analisis pengujian elemen bakar dummy uji …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file prosiding/p2tbdu...

9
Prosiding Presentasi "miah Daur Bahan Bakar Nuklir V P2TBDU & P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Februari 2000 ISSN 1410-1998 ANALISIS PENGUJIAN ELEMEN BAKAR DUMMY UJI SILISIDA: ASPEK KESELAMA TAN RSG-GAS Endiah Puji Hastuti, M.D. Isnaini, Asnul Sufmawan Pusat Pengembangan Teknologi Reaktor Riset -BATAN ABSTRAK ANALISIS PENGUJIAN ELEMEN BAKAR DUMMYUJI SILISIOA: ASPEK KESELAMATAN RSG- GAS. PT Batan Teknologi (BANTEK) telah membuat 2 buah dummyelemen bakar uji terbuat dari aluminium (OEBU= Dummy Elemen Bakar Uji), masing-masing berisi 3 buah pelat. Kedua OEBU ini telah disisipkan serta diuji laju alir pendinginnya di teras reaktor RSG-GAS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa laju pendingin yang melalui OEBU pertama (RI-UXBT1) di posisi 0-9, dan OEBU kedua (RI-UXBT2) di posisi E-4, masing-masing sebesar 5,11 kg/det. dan 5,43 kg/det. Hasil pengukuran laju alir digunakan sebagai salah satu masukan dalam analisis perhitungan menggunakan program COOLOO-N. Oitinjau dari besarnya laju alir melalui OEBU, disarankan agar RI-UXBT1 digunakan untuk pelat silisida dengan tingkat muat 4,8g U/cm3 dan RI-UXBT2 untuk pelat silisida dengan tingkat muat 5,2g U/cm3dengan posisi penyisipan yang sarna. Penutupan kanal masukan dengan pelat berlubang menyebabkan hilang tekan di sepanjang OEBU relatif lebih besar daripada di dalam elemen bakar normal. Hasil analisis menunju~~an bahwa daya maksimum yang diijinkan adalah sebesar 23 MW. Pengoperasian reaktor pacta tingkat daya tersebut tidak melampaui batas keselamatan terhadap instabilitas aliran yang ditetapkan dalam Laporan Analisis Keselamatan RSG-GAS, yang besarnya adalah 3,38 pacta daya nominal. ABSTRACT ANAL YSIS OF THE EXPERIMENTAL SILICIDE DUMMY FUEL ELEMENT: THE RSG-GAS SAFETY ASPECTS. The Batan Technology private company (BANTEK) has made two dummies of experimental fuel elements (DEBU), each consisting of 3 plates. These DEBU has been inserted in the RSG-GAS core and the coolant flow rate has been measured. The measurement result shows that the flow rate passed RI-UXBT1 in position 0-9 and RI-UXBT2 in position E-4, respectively are 5.11 kg/sec and 5.43 kg/sec. These results are applied for analysis using COOLOD-N code. From point of the view of flow rate passinp along DEBU, it's suggested that the RI-UXBT1 is used for silicide fuel with loading of 4.8g U/cm and RI-UXBT2 for 5.2g U/cm3, in the position of the measurement, respectively. Channel inlet closing with the perforated plate induces the pressure drop along DEBU relatively higher than that of the normal fuel element. Based on the safety margin against flow instability of 3.38 at the nominal power, the maximum permissible power is found to be 23 MW. PENDAHULUAN Mendukung rencana PT Batan Teknologi (BANTEK) dalam mengembangkan elemen bakar (EB=elemen bakar) silisida serta rencana untuk mengiradiasinya di teras RSG-GAS, telah dilakukan analisis perhitungan neutronik dan termohidrolika. Dalam analisis tersebut telah direkomendasikan empat tipe EB silisida, masing masing dengan tingkat muat 4,8 gU/cm dan 5,2 gU/cm3. Dalam simpulan tersebut elemen bakar uji (EBU=elemen bakar uji) tipe A yang berisi 3 pelat elemen bakar uji dan 18 pelat dummy aluminium dipilih sebagai kandidat yang akan diiradiasi di teras reaktor RSG-GAS [1,2J. Pemilihan kandidat EBU tipe A ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu penghematan jumlah bahan bakar silisida yang digunakan, sedangkan dari perhitungan manajemen siklus bahan bakar tidak mengganggu karena letaknya di posisi iradiasi (IP=irradiation position). Akan tetapi pemilihan kandidat EBU tipe A di posisi IP ini mengakibatkan keterbatasan pengoperasian daya reaktor, sehingga akan mengakibatkan 'ketidak- leluasaan' bagi pengguna reaktor lainnya. Agar reaktor dapat dioperasikan dengan daya yang lebih tinggi, maka dilakukan modifikasi pad a sisi masukan luasan kanal pendingin (channel inlet), sedemikian rupa sehingga pengurangan laju alir (LA=laju alir) di posisi kisi elemen bakar dapat diminimalkan tanpa mengurangi batasan faktor keselamatan, baik di dalam EBU maupun teras RSG-GAS secara keseluruhan. Hipotesa yang digunakan di sini adalah apabila sebuah posisi iradiasi akan disisipi oleh sebuah target maka aliran pendingin yang melalui posisi tersebut harus mampu mengambil panas yang dibangkitkan oleh target. Kemampuan tersebut dibuktikan 288

Upload: dinhthu

Post on 06-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Prosiding Presentasi "miah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU & P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Februari 2000

ISSN 1410-1998

ANALISIS PENGUJIAN ELEMEN BAKAR DUMMY UJI SILISIDA: ASPEKKESELAMA T AN RSG-GAS

Endiah Puji Hastuti, M.D. Isnaini, Asnul SufmawanPusat Pengembangan Teknologi Reaktor Riset -BATAN

ABSTRAK

ANALISIS PENGUJIAN ELEMEN BAKAR DUMMYUJI SILISIOA: ASPEK KESELAMATAN RSG-GAS. PT Batan Teknologi (BANTEK) telah membuat 2 buah dummyelemen bakar uji terbuat darialuminium (OEBU= Dummy Elemen Bakar Uji), masing-masing berisi 3 buah pelat. Kedua OEBUini telah disisipkan serta diuji laju alir pendinginnya di teras reaktor RSG-GAS. Hasil pengujianmenunjukkan bahwa laju pendingin yang melalui OEBU pertama (RI-UXBT1) di posisi 0-9, danOEBU kedua (RI-UXBT2) di posisi E-4, masing-masing sebesar 5,11 kg/det. dan 5,43 kg/det.Hasil pengukuran laju alir digunakan sebagai salah satu masukan dalam analisis perhitunganmenggunakan program COOLOO-N. Oitinjau dari besarnya laju alir melalui OEBU, disarankanagar RI-UXBT1 digunakan untuk pelat silisida dengan tingkat muat 4,8g U/cm3 dan RI-UXBT2untuk pelat silisida dengan tingkat muat 5,2g U/cm3dengan posisi penyisipan yang sarna.Penutupan kanal masukan dengan pelat berlubang menyebabkan hilang tekan di sepanjangOEBU relatif lebih besar daripada di dalam elemen bakar normal. Hasil analisis menunju~~anbahwa daya maksimum yang diijinkan adalah sebesar 23 MW. Pengoperasian reaktor pactatingkat daya tersebut tidak melampaui batas keselamatan terhadap instabilitas aliran yangditetapkan dalam Laporan Analisis Keselamatan RSG-GAS, yang besarnya adalah 3,38 pactadaya nominal.

ABSTRACT

ANAL YSIS OF THE EXPERIMENTAL SILICIDE DUMMY FUEL ELEMENT: THE RSG-GASSAFETY ASPECTS. The Batan Technology private company (BANTEK) has made two dummiesof experimental fuel elements (DEBU), each consisting of 3 plates. These DEBU has beeninserted in the RSG-GAS core and the coolant flow rate has been measured. The measurementresult shows that the flow rate passed RI-UXBT1 in position 0-9 and RI-UXBT2 in position E-4,respectively are 5.11 kg/sec and 5.43 kg/sec. These results are applied for analysis usingCOOLOD-N code. From point of the view of flow rate passinp along DEBU, it's suggested that theRI-UXBT1 is used for silicide fuel with loading of 4.8g U/cm and RI-UXBT2 for 5.2g U/cm3, in theposition of the measurement, respectively. Channel inlet closing with the perforated plate inducesthe pressure drop along DEBU relatively higher than that of the normal fuel element. Based on thesafety margin against flow instability of 3.38 at the nominal power, the maximum permissiblepower is found to be 23 MW.

PENDAHULUAN

Mendukung rencana PT BatanTeknologi (BANTEK) dalammengembangkan elemen bakar (EB=elemenbakar) silisida serta rencana untukmengiradiasinya di teras RSG-GAS, telahdilakukan analisis perhitungan neutronik dantermohidrolika. Dalam analisis tersebut telahdirekomendasikan empat tipe EB silisida,masing masing dengan tingkat muat 4,8gU/cm dan 5,2 gU/cm3. Dalam simpulantersebut elemen bakar uji (EBU=elemenbakar uji) tipe A yang berisi 3 pelat elemenbakar uji dan 18 pelat dummy aluminiumdipilih sebagai kandidat yang akan diiradiasidi teras reaktor RSG-GAS [1,2J. Pemilihankandidat EBU tipe A ini mempunyai beberapa

keuntungan yaitu penghematan jumlahbahan bakar silisida yang digunakan,sedangkan dari perhitungan manajemensiklus bahan bakar tidak mengganggu karena

letaknya di posisi iradiasi (IP=irradiationposition). Akan tetapi pemilihan kandidatEBU tipe A di posisi IP ini mengakibatkanketerbatasan pengoperasian daya reaktor,sehingga akan mengakibatkan 'ketidak-leluasaan' bagi pengguna reaktor lainnya.Agar reaktor dapat dioperasikan dengandaya yang lebih tinggi, maka dilakukanmodifikasi pad a sisi masukan luasan kanalpendingin (channel inlet), sedemikian rupasehingga pengurangan laju alir (LA=laju alir)di posisi kisi elemen bakar dapatdiminimalkan tanpa mengurangi batasanfaktor keselamatan, baik di dalam EBUmaupun teras RSG-GAS secarakeseluruhan.

Hipotesa yang digunakan di siniadalah apabila sebuah posisi iradiasi akandisisipi oleh sebuah target maka aliranpendingin yang melalui posisi tersebut harus

mampu mengambil panas yang dibangkitkanoleh target. Kemampuan tersebut dibuktikan

288

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP2TBDU & P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Febroari 2000

perhitungan. Dalam metoda pengukuran LAyang melalui DEBU diukur denganmenggunakan TFM. Untuk memenuhi bataskeselamatan baik di dalam EBU yang telahdimodifikasi maupun di seluruh teras makahasil pengukuran laju alir perlu dianalisis.Metoda perhitungan yang dilakukan untukmenganalisfs daya maksimum reaktor yangdiijinkan dilakukan dengan menggunakanprogram perhitungan termohidrolikaCOOLOD-N.

TATA KERJA

Tata kerja terbagipengukuran dan perhitungan.

dua yaitu:

1. Pengukuran

Pengukuran laju alir (LA)~ melaluiOEBU yang disisipkan pada posisi iradiasi 0-9 dan E-4 dilakukan dengan cara mengukurbesarnya perubahan laju alir elemen bakar disekitar posisi penyisipan OEBU, dan disekitar posisi iradiasi pusat yaitu di posisi0-8, E-8, 0-5 dan E-5. Posisi pengukuranyang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 2.

Pengukuran LA di dalam OEBUmaupun EB dilakukan dengan cara

mengukur banyaknya putaran permenit(RPM=rotation perminute) dari turbine flowmeter (TFM) yang masing-masing telahdipasang di bagian bawah OEBU dan EB.Selanjutnya dengan menggunakan tabelkonversi akan diperoleh besarnya LA yangmelalui OEBU dan EB.

Pengukuran pertama dilakukandengan mengukur LA beberapa posisi EBtanpa adanya penyisipan OEBU.Pengukuran kedua dilakukan untukmengukur LA di beberapa posisi EB denganadanya penyisipan OEBU.

Langkah pengukuran dilakukandengan cara mengganti EB di posisi yangakan diukur dengan dummy elemen bakaryang telah dilengkapi dengan TFM.Kemudian dialirkan pendingin yang dipasokoleh kombinasi dua buah pompa pendinginprimer. Pengukuran LA melalui EB dilakukansecara bergantian.

2. Metode Perhitungan

Perhitungan dilakukan dengan

menggunakan program perhitungan yangsam a dengan program untuk memodifikasiEBU 3-pelat, yaitu COOLOD-N. Simulasidilakukan pad a proses pendinginan konveksi

dari nilai batas keselamatan terhadapinstabilitas aliran, baik yang terjadi di dalamtarget (dalam hal ini target adalah EBU),maupun di seluruh teras reaktor RSG-GAS.

Analisis perhitungan pada EBU tipeA yang telah dimodifikasi telah dilakukan.Oalam modifikasi tersebut LA di dalam EBUdiminimalkan dengan cara menutup sebagianluasan kanal pending in dan diberi lubangkecil (Iihat Gambar 1). Pada modifikasi inikemampuan pendingin untuk pengambilanpanas yang dibangkitkan oleh pelat-pelatEBU telah diperhitungkan. Hasil analisisperhitungan menyarankan agar EBUmenggunakan diameter dalam nozel(IO=inside diameter) 47 ,8mm, seperti yangdigunakan pada elemen bakar normal [3].

Untuk menguji hasi! perhitunganyang telah dilakukan, maka desain modifikasiEBU tipe A ini perlu diuji. BANTEK telahmembuat dua buah EBU berbahanaluminium dalam ukuran yang sebenarnya,sehingga disebut dummy elemen oakar uji(OEBU=dummyelemen bakar uji). Tiga buahpelat aluminium yang berada di bagiantengah OEBU dapat diganti dengan pelatsilisida. Selanjutnya kedua buah OEBU inidipasangi turbine flow meter (TFM=turbineflow meter) dan masing-masing disisipkan diteras RSG-GAS pada posisi iradiasi 0-9 danE-4. Laju alir pendingin yang mengalir melaluiOEBU dan beberapa posisi elemen bakardekat posisi iradiasi pusat (CIP=centralirradiation position), diukur pada LA terasdengan mengoperasikan kombinasi dua buah

pompa primer.

Adanya rencana iradiasi EBU di terasRSG-GAS akan berpengaruh padakeselamatan teras RSG-GAS. Oi satu sisi,pendingin yang melalui EBU dipersyaratkan

mampu mengambil panas yang dibangkitkanoleh silisida dengan tingkat muat yang relatiftinggi (4,8 gU/cm3 dan 5,2 gU/cm3)

dibandingkan dengan pembangkitan panaselemen bakar RSG-GAS. Oi sisi lainpendingin yang melalui teras harus mampumendinginkan pembangkitan panas di dalamelemen bakar. Untuk menjaminpengoperasian reaktor yang aman, makakeduanya dibatasi dengan bataskeselamatan yang berlaku di RSG-GAS yaitubatas keselamatan terhadap instabilitasaliran (S).

dilakukanmetodametoda

Analisis keselamatandengan menggunakanpengukuran/eksperimental dan

289

Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP27BDU & P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Februari 2000 ISSN 1410-1998

paksa di dalam EBU dengan asumsi kondisiterparah. Dalam asumsi perhitungandigunakan faktor radial dan faktor aksialmaksimum di posisi IP yang diperoleh darihasil perhitungan neutronik teras silisida.Kanal pendingin di bagian masukan disebelah kiri dan kanan pelat elemen bakarditutup, sehingga tersisa 4 kanal pendingin dibagian tengah yang digunakan untukpendinginan 3 buah pelat elemen bakar (IihatGambar 1). Diameter nozel di sisi luaranmenggunakan ukuran normal 47,8 mm.

pengaruh adanya lubang-lubangkecil pada pelat penutup kanal masukanakan berpengaruh pada hilang tekan didalam elemen bakar. Perhitungan pressure(total head loss). Laju alir pendingin melaluiDEBU yang diperoleh dari hasil pengukuran

digunakan sebagai data masukanperhitungan. Selanjutnya daya reaktormaksimum ditentukan dengan cara memilihbatas keselamatan terhadap instabilitasaliran yang besarnya = 3,38. Nilai inimerupakan batas keselamatan minimumpada tingkat daya 30 MW (nominal power)yang diijinkan oleh SAR-RSG [4]. Analisispenyisipan kandidat EBU 3-pelat di posisi IPRSG-GAS dilakukan dengan cara "ang sarnauntuk tingkat muat 4,8 gU/cm dan 5,2

gU/cm3.

yang dipasok oleh kombinasi dua buahpompa primer.

Seperti yang telah dijelaskan di alasbahwa pengukuran distribusi LA di dalam EBdilakukan mula-mula tanpa adanyapenyisipan OEBU dan kemudian denganadanya OEBU. Posisi elemen bakar yangdiukur laju alirnya ada empat buah, posisipengukuran ini sam a pada langkah keduadan ditambah dengan pengukuran laju alir

pendingin yang masing-masing melaluiOEBU-1 dan OEBU-2. Adanya penyisipanOEBU di dalam posisi iradiasi menyebabkanterjadi perubahan LA di dalam elemen bakarpad a posisi 0-8, E-8, E-5 dan 0-5, besarnyaperubahan LA masing-masing adalah -0,16,-0,17, -0,05, dan +0,06 kg/del. Perubahan initerjadi karena sebagian aliran pendingin yangmendinginkan EB, mengalir melalui posisi IPyang berisi OEBU.

Perhitungan modifikasi dilakukandengaf"! menggunakan harga laju alirpendingin tebakan. Untuk menguji analisisperhitungan modifikasi EBU 3-pelat, makahasil pengukuran laju alir minimum yangdiperoleh dari hasil pengukuran selanjutnyadigunakan sebagai data masukan.Perhitungan dilakukan dengan menggunakanprogram perpindahan panas yang sarna(COOLOO-N).

HASIL DAN BAHASAN1. Hasil Perhitungan

Hasil perhitungan karakteristiktermohidrolika pada EBU menggunakan datahasil pengukuran, dirangkum dalam Tabel 2dan Tabel 3. Perhitungan karakteristiktermohidrolika Rada EBU dengan tingkatmuat 4,8 gU/cm3 dan 5,2 9 U/cm3 dilakukanpad a kondisi terparah dengan suhu masukankanal pendingin 44,5°C dan tekanan masukke teras sebesar 2,036 kg/cm2.

Dalam bab hasil dan bahasan adadua hal yang perlu disampaikan, yangp~rtama yaitu hasil pengukuran laju alirsistem pendingin primer teras RSG-GASyang melalui DEBU dan yang kedua adalahvalidasi dari perhitungan modifikasi desainEBU 3-pelat.

Pembangkitan panas di dalam terasreaktor didinginkan oleh aliran air pendingin

2. Hasil Pengukuran [5)

290

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP27BDU & P2BGN -BA TAN Jakalta, 22 Febroari 2000

Faktor nuklir aksial menggunakandata perhitungan distribusi fluks aksial,sedangkan faktor radial sebesar 2,43 [6].Faktor teknis terdiri dari faktor kenaikan suhupendingin (Fb) 1,167, faktor kenaikan flukspanas (Fh) 1,200, faktor kenaikan suhu film(Ff) 1,260. Faktor ketidak pastian (Fu) 1,200.pengamatan dilakukan pada kanal terpanas(hot channel) Oari hasil perhitungan pad amodifikasi EBU, laju alir yang terukur padanozel berdiameter normal dengan pengecilanluas tampang lintang alas adalah sebesar3,776 kg/detik. Hasil pengukuran LA yangmelalui OEBU dengan nomer identifikasi RI-UXBT1 di posisi 0-9 adalah sebesar 5,11kg/detik dan OEBU dengan nomer identifikasiRI-UXBT2 di posisi E-4 adalah sebesar 5,434k9/detik. Mengingat laju alir minimum di IPtanpa ad any? penyisipan OEBU adalahsebesar 3,459 kg/detik [7,8], maka jelas LAyang melalui OEBU ini telah mengurangi LAdi posisi EB lainnya. Perbedaan antara hasilperhitungan modifikasi dan pengukuran initerjadi karena pada modifikasi LA diperolehdari tebakan dengan asumsi ilP sepanjangEBU sarna dengan ilP elemen bakar. Padakenyataannya ilP sepanjang EBU lebih besardaripada ilP elemen bakar. Hal inidisebabkan karena sisi masukan kanal yangditutup dan diberi lubang kecil-kecilmemberikan tahanan aliran yang besar,sehingga kehilangan tekanan total di dalamEBU lebih besar daripada di dalam elemenbakar normal. Pembuatan kedua betas buahlubang kecil dengan diameter :t 0,5mm,

Tabel 2: Hasil perhitungan termohidrolika EBU d,PARAMETER I PEMBA

rO ~

Karena kecepatan pendlngln yangmeialul EB tidak sarna dengan yang melaluiEBU

sehingga llc nya tidak sarna maka bataskeselamatan teras yang mewakili EB lainnyaperlu

diperhitungkan tersendiri. Bataskeselamatan operasi reaktor diperhitungkandengan

memvariasi pembangkitan dayareaktor. Hasil perhitungan tersebut dapat

dilihat pada Tabel 4. Perhitungan dilakukandengan memvariasi daya dari 22 MW sId 30MW.

Dengan batasan keselamatan terhadapinstabilitas aliran pad a pembangkitan dayanominal sebesar = 3,38. maka terlihat bahwadengan

laju alir minimum melalui elemenbakar, reaktor dapat dioperasikan hingga30MW.

24 25 2622 23Pembangkitan dayaDaya reaktor (MW)Suhu, uC

TinletT outlet

T kelongsong

Tmeat

44,572,5135,7144,9

44,573,8138,1147,8

44,575,2140,4150,6

44,576,5142,7153,2

44,571,2133,1141,8

Kecepatan air pendinginKecepatan (velocity), m/detLaju alir (flow rate), Kg/det.

7,655,11

7,635,11

7,635,11

7,645,11

7,655,11

2,0361,0421,0801

2,0361,0391,0823

2,0361,0401,0815

2,0361,0411,0807

2,0361,0371,0831

Tekanan air pendingin, Kg/cm.

P;nletP outlet

/).P Total EBU

Batas keselamatan

~minimumS = ll/llC

90,13,19

84,53,0

110,03,90

102,73,64

96,13,41

291

bertujuan agar aliran di bawah sisi masukanelemen bakar tidak mengalami stagnasi.

Kecepatan pendingin yang akanmendinginkan EBU-1 dan EBU-2 padaberbagai variasi daya, berkisar antara 7,63m/detik (Tabel 2), hingga 8,13 m/detik (Tabel

3). Harga parameter pelepasan gelembung(buble detachment parameter = 1]c) kritis

pada kecepatan pendingin sebesar ini adalah28,2 W/cm3 oK [4] (Iihat Gambar 3).

Parameter ini digunakan untuk menentukanbatas keselamatan terhadap instabilitasaliran, dimana nilai batas keselamatanterhadap instabilitas aliran merupakanperbandingan antara parameter pelepasangelembung pad a suatu titik dan harga

kritisnya.c J"

]

i

!ngan tingkat muat 4,8 9 U/cm3

IJG~~T~~_DA~~ ~~~ (M~~ .::- , -,-- I10,149 10,156 10,163 10,170 I

Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP27BDU & P2BGN -BA TAN Jakalta, 22 Februari 2000 ISSN 1410-1998

yang diijinkan dengan adanya penyisipanelemen bakar uji adalah 23 MW.

SIMPULAN

Analisis perhitungan termohidrolikadan keselamatan teras menggunakan hasilpengukuran distribusi laju alir memberikansimpulan bahwa:

Akibat modifikasi yang dilakukan pad adesain elemen bakar uji pada sisimasukan, memberikan hasil pengukuranlaju alir pendingin melalui RI-UXBT1 diposisi 0-9 dan RI-UXBT2 di posisi E-4teras RSG-GAS masing-masing sebesar5,11 dan 5,43 kg/detik, hasil ini lebihbesar daripada hasil modifikasi.Oisarankan agar RI-UXBT1 digunakanuntuk pelat silisida dengan tingkat muat4,8g U/cm3, sedangkan RI-UXBT2digunakan untuk pelat silisida dengantingkat muat 5,2g U/cm3. Posisipenyisipan hendaknya sarna denganpad a saat pengukuran distribusi laju alir.Kecepatan pendingin di dalam kanalpendingin elemen bakar uji yang lebihtinggi daripada hasil modifikasimemberikan batas pengoperasian dayayang lebih tinggi.. Batas maksimum

operasi daya dengan adanya penyisipanEBU adalah sebesar 23 MW.

Ditinjau dari sisi batasankeselamatan sesuai dengan SAR RSG-GAS,rencana penyisiRan EBU dengan tingkatmuat 4,8 9 U/cm3 akan menyebabkan dayamaksimum yang boleh dioperasikan adalahsebesar 24 MW. Batas pengoperasian dayaini lebih besar dibandingkan dengan hasilperhitungan modifikasi EBU dengan ukurandiameter nozel yang sarna, dimana dayamaksimum yang boleh dioperasikan sebesar23 MW. Hal ini disebabkan karena laju alirpendimngin yang melalui EBU hampir duakali lipat dibandingkan dengan hasil yangdiperoleh dari hasil perhitungan modifikasi.

Modifikasi yang dilakukan denganmenutup sebagian sisi masukan denganpelat berlubang, terbukti berpengaruh besarpada kecepatan pendingin dan hilang tekansepanjang kanal pendingin. Hal yang sarnaterjadi pula pada penyisipan EBU dengantingkat muat 5,2 9 U/cm3. Tingkat muat yanglebih tinggi menyebabkan bataspengoperasian daya maksimum hanyamencapai 23 MW.

Perbandingan antara hasil modifikasidan hasil pengujian ditunjukkan dalam Tabel5. Dengan batasan keselamatan terhadapinstabilitas aliran yang telah ditentukan, hasilpengujian menunjukkan daya maksimumyang lebih tinggi daripada hasil modifikasi.Agar batas keselamatan memenuhi untuksetiap bahan bakar, maka daya maksimum

292

ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VP27BDU & P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Februari 2000

Tab~14: Hasil perhitun,qan termohidrolika batas keselamatan teras RSG-GAS

PARAMETER PEMBANGKIT AN DAY A REAKTOR (MW)

22 23 24 25 26 27 28 29 30Suhu, uC

TNl/et

T outlet

T kek>ngsong

Tineal

44,S

71,9

128,6

134,5

44,5

73,1

130,6

136,8

44,5

74,4

132,5

139,0

44,S

75,6

134,3

141,0

44,5

76,8

136,1

143,0

44,5

78,1

137,5

144,8

44,5

79,3

139,0

146,5

44,5

80,6

140,4

148,2

44,5

81,8

141,7

149,8

3.85 3,86 3,86 3,86 3,86 3,87 3,87 3,87 3,88

12,786 12,786 12,786 12,786 12.786 12,786 12,786 12,786 12,786

2,036

1,550

0,5658

2,036

1,550

0,5659

2,036

1,550

0,5659

2,036

1,550

0,5661

2,036

1,550

0,5660

2.036

1.550

0.5663

2,036

1,550

0,5663

2,036

1,550

0,5664

2,036

1,549

0,5665

Kecepatan air

pendingin

Kecepatan (velocity),

m/det

Laju alir (flow rate),

Kg/det.

Tekanan air

pendingin, Kg/cm2

Pinlet

P outlet

~P Total elemen bakar

Batas

keselamatan

1] minimum

S = 1]/1]C

125,2

5,67

117,9

5,33

111,2

5,03

105,0

4,75

99,3

4,49

94,1

4,26

89,2

4,04

84,6

3,83

80,4

3,64

Tabel 5. Batas keselamatan S dan daya reaktor max. yang diijinkan

I PARAMETER HASIL MODIFIKASI HASIL PENGUJIAN

NOZEL-6.0UT

NOZEL-11.0UT

DEBU-1.0UT

DEBU-2.0UT

RSG3POUT

Nama perhitungan

10 Nozel (mm) 47,8 47,8 47,8 47,8 47,8

4,8 5,2 4,8 5,2 2,96Tk. muat, 9 U/cm3

5,11 5,43 12,79Laju alir, kg/det. 3,78 3,77

8,11 3,88Kecepatan pendingin, m/det. 5,67 5,66 7,63

3,643,38 3.57 3,41 3,46Batas keselamatan minimum

3023 21 24 23Daya reaktor maksimum, MW

293

ISSN 1410-1998

-= ,

-i-J": ,-{"-;~

'.','", , :.

:.:;!J;'i~\ ,~

'._'-;"V-..,~-!ti~;,~;,;!-"", '--:-b-'"" ..c -~~"'-'!,,~

f ;': ~

-. 0

I0 0

.In~ .m 0

u;

i

i

II![

.103~

::!:.;::

""'MIIi 0"iF-i;.:'~ _o","C ";j;o::,"~~;' "0,.

1- -

II)II)

N

II--7075 ~

-76.1 ,I'---771 Gambar 1. Tampang lintang atas elemen bakar uji silisida 3 pelat.

IK

IH

G

B

10 9 8 7 5 3 2

Keteranaan :B = Berytlium, BS+ = Berytlium Stopper dengan sum bat, AI = Alumminium Stopper tanpa sumbat, RI =Elemen Bakar, NS = Sumber Neutron 1,2,3, dst = Langkah Pemuatan Elemen Bakar

Gambar 2. Konfigurasi teras ke 37 RSG-GAS.

294

ISSN1410-1998 Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuk/ir VP27BDU & P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Februari 2000

~j48.1'.

00 ..

95%.95% Volue0 /' 0

1--1---"",00 I I 0 0 0

I I0 8 I I ,

0 00 ~

0 0 10

32

/

24 0

0 00

000 .e 00

"e. "'"" "~"

00

0

00

.I!-i Range ot InterestI I tor Hffi 30

0 eo 160 2..0 320 ..00 480 560 6~0 720 800 880 960 c..

Gambar 3. Parameter stabilitas 11 sebagai fungsi kecepatan pendingin.

UCAPAN TERIMA KASIHBakar Uji", No. Ident.TRR.TR.26.06.32.99, Desember 1999.

[6]. LlEM PENG HONG et.al, "FuelManagement Strategy for the Newequilibrium Silicide Core Design of RSGGAS (MPR-30)", Nuclear Engineeringand Design No. 180 pg 207-219,1998.

[7]. M.D. ISNAINI. dkk, Laporan data teras 10"pengukuran Distribusi Laju Alir Teras XRSG. G.A. Siwabessy" NO.IDENTRSG/EFT/94/03/T10.02/L, 24 Juni 1994.

[8]. M.D. ISNAINI, KURNIA P. IMAN K.,ASNUL S., "Verifikasi Harga Laju AlirTeras RSG-GAS Dengan ProgramCAUDVAP", Proceeding Pertemuan danPresentasi Ilmiah Penelitian Dasar IPTEKNuklir, PPNY-BATAN, Yogyakarta, 26-28Mei 1998.

Pada kesempatan ini penulismengucapkan terima kasih kepada Ir.Supardjo, MT dkk. yang telah bekerja sarnadalam penyiapan DEBU, supervisor danoperator RSG-GAS yang telah membantupelaksanaan pengujian dan kepada Ir. ImanKuntoro yang telah mengoreksi makalah ini.

PUSTAKA

[1]. LlEM PENG HONG, ENDIAH PH.,"Analisis Neutronik dan TermohidrolikaElemen Bakar Uji Silisida BermuatanTinggi", Laporan Analisis No. Ident :RSG/FR/O1/97., PRSG-BATAN, 1997.

[2]. ENDIAH PUJI HASTUTI, "Analisis DisainPenyisipan Elemen Bakar Silisida FullSize dengan tingkat muat 4,8g U/cm3 dan5,2g U/cm3 di Teras RSG-GAS: AspekTermohidrolika", disampaikan padapresentasi IImiah Daur Bahan BakarNuklir 1998, Jakarta 1-2 Desember 1998.

[3]. ENDIAH PUJI HASTUTI, Laporan Teknis"Analisis Keselamatan TermohidrolikaModifikasi Desain Elemen Bakar UjiSilisida Tipe A", No. Ident0O1.DE.99.E.FR, Januari 1999.

[4]. Badan Tenaga Atom Nasional, "SafetyAnalysis Report", rev. 8, Oktober 1999.

[5]. M.D. ISNAINI. Dkk., "Laporan HasilPengukuran Laju Alir Pada Elemen

TANYAJAWAB

Supardjo.Berapa daya minimum dan maksimum

uji bahan bakar U3Siz-AI muatan 4,8 &5,2 gU/cm3 yang dapat dioperasikan ?

.Apakah hasil penelitian ini merupakanrekomendasi untuk dilakukan uji bahanbakar kedua tingkat muat tersebut ?

Endiah Pudji Hastuti.Dari hasil analisis terhadap pengujian

laju alir yang melalui dummy elemenbakar uji, daya maksimum RSG-GASyang boleh dioperasikan dengan

295

ISSN 1410-1998

Langkah selanjutnya (penyisipan EBUberisi pelat silisida di RSG-GAS)

sebaiknya menunggu persetujuanBAPETEN terhadap LAK yang akandiajukan.

adanya penyisipanl iradiasi elemen bakarsilisida dengan tingkat muat tinggi adalah23MW.Hasil penelitian in; merupakan salah satudata dukung teknis dalam pembuatanLAK silisida dengan tingkat muat tinggi.

-..

296