analisis potensi obyek wisata taman genilangit ...eprints.ums.ac.id/70421/11/nasbup edit.pdfcukup...
TRANSCRIPT
ANALISIS POTENSI OBYEK WISATA TAMAN GENILANGIT
DI KECAMATAN PONCOL KABUPATEN MAGETAN
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Program Studi Geografi Fakultas Geografi
Oleh:
RINI LESTARI
E100140089
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS POTENSI OBYEK WISATA TAMAN GENILANGIT DI
KECAMATAN PONCOL KABUPATEN MAGETAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh
RINI LESTARI
E100140089
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Dosen Pembimbing
Drs.Priyono, M.Si
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PUBLIKASI ILMIAH
ANALISIS POTENSI OBYEK WISATA TAMAN GENILANGIT DI
KECAMATAN PONCOL KABUPATEN MAGETAN
OLEH :
RINI LESTARI
E100140089
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji
Fakultas Geografi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Jum’at, 21 Desember 2019
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. Drs. Priyono, M.Si (………………………)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dr. Kuswaji Dwi P, M.Si (………………….…...)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Dr. Choirul Amin, S.Si., MM. (……………………....)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Drs. Yuli Priyana M.Si
HALAMAN PENGESAHAN
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ilmiah ini
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 26 Desember 2018
Rini Lestari
1
ANALISIS POTENSI OBYEK WISATA TAMAN GENILANGIT DI
KECAMATAN PONCOL KABUPATEN MAGETAN
Abstrak
Wisata alam adalah suatu wisata yang mengacu pada kenampakan fisik di muka
bumi yang beragam dan mempunyai keistimewaan tersendiri. Taman Wisata
Taman Genilangit adalah salah satu obyek wisata alam yang berada di Desa
Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan Jawa Timur. Wisata ini
menyimpan pemandangan dan udara eksotis khas Kota Magetan dan merupakan
hutan pinus dengan luas 13 hektar dan masyarakat setempat memanfatkan lahan
tersebut menjadi tempat wisata. Wisata alam buatan adalah wisata yang
menggambarkan hasil budaya manusia seperti museum, taman dan sebagainya.
Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi obyek wisata Taman Genilangit dan
mengkaji strategi pengembangan obyek wisata Taman Genilangit. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini berupa observasi lapangan dan wawancara dengan
pengelola wisata, metode pengumpulan data berupa data primer dan sekunder.
Teknik pengolahan data menggunakan skoring untuk memberikan nilai atau skor
pada variabel penelitian dan klasifikasi untuk mengetahui kelas potensi Taman
Genilangit. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa obyek wisata Taman
Genilangit berpotensi tinggi yang berarti faktor pendorong obyek wisata lebih
tinggi dibandingkan dengan dengan faktor penghambatnya. Faktor yang menjadi
pendorong merupakan panorama alam yang indah,sejuk dan masih asli
kealamiannya dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa obyek wisata Taman
Genilangit berpotensi tinggi yang berarti faktor pendorong obyek wisata lebih
tinggi dibandingkan dengan faktor penghambatnya. Faktor-faktor yang menjadi
pendorong merupakan daya tarik yang kuat seperti panorama alam yang indah,
sejuk dan masih asli kealamiannya dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
Taman Genilangit perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar lebih maju
untuk dilakukan pengembangan selanjutnya, sedangkan faktor penghambatnya
adalah terbatasnya sarana dan prasarana serta fasilitas lainnya. Strategi
pengembangan adalah Strategi SO (strength and opportunity), yaitu
pengembangan potensi tiap obyek wisata kekuatan (strength) untuk
memanfaatkan peluang (opportunity), dengan cara mengelola potensi obyek yang
dimiliki secara maksimal dan memberikan kenyamanan bagi wisatawan,
memanfaatkan sarana dan prasarana serta aksesbilitas yang dapat menarik
pengunjung.
Kata Kunci : Potensi, Strategi dan Pengembangan Obyek wisata.
Abstract
Nature tourism is a tour that refers to the physical appearance of the earth that is
diverse and has its own features. The Genilangit Park Tourism Park is one of the
natural attractions in the village of Genilangit, Poncol District, Magetan Regency,
East Java. This tour saves the scenery and exotic air typical of Magetan City and
is a pine forest with an area of 13 hectares and local people utilize the land to
become a tourist place. Artificial nature tourism is a tour that describes the results
2
of human culture such as museums, parks and so on. This study aims to examine
the potential of Genilangit Park tourism objects and examine the strategies for
developing tourism in the Genilangit Park. The method used in this study is in the
form of field observations and interviews with tourism managers, the method of
collecting data in the form of primary and secondary data. Data processing
techniques use scoring to provide scores or scores on research variables and
classifications to determine the potential classes of Genilangit Park. The results of
this study indicate that Genilangit Park tourism objects have a high potential
which means that the driving factors of tourism objects are higher compared to the
inhibiting factors. The driving factor is the beautiful, cool and still natural natural
panorama of the results. The results show that Genilangit Park tourism objects
have high potential, which means that the driving factors of tourism objects are
higher than the inhibiting factors. The driving factors are strong attractions such as
beautiful natural scenery, cool and original nature of the research results. It can be
concluded that the Genilangit Park needs to be further developed so that it is more
advanced for further development, while the inhibiting factors are limited
facilities and other infrastructure and facilities. The development strategy is the
SO (strength and opportunity) strategy, which is the development of the potential
of each strength object to take advantage of opportunities, by managing the
potential of maximally owned objects and providing comfort for tourists, utilizing
facilities and infrastructure as well as accessibility. can attract visitors.
Keywords: Potential, Strategy and Development of Tourism Objects.
1. PENDAHULUAN
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki banyak tempat
pariwisata yang bagus dan menarik. Kabupaten Magetan merupakan salah
satu daerah yang memiliki 16 buah obyek wisata yang tersebar secara merata.
Obyek wisata tersebut adalah obyek wisata alam buatan dan budaya yang
menyimpan potensi untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata karena
mempunyai daya tarik wisata yang bervariasi dan masih dalam kondisi alami.
Potensi daya tarik tersebut antara lain panorama Gunung Lawu, Telaga, dan
beberapa obyek wisata buatan dan budaya seperti wisata Telaga Sarangan,
Bendungan Gonggang, Ujung Kulon Desa Janggan, Bukit Sektran, Cemoro
Sewu, Air Terjun Tirtosari, Air Terjun Pundak Kiwo, Telaga Wahyu, Telaga
Klumpit, Candi Sadon, Candi Simbatan, Rumah Hobbit Wonomulyo,
Mojosemi Forest Park, Kolam Renang Banyu Biru, Punthok dan Taman
Wisata Genilangit.
3
Taman Genilangit adalah salah satu obyek wisata alam yang menjadi
tempat wisata andalan dan banyak dikunjungi. Taman Wisata Genilangit
berada di Desa Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan. Lokasi
Taman Wisata Genilangit ini terletak di daerah dataran tinggi dan jaraknya
cukup jauh dari Kota Magetan kurang lebih 30 menit untuk menuju lokasi
terebut. Wisata Taman Genilangit dibangun oleh karang taruna Desa
Genilangit yang memanfaatkan suatu wilayah yang sangat berpotensi. Karang
taruna tersebut bekerja sama dengan Perhutani yang berhak atas wilayah
tersebut dengan area 13 hektar luasnya namun baru sekitar 3 hektar saja yang
sudah dibangun dan sekarang masih dalam pembangunan untuk
pengembangan wisata tersebut. Penambahan wahana wisata seperti spot selfie
sepeda terbang dan kantin yang berada di atas merupakan salah satu contoh
perkembangan Wisata Taman Genilangit karena sebelumnya hanya ada 1
kantin yang berada dibawah, selain kantin terdapat juga fasilitas mushola,
gazebo, toilet, dan akses jalan yang sudah menggunakan paving. Fasilitas di
tempat wisata tersebut sudah lengkap namun pembangunan fasilitasnya
belum maksimal karena wisata baru berjalan 1 tahun.
1.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan pernasalahan
sebagai berikut :
1) Bagaimana potensi obyek wisata Taman Genilangit ?
2) Bagaimana strategi pengembangan obyek wisata Taman Genilangit ?
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1) Mengkaji potensi obyek wisata Taman Genilangit.
2) Mengkaji strategi pengembangan obyek wisata Taman Genilangit.
2 METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi
lapangan dan wawancara dengan pengelola wisata, metode pengumpulan data
berupa data primer dan sekunder. Teknik pengolahan data menggunakan
4
skoring untuk memberikan nilai atau skor pada variabel penelitian dan
klasifikasi untuk mengetahui kelas potensi Taman Genilangit.
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Penskoran Potensi Obyek Wisata Taman Genilangit di Kecamatan
Poncol
Tabel 1 Kuisioner Pengunjung wawan Obyek Wisata Taman Genilangit
No Indikator Variabel Kriteria Skor
1 Kualitas obyek
wisata
a. Atraksi/daya tarik
utama obyek
wisata
Terdapat atraksi penangkap
wisatawan
Terdapat atraksi penahan
wisatawan
1
2
b. Kekuatan atraksi
komponen obyek
wisata
Kombinasi komponen
alami kurang mampu
mempertinggi kualitas dan
kesan obyek
Kombinasi komponen
alami atau buatan yang
dimiliki obyek mampu
mempertinggi kualitas
obyek
1
2
c. Kegiatan wisata di
lokasi wisata
Kegiatan yang bersifat
pasif (menikmati yang
sudah ada)
Kegiatan pasif dan
kegiatan yang bersifat aktif
(berinteraksi dengan
obyek)
1
2
d.Keragaman atraksi
pendukung
Obyek belum memiliki
atraksi pendukung
Obyek memiliki 1-2 atraksi
pendukung
Obyek memiliki lebih dari
2 macam atraksi
pendukung
1
2
3
5
2 Kondisi obyek
wisata
a. Kondisi fisik
obyek wisata
secara langsung
Obyek yang mengalami
banyak kerusakan
Obyek yang sedikit
mengalami kerusakan
Obyek belum mengalami
kerusakan
1
2
3
b. Kebersihan
lingkungan obyek
wisata
Obyek wisata kurang
bersih dan tidak terawat
Obyek wisata cukup bersih
dan trawat
1
2
3 Dukungan
pengembangan
obyek
a. Keterkaitan antar
obyek
Obyek tunggal berdiri
sendiri
Obyek paralel, terdapat
dukungan obyek wisata
2
1
b. Dukungan paket
wisata
Bila obyek wisata tidak
termasuk dalam agenda
kunjungan dari suatu
paket
Bila obyek wisata
termasuk dalam agenda
kunjungan dari suatu
paket wisata
1
1
c. Pengembangan dan
promosi obyek
wisata
Obyek wisata belum
dikembangkan dan belum
terpublikasikan
Obyek wisata sudah
dikembangkan sudah
terpublikasikan
1
2
4 Aksesbilitas a. Waktu tempuh dari
terminal terdekat
Jauh (>60 menit)
Agak jauh (30-60 menit)
Tidak terlalu jauh (<30
menit)
2
1
1
b. Ketersedian
angkutan umum
untuk menuju
lokasi obyek wisata
Tidak tersedia angkutan
umum untuk menuju
lokasi obyek wisata
Tersedia angkutan umum
menuju lokasi obyek,
tidak reguler
Tersedia angkutan umum
menuju lokasi obyek,
1
1
1
6
bersifat reguler
c. Prasarana jalan
menuju obyek
wisata
Tidak tersedia ke lokasi
Tersedia, kondisi kurang
baik
Tersedia, kondisi beraspal
baik
1
2
1
5 Fasilitas penunjang
obyek
a. Ketersediaan
fasilitas pemenuhan
kebutuhan
fisik/dasar dilokasi
obyek wisata :
rumah makan,
penginapan,
bangunan untuk
menikmati obyek
Tidak tersedia
Tersedia 1-2 jenis fasilitas
Tersedia lebih dari 2 jenis
fasilitas
1
2
1
b. Ketersediaan
fasilitas pemenuhan
kebutuhan sosial
wisatawan dilokasi
obyek : taman
terbuka, fasilitas
seni dan budaya,
tempat ibadah
Tidak tersedia
Tersedia 1-2 jenis fasilitas
Tersedia lebih dari 2 jenis
fasilitas
1
2
1
6 Fasilitas a. Ketersediaan
fasilitas pelengkap
yang terdiri dari :
tempat parkir,
toilet, pusat
informasi, souvenir
shop
Tidak tersedia
Tersedia 1-2 jenis fasilitas
Tersedia 3-4 jenis fasilitas
1
2
1
Jumlah skor 54
Sumber: Hasil penelitian diolah, 2018
Perhitungan Skor Variabel =
V = (V1+V2+V3+V4+V5+V6)
= (54+56+52+53+54+54)
= 323
Hasil penjumlahan dari 6 kuisioner terdapat 323 skor variabelnya.
7
= 123
Hasil rata-rata skor variabelnya adalah 123 yang menunjukkan faktor
pendorongnya lebih besar dibandingkan dengan faktor penghambatnya hal ini
berarti bahwa karakteristik yang ada di Obyek Taman Genilangit merupakan
faktor pendorong dalam menarik wisatawan.
1) Kualitas obyek wisata
a). Atraksi /daya tarik utama obyek wisata
Hasil observasi kondisi obyek wisata alam taman genilangit
berdasarkan terdapat atraksi penangkap wisatawan diberi skor 1 yang
berarti stidak ada, sedangkan terdapat atraksi penahan wisatawan
diberi skor 2 yang berarti baik karena mempunyai beragam obyek
wisata yang bisa dinikmati oleh pengunjung.
b). Kekuatan atraksi komponen obyek wisata
Kombinasi komponen alami atau buatan yang dimiliki kurang
mampu mempertinggi kualitas dan kesan obyek diberi skor 1 karena
kombinasi komponen alami dan buatan akan memperti tinggi kualitas
obyek wisata, sedangkan kombinasi komponen alami atau buatan yang
dimiliki obyek mampu mempertinggi kualitas obyek diberi skor 2
karena baik diterapkan dalam pengembangan obyek wisata.
c). Kegiatan wisata di lokasi wisata
Kegiatan yang bersifat pasif (menikmati yang sudah ada) diberi
skor 1 karena kegiatan yang ada di Obyek Wisata Genilangit ada
banyak kegiatan yang berinteraksi dengan obyek seperti wahana selfie,
sedangkan kegiatan pasif dan kegiatan yang bersifat aktif (berinteraksi
dengan obyek) diberi skor 2 karena tersediaanya banyak wahana selfie
yang dapat dilakukan oleh para pengunjung sebagai mengabadikan
moment yang menyenangkan bersama keluarga maupun sahabat.
d). Keragaman atraksi pendukung
Obyek belum memiliki atraksi pendukung diberi skor 1
karena di Obyek Wisata Taman Genilangit sudah terdapat atraksi
8
pendukung seperti rumah makan, dan fasilitas penunjang yang lain,
obyek memiliki 1-2 atraksi pendukung diberi skor 2 karena cukup
tersedia fasilitasnya namun belum optimal dalam perawatannya,
sedangkan obyek memiliki lebih dari 2 macam atraksi pendukung diberi
nilai 1 karena pembangunan dan perawatannya belum optimal.
2) Fasilitas Pendukung Lainnya
a). Kondisi fisik obyek wisata secara langsung
Obyek yang mengalami banyak kerusakan diberi skor 1 karena
hanya ada sedikit kerusakan pada obyek wisata, obyek yang sedikit
mengalami kerusakan diberi skor 2 karena ada kerusakan namun hanya
sedikit, sedangkan obyek belum mengalami kerusakan diberi skor 2
karena ada kerusakan namun hanya sedikit seperti dari wisatawan yang
menginjak tanaman akibat selfie.
b). Kebersihan lingkungan obyek wisata
Obyek wisata kurang bersih dan tidak terawat diberi skor 1 karena
kebersihan obyek wisata cukup bersih namun perawatannya masih
kurang sedangkan obyek wisata cukup bersih dan terawat diberi skor 2
karena kebersihan obyek wisata sudah baik namunbelum optimal dalam
perawatannya.
3) Dukungan pengembangan obyek
a). Keterkaitan antar obyek
Obyek tunggal, berdiri sendiri diberi skor 2 karena Obyek Wisata
Taman Genilangit merupakan obyek wisata yang berdiri sendiri
dibangun oleh karang taruna Desa Genilangit yang belum ada campur
tangan dari pemerintah, sedangkan obyek paralel terdapat dukungan
obyek wisata lain diberi skor 1 karena tidak ada dukungan dari obyek
wisata lain.
b). Dukungan paket wisata
Bila obyek wisata tidak termasuk dalam agenda kunjungan dari
suatu paket wisata diberi skor 1 karena Obyek Wisata Taman
Genilangit belum ada paket wisata, sedangkan bila obyek termasuk
9
dalam agenda kunjungan suatu paket wisata diberi skor 1 karena
bukan termasuk agenda kunjungan suatu paket.
c). Pengembangan dan promosi obyek wisata
Obyek wisata belum dikembangkan dan belum terpublikasikan
diberi skor 1 karena obyek wisata pengembangannya sudah berjalan
namun belum maksimal dan sudah terpublikasi namun baru melalui
media sosial saja sedangkan obyek wisata sudah dikembangkan sudah
terpublikasi diberi skor 2 karena obyek wisata cukup berkembang
namun pembangunan belum maksimal dan terpublikasi baru dari
facebook dan dari mulut ke mulut.
4) Aksesbilitas
a). Waktu tempuh dari terminal terdekat
Jauh (>60 menit) diberi nilai 3 karena jaraknya sangat jauh dari
kota dan terminal terdekat, agak jauh (30-60 menit) diberi skor 2 karena
jaraknya lumayan jauh dari kota dan terminal terdekat, sedangkan tidak
terlalu jauh (<30 menit) diberi skor 1 karena tidak ada terminal terdekat
dari obyek wisata.
b). Ketersediaan angkutan umum untuk menuju lokasi obyek wisata
Tidak tersedia angkutan umum untuk menuju lokasi obyek,
tersedia angkutan umum menuju lokasi tidak reguler, tersedia angkutan
umum menuju lokasi bersifat reguler diberi skor 1 karena belum
adanya sarana angkutan umum dari pemerintah menuju lokasi obyek
wisata.
c). Prasarana jalan menuju obyek wisata
Tidak tersedia ke lokasi dan tersedia kondisi beraspal diberi skor 1
karena jalannya beraspal namun banyak yang berlubang kondisi kurang
baik dan jalan yang sempit, sedangkan tersedia kondisi kurang baik
diberi skor 2 karena kondisi jalan sempit dan banyak berlubang.
5) Fasilitas penunjang obyek
a). Ketersediaan fasilitas pemenuhan kebutuhan fisik/dasar di lokasi obyek
: rumah makan, penginapan, bangunan untuk menikmati obyek
10
Tidak tersedia dan tersedia lebih dari 2 jenis fasilitas diberi skor 1
karena cukup tersedianya fasilitas kebutuhan fisik wisatawan namun
pembangunannya belum maksimal, sedangkan tersedia 1-2 jenis fasilitas
diberi skor 2 karena cukup tersedia namun belum lengkap fasilitas
lainnya seperti penginapan dan lain-lain.
b). Ketersediaan fasilitas pemenuhan kebutuhan sosial wisatawan di lokasi
obyek : taman terbuka, fasilitas seni, dan budaya, tempat ibadah
Tidak tersedia dan tersedia lebih dari 2 jenis fasilitas diberi skor 1
karena cukup tersedianya fasilitas pemenuhan kebutuhan sosial
wisatawan namun pembangunannya belum maksimal, sedangkan tersedia
1-2 jenis fasilitas diberi skor 2 karena cukup tersedia namun belum
optimal perawatannya dan belum ada fasilitas seni dan budaya.
6) Fasilitas pelengkap
a). Ketersediaan fasilitas pelengkap yang terdiri dari : tempat parkir, toilet,
pusat informasi, souvenir shop
Tidak tersedia dan tersedia 3-4 jenis fasilitas diberi skor 1 karena
cukup tersedianya fasilitas pelengkap untuk pengunjung namun
pembangunannya belum maksimal, sedangkan tersedia 1-2 jenis
fasilitas diberi skor 2 karena cukup tersedia namun belum lengkap
fasilitas lainnya seperti soufenir shop.
3.2 Faktor Pendorong dan Penghambat Pengembangan Obyek Wisata
1) Faktor Pendorong
a) Panorama Alam yang Indah dan Alami
Taman wisata Genilangit memiliki panorama alam yang
masih terjaga kealamiannya dan setiap obyek memiliki potensi
daya tarik yang kuat untuk melakukan aktivitas wisata.
Pemandangan alam berupa pegunungan dan udara yang sejuk yang
jarang kita temui di tempat wisata yang lain menjadi daya tarik
tersendiri bagi penikmat wisata.
11
b) Kondisi Lingkungan Obyek Wisata yang Bersih
Kondisi lingkungan yang bersih dari tiap obyek wisata di
Taman Genilangit merupakan salah satu faktor pendorong yang
penting dalam pengembangan wisata tersebut. Kondisi lingkungan
dari tiap obyek wisata Taman Genilangit sudah tergolong baik,
dikarenakan kerjasama antar sumber daya manusia yang mengelola
cukup baik.
c) Keragaman Obyek Wisata
Keragaman obyek wisata menjadi faktor daya tarik wisatawan
untuk melakukan kegiatan pariwisata. Taman Wisata Genilangit
memiliki berbagai macam obyek wisata seperti, spot kupu-kupu,
ayunan, spot prahu tebing, rumah hobbit, gazebo tradisional, taman
bermain anak-anak, taman bunga dan sepeda terbang.
d) Kondisi Keamanan yang Baik
Kondisi keamanan yang baik merupkan faktor yang penting
dalam pengembangan Obyek Wisata. Keamanan di lokasi Obyek
Wisata Taman Genilangit cukup baik karena melibatkan warga sekitar
dan polsek terdekat untuk menjaga obyek wisata. Keamanan
diperlukan untuk menjaga barang-barang pengunjung yang ditinggal
selfie maupun berjalan-jalan di sekitar taman dari tindakan pencurian,
dengan kondisi keamanan yang baik membuat nyaman pengunjung
yang ingin berekreasi di obyek wisata tersebut.
e) Suasana Obyek Wisata yang Memberikan Kenyamanan
Obyek Wisata Taman Genilangit merupakan tempat wisata
yang memberikan kenyamanan dan kesejukan, ketika masuk kawasan
obyek wisata kita akan diberikan pemandanganyang indah seperti
hamparan hutan pinus suasana yang hijau, teduh dengan pepohonan
yang membuat mata tak bosan untuk memandangnya.
2) Faktor Penghambat
a) Sarana dan prasarana transportasi untuk menjangkau obyek wisata
12
Belum tersedianya sarana dan prasarana angkutan umum yang
disediakan oleh pemerintah sehingga wisata alam Taman Genilangit
sulit dijangkau jika tidak menggunakan kendaraan pribadi.
b) Program pengembangan Obyek Wisata yang masih sederhana
Program pengembangan obyek wisata merupakan hal yang
sangat penting demi meningkatnya kualitas obyek wisata dan
meningkatnya jumlah pengunjung yang berkunjung pada obyek wisata
tersebut. Pengembangan pada Obyek Wisata Taman Genilangit ini
masih sederhana. Program jangka pendek yang diterapkan adalah
pembangunan gapura pintu masuk, pemasangan baliho, spanduk di
tempat-tempat obyek wisata, biro perjalanan, hotel, dan rumah makan
di sekitar Obyek Wisata Taman Genilangit agar meningkatkan jumlah
pengunjung yang datang ke obyek wisata.
c) Keterbatasan Anggaran untuk biaya Sarana dan Prasarana Obyek
Wisata
Pengembangan Obyek wisata salah satu faktor penting yang
menentukan maju atau tidaknya pengembangan adalah masalah dana,
jika dana tersedia maka pengembangan dapat berjalan dengan lancar
tapi sebaliknya jika tidak lancar pengembangan akan terhambat. Obyek
Wisata Taman Genilangit mengalami persoalan tersebut, hal ini
dikarenakan dana pengembangan dan pembangunan Obyek Wisata
Taman Genilangit hanya dari uang khas karangtaruna masyarakat desa
dan belum ada sponsor swasta yang mau membantu pengembangan
juga mempengaruhi keterlambatan pengembangan.
d) Keadaan Jalan yang Kurang Baik
Letak Obyek Wisata Taman Genilangit cukup strategis karena
dekat dengan Kota Magetan, namun hal ini tidak didukung dengan
kondisi jalan yang kurang baik dan sempit. Keadaan jalan yang kurang
baik dan sempit akan menjadi hambatan yang besar jika tidak ditangani
karena dapat mengurangi jumlah pengunjung yang ingin berkunjung ke
13
Obyek Wisata Taman Genlangit karen ajalan yang dilalui untuk menuju
obyek wisata kurang begitu nyaman.
e) Kurangnya Tenaga Profesional dalam Pengelolaan Obyek Wisata
Manajemen yang baik dalam promosi, perencanaan, pemasaran
maupun pengembangan produk agrowisata sangat mempengaruhi
keberhasilan upaya peningkatan pengunjung. Pengelola Obyek Wisata
Taman Genilangit masih terlihat kurang profesional, hal ini dikarenakan
kurangnya kualitas dan kuantitas dari tenaga kerja yang ada sehingga
mereka kurang mengusai permasalahan.
3.3 Analisis SWOT sebagai Alat Formulasi Strategi Pengembangan Obyek
Wisata.
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan suatu strategi perusahaan, menurut Freddy Rangkuti
2006. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths (kekuatan)
dan Weaknesses (kelemahan) serta lingkungan eksternal Opportunities
(peluang) dan Threats (ancaman). Pentingnya mengetahui kekurangan,
kelemahan, peluang dan ancaman dapat memaksimalkan kekuatan dan
mengurangi kelemahan begitupun peluang akan diperbesar dan ancaman
diperkecil.
Penyusunan strategi pengembangan Obyek Wisata Taman
Genilangit peneliti melakukan dengan analisis SWOT yaitu sebagai
berikut.
Tabel 2 Matrik Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Faktor Internal Faktor Eksternal
1. Kekuatan
- Panorama alam yang indah
dan alami
- Kondisi lingkungan obyek
wisata yang bersih
- Keragaman obyek wisata
- Kondisi keamanan yang baik
- Suasana obyek wisata yang
memberikan kenyamanan
1. Peluang
- Otonomi daerah memberi keleluasaan
untuk mengembangkan potensi
wisata
- Tingkat aksesbilitas yang mudah
- Banyaknya wisatawan yang ingin
berkunjung
- Peningkatan produk dan atraksi
wisata dengan memanfaatkan
14
potensi-potensi yang ada
- Meningkatnya investasi swasta
2. Kelemahan
- Sarana dan prasarana
transportasi untuk
menjangkau obyek wisata
- Program pengembangan
obyek wisata yang masih
sederhana
- Keterbatasan anggaran untuk
biaya sarana dan prasarana
obyek wisata
- Keadaan jalan yang kurang
baik
- Kurangnya tenaga profesional
dalam pengelolaan obyek
wisata
2. Ancaman
- Kesadaran wisatawan untuk menjaga
obyek wisata
- Meningkatnya peraturan pemerintah
- Berkembangnya obyek wisata lain
yang meningkatkan persaingan
- Banjir bandang dan tanah longsor
- Kerusakan lingkungan pengembangan
yang tidak sesuai
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2018
Mengetahui rating dari faktor-faktor tersebut digunakan angket
yang disebarkan kepada pengunjung Obyek Wisata Taman Genilangit.
Skala yang digunakan setiap item angketnya menggunakan rating atau
skor dimana 1 menunjukkan skor paling rendah yang berarti kualitasnya
paling rendah, sedangkan skor 4 adalah menunjukkan bahwa kualitas
jawaban yang paling tinggi, apabila skornya 3 dan 4 menunjukkan bahwa
kualitasnya paling tinggi bagi kekuatan dan peluang, sebaliknya juka skor
1 dan 2 menunjukkan bahwa kualitasnya paling tinggi untuk ancaman dan
kelamahan bagi obyek wisata tersebut. Setiap aspek diukur menggunakan
angket sebanyak 5 item, maka untuk mengetahui tingkat kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman untuk Obyek Wisata Taman
Genilangit diinterpretasikan menggunakan analisis deskriptif sebagai
berikut.
Skor tertinggi (xt) : 4
Skor terendah (xr) : 1
Rumus Rentang : R = xt – xr
R = 4-1
15
R = 3
Panjang kelas interval : p = R/xt
P = 3/4
= 0,75
Menggunakan panjang kelas 0,75 dan skor terendah 1 maka dapat
dibuat kriteria sebagai berikut.
Tabel 3 Kriteria kekuatan Kelamahan dan Peluang Ancaman
No Interval Kekuatan dan Peluang Kelemahan dan Ancaman
1. 3,26 – 4,00 Sangat Tinggi Sangat Rendah
2. 2,51 – 3,25 Tinggi Rendah
3. 1,76 – 2,51 Rendah Tinggi
4. 1,00 – 1,75 Sangat Rendah Sangat Tinggi
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2018
Tabel 4 IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
No Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x
Rating (skor)
1. Kekuatan (Strengths)
Panorama alam yang indah dan alami, sejuk dan
masih asli
0,1344 4 0,5376
Kondisi lingkungan obyek wisata yang bersih
keragaman obyek wisata
0,1120 3 0,3360
Keragaman obyek wisata 0,1173 3 0,3519
Kondisi keamanan yang baik 0,1158 4 0,3474
Suasana obyek wisata yang memberikan
kenyamanan
0,1306 3 0,3918
Jumlah Bobot 2,0953
2. Kelemahan (Weakness)
Sarana dan prasarana transportasi untuk
menjangkau obyek wisata
0,0843 2 0,1686
Program pengembangan obyek wisata yang masih
sederhana
0,0653 2 0,1306
Keterbatasan anggaran untuk biaya sarana dan
prasarana obyek wisata
0,0706 1 0,0706
Keadaan jalan yang kurang baik 0,0797 2 0,1595
Kurangnya tenaga profesional dalam pengelolaan
obyek wisata
0,0900 2 0,1800
Jumlah Bobot 0,7092
Jumlah Keseluruhan 1 2,8045
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2018
16
Tabel 5 EFAS (External Factor Analysis Summary)
No Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating
Bobot x
Rating
(Skor)
1. Peluang (Opportunities)
Otonomi daerah memberi keleluasaan untuk
mengembangkan potensi wisata
0,1123 3 0,3369
Tingkat aksesbilitas yang mudah 0,1138 3 0,3415
Banyaknya wisatawan yang ingin berkunjung 0,1291 3 0,3873
Peningkatan produk dan atraksi wisata dengan
memanfaatkan potensi-potensi yang ada
0,1299 3 0,3896
Meningkatnya investasi swasta 0,1062 3 0,3186
Jumlah Bobot 1,7739
2. Ancaman (Threats)
Kesadaran wisatawan untuk menjaga obyek wisata 0,0894 2 0,1788
Meningkatnya peraturan pemerintah 0,0982 2 0,1963
Berkembangnya obyek wisata lain yang
meningkatkan persaingan
0,0512 1 0,0512
Banjir bandang dan tanah longsor 0,0764 2 0,1528
Kerusakan lingkungan akibat pengembangan yang
tidak sesuai
0,0936 2 0,2807
Jumlah Bobot 0,8598
Jumlah Keseluruhan 1 2,6337
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan melalui analisis SWOT,
diperoleh nilai akhir dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman .
Tabel 6 Hasil Perhitungan Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan
Ancaman
No Uraian Nilai
1 Faktor Internal
- Kekuatan
- Kelemahan
2,10
0,71
2 Faktor Eksternal
- Peluang
- Ancaman
1,77
0,86
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2018
Hasil perhitungan tersebut bahwa obyek wisata Taman Genilangit
memiliki kekuatan yang dominan dibanding dengan kelemahannya dan
peluang yang dibanding dengan ancamannya dengan nilai sebagai berikut:
17
Kekuatan – Kelemahan (faktor internal) : 2,10 – 0,71 = 1,39
Peluang – Ancaman (faktor Eksternal) : 1,77 – 0,86 = 0,91
Hasil perhitungan tersebut jika nilai tersebut dimasukkan dalam
Matrix Grand Strategy maka posisi pengembangan obyek pariwisata
Taman Genilangit berada diposisi strategi pertumbuhan yaitu,
meoptimalkan sebaik mungkin kekuatan dan peluang yang dimiliki.
3. Mendukung strategi turh around 1. Mendukung strategi agresi
4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi
diversifikasi
Gambar 1 Matrix Grand Strategy Obyek Wisata Taman Genilangit
Berdasarkan gambar diagram di atas menunjukkan bahwa Taman
Genilangit berada pada kuadran I, dimana situasi tersebut dapat dilakukan
dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang agar dapat meningkatkan
pertumbuhan Taman Genilangit dengan memanfaatkan kekuatan yang
dimiliki seperti panorama alam yang indah dan alami, sejuk dan masih asli,
kondisi lingkungan obyek wisata yang bersih, keragaman obyek wisata,
kondisi keamanan yang baik, suasana obyek wisata yang memberikan
kenyamanan serta peluang seperti otonomi daerah memberi keleluasaan
untuk mengembangkan potensi wisata, otonomi daerah memberi
keleluasaan untuk mengembangkan potensi wisata, tingkat aksesbilitas yang
mudah, banyaknya wisatawan yang ingin berkunjung, peningkatan produk
dan atraksi wisata dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada,
Berbagai Peluang
Kelemahan Internal Kekuatan Eksternal
Berbagai Ancaman
1,39 : 0,91
18
meningkatnya investasi swasta dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada
agar dapat mempercepat pengembangan. Strategi yang dapat diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan yang agresif (Growth
oriented strategy).
Gambar 2 Peta Fasilitas Obyek Wisata Taman Genilangit Kecamatan Poncol
Kabupaten Magetan
19
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1). Tingkat klasifikasi dari Obyek Wisata Taman Genilangit di Kecamatan
Poncol Kabupaten Magetan berada pada tingkat potensi tinggi yang
berarti sebagian besar variabel obyek wisatanya merupakan faktor
pendukung.
2). Strategi prioritas pengembangan Obyek Wisata Taman Genilangit
adalah :
a. Memanfaatkan otonomi daerah untuk mengelola potensi alam dan
obyek wisata yang menarik
b. Meningkatkan keamanan di obyek wisata guna menjaga
kenyamanan dan menarik pengunjung
c. Inovasi produk dan atraksi wisata seperti wahana bermain anak,
wahana selfie, agrowisata dan outbond.
4.2 Saran
a. Penambahan atraksi pertunjukan seni atau budaya, dan pengadaan
produk khas atau cinderamata khas Taman Genilangit.
b. Pemerintah daerah perlu meningkatkan aksesbilitas jalan menuju
obyek wisata dan melakukan promosi mengenai Taman Genilangit
sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan.
c. Masyarakat lokal perlu meningkatkan kualitas kenyamanan dan
keramahan serta kebersihan bagi pengunjung obyek wisata.
DAFTAR PUSTAKA
Amdani Suut. 2008. Analisis Potensi Obyek Wisata Alam Pantai di Kabupaten
Gunung Kidul. Skripsi Sarjana. Surakarta: Fakultas Geografi UMS.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Magetan. 2017. Kabupaten Magetan Dalam
Angka 2017. Magetan: Badan Pusat Statistik.
Bintarto dan Suprastopo. 1987. Metode Analisis Geografi. Jakarta: LP3ES. Ika
Yuniati. 2003. Analisis Potensi Pariwisata di Kabupaten Pekalongan.
Skripsi Sarjana. Surakarta: Fakultas Geografi UMS.
20
DPU Kabupaten Magetan. 2017. Data Curah Hujan Kabupaten Magetan Tahun
2007-2016. Magetan: DPU Kabupaten Magetan.
Galuh Bihatri, Thohar. 2015. Analisis Potensi Obyek Wisata Umbul Ngrancah di
Desa Udanwuh Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Skripsi
Sarjana. Surakarta: Fakultas Geografi UMS.
Masri, Singarimbun dan Sofyan Efendi. 1986. Metode Penelitian Survei. Jakarta:
LP3ES.