analisis sistem ijin kerja (sika) terhadap kejadian ...eprints.ums.ac.id/32303/14/naskah...

19
i ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PT. BAKRIE CONSTRUCTION SERANG BANTEN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh : ERLANDO SYAIFUL KHAQIM J 410 100 088 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: duongquynh

Post on 16-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

i

ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP

KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PT. BAKRIE

CONSTRUCTION SERANG BANTEN

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :

ERLANDO SYAIFUL KHAQIM

J 410 100 088

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel
Page 3: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel
Page 4: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

iii

ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN

KECELAKAAN KERJA DI PT. BAKRIE CONSTRUCTION

SERANG BANTEN

Erlando Syaiful Khaqim J 410 100 088

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jl. A Yani Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura, Surakarta

Abstrak

PT. Bakrie Construction adalah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan

jasa Engineering, Fabrikasi dan Konstruksi untuk perusahaan minyak dan gas,

petrochemical, power, infrastruktur, industri kelautan dengan produk dan jasa.

Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan memiliki potensi bahaya yang dapat

menimbulkan kecelakaan kerja. Sehingga perlu upaya pencegahan dengan Sistem

Ijin Kerja (SIKA). Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pelaksanaan

sistem ijin kerja terhadap kejadian kecelakaan kerja di PT. Bakrie Construction

Serang Banten. Metode penelitian ini menggunakan rancangan observasional

deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian ini

adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie Construction Serang,

Banten sebanyak 80 orang. Pemilihan sampel dengan Total Sampling sebanyak 80

tenaga kerja. Uji statistik menggunakan Incident Rate (IR), Frequency Rate (FR)

dan Severity Rate (SR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka incident rate,

frequency rate dan severity rate pada semua pekerjaan berisiko menurun setelah

diberlakukan sistem ijin kerja. Angka incident rate pada bagian pekerjaan panas

tahun 2004-2014 mengalami penurunan sebesar 21,25, angka frequency rate pada

bagian kerja panas tahun 2004-2014 mengalami penurunan sebesar 106,25 dan

angka severity rate semua pekerjaan yang memerlukan ijin kerja tahun 2004-2014

mengalami penurunan sebesar 187.5.

Kata Kunci : Sistem Ijin Kerja (SIKA), Kejadian Kecelakaan Kerja (IR,FR,SR)

Kepustakaan : 29, 1962-2014

Page 5: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

iv

ABSTRACT

Work Permit System Analysis (SIKA) Occurence of Accident Work at PT. Bakrie

Construction Serang, Banten.

PT. Bakrie Construction is a company engaged in the field of engineering

services, fabrication and construction for the oil and gas, petrochemical, power,

infrastructure, marine industry with products and services. Its production process,

there are dangerous potential to result accident. So should prevention efforts with

Work Permit System (SIKA). The purpose of this research is to learn the

implementation of the work permit system on the incidence of occupational

accidents in the PT. Bakrie Construction Serang Banten. This research method

uses design of observational descriptive analytic with cross sectional study. The

study population was the entire workforce in all position of the PT. Bakrie

Construction Serang, Banten were 80 persons. The selection of the sample with

total sampling were 80 workers. Statistical tests using Incident Rate (IR),

Frequency Rate (FR) and Severity Rate (SR). The results showed that the number

of incident rate, frequency rate and severity rate on all work at risk decreased after

the applicable the work permit system. Number of incident rate on the hot work in

2004-2014 has decreased by 21.25, number of frequency rate on the hot work in

2004 to 2014 has decreased by 106.25 and severity rate numbers all jobs that

require a work permit in 2004-2014 experienced decreased by 187.5.

Page 6: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

1

PENDAHULUAN

Di zaman yang serba modern ini, hampir semua pekerjaaan manusia telah

dibantu oleh alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, contohnya

mesin. Bantuan mesin dapat meningkatkan produktivitas, disamping kualitas yang

semakin baik dan standar. Perusahaan besar maupun perusahaan kecil tidak lagi

membutuhkan tenaga kerja yang banyak karena hadirnya alat yang modern

tersebut. Mesin dapat membuat keuntungan yang cukup besar bagi penggunanya,

namun dapat juga membuat kerugian karena mesin itu sewaktu-waktu dapat

rusak, meledak atau terbakar (Anizar, 2012). Disisi lain meningkatnya

produktivitas tersebut juga makin besar pula potensi bahaya yang mungkin terjadi

dan makin besar pula kecelakaan kerja yang ditimbulkan apabila tidak dilakukan

penanganan dan pengendalian sebaik mungkin.

Data kecelakaan kerja di dunia, setiap tahun lebih dari 250 juta

kecelakaan terjadi di tempat kerja dan lebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit

karena bahaya di tempat kerja. Terlebih lagi 1,2 juta pekerja meninggal akibat

kecelakaan dan sakit di tempat kerja dan menunjukkan biaya manusia dan sosial

dari produksi terlalu tinggi (ILO, 2013).

Berdasarkan data dari PT Jamsostek Kantor Wilayah Banten, tercatat pada

tahun 2012 terjadi 16.756 kasus kecelakaan kerja yang terjadi di 8 kota/kabupaten

se-Banten. Setiap harinya ada 69 kasus kecelakaan kerja dengan tiga pekerja cacat

dan satu orang meninggal dunia (Iswadi, 2013).

Pada tahun 2007 menurut Jamsostek tercatat 65.474 kecelakaan yang

mengakibatkan 1.451 orang meninggal, 5.326 orang cacat tetap dan 58.697 orang

cedera. Kerugian materi akibat kecelakaan juga besar seperti kerusakan sarana

produksi, biaya pengobatan dan kompensasi. Selama tahun 2007 kompensasi

kecelakaan yang dikeluarkan jamsostek mencapai Rp 165,95 miliar kerugian

materi lainnya jauh lebih besar (Ramli, 2010).

Hasil penelitian Aryanto (2004) menunjukkan bahwa kejadian kecelakaan

kerja mengalami penurunan setelah pelaksanaan sistem ijin kerja di PT. Petro Oxo

Nusantara, Gresik. Incidence rate rata-rata tahun 1998-2000 sebesar 41,66 %, dan

tahun 2001-2003 rata-rata sebesar 29,03 %.

Page 7: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

2

Hasil survei awal pada tanggal 26 Mei 2014, diketahui bahwa PT. Bakrie

Construction telah menerapkan sistem ijin kerja sejak tahun 2007 di setiap

aktivitas pekerjaannya. Sistem ijin kerja tersebut meliputi sistem ijin kerja panas,

sistem ijin kerja dingin, sistem ijin kerja pengangkatan, sistem ijin kerja ruang

tertutup/terbatas, sistem ijin kerja listrik, sistem ijin kerja bekerja di ketinggian.

Dari hasil wawancara diketahui bahwa pada tahun 2006 terjadi kecelakaan kerja

di bagian Workshop blasting painting yang mengakibatkan 1 pekerja mengalami

luka bakar parah hingga akhirnya meninggal dunia, penyebabnya yaitu pada saat

melakukan pekerjaan tanpa ada ijin kerja dan ruangan kerja tidak dilengkapi

dengan blower untuk sirkulasi udara.

Masalah yang berkaitan dengan sistem ijin kerja penting untuk dilakukan

penelitian karena dapat menjadi masalah yang cukup serius. Oleh karena itu

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Sistem Ijin Kerja

(SIKA) Terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja di PT. Bakrie Construction Serang

Banten.

TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Mempelajari pelaksanaan sistem ijin kerja terhadap kejadian kecelakaan

kerja di PT. Bakrie Construction Serang Banten.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui penyebab-penyebab kecelakaan kerja.

b. Untuk mengetahui dan menilai jenis-jenis sistem ijin kerja yang

diterapkan.

c. Untuk mengetahui Incidence Rate, Frequency Rate dan Severity Rate

sebelum dan sesudah dilaksanakannya sistem ijin kerja.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif analitik

dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pekerja yang bekerja di semua bagian PT. Bakrie Construction Serang, Banten

Page 8: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

3

yang berjumlah 80 orang laki-laki. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80

pekerja, diambil dengan menggunakan teknik Total Sampling. Proses

pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan kuesioner dengan

menggunakan instrumen penelitian berupa alat tulis, kamera digital, tape

recorder. Lokasi penelitian di PT. Bakrie Construction Serang Banten, penelitian

telah dilaksanakan pada bulan Juli 2014. Variabel bebasnya adalah sistem ijin

kerja, variabel terikatnya adalah kecelakaan kerja (IR,FR,SR). Untuk mengetahui

kejadian kecelakaan kerja dihitung dengan incidence rate (IR), Frequency Rate

(FR) dan Severity Rate (SR), kemudian nilai IR, FR dan SR dibandingkan antara

sebelum dan sesudah penerapan sistem ijin kerja.

HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Responden

1. Umur Responden

Tabel 1 menggambarkan dari 80 responden sebanyak 42 pekerja

(52,5%) dengan umur kurang dari 30 tahun, 15 pekerja (18,75%) dengan

umur 31-35 tahun, 16 pekerja (20%) dengan umur 36-40 tahun dan 7

pekerja (8,75%) dengan umur lebih dari 40 tahun. Dan dari 47 responden

yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak 35 pekerja (74,46%) dengan

umur kurang dari 30 tahun yang paling banyak mengalami kecelakaan

kerja, 6 pekerja (12,76%) dengan umur 31-35 tahun, 4 pekerja (8,51%)

dengan umur 36-40 tahun dan 2 pekerja (4,25%) dengan umur lebih dari

40 tahun.

2. Tingkat Pendidikan

Tabel 1 menggambarkan dari 80 responden, sebanyak 49 pekerja

(61,25%) dengan tingkat pendidikan SMA, diikuti sebanyak 14 pekerja

(17,5%) dengan tingkat pendidikan SMP, 9 pekerja (11,25%) dengan

tingkat pendidikan Sarjana dan 8 pekerja (10%) dengan tingkat pendidikan

SD.

Page 9: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

4

3. Masa Kerja

Tabel 1 menggambarkan dari 80 responden, sebanyak 43 pekerja

(53,75%) dengan masa kerja kurang dari 3 tahun, kemudian diikuti

sebanyak 26 pekerja (32,5%) dengan masa kerja lebih dari 6 tahun dan

sebanyak 11 pekerja (13,75%) dengan masa kerja 4-5 tahun. Dan dari 47

responden, sebanyak 23 pekerja (48,93%) dengan masa kerja kurang dari 3

tahun yang paling banyak mengalami kecelakaan kerja, kemudian diikuti

sebanyak 14 pekerja (29,78%) dengan masa kerja lebih dari 6 tahun dan

sebanyak 10 pekerja (21,27%) dengan masa kerja 4-5 tahun.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Karekteristik Keseluruhan Pekerja

Pekerja Mengalami Kecelakaan

Kerja

n % n %

Umur Responden (tahun)

Kurang dari 30 tahun

31-35 tahun

36-40 tahun

Lebih dari 40 tahun

42

15

16

7

52,5

18,75

20

8,75

35

6

4

2

74,46

12,76

8,51

4,25

Total 80 100 47 100

Rata-rata : 30,68

Std. Dev : 7,31

Rata-rata : 27,44

Std. Dev : 5,74

Tingkat Pendidikan

SD

SMP

SMA

Sarjana

8

14

49

9

10

17,5

61,25

11,25

Total 80 100

Masa Kerja (tahun)

Kurang dari 3 tahun

4-5 tahun

Lebih dari 6 tahun

43

11

26

53,75

13,75

32,5

23

10

14

48,93

21,27

29,78

Total 80 100 47 100

Rata-rata : 4,43

Std. Dev : 4,47

Rata-rata : 3,78

Std. Dev : 2,43

Page 10: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

5

Analisis Univariat

1. Penyebab Kecelakaan Kerja

Berdasarkan tabel 2 kejadian kecelakaan kerja tahun 2004-2006

(sebelum sistem ijin kerja), terbanyak karena kontak panas sebanyak 29

kasus (21,01%), kontak zat kimia 18 kasus (13,04%) dan kontak listrik 17

kasus (12,3%). Kejadian kecelakaan terendah karena terbakar sebanyak 1

kasus (0,7%).

Berdasarkan tabel 3, kejadian kecelakaan kerja tahun 2007-2014

(setelah sistem ijin kerja) terbanyak karena kontak panas 24 kasus (23,7%)

dan terendah karena terbakar 0 kasus.

Tabel 2. Distribusi Kecelakaan Kerja Berdasarkan Penyebab

Kecelakaan Kerja Tahun 2004 – 2006 (Sebelum Sistem Ijin Kerja)

No Penyebab 2004 2005 2006 Total %

1 Kontak zat kimia 6 7 5 18 13,04

2 Kontak panas 11 8 10 29 21,01

3 Kontak listrik 6 8 3 17 12,3

4 Kejatuhan benda 3 0 2 5 3,6

5 Terjepit 4 5 1 10 7,2

6 Tertusuk 6 0 0 6 4,3

7 Terpeleset 3 2 4 9 6,5

8 Terpukul 2 1 4 7 5

9 Jatuh 5 4 1 10 7,2

10 Percikan api 5 6 3 14 10,4

11 Ledakan 2 3 2 7 5,07

12 Terbakar 0 0 1 1 0,7

13 Terpotong 3 1 1 5 3,6

Total 56 45 37 138 100

Page 11: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

6

Tabel 3. Distribusi Kecelakaan Kerja Berdasarkan Penyebab Kecelakaan Kerja

Tahun 2007-2014 (Setelah Sistem Ijin Kerja).

No Penyebab 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Total %

1 Kontak zat kimia 2 1 3 1 2 0 2 0 11 10,8

2 Kontak panas 9 5 3 2 3 0 1 1 24 23,7

3 Kontak listrik 5 1 1 1 2 2 1 1 14 13,8

4 Kejatuhan benda 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0,9

5 Terjepit 2 3 1 0 1 1 1 2 11 10,8

6 Tertusuk 0 1 0 1 0 0 2 0 4 3,9

7 Terpeleset 1 0 0 1 0 1 0 0 3 2,9

8 Terpukul 2 1 0 3 0 2 0 1 9 8,9

9 Jatuh 0 1 0 0 1 0 2 1 5 4,9

10 Percikan api 5 4 2 1 0 2 0 0 14 3,8

11 Ledakan 0 1 0 0 1 1 0 0 3 2,9

12 Terbakar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Terpotong 0 1 0 0 0 0 1 0 2 1,9

Total 26 19 10 10 11 9 10 6 101 100

2. Sistem Ijin Kerja

Tipe ijin kerja yang ada di PT. Bakrie construction meliputi:

a. Ijin kerja panas.

Diperlukan untuk pekerjaan yang menyebabkan atau memiliki potensi

menimbulkan sumber api di daerah yang mudah terbakar termasuk

bahan penyimpanan kimia berbahaya dan stasiun pengisian bahan

bakar minyak.

Aktivitas kerja panas meliputi:

1) Pengelasan (pemotongan dan pembakaran).

2) Penggerindaan.

3) Bekerja melibatkan api terbuka.

b. Ijin kerja dingin.

Diperlukan untuk setiap pekerjaan yang harus dilakukan yang tidak

diidentifikasi sebagai pekerjaan pemeliharaan rutin dengan potensi

bahaya rendah, misalnya pelepasan handrail dan pengujian tekanan

(semua kondisi).

Page 12: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

7

c. Ijin kerja bekerja di ruang terbatas.

Diperlukan untuk memasuki ruang yang memiliki ventilasi yang tidak

memadai, atau mungkin mengandung cairan yang mudah terbakar

seperti : gas, uap, debu atau kandungan oksigen tidak cukup.

d. Ijin kerja listrik.

Diperlukan untuk pekerjaaan yang mengandung sumber listrik.

e. Ijin kerja pengangkatan.

Diperlukan untuk melakukan pekerjaan mengangkat benda dengan

menggunakan alat berat seperti crane, yang dikategorikan dalam non

standart lifting dan critical lifting.

f. Ijin kerja bekerja di ketinggian

Diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan ketinggian lebih dari

1,8 meter.

B. Analisis Bivariat

1. Incidence Rate

Berdasarkan tabel 4, terlihat angka incidence rate di semua bagian

pekerjaan mulai tahun 2004-2006 (sebelum sistem ijin kerja) dan tahun

2007-2014 (setelah ada sistem ijin kerja) mengalami penurunan.

Penurunan angka incidence rate secara signifikan terjadi pada bagian

pekerjaan panas yaitu mulai dari tahun 2004-2014 sebesar 21,25.

2. Frequency Rate

Berdasarkan tabel 5, terlihat angka frequency rate di semua bagian

pekerjaan mulai tahun 2004-2006 (sebelum sistem ijin kerja) dan tahun

2007-2014 (setelah ada sistem ijin kerja) mengalami penurunan.

Penurunan angka frequency rate secara signifikan terjadi pada bagian

pekerjaan panas yaitu mulai dari tahun 2004-2014 sebesar 106,25.

3. Severity Rate

Berdasarkan tabel 6, terlihat angka severity rate di semua bagian pekerjaan

yang memerlukan ijin kerja mulai tahun 2004-2014 (sebelum sistem ijin

Page 13: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

8

kerja) dan tahun 2007-2014 (setelah ada sistem ijin kerja) mengalami

penurunan sebesar 187,5.

Tabel 4. Angka Incidence Rate di Semua Bagian Pekerjaan Mulai Tahun 2004-

2006 (Sebelum Ada Sistem Ijin Kerja) dan tahun 2007-2014

(Setelah Ada Sistem Ijin Kerja)

No Bagian

Pekerjaan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pengangkatan 8,75 6,25 5,00 3,75 3,75 1,25 3,75 2,50 5,00 1,25 2,50

2 Listrik 7,50 6,25 3,75 2,50 1,25 1,25 1,25 2,50 2,50 1,25 1,25

3 Panas 22,50 21,25 18,75 17,50 11,25 7,50 3,75 5,00 2,50 1,25 1,25

4 Dingin 13,75 10,00 8,75 5,00 2,50 1,25 1,25 1,25 0 2,50 1,25

5 Ruang terbatas 7,50 5,00 3,75 2,50 1,25 1,25 0 1,25 1,25 2,50 0

6 Ketinggian 10,00 7,50 6,25 1,25 1,25 0 2,50 1,25 1,25 3,75 1,25

Tabel 5. Angka Frequency Rate di Semua Bagian Pekerjaan Mulai Tahun 2004-

2006 (Sebelum Ada Sistem Ijin Kerja) dan tahun 2007-2014

(Setelah Ada Sistem Ijin Kerja)

No Bagian

Pekerjaan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pengangkatan 43,75 31,25 25 18,75 18,75 6,25 18,75 12,5 25 6,25 12,5

2 Listrik 37,5 31,25 18,75 12,5 6,25 6,25 6,25 12,5 12,5 6,25 6,25

3 Panas 112,5 106,25 93,75 87,5 56,25 37,5 18,75 25 12,5 6,25 6,25

4 Dingin 68,75 50 43,75 25 12,5 6,25 6,25 6,25 0 12,5 6,25

5 Ruang terbatas 37,5 25 18,75 12,5 6,25 6,25 0 6,25 6,25 12,5 0

6 Ketinggian 50 37,5 31,25 6,25 6,25 0 12,5 6,25 6,25 18,75 6,25

Tabel 6. Angka Severity Rate untuk Semua Pekerjaan yang Memerlukan Sistem

Ijin Kerja Mulai Tahun 2004-2006 (Sebelum Ada Sistem Ijin Kerja) dan tahun

2007-2014 (Setelah Ada Sistem Ijin Kerja)

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

206,25 168,75 150 125 87,5 56,25 75 50 62,5 37,5 18,75

Page 14: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

9

PEMBAHASAN

A. Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki

dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik

waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam

suatu proses kerja industri atau yang berkaitan dengannya (Tarwaka, 2008).

Data pada tabel 1, terlihat tenaga kerja yang berumur kurang dari 30

tahun paling banyak mengalami kecelakaan kerja yaitu sebesar 74,46 %

dibandingkan dengan tenaga kerja yang berumur 31-35 tahun yaitu sebesar

12,76 %.

Umur muda relatif lebih mudah terkena kecelakaan kerja

dibandingkan dengan usia lanjut yang mungkin dikarenakan sikap ceroboh

dan tergesa-gesa. Pengkajian umur dan kecelakaan kerja menunjukkan angka

kecelakaan yang pada umumnya lebih rendah dengan bertambahnya umur

(Okti, 2008).

Data pada tabel 1, terlihat tenaga kerja dengan masa kerja kurang dari

3 tahun paling banyak mengalami kecelakaan kerja yaitu sebesar 48,93%

dibandingkan dengan tenaga kerja dengan masa kerja 4-5 tahun yaitu sebesar

21,27%.

Masa kerja berhubungan dengan pengalaman kerja, semakin banyak

pengalaman kerja dari seseorang maka semakin kecil kemungkinan terjadinya

kecelakaan akibat kerja (Okti, 2008). Berdasarkan penelitian, meningkatnya

pengalaman dan keterampilan akan disertai dengan penurunan angka

kecelakaan kerja (Suma’mur, 1993).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja selain tidak

adanya sistem ijin kerja, antara lain:

1. Pengawasan

2. Kedisiplinan

3. Training

4. Ketersediaan APD

Page 15: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

10

B. Sistem Ijin Kerja

PT. Bakrie Construction merupakan perusahaaan yang bergerak di

bidang pelayanan jasa Engineering, Fabrikasi dan Konstruksi telah

menerapkan Permit to Work / Sistem Ijin Kerja di setiap pekerjaan sebagai

salah satu upaya untuk mewujudkan persiapan kerja, pengidentifikasian dan

pengendalian bahaya, serta komunikasi antara pemberi kerja dan pelaksana

pekerjaan untuk menghindari salah pengertian antara pemberi perintah kerja

dan pihak pelaksana pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat terlaksana dengan

baik dan aman. Sistem ijin kerja di PT. Bakrie Construction telah

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan di dalam prosedur

Permit to Work BCPRD-HSE-049_02 dan diperkuat dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia No 50 tahun 2012 pada pasal 13 ayat (3)

tentang keamanan bekerja berdasar Sistem Manajemen K3 yaitu

pendokumentasian seluruh kegiatan dengan ijin kerja.

C. Statistik Kecelakaan Kerja

Penurunan angka incident rate dan frequency rate terjadi karena di

semua bagian pekerjaan di PT. Bakrie Construction telah menerapkan sistem

ijin kerja sebelum pekerjaan dimulai. Di dalam prosedur ijin kerja semua

potensi bahaya dari pekerjaan pengangkatan diidentifikasi dan dilakukan

pengendalian bahaya oleh petugas safety sehingga angka kecelakaan kerja

dapat dikurangi.

Penurunan angka severity rate terjadi karena berkurangnya hari hilang

kerja akibat kecelakaan kerja di semua bagian pekerjaan setelah

diberlakukannya sistem ijin kerja.

Kecelakaan kerja yang terjadi pada bagian pekerjaan panas terbanyak

dibandingkan dengan bagian pekerjaan lainnya, sehingga menimbulkan

tingginya angka incident rate dan frequency rate. Penyebab tingginya angka

kecelakaan kerja di bagian pekerjaan panas karena faktor tindakan tidak aman

dan kondisi tidak aman yang ditimbulkan dari suatu pekerjaan. Tindakan tidak

aman disebabkan oleh manusia atau pekerja itu sendiri yang dalam melakukan

Page 16: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

11

pekerjaan di bagian kerja panas sering terburu-buru, tidak teliti, mengalami

kelelahan sehingga terjadi penurunan konsentrasi, kurangnya keahlian dan

bekerja tidak mematuhi prosedur yang berlaku. Sedangkan kondisi tidak aman

disebabkan oleh peralatan dan mesin yang digunakan untuk melakukan

pekerjaan di bagian kerja panas mengalami kerusakan karena kurangnya

perawatan dan pemeliharaan sehingga dapat membahayakan pekerja.

Untuk dapat mengurangi serta mengendalikan tingkat kecelakaan

kerja, maka setiap pekerjaaan harus mempunyai cara kerja aman yaitu seluruh

kegiatan dan lingkungan di area pekerjaan untuk menjamin keselamatan kerja

telah diimplementasikan sebelum dan pada saat aktivitas pekerjaan

dilaksanakan (Syakhroni dan Utomo, 2006).

Sistem ijin kerja diterapkan untuk mengurangi potensi bahaya dari

suatu pekerjaan dan untuk mengurangi kecelakaan kerja. Menurut (Ramli,

2010) pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan pendekatan

administratif salah satunya dengan mengembangkan dan menetapkan prosedur

dan peraturan tentang K3.

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian di PT. Bakrie Construction dapat

disimpulkan bahwa :

1. PT. Bakrie Construction sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di

bidang konstruksi mempunyai potensi bahaya cukup besar, untuk

mencegah kecelakaan kerja telah melaksanakan sistem ijin kerja. Hal ini

telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 tahun

2012 pada pasal 13 ayat (3) tentang keamanan bekerja berdasar Sistem

Manajemen K3.

2. Penyebab kecelakaan kerja tahun 2004-2006 (sebelum sistem ijin kerja)

terbanyak karena kontak dengan panas 29 kasus (21,01%) dan terendah

karena terbakar 1 kasus (0,7%).

Page 17: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

12

Penyebab kecelakaan kerja tahun 2007-2014 (setelah sistem ijin kerja)

terbanyak karena kontak dengan panas 24 kasus (23,7%) dan terendah

karena terbakar 0 kasus.

3. Sistem ijin kerja yang diterapkan di PT. Bakrie Construction Serang,

Banten, meliputi:

a. Sistem ijin kerja pengangkatan.

b. Sistem ijin kerja listrik.

c. Sistem ijin kerja panas.

d. Sistem ijin kerja dingin.

e. Sistem ijin kerja ruang terbatas.

f. Sistem ijin kerja ketinggian.

4. a. Angka Incidence Rate pada semua pekerjaan berisiko menurun setelah

diberlakukan sistem ijin kerja.

b. Angka Frequency Rate pada semua pekerjaan berisiko menurun setelah

diberlakukan sistem ijin kerja.

c. Angka Severity Rate pada semua pekerjaan berisiko menurun setelah

diberlakukan sistem ijin kerja.

B. Saran

1. Perlu dibuat prosedur tindakan darurat yang memadai untuk semua jenis

pekerjaan yang memerlukan ijin kerja.

2. Perlu dilakukan pelatihan bagi pekerja dengan risiko tinggi mengenai

sistem ijin kerja secara berkala.

Page 18: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

13

DAFTAR PUSTAKA

American Institute Of Chemical Engineering. 1999. Guidelines For Safety

Documentation. Newyork.

Anizar. 2012. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anshori A. 2008. ”PT. JAMSOSTEK.” Home Page. 27 Februari 2008. Diakses 16

September 2014 http://www.jamsostek.co.id/info/berita.php?id=105.

Aryanto H. 2004. Studi Pelaksanaan Sistem Ijin Kerja dan Kejadian Kecelakaan

Kerja (Studi Kasus di PT Petro Oxo Nusantara Gresik). (Skripsi Ilmiah).

Gresik: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Bakrie Construction Procedure 049_02. 2014. Permit to Work. Health, Safety and

Environment Procedure.

Bird E. F. Jr dan Germain L.G. 1986. Practical Loss Control Leadership.

Published by Institute Publishing, Devision of International Loss Control

Institute. Georgia, USA.

Budiono A.M Sugeng dan Pusparini A. 2003. Keselamatan Kerja dan

Pencegahan Kecelakaan Kerja. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan

Kerja. Edisi ke – 2 Semarang: Universitas Diponegoro.

Depnakertrans RI. 2003. Modul Pelatihan Keselamatan Kerja dan Pencegahan

Kecelakaan. Jakarta: Depnakertrans Press.

ILO. 1962. Encylopedia of Occupational Health and Safety: Geneva.

ILO. 1989. Encylopedia of Occupational Health and Safety: Geneva.

ILO. 2013. Health and Safety in Work Place for Productivity. Geneva:

International Labour Office.

Iswadi D. 2013. Sehari 1 Pekerja Tewas Akibat Kecelakaan. Diakses tanggal 20

Mei 2014 pukul 13:14. Available http://www.kabar6.com/tangerang-

raya/kabupaten-tangerang/11482-sehari-1-pekerja-di-banten-tewas-akibat-

kecelakaan.html.

Karthika S. 2013. Implementation Of Permit to Work System. National

Conference on RIME 2013 Mailam Engineering College, Mailam

Notoatmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 19: ANALISIS SISTEM IJIN KERJA (SIKA) TERHADAP KEJADIAN ...eprints.ums.ac.id/32303/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · adalah seluruh tenaga kerja di semua bagian PT. Bakrie ... Pemilihan sampel

14

Okti P.F. 2008. Identifikasi Penyebab Kecelakaan Kerja. Jakarta: Universitas

Indonesia.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Petroleum Chemical of Singapura. 1997. Petroleum Chemical Of Singapura

Safety Rules: Singapura.

Ramli S. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS

18001. Jakarta: PT. Dian Rakyat.

Sahab S. 1997. Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Jakarta: PT Bina Sumber Daya Manusia.

Silalahi B. 1995. Manajemen Kesehatan dan Kecelakaan Kerja.

Jakarta: Sabdodali.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Suma’mur. 1993. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan Kerja. Jakarta:

PT. Gunung Agung.

Suma’mur. 1996. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.

Jakarta: PT. Gunung Agung.

Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta:

Sagung Seto.

Syakhroni A dan Utomo S. 2006. Penerapan MIK (Metode Ijin Kerja) Untuk

Meminimalisasi Kecelakaan Kerja Studi Kasus di PT. Coca-Cola Bottling

Indonesia Unit Central Java. Transistor. Vol. 6 No. 1. Juli 2006:56-68.

Syakhroni A. 2007. Penerapan Manajemen Keselamatan Proses (Cara Kerja

Aman) Dengan Pendekatan Job Safety Analysis (JSA) Studi Kasus di Unit

ITP PT. Pertamina (Persero) UP – VI Balongan. Transistor. Vol. 7. No. 1

Juli 2007:55-64.

Tarwaka. 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen Implementasi K3

Di Tempat Kerja. Surakarta: CV. Harapan Press.

Tarwaka. 2012. Dasar-Dasar Keselamatan Kerja serta Pencegahan Kecelakaan

di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.

Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.