analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan/analisis...analisis tarif pengolahan air limbah...

78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) (STUDI KASUS IPAL SEMANGGI KOTA SURAKARTA) Analysis of Waste Water Management Tariff Based on Ability To Pay (ATP) and Willingness To Pay (WTP) (Case Study Semanggi WWTP Surakarta City) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sarjana Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh: EKO ANANG BUDI SULISTYO NIM I 0106057 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: trinhcong

Post on 30-Mar-2019

259 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN

ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP)

(STUDI KASUS IPAL SEMANGGI KOTA SURAKARTA)

Analysis of Waste Water Management Tariff Based on Ability To Pay (ATP) and Willingness To Pay (WTP)

(Case Study Semanggi WWTP Surakarta City)

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sarjana

Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh:

EKO ANANG BUDI SULISTYO

NIM I 0106057

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

MOTTO

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula..”

(QS. Ar-Rahman: 60)

“Barangsiapa bertawakkal pada Allah, maka Allah akan memberikan kecukupan

padanya, sesungguhnya Allah lah yang akan melaksanakan urusan (yang

dikehendaki)-Nya.”

(QS. Ath-Thalaq: 3).

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah

ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu

akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh

permasalahan akan rusak. ( Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib)

Sesuatu yang hanya kau pikirkan dan tak pernah lakukan adalah hal yang sia sia

Jangan berbangga diri atas apa yang telah kamu capai,

Karena itu semua adalah kehendak Nya

Ingatlah bahwa kita adalah makhluk yang lemah dihadapan Nya

Selalu bersyukur kepada Nya

Allah SWT.

-@soebrata-

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang

harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka

menyukainya atau tidak.

(Aldus Huxley)

Page 3: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSEMBAHAN

Dengan selesainya skripsi ini, dengan penuh rasa syukur saya ucapkan….

Thank’s to :*ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang.*Rasulallah Muhammad SAW tuntunan seluruh umat muslim di dunia.*Ayah, Ibu dan Nenek ku yang dengan penuh kasih sayangnya telah merawat dan mendidikku dari kecil, serta doa-doa mereka yang selalu menyertaiku.*Selvia kurniawati, Fina Fitria Wardani, adik adik ku tersayang yang selalu memberi motivasi dan membagi pengalaman hidupnya.*Rezza Nurmalasari n my lil’ angel yang telah menjadi sumber inspirasi ku, menjadi penyemangat hidup dan sandaran hati ku, kasih sayang nya yang tulus selalu menjadi penguat diri ku saat aku jatuh. I’ll dedicate all my life for both of you…*Edo Maharu W yang selalu ada saat dibutuhkan,thousand thanks for ya…*Guru-guruku dari TK, SD, SMP, SMK dan Kuliah, tak terlupakan budi mu dengan segala ilmu yang telah kau sampaikan. *Semua teman-teman di Budiman comunity:

Mas Agung,Mas Abud,Edo Maharu,Gimas Adiyoga, Gigih, Rahman Agung , Aris,Fandi,Ari,dan semua nya yang tidak bisa disebutkan.“Thanks for the moment,ayo riding at midnight lagi”

*Civil Uns 06 yang tersisa : Edo Maharu ,Abdul Aziz NB, Dimas Angga ,Fani, Dimas Dimitri, Saiful Hadi, Cipto, Lilik, Sukho Baskoro, dan yang lainnya.“ Semangat pantang menyerah kawan “

*Dan teman-teman yang sudah lulus duluan yang tidak memungkinkan untuk saya sebutkan satu persatu.

Sangat membanggakan dan sangat menyenangkan sudah menjadi kawan kalian...

Stick together bro n sis..Eko Anang Budi Sulistyo

Page 4: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Eko Anang Budi Sulistyo, 2012, Analisis Tarif Pengolahan Air Limbah Berdasarkan Ability to Pay (ATP) dan Wilingness to Pay (WTP) (Studi Kasus IPAL Semanggi Kota Surakarta), Skripsi. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang aktif. Manusia dapat secara aktif mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa yang di kehendaki. Kegiatan manusia ini dapat menimbulkan berbagai macam gejala yang bersifat negatif, diantaranya adalah masuknya energi dan juga limbah bahan atau senyawa lain ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah yang akan menurunkan kualitas lingkungan hidup. Aktivitas rumah tangga banyak yang memanfaatkan air khususnya air bersih untuk keperluan sehari-hari. Akibat dari penggunaan air untuk aktivitas rumah tangga maka menghasilkan air limbah yang berupa limbah rumah tangga. Limbah diolah pada sistem pengolahan air limbah terpadu sebelum dibuang ke air permukaan. IPAL Semanggi adalah salah satu instalasi pengolahan air limbah di Surakarta. Menurut data dari PDAM selaku pengelola IPAL Semanggi, diketahui bahwa secara finansial keberadaan IPAL ini tidak menguntungkan, bahkan cenderung mengalami kerugian. Dari fenomena ini, maka diperlukan suatu analisis untuk mengetahui mengapa pengguna IPAL Semanggi menunggak membayar tarif.

Penelitian ini melakukan kajian terhadap daya beli masyarakat yang meliputianalisis kemampuan membayar (ability to pay) disingkat ATP dan analisis kemauan membayar (willingness to pay) disingkat WTP terhadap tarif yang diberlakukan. Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner dengan metode simple random sampling dan kemudian hasilnya dianalisis dengan program SPSS (Statistical Package for Sosial Sciences) dan Microsoft Office Exel. Kemudian perhitungan tarif menggunakan metode ATP dan WTP.

Hasil dalam penelitian terhadap masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat yangmenggunakan jasa instalasi pengolahan air limbah merespon dengan cukup baik dalam kaitannya dengan pengelolaan air limbah. Hasil dari perhitungan ATP dan WTP menunjukan bahwa tarif yang berlaku sudah sesuai dengan kemampuan dan kemauan masyarakat pengguna IPAL Semanggi.

Kata kunci: limbah,IPAL, tarif, ATP, WTP.

Page 5: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Surakarta,

Penulis

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT,

Sang Pencipta seluruh alam, Kepunyaan-Nya nama-nama yang paling indah,

Tasbih Memuji-Nya segala yang di langit dan di bumi, atas segala rahmat dan

karunia-Nya. Sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW pemimpin segenap hati manusia yang membawa kebaikan dan kebenaran.

Skripsi dengan judul ”Analisis tarif air limbah berdasarkan ATP dan WTP (studi

kasus IPAL semanggi kota surakarta)” yang merupakan salah satu syarat untuk

mendapat gelar Sarjana Teknik S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,

sehingga dalam kesempatan ini secara khusus ingin disampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Dr.Ir. A P Rahmadi, MSCE selaku Dosen Pembimbing Akademik.

2. Ir. Adi Yusuf Muttaqien, MT selaku Dosen Pembimbing I dan

3. Ir. Budi Laksito selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak membantu

untuk memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini

4. Tim Penguji Pendadaran pada jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

5. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik Sipil khususnya 2006, atas

dukungan dan kerjasama selama menempuh studi hingga penyusunan skripsi.

.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangatlah

diharapkan. Akhir kata semoga skripsi ini berguna bagi pihak-pihak yang

membutuhkan

Page 6: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................

MOTO DAN PERSEMBAHAN .........................................................................

ABSTRAK ............................................................................................................

KATA PENGANTAR .........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

DAFTAR TABEL .................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................

i

ii

iii

iv

vi

viii

ix

xii

xiii

xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ……….......................................................................

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................

1.3 Ruang Lingkup Penelitian dan Batasan Masalah ...............................

1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................

1

3

3

3

4

BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................ 5

2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................

2.1.1 Air Limbah .............................................................................

2.1.2 Pengolahan Air Limbah……………………………………….

2.1.3 Tarif Pengolahan Air Limbah…………………………………..

2.2 Dasar Teori .........................................................................................

2.2.1 Pengertian Pencemaran Air ..........................................................

2.2.2 Pengertian Limbah .......................................................................

2.2.3 Pengolahan Limbah Cair Terpadu ................................................

2.2.4 Sistem Pembuangan Air Limbah ..............................................

5

5

6

6

7

7

10

11

13

Page 7: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

2.2.5 Pokok pokok Permasalahan Pengelolaan Air Limbah………..

2.2.6 Pengertian Tarif Limbah………………………………………

2.2.7 Uji Validitas dan Reliabilitas …………………………………

2.2.7.1 Uji Validitas …………………………………….

2.2.7.2 Uji Reliabilitas ………………………………….

2.2.8 Metode Analisis ATP dan WTP …………………………...…

2.2.8.1 Ability to Pay (ATP) ………………………………

2.2.8.2 Wilingnes to Pay (WTP) ………………………….

2.2.8.3 Keterkaitan ATP dan WTP……………………….

2.2.8.4 Kedudukan Tarif Terhadap TP dan WTP ………

2.2.9 IPAL Surakarta ..........................................................................

2.2.10 Tarif Instalasi Pengolahan Air Limbah Semanggi ...............

2.2.11 Populasi dan Sampel .........................................................

2.2.11.1 Populasi ……………………………………

2.2.11.2 Sampel ……………………………….….

14

15

17

17

18

19

20

20

20

22

22

24

25

28

28

BAB 3 METODE PENELITIAN .........................................................................29

3.1 Metode Penelitian ..............................................................................

3.2 Populasi dan Sampel ..........................................................................

3.2.1 lokasi Penelitian …………………………………………

3.2.2 Populasi ………………………………………………….

3.2.3 Responden ……………………………………………….

3.2.4 Sampel ……………………………………………………

3.3 Data yang Diperlukan .........................................................................

3.4 Tahapan Penelitian .............................................................................

3.4.1 Latar Belakang Masalah …………………………………..

3.4.2 Rumusan Masalh dan Batasan Masalah …………………

3.4.3 Studi Pustaka dan Literatur………………………………

3.4.4 Desain Kuisioner …………………………………………

3.4.5 Pengumpulan Data ……………………………………...

3.4.6 Uji Validitas ……………………………………………..

29

29

29

29

29

29

30

30

30

30

31

31

31

31

Page 8: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

3.4.7 Uji Reliabilitas…………………………………………..

3.4.8 Analisis Tarif ...................................................................

3.4.8.1 Pemberian Kode (Coding)………………………

3.4.8.2 Tabulasi Silang (Crosstab) …….………………

3.4.9 Kesimpulan ……………………………………………

32

32

32

32

32

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 34

4.1. Umum ...............................................................................................

4.2. Survey Pendahuluan ………………………………………………..

4.3. Pelaksanaan Survai …………………………………………...……

4.4. Pengambilan Sampel …………………………..…………………..

4.5. Uji Validitas Data ………………………………………………......

4.5.1. Data Kuisioner Warga Pelanggan IPAL Semanggi ………

4.6. Uji Reabilitas Data ………………………………………………….

4.6.1. Data Kuisioner Warga Pelanggan IPAL Semanggi ……….

4.7. Analisis Tarif Berdasarkan Ability To Pay (ATP) dan Willingness

To Pay (WTP) …………………………………………………..…

4.7.1. Karakteristik Pelanggan ………………………………….

4.7.2. Perhitungan Ability to Pay (ATP) ………………………..

4.7.3. Perhitungan Wilingnes to Pay (WTP) ….………………..

4.8. Pembahasan ………………………………………………..………

34

34

35

35

35

36

43

44

49

49

55

59

62

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................64

5.1. Kesimpulan .........................................................................................

5.2. Saran ...................................................................................................

64

65

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................

LAMPIRAN ...........................................................................................................

Page 9: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Tabel Penilaian terhadap Hasil Kuesioner Warga di Sekitar

Lingkungan IPAL Semanggi ……...…………………………………………..

Tabel 4.2. Tabel Output Reliabilitas Kuesioner Warga Pelanggan IPAL

Semanggi..................................................................................................................

Tabel 4.3. Tabulasi Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Pendapatan ...................

Tabel 4.4. Perhitungan Persentase pengeluaran …………….........................

Tabel 4.5. Perhitungan Persentase Alokasi Biaya IPAL....................................

Tabel 4.6. Perhitungan ATP Untuk Tiap Jenis Pekerjaan Pada Hari Kerja.......

Tabel 4.7. WTP apabila tarif dinaikkan sebesar Rp.500,- .................................

Tabel 4.8. WTP apabila tarif diturunkan sebesar Rp.500,- ...............................

Tabel 4.9. Rata-rata proporsional WTP ............................................................

Tabel 4.10. Rekapitulasi Tarif ………………………………...........................

36

46

55

56

57

58

59

60

61

62

Page 10: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian.....................................................

Gambar 4.1. Variable View................................................................................

Gambar 4.2. Data View ....................................................................................

Gambar 4.3. Compute Variable ........................................................................

Gambar 4.4. kotak dialog Bivariate Correlations .............................................

Gambar 4.5. Hasil analisis validitas data ...........................................................

Gambar 4.6.Menu Pengujian Reliabilitas ……………………………..............

Gambar 4.7. Kotak Dialog Reliability Analysis ................................................

Gambar 4.8.Reliability Analysis Statistic...........................................................

Gambar 4.9. Output Analisis Reliabilitas ..........................................................

Gambar 4.10. Persentase Jenis Kelamin Responden .........................................

Gambar 4.11. Persentase Tingkat Pendidikan Responden ................................

Gambar 4.12. Persentase Pekerjaan Responden ................................................

Gambar 4.13. Persentase Pendapatan Pelanggan IPAL....................................

Gambar 4.14. Tingkat Pelayanan .....................................................................

Gambar 4.15. Kelengkapan ..............................................................................

33

40

40

41

42

42

44

45

45

46

49

50

51

52

53

54

Page 11: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kelengkapan Syarat Tugas AkhirLampiran B Kuesioner dan Tabel Perhitungan

Page 12: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR PUSTAKA

Amsyari Fuad; “Prinsip – Prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan” Ghalia

Indonesia, Jakarta, 1977.

Angen Santi, 2010. Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Semanggi

Kota Surakarta. Tugas Akhir, Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur

Perkotaan, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Armijaya, Henry. dkk. 2003. Ability to pay dan willingness to pay penumpang

angkutan kereta api commuter. Makassar

BPPT. 1999. Sistem Pengelola Limbah Cair. Bandung: Persatuan Insinyur

Teknik.

Champion, Dean J. 1981. Basic Statistics for Social Research, Edisi 2. Macmilan

Publishing Co, New York.

Dirjan TP & TP. 2003. Karakteristik Air Limbah. Jakarta : Dirjan TP & TP.

Moleong. 1990. Metodologi Pendidikan Kualitatif. Bandung: Remaja Pustaka

Karya..

Tamin O. dkk. 1999. Studi Evaluasi Tarif Angkutan Umum dan Analisis

Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) di DKI

Jakarta. Jakarta : Jurnal Transportasi No. 1.

Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: UI Press

Sutrisno Hadi. 1993. Statistik II. Yogyakarta : Andi Offset

Keputusan Direksi PDAM Surakarta Nomor 800/1637.1/PAM Tahun 2005

Perda No. 3 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Cair

PPRI No. 82 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian

Pencemaran Air

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1977

Tentang Pendirian PDAM Surakarta.

Surat Keputusan Walikota Surakarta Nomor 002 Tahun 1998 Tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja PDAM Surakarta

Page 13: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Undang-Undang Dasar 1945

UU No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan hidup

www.pdamsolo.or.id. Profile PDAM. 25 Otober 2005,diunduh tanggal 7 februari 2012.

www.menlh.go.id. 30 Oktober 2005, diunduh tanggal 7 februari 2012

Page 14: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan pokok kehidupan manusia di bumi ini

yang tidak dapat melangsungkan hidupnya tanpa tersedianya air. Hidup

manusia mutlak membutuhkan air, karena dalam penyusun tubuh manusia

85% komponennya terdiri dari air.

Aktivitas rumah tangga banyak yang memanfaatkan air

khususnya air bersih untuk keperluan sehari-hari. Sesuai dengan

kegunaanya, air dipakai sebagai air minum, mandi, mencuci, untuk

pengairan pertanian, sanitasi, transportasi, baik di sungai maupun di laut.

Kegunaan air tersebut termasuk sebagai kegunaan air secara konvensional.

Akibat dari penggunaan air untuk aktivitas rumah tangga maka

menghasilkan air limbah yang berupa limbah rumah tangga. Pencemaran

air merupakan salah satu pecemaran berat yang ada di Indonesia, dan

limbah rumah tangga adalah sumber penyebab pencemaran yang paling

dominan. Pencemaran air ini di timbulkan dari sektor-sektor industri

maupun rumah tangga. Dan akibat dari pencemaran air tersebut adalah

menurunnya kadar kualitas air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112

Tahun 2003 pasal 1 butir (1) tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik,

dinyatakan bahwa limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari

usaha atau kegiatan pemukiman (real estate), rumah makan (restaurant),

perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Sedangkan Pengolahan

Air Limbah Domestik Terpadu adalah sistem pengolahan air limbah yang

dilakukan secara bersama-sama (kolektif) sebelum dibuang ke air

permukaan.

Page 15: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Kota Surakarta mempunyai jumlah penduduk lebih dari 550.000

jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 0,64% pertahun dalam

luas wilayah 44,040 kilometer persegi. meskipun laju pertumbuhan

penduduk relatif rendah namun dengan adanya orang-orang yang datang

pada siang hari untuk melakukan kegiatan bisnis di Kota Surakarta maka

penduduk Kota Surakarta seolah-olah menjadi 3 kali lipat dari jumlah

penduduk sebenarnya. Untuk pengolahan limbah domestik Kota Surakarta

telah diputuskan dalam Surat Keputusan (SK) Walikota Surakarta Nomor

002 Tanggal 26 Juni 1998, menunjuk Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Kota Surakarta sebagai pengelola air limbah domestik. Disamping

itu juga terdapat Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 1999 tanggal 27 Mei

1999 tentang pengolahan limbah cair, yang mengatur tentang Instalasi

Pengolahan Air Limbah (IPAL), Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja

(IPLT), jaringan air limbah, sambungan rumah serta peralataan penunjang

lainnya. Sekarang Kota Surakarta memiliki 3 unit pengolah air limbah,

yaitu IPAL Semanggi, IPAL Mojosongo dan IPLT Putri Cempo.

Menurut data dari PDAM selaku pengelola IPAL Semanggi,

diketahui bahwa secara finansial keberadaan IPAL ini tidak

menguntungkan, bahkan cenderung mengalami kerugian. Hampir 50%

dari total pengguna IPAL menunggak pembayaran rekening, sehingga

mengalami tunggakan sebesar ± 300juta/tahun.

Dari fenomena ini, maka diperlukan suatu analisis untuk

mengetahui mengapa pengguna IPAL Semanggi menunggak membayar

tarif. Analisis berdasarkan kemampuan membayar (ability to pay) disingkat

ATP dan analisis berdasarkan kemauan membayar (willingness to pay)

disingkat WTP digunakan untuk menganalisis tarif yang diberlakukan. Dari

analisis dengan metode ATP dan WTP didapat besarnya nilai tarif IPAL

yang sesuai dengan kemampuan dan kemauan masyarakat semanggi.

Page 16: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil

suatu rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah tarif yang berlaku saat ini untuk IPAL Semanggi di Kota

Surakarta sudah layak ditinjau dari kemampuan pengguna ?

2. Apakah tarif yang berlaku saat ini untuk untuk IPAL Semanggi di Kota

Surakarta sudah layak ditinjau dari kemauan pengguna ?

1.3. Ruang Lingkup Penelitian dan Batasan Masalah

1. Penelitian ini dilakukan di satu unit Instalasi Pengolahan Air Limbah

(IPAL) yang berlokasi di kelurahan Semanggi,dan satu wilayah kecamatan

Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

2. Pengambilan data dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner dan dengan

jumlah 100 kuisioner.

3. Tarif yang ditinjau adalah tarif pada satu wilayah kecamatan Pasar Kliwon

kota Surakarta, dimana responden adalah masyarakat pengguna jasa

pengolahan air limbah di kecamatan tersebut. Tarif yang diterapkan oleh

pemerintah dan berlaku pada saat penelitian untuk IPAL sebesar Rp.

5000,- untuk kategori RT 1. Tarif untuk kategori lain nya tidak

diperhitungkan.

4. Penelitian yang diukur adalah kemampuan dan kemauan pengguna di

kecamatan Pasar Kliwon untuk membayar tarif IPAL.

5. Analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 dan

Microsoft Office Excel 2007 .

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan di IPAL Semanggi yang dititik beratkan

kepada analisis Ability To Pay dan Willingness To Pay adalah :

Page 17: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

1. Mengetahui kelayakan tarif yang berlaku saat ini untuk IPAL Semanggi

di Kota Surakarta ditinjau dari kemampuan pengguna.

2. Mengetahui kelayakan tarif yang berlaku saat ini untuk untuk IPAL

Semanggi di Kota Surakarta ditinjau dari kemauan pengguna.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Menambah pengetahuan dan gambaran permasalahan air limbah di

Surakarta, khususnya di IPAL Semanggi serta mengetahui faktor – faktor

internal dan eksternal yang mempengaruhi tarif IPAL Semanggi.

2. Mengetahui besarnya nilai tarif dilihat dari kemampuan membayar dan

kemauan membayar pengguna jasa IPAL Semanggi.

3. Pemerintah Kota Surakarta dalam mempertimbangkan penetapan tarif

IPAL Semanggi.

4. Informasi dan data hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dan masukan pihak PDAM dalam

menentukan tarif IPAL, dan semoga dapat bermanfaat untuk digunakan

pada penelitian selanjutnya.

Page 18: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1 Air Limbah

Menurut Grigg (1988), Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang

menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung

dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi.

Grigg (1988); Grigg & Fontane (2000) menjelaskan bahwa infrastruktur

dikelompokkan menjadi 3 kategori yang meliputi :

1. Grup transportasi (jalan, jalan raya, jembatan)

2. Grup pelayanan transportasi (transit, bandara, pelabuhan)

3. Grup komunikasi

4. Grup keairan (air, air buangan, sistem keairan, termasuk jalan air yaitu

sungai, saluran terbuka, pipa)

Angen Santi (2010) menjelaskan bahwa Air kotor atau sering juga disebut air

limbah atau air buangan adalah semua cairan yang dibuang, yang mengandung

kotoran manusia, hewan, bekas tumbuh – tumbuhan,maupun yang

mengandung sisa – sisa proses produksi.

Adapun air limbah dapat dibagi menjadi 4 golongan :

a. Air kotor / air buangan domestik

Air buangan yang berasal dari closed, peturasan, bidet, dan air buangan

yang mengandung kotoran manusia.

b. Air bekas

Air buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur dan bak cuci tangan.

c. Air hujan

Air buangan dari atap rumah atau halaman yang berasal dari air hujan.

Page 19: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

d. Air buangan khusus atau air buangan non – domestik

1. Air buangan yang mengandung gas, racun atau bahan – bahan

berbahaya.

2. Air buangan yang bersifat radio aktif atau mengandung bahan raido

aktif yang dibuang ke bawah air penerima.

3. Air buangan yang mengandung banyak lemak, biasanya berasal dari

restoran.

2.1.2 Pengolahan Air Limbah

Pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu yang meliputi kegiatan

pengurangan , segregasi, penanganan, pemanfaatan dan pengolahan limbah.

Tujuan utama pengelolaan air limbah adalah untuk mengurangi limbah fisika,

kimia, dan biologi. Pada pengelolahan limbah dilakukan penyaringan,

netralisai, pengendapan, reaktor lumpur aktif, karbon aktif,dll. Pengolahan air

limbah biasanya menerapkan 3 tahapan proses yaitu pengolahan pendahuluan

(pre-treatment), pengolahan utama (primary treatment), dan pengolahan akhir

(post treatment). Pengolahan pendahuluan ditujukan untuk mengkondisikan

beban limbah dan karakter lainnya agar sesuai untuk masuk ke pengolahan

utama. Pengolahan utama adalah proses yang dipilih untuk menurunkan

pencemar utama dalam air limbah. Selanjutnya pada pengolahan akhir

dilakukan proses lanjutan untuk mengolah limbah agar sesuai dengan baku

mutu yang ditetapkan (Jenia,2003).

2.1.3 Tarif Pengolahan Air Limbah

Pengertian biaya secara luas didefinisikan sebagai pengorbanan sumber

ekonomi dalam satuan moneter untuk tujuan tertentu yang tidak dapat lagi

dihindari, baik yang telah terjadi maupun yang akan terjadi. Kholmi

danYuningsih (2004:11). Kebijakan biaya pengolahan limbah saat ini

berdasarkan karakteristik dan besarnya unsur- unsur yang terkandung didalam

Page 20: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

limbah cair masing-masing produk. Semakin besar unsur-unsur limbah yang

terkandung, semakin besar pula beban biaya yang harus ditanggung oleh pabrik

tersebut karena tingkat kesulitan dan biaya pengolahan limbah tersebut

semakin tinggi.

2.2. Dasar Teori

2.2.1. Pengertian Pencemaran Air

Air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian secara seksama dan

cermat. Faktor keseimbangan air lingkungan ini tak hanya berkaitan dengan

jumlah volume (debit) air yang digunakan, tapi lebih penting adalah bagaimana

menjaga agar kondisi air lingkungan tak menyimpang dari keadaan normal

tertentu. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala besar masih

terpusat di daerah perkotaan dan dikelola oleh perusahaan air minum (PAM)

kota yang bersangkutan. Namun secara nasional jumlahnya masih belum

mencukupi dan dapat dikatakan relatif kecil 16,08 % (Fuad Amsyari,1977:64).

Pencemaran air merupakan salah satu jenis dalam pencemaran lingkungan.

Definisi pencemaran air secara pasti lebih sulit bila dibandingkan dengan

pencemaran udara. Dalam Pasal 1 PPRI No. 82 Tahun 2001 Tentang

Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air memberikan

pengertian bahwa pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan

manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu dan

menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Beberapa pokok-pokok yang ditekankan pada pengertian pencemaran air

adalah meliputi dasar-dasar sebagai berikut:

1. Air pada suatu badan air baru dikatakan mengalami pencemaran, bila

pembebasan akan bahan-bahan buangan (kontaminan) sampai pada suatu

Page 21: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

tingkatan atau kedaan tertentu dapat membahayakan fungsi air dari badan

air tersebut.

2. Bahwa masing masing fungsi air dalam badan-badan air memiliki standar

kualitas yang perlu ditentukan terlebih dahulu sebagai batasan sebelum

dapat dilakukan suatu penilaian apakah suatu pencemaran pada suatu

badan air itu terjadi atau tidak. Masing-masing mempunyai standar

kualitas sendiri-sendiri.

3. Masing-masing standar tersebut diatas masih perlu ditentukan pula secara

lokal, nasional atau internasional. Dasar pertimbangan yang digunakan

untuk penentuan standar tersebut bermacam-macam tergantung pada

dominasi sasaran yang akan dilindungi (Slamet Riyadi,1984: 9).

Masing-masing badan air dalam kehidupan sehari-hari dihubungkan dengan

kepentingan manusia maka badan-badan air itu diklasifikasikan lagi menurut

kepentingan kegunaannya bagi manusia, khususnya yang berhubungan dengan

kesehatan. Beberapa jenis kualitas air yang perlu kita kenal untuk kegunaan

praktis sehari-hari adalah:

a) Standar kualitas untuk air minum

b) Standar kualitas untuk rekreasi dan atau tempat pemandian alam

c) Standar kualitas yang dihubungkan dengan bahan buangan industri

d) Standar kualitas air sungai.

Sedangkan standar untuk kualitas air ditentukan oleh 4 aspek:

a) Persyaratan Fisis

b) Persyaratan Kimiawi

c) Persyaratan Biologis

d) Persyaratan Radiologis (Slamet Riyadi, 1984:11-13).

Beberapa daerah di Indonesia sektor industri merupakan penyumbang limbah

yang menyebabkan menurunnya kualitas air (Soedrajad, 1999:27). Banyaknya

zat pencemar di dalam air akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen

Page 22: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

terlarut, shingga kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigenakan

tergangu dan akan mengurangi perkembangannya (Sugiharto,1987).

Menurut Slamet Riyadi (1984:11-13) faktor-faktor penyebab terjadinya

penyimpangan kualitas air antara lain:

1. Secara alamiah sumber air yang digunakan mengandung bahan kimia

dalam jumlah yang berlebihan sehingga memerlukan pengolahan yang

lebih sempurna

2. Kesalahan dalam memilih teknologi pengolahan air sehingga diperoleh

hasil yang menyimpang atau tidak memenuhi standar syarat kualitas

3. Terbatasnya dana yang digunakan untuk pengolahan air

4. Air yang telah memenuhi syarat kualitas mendapat pencemaran, baik

secara alamiah maupun akibat aktifitas manusia

5. Kurangnya pengertian individu atau masyarakat dalam menggunakan

fasilitas air bersih.

Air dikatakan tercemar apabila air tersebut telah menyimpang dari keadaan

normalnya. Keadaan normal air masih tergantung pada faktor penentu yaitu

kegunaan air sendiri dan sumber air. Pencemaran atau polusi sumber hayati

perairan merupakan salah satu masalah yang dihadapi bukan saja negara kita

tapi sudah merupakan masalah yang berpengaruh terhadap kemunduran

sumber hayati perairan. Baik secara kualitatif maupun kuantitatif ada tiga hal

yang menjadi penyebab makin cepatnya pencemaran, yakni peningkatan

populasi penduduk, peningkatan kebutuhan manusia akan berbagai jenis

barang, dan terbatasnya sumber alam yang renewable maupun yang non

renewable (Rifai, Pertagunawan: 1992).

Page 23: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2.2.2. Pengertian Limbah

Definisi limbah menurut UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup adalah sisa usaha dan/atau kegiatan. Limbah pada dasarnya

berarti suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil

aktivitas manusia, maupun proses-proses alam dan tidak atau belum

mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang

negatif. Menurut sumber kegunaannya limbah punya komposisi yang berfariasi

dari setiap tempat dan waktu. Secara garis besar zat-zat yang terdapat dalam

limbah dapat dikelompokkan menjadi air (99,90%), bahan padat (0,9%),

sedangkan bahan organik yang berpa protein (65%), bahan kabohidrat (25%),

bahan lemak (10%), dan bahan organik butiran serta logam (Sugiharto:122).

Menurut Murthado Djoli (1988:1), limbah dihasilkan dari proses kegiatan akan

dapat mempengaruhi kualitas air secara fisik, kimia, dan biologi seperti:

1) Perubahan suhu

2) Perubahan pH atau konsentrasi ion hydrogen

3) Perubahan rasa dan warna air

4) Timbulnya endapan koloid bahan terlarang

5) Adanya mikroorganisme

6) Meningkatnya radioaktifitas air lingkungan

Limbah pada umumnya dibagi menjadi 3, yakni:

1) Limbah Cair (berbentuk cair)

2) Limbah Padat (berbentuk padat)

3) Limbah Gas (berbentuk gas)

Dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah di Semanggi, proses pengolahan

limbah lebih berupa pengolahan limbah cair. Limbah cair adalah suatu hasil

proses kegiatan manusia berupa zat cair. Limbah cair punya karakteristik yang

ditentukan oleh kegunaan dan asal sumber air. Limbah cair dari suatu

lingkungan masyarakat terutama terdiri dari air yang dipergunakan dengan

Page 24: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

hampir 0,1% berupa benda-benda padat yang terdiri dari zat organik dan bukan

organik. Sampah-sampah cair yang dihasilkan oleh proses-proses pabrik dan

industri yang mempergunakan dalam jumlah sedang sampai banyak disebut

sampah industri. Istilah sampah industri pada umumnya terbatas ada sampah

cair yang karena warna, isinya padat, kandungan anorganik atau organik, kadar

garam, keasaman, dan sifat-sifat khas mereka yang beracun menimbulkan

masalah pencemaran air (Mahida, 1986).

2.2.3. Pengolahan Limbah Cair Terpadu

Beberapa hasil penelitian terhadap kualitas air yang mengacu pada Pasal 8 ayat

(1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tahun 2001 tentang

Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air bahwa kualitas air

minum di Indonesia lebih banyak masuk kelas dua, yaitu air yang perlu melalui

pengolahan sebelum dimanfaatkan sebagai air minum maupun keperluan

rumah tangga lainnya. Sedangkan air dalam kelas satu relatif sedikit karena

banyak kualitas air menurun akibat pencemaran yang sebagian besar akibat

dari aktifitas manusia, baik akibat kegiatan rumah tangga, pertanian maupun

industri. Dasar digunakan untuk penetapan permanen kualitas air khususnya

untuk keperluan air minum adalah:

1. Parameter-parameter yang berhubungan dengan sifat-sifat keamanan

bagi suatu peruntukan domestik (rumah tangga)

2. Parameter yang dapat dijadikan indikator terjadinya pencemaran

sampah domestik yang berhubungan dengan kesehatan manusia.

Penyelesaian masalah pencemaran limbah cair terdiri dari langkah pencegahan

dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar

dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di

lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang

dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle). Di bidang

industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi

Page 25: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent,

Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur menggantinya dengan

Green Chemistry. Green Chemistry merupakan segala produk dan proses kimia

yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya (www.menlh.go.id).

Salah satu keberhasilan dalam mengolah limbah adalah dengan penggunaan

sistem pengolahan yang tepat sehingga menghasilkan kualitas air yang sesuai

dengan standar baku mutu peruntukannya. Salah satu alternatifnya adalah

menggunakan teknologi pengolahan air limbah secara biologis atau gabungan

antara proses secara biologis dengan proses kimia fisilia. Proses secara biologis

tersebut dapat dilakukan pada kondisi aerobik (dengan udara), anaerobik (tanpa

udara)(BPPT, 1999).

Proses Bio Anaerobik digunakan untuk pengolahan limbah dengan beban

BOD yang tak teralu besar, sedangkan proses biologis Aerobik digunakan

untuk pengolahan air limbah dengan BOD sangat tinggi. Pengolahan air limbah

Aerobik dapat dibagi menjadi tiga:

1. Proses Biologis Tersuspensi, yaitu pengolahan dengan menggunakan

aktifitas organisme untuk menguraikan senyawa polutan yang ada

dalam air dan mikroorganisme yang digunakan untuk dengan cara

dibiakkan secara tersuspensi dalam suatu reaktor.

2. Dengan Biakan Melekat, yaitu proses pengolahan limbah dengan

mikroorganisme yang digunakan dibiakkan dalam suatu media sehinga

mikroorganisme tersebut melekat pada permukaan media.

Sistem Lagoon/kolam, yaitu pengolahan air limbah dengan menampung air

limbah pada suatu kolam yang luas dengan waktu tinggal cukup lama sehingga

aktifitas mikroorganisme yang tumbuh secara alami, senyawa polutan yang ada

dalam air terurai.

Page 26: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2.2.4. Sistem Pembuangan Air Limbah

Sistem pembuangan air limbah dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

a. Sistem sanitasi setempat (On Site Sanitation)

Proses pembuangan dan pengolahan air limbah dilakukan secara bersamaan di

tempat yang biasanya menggunakan cubluk atau septic tank. Bila pada suatu

waktu cubluk atau septic tank tersebut sudah penuh dengan lumpur tinja, maka

harus disedot dan diangkut dengan truk tinja ke IPLT (Instalasi Pengelolaan

Lumpur Tinja) untuk disempurnakan prosesnya agar tidak merusak atau

mencemari lingkungan. Pembuangan air limbah dengan sistem ini dalam

praktek sehari-harinya dapat dilihat dalam kegiatan:

1. Individual, yaitu sistem pembuangan melalui kloset, peturasan yang

dilakukan oleh masing-masing keluarga pada setiap rumah.

2. Komunal, yaitu sistem pembuangan melalui kloset yang dilakukan

secara bersama-sama oleh beberapa keluarga yang biasanya berupa

jamban jamak, MCK umum, atau septic tank komunal.

Keuntungan pemakaian system pembuangan setempat adalah:

1. Biaya pembuatan murah.

2. Biasanya dibuat oleh sector swasta/pribadi.

3. Teknologi cukup sederhan.

4. System sangat privasi karena terletak pada persilnya.

5. Operasi dan pemeliharaan dilakukan secara pribadi masing-masing.

Kerugian pemakaian system pembuangan setempat adalah:

1. Tidak selalu cocok disemua daerah.

2. Sukar mengontrol operasi dan pemeliharaan.

3. Bila pengendalian tidak sempuran maka air limbah dibuang.

Page 27: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

b. Sistem sanitasi tidak setempat/terpusat (Off Site Sanitation)

Proses pembuangan air limbah atau penyaluran air limbah yang berasal dari

rumah-rumah dan berbagai fasilitas lainnya, seperti air sisa mandi, air sisa

cucian, dan seterusnya, serta air limbah yang berasal dari sisa-sisa proses

industri dialirkan melalui jaringan perpipaan menuju IPAL (Instalasi

Pengolahan Air Limbah) untuk diolah secara terpusat.

Keuntungan pemakaian system penyaluran terpusat adalah:

1. Pelayanan yang lebih nyaman.

2. Menampung semua air limbah domestic.

3. Pencemaran air tanah dan lingkungan dapat dihindari.

4. Cocok untuk daerah dengan kepadatan tinggi.

5. Masa/umur pemakaian relative lebih lama.

Kerugian pemakaian system penyaluran terpusat adalah:

1. Memerlukan pembiayaan yang tinggi.

2. Memerlukan tenaga yang trampil untuk operasional dan pemeliharaan.

3. Memerlukan perencanaan dan pelaksanaan untuk jangka panjang.

Nilai manfaat akan terlihat apabila sistem telah berjalan dan semua penduduk

yang terlayani.

2.2.5. Pokok-Pokok Permasalahan Pengelolaan Air Limbah

Berdasarkan konsep manajemen pengelolaaan air limbah, persoalan yang

muncul pada pengelolaan air limbah adalah :

1. Aspek Kelembagaan:

bentuk kelembagaan yang cocok dengan besarnya kewenangan dan

sumber daya manusia sebagai salah satu unsur pengelola kurang memadai

dari jumlah maupun kualifikasinya

Page 28: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Aspek Teknis Operasional:

keterbatasan sarana dan prasarana pengurasan dan pengumpulan (truk

tinja), instalasi pengolah lumpur tinja (IPLT), serta instalasi pengolah air

limbah (IPAL) sebelum dibuang ke badan air

3. Aspek Pembiayaan:

tidak seimbangnya besar biaya operasional – pemeliharaan (O dan M)

pengelolaan dan besarnya penerimaan retribusi sebagai konsekwesi logis

pelayanan pengelolaan

4. Aspek Pengaturan:

tidak dimilikinya kebijakan pengaturan pengelolaan didaerah yang mampu

memberikan motivasi kesadaran peran serta masyarakat untuk ikut secara

utuh dalam pengelolaan secar terpusat baik menyangkut pembiayaan dan

teknis operasional sehingga berwawaskan lingkungan

5. Aspek Peran serta Masyarakat:

kesadran masyarakat untuk ikut serta secara utuh dalam pengelolaan perlu

ditingkatkan.

2.2.6. Pengertian Tarif Limbah

Tarif Pembuangan Air limbah adalah sejumlah uang yang dipungut sebagai

imbalan dari pihak-pihak yang karena usaha/kegiatannya membuang air limbah

ke sumber-sumber air langsung maupun tidak langsung yang digunakan untuk

membiayai kegiatan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

Dasar Hukum Iuran Pembuangan Air limbah

1. Undang-undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan Pasal 14 menetapkan

mengenai kontribusi masyarakat, badan hukum, badan sosial dan/atau

perorangan dalam pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan - kegiatan dalam

rangka Tata Pengaturan Air seperti pada ayat-ayat sebagai berikut :

(2) Masyarakat yang mendapat manfaat langsung dari adanya bangunan

bangunan prasarana pengairan, baik untuk diusahakan lebih lanjut maupun

Page 29: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

untuk keperluan sendiri dapat diikut sertakan menanggung pembiayaan

sebagai pengganti jasa pengelolaan.

(3) Badan Hukum, badan Sosial dan atau perorangan yang mendapat

manfaat dari adanya bangunan-bangunan pengairan, baik untuk diusahakan

lebih lanjut maupun untuk keperluan sendiri, wajib ikut menanggung

pembiayaan dalam bentuk iuran yang diberikan kepada Pemerintah.

(4) Pelaksanaan dari ayat (2) dan (3) pasal ini diatur lebih lanjut dengan

Peraturan Pemerintah.

2. Undang–undang No. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan

Pajak Pasal 23 ayat (1) :

Jenis dan tarif PNBP yang telah diatur dalam undang-undang sebelum

berlakunya undang-undang ini dinyatakan tetap berlaku.

3. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1981 tentang Iuran Pembiayaan

Eksploitasi dan Pemeliharaan Prasarana Pengairan

i) Pasal 1 angka 1 :

Perusahaan adalah Badan usaha Negara yang oleh Pemerintah telah

ditunjuk sebagai pengelola air dan sumber air serta prasarana pengairan.

ii) Pasal 2 :

Iuran Pembiayaan Eksploitasi dan Pemeliharaan (E&P) Prasarana

Pengairan meliputi antara lain:

(2) Dana yang ditarik sebagai imbalan dari mereka yang karena

usaha/kegiatannya telah mengakibatkan pencemaran air dan sumber -

sumber air di dalam wilayah Perusahaan yang bersangkutan.

iii) Pasal 6 :

Kewajiban membayar iuran pembiayaan eksploitasi dan pemeliharaan

prasarana pengairan dituangkan dalam surat perjanjian yang ditandatangani

oleh Direksi Perusahaan atau yang dikuasakan olehnya dengan pihak-pihak

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1).

4. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengendalian Pencemaran

Air dan Pengelolaan Kualitas Air Pasal 43 ayat (1) dan (2), pasal 18, pasal

4.

Page 30: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2.2.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

2.2.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahih an suatu tes.

Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak

diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan

kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan criteria (Arikunto,

1999: 65). Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang

ada p ada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor

tiap butir soal dinyatakan skor X dan skor total dinyatakan sebagai skor Y,

dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir soal, dapat diketahui butir-

butir soal manakah yang memenuhi syarat dilihat dari indeks validitasnya

(Arikunto, 1999: 78)

Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi product

moment dengan angka kasar, yaitu:

rxy = (2.1)

dengan :

rxy = merupakan koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.

N = merupakan jumlah responden.

X = adalah skor-skor tiap butir soal untuk setiap responden.

Y = adalah skor total tiap responden.

Setelah harga koefisien validitas tiap butir soal diperoleh, perlu dilakukan

uji signifikansi untuk mengukur keberartian koefisien korelasi berdasarkan

distribusi kurva normal dengan menggunakan statistik uji-t dengan

persamaan:

t = rxy (2.2)

Page 31: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dengan :

t = merupakan nilai hitung koefisien validitas.

rxy = adalah nilai koefisien korelasi tiap butir soal.

N = merupakan jumlah responden.

Kemudian hasil diatas dibandingkan dengan nilai t dari tabel pada taraf

kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) = N– 2. Jika t hitung >t tabel maka

koefisien validitas butir soal pada taraf signifikansi yang dipakai.

Pada penelitian ini jika hasil pengujian dengan PASW 18 menunjukan tidak

valid maka ada perubahan desain kuisioner sehingga hasil nya akan menjadi

valid.

2.2.7.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh

mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang konsisten,

relative tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda.

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu

menunjukkan konsisten hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf

ketetapan dan ketelitian hasil. Reliabel tes berhubungan dengan ketetapan

hasil tes.

Untuk menentukan reliabilitas tes, dapat digunakan metode belah dua. Tes

dicobakan satu kali. Hasil tes kemudian dibelah dua menjadi belahan ganjil-

genap. Kedua belahan ini dikorelasikan dan diperoleh reliabilitas separuh

tes. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes digunakanl rumus Spearman-

Brown sebagai berikut:

r11 = (2.3)

Page 32: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dengan :

= adalah koefisien korelasi antara skor-skor setiap belahan tes.

r11 = adalah koefisien reliabilitas.

Untuk mengetahui keberartian koefisien reliabilitas dilakukan dengan statistik

uji-t, dengan persamaan berikut:

t = (2.4)

dengan :

t = merupakan nilai hitung koefisien validitas.

r11 = adalah nilai koefisien korelasi tiap butir soal.

N = merupakan jumlah responden.

Kemudian hasil diatas dibandingkan dengan nilai t dari tabel pada taraf

kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) = N– 2. Jika t hitung >t tabel maka

data baik dan dapat dipercaya.

Pada penelitian ini jika hasil pengujian dengan PASW 18 menunjukan tidak

reliabel maka ada penambahan jumlah kuisioner sehingga hasil nya akan

menjadi lebih reliabel.

2.2.8 Metode Analisis ATP dan WTP

Dalam penelitian ini, untuk mementukan tarif IPAL Semanggi yang tepat

digunakan analisis ATP dan WTP.

Tingkat kemampuan dan kemauan membayar mayarakat perlu diketahui

supaya tarif IPAL tidak menjadi beban yang berat bagi masyarakat pengguna

jasa pengolahan air limbah. Untuk mengetahui kemampuan dan kemauan

membayar tersebut dapat dilakukan analisis keterjangkauan daya beli

pengguna jasa dalam membayar tarif yang meliputi analisis kemauan

membayar dan analisis kemampuan membayar terhadap tarif yang

diberlakukan (Pudjianto, 2002).

Page 33: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2.2.8.1 Ability To Pay (ATP)

Ability To Pay adalah kemampuan seseorang untuk membayar jasa pelayanan

yang telah diterimanya berdasarkan penghasilan yang dianggap ideal

(Pudjianto, 2002).

Faktor- faktor yang mempengaruhi ATP adalah :

1. Besar penghasilan pelanggan per bulan

Merupakan rata-rata penghasilan yang diterima oleh pelanggan yang

sudah bekerja per bulan. Semakin besar tingkat pendapatan penumpang,

maka semakin besar kesediaan pelanggan untuk membayar.

2. Persentase biaya untuk membayar IPAL dari alokasi biaya total.

Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk membayar tarif

IPAL, yang diambil dari alokasi biaya pengeluaran total tiap bulan.

3. Jumlah anggota keluarga

Semakin banyak jumlah anggota keluarga tentunya akan semakin banyak

limbah yang dihasilkan.

Besarnya ATP adalah rasio alokasi anggaran untuk membayar tarif terhadap

total pengeluaran. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut

(Armijaya dkk, 2003):

ATP = (2.5)

2.2.8.2 Willingness To Pay (WTP)

Willingness To Pay (WTP) adalah kemauan pengguna untuk mengeluarkan

jasa atau imbalan atas fasilitas yang telah diterimanya. Pendekatan yang

digunakan dalam analisa WTP didasarkan atas persepsi pengguna terhadap

tarif yang diberikan (Tamin dkk, 1999).

Page 34: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Kemauan membayar juga didasarkan pada konsep surplus konsumen (customer

surplus) adalah selisih antara kesediaan membayar yang merupakan nilai

utilitas yang diperoleh dari barang atau jasa yang dibeli dengan harga

sebenarnya dibayarkan. Sehingga sering ditemukan sekelompok pengguna jasa

pengolahan air limbah yang bersedia untuk membayar lebih dari tarif yang

telah ditentukan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi WTP antara lain (Tamin dkk, 1999) :

1. Persepsi pengguna terhadap tingkat kualitas pelayanan

Semakin banyak jumlah sambungan yang melayani tentu akan lebih

menguntungkan pihak konsumen, karena pembuangan limbah semakin

mudah. Dalam kondisi seperti ini tentu tingkat kemauan konsumen

membayar akan lebih besar bila dibandingkan dengan kondisi sebaliknya.

2. Utilitas pengguna terhadap jasa yang digunakan

Semakin besar manfaat yang dirasakan oleh pelanggan terhadap suatu

pelayanan yang dirasakannya tentunya akan semakin besar pula kemauan

penumpang untuk membayar.

3. Fasilitas yang disediakan oleh pemberi jasa.

Semakin baik dan nyaman fasilitas yang disediakan oleh pemberi jasa,

maka kemauan untuk membayar penumpang akan lebih tinggi.

4. Pendapatan pengguna

Bila seseorang mempunyai penghasilan yang semakin meningkat tentunya

kemauan membayar pun semakin besar.

WTP jenis pekerjaan = (2.6)

WTP seluruh kategori pekerjaan = (2.7)

Page 35: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2.2.8.3 Keterkaitan ATP dan WTP

Pelaksanaan dalam menentukan besarnya nilai tarif sering kali terjadi benturan

antara besarnya nilai ATP dan WTP (Tamin dkk, 1999), kondisi tersebut dapat

berupa :

1. ATP sama dengan WTP

Hal ini menunjukkan bahwa antara kemampuan dan kemauan membayar

jasa pengolahan air limbah adalah sama. Pada kondisi ini sering terjadi

keseimbangan utilitas pengguna dengan biaya yang dikeluarkan untuk

membayar jasa tersebut.

2. ATP lebih besar dari WTP

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan membayar jasa pengolahan air

limbah lebih besar daripada kemauan membayar. Kondisi ini dapat terjadi

bila pengguna mempunyai penghasilan yang relatif tinggi tetapi utilitas

terhadap jasa tersebut relatif rendah. Pengguna dalam keadaan ini disebut

choiced riders.

3. ATP lebih kecil dari WTP

Hal ini menunjukkan kemauan pengguna untuk membayar jasa

pengolahan air limbah lebih besar dari pada kemampuannya. Kondisi ini

dapat terjadi bagi pengguna yang memiliki penghasilan yang relatif

rendah tetapi utilitas terhadap jasa pengolahan limbah sangat tinggi.

Pengguna dalam keadaan ini disebut captive riders.

2.2.8.4 Kedudukan Tarif Terhadap ATP dan WTP

Penyesuaian tarif berdasarkan analisa biaya operasi maupun kajian ATP dan

WTP adalah sebagai berikut (Tamin dkk, 1999) :

1. Tarif resmi berada dibawah nilai ATP

Page 36: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Penyesuaian tarif dapat dilakukan dengan melakukan penyesuaian tingkat

pelayanan meskipun tanpa adanya perbaikan tingkat pelayanan selama

tidak melebihi nilai ATP.

2. Tarif resmi berada diatas nilai ATP

Tarif sudah tidak dapat dinaikkan dan selisih antara tarif resmi dan nilai

ATP dapat dianggap sebagai beban subsidi yang harus ditanggung oleh

pemerintah.

3. Tarif resmi berada dibawah nilai WTP

Terdapat keleluasaan dalam pengajuan tarif baru tanpa melakukan

perbaikan tingkat pelayanan sampai batas nilai WTP

Apabila parameter ATP dan WTP yang ditinjau, maka aspek pengguna yang

dijadikan subjek dalam menentukan nilai tarif yang berlakukan dengan prinsip

(Tamin dkk, 1999) :

1. ATP merupakan fungsi dari kemampuan membayar pengguna, maka

besaran nilai tarif yang diberlakukan tidak boleh melebihi nilai ATP

kelompok masyarakat sasaran.

2. WTP merupakan fungsi dari tingkat pelayanan pengolahan air limbah.

Bila nilai WTP masih dibawah nilai ATP maka dapat dimungkinkan

untuk menaikkan nilai tarif yang diiringi dengan perbaikan tingkat

pelayanan pengolahan air limbah.

3. Intervensi atau campur tangan pemerintah dalam bentuk subsidi langsung

atau silang dibutuhkan pada kondisi besaran tarif pengolahan limbah

yang berlaku lebih besar dari nilai ATP, sehingga didapatkan besaran

tarif pengolahan limbah maksimum sama dengan nilai ATP.

Penyesuaian atau penentuan tarif dianjurkan sebagai berikut :

a. Tidak melebihi nilai ATP.

b. Berada diantara nilai ATP dan WTP, bila akan dilakukan penyesuaian

tingkat pelayanan.

Page 37: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

c. Bila tarif yang diajukan berada dibawah perhitungan tarif, namun berada

diatas nilai ATP maka selisih tersebut dapat dianggap sebagai beban yang

harus ditanggung oleh pemerintah (regulator).

d. Bila perhitungan tarif berada jauh dibawah nilai ATP dan WTP maka

terdapat keleluasaan dalam perhitungan atau pengajuan nilai tarif baru,

yang selanjutnya dapat dijadikan peluang penerapan subsidi silang terhadap

tarif pengolahan limbah yang kondisi perhitungan tarifnya diatas nilai ATP.

2.2.9. IPAL Surakarta

IPAL Semanggi terletak di kelurahan Semanggi, Tepatnya di kampung

Kenteng Surakarta. IPAL Semanggi berkapasitas 30 lt / dt melayani kawasan

selatan ada 26 Kelurahan dengan sejumlah sambungan rumah (SR) hingga saat

ini jumlah pelanggan sekitar 6.297 SR. Pada saat ini IPAL Semanggi

mengalami peningaktan kapasitas dari 30 lt / dt menjadi 60 lt / dt, pada tahun

2008 juga mengalami perubahan peningkatan cakupan pelayanan dari 6000

menjadi 12000 SR. Sistem pengolahan IPAL Semanggi menggunakan sistem

aerasi dan fakultatif untuk mengolah limbah domestik.

Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) rumah tangga yang ada di Surakarta

saat ini adalah sebuah instalasi yang khusus mengolah air limbah rumah tangga

atau limbah domestik yang terhubung melalui pipa-pipa sambungan rumah

yang kemudian diolah dalam bak penampungan air limbah.

Pada jaman Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1940 Surakarta telah

mempunyai sistem pembuangan air limbah perpipaan, yakni mencakup Sub

Sistem Kasunanan dengan panjang pipa 20,5 Km, Sub Sistem Mangkunegaran

dengan panjang pipa 13,4 Km dan Sub Sistem Jebres dengan panjang pipa 3,9

Km, pipa-pipa tersebut dengan diameter 250-375 mm. Kemudian pada tahun

1995 sampai tahun 2001 diadakan pembangunan dan pengembangan sistem

Page 38: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

sanitasi Surakarta yang meliputi pembangunan IPAL Mojosongo, IPAL

Semanggi, IPLT Putri Cempo, jaringan perpipaan air limbah ( pipa interceptor,

pipa sekunder,dan pipa lateral), serta pilot project sambungan rumah air limbah

melalui Semarang-Surakarta Urban Development Program (SSUDP) sektor

sanitasi.

Pada saat itu proyek SSUDP sektor sanitasi yang menangani adalah dari

Proyek PLP (Penyehatan Lingkungan Pemukiman) Jawa Tengah. Kemudian

pada era reformasi pada tahun 1998 lembaga yang menangani proyek tersebut

berganti nama yaitu Proyek Pengembangan Prasarana dan Sarana Pemukiman

(P2SP) Propinsi Jawa Tengah sebagai pelaksana dari Departemen Kimpraswil

(Pemukiman Prasarana Wilayah).

Proyek sanitasi tersebut adalah hibah atau bantuan murni dari Pemerintah Pusat

Kota Surakarta, hanya saja siapa yang akan menangani ataupun mengelola

asset-aset bangunan sanitasi tersebut menurut IBRD selaku pemberi pinjaman

kepada Pemerintah Pusat, lembaga yang paling dekat menangani atau

mengelola sanitasi adalah PDAM kota Surakarta. Kemudian berdasarkan

pembahasan-pembahasan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta,

Pemerintah Pusat, maka PDAM kota Surakarta ditugaskan untuk menangani

pengelolaan air limbah rumah tangga.

2.2.10. Tarif Instalasi Pengolahan Air Limbah Semanggi

Berdasarkan Keputusan Walikota Surakarta Nomor 5 Tahun 2004 tanggal 7

Juni 2004 dan Keputusan DPRD Kota Surakarta Nomor 10/DPRD/IV/2004

tanggal 7 Juni 2004 tentang Persetujuan Perubahan atas Keputusan Walikota

Surakarta Nomor 15 Tahun 2002 tentang Penetapan Tarif Pengelolaan Limbah

dan Golongan pelanggan limbah.

Page 39: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Tarif jasa pengolahan air limbah rumah tangga saat ini:

• Rumah Tangga I : Rp 5.000,00

• Rumah Tangga II : Rp 7.500,00

• Komersial I : Rp 20.000,00

• Komersial II : Rp 50.000,00

• Niaga I : Rp 100.000,00

• Niaga II : Rp 150.000,00

Golongan Pelanggan

1.Rumah Tangga, meliputi :

• Rumah Tangga I, Terdiri dari:

- Rumah Tangga dengan luas bangunan < 100 m2

- Tempat Ibadah

- Panti Asuhan

- Yayasan (Sosial dan Pendidikan)

• Rumah Tangga II, terdiri dari :

- Rumah Tangga dengan luas bangunan > 100 m2

- MCK

- Puskesmas

2. Komersial, meliputi :

• Komersial I, terdiri dari :

- Sekolahan baik swasta maupun negeri ( SD, SMP, SMA dan Perguruan

Tinggi )

- Kantor Instansi pemerintah

- Pasar

- Toko kecil dan warung kecil

- Wartel

- Bengkel sepeda motor dan mobil

- Praktek dokter ( Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, Dokter

Page 40: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Hewan )

- Kantor Profesi ( Notaris, PPAT, Pengacara, Konsultan Hukum, Akuntan

Publik )

- Lembaga Pendidikan

- Asrama (TNI dan POLRI)

- Pondok Pesantren

- Toko Obat dan Apotek

• Komersial II, terdiri dari :

- Toko sedang dan besar

- Katering

- Tempat cucian motor dan mobil

- Kantor Asuransi,Kantor Lembaga Keuangan

- Tempat hiburan

- Poliklinik Swasta

- Tempat indekost

3. Niaga,meliputi :

• Niaga I,terdiridari :

- Perusahaan Kecil 9Pegawai < 100 orang)

- Super Market, Swalayan, Plaza, Mall, Mega Mall

- Rumah sakit Pemerintah

- Rumah Makan

- Show Room sepeda motor dan mobil

• Niaga II,terdiri dari :

- Hotel Berbintang

- Perusahaan besar (pegawai >100 orang)

- Restaurant

- Kantor Bangunan Tinggi

- Kantor Rumah Sakit Swasta

Page 41: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2.2.11 Populasi dan Sampel

2.2.11.1 Populasi

Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan

dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu

riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas

sebelum penelitian dilakukan” (Santoso & Tjiptono, 2002, 79).

2.2.11.2 Sampel

Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya” (Santoso

& Tjiptono, 2002, 80). Menurut Sutrisno Hadi (1993) mengartikan sampel

sebagai bagian dari individu yang diselidiki. Menurut Roscoe (1975) dalam

Uma Sekaran (1992) sebaiknya sampel yang digunakan berkisar 30 sampai 500

sampel. Sedangkan Champion (1981) mengatakan bahwa sebagian besar uji

statistik selalu menyertakan rekomendasi ukuran sampel. Dengan kata lain, uji-

uji statistik yang ada akan sangat efektif jika diterapkan pada sampel yang

jumlahnya 30 s/d 60 atau dari 120 s/d 250. Bahkan jika sampelnya di atas 500,

tidak direkomendasikan untuk menerapkan uji statistik.

Sampel partisipasi masyarakat dalam penelitian ini adalah masyarakat yang

menggunakan jasa pelayanan air limbah di dalam satu lingkup daerah, yaitu

masyarakat yang berada di daerah Pasar Kliwon Surakarta. Sehingga teknik

pengambilan sampel menggunakan teknik Area Sampling.

Page 42: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif-Evaluatif

dengan menggunakan analisis ATP dan WTP untuk mengetahui kemampuan

membayar pengguna IPAL Semanggi terhadap tarif yang sudah ditentukan

oleh PDAM kota Surakarta.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pasar

Klitikan Notoharjo di Semanggi Selatan, kelurahan Semanggi kota Surakarta

yang aktif digunakan sebagai pusat penerima limbah cair dan dengan meninjau

pelanggan di satu kelurahan semanggi kecamatan di Kec.Pasar Kliwon karena

tinjauan dari penelitian ini adalah tarif dari jasa pengolahan air limbah.

3.2.2. Populasi

Populasi sample penelitian adalah Pelanggan Sambungan yang menerima jasa

pengolahan limbah IPAL Semanggi.

3.2.3. Responden

Responden adalah orang yang telah mengerti benar tentang perihal yang

diamati yaitu pelayanan kegiatan pengolahan air limbah dan tarif yang mereka

bayar kepada PDAM. Dalam hal ini adalah pelanggan pengguna jasa .

3.2.4. Sampel

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

random sampling. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30

Page 43: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

sampai dengan 500 (Sugiyono, 2007). Pada penelitian ini menggunakan 100

sampel.

3.3. Data yang Diperlukan

Data yang diperlukan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh dari survey dan hasil wawancara

dengan cara menyebarkan kuesioner kepada Pelanggan Jasa pengolahan air

limbah.

Data sekunder adalah data yang diperlukan untuk membantu dan menunjang

pelaksanaan survey maupun penelitian. Data sekunder ini merupakan studi

literatur yang diambil dari buku, jurnal, dan literatur lainnya yang berkaitan.

Selain itu juga didapat dari peraturan yang berlaku.

3.4.Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian meliputi beberapa langkah sebagai berikut (Diagram alir

penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1)

3.4.1. Latar Belakang Masalah

Latar belakang dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan dan

kemauan pengguna jasa IPAL terhadap biaya yang ditetapkan oleh pihak

PDAM.

3.4.2. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah mengetahui kelayakan biaya yang

dibeban kan PDAM terhadap kemauan dan kemampuan pengguna jasa IPAL.

Dimana pelanggan pengguna jasa IPAL Semanggi Surakarta sebagai sasaran

alat ukur utama.

Page 44: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

3.4.3. Studi Pustaka dan literatur

Studi pustaka dan literature dilakukan untuk mendapatkan atribut awal. Hal ini

dilakukan dengan penelusuran melalui internet, buku-buku literatur dan jurnal-

jurnal yang terkait.

3.4.4. Desain Kuisioner

Alat ukur penelitian ini adalah pendapat dan persepsi tentang penilaian

terhadap tarif yang ditetapkan oleh PDAM kepada pengguna jasa IPAL yang

diperoleh dengan menyebar kuisioner .

3.4.5 Pengumpulan Data

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dari kuisioner yang dibagikan

kepada 100 responden mencangkup :

1. Jenis kelamin

2. Pendidikan

3. Pekerjaan

4. Jumlah anggota keluarga

5. Pendapatan perbulan

6. Besarnya pengeluaran total

7. Persepsi nilai tarif yang belaku

Pendapat masyarakat tentang tarif yang berlaku untuk IPAL. Sudah sesuai

atau terlalu mahal.

8. Tarif yang diinginkan

Pendapat masyarakat apabila tarif standar dinaikan dan diturunkan.

3.4.6 Uji Validitas

Uji validitas menggunakan software PASW 18 untuk mengetahui valid nya

data yang diperoleh dari kuisioner. Apabila tidak valid maka desain kuisioner

dirubah sehingga data menjadi valid.

Page 45: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3.4.7 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menggunakan software PASW 18 untuk mengetahui tingkat

reliabilitas data yang diperoleh dari kuisioner. Apabila reliabilitas rendah maka

perlu penambahan jumlah responden sehingga data menjadi lebih reliabel.

3.4.8 Analisis Tarif

Analisis data dan pembahasan untuk mendapatkan tarif dilakukan setelah data

primer diperoleh untuk menganalisa besarnya nilai Ability To Pay (ATP) dan

nilai Willingness To Pay (WTP) pengguna jasa IPAL Semanggi.

3.4.8.1 Pemberian kode (Coding)

Pemberian kode dilakukan setelah data primer terkumpul. Hal ini bertujuan

untuk menyederhanakan format data kedalam bentuk yang lebih dipahami

sehingga data dapat diolah dengan mudah dengan menggunakan bantuan SPSS

17.0. Pemberian kode dapat dilakukan dengan angka, simbol dan huruf. Untuk

penelitian ini digunakan kode untuk jawaban kuisioner :

A = 5 poin, B = 4 poin, C = 3 poin, D = 2 poin, E = 1 poin

3.4.8.2. Tabulasi Silang (Crosstab)

Tabulasi silang merupakan penyajian data dalam bentuk tabulasi dari dua jenis

data yang berbeda untuk mencari korelasinya. Selanjutnya dilakukan analisis

untuk mencari Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP).

3.4.9 Kesimpulan

Hasil dari perhitungan tarif berdasarkan Ability To Pay (ATP) dan Willingness

To Pay (WTP) dibandingankan dengan tarif pemerintah.

Page 46: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tidak valid

Tidak reliable

valid

reliable

Tahapan proses penyusunan penelitian ini data dilihat pada gambar diagram

alir 3.1 :

Mulai

Latar belakang masalah, rumusan masalah dan batasan masalah

Studi pustaka dan literatur

Desain Kuisioner

Pengumpulan data

Data Primer

1. Observasi / Pengamatan2. Kuisioner

Data Sekunder

Data dari PDAM dan IPAL Semanggi

Kesimpulan dan Saran

selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian

Analisis tarif dengan metode ATP dan WTP

Pembahasan

Uji Validitas

Uji Reliabilitas

Page 47: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 34

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Umum

Tarif yang ideal adalah tarif yang tidak hanya ditinjau dari sisi operator saja tetapi

dilihat dari sisi pelanggan sebagai pengguna jasa pengolahan air limbah. Sehingga

Pemerintah selaku pengambil kebijakan dapat memenuhi kepentingan antara

operator dan pengguna.

4.2. Survai Pendahuluan

Survai pendahuluan dilakukan di PDAM surakarta, survai ini dilakukan dengan

cara pengamatan langsung dan wawancara terhadap Kepala Unit Air Limbah

Surakarta. hasil dari survai pendahuluan adalah sebagai berikut :

a. Data pelanggan IPAL Semanggi.

Daftar nama ,alamat, jumlah pelanggan, tarif yang dibayarkan.

b. Penetapan jam survai.

Survai dilaksanakan pada pukul 15.00 – 18.00 WIB selama 1 minggu.

c. Evaluasi surveyor.

Dari survai pendahuluan dapat diketahui tugas surveyor apakah sudah tepat

atau belum, maka dilakukan evaluasi tugas surveyor yang bertujuan untuk

mendapatkan data yang akurat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

penentuan tugas surveyor yaitu :

1) Pembagian lokasi surveyor.

2) Jumlah surveyor.

3) Kapasitas surveyor ( 25 responden disurvai oleh 1 surveyor).

Page 48: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 35

4.3. Pelaksanaan Survai

Survai terhadap pelanggan air limbah dilaksanakan selama 1 minggu. Pelaksanaan

survai sesuai dengan pembagian jam tidak sibuk. Pengalokasian tenaga surveyor

dilapangan adalah 4 orang.

Dengan rincian setiap surveyor bertugas :

a. Membagikan kuisioner kepada pelanggan.

b. Memberi arahan dalam mengisi kuisioner.

4.4. Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan kepada pelanggan pengolahan air limbah IPAL

Semanggi untuk mengetahui persepsi pelanggan air limbah mengenai tarif dilihat

dari kemampuan membayar (ability to pay) dan kemauan membayar (willingness

to pay). Untuk pengambilan sampel dilakukan dengan metode Pengambilan

sampel acak, dilakukan pembagian anggota populasi ke dalam kelompok-

kelompok kemudian sampel diambil dari setiap kelompok tersebut secara acak.

4.5. Uji Validitas Data

Uji validitas secara umum dapat diartikan sebagai pengukuran terhadap data yang

seharusnya diukur. Sedangkan validitas berasal dari kata validity yang memiliki

makna berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu intrumen pengukur

dalam melakukan fungsi ukurnya.

Suatu pengukur dapat dikatakan memiliki validitas tinggi apabila pengukur

tersebut dalam hal ini butir-butir pertanyaan dalam kusioner dapat menjalankan

fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan

Page 49: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 36

maksud dan tujuan yang diharapkan. Sisi lain yang berhubungan dengan konsep

validitas dalah mengenai kecermatan. Suatu pengukuran yang memiliki validitas

tinggi selain dapat menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat juga memiliki

kecermatan tinggi, artinya dalam mendeteksi perbedaan-perbedaaan kecil yang ada

dalam atribut yang ditinjau.

4.5.1. Data Kuesioner Warga pelanggan IPAL Semanggi

Analisis validitas dengan menggunakan program PASW Statistic 18, adapun data

kuesioner pelanggan IPAL Semanggi ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1. Tabel Penilaian terhadap Hasil Kuesioner Warga di Sekitar Lingkungan

IPAL Semanggi

respondenVariablepertanyaan

x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 total1 3 4 4 4 4 4 5 4 3 1 2 1 392 3 4 4 4 4 4 5 4 3 1 2 1 393 5 5 5 4 4 4 5 4 2 5 2 5 504 5 5 5 4 4 4 5 4 2 5 2 5 505 5 5 4 3 4 2 5 2 5 4 5 3 476 5 4 3 3 1 5 5 5 2 4 2 4 437 2 5 3 5 3 4 5 4 2 5 2 2 428 4 1 1 4 3 3 1 2 1 1 1 1 239 2 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 49

10 2 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4911 4 5 4 3 3 5 5 5 2 5 2 5 4812 4 5 4 3 3 5 5 5 2 5 2 5 4813 5 5 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 5414 2 4 3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 4315 2 4 3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 43

Page 50: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 37

16 2 4 3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 4317 5 5 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5318 2 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 1 4419 2 1 1 4 3 1 1 3 3 4 3 4 3020 2 1 4 5 1 5 5 5 3 1 3 1 3621 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 5422 5 5 4 5 3 5 5 5 3 5 4 5 5423 4 5 1 3 1 5 5 5 5 2 5 2 4324 1 1 5 5 5 5 3 5 2 1 3 1 3725 4 5 3 5 3 4 5 4 5 2 5 4 4926 5 5 3 5 4 1 1 3 1 2 1 2 3327 2 3 4 5 4 4 5 4 2 1 2 1 3728 5 5 2 3 3 5 5 5 3 4 3 4 4729 4 5 3 5 3 5 5 5 3 1 5 4 4830 5 5 3 3 3 4 5 4 2 1 2 1 3831 2 3 4 5 5 5 5 5 5 2 5 0 4632 5 1 3 3 3 4 5 4 3 5 3 5 4433 5 1 4 3 3 5 5 5 3 1 3 1 3934 5 5 4 4 4 4 5 4 5 2 5 4 5135 5 5 4 4 4 4 5 4 2 1 3 1 4236 3 5 3 3 3 4 5 4 3 5 5 5 4837 3 5 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5238 5 5 3 3 3 4 5 4 5 4 5 4 5039 4 5 1 4 4 4 5 4 3 1 5 0 4040 5 3 3 3 4 4 5 4 3 5 4 5 4841 4 5 4 4 3 4 5 4 3 5 3 5 4942 4 5 3 4 4 4 5 4 5 2 5 4 4943 5 5 2 3 3 5 5 5 3 5 5 2 4844 5 5 4 4 4 4 5 4 5 2 5 1 4845 3 1 1 1 1 5 5 5 5 2 5 2 3646 5 3 3 3 3 4 4 4 3 5 3 5 4547 5 3 3 3 3 4 4 4 3 5 3 5 4548 3 5 3 3 3 4 5 4 5 4 4 5 4849 4 5 3 3 3 4 5 4 5 5 4 5 5050 3 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 4 41

Page 51: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 38

51 3 1 3 4 3 5 5 5 2 3 2 3 3952 5 1 3 4 3 4 4 4 2 5 2 5 4253 5 1 3 3 3 5 5 5 4 4 3 4 4554 4 1 1 3 1 4 5 4 5 5 5 4 4255 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5556 5 5 1 1 1 3 3 2 2 2 2 3 3057 5 1 2 5 3 4 5 4 2 1 2 1 3558 5 1 3 4 3 5 5 5 3 5 3 5 4759 4 1 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4660 4 1 2 4 3 5 5 5 2 5 3 5 4461 4 1 3 3 3 5 5 5 3 5 3 4 4462 3 1 3 4 3 5 5 5 3 5 5 4 4663 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4364 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4565 5 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4766 5 5 3 4 4 5 5 5 2 4 3 4 4967 4 4 3 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4968 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4769 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4970 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5071 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5072 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5073 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4974 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5175 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4976 5 4 4 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4977 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4878 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4779 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5180 3 4 3 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4781 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5182 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4583 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4784 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5185 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 50

Page 52: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 39

86 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4887 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4988 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 5 4589 5 1 3 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4790 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4891 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5292 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4993 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4694 3 4 3 3 4 4 5 5 3 5 4 5 4895 5 4 3 3 4 4 5 5 4 5 3 4 4996 4 3 3 3 3 4 4 5 3 4 3 4 4397 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4998 5 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5199 4 1 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 51

100 5 1 3 4 4 4 4 4 3 5 4 5 46

Keterangan :

Xn : menunjukkan variabel pertanyaan pada kuesioner

Hasil Pengujian validitas data menggunakan PASW Statistic 18 dapat ditunjukkan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pada Variable View, isi dan definisikan variabel sesuai dengan data yang akan

diuji. Sesuai pengujian ini variabel yang didefinisikan meliputi Nama;Type,

Width, Decimal dan Label. Tampilan pendefisien Variable View ditunjukkan

pada Gambar 4.1 berikut :

Page 53: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 40

Gambar 4.1. Variable View

b. Mengisikan data sesuai dengan jawaban responden pada kuesioner ke dalam

Data View. Tampilan pengisian Data View ditunjukkan pada Gambar 4.2

berikut :

Gambar 4.2. Data View

Page 54: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 41

c. Menampilkan total nilai responden dengan mengklik menu Transform

kemudian pilih menu Compute Variable. Selanjutnya menuliskan ‘Total’ pada

menu Target Variable dan mengisi kolom Numeric Expression dengan

menjumlahkan semua variabel pertanyaan kemudian pilih Ok.Tampilan

Compute Variable ditunjukkan pada Gambar 4.3 berikut:

Gambar 4.3. Compute Variable

d. Menganalisis data yang telah dimasukkan dengan mengklik Analyze-

Correlate-Bivariate. Setelah kotak dialog Bivariate Correlations muncul

selanjutnya semua variabel di kolom sebelah kiri dipindahkan ke kolom

sebelah kanan (kotak Variables), pada Correlation Coefficients pilih Pearson,

Selanjutnya pilih OK. Tampilan kotak dialog Bivariate Correlations

ditunjukkan pada Gambar 4.4 berikut :

Page 55: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 42

Gambar 4.4. kotak dialog Bivariate Correlations

e. Menampilkan hasil analisis data

Tampilan hasil analisis validitas dapat ditunjukkan pada Gambar 4.5 berikut:

Gambar 4.5. Hasil analisis validitas data

Page 56: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 43

Adapun rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas data dapat disajikan sebagai

berikut:

Nilai koefisien pertanyaan 1 = 0,311

Nilai koefisien pertanyaan 2 = 0,453

Nilai koefisien pertanyaan 3 = 0,479

Nilai koefisien pertanyaan 4 = 0,075

Nilai koefisien pertanyaan 5 = 0,386

Nilai koefisien pertanyaan 6 = 0,328

Nilai koefisien pertanyaan 7 = 0,467

Nilai koefisien pertanyaan 8 = 0,388

Nilai koefisien pertanyaan 9 = 0,556

Nilai koefisien pertanyaan 10 = 0,571

Nilai koefisien pertanyaan 11 = 0,596

Nilai koefisien pertanyaan 12 = 0,580

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil uji validitas semua pertanyaan lebih

besar dari nilai tabel product moment pearson untuk 100 sampel dengan taraf

kesalahan 5 % yaitu sebesar 0,195 sehingga data kuesioner dapat dikategorikan

valid.

4.6. Uji Reliabilitas Data

Reliabilitas berasal dari kata reliability. Konsep reliabilitas secara umum

menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam

beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil

yang relatif sama. Pengertian relatif menunjukkan bahwa ada toleransi terhadap

perbedaan-perbedaan kecil di dalam pengukuran. Pengukuran yang memiliki

Page 57: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 44

reliabilitas yang tinggi berarti pengukuran yang dapat menghasilkan data yang

reliabel.

4.6.1. Data Kuesioner Warga pelanggan IPAL Semanggi

Pengujian dilakukan dengan menggunakan software PASW Statistic 18 dengan

urutan pengerjaan ditampilkan sebagai berikut:

a. Menganalisis data yang telah diuji validitasnya dengan memilih menu

Analyze-Scale-Reliability Analysis. Tampilan langkah tersebut ditunjukkan

pada Gambar 4.6 berikut:

Gambar 4.6.Menu Pengujian Reliabilitas

b. Melakukan pendefinisian pada kotak dialog Reliability Analysis dengan

memindahkan semua variabel pertanyaan di kolom sebelah kiri ke dalam

kotak items (kolom sebelah kanan), pada menu Model pilih Alpha. Tampilan

Reliability Analysis ditunjukkan dalam Gambar 4.7 berikut:

Page 58: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 45

Gambar 4.7. Kotak Dialog Reliability Analysis

c. Mengatur perhitungan statistik dengan memilih menu Statistic pada kotak

dialog Reliability Analysis. Pada bagian Deskriptives for pilih Item dan Scale

selanjutnya klik continue. Tampilan dari pengaturan Statistic ditunjukkan

Gambar 4.8 berikut :

Gambar 4.8.Reliability Analysis Statistic

Page 59: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 46

d. Menampilkan Hasil Analisis Reliabilitas

Tampilan dari hasil analisis data reliabilitas ditunjukkan Gambar 4.9 berikut:

Gambar 4.9. Output Analisis Reliabilitas

Tabel 4.2. Tabel Output Reliabilitas Kuesioner Warga Pelanggan IPAL Semanggi

Scale: ALL VARIABLESCase Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda

0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Cronbach's Alpha N of Items

.695 13

Page 60: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 47

Item Statistics

MeanStd.

Deviation N

Question 1

4.06 1.099 100

Question 2

3.59 1.464 100

Question 3

3.20 .899 100

Question 4

3.65 .796 100

Question 5

3.37 .837 100

Question 6

4.16 .692 100

Question 7

4.53 .810 100

Question 8

4.32 .665 100

Question 9

3.60 1.110 100

Question 10

3.85 1.359 100

Question 11

3.72 1.111 100

Question 12

3.77 1.399 100

TOTAL 45.82 5.549 100

Scale Statistics

MeanVarianc

eStd.

DeviationN of

Items

91.64 123.182 11.099 13

Page 61: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 48

Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa koefisien alpha (Cronbach's

Alpha) kuesioner sebesar 0,695. Hal ini dapat dikategorikan bahwa kuesioner

tersebut memiliki reliabel dengan kriteria tinggi.

Page 62: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 49

4.7. Analisis Tarif Berdasarkan Ability To Pay (ATP) dan Willingness To

Pay (WTP)

4.7.1. Karakteristik Pelanggan

Karakteristik pelanggan IPAL dipengaruhi oleh banyak faktor. Dari survey dapat

dilihat bahwa karakteristik responden diketahui dari :

1. Jenis kelamin

2. Pendidikan

3. Pekerjaan

4. Pendapatan perbulan.

Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.10. Persentase Jenis Kelamin Responden

Data didapat dari hasil kuisioner. Gambaran mengenai rasio jenis kelamin

responden ditunjukkan pada Gambar 4.10. dimana kuisioner terdistribusikan

64%

49

4.7. Analisis Tarif Berdasarkan Ability To Pay (ATP) dan Willingness To

Pay (WTP)

4.7.1. Karakteristik Pelanggan

Karakteristik pelanggan IPAL dipengaruhi oleh banyak faktor. Dari survey dapat

dilihat bahwa karakteristik responden diketahui dari :

1. Jenis kelamin

2. Pendidikan

3. Pekerjaan

4. Pendapatan perbulan.

Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.10. Persentase Jenis Kelamin Responden

Data didapat dari hasil kuisioner. Gambaran mengenai rasio jenis kelamin

responden ditunjukkan pada Gambar 4.10. dimana kuisioner terdistribusikan

36%

jenis kelamin

49

4.7. Analisis Tarif Berdasarkan Ability To Pay (ATP) dan Willingness To

Pay (WTP)

4.7.1. Karakteristik Pelanggan

Karakteristik pelanggan IPAL dipengaruhi oleh banyak faktor. Dari survey dapat

dilihat bahwa karakteristik responden diketahui dari :

1. Jenis kelamin

2. Pendidikan

3. Pekerjaan

4. Pendapatan perbulan.

Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.10. Persentase Jenis Kelamin Responden

Data didapat dari hasil kuisioner. Gambaran mengenai rasio jenis kelamin

responden ditunjukkan pada Gambar 4.10. dimana kuisioner terdistribusikan

perempuan

laki laki

Page 63: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 50

kepada 100 responden dengan persentase sebesar 36% (36 responden) untuk

responden perempuan dan 64% (64 responden) untuk responden laki-laki.

Gambar 4.11. Persentase Tingkat Pendidikan Responden

Data didapat dari hasil kuisioner. Pelanggan IPAL memiliki tingkat pendidikan

yang berbeda-beda, mulai dari tidak sekolah, SD, SMP, SMA, dan Perguruan

Tinggi. Tingkat pendidikan responden ditunjukkan pada Gambar 4.11. dimana

pendidikan terbesar adalah SMP sebesar 42% (42 responden) dari total 100

responden. Sedangkan jumlah tingkat pendidikan terendah yaitu tidak sekolah

sebesar 6% (6 responden). Untuk pendidikan SD sebesar 10% (10 responden),

pendidikan SMA sebesar 35% (35 responden), dan Perguruan Tinggi sebesar 7%

(7 responden).

Rata-rata pendidikan responden merupakan SMP dan SMA sehingga diharapkan

mereka mampu menilai kondisi yang sebenarnya dan memberikan jawaban

42%

10%

50

kepada 100 responden dengan persentase sebesar 36% (36 responden) untuk

responden perempuan dan 64% (64 responden) untuk responden laki-laki.

Gambar 4.11. Persentase Tingkat Pendidikan Responden

Data didapat dari hasil kuisioner. Pelanggan IPAL memiliki tingkat pendidikan

yang berbeda-beda, mulai dari tidak sekolah, SD, SMP, SMA, dan Perguruan

Tinggi. Tingkat pendidikan responden ditunjukkan pada Gambar 4.11. dimana

pendidikan terbesar adalah SMP sebesar 42% (42 responden) dari total 100

responden. Sedangkan jumlah tingkat pendidikan terendah yaitu tidak sekolah

sebesar 6% (6 responden). Untuk pendidikan SD sebesar 10% (10 responden),

pendidikan SMA sebesar 35% (35 responden), dan Perguruan Tinggi sebesar 7%

(7 responden).

Rata-rata pendidikan responden merupakan SMP dan SMA sehingga diharapkan

mereka mampu menilai kondisi yang sebenarnya dan memberikan jawaban

7%

35%

42%

10%6%

pendidikan

50

kepada 100 responden dengan persentase sebesar 36% (36 responden) untuk

responden perempuan dan 64% (64 responden) untuk responden laki-laki.

Gambar 4.11. Persentase Tingkat Pendidikan Responden

Data didapat dari hasil kuisioner. Pelanggan IPAL memiliki tingkat pendidikan

yang berbeda-beda, mulai dari tidak sekolah, SD, SMP, SMA, dan Perguruan

Tinggi. Tingkat pendidikan responden ditunjukkan pada Gambar 4.11. dimana

pendidikan terbesar adalah SMP sebesar 42% (42 responden) dari total 100

responden. Sedangkan jumlah tingkat pendidikan terendah yaitu tidak sekolah

sebesar 6% (6 responden). Untuk pendidikan SD sebesar 10% (10 responden),

pendidikan SMA sebesar 35% (35 responden), dan Perguruan Tinggi sebesar 7%

(7 responden).

Rata-rata pendidikan responden merupakan SMP dan SMA sehingga diharapkan

mereka mampu menilai kondisi yang sebenarnya dan memberikan jawaban

PT

SMA

SMP

SD

Tidak sekolah

Page 64: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 51

kuisioner yang sebenarnya. Tingkat pendidian responden mempengaruhi dalam

penilaian terhadap pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh PDAM, penilaian

tersebut yang akan dipertimbangkan oleh responden sampai berapa besar nilai

kemauan membayarnya.

Gambar 4.12. Persentase Pekerjaan Responden

Data didapat dari hasil kuisioner. Pekerjaan responden pelanggan IPAL

bermacam-macam, dalam desain kuisioner pekerjaan dibagi menjadi 6 kategori,

yaitu : PNS/ TNI/ POLRI, Pegawai swasta, Pelajar / Mahasiswa, Ibu rumah

tangga, Wiraswasta, dan lain-lain. Pekerjaan responden terbesar merupakan

sebagai Wiraswasta sebesar 42% (42 responden), kemudian PNS/ TNI/ POLRI

sebesar 6% (6 responden), pegawai swasta 9% (9 responden) , ibu rumah tangga

sebesar 19% (19 responden) dan lain lain sebesar 24% (24 responden). Pekerjaan

paling sedikit merupakan pelajar/mahasiswa sebesar 0% (0 responden) dari 100

responden.

24%

51

kuisioner yang sebenarnya. Tingkat pendidian responden mempengaruhi dalam

penilaian terhadap pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh PDAM, penilaian

tersebut yang akan dipertimbangkan oleh responden sampai berapa besar nilai

kemauan membayarnya.

Gambar 4.12. Persentase Pekerjaan Responden

Data didapat dari hasil kuisioner. Pekerjaan responden pelanggan IPAL

bermacam-macam, dalam desain kuisioner pekerjaan dibagi menjadi 6 kategori,

yaitu : PNS/ TNI/ POLRI, Pegawai swasta, Pelajar / Mahasiswa, Ibu rumah

tangga, Wiraswasta, dan lain-lain. Pekerjaan responden terbesar merupakan

sebagai Wiraswasta sebesar 42% (42 responden), kemudian PNS/ TNI/ POLRI

sebesar 6% (6 responden), pegawai swasta 9% (9 responden) , ibu rumah tangga

sebesar 19% (19 responden) dan lain lain sebesar 24% (24 responden). Pekerjaan

paling sedikit merupakan pelajar/mahasiswa sebesar 0% (0 responden) dari 100

responden.

6% 9%

19%

0%42%

24%

pekerjaan

51

kuisioner yang sebenarnya. Tingkat pendidian responden mempengaruhi dalam

penilaian terhadap pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh PDAM, penilaian

tersebut yang akan dipertimbangkan oleh responden sampai berapa besar nilai

kemauan membayarnya.

Gambar 4.12. Persentase Pekerjaan Responden

Data didapat dari hasil kuisioner. Pekerjaan responden pelanggan IPAL

bermacam-macam, dalam desain kuisioner pekerjaan dibagi menjadi 6 kategori,

yaitu : PNS/ TNI/ POLRI, Pegawai swasta, Pelajar / Mahasiswa, Ibu rumah

tangga, Wiraswasta, dan lain-lain. Pekerjaan responden terbesar merupakan

sebagai Wiraswasta sebesar 42% (42 responden), kemudian PNS/ TNI/ POLRI

sebesar 6% (6 responden), pegawai swasta 9% (9 responden) , ibu rumah tangga

sebesar 19% (19 responden) dan lain lain sebesar 24% (24 responden). Pekerjaan

paling sedikit merupakan pelajar/mahasiswa sebesar 0% (0 responden) dari 100

responden.

PNS/TNI/POLRI

Pegawai Swasta

Ibu rumah tangga

Pelajar/mahasiswa

Wiraswasta

Lain lain

Page 65: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 52

Jenis pekerjaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

kemampuan (ATP) dan kemauan membayar tarif (WTP). Hal ini terkait dengan

tingkat pendapatan yang diterima sesuai dengan pekerjaan responden, yang secara

tidak langsung akan mempengaruhi tingkat pembayaran tarif. Pelanggan yang

memiliki pekerjaan dengan pendapatan yang tinggi akan memberian apresiasi

yang tinggi terhadap tarif, baik dalam hal kemampuan maupun kemauan

membayar.

Gambar 4.13. Persentase Pendapatan Pelanggan IPAL.

Data didapat dari hasil kuisioner. Pendapatan mempengaruhi kemampuannya

dalam membayar, apabila pendapatan rendah maka kemampuan membayarnya

juga rendah. Akan tetapi jika pendapatannya tinggi maka kemampuan

membayarnya juga tinggi. Karakteristik tingkat pendapatan dipengaruhi oleh jenis

pekerjaan dan pendidikan terakhir responden. Tingkat pendapatan yang diterima

40%

5%

52

Jenis pekerjaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

kemampuan (ATP) dan kemauan membayar tarif (WTP). Hal ini terkait dengan

tingkat pendapatan yang diterima sesuai dengan pekerjaan responden, yang secara

tidak langsung akan mempengaruhi tingkat pembayaran tarif. Pelanggan yang

memiliki pekerjaan dengan pendapatan yang tinggi akan memberian apresiasi

yang tinggi terhadap tarif, baik dalam hal kemampuan maupun kemauan

membayar.

Gambar 4.13. Persentase Pendapatan Pelanggan IPAL.

Data didapat dari hasil kuisioner. Pendapatan mempengaruhi kemampuannya

dalam membayar, apabila pendapatan rendah maka kemampuan membayarnya

juga rendah. Akan tetapi jika pendapatannya tinggi maka kemampuan

membayarnya juga tinggi. Karakteristik tingkat pendapatan dipengaruhi oleh jenis

pekerjaan dan pendidikan terakhir responden. Tingkat pendapatan yang diterima

5%

36%

14%

pendapatan perbulan

> Rp 2.500.00

Rp 1.500.00 - Rp 2.500.00

Rp 500.000 - Rp 1.500.000

< Rp 500.000

tidak tau

52

Jenis pekerjaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

kemampuan (ATP) dan kemauan membayar tarif (WTP). Hal ini terkait dengan

tingkat pendapatan yang diterima sesuai dengan pekerjaan responden, yang secara

tidak langsung akan mempengaruhi tingkat pembayaran tarif. Pelanggan yang

memiliki pekerjaan dengan pendapatan yang tinggi akan memberian apresiasi

yang tinggi terhadap tarif, baik dalam hal kemampuan maupun kemauan

membayar.

Gambar 4.13. Persentase Pendapatan Pelanggan IPAL.

Data didapat dari hasil kuisioner. Pendapatan mempengaruhi kemampuannya

dalam membayar, apabila pendapatan rendah maka kemampuan membayarnya

juga rendah. Akan tetapi jika pendapatannya tinggi maka kemampuan

membayarnya juga tinggi. Karakteristik tingkat pendapatan dipengaruhi oleh jenis

pekerjaan dan pendidikan terakhir responden. Tingkat pendapatan yang diterima

> Rp 2.500.00

Rp 1.500.00 - Rp 2.500.00

Rp 500.000 - Rp 1.500.000

< Rp 500.000

tidak tau

Page 66: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 53

responden akan berhubungan erat dengan pengeluaran, sehingga secara tidak

langsung akan mempengaruhi alokasi biaya untuk membayar IPAL.

Dari Gambar 4.13. menunjukkan bahwa pendapatan pelanggan IPAL mempunyai

persentase pendapatan terbesar Rp. 500.000,- – Rp. 1.500.000,- sebesar 40 % (40

responden) dari total 100 responden. Untuk persentase pendapatan terendah yaitu

> Rp 2.500.000,- sebesar 5% (5 responden). Rata-rata pelanggan IPAL

mempunyai pendapatan kurang lebih Rp. 1.000.000,- sehingga diharapkan bahwa

kemampuan membayarnya diatas tarif yang berlaku. Untuk dapat menjangkau

pelanggan dengan pendapatan rendah maka diperlukan subsidi oleh pemerintah

sehingga mereka dapat menikmati layanan IPAL atau dengan pemberlakuan tarif

yang berbeda berdasarkan tingkat pendapatannya.

Gambar 4.14. Tingkat Pelayanan

4

32

52

48

0

10

20

30

40

50

60

sangat memuaskan

memuaskan cukup memuaskan

kurang memuaskan

tidak tau

Tingkat pelayanan

pelayanan

Page 67: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 54

Data didapat dari hasil kuisioner. Pelayanan merupakan salah satu faktor yang

penting dalam pengelolaan IPAL. Dengan pelayanan yang baik diharapkan

pelanggan diharapkan mau dan terus menggunakan jasa tersebut. Pada gambar

4.14. menunjukkan bahwa tingkat pelayanan IPAL cukup memuaskan sebesar

52%, memuaskan 32%, sedangkan untuk kurang memuaskan sebesar 4%.

Pelayanan IPAL masih dapat ditingkatkan lagi.

Gambar 4.15. Kelengkapan fasilitas

Data didapat dari hasil kuisioner. Kelengkapan fasilitas yang disediakan oleh

IPAL sangat berpengaruh pada tingkat pelayanan pada pelanggan IPAL. Sehingga

mempengaruhi kemauan pelanggan untuk terus menggunakan jasa IPAL tersebut.

Pada Gambar 4.15. menunjukan bahwa kelengkapan fasilitas baik sebesar 47%,

cukup baik 44% , dan kurang baik sebesar 0%. Kelengkapan fasilitas bisa

ditingkatkan lagi sesuai kebutuhan pelanggan.

2

4744

0

70

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

sangat baik baik cukup baik kurang baik tidak tau

Kelengkapan fasilitas

kelengkapan

Page 68: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 55

4.7.2. Perhitungan Ability To Pay (ATP)

Kemampuan membayar (ATP) berhubungan dengan jenis pekerjaan dan

penghasilan perbulan. Dari hasil survey dapat di tabel kan menjadi seperti berikut:

Tabel 4.3. Tabulasi Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Pendapatan.

Pendapatan

Pekerjaan Total

PNS/TNI/POLRI

Pegawai

Swasta

Ibu Rumah

Tangga

Wiras

wasta

Lain-

lain

tidak tau 9 3 1 13

<Rp.

500.000 1 1 35

Rp.

500.000 –

Rp.

1.500.000

4 4 21 11 40

Rp.

1.500.000

– Rp.

2.500.000

2 5 5 17 7 36

>Rp.

2.500.000,-2 1 2 5

total 4 10 19 42 24 99

Data berdasarkan dari hasil kuisioner. Tabel 4.3. memperlihatkan bahwa rata-rata

keluarga dominan pelanggan ipal adalah keluarga dengan tingkat pendapatan Rp.

500.000,- - Rp. 1.500.000,- sebanyak 40 responden dari seluruh responden.

Page 69: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 56

Tabel 4.4. Perhitungan Persentase pengeluaran

Pekerjaan

Pendapatan

rata rata

keluarga

/bln (Rp)

Pengeluaran rata

rata keluarga /bln

(Rp)

Persentase

pengeluaran dari

pendapatan/bln

(%)

PNS / TNI / POLRI 2500000.0 600000 24%

Pegawai swasta 1700000.0 514286 30%

Ibu rumah tangga 750000.0 560000 75%

Wiraswasta 1315476.2 416667 32%

Lain-lain 1322916.7 434783 33%

Dari tabel 4.4 diperoleh presentase pengeluaran tiap bulan.

Contoh perhitungan untuk jenis pekerjaan PNS / TNI / POLRI :

Pendapatan rata rata keluarga/bulan = Rp 2.500.000

Pengeluaran rata rata keluarga/bulan = Rp 600.000

Persentase pengeluaran = .

. . ὼ 100% = 24%

Page 70: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 57

Tabel 4.5. Perhitungan Persentase Alokasi Biaya IPAL

Pekerjaan

Pengeluaran

rata rata

keluarga /bln

(Rp)

Tarif IPAL

/bln (Rp)

Persentase

alokasi biaya

untuk ipal (%)

PNS / TNI /

POLRI 600000 5000 0.83333333%

Pegawai swasta 514286 5000 0.97222222%

Ibu rumah

tangga 560000 5000 0.892857143%

Wiraswasta 416667 5000 1.2%

Lain-lain 434783 5000 1.15%

Dari tabel 4.5 diperoleh presentase alokasi biaya untuk IPAL.

Perhitungan persentase alokasi biaya ipal menggunakan asumsi seperti berikut:

Contoh perhitungan untuk jenis pekerjaan PNS / TNI / POLRI :

Pengeluaran Rata rata keluarga /bln (Rp) = 600.000

Tarif IPAL/bln (Rp) = 5.000

Persentase alokasi biaya untuk ipal per bulan = ὼ100% = 0.83333333%

Page 71: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 58

Tabel 4.6. Perhitungan ATP Untuk Tiap Jenis Pekerjaan Pada Hari Kerja

Pekerjaan

Pendapatan

keluarga

/bln (Rp)

Frekuensi

menggunakan

IPAL /bln

Persentase

pengeluaran

/bln (%)

Persentase

biaya IPAL

/bln (%)

ATP (Rp)

PNS / TNI /

POLRI 2500000.0 30 24% 0.83333333% 16666.7

Pegawai

swasta 1700000.0 30 30% 0.97222222% 16527.8

Ibu rumah

tangga 750000.0 30 75% 0.892857143% 16741.1

Wiraswasta 1315476.2 30 32% 1.2% 16838.1

Lain-lain 1322916.7 30 33% 1.15% 16734.9

Dari tabel 4.6 didapat nilai ATP tarif IPAL.

Contoh perhitungan Ability To Pay (ATP) untuk jenis pekerjaan PNS / TNI /

POLRI :

= ( / ) (% / ) ( % / )

/=

. . . % . %

= Rp. 16.666,7

Rata-rata proposional ATP untuk kategori umum

= ( . , ) ( . , ) ( . , ) ( . , ) ( . , )

( )= Rp. 16.701,7

Page 72: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 59

4.7.3. Perhitungan Willingness To Pay (WTP)

Kemauan membayar (WTP) dipengaruhi oleh beberpa faktor antara lain : persepsi

pelanggan terhadap kualitas pelayanan, utilitas pengguna terhadap fasilitas. Dalam

tabel 4.7. menunjukkan tabulasi antara jenis pekerjaan dengan persepsi apabila

tarif dinaikkan sebesar Rp.500,-.

Tabel 4.7. WTP apabila tarif dinaikkan sebesar Rp.500,-

PekerjaanTarif dinaikkan Rp. 500,-

TotalWTP(Rp)Setuju

Tidak Setuju

PNS/TNI/POLRI1 3 4 5125

Pegawai Swasta5 2 7 5357.143

Ibu Rumah Tangga11 10 21 5239.13

Wiraswasta2 10 12 5323.529

Lain-lain12 8 20 5300

Total 31 33 64

Dalam perhitungan WTP diasumsikan apabila tidak setuju tarif dinaikkan maka

nilai tarif tetap. Contoh perhitungan Willingness To Pay (WTP) apabila tarif

dinaikkan sebesar Rp.500,- untuk jenis pekerjaan PNS/TNI/POLRI :

= В( )

=( ) ( )

=Rp. 5.125,-

Page 73: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 60

Tabel 4.8. WTP apabila tarif diturunkan sebesar Rp.500,-

PekerjaanTarif diturunkan Rp. 500,-

TotalWTP(Rp)Setuju

Tidak Setuju

PNS/TNI/POLRI0 0 0 0

Pegawai Swasta4 1 5 4600

Ibu Rumah Tangga5 1 6 4583.333

Wiraswasta15 3 18 4583.333

Lain-lain3 4 7 4785.714

Total27 9 36

Dalam perhitungan WTP diasumsikan apabila tidak setuju tarif diturunkan maka

nilai tarif tetap.

Contoh perhitungan Willingness To Pay (WTP) apabila tarif diturunkan sebesar

Rp.500,- untuk jenis pekerjaan Pegawai Swasta :

= В( )

=( ) ( )

=Rp. 4.600,-

Page 74: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 61

Tabel 4.9. Rata-rata proporsional WTP

Pekerjaan

WTP tarif dinaikkan Rp. 500,-

(Rp)

total

WTP Tarif diturunkan Rp. 500,-

(Rp)

total WTP

PNS / TNI / POLRI

5125 4 0 0 5125.0

Pegawai swasta

5357 7 4600 5 5041.7

Ibu rumah tangga

5239 21 4583 6 5111.1

Wiraswasta 5324 12 4583 18 4783.3

Lain-lain 5300 20 4786 7 5166.7

Contoh perhitungan rata – rata proporsional WTP untuk jenis pekerjaan Pegawai

Swasta

= В( )

= ( ) ( )

= Rp. 5041,7

Rata-rata proposional WTP untuk kategori umum

=( ) ( , ) ( , ) ( , ) ( , )

( )= Rp. 5020,00

Page 75: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 62

4.8. Pembahasan

Penyebaran kuisioner kepada pelanggan IPAL cukup merata, hal ini terlihat dari

tidak adanya dominasi dari responden laki-laki saja. Keadaaan tersebut juga

menggambarkan bahwa pengguna IPAL merata. Untuk jumlah responden

perempuan sebesar 36 orang dan responden laki-laki sebesar 64 orang.

Tingkat pendidikan responden terbesar adalah SMP sebesar 42% (42 orang) dari

total 100 responden.

Hasil dari analisis berdasarkan Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay

(WTP) ditabelkan sebagai berikut :

Tabel 4.10. Rekapitulasi Tarif

Jenis tarif Nilai tarif

Berdasarkan ATP Rp. 16.701,7

Berdasarkan WTP Rp. 5.020,-

Tarif yang berlaku Rp. 5.000,-

Berdasarkan Tabel 4.10. tarif resmi yang berlaku sebesar Rp. 5.000,- , besaran

nilai tarif berdasarkan ATP sebesar Rp. 16.701,7 dan berdasarkan WTP sebesar

Rp. 5.020,-.

Dalam penelitian ini nilai ATP lebih besar dari nilai WTP, sehingga dapat

diketahui bahwa kemampuan pengguna untuk membayar lebih besar dari kemauan

membayarnya. Kondisi ini dapat terjadi bagi pengguna yang memiliki penghasilan

yang relatif tinggi tetapi utilitas terhadap jasa tersebut relatif rendah.

Page 76: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 63

Penetapan nilai tarif resmi oleh pemerintah sebesar Rp. 5.000,- sesuai dengan

kemampuan masyarakat, meskipun nilai WTP lebih besar dari nilai tarif tetapi

selisihnya tidak terlalu besar sehingga tidak diperlukan adanya kenaikan tarif. Hal

ini menunjukkan bahwa tarif IPAL yang ditetapkan oleh pemerintah telah sesuai

dengan daya beli masyarakat.

Page 77: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Besarnya nilai Ability To Pay (ATP) adalah Rp. 16.701,7. Kondisi ini

menunjukkan bahwa tarif resmi yang berlaku saat penelitian dilaksanakan

sebesar Rp. 5.000,- masih berada dibawah nilai ATP, sehingga dapat

diketahui kemampuan membayar masyarakat mencukupi. Tarif yang

berlaku sudah sesuai dengan kemampuan masyarakat.

2. Besarnya nilai Willingness To Pay (WTP) Rp. 5.020,-. Kondisi ini

menunjukkan bahwa tarif resmi yang berlaku saat penelitian dilaksanakan

sebesar Rp. 5.000,- masih berada dibawah nilai WTP, sehingga dapat

diketahui kemauan membayar masyarakat cukup tinggi. Tarif yang berlaku

sudah sesuai dengan kemauan masyarakat.

Page 78: ANALISIS TARIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERDASARKAN/Analisis...analisis tarif pengolahan air limbah berdasarkan ability to pay (atp) dan willingness to pay (wtp) (studi kasus ipal semanggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

5.2. Saran

Dari hasil penelitian yang telah penulis susun, maka penulis memberikan saran

sebagai berikut:

a. Analisis ATP dan WTP pelanggan IPAL Semanggi di Surakarta diharapkan

dapat dijadikan sebagai acuan bagi pihak yang berkepentingan dalam

menetapkan tarif yang sesuai dengan tingkat daya beli masyarakat sebagai

pengguna jasa.

b. Tingkat pelayanan, kelengkapan fasilitas baik dan cukup memuaskan.

Kemampuan dan kemauan membayar masyarakat cukup tinggi. Rendahnya

daya bayar disebabkan karena faktor kurang nya sosialisasi pihak PDAM

tentang adanya IPAL, fungsi IPAL dan tarif IPAL, sehingga banyak

masyarakat yang kurang paham tentang IPAL dan menunggak pembayaran

tarif IPAL. Perlu adanya sosialisasi dan penyuluhan yang lebih detail

kepada masyarakat tentang adanya IPAL, fungsi IPAL dan tarif nya.

c. Tagihan untuk IPAL bisa digabungkan dengan tagihan untuk Air Bersih

sehingga pelanggan tidak bisa menunggak pembayaran IPAL.

d. Penambahan fasilitas dan meningkat kan pelayanan menjadi lebih baik.

e. Diperlukan kebijakan dari Pemerintah Kota Surakarta untuk tidak

menaikkan tarif IPAL dan memberikan subsidi kepada keluarga yang

kurang mampu.