analisis swot terhadap produk asuransi mikro...

98
ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO SYARIAH SI BIJAK (STUDI PADA ASOSIASI ASURANSI MIKRO SYARIAH INDONESIA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah ( S.E ) Oleh : RIDHA ADRIANSYAH NIM : 1110046200043 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017

Upload: dinhdat

Post on 14-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI

MIKRO SYARIAH SI BIJAK

(STUDI PADA ASOSIASI ASURANSI MIKRO SYARIAH INDONESIA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah ( S.E )

Oleh :

RIDHA ADRIANSYAH

NIM : 1110046200043

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H / 2017

Page 2: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

i

Page 3: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

ii

Page 4: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

iii

Page 5: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

iv

ABSTRAK

Ridha Adriansyah, NIM 1110046200043. Analisis SWOT Terhadap

Produk Asuransi Mikro Studi Pada Asosiasi Asuransi Mikro Syariah

Indonesia, Skripsi Strata Satu (S1) Konsentrasi Ekonomi Syariah Program

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2016.

Tujuan Penulisan Skripsi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

perkembangan dan pemasaran produk Si Bijak pada Asosiasi Asuransi Syariah

Indonesia, serta menjelaskan sejauh mana kekuatan (Strength), kelemahan

(Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threaths).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis metode kualitatif yang

bersifat analisis deskriptif. Hasil penarikan kesimpulan analisis SWOT produk Si

Bijak adalah sebagain berikut: Kekuatan produk Si Bijak yaitu Dalam hal manfaat

produk Si Bijak menawarkan dua manfaat dalam satu polis asuransi, Sedangkan

kelemahan produk Si Bijak antara lain, dalam mempromosikan masih belum

menyeluruh atau masih kurang. Peluang produk Si Bijak antara lain Melakukan

promosi dan presentasi langsung kepada intansi atau UKM. Sedangkan tantangan

antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk Si Bijak dalam

menghadapi persaingan dengan perusahaan lain yang menawarkan produk yang

sejenis dengan menawarkan klain yang lebih tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

Kata kunci : Analsis SWOT, Asuransi Mikro Syariah, Produk Asuransi Mikro

Syariah “Si Bijak”.

Pembimbing : Ahmad Chairul Hadi, M.A.

Page 6: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahirabbil A’lamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan berkah dan rahmat-Nya kepada penulis, serta shalawat dan

salam kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw, sehingga skripsi yang

berjudul “Analisis SWOT Terhadap Produk Asuransi Mikro Syariah “Si Bijak”

Studi Pada Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia” dapat terselesaikan dengan

sebaik-baiknya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ekonomi Syariah. Penulis menyadari

skripsi ini dapat selesai atas bantuan doa, semangat, cinta dan kasih kepada

banyak pihak yang turut membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan

Terima Kasih saya samaikan kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. M Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak AM Hasan Ali, MA selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 7: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

vi

4. Bapak Dr.Abdurrauf, Lc., MA selaku Sekretaris Program Studi

Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak AM Hasan Ali, MA selaku Dosen Penasehat Akademik yang

memberikan penulis masukan dan arahan dalam menjalankan skripsi

ini.

6. Bapak Ahmad Chairul Hadi, M.A, selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,

ilmu dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Konsentrasi Ekonomi Syariah

tanpa mengurangi rasa hormat yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, yang telah mendidik dan memberikan ilmunya yang sangat

berharga kepada penulis selama di bangku kuliah.

8. Ibu Srikandi Utami, selaku Wakil Ketua Umum Asosiasi Asuransi

Syariah Indonesia yang telah memberikan waktu dan kontribusinya

didalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan

Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Perpustakaaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pinjaman buku

kepada penulis, sehingga dapat membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Page 8: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

vii

10. Kepada kedua orangtuaku serta kakak dan adikku tercinta, Dissa Maya

Savitri dan Syifa Ismalya yang selalu memberikan do‟a, kasih sayang,

pengorbanan, dan nasehat yang begitu besar serta perhatian yang tiada

henti memberi penulis semangat untuk segera menyelesaikan skripsi

ini.

11. Kepada keluarga besar tercinta yang memberikan do‟a, nasehat dan

motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Serta sepupuku yang selalu

menghadirkan tawa untuk menghibur.

12. Kepada Astri Damayanti, terimakasih selalu menemani hari-hariku dan

memberikan senyuman hangatnya yang menghibur. Serta dukungan dan

motivasinya dalam menyelesaikan skripsiku.

13. Untuk pasukan bodreks DPR, Ahmad Arif “Badhil”, Kevin Dea Putra

serta Brian Aderinanda meluangkan waktunya untuk membantu

memberi solusi pada masalah yang aku teliti untuk skripsi. Terimakasih

banyak untuk do‟a, dukungan dan semangat kalian yang membangun

dalam penyelesaian skripsi ini.

14. Untuk teman-teman kelas Asuransi Syariah Angkatan 2010 yang selalu

memberi semangat penulis yaitu, Badhil, Kevin, Brian, Yafie, Riana,

Putra, Asti, Diana, Ilham, Rizky, Koheng, Mufti, Wahyudi, Dwi,

Listya, Desi, Fahmi, Ade, Ari, Iwan, Jhimi, Ria, Anis, Husnul, Aida,

Wenni, Winda serta teman-teman asuransi lain yang selalu memberi

inspirasi dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

viii

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih

atas dukungan dan motivasinya, semoga Allah SWT senantiasa

membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Akhir

kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, Amin ya rabbal „alamin.

Jakarta, 20 Juli 2017

Penulis

Ridha Adriansyah

Page 10: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iii

ABSTRAK ..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 9

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 10

E. Kerangka Teori dan Konseptual .............................................. 11

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Strategi ....................................................................... 15

1. Pengertian Strategi ............................................................ 15

2. Keunggulan Bersaing ........................................................ 21

3. Strategi Bersaing ............................................................... 24

4. Perencanaan Strategis ........................................................ 26

Page 11: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

xiv

B. Analisis SWOT ....................................................................... 28

1. Pengertian ......................................................................... 28

2. Fungsi, Manfaat dan Tujuan Analisis SWOT ................... 29

3. Tujuan Analisis SWOT ..................................................... 30

4. Pendekatan Matriks SWOT Kearns ................................. 31

C. Pendekatan Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) dan

Matriks Strategi Eksternal (EFAS) ........................................ 35

D. Asuransi Mikro Syariah Si Bijak ............................................ 40

1. Pengertian Asuransi Mikro ................................................ 40

2. Produk Asuransi Mikro Si Bijak ........................................ 41

E. Review Penelitian Terdahulu.................................................. 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ............................................................. 48

B. Objek Penelitian ...................................................................... 50

C. Sumber Data ............................................................................ 50

D. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 51

E. Teknik Analisis Data ............................................................... 53

F. Pedoman Penulisan Skripsi ..................................................... 53

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Produk Asuransi Si Bijak .............................. 54

B. Analisis SWOT Asuransi Si Bijak .......................................... 61

x

Page 12: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

xv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................. 74

B. Saran-Saran ............................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 76

LAMPIRAN

xi

Page 13: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kuadran Pearce dan Robinson .................................................... 39

Gambar 4.1 Analisis SWOT Produk Si Bijak ................................................ 76

xii

Page 14: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks SWOT Kearns .................................................................. 32

Tabel 2.2 Kombinasi dan Strategi Matriks SWOT Kearns .......................... 33

Tabel 2.3 Perhitungan skor EFAS ................................................................. 37

Tabel 2.4 Perhitungan skor IFAS .................................................................. 38

xiii

Page 15: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri perasuransian di Indonesia telah meningkat

setiap tahunnya sejalan dengan meningkatnya insurance minded di kalangan

masyarakat yang mulai memahami bahwa asuransi merupakan bagian dari

kegiatan manajemen risiko yang memberikan jaminan dan proteksi terhadap

harta benda serta jiwa seseorang. Pertumbuhan sektor asuransi di Indonesia

terhadap produk domestik bruto (PDB) mengalami peningkatan selama

periode 2008-2012 yakni pada tahun 2008 senilai 2,8% lalu tahun 2009

senilai 3,2%, tahun 2010 senilai 3,7%, tahun 2011 senilai 3,8% tahun 2012

senilai 4,1% dan tahun 2013 senilai 4,4%.1 Namun angka tersebut

proporsinya masuk teralu kecil. Menurut survey keuangan Bank Dunia sekitar

sepertiga atau sekurang-kurangnya 77 Juta penduduk Indonesia tidak

memiliki simpanan dana/tabungan atau apapun perlindungan asuransi untuk

berjaga-jaga jikalau tertimpa musibah yang diantara penyebab utama

masyarakat Indonesia tidak memiliki asuransi adalah 45% tidak punya dana

dan 29% tidak mendapat informasi.2 Berdasarkan angka-angka tersebut diatas

maka pangsa pasar asuransi di Indonesia tentu masih cukup besar.

1 Catatan teknis, Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Asuransi Mikro: Potensi dan

Tantangan di Indonesia. 2014 h., 1. 2 Catatan teknis, Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Asuransi Mikro: Potensi dan

Tantangan di Indonesia. 2014 h., 1.

Page 16: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

2

Kegiatan perasuransian di Indonesia diatur dalam UU no 2 tahun 1992

tentang usaha perasuransian, yang kemudian di jabarkan lebih lanjut dalam

PP No. 73 tahun 1992 tentang penyelenggaraan usaha perasuransian dimana

didalamnya mengatur tentang lembaga yang berkecimpung dibidang

perasuransian. Di Indonesia sendiri sampai dengan bulan September 2015

terdapat lebih dari 137 perusahaan asuransi konvensional yang terdiri dari

perusahaan asuransi jiwa, perusahaan asuransi umum, perusahaan reasuransi,

perusahaan yang menyelenggarakan asuransi wajib serta asuransi sosial,

terdapat pula 52 perusahaan asuransi dan unit usaha yang menyelenggarakan

prinsip syariah, 168 perusahaan pialang asuransi, 28 perusahaan pialang

reasuransi, dan 28 perusahaan penilai kerugian.

Asuransi syariah mengalami kemajuan yang cukup signifikan

khususnya di Indonesia. Nilai asuransi syariah negara Arab mencapai sekitar

US$ 8,9 miliar pada tahun 2014 dari sekitar US$ 7,9 miliar pada tahun 2013.

Data ini disampaikan Ernst&Young dalam Global Takaful Insights 2014 yang

dikutip dari Gulf News, Senin, 30 Mei 2016. Hingga tahun 2011, tidak

kurang dari 65 perusahaan asuransi syariah tersebar di seluruh dunia.

Perkembangan asuransi ini dibilang cukup pesat. Dari asset $550 juta pada

tahun 2000, $193 juta diantaranya berada di Asia Pasifik, meningkat menjadi

$1,7 milyar. Angka ini terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah

asuransi syariah di dunia. Laporan itu memperkirakan, pertumbuhan pasar

asuransi syariah global bisa mencapai 14 persen. Berdasarkan pertumbuhan

Page 17: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

3

pasar asuransi syariah dalam rentang tahun 2013-2016 maka diprediksi

nilainya akan mencapai US$ 20 miliar pada tahun 2017.

Negara Indonesia juga telah mengalami kemajuan pesat dalam bisnis

asuransi syariah, ini dilatarbelakangi dengan adanya dominasi kaum muslim

yang mengenal dan memberikan pengaruh positif terhadap jumlah permintaan

akan asuransi syariah yang meningkat. Dengan mempertimbangkan mayoritas

penduduk Indonesia yang beragama islam dan asuransi yang juga didasarkan

pada prinsip syariah islam, maka pengembangan asuransi syariah dapat

diharapkan menjadi tumpuan untuk mewujudkan keuangan inklusif pada

sektor perekonomian. Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia ditandai

dengan meningkatnya aset perbankan syariah dari Rp. 49,6 triliun pada 2008

menjadi Rp. 223 triliun pada Agustus 2013. Dengan besarnya potensi produk

syariah ini, banyak pula perusahaan asuransi di Indonesia yang menawarkan

produk syariah. Pertumbuhan industri asuransi syariah ditargetkan sebesar

35% per tahun. Bahkan, pertumbuhan premi asuransi syariah tercatat

mencapai 43% di 2013. Ini lebih besar dibandingkan peningkatan pada

asuransi konvensional yang berada di posisi 20%. Oleh karena itu, masa

depan asuransi syariah di Indonesia dipandang masih terbuka lebar.

Pertumbuhan ekonomi yang kuat dikombinasikan dengan naiknya tingkat

tabungan dan berkembangnya perekonomian kelas menengah, merupakan

pertanda baik untuk industri asuransi syariah.

Dalam pengertiannya, asuransi syariah adalah asuransi berdasarkan

prinsip syariah dengan usaha tolong-menolong (ta‟awuni) dan saling

Page 18: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

4

melindungi (takafuli) diantara para peserta melalui pembentukan kumpulan

dana (Dana Tabarru‟) yang dikelola sesuai prinsip syariah untuk menghadapi

risiko tertentu. Prinsip asuransi syariah sendiri tidak jauh berbeda dengan

perbankan syariah, yaitu mengumpulkan dana dari nasabah untuk dikelola

sesuai dengan syariah Islam. Selain itu, sistem pada asuransi syariah juga

menggunakan sistem bagi hasil.

Luasnya pangsa pasar bagi produk asuransi di Indonesia khususnya

yang berbasis syariah bukan berarti tidak ada tantangan dalam memasarkan

produk asuransi. Salah satu tantangan terbesar dari produk asuransi adalah

tingkat kesadaran masyarakat Indonesia berasuransi tergolong sangat rendah

jika dibandingkan dengan kondisi di Negara lain. Penilaian itu terutama jika

dilihat dari sudut pandang tingkat penetrasi industri untuk pasar nasional

nasabah individual. Banyak faktor penyebab terjadinya kondisi demikian

diantaranya faktor utama penyebabnya adalah tingkat kesejahteraan

masyarakat dengan pendapatan per kapita yang masih rendah, ditambah lagi

kapasitas dunia usaha asuransi yang masih tergolong rendah sehingga upaya

melakukan edukasi kepada publik masih terbatas. Padahal, edukasi sebagai

media informasi itulah yang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran

dan pemahaman masyarakat akan pentingnya berasuransi.

Di Indonesia atau Negara lain pada umumnya, masyarakat

berpenghasilan rendah tentunya juga memerlukan perlindungan atas risiko

keuangan yang dihadapi sebagai akibat dari suatu musibah. Seperti

kecelakaan diri, sakit dan bencana alam. Bahkan, masyarakat ini relatif lebih

Page 19: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

5

rentan terhadap dampak yang diakibatkan oleh musibah tersebut.

Ketidaktahuan terhadap kejadian yang akan menimpa dirinya, manusia tidak

akan memastikan bagaimana keadaannya dikemudian hari, kemampuan yang

diberikan manusia hanya sebatas merencanakan (planning) sesuatu yang

belum terjadi serta memproteksi segala sesuatu yang dirasa akan memberi

kerugian dimasa mendatang.3

Beberapa perusahaan asuransi sebenarnya sudah memiliki produk

asuransi syariah dengan premi atau kontribusi yang relatif kecil. Namun,

jumlah dan jenis produk asuransi yang dimaksud masih sangat terbatas.

Selain itu, pemasaran produk asuransi syariah juga mengahadapi berbagi

kendala seperti saluran distribusi yang belum mampu menjangkau sebagian

besar masyarakat berpenghasilan rendah dan tingkat pemahaman masyarakat

atas asuransi syariah masih rendah sehingga masyarakat harus benar-benar

paham pengertian dasar asuransi dan perusahaan asuransi harus paham

keinginan masyarakat terhadap sebuah produk asuransi.

Otoritas Jasa Keuangan mendefinisikan produk asuransi sebagai

program yang tertuang dalam perjanjian antara penanggung dan tertanggung

yang mewajibkan tertanggung membayar sejumlah premi untuk memberikan

penggantian atas risiko kerugian, kerusakan, kematian, atau kehilangan

keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi atas peristiwa yang tak

3 AM Hasan Ali, Asuransi dalam Prespektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analisis, Historis,

Teoritis & Praktis (Jakarta, Kencana, 2004), ed. 1 cet-1. h., 100.

Page 20: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

6

terduga.4 Seorang calon peserta sebagai tertanggung, sebelum memutuskan

untuk melakukan sebuah pembelian, tentunya akan terlebih dahulu

mempertimbangkan untung rugi yang akan ia dapatkan dari sebuah produk.

Pertimbangan untung rugi inilah yang nantinya akan mereka nilai dari sisi

kualitas produk tersebut. Jika produk asuransi tersebut dianggap memiliki

banyak keuntungan dan sesuai dengan harapan mereka, maka tentunya calon

peserta akan memilai bahwa produk tersebut adalah berkualitas. Namun jika

setelah dicermati calon peserta ternyata produk tersebut tidak membawa

banyak keuntungan serta ada kemungkinan produk tersebut tidak sesuai yang

diharapkan, maka akan dapat dipastikan calon peserta akan berpikir bahwa

produk tersebut tidak berkualitas ataupun memiliki kualitas yang rendah.

Sehingga pada akhirnya nanti calon peserta akan lebih memilih untuk tidak

membeli produk tersebut. Namun jika suatu produk dianggap berkualitas atau

pun kualitas produk dianggap baik, maka dapat dipastikan produk asuransi ini

akan diminati calon peserta.

Untuk mengatasi situasi peasuransian di Indonesia beserta kendala-

kendala yang terjadi maka Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan

program pengembangan asuransi mikro syariah sebagai salah satu prioritas

pada tahun 2014. Asuransi mikro syariah itu sendiri adalah asuransi yang

diselenggarakan dengan prinsip syariah dan dapat dijangkau oleh masyarakat

berpenghasilan rendah. Dalam program pengembangan ini, OJK bekerja sama

dengan semua pemangku kepentingan utama untuk menyediakan produk

4 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23/POJK.05/2015Tentang Produk Asuransi Dan

Pemasaran Produk Asuransi Pasal 1 Ayat 1

Page 21: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

7

asuransi mikro syariah dengan premi terjangkau dan manfaat yang optimal,

mendistribusikannya secara efisien, melakukan edukasi kepada masyarakat,

serta menyiapkan peraturan pendukung yang diperlukan. Melalui upaya-

upaya tersebut, asuransi mikro syariah diharapkan dapat berkembang dengan

tetap mengedepankan perlindungan kepada konsumen.5

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia menghadirkan program

asuransi syariah mikro berdasarkan grand desain yang bekerjasama dengan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan perlindungan bagi keluarga

masyarakat miskin (berpenghasilan rendah) atas risiko keuangan yang

menimpa mereka, seperti kematian, kecelakaan, sakit, kehilangan asset atau

ada salah satu keluarganya yang sakit dan jaminan hari tua. Program yang

ditawarkan oleh Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia adalah asuransi mikro

syariah Si Bijak. Melalui Konsorium Asuransi Mikro Syariah (KAMS)

lembaga ini mewujudkan program asuransi mikro bekerjasama dengan

perusahaan atau unit syariah lainnya untuk bergabung, untuk dapat membantu

menyediakan asuransi untuk masyarakat berpenghasilan rendah, yang selama

ini tidak diperhatikan karena dianggap sebagai potret masyarakat yang tidak

mendatangkan keuntungan bagi lembaga.

Adanya perkembangan industri asuransi ini juga telah

menyadarkan pihak asuransi terhadap pentingnya usaha pengembangan

5 “Siaran Pers: Microtakaful Conference dan Pengembangan Asuransi Syariah Mikro di

Indonesia”, Artikel ini diakses dari http://www.ojk.go.id/siaran-pers-microtakaful-conference-dan-

pengembangan-asuransi-syariah-mikro-di-indonesia pada tanggal 02 Februari 2015, pukul 11.30

WIB.

Page 22: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

8

berbagai strategi agar dapat menghadapi persaingan. Oleh sebab itu

diperlukan strategi bersaing yang tepat agar dapat mengetahui keunggulan

dari produk yang dimiliki dan diharapkan mampu menjadikan usahanya tetap

unggul dalam bersaing atau dapat survive ditengah persaingan global. Salah

satu strategi yang banyak disiapkan oleh beberapa pengusaha baik usaha yang

berskala besar atau menengah kebawah adalah strategi dalam sistem

pemasaran. Pesatnya perkembangan usaha dalam industri asuransi juga telah

memaksa setiap perusahaan asuransi untuk dapat menetapkan dan

mengembangkan sistem pemasarannya dengan tujuan untuk menaikkan

tingkat pendapatan preminya dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu,

agar dapat mengetahui sampai sejauh mana perusahaan dapat menarik minat

masyarakat pada produk asuransi syariah serta keunggulan apa saja yang

dimilikinya, maka digunakan suatu analisis yang dapat menilai kinerja

pemasaran produk tersebut dan mengevaluasi sistem berjalan dengan

pertimbangan faktor-faktor pendukung yang salah satunya dapat digunakan

analisis SWOT. Dengan menggunakan analisis SWOT diharapkan bisa

ditentukan faktor kunci sukses yang mungkin dimiliki oleh perusahaan.

Faktor kunci sukses ini sangat penting sekali sebab akan memberi informasi

bagaimana sebenarnya profil keunggulan produk yang diluncurkan oleh

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia

Untuk itu, penulis merasa perlu untuk menganalisis produk mikro

syariah yang diluncurkan oleh Asosiasi Asurani Syariah Indonesia dalam

pengembangan asuransi mikro syariah tersebut dengan merumuskan strategi

Page 23: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

9

dan kebijaksanaan perusahaan dilihat dari lingkungan eksternal dan internal

perusahaan dengan metode analisis SWOT, yaitu analisis terhadap kekuatan

(Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman

(Threats). Bedasarkan fenomena dan teori yang telah diuraikan diatas, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis SWOT

Terhadap Produk Asuransi Mikro Syariah (Studi Asosiasi Asuransi

Syariah Indonesia)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan diatas maka penulis

mengidentifikasi masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Pengenalan produk asuransi mikro syariah

2. Perkembangan produk asuransi mikro syariah Si Bijak.

3. Upaya memanfaatkan peluang agar volume penjualan produk asuransi

mikro syariah Si Bijak meningkat.

4. Mekanisme pemasaran produk asuransi mikro syariah Si Bijak.

5. Strategi yang digunakan produk asuransi mikro syariah Si Bijak dalam

menarik minat masyarakat.

6. Asuransi mikro syariah Si Bijak harus memiliki strategi bersaing yang

berbeda dengan yang dilakukan oleh pesaing.

7. Salah satu alat yang dapat dipakai untuk merumuskan strategi bersaing

pada asuransi mikro syariah Si Bijak adalah dengan Analisis SWOT.

Page 24: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

10

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembatasan masalah merupakan usaha untuk menetapkan batasan-

batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Pembatasan masalah

berguna untuk mengidentifikasikan faktor mana saja yang tidak termasuk

dalam ruang lingkup masalah penelitian.6 Adapun pembatasan masalah dalam

penelitian ini penulis membatasi dengan menggunakan metode analisis

SWOT dan fokus terhadap strategi pemasaran yang diterapkan Asosiasi

Asuransi Syariah Indonesia Dalam meningkatkan jumlah nasabah asuransi

mikro syariah pada produk “Si Bijak”.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka permasalahan

yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apa saja kekuatan dan kelemahan produk asuransi mikro syariah Si Bijak?

2. Apa saja peluang dan ancaman produk asuransi mikro syariah Si Bijak?

3. Bagaimana strategi perusahaan berdasarkan hasil analisis SWOT terhadap

produk asuransi mikro syariah Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan produk asuransi mikro syariah

Si Bijak.

2. Untuk mengetahui peluang dan ancaman produk asuransi mikro syariah Si

Bijak.

6 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara,

2006), h., 23.

Page 25: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

11

3. Untuk mengetahui strategi perusahaan berdasarkan analisis SWOT

terhadap produk asuransi mikro syariah Asosiasi Asuransi Syariah

Indonesia.

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat bagi Kalangan Akademis

Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu informasi dari berbagai

informasi dan sebagai bahan referensi atau kajian pustaka untuk

menambah informasi bagi penelitian selanjutnya atau penelitian lainnya

yang terkait khususnya yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan asuransi

syariah.

2. Manfaat bagi Perusahaan

Riset penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

merumuskan kebijakan guna mengembangkan usaha dan bisnis asuransi

khususnya pada asuransi mikro syariah.

3. Manfaat bagi Penulis

Merupakan apresiasi terhadap teori-teori yang pernah penulis dapatkan

selama menempuh pendidikan dan diharapkan bermanfaat bagi penulis

serta memberikan pengetahuan lebih tentang asuransi syariah khususnya

masalah pemasaran poroduk.

E. Kerangka Teori dan Konseptual

Suatu Perusahaan dapat menggunakan strategi untuk alat mencapai

tujuan. Dalam perkembangan konsep mengenai strategi terus berkembang.

Page 26: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

12

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat berkembang. Tujuan

tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan

meningkatkan keuntungan laba perusahaan. Tujuan ini dapat dicapai apabila

bagian pemasaran melakukan strategi untuk dapat menggunakan

kesempatan atau peluang yang ada dalam perusahaan, sehingga posisi

perusahaan dapat dipertahankan. Tujuan utama perencanaan strategis adalah

agar perusahaan dapat memformulasikan strategis bersaing perusahaan

didasarkan kepada analisis lingkungan eksternal peluang dan ancaman,

sedangkan lingkungan internal yaitu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

perusahaan. Sehinggal perencanaan strategis penting untuk memperoleh

keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan

konsumen. Perencanaan strategis yang berorientasi dengan pasar yaitu

proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar sasaran,

keahlian dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar yang

terus berubah. Tujuan perencanaan strategis yaitu membentuk dan

menyempurnakan bisnis serta produk perusahaan supaya memenuhi sasaran

keuntungan dan pertumbuhan.7

Analisis SWOT merupakan indentifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan

pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategi

7Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis dan Perencanaan, Implementasi

dan Pengendalian, terjemahan susanto, (Jakarta: Edisi 1, Jilid 2. Salemba Empat, 2001), h.,71.

Page 27: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

13

selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan

kebijaksanaan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis

(strategic planer) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan

(kekuataan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi pada saat ini.

Asuransi mikro syariah adalah perlindungan bagi masyarakat

berpenghasilan rendah terhadap risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi

pada mereka, dan kemudian risiko tersebut dapat diminimalisir dengan cara

pembayaran premi. Definisi ini dasarnya sama definisi asuransi biasa namun

asuransi mikro memang memiliki arti yang sangat identik dengan

masyarakat berpenghasilan rendah yang tentu saja bukan pasar yang dituju

oleh asuransi biasa.8

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah membaca dan mengikuti serta mendapatkan

gambaran umum dari penulisan skripsi ini, maka penulis akan menyusun

lima bab uraian, dimana dalam tiap-tiap bab dilengkapi dengan sub-sub bab

masing-masing berisi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Indentifikasi

Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Maanfaat

Penelitian, Kerangka Teori dan Konseptual, dan Sistematika

Penulisan.

8 Rani Triyana, “Analisis Pengaruh Pendapatan Premi dan Klaim Produk Payung Keluarga

Terhadap Underwriting Result Asuransi Mikro Pada PT Allianz Life Indonesia”, (Skripsi S1

Fakultas Asuransi, Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti Jakarta, 2010), h., 19, t.d.

Page 28: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

14

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis akan memaparkan teori-teori yang berkaitan

dengan penelitian, diantaranya tentang teori Konsep Strategi,

Keunggulan Bersaing, Strategi Bersaing, Perencanaan Strategis,

Analisis SWOT dan Produk Asuransi Mikro Syariah serta tinjauan

(review) kajian terdahulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan tentang metode yang digunakan dalam

penelitian, diantaranya adalah pendekatan penelitian, objek

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik

pengolahan data, teknik analisis data dan teknik penulisan.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dipaparkan tentang analisa dan pembahasan

penelitian tentang peran analisis SWOT produk asuransi mikro

syariah, dan strategi bersaing yang diterapkan Asosiasi Asuransi

Syariah Indonesia dalam meningkatkan jumlah peserta

menggunakan analisis SWOT.

BAB V PENUTUP

Pada bab berisikan kesimpulan dari pembahasan yang telah

diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran

yang kiranya bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 29: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Strategi

1. Pengertian Strategi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian

strategi adalah (1) ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa

untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam dan perang damai, (2)

rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.9

Menurut Porter strategi adalah suatu alat yang sangat penting untuk

mencapai keunggulan bersaing sedangkan Hamel dan Pharalad juga

mengatakan strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental

(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, dilakukan berdasarkan sudut

pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa depan.10

Berdasarkan istilah, kata strategi berasal dari kata Yunani strategeia (

stratus = militer ; dan ag = memimpin ), yang artinya seni atau ilmu

untuk menjadi seorang jendral.

Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk

pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-

daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pendapat-

pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah seni atau ilmu

9 Alwi, Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 2007), h., 203.

10M Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2006), h., 4.

Page 30: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

16

tentang perencanaan yang bersifat terus menerus dan meningkat sebagai

alat yang sangat penting untuk mencapai tujuan dalam hal ini tujuan

bisnis.

Stoner, Freeman, dan Gilbert. Jr (2001)11

, mendefinisikan konsep

strategi berdasarkan 2 prespektif yang berbeda yaitu: (1) dari perspektif

apa suatu organisasi ingin dilakukan (intends to do), dan (2) dari

perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does).

Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai

program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan

implementasi misinya. Artinya, bahwa para manajer memainkan peranan

penting yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi

organisasi.

Sedangkan berdasarkan perspektif kedua, strategi didefinisikan

sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya

sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki

strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara

eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat

reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap

lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.

Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan

dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan

kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak

11

Stoner, Freeman, Gilbert.jr, Pengantar Bisnis, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2001), h., 24.

Page 31: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

17

jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif atau

berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang

lain.Pemahaman yang baik mengenai konsep strategis dan konsep-

konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang

disusun. Konsep-konsep tersebut yaitu:

a. Distinctive Competence

Tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan

kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.

b. Competitive Advantage

Kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih

unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

Menurut pendapat Rangkuti, strategi dapat dikelompokkan

berdasarkan 3 (tiga) tipe strategi, yaitu:12

1) Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh

manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro

misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga,

strategi pengembangan produk, strategi akuisisi, strategi

pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.

2) Strategi Investasi

Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi pada

investasi, misalnya, apakah perusahaan ini melakukan strategi

12

M Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, h., 6.

Page 32: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

18

pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar,

strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru

atau strategi diiventasi, dan sebagainya.

3) Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini juga disebut strategi bisnis secara fungsional

karena bisnis ini berorientasi kepada fungsi-fungsi kegiatan

manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau

operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-

strategi yang berhubungan dengan keuangan. Menurut Tjiptono13

di

dalam suatu perusahaan terdapat 3 level strategi, yaitu level

korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level fungsional:

1) Strategi Level Korporasi

Dirumuskan oleh manajemenpuncak yang mengatur kegiatan dan

operasi organisasi yang memiliki lini atau bisnis lebih dari satu.

2) Strategi Level Unit Bisnis

Lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi suatu

bisnis tertentu.

3) Strategi Level Fungsional

Merupakan strategi dalam kerangka fungsi – fungsi manajemen

yang dapat mendukung strategi level unit bisnis.

13

M Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, edisi kedua, (Yogyakarta; Andi, 2004), h., 4.

Page 33: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

19

Di dalam buku Konsep Manajemen Strategis, David menjelaskan

bahwa ada beberapa jenis strategi alternative.14

Berikut ini adalah

jenis – jenis strategi alternative yang dibagi ke dalam 3 kelompok

besar yaitu:

a) Strategi Integrasi

Strategi Integrasi adalah jenis strategi yang memungkinkan

sebuah perusahaan memperoleh kendali atas distributor, pemasok,

dan / atau pesaing. Jenis – jenis integrasi adalah sebagai berikut :

(1) Integrasi ke depan

Integrasi ke depan adalah jenis integrasi yang berkaitan dengan

usaha untuk memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar

atas distributor atau peritel.

(2) Integrasi ke belakang

Integrasi ke belakang adalah jenis integrasi yang mengupayakan

kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan.

(3) Integrasi horizontal

Integrasi horizontal adalah jenis integrasi yang mengupayakan

kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing.

b) Strategi Intensif

Strategi intensif adalah jenis strategi yang mengharuskan adanya

upaya - upaya intensif jika posisi kompetitif sebuah perusahaan

dengan produk yang ada saat ini ingin membaik.

14

M David, Fred R., Manajemen Strategis: Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h., 16.

Page 34: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

20

(1) Penetrasi pasar

Penetrasi pasar adalah jenis strategi yang mengusahakan

peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di

pasar saat ini melalui upaya – upaya pemasaran yang lebih besar.

(2) Pengembangan pasar

Pengembangan pasar adalah jenis strategi yang

memperkenalkan produk atau jasa saat ini ke wilayah geografis

baru.

(3) Pengembangan produk

Pengembangan produk adalah jenis strategi yang

mengupayakan peningkatan penjualan melalui perbaikan produk

ataujasa saat ini atau pengembangan produk atau jasa baru.

c) Strategi Diversifikasi

Strategi diversifikasi adalah suatu jenis strategi dimana

perusahaan menambah produk atau jasa baru untuk membantu

meningkatkan penjualan perusahaan.

(1) Diversifikasi Terkait

Diversifikasi terkait adalah jenis strategi dimana perusahaan

menambah produk atau jasa yang baru namun masih berkaitan

dengan produk atau jasa perusahaan yang lama.

(2) Diversifikasi tak terkait

Page 35: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

21

Diversifikasi tak terkait adalah jenis strategi dimana perusahaan

menambah produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan sama

sekali dengan garis bisnis perusahaan sebelumnya.

d) Strategi Defensif

Strategi Defensif adalah jenis strategi dimana kondisi perusahaan

sedang mengalami penurunan sehingga harus melakukan

restrukturisasi melalui penghematan biaya dan assetuntuk

meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun.

(1) Penciutan

Penciutan adalah strategi dimana dilakukan pengelompokan

ulang (egrouping) melalui pengurangan biaya dan asset untuk

membalik penjualan dan laba yang menurun.

(2) Divestasi

Divestasi adalah strategi dimana dilakukan penjualan suatu

divisi atau bagian dari sebuah organisasi.

(3) Likuidasi

Likuidasi adalah strategi dimana dilakukan penjualan seluruh

asset perusahaan, secara terpisah–pisah, untuk kekayaan

berwujudnya.

2. Keunggulan Bersaing

Tujuan pengembangan strategi dan taktik adalah agar perusahaan

mampu bersaing dalam setiap keadaan, terutama pada saat kondisi

Page 36: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

22

ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan. Untuk itu perusahaan

harus memiliki keunggulan bersaing.

Menurut Kotler (2005),15

pengertian keunggulan bersaing yaitu:

„keunggulan atas pesaing yang didapatkan dengan menyampaikan nilai

pelanggan yang lebih besar, melalui harga yang lebih murah atau dengan

menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai dengan penetapan harga

yang lebih tinggi‟. Perusahaan yang bersaing dalam pasar sasaran yang

sama selalu akan berbeda dalam tujuan dan sumber dayanya. Ada

perusahaan berukuran besar, ada pula yang kecil. Ada yang mempunyai

banyak sumber daya, yang lainnya kesulitan dana.Ada yang sudah lama

berdiri dan mantap, yang lainnya baru dan belum berpengalaman. Ada

yang berusaha keras mencari pertumbuhan pangsa pasar yang cepat, yang

lainnya mencari laba jangka panjang. Selanjutnya perusahaan dapat

menempati posisi bersaing yang berbeda dipasaran.

Selanjutnya Kotler (2005)16

mengklasifikasikan strategi bersaing

berdasarkan pada peran yang dimainkan perusahaan dipasar sasaran,

yaitu:

a. Pemimpin Pasar (Market Leader)

Pemimpin pasar adalah perusahaan yang memiliki keunggulan-

keunggulan dalam pangsa pasar. Perusahaan seperti ini biasanya

menjadi pusat perhatian perusahaan lain yang menantang atau

15

Kotler, Philip,. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. (Jakarta: PT. Indeks Kelompok

Gramedia, 2005) h., 28. 16

Kotler, Philip,. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. h., 2.

Page 37: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

23

memanfaatkan kelemahannya, dan semuanya bersiap untuk

menjatuhkan. Tindakan antisipasi yang harus dilakukan adalah:

1) Mengembangkan jumlah permintaan keseluruhan

2) Menjaga tingkat pangsa pasar yang dikuasaidan

3) Mengembangkan pangsa pasar

b. Penantang Pasar (Market Challenger)

Penantang pasar adalah perusahaan yang menduduki urutan kedua

dalam industri. Sikap yang diambil perusahaan ini adalah menyerang.

Tindakan penyerangan yang mungkin dilakukan adalah:

1) Menyerang pemimpin pasar

2) Menyerang perusahaan regional yang lebih kecil

c. Pengikut Pasar (Market Follower)

Perusahaan ini biasanya hanya mengikuti perkembangan

pemimipin pasar. Strategi umum yangbisa dikembangkan antara lain:

1) Mengikuti dari dekat, dengan kata lain menyamai perusahaan

pemimpin sebanyak mungkin, baik segmen pasar maupun

wilayah bauran pemasaran.

2) Mengikuti dari jauh dengan membuat beberapa diferensiasi,

namun tetap mengikuti pemimpin dalam hal pembentukan pasar.

d. Perelung Pasar (Market Nicher)

Perusahaan yang dikatakan sebagai Market Nicher atau perelung

pasar ialah perusahaan yang memilih untuk bergerak di beberapa

bagian khusus dalam pasar yang tidak menarik minat perusahaan-

Page 38: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

24

perusahaan yang lebih besar. Kelompok ini sering menjadi

perusahaan spesialis dalam pemakai akhir, lini, vertical, konsumen

khusus wilayah geografi, produk atau lini produk, penampilan produk

atau jasa pelayanan.

3. Strategi Bersaing

Menurut Micheal E. Porter yang dikutip dalam buku Bambang

Hariadi, Bambang17

pola umum peta persaingan dalam pasar biasanya

melibatkan lima kekuatan yang masing – masing saling menekan untuk

memperoleh keuntungan yang maksimal. Kekuatan – kekuatan tersebut

berasal dari 5 kekuatan persaingan dalam industri:

a. Ancaman Pendatang Baru (The Threat of New Entrants)

Pendatang baru dalam suatu industri membawa kapasitasi

yang baru, keinginan untuk memperoleh pangsa pasar dan sumber

daya yang substansial. Keseriusan ancaman pendatang baru

tergantung pada hambatan yang ada pada reaksi dari pesaing yang

ada, yang pendatang baru dapat perkirakan. Apabila hambatan untuk

masuk adalah tinggi dan pendatang baru mendapatkan pembalasan

yang tajam dari pesaing yang telah berurat akar, sudah jelas

pendatang baru tersebut tidak mengajukan suatu ancaman masuk

yang serius.

17

Bambang, Hariadi, Strategi Manajemen,(Jakarta: Bayumedia Publishing, 2003) h., 49.

Page 39: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

25

b. Daya Tawar Pelanggan (The Bargaining Power of Costumers)

Pembeli atau pelanggan juga dapat menekan harga menurut

kualitas lebih tinggi atau layanan lebih banyak dan mengadu domba

semua anggota industri. Suatu kelompok pembeli adalah berpengaruh

apabila :

1) Pembeli terkonsentrasi dan pembelian dalam volume besar.

2) Pembeli dengan volume besar khususnya merupakan kekuatan

besar.

3) Produk yang dibeli dari industri adalah standar dan tidak

berdiferensiasi.

4) Pembeli memperoleh laba yang rendah, yang menciptakan

insentif yang besar untuk mengurangi biaya pembelian.

5) Mutu produk pembeli sangat besar dipengaruhi oleh produk

industri, pembeli pada umumnya kurang sensitive harga.

6) Produk industri tidak menghemat uang pembeli.

7) Pembeli menempatkan suatu ancaman yang dapat dipercaya

melakukan integrasi ke hulu untuk membuat produk industri.

c. Daya Tawar Pemasok (The Bargaining Power of Suppliers)

Pemasok dapat mempergunakan kekuatan daya tawar untuk

peserta dalam industry dengan meningkatkan harga atau mengurangi

mutu barang atau jasa yang dibeli. Dengan demikian, pemasok yang

berpengaruh dapat menekan ke mampu labaan suatu industri yang

tidak dapat menutup kenaikan biaya melalui harga jualnya.

Page 40: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

26

d. Ancaman Produk atau Jasa Subtitusi (The Threat of Substitutes

Products or Services)

Produk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat

dengan produk dari industri lain yang dapat menjadi alternative bagi

konsumen untuk memilih. Suatu produk dapat menjadi substitusi atau

pengganti bagi produk lain jika konsumen menganggap produk -

produk tersebut mempunyai fungsi yang serupa. Tekanan persaingan

dari produk substitusi akan mendorong suatu perusahaan

menjalankan strategi guna meyakinkan pelanggan bahwa produk

mereka berbeda daripada produk substitusi dengan melalui berbagai

bentuk strategi diferensiasi seperti harga yang bersaing, kualitas yang

berbeda, pelayanan yang lebih baik, dan kinerja yang lebih sesuai

dengan keinginan konsumen atau kombinasi.

e. Persaingan Diantara Kontestan Yang Ada (The Jockeying Among

Current Contestants or Rivalry Among Existing Firms)

Persaingan diantara pesaing yang ada dengan mengambil

bentuk yang sama dalam memperebutkan posisi dengan

menggunakan strategi - strategi seperti, kompetisi harga, pengenalan

produk, dan persaingan advertensi.

4. Perencanaan Strategis

Perencanaan merupakan sekelompok usaha yang dinilai efektif.

Dimana orang harus mengetahui tentang pencapaian sesuatu sesuai

Page 41: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

27

dengan yang diharapkan. Perencanaan strategis merupakan pekerjaan

merencanakan strategi untuk menuntun seluruh tindakan perusahaan,

proses manajerial untuk membangun dan menjaga kesesuaian antara

sumber daya organisasi dan peluang-peluang pasarnya.

Kotler18

menyatakan bahwa perencanaan strategis yang berorientasi

pasar adalah ”Proses Manajerial untuk mengembangkan dan menjaga

agar tujuan, keahlian, dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang

pasar yang terus berubah”. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk

membentuk dan menyempurnakan usaha dan produk perusahaan

sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan. Perencanaan strategis

memberikan kerangka kerja bagi kegiatan perusahaan yang dapat

meningkatkan ketanggapan dan berfungsinya perusahaan. Perencanaan

strategis membantu manajer mengembangkan konsep yang jelas

mengenai perusahaan. Selain itu, perencanaan strategis memungkinkan

perusahaan mempersiapkan diri menghadapi lingkungan kegiatan yang

cepat berubah. Keunggulan penting lainnya dari perencanaan strategis

adalah membantu para manajer melihat adanya peluang yang

mengandung resiko dan peluang yang aman dan memilih antara salah

satu peluang-peluang yang ada. Perencanaan strategis juga mengurangi

kemungkinan kesalahan dan kejutan yang tidak menyenangkan, karena

penelitian yang seksama telah dilakukan terhadap sasaran, tujuan, dan

strategis.

18

Kotler, Philip,. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2, h., 49.

Page 42: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

28

B. Analisis SWOT

1. Pengertian

Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan

pada asumsi bahwa suatu strategi yang efetif akan memaksimalkan

kekuatan (Strengths), dan peluang (Opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness), dan ancaman

(Threats)19

. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan

dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijaksanaan

perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (Strategic Planer)

harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini.

Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT

sendiri membandingkan antara faktor ekternal dan faktor internal.

Analisis ekternal akan memberikan gambaran tentang peluang dan

ancaman (OT) sendangkan analisis lingkungan internal akan memberikan

tentang keunggulan dan kelemahan (SW) dari perusahaan.20

19

Pearce dan Robinson, Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi dan Pengendalian,

(Jakarta: Binarupa Aksara, 1997), h., 229. 20

Setiawan Hari Purnomo, Manajemen Strategi: Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1996), h. 21.

Page 43: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

29

2. Fungsi, Manfaat, dan Tujuan Analisis SWOT

a. Fungsi Analisis SWOT

Secara umum analisis SWOT sudah dikenal oleh sebagian besar tim

teknis penyususnan corporate plan. Sebagian dari pekerjaan perencanaan

strategi terfokus kepada apakah perusahaan mempunyai sumberdaya dan

kapabilitas yang memadai untuk menjalankan misinya dan mewujudkan

visinya. Pengenalan akan kekuatan yang dimiliki akan membantu

perusahaan untuk tetap menaruh perhatian dan melihat peluang-peluang

baru, sedangkan penilaian yang jujur terhadap kelemahan-kelemahan

yang ada akan memberikan bobot realism pada rencana-rencana yang

akan dibuat perusahaan, jadi fungsi analisis SWOT adalah menganalisis

mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta

analisa mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang

dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal perusahaan.

b. Manfaat Analisis SWOT

Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan

dalam bisnis apa perusahaan beroperasi, dan arah mana perusahaan

menuju ke masa depan seerta ukuran apa saja yang digunakan untuk

menilai keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan misinya

dan mewujudkan visinya dari hasil analisis akan memetakan posisi

perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi

umum yang sesuai, serta dijadikan dasar menetapkan sasaran-sasaran

Page 44: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

30

perusahaan selama 3-5 tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan dan

harapan dari para stakeholder.

3. Tujuan Analisis SWOT

Tujuan utama analisis SWOT adalah mengindentifikasi strategi

perusahaan secara keseluruhan. Hampir setiap perusahaan maupun

pengamat bisnis dalam pendekatannya banyak menggunakan analisis

SWOT. Kecenderungan ini tampaknya akan terus semakin meningkat,

terutama dalam era perdagangan bebas abad 21, yang mana satu sama

yang lain saling berhubungan dan saling tergantung. Penggunaan analisis

SWOT ini sebenernya telah muncul sejak ribuan tahun yang lalu dari

bentuknya yang paling sederhana, yaitu dalam rangkaian menyusun

strategi untuk mengalahkan musuh dalam pertempuran.21

Dalam perkembangannya saat ini analisis SWOT, tidak hanya

dipakai untuk menyusun strategi di medan pertempuran, melainkan

banyak dipakai dalam penyusunan perencanaan bisnis (Strategic

Business Planning) yang bertujuan untuk menyusun strategi-strategi

jangka panjang sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat dicapai

dengan jelas dan dapat segera diambil keputusann berikut semua

perubahannya dalam menghadapi pesaing.22

21

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis, h., 10. 22

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis, h., 11.

Page 45: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

31

4. Pendekatan Matrik SWOT Kearns

Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan

antara S dan W serta O dan T. kondisi berpasangan ini terjadi karena

diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang

tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada

ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength

(S) harus selalu memiliki pasangan Weakness (W) dan setiap satu

rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan Threath (T).

Pada model Matrik SWOT Kearns ini menampilkan delapan

kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak matrik eksternal (peluang dan

ancaman), sedangkan kotak sebelah kiri adalah faktor internal (kekuatan

dan kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis

yang timbul sebagai titik hasil pertemuan antara faktor-faktor eksternal

dan internal. Pada langkah ini, komponen-komponen faktor SWOT

perusahaan yang telah didapatkan dimasukan kedalam kotak yang

tersedia. Berikut adalah penjabaran dari interaksi matrik SWOT yang

dikembangkan oleh Kearns pada table dibawah ini:

Page 46: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

32

Tabel 2.1

Matriks SWOT Kearns

EFAS

IFAS

PELUANG

(OPPORTUNITY)

ANCAMAN

(THREATS)

KEKUATAN

(STRENGTH)

(SO)

Keunggulan Komparatif

(Comparative Advantage)

A

(ST)

Mobilisasi

(Mobilization)

B

KELEMAHAN

(WEAKNESS)

(WO)

Divestasi/Investasi

(Divestement/Investement)

C

(WT)

Kendala

Kerusakan/Mengendalikan

Kerugian

(Damage Control)

D

1) Strategi SO (Strength-Opportunity) dibuat berdasarkan jalan pikiran

perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut

dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2) Strategi ST (Strenght-Threats) adalah strategi dalam menggunakan

kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari atau mengurangi

pengaruh dari ancaman eksternal.

Page 47: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

33

3) Strategi WO (Weakness-Opportunity) diterapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan

yang ada.

4) Strategi WT (Weakness-Threats) didasarkan pada kegiatan yang bersifat

definitive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman.

Tabel 2.2

Kombinasi dan Strategi Matrik SWOT Kearns

EFAS

IFAS

PELUANG

(OPPORTUNITY)

Tentukan 5-10 faktor-faktor

peluang eksternal

ANCAMAN

(THREATS)

Tentukan 5-10 faktor-faktor

ancaman eksternal

KEKUATAN

(STRENGTH)

Tentukan 5-10 faktor-

faktor kekuatan internal

(SO)

Keunggulan Komparatif

(Comparative Advantage)

A

(ST)

Mobilisasi

(Mobilization)

B

KELEMAHAN

(WEAKNESS)

Tentukan 5-10 faktor-

faktor kelemahan internal

(WO)

Divestasi/Investasi

(Divestement/Investement)

C

(WT)

Kendala

Kerusakan/Mengendalikan

Kerugian

(Damage Control)

D

Page 48: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

34

1) Sel A Comparative Advantage (Keunggulan Komparatif) yaitu

pertemuan antara dua elemen kekuatan dan peluang sehingga jangan

sampai peluang tersebut hilang begitu saja, namun sebaliknya perusahaan

harus segera memperkuat dengan berbagai perencanaan yang mampu

mendukungnya. Pada sel ini member kemungkinan bagi perusahaan

untuk berkembang lebih cepat, namun harus senantiasa waspada dengan

perubahan yang tidak menentu dalam lingkungan perusahaan.

2) Sel B Mobilization (Mobilisasi) yaitu pertemuan antara elemen kekuatan

dan ancaman dari luar perusahaan yang diidentifikasi dengan kekuatan.

Pada sel ini yang harus dilakukan oleh perusahaan yaitu memobilisasikan

sumberdaya yang berasal dari kekuatan perusahaan untuk memperlunak

ancaman. Bahkan ancaman diubah menjadi peluang.

3) Sel C Divestement/Investment (Divestasi/Investasi) yaitu pertemuan

antara kelemahan dan peluang. Pada sel C ini peluang yang tersedia

sangat meyakinkan, namun perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk

menggarapnya. Kalau dipaksakan dapat memerlukan biaya yang cukup

besar sehingga akan merugikan perusahaan.

4) Sel D Damage Control (Kerusakan/mengendalikan kerugian) yaitu

pertemuan antara elemen kelemahan dan ancaman. Pada sel ini termasuk

posisi yang paling lemah, karena merupakan dua titik pertemuan yang

kurang bagus. Apabila adanyakeputusan yang salah akan membawa

bencana bagi perusahaan. Strategi yang digunakan adalah meminimalkan

Page 49: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

35

kerugian dan mengontrol kerugian sehingga tidak menjadi lebih parah

dari yang diperkirakan.

C. Pendekatan Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Matriks Faktor

Strategi Eksternal (EFAS)

Dalam pendekatan ini merupakan kuantitatif yang berarti data yang

digunakan menggunakan angka-angka yang diambil dari data elemen SWOT

kualitatif. Analisis ini menggunakan penghitungan kuantitatif matrik SWOT

Kearns dan analisis SWOT dari Pearce dan Robinson. Kegunaan matrik

kuantitatif ini adalah agar dapat diketahui secara langsung posisi perusahaan

yang sebenarnya. Perhitungan ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu:

1) Tentukan faktor-faktor penting dari lingkungan eksternal yang menjadi

peluang (Opportunities) maupun ancaman (Threats) bagi perusahaan

untuk matriks EFAS, sedangkan untuk matrik IFAS tentukan faktor-faktor

penting dari lingkungan internal yang menjadi kekuatan (Strength)

maupun kelemahan (Weakness) bagi perusahaan.

2) Beri bobot masing-masing faktor tersebut. Dalam menentukan point bobot

menggunakan perbandingan kekuatan berdasarkan skala prioritas

kepentingan, misalnya Sistem dan prosedur yang relative cepat mendapat

nilai tertinggi (bobot : 0,20). Bobot berkisar antara nol (0) sampai dengan

satu (1), artinya dari semua kekuatan yang mendukung system dan

prosedur yang relative cepat mendapat point 20 dari point 100 atau angkan

nol menunjukan makna tidak penting, dan angka 1 menunjukkan angka

Page 50: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

36

sangat penting, total bobot tidak boleh lebih dari 1 dari keseluruhan Faktor

Strategi Internal maupun keseluruhan Faktor Eksternal. Point bobot

penilaian menggunakan skala ordinal yaitu dengan menggunakan urutan

paling rendah mulai dari (0) sebagai berikut:

0,00 diartikan = tidak penting

> 0,00 – 0,05 diartikan = cukup penting

> 0,05 – 0,10 diartikan = penting

> 0,10 – 0,15 diartikan = sangat penting

>0,15 diartikan = amat sangat penting

Peringkat (skor) terkait dengan daya ungkit terhadap situasi dan

kondisi yang lebih luas dibandingkan dengan bobot yang terbatas pada

penting tidaknya diantara faktor. Peringkat yang digunakan adalah sebagai

berikut:

5 : sangat berpengaruh

4 : berpengaruh

3 : cukup berpengaruh

2 : tidak berpengaruh

1 : sangat tidak berpengaruh

3) Melakukan penghitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah

total perkalian skor dan bobor (c = a x b) pada setiap elemen faktor S-W-

O-T. untuk mempermudah penilaian dan penghitungan EFAS maupun

IFAS.

Page 51: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

37

4) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d = S –

W) dan faktor O dengan T (e = O – T). perolehan angka d = x selanjutnya

menjadi nilai atau titik pada sumbu X. begitu juga dengan angka e = Y

selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y.

5) Mencari posisi organisasi yang ditunjukan oleh sumbu titik (x,y) pada

kuadran SWOT.

Pada perhitungan satu dan dua dapat digambarkan pada table 2.3 dan 2.4

yaitu table scoring hasil analisis internal dan eksternal

Tabel 2.3

Perhitungan skor EFAS

No PELUANG

(OPPORTUNITY)

Skor

a

Bobot

b

Total

c = (a x b)

1 5 – 10 kekuatan eksternal

2 Dst

Total Peluang

No ANCAMAN (THREATH) Skor

a

Bobot

b

Total

c = (a x b)

1 5 – 10 kelemahan eksternal

2 Dst

Total Ancaman

Selisih total peluang – total ancaman = O – T = y

Page 52: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

38

Tabel 2.4

Perhitungan Skor IFAS

No KEKUATAN

(STRENGTH)

Skor

a

Bobot

b

Total

c = (a x b)

1 5 – 10 kekuatan internal

2 Dst

Total Kekuatan

No KELEMAHAN

(WEAKNESS)

Skor

a

Bobot

b

Total

c = (a x b)

1 5 – 10 kelemahan internal

2 Dst

Total Kelemahan

Selisih total kekuatan – total kelemahan = S – W = x

Keterangan dan penjelasan dari penjabaran SWOT Pearce dan Robinson

memberikan empat kemungkinana posisi yang ditempati oleh suatu

perusahaan. Yaitu23

:

23

Pearce dan Robinson, Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, h.

234.

Page 53: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

39

Strength

Opportunity

O

(-,+) Stabilisasi (+,+) Pertumbuhan

Kuadran III Kuadran I

Weakness

Kuadran IV Kuadran II

(-,-) Strategi Survival T (+,-) Strategi Diversifikasi

Threath

Gambar 2.1 Kuadran Pearce dan Robinson24

Kuadran I

a. Situasi yang paling disukai perusahaan.

b. Perusahaan menghadapi beberapa peluang dan lingkungan banyak kekuatan

yang mendorong dimanfaatkannya peluang-peluang tersebut.

c. Situasi ini menyarankan strategi yang berorientasi pada pertumbuhan

(Growth-Oriented Strategy) untuk memanfaatkan situasi yang menguntungkan

ini.

Kuadran II

a. Perusahaan dengan kekuatan-kekuatan tertentu menghadapi lingkungan yang

tidak menguntungkan

24

Pearce dan Robinson, Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, h.

232.

S W

Page 54: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

40

b. Perusahaan pada posisi seperti ini dapat memanfaatkan kekuatan yang ada

untuk memanfaatkan peluang-peluang jangka panjang diproduk-pasar yang

lain.

c. Situasi ini menyarankan strategi diversifikasi melalui produk atau pasar.

Kuadran III

a. Menghadapi peluang pasar yang impresif tetapi dikendalai oleh kelemahan-

kelemahan intern.

b. Fokus strategi bagi perusahaan seperti ini adalah meniadakan kelemahan

intern agar dapat lebih efektif dalam memanfaatkan peluang pasar.

Kuadran IV

a. Merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan

b. Perusahaan menghadapi ancaman lingkungan yang besar, sementara posisinya

relative lemah.

c. Situasi ini jelas menuntut strategi yang mengurangi atau membenahi

keterlibatan dalam produk atau pasar, strategi yang diambil Defensif yg

artinya untuk menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal

agar tidak semakin terperosok lebih dalam.

D. Asuransi Mikro Syariah “Si Bijak”

1. Pengertian Asuransi Mikro

Asuransi Mikro syariah adalah perlindungan bagi masyarakat

berpenghasilan rendah terhadap risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi

pada mereka, dan kemudian risiko tersebut dapat dihindari dengan cara

Page 55: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

41

pembayaran premi. Definisi ini dasarnya sama definisi asuransi biasa

namum asuransi mikro memang memili arti yang sangat identik dengan

masyarakat berpenghasilan rendah yang tentu saja bukan pasar yang

dituju oleh asuransi biasa.25

Microinsurance adalah perlindungan bagi

keluarga masyarakat miskin atas risiko keuangan yang menimpa mereka,

seperti kematian, sakit, kehilangan asset dan hari tua. Asuransi Mikro

Syariah atau Mikro adalah skema perlindungan terhadap masyarakat

berpenghasilan rendah. Banyak dari produk-produk takaful yang dapat

ditawarkan ke masyarakat miskin dengan beberapa modifikasi

(perubahan), seperti jumlah saldo takaful yang kecil (minimum), durasi

yang singkat, kontribusi yang rendah (premi), dan metode biaya yang

rendah terhadap pembayaran untuk memastikan kelancaran alur keluar

masuk dana takaful.

Definisi mikro suatu produk asuransi syariah yang di desain agar

tepat untuk masyarakat berpenghasilan rendah dalam kaitannya dengan

biaya yang terjangkau, syarat-syarat, jumlah jaminan (cover asuransi),

dan mekasnisme pelayanan.26

2. Produk Asuransi Mikro Syariah “Si Bijak”

Masyarakat berpenghasilan rendah selama ini hidupnya seolah

termajinalkan di negeri ini. Padahal, seperti juga masyarakat dari

golongan kaya, maupun dari golongan menengah, masyarakat

25

Rani Triyana, “Analisis Pengaruh Pendapatan Premi dan Klaim Produk Payung Keluarga

Terhadap Underwriting Result Asuransi Mikro Pada PT Allianz Life Indonesia,” (Skripsi S1

Fakultas Asuransi, Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti Jakarta, 2010), h., 19. t.d. 26

Sirag Elhadi, MicroTakaful Opportunities and nedd Egyptian Experience, (Egypt:

Solidarity Family Takaful Egypt), h., 11.

Page 56: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

42

berpenghasilan rendah juga sangat membutuhkan perlidungan bagi

kelangsungan hidupnya. Namun realitanya, sebagian besar masyarakat

kita di tanah air yang berpenghasilan rendah sama sekali belum tersentuh

perlindungan asuransi. Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI)

sangat konsen dengan hal tersebut. Guna mendukung program

perlindungan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di tanah air, maka

asosiasi ini meluncurkan produk bersama asuransi mikro syariah yaitu „si

Bijak‟. Produk asuransi syariah AASI ini juga sebagai wujud komitmen

dari AASI guna mendukung program Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

yang berencana untuk fokus pada pengembangan asuransi mikro,

termasuk pengembangan mikro syariah di tanah air.

Produk bersama asuransi mikro syariah Si Bijak yang diluncurkan

AASI bersama OJK di akhir September 2014 ini, merupakan produk

gabungan antara produk asuransi jiwa syariah dan asuransi umum syariah

yang juga mendapat endorsement dari OJK. Dengan kontribusi yang

sangat terjangkau dan manfaat yang cukup memadai, diharapkan produk

ini mampu menjawab kebutuhan seluruh lapisan masyarakat akan

perlindungan dan santunan yang diperlukan dalam menjalankan

kelangsungan hidup dan usahanya.

Feature yang ditawarkan didalam produk bersama asuransi mikro

syariah si Bijak ini meliputi santunan meninggal dunia karena sakit atau

kecelakaan diri, santunan biaya pemakaman dan santunan akibat usaha

yang terhenti disebabkan risiko-risiko kebakaran, kehilangan atau

Page 57: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

43

bencana alam. Asuransi mikro syariah si Bijak dengan Premi maksimal

Rp 50.000 ini, akan menyasar masyarakat Indonesia yang berpenghasilan

maksimal Rp 2,5 juta per bulan.

Hasil survei yang dilakukan AASI, masyarakat dengan membayar

premi maksimum Rp 50 ribu per bulan, maka tidak terlalu memberatkan

bagi mereka,” Penjualan produk bersama asuransi mikro syariah si Bijak

ini dilakukan secara bersama-sama melalui Konsorsium Asuransi Mikro

Syariah (KAMS) yang terdiri dari 28 perusahaan atau unit usaha syariah

(UUS). Konsorsium besar ini terdiri dari anggota AASI yaitu 19

perusahaan atau unit asuransi syariah umum, 6 perusahaan atau unit

syariah jiwa, dan 3 unit syariah perusahaan reasuransi.

Para anggota (AASI) sepakat untuk menunjuk Jasindo Takaful

dan Amanah Gita sebagai leader untuk masing-masing bidang. AASI

sendiri tetap membuka kesempatan bagi perusahaan, atau unit syariah

lainnya untuk bergabung dan berpartisipasi dengan KAMS si-Bijak ini.

Sesuai dengan prinsip syariah yang dilandasi semangat kebersamaan,

AASI mendorong mengembangan produk bersama (konsorsium). Selain

akan diawali dengan produk KAMS si Bijak, ke depan AASI pun akan

menggulirkan produk-produk lainnya yang pengelolaannya akan

dilakukan secara bersama-sama. AASI akan terus melakukan inisiasi

produk-produk bersama syariah seperti produk asuransi perjalanan wisata

syariah, proteksi atas hewan kurban, proteksi atas seluruh asset yang

didanai secara syariah, dan produk lainnya.

Page 58: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

44

E. Review Penelitian Terdahulu

Dari penulisan skripsi ini, penulis telah melakukan tinjauan kajian

terdahulu terhadap beberapa laporan penelitian dan skripsi yang telah ada.

Penulis melihat ada beberapa studi terdahulu yang dapat dijadikan sebagai

fokus tinjauan kepustakaan berkenaan dengan topik yang dipilih.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Choirunnisak, 20109017,

program studi Diploma 3 Perbankan Syariah, jurusan asuransi syariah,

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Tugas Akhir (TA)

tahun 2012 dengan judul Penerapan Analisis SWOT dalam Strategi

Pemasaran Produk Tabungan Pada BMI Cabang Pembantu Magelang.

Penelitian ini mengangkat suatu permasalahan mengenai strategi pemasaran

yang diterapkan BMI Cabang Pembantu Magelang dalam memasarkan

produk-produknya dengan berdasarkan analisis SWOT. Metode yang

digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan

cenderung menggunakan pendekatan induktif. Dengan objek penelitiannya

yaitu di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Magelang. Dari

hasil penelitian tersebut didapat bahwa strategi pemasaran khususnya

pemasaran produk tabungan yang diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu

Magelang meliputi beberapa strategi, yaitu jemput bola, membangun

jaringan, memberikan service excellent dan memberikan fasilitas yang

memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah. Dan

yang membedakan dari penelitian penulis adalah, penulis melakukan

penelitian ini dengan tujuan untuk menganalisis dan menjelaskan strategi

Page 59: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

45

bersaing yang diterapkan oleh Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia dalam

menghadapi persaingan untuk meningkatkan jumlah nasabahnya. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat analisis

deskriptif, dengan menggunakan metode matriks SWOT. Dan objek

penelitiannya adalah terhadap asuransi mikro syariah di Asosiasi Asuransi

Syariah Indonesia

Kedua, Jurnal penelitian yang dilakukan oleh I Gde Kajang Baskara,

jurusan Manajemen, fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 18 No. 2, Agustus 2013 dengan judul

Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia. Artikel ini adalah memberikan

pemaparan bagaimana keberadaan lembaga keuangan mikro di Indonesia

serta telaah terkait lembaga keuangan mikro dari perspektif UU No. 1 Tahun

2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro. Dan penyajian artikel ini dibagi

menjadi empat bagian utama, yaitu konsep dan definisi keuangan mikro,

sejarah perkembangan lembaga keuangan mikro di Indonesia, lembaga

keuangan mikro yang saat ini ada di Indonesia dan telaah terkait tentang UU

No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro. Sedangkan yang

membedakan dari penelitian penulis adalah, penulis melakukan penelitian ini

dengan tujuan untuk menganalisis dan menjelaskan strategi bersaing yang

diterapkan oleh Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia dalam menghadapi

persaingan untuk meningkatkan jumlah nasabahnya. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat analisis deskriptif, dengan

Page 60: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

46

menggunakan metode matriks SWOT. Dan objek penelitiannya adalah

terhadap asuransi mikro syariah di Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Siti Muyasarah, 10504620173,

fakultas Syariah dan Hukum, jurusan Asuransi Syariah, program studi

Muamalat (Ekonomi Islam), dengan judul SWOT Terhadap produk Asuransi

Unit Link (Studi Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga). Penelitian ini

menjelaskan apa saja kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman

dari produk asuransi takafulink. Dan bagaimana hasil prosedur analisis

SWOT terhadap produk asuransi takafulink. Serta perkembangan jumlah

premi dan jumlah polis asuransi takafulink. Dengan metode yang digunakan

yaitu kualitatif-kuantitatif yang menggunakan variabel SWOT, serta jumlah

kuesioner sebanyak 30 marketing Cabang Takaful Kebayoran Lama.

Sedangkan yang membedakan dari penelitian penulis adalah, penulis

melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk menganalisis dan menjelaskan

strategi bersaing yang diterapkan oleh Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia

dalam menghadapi persaingan untuk meningkatkan jumlah nasabahnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat

analisis deskriptif, dengan menggunakan metode matriks SWOT. Dan objek

penelitiannya adalah terhadap asuransi mikro syariah di Asosiasi Asuransi

Syariah Indonesia.

Page 61: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian dalam penyusunan skripsi ini bersifat analisis

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian ini dengan

cara mengumpulkan, menyusun, mendeskripsikan dokumen dan informasi

yang faktual yang kemudian dianalisis.

Metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang menuturkan,

menganalisa dan mengklasifikasi: penyelidikan dengan teknik survei,

interview dan observasi.27

Sedangkan metode deskriptif menurut Nazir adalah

suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, objek, set kondisi,

sistem pemikiran ataupun peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk

membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.28

Metode penelitian deskriptif juga bisa diartikan sebagai metode

penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai status

gejala yang ada atau keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian

dilakukan.29

Menurut Travers, tujuan utama dalam menggunakan metode

penelitian deskriptif ini untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang

27

Winarno Surahman, Dasar dan Teknik Research, (Bandung: CV. Tarsito, 1975), h., 131. 28

Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h., 54. 29

Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h., 309.

Page 62: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

49

sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-

sebeb dari suatu gejala tertentu.30

Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu

pengamatan wawancara, atau penelaahan dokumen. Definisi pendekatan

kualitatif menurut Sugiyono31

bahwa metode penelitian kualitatif adalah

metode yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, sedangkan untuk

meneliti pada objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara triangulasi (gabungan).

Analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian lebih

menekankan makna daripada generalisasi.

Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan.

Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila menghadapi

demgan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung

hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih

peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh

bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.32

Kegunaan penelitian deskriptif kualitatif ini adalah banyak

memberikan informasi yang mutakhir dan dapat membantu dalam

mengidentifikasi faktor-faktor yang berguna untuk pelaksanaan penelitian.

Contohnya, mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan

untuk mengetahui seberapa besar kekuatan dan kelemahan produk serta

30

Cosuelo G.Sevilla, Pengantar Metode Penelitian, cet. 1 (Jakarta: UI-Press, 1993), h., 71. 31

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011)), Cet. Ke-6

h., 9. 32

Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009), Cet-26, h., 248.

Page 63: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

50

berapa banyak peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan terhadap

produk asuransi mikro syariah.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah Produk Asuransi

Mikro Syariah “Si Bijak” yang merupakan salah satu produk asuransi mikro

syariah yang diluncurkan oleh Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI)

berdasarkan grand desain utama yang dibuat oleh Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) yang berlokasi di Jln. Talang Betutu No.17 Kebon Melati, Tanah

Abang, Jakarta 10230, Telp. 021-3153570, fax 021-3153571.

C. Sumber Data

Data penelitian ini menggunakan dua jenis penelitian data, yaitu data

primer dan data sekunder. Sugiyono33

menjelaskan data primer adalah

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Sedangkan data sekunder adalah Sumber sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Berikut adalah data-data dalam penelitian ini.

1. Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di

lokasi penelitian atau objek penelitian. Peneliti menggunakan data primer

karena peneliti mengumpulkan sendiri data-data yang dubutuhkan yang

bersumber langsung dari objek pertama yang akan diteliti. Setelah data-

33

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, h., 9.

Page 64: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

51

data terkumpul, data tersebut akan diolah sehingga akan menjadi sebuah

informasi bagi peneliti tentang keadaan objek penelitian. Data primer yang

peneliti gunakan dengan wawancara dan observasi langsung.

2. Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari berbagai literature dan

referensi seperti buku, majalah serta surat kabar dengan setiap artikel yang

mengandung informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas,

dihimpun dari berbagai tempat mulai dari perpustakaan hingga situs

internet.

D. Metode Pengumpulan Data

Sedangkan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan judul

penelitian, penulis menggunakan dua jenis penelitian yaitu:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu metode pengumpulan

data yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan (library

research) dengan membaca, memahami dan menganalisis buku-buku serta

menulusuri berbagai literature yang relevansinya dengan pembahasan ini,

serta literature lain sebagai penunjang untuk dikaji lebih jauh guna

member landasan pemikiran dalam upaya pemecahan masalah

2. Penelitian Lapangan (Field Research), bermaksud untuk mempelajari

secara intensif tentang masalah yang akan diteliti. Untuk memperoleh data

yang ada dilapangan, maka digunakan pengumpulan data sebagai berikut,

yaitu:

Page 65: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

52

a. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.34

b. Obervasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai

dengan tujuan penelitian, direncakan dan dicatat secara sistematik.

c. Wawancara (interview) yaitu proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka antara

si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden

dengan menggunakan alat dinamakan interview guide (panduan

wawancara).35

d. Wawancara berguna untuk menggunakan data ditangan pertama

penlengkap teknik pengumpulan dan menguji hasil pengumpulan data

lainnya.36

Cara yang dilakukan melalui percakapan langsung dengan

pihak-pihak Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia yang terkait dan

berwenang menjelaskan latarbelakang Asosiasi Asuransi Syariah

Indonesia yang meluncurkan produk asuransi mikro syariah, dan apa

saja kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman terhadap produk

tetsebut.

e. Dokumentasi ialah teknik pengambilan data yang diperoleh dari

dokumen-dokumen.37

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu.38

Peneliti meminta data-data yang sesuai dengan

34

Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodology Penelitian Sosial (Jakarta PT.

Bumi Aksara, 2000), h., 54. 35

Muhammad Nazir, Metode Penelitian), h., 193. 36

Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodology Penelitian Sosial, h., 57. 37

Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodology Penelitian Sosial, h., 73. 38

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, h., 240.

Page 66: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

53

kebutuhan penelitiannya kepada lembaga yang diteliti, dalam hal ini

perusahaan asuransi.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis

berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan. Dari teori-teori

yang sudah ada dirumuskan, kemudian dicarikan data-datanya untuk

memperkuat teori-teori tersebut dilapangan. Analisis data dilakukan sebelum

memasuki lapangan dan selama dilapangan. Setelah dilapangan, peneliti tidak

melakukan analisis data lagi tetapi hanya memaparkan kesimpulan yang dapat

dipahami oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Menurut Miles dan

Huberman, analisis data kualitatif merupakan upaya berlanjut, berulang dan

terus menerus.39

F. Pedoman Penulisan Skripsi

Penulisan dan penyusunan skripsi berdasarkan dan berpedoman pada

buku “Pedoman Penulisan Skripsi Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017”40

39

Miles, Mattew B dan A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif, Buku sumber

tentang metode-metode baru. (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2007). h 4 40

PPJM, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah (Jakarta: UIN Syahid, 2017).

Page 67: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

54

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Produk Asuransi Syariah Si Bijak

Penjualan produk asuransi sekarang sudah mulai menyasar

masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Setelah dengan munculnya BPJS

Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan sebagai program pemerintah untuk

menjamin kesehatan masyarakat Indonesia.   Sekarang ada lagi produk

asuransi mikro Asuransi yang layanannya lebih luas lagi layaknya asuransi

konvensional yang ditawarkan banyak perusahaan. Asuransi Mikro Indonesia

adalah produk asuransi yang diperuntukkan bagi masyarakat yang memiliki

penghasilan rendah, di mana asuransi ini dikemas secara sederhana fitur dan

proses administrasinya, mudah didapat, dengan harga yang ekonomis serta

mampu memberikan penyelesaian pemberian santunan secepat mungkin.

Masyarakat berpenghasilan rendah adalah masyarakat dengan

penghasilan per bulan tidak lebih dari Rp 2.500.000 setiap bulannya.

Pengembangan asuransi mikro yang inovatif dan berkelanjutan untuk

memberikan customer value yang maksimal kepada masyarakat

berpenghasilan rendah, memerlukan kapasitas yang cukup dari para

pelakunya terutama dalam hal pengetahuan, kemampuan dan sumber daya.

Untuk memberikan dukungan kepada pihak-pihak yang terkait dalam

penyelenggaraan asuransi mikro maka perlu disusun sebuah strategi

pengembangan kapasitas. Pengembangan kapasitas yang efektif akan sangat

Page 68: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

55

tergantung pada keakuratan studi dan evaluasi atas berbagai isu termasuk

infra struktur, kondisi pasar hingga kesadaran masyarakat secara umum

terhadap asuransi.

Dari seluruh stakeholder yang terkait dengan asuransi mikro,

pemerintah, industri asuransi dan saluran distribusi adalah para pelaku utama

yang akan menjadi sasaran pengembangan kapasitas. Dengan demikian, maka

pengembangan kapasitas asuransi mikro adalah upaya untuk menaikkan

tingkat pengetahuan dan kemampuan sumber daya di kalangan Pemerintah,

industri asuransi dan saluran distribusi dalam penyelenggaraan asuransi mikro

di Indonesia. Secara lebih khusus, tujuan pengembangan kapasitas asuransi

mikro bagi pemerintah, industri asuransi dan saluran distribusi adalah sebagai

berikut :

1. Untuk Pemerintah :

a. Meningkatkan pengetahuan mengenai asuransi mikro dan seluruh

aspeknya.

b. Memberikan pemahaman mengenai regulasi asuransi mikro dan

penerapannya.

c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pengawasan terhadap

penyelenggaraan asuransi mikro.

d. Meningkatkan kapasitas koordinasi antar-stakeholder

e. Memberikan ketrampilan pengukuran dampak sosial asuransi mikro.

2. Untuk industri asuransi dan saluran distribusi:

Page 69: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

56

a. Memberikan pengetahuan mengenai penyusunan rencana bisnis

asuransi mikro.

b. Memberikan kemampuan pengembangan produk yang sesuai dengan

prinsip asuransi mikro.

c. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan distribusi dan pemasaran

yang efisien.

d. Memberikan pemahaman mengenai perlindungan Konsumen.

Asuransi mikro perlu diperkenalkan kepada seluruh pemangku

kepentingan melalui sosialisasi/edukasi agar tumbuh pemahaman dan

kesadaran berasuransi. Edukasi/sosialisasi paling kurang mencakup tiga hal,

yaitu manfaat asuransi mikro, cara memperoleh produk asuransi, dan cara

pembayaran premi dan klaim. Dengan memahami hal-hal dimaksud,

diharapkan masyarakat berpenghasilan rendah dapat memanfaatkan produk

asuransi mikro secara tepat sesuai dengan kebutuhannya. Kegiatan edukasi

dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi, meliputi below the line dan

above the line atau off line dan on line

Kegiatan edukasi dimaksud dilakukan berkerjasama dengan media

massa, asosiasi-asosiasi terkait, lembaga pendidikan, instansi/lembaga

pemerintah pusat dan daerah, lembaga keuangan dan non keuangan, LSM,

donor dan lembaga intermediasi lainnya yang terkait dengan upaya untuk

mensejahterakan masyarakat berpenghasilan rendah. Untuk dapat

melaksanakan sosialisasi secara tepat guna, kegiatan sosialisasi harus

didahului dengan persiapan yang baik, paling kurang mencakup:

Page 70: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

57

1. Observasi/pengenalan masyarakat,

2. Pelaksanaan evaluasi atas hasil observasi, serta

3. Penyusunan strategi dan alat sosialisasi yang sesuai dengan karakteristik

masing-masing segmen masyarakat.

Pengenalan masyarakat dapat dilakukan dengan mempelajari

dokumen maupun diskusi/wawancara dengan beberapa pihak.

Diskusi/wawancara dapat dilakukan terhadap pejabat pemerintah seperti

pemda, kecamatan, dan desa. Selain itu, diskusi/wawancara juga perlu

dilakukan dengan tokoh masyarakat/pimpinan kelompok non formal, seperti

kelompok kesenian, kelompok arisan, kelompok tani, karang taruna, wanita

tani, dan kelompok keagamaan.

Pada Bulan Februari Maret 2014, dilaksanakan serangkaian kegiatan

terkait produk generic asuransi mikro yang terdiri dari kegiatan sosialisasi

produk generic asuransi mikro, sekaligus pemantauan dan evaluasi. Secara

khusus, kegiatan pemantauan dan evaluasi mencoba melihat dari dua sisi

yaitu baik dari sisi permintaan (demand side) dan juga sisi penawaran (supply

side). Sisi permintaan adalah pemantauan dan evaluasi dengan tujuan untuk

melihat penilaian dari para calon konsumen atau pengguna jasa asuransi

mikro yaitu masyarakat atas produk yang dipasarkan. Sedangkan sisi

penawaran adalah pemantauan dan evaluasi untuk melihat kesiapan dan

perkembangan distribusi pemasaran produk oleh pelaku industri dan

pemerintah khususnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Page 71: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

58

Enam produk asuransi mikro generik, yang diluncurkan pada akhir

tahun 2014 adalah:

1. Si Bijak

2. Si Peci

3. Warisanku

4. Rumahku

5. Stop Usaha Gempa Tsunami

6. Stop Usaha Erupsi

Ketentuan dari asuransi Si Bijak adalah sebagai berikut:

1. Menerapkan pola syariah

2. Diterbitkan oleh AASI baik Umum maupun Jiwa

3. Akadnya: Tabbaru‟ dan Wakalah bil Ujrah

4. Santunannya terbagi dalam:

a. Santunan meninggal karena sakit plus biaya pemakaman

b. Santunan meninggal karena kecelakaan

c. Santunan karena hartanya menderita kerugian

5. Besaran iuran: Rp 50.000 per tahun (50:50 ujrah dana tabbaru)

6. Ada batasan usia

7. Bentuknya: voucher

8. Ada pengecualian, masa tunggu

9. Waktu pembayaran: maksimum 10 hari

Page 72: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

59

Si Bijak menggunakan Akad Tabarru‟ yang artiinya Akad hibah

dalam bentuk pemberian dana dari Peserta kepada Dana Tabarru‟ untuk

tujuan tolong menolong dan dan Wakalah bil Ujrah yang artinya Akad antara

Peserta secara kolektif atau individu dengan Pengelola dengan tujuan

komersial yang memberikan kuasa kepada Pengelola sesuai kuasa atau

wewenang yang diberikan, dengan imbalan berupa ujrah manfaat

Manfaat Asuransi MikroSyariah „Si BIJAK‟ adalah:

1. Meninggal dunia karena sakit besar santunan Rp. 2.500.000,-

Santunan Pemakaman karenasakit sebesar Rp. 500.000,-

2. Meninggal dunia karena kecelakaan besar santunan Rp. 2.500.000,-

3. Santunan terhadap Jenis Aset yang diasuransikan karena hilangnya

penghasilan Peserta akibat kebakaran, bencana alam, pencurian,

perampokan terhadap:

a. Jenis rumah tempat tinggal;

b. Jenis kios, atau

c. Jenis gerobak/kendaraan usaha

Besarnya santunan untuk jenis asset diatas adakah Rp. 500.000,-

Syarat Kepesertaan Asuransi Mikro Syariah „Si BIJAK‟ adalah

sebagai berikut:

1. Sehat Jasmani dan Rohani

2. Usia Peserta adalah 17 sampai dengan 64 tahun

3. Nomor registrasi kartu adalah Nomor Peserta

4. Peserta dapat memiliki maksimal 3 (Tiga) kartu kepesertaan

Page 73: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

60

Prosedur Klaim Asuransi Mikro Syariah „Si BIJAK adalah

1. Peserta atau penerima manfaat melaporkan kejadian klaim melalui kantor

layanan, atau surat, atau sms atau telepon ke call center

2. Peserta atau penerima manfaat mengirimkan dokumen pengajuan klaim

kepada pengelola

3. Klaim dibayarkan paling lambat 10 (sepuluh) hari sejak dokumen diterima

Pengelola secar lengkap, kepada peserta atau penerima manfaat atau ahli

waris

4. Dokumen klaim meliputi:

a. Kartu Si Bijak (Asli)

b. Kopi KTP Peserta dan Kartu Keluarga

c. Surat Kematian dari kantor Desa/Kelurahan

d. Surat dari Kepolisian jika meninggal dunia karena kecelakaan,

kebakaran, bencana alam, pencurian, perampokan terhadap rumah

tinggal, atau kios atau gerobak usaha

Pengecualian dan Berakhirnya Asuransi Mikro Syariah „Si BIJAK‟

adalah sebagai berikut

Pengecualian bagi peserta yang tidak mendapat klaim adalah:

1. Bunuh diri atau HIV/AIDS atau Penyakit/Sakit dalam masa tunggu 30

(Tiga puluh) hari kalendar

2. Klaim yang diajukan tidak sesuai dengan jenis Santunan Asuransi yang

ditetapkan dalam produk ini

Page 74: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

61

3. Peserta melakukan perbuatan maksiat, minuman keras, kesengajaan,

kejahatan, terlibat aktif kerusuhan atau perbuatan yang bertentangan

dengan norma‐norma asusila

Berakhir kepesertaan Angota adalah :

1. Meninggal dunia karena sakit atau kecelakaan

2. Manfaat asuransi dibayarkan

3. Pada tanggal berakhir asuransi atau 365 hari sejak tanggal berlaku asuransi

B. Analisis SWOT Asuransi Mikro Syariah Si Bijak

Analisa SWOT dapat melihat seluruh kemungkinan perubahan masa

depan sebuah perusahaan melalui pendekatan sistematik, instropeksi dan

mawas diri, baik bersifat positif maupun negatif. Makna dan pesan yang

paling mendalam dari analisis SWOT adalah apapun cara-cara serta tindakan

yang diambil, proses pembuatan keputusan harus mengandung dan

mempunyai prinsip kembangkan kekuatan, minimalkan kelemahan, tangkap

peluang dan hilangkan ancaman

Analisis SWOT dapat diperoleh dari hasil analisis lingkungan.

Kekuatan (Strengh) dapat diidentifikasikan sebagi tujuan untuk mengetahui

apa saja kekuatan Asuransi Mikro Syariah Si Bijak untuk dapat melanjutkan

dan mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Dengan mengetahui kekuatan

(Strengh) yang dimiliki, Asuransi Mikro Syariah Si BIJAK akan dapat

mempertahankan bahkan meningkatkan kekuatan sebagai modal untuk dapat

terus bersaing dengan kompetitor lainnya.

Page 75: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

62

Yang kedua, untuk mengidentifikasi Kelemahan (Weakness) yakni

bertujuan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan

dengan mengetahui kelemahan tersebut, maka Asuransi Mikro Syariah Si

Bijak dapat berusaha untuk memperbaiki kelemahan yang ada agar menjadi

lebih baik lagi. Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasi akan

merugikan perusahaan. Oleh karena itu, semakin cepat mengetahui

kelemahan, maka perusahaan juga dapat sesegera mungkin mencari solusi

untuk dapat memperbaiki kelemahan tersebut.

Selanjutnya dengan mengetahui Peluang (Opportunity), baik peluang

saat ini maupun peluang di masa yang akan datang, maka Asuransi Mikro

Syariah Si Bijak dapat mempersiapkan diri untuk dapat mencapai peluang

tersebut. Berbagai strategi dapat disiapkan lebih dini dan terencana dengan

lebih baik sehingga peluang yang telah diidentifikasi dapat terwujud.

Banyak cara untuk dapat mewujudkan peluang dan mempertahankan

kelangsungan bisnis perusahaan yang tentunya akan selalu mengalami banyak

ancaman. Terakhir dari analisis SWOT adalah Ancaman (Threat) yakni

sesuatu yang dapat teridentifikasi dengan mencari solusinya sehingga

perusahaan dapat meminimalkan ancaman tersebut.

Di bawah ini adalah hasil analisis SWOT dari Asuransi Mikro Syariah

Si Bijak.

1. Kekuatan (Strength)

a. Asuransi Mikro Syariah Si Bijak memberikan dua manfaat asuransi

dalam satu polis yaitu asuransi jiwa dan asuransi kerugian

Page 76: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

63

b. Proses klaim Asuransi Mikro Syariah Si Bijak cukup cepat yakni

paling lambat 10 hari sejak klaim dilaporkan

c. Asuransi Mikro Syariah Si Bijak sangat terjangkau oleh masyarakat

bawah

d. Memiliki undang-undang yang mendukung asuransi mikro

2. Kelemahan (Weakness)

a. Promosi Mikro Syariah Si Bijak melalui iklan belum menyeluruh atau

masih kurang

b. Produk Asuransi Mikro Syariah Si Bijak belum banyak dikenal

masyarakat

c. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat

d. Nilai klaim yang didapat nasabah masih terlalu kecil.

3. Peluang (Opportunity)

a. Sebagian besar penduduk Indonesia kalangan menengah kebawah

b. Sudah terjalin kerjasama dengan koperasi-koperasi

c. Image masyarakat terhadap asuransi mulai membaik

d. Media untuk promosi cukup banyak

4. Ancaman (Threat)

a. Sudah banyak produk sejenis namun berbeda konsep

b. Pemahaman masyarakat menengah kebawah tentang asuransi Masih

kurang

Page 77: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

64

c. Produk lain menawarkan nilai klaim yang lebih tinggi

Dari analisis SWOT di atas akan didapat analisis strategi yang mana

analisis strategi tidak jauh berbeda dengan analisis SWOT. Analisis strategi

digunakan sebagai dasar untuk merumuskan strategi pencapaian visi, misi dan

tujuan perusahaan. Dengan pemikiran yang tepat serta strategi yang akurat,

diharapkan diperoleh rumusan strategi pencapaian tujuan yang terbaik dan

realistis untuk dilaksanakan. Empat kemungkinan alternatif strategis

dihasilkan dari matriks SWOT. Analisis strategi yang dirumuskan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Analisis Strategi dari Analisis SWOT

Strength (S) Weakness (W)

Opportunity (O) Strategi SO

1. Asuransi Mikro Syariah

Si BIJAK dapat

membuka jangkauan

pasar yang lebih luas

dengan menyasar ke

kalangan menengah ke

bawah.

2. Asuransi Mikro Syariah

Si BIJAK masih bisa

Strategi WO

1. Meningkatkan fungsi

strategis untuk meraih

keunggulan kompetitif

2. Memaksimalkan

media publik untuk

promosi

3. Memaksimalkan

kerjasama dengan

koperasi dan instansi

Page 78: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

65

gencar mempromosikan

kelebihan produknya

melalui media publik

3. Terus meningkatkan

kerjasama dengan

koperasi dan instansi

lain agar image

masyarakat dapat

positif

lain

Threat (T) Strategi ST

1. Melakukan segmentasi

pasar

2. Meningkatkan kualitas

pelayanan

3. Menjaga kualitas

produk agar tetap baik

4. Meningkatkan promosi

ke publik

Strategi WT

1. Meningkatkan

hubungan baik

dengan nasabah

2. Meningkatkan

hubungan baik

dengan koperasi dan

instansi lain

Page 79: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

66

Berdasarkan pada aspek-aspek strategis diatas maka dapat dirumuskan

faktor-faktor strategis internal dengan mengukur bobot dari masing-masing faktor

strategis tersebut sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 4.2

Analisis Strategi Faktor Internal

No Faktor Internal Bobot Nilai

Rating

Nilai Tertimbang

1

2

Kekuatan (Strength)

Asuransi Mikro Syariah

Si BIJAK memberikan

dua manfaat asuransi

dalam satu polis yaitu

asuransi jiwa dan

asuransi kerugian

Proses klaim Asuransi

Mikro Syariah Si BIJAK

cukup cepat yakni paling

lambat 10 hari sejak

klaim dilaporkan

0,35

0,20

3

3

1,05

0,6

Page 80: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

67

3

4

5

6

7

Asuransi Mikro Syariah

Si BIJAK sangat

terjangkau oleh

masyarakat bawah

Memiliki undang-

undang yang

mendukung asuransi

mikro

Total

Kelemahan

(Weakness)

Promosi Mikro Syariah

Si BIJAK melalui iklan

belum menyeluruh atau

masih kurang

Produk Asuransi Mikro

Syariah Si BIJAK belum

banyak dikenal

masyarakat

0,30

0,15

1

0,35

0,25

0,25

4

2

5

3

3

1,2

0,3

3,15

1,75

0,75

0,75

Page 81: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

68

8

Kurangnya sosialisasi

kepada masyarakat

Nilai klaim yang didapat

nasabah masih terlalu

kecil.

Total

0,15

1

3

0,45

3,70

Selisih Nilai Tertimbang j-0,55

Tabel diatas menerangkan bahwa untuk bobot setiap faktor masing-

masing faktor tersebut diisi dengan skala dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0

(tidak paling) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi

strategis perusahaan dimana semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh

melebihi skor total 1,00). Sedangkan untuk menghitung rating (dalam kolom

4) untuk masing-masing faktor sebagai penentu sumbangan atau hambatan

dengan memberikan skala mulai dari 1 sampai dengan 5 berdasarkan

pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.

Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan)

diberi nilai dari +1 sampai dengan + 5 (sangat baik). Sedangkan variabel yang

bersifat negatif jika kelemahan perusahaan besar sekali, nilainya adalah 1,

sedangkan jika kelemahan perusahaan kecil nilainya adalah 5. Penilaian

Page 82: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

69

dengan angka positif ini diberlakukan sebagai pengurang ketika menentukan

kuadran perusahaan

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai tertimbang untuk kekuatan

(Strength) produk Asuransi mikro syariah SI BIJAK adalah 3,15 dan nilai

tertimbang kelemahan (Weakness) produk Asuransi mikro syariah SI BIJAK

adalah 3,70 dengan selisih nilai tertimbang adalah -0,55. Sedangkan untuk

analisis faktor eksternal dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 4.3

Analisis Strategi Faktor Eksternal

No Faktor Eksternal Bobot Nilai

Rating

Nilai Tertimbang

1

2

3

4

Peluang

(Opportunity)Sebagian

besar penduduk

Indonesia kalangan

menengah kebawah

Sudah terjalin kerjasama

dengan koperasi-koperasi

Image masyarakat

terhadap asuransi mulai

membaik

Media untuk promosi

0,30

0,15

0,20

0,35

5

4

3

5

1,5

0,6

0,6

1,75

Page 83: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

70

5

6

7

cukup banyak

Total

Ancaman (Threat)

Sudah banyak produk

sejenis namun berbeda

konsep

Pemahaman masyarakat

menengah kebawah

tentang asuransi Masih

kurang

Produk lain

menawarkan nilai klaim

yang lebih tinggi

Total

1

0,45

0,30

0,25

1

4

3

2

4,35

1,8

0,9

0,5

3,2

Selisih Nilai Tertimbang 1,15

Untuk analisis eksternal dalam pemberian sama dengan analisis

internal dimana bobot masing-masing faktor tersebut diberi bobot dengan

Page 84: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

71

skala nilai dari 1,0 (paling penting) samapai 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor

tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

Untuk menghitung rating (dalam kolom 4) juga sama dengan

penentuan nilai rating pada faktor internal, dimana untuk masing-masing

faktor sebagai penentu sumbangan atau hambatan dengan memberikan skala

mulai dari 1 sampai dengan 5 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap

kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua

variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai dari +1 sampai dengan +

5 (sangat baik). Sedangkan variabel yang bersifat negatif jika kelemahan

perusahaan besar sekali, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan

perusahaan kecil nilainya adalah 5. Penilaian dengan angka positif ini

diberlakukan sebagai pengurang ketika menentukan kuadran perusahaan

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diperoleh nilai tertimbang untuk Peluang

(Opportunity) produk Asuransi mikro syariah SI BIJAK adalah 4,35 dan nilai

tertimbang Ancaman (Threat) produk Asuransi mikro syariah SI BIJAK

adalah 3,2 dengan selisih nilai tertimbang adalah 1,15. Sedangkan untuk

analisis faktor eksternal dapat dilihat pada tabel berikut;

Page 85: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

72

Diagram Analisis SWOT yang dapat dibuat berdasarkan hasil

penelitian adalah:

Gambar 4.1 Analisis SWOT Produk Si Bijak

Dari diagram analisis SWOT di atas, diperoleh hasil nilai tertimbang

peluang lebih besar daripada ancaman bisnis dan disaat yang sama nilai

tertimbang kekuatan lebih kecil daripada kelemahan produk, maka

perusahaan ini berada pada pada kuadran II, artinya manajemen Asuransi

Mikro Syariah Si BIJAK masih belum sehat. Strategi yang harus diterapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan Stabilisasi bisnis.

Asuransi Mikro Syariah Si BIJAK dalam kondisi yang kurang baik

dalam menggunakan kekuatan internalnya untuk mengatasi kelemahan

internal. Sedangkan dalam memanfaatkan peluang eksternal sudah cukup baik

untuk menghindari ancaman eksternal. Strategi yang dapat digunakan oleh

Asuransi Mikro Syariah Si BIJAK adalah dengan melakukan penetrasi pasar

Peluang Bisnis

(1)

PERTUMBUHAN

(2)

STABILISASI

Kelemahan Produk

Ancaman Bisnis

Kekuatan Produk

(4)

DISERSIFIKASI

(3)

SURVIVAL

SI BIJAK

Page 86: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

73

dan meningkatkan pelayanan yakni dengan cara yang mengoptimalisasi

promosi dalam memasarkan Asuransi Mikro Syariah Si BIJAK yang

diharapkan dapat menarik customer baru dan menjaga pelanggan agar tidak

beralih ke asuransi lain dengan menanggapi keluhan dan saran pelanggan.

Sedangkan strategi peningkatan pelayanan, dapat dilakukan dengan

memanfaatkan kerjasama dengan koperasi-koperasi dan instansi insatansi

serta meningkatkan kualitas para Sumber daya manusianya.

Page 87: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kekuatan dari Produk Asuransi Mikro Syariah Si BIJAK adalah dua

manfaat asuransi dalam satu polis yaitu asuransi jiwa dan asuransi

kerugian, Proses klaim cukup cepat yakni paling lambat 10 hari sejak

klaim dilaporkan, sangat terjangkau oleh masyarakat bawah dan memiliki

undang-undang yang mendukung asuransi mikro sedangkan kelemahan

(Weakness) adalah Promosi Mikro Syariah Si BIJAK melalui iklan belum

menyeluruh atau masih kurang, Produk belum banyak dikenal masyarakat,

Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat, Nilai klaim yang didapat

nasabah masih terlalu kecil.

2. Peluang dari Asuransi Mikro Syariah Si BIJAK adalah sebagian besar

penduduk Indonesia kalangan menengah kebawah, Sudah terjalin

kerjasama dengan koperasi-koperasi, Image masyarakat terhadap asuransi

mulai membaik dan media untuk promosi cukup banyak sedangkan

Ancaman (Threat) adalah sudah banyak produk sejenis namun berbeda

konsep, Pemahaman masyarakat menengah kebawah tentang asuransi

Masih kurang, dan Produk lain menawarkan nilai klaim yang lebih tinggi

Page 88: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

75

3. Hasil prosedur analisis SWOT terhadap produk Si Bijak yaitu produk ini

berada pada pada kuadran III (negatif-positif) yang berarti strategi

stabilisasi yaitu manajemen Asuransi Mikro Syariah Si BIJAK masih

belum sehat atau dalam kondisi yang kurang baik dalam menggunakan

kekuatan internalnya untuk mengatasi kelemahan internal. Sedangkan

dalam memanfaatkan peluang eksternal sudah cukup baik untuk

menghindari ancaman eksternal.

B. Saran

1. Hendaknya manajemen menerapkan Strategi yang sesuai dengan kondisi

kondisi saat ini yakni mendukung kebijakan Stabilisasi bisnis.

2. Strategi yang dapat digunakan oleh Asuransi Mikro Syariah Si BIJAK

adalah dengan melakukan penetrasi pasar dan meningkatkan pelayanan

yakni dengan cara yang mengoptimalisasi promosi dalam memasarkan

Asuransi Mikro Syariah Si Bijak serta mensosialisasikan kepada

masyarakat luas yang diharapkan dapat menarik customer baru dan

menjaga pelanggan agar tidak beralih ke asuransi lain dengan menanggapi

keluhan dan saran pelanggan.

3. Hendaknya melakukan strategi peningkatan pelayanan, dengan

memanfaatkan kerjasama dengan koperasi-koperasi dan instansi insatansi

tertentu untuk bias memasarkan produk Si Bijak.

Page 89: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

76

DAFTAR PUSTAKA

Ali, AM Hasan, 2014. Asuransi dalam Prespektif Hukum Islam Suatu Tinjauan

Analisis, Historis, Teoritis & Praktis. Jakarta : Kencana.

Alwi, Hasan, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

AMI, 2014. Catatan teknis, Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Asuransi

Mikro: Potensi dan Tantangan di Indonesia. Diakses dari www.asuransi

mikroindonesia.org pada tanggal 31 Januari 2016 jam. 19.30.

Bambang, Hariadi. 2003. Strategi Manajemen. Jakarta : Bayumedia Publishing.

Baskara, I Gde Kajang, Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia. Universitas

Udayana. Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 18 No. 2, Agustus 2013

Choirunnisak, 2012., Penerapan Analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran

Produk Tabungan Pada BMI Cabang Pembantu Magelang. Tugas Akhir

(TA). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

G.Sevilla, Cosuelo, 1993. Pengantar Metode Penelitian, cet. 1 Jakarta: UI-Press.

Husaini, Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2000. Metodology Penelitian Sosial

Jakarta : PT. Bumi Aksara.

J.Moleong, Lexy, 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Kotler, Philip, 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis dan

Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, terjemahan susanto, Jakarta

: Salemba Empat.

Kotler, Philip,. 2005. Manajamen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT. Indeks

Kelompok Gramedia.

M David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis : Konsep. Jakarta : Salemba Empat.

Miles, Mattew B dan A. Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif, Buku

sumber tentang metode-metode baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Nazir, Muhammad, 2003. Metode Penelitian Jakarta : Ghalia Indonesia

OJK. “Siaran Pers: Microtakaful Conference dan Pengembangan Asuransi

Syariah Mikro di Indonesia”, Artikel ini diakses dari

Page 90: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

77

http://www.ojk.go.id/siaran-pers-microtakaful-conference-dan-

pengembangan-asuransi-syariah-mikro-di -indonesia pada tanggal 02

Februari 2016, pukul 11.30 WIB.

Pearce dan Robinson. 1997. Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi dan

Pengendalian. Jakarta : Binarupa Aksara.

PPJM, 2017. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Jakarta: UIN Syahid.

Purnomo, Setiawan Hari. 1996. Manajemen Strategi: Sebuah Konsep Pengantar.

Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Jakarta :

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sirag Elhadi, MicroTakaful Opportunities and nedd Egyptian Experience. Egypt :

Solidarity Family Takaful Egypt.

Siti Muyasarah, SWOT Terhadap produk Asuransi Unit Link (Studi Pada PT.

Asuransi Takaful Keluarga).

Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuntitatif kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta

Suharsimi, Arikunto, 2000. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Surahman, Winarno, 1975. Dasar dan Teknik Research, Bandung : CV. Tarsito

Stoner, Freeman, Gilbert.jr. 2001. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Tjiptono, M Fandy. 2004. Strategi Pemasaran. Edisi kedua. Yogyakarta : Andi.

Triyana, Rani, 2010 “Analisis Pengaruh Pendapatan Premi dan Klaim Produk

Payung Keluarga Terhadap Underwriting Result Asuransi Mikro Pada PT

Allianz Life Indonesia”, Skripsi S1 Fakultas Asuransi, Sekolah Tinggi

Manajemen Asuransi Trisakti Jakarta.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, 2006. Metodologi Sosial. Jakarta :

Bumi Aksara.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23/POJK.05/2015Tentang Produk

Asuransi Dan Pemasaran Produk Asuransi Pasal 1 Ayat 1

PP No. 73 tahun 1992 tentang penyelenggaraan usaha perasuransian

Page 91: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

78

UU no 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian

Page 92: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

79

LAMPIRAN

Page 93: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

80

WAWANCARA

Narasumber : Srikandi Utami

Jabatan : Wakil Ketua Umum Bidang Teknik AASI

Hari/Tanggal : Kamis, 7 Januari 2016

Waktu : 14.00-selesai

1. Bagaimana Latar belakang diluncurkannya produk Asuransi Mikro

Syariah Si Bijak ?

Jawaban:

Pada 2013 OJK membuat Grand design Asuransi Mikro Indonesia,

Asosiasi dilibatkan membentuk Asuransi Mikro untuk memberikan akses

kepada masyarakat penghasilan rendah untuk memiliki produk keuangan.

Apabila ditawarkan Asuransi umum tentu mereka tidak memiliki daya beli

akan tetapi bagaimana kita membuat produk yang dapat diakses dengan

mudah, murah, simple dan sederhana untuk meningkatkan ekonomi atau

kesejahteraan masyarakat. Apabila masyarakat memiliki asuransi dia akan

terbantu apabila terjadinya resiko maka ada manfaat atau santunan yang

dibayarkan akibat dari resiko tersebut.

2. Kapan diluncurkannya produk Asuransi Mikro Syariah Si Bijak?

Jawaban:

Page 94: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

81

Untuk Soft Launchingnya tanggal 30 September 2014 di Malang,

dan 1 Oktober di Surabaya

3. Bagaimana perkembangan Produk Asuransi Mikro Syariah Si Bijak dari

awal diluncurkan hingga saat ini?

Jawaban:

Untuk perkembangan pemasaran produk sangat tersendat, karena

ini bukan Core Bisnis anggota konsorsium. Mereka lebih terfokus dengan

Core Bisnis mereka masing-masing dan memasarkan produk ini seperti

kerja sambilan jadi tidak menjadi fokus utama, demikian juga dengan

dengan Distributor yang bekerjasama dengan anggota Konsorsium mereka

tidak gencar menjual produk Asuransi Mikro tersebut.

4. Dalam proses sosialisasi, apakah menjalin kerjasama dengan dengan

pihak tertentu untuk memasarkan produk Asuransi Mikro tersebut?

Jawaban:

Yang dapat memasarkan produk ialah anggota konsorsium dan

yang berkerjasama dengan AASI, Asyki, serta beberapa BMT

5. Apakah ada persyaratan khusus bagi mitra dalam memasarkan produk

Asuransi mikro tersebut?

Jawaban:

Tidak ada persayaratan khusus untuk manjadi mitra selama mereka

bersedia menjual produk tersebut bahkan terbuka juga untuk individu

apabila ingin menjadi mitra.

Page 95: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

82

6. Bagaimana mekanisme kepesertaan Produk Asuransi Mikro Syariah Si

Bijak?

Jawaban:

Calon peserta jika berminat mengikuti produk asuransi ini

diwajibkan untuk membeli voucher yang dijual oleh Anggota konsorsium

atau melalui distributor yang berkerjasama dengan pihak konsorsium.

Serta mengaktivasi dengan cara mengetik SMS dengan Format BJK#No

Registrasi#No Aktivasi#Nama Sesuai KTP#Tanggal Lahir

(DDMMYY)#No KTP (Tanpa titik, spasi)#Jenis Aset#Kota yang tertera di

voucher yang telah dibeli. Peserta maksimal memiliki 3 (tiga) kartu

kepertaan.

7. Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan Asosiasi Asuransi Syariah

Indonesia dalam meningkatkan jumlah peserta pada Produk Asuransi

Mikro Syariah Si Bijak?

Jawaban:

Pemasaran masih melalui anggota konsorsium dan juga bekerja

sama dengan BMT serta Unit-unit yang bersedia memasarkan produk

asuransi Si Bijak. Presentasi atau promosi lebih banyak kepada anggota-

anggota BMT dan Unit mikro lainnya yang memiliki banyak peserta yang

sudah tergabung didalamnya.

8. Kekuatan atau kelebihan apa saja yang dimiliki oleh produk Asuransi

Mikro Syariah Si Bijak?

Jawaban:

Page 96: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

83

Kelebihan dari produk ini ialah 2 in 1 yaitu memiliki 2 manfaat:

asuransi jiwa dan asuransi kerugian dalam 1 polis asuransi. Serta memiliki

karakteristik SMES yaitu Sederhana, Mudah, Ekonomis dan Segera.

Klaim dibayarkan paling lambat 10 (sepuluh) hari sejak dokumen diterima

pengelola secara lengkap.

9. Apa Saja yang menjadi kelemahan produk Asuransi Mikro Syariah Si

Bijak?

Jawaban:

Santunan yang diberikan terbilang lebih kecil dari produk asuransi

mikro lainnya ini dikarenakan banyaknya santunan yang diberikan

membuat jumlah santunan menjadi kecil. Kelemahan selanjutnya ialah

pada jalur distributornya dikarenakan produk ini ialah bukan core bisnis

dari masing-masing anggota konsorsium yang membuat tidak fokus dalam

pemasarannya.

10. Peluang apa saja yang dimanfaatkan perusahaan dalam memasarkan

produk tersebut?

Jawaban :

Peluang pasar masih sangat tinggi untuk masyarakat

berpenghasilan rendah dengan mayoritas muslim jumlahnya sangat banyak

lebih dari 90 (Sembilan puluh) juta jiwa yang 80% mayoritas adalah

muslim. Banyak BMT yang dapat diajak berkerjasama dalam memasarkan

produk ini serta lebih presentasi atau promosi langsung menawarkan

produk kepada peserta BMT tersebut.

Page 97: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

84

11. Bagaimana langkah kedepan dalam produk ini sehingga bersaing dengan

produk-produk lainnya?

Jawaban:

Untuk langkah kedepannya konsorsium lebih aktif lagi dalam

memasarkan produk Si Bijak. Meminta para distributor yang berkerjasama

dengan konsorsium lebih aktif lagi dalam memasrkan produk ini serta

menjalin kerjasama dengan distributor atau BMT lain dengan menambah

jalur Channeling.

12. Apa saja kendala yang dihadapi dalam memasarkan produk Asuransi

Mikro Syariah Si Bijak?

Jawaban:

Kendala yang dihadapi dalam memasarkan produk ini adalah

kesadaran dari masyrakat terhadap asuransi masih rendah. Belum

sepenuhnya masyarakat mengerti tentang apa itu asuransi syariah dan

asuransi konvensional dan apa bedanya. Untuk edukasi masih terbilang

minim seharusnya lebih digencarkan lagi sehingga edukasi secara

menyeluruh.

13. Selama memasarkan produk Asuransi Mikro Syariah Si Bijak, apakah ada

kendala dari pemerintah?

Jawaban:

Tidak ada kendala dari pihak pemerintah, sebaliknya sangat

didukung dengan undang-undang dengan POJK baru mengenai produk

dan pemasaran disebutkan cara membuat produk asuransi mikro secara

Page 98: ANALISIS SWOT TERHADAP PRODUK ASURANSI MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36174/1/RIDHA... · antara lain harus lebih gencar lagi dalam memasarkan produk

85

detail dan itu sangat membantu asosiasi khususnya dalam merancang

produk asuransi mikro.

14. Bagaimana persyaratan pengajuan klaim Produk Asuransi Mikro Syariah

Si Bijak?

Jawaban:

Peserta atau penerima manfaat melaporkan kejadian klaim melalui

kantor layanan, atau surat, atau sms atau telepon ke call center. Peserta

atau penerima manfaat mengirimkan dokumen pengajuan klaim kepada

pengelola. Klaim dibayarkan paling lambar 10 (sepuluh) hari sejak

dokumen diterima pengelola secara lengkap, kepada peserta atau penerima

manfaat atau ahli waris.

Jakarta, 7Januari 2016

Pewawancara Narasumber

Ridha Adriansyah Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia