 diterima (Ghozali, 2011).
2) Uji Statistik F (Test)
Uji statistik f pada dasarnya digunakan untuk mengetahui
apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam
62
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen denagn melihat nilai F nya. Tingkat
signifikansi dalam penelitian ini adalah 5%. Dimana jika nilai
signifikansi F <0,005 (Ghozali, 2011).
Artinya, semua variabel independen secara simultan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
dependen.
3) Uji Koefisien Determasi (R2)
Uji R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
independen (ghozali, 2011). Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan
koefisien dterminasi adalah bias terhadap jumlah variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka R2 akan tidak
peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Oleh karena itu penelitian ini
menggunakan Adjusted R2.
63
Dengan menggunakan nilai Adjusted R2, dapat dievaluasi
model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2,
nilaiAdjusted R2
dapat naik maupun turun apabilasuatu
variabel independen ditambahkan ke dalam model. Dalam
kenyataan, nilai Adjusted R2
dapat bernilai negatif walaupun
yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji
empiris didapatkan nilai Adjusted R2, maka Adjusted R
2
dianggap bernilai nol (Ghozali, 2011).
4. Analisis Jalur (Path analysis)
Analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir
hubungan kausaliatas antar variabel (model casual) yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak
dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat
digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah
dibentuk dangan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dapat
dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antar
tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas imajiner. Analisis
jalur digunakan untuk menentukan pola hubungan (efek langsung
maupun tidak langsung) dari variabel yang telah dijadikan sebab
terhadap variabel yang dijadikan akibat. Untuk menguji hipotesis yang
64
diajukan dalam penelitian ini, yaitu dengan teknik pathanalysis yang
dioperasikan melalui program SPSS.
Variabel intervening adalah variabel yang berfungsi sebagai
mediasi antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam
penelitian ini, variabel kepuasan nasabah sebagai variabel intervening,
variabel relationship marketing sebagi variabel independen dan
variabel loyalitas nasabah sebagai variabel dependen.
H. Alat Analisis
Dalam penelitian ini digunakan analisis kuantitatif yaitu analisa
statistik dengan menggunakan program SPSS 16.0 (Statistical Product and
Service Sollution). SPSS 16.0 merupakan sebuah program komputer
statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data
statistik secara tepat, serta menghasilkan output yang dikehendaki oleh
para pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
yang bertujuan untuk mengumpulkan data meringkas, atau menyajikan
data kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu,
dan menginterprestasikan hasil dari analisis tersebut. Dalam penghitungan
statistik, alat yang sering digunakan adalah olah data SPSS For Windows.
Program olah data SPSS For Windows ini sangat membantu dalam proses
pengolahan data, sehingga hasil data yang dicapai juga dapat
dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
65
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah dan Perkembangan BRI Syariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui
suratnya No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17
November 2008 PT. Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi.
Kemudian PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang
semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi
kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.
Dua tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan
sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service
excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai dengan
harapan nasabah dengan prinsip syariah.
Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang
mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan
tuntunan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank
BRI Syariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan
66
modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari
warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada
tanggal 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha
Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., untuk melebur ke
dalam PT. Bank BRI Syariah (proses spin off) yang berlaku efektif
pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak
Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank BRI (Persero) Tbk., dan
Bapak Ventjr Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.
Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga
terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat
baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak
ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank
BRI Syariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka
dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis
sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan
memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis
yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan
kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.
67
2. Visi dan Misi BRI Syariah
a. Visi
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan
finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah
untuk kehidupan lebih bermakna.
b. Misi
a) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam
kebutuhan finansial.
b) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
c) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana
kapanpun dan dimanapun.
d) Memungkinkan setiap individu untk meningkatkan kualitas
hidup dan menghadirkan ketenteraman pikiran.
B. Deskripsi Data Responden
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di BRI Syariah KC
Semarang. Data penelitian yang diperoleh dari kuisioner yang dibagikan
kepada nasabah BRI Syariah KC Semarang sebanyak 100 kuisioner, yang
selanjutnya akan dianalisis dengan prosedur statistik deduktif. Sebelum
melakukan analisis, terlebih dahulu peneliti akan menjelaskan tentang
data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil dari
nasabah BRI Syaraiah KC Semarang.
68
1. Jenis Kelamin Responden
Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis
kelamin dan kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk
mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat dilihat pada
tabel di berikut ini:
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah nasabah
berdasarkan jenis kelaminnya adalah sebanyak 48 orang laki-laki atau
48% laki-laki dan 52 orang atau 52 % perempuan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa nasabah yang paling dominan pada BRI Syariah
KC Semarang adalah perempuan.
2. Usia Responden
Pengelompokkan usia dari responden dalam penelitian ini
terbagi menjadi empat kelompok yang dapat dilihat pada table 3.2
sebagai berikut :
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 48 48.0 48.0 48.0
Perempuan 52 52.0 52.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
69
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebanyak 19 orang
nasabah atau 19% yang berusia > 20 tahun, sebanyak 34 orang nasabah
atau 34% yang berusia 21-30 tahun, sebanyak 23 orang nasabah atau
23% yang berusia 31-40 tahun, dan sebanyak 24 orang nasabah atau
24% yang berusia 41-50 Tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kebanyakan nasabah di BRI Syariah KC Semarang memiliki usia 21-
30 tahun.
3. Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan terakhir dari responden dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Usia Responden
Coefficients
a
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid > 20 Tahun 19 19.0 19.0 19.0
21-30 Tahun 34 34.0 34.0 53.0
31-40 Tahun 23 23.0 23.0 76.0
41-50 Tahun 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
70
Tabel 4.3
PendidikanTerakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMP 2 2.0 2.0 2.0
SMA 57 57.0 57.0 59.0
S1 27 27.0 27.0 86.0
S2 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Dari tabel 4.3 dapat diketahui jumlah pendidikan terakhir
responden sebanyak 2 orang atau 2% berpendidikan SMP, SMA
sebanyak 57 orang atau 57%, S1 sebanyak 27 orang atau 27 % dan
S2 sebanyak 14 orang atau 14%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa mayoritas nasabah BRI Syariah KC Semarang
berpendidikan terakhir SMA.
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen (Reliabilitas dan Uji Validitas)
a. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana
suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran
diulang dua kali atau lebih (Supardi, 2005: 159). Pada program
SPSS , metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini
adalah dengan mengunakan metode alpha cronbach’s yang dimana
kuesioner diangap reliabel apabila cronbach's alpha ≥ 0,60
71
(Kuncoro, 2013: 181). Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Kepercayaan (X1) 0,857 Reliabel
Komitmen (X2) 0,784 Reliabel
Komunikasi (X3) 0,659 Reliabel
Penanganan Konflik (X4) 0,671 Reliabel
Kepuasan Nasabah (Z) 0,810 Reliabel
Loyalitas Nasabah (Y) 0,625 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat seluruh variabel memiliki
Cronbach’s Alpha ≥ 0,60. Dengan demikian variabel, kepercayaan,
komitmen, komunikasi, penanganan konflik, kepuasan nasabah dan
loyalitas nasabah dapat dikatakan handal atau reliabel.
b. Uji Validitas
Validitas adalah kebenaran dan keabsahan instrumen
penelitian yang digunakan. Setiap penelitian selalu dipertanyakan
mengenai validitas alat yang digunakan. Suatu pengukur dikatakan
valid jika alat itu dipakai untuk mengukur sesuatu dengan
kegunaanya (Tika, 2006: 65). Uji validitas digunakan untuk
mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya
atau telah benar-benar mencerminkan variabel yang diukur (Hadi,
1991 dalam Bawono, 2006: 68). Item kuisioner dinyatakan valid
apabila nilai pearson correlation berbintang dua dengan tingkat
signifikansi pada level 5% dan berbintang satu dengan tingkat
signifikansi pada level 1%.
72
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Pertanyaan
Total Score
Correlation
Keterangan
Kepercayaan Butir 1 .816** Valid
Butir 2 .593** Valid
Butir 3 .863** Valid
Butir 4 .851** Valid
Butir 5 .854** Valid
Komitmen Butir 1 .790** Valid
Butir 2 .890** Valid
Butir 3 .863** Valid
Butir 4 .566** Valid
Komunikasi Butir 1 .289** Valid
Butir 2 .442** Valid
Butir 3 .501** Valid
Butir 4 .363** Valid
Penanganan Konflik Butir 1 .817** Valid
Butir 2 .675** Valid
Butir 3 .824** Valid
Kepuasan Nasabah Butir 1 .720** Valid
Butir 2 .823** Valid
Butir 3 .888** Valid
Butir 4 .759** Valid
Loyalitas Nasabah Butir 1 .673** Valid
Butir 2 .745** Valid
Butir 3 .816** Valid
Butir 4 .503** Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat bahwa diketahui semua
pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner adalah valid, semua
item pertanyaan dalam variabel berbintang dua yang menunjukkan
signifikan pada level 5% , sehingga tidak ada item pertanyaan yang
dihapus dan semua item pertanyaan dapat digunakan pada
keseluruhan model pengujian.
2. Uji Asumsi Klasik
Menurut Bawono (2006) uji asumsi klasik merupakan
tahapan yang penting dalam analis regresi. Apabila tidak terdapat
73
gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi
yang handal sesuai dengan kaedah BLUE (Best Unblased
Estimtor), yang menghasilkan model regresi yang tidak bias dan
handal sebagai penaksir. Pelanggaran terhadap asumsi klasik
berarti model regresi yang diperoleh tidak banyak bermanfaat dan
kurang valid. Uji asumsi klasik terdiri dari Multicolinearity,
Heterocendasticity, Autocorrelation, dan Normality.
a. Uji Multikolonieritas
Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali,
2013: 105). Adapun hasil uji multikolonieritas sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardiz
ed
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 2.134 1.175
1.816 .073
Kepercayaan .100 .039 .104 2.553 .012 .418 2.394
Komitmen -.086 .042 -.080 -2.065 .042 .460 2.174
Komunikasi .107 .040 .108 2.704 .008 .433 2.310
Penanganan Konflik 1.071 .048 .876 22.119 .000 .442 2.264
Kepuasan Nasabah -.002 .013 -.005 -.195 .846 .996 1.004
74
Coefficientsa
Model
Unstandardiz
ed
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 2.134 1.175
1.816 .073
Kepercayaan .100 .039 .104 2.553 .012 .418 2.394
Komitmen -.086 .042 -.080 -2.065 .042 .460 2.174
Komunikasi .107 .040 .108 2.704 .008 .433 2.310
Penanganan Konflik 1.071 .048 .876 22.119 .000 .442 2.264
Kepuasan Nasabah -.002 .013 -.005 -.195 .846 .996 1.004
a. Dependent Variable: Loyalitas
Nasabah
Hasil perhitungan dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa
nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10
yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang
nilainya lebih dari 95%.Hasil perhitungan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) meunjukkan bahwa semua variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih dari ( >10). Jadi
dapat disimpulakan bahwa tidak ada multikolonieritas antar
variabel independen dalam model regresi (Ghozali, 2013).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan
75
residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya (Ghozali.
2013:139).
Sumber: Data primer yang diolah: 2017
Gambar 4.1
Grafik uji Heteroskedastisitas
Dasar analisa uji heteroskedastisitas dengan grafik plot
adalah jika titik dalam grafik tersebar (tidak membetuk pola)
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan gambar
tersebut dapat dilihat bahwa titik-titik yang ada tidak
membentuk pola yang teratur. Sehingga dapat disimpulkan
bahwaa pada data dalam penelitian ini tidak terjadi
76
heteroskedastisitas. Artinya dalam fungsi regresi di penelitian
ini tidak muncul gangguan karena varian yag tidak sama.
Tabel 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas
U
j
i
s
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji park pada tabel 4.7 diatas, nilai
signifikan (sig) masing-masing variabel > 0.05. hal ini
menunjukkan bahwa model yang dipakai tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi variabel pengganggu atau residual
mengikuti distribusi normal.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.392 13.619
.322 .748
Kepercayaan 7.306 4.939 .224 1.479 .142
Komitmen -
6.481 4.605 -.204
-
1.407 .163
Komunikasi 2.750 4.297 .095 .640 .524
Penanganan Konflik -
5.552 4.043 -.203
-
1.373 .173
Loyalitas Nasabah -.726 1.216 -.060 -.597 .552
a. Dependent Variable: Lnei2
77
Sumber: Data primer yang diolah: 2017
Gambar 4.2
HistogramNormal Plot
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Gambar 4.3
Garfik Normal Plot
78
Tabel 4.8
Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .57335354
Most Extreme Differences Absolute .067
Positive .067
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z .666
Asymp. Sig. (2-tailed) .768
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data primeryang diolah, 2017
Dengan melihat tampilan grafik histogram dan grafik
normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram
memberikan pola distribusi normal. Pada grafik normal plot
terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal yang menunjukkan pola
distribusi normal. Selain itu pada uji Kolmogrov-Smirnov
menunjukkan bahwa residual data yang di dapat berdistribusi
normal, yang ditunjukkan oleh nilai Kolmogrov-Smirnov
signifikan pada 0,768 > 0,05. Dengan demikian, model regresi
ini memenuhi asumsi normalitas.
79
d. Uji Linearitas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah studi
yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk
linier, kuadrat atau kubik (Ghozali: 2013).
Tabel 4.9
Hasil uji Durbin watson model utama
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .967a .935 .931 .588 1.795
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X3, X4, X1
b. Dependent
Variable: Y
Tabel 4.10
Hasil Uji Durbin Watson kuadrat
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .964a .930 .926 .610 1.709
a. Predictors: (Constant), Z2, X32, X22, X42, X12
Dependent vriable : y
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa Uji linieritas
menggunakan uji Durbin Watson dan hasil output SPSS
menghasilkan nilai D-W sebesar 1.709 dan dibandingkan
dengan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 100 (n) dan
jumlah variabel independen 5 (k=5). Menurut Ghozali
(2013) jika D-W lebih besar dari nilai dl maka tidak terjadi
80
autokorelasi. Oleh karena nilai D-W 1.709 lebih besar dari
batas bawah (dl) 1.571, maka dapat disimpulkan tidak
terjadinya autokorelasi.
3. Uji Statistik
a. Uji Regresi (Test)
1. Uji t (uji secara indvidu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara
individu atau sendiri-sendiri. Adapun hasil uji t ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji T test 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 1 (Constant) 2.134 1.175 1.816 .073
Kepercayaan .100 .039 .104 2.553 .012
Komitmen -.086 .042 -.080 -2.065 .042
Komunikasi .107 .040 .108 2.704 .008
Penanganan Konflik 1.071 .048 .876 22.119 .000
Kepuasan Nasabah -.002 .013 -.005 -.195 .846
a. Dependent Variable: Loyalitas Nasabah
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Apabila nilai sig. < 0.05 atau 5% maka variabel tersebut
dinyatakan positif berpengaruh terhadap variabel dependen.
Berdasarkan hasil uji t hitung masing-masing untuk
kepercayaan, komitmen, komunikasi, penanganan konflik dan
kepuasan nasabah yaitu:
81
1) Kepercayaan mempunyai nilai t sebesar 2.553 dan nilai
signifikansi sebesar 0.073 pada koefisien alpha 5%. Karena
nilai signifikansi < 0.05, hal ini berarti bahwa kepercayaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
2) Komitmen mempunyai nilai t sebesar -2.065 dan nilai
signifikansi sebesar 0.042 pada koefisien alpha 5%. Karena
nilai signifikansi < 0.05, hal ini berarti bahwa komitmen
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
3) Komunikasi mempunyai nilai t sebesar 2.704 dan nilai
signifikansi sebesar 0.008 pada koefisien alpha 5%. Karena
nilai signifikansi < 0.05, hal ini berarti bahwa komunikasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
4) Penanganan konflik mempunyai nilai t sebesar 22.119 dan
nilai signifikansi sebesar 0.000 pada koefisien alpha 5%.
Karena nilai signifikansi < 0.05, hal ini berarti bahwa
penanganan konflik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah.
5) Kepuasan nasabah mempunyai nilai t sebesar -0.195 dan
nilai signifikansi sebesar 0.846 pada koefisien alpha 5%.
Karena nilai signifikansi > 0.05, hal ini berarti bahwa
82
komitmen berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap loyalitas nasabah.
Tabel 4.12
Hasil Uji T Test 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 34.859 8.788 3.967 .000
Kepercayaan -.014 .316 -.007 -.044 .965
Komitmen .103 .337 .046 .307 .760
Komunikasi .061 .321 .030 .190 .850
Penanganan Konflik -.242 .390 -.096 -.621 .536
a. Dependent
Variable:Kepuasan Nasabah
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan pada tabel tersebut maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1) Kepercayaan mempunyai nilai t sebesar -.044 dan nilai
signifikansi sebesar 0.965 pada koefisien alpha 5%. Karena
nilai signifikansi > 0.05, hal ini berarti bahwa kepercayaan
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepuasan
nasabah.
2) Komitmen mempunyai nilai t sebesar .307 dan nilai
signifikansi sebesar 0.760 pada koefisien alpha 5%. Karena
nilai signifikansi > 0.05, hal ini berarti bahwa komitmen
83
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan
nasabah.
3) Komunikasi mempunyai nilai t sebesar .190 dan nilai
signifikansi sebesar 0.850 pada koefisien alpha 5%. Karena
nilai signifikansi > 0.05, hal ini berarti bahwa komunikasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan
nasabah.
4) Penanganan konflik mempunyai nilai t sebesar -.621 dan
nilai signifikansi sebesar 0.536 pada koefisien alpha 5%.
Karena nilai signifikansi > 0.05, hal ini berarti bahwa
kepercayaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap kepuasan nasabah.
2. Uji F Test (Uji serempak)
Uji Ftest digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen.
Tabel 4.13
Hasil Uji F Test
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean
Square F Sig.
1 Regression 466.765 5 93.353 269.635 .000a
Residual 32.545 94 .346
Total 499.310 99
e. Predictors: (Constant), KepuasanNasabah, Komitmen, Komunikasi,
Penanganan Konflik, Kepercayaan
f. Dependent Variable: Loyalitas Nasabah
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
84
Berdasarkan uji pada tabel 4.13 tersebut dapat diketahui
bahwa bahwa hasil uji F pada penelitian ini memiliki nilai
koefisien sebesar 269.635 dengan nilai signifikan sebesar
0.0000 < 0.05. Hasil ini memiliki arti bahwa variabel bebas
secara simultan mempunyai pengaruh secara positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah.
3. Uji Koefisien Determasi (R2)
Menurut Bawono (2006), koefisien determinasi (R2)
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependent (Y) Dengan Variabel Independent (X1, X2, X3 dan
X4), atau sejauh mana konstribusi variable independen (X1,
X2, X3 dan X4) mempengaruhi variable dependen (Y).
Pengujian ini dengan melihat R2 pada hasil analisa persamaan
regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien determinan
(R2) semakin mendekati angka 1 berarti model regresi yang
digunakan sudah semakin tetap sebagai model penduga
terhadap variabel dependent.
85
Tabel 4.14
Hasil Uji R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .967a .935 .931 .588
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Nasabah, Komitmen,
Komunikasi, Penanganan Konflik, Kepercayaan.
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Dari tabel di atas diketahui nilai koefisien korelasi
R sebesar : 0.967. Hal tersebut menunjukkan adanya
hubungan yang kuat antara variabel independen dan
variabel dependen. Sedangakan nilai koefisien determinasi
(R2) = 0,931 yang menjelaskan bahwa variabel independen
berkonstribusi mempengaruhi variabel dependen sebesar
93.1 %, sisanya 6.9 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar
model.
4. Uji Path Analisis
Untuk menguji pengaruh variabel intervening
digunakan metode analisis jalur yang merupakan perluasan dari
analisis regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah
penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan
kausalitas antar variabel (model casual) yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori dan menentukan pola hubungan
atara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi atau menolak hipotesis (Ghozali, 2013:249).
86
Berdasarkan tabel 4.11dan 4.12 kemudian
menghasilkan model analisis jalur seperti dibawah ini :
P1 = 0,100
P2 = -0,015
P4 = 0,103 P3 = -0,086
P9 = -0,002
P6 = 0,061 P5 = 0,107
P8 = -0,242 P7 = 1,071
Gambar 4.4
Model Analisis Jalur
Berdasarkan gambar dapat diketahui pengaruh
langsung atau tidak langsung serta pengaruh total dari
penelitian ini yaitu:
1) Pengaruh langsung kepercayaan terhadap loyalitas
nasabah (P1) = 0,100
2) Pengaruh tidak langsung kepercayaan terhadap loyalitas
nasabah.
P2 x P9 = -0,014 x -0,002 = 0,000028
Maka pengaruh tidak langsung antara X1 ke Y sebesar
0,000028
Kepercayaan
(X1)
Penanganan
Konflik (X4)
Komunikasi
(X3)
Komitmen (X2)
Kepuasan N (Z)
e1: 1,018
Loyalitas N (Y)
e2: 0,069
87
3) Pengaruh total kepercayaan terhadap loyalitas nasabah.
Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung = P1 + (P2
x P9) = 0,100 + 0,000028 = 0,100028
Maka pengaruh total X1 ke Y sebesar 0,100028
4) Pengaruh langsung komitmen terhadap loyalitas nasabah
(P3) = -0,086
5) Pengaruh tidak langsung komitmen terhadap loyalitas
nasabah.
P4 x P9 = 0,103 x (-0,002) = -0,000206
Maka pengaruh tidak langsung antara X2 ke Y sebesar -
0,000206
6) Pengaruh total komitmen terhadap loyalitas nasabah.
Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung = P3 + (P4
x P9) = 0,086 + -0,000206 = -0,08626
Maka pengaruh total X2 terhadap Y sebesar -0,08626
7) Pengaruh langsung komunikasi terhadap loyalitas nasabah
(P5) 0,107
8) Pengaruh tidak langsung komunikasi terhadap loyalitas
nasabah.
P6 x P9 = 0,061 x -0,002 = -0,000122
Maka pengaruh tidak langsung X3 ke Y sebesar -0,000122
88
9) Pengaruh total komunikasi terhadap loyalitas nasabah.
Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung = P5 + (P6
x P9) = 0,107 + -0,000122 = 0,106878
Maka pegaruh total X3 ke Y sebesar 0,106878
10) Pengaruh langsung penaganan konflik terhadap loyalitas
nasabah (P7) 1,071
11) Pengaruh tidak langsung penanganan konflik terhadap
loyalitas nasabah.
P8 x P9 = -0,242 x -0,002 = 0,000484
Maka pengaruh tidak langsung X4 ke Y sebesar 0,000484
12) Pengaruh total penanganan konflik terhadap loyalitas
nasabah.
Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung = P7 + (P8 x P9)
= 1,071 + 0,000484 = 1,07148
Untuk mengetahui tingkat mediasi variabel kepuasan
nasabah terhadap kepercayaan, komitmen, komunikasi dan
penanganan konflik terhadap loyalitas nasabah maka standar
error dari koefisien indirect effect dapat dinyatakan sebagai
berikut:
1) Sp2p9 =
= 0,0041
89
2) Sp4p9 =
= 0,0046
3) Sp6p9 =
= 0,0042
4) Sp8p9 =
= 0,0060
Berdasarkan hal diatas, dapat dihitung nilai t statistik
pengaruh mediasi sebagai berikut:
t1 = = = = -0,0443
t2 = = = = 0,389
t3 = = = = 0,190
90
t4 = = = = - 0,620
Dengan melihat semua pengukuran diatas, maka dpat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. karena t hitung sebesar -0,0443 lebih kecil dari t tabel 1,661
dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan
bahwa koefisien mediasi sebesar 0,100028 tidak signifikan.
Yang berarti kepuasan nasabah tidak dapat menjadi mediator
dalam pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah.
2. karena t hitung sebesar 0,389 lebih kecil dari t tabel 1,661
dngan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan
bahwa koefisien mediasi sebesar -0,08626 tidak signifikan.
Yang berarti kepuasan nasabah tidak dapat menjadi mediator
dalam pengaruh komitmen terhadap loyalitas nasabah.
3. karena t hitung sebesar 0,190 lebih kecil dari dari t tabel
1,661 dngan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan
bahwa koefisien mediasi sebesar 0,106878tidak signifikan.
Yang berarti kepuasan nasabah tidak dapat menjadi mediator
dalam pengaruh komunikasi terhadap loyalitas nasabah.
4. karena t hitung sebesar -0,620 lebih kecil dari dari t tabel
1,661 dngan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan
bahwa koefisien mediasi sebesar 1,07148 tidak signifikan.
Yang berarti kepuasan nasabah tidak dapat menjadi mediator
91
dalam pengaruh penanganan konflik terhadap loyalitas
nasabah.
D. Hasil Uji Hipotesis
Setelah diketahui hasil dari uji-uji yang telah dilakukan sebelumnya,
maka selanjutnya didapatkan hasil uji hipotesis. Adapun hasil pengujian
masing-masing hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan berpengaruh posistif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
Berdasarkan pengujian t tes pertama, nilai koefisien sebesar
0,100 dengan tingkat signifikansi 0,012 lebih kecil dari 0,05, hal ini
menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah, Sehingga H1 diterima.
Zulganef (2002) mengatakan bahwa kepercayaan adalah kinerja
perusahaan secara keseluruhan memenuhi harapan, pelayanan yang
diberikan perusahaan secara konsisten terjaga kualitasnya, percaya
bahwa bahwa perusahaan tersebut akan bertahan lama. Selain itu,
faktor-faktor yang membentuk kepercayaan menurut Griffin (2003)
ada tiga yaitu: pertama, nasabah lebih cenderung mempercayai
seseorang yang menunjukkan rasa hormat dan apa yang dikatakannya.
Kedua, nasabah cenderung lebih mempercayai bila perusahaan
mendengarkan dan membantu masalah-masalahnya. Ketiga, semakin
banyak nasabah memberitahu maksudya, semakin besar rasa
kepercayaannya.
92
Citra Ayu (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
kepercayaan nasabah terhadap bank misalnya percaya bahwa bank
syariah mempunyai citra dan reputasi yang baik. Selanjutnya sikap dari
nasabah tersebut setelah percaya dan yakin bahwa bank syariah
tersebut dapat dipercaya dengan memiliki reputasi yang baik di mata
masyarakat. Sikap tersebut mengarahkan ke sebuah kehendak sehingga
menuju ke sebuah perilaku loyal. Perilaku loyal atau loyalitas ini
dibangun akibat adanya suatu keyakinan, sikap, dan kehendak tersebut.
Hal ini sejalan dengan dengan penelitian Nelson Oly Ndubisi
(2007) yang mengatakan bahwa kepercayaan nasabah terhadap suatu
bank berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas nasabahnya.
Artinya apabila kepercyaan terhadap suatu bank meningkat maka
loyalitasnya pada bank tersebut akan meningkat pula.
2. Komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
Berdasarkan pengujian t tes pertama, nilai koefisien sebesar -
0,086 dengan tingkat signifikansi 0,042 lebih kecil dari 0,05, hal ini
menunjukkan bahwa komitmen berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah, sehingga H2 ditolak.
Fitri (2011) mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil temuan
lapangan terlihat bahwa sebagian besar responden yang merupakan
nasabah BRI Syariah KC Semarang juga merupakan nasabah dari bank
lain. Yunita (2011) dalam penelitiannya juga mengungkapkan
93
dikarenakan banyaknya nasabah bank BRI syariah yang hanya
menggunakan bank untuk kebutuhan seperlunya, dan banyaknya bank
pesaing yang berlomba-lomba menawarkan produk mereka, sehingga
membuat nasabah memilih lebih dari satu bank untuk memenuhi
kebutuhan mereka serta kecenderungan perilaku untuk beralih pada
bank lain. Dapat diidentifikasikan bahwa kemungkinan hal ini ynag
menyebabkan komitmen tidak mempengaruhi loyalitas.
Hal ini sejalan dengan penelitian Zulkifli (2012) yang menyatakan
bahwa komitmen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
3. Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
Nasabah.
Berdasarkan pengujian t tes pertama, nilai koefisien sebesar
0,107dengan tingkat signifikansi 0,008lebih kecil dari 0,05, hal ini
menunjukkan bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah, sehingga H3 diterima.
Ball dkk, (2004) mengatakan bahwa komunikasi yang baik akan
mempengaruhi semua aspek yang ada dalam relationship marketing
termasuk loyalitas. Hal ini sejalan dengan penelitian Arum (2017)
yang menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh positif dan
signifikan teradap loyalitas nasabah.
94
4. Penanganan Konflik Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap
Loyalitas Nasabah.
Berdasarkan pengujian t tes pertama, nilai koefisien sebesar
1.071dengan tingkat signifikansi 0,000lebih kecil dari 0,05, hal ini
menunjukkan bahwa penanganan konflik berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah, sehingga H4 diterima.
Hasil ini mendukung penelitian Nelson Oly Ndubisi (2007) yang
mengatakan bahwa penanganan konflik berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah. Hal ini terjadi dikarenakan pihak
bank dapat dapat menyelesaikan konflik dengan tepat dan baik, dengan
cara menghilangkan kerugian yang tidak perlu dan ketidaknyamanan
kepada nasabahnya. Didukung dengan adanya service recovery dimana
setelah adanya konflik dengan nasabah, pihak bank dengan cepat
memberikan penanganan yang cepat sehingga nasabahnya tidak
merasa dirugikan.
5. Kepuasan Nasabah Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap
Loyalitas Nasabah.
Berdasarkan pengujian t tes pertama, nilai koefisien sebesar -
0,002dengan tingkat signifikansi 0,846 lebih besar dari 0,05, hal ini
menunjukkan bahwa kepuasan nasabah berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap loyalitas nasabah, sehingga H5 ditolak.
Pelanggan yang merasa puas saja belum menjamin pelanggan
akan loyal. Seperti dilaporkan Harvard Business Schooll Review
95
(2013), tiap tahun 15%-40% dari pelanggan yang semula puas
kemudian beralih ke pesaing. Dengan kata lain, kepusan tidak lantas
berarti loyal. Loyalitas ditunjukkan oleh aksi yang dilakukan
pelanggan tanpa ada keterpaksaan dan tekanan dari pihak manapun.
Hal ini sejalan dengan penelitian ririn (2008) yang mengatakan
bahwa kepuasan nasabah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
6. Kepercayaan, Komitmen, Komunikasi dan Loyalitas Nasabah
Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Loyalitas Nasabah
dengan Kepuasan Nasabah sebagai Variabel Intervening.
Berdasarkan pengujian Path Analysis, diperoleh t hitung sebesar -
0,0443 lebih kecil dari t tabel 1,661 dengan tingkat signifikansi 5%,
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar 0,100028
tidak signifikan. Yang berarti kepuasan nasabah tidak dapat menjadi
mediator dalam pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah.
Berdasarkan Uji Path Analysis diperoleh t hitung sebesar 0,389
lebih kecil dari t tabel 1,661 dngan tingkat signifikansi 5%, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar -0,08626 tidak
signifikan. Yang berarti kepuasan nasabah tidak dapat menjadi
mediator dalam pengaruh komitmen terhadap loyalitas nasabah.
Berdasarkan uji path Analysis diperoleh t hitung sebesar 0,190
lebih kecil dari dari t tabel 1,661 dengan tingkat signifikansi 5%, maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar 0,106878tidak
96
signifikan. Yang berarti kepuasan nasabah tidak dapat menjadi
mediator dalam pengaruh komunikasi terhadap loyalitas nasabah.
Berdasarkan Uji Path Analysis diperoleh t hitung sebesar -0,620
lebih kecil dari dari t tabel 1,661 dngan tingkat signifikansi 5%, maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi sebesar 1,07148 tidak
signifikan. Yang berarti kepuasan nasabah tidak dapat menjadi
mediator dalam pengaruh penanganan konflik terhadap loyalitas
nasabah.
Dari hasil uji path analysis diatas, dapat disimpulakan bahwa
kepuasan nasabah tidak memediasi relationship marketing yang terdiri
dari kepercayaan, komitmen, komunikasi dan penanganan konflik
dengan loyalitas nasabah. Hal ini dikarenakan nasabah yang sudah
percaya bahwa bank syariah mempunyai citra dan reputasi yang baik.
Selanjutnya sikap dari nasabah tersebut setelah percaya dan yakin
bahwa bank syariah tersebut dapat dipercaya dengan memiliki reputasi
yang baik di mata masyarakat. Sikap tersebut mengarahkan ke sebuah
kehendak sehingga menuju ke sebuah perilaku loyal dan tidak perlu
merasa puas dulu (Citra Ayu: 2016).
Hal ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh M Nurman
(2016) dalam penelitiannya mengatakan bahwa kepuasan nasabah
tidak mampu memediasi antara relationship marketing terhadap
loyalitas nasabah.
97
Tabel 4.15
Hasil hipotesis No Hipotesis Kesimpulan
1 Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah
Diterima
2 Komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah
Ditolak
3 Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah
Diterima
4 Penanganan Konflik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah
Diterima
5 Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah
Ditolak
6 Kepercayaan, komitmen, komunikasi dan penanganan
konflik berpengaruh terhadap loyalitas nasabah dengan
kepuasan nasabah sebagai variabel intervening
Ditolak
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah bank syariah. Sikap dari nasabah tersebut setelah percaya dan
yakin bahwa bank syariah tersebut dapat dipercaya dengan memiliki
reputasi yang baik di mata masyarakat. Sikap tersebut mengarahkan ke
sebuah kehendak sehingga menuju ke sebuah perilaku loyal. Perilaku
loyal atau loyalitas ini dibangun akibat adanya suatu keyakinan, sikap,
dan kehendak tersebut.
2. Komitmen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Bahwa sebagian responden nasabah Bank BRI Syariah KC
Semarang juga merupakan nasbah bank lain. Dan juga dikarenakan
banyaknya nasabah bank BRI Syariah yang hanya menggunakan bank
untuk kebutuhan seperlunya, dan banyaknya bank pesaing yang
berlomba-lomba menawarkan produk mereka, sehingga membuat
nasabah memilih lebih dari satu bank untuk memenuhi kebutuhan
mereka serta kecenderungan perilaku untuk beralih pada bank lain.
Dapat diidentifikasikan bahwa kemungkinan hal ini yang
menyebabkan komitmen tidak mempengaruhi loyalitas.
99
3. Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan teradap loyalitas
nasabah. Ball dkk, (2004) mengatakan bahwa komunikasi yang baik
akan mempengaruhi semua aspek yang ada dalam relationship
marketing termasuk loyalitas.
4. Penanganan konflik berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah. Hal ini terjadi dikarenakan pihak bank dapat dapat
menyelesaikan konflik dengan tepat dan baik, dengan cara
menghilangkan kerugian yang tidak perlu dan ketidaknyamanan
kepada nasabahnya. Didukung dengan adanya service recovery dimana
setelah adanya konflik dengan nasabah, pihak bank dengan cepat
memberikan penanganan yang cepat sehingga nasabahnya tidak
merasa dirugikan.
5. Kepuasan nasabah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
loyalitas nasabah. Hal ini dikarenanakan pelanggan yang merasa puas
saja belum menjamin pelanggan akan loyal. Seperti dilaporkan
Harvard Business Schooll Review (2013), tiap tahun 15%-40% dari
pelanggan yang semula puas kemudian beralih ke pesaing. Dengan
kata lain, kepusan tidak lantas berarti loyal. Loyalitas ditunjukkan oleh
aksi yang dilakukan pelanggan tanpa ada keterpaksaan dan tekanan
dari pihak manapun.
6. Kepercayaan, Komitmen, Komunikasi dan Loyalitas Nasabah
Berpengaruh negatif dan Signifikan terhadap Loyalitas Nasabah
dengan Kepuasan Nasabah sebagai Variabel Intervening. Yang berarti
100
kepuasan nasabah tidak dapat menjadi mediator dalam pengaruh
penanganan konflik terhadap loyalitas nasabah. Hal ini dikarenakan
nasabah yang sudah percaya bahwa bank syariah mempunyai citra dan
reputasi yang baik. Selanjutnya sikap dari nasabah tersebut setelah
percaya dan yakin bahwa bank syariah tersebut dapat dipercaya dengan
memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat. Sikap tersebut
mengarahkan ke sebuah kehendak sehingga menuju ke sebuah perilaku
loyal dan tidak perlu merasa puas dulu.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran yang
dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti, menunjukkan bahwa komitmen dan kepuasan nasabah
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank
BRI Syariah Kantor Cabang Semarang. Sehingga, BRI Syariah Kantor
Cabang Semarang dapat meyakinkan nasabahnya bahwa BRI Syariah
Kantor Cabang Semarang merupakan Bank Syariah terbaik dengan
kualitas layanan yang memuaskan, sehingga nasabah tidak akan
beralih ke bank lain ataupun tergiur oleh tawaran bank pesaing. Dari
situ nasabah akan berkomitmen pada satu bank saja sehingga nasabah
akan merasa puas dan loyal terhadap bank.
101
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Bagi Peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bukti
studi kasus dan acuan atau referensi mengenai pembahasan yang
berkaitan dengan topik dalam proses perkuliahan.
b. Peneliti ini hanya mengambil responden nasabah BRI Syariah
Kantor Cabang Semarang saja. Penelitian selanjutnya sebaiknya
dapat mengambil respoden dari nasabah bank syariah lainnya
dengan jumlah populasi yang lebih beragam lagi.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan kuesioner
sehingga data yang dikumpulkan hanya menggambarkan pendapat
responden mengenai keputusannya menabung di perbankan syariah
(BRI Syariah Kantor Cabang Semarang) dan peneliti tidak bisa
mengontrol jawaban responden yang tidak dapat menunjukkan
keadaan yang sesungguhnya.
2. Isi dan bentuk kuesioner yang masih jauh dari sempurna dikarenakan
kemampuan dari penulis, sehingga hasil penelitian yang diperoleh
masih harus ditindak lanjuti untuk memperoleh hasil yang lebih
maksimal.
102
DAFTAR PUSTAKA
Alida, Palilati, 2004. Pengaruh Tingkat Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah
Tabungan Perbankan Di Wilayah Etnik Bugis. Staf Pengajar pada
Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo. Kendari.
Al-Qur’an Surat Al-Hujuraat Ayat 10 , Al-qur’an dan Terjemahnya, Departemen
Agama RI, Edisi Baru, Toha Putra, Semarang, 1989, hlm. 936.
Apriliani, Fitri. dkk. 2014. Pengaruh Relationship Marketing terhadap Kepuasan
dan Loyalitas Nasabah (Studi pada Nasabah Bank Syariah Mandiri KC
Bandar Jaya). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 17 No. 1 Desember
2014.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga : STAIN Press.
Berry, L.L. 1983. Relationship Marketing:Emerging Perspective on Service
Marketing. Chicago: American Marketing Association
Chan, Syafruddin. 2003. Relationship Marketing, Innovasi Pemasaran Yang
Membina Pelanggan Bertekuk Lutut. Cetakan Kedua. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Evans, Joel R and Lanskin. 1994. “The Relationship Marketing Process A
Conceptualization and Aplication”. Industrial Marketing Manajemen.
Ehigie, Benjamin, Osayawe and Taylor, Megan. 2009. Managing Student’s
Loyalty to School After Graduation Through Relationship Marketing.
The TQM Journal, Vol. 21, No. 5.
Ferdinand A. 2004. Structural Equation Modelling dalam penelitian Manajemen.
Badan Penerbit: Universitas Diponegoro. Semarang
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivarite dengan program IBM SPSS
21. Badan penerbit Universitas Dionegoro. Semarang.
Griffin, J. 2009. Customer Loyalty: Menumbuhkan dan mempertahankan
Pelanggan. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Gundlach. 1995. The Structure Of Commitment in Exchange: Journal Of
marketing.
Hadinata, M. 2013. Studi Pengaruh Trust, Commitmen, Comunication, Conflict
Handling terhadap Customer Loyalty di Bank Mandiri Surabaya. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Surabaya.
103
Herdian, Gina. Widyastuti. 2013. Pengaruh Relationship Marketing terhadap
Loyalitas Pelanggan pada Nasabah Bank BTPN KCP Sepanjang. Jurnal
Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 2 Maret 2013.
Kotler, P. Dan Amstrong. 2007. Manajemen pemasaran. Edisi Milenium. PT.
Prehallindo. Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid 2.
Jakarta: Penerbit PT. Indeks.
Lupiyoadi, R. dan A. Hamdani. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba
Empat. Jakarta.
Maftukhah, Siti. dkk. 2014. Pengaruh Customer Relationship Management (crm)
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah pada PT. Bank BNI Syariah
kantor Cabang Jember. Artikel Ilmiah Mahasiswa Marketing Intelligence
& Planning, Vol. 25 No. 1.
Maulidi., Rofiq, A. 2012. Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas
Nasabah Studi Pada Nasabah PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Timur Tbk Cabang Bawen. Jurnal Manajemen Universitas Brawijaya
Malang.
Moorman, Despandhe, Zaltman. 1992. Relationship Between Providers and User
of Marketing Research. Journal of Marketing Research .
Morgan, robert M & Hunt. 1994. “The Commtment-Trust Theory of Relationship
Marketing”. Journal of Marketing.
Ndubisi, Nelson, Oly. 2007. Relatiosnhip Marketing and Customer Loyalty.
Ndubisi, Nelson, Oly. 2006. Effect on Gender on Customer Loyalty :A
Relationship Marketing Approach. Marketing Intelligence & Planning,
Vol. 24 No. 1.
Ningtyas, Fitri. 2011. Pengaruh kepercayaan, komitmen, komunikasi, penanganan
masalah dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah Bank
Muamalat di Surabaya. Journal of Business and Banking Volume 1, No.
1, May 2011.
Novi, Rizkiyani. 2013. Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas
Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening. Management Analysis
Journal 2 .
Parasuraman, Valarie Zaithaml, Berry and Leonard.1985. “A Conceptual Model
Of Service.
104
Pritchard, M.P., M.E. Havitz, D.R. Howard .1999. “Analyzing The Commitment –
Loyalty Link In Service Contexts,” Journal of The Academy of Marketing
Science, Vol. 27. No. 3.
Putri, Agissa Ardania. dkk. 2015. Pengaruh Relationship Marketing terhadap
Loyalitas nasabah pada Bank BNI Syariah Kantor Cabang Fatmawati.
Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol. No. 4. Desember.
2015. Quality and Implication for Future Research”. Journal of
Marketing, 49.
Safitri, Yunita Arum. 2011. Kepercayaan, komitmen, komunikasi, penanganan
konflik, dan perannya terhadap kepuasan terhadap loyalitas nasabah
Bank BCA di Surabaya.Journal of Business and Banking Volume 1, No.
2, November 2011.
Silmi, S. 2012. Persepsi Nasabah Tentang Relationship Marketing Dan
Pengaruhnya Terhadap Loyalitas (studi pada nasabah tabungan utama
PT. Bank Mega Syariah Cabang malang). Jurnal Manajemen pemasaran.
Semuel, Hatane. 2012. customer Relationship Marketing pengaruhnya terhadap
Kepercayaan dan Loyalitas Perbankan Nasional. Jurnal Manajemen
Pemasaran, Vol. 7.
Sudirman, Dewi Yanti. 2011. Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan
Nasabah produk tabungan britama pada pt. Bank Rakyat indonesia
(persero) tbk cabang a.Yani Makassar (Universitas Hasanuddin
Makassar) hlm. 11.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit CV. ALFABETA.
Taleghani.2011.”A Conceptuallity Approach to Relationship Marketing and
Customers Loylty to Banks”. Dalam Journal of Basic And Applied
Scientific Research. Volume work”. Journal of The Academy Marketing
Science. Vol. 22.
Tjiptono, F. 2008. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.
Tjiptono, Fandy. 2011. Pemasaran Jasa. Jawa Timur: Bayumedia Publishing.
Zeithaml, V. A. dan M. J. Bitner. 2013. Services Marketing: Integrating Customer
Focus a Cross the Firm. 3 Edition Boston: The McGraw-Hill Co.
Zulkifli. 2012. Relationship Marketing terhadap Customer Retention dan
Customer Loyality pada Nasabah Bank Mega, tbk. Malang. Jurnal
Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 1.
105
LAMPIRAN
106
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
KUESIONER
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/I
di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan Hormat,
Sehubungan penelitian dengan judul “Analisis pengaruh Relationship
Marketing terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah sebagai
Variabel Intervening”, maka saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I untuk
mengisi angket (kuisioner) sebagaimana terlampir. Semua data tersebut hanya
untuk penyusunan skripsi, bukan untuk dipublikasikan atau digunakan untuk
kepentingan lainnya. Peran Bapak/Ibu/sdr/I sangat bermanfaat bagi keberhasilan
penelitian yang saya lakukan.
Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu/Sdr/I dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner ini, saya sampaikan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Peneliti
Zaidatul Muniroh
107
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : (boleh tidak diisi)
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : Dibawah 20 tahun 21-30 tahun
: 31-40 tahun 41-50 tahun
Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA S1
: S2 S3
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Berilah tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai
dengan pendapat anda.
2. Semakin pilihan mendekati angka 10 maka semakin anda setuju
dengan pernyataan yang ada dalam kuisioner. Sebaliknya, semakin
pilihan mendekati angka 1 maka semakin anda tidak setuju dengan
pernyataan yang ada dalam kuisioner.
Sangat Tidak
Setuju (STS) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat
Setuju (SS)
108
C. PERNYATAAN
1. Variabel Kepercayaan (X1)
No PERNYATAAN STS SS
1 Bank BRI Syariah peduli
terhadap keamanan produk
perusahaan.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Bank BRI Syariah menjanjikan
produk yang terpercaya kepada
nasabah.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Bank BRI Syariah memberikan
layanan yang berkualitas dan
konsisten.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Bank BRI Syariah memenuhi
kewajiban kepada nasabah.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Produk-produk BRI Syariah
telah sesuai dengan ketentuan-
ketentuan syariah.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2. Variabel Komitmen (X2)
No PERNYATAAN STS SS
1 Bank BRI Syariah
menyesuaikan diri dengan
kebutuhan nasabah.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Bank BRI Syariah menawarkan
layanan secara personal untuk
memenuhi kebutuhan nasabah.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Bank BRI Syariah sangat
fleksibel saat layanan mereka
mengalami perubahan.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Bank BRI Syariah fleksibel
dalam melayani kebutuhan
nasabah
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
109
3. Variabel Komunikasi (X3)
No PERNYATAAN STS SS
1 Bank BRI Syariah
menyediakan informasi tepat
waktu.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Bank BRI Syariah
memberikan informasi jika
terdapat layanan perbankan
yang baru.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Bank BRI Syariah membuat
dan memenuhi janjinya.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Informasi yang disediakan
oleh Bank BRI Syariah selalu
akurat.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Variabel Penanganan Konflik (X4)
No PERTANYAAN STS SS
1 Bank BRI Syariah tidak
mencoba menghindar ketika
terjadi konflik.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Bank BRI Syariah berusaha
menangani konflik sebelum
terjadi suatu masalah.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Bank BRI Syariah memiliki
kemampuan secara terbuka
untuk mendiskusikan solusi
ketika masalah timbul.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
110
5. Variabel Kepuasan Nasabah (Z)
No PERNYATAAN STS SS
1 Nasabah merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan BRI
Syariah .
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Nasabah memiliki
pengalaman positif dimasa
lampau terhadap Bank BRI
Syariah.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Nasabah Bank BRI Syariah
merasa puas dengan jaminan
keamanan dana nasabah.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Bank BRI Syariah
memberikan jawaban yang
memuaskan atas semua
permasalahan.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6. Varabel Loyalitas Nasabah (Y)
No PERNYATAAN STS SS
1 Nasabah BRI Syariah sering
melakukan transaksi.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Nasabah merekomendasikan
BRI Syariah kepada pihak
lain.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Nasabah BRI Syariah
menggunakan jasa lain yang
ditawarkan.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Nasabah BRI Syariah tidak
terpengaruh tawaran dari
pesaing.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya.
111
Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden
Kepercayaan Komitmen Komunikasi
P1 P2 P3 P4 P5 X1 P6 P7 P8 P9 X2 P10 P11 P12 P13 X3
8 8 8 8 8 40 8 9 8 10 35 8 9 9 9 35
9 8 8 9 7 41 8 8 9 10 35 9 8 9 10 36
8 8 9 9 8 42 8 9 9 9 35 9 9 8 9 35
8 9 7 10 9 43 9 8 10 9 36 10 8 8 9 35
9 9 8 8 8 42 9 8 8 7 32 8 8 9 10 35
8 9 8 7 8 40 9 8 7 8 32 7 8 8 8 31
8 8 7 7 6 36 8 8 8 9 33 7 8 8 9 32
9 8 7 8 5 37 8 7 8 10 33 8 9 9 10 36
9 9 8 9 6 41 9 8 9 8 34 9 8 9 10 36
7 8 8 7 8 38 8 8 7 9 32 7 8 7 10 32
8 9 7 7 7 38 9 9 8 8 34 7 8 8 8 31
8 8 8 8 5 37 8 8 8 7 31 8 9 8 7 32
8 8 7 8 6 37 8 7 8 7 30 8 8 8 9 33
8 8 8 9 6 39 8 8 9 9 34 9 7 8 9 33
9 8 7 8 5 37 8 8 8 8 32 8 9 9 10 36
9 10 9 8 6 42 10 10 8 10 38 8 9 9 10 36
8 9 8 7 9 41 9 8 7 8 32 7 8 8 9 32
10 10 10 9 6 45 10 10 9 10 39 9 10 10 10 39
8 8 7 7 6 36 8 9 9 8 34 7 8 8 8 31
7 7 8 7 6 35 8 8 8 7 31 7 8 7 9 31
7 8 8 7 8 38 8 8 9 8 33 7 8 7 8 30
8 8 8 7 6 37 8 8 9 8 33 7 9 8 7 31
9 7 9 8 7 40 8 9 8 8 33 8 8 9 9 34
8 8 7 8 5 36 8 9 8 9 34 8 7 8 8 31
8 9 8 7 5 37 9 8 8 8 33 7 9 8 8 32
9 8 9 7 8 41 8 9 9 8 34 7 8 9 9 33
9 9 8 7 6 39 9 8 8 9 34 7 10 9 10 36
9 9 10 8 5 41 9 10 9 10 38 8 8 9 9 34
8 8 7 8 6 37 8 7 8 9 32 8 8 8 7 31
7 9 7 8 6 37 9 7 9 7 32 8 7 7 8 30
8 7 8 7 9 39 7 9 7 8 31 7 8 9 8 32
8 8 9 8 6 39 8 9 8 8 33 8 7 8 9 32
9 8 8 8 10 43 8 8 8 9 33 8 9 10 9 36
7 8 7 8 8 38 8 7 8 7 30 8 9 8 10 35
7 8 7 9 6 37 8 7 8 8 31 9 8 7 7 31
8 8 8 8 9 41 8 9 8 10 35 8 9 9 9 35
9 8 8 9 8 42 8 8 9 10 35 9 8 9 10 36
112
8 8 9 9 8 42 8 9 9 9 35 9 9 8 9 35
8 9 7 10 6 40 9 8 10 9 36 10 8 8 9 35
9 9 8 8 7 41 9 8 8 7 32 8 8 9 10 35
8 9 8 7 5 37 9 8 7 8 32 7 8 8 8 31
8 8 7 7 6 36 8 8 8 9 33 7 8 8 9 32
9 8 7 8 9 41 8 7 8 10 33 8 9 9 10 36
9 9 8 9 6 41 9 8 9 8 34 9 8 9 10 36
7 8 8 7 6 36 8 8 7 9 32 7 8 7 10 32
8 9 7 7 6 37 9 9 8 8 34 7 8 8 8 31
8 8 8 8 5 37 8 8 8 7 31 8 9 8 7 32
8 8 7 8 8 39 8 7 8 7 30 8 8 8 9 33
8 8 8 9 6 39 8 8 9 9 34 9 7 8 9 33
9 8 7 8 6 38 8 8 8 8 32 8 9 9 10 36
9 10 9 8 6 42 10 10 8 10 38 8 9 9 10 36
8 9 8 7 9 41 9 8 7 8 32 7 8 8 9 32
10 10 10 9 6 45 10 10 9 10 39 9 10 10 10 39
8 8 7 7 6 36 8 9 9 8 34 7 8 8 8 31
7 7 8 7 6 35 8 8 8 7 31 7 8 7 9 31
7 8 8 7 8 38 8 8 9 8 33 7 8 7 8 30
8 8 8 7 6 37 8 8 9 8 33 7 9 8 7 31
9 7 9 8 6 39 8 9 8 8 33 8 8 9 9 34
8 8 7 8 6 37 8 9 8 9 34 8 7 8 8 31
8 9 8 7 5 37 9 8 8 8 33 7 9 8 8 32
9 8 9 7 7 40 8 9 9 8 34 7 8 9 9 33
9 9 8 7 8 41 9 8 8 9 34 7 10 9 10 36
9 9 10 8 6 42 9 10 9 10 38 8 8 9 9 34
8 8 7 8 6 37 8 7 8 9 32 8 8 8 7 31
7 9 7 8 8 39 9 7 9 7 32 8 7 7 8 30
8 7 8 7 5 35 7 9 7 8 31 7 8 9 8 32
8 8 9 8 6 39 8 9 8 8 33 8 7 8 9 32
9 8 8 8 9 42 8 8 8 9 33 8 9 10 9 36
7 8 7 8 6 36 8 7 8 7 30 8 9 8 10 35
7 8 7 9 9 40 8 7 8 8 31 9 8 7 7 31
8 8 8 8 8 40 8 9 8 10 35 8 9 9 9 35
9 8 8 9 8 42 8 8 9 10 35 9 8 9 10 36
8 8 9 9 8 42 8 9 9 9 35 9 9 8 9 35
8 9 7 10 6 40 9 8 10 9 36 10 8 8 9 35
9 9 8 8 5 39 9 8 8 7 32 8 8 9 10 35
8 9 8 7 9 41 9 8 7 8 32 7 8 8 8 31
8 8 7 7 8 38 8 8 8 9 33 7 8 8 9 32
9 8 7 8 6 38 8 7 8 10 33 8 9 9 10 36
113
9 9 8 9 6 41 9 8 9 8 34 9 8 9 10 36
7 8 8 7 5 35 8 8 7 9 32 7 8 7 10 32
8 9 7 7 8 39 9 9 8 8 34 7 8 8 8 31
8 8 8 8 5 37 8 8 8 7 31 8 9 8 7 32
8 8 7 8 5 36 8 7 8 7 30 8 8 8 9 33
8 8 8 9 6 39 8 8 9 9 34 9 7 8 9 33
9 8 7 8 6 38 8 8 8 8 32 8 9 9 10 36
9 10 9 8 6 42 10 10 8 10 38 8 9 9 10 36
8 9 8 7 6 38 9 8 7 8 32 7 8 8 9 32
10 10 10 9 5 44 10 10 9 10 39 9 10 10 10 39
8 8 7 7 8 38 8 9 9 8 34 7 8 8 8 31
7 7 8 7 8 37 8 8 8 7 31 7 8 7 9 31
7 8 8 7 5 35 8 8 9 8 33 7 8 7 8 30
8 8 8 7 6 37 8 8 9 8 33 7 9 8 7 31
9 7 9 8 6 39 8 9 8 8 33 8 8 9 9 34
8 8 7 8 9 40 8 9 8 9 34 8 7 8 8 31
8 9 8 7 7 39 9 8 8 8 33 7 9 8 8 32
9 8 9 7 7 40 8 9 9 8 34 7 8 9 9 33
9 9 8 7 5 38 9 8 8 9 34 7 10 9 10 36
9 9 10 8 6 42 9 10 9 10 38 8 8 9 9 34
8 8 7 8 7 38 8 7 8 9 32 8 8 8 7 31
7 9 7 8 8 39 9 7 9 7 32 8 7 7 8 30
114
Penanganan
Konflik Kepuasan Nasabah
Loyalitas Nasabah
P14 P15 P16 X4 P17 P18 P19 P20 Z P21 P22 P23 P24 Y
10 10 9 29 8 8 7 8 31 10 10 9 9 38
10 9 10 29 9 10 10 9 38 10 9 10 9 38
8 9 9 26 10 9 10 9 38 8 9 9 8 34
9 10 8 27 9 9 10 10 38 9 10 8 8 35
8 8 8 24 9 9 9 9 36 8 8 8 9 33
9 8 8 25 8 8 8 9 33 9 8 8 10 35
10 8 8 26 9 8 8 9 34 10 8 8 8 34
10 8 9 27 9 8 8 9 34 10 8 9 9 36
8 9 8 25 10 10 10 9 39 8 9 8 9 34
9 8 8 25 8 8 8 9 33 9 8 8 9 34
8 9 8 25 10 10 10 9 39 8 9 8 8 33
9 8 9 26 9 9 9 9 36 9 8 9 8 34
7 8 9 24 7 8 8 8 31 7 8 9 8 32
10 9 7 26 9 9 8 8 34 10 9 7 8 34
8 8 7 23 9 8 8 8 33 8 8 7 9 32
9 8 10 27 8 9 8 8 33 9 8 10 9 36
7 8 8 23 8 8 9 9 34 7 8 8 9 32
10 10 10 30 9 8 8 8 33 10 10 10 9 39
8 7 8 23 7 8 8 8 31 8 7 8 8 31
8 8 8 24 9 8 9 9 35 8 8 8 7 31
7 8 8 23 7 9 9 10 35 7 8 8 7 30
8 9 7 24 6 8 9 10 33 8 9 7 8 32
9 8 8 25 4 9 10 10 33 9 8 8 9 34
9 8 8 25 10 8 8 9 35 9 8 8 8 33
8 7 10 25 9 8 9 9 35 8 7 10 8 33
8 10 8 26 9 8 8 9 34 8 10 8 9 35
9 9 10 28 10 10 9 10 39 9 9 10 9 37
10 8 8 26 9 9 9 9 36 10 8 8 9 35
9 8 8 25 9 9 9 9 36 9 8 8 8 33
8 9 7 24 6 10 10 10 36 8 9 7 8 32
9 8 8 25 10 8 8 10 36 9 8 8 9 34
8 7 8 23 3 10 5 10 28 8 7 8 8 31
10 9 9 28 9 9 9 9 36 10 9 9 10 38
8 9 7 24 10 8 10 10 38 8 9 7 8 32
7 8 8 23 10 9 9 9 37 7 8 8 7 30
10 10 9 29 8 8 8 9 33 10 10 9 9 38
10 9 10 29 8 9 8 8 33 10 9 10 9 38
8 9 9 26 10 10 10 9 39 8 9 9 8 34
115
9 10 8 27 10 9 9 9 37 9 10 8 8 35
8 8 8 24 9 8 10 8 35 8 8 8 9 33
9 8 8 25 10 9 10 9 38 9 8 8 10 35
10 8 8 26 10 10 10 10 40 10 8 8 8 34
10 8 9 27 10 9 9 9 37 10 8 9 9 36
8 9 8 25 10 10 9 10 39 8 9 8 9 34
9 8 8 25 10 8 8 9 35 9 8 8 9 34
8 9 8 25 8 8 8 8 32 8 9 8 8 33
9 8 9 26 8 8 8 8 32 9 8 9 8 34
7 8 9 24 9 9 8 9 35 7 8 9 8 32
10 9 7 26 9 10 10 10 39 10 9 7 8 34
8 8 7 23 10 9 9 8 36 8 8 7 9 32
9 8 10 27 9 8 9 9 35 9 8 10 9 36
7 8 8 23 9 8 8 9 34 7 8 8 9 32
10 10 10 30 9 8 10 9 36 10 10 10 9 39
8 7 8 23 10 9 10 10 39 8 7 8 8 31
8 8 8 24 10 8 10 9 37 8 8 8 7 31
7 8 8 23 9 9 10 9 37 7 8 8 7 30
8 9 7 24 10 9 9 9 37 8 9 7 8 32
9 8 8 25 10 9 8 8 35 9 8 8 9 34
9 8 8 25 8 5 5 5 23 9 8 8 8 33
8 7 10 25 8 6 8 6 28 8 7 10 8 33
8 10 8 26 10 8 10 8 36 8 10 8 9 35
9 9 10 28 8 6 8 8 30 9 9 10 9 37
10 8 8 26 5 5 6 8 24 10 8 8 9 35
9 8 8 25 6 6 8 8 28 9 8 8 8 33
8 9 7 24 9 6 7 6 28 8 9 7 8 32
9 8 8 25 8 8 9 8 33 9 8 8 9 34
8 7 8 23 8 6 7 6 27 8 7 8 8 31
10 9 9 28 6 4 5 5 20 10 9 9 10 38
8 9 7 24 5 3 4 5 17 8 9 7 8 32
7 8 8 23 10 6 10 6 32 7 8 8 7 30
10 10 9 29 8 5 6 8 27 10 10 9 9 38
10 9 10 29 6 5 6 8 25 10 9 10 9 38
8 9 9 26 6 6 5 6 23 8 9 9 8 34
9 10 8 27 5 3 4 8 20 9 10 8 8 35
8 8 8 24 10 7 8 6 31 8 8 8 9 33
9 8 8 25 8 5 5 6 24 9 8 8 10 35
10 8 8 26 8 8 9 9 34 10 8 8 8 34
10 8 9 27 8 8 8 8 32 10 8 9 9 36
8 9 8 25 9 8 8 8 33 8 9 8 9 34
116
9 8 8 25 8 8 9 9 34 9 8 8 9 34
8 9 8 25 9 9 9 10 37 8 9 8 8 33
9 8 9 26 10 8 10 10 38 9 8 9 8 34
7 8 9 24 10 9 10 10 39 7 8 9 8 32
10 9 7 26 10 8 8 9 35 10 9 7 8 34
8 8 7 23 10 8 9 9 36 8 8 7 9 32
9 8 10 27 9 8 8 9 34 9 8 10 9 36
7 8 8 23 9 10 9 10 38 7 8 8 9 32
10 10 10 30 10 9 9 9 37 10 10 10 9 39
8 7 8 23 9 9 9 9 36 8 7 8 8 31
8 8 8 24 9 10 5 6 30 8 8 8 7 31
7 8 8 23 3 10 6 6 25 7 8 8 7 30
8 9 7 24 8 7 5 10 30 8 9 7 8 32
9 8 8 25 10 9 9 9 37 9 8 8 9 34
9 8 8 25 9 8 10 10 37 9 8 8 8 33
8 7 10 25 10 9 9 7 35 8 7 10 8 33
8 10 8 26 10 8 8 9 35 8 10 8 9 35
9 9 10 28 8 9 8 8 33 9 9 10 9 37
10 8 8 26 8 10 10 9 37 10 8 8 9 35
9 8 8 25 10 9 9 9 37 9 8 8 8 33
8 9 7 24 10 8 10 8 36 8 9 7 8 32
117
Lampiran 3 Hasil Output SPSS
Hasil Uji Gender
Gender
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-laki 48 48.0 48.0 48.0
Perempuan 52 52.0 52.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Hasil Uji Usia Responden
Coefficientsa
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid > 20 Tahun 19 19.0 19.0 19.0
21-30 Tahun 34 34.0 34.0 53.0
31-40 Tahun 23 23.0 23.0 76.0
41-50 Tahun 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Hasil Uji Pendidikan Responden
PendidikanTerakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SMP 2 2.0 2.0 2.0
SMA 57 57.0 57.0 59.0
S1 27 27.0 27.0 86.0
S2 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
118
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel X1 Variabel X2
Variabel X4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.657 .671 3
Variabel Z Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.858 .857 5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.788 .784 4
Variabel X3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.672 .659 4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.635 .625 4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.806 .810 4
119
Hasil Uji Validitas
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 X1
P1 Pearson Correlation 1 .452** .553
** .537
** .745
** .816
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P2 Pearson Correlation .452** 1 .327
** .312
** .451
** .593
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .002 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P3 Pearson Correlation .553** .327
** 1 .822
** .637
** .863
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P4 Pearson Correlation .537** .312
** .822
** 1 .608
** .851
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P5 Pearson Correlation .745** .451
** .637
** .608
** 1 .854
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
X1 Pearson Correlation .816** .593
** .863
** .851
** .854
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P6 P7 P8 P9 X2
P6 Pearson Correlation 1 .666** .552
** .159 .790
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .114 .000
N 100 100 100 100 100
P7 Pearson Correlation .666** 1 .729
** .371
** .890
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P8 Pearson Correlation .552** .729
** 1 .377
** .863
**
120
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P9 Pearson Correlation .159 .371** .377
** 1 .566
**
Sig. (2-tailed) .114 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
X2 Pearson Correlation .790** .890
** .863
** .566
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P10 P11 P12 P13 X3
P10 Pearson Correlation 1 .470** .385
** .012 .289
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .903 .003
N 100 100 100 100 100
P11 Pearson Correlation .470** 1 .534
** .247
* .442
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .013 .000
N 100 100 100 100 100
P12 Pearson Correlation .385** .534
** 1 .309
** .501
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000
N 100 100 100 100 100
P13 Pearson Correlation .012 .247* .309
** 1 .363
**
Sig. (2-tailed) .903 .013 .002 .000
N 100 100 100 100 100
X3 Pearson Correlation .289** .442
** .501
** .363
** 1
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
121
Correlations
P14 P15 P16 X4
P14 Pearson Correlation 1 .438** .482
** .817
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
P15 Pearson Correlation .438** 1 .296
** .675
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000
N 100 100 100 100
P16 Pearson Correlation .482** .296
** 1 .824
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000
N 100 100 100 100
X4 Pearson Correlation .817** .675
** .824
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P17 P18 P19 P20 Z
P17 Pearson Correlation 1 .370** .573
** .283
** .720
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .000
N 100 100 100 100 100
P18 Pearson Correlation .370** 1 .646
** .619
** .823
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P19 Pearson Correlation .573** .646
** 1 .607
** .888
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P20 Pearson Correlation .283** .619
** .607
** 1 .759
**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
122
Z Pearson Correlation .720** .823
** .888
** .759
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P21 P22 P23 P24 Y
P21 Pearson Correlation 1 .556** .344
** .004 .673
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .965 .000
N 100 100 100 100 100
P22 Pearson Correlation .556** 1 .395
** .019 .745
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .855 .000
N 100 100 100 100 100
P23 Pearson Correlation .344** .395
** 1 .449
** .816
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P24 Pearson Correlation .004 .019 .449** 1 .503
**
Sig. (2-tailed) .965 .855 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Y Pearson Correlation .673** .745
** .816
** .503
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
123
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 X1
P1 Pearson Correlation 1 .452** .553
** .537
** .745
** .816
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P2 Pearson Correlation .452** 1 .327
** .312
** .451
** .593
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .002 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P3 Pearson Correlation .553** .327
** 1 .822
** .637
** .863
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P4 Pearson Correlation .537** .312
** .822
** 1 .608
** .851
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P5 Pearson Correlation .745** .451
** .637
** .608
** 1 .854
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
X1 Pearson Correlation .816** .593
** .863
** .851
** .854
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
124
Hasil Uji Statistik
Uji Ttes 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval
for B
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Lower
Bound Upper Bound Tolerance VIF
1 (Constant) 2.134 1.175 1.816 .073 -.199 4.467
X1 .100 .039 .104 2.553 .012 .022 .178 .418 2.394
X2 -.086 .042 -.080 -2.065 .042 -.169 -.003 .460 2.174
X3 .107 .040 .108 2.704 .008 .029 .186 .433 2.310
X4 1.071 .048 .876 22.119 .000 .975 1.167 .442 2.264
Z -.002 .013 -.005 -.195 .846 -.028 .023 .996 1.004
a. Dependent Variable: Y
Uji Ttest 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval
for B
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
Toleranc
e VIF
1 (Constant
) 34.859 8.788
3.967 .000 17.413 52.304
X1 -.014 .316 -.007 -.044 .965 -.642 .614 .418 2.394
X2 .103 .337 .046 .307 .760 -.565 .772 .460 2.172
X3 .061 .321 .030 .190 .850 -.576 .698 .433 2.309
X4 -.242 .390 -.096 -.621 .536 -1.017 .532 .444 2.255
a. Dependent Variable: Z
125
Uji F test
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 466.765 5 93.353 269.635 .000a
Residual 32.545 94 .346
Total 499.310 99
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X3, X4, X1
b. Dependent Variable: Y
Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .967a .935 .931 .588
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X3, X4, X1
126
Hasil uji asumsi klasik
Uji multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig.
95% Confidence
Interval for B Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound Tolerance VIF
1 (Consta
nt) 2.134 1.175
1.816 .073 -.199 4.467
X1 .100 .039 .104 2.553 .012 .022 .178 .418 2.394
X2 -.086 .042 -.080 -2.065 .042 -.169 -.003 .460 2.174
X3 .107 .040 .108 2.704 .008 .029 .186 .433 2.310
X4 1.071 .048 .876 22.119 .000 .975 1.167 .442 2.264
Z -.002 .013 -.005 -.195 .846 -.028 .023 .996 1.004
a. Dependent Variable:
Y
Uji Heteroskedastisitas
127
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval
for B
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 4.392 13.619 .322 .748 -22.648 31.432
LnX1 7.306 4.939 .224 1.479 .142 -2.500 17.112
LnX2 -6.481 4.605 -.204 -1.407 .163 -15.624 2.663
LnX3 2.750 4.297 .095 .640 .524 -5.782 11.282
LnX4 -5.552 4.043 -.203 -1.373 .173 -13.580 2.476
LnZ -.726 1.216 -.060 -.597 .552 -3.141 1.688
a. Dependent Variable: Lnei2
Uji Normalitas
Histogram Normal Plot
Grafik Normal Plot
128
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .57335354
Most Extreme Differences Absolute .067
Positive .067
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z .666
Asymp. Sig. (2-tailed) .768
a. Test distribution is Normal.
Uji Linearitas
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .967a .935 .931 .588 1.795
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X3, X4, X1
b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .964a .930 .926 .610 1.709
a. Predictors: (Constant), Z2, X32, X22, X42, X12
b. Dependent Variable: Y
129
Lampiran 4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Identitas Diri
Nama : Zaidatul Muniroh
Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 27 Juli 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : DSN. Jagir, 049/008 Kedung Ringin, Suruh
Pekerjaan : Mahasiswa
Perguruan Tinggi : Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Email : [email protected]
2. Riwayat Pendidikan
Tahun 2000-2001 : RA Roudhlatul Athfal
Tahun 2001-2007 : MI Cukilan 02
Tahun 2007-2010 : MTs Darul Ulum Reksosari, Suruh
2010-2013 : MAN Suruh
2013-2017 : Institut Agama Islam Negeri Salatiga
130
131