analisis quality of service routing protocol aodv...

137
ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN NS-2 SIMULATOR Skripsi OLEH: MUHAMMAD RIZKY FADILLAH 1113091000055 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1440 H

Upload: others

Post on 20-Jan-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING

PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM

WAYPOINT MOBILITY PADA MANET

MENGGUNAKAN NS-2 SIMULATOR

Skripsi

OLEH:

MUHAMMAD RIZKY FADILLAH

1113091000055

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1440 H

Page 2: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING

PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM

WAYPOINT MOBILITY PADA MANET

MENGGUNAKAN NS-2 SIMULATOR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh:

MUHAMMAD RIZKY FADILLAH

1113091000055

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1440 H

Page 3: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV

DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET

MENGGUNAKAN NS-2 SIMULATOR

Skripsi

Oleh:

Muhammad Rizky Fadillah

NIM. 1113091000055

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I,

Nurhayati, Ph.D

NIP. 19690316 1999903 2 002

Dosen Pembimbing II,

Siti Ummi Masruroh, M.Sc.

NIP. 19820823 201101 2 013

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Arini, MT

NIP. 19760131 200901 2 001

Page 4: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Analisis Quality Of Service Routing Protocol AODV

dengan Metode Random Waypoint Mobility pada MANET Menggunakan NS-2

Simulator” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 25 September 2018, skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada

program Studi Teknik Informatika.

Jakarta, 25 September 2018

Tim Penguji,

Penguji I

Andrew Fiade, M.Kom

NIP. 19820811 200912 1 004

Penguji II

Hendra Bayu Suseno, M.Kom

NIP. 19821211 200912 1 003

Tim Pembimbing,

Pembimbing I

Nurhayati, Ph.D

NIP. 19690316 1999903 2 002

Pembimbing II

Siti Ummi Masruroh, M.Sc.

NIP. 19820823 201101 2 013

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Dr. Agus Salim, M.Si

NIP. 19720816 199903 1 003

Ketua Program Studi Teknik

Informatika

Arini, MT

NIP. 19760131 200901 2 001

Page 5: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Apabila di kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 25 September 2018

Muhammad Rizky Fadillah

Page 6: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda

tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Rizky Fadillah

NIM : 1113091000055

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Sains dan Teknologi

Jenis Karya : Skripsi

demi pembuatan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti

Noneksklusif (Non-exclusive Royalti Free Right) atas karya ilmiah yang berjudul:

ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV

DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET

MENGGUNAKAN NS-2 SIMULATOR

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Jakarta,

Pada tanggal: 25 September 2018

Yang menyatakan,

(Muhammad Rizky Fadillah)

Page 7: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

vi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama : Muhammad Rizky Fadillah

Program Studi : Teknik Informatika

Judul : Analisis Quality of Service Routing Protocol AODV dengan

Metode Random Waypoint Mobility pada MANET

Menggunakan NS-2 Simulator

ABSTRAK

Pada umumnya routing protocol digunakan untuk jaringan ad hoc.

Pengembangan dari teknologi jaringan ad hoc adalah Mobile Ad Hoc Network

(MANET). MANET merupakan suatu tipe jaringan wireless yang dapat

diaplikasikan dalam kondisi darurat seperti untuk keperluan militer, evakuasi

korban bencana dan sebagainya. Salah satu routing protocol yang dapat digunakan

dalam MANET adalah AODV. Untuk mengukur performansi dari suatu routing

protocol dapat menggunakan pengujian Quality of Service (QoS). Penelitian ini

menggunakan NS-2 Simulator, NAM, Virtual Box dan Microsoft Excel untuk

mengolah data hasil simulasi. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Packet Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized Routing

Overhead (NRO), Delay, Throughput, dan Packet Loss. Simulasi dilakukan

menggunakan random waypoint mobility. Simulasi menggunakan enam jenis

variasi skenario yaitu variasi jumlah node, luas area, packet size, kecepatan node

dan waktu simulasi. Hasil yang diperoleh adalah nilai packet delivery ratio pada

variasi skenario dengan luas area 500 m x 500 m lebih baik dibandingkan nilai

variasi pada semua skenario. Nilainya adalah 98,003 %. Nilai control overhead

pada variasi skenario dengan kecepatan node 10-20 ms lebih baik dibandingkan

nilai variasi pada semua skenario. Nilainya adalah 681,3 bytes. Nilai normalized

routing overhead pada variasi skenario dengan kecepatan node 10-20 ms lebih baik

dibandingkan nilai variasi pada semua skenario. Nilainya adalah 207,588 %. Nilai

delay pada variasi skenario dengan kecepatan node 40-50 ms lebih baik

dibandingkan nilai variasi pada semua skenario. Nilainya adalah 0,068 ms. Nilai

throughput pada variasi skenario dengan ukuran paket 1024 bytes lebih baik

dibandingkan nilai variasi pada semua skenario. Nilainya adalah 38,992 Kbps. Nilai

packet loss pada variasi skenario dengan luas area 500 m x 500 m lebih baik

dibandingkan nilai variasi pada semua skenario. Nilainya adalah 1,997 %.

Kata Kunci : Analisis, MANET, AODV, Routing Protocol, Quality of

Service, Random Waypoint Mobility, Packet Delivery Ratio

(PDR), Control Overhead (CO), Normalized Routing Overhead

(NRO), Delay, Throughput, Packet Loss, NS-2 Simulator,

NAM, Microsoft Excel.

Jumlah Pustaka : 8 Buku + 5 Skripsi + 17 Jurnal

Jumlah Halaman : VI BAB + xx Halaman + 112 Halaman + 38 Gambar + 31 Tabel

+ 30 Grafik

Page 8: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

vii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Name : Muhammad Rizky Fadillah

Study Program : Informatic Engineering

Title : Quality Analysis of AODV Protocol Routing Service with the

Random Waypoint Mobility Method on MANET Using NS-2

Simulator

ABSTRACT

In general, routing protocol is used for ad hoc networks. The development of ad hoc

network technology is Mobile Ad Hoc Network (MANET). MANET is a type of

wireless network that can be applied in emergency conditions such as for military

purposes, evacuation of disaster victims and so on. One of the routing protocols that

can be used in MANET is AODV. To measure the performance of a routing

protocol can use Quality of Service (QoS) testing. This study uses NS-2 Simulator,

NAM, Virtual Box and Microsoft Excel to process simulation results data. The

parameters used in this study are Packet Delivery Ratio (PDR), Overhead Control

(CO), Normalized Routing Overhead (NRO), Delay, Throughput, and Packet Loss.

Simulation is done using random waypoint mobility. Simulation uses six types of

scenario variations, namely variations in number of nodes, area, packet size, node

speed and simulation time. The results obtained are the packet delivery ratio value

in the scenario variation with an area of 500 m x 500 m better than the variation

value in all scenarios. The value is 98.003%. The value of control overhead in

various scenarios with 10-20 ms node speed is better than the variation in all

scenarios. The value is 681.3 bytes. The value of normalized routing overhead in

various scenarios with 10-20 ms node speed is better than the variation in all

scenarios. Its value is 207.588%. The delay value in the variation of the scenario

with the node speed of 40-50 ms is better than the value of the variation in all

scenarios. The value is 0.068 ms. The throughput value in the scenario variations

with a packet size of 1024 bytes is better than the variation in all scenarios. The

value is 38.992 Kbps. The packet loss value in the scenario variation with an area

of 500 m x 500 m is better than the variation value in all scenarios. The value is

1.997%

Keywords : Analysis, MANET, AODV, Routing Protocol, Quality of

Service, Random Waypoint Mobility, Packet Delivery Ratio

(PDR), Overhead Control (CO), Normalized Routing Overhead

(NRO), Delay, Throughput, Packet Loss, NS-2 Simulator, NAM,

Microsoft Excel

Bibliography : 8 Book + 5 Skripsi + 17 Journal

Number of Pages : VI Chapter + xx Pages + 112 Pages + 38 Pictures + 31 Tables +

30 Graphics

Page 9: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

viii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, pertolongan, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul ANALISIS QUALITY OF SERVICE

ROUTING PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT

MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN NS-2 SIMULATOR. Laporan ini

penulis susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana komputer

(S.Kom).

Dalam penyusunan laporan ini banyak sekali perlajaran dan peristiwa yang

sangat berharga bagi penulis. Suka serta duka yang bahkan tidak pernah penulis

bayangkan sebelumnya, namun penulis sangat bersyukur karena selalu dikelilingi

oleh orang-orang yang senantiasa mendukung, membimbing dan menginspirasi

penulis. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

Bapak Kusin, Ibu Amah dan Kaka Lia sebagai keluarga penulis yang

selalu memberikan teguran, motivasi dan peringatan dalam

menyelesaikan penelitian serta doa yang tiada henti-hentinya.

Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ibu Arini, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika,

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Bapak Feri Fahrianto, M.Sc. selaku Sekretaris Program Studi Teknik

Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ibu Nurhayati, Ph.D. selaku dosen pembimbing satu yang telah

memberikan banyak arahan, motivasi, dan pengetahuan kepada penulis

selama mengerjakan skripsi.

Ibu Siti Ummi Masruroh, M.Sc. selaku dosen pembimbing dua yang

telah memberikan banyak ide, saran, motivasi dan pengetahuannya

kepada penulis selama mengerjakan skripsi.

Page 10: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

ix UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nunung Latifah sebagai seseorang yang selalu mengingatkan,

memberikan motivasi dan selalu membantu penulis dalam mengerjakan

skripsi.

Fidaq Imaduddin sebagai dosen pembimbing ketiga penulis yang selalu

siap membantu mengajarkan dan menjadi teman diskusi.

Zainal Muttaqin, Adhyaksa, Arif, Abdur dan Ikhum sebagai anak

kontrakan yang telah menyediakan tempatnya untuk berbagi cerita,

menghibur dan beristirahat ketika penulis sedang jenuh melakukan

penelitian.

Sriwanti Ayu dan Sarah sebagai teman yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan format penulisan skripsi.

Guru Pesantren Tombo Ati yaitu Ustad Adam, Sudiono, Zaki dan Dayat

yang selalu memberikan dukungan, semangat dan selalu mengingatkan

penulis untuk mengerjakan skripsi.

Guru SINAU Pondok Cabe Ilir yaitu Kak Lulu, Fani, Yuli, Vini, Hani,

Ms.Dyah, Ms. Aulia, Ms. Caca, Ms. Nikki yang telah membantu

penulis di bimbel sehingga penulis dapat lebih fokus mengerjakan

skripsi.

Amanda, Arya, Vela, Dodi, Ubed sebagai anggota khusus tim skripsi

yang telah memberikan semangat dan dukungan agar penulis dapat

segera menyelesaikan skripsi ini.

Siswa SINAU Pondok Cabe Ilir dan santri pesantren tombo ati yang

telah mendoakan dan menjadi penyemangat tersendiri bagi penulis.

Teman-teman Bayti Studio, Teknik Informatika 2013 dan PMII

Komfast 2013 yang telah memberikan bantuan, doa dan semangat

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Page 11: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

x UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat serta

menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan

dengan berkomunikasi melalui email ke [email protected]

Jakarta, 25 September 2018

Muhammad Rizky Fadillah

Page 12: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

xi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI ................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Tujuan ....................................................................................................... 2

1.3. Manfaat ..................................................................................................... 3

1.3.1. Manfaat Bagi Penulis ........................................................................ 3

1.3.2. Manfaat Bagi Universitas .................................................................. 3

1.3.3. Manfaat Bagi Masyarakat ................................................................. 3

1.4. Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.5. Batasan Masalah ....................................................................................... 4

1.6. Metode Penelitian ..................................................................................... 4

1.6.1. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 4

1.6.2. Metode Simulasi ............................................................................... 5

1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 7

2.1. Teori Umum ............................................................................................. 7

Page 13: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

xii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.1. Jaringan Komputer ............................................................................ 7

2.1.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer .......................................................... 7

2.1.3. Topologi Jaringan............................................................................ 11

2.1.3.1. Jenis-jenis Topologi Jaringan .................................................. 11

2.1.4. Protokol ........................................................................................... 14

2.1.4.1. Pengertian Protokol.................................................................. 14

2.1.4.2. Fungsi Protokol ........................................................................ 15

2.1.5. OSI Layer ........................................................................................ 15

2.2. Teori Khusus .......................................................................................... 17

2.2.1. Jaringan Nirkabel (Wireless) ........................................................... 17

2.2.1.1. Desain/Mode Akses Jaringan Wireless .................................... 18

2.2.2. Jaringan Ad hoc Wireless LAN ....................................................... 19

2.2.3. Routing Protocol ............................................................................. 19

2.2.4. Routing Protocol Ad Hoc Demand Distance Vector (AODV) ....... 20

2.2.5. Mobile Ad Hoc Network (MANET) ............................................... 21

2.2.5.1. Pengertian Mobile Adhoc Network (MANET) ........................ 21

2.2.5.2. Karakteristik MANET ............................................................. 22

2.2.5.3. Routing Protocol pada MANET .............................................. 23

2.2.5.4. Keuntungan MANET ............................................................... 24

2.2.6. Quality of Service ............................................................................ 25

2.2.6.1. Packet Delivery Ratio (PDR) ................................................... 25

2.2.6.2. End to End Delay ..................................................................... 25

2.2.6.3. Throughput............................................................................... 26

2.2.6.4. Packet Loss .............................................................................. 26

2.2.6.5. Control Overhead (CO) ........................................................... 27

Page 14: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

xiii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2.6.6. Normalized Routing Overhead (NRO) ..................................... 27

2.2.7. Model Mobilitas (Mobility Model).................................................. 27

2.2.8. Random Waypoint Mobility............................................................. 28

2.2.9. Simulasi ........................................................................................... 29

2.2.10. Network Simulator 2 (NS-2) ........................................................ 30

2.2.11. Pemrograman AWK .................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 34

3.1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 34

3.1.1. Data Primer ..................................................................................... 34

3.1.2. Data Sekunder ................................................................................. 34

3.1.2.1. Studi Pustaka............................................................................ 34

3.1.2.2. Studi Literatur Sejenis ............................................................. 35

3.2. Metode Simulasi ..................................................................................... 38

3.1.1. Problem Formulation ...................................................................... 39

3.1.2. Conceptual Model ........................................................................... 39

3.1.3. Input Output Data ........................................................................... 39

3.1.4. Modelling ........................................................................................ 39

3.1.5. Simulation ....................................................................................... 39

3.1.6. Verification and validation ............................................................. 40

3.1.7. Experimentation .............................................................................. 40

3.1.8. Output Analysis ............................................................................... 40

3.3. Kerangka Berpikir .................................................................................. 41

BAB IV IMPLEMENTASI SIMULASI DAN EKSPERIMEN ........................... 42

4.1. Problem Formulation ............................................................................. 42

4.2. Conceptual Model .................................................................................. 43

4.3. Input/Output Data .................................................................................. 43

Page 15: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

xiv UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.3.1. Input ................................................................................................ 43

4.3.2. Output .............................................................................................. 45

4.4. Modelling ............................................................................................... 47

4.4.1. Skenario Simulasi 1 ........................................................................ 47

4.4.2. Skenario Simulasi 2 ........................................................................ 48

4.4.3. Skenario Simulasi 3 ........................................................................ 49

4.4.4. Skenario Simulasi 4 ........................................................................ 50

4.4.5. Skenario Simulasi 5 ........................................................................ 51

4.5. Simulation ............................................................................................... 52

4.5.1. Konfigurasi automate.sh ................................................................. 52

4.5.2. Konfigurasi analysis.awk ................................................................ 54

4.5.3. Konfigurasi aodv.tcl ........................................................................ 57

4.5.4. Skenario simulasi 1 (variasi jumlah node) ...................................... 58

4.5.5. Skenario simulasi 2 (variasi luas area) ............................................ 59

4.5.6. Skenario simulasi 3 (variasi ukuran paket) ..................................... 60

4.5.7. Skenario simulasi 4 (variasi kecepatan node) ................................. 61

4.5.8. Skenario simulasi 5 (variasi waktu simulasi) .................................. 62

4.6. Verification and Validation .................................................................... 63

4.7. Experimentation ..................................................................................... 63

4.8. Output Evaluation .................................................................................. 63

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 64

5.1. Verfication and Validation ..................................................................... 64

5.1.1. Pengujian Konfigurasi Simulasi ...................................................... 64

5.1.2. Pengujian Pemilihan Jalur oleh Routing Protocol .......................... 65

5.1.3. Pengujian Metode Random Waypoint Mobility .............................. 65

Page 16: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

xv UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.1.4. Pengujian Quality of Service Jaringan dengan Variasi Skenario .... 65

5.2. Experimentation ..................................................................................... 66

5.2.1. Pengujian Konfigurasi Simulasi ...................................................... 66

5.2.2. Pengujian Pemilihan Jalur oleh Routing Protocol .......................... 67

5.2.3. Pengujian Metode Random Waypoint Mobility .............................. 69

5.2.4. Pengujian Quality of Service Jaringan ............................................ 70

5.3. Output Evaluation .................................................................................. 71

5.3.1. Skenario 1 (Variasi Jumlah Node) .................................................. 72

5.3.2. Skenario 2 (Variasi Luas Area) ....................................................... 79

5.3.3. Skenario 3 (Variasi Ukuran Paket) ................................................. 87

5.3.4. Skenario 4 (Variasi Kecepatan) ...................................................... 93

5.3.5. Skenario 5 (Variasi Waktu Simulasi) ............................................ 102

BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 110

6.1. Kesimpulan ........................................................................................... 110

6.2. Saran ..................................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 112

LAMPIRAN ........................................................................................................ 115

Lampiran 1 ...................................................................................................... 115

Page 17: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

xvi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Skema Jaringan LAN ......................................................................... 8

Gambar 2. 2 Skema Jaringan MAN ........................................................................ 8

Gambar 2. 3 Skema Jaringan WAN ........................................................................ 9

Gambar 2. 4 Visualisasi dari beberapa router pada jaringan internet ................... 10

Gambar 2. 10 Jaringan Wireless Mode Ad-Hoc ................................................... 18

Gambar 2. 11 Jaringan Wireless Mode Infrastruktur ............................................ 19

Gambar 2. 12 Mekanisme penemuan rute............................................................. 21

Gambar 2. 13 Mekanisme Data dan Rute Error .................................................... 21

Gambar 2. 14 Klasifikasi Ad Hoc Routing Protocol............................................. 24

Gambar 2. 15 Klasifikasi Model Mobilitas ........................................................... 28

Gambar 2. 16 Komponen Pembangun Ns-2 ......................................................... 30

Gambar 2. 17 NAM (Network Animator) ............................................................. 32

Gambar 3. 1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 41

Gambar 4. 1 Konsep Model Simulasi ................................................................... 43

Gambar 4. 2 Syntax yang diubah pada file automate.sh pada skenario 1 ............. 59

Gambar 4. 3 Syntax yang diubah pada file aodv.tcl pada skenario 1 ................... 59

Gambar 4. 4 File simulasi variasi jumlah node ..................................................... 59

Gambar 4. 5 Syntax yang diubah pada file automate.sh pada skenario 2 ............. 59

Gambar 4. 6 Syntax yang diubah pada file aodv.tcl pada skenario 2 ................... 60

Gambar 4. 7 File simulasi variasi luas area........................................................... 60

Gambar 4. 8 Syntax yang diubah pada file aodv.tcl pada skenario 3 ................... 60

Gambar 4. 9 File simulasi variasi ukuran paket .................................................... 61

Gambar 4. 10 Syntax yang diubah pada file automate.sh pada skenario 4 ........... 61

Gambar 4. 11 File simulasi variasi kecepatan node .............................................. 61

Gambar 4. 12 Syntax yang diubah pada file automate.sh pada skenario 5 ........... 62

Gambar 4. 13 Syntax yang diubah pada file aodv.tcl pada skenario 5 ................. 62

Gambar 4. 14 File simulasi variasi waktu simulasi............................................... 62

Gambar 5. 1 Proses menjalankan perintah “./automate.sh” pada terminal di linux

ubuntu .................................................................................................................... 66

Gambar 5. 2 Proses pengujian konfigurasi simulasi berhasil ............................... 67

Page 18: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

xvii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 3 File yang terbentuk setelah proses konfigurasi berhasil................... 67

Gambar 5. 4 File NAM yangterdapat pada folder Output/Nam............................ 68

Gambar 5. 5 File Trace yang terdapat pada folder Ouput/trace ............................ 68

Gambar 5. 6 Pengujian pemilihan jalur dengan NAM .......................................... 68

Gambar 5. 7 Pengujian Metode Random Waypoint Mobility dengan file nam.... 69

Gambar 5. 8 Pengujian Metode Random Waypoint Mobility dengan file mob ... 69

Gambar 5. 9 File Final_Result.csv dan Result.txt ................................................. 70

Gambar 5. 10 Nilai hasil pada file Final_Result.csv ............................................. 70

Gambar 5. 11 Nilai hasil dari File Result.txt ........................................................ 71

Page 19: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

xviii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Fungsi masing-masing lapisan model OSI (Marsic, 2013) .................. 16

Tabel 2. 2 Kategori jaringan berdasarkan nilai delay (versi Tiphon) ................... 26

Tabel 2. 3 Kategori jaringan berdasarkan nilai packet loss (versi Tiphon) .......... 27

Tabel 3. 1 Studi Literatur Sejenis .......................................................................... 35

Tabel 3. 2 Penelitian yang menguji QoS dari AODV ........................................... 38

Tabel 4. 1 Atribut input pada simulasi .................................................................. 45

Tabel 4. 2 Asumsi Skenario 1 ............................................................................... 47

Tabel 4. 3 Asumsi Skenario 2 ............................................................................... 48

Tabel 4. 4 Asumsi Skenario 3 ............................................................................... 49

Tabel 4. 5 Asumsi Skenario 4 ............................................................................... 50

Tabel 4. 6 Asumsi Skenario 5 ............................................................................... 51

Tabel 5. 1 Hasil Skenario 50 node ........................................................................ 72

Tabel 5. 2 Hasil Skenario 100 node ...................................................................... 73

Tabel 5. 3 Hasil Skenario 150 node ...................................................................... 74

Tabel 5. 4 Perbandingan rata-rata parameter hasil variasi jumlah node ............... 78

Tabel 5. 5 Hasil Skenario 500 m x 500 m ............................................................. 80

Tabel 5. 6 Hasil Skenario 1000 m x 1000 m ......................................................... 81

Tabel 5. 7 Hasil Skenario 1500 m x 1500 m ......................................................... 81

Tabel 5. 8 Perbandingan rata-rata parameter hasil variasi luas area ..................... 86

Tabel 5. 9 Hasil Skenario 512 bytes...................................................................... 87

Tabel 5. 10 Hasil Skenario 1024 bytes.................................................................. 88

Tabel 5. 11 Perbandingan rata-rata parameter hasil variasi ukuran paket ............ 92

Tabel 5. 12 Hasil Skenario 10 – 20 ms ................................................................. 94

Tabel 5. 13 Hasil Skenario 20 – 30 ms ................................................................. 94

Tabel 5. 14 Hasil Skenario 30 – 40 ms ................................................................. 95

Tabel 5. 15 Hasil Skenario 40 – 50 ms ................................................................. 96

Tabel 5. 16 Perbandingan rata-rata parameter hasil variasi keceptan node ........ 100

Tabel 5. 17 Hasil Skenario 50 sec ....................................................................... 102

Tabel 5. 18 Hasil Skenario 100 sec ..................................................................... 103

Page 20: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

xix UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 5. 19 Hasil Skenario 150 sec ..................................................................... 104

Tabel 5. 20 Perbandingan rata-rata parameter hasil variasi waktu simulasi ....... 108

Page 21: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

xx UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR GRAFIK

Grafik 5. 1 Grafik Packet Delivery Ratio Skenario 1 ........................................... 75

Grafik 5. 2 Grafik Control Overhead Skenario 1 .................................................. 75

Grafik 5. 3 Grafik Normalized Routing Overhead Skenario 1 ............................. 76

Grafik 5. 4 Grafik Delay Skenario 1 ..................................................................... 77

Grafik 5. 5 Grafik Throughput Skenario 1 ............................................................ 77

Grafik 5. 6 Grafik Packet Loss Skenario 1 ........................................................... 78

Grafik 5. 7 Grafik Packet Delivery Ratio Skenario 2 ........................................... 82

Grafik 5. 8 Grafik Control Overhead Skenario 2 ................................................. 83

Grafik 5. 9 Grafik Normalized Routing Overhead Skenario 2 ............................. 83

Grafik 5. 10 Grafik Delay Skenario 2 ................................................................... 84

Grafik 5. 11 Grafik Throughput Skenario 2 ......................................................... 85

Grafik 5. 12 Grafik Packet Loss Skenario 2 ......................................................... 85

Grafik 5. 13 Grafik Packet Delivery Ratio Skenario 3 ......................................... 89

Grafik 5. 14 Grafik Control Overhead Skenario 3 ............................................... 90

Grafik 5. 15 Grafik Normalized Routing Overhead Skenario 3 .......................... 90

Grafik 5. 16 Grafik Delay Skenario 3 ................................................................... 91

Grafik 5. 17 Grafik Throughput Skenario 3 .......................................................... 91

Grafik 5. 18 Grafik Packet Loss Skenario 3 ......................................................... 92

Grafik 5. 19 Grafik Packet Delivery Ratio Skenario 4 ........................................ 97

Grafik 5. 20 Grafik Control Overhead Skenario 4 ............................................... 97

Grafik 5. 21 Grafik Normalized Routing Overhead Skenario 4 .......................... 98

Grafik 5. 22 Grafik Delay Skenario 4 ................................................................... 99

Grafik 5. 23 Grafik Throughput Skenario 4 ......................................................... 99

Grafik 5. 24 Grafik Packet Loss Skenario 4 ...................................................... 100

Grafik 5. 25 Grafik Packet Delivery Ratio Skenario 5 ....................................... 105

Grafik 5. 26 Grafik Control Overhead Skenario 5 .............................................. 105

Grafik 5. 27 Grafik Normalized Routing Overhead Skenario 5 ........................ 106

Grafik 5. 28 Grafik Delay Skenario 5 ................................................................. 107

Grafik 5. 29 Grafik Throughput Skenario 5 ........................................................ 107

Grafik 5. 30 Grafik Packet Loss Skenario 5 ....................................................... 108

Page 22: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

xxi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 23: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Routing merupakan sebuah proses pemindahan informasi untuk

menentukan jalur terbaik dari host sumber menuju host tujuan melalui sebuah

jaringan. Sedangkan protocol merupakan seperangkat aturan antara perangkat

komputer untuk dapat saling bertukar informasi melalui media jaringan. Sehingga

routing protocol diperlukan untuk mengatur bagaimana cara router agar dapat

berkomunikasi antara satu dengan lainnya dalam menyebarkan informasi, yang

memungkinkan router untuk memilih rute pada jaringan komputer. Pada umumnya

routing protocol digunakan untuk jaringan ad hoc. Pengembangan dari teknologi

jaringan ad hoc adalah Mobile Ad hoc Network (MANET) (Purba, Primananda, &

Amron, 2018).

Mobile Ad hoc Network (MANET) merupakan suatu tipe jaringan wireless

yang dapat diaplikasikan dalam kondisi darurat seperti untuk keperluan militer,

evakuasi korban bencana dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena MANET

dibangun tanpa infrastruktur dan dapat menghubungkan node-node mobile. Node

mobile pada MANET bersifat sementara dan memiliki topologi yang tidak tetap

karena bergerak ke berbagai arah. (Masruroh, Mu’minin, & Fiade, 2014)

Salah satu routing protocol yang dapat digunakan dalam MANET adalah

AODV. Untuk mengukur performansi dari suatu routing protocol dapat

menggunakan pengujian Quality of Service (QoS). Beberapa peneliti telah menguji

Quality of Service dari AODV dengan berbagai macam perbedaan parameter,

skenario dan simulator. Pada penelitian Purba, Primananda, & Amron (2018),

parameter hasil yang digunakan adalah packet delivery ratio, delay, throughput dan

packet loss. Kemudian pada skenario simulasinya, mereka menggunakan variasi

jumlah node dan ukuran paket serta menggunakan metode metode random

waypoint mobility untuk mobilitas node. Simulator yang digunakan adalah NS-2

simulator. Pada penelitian Rana & Malik (2017), parameter hasil yang digunakan

adalah delay dan throughput. Kemudian skenario simulasi yang dilakukan dengan

Page 24: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

variasi jumlah node dan juga menggunakan metode random waypoint mobility

untuk mobilitas node. Dalam menjalankan simulasinya, Rana & Malik

menggunakan QualNet Simulator. Sedangkan peneliti lain yaitu Anggraini,

Nugroho, & Cahyadi (2017), Parameter hasil yang digunakan adalah delay,

throughput, dan packet loss. Mereka tidak menggunakan variasi skenario dan

random waypoint mobility pada penelitiannya. Simulator yang digunakan adalah

OPNET Simulator.

Menurut penelitian Purba, Primananda, & Amron (2018) , penambahan

node dan variasi ukuran paket sangat berpengaruh pada saat melakukan pengiriman

paket data. Menurut penelitian Megawati (2015) dan Bhatia & Verma (2015),

penambahan jumlah dan kecepatan node juga mempengaruhi hasil pengujian.

Dengan kata lain variasi skenario akan berpengaruh terhadap hasil pengujian suatu

routing protocol. Kemudian dalam penelitiannya, Nuryahya A. (2015)

menyarankan dalam penelitiannya untuk menggunakan metode random waypoint

mobility dalam pengujian MANET. Random waypoint point mobilty membuat arah

gerak node menjadi bebas ke segala arah. ( Masruroh, Mu’minin, & Fiade, 2014).

Berdasarkan pemaparan diatas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut

mengenai pengujian QoS routing protocol AODV dengan berbagai variasi skenario

dan menggunakan metode random waypoint mobility. Dengan demikian penulis

melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS QUALITY OF SERVICE

ROUTING PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT

MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN NS-2 SIMULATOR”

1.2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan hasil Quality of

Service routing protocol AODV menggunakan random waypoint mobility dengan

berbagai variasi skenario pada MANET.

Page 25: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.3. Manfaat

1.3.1. Manfaat Bagi Penulis

Dapat menerapkan ilmu yang dimiliki yang didapat dari perkuliahan.

Memahami bahasa pemrograman, proses, serta tools yang digunakan

dalam penelitian ini.

Sebagai salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1) Teknik

Informatika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.3.2. Manfaat Bagi Universitas

Mengukur tingkat kemampuan dalam menerapkan ilmu akademis

maupun non-akademis.

Sebagai penelitian yang dapat dijadikan referensi untuk penelitian

sejenis selanjutnya.

1.3.3. Manfaat Bagi Masyarakat

Mengetahui perfomansi dari routing protocol AODV dengan

berbagai variasi skenario menggunakan metode random waypoint

mobility pada MANET.

Sebagai referensi pada penelitian selanjutnya yang berhubungan

dengan routing protocol AODV, random waypoint mobility, dan

MANET.

1.4. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka didapat

rumusan masalah sebagai berikut:

Bagaimana membuat simulasi routing protocol AODV

menggunakan metode random waypoint mobility pada jaringan

MANET?

Bagaimana pengaruh variasi skenario terhadap Quality of Service

routing protocol AODV?

Page 26: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

4

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.5. Batasan Masalah

Untuk mencapai penelitian lebih terarah maka dalam penelitian ini, penulis

membatasi masalah yang akan dibahas yaitu:

Simulasi dibangun dengan menggunakan simulator NS-2

Routing protocol yang digunakan adalah AODV

Parameter Quality of Service yang diukur adalah Packet Delivery Ratio

(PDR), Control Overhead (CO), Normalized Routing Overhead (NRO),

delay, throughput, dan packet loss

Variasi skenario simulasi yang dilakukan berdasarkan perbedaan sebagai

berikut:

a. Jumlah node (50, 100, 150)

b. Packet size (512 bytes, 1024 bytes)

c. Luas area (500 m x 500 m, 1000 m x 1000 m, 1500 m x 1500 m)

d. Kecepatan node minimum - maksimum (10-20 ms, 20-30 ms, 30-40

ms, 40-50 ms)

e. Waktu simulasi (50 sec, 100 sec, 150 sec)

Jenis mobilitas node adalah Random Waypoint Mobility

1.6. Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan penulis dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

Data Evaluasi

Pengumpulan data berdasarkan hasil evaluasi parameter Packet

Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized Routing

Overhead (NRO), delay, throughput, dan packet loss.

Data Simulasi

Pengumpulan data berdasarkan proses sepanjang simulasi

berlangsung.

Page 27: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Studi Pustaka/Literatur

Penulis melakukan studi literatur yang yang dilakukan secara

manual yaitu dengan mempelajari buku-buku serta jurnal terkait

dengan informasi penelitian seperti routing protocol, MANET

(Mobile Ad Hoc Network), Random Waypoint Mobility, Quality of

Service serta informasi-informasi lainnya. Selain itu penulis juga

melakukan pencarian informasi secara online untuk membantu

pembuatan simulasi.

1.6.2. Metode Simulasi

Problem Formulation

Conceptual Model

Input Output Data

Modelling

Simulation

Verification and Validation

Experimentation

Output Evaluation

1.7. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan penelitian ini, penulis membagi 6 (enam) BAB

sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan metodologi penelitian

serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan mengenai beberapa teori dan literatur

sejenis yang mendasari dan terkait pada penelitian ini.

Page 28: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai metode yang

digunakan penulis serta kerangka berpikir penulis.

BAB IV SIMULASI DAN IMPLEMENTASI EKSPERIMEN

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari analisis, perancangan,

implementasi, dan pengujian sesuai dengan metode yang digunakan

dalam penelitian ini.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas mengenai hasil dan pembahasan mengenai

penelitian yang dilakukan penulis.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan penulis serta

saran untuk pengembangan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 29: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

7 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Umum

2.1.1. Jaringan Komputer

Jaringan komputer (Computer Network) adalah sekumpulan

perangkat (lebih sering disebut dengan node) yang saling terhubung

dengan sambungan komunikasi yang dibangun menggunakan media fisik

yang berbeda. Sebuah node dapat berupa komputer, telepon, atau berbagai

perangkat lainnya yang mampu mengirim dan menerima pesan. Perantara

komunikasi adalah jalur fisik yang dipilih untuk perjalanan pesan dari

pengirim (sender) ke penerima (receiver). Sebagai contoh dari media

tersebut adalah kabel fiber-optic, kawat tembaga, atau udara yang

membawa gelombang radio (Marsic, 2013).

Dua buah komputer dinyatakan “interkoneksi” apabila keduanya

bisa bertukar resource (sumber daya) yang dimiliki, seperti saling bertukar

data/informasi, berbagi printer, maupun berbagi medua penyimpanan

(hardisk, floppy disk, CD, ROM, flash disk, dan sebagainya). Data berupa

teks, audio maupun video, mengalir melalui media jaringan (baik kabel

atau nirkabel) sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer

bertukar file/data., menggunakan printer yang sama, menggunakan

hardware/software yang terhubung dalam jaringan (Sofana, 2011).

2.1.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer

Menurut Syamsu (2013), berdasarkan area kerja dan letak geografis,

jaringan komputer dibedakan menjadi:

Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan privat sebuah

perusahaan yang terbatas hanya dalam area perusahaan/organisasi

tersebut saja. Misalnya jaringan yang ada dalam satu gedung /

kampus / kantor. Areanya sek0 meter. Kebanyakan jaringan LAN

Page 30: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sekarang mengadopsi teknologi IEEE 802.3. LAN juga sudah

berkembang dengan menggunakan media lain selain kabel, yaitu

teknologi wireless atau yang biasa dikenal dengan istilah WLAN

(Wireless LAN).

Gambar 2. 1 Skema Jaringan LAN

(Sumber: Syamsu, 2013)

Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya adalah

gabungan dari beberapa jaringan LAN dan ruang lingkupnya berada

dalam satu lokasi/kota. Areanya bisa mencapai jarak 50 km.

Misalnya jaringan yang menghubungkan kantor dengan kantor atau

gedung yang satu dengan gedung lain yang letaknya berjauhan tetapi

masih berada dalam satu lokasi/kota. Teknologi yang biasa

digunakan untuk membangun jaringan MAN antara lain ATM,

FDDI, Metro Ethernet, dan beberapa juga ada yang menggunakan

wireless untuk koneksi antar gedung.

Gambar 2. 2 Skema Jaringan MAN

(Sumber: Syamsu, 2013)

Page 31: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), merupakan jaringan komputer

yang mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup

sebuah negara, antara negara bahkan antara benua. Gambaran dari

WAN berbeda dengan internet, meskipun wilayah cakupan sama-

sama luas. Komunikasi WAN masih bersifat privat terbatas pada

suatu organisasi / perusahaan, sedangkan internet bersifat publik dan

bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

Gambar 2. 3 Skema Jaringan WAN

(Sumber: Syamsu, 2013)

Internet (Interconnected Networking)

Internet (Interconnected Networking) merupakan satu

kesatuan dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung

menggunakan standar protokol TCP / IP untuk melayani kebutuhan

pengguna di seluruh dunia. Wilayah cakupannya hampir sama

dengan WAN, tetapi memiliki perbedaan dari sisi fungsi seperti yang

telah dijelaskan di atas.

Page 32: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

10

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2. 4 Visualisasi dari beberapa router pada jaringan internet

(Sumber: Syamsu, 2013)

Menurut Syamsu (2013), berdasarkan fungsinya, jaringan komputer

terbagi menjadi :

Jaringan client-server

Jaringan client-server merupakan jaringan komputer yang

didalamnya terdapat satu atau lebih komputer yang bertindak

sebagai server dan menyediakan layanan ke setiap komputer client

yang terhubung kedalam jaringan tersebut. Komputer client cukup

mengakses komputer server untuk mendapatkan layanan melalui

jaringan. Layanan yang disediakan oleh komputer server bisa berupa

web dan database server, file server baik menggunakan FTP atau

samba dan layanan-layanan lain yg bisa diakses melalui jaringan.

Oleh karena itu, komputer server harus memiliki spesifikasi yang

lebih tinggi dibanding dengan komputer client seperti kapasitas

processor, hard disk, memori dan sebagainya.

Jaringan peer to peer

Jaringan peer to peer memungkinkan kita menghubungkan

satu komputer dengan komputer lain tanpa perantara seperti switch.

Dengan menggunakan media seperti kabel dan wireless, komputer

yang satu dengan komputer yang lainbisa saling berkomunikasi dan

berbagi sumber daya.

Page 33: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menurut Syamsu (2013), berdasarkan media transmisi data, jaringan

komputer dibedakan menjadi :

Jaringan Kabel (Wired Network)

Jaringan kabel (Wired Network) merupakan jaringan komputer

yang media transmisinya berupa kabel yang menghubungkan semua

komputer atau device ke dalam jaringan.

Jaringan Nirkabel (Wireless Network)

Jaringan Nirkabel (Wireless Network) merupakan jaringan

komputer yang media transimisinya berupa gelombang sebagai

pengganti media transmisi kabel untuk menghubungkan komputer /

device ke dalam jaringan.

2.1.3. Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah sebuah desain jaringan komputer yang akan

dibentuk serta menggambarkan bagaimana komputer dalam jaringan tersebut bisa

saling terhubung satu sama lain. Untuk membangun jaringan komputer, baik

berskala kecil atau besar, terlebih dahulu kita harus merancang topologinya.

(Syamsu, 2013)

Topologi dapat diartikan sebagai layout atau arsitektur atau diagram

jaringan komputer. Topologi merupakan suatu aturan / rules bagaimana

menghubungkan komputer (node) secara fisik. Topologi berkaitan dengan cara

komponen-komponen jaringan (seperti server, workstation, router, switch) saling

berkomunikasi melalui media transmisi data. Ketika kita memutuskan untuk

memilih suatu topologi maka kita perlu mengikuti spesifikasi yang diberlakukan

atas topologi tersebut. (Sofana, 2013)

2.1.3.1. Jenis-jenis Topologi Jaringan

Menurut pendapat Syamsu (2013), dalam definisi topologi terbagi

menjadi dua, yaitu:

Topologi fisik (physical topology), menunjukkan secara fisik tata

letak atau kedudukan setiap komputer / device yang terhubung

menggunakan media komunikasi.

Page 34: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

a. Topologi bus

Kelebihan dan kekurangan:

1. Node-node dihubungkan secara serial sepanjang kabel,

dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.

2. Sangat sederhana dalam instalasi.

3. Sangat ekonomis dalam biaya.

4. Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel.

5. Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah T-

connector pada setiap ethernet card.

6. Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node

rusak, maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga

seluruh node tidak bbisa berkomunikasi dalam jaringan

tersebut.

b. Topologi star / bintang

Kelebihan dan kekurangan:

1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan

konsentrator (HUB).

2. Bila setiap paket data yang masuk ke konsentrator

(HUB) kemudian di broadcast ke seluruh node yang

terhubung sangat banyak (misalnya memakai HUB 32

port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.

3. Sangat mudah dikembangkan

4. Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel

pada terminal putus, maka keseluruhan jaringan masih

tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada

jaringan keseluruhan tersebut.

5. Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.

Page 35: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Topologi ring / cincin

Kelebihan dan kekurangan:

1. Node-node dihubungkan secara serial disepanjang kabel,

dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.

2. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi

bus.

3. Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (ke kiri

atau ke kanan), sehingga collision dapat dihindarkan.

d. Topologi mesh

Kelebihan dan kekurangan:

1. Topologi mesh memiliki hubungan berlebihan antara

peralatan-peralatan yang ada.

2. Susunannya pada setiap peralatan yang ada di dalam

jaringan saling terhubung satu sama lain.

3. Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak,

tentunya ini akan sangat sulit untuk dikendalikan

dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang

terhubung.

e. Topologi tree / pohon

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi

jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk

interkoneksi antar sentral dengan hierarki yang berbeda.

Untuk hierarki yang lebih rendah digambarkan pada

lokasi yang rendah dan semakin ke atas mempunyai hierarki

semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan

pada sistem jaringa komputer.

Page 36: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Topologi logik (logical topology), menggambarkan cara akses yang

digunakan oleh setiap komputer / device yang terhubung ke dalam

jaringan.

2.1.4. Protokol

2.1.4.1. Pengertian Protokol

Menurut Marsic (2013), protokol merupakan sekumpulan dari

aturan yang disepakati oleh entitas yang melakukan interaksi. Sebagai

contoh, perangkat komunikasi yang mengatur pertukaran komunikasi

antar perangkat. Pada dunia nyata, protokol berfungsi sebagai mekanisme

yang digunakan oleh organisasi maupun individu untuk mengelola tugas

yang kompleks. Sebuah protokol mendifinsikan bagaimana cara maupun

urutan suatu tugas harus dilakukan.

Jusak (2013) memiliki pendapat yang berbeda. Jasuk

mengungkapkan bahwa protokol adalah seperangkat aturan yang

mengendalikan proses komunikasi data. Protokol ini menentukan apa yang

akan dikirimkan, bagaimana cara mengirimkan data, dan kapan

mengirimkan data. Jadi dapat disimpulkan, protokol merupakan

sekumpulan aturan main yang disepakati untuk mengatur proses

komunikasi data. Beberapa elemen penting pada protokol, antara lain:

syntax, semantics, timing. Penjelasan dari elemen-elemen tersebut adalah

sebagai berikut:

Syntax mengacu pada struktur atau format data, yaitu berkaitan

dengan urutan tampilan, misalnya sebuah protokol memiliki urutan

pada delapan bit pertama adalah alamat pengirim, delapan bit kedua

adalah alamat penerima, dan bit stream sisanya merupakan

informasi tertentu.

Semantics mengacu pada maksud atau terjemahan dari setiap section

bit yang menyusunnya.

Timing mengacu pada waktu kapan data harus dikirim dan seberapa

cepat akan dapat terkirim.

Page 37: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.4.2. Fungsi Protokol

Menurut Syamsu (2013), fungsi protokol antara lain:

Fragmentation dan reassembly, membagi informasi yang dikirim

menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan

informasi tadi dan setelah diterima, maka sisi penerima akan

menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.

Encaptulation, fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita

yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.

Connection control, fungsi dari connection control adalah

membangun hubungan komunikasi dari transmitter dan receiver.

Flow control, fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan

data dari transmitter ke receiver.

Error control, fungsi dari error control adalah mengontrol

terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.

Transmission service, fungsi dari transmission service adalah

memberi pelayanan komunikasi data, khususnya yang berkaitan

dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.

2.1.5. OSI Layer

Model OSI atau yang sering disebut OSI Layer adalah sebuah model

untuk jaringan computer yang dikembangkan oleh International

Organization for Standarization (ISO) yang terdiri dari tujuh lapisan.

Model OSI dapat digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan

komputer secara logika. Hingga saat ini, model OSI hanya merupakan

“mode ideal” dan difunakan sebagai acuan untuk memudahkan dalam

mempelajari bagaimana protokol-protokol jaringan berfungsi dan

berinteraksi (Sofana, 2011). Berikut merupakan tabel yang menjelaskan

mengenai fungsi dari masing-masing layer dari model OSI:

Page 38: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2. 1 Fungsi masing-masing lapisan model OSI (Marsic, 2013)

Layer Fungsi

7 (Application) Menyediakan layanan aplikasi tertentu.

Contoh, termasuk pembentukan dan

pengelolaan panggilan untuk aplikasi

telepon (protocol SIP), mail service untuk

penerusan email dan penyimpanan

(protocol SMTP).

6 (Presentation) Memodifikasi pesan sehingga sesuai

standar. Terkadang disebut syntax layer

karena berhubungan dengan syntax dan

semantic dari pertukaran data dengan node

jaringan. Menerjemahkan antara

representasi data dan format untuk

mendukung keadaan encoding system atau

arsitektur hardware yang berbeda

5 (Session) Mengatur percakapan antara berbagai

pertukaran pesan terkait antara dua host

untuk melacak perkembangan komunikasi

yang sedang berlangsung. Mengatur

proses pembuatan, mengontetikasi,

mengatur, dan mengakhiri sesi

percakapan.

4 (Transport) Menyediakan pengiriman pesan yang

terpercaya atau tepat dari ujung ke ujung,

serta error recovery.

3 (Network) Memindahkan paket antara sumber dan

tujuan dengan cara yang efisien (routing).

Misal, pemilihan jalur terpendek atau

menyediakan koneksi yang berbeda jenis

jaringan.

Page 39: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 (Data Link) Mengatur bit menjadi paket atau frames,

dan menyediakan pertukaran paket antar

node tetangga. Komunikasi dilakukan

dengan identifikasi MAC (Medium Access

Control). MAC protokol diperlukan untuk

melakukan broadcast yang akan

dikoordinasikan kepada pengirim yang

banyak.

1 (Physical) Mengirim bit antara perantara fisik yang

ada, seperti kawat tembaga atau udara, dan

untuk menyediakan spesifiksi mekanik

maupun elektrik.

2.2. Teori Khusus

2.2.1. Jaringan Nirkabel (Wireless)

Menurut Syamsu (2013), jaringan wireless adalah jaringan komputer

dengan medium gelombang sebagai pengganti kabel yang akan mengirim

sinyal antara dua komputer atau lebih untuk bisa saling berkomunikasi.

Pesatnya perkembangan jaringan wireless dapat dilihat dari perluasan dan

penggunaan teknologi wireless itu sendiri. Berdasarkan jangkauan dan

kebutuhannya, teknologi wireless terdiri dari:

PAN (Personal Area Network)

WLAN (Wireless Local Area Network)

MAN (Metropolitan Area Network)

WAN (Wide Area Network)

Jaringan nirkabel (Wireless) atau dapat disebut Wireless Local Area

Network (WLAN) adalah jaringan komputer yang menggunakan

gelombang sinyal radio sebagai media transmisi data. Informasi (data)

ditransfer dari satu perangkat ke perangkat lain tanpa menggunakan kabel

sebagai media perantara. Contoh penerapan teknologi jaringan komputer

Page 40: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ini adalah pada handphone, wifi, laptop, dan lain sebagainya.

(MADCOMS, 2015)

2.2.1.1. Desain/Mode Akses Jaringan Wireless

Menurut Syamsu (2013), berdasarkan teknik koneksi atau mode

aksesnya, topologi jaringan wireless dibagi menjadi dua yaitu:

Ad Hoc

Topologi ini memungkinkan beberapa komputer bisa saling

terhubung tanpa ada perangkat wireless seperti access point sebagai

penghubung. Dengan mengandalkan perangkat wireless client di

masing-masing komputer, jaringan ad hoc bisa dibentuk. Topologi

ini sering juga disebut sebagai Peer to peer.

Gambar 2. 5 Jaringan Wireless Mode Ad-Hoc

(Sumber: http://hendy.lecturer.pens.ac.id/)

Infrastruktur

Topologi ini menggunakan access point yang berfungsi sebagai

pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak client

dapat saling terhubung melalui jaringan (network). Guna

menggambarkan mode infrastruktur, minimal dalam jaringan

wireless harus memiliki satu titik pada tempat dimana komputer lain

yang mencari sinyal dapat masuk ke dalam jaringan agar dapat

berhubungan. Mode inilah yang paling banyak digunakan di

lapangan untuk menghubungkan beberapa perangkat komputer

dalam jumlah banyak.

Page 41: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2. 6 Jaringan Wireless Mode Infrastruktur

(Sumber : http://www.computermasters.it/)

2.2.2. Jaringan Ad hoc Wireless LAN

Ad hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana,

karena pada mode ad hoc tidak memerlukan access point untuk saling

berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan receiver wireless

untuk berkomunikasi secara langsung. Kekurangan mode ini adalah daerah

jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer

tersebut. (MADCOMS, 2015)

2.2.3. Routing Protocol

Routing protocol merupakan metode-metode yang digunakan oleh

router untuk saling mengkomunikasikan Informasi NLR (Network Layer

Reachability). Sehingga, sebuah router dapat menginformasikan rute-rute

yang diketahuinya kepada router-router lain di dalam jaringan. Tujuan

pengunaan routing protocol adalah:

Menyederhanakan proses manajemen jaringan karena alamat-alamat

yang dapat dicapai mampu segera diketahui secara otomatis.

Menemukan jalur-jalur “bebas loop” di dalam jaringan.

Menetapkan jalur “terbaik” diantara beberapa pilihan yang tersedia.

Memastikan bahwa semua router yang ada di dalam jaringan

“menyetujui” jalur-jalur terbaik yang telah ditetapkan.

Metode NLRI (Network Layer Reachability Information) disebut

algoritma. Untuk dapat memilih jalur terbaik, protokol-protokol routing

Page 42: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mengandalkan keputusannya pada perthitungan metrik. Metrik adalah

sebuah nilai numerik yang dapat mereperesentasikan tingkat prioritas atau

prefensi sebuah rute relatif terhadap rute lainnya yang menuju ke satu

tujuan yang sama. Kondisi dimana semua router di dalam jaringan dapat

mencapai “kesepakatan” bulat dalam menentukan jalur terbaik, dan dapat

mengatasi semua potensi timbulnya masalah looping (Octaviani, 2015).

2.2.4. Routing Protocol Ad Hoc Demand Distance Vector (AODV)

AODV merupakan routing protocol yang bersifat reaktif. Protokol

ini bersifat reaktif karena protokol ini mulai bekerja saat ada permintaan

dari source node untuk mencari tahu jalur-jalur yang akan digunakan

untuk mengirimkan pesan ke node tujuan. AODV akan berusaha untuk

menemukan jalur yang tidak ada loop dan menemukan jalur terpendek

untuk menuju node tujuan. (Harahap, 2014)

Kelebihan utama dari AODV adalah sebuat rute dibangun secara on-

demand dan destination sequence number digunakan untuk menemukan

rute terakhir/terbaru ke node tujuan. Delay yang dibutuhkan protokol ini

untuk membentuk rute pun kecil. Kekurangan AODV adalah multiple route

reply packet untuk merespon sebuah paket route request dapat

mengakibatkan melonjaknya jumlah routing overhead packet. (Kembuan,

Widyawan, & Kusumawardhani, 2012)

Menurut Purba, Primananda, & Amron (2018) , Pesan yang

digunakan dalam protokol AODV adalah Route Request (RREQ), Route

Reply (RREP) dan Route Error (RERR). RREQ dan RREP merupakan

route discovery, sedangkan RERR disebut juga sebagai route

maintenance. Route discovery diinisiasi dengan menyebarkan Route Reply

(RREP). Ketika RREP menjelajahi node, maka secara otomatis RREP

akan melakukan setup path. Jika sebuah node menerima RREP, maka node

tersebut akan mengirimkan RREP lagi menuju destination sequence

number.

Page 43: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jika benar, maka node akan mengirimkan RREP (Gambar 2.12).

Ketika RREP berjalan kembali menuju source melalui path yang telah di

setup, RREP akan melakukan setup jalur ke depan dan melakukan update

timeout.

Gambar 2. 7 Mekanisme penemuan rute

(Sumber : Purba, Primananda, & Amron, 2018)

Jika sebuah link ke hop berikutnya tidak dapat di deteksi dengan

menggunakan metode penemuan rute, maka link tersebut akan

diasumsikan putus dan Route Error (RERR) akan disebarkan ke node

tetangganya (Gambar 2.13).

Gambar 2. 8 Mekanisme Data dan Rute Error

(Sumber : Purba, Primananda, & Amron, 2018)

2.2.5. Mobile Ad Hoc Network (MANET)

2.2.5.1. Pengertian Mobile Adhoc Network (MANET)

Mobile Adhoc Network (MANET) merupakan jaringan yang

terorganisir secara mandiri tanpa adanya dukungan infrastruktur. Dalam

MANET, setiap node bergerak secara bebas, sehingga jaringan dapat

mengalami perubahan topologi dengan cepat. Karena node dalam MANET

memiliki jarak transmisi yang terbatas, beberapa node tidak bisa

Page 44: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

berkomunikasi secara langsung dengan node lainnya. Oleh karena itu ,

jalur routing didalam jaringan MANET mengandung beberapa hop dan

setiap node berfungsi sebagai router untuk menentukan ke arah mana

tujuan atau rute yang akan mereka pilih (Muralishankar & Prakash Raj,

2014)

Mobile Ad Hoc Network (MANET) merupakan sebuah teknologi

wireless LAN terdiri gabungan dari node-node atau perangkat-perangkat

bergerak (mobile) yang sifatnya dinamis. Mobile Ad Hoc Network

(MANET) bekerja tanpa menggunakan infrastrukstur dalam jaringan yang

sudah ada seperti access point dan lain-lain sehingga membentuk jaringan

yang bersifat sementara dan mempermudah user dalam mobile device nya.

Node pada jaringan MANET tidak hanya berperan sebagai pengirim

atau penerima data saja tapi dapat berperan sebagai menunjang node yang

lain yang dapat meneruskan paket data kepada perangkat lain. MANET

sangat cocok diterapkan di daerah yang kekurangan infrastruktur

telekomunikasi seperti solusi telekomunikasi pada saat terjadinya bencana

alam yang mengalami kerusakan prasarana jaringan komunikasi fisik,

ataupun pembangunan jaringan komunikasi di medan perang. (Jiatmiko &

Prayudi, 2015)

2.2.5.2. Karakteristik MANET

Berikut beberapa karakteristik MANET (Chitkara & Ahmad, 2014)):

Autonomous and infrastructure-less: MANET tidak bergantung

pada infrastruktur yang sudah ada atau administrasi terpusat. Setiap

node beroperasi secara peer to peer, bertindak sebagai router yang

independen.

Multi-hop Routing: tidak ada default router yang tersedia. Setiap hop

bertindak sebagai router dan meneruskan paket satu sama lainnya

agar bisa berbagi informasi diantara mobile host.

Dynamic topology: dikarenakan sifat node yang mobile, maka

topologi jaringannya dapat berubah secara random/acak. Sebagai

Page 45: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

akibatnya routing protokol mempunyai masalah yang lebih

kompleks dibandingkan dengan jaringan wired dengan node yang

tetap.

Variation in link and node capabilities: Setiap node bisa saja

dilengkapi dengan satu atau lebih radio interface yang memiliki

berbagai kemampuan transmisi atau penerima dan beroperasi di

frekuensi yang berbeda.

Limited resources: seperti jaringan wireless lainnya, jaringan Ad

Hoc dibatasi oleh masalah daya dan kapasitas memori kompleks

dalam perilaku dari protokol routing reaktif murni maupun protokol

routing proaktif.

2.2.5.3. Routing Protocol pada MANET

Dalam menentukan setiap jalur routing pada MANET terdapat tiga

jenis protokol routing yang diklasifikasikan menjadi tiga diantaranya

protokol routing proaktif, reaktif dan hybrid.

Routing Protocol Proaktif

Routing Protocol proaktif ini bersifat table driven routing protocol,

yaitu mengelola daftar tujuan dan rute terbaru masing – masing serta

bersifat broadcast sehingga sistem perndistribusian table routing-

nya selalu di update secara periodik. Setiap node akan merespon

perubahan dalam mengupdate agar terjadi konsistensi routing table,

maka akan memperlambat aliran data jika terjadi restrukturisasi

routing. (Sulistyo Putranto, 2016)

Routing Reaktif

Routing protocol ini bersifat on-demand, pada intinya node sumber

yang akan menentukan tujuan sesuai prosedur yang diinginkannya.

Proses pencarian rute hanya akan dilakukan ketika dibutuhkan

komunikasi antara node sumber dengan node tujuan saja, jadi

routing table yang ada pada node hanyalah informasi route ke tujuan

saja. Protokol reaktif ini memanfaatkan metode broadcast untuk

Page 46: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

membuat route discovery. Pembuatan route discovery ini untuk

maintaining route agar tidak terputus saat jalur yang tidak digunakan

tidak dilalui paket menuju node tujuan. Selain itu, routing reaktif ini

akan membroadcast paket kepada node tetangganya untuk

menyampaikan paket kepada node tujuan menggunakan route

request setelah menerima makan node tujuan akan memberikan

pesan balasan berupa route reply. Dengan cara ini dapat

meminimalkan routing overhead agar tidak membanjiri jaringan.

(Sulistyo Putranto, 2016)

Routing Protocol Hybrid

Routing protocol hybrid adalah routing protocol yang

menggabungkan keistimewaan routing protocol reaktif dan proaktif.

Pada routing protocol hybrid seluruh jaringan dibagi ke beberapa

zona dalam masing-masing zona jalur.

Gambar 2. 9 Klasifikasi Ad Hoc Routing Protocol

(Sumber: Kumar & De, 2013)

2.2.5.4. Keuntungan MANET

Beberapa keuntungan dari MANET yaitu (Aarti & Tyagi, 2013):

Menyediakan akses informasi dan layanan terlepas dari posisi

geografis.

Administrasi jaringan yang independen. Self-configuring network,

node yang bertindak sebagai router.

Biaya yang dibutuhkan lebih murah dibandingkan dengan jaringan

kabel.

Page 47: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengakomodasi penambahan node (Scalable).

Meningkatkan Fleksibilitas.

Jaringan dapat diatur kapanpun dan dimanapun.

2.2.6. Quality of Service

Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk

menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwidth,

mengatasi jitter dan jitte. Parameter QoS adalah latency, jitter, packet loss,

throughput, MOS, echo cancellation dan PDD. QoS sangat ditentukan oleh

kualitas jaringan yang digunkan. Terdapat beberapa faktor yang dapat

menurunkan nilai QoS, seperti: Redaman, Distorsi, dan Noise (Jusak,

2013). Tujuan QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan

yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur sama. Performansi

merupakan kumpulan dari beberapa parameter besaran teknis, yaitu:

2.2.6.1. Packet Delivery Ratio (PDR)

Packet Delivery Ratio merupakan perbandingan antara banyaknya

jumlah paket yang diterima oleh node penerima dengan total paket yang

dikirimkan dalam suatu periode waktu tertentu. (Purba et al., 2018)

PDR = 𝑃𝑟

𝑃𝑠 x 100 %

0 ≤ t ≤ T dimana:

Pr = Paket yang diterima

Ps = Paket yang dikirim

T = Waktu Simulasi (detik)

t = Waktu pengambilan sampel (detik)

2.2.6.2. End to End Delay

End to End Delay merupakan jumlah total waktu pengiriman paket

dalam satu kali pengamatan. Satu kali simulasi dibagi dengan jumlah

usaha pengiriman yang berhasil dalam satu kali pengamatan tersebut.

(Purba et al., 2018)

Page 48: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2. 2 Kategori jaringan berdasarkan nilai delay (versi Tiphon)

Kategori Nilai Delay

Sangat Baik 0 ms

Baik 75 ms

Buruk 125 ms

Sangat Buruk 225 ms

𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 = ∑𝑡 𝑟𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑒𝑑 [𝑖] − 𝑡 𝑠𝑒𝑛𝑡 [𝑖]

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚

𝑛

𝑖=0

dimana :

t received = Waktu ketika paket i dikirim

t sent = Waktu ketika paket i diterima

i = Nomor paket yang berhasil diterima

2.2.6.3. Throughput

Throughput merupakan banyaknya bytes yang diterima dalam selang

waktu tertentu dengan satuan byte per second yang merupakan kondisi

data rate sebenarnya dalam suatu jaringan. Besarnya selang waktu

pengukuran dapat mempengaruhi hasil gambaran perilaku jaringan. (Purba

et al., 2018)

Throughput = 𝑃𝑟

𝑡 x ukuran paket

dimana :

Pr = Jumlah paket yang diterima

t = Total waktu pengamatan

2.2.6.4. Packet Loss

Packet loss merupakan suatu paket data yang hilang dari

keseluruhan paket data yang dikirim selama proses pengiriman dari klien

menuju ke server dan kembali lagi ke klien selama rentang waktu tersebut.

Pada umumnya, packet loss terjadi dikarenakan buffer yang terbatas dan

urutan paket yang salah. (Purba et al., 2018)

Page 49: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2. 3 Kategori jaringan berdasarkan nilai packet loss (versi Tiphon)

Kategori Nilai Packet Loss

Sangat Baik 0 %

Baik 3 %

Buruk 15 %

Sangat Buruk 25 %

Packet Loss = 𝑃𝑠 − 𝑃𝑟

𝑃𝑠 x 100%

dimana:

Ps = Paket yang dikirim

Pr = Paket yang diterima

2.2.6.5. Control Overhead (CO)

Control Overhead adalah perbandingan informasi kontrol yang

dikirim ke data aktual yang diterima di setiap node (Mohapatra &

Kanungo, 2011)

Control Overhead = 𝐼𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚

𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎

2.2.6.6. Normalized Routing Overhead (NRO)

Normalized Routing Overhead (NRO) adalah perbandingan antara

total control overhead dan total throughput (Sanguankotchakorn,

Wiriyapunt, & Saengsrichun, 2015)

Normalized Routing Overhead = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡 x 100 %

2.2.7. Model Mobilitas (Mobility Model)

Mobilitas adalah faktor penting pada jaringan nirkabel. Mobilitas

menggambarkan pergerakan dari node-node dan bagaimana kecepatan dan

arah mereka selama waktu tertentu. Model mobilitas menggambarkan atau

memprediksi pengguna atau pergerakan perangkat nirkabel. Dalam

menemukan protokol routing paling adaptif dan efektif untuk topologi

Page 50: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dinamis MANET, kebiasaan dari protokol routing butuh diuji pada

perubahan kecepatan node, jumlah node, ukuran jaringan, dan kepadatan

node.

Model mobilitas dapat disimulasikan dengan dua cara yaitu

menggunakan traces yang diperoleh melalui eksperimen nyata atau

menghasilkan synthetic data menggunakan karakteristik secara statistik.

Traces merupakan pola mobilitas nyata yang ada di kehidupan. Synthetic

adalah mencoba secara realistis menggambarkan pergerakan pengguna

tanpa ketersediaan traces. Ada banyak cara berbeda untuk

mengklasifikasikan model mobilitas synthetic seperti model mobilitas

individu dan grup. (Bheemalingaiah, Naidu, Rao, & Moorthy, 2017)

Gambar 2.15 mengilustrasikan hirarki dari klasifikasi model

mobilitas:

Gambar 2. 10 Klasifikasi Model Mobilitas

(Sumber : Bheemalingaiah, Naidu, Rao, & Moorthy, 2017)

2.2.8. Random Waypoint Mobility

Random Waypoint Mobility Model itu sederhana dan secara luas

digunakan untuk evaluasi kinerja MANET. Random Waypoint Mobility

berisi jeda waktu antara perubahan arah dan/atau kecepatan. Sekali mobile

node mulai bergerak, ia tetap di satu lokasi untuk waktu jeda yang telah

ditentukan. Setelah waktu jeda yang ditentukan berlalu, mobile node

Page 51: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

29

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

secara acak memilih tujuan berikutnya di dalam area simulasi dan memilih

kecepatan secara merata antara kecepatan minimum dan kecepatan

maksimum dan perjalanan dengan kecepatan v yang nilainya dipilih secara

seragam dalam interval ( 0, Vmax). Vmax adalah beberapa parameter yang

dapat diatur untuk mencerminkan tingkat mobilitas. Kemudian mobile

node melanjutkan perjalanannya menuju tujuan yang baru dipilih pada

kecepatan yang dipilih. Sesegera mungkin mobile node tiba di tujuan, ia

tetap kembali untuk waktu jeda yang telah ditunjukkan sebelum

mengulangi proses. (Jayakumar & Ganapathi, 2008)

Pada pergerakan Random Way Point, node-node yang ada tersebar

dan berjalan menuju arah yang acak (random). Model ini menyertakan

pause time dalam pola pergerakannya dan node-node dalam suatu area,

bergerak secara acak menuju tujuannya dengan distribusi kecepatan antara

0 hingga kecepatan maksimum tertentu (m/s). (Purba et al., 2018)

Gambar 2.16. Pola perjalanan dari mobile node dengan random waypoint

mobility

2.2.9. Simulasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), simulasi

mempunyai dua arti yaitu :

Simulasi adalah metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam

bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya.

Simulasi adalah penggambaran suatu sistem atau proses dengan

peragaan berupa model statistik atau pemeranan

Page 52: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Simulator adalah program yang berfungsi untuk menyimulasikan

suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat daripada keadaan yang

sebenarnya atau bisa juga disebut alat untuk melakukan simulasi.

Simulator digunakan untuk menerapkan dan mengukur simulasi

perbedaan kinerja protokol-protokol yang digunakan. (Bheemalingaiah,

Naidu, Rao, & Moorthy, 2017)

Keuntungan utama dari simulasi meliputi :

Dapat mempelajari perilaku sebuah sistem tanpa membangunnya.

Hasilnya akurat secara umum, dibandingkan dengan model analitik.

Membantu menemukan fenomena yang tidak diharapkan dari

perilaku sistem.

Mudah untuk melakukan analisis "What-If".

Simulasi eksperimen mempunyai biaya yang rendah dibandingkan

dengan eksperimen praktis.

2.2.10. Network Simulator 2 (NS-2)

Menurut Purba, Primananda, & Amron, (2018), Network Simulator

2 (NS-2) merupakan program simulasi jaringan yang bersifat open source.

NS-2 dibangun dari 2 bahasa pemrograman, yaitu bahasa pemrograman

C++ yang digunakan untuk event scheduler, protocol, network

components, dan Tcl/OTcl yang merupakan bahasa pemrograman untuk

menulis script simulasi.

Gambar 2. 11 Komponen Pembangun Ns-2

Page 53: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Sumber : Purba, Primananda, & Amron, 2018)

Komponen-komponen pada NS-2 terdiri dari:

Tcl (Tool command language)

Otcl (Object Tcl)

TK (Tool Kit)

Tclcl

NS sebagai simulator.

NAM sebagai network animator

Pre-processing berfungsi untuk membangkitkan trafik dan topologi

jaringan.

Post-processing merupakan analisa hasil simulasi yang ditampilkan

pada file .tr dimana sebagian dari hasil simulasi tersebut dapat di

filter menggunakan perintah awk.

Network Simulator 2 (NS-2) merupakan alat simulasi jaringan yang

bersifat open source yang banyak digunakan dalam mempelajari struktur

dinamik dari jaringan komunikasi. Simulator ini ditargetkan pada

penelitian jaringan dan memberikan dukungan yang baik untuk simulasi

routing, protokol multicast dan protokol IP, seperti UDP, TCP, RTP,

jaringan nirkabel dan jaringan satelit. Beberapa keuntungan menggunakan

network simulator sebagai perangkat lunak simulasi yaitu network

simulator dilengkapi dengan tools validasi, pembuatan simulasi dengan

menggunakan network simulator jauh lebih mudah daripada menggunakan

software developer seperti Delphi atau C++, network simulator bersifat

open source di bawah GPL (Gnu Public License) dan dapat digunakan

pada sistem operasi Windows dan sistem operasi Linux. (Rainer, 2004)

Page 54: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2. 12 NAM (Network Animator)

(Sumber : Bheemalingaiah, Naidu, Rao, & Moorthy, 2017)

Network Animator (NAM) adalah alat animasi untuk memeriksa

topologi jaringan dan transmisi data ditunjukkan gambar 2.17. Trace File

berisi tentang transmisi data seperti paket yang dikirim, paket yang

diterima, paket terbuang, ukuran paket, paket kontrol, konsumsi energi,

waktu pengirimian paket dan waktu penerimaan paket. Dengan

menggunakan program AWK dan file jejak yang dihasilkan digunakan

untuk menemukan throughput, jumlah paket yang dikirim, jumlah yang

diterima, rasio pengiriman paket, delay paket, packet loss, jumlah paket

kontrol yang dihasilkan (routing overhead), konsumsi energi, jumlah node

yang mati. (Bheemalingaiah, Naidu, Rao, & Moorthy, 2017)

2.2.11. Pemrograman AWK

Menurut Pranata (2014), Awk adalah sebuah pemrograman seperti

pada shell atau C yang memiliki karakteristik yaitu sebagai tool yang

cocok filter/manipulasi Awk adalah penggabungan dari nama lengkap

sang author, yaitu : Alfred V. Aho, Peter J. Weinberger dan Brian W.

Kernighan. Awk atau disebut Gawk (GNU awk), yaitu bahasa

pemrograman umum dan utility standard POSIX 1003.2 (Portable

Operating System Interface for UNIX). Jika kecepatan merupakan hal

yang penting, awk adalah bahasa yang sangat sesuai.

Page 55: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Awk dan shell, keduanya adalah biasa dipakai untuk aplikasi yang

berbeda. Awk sangat baik untuk memanipulasi file teks, sedangkan shell

sangat baik untuk pelaksana perintah UNIX secara umum bahasa

pemrograman awk dapat digunakan untuk :

- Mengelola database sederhana.

- Membuat report.

- Memvalidasi data.

- Menghasilkan index and menampilkan dokumen.

- Membuat algoritma yang digunakan untuk mengubah bahasa

komputer ke bahasa lainnya.

Dengan kata lain awk menyediakan fasilitas yang dapat memudahkan

untuk :

- Memecahkan bagian data untuk proses selanjutnya.

- Mengurutkan data.

- Menampilkan komunikasi jaringan yang sederhana.

Fungsi dasar awk adalah untuk mencari file per baris (atau unit teks

lain) yang berisi pola tertentu. Ketika suatu baris sesuai dengan pola, awk

melakukan aksi yang khusus pada baris tersebut. Awk tetap memproses

baris input sedemikian hingga mencapai akhir baris input.

Program pada awk berbeda dari program di kebanyakan bahasa lain,

karena program awk bersifat “data-driven” yang mana kamu dimunta

untuk mendeskripsikan data yang dikehendaki untuk bekerja dan

kemudian apa yang akan dilakukan saat data tersebut ditemukan.

Kebanyakan bahasa lainnya bersifat “prosedural”; kamu harus

mendeskripsikannya secara detail setiap langkah program yang harus

dijalankan. Ketika bekerja dengan bahasa prosedural, biasanya sangat sulit

untuk mendeskripsikan data yang hendak diproses oleh program. Oleh

karena itu, program awk sering kali terasa lebih mudah untuk ditulis dan

dibaca.

Page 56: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

34 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengumpulan Data

3.1.1. Data Primer

Data primer penulis peroleh dari proses simulasi secara langsung

dengan menggunakan aplikasi NS2 (Network Simulator 2). Penulis

melakukan simulasi berbagai variasi skenario seperti penambahan jumlah,

kecepatan minimum, kecepatan maksimum, waktu simulasi, luas area dan

ukuran paket node. Routing protocol yang digunakan adalah AODV (Ad-

hoc On-demand Distance Vector) dengan menggunakan metode random

waypoint mobility. Node yang ada terdiri dari 3 peran berbeda, yaitu

sebagai sender (pengirim), receiver (penerima) dan node biasa. Penulis

akan menganalisis hasil simulasi tersebut dengan melihat data-data yang

diperoleh selama simulasi. Parameter kinerja yang diukur adalah Packet

Delivery Ratio (PDR), delay, throughput, packet loss, Control Overhead

(CO), dan Normalized Routing Overhead (NRO). Kemudian hasil

parameter akan ditampilkan dalam bentuk grafik.

3.1.2. Data Sekunder

Data sekunder penulis peroleh dengan cara melakukan studi pustaka

dan penelitian sejenis khusus membahas tentang routing protocol AODV

pada MANET dengan berbagai macam variasi skenario.

3.1.2.1. Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka dengan mencari referensi yang

berkaitan dengan topik yang diteliti di dalam perpustakaan UIN Syarif

Hidatullah Jakarta dan secara online melalui internet. Referensi tersebut

berupa buku, e-book, jurnal dan juga skripsi. Referensi yang penulis

peroleh digunakan untuk menyusun landasan teori, metodologi penelitian,

Page 57: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan pengembangan sistem secara langsung. Pustaka-pustaka yang

dijadikan bahan acuan dapat dilihat pada daftar pustaka skripsi ini.

3.1.2.2. Studi Literatur Sejenis

Studi penelitian sejenis yang penulis gunakan adalah melakukan

pencarian jurnal-jurnal penelitian dan skripsi sejenis guna

membandingkannya dengan penelitian yang penulis lakukan.

Perbandingan dilakukan untuk menghindari kesamaan topik yang sudah

pernah dilakukan oleh orang lain. Perbandingan tersebut juga mampu

memberikan arah agar suatu topik penelitian dapat dikembangkan.

Beberapa jurnal penelitian dan skripsi sejenis yang telah penulis

dapatkan antara lain sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Studi Literatur Sejenis

Judul Penulis Kelebihan Kekurangan

Analisis Kinerja

Protocol Ad Hoc

On-Demand

Distance Vector

(AODV) dan

Fisheye State

Routing (FSR)

pada Mobile Ad

Hoc Network

(2018)

Desy Ulina

Purba,

Rakhmadhany

Primananda,

Kasyful

Amron

Membandingkan

hasil kinerja

routing protocol

AODV dan FSR

dengan variasi

penambahan

node dan ukuran

paket

menggunakan

metode random

waypoint

mobility

Parameter

hasilnya adalah

Packet Delivery

Ratio (PDR),

Delay,

Throughput,

Packet Loss

Belum ada variasi

skenario luas area,

kecepatan node,

dan waktu

simulasi

Tidak adanya

jumlah mobilitas

dari metode

random waypoint

mobility

Tidak ada

parameter hasil

Control Overhead

dan Normalized

Routing Overhead

Evaluation of

Quality of

Service of

Different

Routing

Protocols using

Sandeep

Singh Rana,

Sunita Malik

Membandingkan

QoS beberapa

routing protocol

yaitu OLSR,

AODV,

LANMAR,

Belum ada variasi

skenario luas area,

kecepatan node,

dan waktu

simulasi

Page 58: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

QualNet 6.1

Simulator

(2017)

DSR, dan ZRP

dengan variasi

jumlah node

Membandingkan

hasil simulasi

yang

menggunakan

random

waypoint

mobility dan

tanpa metode

random

waypoint

Parameter

hasilnya adalah

Delay,

Throughput, dan

Jitter

Tidak ada

parameter hasil

Packet Delivery

Ratio (PDR),

Control Overhead,

Normalized

Routing

Overhead, dan

Packet Loss

Tidak adanya

jumlah mobilitas

dari metode

random waypoint

mobility

Analisis

Perbandingan

Performansi

Routing

Protocol AODV

dan DSR pada

Mobile Ad-Hoc

Network

(MANET)

(2017)

Sarah Devi

Anggraini,

Kukuh

Nugroho,

Eko Fajar

Cahyadi

Membandingkan

performansi

AODV dan DSR

dengan variasi

jenis layanan

Parameter

hasilnya adalah

Delay,

Throughput,

Packet Loss dan

Jitter

Belum

menggunakan

metode random

waypoint mobility

Belum ada variasi

skenario jumlah

node, ukuran

paket, luas area,

kecepatan node,

dan waktu

simulasi

Tidak ada

parameter hasil

Packet Delivery

Ratio (PDR),

Control Overhead,

dan Normalized

Routing Overhead

QoS

Comparison of

MANET Routing

Protocols

(2015)

Tarunpreet

Bhatia dan

A.K. Verma

Membandingkan

QoS beberapa

routing protocol

yaitu DSDV,

DSR, OLSR,

AODV, ZRP

dengan variasi

kecepatan dan

jumlah node

Belum ada variasi

skenario luas area,

ukuran paket, dan

waktu simulasi

Tidak ada

parameter hasil

Control Overhead

(CO) dan Packet

Loss

Page 59: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menggunakan

random

waypoint

mobility

Parameter

hasilnya adalah

Packet Delivery

Ratio (PDR),

Throughput,

Normalized

Routing Load

(NRL), dan

Delay

Tidak adanya

jumlah mobilitas

dari metode

random waypoint

mobility

Analisis

Perbandingan

Routing

Protocol OLSR

(Proaktif) dan

AODV (Reaktif)

pada MANET

(2015)

Endah Maya

Megawati Membandingkan

unjuk kerja dari

routing protocol

OLSR (Proaktif)

dan AODV

(Reaktif)

menggunakan

metode random

waypoint

mobility dengan

variasi jumlah

dan kecepatan

node

Parameter

hasilnya adalah

Delay,

Throughput dan

overhead ratio

Belum ada variasi

skenario luas area,

ukuran paket, dan

waktu simulasi

Tidak ada

parameter hasil

Packet Delivery

Ratio (PDR),

Control Overhead

(RO) dan Packet

Loss

Tidak adanya

jumlah mobilitas

dari metode

random waypoint

mobility

Simulasi

Jaringan

MANET dengan

NS3 untuk

Membandingkan

Performa

Routing

Protocol AODV

dan DSDV

(2015)

Nurhayati

Jiatmiko dan

Yudi Prayudi

Membandingkan

performa

routing protocol

AODV dan

DSDV

menggunakan

random

waypoint

mobility dengan

variasi jumlah

node

Parameter

hasilnya adalah

Packet Delivery

Ratio (PDR),

Belum ada variasi

skenario luas area,

ukuran

paket,kecepatan

node dan waktu

simulasi

Tidak ada

parameter hasil

Control Overhead

(CO) dan

Normalized

Routing Overhead

(NRO)

Tidak adanya

jumlah mobilitas

Page 60: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Delay,

Throughput, dan

Packet Loss

dari metode

random waypoint

mobility

Tabel 3. 2 Penelitian yang menguji QoS dari AODV

PENELITIAN Desy

U.P dkk

Sandeep

dkk

Sarah

Devi dkk

Tarunpreet

dkk

Endah Maya

M

Nurhayati

dkk

TAHUN 2018 2017 2017 2015 2015 2015

PARAMETER

HASIL

Packet Delivery

Ratio V - - V - V

Control

Overhead - - - - - -

Normalized

Routing

Overhead

- - - V V -

Delay V V V V V V

Throughput V V V V V V

Packet Loss V - V - - V

VARIASI

SKENARIO

Jumlah Node V V - V V V

Random

Waypoint

Mobility

V V - V V V

Ukuran Paket V - - - - -

Luas Area - - - - - -

Kecepatan

Node - - - V V -

Waktu Simulasi - - - - - -

SIMULATOR NS-2 QualNet OPNET NS-2 OMNET++ NS-3

3.2. Metode Simulasi

Metode simulasi yang penulis lakukan pada penelitian ini adalah

percobaan pemilihan jalur terbaik terhadap routing protocol AODV dengan

berbagai variasi skenario berdasarkan penambahan jumlah, kecepatan minimum,

kecepatan maksimum, waktu simulasi, ukuran paket, dan luas area node dengan

menggunakan metode random waypoint mobility. Dan terdapat sepuluh jenis

mobilitas pada masing masing skenario. Tahapan-tahapan pengembangan

pemodelan dan simulasi pada penelitian adalah sebagai berikut:

Page 61: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.1.1. Problem Formulation

Permasalahan utama yang penulis peroleh setelah melakukan studi

pustaka dan studi penelitian sejenis, yaitu terletak pada percobaan

mengevaluasi kinerja routing protocol AODV dengan berbagai variasi

skenario menggunakan metode random waypoint mobility. dan parameter

hasilnya berupa nilai Packet Delivery Ratio (PDR), delay, throughput,

packet loss, Control Overhead (CO), dan Normalized Routing Overhead

(NRO).

3.1.2. Conceptual Model

Conceptual model adalah mengilustrasikan konsep model simulasi,

terhadap sistem yang nyata. Pada penelitian ini penulis menggunakan

perangkat simulasi NS2.

3.1.3. Input Output Data

Pada tahap ini penulis menentukan input dan output apa saja yang

akan diterapkan pada simulasi. Input yang digunakan berupa atribut apa

saja yang diperlukan dalam simulasi. Sementara output berdasarkan

permasalahan yang telah diidentifikasi.

3.1.4. Modelling

Pada tahap ini penulis menentukan parameter dan karakteristik yang

digunakan selama simulasi. Pada tahap inilah dilakukan pembuatan

skenario-skenario yang akan digunakan untuk simulasi.

3.1.5. Simulation

Pada tahap ini penulis akan melakukan penerapan model yang telah

dilakukan pada tahap sebelumnya. Pada penelitian ini, penerapan akan

disimulasikan dengan variabel maupun parameter - parameter yang telah

ditentukan. Proses komunikasi data yang berjalan pada perangkat simulasi

Page 62: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

NS2 akan direkam menggunakan NAM. Proses analisa dapat dilakukan

setelah hasil rekaman komunikasi data tersebut diproses menjadi informasi

yang dibutuhkan sesuai perencanaan yang telah dibuat.

3.1.6. Verification and validation

Tahap ini merupakan proses terpenting selama melakukan simulasi

karena pada tahap ini akan dilakukan proses pengecekkan data serta

menilai apakah data tersebut layak untuk digunakan pada tahap

selanjutnya.

3.1.7. Experimentation

Pada tahap ini penulis akan melakukan percobaan dengan semua

skenario yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya.

3.1.8. Output Analysis

Tahap ini merupakan tahap terakhir simulasi yang akan

mengevaluasi data-data hasil dari skenario-skenario yang telah dirancang

menggunakan routing protocol AODV menggunakan metode random

waypoint mobility. Pada tahap ini penulis mengevaluasi nilai rata-rata

parameter hasil Packet Delivery Ratio (PDR), delay, throughput, packet

loss, Control Overhead (CO), dan Normalized Routing Overhead (NRO).

Page 63: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3. Kerangka Berpikir

Gambar 3. 1 Kerangka Berpikir

Page 64: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

42 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV

IMPLEMENTASI SIMULASI DAN EKSPERIMEN

4.1. Problem Formulation

Mobile Ad Hoc Network (MANET) adalah teknologi jaringan wireless ad

hoc yang dapat digunakan dalam keadaan darurat seperti keperluan militer dan

evakuasi bencana. Hal darurat tersebut membuat teknologi ini harus mempunyai

routing protocol yang memiliki performansi yang teruji. Salah satu routing protocol

yang dapat digunakan adalah AODV. Beberapa penelitian tentang AODV telah

dilakukan tetapi hanya beberapa skenario yang dilakukan. Semakin banyaknya

skenario tentu semakin baik karena kita akan menambah pengetahuan yang lebih

sebelum menerapkan pada kondisi nyata. Skenario yang di simulasikan berdasarkan

perbedaan jumlah node, kecepatan node, ukuran paket, luas area dan lamanya

waktu simulasi. Pergerakan dan letak node pada MANET pun dibuat secara random

dengan random waypoint mobility.

Packet Delivery Ratio (PDR), Delay, Throughput, Packet Loss, Control

Overhead (CO), dan Normalized Routing Overhead (NRO) merupakan variabel-

variabel yang menentukan baik atau buruknya kinerja suatu routing protocol pada

MANET. Topik dari penelitian ini adalah menganalisis dan mengevaluasi

performansi routing protocol AODV menggunakan random waypoint mobility

pada MANET berdasarkan parameter Packet Delivery Ratio (PDR), Delay,

Throughput, Packet Loss, Routing Overhead (RO), dan Normalized Routing Load

(NRL).

Page 65: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2. Conceptual Model

Gambar 4. 1 Konsep Model Simulasi

Pada tahapan penulis membuat model simulasi. Simulasi dilakukan

dengan menggunakan simulator NS-2. Pada NS-2 kita eksekusi file automate.sh,

setelah di eksekusi file tersebut kan membuat sepuluh jenis mobilitas yang berisi

letak dan arah node-node secara random. Pada tahap inilah random waypoint

mobility digunakan. Setelah terbentuk sepuluh jenis mobilitas, selanjutnya akan

mengeksekusi file aodv.tcl. File ini akan menghasilkan dua jenis file yaitu nam dan

tr. File nam berisi tentang animasi proses simulasi dan file tr berisi tentang analisa

hasil simulasi. Selanjutnya file tr ini di filter menggunakan perintah anlaysis.awk.

Perintah analysis.awk ini yang akan mengkonversi file tr menjadi hasil analisa

berbentuk file .csv , .txt dan .png.

Pada ketiga file tersebut kita dapat melihat hasil nilai parameter Packet

Delivery Ratio (PDR), Delay, Throughput, Packet Loss, Control Overhead (CO),

dan Normalized Routing Overhead (NRO). Kemudian semua proses tersebut akan

di ulang dengan variasi skenario yang lain. Setelah semua skenario dijalankan maka

kita dapat menganalisa dan membandingkan hasil parameter-parameter dari

beberapa skenario.

4.3. Input/Output Data

4.3.1. Input

Terdapat beberapa atribut input yang diperlukan pada simulasi

penelitian ini yaitu:

Page 66: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Node

Node merupakan sebuah titik dimana lokasi sebuah perangkat berada

pada jaringan. Pada MANET, setiap node bergerak ke segala arah

secara bebas. Pergerakan ini ditentukan dengan memasukkan nilai

kordinat X dan Y pada setiap node menngunakan random waypoint

mobility. Karena pergerakan node secara bebas maka topologi pada

jaringan ini dapat berubah dengan cepat. Setiap node beroperasi

secara peer to peer dan menggunakan routing protocol AODV.

Jumlah node yang di simulasikan yaitu 50, 100 dan 150 node.

Role

Role atau peran merupakan sebuah definisi tugas tertentu yang

diberikan kepada node. Pada simulasi ini terdapat 3 role berbeda

yaitu sender (pengirim), receiver, dan node biasa. Sender berperan

untuk melakukan routing request dan mengirimkan paket data

menuju receiver setelah jalur ditemukan. Receiver bertugas

mengirimkan sinyal balasan yang berisi informasi jalur pengiriman

dan bertugas menerima paket data yang dikirim oleh sender. Serta

node biasa hanya bergerak sesuai kordinat dan menjadi penghubung

pengiriman paket. Node biasa tidak dapat melanjutkan paket jika

node tersebut memiliki jarak transmisi yang jauh. Dalam simulasi

ini, Node dengan nomor 0 adalah sender, node dengan nomor 40

adalah receiver, dan sisanya adalah node biasa.

Ukuran Paket

Ukuran paket adalah besaran yang menunjukkan jumlah satuan data

yang akan dikirim dalam satu waktu komunikasi. Dalam simulasi

ini, penulis menggunakan dua variasi skenario ukuran paket yaitu

512 bytes dan 1024 bytes.

Kecepatan Node

Kecepatan adalah besaran yang menunjukkan seberapa cepat node

dapat berpindah. Dalam simulasi ini penulis menggunakan variasi

Page 67: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

skenario pada kecepatan minimum dan maksimum pada tiap node

yaitu 10 - 20 m/s, 20 - 30 m/s dan 30 - 40 m/s serta 40 - 50 m/s.

Luas Area

Luas area adalah besaran yang menyatakan batas area dimensi node

untuk saling berinterkoneksi. Dalam simulasi ini penulis

menggunakan beberapa variasi skenario luas area yaitu 500 x 500,

1000 x 1000, dan 1500 x 1500.

Waktu Simulasi

Waktu simulasi adalah lamanya waktu yang digunakan dalam

menjalankan simulasi. Dalam simulasi ini penulis menggunakan

variasi skenario waktu simulasi yaitu 50 sec, 100 sec, dan 150 sec.

Tabel 4. 1 Atribut input pada simulasi

Atribut Keterangan

Sender node Node 0

Receiver node Node 40

Node biasa Node selain 0 dan 40

Variasi skenario jumlah

node

50, 100, dan 150

Variasi skenario ukuran

paket

512 bytes dan 1024 bytes

Variasi skenario

kecepatan node

10 - 20 m/s, 20 - 30 m/s dan 30 - 40

m/s serta 40 - 50 m/s

Variasi luas area 500 x 500 , 1000 x 1000, dan 1500 x

1500

Variasi skenario waktu

simulasi

50 sec, 100 sec, dan 150 sec

4.3.2. Output

Variabel yang digunakan untuk memperoleh output pada simulasi

ini berdasarkan permasalahan utama yaitu menganalisis quality of service

dari routing protocol AODV dengan metode random waypoint mobility,

yaitu:

Packet Delivery Ratio (PDR)

Output packet delivery ratio adalah nilai presentase perbandingan

antara banyaknya jumlah paket yang diterima oleh node penerima

Page 68: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan total paket yang dikirimkan dalam suatu periode waktu

tertentu. Semakin tinggi nilainya maka semakin baik.

Control Overhead (CO)

Output control overhead adalah perbandingan informasi kontrol

yang dikirim ke data aktual yang diterima di setiap node. Semakin

rendah nilainya maka semakin baik.

Normalized Routing Overhead (NRO)

Normalized Routing Overhead (NRO) adalah perbandingan antara

total control overhead dan total throughput. Semakin rendah

nilainya makin semakin baik.

Delay

Output delay adalah nilai dari jumlah total waktu pengiriman paket

dalam satu kali pengamatan. Kemudian satu kali simulasi dibagi

dengan jumlah usaha pengiriman yang berhasil dalam satu kali

pengamatan tersebut. Semakin sedikit nilai delay maka semakin

baik.

Throughput

Output throughput adalah nilai banyaknya bytes yang diterima

dalam selang waktu tertentu dengan satuan byte per second yang

merupakan kondisi data rate sebenarnya dalam suatu jaringan.

Besarnya selang waktu pengukuran dapat mempengaruhi hasil

gambaran perilaku jaringan. Semakin besar nilai throughputnya

maka semakin baik.

Packet Loss

Output packet loss adalah nilai paket data yang hilang dari

keseluruhan paket data yang dikirim selama proses pengiriman dari

klien menuju ke server dan kembali lagi ke klien selama rentang

waktu tersebut. Semakin sedikit nilai packet loss maka semakin baik.

Page 69: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.4. Modelling

Pada perancangan konsep yang telah dibahas pada pembahasan

sebelumnya, maka penulis akan membagi simulasi menjadi beberapa skenario lalu

mengevaluasi kinerja routing protocol AODV dari setiap skenario yang dilakukan.

Skenario yang disusun adalah sebagai berikut:

4.4.1. Skenario Simulasi 1

Tabel 4. 2 Asumsi Skenario 1

Parameter Nilai

Jumlah Node 50, 100, 150

Luas Area 1000 m x 1000 m

Ukuran Paket 512 bytes

Kecepatan Minimum Node 20 m/s

Kecepatan Maksimum

Node

30 m/s

Waktu Simulasi 100 sec

Jenis Mobilitas Random Waypoint mobility

Jumlah Mobilitas tiap

simulasi

10 mobilitas

Routing Protocol AODV

Parameter QoS Packet Delivery Ratio, Control

Overhead, Normalized Routing

Overhead, Delay, Throughput,

Packet Loss

Pada Skenario 1 ini bisa juga disebut skenario dengan variasi jumlah

node. Variasi jumlah nodenya adalah 50 node, 100 node dan 150 node.

Node dengan nomor 0 berperan sebagai sender, node dengan nomor 40

berperan sebagai receiver dan sisanya sebagai node biasa. Setiap node

akan dikonfigurasikan menggunakan routing protocol AODV dengan

jenis mobilitas random waypoint mobility. Jumlah mobilitas tiap simulasi

berjumlah 10 mobilitas dengan letak node dan arah node yang dibuat

secara random. Luas areanya adalah 1000 m x 1000 m.

Setiap simulasi akan mengirimkan paket dengan ukuran 512 bytes.

Node akan bergerak dengan kecepatan minimum 20 m/s dan maksimum

Page 70: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

30 m/s. Waktu setiap simulasi adalah 100 sec. Dan parameter QoS yang

diukur adalah Packet Delivery Ratio, Control Overhead, Normalized

Routing Overhead, Delay, Throughput, Packet Loss. Hasil parameter

tersebut akan diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik.

4.4.2. Skenario Simulasi 2 Tabel 4. 3 Asumsi Skenario 2

Parameter Nilai

Jumlah Node 50

Luas Area 500 m x 500 m, 1000 m x 1000 m,

1500 m x 1500 m

Ukuran Paket 512 bytes

Kecepatan Minimum Node 20 m/s

Kecepatan Maksimum

Node

30 m/s

Waktu Simulasi 100 sec

Jenis Mobilitas Random Waypoint mobility

Jumlah Mobilitas tiap

simulasi

10 mobilitas

Routing Protocol AODV

Parameter QoS Packet Delivery Ratio, Control

Overhead, Normalized Routing

Overhead, Delay, Throughput,

Packet Loss

Pada Skenario 2 ini bisa juga disebut skenario dengan variasi luas

area. Variasi luas areanya adalah 500 m x 500 m, 1000 m x 1000 m dan

1500 m x 1500 m. Node dengan nomor 0 berperan sebagai sender, node

dengan nomor 40 berperan sebagai receiver dan sisanya sebagai node

biasa. Jumlah nodenya adalah 50 node. Setiap node akan dikonfigurasikan

menggunakan routing protocol AODV dengan jenis mobilitas random

waypoint mobility. Jumlah mobilitas tiap simulasi berjumlah 10 mobilitas

dengan letak node dan arah node yang dibuat secara random.

Setiap simulasi akan mengirimkan paket dengan ukuran 512 bytes.

Node akan bergerak dengan kecepatan minimum 20 m/s dan maksimum

Page 71: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

30 m/s. Waktu setiap simulasi adalah 100 sec. Dan parameter QoS yang

diukur adalah Packet Delivery Ratio, Control Overhead, Normalized

Routing Overhead, Delay, Throughput, Packet Loss. Hasil parameter

tersebut akan diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik.

4.4.3. Skenario Simulasi 3 Tabel 4. 4 Asumsi Skenario 3

Parameter Nilai

Jumlah Node 50

Luas Area 1000 m x 1000 m

Ukuran Paket 512 bytes dan 1024 bytes

Kecepatan Minimum Node 20 m/s

Kecepatan Maksimum

Node

30 m/s

Waktu Simulasi 100 sec

Jenis Mobilitas Random Waypoint mobility

Jumlah Mobilitas tiap

simulasi

10 mobilitas

Routing Protocol AODV

Parameter QoS Packet Delivery Ratio, Control

Overhead, Normalized Routing

Overhead, Delay, Throughput,

Packet Loss

Pada Skenario 3 ini bisa juga disebut skenario dengan variasi ukuran

paket. Variasi ukuran paketnya adalah 512 bytes dan 1024 bytes. Node

dengan nomor 0 berperan sebagai sender, node dengan nomor 40 berperan

sebagai receiver dan sisanya sebagai node biasa. Jumlah nodenya adalah

50 node. Setiap node akan dikonfigurasikan menggunakan routing

protocol AODV dengan jenis mobilitas random waypoint mobility. Jumlah

mobilitas tiap simulasi berjumlah 10 mobilitas dengan letak node dan arah

node yang dibuat secara random. Luas areanya adalah 1000 m x 1000 m.

Node akan bergerak dengan kecepatan minimum 20 m/s dan

maksimum 30 m/s. Waktu setiap simulasi adalah 100 sec. Dan parameter

QoS yang diukur adalah Packet Delivery Ratio, Control Overhead,

Page 72: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Normalized Routing Overhead, Delay, Throughput, Packet Loss. Hasil

parameter tersebut akan diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik.

4.4.4. Skenario Simulasi 4 Tabel 4. 5 Asumsi Skenario 4

Parameter Nilai

Jumlah Node 50

Luas Area 1000 m x 1000 m

Ukuran Paket 512 bytes

Kecepatan Minimum Node 10 m/s, 20 m/s, 30 m/s, 40 m/s

Kecepatan Maksimum

Node

20 m/s, 30 m/s, 40 m/s, 50 m/s

Waktu Simulasi 100 sec

Jenis Mobilitas Random Waypoint mobility

Jumlah Mobilitas tiap

simulasi

10 mobilitas

Routing Protocol AODV

Parameter QoS Packet Delivery Ratio, Control

Overhead, Normalized Routing

Overhead, Delay, Throughput,

Packet Loss

Pada Skenario 4 ini bisa juga disebut skenario dengan variasi

kecepatan minimum dan maksimum node. Variasi kecepatan minimum

dan maksimum nodenya adalah 10 – 20 m/s, 20 - 30 m/s, 30 - 40 m/s, dan

40 - 50 m/s. Node dengan nomor 0 berperan sebagai sender, node dengan

nomor 40 berperan sebagai receiver dan sisanya sebagai node biasa.

Jumlah nodenya adalah 50 node. Setiap node akan dikonfigurasikan

menggunakan routing protocol AODV dengan jenis mobilitas random

waypoint mobility. Jumlah mobilitas tiap simulasi berjumlah 10 mobilitas

dengan letak node dan arah node yang dibuat secara random. Luas areanya

adalah 1000 m x 1000 m.

Setiap simulasi akan mengirimkan paket dengan ukuran 512 bytes.

Waktu setiap simulasi adalah 100 sec. Dan parameter QoS yang diukur

adalah Packet Delivery Ratio, Control Overhead, Normalized Routing

Page 73: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Overhead, Delay, Throughput, Packet Loss. Hasil parameter tersebut akan

diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik.

4.4.5. Skenario Simulasi 5 Tabel 4. 6 Asumsi Skenario 5

Parameter Nilai

Jumlah Node 50

Luas Area 1000 m x 1000 m

Ukuran Paket 512 bytes

Kecepatan Minimum Node 20 m/s

Kecepatan Maksimum

Node

30 m/s

Waktu Simulasi 50 sec, 100 sec, 150 sec

Jenis Mobilitas Random Waypoint mobility

Jumlah Mobilitas tiap

simulasi

10 mobilitas

Routing Protocol AODV

Parameter QoS Packet Delivery Ratio, Control

Overhead, Normalized Routing

Overhead, Delay, Throughput,

Packet Loss

Pada Skenario 5 ini bisa juga disebut skenario dengan variasi waktu

simulasi. Variasi waktu simulasinya adalah 50 sec, 100 sec dan 150 sec.

Node dengan nomor 0 berperan sebagai sender, node dengan nomor 40

berperan sebagai receiver dan sisanya sebagai node biasa. Jumlah nodenya

adalah 50 node. Setiap node akan dikonfigurasikan menggunakan routing

protocol AODV dengan jenis mobilitas random waypoint mobility. Jumlah

mobilitas tiap simulasi berjumlah 10 mobilitas dengan letak node dan arah

node yang dibuat secara random. Luas areanya adalah 1000 m x 1000 m.

Setiap simulasi akan mengirimkan paket dengan ukuran 512 bytes.

Node akan bergerak dengan kecepatan minimum 20 m/s dan maksimum

30 m/s. Dan parameter QoS yang diukur adalah Packet Delivery Ratio,

Control Overhead, Normalized Routing Overhead, Delay, Throughput,

Page 74: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Packet Loss. Hasil parameter tersebut akan diolah dan ditampilkan dalam

bentuk grafik.

4.5. Simulation

Pada tahapan simulasi ini penulis menggunakan aplikasi Oracle VM

Virtualbox versi 5.2.6 untuk menjalakan mesin virtual dengan sistem

operasi linux ubuntu 16.04.2. Seluruh simulasi dilakukan pada mesin

tersebut dengan bantuan beberapa aplikasi tambahan. Aplikasi NS2 versi

2.35 all-in-one yang digunakan untuk kompilasi syntax yang sudah dibuat

pada file bertipe .tcl berisikan input beserta pengaturan node dan perintah

- perintah yang dilakukan selama simulasi berlangsung yang akan

menghasilkan file bertipe .nam dan .tr. Penulis juga menggukan aplikasi

NAM untuk menjalankan simulasi jaringan berdasarkan file .nam yang

telah dibuat. Aplikasi Microsoft excel penulis gunakan untuk mengolah

dan menampilkan grafik hasil evaluasi kinerja berdasarkan parameter

Packet Delivery Ratio, Control Overhead, Normalized Routing Overhead,

Delay, Throughput dan Packet Loss.

4.5.1. Konfigurasi automate.sh

Konfigurasi ini dilakukan karena file automate.sh berfungsi sebagai

file pertama yang dijalankan saat ingin melakukan simulasi. Adapun isi

syntax file ini sebagai berikut:

a. Pembuatan direktori baru seperti mobility_file, Output/nam,

Output/trace, Output/result

#Create required directories and set permissions

mkdir mobility_files

mkdir -p Output/nam

mkdir -p Output/trace

mkdir -p Output/Results

chmod 777 -R mobility_files

b. Pendeklarasian variable untuk nilai parameter hasil

#Create required directories and set permissions

Page 75: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mkdir mobility_files

mkdir -p Output/nam

mkdir -p Output/trace

mkdir -p Output/Results

chmod 777 -R mobility_files

c. Pembuatan direktori csv file

#Create header of CSV file.

echo""|awk'BEGIN{printf

"Simulation_Number,No_of_Packets_Sent,No_of_Packets_Re

ceived,Packet_Delivery_Ratio,Control_Overhead,Normaliz

ed_Routing_Overhead,Delay,Throughput,Packet_Dropping_R

atio"}'>Output/Results/Final_Result.csv

d. Melakukan proses looping sesuai dengan banyaknya jumlah

mobilitas

#Main loop which runs 10 times.

for (( i=1; i<=10; i++))

do

e. Menentukan nilai dari jumlah node, kecepatan minimum,

kecepatan maksimum, waktu simulasi

#Creates 10 mobility files. Each of which is named as

mob1, mob2, ... , mob10.

./setdest -v 2 -n 10 -m 1 -M 10 -t 100 -p 5 -x 800 -y

800 > mobility_files/mob$i

f. Memanggil file aodv.tcl

#Call TCL script with mobility file as a parameter.

ns aodv.tcl mobility_files/mob$i

g. Memanggil analisis file dan langsung memasukkan nilainya ke

file result.txt

#Call analysis file and redirect the parameter values

to file Result.txt

printf "########## Simulation number $i ##########\n\n"

>> Result.txt

awk -f analysis.awk out_$i.tr >> Result.txt

printf "\n\n" >> Result.txt

Page 76: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

h. Mencetak semua nilai rata-rata yang diperoleh ke dalam

bentuk csv file

#Print all the average values to CSV file.

echo "" | awk '{printf "\nAverage", $1}' >>

Output/Results/Final_Result.csv

echo "$avg_send $count" | awk '{printf ", %.5f",

$1/$2}' >> Output/Results/Final_Result.csv

echo "$avg_recv $count" | awk '{printf ", %.5f",

$1/$2}' >> Output/Results/Final_Result.csv

echo "$avg_pdr $count" | awk '{printf ", %.5f", $1/$2}'

>> Output/Results/Final_Result.csv

echo "$avg_co $count" | awk '{printf ", %.5f", $1/$2}'

>> Output/Results/Final_Result.csv

echo "$avg_nro $count" | awk '{printf ", %.5f", $1/$2}'

>> Output/Results/Final_Result.csv

echo "$avg_dl $count" | awk '{printf ", %.5f", $1/$2}'

>> Output/Results/Final_Result.csv

echo "$avg_tp $count" | awk '{printf ", %.5f", $1/$2}'

>> Output/Results/Final_Result.csv

echo "$avg_pdrop $count" | awk '{printf ", %.5f",

$1/$2}' >> Output/Results/Final_Result.csv

i. Menghapus file temporary

#Remove all temporary files.

rm 1.txt

rm tmp_result

j. Memindahkan output_file ke direktori yang sesuai dengan

jenis filenya

#Move all output files to their locations.

mv *.nam Output/nam

mv *.tr Output/trace

mv *.txt Output/Results

4.5.2. Konfigurasi analysis.awk

Konfigurasi pada file analysis.awk dilakukan karena file ini

berfungsi untuk mengolah nilai variabel yang di dapat dari hasil proses

Page 77: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

routing. Pada file ini dilakukan perhitungan persamaan matematika tiap

parameter hasil. Adapun isi syntax file ini sebagai berikut :

BEGIN {

send = 0; #variable for storing number of packets sent

recv = 0; #variable for storing number of packets

received

bytes = 0; #variable for storing number of bytes

transmitted

st = 0; #variable for start time

ft = 0; #variable for end time

rtr = 0; #variable for number of routing packets

delay = 0;

}

{

#$1 means first column in out.tr file.

#If event is "sent" and trace level is RTR(routed

packet) and packet type should not be cbr

#and udp and ack then increment rtr by 1 and so on.

#Final value of rtr will be the total number of routing

packets sent.

if (( $1 == "s" || $1 == "f" ) && $4 == "RTR" && $7 ==

"AODV")

{

rtr++;

}

#If event is "sent" and trace level is AGT(transport layer

packet) then increment send by 1

#Final value of send will be the total number of data

packets sent.

if ( $1 == "s" && $4 == "AGT" && $7 == "cbr")

{

if(send == 0)

{

st = $2; #Starting time of packet transmission

will be assigned to st

}

Page 78: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ft = $2; #End time of packet transmission will

be assigned to ft

st_time[$6] = $2; #This array holds sending time for

each packet and $6 is unique ID such as 0,1,2,3 and so on.

send++;

}

#If event is "receive" and trace level is AGT(transport

layer packet) then increment recv by 1 and so on.

#Final value of recv will be the total number of data

packets received.

if ( $1 == "r" && $4 == "AGT" && $7 == "cbr")

{

recv++;

bytes+=$8; #$8 is packet size and final bytes value

is the total number of bytes tranmitted from source to

destination.

ft_time[$6] = $2; #This array holds receiving time

for each packet and $6 is unique ID such as 0,1,2,3 and so

on.

delay += ft_time[$6]-st_time[$6] #Final value of

delay is the average delay.

}

}

END {

if(recv == 0)

recv=1; #Handled issue when recv value is 0, which causes

other values to raise a divide by zero error.

printf("No_of_Packets_Sent: \t\t%.f\n",send);

printf("No_of_Packets_Received: \t%.f\n",recv);

printf("Packet_Delivery_Ratio: \t\t%.2f

%%\n",recv/send*100);

printf("Control_Overhead: \t\t%d\n",rtr);

printf("Normalized_Routing_Overhead: \t%.2f

%%\n",rtr/recv*100);

printf("Delay: \t\t\t\t%.2f Seconds\n",delay/recv);

Page 79: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

printf("Throughput: \t\t\t%.2f Kbps\n",bytes*8/(ft-

st)/1000);

printf("Packet_Dropping_Ratio: \t\t%.2f %%\n",(send-

recv)/send*100);

}

4.5.3. Konfigurasi aodv.tcl

Konfigurasi pada file aodv.tcl dilakukan karena file ini berfungsi

sebagai file pendefinisian variabel parameter pada simulasi. Kemudian file

ini juga berisi syntax untuk mengkonfigurasi dan membuat node. Adapun

syntax nya seperti dibawah ini:

a. Pendefinisian parameter

set val(chan) Channel/WirelessChannel ;# channel

type

set val(prop) Propagation/TwoRayGround ;# radio-

propagation model

set val(ant) Antenna/OmniAntenna ;# Antenna

type

set val(ll) LL ;# Link layer

type

set val(ifq) Queue/DropTail/PriQueue ;#

Interface queue type

set val(ifqlen) 50 ;# max

packet in ifq

set val(netif) Phy/WirelessPhy ;# network

interface type

set val(mac) Mac/802_11 ;# MAC type

set val(rp) AODV ;# routing

protocol

set val(x) 800 ;# X length

set val(y) 800 ;# Y length

set val(finish) 100 ;# Finish time

set val(nn) 10 ;# number of

mobilenodes

Page 80: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Konfigurasi dan membuat node

# CONFIGURE AND CREATE NODES

$ns_ node-config -adhocRouting $val(rp) \

-llType $val(ll) \

-macType $val(mac) \

-ifqType $val(ifq) \

-ifqLen $val(ifqlen) \

-antType $val(ant) \

-propType $val(prop) \

-phyType $val(netif) \

-topoInstance $topo \

-agentTrace ON \

-routerTrace ON \

-macTrace ON \

-movementTrace ON \

-channel $chan_1

for {set i 0} {$i < $val(nn) } { incr i } {

set node_($i) [$ns_ node]

$ns_ initial_node_pos $node_($i) 35

}

4.5.4. Skenario simulasi 1 (variasi jumlah node)

Skenario simulasi 1 adalah skenario dengan variasi jumlah node.

Skenario ini dilakukan dengan cara mengubah nilai jumlah node menjadi

50, 100 dan 150. Tiap mengubah nilai, file akan di save dengan nama file

baru sesuai jumlah node nya agar mempermudah dalam proses pengolahan

data. File yang diubah syntaxnya yaitu file aodv.tcl dan automate.sh

Page 81: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 2 Syntax yang diubah pada file automate.sh pada skenario 1

Gambar 4. 3 Syntax yang diubah pada file aodv.tcl pada skenario 1

Gambar 4. 4 File simulasi variasi jumlah node

4.5.5. Skenario simulasi 2 (variasi luas area)

Skenario simulasi 2 adalah skenario dengan variasi luas area.

Skenario ini dilakukan dengan cara mengubah nilai luas area menjadi 500

m x 500 m, 1000 m x 1000 m, dan 1500 m x 1500 m. Tiap mengubah nilai,

file akan di save dengan nama file baru sesuai luas areanya agar

mempermudah dalam proses pengolahan data File yang diubah syntaxnya

yaitu file aodv.tcl dan automate.sh

Gambar 4. 5 Syntax yang diubah pada file automate.sh pada skenario 2

Page 82: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 6 Syntax yang diubah pada file aodv.tcl pada skenario 2

Gambar 4. 7 File simulasi variasi luas area

4.5.6. Skenario simulasi 3 (variasi ukuran paket)

Skenario simulasi 3 adalah skenario dengan variasi ukuran paket.

Skenario ini dilakukan dengan cara mengubah nilai ukuran paket menjadi

512 bytes dan 1024 bytes. Tiap mengubah nilai, file akan di save dengan

nama file baru sesuai ukuran paketnya agar mempermudah dalam proses

pengolahan data. File yang diubah syntaxnya yaitu file aodv.tcl

Gambar 4. 8 Syntax yang diubah pada file aodv.tcl pada skenario 3

Page 83: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 9 File simulasi variasi ukuran paket

4.5.7. Skenario simulasi 4 (variasi kecepatan node)

Skenario simulasi 4 adalah skenario dengan variasi kecepatan

minimum dan maksimum node. Skenario ini dilakukan dengan cara

mengubah nilai kecepatan minimum node menjadi 10 m/s, 20 m/s, 30 m/s,

40 m/s dan mengubah kecepatan maksimum node menjadi 20 m/s, 30 m/s,

40 m/s, 50 m/s. Tiap mengubah nilai, file akan di save dengan nama file

baru sesuai kecepatan minimum dan maksimum nodenya agar

mempermudah dalam proses pengolahan data File yang diubah syntaxnya

yaitu file automate.sh

Gambar 4. 10 Syntax yang diubah pada file automate.sh pada skenario 4

Gambar 4. 11 File simulasi variasi kecepatan node

Page 84: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.5.8. Skenario simulasi 5 (variasi waktu simulasi)

Skenario simulasi 5 adalah skenario dengan variasi lamanya waktu

simulasi. Skenario ini dilakukan dengan cara mengubah nilai waktu

simulasi menjadi 50 sec, 100 sec, dan 150 sec. Tiap mengubah nilai, file

akan di save dengan nama file baru sesuai waktu simulasinya agar

mempermudah dalam proses pengolahan data.. File yang diubah

syntaxnya yaitu file aodv.tcl dan automate.sh

Gambar 4. 12 Syntax yang diubah pada file automate.sh pada skenario 5

Gambar 4. 13 Syntax yang diubah pada file aodv.tcl pada skenario 5

Gambar 4. 14 File simulasi variasi waktu simulasi

Page 85: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.6. Verification and Validation

Penjelasan dan pembahasan mengenai Verification and Validation

dijelaskan pada BAB V skripsi ini tentang hasil dan pembahasan.

4.7. Experimentation

Penjelasan dan pembahasan mengenai Experimentation dijelaskan

pada BAB V skripsi ini tentang hasil dan pembahasan.

4.8. Output Evaluation

Penjelasan dan pembahasan mengenai Output Evaluation dijelaskan

pada BAB V skripsi ini tentang hasil dan pembahasan.

Page 86: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

64 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Verfication and Validation

Tahapan ini merupakan tahapan untuk melakukan verifikasi dan validasi

terhadap tahapan sebelumnya yang sudah dilakukan. Setiap skenario yang telah

dibuat pada tahapan sebelumnya akan mengalami pengujian untuk mengetahui

apakah simulasi jaringan yang telah dirancang tersebut sudah berjalan dengan baik

sesuai ketentuan pada tahapan Conceptual Model, Input/Output Data, dan

Modelling. Terdapat 2 kemungkinan pada tahapan ini, yaitu sudah sesuai dan belum

sesuai. Jika pada tahapan ini belum sesuai dengan skenario atau terdapat kesalahan

yang dilakukan, maka akan ada proses pengoreksian dan perbaikan pada

masingmasing tahapan metode simulasi. Namun bila pada tahapan ini sudah sesuai

dengan skenario yang dibuat atau tidak terdapat kesalahan, maka simulasi dapat

dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Beberapa percobaan yang akan dilakukan pada

tahapan ini diantaranya:

5.1.1. Pengujian Konfigurasi Simulasi

Tahapan pengujian konfigurasi ini dilakukan untuk memeriksa

apakah seluruh konfigurasi yang dibuat sudah sesuai format syntax dan

bisa dilakukan simulasi atau belum. Pengujian dilakukan pada aplikasi

NS2 yang digunakan untuk kompilasi file yang berisi konfigurasi-

konfigurasi simulasi. Command yang dilakukan pada lokasi file

automate.sh berada dengan menggunakan perintah “./automate.sh”. Bila

terdapat kesalahan pada saat kompilasi, maka simulasi tidak dapat berjalan

dan perlu adanya perbaikan syntax pada file yang bermasalah. Bila

kompilasi berhasil dilakukan, maka akan menghasilkan 2 folder baru yaitu

folder mobility_files dan folder output. Folder mobility_files berisi file-

file mobilitas yang telah terbentuk. Sedangkan folder output berisi 3 folder

baru yaitu folder nam, folder result, dan folder trace. Folder nam berisi file

animasi simulasi yang terbentuk dari tiap file mobilitas. Folder trace berisi

Page 87: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hasil trace dari tiap mobilitas. Dan terakhir folder result yang berisi file

Final_Result.csv dan Result.txt. Kedua file inilah yang akan diolah dan

dianalisis oleh penulis pada penelitian ini.

5.1.2. Pengujian Pemilihan Jalur oleh Routing Protocol

Pengujian pemilihan jalur ini dilakukan untuk memeriksa apakah

setiap node sudah berjalan sesuai peran yang ditentukan yaitu sender node,

receiver node dan node biasa. Pengujian pada tahap ini dapat dilakukan

dengan menggunakan 2 cara. Pertama, melalui proses animasi simulasi

yang berlangsung pada file nam. Kedua, melakukan pemeriksaan pada file

trace yang telah terbentuk. Percobaan ini dilakukan pada setiap skenario

yang telah dibuat.

5.1.3. Pengujian Metode Random Waypoint Mobility

Pengujian Metode Random Waypoint Mobility ini dilakukan untuk

memeriksa apakah hasil mobilitas terbentuk secara acak atau tidak.

Pengujian pada tahap ini dapat dilakukan dengan mengecek file mobilitas

yang telah terbentuk.

5.1.4. Pengujian Quality of Service Jaringan dengan Variasi Skenario

Pengujian Quality of Service Jaringan dengan variasi skenario

dilakukan dengan cara melihat nilai hasil parameter yang telah diuji.

Parameter yang diuji adalah Packet Delivery Ratio (PDR), Delay,

Throughput, Packet Loss, Control Overhead (CO), dan Normalized

Routing Overhead (NRO). Pengujian pada tahap ini dapat dilakukan

dengan mengecek file Final_result.csv dan Result.txt pada folder result.

Page 88: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.2. Experimentation

Pada tahapan ini, akan dilakukan percobaan pada setiap pengujian yang

telah dirancang sebelumnya yaitu:

5.2.1. Pengujian Konfigurasi Simulasi

Setelah konfigurasi file automate.sh , analysis.awk dan aodv.tcl,

maka dapat dilakukan pemeriksaan apakah konfigurasi tersebut dapat

berjalan atau tidak. Pemeriksaan konfigurasi dapat dilakukan dengan cara

menggunakan perintah “./automate.sh” pada terminal linux ubuntu.

Gambar 5. 1 Proses menjalankan perintah “./automate.sh” pada terminal di linux ubuntu

Setelah perintah dijalankan, pada akhir syntax kita dapat memeriksa

apakah simulasi berhasil atau tidak.

Berikut contoh gambar hasil pemeriksaan konfigurasi simulasi yang

berhasil:

Page 89: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 2 Proses pengujian konfigurasi simulasi berhasil

Selama proses kofigurasi berlangsung, akan terbentuk beberapa fie

.mob, file.tr, dan file.nam. Jika proses berhasil maka akan ada dua folder

baru yaitu mobility_files dan output.

Gambar 5. 3 File yang terbentuk setelah proses konfigurasi berhasil

5.2.2. Pengujian Pemilihan Jalur oleh Routing Protocol

Tahap berikutnya adalah pengujian terhadap pemilihan jalur yang

dilakukan oleh routing protocol AODV. Bila komunikasi dapat dilakukan,

maka pemilihan jalur berhasil dilakukan. Pengujian dapat dilakukan

dengan menggunakan 2 cara, yaitu menggunakan file simulasi NAM dan

menganalisa file trace yang telah terbentuk dari hasil kompilasi. File

simulasi NAM dan file trace dapat ditemukan pada folder output.

Page 90: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 4 File NAM yangterdapat pada folder Output/Nam

Pengujian pada file NAM dilakukan pada terminal linux ubuntu

dengan menggunakan perintah “$ nam <nam filename>”.

Gambar 5. 5 File Trace yang terdapat pada folder Ouput/trace

Pengujian analisa trace file dilakukan dengan membuka file bertipe

.tr lalu menganalisa paket yang diterima oleh receiver. Contoh pengujian

pemilihan jalur oleh routing protocol dapat dilihat dibawah ini:

Gambar 5. 6 Pengujian pemilihan jalur dengan NAM

Pada gambar tersebut dapat dilihat node 0 yang berperan sebagai

sender node mengirim paket menuju receiver node (node 40) melalui node

25 (node biasa). Dengan kata lain pemilihan jalur oleh routing protocol

AODV berhasil dilakukan.

Page 91: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

69

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.2.3. Pengujian Metode Random Waypoint Mobility

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah posisi dan arah

node disusun secara random. Pengujian dapat dibuktikan dengan cara

melihat posisi node pada tiap file .nam atau melihat pada file mob.

Gambar 5. 7 Pengujian Metode Random Waypoint Mobility dengan file nam

Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan hasil animasi file

out_2.nam dengan file out_1.nam. Pada gambar diatas posisi node yang

ditampilkan berbeda. Karena dengan menggunakan metode Random

Waypoint Mobility, posisi node akan ditentukan secara acak (random).

Gambar 5. 8 Pengujian Metode Random Waypoint Mobility dengan file mob

Page 92: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan file mob1 dengan

file mob2. Pada gambar tersebut nilai X dan Y pada node berbeda. Hal

tersebut membuktikan bahwa posisi node yang akan disimulasikan disusun

secara acak (random). Dengan kata lain, penggunaan metode Random

Waypoint Mobility berhasil dilakukan.

5.2.4. Pengujian Quality of Service Jaringan

Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat hasil proses routing

yang ada pada folder output. Lalu memlih folder result. Pada folder result

terdapat dua file yang megandung nilai parameter hasil yaitu

Final_Result.csv dan Result.txt.

Gambar 5. 9 File Final_Result.csv dan Result.txt

Pada file Final_Result.csv terdapat nilai hasil dari sepuluh mobilitas.

Nilai yang diperoleh yaitu jumlah paket terkirim, jumlah paket diterima,

Packet Delivery Ratio, Control Overhead, Normalized Routing Overhead,

Delay, Throughput, dan Packet Loss. Kemudian pada bagian terakhir pada

file ini terdapat hasil rata – rata dari nilai yang diperoleh.

Gambar 5. 10 Nilai hasil pada file Final_Result.csv

Page 93: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kemudian pada file Result.txt terdapat nilai hasil dari sepuluh

mobilitas. Perbedaannya dengan file csv, pada file ini tidak terdapat nilai

hasil rata-rata. Kemudian hasil yang ditampilkan berformat .txt

Gambar 5. 11 Nilai hasil dari File Result.txt

Dengan diperolehnya nilai hasil parameter maka pengujian Quality

of Service jaringan berhasil dilakukan.

5.3. Output Evaluation

Pada tahap ini hasil simulasi akan dicatat dalam bentuk tabel dan grafik.

Hasil tersebut berupa output yang diperoleh dari pengujian Quality of Service pada

jaringan pada tiap skenario yang meliputi Packet Delivery Ratio, Control

Overhead, Normalized Routing Overhead, Delay, Throughput, dan Packet Loss.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan NS-2 simulator dan Nam. Kemudian

hasil simulasi diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik menggunakan Ms. Excel

secara manual.

Page 94: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Simulasi yang dilakukan dengan menggunakan variasi beberapa skenario

seperti penambahan jumlah node, perbedaan luas area, perbedaan ukuran paket

yang dikirim, perbedaan kecepatan minimum dan maksimum, serta perbedaan lama

waktu simulasi.

5.3.1. Skenario 1 (Variasi Jumlah Node)

Pada skenario ini dilakukan variasi jumlah node yaitu 50, 100 dan

150 node. Routing Protocol yang digunakan adalah AODV dengan satu

sender node (node 0), satu receiver node (node 40) dan sisanya adalah node

biasa. Letak dan arah node dibuat secara random menggunakan Random

Waypoint Mobility. Ukuran paket yang dikirim adalah 512 bytes. Luas area

node untuk bergerak adalah 1000 m x 1000 m. Waktu simulasinya adalah

100 sec.

Berikut hasil simulasi dari skenario 1 berupa nilai dari parameter

Packet Delivery Ratio, Control Overhead, Normalized Routing Overhead,

Delay, Throughput, Packet Loss.

Tabel 5. 1 Hasil Skenario 50 node

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 349 320 91,69 1822 569,38 0,47 19,48 8,31

2 356 334 93,82 2030 607,78 0,26 20,31 6,18

3 361 348 96,4 1121 322,13 0,02 21,2 3,6

4 358 331 92,46 2258 682,18 0,47 20,14 7,54

5 347 323 93,08 1426 441,49 0,06 19,71 6,92

6 352 329 93,47 2247 682,98 0,35 20,04 6,53

7 350 336 96 1218 362,5 0,32 20,49 4

8 342 320 93,57 1751 547,19 0,11 19,47 6,43

9 359 343 95,54 488 142,27 0,34 20,87 4,46

10 355 339 95,49 1364 402,36 0,03 20,62 4,51

Average 352,9 332,3 94,152 1572,5 476,026 0,243 20,233 5,848

Pada tabel 5.1. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario 50 node. Pada tabel tersebut disajikan nilai dari

banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang dikirim, Packet

Page 95: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

73

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized Routing

Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari sepuluh

simulasi. Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata paket

yang dikirim 352,9 bytes, paket yang diterima 332 bytes, Packet Delivery

Ratio (PDR) 94,152 %, Control Overhead (CO) 1572,5 bytes, Normalized

Routing Overhead (NRO) 476,026 %, Delay 0,243 seconds, Throughput

20,233 Kbps dan Packet Loss 5,848 %.

Tabel 5. 2 Hasil Skenario 100 node

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 345 321 93,04 3158 983,8 0,08 19,53 6,96

2 345 319 92,46 5145 1612,85 0,35 19,42 7,54

3 343 326 95,04 2049 628,53 0,03 19,85 4,96

4 345 325 94,2 3108 956,31 0,12 19,82 5,8

5 353 337 95,47 2657 788,43 0,09 20,51 4,53

6 347 337 97,12 1918 569,14 1,04 20,51 2,88

7 338 329 97,34 1611 489,67 0,14 20,06 2,66

8 355 335 94,37 3865 1153,73 0,44 20,39 5,63

9 352 336 95,45 2196 653,57 0,03 20,45 4,55

10 351 327 93,16 4078 1247,09 0,41 19,92 6,84

Average 347,4 329,2 94,765 2978,5 908,312 0,273 20,046 5,235

Pada tabel 5.2. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario 100 node. Pada tabel tersebut disajikan nilai dari

banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang dikirim, Packet

Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized Routing

Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari sepuluh

simulasi. Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata paket

yang dikirim 347,4 bytes, paket yang diterima 329,2 bytes, Packet Delivery

Ratio (PDR) 94,765 %, Control Overhead (CO) 2978,5 bytes, Normalized

Routing Overhead (NRO) 908,312 %, Delay 0,273 seconds, Throughput

20,046 Kbps dan Packet Loss 5,235 %.

Page 96: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 5. 3 Hasil Skenario 150 node

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 346 260 75,14 4051 1558,08 1,93 15,84 24,86

2 346 195 56,36 3047 1562,56 0,43 11,87 43,64

3 356 340 95,51 4526 1331,18 0,38 20,7 4,49

4 346 324 93,64 3730 1151,23 0,46 19,77 6,36

5 338 326 96,45 4147 1272,09 1,19 19,86 3,55

6 348 337 96,84 3299 978,93 0,14 20,53 3,16

7 354 351 99,15 1199 341,6 0,29 21,36 0,85

8 348 328 94,25 4751 1448,48 0,05 19,95 5,75

9 353 343 97,17 3782 1102,62 0,31 20,86 2,83

10 350 314 89,71 5195 1654,46 0,35 19,12 10,29

Average 348,5 311,8 89,422 3772,7 1240,123 0,553 18,986 10,578

Pada tabel 5.3. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario 150 node. Pada tabel tersebut disajikan nilai dari

banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang dikirim, Packet

Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized Routing

Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari sepuluh

simulasi. Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata paket

yang dikirim 348,5 bytes, paket yang diterima 311,8 bytes, Packet Delivery

Ratio (PDR) 89,422 %, Control Overhead (CO) 3772,7 bytes, Normalized

Routing Overhead (NRO) 1240,123 %, Delay 0,553 seconds, Throughput

18,986 Kbps dan Packet Loss 10,578 %.

Page 97: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

75

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Grafik 5. 1 Grafik Packet Delivery Ratio Skenario 1

Grafik 5.1. menunjukkan nilai Packet Delivery Ratio (PDR) dari

variasi skenario 50 node (garis biru), 100 node (garis merah) dan 150 node

(garis hijau). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu

sampai kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 2 Grafik Control Overhead Skenario 1

Grafik 5.2. menunjukkan nilai Control Overhead dari variasi

skenario 50 node (garis biru), 100 node (garis merah) dan 150 node (garis

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Packet Delivery Ratio

50 node 100 node 150 node

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( b

yte

s )

Simulasi ke -

Control Overhead

50 node 100 node 150 node

Page 98: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

76

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hijau). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai

kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 3 Grafik Normalized Routing Overhead Skenario 1

Grafik 5.3. menunjukkan nilai Normalized Routing Overhead dari

variasi skenario 50 node (garis biru), 100 node (garis merah) dan 150 node

(garis hijau). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu

sampai kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Normalized Routing Overhead

50 node 100 node 150 node

Page 99: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

77

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Grafik 5. 4 Grafik Delay Skenario 1

Grafik 5.4. menunjukkan nilai Delay dari variasi skenario 50 node

(garis biru), 100 node (garis merah) dan 150 node (garis hijau). Pada grafik

tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai kesepuluh yang

membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 5 Grafik Throughput Skenario 1

Grafik 5.5. menunjukkan nilai Throughput dari variasi skenario

50 node (garis biru), 100 node (garis merah) dan 150 node (garis hijau).

0

0,5

1

1,5

2

2,5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( s

ec

)

Simulasi ke -

Delay

50 node 100 node 150 node

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( K

bp

s )

Simulasi ke -

Throughput

50 node 100 node 150 node

Page 100: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

78

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada grafik tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai kesepuluh

yang membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 6 Grafik Packet Loss Skenario 1

Grafik 5.6. menunjukkan nilai Packet Loss dari variasi skenario

50 node (garis biru), 100 node (garis merah) dan 150 node (garis hijau).

Pada grafik tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai kesepuluh

yang membentuk pola seperti diatas.

Tabel 5. 4 Perbandingan rata-rata parameter hasil variasi jumlah node

Jumlah

Node

Rata – Rata

PDR CO NRO Delay Throughput Packet Loss

50 node 94,152 1572,5 476,026 0,243 20,233 5,848

100 node 94,765 2978,5 908,312 0,273 20,046 5,235

150 node 89,422 3772,7 1240,123 0,553 18,986 10,578

Dari tabel perbandingan rata-rata diatas diperoleh beberapa

informasi hasil simulasi pada skenario 1. Diperoleh rata-rata nilai Packet

Delivery Ratio (PDR) sebesar 94,152 % dengan jumlah node 50, kemudian

94,765 % dengan jumlah node 100 dan 89, 422 % dengan 150 node. Saat

percobaan 50 node ke 100 node, nilai rata-rata PDR mengalami kenaikan

0,613 %. Tetapi ketika percobaan 150 node, rata-rata nilai PDR mengalami

penurunan 5,343%.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Packet Loss

50 node 100 node 150 node

Page 101: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

79

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Diperoleh rata-rata nilai Control Overhead (CO) sebesar 1572,5

bytes dengan jumlah node 50, kemudian 2978,5 bytes dengan jumlah node

100 dan 3772,7 bytes dengan 150 node. Dari hasil di atas, rata-rata nilai

CO mengalami kenaikan dari jumlah node 50, 100, dan 150.

Diperoleh rata-rata nilai Normalized Routing Overhead (NRO)

sebesar 476,026 % dengan jumlah node 50, kemudian 908,312 % dengan

jumlah node 100 dan 1240,123 % dengan 150 node. Dari hasil di atas ,

rata-rata nilai NRO mengalami kenaikan dari jumlah node 50, 100 dan

150.

Diperoleh rata-rata nilai Delay sebesar 0,243 seconds dengan jumlah

node 50, kemudian 0,273 seconds dengan jumlah node 100 dan 0,553

seconds dengan 150 node. Dari hasil di atas, rata-rata nilai Delay

mengalami kenaikan dari jumlah node 50,100 dan 150.

Diperoleh rata-rata nilai Throughput 20,233 Kbps dengan jumlah

node 50, kemudian 20,046 Kbps dengan jumlah node 100 dan 18,986 Kbps

dengan jumlah 150 node. Dari hasil di atas, rata-rata nilai Throughput

mengalami penurunan dari jumlah 50, 100 dan 150 node.

Diperoleh rata-rata nilai Packet Loss 5,848 % dengan jumlah node

50, kemudian 5,235 % dengan jumlah node 100 dan 10,578 % dengan 150

node. Saat percobaan 50 node ke 100 node, nilai rata-rata Packet Loss

mengalami penurunan 0,613 %. Tetapi ketika percobaan 150 node, rata-

rata nilai Packet Loss mengalami kenaikan 5,343 %.

5.3.2. Skenario 2 (Variasi Luas Area)

Pada skenario ini dilakukan variasi luas area yaitu 500 m x 500 m,

1000 m x 1000 m dan 1500 m x 1500 m. Routing Protocol yang digunakan

adalah AODV dengan satu sender node (node 0), satu receiver node (node

40) dan sisanya adalah node biasa. Letak dan arah node dibuat secara

random menggunakan random waypoint mobility. Ukuran paket yang

dikirim adalah 512 bytes. Jumlah nodenya adalah 50. Waktu simulasinya

adalah 100 sec. Serta kecepatan masing-masing node adalah 20 – 30 m/s.

Page 102: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

80

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berikut hasil simulasi dari skenario 2 berupa nilai dari parameter

Packet Delivery Ratio, Control Overhead, Normalized Routing Overhead,

Delay, Throughput, Packet Loss.

Tabel 5. 5 Hasil Skenario 500 m x 500 m

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 347 343 98,85 404 117,78 0,02 20,89 1,15

2 350 342 97,71 812 237,43 0,03 20,84 2,29

3 342 336 98,25 659 196,13 0,05 20,48 1,75

4 351 344 98,01 511 148,55 0,01 20,97 1,99

5 362 358 98,9 358 100 0,01 21,79 1,1

6 348 338 97,13 902 266,86 0,02 20,57 2,87

7 348 342 98,28 763 223,1 0,04 20,8 1,72

8 354 345 97,46 767 222,32 0,07 21,01 2,54

9 347 336 96,83 1319 392,56 0,06 20,48 3,17

10 361 356 98,61 658 184,83 0,9 21,66 1,39

Average 351 344 98,003 715,3 208,956 0,121 20,949 1,997

Pada tabel 5.5. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario luas area 500 m x 500 m. Pada tabel tersebut disajikan

nilai dari banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang dikirim,

Packet Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized

Routing Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari

sepuluh simulasi. Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata

paket yang dikirim 351 bytes, paket yang diterima 344 bytes, Packet

Delivery Ratio (PDR) 98,003 %, Control Overhead (CO) 715,3 bytes,

Normalized Routing Overhead (NRO) 208,956 %, Delay 0,121 seconds,

Throughput 20,949 Kbps dan Packet Loss 1,997 %.

Page 103: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

81

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 5. 6 Hasil Skenario 1000 m x 1000 m

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 349 320 91,69 1822 569,38 0,47 19,48 8,31

2 356 334 93,82 2030 607,78 0,26 20,31 6,18

3 361 348 96,4 1121 322,13 0,02 21,2 3,6

4 358 331 92,46 2258 682,18 0,47 20,14 7,54

5 347 323 93,08 1426 441,49 0,06 19,71 6,92

6 352 329 93,47 2247 682,98 0,35 20,04 6,53

7 350 336 96 1218 362,5 0,32 20,49 4

8 342 320 93,57 1751 547,19 0,11 19,47 6,43

9 359 343 95,54 488 142,27 0,34 20,87 4,46

10 355 339 95,49 1364 402,36 0,03 20,62 4,51

Average 352,9 332,3 94,152 1572,5 476,026 0,243 20,233 5,848

Pada tabel 5.6. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario luas area 1000 m x 1000 m. Pada tabel tersebut disajikan

nilai dari banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang dikirim,

Packet Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized

Routing Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari

sepuluh simulasi. Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata

paket yang dikirim 352,9 bytes, paket yang diterima 332,3 bytes, Packet

Delivery Ratio (PDR) 94,152 %, Control Overhead (CO) 1572,5 bytes,

Normalized Routing Overhead (NRO) 476,026 %, Delay 0,243 seconds,

Throughput 20,233 Kbps dan Packet Loss 5,848 %.

Tabel 5. 7 Hasil Skenario 1500 m x 1500 m

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 347 188 54,18 2385 1268,62 2,13 11,45 45,82

2 350 177 50,57 721 407,34 1,46 10,77 49,43

3 355 229 64,51 1802 786,9 1,41 13,94 35,49

4 345 328 95,07 1204 367,07 0,12 20,01 4,93

5 346 322 93,06 1515 470,5 0,21 19,59 6,94

6 357 337 94,4 1107 328,49 0,1 20,5 5,6

7 351 309 88,03 632 204,53 0,86 18,81 11,97

8 349 278 79,66 1356 487,77 1,03 16,95 20,34

Page 104: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

82

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9 343 179 52,19 898 501,68 4,24 10,9 47,81

10 350 322 92 1234 383,23 1,03 19,61 8

Average 349,3 266,9 76,367 1285,4 520,613 1,259 16,253 23,633

Pada tabel 5.7. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario luas area 1500 m x 1500 m. Pada tabel tersebut disajikan

nilai dari banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang dikirim,

Packet Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized

Routing Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari

sepuluh simulasi. Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata

paket yang dikirim 349,3 bytes, paket yang diterima 266,9 bytes, Packet

Delivery Ratio (PDR) 76,367 %, Control Overhead (CO) 1285,4 bytes,

Normalized Routing Overhead (NRO) 520,613 %, Delay 1,259 seconds,

Throughput 16,253 Kbps dan Packet Loss 23,633 %.

Grafik 5. 7 Grafik Packet Delivery Ratio Skenario 2

Grafik 5.7. menunjukkan nilai Packet Delivery Ratio (PDR) dari

variasi skenario luas area 500 m x 500 m (garis biru), 1000 m x 1000 m

(garis merah) dan 1500 m x 1500 m (garis hijau). Pada grafik tersebut

disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai kesepuluh yang membentuk

pola seperti diatas.

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Packet Delivery Ratio

500 m x 500 m 1000 m x 1000 m 1500 m x 1500 m

Page 105: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

83

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Grafik 5. 8 Grafik Control Overhead Skenario 2

Grafik 5.8. menunjukkan nilai Control Overhead (CO) dari

variasi skenario luas area 500 m x 500 m (garis biru), 1000 m x 1000 m

(garis merah) dan 1500 m x 1500 m (garis hijau). Pada grafik tersebut

disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai kesepuluh yang membentuk

pola seperti diatas.

Grafik 5. 9 Grafik Normalized Routing Overhead Skenario 2

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( b

yte

s )

Simulasi ke -

Control Overhead

500 m x 500 m 1000 m x 1000 m 1500 m x 1500 m

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Normalized Routing Overhead

500 m x 500 m 1000 m x 1000 m 1500 m x 1500 m

Page 106: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

84

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Grafik 5.9. menunjukkan nilai Normalized Overhead (NRO) dari

variasi skenario luas area 500 m x 500 m (garis biru), 1000 m x 1000 m

(garis merah) dan 1500 m x 1500 m (garis hijau). Pada grafik tersebut

disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai kesepuluh yang membentuk

pola seperti diatas.

Grafik 5. 10 Grafik Delay Skenario 2

Grafik 5.10. menunjukkan nilai Delay dari variasi skenario luas

area 500 m x 500 m (garis biru), 1000 m x 1000 m (garis merah) dan 1500

m x 1500 m (garis hijau). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari simulasi

kesatu sampai kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( s

ec

)

Simulasi ke -

Delay

500 m x 500 m 1000 m x 1000 m 1500 m x 1500 m

Page 107: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

85

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Grafik 5. 11 Grafik Throughput Skenario 2

Grafik 5.11. menunjukkan nilai Throughput dari variasi skenario

luas area 500 m x 500 m (garis biru), 1000 m x 1000 m (garis merah) dan

1500 m x 1500 m (garis hijau). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari

simulasi kesatu sampai kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 12 Grafik Packet Loss Skenario 2

Grafik 5.12. menunjukkan nilai Packet Loss dari variasi skenario

luas area 500 m x 500 m (garis biru), 1000 m x 1000 m (garis merah) dan

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( K

bp

s )

Simulasi ke -

Throughput

500 m x 500 m 1000 m x 1000 m 1500 m x 1500 m

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Packet Loss

500 m x 500 m 1000 m x 1000 m 1500 m x 1500 m

Page 108: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

86

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1500 m x 1500 m (garis hijau). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari

simulasi kesatu sampai kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Tabel 5. 8 Perbandingan rata-rata parameter hasil variasi luas area

Luas Area Rata – Rata

PDR CO NRO Delay Throughput Packet Loss

500 x 500 98,003 715,3 208,956 0,121 20,949 1,997

1000 x 1000 94,152 1572,5 476,026 0,243 20,233 5,848

1500 x 1500 76,367 1285,4 520,613 1,259 16,253 23,633

Dari tabel perbandingan rata-rata diatas diperoleh beberapa

informasi hasil simulasi pada skenario 2. Diperoleh rata-rata nilai Packet

Delivery Ratio (PDR) sebesar 98,003 % dengan luas area 500 m x 500 m,

kemudian 94,152 % dengan luas area 1000 m x 1000 m dan 76,367 %

dengan 1500 m x 1500 m. Dari hasil di atas, rata-rata nilai PDR mengalami

penurunan dari luas area 500 m x 500 m, 1000 m x 1000 m dan 1500 m x

1500 m.

Diperoleh rata-rata nilai Control Overhead (CO) sebesar 715,3 bytes

dengan luas area 500 m x 500 m, kemudian 1572,5 bytes dengan luas area

1000 m x 1000 m dan 1285,4 bytes dengan 1500 m x 1500 m. Saat

percobaan 500 m x 500 m ke 1000 m x 1000 m, nilai rata-rata Control

Overhead mengalami kenaikan 857,2 bytes. Tetapi ketika percobaan 1500

m x 1500 m, rata-rata nilai Control Overhead mengalami penurunan

sebesar 287,1 bytes.

Diperoleh rata-rata nilai Normalized Routing Overhead (NRO)

sebesar 208,956 % dengan luas area 500 m x 500 m, kemudian 476,026 %

dengan luas area 1000 m x 1000 m dan 520,613 % dengan luas 1500 m x

1500 m. Dari hasil di atas , rata-rata nilai NRO mengalami kenaikan dari

luas area 500 m x 500 m , 1000 m x 1000 m dan 1500 m x 1500 m.

Diperoleh rata-rata nilai Delay sebesar 0,121 seconds dengan luas

area 500 m x 500 m, kemudian 0,243 seconds dengan luas area 1000 m x

1000 m dan 1,259 seconds dengan 1500 m x 1500 m. Dari hasil di atas,

rata-rata nilai Delay mengalami kenaikan dari luas area 500 m x 500 m,

1000 m x 1000 m dan 1500 m x1500 m.

Page 109: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

87

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Diperoleh rata-rata nilai Throughput 20,949 Kbps dengan luas area

500 m x 500 m, kemudian 20,233 Kbps dengan luas area 1000 m x 1000

m dan 16,253 Kbps dengan luas 1500 m x 1500 m. Dari hasil di atas, rata-

rata nilai Throughput mengalami penurunan dari luas area 500 m x 500 m,

1000 m x 1000 m dan 1500 m x 1500 m.

Diperoleh rata-rata nilai Packet Loss 1,997 % dengan luas area 500

m x 500 m, kemudian 5,848 % dengan luas area 1000 m x 1000 m dan 23,

633 % dengan luas 1500 m x 1500 m. Dari hasil di atas, rata-rata nilai

Packet Loss mengalami kenaikan dari luas area 500 m x 500 m, 1000 m x

1000 m dan 1500 m x1500 m.

5.3.3. Skenario 3 (Variasi Ukuran Paket)

Pada skenario ini dilakukan variasi Ukuran Paket yaitu 512 bytes

dan 1024 bytes. Routing Protocol yang digunakan adalah AODV dengan

satu sender node (node 0), satu receiver node (node 40) dan sisanya adalah

node biasa. Letak dan arah node dibuat secara random menggunakan

random waypoint mobility. Luas areanya adalah 1000 m x 1000 m. Jumlah

nodenya adalah 50. Waktu simulasinya adalah 100 sec. Serta kecepatan

masing-masing node adalah 20 – 30 m/s.

Berikut hasil simulasi dari skenario 3 berupa nilai dari parameter

Packet Delivery Ratio, Control Overhead, Normalized Routing Overhead,

Delay, Throughput, Packet Loss.

Tabel 5. 9 Hasil Skenario 512 bytes

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 349 320 91,69 1822 569,38 0,47 19,48 8,31

2 356 334 93,82 2030 607,78 0,26 20,31 6,18

3 361 348 96,4 1121 322,13 0,02 21,2 3,6

4 358 331 92,46 2258 682,18 0,47 20,14 7,54

5 347 323 93,08 1426 441,49 0,06 19,71 6,92

6 352 329 93,47 2247 682,98 0,35 20,04 6,53

7 350 336 96 1218 362,5 0,32 20,49 4

Page 110: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

88

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8 342 320 93,57 1751 547,19 0,11 19,47 6,43

9 359 343 95,54 488 142,27 0,34 20,87 4,46

10 355 339 95,49 1364 402,36 0,03 20,62 4,51

Average 352,9 332,3 94,152 1572,5 476,026 0,243 20,233 5,848

Pada tabel 5.9. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario ukuran paket 512 bytes. Pada tabel tersebut disajikan nilai

dari banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang dikirim,

Packet Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized

Routing Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari

sepuluh simulasi. Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata

paket yang dikirim 352,9 bytes, paket yang diterima 332,3 bytes, Packet

Delivery Ratio (PDR) 94,152 %, Control Overhead (CO) 1572,5 bytes,

Normalized Routing Overhead (NRO) 476,026 %, Delay 0,243 seconds,

Throughput 20,233 Kbps dan Packet Loss 5,848 %.

Tabel 5. 10 Hasil Skenario 1024 bytes

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 706 667 94,48 2042 306,15 0,13 40,64 5,52

2 716 664 92,74 1869 281,48 0,29 40,42 7,26

3 712 648 91,01 1353 208,8 0,05 39,41 8,99

4 718 696 96,94 845 121,41 0,04 42,22 3,06

5 718 676 94,15 1643 243,05 0,09 41,19 5,85

6 700 661 94,43 1510 228,44 0,05 40,39 5,57

7 714 651 91,18 1453 223,2 0,27 39,42 8,82

8 682 449 65,84 1681 374,39 0,17 27,28 34,16

9 692 633 91,47 2169 342,65 0,06 38,39 8,53

10 704 669 95,03 1446 216,14 0,07 40,56 4,97

Average 706,2 641,4 90,727 1601,1 254,571 0,122 38,992 9,273

Pada tabel 5.10. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario ukuran paket 1024 bytes. Pada tabel tersebut disajikan

nilai dari banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang dikirim,

Packet Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized

Routing Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari

Page 111: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

89

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sepuluh simulasi. Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata

paket yang dikirim 706,2 bytes, paket yang diterima 641,4 bytes, Packet

Delivery Ratio (PDR) 90,727 %, Control Overhead (CO) 1601,1 bytes,

Normalized Routing Overhead (NRO) 254,571 %, Delay 0,122 seconds,

Throughput 38,992 Kbps dan Packet Loss 9,273 %.

Grafik 5. 13 Grafik Packet Delivery Ratio Skenario 3

Grafik 5.13. menunjukkan nilai Packet Delivery Ratio (PDR) dari

variasi skenario ukuran paket 512 bytes (garis biru) dan 1024 bytes (garis

merah). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai

kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Packet Delivery Ratio

512 bytes 1024 bytes

Page 112: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

90

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Grafik 5. 14 Grafik Control Overhead Skenario 3

Grafik 5.14. menunjukkan nilai Control Overhead (CO) dari

variasi skenario ukuran paket 512 bytes (garis biru) dan 1024 bytes (garis

merah). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai

kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 15 Grafik Normalized Routing Overhead Skenario 3

Grafik 5.15. menunjukkan nilai Normalized Routing Overhead

(NRO) dari variasi skenario ukuran paket 512 bytes (garis biru) dan 1024

0

500

1000

1500

2000

2500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( b

yte

s )

Simulasi ke -

Control Overhead

512 bytes 1024 bytes

0

100

200

300

400

500

600

700

800

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Normalized Routing Overhead

512 bytes 1024 bytes

Page 113: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

91

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

bytes (garis merah). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu

sampai kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 16 Grafik Delay Skenario 3

Grafik 5.16. menunjukkan nilai Delay dari variasi skenario

ukuran paket 512 bytes (garis biru) dan 1024 bytes (garis merah). Pada grafik

tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai kesepuluh yang

membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 17 Grafik Throughput Skenario 3

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

0,4

0,45

0,5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( s

ec

)

Simulasi ke -

Delay

512 bytes 1024 bytes

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( K

bp

s )

Simulasi ke -

Throughput

512 bytes 1024 bytes

Page 114: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

92

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Grafik 5.17. menunjukkan nilai Delay dari variasi skenario

ukuran paket 512 bytes (garis biru) dan 1024 bytes (garis merah). Pada grafik

tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai kesepuluh yang

membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 18 Grafik Packet Loss Skenario 3

Grafik 5.18. menunjukkan nilai Packet Loss dari variasi skenario

ukuran paket 512 bytes (garis biru) dan 1024 bytes (garis merah). Pada grafik

tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai kesepuluh yang

membentuk pola seperti diatas.

Tabel 5. 11 Perbandingan rata-rata parameter hasil variasi ukuran paket

Ukuran Paket Rata - Rata

PDR CO NRO Delay Throughput Packet Loss

512 bytes 94,152 1572,5 476,026 0,243 20,233 5,848

1024 bytes 90,727 1601,1 254,571 0,122 38,992 9,273

Dari tabel perbandingan rata-rata diatas diperoleh beberapa

informasi hasil simulasi pada skenario 3. Diperoleh rata-rata nilai Packet

Delivery Ratio (PDR) sebesar 94,152 % dengan ukuran paket 512 bytes

dan 90,727 % dengan Ukuran paket 1024 bytes. Dari hasil di atas, rata-rata

nilai PDR mengalami penurunan dari ukuran paket 512 bytes dan 1024

bytes.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Packet Loss

512 bytes 1024 bytes

Page 115: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

93

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Diperoleh rata-rata nilai Control Overhead (CO) sebesar 1572,5

bytes dengan ukuran paket 512 bytes dan 1601,1 bytes dengan ukuran

paket 1024 bytes. Dari hasil di atas, rata-rata nilai CO mengalami kenaikan

dari ukuran paket 512 bytes dan 1024 bytes.

Diperoleh rata-rata nilai Normalized Routing Overhead (NRO)

sebesar 476,026 % dengan ukuran paket 512 bytes dan 254,571 % dengan

ukuran paket 1024 bytes. Dari hasil di atas, rata-rata nilai NRO mengalami

penurunan dari ukuran paket 512 bytes dan 1024 bytes.

Diperoleh rata-rata nilai Delay sebesar 0,243 seconds dengan ukuran

paket 512 bytes dan 0,122 seconds dengan Ukuran Paket 1024 bytes. Dari

hasil di atas, rata-rata nilai Delay mengalami penurunan dari ukuran paket

512 bytes dan 1024 bytes.

Diperoleh rata-rata nilai Throughput sebesar 20,233 Kbps dengan

ukuran paket 512 bytes dan 38,992 Kbps dengan ukuran paket 1024 bytes.

Dari hasil di atas, rata-rata nilai Throughput mengalami kenaikan dari

ukuran paket 512 bytes dan 1024 bytes.

Diperoleh rata-rata nilai Packet Loss 1,997 % sebesar 5,848 %

dengan ukuran paket 512 bytes dan 90,273 % dengan ukuran paket 1024

bytes. Dari hasil di atas, rata-rata nilai Packet Loss mengalami kenaikan

dari ukuran paket 512 bytes dan 1024 bytes.

5.3.4. Skenario 4 (Variasi Kecepatan)

Pada skenario ini dilakukan variasi kecepatan node yaitu 10 – 20

m/s, 20 - 30 m/s, 30 - 40 m/s dan 40 – 50 m/s . Routing Protocol yang

digunakan adalah AODV dengan satu sender node (node 0), satu receiver

node (node 40) dan sisanya adalah node biasa. Letak dan arah node dibuat

secara random menggunakan random waypoint mobility. Luas areanya

adalah 1000 m x 1000 m. Jumlah nodenya adalah 50.Ukuran paketnya

adalah 512 bytes. Waktu simulasinya adalah 100 sec.

Page 116: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

94

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berikut hasil simulasi dari skenario 4 berupa nilai dari parameter

Packet Delivery Ratio, Control Overhead, Normalized Routing Overhead,

Delay, Throughput, Packet Loss.

Tabel 5. 12 Hasil Skenario 10 – 20 ms

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 363 359 98,9 447 124,51 0,06 21,85 1,1

2 354 343 96,89 552 160,93 0,01 20,87 3,11

3 349 337 96,56 464 137,69 0,02 20,53 3,44

4 355 349 98,31 473 135,53 0,06 21,23 1,69

5 350 335 95,71 1413 421,79 0,19 20,37 4,29

6 352 341 96,88 924 270,97 0,02 20,77 3,12

7 353 346 98,02 475 137,28 0,11 21,08 1,98

8 350 342 97,71 467 136,55 0,02 20,8 2,29

9 351 344 98,01 588 170,93 0,05 20,99 1,99

10 345 266 77,1 1010 379,7 1,24 16,21 22,9

Average 352,2 336,2 95,409 681,3 207,588 0,178 20,47 4,591

Pada tabel 5.12. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario kecepatan node 10 – 20 ms. Pada tabel tersebut disajikan

nilai dari banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang dikirim,

Packet Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized Routing

Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari sepuluh simulasi.

Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata paket yang dikirim

352,5 bytes, paket yang diterima 336,2 bytes, Packet Delivery Ratio (PDR)

95,409 %, Control Overhead (CO) 681,3 bytes, Normalized Routing

Overhead (NRO) 207,588 %, Delay 0,178 seconds, Throughput 20,47 Kbps

dan Packet Loss 4,591 %.

Tabel 5. 13 Hasil Skenario 20 – 30 ms

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 349 320 91,69 1822 569,38 0,47 19,48 8,31

2 356 334 93,82 2030 607,78 0,26 20,31 6,18

3 361 348 96,4 1121 322,13 0,02 21,2 3,6

4 358 331 92,46 2258 682,18 0,47 20,14 7,54

Page 117: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

95

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5 347 323 93,08 1426 441,49 0,06 19,71 6,92

6 352 329 93,47 2247 682,98 0,35 20,04 6,53

7 350 336 96 1218 362,5 0,32 20,49 4

8 342 320 93,57 1751 547,19 0,11 19,47 6,43

9 359 343 95,54 488 142,27 0,34 20,87 4,46

10 355 339 95,49 1364 402,36 0,03 20,62 4,51

Average 352,9 332,3 94,152 1572,5 476,026 0,243 20,233 5,848

Pada tabel 5.13. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario kecepatan node 20 – 30 ms. Pada tabel tersebut disajikan

nilai dari banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang dikirim,

Packet Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized Routing

Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari sepuluh simulasi.

Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata paket yang dikirim

352,9 bytes, paket yang diterima 332,3 bytes, Packet Delivery Ratio (PDR)

94,152 %, Control Overhead (CO) 1572,5 bytes, Normalized Routing

Overhead (NRO) 476,026 %, Delay 0,243 seconds, Throughput 20,233 Kbps

dan Packet Loss 5,848 %.

Tabel 5. 14 Hasil Skenario 30 – 40 ms

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 350 326 93,14 1315 403,37 0,05 19,89 6,86

2 344 330 95,93 1788 541,82 0,05 20,07 4,07

3 341 317 92,96 1478 466,25 0,16 19,28 7,04

4 355 338 95,21 1233 364,79 0,28 20,56 4,79

5 343 324 94,46 1540 475,31 0,04 19,72 5,54

6 352 332 94,32 1347 405,72 0,09 20,21 5,68

7 344 324 94,19 1815 560,19 0,07 19,7 5,81

8 340 318 93,53 1660 522,01 0,06 19,38 6,47

9 353 327 92,63 1422 434,86 0,32 19,92 7,37

10 347 319 91,93 1742 546,08 0,16 19,44 8,07

Average 346,9 325,5 93,83 1534 472,04 0,128 19,817 6,17

Pada tabel 5.14. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario kecepatan node 30 - 40 ms. Pada tabel tersebut disajikan

nilai dari banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang dikirim,

Page 118: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

96

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Packet Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized Routing

Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari sepuluh simulasi.

Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata paket yang dikirim

346,9 bytes, paket yang diterima 325,5 bytes, Packet Delivery Ratio (PDR)

93,83 %, Control Overhead (CO) 1534 bytes, Normalized Routing Overhead

(NRO) 472,04 %, Delay 0,128 seconds, Throughput 19,817 Kbps dan Packet

Loss 6,17 %.

Tabel 5. 15 Hasil Skenario 40 – 50 ms

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 348 305 87,64 2479 812,79 0,1 18,56 12,36

2 346 309 89,31 2910 941,75 0,13 18,84 10,69

3 356 314 88,2 3292 1048,41 0,07 19,1 11,8

4 349 314 89,97 2468 785,99 0,03 19,1 10,03

5 357 309 86,55 2954 955,99 0,04 18,8 13,45

6 352 313 88,92 1999 638,66 0,09 19,06 11,08

7 350 330 94,29 878 266,06 0,04 20,07 5,71

8 356 319 89,61 2608 817,55 0,05 19,42 10,39

9 360 326 90,56 2287 701,53 0,05 19,86 9,44

10 355 325 91,55 2165 666,15 0,08 19,8 8,45

Average 352,9 316,4 89,66 2404 763,488 0,068 19,261 10,34

Pada tabel 5.15. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario kecepatan node 40 – 50 ms. Pada tabel tersebut disajikan

nilai dari banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang dikirim,

Packet Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized Routing

Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari sepuluh simulasi.

Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata paket yang dikirim

352,9 bytes, paket yang diterima 316,4 bytes, Packet Delivery Ratio (PDR)

89,66 %, Control Overhead (CO) 2404 bytes, Normalized Routing Overhead

(NRO) 763,488 %, Delay 0,068 seconds, Throughput 19,261 Kbps dan Packet

Loss 10,34 %.

Page 119: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

97

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Grafik 5. 19 Grafik Packet Delivery Ratio Skenario 4

Grafik 5.19. menunjukkan nilai Packet Delivery Ratio (PDR) dari

variasi skenario kecepatan node 10-20 ms(garis biru), 20-30 ms (garis merah),

30-40 ms (garis hijau) dan 40-50 ms (garis ungu). Pada grafik tersebut

disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai kesepuluh yang membentuk pola

seperti diatas.

Grafik 5. 20 Grafik Control Overhead Skenario 4

Grafik 5.20. menunjukkan nilai Control Overhead (CO) dari

variasi skenario kecepatan node 10-20 ms(garis biru), 20-30 ms (garis merah),

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Packet Delivery Ratio

10 - 20 ms 20 - 30 ms 30 - 40 ms 40 - 50 ms

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( b

yte

s )

Simulasi ke -

Control Overhead

10 - 20 ms 20 - 30 ms 30 - 40 ms 40 - 50 ms

Page 120: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

98

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

30-40 ms (garis hijau) dan 40-50 ms (garis ungu). Pada grafik tersebut

disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai kesepuluh yang membentuk pola

seperti diatas.

Grafik 5. 21 Grafik Normalized Routing Overhead Skenario 4

Grafik 5.21. menunjukkan nilai Normalized Routing Overhead

(NRO) dari variasi skenario kecepatan node 10-20 ms(garis biru), 20-30 ms

(garis merah), 30-40 ms (garis hijau) dan 40-50 ms (garis ungu). Pada grafik

tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai kesepuluh yang

membentuk pola seperti diatas.

0

200

400

600

800

1000

1200

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Normalized Routing Overhead

10 - 20 ms 20 - 30 ms 30 - 40 ms 40 - 50 ms

Page 121: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

99

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Grafik 5. 22 Grafik Delay Skenario 4

Grafik 5.22. menunjukkan nilai Delay dari variasi skenario

kecepatan node 10-20 ms(garis biru), 20-30 ms (garis merah), 30-40 ms (garis

hijau) dan 40-50 ms (garis ungu). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari

simulasi kesatu sampai kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 23 Grafik Throughput Skenario 4

Grafik 5.23. menunjukkan nilai Throughput dari variasi skenario

kecepatan node 10-20 ms(garis biru), 20-30 ms (garis merah), 30-40 ms (garis

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( s

ec

)

Simulasi ke -

Delay

10 - 20 ms 20 - 30 ms 30 - 40 ms 40 - 50 ms

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( K

bp

s )

Simulasi ke -

Throughput

10 - 20 ms 20 - 30 ms 30 - 40 ms 40 - 50 ms

Page 122: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

100

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hijau) dan 40-50 ms (garis ungu). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari

simulasi kesatu sampai kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 24 Grafik Packet Loss Skenario 4

Grafik 5.24. menunjukkan nilai Packet Loss dari variasi skenario

kecepatan node 10-20 ms(garis biru), 20-30 ms (garis merah), 30-40 ms (garis

hijau) dan 40-50 ms (garis ungu). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari

simulasi kesatu sampai kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Tabel 5. 16 Perbandingan rata-rata parameter hasil variasi keceptan node

Kecepatan

Node

Rata – Rata

PDR CO NRO Delay Throughput Packet Loss

10 – 20 ms 95,409 681,3 207,588 0,178 20,47 4,591

20 – 30 ms 94,152 1572,5 476,026 0,243 20,233 5,848

30 – 40 ms 93,83 1534 472,04 0,128 19,817 6,17

40 – 50 ms 89,66 2404 763,488 0,068 19,261 10,34

Dari tabel perbandingan rata-rata diatas diperoleh beberapa

informasi hasil simulasi pada skenario 4. Diperoleh rata-rata nilai Packet

Delivery Ratio (PDR) sebesar 95,409 % dengan kecepatan node 10-20 ms,

kemudian 94,152 % dengan kecepatan 20-30 ms dan 93,83 % dengan

kecepatan 30-40 ms serta 89,66 % pada 40-50 ms. Dari hasil di atas, rata-

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Packet Loss

10 - 20 ms 20 - 30 ms 30 - 40 ms 40 - 50 ms

Page 123: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

101

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

rata nilai PDR mengalami penurunan dari kecepatan node 10-20 ms, 20-

30 ms, 30-40 ms dan 40-50 ms.

Diperoleh rata-rata nilai Control Overhead (CO) sebesar 681,3 bytes

dengan kecepatan node 10-20 ms, kemudian 1572,5 bytes dengan

kecepatan 20-30 ms dan 1534 bytes dengan kecepatan 30-40 ms serta 2404

bytes pada 40-50 ms. Saat percobaan dengan kecepatan 10-20 ms dan 20-

30 ms, nilai rata-rata Control Overhead mengalami kenaikan 891,2 bytes.

Begitu juga saat kecepatan 30-40 ms dan 40 -50 ms, nilainya mengalami

kenaikan sebesar 870 bytes. Tetapi pada percobaan 20-30 ms dan 30-40

ms, rata-rata nilai Control Overhead mengalami penurunan sebesar 38,5

bytes.

Diperoleh rata-rata nilai Normalized Routing Overhead (NRO)

sebesar 207,588 % dengan kecepatan node 10-20 ms, kemudian 476,026

% dengan kecepatan 20-30 ms dan 472,04 % dengan kecepatan 30-40 ms

serta 763,488 % pada 40-50 ms.. Saat percobaan dengan kecepatan 10-20

ms dan 20-30 ms, nilai rata-rata NRO mengalami kenaikan 268,438 %.

Begitu juga saat kecepatan 30-40 ms dan 40 -50 ms, nilainya mengalami

kenaikan sebesar 291,448 %. Tetapi pada percobaan 20-30 ms dan 30-40

ms, rata-rata nilai NRO mengalami penurunan sebesar 3,986 %.

Diperoleh rata-rata nilai Delay sebesar 0,178 seconds dengan

kecepatan node 10-20 ms, kemudian 0,243 seconds dengan kecepatan 20-

30 ms dan 0,128 seconds dengan kecepatan 30-40 ms serta 0,068 seconds

pada 40-50 ms. Saat percobaan dengan kecepatan 10-20 ms dan 20-30 ms,

nilai rata-rata Delay mengalami kenaikan 0,065 seconds. Tetapi pada

percobaan 20-30 ms, 30-40 ms dan mengalami penurunan.

Diperoleh rata-rata nilai Throughput sebesar 20,47 Kbps dengan

kecepatan node 10-20 ms, kemudian 20,233 Kbps dengan kecepatan 20-

30 ms dan 19,817 Kbps dengan kecepatan 30-40 ms serta 19,261 Kbps

pada 40-50 ms. Dari hasil di atas, rata-rata nilai Throughput mengalami

penurunan dari kecepatan node 10-20 ms, 20-30 ms, 30-40 ms dan 40-50

ms.

Page 124: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

102

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Diperoleh rata-rata nilai Packet Loss sebesar 4,591 % dengan

kecepatan node 10-20 ms, kemudian 5,848 % dengan kecepatan 20-30 ms

dan 6,17 % dengan kecepatan 30-40 ms serta 10,34 % pada 40-50 ms. Dari

hasil di atas, rata-rata nilai Packet Loss mengalami kenaikan dari

kecepatan node 10-20 ms, 20-30 ms, 30-40 ms dan 40-50 ms.

5.3.5. Skenario 5 (Variasi Waktu Simulasi)

Pada skenario ini dilakukan variasi waktu simulasi yaitu 50 sec, 100

sec, dan 150 sec. Routing Protocol yang digunakan adalah AODV dengan

satu sender node (node 0), satu receiver node (node 40) dan sisanya adalah

node biasa. Letak dan arah node dibuat secara random menggunakan

random waypoint mobility. Luas areanya adalah 1000 m x 1000 m. Jumlah

nodenya adalah 50. Ukuran paketnya adalah 512 bytes. Serta kecepatan

masing-masing node adalah 20 – 30 m/s.

Berikut hasil simulasi dari skenario 5 berupa nilai dari parameter

Packet Delivery Ratio, Control Overhead, Normalized Routing Overhead,

Delay, Throughput, Packet Loss.

Tabel 5. 17 Hasil Skenario 50 sec

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 173 160 92,49 922 576,25 0,16 19,54 7,51

2 177 166 93,79 1121 675,3 0,33 20,22 6,21

3 177 174 98,31 291 167,24 0,09 21,24 1,69

4 180 176 97,78 220 125 0,01 21,55 2,22

5 174 166 95,4 927 558,43 0,11 20,29 4,6

6 173 173 100 50 28,9 0,01 21,05 0

7 174 165 94,83 1126 682,42 0,48 20,13 5,17

8 176 160 90,91 1310 818,75 0,1 19,48 9,09

9 178 71 39,89 610 859,15 0,02 8,68 60,11

10 179 173 96,65 629 363,58 0,64 21,11 3,35

Average 176,1 158,4 90,005 720,6 485,502 0,195 19,329 9,995

Pada tabel 5.17. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario waktu simulasi selama 50 seconds. Pada tabel tersebut

disajikan nilai dari banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang

Page 125: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

103

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dikirim, Packet Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized

Routing Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari sepuluh

simulasi. Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata paket yang

dikirim 176,1 bytes, paket yang diterima 158,4 bytes, Packet Delivery Ratio

(PDR) 90,005 %, Control Overhead (CO) 720,6 bytes, Normalized Routing

Overhead (NRO) 485,502 %, Delay 0,195 seconds, Throughput 19,329 Kbps

dan Packet Loss 9,995 %.

Tabel 5. 18 Hasil Skenario 100 sec

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 349 320 91,69 1822 569,38 0,47 19,48 8,31

2 356 334 93,82 2030 607,78 0,26 20,31 6,18

3 361 348 96,4 1121 322,13 0,02 21,2 3,6

4 358 331 92,46 2258 682,18 0,47 20,14 7,54

5 347 323 93,08 1426 441,49 0,06 19,71 6,92

6 352 329 93,47 2247 682,98 0,35 20,04 6,53

7 350 336 96 1218 362,5 0,32 20,49 4

8 342 320 93,57 1751 547,19 0,11 19,47 6,43

9 359 343 95,54 488 142,27 0,34 20,87 4,46

10 355 339 95,49 1364 402,36 0,03 20,62 4,51

Average 352,9 332,3 94,152 1572,5 476,026 0,243 20,233 5,848

Pada tabel 5.18. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario waktu simulasi selama 100 seconds. Pada tabel tersebut

disajikan nilai dari banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang

dikirim, Packet Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized

Routing Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari sepuluh

simulasi. Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata paket yang

dikirim 352,9 bytes, paket yang diterima 332,3 bytes, Packet Delivery Ratio

(PDR) 94,152 %, Control Overhead (CO) 1572,5 bytes, Normalized Routing

Overhead (NRO) 476,026 %, Delay 0,243 seconds, Throughput 20,233 Kbps

dan Packet Loss 5,848 %.

Page 126: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

104

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 5. 19 Hasil Skenario 150 sec

Simulation Number

No of Packets

Sent (bytes)

No of Packets

Received (bytes)

Packet Delivery

Ratio (%)

Control Overhead

(bytes)

Normalized Routing

Overhead (%)

Delay

(sec)

Throughput

(Kbps)

Packet

Loss (%)

1 345 332 96,23 785 236,45 0,02 20,2 3,77

2 349 342 97,99 475 138,89 0,01 20,81 2,01

3 357 325 91,04 2534 779,69 0,41 19,79 8,96

4 347 332 95,68 677 203,92 0,01 20,22 4,32

5 350 328 93,71 1377 419,82 0,06 19,98 6,29

6 351 341 97,15 888 260,41 0,06 20,76 2,85

7 340 315 92,65 1402 445,08 0,3 19,16 7,35

8 347 319 91,93 2387 748,28 0,06 19,43 8,07

9 358 344 96,09 1402 407,56 0,21 21 3,91

10 358 342 95,53 1038 303,51 0,02 20,87 4,47

Average 350,2 332 94,8 1296,5 394,361 0,116 20,222 5,2

Pada tabel 5.19. menunjukkan hasil dari sepuluh kali simulasi

dengan skenario waktu simulasi selama 150 seconds. Pada tabel tersebut

disajikan nilai dari banyaknya paket yang diterima, banyaknya paket yang

dikirim, Packet Delivery Ratio (PDR), Control Overhead (CO), Normalized

Routing Overhead (NRO), Delay, Throughput dan Packet Loss dari sepuluh

simulasi. Dari tabel tersebut penulis mendapatkan hasil rata-rata paket yang

dikirim 350,2 bytes, paket yang diterima 332 bytes, Packet Delivery Ratio

(PDR) 94,8 %, Control Overhead (CO) 1296,5 bytes, Normalized Routing

Overhead (NRO) 394,361 %, Delay 0,116 seconds, Throughput 20,222 Kbps

dan Packet Loss 5,2 %.

Page 127: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

105

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Grafik 5. 25 Grafik Packet Delivery Ratio Skenario 5

Grafik 5.25. menunjukkan nilai Packet Delivery Ratio (PDR) dari

variasi skenario waktu simulasi 50 seconds (garis biru), 100 seconds (garis

merah) dan 150 seconds (garis hijau). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari

simulasi kesatu sampai kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 26 Grafik Control Overhead Skenario 5

Grafik 5.26. menunjukkan nilai Control Overhead (CO) dari

variasi skenario waktu simulasi 50 seconds (garis biru), 100 seconds (garis

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Packet Delivery Ratio

50 sec 100 sec 150 sec

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( b

yte

s )

Simulasi ke -

Control Overhead

50 sec 100 sec 150 sec

Page 128: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

106

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

merah) dan 150 seconds (garis hijau). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari

simulasi kesatu sampai kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 27 Grafik Normalized Routing Overhead Skenario 5

Grafik 5.27. menunjukkan nilai Normalized Routing Overhead

(NRO) dari variasi skenario waktu simulasi 50 seconds (garis biru), 100

seconds (garis merah) dan 150 seconds (garis hijau). Pada grafik tersebut

disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai kesepuluh yang membentuk pola

seperti diatas.

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Normalized Routing Overhead

50 sec 100 sec 150 sec

Page 129: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

107

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Grafik 5. 28 Grafik Delay Skenario 5

Grafik 5.28. menunjukkan nilai Delay dari variasi skenario waktu

simulasi 50 seconds (garis biru), 100 seconds (garis merah) dan 150 seconds

(garis hijau). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu sampai

kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 29 Grafik Throughput Skenario 5

Grafik 5.29. menunjukkan nilai Throughput dari variasi skenario

waktu simulasi 50 seconds (garis biru), 100 seconds (garis merah) dan 150

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( s

ec

)

Simulasi ke -

Delay

50 sec 100 sec 150 sec

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( K

bp

s )

Simulasi ke -

Throughput

50 sec 100 sec 150 sec

Page 130: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

108

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

seconds (garis hijau). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu

sampai kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Grafik 5. 30 Grafik Packet Loss Skenario 5

Grafik 5.30. menunjukkan Packet Loss dari variasi skenario

waktu simulasi 50 seconds (garis biru), 100 seconds (garis merah) dan 150

seconds (garis hijau). Pada grafik tersebut disajikan hasil dari simulasi kesatu

sampai kesepuluh yang membentuk pola seperti diatas.

Tabel 5. 20 Perbandingan rata-rata parameter hasil variasi waktu simulasi

Waktu Simulasi Rata – Rata

PDR CO NRO Delay Throughput Packet Loss

50 sec 90,005 720,6 485,502 0,195 19,329 9,995

100 sec 94,152 1572,5 476,026 0,243 20,233 5,848

150 sec 94,8 1296,5 394,361 0,116 20,222 5,2

Dari tabel perbandingan rata-rata diatas diperoleh beberapa

informasi hasil simulasi pada skenario 5. Diperoleh rata-rata nilai Packet

Delivery Ratio (PDR) sebesar 90,005 % dengan waktu simulasi 50

seconds, kemudian 94,152 % dengan waktu simulasi 100 seconds dan 94,8

% dengan 150 seconds. Dari hasil di atas, rata-rata nilai PDR mengalami

kenaikan dari waktu simulasi 50 seconds, 100 seconds, dan 150 seconds.

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nila

i ( %

)

Simulasi ke -

Packet Loss

50 sec 100 sec 150 sec

Page 131: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

109

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Diperoleh rata-rata nilai Control Overhead (CO) sebesar 720,6 bytes

dengan waktu simulasi 50 seconds, kemudian 1572,5 bytes dengan waktu

simulasi 100 seconds dan 1296,5 bytes dengan 150 seconds. Saat

percobaan waktu simulasi 50 seconds dan 100 seconds, nilai rata-rata

Control Overhead mengalami kenaikan 851,9 bytes. Tetapi ketika

percobaan 150 seconds, rata-rata nilai CO mengalami penurunan 276

bytes.

Diperoleh rata-rata nilai Normalized Routing Overhead (NRO)

sebesar 485,502 % dengan waktu simulasi 50 seconds, kemudian 476,026

% dengan waktu simulasi 100 seconds dan 394,361 % dengan 150

seconds. Dari hasil di atas, rata-rata nilai NRO mengalami penurunan dari

waktu simulasi 50 seconds, 100 seconds, dan 150 seconds.

Diperoleh rata-rata nilai Delay sebesar 0,195 seconds dengan waktu

simulasi 50 seconds, kemudian 0,243 seconds dengan waktu simulasi 100

seconds dan 0,116 seconds dengan 150 seconds. Saat percobaan waktu

simulasi 50 seconds dan 100 seconds, nilai rata-rata Delay mengalami

kenaikan 0,048 seconds. Tetapi ketika percobaan 150 seconds, rata-rata

nilai Delay mengalami penurunan 0,127 seconds.

Diperoleh rata-rata nilai Throughput 19,329 Kbps dengan waktu

simulasi 50 seconds, kemudian 20,233 Kbps dengan waktu simulasi 100

seconds dan 20,222 Kbps dengan 150 seconds. Dari hasil di atas, rata-rata

nilai Throughput mengalami penurunan dari waktu simulasi 50 seconds,

100 seconds, dan 150 seconds.

Diperoleh rata-rata nilai Packet Loss sebesar 9,995 % dengan waktu

simulasi 50 seconds, kemudian 5,848 % dengan waktu simulasi 100

seconds dan 5,2 % dengan 150 seconds. Dari hasil di atas, rata-rata nilai

Packet Loss mengalami penurunan dari waktu simulasi 50 seconds, 100

seconds, dan 150 seconds.

Page 132: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

110 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Simulasi routing protocol AODV dilakukan menggunakan simulator NS-

2 dengan metode random waypoint mobility. Penulis membuat enam variasi

skenario yaitu skenario 1 (variasi jumlah node), skenario 2 (variasi luas area),

skenario 3 (variasi ukuran paket), skenario 4 (variasi kecepatan node) dan skenario

5 (variasi waktu simulasi). Kemudian penulis melakukan analisis terhadap hasil

Quality of Service (QoS) dari skenario-skenario tersebut.

Nilai packet delivery ratio pada variasi skenario dengan luas area 500 m x

500 m lebih baik dibandingkan nilai variasi pada semua skenario. Nilainya adalah

98,003 %. Hal ini disebabkan karena semakin kecil luas area simulasi, maka batas

jarak antara node semakin rapat. Ketika node rapat, maka proses pengiriman paket

akan lebih cepat dan lebih banyak. Dan nilai persentase PDR pun akan semakin

baik.

Nilai control overhead pada variasi skenario dengan kecepatan node 10-

20 ms lebih baik dibandingkan nilai variasi pada semua skenario. Nilainya adalah

681,3 bytes. Hal ini disebabkan karena semakin kecil kecepatan node maka

pergerakan node akan semakin lambat. Dan semakin sedikit nilai control overhead.

Semakin sedikit nilai control overhead maka akan semakin baik jaringan tersebut.

Nilai normalized routing overhead pada variasi skenario dengan kecepatan

node 10-20 ms lebih baik dibandingkan nilai variasi pada semua skenario. Nilainya

adalah 207,588 %. Hal ini disebabkan karena semakin kecil kecepatan node maka

pergerakan node akan semakin lambat. Dan semakin sedikit nilai persentase

normalized routing overhead. Semakin rendah nilai persentase normalized routing

overhead maka akan semakin baik jaringan tersebut.

Nilai delay pada variasi skenario dengan kecepatan node 40-50 ms lebih

baik dibandingkan nilai variasi pada semua skenario. Nilainya adalah 0,068 ms. Hal

ini disebabkan karena semakin tinggi kecepatan node, maka waktu pengiriman akan

Page 133: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

111

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

lebih cepat. Dan nilai delay akan semakin kecil. Semakin kecil nilai delay maka

akan semakin baik jaringan tersebut.

Nilai throughput pada variasi skenario dengan ukuran paket 1024 bytes

lebih baik dibandingkan nilai variasi pada semua skenario. Nilainya adalah 38,992

Kbps. Hal ini disebabkan karena semakin besar ukuran paket maka semakin banyak

juga paket yang dapat diterima. Semakin banyak paket yang diterima maka semakin

tinggi nilai throughput. Dan semakin baik jaringan tersebut.

Nilai packet loss pada variasi skenario dengan luas area 500 m x 500 m

lebih baik dibandingkan nilai variasi pada semua skenario. Nilainya adalah 1,997

%. Hal ini disebabkan karena semakin kecil luas area maka semakin sedikit data

yang hilang. Semakin sedikit data yang hilang maka persentase packet loss semakin

kecil. Dan semakin baik jaringan tersebut.

6.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dapat diberikan rekomendasi

sebagai berikut:

Pada penelitian selanjutnya untuk memperoleh hasil yang berbeda dapat

digunakan routing protocol lain seperti OLSR (Proaktif) dan ZRP (Hybrid)

Pada penelitian selanjutnya untuk memperoleh hasil yang berbeda dapat

menggunakan mobility model yang lain seperti Gauss-Markov, City Section,

maupun MANHATTAN mobility model.

Pada penelitian selanjutnya untuk memperoleh hasil yang berbeda dapat

menggunakan simulator yang berbeda.

Page 134: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

112 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Aarti, & Tyagi, D. S. S. (2013). Study of MANET : Characteristics, Challanges,

Application and Security Attacks. International Journal of Advanced

Research in Computer Science and Software Engineering, 3.

As Shiddi Qi, H., Anggoro, R., & Husni, M. (2017). Implementasi Routing Protocol

DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan

Propagasi Nakagami. JURNAL TEKNIK ITS, 6.

Bhatia, T., & Verma, A. K. (2015). QoS Comparison of MANET Routing

Protocols. I. J. Computer Network and Information Security, 9.

Bheemalingaiah, M., Naidu, M. M., Rao, D. S., & Moorthy, P. S. (2017). Survey

of Routing Protocols, Simulation Tools and Mobility Models in Mobile Ad

Hoc Networks. International Journal of Innovations & Advancement in

Computer Science, 6.

Chitkara, M., & Ahmad, M. W. (2014). Review on MANET : Characteristics,

Challanges, Imperatives and Routing Protocols. International Journal of

Computer Science and Mobile Computing, 3.

Fiade, A. (2013). Simulasi Jaringan (1st ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ghofur, M. W. A. (2015). ANALISIS KINERJA TRAFFIC BEHAVIOUR PADA

MANET DENGAN MENGGUNAKAN NS-2. UNIVERSITAS JEMBER.

Harahap, E. H. (2014). ANALISIS PERFORMANSI PROTOKOL AODV (AD

HOC DEMAND DISTANCE VECTOR) DAN DSR (DYNAMIC SOURCE

ROUTING) TERHADAP ACTIVE ATTACK PADA MANET (MOBILE

AD HOC NETWORK) DITINJAU DARI QOS (QUALITY OF SERVICE

JARINGAN, 1.

Jiatmiko, N., & Prayudi, Y. (2015). Simulasi Jaringan MANET Dengan NS3 Untuk

Membandingkan Performa Routing Protokol AODV dan DSDV. In Seminar

Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri (SNTIKI). Raiu.

Retrieved from

https://www.researchgate.net/publication/287218046_Simulasi_Jaringan_M

ANET_Dengan_NS3_Untuk_Membandingkan_Performa_Routing_Protokol

_AODV_dan_DSDV

Jusak. (2013). Teknologi Komunikasi Data Modern. Yogyakarta: Direktorat

Pendidikan Agama Islam.

Kembuan, O., Widyawan, & Kusumawardhani, S. S. (2012). Analisis Kinerja

Reactive Routing Protocol dalam Mobile Ad-Hoc Network (MANET)

Page 135: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

113

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menggunakan NS-2 (Network Simulator). JNTETI, 1.

Kumar, A., & De, T. (2013). A Survey on Routing Protocols for Mobile Ad-hoc

Networks (MANETs). IJTIR, 5.

MADCOMS. (2015). Panduan Lengkap Membangun Sendiri Sistem Jaringan

Komputer. Yogyakarta: ANDI. Retrieved from

http://library.usd.ac.id/web/index.php?pilih=search&p=1&q=0000129089&g

o=Detail

Marsic, I. (2013). COMPUTER NETWORKS Performance and Quality of Service.

New Jersey.

Masruroh, S. U., Mu’minin, A., & Fiade, A. (2014). PERBANDINGAN QOS

ROUTING PROTOCOL OLSR DAN GRP MENGGUNAKAN OPNET

MODELER 14.5 PADA MOBILE AD HOC NETWORK. JURNAL TEKNIK

INFORMATIKA, 7.

Megawati, E. M. (2015). ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL

OLSR (PROAKTIF) DAN AODV (REAKTIF) PADA MANET. UNIVERSITAS

SANATA DHARMA.

Muralishankar, V. G., & Prakash Raj, D. E. G. D. (2014). Routing Protocols for

MANET : A Literature Survey. International of Computer Science and Mobile

Applications, 2.

Octaviani, A. V. (2015). PENGUKURAN DAN ANALISA WAKTU

KONVERGENSI PROTOKOL ROUTING EKSTERNAL BORDER GATEWAY

PROTOCOL (BGP) MENGGUNAKAN GNS3. UNIVERSITAS SANATA

DHARMA.

Purba, D. U., Primananda, R., & Amron, K. (2018). Analisis Kinerja Protokol Ad

Hoc On-Demand (AODV) dan Fisheye State Routing (FSR) pada Mobile Ad

Hoc Network. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu

Komputer, 2.

Rainer, B. (2004). Engineering and simulation of mobile ad hoc routing protocols

for VANET on highways and in cities. Institute of Technology Zurich.

Rana, S. S., & Malik, S. (2017). Comparison between the Proactive, Reactive and

Hybrid Routing Protocols. International Advanced Research Journal in

Science, Engineering and Technology, 4.

Regan, A. C., & Chen, R. (2015). Vehicular ad hoc networks. Vehicular

Communications and Networks, 29–35. http://doi.org/10.1016/B978-1-78242-

211-2.00002-7

Sofana, I. (2011). Teori & Modul Praktikum Jaringan Komputer. Bandung:

Page 136: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

114

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Modula. Retrieved from https://www.goodreads.com/book/show/15823705-

teori-dan-modul-praktikum-jaringan-komputer

Sofana, I. (2013). Membangun Jaringan Komputer. Bandung: INFORMATIKA.

Sulistyo Putranto, A. T. (2016). ANALISIS PENGGUNAAN ENERGY AODV DAN

DSDV PADA MOBILE AD HOC NETWORK. UNIVERSITAS SANATA

DHARMA.

Syamsu, S. (2013). Jaringan Komputer. Yogyakarta: ANDI.

Page 137: ANALISIS QUALITY OF SERVICE ROUTING PROTOCOL AODV …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PROTOCOL AODV DENGAN METODE RANDOM WAYPOINT MOBILITY PADA MANET MENGGUNAKAN

115 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LAMPIRAN

Lampiran 1

SK Bimbingan Skripsi