analisis situasi dalam sosio ekologikal model dalam sistem rujukan

Upload: lilis

Post on 08-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

ANALISIS SITUASI DALAM SOSIO EKOLOGIKAL MODEL DALAM SISTEM RUJUKANINDIVIDUALKNOWLEDGE Pasien (Ibu)a. Usia Reproduktif1. < 15 th2. 15-49 th3. > 49 thb. Pendidikan1. SD2. SMP3. SMA4. PTc. Informasi yang didapat1. Koran/majalah2. TV Petugas a. Jumlah Nakes1. Bidan 2. Dokter3. Perawatb. Tingkat pendidikanc. Informasi yang didapat

ATTITUDES

SKILL Pengalaman Nakes Kompetensi penerima rujukan belum terlatih

INTERPERSONALFAMILY Terlambatnya keluarga mengambil keputusan Pembiayaan yang terlalu besar dalam proses rujukan

FRIENDS Pengalaman orang lain (tetangga, sahabat serta teman yang pernah mengalami hal yang sama)

SOCIAL NERWORKS Sistem rujukan diwakilkan (tidak adanya pendampingan oleh Nakes) untuk kasus berat (emergency)/ pasien tidak datang Sistem rujukan balik tidak berjalan. Budaya yang tidak mendukung dalam pelaksanaan rujukan (contoh : Mitos tentang PEB dianggap sebagai pasien yang terkena jin/kesurupan)

ORGANIZATIONALORGANISASIONAL

SOCIAL INSTITUTIONS

COMMUNITYRELATIONSHIPS AMONGORGANIZATION Koordinasi antar RS dan Puskesmas masih kurang Puskesmas merasa kesulitan untuk merujuk karena terkadang RS penuh sehingga petugas Puskesmas harus mencari RS lain.

PUBLIC POLICYNASIONAL Masih tingginya biaya transportasi (rujukan0 dan terkadang terlambat dalam penanganan karewna lama samapi ke RS (adanya target maksimal sebesar 15% pemberian rujukan (aturan BPJS) dari Puskesmas ke Rs dan pasien asca rawat inap tidak perluu surat rujukan pada saat kontrol pertama)

STATE

LOCAL LAWS

SISTEM RUJUKAN PUSKESMAS MULYOREJOKECAMATAN MULYOEJOLINGKUNGAN INTERNAL1. STRENGTHS (KEKUATAN, POTENSI)a. /Kec. Mulyorejo Puskesmas Kalijudan PotensiMan a) Jumlah bidan = 5b) Jumlah dokter umum = 2c) Jumlah dokter gigi = 2d) Jumlah perawat = 2e) Jumlah tenaga driver = ........f) Jumlah Kader = ......g) Pengetahuan Kader Tentang Deteksi Dini...............Moneya) Pembiayaan rujukan b) Biaya terjangaku oleh masyarakatMateriala) Kelengkapan obat emergency b) Jumlah ambulanc) Fasilitas emergencyMethode a) SOP sesuai standar rujukanMechinea) Alat-alat sudah lengkapMarket a) Instansi Pemerintahb) Puskesmas Perawatan (PONED/PONEK)/ non Perawatan KelemahanMan a) Jumlah bidan b) Jumlah dokterc) Jumlah perawatd) Jumlah tenaga driverMoneya) Pembiayaan rujukan b) Biaya terjangaku oleh masyarakatMateriala) Kelengkapan obat emergency b) Jumlah ambulanc) Fasilitas emergencyMethode a) SOP sesuai standar rujukanMechinea) Alat-alat sudah lengkapMarket a) Instansi Pemerintahb) Puskesmas non Perawatan

b. Organisasi/Kecamatan Rungkut Puskesmas Medokan Ayu PotensiMan h) Jumlah bidan = 9i) Jumlah dokter umum = 3j) Jumlah dokter gigi = 4k) Jumlah perawat = 5l) Jumlah tenaga driver = ........Moneyc) Pembiayaan rujukan d) Biaya terjangaku oleh masyarakatMateriald) Kelengkapan obat emergency e) Jumlah ambulanf) Fasilitas emergencyMethode b) SOP sesuai standar rujukanMechineb) Alat-alat sudah lengkapMarket c) Instansi Pemerintahd) Puskesmas Perawatan (PONED/PONEK)/ non Perawatan KelemahanMan e) Jumlah bidan f) Jumlah dokterg) Jumlah perawath) Jumlah tenaga driverMoneyc) Pembiayaan rujukan d) Biaya terjangaku oleh masyarakatMateriald) Kelengkapan obat emergency e) Jumlah ambulanf) Fasilitas emergencyMethode b) SOP sesuai standar rujukanMechineb) Alat-alat sudah lengkapMarket c) Instansi Pemerintah

c. Organisasi/ Kecamatan Rungkut Puskesmas Tenggilis PotensiMan a) Jumlah bidan = 3b) Jumlah dokter umum = 2c) Jumlah dokter gigi = 1d) Jumlah perawat = 2e) Jumlah tenaga driver = ........Moneya) Pembiayaan rujukan b) Biaya terjangaku oleh masyarakatMateriala) Kelengkapan obat emergencyb) Jumlah ambulanc) Fasilitas emergencyMethode a) SOP sesuai standar rujukanMechinea) Alat-alat sudah lengkapMarket a) Instansi Pemerintah KelemahanMan i) Jumlah bidan j) Jumlah dokterk) Jumlah perawatl) Jumlah tenaga driverMoneye) Pembiayaan rujukan f) Biaya terjangaku oleh masyarakatMaterialg) Kelengkapan obat emergency h) Jumlah ambulani) Fasilitas emergencyMethode c) SOP sesuai standar rujukanMechinec) Alat-alat sudah lengkapMarket d) Instansi Pemerintah

b) Organisasi/Puskesmas Gunung Ayar PotensiMan m) Jumlah bidan = 3n) Jumlah dokter umum = 1o) Jumlah dokter gigi = 2p) Jumlah perawat = 3q) Jumlah tenaga driver = ........Moneye) Pembiayaan rujukan f) Biaya terjangaku oleh masyarakatMaterialg) Kelengkapan obat emergency h) Jumlah ambulani) Fasilitas emergencyMethode c) SOP sesuai standar rujukanMechinec) Alat-alat sudah lengkapMarket e) Instansi Pemerintah KelemahanMan m) Jumlah bidan n) Jumlah doktero) Jumlah perawatp) Jumlah tenaga driverMoneyg) Pembiayaan rujukan h) Biaya terjangaku oleh masyarakatMaterialj) Kelengkapan obat emergency k) Jumlah ambulanl) Fasilitas emergencyMethode d) SOP sesuai standar rujukanMechined) Alat-alat sudah lengkapMarket e) Instansi Pemerintah

c) Daerah a. Organisasi/Puskesmas Mulyorejo Potensia) Jalan tidak kelandalab) Letak Puskesmas c) Kelemahana)

2. WEAKNESSES (KELEMAHAN)LINGKUNGAN EKSTERNAL3. OPPORTUNITIES (PELUANG)

4. TREATS (ANCAMAN, TANTANGAN)

Contoh Analisis SWOT Puskesmas Tahun 20091.AnalisisLingkunganDalamPuskesmasa.Strength(kekuatan)1. Puskesmas telahdidirikandihampirseluruhpelosoktanahair.Untukmenjangkau seluruh wilayah kerja, Puskesmas diperkuat denganPuskesmas Pembantu sereta Puskesmas Keliling. Kecuali itu untukdaerah yang jauh dari sarana pelayanan rujukan, puskesmasdilengkapi dengan fasilitas rawat inap. Juga ditunjang oleh UpayaKesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) berupa Posyandu,Pondok Bersalin Desa (Polindes), PosKesehatan Desa (Poskesdes)-Desa Siaga, dan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)- Usia lanjut,dan lain-lain.2. Pemerintah daerahtelah menyediakan danadari pengembalianretribusi pendapatan Puskesmas dengan besaran yang bervariasi disetiap kabupaten/kota, pengadaan tenaga, obat-obatan, alatkesehatan dansebagainya.3. Adanya tenaga kesehatan Puskesmas yang telah ditempatkan disarana kesehatan baik di Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu,Balai Pengobatan Desa, Pos Kesehatan Desa dan Bidan Desa diwilayah kerja Puskesmas.4. Adanya standard operating procedure (SOP) atau prosedur tetapdalam Puskesmas.5. Adanya sisteminformasi manajemenPuskesmas yangbersumberdari sitem pencatatan dan pelaporan Puskesmas, sistem informasi Posyandu, laporan sarana kesehatan swasta, laporan lintas sektor,dan lain-lain.6. AdanyasistemKesehatanNasionaldanUUtentangKesehatanserta peraturan perundang-undangan lainnya sebagai pedomandalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.Weakness (kelemahan)1. Visi, misidan tujuanPuskesmasbelumdipahamisepenuhnyaolehpimpinan dan staf Puskesmas. Hal tersebut dapat melemahkankomitmen, dukungan dan keikutsertaan pegawai dalammengembangkan fungsi Puskesmas. Mereka terperangkap olehtugas-tugas rutin yang bersifat kuratif yang kebanyakan dilakukan didalam gedung Puskesmas. Akibatnya, kegiatan Puskesmas di luargedung yang bersifat promotif dan preventif kurang mendapatkanperhatian.2. Beban kerja Puskesmassebagai Unit Pelaksana Teknis Dinaskesehatan kabupaten atau kotaterlalu berat. Pertama karenarujukankesehatan dan dari Dinas kesehatan kabupaten atau kota kurangberjalan. Keduakarena Dinas kesehatan kabupaten atau kota yangsebenarnya bertanggungjawab penuh terhadap keberhasilanpembangunan kesehatan secara menyeluruh di wilayah kabupatenatau kotalebih banyak melaksanakan tugas-tugas administratif.3. Puskesmas masih bersifat sentralistis, dimana Puskesmas belummemiliki keleluasaan menetapkan kebijakan program yang sesuaidengan kebutuhan masyarakat setempat.4. Waktu kerja pegawai Puskesmaskurang efektif dan kurang optimal.5. Ketidakefisienan Puskesmas jugatampak dari pemanfaatan ruangrawat inap di beberapa Puskesmas dengan tempat perawatan.Kurang tegasnya pemisahan antara tugas pokok untuk melakukanperawatan pasien rawat inap dengan pelayanan kesehatanmasyarakat merupakam salah satu kendala pengembangan upayakesehatan promotif dan preventif di Puskesmas dengan tempatperawatan.6. Citra Puskesmas masih kurang baik, utamanya yang berkaitan mutu,penampilan fisik Puskesmas kurah bersih, nyaman, disiplinprofesionalisme, dan keramahan petugas dalam pelayanankesehatan yang masih lemah.7. Belum tersedianya sumber daya Puskesmas yang memadai sepertiketersediaan tenaga belum sesuai standar ketenagaan Puskesmasdan Penyebaran tidak merata, kemampuan dan kemauan petugasbelum memadai, penanggung jawab program Puskesmas belummemiliki kemampuan manajerial program, pengembangan sumberdaya tenaga kesehatan tidak berorientasi pada kebutuhanPuskesmas atau program, namun seringkali merupakan keinginandari pegawai yang bersangkutan: kurangnya tanggung jawab,motivasi, dedikasi,loyalitas dankinerja petugas Puskesmas.8. Ketersediaan obat-obatan baikjenis maupun jumlahnya terbatas,alatkesehatan juga kurang memadai, dana operasional maupun programsangat kurang dan hanya bersumber dari presentase pengembalianretribusi Puskesmas dengan besaran yang bervariasi di setiapkabupaten atau kota.9. Belum tersedianya data dan informasi registrasi vital tentangkependudukan dan program kesehatan yang sahid dan akurat.

AnalisisLingkunganLuarPuskesmasa.Opportunity (kesempatan/peluang)i1. Amandemen UUD 1945Pasal 28H yangmenyatakan bahwasetiapwarga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yangoptimal merupakan dukungan landasan hukum sebagai peluang bagipemerintah dan masyarakat dalam mempercepat upaya pemerataanpelayanan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan.2. Kebijakan desentralisasi sebagaimana diberlakukan UURI No.1999yang kemudian disempurnakan dengan UU RI No. 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan daerah memberi peluang yang besar bagaiPuskesmas untuk memperbaiki sistem, rencana strategik, danrencana operasional, mengembangkan program dan kegiatanPuskesmas secara mandiri sesuai kebutuhan masyarakat danpotensi yang tersedia.3. Kesepakatan para bupati atau walikota pada tanggal 28 Juli 2000untuk menyediakan alokasi dana kesehatan minimal 15 % dari APBD atau 15% PDRB merupakan peluang yang besar bagi Puskesmasuntuk mengembangkan program-program kesehatan di wilayahkerjanya dengan dukungan anggaran yang memadai.4. Adanya komitmen dan dukungan politis dari pemerintah daerah danDPRD kabupaten atau kota untuk meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat.5. Kemajuan pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatanmemberi peluang untuk mempercepat peningkatan pemerataanpelayanan serta kualitas pelayanan Puskesmas.6. Adanya peransertamasyarakat dalamupaya kesehatn berupaUKBM antara lain Posyandu, Polindes, Poskesdes, Posbindu, danlain-lain.7. Adanya sumber dana untuk pembiayaankesehatanyang bersumberdari masyarakat melalui program JPKM, Dana KesehatanMasyarakat, Dana Sekolah Sehat, Dana Sosial Ibu Bersalin, berasperelek atau jimpitan, dana kematian dan sebagainya.8. Adanyadanastimulasidaripemerintah daerahuntuk danasosialibu bersalin yang dapat dikembangkan menjadi Dana Sehat berpolaJPKM.9. Adanyakomitmendandukungandaristakeholderssertatokohmasyarakat terhadap program Puskesmas10. Adanya momentumprogram kesehatanyangstrategis sepertiGerakan Sayang Ibu, Desa Siaga, Gerakan Terpadu Nasional, danlain-lain.11. Keadaan geografisyang dapatdijangkauoleh kendaraan sertatersedianya sarana transportasi dan komunikasi yang sudahmenjangkau seluruh wilayah kerja PuskesmasThreat(ancaman/ rintangan/ tantangan)1. Ketidakmampuan pemerintah daerah dan Dinas Kesehatankabupaten ataukota untuk memanfaatkan era desentralisasi sebagaipeluang dan kesempatan untuk melakukan reformasi SistemPembangunan Kesehatan Daerah dapat menjadi ancaman dalamupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjapuskesmas2. Terjadinya transisi epidemiologi baik oleh pengaruh perubahanstruktur penduduk dan perubahan gaya hidup masyarakatmenyebabkan beban ganda pelayanan kesehatan yaitu tidak sajapada masalah penyakit infeksi tetapi juga penyakit degeneratif.Selain itu pelayanan kesehatan juga menghadapi masalah penyakityang pada akhir ini cenderung meningkat seperti tuberculosa,demam berdarah dengue. Fenomena-fenomena tersebut merupakantantangan sekaligus ancaman pengembangan Puskesmas.3. Terjadinya krisis ekonomi yang belum sepenuhnya pulih tidak saja menambahi jumlah penduduk miskin, tetapi juga menurunkan kemampuan pemerintah dalam menyediakan anggaran untuk pembangunan kesehatan.4. ManajemenprogramPuskesmasbelum dirumuskanoleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota sebagai pedoman dan rujukan Puskesmas.5. Kurangnya pembinaan dan bimbinganprogram dari DinasKesehatan kabupaten atau kota.6. Kurangnya komitmen,dukungan dankeikutsertaan lintassektoraldalam program kesehatan.7. Kurangnyakomitmendandukungan stakeholdersPuskesmas terhadap program Puskesmas.8. Jumlahkaderkesehatanmasihkurang,tingginya drop outkader,adanya kejenuhan dari kader, sulitnya mencari kader baru, kurangnya dana stimulasi kader, kurangnya sarana kegiatan kader seperti buku pegangan kader, sarana pencatatan dan pelaporankegiatan kader dan sebagainya.9. SistempembiayaanPuskesmasbelummengantisipasiarahperkembangan masa depan, yakni sistem pembiayaan pra upaya untuk pelayanan kesehatanperorangan.10. Puskesmas masih belum berhasil dalammenggali, menghimpun danmengorganisasi partisipasi masyarakat serta membina kemitraandengan sektor lain yang terkait.11. Berkembangnya pelayanan kesehatan swasta yang lebih profesional,bermutu, dan bernuansa profit merupakan ancaman terhadappelayanan kesehatan pemerintahan termasukPuskesmas.12. Kurangnyap enggunaanobatgenerikkarenabanyaknyapasokanobat pasien menyebabkan tingginya harga obat-obatan danmerupakan ancaman pelayanan kesehatan terutama untukmasyarakat miskin.13. Mobilisasipendudukyangtinggimenyebabkanpenularanpenyakityang cepat serta perubahan lingkungan dan perilaku sosial budayamasyarakat merupakan ancaman terhadap semakin meningkatnyamasalah kesehatan.14. Pemanfaat tenaga dan sarana kesehatan Puskesmas masihkurang, termasuk pemanfaatan bidan desa, dimana bidan desa lebihbanyak dimanfaatkan dalam upaya promotif dan preventif.15. Masihadanyapersalinan dukunparajidanbelumtejalinkemitraanantara bidan desa dengan dukun paraji.xvi. Perilaku Hidup Bersih dana Sehat (PHBS) masih belummemasyarakat dan membudaya baik PHBS rumah tangga, saranakesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja,mauoun tempat-tempatumum