analisis penggunaan leverage, kualitas · pdf fileagama : islam 5. alamat : jalan ......

147
ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS AUDIT, DAN EMPLOYEE DIFF DALAM MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Eva Noor Alfiah NIM : 109082000166 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M /1434 H

Upload: buique

Post on 03-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS AUDIT, DAN EMPLOYEE

DIFF DALAM MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2007-2011)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh:

Eva Noor Alfiah

NIM : 109082000166

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M /1434 H

Page 2: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

ii

Page 3: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

iii

Page 4: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

iv

Page 5: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

v

Page 6: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Eva Noor Alfiah

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 04 Oktober 1991

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jalan Kebon Nanas 1 Rt/Rw 002/002

No.52, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

6. Telepon (HP) : 085715638795

7. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. 1997-2003 : SD Negeri Grogol Selatan 02 Petang

2. 2003-2006 : SMP Negeri 16 Jakarta

3. 2006-2009 : SMK Negeri 6 Jakarta

4. 2009-2013 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Pramuka SMP Negeri 16 Jakarta tahun 2005

2. Anggota KBA Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

vii

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine whether leverage, audit quality,

and employee diff (the difference of financial measure and nonfinancial measure)

can be used to detect financial statement fraud, an empirical study in manufacture

companies that listed in Indonesia Stock Exchange from 2007 to 2011. This

research sample was selected by purposive sampling method with 134 companies

as population and 23 companies as samples. Analysis method used is multiple

linear regression with SPSS program version 20.0, and the analysis techniques

used in this research are statistic descriptive analysis, the assumptions of

classical test, test the hypotesis F-statistic to test the effect together with 5%

confidence level and the t-statistic for testing the partial regression coefficient.

This research shows that simultaneously leverage, audit quality and employee diff

have significant influence toward financial statement fraud with the proxy

discretionary accruals. While partially audit quality and employee diff have

significant influence toward financial statement fraud, leverage doesn’t have

significant influence toward financial statement fraud.

Keywords: Leverage, audit quality, employee diff, financial statement fraud

Page 8: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

viii

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah leverage, kualitas

audit dan employee diff (selisih ukuran keuangan dan nonkeuangan) dapat

digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan, studi empiris pada

perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-

2011. Sampel pada penelitian ini dipilih berdasarkan metode purposive sampling

dengan jumlah populasi sebanyak 134 perusahaan dan sampel sebanyak 23

perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda

dengan program SPSS versi 20. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian

ini adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis F-statistik

untuk menguji pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat kepercayaan 5%

serta menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan leverage, kualitas audit, dan

employee diff berpengaruh secara signifikan terhadap kecurangan laporan

keuangan dengan proksi discretionary accruals. Sementara secara parsial kualitas

audit dan employee diff berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan

keuangan, leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan

keuangan.

Kata kunci: Leverage, kualitas audit, employee diff, kecurangan laporan

keuangan

Page 9: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirraahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin. Segala puji hanya bagi ALLAH SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita semua, karena

hanya dengan ridho-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Analisis Penggunaan Leverage, Kualitas Audit, dan Employee Diff dalam

Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan” (Studi Empiris Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011)”.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, selaku uswatun hasanah bagi setiap rangkaian kehidupan kita,

beserta para sahabat, keluarga dan pengikutnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai hambatan dan

rintangan, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu baik moril

maupun materil dalam penyusunan skripsi ini kepada:

1. Keluargaku tercinta, Mama, Bapak, Mba Riri, Mba Siti, Mas Teguh, Mas Toni

terima kasih atas do’a, dukungan, kesabaran dan keikhlasan yang tidak henti-

hentinya untuk penulis. Semoga penulis dapat menjadi anak yang berguna

bagi keluarga. Amiin.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Leis Suzanawaty, SE., M.Si selaku Pudek Bidang Akademik Fakultas

Ekonomi dan Bisnis,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

sekaligus dosen penguji skripsi penulis.

4. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku Dosen Pembimbing I atas waktu yang

telah diluangkan untuk ilmu, arahan,nasihat serta motivasi bagi penulis selama

penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Atiqah, SE.,M.Si selaku Dosen Pembimbing II atas waktu yang telah

diluangkan untuk ilmu, bantuan dan motivasinya selama penyusunan skripsi

ini.

Page 10: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

x

6. Ibu Dr. Rini, SE, Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomidan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

sekaligus Dosen Penguji Skripsi penulis.

7. BapakHepi Prayudiawan, SE, Ak., MM selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta sekaligus Dosen Penguji Komprehensif dan Skripsi penulis.

8. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Dosen Penguji Komprehensif

penulis.

9. Ibu Rahmawati, SE.,MM selaku Dosen Penguji Komprehensif penulis.

10. Bapak Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA selaku Dosen Pembimbing Akademik

penulis.

11. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu dan

perhatian kepada para mahasiswanya tidak terkecuali penulis.

12. Seluruh staf bagian Keuangan, Akademik, Jurusan dan Fakultas atas

pelayanannya selama ini.

13. Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta

sahabat-sahabat penulis, Archi, Marchia, Enny, Anggun, Frida, Via, Mawar,

dan Erna terima kasih untuk semangat, bantuan, dan pengalaman selama masa

kuliah.

Semoga ALLAH SWT membalas semua kebaikan mereka serta ilmu, amal

dan iman yang kita miliki dapat diterima di sisi-Nya. Akhirnya, dengan segala

kerendahan hati, penulis mempersembahkan skripsi ini kelak dapat bermanfaat

kepada semua pihak yang berkepentingan. Semoga ALLAH SWT senantiasa

mengiringi setiap langkah kita. Amiiin ya rabbal ‘aalamiin.

Jakarta, 10 Juli 2013

Penulis

Page 11: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

xi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ...................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ................................................ iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................ iv

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ........................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ................................................................................ vi

Abstract ......................................................................................................... vii

Abstrak ......................................................................................................... viii

Kata Pengantar ........................................................................................... ix

Daftar Isi ...................................................................................................... xi

Daftar Tabel ................................................................................................ xv

Daftar Gambar ............................................................................................ xvi

Daftar Lampiran ......................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 16

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 17

1. Tujuan Penelitian ................................................................. 17

2. Manfaat Penelitian ............................................................... 17

a. Bagi Ilmu Pengetahuan .................................................... 17

b. Bagi Auditor Independen ................................................ 18

c. Bagi Regulator ................................................................. 18

d. Bagi Investor ................................................................... 18

Page 12: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

xii

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 19

A. Tinjauan Berkenaan dengan Variabel yang Diambil ................ 19

1. Agency Theory (Teori Keagenan) .......................................... 19

2. Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan ...................... 21

3. Kecurangan Laporan Keuangan ............................................. 26

4. Fraud Triangle Theory .......................................................... 27

5. Earning Management ............................................................ 29

6. Leverage ................................................................................ 35

7. Kualitas Audit ........................................................................ 36

8. Ukuran Keuangan dan Nonkeuangan .................................... 38

9. Employee Diff ........................................................................ 41

B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis .............. 43

1. Pengaruh Leverage terhadap Kecurangan

Laporan Keuangan ................................................................ 43

2. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Kecurangan Laporan

Keuangan .............................................................................. 45

4. Pengaruh Employee Diff terhadap Kecurangan Laporan

Keuangan .............................................................................. 46

5. Pengaruh Leverage, Kualitas Audit, dan Employee Diff

terhadap Kecurangan Laporan Keuangan ............................. 47

C. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu .............................................. 48

D. Kerangka Pemikiran ................................................................ 59

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................... 62

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 62

Page 13: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

xiii

B. Metode Penentuan Sampel ....................................................... 62

C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 63

D. Metode Analisis Data .............................................................. 65

1. Analisis Stasistik Deskriptif ................................................. 66

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 67

a. Uji Normalitas ................................................................. 67

b. Uji Multikolinearitas ....................................................... 68

c. Uji Autokorelasi ............................................................... 68

d. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 69

3. Uji Koefisien Determinasi ................................................... 70

5. Pengujian Hipotesis ............................................................. 71

a. Pengujian secara Simultan (Uji F) ................................... 72

b. Pengujian secara Parsial (Uji t) ....................................... 72

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................... 73

1. Variabel Dependen ............................................................... 73

a. Kecurangan Laporan Keuangan ...................................... 73

2. Variabel Independen ............................................................ 76

a. Leverage .......................................................................... 76

b. Kualitas Audit .................................................................. 77

c. Employee Diff ................................................................. 79

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................. 82

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 82

B. Hasil Analisis dan Pembahasan ............................................... 84

1. Statistik Deskriptif ............................................................... 84

Page 14: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

xiv

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 88

a. Uji Normalitas ................................................................. 88

b. Uji Multikolinearitas ....................................................... 91

c. Uji Autokorelasi ............................................................... 91

d. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 95

3. Koefisien Determinasi ......................................................... 96

4. Pengujian Hipotesis ............................................................. 100

a. Pengujian secara Simultan (Uji F) ................................... 100

b. Pengujian secara Parsial (Uji t) ....................................... 101

BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 112

A. Kesimpulan ................................................................................. 112

B. Implikasi ..................................................................................... 113

C. Saran ........................................................................................... 115

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 116

LAMPIRAN ................................................................................................. 121

Page 15: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu .............................................. 54

4.1 Rincian Sampel Penelitian ....................................................... 82

4.2 Daftar Nama Perusahaan .......................................................... 83

4.3 Hasil Statistik Deskriptif Penelitian ......................................... 84

4.4 Uji Normalitas: Kolmogorov-Smirnov ..................................... 91

4.5 Uji Multikolinearitas ................................................................ 92

4.6 Uji Autokorelasi: Durbin Watson ............................................ 93

4.7 Uji Autokorelasi: Run Test ....................................................... 94

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................. 97

4.9 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ................................. 101

4.10 Hasil Uji Statistik t ................................................................. 102

Page 16: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Fraud Triangle ....................................................................... 29

2.2 Kerangka Pemikiran ............................................................... 61

4.1 Hasil Uji Normalitas: Grafik Histogram ................................ 89

4.2 Hasil Uji Normalitas: Grafik Normal Probability Plot .......... 89

4.3 Uji Heteroskedastisitas: Grafik Scatterplot ............................ 95

Page 17: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1. Data Sampel Penelitian .............................................................. 121

2. Hasil Uji Regresi Berganda ........................................................ 126

Page 18: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini, bisnis dapat dilakukan tanpa mengenal batas

waktu dan jarak. Hal ini memberikan investor lebih banyak pilihan tempat

untuk berinvestasi, demikian juga dengan perusahaan dapat menarik lebih

banyak investor untuk memenuhi kebutuhan pendanaan. Untuk

mempertemukan kedua kepentingan ini dibutuhkan suatu alat komunikasi.

Alat komunikasi ini adalah laporan keuangan, melalui laporan keuangan

perusahaan dapat memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada

investor, dan investor dapat menilai prospek atau kinerja perusahaan tersebut

dimasa depan dan memutuskan untuk berinvestasi atau tidak. Sehingga

diperlukan jasa dari auditor eksternal untuk memberikan keyakinan bahwa

laporan keuangan telah bebas dari kepentingan manapun termasuk

perusahaan.

Laporan keuangan adalah sarana pengomunikasian informasi keuangan

utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan (Kieso et al., 2008:2). Laporan

keuangan ini menggambarkan kinerja perusahaan selama satu periode

akuntansi dan sebagai dasar bagi investor dalam pengambilan keputusan

ekonomi. Penerbitan laporan keuangan secara umum bertujuan untuk

memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas

yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam

Page 19: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

2

pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka (PSAK No. 01 Revisi 2009). Dapat disimpulkan

bahwa laporan keuangan adalah alat komunikasi yang digunakan oleh

manajemen kepada pihak-pihak yang berkepentingan di luar perusahaan

seperti, investor, kreditor dan regulator tentang kondisi keuangan perusahaan.

Mengingat pentingnya peran yang dimiliki oleh laporan keuangan, maka

hanya laporan keuangan berkualitas dan terbebas dari salah saji material baik

yang disengaja (fraud) maupun yang tidak disengaja (error) yang dapat

dipercaya sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan. Pihak

yang dapat menyediakan keyakinan mengenai kewajaran laporan keuangan

adalah auditor eksternal. Karena dalam mekanisme pelaporan keuangan, suatu

audit dirancang untuk memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan tidak

dipengaruhi oleh salah saji (misstatement) yang material dan juga memberikan

keyakinan yang memadai atas akuntabilitas manajemen atas aktiva perusahaan

(Koroy,2008:22). Hal ini sesuai dengan Tanggung Jawab dan Fungsi Auditor

Independen, dalam SA Seksi 110 (PSA No.01) “auditor bertanggung jawab

dalam merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan

memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik

yang disebabkan oleh kekeliruan dan kecurangan” (IAI, 2001). Pernyataan ini

memberikan arahan dan standar yang jelas kepada auditor mengenai

kewajibannya mendeteksi kecurangan, serta audit laporan keuangan yang

dilakukan harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Page 20: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

3

Tetapi bukanlah hal yang mudah untuk mendeteksi kecurangan laporan

keuangan, terbukti dengan adanya kasus skandal keuangan yang melibatkan

akuntan publik seperti Enron, Xerox, Walt Disney, World Com, Merck, dan

Tyco yang terjadi di Amerika Serikat, selain itu juga kasus Kimia Farma dan

sejumlah Bank Beku Operasi yang melibatkan akuntan publik di Indonesia,

serta sejumlah kasus kegagalan keuangan lainnya (Suzy, 2008:103).

Ketika auditor gagal dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan,

maka kerugian tidak hanya dirasakan oleh pihak-pihak yang mengandalkan

informasi dalam laporan keuangan seperti investor, kreditor dan regulator.

Tetapi kerugian juga dirasakan oleh auditor eksternal, baik risiko reputasi

maupun kerugian finansial (Stefaan, 2010:2). Contohnya, terhadap auditor

eksternal yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk, per 31

Desember 2001, Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) memberikan

sanksi administratif sebesar Rp 100 juta. Bapepam mengemukakan proses

audit tersebut tidak berhasil mendeteksi adanya penggelembungan laba yang

dilakukan PT Kimia Farma Tbk, dan tidak ditemukan unsur kesengajaan

membantu manajemen dalam menggelembungkan laba (Koroy, 2008:23).

Menurut Koroy (2008:25) terdapat empat faktor utama penyebab

kegagalan pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Pertama, karakteristik

terjadinya kecurangan, kecurangan lebih sulit untuk dideteksi karena

kecurangan melibatkan penyembunyian (concealment). Kedua, standar

pengauditan mengenai pendeteksian kecurangan yang kurang memadai.

Ketiga, lingkungan pekerjaan audit yang mengurangi kualitas audit dan

Page 21: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

4

keempat, metode dan prosedur audit yang tidak efektif dalam pendeteksian

kecurangan.

Sedangkan menurut Intal dan Do (2002:3), alasan mengapa auditor gagal

untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan dibedakan dari segi teknikal

dan etika. Dari segi teknikal antara lain: auditor tidak dapat menyediakan

bukti audit yang layak dan kuat, lemahnya model risiko audit dan penilaian

risiko internal kontrol, kegagalan audit dalam pengakuan pendapatan dan

pengungkapan transaksi dengan pihak ketiga. Dari segi etika, faktor yang

berkaitan dengan gagalnya auditor mendeteksi kecurangan laporan keuangan

adalah mengenai independensi audit dan jumlah jasa nonaudit yang diberikan

oleh auditor.

Auditor harus menyadari dengan cepat probabilitas terjadinya

kecurangan dengan mengandalkan pada sinyal kecurangan. Sebagai contoh,

laporan arus kas yang menunjukkan arus kas negatif yang berasal dari hasil

operasi atau ketidakmampuan perusahaan untuk menghasilkan uang kas dari

hasil operasi saat perusahaan melaporkan pertumbuhan laba merupakan sinyal

penting probabilitas terjadi skenario kecurangan dalam pelaporan keuangan.

Beberapa skenario kecurangan mungkin terjadi misalnya berkaitan dengan

fictitious sales, revenue recognition, timing differences (Lusy, 2009:55).

Kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud)telah diartikan

secara berbeda oleh para akademisi dan praktisi (Intal dan Do, 2002:18). Elliot

dan Willingham (1980) dalam Intal dan Do (2002:18) mendefinisikan

kecurangan laporan keuangan sebagai kecurangan manajemen: “the deliberate

Page 22: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

5

fraud committed by management that injures investor and creditors through

materially misleading financial statement”. Artinya, kecurangan yang sengaja

yang dilakukan oleh manajemen, merugikan investor dan kreditor melalui

laporan keuangan yang secara material menyesatkan. Menurut Standar Audit

Seksi 316 tentang Pertimbangan atas Kecurangan dalam Audit Laporan

Keuangan, faktor yang membedakan antara kecurangan dan kekeliruan adalah

tindakan yang mendasarinya, yang berakibat terjadinya salah saji material

dalam laporan keuangan, berupa tindakan yang disengaja atau tidak disengaja.

Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan adalah

salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam

laporan keuangan untuk mengelabui pemakai laporan keuangan.

Variabel-variabel keuangan yang dapat digunakan oleh auditor untuk

mendeteksi kecurangan laporan keuangan diantaranya adalah rasio debt to

equity, sales to total assets, net profit to sales, accounts receivable to sales,

net profit to total assets, working capital to total assets, gross profit to total

assets, inventory to sales, total debt to total assets, dan financial distress (z-

score). Perusahaan dengan rasio total debt to total assets(leverage) yang

tinggi mengindikasikan perusahaan melakukan kecurangan laporan keuangan,

hal ini memberikan motivasi bagi manajemen untuk melakukan kecurangan

(Spathis, 2002:183).

Akuntan publik telah dikritik secara luas sepanjang dekade terakhir ini,

karena gagal dalam melindungi kepentingan investor, khususnya sejak skandal

korporasi Enron (Herusetya, 2012:1). Auditor atau kantor akuntan publik

Page 23: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

6

memiliki peran yang sangat penting sebagai salah satu gatekeeper pasar modal

yang dapat memberikan kepastian (assurance) atas kualitas pelaporan

keuangan perusahaan publik (Roonen dan Yaari, 2008 dalam Herusetya,

2012:1). Kualitas audit (audit quality) didefinisikan sebagai probabilitas

gabungan dari kemampuan seorang auditor untuk menemukan suatu

pelanggaran dalam pelaporan keuangan klien, dan melaporkan pelanggaran

tersebut (DeAngelo, 1981 dalam Herusetya, 2012:2). Para peneliti

menyatakan bahwa tidak ada satu ukuran karakteristik tertentu yang dapat

mewakili kualitas audit secara utuh karena kualitas audit memiliki sifat

multidimensi (Bamber dan Bamber, 2009; Francis, 2004 dalam Herusetya,

2012:2). Pengukuran kualitas audit sejauh ini lebih banyak menggunakan

pengukuran tunggal, atau pengujian bersama dari beberapa pengukuran yang

hanya mewakili salah satu dimensi kualitas audit, misalnya ukuran KAP (Big

5/6) (Becker et al., 1998; Reynolds dan Francis, 2001); spesialisasi industri

(Balsam et al., 2003); lamanya masa penugasan audit/pengalaman KAP (audit

tenure) (Gosh dan Moon, 2005) dalam (Herusetya, 2012:2). Dalam penelitian

ini, variabel kualitas audit diproksikan dengan reputasi auditor yaitu Big Four

dan non-Big Four. Menurut Teoh dan Wong (1993) dalam (Herusetya,

2009:52) auditor Big Four memiliki kualitas audit yang lebih tinggi

dibandingkan auditor Non-Big Four dengan argumentasi bahwa KAP besar

memiliki pengetahuan, pengalaman teknis, kapasitas dan reputasi yang lebih

superior dibandingkan KAP yang lebih kecil. Dengan demikian,

menggunakan auditor Big Four akan menghasilkan kualitas audit yang lebih

Page 24: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

7

tinggi dan mengurangi kesempatan perusahaan untuk melakukan kecurangan

(fraud) (Brazel et al., 2009:1153).

Salah satu metode yang dapat dilakukan auditor pada saat penilaian

risiko kecurangan adalah melalui prosedur analitis. Prosedur analitis adalah

evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari

hubungan yang masuk akal antara data keuangan yang satu dengan data

keuangan lainnya atau antara data keuangan dengan data nonkeuangan.

Prosedur analitis juga mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga

model yang rumit yang mengaitkan berbagai hubungan dan unsur data (IAI,

2001 dalam Dedi, 2008:17). Walaupun prosedur analitis sudah memasukkan

ukuran-ukuran nonkeuangan, tetapi standar audit belum mensyaratkan auditor

untuk mempertimbangkannya dalam penilaian risiko kecurangan (Brazel et al,

2009:1138). Dengan demikian, prosedur analitis menjadi tidak efektif dalam

mendeteksi kecurangan, karena tiga hal: pertama, auditor mungkin tidak

menyadari tren yang tidak biasa dan rasio dalam laporan keuangan karena

mereka kurang cukup memahami sifat bisnis klien. Kedua, auditor hanya

mengandalkan pada penjelasan manajemen tanpa kecukupan pengujian

validitas keterangan manajemen. Ketiga, prosedur analitis tradisional

menggunakan ukuran keuangan, sehingga hanya menghasilkan kesalahan

klasifikasi, sulit untuk mendeteksi kecurangan (Beneish 1999, Kaminski dan

Wetzel 2004, Hogan et al., 2008 dalam Brazel et al., 2009:1138).

Pendapat di atas diperkuat dengan pernyataan dari PCAOB (Public

Company Accounting Oversight Board) yang menyimpulkan bahwa prosedur

Page 25: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

8

analitis yang hanya menggunakan data keuangan adalah tidak efektif untuk

mendeteksi kecurangan (fraud) karena manajemen dapat membuat catatan

palsu dengan tujuan agar rasio dalam laporan keuangan terlihat normal (Brazel

et al., 2009:1143). Oleh karena itu, PCAOB sedang mempertimbangkan

apakah auditor sebaiknya diharuskan untuk menggunakan ukuran-ukuran

nonkeuangan (Nonfinancial Measures) yang tersedia untuk publik seperti

jumlah karyawan, jumlah cabang, jumlah retail, luas gudang, jumlah fasilitas

produksi, jumlah kunjungan pasien dapat digunakan untuk membantu

mendeteksi kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud)

(PCAOB 2004, Hogan et al., 2008 dalam Brazel et al., 2009:1136).

Del Global Technologies adalah perusahaan pembuat komponen

elektronik, perakitan, dan sistem untuk keperluan medis, industri, dan

pertahanan. Securities and Exchange Commission (SEC) menuduh bahwa

pada tahun fiskal 1997-2000, Del Global Technologies Corp (Del) terlibat

dalam pengakuan pendapatan yang tidak tepat, produk prematur dikirim ke

gudang pihak ketiga dan mencatat penjualan produk yang Del belum

diproduksi (SEC, 2004). Del melebihsajikan laba sebelum pajak pada tahun

1997 oleh setidaknya $3,7 juta atau 110%. Pendapatan Del meningkat 25%

dari $43,7 juta pada tahun 1996 menjadi $54,7juta pada tahun 1997. Namun,

Del melaporkan penurunan jumlah karyawan selama periode yang sama.

Jumlah karyawan menurun dari 440 pada tahun 1996 menjadi 412 pada tahun

1997. Jika perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dengan memotong

gaji, tidak mungkin bagi perusahaan untuk melipatgandakan profitabilitas

Page 26: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

9

sementara merumahkan karyawan, dan bahkan lebih tidak mungkin bahwa

karyawan yang di-PHK akan sesuai dengan peningkatan yang signifikan

dalam pendapatan. Selain itu, jumlah distributor Del juga mengalami

penurunan dari 400 ke 250 dari tahun 1996 sampai 1997. Penurunan

distributor juga tampaknya tidak mungkin untuk berhubungan dengan

peningkatan yang signifikan dalam pendapatan. Kasus ini menggambarkan

bagaimana hubungan yang tidak biasa antara ukuran-ukuran nonkeuangan

(NFMs) (yaitu, jumlah karyawan dan distribusi/dealer) dan data keuangan

(yaitu, pendapatan) dapat membantu auditor menilai risiko kecurangan.

Sebaliknya, salah satu pesaing Del Global, Fischer Imaging Corp, mengalami

penurunan 27% dalam pendapatan selama periode yang sama, disertai dengan

penurunan 20% pada karyawan dan penurunan 7% distributor (Brazel et al.,

2009:1141).

Fenomena tersebut juga terjadi di Indonesia, PT KMI Wire and Cable

Tbk., pada tahun 2011. PT KMI Wire and Cable Tbk., memiliki kegiatan

usaha meliputi pembuatan kabel, kawat aluminium dan tembaga serta bahan

baku lainnya untuk listrik, elektronika, telekomunikasi, serta komponen, suku

cadang, aksesoris yang terkait dan perlengkapan-perlengkapannya, termasuk

teknik rekayasa kawat dan kabel. Pendapatan PT KMI Wire and Cable Tbk.,

meningkat sebesar 11% dari tahun sebelumnya, sedangkan jumlah karyawan

dilaporkan menurun sebesar 3% dari tahun sebelumya. Pada tahun yang sama

PT KMI Wire and Cable Tbk., memiliki nilai discretionary accruals sebesar

0,65 hal ini berarti pada tahun 2011 PT KMI Wire and Cable Tbk., melakukan

Page 27: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

10

manajemen laba dalam bentuk peningkatan laba (income increasing) (sumber:

data sekunder diolah, 2013).

Contoh di atas menunjukkan bahwa ukuran-ukuran nonkeuangan dapat

dijadikan alternatif untuk pendeteksian kecurangan, karena manipulasi

ukuran-ukuran nonkeuangan sulit untuk disembunyikan. Ukuran-ukuran

nonkeuangan mudah untuk diverifikasi oleh auditor seperti jumlah karyawan,

jumlah fasilitas, jumlah outlet dan lain-lain (Brazel et al., 2009:1137).

Pendapat Kaplan (1996) dalam Putri dan Mahfud (2011:3) bahwa ukuran-

ukuran nonkeuangan seperti inovasi produk, kepemimpinan produk, dan

kesetiaan pelanggan secara lebih baik mengindikasikan keuntungan masa

depan daripada keuntungan tahunan.

Jika auditor dan pihak yang berkepentingan seperti direksi, kreditor,

investor dan regulator dapat mengidentifikasi ukuran-ukuran nonkeuangan

yang berhubungan dengan ukuran keuangan, ketidakkonsistenan pola antara

ukuran keuangan dan ukuran nonkeuangan dapat digunakan untuk untuk

mendeteksi perusahaan dengan risiko kecurangan yang tinggi (Brazel et al.,

2009:1138). Penelitian Brazel et al., (2009:1156) menemukan bahwa

perbedaan antara ukuran keuangan dan nonkeuangan lebih besar untuk

perusahaan yang melakukan fraud dibandingkan perusahaan yang tidak

melakukan fraud.

Variabel dependen (variabel terikat) yaitu kecurangan laporan keuangan

(financial statement fraud). Kecurangan laporan keuangan dapat dilakukan

dengan berbagai teknik (Spathis, 2002:179). Salah satu proksi yang dapat

Page 28: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

11

mengukur kecurangan laporan keuangan adalah earning management. Rezaee

(2002:7), berpendapat bahwa kecurangan laporan keuangan berkaitan erat

dengan tindakan manipulasi laba yang dilakukan oleh manajemen. Fenomena

kecurangan laporan keuangan dan manajemen laba terjadi pada kasus PT

Kimia Farma Tbk., dan PT Lippo Tbk., pada tahun 2002 mengindikasikan

adanya praktik manajemen laba yang berawal dari terdeteksi adanya

manipulasi laba. PT Kimia Farma Tbk., pada tahun 2002 mengindikasikan

adanya praktik manajemen laba dengan menaikkan laba hingga Rp 32,7

miliar. Manajemen laba tersebut diduga terkait dengan keinginan manajemen

lama untuk dipilih kembali oleh pemerintah guna mengelola perusahaan

farmasi tersebut. PT Indofarma pada tahun 2004 melakukan praktik

manajemen laba dengan menyajikan overstated (lebih saji) laba bersih senilai

Rp 28,870 miliar, sebagai dampak dari penilaian persediaan barang dalam

proses yang lebih tinggi dari yang seharusnya, sehingga harga pokok

penjualan tahun tersebut understated (kurang saji). Targetnya adalah

menaikkan laba (Bapepam, 2004 dalam Avianti, 2006:829).

Dalam melaksanakan auditnya, auditor mengidentifikasi risiko-risiko

kecurangan secara bersama-sama dalam elemen-elemen fraud triangle dan

kemudian dinilai tingkat signifikansinya berdasarkan professional judgement

(Lusy, 2009:56). Fraud triangle terdiri atas tiga komponen yaitu pressure,

opportunity, dan rationalization.

Variabel leverage digunakan sebagi proksi dari financial distress(tekanan

keuangan) dari pressure/inscentive factor dalam fraud triangle. Perusahaan

Page 29: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

12

yang mengalami financial distress (tekanan keuangan) memiliki insentif yang

lebih besar untuk melakukan kecurangan laporan keuangan (fraud),

dibandingkan perusahaan yang tidak mengalami financial distress (tekanan

keuangan) (Begley, Ming, dan Watts 1997 dalam Brazel et al., 2009:1152).

Hasil penelitian Spathis (2002) membuktikan bahwa leverage secara

signifikan berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal ini

berarti perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi, memiliki probabilitas

yang lebih tinggi untuk melakukan kecurangan laporan keuangan. Perusahaan

dengan tingkat leverage yang tinggi, memiliki risiko pelanggaran perjanjian

utang yang mengakibatkan timbulnya suatu biaya seperti sanksi pembatasan

atas pembayaran dividen atau pembatasan penambahan utang dan serta

menghambat kerja manajemen. Diduga, perusahaan yang memiliki tingkat

leverage yang tinggi akan mempunyai dorongan (incentives) yang lebih besar

untuk mendorong kinerja akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi

perjanjian dalam kontrak utang maupun untuk mendapatkan utang baru

(Dechow et al., 2010:25). Pendapat Dechow et al., (2010) didukung oleh

(DeAngelo et al., 1994; Defond dan Jiambalvo, 1991 dalam Skousen dan

Wright, 2006:8) ketika menghadapi pelanggaran perjanjian utang, manajer

akan lebih menggunakan kebijakan akrual agar dapat melaporkan laba

sekarang lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan. Sehingga manajer

dapat terhindar dari pelanggaran perjanjian utang (debt covenant).

Variabel kualitas audit diproksikan dengan reputasi auditor dan mewakili

opportuniy factor dalam fraud triangle. Reputasi auditor dibedakan

Page 30: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

13

berdasarkan KAP Big Four dan Non Big Four.KAP Big Four menghasilkan

kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan dengan KAP Non Big Four

(Piot dan Janin, 2005:8). Auditor Big Four adalah auditor yang memiliki

keahlian dan reputasi tinggi dibanding dengan auditor Non Big Four, karena

auditor Big Four dikenal secara internasional melakukan investasi yang lebih

besar dibandingkan auditor Non Big Four dalam bidang keahlian staf dan

untuk mempertahankan reputasi mereka (Piot dan Janin, 2005:5). Untuk

menjaga investasi mereka, auditor Big Four akan berusaha secara sungguh-

sungguh mempertahankan pangsa pasar, kepercayaan masyarakat, dan

reputasinya dengan cara menyediakan jasa audit yang berkualitas (Piot dan

Janin, 2005:5). Oleh karena itu, menggunakan auditor Big Four akan

meningkatkan kualitas audit dan mengurangi peluang perusahaan untuk

melakukan kecurangan laporan keuangan (Brazel et al., 2009:1153). Becker

et al., (1998) dalam (Krishnan, 2002:5) menemukan bahwa auditor Non-Big 6

melaporkan discretionary accruals yang lebih tinggi dibandingkan auditor

Big 6. Auditor Non-Big 6 mengizinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam

pilihan manajemen atas kebijakan akrual.

Variabel ukuran nonkeuangan (jumlah karyawan) digunakan karena

menurut Brazel et al., (2009:1138) pendeteksian kecurangan laporan

keuangan hanya dengan menggunakan rasio-rasio keuangan adalah tidak

efektif karena hanya menghasilkan salah klasifikasi yang tinggi. Hal ini

disebabkan karena rasio-rasio keuangan berasal dari data laporan keuangan

yang telah dimanipulasi oleh manajemen. Menurut Brazel et al., (2009:1137)

Page 31: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

14

setiap ukuran keuangan seperti pendapatan memiliki ukuran nonkeuangan

yang berhubungan seperti jumlah karyawan. Oleh karena itu, Brazel et al.,

(2009) meneliti mengenai employee diff yaitu selisih antara ukuran keuangan

(revenue growth) dengan ukuran nonkeuangan yang tersedia dipublik seperti

jumlah karyawan (employee growth). Hasil penelitian Brazel et al.,

(2009:1142) menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara ukuran

keuangan (revenue growth) dengan ukuran nonkeuangan (employee growth)

bagi perusahan yang melakukan kecurangan laporan keuangan. Penelitian

serupa juga dilakukan oleh Dechow et al., (2010:23), yang menemukan

bahwa terdapat pengurangan jumlah karyawan secara tidak wajar, bagi

perusahaan yang melakukan kecurangan laporan keuangan.

Dalam penelitian ini hanya digunakan jumlah karyawan (single NFM).

Karena jumlah karyawan (single NFM) menunjukkan hubungan sebesar 62%

dengan pertumbuhan pendapatan, sedikitlebih besar dibandingkan dengan

jumlah rata-rata ukuran nonkeuangan (average NFM) menunjukkan

hubungan sebesar 61% dengan pertumbuhan pendapatan (Brazel et al.,

2009:1156). Alasan lainnya penggunan ukuran nonkeuangan berupa jumlah

karyawan yaitu berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

Nomor Kep-06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan Nomor VIII.G.7

tentang pedoman penyajian laporan keuangan. Berdasarkan peraturan ini,

laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan publik/emiten harus

mengungkapkan jumlah karyawan pada akhir periode atau rata-rata jumlah

Page 32: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

15

karyawan selama periode yang bersangkutan. Sehingga data yang dimaksud

yaitu jumlah karyawan tersedia untuk publik.

Penelitian sebelumnya yang menggunakan variabel ukuran nonkeuangan

untuk mendeteksi fraud dilakukan oleh Brazel et al., (2009). Penelitian

Brazel et al., (2009) memberikan bukti empiris pertama bahwa ukuran

nonkeuangan dapat digunakan secara efektif oleh auditor untuk menilai risiko

kecurangan laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Brazel et al.,

(2009) sangat menarik untuk diteliti karena penggunaan variabel baru dalam

upaya untuk memberikan peringatan/sinyal kecurangan (red flag) tentang

probabilitas terjadinya kecurangan laporan keuangan.

Penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan dari penelitian

yang dilakukan oleh Brazel et al., (2009) yang meneliti apakah ukuran-

ukuran nonkeuangan seperti jumlah karyawan, jumlah cabang, jumlah

kunjungan pasien, jumlah fasilitas produksi, jumlah patent, jumlah pusat

distribusi, luas fasilitas produksi dapat secara efektif digunakan untuk

mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan (financial statement fraud).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya penggunaan earning

management sebagai proksi dari variabel kecurangan laporan keuangan dan

penggunaan single NFM (jumlah karyawan) untuk mengetahui apakah ukuran

nonkeuangan (jumlah karyawan) dapat digunakan untuk mendeteksi

kecurangan laporan keuangan. Serta penggunaan variabel leverage (Spathis,

2002) dan kualitas audit (Brazel et al., 2009; Herusetya, 2012).

Page 33: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

16

Perbedaan lainnya adalah dalam hal lokasi, periode, dan populasi

penelitian. Dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel penelitian yang

dilakukan oleh Brazel et al.,(2009) yaitu ukuran nonkeuangan dapat secara

efektif digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan (financial

statement fraud) di Indonesia.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul “Analisis

Penggunaan Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Dalam

Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan”

(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun

2007-2011)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pokok permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecurangan

laporan keuangan?

2. Apakah kualitas audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kecurangan laporan keuangan?

3. Apakah employee diff memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kecurangan laporan keuangan?

4. Apakah leverage, kualitas audit, dan employee diff memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan?

Page 34: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

17

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh leverage

terhadap kecurangan laporan keuangan, terkait penggunaan leverage

dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh kualitas audit

terhadap kecurangan laporan keuangan, terkait penggunaan kualitas

audit dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan.

c. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh employee diff

terhadap kecurangan laporan keuangan, terkait dengan penggunaan

employee diff dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan.

d. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh leverage,

kualitas audit dan employee diff terhadap kecurangan laporan keuangan,

terkait dengan penggunaannya dalam mendeteksi kecurangan laporan

keuangan.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dapat ditemukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan memperkuat atau memperluas penelitian sebelumnya

Page 35: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

18

terutama mengenai analisis penggunaan leverage, kualitas audit dan

ukurannonkeuangan (employee diff) dalam mendeteksi kecurangan

laporan keuangan.

b. Bagi Auditor Independen

Dengan adanya penelitian ini diharapkan para auditor dapat

melakukan penilaian mengenai salah saji material yang disebabkan oleh

kecurangan (fraud) dengan lebih efektif sesuai dengan

tanggungjawabnya dalam Standar Audit Seksi 110 tentang Tanggung

Jawab dan Fungsi Auditor Independen.

c. Bagi Regulator

Dengan adanya penelitian ini diharapkan pihak regulator IAPI

(Institut Akuntan Publik Indonesia) dapat mengeluarkan kebijakan-

kebijakan mengenai penggunaan ukuran-ukuran nonkeuangan

(nonfinancial measures) terkait dengan pendeteksian kecurangan

laporan keuangan.

d. Bagi Investor

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti

empiris yang dapat digunakan untuk menambah informasi sebagai dasar

pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Salah satunya dengan

mengamati ukuran nonkeuangan perusahaan untuk menilai kewajaran

laporan keuangan.

Page 36: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil

1. Teori Agensi

Teori agensi atau keagenan sering digunakan untuk menjelaskan

kecurangan akuntansi. Teori keagenan bermaksud memecahkan dua

problem yang terjadi dalam hubungan keagenan. Yaitu, bila keinginan atau

tujuan dari prinsipal dan agen bertentangan (conflict of interest), dan bila

prinsipal merasa kesulitan menelusuri apa yang dilakukan oleh agen. Bila

agen dan prinsipal berupaya memaksimalkan utilitasnya masing-masing,

serta memiliki keinginan dan motivasi yang berbeda, maka agen tidak

selalu bertindak sesuai keinginan prinsipal serta akan bertindak merugikan

prinsipal, antara lain berperilaku tidak etis dan cenderung melakukan

kecurangan akuntansi (Wilopo, 2012:2). Konflik kepentingan antara

pemilik dan agen terjadi karena kemungkina agen tidak selalu berbuat

sesuai dengan kepentingan prinsipal, sehingga memicu biaya keagenan

(agency cost) (Sam’ani, 2008:34).

Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Sam’ani (2008:33),

menyatakan bahwa agency theory mendeskripsikan pemegang saham

sebagai principal dan manajemen sebagai agent. Manajemen merupakan

pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi

kepentingan pemegang saham. Untuk itu, manajemen diberikan sebagian

Page 37: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

20

kekuasaan untuk membuat keputusan bagi kepentingan terbaik pemegang

saham. Oleh karena itu, manajer harus bertanggung jawab kepada

pemegang saham. Unit analisis yang digunakan dalam teori keagenan

adalah kontrak yang melandasi hubungan antara principal dan agent.

Fokusnya adalah penentuan kontrak yang paling efisien yang mendasari

hubungan agent dan principal. Kontrak yang efisien adalah kontrak yang

memenuhi dua faktor, yaitu:

a. Agent dan principal memiliki informasi yang simetris artinya baik

agent maupun principal memiliki kualitas dan jumlah informasi yang

sama sehingga tidak terdapat informasi yang disembunyikan yang dapat

digunakan untuk keuntungan diri sendiri.

b. Risiko yang dipikul berkaitan dengan imbal jasanya adalah kecil, yang

berarti agent mempunyai kepastian yang tinggi mengenai imbalan yang

diterimanya.

Principal menilai kinerja agent berdasarkan kemampuannya untuk

menghasilkan laba sebesar mungkin dan secara langsung akan

berpengaruh terhadap besarnya deviden yang diberikan kepada investor.

Makin tinggi laba perusahaan, semakin besar pula pemberian deviden

kepada investor. Eisenhardt, (1989) dalam Sam’ani (2008:34) membagi

tiga jenis asumsi sifat dasar manusia untuk menjelaskan tentang teori

agensi yaitu:

1) manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest)

Page 38: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

21

2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa

mendatang (bounded rationality), dan

3) manusia selalu menghindari risiko (risk averse).

Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia. Manajer sebagai manusia

kemungkinan besar akan bertindak berdasarkan sifat opportunistic (Haris,

2004 dalam Sam’ani, 2008:34). Maksud dari sifat opportunistic adalah

bahwa manajer akan lebih mengutamakan kepentingan pribadinya

dibandingkan kepentingan orang lain (investor). Agent akan berusaha

mencari keuntungannya sendiri untuk mendapatkan bonus dari perusahaan

dengan berbagai cara seperti memanipulasi angka-angka di laporan

keuangan.

Jensen dan Meckling (1976); Brickley dan James, (1987); dan

Shivdasani (1993) dalam Wilopo (2012:3) menjelaskan bahwa prinsipal

dapat memecahkan permasalahan ini dengan mengeluarkan biaya

keagenan (agency cost) biaya ini mencakup memberi kompensasi yang

sesuai kepada agen, serta mengeluarkan biaya monitoring. Diantaranya,

adanya pengawasan ekstenal yang dilakukan oleh auditor eksternal untuk

menghasilkan laporan keuangan yang transparan (Watts dan Zimmerman,

1986 dalam Meisaroh dan Lucynda, 2011:5).

2. Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan

Auditor harus menyadari dengan cepat kemungkinan terjadinya

kecurangan dengan mengandalkan pada sinyal kecurangan (Lusy,

2009:55). Karena, kecurangan yang tidak terdeteksi akan berubah menjadi

Page 39: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

22

skandal keuangan yang besar dan merugikan banyak pihak baik investor,

kreditor maupun auditor. Akuntan publik mendapat kritikan secara luas

sepanjang dekade terakhir ini, karena gagal melindungi kepentingan

investor, khususnya sejak skandal korporasi Enron (Herusetya, 2012:1).

Hal ini, diperparah dengan adanya kesenjangan harapan (expectation gap)

antara pengguna jasa audit dengan pihak auditor eksternal. Tidak seperti

pada masa-masa awal pengauditan tahun 1850 sampai awal tahun 1900-an

auditor bertugas memberikan keyakinan yang hampir absolut terhadap

kecurangan dan mismanagement yang disengaja, namun karena semakin

berkembangnya perusahaan maka terjadi pergeseran dalam proses

pengauditan. Semula untuk memberikan keyakinan absolut kecurangan

laporan keuangan dapat dideteksi, menjadi keyakinan yang memadai atas

laporan keuangan (Koroy, 2008:23). Di lain pihak, masyarakat investor

yang disurvei mengingingkan agar audit dapat memberikan keyakinan

yang absolut agar laporan keuangan bebas dari salah saji material baik

kekeliruan (unintentional misstatement) maupun kecurangan (Epstein dan

Geiger, 1994 dalam Koroy, 2008:24).

Salah satu cara untuk mengatasi adanya kesenjangan harapan

(expectation gap) tentang tanggung jawab auditor adalah melalui Standar

Audit Seksi 110. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik Seksi 110

tentang tanggung jawab dan fungsi auditor independen, “auditor

bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk

memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas

Page 40: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

23

dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau

kecurangan. Oleh karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan,

auditor dapat memperoleh keyakinan memadai, namun bukan mutlak,

bahwa salah saji material terdeteksi. Auditor tidak bertanggung jawab

untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan

bahwa salah saji material terdeteksi, yang disebabkan oleh kekeliruan atau

kecurangan, yang tidak material terhadap laporan keuangan” (IAI, 2001).

Jadi, dari pengertian tanggung jawab auditor tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa audit dirancang untuk memberikan keyakinan

memadai atas pendeteksian salah saji yang material dalam laporan

keuangan. Selanjutnya, audit harus direncanakan dan dilaksanakan dengan

sikap skeptisme professional dalam semua aspek penugasan. Misalnya,

auditor tidak boleh menganggap bahwa manajemen tidak jujur, tetapi

kemungkinan tersebut harus dipertimbangkan.

Konsep keyakinan memadai menunjukkan bahwa auditor bukan

seorang penjamin kebenaran laporan keuangan. Jika auditor bertanggung

jawab untuk memastikan bahwa semua asersi di dalam laporan keuangan

adalah benar, persyaratan untuk mendapatkan bahan bukti dan biaya

pelaksanaan audit akan naik sampai tingkat dimana audit tersebut secara

ekonomis tidak layak. Pembelaan terbaik bagi auditor jika salah saji

material tidak terungkap di dalam audit bahwa audit telah dilaksanakan

sesuai dengan standar auditing yang berlaku umum (Koroy, 2008:24).

Page 41: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

24

Audit tidak dapat diharapkan untuk memberikan tingkat keyakinan

yang sama dalam pendeteksian kecurangan manajemen yang material

seperti dalam pendeteksian kekeliruan yang material. Upaya

penyembunyian dilakukan oleh manajemen, membuat kecurangan lebih

sulit ditemukan auditor. Biaya untuk memberikan keyakinan yang sama

tingginya antara kecurangan manajemen dan kekeliruan mungkin sekali

tidak dapat diterima baik auditor maupun masyarakat. Untuk dapat

mendeteksi kecurangan laporan keuangan dapat digunakan teknik audit

investigatif yaitu proses audit yang dimaksudkan untuk mengumpulkan,

menganalisis dan membuat ikhtisar bukti-bukti sebagai kelengkapan

pembuktian di pengadilan. Teknik audit investigatif untuk mendeteksi

kecurangan (fraud) (Tuanakotta, 2012:295) yaitu:

a. Penggunaan teknik-teknik audit yang dilakukan oleh internal maupun

eksternal auditor dalam mengaudit laporan keuangan, namun secara

lebih mendalam dan luas. Teknik-teknik audit laporan keuangan yang

dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan

dengan analisis yang lebih mendalam dan luas diantaranya:

1) Pemeriksaan fisik (physical examination) adalah teknik

perhitungan fisik sumberdaya berwujud seperti jumlah kas dan

persediaan. Teknik ini menyediakan cara evaluasi atas bukti fisik

tentang jumlah yang ada.

Page 42: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

25

2) Konfirmasi (confirming) adalah bentuk permintaan keterangan

yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara

langsung dari sumber independen di luar organisasi klien.

3) Pemeriksaan bukti pendukung (vouching) adalah teknik untuk

mendapatkan serta memeriksa dokumentasi yang digunakan

sebagai dasar pencatatan ayat jurnal untuk menentukan validitas

dan ketelitian pencatatan akuntansi.

4) Prosedur analitis (analytical procedures) adalah evaluasi informasi

keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan yang

masuk akal antara data keuangan dengan data keuangan atau antara

data keuangan dengan data nonkeuangan.

5) Permintaan keterangan (inquiring) adalah permintaan keterangan

secara lisan atau tertulis oleh auditor kepada manajemen atau

karyawan.

6) Pengamatan (observing) adalah teknik yang berkaitan dengan

memperhatikan dan menyaksikan pelaksanaan beberapa kegiatan

atau proses. Kegiatan dapat berupa pemrosesan rutin jenis transaksi

tertentu seperti penerimaan kas untuk melihat apakah para pekerja

melaksanakan tugas sesuai dengan kebijakan dan prosedur

perusahaan. Teknik ini penting untuk mendapatkan pemahaman

atas pengendalian internal klien.

7) Pelaksanaan ulang (reperforming) adalah pelaksanaan ulang

perhitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh klien.

Page 43: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

26

b. Pemanfaatan teknik audit investigatif dalam kejahatan terorganisir dan

penyelundupan pajak penghasilan, yang dapat diterapkan terhadap data

kekayaan pejabat negara.

c. Penelusuran jejak-jejak arus uang.

d. Penerapan teknik analisis dalam bidang hukum.

e. Penggunaan teknik audit investigatif untuk mengungkapkan fraud

pengadaan barang.

f. Penggunaan komputer forensik.

g. Penggunaan teknik interogasi.

h. Penggunaan operasi penyamaran.

i. Pemanfaatan whistleblower.

3. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)

Kecurangan laporan keuangan bersama dengan kegagalan audit

menjadi topik yang hangat. Kantor akuntan publik internasional Arthur

Andersen, yang mengaudit Enron menjadi contoh kantor akuntan publik

yang terjerat kasus kegagalan audit (Intal dan Do, 2002:1). Kecurangan

laporan keuangan (financial statement fraud) telah didefinisikan secara

berbeda di antara para akademisi dan praktisi. Menurut Eliot dan

Willingham (1980) dalam Spathis (2002:179) financial statement fraud

atau management fraud didefinisikan sebagai “kecurangan yang sengaja

dilakukan oleh manajemen yang melukai investor dan kreditor melalui

laporan keuangan yang secara material menyesatkan”.

Page 44: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

27

Statement on Auditing Standards No. 99 “Consideration of Fraud in

Financial Statement”, mendefinisikan fraud sebagai:

“an intentional act that result in a material misstatement in financial

statements that are the subject of an audit”.

Fraud adalah tindakan yang disengaja yang menghasilkan salah saji

material dalam laporan keuangan yang menjadi subjek audit.

Menurut Standar Audit seksi 316, tentang pertimbangan atas

kecurangan dalam audit laporan keuangan, kecurangan laporan keuangan

didefinisikan sebagai “salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah

atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai

laporan keuangan”. Kecurangan dalam laporan keuangan dapat

menyangkut tindakan seperti yang disajikan berikut ini:

a. Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen

pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan

keuangan.

b. Representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan keuangan

peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan.

c. Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan dengan

jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.

4. Fraud Triangle Theory

Karakteristik dari kecurangan laporan keuangan yang melibatkan

penyembunyian (concealment) menyebabkan kecurangan lebih sulit

dideteksi dibandingkan kesalahan (error) (Koroy, 2008:26). Meskipun

kecurangan biasanya disembunyikan, adanya faktor risiko atau kondisi

Page 45: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

28

yang dapat memperingatkan auditor tentang kemungkinan adanya

kecurangan.

Fraud triangle theory merupakan suatu gagasan yang meneliti tentang

penyebab terjadinya kecurangan. Gagasan ini pertama kali diciptakan oleh

Donald R. Cressey (1953) dinamakan fraud triangle atau segitiga

kecurangan (Skousen et al., 2009:6). Fraud triangle menjelaskan tiga

faktor yang hadir dalam setiap situasi fraud :

a. Pressure (Tekanan)

Yaitu adanya insentif/tekanan/kebutuhan untuk melakukan fraud.

Tekanan dapat mencakup hampir semua hal termasuk gaya hidup,

tuntutan ekonomi, dan lain-lain termasuk hal keuangan dan non

keuangan. Tekanan paling sering datang dari adanya tekanan kebutuhan

keuangan.

b. Opportunity (Peluang)

Yaitu situasi yang membuka kesempatan untuk memungkinkan

suatu kecurangan terjadi. Peluang tercipta karena adanya kelemahan

pengendalian internal, ketidakefektifan pengawasan manajemen, atau

penyalahgunaan posisi (otoritas).

c. Rationalization (Rasionalisasi)

Yaitu adanya sikap, karakter, atau serangkaian nilai-nilai etis yang

membolehkan pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan

kecurangan, atau orang-orang yang berada dalam lingkungan yang

cukup menekan yang membuat mereka merasionalisasi tindakan fraud.

Page 46: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

29

Rasionalisasi merupakan bagian dari fraud triangle yang paling sulit

diukur. Ketiga hal di atas digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Fraud Triangle

Incentive/Pressure

Opportunity Rationalization

Sumber: Fraud Triangle Theory oleh Cressey (1953) dalam (Skousen et

al., 2009:6)

5. Earning Management

Earning management merupakan isu yang paling sering diteliti di

bidang akuntansi dan manajemen keuangan. Hal ini disebabkan karena

keuntungan perusahaan merupakan dasar untuk keputusan alokasi sumber

daya perusahaan secara ekonomi. Kondisi ini mendorong manajer

perusahaan untuk memanipulasi atau mengelola pendapatan perusahaan

untuk transfer kekayaan dan keuntungan lainnya (Hettihewa, 2003 dalam

Fivi dan Ira, 2008:27). Menurut, Scott (2000) dalam Fivi dan Ira

(2008:27), earning management adalah suatu cara penyajian laba yang

disesuaikan dengan tujuan yang diinginkan oleh manajer, melalui

pemilihan suatu set kebijakan akuntansi atau melalui pengelolaan akrual.

Earning management berkaitan dengan pilihan manajemen atas kebijakan

Page 47: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

30

akuntansi sehingga tujuan manajemen dapat dicapai. Dari definisi tersebut,

terdapat dua sudut pandang dalam earning management, yaitu:

a. Earning management dipandang sebagai perilaku oportunistik manajer

untuk memaksimumkan utilitasnya dengan maksimisasi kompensasi,

kontrak utang dan biaya politik.

b. Earning management dipandang sebagai efficient contracting, dimana

manajemen laba memberi manajer fleksibilitas untuk melindungi

perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak terduga

dan untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak.

Hal ini sesuai dengan pendapat Healy dan Wahlen (1999) dalam Fivi

dan Ira (2008:27), earning management terjadi ketika manajemen

menggunakan judgement dalam pelaporan keuangan dan penyusunan

transaksi untuk merubah laporan keuangan, sehingga menyesatkan

stakeholder tentang kinerja ekonomi perusahaan.

a. Faktor-faktor pendorong Earning Management

Dalam positive accounting theory terdapat tiga hipotesis yang

melatarbelakangi terjadinya earning management (Watt dan

Zimmerman, 1986 dalam Fivi dan Ira, 2008:27), yaitu:

1) Bonus Plan Hypothesis

Hipotesis ini menyatakan bahwa manajer yang menggunakan

bonus plan akan cenderung untuk menggunakan metode-metode

akuntansi yang dapat meningkatkan laba yang dilaporkan pada

periode berjalan, untuk memaksimalkan bonus yang akan mereka

Page 48: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

31

peroleh karena seberapa besar tingkat laba yang dihasilkan

seringkali dijadikan dasar dalam mengukur keberhasilan kinerja.

Dengan demikian, diperkirakan bahwa manajer dari perusahaan

dengan kebijakan bonus plan, akan cenderung memilih prosedur

akuntansi yang akan meningkatkan laba tahun berjalan.

2) Debt Covenant Hypothesis

Manajer perusahaan yang melakukan pelanggaran kredit

cenderung memilih metoda akuntansi yang memiliki dampak

meningkatkan laba. Hal ini untuk menjaga reputasi mereka dalam

pandangan pihak eksternal.

3) Political Cost Hypothesis

Semakin besar perusahaan, semakin besar pula kemungkinan

perusahaan tersebut memilih metoda akuntansi yang menurunkan

laba. Hal tersebut dikarenakan dengan laba yang tinggi pemerintah

akan segera mengambil tindakan, misalnya mengenakan peraturan

antitrust, menaikkan pajak pendapatan perusahaan, dan lain-lain.

Fleksibilitas dalam Standar Akuntansi Keuangan, menyebabkan

manajemen dapat melakukan tindakan manajemen laba, dengan memilih

kebijakan akuntansi yang dapat menguntungkannya. Penentuan nilai

persediaan, pengakuan pendapatan peranti lunak dan umur amortisasi

goodwill merupakan beberapa contoh dari banyak pilihan kebijakan

akuntansi dan pilihan keputusan estimasi yang memberi

fleksibilitas/keleluasaan bagi perusahaan dalam mencatat transaksi dan

Page 49: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

32

dalam penyusunan laporan keuangan. Adanya fleksibilitas ini membuat

manajemen bisa “kreatif” dalam penyusunan laporan keuangan dan

memainkan angka-angka keuangan (Mulford dan Comiskey, 2010:33).

Dasar akrual disepakati sebagai dasar penyusunan laporan keuangan,

karena lebih rasional/wajar dibandingkan dasar kas/tunai. Akrual adalah

pengaruh dari suatu kejadian usaha langsung diamati pada saat terjadinya.

Jika suatu usaha memberikan suatu jasa, melakukan penjualan atau

menyelesaikan suatu beban, transaksi tersebut akan dicatat di dalam buku

tanpa memperhatikan apakah kas sudah dikeluarkan atau belum

(Secokosumo et al., 1993 dalam Fivi dan Ira, 2008:28). Sedangkan

menurut Weygant (1995) dalam Fivi dan Ira (2008:28) akrual adalah

mengakui dampak transaksi terhadap laporan keuangan dalam periode

waktu ketika pendapatan dan beban terjadi, oleh sebab itu, pendapatan

diakui pada waktu dihasilkan dan beban pada waktu terjadi, tidak perlu

waktu kas berpindah tangan.

Pada dasarnya, akrual itu penting untuk menghasilkan laporan

keuangan yang sahih. Tetapi bisa jadi sebagian dari akrual yang disajikan

dalam laporan keuangan perusahaan bukan akrual yang menjadikan

laporan keuangan sahih tetapi akrual yang digunakan oleh manajer untuk

mempengaruhi keputusan stakeholder. Oleh karena itu, akrual dapat

dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bagian akrual yang memang

sewajarnya ada dalam proses penyusunan laporan keuangan

(nondiscretionary accrual) dan bagian yang merupakan hasil rekayasa

Page 50: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

33

(discretionary accrual) (Fivi dan Ira, 2008:29). Discretionary accrual

memberikan manajer fleksibilitas untuk menentukan besarnya transaksi

akrual, seperti penentuan pencadangan piutang tak tertagih, biaya garansi,

nilai persediaan, dan penentuan saat serta jumlah extraordinary items.

Sehingga discretionary accrual ini seringkali digunakan sebagai proksi

dilakukannya manajemen laba. Sementara itu, nondiscretionary accrual

meliputi pemilihan metode akuntansi akrual oleh manajer yang diharapkan

akan digunakan secara konsisten dalam menyajikan laporan keuangan.

Contohnya adalah pemilihan metode depresiasi dan kebijakan akuntansi

untuk pengakuan pendapatan.

Skandal akuntansi, seringkali diawali dengan tindakan manajemen

laba. Seperti kasus skandal pelaporan akuntansi Enron, Merck, World Com

dan mayoritas perusahaan lain di Amerika Serikat (Cornett et al., 2006

dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007:2). Fenomena kecurangan laporan

keuangan dan manajemen laba di Indonesia, terjadi pada kasus PT Kimia

Farma Tbk., dan PT Lippo Tbk., pada tahun 2002 mengindikasikan adanya

praktik manajemen laba yang berawal dari terdeteksi adanya manipulasi

laba. PT Kimia Farma Tbk., pada tahun 2002 mengindikasikan adanya

praktik manajemen laba dengan menaikkan laba hingga Rp 32,7 miliar.

Manajemen laba tersebut diduga terkait dengan keinginan manajemen

lama untuk dipilih kembali oleh pemerintah guna mengelola perusahaan

farmasi tersebut. PT Indofarma pada tahun 2004 melakukan praktik

manajemen laba dengan menyajikan overstated (lebih saji) laba bersih

Page 51: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

34

senilai Rp 28,870 miliar, sebagai dampak dari penilaian persediaan barang

dalam proses yang lebih tinggi dari yang seharusnya, sehingga harga

pokok penjualan tahun tersebut understated (kurang saji). Targetnya

adalah menaikkan laba (Bapepam, 2004 dalam Avianti, 2006:829).

Berbagai fakta dan teori yang telah diuraikan di atas

mengindikasikan bahwa terdapat hubungan erat antara earning

management dan financial statement fraud. Pernyataan tersebut diperkuat

kembali oleh Rezaee (2002:7) yang menyatakan bahwa:

“suatu financial statement fraud sering diawali dengan salah saji atau

manajemen laba dari laporan keuangan kuartal yang dianggap tidak

material tetapi akhirnya berkembang menjadi fraud secara besar-besaran

dan menghasilkan laporan keuangan tahunan yang menyesatkan secara

material”.

Berdasarkan uraian di atas, sangat relevan bila penelitian untuk

mendeteksi financial statement fraud diproksikan dengan earning

management yang dilakukan perusahaan. Hal ini diperkuat oleh Hogan et

al., (2008:17) manajemen laba terjadi dimana manajemen memiliki pilihan

kebijakan (discretionary) dengan tingkat akrual yang signifikan dan tidak

biasa sebagai area dengan risiko tinggi. Area dengan risiko tinggi ini,

apabila ditambah prosedur audit spesifik akan meningkatkan pendeteksian

kecurangan. Penelitian lainnya yang mendukung penggunaan earning

management sebagai proksi dari pendeteksian kecurangan laporan

keuangan dilakukan oleh Jones et al., (2007). Penelitian ini menguji

apakah ukuran-ukuran discretionary accrual berhubungan dengan

keberadaan kecurangan. Hasilnya, discretionary accrual memiliki

Page 52: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

35

probabilitas tertinggi dalam hal hubungan dengan kecurangan (fraud)

(Jones et al., 2007:21).

6. Leverage

Leverage adalah utang sebagai sumber dana yang digunakan untuk

membiayai asset perusahaan diluar sumber dana modal atau ekuitas

(Sam’ani, 2008:49). Leverage diartikan sebagai seberapa jauh perusahaan

menggunakan pendanaan melalui utang. Dalam penelitian ini, leverage

adalah perbandingan antara utang dan aktiva. Ukuran ini berhubungan

dengan keberadaan dan ketat tidaknya suatu persetujuan utang (Agnes,

2001:93). Tingkat utang yang tinggi dapat meningkatkan probabilitas

kecurangan laporan keuangan karena adanya perpindahan risiko dari

pemilik modal dan manajer kepada kreditor (pemberi pinjaman) (Spathis,

2002:184). Manajemen dapat memanipulasi laporan keuangan untuk

memenuhi perjanjian utang. Leverage memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa perusahaan

dengan tingkat leverage yang tinggi memiliki probabilitas yang lebih

tinggi untuk melakukan kecurangan laporan keuangan (Spathis,

2002:188). Oleh karena itu, leverage dapat digunakan untuk mendeteksi

kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud).

Hal serupa juga diungkapkan oleh Brazel et al., (2009:1152) yang

menggunakan variabel leverage sebagai proksi dari financial distress

(tekanan keuangan). Perusahaan yang mengalami tekanan keuangan

Page 53: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

36

memiliki insentif yang lebih besar untuk melakukan kecurangan

dibandingkan perusahaan yang tidak mengalami tekanan keuangan.

Tingkat leverage yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan

melakukan kecurangan laporan keuangan saat mengalami tekanan

keuangan (financial distress), hal ini memberi motivasi bagi manajemen

untuk melakukan kecurangan (Spathis, 2002:188). Perusahaan yang

mempunyai rasio leverage tinggi akibat besarnya jumlah utang

dibandingkan dengan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan, diduga

melakukan earning management karena perusahaan terancam default yaitu

tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya.

Perusahaan akan berusaha menghindarinya dengan membuat

kebijaksanaan yang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba. Dengan

demikian akan memberikan posisi bargaining yang relatif lebih baik

dalam negosiasi atau penjadwalan ulang utang perusahaan (Jiambalvo,

1996 dalam Agnes, 2001:93).

7. Kualitas Audit

Sepanjang dekade terakhir, peran auditor telah mendapat kritikan luas

karena tidak dapat melindungi kepentingan investor khusunya sejak

skandal keuangan Enron (Herusetya, 2012:1). Kualitas audit (audit

quality) didefinisikan sebagai probabilitas gabungan dari kemampuan

seorang auditor untuk menemukan suatu pelanggaran dalam pelaporan

keuangan klien, dan melaporkan pelanggaran tersebut (De Angelo, 1981

dalam Herusetya, 2012:2). Pengukuran kualitas audit sejauh ini lebih

Page 54: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

37

banyak menggunakan pengukuran tunggal, atau pengujian bersama dari

beberapa pengukuran yang hanya mewakili salah satu dimensi kualitas

audit, misalnya ukuran KAP (Big 5/6) (Becker et al., 1998; Reynolds dan

Francis, 2001); spesialisasi industri (Balsam et al., 2003); lamanya masa

penugasan audit/pengalaman KAP (audit tenure) (Gosh dan Moon, 2005)

dalam (Herusetya, 2012:2).

Dalam penelitian ini, variabel kualitas audit diproksikan dengan

reputasi auditor. Berdasarkan penelitian Brazel et al., (2009) reputasi

auditor dibedakan menjadi KAP Big Four dan Non-Big Four. Auditor Big

Four dikenal secara internasional memiliki investasi penting dalam hal

keahlian dan reputasi (seperti perekrutan, program pelatihan, metode

audit). Untuk menjaga dan mempertahankan modal ini, auditor Big Four

harus menyediakan jasa audit yang berkualitas. Kualitas audit yang lebih

tinggi ini terlihat dari toleransi terhadap manajemen laba yang rendah (Piot

dan Janin, 2005:5). Auditor Big Four memiliki kualitas audit yang lebih

tinggi dibandingkan dengan Non-Big Four dengan argumentasi bahwa

KAP besar memiliki pengetahuan, pengalaman teknis, kapasitas dan

reputasi yang lebih superior dibandingkan KAP yang lebih kecil. Becker et

al., (1998); Reynold dan Francais (2001) dalam Herusetya (2012:3)

menemukan bahwa klien Big Six memiliki akrual diskresioner absolut

yang lebih rendah dibandingkan dengan klien Non-Big Six.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Dopuch dan Simunic (1982) dalam

Krishnan (2002:5) bahwa investor merasa auditor Big Six memiliki

Page 55: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

38

kualitas yang lebih tinggi dibandingkan auditor Non-Big Six, karena

auditor Big Six memiliki karakteristik lebih yang berhubungan dengan

kualitas audit seperti pelatihan spesialisasi dan peer review. Auditor Big

Six terbukti menyediakan sumber daya yang lebih banyak untuk pelatihan

staff dan pengembangan di bidang spesialisasi industri dibandingkan

auditor non-Big Six (Craswell et al.,1995 dalam Krishnan, 2002:5).

Oleh karena itu, menggunakan auditor Big Four akan meningkatkan

kualitas audit dan mengurangi probabilitas perusahaan untuk melakukan

kecurangan laporan keuangan (Brazel et al., 2009:1153). Selain itu juga,

terdapat dugaan bahwa auditor yang bereputasi baik dapat mendeteksi

kemungkinan adanya earning management secara lebih dini (Agnes,

2001:93).

8. Ukuran Keuangan dan Nonkeuangan (Financial And Nonfinancial

Measures)

Sistem pengukuran kinerja (performance measures systems) memiliki

tujuan untuk membantu menerapkan strategi. Sistem pengukuran kinerja

merupakan suatu mekanisme yang memperbaiki probabilitas bahwa

organisasi tersebut akan mengimplementasikan strateginya dengan

berhasil. Pengukuran kinerja memiliki peran penting dalam sebuah

organisasi yang sedang berjalan. Peran ini diantaranya menerjemahkan

strategi kedalam perilaku yang diharapkan dan hasil-hasilnya,

pengawasan, memberikan umpan-balik, dan motivasi karyawan melalui

Page 56: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

39

kinerja berdasarkan hadiah dan hukuman atau sanksi (Chow dan Stede,

2006:1).

Pengukuran kinerja untuk beberapa waktu yang lalu menggunakan

dasar akuntansi. Tetapi dengan peningkatan dalam realitas persaingan baru

seperti peningkatan kustomisasi, fleksibilitas dan respon cepat atas

ekspektasi konsumen, perusahaan menerapkan praktik Just in Time dan

Total Quality Management, dimana banyak yang berpendapat bahwa

pengukuran kinerja berdasarkan akuntansi sudah tidak mencukupi lagi

(Chow dan Wim Stede, 2006:1).

Berdasarkan penelitian Chow dan Stede (2006:2) terdapat beberapa

jenis pengukuran kinerja yaitu ukuran keuangan (financial measures),

ukuran nonkeuangan (nonfinancial measures) dan ukuran subjektif

(subjective measures). Ukuran subjektif yang dimaksud adalah ukuran

nonkeuangan yang ditentukan dari penilaian subjektif (subjective

judgment).

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa nonfinancial measures

(objektif dan subjektif) terbukti lebih baik dibandingkan financial

measures (ukuran keuangan) dalam membantu perusahaan

mengimplementasikan strateginya. Ukuran nonkeuangan (nonfinancial

measures) dalam hal ini, indeks kepuasan konsumen terbukti memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja akuntansi yang akan

datang.

Page 57: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

40

Kepuasan pelanggan merupakan indikator utama dari perilaku

pembelian konsumen (retensi, pendapatan, dan pertumbuhan pendapatan).

Pertumbuhan jumlah konsumen dan kinerja akuntansi (pendapatan bisnis

unit, profit margin, dan tingkat pengembalian penjualan). Kepuasan

konsumen tingkat perusahaan secara ekonomi relevan dengan harga pasar

saham, yang tidak semuanya tercermin dalam sistem akuntansi nilai buku.

(Ittner dan Larcker, 1998:2).

Hal ini dapat dimengerti, karena dalam sistem pengukuran kinerja

terdapat pengukuran pemicu perubahan. Dengan mengidentifikasi ukuran

hasil dan pemicu sedemikian rupa, menyebabkan perusahaan bertindak

sesuai dengan strateginya. Setelah, mengidentifikasi ukuran hasil dan

pemicu, selanjutnya adalah mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara

ukuran-ukuran tersebut. Dengan menampilkan secara eksplisit hubungan

sebab-akibat tersebut, suatu organisasi/perusahaan akan memahami

bagaimana ukuran-ukuran nonkeuangan (misalnya kualitas produk)

memicu ukuran-ukuran keuangan (misalnya pendapatan) (Anthony dan

Govindarajan, 2009:175).

Oleh karena itu, selain untuk mengetahui kinerja akuntansi, ukuran

nonkeuangan juga dapat digunakan secara efektif untuk menilai risiko

kecurangan dalam laporan keuangan (fraud). Ukuran nonkeuangan dapat

digunakan auditor untuk menilai kewajaran kinerja akuntansi dan dengan

demikian dapat mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan (Brazel et

al., 2009:1140).

Page 58: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

41

Penelitian akedemis, menyarankan bahwa prosedur analitis yang

dilakukan oleh auditor untuk mendeteksi kecurangan dalam laporan

keuangan adalah tidak efektif karena auditor mungkin tidak menyadari

tren dan rasio yang tidak biasa dalam laporan keuangan karena mereka

tidak cukup memahami lingkungan bisnis klien mereka (Erickson et al.,

2000 dalam Brazel et al., 2009:1138). Auditor cenderung mempercayakan

penjelasan manajemen tanpa kecukupan pengujian validitas mereka

(Anderson dan Koonce 1995; Hirst dan Koonce 1996; Bierstaker et al.,

1999 dalam Brazel et al., 2009:1138). Prosedur analitis tradisional

menggunakan data keuangan yang rentan terhadap salah klasifikasi

(missclassification) yang mengakibatkan keberhasilan untuk

mengidentifikasi kecurangan menjadi terbatas (Beneish, 1999; Kaminski

dan Wetzel, 2004; Hogan et al., 2008 dalam Brazel et al., 2009:1138).

Oleh karena itu, jika auditor dan pihak yang berkepentingan seperti

direksi, kreditor, investor, dan regulator dapat mengidentifikasi ukuran

nonkeuangan (nonfinancial measures) yang berhubungan dengan ukuran

keuangan (financial measures), ketidakkonsistenan pola antara keuangan

dan nonkeuangan dapat digunakan untuk mendeteksi perusahaan dengan

risiko kecurangan yang tinggi (Brazel et al., 2009:1138).

9. Employee Diff

Employee Diff adalah variabel yang digunakan untuk mengukur

perbedaan persentase perubahan dalam pendapatan dengan persentase

perubahan jumlah karyawan (Brazel et al., 2009:1150). Dalam ilmu

Page 59: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

42

ekonomi, tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi. Investasi

dalam tenaga kerja dan peralatan dapat menaikkan penjualan di masa

depan dan profitabilitas. Bagaimanapun, tidak seperti pengeluaran modal,

pengeluaran dalam tenaga kerja harus dibebankan ketika terjadinya. Oleh

karena itu, diduga manajer akan berusaha untuk menutupi penurunan

kinerja keuangan dengan mengurangi jumlah karyawan, dengan tujuan

menaikkan laba bersih (Dechow et al., 2010:22). Tetapi, penurunan

jumlah karyawan ini tidak akan sesuai dengan peningkatan pendapatan,

karena tidak mungkin bagi perusahaan untuk melipatgandakan

profitabilitas dengan mengurangi jumlah karyawan (Brazel et al.,

2009:1141).

Pendeteksian kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan

rasio-rasio keuangan adalah tidak efektif karena hanya menghasilkan salah

klasifikasi yang tinggi. Hal ini disebabkan karena rasio-rasio keuangan

berasal dari data laporan keuangan yang telah dimanipulasi oleh

manajemen. Oleh karena itu, Brazel et al., (2009) meneliti ukuran-ukuran

nonkeuangan yang tersedia di publik seperti jumlah karyawan, jumlah

cabang, jumlah kunjungan pasien, jumlah fasilitas produksi, jumlah paten,

jumlah pusat distribusi dan luas fasilitas produksi untuk mendeteksi

kecurangan laporan keuangan. Dalam penelitian ini hanya digunakan

jumlah karyawan (single NFM). Karena jumlah karyawan (single NFM)

menunjukkan hubungan sebesar 62% dengan pertumbuhan pendapatan,

sedikit lebih besar dibandingkan dengan jumlah rata-rata ukuran

Page 60: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

43

nonkeuangan (average NFM) menunjukkan hubungan sebesar 61%

dengan pertumbuhan pendapatan (Brazel et al., 2009:1156). Alasan

lainnya penggunan ukuran nonkeuangan berupa jumlah karyawan yaitu

berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-

06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan Nomor VIII.G.7 tentang

pedoman penyajian laporan keuangan. Berdasarkan peraturan ini, laporan

keuangan yang dibuat oleh perusahaan publik/emiten harus

mengungkapkan jumlah karyawan pada akhir periode atau rata-rata jumlah

karyawan selama periode yang bersangkutan. Sehingga data yang

dimaksud yaitu jumlah karyawan tersedia untuk publik.

Hasil penelitian Brazel et al., (2009:1156), menunjukkan employee

diff untuk perusahaan yang melakukan kecurangan secara signifikan lebih

besar dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan kecurangan.

Employee diff yang lebih besar mengindikasikan risiko kecurangan yang

lebih besar (Brazel et al., 2009:1158). Penelitian Dechow et al., (2010:23)

menemukan bahwa terjadi pengurangan jumlah karyawan secara tidak

normal bagi perusahaan yang melakukan kecurangan laporan keuangan.

B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

Adapun keterkaitan antar variabel dependen dan independen dalam

penelitian ini adalah:

1. Pengaruh Leverage terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Leverage diartikan sebagai seberapa jauh perusahaan menggunakan

pendanaan melalui utang. Dalam penelitian ini, leverage adalah

Page 61: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

44

perbandingan antara utang dan aktiva. Ukuran ini berhubungan dengan

keberadaan dan ketat tidaknya suatu persetujuan utang (Agnes, 2001:93).

Hipotesis debt covenant menyatakan perusahaan yang mendekati

pelanggaran perjanjian utang, akan lebih memilih kebijakan akuntansi

yang meningkatkan laba sekarang dengan menggeser dari laba-laba

periode selanjutnya. Diduga perusahaan dengan tingkat leverage yang

tinggi akan melakukan income increasing. Tingkat utang yang tinggi

dapat meningkatkan probabilitas kecurangan laporan keuangan karena

adanya perpindahan risiko dari pemilik modal dan manajer kepada

kreditor (pemberi pinjaman) (Spathis, 2002:184). Tingkat utang yang

tinggi dapat meningkatkan probabilitas kecurangan laporan keuangan

karena untuk memenuhi perjanjian utang, serta untuk meningkatkan

posisi bargaining yang relatif lebih baik dalam negosiasi atau

penjadwalan ulang utang perusahaan. Tingkat leverage yang tinggi

mengindikasikan bahwa perusahaan melakukan kecurangan laporan

keuangan saat mengalami tekanan keuangan (financial distress), hal ini

memberi motivasi bagi manajemen untuk melakukan kecurangan

(Spathis, 2002:188).

Hal serupa juga diungkapkan oleh Brazel et al., (2009:1152) yang

menggunakan variabel leverage sebagai proksi dari financial distress

(tekanan keuangan). Perusahaan yang mengalami tekanan keuangan

memiliki insentif yang lebih besar untuk melakukan kecurangan

dibandingkan perusahaan yang tidak mengalami tekanan keuangan.

Page 62: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

45

Berdasarkan keterkaitan antara leverage dengan kecurangan

laporan keuangan di atas maka dapat dirumuskan melalui hipotesis

alternatif satu yang diajukan sebagai berikut:

Ha1: Leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Kecurangan Laporan Keuangan.

2. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Akuntan publik telah dikritik secara luas sepanjang dekade terakhir

ini, karena gagal dalam melindungi kepentingan investor, khususnya sejak

skandal korporasi Enron (Levitt, 1998; Jenkis et al., 2006 dalam

Herusetya, 2012:1). Auditor atau kantor akuntan publik memiliki peran

yang sangat penting sebagai salah satu gatekeeper pasar modal yang dapat

memberikan kepastian (assurance) atas kualitas pelaporan keuangan

perusahaan publik (Roonen dan Yaari, 2008 dalam Herusetya, 2012:1).

Kualitas audit (audit quality) didefinisikan sebagai probabilitas gabungan

dari kemampuan seorang auditor untuk menemukan suatu pelanggaran

dalam pelaporan keuangan klien, dan melaporkan pelanggaran tersebut

(DeAngelo, 1981 dalam Herusetya, 2012:2). Dalam penelitian ini,

variabel kualitas audit diproksikan dengan reputasi auditor yaitu Big Four

dan Non-Big Four.

Menurut Teoh dan Wong (1993) dalam Herusetya (2009:52)

auditor Big Four memiliki kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan

auditor Non-Big Four dengan argumentasi bahwa KAP besar memiliki

pengetahuan, pengalaman teknis, kapasitas dan reputasi yang lebih

Page 63: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

46

superior dibandingkan KAP yang lebih kecil. Dengan demikian,

menggunakan auditor Big Four akan menghasilkan kualitas audit yang

lebih tinggi dan mengurangi kesempatan perusahaan untuk melakukan

kecurangan (fraud) (Brazel et al., 2009:1153). Oleh karena itu, dari

keterkaitan antara kualitas audit dengan kecurangan laporan keuangan

yang telah diuraikan tersebut maka dapat dirumuskan melalui hipotesis

alternatif kedua sebagai berikut:

Ha2: Kualitas Audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Kecurangan Laporan Keuangan.

3. Pengaruh Employee Diff terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Menurut Brazel et al., (2009:1138) pendeteksian kecurangan

laporan keuangan dengan hanya menggunakan rasio-rasio keuangan

adalah tidak efektif karena hanya menghasilkan salah klasifikasi yang

tinggi. Hal ini disebabkan karena rasio-rasio keuangan berasal dari data

laporan keuangan yang telah dimanipulasi oleh manajemen. Oleh karena

itu, Brazel et al., (2009) meneliti apakah ukuran nonkeuangan yang

tersedia untuk publik seperti jumlah karyawan, jumlah cabang, jumlah

retail, luas gudang, jumlah fasilitas produksi, jumlah kunjungan pasien

dapat digunakan untuk membantu mendeteksi kecurangan laporan

keuangan (financial statement fraud).

Perbedaan substansial antara data keuangan dan ukuran

nonkeuangan dapat menyediakan red flag/sinyal kepada auditor dan

mengarahkan auditor untuk bertanya kepada manajemen dan melakukan

Page 64: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

47

pengujian pendukung serta menguji respon manajemen, bahkan jika perlu

untuk menyarankan manajemen untuk melakukan audit forensik (Brazel

et al., 2009:1141). Hasil penelitian Brazel et al., (2009:1156),

menunjukkan employee diff untuk perusahaan yang melakukan

kecurangan secara signifikan lebih besar dibandingkan perusahaan yang

tidak melakukan kecurangan. Perbedaan ini (employee diff) berhubungan

positif dengan kecurangan laporan keuangan. Employee diff yang lebih

besar mengindikasikan risiko kecurangan yang lebih besar (Brazel et al.,

2009:1158). Berdasarkan keterkaitan antara employee diff dan kecurangan

laporan keuangan yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan

hipotesis alternatif ketiga yang diajukan sebagai berikut:

Ha3: Employee Diff memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Kecurangan Laporan Keuangan.

4. Pengaruh Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff terhadap

Kecurangan Laporan Keuangan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Brazel et al., (2009)

bahwa leverage, kualitas audit dan employee diff berpengaruh secara

simultan terhadap kecurangan laporan keuangan. Begitupun dengan

Robert dan Gagaring (2011) yang menyatakan bahwa corporate

governance, ukuran perusahaan, dan leverage secara bersama-sama

berpengaruh terhadap manajemen laba. Adapun Agnes (2001)

menyatakan reputasi auditor, jumlah dewan direksi, leverage dan

persentase saham yang ditawarkan kepada publik pada saat melakukan

Page 65: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

48

IPO (Initial Public Offerring) berpengaruh secara simultan terhadap

manajemen laba.

Oleh karena itu, dari keterkaitan antara leverage, kualitas audit dan

employee diff dengan kecurangan laporan keuangan yang telah diuraikan

tersebut maka dapat dirumuskan melalui hipotesis alternatif keempat yang

diajukan sebagai berikut:

Ha4: Leverage, Kualitas Audit, dan Employee Diff memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Kecurangan Laporan Keuangan.

C. Hasil-Hasil Penelitan Terdahulu

Penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan dari penelitian-

penelitian sebelumnya, yang peneliti jadikan landasan dasar pengujian

hipotesis dalam penelitian ini diantaranya penelitian yang dilakukan oleh:

1. Christopher D. Ittner dan David F. Larcker (1999)

Penelitian tentang ukuran nonkeuangan (kepuasan konsumen)

sebagai indikator kinerja keuangan. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer, yaitu data dari perusahaan

telekomunikasi. Analisis penelitian ini menggunakan pengujian linear

regresi. Pengujian dalam penelitian ini menguji tiga variabel independen

yaitu, kepuasan pelanggan (individual), kepuasan pelanggan level bisnis

unit dan kepuasan pelanggan level perusahaan. Hasil penelitian ini adalah

(1) indeks kepuasan konsumen berhubungan positif dengan konsumen

retensi, pendapatan dan perubahan pendapatan di tahun 1996 untuk

pelanggan tingkat individual, (2) untuk kepuasan pelanggan level bisnis

Page 66: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

49

unit, digunakan data primer berupa data dari 73 cabang bank negara

bagian barat Amerika Serikat. Hasilnya adalah perubahan indeks

kepuasan pelanggan tidak signifikan mempengaruhi perubahan dalam

pendapatan, margin atau pengembalian penjualan (return on sales). Akan

tetapi, perubahan indeks kepuasan pelanggan berhubungan positif dengan

perubahan dalam konsumen retail di masa depan, dan perubahan

konsumen retail berhubungan positif dengan perubahan dalam pendapatan

dan margin, (3) untuk menguji kepuasan pelanggan level perusahaan

digunakan data sekunder yaitu data dari American Customer Satisfaction

Index (ACSI), sebuah indikator ekonomi nasional tentang kepuasan

ekonomi yang dikelola oleh National Quality Research Center di

University of Michigan Business School and the American Society for

Quality, hasil pengujian ini adalah ukuran kepuasan pelanggan

menyediakan pengetahuan kedalam nilai perusahaan yang tidak tercermin

dalam metode akuntansi nilai buku.

2. Agnes Utari Widyaningdyah (2001)

Penelitian ini tentang analisis faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap earning management. Metode analisis yang digunakan adalah

multiple regression. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 51

perusahaan untuk tahun pengamatan 1994-1997. Pemilihan tahun tersebut

karena pada tahun tersebut perekonomian Indonesia dirasa cukup mapan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh

reputasi auditor, jumlah dewan direksi, leverage dan persentase saham

Page 67: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

50

yang ditawarkan kepada publik pada saat melakukan IPO (Initial Public

Offerring) di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1994-1997. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa hanya faktor leverage yang berpengaruh

signifikan terhadap earning management. Hal ini berarti earning

management berkaitan dengan sumber dana eksternal khususnya utang

yang digunakan untuk membiayai kelangsungan perusahaan.

3. Charalambos T. Spathis (2002)

Penelitian mengenai pendeteksian kecurangan laporan keuangan

dengan menggunakan data yang dipublikasikan. Penelitian ini dilakukan

di Yunani, pengujian penelitian dilakuan dengan analisis univariat dan

multivariat dengan menggunakan analisis regresi logistik. Sampel

penelitian sebanyak 76 perusahaan terdiri dari 38 perusahaan yang

melakukan kecurangan laporan keuangan dan 38 perusahaan yang tidak

melakukan kecurangan laporan keuangan. Dalam penelitian ini digunakan

sepuluh variabel yaitu rasio debt to equity, sales to total assets, net profit

to sales, accounts receivable to sales, net profit to total assets, working

capital to total assets, gross profit to total assets, inventory to sales, total

debt to total assets, dan financial distress (z-score). Hasil pengujian

adalah perusahaan dengan rasio inventory to sales, total debt to total

assets yang tinggi memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk

melakukan kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian juga

menunjukkan model memiliki tingkat akurasi sebesar 84 persen secara

efektif dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan, sehingga dapat

Page 68: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

51

membantu auditor baik eksternal maupun internal, petugas pajak,

perbankan, dan lembaga terkait lainnya dalam mendeteksi kecurangan

laporan keuangan.

4. I Gusti Ngurah Arya wirawan (2004)

Penelitian tentang pengaruh ukuran kinerja nonfinansial dan ukuran

kerja finansial. Penelitian dilakukan pada sektor industri penerbangan di

Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 10 perusahaan pada tahun

1999-2003. Hasil penelitian ini adalah nilai-nilai relevan dari kinerja

nonfinansial meliputi on time performance, market share dan load factor.

Secara umum, dapat digambarkan bahwa on time performance, market

share, mempunyai pengaruh pada rasio profitabilitas perusahaan baik

secara langsung maupun tidak langsung dengan mediator passenger load

factor.

5. Tri Ramaraya Koroy (2008)

Penelitian ini dalam bentuk makalah mengenai pendeteksian

kecurangan (fraud) laporan keuangan oleh auditor eksternal. Makalah ini

mengidentifikasi dan menguraikan permasalahan dalam pendeteksian

kecurangan dalam audit atas laporan keuangan oleh auditor eksternal.

Berdasarkan telaah atas berbagai penelitian yang dilakukan, terdapat

empat faktor penyebab besar mengapa auditor gagal dalam mendeteksi

kecurangan laporan keuangan. Pertama, karakteristik terjadinya

kecurangan sehigga menyulitkan proses pendeteksian. Kedua, standar

pengauditan belum cukup memadai untuk menunjang pendeteksian yang

Page 69: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

52

sepantasnya. Ketiga, lingkungan kerja audit dapat mengurangi kualitas

audit dan keempat metode dan prosedur audit yang ada tidak cukup

efektif untuk melakukan pendeteksian kecurangan.

6. Joseph F. Brazel, Keith L. Jones dan Mark F. Zimbelman (2009)

Penelitian tentang penggunaan ukuran nonkeuangan dalam

mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan

data sekunder berupa perusahaan yang ditetapkan oleh SEC (Security of

Exchange Commisioner) melakukan fraud atau kecurangan laporan

keuangan. Penelitian ini mengidentifikasi sampel perusahaan fraud

berdasarakan tiga sumber yaitu, publikasi laporan the Committee of

Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO)

“Fraudulent Financial Reporting: 1987–1997, An Analysis of U.S. Public

Companies” (Beasley et al., 1999), Accounting and Auditing Enforcement

Releases (AAERs) periode 1987-1997, media massa untuk mencari kasus

fraud seperti (The Wall Street). Pengujian hipotesis dilakukan dengan

analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik (logistic

regression), karena variabel independennya merupakan kombinasi antara

metric dan non metric (nominal). Hasil penelitian ini memberikan bukti

empiris bahwa perbedaan antara ukuran keuangan dan nonkeuangan

(capacity diff dan employee diff) lebih besar untuk perusahaan yang

melakukan fraud dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan fraud

dan perbedaan ini secara signifikan berhubungan dengan kecurangan

laporan keuangan.

Page 70: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

53

7. Patricia M. Dechow, Weili Ge, Chad R. Larson dan Richard G. Sloan

(2010)

Penelitian ini tentang prediksi kecurangan laporan keuangan melalui

lima dimensi yaitu kualitas akrual, kinerja keuangan, ukuran

nonkeuangan, aktivitas off balance sheet dan pengukuran berdasarkan

kinerja pasar. Sampel yang digunakan berasal dari Accounting and

Auditing Enforcement Release (AAERs) dari tahun 1982 sampai tahun

2005 dengan jumlah sampel sebanyak 2.190 perusahaan. Hasil penelitian

ini (1) tingkat akrual tinggi untuk perusahaan yang melakukan

kecurangan laporan keuangan, (2) kinerja keuangan menurun untuk

perusahaan yang melakukan kecurangan laporan keuangan, hal ini

ditutupi dengan peningkatan jumlah asset yang sarat atas penilaian

manajer, (3) terdapat peningkatan leasing untuk perusahaan yang

melakukan kecurangan laporan keuangan, (4) terdapat penurunan jumlah

karyawan secara tidak normal bagi perusahaan yang melakukan

kecurangan laporan keuangan dan (5) perusahaan yang melakukan

kecurangan laporan keuangan sedang melakukan tambahan dana, dan

memiliki kinerja harga saham yang tinggi pada tahun sebelumnya. Hasil

ringkasan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1 pada halaman

berikutnya.

Page 71: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

54

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Variabel

Independen

Variabel

Dependen

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1. Christopher D.

Ittner dan

David F.

Larcker

(1991)

Are

Nonfinancial

Measures

Leading

Indicators of

Financial

Performance?

An Analysis of

Customer

Satisfaction

Ukuran

nonkeuangan

(Kepuasan

Konsumen)

Kinerja

keuangan

(pendapatan

dan margin)

Data Primer

Pelanggan

perusahaan

telekomunika

si

Metode

penelitian

menggunakan

analisis

regresi linear.

Kepuasan pelanggan

berhubungan positif

dengan pendapatan

dan margin, serta

menyediakan

pengetahuan yang

tidak tercermin dalam

metode akuntansi nilai

buku.

2. Agnes Utari

Widyaningdyah

(2001)

Analisis Faktor-

Faktor yang

Bepengaruh

Terhadap

Earning

Management

Pada

Perusahaan Go

Public di

Indonesia

Reputasi

auditor

Jumlah

dewan

direksi

Leverage

Persentase

saham saat

IPO

Manajemen

laba

Data

Sekunder

Analisis

regresi

berganda.

Hanya variabel

leverage yang

berpengaruh

signifikan terhadap

manajemen laba.

Berlanjut ke halaman berikutnya

Page 72: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

55

Lanjutan (Tabel 2.1)

No Peneliti

(Tahun)

Judul Variabel

Independen

Variabel

Dependen

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

3. Charalambos T.

Spathis

(2002)

Detecting False

Financial

Statement

Using

Published

Data: Some

Evidence From

Greece

Sepuluh rasio

keuangan

diantaranya

rasio debt to

equity, sales to

total assets

dan total debt

to total assets

Kecurangan

laporan

keuangan

Data

sekunder

Analisis

regresi

logistik

Rasio total debt to

total assets

(leverage) secara

signifikan

berpengaruh positif

terhadap kecurangan

laporan keuangan.

4. I Gusti Ngurah

Arya Wirawan

(2004)

Analisis Model

Pengaruh

Ukuran Kinerja

Non-Finansial

dan Ukuran

Kinerja

Finansial Pada

Sektor Industri

Penerbangan di

Indonesia

Ukuran kinerja

non-finansial

yaitu

pelayanan

penumpang

(on time

performance

dan market

share).

Ukuran kinerja

keuangan (rasio

profitabilitas).

Data

sekunder

Industri

Penerbangan

Purposive

sampling

Tahun 1999-

2003

Analisis

regresi

berganda.

Ukuran kinerja non-

finansial terdiri dari on

time performance,

market share dan load

factor berpengaruh

pada rasio

profitabilitas

perusahaan.

Berlanjut ke halaman berikutnya

Page 73: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

56

Lanjutan (Tabel 2.1)

Berlanjut ke halaman berikutnya

No Peneliti

(Tahun)

Judul Variabel

Independen

Variabel

Dependen

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

5. Tri Ramaraya

Koroy

(2008)

Pendeteksian

Kecurangan

(Fraud)

Laporan

Keuangan oleh

Auditor

Eksternal.

Tidak ada Tidak ada Analisis dalam

penelitian ini

dilakukan dalam

bentuk makalah

secara

komperhensif

membahas

mengenai

pendeteksian

kecurangan

laporan

keuangan.

Empat faktor

penyebab auditor

gagal mendeteksi

kecurangan laporan

keuangan:

Karakteristik

kecurangan yang

melibatkan

penyembunyian.

Standar

pengauditan belum

cukup memadai.

Lingkungan kerja

audit yang

mengurangi

kualitas audit.

Metode dan

prosedur audit

yang ada tidak

cukup efektif.

Page 74: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

57

Lanjutan (Tabel 2.1)

Berlanjut ke halaman berikutnya

No Peneliti

(Tahun)

Judul Variabel

Independen

Variabel

Dependen

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

6. Joseph F.

Brazel, Keith

L. Jones dan

Mark F.

Zimbelman

(2009)

Using

Nonfinancial

Measures to

Assess Fraud

Risk

Ukuran

nonkeuangan

terdiri dari:

Employee

diff dan

Capacity

diff

Kecurangan

Laporan

Keuangan

Data

sekunder

Purposive

sampling

Analisis

regresi

logistik.

Memberikan bukti

empiris bahwa

ukuran nonkeuangan

(employee diff dan

capacity diff) secara

signifikan lebih

besar untuk

perusahaan yang

melakukan

kecurangan laporan

keuangan.

7. Patricia M.

Dechow, Weili

Ge, Chad R.

Larson dan

Richard G.

Sloan

(2010)

Predicting

Material

Accounting

Misstatement.

Kualitas

akrual

Kinerja

keuangan

Ukuran

nonkeuanga

n

Aktivitas off

balance

sheet

Kecurangan

Laporan

Keuangan

Data

sekunder

Purposive

sampling

Analisis

regresi

logistik

Perusahaan yang

melakukan

kecurangan laporan

keuangan memiliki

ciri-ciri:

Tingkat akrual

tinggi

Kinerja keuangan

turun

Terdapat

peningkatan

jumlah leasing

Page 75: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

58

Lanjutan (Tabel 2.1)

Sumber: diolah dari berbagai referensi pendukung penelitian

No Peneliti

(Tahun)

Judul Variabel

Independen

Variabel

Dependen

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

Market based

measure

Terjadi

penurunan

jumlah karyawan

secara tidak

normal dan

Memiliki kinerja

saham yang

tinggi pada tahun

sebelumnya.

Page 76: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

59

D. Kerangka Berpikir

Kecurangan laporan keuangan yang tidak terdeteksi oleh auditor

eksternal, dapat berubah menjadi skandal keuangan yang besar bahkan dapat

menyebabkan kebangkrutan. Kerugian tidak hanya dirasakan oleh perusahaan

dan pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor dan kreditor tetapi juga

oleh auditor eksternal berupa risiko reputasi dan kerugian finansial ketika

laporan keuangan mengandung salah saji material tidak terdeteksi dalam

proses auditnya.

Kecurangan laporan keuangan lebih sulit dideteksi dibandingkan

kekeliruan karena melibatkan penyembunyian. Tetapi, adanya kondisi-

kondisi yang terjadi dapat memperingatkan auditor eksternal. Kondisi

tersebut diantaranya leverage, dimana perusahaan dengan rasio leverage yang

tinggi diduga melakukan kecurangan laporan keuangan untuk menghindari

risiko gagal bayar dan pelanggaran perjanjian utang atau untuk mendapatkan

tambahan utang baru.

Kecurangan laporan keuangan terjadi salah satu sebabnya karena

lemahnya pengawasan. Auditor Big Four dapat mendeteksi kecurangan

laporan keuangan lebih dini, karena mereka memiliki pengetahuan,

pengalaman teknis, dan reputasi yang lebih superior dibandingkan auditor

Non-Big Four.

Selanjutnya, pendeteksian kecurangan laporan keuangan hanya dengan

menggunakan rasio-rasio keuangan tidak efektif, karena perusahaan dapat

memanipulasi rasio-rasio tersebut sehingga terlihat normal. Oleh karena itu,

Page 77: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

60

dalam penelitian ini digunakan ukuran nonkeuangan yaitu jumlah karyawan,

karena jumlah karyawan berhubungan dengan pendapatan dan profitabilitas

perusahaan. Perusahaan yang melakukan kecurangan laporan keuangan akan

memiliki pola yang tidak konsisten antara ukuran keuangan (pendapatan)

dengan ukuran nonkeuangan (jumlah karyawan).

Sampel ditentukan menggunakan metode purposive sampling, dengan

tujuan mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria. Kriteria tersebut

diantaranya perusahaan sektor manufaktur, tidak keluar dari bursa selama

periode penelitian tahun 2007-2011. Memiliki data lengkap mengenai semua

variabel yang diteliti.

Metode analisis data yang digunakan adalah regresi berganda karena

model terdiri dari tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Agar

model dapat dilanjutkan ke pengujian hipotesis, sebelumnya model harus

diuji apakah sudah terbebas dari asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik

terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan

heteroskedastisitas. Kemudian, untuk mengetahui ketepatan model dalam

menjelaskan variabel dependen dapat diuji dengan koefisien determinasi

(adjusted R2). Terakhir, uji hipotesis dilakukan melalui uji statistik F dan uji

statistik t. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh seluruh

variabel independen terhadap variabel dependen, dan uji statistik t digunakan

untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen. Selengkapnya, mengenai kerangka pemikiran dapat dilihat

pada gambar 2.2 halaman berikutnya.

Page 78: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

61

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

Adanya kasus kebangkrutan yang disebabkan oleh kegagalan audit

Variabel Independen

Leverage

(Spathis, 2002)

Kualitas Audit

(Agnes, 2001;

Brazel et al., 2009)

Employee Diff

(Brazel et al., 2009;

Dechow et al., 2010)

Kecurangan

Laporan

Keuangan

(Rezaee, 2002;

Ujiyantho dan

Pramuka, 2007)

Purposive Sampling

Regresi Berganda

Uji Asumsi Klasik Koefisien Determinasi (Adj R2)

1. Normalitas Uji Hipotesis

2. Multikolonieritas 1. Uji F

3. Autokorelasi 2. Uji t

4. Heterokedastisitas

Kesimpulan, Implikasi dan Saran

Variabel Dependen

Page 79: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

62

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu leverage,

kualitas audit, dan employee diff terhadap variabel dependen yaitu kecurangan

laporan keuangan (financial statement fraud). Populasi dalam penelitian ini

adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2007 sampai 2011 untuk mengetahui perkembangan perusahaan yang

melakukan kecurangan laporan keuangan. Ruang lingkup penelitian ini

adalah untuk seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun

2007-2011.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini diperoleh dengan metode purposive sampling, artinya sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria

tertentu. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan sampel

yang representatif. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan

sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2011 dan terdapat laporan auditor independen.

Page 80: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

63

2. Perusahaan manufaktur yang telah listing di Bursa Efek Indonesia

sebelum tahun 2007.

3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah dan

periode laporan keuangan berakhir pada 31 Desember.

4. Perusahaan tidak keluar (delisting) di Bursa Efek Indonesia selama

periode penelitian tahun 2007-2011.

5. Memiliki data yang lengkap untuk seluruh variabel yang diteliti.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

laporan keuangan (financial statement) dari perusahaan manufaktur yang

telah diaudit oleh auditor independen dan sudah terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dan Capital Market Directory untuk tahun 2007-2011.

Sumber data dan informasi yang diperlukan berasal dari laporan keuangan

auditan perusahaan, dan yang terdaftar di www.idx.co.id.

1. Data untuk variabel dependen

a. Kecurangan laporan keuangan

Variabel kecurangan laporan keuangan dalam penelitian ini

diproksikan dengan earning management. Earning management

dihitung dari discretionary accruals, yang diperoleh dari laporan

keuangan perusahaan untuk tahun penelitian 2007-2011. Laporan

keuangan diunduh dari www.idx.co.id, untuk laporan keuangan yang

tidak tersedia di www.idx.co.id peneliti mengunduh dari website

perusahaan dan mengunjungi ICaMEL (Indonesia Capital Market

Page 81: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

64

Electronic Library) Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Senayan

Kebayoran Baru Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

2. Data untuk variabel independen

a. Leverage

Variabel leverage dihitung dari total debt dibagi total assets,

yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan untuk tahun

penelitian 2007-2011. Laporan keuangan diunduh dari

www.idx.co.id, untuk laporan keuangan yang tidak tersedia di

www.idx.co.id peneliti mengunduh dari website perusahaan dan

mengunjungi ICaMEL (Indonesia Capital Market Electronic

Library). Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Senayan Kebayoran Baru

Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

b. Kualitas audit

Variabel kualitas audit dalam penelitian ini diproksikan dengan

reputasi auditor Big Four dan Non-Big Four. Hal ini diketahui dari

laporan auditor independen yang menyertai laporan keuangan

(laporan keuangan yang sudah diaudit) untuk tahun penelitian 2007-

2011. Laporan keuangan yang sudah diaudit diunduh dari

www.idx.co.id, untuk laporan keuangan auditan yang tidak tersedia

di www.idx.co.id peneliti mengunduh dari website perusahaan dan

mengunjungi ICaMEL (Indonesia Capital Market Electronic

Library). Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Senayan Kebayoran Baru

Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

Page 82: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

65

c. Employee Diff

Employee diff dalam penelitian ini adalah perbedaan jumlah

pertumbuhan pendapatan dengan pertumbuhan jumlah karyawan.

Pertumbuhan pendapatan dilihat dari laporan keuangan perusahaan,

jumlah karyawan dilihat dari catatan atas laporan keuangan. Laporan

keuangan perusahaan dan catatan atas laporan keuangan diunduh

dari www.idx.co.id, website perusahaan atau ICaMEL (Indonesia

Capital Market Electronic Library). Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53

Senayan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

D. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam mengolah dan menganalisis data

digunakan analisis dan pengujian kuantitatif. Analisis kuantitatif menyangkut

pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus yang dapat diterapkan

untuk menganalisis data. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan

informasi yang relevan yang terkandung dalam data tersebut dan

menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah.

Sebelum analisis regresi dilakukan, maka harus diuji dahulu dengan uji

asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi yang digunakan tidak

terdapat masalah normalitas, multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan

autokolerasi. Jika terpenuhi maka model analisis layak untuk digunakan.

Page 83: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

66

Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dan pengujian asumsi klasik

dilakukan dengan menggunakan alat analisis statistik yaitu berupa output

SPSS. SPSS yang digunakan adalah SPSS versi 20.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan dalam kondisi

sebenarnya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum dan

generalisasi. Analisis statistik deskriptif ditujukan untuk memberikan

gambaran atau deskripsi data dari variabel dependen berupa kecurangan

laporan keuangan (financial statement fraud), serta variabel independen

berupa leverage, kualitas audit, dan employee diff.

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan

minimum dari masing-masing variabel (Ghozali, 2011:19). Statistik data

yang disajikan dapat disajikan dengan menggunakan tabel statistik

deskriptif yang memaparkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-

rata (mean), dan standar deviasi (standard deviation). Mean digunakan

untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari

sampel. Standar deviasi digunakan untuk melihat besar data berbeda dari

rata-rata sampel. Maksimum digunakan untuk melihat nilai tebesar dan

minimum digunakan untuk melihat nilai terkecil dari sampel.

Page 84: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

67

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

1) Analisis Grafik

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik (normal

probability plot) atau dengan melihat histogram dari residualnya.

Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

(a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

(b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan

pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya (Ghozali, 2011:163). Oleh karena itu dalam penelitian ini

Page 85: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

68

digunakan uji statistik dengan uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai Kolmogorov-Smirnov

memiliki tingkat signifikan di atas α > 0,05 berarti regresi memenuhi

asumsi normalitas (Ghozali, 2011:165).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen adalah

sama dengan nol. Salah satu cara untuk mendeteksi multikolinearitas

dilakukan dengan menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor)

dan tolerance. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai

VIF ≥ 10 (Ghozali, 2011:106). Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10

maka tidak terjadi multikolinearitas (Agnes, 2001:97).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

Page 86: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

69

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model korelasi

yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pada penelitian

ini, uji autokorelasi diuji dengan uji Durbin-Watson (DW test).

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:

Tabel 3.1

Tabel Keputusan Autokorelasi (Durbin-Watson)

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi

positif

Tidak ada autokorelasi

positif

Tidak ada korelasi negatif

Tidak ada korelasi negatif

Tidak ada autokorelasi,

positif atau negatif

Tolak

No decision

Tolak

No decision

Tidak ditolak

0 < d < dl

dl ≤ d ≤ du

4 – dl < d < 4

4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

du < d < 4 – du

(sumber : Ghozali, 2011:111)

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2011:139).

Dalam penelitian ini, asumsi heteroskedastisitas akan diuji

menggunakan analisis grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel

Page 87: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

70

terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika tidak

ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2011:139).

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya adalah mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai Koefisien Determinasi (R2) adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai

Koefisien Determinasi (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).

Tetapi, penggunaan koefisien determinasi (R2) memiliki kelemahan

mendasar yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang

dimasukkan ke dalam model. Jadi, setiap tambahan satu variabel

independen, maka koefisien determinasi (R2) akan meningkat tidak perduli

apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan digunakan nilai

adjusted R2, untuk mengevaluasi model regresi (Ghozali, 2011:97).

Page 88: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

71

DA = α + β1 LEV + β2 AUD_QUA + β3 EMP_DIFF + ε

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis data yang

valid dan mendukung hipotesis yang dikemukakan pada penelitian ini.

Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan model persamaan regresi berganda. Model yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan:

DA = Discretionary Accruals

α = Konstanta

β1 = Koefisien regresi pertama, yaitu besarnya perubahan Y

apabila X1 berubah 1 satuan

LEV = Leverage

2 = Koefisien regresi kedua, yaitu besarnya perubahan Y

apabila X2 berubah 1 satuan

AUD_QUA = Kualitas Audit

3 = Koefisien regresi ketiga, yaitu besarnya perubahan Y

apabila X3 berubah 1 satuan

EMP_DIFF = Employee Diff

ε = Error term

Page 89: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

72

pengujian hipotesis dilakukan dengan, uji F dan uji t.

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statisitik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen/bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Uji statistik F

digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap

variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali,

2011:98).

Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak/Ha

diterima, hal ini berarti bahwa semua variabel independen secara

bersama-sama dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 tidak

dapat ditolak/Ha ditolak, hal ini berarti bahwa semua variabel

independen tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2011:98).

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas/independen secara individual menerangkan variasi variabel

dependen dan digunakan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen, secara individual terhadap variabel

dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2011:98).

Langkah yang digunakan dalam menguji hipotesis ini adalah dengan

Page 90: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

73

menentukan level of significance-nya. Level of significance yang

digunakan adalah sebesar 5% atau (α) = 0,05. Jika sign t > 0,05 maka

Ha ditolak namun jika sign t < 0,05 maka Ha diterima dan berarti

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan

variabel dependen (Ghozali, 2011:98).

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu

variabel terikat (dependen variabel) dan variabel bebas (independen variabel).

Variabel-variabel tersebut antara lain:

1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecurangan laporan

keuangan (financial statement fraud).

Kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud)

didefinisikan oleh Eliot dan Willingham (1980) dalam Spathis

(2002:179) sebagai “kecurangan yang sengaja dilakukan oleh manajemen

yang melukai investor dan kreditor melalui laporan keuangan yang secara

material menyesatkan”.

Selanjutnya, penelitian ini memproksikan kecurangan laporan

keuangan dengan earning management. Rezaee (2002:7) menyatakan

bahwa:

“suatu financial statement fraud sering kali diawali dengan salah saji

atau manajemen laba dari laporan kuartal yang dianggap tidak material

tetapi akhirnya tumbuh menjadi fraud secara besar-besaran dan

menghasilkan laporan keuangan tahunan yang menyesatkan secara

material”.

Page 91: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

74

Oleh karena itu, earning management digunakan sebagai proksi

dari kecurangan laporan keuangan. Earning management merupakan

suatu cara penyajian laba yang disesuaikan dengan tujuan yang

diinginkan oleh manajer, melalui pemilihan suatu set kebijakan akuntansi

atau melalui pengelolaan akrual (Scott, 2000 dalam Fivi dan Ira,

2008:27). Fleksibilitas/keleluasaan dalam Standar Akuntansi Keuangan,

menyebabkan manajemen dapat melakukan tindakan manajemen laba.

Selain adanya fleksibilitas dalam Standar Akuntansi Keuangan, dasar

akrual juga dapat digunakan oleh manajer untuk melakukan manajemen

laba. Akrual adalah mengakui dampak transaksi terhadap laporan

keuangan dalam periode waktu ketika pendapatan dan beban terjadi, oleh

sebab itu, pendapatan diakui pada waktu dihasilkan dan beban pada

waktu terjadi, tidak perlu waktu kas berpindah tangan (Weygant, 1995

dalam Fivi dan Ira, 2008:28). Dasar akrual disepakati sebagai dasar

penyusunan laporan keuangan, karena lebih rasional/wajar dibanding

dasar kas/tunai. Tetapi bisa jadi sebagian dari akrual yang disajikan

dalam laporan keuangan perusahaan digunakan oleh manajer untuk

mempengaruhi keputusan stakeholder.

Oleh karena itu, akrual dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu

bagian akrual yang memang sewajarnya ada dalam proses penyusunan

laporan keuangan (nondiscretionary accrual) dan bagian yang

merupakan hasil rekayasa (discretionary accruals) (Fivi dan Ira,

2008:29). Manajemen laba terjadi dimana manajemen memiliki pilihan

Page 92: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

75

kebijakan (discretionary) dengan tingkat akrual yang signifikan dan tidak

biasa sebagai area dengan risiko tinggi. Area dengan risiko tinggi ini,

apabila ditambah prosedur audit spesifik akan meningkatkan

pendeteksian kecurangan (Hogan et al., 2008:17).

Earning management diukur dengan menggunakan proksi

discretionary accruals dan dihitung dengan menggunakan Modified

Jones Model. Alasan penggunaan Modified Jones Model adalah karena

model ini dapat mendeteksi earning management lebih baik

dibandingkan dengan model-model lainnya (Dechow et al., 1995 dalam

Ujiyantho dan Pramuka, 2007:11). Model perhitungannya sebagai berikut

(Ujiyantho dan Pramuka, 2007:11):

TAC = Nit – CFOit...................................................................................(1)

Nilai total accrual (TA) yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS

sebagai berikut:

TAit/Ait-1 = β1 (1/Ait-1) + β2 (ΔRevt/Ait-1) + β3 (PPEt/Ait-1) + e.............(2)

Dengan menggunakan koefisien regresi diatas, nilai non discretionary

accruals (NDA) dapat dihitung dengan rumus :

NDAit = β1 (1/Ait-1) + β2 (ΔRevt/Ait-1 – ΔRect/Ait-1) + β3 (PPEt/Ait-1)..(3)

Selanjutnya discretionary accruals (DA) dapat dihitung sebagai berikut:

DAit = TAit/Ait-1 – NDAit ...................................................................... (4)

Keterangan :

DAit = Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t

NDAit= Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t

Page 93: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

76

TAit = Total Accrual perusahaan i pada periode ke t

Nit = Laba Bersih perusahaan i pada periode ke t

CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t

Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1

ΔRevt = perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t

PPEt = aktiva tetap perusahaan pada periode ke t

ΔRect = perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t

e = error.

2. Variabel independen terdiri leverage, kualitas audit, dan employee diff.

Definisi operasional variabel-variabel tersebut dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Leverage

Leverage diartikan sebagai seberapa jauh perusahaan menggunakan

pendanaan melalui utang. Dalam penelitian ini, leverage adalah

perbandingan utang dan aktiva. Ukuran ini berhubungan dengan

keberadaan dan ketat tidaknya suatu persetujuan utang (Agnes,

2001:93). Tingkat utang yang tinggi dapat meningkatkan probabilitas

kecurangan laporan keuangan (Spathis, 2002:184). Hal serupa juga

diungkapkan oleh Brazel et al., (2009:1152) yang menggunakan

variabel leverage sebagai proksi dari financial distress (tekanan

keuangan). Perusahaan yang mengalami tekanan keuangan memiliki

insentif yang lebih besar untuk melakukan kecurangan dibandingkan

perusahaan yang tidak mengalami tekanan keuangan. Perusahaan yang

Page 94: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

77

mempunyai rasio leverage tinggi akibat besarnya jumlah utang

dibandingkan dengan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan, diduga

melakukan earning management karena perusahaan terancam default

yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada

waktunya. Perusahaan akan berusaha menghindarinya dengan

membuat kebijaksanaan yang dapat meningkatkan pendapatan

maupun laba (Jiambalvo, 1996 dalam Agnes, 2001:93). Leverage

dihitung dengan rumus yang digunakan oleh Brazel et al.,

(2009:1151) yaitu:

LEV= (Short-Term Debt + Long-Term Debt)/Total Assets

Keterangan :

LEV = leverage

Short-Term Debt = utang jangka pendek perusahaan

Long-Term Debt = utang jangka panjang perusahaan

Total Assets = Total Assets perusahaan

b. Kualitas audit

Kualitas audit (audit quality) didefinisikan sebagai probabilitas

gabungan dari kemampuan seorang auditor untuk menemukan suatu

pelanggaran dalam pelaporan keuangan klien, dan melaporkan

pelanggaran tersebut (De Angelo, 1981 dalam Herusetya, 2012:2).

Dalam penelitian ini, variabel kualitas audit diproksikan dengan

variabel reputasi auditor. Berdasarkan penelitian Brazel et al.,

(2009:1153) reputasi auditor dibedakan menjadi KAP Big Four dan

Page 95: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

78

Non-Big Four. KAP Big Four menghasilkan kualitas audit yang lebih

tinggi dibandingkan dengan KAP Non-Big Four. Variabel ini diukur

dengan menggunakan variabel dummy dimana kategori 1 untuk

laporan keuangan perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big Four

dan afiliasinya, dan kategori 0 untuk laporan keuangan perusahaan

yang tidak diaudit oleh KAP The Big Four dan afiliasinya (Brazel et

al., 2009:1153).

Kantor akuntan publik di Indonesia yang berafiliasi dengan The

Big Four adalah :

a. KAP Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja yang berafiliasi dengan

Ernst and Young (E&Y);

b. KAP Haryanto Sahari & Co. yang berafiliasi dengan

Pricewaterhouse Coopers (PwC);

c. KAP Osman Bing Satrio & Co. yang berafiliasi dengan Deloitte

Touche Thomatsu (DTT);

d. KAP Siddharta, Siddharta, dan Widjaja yang berafiliasi dengan

Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG).

Page 96: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

79

c. Employee Diff

Penilaian risiko kecurangan melalui ukuran keuangan saja tidak

efektif karena data yang digunakan berasal dari laporan keuangan

yang menjadi objek manipulasi manajemen, maka auditor akan gagal

untuk dapat mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan (Brazel

et al., 2009:1138). Oleh karena itu, Brazel et al, (2009) meneliti

ukuran-ukuran nonkeuangan yang tersedia di publik seperti jumlah

karyawan, jumlah cabang, jumlah kunjungan pasien, jumlah fasilitas

produksi, jumlah paten, jumlah pusat distribusi dan luas fasilitas

produksi untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Employee

Diff adalah variabel yang digunakan untuk mengukur perbedaan

persentase perubahan dalam pendapatan dengan persentase perubahan

jumlah karyawan (Brazel et al., 2009:1150). Hasil penelitian Brazel et

al., (2009:1156), menunjukkan employee diff untuk perusahaan yang

melakukan kecurangan lebih besar dibandingkan perusahaan yang

tidak melakukan kecurangan. Employee diff yang lebih besar

mengindikasikan risiko kecurangan yang lebih besar (Brazel et al.,

2009:1158). Cara perhitungan untuk mencari employee diff, pertama

hitung persentase perubahan pendapatan (revenue growth). Kedua,

hitung persentase perubahan jumlah karyawan (employee growth).

Employee diff didapat dari selisish perubahan persentase pendapatan

(revenue growth) dengan perubahan jumlah karyawan (employee

Page 97: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

80

growth). Cara perhitungan seperti ini digunakan oleh Brazel et al.,

(2009).

Rumus untuk mencari revenue growth:

Revenue Growth = (Revenuet – Revenuet-1)/Revenuet-1

Keterangan :

Revenuet = pendapatan pada periode t

Revenuet-1 = pendapatan pada periode t-1

Rumus untuk mencari employee growth:

Employee Growth = (employeet− employeet −1)/employeet-1

Keterangan :

employeet = jumah karyawan pada periode t

employeet−1 = jumlah karyawan pada periode t-1

Setelah mendapatkan nilai employee growth, selanjutnya kita akan

mencari Employee Diff dengan rumus:

Employee Diff = Revenue Growth - Employee Growth

Keterangan:

Revenue Growth = (Revenue t – Revenue t-1)/Revenue t-1

Employee Growth = (Employeet− Employeet −1)/Employeet-1

t = periode (tahun)

Page 98: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

81

Definisi operasional variabel di atas dapat diringkas dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi

Operasional

Pengukuran Skala Sumber

Dependen

(Y)

Kecurangan

Laporan

Keuangan

Salah saji

material yang

disengaja dalam

laporan keuangan.

diproksikan

dengan earning

management.

Dihitung

berdasarkan

discretionary

accruals (DA)

(modified jones).

TAC = NI- CFO

TA/Ait-1 = β1 (1/Ait-

1) + β2 (ΔRev/Ait-1)

+ β3 (PPE/Ait-1) + e

NDA = β1 (1/Ait-1) +

β2 (ΔRev/Ait-1 –

ΔRec/Ait-1) + β3

(PPE/Ait-1)

DA = TA/Ait-1 –

NDA

Rasio Rezaee

(2002);

Ujiyantho

dan

Pramuka

(2007)

Independen

(X1)

Leverage

Penggunaan utang

sebagai sumber

dana perusahaan

untuk membiayai

aset perusahaan.

Short-Term Debt +

Long-Term Debt

/Total Assets

Rasio Spathis

(2002)

Independen

(X2)

Kualitas

Audit

Diproksikan

dengan reputasi

auditor. Auditor

Big Four

menghasilkan

audit yang lebih

berkualitas

dibandingkan

auditor Non-Big

Four

Menggunakan

variabel dummy:

satu untuk

perusahaan yang

diaudit KAP Big

Four dan nol jika

diaudit oleh KAP

Non-Big Four

Nominal Agnes

(2001);

Brazel et

al., (2009)

Independen

(X3)

Employee

Diff

Selisih

pertumbuhan

pendapatan

dengan

pertumbuhan

jumlah karyawan

Revenue Growth –

Employee Growth

Rasio Brazel et

al., (2009);

Dechow et

al., (2010)

Sumber: diolah dari berbagai referensi pendukung penelitian

Page 99: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

82

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel diambil

dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria

sampel, diperoleh sampel penelitian sebanyak 23 perusahaan per tahun yang

digunakan untuk periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 sehingga

total keseluruhan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebanyak 115 perusahaan. Selengkapnya mengenai rincian sampel penelitian

dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Rincian Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 134

Perusahaan manufaktur yang baru listing tahun 2007 (15)

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan, laporan

keuangan tidak dalam rupiah dan periode laporan keuangan tidak

berakhir pada 31 Desember selama periode tahun 2007-2011

(8)

Perusahaan dengan data tidak lengkap (tidak ada laporan auditor

independen, tidak mencantumkan jumlah karyawan,

mencantumkan jumlah karyawan tetapi tidak diaudit dan jumlah

karyawan rata-rata selama periode tahun 2007-2011)

(88)

Jumlah sampel penelitian dalam setahun 23

Total keseluruhan sampel selama 5 tahun (23 x 5) 115

Sumber : Data sekunder diolah

Page 100: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

83

Adapun nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut.

Tabel 4.2

Daftar Nama Perusahaan

No Nama Perusahaan Kode

1 Asahimas Flat Glass, Tbk AMFG

2 Fajar Surya Wisesa, Tbk FASW

3 Jakarta Kyoei Steel Works, Tbk JKSW

4 Lion Metal Works, Tbk LION

5 Lionmesh Prima, Tbk LMSH

6 Semen Indonesia (Persero), Tbk SMGR

7 Suparma, Tbk SPMA

8 Indo Kordsa, Tbk BRAM

9 Eratex Djaja, Tbk ERTX

10 Gajah Tunggal, Tbk GJTL

11 KMI Wire and Cable, Tbk KBLI

12 Multi Prima Sejahtera, Tbk LPIN

13 Prima Alloy Steel Universal, Tbk PRAS

14 Supreme Cable Manufacturing Corporation, Tbk SCCO

15 Akasha Wira International, Tbk ADES

16 Darya-Varia Laboratoria, Tbk DVLA

17 Gudang Garam, Tbk GGRM

18 Indofarma, Tbk INAF

19 Langgeng Makmur Industri, Tbk LMPI

20 Merck, Tbk MERK

21 Multi Bintang Indonesia, Tbk MLBI

22 Siantar Top, Tbk STTP

23 Mandom Indonesia, Tbk TCID

Sumber : Data sekunder diolah

Page 101: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

84

B. Analisis dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan

minimum dari masing-masing variabel (Ghozali, 2011:19). Mean

digunakan untuk mengetahui besar rata-rata data yang bersangkutan.

Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang

bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Nilai maksimum digunakan untuk

mengetahui nilai terbesar dari data yang bersangkutan. Nilai minimum

digunakan untuk mengetahui nilai terkecil dari data yang bersangkutan.

Variabel yang digunakan meliputi variabel independen yaitu leverage

(LEV), kualitas audit (AUD_QUA), dan employee diff (EMP_DIFF),

dengan variabel dependen yaitu kecurangan laporan keuangan keuangan

yang diproksikan dengan discertionary accruals (DA). Hasil pengujian

statistik deskriptif atas ketiga variabel independen dan satu variabel

dependen dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DA 115 -2.27 .69 -.8651 .56967

LEV 115 .07 2.79 .5759 .55477

AUD_QUA 115 .00 1.00 .4870 .50202

EMP_DIFF 115 -2.85 2.37 .1123 .43012

Valid N

(listwise) 115

Sumber : Data sekunder diolah

Page 102: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

85

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah data (valid N) yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah 115 sampel data yang diambil dari

laporan keuangan publikasi perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di

BEI tahun 2007-2011. Hal ini berarti semua data sampel dapat diolah dan

tidak terdapat data yang hilang.

Variabel dependen yaitu pendeteksian kecurangan laporan keuangan

dengan alat ukur discretionary accruals (DA). Karena manajer dapat

menggunakan fleksibilitas dalam standar akuntansi dalam menyusun

laporan keuangannya dan seringkali fleksibilitas ini digunakan untuk

kepentingan manajer. Hasil statistik deskriptif di atas data variabel

dependen kecurangan laporan keuangan yang diproksikan dengan

discretionary accruals (DA) memperlihatkan nilai rata-rata (mean)

discretionary accruals (DA) dari perusahaan yang diteliti sebesar -0,8651.

Dengan nilai discretionary accruals tertinggi sebesar 0,69 diperoleh PT

KMI Wire and Cable Tbk., pada tahun 2009. Sedangkan nilai

discretionary accruals terendah sebesar -2,27 diperoleh PT KMI Wire and

Cable Tbk., pada tahun 2011. Nilai rata-rata DA sebesar -0,8651

menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang menjadi sampel dalam

penelitian ini melakukan discretionary accruals dalam bentuk penurunan

laba (income decreasing). Hal tersebut terjadi karena manajer memiliki

motivasi untuk menghindari regulasi tertentu atau untuk menghindari

pajak. Nilai standar deviasi DA adalah sebesar 0,56967. Hal ini berarti

bahwa sebesar 0,56967 data bervariasi dari rata-rata.

Page 103: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

86

Variabel independen leverage (LEV) dihitung dengan

membandingkan total utang dan total asset. Data rasio leverage

memperlihatkan bahwa rata-rata (mean) leverage pada perusahaan yang

diteliti sebesar 0,5759 (58%) hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

perusahaan yang diteliti memiliki rasio total utang yang cukup besar yaitu

di atas 50% dalam struktur modal perusahaan. Nilai leverage tertinggi

(maksimum) sebesar 2,79 (279%) diperoleh PT Eratex Djaja, Tbk pada

tahun 2010 dan nilai leverage terendah (minimum) sebesar 0,07 (7%) yang

diperoleh PT Mandom Indonesia, Tbk pada tahun 2007. Nilai standar

deviasi adalah sebesar 0,55477.

Variabel independen kualitas audit (AUD_QUA) dalam penelitian ini

diukur menggunakan variabel dummy, yaitu nilai satu untuk perusahaan

yang diaudit oleh KAP Big Four dan nilai nol untuk perusahaan yang

diaudit oleh KAP Non-Big Four. Data kualitas audit (AUD_QUA)

memperlihatkan nilai rata-rata sebesar 0,4870 dengan nilai kualitas audit

tertinggi sebesar 1 dan terendah sebesar 0. Nilai standar deviasi untuk data

kualitas audit (AUD_QUA) adalah sebesar 0,50202. Dari hasil statistik

deskriptif variabel kualitas audit dapat disimpulkan bahwa secara rata-rata

perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four dan afiliasinya sebanyak 48%

dan sisanya sebanyak 52% perusahaan yang diteliti diaudit oleh KAP Non

Big Four.

Variabel independen employee diff (EMP_DIFF) memperlihatkan

rata-rata (mean) 0,1123 atau 11% hal ini disebabkan meskipun jumlah

Page 104: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

87

perusahaan dengan employee diff negatif lebih sedikit daripada perusahaan

dengan employee diff positif, namun perusahaan dengan nilai employee diff

negatif memiliki rata-rata yang cukup besar. Nilai employee diff tertinggi

(maksimum) sebesar 2,37 atau 237% diperoleh PT Semen Indonesia

(Persero) pada tahun 2010. Hal ini disebabkan pada tahun 2010 PT Semen

Indonesia (Persero) mengalami peningkatan pendapatan yang sangat besar

yaitu sebesar 2,30 atau 230% dari tahun sebelumnya, sedangkan jumlah

karyawan mengalami penurunan sebesar 0,07 atau 7% dari tahun

sebelumnya, sehingga nilai employee diff PT Semen Indonesia (Persero)

Tbk menjadi sangat besar. Nilai employee diff terendah (minimum) sebesar

-2,85 atau (285%) diperoleh PT Akasha Wira International Tbk pada tahun

2011. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2011 PT Akasha Wira

Internasional Tbk mengalami peningkatan yang sangat besar pada jumlah

karyawan yaitu sebesar 3,22 atau 322% dari tahun sebelumnya, sedangkan

pendapatan PT Akhasa Wira Internasional Tbk pada tahun 2011

meningkat hanya sebesar 0,37 atau 37% sehingga nilai employee diff PT

Akhasa Wira Internasional Tbk pada tahun 2011 menjadi negatif. Nilai

standar deviasi untuk data employee diff adalah sebesar 0,43012.

Page 105: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

88

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan interpretasi terhadap hasil regresi, terlebih dahulu

dilakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi klasik agar hasil tersebut

layak digunakan. Pengujian ini diperlukan agar model regresi menjadi

suatu model yang lebih representatif. Analisis data uji asumsi klasik dalam

penelitian ini antara lain melalui uji normalitas, multikolinearitas,

autokorelasi dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Untuk menguji apakah residual berdistribusi normal atau tidak terdapat

dua cara yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

1) Analisis Grafik

Uji normalitas dengan analisis grafik dilakukan dengan metode

grafik histogram dan Probability Plot (P-Plot). Selengkapnya

mengenai hasil uji normalitas penelitian ini dapat dilihat pada

gambar 4.1 dan 4.2 pada halaman berikutnya.

Page 106: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

89

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas : Grafik Histogram

Sumber : Data sekunder diolah

Gambar 4.2

Hasil uji Normalitas : Grafik Normal Probability Plot

Sumber : Data sekunder diolah

Page 107: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

90

Dengan melihat tampilan pada grafik histogram dalam gambar

4.1 memberikan pola distribusi yang mendekati normal, sedangkan

pada gambar 4.2, grafik normal probability plot menunjukkan titik-

titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya

mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa

model regresi dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi

normalitas.

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik

bisa sebaliknya (Ghozali, 2011:163). Oleh karena itu, dalam

penelitian ini digunakan uji statistik dengan uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Hasil uji statistik dengan

uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukkan nilai 0,558 dengan

signifikansi 0,914. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi

memenuhi asumsi normalitas karena tingkat signifikansinya

melebihi 0,05. Hasil pengujian normalitas data dengan uji

Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.4 pada halaman

berikutnya.

Page 108: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

91

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas : Nilai Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 115

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation .51227150

Most Extreme

Differences

Absolute .052

Positive .052

Negative -.050

Kolmogorov-Smirnov Z .558

Asymp. Sig. (2-tailed) .914

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data sekunder diolah

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari perhitungan

nilai tolerance serta Variance Inflation Factor (VIF). Suatu model

regresi disimpulkan tidak ada masalah multikolinearitas adalah apabila

memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai variance

inflation factor (VIF) lebih kecil dari 10 (Ghozali, 2011:106).

Selengkapnya hasil pengujian asumsi klasik multikolinearitas dapat

dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.

Page 109: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

92

Tabel 4.5

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

LEV .873 1.146

AUD_QUA .868 1.152

EMP_DIFF .984 1.016

Dependent Variable: DA

Sumber : Data sekunder diolah

Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa semua variabel

independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 yang berarti

tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari

95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga

menunjukkan hal yang sama yaitu semua variabel independen

memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10. Maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah

multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi (Ghozali,

2011:110).

Page 110: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

93

Pada penelitian ini, uji autokorelasi diuji dengan uji Durbin-

Watson (D-W test). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode tertentu dengan periode sebelumnya.

Model regresi yang baik adalah model regresi yang terbebas dari

masalah autokorelasi. Selengkapnya mengenai hasil uji autokorelasi

penelitian dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model Change Statistics

Durbin-Watson R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .191 8.756 3 111 .000 1.920

Sumber: data sekunder diolah

Dari tabel 4.6 di atas menunjukkan nilai D-W sebesar 1,920.

Selanjutnya nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan

tingkat signifikansi 5%, jumlah sampel 115 (n=115), dan variabel

independen 3 (k=3). Maka dari tabel Durbin Watson didapatkan nilai

batas bawah (dl) adalah sebesar 1,693 dan batas atas (du) adalah

sebesar 1,774.

Oleh karena nilai D-W 1,920 lebih besar dari batas atas (du) 1,774

dan kurang dari 4 – 1,774 (4 – du), maka dapat disimpulkan tidak

terdapat masalah autokorelasi positif atau negatif (du < d < 4 – du)

a. Predictors: (Constant), EMP_DIFF, LEV, AUD_QUA

b. Dependent Variable: DA

Page 111: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

94

(lihat tabel 3.1 pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi) atau

dengan kata lain tidak terdapat autokorelasi. Untuk memperkuat hasil

penelitian ini maka digunakan uji run test, di mana gangguan

autokorelasi terjadi jika signifikansi di bawah 0,05. Berikut adalah

hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan run test.

Tabel 4.7

Uji Autokorelasi-Run Test

a. Median

Sumber: Data sekunder diolah

Dari hasil pengujian yang diperoleh dari tabel 4.7 menunjukkan

nilai test adalah sebesar -0,03247 dengan probabilitas 0,224 yang

berarti di atas signifikansi 0,05 (0,224 > 0,05). Hal ini menunjukkan

bahwa nilai residual acak atau random, sehingga dapat disimpulkan

bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi antar nilai

residual.

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -.03247

Cases < Test Value 57

Cases >= Test Value 58

Total Cases 115

Number of Runs 52

Z -1.217

Asymp. Sig. (2-tailed) .224

Page 112: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

95

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi

yang terbebas dari masalah heteroskedastisitas. Untuk menguji asumsi

heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik scatterplot. Hasil uji

heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot

ditunjukkan pada gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4.3

Uji Heteroskedastisitas – Grafik Scatterplot

Sumber : Data sekunder diolah

Gambar uji scatterplot di atas menunjukkan bahwa data sampel

tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data

tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.

Page 113: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

96

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi

tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Sehingga model regresi

layak dipakai untuk kemudian dilanjutkan ke pengujian hipotesis.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) pada intinya adalah untuk mengetahui

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara 0 (nol) dan 1

(satu). Nilai koefisien determinasi (R2) yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).

Pada model regresi berganda penggunaan nilai Adjusted R2 lebih baik

dibandingkan dengan hanya melihat pada nilai koefisien determinasi (R2)

untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Hal ini disebabkan penggunaan koefisien

determinasi (R2) memiliki kelemahan mendasar yaitu bias terhadap jumlah

variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Selengkapnya

mengenai hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.8 pada

halaman berikutnya.

Page 114: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

97

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .437a .191 .170 .51915

a. Predictors: (Constant), EMP_DIFF, LEV, AUD_QUA

b. Dependent Variable: DA

Sumber: data sekunder diolah

Dari tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R2

sebesar

0,170 berarti bahwa hanya sebesar 17% variasi variabel dependen

yaitu kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud) dengan

alat ukur discretionary accruals yang dapat dijelaskan oleh variabel

independen leverage (LEV), kualitas audit (AUD_QUA) dan employee

diff (EMP_DIFF) dalam penelitian ini. Hal ini menandakan masih

rendah atau lemahnya kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen, sedangkan sisanya yaitu sebesar 83%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian

ini.

Faktor-faktor lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi

kecurangan laporan keuangan diantaranya adalah mekanisme

Corporate Governance (CG). Corporate Governance merupakan salah

satu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, yang

meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, dewan

komisaris, para pemegang saham dan stakeholder lainnya (Ujiyanto

Page 115: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

98

dan Pramuka, 2007:2). Corporate Governance (CG) diukur dengan

proporsi dewan komisaris independen, dan kepemilikan manajerial.

Proporsi dewan komisaris independen yang meningkat berarti,

meningkatkan pengawasan atas informasi keuangan dan nonkeuangan

serta mengurangi peluang untuk melakukan kecurangan laporan

keuangan (Beasly, 1996; Delloite LLP, 2004; Dechow, Sloan dan

Sweeney, 1996 dalam Brazel et al., 2009:1153). Hal yang serupa juga

diungkapkan oleh Cornett et al., (2006) dalam Ujiyantho dan Pramuka

(2007:7) bahwa anggota dewan komisaris independen dapat

meningkatkan tindakan pengawasan, sehingga mengurangi

penggunaan discretionary accruals.

Kepemilikan manajerial berarti manajer juga sebagai pemegang

saham. Hal ini dilakukan untuk meminimumkan konflik kepentingan

antara manajer dan pemilik (pemegang saham). Dengan memperbesar

kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen (managerial

ownership) diharapkan dapat menyelaraskan (alignment) kepentingan

manajer (agent) dan pemilik (principal) dengan demikian dapat

mengurangi tindakan manipulasi (kecurangan laporan keuangan) oleh

manajer (Ujiyantho dan Pramuka, 2007:2).

Komponen lainnya yang dapat digunakan mendeteksi kecurangan

laporan keuangan adalah umur perusahaan (age of the firm). Variabel

ini diukur berdasarkan lamanya perusahaan tersebut terdaftar di pasar

modal (listing di pasar modal). Hal ini didasarkan pada kenyataan

Page 116: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

99

bahwa perusahaan yang melakukan kecurangan (fraud firm) cenderung

merupakan perusahaan dengan umur yang muda (baru listing di pasar

modal). Perusahaan dengan umur yang muda memilki incentive yang

lebih besar untuk melakukan kecurangan laporan keuangan karena

akan melakukan penawaran saham ke publik/IPO (initial public

offering) atau penerbitan saham baru (Beneish, 1997 dalam Brazel et

al., 2009:1153).

Kinerja saham (stock performance) dapat juga digunakan untuk

mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Kinerja saham yang tinggi

berarti ekspektasi pertumbuhan perusahaan oleh investor juga tinggi

(optimistic) dan kompensasi yang lebih tinggi bagi manajer. Oleh

karena tidak ingin mengecewakan investor dan kehilangan kompensasi

yang lebih tinggi, manajer memiliki incentive (dorongan) untuk

melakukan kecurangan laporan keuangan agar kinerja sahamnya tetap

tinggi (Dechow et al., 2010:6). Kinerja saham dapat dilihat dari rasio

market value of equity, book to market dan earning to price (Brazel et

al., 2009:1151). Rasio market value of equity, book to marrket dan

earning to price sangat tinggi dan tidak normal untuk perusahaan yang

melakukan kecurangan laporan keuangan (Brazel et al., 2009:1153 dan

Dechow et al., 2010:25).

Page 117: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

100

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kecurangan laporan keuangan

(financial statement fraud), sedangkan variabel independen dalam

penelitian ini adalah leverage, kualitas audit dan employee diff. Dalam

penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi

simultan (uji statistik F) dan uji signifikansi parameter individual (uji

statistik t).

a. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk mengetahui apakah

semua variabel independen/bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat (Ghozali, 2011:98). Uji statistik F dalam penelitian

ini dilakukan dengan melihat nilai signifikansi (sig) pada uji ANOVA.

Selengkapnya mengenai hasil uji statistik F penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 4.9 pada halaman berikutnya.

Page 118: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

101

Tabel 4.9

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 7.080 3 2.360 8.756 .000b

Residual 29.916 111 .270

Total 36.996 114

a. Dependent Variable: DA

b. Predictors: (Constant), EMP_DIFF, LEV, AUD_QUA

Sumber: data sekunder diolah

Dari tabel 4.9 di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar 8,756

dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menandakan bahwa

model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kecurangan laporan

keuangan karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (sig < 5%).

Maka dapat disimpulkan Ha4 diterima yang menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara leverage, kualitas audit dan

employee diff dan berpengaruh secara bersama-sama atau simultan

terhadap kecurangan laporan keuangan, sehingga dapat digunakan

untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan.

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Dari hasil pengujian terhadap asumsi klasik, diperoleh model

tersebut telah memenuhi asumsi normalitas, multikolinearitas,

autokorelasi dan heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan menguji model persamaan regresi secara parsial terhadap

masing-masing variabel bebas. Uji statistik t bertujuan untuk

mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara

Page 119: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

102

individual (parsial), yaitu leverage (LEV), kualitas audit (AUD_QUA)

dan employee diff (EMP_DIFF), dalam menerangkan variabel

dependen yaitu kecurangan laporan keuangan (DA). Signifikansi

model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat nilai sig yang

terdapat pada tabel 4.10. selengkapnya mengenai hasil uji statistik t

hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini.

Tabel 4.10

Hasil Uji Statistik t

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.771 .099 -7.769 .000

LEV .151 .094 .147 1.606 .111

AUD_QUA -.303 .104 -.267 -2.919 .004

EMP_DIFF -.298 .114 -.225 -2.617 .010

a. Dependent Variable: DA

sumber: data sekunder diolah

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.10 di atas, maka

diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

DA = - 0,771 + 0,151 LEV – 0,303 AUD_QUA – 0,298

EMP_DIFF + ε

Dari persamaan regresi di atas, diketahui bahwa konstanta sebesar

-0,771 menyatakan bahwa apabila variabel independen yang terdiri

dari leverage (LEV), kualitas audit (AUD_QUA) dan employee diff

(EMP_DIFF) dianggap konstan, maka rata-rata kecurangan laporan

keuangan (financial statement fraud) (DA) sebesar -0,771.

Page 120: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

103

Variabel leverage (LEV) memiliki koefisien regresi dengan arah

positif, sedangkan variabel kualitas audit (AUD_QUA) dan employee

diff (EMP_DIFF) dengan arah negatif. Hal ini berarti bahwa

perusahaan dengan tingkat leverage (LEV) yang tinggi menyebabkan

kecurangan laporan keuangan (DA) perusahaan tinggi. Sedangkan

perusahaan dengan audit quality (AUD_QUA) dan employee diff

(EMP_DIFF) yang tinggi akan menyebabkan kecurangan laporan

keuangan (DA) perusahaan rendah.

Hasil pengujian signifikansi variabel indepeden secara parsial

selengkapnya pada pembahasan berikut ini:

1) Leverage sebagai variabel untuk mendeteksi kecurangan

laporan keuangan.

Ha1 : Leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Kecurangan Laporan Keuangan.

Pengujian hipotesis mengenai penggunaan leverage dalam

mendeteksi kecurangan laporan keuangan (financial statement

fraud) memperlihatkan koefisien regresi sebesar 0,151 dan nilai t

hitung sebesar 1,606 dengan nilai signifikansi sebesar 0,111 yang

berada di atas 0,05. Hal ini berarti bahwa leverage tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan

(financial statement fraud). Dengan demikian hipotesis alternatif

satu yang menyatakan bahwa leverage memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan, ditolak.

Page 121: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

104

Sehingga penggunaan leverage untuk mendeteksi kecurangan

laporan keuangan tidak efektif.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Spathis (2002:186) yang menyatakan bahwa

leverage secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap

kecurangan laporan keuangan. Hasil ini juga berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Agnes (2001:98) yang menyatakan

bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Namun, temuan ini didukung oleh hasil penelitian Skousen dan

Wright (2006:33) yang membuktikan bahwa leverage tidak

mempengaruhi kecurangan laporan keuangan, dimana besar

kecilnya tingkat leverage tidak akan mempengaruhi kecurangan

laporan keuangan. Penelitian Skousen dan Wright (2006:33)

menemukan bahwa rata-rata tingkat leverage perusahaan yang

melakukan kecurangan laporan keuangan (fraud firm) tidak

berbeda secara signifikan dibandingkan dengan perusahaan yang

tidak melakukan kecurangan (no fraud firms). Yaitu sebesar 0,21

(fraud firms) dan sebesar 0,20 (no fraud firms). Selain itu, temuan

ini didukung oleh Dechow et al., (2010:61) yang menyatakan

bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan

keuangan, dimana rata-rata tingkat leverage perusahaan pada saat

kecurangan laporan keuangan terjadi, tidak berbeda secara

signifikan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,189 pada saat

Page 122: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

105

kecurangan laporan keuangan terjadi dan sebesar 0,181 pada tahun

sebelumnya.

Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akibat

besarnya total utang terhadap total asset menghadapi risiko default

yang tinggi yaitu perusahaan terancam tidak mampu memenuhi

kewajibannya. Tindakan kecurangan laporan keuangan untuk

mendorong kinerja keuangan tidak dapat dijadikan sebagai

mekanisme untuk menghindari default tersebut. Pemenuhan

kewajiban harus tetap dilakukan dan tidak dapat dihindari dengan

memindahkan laba yang akan datang menjadi laba sekarang

(income increasing) melalui kebijakan akrual (discretionary

accruals) (Robert dan Gagaring, 2011:50).

Selain menghadapi risiko default, perusahaan dengan tingkat

leverage yang tinggi juga menghadapi risiko pelanggaran

perjanjian utang (debt covenant) yaitu berupa syarat-syarat yang

harus dipenuhi seperti kesediaan debitur untuk mempertahankan

rasio-rasio akuntansi seperti debt to equity, rasio modal kerja

minimum, serta batasan-batasan lain yang umumnya dikaitkan

dengan data akuntansi keuangan. Jika perjanjian utang ini

dilanggar, maka perusahaan akan mendapatkan sanksi. Hasil

penelitian ini adalah leverage tidak berpengaruh signifikan

terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal ini menunjukkan

bahwa perusahaan tidak melakukan kecurangan laporan keuangan

Page 123: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

106

untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan agar tetap bagus,

sehingga terhindar dari pelanggaran perjanjian utang. Hal ini

dikarenakan ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi keamanan

perjanjian utang seperti kredibilitas perusahaan, jaminan yang

diberikan dan ketepatan waktu membayar angsuran (Zhou dan

Elder, 2004:20).

Dari hasil ini disimpulkan bahwa tingkat leverage yang tinggi

belum tentu menjadi dorongan/insentif bagi manajer untuk

melakukan kecurangan laporan keuangan walaupun menghadapi

risiko default dan menghadapi pelanggaran perjanjian utang.

Karena, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi penilaian

kreditur atas kondisi debitur selain berdasarkan pada angka-angka

dalam laporan keuangan.

2) Kualitas audit sebagai variabel untuk mendeteksi kecurangan

laporan keuangan.

Ha2: Kualitas Audit memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Kecurangan Laporan Keuangan.

Pengujian hipotesis mengenai penggunaan variabel kualitas

audit (AUD_QUA) dalam mendeteksi kecurangan laporan

keuangan (financial statement fraud) (DA) memperlihatkan

koefisien regresi sebesar -0,303 dan nilai t hitung sebesar -2,919

dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 yang berada di bawah

0,05. Hal ini berarti bahwa kualitas audit (AUD_QUA) memiliki

Page 124: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

107

pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kecurangan laporan

keuangan (financial statement fraud). Dengan demikian hipotesis

alternatif dua yang menyatakan bahwa kualitas audit memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan

diterima. Sehingga penggunaan kualitas audit untuk mendeteksi

kecurangan laporan keuangan adalah efektif.

Dari hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa semakin

tinggi kualitas audit (menggunakan auditor Big Four) maka akan

semakin mengurangi probabilitas perusahaan untuk melakukan

kecurangan laporan keuangan. Hal ini karena auditor Big Four

memiliki pengetahuan, pengalaman teknis, kapasitas dan reputasi

yang lebih superior dibandingkan auditor Non-Big Four. Hasil ini

sesuai dengan penelitian Becker et al., (1998) dalam Krishnan

(2002); M. Dahlan (2009) dan Herusetya (2012) yang

membuktikan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan

antara kualitas audit dengan manajemen laba. Auditor Big Four

memiliki toleransi yang lebih rendah terhadap praktik manajemen

laba auditee dibandingkan auditor Non-Big Four. Auditor Big

Four dapat membatasi praktik akuntansi agresif dan perilaku

oportunistik dari manajer dalam melaporkan jumlah akrual.

Hal ini disebabkan auditor Big Four memiliki

insentif/dorongan yang lebih besar untuk menjaga reputasi mereka

dengan menyediakan jasa audit yang berkualitas dibandingkan

Page 125: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

108

auditor Non-Big Four (Krishnan, 2002:5). Hasil penelitian ini

berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Piot dan Janin

(2005:19) yang menemukan pengaruh tidak signifikan antara

auditor Big Five dengan manajemen laba. Alasannya adalah

perbedaan lokasi penelitian dimana penelitian Piot dan Janin

(2005) dilakukan di Perancis. Penegakkan hukum yang lemah di

Perancis menyebabkan risiko litigasi auditor rendah, sehingga

auditor Big Five tidak lebih konservatif dibandingkan auditor Non-

Big Five (Piot dan Janin, 2005:19).

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa auditor Big

Four memberikan jasa audit yang lebih berkualitas, karena

memiliki pengetahuan, pengalaman teknis, kapasitas dan reputasi

yang lebih superior dibandingkan KAP Non-Big Four. Dengan

demikian, auditor Big Four dapat mendeteksi secara lebih dini

manajemen laba dan menjadikannya peringatan/red flag sebelum

berubah menjadi skandal keuangan yang besar.

Page 126: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

109

3) Employee Diff sebagai variabel untuk mendeteksi kecurangan

laporan keuangan

Ha3: Employee Diff memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Kecurangan Laporan Keuangan.

Pengujian hipotesis mengenai penggunaan variabel employee

diff dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan

memperlihatkan koefisien regresi sebesar -0,298 dan nilai t hitung

sebesar -2,617 dengan signifikansi 0,010 yang berada di bawah

0,05. Hal ini berarti bahwa (EMP_DIFF) memiliki pengaruh yang

negatif dan signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan

(financial statement fraud). Dengan demikian hipotesis alternatif

tiga yang menyatakan bahwa employee diff memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan diterima.

Sehingga penggunaan employee diff untuk mendeteksi kecurangan

laporan keuangan adalah efektif.

Dari hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa semakin

tinggi nilai employee diff, maka semakin rendah probabilitas

perusahaan melakukan kecurangan laporan keuangan. Employee

diff adalah variabel yang digunakan untuk mengetahui pola antara

ukuran keuangan (pertumbuhan pendapatan) dengan ukuran

nonkeuangan (jumlah karyawan). Dalam ilmu ekonomi, tenaga

kerja merupakan salah satu faktor produksi, dalam fungsi

produksi, penambahan dalam input (tenaga kerja) akan

Page 127: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

110

meningkatkan output (hasil produksi) (Dechow et al., 2010:22).

Investasi dalam tenaga kerja dan peralatan akan meningkatkan

penjualan di masa depan dan profitabilitas. Oleh karena itu,

diketahui bahwa terdapat hubungan antara tenaga kerja dan

profitabilitas. Namun, karakteristik dari investasi dalam tenaga

kerja mengharuskan perusahaan untuk membebankan biaya tenaga

kerja ketika terjadinya, sehingga seringkali digunakan oleh

manajer untuk menutupi kinerja keuangan perusahaan yang

menurun untuk menaikkan laba bersih (Dechow et al., 2010:23).

Walaupun perusahaan dapat melakukan hal tersebut, tetapi

hasilnya tidak akan sesuai dengan peningkatan dalam pendapatan

(Brazel et al., 2009:1141). Hal ini menandakan bahwa perusahaan

tersebut telah melakukan overstated pendapatan, dengan alasan

perusahaan melakukan pengurangan beban gaji.

Dapat disimpulkan bahwa, semakin besar employee diff,

semakin besar perbedaan antara ukuran keuangan dengan ukuran

nonkeuangan. Ketidakkonsistenan ini memberikan peringatan/red

flag kepada auditor eksternal adanya risiko kecurangan. Hasil

penelitian Brazel et al., (2009:1156) membuktikan bahwa nilai

employee diff secara signifikan lebih besar untuk perusahaan yang

melakukan kecurangan laporan keuangan. Dengan kata lain,

semakin besar employee diff maka semakin besar probabilitas

melakukan kecurangan laporan keuangan.

Page 128: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

111

Namun dalam penelitian ini ditemukan hasil yang berbeda

dengan teori yang dikemukakan oleh Brazel et al., (2009:1142)

yaitu semakin besar employee diff semakin besar besar probabilitas

perusahaan melakukan kecurangan laporan keuangan. Hasil

penelitian ini adalah semakin besar employee diff akan mengurangi

probabilitas kecurangan laporan keuangan. Tetapi, hasil penelitian

ini berhasil membuktikan bahwa antara employee diff dengan

kecurangan laporan keuangan terdapat pengaruh yang signifikan.

Perbedaan antara hasil penelitian ini dengan teori yang

dikemukakan oleh Brazel et al., (2009:1142) adalah karena adanya

perbedaan karakteristik perusahaan di Indonesia dengan

perusahaan di Amerika Serikat, lokasi penelitian Brazel et al.,

(2009). Dimana karakteristik perusahaan di Indonesia cenderung

melaporkan pendapatan mereka terlihat kecil untuk menghindari

pajak, hal ini diketahui dari hasil penelitian yang memperlihatkan

rata-rata perusahaan sampel memiliki nilai discretionary accruals

(DA) yang negatif, hal ini berarti perusahaan melaporkan

penurunan laba melalui praktik income decreasing (Murhadi,

2009:17). Tanda signifikansi pada penelitian ini berarti, walaupun

tidak sesuai dengan teori tetapi penelitian ini membuktikan bahwa

penurunan pendapatan yang dilakukan perusahaan tidak sesuai

dengan peningkatan jumlah karyawan (beban gaji) (Brazel et al.,

2009:1141) dan (Dechow et al., 2010:23).

Page 129: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

112

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan leverage, kualitas

audit dan ukuran nonkeuangan (jumlah karyawan) dalam mendeteksi

kecurangan laporan keuangan. Dari empat hipotesis yang diajukan, tiga

hipotesis alternatif diterima dan satu hipotesis alternatif ditolak. Berdasarkan

hasil penelitian didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecurangan

laporan keuangan, sehingga penggunaan leverage untuk mendeteksi

kecurangan laporan keuangan adalah tidak efektif. Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhou dan Elder (2004)

dan Dechow et al., (2010).

2. Kualitas audit memiliki pengaruh yang negatif terhadap kecurangan

laporan keuangan. Sehingga penggunaan kualitas audit untuk mendeteksi

kecurangan laporan keuangan adalah efektif. Temuan penelitian ini

didukung oleh Becker et al., (1998) dalam Krishnan (2002), M. Dahlan

(2009) dan Herusetya (2012).

3. Ukuran keuangan dan nonkeuangan (employee diff) memiliki pengaruh

yang negatif terhadap kecurangan laporan keuangan. Sehingga

penggunaan ukuran nonkeuangan (jumlah karyawan) untuk mendeteksi

kecurangan adalah efektif.

Page 130: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

113

4. Leverage, Kualitas Audit, dan Employee Diff berpengaruh secara simultan

dan signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Sehingga

penggunaan leverage, Kualitas audit dan Employee diff untuk mendeteksi

kecurangan laporan keuangan adalah efektif.

B. Implikasi

Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan implikasi bagi

ilmu pengetahuan dan beberapa pihak diantaranya yaitu auditor eksternal,

investor/kreditur dan regulator, dan akademisi, peneliti serta pembaca.

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti auditor

eksternal, investor/kreditur, regulator, dan akademisi, peneliti serta

pembaca. Selain itu, temuan ini dapat memperkuat serta memperluas

penelitian sebelumnya terutama mengenai penggunaan leverage, kualitas

audit dan ukuran keuangan dan nonkeuangan (employee diff) dalam

mendeteksi kecurangan laporan keuangan.

2. Bagi Auditor Eksternal

Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan auditor dapat

mendeteksi kecurangan laporan keuangan lebih awal sebelum berubah

menjadi skandal keuangan besar yang merugikan banyak pihak dan dapat

menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan yang melakukan kecurangan

laporan keuangan. Auditor dapat mempertimbangkan ukuran nonkeuangan

klien seperti jumlah karyawan atau jumlah retail/cabang untuk

Page 131: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

114

mengembangkan ekspektasi atas kondisi klien dan tidak hanya

mengandalkan pada penjelasan manjemen. Sehingga proses audit menjadi

lebih efektif dan berkualitas.

3. Bagi Regulator

Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan mengeluarkan

peraturan mengenai pengungkapan ukuran nonkeuangan yang lebih

banyak di dalam laporan keuangan, sehingga pengguna laporan keuangan

dapat langsung membandingkan antara ukuran keuangan dengan

nonkeuangan. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi auditor eksternal untuk

menilai risiko kecurangan, tetapi juga bagi investor/kreditur untuk

memperdalam analisis mereka sebelum mengambil keputusan untuk

berinvestasi atau memberikan pinjaman.

4. Investor/Kreditur

Investor mengharapkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas

investasinya, dan kreditur mengharapkan jaminan atas pengembalian

dananya. Dengan hasil penelitian ini, diharapkan investor/kreditur dapat

melakukan analisis yang mendalam sebelum memutuskan untuk

berinvestasi atau memberi pinjaman. Analisis ini sebaiknya tidak semata-

mata berdasarkan pada rasio keuangan saja, tetapi juga harus

dipertimbangkan ukuran-ukuran nonkeuangan perusahaan. Sehingga akan

diperoleh keadaan yang jelas mengenai kondisi perusahaan yang akan

diberikan dana baik dalam bentuk investasi maupun pinjaman.

Page 132: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

115

C. Saran

Peneliti menyadari adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini,

maka penulis dapat mengemukakan beberapa saran yang dapat digunakan

untuk semua pihak terutama untuk yang akan melakukan penelitian dengan

topik ini. Saran bagi penelitian selanjutnya:

a. Indikator penelitian dapat diganti dengan proksi yang lain seperti

menggunakan F-Score (Dechow et al., 2010:36) sebagai proksi dari

kecurangan laporan keuangan, atau dengan menambah variabel lain seperti

mekanisme corporate governance yang diukur melalui proporsi dewan

komisaris dan kepemilikan manajerial.

b. Perlu menganalisis karakteristik perusahaan yang melakukan kecurangan

di Indonesia, terutama mengenai karakteristik ukuran keuangan dan

nonkeuangan dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan kecurangan

laporan keuangan.

c. Dapat menggunakan jumlah rata-rata pertumbuhan ukuran nonkeuangan

yang informasinya terdapat di dalam laporan tahunan perusahaan dan

kemudian membandingkannya dengan pertumbuhan pendapatan.

Page 133: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

116

DAFTAR PUSTAKA

Agritansia, Putri Paramita dan Mahfud Sholihin, “The Attitudinal and Behavioral

Effects of Nonfinancial Measures”, Simposium Nasional Akuntansi 14

Aceh, 2011.

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), Statement on

Auditing Standards (SAS) No. 99,” Consideration of Fraud in Financial

Statement Audit”, New York: AICPA, 2002.

Anggraini, Fivi dan Ira Trisnawati, “Pengaruh Earning Management Terhadap

Konservatisma Akuntansi”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 10 No.1, pp.

23-36 April 2008.

Anthoni, Robert N dan Vijay Govindarajan, “Management Control Sistem”, Edisi

Ke Sebelas, Jilid Dua, Salemba Empat, 2009.

Avianti, Ilya, “Mengungkap Praktik Earning Management Di Perusahaan”,

Jurnal Bisnis Manajemen dan Ekonomi, Vol. 7, No. 3, Februari 2006.

Bapepam, “Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-06/PM/2000, “Perubahan

Peraturan Nomor VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan

Keuangan”, 2000.

Boynton, Johnson, dkk, ”Modern Auditing Jilid 1 Edisi 7”, Jakarta: Erlangga,

2008.

Brazel, Joseph. F., Keith. L. Jones, dan Mark F. Zimbelman, “Using Nonfinancial

Measures to Assess Fraud Risk”, Journal of Accounting Research, Vol.

47, No. 5 pp. 1135-1166, 2009.

Carpenter, Tina D, “Audit Team Brainstorming, Fraud Risk Identification, and

Fraud Risk Assessment: Implications of SAS No. 99”, The Accounting

Review, 82 (5): 1119-1140. 2007.

Chow, Chee W. dan Wim A. Van Der Stede, “The Use and Usefulness of

Nonfinancial Performance Measures”, Management Accounting Quarterly

Spring, Vol. 7, No. 3, 2006.

Chris E, Hogan, et al, “Financial Statement Fraud: Insights from the Academic

Literature”, American Accounting Association, 2008.

Page 134: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

117

Dahlan, Muhammad, “Analisis Hubungan Antara Kualitas Audit Dengan

Diskresioneri Akrual Dan Kebebasan Auditor”, Working Paper In

Accounting and Finance, Universitas Padjajaran, 2009.

Dechow, Patricia M, et al., ”Predicting Material Accounting Misstatements”,

Contemporary Accounting Research, 28, pp. 17-82, 2010.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Hamid, Abdul, “Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan I, Grafika Karya Utama,

Jakarta, 2007.

Herusetya, Antonius, “Pengaruh Ukuran Auditor dan Spesialisasi Auditor

Terhadap Kualitas Laba”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.

6, No. 1, Juni 2009.

Herusetya, Antonius, “Analisis Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba

Akuntansi: Studi Pendekatan Composite Measure Versus Conventional

Measure”, Disertasi Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi Fakultas

Ekonomi, Universitas Indonesia, 2012.

IAI. “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 (Revisi 2009): Penyajian

Laporan Keuangan”, IAI, Jakarta, 2009.

IAI. “Standar Audit Seksi 110: Tanggung Jawab dan Fungsi Auditor

Independen”, IAI, Jakarta, 2001.

IAI. “Standar Audit Seksi 316: Pertimbangan Atas Kecurangan Dalam Audit

Laporan Keuangan”, IAI, Jakarta, 2001.

Intal, Tiina dan Linh Thuy Do, “Financial Statement Fraud: Recognition of

Revenue and the Auditor’s Responsibility for Detecting Financial

Statement Fraud”, Thesis Graduate Business School, Goteborg University,

2002.

Ittner, C., dan D. Larcker, ”Are Nonfinancial Measures Leading Indicators Of

Financial Performance? An Analysis Of Customer Satisfaction”, Journal

of Accounting Research 36 (Supplement): 1–35, 1998.

Jao, Robert dan Gagaring Pagalung, “Corporate Governance, Ukuran

Perusahaan, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan

Manufaktur Indonesia”, Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol. 8, No.1,

November 2011.

Page 135: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

118

Jones, Keith L; Gopal V. Krishnan; dan Kevin D. Melendrez, “Do Models Of

Discrtionary Accruals Detect Actual Cases Of Fraudulent and Restated

Earnings? An Empirical Evaluation”, www.ssrn.com, 2007.

Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield, “Akuntansi

Intermediate”, Edisi Keduabelas, Erlangga, Jakarta, 2008.

Koroy, Tri Ramaraya, “Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan

oleh Auditor Eksternal”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan vol. 10. No. 1,

22-33, 2008.

Krishnan, Gopal V, “Audit Quality and The Pricing Of Discretionary Accruals”,

www.ssrn.com, 2002.

Meersschaert, Stefaan, “Detection of Fraudulent Financial Reporting”, Faculteit

Economie En Berdrijfskunde, 2010.

Meizaroh dan Jurica Lucynda, “Pengaruh Corporate Governance dan Kosentrasi

Kepemilikan pada Pengungkapan Enterprise Risk Management”,

Simposium Nasional Akuntansi 14, Aceh 2011.

Mulford, Charles W dan Eugene E. Comiskey, “Deteksi Kecurangan Akuntansi”,

Cetakan I, PPM Manajemen, Jakarta, 2010.

Murhadi, Werner R, “Good Corporate Governance And Earning Management

Practices: An Indonesian Cases”, www.ssrn.com, 2009.

Novianty, Suzy, “Skeptisisme Profesional Auditor Dalam Mendeteksi

Kecurangan”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan vol. 5. No. 1, 102-125, Juni

2008.

Pamudji, Sugeng dan Aprillya Trihartati, “Pengaruh Independensi Dan

Efektivitas Komite Audit Terhadap Manajemen Laba”, Jurnal

Dinamika Akuntansi, Vol. 2, No. 1, pp.21-29, Maret 2010.

Piot, Charles dan Remi Janin, “Audit Quality and Earning Management in

France”, www.ssrn.com, 2005.

Rahman, Fatahul, “Peran Manajemen dan Tanggung Jawab Auditor dalam

Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan”, Jurnal Eksis Vol. 7 No. 2,

1816-2000, 2011.

Sam’ani, “Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage Terhadap

Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2004-2007”, Tesis Magister Manajemen Universitas

Diponegoro Semarang, 2008.

Page 136: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

119

Skousen, Christopher J dan Charlotte J. Wright, “Contemporaneous Risk Factors

And The Prediction Of Financial Statement Fraud”, www.ssrn.com, 2006.

Skousen, Christoper J, et al., “Detecting And Predicting Financial Statement

Fraud: The Effectiveness Of The Fraud Triangle And SAS No. 99”,

www.ssrn.com, 2009.

Spathis, Charalambos T, “Detecting False Financial Statements Using Published

Data: Some Evidence From Greece, Managerial Auditing Journal, pp.

179-191, 2002.

Supardi, Deddy, “Pengaruh Prosedur Analitis dan Pemahaman Risiko Audit

Terhadap Pengembangan Program Audit (Studi pada beberapa KAP di

Bandung), Bina Ekonomi Majalah Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas

Parahayangan, Vol. 12, No. 1, Januari 2008.

Suprajadi, Lusy, “Teori Kecurangan, Fraud Awareness, dan Metodologi untuk

Mendeteksi Kecurangan Pelaporan Keuangan”, Bina Ekonomi Majalah

llmiah Fakultas Ekonomi Unpar, Volume 13, Nomor 2, Agustus 2009.

Tuanakotta, Theodorus M, “Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif Edisi 2”,

Jakarta: Salemba Empat, 2012.

Ujiyantho, M. Arief dan Bambang Agus Pramuka, “Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi Pada

Perusahaan Go Publik Sektor Manufaktur)”, Simposium Nasional

Akuntansi X Makassar, 2007.

Widyaningdyah, Agnes Utari, “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh

Terhadap Earning Management pada Perusahaan Go Public di

Indonesia”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3, No. 2, pp. 89-101,

2001.

Wilopo, “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi (Studi pada Perusahaan Terbuka dan BUMN)”,

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 2012.

Wirawan, I Gusti Ngurah Arya, “Analisis Model Pengaruh Ukuran Kinerja Non-

Finansial dan Ukuran Kerja Finansial pada Sektor Industri Perbankan di

Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol. 5, No. 2, Agustus 2004.

Zabihollah, Rezaee, “Financial Statement Fraud: Prevention and Detection”,

John Wiley & Sons, 2002.

Page 137: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

120

Zhou, J dan Elder R, “Audit Quality And Earning Management by Seasoned

Equity Offering Firms”, Asia Pasific Journal of Accounting and

Economics Vol. 11, No. 2, 2004.

Zimbelman, M.F, “The Effects of SAS No. 82 on Auditors’ Attention to Fraud

Risk Factors and Audit Planning Decisions”, Journal of Accounting

Research, (Supplement): 75-97, 1997.

Page 138: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

121

Lampiran 1: Data Sampel Penelitian

2007 DA LEV AUD_QUA EMP_DIFF

AMFG -1,63 0,26 1 0,27

FASW -1,38 0,66 1 0,61

JKSW -0,58 2,34 0 0,06

LION -0,47 0,21 0 0,34

LMSH -1,30 0,49 0 0,50

SMGR -1,22 0,21 1 0,09

SPMA -1,18 0,55 0 -0,05

BRAM -1,16 0,30 1 0,08

ERTX -0,74 1,08 0 0,31

GJTL -1,00 0,72 1 0,16

KBLI -1,29 0,63 1 0,12

LPIN -0,16 0,44 0 0,70

PRAS -0,52 0,76 0 -0,14

SCCO -0,75 0,73 0 0,51

ADES -1,45 0,62 1 0,08

DVLA -0,36 0,18 1 -0,07

GGRM -0,54 0,41 1 0,09

INAF -0,74 0,71 0 0,21

LMPI -0,78 0,27 1 0,22

MERK -0,54 0,15 1 0,02

MLBI -1,51 0,68 1 0,18

STTP -1,22 0,31 0 0,27

TCID -1,10 0,07 1 0,09

Page 139: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

122

2008 DA LEV AUD_QUA EMP_DIFF

AMFG -1,70 0,25 1 0,21

FASW -1,47 0,65 1 0,21

JKSW -0,68 2,39 0 0,51

LION -0,46 0,21 0 0,49

LMSH -0,99 0,39 0 0,41

SMGR -1,32 0,23 1 0,29

SPMA -1,22 0,58 0 0,40

BRAM -1,32 0,29 1 0,11

ERTX 0,28 1,73 0 -0,32

GJTL -1,08 0,81 1 0,13

KBLI -1,52 0,66 1 0,30

LPIN 0,10 0,55 0 0,18

PRAS -0,71 0,79 0 -0,27

SCCO -0,34 0,68 0 -0,13

ADES -1,09 0,72 0 0,77

DVLA -0,67 0,20 1 0,16

GGRM -0,59 0,36 1 0,06

INAF -0,26 0,69 0 0,21

LMPI -0,69 0,30 0 0,20

MERK -0,69 0,13 1 0,06

MLBI -2,19 0,63 1 0,35

STTP -1,07 0,42 0 -0,14

TCID -1,19 0,10 1 0,20

Page 140: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

123

2009 DA LEV AUD_QUA EMP_DIFF

AMFG -0,75 0,22 1 -0,09

FASW -1,15 0,57 1 -0,06

JKSW -0,56 2,52 0 0,04

LION -0,18 0,16 0 -0,13

LMSH -0,03 0,45 0 -0,21

SMGR -0,29 0,20 1 -0,61

SPMA -1,07 0,52 0 -0,03

BRAM -1,08 0,17 0 -0,11

ERTX -0,14 2,62 0 0,03

GJTL -0,80 0,70 1 0,03

KBLI 0,69 0,53 1 -0,51

LPIN 0,13 0,33 0 0,03

PRAS -0,52 0,81 0 -0,54

SCCO -0,01 0,64 0 -0,19

ADES -1,21 0,62 0 0,13

DVLA -0,60 0,29 1 0,52

GGRM -0,65 0,32 1 -0,05

INAF 0,05 0,59 0 -0,25

LMPI -0,75 0,18 0 0,22

MERK -0,33 0,18 1 0,15

MLBI -1,42 0,89 1 0,32

STTP -1,05 0,26 0 0,37

TCID -1,02 0,11 1 0,13

Page 141: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

124

2010 DA LEV AUD_QUA EMP_DIFF

AMFG -1,72 0,22 1 0,14

FASW -1,70 0,60 1 0,10

JKSW 0,08 2,31 0 -0,11

LION -0,25 0,14 0 0,07

LMSH -1,30 0,40 0 0,36

SMGR -1,80 0,22 1 2,37

SPMA -1,39 0,52 0 -0,01

BRAM -1,58 0,19 1 0,00

ERTX -0,18 2,79 0 -0,25

GJTL -1,01 0,66 1 0,17

KBLI -1,67 0,51 1 0,49

LPIN -0,19 0,29 0 -0,13

PRAS -1,83 0,71 0 0,79

SCCO -0,91 0,63 0 0,46

ADES -0,97 0,69 0 0,54

DVLA -0,47 0,25 1 0,09

GGRM -0,62 0,31 1 0,09

INAF -0,31 0,58 0 -0,07

LMPI -0,79 0,34 0 0,17

MERK -0,80 0,17 1 0,03

MLBI -0,97 0,59 1 0,10

STTP -1,16 0,31 0 0,42

TCID -0,87 0,09 1 -0,03

Page 142: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

125

2011 DA LEV AUD_QUA EMP_DIFF

AMFG -1,34 0,20 1 0,08

FASW -1,85 0,63 1 0,17

JKSW -0,17 2,33 0 -0,22

LION -0,36 0,17 0 -0,01

LMSH -0,72 0,42 0 0,21

SMGR -1,34 0,26 1 0,13

SPMA -1,33 0,52 0 0,04

BRAM -1,43 0,28 1 0,19

ERTX 0,65 1,57 0 0,15

GJTL -0,95 0,62 1 0,14

KBLI -2,27 0,34 1 0,47

LPIN -0,05 0,25 0 -0,09

PRAS -1,20 0,71 0 -0,05

SCCO -1,30 0,64 0 0,30

ADES -1,21 0,60 0 -2,85

DVLA -0,37 0,22 1 0,06

GGRM -0,46 0,37 1 0,14

INAF -0,85 0,45 0 -0,05

LMPI -0,95 0,41 0 0,26

MERK -0,44 0,15 1 0,13

MLBI -1,15 0,57 1 0,18

STTP -1,88 0,48 0 -0,54

TCID -0,88 0,10 1 0,06

Page 143: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

126

Lampiran 2: Hasil Uji Regresi Berganda

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables

Removed

Method

1

EMP_DIFF,

LEV,

AUD_QUAb

Enter

a. Dependent Variable: DA

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .437a .191 .170 .51915 1.920

a. Predictors: (Constant), EMP_DIFF, LEV, AUD_QUA

b. Dependent Variable: DA

Model Summaryb

Change Statistics Durbin-Watson

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

.191 8.756 3 111 .000 1.920

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 7.080 3 2,360 8.756 .000b

Residual 29.916 111 .270

Total 36.996 114

a. Dependent Variable: DA

b. Predictors: (Constant), EMP_DIFF, LEV, AUD_QUA

Page 144: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

127

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.771 .099

-7.769 .000

LEV .151 .094 .147 1.606 .111

AUD_QUA -.303 .104 -.267 -2.919 .004

EMP_DIFF -.298 .114 -.225 -2.617 .010

a. Dependent Variable: DA

Coefficientsa

a. Dependent Variable: DA

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

.873 1.146

.868 1.152

.984 1.016

Page 145: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

128

Chart

Page 146: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

129

Page 147: ANALISIS PENGGUNAAN LEVERAGE, KUALITAS · PDF fileAgama : Islam 5. Alamat : Jalan ... Teman-teman penulis di kelas akuntansi E dan audit B angkatan 2009, serta ... 1 BAB I PENDAHULUAN

130

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -.03247

Cases < Test Value 57

Cases >= Test Value 58

Total Cases 115

Number of Runs 52

Z -1.217

Asymp. Sig. (2-tailed) .224

a. Median

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 115

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation .51227150

Most Extreme Differences

Absolute .052

Positive .052

Negative -.050

Kolmogorov-Smirnov Z .558

Asymp. Sig. (2-tailed) .914

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.