analisis sistem pengendalian intern atas penggajian dan pengupahan pada pt. surya jaya perkasa

36
1 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA Puji Rini Setyowati Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRACT The results indicate that the internal control over penggajian and wages in organizational structure not appropriate because the double office, systems and authorisation procedures were, the practice of being hale, and employees ' s based on their responsibility is conducted based on accuracy. The advice given to pt. Surya jaya perkasa is better performing the separation between timekeeper attended with an operation for ensuring thoroughness and reliability the slave-generated data, the present time or an absentee used as a basic salary and to avoid paying salaries and wages the employees who do not deserve it. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern atas penggajian dan pengupahan dalam struktur organisasi belum sesuai dikarenakan adanya rangkap jabatan, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat, serta karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya sudah dilaksanakan berdasarkan ketepatan yang ada. Saran yang diberikan untuk PT. Surya Jaya Perkasa adalah sebaiknya melakukan pemisahan fungsi antara pencatat waktu hadir dengan fungsi operasional

Upload: alim-sumarno

Post on 11-Aug-2015

900 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : PUJI RINI SETYOWATI, DIAN ANITA NUSWANTARA, http://ejournal.unesa.ac.id

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

1

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS

PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA

PERKASA

Puji Rini Setyowati

Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya

ABSTRACT

The results indicate that the internal control over penggajian and wages in

organizational structure not appropriate because the double office, systems and

authorisation procedures were, the practice of being hale, and employees ' s based

on their responsibility is conducted based on accuracy. The advice given to pt.

Surya jaya perkasa is better performing the separation between timekeeper attended

with an operation for ensuring thoroughness and reliability the slave-generated

data, the present time or an absentee used as a basic salary and to avoid paying

salaries and wages the employees who do not deserve it.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern atas penggajian dan

pengupahan dalam struktur organisasi belum sesuai dikarenakan adanya rangkap

jabatan, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat, serta

karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya sudah dilaksanakan

berdasarkan ketepatan yang ada. Saran yang diberikan untuk PT. Surya Jaya Perkasa

adalah sebaiknya melakukan pemisahan fungsi antara pencatat waktu hadir dengan

fungsi operasional demi menjamin ketelitian dan keandalan data yang dihasilkan,

karena waktu hadir atau daftar absensi dipakai sebagai dasar perhitungan gaji serta

untuk menghindari pembayaran gaji dan upah kepada pegawai yang tidak berhak

menerimanya

Kata Kunci : Sistem Pengendalian Intern, Penggajian dan Pengupahan.

Page 2: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

2

Setiap perusahaan yang

bergerak dalam bidang jasa, dagang

maupun manufaktur, tidak lepas dari

karyawan yang melaksanakan proses

operasionalnya, walaupun teknologi

semakin berkembang dan canggih

dalam mengoperasiannya, namun

perusahaan masih memerlukan

peranan sumber daya manusia sebagai

karyawannya. Sumber daya manusia

sebagai sarana untuk mencapai tujuan

perusahaan dan merupakan salah satu

faktor penentu yang mempunyai andil

besar dalam kinerja ke depan suatu

perusahaan.sumber daya manusia

tersebut diartikan sebagai karyawan

pengelola dan pelaksana suatu

perusahaan yang dipercaya oleh

perusahaan dalam melaksanakan

tugas kegiatan. Perusahaan

mempunyai kesempetan yang baik

untuk bertahan dan maju jika

mempunyai karyawan yang tepat,

sehingga membutuhkan usaha yang

terus menerus untuk mencari,

memilih, dan melatih calon karyawan.

Sebaliknya, karyawan membutuhkan

perusahaan sebagai tempat untuk

mencari nafkah. Karyawan harus

bekerja untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Oleh karenanya karyawan

berhak untuk mendapatkan gaji yang

memadai dan sesuai keahlian. Gaji

yang diterima oleh karyawan

seharusnya berupa gaji yang wajar.

Masalah gaji merupakan

masalah manajemen kepegawaian dan

merupakan salah satu aspek yang

paling berarti, baik bagi karyawan

maupun bagi perusahaan. Gaji adalah

pembayaran atas penyerahan jasa

yang dilakukan oleh karyawan yang

mempunyai jenjang jabatan manajer,

umumnya gaji dibayarkan secara

tetap per bulan. Dengan adanya

pemberian gaji tersebut diharapkan

menjadi motivator dalam pelaksanaan

kegiatan diwaktu yang akan datang.

Karyawan akan merasa puas apabila

besarnya gaji yang diterimanya sesuai

dengan keahlian dan jabatannya

sehingga karyawan akan terdorong

untuk semaksimal mungkin bekerja

sesuai dengan kemampuannya.

Sebagai pimpinan perusahaan

harus dapat menetapkan strategi yang

dapat digunakan sebagai acuan dalam

berkompetisi dengan perusahaan lain

dan dapat mempertahankan

kelangsungan hidup dari perusahaan

itu sendiri. Untuk itu perusahaan

harus mampu mengelola kegiatan

operasional dengan baik karena

perusahaan yang dikelola dan

didukung oleh SDM yang

berkompeten akan terjadi perusahaan

yang berkembang dan

menguntungkan bagi semua pihak.

Sebagaimana perusahaan besar

yang memiliki komitmen tinggi untuk

Page 3: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

3

terus eksis dalam bisnis jasa

konstruksi. PT. Surya Jaya Perkasa

yang bergerak dibidang jasa

konstruksi dan mengerjakan proyek-

proyek besar ditingkat nasional

maupun internasional. Disamping itu

perusahaan juga mengerjakan proyek-

proyek dibidang Infrastruktur seperti

general contraktor, supplier,

mechanical, enginering, electrical,

fabrication dan Spare part, indoor

dan outdoor advertising, dan lain-

lain. Jumlah tenaga kerja yang

digunakan relatif besar dan sangat

berfariasi mulai dari tenaga kerja

tetap hingga tenaga kerja kontrak atau

harian, yang melibatkan fungsi SDM

yang melaksanakan kegiatan

administrasi SDM dan administrasi

pengelolaan SDM meliputi

perencanaan, penggandaan,

penempatan, penilaian dan

pengembangan SDM yaitu

melaksanakan pencatatan, dan

penyimpanan data SDM (termasuk

data kesehatan karyawan).

PT. Surya Jaya Perkasa masih

terdapat kelemahan, hal ini

dikarenakan adanya perangkapan

tugas yaitu fungsi personalia dan

fungsi pencatatan waktu, sehingga

memungkinkan terdapatnya

manipulasi dan penyelewengan dari

pihak-pihak yang bersangkutan.

Penyelewengan dalam kegiatan

penggajian dan pengupahan kerap

sekali terjadi dalam perusahaan.

Beberapa bentuk penyelewengan yang

sering dijumpai adalah, adanya

tambahan nama-nama karyawan palsu

dalam daftar gaji dan upah, dan

uangnya diterima oleh si pemalsu

daftar tersebut. Bentuk kecurangan

lain adalah memanipulasi

(menambah) jam kerja karyawan, dan

sebagainya. Maka, agar tidak terjadi

penyelewengan harus dilakukan

pemisahan tugas antara fungsi - fungsi

yang terkait (sumber : PT. Surya Jaya

Perkasa Surabaya).

Sunarto (2003:138)

Pengendalian intern adalah suatu

proses yang dipengaruhi oleh dewan

komisaris, manajemen, personel

satuan usaha lainnya yang dirancang

untuk mendapat keyakinan memadai

tentang pencapaian tujuan dalam hal

keandalan pelaporan keuangan,

kesesuaian dengan UU dan peraturan

yang berlaku serta efektivitas dan

efisiensi operasi.

Akmal (2006:3) menjelaskan

pengendalian intern sabagai berikut:

Pemeriksaan intern merupakan

aktivitas pengujian yang memberikan

keandalan atau jaminan yang

independen dan obyektif serta

aktifitas konsultasi yang dirancang

untuk memberikan nilai tambah dan

Page 4: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

4

melakukan perbaikan terhadap

operasi organisasi.

Nainggolan (2005:193) menjelaskan

bahwa:

Sistem pengendalian intern atau kerap

disebut sebagai Internal Control

merupakan suatu rangakaian dari

kebijakan-kebijakan dan prosedur-

prosedur yang diciptakan untuk

memberikan jaminan yang memadai

untuk tercapainya tujuan organisasi.

Mulyadi (2008:163)

mendefinisikan:

Sistem pengendalian intern meliputi

struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan

untuk menjaga kekayaan organisasi,

mengecek ketelitian dan keandalan

data akuntansi, mendorong efisiensi

dan dipatuhinya kebijakan

manajemen.

Tujuan Pengendalian Intern

Pengendalian intern

merupakan suatu alat menajemen

untuk mempermudah tercapainya

tujuan-tujuan perusahaan baik

tujuan jangka pendek maupun

jangka panjang. Tujuan sistem

pengendalian intern menurut

Nainggolan (2005:195) adalah: (a)

Harta kekayaan organisasi terjaga

Mengamankan kekayaan

organisasi bertujuan untuk

mencegah penyelewengan yang

disengaja atau mencegah

kesalahan administratif yang tidak

disengaja. Misalnya perkalian,

salah penjumlahan, dan

semacamnya. Demikian juga

usaha-usaha mencegah kesalahan

dalam pengambilan keputusan

manajemen, dan yang terakhir

pemilihan sistem, metode-metode

yang dipakai dalam proses

pengambilan keputusan

merupakan bagian dari

pengendalian intern. (b) Mengecek

dan meneliti keandalan data

akuntansi

Data dipercaya karena dapat

dipakai oleh pihak yang

mempunyai kepentingan berbeda-

beda dan dapat dipercaya karena

dapat dipakai untuk penentuan

keperluan intern perusahaan. ©

Mendorong efisiensi

Agar operasi perusahaan tetap

lancar pada kapasitas yang

maksimal, kemajuan-kemajuan

dalam penjualan selalu diimbangi

dengan kemajuan-kemajuan dalam

pelayanan. Penyempurnaan

dibidang organisasi dan prosedur-

prosedur selalu dilakukan. Setiap

periodik selalu dievaluasi

kelemahannya dan memberikan

perbaikan yang diperlukan. (d)

Page 5: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

5

Mendorong keputusan terhadap

kebijakan

Tujuan perusahaan baik

jangka pendek maupun jangka

panjang akan mudah dicapai

apabila kebujakan manajemen

yang ditetapkan telah dipatuhi atau

dilaksanakan dengan baik oleh

semua pihak yang ada pada

organisasi tersebut. Keputusan

melaksanakan kebijakan-kebijakan

manajemen tidak muncul dengan

sendirinya, melainkan melalui

suatu proses pembinaan.

Unsur – unsur Sistem Pengendalian

Intern

Untuk memenuhi tujuan

pengendalian intern, terdapat

beberapa unsur dari pengendalian

intern yang harus dipenuhi oleh

perusahaan. Berikut ini adalah

unsur-unsur pokok sistem

pengendalian intern: (a) Struktur

organisasi yang memisahkan

tanggung jawab fungsional secara

tegas.

Struktur organisasi

merupakan kerangka (framework)

pembagian tanggung jawab

fungsional kepada unit-unit

organisasi yang dibentuk untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan

pokok perusahaan. Pembagian

tanggung jawab fungsional dalam

organisasi ini didasarkan pada

prinsip-prinsip berikut: (1) Harus

dipisahkan fungsi-fungsi operasi

dalam penyimpanan dari fungsi

akuntansi (2) Suatu fungsi tidak

boleh di beritanggung jawab penuh

untuk melaksanakan semua tahap

suatu transaksi. (b) Sistem

wewenang dan prosedur

pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap

kekayaan, utang, pendapatan dan

biaya.

Dalam organisasi, setiap

transaksi hanya terjadi atas dasar

otorisasi dari penjabat yang

memiliki wewenang untuk

menyetujui terjadinya transaksi

tersebut. Oleh karena itu, dalam

organisasi harus dibuat sistem

yang mengatur pembagian

wewenang untuk otorisasi atau

terlaksananya setiap transaksi.

Prosedur pencatatan yang baik

akan menjamin data yang direkam

dalam formulir dicatat dalam

catatan akuntansi dengan tingkat

ketelitian dan keandalannya

(realibility) yang tinggi, dengan

demikian sistem otorisasi akan

menjamin dihasilkannya dokumen

pembukuan yang dapat dipercaya.

© Praktik yang sehat dalam

Page 6: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

6

melaksanakan tugas dan fungsi

setiap unit organisasi

Pembagian tanggung

jawab fungsional dan sistem

wewenang dan prosedur

pencatatan yang telah ditetapkan

tidak akan terlaksana dengan baik

jika tidak diciptakan cara-cara

untuk menjamin praktik yang sehat

dalam pelaksanaannya.

Keterbatasan pengendalian intern

Pengendalian intern yang baik

dapat menekan kemungkinan

terjadinya kecurangan semaksimal

mungkin. Akan tetapi pengendalian

intern yang baik tidak menjamin

bahwa kecurangan tidak akan terdapat

dalam organisasi, sebab pengendalian

intern adalah juga mempunyai

keterbatasan. Tuanokotta (1982:98-

99) mengemukakan tentang batas-

batas pengendalian intern, yaitu: (a)

Persengkongkolan : Persekongkolan

(collusion) menghancurkan sistem

pengendalian intern yang

bagaimanapun baiknya. Dengan

adanya sistem pengendalian intern

diusahakan agar persengkongkolan

dapat dihindari sejauh mungkin,

misalnya dengan mengharuskan

giliran petugas, larangan menjalankan

tugas-tugas yang bertentangan, dan

keharusan mengambil cuti. (b) Biaya :

Tujuan pengendalian intern adalah

bukan sekedar pengendalian, tetapi

berguna dan diperlukan untuk

berlangsungnya pelaksanaan tugas

atau usaha yang efisien dan mencegah

tindakan yang dapat merugikan

perusahaan serta mengendalikan hal-

hal tertentu yang mungkin melebihi

kegunaan. © Kelemahan Manusia :

Banyak kebobolan yang terjadi pada

sistem pengendalian intern yang

secara teoritis sudah baik, karena

pelaksanaannya adalah manusia yang

mempunyai kelamahan, misalnya

orang-orang harus memeriksa apakah

prosedur-prosedur tertentu sudah atau

belum dilaksanakan, sering

membutuhkan parafnya secara rutin

dan otomatis tanpa benar-benar

melakukan pengawasan. Hal ini

cukup bagi si pembuat kecurangan

untuk meneruskan kecurangan

tersebut tanpa diketahui

Fungsi Pengendalian Intern

Romney dan Steinbart

(2003:229) fungsi sistem penggajian

intern adalah sebagai berikut: (a)

Pengendalian untuk pencegahan,

Memperkerjakan personil akuntan

yang berkualitas tinggi, pemisahan

tugas pegawai yang memadai, dan

secara efektif mengendalikan akses

fisik atas asset, fasilitas dan informasi,

Page 7: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

7

merupakan pengendalian pencegahan

yang efektif. Oleh karena itu tidak

semua masalah pengendalian bisa

dicegah. (b) Pengendalian untuk

pemeriksaan, Dibutuhkan untuk

mengungkapkan masalah ketika

masalah tersebut muncul. (c)

Pengendalian ini mencangkup

prosedur yang dilaksanakan untuk

mengidentifikasikan penyebab

masalah, memperbaiki masalah atau

kesulitan yang timbul dan merubah

sistem agar masalah ini dimasa

mendatang dapat diminimalkan atau

dihilangkan.

Krismiaji (2005:220)

pengendalian intern dikelompokkan

menjadi tiga meliputi : (a)

Pengendalian Prefektif, Untuk

mencegah masalah sebelum masalah

tersebut benar-benar terjadi. (b)

Pengendalian detektif, Untuk

menemukan segera setelah masalah

tersebut terjadi.

© Pengendalian korektif, Untuk

memecahkan masalah yang telah ditemukan

oleh pengendalian detektif.

Pengertian Penggajian dan

Pengupahan

Dalam perusahaan – perusahaan

besar penggajian dan pengupahan

merupakan bentuk balas jasa yang

diberikan perusahaan kepada

karyawannya dalam satuan nominal

yang pembeyarannya dalam jangka

waktu tertentu.

Mulyadi (2008:313) mendefinisikan

gaji dan upah sebagai berikut:

Gaji merupakan pembayaran atas

penyerahan jasa yang dilakukan oleh

karyawan yang mempunyai jenjang

jabatan manajer, sedangkan upah

merupakan pembayaran atas

penyerahan jasa yang dilakukan oleh

karyawan pelaksana (buruh).

Sistem Akuntansi Penggajian dan

Pengupahan

Sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan dalam perusahaan

kontraktor melibatkan fungsi

kepegawaian, fungsi keuangan, dan

fungsi akuntansi. Fungsi kepegawaian

bertanggung jawab dalam

pengangkatan karyawan, penetapan

jabatan, penetapan tarif gaji dan upah,

promosi dan penurunan pangkat,

mutasi karyawan, penghentian

karyawan dari pekerjaannya, dan

penetapan pegawai tunjangan

kesejahteraan karyawan. Fungsi

keuangan bertanggung jawab atas

pelaksanaan pembayaran gaji dan

upah serta berbagai tunjangan

kesejahteraan karyawan. Fungsi

akuntansi bertanggung jawab atas

pencatatan biaya tenaga kerja dan

Page 8: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

8

distribusi tenaga kerja untuk

kepentingan pehitungan harga pokok

produk dan penyediaan informasi

guna pengawasan tenaga kerja.

Mulyadi (2008:17) menyatakan

bahwa sistem akuntansi penggajian

dan pengupahan dibuat untuk

mengatur semua transaksi yang

berkaitan dengan perhitungan gaji dan

upah tersubut.

Sistem Pengendalian Intern Penggajian

dan Pengupahan

Seperti telah dikemukakan di

atas bahwa masalah gaji dan upah

merupakan terpenting dalam

perusahaan, sehingga manajemen

bertanggung jawab terhadap

keberhasilan untuk mencapai sistem

pengendalian intern yang memadai

mengelola sistem penggajian dan

pengupahan.

Menurut Mulyadi (2001:386)

unsur – unsur pengendalian intern

dalam sistem penggajian dan

pengupahan yaitu: (a) Organisasi,

meliputi: (1) Fungsi pembuatan daftar

gaji dan upah harus terpisah dari

fungsi keuangan. (2) Fungsi

pencatatan waktu hadir harus terpisah

dari fungsi operasi : (b) Sistem

Otorisasi, (1) Setiap orang yang

namanya tercantum dalam daftar gaji

dan upah harus memiliki surat

keputusan pengangkatan sebagai

karyawan perusahaan yang

ditandatangani oleh Direktur Utama,

(2) Setiap perubahan gaji dan upah

karyawan karena perubahan pangkat,

perubahan tariff gaji dan upah,

tambahan keluarga harus didasarkan

pada surat keputusan Direktur

Keuangan, (3) Setiap potongan atas

gaji karyawan selain dari pajak

penghasilan karyawan harus

didasarkan surat potongan gaji dan

upah yang diotorisasi oleh fungsi

kepegawaian. (4) Kartu jam hadir

harus diotorisasi oleh fungsi pencatat

waktu. (5) Perintah lembur harus

diotorisasi oleh kepala departemen

karyawan yang bersangkutan :

(6) Daftar gaji dan upah harus

diotorisasi oleh fungsi personalia. (7)

Bukti kas keluar untuk pembayaran

gaji dan upah harus diotorisasi oleh

fungsi akuntansi. (8) Perubahan

dalam catatan penghasilan karyawan

direkonsiliasi dengan daftar gaji dan

upah karyawan. (9) Tarif upah yang

dicantumkan dalam kartu jam kerja

diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi

akuntansi.

Praktik yang sehat terdiri dari :

(1) Kartu jam hadir harus

dibandingkan dengan kartu jam kerja

sebelum kartu yang terakhir ini

dipakai sebagai dasar distribusi biaya

tenaga kerja langsung (2) Pemasukan

Page 9: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

9

kartu jam hadir kedalam mesin

pencatat waktu harus diawasi oleh

fungsi pencatat waktu, (3) Pembuatan

daftar gaji dan upah harus diverifikasi

kebenaran dan ketelitian

perhitungannya oleh fungsi akuntansi

keuangan sebelum dilakukan

pembayaran, (4) Penghitungan pajak

penghasilan karyawan direkonsiliasi

dengan catatan penghasilan

karyawan, (5) Catatan penghasilan

karyawan disimpan oleh fungsi

pembuatan gaji dan upah.

Karyawan yang Mutunya sesuai

dengan tanggung jawabnya yang

terdiri dari : (1) Menyeleksi calon

karyawan sesuai dengan jabatan yang

dipilih masing – masing kepala fungsi

kepegawaian, fungsi pembuatan

daftar gaji dan upah, fungsi akuntansi,

dan keuangan. (2) Penempatan

karyawan sesuai dengan pendidikan

dan keahlian, (3) Pengembangan

pendidikan karyawan dan pelatihan

selama menjadi karyawan.

PEELITIAN TERDAHULU

Ifatur Robiyah (2006) yang

berjudul “Analisis Sistem

Pengendalian Intern atas Sistem dan

Prosedur Penggajian dan

Pengupahan”. Hasil penelitian ini

tentang masalah perangkapan jabatan

yang terjadi pada perusahaan.

sedangkan peneliti, meneliti prosedur

Penggajian.

Yenny Rochmawati (2006) yang

berjudul “Analisis pelaksanaan

penggajian dan pengupahan

menggunakan sistem penggajian

dengan prosedur yang berhubungan

dengan penetapan penggajian dan

pengupahan untuk menunjang

kelancaran dan tertib administrasi”.

Hasil penelitian ini tentang

pelaksanaaan penggajian dan

pengupahan menggunakan sistem

penggajian dengan prosedur yang

berhubungan dengan penetapan

penggajian dan pengupahan untuk

menunjang kelancaran dan tertib

administrasi.

Wahyu Endang Sri W

(2006) yang berjudul “Sistem

Penggajian dan Pengupahan”.

Hasil penelitian ini tentang

Prosedur penggajian dan

pengupahan dan SPI.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

pendekatan metode deskriptif,

deskriptif adalah pencarian fakta

dengan interprestasi yang tepat.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini

adalah untuk membuat deskriptif,

gambaran atau lukisan secara

sistematis aktual dan akurat mengenai

Page 10: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

10

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki.

Sehingga diharapkan dengan

penggunaan metode deskriptif ini

dapat menjawab rumusan masalah

yang diajukan. Data yang digunakan

yaitu data primer berupa kuesioner

dan data sekunder berupa data intern

perusahaan. Populasi dan sampel

yang digunakan yaitu sebanyak 92

orang pegawai dari PT. Surya Jaya

Perkasa Surabaya.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Sistem Pengendalian Intern atas

Penggajian dan Pengupahan pada

PT. Surya Jaya Perkasa.

Pelaksanaan system

pengendalian intern di PT. Surya Jaya

Perkasa merupakan aktivitas

pengendalian untuk memberikan

jaminan yang wajar sehingga visi dan

misi perusahaan akan tercapai tanpa

adanya kecurangan dan

penyelewengan terhadap karyawan

perusahaan.

Berdasarkan Tabel dapat

dijelaskan sebagai berikut: Tanggapan

responden pada item pertanyaan

pertama yaitu kriteria Struktur

Organisasi dapat dijelaskan sebagai

berikut: 5 responden (4,2%)

membuktikan bahwa sudah

membuktikan dengan baik sesuai

dengan kebutuhan dan keadaan

perusahaan.

Tanggapan responden pada item

pertanyaan kedua yaitu untuk kriteria

sistem otorisasi dan prosedur

pencatatan dapat dijelaskan sebagai

berikut: 9 responden (4,7%)

menyatakan baik, pencatatan

dokumen-dokumen sudah

menggunakan kompensasi masing-

masing bagian bertugas mengotorisasi

dokumen yang ada pada perusahaan.

Tanggapan responden pada item

pertanyaan ketiga yaitu prosedur

keamanan sistem informasi dapat

dijelaskan sebagai berikut: 5

responden (5,00%) menyatakan

sangat baik, PT. Surya Jaya Perkasa

dalam pembuatan daftar gaji dan upah

dibuat berdasarkan waktu jam hadir

karyawan yang dikemudian disetujui

oleh fungsi akuntansi sebelum

pembayaran gaji dan upah dilakukan.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data

merupakan kegiatan setelah data dari

seluruh responden terkumpul, selain

itu juga dimaksudkan untuk

mengetahui hasil dari serangkaian

penelitian yang telah dilakukan.

Dalam menganalisis atau mengilah

data pada penelitian ini, penelitian

Page 11: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

11

menggunakan teknik analisis

deskriptif yaitu penelitian

mendeskripsikan atau membuat

gambaran mengenai situasi dan

kejadian yang sekarang terjadi.

Adapun unsur-unsur yang

akan dianalisis adalah sebagai berikut:

(1) Sistem dan prosedur penggajian

pada PT. Surya Jaya Perkasa. Teknik

analisis datanya adalah dengan cara

mengumpulkan data yang diperoleh

baik dari wawancara, observasi

maupun dokumentasi akan

dibandingkan dengan teori-teori yang

berhubungan dengan sistem dan

prosedur penggajian, kemudian

peneliti menyimpulkan dan

memberikan saran. (2) Pelaksanaan

pengendalian intern mencangkup

beberapa unsur yaitu: (a) Struktur

Organisasi, (b) Sistem wewenang dan

prosedur pencatatan, (c) Praktik yang

sehat, (d) Karyawan yang mutunya

sesuai dengan tanggung jawab.

Untuk pengendalian intern,

teknik analisis datanya adalah

menggunakan skala likert yaitu data

dari hasil jawaban kuesioner atau

daftar pertanyaan tentang pelaksanaan

sistem pengendalian intern yang akan

dilakukan penilaian dengan

memberikan skor pada hasil jawaban.

Pedoman dari masing-masing item

dibuat dalam tiap kriteria yang terdiri

dari tiga option jawaban yang dapat

dipilih oleh perusahaan sesuai dengan

pengendalian intern. Sedangkan skor

untuk masing-masing item tersebut

adalah sebagai berikut:

Jawaban

Skor

Jawa

ban

Sangat Sesuai

Sesuai

Belum Sesuai

Tidak Sesuai

Sangat Tidak Sesuai

5

4

3

2

1

Sumber : Sugiono (2008 : 135)

Jumlah skor adalah

penjumlaham masing-masing item

dengan menggunakan rumus rerata

yaitu : =Jumlah Skor

Jumlah Item pertanyaan

Mengacu pada

pedomanpenskoran berdasarkan

skala likert dapat diasumsikan

bahwa hasil rerata analisis daftar

pertanyaan penghasilan asumsi

sebagai berikut:

5 = berarti pelaksanaan

sistem akuntansi dan

prosedur penggajian

adalah sangat baik.

4 s.d 4,9 = berarti pelaksanaan

sistem akuntansi dan

prosedur penggajian

adalah baik.

3 s.d 3,9 = berarti pelaksanaan

sistem akuntansi dan

Page 12: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

12

prosedur penggajian

adalah cukup baik.

2 s.d 2,9 = berarti pelaksanaan

sistem akuntansi dan

prosedur penggajian

adalah kurang baik.

1 s.d 1,9 = berarti pelaksanaan

sistem akuntansi dan

prosedur penggajian

adalah tidak baik.

Hasil yang diperoleh akan

dipadukan dengan teori dalam

kajian pustaka sehingga dapat

ditarik kesipulan dan diharapkan

dapat membuktikan teori yang ada

serta diberikan saran perbaikan.

Pembahasan

Sistem dan prosedur

penggajian dan pengupahan pada PT.

Surya Jaya Perkasa menggunakan

sistem penggajian dan pengupahan

manual. Bagian – bagian yang terkait

pada sistem penggajian dan

pengupahan pada PT. Surya Jaya

Perkasa ada banyak perbedaan

dibandingkan sistem penggajian dan

pengupahan yang ada pada teori.

Fungsi – fungsi yang terkait

K

et

er

an

ga

n

Bagian yang terkait

berdasarkan kajian

pustaka

Penerapan

pada PT. Surya

Jaya Perkasa

Fungsi 1. Manual

yang

terkait

a.,Unit produksi

b.Bagian pencatat

waktu

c. Bagian akuntansi

biaya

d. Bagian gaji dan

upah

e. Bagian utang

f.hBagian buku besar

g.Bagian personalia

h. Kasir

i. Pengawas intern

j. Bank

a. Bagian

absensi

b. Bagian

keuangan

c. Bagian

akuntansi

2. Komputerisaai

a.Departemen

penggajian

b.Departemen

pengolahan data

c.Manajemen SDM

d.Bagian utang

e.Kasir

d.Bagian SDM

Dari tabel di atas bisa dilihat

bahwa system penggajian dan

pengupahan yang di gunakan pada

perusahaan PT. Surya Jaya Perkasa

dimulai dari bagian pencatatan waktu

mengumpulkan daftar hadir karyawan

dari setiap sub bagian di PT. Surya

Jaya Perkasa karena pencatatan waktu

di PT. Surya Jaya Perkasa dilakukan

menggunakan manual biasa dengan

cara membubuhkan tandatangan pada

buku absensi, setelah daftar

dikumpulkan selanjutnya dilakukan

perekapan daftar hadir dan kemudian

diserahkan ke bagian SDM. Jika pada

teori secara komputerisasi bagian gaji

dan upah menerima kartu jam kerja

dan tiket jam kerja dari berbagai

departemen, absensi dilakukan dengan

menggunakan finger print.

Page 13: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

13

Pada PT. Surya Jaya Perkasa

bagian SDM memiliki tugas yang

ganda antara sebagai personalia yang

mengurusi segala masalah tentang

karyawan serta bagian yang

memproses penggajian dan

pengupahan, jika pada teori terdapat

pemisahan fungsi yang membedakan

antara bagian penggajian/pengupahan

dan personalia. Hal ini berbeda

dengan teori yang membedakan antara

fungsi keuangan dengan kasir. Pada

fungsi akuntansi PT. Surya Jaya

Perkasa meskipun memiliki tugas

yang bisa dibilang sedikit, namun

peran fungsi akuntansi ini memiliki

kesamaan dengan pada teori yaitu

sama – sama melakukan penjurnalan

penggajian dan pengupahan

karyawan.

Dalam penggajian dan

pengupahan karyawan yang dilakukan

PT. Surya Jaya Perkasaberbeda

dengan kajian pustaka. Jika pada PT.

Surya Jaya Perkasa masih

menggunakan metode lama yaitu

dengan cara gaji diserahkan dalam

bentuk uang langsung yang telah

dimasukkan ke dalam ampop gaji

bersama dengan slip gaji, jika pada

kajian pustaka proses penggajian dan

pengupahan melibatkan kerja sama

dengan pihak bank, jadi masing –

masing karyawan telah mempunyai

rekening sehingga perusahaan

tingggal mengirimkan cek transfer

gaji, maka bank akan melakukan

pentransferan gaji ke rekening masing

– masing karyawan sehingga pihak

perusahaan tidak terlalu disibukkan

dengan urusan penggajian karyawan.

Dokumen – dokumen yang

digunakan

Keterangan

Dokumen yang

digunakan

berdasarkan

kajian pustaka

Penerapan

pada PT.

Surya Jaya

Perkasa

Dokumen

yang

digunakan

a. Manual

1) Kartu jam hadir

2) Kartu jam kerja

3) Daftar gaji dan

upah

4) Rekap daftar

gaji dan upah

5) Surat

pernyataan gaji

dan upah

6)Bukti kas keluar

1) Daftar absensi

dan kartu

absensi

2) Rekap daftar

gaji dan upah

3)Daftar dan upah

4)Slip gaji dan

upah

5)Bukti

pengeluaran kas

6) Bukti

penerimaan kas

Pada tabel di atas dapat

dilihat perbedaan antara teori dan

penerapan yang sebenarnya terjadi di

PT. Surya Jaya Perkasa. Perbedaan ini

terlihat nama dokumen saja namun

makna dari dokumen itu hamper

sama. Pada teori menggunakan kartu

jam kerja tetapi pada penerapan teori

menggunakan rekap daftar hadir.

Serta pada teori menggunakan cek

gaji dan pada penerapan

menggunakan dokumen slip gaji. Hal

ini disebabkan bahwa PT. Surya Jaya

Page 14: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

14

Perkasa menghitung gaji berdasarkan

pada jumlah hari aktif karyawan.

Dokumen yang digunakan

antara teori dengan penerapan

memiliki arti yang sama yaitu sebagai

bukti bahwa telah terjadi transaksi

penggajian dan pengupahan

karyawan. Dokumen – dokumen yang

digunakan pada PT. Surya Jaya

Perkasasangat sederhana, hal ini

bertujuan untuk mengoptimalkan saja,

karena PT. Surya Jaya Perkasa telah

melakukan banyak penyederhanaan

fungsi – fungsi serta dokumen –

dokumen yang digunakan. Namun PT.

Surya Jaya Perkasa telah melakukan

proses penggajian dan pengupahan

cukup bagius, hal ini bisa terbukti dari

setiap kegiatan penggajian dan

pengupahan telah melakukan

perekaman dokumen yang digunakan

pada setiap bagian atau fungsi.

Sehingga apabila ada kesalahan yang

terjadi pada proses penggajian dan

pengupahan yang telah dilaksanakan

oleh setiap bagian atau fungsi yang

terkait dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya.

catatan yang digunakan

sistem penggajian antara Teori dan

penerapan pada PT. Surya Jaya

Perkasa.

K

e

t

Dokumen

yang

digunakan

berdasarka

n kajian

pustaka

P

e

n

e

r

a

p

a

n

p

a

d

a

P

T

.

S

u

r

y

a

j

a

y

a

P

e

r

k

a

s

a

C

a

t

a

t

a

n

y

a

n

1. Manual

a. Jurnal

b. Buku besar

c. Register bukti

kas keluar

d. Kartu biaya

a. Jurnal

b. Buku

besar

c. Bukti

pengelu

aran kas

d. Bukti

penerim

aan kas

Page 15: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

15

g

d

i

g

u

n

a

k

a

n

PT. Surya Jaya Perkasa

melakukan pencatatan atas penggajian

dan pengupahan pada bagian

akuntansi, pencatatan tersebut

menggunakan cara manual. Bagian

akuntansi melakukan pencatatan

transaksi penggajian dan pengupahan

berdasarkan rekap gaji dan upah yang

diterima oleh bagian SDM.

Pencatatan ini sebagai tahap terakhir

dalam proses penggajian dan

pengupahan yang dilakukan PT.

Surya Jaya Perkasa bertujuan untuk

mengetahui beberapa besar gaji yang

dikeluarkan dalam setiap bulan.

Sehingga dalam perencanaan RKAP

(rencana kerja anggaran perusahaan)

yang disusun untuk tahun depan telah

diketahui besar dana untuk beban gaji.

Pada teori terdapat pencatatan

akuntansi dengan cara komputerisasi

pada file induk gaji, file transaksi gaji,

serta buku besar. Hal ini tidak terjadi

penerapan di PT. Surya Jaya Perkasa

sebab pencatatan akuntansi hanya

menggunakan cara manual.

Setelah diuraikan penjelasan

dari hasil dan pembahasan di atas,

maka dapat diambil kesimpulan

secara keseluruhan bahwa system

penggajian dan pengupahan di PT.

Surya Jaya Perkasa menggunakan dua

sistem yaitu system manual yang

terjadi pada saat absensi kehadiran

karyawan dan pada bagian akuntansi

saat melakukan penjurnalan

pengeluaran kas untuk penggajian dan

pengupahan. System yang ke dua

yaitu menggunakan sistem

komputerisasi nama program. Sistem

informasi professional SDM yang

terjadi pada bagian SDM sebagai alat

proses pengolah data penggajian dan

pengupahan karyawan. Selain gaji dan

upah yang menjadi hak, karyawan

juga menerima tunjangan – tunjangan

serta santunan sosial yang meliputi

bantuan sewa rumah, listrik, air,

bahan bakar, bantuan transport, dan

pakaian dinas yang besarnya sesuai

dengan jabatan atau golongan.

Prosedur penggajian dan

pengupahan di PT. Surya Jaya

Perkasa meliputi prosedur pembuatan

rekap gaji dan upah, prosedur

pembuatan slip gaji dan upah dan

prosedur pencatatan gaji dan upah

sedangkan fungsi yang terkait dengan

penggajian dan pengupahan adalah

fungsi absensi, fungsi SDM, fungsi

keuangan serta fungsi akuntansi.

Page 16: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

16

Menurut teori fungsi yang terkait

dengan proses penggajian dan

pengupahan adalah unit produksi,

fungsi pencatat waktu, fungsi

akuntansi biaya, fungsi gaji dan upah,

fungsi utang, buku basar, fungsi

personalia, kasir, pengawasan intern

dan bank. Ada beberapa perbedaan

antara fungsi yang terdapat pada

penerapan dengan teori, namun sama

– sama memiliki arti atau tugas yang

sama, akan tetapi pada penerapan

mengalami penyederhanaan fungsi –

fungsi atau bagian – bagian yang

terkait. Pada bagia SDM memegang

fungsi yang inti dalam proses

penggajian dan pengupahan tetapi

juga sebagai personalia yang

mengurusi semua yang menyangkut

karyawan. Fungsi ganda juga terdapat

pada bagian keuangan yang

merangkap sebagai juru bayar/kasir.

Dokumen yang digunakan pada

proses penggajian dan pengupahan di

PT. Surya Jaya Perkasa meliputi

laporan absensi bulanan, rekap daftar

hadir, rekap gaji dan upah, slip gaji

serta amplop gaji. Pada teori dokumen

yang digunakan meliputi kartu jam

kerja, cek gaji, voucher, bukti setor

dan daftar gaji dan upah. Ada

persamaan dokumen yang digunakan

antara penerapan dengan teori, namun

berbeda pada nama dokumennya saja,

yaitu pada penerapan menggunakan

slip gaji di dalam teori menggunakan

nama cek gaji.

Sistem Pengendalian Intern atas

Penggajian dan Pengupahan pada PT.

Surya Jaya Perkasa di Surabaya.

PT. Surya Jaya Perkasa

merupakan sistem pengendalian intern

untuk menjamin pembayaran gaji dan

upah kepada karyawan sesuai

prosedur yang telah ditetapkan dan

mencegah adanya penyelewengan atas

pemberian gaji dan upah kepada

karyawan yang tidak berhak

menerimanya.

Aktivitas pengendalian intern

adalah sebagai berikut : Adanya

struktur organisasi yang memisahkan

tanggung jawab fungsional secara

tegas. Dengan diketahuinya hasil

kuesioner struktur organisasi yang

memisahkan tanggung jawab

fungsional secara tegas dengan nilai

rerata 4,2 dapat dinilai bahwa

pelaksanaan sistem pengendalian

intern atas struktur organisasi pada

PT. Surya Jaya Perkasa sudah cukup

baik. Berikut ini diuraikan lebih lanjut

mengenai bagaimana pelaksanaan

sistem pengendalian intern khususnya

untuk struktur organisasinya. Dengan

melihat struktur organisasinya pada

PT. Surya Jaya Perkasa dapat

diketahui bahwa : (1) Dalam

Page 17: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

17

melaksanakan sistem penggajian dan

pengupahan karyawan, fungsi

pembuatan daftar gaji dan upah sudah

terpisah dari fungsi pembayaran gaji

dan upah. Fungsi pembayaran gaji dan

upah pada PT. Surya Jaya Perkasa,

hasil perhitungan gaji oleh bagian

SDM di cek ketelitian dan

keandalannya oleh bagian keuangan,

sebelum dilakukan pembayaran gaji

dan upah kepada karyawan yang

berhak. (2) Mencatat jam hadir

karyawan yang suah terpisah dari

fungsi operasi. Karyawan yang ada di

PT. Surya Jaya Perkasa terdapat

karyawan tetap dan non tetap,

sehingga dalam hal pencatatan jam

hadir karyawan seluruhnya sama dan

dilaksanakan oleh bagian absensi dan

dilakukan sendiri oleh bagian

pembuat daftar gaji dan upah karena

di PT. Surya Jaya Perkasa bagian

pembuat daftar gaji dan upah dengan

bagian pencatat waktu menjadi satu

job. Pelaksanaan sistem pengendalian

intern pada PT. Surya Jaya Perkasa,

khususnya struktur organisasi yang

memisahkan tanggung jawab dan

wewenang secara tegas sudah baik.

Hal ini menunjukkan bahwa untuk

melakukan pengendalian intern pada

struktur organisasi pada PT. Surya

Jaya Perkasa sudah hamper sesuai

dengan teori yang ada.

Adanya sistem wewenang,

otorisasi dan prosedur pencatatan.

Sistem otorisasi PT. Surya Jaya

Perkasa dalam melaksanakan aktivitas

pengendalian dapat dilihat dari

jawaban atas daftar pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti dari hasil

kuesioner tersebut diperoleh rerata

sebesar 4,7 dapat dinilai bahwa

pelaksanaan sistem pengendalian

intern atas wewenang dan prosedur

pencatatan pada PT. Surya Jaya

Perkasa sudah baik. Berdasarkan data

di atas, sistem pengendalian intern

yang dilaksanakan pada PT. Surya

Jaya Perkasa terhadap sistem

penggajian dan pengupahan dapat

diketahui bahwa : (1) Semua

karyawan yang namanya tercantum

dalam daftar gaji dan upah telah

memiliki SK pengangkatan sebagai

karyawan oleh kepala pimpinan

perusahaan, dalam hal ini system yang

berlaku pada PT. Surya Jaya Perkasa

pengangkatan karyawan ini oleh

kepala perusahaan. Dengan demikian

dapat dihindari terdajinya pembayaran

gaji dan upah kepada karyawan yang

tidak berhak untuk menerimanya. (2)

Setiap perubahan gaji karyawan

karena perubahan pangkat, perubahan

tarif gaji dan tambahan keluarga harus

didasarkan pada PT. Surya Jaya

Perkasa Direktur utama. Pelaksanaan

yang berlaku pada PT. Surya Jaya

Page 18: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

18

Perkasa dalam perubahan pangkat,

perubahan tarif gaji. Dengan demikian

maka dapat menjamin keandalan data

gaji dan upah karyawan. (3) Setiap

potongan atas gaji dan upah selain

dari pajak penghasilan karyawan

sudah didasarkan pada surat potongan

gaji yang telah diotorisasi oleh fungsi

kepegawean. Dengan demikian dapat

menjamin kebenaran pemberian

potongan gaji dan upah terhadap

karyawan yang harus dikenakan. (4)

Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh

fungsi pencatat waktu. Kartu jam

hadir digunakan sebagai dasar dalam

penyusunan daftar gaji dan upah .

untuk itu setiap bagian akan

menyerahkan hasil dari laporan

absensi bulanan yang langsung dari

mesin mencatat waktu yang

disesuaikan dengan daftar kehadiran

melalui tanda tangan yang dilakukan

diruang kerja masing – masing. (5)

Perintah lembur diotorisasi oleh

bagian yang bersangkutan. Hal ini

sudah sesuai dengan teori yang ada.

Dalam pelaksanaannya perintah

lembur ini diotorisasi oleh bagia

kepala karyawan yang bersangkutan,

yaitu supervisor senior dan kemudian

akan diteruskan kepada bagian

penggajian. Dengan demikian

tunjangan benar – benar diberioleh

perusahaan kepada karyawan untuk

pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan

dalam jam regular. (6) Daftar gaji dan

upah diotorisasi fungsi SDM. Hal ini

tidak sesuai dengan teori yang ada.

Dalam pelaksanaan yang terjadi pada

PT. Surya Jaya Perkasabahwa daftar

gaji dan upah diotorisasi oleh bagian

SDM untuk diajukan kebagian

keuangan untuk mendapatkan

persetujuan atas daftar gaji dan upah.

(7) Bukti kas keluar untuk bukti

pembayaran gaji dan upah harus

diotorisasi oleh fungsi keuangan. Pada

PT. Surya Jaya Perkasa daftar gaji dan

upah diotorisasi oleh fungsi keuangan

untuk mendapatkan persetujuan untuk

mencairkan cek untuk dilakukan

pembayaran gaji dan upah. (8)

Perubahan dalam pencatatan

penghasilan pegawai direkonsiliasi

dengan daftar gaji dan upah

karyawan. Hal ini sudah sesuai

dengan teori yang ada pada PT. Surya

Jaya Perkasa , khususnya bagian

akuntansi melakukan perubahan

penghasilan karyawan dengan daftar

gaji dan upah, sehingga data – data

yang ada dalam daftar gaji dan upah

karyawan lebih akurat dan sesuai

dengan kondisi. (9) Tarif upah yang

tercantum dalam kartu kerja

diverivikasi ketelitiannya oleh fungsi

akuntansi biaya. Hal ini belum sesuai

dengan teori yang ada pada PT. Surya

Jaya Perkasa.

Page 19: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

19

Berdasarkan uraian mengenai

sistem pengendalian intern terhadap

sistem penggajian dan pengupahan

untuk karena sistem wewenang,

otorisasi dan prosedur pencatatan,

secara garis besar sudah cukup baik,

secara garis besar hamper sesuai

dengan teori yang ada.

Praktek yang sehat, PT. Surya

Jaya Perkasa merupakan pengendalian

intern yang sehat terhadap sistem

catatan penggajian selalu

menggunakan sebagai macam

dokumen dan catatan seperti formulir,

dan sebagainya. Praktek yang sehat

pada PT. Surya Jaya Perkasa dalam

melaksanakan aktivitas pengendalian

intern dapat dilihat dari jawaban atas

daftar pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti, dari hasil kuesioner tersebut

diperoleh rerata sebesar 5 dapat

dinilai bahwa pelaksanaan sistem

pengendalian intern atas praktek yang

sehat pada PT. Surya Jaya Perkasa

sudah baik.

Berdasarkan jawaban praktik

yang sehat daftar pertanyaan di atas,

maka dapat dikatakan bahwa praktek

yang dilakukan secara garis besar

sudah baik dan sesuai dengan teori

yang ada walau ada satu point

pertanyaan, dan pertanyaan tersebut

tidak relevan bagi perusahaan.

Dengan melihat jawaban – jawaban

atas pertanyaan pertanyaan dapat

diketahui bahwa: (1) Memasukkan

kartu jam hadir kedalam mesin

pencatat waktu harus diawasi oleh

fungsi pencatat waktu. Hal ini sudah

sesuai pada prakteknya pada PT.

Surya Jaya Perkasa langsung diawasi

oleh bagian absensi, bila ada yang

melanggar akan dikenakan surat

peringatan. (2) Pembuatan daftar gaji

dan upah diverifikasi kebenarannya

dan ketelitiannya oleh fungsi

keuangan sebelum dilakukan oleh

bagian penggajian dan pengupahan,

dari bagian SDM tersebut telah

diperiksa dan diedit lebih dahulu oleh

bagian keuangan sebelum dilakukan

pembayaran gaji dan upah. Hal ini

sesuai dengan teori yang ada di dalam

PT. Surya Jaya Perkasa. (3)

Perhitungan penghasilan karyawan

direkonsiliasi dengan catatan

penghasilan karyawan. Hal ini sesuai

dengan teori, karena dalam

prakteknya bagian SDM akan

melakukan perusahaan terhadap

catatan penghasilan yang dikenakan

pada tiap – tiap karyawan. Dengan

demikian dalam perhitungan

penghasilan karyawan lebih handal

dan sesuai dengan yang seharusnya.

(4) Catatan penghasilan karyawan

disimpan oleh pembuat daftar gaji dan

upah adalah sudah sesuai dengan

teori, karena bagian SDM selain itu

juga bagian SDM juga bertugas untuk

Page 20: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

20

membuat daftar gaji karyawan dan

perhitungan dan besaran gaji dan upah

karyawan. (5) Catatan penghasilan

karyawan disimpan oleh fungsi

pembuat daftar gaji dan upah belum

sesuai dengan teori.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian

dan analisa data yang diperoleh

peneliti, dapat diambil beberapa

kesimpulan mengenai pelaksanaan

sistem pengendalian intern atas

penggajian dan pengupahan pada PT.

Surya Jaya Perkasa sebagai berikut:

Sistem dan prosedur

penggajian dan pengupahan pada PT.

Surya Jaya Perkasa berjalan sesuai

dengan prosedur yang telah

diterapkan tetapi masih menggunakan

sistem penggajian manual yaitu cara

penghitungan gaji masih

menggunakan program sederhana

yaitu program axcel. Setelah

dibandingkan dengan teori, dokumen,

catatan akuntansi serta fungsi yang

terkait sebagian besar sudah sesuai

penerapannya. Fungi-fungsi yang

terkait diantaranya : fungsi absensi,

fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi

akuntansi.

Sistem pengendalian intern

atas penggajian dan pengupahan pada

PT. Surya Jaya Perkasa terdiri dari

beberapa kriteria dalam penilaiannya

yaitu: struktur organisasi yang

memisahkan tanggung jawab

fungsionalsecara tegas dengan nilai

rerata 3.50, yang belum sesuai, hal ini

dikarenakan adanya perangkapan

tugas di fungsi pencatat waktu dan

fungsi pembuatan daftar gaji. Sistem

otorisasi dan prosedur pencatatan

dengan nilai rerata 4,7 yang sudah

sesuai. Praktek yang sehat dengan

nilai rerata 4,00 sudah sesuai.

Karyawan yang mutunya sesuai

dengan tanggung jawabnya dengan

nilai 4,33 yang sudah sesuai. Dengan

pelaksanaan yang sesuai fungsi

masing-masing bisa diharapkan

memenuhi dari tujuan system

pengendalian intern

Saran

Berdasarkan simpulan di atas,

maka dapat diberikan saran sebagai

berikut: (a) Sebaiknya dalam

pembuatan gaji dan upah, fungsi

pembuatan gaji dan uapah membuat

SPU (Surat pernyataan Upah) terlebih

dahulu agar tidak ada kesempatan

untuk membesarkan jumlah upah

karyawan. (b) Sebaiknya pencatatan

jam hadir dan jam kerja dibedakan

atau disendirikan supaya dapat

membandingkan antara jam hadir dan

Page 21: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

21

jam kerja agar tidak terjadi

kecurangan-kecurangan yang tidak

diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Posedur

Pendidikan Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta:

Bhineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur

Pendidikan Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta:

Bhineka Cipta.

Baridwan, Zaki. 2000. Sistem

Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.

Hall, A. James. 2001. Sistem Informai

Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Jusup, Haryono. 2001. Dasar – dasar

Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN.

Krismiaji. 2005. Sistem Informasi

Akuntansi. Jakarta: Salemba

Empat.

Kusnandi, dkk. 2000. Pengantar

Akuntansi Keuangan.

Jakarta: PT. Grafindo

Marom, Chairul. 2002. Sistem

Akuntansi Perusahaan

Dagang. Jakarta: PT.

Grafindo.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi.

Jakarta : Salemba Empat.

Margono,S, 2005. Metodologi

Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Narko. 2004. Sistem Akuntansi.

Yogyakarta: Yayasan

Pustaka Nusantara.

Neunar, Jhon. J.W. 1997. Sistem

Akuntansi (Accounting

System Inflation). Edisi Ke-

lima. English Edition

Newyork. Richard D. Irwin

Inc.

Neunar, Jhon. J.W. 1997. Sistem

Akuntansi (Accounting

System Inflation). Edisi Ke-

lima. English Edition

Newyork. Richard D. Irwin

Inc.

Romney, Marshall B. & Paul Jhon

Steinbart. 2003. Accounting

Information System. Jakarta:

Salemba Empat.

Soemarso, S.R. 2005. Akuntansi Suatu

Pengantar. Jakarta: Salemba

Empat.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R

& D. Bandung: Alfabeta.

Page 22: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SURYA JAYA PERKASA

22

Tim Penyusun. 2006. Panduan dan

Penilaian Skripsi

Universitas Negeri

Surabaya. Surabaya: Unesa

University Press.

Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem

Informasi Akuntansi.

Jakarta: Salemba Empat.