analisis risiko produksi tomat cherry pada pd … · tujuan dari penelitian ini ... seperti...

90
ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD PACET SEGAR, KECAMATAN CIPANAS, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT SKRIPSI ASHABUL YAMIN H34104022 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Upload: doantu

Post on 06-Mar-2019

263 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY

PADA PD PACET SEGAR, KECAMATAN CIPANAS,

KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

ASHABUL YAMIN

H34104022

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2012

Page 2: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

RINGKASAN

ASHABUL YAMIN. Analisis Risiko Produksi Tomat Cherry Pada PD Pacet

Segar , Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan NARNI FARMAYANTI)

Pertanian merupakan salah satu sektor kehidupan yang bidang

pekerjaannya berhubungan dengan pemanfaatan alam sekitar dengan

menghasilkan produk pertanian yang diperlukan oleh seluruh kalangan

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan jasmaninya. Pertanian terbagi atas tiga

sub sektor yaitu perkebunan, tanaman pangan, dan hortikultura. Holtikultura

menjadi salah satu pusat perhatian karena berdasarkan data ekspor impor tahun

2008 dan 2009 menunjukkan bahwa sub sektor hortikultura mengalami

peningkatan dalam hal impor. Hal ini disebabkan oleh rendahnya pasokan

hortikultura dari dalam negeri dan tingginya minat masyarakat dalam

mengkonsumsi produk impor. Sayuran adalah salah satu produk hortikultura.

Sayuran memiliki karakteristik yang berbeda dengan komoditi lainnya. Komoditi

ini memiliki risiko yang cukup besar yang menyebabkan ketergantungan antara

pasar dengan konsumen dan produsen. Sayuran merupakan salah satu bahan

makanan penting serta relatif murah dan cukup tersedia di Indonesia, yang

memiliki kondisi agroklimat sesuai untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik.

Kandungan vitamin dan mineral yang lengkap serta bervariasi juga banyak

mengandung serat menyebabkan sayuran dapat dijadikan sebagai bahan makanan

bergizi yang dapat menunjang kesehatan (Rahardi et al. 2001).

Pengelolaan usaha pertanian khususnya budidaya sayuran dihadapkan

pada risiko produksi. Salah satu jenis sayurannya adalah tomat cherry. Budidaya

tomat cherry dihadapkan pada risiko produksi. Risiko produksi ini disebabkan

oleh beberapa faktor sehingga terjadinya fluktuasi produksi setiap periodenya.

Oleh karena itu, pelaku bisnis diharapkan dapat meminimalisir risiko tersebut agar

dapat memperoleh keuntungan sesuai yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini

adalah (1) Mengidentifikasi sumber-sumber risiko produksi tomat cherry pada PD

Pacet Segar, (2) Menganalisis probabilitas dan dampak sumber-sumber risiko

produksi tomat cherry terhadap pendapatan PD Pacet Segar, (3) Menganalisis

alternatif strategi yang diterapkan untuk mengatasi risiko produksi yang dihadapi

oleh usaha budidaya tomat cherry pada PD Pacet Segar.

Penelitian ini dilaksanakan di PD Pacet Segar Cianjur. Penelitian ini

dilakukan dari bulan Maret – Mei 2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer dan data sekunder, kedua data ini bersifat kuantitatif dan

kualitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner.

Proses wawancara dan pengisian kuisioner dilakukan terhadap pimpinan yang

sekaligus penanggung jawab produksi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari

skripsi, jurnal, Departemen Pertanian, Biro Pusat Statistik, buku-buku pendukung

dalam penyusunan skripsi.

Hasil analisis risiko produksi tomat cherry pada PD Pacet Segar ditemukan

lima sumber risiko produksi yaitu pengaruh cuaca, hama, penyakit, kualitas bibit,

dan sumber daya manusia. Sumber risiko pengaruh cuaca memiliki probabilitas

dan dampak paling besar diantara sumber-sumber risiko lainnya. Probabilitas dari

Page 3: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

iii

sumber risiko ini adalah 44 persen dan nilai dampaknya yang dihitung dengan

metode VaR dengan tingkat kepercayaan 95 persen adalah Rp 9.722.492,00. Nilai

probabilitas dan dampaknya berurutan setelah sumber risiko perubahan cuaca

adalah kualitas bibit, penyakit, hama, dan sumber daya manusia.

Setelah dilakukan identifikasi terhadap sumber-sumber risiko, maka

dilakukan pemetaan risiko yang akhirnya didapatkan alternatif strategi

penanganan terhadap sumber risiko tersebut. Sumber risiko yang penanganannya

dengan strategi preventif adalah penyakit, pengaruh cuaca, dan kualitas bibit.

Sumber risiko ini berada pada kuadran I dan II yang mana memiliki probabilitas

yang tinggi. Sumber risiko yang dilakukan penanganan dengan strategi mitigasi

adalah kualitas bibit dan perubahan cuaca. Sumber risiko tersebut memiliki

probabilitas dan dampak yang besar.

Strategi penanganan risiko yang diusulkan untuk sumber risiko pengaruh

cuaca adalah melakukan budidaya dengan menggunakan greenhouse, sehingga

probabilitas dan dampak risiko dapat diminimalkan. Budidaya dengan

meggunakan greenhouse dapat meminimalkan kematian tanaman yang

disebabkan oleh perubahan cuaca dan juga meminimalkan sumber risiko lainnya

seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman

tomat.

Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak manajemen perusahaan, strategi

penanganan terhadap sumber risiko kualitas bibit dilakukan dengan melakukan

kerja sama dengan ICDF dalam menghasilkan bibit yang berkualitas dan juga

pihak perusahaan khususnya penanggung jawab prosuksi ikut mempelajari

bagaimana melakukan pembenihan tomat cherry yang baik. Hal ini dilakukan

untuk mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap bibit dari ICDF, karena

bibit tomat cherry tidak dijual di pasaran.

Penanganan terhadap sumber risiko yang disebabkan oleh penyakit

dilakukan dengan melakukan penyemprotan fungisida ganda, khususnya pada

musim hujan. Penyemprotan ini bertujuan agar tanaman tidak mudah terserang

penyakit, khususnya penyakit layu fusarium. Selain itu, penanganan juga

dilakukan dengan pembuatan drainase yang bagus dan bedengan dengan tinggi

25–30 cm dari permukaan tanah. Pembuatan bedengan yang tinggi ini bertujuan

untuk mengurangi kelembaban tanah sehingga tanaman tidak terjangkit penyakit

layu fusarium.

Page 4: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY

PADA PD PACET SEGAR, KECAMATAN CIPANAS,

KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

ASHABUL YAMIN

H34104022

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2012

Page 5: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

Judul Skripsi : Analisis Risiko Produksi Tomat Cherry pada PD Pacet Segar

Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat

Nama : Ashabul Yamin

Nrp : H34104022

Menyetujui,

Pembimbing

Ir. Narni Farmayanti, M.Sc.

NIP. 19630228 199003 2 001

Mengetahui :

Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS

NIP. 19580908 198403 1 002

Tanggal Lulus:

Page 6: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis

Risiko Produksi Tomat Cherry pada PD Pacet Segar, Kecamatan Cipanas,

Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat” adalah karya sendiri dan belum

diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juli 2012

Ashabul Yamin

H34104022

Page 7: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Provinsi Sumatera Barat tepatnya di Kota

Payakumbuh pada tanggal 18 November 1988 sebagai putera dari Bapak Syahrial

dan Ibu Nelia Irawati. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis

memulai pendidikan di Taman Kanak-Kanak Islam Raudhatul Jannah, kota

Payakumbuh dan lulus pada tahun 1995. Melanjutkan pendidikan sekolah dasar

(SD Islam Raudhatul Jannah, kota Payakumbuh) dan selesai pada tahun 2001.

Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat menengah pada tahun 2004 di MTsN

Limbanang, Kecamatan Suliki Gunung Mas, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat.

Pada tahun 2007 penulis dapat menyelesaikan pendidikan tingkat atas pada

SMAN 1 Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Pada tahun yang sama (2007)

penulis kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Pertanian Bogor (IPB)

dan terdaftar sebagai mahasiswa Program Keahlian Manajemen Agribisnis

Direktorat Program Diploma IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk

IPB) dan lulus pada tahun 2010. Tahun 2010 penulis melanjutkan studi ke jenjang

strata satu dan diterima sebagai mahasiswa Alih Jenis Agribisnis Institut Pertanian

Bogor.

Page 8: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala berkat dan karuniaNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Risiko

Produksi Tomat Cherry pada PD Pacet Segar, Kecamatan Cipanas, Kabupaten

Cianjur, Provinsi Jawa Barat”.

Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko produksi tomat cherry yang

dihadapi oleh PD Pacet Segar. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan

karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Namun demikian penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Juli 2012

Ashabul Yamin

Page 9: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai

bentuk rasa syukur kapada Allah, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan

penghargaan kepada :

1. Ir. Narni Farmayanti, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk meberikan nasehat, masukan dan ilmunya

selama penulisan skripsi.

2. Eva Yolynda Aviny, SP. MM dan Dr. Ir. Anna Fariyanti, M.Si sebagai

dosen pembimbing akademik yang telah memberikan waktu, bimbingan

selama perkuliahan pada Program Alih Jenis Agribisnis Institut Pertanian

Bogor.

3. Dr. Ir. Anna Fariyanti, M.Si sebagai dosen penguji utama yang telah

memberikan ilmu, kritik, masukan, dan saran untuk perbaikan penulisan

skripsi ini.

4. Dra. Yusalina, MS sebagai dosen penguji komisi pendidikan yang telah

memberikan ilmu, kritik, masukan, dan saran untuk perbaikan penulisan

skripsi ini.

5. Tintin Sarianti, SP. MM sebagai dosen evaluator yang telah memberikan

saran, kritik, dan masukan untuk perbaikan penulisan proposal penelitian.

6. Ayahanda Syahrial dan Ibunda Nelia Irawati serta keluarga besar atas

perhatian, kasih sayang, doa, dan semangat yang diberikan sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Friska J Kembaren sebagai pembahas yang teelah memberikan masukan

kepada penulis.

8. Seluruh pihak PD Pacet Segar atas waktu, kesempatan, informasi, dan

dukungan yang diberikan.

9. Leo J.E. Nugroho, Ak., CFE. sebagai Pimpinan LPP Pengadaan Intens dan

seluruh keluarga besar LPP Pengadaan Intens yang telah memberikan

semangat, dukungan, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi.

10. Bona Pinto, SE. terima atas waktu dan bimbingannya selama penulisan

skripsi ini.

Page 10: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

11. Teman-teman seperjuangan program Alih Jenis Agribisnis angkatan 1 atas

semangat dan sharing selama penelitian hingga penulisan skripsi dan

seluruh pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang ikut

andil membantu penulis dalam penulisan skripsi ini.

Bogor, Juli 2012

Ashabul Yamin

Page 11: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv

I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................ 5

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 6

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 7

II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 8

2.1 Gambaran Umum Tomat Cherry ............................................ 8

2.2 Penelitian Terdahulu .............................................................. 8

III KERANGKA PEMIKIRAN .......................................................... 13

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................... 13

3.1.1 Konsep Risiko .......................................................... 13

3.1.2. Jenis dan Sumber Risiko .......................................... 14

3.1.3 Analisis Risiko.......................................................... 15

3.1.4 Manajemen Risiko .................................................... 17

3.2 Teknik Pemetaan ................................................................... 19

3.3 Kerangka Pemikiran Operasional ......................................... 21

IV METODE PENELITIAN .............................................................. 22

4.1 Lokasi dan waktu ................................................................. 22

4.2. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 22

4.3 Metode Pengumpulan Data .................................................. 22

4.4 Metode Analisis Data ........................................................... 23

4.4.1 Analisis Deskriptif .................................................... 24

4.4.2 Analisis Kemungkinan Terjadinya Risiko ................ 24

4.4.3 Analisis Dampak Risiko ........................................... 25

4.4.4 Pemetaan Risiko ....................................................... 26

4.4.5 Penanganan Risiko ................................................... 27

V KERAGAAN PERUSAHAAN ...................................................... 29

5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ............................... 29

5.2 Lokasi Perusahaan ................................................................ 31

5.3 Struktur Organisasi Perusahaan ............................................ 32

5.4 Deskripsi Kegiatan Bisnis .................................................... 34

5.4.1 Pengadaan Input ....................................................... 34

5.4.2. Proses Produksi ........................................................ 35

5.4.3 Pemasaran .................................................................. 36

5.4.5 Deskripsi Keuangan Perusahaan ................................. 37

5.5. Deskripsi Sumber Daya Perusahaan..................................... 37

5.5.1 Sumber Daya Fisik ................................................... 37

5.5.2. Sumber Daya Modal ................................................. 38

Page 12: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

xii

5.5.3. Sumber Daya Manusia ............................................. 38

VI ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY ............... 40

6.1 Identifikasi Sumber-Sumber Risiko ........................................... 40

6.2 Analisis Probabilitas Risiko Produksi ........................................ 45

6.3 Analisis Dampak Risiko Produksi .............................................. 52

6.4 Pemetaan Risiko Produksi .......................................................... 58

6.5 Strategi Penanganan Risiko Produksi .................................. 61

VII KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 66

7.1 Kesimpulan ........................................................................... 66

7.2 Saran ..................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 67

LAMPIRAN ................................................................................................ 69

Page 13: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Perkembangan Ekspor Impor Komoditas Pertanian Indonesia

Tahun 2008 – 2009 ...................................................................... 1

2. Produksi Sayuran di Jawa Barat Tahun 2000 – 2010 (satuan

ton) ................................................................................................ 3

4. Produksi dan Produktivitas Tomat Cherry pada PD Pacet Segar

dari Mei 2010 – Februari 2012 ..................................................... 5

5. Jenis, Sumber Data dan Metode Analisis yang Digunakan

Dalam Penelitian .......................................................................... 23

6. Sumber Daya Fisik PD Pacet Segar Tahun 2012 .......................... 37

7. Peralatan Budidaya yang digunakan oleh PD Pacet Segar ........... 38

8. Hasil Perhitungan Probabilitas Sumber-Sumber Risiko

Produksi Budidaya Tomat Cherry pada PD Pacet Segar ............. 46

9. Analisis Probabilitas Sumber Risiko Perubahan Cuaca ................ 46

10. Analisis Probabilitas Sumber Risiko Kualitas Bibit ..................... 48

11. Analisis Probabilitas Sumber Risiko Penyakit ............................. 49

12. Analisis Probabilitas Sumber Risiko Hama .................................. 50

13. Analisis Probabilitas Sumber Risiko Sumber Daya Manusia ....... 51

14. Analisis Dampak Sumber Risiko Perubahan Cuaca ..................... 53

15. Analasis Dampak Sumber Risiko Kualitas Bibit .......................... 54

16. Analisis Dampak Sumber Risiko Penyakit .................................... 55

17. Analisis Dampak Sumber Risiko Hama......................................... 56

18. Analisis Sumber Risiko Sumber Daya Manusia ............................ 57

19. Dampak dari Masing-Masing Sumber Risiko Produksi ................ 58

20. Status Risiko untuk Setiap Sumber Risiko Produksi ..................... 59

Page 14: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Hubungan Antara Varian Return dengan Expected Return dan

Utilitas dengan Marginal Utility. ................................................. 16

2. Hubungan Risiko dengan Return .................................................. 17

3. Proses Pengelolaan Risiko Perusahaan ......................................... 18

4. Peta Risiko .................................................................................... 20

5. Alur Kerangka Pemikiran Operasional ......................................... 21

6. Peta Risiko .................................................................................... 26

7. Preventif Risiko ............................................................................ 27

8. Mitigasi Risiko .............................................................................. 28

9. Struktur Organisasi PD Pacet Segar Tahun 2012 ......................... 32

10. White Fly pada Daun Tomat ......................................................... 42

11. Serangan Leafminer pada Daun Tomat ......................................... 42

12. Hasil Pemetaan Sumber-Sumber Risiko Produksi ........................ 60

13. Penangaan Risisko dengan Strategi Preventif ............................... 64

14. Penanganan Risiko dengan Strategi Mitigasi................................ 65

Page 15: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Produksi Tomat Cherry (2000 tanaman/periode) selama 10

Periode Terakhir (satuan kg) ..................................................... 70

2. Besarnya Kehilangan Produksi yang Disebabkan oleh

Masing- Masing Sumber Risiko ................................................ 71

3. Kehilangan Produksi Tomat Cherry yang Disebabkan

Perubahan Cuaca ....................................................................... 72

4. Kehilangan Produksi yang disebabkan Penyakit ....................... 73

5. Kehilangan Produksi yang Disebabkan Sumber Risiko Hama .. 74

6. Proses Budidaya Tomat Cherry pada PD Pacet Segar ............... 75

Page 16: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertanian merupakan salah satu sektor kehidupan yang bidang

pekerjaannya berhubungan dengan pemanfaatan alam sekitar dengan

menghasilkan produk pertanian yang diperlukan oleh seluruh kalangan

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan jasmaninya. Salah satu sektor pertanian

yang menjadi pusat perhatian adalah sub sektor hortikultura. Hal ini disebabkan

komoditi hortikultura satu-satunya yang volume impornya meningkat dari tahun

2008 ke tahun 2009.

Tabel 1. Perkembangan Ekspor Impor Komoditas Pertanian Indonesia Tahun

2008 – 2009

No Sub Sektor 2008

(US$000)

2009

(US$000)

Perkembangan

(%)

1

Tanaman

Pangan

Ekspor 348.883 321.261 -8,60

Impor 3.526.957 2.737.862 -28,82

2

Hortikultura

Ekspor 433.921 379.739 -14,27

Impor 926.045 1.077.463 14,05

3

Perkebunan

Ekspor 27.369.363 21.581.669 -26,82

Impor 4.535.918 3.949.191 -14,86

Sumber : Departemen Pertanian, 2011 (diolah)

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan nilai impor dari tahun

2008 sampai tahun 2009 untuk setiap sub sektor pertanian cenderung menurun,

hal ini juga diikuti oleh penurunan nilai ekspor. Berbeda dengan sub sektor

hortikultura mengalami peningkatan nilai impor sebesar 14,05 persen.

Peningkatan impor di sub sektor hortikultura ini perlu dilakukan analisis, untuk

mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan impor tersebut.

Peningkatan impor tersebut selain disebabkan karena permintaan konsumen

domestik yang lebih menyukai produk luar negeri, juga disebabkan

ketidakmampuan dalam memproduksi produk-produk hortikultura, seperti

produksi menurun dan terjadinya gagal panen.

Sub sektor hortikultura terbagi atas sayuran, buah-buahan, tanaman hias

dan tanaman biofarmaka. Beberapa produk hortikultura seperti sayuran, buah-

Page 17: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

2

buahan, dan tanaman biofarmaka sangat berguna bagi kebutuhan tubuh seperti

sumber vitamin, mineral, penyegar, pemenuhan kebutuhan akan serat dan

kesehatan. Oleh karena itu produk-produk hortikultura perlu ditingkatkan maupun

dikembangkan selain untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin

meningkat juga karena berpotensi dalam meningkatkan penghasilan.

Sayuran adalah salah satu produk hortikultura. Sayuran memiliki

karakteristik yang berbeda dengan komoditi lainnya. Komoditi ini memiliki risiko

yang cukup besar yang menyebabkan ketergantungan antara pasar dengan

konsumen dan produsen. Sayuran merupakan salah satu bahan makanan penting

serta relatif murah dan cukup tersedia di Indonesia, yang memiliki kondisi

agroklimat sesuai untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik. Kandungan

vitamin dan mineral yang lengkap serta bervariasi juga banyak mengandung serat

menyebabkan sayuran dapat dijadikan sebagai bahan makanan bergizi yang dapat

menunjang kesehatan (Rahardi et al. 2001).

Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah penghasil komoditi

sayuran di Indonesia. Dengan dukungan kondisi alamnya, Jawa Barat menjadi

salah satu sentra produksi sayuran di Indonesia. Daerah Jawa Barat memproduksi

beberapa jenis sayuran diantaranya adalah tomat, wortel, kentang, kol, bawang

merah, dan bawang putih. Berdasarakn data yang diperoleh dari Departemen

Pertanian, dari keenam komoditi diatas, hanya komoditi tomat yang produksinya

relatif meningkat setiap tahun, yaitu 1,31 persen per tahun. Peningkatan produksi

ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu peningkatan luas lahan yang dipanen dan

peningkatan produktivitas tanaman. Berdasarkan data statistik Departemen

Pertanian, peningkatan produksi tomat di daerah Jawa Barat disebabkan oleh

produktivitas tomat dari tahun 2000 – 2010, yaitu dari 21,5 ton/ha pada tahun

2000 menjadi 30,5 ton/ha pada tahun 2010. Data produksi keenam jenis sayuran

tersebut dari tahun 2000 – 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 18: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

3

Tabel 2. Produksi Sayuran di Jawa Barat Tahun 2000 – 2010 (satuan ton)

Tahun Tomat Wortel Kentang Kol

(Kubis)

Bawang

Merah

Bawang

Putih

2000 291.036 157.830 462.800 501.381 122.389 1.374

2001 264.894 153.854 385.618 490.449 103.326 177

2002 313.926 144.703 363.327 431.208 96.619 1.311

2003 261.493 182.683 375.167 438.091 120.219 1.415

2004 240.605 203.591 418.230 454.815 121.194 1.331

2005 286.285 215.177 359.891 434.576 118.795 579

2006 241.091 192.964 349.158 351.092 112.964 751

2007 267.220 130.659 337.368 369.517 116.142 549

2008 269.404 136.378 292.253 280.362 116.929 460

2009 309.653 128.253 320.542 298.332 123.587 10

2010 304.774 113.576 275.101 286.647 116.396 73

2011 354.832 115.296 220.155 270.780 101.273 892

% rata-rata

pertumbuhan 1,31 - 2,07 - 4,59 - 4,89 - 0,04 101,78

Sumber : Deptan, 2012 (diolah)

Data pada Tabel 2 merupakan data produksi tomat secara keseluruhan.

Berdasarkan bentuknya, tomat dibedakan menjadi lima, yaitu :

1. Tomat biasa (Lycopersicum esculentum Mill, var. Commune Bailey).

Berbentuk bulat pipih tidak teratur, sedikit beralur terutama di dekat

tangkai. Tomat jenis ini banyak ditemui di pasar-pasar lokal.

2. Tomat apel/pir (Lycopersicum esculentum Mill, var. Pyriforme Alef).

Berbentuk bulat seperti buah apel atau pir.

3. Tomat kentang atau tomat daun lebar (Lycopersicum esculentum Mill, var.

Grandifolium Bailey). Berbentuk bulat besar, padat dan kompak. Ukuran

buahnya lebih besar dibandingkan tomat apel.

4. Tomat tegak (Lycopersicum esculentum Mill, var. Validum Bailey).

Buahnya berbentuk agak lonjong dan teksturnya keras. Sementara itu,

daunnya rimbun, berbentuk keriting, berwarna kelam. Pertumbuhan

tanaman agak tegak dengan percabangan mengarah ke atas

Page 19: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

4

5. Tomat cherry (lycopersicum esculentum Mill, var. Cerasiforme Alef).

Buahnya berukuran kecil berbentuk bulat atau bulat memanjang.

Warnanya merah atau kuning. Tomat mungil ini berasal dari Ekuador atau

Peru.

Diantara kelima jenis tomat di atas, tomat cherry memiliki keunggulan

ekonomis dibandingkan tomat jenis lain. Keunggulan terletak pada harga jual

yang tinggi dan relatif stabil. Perusahaan/petani yang membudidayakan tomat

cherry sedikit, karena benihnya tidak dijual umum dipasaran, sehingga harga jual

tomat cherry relatif stabil, karena tidak pernah terjadi panen raya atau panen

secara besar-besaran seperti tomat sayur. Harga jual tomat cherry dalam periode 2

tahun terakhir berkisar antara Rp 7.500,00 – Rp 8.500,00 per kg (PD Pacet Segar

2012).

Teknologi budidaya yang digunakan dalam membudidayakan tomat cherry

yaitu secara konvensial dan greenhouse. Tomat cherry merupakan salah satu jenis

tomat yang lebih banyak dibudidayakan dengan sistim hidroponik di greenhouse

karena hama dan penyakit tanaman dapat dikendalikan sehingga dapat

meminimalisir tanaman terserang hama dan penyakit. Namun untuk

membudidayakan secara hidroponik itu harus memiliki keahlian khusus dan

membutuhkan investasi yang sangat besar, sehingga beberapa perusahaan/petani

yang memiliki modal yang tidak terlalu besar lebih memilih membudidayakan

tomat cherry dengan sistim konvensional.

PD Pacet Segar yang berlokasi di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur

Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu perusahaan yang membudidayakan

tomat cherry. Selain PD Pacet Segar, PT Saung Mirwan juga membudidayakan

tomat cherry di kawasan Cipanas. Namun kedua perusahaan ini membudidayakan

tomat cherry dengan sistim yang berbeda. PT Saung Mirwan membudidayakan

tomat cherry dengan sistim hidroponik menggunakan greenhouse, sedangkan PD

Pacet Segar membudidayakannya dengan sistim konvensional. Membudidayakan

tomat cherry dengan sistim konvensional tidak berbeda dengan membudidayakan

tomat jenis lain.

Budidaya tomat cherry secara konvensional ini sangat bergantung dengan

alam sehingga menyebabkan fluktuasi produktivitas tomat cherry. Adanya

Page 20: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

5

fluktuasi tersebut, maka diidentifikasi perusahaan menghadapi risiko produksi

dalam membudidayakan tomat cherry.

1.2. Perumusan Masalah

PD Pacet Segar yang berlokasi di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur

Provinsi Jawa Barat merupakan satu-satunya perusahaan yang membudidayakan

tomat cherry dengan sistim konvensional. Dalam satu siklus produksi, tomat

cherry yang dibudidayakan adalah 2000 tanaman. Dalam melakukan budidaya,

perusahaan menghadapi risiko produksi. Berdasarkan informasi dari pihak

manajemen perusahaan, risiko produksi berpengaruh signifikan terhadap

penerimaan perusahaan, namun penanganan terhadap risiko belum dilaksanakan

dengan baik, hal ini terbukti dari produksi yang masih berfluktuasi. Data produksi

dan produktifitas tomat cherry 10 periode terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 3. Produksi dan Produktivitas Tomat Cherry pada PD Pacet Segar dari Mei

2010 – Februari 2012

Periode Waktu

Produksi

2000 tanaman

(kg)

Produktivitas

(kg/tanaman)

1 Mei - Agustus 2010 3184 1,59

2 Juli - Oktober 2010 4538 2,27

3 September - Desember 2010 2095 1,05

4 November 2010 - Februari 2011 1268 0,63

5 Januari - April 2011 540 0,27

6 Maret - Juni 2011 2168 1,08

7 Mei - Agustus 2011 3520 1,76

8 Juli - Oktober 2011 5304 1,66

9 September - Desember 2011 2360 1,18

10 November 2011 - Februari 2012 626 0,31

Sumber : PD Pacet Segar, Februari 2012

Berdasarkan data pada Tabel 4, produksi dan produktivitas tomat cherry

pada PD Pacet Segar mengalami fluktuasi dalam 10 periode terakhir (Mei 2010 –

Februari 2012). Namun pada kenyataannya produktivitas tomat cherry pada PD

Pacet Segar mengalami penurunan pada musim tanam tertentu. Budidaya tomat

cherry dilakukan dengan sistim pola tanam dengan tujuan panen dapat kontinu

setiap tiga hari sekali. Pengaturan pola tanam ini dilakukan setiap selang dua

bulan sekali karena proses budidaya tomat cherry sebelum dimulai proses tanam

Page 21: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

6

adalah dua bulan. Selanjutnya proses pemanenan juga dilakukan selama dua bulan

dengan jangka waktu pemanenan tiga hari sekali atau dua kali dalam satu minggu.

Pemanenan pada kondisi normal dilakukan sebanyak 15 kali penen. Produktivitas

normal untuk tomat cherry yang dibudidayakan secara konvensional adalah

1,5 – 2,5 kg/tanaman (kasie produksi PD Pacet Segar). Fluktuasi ini menunjukkan

adanya risiko produksi yang dihadapi oleh perusahaan. Risiko produksi yang

dihadapi memiliki dampak bagi perusahaan. Dampak tersebut bisa berdampak

positif maupun negatif. Untuk itu maka perlu dilakukan analisis terhadap peluang

dan dampak dari sumber risiko tersebut terhadap pendapatan perusahaan.

Besarnya peluang dan dampak sumber risiko terhadap pendapatan

menuntut perusahaan untuk lebih bijaksana dalam mengambil keputusan untuk

mengatasi risiko agar perusahaan dapat berproduksi optimal dan memperoleh

keuntungan.

Dengan mempertimbangkan kondisi yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apa saja sumber-sumber risiko produksi tomat cherry pada PD Pacet

Segar?

2. Berapa besar probabilitas dan dampak dari sumber-sumber risiko produksi

tomat cherry terhadap penerimaan PD Pacet Segar?

3. Bagaimana alternatif strategi yang diterapkan dalam mengatasi risiko

produksi tomat cherry yang dihadapi oleh PD Pacet Segar?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi sumber-sumber risiko produksi tomat cherry pada PD

Pacet Segar.

2. Menganalisis probabilitas dan dampak sumber-sumber risiko produksi

tomat cherry terhadap penerimaan PD Pacet Segar.

3. Menganalisis alternatif strategi yang diterapkan untuk mengatasi risiko

produksi yang dihadapi oleh usaha budidaya tomat cherry pada PD Pacet

Segar.

Page 22: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

7

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat, diantaranya :

1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam

mengambil keputusan bisnis, sehingga perusahaan dapat mengambil

keputusan yang tepat.

2. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya, sehingga penelitian

selanjutnya dapat menganalisis lebih baik lagi khususnya penulisan ilmiah

tentang risiko produksi tomat cherry.

3. Menambah wawasan dan pengalaman peneliti.

Page 23: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Tomat Cherry

Tomat (Lycopersicon esculentum) termasuk dalam famili Solanaceae.

Tomat varietas cerasiforme (Dun) Alef sering disebut tomat cherry yang didapati

tumbuh liar di Ekuador dan Peru, dan telah menyebar luas di seluruh dunia, dan di

beberapa negara tropis menjadi berkembang secara alami (Harjadi 1989). Tomat

cherry memiliki beberapa varietas diantaranya adalah Royal Red Cherry yang

berdiameter 3.1 - 3.5 cm dan Short Red Cherry yang berdiameter 2 - 2.5 cm,

Oregon Cherry yang diameternya 2.5 - 3.5 cm dengan bobot 10 - 20 g, serta

Golden Pearl yang bobotnya 8 - 10 g dan Season Red yang bobotnya 25 g

diproduksi oleh Known You Seed di Taiwan (Cahyono 2008)

Tomat merupakan tanaman perdu semusim, berbatang lemah dan basah.

Daunnya berbentuk segitiga. Bunganya berwarna kuning. Buahnya buah buni,

hijau waktu muda dan kuning atau merah waktu tua. Berbiji banyak, berbentuk

bulat pipih, putih atau krem, kulit biji berbulu. Perbanyakan dengan biji kadang-

kadang dengan setek batang cabang yang telah tua. Tomat secara umum dapat

ditanam di dataran rendah, medium, dan tinggi, tergantung varietasnya. Namun,

kebanyakan varietas tomat hasilnya lebih memuaskan apabila ditanam di dataran

tinggi yang sejuk dan kering sebab tomat tidak tahan panas terik dan hujan. Suhu

optimal untuk pertumbuhannya adalah 23° C pada siang hari dan 17° C pada

malam hari. Tanah yang cocok untuk tanaman ini adalah tanah itu banyak

mengandung humus, gembur, sarang, dan berdrainase baik. Sedangkan keasaman

tanah yang ideal untuknya adalah netral, yaitu sekitar 6-7.

Proses budidaya tomat cherry tidak berbeda dengan budidaya tomat jenis

lain, yaitu dimulai dari persiapan media tanam, pemeliharaan pembibitan/

penyemaian, pemindahan bibit / transplanting, persiapan media tanam, teknik

penanaman dan penentuan pola tanam, pemeliharaan tanaman, hama dan penyakit

tanaman dan panen.

2.2 Penelitian Terdahulu

Risiko merupakan kemungkinan kejadian yang akan menimbulkan

dampak kerugian. Dalam menjalankan suatu bisnis, setiap keputusan selalu

Page 24: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

9

mengandung risiko. Oleh sebab itu kejelian menanggapi dan meminimalisir risiko

merupakan sesuatu yang harus dilakukan setiap perusahaan. Terutama agribisnis

yang merupakan usaha dengan makhluk hidup sebagai objek usaha yang sangat

membutuhkan penanganan risiko yang efektif. Sumber-sumber risiko pada usaha

produksi pertanian sebagian besar berasal dari faktor-faktor teknis seperti

perubahan suhu, hama dan penyakit, penggunaan input serta kesalahan teknis dari

tenaga kerja.

Terdapat beberapa penelitian yang menganalisis risiko pada komoditi

hortikultura seperti Purwanti (2011), Situmeang (2011), Cher (2011), Parengkuan

(2011), Ginting (2009), Tarigan (2009), dan Wisdya (2009) yang masing masing

menemukan sumber risiko pada produksi sayuran hidroponik, cabai merah

keriting, sayuran organik, jamur putih, jamur tiram, dan Anggrek Phaleonopsis.

Risiko produksi pada umumnya meliputi teknik budidaya, human error, serangan

hama dan penyakit tanaman, gangguan teknologi irigasi (hidroponik) dan

cuaca/iklim yang tidak pasti.

Hasil penilaian risiko dengan menggunakan ukuran coeffisient variation

(Purwanti 2011) adalah 0,28 yang artinya untuk setiap satu kilogram hasil yang

diperoleh akan mengalami risiko sebesar 0,28 kg. Perhitungan expected return

sebesar 4,67 yang artinya perolehan hasil sebanyak 4,67 kg/m2.

Situmeang (2011) memperoleh perhitungan coefficient variation besaran

risiko yang dihadapi oleh petani Pondok Menteng dalam usahatani cabai merah

keriting yaitu 0,5, artinya untuk setiap satu kilogram cabai merah keriting yang

dihasilkan akan mengalami risiko sebesar 0,5 kg pada saat terjadi risiko produksi.

Oleh karena itu dalam manajemen risiko, setelah mengidentifikasi sumber risiko

dan melakukan pengukuran risiko maka dilakukan penanganan terhadap risiko.

Strategi pengelolaan risiko tanaman cabai merah keriting yang dilakukan meliputi

dua hal yaitu strategi preventif dan strategi mitigasi. Strategi preventif yaitu

dengan melakukan perawatan secara rutin dan terencana mulai dari penyemaian

sampai panen. Strategi mitigasi yakni diversifikasi tidak begitu menguntungkan

karena dari hasil perhitungan portofolio besaran risiko yang dihasilkan sama yaitu

sebesar 0,5.

Page 25: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

10

Berdasarkan hasil perbandingan risiko yang telah dilakukan (Cher 2011)

dapat dikatakan bahwa dari seluruh kegiatan usahatani, tingkat risiko paling tinggi

berdasarkan produktivitas adalah komoditi brokoli pada kegiatan spesialisasi

dengan perolehan nilai coefficient variation sebesar 0,564. Selain itu, juga dapat

dilihat bahwa tingkat risiko paling rendah dari keseluruhan kegiatan usaha adalah

komoditi wortel pada kegiatan spesialisasi dengan perolehan nilai coefficient

variation sebesar 0,241. Tanaman wortel merupakan tanaman yang paling tahan

terhadap ancaman kondisi cuaca yang buruk maupun ancaman serangan hama dan

penyakit. Selain itu, wortel paling mudah dibudidayakan dibandingkan dengan

komoditi sayuran organik lainnya seperti bayam hijau, caisin, dan brokoli.

Tingkat risiko yang paling kecil berdasarkan produktivitas pada komoditi wortel,

pada kenyataannya tidak membuat perusahaan hanya mengusahakan sayuran

wortel saja. Hal tersebut karena permintaan konsumen terhadap sayuran organik

sangat beragam. Oleh sebab itu, perusahaan melakukan kegiatan portofolio dalam

usahataninya. Tingkat risiko produksi yang paling kecil pada kegiatan portofolio

berdasarkan produktivitas adalah pada kombinasi komoditi wortel dan caisin

dengan perolehan coefficient variation sebesar 0,273. Dari hasil analisis portofolio

tersebut menunjukkan bahwa diversifikasi dapat meminimalkan risiko produksi.

Hasil analisis probabilitas dan dampak risiko jamur putih (Parengkuan

2011) menunjukkan bahwa probabilitas dan dampak risiko terbesar ada pada

sumber risiko kesalahan penanganan pada saat proses sterilisasi log dengan nilai

sebesar 45,2 persen, sedangkan perubahan suhu udara merupakan merupakan

sumber risiko yang memberikan dampak terbesar dengan nilai Rp 17.053.516,00

Berdasarkan status risiko diperoleh hasil bahwa kesalahan pada saat proses

sterilisasi yang paling berisiko dan kemudian secara berurutan diikuti oleh akibat

gangguan hama, perubahan suhu udara, dan penyakit.

Penilaian risiko pada jamur tiram (Ginting 2009) diperoleh nilai coefficient

variation sebesar 0,32. Artinya, untuk setiap satu satuan hasil produksi yang

diperoleh Cempaka Baru, maka risiko (kerugian) yang dihadapi adalah sebesar

0,32 satuan. Nilai expected return sebesar 0,25. Artinya, usaha Cempaka Baru

dapat mengharapkan perolehan hasil sebanyak 0,25 kg per baglog untuk setiap

kondisi dalam proses budidaya yang telah diakomodasi oleh perusahaan. Hal

Page 26: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

11

tersebut menunjukkan bahwa kegiatan budidaya jamur tiram putih memberi

harapan perolehan hasil produksi sebesar 0,25 kg untuk setiap baglog jamur tiram

putih.

Analisis spesialisasi risiko produksi (Tarigan 2009) berdasarkan

produktivitas pada brokoli, bayam hijau, tomat dan cabai keriting diperoleh risiko

yang paling tinggi dari keempat komoditas adalah bayam hijau yaitu 0.225 yang

artinya setiap satu satuan yang dihasilkan maka risiko yang dihadapi akan sebesar

0,225. Sedangkan yang paling rendah adalah cabai keriting yakni 0.048 yang

artinya setiap satu satuan yang dihasilkan maka risiko yang dihadapi akan sebesar

0,048. Hal ini dikarena bayam hijau sangat rentan terhadap penyakit terutama

pada musim penghujan. Berdasarkan pendapatan bersih diperoleh risiko yang

paling tinggi dari keempat komoditas adalah cabai keriting yaitu 0.80 yang artinya

setiap satu rupiah yang dihasilkan maka risiko yang dihadapi akan sebesar 0.80.

Sedangkan yang paling rendah adalah brokoli yakni 0.16 yang artinya setiap satu

rupiah yang dihasilkan maka risiko yang dihadapi akan sebesar 0.16. Hal ini

dikarena penerimaan yang diterima lebih kecil sedangkan biaya yang dikeluarkan

tinggi. Analisis risiko produksi yang dilakukan pada kegiatan portofolio

menunjukkan bahwa kegiatan diversifikasi dapat meminimalkan risiko.

Analisis spesialisasi risiko produksi berdasarkan produktivitas (Wisdya

2009) pada tanaman anggrek menggunakan bibit teknik seedling dan mericlone

diperoleh risiko yang paling tinggi adalah tanaman anggrek teknik seedling yaitu

sebesar 0,078 yang artinya setiap satu satuan yang dihasilkan maka risiko yang

dihadapi akan sebesar 0,078.

Pembahasan beberapa penelitian di atas, diperoleh variabel yang menjadi

sumber risiko produksi pada komoditas agribisnis khususnya pada produk-produk

hortikultura meliputi faktor cuaca, hama dan penyakit tanaman, teknologi

budidaya, dan human error. variabel sumber risiko tersebut diduga menjadi

sumber risiko pada budidaya tomat cherry pada PD Pacet Segar.

Pengukuran terhadap risiko dilakukan untuk mengukur pengaruh sumber-

sumber risiko terhadap suatu kegiatan bisnis melalui penggunaan suatu alat

analisis tertentu. Salah satu alat analisis yang digunakan dalam pengukuran risiko

adalah koefisien variasi (coefficient variation), ragam (variance) dan simpangan

Page 27: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

12

baku (standard deviation). Ketiga ukuran tersebut berkaitan satu sama lain, jika

nilai ketiga indikator tersebut semakin kecil maka risiko yang dihadapi kecil.

Ketiga alat analisis ini digunakan oleh Purwanti (2011), Cher (2011),

Situmeang (2011), Tarigan (2009), Wisdya (2009) dan Ginting (2009) dalam

penelitiannya. Berbeda dengan Pinto (2011), Dewiaji (2011), dan Parengkuan

(2011) menggunakan perhitungan rata-rata kejadian berisiko, standart deviation,

z-score, probabilitas, dan VaR. Setelah dilakukan perhitungan VaR, selanjutnya

dilakukan pemetaan terhadap sumber-sumber risiko yang akhirnya muncul

strategi penanganan terhadap risiko yang dihadapi. Silaban (2011), Widsya

(2009), dan Tarigan (2009) menggunakan perhitungan tambahan terhadap nilai

coefficient variation, variance dan standard deviation untuk spesialisasi dan

diversifikasi.

Beberapa penelitian terdahulu yang telah dijabarkan di atas merupakan

referensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Secara umum sumber risiko

produksi yang dihadapi oleh perusahaan/petani untuk komoditas hortikultura

adalah pengaruh perubahan cuaca, serangan hama, penyakit tanaman, kesalahan

teknologi budidaya, dan sumber daya manusia. Dalam pengukuran risiko, alat

analisis yang banyak digunakan adalah coefficient variation, variance dan

standard deviation. Namun dalam pengukuran probabilitas dan dampak dari

sumber risiko digunakan alat analisis Z-score dan VaR. Berdasarkan referensi

penelitian terdahulu, peneliti akan menggunakan alat analisis z-score dan VaR.

Setelah diperoleh nilai z-score dan VaR, maka selanjutnya akan dilakukan

pemetaan sumber-sumber risiko pada peta risiko dan dilanjutkan dengan

perumusan alternatif strategi untuk menangani risiko sehingga tujuan penelitian

dapat terjawab.

Page 28: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1 Konsep Risiko

Risiko menunjukkan situasi, dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan

dari suatu keputusan dan peluang dari kemungkinan-kemungkinan tersebut

diketahui atau dapat diestimasi. Risiko mengharuskan manajer sebagai pengambil

keputusan untuk mengetahui segala kemungkinan hasil dari suatu keputusan dan

juga peluang dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Risiko berhubungan

dengan ketidakpastian, hal ini sesuai dengan pendapat Kountur (2008), yaitu

ketidakpastian itu sendiri terjadi akibat kurangnya atau tidak tersedianya informasi

menyangkut apa yang akan terjadi. Selanjutnya dijelaskan ketidakpastian yang

dihadapi perusahaan dapat berdampak merugikan atau menguntungkan.

Robinson dan Barry (1987), risiko menunjukkan peluang terhadap suatu

kejadian yang dapat diketahui oleh pelaku bisnis sebagai pembuat keputusan

dalam bisnis. Secara umum peluang suatu kejadian dalam kegiatan bisnis dapat

ditentukan oleh pembuat keputusan berdasarkan data historis atau pengalaman

selama mengelola kegiatan usahanya. Risiko pada umumnya berdampak negatif

terhadap pelaku bisnis. Sedangkan menurut Harwood, et al. (1999), risiko

menunjukkan kemungkinan kejadian yang menimbulkan kerugian bagi pelaku

bisnis yang mengalaminya.

Basyib (2007) mendefinisikan risiko itu sendiri sebagai peluang terjadinya

hasil yang tidak diinginkan, sehingga risiko hanya terkait dengan situasi yang

memungkinkan munculnya hasil yang negatif serta berkaitan dengan kemampuan

memperkirakan terjadinya hasil negatif tersebut. Kejadian risiko merupakan

kejadian yang memunculkan kerugian atau peluang terjadinya hasil yang tidak

diinginkan. Sementara itu kerugian oleh risiko memiliki arti kerugian yang

diakibatkan kejadian risiko, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kerugian itu sendiri dapat berupa kerugian finansial maupun kerugian non-

finansial.

Page 29: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

14

3.1.2. Jenis dan Sumber Risiko

Menurut Harwood et al (1999), terdapat beberapa sumber risiko yang

dapat dihadapi oleh petani, yaitu :

1. Risiko produksi

Sumber risiko yang berasal dari kegiatan produksi diantaranya adalah

gagal panen, rendahnya produktivitas, kerusakan barang yang ditimbulkan

oleh serangan hama dan penyakit, perbedaan iklim dan cuaca, kesalahan

sumberdaya manusia, dan masih banyak lagi.

2. Risiko Pasar atau Harga

Risiko yang ditimbulkan oleh pasar diantaranya adalah barang tidak dapat

dijual yang diakibatkan ketidakpastian mutu, permintaan rendah,

ketidakpastian harga output, inflasi, daya beli masyarakat, persaingan, dan

lain-lain. Sementara itu risiko yang ditimbulkan oleh harga antara lain

harga dapat naik akibat dari inflasi.

3. Risiko Kebijakan

Risiko yang ditimbulkan oleh kebijakan-kebijakan antara lain adanya

kebijakan-kebijakan tertentu yang keluar dari dalam hal ini sebagai

pemegang kekuasaan pemerintah yang dapat menghambat kemajuan suatu

usaha. Dalam artian kebijakan tersebut membatasi gerak dari usaha

tersebut. Contohnya adalah kebijakan tarif ekspor.

4. Risiko Finansial

Risiko yang ditimbulkan oleh risiko finansial antara lain adalah adanya

piutang tak tertagih, likuiditas yang rendah sehingga perputaran usaha

terhambat, perputaran barang rendah, laba yang menurun akibat dari krisis

ekonomi dan sebagainya.

Kountur (2006) mengelompokkan jenis risiko berdasarkan sundut

pandang. Risiko berdasarkan sudut pandangnya dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu risiko berdasarkan akibat yang ditimbulkan dan berdasarkan penyebab

timbulnya risiko tersebut.

Page 30: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

15

Risiko yang dilihat dari akibat yang ditimbulkan dapat dikelompokkan

menjadi dua kelompok besar, yaitu :

1. Risiko spekulatif adalah jenis risiko yang berakibat merugikan atau

sebaliknya memberikan keuntungan.

2. Risiko murni adalah jenis risiko yang akibatnya tidak memungkinkan

untuk memperoleh keuntungan dan yang ada hanyalah kerugian.

Pengelompokan risiko berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua

kelompok besar, yaitu :

1. Risiko Keuangan merupakan jenis risiko yang disebabkan oleh faktor-

faktor keuangan seperti perubahan harga, perubahan mata uang, dan

perubahan tingkat suku bunga.

2. Risiko Operasional merupakan jenis risiko yang disebabkan oleh faktor-

faktor operasional seperti faktor manusia, teknologi, dan alam.

3.1.3 Analisis Risiko

Analisis risiko berhubungan dengan teori pengambilan keputusan

(decision theory). Individu diasumsikan untuk bertindak rasional dalam

mengambil keputusan bisnis. Alat analisis yang umumnya digunakan dalam

menganalisis mengenai pengambilan keputusan yang berhubungan dengan risiko

yaitu expected utility model. Analisis mengenai pengambilan keputusan yang

berhubungan dengan risiko dapat menggunakan expected utility model. Model ini

digunakan karena adanya kelemahan yang terdapat pada expected return model,

yaitu bahwa yang ingin dicapai oleh seseorang bukan nilai (return) melainkan

kepuasan (utility).

Hubungan fungsi kepuasan dengan pendapatan dan expected return dengan

varian return menggambarkan bagaimana perilaku seorang pelaku bisnis dalam

mengambil keputusan terhadap risiko yang dihadapi. Hubungan tersebut dapat

dilihat pada Gambar 1.

Page 31: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

16

Gambar 1. Hubungan Antara varian Return dengan Expected Return dan

Utilitas dengan Marginal Utility.

Sumber : Debertin 1986

Berdasarkan pada Gambar 1, perilaku seseorang pelaku bisnis dalam

menghadapi risiko dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu sebagai

berikut:

1. Pembuat keputusan yang takut terhadap risiko (risk averter) menunjukkan

jika U1 diasumsikan kurva isouliti pembuat keputusan maka adanya varian

return yangmerupakan ukuran tingkat risiko akan diimbangi dengan

kenaikan retur yang diharapkan. Pada kurva U(y)1 menunjukkan kepuasan

marginal utiliti yang semakin menurun dari pendapatan. Meskipun

tambahan pendapatan selalu meningkatkan kepuasan, namun demikian

kenaikan kepuasan yang dihasilkan karena kenaikan pendapatan yang

mendekati titik original akan lebih besar dari kenaikan kepuasan karena

kenaikan pendapatan berikutnya.

2. Pembuat kuputusan yang netral terhadap risiko (risk neutral) menunjukkan

jika U2 diasumsikan kurva isoulatiliti pembuat keputusan maka adanya

kenaikan varian return yang merupakan ukuran tingkat risiko tidak akan

diimbangi dengan menaikkan returnyang diharapkan. Pada kurva U(y)2

menunjukkan kepuasan marginal utiliti yang tetap terhadap penigkatan

pendapatan.

3. Pembuat keputusan yang berani terhadap risiko (risk taker) menunjukkan

jika U3 diasumsikan kurva isoutiliti pembuat keputusan maka adanya

kenaikan varian return yang merupakan ukuran tingkat risiko akan

U(y)1

U(y)2 U(y)3

Utility(U)

Y

U3

Expected Return

VaRian Return

U1

U2

Page 32: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

17

diimbangi oleh pembuat keputusan dengan kesediannya menerima return

yang diharapkan lebih rendah. Sedangkan pada kurva U(y)3 menunjukkan

kepuasan marginal utiliti yang semakin meningkat dari pendapatan.

Fluktuasi harga dan hasil produksi akan menyebabkan fluktuasi

pendapatan. Ukuran yang dapat digunakan untuk melihat besarnya risiko yang

dihadapi suatu usaha adalah dengan mengetahui terlebih dahulu besar ragamnya

(variance) atau simpangan baku (standard deviation) dari pendapatan bersih per

periode atau return. Dimana jika risiko tinggi maka return juga akan meningkat

ataupun sebaliknya. Hubungan risiko dan return dapat dilihat pada Gambar 2

Gambar 2. Hubungan Risiko dengan Return

Sumber : Hanafi 2006

Beberapa ukuran risiko yang dapat digunakan adalah nilai variance,

standard deviation, dan coefficient variation. Nilai variance diperoleh dari hasil

pendugaan fungsi produksi. Standard deviation diperoleh dari akar kuadrat nilai

variance sedangkan coefficient variation diperoleh dari rasio antara standard

deviation dengan expected return (Hanafi 2006).

3.1.4 Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis

serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk

efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Karena itu perlu terlebih dahulu

memahami tentang konsep-konsep yang dapat memberi makna, cakupan yang

luas dalam rangka memahami proses manajemen tersebut. Hal ini sesuai dengan

defenisi yang ditetapkan oleh (Darmawi 2005).

Return Expected Return

Risiko

Page 33: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

18

Cara-cara yang digunakan manajemen untuk menangani berbagai

permasalahan yang disebabkan oleh adanya risiko merupakan defenisi manajemen

risiko menurut (Kountur 2008). Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh

kemampuan manajemen menggunakan berbagai sumberdaya yang ada untuk

mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya penanganan risiko yang baik, segala

kemungkinan kerugian yang dapat menimpa perusahaan dapat diminimalkan

sehingga biaya menjadi lebih kecil dan pada akhirnya perusahaan mendapatkan

keuntungan yang lebih besar. Selanjutnya Kountur mengatakan dalam menangani

risiko yang ada dalam perusahaan diperlukan suatu proses yang dikenal dengan

istilah proses pengelolaan risiko. Proses manajemen atau pengelolaan risiko dapat

dilakukan dengan mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang dihadapi

perusahaan, kemudian mengukur risiko-risiko yang telah teridentifikasi untuk

mengetahui seberapa besar kemungkunan terjadinya risiko dan seberapa besar

konsekuensi dari risiko tersebut. Tahap berikutnya yaitu dengan menangani

risiko-risiko tersebut yang selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui

sejauh mana manajemen risiko telah diterapkan. Proses pengelolaan risiko

perusahaan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Proses Pengelolaan Risiko Perusahaan

Sumber : Kountur 2008

Ada empat cara menangani risiko menurut (Kountur 2008), yaitu dengan

cara menerima atau menghadapi risiko, menghindari risiko, mengendalikan risiko

dan mengalihkan risiko. Mengendalikan risiko yaitu mengelola risiko dengan

meminimalkan risiko melalui pencegahan, sedangkan mengalihkan risiko dapat

dilakukan dengan mengalihkan kepada pihak lain seperti asuransi, hedging,

leasing, outsourcing dan kontrak.

Evaluasi

Penanganan Risiko

Pengukuran Risiko

Identifikasi Risiko

Page 34: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

19

Melalui asuransi, asset perusahaan yang memiliki dampak risiko yang

besar dapat terhindar dari kerugian apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan

oleh perusahaan sehingga kerugian tersebut ditanggung oleh pihak asuransi sesuai

dengan kontrak perjanjian yang telah disepakati oleh kedua pihak. Sedangkan

leasing merupakan cara dimana asset digunakan oleh perusahaan namun

kepemilikannya merupakan milik pihak lain sehingga bila terjadi sesuatu pada

asset tersebut maka pemiliknya yang akan menanggung kerugian atas asset

tersebut. Outsourcing merupakan suatu cara dimana pekerjaan diberikan kepada

pihak lain untuk mengerjakannya sehingga bila terjadi kerugian maka pihak

tersebut yang menanggung kerugiannya. Pengertian hedging menurut kamus yaitu

menutup transaksi jual beli komoditas, sekuritas atau valuta yang sejenis untuk

menghindari kemungkinan kerugian karena perubahan harga sedangkan hedging

menurut pasar komoditas adalah proteksi dari risiko kerugian akibat fluktuasi

harga

Alternatif penanganan risiko pada produk pertanian dilakukan dengan

berbagai cara yaitu dengan diversifikasi usaha, integrasi vertikal, kontrak

produksi, kontrak pemasaran, perlindungan nilai dan asuransi.

3.2 Teknik Pemetaan

Pemetaan risiko terkait dengan dua dimensi yaitu probabilitas terjadinya

risiko dan dampaknya bila risiko tersebut terjadi. Probabilitas yang merupakan

dimensi pertama menyatakan tingkat kemungkinan suatu risiko terjadi. Semakin

tinggi tingkat kemungkinan risiko terjadi, semakin perlu mendapat perhatian.

Sebaliknya, semakin rendah kemungkikan risiko terjadi, semakin rendah pula

kepentingan manajemen untuk memberi perhatian kepada risiko yang

bersangkutan. Umumnya probabilitas dibagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi,

sedang, dan rendah.

Dimensi kedua yaitu dampak, merupakan tingkat kegawatan atau biaya

yang terjadi jika risiko yang bersangkutan benar-benar menjadi kenyataan.

Semakin tinggi dampak suatu risiko, maka semakin perlu mendapat perhatian

khusus. Sebaliknya, semakin rendah dampak yang terjadi dari suatu risiko maka

semakin rendah pula kepentingan manajemen untuk mengalokasikan sumber daya

untuk menangani risiko yang bersangkutan. Umumnya dimensi dampak dibagi

Page 35: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

20

menjadi tiga tingkat yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Pembagian matriks pada

pemetaan risiko dapat dilihat pada Gambar 4 .

Gambar 4. Peta Risiko

Sumber : Kountur 2008

Berdasarkan pada Gambar 4, ada empat kuadran utama pada peta risiko.

Kuadran I merupakan area dengan tingkat probabilitas kejadian yang tinggi,

namun dengan dampak yang rendah. Risiko yang secara rutin terjadi ini tidak

terlalu mengganggu pencapaian tujuan dan target perusahaan. Kadangkadang

terasa mengganggu bila risiko yang bersangkutan muncul sebagai kenyataan.

Biasanya, perusahaan mampu dengan cepat mengatasi dampak yang muncul.

Kuadran II merupakan area dengan tingkat probabilitas sedang sampai

tinggi dan tingkat dampak sedang sampai tinggi. Pada kuadran II merupakan

kategori risiko yang masuk ke dalam prioritas utama. Bila risiko-risiko pada

kuadran II terjadi akan menyebabkan terancamnya pencapaian tujuan perusahaan.

Kuadran III merupakan risiko dengan tingkat probabilitas kejadian yang

rendah dan mengandung dampak yang rendah pula. Risiko-risiko yang muncul

pada kuadran III cenderung diabaikan sehingga perusahaan tidak perlu

mengalokasikan sumberdayanya untuk menangani risiko tersebut. Walaupun

demikian, manajemen tetap perlu untuk memonitor risiko yang masuk dalam

kuadran III karena suatu risiko bersifat dinamis. Risiko yang saat ini masuk dalam

Probabilitas (%)

Kuadran 1

Kuadran 4

Kuadran 3

Kuadran 2

Dampak (Rp)

Tinggi

Sedang

Rendah

Sedang Rendah Tinggi

Page 36: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

21

kuadran III dapat pindah ke kuadran lain bila ada perubahan ekternal maupun

internal yang signifikan.

Kuadran IV merupakan area dengan tingkat probabilitas kejadian antara

rendah sampai sedang, namun dengan dampak yang tinggi. Artinya, risiko-risiko

dalam kuadran IV cukup jarang terjadi tetapi apabila sampai terjadi maka akan

mengakibatkan tidak tercapainya tujuan dan target perusahaan.

3.3 Kerangka Pemikiran Operasional

Tomat cherry merupakan salah satu komoditas pertanian yang potensial

untuk dikembangkan, khususnya bagi PD Pacet Segar karena memilki nilai

eknomis dan tinggi. Namun dalam pelaksanaan proses produksinya menghadapi

risiko, salah satunya adalah risiko produksi. Untuk mengetahui tingkat risiko

prduksi yang dihadapi oleh perusahaan, maka dilakukan analisis risiko dengan

mengkaji faktor penyebab atau sumber risiko produksi. Untuk meminimalkan

risiko produksi yang ada, maka dilakukan analisis risiko produksi dengan

menggunakan analisis deskriptif yaitu berupa wawancara dan diskusi dengan

pihak perusahaan. Selanjutnya dilakukan analisis strategi yang dilakukan untuk

mengatasi risiko produksi yang baik dan efektif bagi perusahan PD Pacet Segar.

Alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Risiko Produksi Tomat

Cherry

Fluktuasi produktivitas tomat cherry pada PD Pacet Segar

Risiko produksi tomat cherry

Pemetaan Risiko

Alternatif strategi pengelolaan risiko produksi tomat cherry pada Pacet Segar

Analisis Risiko

1. Z-score

2. VaR

Analisis Deskriptif (sumber risiko)

1. pengaruh cuaca

2. hama

3. penyakit

4. pemupukan

5. kualitas bibit

Page 37: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan waktu

Penelitian ini dilakukan di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur

Fuad yang beralamat di Jalan Raya Ciherang no 48 Kecamatan Cipanas,

Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

sengaja (purposive) dengan pertimbangan PD Pacet Segar ini merupakan satu-

satunya produsen tomat cherry di Kecamatan Cipanas. Pengumpulan data ini

dilakukan pada PD Pacet Segar mulai dari bulan Maret sampai dengan April 2012.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder, kedua data ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data pimer diperoleh

dari hasil pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak perusahaan. Untuk

memperoleh informasi tentang perusahaan dan alternatif strategi yang diambil

untuk menangani risiko adalah pemimpin perusahaan, sedangkan untuk

memperoleh informasi tentang budidaya tomat cherry, wawancara dilakukan

dengan bagian produksi. Data primer berisikan tentang teknik pengelolaan risiko

atau manajemen risiko yang dilakukan oleh perusahaan. Data sekunder diperoleh

dari buku, artikel, skripsi, jurnal, serta data-data instansi terkait yang mendukung

penelitian seperti Badan Pusat Statistik, Dirjen Hortikultura, Departemen

Pertanian, internet, dan literatur yang relevan dengan penelitian.

4.3 Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitan ini adalah data primer yang

diperoleh dengan cara observasi, wawancara, diskusi, dan kuisioner dengan phak

perusahaan. Observasi dilakukan langsung oleh peneliti dengan pencatatan secara

langsung tentang aktifitas produksi dan risiko yang dihadapi dalam produksi

tomat cherry. Wawancara akan dilakukan dengan pihak perusahaan yaitu bagian

produksi tentang risiko yang biasa muncul/dihadapi oleh perusahaan dalam proses

budidaya tomat cherry. Proses pengambilan data dan penentuan responden

dilakukan dengan metode judgement/purposive sampling dengan pertimbangan

responden memiliki kapabilitas dalam memberikan data-data yang akurat.

Page 38: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

23

Responden merupakan pihak yang berhubungan dan mengetahui dengan jelas

tentang produksi tomat cherry dan risiko yang dihadapi perusahaan.

4.4 Metode Analisis Data

Data primer dan data sekunder yang diperoleh akan dijadikan sebagai

acuan pada penelitian ini. Kedua data ini akan diolah dan dianalisis melalui

beberapa metode analisis yang digunakan. Metode analisis yang digunakan untuk

menjawab tujuan penelitian disajikan dalam Tabel 5.

Tabel 4. Jenis, Sumber Data dan Metode Analisis yang Digunakan Dalam

Penelitian

No Tujuan Penelitian Jenis Data Sumber Data Metode

Analisis

1 Mengidentifikasi sumber-

sumber risiko budidaya tomat

cherry

Kualitatif Wawancara,

kuesioner,

diskusi

Analisis

Deskriptif

2 Menganalisis seberapa besar

probabilitas dan dampak risiko

produksi pada budidaya tomat

cherry

Kuantitatif Laporan

keuangan dan

produksi

tomat cherry

PD Pacet

Segar

Analisis

Risiko

3 Menganalisis alternatif

manajemen risiko yang

diterapkan untuk mengatasi

risiko yang dihadapi

Kualitatif Wawancara,

kuesioner,

diskusi

Analisis

Deskriptif

Berdasarkan informasi pada Tabel 5, metode analisis yang digunakan adalah

analisis deskriptif dan analisis risiko. Analisis risiko digunakan untuk menjawab

tujuan penelitian yang kedua, yaitu menganalisis seberapa besar probability dan

dampak risiko produksi pada usaha budidaya tomat cherry, data untuk analisis ini

menggunakan data kuantitatif. Sumber data kuantitatif adalah laporan keuangan

perusahaan dan produksi tomat cherry pada PD Pacet Segar.. Laporan ini dapat

memberikan informasi mengenai data yang dicari, karena penilaian risiko

digunakan dengan mengukur nilai penyimpangan terhadap return dari suatu asset.

Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama dan

ketiga, yaitu menganalisis sumber-sumber risiko yang ada pada budidaya tomat

cherry dan alternatif manajemen risiko yang diterapkan untuk mengatasi risiko

Page 39: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

24

yang dihadapi. Adapun data yang digunakan untuk analisis ini adalah data

kualitatif. Sumber data kualitatif diperoleh melalui kuesioner dan wawancara

dengan pihak perusahaan

4.4.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis sumber-sumber risiko

dan alternatif manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan untuk

meminimalkan risiko dan ketidakpastian yang dihadapi. Manajemen risiko yang

diterapkan berdasarkan pada penilaian perusahaan sebagai pengambil keputusan

secara subjektif. Identifikasi ini dilakukan untuk melihat apakah manajemen risiko

yang diterapkan efektif untuk meminimalkan risiko. Hal tersebut didasarkan pada

tingkat risiko yang dihadapi oleh perusahaan.

4.4.2 Analisis Kemungkinan Terjadinya Risiko

Risiko dapat diukur jika diketahui kemungkinan terjadinya risiko dan

besarnya dampak risiko terhadap perusahaan. Ukuran pertama dari risiko adalah

besarnya kemungkinan terjadinya yang mengacu pada seberapa besar probabilitas

risiko akan terjadi. Metode yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan

terjadinya risiko adalah metode nilai standar atau z-score. Metode ini dapat

digunakan apabila ada data historis dan berbentuk kontinus (desimal). Pada

penelitian ini, yang akan dihitung adalah kemungkinan terjadinya risiko pada

kegiatan produksi adalah data produksi tomat cherry pada 10 periode terakhir.

Menurut (Kountur 2006), langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan

perhitungan kemungkinan terjadinya risiko menggunakan metode ini dan

aplikasinya pada budidaya tomat cherry ini adalah:

1. Menghitung rata-rata kejadian berisiko (penurunan produksi tomat

cherry)

Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata penururnan produksi

tomat adalah:

x = xin

i=1

n

Dimana: = Nilai rata-rata dari kejadian berisiko

xi = Nilai per periode kejadian berisiko

n = Jumlah data

Page 40: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

25

2. Menghitung nilai standar deviasi dari kejadian berisiko

𝑠 = 𝑥𝑖 − 𝑥 𝑛

𝑖=1

𝑛 − 1

Dimana: s = Standar deviasi dari kejadian berisiko

xi = nilai per periode dari kejadian berisiko

= Nilai rata-rata dari kejadian berisiko

n = Jumlah data

3. Menghitung z-score

𝑧 =𝑥 − 𝑥

𝑠

Dimana: z = Nilai z-score dari kejadian berisiko

x = Batas risiko yang dianggap masih dalam taraf normal

= Nilai rata-rata dari kejadian berisiko

s = Standar deviasi dari kejadian berisiko

Jika hasil z-score yang diperoleh bernilai negatif, maka nilai tersebut berada

di sebelah kiri nilai rata-rata pada kurva distribusi normal dan sebaliknya jika nilai

z=score positif, maka nilai tersebut berada di sebelah kanan kurva distribusi z

(normal).

4. Mencari probabilitas terjadinya risiko produksi

Setelah nilai z-score dari budidaya tomat cherry diketahui, maka

selanjutnya dapat dicari probabilitas terjadinya risiko produksi yang diperoleh dari

Tabel distribusi z (normal) sehingga dapat diketahui berapa persen kemungkinan

terjadinya keadaan dimana produksi tomat cherry yang mendatangkan kerugian.

4.4.3 Analisis Dampak Risiko

Metode yang paling efektif digunakan dalam mengukur dampak risiko

adalah VaR (Value at Risk). VaR adalah kerugian terbesar yang mungkin terjadi

dalam rentang waktu tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan

tertentu. Penggunaan VaR dalam mengukur dampak risiko hanya dapat dilakukan

apabila terdapat data historis sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk mengukur

dampak dari risiko pada kegiatan budidaya tomat cherry. kejadian yang dianggap

merugikan berupa penurunan produksi sebagai akibat dari terjadinya sumber-

sumber risiko. Dalam menghitung VaR terlebih dahulu dihitung jumlah penurunan

Page 41: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

26

produksi tomat cherry setiap periode. Jumlah penurunan tersebut (dari batas

normal) kemudian dikalikan dengan harga yang terjadi pada periode yang sama

dan dikali berat rata-rata yang terjadi pada periode yang sama. Setelah didapat

angka kerugian dari masing-masing periode kemudian dijumlahkan dan dihitung

rata-ratanya, setelah itu dicarai berapa besar nilai standar deviasi atau

penyimpangan. Proses terakhir menetapkan batas toleransi kevalidan dan mencari

nilai VaR. Nilai VaR dapat dihitung dengan rumus berikut : (Kountur 2006).

𝑉𝑎𝑅 = 𝑥 + 𝑧 𝑠

𝑛

Dimana: VaR = Dampak kerugian yang ditimbulkan oleh kejadian berisiko

= Nilai rata-rata kerugian akibat kejadian berisiko

z = Nilai z yang diambil dari tabel distribusi normal dengan alfa 5%

s = Standar deviasi kerugian akibat kejadian berisiko

n = Banyaknya kejadian berisiko

4.4.4 Pemetaan Risiko

Menurut Kountur 2006, sebelum dapat menangani risiko, hal yang terlebih

dahulu perlu dilakukan adalah membuat peta risiko. Peta risiko adalah gambaran

mengenai posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu, yaitu sumbu vertikal yang

menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal yang menggambarkan

dampak, ataupun sebaliknya. Contoh layout peta risiko dapat dilihat pada

Gambar 6.

Besar

Kecil

Kecil Besar

Gambar 6. Peta Risiko

Sumber : (Kountur 2006)

Probabilitas (%)

Kuadran 1

Kuadran 4

Kuadran 3

Kuadran 2

Dampak (Rp)

Page 42: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

27

Probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko dibagi menjadi dua

bagian, yaitu besar dan kecil. Dampak risiko juga dibagi menjadi dua bagian,

yaitu besar dan kecil. Batas antara probabilitas atau kemungkinan besar dan kecil

ditentukan oleh manajemen, tetapi pada umumnya risiko yang probabilitasnya 20

persen atau lebih dianggap sebagai kemungkinan besar, sedangkan kurang dari 20

persen dianggap sebagai kemungkinan kecil (Kountur 2006).

4.4.5 Penanganan Risiko

Berdasarkan hasil pemetaan risiko, maka selanjutnya dapat ditetapkan

strategi penanganan risiko yang sesuai. Terdapat dua strategi yang dapat

dilakukan untuk menangani risiko, yaitu:

1. Penghindaran Risiko (Preventif)

Strategi preventif dilakukan untuk risiko yang tergolong dalam

probabilitas risiko yang besar. Strategi preventif akan menangani risiko yang

berada pada kuadran 1 dan 2. Penanganan risiko dengan menggunakan strategi

preventif, maka risiko yang ada pada kuadran 1 akan bergeser menuju kuadran 3

dan risiko yang berada pada kuadran 2 akan bergeser menuju kuadran 4 (Kountur

2006). Penanganan risiko menggunakan strategi preventif dapat dilihat pada

Gambar 7.

Probabilitas (%)

Besar

Kecil

Kecil Besar Dampak (Rp)

Gambar 7. Preventif Risiko

Sumber : (Kountur 2006)

Kuadran 1

Kuadran 4

Kuadran 3

Kuadran 2

Page 43: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

28

2. Mitigasi Risiko

Strategi mitigasi digunakan untuk meminimalkan dampak risiko yang

terjadi. Risiko yang berada pada kuadran dengan dampak yang besar diusahakan

dengan menggunakan strategi mitigasi dapat bergeser ke kuadran yang memiliki

dampak risiko yang kecil. Strategi mitigasi akan menangani risiko sedemikian

rupa sehingga risiko yang berada pada kuadran 2 bergeser ke kuadran 1 dan risiko

yang berada pada kuadran 4 bergeser ke kuadran 3. Strategi mitigasi dapat

dilakukan dengan metode diversifikasi, penggabungan, dan pengalihan risiko

(Kountur 2006). Mitigasi risiko dapat dilihat pada Gambar 8.

Probabilitas (%)

Besar

Kecil

Kecil Besar Dampak (Rp)

Gambar 8. Mitigasi Risiko

Sumber : (Kountur 2006)

Kuadran 1

Kuadran 4

Kuadran 3

Kuadran 2

Page 44: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

V KERAGAAN PERUSAHAAN

5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Perusahaan Dagang (PD) Pacet Segar, merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang budidaya dan pemasaran komoditas holtikultura,

khususnya sayuran segar. PD Pacet Segar didirikan oleh Alm. Bapak H. Mastur

Fuad pada tahun 1970. Pada awalnya PD Pacet Segar merupakan suatu usaha

dengan skala kecil yang dilakukan pada sebidang lahan seluas 400 m2 dan

merupakan suatu usaha produksi pertanian yang dikelola secara kekeluargaan.

Seiring dengan perjalanan waktu, pada waktu 1975 PD Pacet Segar bergabung

dengan petani-petani daerah sekitar dan membentuk sutu kelompok tani bersama

yang beranggotakan 20 orang, kelompok bersama tersebut di bentuk atas anjuran

dan binaan Dinas Pertanian Pangan Dati II Cianjur. Tujuan dengan bergabungnya

PD Pacet Segar dengan petani-petani tersebut adalah untuk menjalin kerjasama

diantara sesama petani sayuran, baik dalam aspek budidaya, pasca panen, maupun

pemasaran sebagai upaya peningkatan produksi dan mutu sayuran yang dihasilkan

agar lebih menguntungkan.

PD Pacet Segar memiliki visi yaitu, menjangkau kesejahteraan khalayak

banyak, meningkatkan kesejahteraan petani dan konsumen, meningkatkan

pendapatan para petani. Selain itu, PD Pacet Segar juga memiliki misi untuk

mencapai visinya, yaitu memberi pelayanan yang terbaik untuk konsumen,

mengutamakan kualitas produk yang optimal dan menjadikan karyawan sebagai

aset (bagian) dari perusahaan.

Modal awal yang digunakan untuk mendirikan PD Pacet Segar berjumlah

Rp. 5.000.000,00 yang berasal dari dalam keluarga. Aset awal yang dimiliki

perusahaan berupa lahan kebun milik pribadi seluas 400 m², yang digunakan

untuk menanami jenis sayuran lokal. Seiring dengan perkembangan perusahaan,

lahan kebun yang dimiliki meningkat seluas 4 hektar, dengan jenis sayuran yang

diusahakan adalah jenis sayuran lokal, seperti wortel, buncis, baby buncis, tomat

cherry, selada, selada air, timun Jepang dan brokoli.

Mulai Tahun 1980, PD Pacet Segar mulai menjalin kerjasama dengan

beberapa perusahaan, diantaranya dengan PT Brassica dan CV Mekar. Kerjasama

Page 45: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

30

yang terjalin tersebut, mempermudah PD Pacet Segar dalam memasarkan

sayurannya ke sebagian daerah yang ada di Jakarta, seperti Pasar Mayestik, Pasar

Blok M, Pasar Cikini, dan lain-lain. Pada tahun 1983, PD Pacet Segar dapat

menembus Pasar Swalayan yaitu PT.HERO Supermarket di Jakarta. Pada saat itu

PD Pacet Segar ditetapkan sebagai pemasok tetap sampai dengan tahun 2008.

Saat itu belum banyak pengusaha lokal yang dapat memasukan produknya ke

pasar swalayan, sehingga PD Pacet Segar selain memasok sayuran segar, juga

memasok sayuran olahan seperti timun asinan. Pada tanggal 1 September 1991

dalam acara yang di prakarsai oleh Dapertemen Perdagangan dan AP3I (Asosiasi

Pusat Pertokoan dan Pembelanjaan Indonesia ) di Jakarta, PD Pacet Segar

menandatangani kontrak kerjasama dengan PT Fine Food Corporation (PT

FFCo), dalam pembuatan sayuran acar. Selain itu PD Pacet Segar melakukan

kerjasama lebih lanjut dengan HIPPI dan HERO Supermarket itu dikukuhkan

dengan ditandatanganinya pada tanggal 5 September 1991 di JDC (Jakarta

Desaign Center), kerjasama ini ditandai dengan penyerahan dua buah traktor oleh

PT. HERO Supermarket kepada PD Pacet Segar.

Seiring dengan peningkatan penjualan produk sayuran, PD Pacet Segar

sering mengikuti kegiatan-kegiatan pameran, untuk lebih memperkenalkan produk

sayuran yang dihasilkannya. Melalui kegiatan pameran tersebut, akhirnya PD

Pacet Segar menjadi ” Tenant of Incubator of Agribusiness ” IPB pada tahun

1995. Selama kurang lebih 4 tahun, PD Pacet Segar berada dalam pengawasan

PIAA-IPB untuk memperoleh bimbingan manajemen, pemasaran, adiministrasi

dan keuangan. Melalui PIAA-IPB inilah Pacet Segar mendapat perhatian dari

lembaga keuangan seperti BNI dan Telkom.

Pada tanggal 31 Januari 1995 PD Pacet Segar mendaftarkan usahanya pada

Dinas Perdagangan Kabupaten Cianjur, sehingga badan hukum yang dimilki

perusahaan berupa PD Pacet Segar dengan nomor : SIUP 003/10.7/PM/B/I/1995.

Hal ini ditujukan untuk mengantisipasi perusahaan dengan harapan memperoleh

kemajuan usaha yang lebih baik. Pada tanggal 28 Januari 1995 PD Pacet Segar

tercatat dalam sertifikat keanggotaan pada Inkubator Agribisnis dan Agroindustri

Institut Pertanian Bogor.

Page 46: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

31

Adanya kontrak kerjasama PD Pacet Segar dengan beberapa perusahaan,

membawa pengaruh yang baik, hal ini terbukti dengan banyaknya tawaran

bekerjasama dengan pihak-pihak perusahaan besar yang diterima oleh PD Pacet

Segar. Sehingga perusahaan mendapatkan peningkatan omset penjualan mencapai

7 ton per minggu. PD Pacet Segar terus melakukan pengembangan pemasaran,

selain HERO yang menjadi pasar utama, pada saat ini perusahaan juga

bekerjasama dengan Makro yang ditandai dengan adanya penandatangan kontrak

kerjasama pada tanggal 27 November 1997. Selain itu, pada tahun 2002 PD Pacet

Segar juga menjalin kerjasama dengan PT. Wiguna Makmur dan PT. Simplot

Agritama (Mc Donalds), serta pada bulan Desember 2003 perusahaan

bekerjasama dengan Wendy’s akhir tahun 2009.

Pada akhir tahun 2009, PD Pacet Segar memutuskan penjualannya dengan

swalayan dan Mc Donald karena adanya pelanggaran kesepakatan oleh pihak

tersebut. Diantara pelanggaran tersebut adalah adanya keterlambatan jangka

waktu pembayaran tagihan. Pada awalnya jangka waktu pembayan yang

disepakati adalah dua minggu setelah barang dikirim, namun pada kenyataannya

pembayaran diundur sampai 3 bulan. Hal ini menyebabkan perputaran uang dalam

bisnis sedikit tersendat, sehingga PD Pacet Segar memutuskan untuk

menghentikan kerjasama dengan Swalayan dan Mc Donald. Pada tahun ini (2012)

PD Pacet Segar hanya mendistribusikan sayuran segar yang dihasilkan ke ICDF

(International Cooperation Development Fund) Bogor, industri pengolahan (PD.

Pusaka Tani) dan pasar tradisional.

5.2 Lokasi Perusahaan

Lokasi PD Pacet Segar berada di Desa Ciherang No. 48, Kecamatan Pacet,

Kabupaten Cianjur. Wilayah ini merupakan daerah dataran tinggi yang termasuk

ke dalam kawasan Gunung Gede Pangrango. Desa Ciherang terletak pada

ketinggian 1.100 m dpl, dengan topografi berbukit 82 persen, landai 18 persen dan

tingkat kemiringan 50-60 persen. Wilayah dataran tinggi Kecamatan Pacet

merupakan daerah bersuhu antara 16,30-24,2

0C, serta kelembaban udara 66

persen. Curah hujan 3.402 mm/tahun dengan hari hujan 263 hari/thn. Jenis tanah

adalah Andosol dengan pH 5,5-6,2 sehingga daerah ini merupakan daerah sentra

produksi pertanian khususnya sayuran.

Page 47: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

32

5.3 Struktur Organisasi Perusahaan

PD Pacet Segar merupakan perusahaan keluarga yang pengelolaannya pun

dilakukan secara kekeluargaan, sehingga manajemen perusahaan dikendalikan

oleh anggota keluarga. Struktur organisasi yang diterapkan oleh masih sederhana,

dimana pembagian kerja yang ada dalam struktur organisasi PD Pacet Segar,

terdiri dari pimpinan, sekretaris, bendahara, dan 4 kepala seksi, yaitu kepala seksi

pengadaan dan produksi, kepala seksi pasca panen, kepala seksi pemasaran dan

kepala seksi transportasi. PD Pacet Segar merupakan perusahaan dengan skala

kecil dan pembagian kerjanya masih sederhana, sehingga PD Pacet Segar

menggunakan tipe organisasi garis atau tipe organisasi lini (line organization).

Tipe organisasi lini memiliki ciri-ciri, antara lain organisasi masih berskala kecil

dan spesialisasi kerja masih terbatas. Struktur organisasi PD Pacet Segar dapat

dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Struktur Organisasi PD Pacet Segar Tahun 2012

Tugas dari masing-masing jabatan tersebut adalah :

1. Pimpinan

Bertanggung jawab atas seluruh aktifitas dan kegiatan operasional

perusahaan, mengawasi seluruh kegiatan di perusahaan, baik itu di kebun

Pimpinan

(H. Abdul Halim)

Sekretaris

(Lilis Sumiati)

Bendahara

(Hj. Wawa Wapiroh)

Kasie Pengadaan

dan Budidaya

(H. Abdul Halim)

Kasie Pasca

Panen

(H.Abdul Halim)

Kasie

Transportasi

(H. Dadang)

Kasie

Pemasaran

(H.Unang)

Karyawan Harian

Page 48: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

33

tempat budidaya, di gudang tempat pengemasan maupun pada kegiatan

pemasaran.

2. Sekretaris

Bertugas mencatat semua pesanan sayuran yang masuk dan yang akan

dikirim. Di samping itu, sekretaris juga bertugas mencatat pembukuan dan

penyampaian informasi yang diterima dari luar perusahaan, serta sebagai

wakil pimpinan apabila pimpinan tidak berada di tempat.

3. Bendahara

Bertugas mencatat laporan keuangan secara teratur dan berkala sehingga

posisi keuangan perusahaan dapat diketahui, menerima hasil pembayaran

dari penjualan, mengurus upah dan gaji pegawai, menyimpan uang yang

diterima perusahaan serta mencatat administrasi dari seluruh kegiatan yang

ada di perusahaan.

4. Kepala Seksi Pengadaan dan Budidaya

Bertugas menangani pengadaan input, mulai dari kegiatan produksi

tanaman seperti, persiapan lahan, pengolahan lahan, penyediaan saprotan,

pengendalian hama dan penyakit tanaman, serta pemeliharaan sampai siap

untuk dipanen.

5. Kepala Seksi Pasca Panen

Bertugas menangani hasil produksi sampai pemasaran, mengendalikan

seluruh kegiatan yang terkait dengan ketersediaan pasokan di gudang

pengemasan dan penyimpanan.

6. Kepala Seksi Transportasi

Bertugas menangani pengiriman barang hingga sampai ke tangan

konsumen dan bertanggung jawab atas ketepatan pengiriman barang ke

konsumen.

7. Kepala seksi Pemasaran

Bertugas memasarkan produk yang dihasilkan, menjajaki dan mencari

kemungkinan untuk memperluas jangkauan pemasaran serta bertugas

menangani penerimaan permintaan dan pemenuhan sayuran sesuai dengan

permintaan konsumen.

Page 49: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

34

5.4 Deskripsi Kegiatan Bisnis

PD Pacet Segar merupakan salah satu perusahaan agribisnis yang memiliki

unit bisnis yang lengkap, mulai dari kegiatan budidaya, penanganan pasca panen

hingga pemasaran komoditas holtikultura khususnya sayuran. Seiring dengan

perkembangan usaha di bidang budidaya sayuran dan semakin ketatnya

persaingan diantara perusahaan yang bergerak dalam usaha yang sejenis, maka PD

Pacet Segar bekerja sama dengan anak perusahaan yaitu Pusaka Tani untuk

menambah unit bisnis yaitu bisnis pengolahan sayuran.

5.4.1 Pengadaan Input

Dalam hal pengadaan sarana produksi seperti bibit, pupuk, peralatan

pertanian seperti cangkul, bambu, mulsa, ajir, hand sprayer, serta obat-obatan, PD

Pacet Segar memperolehnya dari berbagai pemasok di daerah sekitar Cipanas dan

Cianjur. Sedangkan dalam hal pengadaan pupuk kandang yang terbuat dari

kotoran ayam, diperoleh dari peternak di Daerah Ciherang dan Cugenang.

Kegiatan pengadaan sarana produksi dilakukan ketika akan memulai kegiatan

budidaya sayuran.

Dalam mendistribusikan sayuran, PD Pacet Segar tidak hanya memperoleh

hasil budidaya dari kebun sendiri, melainkan juga mendapatkan tambahan

pasokan sayuran segar dari petani yang berasal dari sekitar Daerah Cipanas dan

Cianjur. Hal ini dikarenakan PD Pacet Segar yang hanya membudidayakan

beberapa jenis sayuran saja seperti baby buncis, buncis, tomat cherry, brokoli,

timun jepang dan selada air, serta faktor luas lahan yang digunakan dalam proses

budidaya yang tidak terlalu besar dan belum terpenuhinya permintaan dari

konsumen Dikarenakan PD Pacet Segar hanya bisa menghasilkan dan

menyediakan sebagian dari jumlah permintaan konsumen, maka dalam hal

pemenhuhan kebutuhan konsumen tehadap sayuran, PD Pacet Segar juga

mempunyai pemasok utama yang disebut mitra tani yang memiliki peranan dalam

hal pengadaan dan penambahan bahan baku. Pada Tahun 2012 jumlah mitra tani

bahan baku sayuran ke PD Pacet Segar berjumlah 20 orang.

Kemitraan yang dilakukan PD Pacet Segar terbagi menjadi 2 kelompok,

yaitu :

Page 50: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

35

1. Mitra Tani Tetap, terdiri dari sekumpulan petani yang merupakan pemasok

tetap dan terikat, yang tergabung secara resmi pada kelompok tani Pusaka

Tani, dengan jumlah sebanyak 20 orang. Kewajiban yang yang harus

dipenuhi oleh mitra tani tetap ini adalah senantiasa harus memenuhi

pasokan sayuran secara kontinyu yang dibutuhkan oleh PD Pacet Segar

untuk memenuhi permintaan pasar. Selain kewajiban yang harus

dipertanggungjawabkan, mitra tani tetap berhak mendapatkan hak nya

yaitu mendapatkan pembayaran setiap 1 minggu, atas hasil panen yang

diberikan kepada PD Pacet Segar.

2. Mitra Tani Lepas, terdiri dari sekumpulan petani diluar anggota kelompok

tani Pusaka Tani. Kewajiban yang harus dipenuhi oleh mitra tani lepas ini

adalah menyediakan sayuran yang dibutuhkan oleh PD Pacet Segar apabila

pasokan dari mitra tani tetap kurang mencukupi, sehingga pengiriman

yang dilakukan oleh mitra tani lepas bersifat tidak kontinyu. Hak dari

kelompok mitra tani lepas ini adalah hasil panen yang diperoleh, bukan

hanya untuk PD Pacet Segar saja, mereka berhak untuk memasok ke

perusahaan lain atau tempat pemasaran lain, dan juga transaksi

pembayaran dilakukan langsung pada hari dimana sayuran selesai dipasok.

5.4.2. Proses Produksi

PD Pacet Segar menggunakan teknik budidaya semi tradisional, dimana

perusahaan tidak menggunakan greenhouse dalam membudidayakan sayurannya.

Peralatan yang digunakan dalam kegiatan budidaya juga tergolong masih

sederhana seperti cangkul, golok dan garpu tanah. Dalam kegiatan budidaya

sayuran, PD Pacet Segar meggunakan lahan seluas 4 hektar untuk kegiatan

budidaya, dengan perincian 5000 m2 berlokasi di Desa Mekar Sari, 15.000 m

2

berlokasi di Desa Cugenang dan 20.000 m2 berlokasi di Desa Ciherang. Jenis

sayuran yang dibudidayakan pada tahun 2012, antara lain wortel, buncis, baby

buncis, tomat cherry, selada, selada air, timun jepang dan brokoli. Tomat cherry

ditanam di Desa Cugenang karena lokasi yang dekat dengan perusahaan, sehingga

kegiatan budidayanya dapat dengan mudah dikontrol.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan budidaya tomat

cherry adalah :

Page 51: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

36

1. Persiapan Lahan

Dalam hal persiapan lahan untuk ditanami, diperlukan adanya kesesuaian

pemakaian lahan dengan syarat tumbuh tanaman. Beberapa langkah dalam

persiapan lahan antara lain penentuan lokasi, pengolahan lahan

(pencangkulan, penggemburan dan pembuatan bedengan).

2. Penanaman

Setelah dilakukannya persiapan lahan, maka langkah selanjutnya adalah

penanaman. Siklus satu kali produksi tomat cherry adalah empat bulan,

tanaman baru bisa dipanen pada bulan ke-3. Masa panen normal tomat

cherry adalah dua bulan atau 15 kali panen. Pemanenan dilakukan setiap

tiga hari sekali.

3. Pemeliharaan

Pemeliharaan meliputi pemupukan, penyulaman, pengairan, penyiangan

serta pengendalian hama dan penyakit.

4. Panen

Sebelum melakukan pemanenan, hal yang perlu diperhatikan adalah waktu

dan cara pemanenan. Waktu pemanenan harus disesuaikan dengan

keadaan dan sifat hasil panen yang diinginkan, harus mempertimbangkan

apabila pemanenan dilakukan lebih awal, atau melewati waktu seharusnya,

apakah berdampak pada mutu sayuran yang dipanen. Pemanenan terhadap

tomat cherry dilakukan setiap 2-3 hari sekali.

5.4.3 Pemasaran

Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,

menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain.

PD Pacet Segar menjalin kerjasama dengan ICDF (International

Cooperation Development Fund) Bogor. Bibit tomat cherry yang dibudidayakan

didapatkan langsung dari ICDF dan tomat hasil budidaya dipasarkan langsung ke

ICDF. Harga ditetapkan berdasarkan persetujuan kedua belah pihak, apabila ada

kenaikan biaya produksi atau perubahan harga pasar, maka kedua pihak ini akan

mendiskusikan dan menetapkan harga tomat sesuai kesepakatan.

Page 52: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

37

5.4.5 Deskripsi Keuangan Perusahaan

PD Pacet Segar, masih menggunakan sistem pencatatan keuangan yang

masih sederhana, pemasukan dan pengeluaran tidak dicatat secara terperinci,

hanya secara garis besarnya saja. Sehingga dalam pencatatan keuangan yang ada

di perusahaan, masih terlihat ketidakjelasan dan terlihat seperti kekurangan data

yang diperoleh dalam mengalokasikan anggaran dana dan pemasukan perusahaan.

PD Pacet Segar, seharusnya menggunakan informasi akuntansi dalam menyusun

laporan keuangan, sehingga dapat bermanfaat dalam pengajuan kredit pada

lembaga keuangan, guna mengembangkan usaha yang ada di PD Pacet Segar.

5.5. Deskripsi Sumber Daya Perusahaan

Sumber daya perusahaan adalah semua kekayaan atau asset yang dimiliki

perusahaan dan dipergunakan dalam setiap kegiatan perusahaan, mulai dari

kegiatan produksi hingga kegiatan pemasaran. Sumber daya yang dimiliki oleh

PD Pacet Segar terdiri dari sumber daya fisik, sumber daya modal dan sumber

daya manusia.

5.5.1 Sumber Daya Fisik

PD Pacet Segar selain melakukan kegiatan sebagai petani atau penghasil

komoditas sayuran, juga bertindak sebagai pedagang pengumpul yang membeli

sayuran dari petani lain, atau kelompok tani yang kemudian perusahaan

memasarkan langsung kepada konsumen, baik kepada lembaga konsumen,

maupun konsumen perseorangan. Oleh karena itu, sumber daya fisik yang dimiliki

oleh PD Pacet Segar terdiri dari seluruh asset/ kekayaan perusahaan yang

digunakan dalam kegiatan budidaya hingga kegiatan pemasaran. Sumber daya

fisik yang dimiliki oleh PD Pacet Segar, dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 5. Sumber Daya Fisik PD Pacet Segar Tahun 2012

No Jenis Sumber Daya Fisik Jumlah Keterangan

1 Tanah 4 ha Lahan Budidaya

2 Bangunan ± 600 m2

Packing house dan tempat

penyimpanan sayuran/ ruang

pendingin

3 Kendaraan Operasional 3 unit 1 mobil pick up dan 2 mobil yang

dilengkapi dengan box pendingin.

4 Peralatan Budidaya

Page 53: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

38

Dalam kegiatan budidaya, PD Pacet Segar menggunakan berbagai macam

peralatan untuk menunjang setiap proses budidaya yang dilakukan. Peralatan

budidaya yang digunakan oleh perusahaan dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 6 Peralatan Budidaya yang digunakan oleh PD Pacet Segar

No Jenis Peralatan Jumlah ( unit ) Umur ekonomis

( tahun)

1 Sprayer Gendong 2 5

2 Generator 2 10

3 Pompa air 2 5

4 Cangkul, Golok 6 5

5 Ember 2 2

6 Mulsa Plastik - 1

Sumber : PD Pacet Segar, 2012

5.5.2. Sumber Daya Modal

PD Pacet Segar memiliki sumber daya modal yang digunakan dalam

menjalankan dan memperlancar seluruh kegiatan usahanya. Sumber daya modal

yang dimiliki perusahaan, dikatagorikan menjadi 2 jenis yaitu sumber daya modal

fisik dan sumber daya modal kerja. Sumber daya modal fisik yang dimiliki oleh

PD Pacet Segar berupa tenaga kerja yang terampil, tekun dan cekatan. Sedangkan

sumber daya modal kerja yang dimiliki perusahaan berupa modal awal perusahaan

yang berasal dari keluarga sendiri sebesar Rp 5.000.000,00. Pada Tahun 2007, PD

Pacet Segar memiliki asset/ kekayaan sebesar Rp 6 milyar. Asset tersebut

dialokasikan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya, yaitu dengan

melakukan pembelian sejumlah tanah untuk lahan budidaya, mendirikan

bangunan packing house, pembelian mesin-mesin produksi dan pembelian

transportasi untuk pemasaran.

5.5.3. Sumber Daya Manusia

PD Pacet Segar memiliki tenaga kerja sebanyak 20 orang yang terbagi

menjadi 15 orang tenaga kerja tidak tetap dan 5 orang tenaga kerja khusus atau

tenaga kerja inti yang tergabung dalam struktur organisasi. Tenaga kerja harian

terlibat dalam seluruh kegiatan budidaya, sedangkan tenaga kerja khusus atau

tenaga kerja inti mempengaruhi jalannya perusahaan yang masing-masing

Page 54: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

39

bertindak sebagai pimpinan yang merangkap sebagai kasie pasca panen,

pengadaan dan budidaya, bendahara, sekretaris, kasie transportasi, dan kasie

pemasaran. Tenaga kerja inti tersebut berpengaruh dalam proses pengambilan

keputusan dan bertanggungjawab untuk melaksanakan fungsi manajemen. Karena

PD Pacet Segar merupakan perusahaan keluarga, maka tenaga kerja inti yang ada

di perusahaan berasal dari anggota keluarga. Sedangkan tenaga kerja harian

direkrut dari warga sekitar perusahaan, dengan tujuan untuk meningkatkan

pendapatan warga sekitar.

Page 55: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

VI ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY

6.1 Identifikasi Sumber-Sumber Risiko

PD Pacet Segar melakukan budidaya tomat cherry segara kontinu dari

musim ke musim. Dalam satu kali musim tanam atau periode tanam, PD Pacet

Segar menanam sebanyak 2000 tanaman. Pada kegiatan usaha budidaya tomat

cherry pada PD Pacet Segar terdapat beberapa risiko produksi yang dapat

menghambat jalannya usaha budidaya ini. Langkah awal yang dilakukan dalam

menganalisis risiko produksi adalah dengan mengidentifikasi sumber-sumber

risiko produksi. Proses identifikasi sumber-sumber risiko ini dilakukan dengan

cara pengamatan langsung dilapangan, wawancara dengan pihak terkait, dan

laporan produksi tomat cherry pada PD Pacet Segar. Identifikasi dengan cara

pengamatan langsung dilakukan dengan mengikuti secara langsung alur produksi

tomat cherry, yaitu mulai dari penanaman bibit tomat, penyiangan, penyulaman,

perempelan, pemupukan, pencegahan dan pemberantasan hama penyakit, panen,

penyortiran, pengepakan, dan pengiriman.

Secara umum risiko produksi tomat cherry yang dihadapi oleh PD Pacet

Segar adalah matinya tanaman tomat pada masa produktifnya dan tomat busuk

atau rusak. Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung dilapangan,

wawancara, dan analisis laporan produksi tomat cherry pada PD Pacet Segar,

ditemukan beberapa hal yang teridentifikasi sebagai sumber risiko produksi tomat

cherry. Sumber-sumber risiko produksi tersebut adalah rendahnya produksi tomat

cherry yang disebabkan oleh perubahan cuaca, serangan hama yang mengganggu

produksi tomat cherry, penyakit tanaman, sumer daya manusia, dan kualitas bibit.

Perhitungan besarnya risiko produksi yang ditimbulkan dilihat dari produksi

normal tanaman tomat cherry per tanaman. Pada kondisi normal produktivitas

tomat cherry 2 kg/tanaman, namun dengan adanya sumber-sumber risiko yang

menyebabkan terjadinya risiko produksi, maka produktivitas tomat berfluktuasi.

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, produktivitas tomat cherry pada PD

Pacet Segar dari Mei 2010 – Februari 2012 berkisar antara 0,27 – 2,27kg/tanaman.

Proses identifikasi terhadap sumber risiko dilakukan dengan cara melihat

urutan kejadian beberapa sumber risiko yang terjadi, kejadian tersebut bisa saling

Page 56: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

41

berhubungan dan terpisah satu sama lainnya. Sebagai contoh sumber risiko yang

terjadi pada satu waktu adalah perubahan cuaca, penyakit, dan hama. Perubahan

cuaca merupakan salah satu sumber risiko yang menyebabkan tanaman tomat

terjangkit penyakit dan terserang hama. Perubahan cuaca juga berpengaruh

terhadap kematian tanaman tersebut, namun dengan adanya perubahan cuaca yang

tidak stabil menyebabkan tanaman tersebut terjangkit penyakit dan akhirnya mati.

Selain itu perubahan cuaca juga menyebabkan tanaman tomat terserang hama dan

menyebabkan tanaman tersebut mati atau buahnya rusak. Berdasarkan contoh dan

pemaparan diatas maka dibutuhkan kejelian dan ketelitian dalam proses

mengidentifikasi sumber risiko dan pengaruh sumber risiko terebut terhadap

kematian tomat dan kerusakan buah tomat. Penentuan sumber risiko produksi

dalam budidaya tomat cherry dilakukan dengan cara melihat urutan kejadian

sumber risiko, sumber risiko yang terdekat dengan kematian atau kerusakan buah,

maka sumber risiko tersebut yang berpengaruh terhadap munculnya risiko

produksi. Penjelasan dari kelima sumber risiko yang telah teridentifikasi pada

budidaya tomat cherry pada PD Pacet Segar akan dijelasakan dibawah ini.

1. Perubahan cuaca

Cuaca yang tidak menentu, khususnya untuk wilayah Cipanas dan

sekitarnya berpengaruh negatif kepada budidaya tomat cherry. Dengan adanya

perubahan cuaca yang sangat signifikan menjadi salah satu sumber risiko produksi

yang sangat dirasakan dampaknya oleh pelaku usaha yaitu PD Pacet Segar. Hal

tersebut disebabkan karena produktifitas tomat cherry akan mengalami gangguan

apabila dihadapkan pada kondisi cuaca yang ekstrim. Selain itu juga

menyebabkan banyaknya tanaman yang mati dan rentan terserang hama dan

penyakit.

2. Hama

Hama merupakan salah satu sumber risiko produksi pada budidaya tomat

cherry. Hama yang sering menyerang tomat cherry adalah White fly (Bemesia

tobaci), Leafminer (Liriomyza trifolli), thrips, dan ulat buah (Heliotis armigera).

a. White fly menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun dan

menghasilkan empedu madu yang menyebabkan daun menjadi keriput

kecoklatan.

Page 57: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

42

Gambar 10 White Fly Pada Daun Tomat

Kutu ini termasuk famili Aleyrodidae dari ordo Hemiptera. Kutu ini bila

terganggu akan berhamburan seperti kabut atau kepul putih. Ciri-ciri dari kutu ini

adalah memiliki panjang ± 1 mm berwarna putih kekuning-kuningan, tertutup

tepung seperti lilin putih, memiliki 2 pasang sayap berwarna putih dengan

bentangan ± 2 mm, dan bermata merah. Lalat putih betina berukuran lebih besar

dari pada lalat jantan. Telur berbentuk elips sepanjang antara 0,2-0,3 mm. Panjang

pulpa ± 0,7 mm, berbentuk oval serta datar dan badannya seperti sisik pada daun.

Gejala yang ditimbulkan bagi tanaman yang terserang hama ini adalah

tanaman tomat yang terserang seperti diselimuti tepung putih yang bila dipegang

akan berterbangan. Serangan mengakibatkan pertumbuhan tanaman

terhambat/kerdil, daun mengecil, dan menggulung ke atas.

b. Hama Leafminer menyerang tanaman pada stadium larva dan dewasa

dengan cara membuat alur gerakan pada bawah epidermis daun yang

menyebabkan daun menjadi kuning kekeringan.

Gambar 11 Serangan Leafminer pada Daun Tomat

c. Thrips menyerang tanaman pada bagian daun muda, bunga dan buah.

Hama ini biasanya menetap di bagian bawah daun.

Page 58: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

43

Kutu daun thrips termasuk famili Thripidae dari ordo Thysanoptera. Kutu

daun ini memiliki ciri dengan panjang thrips antara 1-1,2 mm, berwarna hitam,

bergaris merah atau tidak bercak merah. Nimfa (thrips muda) berwarna putih atau

putih kekuningan, tidak bersayap dan kadang-kadang berbercak merah. Thrips

dewasa bersayap dan berambut berumbai-rumbai. Telur thrips berbentuk seperti

ginjal atau oval.

Tanaman yang terserang hama ini akan mengisap cairan pada permukaan

daun dimana daun yang telah diisap menjadi berwarna putih seperti perak karena

udara masuk ke dalamnya. Bila terjadi serangan hebat, daun menjadi kering dan

mati. Tanaman muda yang terserang akan layu dan mati.

d. Ulat buah menyerang tanaman dengan cara memakan buah sehingga

berbentuk lubang.

Ulat buah memiliki Ciri-ciri dengan panjang ulat ± 4 cm dan akan makin

panjang pada temperatur rendah. Warna ulat bervariasi dari hijau, hijau kekuning-

kuningan, hijau kecoklat-coklatan, kecoklat-coklatan sampai hitam. Pada badan

ulat bagian samping ada garis bergelombang memanjang, berwarna lebih muda.

Pada tubuhnya kelihatan banyak kutil dan berbulu. Telur berbentuk bulat

berwarna kekuning-kuningan mengkilap dan sesudah 2-4 hari berubah warna

menjadi coklat. Panjang sayap ngengat bila dibentangkan ± 4 cm dan panjang

badan antara 1,5-2,0 cm. Sayap bagian muka berwarna coklat dan sayap belakang

berwarna putih dengan tepi coklat.

Hama ulat ini menyerang daun, bunga dan buah tomat. Ulat ini sering

membuat lobang pada buah tomat secara berpindah-pindah. Buah yang dilubangi

pada umumnya terkena infeksi sehingga buah menjadi busuk lunak.

3. Penyakit

Penyakit yang menyerang tanaman tomat cherry merupakan salah satu

sumber risiko produksi. Penyakit pada tomat ini dapat disebabkan oleh cendawan

dan bakteri.

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan terdiri atas penyakit layu

(Fusarium oxysporum), embun tepung (Peronospora parasitica), bercak daun

(Cercospora sp.), dan busuk daun (Phytophthora infestans). Penyakit layu yang

disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporium menyerang bibit di persemaian

Page 59: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

44

dan tanaman dewasa dengan gejala tanaman tampak layu. Bagian yang terserang

akan lunak dan berair, tetapi tidak mengeluarkan cairan lendir berwarna putih dari

bagian yang busuk tersebut. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit embun tepung

adalah pada permukaan daun atas tampak bercak nekrotik berwarna kekuningan

dan jika daun dibalik tampak tepung berwarna putih keabuabuan. Penyakit bercak

daun memiliki gejala terjadi bercak klorosis berbentuk lingkaran, berwarna

kuning dan terdapat bintik hitam pada bagian tengah lingkaran. Penyakit busuk

daun menyerang semua tahap perkembangan tanaman. Gejala yang ditimbulkan

yaitu adanya bercak hitam kecoklatan yang pada kondisi lingkungan mendukung

seperti kelembaban tinggi, dapat meluas dengan cepat sehingga menyebabkan

kematian.

Penyakit pada tanaman tomat yang disebabkan oleh bakteri adalah

penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Pseudomonas solanacearum. Patogen

dari penyakit ini menyerang jaringan pengangkut air sehingga translokasi air dan

hara terganggu. Akibatnya tanaman menjadi layu, kuning, kerdil, dan akhirnya

mati. Bagian tanaman yang busuk karena patogen ini mengeluarkan cairan

berwarna putih seperti lendir.

4. Sumber daya manusia

Sumberdaya manusia merupakan faktor penting dalam kegiatan produksi

di perusahaan, karena sumber daya manusia menentukan baik buruknya proses

produksi. Pada budidaya tomat cherry, sumber risiko berasal dari kesalahan

tenaga kerja dalam melakukan pemupukan tanaman, sehingga tanaman mati

karena jarak antara pupuk terlalu dekat dengan tanaman tomat. Walaupun sudah

diingatkan oleh pihak penanggung jawab produksi, tapi pada setiap periode tanam

masih ada tanaman yang mati karena kesalahan pemupukan. Oleh karena itu

kesalahan pemupukan ini termasuk salah satu sumber risiko produksi pada

budidaya tomat cherry.

5. Kualitas Bibit

Kualitas bibit merupakan salah satu sumber risiko yang berpengaruh besar

pada proses budidaya tomat cherry pada PD Pacet Segar. Bibit yang digunakan

dalam budidaya diperoleh dari mitra yaitu ICDF (International Cooperation

Development Fund) Bogor. Kualitas bibit yang diberikan oleh ICDF tidak selalu

Page 60: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

45

bagus, hal ini dikemukakan oleh H. Halim selaku penanggung jawab produksi.

Produktivitas normal tomat cherry adalah 1,5 – 2,5 kg/tanaman. apabila

produktifitas tanaman kurang dari batas normal tersebut, maka produksi tomat

cherry pada periode tersebut dipengaruhi oleh kualitas bibit. Mengenai bibit yang

memeiliki kualitas rendah, perusahaan sudah pernah melakukan komplain

terhadap kualitas bibit kepada ICDF, namun sampai saat ini kualitas bibit yang

dikirimkan masih ada yang kualitasnya buruk. Perusahaan masih menerima bibit

yang dikirimkan oleh ICDF karena bibit tomat cherry tidak dijual di pasaran.

6.2 Analisis Probabilitas Risiko Produksi

Hasil identifikasi terhadap sumber-sumber risiko produksi pada PD Pacet

Segar memberikan informasi bahwa ada lima jenis sumber risiko produksi.

Kelima risiko produksi tersebut adalah perubahan cuaca, hama, penyakit, sumber

daya manusia, dan kualitas bibit. Setelah ssmua sumber-sumber risiko

teridentifikasi, maka selanjutnya dilakukan analisis probabilitas terhadap masing-

masing sumber risiko.

Analisis probabilitas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besar

kecilnya kemungkinan terjadinya sumber risiko tersebut sehingga dapat diambil

keputusan nantinya mana sumber risiko yang akan dipriorotaskan terlebih dahulu

penanganannya. Dalam melakukan analisis ini, data yang digunakan adalah data

produksi tomat cherry (2000 tanaman/periode produksi) pada 10 periode terakhir

(Mei 2010 – Februari 2012) dan hasil wawancara dengan pihak perusahaan.

Penentuan kondisi, batas, dan jumlah yang digunakan dalam perhitungan analisis

probabilitas dilakukan oleh perusahaan yang mengacu pada kejadian sebenarnya

pada periode sebelumnya. Perhitungan probabilitas ini dilakukan dengan cara

mengidentifikasi banyaknya kehilangan produksi tomat yang disebabkan oleh satu

sumber risiko. Setelah itu dilakukan perhitungan nilai rata-rata dan nilai standar

deviasi kejadian beresiko. Sebelum didapatkan nilai z-score, maka perlu

ditentukan nilai batas normal yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penentuan

angka ini sangat penting karena nilai probabilitas ini merupakan perhitungan

seberapa besar penyimpangan kehilangan produksi tomat yang disebabkan oleh

satu sumber risiko dari batas normal.

Page 61: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

46

Hasil analisis probabilitas terhadap masing-masing sumber risiko produksi

dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 7 Hasil Perhitungan Probabilitas Sumber-Sumber Risiko Produksi

Budidaya Tomat Cherry pada PD Pacet Segar

No Sumber Risiko Produksi Probabilitas (%)

1 Perubahan cuaca 44,00

2 Hama 25,80

3 Penyakit 38,20

4 Sumber daya manusia 6,80

5 Kualitas Bibit 42,50

Berdasarkan data pada Tabel 8, dapat dilihat probabilitas dari masing-

masing sumber risiko. Probabilitas sumber risiko dari yang terbesar adalah

perubahan cuca (44,00%), kualitas bibit (42,50%), penyakit (38,20%), hama

(25,80%), dan sumber daya manusia (6,80%).

Probabilitas besarnya kehilangan produksi yang disebabkan oleh

perubahan cuaca menempati urutan pertama yaitu 44,00 persen. Hasil perhitungan

probabilitas untuk sumber risiko perubahan cuaca dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 8 Analisis Probabilitas Sumber Risiko Perubahan Cuaca

Periode Waktu Kehilangan Produksi

Tomat (kg)

1 Mei - Agustus 2010 718

2 Juli - Oktober 2010 132

3 September - Desember 2010 1.066

4 November 2010 - Februari 2011 1.756

5 Januari - April 2011 1.762

6 Maret - Juni 2011 1.027

7 Mei - Agustus 2011 399

8 Juli - Oktober 2011 61

9 September - Desember 2011 740

10 November 2011 - Februari 2012 1.425

TOTAL 9085

Rata - Rata 909

Standar Deviasi 614

X (batas normal) 1000

Z 0,15

Nilai Pada Tabel Z 0,44

Probabilitas Risiko 44,00%

Page 62: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

47

Berdasarkan Tabel 9, batas normal kehilangan produksi tomat cherry yang

ditetapkan oleh PD Pacet Segar adalah 1000 kg. Angka ini ditetapkan oleh

perusahaan berdasarkan rata-rata kehilangan produksi sebesar 25 persen pada

setiap periode. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai Z sebesar 0,15 menunjukkan

bahwa nilai tersebut berada pada sebelah kanan kurva distribusi normal. Apabila

nilai Z ini dipetakan pada Tabel distribusi Z, maka akan menunjukkan nilai 0,44.

Angka ini menunjukkan probababilitas sumber risiko yang disebabkan iklim

adalah 44 persen. Angka ini memiliki arti bahwa kemungkinan kehilangan

produksi tomat yang melebihi 1000 kg adalah 44 persen. Besarnya probabilitas

yang disebabkan oleh perubahan cuaca yang signifikan sehingga menyebabkan

tanaman rusak dan mati.

Besarnya kehilangan produksi yang disebabkan oleh sumber risiko

perubahan cuaca pada periode-periode tertentu jumlahnya lebih sedikit

dibandingkan periode yang lainnya. Sebagai contoh pada periode 1, 2, 7, dan 8.

Pada periode ini besarnya kehilangan produksi relatif sedikit daripada periode

lainnya. Hal ini disebabkan oleh cuaca pada periode tersebut relatif stabil, karena

intensitas hujan dan pananya seimbang, sehingga risiko produksi yang disebabkan

oleh perubahan cuaca relatif sedikit. Pada periode 4 dan 5 merupakan periode

yang jumlah kehilangan produksi tomat yang paling besar, hal ini disebabkan oleh

cuaca yang ekstrim dan angin kencang, sehingga tanaman tomat banyak yang

mati.

Probabilitas kehilangan produksi tomat cherry yang disebabkan oleh

kualitas bibit menempati urutan kedua, yaitu sebesar 42,50 persen. Batas normal

kehilangan tomat yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 400 kg per periode.

Penetapan angka batas normal ini berdasarkan rata-rata kehilangan produksi

sebesar 10 persen pada setiap periode produksi.

Berdasarkan Tabel 10 hasil perhitungan probabilitas sumber risiko yang

disebabkan oleh kualitas bibit, nilai Z sebesar 0,19 menunjukkan bahwa nilai

tersebut berada pada sebelah kanan kurva distribusi normal. Apabila nilai Z ini

dipetakan pada Tabel distribusi Z, maka akan menunjukkan nilai 0,425. Angka ini

menunjukkan probababilitas sumber risiko yang disebabkan kualitas adalah 42,50

persen. Angka ini memiliki arti bahwa kemungkinan kehilangan produksi tomat

Page 63: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

48

yang melebihi 400 kg adalah 42,50 persen. Sumber risiko produksi yang

disebabkan oleh kualitas bibit dipengaruhi oleh keempat sumber risiko produksi

lainnya.

Tabel 9 Analisis Probabilitas Sumber Risiko Kualitas Bibit

Periode Waktu Kehilangan Produksi

Tomat (kg)

1 Mei - Agustus 2010 -

2 Juli - Oktober 2010 -

3 September - Desember 2010 235

4 November 2010 - Februari 2011 380

5 Januari - April 2011 979

6 Maret - Juni 2011 115

7 Mei - Agustus 2011 -

8 Juli - Oktober 2011 -

9 September - Desember 2011 413

10 November 2011 - Februari 2012 1.099

TOTAL 3.220

Rata - Rata 322

Standar Deviasi 410

X (batas normal) 400

Z 0,19

Nilai Pada Tabel Z 0,425

Probabilitas Risiko 42,50%

Besarnya risiko yang dihadapi diperoleh dari hasil pengurangan besarnya

kehilangan produksi dikurangi dengan besarnya risiko yang disebabkan perubahan

cuaca, hama, penyakit, dan sumber daya manusia. Sebagai contoh pada periode

satu, dua, tujuh, dan delapan, risiko produksi yang disebabkan oleh kualitas bibit

adalah 0. Hal ini disebabkan karena produktivitas tanaman tomat berada pada

batas normal, yitu antara 1,5 – 2,5 kg/tanaman, sehingga pada periode ini tanaman

tomat tidak terkena risiko produksi yang disebabkan oleh kualitas bibit. Berbeda

dengan periode 10. Kehilangan produksi pada periode ini adalah sebesar 3.374 kg.

Dari 3.374 kg, kehilangan produksi yang disebabkan oleh kualitas bibit adalah

1,099 kg. Pada periode ini kehilangan risiko yang disebabkan oleh kualitas bibit

sangat tinggi. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor perubahan cuaca yang tidak

menentu, sehingga produktivitas tanaman menurun. Selain itu, kualitas bibit yang

Page 64: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

49

diperoleh dari ICDF tidak sebagus biasanya (Halim)1. Secara umum kualitas bibit

ini dipengaruhi oleh perubahan cuaca, sehingga produktivitas menurun.

Probabilitas kehilangan produksi tomat cherry yang disebabkan oleh

penyakit menempati urutan ketiga yaitu sebesar 38,20 persen. Batas normal

kehilangan tomat yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 320 kg per periode.

Penetapan angka batas normal ini berdasarkan rata-rata kehilangan produksi

sebesar 8 persen pada setiap periode produksi. Hasil perhitungan probabilitas

sumber risiko yang disebabkan oleh penyakit dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 10 Analisis Probabilitas Sumber Risiko Penyakit

Periode Waktu Kehilangan Produksi

Tomat (kg)

1 Mei - Agustus 2010 376

2 Juli - Oktober 2010 109

3 September - Desember 2010 322

4 November 2010 - Februari 2011 333

5 Januari - April 2011 363

6 Maret - Juni 2011 313

7 Mei - Agustus 2011 169

8 Juli - Oktober 2011 15

9 September - Desember 2011 299

10 November 2011 - Februari 2012 482

TOTAL 2.781

Rata - Rata 278

Standar Deviasi 139

X (batas normal) 320

Z 0,30

Nilai Pada Tabel Z 0,382

Probabilitas Risiko 38,20%

Berdasarkan data pada Tabel 11, nilai Z sebesar 0,30 menunjukkan bahwa

nilai tersebut berada pada sebelah kanan kurva distribusi normal. Apabila nilai Z

ini dipetakan pada Tabel distribusi Z, maka akan menunjukkan nilai 0,382. Angka

ini menunjukkan probababilitas sumber risiko yang disebabkan penyakit adalah

38,20 persen. Angka ini memiliki arti bahwa kemungkinan kehilangan produksi

tomat yang melebihi 320 kg adalah 38,20 persen. Besarnya probabilitas yang

disebabkan oleh penyakit yang juga dipicu oleh iklim yang ekstrim sehingga

1 Penanggungjawab Produksi PD Pacet Segar

Page 65: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

50

tanaman terserang penyakit, khususnya penyakit layu fusarium, busuk buah.

Sumber risiko produksi yang disebabkan oleh penyakit dipengaruhi oleh

perubahan cuaca. Apabila curah hujan tinggi, maka tanaman akan rentan terserang

penyakit. Berdasarkan pada Tabel 15, besarnya kehilangan produksi yang

disebabkan oleh penyakit pada periode 8 sangat rendah, yaitu 15 kg. Hal ini pada

periode ini (Juli – Oktober 2011) curah hujan sangat rendah, sehingga tanaman

sedikit yang terserang oleh penyakit. Sedangkan pada periode 10, besarnya

kehilangan produksi yang disebabkan oleh penyakit sangat tinggi, yaitu sebesar

482 kg. Hal ini disebabkan pada periode ini curah hujan sangat tinggi, sehingga

banyak tanaman yang terserang penyakit dan akhirnya mati.

Probabilitas kehilangan produksi tomat cherry yang disebabkan oleh hama

menempati urutan keempat yaitu sebesar 25,80 persen. Batas normal kehilangan

tomat yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 300 kg per periode. Penetapan

angka batas normal ini berdasarkan rata-rata kehilangan produksi sebesar 7,5

persen pada setiap periode produksi. Hasil perhitungan probabilitas sumber risiko

yang disebabkan oleh hama dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 11 Analisis Probabilitas Sumber Risiko Hama

Periode Waktu Kehilangan Produksi

Tomat (kg)

1 Mei - Agustus 2010 254

2 Juli - Oktober 2010 96

3 September - Desember 2010 258

4 November 2010 - Februari 2011 236

5 Januari - April 2011 334

6 Maret - Juni 2011 353

7 Mei - Agustus 2011 223

8 Juli - Oktober 2011 26

9 September - Desember 2011 164

10 November 2011 - Februari 2012 350

TOTAL 2.294

Rata - Rata 229

Standar Deviasi 108

X (batas normal) 300

Z 0,65

Nilai Pada Tabel Z 0,258

Probabilitas Risiko 25,80%

Page 66: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

51

Berdasarkan data pada Tabel 12, nilai Z sebesar 0,65 menunjukkan bahwa

nilai tersebut berada pada sebelah kanan kurva distribusi normal. Apabila nilai Z

ini dipetakan pada Tabel distribusi Z, maka akan menunjukkan nilai 0,258. Angka

ini menunjukkan probababilitas sumber risiko yang disebabkan hama adalah

25,80 persen. Angka ini memiliki arti bahwa kemungkinan kehilangan produksi

tomat yang melebihi 300 kg adalah 25,80 persen. Kehilangan produksi yang

disebabkan oleh serangan hama dipengaruhi oleh perubahan cuaca. Cuaca yang

buruk, menyebabkan tanaman mudah terserang hama. Berdasarkan Tabel 17,

dapat dilihat pada periode 2 dan 8, kehilangan produksi lebih sedikit dibandingkan

periode lainnya. hal ini disebabkan karena pada periode ini curah hujan relatih

sedikit, sehingga hama tidak menyerang tanaman. berbeda halnya pada periode

laiinnya, kehilangan produksi lebih banyak. Rata-rata kehilangan produksi

disebabkan oleh hama busuk buah, sehingga banyak buah yang tidak bisa dipanen.

Probabilitas kehilangan produksi tomat cherry yang paling rendah

disebabkan oleh sumber daya manusia yaitu 6,80 persen. Hasil perhitungan

probabilitas sumber risiko dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 12 Analisis Probabilitas Sumber Risiko Sumber Daya Manusia

Periode Waktu Kehilangan Produksi

Tomat (kg)

1 Mei - Agustus 2010 22

2 Juli - Oktober 2010 26

3 September - Desember 2010 24

4 November 2010 - Februari 2011 28

5 Januari - April 2011 22

6 Maret - Juni 2011 24

7 Mei - Agustus 2011 28

8 Juli - Oktober 2011 12

9 September - Desember 2011 24

10 November 2011 - Februari 2012 18

TOTAL 228

Rata - Rata 23

Standar Deviasi 5

X 30

Z 1,49

Nilai Pada Tabel Z 0,068

Probabilitas Risiko 6,80%

Page 67: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

52

Berdasarkan data pada Tabel 13, batas normal kehilangan tomat yang

ditetapkan oleh perusahaan adalah 30 kg per periode. Penetapan angka batas

normal ini berdasarkan rata-rata kehilangan produksi sebesar 0,75 persen pada

setiap periode produksi. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai Z sebesar

1,49. Angka menunjukkan bahwa nilai tersebut berada pada sebelah kanan kurva

distribusi normal. Apabila nilai Z ini dipetakan pada Tabel distribusi Z, maka

akan menunjukkan nilai 0,068. Angka ini menunjukkan probababilitas sumber

risiko yang disebabkan human error adalah 6,80 persen. Angka ini memiliki arti

bahwa kemungkinan kehilangan produksi tomat yang melebihi 30 kg adalah 6,80

persen. Kehilangan produksi yang disebabkan oleh sumberdaya manusia ini

disebabkan kesalahan pada saat pemupukan. Pemupukan yang dekat dengan

tanaman menyebakan kematian pada tanaman. Penanggungjawab produksi selalu

mengingatkan tenaga kerjanya bagaimana pemupukan yang benar, tapi pada

kenyataannya masih ada yang tidak melaksanakan dengan baik. Ciri-ciri tanaman

yang mati karena kesalahan pemupukan adalah pangkal tanaman tersebut akan

lunak dan menyebabkan tanaman mati.

6.3 Analisis Dampak Risiko Produksi

Sumber-sumber risiko produksi tomat cherry yang sudah teridentifikasi

pada PD Pacet Segar memiliki dampak negatif bagi perusahaan. Dampak negatif

yang dirasakan oleh perusahaan adalah berupa kerugian finansial yang disebabkan

oleh sumber-sumber risiko yang dapat dihitung berdasarkan nilai rupiah sebagai

mata uang negara Indonesia. Apablia terjadi risiko produksi yang diakibakan oleh

sumber-sumber risiko tersebut, maka dapat dilakukan perkiraan kerugian.

Perkiraan kerugian tersebut tidak 100 persen sesuai dengan kejadian di lapangan.

Oleh karena ini dibutuhkan penetapan besarnya kerugian dengan suatu tingkat

keyakinan.

Perhitungan dampak risiko produksi tomat cherry dilakukan dengan

metode Value at Risk (VaR). Perhitungan yang dilakukan menggunakan tingkat

keyakinan 95 persen dan sisanya 5 persen adalah error. Proses perhitungannya

dapat dilihat pada Lampiran. Tujuan dilakukan perhitungan dampak dari masing-

masing sumber risiko ini adalah untuk mengetahui perkiraan kerugian yang

diderita oleh pihak perusahaan. Data yang digunakan dalam perhitungan ini

Page 68: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

53

adalah data produksi 10 periode terakhir (Mei 2010 – Februari 2012) dan hasil

pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak perusahaan. Pihak perusahaan

yang saya wawancara adalah pimpinan perusahaan selaku pembuat keputusan dan

penanggung jawab produksi.

Urutan hasil perhitungan analisis dampak risiko produksi tomat cherry

pada PD Pacet Segar berdasarkan masing-masing sumber risiko dari urutan

terbesar adalah perubahan cuaca, kualitas bibit, penyakit, hama, dan sumber daya

manusia. Berikut pemaparan dari hasil perhitungan tersebut.

Analisis dampak risiko produksi (VaR) yang disebabkan oleh perubahan

cuaca dalam 10 periode terakhir adalah Rp 9.722.492,00 dengan tingkat

keyakinan 95 persen. Hasil analisis perhitungan dampak risiko produksi yang

disebabkan oleh perubahan cuaca dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 13 Analisis Dampak Sumber Risiko Perubahan Cuaca

No Waktu

Kehilangan

Produksi

Tomat (kg)

Harga

Jual

(Rp)

Kerugian

(Rp)

1 Mei - Agustus 2010 718 7.500 5.385.000

2 Juli - Oktober 2010 132 7.500 992.000

3 September - Desember 2010 1.066 7.500 7.998.000

4 November 2010 - Februari 2011 1.756 7.500 13.167.000

5 Januari - April 2011 1.762 8.000 14.096.000

6 Maret - Juni 2011 1.027 8.000 8.215.467

7 Mei - Agustus 2011 399 8.000 3.188.267

8 Juli - Oktober 2011 61 8.000 484.267

9 September - Desember 2011 740 8.500 6.287.733

10 November 2011 - Februari 2012 1.425 8.500 12.114.200

TOTAL 71.927.933

Rata - Rata 7.192.793

Standar Deviasi 4.862.984

Nilai Z (α = 5%) 1,645

VaR 9.722.492

Berdasarkan data pada Tabel 14, dapat dilihat besarnya nilai VaR adalah

Rp 9.722.492,00. Nilai VaR ini berarti kerugian maksimal yang diderita oleh

perusahaan akibat adanya pengaruh perubahan cuaca. Namun ada kemungkinan

sebesar 5 persen perusahaan menderita kerugian lebih besar dari Rp 9.722.492,00.

Pada periode empat, lima, dan sepuluh, dampak kerugian yang disebabkan oleh

Page 69: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

54

perubahan cuaca relatif tinggi dibandingkan periode lainnya, hal ini disebabkan

pada periode ini curah hujan sangat tinggi dan tidak menentu, sehingga banyak

tanaman tomat yang rusak diakibatkan hujan dan angin kencang. Sebaliknya pada

periode dua dan delapan (Juli – Oktober), dampak risiko yang disebabkan oleh

perubahan iklim relatif kecil dibandingkan dengan periode lainnya. Hal ini

disebabkan karena pada periode ini kondisi cuaca relatif stabil, sehingga risiko

yang disebabkan oleh perubahan cuaca sangat kecil.

Analisis dampak risiko produksi (VaR) yang disebabkan oleh kualitas

bibit dalam 10 periode terakhir adalah Rp 4.391.618,00 dengan tingkat keyakinan

95 persen. Hasil analisis perhitungan dampak risiko produksi yang disebabkan

oleh kualitas bibit dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 14 Analsis Dampak Sumber Risiko Kualitas Bibit

No Waktu

Kehilangan

Produksi

Tomat (kg)

Harga

Jual

(Rp)

Kerugian

(Rp)

1 Mei - Agustus 2010 - 7.500 -

2 Juli - Oktober 2010 - 7.500 -

3 September - Desember 2010 235 7.500 1.762.500

4 November 2010 - Februari 2011 380 7.500 2.847.000

5 Januari - April 2011 979 8.000 7.829.333

6 Maret - Juni 2011 115 8.000 917.867

7 Mei - Agustus 2011 - 8.000 -

8 Juli - Oktober 2011 - 8.000 -

9 September - Desember 2011 413 8.500 3.509.933

10 November 2011 - Februari 2012 1.099 8.500 9.343.200

TOTAL 26.209.833

Rata - Rata 2.620.983

Standar Deviasi 3.403.793

Nilai Z (α = 5%) 1,645

VaR 4.391.618

Berdasarkan data pada Tabel 15, dapat dilihat besarnya nilai VaR adalah

Rp 4.391.618,00. Nilai VaR ini berarti kerugian maksimal yang diderita oleh

perusahaan akibat danya pengaruh kualitas bibit. Namun ada kemungkinan

sebesar 5 persen perusahaan menderita kerugian lebih besar dari Rp 4.391.618,00.

Pada periode satu, dua, tujuh, dan delapan perusahaan tidak mengalami dampak

kerugian yang disebabkan oleh kualitas bibit, karena pada musim ini produktivitas

Page 70: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

55

tanaman tomat berkisar dibatas ambang normal, yaitu antara 1,5 – 2,5 kg/tanaman.

Metode perhitungan dampak kerugian yang disebabkan oleh kualitas bibit adalah

total risiko produksi dikurangi risiko yang disebabkan perubahan cuaca, penyakit,

hama, dan sumber daya manusia. Setelah didapatkan maka dikaliakan dengan

harga yang berlaku pada saat itu.

Analisis dampak risiko produksi (VaR) yang disebabkan oleh penyakit

dalam 10 periode terakhir adalah Rp 2.801.957,00 dengan tingkat keyakinan 95

persen. Hasil analisis perhitungan dampak risiko produksi yang disebabkan oleh

penyakit dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 15 Analisis Dampak Sumber Risiko Penyakit

No Waktu

Kehilangan

Produksi

Tomat (kg)

Harga

Jual

(Rp)

Kerugian

(Rp)

1 Mei - Agustus 2010 376 7.500 2.823.000

2 Juli - Oktober 2010 109 7.500 815.000

3 September - Desember 2010 322 7.500 2.412.000

4 November 2010 - Februari 2011 333 7.500 2.496.000

5 Januari - April 2011 363 8.000 2.906.667

6 Maret - Juni 2011 313 8.000 2.506.667

7 Mei - Agustus 2011 169 8.000 1.349.333

8 Juli - Oktober 2011 15 8.000 119.467

9 September - Desember 2011 299 8.500 2.544.333

10 November 2011 - Februari 2012 482 8.500 4.093.600

TOTAL 22.066.067

Rata - Rata 2.206.607

Standar Deviasi 1.144.477

Nilai Z (α = 5%) 1,645

VaR 2.801.957

Berdasarkan data pada Tabel 16, dapat dilihat besarnya nilai VaR adalah

Rp 2.801.957,00. Nilai VaR ini berarti kerugian maksimal yang diderita oleh

perusahaan akibat adanya pengaruh penyakit yang menyerang tanaman tomat.

Namun ada kemungkinan sebesar 5 persen perusahaan menderita kerugian lebih

besar dari Rp 2.801.957,00. Pada periode dua dan delapan, dampak risiko yang

disebababkan oleh penyakit relatif lebih kecil dibandingkan periode lainnya. Hal

ini disebabkan pada musim ini curah hujan relatif stabil, sehingga tanaman yang

terjangkit penyakit juga sedikit, karena salah satu faktor penyebab tanaman

Page 71: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

56

terserang penyakit adalah perubahan cuaca. Namun pada periode sepuluh

(November 2011 – Februari 2012) dampak risiko yang disebabkan oleh penyakit

sangat besar, yaitu sebesar Rp 4.093.600,00 , hal ini disebabkan karena pada

periode ini curah hujan sangat tinggi, sehingga menyebabkan lahan menjadi

lembab dan tanaman mudah terserang penyakit, khususnya penyakit layu

fusarium.

Analisis dampak risiko produksi (VaR) yang disebabkan oleh hama dalam

10 periode terakhir adalah Rp 2.280.154,00 dengan tingkat keyakinan 95 persen.

Hasil analisis perhitungan dampak risiko produksi yang disebabkan oleh hama

dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 16 Analisis Dampak Sumber Risiko Hama

No Waktu

Kehilangan

Produksi

Tomat (kg)

Harga

Jual

(Rp)

Kerugian

(Rp)

1 Mei - Agustus 2010 254 7.500 1.905.000

2 Juli - Oktober 2010 96 7.500 720.000

3 September - Desember 2010 258 7.500 1.935.000

4 November 2010 - Februari 2011 236 7.500 1.770.000

5 Januari - April 2011 334 8.000 2.672.000

6 Maret - Juni 2011 353 8.000 2.824.000

7 Mei - Agustus 2011 223 8.000 1.784.000

8 Juli - Oktober 2011 26 8.000 208.000

9 September - Desember 2011 164 8.500 1.394.000

10 November 2011 - Februari 2012 350 8.500 2.975.000

TOTAL 18.187.000

Rata - Rata 1.818.700

Standar Deviasi 887.080

Nilai Z (α = 5%) 1,645

VaR 2.280.154

Berdasarkan data pada Tabel 17, dapat dilihat besarnya nilai VaR adalah

Rp 2.280.154,00. Nilai VaR ini berarti kerugian maksimal yang diderita oleh

perusahaan akibat adanya pengaruh hama yang menyerang tanaman tomat.

Namun ada kemungkinan sebesar 5 persen perusahaan menderita kerugian lebih

besar dari Rp 2.280.154,00. Sama seperti dampak risiko yang disebabkan oleh

perubahan cuaca dan penyakit, dampak risiko yang disebabkan oleh hama pada

periode dua dan delapan memiliki dampak yang relatif kecil, karena cuaca relatif

Page 72: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

57

stabil. Perubahan cuaca merupakan salah satu penyebab tanaman terserang hama,

karena hama tanaman tomat suka terhadap kondisi lembab. Beda halnya dengan

periode sepuluh, curah hujan pada periode sangat tinggi, sehingga tanaman tomat

banyak yang terserang hama seperti hama busuk daun dan busuk buah.

Analisis dampak risiko produksi (VaR) yang disebabkan oleh sumber daya

manusia dalam 10 periode terakhir adalah Rp 198.339,00 dengan tingkat

keyakinan 95 persen. Hasil analisis perhitungan dampak risiko produksi yang

disebabkan oleh sumber daya manusia dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 17. Analisis Dampak Sumber Risiko Sumber Daya Manusia

No Waktu

Kehilangan

Produksi

Tomat (kg)

Harga

Jual

(Rp)

Kerugian

(Rp)

1 Mei - Agustus 2010 22 7.500 165.000

2 Juli - Oktober 2010 26 7.500 195.000

3 September - Desember 2010 24 7.500 180.000

4 November 2010 - Februari 2011 28 7.500 210.000

5 Januari - April 2011 22 8.000 176.000

6 Maret - Juni 2011 24 8.000 192.000

7 Mei - Agustus 2011 28 8.000 224.000

8 Juli - Oktober 2011 12 8.000 96.000

9 September - Desember 2011 24 8.500 204.000

10 November 2011 - Februari 2012 18 8.500 153.000

TOTAL 1.795.000

Rata - Rata 179.500

Standar Deviasi 36.216

Nilai Z (α = 5%) 1,645

VaR 198.339

Berdasarkan data pada Tabel 18, dapat dilihat besarnya nilai VaR adalah

Rp 198.339,00. Nilai VaR ini berarti kerugian maksimal yang diderita oleh

perusahaan akibat adanya kesalahan sumber daya manusia dalam melaksanakan

budidaya tomat cherry. Namun ada kemungkinan sebesar 5 persen perusahaan

menderita kerugian lebih besar dari Rp 198.339,00. Dampak kerugian yang

disebabkan oleh sumber risiko sumber daya manusia jauh lebih kecil

dibandingkan sumber risiko yang lainnya. Walaupun dampak kerugiannya kecil,

namun selalu ada disetiap periode, sehingga berdasarkan hasil diskusi dengan

Page 73: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

58

pihak perusahaan, sumber daya manusia termasuk salah satu sumber risiko

produksi.

Setelah dampak masing-masing sumber risiko diperoleh, maka nilai VaR

akan lebih memiliki makna apabila diplotkan ke dalam peta risiko. Hal ini

bertujuan untuk mempermudah pihak manajemen perusahaan dalam mengambil

keputusan dalam penanganan risiko produksi. Perbandingan nilai VaR untuk

masing-masing sumber risiko produksi dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 18. Dampak dari Masing-Masing Sumber Risiko Produksi

No Sumber Risiko Nilai VaR (dampak Rp)

1 Perubahan cuaca 9.722.492

2 Kualitas bibit 4.391.618

3 Penyakit 2.801.957

4 Hama 2.280.154

5 Sumber daya manusia 198.339

Berdasarkan data pada Tabel 19, dapat dilihat besarnya dampak dari

masing-masing sumber risiko produksi. Setelah diketahui nilai VaR untuk

masing-masing sumber risiko, maka sebelum dilakukan penanganan terhadap

masing-masing risiko produksi dilakukanlah pembuatan peta risiko. Pembuatan

peta risiko ini bertujuan untuk menunjukkan posisi dari sumber risiko sehingga

strategi penanganan lebih efektif.

6.4 Pemetaan Risiko Produksi

Pemetaan risiko dilakukan dengan cara memplotkan dampak dan

probabilitas dari masing-masing sumber risiko ke dalam peta risiko.

Penggabungan antara dampak dan probabilitas tersebut akan diketahui status dari

risiko tersebut. Status risiko menunjukkan urutan kejadian-kejadian berisiko.

Status risiko yang besar menunjukkan risiko yang besar dan sebaliknya status

risiko yang kecil menunjukkan risiko yang kecil. Status risiko merupakan

perkalian antara probabiliti dan dampak. Status risiko tidak memiliki satuan.

Angka yang dihasilkan dari status risiko hanya menunjukkan urutan risiko saja.

Status risiko dari masing-masing sumber risiko produksi tomat cherry pada PD

Pacet Segar dapat dilihat pada Tabel 20.

Page 74: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

59

Tabel 19. Status Risiko untuk Setiap Sumber Risiko Produksi

No Sumber Risiko Dampak

(Rp)

Probabilitas

(%) Status Risiko

1 Perubahan cuaca 9.722.492 44,00 4.277.896

2 Kualitas Bibit 4.391.618 42,50 1.866.438

3 Penyakit 2.801.957 38,20 1.070.348

4 Hama 2.280.154 25,80 588.280

5 Sumber daya manusia 198.339 6,80 13.487

Berdasarkan data pada Tabel 20 dapat terlihat jelas urutan tingkatan status

sumber dari masing-masing risiko. Perubahan cuaca merupakan sumber risiko

yang memiliki dampak dan status risiko terbesar. Selanjutnya diikuti oleh sumber

risiko kualitas bibit, penyakit, hama, dan terakhir adalah sumber daya manusia.

Setelah status risiko diketahui, maka selanjutnya dilakukannlah pemetaan risiko.

Pembuatan peta risiko ini untuk mengetahui posisi risiko yang berguna dalam

penentuan alternantif strategi penaganan risiko. Peta risiko merupakan gambaran

tentang posisi risiko pada suatu peta. Peta risiko memilik dua sumbu vertikal dan

horizontal. Sumbu vertikal menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal

merupakan dampak. Kedua sumbu tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu besar

dan kecil. Batas antara dampak dan probabilitas bernilai besar dan kecil

ditentukan oleh pihak manajemen PD Pacet Segar. Untuk penentuan batas tengah

dari probabilitas dilakukan dengan menghitung rata-rata dari ke-5 probabilitas

masing-masing sumber risiko dan diperoleh nilai 31,46 persen. Setelah

didiskusikan lebih lanjut dengan pihak perusahaan, maka ditetapkan batas tengah

dari probabilitas adalah 30 persen. Nilai batas tengah untuk dampak ditentukan

oleh perusahaan yaitu Rp 3.000.000,00. Jadi sumber risiko yang memiliki dampak

lebih dari Rp 3.000.000,00 akan masuk kedalam kategori dampak yang besar dan

sebaliknya. Penggolongan risiko berdasarkan peta risiko dapat dilihat pada

Gambar 12.

Page 75: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

60

Gambar 12 Hasil Pemetaan Sumber-Sumber Risiko Produksi

Berdasarkan pada Gambar 12, dapat dilihat posisi dari hasil pemetaan

masing-masing sumber risiko. Pada kuadran I terdapat sumber risiko Penyakit.

Sumber risiko penyakit dianggap oleh perusahaan sebagai sumber risiko yang

memiliki peluang yang besar tetapi berdampak yang kecil bagi perusahaan.

Sumber risiko perubahan cuaca dan kualitas bibit terdapat pada kuadran II yang

merupakan sumber risiko yang dianggap oleh perusahaan yang memiliki

kemungkinan terjadinya dan dampaknya yang besar. Pada kuadran III ditempati

dua sumber risiko yaitu hama dan sumber daya manusia. Sumber risiko ini

dianggap oleh perusahaan sebagai sumber risiko yang memiliki peluang terjadi

dan dampaknya yang kecil. Sumber risiko produksi budidaya tomat cherry pada

PD Pacet segar tidak ada yang menempati kuadran ke IV, karena perusahaan

menganggap tidak ada sumber risiko yang mempunyai probabilitas kecil

sedangkan memiliki dampak yang besar. Hasil dari pemetaan risiko ini dilakukan

untuk menentukan strategi yang tepat untuk penanganan risiko produksi budidaya

tomat cherry yang dihadapi oleh PD Pacet Segar.

Besar Kecil

Kecil

Besar

Rp 3.000.000

30

Dampak

(Rp)

Probabilitas

(%)

Perubahan

cuaca Kualitas Bibit Penyakit

Hama

SDM

Page 76: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

61

6.5 Strategi Penanganan Risiko Produksi

Tahap akhir yang dilakukan dalam menganalisis risiko produksi tomat

cherry pada PD Pacet Segar adalah penentuan strategi penanganan terhadap risiko

produksi yang dihadapi. Alternaif strategi yang dilakukan erat kaitannya dengan

pemetaan risiko yang telah dihasilkan. Dalam penanganan risiko ini ada 2 strategi,

yaitu strategi preventif dan strategi mitigasi. Sumber risiko yang berada pada

kuadran I dan II ditangani dengan strategi preventif, sedangkan risiko yang berada

pada kuadran II dan IV ditangani dengan strategi mitigasi. Sumber risiko yang

disebabkan oleh perubahan cuaca dan kualitas bibit berapa pada kuadran II.

Berdasarkan teori, sumber risiko yang berada pada kuadran II, dilakukan

penanganan dengan strategi preventif dan mitigasi. Sedangakan untuk sumber

risiko penyakit berada pada kuadran I, strategi penanganannya dilakukan dengan

strategi preventif. Berdasarkan hasil diskusi dengan manajemen perusahaan,

usulan strategi untuk menangani risiko produksi yang dihadapi perusahaan adalah

sebagai berikut :

1. Sumber risiko penyakit

Penyakit yang menyerang tanaman tomat cherry yang menyebabkan

terjadinya kehilangan produksi adalah layu fusarium. Layu fusarium ini

disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, sehingga kandungan air di dalam tanah

meningkat. Untuk menghindari tanaman terserang penyakit layu fusarium, maka

dilakukan penyemprotan fungisida secara ganda, terutama pada saat musim hujan.

Pemberian fungisida ganda ini dilakukan dengan cara manambah frekuensi

penyemprotan, yang biasanya dilakukan hanya sekali, sekarang dilakukan

sebanyak dua kali dengan jarak waktu satu minggu. Pemberian fungisisda ganda

ini diharapkan daya tahan tanaman lebih kuat terhadap serangan penyakit. Selain

itu, untuk mengurangi kelembaban tanah, dilakukan pembuatan bedengan dengan

ukuran lebih tinggi dari ukuran biasa. Tinggi bedengan biasanya dibuat 10 – 15

cm dari permukaan tanah. Namun untuk mengurangi kelembaban, dibuatlah

bedengan dengan tinggi 25 – 30 cm dari permukaan danah dan dibuat drainase

yang bagus, sehingga saluran air lebih lancar. Usulan kedua strategi diatas

diharapkan dapat mengurangi probabilitas terjadinya sumber risiko yang

disebabkan oleh penyakit. Sumber risiko penyakit yang disebabkan oleh penyakit

Page 77: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

62

diharapkan bergeser kebawah, sehingga peluang terjadinya sumber risiko ini dapat

berkurang.

2. Sumber risiko perubahan cuaca

Sumber risiko yang disebabkan oleh perubahan cuaca terletak pada

kuadran II pada peta risiko. Strategi penanganan terhadap sumber risiko ini

dilakukan dengan preventif dan mitigasi. Perubahan cuaca yang tidak menentu

menyebabkan tanaman tomat cherry banyak yang mati dan produktivitasnya

menurun. Stategi penanganan terhadap sumber risiko perubahan cuaca dilakukan

dengan menggunakan teknologi baru, yaitu budidaya dengan menggunakan

greenhouse. Budidaya dengan menggunakan greenhouse dapat dilakukaan dengan

sistim hidroponik irigasi tetas dan sistim manual. Sistim hidoponik irigasi tetes

membutuhkan investasi yang sangat besar, namun kelebihannya adalah

meningkatkan produktivitas tomat dan memperpanjang umur siklus budidaya.

Budidaya tomat cherry menggunakan greenhouse dengan sistim irigasi manual

tidak membutuhkan investasi yang besar, hanya membutuhkan investasi

greenhouse saja. Namun budidaya dengan sistim irigasi manual ini

produktivitasnya relatif lebih rendah dibanding dengan sistim irigasi tetes, karena

sistim irigasi tetes pemberian nutrisinya lebih intensif dan langsung ke daerah akar

tanaman, sehingga nutrisinya lebih banyak terserat oleh tanaman. Media tanam

yang digunakan untuk budidaya tomat cherry menggunakan greenhouse adalah

arang sekam. Penggunaan media tanam ini bertujuan untuk mengurangi

probabilitas tanaman terserang penyakit fusarium. Usulan strategi penanganan

risiko dengan menggunakan teknologi budidaya dengan menggunakan

greenhouse diharapkan dapat mengurangi dampak dan probabilitas dari sumber

risiko tersebut, sehingga posisi sumber risiko pada peta risiko bergeser ke arah

bawah dan kiri dari peta risiko.

3. Sumber risiko kualitas bibit

Bibit tomat cherry yang digunakan oleh PD Pacet Segar berasal dari ICDF

Bogor. Sebagai informasi, benih/bibit tomat cherry tidak ada dijual di pasaran.

Sehingga PD Pacet Segar bergantung pad ICDF dalam mendapatkan bibit.

Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak manajemen, penanganan risiko produksi

yang disebabkan oleh kualitas bibit harus dilakukan evaluasi dari pihak pemberi

Page 78: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

63

bibit (ICDF). Sebagai mitranya, PD Pacet Segar diundang oleh pihak ICDF untuk

melakukan evaluasi terhadap kerja samanya. Dalam pertemuan dengan pihak

ICDF, PD Pacet Segar mengutarakan keluhan terhadap kualitas bibit tomat cherry

yang diberikan. Pihak ICDF memberikan tanggapan dan akan berusaha untuk

memperbaiki kualitas bibit sehingga bibit yang diberikan kualitasnya sesuai

dengan yang diharapkan. Dilain sisi, pihak manajemen perusahaan PD Pacet

Segar sedang berusaha melakukan pembenihan sendiri. Pembenihan dilakukan

dengan cara mengeringkan biji tomat yang matang. Setelah biji kering, lalu

disemaikan di pesemaian. Namun benih yang disemaikan memiliki tingkat

mortalitas yang tinggi. Berdasarkan data dilapangan, persentasi benih yang dibuat

sendiri hanya tumbuh 50 persen. Pihak perusahaan sangat tertarik untuk

melakukan pembenihan sendiri agar tidak terikat pada ICDF. Untuk bisa

melakukan pembenihan yang sesuai standar, penanggung jawab produksi (Halim)

sebaiknya melakukan pelatihan bagaimana cara mendapatkan benih yang

berkualitas. Pelatihan ini bisa juga dilakukan di ICDF yang melakukan

pembenihan sendiri maupun di tempat lain yang melakukan pembenihan,

khususnya pembenihan sayur-sayuran yang menggunakan biji seperti cabe,

keylan, brokoli, wortel, dan sebagainya. Usulan strategi untuk sumber risiko ini

akan bisa dilaksanakan secara bertahap, karena pada saat ini perusahaan masih

bergantung pada ICDF. Pihak perusahaan harus mempelajari bagaimana cara

melakukan pembenihan tomat cherry yang baik, sehingga dihasilkan benih yang

memiliki kualitas yang bagus, produktivitas tinggi dan tahan terhadap serangan

hama dan penyakit. Sehingga sumber risiko produksi ini dapat bergeser ke bawah

dan kiri dari peta risiko.

Berdasarkan pemaparan dari usulan strategi penganan terhadap sumber

risiko penyakit, pengaruh cuaca, dan kualitas bibit diatas, diharapkan probabilitas

dan dampak yang dirasakan oleh perusahaan dapat berkurang, sehingga

keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat meningkat. Usulan strategi

penanganan risiko dengan strategi preventif dapat dilihat pada Gambar 13.

Page 79: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

64

Gambar 13 Penangaan Risiko dengan Strategi Preventif

Berdasarkan pada Gambar 13, diharapkan usulan strategi yang telah

dimusyawarahkan dengan pihak manajemen perusahaan dapat mengurangi

probabilitas dari masing-masing sumber risiko, sehingga sumber risiko tersebut

bergerak dari atas kebawah.

Berdasarkan Gambar 14, dapat dilihat ada tiga usul yang diberikan kepada

perusahaan yang diharapkan dapat meminimalkan dampak kerugian yang diderita

oleh perusahaan akibat risiko produksi. Penerapan usulan strategi ini sebaiknya

dilakukan oleh pihak perusahaan dimulai dari sumber risiko yang mempunyai

status risiko yang paling tinggi, yaitu perubahan cuaca. Dilanjutkan dengan

penanganan sumber risiko kualitas bibit, penyakit, hama, dan sumber daya

manusia. Usulan penanganan risiko dengan strategi mitigasi dilakukan untuk

mengurangi dampak dari sumber risiko dapat dilihat pada Gambar 14.

Besar Kecil

Kecil

Besar

3.000.000

30

Probabilitas

(%)

1. Budidaya menggunakan

greenhouse

2. Pelatihan cara

pembenihan yang baik

3. Bekerjasama dengan

ICDF untuk mendapatkan

bibit berkualitas

1. Pemberian fungisida

ganda

2. Pembuatan bedengan

dengan tinggi 25-30 cm

dari permukaan tanah dan

drainase yang baik

Dampak

(Rp)

Page 80: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

65

Gambar 14 Penanganan Risiko dengan Strategi Mitigasi

Sumber risiko lainnya hama dan sumber daya manusia juga dilakukan

penanganan agar risiko tersebut dapat diminimalisir. Sumber risiko hama dalan

dilakukan dengan penyemprotan insektisida secara teratur khususnya pada musim

hujan sehingga tanaman tidak terserang hama. Penanganan risiko terhadap hama

ini relatif lebih mudah dilakukan. Kenyataannya di lapangan pada saat ini,

penanganan terhadap hama dilakukan setelah ditemukan indikasi risiko yang

disebabkan oleh hama baru dilakukan penyemprotan sehingga masih banyak

ditemukan kehilangan produksi yang disebabkan oleh hama. Untuk sumber risiko

sumber daya manusia dilakukan dengan pengawasan yang insentif sehingga

kehilangan produksi yang disebabkan oleh sumber daya manusia dapat dikurangi.

Dampak

(Rp)

Besar Kecil

Kecil

Besar

3.000.000

30

Probabilitas

(%) 1. Budidaya menggunakan

greenhouse

2. Pelatihan cara

pembenihan yang baik

3. Bekerjasama dengan

ICDF untuk mendapatkan

bibit berkualitas

-

Page 81: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Hasil penelitian kajian analisis risiko produksi budidaya tomat cherry pada

PD Pacet Segar adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan pengamatan di lapangan terdapat lima sumber risiko produksi

pada budidaya tomat cherry yaitu perubahan cuaca, serangan hama,

penyakit, kualitas bibit, dan sumber daya manusia.

2. Sumber risiko yang disebabkan perubahan cuaca memiliki probabilitas

dan dampak yang paling besar, yaitu 44 persen dan Rp 9.722.492 dan

sumber risiko sumber daya manusia memiliki probabilitas dan dampak

paling kecil, yaitu 6,8 persen dan Rp 198.339.

3. Alternatif strategi yang diusulkan kepada pihak perusahaan terhadap

penanganan ketiga jenis sumber risiko penyakit, pengaruh cuaca, dan

kualitas bibit adalah :

a. Pemberian fungisida ganda pada tanaman tomat agar tidak mudah

terserang penyakit, khususnya pada musim hujan. Selanjutnya

pembuatan bedengan yang memiliki tinggi 25-30 cm dari permukaan

tanah dan drainase yang baik agar kelembaban tanah berkurang.

b. Melakukan budidaya dengan menggunakan greenhouse agar tanaman

dapat dikontrol terhadap penyakit, hama, dan perubahan cuaca.

c. Melakukan kerja sama dengan ICDF untuk menghasilkan bibit yang

berkualitas. Melakukan pelatihan bagaimana menghasilkan benih yang

berkualitas guna mengurangi ketergantungan pasokan bibit dari ICDF.

7.2 Saran

Manajemen perusahaan sebaiknya segera melakukan penanganan terhadap

risiko produksi. Penerapan usulan strategi yang telah dimusyawarahkan dengan

pihak perusahaan sebaiknya dilaksanakan secara bertahap. Penanganan risiko

sebaiknya dilakukan dari sumber risiko yang mempunyai status risiko paling

tinggi sampai paling rendah. Penanganan risiko dimulai dari sumber risiko

perubahan cuaca, kualitas bibit, penyakit, hama, dan sumber daya manusia.

Page 82: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2011. Produksi Sayuran Di Indonesia. Statistik

Indonesia : BPS Indonesia.

[Deptan] Departemen Pertanian. 2012. Produksi Sayuran di Propinsi Jawa Barat.

Statistik Departemen Pertanian : Deptan Indonesia.

Agromedia, Redaksi. 2007. Panduan Lengkap Budidaya Tomat. Jakarta :

Agromedia.

Basyib F. 2007. Manajemen Risiko. Jakarta: Pt. Grasindo.

Cahyono, B. 2008. Tomat : Usaha Tani, dan Penanganan Pascapanen. Kanisius.

Yogyakarta. 136 hal

Cher P. 2011. Analisis Risiko Produksi Sayuran Organik Pada Pt Masada

Organik Indonesia Di Bogor Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor : Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Darmawi H. 2005. Manajemen Risiko. Jakarta : Bumi Aksara.

Dewiaji T. 2011. Analisis Risiko Produksi Pembesaran Ikan Lele Dumbo (Clarias

Gariepinus) Di Cv Jumbo Bintang Lestari Gunungsindur Kabupaten Bogor.

[Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor.

Fariyanti A, Sarianti T, Tinaprila N. Konsep Risiko dan Ketidakpastian. Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Ginting L. 2009. Risiko Produksi Jamur Tiram Putih Pada Usaha Cempaka Baru

Di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Bogor : Fakultas

Ekonomi Dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Harjadi S. 1989. Dasar-Dasar Hortikultura. Bogor : Jurusan Budidaya Tanaman,

Institut Pertanian Bogor.

Harwood, J, R. Heifner and K. Coble, J, Perry and A, Somwaru. 1999. Market

and Trade Economics Division and Resource Economic Division, Economic

Research Service. US Department of agriculture. Agricultural economic

report no. 774.

Hanafi M. 2006. Manajemen Risiko. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan

Sekolah Tinggi Manajemen Ykpn.

Kountur R. 2006. Manajemen Risiko Operasional (Memahami Cara Mengelola

Risiko Operasional Perusahaan). Jakarta : Ppm.

Page 83: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

68

Kountur R. 2008. Mudah Memahami Manajemen Risiko Perusahaan. Jakarta :

Ppm.

Mujiburrahmad. 2011. Analisis Produktivitas Usahatani Tomat Berbasis

Agroklimat, (Kasus Dataran Medium dan Dataran Tinggi). Sains Riset

Volume 1 - No. 2.

Parengkuan H. 2011. Analisis Risiko Produksi Jamur Tira Putih Pada Yayasan

Paguyuban Ikhlas Di Desa Cibening Kecamatan Pamijahan Kabupaten

Bogor. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor.

Pinto B. 2011. Analisis Risiko Produksi Pada Peternakan Ayam Broiler Milik

Bapak Restu Di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten

Bogor. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor.

Puryanti Y. 2011. Analisis Risiko Produksi Sayuran Hidroponik Pada Pt

Momenta Agrikultura (Amiazing Farm) Lembang, Jawa Barat. [Skripsi].

Bogor : Fakultas Ekonomi Dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Rahardi, F., R. Palungkun, dan A. Budiarti. 2001. Agribisnis Tanaman Sayur.

Jakarta : Penebar Swadaya.

Robinson, L.J. and P.J Berry. 1987. The Competitive Firm’s response to risk.

New York. Macmillan Publising Company

Silaban F. 2011. Analisis Risiko Produksi Ikan Hias Pada Pt Taufan Fish Farm

Di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor : Fakultas

Ekonomi Dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Situmeang H. 2011. Analisis Risiko Produksi Cabai Merah Keriting Pada

Kelompoktani Pondok Menteng, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Bogor.

[Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor.

Suarni S. 2006. Aplikasi Nitrobenzen Pada Tomat Cherry (Lycopersicon

Esculentum VaR. Cerasiforme) Dalam Sistem Hidroponik. [Skripsi]. Bogor :

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Tarigan P. 2009. Analisis Risiko Produksi Sayuran Organikpada Permata Hati

Organic Farm di Bogor, Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi

dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Wisdya S. 2009. Analisis Risiko Produksi Anggrek Phalaenopsis Pada Pt

Ekakarya Graha Flora Di Cikampek Jawa Barat [Skripsi]. Bogor : Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Page 84: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

LAMPIRAN

Page 85: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

70

Lampiran 1. Produksi Tomat Cherry (2000 tanaman/periode) selama 10 Periode

Terakhir (satuan kg)

Panen

ke-

Periode ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 231 196 121 70 74 67 116 203 51 69

2 201 267 97 56 41 98 203 121 74 105

3 278 333 136 151 78 190 198 231 96 87

4 197 312 267 124 133 382 365 375 134 132

5 296 448 305 189 37 256 312 439 285 79

6 386 351 211 178 57 125 339 412 403 58

7 337 467 275 152 19 178 254 342 186 32

8 235 384 204 78 34 201 287 476 263 17

9 276 302 199 47 11 159 367 307 214 11

10 201 364 92 98 9 134 296 498 197 5

11 214 397 43 52 4 151 216 382 98 8

12 103 279 55 11 6 89 105 338 131 4

13 131 205 24 24 9 38 201 297 114 2

14 67 166 35 20 13 27 164 317 64 4

15 31 67 31 18 15 73 97 126 52 13

Total 3184 4538 2095 1268 540 2168 3520 4864 2362 626

Page 86: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

71

Lampiran 2. Besarnya Kehilangan Produksi yang Disebabkan oleh Masing-

Masing Sumber Risiko

Periode

Sumber Risiko

TOTAL Perubahan

Cuaca Hama Penyakit SDM

Kualitas

Bibit

Mei - Agustus

2010 718 254 376 22 - 1.370

Juli - Oktober

2010 132 96 109 26 - 363

September -

Desember 2010 1.066 258 322 24 235 1.905

November 2010 -

Februari 2011 1.756 236 333 28 380 2.732

Januari - April

2011 1.762 334 363 22 979 3.460

Maret - Juni 2011 1.027 353 313 24 115 1.832

Mei - Agustus

2011 399 223 169 28 - 818

Juli - Oktober

2011 61 26 15 12 - 113

September -

Desember 2011 740 164 299 24 413 1.640

November 2011 -

Februari 2012 1.425 350 482 18 1.099 3.374

TOTAL 9.085 2.294 2.781 228 3.220

Page 87: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

Lampiran 3 Kehilangan Produksi Tomat Cherry yang Disebabkan Perubahan Cuaca

No Waktu

Kehilangan Produksi yang disebabkan Perubahan Cuaca pada panen ke-

(kg) TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Mei - Agustus 2010 176 121 54 85 62 31 37 44 27 26 17 10 15 7 6 718

2 Juli - Oktober 2010 42 15 5 27 0 0 11 0 0 0 21 0 0 7 5 132

3 September - Desember 2010 174 138 113 142 66 73 44 78 40 30 51 45 40 18 13 1066

4 November 2010 - Februari 2011 512 287 300 134 69 103 83 67 40 30 27 41 36 14 13 1756

5 Januari - April 2011 462 245 189 184 138 105 119 79 79 44 29 30 34 17 8 1762

6 Maret - Juni 2011 334 183 175 90 51 39 41 12 19 44 14 13 6 3 4 1027

7 Mei - Agustus 2011 106 88 38 62 4 32 0 27 8 0 14 0 7 9 3 399

8 Juli - Oktober 2011 6 2 5 6 3 4 6 1 3 6 1 5 4 4 4 61

9 September - Desember 2011 190 82 62 72 107 68 44 28 18 23 29 5 6 3 1 740

10 November 2011 - Februari 2012 154 110 64 74 98 95 76 546 55 35 25 27 30 26 11 1425

Page 88: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

73

Lampiran 4 Kehilangan Produksi yang disebabkan Penyakit

No Waktu Kehilangan Produksi yang disebabkan Penyakit pada panen ke- (kg)

TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Mei - Agustus 2010 68 39 47 21 60 37 13 7 28 30 14 6 3 1 1 376

2 Juli - Oktober 2010 18 9 10 3 9 13 8 10 1 6 2 7 6 4 1 109

3 September - Desember 2010 38 22 29 34 48 28 13 21 12 33 13 9 10 6 5 322

4 November 2010 - Februari 2011 68 49 31 35 23 37 16 15 20 12 3 9 9 4 1 333

5 Januari - April 2011 56 60 59 42 18 36 20 20 7 16 8 8 3 6 4 363

6 Maret - Juni 2011 82 43 19 43 21 19 12 25 17 10 3 11 4 3 3 313

7 Mei - Agustus 2011 22 17 9 22 13 8 16 18 18 4 5 6 8 2 1 169

8 Juli - Oktober 2011 2 0 2 3 1 0 1 0 0 2 1 1 0 0 1 15

9 September - Desember 2011 50 39 40 19 32 13 22 29 4 7 8 12 16 6 2 299

10 November 2011 - Februari 2012 82 62 33 53 32 37 19 60 30 35 19 7 1 8 2 482

Page 89: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

74

Lampiran 5 Kehilangan Produksi yang Disebabkan Sumber Risiko Hama

No Waktu Kehilangan Produksi yang disebabkan Hama pada Panen ke- (kg)

TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Mei - Agustus 2010 19 9 7 14 1 3 6 23 31 26 42 14 12 17 30 254

2 Juli - Oktober 2010 13 8 10 9 7 3 2 8 6 4 1 5 2 9 9 96

3 September - Desember 2010 13 10 7 9 6 20 14 19 26 16 21 24 13 27 33 258

4 November 2010 - Februari 2011 9 6 5 12 11 18 9 21 30 16 23 13 8 21 34 236

5 Januari - April 2011 27 22 15 31 13 17 8 24 43 23 12 33 21 29 16 334

6 Maret - Juni 2011 6 21 33 27 15 38 22 43 27 17 21 19 6 32 26 353

7 Mei - Agustus 2011 12 4 22 9 16 11 10 23 13 12 9 6 27 16 33 223

8 Juli - Oktober 2011 3 2 1 1 2 3 1 3 1 2 2 1 1 1 2 26

9 September - Desember 2011 9 7 6 11 15 10 9 8 14 11 9 9 6 19 21 164

10 November 2011 - Februari 2012 21 17 33 12 18 19 21 13 47 35 19 31 26 9 29 350

Page 90: ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY PADA PD … · Tujuan dari penelitian ini ... seperti serangan hama dan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman tomat. Berdasarkan hasil

75

Lampiran 6. Proses Budidaya Tomat Cherry pada PD Pacet Segar

Lahan Budidaya Tomat Cherry Bibit Tomat Cherry

Tomat Cherry yang Dibudidayakan Tomat Cherry yang Terserang

Penyakit

Hasil Budidaya Tomat Cherry di PD Pacet Segar