analisis perbedaan pendidikan pancasila dan pendidikan kewarganegarraan

Upload: santy-ekano-a

Post on 06-Jul-2015

748 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

11. Analisis perbedaan pendidikan pancasila dan pendidikan kewarganegaraan

FUNGSI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 1. 2. 3. Mengembangkan dan melestarikan nilai dan moral pancasila secara dinamis dan terbuka. Mengembangkan dan membuka manusia Indonesia yang dasar politik, konstitusi, dan negara kesatuan UUD 45 Membina dan memahami kesadaran terhadap lingkungan antara warga negara dan negara

Tujuan kewarganegaraan : Menigkatkan pengetahuan dan kemampuan memahami, menghayati, dan meyakini nilai nilai sebagai pedoman prilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara sehingga menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Tujuan Pancasila :Alasan utamanya adalah adanya krisis moral yang menimpa para pemimpin Indonesia dimana budaya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) terjadi di semua tingkatan, mulai pejabat kecil sampai para petinggi. Apalagi dengan dengungan reformasi yang salah satu amanatnya adalah memberantas KKN. Selain memberantas KKN pada pemimpin sekarang, juga diusahakan suatu pembelajaran anti KKN terhadap para calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Siapakah para calon pemimpin bangsa yang dimaksud??? Maksud Tujuan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan adalah : 1. Memberikan Pembelajaran tentang bentuk NKRI sudah final dan Tujuan nasional didirikannya NKRI, wawasan nasional( dengan mengenal 50 masalah nasional ) sehingga mahasiswa mempunyai rasa nasionalisme yang diperlukan bangsa dan negara RI Memberikan pembelajaran tentang Ketahanan nasional, sehingga mahasiswa sadar akan pentingnya menyiapkan diri agar dapat menjalankan bela negara, bangsa dan agama. Memberikan pembelajaran mengempati posisi pejabat negara seperti menteri kabinet, kepala badan/lembaga tinggi pemerintahan dengan menyampaikan satu masalah nasional untuk diseminarkan dalam kelas, dihadapan mahasiswa lain yang bertindak selaku "kepala dinas propinsi" atau anggota DPR yang akan mengkritisi paparan "menteri". Memberikan pembelajaran agar mahasiswa dalam menyelesaikan berbagai masalah nasional dan lokal di daerah, dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara pendekatan / pandang yang komprehensif, integralistik, sistemik, holistik Sebagai warga negara [bela Negara] apa yang dilakukan berikan contohnya .

2. 3.

4.

2.

bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan uud 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. pembelaan negara bukan semata-mata tugas tni, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. 3. Ketahanan nasional bagi kita sebagai wujud untuk bela negara , Negara kita sehingga revalusi budaya sangat amat diperlukan.

The other Page Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :

2

1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling) 2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri 3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn 4. Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka. Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI. Beberapa jenis / macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara : 1. Terorisme Internasional dan Nasional. 2. Aksi kekerasan yang berbau SARA. 3. Pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara dan luar angkasa. 4. Gerakan separatis pemisahan diri membuat negara baru. 5. Kejahatan dan gangguan lintas negara. 6. Pengrusakan lingkungan. Tambahan : Hati-hati pula dengan gerakan pendirian negara di dalam negara yang ingin membangun negara islam di dalam Negara Indonesis dengan cara membangun keanggotaan dengan sistem mirip mlm dan mendoktrin anggota hingga mereka mau melakukan berbagai tindak kejahatan di luar ajaran agama islam demi uang. Jika menemukan gerakan semacam ini laporkan saja ke pihak yang berwajib dan jangan takut dengan ancaman apapun.

4. 5. 6.

Analisis mengenai hak asasi manusia di Indonesia Jelaskan tentang kewajiban dan hak sebagai warga Negara berikan pula contohnya : Dalam kehidupan , bermasyarakat , berbangsa dan bernegara diprlukan suatu etika bagi setiap warga negara terangkan jelas pengertian etika dan etika berbangsa dan perbedaan. Terangkan Perbedaan dan Persamaan sebagai Mahasiswa dan Warga Negara.

Menurut para ahli, etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antar sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Etika berasal dari bahasa Yunani , Ethos , yang artinya normanorma, nilai-nilai , kaidah- kaidah dan ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik . Jika etika semakin dijunjung dalam suatu negara maka pasti angka kriminalitas menurun. Negara akan semakin sejahtera. Sebaliknya kita tidak bisa membayangkan bagaimana kekacauan akan terjadi jika etika tidak diindahkan lagi.Pasti dunia akan dipenuhi berbagai pelanggaran dan tentu kriminalitas meningkat. Tentu polisi akan bekerja lebih keras jika kriminalitas meningkat, mereka pasti tidak akan bisa tidur nyenyak. Anggaran negara pun pasti akan semakin besar jika masyarakat tidak lagi mengindahkan etika. Masalah korupsi, mafia hukum, percekcokan politik, pelanggaran HAM, pornografi, semua itu adalah akibat dari merosotnya

3

kemauan masyarakat dalam mengindahkan dan menjunjung etika. Melalui satu masalah korupsi saja kita sudah dibuat sangat hancur. Uang negara yang seharusnya diarahkan ke rakyat miskin malah disalah gunakan. Etika adalah central, merupakan tiang negara. Jika tiang ini tegak maka negara pun tegak , jika tiang ini roboh maka pasti negara pun roboh. Beberapa bulan lalu saya memperhatikan kasus pembunuhan seorang paman oleh kemenakannya. Kronologisnya menurut saya juga disebabkan oleh pelanggaran etika. Paman tersebut adalah kaya raya, sedangkan kemenakanya adalah orang miskin. Ketika kemenakanya membutuhkan uang karena keperluan mendesak istrinya maka ia hendak meminjam uang pada pamanya. Waktu pinjam ia menjelaskan bahwa uang itu akan diupayakan untuk dikembalikan secepatnya. Saat bersamaan paman meledek dengan kasar , Ah, mana mungkin kamu bisa mengembalikan uang sebesar itu, dari mana kamu dapat uang sebesar itu ? tanya paman dengan nada melecehkan . Dari mendengar ejekan paman itulah sang kemenakan itu langsung membunuh pamannya. Melihat kronologis kejadian itu sebenarnya hal itu amat kita sayangkan terjadi. Sang paman juga menyalahi etika, tidak menghormati kemenakan. Kemenakan juga tidak memiliki kesabaran untuk menahan emosi. Dalam waktu sepuluh tahun terakhir ini, kriminalitas dan konflik sosial terus meningkat. Mutilasi menjadi kasus yang biasa, perceraian dan berbagai kejahatan terjadi disemua lini kehidupan. Orang tak tahu bagaimana cara saling menghormati dan mencintai, masyarakat kita saling menciderai, semakin egois dan kurang bisa bekerjasama. Dan pasti penurunan kemampuan berinteraksi tersebut akan diikuti oleh meningkatnya konflik sosial yang semakin menciptakan ketidak amanan dan masalah dimasyarakat. Penyebabnya sebenarnya banyak sekali. arus globalisasi yang membelokkan manusia kepada berbagai kesenangan, entah itu teknologi yang semakin memanjakan, atau tarikan kehidupan hedonis yang semakin kuat , memalingkan fokus masyarakat dari etika.Masyarakat tidak lagi menganggap penting apa arti etika. Masyarakat semakin berorientasi pada kehidupan yang diliputi segala kesenangan lupa akan cara menjalani hidup dengan baik. Apa yang menjadi misi agama dan misi para filsuf sebenarnya adalah untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk ini. Yaitu mengenai kemungkinan robohnya etika. Etika adalah masalah terpenting yang membiaskan efek kesemua lini kehidupan. Etika adalah perekat sosial dan hal yang menentukan apakah suatu negara akan menjadi baik atau buruk. Etika Berbangsa Sikap yang diperlukan untuk mewujudkan Etika Politik dan Etika Birokrasi dalam Etika Berbangsa, adalah : 1. Bertatakrama dalam perilaku politik yang toleran; 2. Tidak berpura-pura; 3. Tidak arogan; 4. Jauh dari sikap munafik; 5. Tidak melakukan kebohongan publik; 6. Tidak manipulatif; 7. Tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji.

4

Mengapa agar setiap pejabat Birokrasi Pemerintah wajib memiliki sikap-sikap sebagaimana tersebut diatas. Apabila pejabat Birokrasi Pemerintah bersikap berpura-pura, arogan, dan munafik, bagaimana dapat memimpin bawahannya agar melaksanakan tugas dengan baik, bagaimana dapat menindak bawahan yang bertindak salah, kalau dirinya sendiri sebagai atasan bersikap dan berperilaku tidak baik. Demikian pula hanya, bagaimana kalau pejabat Birokrasi Pemerintah telah bertindak manipulatif dan melakukan kebohongan publik atau melakukan berbagai tindakan yang tidak terpuji lainnya, tentu saja membawa dampak sangat merugikan nama baik organisasi di mana pejabat Birokrasi Pemerintah bersangkutan bertugas, yang akhirnya merugikan bangsa dan negara. Seorang pejabat Birokrasi Pemerintah yang telah melakukan tindakan manipulatif dan kebohongan publik dan tidak memiliki kesadaran untuk mundur dari jabatannya akan berdampak merugikan masyarakat, baik secara moril dan material, karena memiliki pimpinan yang tidak beretika, dan tidak memiliki moral yang baik. Nilai itu pada hakikatnya adalah sesuatu yang diinginkan (positif) atau sesuatu yang tidak diinginkan (negatif). Nilai merupakan sesuatu yang diinginkan dalam hal nilai tersebut bersifat positif, dalam arti menguntungkan atau menyenangkan dan memudahkan pihak yang memperolehnya untuk memenuhi kepentingankepentingannya yang berkaitan dengan nilai tersebut. Sebaliknya nilai merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dalam hal nilai tersebut bersifatnegatif, dalam arti merugikan atau menyulitkan pihak yang memperolehnya untuk memenuhi kepentingannya, sehingga dengan sendirinya nilai tersebut dijauhi. Jadi bagaimana nilai etika dapat dihayati. Penghayatan atas sesuatu hanya dapat dicapai dengan cara merenungkan sesuatu itu sedalam-dalamnya. Menimbang adalah kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu untuk selanjutnya mengambil keputusan. Dengan demikian, nilai merupakan suatu keputusan yang dihasilkan pertimbangan manusia. Karena hanya manusia yang mampu mempertimbangkan, maka hanya manusia pula yang merupakan sumber nilai. Mahasiswa sebagai generasi-generasi penerus bangsa, dituntut untuk dapat membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik dengan memiliki nilai etika. Peranan etika bagi mahasiswa dapat menjadi salah satu alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami dan dipaksakan di dalam lingkungan mahasiswa yang realitanya lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu sendiri, sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswa anarkis yang tidak mempunyai etika dan sopan santun. Apabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia untuk di masa yang akan datang di isi oleh peneruspenerus bangsa yang anarkis? Sebagian menjadi tugas dari pengajarlah yang membentuk mentalitas mahasiswa agar jujur, karena kejujuran mutlak diperlukan sebagai landasan untuk mencapai kemajuan. 2. Pelaksanaan Pendidikan Nilai-Nilai Etika Aspek pendidikan tidak hanya memberikan pengajaran saja kepada mahasiswa tetapi juga harus mencakup pembentukan sikap dan kepribadian, yang mana hal ini penting dalam menghadapi krisis moral bangsa Indonesia. Nilai-nilai itu pula yang menyebabkan seseorang terdorong atau memiliki semangat untuk melakukan hal yang baik atau buruk, salah atau benar. Seseorang akan melakukan suatu tindakan apabila dia yakin bahwa

5tindakannya benar dan tidak akan melakukan suatu tindakan apabila diyakininya bahwa tindakan itu salah, baik menurut nilai-nilai yang dianutnya atau nilai-nilai yang berlaku dalam lingkungannya.

7.

Dalam Kehidupan Kampus secara khusus maupun masyarakat umum setiap mahasiswa harus dapat Menyampaikan aspirasinya harus berdasarkan Etika Jika melihat Pemberitaan di berbagai Media baik Cetak Maupun Elektronik sekarang ini marak tawuran Mahasiswa, analis Mahasiswa yang cenderung Anarkis Kondisi Demokrasi saat Ini di Indonesia

8.

9.

Demokrasi yang merupakan bagian dari sistem politik di Indonesia saat ini baru sebatas formalitas, belum subtansial. Nilai-nilai demokrasi belum dipahami secara benar dan baru sebatas formalitas, sehingga tidak tercermin dalam perilaku politik. nilai-nilai demokrasi seharusnya dapat diaplikasikan menjadi sebuah budaya sehingga akan tercermin dalam perilaku politik keseharian. Selain itu kata Sultan, reformasi yang didengung-dengungkan belum terlihat efektif membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini terjadi akibat praktik politik yang tidak demokratis, sehingga memunculkan patologi birokrasi, ujarnya. Sultan mengatakan, pernyataan itu dikemukakan bukan karena suatu pandangan pesimistis, tapi berdasar perspektif negatif melihat kondisi bangsa saat ini. Hal itu juga kata Sultan, karena tidak ingin bangsa Indonesia mengalami hal yang jauh lebih buruk dimana bangsa ini menjadi bangkrut. Kami tidak ingin kondisi bangsa kita ke depan lebih buruk, yang mengakibatkan bangsa menjadi bangkrut. Kondisi itu disebabkan oleh perilaku negatif yang dapat merusak tatanan demokrasi di negeri ini, katanya.(*hms) Dalam setiap proses demokrasi di Indonesia saat ini mulai dari pemilihan kepala daerah (pilkada), pemilu legislatif, maupun proses demokrasi lainnya lebih didominasi kepentingan elite dan pemodal daripada kepentingan rakyat banyak, kata Yudi Latif di Jakarta, Rabu. Menurut Yudi Latif, kondisi pragmatis ini menjadi ancaman serius terhadap kelangsungan kehidupan berdemokrasi di Tanah Air yang menjadi harapan masyarakat. Untuk mengembalikan kehidupan demokrasi pada tujuan idealnya, kata dia, harus ada perubahan secara radikal guna melawan kekuatan para pemodal yang menunggangi demokrasi. telah terjadi pergeseran dalam kehidupan berdemokrasi di Tanah Air hingga ke tahap yang mengancam bahaya. Menurut dia, guna mengatasi hal ini seluruh elemen masyarakat di Indonesia harus mampu melakukan perubahan total dalam berdemokrasi.Kehidupan berdemokrasi di Indonesia menjadi lebih buruk, menurut dia, dengan adanya praktik politik uang yang menembus seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kelompok elite hingga ke masyarakat awam. demokrasi sebagai sistem pemerintahan terbaik mencapai 72 persen. Padahal, di negara demokrasi yang sudah mapan dukungan terhadap demokrasi sebagai sistem terbaik rata-rata 84 persen. Pada tahun yang sama hanya 62 persen responden yang puas dengan pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Untuk menjalankan sistem politik demokrasi dibutuhkan sosok yang mampu mengarahkan ke mana demokrasi akan dibawa. Yaitu seorang yang mempunyai pemahaman mengenai demokrasi, visi yang benar mengenai demokrasi, memiliki cara komunikasi politik yang penuh empati, serta mempunyai kecerdasan akademik dan emosional untuk membawa Indonesia ke dalam sistem politik demokratis. Demokrasi bukan hanya untuk demokrasi, tetapi demokrasi untuk good life. Apa yang menjadi cita-cita seperti yang tertera pada Pembukaan UUD 1945 itu harus dicapai dengan jalan demokrasi. Karena demokrasi bukan sekedar masalah kebebasan dan prosedur melainkan substansi. Kalau begitu apakah Indonesia butuh demokrasi? Mari kita refleksikan bersama!