analisis penggunaan jargon pada karikatur … · memperoleh deskripsi objektif tentang makna jargon...

7

Click here to load reader

Upload: trandien

Post on 06-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGGUNAAN JARGON PADA KARIKATUR … · memperoleh deskripsi objektif tentang makna jargon pada karikatur politik Indonesia. ... UKM = Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Bisnis

NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 470

ANALISIS PENGGUNAAN JARGON PADA KARIKATURPOLITIK INDONESIA

Agus Suhartono PutraMahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Abstrak:Bahasa sangat penting dalam politik, sebagai aspekyang kuat sekali, juga terbuka, bisa digunakan baik oleh orangyang berkuasa maupun orang biasa yang melawannya. Alasankekuatan adalah bahasa karena bahasa bisa merubah pendapatorang. Bahasa bisa digunakan untuk mendalangi masyarakat,terutama dalam bidang politik sebab pidato atau argumen yangbagus bisa menyakinkan penduduk khalayak tentang isu-isupenting. Dalam suatu masyarakat tidak terdapat adanyakeseragaman bahasa, meskipun dalam masyarakat yangmonoligual (masyarakat yang hanya menggunakan satu macambahasa dalam segala kegiatan hidup). Dengan demikian jelasbahwa bahasa itu tidak hanya ada dalam satu “bentuk”,melainkan dalam berbagai “bentuk”. Bahasa yang masih ada didalam ruang lingkup sistem bahasa yang sama (langue) itudisebut varian-vaian bahasa.

Kata Kunci : jargon, karikatur politik

Membayangkan, pemimpinpolitik berdiri di depan orangbanyak, berpidato tentang hal yangsangat penting, pidato yang bisamerubah pikiran massanya. Suaranyapenuh dengan emosi, katanya dapatmerangsang masyarakat dan segeramereka bersorak untuk dia. Berpikirmengenai banyak efimisme yangdigunakan pemerintah supayamelukiskan tindakannya yang kurangbaik.Ini menunjukkan bagaimanapentingnya bahasa berkaitan denganpolitik. Bahasa politik dirancanguntuk membuat kebohongankelihatan jujur, tetapi bahasa dalampolitik tidak selalu jadi jahat karenabahasa sebagai alat yang samadigunakan baik oleh politikusmaupun aktivis.

Alat ini bisa digunakan untukmembujuk, memberitahu danmencela. Hal ini berkaitan denganbagaimana pemerintah menyakinkanmasyarakat tentangkebijaksanaannya, dan jugabagaimana masyarakat menanggapikeputusan itu.

Bahasa sangat penting dalampolitik, sebagai aspek yang kuatsekali, juga terbuka, bisa digunakanbaik oleh orang yang berkuasamaupun orang biasa yangmelawannya. Alasan kekuatanadalah bahasa karena bahasa bisamerubah pendapat orang. Bahasabisa digunakan untuk mendalangimasyarakat, terutama dalam bidangpolitik sebab pidato atau argumenyang bagus bisa menyakinkan

Page 2: ANALISIS PENGGUNAAN JARGON PADA KARIKATUR … · memperoleh deskripsi objektif tentang makna jargon pada karikatur politik Indonesia. ... UKM = Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Bisnis

NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 471

penduduk khalayak tentang isu-isupenting.

Masyarakat sebagai pemakaibahasa, selalu tumbuh danberkembang. Hal ini mempengaruhijuga terhadap perkembangan bahasasehingga bahasa pun ikutberkembang seperti suatu yanghidup. Pertumbuhan danperkembangan bahasa sejalan denganperkembangan kebudayaan bangsa,bahasa merupakan salah satu ataubagian dari sejumlah cipta, rasa dankarya manusia. Wajarlah apabilasuatu bahasa relevan dengan tingkatdan kualitas bahasa dari bangsa itu.Di sisi lain bahasa alat komunikasidan penjelmaan pikiran yangmenyatukan masyarakat dengankebudayaan. Setiap anggotamasyarakat terlibat dalamkomunikasi. Di satu pihak ia sebagaipihak pembicara dan di pihak lainsebagai penyimak. Dengan demikianakan terjadi interaksi sosial antaraindividu atau antara kelompok dalamsuatu masyarakat dengan bahasasebagai alatnya.

Keanekaragaman yang terjadidalam bahasa, yang sangat mudahdiamati adalah perubahan yangmeyangkut lafal dan kosakata. Halini dapat dirasakan melalui kata-katayang diucapkan secara berbeda-bedadan adanya kata-kata atau ungkapanbaru yang tiba-tiba muncul untukmemenuhi kepentingan masyarakatpemakai bahasa. Selain itu,masyarakat Indonesia secara garisbesar dapat dilukiskan sebangaimasyarakat dwi bahasa, artinyadisatu pihak memiliki bahasaIndonesia sebagai bahasa nasional, dilain pihak memiliki bahasa daerahsebagai bahasa ibu. Bahasa daerahyang menjadi bahasa ibu, antara lainbahasa Jawa, Bali, Sunda, Batak,Madura dan sebagainya. Semuanya

memiliki tradisi dan ciri khastersendari, berpenutur asli cukupbesar dan daerah pemakainya cukupluas.

Dalam suatu masyarakat tidakterdapat adanya keseragaman bahasa,meskipun dalam masyarakat yangmonoligual (masyarakat yang hanyamenggunakan satu macam bahasadalam segala kegiatan hidup).Dengan demikian jelas bahwa bahasaitu tidak hanya ada dalam satu“bentuk”, melainkan dalam berbagai“bentuk”. Bahasa yang masih ada didalam ruang lingkup sistem bahasayang sama (langue) itu disebutvarian-vaian bahasa.

Di sisi lain, sebagaimanadinyatakan di atas bahwa bahasamemiliki sifat arbiter, yaknihubungan yang sifatnya semena-mena antara siknifi dan siknifiant.Namun demikian kesemena-menaanitu dibatasi oleh kesepakatan antarpenutur. Ciri kesepakatan antarpenutur itulah yang merupakan ciribahwa bahasa bersifat konvensional.Dengan kata lain dapat dikatakanbahwa bahasa sebagai alatkomunikasi sosial juga dibatasi olehaturan-aturan konvensional di antarapara penuturnya.

Fenomena bahasa selain bisadiamati sebagai fenomena sistematau struktur bahasa bisa diamatisebagai fenomena sosial. Sebagaifenomena sosial, pemakaian bahasadalam masyarakat dipengaruhi olehfaktor situasional.

Bukti bahasa bersifat arbiter dankonvensional sebagaimana berikutini: ”nanti malam kita nonton film dipermata”. Namun untuk maksudtertentu, misalnya agar kerahasiaankencan mereka tetap terjaga, menurutdapat mengubah sistem bahaasasecara semena-mena tetapi tetap

Page 3: ANALISIS PENGGUNAAN JARGON PADA KARIKATUR … · memperoleh deskripsi objektif tentang makna jargon pada karikatur politik Indonesia. ... UKM = Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Bisnis

NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 472

mendapat kesepakatan dari lawanbicaranya.

Berdasarkan fenomena perubahanbahasa di atas, jelas bahwa bahasatidak bersifat statis, tetapi dinamis,dampak nyata adalah terjadiperubahan-perubahan terhadapbahasa, misalnya penambahan kosakata atau aspek-aspek lain daribahasa tersebut. Perubahan-perubahan itulah yang disebut variasibahasa.

Hartman dan Stork (dalamAgustina, 2010:62) menyebutkanvariasi bahasa adalahkeanekaragaman bahasa yangdisebabkan oleh faktor tertentu. Adabeberapa macam variasibahasa,antara lain: (a) variasikronologis, yakni variasi bahasayang disebabkan oleh faktorkeurutan waktu atau masa, (b) variasigeografis, yakni variasi bahasa yangdisebabkan oleh perbedaan geografisatau faktor regional, (c) variasisosial, yakni variasi bahasa yangdisebabkan oleh faktor sosial, (d)variasi fungsional, yakni variasi yangdisebabkan oleh perbedaan fungsipemakain bahasa, (e) variasi/style,yakni variasi yang disebabkan olehperbedaan gaya, (f) variasi kultural,yakni variasi bahasa yangdisebabkan oleh perbedaan budayamasyarakat penuturnya, dan (g)variasi individual, yakni variasibahasa yang disebabkan olehperbedaan perseorangan.

Di masyarakat dalamkenyataannya terdapat bermacam-macam mamfaat pemakain bahasa,akibatnya akan timbul keragamanbahasa yang sudah pasti disesuaikandengan situasi dan kebutuhan.Menurut Agustina (2010:71)terdapat empat kriteria yangberkaitan dengan ragam bahasatertentu, yakni (1) segi penutur, (2)

Segi pemakaian, (3) segi keformalan,dan (4) segi sarana. Berdasarkanmedia digunakan dikenal ragambahasa lisan dan ragam bahasa tulis.Dari segi penurut ragam bahasadibedakan menjadi ragam daerah(dialek), ragam bahasa terpelajar,ragam bahasa resmi, dan ragambahasa tidak resmi.

Berdasarkan uraian di atas,peneliti tertarik untuk mengkajipenggunaan jargon politik padakarikatur politik Indonesia. Kajianini semoga dapat memberikansumbangan pemikiran bagi pembacaserta dapat mengambil hikmahdengan judul penelitian “AnalisisPenggunaan Jargon pada KarikaturPolitik Indonesia”.

Ada lima cakupan masalah yangmenjadi fokus dalam rumusanmaslah dalam penelitian ini meliputi.(1) penggunaan diksi, (2)penggunaan frase, (3) penggunaanakronim, (4) penggunaan kalimat,dan (5) makna jargon politik padakarikatur politik Indonesia?. Tujuanpenelitian ini adalah untukmengetahui penggunaan diksi,penggunaan frase, penggunaanakronim, penggunaan kalimat, untukmemperoleh deskripsi objektiftentang makna jargon pada karikaturpolitik Indonesia.

METODE PENELITIANPeneilitain ini bersifat deskriptif

kualitatif, yaitu metode yangberusaha memberikan gambarantentang gejala-gejala kebahasaansebagaimana adanya secarasistematis tentang wujud jargonkarikatur politik Indonesia.Teknikyang digunakan dalam penelitian inimeliputi (1) teknik pengumpulandata, yaitu teknik pengelompokandata berdasarkan fokus kajian, dan(2) teknik analisis data melalui

Page 4: ANALISIS PENGGUNAAN JARGON PADA KARIKATUR … · memperoleh deskripsi objektif tentang makna jargon pada karikatur politik Indonesia. ... UKM = Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Bisnis

NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 473

langkah-langkah, yaitu: (a)identifikasi data, (b) klasifikasi data,(c) deskripsi data, dan (d) deskripsikualitatif jargon pada karikaturpolitik indonesia.

Teknik pengolahan data yangdigunakan dalam penelitian inimeliputi langkah-langkah sebagaiberikut.(1) Penyusunan data, yaitu

menentukan atau menetapkandata.

(2) Klasifikasi data, yaitumenggolongkan data sesuaidengan jenisnya.

(3) Pemrosesan/pengolahan data,yaitu mengolah data temuan yangdipapar atau diuraikan datadengan kata-kata secaraterperinci.

(4) Penafsiran dan penyimpulan,yaitu analisis data secarakualitatif .

HASIL DAN PEMBAHASANPenggunaan diksi pada jargon

politik Indonesia yang terdapatdalam situs http://kartun.inilah.comdari lima puluh data yang dianalisisterdapat dua puluh dua karikaturyang penggunaan diksinya lebihdominan. Misalnya penggunaan kata:Meteorit, Mandiri, Nabok, Blunder,Dicariin, Kutu Loncat, Kapok,Kehabisan Tenaga, Disodorin, BaruLahir, Lebih Oke, Langka, Stress,tumbuh, diturunin, ber 2 1 7 an,Ikutan, Memantau, Jeggeeerr, danBijak.

Penggunaan frase pada jargonpolitik Indonesia yang terdapatdalam situs http://kartun.inilah.comdari lima puluh data yang dianalisisterdapat Sembilan belaskarikaturyang penggunaan frasenya lebihdominan. Misalnya sepertipenggunaan: Akhrnya … Ikut Juga,

Perlu Kerja Keras Nih .., Sedihbener ya??, dan Ditinggal ya Pak?

Penggunaan akronim pada jargonpolitik Indonesia yang terdapatdalam situs http://kartun.inilah.comdari lima puluh data yang dianalisisterdapat empat karikatur. Misalnyapenggunaan kata: KPK, PLORI, SBY,dan DPR.

Penggunaan kalimat pada jargonpolitik Indonesia yang terdapatdalam situshttp://kartun.inilah.comdari limapuluh data yang dianalisis terdapatlima karikatur. Misalnyapenggunaan kalimat: Kok Nggak AdaTajinya Pak?, Emangnya KendaraanYang Lama Nggak Nyaman Ya…?,Kita Dukung Bu Ani atau Pak SBYJadi Ketua Umum..!!, Mau dibawakemana Pak?, dan Awas jangansalah pilih!

Bentuk-bentuk JargonJargon yang berbentuk kata

artinya jargon yang digunakan olehsuatu kelompok sosial, bentukkebahasaannya berupa kata. Jargonyang berbentuk kata ini selanjutnyadapat diperinci menjadi beberapajenis kata, yaitu kata benda, katakerja, dan kata sifat.Kata adalahsatuan bahasa yang dapat berdirisendiri dengan makna yang bebas.Kata atau kelompok kata yangpemakaiannya terbatas pada bidangtertentu (Kosasih, 2003:114)

Jargon bentuk singkatan danakronimadalah jargon yang dibentukdengan cara memendekkan suatukata dengan cara menanggalkanbeberapa bagian yang terdapat dalamkata tersebut. Bagian yangdihilangkan biasanya bentuk-bentukvokal, dan yang dipertahankanadalah konsonan awal pada masing-masing suku kata.Sedangkan jargonyang berbentuk akronim adalah

Page 5: ANALISIS PENGGUNAAN JARGON PADA KARIKATUR … · memperoleh deskripsi objektif tentang makna jargon pada karikatur politik Indonesia. ... UKM = Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Bisnis

NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 474

jargon singkatan yang dibentukdengan cara menggabungkan hurufawal, suku kata, ataumengkombinasikan huruf dengansuku kata, sehingga dapat dilafalkansecara wajar. Bahasa Indonesiaadalah bahasa nasional yang mudadan rupanya orang-orang yangmengunakan bahasa Indonesia sukasekali merubah dan mengadakaneksperimen bahasa ini. BahasaIndonesia terkenal berisi banyakakronim dan singkatan, yangdigunakan sehari-hari.Kebanyakanorang tahu artinya akronim-akronimitu, dan tersebar luas di seluruhIndonesia. Bisa dilihat di dalamkoran, plakat besar, dan dilihat daritelevisi. Ada banyak akronim resmidari media massa dan dimengertioleh masyarat luas, itu hanya karenakebiasaan sehari-hari. Denganmembuka koran saja, banyakakronim bisa dilihat. Bukan katapolitik saja, tetapi juga dari bidangolah raga dan bisnis.Kebanyakankata ini menurut editor sudahdiketahui oleh banyak orang, tetapikadang-kadang ada juga yangmemerlukan keterangan (Barnes,2004:8).Banyak singkatan dalamBahasa Indonesia tidak perlumenjadi masalah karena kebanyakanorang sudah tahu artinya. Tetapisetiap bidang mempunyai singkatansendiri, misalnya militer, mahasiswa,binis dan lain-lain.Mungkin adamasalah untuk seseorang yang di luarbidang ini karena mereka belumtentu memahaminya.

Beberapa contoh akronim-akronim dan singkatan adalahsebagai berikut:

Bidang PolitikSBY = Susilo BambangYudoyonoPNS = Pegawai Negeri SipilHAM = Hak Asasi Manusia

DPR = Dewan PewakilanRakyatGolKar = Golongan KaryaPilkadal = Pemilihan KepalaDaerah LangsungBidang PendidikanDPC = Dewan PimpihanCabangPTN = Perguruan TinggiNegeriPTS = Perguruan TinggiSwastaOrMah = OrganisasiMahasiswaUKM = Unit KegiatanMahasiswa

Bidang Bisnis dan EknomikBNI = Bank NasionalIndonesiaBPK = Badan PemeriksaKeuanganKadin = Kamar Dagang danIndustriREI = Real Estate Indonesia

Bidang Olah ragaKONI = Komite Olah ragaNasional IndonesiaArema = Arek MalangPSSI = Persatuan Sepak bolaSeluruh IndonesiaPBSI = Persatuan Bulu tangkisSeluruh IndonesiaBidang Militeris dan PolisiTNI = Tentara NasionalIndonesiaPolri = Polisi RepublikIndonesiaKodam = Komando DaerahMiliter

SIMPULAN DAN SARANDari paparan data dan temuan

penelitian serta pembahasan padabab sebelumnya, maka dapat diambilkesimpulan sebagai berikut :

Page 6: ANALISIS PENGGUNAAN JARGON PADA KARIKATUR … · memperoleh deskripsi objektif tentang makna jargon pada karikatur politik Indonesia. ... UKM = Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Bisnis

NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 475

(5) Wujud jargon karikatur politikIndonesia direpresentasikan dalambentuk (1) diksi, (2) frase, (3)akronim, dan (4) kalimat.

(6) Makna jargon karikatur politikIndonesian sebagai (1) jargontentang harapan masa depan, (2)jargon yang berisi ajakan secaralangsung, (3) jargon yang berisipermintaan secara tidak langsung,dan (4) jargon yang berisi profil(pencitraan). Dengan fungsi (1)simbol politik, (2) pengakraban,(3) pengungkapan jati diri, (4)paparan prioritas program kerja,(5) permintaan dukungan secaralangsung, dan (6) permintaandukungan secara tidak langsung.Melalui penelitian ini,

rekomendasi yang dapat diberikanyakni (1) penelitian mengenai jargonkarikatur politik Indonesia dapatdijadikan salah satu referensi bagikajian mengenai jargon politik dalamkonteks situasi dan tempat yang lain,dan (2) analisis mengenai jargonkarikatur politik Indonesia dapatditindaklanjuti sebagai kajian strategikampanye politik, dan strategipemanfaatan bahasa dalam media-media kampanye politik

DAFTAR RUJUKANAgustina, Leonie, Abdul Chaer.

2010. Soiolinguistik PerkenalanAwal. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, Muhammad. 1985. PenelitianKependidikan Proserdur danStrategi. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 1987.Prosedur Penelitian SuatuPengantar Praktik. Jakarta:Bina Aksara.

Barnes, Melanie. 2004. Bahasa danPolitik: wacana Politik danPlesetan.

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Chaer, Abdul, Leonie Agustina.2010. Sosiolinguistik:Perkenalan Awal. Jakarta:Rineka Cipta.

Depdikbud. 1997. Kamus BesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

Hasyim, Muchlis. 2013.Editorial.(Online).(http://kartun.inilah.com, diakses01 Maret 2013)

http://idtesis.com/penggunaan-jargon-studi-kasus-mahasiswa-moskow-state-university-rusia/

Ibrahim, Abd. Syukur. 1995.Sosiolinguistik: Sajian, Tujuan,Pendekatan, dan Problem.Surabaya: Usaha Nasional

Kosasih, E. 2003. KompetensiKetatabahasaan danKesusastraan. Bandung: YramaWidya.

Moleong, Lexy J. 1990. MetodologiPenelitian Kualitatif. Bandung:Rosdakarya.

Narbuko, Kholid. 2003. MetodologiPenelitian. Jakarta: BumiAksara.

Nasution, S. 1988. MetodologiPenelitian NaturalistikKualitatif. Bandung: Tarsito.

Pateda, Mansoer. 1990.Sosiolinguistik. Bandung:Penerbit Angkasa.

Sibarani, Robert. 1992. HakekatBahasa. Bandung: Citra AdityaBakti.

Sugono, Dendy. 1997. BerbahasaIndonesia dengan Benar.Jakarta: Puspa Swara.

Surbakti, Ramlan. 2010. MemahaiIlmu Politik.Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia.

Page 7: ANALISIS PENGGUNAAN JARGON PADA KARIKATUR … · memperoleh deskripsi objektif tentang makna jargon pada karikatur politik Indonesia. ... UKM = Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Bisnis

NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 476

Tarigan, Henry Guntur. 1990. TeoriBelajar Bahasa. Bandung:Angkasa.

Tim Musyawarah Guru BinaKewarganegaraan. 2004.Kewarganegaraan untuk MadrasahAliyah / yang Sederajat Kelas I.Jakarta: JP. Pres