analisis potensi sumberdaya wilayah ... · web viewkecamatan kandat, ngadi-luwih, keras, puncu dan...

42
ANALISIS POTENSI PRODUK UNGGULAN BIDANG AGROKOMPLEKS DI WILAYAH KABUPATEN KEDIRI Oleh: Sri Sulastri1, Hasyim1, Sofwani1, dan Soemarno2 1) Fakultas Pertanian, IPM, Malang 2) Fakultas Pertanian UNiversitas Brawijaya ABSTRAK Kajian potensi ekonomi Produk Unggulan di wilayah Dati II Kabupaten Kediri ini dimaksudkan untuk memberikan arah, pedoman, dan landasan dalam rangka pembangunan ekonomi rakyat yang maju, efisien dan tangguh, dengan membentuk sentra-sentra produk unggulan di masing-masing wilayah pada Dati I Kabupaten Kediri. Tujuan kegiatan ini adalah: (1). Identifikasinya potensi, kondisi dan permasalahan produk/ komoditas unggulan yang sudah berkembang, sedang berkembang dan akan dikembangkan pada suatu wilayah; (2). Peningkatkan kualitas dan kuantitas produk unggulan pada sentra produksi daerah setempat, melalui upaya- upaya peningkatkan budidaya /teknologi produksi komoditas unggulan pada masing-masing wilayah; dan (3). Inventarisasi teknologi Produksi / budidaya maupun teknologi produksi komoditas unggulan, serta peningkatkan pengembangan sistem informasi bisnis dan informasi pasar komoditas unggulan. Beberapa hasil kajian diabstraksikan sbb: Produk unggulan wilayah merupakan produk hasil usaha masyarakat desa yang memiliki peluang pemasaran yang tinggi dan menguntungkan bagi masyarakat desa. Berdasarkan pada kriteria ini, beberapa produk unggulan pertanian adalah: Padi sawah; Padi Gogo; Jagung; Kedelai; Kacang Tanah; Kelapa; Kopi; Tebu; Sapi perah; Sapi Potong; Kambing/ Domba; Ayam Buras; Ayam ras; Pisang; Mangga; Rambutan; Jambu air; Semangka/Melon/Ketimun; Melinjo; Pepaya; Durian; Nangka; Cabe; dan Sukun. Pengembangan produk-produk unggulan wilayah dalam rangka untuk memberdayakan ekonomi rakyat setempat dapat dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan Koperasi Pengelola Produk Unggulan sebagai “LEMBAGA EKONOMI RAKYAT YANG MENGAKAR & MANDIRI”. Koperasi seperti ini dapat dikembangkan dari lembaga- AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999 109

Upload: hanguyet

Post on 08-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

ANALISIS POTENSI PRODUK UNGGULAN BIDANG AGROKOMPLEKS DI WILAYAH KABUPATEN KEDIRI

Oleh:Sri Sulastri1, Hasyim1, Sofwani1, dan Soemarno2

1) Fakultas Pertanian, IPM, Malang2) Fakultas Pertanian UNiversitas Brawijaya

ABSTRAK

Kajian potensi ekonomi Produk Unggulan di wilayah Dati II Kabupaten Kediri ini dimaksudkan untuk memberikan arah, pedoman, dan landasan dalam rangka pembangunan ekonomi rakyat yang maju, efisien dan tangguh, dengan membentuk sentra-sentra produk unggulan di masing-masing wilayah pada Dati I Kabupaten Kediri. Tujuan kegiatan ini adalah: (1). Identifikasinya potensi, kondisi dan permasalahan produk/ komoditas unggulan yang sudah berkembang, sedang berkembang dan akan dikembangkan pada suatu wilayah; (2). Peningkatkan kualitas dan kuantitas produk unggulan pada sentra produksi daerah setempat, melalui upaya-upaya peningkatkan budidaya /teknologi produksi komoditas unggulan pada masing-masing wilayah; dan (3). Inventarisasi teknologi Produksi / budidaya maupun teknologi produksi komoditas unggulan, serta peningkatkan pengembangan sistem informasi bisnis dan informasi pasar komoditas unggulan.

Beberapa hasil kajian diabstraksikan sbb:Produk unggulan wilayah merupakan produk hasil usaha masyarakat desa yang

memiliki peluang pemasaran yang tinggi dan menguntungkan bagi masyarakat desa. Berdasarkan pada kriteria ini, beberapa produk unggulan pertanian adalah: Padi sawah; Padi Gogo; Jagung; Kedelai; Kacang Tanah; Kelapa; Kopi; Tebu; Sapi perah; Sapi Potong; Kambing/ Domba; Ayam Buras; Ayam ras; Pisang; Mangga; Rambutan; Jambu air; Semangka/Melon/Ketimun; Melinjo; Pepaya; Durian; Nangka; Cabe; dan Sukun.

Pengembangan produk-produk unggulan wilayah dalam rangka untuk memberdayakan ekonomi rakyat setempat dapat dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan Koperasi Pengelola Produk Unggulan sebagai “LEMBAGA EKONOMI RAKYAT YANG MENGAKAR & MANDIRI”. Koperasi seperti ini dapat dikembangkan dari lembaga-lembaga ekonomi tradisional yang telah ada, atau melalui rekayasa sosial yang sesuai.

Beberapa macam kendala dalam pemberdayaan ekonomi rakyat di wilayah pedesaan ialah (1) keterbatasan kapabilitas sumberdaya alam, (2) masih adanya lokasi yang terisolir dan terbatasnya sarana dan prasarana fisik, (3) keterbatasan penguasaan modal dan teknologi, (4) lemahnya kemampuan kelembagaan penunjang pembangunan di tingkat perdesaan, dan (5) masih rendahnya akses masyarakat terhadap peluang-peluang bisnis yang ada. Berdasarkan faktor pembatas dan kendala yang ditemukan disusunlah konsep strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangah usaha produk unggulan wilayah.

Kelompok sasaran strategis dalam pengembangan produk unggulan wilayah adalah : (a) Kelembagaan sosial -tradisional yang ada di masyarakat, seperti koperasi, kelompok tani, kelompok peternak, Paguyuban dan lainnya; (b)

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

109

Page 2: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Lembaga Kelompok tani komoditas yang telah ada; (c). Warung pengecer bahan pokok, baik milik perorangan, kelompok (pra koperasi), maupun waserda milik koperasi untuk diberdayakan / dikembangkan usahanya; (d). Pengusaha dan Pengusaha Kecil, baik perorangan maupun kelompok, terutama jama'ah masjid/Kopontren yang bersangkutan yang bergerak di bidang produksi agribisnis/agroindustri dan sektor lainnya untuk diberdayakan/dikembangkan, sehingga pada gilirannya dapat memperluas kesempatan kerja (menyerap tenaga kerja); dan (e) Tenaga Kerja Terampil untuk dilatih dan ditempatkan sebagai pendamping dan atau tenaga profesional / pengelola unit-unit usaha.

Penerapan teknologi tepat guna diharapkan dapat membantu pengembangan usaha produksi produk unggulan di wilayah pedesaan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Keberadaan “POSYANTEKDES” (PUSAT PELAYANAN TEKNOLOGI PEDESAAN) di bawah kendali Koperasi Produk Unggulan dan bermitra dengan Perguruan Tinggi mampu menjadi wahana yang efektif dalam proses alih teknologi tepat guna di wilayah pedesaan. Kebun Teknologi ini dapat berfungsi ganda sebagai: (1). Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Tepat-guna, yang dapat diakses oleh para santri dan oleh masyarakat; (2) Pusat Penyuluhan, DEMOPLOT Ujicoba Penerapan Teknologi, dan Kaji Tindak ; (3). Pusat Pelayanan dan Informasi IPTEK yang mampu menjalin hubungan dengan jaringan informasi IPTEk yang lebih luas..

---------------Kata kunci: Produk Unggulan Wilayah

PENDAHULUAN

Pembangunan daerah hingga Pelita VI saat ini telah membuktikan bahwa kebutuhan sumberdaya alam semakin banyak dan senantiasa menghadapi berbagai kendala yang semakin serius, terutama di wilayah perdesaan. Dalam kondisi seperti ini sangat diperlukan penajaman prioritas pemanfaatan sumberdaya alam dan pembinaan sumberdaya wilayah lain-nya dengan melibatkan secara penuh segenap warga setempat, terutama di daerah-daerah yang potensi sumber daya alamnya sangat terbatas dan kondisi pembangunan wilayahnya masih tertinggal dibandingkan dengan daerah lainnya. Dalam kondisi seperti ini diperlukan mekanisme perenca-naan, pelaksanaan, pemantauan dan

evaluasi proyek-proyek pembangunan ekonomi secara cepat, tepat dan akurat.

Wilayah Kabupaten Kediri terbagi menjadi beberapa wilayah kecamatan yang masing-masing mempunyai karakteristik dan potensi wilayah yang berbeda-beda, baik potensi sumber daya manusia, sumberdaya alam, serta infrastruktur penunjang pembangunan. Hal ini mengisyaratkan adanya berbagai produk unggulan wilayah yang secara potensial dapat dikembankan. Potensi sumberdaya ini tampaknya masih belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal, terutama karena terbatasnya modal dan teknologi. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain karena masih terbatasnnya informasi teknologi dan informasi pasar yang diperlukan untuk mengembang kan wilayah tersebut,

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

110

Page 3: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

serta lemahnya akses masyarakat terhadap peluang-peluang bisnis yang ada.

Suatu bentuk kelembagaan dengan ikatan-ikatan dan hubungan sosial-ekonomi berdasarkan kebutuhan masyarakat diperlukan dalam memba ngun Sentra Pengembangan Komo ditas Unggulan (SPAKU), sehingga memberikan manfaat dan memung kinkan keterlibatan penuh anggota-anggotanya. Langkah awal dalam upaya rekayasa dan peningkatan fungsi kelembagaan tersebut adalah mene mukan lembaga-lembaga tradisional yang tumbuh dalam komunitas perde saan khususnya dalam pengusahaan komoditas andalan, sejak penanaman, pertanahan, pengerahan tenaga kerja, perkreditan, panen dan pengolahan serta pemasaran hasil. Selanjutnya, keberhasilan sistem produksi menuntut adanya bentuk-bentuk kelembagaan yang lebih besar dan berorientasi ekonomis sehingga mampu mengelola sistem pertanian secara lebih efektif dan mampu meningkatkan kesejateran masyarakat. Dalam rangka pengem bangan komoditas unggulan yang berwawasan agroekosistem, dan mendukung upaya-upaya pemberda yaan ekonomi masyarakat, maka dipandang perlu untuk dilakukan identifikasi potensi komoditas UNGGUL AN wilayah serta strategi pengem bangannya.

Salah satu upaya di wilayah Jawa Timur untuk mengentas kemiskinan masyarakat desa dan mencegah terjadinya kesenjangan antara desa-kota yang semakin melebar, ialah Gerakan Kembali ke Desa (GKD). Dengan GKD ini diharapkan pembangunan wilayah perdesaan dapat diselaraskan dengan wilayah lainnya yang lebih maju. Hal seperti ini dapat dicapai kalau pertumbuhan desa dapat

dipacu sedemikian rupa sehinggga lebih cepat. GKD pada hakekatnya merupakan upaya teren-cana yang melibatkan kerjasama pemerintah , suasta dan segenap masyarakat untuk memberdayakan ekonomi masyarkat di wilayah perde-saan. Tujuan GKD secara lebih rinci adalah: (1). mening-katkan kesejah teraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja di perdesaan, (2) menciptakan pemerataan, mempersem-pit kesen-jangan, dan memperbaiki hubungan desa-kota, (3) meng gali potensi unggulan ekonomi lokal dan merang sang tumbuhnya peluang kerja dan kesempatan kerja dan berusaha, (4) mengeliminasi urbanisasi desa ke kota, (5) mendorong hubungan kerja yang harmonis antara pemerintah, suasta dan masya rakat, (6) menumbuhkan suasana kondusif bagi segenar masya rakat desa.

Salah satu upaya di Jawa Timur untuk mengentas kemiskinan masya-rakat desa dan mencegah terjadinya kesenjangan antara desa-kota yang semakin melebar, ialah Gerakan Kembali ke Desa (GKD). Dengan GKD ini diharapkan pembangunan wilayah perdesaan dapat diselaraskan dengan wilayah lainnya yang lebih maju. Hal seperti ini dapat dicapai kalau pertumbuhan desa dapat dipacu sedemikian rupa sehinggga lebih cepat. GKD pada hakekatnya meru pakan upaya terencana yang meli batkan kerjasama pemerintah , suasta dan segenap masyarakat untuk memba ngun wilayah perdesaan. Tujuan GKD secara lebih rinci adalah: (1). mening-katkan kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja di perdesaan, (2) menciptakan pemerataan, memper sempit kesenjangan, dan memperbaiki hubungan desa-kota, (3) menggali

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

111

Page 4: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

potensi unggulan ekonomi lokal dan merangsang tumbuhnya peluang kerja dan kesempatan kerja dan berusaha, (4) mengeliminasi urbanisasi desa ke kota, (5) mendorong hubungan kerja yang harmonis antara pemerintah, suasta dan masyarakat, (6) menum buhkan suasana kondusif bagi segenar masyarakat desa.

Beberapa program prioritas yang harus dikembangkan dalam GKD ialah:

(1). Satu wilayah perdesaan satu produk unggulanProduk unggulan merupakan

produk hasil usaha masyarakat desa yang memiliki peluang pemasaran yang tinggi dan menguntungkan bagi masyarakat desa. Beberapa kriteria dari produk unggulan adalah (a) mempunyai daya saing yang tinggi di pasaran (keunikan /ciri spesifik, kuali tas bagus, harga murah); (b) memanfaatkan potensi sumberdaya lokal yang potensial dapat dikembangkan; (c) mempunyai nilai tambah tinggi bagi masyarakat perdesaan; (d) secara eko nomi menguntungkan dan bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kemampuan sumberdaya manusia; (e) secara administrasi layak didukung oleh modal bantuan atau kredit.

(2). Teknologi Masuk DesaTeknologi masuk desa meliputi

upaya pengenalan, proses transformasi dan pelatihan masyarakat desa dengan tujuan meningkatkan ketrampilan dan nilai produk masyarakat desa. Beberapa kriteria teknologi ini ialah: (a) mendu kung upaya peningkatan nilai tambah produk lokal; (b) mampu meningkatkan jumlah produksi dan efisiensi; (c) tidak merugikan eksistensi tenagakerja lokal; (d) murah; mudah dipelajari; mudah perawatannya dan menjanjikan keuntungan; (e) dapat

berupa teknologi material ataupun teknologi sosial.

(3). Pengusaha masuk desaBeberapa hal yang harus

diperhatikan adalah (a) menjalin hubun-gan kemitraan yang saling menguntungkan dan adil; (b) pembata-san pengaruh negatif penetrasi modal dari luar; (c) produsen lokal harus didukung fasilitas kredit murah dan berkelanjutan; (d) diciptakan iklim kondusif bagi tumbuh-kembangnya pengusaha lokal yang mandiri (individu atau kelompok); (e) mengoptimalkan peranserta lembaga-lembaga yang ada.

(4). Pasar DesaPasar desa yang dimaksud ialah

kegiatan untuk mendorong tumbuhnya media yang mendukung kelancaran proses pemasaran produk dan transaksi usaha di antara masyarakat desa itu sendiri atau dengan pihak luar desa.

Beberapa macam kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan wilayah perdesaan di Jawa Timur ialah (1) keterbatasan kapabilitas sumber daya alam, (2) masih adanya lokasi yang terisolir dan terbatasnya sarana dan prasarana fisik, (3) keterbatasan penguasaan modal dan teknologi, (4) lemahnya kemampuan kelembagaan (formal dan non-formal) penunjang pembangunan di tingkat perdesaan, dan (5) masih rendahnya akses masya-rakat terhadap peluang-peluang bisnis yang ada.

Tujuan kegiatan Kajian potensi ekonomi Produk Unggulan wilayah ini adalah identifikasinya potensi, kondisi dan permasalahan produk/ komoditas unggulan yang sudah berkembang, sedang berkembang dan akan dikem-bangkan pada suatu wilayah.

METODE PENELITIAN

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

112

Page 5: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

1. Ruang LingkupRuang lingkup pekerjaan

identifilkasi/ Pewilayahan komoditas /produk unggulan pada DATI I Kabupaten Kediri adalah sbb:1. Pengumpulan data sekunder dan

primer atas sektor-sektor ekonomi2. Identifikasi potensi dan kondisi

sumberdaya (alam dan manusia), agroekosistem, agroklimat, agro-sosio-teknologi, sosial ekonomi dan budaya masing-masing DATI II pada DATI II Kediri, pada subsektor industri, pertanian tanaman pangan, kehutanan dan perkebunan, perikanan dan peternakan.

3. Analisis /observasi Lapangan seperlunya

4. Analisis data sekunder dan primer5. Penyusunan peta pewilayahan

komoditas /produk unggulan subsektor pertanian mencakup lokasi, komoditas dan kegiatan

6. Penyusunan kesesuaian lokasi epengembangan sentra komoditas /produk unggulan

7. Penyusunan prioritas komoditas unggulan pada daerah setempat

8. Pembentukan sentra-sentra pengembangan produksi subsektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan darat dan peternakan.

2. Batasan Konsep

2.1. Sistem Usaha ProduktifMenurut Mosher (l968) usahatani

adalah suatu organisasi produksi, petani sebagai pelaksana untuk mengorganisasi tanah (alam), tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian baik yang didasarkan atas pencaharian laba atau tidak. Usahatani dikatakan berhasil apabila usahatani tersebut dapat

menghasilkan pendapatan untuk membayar semua biaya dan alat yang diperlukan, dengan kata lain keberhasilan suatu usahatani berkaitan erat dengan pendapatan dan biaya yang dikeluarkan (Hadi Saputro, 1979). Kemampuan menghasilkan produk pertanian pangan ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk biofisik, sosial, ekonomi dan politik. Beberapa faktor bio-fisik penting yang berpengaruh terhadp keberhasilan usa-hatani adalah sumberdaya lahan dan air, kondisi agroklimat, teknologi pengelolaan tanaman, varietas tanaman yang memberikan respon tinggi terhadap pengelolaan, dan penyediaan sarana produksi.

Di dalam sistem pertanian, lahan merupakan alat produksi yang mempunyai peran ganda, yaitu sebagai temapat pertumbuhan tanaman, menyediakan unsur hara, sumber air, tempat peredaran udara, dan tampat berlangsungnya berbagai macam kegiatan pengelolaan. Oleh karena itu pengetahuan tentang sifat-sifat dan karakteristik lahan merupakan dasar dari usaha pengembangan komoditi secara intensif. Di samping faktor lahan, pengetahuan tentang kondisi agroklimat juga memegang peranan penting. Beberapa unsur agroklimat seperti suhu, curah hujan , kelembaban, radiasi matahari dan angin, merupakan dasar pertimbangan penting untuk menentukan jenis tanaman yang akan dibudidayakan dan periode pengusahaannya. Kesalahan dalam menentukan syarat iklim bagi tanaman akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak normal, sehingga produktivitasnya akan jauh menyim pang dari potensi sebenarnya.

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

113

Page 6: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

2.2. Wilayah Pengembangan Produk Unggulan Agro kompleks

Dinamika pembangunan pertanian hingga saat ini telah membuktikan bahwa kebutuhan sumberdaya eko nomi semakin banyak dan senantiasa menghadapi berbagai kendala yang semakin serius, terutama ketersediaan sumberdaya lahan yang layak. Dalam kondisi seperti ini mutlak diperlukan pentajaman prioritas pemanfaatan sum berdaya lahan dan sekaligus penge tatan pengawasan konversi lahan. Salah satu kebijakan pemerintah dalam hal ini adalah Tata Guna Lahan. Kebijakan umum ini telah berupaya membatasi penggunaan lahan sesuai dengan kapabilitasnya. Namun demikian kebijakan umum ini masih harus didukung dengan kebijakan-kebijakan yang lebih rinci di setiap kawasan penggunaan lahan pertanian.

Akhir-akhir ini telah diperkenalkan konsepsi Pewilayahan Produk Unggul an untuk mendukung kebijakan pemba ngunan pertanian yang berkelanjutan dan secara lebih luas lagi untuk lebih memantapkan pendekatan pewila yahan pembangungan pada umumnya. Pada hakekatnya konsepsi pewila yahan komoditi ini ingin membatasi upaya pengembangan suatu komoditi pertanian pada lokasi yang memenuhi persyaratan agroekologis, memenuhi kelayakan agroekonomi dan agro-sosio-teknologi, aksesibilitas lokasi memadai, dan diseconomic-externality yang ditimbulkannya dapat dikenda likan.

Persesuaian syarat agroekologis menjadi landasan pokok dalam pengembangan komoditi. Penyimpang an dari persyaratan ini bukan hanya akan menimbulkan kerugian finansial dan ekonomi, tetapi juga akan mengakibatkan biaya-sosial yang berupa degradasi dan kemerosotan

kualitas sumberdaya lahan. Di lokasi-lokasi tertentu, seperti lahan kering di bagian hulu DAS, biaya sosial tersebut bisa bersifat internal seperti kemunculan tanah-tanah kritis dan bersifat eksternal seperti sedimentasi di berbagai fasilitas perairan, serta merosotnya kualitas perairan di daerah bawahnya. Atas dasar inilah maka evaluasi kesesuaian agroekologis merupakan bottle neck dalam kerangka metodologi pewilayahan komoditi. Beberapa metode dan prosedur dapat digunakan untuk kepentingan ini.

Evaluasi kesesuaian komoditi secara agroekologis dilakukan pada satuan analisis sistem-lahan dengan melibatkan berbagai jenis komoditi. Dengan demikian suatu wilayah akan terbagi ke dalam sejumlah sistem-lahan dan setiap sistem-lahan dimungkinkan adanya beberapa komoditi yang sesuai. Penyusunan skala prioritas bagi pengembangan sistem-lahan dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan location-value yang merupakan fungsi dari tingkat aksesibilitasnya. Sedangkan prioritas komoditi dapat disusun berdasarkan keunggulan komparatif dan daya dukung agro-sosio-teknologinya.

Dalam kebijakan pembangunan pertanian secara nasional dan regional, pendekatan pengembangan wilahay tersebut dijabarkan dalam bentuk Kebijakan Pewilayahan Komoditas. Pewilayahan komoditas ini dianggap menjadi suatu sarana yang sangat penting dalam mengamankan produktivitas komoditi strategis, mengingat semakin besarnya intensitas persaingan antar komoditas dan persaingan antar sektor pembangunan. Persaingan-persaingan ini pada akhirnya akan terjelma kepada tingginya tekanan atas lahan dan

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

114

Page 7: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

tingginya laju konversi penggunaan lahan. Hal ini selanjutnya akan berdampak sangat luas, baik terhadap pengembangan komoditas itu sendiri maupun terhadap kelestarian sumber-daya lahan dan kualitas lingkungan hidup secara luas.

2.3. Pendekatan Agribisnis /

Agro-industriSistem usaha pertanian yang

mengintegrasikan faktor produksi lahan, tenagakerja, modal dan teknologi/manajemen sangat dipengaruhi oleh kondisi spesifik wilayah, yang mencakup bio-fisik, ekonomi, dan sosial. Sektor pertanian hingga saat ini masih diartikan sebagai "sistem usaha pertanian" yang sangat berkaitan erat dengan sistem lainnya seperti industri hulu, industri hilir, pemasraan/perdagangan dan permintaan datri konsumen. Keseluruhan aspek-aspek ini terinte-grasi dalam pengertian makna yang luas lazim disebut "Sistem Agribisnis" . Keseluruhan sistem yang berkaitan dengan sektor pertanian tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi sumberdaya, kelembagaan, dan kebijaksanaan pembangunan pertanian.

Dari keseluruhan sistem agribisnis seperti yang di-abstraksikan di atas, dapat diambil beberapa aspek atau bidang kajian epenting, yaitu:(a). Sistem Agribisnis dan Perda-

gangan / pemasaran(b). Sumberdaya manusia dan kelem

bagaan(c). Pengelolaan sumberdaya alam(d). Sistem usaha pertanian (atau usa-

hatani)(e). Pengembangan agroindustri(f). Rintisan dan pengembangan

produk.Dengan demikian "agribisnis" meli

puti seluruh sektor yang terlibat dalam

pengadaan bahan masukan /input usahatani; terlibat dalam proses produk si bio-ekonomik; menangani pemro sesan hasil-hasil usahatani; penye baran, dan penjualan produk-produk pemrosesan tersebut kepada konsu-men. Dalam kaitannya dengan komo ditas di suatu wilayah , sebagian be-sar aktivitas ekonomi dapat dilakukan oleh petani dan penduduk pedesaan dengan skala ekonomi yang berbeda-beda.

3. Jenis dan Sumber DataData dan informasi yang dikum

pulkan diarahkan untuk dapat membe rikan gambaran tentang tata ruang dan potensi sumberdaya wilayah DATI II Kabupaten Kediri serta peruntukannya untuk pengembangan pertanian. Iden tifikasi komoditas yang dapat diusaha kan pada kawasan pertanian tersebut juga penting sebagai bahan pertim bangan untuk penyusunan rencana pengembangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. DESKRIPSI KONDISI DAN PO-TENSI WILAYAH

1.1. Letak dan LuasKabupaten Kediri yang, terletak di

bagian tengah Jawa Timur, yang secara geografis terletak antara 111o.47'- 112.o.18.'BT dan 7.o.36.'- 8.o.0' LS.. Wilayah Kabupaten Kediri terbagi ke dalam 21 wilayah kecamatan. Luas wilayahnya secara keseluruhan adalah sekitar 138.605 ha dengan luas lahan sawah 48.631ha dan sekitar 89.974 ha merupakan lahan tegalan dan kebun campuran .

1.2. Sumberdaya Lahan

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

115

Page 8: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Sistem pertanian lahan kering merupakan penggunaan terluas dan dikelola oleh penduduk setempat untuk menanam tanaman pangan dengan pola tanam yang melibatkan padi gogo, jagung, ubikayu, kacang tanah dan

kedelai. Sebagian lahan merupakan lahan sawah setengah teknis dan sawah irigasi sederhana dengan pola tanam padi-padi-palawija dan sawah tadah hujan dengan pola tanam padi-palawija.

Tabel 1. Sebaran luas lahan kering menurut wilayah Kecamatan

Kecamatan Pekara-ngan

Tegalan Perkebunan

Hutan negara

Lainnya Jumlah

Mojo 1784 4472 382 1093 999 8730Semen 627 1616 4017 131 6391Ngadiluwih 1545 1185 299 3029Keras 1826 822 96 2744Kandat 3129 2672 15 2 5818Wates 1971 2403 576 324 5274Ngancar 1172 1879 3044 2209 279 8583Plosoklaten 1736 1103 3147 699 6685Gurah 1545 761 222 2528Puncu 1176 1727 1829 1680 6412Kepoung 1450 2317 368 3638 753 8526Kandangan 697 771 804 7 2279Pare 3361 947 4328Kunjang 538 103 641Palemahan 1026 106 86 1220Purwoasri 775 228 157 1160Papar 992 102 60 1154Pagu 1336 522 86 1944Gampengrejo 1188 193 238 1619Grogol 1739 2308 2759 985 7791Tarokan 993 1313 515 209 3030Jumlah 30.608 27447 9464 16.715 5489 89.886

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kediri.

1.2. Sumberdaya Manusia

Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk dengan rataan sebesar 0.10 - 1.84 %/tahun, nilai tertinggi terjadi pada tahun 1980/1981. Jumlah penduduk pada tahun 1992 sebanyak 1.305.675

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

116

Page 9: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

jiwa yang teridri dari 640.124 jiwa laki-laki dan 665.441 jiwa perempuan, dalam 292.658 rumah tangga. Kepadatan penduduk secara geografis

sebesar 500 - 1800 jiwa/Km2, wilayah yang padat penduduknya ialah Gampengrejo, Ngadiluwih, Pare, Papar, Purwoasri dan Gurah.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin.

Jumlah penduduk (jiwa) Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah Anak-anak 266.172 273.720 539.892 Dewasa 373.952 391.721 765.673

Jumlah 640.124 665.441

Sumber : Kabupaten Kediri dalam Angka 1995/96

Penduduk Menurut Tingkat PendidikanSistem pendidikan masyarakat

secara fungsional dilayani oleh berbagai kelembagaan pendidikan formal baik negeri maupun swasta umum, maupun yang berkaitan dengan keagamaan khususnya yang ada di Kabupaten Kediri adalah kelembagaan pendidikan formal keislaman, dan pendidikan non-formal. Peranan lembaga non-formal belum banyak berkembang walaupun mempunyai peluang untuk dikembangkan lebih jauh, untuk dapat lebih mendukung program-program pembangunan pede- saan. Tingkat pendidikan penduduk di masa-masa yang akan datang diantaranya masih dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan

pendidikan orang tuanya, motivasi bersekolah dari anak-anak, serta adanya sarana dan prasarana pendidikan, khususnya yang berada didaerah ini.

Disamping pendidikan formal, pendidikan non-formal khususnya dalam bentuk Pondok Pesantren, belum banyak berkembang di wilayah ini. Walaupun demikian pendidikan keagamaan Islam di langgar/masjid atau pengajian- pengajian cukup berkembang, sesuai dengan besarnya pemeluk agama Islam di wilayah ini ( >90% jumlah penduduk beragama Islam). Bahkan berbagai penyampaian informasi tentang pembangunan banyak memanfaatkan forum-forum pengajian ini.

Tabel 3. Jumlah penduduk, dan kepadatannya

Kecamatan Jumlah Penduduk

(jiwa)

Jumlah rumah tangga

Kepadatan (jiwa/km2)

Luas wilayah (ha)

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

117

Page 10: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Mojo 57.431 13.287 559 10273Semen 42.477 9.479 528 8042Ngadiluwih 60.096 15.383 1436 4185Keras 60.581 14.060 1155 5243Kandat 87.857 20.151 1013 8672Wates 76.068 18.010 993 7658Ngancar 36.617 8.688 389 9405Plosoklaten 60.916 14.206 688 8859Gurah 67.675 15.596 1331 5083Puncu 48.171 11.169 706 6825Kepoung 70.134 15.556 664 10565Kandangan 44.337 10.269 1064 4167Pare 133.978 25.917 1550 8642Kunjang 33.148 7.407 1106 2998Palemahan 48.628 11.633 1016 4788Purwoasri 54.833 11.925 1290 4250Papar 46.225 9.592 1276 3622Pagu 73.605 15.823 1218 6044Gampengrejo 69.130 14.415 1791 3859Grogol 84.040 19.265 785 10705Tarokan 49.728 10.827 1054 4720Jumlah 1.305.675 292.658 138605

Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 1997.

Matapencaharian Penduduk dan Ketenagakerjaan

Sebagian besar penduduk Kabupaten arjosari mempunyai matapencaharian dalam bidang pertanian, sedangkan lainnya dalam bidang-bidang peternakan, industri/ pengrajin, buruh-buruh, perdagangan dan berbagai bidang jasa lainnya seperti kesehatan, angkutan.

Dari total penduduk usia produktif yang ada , ternyata belum seluruhnya bekerja. Hal ini khususnya sebagai akibat sebagian besar ibu rumah tangga yang tidak bekerja mencari penghasilan, termasuk umur produktif yang masih sekolah, umur dibawah 64 tahun yang sudah tidak mampu bekerja lagi, serta tenaga kerja yang sedang mencari pekerjaan. Banyak terdapat angkatan muda putus sekolah yang enggan bekerja disektor pertanian, dan

tidak mendapatkan pekerjaan diluar sektor pertanian, sehingga masih menganggur.

Tingkat Gizi dan Kesehatan Masyarakat

Gambaran tentang gizi masyarakat dikaji dari informasi kesehatan yang tersedia di Puskemas,dari pola konsumsi harian oleh masyarakat dan persepsi masyarakat tentang makan dan bahan pangan, serta keadaan sanitasi lingkungan pemukiman. Bahan makanan pokok di wilayah Kabupaten Kediri adalah beras. walaupun demikian dari segi lauk-pauknya masih sangat terbatas, apalagi kebutuhan buah-buahan/sayuran yang dikonsumsi, hanya mengandalkan dari tanaman yang dimiliki. Rataan penduduk di wilayah Kabupaten Kediri menggunakan 70-80% total pendapatan

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

118

Page 11: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

digunakan untuk makan dan minum, dan hanya 20-30% untuk keperluan non makanan dan minum. Oleh sebab itu persepsi tentang makan lebih mengutamakan kenyang dahulu baru kemudian gizi adalah wajar mengingat kondisi perekonomian yang masih terbatas.

Tempat pembuangan khususnya sampah padat dilakukan di belakang rumah atau di pekarangan, begitu juga sampah cair juga dibuang begitu saja di belakang rumah dengan jarak rataan 5 M atau dibuang disaluran air limbah yang dibuat secara sederhana yang

kondisinya menunjukkan tidak difungsi-kan. Pemilikan sumur untuk mandi,cuci dan memasak juga masih terbatas, setiap sumur digunakan sekitar 5-10 RT.

1.3. Sistem Produksi Pertanian di Wilayah Pedesaan

(1). Potensi Produksi Komoditi Perkebunan

Potensi produksi komoditi perkebunan di wilayah Kabupaten Kediri ini disajikan berikut ini.

Tabel 4. Luas Areal dan Produksi Komoditi Perkebunan

No Komoditas Luas Areal (ha) Total Produksi (ton)

1 Tebu Rakyat Intensifikasi 18.785,60 1.672.963,602 Kopi 1.375,95 492,8393 Cengkeh 671,70 117,1754 Kapok Randu 2.003,17 272,755 Kelapa 8.042,86 7.037,226 Jambu Mete 444,26 282,8307 Melinjo 18,712 11,224

Sumber: Kabupaten Kediri Dalam Angka, 1995.

A. Tanaman TebuSentra produksi tebu pada saat

sekarang ialah Kecamatan Kandat, Ngadiluwih, dan Wates. Budidaya tanaman ini telah dikenal dengan baik hampir oleh seluruh masyarakat,

terutama petani lahan kering. Namun demikian masih tampak bahwa keragaman sistem produksinya masih sangat tinggi, dan produktivitasnya masih relatif rendah.

Tabel 5. Potensi Produksi Tebu Menurut Kecamatan

Kecamatan Luas areal (ha) Total Produksi (ton)

Kandat 2.581,30 215.097,50Ngadiluwih 1.984,30 179.212,30

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

119

Page 12: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Wates 1.600,20 147.238,60Gurah 1.330,50 130.272,90Purwoasri 1.239,00 121.278,20Pagu 922.00 106.207,10Ploso Klaten 1.047,50 94.763,00Pare 986,50 84.585,70Ngancar 1.006,20 79.673,00Papar 732,80 77.032,70Gampengrejo 766,20 72.055,50Pelemahan 791,10 62.598,90Kunjang 632,50 54.842,50Puncu 664,00 48.970,20Kandangan 485,70 44.692,30Kepung 515,70 42.165,40Grogol 422,00 36.812,90Keras 585,00 35.031,20Tarokan 299,80 24.853,70Semen 123,10 10.870,50Mojo 61,20 4.609,50

Sumber: Kabupaten Kediri Dalam Angka, 1995.

B. Tanaman Kapok RanduTanaman kapok randu biasanya

ditanam di batas lahan tegalan / pekarangan sebagai tanaman pagar atau tanaman pembatas. Sumbangan penghasilan petani dari tanaman kapok randu ini cukup memadai mengingat biaya produksinya hampir tidak ada. Tanaman ini dapat berfungsi sebagai pohon rambatan bagi aneka tanaman menjalar.

C. Tanaman Jambu Mete Tanaman jambu mete banyak

dijumpai di wilayah Kecamatan Ploso-klaten dan mampu memberikan tambahan penghasilan pada petani. Tanaman ini merupakan salah satu dari beberapa jenis tanaman yang mempu bertahan terhadap gejolak kondisi agroekologi setempat. Pohonnya dapat berfungsi sebagai rambatan bagi tanaman merambat lainnya..

Tabel 6. Produksi Kapok Randu Menurut Kecamatan

Kecamatan Luas areal (ha) Total Produksi (ton)

Pare 390,51 60,80Kandangan 179,93 24,10

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

120

Page 13: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Tarokan 168,95 22,70Pelemahan 159,37 22,20Semen 114,90 17,90Ploso Klaten 109,77 16,80Kepung 98,12 16,60Keras 84,40 12,70Mojo 91,50 12,30Gurah 90,36 10,60

Sumber: Kabupaten Kediri Dalam Angka, 1995.

Tabel 7. Sentra Produksi Jambu Mete di Kabupaten Kediri

Kecamatan Luas areal (ha) Total Produksi (ton)

Ploso Klaten 306,67 228,300Tarokan 56,56 27,900Kepung 16,58 5,600Mojo 15,51 5,200Pare 13,29 4,700Grogol 8,33 3,600Kunjang 5,59 3,400Semen 9,32 3,250

Sumber: Kabupaten Kediri Dalam Angka, 1995

D. Tanaman Kelapa

Tanaman kelapa dapat digunakan sebagai tanaman naungan bagi tanaman pekarangan.

E. Tanaman Kopi RakyatSentra produkci kopi rakyat pada

saat sekarang ialah Kecamatan Kepung. Budidaya tanaman ini telah dikenal dengan baik hampir oleh

seluruh masyarakat, terutama petani lahan kering. Namun demikian masih tampak bahwa keragaman sistem produksinya masih sangat tinggi, dan produktivitasnya masih relatif rendah. Diperkirakan upaya intensifikasi masih mampu meningkatkan produksi. Kendala yang dihadapi oleh petani untuk menambah populasi tanamannya ialah bibit /tanaman muda yang mati akibat kemarau panjang.

Tabel 8. Sentra Produksi Kelapa Menurut Kecamatan

Kecamatan Luas areal (ha) Total Produksi (ton)

Ngadiluwih 790,90 793,79Grogol 716,95 657,80Keras 614,90 609,59

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

121

Page 14: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Ngancar 373,01 577,24Kandat 642,39 490,35Wates 517,88 483,75Ploso Klaten 456.92 424.85Papar 437,43 396,14Pagu 388,40 309,69Tarokan 282,46 273,59Gurah 391,20 254,55Gampengrejo 290,78 249,11Mojo 467,45 247,89Semen 267,40 247,89Pare 340,55 242,40Kepung 286,80 207,42Pelemahan 229,02 204,96Purwoasri 181,59 131,90Puncu 160,88 125,03Kunjang 121,15 88,60Kandangan 85,70 31,64

Sumber: Kabupaten Kediri Dalam Angka, 1995

Tabel 9. Potensi Produksi Kopi Rakyat Menurut Kecamatan

Kecamatan Luas areal (ha) Total Produksi (ton)

Kepung 688,52 291,110Kandangan 188,73 61,570Ngancar 195,62 53,043Puncu 143,43 50,119Ploso Klaten 55,98 13,627Mojo 21,29 5,616Kandat 20,21 4,396Wates 17,91 3,998Semen 10,36 2,295Pare 9,87 2,448

Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 1995

F. Tanaman MelinjoSentra produkci melinjo pada saat

sekarang ialah Kecamatan Pare dan Puncu. Budidaya tanaman ini telah dikenal dengan baik hampir oleh seluruh masyarakat, terutama petani lahan kering. Namun demikian masih tampak bahwa keragaman sistem

produksinya masih sangat tinggi, dan produktivitasnya masih relatif rendah. Diperkirakan upaya intensifikasi masih mampu meningkatkan produksi. Kendala yang dihadapi oleh petani untuk menambah populasi tanamannya ialah bibit /tanaman muda yang mati akibat kemarau panjang.

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

122

Page 15: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Tabel 10. Potensi Produksi Melinjo Menurut Kecamatan

Kecamatan Luas areal (ha) Total Produksi (kw)

Pare 8000 4800Puncu 5838 3501Ngadiluwih 3188 1912Grogol 1010 606Kunjang 676 405

Sumber: Kabupaten Kediri Dalam Angka, 1994

(2). Potensi Produksi Tanaman Pangan

A. Komoditas PadiTanaman padi sawah dan padi

ladang (gogo) mempunyai prospek yang snagat baik untuk dikembangkan di beberapa wilayah kecamatan. Jenis-jenis tanaman padi ladang sesuai untuk diusahakan sebagai tanaman monokultur maupun sebagai tanaman sela dalam sistem tumpangsari . Potensi produksi dan luas panen disajikan dalam Tabel 11.

B. Komoditi PalawijaTanaman pangan di lahan kering

yang menonjol produksinya di wilayah ini ialah jagung, ubikayu, kacangtanah, kacang hijau dan kedelai. Jenis-jenis

tanaman palawija ini sangat sesuai untuk diusahakan sebagai tanaman monokultur maupun sebagai tanaman sela dalam sistem tumpangsari . Potensi produksi dan luas panen tanaman palawija ini disajikan dalam Tabel 12.

C. Hortikultura SayuranTanaman hortikultura sayuran ini

yang menonjol produksinya di wilayah ini meliputi sayuran dataran tinggi dan dataran rendah. Jenis-jenis tanaman palawija ini sangat sesuai untuk diusahakan sebagai tanaman monokultur maupun sebagai tanaman sela dalam sistem tumpangsari . Potensi produksi dan luas panen tanaman ini disajikan dalam Tabel 13.

Tabel 11. Produksi Tanaman Padi sawah dan Padi Ladang

Kecamatan Padi sawah Padi ladangLuas (ha) Produksi (kwt) Luas (ha) Produksi (ton)

Mojo 2038 118068 1618 73693Semen 1772 95796 118 4889Ngadiluwih 621 36372Keras 865 54638Kandat 889 53442

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

123

Page 16: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Wates 3161 187550Ngancar 1136 66526Plosoklaten 3802 220712Gurah 3398 218772Puncu 683 38625Kepoung 3794 207655Kandangan 3021 193678Pare 6813 447465Kunjang 2442 142711Palemahan 4747 290956Purwoasri 2838 169269Pagu 4155 260078Gampngrejo 2177 125321Grogol 3902 233263 72 3239Tarokan 2118 133601 65 2932Jumlah 56084 3402456 1873 84753

Sumber: Kabupaten Kediri Dalam Angka, 1995

Tabel 12. Total Produksi Tanaman Pangan Palawija

Kecamatan Total Produksi (kwt) Jagung Ubikayu Kedelai Kacang-

tanahKacang-

hijau

Mojo 46679 653576 620 1099 22Semen 27450 402581 167 8725 497Gurah 84404 20580 797Puncu 195844 9965 672 2467 25Kunjang 101669 10386 502 130Palemahan 238108 42855 14607 1528 485Purwoasri 73576 10437 1856 963Papar 146591 9473 3009 542 927Pagu 300879 14625 1795 6668Gampengrejo 96621 7071 741 1187Grogol 244259 762279 4438 8478Tarokan 76210 525574 4237 1285 72

Sumber: Kabupaten Kediri Dalam Angka, 1995Tabel 13. Total Produksi Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan

Kecamatan Total Produksi (kwt) Cabai K.panjang B.merah Terong TomatMojo 71 247 100Semen 769 2482Wates 348 296 13 102Plosoklaten 344 600 390 920Gurah 6342 277 594 288Puncu 1448 16442

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

124

Page 17: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Kandangan 365 1910Pare 5956 148 79790 748 476Kunjang 887 722Palemahan 4080 511 54167 925 471Pagu 10808 4593 18886 9792Gampengrejo 288 202 13

Sumber: Kabupaten Kediri Dalam Angka, 1995

D. Buah-buahanTanaman hortikultura buah-buahan

ini yang menonjol produksinya di wilayah ini meliputi buah dataran tinggi dan buah dataran rendah. Jenis-jenis tanaman ini sangat sesuai untuk

diusahakan sebagai tanaman monokultur maupun sebagai tanaman sela dalam sistem tumpangsari . Potensi produksi dan luas panen tanaman ini disajikan dalam Tabel 14.

Tabel 14. Total Produksi Tanaman Buah-buahan Menurut Kecamatan

Kecamatan Total Produksi (kw) Mangga Nanas Pisang Pepaya RambutanMojo 13640 1077 14682 315Semen 145088 144 21 3Ngadiluwih 6456 1592 2526 1449Kandat 2653 45532 1691 17841 3776Ngancar 269 411191 3640 4946 2573Plosoklaten 655 6800 50000 212622 701Gurah 2922 223 13552 4515 1503Puncu 1710 1778 2255 8490 264Kandangan 3000 62 3040 2400 9000Pare 71 15401 2012 1920Kunjang 1350 446 518 70Purwoasri 908 743 114Papar 5283 11 10888 115 77Pagu 590 3083 5269 599Grogol 101739 607 339Tarokan 6860 1007 53

Sumber: Kabupaten Kediri Dalam Angka, 1995(3). Potensi Produksi Peternakan

A. Ternak Besar

Tabel 15. Populasi Ternak Ruminansia Menurut Kecamatan

Kecamatan Total Populasi (ekor): Sapi Potong Sapi Perah Kambing Kerbau Kelinci

Mojo 5330 6 4583 254 425

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

125

Page 18: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Semen 3995 10 6398 217 410Ngadiluwih 6998 25 13883 243 225Keras 5995 10 9035 249 95Kandat 6145 54 8161 232 650Wates 5185 559 7503 61 625Ngancar 3095 592 4496 175 250Plosoklaten 4725 410 7114 226 970Gurah 6130 194 8209 325 1250Puncu 3725 805 4455 329 790Kepoung 4790 297 4391 569 425Kandangan 2540 966 4263 295Pare 4175 37 4626 709 180Kunjang 5845 5045 594Palemahan 3510 5386 222 615Purwoasri 3995 3244 385 195Papar 5696 509 6060 375 980Pagu 6490 489 6771 292 950Gampengrejo 2890 196 5985 425 245Grogol 5735 5706 289 273Tarokan 4875 7074 30 215Jumlah 101863 5159 135391 6496 9740

Sumber: Kabupaten Kediri Dalam Angka, 1995.

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

126

Page 19: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

B. Unggas

Penyebaran populasi unggas disajikan dalam Tabel 16 berikut. Konsentrasi populasi terdapat di

wilayah Kecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates, dan Pare.

Tabel 16. Populasi Ternak Unggas menurut Kecamatan

Kecamatan Total Populasi (ekor): Ayam Kampung Ayam Ras Itik

Mojo 49850 15500 7150Semen 69500 22600 10850Ngadiluwih 89328 48500 9725Keras 89125 125750 7740Kandat 112550 72500 11705Wates 61295 131900 8160Ngancar 51950 21750 8790Plosoklaten 49800 51200 10420Gurah 54525 50750 14800Puncu 80625 64576 10370Kepoung 84150 15730 7150Kandangan 66750 22900 8449Pare 59750 155500 5075Kunjang 65789 26925 9375Palemahan 77970 11750 12825Purwoasri 71650 16500 7270Papar 60700 19550 17545Pagu 89950 40500 16350Gampengrejo 70870 50960 8190Grogol 85760 11750 10375Tarokan 41750 7250 6405Jumlah 1483637 984341 205719

Sumber: Kabupaten Kediri Dalam Angka, 1995.

1.4. Pendapatan Wilayah

PDRB Kabupaten Kediri tahun 1995 sekitar Rp 996 079,84 juta; dua

sektor yang dominan ialah Sektor Pertanian (43%) dan Sektor Perdagangan (26%)

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

127

Page 20: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Tabel 17. PDRB Kabupaten Kediri Tahun 1992 atas Dasar Harga Konstan (Juta rupiah)

Lapangan Usaha % Rp

01. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

54.19 202.220,66

1.1. Tanaman Bahan Makanan 1.2. Tanaman Perkebunan 1.3. Peternakan dan hasilnya 1.4. Kehutanan 1.5. Perikanan02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0.93 4.459,91 2.1. Pertambangan tanpa Migas 2.2. Penggalian03. INDUSTRI 8.38 40.679,7004. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 0.27 1.445,55 4.1. Listrik 4.1. Air Bersih05. BANGUNAN 1.07 5.340,0606. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 15.13 71.025,67 6.1. Perdagangan, Besar/Eceran 6.2. Restoran07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 2.30 12.247,00 7.1. PENGANGKUTAN 7.1.1. Angkutan Rel 7.1.2. Angkutan Jalan Raya 7.1.3. Jasa Penunjang Angkutan 7.2. Komunikasi 7.2.1. Pos dan Telekomunikasi 7.2.2. Jasa Penunjang Komunikasi08. KEUANGAN PERSEWAAN DAN JASA PERU- SAHAAN

2.56 12.033,07

09. Sewa Bangunan 4.81 28.357,7610. JASA-JASA 2.51 12.383,1111. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 7.85 40.630,57

PDRB 100.00 430.823,06

Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 1994/95.

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

128

Page 21: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

2. Analisis Kendala Pengem-bangan Pertanian Lahan kering

2.1. Sumberdaya Alam

2.1.1. Lahan dan Penggunaan Lahan

(1). Analisis Bentang LahanTabel 18 berikut ini mengikh

tisarkan kondisi bentang lahan secara garis besar di wilayah Kabupaten Kediri. Pengamatan lapangan dilaku kan di beberapa lokasi yang mewakili tipe bentuk lahan.

Tabel 18. Ikhtisar Kondisi Bentang Lahan di Wilayah Kediri

No. U r a i a n Datar 1. Slope% 5 - > 40 % 2. Teras Bangku dan Gulud 3. Jenis Tanah Aluvial, Regosol , Mediteran Solum Sebagian besar < 30 cm 4. Textur Lempung liat berdebu 5. Warna Coklat Kekuningan Merah Kekuningan 6. Erosi Aktual Berat

Sesuai dengan kemiringan lahan dan tebalnya solum tanah, sebagian besar lahan mempunyai masalah serius untuk budidaya tanaman pertani an secara intensif. Kendala kimia yang dijumpai adalah rendahnya kandungan bahan organik tanah dan nitrogen, sehingga seringkali merupakan faktor penyebab rendahnya produksi akibat tanaman kekurangan unsur. Untuk mengatasi diperlukan tindakan pemu-pukan atau penambahan unsur organik.

(2). Pola Penggunaan Lahan SekarangIkhtisar umum tentang pola

penggunaan lahan sekarang di wilayah Kabupaten Kediri disajikan dalam Tabel 19. Lahan kering merupakan tipe yang dominan, dan lahan ini dikelola sebagai

tegalan, kebun campuran, dan pekarangan. Kecuali lahan kering terdapat pula sawah setengah teknis/sederhana dan sawah tadah hujan.

Pengelolaan lahan tegalan dengan pola tumpanggilir dan tumpangsari, secara keseluruhan produktivitas yang dihasilkan masih rendah, khususnya jagung hanya berkisar 10-15 Ku/Ha, dan ubikayu 5-10 ton/Ha. Pada lahan kebun dan pekarangan dengan pola tanam campuran, secara umum intensitas perawatannya masih rendah, sehingga produktivitasnya juga rendah. Produktivitas pada sawah juga masih rendah khususnya akibat dosis pemupukan yang masih di bawah anjuran dan terjadinya stress air.

Tabel 19. Ikhtisar Pola Penggunaan Lahan di Wilayah Kabupaten Kediri

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

129

Page 22: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Land POLA JENIS PENGOLAHAN HAMA KETER- HASIL Use TANAM TANAMAN Penya sediaan

SEMUSIM Tahunan Gulud TERAS kit air Tegal- Tmpang Ubi kayu - Gulud - - Cukup Uk=124 an Gilir Jagung Tikus Cukup J =22

Padi Gogo Tikus Sedang Pg=38.5

Kactanah Cukup Kc= 9.5

Tmpang Jagung - Gulud - Tikus I.Cukup J =23.5

sari Kac.tanah II.Krang Kd=10Kebun Campur Ubi kayu Cengkeh Gulud Teras - Cukup Ck= 0.45campur

an Kopi Seder- Cukup Kp= 6.80

an Kelapa hana Cukup K = 9.90

Hibrida Cukup Kh=12

Mlinjo Cukup Mlj: Pekara Campur Ubi kayu Cengkeh Gulud - Cukup Ck= 0.45ngan an Lengkuas Kopi Cukup Kp= 6.8

Jahe Mlinjo Cukup Mlj:

Kunyit Kp randu Cukup Kpr:

Temu Kelapa Cukup K = 9.9

lawak Pisang Cukup Ps=

Jati Cukup Lg=37.4

Sengon Cukup Jh=50

Mangga Cukup Mg= Sawah Padi-Pa Padi - Gulud - Tikus Cukup P =43.6 di-Pala Jagung Tikus Cukup J =23.9

wija Kac.tanah Cukup Kc=

Kacang hi- Cukup Kj= 7.3

jau Keterangan: P = Padi Uk = Ubi kayu Kc = Kac.tanah Ck = Cengkeh Mlj= Mlinjo

K = Kelapa Dalam; Pg = Padi Gogo J = Jagung Kj = Kacang hijau Kp = Kopi Ps = Pisang Kh = Kelapa Hibrida; Lg = Lengkuas Jh = Jahe Ky = Kunyit Tl = Temu lawak

Intensitas polatanam tumpangsari di lahan tegalan yang hanya dua kali/tahun, masih dapat ditingkatkan menjadi tiga kali/tahun dengan penga turan pola tanam secara tumpanggilir dan varietas genjah. Dengan cara tumpanggilir dengan ubikayu, maka luas tanaman ubikayu dapat bertambah dan produksi totalnya juga bertambah.

Produktivitas pada lahan kering maupun sawah masih dapat ditingkat-kan dengan peningkatan jumlah

pemupukan sampai seperti anjuran, serta peningkatan pemanfaatan air sungai dan air hujan melalui pembuatan chek- dam dengan saluran irigasi atau bak penampung air hujan untuk mengisi kekurangan pada waktu terjadi defisit, khususnya sekitar bulan Mei- Juli.

(3). Neraca lengas lahan dan kalender pertanaman

Gambaran umum tentang kondisi lengas lahan dan pola tanam dominan

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

130

Page 23: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

tampak bahwa defisit air terjadi selama empat-lima bulan dalam musim pertumbuhan tanaman yang berlang sung selama 12 bulan, yaitu dari bulan Januari hingga bulan Desember.

Adanya defisit lengas tanah selama lima bulan (Juni - Oktober) di musim kemarau, untuk lahan kering nampaknya sudah diantisipasi oleh petani dengan pola tanam khusus, yaitu pada bulan Oktober secara tumpang sari Jagung+ Ubi kayu, dan pertengahan Februari panen jagung, kemudian awal Mei tanam lagi kacangtanah dan pertengahan Juni dipanen. Selanjutnya di lapangan tinggal ada ubikayu yang dipanen pada akhir september atau awal Oktober. Kendala yang dihadapi adalah pada waktu tanaman baru berumur satu-dua bulan ternyata mengalami defisit air, sehingga produktivitas pada musim tanam ke dua umumnya lebih rendah dibandingkan pada musim tanam I. Sedangkan untuk padi gogo (MT I) pada waktu tanaman menginjak umur tiga bulan ternyata mengalami defisit air sehinnga mengganggu pertumbuh an dan produksi.

2.1.2. Sumberdaya Air dan Ekosistem Perairan

Pengadaan air bersih bagi kepentingan penduduk sehari-hari dilakukan melalui sumur galian, pompa air dalam maupun yang dangkal, selama ini belum merupakan kendala

penting di wilayah kecamatan ini. Sumur-sumur galian penduduk umumnya kekurangan air di musim kemarau, debitnya mengalami penurunan yang tajam. Walaupun demikian keberadaan sumur dalam maupun dangkal ini sangat diperlukan, khususnya untuk menanggulangi kemungkinan penurunan yang tajam di musim kemarau serta mengantisipasi meningkatnya kebutuhan air rumah tangga. Kebutuhan air untuk keperluan pertanian, peternakan dan lainnya mengandalkan air hujan. Air sungai yang karena letaknya cukup curam sehingga belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Dari gambaran neraca lengas lahan diketahui bahwa di Kabupaten Kediri terjadi surplus air hujan pada bulan-bulan Januari, Februari, Maret, April, Nopember dan Desember, dan defisit air hanya terjadi pada bulan Mei dan Juli. Perkiraan surplus air hujan sepanjang tahun disajikan dalam Tabel 20. Kondisi yang ada sekarang ialah bahwa seba gian surplus air hujan tersebut mengalir di permukaan tanah menuju ke sungai-sungai dan hanya sebagian dapat dimanfaatkan oleh penduduk setempat. Oleh sebab itu jika pembuatan chek-dam dapat terlaksana, dan air sungai yang ada dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin melalui pembuatan jaringan irigasi sederhana karena memang debit sungai juga tidak besar, maka defisit air akan dapat teratasi.

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

131

Page 24: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Tabel.20. Hasil Perkiraan Neraca Lengas Lahan

No. Bulan Curah hujan Surplus Defisit ............... ... mm ........ ............ 1. Januari 336 + 2. Februari 574 + 3. Maret 316 + 4. April 250 + 5. M e i 87 0 6. J u n i 18 - 7. J u l i 21 - 8. Agustus 54 - 9. September 52 - 10.Oktober 53 -11.Nopember 199 0 12.Desember 292 + Total 2252

Sumber: Kabupaten Kediri Dalam Angka, 1997.

2.2. Komoditas Unggulan Wilayah

(1). Komoditas Unggulan Wilayah kecamatan adalah sbb:

No Kecamatan Komoditas Andalan Komoditas Unggulan

1 Gampengrejo Padi, Jagung, Melinjo, Sapi perah2 Grogol Padi,Gogo, Jagung, Kc.tanah, kedelai,

Mangga, kelapa, Sapi potong, Kambing/ domba, Ayam buras

Ubikayu

3 Gurah Padi, Jagung, Kc.tanah, Cabai, Melinjo Rambutan, Jambu air, Pisang, Salak, Kelapa, Sukun, Nangka, Tebu, Sapi potong, Kambing

Itik

4 Kandangan Padi, Rambutan, Durian, Kopi, ayam, buras Sapi perah5 Kandat Ubikayu, Ubijalar, Cabai, Mangga, Pepaya,

Pisang, Melinjo, Kelapa , Sukun, Nangka, Tebu, Sapi potong

RambutanDurian, SalakKambing

6 Kepung Padi, Bw.merah, Durian, melinjo, Sukun, Ayam buras

Kopi

7 Keras kc.tanah, Kelapa, Tebu, Sapi potong, Ayam buras

KetimunPisang

8 Kunjang Padi, Jagung, kedelai. kc.hijau, Cabai, Melinjo, Nangka

9 Mojo Padi, Ubikayu, Kc.tanah, Kedelai, Mangga, Gogo

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

132

Page 25: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

Pepaya, Kelapa, Kambing, Ayam buras10 Ngadiluwih Ubijalar, Mangga, Rambutan, Durian, Melinjo,

Tebu, Sapi potong, Kambing /domba, Ayam buras

SukunNangkaKelapa

11 Ngancar Cabai, Pepaya, Pisang, Salak, melinjo, Kopi, Sukun, Nanas, Sapi perah

12 Pagu Padi, Gogo, Bw.merah, Rambutan, pepaya, Kac.panjang, Pepaya, Kelapa, Nangka, Tebu, Sapi perah, Kambing /domba, ayam buras

Kc.tanahCabaiSapi potong

13 Papar Padi, Jagung, Kedelai,Kc.hijau, Salak, kelapa Ubijalar14 Pare Jagung, Kc.hijau, Cabai, Jambu air, Pisang,

Melinjo, kelapa, ayam burasPadi, ayam rasBw.merah

15 Pelemahan Padi, Jagung, Kc.tanah, Kedelai,B.merah, Cabai, Melinjo, Sapi potong, Ayam buras

16 Plosoklaten Padi, Jagung, Ubijalar, Cabai, Pepaya, Pisang, Kopi, Kelapa, Nanas, Tebu, Sapi potong, Kambing/domba

MelinjoJamb. mete

17 Puncu Jagung,Kc.tanah, Bw.merah, Cabai, Durian, Melinjo, Kopi, Nanas, Nangka, Sapi perah, Ayam buras

Pepaya

18 Purwoasri Padi, Kc.tanah, Jambu air, Tebu, Sapi potong KedelaiKc.hijau

19 Semen Padi, Ubikayu, Kc.tanah, Bw.merah Mangga20 Tarokan Gogo, Ubikayu, Kc.tanah, kedelai, mangga,

Jambu air, Kelapa, Nangka21 Wates Padi, Cabai, Wates, Pisang, Durian, Salak,

Kelapa, nanas, Sapi perahTebu

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

133

Page 26: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

(2). Lokasi SPAKU Komoditas Unggulan

No. Komoditas Unggulan

Lokasi SPAKU

Daerah Pengembangan

1. Padi sawah Pare Plemahan, Plosoklaten, Gurah, Mojo, Semen, Wates, Kepung, Kandangan, Kunjang, Purwoasri, Papar, Pagu, grogol, Gampengrejo

2. Padi Gogo Mojo Pagu, Tarokan, Grogol3. Jagung Pagu Parem Pelemahan, Plosoklaten,

grogol, papar, Puncu, Gampengrejo, Kunjang, Gurah

4. Kedelai Purwoasri Tarokan, Grogol, kunjang, Pelemahan, Papar, Mojo

5. Kacang Tanah Pagu Grogol, Semen, pelemahan, Purwoasri, Tarokan, Gurah, Mojo, Keras, Puncu

6. Kacang Hijau Purwoasri Pelemahan, Papar, Pare, Kunjang7. Ubikayu Grogol Mojo, Semen, Tarokan, kandat8. Kelapa Ngadiluwih grogol, Kandat, keras, Mojo, Wates,

Plosoklaten, Papar, Tarokan, Pagu, pare, Gurah

10. Kopi Kepung Kandangan, Ngancar, Puncu, Plosoklaten

11. Kapok Randu Kandangan Pare, Tarokan, Semen, Plemahan, Keras, Plosoklaten, Puncu

12. Jambu mete Plosoklaten Tarokan, Pare, Kepung13. Tebu Wates Pagu, Gurah, Kandat, Plosoklaten,

Purwoasri, keras, NgadiluwihRosella Pare Kandangan, Kunjang, PaparSapi perah Kandangan Puncu, Ngancar, Gpengrejo, Wates

14 Sapi Potong Pagu Keras, Kandat, Wates, Gurah, Grogol, Purwoasri, Plemahan, Plosoklaten

Kerbau Pare Kandangan, kunjang, Gurah, Gampengrejo, Plosoklaten

15. Kambing/ Domba Kandat Mojo, Ngadiluwih, Grogol, Plosoklaten, Keras, Gurah, Pagu

16. Ayam Buras Kandat Ngadiluwih, Puncu, Pare, Pagu, grogol, Plemahan, Kandangan, Mojo

Ayam ras Pare puncu, Gurah, Wates, kandat, KerasItik Gurah Plosoklaten, Kandangna, Pare, PaguKelinci Pagu Gurah, Plosoklaten, grogol, Kandat

17. Ikan Kolam Darat Pare Purwoasri, Plosoklaten, Ngadiluwih, Mojo, Pagu, Grogol, Gampengrejo

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

134

Page 27: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

(3). Komoditas Buah-buahan

Buah-buahan Lokasi SPAKU Daerah Pengembangan

Pisang Keras Pare, Kandat, Plosoklaten, Ngancar, Wates, Gurah, Pagu

Mangga Semen Tarokan, Grogol, Mojo, Ngadiluwih, KandatRambutan Kandat Ngadiluwih, Wates, Gurah, Pagu, KandanganJambu: air Pagu Purwoasri, Pare, Tarokan, GurahSalak Kandat Wates, Gurah, Ngancar, PaparSemangka/Melon/Ketimun

Keras Plosoklaten, Kandat, Gurah

Melinjo Plosoklaten Kandat, Gurah, Ngadiluwih, kunjang, Pare, Puncu, Gampengrejo, Kepung, Ngancar, Plemahan

Pepaya Puncu Ngancar, Plosoklaten, Kandat, Mojo, PaguDurian Kandat Kandangan, Kepung, Ngadiluwih, puncu, WatesNangka Ngadiluwih Kandat, Gurah, Puncu, Pagu, Tarokan, KunjangCabe Pagu Puncu, Ngancar, Kunjang, Gurah, Kandat, Wates,

Plosoklaten, Pare, PelemahanSukun Ngadiluwih Kandat, Ngancar, Kepung, Gurah

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Produk Unggulan Wilayah Kecamatan

Produk unggulan wilayah merupa kan produk hasil usaha masyarakat desa yang memiliki peluang pemasaran yang tinggi dan menguntungkan bagi masyarakat desa. Berdasarkan pada kriteria ini, beberapa produk unggulan pertanian adalah: Padi sawah; Padi Gogo; Jagung; Kedelai; Kacang Tanah; Kelapa; Kopi; Tebu; Sapi perah; Sapi Potong; Kambing/ Domba; Ayam Buras; Ayam ras; Pisang; Mangga; Rambutan; Jambu air; Semangka/Melon/Ketimun; Melinjo; Pepaya; Durian; Nangka; Cabe; dan Sukun.

2. Koperasi Pengelola Produk Unggulan

Pengembangan produk-produk unggulan wilayah dalam rangka untuk memberdayakan ekonomi rakyat

setempat dapat dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan Koperasi Pengelola Produk Unggulan sebagai “LEMBAGA EKONOMI RAKYAT YANG MENGAKAR & MANDIRI”. Koperasi seperti ini dapat dikembangkan dari lembaga-lembaga ekonomi tradisional yang telah ada, atau melalui rekayasa sosial yang sesuai.

3. Strategi Pengembangan Sentra Produk Unggulan

Beberapa macam kendala dalam pemberdayaan ekonomi rakyat di wilayah pedesaan ialah (1) keterba tasan kapabilitas sumberdaya alam, (2) masih adanya lokasi yang terisolir dan terbatasnya sarana dan prasarana fisik, (3) keterbatasan penguasaan modal dan teknologi, (4) lemahnya kemam puan kelembagaan penunjang pemba ngunan di tingkat perdesaan, dan (5) masih rendahnya akses masyarakat terhadap peluang-peluang bisnis yang

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

135

Page 28: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

ada. Berdasarkan faktor pembatas dan kendala yang ditemukan disusunlah konsep strategi pemberdayaan eko nomi masyarakat melalui pengem bangan usaha produk unggulan wilayah.

4. Kelompok sasaran dan Lingkup Kegiatan

Kelompok sasaran strategis dalam pengembangan produk unggulan wilayah adalah :a. Kelembagaan sosial -tradisional

yang ada di masyarakat, seperti koperasi, kelompok tani, kelompok peternak, Paguyuban dan lainnya

b. Lembaga Kelompok tani komo ditas yang telah ada.

c. Warung pengecer bahan pokok, baik milik perorangan, kelompok (pra koperasi), maupun waserda milik koperasi untuk diberdayakan / dikembangkan usahanya.

d. Pengusaha dan Pengusaha Kecil, baik perorangan maupun kelom pok, terutama jama'ah masjid / Kopontren yang bersangkutan yang bergerak di bidang produksi agribisnis/agroindustri dan sektor lainnya untuk diberdayakan / dikembangkan, sehingga pada gilirannya dapat memperluas kesempatan kerja (menyerap tenaga kerja).

e. Tenaga Kerja Terampil untuk dilatih dan ditempatkan sebagai pendamping dan atau tenaga profesional / pengelola unit-unit usaha.

5. RANCANGAN KEBUN TEKNO LOGI: PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TEKNOLO GI DESA (POSYANTEKDES)

Penerapan teknologi tepat guna diharapkan dapat membantu pengem bangan usaha produksi produk unggul an di wilayah pedesaan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyara kat desa. Proses alih teknologi yang efektif mensyaratkan beberapa hal penting, a.l.:1. Peran-serta secara aktif semua

instansi terkait dan masyarakat penerima/pengguna untuk mengha-dapi dan mengatasi kendala yang ada

2. Kerjasama dan komunikasi yang terprogram dalam suatu forum dialogis yang melibatkan semua komponen yang terkait

3. Tersedianya wadah bagi forum dialogis antara masyarakat, pemba-wa, dan sumber teknologi yang berada dekat dengan masyarakat dan mudah diakses oleh segenap masyarakat (POSYANTEKDES).

4. Adanya kelembagaan yang akomo datif dan partisipatif, didukung oleh adanya iklim inovatif dan tenaga yang terlatih, serta dilengkapi dengan fasilitas penunjang dan sistem informasi yang memadai.

5. Adanya tokoh panutan masyarakat yang mampu menggalang segenap potensi masyarakat untuk diarahkan dan disiapkan untuk mengadopsi teknologi.

Keberadaan “POSYANTEKDES” di bawah kendali Koperasi Produk Unggul an dan bermitra dengan Perguruan Tinggi mampu menjadi wahana yang efektif dalam proses alih teknologi tepat guna di wilayah pedesaan. Kebun Teknologi ini dapat berfungsi ganda sebagai:(1). Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Teknologi Tepat-guna, yang dapat diakses oleh para santri dan oleh masyarakat sekitar PONPES

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

136

Page 29: ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA WILAYAH ... · Web viewKecamatan Kandat, Ngadi-luwih, Keras, Puncu dan Kepung untuk ayam buras; sedangkan ayam ras terpusat di Kecamatan Keras, Wates,

(2). Pusat Penyuluhan, DEMOPLOT Ujicoba Penerapan Teknologi, dan Kaji Tindak

(3). Pusat Pelayanan dan Informasi IPTEK yang mampu menjalin hubungan dengan jaringan informasi IPTEk yang lebih luas..

DAFTAR PUSTAKA

BPS 1995. Kabupaten Kediri Dalam Angka 1995. Kantor Statistik Kabupaten Dati II Kediri.

BPS 1996. Kabupaten Kediri Dalam Angka 1996. Kantor Statistik Kabupaten Dati II Kediri.

BPS 1997. Kabupaten Kediri Dalam Angka 1997. Kantor Statistik Kabupaten Dati II Kediri.

BPS. 1998. Potensi Desa Kabupaten Kediri Tahun 1996. Kantor Statistik Kabupaten Dati II Kediri.

DIPERTA 1995. Laporan Tahunan 1995. Cabang Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Dati II Kediri

DIPERTA 1996. Laporan Tahunan 1996. Cabang Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Dati II Kediri

DIPERTA 1997. Laporan Tahunan 1997. Cabang Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Dati II Kediri

DISBUN 1996. Laporan Tahunan 1996. Cabang Dinas Perkebunan Daerah Kabupaten Dati II Kediri

DISBUN 1997. Laporan Tahunan 1997. Cabang Dinas Perkebunan Daerah Kabupaten Dati II Kediri

DISNAK 1996. Laporan Tahunan 1996. Cabang Dinas Peternakan Daerah Kabupaten Dati II Kediri

AGRITEK VOL.7 NO. 4 SEPTEMBER 1999

137