analisis performansi turbin arus laut vertikal aksis …
TRANSCRIPT
ANALISIS PERFORMANSI TURBIN ARUS LAUT
VERTIKAL AKSIS JENIS V-STRAIGHT DAN V-HELICAL
TERHADAP PERUBAHAN DIMENSI BERBASIS
COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS
Dosen pembiming:
Dr. Ridho Hantoro, ST., MT.
Ir. Roekmono , MT.
Jurusan Teknik Fisika
Fakultas Teknologi Industri
Institut teknologi Sepuluh Nopember
Oleh:
I Kadek Yamuna Gangga Putra (2411100094)
Latar BelakangKebutuhan listrik tinggi, perlu pembangkit dari energi terbarukan yang ramah
lingkungan, seperti turbin arus laut
Sebelum membuat turbin skala besar, perlu membuat model turbin, menggunakan
konsep keserupaan, model turbin harus “serupa” dengan turbin aslinya
Perlu juga peningkatan performansi turbin berdasarkan geometri turbin!!
Biaya dan waktu yg
diperlukan dalam
Mendesain Turbin
Estimasi Target
daya yang
dihasilkan
Rumusan Permasalahan dan Tujuan
Bagaimana mengetahui pengaruh
performansi turbin arus laut
vertikal aksis jenis V-Straight
dibandingkan dengan turbin vertikal
aksis jenis V-Helical?
Bagaimana mengetahui pengaruh
perubahan dimensi terhadap
performansi pada turbin arus laut
vertikal aksis jenis V-Straight dan
V-Helical?
1. Untuk mengetahui
pengaruh perubahan
dimensi terhadap
performansi turbin arus
laut vertikal aksis jenis V-
Straight dan V-Helical.
2. Untuk mengetahui
pengaruh performansi
turbin arus laut vertikal
aksis jenis V-Straight
dibandingkan dengan
turbin vertikal aksis jenis
V-Helical.
V-STRAIGHT DAN V-HELICAL
Perhitungan Desain Turbin:
Dari rumus 𝐴 =2𝑃
𝜂𝜌𝑉3, didapatkan detail desain
dimensi turbin :
- Diameter atas ≈ 4 meter
- Diameter bawah ≈ 3 meter
- Chord = 1 meter
- Tinggi turbin = 8 meter
- Sudut V bagian bawah turbin diasumsikan 100
Metodologi Penelitian
Analisis Non-Dimensional:
a. Dengan menggunakan teori “Pi-Buckingham”
didapatkan hubungan antar variable
𝑃 = 𝑓 𝐷,𝜔, 𝜌, 𝜇, 𝑉𝑃
𝜌𝐷2𝑉3= 𝑓
𝜌𝑉𝐷
𝜇,𝜔𝐷
𝑉
b. Dari penelitian sebelumnya diekstrapolasi data
RPM(𝜔1) pada kecepatan 0.5 - 2 m/s (𝐷1 = 1𝑚)
c. Dengan menggunakan𝜔1𝐷1
𝑉1=𝜔2𝐷2
𝑉2, dimana
dimensi turbin saat ini (𝐷2 = 4𝑚) maka
d. Didapatkan prediksi RPM(𝜔2) turbin yang akan
dibuat pada kecepatan 0.5 – 2 m/s.
Perhitungan Desain Turbin Sesuai Daya yang Diinginkan
Simulasi CFD : Pembuatan Geometri MeshingPre processingSolver Post Processing
Pengambilan data berupa Torsi untuk
validasi
Penentuan parameter validasi : 1. Kemampuan maksimum komputasi PC2. Ukuran spasi meshing minimum pada
penelitian sebelumnya 3. Nilai torsi sebagai acuan validasi
( 0 ≤ e ≤ 0.1)
Verifikasi Hasil error Torsi
( 0 ≤ e ≤ 0.1)
Total time dan time step simulasi
transient
Kesimpulan
Penyusunan Laporan
Mulai
A
A
Selesai
Ya
Tidak
Analisis Non-Dimensional :1. Menggunakan teori “phi-buckingham”
. Bilangan non-dimensional yang mempengaruhi keserupaan model turbin arus laut (reynold number
dan tip speed ratio)3. Ekstrapolasi data kecepatan angular pada
penelitian sebelumnya4. Prediksi RPM
Simulasi CFD pada berbagai
variasi variabel
Pengambilan data berupa
Fx, Fy, Torsi dan Profil
Aliran
Analisis Data
Penentuan Parameter Validasi:
a. Ukuran spasi meshing minimum sesuai
kemampuan PC
b. Disimulasikan ukuran spasi meshing minimum
ini pada turbin penelitian sebelumnya
c. Didapatkan nilai torsi yang akan dibandingkan
dengan torsi eksperimen pada penelitian
sebelumnya untuk mencari nilai error sebagai
acuan validasi (0 ≤ 𝑒 ≤ 10%)10𝑜
𝐷𝑎 ≈ 4 𝑚
𝐷𝑏 ≈ 3 𝑚
t ≈ 8 𝑚
Turbin tampak samping
SIMULASI CFD
Inlet
v-straight skema v-helical tiap segmen v-helical v-helical cylinder sub domain
box domain
meshing
Pre processing
wall
wall Opening
Metodologi Penelitian
Verifikasi Hasil:
a. Setelah pengambilan data torsi dari hasil
simulasi, digunakan untuk mencari nilai error
b. Jika nilai error (𝑒 ≥ 10%) , maka kembali ke
tahap simulasi CFD dengan mengubah ukuran
spasi meshing
c. Jika nilai error (𝑒 ≤ 10%), maka ukuran spasi
meshing dan metode yang digunakan akan
dijadikan acuan untuk simulasi selanjutnya
Simulasi Selanjutnya (Transient):
a. Penentuan nilai total time (waktu untuk 1
putaran penuh) dan time step (waktu untuk
berputar sebesar sudut azimuth yang
diinginkan)
b. Disimulasikan pada berbagai variasi variable
yang sudah ditentukan
c. Pengambilan data hasil simulasi CFD berupa
gaya Fx, Fy, Torsi, kontur tekanan, kontur
kecepatan
Perhitungan Desain Turbin Sesuai Daya yang Diinginkan
Simulasi CFD : Pembuatan Geometri MeshingPre processingSolver Post Processing
Pengambilan data berupa Torsi untuk
validasi
Penentuan parameter validasi : 1. Kemampuan maksimum komputasi PC2. Ukuran spasi meshing minimum pada
penelitian sebelumnya 3. Nilai torsi sebagai acuan validasi
( 0 ≤ e ≤ 0.1)
Verifikasi Hasil error Torsi
( 0 ≤ e ≤ 0.1)
Total time dan time step simulasi
transient
Kesimpulan
Penyusunan Laporan
Mulai
A
A
Selesai
Ya
Tidak
Analisis Non-Dimensional :1. Menggunakan teori “phi-buckingham”
. Bilangan non-dimensional yang mempengaruhi keserupaan model turbin arus laut (reynold number
dan tip speed ratio)3. Ekstrapolasi data kecepatan angular pada
penelitian sebelumnya4. Prediksi RPM
Simulasi CFD pada berbagai
variasi variabel
Pengambilan data berupa
Fx, Fy, Torsi dan Profil
Aliran
Analisis Data
Variasi Perbesaran Dimensi
Hasil dan PembahasanHasil ekstrapolasi
kecepatan (m/s)kecepatan
sudut (RPM)Hasil Proyeksi
(RPM)eror (%)
0.67 38.18 40.98 7.3448773
0.72 43.79 42.28 3.448736716
0.806 47.09 44.51 5.482906056
0.98 47.89 49.02 2.352314038
1.15 53.26 53.42 0.302863169
2 75.45
Rata-rata Eror 3.786339456
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Kec
epat
an R
otas
i (R
PM)
Kecepatan Arus Laut (m/s)
Hasil proyeksi Hasil Eksperimen
Dimensi 4
Kecepatan (m/s)Prediksi KecepatanSudut (RPM)
0.5 3.809643281
1 5.158892355
1.5 6.50814143
2 7.857390504
Dimensi 3
Kecepatan (m/s)Prediksi KecepatanSudut (RPM)
0.5 5.079524375
1 6.87852314
1.5 8.677521906
2 10.47652067
Dimensi 2
Kecepatan (m/s)Prediksi KecepatanSudut (RPM)
0.5 7.619286562
1 10.31778471
1.5 13.01628286
2 15.71478101
Dimensi 1
Kecepatan (m/s)Prediksi KecepatanSudut (RPM)
0.5 15.23857312
1 20.63556942
1.5 26.03256572
2 31.42956202
Validasi
Ukuran spasi meshing minimum
V-STRAIGHT
Gaya pada masing – masing blade dan shaft turbin V-Straight(a) Gaya arah sumbu x (Fx) (b) Gaya arah sumbu y (Fy) (c) Torsi
Fx, Fy dan Torsi terhadap sudut azimuth denganvariasi dimensi turbin
Gaya tiap sudut azimuth variasi dimensi turbin V-Straight(a) Gaya arah sumbu x (Fx) (b) Gaya arah sumbu y (Fy) (c) Torsi
Fx, Fy dan Torsi terhadap sudut azimuth denganvariasi kecepatan aliran
Gaya tiap sudut azimuth variasi kecepatan aliran(a) Gaya arah sumbu x (Fx) (b) Gaya arah sumbu y (Fy) (c) Torsi
Fx, Fy dan Torsi terhadap kecepatan aliran denganvariasi dimensi turbin
Gaya tiap kecepatan aliran dengan variasi dimensi turbin(a) Gaya arah sumbu x (Fx) (b) Gaya arah sumbu y (Fy) (c) Torsi
𝑇 =1
2𝜌𝐴𝑅𝑉2𝐹 =
1
2𝜌𝐴𝑉2
𝑭𝒙, 𝑭𝒚, 𝑻 ~ 𝑽𝟐
Fx, Fy dan Torsi terhadap dimensi turbin denganvariasi kecepatan aliran
Gaya tiap dimensi turbin dengan variasi kecepatan(a) Gaya arah sumbu x (Fx) (b) Gaya arah sumbu y (Fy) (c) Torsi
𝑇 =1
2𝜌𝐴𝑅𝑉2𝐹 =
1
2𝜌𝐴𝑉2
𝑭𝒙, 𝑭𝒚 ~ 𝑨~𝑫𝒊𝒎𝒆𝒏𝒔𝒊𝟐
𝑨.𝑹(𝑫𝒊𝒎𝒆𝒏𝒔𝒊𝟐. 𝑫𝒊𝒎𝒆𝒏𝒔𝒊) = 𝑫𝒊𝒎𝒆𝒏𝒔𝒊𝟑, 𝑻𝒐𝒓𝒔𝒊 ~ 𝑫𝒊𝒎𝒆𝒏𝒔𝒊𝟑
V-HELICAL
Gaya pada masing – masing blade dan shaft turbin V-Helical(a) Gaya arah sumbu x (Fx) (b) Gaya arah sumbu y (Fy) (c) Torsi
Fx, Fy dan Torsi terhadap sudut azimuth denganvariasi dimensi turbin
Gaya tiap sudut azimuth variasi dimensi turbin V-Helical(a) Gaya arah sumbu x (Fx) (b) Gaya arah sumbu y (Fy) (c) Torsi
Fx, Fy dan Torsi terhadap sudut azimuth denganvariasi kecepatan aliran
Gaya tiap sudut azimuth variasi kecepatan aliran(a) Gaya arah sumbu x (Fx) (b) Gaya arah sumbu y (Fy) (c) Torsi
blade 1
blade 2
blade 3
Fx, Fy dan Torsi terhadap kecepatan aliran denganvariasi dimensi turbin
Gaya tiap kecepatan aliran dengan variasi dimensi turbin(a) Gaya arah sumbu x (Fx) (b) Gaya arah sumbu y (Fy) (c) Torsi
𝑇 =1
2𝜌𝐴𝑅𝑉2𝐹 =
1
2𝜌𝐴𝑉2
𝑭𝒙, 𝑭𝒚, 𝑻 ~ 𝑽𝟐
Fx, Fy dan Torsi terhadap dimensi turbin denganvariasi kecepatan aliran
Gaya tiap dimensi turbin dengan variasi kecepatan(a) Gaya arah sumbu x (Fx) (b) Gaya arah sumbu y (Fy) (c) Torsi
𝑇 =1
2𝜌𝐴𝑅𝑉2𝐹 =
1
2𝜌𝐴𝑉2
𝑭𝒙, 𝑭𝒚 ~ 𝑨~𝑫𝒊𝒎𝒆𝒏𝒔𝒊𝟐
𝑨.𝑹(𝑫𝒊𝒎𝒆𝒏𝒔𝒊𝟐. 𝑫𝒊𝒎𝒆𝒏𝒔𝒊) = 𝑫𝒊𝒎𝒆𝒏𝒔𝒊𝟑, 𝑻𝒐𝒓𝒔𝒊 ~ 𝑫𝒊𝒎𝒆𝒏𝒔𝒊𝟑
PembahasanPengaruh Kecepatan Aliran Fluida Terhadap Performansi TurbinDengan Variasi Perbesaran Dimensi
Daya tiap kecepatan dengan variasi dimensi turbin(a) Daya pada V-Straight (b) Daya pada V-Helical
𝜔2 = 𝜔1.𝑉2
𝑉1
𝐷1
𝐷2; 𝜔 ~ 𝑉
𝑷 =𝟏
𝟐𝝆𝑨𝑽𝟑 ; 𝑷 ~ 𝑽𝟑
PembahasanPengaruh Perbesaran Dimensi Terhadap Performansi Turbin DenganVariasi Kecepatan Aliran Fluida
Daya tiap dimensi turbin dengan variasi kecepatan aliran fluida(a) Daya pada V-Straight (b) Daya pada V-Helical
𝜔2 = 𝜔1.𝑉2
𝑉1
𝐷1
𝐷2; 𝜔 ~
1
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑷 =𝟏
𝟐𝝆𝑨𝑽𝟑 ; 𝑷 ~ 𝑨 ~𝑫𝒊𝒎𝒆𝒏𝒔𝒊𝟐
Diagram Performansi Turbin V-Straight
Diagram Performansi Turbin V-Helical
V-STRAIGHT vs V-HELICAL
Torsi V-Helical lebih stabildibandingkan Torsi V-Straight
Namun nilai rata – rata Torsi V-Straight 111028 Nm, lebih besardibandingkan Torsi V-Helical 88585 Nm
KESIMPULAN
1. Pada berbagai variasi dimensi turbin, kecepatan aliran fluida berbanding lurusdengan kecepatan sudut turbin (RPM), lalu gaya Fx, Fy dan torsi sebandingdengan kuadrat kecepatan, lalu daya turbin sebanding dengan pangkat tigakecepatan aliran fluida.
2. Pada berbagai variasi kecepatan aliran fluida, dimensi turbin berbandingterbalik dengan kecepatan sudut turbin (RPM), lalu gaya Fx, Fy dan daya turbinsebanding dengan kuadrat perbesaran dimensi, lalu torsi sebanding denganpangkat tiga perbesaran dimensi.
3. Turbin tipe V-Helical menghasilkan torsi yang lebih stabil dibandingkandengan turbin tipe V-Straight, namun nilai rata-rata torsi pada turbin V-Straightyang besarnya 111028 Nm lebih tinggi dibandingkan dengan torsi rata – rataturbin V-Helical yang besarnya hanya 88585 Nm
V-STRAIGHT
Pressure Velocity
V-HELICAL
Pressure Velocity
DAFTAR PUSTAKA
THANK YOU
o FT merupakan gaya tangensial yang bekerja tegak
lurus dengan lintasan rotasi. Gaya FT ini menyebabkan
torsi yang akan memutar turbin sehingga dapat
menghasilkan energi mekanik.
o FN merupakan gaya normal yang dapat menyebabkan
fibrasi pada turbin.
Koefisien gaya tangensial
𝐶𝑇 =𝐹𝑇
0,5. 𝜌. 𝑈2𝑐= 𝐶𝐿 sin 𝛼 + 𝛼𝑝 − 𝐶𝐷cos(𝛼 + 𝛼𝑝)
Koefisien gaya normal
𝐶𝑁 =𝐹𝑁
0,5. 𝜌. 𝑈2𝑐= −𝐶𝐷 sin 𝛼 + 𝛼𝑝 − 𝐶𝐿cos(𝛼 + 𝛼𝑝)
Beberapa parameter yang dapat digunakan untukmenentukan performansi turbin:
Torsi yang dihasilkan turbin : 𝑻 = 𝒓 × 𝑭𝑻Daya yang diekstrak turbin : 𝑷 = 𝑻 ×𝝎
Koefisien power : 𝑪𝑷 =𝑷
𝟎,𝟓.𝝆.𝑼𝟑𝑨𝑻
AERODINAMIKA BLADE
AERODINAMIKA BLADE
Nilai Cl dan Cd akan berubah sesuai dengan sudut serang. Sampai
pada kondisi tertentu dimana nilai Cl turun dan Cd naik secara
drastis. Kondisi ini disebut sebagai STALL
Separasi aliran
10𝑜
𝐷𝑎 ≈ 8 𝑚
𝐷𝑏 ≈ 6 𝑚
t ≈ 16 𝑚
10𝑜
𝐷𝑎 ≈ 4 𝑚
𝐷𝑏 ≈ 3 𝑚
t ≈ 8 𝑚