analisis sikap pedagang terhadap pelaris bisnis · pedagang terhadap pelaris dalam menjalankan...
TRANSCRIPT
ANALISIS SIKAP PEDAGANG TERHADAP
PELARIS BISNIS Studi Kasus Pada Pasar Sleman, Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Nama : Yanu Kristiana
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIV MA
NIM : 012214066
FAKULTAS EKONOMI
ERSITAS SANATA DHAR
YOGYAKARTA 2007
i
NALAMANPERSDTUJUA}I
SKRIPSI
ANAIISIS SIKAP PEI'AGAI{G TEREADAP
PELARISBISNIS
Studi Krsus Pedr Prsar Sknan' Yogrrkrrtr
Nama : Yanu KristiamNIM :6t2zt:+966'
Telatr Disetujui Oleh:
Ponbimbing I
Tanggal 30 Novernber 2006
Pembimbingll
Drs. Marianus MochtsModesir. MM
ll
Tanggal 17 Januui2WT
Ke-$a
Sekertaris
Aaggota
Anggota
Anggots
LEMBAR PENGESAEAN
SKRIPSI
ANALISIS SIKAP PEDAGANG TERHADAP
PELARISBISMSStudi Krrus Pede Prsar Slemrn, Yogralarta
Dipersiap&an dan di0lis oleh
Narna : Yanu KristianaNIM : O12214066
Telah Dipertahanlon di depal Panitia PengujiPada tanggal 22 Februari 2007
Dan diny*arkan munenuhi syaiat
Susrnan Panitia Penguji
Nama Lengkap
A. Yodi Yrmirto, SE- MBA
Drs.Th. Sudi.MBA
V.Mardi Widya&nono SE MBA
Drs. Marianus Mochtar Modesir. MM
Drs. Hg. Suscne TW., M.S.
Yogyakarta" 28 Fcbruai 2007
ur
MOTTO dan HALAMAN PERSEMBAHAN
”Aku Berpikir Maka Aku Ada”
(Descartes dalam Ronggeng Dukuh Paruk)
”Ada sebab ada akibat,
maka tidak akan ada hasil ketika tidak ada Proses”
”Biarkan yang lain bekejaran dengan waktu, kita bekejaran dengan
h
”Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya”
Karya Tulis ini Aku Persembahkan Untuk
(Y. Kristiana)
asil, kesibukan memakan waktu, produktivitas menghasilkan waktu.
Sabar, teguh & tekun adalah pegangan”
(Y. Sanaha. P)
(Pengkhotbah 3:11)
Siapa saja yang membutuhkan
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
aya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
Yogyakarta, 4 Februari 2007
Yanu Kristiana
S
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis
v
ABSTRAK
ANALISIS SIKAP PEDAG ADAP PELARIS BISNIS
Yanu Kristiana
UNIVERS HARMA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karateristik pedagang yang menjalankan bisnis di Pasar Sleman Yogyakarta dan untuk mengetahui sikap
ap pedagang dengan enggu
ANG TERH
Studi Kasus Pada Pasar Sleman, Yogyakarta
ITAS SANATA D
YOGYAKARTA
2007
pedagang terhadap pelaris dalam menjalankan bisnisnya. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui karakteristik pedagang adalah analisis persentase, untuk mengetahui sikm nakan analisis Multiattribute Attitude Models (MAM) dan Chi-Square. Dari analisis persentase diperoleh hasil yaitu mayoritas pedagang adalah kelompok usia 41-60 tahun yaitu sebesar 47%, jenis kelamin laki-laki berjumlah 61%, kedudukan dalam usaha sebagai pemilik 47%, lamanya menjalankan bisnis lebih dari 10 tahun sebesar 57%, dan mempunyai penghasilan dalam sebulan Rp1.000.000 – Rp2.000.000 sebesar 42%. Dari analisis MAM diperoleh hasil bahwa sikap pedagang terhadap pelaris dalam menjalakan bisnisnya adalah positif. Dari analisis Chi-square diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan sikap pedagang terhadap pelaris dalam menjalankan bisnisnya, berdasarkan profil usia, jenis kelamin, kedudukan responden sebagai pemilik usaha atau karyawan, lamanya bisnis yang dijalankan, dan penghasilan.
vi
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF SELLERS A WARD BUSINESS AMULET
Yanu Kristiana
SANATA DHARMA UNIVERSITY
This study aimed to know the characteristics of traditional vendors who old business in Sleman traditional market Yogyakarta and also to get complete
underst
ere as in order to get data of vend
was male, 47% was the business owners, 57% had managed their
TTITUDE TO
Case Study on Sleman Traditonal Market
YOGYAKARTA
2007
handing of their attitude toward business amulet. In this study, the analysis methodology which is used to know the
characteristic of the sellers was percentage analysis, whors’ attitude the Multiattribute Attitude Models (MAM) and Chi-Square
ware applied. From the percentage analysis, it was found that 47% of the samples was 41 – 60 years old, 61%business more than 10 years, 42% generated income around 1.000.000 up to 2.000.000. From the MAM analysis, it was found that there was positive attitude of vendors toward amulet in running their business. From the Chi-Square analysis, it was found that there was not any significant difference of vendors’ attitude toward amulet in running their business based on the age, sex, the status of respondents as the owner the business or employee, the duration of their business and income.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan pencipta Langit dan Bumi dan segala isinya atas
segala
yang
dihadap
Alex Kahu Latum, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
2. , M.Si, selaku Kaprodi Jurusan Manajemen
3. ing I yang telah
4. dosen pembimbing II
yang telah memberikan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberi bimbingan
dan nasehat dalam proses penyusunan skripsi ini.
berkat dan karunianya yang telah diberikan sehingga penyusunan skripsi
dengan judul ” Analisis Sikap Pedagang Terhadap Pelaris Bisnis ” pada Pasar
Sleman Yogyakarta. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada studi manajemen jurusan
manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Disamping itu juga
diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pihak yang membutuhkan.
Selama penyusunan skripsi ini banyak hambatan dan kesulitan
i, namun dapat dilalui karena berkat adanya bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
1. Drs.
Sanata Dharma Yogyakarta.
Drs. G. Hendra Poerwanto
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Bapak V. Mardi Widyadmono SE, MBA selaku pembimb
menemani dan membantu baik tenaga maupun pikiran dalam memberi
bimbingan dan nasehat selama penyusunan skripsi ini.
Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM selaku
viii
5. Drs. Hg. Suseno TW., M.S selaku dosen tamu yang telah meluangkan waktu,
untuk bersedia hadir dalam presentasi penulis.
Para Dosen Fakultas Ekonomi yang telah member6. ikan ilmunya kepada penulis
8. eman atas pelayanan yang baik dan meluangkan waktu
9. ik ”bakul jamu” merupakan salah satu pintu masuk penulis
l-bakul yang lain.
an
11.
g memperbolehkan penulis melihat, memegang, dan mengambil
menuntut ilmu di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
7. Kepala BAPPEDA Kab. Sleman yang telah memberikan ijin penelitian di
Pasar Sleman.
Bapak Lurah Pasar Sl
setiap kali penulis datang untuk memberikan informasi.
Mbah Ngangkr
untuk mendapatkan informasi & memberi satu gelas anggur fermentasi setiap
kali penulis datang dan mengenalkan penulis kepada baku
10. Pak Jho pedagang gandum dan beras yang sering memberikan masukan,
usulan, dan cara untuk pendekatan kepada pedagang dan meninggalkan
dagangan untuk mengantar penulis muter-muter pasar untuk mendapatk
informasi.
Bpk Haryadi Iblis bakule pakaian dalam ”jeroan” telah memberikan ”duduh
weruh” terkait dengan pelaris bisnis dan beberapa teman-teman pemilik
pelaris yan
gambar Pring Pethuk, Merah Delima, Nogo Geni, Jimat Rojobrono, Tasbih
Barokah, Jimat Wesi Kuning, dan Jimat yang lainnya.
ix
12.
nang omahmu mergane
13.
dll. Terimakasih telah memaksa penulis
15.
oko, Krebo, dsb. ” Sepeninggalku, Jangan
16.
Jliteng, Heri yang menjaga motorku.
18.
k
19.
Keluarga Bapak Purba yang telah membantu fasilitas tempat belajar &
Sanaha, ” Sorry bgt Son!. Sak jroning 2 taun aku ora
drung rampung le garap, & nuwun banget aku direwangi mikir”.
Temen-temen nunggu Dosen Pembimbing fuky, dendi, irma, gepeng, dsb.
”Aku start disik kok dadi keri yo!.
14. Temen-temen kerja Biro Personalia, Pak Sutadi, Pak Hendro, Pak Anton
Solicin, Wul-Wul, Mblongkeng,,
untuk hampir tiap hari ke kampus.
DHARMO COMUNNITY, Danie, Ndoweer, Topan, Jeffri, Mukidi, B’T,
Indri, Kinthel, Mesoem, M’dez, K
bubar ya!. Komunitas kita udah Gedhe, Njeneng di Sadhar & Event yang kita
bikin nggak pernah ecek-ecek”.
Karyawan Perpus yang membantu cari buku, Satpam Pak Pega, Budi, dsb.
Bpknya Parkiran Kemis, Munaji,
17. GM PRODUCTION, Bpk Sutikno (Juragane), Kenthit, Deglong, Su’Genk,
Hardhi, Merry, Pak Dono, Suryanto & All Crew telah memberi kesempatan
gabung mengenal Event Organizer, Sound ’ Ligthing System & juga feenya.
Pak Dukuh Gabugan, yang memfasilitasi tempat nongkrong, mbongkar &
mbelah motor, dengerin ”Cakil Ngemut Penthung” ma temen Maridi, Dita
Pitik, Budex, Hernawan, Sunir, Lek Gonel, dsb.
Simbok & almarhum Lek Temu atas kursi tidur & bikinan kopi setiap pulang
tengah malam dirumahnya.
x
20. Paguyuban Turonggo Jati, Paguyuban Grasak, Paguyuban Tri Wargo Tunggal,
para pawang, Romo Kirjito Sumber Muntilan, dan paguyuban-paguyuban di
21.
k Sumardiyanto yang ”Duduh Weruh” buku &
22.
ini,
23.
asih
uh dari sempurna, mengingat kemampuan, pengetahuan, dan waktu yang
terbata
arta, 22 Februari 2007
Yanu Kristiana
Sleman & Muntilan yang telah memberi tempat tukar kaweruh & semangat
untuk memilih judul.
Kolese De Britto, Bpk Prih & ST.Kartono yang dulu pernah ngenalkan cara
berpikir ilmiah. Bp
pengarangnya. Bpk Samino yang kasih wejangan-wejangan untuk hidup.
Kakak Kristiani yang selalu memberi dorongan dan hampir setiap hari
menayakan ”Kapan Skripsimu Rampung?, aktivitas ngurusi organisasi
paguyuban itu & komunitas neko-neko mbok diculke. Le aneh-aneh buka
lahan pertanian, le ternak, le bakulan, sik ra dho cetho, mandek disik!...”.
Ibuku tercinta yang telah memberikan doa restu, dan semangat untuk segera
menyelesaikan kuliah, dan juga biaya yang tidak terhitung selama kuliah.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini m
ja
s yang dimiliki oleh penulis. Namun demikian penulis berusaha
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Harapan penulis, semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Yogyak
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
iv
viii
xii
xv
BAB II
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
DAFTAR TABEL .....................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………. .. 1
A. Latar Belakang………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………… 3
C. Batasan Masalah………………………………………..………. 3
D. Tujuan Penelitian………………………………….……………. 4
E. Manfaat Penelitian……………………………………………… 5
F. Sistematika Penulisan…………………………………………… 5
LANDASAN TEORI…………...…………….………………… 7
A. Sikap ……………………………......................………………. 7
1. Pengertian Sikap . ………………………………………….. 7
2. Komponen dan Struktur Sikap …………………………….. 8
xii
3. Pembentukan sikap ………………………………………… 9
4. Prosedur Pengukuran Sikap ………………………………. . 1 1
B. 1
1
BAB III
A.
B.
BAB IV
Budaya Mistik Jawa ………………. ………………………….. 3
1. Pengertian Mistik Jawa ……………………………………. 3
2. Karakteristik Kehidupan Kejawen ………………………… 14
3. Mistik Dalam Kehidupan Ekonomi Jawa ………………… 15
METODE PENELITIAN…………………………………..... 21
Jenis Penelitian…………………………………………………. 21
Subyek dan Obyek Penelitian …………………………………. 21
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ...…………...…………………… 22
D. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel…………… 22
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ……………….... 23
F. Metode Pengumpulan Data ......………………………………. 23
G. Uji Validitas dan Reliabilitas …………………………………. 24
H. Metode Analisa Data …………………………………………. 26
GAMBARAN UMUM PASAR …………………..........…… 30
A. Sejarah Pasar …………………………………………………. 30
B. Lokasi Pasar ........................…………………….................…. 31
C. Fasilitas Pasar ......................…………...…………………...… 31
D. Keadaan Pedagang ……................................................……… 32
E. Pengelola Pasar ............................................ ……………….... 32
F. Kantor Pengelola Pasar ......…………...........……………...... 33
G. Visi dan Misi ........................................................................... 36
xiii
BAB V
A. Instrumen Penelitian ..……………………………………….. 37
B. Deskripsi Responden ………………………………………… 39
.
BAB V
DAFTA
LAMP
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………………. .. 37
C Pengukuran Sikap ………………………………………..…… 43
D. Sikap Pedagang Berdasar Profil ………………….…………… 52
E. Pembahasan …………………………………….………..…… 58
I KESIMPULAN DAN SARAN .................…………………. .. 61
A. Kesimpulan ..………………………………………………….. 61
B. Saran ………………………………………………………….. 62
C. Keterbatasan ………………………………………………….. 62
R PUSTAKA ……………………………………………………. 64
IRAN ……………………………………………………………… 66
xiv
DAFTAR TABEL Tabel V. 1 Uji Validitas Bagian Pertama (Belief) ........................... 39
Tabel V. 2 Uji Validit ..................................... 40
abel V. 3 Karakteristik Pedagang Berdasar Usia .......................... 41
45
.......... 54
. 56
as Bagian (Evaluasi)
T
Tabel V. 4 Karakteristik Pedagang Berdasar Jenis Kelamin .......... 42
Tabel V. 5 Karakteristik Pedagang Berdasar Kedudukan ............... 42
Tabel V. 6 Karakteristik Pedagang Berdasar Lama Menjalankan
Bisnis ............................................................................ 43
Tabel V. 7 Karakteristik Pedagang Berdasar Penghasilan ............. 43
Tabel V. 8 Data Variabel Keyakinan/Belief ..................................
Tabel V.9 Data Variabel Evaluasi ................................................. 47
Tabel V.10 Nilai Sikap ................................................................... 49
Tabel V.11 Distribusi sikap pedagang ............................................ 51
Tabel V.12 Hasil Uji Chi Square Berdasarkan Profil Usia ............. 53
Tabel V.13 Hasil Uji Chi Square Berdasarkan Profil Jenis
Kelamin ....................................................................... 54
Tabel V.14 Hasil Uji Chi Square Berdasarkan Profil Kedudukan
dalam Usaha .......................................................
Tabel V.15 Hasil Uji Chi Square Berdasarkan Profil Lama Bisnis .. 55
Tabel V.16 Hasil Uji Chi Square Berdasarkan Profil Penghasilan .
xv
DAFTAR GAMBAR
ambar bagan struktur organisasi pasar Sleman ............................... 35
G
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pulau Jawa diyakini sebagai pusat ekonomi di Indonesia. Menurut
sejarahnya, Pulau Jawa merupakan pusat dan tempat masuknya pedagang-
pedagang dari luar Negeri yang tertarik berbisnis di Indonesia. Secara
etnispun, Suku Jawa merupakan kelompok mayoritas di antara penduduk
Indonesia yang beraneka ragam dan mempunyai kebudayaan religius yang
unik.
Kebudayaan yang unik ini dapat dilihat dari perilaku-perilaku
penduduk dalam hal perdagangan. Para pedagang Jawa sering menaruh
sesuatu, semacam bungkusan-bungkusan sebagai pelarisan (jimat
keberuntungan) atau menaruh benda-benda sesaji di sudut-sudut atau di
tempat-tempat tertentu. Selain itu, ada juga pedagang yang berhenti
berdagang atau berpuasa pada hari-hari pasaran tertentu dan
pembukaan/awal berdagangnya ditentukan pada hari menurut perhitungan
hari pasaran “itung dino” pada primbon.
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan para pedagang Jawa tersebut,
tidak mudah dipahami secara rasional. Penjelasan rasionalpun sulit
dibangun untuk memahami perilaku ini. Yang mengherankan apabila
ditanya mengapa melakukan hal-hal tersebut, jawabnya; yaitu agar bisnis
1
2
dagang mendapatkan “kabegjan”(keberuntungan), sukses, lancar,
“slamet”(selamat), dan sebagainya.
Bisnis yang dilakukan oleh para pedagang Jawa, ternyata pada
praktiknya terlihat tidak berkembang, bahkan dalam menjalankan bisnisnya
terkadang seperti hanya untuk mencari makan sehari-hari, tanpa tujuan
jangka panjang. Para pedagang cenderung enggan kerja lebih keras dan
tidak mengarahkan bisnis berdagangnya ke depan untuk semakin
berkembang. Apabila dibandingkan dengan pedagang yang lainnya seperti:
pedagang Tionghoa, pedagang Jawa sangat ketinggalan dalam
pengembangan usahanya.
Dari latar belakang diatas inilah peneliti tertarik mengungkap lebih
jauh tentang sikap pedagang Jawa terhadap pengaruh pelaris dalam
menjalankan bisnisnya di kota Yogyakarta. Ketertarikan melakukan
penelitian di Yogyakarta ini juga karena didukung oleh Daniel (2004:17),
yang menyatakan bahwa; Yogyakarta adalah salah satu kota yang sangat
kaya tradisi dan memiliki keunikan pola kehidupannya. Kota ini adalah
satu kota yang masih terkenal sebagai penjaga kebudayaan Jawa dimana
masyarakat tetap melestarikan adat-istiadatnya. Oleh karena itu penulis
mengambil judul “ANALISIS SIKAP PEDAGANG TERHADAP
PELARIS BISNIS “ Studi Kasus Pada Pasar Sleman, Yogyakarta.
3
B. Rumusan Masalah
Seorang pelaku bisnis dalam menjalankan pratek bisnisnya, tidak
akan lepas dari latar belakang pola dan kebudayaan dari daerah dimana
dilahirkan dan dibesarkan. Budaya yang melekat pada pelaku bisnis, akan
sangat mempengaruhi sikap dan perilaku dalam setiap penentuan
keputusan menjalankan bisnisnya dengan tujuan agar berhasil atau sukses.
Berdasarkan urain tersebut, maka penulis merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik pedagang pada pasar Sleman Yogyakarta?
2. Bagaimana sikap pedagang terhadap pelaris bisnis?
C. Batasan Masalah
Banyaknya pasar tradisional yang masih beroperasi di wilayah
Sleman, Yogyakarta, serta banyaknya variasi bentuk atau macam alat yang
digunakan pedagang untuk membuat sukses/laris dalam menjalankan
bisnis, maka penulis memberi batasan pada beberapa hal agar masalah
yang diteliti tidak terlampau luas yaitu sebagai berikut:
1. Pedagang yang dimaksud adalah pedagang yang menjalankan
bisnisnya di pasar Sleman, Yogyakarta.
4
2. Sikap terhadap pelaris dalam hal ini adalah jimat yang
mempengaruhi/membantu kesuksesan dagang.
D. Tujuan Penelitian
Kebudayaan sifatnya luas dan menyangkut segala aspek kehidupan
manusia. Pengertian kebudayaan menurut Harper W. Boyd, Orville C.
Walker, dan Jean-Clauden Larreche (2002: p.12), kebudayaan (culture)
adalah himpunan kepercayaan, sikap, pola perilaku (kebiasaan dan tradisi)
yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu masyarakat dan diwariskan dari
satu geberasi ke generasi berikutnya melalui sosialisasi.
Jadi, sikap dan perilaku manusia sangat ditentukan oleh kebudayaan
yang melingkupinya, dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu,
sesuai dengan kamajuan atau perkembangan jaman. Demikian pula seorang
pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya, bisa ditentukan oleh
kebudayaan yang tercermin pada cara hidup, kebiasaan dan tradisi.
Sehingga tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui karakteristik pedagang yang menjalankan bisnis
di pasar Sleman Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui sikap pedagang terhadap pelaris dalam
menjalankan bisnisnya.
5
E. Manfaat Penelitian
Dari proses penelitian yang dilakukan tentunya akan mendapatkan
hasil yang mempunyai manfaat dan kegunaan. Dengan demikian, penulis
berharap hasil penelitian ini dapat memberikan saran dan masukan yang
berguna bagi pihak-pihak yang bersangkutan dan membutuhkan antara lain:
1. Bagi pembaca
Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi
untuk pengambilan keputusan dan menentukan kebijakan dalam
menjalankan bisnis.
2. Bagi penulis
Melalui penelitian, penulis mencoba melihat faktor-faktor lain yang
dirasa tidak rasional untuk mencapai kesuksesan bisnis.
3. Bagi ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan khasanah
bacaan ilmiah bagi mahasiswa dan dapat dipergunakan sebagai
referensi tulisan yang dapat dikembangkan dalam penelitihan lain.
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
6
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang landasan-landasan teori yang mendasari pelaksanaan
penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang tempat penelitian, teknik pengumpulan data,
populasi dan teknik pengambilan sampling, metode pengujian instrumen dan
metode analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PASAR
Bab ini berisikan tentang sejarah, lokasi, keadaan pedagang, pengelola pasar,
bagan struktur, visi dan misi
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang Instrumen Penelitian, Deskripsi Responden,
Pengukuran Sikap.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan, saran, keterbatasan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sikap
1. Pengertian Sikap
Seseorang pasti mempunyai sikap dalam menggambarkan
penilaian terhadap objek yang dihadapinya. Sikap menurut Gilbert (2005:
461), mewakili ide, keyakinan, atau kesukaan seseorang menyangkut suatu
objek atau ide tertentu. Sedangkan Kotler (1997: 167), mendefinisikan
sikap adalah evaluasi perasaan emosional dan kecenderungan yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari
seseorang terhadap objek atau gagasan
Menurut Engel (1994: 5), sikap adalah evaluasi menyeluruh yang
memungkinkan orang berespon dengan cara menguntungkan atau tidak
menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif
yang diberikan.
Dari definisi-definisi tersebut maka dapat ditarik pengertian
tentang sikap yaitu evaluasi dan kecenderungan orang berespon yang
mewakili ide, keyakinan, atau kesukaan seseorang terhadap objek.
7
8
2. Komponen dan Struktur Sikap
Dilihat dari strukturnya, sikap terdiri atas tiga komponen yaitu
komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif (Azwar;
1988: 17-21). Komponen kognitif berupa keyakinan seseorang (behaviour
belief dan group belief), komponen afektif menyangkut emosional, dan
komponen konatif merupakan aspek kecenderungan bertindak sesuai
dengan sikapnya. Komponen afektif atau aspek emosional biasanya
berakar paling dalam pada komponen sikap, yang paling bertahan terhadap
pengaruh-pengaruh yang mungkin mengubah sikap
Komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan dan stereotype
yang memiliki individu mengenai sesuatu. Persepsi dan kepercayaan
seseorang mengenai objek sikap berwujud pandangan dan sering kali
merupakan stereotype atau sesuatu yang telah terpolakan dalam
pikirannya. Komponen kognitif dari sikap ini tidak selalu akurat. Kadang-
kadang kepercayaan justru timbul tanpa adanya informasi yang tepat
mengenai suatu objek. Kebutuhan emosional bahkan sering merupakan
determinan utama bagi terbentuknya kepercayaan.
Komponen afektif melibatkan perasaan atau emosi. Reaksi
emosional kita terhadap suatu objek akan nembentuk sikap positif atau
negatif terhadap objek tersebut. Reaksi emosional ini banyak ditentukan
oleh kepercayaan terhadap suatu objek, yakni kepercayaan suatu objek
baik atau tidak baik, bermanfaat atau tidak bermanfaat.
9
Komponen konatif atau kecenderungan bertindak (berperilaku)
dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap. Perilaku seseorang
dalam situasi tertentu dan dalam situasi menghadapi stimulus tertentu,
banyak ditentukan oleh kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus
tersebut. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan
kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap individual.
3. Pembentukan sikap
Sikap dapat dibentuk oleh pengalaman pribadi, pengaruh orang
lain yang dianggap penting, pengaruh budaya, media masa, lembaga
pendidikan dan agama.
a. Pengalaman Pribadi
Tak ada pengalaman sama sekali dengan objek psikologis
cenderung akan membentuk sikap negatif terhadap objek tersebut.
Sebaliknya pengalaman dengan objek psikologis menimbulkan adanya
tanggapan dan penghayatan. Penghayatan ini membentuk sikap
seseorang, tetapi apakah sikap itu positf atau negatif masih tergantung
pada berbagai faktor lain.
Untuk dapat menyadari dasar pembentukan sikap, pengalaman
pribadi harus melalui kesan yang kuat. Oleh karena itu sikap akan
mudah terbentuk jika faktor emosional terlibat dalam pengalaman
pribadi. Pengalaman pribadi ini sifatnya saling terkait dalam
kehidupan seseorang.
10
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Orang-orang yang kita anggap penting dalam hidup kita
misalnya orang tua, teman, guru, dosen, dapat mempengaruhi sikap
kita. Kita cenderung bersikap sama dengan sikap orang-orang yang
kita anggap penting bagi diri kita, kecenderungan ini timbul karena
adanya motivasi untuk berafiliasi dan untuk menghindari konflik.
c. Pengaruh Budaya
Kebudayaan sangat berpengaruh pada pembentukan sikap.
Apabila kita hidup dalam budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai
religius, maka sikap positif terhadap nilai-nilai religius kemungkinan
besar akan terbentuk. Demikian juga apabila kita hidup dalam
masyarakat yang menjunjung tinggi sifat-sifat ksatria dan penuh
dedikasi dalam membangun dan membela Negara, maka sikap positif
terhadap sifat-sifat tersebut juga terbentuk.
d. Media Masa
Informasi yang disampaikan melalui berbagai sarana informasi
yang terbentuk media masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,
dan lainnya memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap.
Apabila pesan-pesan yang disampaikan itu cukup sugestif, akan
memberi dasar afektif dalam terbentuknya sikap.
11
e. Lembaga Pendidikan dan Agama
Sikap lebih banyak diperoleh dari belajar dibandingan dengan
sifat bawaan. Dengan demikian, melalui penciptaan suasana tertentu
dalam kegiatan belajar mengajar dimungkinkan untuk mengubah
sikap. Sikap dapat ditumbuhkan, dipelihara, bahkan diperlemah
dengan proses belajar. Lembaga pendidikan atau agama sering kali
menjadi determinan tunggal yang menentukan sikap. Sebagai contoh,
judi merupakan perbuatan terlarang. Mereka yang tidak melihat
hubungan antara judi dengan ajaran agama, kebanyakan bersikap
menerimanya sebelum terbukti berdampak negatif. Sedangkan mereka
yang meyakini bahwa judi bertentangan dengan ajaran agama bersikap
menolak tanpa adanya keraguan. Dari kenyataan tersebut, kita dapat
menghubungkan nilai-nilai yang dikembangkan lewat jalur pendidikan
dengan ajaran agama akan mempermudah pembentukan sikap positif
terhadap nilai-nilai tersebut yang diharapkan terwujud dalam tindakan
sehari-hari (Azwar 1988: 24-29).
4. Prosedur Pengukuran Sikap
Terdapat beberapa cara untuk mengukur sikap, diantaranya adalah
self-report, pengamatan atas perilaku aktual, tehnik-tehnik tidak langsung,
kinerja atas pengerjaan tugas-tugas objektif, dan reaksi fisiologis.
12
a. Self-report
Metode penilain sikap dimana responden ditanya secara langsung
tentang keyakinan atau perasaan mereka terhadap suatu objek atau
kelas objek.
b. Teknik Tidak Langsung
Metode penilaian sikap yang menggunakan bentuk unstructured
stimuli atau partially constructed stimuli seperti uji asosiasi kata (word
association test), uji kelengkapan kalimat (sentence-completion test),
bercerita (storitelling), dan lain sebagainya.
c. Kinerja Pengerjaan Tugas-Tugas Objektif
Metode penilaian sikap yang didasarkan pada asumsi bahwa kinerja
seorang subjek dalam mengerjakan tugas objektif (misalnya,
mengingat sejumlah fakta) akan tergantung pada sikapnya.
d. Reaksi Fisiologis
Metode penilaian sikap dimana periset memonitor respons subjek,
dengan menggunakan perangkat listrik atau mekanik, terhadap
rangsangan yang diberikan (Gilbert, 2005: 462-464).
13
B. Budaya Mistik Jawa
1. Pengertian Mistik Jawa
Mistik merupakan salah satu unsur kebudayaan. Mistik merupakan
system religi, sedangkan system religi dan upacara keagamaan merupakan
unsur kebudayaan. Sebagai system kebudayaan, mistik memiliki tiga
perwujudan. Pertama, wujud kebudayaan sebagai kompleks ide-ide,
gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
Wujud ini berada dalam alam pikiran warga masyarakat. Wujud kedua,
kebudayaan sebagai aktivitas berpola dari manusia dalam masyarakat,
wujud ini berupa system sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Ketiga, wujud kebudayaan fisik yang berbentuk nyata sebagai hasil kerja
warga masyarakat (Koentjaraningrat 1974; 12).
Pengertian Mistik yaitu : (1). mistisisme adalah persoalan praktik,
(2). secara keseluruhan mistisisme adalah aktivitas spiritual, (3). jalan dan
metode mistisisme adalah cinta, (4). mistisisme menghasilkan pengalaman
psikologis nyata, (5). mistisisme sejati tak mementingkan diri. Keempat
ciri khas mistik ini, mempresentasikan bahwa mistik adalah tindakan luhur
(Supadjar 2001: 100).
Suwardi (2003: 3), berpendapat bahwa, Religiusitas Jawa tak lain
adalah mistik kejawen. Mistik kejawen adalah saka guru (empat tiang
penyangga) kehidupan kejawen. Karena itu, jika kejawen tanpa mistik,
maka pudar pula kejawen tersebut. Kejawen dan mistik telah menyatu,
menjadi sebuah ekspresi religi mistik kejawen.
14
2. Karakteristik Kehidupan Kejawen
Sistem berpikir Jawa, menurut Dawami (2002: 12) suka pada
mitos. Segala perilaku orang Jawa, seringkali memang sulit lepas dari
aspek kepercayaan pada hal-hal tertentu. Itulah sebabnya sistem mistis
selalu mendominasi perilaku hidup orang Jawa. Mereka lebih percaya
pada donggeng-donggeng sakral. Sistem berpikir semacam ini telah turun-
temurun sampai menjadi folklore Jawa. Sistem berpikir mistis sering
mempengaruhi pola-pola hidup yang bersandar pada nasib. Nasib ini
adalah istilah Jawa dinamakan kabegjan (keberuntungan) yang telah
disertai usaha. Karena usaha dan nasib juga sering menyatu padu, maka
orang Jawa justru sampai pada pemikiran homologi antropokosmik.
Maksudnya, dalam langkah kehidupannya disesuaikan dengan tatanan
manusia dan dunia sekelilingnya.
Menurut Suwardi (2003: 7-9), sistem berpikir Jawa biasanya
terpantul dalam tindakan nyata yang disebut laku. Orang Jawa gemar
menjalankan laku yang identik dengan prihatin. Laku juga senada dengan
tirakat (ngurang-ngurangi), yang lebih eksplisit lagi sering dinamakan tapa
brata. Dalam menjalani tradisi kejawen, orang Jawa selalu mengacu pada
budaya leluhur yang turun-temurun. Karena itu, sadar atau tidak sadar
kejawen telah banyak memanfaatkan karya-karya leluhur sebagi pijakan
dan pijaran hidupnya.
15
Dari karya-karya yang diramu dengan pengalaman batin, munculah
karakteristik kehidupan kejawen. Karakteristik yang paling menonjol ialah
tradisi mistik yang dirangkai dengan ritual slametan. Slametan adalah
sebuah ritual yang dimaksudkan untuk memohon keslamatan hidup.
Slametan adalah manifestasi kultur Jawa asli. Didalamnya lengkap dengan
simbol-simbol sesaji, serta menggunakan mantra-mantra tertentu.
3. Mistik Dalam Kehidupan Ekonomi Jawa
Menurut Suwardi (2003: 229) bahwa, dunia ekonomi Jawa jelas
berbeda dengan ekonomi lain. Ekonomi Jawa juga mencari keuntungan.
Namun, dalam meraih keuntungan tak hanya didasarkan pada manajemen
bisnis semata, melainkan juga tak sedikit yang dilandasi ritual mistik
kejawen. Prinsip ekonomi Jawa untuk meraih “kabegjan”, tak dicapai
menggunakan sistem pasar semata.
Falsafah ekonomi lebih menekankan pada aspek ketuhanan yang
utuh. Paling tidak, landasan yang paling menonjol adalah prinsip bahwa
rejeki adalah peparinge Pangeran (pemberian Tuhan). Rejeki telah digaris
(pininta) atau diatur oleh Tuhan. Karenanya, keuntungan (bebathen)
sedikit atau banyak bagi mereka tak masalah. Untung rugi tak diukur dari
aspek material saja, melainkan dari spiritual. Itulah sebabnya, dalam
menjalankan roda ekonomi selalu khas Jawa, yaitu dilandasi prinsip
narima dan pasrah.
16
De jong (1976: 19), memberi pengertian narima artinya merasa
puas dengan nasibnya, tidak memberontak, menerima dengan suasana
terimakasih. Narima merupakan suatu sikap hati yang menghasilkan
ketenangan afektif dalam menerima segala sesuatu dari dunia luar, harta
benda, kedudukan sosial, nasib malang, dan untung
Sedangkan Koentjaraningrat (1969: 43), mengatakan bahwa sikap
narima memberi daya tahan untuk juga menanggung nasib yang buruk
sehingga sesuatu malapetaka kehilanggan sengsaranya. Narima menuntut
seseorang untuk memiliki kekuatan menerima apa yang tidak dapat
dielakkan tanpa memberikan diri dihancurkan olehnya.
Suwardi (2003: 231), juga menyatakan bahwa dunia ekonomi Jawa
memang kadang-kadang berbau sakral. Tak sedikit para pelaku ekonomi
yang melakukan mistik kejawen dalam rangka mencari pelarisan (agar
dagangan laris terjual) dan golek pasugihan (mencari kekayaan). Dua
tradisi ini ditempuh melalui ritual-ritual mistik kejawen yang khusuk.
Dari beberapa pengertian tersebut maka didapatkan bahwa
ekonomi Jawa mencari keuntungan dilandasi ritual mistik kejawen, dalam
menjalakan bisnis diwarnai perilaku ritual-ritual, antara lain mencari
pelarisan (agar dagangan laris terjual) dan golek pasugihan (mencari
kekayaan).
Menurut tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan
bahasa, Pelaris adalah mantra atau jimat untuk membuat laris. Jimat
17
merupakan benda yang dianggap mengandung kesaktian (dapat menolak
penyakit, menyebabkan kebal, dsb).
Badudu (1996:777) memberi definisi pelaris adalah, 1. alat atau
cara untuk membuat laris; 2. mantera yang dibaca-baca agar jualan laris.
Sedangkan jimat merupakan sesuatu yang dianggap mempunyai kesaktian
untuk menangkal penyakit, penolak setan, pembuat kebal, dsb; biasanya
ditulisi dengan ayat-ayat alquran diikat di lengan atau di pinggang.
Dari definisi tersebut dapat ditarik pengertian bahwa pelarisan
merupakan suatu obyek benda yang didapatkan melalui cara tertentu
sebagai alat agar dagangan laris.
Suwardi (2003: 231), menyatakan bahwa jimat antara lain berupa
bunga kenanga, batu akik, keris kecil dan lain-lain yang ditaruh dibawah
dagangannya agar menarik pembeli. Jimat tersebut selalu dikutuki
kemenyan setiap Malem Jemuah, dan diberi sesaji bunga-bunga.
Misteri (2003:edisi 20) memberi gambaran beberapa jimat dan
kegunaannya antara lain :
a. Tasbih Barokah
Digunakan untuk sarana mendatangkan rejeki secara tiba-tiba.
b. Wahyu Pembayun
Untuk sebuah tempat usaha yang sangar, penuh hawa negatif yang
membuat pembeli enggan datang.
18
c. Jimat Pasugihan
Untuk usaha seret, macet, sering ditipu, banyak saingan, diguna-guna
lawan bisnis.
d. Balok Sengkala
Untuk menangkis semua karma/sengkala/musibah dan memusnahkan
selamanya. Hidup akan berubah jadi jaya-raya-lahir batin, rejeki halal
melimpah dan keluarga sejahtera selamanya
e. Susuk Bumi Penglaris
Khusus untuk mempercepat pejualan apa saja: tanah, rumah, mobil,
barang dagangan, dsb
f. Mustika Agung Rajjah Sulaiman
Untuk menarik dan mendatangkan rejeki halal agar deras mengalir
tiada henti. Pembawa kesuksesan dan keberuntungan dalam segala hal.
g. Bulu Rusa Kencana Mas
Untuk memperlancar usaha, bisnis, dipercaya semua orang.
h. Jimat Rojobrono
Untuk pengusaha yang selalu tertimpa kesialan, rejeki seret, bisnis
senantiasa gagal/hancur.
19
i. Dompet Pengundang Rizqi
Untuk melancarkan rejeki, mempermudah hubungan bisnis.
j. Emas Asmo Khodam
Sarana khusus untuk mendatangkan rejeki secara tiba-tiba, membuat
rejeki lancar, hutang cepat terlunasi, usaha cepat berkembng.
k. Energi Pengasihan Sabuk Asmara
Untuk pribadi yang ingin memdongkrak penampilan dalam segala hal
untuk bisnis atau pekerjaan.
l. Kekayaan Versi Islam
Mengantar pribadi yang dirudung permasalahan ekonomi, kesulitan
mata pencahariaan, mentok tanpa hasil menuju jalan kesuksesan
bahagia dunia dan akherat.
m. Minyak Pelaris Usaha
Agar dagangan laris, rejeki berlimpah, usaha lancar. Toko, restoran,
tempat usaha kecil/besar terhindar dari gangguan ilmu hitam/sihir.
20
n. Jimat Wesi Gunung
Untuk memperlancar bisnis, disukai rekan kerja, atasan maupun
bawahan, menambah kharisma dan kewibawaan, mempunyai daya
pengasihan, pelet dan mengandung pagar keselamatan.
o. Jimat Pager Bumi Penglaris
Untuk memagari rumah, kantor, tempt usaha dari gangguan orang jahil
(pencuri), serangan gaib, dan pelancar usaha maha dasyat.
p. Lulang Kembang Telon
Untuk penglaris usaha kecil, warung rokok, kios bakso, tambal ban.
q. Uang Khodam
Untuk memperlancar rejeki pedagang dan sales.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan termasuk Jenis penelitian Eksplorasi
dan studi kasus. Eksplorasi yaitu penelitian penjajagan pada suatu masalah
dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan awal tentang subjek yang
diteliti. Studi kasus yaitu penelitian yang mendalam tentang suatu aspek
lingkungan sosial, termasuk manusia di dalamnya (Nasution, 2003: 27).
B. Subyek dan Obyek Penelitian:
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah jenis data yang berupa opini, sikap, pengalaman
atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi
subjek penelitian (Indriyanto dan Supomo, 1999: 145). Subjek pada
penelitian ini adalah pedagang yang melakukan aktivitas bisnisnya di
Pasar Sleman, Yogyakarta.
2. Obyek penelitian
Obyek pada penelitian ini yakni sikap pedagang terhadap pengaruh pelaris
dagangan. Pada penelitian ini melihat sikap merupakan emosi perasaan
yang terbangun untuk meyakini atau mempercayai pelaris dagangan
mempunyai pengaruh atau memiliki kekuatan magis yang dapat membantu
21
22
berbisnis. Sehingga kecenderungan akan mengarahkan untuk mencari-cari
atau memiliki pelaris dengan cara apapun yang mempunyai kekuatan yang
lebih dibanding milik pesaing.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta,
yaitu Pasar Sleman.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian bulan Agustus – September 2006
D. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari jumlah subjek penelitian
yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi diartikan pula sebagai subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua pedagang yang berada di Pasar Sleman.
23
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi dengan karakteristik
yang sama. Sampel dalam penelitan ini adalah sebagian dari pedagang
yang berada di Pasar Sleman. Penelitian ini menggunakan 100 orang
pedagang sebagai responden dari populasi 680 orang pedagang .
3. Teknik pengambilan sampel
Dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
itu cocok dengan sumber data.
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: sikap pedagang
terhadap pelarisan dalam bisnisnya.
2. Definisi Operasional :
Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Sikap yaitu penilaian dan kecenderungan berespon yang bersifat baik
atau buruk.
b. Pelaris yaitu suatu obyek benda yang didapatkan melalui cara tertentu
sebagai alat / cara agar menjadikan dagangan laris.
24
F. Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak kepada
subyek penelitian yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada
tujuan penelitian.
2. Observasi
Tehnik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung
(tanpa alat) terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki, baik
pengamatan itu dilakukan didalam situasi sebenarnya maupun dilakukan
didalam situasi buatan yang khusus diadakan.
3. Kuesioner
Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan daftar
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat ketepatan dan
ketelitian suatu alat pengukuran terhadap sesuatu yang ingin diukar. Alat
analisis yang digunakan adalah Product Moment Coefficient of
Correlation dari pearson sebagai berikut :
25
( )( )( )[ ] ( )[ ]∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−=
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
dimana:
x = Jumlah skor (nilai) maksimum pernyataan responden.
Y = total skor (nilai) pernyataan responden
N = jumlah responden
r = koefisien korelasi uji satu arah dengan α =5%
Taraf signifikasi yang digunakan adalah 0,05 (5%), apabila r hitung
lebih kecil dari r table, maka pengukuran tersebut TIDAK VALID dan
dinyatakan gugur. Sebaliknya jika hasil pemrosesan pada taraf signifikansi
yang digunakan 0,05 (5%) menunjukkan hasil lebih besar atau sama
dengan taraf signifikansi tersebut, maka sistem tersebut dinyatakan
VALID.
2. Analisis Reliabilitas (uji kehandalan )
Reliabilitas adalah suatu tingkat kestabilan dari suatu alat ukur
dalam mengukur segala gejala (Sutrisno Hadi, 2000:14). Dan reliabilitas
juga dapat dikatakan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Dengan menghitung koefisien reliabilitas hasil ukur pada kelompok subjek
penelitian maka akan dapat diperkirakan tingkat kepercayaan hasil
26
pengukuran alat tersebut bagi kelompok subyek yang diteliti. Untuk
mengukur reliabilitas digunakan rumus korelasi Alpha
( ) ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
−=
VtVx
MMrtt 1
1
dimana :
Vx = Variansi Butir - butir
Vy = Variansi Total (Faktor)
M = Jumlah butir
jika r hitung > r tabel maka kuesioner yang akan digunakan
sebagai alat pengukur telah memenuhi syarat. Namun, apabila r hitung < r
tabel maka kuesioner tidak memenuhi syarat reliabilitas.
H. Metode Analisa Data
1. Analisis Persentase
Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah
pertama mengenai karakteristik pedagang ditinjau dari: Jenis kelamin,
usia, bidang usaha, tempat tinggal, penghasilan, pendidikan dengan rumus
persentase sebagai berikut :
NnxP =
27
dimana :
P = Jumlah persentase
nx = Jumlah yang akan dianalisis
N = Jumlah Total
2. Analisis Multi Attribute Attitude Model (MAM)
Analisis Multi Attribute Attitude Model dilakukan untuk
menjawab rumusan masalah kedua yaitu untuk mengetahui sikap
pedagang terhadap pengaruh pelaris dalam menjalankan bisnisnya.
Ao = [SUM] Bi Ei
Keterangan rumus:
Ao : jumlah keseluruhan sikap terhadap obyek o
Bi : besarnya kepercayaan terhadap obyek o yang memilki beberapa
atribut i tertentu
Ei : evaluasi seberapa baik atau buruknya atribut i
Skoring belief:
..........................0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
sangat tidak yakin .................................. sangat yakin
28
Skoring evaluasi:
............... -5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5
sangat negatif .............................................. sangat positif
Adapun langkah-langkah analisi MAM adalah sebagai berikut:
1. Mengolah data dengan menetukan skoring belief dari hasil pengolahan
data.
2. Menentukan skoring evaluasi dari hasil pengolahan data.
3. Memasukan data dalam tabel dan model.
4. Dari hasil perhitungan, kemudian diinterprestasikan dalam skala
dengan rumus:
Jarak pengukuran (R) = max – min
jarak pengukuran (R) Interval (i) =
jumlah interval
Sehingga skala adalah sebagai berikut:
-30.000 -18000 -6000 0 6000 18000 30000 sangat negatif sangat positif
29
Keterangan skala:
-30000 - -18000 : sangat negatif
-18000 - -6000 : negatif
-6000 - 6000 : netral
6000 - 18000 : positif
18000 - 30000 : sangat positif
Hasil perhitungan sikap secara keseluruhan adalah jika skala
semakin kekiri atau mendekati nol maka sikap pedagang secara
keseluruhan sangat negatif. Tetapi apabila skala semakin kekanan maka
sikap pedagang secara keseluruhan semakin sangat positif.
3. Metode Chi-Square
Metode ini digunakan untuk mengevaluasi sikap pedagang terhadap
pelaris. (Robert D. Mason, 1999:150) Dengan rumus sebagai berikut :
( )∑⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡ −=
e
eo
fff
X2
2
k – 1 adalah derajat bebas; k = jumlah kategori
fo = besarnya frekuensi yang teramati pada kategori
f1 = besarnya frekuensi yang diharapkan ada kategori tertentu
BAB IV
GAMBARAN UMUM PASAR
A. Sejarah Pasar
Pasar Sleman dahulunya merupakan pasar kecil yang ada didusun,
dimana pasar ini ada sejak penjajahan Belanda kira – kira tahun 1930an. Pada
masa penjajahan, pasar Sleman tidak dapat berkembang dengan pesat
dibandingkan perkembangan pasa masa setelah Indonesia merdeka. Setelah
Indonesia merdeka dari tahun ke tahun pasar Sleman dapat berkembang dan
mengalami perubahan. Hingga pada tahun 1980an sampai sekarang ini, pasar
Sleman menjadi pasar yang terbesar yang ada di Kecamatan Sleman.
Luas tanah yang ditempati pasar Sleman dahulu sangat sempit dan
tempat untuk berjualan sangat sederhana. Tetapi sekarang luas tanah yang
ditempati cukup luas ( 5.800 m2 ) dan mempunyai sarana lain yang cukup
menunjang seperti bangunan baru yang selesai direnovasi pada tahun 1987.
perkembangan pasar Sleman yang cukup pesat ini tidak lepas dari
keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah Dati II
Sleman, terutama pembangunan sarana perhubungan seperti jalan raya dan
jembatan sehingga mempermudah transportasi di kecamatan Sleman.
Dengan sarana yang cukup memadai tersebut, maka pasar Sleman
dapat berkembang dengan baik, apalagi dengan adanya sarana transportasi
maka pasar Sleman bisa dijangkau dari daerah lain.
30
31
B. Lokasi Pasar
Pasar Sleman secara administratif terletak di lokasi yang sangat
strategis di jalur Jogja – Magelang KM 12 tepatnya di dusun Kalakijo I
Triharjo Sleman. Sebelah utara, timur dan selatan berbatasan langsung dengan
kelurahan Tridadi, dan sebelah barat berbatasan dengan Catur Harjo. Karena
mempunyai letak yang cukup bagus tersebut, maka pasar Sleman mudah
dijangkau dari daerah lain. Apalagi didukung dengan banyaknya angkutan
yang melalui jalur pasar ini.
C. Fasilitas Pasar
Fasilitas yang ada di dalam pasar Sleman adalah sebagai berikut :
1. Air bersih dari dua sumber, yaitu dari sumur galian. Keadaan sumur galian
saat ini dalam keadaan cukup baik, bersih dan cukup terawat.
2. Pengelolaan sampah dilakukan oleh bagian kebersihan Dinas Pengelola
Pasar dengan cara memperkerjakan seseorang sebagai pengangkut
sampah. Tong sampah ditempatkan dibeberapa tempat didalam dan
dipinggir pasar.
3. Area parkir di pasar Sleman cukup banyak terletak disepanjang jalan
sebelah utara pasar, sebelah timur pasar, sebelah selatan dan sebelah barat.
4. MCK (Mandi, Cuci, Kakus) berjumlah 2 tempat yang berada didalam
pasar, yaitu terletak disudut – sudut pasar.
5. Kantor pengelolaan pasar terletak diujung barat pasar sleman.
32
D. Keadaan Pedagang
Jumlah pedagang di pasar Sleman dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan, hingga pada tahun 2005 jumlah Pedagang 680 orang. Pedagang
yang menjalankan bisnis di pasar Sleman sebagian besar berasal dari dusun
yang ada di kecamatan Sleman. Di samping itu juga ada yang berasal dari luar
kecamatan Sleman seperti Mlati, Seyegan, Tempel, Turi.
Barang yang dijual adalah dari hasil pertanian, perkebunan,
peternakan, dan barang yang diproduksi pabrik. Barang dagangan tersebut
merupakan barang untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari – hari
masyarakat. Aktifitas di pasar Sleman setiap hari mulai dari jam 05.00 – 15.00
WIB. Dan setiap hari ramai dikunjungi pembeli terutama pada pasaran pahing
(kalender Jawa).
Pada umumnya usaha yang dijalankan oleh pedagang berskala kecil,
hal ini dapat diketahui dari penghasilan pedagang setiap bulan. Selain itu
tenaga kerja yang dipakai mayoritas kurang dari 3, itupun hanya dari pihak
pedagang itu sendiri yakni keluarganya, suami, istri, anak.
E. Pengelola Pasar
Yang dimaksud dengan pengelolaan pasar adalah segala usaha dan
tindakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan atas pihak ketiga dalam
rangka pembinan dan pengembangan pasar. Pengelolaan pasar ini meliputi
pengelolaan fisik dan non fisik. Dengan adanya pengelolaan pasar ini
33
diharapkan pasar dapat meningkatkan fungsi pelayanannya kepada masyarakat
dengan aman, tertib dan tenang serta tertib manajemennya.
Pengelolaan pasar dari segi fisik meliputi : penguasaan dan
penggunaan lahan pada lokasi yang telah ditentukan oleh kepala daerah, kedua
pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan pengembangan lahan dan
bangunan bangunan serta kawasannya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Sedangkan pengelolaan pasar dari segi non fisik meliputi penciptaan
situasi dan kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan jual beli barang
atau jasa secara wajar, tertib dan aman dalam kurun waktu tertentu.
Penciptaan situasi kondisi tersebut meliputi kegiatan menataan pedagang,
menataan kawasan, menerima kontra pretasi atas pemanfaatan fisik oleh para
pedagang pasar, memberikan kontra pretasi atas hak pengelolaan kepada
pemerintahan daerah, serta mengendalikan kegiatan kegiatan dalam pasar
dengan suatu pola pengelolaan yang memadai.
F. Kantor Pengelola Pasar
Kantor Pengelolaan Pasar Daerah (KPPD) merupakan perwujudan
peranan pemerintah untuk melayani kepentingan umum di bidang pasar.
Dengan KPPD bertugas untuk mengelola pasar – pasar kabupaten di wilayah
Kabupaten Sleman dari sisi kebijakan teknis, perijinan dan pelayanan
penunjang penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang pasar, untuk
menciptakan pasar yang memadai, bersih, tertib dan aman. Sehingga memberi
34
manfaat kepada pedagang, masyarakat umum dan memberikan kontribusi riil
kepada Pemerintah Kabupaten.
Tugas pokok yang dimiliki oleh dinas pengelolaan pasar menurut
perda dati II no.1 tahun 1988 bab III pasal 14 sebagai berikut :
a. melaksanakan segala usaha dan kegiatan pembangunan
b. melaksanakan segala kegiatan untuk terwujudnya keamanan ketertiban,
kebersihan dan terpeliharanya pasar-pasar.
c. Melaksanankan segala usaha dan kegiatan pemungutan, pengumpulan
dan pemasukan pendapatan pasar-pasar ke dalam kas daerah, serta
berupaya untuk meningkatkan pendapatan daerah.
d. Mengadakan penelitian, pengawasan dan mengevaluasi kegiatan yang
berhubungan dengan pembangunan pasar, tata cara pemungutan
restribusi/ sewa yang berasal dari pasar-pasar dan kegiatan lain yang
berkaitan dengan pasar, guna mencari sistem yang lebih berdaya guna
dan berhasil guna
e. Mengadakan koordinasi yang sebaik-baiknya dengan dinas pendapatan
daerah dan satuan-satuan kerja lainnya yang bersangkutan dengan
bidang tugasnya
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibrikan oleh walikotamadya
kepala daerah
35
Untuk mewujudkan sebagai sebuah organisasi maka suatu instansi
harus memiliki struktur organisasi yang jelas, karena itu instansi pasar Sleman
juga memiliki bagan struktur sebagai berikut :
1. Kepala Kantor
2. Bendahara
3. Juru pungut
4. Kebersihan
5. Keamanan
Gambar bagan struktur organisasi pasar Sleman.
Tugas pokok jabatan :
KOOR PASAR/ LUARAH PASAR
BENDAHARA
JURU PUNGUT
KEBERSIHAN
KEAMANAN
1. Koor Pasar / Lurah Pasar
a. penataan pasar dan mengatur semua kegiatan yang ada di pasar
sleman
b. bertanggung jawab kepada kepala pusat pengelola pasar
2. Juru Pungut
a. menarik restribusi dari para pedagang di pasar Seman
36
3. Bendahara
a. mengatur arus keluar dan masuknya dana / biaya di dalam pasar
4. kebersihan
a. bertanggung jawab pada kebersihan dan kenyamanan lokasi pasar
5. keamanan
a. bertanggung jawab pada tata tertib dan keamanan di pasar Sleman
G. Visi dan Misi
Instansi pasar Sleman memiliki visi dan misi yang digunakan sebagai
pedoman untuk melaksanakan program kerjanya. Adapun Visi dan Misi pasar
Sleman adalah sebagai berikut :
VISI
Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan
pasar Sleman yang mewadai, tertib, bersih dan aman.
MISI
1. Menciptakan pasar Sleman yang bersih, tertib dan aman.
2. Menyedikan fasilitas prasarana dan sarana yang dibutuhkan dan
terjangkau oleh masyarakat
3. Meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah.
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitiaan yang dilakukan di pasar Sleman, Yogyakarta selama bulan
Agustus – September 2006 untuk mengetahui beberapa hal yaitu sikap pedagang
terhadap pelaris dalam menjalankan bisnisnya, karakteristik pedagang yang
menjalankan bisnis di pasar Sleman Yogyakarta.
A. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner
a. Bagian pertama (Identitas Responden)
Pada bagian ini responden diminta untuk mengisi identitasnya yang
terdiri dari usia, jenis kelamin, kedudukan dalam usaha yang
dijalankan, lamanya bisnis yang dijalankan, dan penghasilan dalam
sebulan
b. Bagian kedua (keyakinan & evaluasi)
Pada kuesioner bagian kedua ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama
yaitu pernyataan yang berhubungan dengan keyakinan/kepercayaan
responden tentang pelaris bisnis. Sedangkan bagian kedua berisi
pernyataan yang berhubungan dengan evaluasi tentang pelaris bisnis.
37
38
2. Pengujian Kuesioner
Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, maka terlebih dahulu
perlu dilakukan pengujian kuesioner untuk mengetahui apakah kuesioner
yang dipakai sebagai bahan penelitian layak atau tidak layak. Untuk itu
penulis melakukan pengujian dengan uji validitas & uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas sebagai alat ukur menunjukan sejauh mana
kecepatan atau kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Dengan menggunakan alat analisis Product Moment
Coefficient of Correlation dari pearson didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel V.1
Uji Validitas Bagian Pertama (Belief)
Nomor Item r hitung r tabel Keterangan BI 1 0,7362 0,135 Valid BI 2 0,8753 0,135 Valid BI 3 0,7793 0,135 Valid BI 4 0,9289 0,135 Valid BI 5 0,7429 0,135 Valid BI 6 0,8724 0,135 Valid
Sumber : Data primer
Dari tabel V.1 dapat diketahui bahwa kuesioner bagian
pertama besarnya kepercayaan (belief) pedagang memenuhi syarat
validitas. Karena r hitung lebih besar dari pada r tabel.
39
Tabel V.2 Uji Validitas Bagian (Evaluasi)
Nomor Item r hitung r tabel Keterangan
EI 1 0,7419 0,135 Valid EI 2 0,8559 0,135 Valid EI 3 0,8296 0,135 Valid EI 4 0,8179 0,135 Valid EI 5 0,8894 0,135 Valid EI 6 0,6362 0,135 Valid
Sumber : Data primer
Dari tabel V.2 dapat dilihat bahwa r hitung lebih besar dari
pada r tabel, sehingga kuesioner bagian kedua besarnya evaluasi
pedagang memenuhi syarat validitas.
b. Uji Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas maka perlu juga dilakukan uji
reliabilitas. Dari hasil hitung rumus korelasi Alpha pada bagian
pertama (belief) didapatkan r hitung sebesar 0.9407 dan pada bagian
kedua (evaluasi) didapatkan r hitung sebesar 0.9281. dari nilai tersebut
maka dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga
kedua kuesioner tersebut memenuhi syarat reliabiitas.
B. Deskripsi Responden
Pada bagian ini diuraikan mengenai karakteristik pedagang yang
menjalankan aktivitas bisnis di pasar Sleman, Yogyakarta meliputi dari: Jenis
kelamin, usia, tempat tinggal, penghasilan, dengan rumus persentase sebagai
berikut :
40
NnxP =
dimana :
P = Jumlah persentase
nx = Jumlah yang akan dianalisis
N = Jumlah Total
Berdasar data yang diperoleh diketahui karakteristik pedagang sebagai
berikut :
a. Karakteristik Pedagang berdasar usia
Tabel V. 3 Karakteristik Pedagang Berdasar Usia
Sumber : Data primer
Usia Jumlah Persentase < 20 Thn 7 7 %
20 – 40 Thn 28 28 %
41 – 60 Thn 47 47 %
> 60 Thn 18 18 %
Total 100 100 %
Dari tabel V.3 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas usia
pedagang adalah 41 - 60 tahun yang berjumlah sebesar 47 orang dengan
persentase 47%. Pedagang dengan usia 20 - 40 tahun berjumlah sebanyak
28 orang dengan persentase 28%. Sedangkan pedagang dengan usia lebih
dari 60 tahun berjumlah sebanyak 18 orang dengan persentase 18%.
41
Kemudian pedagang dengan usia kurang dari 20 tahun berjumlah sebanyak
7 orang dengan persentase 7%.
b. Karakteristik Pedagang berdasar jenis kelamin
Tabel V. 4 Karakteristik Pedagang Berdasar Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki laki 61 61 %
Perempuan 39 39 %
Total 100 100 % Sumber : Data primer
Berdasarkan tabel V.4 diatas diketahui bahwa sebagian besar
pedagang mempunyai jenis kelamin laki – laki yaitu berjumlah 61
pedagang dengan persentase 61 %. Sedangkan wanita berjumlah 39
pedagang dengan persentase 39 %.
c. Karakteristik Pedagang berdasar kedudukan dalam usaha yang dijalankan
Tabel V. 5 Karakteristik Pedagang Berdasar Kedudukan
Kedudukan Jumlah Persentase
Pemilik 47 47 %
Karyawan 28 28 %
Keluarga 25 25 %
Total 100 100 % Sumber : Data primer
42
Tabel V.5 di atas menunjukan bahwa kedudukan pedagang dalam
usaha yang dijalankan mayoritas adalah pemilik yaitu sebanyak 47 orang
dengan persentase 47%. Pedagang dengan kedudukan sebagai karyawan
sebanyak 28 orang dengan persentase 28 %. Sedangkan kedudukan
sebagai keluarga sebanyak 25 orang dengan persentase 25 %.
d. Karakteristik Pedagang berdasar lamanya menjalankan bisnis
Tabel V. 6 Karakteristik Pedagang Berdasar Lama Menjalankan bisnis
Lama bisnis Jumlah Persentase
< 1 Tahun 10 10 %
1 – 10 Tahun 33 33 %
> 10 Tahun 57 57 %
Total 100 100 % Sumber : Data primer
Tabel di atas menunjukan bahwa lamanya bisnis yang sudah
dijalankan mayoritas lebih dari 10 tahun sebanyak 57 pedagang dengan
persentase 10%. Kemudian lamanya bisnis antara 1 - 10 tahun sebanyak
33 pedagang dengan persentase 33%. Sedangkan kurang dari 1 tahun
sebanyak 10 pedagang dengan persentase 10%.
43
e. Karakteristik Pedagang berdasar penghasilan dalam satu bulan
Tabel V. 7 Karakteristik Pedagang Berdasar Penghasilan
Kedudukan Jumlah Persentase
< Rp 1.000.000 39 39 %
Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 42 42 %
> Rp 2.000.000 19 19 %
Total 100 100 % Sumber : Data primer
Berdasarkan penghasilan setiap bulan diketahui bahwa mayoritas
pedagang berpenghasilan Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 sejumlah
42 orang dengan persentase 42%. Pedagang dengan berpenghasilan setiap
bulan kurang dari Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 sebanyak 39 orang
dengan persentase 39%. Sedangkan pedagang dengan penghasilan lebih
dari Rp 2.000.000,00 sebanyak 19 orang dengan persentase19%.
C. Pengukuran Sikap
Model pengukuran ini dapat dilakukan dengan rumus perhitungan
sebagai berikut :
Ao = [SUM] Bi Ei
Keterangan rumus:
Ao : jumlah keseluruhan sikap terhadap obyek o
44
Bi : besarnya kepercayaan terhadap obyek o yang memilki beberapa
atribut i tertentu
Ei : evaluasi seberapa baik atau buruknya atribut i
Dalam menghitung sikap (Ao) dibutuhkan data yang meliputi data
terkait dengan keyakinan dan data terkait dengan evaluasi terhadap atribut -
atribut yang diteliti dalam pelaris bisnis. Atribut yang diteliti tersebut
tercantum dalam kuesioner bagian kedua.
Dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan kuesioner yang telah
dibagikan pada responden, telah ditentukan skor untuk jawaban yang telah
tersedia. Adapun skor yang ditentukan belief menggunakan skala 0 sampai
10 sedangkan evaluasi skala -5 sampai 5. berikut proses yang dilalui dalam
mencari nilai sikap :
1. Mengelompokan data atau hasil kuesioner ke dalam tabel.
Dari hasil jawaban kuesioner yang dibagikan kepada responden,
diperoleh masukan data tentang kuat atau lemahnya keyakinan pedagang
yang berada di pasar Sleman sebagai berikut :
45
Tabel V. 8 Data Variabel Keyakinan/Belief
Butir 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jum
1. Jimat / pelaris
mempunyai kekuatan
magis
4 3 4 7 9 10 10 7 11 11 24 100
2. Butuh pengorbanan untuk
mendapatkan jimat /
pelaris
3 6 9 8 4 8 7 6 6 13 30 100
3. Diperlukan orang lain
dalam proses
mendapatkan Jimat/pelaris
4 5 10 8 10 10 8 7 10 12 16 100
4. Peletakan jimat / pelaris
harus sesuai petunjuk dari
pemberi
5 6 9 5 7 8 8 10 9 6 27 100
5. Wujud jimat/pelaris akan
mencerminkan
kepribadian pengguna
8 6 8 11 11 10 6 4 6 10 20 100
6. Jimat/ pelaris dapat
menurunkan peran /
fungsinya jika tidak dijaga
6 8 8 8 4 8 5 8 10 11 24 100
Sumber : Data primer
Angka – angka tersebut di atas menunjukan keyakinan responden
terhadap pertanyaan butir satu sampai dengan enam. Responden yang
menjawab sangat yakin pada pertanyaan butir satu ada 24 orang dan
yang menjawab sangat tidak yakin ada 4 orang. Responden yang
menjawab sangat yakin pada pertanyaan butir dua ada 30 orang dan yang
46
menjawab sangat tidak yakin ada 3 orang. Responden yang menjawab
sangat yakin pada pertanyaan butir tiga ada 16 orang dan yang
menjawab sangat tidak yakin ada 4 orang.
Sedangkan Responden yang menjawab sangat yakin pada
pertanyaan butir empat ada 27 orang dan yang menjawab sangat tidak
yakin ada 5 orang. Responden yang menjawab sangat yakin pada
pertanyaan butir lima ada 20 orang dan yang menjawab sangat tidak
yakin ada 8 orang. Responden yang menjawab sangat yakin pada
pertanyaan butir enam ada 24 orang dan yang menjawab sangat tidak
yakin ada 6 orang.
Secara umum pedagang yang menjalankan aktivitas bisnisnya di
pasar Sleman, Yogyakarta meyakini atau mempercayai pelaris atau jimat
dapat melariskan dagangannya. Hal ini dapat dilihat dari jawaban
kuesioner yang diberikan responden menunjukkan angka pada tingkat
keyakinan yang cukup besar dan menunjukkan angka mendekati 10.
Sedangkan dari hasil kuesioner yang masuk terkait variabel
evaluasi diperoleh data sebagai berikut :
47
Tabel V.9 Data Variabel Evaluasi
Butir -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 Jum
1. Jimat / pelaris
mempunyai kekuatan
magis
3 3 6 3 3 11 8 8 11 13 31 100
2. Butuh pengorbanan untuk
mendapatkan jimat /
pelaris
6 6 6 3 3 10 7 7 7 24 21 100
3. Diperlukan orang lain
dalam proses
mendapatkan
Jimat/pelaris
5 3 4 4 3 17 9 6 7 18 24 100
4. Peletakan jimat / pelaris
harus sesuai petunjuk dari
pemberi
4 3 3 3 6 8 10 6 10 18 29 100
5. Wujud jimat/pelaris akan
mencerminkan
kepribadian pengguna
7 2 4 7 3 6 6 5 12 25 23 100
6. Jimat/ pelaris dapat
menurunkan
peran/fungsinya jika tidak
dijaga
9 5 2 5 3 7 4 3 7 23 32 100
Sumber : Data primer
Dari tabel V.9 di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang
menjawab sangat baik pada pertanyaan butir satu ada 31 orang dan yang
menjawab sangat tidak baik ada 3 orang. Responden yang menjawab
sangat baik pada pertanyaan butir dua ada 21 orang dan yang menjawab
48
sangat tidak baik ada 6 orang. Responden yang menjawab sangat baik
pada pertanyaan butir tiga ada 24 orang dan yang menjawab sangat tidak
baik ada 5 orang. Responden yang menjawab sangat baik pada
pertanyaan butir empat ada 29 orang dan yang menjawab sangat tidak
baik ada 4 orang. Responden yang menjawab sangat baik pada
pertanyaan butir lima ada 23 orang dan yang menjawab sangat tidak baik
ada 7 orang. Responden yang menjawab sangat baik pada pertanyaan
butir enam ada 32 orang dan yang menjawab sangat tidak baik ada 9
orang.
Evaluasi secara umum terhadap atribut yang dimilki pelaris
bisnis adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban kuesioner
yang menunjukkan angka – angka evaluasi yang positif dan hanya
beberapa responden yang menjawab sangat tidak baik.
2. Menghitung Sikap
Tahap selanjutnya adalah untuk menghitung nilai sikap,
dilakukan dengan cara mengalikan antara keyakinan dengan evaluasi
sehingga dapat ditulis sebagai berikut :
Ao = [SUM] Bi Ei
Keterangan rumus:
Ao : jumlah keseluruhan sikap terhadap obyek o
Bi : besarnya kepercayaan terhadap obyek o yang memilki beberapa
atribut i tertentu
49
Ei : evaluasi seberapa baik atau buruknya atribut i
Hasil perhitungan Bi dan Ei adalah sebagai berikut :
Tabel V.10 Nilai Sikap
Atribut Keyakinan
(Bi) Evaluasi
(Ei) Ao = (Bi) x (Ei)
Jimat/pelaris mempunyai kekuatan magis
654 210 1975.00
Butuh pengorbanan untuk mendapatkan jimat / pelaris
653 162 1860.00
Diperlukan orang lain dalam proses mendapatkan Jimat/pelaris
584 174 1680.00
Peletakan jimat / pelaris harus sesuai petunjuk dari pemberi
621 216 1967.00
Wujud jimat/pelaris akan mencerminkan kepribadian pengguna
551 195 1689.00
Jimat/ pelaris dapat menurunkan peran/fungsinya jika tidak dijaga
609 199 1835.00
TOTAL 11006.00 Sumber : Data primer
Dari hasil perhitungan di atas kita dapat mengetahui nilai sikap
pedagang yaitu 11006 dengan rentang skala antara -30.000 (minimum)
sampai dengan 30.000 (maximum) maka didapat skala sebagai berikut
Sangat Negatif Negatif Netral Positif Sangat Positif
-30.000 -18000 -6000 6000 18000 30000
(11006)
50
Adapun keyakinan skala sikap dapat dikategorikan sebagai berikut :
Sangat negatif dengan rentang skala antara -30000 - -18000
Negatif dengan rentang skala antara -18.000 - -6000
Netral dengan rentang skala antara -6000 - 6000
Positif dengan rentang skala antara 6000 - 18000
Sangat positif dengan rentang skala antara 18000 - 30000
Karena nilai dari perhitungan sikap pedagang yang berada di
pasar Sleman menunjukkan angka sebesar 11006 terletak dalam rentang
skala 6000 sampai 18000, maka dapat dikatakan bahwa sikap pedagang
terhadap pelaris bisnis adalah positif.
Sikap pedagang juga dapat dilihat lebih khusus pada tiap
atribut melalui skor Ao pada tiap atribut, semakin besar skor Ao
menunjukan semakin positif sikap pedagang terhadap atribut yang
bersangkutan.
Adapun skala sikap untuk tiap atribut dengan rentang dari -5000 (sangat
negatif) sampai 5000 (sangat positif) dapat dikategorikan sebagai
berikut:
Sangat negatif dengan rentang skala antara -5.000 - -3.000
Negatif dengan rentang skala antara -3.000 - -1.000
Netral dengan rentang skala antara -1.000 - 1.000
Positif dengan rentang skala antara 1.000 - 3.000
Sangat positif dengan rentang skala antara 3.000 - 5.000
51
Pada tabel V.10 ditunjukan besarnya skor Ao tiap atribut, yaitu
berkisar dari 1689 sampai 1975. Dalam skala sikap semuanya berada
pada kelompok positif, artinya semua aspek (atribut) jimat ditanggapai
positif atau diterima oleh pedagang yang menjalankan aktivitas
bisnisnya di pasar Sleman, Yogyakarta.
Sangat Negatif Negatif Netral Positif Sangat Positif
-5000 -3000 -1000 1000 3000 5000 Ao
( 1689 s/d 1975 )
Dilihat dari sikap tiap pedagang dapat diketahui bahwa
sebanyak 41% pedagang bersikap netral terhadap jimat sebagai pelaris,
32% bersikap positif, dan 27% bersikap sangat positif. Tidak ada
pedagang yang bersikap negatif dan sangat negatif.
Tabel V.11
Distribusi sikap pedagang
Klasifikasi Jumlah Persentase
Sangat Negatif 0 0 Negatif 0 0 Netral 41 41 % Positif 32 32 % Sangat Positif 27 27 %
Total 100 100 % Sumber : Data primer
52
Dari prosentase tersebut menjelaskan kebanyakan pedagang jawa
di pasar Sleman memiliki sikap netral terhadap jimat sebagai pelaris,
informasi ini berbeda dengan sikap secara total / keseluruhan yang berada
pada klasifikasi positif. Artinya meskipun secara umum bersifat positif,
namun lebih banyak pedagang yang sikapnya berada pada klasifikasi
netral. Perbedaan ini dikarenakan akumulasi dari jumlah sikap positif dan
sangat positif yang lebih besar dibanding akumulasi sikap negatif dan
sangat negatif.
Dari sebaran tersebut juga terlihat akumulasi positif dengan sangat
positif lebih banyak dibandingkan akumulasi negatif dengan sangat
negatif, berarti sikap keseluruhan pedagang berada pada positif.
D. Sikap Pedagang Berdasarkan Profil
Sikap pedagang Jawa terhadap jimat sebagai pelaris dagangan dapat
saja berkaitan dengan profilnya, seperti jenis kelamin, lama berdagang, usia
pedagang dan profil lain. Berikut penelti paparkan hasil uji chi square untuk
mengevaluasi sikap pedagamg berdasarkan profil.
53
1. Sikap Pedagang berdasarkan Profil Usia
Tabel V.12 Hasil Uji Chi Square Berdasarkan Profil Usia
Sikap Atribut X²_hitung Df X²_tabel Keterangan
Kekuatan magis 10.077 9 16.919 Non. Sig Pengorbanan untuk mendapatkan jimat 8.525 9
16.919
Non. Sig
Diperlukan orang lain untuk mendapatkan jimat 5.065 9
16.919
Non. Sig
Peletakan jimat harus sesuai petunjuk pemberi 6.365 9
16.919
Non. Sig
Wujud jimat mencerminkan kepribadian pengguna 9.129 9
16.919
Non. Sig
Jimat dapat menurun kekuatannya bila tidak dijaga 9.095 9
Sumber : Data primer
16.919 Non. Sig
Sikap Keseluruhan 3.413 6 12.592 Non. Sig
Terlihat pada tabel di atas koefesien chi square (X²) hitung lebih
rendah dibandingkan chi square (X²) tabel pada semua aspek dan total aspek,
berarti tidak ada yang signifikan. Hasil ini menjelaskan adanya kesamaan
sikap pedagang terhadap semua aspek jimat sebagai pelaris maupun sikap
terhadap jimat secara keseluruhan antara yang muda dan yang tua atau pada
berbagai kelompok usia, yaitu positif.
Bila usia dipandang sebagai wakil generasi, hasil ini menjelaskan tidak
adanya perubahan sikap pedangang terhadap jimat sebagai pelaris dagangan
sejak zaman “simbah” (berusia lebih dari 60 tahun) sampai zaman “anak”
(berusia kurang dari 20 tahun), atau sejak tahun 1946-an sampai 1986-an.
54
2. Sikap Pedagang berdasarkan Profil Jenis Kelamin
Tabel V.13 Hasil Uji Chi Square Berdasarkan Profil Jenis Kelamin
Sikap Atribut X²_hitung Df X²_tabel Keterangan Kekuatan magis 3.868 3 7.815 Non. Sig Pengorbanan untuk mendapatkan jimat 2.620 3
7.815
Non. Sig
Diperlukan orang lain untuk mendapatkan jimat 6.844 3
7.815
Non. Sig
Peletakan jimat harus sesuai petunjuk pemberi 3.901 3
7.815
Non. Sig
Wujud jimat mencerminkan kepribadian pengguna 3.256 3
7.815
Non. Sig
Jimat dapat menurun kekuatannya bila tidak dijaga 2.689 3
Sumber : Data primer
7.815 Non. Sig
Sikap Keseluruhan 4.337 2 5.991 Non. Sig
Terlihat pada tabel di atas koefesien chi square (X²) hitung lebih
rendah dibandingkan chi square (X²) tabel pada semua aspek dan total aspek,
berarti tidak ada yang signifikan. Hasil ini menjelaskan adanya kesamaan
sikap pedagang terhadap semua aspek jimat sebagai pelaris maupun sikap
terhadap jimat secara keseluruhan antara pedagang pria dan wanita, yaitu
positif.
55
3. Sikap Pedagang berdasarkan Profil Kedudukan dalam Usaha
Tabel V.14 Hasil Uji Chi Square Berdasarkan Profil Kedudukan dalam Usaha
Sikap Atribut X²_hitung Df X²_tabel Keterangan Kekuatan magis 5.756 6 12.592 Non. Sig Pengorbanan untuk mendapatkan jimat 0.947 6
12.592
Non. Sig
Diperlukan orang lain untuk mendapatkan jimat 7.269 6
12.592
Non. Sig
Peletakan jimat harus sesuai petunjuk pemberi 5.104 6
12.592
Non. Sig
Wujud jimat mencerminkan kepribadian pengguna 2.801 6
12.592
Non. Sig
Jimat dapat menurun kekuatannya bila tidak dijaga 3.481 6
12.592
Non. Sig
Sikap Keseluruhan 0.491 4 9.488 Non. Sig Sumber : Data primer
Kedudukan pedagang Jawa diklasifikasikan dalam tiga kelompok,
yaitu sebagai pemilik, karyawan dan keluarga, terlihat pada tabel di atas
koefesien chi square (X²) hitung lebih rendah dibandingkan chi square (X²)
tabel pada semua aspek dan total aspek, berarti tidak ada yang signifikan.
Hasil ini menjelaskan adanya kesamaan sikap pedagang terhadap semua aspek
jimat sebagai pelaris maupun sikap terhadap jimat secara keseluruhan antara
pedagang pemilik, karyawan, dan keluarga.
Hasil ini memberikan petunjuk bahwa, sikap pedagang Jawa terhadap
jimat sebagai pelaris tidak terkait dengan kedudukannya dalam berdagang,
siapapun pedagangnya memiliki sikap yang sama terhadap jimat, yaitu positif.
56
4. Sikap Pedagang berdasarkan Profil Lama bisnis
Tabel V.15 Hasil Uji Chi Square Berdasarkan Profil Lama Bisnis
Sikap Atribut X²_hitung Df X²_tabel Keterangan Kekuatan magis 4.451 6 12.592 Non. Sig Pengorbanan untuk mendapatkan jimat 5.227 6
12.592
Non. Sig
Diperlukan orang lain untuk mendapatkan jimat 4.068 6
12.592
Non. Sig
Peletakan jimat harus sesuai petunjuk pemberi 1.924 6
12.592
Non. Sig
Wujud jimat mencerminkan kepribadian pengguna 7.249 6
12.592
Non. Sig
Jimat dapat menurun kekuatannya bila tidak dijaga 2.635 6
12.592
Non. Sig
Sikap Keseluruhan 2.305 4 9.488 Non. Sig Sumber : Data primer
Tiga klasifikasi digunakan peneliti untuk mengelompokan lama
pedagang menjalankan usahanya selama ini, yaitu kurang dari 1 tahun, antara
1 sampai 10 tahun, dan lebih dari 10 tahun. Terlihat pada tabel di atas
koefesien chi square (X²) hitung lebih rendah dibandingkan chi square (X²)
tabel pada semua aspek dan total aspek, berarti tidak ada yang signifikan.
Hasil ini menjelaskan adanya kesamaan sikap pedagang terhadap semua aspek
jimat sebagai pelaris maupun sikap terhadap jimat secara keseluruhan antara
baru atau lama, yaitu positif.
Hasil ini memberikan petunjuk bahwa, sikap pedagang Jawa terhadap
jimat sebagai pelaris tidak terkait dengan telah lamanya berdagang, hasil ini
menguatkan tinjauan sikap dari profil usia. Sikap terhadap jimat sebagai
57
pelaris dagangan belum mengalami perubahan dalam kurun waktu yang lama
sampai sekarang.
5. Sikap Pedagang berdasarkan Profil Penghasilan
Tabel V.16 Hasil Uji Chi Square Berdasarkan Profil Penghasilan
Sikap Atribut X²_hitung Df X²_tabel Keterangan Kekuatan magis 4.415 6 12.592 Non. Sig Pengorbanan untuk mendapatkan jimat 13.839 6
12.592
Non. Sig
Diperlukan orang lain untuk mendapatkan jimat 4.245 6
12.592 Non. Sig
Peletakan jimat harus sesuai petunjuk pemberi 8.741 6
12.592
Non. Sig
Wujud jimat mencerminkan kepribadian pengguna 20.370 6
12.592
Non. Sig
Jimat dapat menurun kekuatannya bila tidak dijaga 11.388 6
12.592
Non. Sig
Sikap Keseluruhan 8.731 4 9.488 Non. Sig Sumber : Data primer
Diantara para pedagang, secara relatif dapat dikatakan ada yang
memiliki penghasilan rendah, sedang dan tinggi, peneliti mengelompokannya
menjadi tiga, yaitu kurang dari 1 juta Rupiah, antara 1 sampai 2 juta Rupiah,
dan lebih dari 2 juta Rupiah. Terlihat pada tabel di atas koefesien chi square
(X²) hitung lebih rendah dibandingkan chi square (X²) tabel pada semua aspek
dan total aspek, berarti tidak ada yang signifikan. Hasil ini menjelaskan
adanya kesamaan sikap pedagang terhadap semua aspek jimat sebagai pelaris
maupun sikap terhadap jimat secara keseluruhan antara baru atau lama, yaitu
58
positif. Hasil ini memberikan petunjuk bahwa, sikap pedagang Jawa terhadap
jimat sama saja antara yang berpenghasilan rendah dan tinggi.
E. Pembahasan
Hasil analisis data menemukan lebih dari separoh (57%) pedagang
Jawa yang menjalankan aktivitas bisnisnya di pasar Sleman Yogyakarta telah
menjalankan usahanya lebih dari 10 tahun, kebanyakan dari mereka telah
berusia lebih dari 41 tahun (65%). Karakteristik ini menunjukan para
pedagang yang menjalankan aktivitas bisnisnya di pasar Sleman tergolong
senior atau telah berdagang cukup lama. Dalam pandangan ini berarti pola,
kebiasaan, cara berdagang, dan hal-hal lain yang selama ini dilakukan dalam
berdagang sudah merupakan bagian yang sudah mendarah daging. Dengan
demikian sikap positif terhadap pelaris atau jimat juga merupakan bagian dari
perilakunya yang sudah menyatu. Sikap positif terhadap pelaris atau jimat
tersebut dimiliki oleh hampir semua pedagang yang menjalankan aktivitas
bisnisnya di pasar Sleman, hal ini diketahui dari beragamya (tidak ada
dominasi besar) tingkat penghasilan dan jenis kelamin pedagang. Hal ini
diperkuat oleh hasil pengujian chi square yang tidak siginfikan pada tiap
aspek maupun total aspek.
Uraian diatas juga memberikan penjelasan bahwa, pengalaman
berdagang, usia, lingkungan dan berbagai keanekaragaman latar belakang
pedagang tidak membuat para pedagang Jawa memiliki pandangan berbeda
terhadap jimat sebagai pelaris. Mereka semua percaya bahwa yang
59
menyebabkan larisnya barang dagangan yang dimiliki dikarenakan pelaris
atau jimatnya. Langsung atau tidak mereka menyerahkan sebagian atau
mungkin sepenuhnya upaya melariskan dagangan kepada jimat yang dimiliki.
Sikap seperti ini bila terus dianut sepenuhnya tanpa adanya penafsiran ulang
yang lebih logis terhadap jimat dapat menyebabkan cara-cara berdagang suku
Jawa menjadi tidak rasional.
Sikap tidak rasional itu terlihat oleh peneliti selama melakukan
interaksi dan komunikasi dengan mereka saat observasi dan pengambilan data
penelitian. Misalnya pantangan berjualan dihari tertentu atau pantangan lain
yang menurut ilmu ekonomi adalah tidak produktif. Pantangan – pantangan
ini yang peneliti maksud apabila tidak ada penafsiran ulang yang logis
terhadap jimat menyebabkan pemiliknya bertindak tidak rasional atau tidak
produktif.
Sikap nrimo dan cara berjualan tanpa inovasi dari para pedagang yang
menjalankan aktivitas bisnisnya di pasar Sleman sangat terkait dengan
kepercayaannya pada jimat ini. Mereka selalu menerima tanpa keraguan
apapun yang disyaratkan oleh jimat, jadi seakan-akan tindakannya bukan
berdasarkan analisis dagang melainkan apa kata jimat.
Meskipun demikian bukan berarti sikap kepada jimat selalu berarti
negatif, budaya Jawa sangat agung dan memiliki simbol – simbol yang
memiliki makna positif. Budaya Jawa selalu berupaya agar terjadi
keseimbangan dalam kehidupan. Sebagai contoh, bisa saja pantangan
berjualan dihari tertentu dibuat oleh para leluhur dengan tujuan agar para
60
pedagang dapat beristirahat dan berkumpul dengan keluarganya.
Berkumpulnya dengan sanak kerabat mempunyai fungsi yang sangat positif,
dan terbukti sekarang menjadi barang langka atau persoalan yang hangat.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian ini menemukan pedagang Jawa yang menjalankan
aktivitas bisnisnya di pasar Sleman Yogyakarta telah berjualan cukup lama (lebih
dari 10 tahun), mereka memiliki sikap positif terhadap pelaris atau jimat. Artinya
dalam berdagang mereka selalu membawa benda atau memenuhi syarat tertentu
yang diyakini dapat melariskan dagangannya. Berdasarkan hal tersebut peneliti
mengambil kesimpulan & saran:
A. Kesimpulan
Pedagang Jawa yang menjalankan aktivitas bisnisnya di pasar Sleman
memiliki sikap positif terhadap pelaris atau jimat, mereka yakin bahwa
larisnya dagangan dikarenakan pelaris atau jimat yang dimiliki. Sehingga
mereka akan mencari – cari pelaris atau jimat baru bila dagangannya tidak
laris.
Sikap positif terhadap pelaris atau jimat tersebut dimiliki oleh hampir
semua Pedagang Jawa yang menjalankan aktivitas bisnisnya di pasar Sleman
Yogyakarta, yaitu mereka yang sudah lama sebagai pedagang atau telah
memiliki kemampuan / pengalaman berdagang cukup banyak (lebih dari 10
tahun).
61
62
A. Saran
Kepercayaan terhadap pelaris atau jimat bukan selalu berarti negatif,
karena kepercayaan kepada jimat bukan selalu berarti kepasrahan pada benda
tanpa adanya usaha. Bila kepercayaan kepada pelaris merupakan simbol
keharusan pedagang mencari cara / metode (jimat) maka justru berarti positif,
disinilah peneliti menyarankan agar disosialisasikan pengejawantahan baru
dari pengertian pelaris atau jimat. Hal ini tidak akan mencabut budaya yang
sudah ada, namun dapat memberdayakan pedagang Jawa khususnya di pasar
Sleman Yogyakarta.
B. Keterbatasan
Penelitian ini juga mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain :
1. Faktor Peneliti
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan berpikir peneliti serta waktu
penelitian sehingga tidak bisa melakukan penelitian secara maksimal.
Dengan demikian kesimpulan yang diambil hanya terbatas pada perolehan
data.
2. Faktor Responden
Kebenaran data hasil penelitian kuesioner antara lain tergantung dari
kejujuran responden yang tidak bisa diketahui dengan pasti oleh penulis.
Responden mempunyai keterbatasan waktu dan kemampuan memahami
dalam menjawab kuesioner sehingga responden kemungkinan kurang tepat
63
dalam mengisi kuesioner, yang diberikan atau responden kurang jujur
dalam memberikan jawaban pada kuesioner.
DAFTAR PUSTAKA
Dawami, Muhammad. (2002). Makna Agama Dalam Masyarakat Jawa.
Yogyakarta: LESFI.
Sugiyono. (1994). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Heppell, Daniel Justin. (2004). Penyebab dan Akibat Perubahan Kebudayaan
Jawa di Yogyakarta
M. Iqbal Hasan, M.M. Ir. (2002). Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian
Dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia
Azwar, Saifudin. (1988). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya.
Yogyakarta: Liberty
Badudu, Zain. (1994). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
Jong, De. (1976). Salah Satu Sikap Orang Jawa. Yogyakarta: Kanisius
Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan Mentalitet Dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia
Mulder, Niels. (1983). Kebatinan Dan Hidup Sehari-hari Orang Jawa. Jakarta:
Gramedia.
Hadi, Sutrisno. 2000. Menghitung Validitas dan Realibilitas dan Analisa Item
dan Teknik Korelasi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
-------------------- (2003). Misteri. Edisi Dua Puluh. Jakarta: PUSTAKA MISTERI
64
65
A. Churchill, Gilbert, Jr. (2005). Dasar-Dasar Riset Pemasaran. Edisi Empat,
Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi & Pengendalian. Jakarta: Erlangga.
Engel, F. J, (1994). Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jakarta: Binarupa
Aksara.
D. Mason, Robert. (1999). Teknik Statistika Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Edisi
Sembilan, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN
64
ffi#nCttirr.tT
IJI\I I V E FI 5 ITl:lS S|:|I\If:ITTqFAKULTAS EKONOMI
Nomor : 31lKaprodi Man.1089 /VlM006f ^ - - .
Hal : Iiin Penelitian
KepadaYth. KepalaBAPPEDA SlemanJl. Parasamya Beran Tridadi Sleman Yogyakarta
Dengan honnat,
Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami :
: Yanu Kristiana: 012214066: Manajemen: Manajemen: X
TJHCIteMl:|
3 Agustus 2006
N a m aN I MProgram StudiJurusanSemester
akan mengumpulkan data dalam rangkapersiapan penyusunan skripsi dengan ketentuansebagai berikut:
L o k a s i
Waktu
J udulPenelitian
Alas perhalian dan rjin yang diberikan kami mengucapkan lerima kasih.
Hendra Poerwanto G., M.Si
Program Studi Manajemen Terakreditasi Nomor: 022lBAN -PT/Ak-lX/S 1/Xl l /2005Program Studi Akuntarrsi Terakreditasi Nomor : 026/8AN-PT/Ak-tX/S1/t/2006
14ruir| , i rorrrol Pos 29, YOGY/\) in RtA I)5002, letp (02l i l l5t3.Jrl t j i5352 Fax (0274)5tj2383T{r1e9r.rf r SADI' lAR YOGYA E l lra ] : 1o(4slal l Isi l i r( : ( l I I I . , I I I I I I ) , r I I I r l r t t l r ' / / \r \ , ! i rsd.ac. cl
: Pasar SlemanTriharjo Sleman Yogyakarta
: Bulan Agustus - September 2006
: Analisis Sikap Pedagang Terhadap Pelaris Bisnis
d* i ) oi ,r-';Yfi\L LL-? 'j.-..-t\
ir*,,,,",l,'.""t11
- );:
SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENYERAHKANHASIL . HASIL SURVEY/PENELITIAN
NO .Oznt ' t r n 1' " ' " ' n 7 w
Kamiyalg bertanda tangan dibawali ini :
L Nama2. No. Mahasiswa
t -J. lrnskat / 1en\o\,nA+. unve.siiaYlet"aa# I5. Dosen Pernbinbing6. Alamat Rurnah7. Lo ha\c; ?<ntLition
. Ycl r:r^ f \r\l+,i0Nl')\: ...?.1..:-.?- .l i i .si&.L....... .. ...... ! 1
, i.i,riv-Jt.h.i":; likii:itlu! i)i.-,t,*",: ... l) r,,...\:i -". r.y...f . ).. .U-l ). l.)l.l\V. ).1 :19.t].9. _i.n flBA: .. i.v-..1Y. usts'.: lL.. .. :--.,1 )1../- y:.y_-_1..!l *,Y. [r2.,' ; r. t: ..Jilr.)4.15.....,.1, t.1L l.).:......
Menyatakan dengan ini kami be'sedia untuk nrenyerahkan hasil - hasil Research/
::::: l1l:: l : :: i : l i : l l rr,rpir, ' ,* r\r A1" '.L pA,.,F\ \r6,: . : : i i . $ ; : j i r r [ ? t i . a j i i i = l _1 i ; l . { i I . . :
Kepada DAPPEDA I(abupaten SIemanPemyataan ini rnerr:pakan bagian yang tidak terlepas dariPemyataan perij inan Research/penelitian yang kam i lakukan clalarnWilayali Kabupaten Slenian DIy.
)l.3r.rl l.. ! I\ ls--T l&r.1^(NamaTerang)
ffi#nCttirr.tT
IJI\I I V E FI 5 ITl:lS S|:|I\If:ITTqFAKULTAS EKONOMI
Nomor : 31lKaprodi Man.1089 /VlM006f ^ - - .
Hal : Iiin Penelitian
KepadaYth. KepalaBAPPEDA SlemanJl. Parasamya Beran Tridadi Sleman Yogyakarta
Dengan honnat,
Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami :
: Yanu Kristiana: 012214066: Manajemen: Manajemen: X
TJHCIteMl:|
3 Agustus 2006
N a m aN I MProgram StudiJurusanSemester
akan mengumpulkan data dalam rangkapersiapan penyusunan skripsi dengan ketentuansebagai berikut:
L o k a s i
Waktu
J udulPenelitian
Alas perhalian dan rjin yang diberikan kami mengucapkan lerima kasih.
Hendra Poerwanto G., M.Si
Program Studi Manajemen Terakreditasi Nomor: 022lBAN -PT/Ak-lX/S 1/Xl l /2005Program Studi Akuntarrsi Terakreditasi Nomor : 026/8AN-PT/Ak-tX/S1/t/2006
14ruir| , i rorrrol Pos 29, YOGY/\) in RtA I)5002, letp (02l i l l5t3.Jrl t j i5352 Fax (0274)5tj2383T{r1e9r.rf r SADI' lAR YOGYA E l lra ] : 1o(4slal l Isi l i r( : ( l I I I . , I I I I I I ) , r I I I r l r t t l r ' / / \r \ , ! i rsd.ac. cl
: Pasar SlemanTriharjo Sleman Yogyakarta
: Bulan Agustus - September 2006
: Analisis Sikap Pedagang Terhadap Pelaris Bisnis
d* i ) oi ,r-';Yfi\L LL-? 'j.-..-t\
ir*,,,,",l,'.""t11
70
PEDOMAN / DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
1. Kapan pasar ini mulai didirikan, dan siapa pendirinya ?
2. Bagaimana cara & pertimbangan penentuan lokasi?
3. Berapa luas wilayah pasar?
4. Bagaimana lay out & pembagian tempat jenis pedagang.
5. Bagaimana perkembangan pasar ini dari awal berdiri sampai sekarang ?
B. Organisasi
1. Bagaimana stuktur organisasi pada pasar ini & bagan ?
2. Tugas apakah yang dilakukan dari masing-masing bagian ?
3. Apa visi, misi, & tujuan yang ingin dicapai dari pasar?
4. Darimanakah modal yang diperoleh pada saat pendirian pasar ?
5. Bagaimana status pasar ini?
C. Personalia Pasar
1. Bagaimana cara pasar memperoleh tenaga kerja ?
2. Berapa jumlah karyawan yang ada dari pasar ini ?
3. Bagaimana pengaturan sistem kerja bagian karyawan ?
4. Bagaimana sistem pengupahan / kompensasi karyawaan ?
5. Bagaimana penempatan tenaga kerja ?
71
D. Profil Pedagang
1. Berapa jumlah pedagang yang ada di pasar ini?
2. Dari mana sajakah asal pedagang yang ada dipasar ini?
3. Bagaimana sistem pembayaran untuk retribusi dipasar ini?
4. Ada berapa jenis pedagang,?
5. Dari suku mana sajakah pedagang yang ada dipasar ini?
Yogyakarta, 23 Juli 2006
Yanu kristiana
72
KUESIONER
Yogyakarta, 10 Agustus 2006
Kepada,
Yth. Bapak / Ibu / Saudara / i
Pedagang
Di Pasar Sleman Yogyakarta
Dengan hormat,
Dengan segala kerendahan hati, dan atas ijin dari Kepala BAPPEDA Kab.
Sleman, saya selaku peneliti memohon kesediaan Bapak / Ibu saudara / i untuk
dapat memberikan masukan, pendapat, dan tanggapan dengan mengisi beberapa
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner berikut ini.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk penyelesaian penulisan
skripsi yang dilakukan oleh peneliti, dengan judul “ ANALISIS SIKAP
PEDAGANG TERHADAP PELARIS BISNIS ”. Keberhasilan data
penelitian ini sangat tergantung dari kesungguhan bapak / Ibu / Saudara / i dalam
memberikan jawaban atas pertanyaan / pernyataan yang diberikan dalam
kuesioner ini.
Akhirnya, atas kesediaan dan bantuan dari Bapak / Ibu / Saudara / i dalam
mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Peneliti,
Yanu Kristiana
73
Bagian I
Petunjuk : Berilah tanda silang ( X ) sesuai dengan keadaan anda sekarang
1. Usia anda sekarang :
a. Dibawah 20 Tahun c. 41 – 60 Tahun
b. 21 – 40 Tahun d. Diatas 60 Tahun
2. Jenis kelamin anda :
a. Laki – laki
b. Perempuan
3. Kedudukan anda dalam usaha ini sebagai :
a. Pemilik c. Keluarga
b. Karyawan
4. Lamanya bisnis yang anda jalankan :
a. Dibawah 1 tahun c. Diatas 10 tahun
b. 1 – 10 tahun
5. Penghasilan anda sebulan :
a. Dibawah Rp 1.000.000,00
b. Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00
c. Diatas Rp 2.000.000,00
74
Bagian II
Berikan jawaban anda dengan memberikan tanda silang ( X ) untuk daftar
pernyataan berikut ini?
Alternatif jawaban yang disediakan adalah angka 1 sampai dengan 10. semakin
besar keyakinan anda maka semakin mendekati angka 10.
A. Pernyataan tentang Belief / Keyakinan, yaitu besarnya kepercayaan
anda tentang Pelaris Bisnis
sangat tidak yakin ................. sangat yakin No Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Anda yakin bahwa jimat/pelaris
mempunyai kekuatan magis yang
dapat membantu dalam
berdagang/bisnis
2. Anda yakin bahwa butuh
pengorbanan untuk mendapatkan
jimat/pelaris (uang, mahar,
bertapa, dsb)
3. Anda yakin bahwa peran orang
lain (wong pinter/linuih/dukun)
diperlukan dalam proses
mendapatkan jimat/pelaris
75
4. Anda yakin bahwa peletakan
jimat/pelaris harus sesuai petunjuk
dari pemberi (wong pinter /
linuih/dukun) agar berfungsi
dengan baik
5. Anda yakin bahwa wujud/bentuk
dari jimat/pelaris akan
mencerminkan dengan kepribadian
pengguna/pemakai
6. Anda yakin bahwa jimat/pelaris
dapat menurun peranan/fungsinya
ketika tidak dipelihara/dijaga
76
B. Pernyataan tentang Evaluasi, yaitu: evaluasi / penilaian seberapa baik
atau buruknya atribut yang dimiliki Pelaris Bisnis
sangat buruk ............................. sangat baik No Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Jimat/pelaris mempunyai kekuatan
magis yang dapat membantu
dalam berdagang/bisnis
2. Butuh pengorbanan untuk
mendapatkan jimat/pelaris
(uang, mahar, bertapa, dsb)
3. Peran orang lain (wong pinter /
linuih/dukun) diperlukan dalam
proses mendapatkan jimat/pelaris
4. Peletakan jimat/pelaris harus
sesuai petunjuk dari pemberi
(wong pinter/linuih/dukun) agar
berfungsi dengan baik
5. Wujud/bentuk dari jimat/pelaris
akan mencerminkan dengan
kepribadian pengguna/pemakai
6. Jimat/pelaris dapat menurun
peranan/fungsinya ketika tidak
dipelihara/dijaga
78
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) 1. BI1 Belief_ Jimat/ pelaris mempunyai kekuatan magis 2. BI2 Belief_ Butuh pengorbanan untuk mendapatkan jimat 3. BI3 Belief_ Diperlukan orang lain dlm proses mendpt.jimat 4. BI4 Belief_ Peletakan jimat harus sesuai petunjuk pemberi 5. BI5 Belief_ Wujud jimat akan mencerminkan kepribadian 6. BI6 Belief_ Jimat dapat menurunkan fungsi jika tdk dijaga Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted BI1 30.1800 221.3208 .7362 .9395 BI2 30.1900 202.3373 .8753 .9229 BI3 30.8800 215.3996 .7793 .9347 BI4 30.5100 198.7575 .9289 .9161 BI5 31.2100 211.7231 .7429 .9395 BI6 30.6300 199.7102 .8724 .9232 Reliability Coefficients N of Cases = 100.0 N of Items = 6 Alpha = .9407
79
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) 1. EI1 Evaluasi_ Jimat/ pelaris mempunyai kekuaatan magis 2. EI2 Evaluasi_ Butuh pengorbanan untuk mendapatkan jimat 3. EI3 Evaluasi_ Diperlukan orang lain dlm proses mendpt. jimat 4. EI4 Evaluasi_ Peletakan jimat harus sesuai petunjuk 5. EI5 Evaluasi_ Wujud jimat akan mencerminkan kepribadian 6. EI6 Evaluasi_ Jimat/ pelaris dapat menurunka fungsi Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted EI1 9.4600 193.1600 .7419 .9211 EI2 9.9400 177.8347 .8559 .9060 EI3 9.8200 185.5430 .8296 .9100 EI4 9.4000 188.2222 .8179 .9118 EI5 9.6100 177.6342 .8894 .9015 EI6 9.5700 190.1264 .6362 .9373 Reliability Coefficients N of Cases = 100.0 N of Items = 6 Alpha = .9281
80
Frequency Table
BI1 Belief_ Jimat/ pelaris mempunyai kekuatan magis
4 4.0 4.0 4.0
3 3.0 3.0 7.0
4 4.0 4.0 11.0
7 7.0 7.0 18.0
9 9.0 9.0 27.0
10 10.0 10.0 37.0
10 10.0 10.0 47.0
7 7.0 7.0 54.0
11 11.0 11.0 65.0
11 11.0 11.0 76.0
24 24.0 24.0 100.0
100 100.0 100.0
0 Sangat Tidak Yakin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 Sangat Yakin
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
BI2 Belief_ Butuh pengorbanan untuk mendapatkan jimat/pelaris
3 3.0 3.0 3.0
6 6.0 6.0 9.0
9 9.0 9.0 18.0
8 8.0 8.0 26.0
4 4.0 4.0 30.0
8 8.0 8.0 38.0
7 7.0 7.0 45.0
6 6.0 6.0 51.0
6 6.0 6.0 57.0
13 13.0 13.0 70.0
30 30.0 30.0 100.0
100 100.0 100.0
0 Sangat Tidak Yakin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 Sangat Yakin
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
81
BI3 Belief_ Diperlukan orang lain dalam proses mendapatkan Jimat/pelaris
4 4.0 4.0 4.0
5 5.0 5.0 9.0
10 10.0 10.0 19.0
8 8.0 8.0 27.0
10 10.0 10.0 37.0
10 10.0 10.0 47.0
8 8.0 8.0 55.0
7 7.0 7.0 62.0
10 10.0 10.0 72.0
12 12.0 12.0 84.0
16 16.0 16.0 100.0
100 100.0 100.0
0 Sangat Tidak Yakin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 Sangat Yakin
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
BI4 Belief_ Peletakan jimat/pelaris harus sesuai petunjuk dari pemberi
5 5.0 5.0 5.0
6 6.0 6.0 11.0
9 9.0 9.0 20.0
5 5.0 5.0 25.0
7 7.0 7.0 32.0
8 8.0 8.0 40.0
8 8.0 8.0 48.0
10 10.0 10.0 58.0
9 9.0 9.0 67.0
6 6.0 6.0 73.0
27 27.0 27.0 100.0
100 100.0 100.0
0 Sangat Tidak Yakin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 Sangat Yakin
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
82
BI5 Belief_ Wujud jimat/pelaris akan mencerminkan kepribadian pengguna
8 8.0 8.0 8.0
6 6.0 6.0 14.0
8 8.0 8.0 22.0
11 11.0 11.0 33.0
11 11.0 11.0 44.0
10 10.0 10.0 54.0
6 6.0 6.0 60.0
4 4.0 4.0 64.0
6 6.0 6.0 70.0
10 10.0 10.0 80.0
20 20.0 20.0 100.0
100 100.0 100.0
0 Sangat Tidak Yakin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 Sangat Yakin
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
BI6 Belief_ Jimat/ pelaris dapat menurunkan peran/fungsinya jika tidak dijaga
6 6.0 6.0 6.0
8 8.0 8.0 14.0
8 8.0 8.0 22.0
8 8.0 8.0 30.0
4 4.0 4.0 34.0
8 8.0 8.0 42.0
5 5.0 5.0 47.0
8 8.0 8.0 55.0
10 10.0 10.0 65.0
11 11.0 11.0 76.0
24 24.0 24.0 100.0
100 100.0 100.0
0 Sangat Tidak Yakin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 Sangat Yakin
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
83
EI1 Evaluasi_ Jimat/ pelaris mempunyai kekuatan magis
3 3.0 3.0 3.0
3 3.0 3.0 6.0
6 6.0 6.0 12.0
3 3.0 3.0 15.0
3 3.0 3.0 18.0
11 11.0 11.0 29.0
8 8.0 8.0 37.0
8 8.0 8.0 45.0
11 11.0 11.0 56.0
13 13.0 13.0 69.0
31 31.0 31.0 100.0
100 100.0 100.0
-5 Sangat Buruk
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5 Sangat Baik
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
EI2 Evaluasi_ Butuh pengorbanan untuk mendapatkan jimat/pelaris
6 6.0 6.0 6.0
6 6.0 6.0 12.0
6 6.0 6.0 18.0
3 3.0 3.0 21.0
3 3.0 3.0 24.0
10 10.0 10.0 34.0
7 7.0 7.0 41.0
7 7.0 7.0 48.0
7 7.0 7.0 55.0
24 24.0 24.0 79.0
21 21.0 21.0 100.0
100 100.0 100.0
-5 Sangat Buruk
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5 Sangat Baik
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
84
EI3 Evaluasi_ Diperlukan orang lain dalam proses mendapatkan Jimat/pelaris
5 5.0 5.0 5.0
3 3.0 3.0 8.0
4 4.0 4.0 12.0
4 4.0 4.0 16.0
3 3.0 3.0 19.0
17 17.0 17.0 36.0
9 9.0 9.0 45.0
6 6.0 6.0 51.0
7 7.0 7.0 58.0
18 18.0 18.0 76.0
24 24.0 24.0 100.0
100 100.0 100.0
-5 Sangat Buruk
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5 Sangat Baik
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
EI4 Evaluasi_ Peletakan jimat/pelaris harus sesuai petunjuk dari pemberi
4 4.0 4.0 4.0
3 3.0 3.0 7.0
3 3.0 3.0 10.0
3 3.0 3.0 13.0
6 6.0 6.0 19.0
8 8.0 8.0 27.0
10 10.0 10.0 37.0
6 6.0 6.0 43.0
10 10.0 10.0 53.0
18 18.0 18.0 71.0
29 29.0 29.0 100.0
100 100.0 100.0
-5 Sangat Buruk
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5 Sangat Baik
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
85
EI5 Evaluasi_ Wujud jimat/pelaris akan mencerminkan kepribadian pengguna
7 7.0 7.0 7.0
2 2.0 2.0 9.0
4 4.0 4.0 13.0
7 7.0 7.0 20.0
3 3.0 3.0 23.0
6 6.0 6.0 29.0
6 6.0 6.0 35.0
5 5.0 5.0 40.0
12 12.0 12.0 52.0
25 25.0 25.0 77.0
23 23.0 23.0 100.0
100 100.0 100.0
-5 Sangat Buruk
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5 Sangat Baik
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
EI6 Evaluasi_ Jimat/ pelaris dapat menurunkan peran/fungsinya jika tidak dijaga
9 9.0 9.0 9.0
5 5.0 5.0 14.0
2 2.0 2.0 16.0
5 5.0 5.0 21.0
3 3.0 3.0 24.0
7 7.0 7.0 31.0
4 4.0 4.0 35.0
3 3.0 3.0 38.0
7 7.0 7.0 45.0
23 23.0 23.0 68.0
32 32.0 32.0 100.0
100 100.0 100.0
-5 Sangat Buruk
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5 Sangat Baik
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
86
Frequency Table
Usia
7 7.0 7.0 7.0
28 28.0 28.0 35.0 47 47.0 47.0 82.0 18 18.0 18.0 100.0
100 100.0 100.0
1 < 20 Thn
2 21 - 40 Thn
3 > 40 - 61 Thn 4 > 60 Thn
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Jenis Kelamin
61 61.0 61.0 61.0
39 39.0 39.0 100.0
100 100.0 100.0
1 Laki laki
2 Perempuan
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Kedudukan anda dalam usaha
47 47.0 47.0 47.0
28 28.0 28.0 75.0
25 25.0 25.0 100.0
100 100.0 100.0
1 Pemilik
2 Karyawan
3 Keluarga
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Lamanya bisnis yang anda jalankan
10 10.0 10.0 10.0
33 33.0 33.0 43.0
57 57.0 57.0 100.0
100 100.0 100.0
1 < 1 Thn
2 1 - 10 Thn
3 > 10 Thn
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
87
Penghasilan anda sebulan
39 39.0 39.0 39.0
42 42.0 42.0 81.0
19 19.0 19.0 100.0
100 100.0 100.0
1 < Rp. 1.000.000
2 Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000
3 > Rp. 2.000.000
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
88
Summary MAM
100 654 6.54
100 653 6.53
100 584 5.84
100 621 6.21
100 551 5.51
100 609 6.09
100 210 2.10
100 162 1.62
100 174 1.74
100 216 2.16
100 195 1.95
100 199 1.99
100 1975.0 19.7500
100 1860.0 18.6000
100 1680.0 16.8000
100 1967.0 19.6700
100 1689.0 16.8900
100 1835.0 18.3500
100 11006 110.06
100
BI1 Belief_ Jimat/ pelaris mempunyai kekuatan magis
BI2 Belief_ Butuh pengorbanan untuk mendapatkan jimat/pelaris
BI3 Belief_ Diperlukan orang lain dalam proses mendapatkan Jimat/pelaris
BI4 Belief_ Peletakan jimat/pelaris harus sesuai petunjuk dari pemberi
BI5 Belief_ Wujud jimat/pelaris akan mencerminkan kepribadian pengguna
BI6 Belief_ Jimat/ pelaris dapat menurunkan peran/fungsinya jika tidak dijaga
EI1 Evaluasi_ Jimat/ pelaris mempunyai kekuatan magis
EI2 Evaluasi_ Butuh pengorbanan untuk mendapatkan jimat/pelaris
EI3 Evaluasi_ Diperlukan orang lain dalam proses mendapatkan Jimat/pelaris
EI4 Evaluasi_ Peletakan jimat/pelaris harus sesuai petunjuk dari pemberi
EI5 Evaluasi_ Wujud jimat/pelaris akan mencerminkan kepribadian pengguna
EI6 Evaluasi_ Jimat/ pelaris dapat menurunkan peran/fungsinya jika tidak dijaga
AO1 Sikap_ Jimat/ pelaris mempunyai kekuatan magis
AO2 Sikap_ Butuh pengorbanan untuk mendapatkan jimat/pelaris
AO3 Sikap_ Diperlukan orang lain dalam proses mendapatkan Jimat/pelaris
AO4 Sikap_ Peletakan jimat/pelaris harus sesuai petunjuk dari pemberi
AO5 Sikap_ Wujud jimat/pelaris akan mencerminkan kepribadian pengguna
AO6 Sikap_ Jimat/ pelaris dapat menurunkan peran/fungsinya jika tidak dijaga
AO.TOT Sikap
Valid N (listwise)
N Sum Mean
89
Case Summaries
BI1 BI2 BI3 BI4 BI5 BI6 EI1 EI2 EI3 EI4 EI5 EI6 1 8 9 6 6 6 7 5 4 5 4 4 4 2 7 10 10 8 5 4 2 4 5 2 4 -2 3 7 5 7 9 8 9 2 5 4 4 5 4 4 10 10 10 10 1 10 5 5 5 5 5 4 5 10 10 10 10 10 10 5 5 5 5 5 5 6 6 3 4 4 4 4 0 3 0 1 2 -3 7 0 2 2 2 2 2 4 -5 -3 -3 -4 5 8 8 4 9 10 10 9 3 -2 2 5 5 4 9 0 3 3 4 7 7 3 4 4 4 3 4 10 5 7 6 6 4 6 0 0 0 2 0 -1 11 7 9 9 8 9 8 5 5 5 5 3 5 12 5 4 4 5 3 5 2 4 4 5 4 5 13 10 10 9 10 10 10 5 4 5 5 4 5 14 10 9 10 10 10 10 5 4 5 4 5 5 15 9 10 9 10 10 10 5 5 4 5 4 5 16 3 2 2 1 1 2 4 4 4 5 5 5 17 10 10 10 10 10 10 5 5 5 5 4 4 18 6 3 4 2 2 2 1 -3 0 -1 -3 5 19 4 4 5 5 3 4 -2 -2 0 0 -2 -4 20 4 8 2 3 9 8 0 1 -2 -1 1 0 21 5 8 8 7 4 3 0 0 1 2 3 -3 22 4 7 9 8 3 8 -1 0 3 2 1 2 23 10 9 10 10 5 10 2 1 5 5 2 4 24 10 5 9 8 8 8 -5 4 5 4 3 4 25 5 6 6 6 4 3 2 0 0 4 -1 -4 26 6 3 4 3 2 2 1 3 0 3 4 4 27 7 6 5 4 4 5 3 5 4 5 5 4 28 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 29 10 10 10 10 0 10 5 5 5 5 4 4 30 9 10 8 10 9 10 5 4 5 3 5 4 31 10 10 5 10 10 10 5 5 4 5 5 5 32 7 10 3 7 10 10 3 4 0 1 4 5 33 6 10 4 10 10 10 1 4 2 3 4 5 34 7 10 5 10 7 5 1 4 1 4 5 -2 35 4 0 0 0 0 0 5 -4 -5 -5 -5 -5 36 6 10 7 10 10 10 1 4 4 5 5 5 37 10 10 5 10 10 10 5 5 3 5 5 5
90
38 10 10 10 10 10 10 5 5 5 5 5 5 39 10 10 5 10 10 10 5 5 3 5 5 5 40 8 9 9 9 9 8 3 2 5 3 3 0 41 8 10 5 10 10 10 3 5 2 4 5 5 42 6 3 2 3 2 2 1 -3 -3 -2 -3 4 43 0 1 0 0 0 0 -5 -5 -4 -5 -5 -5 44 10 9 9 9 9 9 5 2 4 5 3 3 45 3 1 2 2 2 2 -2 -4 -3 -3 -3 4 46 7 8 8 8 7 7 1 1 1 1 4 0 47 8 6 8 5 5 7 4 1 1 0 0 0 48 10 10 10 10 5 10 5 5 5 5 5 5 49 0 0 1 0 0 0 -5 -5 -5 -5 -5 -5 50 5 5 6 6 5 5 0 0 0 5 0 -2 51 10 9 10 10 9 9 5 2 3 3 5 5 52 1 1 1 2 3 2 -4 -3 -5 -5 -5 -5 53 9 6 0 0 0 0 3 -1 -4 4 4 1 54 9 9 8 8 5 8 4 2 1 1 3 0 55 9 6 6 5 1 1 4 2 1 0 4 5 56 8 10 5 5 3 6 2 4 2 0 1 -1 57 10 10 8 8 8 10 5 5 4 4 4 5 58 8 10 7 7 5 9 3 4 4 0 0 3 59 9 10 8 7 4 9 5 5 2 0 1 3 60 8 7 9 7 4 6 3 1 4 1 5 1 61 8 9 8 9 9 8 5 4 5 5 4 5 62 4 5 5 5 2 3 -2 -1 0 0 -2 -4 63 10 3 4 4 1 1 5 -3 3 1 4 5 64 5 5 6 6 8 5 0 0 0 3 1 -1 65 1 1 2 2 2 1 4 -5 -5 -4 -5 5 66 3 5 0 4 3 1 -3 -1 -4 -1 -2 -5 67 1 0 3 0 0 1 -4 -5 -2 -4 -5 4 68 5 6 4 5 2 3 0 0 0 5 -2 -4 69 10 9 7 10 10 10 5 3 5 5 5 5 70 5 6 6 6 6 5 0 0 0 3 0 -2 71 10 9 6 6 6 7 5 4 3 4 3 4 72 9 10 8 7 5 9 5 5 2 1 4 3 73 10 9 10 9 9 9 5 3 4 3 3 4 74 4 8 2 1 6 7 4 4 -2 4 5 4 75 10 10 9 10 10 8 5 5 4 4 5 3 76 8 7 7 8 6 7 3 1 0 1 1 1 77 2 2 2 2 3 3 4 4 5 5 4 5
91
78 4 2 5 5 4 3 -1 -3 0 0 -1 -4 79 3 3 3 4 3 1 -3 -4 -1 -1 -2 -5 80 5 2 3 3 3 4 0 -3 -1 -1 -2 4 81 9 2 1 1 0 0 4 4 4 4 4 4 82 6 10 10 8 8 6 0 3 5 2 2 0 83 6 10 3 7 10 8 2 3 0 1 3 1 84 10 10 10 10 10 9 5 5 5 5 4 4 85 5 7 9 7 4 8 0 0 3 1 2 0 86 4 7 7 7 4 5 -1 0 0 4 0 -2 87 2 1 2 2 3 1 -3 -4 -3 -3 -3 -5 88 10 10 10 10 10 10 5 5 5 5 4 4 89 6 8 10 10 6 10 2 1 4 5 3 5 90 10 10 10 10 9 10 5 4 5 5 4 5 91 6 10 4 10 10 10 1 4 1 3 4 5 92 3 4 3 3 7 7 -3 -2 -1 -1 -1 4 93 9 8 7 6 5 6 4 3 1 2 2 2 94 2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 5 95 2 2 1 1 0 0 -4 -5 -5 -2 -5 -5 96 9 5 8 7 8 3 4 2 1 4 4 5 97 8 9 9 9 9 9 3 2 4 3 3 3 98 9 3 1 1 1 9 4 4 5 4 5 2 99 3 2 3 1 1 3 -3 -4 -2 -4 -4 3 100 3 1 4 2 4 1 -3 -4 0 -2 -2 -5 Total N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
92
Summaries Ao
AO1 AO2 AO3 AO4 AO5 AO6 AO.TOT 1 40 36 30 24 24 28 182 2 14 40 50 16 20 -8 132 3 14 25 28 36 40 36 179 4 50 50 50 50 5 40 245 5 50 50 50 50 50 50 300 6 0 9 0 4 8 -12 9 7 0 -10 -6 -6 -8 10 -20 8 24 -8 18 50 50 36 170 9 0 12 12 16 21 28 89 10 0 0 0 12 0 -6 6 11 35 45 45 40 27 40 232 12 10 16 16 25 12 25 104 13 50 40 45 50 40 50 275 14 50 36 50 40 50 50 276 15 45 50 36 50 40 50 271 16 12 8 8 5 5 10 48 17 50 50 50 50 40 40 280 18 6 -9 0 -2 -6 10 -1 19 -8 -8 0 0 -6 -16 -38 20 0 8 -4 -3 9 0 10 21 0 0 8 14 12 -9 25 22 -4 0 27 16 3 16 58 23 20 9 50 50 10 40 179 24 -50 20 45 32 24 32 103 25 10 0 0 24 -4 -12 18 26 6 9 0 9 8 8 40 27 21 30 20 20 20 20 131 28 20 25 20 20 25 25 135 29 50 50 50 50 0 40 240 30 45 40 40 30 45 40 240 31 50 50 20 50 50 50 270 32 21 40 0 7 40 50 158 33 6 40 8 30 40 50 174 34 7 40 5 40 35 -10 117 35 20 0 0 0 0 0 20 36 6 40 28 50 50 50 224 37 50 50 15 50 50 50 265
93
38 50 50 50 50 50 50 300 39 50 50 15 50 50 50 265 40 24 18 45 27 27 0 141 41 24 50 10 40 50 50 224 42 6 -9 -6 -6 -6 8 -13 43 0 -5 0 0 0 0 -5 44 50 18 36 45 27 27 203 45 -6 -4 -6 -6 -6 8 -20 46 7 8 8 8 28 0 59 47 32 6 8 0 0 0 46 48 50 50 50 50 25 50 275 49 0 0 -5 0 0 0 -5 50 0 0 0 30 0 -10 20 51 50 18 30 30 45 45 218 52 -4 -3 -5 -10 -15 -10 -47 53 27 -6 0 0 0 0 21 54 36 18 8 8 15 0 85 55 36 12 6 0 4 5 63 56 16 40 10 0 3 -6 63 57 50 50 32 32 32 50 246 58 24 40 28 0 0 27 119 59 45 50 16 0 4 27 142 60 24 7 36 7 20 6 100 61 40 36 40 45 36 40 237 62 -8 -5 0 0 -4 -12 -29 63 50 -9 12 4 4 5 66 64 0 0 0 18 8 -5 21 65 4 -5 -10 -8 -10 5 -24 66 -9 -5 0 -4 -6 -5 -29 67 -4 0 -6 0 0 4 -6 68 0 0 0 25 -4 -12 9 69 50 27 35 50 50 50 262 70 0 0 0 18 0 -10 8 71 50 36 18 24 18 28 174 72 45 50 16 7 20 27 165 73 50 27 40 27 27 36 207 74 16 32 -4 4 30 28 106 75 50 50 36 40 50 24 250 76 24 7 0 8 6 7 52 77 8 8 10 10 12 15 63
94
78 -4 -6 0 0 -4 -12 -26 79 -9 -12 -3 -4 -6 -5 -39 80 0 -6 -3 -3 -6 16 -2 81 36 8 4 4 0 0 52 82 0 30 50 16 16 0 112 83 12 30 0 7 30 8 87 84 50 50 50 50 40 36 276 85 0 0 27 7 8 0 42 86 -4 0 0 28 0 -10 14 87 -6 -4 -6 -6 -9 -5 -36 88 50 50 50 50 40 40 280 89 12 8 40 50 18 50 178 90 50 40 50 50 36 50 276 91 6 40 4 30 40 50 170 92 -9 -8 -3 -3 -7 28 -2 93 36 24 7 12 10 12 101 94 8 8 8 8 12 10 54 95 -8 -10 -5 -2 0 0 -25 96 36 10 8 28 32 15 129 97 24 18 36 27 27 27 159 98 36 12 5 4 5 18 80 99 -9 -8 -6 -4 -4 9 -22 100 -9 -4 0 -4 -8 -5 -30 Total N 100 100 100 100 100 100 100
95
Crosstab
0 2 3 2 7
.1 3.0 1.4 2.5 7.0
.0% 28.6% 42.9% 28.6% 100%
.0% 4.7% 15.0% 5.6% 7.0%
1 17 10 19 47
.5 20.2 9.4 16.9 47.0
2.1% 36.2% 21.3% 40.4% 100%
100.0% 39.5% 50.0% 52.8% 47.0%
0 13 7 8 28
.3 12.0 5.6 10.1 28.0
.0% 46.4% 25.0% 28.6% 100%
.0% 30.2% 35.0% 22.2% 28.0%
0 11 0 7 18
.2 7.7 3.6 6.5 18.0
.0% 61.1% .0% 38.9% 100%
.0% 25.6% .0% 19.4% 18.0%
1 43 20 36 100
1.0 43.0 20.0 36.0 100.0
1.0% 43.0% 20.0% 36.0% 100%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
1 < 20 Thn
2 20 - 40 Thn
3 > 40 - 60 Thn
4 > 60 Thn
Usia
Total
1 SangatBuruk 3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Jimat/ pelaris mempunyai kekuatan magis
Total
Chi-Square Tests
10.077a 9 .344
13.520 9 .140
.814 1 .367
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
8 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .07.
a.
96
Crosstab
0 1 2 4 7
.2 3.2 1.3 2.4 7.0
.0% 14.3% 28.6% 57.1% 100%
.0% 2.2% 11.1% 11.8% 7.0%
0 21 8 18 47
1.4 21.2 8.5 16.0 47.0
.0% 44.7% 17.0% 38.3% 100%
.0% 46.7% 44.4% 52.9% 47.0%
2 14 4 8 28
.8 12.6 5.0 9.5 28.0
7.1% 50.0% 14.3% 28.6% 100%
66.7% 31.1% 22.2% 23.5% 28.0%
1 9 4 4 18
.5 8.1 3.2 6.1 18.0
5.6% 50.0% 22.2% 22.2% 100%
33.3% 20.0% 22.2% 11.8% 18.0%
3 45 18 34 100
3.0 45.0 18.0 34.0 100.0
3.0% 45.0% 18.0% 34.0% 100%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
1 < 20 Thn
2 20 - 40 Thn
3 > 40 - 60 Thn
4 > 60 Thn
Usia
Total
2 Buruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Butuh pengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Total
Chi-Square Tests
8.525a 9 .482
9.999 9 .351
4.518 1 .034
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
8 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .21.
a.
97
Crosstab
0 2 3 2 7
.1 3.6 1.3 2.0 7.0
.0% 28.6% 42.9% 28.6% 100%
.0% 3.8% 15.8% 7.1% 7.0%
1 25 8 13 47
.5 24.4 8.9 13.2 47.0
2.1% 53.2% 17.0% 27.7% 100%
100.0% 48.1% 42.1% 46.4% 47.0%
0 14 6 8 28
.3 14.6 5.3 7.8 28.0
.0% 50.0% 21.4% 28.6% 100%
.0% 26.9% 31.6% 28.6% 28.0%
0 11 2 5 18
.2 9.4 3.4 5.0 18.0
.0% 61.1% 11.1% 27.8% 100%
.0% 21.2% 10.5% 17.9% 18.0%
1 52 19 28 100
1.0 52.0 19.0 28.0 100.0
1.0% 52.0% 19.0% 28.0% 100%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
1 < 20 Thn
2 20 - 40 Thn
3 > 40 - 60 Thn
4 > 60 Thn
Usia
Total
2 Buruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Diperlukan orang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Total
Chi-Square Tests
5.065a 9 .829
5.126 9 .823
.174 1 .677
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
8 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .07.
a.
98
Crosstab
0 1 3 3 7
.1 3.1 1.8 2.0 7.0
.0% 14.3% 42.9% 42.9% 100.0%
.0% 2.3% 11.5% 10.3% 7.0%
1 20 11 15 47
.5 20.7 12.2 13.6 47.0
2.1% 42.6% 23.4% 31.9% 100.0%
100.0% 45.5% 42.3% 51.7% 47.0%
0 12 8 8 28
.3 12.3 7.3 8.1 28.0
.0% 42.9% 28.6% 28.6% 100.0%
.0% 27.3% 30.8% 27.6% 28.0%
0 11 4 3 18
.2 7.9 4.7 5.2 18.0
.0% 61.1% 22.2% 16.7% 100.0%
.0% 25.0% 15.4% 10.3% 18.0%
1 44 26 29 100
1.0 44.0 26.0 29.0 100.0
1.0% 44.0% 26.0% 29.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
1 < 20 Thn
2 20 - 40 Thn
3 > 40 - 60 Thn
4 > 60 Thn
Usia
Total
2 Buruk 3 Netral 4 Baik5 Sangat
Baik
Sikap_ Peletakan jimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Total
Chi-Square Tests
6.365a 9 .703
7.111 9 .626
2.717 1 .099
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
8 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .07.
a.
99
Crosstab
0 1 2 4 7
.1 3.2 1.8 1.9 7.0
.0% 14.3% 28.6% 57.1% 100.0%
.0% 2.2% 8.0% 14.8% 7.0%
2 19 13 13 47
.9 21.6 11.8 12.7 47.0
4.3% 40.4% 27.7% 27.7% 100.0%
100.0% 41.3% 52.0% 48.1% 47.0%
0 16 5 7 28
.6 12.9 7.0 7.6 28.0
.0% 57.1% 17.9% 25.0% 100.0%
.0% 34.8% 20.0% 25.9% 28.0%
0 10 5 3 18
.4 8.3 4.5 4.9 18.0
.0% 55.6% 27.8% 16.7% 100.0%
.0% 21.7% 20.0% 11.1% 18.0%
2 46 25 27 100
2.0 46.0 25.0 27.0 100.0
2.0% 46.0% 25.0% 27.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_Wujud jimat/pelarisakan mencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_Wujud jimat/pelarisakan mencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_Wujud jimat/pelarisakan mencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_Wujud jimat/pelarisakan mencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_Wujud jimat/pelarisakan mencerminkankepribadian pengguna
1 < 20 Thn
2 20 - 40 Thn
3 > 40 - 60 Thn
4 > 60 Thn
Usia
Total
2 Buruk 3 Netral 4 Baik5 Sangat
Baik
Sikap_ Wujud jimat/pelaris akan mencerminkankepribadian pengguna
Total
Chi-Square Tests
9.129a 9 .425
9.993 9 .351
2.916 1 .088
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
9 cells (56.3%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .14.
a.
100
Crosstab
0 1 2 4 7
.8 2.6 1.4 2.2 7.0
.0% 14.3% 28.6% 57.1% 100%
.0% 2.7% 10.0% 12.5% 7.0%
6 14 10 17 47
5.2 17.4 9.4 15.0 47.0
12.8% 29.8% 21.3% 36.2% 100%
54.5% 37.8% 50.0% 53.1% 47.0%
4 12 4 8 28
3.1 10.4 5.6 9.0 28.0
14.3% 42.9% 14.3% 28.6% 100%
36.4% 32.4% 20.0% 25.0% 28.0%
1 10 4 3 18
2.0 6.7 3.6 5.8 18.0
5.6% 55.6% 22.2% 16.7% 100%
9.1% 27.0% 20.0% 9.4% 18.0%
11 37 20 32 100
11.0 37.0 20.0 32.0 100.0
11.0% 37.0% 20.0% 32.0% 100%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
1 < 20 Thn
2 20 - 40 Thn
3 > 40 - 60 Thn
4 > 60 Thn
Usia
Total
2 Buruk 3 Netral 4 Baik5 Sangat
Baik
Sikap_ Jimat/ pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidak dijaga
Total
Chi-Square Tests
9.095a 9 .429
10.084 9 .344
3.898 1 .048
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
7 cells (43.8%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .77.
a.
101
Crosstab
1 3 3 7
2.9 2.2 1.9 7.0
14.3% 42.9% 42.9% 100.0%
2.4% 9.4% 11.1% 7.0%
19 14 14 47
19.3 15.0 12.7 47.0
40.4% 29.8% 29.8% 100.0%
46.3% 43.8% 51.9% 47.0%
12 10 6 28
11.5 9.0 7.6 28.0
42.9% 35.7% 21.4% 100.0%
29.3% 31.3% 22.2% 28.0%
9 5 4 18
7.4 5.8 4.9 18.0
50.0% 27.8% 22.2% 100.0%
22.0% 15.6% 14.8% 18.0%
41 32 27 100
41.0 32.0 27.0 100.0
41.0% 32.0% 27.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Usia
% within Sikap
1 < 20 Thn
2 20 - 40 Thn
3 > 40 - 60 Thn
4 > 60 Thn
Usia
Total
3 Netral 4 Baik5 Sangat
Baik
Sikap
Total
Chi-Square Tests
3.413a 6 .755
3.710 6 .716
2.020 1 .155
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
4 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is 1.89.
a.
102
Crosstab
0 13 8 18 39
.4 16.8 7.8 14.0 39.0
.0% 33.3% 20.5% 46.2% 100.0%
.0% 30.2% 40.0% 50.0% 39.0%
1 30 12 18 61
.6 26.2 12.2 22.0 61.0
1.6% 49.2% 19.7% 29.5% 100.0%
100.0% 69.8% 60.0% 50.0% 61.0%
1 43 20 36 100
1.0 43.0 20.0 36.0 100.0
1.0% 43.0% 20.0% 36.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
1 Laki laki
2 Perempuan
JenisKelamin
Total
1 SangatBuruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Jimat/ pelaris mempunyai kekuatan magis
Total
Chi-Square Tests
3.868a 3 .276
4.220 3 .239
3.789 1 .052
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .39.
a.
103
Crosstab
1 15 6 17 39
1.2 17.6 7.0 13.3 39.0
2.6% 38.5% 15.4% 43.6% 100.0%
33.3% 33.3% 33.3% 50.0% 39.0%
2 30 12 17 61
1.8 27.5 11.0 20.7 61.0
3.3% 49.2% 19.7% 27.9% 100.0%
66.7% 66.7% 66.7% 50.0% 61.0%
3 45 18 34 100
3.0 45.0 18.0 34.0 100.0
3.0% 45.0% 18.0% 34.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
1 Laki laki
2 Perempuan
JenisKelamin
Total
2 Buruk3
Netral 4 Baik5 Sangat
Baik
Sikap_ Butuh pengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Total
Chi-Square Tests
2.620a 3 .454
2.596 3 .458
2.076 1 .150
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is 1.17.
a.
104
Crosstab
0 15 8 16 39
.4 20.3 7.4 10.9 39.0
.0% 38.5% 20.5% 41.0% 100%
.0% 28.8% 42.1% 57.1% 39.0%
1 37 11 12 61
.6 31.7 11.6 17.1 61.0
1.6% 60.7% 18.0% 19.7% 100%
100.0% 71.2% 57.9% 42.9% 61.0%
1 52 19 28 100
1.0 52.0 19.0 28.0 100.0
1.0% 52.0% 19.0% 28.0% 100%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
1 Laki laki
2 Perempuan
JenisKelamin
Total
2 Buruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Diperlukan orang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Total
Chi-Square Tests
6.844a 3 .077
7.163 3 .067
6.686 1 .010
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .39.
a.
105
Crosstab
0 13 12 14 39
.4 17.2 10.1 11.3 39.0
.0% 33.3% 30.8% 35.9% 100%
.0% 29.5% 46.2% 48.3% 39.0%
1 31 14 15 61
.6 26.8 15.9 17.7 61.0
1.6% 50.8% 23.0% 24.6% 100%
100.0% 70.5% 53.8% 51.7% 61.0%
1 44 26 29 100
1.0 44.0 26.0 29.0 100.0
1.0% 44.0% 26.0% 29.0% 100%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
1 Laki laki
2 Perempuan
JenisKelamin
Total
2 Buruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Peletakan jimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Total
Chi-Square Tests
3.901a 3 .272
4.279 3 .233
3.269 1 .071
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .39.
a.
106
Crosstab
0 15 12 12 39
.8 17.9 9.8 10.5 39.0
.0% 38.5% 30.8% 30.8% 100%
.0% 32.6% 48.0% 44.4% 39.0%
2 31 13 15 61
1.2 28.1 15.3 16.5 61.0
3.3% 50.8% 21.3% 24.6% 100%
100.0% 67.4% 52.0% 55.6% 61.0%
2 46 25 27 100
2.0 46.0 25.0 27.0 100.0
2.0% 46.0% 25.0% 27.0% 100%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Wujudjimat/pelaris akanmencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Wujudjimat/pelaris akanmencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Wujudjimat/pelaris akanmencerminkankepribadian pengguna
1 Laki laki
2 Perempuan
JenisKelamin
Total
2 Buruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Wujud jimat/pelaris akanmencerminkan kepribadian pengguna
Total
Chi-Square Tests
3.256a 3 .354
3.950 3 .267
1.959 1 .162
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .78.
a.
107
Crosstab
4 11 10 14 39
4.3 14.4 7.8 12.5 39.0
10.3% 28.2% 25.6% 35.9% 100.0%
36.4% 29.7% 50.0% 43.8% 39.0%
7 26 10 18 61
6.7 22.6 12.2 19.5 61.0
11.5% 42.6% 16.4% 29.5% 100.0%
63.6% 70.3% 50.0% 56.3% 61.0%
11 37 20 32 100
11.0 37.0 20.0 32.0 100.0
11.0% 37.0% 20.0% 32.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
1 Laki laki
2 Perempuan
JenisKelamin
Total
2 Buruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Jimat/ pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidak dijaga
Total
Chi-Square Tests
2.689a 3 .442
2.710 3 .439
1.204 1 .273
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
1 cells (12.5%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is 4.29.
a.
108
Crosstab
11 15 13 39
16.0 12.5 10.5 39.0
28.2% 38.5% 33.3% 100.0%
26.8% 46.9% 48.1% 39.0%
30 17 14 61
25.0 19.5 16.5 61.0
49.2% 27.9% 23.0% 100.0%
73.2% 53.1% 51.9% 61.0%
41 32 27 100
41.0 32.0 27.0 100.0
41.0% 32.0% 27.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Jenis Kelamin
% within Sikap
1 Laki laki
2 Perempuan
JenisKelamin
Total
3 Netral 4 Baik 5 Sangat Baik
Sikap
Total
Chi-Square Tests
4.337a 2 .114
4.433 2 .109
3.507 1 .061
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is 10.53.
a.
109
Crosstab
0 19 8 20 47
.5 20.2 9.4 16.9 47.0
.0% 40.4% 17.0% 42.6% 100.0%
.0% 44.2% 40.0% 55.6% 47.0%
0 12 8 8 28
.3 12.0 5.6 10.1 28.0
.0% 42.9% 28.6% 28.6% 100.0%
.0% 27.9% 40.0% 22.2% 28.0%
1 12 4 8 25
.3 10.8 5.0 9.0 25.0
4.0% 48.0% 16.0% 32.0% 100.0%
100.0% 27.9% 20.0% 22.2% 25.0%
1 43 20 36 100
1.0 43.0 20.0 36.0 100.0
1.0% 43.0% 20.0% 36.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Kedudukananda dalam usaha
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Kedudukananda dalam usaha
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Kedudukananda dalam usaha
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Kedudukananda dalam usaha
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
1 Pemilik
2 Karyawan
3 Keluarga
Kedudukanandadalamusaha
Total
1 SangatBuruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Jimat/ pelaris mempunyai kekuatanmagis
Total
Chi-Square Tests
5.756a 6 .451
5.435 6 .489
1.763 1 .184
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
3 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .25.
a.
110
Crosstab
1 21 8 17 47
1.4 21.2 8.5 16.0 47.0
2.1% 44.7% 17.0% 36.2% 100%
33.3% 46.7% 44.4% 50.0% 47.0%
1 14 5 8 28
.8 12.6 5.0 9.5 28.0
3.6% 50.0% 17.9% 28.6% 100%
33.3% 31.1% 27.8% 23.5% 28.0%
1 10 5 9 25
.8 11.3 4.5 8.5 25.0
4.0% 40.0% 20.0% 36.0% 100%
33.3% 22.2% 27.8% 26.5% 25.0%
3 45 18 34 100
3.0 45.0 18.0 34.0 100.0
3.0% 45.0% 18.0% 34.0% 100%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
1 Pemilik
2 Karyawan
3 Keluarga
Kedudukanandadalamusaha
Total
2 Buruk 3 Netral 4 Baik5 Sangat
Baik
Sikap_ Butuh pengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Total
Chi-Square Tests
.947a 6 .988
.961 6 .987
.009 1 .924
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
4 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .75.
a.
111
Crosstab
1 20 13 13 47
.5 24.4 8.9 13.2 47.0
2.1% 42.6% 27.7% 27.7% 100%
100.0% 38.5% 68.4% 46.4% 47.0%
0 15 4 9 28
.3 14.6 5.3 7.8 28.0
.0% 53.6% 14.3% 32.1% 100%
.0% 28.8% 21.1% 32.1% 28.0%
0 17 2 6 25
.3 13.0 4.8 7.0 25.0
.0% 68.0% 8.0% 24.0% 100%
.0% 32.7% 10.5% 21.4% 25.0%
1 52 19 28 100
1.0 52.0 19.0 28.0 100.0
1.0% 52.0% 19.0% 28.0% 100%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
1 Pemilik
2 Karyawan
3 Keluarga
Kedudukanandadalamusaha
Total
2 Buruk 3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Diperlukan orang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Total
Chi-Square Tests
7.269a 6 .297
7.843 6 .250
1.137 1 .286
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
4 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .25.
a.
112
Crosstab
0 22 10 15 47
.5 20.7 12.2 13.6 47.0
.0% 46.8% 21.3% 31.9% 100.0%
.0% 50.0% 38.5% 51.7% 47.0%
1 11 7 9 28
.3 12.3 7.3 8.1 28.0
3.6% 39.3% 25.0% 32.1% 100.0%
100.0% 25.0% 26.9% 31.0% 28.0%
0 11 9 5 25
.3 11.0 6.5 7.3 25.0
.0% 44.0% 36.0% 20.0% 100.0%
.0% 25.0% 34.6% 17.2% 25.0%
1 44 26 29 100
1.0 44.0 26.0 29.0 100.0
1.0% 44.0% 26.0% 29.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
1 Pemilik
2 Karyawan
3 Keluarga
Kedudukanandadalamusaha
Total
2 Buruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Peletakan jimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Total
Chi-Square Tests
5.104a 6 .531
5.084 6 .533
.149 1 .699
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
3 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .25.
a.
113
Crosstab
1 24 9 13 47
.9 21.6 11.8 12.7 47.0
2.1% 51.1% 19.1% 27.7% 100.0%
50.0% 52.2% 36.0% 48.1% 47.0%
1 11 8 8 28
.6 12.9 7.0 7.6 28.0
3.6% 39.3% 28.6% 28.6% 100.0%
50.0% 23.9% 32.0% 29.6% 28.0%
0 11 8 6 25
.5 11.5 6.3 6.8 25.0
.0% 44.0% 32.0% 24.0% 100.0%
.0% 23.9% 32.0% 22.2% 25.0%
2 46 25 27 100
2.0 46.0 25.0 27.0 100.0
2.0% 46.0% 25.0% 27.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Kedudukananda dalam usaha
% within Sikap_Wujud jimat/pelarisakan mencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Kedudukananda dalam usaha
% within Sikap_Wujud jimat/pelarisakan mencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Kedudukananda dalam usaha
% within Sikap_Wujud jimat/pelarisakan mencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Kedudukananda dalam usaha
% within Sikap_Wujud jimat/pelarisakan mencerminkankepribadian pengguna
1 Pemilik
2 Karyawan
3 Keluarga
Kedudukan andadalamusaha
Total
2 Buruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Wujud jimat/pelaris akanmencerminkan kepribadian pengguna
Total
Chi-Square Tests
2.801a 6 .833
3.253 6 .776
.168 1 .682
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
3 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .50.
a.
114
Crosstab
4 20 8 15 47
5.2 17.4 9.4 15.0 47.0
8.5% 42.6% 17.0% 31.9% 100.0%
36.4% 54.1% 40.0% 46.9% 47.0%
3 11 5 9 28
3.1 10.4 5.6 9.0 28.0
10.7% 39.3% 17.9% 32.1% 100.0%
27.3% 29.7% 25.0% 28.1% 28.0%
4 6 7 8 25
2.8 9.3 5.0 8.0 25.0
16.0% 24.0% 28.0% 32.0% 100.0%
36.4% 16.2% 35.0% 25.0% 25.0%
11 37 20 32 100
11.0 37.0 20.0 32.0 100.0
11.0% 37.0% 20.0% 32.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Kedudukan andadalam usaha
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
1 Pemilik
2 Karyawan
3 Keluarga
Kedudukanandadalamusaha
Total
2 Buruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Jimat/ pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidak dijaga
Total
Chi-Square Tests
3.481a 6 .746
3.502 6 .744
.016 1 .900
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
2 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is 2.75.
a.
115
Crosstab
19 14 14 47
19.3 15.0 12.7 47.0
40.4% 29.8% 29.8% 100.0%
46.3% 43.8% 51.9% 47.0%
12 9 7 28
11.5 9.0 7.6 28.0
42.9% 32.1% 25.0% 100.0%
29.3% 28.1% 25.9% 28.0%
10 9 6 25
10.3 8.0 6.8 25.0
40.0% 36.0% 24.0% 100.0%
24.4% 28.1% 22.2% 25.0%
41 32 27 100
41.0 32.0 27.0 100.0
41.0% 32.0% 27.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Kedudukananda dalam usaha
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Kedudukananda dalam usaha
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Kedudukananda dalam usaha
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Kedudukananda dalam usaha
% within Sikap
1 Pemilik
2 Karyawan
3 Keluarga
Kedudukanandadalamusaha
Total
3 Netral 4 Baik 5 Sangat Baik
Sikap
Total
Chi-Square Tests
.491a 4 .974
.487 4 .975
.097 1 .756
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is 6.75.
a.
116
Crosstab
0 3 4 3 10
.1 4.3 2.0 3.6 10.0
.0% 30.0% 40.0% 30.0% 100%
.0% 7.0% 20.0% 8.3% 10.0%
1 21 8 20 50
.5 21.5 10.0 18.0 50.0
2.0% 42.0% 16.0% 40.0% 100%
100.0% 48.8% 40.0% 55.6% 50.0%
0 19 8 13 40
.4 17.2 8.0 14.4 40.0
.0% 47.5% 20.0% 32.5% 100%
.0% 44.2% 40.0% 36.1% 40.0%
1 43 20 36 100
1.0 43.0 20.0 36.0 100.0
1.0% 43.0% 20.0% 36.0% 100%
100.0% 100% 100% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
1 < 1 Thn
2 1 - 10 Thn
3 > 10 Thn
Lamanyabisnis yanganda jalankan
Total
1 SangatBuruk
3 Netral
4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Jimat/ pelaris mempunyaikekuatan magis
Total
Chi-Square Tests
4.451a 6 .616
4.456 6 .615
.250 1 .617
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
6 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .10.
a.
117
Crosstab
0 3 4 3 10
.3 4.5 1.8 3.4 10.0
.0% 30.0% 40.0% 30.0% 100%
.0% 6.7% 22.2% 8.8% 10.0%
1 22 9 18 50
1.5 22.5 9.0 17.0 50.0
2.0% 44.0% 18.0% 36.0% 100%
33.3% 48.9% 50.0% 52.9% 50.0%
2 20 5 13 40
1.2 18.0 7.2 13.6 40.0
5.0% 50.0% 12.5% 32.5% 100%
66.7% 44.4% 27.8% 38.2% 40.0%
3 45 18 34 100
3.0 45.0 18.0 34.0 100.0
3.0% 45.0% 18.0% 34.0% 100%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
1 < 1 Thn
2 1 - 10 Thn
3 > 10 Thn
Lamanyabisnis yangandajalankan
Total
2 Buruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Butuh pengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Total
Chi-Square Tests
5.227a 6 .515
4.900 6 .557
.954 1 .329
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
6 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .30.
a.
118
Crosstab
0 4 2 4 10
.1 5.2 1.9 2.8 10.0
.0% 40.0% 20.0% 40.0% 100%
.0% 7.7% 10.5% 14.3% 10.0%
1 23 11 15 50
.5 26.0 9.5 14.0 50.0
2.0% 46.0% 22.0% 30.0% 100%
100.0% 44.2% 57.9% 53.6% 50.0%
0 25 6 9 40
.4 20.8 7.6 11.2 40.0
.0% 62.5% 15.0% 22.5% 100%
.0% 48.1% 31.6% 32.1% 40.0%
1 52 19 28 100
1.0 52.0 19.0 28.0 100.0
1.0% 52.0% 19.0% 28.0% 100%
100.0% 100.0% 100% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
1 < 1 Thn
2 1 - 10 Thn
3 > 10 Thn
Lamanyabisnis yangandajalankan
Total
2 Buruk
3 Netral
4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Diperlukan orang lain dalamproses mendapatkan Jimat/pelaris
Total
Chi-Square Tests
4.068a 6 .667
4.424 6 .619
2.102 1 .147
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
5 cells (41.7%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .10.
a.
119
Crosstab
0 4 3 3 10
.1 4.4 2.6 2.9 10.0
.0% 40.0% 30.0% 30.0% 100%
.0% 9.1% 11.5% 10.3% 10.0%
1 20 14 15 50
.5 22.0 13.0 14.5 50.0
2.0% 40.0% 28.0% 30.0% 100%
100.0% 45.5% 53.8% 51.7% 50.0%
0 20 9 11 40
.4 17.6 10.4 11.6 40.0
.0% 50.0% 22.5% 27.5% 100%
.0% 45.5% 34.6% 37.9% 40.0%
1 44 26 29 100
1.0 44.0 26.0 29.0 100.0
1.0% 44.0% 26.0% 29.0% 100%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
1 < 1 Thn
2 1 - 10 Thn
3 > 10 Thn
Lamanyabisnis yangandajalankan
Total
2 Buruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Peletakan jimat/pelaris harussesuai petunjuk dari pemberi
Total
Chi-Square Tests
1.924a 6 .927
2.308 6 .889
.274 1 .601
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
6 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .10.
a.
120
Crosstab
0 2 5 3 10
.2 4.6 2.5 2.7 10.0
.0% 20.0% 50.0% 30.0% 100%
.0% 4.3% 20.0% 11.1% 10.0%
2 22 12 14 50
1.0 23.0 12.5 13.5 50.0
4.0% 44.0% 24.0% 28.0% 100%
100.0% 47.8% 48.0% 51.9% 50.0%
0 22 8 10 40
.8 18.4 10.0 10.8 40.0
.0% 55.0% 20.0% 25.0% 100%
.0% 47.8% 32.0% 37.0% 40.0%
2 46 25 27 100
2.0 46.0 25.0 27.0 100.0
2.0% 46.0% 25.0% 27.0% 100%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Wujudjimat/pelaris akanmencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Wujudjimat/pelaris akanmencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Wujudjimat/pelaris akanmencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Wujudjimat/pelaris akanmencerminkankepribadian pengguna
1 < 1 Thn
2 1 - 10 Thn
3 > 10 Thn
Lamanyabisnis yangandajalankan
Total
2 Buruk 3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Wujud jimat/pelaris akanmencerminkan kepribadian pengguna
Total
Chi-Square Tests
7.249a 6 .298
7.840 6 .250
1.187 1 .276
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
6 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .20.
a.
121
Crosstab
0 5 2 3 10
1.1 3.7 2.0 3.2 10.0
.0% 50.0% 20.0% 30.0% 100.0%
.0% 13.5% 10.0% 9.4% 10.0%
6 16 10 18 50
5.5 18.5 10.0 16.0 50.0
12.0% 32.0% 20.0% 36.0% 100.0%
54.5% 43.2% 50.0% 56.3% 50.0%
5 16 8 11 40
4.4 14.8 8.0 12.8 40.0
12.5% 40.0% 20.0% 27.5% 100.0%
45.5% 43.2% 40.0% 34.4% 40.0%
11 37 20 32 100
11.0 37.0 20.0 32.0 100.0
11.0% 37.0% 20.0% 32.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
1 < 1 Thn
2 1 - 10 Thn
3 > 10 Thn
Lamanyabisnis yangandajalankan
Total
2 Buruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Jimat/ pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidak dijaga
Total
Chi-Square Tests
2.635a 6 .853
3.701 6 .717
.548 1 .459
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
5 cells (41.7%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is 1.10.
a.
122
Crosstab
3 4 3 10
4.1 3.2 2.7 10.0
30.0% 40.0% 30.0% 100.0%
7.3% 12.5% 11.1% 10.0%
19 15 16 50
20.5 16.0 13.5 50.0
38.0% 30.0% 32.0% 100.0%
46.3% 46.9% 59.3% 50.0%
19 13 8 40
16.4 12.8 10.8 40.0
47.5% 32.5% 20.0% 100.0%
46.3% 40.6% 29.6% 40.0%
41 32 27 100
41.0 32.0 27.0 100.0
41.0% 32.0% 27.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Lamanya bisnisyang anda jalankan
% within Sikap
1 < 1 Thn
2 1 - 10 Thn
3 > 10 Thn
Lamanyabisnis yangandajalankan
Total
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap
Total
Chi-Square Tests
2.305a 4 .680
2.350 4 .672
1.691 1 .194
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
3 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is 2.70.
a.
123
Crosstab
1 18 7 13 39
.4 16.8 7.8 14.0 39.0
2.6% 46.2% 17.9% 33.3% 100%
100.0% 41.9% 35.0% 36.1% 39.0%
0 20 8 14 42
.4 18.1 8.4 15.1 42.0
.0% 47.6% 19.0% 33.3% 100%
.0% 46.5% 40.0% 38.9% 42.0%
0 5 5 9 19
.2 8.2 3.8 6.8 19.0
.0% 26.3% 26.3% 47.4% 100%
.0% 11.6% 25.0% 25.0% 19.0%
1 43 20 36 100
1.0 43.0 20.0 36.0 100.0
1.0% 43.0% 20.0% 36.0% 100%
100.0% 100% 100.0% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap_ Jimat/pelaris mempunyaikekuatan magis
1 < Rp. 1.000.000
2 Rp. 1.000.000 -Rp. 2.000.000
3 > Rp. 2.000.000
Penghasilanandasebulan
Total
1 SangatBuruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Jimat/ pelaris mempunyai kekuatanmagis
Total
Chi-Square Tests
4.415a 6 .621
4.835 6 .565
2.107 1 .147
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
4 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .19.
a.
124
Crosstab
1 22 5 11 39
1.2 17.6 7.0 13.3 39.0
2.6% 56.4% 12.8% 28.2% 100%
33.3% 48.9% 27.8% 32.4% 39.0%
1 18 12 11 42
1.3 18.9 7.6 14.3 42.0
2.4% 42.9% 28.6% 26.2% 100%
33.3% 40.0% 66.7% 32.4% 42.0%
1 5 1 12 19
.6 8.6 3.4 6.5 19.0
5.3% 26.3% 5.3% 63.2% 100%
33.3% 11.1% 5.6% 35.3% 19.0%
3 45 18 34 100
3.0 45.0 18.0 34.0 100.0
3.0% 45.0% 18.0% 34.0% 100%
100% 100% 100% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Penghasilan andasebulan
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Penghasilan andasebulan
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Penghasilan andasebulan
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Penghasilan andasebulan
% within Sikap_ Butuhpengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
1 < Rp. 1.000.000
2 Rp. 1.000.000 -Rp. 2.000.000
3 > Rp. 2.000.000
Penghasilan andasebulan
Total
2 Buruk
3 Netral
4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Butuh pengorbanan untukmendapatkan jimat/pelaris
Total
Chi-Square Tests
13.839a 6 .031
13.417 6 .037
4.435 1 .035
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
4 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .57.
a.
125
Crosstab
1 19 7 12 39
.4 20.3 7.4 10.9 39.0
2.6% 48.7% 17.9% 30.8% 100%
100.0% 36.5% 36.8% 42.9% 39.0%
0 23 10 9 42
.4 21.8 8.0 11.8 42.0
.0% 54.8% 23.8% 21.4% 100%
.0% 44.2% 52.6% 32.1% 42.0%
0 10 2 7 19
.2 9.9 3.6 5.3 19.0
.0% 52.6% 10.5% 36.8% 100%
.0% 19.2% 10.5% 25.0% 19.0%
1 52 19 28 100
1.0 52.0 19.0 28.0 100.0
1.0% 52.0% 19.0% 28.0% 100%
100.0% 100.0% 100% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Penghasilan andasebulan
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Penghasilan andasebulan
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Penghasilan andasebulan
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
Count
Expected Count
% within Penghasilan andasebulan
% within Sikap_ Diperlukanorang lain dalam prosesmendapatkan Jimat/pelaris
1 < Rp. 1.000.000
2 Rp. 1.000.000 -Rp. 2.000.000
3 > Rp. 2.000.000
Penghasilanandasebulan
Total
2 Buruk
3 Netral
4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Diperlukan orang lain dalamproses mendapatkan Jimat/pelaris
Total
Chi-Square Tests
4.245a 6 .644
4.673 6 .586
.015 1 .902
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
4 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .19.
a.
126
Crosstab
1 17 8 13 39
.4 17.2 10.1 11.3 39.0
2.6% 43.6% 20.5% 33.3% 100%
100.0% 38.6% 30.8% 44.8% 39.0%
0 21 14 7 42
.4 18.5 10.9 12.2 42.0
.0% 50.0% 33.3% 16.7% 100%
.0% 47.7% 53.8% 24.1% 42.0%
0 6 4 9 19
.2 8.4 4.9 5.5 19.0
.0% 31.6% 21.1% 47.4% 100%
.0% 13.6% 15.4% 31.0% 19.0%
1 44 26 29 100
1.0 44.0 26.0 29.0 100.0
1.0% 44.0% 26.0% 29.0% 100%
100.0% 100.0% 100% 100.0% 100%
Count
Expected Count
% within Penghasilan andasebulan
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Penghasilan andasebulan
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Penghasilan andasebulan
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
Count
Expected Count
% within Penghasilan andasebulan
% within Sikap_ Peletakanjimat/pelaris harus sesuaipetunjuk dari pemberi
1 < Rp. 1.000.000
2 Rp. 1.000.000 -Rp. 2.000.000
3 > Rp. 2.000.000
Penghasilanandasebulan
Total
2 Buruk
3 Netral
4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Peletakan jimat/pelaris harussesuai petunjuk dari pemberi
Total
Chi-Square Tests
8.741a 6 .189
9.127 6 .167
.776 1 .378
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
4 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .19.
a.
127
Crosstab
2 20 8 9 39
.8 17.9 9.8 10.5 39.0
5.1% 51.3% 20.5% 23.1% 100.0%
100.0% 43.5% 32.0% 33.3% 39.0%
0 22 14 6 42
.8 19.3 10.5 11.3 42.0
.0% 52.4% 33.3% 14.3% 100.0%
.0% 47.8% 56.0% 22.2% 42.0%
0 4 3 12 19
.4 8.7 4.8 5.1 19.0
.0% 21.1% 15.8% 63.2% 100.0%
.0% 8.7% 12.0% 44.4% 19.0%
2 46 25 27 100
2.0 46.0 25.0 27.0 100.0
2.0% 46.0% 25.0% 27.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap_Wujud jimat/pelarisakan mencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap_Wujud jimat/pelarisakan mencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap_Wujud jimat/pelarisakan mencerminkankepribadian pengguna
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap_Wujud jimat/pelarisakan mencerminkankepribadian pengguna
1 < Rp. 1.000.000
2 Rp. 1.000.000 -Rp. 2.000.000
3 > Rp. 2.000.000
Penghasilanandasebulan
Total
2 Buruk
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Wujud jimat/pelaris akanmencerminkan kepribadian pengguna
Total
Chi-Square Tests
20.370a 6 .002
19.640 6 .003
8.198 1 .004
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
4 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is .38.
a.
128
Crosstab
5 17 3 14 39
4.3 14.4 7.8 12.5 39.0
12.8% 43.6% 7.7% 35.9% 100.0%
45.5% 45.9% 15% 43.8% 39.0%
5 14 14 9 42
4.6 15.5 8.4 13.4 42.0
11.9% 33.3% 33% 21.4% 100.0%
45.5% 37.8% 70% 28.1% 42.0%
1 6 3 9 19
2.1 7.0 3.8 6.1 19.0
5.3% 31.6% 16% 47.4% 100.0%
9.1% 16.2% 15% 28.1% 19.0%
11 37 20 32 100
11.0 37.0 20.0 32.0 100.0
11.0% 37.0% 20% 32.0% 100.0%
100.0% 100% **** 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap_ Jimat/pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidakdijaga
1 < Rp. 1.000.000
2 Rp. 1.000.000 -Rp. 2.000.000
3 > Rp. 2.000.000
Penghasilan andasebulan
Total
2 Buruk
3 Netral
4 Baik
5 SangatBaik
Sikap_ Jimat/ pelaris dapat menurunkanperan/fungsinya jika tidak dijaga
Total
Chi-Square Tests
11.388a 6 .077
11.809 6 .066
1.283 1 .257
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
4 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is 2.09.
a.
129
Crosstab
20 9 10 39
16.0 12.5 10.5 39.0
51.3% 23.1% 25.6% 100.0%
48.8% 28.1% 37.0% 39.0%
16 18 8 42
17.2 13.4 11.3 42.0
38.1% 42.9% 19.0% 100.0%
39.0% 56.3% 29.6% 42.0%
5 5 9 19
7.8 6.1 5.1 19.0
26.3% 26.3% 47.4% 100.0%
12.2% 15.6% 33.3% 19.0%
41 32 27 100
41.0 32.0 27.0 100.0
41.0% 32.0% 27.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap
Count
Expected Count
% within Penghasilananda sebulan
% within Sikap
1 < Rp. 1.000.000
2 Rp. 1.000.000 -Rp. 2.000.000
3 > Rp. 2.000.000
Penghasilanandasebulan
Total
3 Netral 4 Baik
5 SangatBaik
Sikap
Total
Chi-Square Tests
8.731a 4 .068
8.345 4 .080
3.482 1 .062
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimumexpected count is 5.13.
a.