analisis pola konsumsi pangan dan tingkat konsumsi …

88
ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS (Studi kasus: Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat) SKRIPSI RYAN FRANKLIN 120304111 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT

KONSUMSI BERAS

(Studi kasus: Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat)

SKRIPSI

RYAN FRANKLIN

120304111

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

JUDUL :ANALISI POLA KONSUMSI PANGAN DAN

TINGKAT KONSUMSI BERAS (Studi Kasus:

Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan,

Kabupaten Pakpak Bharat)

NAMA : RYAN FRANKLIN

NIM : 120304033

PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS

Disetujui Oleh:

Komisi Pembimbing

Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing

(Ir. H. M. Mozart B. Darus, M.Sc) (Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec)

NIP: 196210951987031005 NIP:196304021997031001

Mengetahui:

Ketua Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

( Dr. Ir. Salmiah, MS )

NIP: 195702171986032001

Tanggal Lulus : 25 Januari 2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

HALAMAN PENGESAHAN

PUSPITA DAMAYANTI (120304033), dengan judul Skripsi Hubungan

Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Swadaya Dengan Tingkat

Keberhasilan Tugas Pokok Penyuluhan Pertanian (Kasus: Wilayah Kerja

Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Beringin Dan Kecamatan Tanjung

Morawa Kabupaten Deli Serdang). Telah Dipertahankan di Depan Dewan

Penguji Skripsi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara, dan Diterima Untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian.

Pada Tanggal : 27 Januari 2017

Panitia Penguji Skripsi:

Ketua : Ir. H. M. Mozart B. Darus, M.Sc

NIP: 196210951987031005

Anggota : 1. Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec

NIP:196304021997031001

2. Ir. Lily Fauzia, M.Si

NIP. 196308221988032003

3. Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si

NIP. 196509261993031002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

( Dr. Ir. Salmiah, MS )

NIP: 195702171986032001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

i

ABSTRAK

RYAN FRANKLIN (120304111) dengan judul skripsi “ANALISIS POLA

KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS (Studi Kasus:

Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat).” Penelitian

skripsi ini dibimbing oleh Bapak Ir. M. Mozart B. Darus, M.Sc dan

Bapak Dr.Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi pangan masyarakat;

mengetahui tingkat konsumsi beras; dan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Kuta Dame,

Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Metode analisis yang digunakan

adalah metode analisis deskriptif dan regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh

dari penelitian ini adalah bahwa pola konsumsi pangan masyarakat di Desa Kuta

Dame didominasi oleh kelompok pangan padi-padian, minyak dan lemak,

buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, dan lain-lain; Tingkat konsumsi

beras di Desa Kuta Dame berada diatas angka ideal nasional. Secara serempak

keempat faktor (Tingkat pendapatan, Jumlah anggota keluarga, Umur, dan

Tingkat pendidikan) berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras

masyarakat di Desa Kuta Dame. Sedangkan secara parsial faktor jumlah anggota

keluarga, umur, dan tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap tingkat

konsumsi beras di Desa Kuta Dame.

Kata Kunci: Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

ii

RIWAYAT HIDUP

Ryan Franklin, lahir di Bandung pada tanggal 27 Agustus 1994. Penulis

merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari Bapak Paruntungan Sihombing

dan Ibu Aolien Kalase.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut:

1. Tahun 2000 masuk SD Swasta St.Antonius II Medan dan tamat tahun 2006.

2. Tahun 2006 masuk SMP Swasta Putri Cahaya Medan dan tamat tahun 2009.

3. Tahun 2009 masuk SMA Swasta St.Thomas 1 Medan tamat tahun 2012.

4. Tahun 2012 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara melalui jalur UMB-Regular.

Kegiatan yang diikuti penulis selama duduk di bangku kuliah adalah sebagai

berikut:

1. Mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di desa Amborokan Panei Raya

Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara tanggal 4 Agustus 2015 - 4

September 2015.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun

judul skripsi ini adalah “Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat

Konsumsi Beras (Studi Kasus: Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan,

Kabupaten Pakpak Bharat).” Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Program Studi

Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai

bentuk rasa syukur, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada:

1. Bapak Ir. M. Mozart B. Darus, M.Sc selaku ketua komisi pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku anggota komisi pembimbing

yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi,

dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Ir. Lily Fauzia, M.Si selaku Ketua Komisi Penguji yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si selaku Anggota Komisi Penguji yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS selaku Ketua Program Studi Agribisnis FP-USU dan

Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Sekretaris Program Studi

Agribisnis FP-USU yang telah memberikan kemudahan dalam perkuliahan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

iv

6. Seluruh Dosen Program Studi Agribisnis FP-USU, yang telah membekali ilmu

pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.

7. Seluruh pegawai di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, khususnya

pegawai di Program Studi Agribisnis.

8. Orangtua tercinta Paruntungan Sihombing dan Aolien Kalase yang selalu

memberikan nasihat, kasih sayang dan dukungan baik secara materi maupun

doa yang diberikan selama menjalani perkuliahan.

9. Saudari dan saudara penulis yaitu Linda Chonita Oktavia Sihombing selaku

kakak kandung penulis dan Erwin Kurnia selaku abang kandung penulis yang

telah menyayangi dan memotivasi penulis untuk terus berusaha menyelesaikan

tugas akhir ini.

Penulis mengharapakan penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak dan

menjadi acuan untuk melaksanakan penelitian selanjutnya. Namun demikian,

sangat disadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang

dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke

arah penyempurnaan pada skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Medan, 2017

Ryan Franklin

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah............................................................................... 6

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................... 7

2.1.1 Pola Konsumsi Pangan .................................................................... 7

2.1.2 Pola Pangan Harapan ...................................................................... 7

2.1.3 Tingkat Konsumsi .......................................................................... 9

2.1.4 Faktor Mempengaruhi Konsumsi ................................................... 10

2.2 Landasan Teori ...................................................................................... 13

2.3 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 15

2.4 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 16

2.5 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian .................................................... 18

3.2 Metode Penentuan Sampel .................................................................... 18

3.3 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 19

3.4 Metode Analisis Data ............................................................................ 19

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional ......................................................... 23

3.5.1 Defenisi ........................................................................................... 24

3.5.2 Batasan Operasional ........................................................................ 25

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian .................................................................. 26

4.1.1 Keadaan Penduduk .......................................................................... 27

4.1.2 Sarana dan Prasarana ....................................................................... 28

4.2 Karakteristik Sampel Penelitian

4.2.1 Pendapatan Rumah Tangga ............................................................. 29

4.2.2 Jumlah Anggota Keluarga ............................................................... 30

4.2.3 Umur ................................................................................................ 30

4.2.4 Tingkat Pendidikan ......................................................................... 31

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pola Konsumsi Pangan .......................................................................... 32

5.2 Tingkat Konsumsi .................................................................................. 36

5.3 Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Beras

Masyarakat di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten

Pakpak Bharat ....................................................................................... 38

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

vi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 43

6.2 Saran ...................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

vii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Susunan dan Jumlah Pangan Ideal Nasional Per

Kapita Per Hari

4

Tabel 1.2 Tingkat Konsumsi Pangan 10 Kabupaten/Kota

Terbesar Di Sumatera Utara 2015 (Gr/Kap/Hr)

4

Tabel 3.1 Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

Menurut Desa 2014

18

Tabel 4.1 Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan 27

Tabel 4.2 Penduduk Menurut Kelompok Agama 28

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana 28

Tabel 4.4 Pendapatan Rumah Tangga Sampel di Desa Kuta

Dame

29

Tabel 4.5 Jumlah Anggota Rumah Tangga 30

Tabel 4.6 Umur Ibu Rumah Tangga 30

Tabel 4.7 Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga 31

Tabel 5.1 Situasi Konsumsi Pangan Rumah Tangga di Desa

Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabpaten Pakpak

Bharat

32

Tabel 5.2 Perbandingan Konsumsi Ideal Nasional dan

Konsumsi Rumah Tangga Desa Kuta Dame,

Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat

34

Tabel 5.3 Situasi Konsumsi Pangan Kelompok Padi-padian

Penduduk Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan,

Kabupaten Pakpak Bharat

35

Tabel 5.4 Perbandingan Tingkat Konsumsi Beras 36

Tabel 5.5 Hasil Analisis Regresi Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Beras di Desa

Kuta Dame

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

viii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 1 Kurva Fungsi Konsumsi 14

Gambar 2 Skema Kerangka Pemikiran Analisis Pola Konsumsi

Pagan dan Tingkat Konsumsi Beras

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk Provinsi Sumatera Utara

Tahun 2015

Lampiran 2 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat

Tahun 2015

Lampiran 3 Konsumsi Pangan Rumah Tangga di Desa Kuta Dame Per

Kapita Per Hari (Gr/Kap/Hr)

Lampiran 4 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk Desa Kuta Dame

Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat

Lampiran 5 Perhitungan Konsumsi Pangan

Lampiran 6 Identitas Responden

Lampiran 7 Hasil SPSS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pangan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang cukup mendasar,

dianggapnya strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat emosional dan

bahkan politis. Terpenuhinya kebutuhan pangan secara kuantitas dan kualitas

merupakan hal yang sangat penting bagi landasan pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya dalam jangka panjang (Amang, 1993).

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan yang

memenuhi atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya

yang bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan. Pangan merupakan kebutuhan

manusia paling azasi, sehingga ketersediaan pangan bagi manusia harus terjamin.

Manusia dengan segala kemampuannya selalu berusaha mencukupi kebutuhannya

dengan berbagai cara. Pangan dikenal sebagai pangan pokok jika dimakan secara

teratur oleh suatu kelompok penduduk dalam jumlah cukup besar untuk

menyediakan bagian terbesar dari konsumsi energi total yang dihasilkan oleh

makanan (Suryana, 2003).

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang

diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan dan minuman

bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan,

dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan

atau pembuatan makanan dan minuman. Pangan dikelompokkan menjadi

sembilan kelompok yakni : 1. Padi-padian Terdiri dari beras, jagung, terigu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

2

2. Makanan berpati atau umbi-umbian Terdiri dari kentang, ubi kayu, ubi jalar,

sagu, talas dan umbi-umbian lain. 3. Pangan hewani Terdiri dari ikan,

daging, susu, telur. 4. Minyak dan lemak Terdiri dari minyak kelapa, minyak

jagung, minyak kelapa sawit dan margarin. 5. Buah dan biji berminyak Terdiri

dari kelapa, kemiri, kenari, mete, dan coklat. 6. Kacang-kacang lainnya.

7. Gula Terdiri dari gula pasir, gula merah dan gula lainnya 8. Sayur dan buah

adalah seluruh jenis sayur dan buah yang biasa dikonsumsi. 9. Lain-lain

Terdiri dari teh, kopi, bumbu makanan dan minuman beralkohol

(BKP Bengkulu, 2011).

Menurut Khumaidi (1997), Pangan pokok ialah pangan yang muncul dalam menu

sehari-hari, mengambil porsi terbesar dalam hidangan dan merupakan sumber

energi yang terbesar. Sedangkan pangan pokok utama ialah pangan pokok yang

dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk serta dalam situasi normal tidak

dapat diganti oleh jenis komoditi lain.

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan menyebutkan bahwa

ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah

tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun

mutu, aman, merata dan terjangkau. Pembangunan pangan ini bertujuan untuk

meningkatkan kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional. Konsumsi

pangan penduduk Indonesia masih belum memenuhi kecukupan gizi. Kuantitas,

kualitas, dan keragaman pangan belum memenuhi kaedah berimbang karena

masih didominasi oleh serealia khususnya beras, sebaliknya kontribusi

jagung, umbi-umbian, kacangan-kacangan, pangan hewani, sayur-sayuran dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

3

buah-buahan masih sangat kurang. Ketergantungan terhadap beras

dapat diperlonggar dengan penganekaragaman pangan melalui perubahan citra

bahan pangan pokok berbasis umbi-umbian yang diperkaya nutrisinya oleh

kacang-kacangan (Aziz, 2008).

Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang

dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Pola konsumsi

masyarakat ini dapat menunjukkan tingkat keberagaman pangan masyarakat

yang selanjutnya dapat diamati dari parameter Pola Pangan Harapan (PPH)

(Baliwati dkk, 2010).

PPH dapat digunakan untuk perencanaan dan ketersediaan serta perumusan

kebijaksanaan pangan dan perencanaan pertanian di suatu wilayah. Perencanaan

pertanian dan pangan dengan adanya PPH akan mengetahui banyaknya pangan

yang harus disediakan untuk konsumsi penduduk agar terpenuhi kecukupan gizi

dengan mutu yang lebih baik. Prinsip dasar perencanaan kebutuhan pangan

dengan PPH adalah tersedianya pangan yang beranekaragam yang sesuai dengan

kecukupan gizi penduduk setempat. Selain itu PPH disajikan dalam kelompok

pangan untuk memberikan keleluasaan menentukan pilihan jenis pangan yang

diinginkan diantara kelompoknya dengan memperhatikan aspek pola konsumsi

atau preferensi jenis pangan penduduk dan aspek potensi wilayah setempat

(Ariani dkk, 1995).

Skor PPH yang maksimal adalah 100. Semakin tinggi skor mutu gizi pangan

menunjukkan situasi pangan yang semakin beragam dan semakin baik komposisi

dan mutu gizinya. Skor PPH digunakan sebagai indikator mutu gizi pangan dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

4

keragaman konsumsi pangan. PPH berguna sebagai instrumen sederhana menilai

situasi ketersediaan dan konsumsi pangan berupa jumlah dan komposisi pangan

menurut jenis pangan secara agregat (Baliwati, 2002).

Tabel 1.1 Susunan dan Jumlah Pangan Ideal Nasional Per Kapita Per Hari

No. Kelompok Pangan % AKE Energi

(Kkal/Kap/Hr)

Berat

(Gram/Kap/Hr)

1 Padi-padian 50 1.000 275

2 Umbi-umbian 6 120 90

3 Pangan Hewani 12 240 140

4 Minyak dan Lemak 10 200 25

5 Buah/Biji Berminyak 3 60 10

6 Kacang-kacangan 5 100 35

7 Gula 5 100 30

8 Sayur dan Buah 6 120 230

9 Lain-lain 3 60 15

Total 100 2.000 850

Sumber: Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

Tabel 1.1 menunjukkan besar Angka Kecukupan Energi (AKE) ideal masing-

masing kelompok pangan yang diperoleh dari pembagian besar energi dengan

total energi dikali 100%. Tabel di atas juga menunjukkan besarnya energi dan

berat konsumsi ideal yang dijadikan faktor konversi dalam perhitungan konsumsi

energi untuk memperoleh skor Pola Pangan Harapan (PPH).

Tabel 1.2 Tingkat Konsumsi Pangan 10 Kabupaten/Kota Terbesar Di

Sumatera Utara 2015 (Gr/Kap/Hr).

Kab/Kota Padi-

padian

Umbi-

umbian

Pangan

Hewani

Minyak

dan

Lemak

Buah/Biji

Ber-

minyak

Kacang-

Kacang-

an

Gula

Sayur

dan

Buah

Lain

nya

1.Binjai 363,9 83,2 230,8 24,4 152,9 13,5 11,2 255,8 1,2

2.Nias

Utara 358,4 109,9 159,9 15,6 363,8 2,8 3,5 236,5 1,8

3.Pakpak

Bharat 352,7 87,7 204,4 21,7 214,7 9,8 8,4 274,0 0,6

4.Dairi 347,3 15,3 249,2 12,8 111,5 13,9 13,4 258,6 3,1

5.Tapanuli

Selatan 344,0 60,0 196,7 15,7 103,7 15,5 3,6 263,0 0,1

6. Samosir 339,2 44,3 359,0 15,9 110,2 6,1 14,9 275,3 0,6

7.Padang

Lawas 338,9 91,0 262,0 10,9 235,8 22,3 16,7 296,6 0,1

8.Deli

Serdang 327,6 41,6 304,2 16,7 110,9 21,4 14,2 313,6 3,4

9.Labuhanb

atu Selatan 325,2 103,9 238,8 12,5 174,3 23,2 16,5 264,3 0,0

10.Batubara 320,2 28,5 286,0 39,4 245,1 13,4 18,0 269,3 1,3

Sumber: Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

5

Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa kabupaten Pakpak Bharat menempati urutan

ke-3 terbesar untuk konsumsi pangan utama yaitu padi-padian sebesar 352,7

Gr/Kap/Hari.

Berdasarkan Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 dapat diketahui pola konsumsi pangan ideal

nasional dan pola konsumsi pangan Sumatera Utara per kabupaten kota. Dari tabel

diatas dapat dilihat bahwa kabupaten Pakpak Bharat memiliki tingkat konsumsi

pangan kelompok padi-padian, pangan hewani, buah/biji berminyak, sayur dan

buah berada diatas angka konsumsi pangan ideal nasional. Sedangkan, tingkat

konsumsi pangan kelompok umbi-umbian, minyak dan lemak, kacang-kacangan,

gula, dan lain-lain berada dibawah angka pola konsumsi pangan ideal nasional.

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa pola konsumsi pangan masyarakat Pakpak

Bharat masih belum beragam dan berimbang.

Dari penjelasan diatas peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap pola

konsumsi pangan di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak

Bharat untuk mengetahui situasi pangan penduduk yang akan dibandingkan

dengan situasi pangan Nasional, Sumatera Utara, dan Kabupaten Pakpak Bharat.

Serta untuk mengetahui skor PPH didaerah penelitian yang akan dibandingkan

dengan skor PPH Ideal Nasional.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan

beberapa masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pola konsumsi pangan penduduk di daerah penelitian?

2. Bagaimana tingkat konsumsi beras penduduk di daerah penelitian?

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat konsumsi beras rumah tangga di

daerah penelitian?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka tujuan penulisan dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pola konsumsi pangan penduduk di daerah penelitian.

2. Untuk menganalisis tingkat konsumsi beras penduduk di daerah penelitian.

3. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi beras

rumah tangga di daerah penelitian.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi bagi para penduduk dalam memilih jenis pangan yang

di konsumsi.

2. Sebagai bahan masukan kepada pemerintah dalam mengambil kebijakan.

3. Sebagai informasi dan referensi bagi pihak yang membutuhkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pola Konsumsi Pangan

Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi

seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu (Baliwati, dkk, 2010). Pola

konsumsi pangan berfungsi untuk mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan

secara nasional dapat memenuhi kaidah mutu, keanekaragaman, kandungan gizi,

keamanan dan kehalalan, di samping juga untuk efisiensi makan dalam mencegah

pemborosan. Pola konsumsi pangan juga mengarahkan agar pemanfaatan pangan

dalam tubuh (utility food) dapat optimal, dengan peningkatan atas kesadaran

pentingnya pola konsumsi yang beragam, dengan gizi seimbang mencakup energi,

protein, vitamin dan mineral serta aman (Badan Ketahanan Pangan, 2012).

Pola makan yang baik mengandung makanan pokok, lauk-pauk, buah-buahan dan

sayur-sayuran serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan. Pola

makan yang baik dan jenis hidangan yang beraneka ragam dapat menjamin

terpenuhinya kecukupan sumber tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi

kebutuhan gizi seseorang, sehingga status gizi seseorang akan lebih baik dan

memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit (Baliwati dkk, 2010).

2.1.2 Pola Pangan Harapan

Pola pangan harapan adalah suatu pedoman komposisi beragam pangan yang

mampu menyediakan energi dan zat gizi yang dibutuhkan oleh rata-rata penduduk

dengan jumlah yang cukup dan seimbang serta memberikan mutu makanan yang

baik. PPH berguna sebagai instrumen sederhana menilai situasi ketersediaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

8

konsumsi pangan berupa jumlah dan komposisi pangan menurut jenis

pangan secara agregat. PPH dapat digunakan untuk perencanaan dan

ketersediaan serta perumusan kebijaksanaan pangan dan perencanaan

pertanian di suatu wilayah. Perencanaan pertanian dan pangan dengan adanya

PPH akan mengetahui banyaknya pangan yang harus disediakan untuk

konsumsi penduduk agar terpenuhi kecukupan gizi dengan mutu yang lebih

baik (Ariani dkk, 1995).

Tujuan utama pendekatan PPH adalah untuk membuat rasionalisasi pola konsumsi

pangan yang dianjurkan yang terdiri dari kombinasi aneka ragam pangan untuk

memenuhi kebutuhan gizi dan sesuai cita rasa, serta dikembangkan sesuai dengan

potensi sumber daya lokal. Pencapaian tujuan tersebut dipengaruhi beberapa

faktor, yaitu kondisi/situasi pangan saat ini, kondisi yang diharapkan, kondisi dan

potensi sosial ekonomi maupun agroekologi serta aspek regulasi dan kebijakan

pangan baik tingkat global, nasional maupun lokal.

Pola Pangan Harapan (PPH) mencakup sembilan bahan pangan yaitu: (1) padi-

padian yang terdiri dari beras, jagung, terigu, dan padi-padian lainnya,

(2) makanan berpati atau umbi-umbian yang terdiri dari kentang, ubi kayu, sagu,

talas dan umbi-umbian lainnya, (3) pangan hewani yang terdiri dari ikan,

daging, telur, susu, dan lemak hewani, (4) lemak dan minyak yang terdiri dari

minyak kelapa, minyak jagung, minyak kelapa sawit dan margarine,

(5) buah biji berminyak yang terdiri dari kelapa, kemiri, kenari, mete, dan coklat,

(6) kacang-kacangan yang terdiri dari kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau

dan kacang-kacangan lainnya, (7) gula yang terdiri dari gula pasir, gula merah

dan gula lainnya, (8) sayur dan buah adalah seluruh jenis sayur dan buah yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

9

biasa dikonsumsi, dan (9) lain-lainnya terdiri dari teh, kopi, bumbu makanan dan

minuman beralkohol (Sembiring, 2002).

Skor PPH yang maksimal adalah 100. Semakin tinggi skor mutu gizi pangan

menunjukkan situasi pangan yang semakin beragam dan semakin baik komposisi

dan mutu gizinya. Skor PPH digunakan sebagai indikator mutu gizi pangan dan

keragaman konsumsi pangan. PPH berguna sebagai instrumen sederhana menilai

situasi ketersediaan dan konsumsi pangan berupa jumlah dan komposisi pangan

menurut jenis pangan secara agregat (Baliwati, 2002).

2.1.3 Tingkat Konsumsi

Tingkat konsumsi menggambarkan jumlah bahan makanan yang rata-rata

dikonsumsi anggota masyarakat. Terdapat 3 (tiga) cara untuk menjelaskan tingkat

konsumsi, yaitu :

1) Berdasarkan jenis atau macam dan jumlah barang dan jasa yang dikonsumsi

rumah tangga.

2) Menurut pengelompokan penggunaan komoditi.

3) Menurut nilai (pengeluaran) dari komoditas yang dikonsumsi.

Keadaan kesehatan tergantung dari tingkat konsumsi. Tingkat konsumsi

ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Kuantitas hidangan menunjukan

adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh di dalam susunan hidangan dan

perbandingannya yang satu terhadap yang lain. Kuantitas menunjukan jumlah

masing-masing zat gizi terhadap kebutuhan tubuh. Jika susunan hidangan

memenuhi kebutuhan tubuh, baik dari sudut kualitas maupun kuantitasnya, maka

tubuh akan mendapat kondisi kesehatan gizi yang sebaik-baiknya. Konsumsi yang

menghasilkan kesehatan gizi yang sebaik-baiknya disebut konsumsi adekuat. Bila

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

10

konsumsi baik kuantitasnya dan dalam jumlahnya melebihi kebutuhan tubuh

dinamakan konsumsi berlebih, maka akan terjadi suatu keadaan gizi lebih.

(Sediaoetama, 2006).

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Beras

1. Tingkat Pendapatan

Pendapatan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas dan kuantitas

pangan yang dibeli. Keluarga dengan tingkat pendapatan tinggi dapat membeli

pangan dengan lebih beragam dan jumlah yang lebih banyak dibandingkan

dengan keluarga yang pendapatannya rendah. Menurut Hukum Engel, pada saat

terjadi peningkatan pendapatan, konsumen akan membelanjakan pendapatannya

untuk pangan dengan persentase yang semakin kecil. Sebaliknya, bila pendapatan

menurun, persentase yang dibelanjakan untuk pangan semakin meningkat

(Soekirman, 2000).

Pada umumnya, jika tingkat pendapatan naik, jumlah dan jenis makanan

cenderung untuk membaik juga. Akan tetapi, mutu makanan tidak selalu membaik

kalau diterapkan tanaman perdagangan. Tanaman perdagangan menggantikan

produksi pangan untuk rumah tangga dan pendapatan yang diperoleh dari tanaman

perdagangan itu atau upaya peningkatan pendapatan yang lain mungkin tidak

digunakan untuk membeli pangan atau bahan-bahan pangan berkualitas gizi tinggi

(Suhardjo, 2008).

Pendapatan dan harga pangan merupakan faktor penentu daya beli rumah

tangga. Suatu rumah tangga akan memilih pangan untuk dikonsumsi

sesuai dengan tingkat daya beli rumah tangga tersebut. Tingkat pendapatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

11

yang tinggi akan memberi peluang yang lebih besar bagi rumah tangga untuk

memilih pangan yang lebih baik dalam jumlah maupun gizinya (Ariani, 1993).

2. Jumlah Anggota Keluarga

Dalam kehidupan sehari-hari tidak ada dua rumah tangga atau lebih akan

melakukan konsumsi yang sama besarnya walaupun pendapatan dua rumah

tangga tersebut sama besarnya. Besar kecilnya jumlah anggota keluarga akan

berpengaruh pada konsumsi suatu keluarga. Suatu rumah tangga yang mempunyai

jumlah anggota keluarga yang lebih banyak akan mengkonsumsi lebih besar

daripada rumah tangga yang memiliki jumlah anggota keluarga yang lebih sedikit

dengan tingkat pendapatan yang sama. Dengan demikian jumlah anggota

keluarga yang ada dalam suatu rumah tangga akan mempengaruhi besar kecilnya

konsumsi yang dilakukan. Bi asanya akan terdapat korelasi yang positif antara

besarnya jumlah anggota keluarga terhadap konsumsi yang dilakukan

(Tjiptoherijanto, 1992).

Jumlah anggota rumah tangga juga mempengaruhi kecukupan konsumsi pangan

pada suatu rumah tangga. Bagi rumah tangga dengan anggota rumah tangga yang

banyak, jumlah anggota rumah tangga biasanya adalah faktor penentu dalam

memilih jenis bahan makan dan distribusi pangan antara anggota keluarga.

Biasanya pada kondisi tersebut, faktor kuantitas lebih diutamakan daripada faktor

kualitas, sehingga diharapkan seluruh anggota keluarga dapat terbagi secara

merata (Djauhari dan Friyanto, 1993).

Hubungan antara laju kelahiran yang tinggi dan kurang gizi, sangat nyata pada

masing-masing keluarga. Sumber pangan keluarga, terutama mereka yang sangat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

12

miskin, akan lebih mudah memenuhi kebutuhan makanannya jika yang harus

diberi makan jumlahnya sedikit. Pangan yang tersedia untuk suatu keluarga yang

besar mungkin cukup untuk keluarga yang besarnya setengah dari keluarga

tersebut, tetapi tidak cukup untuk mencegah gangguan gizi pada keluarga yang

besar tersebut (Suhardjo, 2008).

3. Umur

Memahami umur konsumen adalah penting, karena konsumen yang berbeda

umur akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda. Perbedaan umur

juga akan mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap merek

(Sumarwan, 2004).

4. Tingkat Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi pula kebutuhan yang ingin

dipenuhinya. Dalam memilih menu makan yang mempunyai kandungan energi

dan protein yang memadai serta pemilihan komposisi jenis makanan yang tepat,

diperlukan tingkat pengetahuan yang relatif tinggi, terutama tingkat pengetahuan

kepala keluarga dan istri yang berperan sangat tinggi dalam menentukan

keputusan konsumsi rumah tangga (Hidayat, 2005).

Seseorang yang berpendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan dan wawasan

yang luas. Dalam hubungannya dengan konsumsi rumah tangga, seorang kepala

keluarga yang berpendidikan tinggi akan menyadari pentingnya pendidikan dan

kesehatan bagi seorang anak, sehingga pengeluaran konsumsi akan lebih besar

dan pemenuhan kebutuhan kesehatan dan gizi keluarga juga akan lebih baik

dibandingkan kepala keluarga yang berpendidikan rendah. Dengan pendidikan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

13

yang tinggi seorang kepala keluarga dapat membuat suatu rencana konsumsi lebih

baik dengan mempertimbangkan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi terlebih

dahulu dengan pendapatan yang diterima (Ananta, 1993).

2.2 Landasan Teori

Teori Konsumsi

Keynes menekankan bahwa bagi suatu perekonomian tingkat pengeluaran

konsumsi oleh rumah tangga bervariasi secara langsung dengan tingkat

pendapatan disposable dari rumah tangga tersebut. Hubungan antara konsumsi

dan pendapatan ini dikenal dengan fungsi konsumsi dan secara umum ditulis

dengan persamaan sebagai berikut:

C = a + b Yd (a > 0, 0 < b < 1) ........................................................................... 1.1

C dan Yd merupakan pengubah yang masing-masing menunjukkan konsumsi dan

pendapatan riil. Parameter a menunjukkan besarnya pengeluaran konsumsi

otonom yaitu pengeluaran yang bergantung pada tingkat pendapatan, tetapi di

pengaruhi oleh faktor-faktor diluar pendapatan, seperti ekspektasi ekonomi dari

konsumen, ketersediaan dan syarat-syarat kredit dan standar hidup yang

diharapkan. Sementara parameter b menggambarkan kecenderungan

mengkonsumsi marjinal, yang merupakan perbandingan antara perubahan dalam

konsumsi dengan perubahan dalam pendapatan atau b = MPC = ΔC/Δ Yd, serta

memiliki nilai antara 0 dan 1.

Persamaan 1.1. menyiratkan bahwa pada tingkat pendapatan yang rendah,

konsumsi akan melebihi pendapatan, sedangkan tingkat pendapatan yang tinggi,

konsumsi lebih kecil dari pada pendapatan. Hal ini sejalan dengan hukum

psikologis yang mendasar tentang konsumsi dari Keynes yang mengatakan bahwa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

14

a

apabila pendapatan naik, maka konsumsi juga akan naik tapi dengan jumlah yang

kecil.

Fungsi konsumsi yang berbentuk linier seperti ditunjukkan oleh persamaan 1.1.

diatas dan memiliki implikasi sebagai berikut :

1. Kecenderungan mengkonsumsi marjinal (MPC) adalah konstan selama rentan

tingkat pendapatan relevan.

2. Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (APC) adalah lebih besar daripada

kecenderungan mengkonsumsi marginal (MPC).

3. Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (APC) akan semakin kecil kalau

tingkat pendapatan mengalami kenaikan.

Fungsi konsumsi dikenal sebagai kecenderungan mengkonsumsi rata-rata

(Average Propensity to Consume atau APC) yaitu perbandingan antara besarnya

konsumsi total dengan pendapatan (C/Yd), atau dari persamaan 1.1. besarnya

APC = C/Yd = a/ Yd+b atau APC = a/ Yd + MPC (Nanga, 2001).

Fungsi konsumsi pada persamaan 1.1. dapat dijelaskan dengan gambar 2.1:

C

b

C = a + bYd

Yd

C = a + bYd

Gambar 1. Kurva Fungsi Konsumsi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

15

Persamaan di atas dinamakan fungsi konsumsi, di mana a adalah titik potong

(intersep) dan b adalah kemiringan (slope) fungsi konsumsi. Slope dari fungsi

konsumsi adalah kecenderungan untuk mengkonsumsi (Marginal Propensity to

Consume = MPC). MPC sebesar b dapat diartikan sebagai penambahan sebesar 1

satuan pendapatan yang dapat dibelanjakan akan menaikkan konsumsi sebesar b,

di mana 0 < b < 1.

2.3 Penelitian Terdahulu

Haga Prana P. Bangun (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pola

Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras Di Desa Sentra Produksi Padi

(Studi Kasus: Desa Sidoarjo Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli

Serdang) menyimpulkan bahwa pola konsumsi pangan masyarakat di Desa

Sidoarjo Dua Ramunia tersebut masih didominasi oleh beras dibandingkan bahan

pangan lainnya. Tingkat konsumsi beras di Desa Sidoarjo Dua Ramunia berada di

atas tingkat konsumsi beras Kabupaten Deli Serdang dan dibawah tingkat

konsumsi beras Sumatera Utara. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

konsumsi beras di Desa Sidoarjo Dua Ramunia adalah jumlah keluarga dan

tingkat pendapatan.

Shella Agustia Purba (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pola

Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras dan Non Beras (Studi Kasus:

Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat) menyimpulkan

bahwa Pola konsumsi pangan di Desa Selotong, Kecamatan Secanggang,

Kabupaten Langkat didominasi oleh kelompok pangan non beras. Tingkat

konsumsi beras di Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat

berada di bawah angka ideal Nasional. Begitu juga tingkat konsumsi non beras

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

16

kelompok padi-padian dan kelompok umbi-umbian yang masih di bawah angka

ideal Nasional. Sedangkan tingkat konsumsi non beras kelompok pangan hewani,

minyak dan lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah,

dan lain-lain (minuman dan bumbu) berada di atas angka ideal Nasional. Secara

serempak dan parsial keempat faktor (tingkat pendapatan rumah tangga, jumlah

anggota rumah tangga, umur, dan tingkat konsumsi non beras) berpengaruh nyata

terhadap tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Selotong.

2.4 Kerangka Pemikiran

Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi

masyarakat dan dapat menunjukkan tingkat keberagaman pangan masyarakat.

Pola konsumsi pangan tersebut dapat diketahui dengan menghitung tingkat

konsumsi beras dan non beras. Untuk melihat tingkat konsumsi beras dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu: Pendapatan, Jumlah Anggota Keluarga, Umur, dan

Tingkat Pendidikan. Tingkat konsumsi beras dan tingkat konsumsi non beras

membentuk pola pangan harapan Desa Kuta Dame yang kemudian akan

dibandingkan dengan pola pangan harapan ideal nasional. Dari perbandingan

tersebut dapat diketahui apakah pola pangan harapan Desa Kuta Dame ideal atau

tidak ideal.

Penelitian dilakukan di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten

Pakpak Bharat dengan sasaran responden masyarakat (ibu rumah tangga).

Berdasarkan uraian diatas, maka skema kerangka pemikiran penelitian dapat

dilihat pada gambar 2.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

17

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Analisis Pola Konsumsi Pangan dan

Tingkat Konsumsi Beras

Keterangan:

: Menyatakan Alur

: Menyatakan Pengaruh

: Menyatakan Perbandingan

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah, maka hipotesis penelitian adalah: ada pengaruh

pendapatan, jumlah anggota keluarga, umur, dan tingkat pendidikan terhadap

tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan,

Kabupaten Pakpak Bharat baik secara serempak maupun parsial.

Ideal Tidak Ideal

Tingkat

Konsumsi

Beras

Masyarakat

Pola Konsumsi

Tingkat

Konsumsi

Non Beras

Pola Pangan

Harapan Pola Pangan

Harapan Ideal

1. Pendapatan

2. Jumlah Anggota

Keluarga

3. Umur

4. Tingkat Pendidikan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penetuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) di Desa Kuta

Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Dari data Badan Pusat

Statistik (Kecamatan Kerajaan Dalam Angka 2015) bahwa Desa Kuta Dame

memliki jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah 2.217 jiwa.

Tabel 3.1 Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk menurut Desa 2014

No. Desa Luas (Km2) Jumlah

Penduduk

Kepadatan

Penduduk

1 Majanggut II 36,56 86 2,35

2 Majanggut I 15,40 900 58,44

3 Pardomuan 5,33 437 81,98

4 Parpulungan 17,75 1.661 93,57

5 Kuta Saga 3,30 596 180,6

6 Kuta Dame 18,00 2.217 123,1

7 Kuta Meriah 10,50 742 70,66

8 Sukaramai 33,05 1.687 51,04

9 Surung Mersada 4,50 341 75,77

10 Perduhapen 3,22 263 81,67

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pakpak Bharat 2015

3.2 Metode Penentuan Sampel

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kepala Desa Kuta Dame, jumlah

rumah tangga di Desa Kuta Dame, Kecamatan Pakpak Bharat sebesar 505 KK.

Penentuan sampel ditentukan secara Accidental Sampling dengan jumlah sampel

dapat dihitung dengan rumus Slovin (Supriana, 2013), yaitu:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

19

𝑛 = 𝑁

1+(𝑁𝑒2)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Taraf kesalahan (dalam penelitian ini digunakan α = 10%)

Maka dapat diperoleh jumlah sampel sebesar :

𝑛 = 505

1 + (505𝑥0,12)

𝑛 = 83,47 = 84 sampel

Dari rumus di atas dapat diperoleh jumlah sampel yang akan diteliti adalah 84

sampel.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden

menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sedangkan

data sekunder yang digunakan merupakan data yang diperoleh dari instansi-

instansi terkait dengan penelitian ini, seperti Badan Pusat Statistik dan Badan

Ketahanan Pangan, serta dari berbagai literatur, jurnal, dan internet yang

mendukung penelitian ini.

3.4 Metode Analisis Data

Untuk identifikasi masalah pertama, dianalisis dengan menggunakan analisis

deskriptif untuk menggambarkan pola konsumsi pangan masyarakat di Desa Kuta

Dame. Pola konsumsi pangan diperoleh dari hasil wawancara kepada masyarakat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

20

di Desa Kuta Dame dengan pertanyaan seputar jenis/kelompok dan jumlah pangan

yang dikonsumsi per harinya, seperti kelompok padi-padian, umbi-umbian,

pangan hewani, minyak dan lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula,

sayur dan buah, dan lain-lain.

Untuk identifikasi masalah 1 digunakan perhitungan konsumsi energi berdasarkan

acuan PPH (BKP Sumatera Utara, 2015) dengan formula sebagai berikut :

1. Konsumsi Aktual

Konsumsi Aktual = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎

2. Energi Aktual

Energi Aktual = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐻𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 x Faktor Konversi (Kkal)

3. % Aktual

% Aktual = 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 x 100%

4. % Angka Kecukupan Energi (AKE)

% AKE = 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

2000 x 100%

5. Skor Aktual = % Aktual x Bobot

6. Skor AKE = % AKE x Bobot

7. Menghitung skor PPH dengan ketentuan menggunakan skor maksimum jika

skor AKE > skor maksimum.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

21

Penentuan Bobot :

1. Sumber Tenaga (Karbohidrat dan Lemak) = 33,3 %

Padi-padian (50%), umbi-umbian (6%), minyak dan lemak (10%), buah/biji

beminyak (3%), dan gula (5%). Bobot : 33,3 % / 74 % = 0, 5.

2. Sumber Zat Pembangun (Protein) = 33,3 %

Pangan hewani (12%) dan kacang-kacangan (5%). Bobot : 33,3 % / 17 % = 2.

3. Sumber Zat Pengatur (Vitamin dan Mineral) = 33,3 %

Sayur dan buah (6%). Bobot : 33,3 % / 6 % = 5.

4. Lain-lain (0,1%)

Bumbu-bumbuan dan minuman (3%). Bobot : 0,1 % / 3 % = 0,03.

(Sumber : BKP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015)

Untuk identifikasi masalah kedua, dianalisis dengan menggunakan analisis

deskriptif untuk mengetahui tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Kuta

Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Tingkat konsumsi beras

diperoleh dari bagian pola konsumsi pangan kelompok padi-padian, sedangkan

tingkat konsumsi non beras diperoleh dari bagian pola konsumsi selain dari beras,

seperti kelompok non beras padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak

dan lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah, dan lain-

lain.

Untuk hipotesis ketiga, dianalisis dengan menggunakan analisis Regresi Linier

Berganda (Multiple Regression Analysis) dengan alat bantu SPSS 20.0.

Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut:

Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

22

Dimana :

Ŷ = Tingkat Konsumsi Beras (Kg)

b0 = Parameter Intercept

b1, b2, b3, b4 = Parameter Koefisien Regresi

X1 = Tingkat Pendapatan (Rp)

X2 = Jumlah Anggota Keluarga (Jiwa)

X3 = Umur (Tahun)

X4 = Tingkat Pendidikan (Tahun)

e = Eror

Uji Kesesuaian Model (Test of Goodness of Fit)

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi R2 merupakan suatu nilai statistik yang dihitung dari

data sampel. Koefisien ini menunjukkan persentase variasi seluruh variabel

terikat yang dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas (explanatory

variables). Koefisien ini merupakan suatu ukuran sejauh mana variabel

bebas dapat merubah variabel terikat dalam suatu hubungan (Supriana, 2013).

Nilai koefisien determinasi (R2) berkisar antara 0 < R2 < 1, dengan kriteria

pengujiannya menunjukkan model yang terbentuk mampu menjelaskan

keragaman dari variabel terikat, demikian pula sebaliknya

2. Uji Serempak (Uji F - Statistik)

Uji F adalah uji secara serempak (simultan) signifikansi pengaruh perubahan

variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya parameter X1, X2, X3,

dan X4 secara bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau tidak.

Kriteria pengujian:

Jika sig. F ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

23

Jika sig. F > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika H0 diterima artinya X1, X2, X3, dan X4 secara serempak tidak berpengaruh

nyata terhadap Y (tingkat konsumsi beras).

Jika H1diterima artinya X1, X2, X3, dan X4 secara serempak berpengaruh nyata

terhadap Y (tingkat konsumsi beras).

3. Uji Parsial (Uji t Statistik)

Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial

berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi (α) yang

digunakan dalam ilmu sosial adalah 5% (Firdaus, 2011).

Kriteria Pengujian:

Jika sig. t ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika sig. t > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika H0 diterima artinya X1, X2, X3, dan X4 secara parsial tidak berpengaruh nyata

terhadap Y (tingkat konsumsi beras).

Jika H1 diterima artinya X1, X2, X3, dan X4 secara parsial berpengaruh nyata

terhadap Y (tingkat konsumsi beras).

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Definisi dan batasan operasional bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman

dalam penelitian ini.

3.5.1 Definisi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

24

1. Pangan adalah kebutuhan manusia yang sifatnya mendasar seperti beras,

jagung, ubi, daging, minyak, kacang-kacangan, gula, sayuran, buah, dan

sebagainya.

2. Pangan Beras adalah salah satu komoditi pangan utama yang dikonsumsi oleh

manusia untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat.

3. Pola Konsumsi Pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang

dikonsumsi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan dapat menunjukkan

tingkat keberagaman pangan masyarakat.

4. Tingkat Konsumsi Beras adalah jumlah rata-rata beras yang dikomsumsi oleh

masyarakat dalam satuan gr/kap/hr.

5. Pola Pangan Harapan adalah jenis dan jumlah kelompok pangan yang

digunakan sebagai parameter untuk menilai tingkat keanekaragaman, mutu, dan

gizi yang dikonsumsi masyarakat.

6. Pola Pangan Harapan Ideal adalah suatu parameter yang digunakan untuk

menilai tingkat keanekaragaman, mutu, dan gizi yang dikonsumsi oleh

masyarakat. Skor PPH ideal yang ditargetkan pada tahun 2015 sebesar 95%.

7. Konsumsi Energi adalah sejumlah energi pangan yang dikonsumsi penduduk

rata-rata per orang per hari dalam satuan Kkal/kap/hr.

8. Angka Kecukupan Energi adalah sejumlah zat gizi/energi pangan yang

diperlukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhannya dalam satuan

Kkal/kap/hr.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

25

9. Bobot adalah nilai yang diberikan untuk setiap kelompok bahan pangan dengan

mempertimbangkan kepadatan energi, zat gizi, serat, kuantitas, dan cita rasa

terhadap komoditas tersebut.

10. Tingkat Pendapatan Rumah Tangga adalah jumlah seluruh pendapatan yang

dihasilkan oleh seluruh anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah dan satu

dapur yang sama dalam satuan Rp/bulan.

11. Jumlah Anggota Rumah Tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat

tinggal di suatu rumah tangga, yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan anggota

lainnya yang masih menjadi tanggungan kepala rumah tangga, yang dinyatakan

dalam satuan jiwa.

12. Umur adalah usia ibu rumah tangga (responden) yang dihitung dari tanggal

lahirnya sampai saat dilakukan penelitian yang dinyatakan dalam satuan tahun.

3.5.2 Batasan Operasional

1. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan,

Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara pada bulan September sampai

November tahun 2016

2. Responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Desa Kuta Dame,

Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

26

BAB IV

DESKRIPSI WI LAYAH

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

Desa Kuta Dame terletak di Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat

dengan luas wilayah sebesar 1800 Ha dan berada di ketinggian 1200 mdpl. Desa

Kuta Dame memliki musim hujan dan kemarau dengan jumlah bulan hujan adalah

5 bulan. Desa Kuta Dame merupakan desa yang terdiri dari 6 dusun yakni Dusun

Tanjung Rahu I, Dusun Galiaman, Dusun Parendean, Dusun Lumban Siregar,

Dusun Sitiotio, dan Dusun Tanjung Rahu II.

Desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat memiliki batas-

batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Dairi.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kuta Saga Kecamatan Kerajaan.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Parpulungan Kecamatan Kerajaan.

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kuta Meriah Kecamatan Kerajaan.

Masyarakat di Desa Kuta Dame sebagian besar bergerak dalam bidang pertanian

dan perkebunan. Tanaman pangan yang ditanam seperti padi sawah, padi gogo,

jangung. Sedangkan tanaman perkebunan yang dibudidayakan adalah kopi dan

kemenyan. Selain itu terdapat tanaman hortikultura juga seperti cabai, sawi dan

berbagai macam sayur lainnya.

4.1.1 KEADAAN PENDUDUK

a. Penduduk Menurut Jenis Kelamin

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

27

Pada tahun 2015 penduduk di Desa Kuta Dame berjumlah 2217 jiwa. Penduduk

Desa Kuta Dame didominasi oleh laki-laki sebanyak 1125 jiwa dan penduduk

perempuan sebanyak 1092 jiwa.

Rumah tangga di Desa Kuta Dame berjumlah 505 dengan rata-rata jumlah

anggota keluarga per rumah tangga sebanyak 5 orang.

b. Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan

Mata pencaharian penduduk Desa Kuta Dame beragam jenisnya, yaitu petani,

industri rumah tangga, PNS dan TNI/POLRI, Pedagang, dan lain-lain. Jenis mata

pencaharian penduduk Desa Kuta Dame dapat dilihat pada tabel 4.1berikut.

Tabel. 4.1 Penduduk menurut jenis pekerjaan

No. Mata Pencaharian Jumlah

(Jiwa)

Persentase

(%)

1 Pertanian 305 76,44

2 Industri Rumah Tangga 3 0,75

3 PNS dan TNI/POLRI 13 3,26

4 Lainnya 78 19,55

Total 399 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Kuta Dame Tahun 2015

Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa mata pencaharian penduduk di Desa

Kuta Dame didominasi di bidang pertanian sebanyak 305 jiwa atau sebesar

76,44%, kemudian diikuti PNS dan TNI/POLRI sebanyak 13 jiwa atau sebesar

3,26%, dan di bidang Industri Rumh Tangga sebanyak 3 jiwa (0,75%) dan

lainnya sebanyak 78 jiwa(19,55%).

c. Penduduk Menurut Agama

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

28

Untuk melihat keberagaman agama di Desa Kuta Dame dijelaskan oleh tabel 4.2

berikut:

Tabel 4.2 Penduduk Menurut Kelompok Agama

No. Agama Jiwa Persentase

(%)

1. Islam 901 40,64

2. Katolik 106 4,78

3. Protestan 1210 54,58

4. Hindu - 0

5. Budha - 0

Total 2.217 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Kuta Dame Tahun 2015

Dalam Tabel diatas dapat dilihat penduduk di Desa Kuta Dame mayoritas

memeluk agama Kristen Protestan dengan jumlah 1.210 orang atau sebesar

54,58%. Kemudian diikuti oleh agama Islam dengan jumlah 901 orang atau

sebesar 40,64% dan sisanya memeluk agama Katolik dengan jumlah 106 orang

atau sebesar 4,78%.

4.1.2 Sarana dan Prasarana

Dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk di suatu desa tidak terlepas dari

ketersediaan sarana dan prasarana yang terdapat di desa sehingga dapat

mendorong peningkatan kualitas sumberdaya manusia di desa tersebut. Desa Kuta

Dame memiliki berbagai sarana dan prasarana yang dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana

No. Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)

1 Sarana Pendidikan 4

2 Sarana Kesehatan 9

3 Sarana Ibadah 9

Sumber: Kantor Kepala Desa Kuta Dame 2015

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

29

Dari Tabel dapat dilihat bahwa Desa Kuta Dame memiliki sarana pendidikan

sebanyak 4 unit yang terdiri dari 2 unit SD Negeri, 1 unit SD Swasta dan 1 unit

SMP Negeri. Untuk sarana kesehatan sebanyak 9 unit yang terdiri dari 2 unit

Puskesmas pembantu, 3 unit Pokesdes, dan 4unit Posyandu. Sedangkan untuk

sarana ibadah sebanyak 9 unit yang terdiri dari 3 unit Masjid, 2 unit Mushola, dan

4 unit Gereja.

4.2 Karakteristik Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Desa Kuta Dame,

Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Karakteristik rumah tangga

sampel yang dimaksud meliputi tingkat pendapatan rumah tangga, jumlah anggota

rumah tangga, umur ibu rumah tangga, dan tingkat pendidikan ibu rumah tangga.

4.2.1 Pendapatan Rumah Tangga

Pendapatan Rumah Tangga di Desa Kuta Dame bervariasi. Hal ini disebabkan

oleh beragamnya mata pencaharian masyarakat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut ini

Tabel 4.4 Pendapatan Rumah Tangga Sampel di Desa Kuta Dame

No Pendapatan Rumah Tangga

(Rp/Bulan)

Jumlah Rumah

Tangga

(Jiwa)

Persentase

(%)

1 <1.000.000 25 29,76

2 1.000.000 -2.000.000 42 50,00

3 >2.000.000 17 20,23

Total 84 100

Sumber: Lampiran

Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pendapatan rumah tangga terbanyak di Desa

Kuta Dame adalah pendapatan yang berkisar Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 per

bulannya yaitu sebanyak 42 rumah tangga atau berkisar 50,00%. Sedangkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

30

pendapatan terkecil pada kisaran diatas Rp. 2.000.000 per bulan yaitu sebanyak 17

rumah tangga atau berkisar 20,23%.

4.2.2 Jumlah Anggota Rumah Tangga

Dalam membeli dan mengkonsumsi pangan, jumlah konsumsi rumah tangga

sangat dipengaruhi oleh anggota keluarga yang menjadi tanggungannya. Adapun

jumlah anggota rumah tangga di Desa Kuta Dame dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Jumlah Anggota Rumah Tangga

No Jumlah Anggota Keluarga Jumlah

(Kepala

Keluarga)

Persentase

(%)

1 1-3 17 20,24

2 4-6 60 71,43

3 >6 7 8,33

Total 84 100

Sumber: Lampiran

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah anggota rumah tangga terbanyak di

Desa Kuta Dame pada kelompok 4-6 yaitu sebanyak 60 KK atau 71,43% dan

yang terendah pada kelompok >6 yaitu sebanyak 7 KK atau 8,33%.

4.2.3 Umur

Perbedaan umur ibu rumah tangga di Desa Kuta Dame dapat dilihat dari tabel 4.6.

Tabel 4.6 Umur Ibu Rumah Tangga

No Umur Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

1 21-40 50 59,52

2 41-60 27 32,14

3 61-80 7 8,34

Total 84 100

Sumber: Lampiran

Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa rata-rata umur ibu rumah tangga di Desa Kuta

Dame terbanyak yaitu pada kisaran umur 21-40 tahun sebanyak 50 orang atau

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

31

sekitar 59,52%. Sedangkan yang terendah pada kisaran umur 61-80 tahun

sebanyak 7 orang atau sekitar 8,34%.

4.2.4 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan ibu rumah tangga mempengaruhi konsumsi rumah tangga

karena pendidikan yang tinggi akan menyebabkan seseorang lebih selektif dalam

menentukan pangan yang akan dikonsumsi dengan mempertimbangkan kebutuhan

gizi. Adapun tingkat pendidikan ibu rumah tangga di Desa Kuta Dame dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga

No Tingkat Pendidikan Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

1 SD/SR 21 25

2 SMP 25 29,76

3 SMA 31 36,90

4 D3 dan S1 7 8,34

Total 84 100

Suber: waras

Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata ibu rumah tangga di Desa Kuta Dame

berpendidikan SMA sebanyak 31 orang atau sekitar 36,90%, dan tingkat

pendidikan yang paling sedikit adalah D3 dan S1 sebanyak 7 orang atau sekitar

8,34%.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

32

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pola Konsumsi Pangan

Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang

dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Pola Konsumsi

Pangan juga menggambarkan keberagaman pangan rumah tangga di daerah

penelitian, yaitu Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak

Bharat.

Dari hasil penelitan diperoleh pola konsumsi pangan rumah tangga di Desa Kuta

Dame pada tabel berikut:

Tabel 5.1 Situasi Pangan Rumah Tangga Di Desa Kuta Dame, Kecamatan

Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Kelompok

Pangan

Konsumsi

Aktual

(gr/kap/hr)

Energi Aktual

(kkal/kap/hr)

%

AKE

Bobot Skor

AKE

Skor

Maks

PPH

Ideal

PPH

Padi-

padian

331,92

1206,98 60,35 0,50 30.18 25,00 25,00

Umbi-

umbian

44,66

59,55 2,98 0,50 1,49 2,50 1,49

Pangan

Hewani

103,66 177,70 8,89 2,00 17,78 24,00 17,78

Minyak

dan

Lemak

33,44

278,67 13,93 0,50 6,97 5,00 5,00

Buah/Biji

Berminyak

26,17 157,02 7,85 0,50 3,93 1,00 1,00

Kacang-

kacangan

65,31

186,60 9,33 2,00 18,66 10,00 10,00

Gula 46,64 155,47 7,77 0,50 3,89 2,50 2,50

Sayur dan

Buah

230,10

120.05 6,00 5,00 30,00 30,00 30,00

Dan Lain-

lain

30,01 120.04 6,00 0,03 0,18 0,00 0,00

Total 911,91 2462,08 123,1 11,53 113,08 100 92,77

Sumber:Lampiran 5 dan BKP Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

33

Dari Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa berat rata-rata konsumsi rumah tangga di Desa

Kuta Dame adalah 911,91 gr/kap/hr. Hal ini menunjukkan bahwa berat konsumsi

pangan di Desa Kuta Dame melebihi berat konsumsi pangan ideal yang

dianjurkan sebesar 850 gr/kap/hr. Berat konsumsi pangan rumah tangga di Desa

Kuta Dame dari kelompok terbesar hingga terkecil adalah padi-padian, sayur dan

buah, pangan hewani, kacang-kacangan, gula, umbi-umbian, minyak dan lemak,

lain-lain, dan buah/ biji berminyak.

Dari tabel 5.1 juga dapat dilihat bahwa rata-rata konsumsi energi rumah tangga di

Desa Kuta Dame adalah 2.462,08 kkal atau 123,10%. Hal ini menunjukkan bahwa

konsumsi energi di Desa Kuta Dame melebihi dari konsumsi energi yang

dianjurkan yaitu sebesar 2000 kkal. Kelompok pangan yang memiliki energi

terbesar hingga terkecil adalah padi-padian, minyak dan lemak, kacang-kacangan,

buah/biji berminyak, gula, sayur dan buah, lain-lain, dan umbi-umbian.

Dari tabel 5.1 juga diperoleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Desa Kuta

Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat bahwa skor PPH di Desa

Kuta Dame sebesar 92,77. Hal ini berarti PPH di Desa Kuta Dame belum

mencapai target sebesar 95 yang telah ditetapkan oleh Badan Ketahanan Pangan

pada tahun 2015.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat beberapa kelompok pangan yang

mencapai jumlah pangan yang dianjurkan apabila dibandingkan dengan jumlah

pangan ideal nasional per kapita per hari, yang dijelaskan dalam Tabel 5.2.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

34

Tabel 5.2. Perbandingan Konsumsi Ideal Nasional dan Konsumsi Rumah

Tangga Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten

Pakpak Bharat

Kelompok Pangan Konsumsi Pangan Konsumsi Energi % AKE

Ideal Hasil Ideal Hasil Ideal Hasil

Padi-padian 275 331,92 1.000 1206,98 50 60,35

Umbi-umbian 90 44,66 120 59,55 6 2,98

Pangan Hewani 140 103,66 240 177,70 12 8,89

Minyak dan

Lemak

25 33,44 200 278,67 10 13,93

Buah/Biji

Berminyak

10 26,17 60 157,02 3 7,85

Kacang-kacangan 35 65,31 100 186,60 5 9,33

Gula 30 46,64 100 155,47 5 7,77

Sayur dan

Buah

230 230,10 120 120.05 6 6,00

Lain-lain 15 30,01 60 120.04 3 6,00

TOTAL 850 911,91 2.000 2462,08 100 123,10

Sumber: Lampiran 4 dan BKP Sumatera Utara

Tabel 5.2. menunjukkan tingkat konsumsi pangan di Desa Kuta Dame. Dapat

dilihat bahwa besaran konsumsi pangan di Desa Kuta Dame sudah melebihi angka

ideal dan konsumsi energi di Kuta Dame juga telah melebihi angka kecukupan

yang dianjurkan. Dari kesembilan kelompok pangan, terdapat 6 (enam) kelompok

pangan yang berada di atas angka ideal, yaitu padi-padian, minyak dan lemak,

buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, dan lain-lain (minuman dan

bumbu). Sedangkan kelompok pangan pangan hewani dan umbi-umbian masih

berada di bawah angka kecukupan yang dianjurkan. Untuk kelompok pangan

sayur dan buah telah mencapai angka ideal yang ditetapkan oleh badan ketahanan

pangan.

Kelebihan maupun kekurangan mengkonsumsi kesembilan kelompok pangan

dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

35

1. Karbohidrat dan Lemak (Padi-padian, Umbi-umbian, Minyak dan Lemak, Buah

/Biji Berminyak, dan Gula).

Kelebihan karbohidrat dan lemak akan mengakibatkan timbulnya berbagai macam

penyakit seperti: diabetes tipe 2, karies gigi, penyakit jantung, obesitas, resiko

kanker, tekanan darah tinggi, dan berbagai penyakit kronis lainnya.

Kekurangan karbohirat dan lemak akan mengakibatkan tubuh tidak mampu

menciptakan energi yang cukup. Hal ini bisa mengakibatkan tubuh mudah lelah

dan terasa lemah. Selain itu, tubuh akan mengalami kesulitan untuk melawan

berbagai jenis penyakit dan proses penyembuhan luka. Tubuh juga tidak

mendapatkan vitamin dan mineral yang ditemukan dalam makanan yang

mengandung karbohidrat, sehingga sistem kekebalan tubuh akan berkurang.

2. Protein (Pangan Hewani dan Kacang-kacangan)

Kelebihan protein akan mengakibatkan terganggunya metabolisme protein yang

berada di hati. Selain itu sistem kerja ginjal juga ikut mengalami gangguan karena

bertugas membuang hasil metabolisme protein yang tidak terpakai. kelebihan

asupan protein akan meningkatkan kadar keasaman tubuh, khususnya keasaman

darah dan jaringan. Kondisi ini disebut asidosis. Gangguan pencernaan, seperti

kembung, sakit mag, sembelit, merupakan gejala awal asidosis.

Kekurangan protein akan mengakibatkan lemah otot dan sakit otot, kulit kering

dan ruam, mudah lesu, berat badan menurun, gampang gelisah, mual, dan sering

mengalami borok di kulit.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

36

3. Vitamin dan Mineral (Buah dan Sayur)

Kelebihan vitamin dan mineral. Jika kelebihan vitamin A mengakibatkan tulang

rapuh, nyeri persendian, kulit kering, dan kerusakan/ pembengkakan hati. Jika

kelebihan vitamin B mengakibatkan gagal ginjal dan kerusakan saraf. Jika

kelebihan vitamin C mengakibatkan diare, pusing, sakit kepala, dan lelah. Jika

kelebihan vitamin E mengakibatkan meningkatkan risiko pendarahan dalam

tubuh. Sedangkan kelebihan mineral berupa zat besi, kalsium, dan yodium

mengakibatkan kelainan metabolisme tubuh.

Kekurangan vitamin dan mineral. Jika kekurangan vitamin A mengakibatkan

gangguan pada penglihatan seperti keringnya selaput dan kornea mata. Jika

kekurangan vitamin B mengakibatkan penyakit beri-beri, penurunan kinerja saraf,

dan bibir pecah-pecah. Jika kekurangan vitamin C mengakibatkan sariawan, gusi

berdarah dan otot mudah lemah. Jika kekurangan vitamin D mengakibatkan

terhambatnya pertumbuhan tubuh. Jika kekurangan vitamin E mengakibatkan

terhambatnya perkembangan saraf otot dan merusak sistem kekebalan tubuh.

Sedangkan kekurangan mineral berupa zat besi, kalsium, dan yodium

mengakibatkan anemia, menurunkan daya konsentrasi, pengeroposan tulang, dan

menimbulkan penyakit gondok.

5.2 Tingkat Konsumsi

Tingkat konsumsi menggambarkan jumlah bahan makanan yang rata-rata

dikonsumsi anggota masyarakat. Tingkat konsumsi dalam penelitian ini

membahas tentang tingkat konsumsi beras. Dari hasil penelitian diperoleh tingkat

konsumsi beras masyarakat di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten

Pakpak Bharat yang dapat dilihat pada tabel 5.3.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

37

Tabel 5.3 Situasi Konsumsi Pangan Kelompok Padi-padian Penduduk Desa

Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat

No Kelompok Pangan Konsumsi Pangan

(Gr/Kap/Hr)

1 Padi-padian(Beras) 280,26

- Beras giling 280,26

2 Padi-padian(Non Beras) 51,66

- Jagung Pipilan

- Tepung terigu

- Padi-padian lain

2,23

2,88

46,55

Sumber: Lampiran 4 (Diolah)

Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa rata-rata konsumsi beras penduduk di Desa

Kuta Dame sebesar 280,26 Gr/Kap/Hr. Sedangkan konsumsi kelompok padi-

padian non beras sebsar 51,66 Gr/Kap/Hr yang terdiri dari jagung pipilan sebesar

2,23 gr/kap/hr, tepung terigu sebesar 2,88 gr/kap/hr, dan padi-padian lainnya

sebesar 46,55 gr/kap/hr.

Perbandingan tingkat konsumsi beras di Desa Kuta Dame dengan tingkat

konsumsi beras nasional, Provinsi Sumatera Utara, dan Kabupaten Pakpak Bharat

dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4 Perbandingan Tingkat Konsumsi Beras

No Uraian Tingkat Konsumsi Beras

Situasi Konsumsi

Gr/Kap/Hr

Konsumsi Ideal

Gr/Kap/Hr

1 Nasional 263,5 239

2 Provinsi Sumatera Utara 275,7 239

3 Kabupaten Pakpak Bharat 327,1 239

4 Desa Kuta Dame 280,26 239

Sumber: Lampiran 1, 2, dan 4

Dari Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa situasi konsumsi beras di Desa Kuta Dame

lebih besar jika dibandingkan dengan situasi konsumsi beras Nasional. Akan

tetapi situasi konsumsi beras di Desa Kuta Dame lebih kecil jika dibandingkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

38

dengan situasi konsumsi beras di Provinsi Sumatera Utara dan situasi konsumsi

beras di Kabupaten Pakpak Bharat.

Tingkat konsumsi beras di Desa Kuta Dame lebih besar jika dibandingkan dengan

tingkat konsumsi beras ideal. Hal ini disebabkan karena sebagian besar penduduk

di Desa Kuta Dame bermata pencaharian sebagai petani dimana membutuhkan

energi dalam jumlah cukup besar.

5.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Beras

Masyarakat di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak

Bharat

Terdapat 4 faktor yang dianalisis dalam penelitian ini, yaitu tingkat pendapatan

rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, umur, dan tingkat pendidikan.

Setelah dilakukan uji dengan menggunakan SPSS 20.0 diperoleh hasil sebagai

berikut.

Tabel. 5.5 Hasil Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Konsumsi Beras di Desa Kuta Dame

No Variabel Koef. Regresi Sig.

1 Konstanta -78,066 0,809

2 Tingkat Pendapatan -0,000027 0,525

3 Jumlah Anggota Keluarga 301,470 0,000

4 Umur 9,093 0,027

5 Tingkat Pendidikan -36,034 0,038

R Square 0,576

Sumber:Lampiran 7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

39

Y = -78,066 – 0,000027 X1 + 301,470 X2 + 9,093 X3 – 36,034 X4

Persamaan regresi di atas menjelaskan bahwa:

Nilai konstanta sebesar -78,066 menunjukkan bahwa besar efek yang ditumbulkan

variabel bebas tingkat pendapatan rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga,

umur, dan tingkat pendidikan terhadap variabel terikat konsumsi beras rumah

tangga adalah -78,066. Atau apabila variabel bebas bernilai 0, maka variabel

terikat akan menurun sebesar 78,066 gr.

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 5.5. menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R2 (R Square) yang

diperoleh adalah sebesar 0,576. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 57,6%

variabel terikat (tingkat konsumsi beras rumah tangga) dapat dijelaskan oleh

variabel bebas (tingkat pendapatan rumah tangga, jumlah anggota keluarga, umur,

dan tingkat pendidikan). Sedangkan sisanya 42,4 % dipengaruhi oleh variabel

bebas lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.

Hasil Uji Serempak (Uji Statistik F)

Berdasarkan Tabel Anova pada Lampiran 7, didapat signifikansi F adalah sebesar

0,000 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang

berarti variabel bebas (tingkat pendapatan rumah tangga, jumlah anggota

keluarga, umur, dan tingkat pendidikan) secara serempak berpengaruh nyata

terhadap variabel bebas (konsumsi beras rumah tangga).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

40

Hasil Uji Parsial (Uji Statistik t)

• Tingkat pendapatan rumah tangga

Dari tabel 5.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi t tingkat pendapatan

rumah tangga (X1) adalah sebesar 0,525 (>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa

H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti variabel bebas tingkat pendapatan

rumah tangga secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi beras

rumah tangga. Koefisien regresi X1 (tingkat pendapatan rumah tangga)

bernilai -0,000027 , artinya setiap kenaikan pendapatan sebesar Rp 1, maka

konsumsi beras rumah tangga akan menurun sebesar 0,000027 gr, dengan

asumsi variabel lain kontan.

Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa variabel

tingkat pendapatan rumah tangga berpengaruh terhadap konsumsi beras

rumah tangga dikarenakan di daerah penelitian banyak sampel yang bermata

pencaharian sebagai petani komoditi padi semi konvensional, dimana hasil

dari usahatani tidak diperdagangkan seluruhnya, melainkan sebagian hasil

dari usahatani dikonsumsi sendiri. Sedangkan koefisien tingkat pendapatan

bernilai negatif bisa terjadi apabila pendapatan masyarakat semakin tinggi

kecendrungan untuk mengkonsumsi bahan pangan semakin berkurang dan

pendapatan lebih besar dikonsumsi ke kebutuhan sekunder dan tersier.

• Jumlah Anggota Keluarga

Dari tabel 5.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi t jumlah anggota

keluarga (X2) adalah sebesar 0,00 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima, yang berarti variabel bebas t jumlah anggota

keluarga secara parsial berpengaruh nyata terhadap konsumsi beras rumah

tangga. Koefisien regresi X2 (jumlah anggota keluarga) bernilai 301,470,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

41

artinya setiap penambahan jumlah anggota keluarga sebanyak 1 orang, maka

konsumsi beras rumah tangga akan meningkat sebesar 301,470 gr, dengan

asumsi lain konstan.

Hal ini sesuai dengan hipotesis awal dan sesuai dengan teori

(Tjiptoherijanto, 1992) suatu rumah tangga yang mempunyai jumlah anggota

keluarga yang lebih banyak akan mengkonsumsi lebih besar daripada rumah

tangga yang memiliki jumlah anggota keluarga yang lebih sedikit dengan

tingkat pendapatan yang sama.

• Umur

Dari tabel 5.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi t umur (X3) adalah

sebesar 0,027 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1

diterima, yang berarti variabel bebas t umur secara parsial berpengaruh nyata

terhadap konsumsi beras rumah tangga. Koefisien regresi X3 (umur) bernilai

9,093, artinya setiap kenaikan 1 tahun umur, maka konsumsi beras rumah

tangga akan meningkat sebesar 9,093 gr (ceteris paribus). Hal ini berlaku

untuk masyarakat yang memiliki umur berkisar 21-40 tahun dikarenakan

mayoritas responden berusia antara 21-40 tahun.

Hal ini sesuai dengan hipotesis awal dan sesuai dengan teori

(Sumarwan, 2004) Memahami umur konsumen adalah penting, karena

konsumen yang berbeda umur akan mengkonsumsi produk dan jasa yang

berbeda. Perbedaan umur juga akan mengakibatkan perbedaan selera dan

kesukaan terhadap merek.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

42

• Tingkat Pendidikan

Dari tabel 5.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi t tingkat pendidikan (X4)

adalah sebesar 0,038 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1

diterima, yang berarti variabel bebas t tingkat pendidikan secara parsial

berpengaruh nyata terhadap konsumsi beras rumah tangga. Koefisien regresi

X4 (Tingkat Pendidikan) bernilai -36,034, artinya setiap peningkatan tingkat

pendidikan 1 tahun, maka konsumsi beras rumah tangga akan menurun

sebesar 36,034 gr (ceteris paribus).

Hal ini sesuai dengan hipotesis awal dan sesuai dengan teori (Ananta, 1993)

seseorang yang berpendidikan tinggi akan menyadari pentingnya pendidikan

dan kesehatan bagi seorang anak, sehingga pengeluaran konsumsi akan lebih

besar dan pemenuhan kebutuhan kesehatan dan gizi keluarga juga akan lebih

baik dibandingkan kepala keluarga yang berpendidikan rendah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

43

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pola konsumsi pangan di Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten

Pakpak Bharat didominasi oleh kelompok padi-padian, minyak dan lemak,

buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, dan lain-lain (minuman dan

bumbu). Desa Kuta Dame mencapai skor Pola Pangan Harapan sebesar 92,77,

dimana skor tersebut berada dibawah skor yang telah ditetapkan oleh Badan

Ketahanan Pangan yaitu sebesar 95.

2. Tingkat konsumsi beras di Desa Kuta Dame lebih besar jika dibandingkan

dengan situasi konsumsi beras Nasional. Akan tetapi situasi konsumsi beras di

Desa Kuta Dame lebih kecil jika dibandingkan dengan situasi konsumsi beras

di Provinsi Sumatera Utara dan situasi konsumsi beras di Kabupaten Pakpak

Bharat.

3. Secara serempak variabel bebas (tingkat pendapatan rumah tangga, jumlah

anggota keluarga, umur, dan tingkat pendidikan) berpengaruh nyata terhadap

tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Kuta Dame.

Secara parsial variabel bebas (jumlah anggota keluarga, umur, dan tingkat

pendidikan) berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras masyarakat di

Desa Kuta Dame.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

44

6.2 Saran

1. Kepeda Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat

Diharapkan kepada pemerintah agar mengsosialisasikan kepada masyarakat

mengenai pola konsumsi pangan yang ideal agar mencapai pola pangan

harapan yang ideal.

2. Kepada Masyarakat

Disarankan kepada masyarakat di Desa Kuta Dame agar meningkatkan

konsumsi kelompok umbi-umbian, sayur dan buah, serta pangan hewani.

Sebaliknya mengurangi konsumsi pangan pada kelompok padi-padian, minyak

dan lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, dan lain-lain agar pola

konsumsi pangan penduduk di Desa Kuta Dame lebih beragam dan berimbang.

3. Kepada Peneliti Selanjutnya

Disarankan kepada peneliti selanjuntya untuk meneliti aspek ketersediaan

pangan/ aspek agribisnis pangan di daerah Pakpak Bharat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

DAFTAR PUSTAKA

Amang. 1993. Ekonomi Perberasan Jagung dan Minyak Sawit. PT Dharma Karsa

Utama. Jakarta

Ananta, Aris. 1993. Ciri Demografi kualitas penduduk dan pembangunan. LDFE-

UI. Jakarta

Ariani, M. 1993. Kajian pola konsumsi dan permintaan pangan serta proyeksi

kebutuhan pangan pada Repelita VI di tiga Provinsi di Indonesia [tesis].

Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Ariani dkk. 1995. Perencanaan Kebutuhan Pangan Pada Repelita VI di tiga

Provinsi di Indonesia (Penerapan Pedoman Pola Pangan Harapan). Institut

Pertanian Bogor

Aziz, T. A. 2008. Kajian Perubahan Pola Konsumsi Pangan di Sumatera Utara.

Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara

Badan Ketahanan Pangan. 2011. Analisis Konsumsi Pangan Provinsi Bengkulu

2011. Bengkulu

Badan Ketahanan Pangan. 2012. Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan

2012. Jakarta

Badan Ketahanan Pangan. 2015. Metode dan Teknis Pengolahan Data Susenas

Untuk Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan. Sumatera Utara

Badan Pusat Statistik. 2015. Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka. Pakpak

Bharat

Baliwati dkk. 2010. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya

Baliwati, YF. 2002. Bahan Ajar Mata Kuliah Metode Penilaian Gizi Neraca

Bahan Makanan. Diktat Jurusan Gizi Masyarakat Dan Sumberdaya

Keluarga. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor

Bangun, Haga P. 2013. Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi

Beras. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan

Djauhari A, Friyanto S. 1993. Ciri-Ciri Rumah Tangga Defisit Energi Di

Pedesaan. Forum Agro Ekonomi. Jawa Tengah

Firdaus, Muhammad. 2011. Ekonometrika: Suatu Pendekatan Aplikatif. Edisi

Kedua, Cetakan Pertama. Bumi Aksara. Jakarta

Hidayat. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan 1. Salemba Medika. Jakarta

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Khumaidi, M. 1997. Beras Sebagai Pangan Pokok Utama Bangsa Indonesia

Keunikan dan Tantangannya Bogor. Orasi ilmiah Guru Besar Ilmu Gizi

Fakultas Pertanian IPB

Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi Teori, Masalah dan Kebijakan. Rajawali

Press. Jakarta

Purba, Shella. 2016. Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi

Beras dan Non Beras.Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Sediaoetama, AD. 2006. Ilmu Gizi Jilid I. Dian Rakyat. Jakarta

Sembiring, ET. 2002. Pengembangan pola konsumsi pangan penduduk dengan

pendekatan pola pangan harapan (PPH) di Kabupaten Karo Provinsi

Sumatera Utara. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Jakarta

Suhardjo. 2008. Perencanaan Pangan Dan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.

Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Bogor. Ghalia Indonesia.

Supriana, T. 2013. Dasar Ekonometrika. Universitas Sumatera Utara. Medan

Suryana, A., 2003. Kapita Selekta Evolusi Pemikiran Kebijakan Ketahanan

Pangan. BPFE-Yogkarta. Yogyakarta.

Tjiptoherijanto, Prijono. 1992. Ketenagakerjaan, Kewirausahaan dan

Pembangunan Ekonomi. PT. Gramedia Widiasarana. Jakarta

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lampiran 1. Situasi Konsumsi Pangan Penduduk Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

No Kelompok Pangan Konsumsi Pangan

Total Pangan Gr/Kap/Hr Kg/Kap/Thn

1 Padi-padian 294,9 107,6

Beras Giling 275,7 100,6

Jagung Pipilan 2,4 0,9

Tepung Terigu 16,8 6,1

Padi-padian lainnya 0,0 0,0

2 Umbi-umbian 60,5 22,1

Ubi Kayu 39,8 14,5

Ubi Jalar 8,1 3,0

Sagu 0,2 0,1

Kentang 9,4 3,4

Umbi lainnya 3,1 1,1

3 Pangan Hewani 248,2 90,6

Daging Ruminansia 12,6 4,6

Daging Unggas 19,6 7,2

Telur 30,5 11,1

Susu 20,0 7,3

Ikan 165,5 60,4

4 Minyak dan Lemak 20,5 7,5

Minyak Kelapa 6,0 2,2

Minyak Sawit 14,3 5,2

Lemak 0,1 0,1

Minyak Lainnya 0,1 0,0

5 Buah/biji Berminyak 179,9 65,7

Kelapa 178,5 65,2

Kemiri 0,1 0,0

Biji Jambu Mete 0,0 0,0

Buah/biji berminyak lain 1,3 0,5

6 Kacang-kacangan 14,9 5,4

Kacang Tanah 1,2 0,5

Kacang Kedelai 9,9 3,6

Kacang Hijau 3,2 1,2

Kacang-kacangan lainnya 0,5 0,2

7 Gula 13,3 4,9

Gula Pasir 11,2 4,1

Gula Aren 2,1 0,8

Gula Kelapa 0,0 0,0

8 Sayur dan Buah 284,8 104,0

Sayur-sayuran 214,3 78,2

Buah-buahan 70,5 25,7

9 Lain-lain 2,0 0,7

Minuman 0,0 0,0

Bumbu 0,1 0,5

lainnya 1,8 0,6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lampiran 2. Situasi Konsumsi Pangan Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat Tahun

2015

No Kelompok Pangan Konsumsi Pangan

Total Pangan Gr/Kap/Hr Kg/Kap/Thn

1 Padi-padian 352,7 128,7

Beras Giling 327,1 119,4

Jagung Pipilan 11,4 4,2

Tepung Terigu 14,2 5,2

Padi-padian lainnya 0,0 0,0

2 Umbi-umbian 87,7 32,0

Ubi Kayu 48,8 17,8

Ubi Jalar 4,7 1,7

Sagu 0,0 0,0

Kentang 33,5 12,2

Umbi lainnya 0,6 0,2

3 Pangan Hewani 204,4 74,6

Daging Ruminansia 6,9 2,5

Daging Unggas 17,5 6,4

Telur 21,8 8,0

Susu 5,0 1,8

Ikan 153,3 56,0

4 Minyak dan Lemak 21,7 7,9

Minyak Kelapa 11,6 4,2

Minyak Sawit 9,5 3,5

Lemak 0,4 0,1

Minyak Lainnya 0,1 0,0

5 Buah/biji Berminyak 214,7 78,4

Kelapa 214,7 78,4

Kemiri 0,0 0,0

Biji Jambu Mete 0,0 0,0

Buah/biji berminyak lain 0,0 0,0

6 Kacang-kacangan 9,8 3,6

Kacang Tanah 0,9 0,3

Kacang Kedelai 7,9 2,9

Kacang Hijau 0,5 0,2

Kacang-kacangan lainnya 0,4 0,1

7 Gula 8,4 3,1

Gula Pasir 8,1 3,0

Gula Aren 0,3 0,1

Gula Kelapa 0,0 0,0

8 Sayur dan Buah 274,0 100,0

Sayur-sayuran 224,0 81,8

Buah-buahan 50,1 18,3

9 Lain-lain 0,6 0,2

Minuman 0,0 0,0

Bumbu 0,0 0,0

lainnya 0,6 0,2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 62: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lampiran 3. Konsumsi Pangan Rumah Tangga di Desa Kuta Dame Per Kapita Per Hari (Gr/Kap/Hr)

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Padi-Padian

Total Beras Tepung Beras Jagung

Tepung

Terigu Mie Basah Mie Kering

Biskuit dan

Roti

gr gr gr gr gr gr gr gr

1 3 357,14 - - - 23,81 40,95 7,14 429,05

2 3 357,14 - - - 22,22 14,29 - 393,65

3 4 266,67 - - - - 1,80 42,86 311,33

4 5 300,00 - - - - 10,29 8,57 318,86

5 4 267,86 - - - - - - 267,86

6 3 357,14 - - - - 23,81 14,29 395,24

7 6 266,67 - - 5,56 71,43 29,78 50,00 423,43

8 2 428,57 - - - 142,86 - 64,29 635,71

9 5 171,43 - - - 3,33 - - 174,76

10 4 71,43 - 35,72 8,33 8,33 10,73 15,00 149,54

11 4 133,33 - 35,72 - - 1,80 32,14 202,99

12 4 500,00 - - - - 1,20 28,11 529,31

13 3 166,67 - - - - - 36,86 203,52

14 2 375,00 - - - - - - 375,00

15 5 457,14 6,67 - - 13,33 8,57 - 485,71

16 4 125,00 0,42 17,86 8,33 2,08 - 10,71 164,40

17 3 83,33 - - 5,56 - 21,56 6,67 117,11

18 4 285,71 - - - - 23,00 - 308,71

19 3 500,00 47,62 - - - - 14,28 561,90

20 4 267,86 35,72 - - - - 2,50 306,07

21 8 133,33 - - - 17,86 - 21,75 172,94

22 4 133,33 - - 16,67 35,72 - - 185,72

23 5 200,00 - - - 6,67 4,11 8,57 219,35

24 4 125,00 - - - 2,08 7,72 32,14 166,94

25 4 267,86 - - - - - - 267,86

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 63: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Padi-Padian

Total Beras Tepung Beras Jagung

Tepung

Terigu Mie Basah Mie Kering

Biskuit dan

Roti

gr gr gr gr gr gr gr gr

26 8 285,71 4,17 - 8,33 8,33 - 10,71 317,26

27 5 142,86 - - - 3,57 4,80 17,14 168,37

28 5 300,00 - - 57,14 57,14 24,31 8,57 447,16

29 3 166,67 2,78 - - 22,22 1,60 42,86 236,12

30 1 250,00 - - - 142,86 142,86 85,75 621,47

31 6 380,95 - - 5,56 23,81 27,91 7,14 445,37

32 5 160,00 - - - - 18,13 - 178,13

33 4 375,00 - - - - 7,72 10,72 393,43

34 7 214,29 2,38 - - 4,76 - 24,49 245,92

35 6 250,00 - - - 11,91 2,33 21,43 285,67

36 5 214,29 - - - - 49,14 8,57 272,00

37 7 489,80 - - - - 20,41 - 510,20

38 3 222,22 - - - 71,43 71,43 14,29 379,36

39 5 257,14 - - 3,33 28,57 33,37 4,00 326,42

40 5 160,00 - 6,67 26,67 - 66,97 20,00 280,30

41 7 326,53 4,76 - 4,76 20,41 23,84 5,71 386,01

42 5 300,00 - - - 14,29 15,20 8,57 338,05

43 5 320,00 - - - - 2,40 - 322,40

44 6 357,14 - - - - - - 357,14

45 5 320,00 - - - 6,67 - 17,14 343,81

46 5 266,67 - - - 14,28 6,17 - 287,12

47 5 320,00 14,29 - - 42,86 12,34 4,00 393,49

48 6 250,00 - - - 5,56 2,98 7,14 265,67

49 5 257,14 - - 6,67 - 14,29 8,57 286,66

50 8 285,71 - - 4,17 17,86 - 10,71 318,45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 64: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Padi-Padian

Total Beras Tepung Beras Jagung

Tepung

Terigu Mie Basah Mie Kering

Biskuit dan

Roti

gr gr gr gr gr gr gr gr

51 4 285,72 - - 8,33 71,43 25,72 37,50 428,69

52 6 238,10 - - - - 30,67 - 268,76

53 4 285,72 - - 17,86 71,43 12,86 10,72 398,57

54 6 266,67 - - - 11,91 - 7,14 285,71

55 4 321,43 - 35,72 - 17,86 2,40 21,43 398,83

56 4 267,86 - - - 35,72 - - 303,57

57 6 400,00 - - - - 32,67 21,43 454,10

58 5 285,71 - - - 28,57 6,17 8,57 329,03

59 4 321,43 - - - - 35,72 21,43 378,57

60 5 285,71 - - 6,67 7,14 7,14 8,57 315,24

61 5 320,00 - - - 28,57 - 17,14 365,71

62 3 333,33 - - - 23,81 6,86 14,29 378,29

63 4 285,72 - - 8,33 12,50 40,86 7,50 354,91

64 5 457,14 - - 6,67 57,14 25,14 4,00 550,09

65 5 257,14 - - - 57,14 38,86 4,00 357,14

66 4 267,86 - - 4,17 35,72 - 32,14 339,88

67 3 357,14 - - - - 11,11 14,29 382,54

68 3 190,48 - - - - 6,86 - 197,33

69 5 285,71 - 20,00 6,67 13,33 13,33 8,57 347,62

70 4 266,67 - - - - 14,33 21,43 302,43

71 4 375,00 - - - 8,33 - 10,71 394,05

72 4 266,67 - - 8,33 - 2,40 21,43 298,83

73 3 238,09 - - - 23,81 - 14,29 276,19

74 3 333,33 - - - 23,81 30,67 - 387,81

75 4 266,67 - - - 8,33 10,29 - 285,29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 65: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Padi-Padian

Total Beras Tepung Beras Jagung

Tepung

Terigu Mie Basah Mie Kering

Biskuit dan

Roti

gr gr gr gr gr gr gr gr

76 6 266,67 - - - 16,67 - 6,67 290,00

77 7 228,57 - - - 7,14 - 12,24 247,96

78 4 267,86 - - - 8,93 - 10,71 287,50

79 4 266,67 - - - - - 42,86 309,53

80 3 357,14 - - - 23,81 - 14,29 395,24

81 5 320,00 - - - - 10,29 8,57 338,86

82 5 257,14 - - - 3,33 - 8,57 269,05

83 4 267,86 - 35,72 8,33 8,33 10,73 15,00 345,97

84 6 380,95 - - 5,56 23,81 27,91 7,14 445,37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 66: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Umbi-umbian Total

Ubi Jalar Ubi Kayu Kentang Talas

gr gr gr gr gr

1 3 - - - - -

2 3 - 47,62 11,90 11,11 70,63

3 4 - 16,67 17,86 - 34,53

4 5 - - 28,57 - 28,57

5 4 - 8,33 - - 8,33

6 3 - - 11,90 - 11,90

7 6 - - 5,56 - 5,56

8 2 - 35,72 35,72 - 71,43

9 5 - 13,33 13,33 - 26,67

10 4 - 41,67 33,33 - 75,00

11 4 - - 71,43 - 71,43

12 4 - 8,33 17,86 - 26,19

13 3 - 11,90 5,56 23,81 41,27

14 2 - 17,86 35,72 71,43 125,00

15 5 - 28,57 - - 28,57

16 4 8,33 - 17,86 - 26,19

17 3 11,11 11,11 5,56 - 27,78

18 4 71,43 71,43 - - 142,86

19 3 - - - - -

20 4 8,33 - - - 8,33

21 8 17,86 35,71 17,86 - 71,43

22 4 - 142,86 2,08 - 144,94

23 5 - 6,67 - - 6,67

24 4 - - 17,86 - 17,86

25 4 - - - - -

26 8 17,86 8,93 17,86 - 44,64

27 5 - 6,67 - - 6,67

28 5 - - 28,57 14,29 42,86

29 3 - - 11,11 - 11,11

30 1 - - 71,43 - 71,43

31 6 47,62 47,62 23,81 47,62 166,67

32 5 - 33,33 - - 33,33

33 4 - - 35,72 - 35,72

34 7 - 18,39 10,20 - 28,59

35 6 - 47,62 11,91 - 59,52

36 5 - 142,86 28,57 - 171,43

37 7 - - 20,41 - 20,41

38 3 - 95,24 - - 95,24

39 5 - 57,14 - - 57,14

40 5 - 13,33 28,57 - 41,91

41 7 - - 9,52 - 9,52

42 5 - - - 6,67 6,67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 67: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Umbi-umbian Total

Ubi Jalar Ubi Kayu Kentang Talas

gr gr gr gr gr

43 5 - 20,00 - - 20,00

44 6 23,81 23,81 - - 47,62

45 5 - 28,57 14,29 - 42,86

46 5 28,57 57,14 - - 85,71

47 5 - 42,86 - - 42,86

48 6 - 47,62 11,91 - 59,52

49 5 - - 14,31 - 14,31

50 8 17,86 17,86 8,93 - 44,64

51 4 - 17,86 - - 17,86

52 6 - 23,81 11,91 - 35,72

53 4 - 17,86 - - 17,86

54 6 23,81 - - - 23,81

55 4 - - 17,88 - 17,88

56 4 - 35,72 - - 35,72

57 6 - 47,62 11,91 - 59,52

58 5 14,29 - 7,14 - 21,43

59 4 - 35,72 17,86 - 53,57

60 5 14,29 - 14,29 - 28,57

61 5 - 28,57 - - 28,57

62 3 - 47,62 23,81 - 71,43

63 4 - 33,33 - - 33,33

64 5 - 6,67 - - 6,67

65 5 - 57,14 - - 57,14

66 4 - - 35,72 - 35,72

67 3 - 47,62 11,90 11,11 70,63

68 3 - 47,62 - - 47,62

69 5 - 14,29 28,57 - 42,86

70 4 - 53,57 - - 53,57

71 4 - - 17,86 - 17,86

72 4 - 71,43 - - 71,43

73 3 - 47,62 23,81 - 71,43

74 3 - - 5,56 - 5,56

75 4 - 25,00 4,17 - 29,17

76 6 - 23,81 23,81 - 47,62

77 7 - 20,41 - - 20,41

78 4 - 53,57 - - 53,57

79 4 - 16,67 17,86 - 34,53

80 3 - - 11,90 - 11,90

81 5 - - 28,57 - 28,57

82 5 - 13,33 13,33 - 26,67

83 4 - 41,67 33,33 - 75,00

84 6 47,62 47,62 23,81 47,62 166,67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 68: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Pangan Hewani

Total Daging

Sapi Daging Ayam

Daging

Babi Ikan Segar

Ikan

Kering Telur Susu

gr gr gr gr gr gr gr gr

1 3 - 11,11 - 23,81 47,62 22,32 8,81 113,67

2 3 - 8,33 11,11 47,62 - 10,42 4,11 81,59

3 4 - 33,33 - 53,57 35,72 15,63 5,83 144,08

4 5 - 10,00 - 28,57 28,57 26,79 - 93,93

5 4 - - - 71,43 - - 17,86 89,29

6 3 - - - 23,81 47,62 - - 71,43

7 6 - 11,11 11,11 23,81 11,91 - 6,95 64,88

8 2 - 142,86 - 71,43 71,43 13,39 11,67 310,77

9 5 - 28,57 - 7,14 - 25,00 - 60,71

10 4 - 16,67 8,33 33,33 8,33 15,63 50,00 132,29

11 4 - 17,86 - 35,72 8,93 33,48 7,14 103,13

12 4 - 12,50 - 35,72 17,86 5,21 - 71,28

13 3 - - 23,81 47,62 23,81 10,42 - 105,66

14 2 - - 35,72 - 17,86 15,63 - 69,20

15 5 - - 13,33 28,57 14,29 10,71 - 66,91

16 4 17,86 17,86 - 35,72 - 33,48 75,00 179,91

17 3 - 11,11 11,11 11,11 5,95 20,83 - 60,12

18 4 - 4,17 - 17,86 35,72 6,70 - 64,44

19 3 - 22,22 23,81 47,62 22,22 14,88 - 130,76

20 4 - - 8,93 - 8,93 15,63 - 33,48

21 8 - 26,79 - 35,71 53,57 16,74 3,30 136,12

22 4 - 12,50 41,67 35,72 17,86 22,32 - 130,06

23 5 - 13,33 - 28,57 13,33 6,25 5,71 67,20

24 4 - 25,00 - 35,72 8,93 66,97 16,67 153,28

25 4 - - - 17,86 8,93 8,93 - 35,71

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 69: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Pangan Hewani

Total Daging

Sapi Daging Ayam

Daging

Babi Ikan Segar

Ikan

Kering Telur Susu

gr gr gr gr gr gr gr gr

26 8 - 6,25 8,33 8,93 17,86 16,74 13,21 71,33

27 5 - 57,14 - 28,57 42,86 - - 128,57

28 5 - 21,43 - 28,57 28,57 26,79 15,87 121,22

29 3 - 16,67 5,56 95,24 47,62 6,94 8,89 180,91

30 1 - 16,67 16,67 142,86 - 23,33 - 199,53

31 6 - 11,91 - 23,81 11,91 44,64 26,43 118,69

32 5 - 10,00 20,00 13,33 - 12,50 2,67 58,50

33 4 - 8,33 - 35,72 8,93 6,70 13,22 72,89

34 7 - - - 20,41 20,41 3,19 7,55 51,56

35 6 - 8,33 5,56 5,56 11,91 22,32 4,41 58,07

36 5 - 6,67 6,67 6,67 13,33 12,50 10,57 56,40

37 7 7,14 20,41 - 40,82 81,63 38,27 5,29 193,55

38 3 - 47,62 47,62 95,24 47,62 89,29 11,90 339,29

39 5 - 10,00 6,67 20,00 28,57 6,25 10,57 82,06

40 5 6,67 30,00 - 28,57 14,29 12,50 17,24 109,26

41 7 - 19,05 - 20,41 40,82 17,86 - 98,13

42 5 - 42,86 - 28,57 28,57 2,68 - 102,68

43 5 - - - 26,67 13,33 0,42 - 40,42

44 6 - 35,71 - 47,62 - 11,91 - 95,24

45 5 - 10,00 6,67 14,29 14,29 - 10,57 55,81

46 5 3,33 20,00 - 6,67 13,33 10,71 21,14 75,19

47 5 - - 20,00 42,86 28,57 26,79 - 118,22

48 6 - 8,33 - 11,91 23,81 4,46 4,40 52,92

49 5 - 10,00 6,67 28,57 14,29 7,14 5,29 71,95

50 8 - 6,25 17,86 - 17,86 8,37 6,61 56,94

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 70: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Pangan Hewani

Total Daging

Sapi Daging Ayam

Daging

Babi Ikan Segar

Ikan

Kering Telur Susu

gr gr gr gr gr gr gr gr

51 4 - - 26,79 53,57 17,86 22,32 - 120,54

52 6 - 17,86 - 23,81 23,81 5,21 4,41 75,09

53 4 - 35,72 35,72 35,72 17,86 22,32 - 147,33

54 6 - 8,33 - 23,81 23,81 - - 55,95

55 4 - 25,00 - 35,72 35,72 15,63 - 112,06

56 4 - 12,50 - 17,86 53,57 15,63 - 99,55

57 6 - 35,71 - 11,91 47,62 14,88 - 110,12

58 5 - - 14,29 28,57 28,57 3,57 - 75,00

59 4 - 25,00 16,67 35,72 17,86 15,63 16,07 126,94

60 5 - 20,00 28,57 28,57 6,67 6,25 10,57 100,63

61 5 - 10,00 6,67 14,28 42,86 8,93 - 82,73

62 3 - 22,22 - 47,62 71,43 14,88 - 156,15

63 4 - 16,67 35,72 71,43 17,86 15,63 - 157,29

64 5 - 28,57 28,57 28,57 14,29 12,50 - 112,50

65 5 - 28,57 14,29 42,86 28,57 13,39 - 127,68

66 4 8,33 37,50 - 71,43 8,93 8,93 7,50 142,62

67 3 - 16,67 11,11 - 47,62 10,42 4,11 89,92

68 3 - 16,67 11,90 - 47,62 5,95 - 82,14

69 5 - 42,86 6,67 28,57 6,67 8,93 7,40 101,09

70 4 - 8,33 - 35,72 - 16,74 - 60,79

71 4 - 12,50 - 35,72 17,86 15,63 - 81,70

72 4 - - - 35,72 71,43 8,93 6,61 122,68

73 3 - 16,67 - 23,81 47,62 17,86 - 105,95

74 3 - 16,67 - 23,81 47,62 14,88 8,81 111,78

75 4 - 12,50 16,67 8,33 35,72 33,48 - 106,70

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 71: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Pangan Hewani

Total Daging

Sapi Daging Ayam

Daging

Babi Ikan Segar

Ikan

Kering Telur Susu

gr gr gr gr gr gr gr gr

76 6 - 35,71 5,56 23,81 47,53 10,42 - 123,02

77 7 - 7,14 30,61 10,20 30,61 19,13 - 97,71

78 4 - 12,50 - 17,86 17,86 - - 48,22

79 4 - 33,33 - 53,57 35,72 15,63 5,83 144,08

80 3 - - - 23,81 47,62 - - 71,43

81 5 - - 13,33 28,57 14,29 10,71 - 66,91

82 5 - 28,57 - 7,14 - 25,00 - 60,71

83 4 - 16,67 8,33 33,33 8,33 15,63 50,00 132,29

84 6 - 11,91 - 23,81 11,91 44,64 26,43 118,69

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 72: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Minyak dan Lemak Total Buah/biji Berminyak Total

Minyak

Sawit

Margarin Kelapa Kemiri

gr gr gr gr gr gr

1 3 38,09 - 38,09 19,05 - 19,05

2 3 23,71 - 23,71 19,05 11,90 30,95

3 4 53,57 - 53,57 6,67 2,08 8,75

4 5 28,57 - 28,57 22,86 - 22,86

5 4 53,57 - 53,57 42,86 - 42,86

6 3 23,81 - 23,81 19,05 - 19,05

7 6 23,81 - 23,81 19,05 5,95 25,00

8 2 71,43 - 71,43 85,71 - 85,71

9 5 28,57 - 28,57 11,43 - 11,43

10 4 16,67 - 16,67 6,67 - 6,67

11 4 28,57 - 28,57 - - -

12 4 17,86 - 17,86 14,29 4,47 18,75

13 3 8,89 - 8,89 8,89 - 8,89

14 2 8,34 - 8,34 6,67 - 6,67

15 5 28,57 - 28,57 45,71 - 45,71

16 4 16,67 2,08 18,75 42,86 2,08 44,94

17 3 11,11 - 11,11 17,78 2,78 20,55

18 4 35,72 - 35,72 10,00 1,25 11,25

19 3 11,11 - 11,11 57,14 11,90 69,05

20 4 35,72 - 35,72 28,57 - 28,57

21 8 35,71 - 35,71 28,57 4,46 33,04

22 4 35,72 - 35,72 14,29 8,93 23,21

23 5 28,57 - 28,57 11,43 - 11,43

24 4 28,57 - 28,57 28,57 - 28,57

25 4 17,86 - 17,86 - 17,86 17,86

26 8 35,71 - 35,71 28,57 - 28,57

27 5 42,86 - 42,86 34,28 7,14 41,43

28 5 57,14 1,67 58,81 34,28 3,57 37,86

29 3 17,78 - 17,78 25,05 - 25,05

30 1 16,67 - 16,67 - 35,71 35,71

31 6 23,81 - 23,81 19,05 5,95 25,00

32 5 40,00 - 40,00 22,86 - 22,86

33 4 35,72 2,08 37,80 42,86 8,93 51,78

34 7 20,41 - 20,41 16,33 - 16,33

35 6 23,81 - 23,81 9,52 1,39 10,91

36 5 28,57 - 28,57 22,86 2,86 25,71

37 7 20,41 - 20,41 32,65 10,20 42,86

38 3 47,62 - 47,62 38,09 11,90 50,00

39 5 57,14 - 57,14 28,86 1,67 30,52

40 5 57,14 - 57,14 34,28 1,67 35,95

41 7 36,73 - 36,73 32,68 5,10 37,78

42 5 57,14 - 57,14 11,43 7,14 18,57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 73: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Minyak dan Lemak Total Buah/biji Berminyak Total

Minyak

Sawit

Margarin Kelapa Kemiri

gr gr gr gr gr gr

43 5 20,00 - 20,00 16,00 - 16,00

44 6 47,62 - 47,62 38,10 6,88 44,98

45 5 28,57 - 28,57 11,43 1,67 13,09

46 5 20,00 - 20,00 34,28 - 34,28

47 5 28,57 - 28,57 40,00 - 40,00

48 6 23,81 - 23,81 19,05 1,39 20,44

49 5 28,57 - 28,57 11,43 1,67 13,09

50 8 28,57 2,23 30,80 21,43 2,23 23,66

51 4 35,72 - 35,72 28,57 - 28,57

52 6 38,10 - 38,10 19,05 2,98 22,02

53 4 35,72 - 35,72 28,57 - 28,57

54 6 23,81 - 23,81 9,52 - 9,52

55 4 57,14 - 57,14 14,29 2,08 16,37

56 4 35,72 - 35,72 14,29 4,46 18,75

57 6 47,62 - 47,62 28,57 5,95 34,52

58 5 22,86 3,57 26,43 22,86 - 22,86

59 4 53,57 4,17 57,74 28,57 4,47 33,04

60 5 42,86 - 42,86 22,86 3,57 26,43

61 5 42,86 - 42,86 22,86 7,14 30,00

62 3 38,09 - 38,09 19,05 5,96 25,01

63 4 35,72 - 35,72 14,29 - 14,29

64 5 28,57 - 28,57 22,86 7,14 30,00

65 5 57,14 - 57,14 22,86 - 22,86

66 4 35,72 2,08 37,80 28,57 2,08 30,65

67 3 23,81 - 23,81 19,05 11,90 30,95

68 3 47,62 - 47,62 19,05 - 19,05

69 5 28,57 3,33 31,91 22,86 3,57 26,43

70 4 35,72 - 35,72 28,57 4,47 33,04

71 4 35,72 - 35,72 14,29 4,47 18,75

72 4 35,72 - 35,72 14,29 2,08 16,37

73 3 47,62 - 47,62 19,05 2,78 21,82

74 3 38,09 - 38,09 19,05 - 19,05

75 4 35,72 - 35,72 57,14 - 57,14

76 6 47,62 - 47,62 28,57 5,95 34,52

77 7 14,29 - 14,29 11,43 - 11,43

78 4 35,72 - 35,72 14,29 2,08 16,37

79 4 53,57 - 53,57 6,67 2,08 8,75

80 3 23,81 - 23,81 19,05 - 19,05

81 5 28,57 - 28,57 45,71 - 45,71

82 5 28,57 - 28,57 11,43 - 11,43

83 4 16,67 - 16,67 6,67 - 6,67

84 6 23,81 - 23,81 19,05 5,95 25,00

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 74: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Kacang-kacangan

Total

Gula

Total Kacang

Tanah

Kacang

Hijau

Kacang

Merah Tahu Tempe

Gula

Pasir

Gula

Merah

gr gr gr gr gr gr gr gr gr

1 3 - 2,78 - 66,78 9,52 79,08 47,62 - 47,62

2 3 - - - 44,52 9,52 54,05 55,56 - 55,56

3 4 - 4,17 - 33,39 35,72 73,28 35,72 2,08 37,80

4 5 - - - 26,71 17,14 43,86 28,57 - 28,57

5 4 - - - - - - 35,72 - 35,72

6 3 - - - 13,36 - 13,36 47,62 - 47,62

7 6 - - - 89,05 19,05 108,09 47,62 23,81 71,43

8 2 - 71,43 - 66,79 71,43 209,65 71,43 - 71,43

9 5 - - - 26,71 - 26,71 26,67 - 26,67

10 4 - 8,33 - 33,39 10,00 51,73 8,33 - 8,33

11 4 - 2,08 - 33,39 21,43 56,90 35,72 - 35,72

12 4 - - - 33,39 21,43 54,82 17,86 - 17,86

13 3 - - - 44,52 28,57 73,09 11,11 2,78 13,89

14 2 - - - - - - 33,34 - 33,34

15 5 - - - 26,71 28,57 55,29 57,14 - 57,14

16 4 - 17,86 - 7,79 7,14 32,79 53,57 35,72 89,29

17 3 - 2,78 - 44,52 - 47,30 11,11 - 11,11

18 4 5,56 - - 66,79 10,72 83,06 35,72 - 35,72

19 3 - - - 44,52 - 44,52 95,24 11,11 106,35

20 4 - 8,93 - 16,70 - 25,62 35,72 - 35,72

21 8 4,46 4,46 - 33,39 10,71 53,03 89,29 8,33 97,62

22 4 - - - 33,39 21,43 54,82 53,57 - 53,57

23 5 - - - 26,71 34,28 61,00 28,57 - 28,57

24 4 8,93 4,17 - 33,39 42,86 89,34 35,72 4,17 39,88

25 4 - 8,93 - - - 8,93 35,72 8,93 44,64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 75: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Kacang-kacangan

Total

Gula

Total Kacang

Tanah

Kacang

Hijau

Kacang

Merah Tahu Tempe

Gula

Pasir

Gula

Merah

gr gr gr gr gr gr gr gr gr

26 8 - 2,08 2,08 50,09 32,14 86,40 17,86 4,17 22,02

27 5 14,29 7,14 7,14 26,71 11,43 66,71 28,57 7,14 35,71

28 5 1,67 - 28,57 106,86 17,14 154,24 85,71 14,29 100,00

29 3 - 23,81 - 22,26 19,05 65,12 5,56 5,56 11,11

30 1 - - - - - - 71,43 - 71,43

31 6 24,05 23,81 - 22,26 - 70,12 47,62 11,91 59,52

32 5 - - - 26,71 8,00 34,71 26,67 - 26,67

33 4 - 3,00 - 33,39 21,43 57,82 35,72 2,08 37,80

34 7 - - - 19,08 12,24 31,33 20,41 - 20,41

35 6 - - - 89,05 14,29 103,33 23,81 - 23,81

36 5 - - - 26,71 17,14 43,86 28,57 - 28,57

37 7 - - - 57,24 12,24 69,49 61,22 - 61,22

38 3 - - - 89,05 57,14 146,19 95,24 - 95,24

39 5 - - - 53,43 29,48 82,91 85,71 14,29 100,00

40 5 - 6,67 - 26,71 17,14 50,52 85,71 6,67 92,38

41 7 - 1,19 - 38,16 24,49 63,84 40,82 5,10 45,92

42 5 - 14,29 - 187,00 - 201,29 57,14 14,29 71,43

43 5 13,33 - 6,67 - - 20,00 13,33 3,33 16,67

44 6 5,95 - - 89,05 4,76 99,76 47,62 - 47,62

45 5 - 1,67 - 34,71 17,14 53,52 28,57 1,67 30,24

46 5 6,67 - - 26,71 17,14 50,52 57,14 - 57,14

47 5 - - - 53,43 11,43 64,86 71,43 28,57 100,00

48 6 - 2,78 - 22,26 4,76 29,80 23,81 - 23,81

49 5 - 1,67 - 34,71 17,14 53,52 28,57 1,67 30,24

50 8 17,86 1,04 - 33,39 10,71 63,01 26,79 1,04 27,83

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 76: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Kacang-kacangan

Total

Gula

Total Kacang

Tanah

Kacang

Hijau

Kacang

Merah Tahu Tempe

Gula

Pasir

Gula

Merah

gr gr gr gr gr gr gr gr gr

51 4 - - - 66,79 142,79 209,57 71,43 17,86 89,29

52 6 23,81 - - 22,26 9,52 55,60 35,71 - 35,71

53 4 - - - 100,18 21,43 121,61 71,43 17,86 89,29

54 6 - - - 44,52 4,76 49,29 23,81 - 23,81

55 4 - - - 33,39 21,43 54,82 35,72 - 35,72

56 4 8,33 - - 33,39 14,29 56,01 35,72 - 35,72

57 6 5,56 - - 44,52 28,57 78,65 71,43 2,78 74,21

58 5 28,57 - - 26,71 - 55,29 42,86 - 42,86

59 4 2,08 2,08 - 33,39 21,43 58,99 35,72 2,08 37,80

60 5 - 7,14 - 53,43 34,28 94,85 28,57 3,57 32,14

61 5 3,33 - - 34,29 17,14 54,76 28,57 - 28,57

62 3 5,95 2,78 - 44,52 - 53,25 47,62 - 47,62

63 4 - 8,33 - 33,39 15,67 57,39 8,33 - 8,33

64 5 - - - 106,86 17,14 124,00 57,14 28,57 85,71

65 5 - - - 53,43 34,29 87,71 57,14 14,29 71,43

66 4 2,08 2,08 - 66,79 - 70,95 35,72 2,08 37,80

67 3 - - - 44,52 - 44,52 47,62 - 47,62

68 3 - - - 44,52 28,57 73,09 47,62 - 47,62

69 5 - 1,67 - 26,71 - 28,38 28,57 1,67 30,24

70 4 - 2,08 - 33,39 - 35,48 71,43 2,08 73,51

71 4 8,93 - - 33,39 21,43 63,75 35,72 - 35,72

72 4 - - - 33,39 - 33,39 35,72 - 35,72

73 3 - - - 44,52 28,57 73,09 47,62 - 47,62

74 3 - 2,78 - 89,05 19,05 110,87 47,62 - 47,62

75 4 8,33 - - 50,09 28,57 86,99 35,72 - 35,72

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 77: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Kacang-kacangan

Total

Gula

Total Kacang

Tanah

Kacang

Hijau

Kacang

Merah Tahu Tempe

Gula

Pasir

Gula

Merah

gr gr gr gr gr gr gr gr gr

76 6 - 2,78 - 44,52 14,29 61,59 47,62 1,39 49,01

77 7 10,20 - - 57,24 12,24 79,69 51,02 - 51,02

78 4 8,93 - - 33,39 21,43 63,75 35,72 - 35,72

79 4 - 4,17 - 33,39 35,72 73,28 35,72 2,08 37,80

80 3 - - - 13,36 - 13,36 47,62 - 47,62

81 5 - - - 26,71 28,57 55,29 57,14 - 57,14

82 5 - - - 26,71 - 26,71 26,67 - 26,67

83 4 - 8,33 - 33,39 10,00 51,73 8,33 - 8,33

84 6 19,05 - 23,81 22,26 - 65,12 47,62 11,91 59,52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 78: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Sayur dan Buah Total Lain-lain Total

Sayur Buah Minuman Bumbu

gr gr gr gr gr gr

1 3 124,40 90,48 214,87 7,14 23,80 30,94

2 3 207,14 155,55 362,69 5,95 13,10 19,05

3 4 251,71 188,93 440,64 10,71 - 10,71

4 5 80,72 85,71 166,43 7,48 21,43 28,90

5 4 129,46 154,17 283,63 19,64 17,86 37,50

6 3 57,14 47,62 104,76 26,19 23,81 50,00

7 6 108,93 128,57 237,50 7,14 18,45 25,59

8 2 87,50 257,14 344,64 1,79 53,57 55,35

9 5 42,83 78,10 120,93 7,81 17,86 25,66

10 4 111,25 108,33 219,58 2,08 - 2,08

11 4 196,43 184,82 381,25 2,08 10,41 12,50

12 4 179,46 150,00 329,46 2,50 26,78 29,28

13 3 54,76 180,95 235,71 0,56 6,11 6,67

14 2 39,28 16,67 55,95 3,34 12,50 15,84

15 5 45,71 102,86 148,57 14,29 28,57 42,86

16 4 89,28 100,00 189,28 8,75 35,72 44,47

17 3 17,46 42,86 60,32 0,56 5,55 6,11

18 4 251,43 203,32 454,75 8,93 35,72 44,64

19 3 42,86 133,33 176,19 14,28 26,19 40,47

20 4 117,86 35,72 153,57 18,75 17,86 36,61

21 8 66,07 44,64 110,71 9,82 17,79 27,61

22 4 57,14 182,09 239,23 10,71 12,50 23,21

23 5 20,67 131,43 152,10 0,33 22,86 23,19

24 4 176,79 207,14 383,93 0,42 21,43 21,84

25 4 82,14 71,43 153,57 19,64 17,86 37,50

26 8 71,58 64,29 135,86 3,13 10,71 13,84

27 5 103,57 57,14 160,72 7,48 21,43 28,90

28 5 99,52 106,27 205,79 3,67 21,43 25,09

29 3 115,87 203,18 319,05 0,56 38,89 39,45

30 1 285,72 257,14 542,86 10,00 78,56 88,56

31 6 145,24 132,14 277,38 7,14 17,86 25,00

32 5 49,86 393,33 443,19 3,33 15,00 18,33

33 4 143,75 131,67 275,41 4,59 21,43 26,01

34 7 42,86 25,17 68,03 5,61 15,30 20,92

35 6 111,11 114,29 225,40 6,55 13,09 19,64

36 5 22,85 80,00 102,85 3,67 24,28 27,95

37 7 100,00 175,51 275,51 21,43 - 21,43

38 3 188,09 290,47 478,57 16,66 26,19 42,85

39 5 99,29 72,38 171,67 9,52 20,00 29,52

40 5 47,62 28,57 76,19 7,48 17,14 24,62

41 7 51,06 387,75 438,81 11,22 20,41 31,63

42 5 111,43 126,57 238,00 6,19 38,17 44,36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 79: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

Nomor

Responden

Jumlah

Anggota

Keluarga

Sayur dan Buah Total Lain-lain Total

Sayur Buah Minuman Bumbu

gr gr gr gr gr gr

43 5 91,67 78,67 170,33 0,66 10,00 10,66

44 6 165,47 283,33 448,81 1,19 13,09 14,28

45 5 52,86 80,00 132,86 7,48 7,86 15,33

46 5 105,24 238,57 343,81 2,76 15,71 18,47

47 5 70,71 174,29 245,00 8,57 35,71 44,28

48 6 40,87 42,86 83,73 3,57 20,24 23,81

49 5 57,14 134,28 191,43 8,57 21,43 30,00

50 8 61,61 48,22 109,82 3,12 16,07 19,19

51 4 112,50 153,57 266,07 10,71 53,57 64,29

52 6 75,00 90,48 165,48 6,23 13,09 19,32

53 4 240,18 135,72 375,90 10,71 44,64 55,36

54 6 79,76 59,52 139,29 5,95 13,09 19,05

55 4 71,43 100,00 171,43 8,93 21,43 30,35

56 4 67,86 64,29 132,14 6,25 12,50 18,75

57 6 140,48 219,05 359,52 13,10 23,81 36,90

58 5 68,57 77,14 145,71 6,67 15,71 22,38

59 4 123,22 169,05 292,26 9,82 19,64 29,46

60 5 110,00 108,57 218,57 7,86 15,71 23,57

61 5 100,00 143,14 243,14 3,57 28,57 32,14

62 3 109,52 133,33 242,86 13,09 14,28 27,37

63 4 106,85 100,00 206,85 3,87 40,18 44,05

64 5 117,86 154,28 272,14 8,57 22,86 31,43

65 5 67,86 94,29 162,14 8,09 25,00 33,09

66 4 89,29 214,28 303,57 1,79 16,07 17,85

67 3 121,43 168,25 289,68 8,33 14,28 22,61

68 3 90,48 119,05 209,52 12,46 38,10 50,56

69 5 81,43 90,00 171,43 4,29 15,71 20,00

70 4 55,36 89,29 144,64 9,82 10,71 20,53

71 4 89,29 100,00 189,29 6,25 26,78 33,03

72 4 39,29 97,62 136,90 9,82 13,40 23,22

73 3 42,86 133,33 176,19 11,90 17,86 29,76

74 3 73,01 88,25 161,27 13,09 71,42 84,52

75 4 148,81 187,86 336,67 12,50 17,86 30,35

76 6 119,05 107,14 226,19 12,93 23,81 36,74

77 7 79,25 232,65 311,90 6,80 20,41 27,21

78 4 50,00 48,22 98,21 9,35 31,25 40,60

79 4 251,71 188,93 440,64 10,71 26,79 37,50

80 3 57,14 47,62 104,76 26,19 23,81 50,00

81 5 45,71 102,86 148,57 14,29 28,57 42,86

82 5 42,83 78,10 120,93 7,81 17,86 25,66

83 4 97,50 108,33 205,83 2,08 10,41 12,50

84 6 145,24 132,14 277,38 7,14 17,86 25,00

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 80: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lampiran 4 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk Desa Kuta Dame, Kecamatan

Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat

No Kelompok Pangan Konsumsi Pangan

Total Pangan Gr/Kap/Hr Kg/Kap/Thn

1 Padi-padian 331,92 121,15

Beras Giling 280,26 102,29

Jagung Pipilan 2,23 0,81

Tepung Terigu 2,88 0,13

Padi-padian lainnya 46,55 16,99

2 Umbi-umbian 44,66 16,30

Ubi Kayu 24,80 9,05

Ubi Jalar 4,20 1,53

Sagu 0 0

Kentang 12,88 4,70

Umbi lainnya 2,78 1,01

3 Pangan Hewani 103,66 37,84

Daging Ruminansia 8,48 3,10

Daging Unggas 17,40 6,35

Telur 15,47 5,65

Susu 6,62 2,42

Ikan 55,69 20,33

4 Minyak dan Lemak 33,44 12,21

Minyak Kelapa 0 0

Minyak Sawit 33,19 8,46

Lemak 0,25 0,09

Minyak Lainnya 0 0

5 Buah/biji Berminyak 26,17 9,55

Kelapa 22,81 8,33

Kemiri 3,36 1,23

Biji Jambu Mete 0 0

Buah/biji berminyak lain 0 0

6 Kacang-kacangan 65,31 23,84

Kacang Tanah 2,83 1,03

Kacang Kedelai 58,46 21,34

Kacang Hijau 3,21 1,17

Kacang-kacangan lainnya 0,81 0,30

7 Gula 46,64 17,02

Gula Pasir 42,75 15,60

Gula Aren 3,89 1,42

Gula Kelapa 0 0

8 Sayur dan Buah 230,10 83,99

Sayur-sayuran 99,81 36,43

Buah-buahan 130,29 47,56

9 Lain-lain 30,01 10,95

Minuman 8,17 2,98

Bumbu 21,84 7,97

lainnya 0 0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 81: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lampiran 5 Perhitungan Konsumsi Pangan

Perhitungan Energi Aktual

Energi Aktual = 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒖𝒎𝒔𝒊 𝑨𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍

𝑲𝒐𝒏𝒔𝒖𝒎𝒔𝒊 𝑯𝒂𝒓𝒂𝒑𝒂𝒏 x Fak. Konversi (Kkal)

1. Padi-padian

Energi Aktual = 331,92

275 x 1000 = 1206,98 kkal/kap/hari

2. Umbi-umbian

Energi Aktual = 44,66

90 x 120 = 59,55 kkal/kap/hari

3. Pangan Hewani

Energi Aktual = 103,66

140 x 240 = 177,70 kkal/kap/hari

4. Minyak dan Lemak

Energi Aktual = 33,44

25 x 200 = 278,67 kkal/kap/hari

5. Buah/biji berminyak

Energi Aktual = 26,17

10 x 60 = 157,02 kkal/kap/hari

6. Kacang-kacangan

Energi Aktual = 65,31

35 x 100 = 186,60 kkal/kap/hari

7. Gula

Energi Aktual = 46,64

30 x 100 = 155,47 kkal/kap/hari

8. Sayur dan Buah

Energi Aktual = 230,10

230 x 120 = 120,05 kkal/kap/hari

9. Lain-lain

Energi Aktual = 30,01

15 x 60 = 120,04 kkal/kap/hari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 82: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Perhitungan % Angka Kecukupan Energi (AKE)

% AKE = 𝑬𝒏𝒆𝒓𝒈𝒊 𝑨𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍

𝟐𝟎𝟎𝟎 x 100%

1. Padi-padian

% AKE = 1206,98

2000 x 100% = 60,35%

2. Umbi-umbian

% AKE = 59,55

2000 x 100% = 2,98%

3. Pangan Hewani

% AKE = 177,70

2000 x 100% = 8,89%

4. Minyak dan Lemak

% AKE = 278,67

2000 x 100% = 13,93%

5. Buah dan Biji Berminyak

% AKE = 157,02

2000 x 100% = 7,85%

6. Kacang-kacangan

% AKE = 186,60

2000 x 100% = 9,33%

7. Gula

% AKE = 155,47

2000 x 100% = 7,77%

8. Sayur dan Buah

% AKE = 120,05

2000 x 100% = 6,00%

9. Lain-lain

% AKE = 120,04

2000 x 100% = 6,00%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 83: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Perhitungan Skor AKE

Skor AKE = % AKE x Bobot

1. Padi-padian

Skor AKE = 60,35 x 0,50 = 30,18

2. Umbi-umbian

Skor AKE = 2,98 x 0,50 = 1,49

3. Pangan Hewani

Skor AKE = 8,89 x 2,00 = 17,78

4. Minyak dan Lemak

Skor AKE = 13,93 x 0,50 = 6,97

5. Buah/biji Berminyak

Skor AKE = 7,85 x 0,50 = 3,93

6. Kacang-kacangan

Skor AKE = 9,33 x 2,00 = 18,66

7. Gula

Skor AKE = 7,77 x 0,50 = 3,89

8. Sayur dan Buah

Skor AKE = 6,00 x 5,00 = 30,00

9. Lain-lain

Skor AKE = 6,00 x 0,03 = 0,18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 84: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lampiran 6 Identitas Responden

NO Nama Umur Pendidikan Jumlah Anggota Keluarga Pekerjaan Pendapatan Rumah Tangga

1 Rosmeliana Siregar 39 SMA 3 Petani PT 1.440.000

2 Rasita Lumbangaol 53 SD 3 Petani 600.000

3 Elia Manik 37 SMA 4 Petani 3.200.000

4 Marta Padang 32 SMP 5 Petani 750.000

5 Tota Sinamo 59 SMP 4 Petani 2.000.000

6 S. Sinurat 65 SD 3 Petani 800.000

7 Mariani Limbong 34 SMP 6 Petani 1.300.000

8 Op. Novita 56 SMA 2 Petani 700.000

9 Dame Simanungkalit 29 SMP 5 Petani 800.000

10 Lisbet Matondang 24 SMP 4 IRT 1.000.000

11 Betaria Berutu 25 SMA 4 IRT 1.600.000

12 Sampe Bancin 28 SMA 4 Petani 800.000

13 Darliana Berutu 25 SD 3 Petani 900.000

14 Rista Tohang 65 SD 2 Petani 600.000

15 Op. Ryan Berutu 61 SMP 5 Petani 2.200.000

16 Nuraidah Berutu 36 SMU 4 IRT 4.000.000

17 Romariama Manik 23 S1 3 Guru 1.000.000

18 Nenisari Sagala 29 SMP 4 Petani 1.500.000

19 T. Kader Limbong 74 SR 3 Petani 800.000

20 Op. Chelsi br. Sihombing 80 SR 4 Petani 600.000

21 Ibu Rudy 48 SMP 8 IRT 2.000.000

22 D. Berutu 48 SMA 4 Petani 1.100.000

23 Marline Saragih 35 D3 5 Petani 850.000

24 Suci Amalia 31 D3 4 PTT 7.600.000

25 Nursani br. Saragih 36 SD 4 Petani 600.000

26 Nurhayati 37 SMP 8 Petani 1.000.000

27 Lamsihar Tobing 33 SMP 5 Petani 1.700.000

28 Nurwana Bancin 30 SMP 5 Petani 2.000.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 85: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

NO Nama Umur Pendidikan Jumlah Anggota Keluarga Pekerjaan Pendapatan Rumah Tangga

29 Raspinta Berutu 40 SMA 3 Pedagang 3.900.000

30 Umi Tumanggor 65 SD 1 Petani 880.000

31 Dosma Berutu 50 SD 6 Petani 1.000.000

32 Anju Rosaida 27 SMP 5 Petani 1.500.000

33 Nurjak Manik 52 SD 4 Petani 1.100.000

34 Jatiah Manik 43 SMA 7 Petani 1.125.000

35 M. Kabeaken 43 SMP 6 Petani 1.600.000

36 M. Sibarani 38 SMA 5 Petani 2.100.000

37 Samiati 42 SMA 7 Pedagang 2.500.000

38 Merita Limbong 47 SMA 3 Petani 3.000.000

39 Dermisah Berutu 46 SMEA 5 IRT 2.000.000

40 S. Sihombing 46 SMEA 5 IRT 2.500.000

41 Lirnawati Sinurat 46 SD 7 Petani 2.000.000

42 Eliwati 34 SMP 5 Petani 2.400.000

43 Erna Rosmedi Limbong 34 SMP 5 Petani 800.000

44 Supriati Manik 25 SMP 6 Petani 1.400.000

45 Melda Lumban Gaol 45 SMA 5 Petani 950.000

46 Bestari Limbong 35 SMA 5 Petani 1.800.000

47 Selloh Padang 47 SMA 5 Petani 2.000.000

48 Berta Cibro 32 SD 6 Petani 1.050.000

49 C. Berutu 34 SD 5 Petani 1.000.000

50 Erna Bancin 40 SMA 8 Petani 1.350.000

51 Sarma Padang 32 SMA 4 Petani 2.100.000

52 Lambat Solin 35 SMP 6 Petani 1.600.000

53 Duma Sinaga 38 SMA 4 Petani 1.800.000

54 Ernawati 37 SMA 6 Petani 1.400.000

55 Sendang Boangmanalu 52 SMA 4 Petani 900.000

56 Nurcahaya 30 SMA 4 Petani 950.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 86: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lanjutan...

NO Nama Umur Pendidikan Jumlah Anggota Keluarga Pekerjaan Pendapatan Rumah Tangga

57 Nurmaida Manik 48 SD 6 Petani 1.200.000

58 Marna Banurea 35 D3 5 Petani 1.200.000

59 Veronika Saragih 42 D3 4 PNS 3.000.000

60 Rosmaria Limbong 35 S1 5 Guru 3.300.000

61 S. Sagala 41 SD 5 Petani 800.000

62 Sumarni 49 SMP 3 Petani 750.000

63 Masda Berutu 31 SMA 4 Petani 1.800.000

64 Ibu Santy 53 SMA 5 Petani 2.000.000

65 Nurhaidah 33 SMA 5 Petani 1.900.000

66 Srilenita Bancin 35 S1 4 Guru 2.500.000

67 Imelda Manik 51 SMP 3 Petani 1.000.000

68 Lastri Berutu 24 SD 3 Petani 600.000

69 Tuti Banurea 31 SMA 5 Pedagang 3.000.000

70 Lasma Berutu 29 SR 4 Petani 800.000

71 Dona Sinurat 47 SMEA 4 Petani 1.200.000

72 Kuteng Sinamo 37 SMP 4 Petani 1.000.000

73 Rosmaini Bancin 23 SD 3 Petani 1.500.000

74 Ibu Lister 41 SMA 3 Petani PT 1.440.000

75 Elfrida Bancin 31 SMEA 4 Petani 1.200.000

76 Sinta Kabeaken 34 SMA 6 Pedagang 2.500.000

77 Ibu Jestro 36 SR 7 Petani 1.800.000

78 Arihta Bancin 31 SMP 4 Petani 750.000

79 Purnama Sinamo 28 SD 4 Petani 800.000

80 Wadma Padang 52 SMP 3 Petani 850.000

81 Lasmaria Bancin 45 SMP 5 Petani 2.300.000

82 Pintatua Sinurat 32 SD 5 Petani 800.000

83 Lastiur Saragih 30 SMP 4 Petani 1.000.000

84 Suriani 61 SMP 6 Petani 1.500.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 87: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Lampiran 7 Hasil SPSS

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .759a .576 .554 374.24872 1.857

a. Predictors: (Constant), Pendidikan, jumlah AK, Tingkt Pendapatan, Umur

b. Dependent Variable: Konsumsi Beras

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 15021222.206 4 3755305.551 26.812 .000b

Residual 11064906.465 79 140062.107

Total 26086128.670 83

a. Dependent Variable: Konsumsi Beras

b. Predictors: (Constant), Pendidikan, jumlah AK, Tingkt Pendapatan, Umur

Coefficientsa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 88: ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI …

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -78.066 321.055 -.243 .809

Tingkt Pendapatan -2.704E-005 .000 -.049 -.638 .525

jumlah AK 301.470 30.812 .729 9.784 .000

Umur 9.093 4.025 .193 2.259 .027

Pendidikan -36.034 17.070 -.187 -2.111 .038

a. Dependent Variable: Konsumsi Beras

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA