analisis strategi pengembangan bisnis usaha kue …etheses.uinmataram.ac.id/2130/1/seruni...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS USAHA KUE
KERING NUTSAFIR GOMONG KOTA MATARAM
SKRIPSI
Oleh:
SARUNI
NIM. 152.145.056
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2019
ii
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS USAHA KUE
KERING NUTSAFIR GOMONG KOTA MATARAM
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana
Ekonomi Syariah
Oleh:
Saruni
NIM. 152.145.056
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2019
ii
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
iv
vi
PENGESAHAN
vi
vii
MOTTO
Memulai dengan penuh keyakinan
Menjalankan dengan penuh keikhlasan
Meyelesaikan dengan penuh kebahagiaan
Sebab sukses tidak datang dari apa yang diberikan oleh orang lain
akan tetapi datang dari keyakinan dan kerja keras kita sendiri.
vii
viii
PERSEMBAHAN
Berkat izin dari ridho Allah SWT, penulis haturkan rasa syukur atas
kehadirat Allah SWT dan Nabi Muhamad SAW sebagai pembawa cahaya
kebenaran, maka dengan ini kupersembahkan skripsi ini kepada orang-orang yang
sangat berarti dalam perjalanan hidupku. Dengan segala kerendahan hati dan
penuh kebahagiaan, skripsi ini penulis persembahkan sebagai tanda cinta, sayang,
dan hormat tak terhingga kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta (Akup dan Isum), terimakasih karena berkat
pengorbanan kalian dalam segala hal, kasih sayang, dan motivasi serta
lantunan do’a yang selalu kalian panjatkan akhirnya skripsi ini dapat penulis
selesaikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat-Nya,
kesehatan, kemurahan rizki dan keberkahan umur kepada kalian berdua. Amin
ya rabbal’alamin.
2. Kakak dan adikku tercinta, Sumiati dan Tina Seftiana yang selalu
memberikan motivasi, nasehat dan bantuanya dalam segala hal serta turut
mendoakan peneliti dalam menyelesaikan skripsinya Semoga Allah SWT
membalasnya dengan keindahan yang luar biasa.
3. Untuk seseorang yang selalu memberikan motivasi, saran, dan juga dorongan
kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsinya. Semoga keberkahan
selalu Allah hadirkan untuknya dan mempermudah segala urusannya.
4. Sahabat yang layaknya saudara, Kaila, Emi, dan Zahra yang selalu sabar
menghadapi ego ku, yang selalu bisa membuat aku tertawa sejenak
melupakan beban yang ada. Terimakasih atas dukungan, motivasi maupun
bantuan kalian dalam segala hal sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Aku
menyayangi kalian.
5. Teman- teman seperjuangan terutama ESPER B, kalian luar biasa.
6. Almamaterku dan kampusku tercinta UIN Mataram.
viii
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Tak ada kata yang tepat yang dapat diuntaikan penulis, selain
mengucapkan “Alhamdulillah” , Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya berupa iman, ilmu
pengetahuan dan amal serta kesehatan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
USAHA KUE KERING NUTSAFIR GOMONG KOTA MATARAM.
Sholawat serta salam semoga Allah melimpahkan kepada Nabi Muhamad SAW,
keluarga, sahabat dan ummatnya.
Skripsi ini disusun sebagai tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan studi
program strata satu (S1) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Mataram guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E). Selama dalam proses penulisan skripsi
ini, penulis banyak sekali menerima bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
perkenankan penulis untuk mengucapkan terimakasih melalui tulisan ini kepada :
1. Bapak Dr. H. Mutawali, M. Ag selaku Rektor UIN Mataram.
2. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam.
3. Bapak H. Bahrur Rosyid, MM selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syari’ah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram.
4. Bapak Dr. Ma’ruf, SH, M. Ag selaku pembimbing I dan Ibu Dewi Sartika
Nasution, M. Ec selaku pembimbing II yang memberikan bimbingan,
motivasi, semangat secara terus menerus dan tanpa bosan ditengah
kesibukannya sehingga skripsi ini selesai tepat waktu.
5. Bapak Miftahul Huda, M.Ag selaku Wali Dosen yang senantiasa memberikan
bimbingan akademik.
6. Ibu Sayuk Wibawati selaku pemilik UD. Safir yang selalu memberikan
informasi yang dibutuhka oleh peneliti.
ix
x
7. Semua teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu
yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan setimpal atas segala amal baik
dan bantuannya yang diberikan kepada penulis, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penyusunan dan penulisan karya tulis ini masih banyak kekurangan. Untuk
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya,
semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang
membutuhkan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Mataram Desember 2018
Penulis,
Saruni
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
ABSTRAK ...................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaaat Penelitian..................................................... 5
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ........................................... 6
E. Telaah Pustaka ............................................................................... 7
F. Kerangka Teori............................................................................... 10
G. Metode Penelitian........................................................................... 23
H. Sistematika Pembahasan ................................................................ 33
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah UD. Safir Gomong Kota Mataram .................................... 35
2. Visi dan Misi UD. Safir ................................................................. 36
3. Surat Izin ........................................................................................ 36
4. Jumlah Karyawan UD. Safir .......................................................... 37
5. Variasi Produk ................................................................................ 38
6. Struktur Organisasi ........................................................................ 39
xi
xii
B. Strategi Yang Diterapkan Usaha Kue Kering Nutsafir
Mengembangkan Bisnis.
1. Strategi produksi dan pengolahan produk ...................................... 51
2. Strategi penetapan harga ................................................................ 53
3. Strategi Lokasi dan distribusi ......................................................... 53
4. Strategi promosi ............................................................................. 57
BAB III PEMBAHASAN
A. Analisis Strategi Pengembangan Bisnis Usaha Kue Kering
Nutsafir Gomong Kota Mataram.
1. Produksi dan pengolahan produk ................................................... 60
2. Penetapan harga ............................................................................. 61
3. Lokasi dan distribusi ...................................................................... 62
4. Promosi .......................................................................................... 62
B. Etika Bisnis Islam Pengembangan Bisnis Dalam Meningkatkan
Profit Usaha Kue Kering Nutsafir Gomong Kota Mataram.
1. Produksi dan pengolahan produk ................................................... 64
2. Penetapan harga ............................................................................. 68
3. Lokasi dan distribusi ...................................................................... 68
4. Promosi .......................................................................................... 70
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 71
B. Saran .................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
xiii
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
USAHA KUE KERING NITSAFIR GOMONG KOTA MATARAM
Oleh:
Saruni
NIM: 152.145.056
ABSTRAK
UD. Safir merupakan salah satu usaha Mikro Kecil Menengah (UKM) yang bergerak dibidang industri makanan yang memproduksi kue kering yang diberi nama Nutsafir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi pengembangan bisnis yang digunakan oleh UD. Safir yang berlokasi di Jl. Angsoka No. 14 Gomong Mataram- Nusa Tenggara Barat.
Penelitian yang telah dilakukan termasuk dalam penelitian kualitatif, dengan tehnik pengumpulan data yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun objek dalam penyusunan penelitian ini yaitu strategi pengembangan bisnis dalam meningkatkan profit usaha kue kering Nutsafir Gomong Mataram.
Hasil dari Strategi pengembangan Bisnis Usaha kue kering Nutsafir yang diamati dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pengembangan bisnis dilihat dari sisi pengembangan produksi dan pengolahan produk, penetapan harga, lokasi dan distribusi dan promosi sudah mampu mengembangka usaha Nutsafir.
Kata Kunci: Strategi, Pengembangan Bisnis.
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan usaha ditentukan dengan kemampuan membangun
strategi. Karena strategi memaksa perusahaan untuk memandang masa depan
dan berusaha membentuk masa depannya scara proaktif. Strategi membantu
memberikan kesadaran tentang arah yang dituju perusahaan, menjaga
kesinambungannya, serta memudahkan pendelegasian dan proses terjadinya
kepemimpinan yang efektif.1
Setiap bisnis harus menggunakan strategi untuk mengembangkan
usahanya. Tidak hanya usaha besar saja yang mempunyai manajemen
strategis, usaha kecilpun sebaliknya dikelola dengan menggunakan
manajemen strategis. Manajemen strategis merupakan sekumpulan
keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan.
Dengan demikian manajemen strategis melibatkan pengambilan keputusan
berjangka panjang dan rumit serta berorientasi ke masa depan.2
Proses penyusunan strategi sangat dibutuhkan, karena merupakan
perencanaan jangka panjang. Konsep strategi berkembang mulai dari alat
untuk mencapai tujuan kemudian berkembang menjadi alat menciptakan
keunggulan bersaing dan selanjutnya menjadi tindakan dinamis untuk
memberikan kekuatan motivasi kepada stakeholder agar perusahaan tersebut
1AB Susanto, Manajemen Strategik Komprehensif, (Jakarta: Erlangga, 2014), hal. 11. 2M. Yusanto, Strategic Management Global Most Admired Componies, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2007), hal. 10.
1
2
dapat memberikan kontribusi scara optimal. 3Dengan demikian strategi
bisnisnya dapat dilihat dari usaha yang telah dilakukan pada
perusahaantersebut apakah berhasil ataupun gagal dalam menjalankan sebuah
organisasi.Keharusan menyusun strategi adalah untuk mencapai tujuan
perusahaan, baik pada jangka menengah maupun jangka panjang. Strategi
akan menjamin suatu usaha dapat bertahan atau berkembang pada masa yang
akan datang.
Bisnis merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan
dalam berbagai bidang, baik dalam jumlah maupun waktunya.4
Tidak terbantahkan bahwa bisnis merupakan salah satu aktivitas
kehidupan manusia dan bahkan telah merasuki semua sendi kehidupan
modern, dengan fenomena ini mustahil orang terlepas dari pengaruh bisnis,
dan sebagai konsekuensinya, masyarakat adalah konsumen yang menjadi
sasaran para produsen dimana-mana. Karena itu sangatlah logis jika
dikatakan bahwa bisnis adalah bagian integral dari masyarakat dimanapun
mereka berada dan akan mempengaruhi kehidupan mereka, baik secara
positif maupun negatif. 5
Nutsafir merupakan sebuah home industri yang melakukan kegiatan
bisnis di bidang pembuatan kue kering yang berlokasi di Gomong Kota
Mataram. Usaha kue kering ini sudah berjalan selama enam tahun dari tahun
3Freddy Rangkuti, Analisis Swot: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2006), hal.12. 4Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis & Kewirausahaan, (Jakarta:
Prenadamedia Grup, 2016), hal. 17. 5Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Islami, (Malang: UIN Malang Pres, 2008), hal. 21-22.
3
2012 sampai sekarang. Keunikan dari kue Nutsafir terletak pada bahan baku
yang digunakan, yaitu mengolah atau memanfaatkan biji-bijian, seperti
kacang merah, kacang hijau, kacang mete, kedele, jagung, kopi, melinjo dan
lebui sebagai bahan utama pembuatan kue tersebut.6
Awalnya ibu Sayuk selaku pemilik usaha kue tersebut membagi-
bagikan secara gratis selama kurang lebih tiga sampai empat bulan ketika ada
acara kumpul dengan kerabat seperti arisan atau pertemuan keluarga. Saat itu
kemasan yang digunakan masih berupa mika plastik sederhana setelah
memantapkan niat untuk membesarkan usahanya dan dengan modal Rp
3.000.000 yang dimiliki, ibu Sayuk mencoba memasukkan kue kering
buatannya ke toko-toko kecil dan juga beberapa toko oleh-oleh. Target utama
Ibu Sayuk adalah instansi pemerintah, Hotel dan Resort yang ada di pulau
Lombok mengingat potensi pariwisata yang tengah berkembang pesat.
Namun, tetap bahan baku yang diambil adalah jenis kacang-kacangan yang
banyak ditemui di pulau lombok. Kini dalam satu bulan ibu Sayuk bisa
mengantongi omset sekitar Rp 100.000.000. Awalnya, ibu Sayuk hanya bisa
mendapatkan pendapatan Rp 1.000.000 per bulan dan harus diputar kembali
menjadi modal dan biaya pegawai. Dengan kapasitas produksi sebanyak 600
boks per hari, setidaknya ada 21 orang karyawan yang membantu Ibu Sayuk
dalam proses produksi kue Nutsafir. Selain itu, jajanan yang diproduksi
sebagai oleh-oleh perlu disajikan dalam bentuk yang menarik, karena
tampilan dan kemasan sebagai bagian dari penyajian, bisa jadi nilai tambah
6Andyhardiyanti, Nutsafir Kukis Enak dari Lombok,www.Andyhardiyanti.com/2017/01/nutsafir-lombok/, diambil tanggal 25 April 2018, pukul 10:10.
4
guna meningkatkan daya tarik konsumen.Guna menjaga kualitas dan menjaga
kebersihan produk, Ibu Sayuk memilih membungkus kue nutsafir satu per
satu sebelum dikemas dalam kemasan kotak atau dijual curah. Selain itu,
menurut ibu Sayuk dengan membungkus satu per satu kue Nutsafir, ada
pembeda produknya dengan produk lain. Kue kering Nutsafir dibandrol
dengn harga kisaran Rp. 17.500 per boks hingga Rp. 350.000 untuk paket
parsel. Konsumen bisa memilih beragam paket dengan varian rasa yang bisa
dipilih sendiri. Untuk masalah pemasaran, ibu sayuk saat ini masih
mengandalkan promosi secara ofline atau melalui toko oleh-oleh dan rintel
modern di pulau Lombok, selain itu Nutsafir juga bisa diperoleh melalui
reseller yang telah bekerja sama. 7
Produk Nutsafir tidak hanya bisa ditemui di toko oleh-oleh di lombok,
tetapi dibeberapa kota besar lain salah satunya Bali. Bahkan belum lama ini,
Nutsafir telah mendapat tawaran untuk masuk ke Negeri Jiran. Ini
menunjukkan potensi bisnis kuliner nusantara tidak hanya berkembang di
dalam negeri semata. Tahun depan, ibu sayuk menargetkan bisa membuat
varian rasa baru sehingga pilihan rasa kuekering nutsafir bisa menjadi lebih
banyak. 8
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti mengangkat judul:“Analisis
Strategi Pengembangan Bisnis Dalam Meningkatan Profit Usaha Kue Kering
Nutsafir Gomong Kota Mataram”
7Ibu Sayuk Wibawati (Pemilik), wawancara Mataram tanggal 24 April 2018 pukul:
09.38. 8Eka Candra Seftarini, Nutsafir: dari Satu Menuju Seratus,
http://m.bisnis.com/entrepreneur/read 2017 10 05/265/696190/nutsafir-dari-satu-menuju-seratus, diambil tanggal 25 April 2018, pukul 11:30 .
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:Bagaimana strategi pengembangan bisnis usaha kue
kering Nutsafir Gomong kota Mataram?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1) Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka
penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui analisis strategi
pengembangan bisnisusaha kue kering Nutsafir Gomong kota Mataram.
2) Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan baik
bersifat teoritis maupun praktis, yaitu:
(a) Manfaat teoritis
(1) Hasil penelitian ini diharapkandapat bermanfaat bagi peneliti
khususnya dan peneliti lain untuk meneliti secara lebih dalam
mengenai permasalahan yang sama.
(2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan dalam bidang Ekonomi Islam terutama yang
berkaitan dengan bisnis.
(b) Manfaat Praktis
(1) Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana strata 1
(S1) program studi ekonomi syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam di UIN Mataram.
6
(2) Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan salah satu alternatif
penyelesaian bagi permasalahan yang terjadi dalam masyarakat.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
Berbicara ruang lingkup dan setting penelitian, maka erat kaitannya
dengan batasan-batasan penelitian atau tempat lokasi di mana peneliti bisa
mendapatkan informasi yang akan dijadikan objek penelitiannya karena
dalam melaksanakan penelitian ini disadari bahwa masih adanya
keterebatasan baik dari aspek ilmu pengetahuan, referensi, waktu, tenaga,
maupun dari aspek pendanaan. Oleh karena itu, dirasakan perlu untuk
membatasi ruang lingkup penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas tentang analisis strategi
pengembangan bisnis usaha kue kering Nutsafir Gomong kota Mataram.
Pada setting penelitian ini peneliti mengurainya menjadi :
1. Lokasi penelitian
Lokasi yang penulis gunakan sebagai objek penelitian adalah pada
Nutsafir Gomong kota Mataram di Jl. Angsoka No. 14 Gomong kota
Mataram. Karena kue Nutsafir merupakan kue kering yang banyak
diminati oleh semua kalangan seperti pejabat, polri, TNI sampai
masyarakat biasa dan Kue kering Nutsafir ini banyak dijumpai pada toko
oleh-oleh dan supermarket di wilayah kota Mataram. Lokasi Nutsafir
yang strategis sangat mudah untuk dijangkau oleh masyarakat sekitar.
Selain itu belum ada peneliti lain yang meneliti tentang analisis strategi
pengembangan bisnisusaha kue kering Nutsafir Gomong kota Mataram.
7
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah analisis strategi pengembangan bisnis
usaha kue kering Nutsafir Gomong kotaMataram.
3. Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini adalah pemilik dan karyawan yang
ada pada Nutsafir Gomong kota Mataram.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap karya terdahulu yang
berdekatan atau berkaitan topiknya dengan penelitian yang sedang dilakukan
dan sebagai pedoman penelitian lebih lanjut serta untuk mendapatkan data
yang valid, guna untuk menghindari plagiasi, duplikasi, repetisi serta untuk
menjamin keabsahan dan keaslian penelitian ini.
Berdasarkan definisi tersebut dan dari penelusuran yang telah peneliti
lakukan maka peneliti mendapatkan beberapa penelitian terdahulu yang
senada dengan penelitian ini diantaranya adalah:
1. Nurhaini mengangkat judul “Pola Pengembangan Marketing Mix Dalam
Meningkatkan Usaha pada Lembaga Baitul Maal Wa Al-Tamwil (BMT)
Baru Al-Zakah Paok Motong Kec. Masbagik”. Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram 2013.9
Dalam skripsi ini Nurhaini membahas tentang pola pengembangan
marketing mix dalam meningkatkan usaha pada BMT Baru Al-Zakah, pola
pengembangan marketing yang diterapkan dalam penelitian yang 9Nurhaini, “Pola Pengembangan Marketing Mix dalam Meningkatkan Usaha pada Lembaga Baitul Maal Wa Al-Tamwil (BMT) Baru Al-Zakah Paok Motong Kec. Masbagik”. (Skripsi,Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram 2013).
8
dilakukan Nurhaini yaitu dengan menerapkan strategi marketing mix yaitu
strategi harga, strategi lokasi, strategi produk dan strategi distribusi.
Adapun perbedaan penelitian Nurhaini dengan penelitian saat ini yaitu
Nurhaini lebih menekankan penelitiaanya pada bagaimana pola
pengembangan usaha melalui marketing mix sedangkan penelitian saat ini
lebih menekankan pada analisis strategi pengembangan bisnis usaha kue
kering Nutsafir dan perbedaan lainnya telihat pada lokasi penelitian yang
digunakan. Sedangkan persamaan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti
tentang pengembangan usaha.
2. Rosi Rospita Sari mengangkat judul “Strategi Pengembangan KUBE
(Kelompok Usaha Bersama) Budidaya Pisang Berkah Perspektif Etika
Bisnis Islam di Desa Teniga Kec. Tanjung Kab. Lombok Utara” Jurusan
Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram
2016.10
Dalam skripsi ini Rosi memfokuskan pembahasan tentang
bagaimana strategi pengembangan usaha KUBE pisang berkah dan
bagaimana perspektif etika bisnis Islam terhadap pengembangan usaha
KUBE pisang berkah. Rosi membahas beberapa strategi dalam
pengembangan usaha KUBE budidaya pisang Berkah, yakni: besarnya
peluang pasar bagi pengusaha kripik pisang, mengadakan promosi dan
pelayanan yang baik terhadap konsumen dan strategi yang dibangun oleh
10Rosi Rospita Sari, “Strategi Pengembangan KUBE (Kelompok Usaha Bersama)
Budidaya Pisang Berkah Perspektif Etika Bisnis Islam di Desa Teniga Kec. Tanjung Kab. Lombok Utara”,(Skripsi, Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram 2016).
9
KUBE menggunakan sistem jemput bola dengan cara mendatangi
konsumen langsug ketempatnya. Persamaan skripsi terdahulu dengan
penelitian saat ini yaitu sama-sama membahas tentang strategi
pengembangan usaha sedangkan perbedaanya terletak pada fokus
penelitian, penelitian terdahulu memfokuskan strategi pengembangan
usaha KUBE budidaya pisang Berkah sedangkan penelitian saat ini lebih
fokus pada analisis strategi pengembangan bisnis usaha kue kering yang
dijalankan Nutsafir.
3. Juz’an mengangkat judul “Prospek Pengembangan Usaha Industri Rumah
Tangga Kerupuk Terigu dalam Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus
di Desa Batu Kuta Kec. Narmada Kab. Lombok Barat)”. Jurusan
Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram
2012.11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prospek pengembangan
usaha industri rumah tangga kerupuk terigu dalam perspektif etika bisnis
islam, menelaah dari skripsi yang ditulis oleh Juz’an peneliti menemukan
persamaan yang relevan yaitu dalam hal pengembangan usaha karena
penelitian saat ini membahas tentang analisis strategi pengembangan
bisnis sedangkan perbedaannya terletak pada lokasi penelitian Juz’an
melakukan penelitian pada industri rumah tangga kerupuk terigu pada desa
batu kuta kec. Narmada sedangkan penelitian saat ini melakukan
penelitian pada usaha kue kering Nutsafir Gomong kota Mataram.
11Juz’an, “Prospek Pengembangan Usaha Industri Rumah Tangga Kerupuk Terigu dalam Perspektif Etika Bisnis Islam Studi Kasus di Desa Batu Kuta Kec. Narmada Kab. Lombok Barat”. (Skripsi,Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram 2012).
10
F. Kerangka Teori
1. Strategi
Strategi secara umum didefinisikan sebagai cara untuk mencapai
tujuan. Menurut Clauswitz kata strategi berasa dari bahasa Yunani, yaitu
“strategos” (stratus = militer dan ag = memimpin), yang berarti
“generalship” sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral perang dalam
membuat rencana untuk menenangkan perang. Strategi saat ini sudah
menjadi perbincangan yang sangat umum dan didefinisikan sedemikian
rupa untuk kepentingan perusahaan atau organisasi guna mencapai tujuan.
Makna yang terkandung di dalam strategi adalah sekumpulan tindakan
yang dirancang untuk menyesuaikan antara kompetensi perusahaan dan
tuntutan eksternal pada satu industri.12
2. Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan latihan.13
1) Unsur Pengembangan Usaha
Adapun unsur-unsur penting dalam pengembangan usaha
ada dua unsur yaitu:14
(a) Unsur yang berasal dari dalam (pihak internal):
12Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis.., hal. 16-17. 13Dedy Febry, Definisi Pengembangan, dalam
http//www.academia.edu/4832768/definisi_pengembangan, diakses tanggal 29Oktober 2018, pukul 09:17.
14 Sri Wahyu Wulandari, Unsur-Unsur dalam mengembangakan usaha, dalam
http://sriwahyuwulandari.blogspot.com/2014/01/unsur-unsur dalam mengembangkan usaha html, diakses tanggal 30Oktober 2018, pukul 05:20.
11
(1) Adanya niat dari diri pengusaha untuk mengembangkan
usahanya menjadi lebih besar.
(2) Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa
banyak barang yang harus diproduksi, cara apa yang harus
digunakan untuk mengembangkan barang atau produk dan
lain-lain.
(3) Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar
pemasukkan dan pengeluaran produk.
(b) Unsur dari pihak luar (pihak eksternal):
(1) Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
(2) Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik atau
kondusif untuk usaha.
(3) Harga dan kualitas ialah unsur strategi yang paling umum
ditemui.
(4) Cakupan jajaran produk atau jasa yang bervariasi
memungkinkan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan
mereka dalam satu tempat saja.
(5) Layanan, menyertakan sebuah layanan berkualitas saat
menjual sebuah produk. Cara ini diyakini akan dapat
membedakan bisnis anda dari para pesaing yang hanya
menawarkan sedikit atau bahkan tidak menawarkan
layanan tambahan sama sekali.
12
(6) Kreativitas merupakan salah satu unsur penting yang perlu
dijadikan sebagai salah satu karakter dalam mengelola
bisnis. Kreativitas akan memberikan banyak kontribusi
bagi pengembangan sebuah bisnis. Bisnis sangat perlu
dikelola secara kreatif oleh pemiliknya dalam segala aspek,
mulai dari ide, produksi dan lain-lain.
3. Bisnis
Bisnis dapat didefinisikan sebagai pertukaran barang, jasa atau
uang yang saling menguntungkan atau memberi manfaat. Ada yang
mengartikan, bisnis atau usaha sebagai sesuatu organisasi yang
menjalankan aktivitas produksi dan distribusi atau penjualan barang
(produk) dan jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh
profit (keuntungan). Barang yang dimaksud adalah suatu produk yang
secara fisik memiliki wujud (dapat diindra) sedangkan jasa adalah
aktivitas-aktivitas yang memberi manfaat kepada konsumen atau pelaku
bisnis lainnya.15
Adanya kegiatan bisnis memberikan manfaat-manfaat, baik bagi
perusahaan, pemerintah, maupun masyarakat luas, antara lain:16
(1) Memperoleh keuntungan.
(2) Membuka peluang pekerjaan.
(3) Manfaat ekonomi.
(4) Tersedia sarana dan prasarana.
15Veithzal Rivai dkk, Islamic Business an economic Ethics, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hal. 11.
16Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2012), hal. 11-12.
13
(5) Membuka isolasi wilayah.
(6) Meningkatkan persatuan dan membuka pemerataan pembangunan.
4. Strategi Pengembangan Bisnis
Dalam setiap pengembangan usaha akan berkaitan dengan
peluang. Peluang untuk memasuki dunia wirausaha dapat dilakukan
melalui berbagai kesempatan atau peluang yang terlihat oleh seseorang.
Akan tetapi mungkin kesempatan atau peluang tersebut tidak terlihat oleh
orang lain. Peluang dan kesempatan untuk memulai sebuah usaha sangat
tergantung kepada persepsi dan pengalaman seseorang.17
Adapun strategi pengembangan bisnis yang efektif meliputi
pengembangan dalam bidang produksi dan pengolahan produk, penetapan
harga, Lokasi dan distribusi dan promosi.
a) Pengembangan dalam bidang produksi dan pengolahan
sebagaimanadimaksud dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2008
tentang UMKM Pasal 16ayat (1) huruf a dilakukan dengan cara:
(1) meningkatkanteknikproduksidan pengolahanserta kemampuan
manajemen bagi UsahaMikro, Kecil, dan Menengah;
(2) memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana,
produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan penolong, dan
kemasan bagi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
(3) mendorong penerapan standarisasi dalam proses produksi dan
pengolahan; dan
17 Mulyadi Nitisusastro, “Kewirausahaan & Manajemen Usaha Kecil”, (Bandung:
Alfabeta, 2012), hlm. 51.
14
(4) meningkatkan kemampuan rancang bangun dan perekayasaan
bagi Usaha Menengah.18
Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat bagi pelanggan.19Sedangka menurut
Kotler dalam buku Buhari Alma manajemen pemasaran dan pemasaran
jasa menyatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan di pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen.Produk terdiri atas barang, jasa, pengalaman, events, orang,
tempat, kepemilikan, organisasi, informasi, dan ide.Jadi produk itu bukan
hanya berbentuk sesuatu berwujud saja, seperti makanan, pakaian, dan
sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti
pelayanan jasa. Semua diperuntikan bagi pemuasan kebutuhan dan
keinginan dari konumen, karena konsumen tidak hanya membeli produk
sekedar memuaskan kebutuhan, akan tetapi juga bertujuan untuk
memuaskan keinginan.20
b) Penetapan Harga
Harga adalah nilai suatu produk untuk ditukarkan dengan produk
lain. Nilai ini dapat dilihat dalam situasi barter yaitu pertukaran antar
barang dengan barang. Sekarang ini ekonomi kita tidak melakukan barter
lagi, akan tetapi sudah menggunakan uang sebagai ukuran yang disebut
harga. Jadi harga (Price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan
18Undang-undang RI No. 20 Tahun 2008 …, hlm. 10-11. 19Ririn Tri Ratnasari DKK, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Kasus, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011), hal. 37. 20 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Cetakan Ke12, (Bandung:
CV. Alfabeta, 2016), hal. 139.
15
uang.Barang dan jasa harus ditetapkan harganya sebelum dijual, agar dalam
pemasaran tidak memberikan harga sembarangan atau semau-maunnya.21
Menurut payne dala buku Ririn Tri Ratnasari Manajemen
Pemasaran Jasa, tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut:22
(1) Survival, tujuannya untuk meningkatkan profit ketika perusahaan
dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan, sehingga perusahaan
tetap bertahan hidup.
(2) Profit maximization, penentuan harga bertujuan untuk
memaksimimkan profit dalam periode tertentu.
(3) Sales maximization, penentuan harga bertujuan untuk membangun
market share dengan melakukan penjualan pada harga awal yang
merugikan.
(4) Prestige, penentuan harga bertujuan mempromosikan jasa perusahaan
sebagai jasa eksklisif.
(5) ROI (Return On Investment), penentuan harga disusun berdasarkan
rencana pencapaian Return On Investment atau tingkat pengembalian
investasi.
c) Lokasi dan Distribusi
Lokasi (place) adalah gabungan antara lokasi dan keputusan atas
saluran distribusi (berhubungan dimana lokasi yang strategis dan
bagaimana cara penyampaian jasa pada pelanggan). Lokasi berarti
21Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Cetakan Ke12,..hal. 169. 22Ririn Tri Ratnasari DKK, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Kasus,...hal. 61.
16
diamana perusahaan harus bermarkas dan melakukan oprasai. Ada 3 jenis
interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu sebagai berikut:23
(1) Pelanggan mendatangi perusahaan: bila keadanya sperti ini maka
lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilh tempat
yang dekat dengan pelanggan sehingga mudah dijangkau.
(2) Pemberi jasa mendatangi pelanggan: dalam hal ini lokas tidak terlalu
penting, tapi yang harus dipentingkan adalah penyampaian jasa harus
tetap berkualitas.
(3) Pemberi jasa dan pelanggan tidak bertemu secara langsung: berarti
service provider dan pelanggan berinteraksi melalui sarana tertentu,
seperti telepon, computer, dan surat. Dalam hal ini, lokasi menjadi
sangat tidak penting selama komunikasi kedua belah pihak dapat
terlaksana.
Saluran distribusi, dalam penyampaian jasa, ada tiga puhak yang
terlibat, yaitu service provider, intermediaries, customer. Untuk
menentukan kualitas jasa yang diberikan perusahaan dapat memilih
saluran distribusi, antara lain sebagai berikut:24
(1) Direct sales
(2) Agent atau broker
(3) Agen atau broker penjual atau pembeli
(4) Franchises dan contracted service deliverers
23 Ibid...hal. 40. 24 Ibid.., hal. 40.
17
Baik lokasi maupun saluran pemilihannya bergantung pada kinerja
pasar dan sifat jasa itu sendiri. Contoh, jasa pengiriman barang, pasar
menginginkan pengiriman yang cepat dan tepat waktu serta sifat barang
yang tidak tahan lama, maka lokasi yang dipilih harus trategis (misalnya
dekat pelabuhan) dan chanel yang dipilih sebaiknya direct sales, supaya
dapat terkontrol.25
d) Promosi Penjualan
Promosi adalah sejenis komunikasi yang member penjelasan yang
meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan promosi
ialah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan menyakinkan
clon konsumen.26
Ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh
setiap perusahaan dalam mempromosikan produknya, baik barang maupun
jasa, yakni: 27
(1) periklanan (Advertising).
Periknalanan merupakan komunikasi impersonal. Terdapat beberapa
tujuan periklanan, yaitu sebagai berikut:
(a) iklan yang bersifat memberikan informasi adalah iklan yang secara
panjang lebar menerangkan produk jasa dalam tahap perkenalan
untuk menciptakan permintaan atas produk tersebut.
25Ririn Tri Ratnasari DKK, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Kasus,...hal. 40-41. 26Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Cetakan Ke12,..hal. 179. 27Ibid...hal. 79-81.
18
(b) Iklan membujuk adalah iklan yang digunakan dalam situasi
persaingan untuk menciptakan permintaan produknya melawan
merek yang lain.
(c) Iklan pengingat adalah iklan diluncurkan saat produk mencapai
kedewasaan, tujuannya agar pelanggan selalu ingat akan produk
tersebut.
(d) Iklan pemantapan adalah iklan yang berusaha menyakinkan
pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat.
(2) Penjualan pribadi (Personal Selling), mempunyai peran pentingdalam
pemasaran jasa, disebabkan hal berikut:
(a) Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan pelanggan
sangat penting.
(b) Jasa tersebut disediakan oleh orang, bukan oleh mesin.
(c) Orang merupakan bagian dari produksi.
Sifat personal selling dikatakan lebi luwes, karena tenaga
penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran dengan
kebutuhan dan prilaku masing-masing calon pembeli. Selain itu, tenaga
penjual juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap
penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-
penyesuaian di tempat saat itu juga.
(3) promosi penjualan (Sales promotion), adalah semua kegiatan yang
dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang dan jasa dari produsen
sampai pada penjualan akhir.
19
(4) Public Relation (PR), merupakan kiat pemasaran penting lainnya,
dimana perusahaan tidak harus berhubungan dengan pelanggan,
pemasok, dan penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan
kumpulan kepentingan public yang lebih besar.
5. Etika Bisnis Islam
a) Pengertian Etika Bisnis Islam
Salah satu kajian penting dalam Islam adalah persoalan etika
bisnis. Pengertian etika adalah a cordeor set af principles wich people
live (kaidah atau seperangkat prinsip yang mengatur hidup manusia.
Etika adalah bagian dari falsafat yang membahas secara rasional dan
kritis tentang nilai, norma atau moralitas.28
Menurut bahasa etika bisnis adalah aplikasi umum yang
mengatur perilaku bisnis. Sedangkan dalam istilah etika bisnis
merupakan standar atau pedoman bagi individu atau kelompok dalam
menjalankan aktivitas (pelaku) bisnisnya, sehingga dengan demikian
perilaku itu dapat dinilai dan diketahui sebagai perilaku yang benar
atau salah dan dilain pihak sebagai perilaku yang baik atau buruk.29
Ketika etika dipahami sebagai seperangkat prinsip moral.
b) Prinsip-prinsip Etika Bisnis Islam
Harta yang halal dan barokah niscaya akan menjadi harapan
pelaku bisnis muslim. Karena dengan kehalalan dan keberkahan itulah
28Veithzal Rivai, Islamic Business And Economic Ethics, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2012), hlm. 31. 29Muslic, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Ekonisia, 2007), hlm. 9.
20
akan mengatur pemilik dan keluarganya ke gerbang kebahagiaan serta
kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.
Etika dalam jual beli atau dengan kata lain etika dalam
melakukan suatu bisnis sangatlah penting. Karena dengan adanya
etika, akan membentuk suatu transaksi yang mengakibatkan kedua
belah pihak (penjual dan pembeli) merasa dihargai sehingga salah satu
pihak tidak merasa dizalimi.30 Adapun prinsip-prinsip yang berlaku
dalam etika berbisnis adalah:31
(1) Jujur dalam takaran
Jujur dalam takaran ini sangat penting untuk diperhatikan
karena Tuhan sendiri secara gamblang mengatakan: “celakalah
bagi orang yang curang, apabila mereka menyukat dari orang lain
(untuk dirinya), dipenuhkannya (sukatan), tetap apabila mereka
menyukat (untuk orang lain) dikuranginya.” Bagaimanapun
kepercayaan adalah hal yang sangat mendasar dalam kegiatan
bisnis. Dalam bisnis untuk membangun kepercayaan seorang
pedagang harus mampu berbuat jujur atau adil baik terhadap
dirinya maupun terhadap orang lain.
(2) Menjual barang yang baik mutunya
Barang yang baik mutunya adalah barang yang kondisinya
masih bagus dan bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang
cukup lama. Menjual barang yang baik mutunya akan memberikan
30Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Islam: Tataran Teori dan Praktis, (Malang: UIN Malang Press, 2008). hlm. 100.
31Ibid...,
21
kepuasan bagi konsumennya, dengan kepuasan konsumen inilah
akan memberikan dampak terhadap usaha yang berjalan dengan
lancar dan berkembang karena mempunyai pelanggan tetap. Akan
tetapi, salah satu cacat dalam perdaganagan adalah tidak
transparan dalam hal mutu yang berarti mengabaikan
tanggungjawab moral dalam dunia bisnis, padahal tanggung jawab
yang diharapkan adalah tanggungjawab yang berkeseimbangan
(belance) antara memperoleh keuntungan (profit) dan memenuhi
norma-norma dasar masyarakat baik hukum maupun etika atau
adat.
(3) Dilarang menggunakan sumpah
Seringkali dalamkehidupan sehari-hari terutama di
kalangan para pedagang kelas bawah apa yang dikenal dengan
obral sumpah. Mereka terlalu mudah menggunakan sumpah untuk
meyakinkan pembeli bahwa barang yang dagangannya benar-
benar berkualitas, dengan harapan agar pelanggan terdorong untuk
membelinya. Dalam Islam perbuatan semacam itu tidak
dibenarkan karena akan menghilangkan keberkahan.
(4) Longgar dan bermurah hati
Dalam transaksi terjadi kontak antara penual dan pembeli.
Dalam hal ini penjual diharapkan bersikap ramah dan bermurah
hati kepada setiap pembeli, dengan sikap ini seorang penjual akan
22
mendapat berkah dalam penjualan dan akan diminati oleh
pembeli.
(5) Menetapkan harga dengan transparan
Harga yang tidak transparan bisa mengandung unsur
penipuan, untuk itu menetapkan harga dengan terbuka dan wajar
sangat dihormati Islam agar tidak terjerumus dalam riba.
(6) Membangun hubungan baik
Islam tidak menghendaki dominasi pelaku yang satu diatas
yang lain, baik dalam bentuk monopoli, oligopoli maupun bentuk-
bentuk lain yang tidak mencerminkan rasa keadilan atau
pemerataan pendapatan.
c) Urgensi Etika Bisnis
Perilaku mencerminkan akhlak (etika) seseorang, atau dengan
kata lain, perilaku berelasi dengan etika. Apabila seseorang taat pada
etika, kecenderungan akan menghasilkan perilaku yang baik dalam
setiap aktivitas atau tindakannya tanpa kecuali dalam aktivitas bisnis.
Seorang pengusaha dalam pandangan etika Islam bahkan sekedar
mencari keuntungan, melainkan juga keberkahan yaitu kemantapan
dari usaha itu dengan memperoleh keuntungan yang wajar dan
diridhai Allah swt.32 Ketika atika dipahami sebagai seperangkat
prinsip moral yang membedakan apa yang benar dan apa yang salah,
maka etika diperlukan dalam bisnis, sebagaimana diketahui bahwa
32Ibid., hlm. 85
23
bisnis melibatkan pelaku bisnis, para pelaku bisnis memiliki
kecenderungan untuk melakukan tabrakan kepentingan, saling
menghalalkan segala cara, dalam rangka untuk memperoleh
keuntungan sebanyak mungkin.33
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa setiap
manusia dianjurkan untuk berbisnis yaitu untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya akan tetapi dengan sifat yang terpuji dan tidak terlepas dari
aturan etika bisnis Islam.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian tentang riset yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna daripada generalisasi.34 Adapun pendapat lain
mengenai penelitian kualitatif adalah suatu strategi inquiry yang
menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala,
symbol, maupun deskripsi tentang suatu fenomena fokus dan
33Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan
YKPN, 2010), hlm.41. 34Sugiyono, Metode Penelitian Kombnasi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal. 12-14.
24
multimetode, bersifat alami dan holistic mengutamakan kualitas,
menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif.35
Ada beberapa pertimbangan sehingga peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif ini, diantaranya :
1) Penelitian ini terkait dengan fenomena yang terkait di dalam
masyarakat sehingga usaha untuk memahami pokok bahasan akan jadi
mudah jika menggunakan pendekatan kualitatif.
2) Karena pokok masalah yang diteliti adalah suatu proses dan interaksi
antara manusia yang satu dengan yang lain secara alami. Maka
penulis menganggap pendekatan ini sesuai dengan penelitian yang
akan dilakukan.
2. Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan ciri penelitian kualitatif dimana peneliti adalah
instrumenkunci, maka kehadiran peneliti mutlak diperlukan.Berkenaan
dengan hal tersebut, peneliti berusaha menciptakan hubungan yang akrab
dengan informan yang menjadi sumber data dalam penelitian ini.
Pelaksanaan penelitian dilakukan secara bertahap yaitu :
(1) Tahapan persiapan, yaitu mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam penelitian ini, seperti mendapatkan rekomendasi
surat izin penelitian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
mataram maupun lembaga terkait lainnya dan mempersiapkan
35Muri, Yusuf, Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif& Penelitian Gabungan, (
Jakarta : ORENADAMEDIA GROUP, 2014), hlm.329
25
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan pada informan serta
menentukan siapa-siapa yang akan dijadikan informan.
(2) Tahap pelaksanaan, yaitu tahapan peneliti terjun langsung ke lokasi
penelitian dan melakukan wawancara dengan informan guna
mendapatkan data yang dibutuhkan.
(3) Tahap penulisan laporan, yaitu tahapan pengelolaan dan analisis data-
data yang diperoleh dari lapangan sesuai dengan ketentuan yang
digunakan dalam penelitian ini.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Nutsafir Gomong Kota
Mataram.Adapun pertimbangan peneliti memilih lokasi ini sebagai objek
penelitian adalah:
1) Tersedianya data yang dibutuhkan oleh peneliti terkait dengan judul.
2) Adanya kesediaan pimpinan dalam memberikan izin dan bekerja
samadalam memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti.
4. Sumber Data
Adapun jenis data yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini
adalah:
1) Data Primer
Data primer merupakan jenis data yang diperoleh dan digali
dari sumber utamanya (sumber asli) baik berupa data kualitatif
26
maupun data kuantitatif.36 Data primer diperoleh dari sumber pertama/
responden yaitu pemilik usaha dan karyawan Nutsafir dimana data/
informasi ini diperoleh melalui pertanyaan dengan menggunakan
metode wawancara, observasi dan angket untuk memperoleh data
secara langsung dari UD. Safir Gomong Kota Mataram.
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan jenis data yang diperoleh dan digali
melalui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian
lapangannya, baik berupa data kualitatif maupun data
kuantitatif.37Dengan menggunakan data sekunder bisa membantu
melengkapi data-data yang tidak dapat ditemukan pada saat
wawancara ataupun observasi.Data sekunder bisa diperoleh melalui
studi kepustakaan seperti penelitian–penelitian terdahulu, buku-buku
yang di jadikan acuan dalam penelitian dan dokumen-dokumen yang
berupa literatur yang ada kaitannya dengan fokus penelitian.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan
dalam upaya memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan
dalam suatu penelitian.38Adapun taknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan
dokumentasi.
36Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi, (jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1999), hlm. 121-122. 37Ibid... 38Cooper Donald R, Metode Penelitian Bisnis, (Jakarta: Erlangga, 1996), hlm. 108.
27
1) Observasi
Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data melalui
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi
dapat dilakuan dengan cara partisipatif dan non partisipatif.Observasi
partisipatif adalah kegiatan mengumpulkan data dimana pengamat
ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Sedangkan
observasi nonpartisipatif adalah pengamat tidak ikut serta dalam
kegiatan, dimana dia hanya berperan mengamati kegiatan.39
Peneliti menggunakan metode observasi non partisipatif
dimana peneliti hanya mengamati berbagai aspek misalnya melihat
kondisi tempat usaha Nutsafir dalam melaksanakan perannya
mengelola makanan dan mencatat informasi sebagaimana yang telah
disaksikan selama kegiatan penelitian berlangsung.
Adapun data yang diperoleh melalui metode observasi, yaitu:
a) Keadaan lokasi penelitian
b) Mengamati siapa-siapa yang menjadi subyek penelitian
2) Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana
pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan
pengumpulan data) dalam pengumpulan data mengajukan suatu
pertanyaan kepada yang diwawancarai.40
39Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), hal. 220. 40Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: ALFABETA, 2014), hlm. 347.
28
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,
percakapan itu dikakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.41Metode
wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara tidak terstruktur,
yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan, peneliti tidak menggunakan wawancara terstruktur supaya
responden bersifat terbuka dan membiarkan responden berbicara
sesuai dengan pengalaman, pengetahuan dan pandangan mereka.
Walaupun begitu, peneliti telah mempersiapkan pertanyaan-
pertanyaan penting yang berkaitan dengan Analisis Strategi
pengembangan bisnis usaha kue kering Nutsafir.
Adapun data yang diperoleh melalui metode wawancara, yaitu:
a) Sejarah berdirinya Nutsafir serta visi, misi Nutsafir
b) Tentang strategi pengembangan bisnis yang digunakan Nutsafir
dalam menjalankan usahanya.
c) Tentang profit yang diperoleh Nutsafir selama beberapa periode.
41Lexy j, Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011), hal.186.
29
3) Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan-catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.42
Peneliti menggunakan metode ini untuk mengumpulkan data
dalam bentuk catatan, buku, jurnal, skripsi atau data tertulis lainnya
yang terkait dengan variabel penelitian.
Data yang diperoleh melalui metode dokumentasi yaitu:
a) Struktur organisasi perusahaan
b) Data penjualan selama beberapa periode
c) Jumlah karyawan yang bekerja pada UD. Nutsafir dan lain-lain
yang berkaitan dengan penelitian
6. Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
bahan-bahan lain, sehingga dapat dengan mudah dipahami dan temuannya
dapat diinformasikan kepada orang lain.43
Dalam melakukan analisis guna memperoleh data yang valid dan
meyakinkan, maka peneliti harus melakukan pengelompokan data,
mengurutkan data dan menarik kesimpulan dari hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi untuk melihat strategi pengembangan bisnis
usaha kue kering Nutsafir Gomong kota Mataram.
42Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik..., hal. 231. 43Sugiyono, Metode Penelitian Kombnasi..., hlm332.
30
Analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
analisis data model Miles dan Huberman. Perlu diketahui bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Aktivitas yan dilakukan dalam analisis ini adalah penggolongan data,
penyajian data dan verifikasi data. Tahap analisis model Miles dan
Huberman mencakup tiga kegiatan sebagai berikut:44
a) Data Reduction(Reduksi Data)
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya apabila
diperlukan.
b) Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Dalam penelitian kuantitatif penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, flowcart dan sejenisnya. Miles dan Huberman dalam
Sugiyono menyatakan yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan
44Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen..., hlm. 404-412
31
untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang terjadi.
Penelitian ini menggunakan penyajian data dengan teks yang
bersifat naratif. Data yang disajikan dalam penelitian ini berbentuk
rangkuman secara deskriptif dan sistematis dari hasil yang diperoleh,
sehingga tema sentral dapat diketahui dengan mudah dan setiap
rangkuman diberikan penjelasan dengan memperhatikan kesesuaian
dengan fokus penelitian.
c) Verification(Verifikasi)
Langkah yang terakhir adalah verifikasi data atau menarik
kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga
tidak, karena masalah dalam rumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan berkembang saat penelitian di
lapangan. Kesimpulan yang diperoleh diharapkan merupakan jawaban
dari fokus penelitian yang dirumuskan dan berupa temuan baru.
7. Keabsahan Data
Untuk membuktikan kesesuaian antara data yang diteliti dengan
kenyataan, maka diperlukan adanya uji sahih data, data yang ada menjadi
benar dalam penelitian ini menggunakan dua langkah yang paling
strategis untuk digunakan.
32
1) Kecukupan Referensi
Referensi yang dimaksud adalah yang mempunyai relevansi
dengan penelitian tentang analisis strategi pengembangan bisnis untuk
meningkatkan profit usaha kue kering Nutsafir Gomong kota
Mataram. Dengan referensi yang cukup ini dipandang sangat perlu
untuk kesempurnaan penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti selalu
berupaya untuk memperbanyak referensi sehingga data atau informasi
yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2) Pembahasan Teman Sejawat
Teknik pemeriksaan atau pembahasan sejawat dimaksudkan
sebagai cara pengecekan data temuan dan mendiskusikan dengan
teman sejawat, sehingga temuan dimaksud memiliki derajat
keabsahan. Teknik ini penulis lakukan dengan cara memaparkan hasil
penelitian dengan cara diskusi dengan rekan sejawat, dosen
pembimbing, atua dengan orang yang ahli yang memiliki pengetahuan
yang memiliki pengetahuan yang sama dengan hal yang dikaji dalam
penelitian ini. Tujuannya untuk memungkinkan peneliti bersifat
terbuka terhadap hasil-hasil dan interpretasinya menerima kritikan-
kritikan dari luar yang berkaitan dengan data-data hasil temuan.
33
H. Sistematika Pembahasan
1. Bagian Awal
Pada bagian awal semua jenis skripsi sama, memuat item seperti;
sampul depan, judul, persetujuan pembimbing, nota dinas pembimbing,
pernyataan keaslian skripsi, pengesahan, motto, persembahan, kata
pengantar, dan daftarisi.
2. Bagian Isi
Pada bagian isi, sistematika laporan dari setiap skripsi secara
umum berbeda bergantung pada jenis penelitiannya. Namun jenis
penelitian yang sedang diteliti saat ini adalah penelitian kualitatif, maka
sistematika penulisannya sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, berisikan pendahuluan yang dijelaskan
tentang konteks penelitian, fokus masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka,
kerangka teori, metode penelitian, sistematika pembahasan.
BAB II Paparan Data dan Temuan Penelitian, bab ini berisi
tentang paparan data dan temuan peneliti di lapangan, berisi uraian
tentang gambaran umum lokasi penelitian, sejarah berdirinya Nutsafir
Gomong Kota Mataram, Visi Misi, Struktur Organisasi.
BAB III Pembahasan, dalam bab ini peneliti membahas tentang
temuan penelitian sebagaimana yang dipaparkan pada bab kedua dan
temuan data di lapangan dan jawaban atas pertanyaan yang disebut
34
dalam rumusan masalah, yaitu strategi pengembangan bisnis usaha kue
kering Nutsafir Gomong kota Mataram.
BAB IV Penutup, pada bagian ini berisi tentang kesimpulan
terhadap data penelitian, saran bagi peneliti berikutnya dan usaha kue
kering Nutsafir Gomong Kota Mataram.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir, setiap skripsi mencantumkan daftar pustaka
dan lampiran-lampiran yang terkait dengan skripsi yang diteliti.
35
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian45
Untuk dapat menggambarkan keadaan UD. Safir peneliti akan
memaparkan keterangan yang bisa menggambarkan secara jelas mengenai
keadaan Nutsafir tersebut. Adapun hal-hal yang dimaksud yaitu:
1. Sejarah Umum UD. Safir Gomong Kota Mataram.
UD.Safir yang lebih dikenal dengan Nutsafir adalah industri rumah
tangga yang bergerak dibidang pengolahan makanan berbahan dasar biji-
bijian hasil pertanian lokal Nusa Tenggara Barat (NTB). UD. Safir berdiri
pada tanggal 11 September 2012 dan sudah mendapat surat izin
mendirikan usaha yang sudah terdaftar di Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Nutsafir merupakan produk kue kering yang terbuat dari berbagai macam
biji-bijian yang diproduksi oleh seorang ibu rumah tangga yang memiliki 3
orang anak, beliau adalah Ibu Sayuk Wibawati seorang perempuan yang
rela menggadaikan sejumlah perhiasannya demi mendapatkan modal
untuk dapat memulai usahanya. Nutsafir memiliki berbagai varian rasa,
diantaranya kacang merah, kacang ijo, kacang mete, kedelai, lebui, jagung,
kopi dan melinjo.
Berkat kerja kerasnya, akhirnya usaha yang dirintisnya tersebut
membuahkan hasil, bahkan sejumlah kesuksesan telah ia raih, seperti
Nutsafir Lombok mendapat penghargaan sebagai juara 3 pada kompetisi
45Ibu Sayuk Wibawati (Pimpinan), Wawancara Mataram tanggal 07 November 2018
Pukul:09.19.
35
36
Blue Band Master Oleh-oleh 2016 tingkat Nasional, sudah mendapat
Sertifikat Halal predikat Halal Award dari lembaga pengkajian pangan,
obat-obatan dan kosmetika (LPPOM MUI), piagam bintang satu
keamanan pangan untuk industri pangan oleh Badan POM RI yang telah
menerapkan prinsip dasar keamanan pangan meliputi higiene pengolahan
pangan: penanganan dan penyimpanan pangan: pengendalian hama,
sanitasi tempat dan peralatan, tidak hanya itu Ibu Sayuk sering diundang
ke sejumlah forum Nasional maupun Internasional untuk membagikan
cerita sukses dibalik usahanya, belum lagi beberapa industri pariwisata di
Lombok telah menggandeng produknya untuk diajak bekerja sama dan
masih banyak prestasi-prestasi yang diperoleh Nutsafir.
2. Visi dan Misi UD. Safir Gomong kota Mataram
a. Visi UD. Safir
“Menjadi perusahaan pengolah biji-bijian yang unggul”
b. Misi UD. Safir
1) Berusaha menciptakan produk yang berbeda dari yang lain.
2) Selalu melakukan aksi yang adaptif dan
3) Menjaga etika bisnis
3. Surat Izin
Dalam hal ini perusahaan UD. Safir menjual produknya sudah
sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. UD. Safir sudah mempunyai
legalitas usaha, seperti surat izin usaha yang sudah terdaftar di Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dengan Nomor perizinan DIPKES P-IRT
37
206527101033915. Sertifikat Halal dari Lembaga Pengkajian Pangan,
Obat-obatandan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI)
dengan Nomor: 27120003600713 dan Keamanan pangan dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM RI) dengan Nomor:
090517.5271.IRTP.021.46
4. Jumlah Karyawan UD. Safir
Untuk saat ini jumlah karyawan yang bekerja pada UD. Safir
adalah sebanyak 21 orang. Berikut adalah nama-nama karyawan yang
bekerja di UD. Safir, yaitu:47
NO NAMA KARYAWAN JABATAN
1 Yuli Manager Keuangan
2 Anik Manager SDM
3 Asdin Manager Logistik
4 Rina Manager Produksi
5 Hani Asisten Logistik
6 Yanti Asisten Produksi
7 Ira Bagian Pemasaran
8 Ning Bagian Pemasaran
9 Irma Produksi
10 Asiah Produksi
11 Sri Produksi
46Mbak Yunita (karyawan), Wawancara Mataram tanggal 15 November 2018 pukul:
10.10. 47Mbak Ika (karyawan), Wawancara Mataram tanggal 15 November 2018 pukul: 09-53.
38
12 Melani Produksi
13 Rukyah Produksi
14 Soleha Produksi
15 Misnatul Produksi
16 Cen-cen Produksi
17 Mariani Produksi
18 Wayan Eka Distribusi
19 Ika Galeri
20 Yunita Galeri
21 Sabrina Galeri
Sumber: karyawan Nutsafir, wawancara tanggal 15 November 2018
5. Variasi Produk
UD. Safir yang merupakan sebuah usaha dagang yang bergerak
dibidang makanan memiliki spesifikasi yaitu menjual kue kering. Kue
kering yang dijual UD. Safir memiliki berbagai varian rasa, diantaranya
kacang merah, kacang ijo, kacang mete, kedelai, kopi, melinjo, lebui dan
jagung yang dibandrol dengan harga yang berbeda-beda tergantung
kemasan yang dipilih, yaitu:48
NO PRODUK PRICE/ HARGA
1 Kemasan boks besar 12 kotak Rp 215.000
2 Kemasan boks besar isi 16 mika Rp 165.000
3 Kemasan boks kecil isi 6 kotak Rp 110.000
48Ibid..,Wawancara Mataram tanggal 15 November 2018
39
4 Kemasan boks kecil isi 8 mika Rp 85.000
5 Kemasan paket isi 4 mika Rp 50.000
6 Kemasan yang isi 1/2kg 1 rasa Rp 50.000
7 Kemasan refil varian 8 rasa Rp 50.000
8 Kemasan kotak Rp 17.500
9 Kemasan mika Rp 10.000
Sumber: karyawan Nutsafir, wawancara tanggal 10 November 2018
1. Struktur Organisasi
Setiap organisasi dapat digambarkan dalam suatu bagan yang
disebut struktur organisasi, dimana struktur organisasi ini sangat penting
terutama dalam menjalankan arus pendelegasian wewenang, tugas dan
tanggung jawab tentang keberhasilan aktivitas perusahaan yang dapat
membantu kelancaran aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan, maka
struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi garis.
Dalam hal ini untuk mempermudah melakukan pengawasan dan
melakukan tugas masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan.
Adapun tugas, tanggungjawab dan wewenang dari struktur
organisasi UD. Safir adalah sebagai berikut:49
a. Pimpinan Perusahaan
1) Merencanakan dan menetapkan kebijakan perusahaan secara
langsung.
2) Mengawasi jalannya perkembangan perusahaan.
49Mbak Asdin ( Manager Logistik), Wawancara Mataram tanggal 09 November 2018
Pukul: 03.24.
40
3) Mengkoordinir dan mengawasi serta mengadakan pembagian tugas
terhadap bawahan.
4) Mengusahakan adanya kerjasama yang baik dengan pihak ekstern
maupun intern
b. Manager Keuangan
Tugas manager keuangan sebagai berikut:
1) Manager keuangan harus bisa mengelola keuangan perusahaan.
2) Mencatat pendapatan dan pengeluaran setiap hari.
3) Mencatat absensi semua karyawan.
4) Mencetak adonan minimal satu adonan dari jam 09:00-13:00.
5) Membantu pengemasan produk hingga jam 17:00.
6) Mencatat hasil jumlah produksidari stok produk.
7) Melayani pembeli dengan baik dan ramah.
Tanggungjawab manager keuangan sebagai berikut:
1) Bertanggungjawab terhadap keuangan perusahaan (keluar
masuknya uang).
2) Bertanggungjawab terhadap laporan keuangan selama satu bulan.
3) Bertanggungjawab terhadap kualitas produk / cek produk sebelum
di pasar.
4) Bertanggungjawab terhadap stok kemasan dan produk.
Wewenang manager keuangan sebagai berikut:
41
1) Berkoordinasi dengan manager logistik, manager pemasaran dan
manager produksi untuk penyediaan hasil produksi diutamakan
yang pesanan.
2) Bekerjasama dengan asisten pemasaran untuk pendistribusian
produk sesuai pesanan.
3) Memberikan teguran kepada karyawan yang tidak mematuhi SOP
(Standar Operasional Perusahaan).
c. Manager Logistik
Posisi manager logistik adalah untuk membantu kerja general
manager dalam menangani penyediaan bahan baku atau keperluan
logistik selama kegiatan berlangsung di perusahaan.
Tugas manager logistik sebagai berikut:
1) Mencatat bahan baku yang masuk dan keluar.
2) Menghubungi asisten logistik jika stok bahan baku habis untuk
dilakukan pembelian.
3) Menyiapkan adonan dan membantu mencetak adonan.
4) Mengemas kue berdasarkan pesanan dan stok produk.
5) Mencatat jumlah adonan produksi dan hasil produksi setiap hari.
6) Menyerahkan laporan hasil produksi kebagian pembukuan.
7) Mencetak adonan minimal satu adonan dari jam 09:00-13:00.
Tanggung jawab manager logistik sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab terhadap pemenuhan bahan baku produksi.
42
2) Bertanggung jawab terhadap kualitas bahan baku (tepung, biji-
bijian, dll) dan adonan.
3) Bersama manager pemasaran bertanggung jawab untuk memenuhi
target produkasi (penyedia bahan baku sesuai pesanan pasar dan
target penjualan).
4) Bertanggung jawab penuh terhadap pengemasan produk.
5) Bertanggung jawab terhadap kebersihan tempat kerja dan alat-alat
produksi.
Wewenang manager logistik sebagai berikut:
1) Berkoordinasi dengan manager produksi untuk penyediaan bahan
baku.
2) Mengawasi karyawan bagian produksi dalam proses mengemas
produk.
3) Menegur karyawan bagian produksi yang tidak sesuai SOP.
d. Manager SDM
Fungsi manager SDM adalah untuk membantu kerja general
manager dalam menangani kedisiplinan karyawan.
Tugas manager SDM sebagai berikut:
1) Manager SDM harus mengerti strategi atau aturan yang bisa
mendisiplinkan karyawan.
2) Mencetak adonan minimal satu adonan dari jam 09:00-13:00.
3) Mencatat pesanan yang masuk.
43
4) Mencatat uang yang masuk dari hasil penjualan langsung dan
penagihan.
5) Menghubungi atau menelpon toko-toko untuk cek stok produk.
6) Bekerjasama dengan manager keuangan untuk mencatat
pendapatan.
Tanggung jawab manager SDM sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab terhadap kedisiplinan karyawan.
2) Bertanggung jawab terhadap sebab turun naiknya hasil produksi.
3) Bertanggung jawab terhadap kualitas produksi/ cek produk
sebelum di pasarkan.
4) Bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan.
5) Bertanggung jawab terhadap kebersihan tempat kerja dan alat-alat
produksi.
Wewenang manager SDM sebagai berikut:
1) Berkoordinasi dengan manager logistik, manager keuangan, dan
manager produksi untuk kedisiplinan karyawan demi terciptanya
kebersamaan.
2) Bekerjasama dengan seluruh karyawan agar tercipta kerukunan.
3) Memberikan teguran kepada karyawan yang tidak mematuhi SOP
(Standar Operasional Perusahaan).
44
e. Manager Produksi
Fungsi manager produksi adalah untuk membantu kerja
general manager dalam menangani proses produksi dari awal hingga
akhir di perusahaan.
Tugas manager produksi sebagai berikut:
1) Menyiapkan kuning telur untuk adonan kue.
2) Menyiapkan peralatan untuk proses pengemasan.
3) Manager produksi harus mengerti tingkat kematangan kue.
4) Mengoven kue hingga selesai dan membantu mencetak adonan.
5) Membantu pengemasan produk.
Tanggung jawab manager produksi sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab terhadap proses produksi.
2) Bertanggung jawab terhadap kualitas kerja karyawan dalam
mengoles kue.
3) Bertanggung jawab terhadap kualitas produksi atau pengovenan.
4) Bertanggung jawab terhadap kebersihan tempat kerja dan alat-alat
produksi.
Wewenang manager produksi sebagai berikut:
1) Berkoordinasi dengan manager logistik untuk penyediaan bahan
baku sesuai target produksi.
2) Berkoordinasi dengan manager keuangan untuk pembelian gas
dan margarine.
3) Memberikan teguran kepada karyawan yang tidak mematuhi SOP.
45
f. Asisten logistik I
Tugas asisten logistik sebagai berikut:
1) Membersihkan loyang mulai jam 08:00 Wita.
2) Mencetak adonan minimal satu adonan dari jam 08:30-13:00.
3) Membantu manager logistik menyiapkan adonan.
4) Membantu pengemasan produk hingga jam 17:00.
5) Membersihkan alat dan tempat produksi.
Tanggung jawan asisten logistik sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab terhadap proses cetak adonan hingga selesai.
2) Bertanggung jawab membantu pengemasan produk.
3) Bertanggung jawab terhadap kualitas adonan (komposisi)
4) Bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang dicetak (tebal
tipis kue).
5) Bertanggung jawab terhadap kebersihan tempat dan alat-alat
produksi.
g. Asisten Produksi
Tugas asisten produksi sebagai berikut:
1) Membersihkan loyang mulai jam 08:00 Wita.
2) Mencetak adonan minimal satu adonan dari jam 08:30-13:00.
3) Membantu manager produksi mengoles adonan yang sudah
dicetak.
4) Membantu pengemasan produk hingga jam 17:00.
5) Membersihkan alat dan tempat produksi.
46
Tanggung jawab asisten produksi sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab terhadap proses cetak adonan hingga selesai.
2) Bertanggung jawab membantu pengemasan produk.
3) Bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang dicetak (tebal
tipis kue).
4) Bertanggung jawab terhadap kebersihan tempat dan alat-alat
produksi.
h. Bagian Produksi
Tugas bagian produksi sebagai berikut:
1) Membersihkan loyang mulai jam 08:00.
2) Mencetak adonan minimal satu adonan dari jam 08:30-13:00.
3) Membantu pengemasan produk hingga jam 17:00.
4) Membersihkan alat dan tempat produksi.
Tanggung jawab bagian produksi sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab terhadap proses cetak adonan hingga selesai.
2) Bertanggung jawab membantu pengemasan produk.
3) Bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang dicetak (tebal
tipis kue).
4) Bertanggung jawab terhadap kebersihan tempat dan alat-alat
produksi.
i. Bagian Distribusi
Tugas bagian distribusi sebagai berikut:
1) Mengantarkan barang kesemua toko sesuai pesenan.
47
2) Menyetor hasil tagihan ke manager keuangan.
3) Membeli bahan baku.
Tanggung jawab bagian distribusi sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab mengantar barang dengan baik, tidak rusak.
2) Bertanggung jawab menagih pembayaran barang.
j. Bagian Galeri
Tugas bagian galeri sebagai berikut:
1) Membersihkan, menata galeri dengan baik.
2) Meyiapkan dan menghitung stok produk di galeri setiap hari.
3) Mengerti dan memahami produk.
4) Menjaga kenyamanan konsumen dengan bersikap ramah.
5) Memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen.
Tanggung jawab bagian galeri sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab terhadap penjualan di galeri hingga selesai.
2) Bertanggung jawab membantu menghitung jumlah hasil produksi
harian.
3) Bertanggung jawab terhadap hasil penjualan dan pengeluaran.
4) Bertanggung jawab terhadap kebersihan galeri.
48
Struktur Organisasi UD. Safir
Jl. Angsoka No. 14 Gomong Kota Mataram
Sumber: dokumentasi, profil UD. Safir dikutip tanggal 9 November 2018
Pimpinan
Bagian Operasional
Manager Logistik
Manager SDM
Manager Keuangan
Manager Produksi
Manager Pemasaran
Asisten Produksi
Asisten Logistik I
Bagian Produksi
Bagian Distribusi
Galeri
49
B. Strategi Yang Diterapkan Usaha Kue Kering Nutsafir Dalam
Mengembangkan Bisnis.
Dalam menghadapi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat saat
ini setiap pelaku bisnis dituntut untuk dapat mengembangkan bisnisnya,
supaya bisnis yang digeluti dapat maju dan berkembang serta sukses.
Pengembangan bisnis dapat diartikan sebagai langkah-langkah dari sejumlah
tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan dan
menambah peluang bisnis.
UD. Safir sudah berdiri selama 6 tahun dari tahun 2012 sampai
sekarang, dilihat dari profit yang diperoleh Nutsafir dari tahun 2012 sampai
2017 yang menunjukan bahwa Nutsafir sudah berkembang sangat pesat.
Selama 1 bulan profit yang diperoleh UD. Safir sekitar 1 jutapada tahun 2012
sedangkan pada tahun 2017 Nutsafir memperoleh profit sebesar 100 juta
setiap bulannyadan bahkan ditahun 2018 sekarang ini profit yang diperoleh
Nutsafir sudah diatas 100 juta setiap bulannya, ini menunjukkan bahwa
Nutsafir setiap tahunnya mengalami peningkatanprofit.Selain profit yang
mengalami peningkatan tenaga kerja juga mengalami peningkatan dari tahun
ketahun, yang awalnya hanya memiliki 5 karyawan, 13 karyawan, 19
karyawan, terus bertambah dan sekarang sudah memiliki 21 karyawan untuk
membantu dalam memproduksi kue kering Nutsafir. Begitupun dengan mitra
kerja kerjasama juga mengalami peningkatan yang begitu pesat yang mulanya
hanya di beberapa toko oleh-oleh disekitaran Mataram dan sekarang sudah
memiliki 51 bahkan lebih mitra kerjasama baik di kota Mataram maupun
50
diluar kota Mataram. Pertumbuhan usaha kue kering Nutsafir juga mengalami
peningkatan dari tahun ketahun walaupun ditahun 2013 sempat mengalami
penurunan tapi tidak membuat Nutsafir patah semangat dalam
mengembangkan bisnisnya.50
Sumber: dokumentasi, profit UD. Safir dikutif tanggal 07 November 2018
50Ibu Sayuk Wibawati (Pemilik) Wawancara Mataram tanggal 7 November 2018 pukul:
09.19.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1 2 3 4 5 6
HISTORIS REVENEW UD. SAFIR TAHUN 2012-2017
80,531
175,769
272,479
383,475
657,844
924,354
22,707
1
2
3
4
5
6TENAGA KERJA
MITRA
AVE GROWTH
26,843
14,647
22,707
31,956
54821
69,371
51
Berkembangnya usaha kue kering Nutsafir ini telah memberi manfaat
yang besar dalam meningkatkan perekonomian bagi masyarakatmelalui
terbukanya lapangan pekerja bagi masyarakat sekitar. Dengan terjalinnya
kerjasama yang baik antara pemilik usaha kue kering Nutsafir dengan para
karyawan akan semakin meningkatkan hasil yang akan dicapai.Usaha kue
kering Nutsafir yang dikelola dapat terus berjalan dan dapat meningkatkan
kualitas dari hasil produksinya dan dapat meningkatkan lapangan pekerjaan
yang semakin banyak bagi masyarakat disekitar.
Adapun strategi dalam mengembangankan bisnis usaha kue kering
Nutsafir Gomong kota Mataram yakni:
1. Strategi Produksi dan Pengolahan Produk (Product)
Produksi merupakan kegiatan manusia untuk menghasilkan barang
dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen.Ketika seorang
produsen akan memproduksi suatu barang/jasa, maka salah satu hal yang
harus dipikirkan yaitu bahan baku, kebersihan tempat kerja dan kebersihan
peralatan yang digunakan. Karena jika bahan baku tersedia dengan baik
maka produksi akan berjalan dengan lancar, begitupun sebaliknya jika
bahan baku tidak disediakan dengan baik maka akan menghambat
jalannya suatu produksi. Dalam proses pembuatan kue kering Nutsafir
sudah tentu harus mengutamakan kualitas produk yang akan dijual.
Begitupun dengan tempat maupun peralatan yang digunakan yang selalu
dijaga kebersihannya oleh para karyawan.
52
Dengan bahan baku yang mudah didapat Nutsafir sekarang mampu
memproduksi dan mengolah hingga 600 bokssetiap harinya, dalam satu
bulan Nutsafir mampu memproduksi 18.000 boks kue kering bahkan lebih
dan dalam satu tahun Nutsafir sudah memproduksi hingga 230.000-
250.000 boks. Awalnya Produk Nutsafir hanya memiliki satu varian rasa,
yaitu rasa kacang hijau dengan alasan rasa kacang hijau sudah cukup
familiar dilidah dan juga bergizi, seiring berjalannya waktu Produk yang
ditawarkan Nutsafir sudah memiliki delapan rasa, yaitu:
Varian Rasa Produk Kue Kering Nutsafir
1 Rasa Kacang Hijau
2 Rasa Kacang Merah
3 Rasa Kacang Mete
4 Rasa Kacang Kedelai
5 Rasa Melinjo
6 Rasa Jagung
7 Rasa Lebui
8 Rasa Kopi
Sumber: wawancara tanggal 07 November 2018
Hal ini juga dibuktikan dari hasil wawancara yang dilakukan
kepada konsumen Nutsafir yang menyatakan kepuasan mereka terhadap
produk kue kering Nutsafir terutama dari segi rasa dan kebersihan yang
diminati oleh konsumen.
Mbak Yani: alasan yang membuat saya membeli kue kering Nutsafir adalah selain rasanya yang enak juga unik mbak, uniknya itu
53
karena bahan yang digunakan dari biji-bijian beda dengan kue kering yang pernah saya coba sebelumnya ditempat lain, kemasan produk yang digunakan juga sangat menarik dengan gambar gadis sasak dan gambar destinasi wisata yang ada dipulau lombok, tempatnya yang nyaman, bersih, rapi dan yang paling utama adalah harganya yang terjangkau.51
2. Strategi Penetapan Harga (Price)
Penetapan harga sebenarnya merupakan masalah yang sangat rumit
dan sulit dalam perusahaan, menentukan harga merupakan salah satu hal
yang paling penting dalam sebuah bisnis, karena harga menentukan profit
yang akan didapat oleh pebisnis itu sendiri.
Seperti yang dipaparkan oleh Ibu Sayuk Wibawati mengenai harga
jual produk kue kering Nutsafir:
Untuk masalah harga Nutsafir tidak mematok harga yang terlalu tinggi pada produknya melainkan secara berkelanjutan disini Nutsafir melakukan proses penjualan secara rutin karena terkadang kalau kita menjual produk dengan harga yang tinggi maka konsumen akan kapok membeli lagi karna harganya yang terlalu tinggi. Bagi perusahaan, strategi penetapan harga yang dilakukan tidak terlalu berlebihan, hanya perlu menyesuaikan dengan rasa dan kualitas produk yang ditawarkan, untuk harga sendiri tidak mematok harga yang terlalu mahal.52
3. Strategi Lokasi dan Distribusi (Place of distribution)
Hal selanjutnya dalam kegiatan bisnis yaitu pendistribusian produk
ke tangan konsumen. Perusahaan dapat memilih untuk mendistribusikan
sendiri produknya atau menggunakan prantara. Pada dasarnya, sebuah
perusahaan dapat memasarkan dan mendistribusikan sendiri produknya
apabila pasaran bersifat lokal, meliputi daerah di sekitar tempat
memproduksi. Selain itu biaya, jenis barang yang dijual serta jumlah
51Mbak Yani (Konsumen), Wawancara Mataram tanggal 07 November 2018 pukul: 09.25.
52Ibu sayuk Wibawati (Pemilik) Wawancara Mataram tanggal 07 November 2018 pukul: 09.19.
54
pelanggan juga merupakan faktor penting lain yang akan menentukan
saluran distribusi dan cara pemasaran.53
Nutsafir melakukan pendistribusian produknya melalui dua saluran
distribusi yaknimenjualnya langsung melalui Galeri Nutsafir yang ada di
Gomong kota Mataram, secara Online melalui Facebook danmenerima
pesanan dari konsumen, misalnya dari toko oleh-oleh, toko dan
supermarket, dan hotel. Dapat dilihat dari mitra kerjasama yang dimiliki
Nutsafir yang menunjukkan bahwa Nutsafir sudah berkembang dalam hal
mendistribusikan produknya ke berbagai daerah yang ada di Indonesia.
Berikut daftar mitra kerjasama Nutsafir, yaitu:
TOKO 0LEH-OLEH
AMELIA 2 SENGGIGI
ANJANI JL ADISUCIPTO AMPENAN
SASAKU 1 DASAN CERMEN
SASAKU 2 SENGGIGI
KOI MAS JL ADISUCIPTO AMPENAN
LEGONG SENGGIGI
PALAM PERDANA JL ADISUCIPTO AMPENAN
PHOENIX MAS ABIANTUBUH
PHOENIX JL ADISUCIPTO
53Widiyono & Mukhaer Pakkanna, Pengantar Bisnis: Respon Terhadap Dinamika
Global, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013). Hal. 146.
55
AMPENAN
CAHAYA OLEH2 BY PASS BANDARA
IMA MULIA SAYANG SAYANG
ADITYA JAYA DEPAN LOMBOK GARDEN
WINDOW SHOPING JL.LANGKO
KHASANAH JL.PANJITILAR
CABANG SAMARINDA: 081254316885
Toko Amplang Usaha Mawar SAMARINDA
Toko Martadinata SAMARINDA
Toko Eleh EKC SAMARINDA
Amplang Afif SAMARINDA
Toko Kampung Amplang SAMARINDA
TOKO & SUPERMARKET
RUBY SWALAYAN JL. PEJANGGIK CAKRA
NIAGA AMPENAN JL ADISUCIPTO AMPENAN
NIAGA CAKRA MAYURA
NIAGA SRIWIJYA JL SRIWIJAYA
GIANT GEGUTU
GIANT PANJITILAAR
HYPERMART EPICENTRUM
INDOMARET INTB & BALI
AMANAH PAGUTAN
56
KUE 3 & 4 JL SWAKARSA
KOPEG BI BANK INDONESIA
HERO MALL MATARAM
WARUNG KITA DPN KEJAKSAAN MTR
SUTRA JL SRIWIJAYA
NASI BALAP PUYUNG JL SRIWIJAYA
RS BIOMEDIKA JL SOEKARNO HATTA
RSUP JL SOEKARNO HATTA
RS RISA JL PEJANGGIK
CABANG BALI : 0811397245
TOKO AGUNG 1 KUTA BALI
TOKO AGUNG 2 KUTA BALI
MOENA KUTA BALI
KOSAYU KUTA BALI
KALIMANTA KUTA BALI
ARJUNA KUTA BALI
TIARA DEWATA KUTA BALI
CENING BAGUS KUTA BALI
HOTEL
SANTIKA HOTEL MATARAM
KILA HOTEL LOMBOK GARDEN
ETCO LOMBOK HOTEL LOMBOK RAYA
KOPERASI MEGA MAKMUR LOMBOK GARDEN
57
AEROWISATA JAKARTA, BANDUNG, Sumber: dokumentasi, dikutip tanggal 09 November 2018.
4. Strategi Promosi (Promotion)
Promosi menjadi hal penting yang harus dilakukan dalam
memperkenalkan suatu produk, karena dengan promosi konsumen dapat
mengetahui produk apa yang dimiliki atau dijual oleh home industri
tersebut. Dalam kegiatan promosi Nutsafir selalu menjadi yang terdepan,
hal ini diungkapkan oleh Ibu Sayuk Wibawati selaku pemilik usaha:
Produk kue kering Nutsafir banyak sekali melakukan promosi melalui koran, acara TV, sepertiTalkshow Inspirasi Bisnis Lombok TV, Talkshow Wirausaha TDA diTVRI, menjadi Narasumber misalnya dalam acara Pegadaian Goes to Campus UIN Mataram,Seminar Nasional Entrepreneur UNRAM dan menjadi sponsor ship, misalnya dalam acara yang diadakan oleh hotel, Dinas, Polda maupun instansi lainnya, Nutsafir menjadi salah satu sponsor dalam acara tersebut. 54
Promosi yang dilakukan Nutsafir juga dapat dilihat dari daftar
Nutsafir menjadi Narasumber dari tahun 2015-2018, seperti yang tertera
dibawah ini:
1 Talkshow Wirausaha TDA di TVRI, 3 Maret 2015
2 BIMTEK Disnakertrans, 16 September 2015
3 BIMTEK DISKOP Prov. NTB di Kab. Lombok Utara, 26 April 2016.
4 Pelatihan Rapid Rural Appraisal Pejabat Bank (Bank Indonesia), Hotel Santika, 24 Mei 2016.
5 Lokakarya Pelaku UMKM Se-Kota Mataram (OJK), 6 Des 2016.
6 Customer Gathering Pegadaian Syariah, Puri Indah Hotel, 30
54Ibu Sayuk Wibawati (pemilik), Wawancara Mataram tanggal 7 November 2018 pukul:
09.19.
58
Des 2016
7 Pemasyarakatan Kewirausahaan ( Kementerian Koperasi dan UKM RI ), Lombok Raya Hotel, 13 Maret 2017
8 UFS ( Unilever Food Solution ), Berbagi Kebahagiaan di Mudik Lebaran 2017, Atria Hotel Malang, 27 April 2017
9 JETRO ( Japan External Trade Organisation) , Aktivasi Kerjasama Pengembangan Ekspor, Golden Palace Hotel,26 Juli 2017
10 Pegadaian Goes to Campus UIN Mataram, Kampus UIN Mataram, 22 Sept 2017
11 Pelatihan Mutu Kemasan Produk UMKM Se-Pulau Sumbawa (DISPERIN PROV.NTB), Grand Madani Hotel, 27 Sept 2017.
12 Seminar Nasional Entrepreneur UNRAM, 4 Okt 2017
13 Sosialisasi Rumah Kreatif BUMN Tumbuh Bersama Membangun UMKM Indonesia Lobar, 2 Okt 2017Pembekalan Pra Purna Bakti Pegawai Bank Indonesia, Hotel Santika, 27 Nov 2017
14 Bimtek UKM Pemula, di Karang Baru, 19 Jan 2018.
15 Pembekalan Pra Purna Bakti PT. PELINDO 2, 14 Februari 2018
16 Pelatihan E-commerce Telkom, 7 Maret 2018
17 Seminar Nasional Pesta Wirausaha TDA, 4 Maret 2018
18 Talkshow Inspirasi Bisnis (Lombok TV), 7 Maret 2018
19 Pelatihan Penciptaan Wirausaha Baru ( DISPAR KLU ), 18 April 2018
20 Peran Serta Dunia Usaha dalam Kegiatan Magang (Kementerian Koperasi dan UKM RI ), 24 April 2018
21 Pelatihan Penciptaan Wirausaha Baru ( DISPAR KLU ), 7 Mei 2018
22 Bimtek Pengolahan Makanan (DISPERIN PROV.NTB), 13 Juni
59
2018
23 Seminar Wartawan Se-Indonesia dan UKM Bank Indonesia, Katamaran Hotel Senggigi, 21 April 2018
24 Goes To Research II IAAS UNRAM, 1 Juni 2018
25 Seminar Pelatihan Kerja dan Diklat Kewirausahaan di Universitas Hamzanwadi, 26 Juli 2018
Sumber: dokumentasi, dikutip tanggal 09 November 2018.
60
BAB III
PEMBAHASAN
A. Anaisis Strategi Pengembangan Bisnis Usaha Kue Kering Nutsafir
Gomong Kota Mataram.
1. Produksi dan Pengolahan Produk.
Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat bagi pelanggan.55
Pada praktik usahanya Nutsafir dari sisi pengolahan produk sudah
mengalami perkembangan dilihat dari variasi produk yang dihasilkan,
yang awalnya memproduksi satu varian rasa, yaitu rasa kacang hijau
yang sudah cukupp familiar dilidah dan juga memiliki nilai gizi yang
tinggi, seiring berjalannya waktu produk yang ditawarkan Nutsafir sudah
memiliki delapan rasa, yaitu rasa kacang hijau, kacang merah, kacang
kedelai, kacang mete, lebui, jagung, kopi dan melinjo dengan kualitas
rasa kue kering yang khas. Dalam pengolahan kue kering Nutsafir selalu
menjaga kebersihan tempat produksi maupun peralatan yang digunakan
yang selalu dijaga kebersihannya oleh para karyawan. Sedangkan dari
sisi produksi Nutsafir juga mengalami perkembangan. Hal ini dibuktikan
dari Nutsafir sekarang sudah mampu memproduksi dan mengolah
hingga 600 boks setiap harinya, dan dalam satu bulan Nutsafir mampu
memproduksi 18.000 boks kue kering dan bahkan dalam satu tahun
Nutsafir bisa memproduksi kue kering hingga 230.000-250.000 boks
55Ririn Tri Ratnasari DKK, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Kasus, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011), hal. 37.
60
61
dengan berbagai varian rasa. Ini menunjukan bahwa Nutsafir sudah
berkembang dari sisi produksi dan pengolahan produk.
2. Penetapan Harga
Harga adalah nilai suatu produk untuk ditukarkan dengan produk
lain atau nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Barang dan
jasa harus ditetapkan harganya sebelum dijual, agar dalam pemasaran tidak
memberikan harga sembarangan atau semau-maunnya.56
Nutsafir dalam menetapkan harga sesuai dengan biaya produksi
yang telah dikeluarkan oleh perusahaan, selain itu perusahaan juga
mempertimbangkan harga yang ada dipasaran sehingga Nutsafir bisa
bersaing dengan produk-produk yang serupa dengan harga yg terjangkau
dan kualitasnya tetap terjaga dari dulu sampai sekarang, karena Nutsafir
mengutamakan higenitas dalam proses produksi, sehingga mendapatkan
Bintang 1 Keamanan Pangan.Nustsafir meyakini dengan harga yang
terjangkau dan kualitas yang tetap terjamin akan mampu bersaing di
pasaran. Selain itu Nutsafir menetapkan harga dari kemasan Nutsafir itu
sendiri, misalnya kemasan mika berbeda harganya dengan kemasan kotak
yang lebih mewah akan berbeda harganya dengan kemasan yang biasa
mengingat biaya produksi untuk kemasannya lebih mahal dari kemasan
biasanya.Tidak ada perbedaan harga berdasarkan rasa kue yang
berdasarkan bahan baku yang berbeda.
56Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Cetakan Ke12,..hal. 169.
62
3. Lokasi dan Distribusi
Lokasi (place) adalah gabungan antara lokasi dan keputusan atas
saluran distribusi (berhubungan dimana lokasi yang strategis dan
bagaimana cara penyampaian jasa pada pelanggan).Lokasi berarti
diamana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi.57Dari sisi
lokasi Nutsafir sudah cukup strategis karena terletak didekat jalan yang
cukup mudah untuk dijangkau oleh para konsumenya. Nutsafir dalam hal
distribusi produk mempunyai dua cara yaitu:
a. Pertama, menjual secara langsung kepada konsumen baik yang
datang ke Galeri Nutsafir secara langsung ataupun berbelanja
melalui media online seperti facebook atau bisa melalui aplikasi
gojek.
b. Kedua, Nutsafir mendistribusikan produknya melalui toko oleh-oleh
yang telah bekerjasama dengan Nutsafir ataupun toko-toko dan
supermarket dan Hotel-hotel yang ada di pulau Lombok maupun di
luar pulau Lombok. Jumlah pesanan yang di distribusikan sesuai
dengan pesanan dari toko oleh-oleh tergantung dari berapa jumlah
yang dibutuhkan dengan varian rasa yang berbeda-beda.
4. Promosi
Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan
yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan
57Widiyono & Mukhaer Pakkanna, Pengantar Bisnis: Respon Terhadap Dinamika
Global, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013). Hal. 146.
63
promosi ialah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan
menyakinkan clon konsumen.58
Ada berbagai macam cara yang dilakukan Nutsafir dalam hal
mempromosikan produknya, diantaranya:
a. Melalui media cetak seperti koran, pemilik Nutsafir seringkali
muncul melalui koran, karena beliau sering menjadi pembicara atau
narasumber, jadi secara tidak langsung pemilik Nutsafir sudah
memperkenalkan produknya kepada para konsumen.
b. Menjadi sebuah sponsor dalam acara-acara besar seperti seminar,
Nutsafir, sering juga menjadi sponsor pada acara-acara besar, salah
satunya seperti menjadi sponsor dalam acara ulang tahun bayangkara
biasanya ada jalan sehat, sepeda santa dan lainnya untuk Nutsafir
acara seperti itu menjadi kesempatan untuk memperkenalkan
produknya sehingga secara tidak langsung dari oleh-oleh yang
diberikan secara gratis atau sebagai hadiah kepada peserta untuk
dicicipi langsung menjadi salah satu strategi promosi agar produk
Nutsafir lebih dikenal.
c. Menjadi narasumber, seperti salah satunya dalam acara talkshow
inspiratif, pemilik Nutsafir diundang untuk menceritakan sejarah
jatuh bangun memulai usaha Nutsafir sampai perkembangannya
hingga sekarang dan agar produk-produknya dikenal baik dikalangan
lokal, nasional maupun internasional.
58Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Cetakan Ke12,..hal. 179.
64
B. Etika Bisnis Islam Dalam Pengembangan Bisnis Usaha Kue Kering
Nutsafir Gomong Kota Mataram
Islam sangat menyukai ummatnya yang melakukan
perniagaan.Bahkan Rasullah SAW pernah mencontohkan bagaimana
menjadi pengusaha yang sukses, yang jujur, dan beriman kepada Allah
SWT.sejak zaman Nabi Muhammad SAW umat Islam telah menggeluti
dunia bisnis dan berhasil banyak diantara para sahabat yang menjadi
pengusaha besardengan berlandaskan ekonomi syariah dan nilai-nilai
keislaman. Pengembangan bisnis sangat diperlukan guna mencapai tujuan
bisnis yang salah satunya adalah keberlangsungan.
Etika bisnis secara Islam merupakan suatu norma atau aturan dalam
melakukan kegiatan usaha yang dipandu sesuai dengan koridor hukum islam
dengan konsekwensi setiap usahanya diimbangi dengan konsep yang
berlandaskan sosialisme.Kunci sukses dalam berbisnis yakni terletak pada
etika yang diterapkan dalam bisnis tersebut.Dalam hal mengolah bisnisnya,
Rasulullah SAW memiliki sifat-sifat yang menjadi suri tauladan bagi para
pebisnis agar bisnis yang dijalankannya tidak menyimpang dari aturan Islam.
Adapun bentuk pengembangan bisnis yang diterapkan oleh Nutsafir
sesuai degan etika bisnis islam, yaitu:
1. Dalam hal memproduksi dan pengolahan produk, usaha kue kering
Nutsafir memperhatikan hal-hal seperti jujur dalam takaran dan
melakukan jual beli yang baik mutunya (halal).
65
a) Jujur (Sidiq)
Sikap jujur yang diterapkan oleh Nutsafir dalam menjalankan
bisninya, yakniJujur dalam takaran, dalam hal ini, seorang pebisnis
dilarang mengurangi timbangan ketika menakar.Mengenai aspek ini,
bahwa kejujuran dalam hal takaran maupun ukuran mutlak harus ada.
Nutsafir sudah menerapkan aspek ini, yaitu dengan tidak mengurangi
takaran/ ukuran dalam setiap kemasan produk kue kering yang
ditawarkan, dalam artian sudah memenuhi pesanan konsumen sesuai
dengan ukuran dan kualitas produk yang ada. Begitu juga bagian
produksi dan pengolahan produk tidak boleh menggunakan bahan-
bahan yang tidak dianjurkan, dapat membahayakan kesehatan
konsumen, merugikan konsumen dan tidak sesuai dengan syariat
Islam.Nutsafir dalam melakukan produksi menggunakan bahan-bahan
berkualitas sehingga produk yang dihasilkan baik dan layak
dikonsumsi oleh masyarakat. Sebagaimana dicontohkan dan
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang selalu menjelaskan
dengan baik kepada pembeli akan kelebihan dan kekurangan produk
yang dijualnya, jika ada cacat atau ketidaksesuaian produk
disampaikan sejujur-jujurnya kepada pelanggan.Seperti yang
tercantum dalam Firman Allah SWT, dalam Al- Qur’an surat Al-
Ahzab (33) Ayat 70-71:
66
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu
kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah
memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu
dosa-dosamu dan barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka
sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”.59
Dari penjelasanAyat Al-Qur’an diatas bahwa kejujuran adalah
kunci utama dalam perniagaan Nabi Muhamad SAW. Kejujuran
adalah cara yang termurah walaupun sulit dan langka ditemukan.
Disini peneliti menemukan adanya kejujuran pada perusahaan Nutsafir,
strategi pengembangan yang dilakukan dengan menjual produk dalam
segala bentuk kekurangan dan kelebihan di ungkapkan secara jelas ke
konsumen dan tanpa adanya kecurangan. Dengan begitu produk akan
terjual dan konsumen mempercayai akan kualitas produk Nutsafir.
b) Menjual barang yang baik mutunya (halal)
Selain kejujuran kehalalan produk juga sangat penting. Dalam
Islam, hal utama yang harus diperhatikan untuk bisnis yang bergerak
dibidang usaha makanan adalah mengenai kehalalan produk. Sebagai
seorang muslim wajib hukumnya menjual makanan yang halal baik mulai
dari modalnya, bahan bakunya, peralatan yang bersih dari najis, hingga
59Q.S Al-Ahzab (33) Ayat 70-71
67
cara pembuatannya harus halal. Begitu juga dengan usaha Nutsafir sudah
menerapkan prinsip kehalalan khusunya pada tahap proses produksi dan
pengolahan dan pada pemilihan bahan bakunyatidak menggunakan
bahan yang tidak diperbolehkan atau bahan yang bisa membahayakan
bagi masyarakat, dibuktian dari kemasan Nutsafir yang sudah tertempel
lebel halal dari Majelis Ulama Indonesia, karena kepercayaan pembeli
kepada usaha ini membuat konsumen datang lagi untuk
membelinya.Seperti yang tercantum dalam Firman Allah SWT, dalam
Al- Qur’an surah Al-Baqarah (2) ayat 168:
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi
baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan, karena Sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu”.60
At-thayyib adalah makanan yang baik dalam konteks syariah
makanan yang memenuhi (kriteria) boleh dari sisi manapun, misalnya
dari bahan bakunya, dari sisi kadar ukurannya, dari sisi tempat atau
asal usulnya, dari sisi kebersihan, dan dari sisi kebaikannya untuk
jangka pendek maupun jangka panjang.
60Q.S Al-Baqarah (2) ayat 168.
68
Dilihat dari sisi bahan baku yang digunakan Nutsafir tidak
memperoleh bahan baku yang haram, dari sisi kadar/ukuran tidak
melampaui batas yang dibutuhkan sedangkan dari sisi perolehan
perusahaan memperoleh dengan cara yang jelas asal-usulnya dan
bahwasanya produk Nutsafir sudah diteliti oleh BPOM yaitu DEPKES
dan telah terdaftar di Majelis Ulama Indonesia.
2. Dalam hal menetapkan harga
Usaha kue kering Nutsafir menetapkan harga dengan transparan,
harga yang tidak transparan bisa mengandung unsur penipuan, untuk itu
menetapkan harga dengan terbuka dan wajar sangat dihormati Islam agar
tidak terjerumus dalam riba.Penetapan harga dari suatu produk akan
sangat mempengaruhi keberhasilan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan.Nutsafir dalam menetapkan harga sudah sesuai etika bisnis
islam dengan tidak menyembunyikan harga yang sebenarnya dan harga
sudah ditempel di masing-masing produk yang dijual dengan mutu dan
kualitas produk yang berkualitas serta terjangkau bagi konsumen.
Riba didalam Islam sangat diharamkan karena terjadinya
penyimpangan, dan kecurangan yang dilakukan pelaku bisnis.Nutsafir
selama ini tidak pernah melakukan penyimpangan atas barang yang
diperjual belikankan terbukti dari semakin banyaknya pesanan dari
konsumen.
69
3. Dalam hal Lokasi dan Distribusi
Mengenai lokasi atau tempat Nutsafir sudah termasuk bersih,
peralatan yang digunakan juga selalu dijaga kebersihannya oleh para
karyawan, karena Nutsafir selalu mengutamakan heginitas. Sedangkan
dalam sisi distribusi Nutsafir selalu mengutamakan keamanan barang yang
akan di distribusikan, kecepatan dan ketepatan waktu serta pelayanan yang
terbaik. dilihat dari Selama usahakue kering Nutsafir berjalan tidak pernah
adacomplaint dari konsumen terhadap barang yang diterima oleh
konsumen, karena Nutsafir sudah menerapkan sifat jujur dalam berdagang
dengan cara selalu menjaga keamanan barang, tepat waktu dan menepati
janji kepada pealnggan.
Selain kebersihan Nutsafir juga menerapkan sikap
bertanggungjawab (amanah) dengan menjaga kualitas dari produk yang
akan didistribusikan ketangan konsumen dan menjaga kepercayaan
konsumen terhadap produk yang akan dikonsumsi. Seperti dalam Firman
Allah SWT dalam surah An-Nisa (4) ayat:58.
Artinya:Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.
70
Dalam mendistribusikan barang kekonsumen Nutsafir selalu
amanah dan bertanggung jawab dengan menjaga kualitas barang serta
yang akan disistribusikan, Nutsafir juga selalu mengutamakan keamanan
barang yang akan di distribusikan, kecepatan dan ketepatan waktu serta
pelayanan yang terbaik. dilihat dari Selama usahakue kering Nutsafir
berjalan tidak pernah adacomplaint dari konsumen terhadap barang yang
diterima oleh konsumen, karena Nutsafir sudah menerapkan sifat jujur
dalam berdagang dengan cara selalu menjaga keamanan barang, tepat
waktu dan menepati janji kepada pealnggan.
4. Dalam hal promosi
Dalam hal mempromosikan produknya Nutsafir tidak menyimpang
dari konteks etika bisnis islam, karena Nutsafir dalam melakukan promosi
sudah menerangkan secara langsung produk yang ditawarka. Adapun
prinsip etika yang diterapkan pada promosi ini ialah prinsip dilarang
menggunakan sumpah, dalam berbisnis sering kali para pelaku bisnis
mengobral sumpah melalui media promosi. Mereka terlalu mudah
menggunakan sumpah untuk meyakinkan pembeli bahwa barang yang
dagangannya benar-benar berkualitas, dengan harapan agar pelanggan
terdorong untuk membelinya. Dalam Islam perbuatan semacam itu tidak
dibenarkan karena akan menghilangkan keberkahan.61 Untuk itulah
Nutsafir dalam hal mempromosikan produknya pada konsumendengan
cara tidak mengobral sumpah, Nutsafir menerangkan secara langsung
61Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Islam…, hlm. 108.
71
mengenai produk yang dijualnya, mulaidari kualitas barang yang
ditawarkan, komposisi, lebel halal, keamanan produk dan sebagainya.
72
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa strategi pengembangan bisnis usaha kue kering
Nutsafir dalam mengembangakan usahanya menggunakan strategi produksi
dan pengolahan produk, yakni dengan melakukan proses produksi yang baik
dan efisien, seperti dengan dibantu bahan baku yang mudah didapat, peralatan
yang memadai, dan proses produksi dan pengolahan yang dilakukan oleh
karyawan-karyawan yang berkompetensehingga mampu memproduksi dan
menjual hingga 600 boks setiap harinya. Penetapan harga dengan cara tidak
mematok harga terlalu tinggi melainkan yang dapat dijangkkau oleh
konsumen, lokasi dan distribusi, yakni dengan mendistribusikannya melalui
penjualan langsung melalui Galeri Nutsafir, melalui media online seperti
facebook dan menerima pemesanan dari konsumen.Promosi, yakni dengan
melakukan promosi melalui koran, acara TV, menjadi narasumber dan
menjadi sponsor ship.
Perspektif etika bisnis islam strategi pengembangan bisnis usaha
kuke kering Nutsafir menerapkan hal-hal seperti: seperti jujur dalam takaran
dan menjual barang yang baik mutunya (halal), menetapkan harga yang
transparan, bertanggung jawab (amanah), dan tidak mengobral sumpah. Hal
tersebut sudah sesuai dengan prinsip-prinsip etika bisnis dalam Islam,
prinsip-prinsp tersebut diajarkan Islam untuk diterapkan dalam dunia
perdagangan agar memperoleh keberkahan pada usaha yang dijalankan.
72
73
B. Saran
1. Kepada pemilik usaha untuk tetap mempertahankan kualitas produksi,
terus berinovasi serta memperluas galeri Nutsafir agar lebih luas dan
banyak memajang kue kering Nutsafir.
2. Bagi karyawan, untuk bisa lebih dekat lagi dengan pelanggan melalui
pelayanan yang baik, tutur kata yang sopan, serta menjaga hubungan baik
dengan para konsumen.
3. Kepada peneliti lain untuk mengembangkan hasil penelitian ini sesuai
dengan disiplin ilmu yang dimiliki oleh masing-masing perguruan tinggi.
74
DAFTAR PUSTAKA
AB Susanto. Manajemen Strategik Komprehensif. Jakarta: Erlangga, 2014.
Andyhardiyanti. Nutsafir Kukis Enak dari Lombok, www.Andyhardiyanti.com/2017/01/nutsafir-lombok/, diambil tanggal 25 April 2018.
Arif Yusuf Hamali. Pemahaman Strategi Bisnis & Kewirausahaan. Jakarta:
Prenadamedia Grup, 2016. Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV.
Alfabeta, 2002. Cooper Donald R. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Erlangga, 1996. Dedy Febry. Definisi Pengembangan, dalam http//www.academia.edu/4832768/
definisi_pengembangan, diakses tanggal 29 Oktober 2018. Eka Candra Seftarini. Nutsafir: dari Satu Menuju Seratus,
http://m.bisnis.com/entrepreneur/read 2017 10 05/265/696190/nutsafir-dari-satu-menuju-seratus, diambil tanggal 25 April 2018.
Freddy Rangkuti. Analisis Swot: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2006. http://infopeluangusaha.org/pengertian-istilah-omset-dan-profit-dalam-bisnis/,
diambil tanggal 22 Mei 2018. Juz’an. “Prospek Pengembangan Usaha Industri Rumah Tangga Kerupuk Terigu
dalam Perspektif Etika Bisnis Islam Studi Kasus di Desa Batu Kuta Kec. Narmada Kab. Lombok Barat”. Skripsi, Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram 2012.
Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana, 2012. Lexy j, Meleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011.
M. Yusanto. Strategic Management Global Most Admired Componies. Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2007.
Muhammad Djakfar. Etika Bisnis Islam: Tataran Teori dan Praktis. Malang: UIN Malang Press, 2008.
75
Muhammad Teguh. Metodologi Penelitian Ekonomi. jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999.
Muhammad. Etika Bisnis Islami. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan
YKPN, 2010. Mulyadi Nitisusastro. Kewirausahaan & Manajemen Usaha Kecil. Bandung:
Alfabeta, 2012. Muri, Yusuf. Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan.
Jakarta : ORENADAMEDIA GROUP, 2014. Muslic. Etika Bisnis Islam. Yogyakarta: Ekonisia, 2007. Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010. Nurhaini. “Pola Pengembangan Marketing Mix dalam Meningkatkan Usaha pada
Lembaga Baitul Maal Wa Al-Tamwil (BMT) Baru Al-Zakah Paok Motong Kec. Masbagik”. Skripsi, Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram 2013.
Risky Mahira. Konsep Laba (profit),
http://riskymahira.blogspot.com/2013/11/konsep-laba-profit.html,diambil tanggal 24 juli 2018.
Rosi Rospita Sari. “Strategi Pengembangan KUBE (Kelompok Usaha Bersama)
Budidaya Pisang Berkah Perspektif Etika Bisnis Islam di Desa Teniga Kec. Tanjung Kab. Lombok Utara”. Skripsi, Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram 2016.
Ririn Tri Ratnasari. Manajemen Pemasaran Jasa. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011. Sri Wahyu Wulandari. Unsur-Unsur dalam mengembangakan usaha, dalam
http://sriwahyuwulandari.blogspot.com/2014/01/unsur-unsur dalam mengembangkan usaha html, diakses tanggal 30 Oktober 2018.
Sugiyono. Metode Penelitian Kombnasi. Bandung: Alfabeta, 2014.
________ . Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, 2014. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2006. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2008.
76
Veithzal Rivai dkk. Islamic Business an economic Ethics. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012.
77
LAMPIRAN
78
PEDOMAN WAWANCARA
Pertanyaan wawancara
1. Pemilik Nutsafir
a) Bagaimana gambaran umum Nutsafir ?
b) Bagaimana strategi pengembangan bisnis yang dilakukan Nutsafir ?
c) Bagaimana strategi pengembangan dalam hal produksi yang dilakukan
Nutsafir?
d) Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan Nutsafir dalam
mengembangkan bisnisnya?
e) Bagaimana strategi pengembangan produk yang dilakukan oleh
Nutsafir?
f) Menurut Ibu apa saja kelebihan yang dimiliki produk kue kering
Nutsafir?
g) Bagaimana strategi dalam menetapkan harga produk kue kering
Nutsafir?
h) Bagaimana cara mendistribusikan produk kue kering Nutsafir?
i) Bagaimana strategi promosi yang dilakukan/ upaya promosi yang
dilakukan Nutsafir untuk memperkenalkan produknya?
j) Bagaimana strategi pengembangan sumber daya manusia yang
dilakukan oleh Nutsafir?
k) Apakan dengan diterapkan setrategi bisnis dapat meningkatkan profit
usaha kue kering Nutsafir?
l) Menurut Ibu, hal apa saja yang menjadi kekuatan yang dimiliki oleh
Nutsafir?
m) Menurut Ibu, hal apa saja yang menjadi kelemahan Nutsafir dalam
menjalankan usahanya?
n) Menurut Ibu, apa saja yang menjadi peluang yang dimilki Nutsafir da
o) Menurut Ibu, hal apa saja yang menjadi ancaman yang dihadapi
Nutsafir dalam menjalankan usahanya?
79
2. Karyawan Nutsafir
a) Bagaimana menurut Ibu, mengenai kebersihan dalam memproduksi
dan pengolahan produk kue kering Nutsafir?
b) Menurut Bapak, bagaimana cara mendistribusikan produk kue kering
Nutsafir?
c) Apakah harga yang diberikan Nutsafir sudah sesuai dengan kualitas
produk yang ditawarka?
d) Bagaimana pelayanan yang diberikan Nutsafir?
82
83
FOTO DOKUMENTASI
Gambar 1. Wawancara dengan pemilik UD. Safir
84
Gambar 2.
Wawancara dengan karyawan Nutsafir
85
Gambar 3.
Galeri Nutsafir
86
87
88
89
90
91
92