ANALISIS PUISI

“MATA JUANG”

A. Diksi (Pemilihan Kata)

Secara keseluruhan diksi yang digunakan dalam baris2 puisi diatas sudah cukup tepat, sehingga saya sebagai pembaca dapat merasakan susasana yang tepat dan dapat menikmati puisi tersebut.

Namun dari puisi tersebut ada beberapa diksi yang sulit dipahami.

Kata-kata yang digunakan oleh penulis untuk puisi “Mata Juang” terdapat kata-kata yang sulit dimengerti oleh pembaca, sehingga menyulitkan pembaca untuk memahaminya.

Contoh :

1. Awanama

2. Benggol

3. Si Jalak Harupat

4. SI Jalang Ajar

5. Terokalah

B. Sajak

Sajak yang digunakan penulis untuk Puisi “Mata Juang” adalah Sajak yang tidak beraturan, namun demikian Puisi tersebut tetap indah.

Contoh:

Setelah pi mari melingkar, bermerah basmi si jalang ajar, saling berputih untuk bertukar

Relakah benar bertakar lembar, meniup padam nusa lentera

Lalu bermasa penuh gelapar, sekedar himpun nestapa jela, dari semesta pilihan sadar.

C. Ketepatan Rima

Ketepatan Rima pada puisi “Mata Juang” sangat bagus dan teratur, sehingga enak untuk di baca.

Contoh :

1. Melalap benggol, borgol, Borgol Tuanku Imam Bonjol

2. Malah nyengat terduga, di batas tak hingga, beringas menghitam jelaga.

3. Termasuk Soekarno-Hatta, dideret menginjak cita

4. Setelah pi mari melingkar, bermerah basmi sijalang ajar, saling berputih untuk bertukar

D. Konten Matematika

Pada Puisi “Mata Juang” terdapat beberapa kata-kata yang menggunakan Istilah Matematika.

Contoh :

1. Kuadran Pertama

2. Absis

3. Linear

4. Premis

5. Kali Kedua

6. Angka

7. Negasi

8. Nol

9. Pi

10. Frekuensi

11. Eksponen

12. Akar Negatif

13. Imajiner

14. Menguadrat

15. Neraca

E. Level

Pada Puisi yang berjudul “Mata Juang” ini Levelnya sangat cocok untuk Mahasiswa ataupun Orang yang sudah berpendidikan tinggi.

Karena jika Puisi ini dibaca oleh Siswa SD maka mereka tidak akan mengerti apa maksud dari Puisi tersebut, sama halnya jika Puisi ini dibaca oleh siswa SMP mereka akan bingung untuk mengartikan puisi tersebut, dan juga jika siswa SMA yang membacanya mungkin mereka sudah sedikit mengerti puisi tersebut menceritakan tentang apa namun mereka kurang memahami betul makna dari puisi tersebut.