analisis tingkat keseha tan finansial bank dengan ... · kesehatan finansial pt. bank lippo dan pt....
TRANSCRIPT
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL
Studi Kasus pada PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga Periode 2005-2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Robin Susanto
NIM: 061334025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL
Studi Kasus pada PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga Periode 2005-2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Robin Susanto
NIM: 061334025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Dipersiapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku ini kepada:
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu membimbing, menerangi setiap langkahku, dan pegangan hidupku
Papa dan Mama tercinta Kakak dan Adikku tercinta Keluarga besarku tercinta Sahabat-sahabatku terkasih Dosen-dosen Sadhar Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang
berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.
Einstein
Ada dua cara untuk menebarkan cahaya terang:
Jadilah nyala lilin atau cermin yang menerima sinarnya.
Edith Wharton
Jika aku dapat meminta agar hidupku sempurna,
itu merupakan godaan menggiurkan-namun aku akan terpaksa menolak, karena dengan
begitu aku tidak dapat lagi menarik pelajaran dari kehidupan.
Allyson Jones
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan
judul: “Analisis Tingkat Kesehatan Finansial Bank Dengan Menggunakan Metode
CAMEL” dan dimajukan untuk di uji pada tanggal 17 Januari 2011 adalah hasil
karya saya.
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Januari 2011
Penulis
Robin Susanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Robin Susanto
Nomor Mahasiswa : 061334025
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 17 Januari 2011
Yang menyatakan
Robin Susanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL
Studi Kasus pada PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga Periode 2005-2007
Robin Susanto
061334025 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyediakan bukti tentang tingkat
kesehatan finansial PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga tahun 2005-2007. Peneliti tertarik menganalisis tingkat kesehatan finansial kedua bank bermula dari penggabungan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga menjadi PT. Bank CIMB Niaga yang berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan masyarakat.
Penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi yaitu data sekunder berupa laporan keuangan yang dipublikasikan melalui website Bank Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan metode CAMEL.
Hasil penelitian berdasarkan data yang tersedia menunjukkan bahwa PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga mampu menjaga tingkat kesehatannya dengan memperoleh predikat “Sehat” pada periode 2005-2007. Predikat tersebut diperoleh karena PT. Bank Lippo pada periode 2005 dan 2007 memperoleh Peringkat Komposit 2 (PK-2) sedangkan pada periode 2006 memperoleh Peringkat Komposit 1 (PK-1). PT. Bank Niaga periode 2005-2007 memperoleh Peringkat Komposit 2 (PK-2) berturut-turut. Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004, Peringkat Komposit 1 (PK-1) mencerminkan bahwa bank tergolong sangat baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan sedangkan Peringkat Komposit 2 (PK-2) mencerminkan bahwa bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan namun bank masih memiliki kelemahan-kelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF FINANCIAL HEALTH LEVEL USING CAMEL METHOD
Study Case at Lippo Bank and Niaga Bank Period 2005-2007
Robin Susanto
061334025 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
The purpose of this research was to providing evidence about the financial
health level of Lippo Bank and Niaga Bank in 2005-2007. Researcher’s interest to analysis financial health level of the both bank start from merger between Lippo Bank and Niaga Bank to be CIMB Niaga Bank which influence on society’s trust level.
This research was study case. The data collected with documentation technique used is which is secondary data in the form of financial statement published by Bank Indonesia’s website. The data was analysied by using CAMEL method.
The result from this research based on the available data showed that Lippo Bank and Niaga Bank was able to maintain its health by achieving “Healthy” predicate in 2005, 2006, and 2007. That predicate was achieved because Lippo Bank in 2005 and 2007 got st1 Composite Level (PK-1), meanwhile in 2006 got nd2 Composite Level (PK-2). Niaga Bank in 2005, 2006, and 2007 got nd2 Composite Level (PK-2) successively. According to Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004, the st1 Composite Level (PK-1) reflected that bank was classified as very good and was able to tackle the negative influence of economic conditions and financial industry, meanwhile the nd2 Composite Level (PK-2) reflected that bank was classified as very good and was able to tackle the negative influence of economic conditions and financial industry but bank still had some minor weaknesses that could be solved immediately by routine actions.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat, mujizat, dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini
mendapatkan bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyatamtama, S. J selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
masukan serta pengarahan kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
8. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen Penguji
yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi
ini.
9. Segenap dosen dan seluruh staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi
yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
10. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran proses belajar selama ini.
11. Orang tua dan keluarga besarku di Jambi yang telah memberikan dukungan
doa, cinta, kasih sayang, dan semangat sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan.
12. Sahabatku Wandy Wijaya (Jakarta), Jasharmin (Jakarta), Magdalena (Jambi),
Frans (Jambi), Freddy (Bandung), Erlina (Jambi), Suhendar (Lampung) dan
Sefvi (Solo).
13. Teman-teman seperjuangan dalam mata kuliah Seminar Penelitian yaitu Mbak
Hilaria, Ko Robert, Ardhi Gede, Ardhi Kecil, Agil, Priska, dan Dhian yang
telah memberi masukan dalam penyusunan proposal skripsi.
14. Seluruh mahasiswa PAK angkatan 2006, terima kasih atas kebersamaan kita
selama kurang lebih 4 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
dukungan, bimbingan, bantuan, serta motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi
ini berguna bagi semua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, Januari 2011
Penulis
Robin Susanto
NIM: 061334025
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS........................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Batasan Masalah ....................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ..................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian .................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Bank .......................................................................................... 10
1. Pengertian Bank .................................................................. 10
2. Fungsi Bank......................................................................... 12
3. Penggolongan Bank............................................................. 15
4. Penggabungan Usaha Bank................................................. 19
5. Laporan Keuangan Bank..................................................... 21
a. Pengertian Laporan Keuangan Bank............................. 21
b. Komponen Laporan Keuangan Bank ............................ 21
c. Jenis Laporan Keuangan Bank...................................... 24
B. Tingkat Kesehatan Finansial Bank............................................ 26
C. Metode CAMELS ..................................................................... 27
1. Faktor Permodalan (Capital)............................................... 28
2. Faktor Kualitas Aset (Asset Quality)................................... 28
3. Faktor Manajemen (Management)...................................... 30
4. Faktor Rentabilitas (Earnings)............................................ 30
5. Faktor Likuiditas (Liquidity) ............................................... 31
6. Faktor Sensitivitas Terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to
Market Risk) ........................................................................ 32
D. Unsur Judgement....................................................................... 32
E. Action Plan................................................................................ 33
F. Hasil Penelitian Terdahulu........................................................ 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.......................................................................... 37
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 37
C. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................... 37
D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 38
E. Data yang Diperlukan ............................................................... 38
F. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 39
G. Teknik Analisis Data................................................................. 39
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian.......................................................... 61
B. Analisis Data ............................................................................. 61
1. Perhitungan Komponen CAMEL dan Penentuan Peringkat
Komponen ........................................................................... 61
a. Permodalan (Capital) .................................................... 61
b. Kualitas Aset (Asset Quality) ........................................ 74
c. Manajemen (Management) ........................................... 81
d. Rentabilitas (Earnings) ................................................. 85
e. Likuiditas (Liquidity)..................................................... 94
2. Penentuan Peringkat Faktor dan Peringkat Komposit......... 101
C. Pembahasan............................................................................... 110
1. Peringkat Komposit Tahun 2005 ........................................ 110
2. Peringkat Komposit Tahun 2006 ........................................ 118
3. Peringkat Komposit Tahun 2007 ........................................ 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 135
B. Keterbatasan Penelitian............................................................. 138
C. Saran.......................................................................................... 139
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 140
LAMPIRAN....................................................................................................... 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Peringkat Komponen Permodalan (Capital)............................. 49
Tabel III.2 Peringkat Komponen Kualitas Aset (Asset Quality)................. 50
Tabel III.3 Peringkat Komponen Manajemen (Management) .................... 51
Tabel III.4 Peringkat Komponen Rentabilitas (Earnings) .......................... 52
Tabel III.5 Peringkat Komponen Likuiditas (Liquidity) ............................. 53
Tabel III.6 Peringkat Faktor Permodalan (Capital) .................................... 54
Tabel III.7 Peringkat Faktor Kualitas Aset (Asset Quality) ........................ 55
Tabel III.8 Peringkat Faktor Manajemen (Management) ........................... 56
Tabel III.9 Peringkat Faktor Rentabilitas (Earnings) ................................. 57
Tabel III.10 Peringkat Faktor Likuiditas (Liquidity)..................................... 57
Tabel IV.1 Kriteria Penetapan Peringkat Kecukupan Pemenuhan KPMM 62
Tabel IV.2 Hasil Perhitungan Kecukupan Pemenuhan KPMM PT. Bank
Lippo ......................................................................................... 63
Tabel IV.3 Hasil Perhitungan Kecukupan Pemenuhan KPMM PT. Bank
Niaga ......................................................................................... 63
Tabel IV.4 Kriteria Penetapan Peringkat Komposisi Permodalan .............. 64
Tabel IV.5 Hasil Komposisi Permodalan PT. Bank Lippo ......................... 65
Tabel IV.6 Hasil Komposisi Permodalan PT. Bank Niaga ......................... 66
Tabel IV.7 Kriteria Penetapan Peringkat Trend ke Depan/ Proyeksi
KPMM ...................................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel IV.8 Hasil Perhitungan Persentase Pertumbuhan Modal PT. Bank
Lippo ......................................................................................... 68
Tabel IV.9 Hasil Perhitungan Persentase Pertumbuhan Modal PT. Bank
Niaga ......................................................................................... 69
Tabel IV.10 Hasil Perhitungan Persentase Pertumbuhan ATMR PT. Bank
Lippo ......................................................................................... 69
Tabel IV.11 Hasil Perhitungan Persentase Pertumbuhan ATMR PT. Bank
Niaga ......................................................................................... 70
Tabel IV.12 Hasil Perhitungan Trend KPMM PT. Bank Lippo ................... 70
Tabel IV.13 Hasil Perhitungan Trend KPMM PT. Bank Niaga ................... 71
Tabel IV.14 Kriteria Penetapan Peringkat APYD dibandingkan dengan
Modal Bank............................................................................... 72
Tabel IV.15 Hasil Perhitungan APYD dibandingkan dengan Modal Bank
PT. Bank Lippo ......................................................................... 73
Tabel IV.16 Hasil Perhitungan APYD dibandingkan dengan Modal Bank
PT. Bank Niaga ......................................................................... 73
Tabel IV.17 Kriteria Penetapan Peringkat APYD dibandingkan dengan
Total Aktiva Produktif .............................................................. 74
Tabel IV.18 Hasil Perhitungan APYD dibandingkan dengan Total Aktiva
Produktif PT. Bank Lippo......................................................... 75
Tabel IV.19 Hasil Perhitungan APYD dibandingkan dengan Total Aktiva
Produktif PT. Bank Niaga......................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel IV.20 Kriteria Penetapan Peringkat Perkembangan Aktiva Produktif
Bermasalah dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif ....... 77
Tabel IV.21 Hasil Perhitungan Aktiva Produktif Bermasalah dibandingkan
dengan Total Aktiva Produktif PT. Bank Lippo ....................... 78
Tabel IV.22 Hasil Perhitungan Aktiva Produktif Bermasalah dibandingkan
dengan Total Aktiva Produktif PT. Bank Niaga ....................... 78
Tabel IV.23 Kriteria Penetapan Peringkat Tingkat Kecukupan
Pembentukan PPAP .................................................................. 79
Tabel IV.24 Hasil Perhitungan Tingkat Kecukupan Pembentukan PPAP
PT. Bank Lippo ......................................................................... 80
Tabel IV.25 Hasil Perhitungan Tingkat Kecukupan Pembentukan PPAP
PT. Bank Niaga ......................................................................... 81
Tabel IV.26 Kriteria Penetapan Peringkat BMPK ........................................ 82
Tabel IV.27 Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) PT. Bank Lippo 82
Tabel IV.28 Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) PT. Bank Niaga 83
Tabel IV.29 Kriteria Penetapan Peringkat PDN ........................................... 83
Tabel IV.30 Posisi Devisa Neto (PDN) PT. Bank Lippo.............................. 84
Tabel IV.31 Posisi Devisa Neto (PDN) PT. Bank Niaga.............................. 85
Tabel IV.32 Kriteria Penetapan Peringkat ROA ........................................... 86
Tabel IV.33 Hasil Perhitungan Return on Asset (ROA) PT. Bank Lippo..... 86
Tabel IV.34 Hasil Perhitungan Return on Asset (ROA) PT. Bank Niaga..... 87
Tabel IV.35 Kriteria Penetapan Peringkat ROE ........................................... 88
Tabel IV.36 Hasil Perhitungan Return on Equity (ROE) PT. Bank Lippo ... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Tabel IV.37 Hasil Perhitungan Return on Equity (ROE) PT. Bank Niaga ... 89
Tabel IV.38 Kriteria Penetapan Peringkat NIM............................................ 90
Tabel IV.39 Hasil Perhitungan Net Interest Margin (NIM) PT. Bank Lippo 91
Tabel IV.40 Hasil Perhitungan Net Interest Margin (NIM) PT. Bank Niaga 91
Tabel IV.41 Kriteria Penetapan Peringkat BOPO......................................... 92
Tabel IV.42 Hasil Perhitungan Beban Operasional dibandingkan dengan
Pendapatan Operasional (BOPO) PT. Bank Lippo................... 93
Tabel IV.43 Hasil Perhitungan Beban Operasional dibandingkan dengan
Pendapatan Operasional (BOPO) PT. Bank Niaga................... 94
Tabel IV.44 Kriteria Penetapan Peringkat Aktiva Likuid < 1 Bulan
dibandingkan dengan Pasiva Likuid < 1 Bulan ........................ 95
Tabel IV.45 Hasil Perhitungan Aktiva Likuid < 1 Bulan dibandingkan
dengan Pasiva Likuid < 1 Bulan PT. Bank Lippo..................... 96
Tabel IV.46 Hasil Perhitungan Aktiva Likuid < 1 Bulan dibandingkan
dengan Pasiva Likuid < 1 Bulan PT. Bank Niaga..................... 96
Tabel IV.47 Kriteria Penetapan Peringkat LDR ........................................... 97
Tabel IV.48 Hasil Perhitungan LDR (Loan to Deposits Ratio) PT. Bank
Lippo ......................................................................................... 98
Tabel IV.49 Hasil Perhitungan LDR (Loan to Deposits Ratio) PT. Bank
Niaga ......................................................................................... 98
Tabel IV.50 Kriteria Penetapan Peringkat Proyeksi Cash Flow 3 Bulan
Mendatang................................................................................. 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Tabel IV.51 Hasil Perhitungan Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang
PT. Bank Lippo ......................................................................... 100
Tabel IV.52 Hasil Perhitungan Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang
PT. Bank Niaga ......................................................................... 101
Tabel IV.53 Predikat Tingkat Kesehatan Finansial PT. Bank Lippo Tahun
2005........................................................................................... 104
Tabel IV.54 Predikat Tingkat Kesehatan Finansial PT. Bank Lippo Tahun
2006........................................................................................... 105
Tabel IV.55 Predikat Tingkat Kesehatan Finansial PT. Bank Lippo Tahun
2007........................................................................................... 106
Tabel IV.56 Predikat Tingkat Kesehatan Finansial PT. Bank Niaga Tahun
2005........................................................................................... 107
Tabel IV.57 Predikat Tingkat Kesehatan Finansial PT. Bank Niaga Tahun
2006........................................................................................... 108
Tabel IV.58 Predikat Tingkat Kesehatan Finansial PT. Bank Niaga Tahun
2007........................................................................................... 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki beberapa
fungsi antara lain: fungsi intermediasi yang menjembatani kepentingan pihak
yang kelebihan dana (surplus) dan pihak yang kekurangan atau membutuhkan
dana (defisit); fungsi sebagai media dalam mentransmisikan kebijakan
moneter; dan juga bank berfungsi memberikan pelayanan dalam lalu lintas
pembayaran.
Bank sebagai lembaga intermediasi berfungsi sebagai penghimpun dana
dari pihak-pihak yang kelebihan dana dalam bentuk tabungan, rekening giro
ataupun deposito berjangka. Sementara pihak-pihak yang kekurangan atau
membutuhkan dana dapat mengajukan pinjaman atau kredit kepada bank.
Pihak yang membutuhkan dan kelebihan dana tidak hanya perorangan tetapi
juga perusahaan dan lembaga pemerintah yang digunakan untuk pembiayaan
dunia usaha baik berupa konsumsi maupun produksi dalam rangka mendorong
pembangunan ekonomi. Fungsi intermediasi dapat berjalan dengan lancar dan
baik apabila kedua belah pihak memiliki kepercayaan kepada bank. Oleh
karena itu, bank sering juga disebut sebagai lembaga kepercayaan.
Selain fungsi intermediasi di atas, bank juga berfungsi sebagai media
dalam mentransmisikan kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan
untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kebijakan moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan
ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui
pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Jumlah uang
beredar merupakan salah satu indikator kebijakan moneter yang sangat
penting dan memiliki peranan yang besar karena mempunyai dampak
langsung terhadap perekonomian Indonesia. Implementasi kebijakan moneter
melibatkan beberapa elemen, yaitu penguasa moneter (pemerintah/BI), sistem
moneter (perbankan), instrumen moneter (jenis-jenis kebijakan moneter),
target dan indikator moneter (tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar),
sasaran kebijakan moneter (perekonomian Indonesia). Dampak kebijakan
moneter terhadap kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan tergantung pada
kuat tidaknya hubungan antara perubahan kebijakan moneter yang dilakukan
dengan kegiatan ekonomi dan jangka waktu antara terjadinya perubahan
kebijakan moneter sampai terjadinya efek terhadap kegiatan ekonomi.
Selain memiliki kedua fungsi di atas, bank juga memberikan pelayanan
dalam lalu lintas sistem pembayaran. Dengan adanya bank, maka
memberikan kemudahan pada masyarakat terutama nasabah untuk melakukan
berbagai cara pembayaran, baik secara tunai maupun nontunai (seperti cek,
giro, transfer, kliring, ATM, dan kartu kredit). Salah satu kebijakan
perbankan adalah dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan kelancaran lalu
lintas pembayaran tersebut. Apabila lalu lintas pembayaran tersebut tidak
aman dan lancar, maka dapat dipastikan bahwa kegiatan perekonomian akan
mengalami berbagai hambatan dan memerlukan biaya yang lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Bank Indonesia dalam rangka menciptakan iklim yang kondusif bagi
dunia perbankan dan kondisi bank yang sehat telah mengeluarkan kebijakan
perbankan yang terdapat dalam UU N0.10 Pasal 29 Ayat 2 Tahun 1998 yang
isinya yaitu bank wajib memelihara tingkat kesehatannya sesuai dengan
ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen, rentabilitas
(earnings) dan likuiditas serta aspek-aspek lain yang berkaitan dengan usaha
bank dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-
hatian. Kondisi bank yang sehat merupakan ukuran keberhasilan dari adanya
strategi dan kebijakan yang teratur. Kondisi ini dinilai sangat penting dalam
menjaga kelangsungan usaha bank. Bank yang sehat adalah bank yang dapat
menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi
intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat
dipergunakan pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakan, terutama
kebijakan moneter (Warjiyo, 2003:153).
Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan sebagai dasar
penilaian tingkat kesehatan bank adalah laporan keuangan bank yang
bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan tersebut maka dapat dihitung
sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian kesehatan
bank. Rasio merupakan salah satu instrumen yang dapat menganalisis kinerja
bank dengan melibatkan kondisi keuangan masa lalu dan membandingkannya
dengan rasio-rasio keuangan bank. Melalui analisis rasio ini dapat diketahui
perubahan dalam kondisi keuangan. Perubahan yang dimaksud adalah bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
yang mengalami kenaikan atau penurunan dalam kondisi keuangan, sehingga
bank dapat memprediksikan kelangsungan hidupnya di masa mendatang.
Selain penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan perhitungan rasio
keuangan dapat juga didasarkan pada enam aspek penilaian yang biasa
disebut CAMELS. Enam aspek penilaian tersebut yaitu Capital (permodalan),
Assets Quality (kualitas aset), Management (manajemen), Earnings
(rentabilitas), Liquidity (likuiditas), Sensitivity to Market Risk (sensitivitas
terhadap risiko pasar). Penetapan CAMELS sebagai indikator penilaian
kesehatan bank tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP
tanggal 31 Mei 2004 Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum dan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004.
Bank Lippo dan Bank Niaga merupakan bank yang dipercaya oleh
masyarakat untuk menyimpan dananya dan pelayanan lalu lintas pembayaran
serta melakukan pinjaman untuk aktivitas pembiayaan. Bank Lippo dan Bank
Niaga selalu mendapatkan tempat di hati masyarakat, hal ini terbukti dengan
semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa perbankan dari Bank
Lippo dan Bank Niaga. Tetapi pada tanggal 15 Oktober 2008 masyarakat
mempertanyakan pengmergeran Bank Lippo dan Bank Niaga menjadi Bank
CIMB Niaga. Berdasarkan penjelasan kepada publik / masyarakat Bank
Lippo dan Bank Niaga melakukan merger dikarenakan pemegang saham
mayoritas Bank Lippo dan Bank Niaga sama yaitu Khazanah Nasional
Berhad dari Malaysia. Saat itu, Khazanah memiliki secara tidak langsung
kurang lebih 93% saham Bank Lippo dan 64% saham Bank Niaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
(www.Liputan6.com). Berdasarkan ketentuan single presence policy yang
dirilis BI, pemegang saham pengendali di lebih dari satu bank harus memilih
merger, menjual saham, atau membentuk induk perusahaan.
Dari penjelasan tersebut penulis ingin melihat lebih jauh dari sisi
tingkat kesehatan finansial Bank Lippo dan Bank Niaga sebelum merger
menjadi Bank CIMB Niaga. Analisis tingkat kesehatan bank dimaksudkan
untuk membuat masyarakat percaya dan merasa aman untuk menyimpan uang
mereka dan bagi pihak bank bermanfaat untuk mengambil tindakan korektif
atau perbaikan apabila bank tersebut kurang sehat.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS TINGKAT
KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN
METODE CAMEL. Penelitian ini merupakan studi kasus pada PT. Bank
Lippo dan PT. Bank Niaga periode 2005-2007.
B. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor “S” yaitu Sensitivitas terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to Market
Risk) pada metode CAMELS tidak diperhitungkan. Hal ini dikarenakan
keterbatasan data yaitu data tidak terdapat dalam laporan keuangan
bulanan dan triwulanan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga publikasian
Bank Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Perhitungan tingkat kesehatan finansial PT. Bank Lippo dan PT. Bank
Niaga diukur dengan komponen-komponen CAMEL yang disesuaikan
dengan data laporan keuangan bank yang tersedia, yaitu:
a. Permodalan (Capital), meliputi penilaian terhadap komponen
Kecukupan Pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM), Komposisi Permodalan, Trend ke Depan/ Proyeksi KPMM,
dan Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) Dibandingkan
dengan Modal Bank.
b. Kualitas Aset (Asset Quality), meliputi penilaian terhadap komponen
APYD Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif, Perkembangan
Aktiva Produktif Bermasalah Dibandingkan dengan Total aktiva
Produktif, dan Tingkat Kecukupan Pembentukan Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP).
c. Manajemen (Management), meliputi penilaian terhadap komponen
kepatuhan bank yaitu Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK),
dan Posisi Devisa Neto (PDN).
d. Rentabilitas (Earnings), meliputi penilaian terhadap komponen Return
On Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM),
dan Beban Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan Operasional
(BOPO).
e. Likuiditas (Liquidity), meliputi penilaian terhadap komponen Aktiva
Likuid < 1 Bulan Dibandingkan dengan Pasiva Likuid < 1 Bulan, Loan
to Deposits Ratio (LDR), dan Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis
merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana tingkat kesehatan
finansial PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga dengan menggunakan metode
CAMEL pada periode 2005 – 2007.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
penulis melalui penelitian ini adalah untuk menyediakan bukti tentang tingkat
kesehatan finansial PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga dengan
menggunakan metode CAMEL pada periode 2005 – 2007.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Bank
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
bagi pihak manajemen bank untuk digunakan sebagai salah satu sarana
dalam menetapkan strategi usaha di waktu yang akan mendatang.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi masyarakat dalam pengambilan keputusan.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan Universitas
Sanata Dharma khususnya kepustakaan mengenai perbankan dan menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
salah satu referensi untuk penelitian di bidang analisis tingkat kesehatan
bank dengan menggunakan metode CAMELS.
4. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman penulis
dalam melakukan penelitian dan penulisan skripsi serta menambah
pengetahuan penulis tentang bank dan analisis tingkat kesehatan bank
dengan menggunakan metode CAMEL.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini mencakup latar belakang masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini mencakup tentang bank, tingkat kesehatan bank,
metode CAMELS, unsur judgement, action plan, dan hasil
penelitian terdahulu.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini mencakup jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel
penelitian, data yang diperlukan, teknik pengumpulan data, dan
teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini mencakup deskripsi data penelitian, analisis data
dan pembahasan.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini mencakup kesimpulan, keterbatasan penelitian dan
saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Bank
1. Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998
tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang
perbankan, yang dimaksud dengan perbankan adalah ”segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta
cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya”. Sedangkan yang
dimaksud dengan bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yaitu PSAK Nomor 31
(2007: paragraf 1), pengertian bank adalah:
Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit), serta lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
Definisi bank menurut A. Abdurrachman dalam Ensiklopedia Ekonomi
Keuangan dan Perdagangan adalah ‘suatu jenis lembaga keuangan yang
melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman,
mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai
perusahaan-perusahaan, dan lain-lain’ (Dendawijaya, 2001:25).
Pendapat Howard D. Crosse dan George H. Hempel tentang bank
seperti yang dikutip oleh Siamat (1993:12) adalah ‘suatu organisasi yang
menggabungkan usaha manusia dan sumber-sumber keuangan untuk
melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat
untuk memperoleh keuntungan bagi pemilik bank’. Pendapat F. E. Perry
tentang bank seperti yang dikutip oleh Siamat (1993:12) adalah ‘suatu
badan usaha yang transaksinya berkaitan dengan uang, menerima
simpanan (deposits) dari nasabah, menyediakan dana atas setiap
penarikan, melakukan penagihan cek-cek atas perintah nasabah,
memberikan kredit dan atau menanamkan kelebihan simpanan tersebut
sampai dibutuhkan untuk pembayaran kembali’.
Kasmir (2002: 23-24) menjelaskan bahwa aktivitas perbankan selalu
berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama
adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah
funding. Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari
masyarakat, maka oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau
dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman yang dikenal
dengan istilah kredit (lending).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Fungsi Bank
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 pasal 3
tentang perbankan menyatakan bahwa fungsi utama perbankan Indonesia
adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.
Fungsi bank menurut Santoso (1993:1) mencakup tiga hal pokok,
yaitu:
a. Bank sebagai pengumpul dana,
b. Bank sebagai penjamin kredit antara debitur dengan kreditur, dan
c. Bank sebagai penanggung risiko interest rate transformasi dana, dari
tingkat suku bunga rendah ke tingkat suku bunga tinggi.
Pendapat Sinungan (1989:3) tentang fungsi bank dalam masyarakat,
yaitu:
a. Sebagai lembaga yang menghimpun dana-dana masyarakat,
b. Sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari masyarakat dalam
bentuk kredit atau sebagai lembaga pemberi kredit, dan
c. Sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan
pembayaran uang.
Reed, Cotter, Gill, Smith dalam buku Commercial Banking seperti
yang dikutip oleh Suyatno dkk (1988:2), bank komersial (bank umum)
mempunyai fungsi, yaitu:
a. Agent of development adalah dalam kaitannya dengan kredit yang
diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Agent of trust adalah dalam kaitannya dengan pelayanan atau jasa-jasa
yang diberikan baik kepada perorangan maupun kelompok atau
perusahaan.
Warjiyo (2003:129) mengelompokkan fungsi bank menjadi tiga yaitu:
a. Fungsi intermediasi yang menjembatani kepentingan pihak yang
kelebihan dana (penyimpan dana atau kreditur) dan pihak yang
membutuhkan dana (peminjam dana atau debitur).
b. Memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
c. Fungsi sebagai sarana transmisi kebijakan moneter.
Pendapat Harsono (2006:201) mengenai fungsi bank komersial (bank
umum) antara lain sebagai berikut:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b. Memberikan kredit;
c. Menerbitkan surat pengakuan utang;
d. Membeli, menjual atau menjamin risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya:
1) surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang
masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam
perdagangan surat-surat dimaksud;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2) surat pengakuan utang-utang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan
surat-surat dimaksud;
3) kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;
4) Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
5) Obligasi;
6) surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;
7) instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan
1 (satu) tahun;
e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah;
f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan
dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan atau atar pihak ketiga;
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
i. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tercatat di bursa efek;
j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
k. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian
dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan
ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya;
l. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan
wali amanat;
m. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah;
n. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang
tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Penggolongan Bank
Kasmir (2002:32-39) menggolongkan jenis perbankan ditinjau dari
berbagai segi antara lain:
a. Dilihat dari segi fungsinya, jenis perbankan terdiri dari:
1) Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank).
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
b. Dilihat dari segi kepemilikannya, jenis perbankan terdiri dari:
1) Bank Milik Pemerintah
Bank milik pemerintah merupakan bank di mana baik akte
pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga
seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh
bank milik pemerintah yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank
Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan lain-
lain.
2) Bank Milik Swasta Nasional
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh
swasta nasional serta akte pendiriannyapun didirikan oleh swasta,
begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta
pula. Contoh bank milik swasta nasional antara lain: Bank Central
Asia (BCA), Bank Internasional Indonesia (BII), Bank Danamon,
Bank Niaga, Bank Lippo, Bank Mega, Bank Permata, Bank
Sinarmas, Bank Bukopin, dan lain-lain.
3) Bank Milik Koperasi
Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan
yang berbadan hukum koperasi. Contoh bank milik koperasi yaitu
Bank Umum Koperasi Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4) Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar
negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Jelas
kepemilikannyapun dimiliki oleh pihak luar negeri. Contoh bank
asing antara lain: ABN AMRO Bank, Deutsche Bank, American
Express Bank, Bank of America, Citi Bank, dan lain-lain.
5) Bank Milik Campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing
dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara
mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Contoh bank
campuran antara lain: ANZ Panin Bank, Bank Commonwealth,
Bank Agris, Bank UOB Indonesia, dan lain-lain.
c. Dilihat dari segi statusnya, jenis perbankan terdiri dari:
1) Bank Devisa
Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan
transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang
asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso
keluar negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran
Letter of Credit dan transaksi lainnya.
2) Bank Non Devisa
Bank non devisa merupakan bank yang belum mempunyai
izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga
tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Dilihat dari segi cara menentukan harganya, jenis perbankan terdiri
dari:
1) Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional
Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada
para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional
menggunakan dua metode, yaitu:
a) menetapkan bunga sebagai harga,
b) untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat
menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam
nominal atau prosentase tertentu.
2) Bank yang Berdasarkan Prinsip Syariah
Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi
bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut:
a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah),
b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal
(musharakah),
c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah),
d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa
pilihan (ijarah),
e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank oleh pihak lain (ijarah waiqtina).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4. Penggabungan Usaha Bank
Menurut Kasmir (2002:51-53), penggabungan usaha bank yang biasa
dilakukan di Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Merger
Merger adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara
tetap mempertahankan berdirinya salah satu dari bank dan
membubarkan bank-bank lainnya tanpa melikuidasi terlebih dahulu.
Penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggabungkan
seluruh saham bank lainnya yang ikut bergabung menjadi satu dengan
bank yang dipilih untuk dijadikan bank yang akan dipertahankan.
b. Konsolidasi
Konsolidasi yaitu penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara
mendirikan bank baru dan membubarkan bank-bank tersebut tanpa
melikuidasi terlebih dahulu.
c. Akuisisi
Akuisisi merupakan pengambilalihan kepemilikan suatu bank yang
berakibat beralihnya pengendalian terhadap bank. Dalam
penggabungan dengan bentuk akuisisi biasanya nama bank yang
diakuisisi tidak berubah dan yang berubah hanyalah kepemilikannya.
Ada beberapa alasan suatu bank melakukan Merger, Konsolidasi, dan
Akuisisi yaitu antara lain:
a. Masalah kesehatan bank maksudnya apabila bank sudah dinyatakan
tidak sehat oleh Bank Indonesia dalam beberapa periode, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
sebaiknya bank tersebut melakukan merger dengan bank yang sehat
atau dengan melakukan konsolidasi dengan bank yang sama-sama
tidak sehat serta dapat pula diakuisisi oleh bank lain yang berminat.
b. Modal yang dimiliki relatif kecil, sehingga untuk melakukan ekspansi
terlalu sulit. Dengan adanya penggabungan atau usaha peleburan
otomatis lebih mudah untuk mengembangkan usahanya. Yang jelas
setelah melakukan penggabungan modal dari beberapa bank yang ikut
bergabung modal bank yang baru bertambah besar.
c. Manajemen bank yang semrawut atau kurang profesional sehingga,
perusahaan terus merugi dan sulit untuk berkembang. Jenis bank ini
pun sebaiknya melakukan penggabungan usaha atau peleburan usaha
dengan bank yang lebih profesional.
d. Administrasi yang kurang teratur dan masih tradisional, sebaiknya
bank melakukan penggabungan atau peleburan sehingga diharapkan
administrasinya menjadi baik.
e. Ingin menguasai pasar. Tujuannya tidak diumumkan secara jelas
kepada pihak luar, biasanya hanya diketahui oleh mereka yang hendak
ikut merger. Dengan adanya penggabungan dari beberapa bank, maka
jumlah cabang dan jumlah nasabah yang dimiliki bertambah. Tujuan
ini juga untuk menghilangkan atau melawan pesaing yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
5. Laporan Keuangan Bank
a. Pengertian Laporan Keuangan Bank
Menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)
(2008:5), laporan keuangan bank merupakan laporan yang dibuat
dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan,
kinerja, perubahan ekuitas, arus kas, dan informasi lainnya yang
bermanfaat bagi pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan
ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
b. Komponen Laporan Keuangan Bank
Laporan keuangan bank secara umum terdiri dari (PAPI, 2008:5):
1) Neraca
Ikhtisar yang menggambarkan posisi harta, kewajiban, dan modal
sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu; disebut neraca karena
kenyataannya terjadi keseimbangan antara harta di satu pihak
dengan kewajiban dan modal di pihak lain (Kamus Bank Indonesia
dalam www.bi.go.id).
2) Laporan Laba Rugi
Ikhtisar yang memuat perincian pendapatan dan biaya suatu badan
usaha pada periode tertentu yang menggambarkan rugi atau laba
(Kamus Bank Indonesia dalam www.bi.go.id).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas merupakan suatu laporan mengenai
perubahan ekuitas suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu,
misalnya karena adanya tambahan investasi, penurunan atau
peningkatan laba perusahaan ataupun pengambilan uang untuk
keperluan pribadi (Kamus Bank Indonesia dalam www.bi.go.id).
4) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang disusun untuk
menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan
penjelasan tentang alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan
dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaannya
(Bastian, 2006:78).
5) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan atas apa
yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Catatan atas
laporan keuangan memberikan penjelasan atau rincian dari pos-pos
yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dan informasi
mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam
laporan keuangan (PSAK Nomor 1, 2009: definisi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Komponen laporan keuangan tambahan yang disajikan oleh bank
antara lain:
1) Komitmen dan kontinjensi
a) Komitmen adalah ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak
dapat dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila
persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi (Taswan,
2008:347).
b) Kontinjensi adalah keadaan yang masih diliputi ketidakpastian
mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu
bank, yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak
terjadinya peristiwa di masa depan (Taswan, 2008:352).
2) Laporan Kualitas Aktiva Produktif
Laporan kualitas aktiva produktif adalah laporan yang menyajikan
kondisi aktiva produktif dan penyisihan penghapusan aktiva
produktif (PPAP).
3) Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
Perhitungan KPMM merupakan rincian dari perhitungan Capital
Adequacy Ratio (CAR). CAR merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kecukupan modal guna menutupi kemungkinan
kegagalan dalam pemberian kredit (Abdullah, 2003:113).
4) Laporan Perhitungan Rasio Keuangan
Laporan perhitungan rasio keuangan digunakan untuk mengukur
sampai sejauh mana kemampuan manajemen di bank yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
bersangkutan dalam meminimisir risiko yang mungkin terjadi
dalam pengelolaan fakta-fakta produksi sumber dana dan daya
yang dikelolanya (Muljono, 1999:111).
5) Transaksi Valuta Asing dan Derivatif
a) Transaksi valuta asing adalah transaksi jual beli valuta asing
terhadap rupiah (Peraturan Bank Indonesia Nomor
10/37/PBI/2008: pasal 1).
b) Transaksi derivatif adalah transaksi yang didasari oleh suatu
kontrak atau perjanjian pembayaran yang nilainya merupakan
turunan dari nilai instrumen yang mendasari seperti suku
bunga, nilai tukar, komoditi, ekuiti dan indeks, baik yang
diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan dana
(Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/31/PBI/2005: pasal 1).
c. Jenis Laporan Keuangan Bank
Menurut Taswan (2008:39-63), laporan keuangan bank terdiri dari
3 (tiga) jenis, yaitu:
1) Laporan Keuangan Bulanan
Laporan keuangan bulanan merupakan laporan yang disajikan satu
periode pada setiap akhir bulan dari bulan Januari hingga bulan
Desember. Laporan bulanan bank umum yang disampaikan oleh
bank kepada Bank Indonesia untuk posisi bulan Januari sampai
dengan bulan Desember akan diumumkan pada home page Bank
Indonesia. Laporan yang wajib disajikan dalam laporan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
publikasian bulanan adalah neraca; laporan laba rugi dan saldo
laba; komitmen dan kontinjensi; kualitas aktiva produktif dan
informasi lainnya; dan perhitungan kewajiban penyediaan modal
minimum (KPMM).
2) Laporan Keuangan Triwulanan
Laporan keuangan triwulanan merupakan laporan yang disajikan
untuk posisi akhir Maret, Juni, September dan Desember. Laporan
keuangan triwulanan ini selain diumumkan dalam surat kabar juga
akan diumumkan pada home page Bank Indonesia. Laporan yang
wajib disajikan dalam laporan keuangan publikasi triwulanan
adalah neraca; laporan laba rugi dan saldo laba; komitmen dan
kontinjensi; transaksi valuta asing dan derivatif; kualitas aktiva
produktif dan informasi lainnya; perhitungan kewajiban
penyediaan modal minimum (KPMM); dan perhitungan rasio
keuangan.
3) Laporan Keuangan Tahunan
Laporan keuangan tahunan bank dimaksudkan untuk memberikan
informasi berkala mengenai kondisi bank secara menyeluruh,
termasuk perkembangan usaha dan kinerja bank. Laporan
keuangan tahunan bank berupa neraca; laporan laba rugi; laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas; dan catatan atas laporan
keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
B. Tingkat Kesehatan Finansial Bank
Menurut Abdullah (2003:108), tingkat kesehatan finansial bank adalah
“gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik
menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang
biasanya diukur dengan kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas bank”.
Sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998
pasal 29 ayat (2) bahwa Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai
dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen,
likuiditas, rentabilitas dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank,
dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai
aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui
penilaian kuantitatif atau kualitatif terhadap faktor permodalan, kualitas aset,
manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar.
Penilaian kuantitatif adalah penilaian terhadap posisi, perkembangan, dan
proyeksi rasio-rasio keuangan bank, sedangkan penilaian kualitatif adalah
penilaian terhadap faktor-faktor yang mendukung hasil penilaian kuantitatif,
penerapan manajemen risiko, dan kepatuhan bank (Peraturan Bank Indonesia
Nomor 6/10/PBI/2004: pasal 1).
Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank telah menetapkan
ketentuan mengenai sistem penilaian tingkat kesehatan bank. Ketentuan
penilaian tingkat kesehatan bank dimaksudkan untuk dapat digunakan sebagai:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Standar untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank baik
secara individu maupun untuk industri perbankan secara keseluruhan.
2. Standar bagi manajemen bank untuk menilai apakah pengelolaan bank
telah dilakukan sesuai dengan asas-asas perbankan yang sehat dan
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
C. Metode CAMELS
Metode penilaian kesehatan bank yang mendasarkan pada Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/277/KEP/DIR tanggal 19 Maret
1998 tentang Perubahan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor
30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum, dinyatakan tidak berlaku lagi bagi Bank Umum yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional sejak penilaian tingkat
kesehatan bank untuk posisi akhir bulan Desember 2004. Metode penilaian
saat ini mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 mewajibkan bank
melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan untuk posisi
bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Pelaksanaan sistem penilaian
tingkat kesehatan bank sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank
Indonesia ini mulai diterapkan sejak posisi bulan Desember 2004. Tata cara
penilaian tingkat kesehatan bank diatur dalam Surat Edaran Nomor
6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1. Faktor Permodalan (Capital)
Penilaian permodalan merupakan penilaian terhadap kecukupan modal
bank untuk meng-cover eksposur risiko saat ini dan mengantisipasi
eksposur risiko di masa datang. Penilaian pendekatan kuantitatif dan
kualitatif faktor permodalan antara lain dilakukan melalui penilaian
terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
a. Kecukupan pemenuhan kewajiban penyediaan modal minimum
(KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku atau dikenal dengan Capital
Adequacy Ratio (CAR);
b. Komposisi permodalan;
c. Trend ke depan/ proyeksi KPMM;
d. Aktiva produktif yang diklasifikasikan (APYD) dibandingkan dengan
modal bank;
e. Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang
berasal dari keuntungan (laba ditahan);
f. Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha;
g. Akses kepada sumber permodalan; dan
h. Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan
bank.
2. Faktor Kualitas Aset (Asset Quality)
Penilaian kualitas aset merupakan penilaian terhadap kondisi aset bank
dan kecukupan manajemen risiko kredit. Kualitas aset merupakan aset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yang memiliki kualitas berdasarkan kelancaran pembayaran yang terdiri
dari lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet.
Ketetapan penentuan kualitas aset tersebut adalah sebagai berikut:
a. Lancar, apabila debitur tidak ada tunggakkan kredit
b. Dalam perhatian khusus, apabila debitur menunggak sampai dengan 90
hari
c. Kurang lancar, apabila debitur menunggak 90 hari sampai dengan 180
hari
d. Diragukan, apabila debitur menunggak 180 hari sampai dengan 270
hari
e. Macet, apabila debitur menunggak lebih dari 270 hari
Aset merupakan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti
yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat
transaksi atau kejadian masa lalu (Suwardjono, 2008:252). Penilaian
pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas aset antara lain
dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai
berikut:
a. Aktiva produktif yang diklasifikasikan (APYD) dibandingkan dengan
total aktiva produktif;
b. Debitur inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total
kredit;
c. Perkembangan aktiva produktif bermasalah/ non performing asset
dibandingkan dengan aktiva produktif;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
d. Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva
produktif (PPAP);
e. Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif;
f. Sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif;
g. Dokumentasi aktiva produktif; dan
h. Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah.
3. Faktor Manajemen (Management)
Penilaian manajemen merupakan penilaian terhadap kemampuan
manajerial pengurus bank untuk menjalankan usahanya, kecukupan
manajemen risiko, dan kepatuhan bank dengan ketentuan yang berlaku
serta komitmen kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya. Penilaian
terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian
terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
a. Manajemen umum;
b. Penerapan sistem manajemen risiko; dan
c. Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen
kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya.
4. Faktor Rentabilitas (Earnings)
Penilaian rentabilitas merupakan penilaian terhadap kondisi dan
kemampuan rentabilitas bank untuk mendukung kegiatan operasional dan
permodalan. Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor
rentabilitas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-
komponen sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
a. Return on assets (ROA);
b. Return on equity (ROE);
c. Net interest margin (NIM);
d. Biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional
(BOPO);
e. Perkembangan laba operasional;
f. Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan;
g. Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya;
h. Prospek laba operasional.
5. Faktor Likuiditas (Liquidity)
Penilaian likuiditas merupakan penilaian terhadap kemampuan bank
untuk memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan kecukupan
manajemen risiko likuiditas. Penilaian terhadap faktor likuiditas antara
lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai
berikut:
a. Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid
kurang dari 1 bulan;
b. One month maturity mismatch ratio;
c. Loan to Deposit Ratio (LDR);
d. Proyeksi cash flow 3 bulan mendatang;
e. Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities
management/ ALMA);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
f. Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar
modal, atau sumber-sumber pendanaan lainnya; dan
g. Stabilitas dana pihak ketiga (DPK).
6. Faktor Sensitivitas Terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to Market Risk)
Penilaian sensitivitas terhadap risiko pasar merupakan penilaian
terhadap kemampuan modal bank untuk mengcover akibat yang
ditimbulkan oleh perubahan risiko pasar dan kecukupan manajemen risiko
pasar. Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor sensitivitas
terhadap risiko pasar antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap
komponen-komponen sebagai berikut:
a. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku
bunga dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi
(adverse movement) suku bunga;
b. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi nilai
tukar dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi
(adverse movement) nilai tukar; dan
c. Kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar.
D. Unsur Judgement
Proses penetapan peringkat setiap faktor penilaian dilaksanakan setelah
mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan
signifikansi dari setiap komponen yang dinilai. Pertimbangan unsur judgement
merupakan pengambilan kesimpulan yang dapat dilakukan secara obyektif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
independen berdasarkan hasil analisis yang didukung oleh fakta, data, dan
informasi yang memadai serta terdokumentasi dengan baik guna memperoleh
hasil penilaian yang mencerminkan kondisi bank yang sebenarnya. Predikat
tingkat kesehatan bank dapat diturunkan dari sehat, cukup sehat dan kurang
sehat menjadi tidak sehat apabila terdapat (Taswan, 2006:359):
1) Perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan kesulitan dalam
bank yang bersangkutan.
2) Campur tangan pihak-pihak di luar bank dalam kepengurusan
(manajemen) bank, termasuk kerja sama yang tidak wajar yang
mengakibatkan salah satu atau beberapa kantornya berdiri sendiri.
3) Window dressing dalam pembukuan dan atau laporan bank yang secara
material dapat berpengaruh terhadap keadaan keuangan bank sehingga
mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap bank.
4) Praktek bank dalam bank, atau melakukan usaha bank di luar pembukuan
bank.
5) Kesulitan keuangan yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk
memenuhi kewajibannya kepada pihak ketiga.
6) Praktek perbankan lain yang menyimpang sehingga dapat membahayakan
kelangsungan usaha bank dan atau menurunkan kesehatan bank.
E. Action Plan
Bank Indonesia dapat meminta Direksi, Komisaris, atau Pemegang Saham
untuk menyampaikan action plan yang memuat langkah-langkah perbaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dengan target waktu selama periode tertentu yang wajib dilaksanakan oleh
bank apabila hasil penilaian tingkat kesehatan bank menunjukkan bahwa satu
atau lebih faktor penilaian memiliki peringkat 4 (empat) atau peringkat 5
(lima). Action plan meliputi (Surat Edaran Nomor 6/23/DPNP:8):
1. Penambahan modal (fresh money) dari pemegang saham bank atau pihak
lainnya apabila bank mengalami permasalahan faktor permodalan seperti
kecenderungan menurunnya KPMM sehingga diperkirakan akan dibawah
ketentuan yang berlaku;
2. Penanganan kredit bermasalah secara intensif dan efektif apabila bank
mengalami permasalahan faktor kualitas aset seperti meningkatnya jumlah
kredit bermasalah sehingga diperkirakan berpengaruh secara signifikan
kepada faktor lain;
3. Peningkatan fungsi audit intern, penyempurnaan pemisahan tugas, dan
peningkatan efektivitas tindakan korektif berdasarkan temuan audit
apabila bank mengalami permasalahan manajemen seperti lemahnya
penerapan pengendalian intern.
4. Peningkatan efisiensi bank apabila bank mengalami permasalahan
rentabilitas sehingga perolehan laba menurun, dan mempengaruhi faktor
lain secara signifikan.
5. Peningkatan akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumber-sumber
pendanaan lainnya apabila bank mengalami permasalahan likuiditas
seperti menurunnya kecukupan likuiditas (liquidity shortage) sehingga
diperkirakan akan mempengaruhi cash flow jangka pendek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
6. Penambahan modal (fresh money) dari pemegang saham bank atau pihak
lainnya atau penataan kembali portofolio bank apabila bank mengalami
permasalahan sensitivitas terhadap risiko pasar seperti meningkatnya
eksposur risiko suku bunga pada portofolio banking book (interest rate
risk in banking book) dan kemampuan modal untuk menyerap potensi
kerugian tersebut cenderung menurun.
Bank Indonesia secara berkala atau sewaktu-waktu memantau hasil
perbaikan berdasarkan laporan pelaksanaan action plan yang disampaikan
oleh bank. Bank wajib menyampaikan laporan pelaksanaan action plan
selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah pelaksanaan action plan.
Dalam hal pelaksanaan action plan dilakukan secara bertahap, bank wajib
melaporkan pelaksanaan tahapan action plan dimaksud selambat-lambatnya
10 (sepuluh) hari kerja setelah pelaksanaan setiap tahapan action plan.
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, apabila bank
tidak melaporkan pelaksanaan action plan, maka bank tersebut dapat
dikenakan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 berupa:
1. Teguran tertulis;
2. Pembekuan kegiatan usaha;
3. Pencantuman pengurus atau pemegang saham bank dalam daftar orang
yang dilarang menjadi pemegang saham dan pengurus bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
F. Hasil Penelitian Terdahulu
Handayani (2009), melakukan penelitian dengan judul analisis tingkat
kesehatan Bank Pemerintah dengan menggunakan metode CAMEL menurut
SK No. 6/10/PBI/2004. Jumlah bank yang diteliti sebanyak 4 (empat) Bank
Pemerintah di Indonesia yaitu PT. BNI, PT. BRI, PT. BTN, dan PT. Bank
Mandiri dari tahun 2005 sampai dengan 2007. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat kesehatan bank untuk PT. BNI dan PT. Bank Mandiri pada
tahun 2005 dan 2006 memperoleh peringkat komposit 3, yang dipersamakan
dengan predikat cukup sehat, sedangkan pada tahun 2007 memperoleh
peringkat komposit 2, yang dipersamakan dengan predikat sehat. Pada PT.
BRI dan PT. BTN memperoleh peringkat komposit 2, yang dipersamakan
dengan predikat sehat untuk tahun 2005, 2006, dan 2007.
Putri (2008), melakukan analisis tingkat kesehatan finansial bank,
khususnya untuk bank umum swasta nasional periode tahun 2005 sampai
dengan 2007. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode CAMELS
tanpa menyertakan faktor “S” karena keterbatasan data yaitu data tidak
terdapat dalam laporan keuangan publikasian Bank Indonesia. Jumlah bank
yang menjadi sampel yaitu sebanyak 26 (dua puluh enam) Bank Umum
Swasta Nasional di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitiannya, tingkat
kesehatan bank umum swasta nasional pada tahun 2005 memperoleh peringkat
komposit 2, yang dipersamakan dengan predikat sehat. Sedangkan pada tahun
2006 dan 2007 memperoleh peringkat komposit 3, yang dipersamakan dengan
predikat cukup sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus
dilaksanakan pada PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga. Kesimpulan dari
hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi terhadap objek penelitian lain
sehingga hanya berlaku pada PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga itu sendiri.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma serta melalui website Bank Indonesia (www.bi.go.id).
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan November - Desember 2010.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan adalah laporan keuangan bulanan dan
triwulanan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga periode 2005 – 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Laporan keuangan bulanan dan triwulanan tersebut diperoleh melalui
website Bank Indonesia.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Lippo
dan PT. Bank Niaga yang dipublikasikan melalui website Bank Indonesia.
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga periode tahun 2005 - 2007.
E. Data yang Diperlukan
Data yang diperlukan adalah data sekunder, berupa laporan keuangan
bulanan dan triwulanan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga yang
dipublikasikan melalui website Bank Indonesia. Laporan keuangan yang
dimaksud antara lain:
1. Laporan keuangan bulanan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga untuk
bulan Januari hingga Desember tahun 2005 sampai dengan tahun 2007,
antara lain:
a. Neraca;
b. Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan informasi Lainnya;
c. Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Laporan keuangan triwulanan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga untuk
posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember tahun 2005 sampai
dengan tahun 2007, antara lain:
a. Neraca;
b. Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba;
c. Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya;
d. Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum;
e. Laporan Perhitungan Rasio Keuangan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara melihat berkas catatan akuntansi dan dokumen lain
yang berkaitan dengan objek penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah analisis yang dilakukan untuk menjawab permasalahan
adalah sebagai berikut:
1. Menghitung masing-masing komponen CAMEL
a. Permodalan (Capital)
1) Kecukupan Pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kecukupan Pemenuhan KPMM dinilai berdasarkan Capital
Adequacy Ratio (CAR). CAR merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kecukupan modal guna menutupi kemungkinan
kegagalan dalam pemberian kredit (Abdullah, 2003:113)
CAR = ResikoMenurutTertimbangAktiva
Modal
Keterangan:
a) Modal terdiri dari:
(1) Modal Inti
Modal inti terdiri dari modal disetor, modal sumbangan,
cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak
dan laba yang diperoleh setelah diperhitungkan pajak
(Taswan, 2008:138).
(2) Modal Pelengkap
Modal pelengkap terdiri atas cadangan-cadangan yang
dibentuk tidak berasal dari laba, modal pinjaman serta
pinjaman subordinasi (Taswan, 2008:143).
b) Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
ATMR adalah aktiva dan komitmen bank yang ditimbang
dengan suatu faktor risiko tertentu (Mulyadi, 1999:272).
Menurut Abdullah (2003:113), persentase bobot risiko dalam
menghitung ATMR yaitu sebagai berikut:
(1) Bobot risiko 0% yaitu kas; emas dan mata uang emas;
tagihan kepada, atau tagihan yang dijamin oleh, atau surat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh pemerintah
pusat RI, Bank Indonesia, Bank sentral negara OECD dan
non-OECD, pemerintah pusat negara OECD dan non-
OECD.
(2) Bobot risiko 20% yaitu tagihan kepada, atau tagihan yang
dijamin oleh, atau surat berharga yang diterbitkan atau
dijamin oleh Bank-bank di dalam negeri (termasuk kantor
cabang bank asing), pemerintah daerah di Indonesia,
lembaga non-departemen di RI, Bank-bank pembangunan
multilateral (seperti ABD, IDB, IBRD, AFDB, dan EIB),
Bank-bank di luar negeri, perusahaan milik pemerintah
pusat negara OECD.
(3) Bobot risiko 50% yaitu tagihan dalam rangka inkaso Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) yang dijamin oleh hipotek
pertama dengan tujuan untuk dihuni. Kredit kepada real
estate tidak termasuk di dalam kriteria ini.
(4) Bobot risiko 100% yaitu tagihan kepada, atau tagihan yang
dijamin oleh, atau surat berharga yang diterbitkan atau
dijamin oleh Perum atau Perjan, BUMN atau BUMD,
perusahaan milik pemerintah pusat negara non-OECD,
koperasi, perusahaan swasta, perorangan dan lain-lain;
penyertaan yang tidak dikonsolidasikan; aktiva tetap dan
inventaris; rupa-rupa aktiva; dan antar kantor aktiva.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2) Komposisi Permodalan
=32
1TierTier
Tier+
Keterangan:
a) Tier 1 (Modal Inti)
b) Tier 2 (Modal Pelengkap)
c) Tier 3 (Modal Pelengkap Tambahan)
Modal pelengkap tambahan adalah pinjaman subordinasi
jangka pendek (Taswan, 2008:146).
3) Trend ke Depan/ Proyeksi KPMM
ATMRnPertumbuhaPersentaseModalnPertumbuhaPersentase
=
Keterangan:
a) Persentase Pertumbuhan Modal
( )SebelumnyaTriwulanModal
SebelumnyaTriwulanPenilaianTriwulanModal −=
b) Persentase Pertumbuhan ATMR
= ( )SebelumnyaTriwulanATMR
SebelumnyaTriwulanPenilaianTriwulanATMR −
4) Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) dibandingkan
dengan Modal Bank.
=BankModal
asikanDiklasifikyangProduktifAktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Keterangan:
a) APYD adalah aktiva produktif, baik yang sudah maupun yang
mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau
menimbulkan kerugian, yang besarnya ditetapkan sebagai
berikut:
(1) 25% dari aktiva produktif yang digolongkan dalam
perhatian khusus.
(2) 50% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar.
(3) 75% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan.
(4) 100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet.
b) Modal Bank terdiri dari modal inti dan modal pelengkap.
b. Kualitas Aset (Asset Quality)
1) Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) dibandingkan
dengan Total Aktiva Produktif (AP)
= ProduktifAktivaTotal
asikanDiklasifikyangProduktifAktiva
Keterangan:
Aktiva Produktif berupa penanaman bank baik dalam rupiah
maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga,
penempatan dana antar bank penyertaan, termasuk komitmen dan
kontinjensi pada transaksi rekening administratif (SK Direksi BI
Nomor 31/147/KEP/DIR).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2) Perkembangan Aktiva Produktif Bermasalah (APB) dibandingkan
dengan Total Aktiva Produktif (AP).
=ProduktifAktivaTotal
BermasalahProduktifAktiva
Keterangan:
Aktiva produktif bermasah merupakan aktiva produktif dengan
kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.
3) Tingkat Kecukupan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif (PPAP).
=DibentukWajibyangPPAPDibentukTelahyangPPAP
Keterangan:
a) PPAP yang telah dibentuk terdiri dari cadangan umum dan
cadangan khusus yang dibentuk oleh pihak bank.
b) PPAP yang wajib dibentuk terdiri dari cadangan umum dan
cadangan khusus yang wajib dibentuk oleh bank.
c. Manajemen (Management)
Faktor manajemen dinilai melalui komponen Kepatuhan Bank
dengan indikator sebagai berikut:
1) Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
BMPK adalah persentase maksimum penyediaan dana yang
diperkenankan terhadap modal bank (Taswan, 2006:200). Menurut
Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005, batas-batas
maksimum pemberian kredit terbagi menjadi dua yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
a) Pihak terkait dengan bank
Penyediaan dana kepada pihak terkait dengan bank ditetapkan
paling tinggi 10% dari modal bank.
b) Pihak tidak terkait dengan bank
(1) Penyediaan dana kepada 1 (satu) peminjam yang bukan
merupakan pihak terkait ditetapkan paling tinggi 20% dari
modal bank.
(2) Penyediaan dana kepada 1 (satu) kelompok peminjam yang
bukan merupakan pihak terkait ditetapkan paling tinggi
25% dari modal bank.
Penilaian BMPK sebagai berikut:
a) Pelanggaran BMPK
b) Pelampauan BMPK
2) Posisi Devisa Neto (PDN)
d. Rentabilitas (Earnings)
1. Return On Asset (ROA)
=AsetTotalrata-Rata
PajakSebelumLaba
Keterangan:
a) Laba sebelum pajak disetahunkan.
Contoh: Untuk posisi Juni = (akumulasi laba per posisi Juni
dibagi 6) x 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b) Rata-rata total aset.
Contoh: Untuk posisi Juni = penjumlahan total aset posisi
Januari sampai dengan Juni dibagi 6.
2. Return On Equity (ROE)
=IntiModalrata-Rata
PajakSetelahLaba
Keterangan:
a) Perhitungan laba setelah pajak disetahunkan.
Contoh: Untuk posisi Juni = (akumulasi laba per posisi Juni
dibagi 6) x 12.
b) Rata-rata modal inti.
Contoh: Untuk posisi Juni = penjumlahan modal inti Januari
sampai dengan Juni dibagi 6.
3. Net Interest Margin (NIM)
=ProduktifAktivaRataRata
BersihBungaPendapatan−
Keterangan:
a) Pendapatan bunga bersih = Pendapatan bunga - beban bunga.
b) Perhitungan pendapatan bunga bersih disetahunkan.
Contoh: Untuk posisi Juni = (akumulasi pendapatan bunga
bersih per posisi Juni dibagi 6) x 12.
c) Rata-rata aktiva produktif.
Contoh: Untuk posisi Juni = penjumlahan aktiva produktif
Januari sampai dengan Juni dibagi 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4. Beban Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional
(BOPO)
=lOperasionaPendapatanTotal
lOperasionaBebanTotal
Keterangan:
a) Beban operasional terdiri dari semua biaya yang berhubungan
langsung dengan kegiatan usaha bank.
b) Pendapatan operasional terdiri dari semua pendapatan yang
merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang
benar-benar diterima.
e. Likuiditas (Liquidity)
1. Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva
likuid kurang dari 1 bulan
=Bulan1LikuidPasivaBulan1LikuidAktiva
<<
Keterangan:
a) Aktiva likuid < 1 bulan terdiri dari kas, giro BI, SBI, dan antar
bank aktiva (giro, deposit on call, call money).
b) Pasiva likuid < 1 bulan terdiri dari giro, tabungan, deposito,
kewajiban segera lainnya, dan kewajiban pada bank lain (giro,
deposit on call, call money).
2. Loan to Deposits Ratio (LDR)
=KetigaPihakDana
Kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Keterangan:
a) Kredit merupakan total kredit yang diberikan kepada pihak
ketiga.
b) Dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan, dan deposito.
3. Proyeksi Cash Flow 3 bulan mendatang
=KetigaPihakDanaFlowCashNet
Keterangan:
Net cash flow merupakan proyeksi cash flow selama 3 bulan.
2. Menentukan Peringkat Komponen
Peringkat komponen akan ditentukan setelah diketahui hasil perhitungan
dari masing-masing komponen CAMEL. Peringkat komponen tersebut
disajikan dalam kriteria penetapan peringkat komponen CAMEL pada
tabel III. 1 sampai dengan tabel III. 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT KOMPONEN CAMEL BANK UMUM
Tabel III. 1 Peringkat Komponen Permodalan (Capital) Peringkat
No Komponen 1 2 3 4 5
1 Kecukupan pemenuhan KPMM terhadap ketentuan yang berlaku
Rasio KPMM lebih tinggi sangat signifikan dibandingkan dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan.
Rasio KPMM lebih tinggi cukup signifikan dibandingkan dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan.
Rasio KPMM lebih tinggi secara marginal dibandingkan dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan (8% ≤ KPMM ≤ 9%).
Rasio KPMM di bawah ketentuan yang berlaku.
Rasio KPMM di bawah ketentuan yang berlaku dan bank cenderung menjadi tidak solvable.
2 Komposisi Permodalan
Tier 1 > 150% (Tier 2 + Tier 3)
125% (Tier 2 + Tier 3) < Tier 1 ≤ 150% (Tier 2 + Tier 3)
100% (Tier 2 + Tier 3) < Tier 1 ≤ 125% (Tier 2 + Tier 3)
Jumlah (nominal) Tier 1 semakin menurun cukup signifikan
Jumlah (nominal) Tier 1 semakin menurun secara drastis dan mengarah kepada modal negatif.
3 Trend ke Depan/ Proyeksi KPMM
Trend KPMM secara signifikan positif atau persentase pertumbuhan Modal sangat tinggi dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Trend KPMM positif atau persentase pertumbuhan Modal lebih tinggi dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Trend KPMM relatif stabil, terdapat volatilitas yang tidak signifikan atau persentase pertumbuhan Modal relatif sama dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Trend KPMM volatile dengan kecenderungan menurun atau persentase pertumbuhan Modal lebih rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Trend KPMM secara signifikan negatif atau persentase pertumbuhan Modal sangat rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
4 Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) dibandingkan dengan Modal Bank
Besarnya APYD relatif sangat kecil dibandingkan dengan Modal Bank.
Besarnya APYD relatif kecil dibandingkan dengan Modal Bank.
Besarnya APYD masih dapat dicover oleh Modal Bank (20% ≤ Rasio < 50%).
Besarnya APYD sudah mengarah sama dengan jumlah Modal Bank.
Besarnya APYD sudah melampaui jumlah Modal Bank.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel III. 2 Peringkat Komponen Kualitas Aset (Asset Quality) Peringkat
No Komponen 1 2 3 4 5
1 Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif (AP)
Rasio sangat rendah atau sangat tidak signifikan.
Rasio rendah atau tidak signifikan.
Rasio moderat atau rasio berkisar antara 3% sampai dengan 6%.
Rasio relatif tinggi atau di atas rasio peringkat 3.
Rasio sangat tinggi.
2 Perkembangan Aktiva Produktif Bermasalah (APB) dibandingkan dengan Aktiva Produktif (AP)
Perkembangan rasio sangat rendah.
Perkembangan rasio rendah.
Perkembangan rasio moderat atau rasio berkisar antara 5% sampai dengan 8%.
Perkembangan rasio cukup tinggi.
Perkembangan rasio tinggi.
3 Tingkat kecukupan pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)
PPAP yang dibentuk secara signifikan lebih tinggi dari PPAP yang wajib dibentuk.
PPAP yang dibentuk lebih tinggi dari PPAP yang wajib dibentuk.
PPAP yang dibentuk relatif sama atau rasio berkisar antara 100% sampai dengan 105%.
PPAP yang dibentuk lebih kecil dari PPAP yang wajib dibentuk.
PPAP yang dibentuk secara signifikan lebih kecil dibandingkan dengan PPAP yang wajib dibentuk.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel III. 3 Peringkat Komponen Manajemen (Management) Peringkat
No Komponen 1 2 3 4 5
Kepatuhan Bank 1 Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK)
Tidak pernah ada pelanggaran dan pelampauan BMPK.
Tidak ada pelanggaran BMPK dan pernah ada pelampauan BMPK yang tidak material, namun pelampauan tersebut telah diselesaikan pada masa triwulanan penilaian.
Tidak ada pelanggaran BMPK dan ada pelampauan BMPK namun pelampauan tersebut akan diselesaikan pada masa triwulanan berikutnya.
Tidak ada pelanggaran BMPK dan ada pelampauan BMPK, namun pelampauan tersebut akan diselesaikan pada masa 2 triwulanan berikutnya.
Ada pelanggaran dan ada pelampauan BMPK yang kemungkinan penyelesaiannya memakan waktu lebih dari 2 masa triwulanan.
2 Posisi Devisa Neto (PDN)
Tidak ada pelanggaran rasio PDN.
Tidak ada pelanggaran rasio PDN namun pernah melakukan pelanggaran dan pelanggaran tersebut telah diselesaikan pada masa triwulanan penilaian.
0% ≤ pelanggaran rasio PDN < 10%, frekuensi pelanggaran rendah.
10% ≤ pelanggaran rasio PDN < 25%, frekuensi pelanggaran cukup tinggi.
Pelanggaran rasio PDN ≥ 25%, frekuensi pelanggaran tinggi.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel III. 4 Peringkat Komponen Rentabilitas (Earnings) Peringkat
No Komponen 1 2 3 4 5
1 Return on Assets (ROA)
Perolehan laba sangat tinggi.
Perolehan laba tinggi. Perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROA berkisar antara 0,5% sampai dengan 1,25%.
Perolehan laba bank rendah atau cenderung mengalami kerugian (ROA mengarah negatif).
Bank mengalami kerugian yang besar (ROA negatif).
2 Return on Equity (ROE)
Perolehan laba sangat tinggi.
Perolehan laba tinggi. Perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROE berkisar antara 5% sampai dengan 12,5%.
Perolehan laba bank rendah atau cenderung mengalami kerugian (ROE mengarah negatif).
Bank mengalami kerugian yang besar (ROE negatif).
3 Net Interest Margin (NIM)
Marjin bunga bersih sangat tinggi.
Marjin bunga bersih tinggi.
Marjin bunga bersih cukup tinggi atau rasio NIM berkisar antara 1,5% sampai dengan 2%.
Marjin bunga bersih rendah mengarah negatif.
Marjin bunga bersih sangat rendah atau negatif.
4 Beban Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO)
Tingkat efisiensi sangat baik.
Tingkat efisiensi baik. Tingkat efisiensi cukup baik atau rasio BOPO berkisar antara 94% sampai dengan 96%.
Tingkat efisiensi buruk.
Tingkat efisiensi sangat buruk.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel III. 5 Peringkat Komponen Likuiditas (Liquidity) Peringkat
No Komponen 1 2 3 4 5
1 Aktiva Likuid < 1 Bulan dibandingkan dengan Pasiva Likuid < 1 Bulan
Sangat likuid. Likuid. Cukup likuid atau rasio berkisar antara 15% sampai dengan 20%.
Kurang likuid. Tidak likuid.
2 Loan to Deposits Ratio (LDR)
50% < Rasio ≤ 75% 75% < Rasio ≤ 85% 85% < Rasio ≤ 100% atau Rasio < 50%
100% < Rasio ≤ 120% Rasio > 120%
3 Proyeksi Cash Flow 3 bulan mendatang
Cash flow sangat baik. Cash flow baik. Cash flow cukup baik atau rasio berkisar antara 3% sampai dengan 5%.
Cash flow buruk. Cash flow sangat buruk atau negatif.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3. Menentukan Peringkat Faktor CAMEL
Menentukan peringkat faktor dilakukan dengan cara merata-rata peringkat
komponen per triwulan dari setiap komponen pada masing-masing faktor
CAMEL. Kemudian hasil rata-rata peringkat komponen pada masing-
masing faktor CAMEL pertriwulannya dijumlahkan dan di rata-rata. Hasil
dari setiap rata-rata dilakukan dengan pembulatan. Penjelasan mengenai
hasil perolehan peringkat faktor disajikan dalam tabel III.6 sampai dengan
tabel III.10.
Tabel III.6 Peringkat Faktor Permodalan (Capital) Peringkat
1 2 3 4 5 Tingkat modal secara signifikan berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada di tingkat ini untuk 12 (dua belas) bulan mendatang.
Tingkat modal berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada di tingkat ini serta membaik dari tingkat saat ini untuk 12 (dua belas) bulan mendatang.
Tingkat modal berada sedikit diatas atau sesuai dengan ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada pada tingkat ini selama 12 (dua belas) bulan mendatang.
Tingkat modal berada sedikit di bawah ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan mengalami perbaikan dalam 6 (enam) bulan mendatang.
Tingkat modal berada lebih rendah dari ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada di tingkat ini atau menurun dalam 6 (enam) bulan mendatang.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel III.7 Peringkat Faktor Kualitas Aset (Assets Quality) Peringkat
1 2 3 4 5 Kualitas aset sangat baik dengan risiko portofolio yang sangat minimal. Kebijakan pemberian kredit/ investasi, prosedur dan administrasi sangat mendukung kegiatan operasional yang aman dan sehat, serta di dokumentasikan dengan sangat baik.
Kualitas aset baik namun terdapat minor deficiencies yang tidak signifikan. Kebijakan pemberian kredit/ investasi, prosedur dan administrasi mendukung kegiatan operasional yang aman dan sehat, serta di dokumentasikan dengan baik.
Kualitas aset cukup baik namun diperkirakan akan mengalami penurunan apabila tidak dilakukan perbaikan. Kebijakan pemberian kredit/ investasi, prosedur dan administrasi cukup mendukung kegiatan operasional yang aman dan sehat, serta di dokumentasikan dengan cukup baik.
Kualitas aset kurang baik dan diperkirakan akan mengancam kelangsungan hidup bank apabila tidak dikoreksi. Kebijakan pemberian kredit/ investasi, prosedur dan administrasi kurang mendukung kegiatan operasional yang aman dan sehat, serta kurang di dokumentasikan dengan baik.
Kualitas aset tidak baik dan diperkirakan tingkat aset bermasalah semakin buruk. Kebijakan pemberian kredit/ investasi, prosedur dan administrasi tidak mendukung kegiatan operasional yang aman dan sehat, serta tidak di dokumentasikan dengan baik.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel III.8 Peringkat Faktor Manajemen (Management) Peringkat
1 2 3 4 5 Manajemen Bank memiliki track record kinerja yang sangat memuaskan, independen, mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang sangat kuat serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Respon pengurus sangat baik sehingga tidak diperlukan tindakan pengawasan yang bersifat mandatory.
Manajemen Bank memiliki track record kinerja yang memuaskan, independen, mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang kuat serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Respon pengurus baik dan otoritas hanya memerlukan tindakan pengawasan (mandatory) yang tidak material.
Manajemen Bank memiliki track record kinerja yang cukup memuaskan, cukup independen, cukup mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang memadai serta cukup mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Respon pengurus cukup baik namun otoritas perlu mengambil tindakan pengawasan (mandatory) agar kondisi bank tidak berpotensi mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya.
Manajemen Bank memiliki track record kinerja yang kurang memuaskan, kurang independen, kurang mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang lemah serta kurang mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Respon pengurus kurang baik sehingga otoritas perlu mengambil beberapa tindakan pengawasan (mandatory) agar kondisi bank tidak mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya.
Manajemen Bank memiliki track record kinerja yang tidak memuaskan, tidak independen, tidak mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang sangat lemah serta tidak mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Respon pengurus tidak baik sehingga otoritas perlu mengambil beberapa tindakan pengawasan (mandatory) untuk menghindari pencabutan izin usaha atau pembekuan kegiatan usahanya.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel III.9 Peringkat Faktor Rentabilitas (Earnings) Peringkat
1 2 3 4 5 Secara umum kinerja rentabilitas sangat baik. Kemampuan rentabilitas sangat tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal.
Secara umum kinerja rentabilitas baik. Kemampuan rentabilitas tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal.
Secara umum kinerja rentabilitas cukup baik. Kemampuan rentabilitas cukup tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal.
Secara umum kinerja rentabilitas buruk. Kemampuan rentabilitas rendah untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal.
Secara umum kinerja rentabilitas sangat buruk. Kemampuan rentabilitas sangat rendah untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Tabel III.10 Peringkat Faktor Likuiditas (Liquidity) Peringkat
1 2 3 4 5 Secara umum kinerja likuiditas sangat baik. Kemampuan likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas sangat kuat.
Secara umum kinerja likuiditas baik. Kemampuan likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas kuat.
Secara umum kinerja likuiditas cukup baik. Kemampuan likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas memadai.
Secara umum kinerja likuiditas kurang baik. Kemampuan likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas lemah.
Secara umum kinerja likuiditas kurang baik. Kemampuan likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas sangat lemah.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
4. Menentukan Peringkat Komposit (Composite Rating)
Peringkat komposit adalah peringkat akhir penilaian tingkat kesehatan
bank. Penentuan peringkat komposit dilakukan dengan merata-rata dari
peringkat faktor CAMEL yang telah diperoleh oleh setiap bank. Hasil dari
setiap rata-rata dilakukan dengan pembulatan. Peringkat komposit dalam
Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 ditetapkan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
a) Peringkat Komposit 1 (PK-1), mencerminkan bahwa bank tergolong
sangat baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi
perekonomian dan industri keuangan.
b) Peringkat Komposit 2 (PK-2), mencerminkan bahwa bank tergolong
baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian
dan industri keuangan namun bank masih memiliki kelemahan-
kelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin.
c) Peringkat Komposit 3 (PK-3), mencerminkan bahwa bank tergolong
cukup baik namun terdapat beberapa kelemahan yang dapat
menyebabkan peringkat kompositnya memburuk apabila bank tidak
segera melakukan tindakan korektif.
d) Peringkat Komposit 4 (PK-4), mencerminkan bahwa bank tergolong
kurang baik dan sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi
perekonomian dan industri keuangan atau bank memiliki kelemahan
keuangan yang serius atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor
yang tidak memuaskan, yang apabila tidak dilakukan tindakan korektif
yang efektif berpotensi mengalami kesulitan yang membahayakan
kelangsungan usahanya.
e) Peringkat Komposit 5 (PK-5), mencerminkan bahwa bank tergolong
tidak baik dan sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi
perekonomian dan industri keuangan serta mengalami kesulitan yang
membahayakan kelangsungan usahanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah memperoleh peringkat komposit
bank. Kesimpulan tersebut diuraikan sebagai berikut:
a) Apabila bank memperoleh Peringkat Komposit 1 (PK-1) atau
Peringkat Komposit 2 (PK-2) berarti bank tersebut memperoleh
predikat tingkat kesehatan “Sehat”. Bank yang memperoleh Peringkat
Komposit 1 (PK-1) adalah bank yang memiliki kinerja keuangan yang
sangat baik ditinjau dari komponen-komponen yang digunakan dalam
metode CAMEL, sehingga saat dihitung dalam penentuan peringkat
komposit dihasilkan angka 1 atau peringkat 1, sedangkan bank yang
memperoleh Peringkat Komposit 2 (PK-2) adalah bank yang memiliki
kinerja keuangan yang baik ditinjau dari komponen-komponen yang
digunakan dalam metode CAMEL, sehingga saat dihitung dalam
penentuan peringkat komposit dihasilkan angka 2 atau peringkat 2.
Kinerja keuangan yang telah dicapai bank yang mendapatkan
Peringkat Komposit 1 (PK-1) dan Peringkat Komposit 2 (PK-2)
disarankan untuk tetap dipertahankan.
b) Apabila bank memperoleh Peringkat Komposit 3 (PK-3) berarti bank
tersebut memperoleh predikat tingkat kesehatan “Cukup Sehat”. Bank
yang memperoleh Peringkat Komposit 3 (PK-3) adalah bank yang
memiliki kinerja keuangan yang cukup baik ditinjau dari komponen-
komponen yang digunakan dalam metode CAMEL, sehingga saat
dihitung dalam penentuan peringkat komposit dihasilkan peringkat 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Kinerja keuangan yang telah dicapai bank yang mendapatkan
Peringkat Komposit 3 (PK-3) disarankan untuk ditingkatkan lagi
kinerja keuangannya sehingga memperoleh Peringkat Komposit 1 (PK-
1) atau Peringkat Komposit 2 (PK-2).
c) Apabila bank memperoleh Peringkat Komposit 4 (PK-4) berarti bank
tersebut memperoleh predikat tingkat kesehatan “Kurang Sehat” dan
apabila bank memperoleh Peringkat Komposit 5 (PK-5) berarti bank
tersebut memperoleh predikat tingkat kesehatan “Tidak Sehat”. Bank
yang memperoleh Peringkat Komposit 4 (PK-4) adalah bank yang
memiliki kinerja keuangan yang kurang baik ditinjau dari komponen-
komponen yang digunakan dalam metode CAMEL, sehingga saat
dihitung dalam penentuan peringkat komposit dihasilkan peringkat 4.
Sedangkan bank yang memperoleh Peringkat Komposit 5 (PK-5)
adalah bank yang memiliki kinerja keuangan yang tidak baik ditinjau
dari komponen-komponen yang digunakan dalam metode CAMEL,
sehingga saat dihitung dalam penentuan peringkat komposit dihasilkan
peringkat 5. Bank yang mendapatkan Peringkat Komposit 4 (PK-4)
dan Peringkat Komposit 5 (PK-5) wajib menyampaikan action plan
kepada Bank Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan
bulanan dan triwulanan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga yang
dipublikasikan melalui website Bank Indonesia. Laporan keuangan bulanan
merupakan laporan yang disajikan satu periode pada setiap akhir bulan dari
bulan Januari hingga Desember, sedangkan laporan keuangan triwulanan
merupakan laporan yang disajikan untuk posisi akhir Maret, Juni, September,
dan Desember. Di dalam penelitian ini, penilaian tingkat kesehatan finansial
PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga menggunakan metode CAMEL dan
penilaian dilakukan secara triwulanan selama periode 2005-2007. Akun-akun
yang berkaitan untuk menilai tingkat kesehatan finansial PT. Bank Lippo dan
PT. Bank Niaga disajikan dalam lampiran.
B. Analisis Data
1. Perhitungan Komponen CAMEL dan Penentuan Peringkat
Komponen
a. Permodalan (Capital)
1) Kecukupan Pemenuhan KPMM
Kecukupan pemenuhan KPMM dihitung dengan menggunakan
rasio CAR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
CAR=ResikoMenurutTertimbangAktiva
Modal
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
CAR =274.727.9
)168.809283.616.1( + = 0,2493≈24,93%
Tabel IV.1 Kriteria Penetapan Peringkat Kecukupan Pemenuhan KPMM
Peringkat 1 2 3 4 5
Rasio KPMM lebih tinggi sangat signifikan dibandingkan dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan.
Rasio KPMM lebih tinggi cukup signifikan dibandingkan dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan.
Rasio KPMM lebih tinggi secara marjinal dibandingkan dengan rasio KPMM yang ditetapkan dalam ketentuan (8% < KPMM < 9%).
Rasio KPMM dibawah ketentuan yang berlaku.
Rasio KPMM dibawah ketentuan yang berlaku dan Bank cenderung menjadi tidak solvable.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
CAR PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005 sebesar
24,93% artinya setiap Rp1,- ATMR dijamin dengan modal sebesar
Rp 0,2493. Berdasarkan kriteria penetapan peringkat kecukupan
pemenuhan KPMM, maka CAR PT. Bank Lippo untuk triwulan I
tahun 2005 memperoleh peringkat 1 karena rasio KPMM lebih
tinggi sangat signifikan dibandingkan dengan rasio KPMM yang
ditetapkan dalam ketentuan. Nilai CAR minimum yang
diperbolehkan adalah 8%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
permodalan PT. Bank Lippo sangat baik. Untuk pola perhitungan
dan penjelasan CAR periode lainnya PT. Bank Lippo dan PT. Bank
Niaga sama seperti contoh perhitungan dan penjelasan PT. Bank
Lippo triwulan I tahun 2005 di atas. Hasil perhitungan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
penetapan peringkat CAR PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
untuk tahun 2005–2007 disajikan dalam tabel IV.2 dan Tabel IV.3.
Tabel IV.2 Hasil Perhitungan Kecukupan Pemenuhan KPMM PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR)
CAR (%)
Peringkat Komponen
I 2.425.451 9.727.274 24,93 1 II 2.530.245 10.730.355 23,58 1 III 2.609.342 11.598.433 22,50 1
2005
IV 2.622.420 12.244.972 21,42 1 I 2.914.814 12.351.832 23,60 1 II 2.993.826 13.804.344 21,69 1 III 3.095.476 14.867.861 20,82 1
2006
IV 4.180.494 15.597.688 26,80 1 I 4.816.864 16.257.934 29,63 1 II 5.000.065 18.595.268 26,89 1 III 5.101.122 20.549.485 24,82 1
2007
IV 5.309.730 22.061.673 24,07 1 Sumber: Data yang diolah
Tabel IV.3 Hasil Perhitungan Kecukupan Pemenuhan KPMM PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR)
CAR (%)
Peringkat Komponen
I 2.832.788 23.214.425 12,20 1 II 2.805.931 25.844.943 10,86 1 III 5.163.161 28.400.365 18,18 1
2005
IV 5.176.276 29.566.677 17,51 1 I 5.469.349 28.900.494 18,92 1 II 5.460.884 29.849.033 18,30 1 III 5.513.109 30.052.985 18,34 1
2006
IV 5.661.948 31.651.461 17,89 1 I 6.098.842 30.861.671 19,76 1 II 6.074.768 32.130.124 18,91 1 III 6.116.547 34.096.966 17,94 1
2007
IV 6.231.254 38.397.217 16,23 1 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2) Komposisi Permodalan
= 3Tier2Tier
1Tier+
Tabel IV.4 Kriteria Penetapan Peringkat Komposisi Permodalan
Peringkat 1 2 3 4 5
Tier 1 > 150% (Tier 2 + Tier 3)
125% (Tier 2 + Tier 3) < Tier 1 < 150% (Tier 2 + Tier 3)
100% (Tier 2 + Tier 3) < Tier 1 < 125% (Tier 2 + Tier 3)
Jumlah (nominal) Tier 1 semakin menurun cukup signifikan.
Jumlah (nominal) Tier 1 semakin menurun secara drastis dan mengarah kepada modal negatif.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Penentuan komposisi permodalan PT. Bank Lippo untuk
triwulan I tahun 2005 dilakukan dengan cara membandingkan
antara tier 1 dengan tier 2 ditambah tier 3, dan menganalisis hasil
perbandingan tersebut sesuai dengan kriteria penetapan peringkat
komposisi permodalan. Berdasarkan penentuan komposisi
permodalan yang dilakukan sesuai kriteria penetapan peringkat
komposisi permodalan, maka PT. Bank Lippo untuk triwulan I
tahun 2005 memperoleh peringkat 1 yaitu sebagai berikut:
Peringkat 1 = Tier 1 > 150% (Tier 2 + Tier 3)
1.616.283 > 150% (809.168 + 0)
1.616.283 > 1.213.752
Peringkat 1 yang diperoleh menunjukkan bahwa komposisi
permodalan PT. Bank Lippo sangat baik. Penentuan komposisi
permodalan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga periode lainnya
dilakukan dengan cara yang sama seperti di atas. Penetapan
peringkat komposisi permodalan yang diperoleh PT. Bank Lippo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dan PT. Bank Niaga untuk tahun 2005–2007 disajikan dalam tabel
IV.5 dan Tabel IV.6.
Tabel IV.5 Hasil Komposisi Permodalan PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah) Tahun Triwulan Modal
Inti (Tier 1)
Modal Pelengkap
(Tier 2)
Modal Pelengkap Tambahan
(Tier 3)
Hasil Perbandingan Berdasarkan Tabel IV.4
Peringkat Komponen
I 1.616.283 809.168 0 1.616.283 > 1.213.752
1
II 1.709.402 820.843 0 1.709.402 > 1.231.265
1
III 1.779.781 829.561 0 1.779.781 > 1.244.342
1
2005
IV 1.790.619 831.801 0 1.790.619 > 1.247.702
1
I 2.084.675 830.139 0 2.084.675 > 1.245.209
1
II 2.146.573 847.253 0 2.146.573 > 1.270.880
1
III 2.237.640 857.836 0 2.237.640 > 1.286.754
1
2006
IV 2.234.815 1.945.679 0 1.945.679 < 2.234.815 < 2.432.099
3
I 2.653.560 2.163.304 0 2.163.304 < 2.653.560 < 2.704.130
3
II 2.756.216 2.243.849 0 2.243.849 < 2.756.216 < 2.804.811
3
III 2.807.302 2.293.820 0 2.293.820 < 2.807.302 < 2.867.275
3
2007
IV 2.936.890 2.372.840 0 2.372.840 < 2.936.890 < 2.966.050
3
Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel IV.6 Hasil Komposisi Permodalan PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah) Tahun Triwulan Modal
Inti (Tier 1)
Modal Pelengkap
(Tier 2)
Modal Pelengkap Tambahan
(Tier 3)
Hasil Perbandingan Berdasarkan Tabel IV.4
Peringkat Komponen
I 2.176.654 656.134 0 2.176.654 > 984.201
1
II 2.115.153 690.778 0 2.115.153 > 1.036.167
1
III 3.488.805 1.674.356 0 3.488.805 > 2.511.534
1
2005
IV 3.517.760 1.658.516 0 3.517.760 > 2.487.774
1
I 3.883.201 1.586.148 0 3.883.201 > 2.379.222
1
II 3.888.170 1.572.714 0 3.888.170 > 2.359.071
1
III 3.942.903 1.570.206 0 3.942.903 > 2.355.309
1
2006
IV 4.133.398 1.528.550 0 4.133.398 > 2.292.825
1
I 4.514.376 1.584.466 0 4.514.376 > 2.376.699
1
II 4.483.733 1.591.035 0 4.483.733 > 2.386.553
1
III 4.504.577 1.611.970 0 4.504.577 > 2.417.955
1
2007
IV 4.592.562 1.638.692 0 4.592.562 > 2.458.038
1
Sumber: Data yang diolah
3) Trend ke Depan/ Proyeksi KPMM
= ATMRnPertumbuhaPersentaseModalnPertumbuhaPersentase
a) Persentase Pertumbuhan Modal
= SebelumnyaTriwulanModal
)SebelumnyaTriwulanPenilaian(TriwulanModal −
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
Modal triwulan IV tahun 2004 = 1.962.365
Modal triwulan I tahun 2005 = 2.425.451
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Persentase Pertumbuhan Modal = 365.962.1
365.962.1451.425.2 −
= 0,2359≈23,59%
b) Persentase Pertumbuhan ATMR
= SebelumnyaTriwulanATMR
)SebelumnyaTriwulanPenilaian(TriwulanATMR −
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
ATMR triwulan IV tahun 2004 = 9.382.750
ATMR triwulan I tahun 2005 = 9.727.274
Persentase Pertumbuhan ATMR = 750.382.9
750.382.9274.727.9 −
= 0,0367≈3,67%
Tabel IV.7 Kriteria Penetapan Peringkat Trend ke Depan/ Proyeksi KPMM (dalam Jutaan Rupiah)
Peringkat 1 2 3 4 5
Trend KPMM secara signifikan positif atau persentase pertumbuhan Modal sangat tinggi dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Trend KPMM positif atau persentase pertumbuhan Modal lebih tinggi dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Trend KPMM relatif stabil, terdapat volatilitas yang tidak signifikan atau persentase pertumbuhan Modal relatif sama dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Trend KPMM volatile dengan kecenderungan menurun atau persentase pertumbuhan Modal lebih rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Trend KPMM secara signifikan negatif atau persentase pertumbuhan Modal sangat rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Trend KPMM PT. Bank Lippo =%67,3%60,23 = 6,43
Berdasarkan hasil perbandingan persentase pertumbuhan
modal dan persentase pertumbuhan ATMR, menunjukkan bahwa
PT. Bank Lippo memperoleh peringkat 1 karena persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pertumbuhan modal sangat tinggi dibandingkan dengan persentase
pertumbuhan ATMR. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
permodalan PT. Bank Lippo sangat baik. Penentuan Trend ke
Depan/Proyeksi KPMM PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
periode lainnya dilakukan dengan cara yang sama seperti di atas.
Hasil perhitungan persentase pertumbuhan modal dan persentase
pertumbuhan ATMR pada PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
untuk tahun 2005–2007 disajikan dalam tabel IV.8 sampai dengan
IV.11, sedangkan hasil perbandingan persentase pertumbuhan
modal dengan persentase pertumbuhan ATMR pada PT. Bank
Lippo dan PT. Bank Niaga tahun 2005-2007 disajikan dalam Tabel
IV.12 dan Tabel IV.13.
Tabel IV.8 Hasil Perhitungan Persentase Pertumbuhan Modal PT. Bank Lippo
Tahun Triwulan Modal Triwulan Penilaian
Modal Triwulan
Sebelumnya
Persentase Pertumbuhan
Modal I 2.425.451 1.962.365 23,60 II 2.530.245 2.425.451 4,32 III 2.609.342 2.530.245 3,13
2005
IV 2.622.420 2.609.342 0,50 I 2.914.814 2.622.420 11,15 II 2.993.826 2.914.814 2,71 III 3.095.476 2.993.826 3,40
2006
IV 4.180.494 3.095.476 35,05 I 4.816.864 4.180.494 15,22 II 5.000.065 4.816.864 3,80 III 5.101.122 5.000.065 2,02
2007
IV 5.309.730 5.101.122 4,09 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel IV.9 Hasil Perhitungan Persentase Pertumbuhan Modal PT. Bank Niaga
Tahun Triwulan Modal Triwulan Penilaian
Modal Triwulan
Sebelumnya
Persentase Pertumbuhan
Modal I 2.832.788 2.360.555 20,01 II 2.805.931 2.832.788 (0,95) III 5.163.161 2.805.931 84,01
2005
IV 5.176.276 5.163.161 0,25 I 5.469.349 5.176.276 5,66 II 5.460.884 5.469.349 (0,15) III 5.513.109 5.460.884 0,96
2006
IV 5.661.948 5.513.109 2,70 I 6.098.842 5.661.948 7,72 II 6.074.768 6.098.842 (0,39) III 6.116.547 6.074.768 0,69
2007
IV 6.231.254 6.116.547 1,88 Sumber: Data yang diolah
Tabel IV.10 Hasil Perhitungan Persentase Pertumbuhan ATMR PT. Bank Lippo
Tahun Triwulan ATMR Triwulan Penilaian
ATMR Triwulan
Sebelumnya
Persentase Pertumbuhan
ATMR I 9.727.274 9.382.750 3,67 II 10.730.355 9.727.274 10,31 III 11.598.433 10.730.355 8,09
2005
IV 12.244.972 11.598.433 5,57 I 12.351.832 12.244.972 0,87 II 13.804.344 12.351.832 11,76 III 14.867.861 13.804.344 7,70
2006
IV 15.597.688 14.867.861 4,91 I 16.257.934 15.597.688 4,23 II 18.595.268 16.257.934 14,38 III 20.549.485 18.595.268 10,51
2007
IV 22.061.673 20.549.485 7,36 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel IV.11 Hasil Perhitungan Persentase Pertumbuhan ATMR PT. Bank Niaga
Tahun Triwulan ATMR Triwulan Penilaian
ATMR Triwulan
Sebelumnya
Persentase Pertumbuhan
ATMR I 23.214.425 22.203.582 4,55 II 25.844.943 23.214.425 11,33 III 28.400.365 25.844.943 9,89
2005
IV 29.566.677 28.400.365 4,11 I 28.900.494 29.566.677 (2,25) II 29.849.033 28.900.494 3,28 III 30.052.985 29.849.033 0,68
2006
IV 31.651.461 30.052.985 5,32 I 30.861.671 31.651.461 (2,50) II 32.130.124 30.861.671 4,11 III 34.096.966 32.130.124 6,12
2007
IV 38.397.217 34.096.966 12,61 Sumber: Data yang diolah
Tabel IV.12 Hasil Perhitungan Trend KPMM PT. Bank Lippo Tahun Triwulan Persentase
Pertumbuhan Modal
Persentase Pertumbuhan
ATMR
Trend KPMM
Yang Lebih Tinggi
Peringkat Komponen
I 23,60 3,67 6,43 Modal 1 II 4,32 10,31 0,42 ATMR 4 III 3,13 8,09 0,39 ATMR 4
2005
IV 0,50 5,57 0,09 ATMR 4 I 11,15 0,87 12,82 Modal 1 II 2,71 11,76 0,23 ATMR 4 III 3,40 7,70 0,44 ATMR 4
2006
IV 35,05 4,91 7,14 Modal 1 I 15,22 4,23 3,60 Modal 1 II 3,80 14,38 0,26 ATMR 4 III 2,02 10,51 0,19 ATMR 4
2007
IV 4,09 7,36 0,56 ATMR 4 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel IV.13 Hasil Perhitungan Trend KPMM PT. Bank Niaga Tahun Triwulan Persentase
Pertumbuhan Modal
Persentase Pertumbuhan
ATMR
Trend KPMM
Yang Lebih Tinggi
Peringkat Komponen
I 20,01 4,55 4,39 Modal 1 II (0,95) 11,33 (0,08) ATMR 5 III 84,01 9,89 8,50 Modal 1
2005
IV 0,25 4,11 0,06 ATMR 4 I 5,66 (2,25) (2,51) Modal 2 II (0,15) 3,28 (0,05) ATMR 5 III 0,96 0,68 1,41 Modal 3
2006
IV 2,70 5,32 0,51 ATMR 4 I 7,72 (2,50) (3,09) Modal 1 II (0,39) 4,11 (0,10) ATMR 5 III 0,69 6,12 0,11 ATMR 4
2007
IV 1,88 12,61 0,15 ATMR 4 Sumber: Data yang diolah
4) Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) Dibandingkan
dengan Modal Bank
= BankModal
asikanDiklasifikyangProduktifAktiva
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD)
= (Dalam Perhatian Khusus (DPK) x 25%) + (Kurang Lancar (KL)
x 50%) + (Diragukan (D) x 75%) + (Macet (M) x 100%)
= (404.959 x 25%) + (102.029 x 50%) + (183.350 x 75%) +
(412.882 x 100%)
= 702.648,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Modal Bank
= Modal Inti + Modal Pelengkap
= 1.616.283 + 809.168
= 2.425.451
APYD/ Modal Bank =451.425.2
75,648.702 = 0,2897≈28,97%
Tabel IV.14 Kriteria Penetapan Peringkat APYD Dibandingkan dengan Modal Bank
Peringkat 1 2 3 4 5
Besarnya APYD relatif sangat kecil dibandingkan dengan Modal Bank.
Besarnya APYD relatif kecil dibandingkan dengan Modal Bank.
Besarnya APYD masih dapat dicover oleh Modal Bank (20% < Rasio < 50%).
Besarnya APYD sudah mengarah sama dengan jumlah Modal Bank.
Besarnya APYD sudah melampaui jumlah Modal Bank.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Hasil Perhitungan APYD (Aktiva Produktif yang
Diklasifikasikan) dibandingkan dengan Modal Bank pada PT.
Bank Lippo triwulan I tahun 2005 sebesar 28,97%, artinya setiap
Rp 1,- APYD (Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan) dapat
ditutupi dengan modal sebesar Rp 0,2897. Berdasarkan kriteria
penetapan peringkat APYD dibandingkan dengan Modal Bank,
maka PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005 memperoleh peringkat
3, karena besarnya APYD masih dapat dicover oleh Modal Bank.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi permodalan PT. Bank Lippo
cukup baik. Untuk pola perhitungan dan penetapan peringkat
komponen APYD dibandingkan dengan Modal Bank pada PT.
Bank Lippo dan PT. Bank Niaga periode lainnya sama seperti
contoh perhitungan dan penjelasan PT. Bank Lippo triwulan I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
tahun 2005 di atas. Hasil perhitungan komponen APYD
dibandingkan dengan Modal Bank pada PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga tahun 2005-2007 disajikan dalam tabel IV.15 dan
IV.16.
Tabel IV.15 Hasil Perhitungan APYD Dibandingkan dengan Modal Bank PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan APYD Modal Hasil (%) Peringkat Komponen
I 702.648,75 2.425.451 28,97 3 II 665.188,75 2.530.245 26,29 3 III 677.247,50 2.609.342 25,95 3
2005
IV 207.768,50 2.622.420 7,92 1 I 327.886,25 2.914.814 11,25 2 II 324.255,50 2.993.826 10,83 2 III 360.341,50 3.095.476 11,64 2
2006
IV 407.443,75 4.180.494 9,75 1 I 1.086.169,50 4.816.864 22,55 3 II 1.093.322,00 5.000.065 21,87 3 III 1.064.498,00 5.101.122 20,87 3
2007
IV 926.377,00 5.309.730 17,45 2 Sumber: Data yang diolah
Tabel IV.16 Hasil Perhitungan APYD Dibandingkan dengan Modal Bank PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan APYD Modal Hasil (%) Peringkat Komponen
I 1.253.066,25 2.832.788 44,23 3 II 1.503.630,50 2.805.931 53,59 4 III 1.751.600,25 5.163.161 33,92 3
2005
IV 1.699.773,75 5.176.276 32,84 3 I 1.744.144,00 5.469.349 31,89 3 II 1.923.559,50 5.460.884 35,22 3 III 1.742.181,00 5.513.109 31,60 3
2006
IV 1.615.068,00 5.661.948 28,52 3 I 1.827.775,50 6.098.842 29,97 3 II 1.877.598,00 6.074.768 30,91 3 III 2.041.988,00 6.116.547 33,38 3
2007
IV 2.042.278,50 6.231.254 32,77 3 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b. Kualitas Aset (Asset Quality)
1) Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) Dibandingkan
dengan Total Aktiva Produktif
= ProduktifAktivaTotal
asikanDiklasifikyangProduktifAktiva
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD)
= (Dalam Perhatian Khusus (DPK) x 25%) + (Kurang Lancar (KL)
x 50%) + (Diragukan (D) x 75%) + (Macet (M) x 100%)
= (404.959 x 25%) + (102.029 x 50%) + (183.350 x 75%) +
(412.882 x 100%)
= 702.648,75
Total Aktiva Produktif (AP)
= Lancar (L) + Dalam Perhatian Khusus (DPK) + Kurang Lancar
(KL) + Diragukan (D) + Macet (M)
= 21.568.741 + 404.959 + 102.029 + 183.350 + 412.882
= 22.671.961
APYD/AP =961.671.2275,648.702 = 0,0310≈3,10%
Tabel IV.17 Kriteria Penetapan Peringkat APYD Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif
Peringkat 1 2 3 4 5
Rasio sangat rendah atau sangat tidak signifikan.
Rasio rendah atau tidak signifikan.
Rasio moderat atau rasio berkisar antara 3% sampai dengan 6%.
Rasio relatif tinggi atau di atas rasio peringkat 3.
Rasio sangat tinggi.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Nilai APYD (Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan)
dibandingkan dengan total aktiva produktif yang dihasilkan PT.
Bank Lippo triwulan I tahun 2005 menunjukkan bahwa 3,10% dari
jumlah aktiva produktifnya merupakan aktiva produktif yang
memiliki potensi tidak dapat dikembalikan. Berdasarkan kriteria
penetapan peringkat APYD dibandingkan dengan total aktiva
produktif, maka PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
memperoleh peringkat 3, karena rasio moderat atau rasio berkisar
antara 3% sampai dengan 6%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
kualitas aset PT. Bank Lippo cukup baik. Hasil perhitungan
komponen APYD dibandingkan dengan total aktiva produktif pada
PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga tahun 2005-2007 disajikan
dalam tabel IV.18 dan tabel IV.19.
Tabel IV.18 Hasil Perhitungan APYD dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan APYD Total Aktiva Produktif
Hasil (%) Peringkat Komponen
I 702.648,75 22.671.961 3,10 3 II 665.188,75 22.485.882 2,96 2 III 677.247,50 22.268.879 3,04 3
2005
IV 207.768,50 25.590.989 0,81 1 I 327.886,25 23.852.723 1,37 2 II 324.255,50 25.156.590 1,29 2 III 360.341,50 26.960.880 1,34 2
2006
IV 407.443,75 29.736.250 1,37 2 I 1.086.169,50 29.489.789 3,68 3 II 1.093.322,00 33.771.715 3,24 3 III 1.064.498,00 34.429.937 3,09 3
2007
IV 926.377,00 34.801.826 2,66 2 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel IV.19 Hasil Perhitungan APYD dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan APYD Total Aktiva Produktif
Hasil (%) Peringkat Komponen
I 1.253.066,25 29.060.318 4,31 3 II 1.503.630,50 32.213.117 4,67 3 III 1.751.600,25 37.065.367 4,73 3
2005
IV 1.699.773,75 38.818.752 4,38 3 I 1.744.144,00 38.394.438 4,54 3 II 1.923.559,50 38.726.816 4,97 3 III 1.742.181,00 40.226.470 4,33 3
2006
IV 1.615.068,00 43.636.261 3,70 3 I 1.827.775,50 41.829.001 4,37 3 II 1.877.598,00 41.777.908 4,49 3 III 2.041.988,00 45.448.189 4,49 3
2007
IV 2.042.278,50 52.781.431 3,87 3 Sumber: Data yang diolah
2) Perkembangan Aktiva Produktif Bermasalah Dibandingkan dengan
Total Aktiva Produktif
= ProduktifAktivaTotal
BermasalahProduktifAktiva
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
Total Aktiva Produktif (AP)
= Lancar (L) + Dalam Perhatian Khusus (DPK) + Kurang Lancar
(KL) + Diragukan (D) + Macet (M)
= 21.568.741 + 404.959 + 102.029 + 183.350 + 412.882
= 22.671.961
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Aktiva Produktif Bermasalah (APB)
= Kurang Lancar (KL) + Diragukan (D) + Macet (M)
= 102.029 + 183.350 + 412.882
= 698.261
APB/AP =961.671.22
261.698 = 0,0308≈3,08%
Tabel IV.20 Kriteria Penetapan Peringkat Perkembangan Aktiva Produktif Bermasalah Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif
Peringkat 1 2 3 4 5
Perkembangan rasio sangat rendah.
Perkembangan rasio rendah.
Perkembangan rasio moderat atau rasio berkisar antara 5% sampai dengan 8%.
Perkembangan rasio cukup tinggi.
Perkembangan rasio tinggi.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Nilai aktiva produktif bermasalah dibandingkan dengan
total aktiva produktif yang dihasilkan PT. Bank Lippo triwulan I
tahun 2005 menunjukkan bahwa 3,08% dari jumlah aktiva
produktifnya merupakan aktiva produktif yang bermasalah.
Berdasarkan kriteria penetapan peringkat perkembangan aktiva
produktif bermasalah dibandingkan dengan total aktiva produktif,
maka PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005 memperoleh peringkat
2, karena perkembangan rasio rendah. Peringkat 2 yang diperoleh
menunjukkan bahwa PT. Bank Lippo memiliki kondisi kualitas
aset yang baik. Hasil perhitungan komponen aktiva produktif
bermasalah dibandingkan dengan total aktiva produktif pada PT.
Bank Lippo dan PT. Bank Niaga tahun 2005-2007 disajikan dalam
tabel IV.21 dan tabel IV.22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel IV.21 Hasil Perhitungan Aktiva Produktif Bermasalah dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif PT. Bank Lippo
(dalam Jutaan Rupiah) Tahun Triwulan Aktiva
Produktif Bermasalah
Total Aktiva Produktif
Hasil (%) Peringkat Komponen
I 698.261 22.671.961 3,08 2 II 667.988 22.485.882 2,97 2 III 705.037 22.268.879 3,17 2
2005
IV 146.198 25.590.989 0,57 1 I 245.832 23.852.723 1,03 1 II 198.847 25.156.590 0,79 1 III 219.736 26.960.880 0,82 1
2006
IV 236.441 29.736.250 0,80 1 I 1.694.140 29.489.789 5,74 3 II 1.666.914 33.771.715 4,94 2 III 1.654.424 34.429.937 4,81 2
2007
IV 1.254.115 34.801.826 3,60 2 Sumber: Data yang diolah
Tabel IV.22 Hasil Perhitungan Aktiva Produktif Bermasalah dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif PT. Bank Niaga
(dalam Jutaan Rupiah) Tahun Triwulan Aktiva
Produktif Bermasalah
Total Aktiva Produktif
Hasil (%) Peringkat Komponen
I 793.627 29.060.318 2,73 2 II 1.646.083 32.213.117 5,11 3 III 1.813.932 37.065.367 4,89 2
2005
IV 1.651.508 38.818.752 4,25 2 I 1.563.267 38.394.438 4,07 2 II 1.702.813 38.726.816 4,40 2 III 1.233.805 40.226.470 3,07 2
2006
IV 1.159.789 43.636.261 2,66 2 I 1.481.926 41.829.001 3,54 2 II 1.635.972 41.777.908 3,92 2 III 1.846.512 45.448.189 4,06 2
2007
IV 1.662.954 52.781.431 3,15 2 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
3) Tingkat Kecukupan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif (PPAP)
=DibentukWajibyangPPAPDibentukTelahyangPPAP
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
PPAP yang Telah Dibentuk = 1.141.068
PPAP yang Wajib Dibentuk = 584.538
Tingkat kecukupan pembentukan PPAP
= 538.584068.141.1
= 1,9521≈195,21%
Tabel IV.23 Kriteria Penetapan Peringkat Tingkat Kecukupan Pembentukan PPAP
Peringkat 1 2 3 4 5
PPAP yang dibentuk secara signifikan lebih tinggi dari PPAP yang wajib dibentuk.
PPAP yang dibentuk lebih tinggi dari PPAP yang wajib dibentuk.
PPAP yang dibentuk relatif sama atau rasio berkisar antara 100% sampai dengan 105%
PPAP yang dibentuk lebih kecil dari PPAP yang wajib dibentuk.
PPAP yang dibentuk secara signifikan lebih kecil dibandingkan dengan PPAP yang wajib dibentuk.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Tingkat kecukupan pembentukan PPAP (Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif) yang dihasilkan PT. Bank Lippo
triwulan I tahun 2005 sebesar 195,21%, artinya PT. Bank Lippo
telah memenuhi syarat tingkat kecukupan pembentukan PPAP
karena nilainya lebih tinggi dari PPAP yang wajib dibentuk yaitu
100%. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Lippo memiliki
keunggulan dalam membentuk PPAP sebesar 95,21%. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
kriteria penetapan peringkat tingkat kecukupan pembentukan
PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif), maka PT. Bank
Lippo triwulan I tahun 2005 memperoleh peringkat 1, karena
PPAP yang dibentuk PT. Bank Lippo secara signifikan lebih tinggi
dari PPAP yang wajib dibentuk. Peringkat 1 yang diperoleh
menunjukkan bahwa PT. Bank Lippo memiliki kondisi kualitas
aset yang sangat baik. Hasil perhitungan komponen tingkat
kecukupan pembentukan PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif) pada PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga tahun 2005-
2007 disajikan dalam tabel VI.24 dan tabel VI.25.
Tabel IV.24 Hasil Perhitungan Tingkat Kecukupan Pembentukan PPAP PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan PPAP yang Telah Dibentuk
Bank
PPAP yang Wajib Dibentuk
Bank
Hasil (%) Peringkat Komponen
I 1.141.068 584.538 195,21 1 II 1.161.080 544.931 213,07 1 III 1.172.453 573.165 204,56 1
2005
IV 734.698 210.333 349,30 1 I 777.130 235.935 329,38 1 II 687.542 289.116 237,81 1 III 703.807 318.296 221,12 1
2006
IV 745.059 365.558 203,81 1 I 873.777 621.971 140,49 1 II 894.016 624.302 143,20 1 III 907.668 579.827 156,54 1
2007
IV 710.558 548.986 129,43 1 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel IV.25 Hasil Perhitungan Tingkat Kecukupan Pembentukan PPAP PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan PPAP yang Telah Dibentuk
Bank
PPAP yang Wajib Dibentuk
Bank
Hasil (%) Peringkat Komponen
I 808.737 555.214 145,66 1 II 793.805 634.851 125,04 1 III 932.753 914.211 102,03 3
2005
IV 706.043 611.266 115,51 1 I 734.293 643.118 114,18 1 II 782.133 693.723 112,74 1 III 781.877 684.456 114,23 1
2006
IV 719.604 624.936 115,15 1 I 822.303 676.849 121,49 1 II 986.364 721.252 136,76 1 III 1.093.215 830.925 131,57 1
2007
IV 1.131.591 998.468 113,33 1 Sumber: Data yang diolah
c. Manajemen (Management)
Kepatuhan Bank
1) Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dilakukan
dengan melihat laporan keuangan triwulanan bank berupa laporan
perhitungan rasio keuangan.
Contoh:
Diketahui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada PT.
Bank Lippo triwulan I tahun 2005 adalah sebagai berikut:
Pelanggaran BMPK = 0%
Pelampauan BMPK = 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel IV.26 Kriteria Penetapan Peringkat BMPK Peringkat
1 2 3 4 5 Tidak pernah ada pelanggaran dan pelampauan BMPK.
Tidak ada pelanggaran BMPK dan pernah ada pelampauan BMPK yang tidak material, namun pelampauan tersebut telah diselesaikan pada masa triwulanan penilaian.
Tidak ada pelanggaran BMPK dan ada pelampauan BMPK namun pelampauan tersebut akan diselesaikan pada masa triwulanan berikutnya.
Tidak ada pelanggaran BMPK dan ada pelampauan BMPK, namun pelampauan tersebut akan diselesaikan pada masa 2 triwulanan berikutnya.
Ada pelanggaran dan ada pelampauan BMPK yang kemungkinan penyelesaiannya memakan waktu lebih dari 2 masa triwulanan.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Nilai yang diperoleh menunjukkan bahwa PT. Bank Lippo
untuk triwulan I tahun 2005 tidak pernah ada pelanggaran dan
pelampauan BMPK, sehingga dapat disimpulkan bahwa komponen
ini menempati peringkat 1. Hal ini berarti kepatuhan PT. Bank
Lippo terhadap peraturan Bank Indonesia mengenai BMPK sangat
baik. Penetapan peringkat komponen BMPK (Batas Maksimum
Pemberian Kredit) PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga untuk
tahun 2005–2007 disajikan pada tabel IV.27 dan tabel IV.28.
Tabel IV.27 Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) PT. Bank Lippo Tahun Triwulan Pelanggaran BMPK
(%) Pelampauan BMPK
(%) Peringkat
Komponen I 0 0 1 II 0 0 1 III 0 0 1
2005
IV 0 0 1 I 0 0 1 II 0 0 1 III 0 0 1
2006
IV 0 0 1 I 0 0 1 II 0 0 1 III 0 0 1
2007
IV 0 0 1 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel IV.28 Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) PT. Bank Niaga Tahun Triwulan Pelanggaran BMPK
(%) Pelampauan BMPK
(%) Peringkat
Komponen I 0 0 1 II 0 0 1 III 0 0 1
2005
IV 0 0 1 I 0 0 1 II 0 0 1 III 0 0 1
2006
IV 0 0 1 I 0 0 1 II 0 0 1 III 0 0 1
2007
IV 0 0 1 Sumber: Data yang diolah
2) Posisi Devisa Neto (PDN)
Posisi Devisa Neto (PDN) dilakukan dengan melihat
laporan keuangan triwulanan bank berupa laporan perhitungan
rasio keuangan.
Contoh:
Diketahui nilai Posisi Devisa Neto (PDN) pada PT. Bank Lippo
triwulan I tahun 2005 adalah 0,15%
Tabel IV.29 Kriteria Penetapan Peringkat PDN Peringkat
1 2 3 4 5 Tidak ada pelanggaran rasio PDN.
Tidak ada pelanggaran rasio PDN namun pernah melakukan pelanggaran dan pelanggaran tersebut telah diselesaikan pada masa triwulanan penilaian.
0% < pelanggaran rasio PDN < 10%, frekuensi pelanggaran rendah.
10% < pelanggaran rasio PDN < 25%, frekuensi pelanggaran cukup tinggi.
Pelanggaran rasio PDN > 25%, frekuensi pelanggaran tinggi.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan kriteria penetapan peringkat PDN (Posisi
Devisa Neto), maka PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
memperoleh peringkat 1 yang artinya tidak ada pelanggaran rasio
PDN (Posisi Devisa Neto) karena nilai yang diperoleh berada
dibawah batas maksimum pengelolaan PDN (Posisi Devisa Neto)
yaitu 20%. Penetapan peringkat komponen PDN (Posisi Devisa
Neto) PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga untuk tahun 2005–2007
disajikan pada tabel IV.30 dan tabel IV.31.
Tabel IV.30 Posisi Devisa Neto (PDN) PT. Bank Lippo Tahun Triwulan Posisi Devisa Neto
(PDN) Peringkat
Komponen I 0,15% 1 II 1,25% 1 III 0,88% 1
2005
IV 0,33% 1 I 0,80% 1 II 0,15% 1 III 0,29% 1
2006
IV 0,11% 1 I 2,15% 1 II 1,61% 1 III 3,36% 1
2007
IV 3,00% 1 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel IV.31 Posisi Devisa Neto (PDN) PT. Bank Niaga Tahun Triwulan Posisi Devisa Neto
(PDN) Peringkat
Komponen I 2,86% 1 II 1,10% 1 III 0,88% 1
2005
IV 0,30% 1 I 0,70% 1 II 1,10% 1 III 1,07% 1
2006
IV 1,58% 1 I 0,95% 1 II 0,33% 1 III 0,56% 1
2007
IV 2,35% 1 Sumber: Data yang diolah
d. Rentabilitas (Earnings)
1) Return on Asset (ROA)
=AsetTotalrataRata
PajakSebelumLaba−
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
=3):MarethinggaJanuariAset(Total
Bulan123):MaretPosisiperPajakSebelumLaba(Akumulasi ×
=3):9(84.058.63Bulan123):(148.541 ×
=33,546.019.28
164.594
= 0,0212≈2,12%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel IV.32 Kriteria Penetapan Peringkat ROA Peringkat
1 2 3 4 5 Perolehan laba sangat tinggi.
Perolehan laba tinggi.
Perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROA berkisar antara 0,5% sampai dengan 1,25%.
Perolehan laba Bank rendah atau cenderung mengalami kerugian (ROA mengarah negatif).
Bank mengalami kerugian yang besar (ROA negatif).
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Hasil perhitungan ROA (Return on Asset) PT. Bank Lippo
triwulan I tahun 2005 sebesar 2,12% artinya setiap Rp 1,- aset akan
diperoleh laba sebesar Rp 0,0212. Berdasarkan kriteria penetapan
peringkat ROA (Return on Asset), maka PT. Bank Lippo triwulan I
tahun 2005 memperoleh peringkat 1, karena perolehan laba sangat
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi rentabilitas PT. Bank
Lippo sangat baik. Hasil perhitungan komponen rasio ROA
(Return on Asset) PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga tahun
2005-2007 disajikan dalam tabel IV.33 dan tabel IV.34.
Tabel IV.33 Hasil Perhitungan Return on Asset (ROA) PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan Laba Sebelum Pajak
Disetahunkan
Rata-rata Total Aset
ROA (%) Peringkat Komponen
I 594.164,00 28.019.546,33 2,12 1 II 580.630,00 27.666.853,50 2,10 1 III 655.186,67 27.628.584,56 2,37 1
2005
IV 522.351,00 27.906.968,17 1,87 2 I 602.976,00 27.428.094,00 2,20 1 II 655.188,00 27.681.114,00 2,37 1 III 783.713,33 28.353.411,22 2,76 1
2006
IV 579.687,00 29.274.370,00 1,98 2 I 977.520,00 33.453.237,33 2,92 1 II 1.075.382,00 34.281.513,00 3,14 1 III 911.516,00 35.438.012,00 2,57 1
2007
IV 1.053.907,00 36.032.186,75 2,92 1 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel IV.34 Hasil Perhitungan Return on Asset (ROA) PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan Laba Sebelum Pajak
Disetahunkan
Rata-rata Total Aset
ROA (%) Peringkat Komponen
I 911.916,00 30.442.672,00 3,00 1 II 874.590,00 31.782.415,67 2,75 1 III 823.537,33 33.608.590,00 2,45 1
2005
IV 740.473,00 35.311.501,67 2,10 1 I 989.932,00 41.349.962,67 2,39 1 II 960.046,00 40.930.205,67 2,35 1 III 961.032,00 41.115.656,67 2,34 1
2006
IV 952.891,00 41.960.247,25 2,27 1 I 1.110.476,00 44.962.726,67 2,47 1 II 1.114.322,00 44.375.039,17 2,51 1 III 1.033.978,67 44.942.887,78 2,30 1
2007
IV 1.026.639,00 46.294.407,67 2,22 1 Sumber: Data yang diolah
2) Return on Equity (ROE)
=IntiModalrataRata
PajakSetelahLaba−
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
=3):MaretdengansampaiJanuariInti Modal(Total
Bulan123):MaretPosisiperPajakSetelahLaba(Akumulasi ×
=3):(4.939.459Bulan123):(102.041 ×
=33,486.646.1
164.408
= 0,2479≈24,79%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel IV.35 Kriteria Penetapan Peringkat ROE Peringkat
1 2 3 4 5 Perolehan laba sangat tinggi.
Perolehan laba tinggi.
Perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROE berkisar antara 5% sampai dengan 12,5%.
Perolehan laba Bank rendah atau cenderung mengalami kerugian (ROE mengarah negatif).
Bank mengalami kerugian yang besar (ROE negatif).
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Hasil perhitungan ROE (Return on Equity) PT. Bank Lippo
triwulan I tahun 2005 sebesar 24,79% artinya setiap Rp 1,- modal
akan diperoleh laba sebesar Rp 0,2479. Berdasarkan kriteria
penetapan peringkat ROE, maka PT. Bank Lippo triwulan I tahun
2005 memperoleh peringkat 1, karena perolehan laba sangat tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi rentabilitas PT. Bank Lippo
sangat baik. Hasil perhitungan komponen rasio ROE (Return on
Equity) PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga tahun 2005-2007
disajikan dalam tabel IV.36 dan tabel IV.37.
Tabel IV.36 Hasil Perhitungan Return on Equity (ROE) PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan Laba Setelah Pajak
Disetahunkan
Rata-rata Modal Inti
ROE (%) Peringkat Komponen
I 408.164,00 1.646.486,33 24,79 1 II 407.630,00 1.660.981,33 24,54 1 III 458.386,67 1.691.914,44 27,09 1
2005
IV 412.121,00 1.713.440,17 24,05 1 I 414.736,00 2.040.663,33 20,32 1 II 453.668,00 2.082.961,67 21,78 1 III 542.022,67 2.126.559,89 25,49 1
2006
IV 506.855,00 2.143.972,00 23,64 1 I 660.232,00 2.545.385,00 25,94 1 II 750.530,00 2.637.006,33 28,46 1 III 617.809,33 2.681.480,00 23,04 1
2007
IV 737.905,00 2.724.277,92 27,09 1 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel IV.37 Hasil Perhitungan Return on Equity (ROE) PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan Laba Setelah Pajak
Disetahunkan
Rata-rata Modal Inti
ROE (%) Peringkat Komponen
I 661.504,00 2.154.488,33 30,70 1 II 615.526,00 2.170.583,83 28,36 1 III 581.302,67 2.316.150,11 25,10 1
2005
IV 546.921,00 2.613.067,00 20,93 1 I 708.976,00 3.823.368,33 18,54 2 II 706.986,00 3.838.311,17 18,42 2 III 717.122,67 3.867.660,67 18,54 2
2006
IV 647.732,00 3.901.468,17 16,60 2 I 806.652,00 4.435.190,33 18,19 2 II 811.296,00 4.424.867,33 18,33 2 III 786.977,33 4.461.712,33 17,64 2
2007
IV 770.481,00 4.480.859,67 17,19 2 Sumber: Data yang diolah
3) Net Interest Margin (NIM)
=ProduktifAktivarataRata
BersihBungaPendapatan−
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
Pendapatan Bunga Bersih
= Pendapatan Bunga – Beban Bunga
= 487.317 – 214.435
= 272.882
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
NIM (Net Interest Margin) PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
=3):MaretdengansampaiJanuariProduktifAktiva(TotalBulan123):MaretPosisiperBersihBungaPendapatan(Akum. ×
=3):8(70.515.59Bulan123):(272.882 ×
=33,199.505.23
528.091.1
= 0,0464≈4,64%
Tabel IV.38 Kriteria Penetapan Peringkat NIM Peringkat
1 2 3 4 5 Marjin bunga bersih sangat tinggi.
Marjin bunga bersih tinggi.
Marjin bunga bersih cukup tinggi atau rasio NIM berkisar antara 1,5% sampai dengan 2%.
Marjin bunga bersih rendah mengarah negatif.
Marjin bunga bersih sangat rendah atau negatif.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Hasil perhitungan NIM (Net Interest Margin) PT. Bank
Lippo triwulan I tahun 2005 sebesar 4,64% artinya setiap Rp 1,-
rata-rata aktiva produktif akan menghasilkan pendapatan bunga
bersih sebesar Rp 0,0464. Berdasarkan kriteria penetapan peringkat
NIM (Net Interest Margin), maka PT. Bank Lippo triwulan I tahun
2005 memperoleh peringkat 1, karena marjin bunga bersih sangat
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi rentabilitas PT. Bank
Lippo sangat baik. Hasil perhitungan komponen NIM (Net Interest
Margin) PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga tahun 2005-2007
disajikan dalam tabel IV.39 dan tabel IV.40.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel IV.39 Hasil Perhitungan Net Interest Margin (NIM) PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan Pendapatan Bunga Bersih Disetahunkan
Rata-rata Aktiva
Produktif
NIM (%) Peringkat Komponen
I 1.091.528 23.505.199,33 4,64 1 II 1.115.702 23.124.844,33 4,82 1 III 1.172.583 23.082.617,11 5,08 1
2005
IV 1.221.793 23.038.124,67 5,30 1 I 1.498.360 24.072.445,00 6,22 1 II 1.532.784 24.296.231,17 6,31 1 III 1.579.731 24.980.005,67 6,32 1
2006
IV 1.647.026 25.854.538,92 6,37 1 I 1.893.664 29.777.786,67 6,36 1 II 1.820.084 30.740.818,33 5,92 1 III 1.819.765 31.899.707,11 5,70 1
2007
IV 1.833.206 32.488.163,75 5,64 1 Sumber: Data yang diolah
Tabel IV.40 Hasil Perhitungan Net Interest Margin (NIM) PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan Pendapatan Bunga Bersih Disetahunkan
Rata-rata Aktiva
Produktif
NIM (%) Peringkat Komponen
I 1.646.264 28.781.853,00 5,72 1 II 1.680.844 30.113.950,17 5,58 1 III 1.724.833 31.933.567,44 5,40 1
2005
IV 1.708.243 33.489.244,75 5,10 1 I 2.124.396 38.713.260,33 5,49 1 II 2.202.318 38.469.834,50 5,72 1 III 2.266.124 38.740.557,22 5,85 1
2006
IV 2.195.257 39.493.845,92 5,56 1 I 2.492.036 42.201.117,67 5,91 1 II 2.540.054 41.704.018,50 6,09 1 III 2.534.697 42.507.841,56 5,96 1
2007
IV 2.426.525 44.005.420,67 5,51 1 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4) Beban Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan Operasional
(BOPO)
=lOperasionaPendapatanTotal
lOperasionaBebanTotal
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
Total Beban Operasional
= Beban Bunga + Beban Operasional Lainnya
= 214.435 + 233.594
= 448.029
Total Pendapatan Operasional
= Pendapatan Bunga + Pendapatan Operasional Lainnya
= 487.317 + 111.900
= 599.217
Beban Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan Operasional
(BOPO) pada PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005 adalah
sebagai berikut:
BOPO = 217.599029.448 = 0,7477≈74,77%
Tabel IV.41 Kriteria Penetapan Peringkat BOPO Peringkat
1 2 3 4 5 Tingkat efisiensi sangat baik.
Tingkat efisiensi baik.
Tingkat efisiensi cukup baik atau rasio BOPO berkisar antara 94% sampai dengan 96%.
Tingkat efisiensi buruk.
Tingkat efisiensi sangat buruk.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Hasil perhitungan beban operasional dibandingkan dengan
pendapatan operasional (BOPO) PT. Bank Lippo triwulan I tahun
2005 sebesar 74,77% artinya setiap Rp 1,- pendapatan operasional
diperoleh dengan mengeluarkan beban operasional sebesar Rp
0,7477. Berdasarkan kriteria penetapan peringkat BOPO, maka PT.
Bank Lippo triwulan I tahun 2005 memperoleh peringkat 1, karena
tingkat efisiensi sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
rentabilitas PT. Bank Lippo sangat baik. Hasil perhitungan
komponen beban operasional dibandingkan dengan pendapatan
operasional (BOPO) pada PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
tahun 2005-2007 disajikan dalam tabel IV.42 dan tabel IV.43.
Tabel IV.42 Hasil Perhitungan Beban Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO) PT. Bank Lippo
(dalam Jutaan Rupiah) Tahun Triwulan Beban
Operasional Pendapatan Operasional
BOPO (%)
Peringkat Komponen
I 448.029 599.217 74,77 1 II 964.240 1.239.297 77,81 1 III 1.429.091 1.905.627 74,99 1
2005
IV 2.080.299 2.677.499 77,70 1 I 568.764 778.216 73,09 1 II 1.285.909 1.584.567 81,15 1 III 1.963.668 2.534.011 77,49 1
2006
IV 2.716.064 3.651.838 74,38 1 I 708.588 1.123.441 63,07 1 II 1.431.607 2.168.714 66,01 1 III 2.181.294 3.085.528 70,69 1
2007
IV 2.919.614 4.091.341 71,36 1 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel IV.43 Hasil Perhitungan Beban Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO) PT. Bank Niaga
(dalam Jutaan Rupiah) Tahun Triwulan Beban
Operasional Pendapatan Operasional
BOPO (%)
Peringkat Komponen
I 578.902 815.570 70,98 1 II 1.280.391 1.712.201 74,78 1 III 2.095.655 2.755.403 76,06 1
2005
IV 3.133.431 4.047.536 77,42 1 I 1.123.891 1.404.331 80,03 1 II 2.181.874 2.781.106 78,45 1 III 3.301.068 4.251.897 77,64 1
2006
IV 4.533.413 5.961.297 76,05 1 I 1.067.243 1.436.617 74,29 1 II 2.066.202 2.868.187 72,04 1 III 3.060.584 4.217.535 72,57 1
2007
IV 4.134.972 5.695.608 72,60 1 Sumber: Data yang diolah
e. Likuiditas (Liquidity)
1) Aktiva Likuid < 1 Bulan Dibandingkan dengan Pasiva Likuid < 1
Bulan
=Bulan1LikuidPasivaBulan1LikuidAktiva
<<
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
Aktiva Likuid < 1 Bulan
= Kas + Giro Bank Indonesia + Sertifikat Bank Indonesia (SBI) +
Giro pada Bank Lain
= 495.992 + 2.425.461 + 3.341.054 + 137.778
= 6.400.285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Pasiva Likuid < 1 Bulan
= Giro + Kewajiban Segera Lainnya + Tabungan + Simpanan
Berjangka + Sertifikat Deposito + Simpanan dari Bank Lain
= 8.300.877 + 232.332 + 10.499.692 + 5.660.219 + 0 + 27.198
= 24.720.318
Rasio aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan
pasiva likuid kurang dari 1 bulan pada PT. Bank Lippo triwulan I
tahun 2005 =318.720.24
285.400.6 = 0,2589≈25,89%
Tabel IV.44 Kriteria Penetapan Peringkat Aktiva Likuid < 1 Bulan Dibandingkan dengan Pasiva Likuid < 1 Bulan
Peringkat 1 2 3 4 5
Sangat likuid. Likuid. Cukup likuid atau rasio berkisar antara 15% sampai dengan 20%.
Kurang likuid. Tidak likuid.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Hasil perhitungan aktiva likuid kurang dari 1 bulan
dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan pada PT.
Bank Lippo triwulan I tahun 2005 sebesar 25,89%, artinya setiap
Rp 1,- pasiva likuid kurang dari 1 bulan dijamin dengan aktiva
likuid kurang dari 1 bulan sebesar Rp 0,2589. Berdasarkan kriteria
penetapan peringkat aktiva likuid < 1 bulan dibandingkan dengan
pasiva likuid < 1 bulan, maka PT. Bank Lippo triwulan I tahun
2005 memperoleh peringkat 1, karena rasionya sangat likuid. Hal
ini menunjukkan bahwa kondisi likuiditas PT. Bank Lippo sangat
baik. Hasil perhitungan komponen rasio aktiva likuid < 1 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
dibandingkan dengan pasiva likuid < 1 bulan pada PT. Bank Lippo
dan PT. Bank Niaga tahun 2005-2007 disajikan dalam tabel IV.45
dan tabel IV.46.
Tabel IV.45 Hasil Perhitungan Aktiva Likuid < 1 Bulan Dibandingkan dengan Pasiva Likuid < 1 Bulan PT. Bank Lippo
(dalam Jutaan Rupiah) Tahun Triwulan Aktiva Likuid
< 1 Bulan Pasiva Likuid
< 1 Bulan Hasil (%) Peringkat
Komponen I 6.400.285 24.720.318 25,89 1 II 7.546.552 23.750.956 31,77 1 III 4.112.894 24.507.787 16,78 3
2005
IV 4.205.321 25.843.682 16,27 3 I 4.304.864 23.658.753 18,20 3 II 5.109.130 24.912.422 20,51 2 III 5.924.576 26.175.747 22,63 2
2006
IV 9.428.185 27.289.113 34,55 1 I 10.321.918 26.941.945 38,31 1 II 13.759.031 30.531.715 45,06 1 III 9.158.421 31.020.541 29,52 1
2007
IV 9.448.883 31.467.618 30,03 1 Sumber: Data yang diolah
Tabel IV.46 Hasil Perhitungan Aktiva Likuid < 1 Bulan Dibandingkan dengan Pasiva Likuid < 1 Bulan PT. Bank Niaga
(dalam Jutaan Rupiah) Tahun Triwulan Aktiva Likuid
< 1 Bulan Pasiva Likuid
< 1 Bulan Hasil (%) Peringkat
Komponen I 2.527.889 26.352.631 9,59 5 II 3.017.862 29.708.444 10,16 4 III 3.508.128 32.547.828 10,78 4
2005
IV 3.807.661 34.953.047 10,89 4 I 4.298.541 34.685.908 12,39 4 II 3.719.413 34.426.772 10,80 4 III 4.047.059 35.817.367 11,30 4
2006
IV 6.828.393 39.339.768 17,36 3 I 6.597.555 37.465.640 17,61 3 II 4.698.922 36.718.396 12,80 4 III 5.645.590 40.198.150 14,04 4
2007
IV 5.688.124 47.052.507 12,09 4 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
2) Loan to Deposits Ratio (LDR)
=KetigaPihakDana
Kredit
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
Dana Pihak Ketiga
= Giro + Tabungan + Simpanan Berjangka + Sertifikat Deposito
= 8.300.877 + 10.499.692 + 5.660.219 + 0
= 24.460.788
LDR (Loan to Deposits Ratio) pada PT. Bank Lippo triwulan I
tahun 2005 =788.460.24
048.044.6 = 0,2471≈24,71%
Tabel IV.47 Kriteria Penetapan Peringkat LDR Peringkat
1 2 3 4 5 50% < Rasio < 75%
75% < Rasio < 85%
85% < Rasio < 100% atau Rasio < 50%
100% < Rasio < 120%
Rasio > 120%
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Hasil perhitungan LDR (Loan to Deposits Ratio) pada PT.
Bank Lippo triwulan I tahun 2005 sebesar 24,71% artinya dari
setiap Rp 1,- dana pihak ketiga sebesar Rp 0,2471 dialokasikan
bank sebagai kredit yang diberikan nasabah. Berdasarkan kriteria
penetapan peringkat LDR, maka PT. Bank Lippo triwulan I tahun
2005 memperoleh peringkat 3, karena rasio < 50%. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi likuiditas PT. Bank Lippo cukup baik.
Hasil perhitungan komponen LDR (Loan to Deposits Ratio) pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga tahun 2005-2007 disajikan
dalam tabel IV.48 dan tabel IV.49.
Tabel IV.48 Hasil Perhitungan LDR (Loan to Deposits Ratio) PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan Kredit Dana Pihak Ketiga
LDR (%) Peringkat Komponen
I 6.044.048 24.460.788 24,71 3 II 6.762.817 23.484.991 28,80 3 III 7.351.970 24.205.129 30,37 3
2005
IV 8.124.866 25.105.334 32,36 3 I 8.417.224 23.241.456 36,22 3 II 9.752.075 24.601.310 39,64 3 III 10.892.337 25.474.222 42,76 3
2006
IV 11.977.349 26.693.173 44,87 3 I 12.870.600 26.327.622 48,89 3 II 14.963.093 29.539.831 50,65 1 III 16.803.484 29.932.588 56,14 1
2007
IV 18.142.198 30.365.875 59,75 1 Sumber: Data yang diolah
Tabel IV.49 Hasil Perhitungan LDR (Loan to Deposits Ratio) PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan Kredit Dana Pihak Ketiga
LDR (%) Peringkat Komponen
I 22.540.357 24.598.974 91,63 3 II 25.585.036 27.164.881 94,18 3 III 27.906.814 30.690.883 90,93 3
2005
IV 29.352.110 34.388.575 85,35 3 I 29.553.077 33.686.218 87,73 3 II 30.711.774 33.507.061 91,66 3 III 31.171.262 34.839.771 89,47 3
2006
IV 33.194.708 39.153.456 84,78 2 I 32.315.942 36.825.919 87,75 3 II 34.202.462 35.652.138 95,93 3 III 36.598.838 38.216.780 95,77 3
2007
IV 41.792.408 45.166.542 92,53 3 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
3) Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang
=KetigaPihakDanaFlowCashNet
Contoh perhitungan (dalam Jutaan Rupiah):
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
Net Cash Flow
= Kas + Giro Bank Indonesia + Giro pada Bank Lain
= 495.992 + 2.425.461 + 137.778
= 3.059.231
Dana Pihak Ketiga
= Giro + Tabungan + Simpanan Berjangka + Sertifikat Deposito
= 8.300.877 + 10.499.692 + 5.660.219 + 0
= 24.460.788
Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang PT. Bank Lippo triwulan
I tahun 2005 =788.460.24231.059.3 = 0,1251≈12,51%
Tabel IV.50 Kriteria Penetapan Peringkat Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang
Peringkat 1 2 3 4 5
Cash flow sangat baik.
Cash flow baik. Cash flow cukup baik atau rasio berkisar antara 3% sampai dengan 5%.
Cash flow buruk.
Cash flow sangat buruk atau negatif.
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Hasil perhitungan proyeksi cash flow 3 bulan mendatang
PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005 sebesar 12,51%. Rasio
tersebut menunjukkan perkembangan cash flow yang akan
diperoleh PT. Bank Lippo dalam 3 bulan mendatang. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
kriteria penetapan peringkat proyeksi cash flow 3 bulan
mendatang, maka PT. Bank Lippo triwulan I tahun 2005
memperoleh peringkat 1, karena cash flow yang dihasilkan sangat
baik. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi likuiditas PT. Bank
Lippo sangat baik. Hasil perhitungan komponen rasio proyeksi
cash flow 3 bulan mendatang pada PT. Bank Lippo dan PT. Bank
Niaga tahun 2005-2007 disajikan dalam tabel IV.51 dan tabel
IV.52.
Tabel IV.51 Hasil Perhitungan Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan Net Cash Flow Dana Pihak Ketiga
Hasil (%) Peringkat Komponen
I 3.059.231 24.460.788 12,51 1 II 2.397.559 23.484.991 10,21 1 III 3.366.822 24.205.129 13,91 1
2005
IV 3.567.481 25.105.334 14,21 1 I 3.318.847 23.241.456 14,28 1 II 3.317.987 24.601.310 13,49 1 III 3.186.580 25.474.222 12,51 1
2006
IV 3.543.521 26.693.173 13,28 1 I 3.599.177 26.327.622 13,67 1 II 3.583.922 29.539.831 12,13 1 III 3.627.060 29.932.588 12,12 1
2007
IV 4.020.082 30.365.875 13,24 1 Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel IV.52 Hasil Perhitungan Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Triwulan Net Cash Flow Dana Pihak Ketiga
Hasil (%) Peringkat Komponen
I 2.278.557 24.598.974 9,26 1 II 2.818.241 27.164.881 10,37 1 III 3.358.831 30.690.883 10,94 1
2005
IV 3.210.712 34.388.575 9,34 1 I 3.401.089 33.686.218 10,10 1 II 2.925.878 33.507.061 8,73 1 III 3.141.657 34.839.771 9,02 1
2006
IV 3.770.673 39.153.456 9,63 1 I 3.710.082 36.825.919 10,07 1 II 3.265.365 35.652.138 9,16 1 III 3.733.535 38.216.780 9,77 1
2007
IV 3.862.714 45.166.542 8,55 1 Sumber: Data yang diolah
2. Penentuan Peringkat Faktor dan Peringkat Komposit
Setelah melakukan perhitungan-perhitungan rasio komponen pada
masing-masing faktor CAMEL di atas dan menentukan peringkat
komponen pada masing-masing faktor CAMEL, maka langkah selanjutnya
adalah menentukan rata-rata peringkat komponen pada masing-masing
faktor CAMEL untuk tiap triwulannya. Setelah itu menentukan rata-rata
peringkat faktor per triwulan untuk menentukan peringkat faktor tahun
yang bersangkutan dan kemudian diambil kesimpulan peringkat komposit
pada tiap tahun penelitian yaitu tahun 2005 sampai dengan tahun 2007.
Contoh perhitungan untuk peringkat faktor permodalan (Capital) PT.
Bank Lippo tahun 2005:
Diketahui peringkat komponen permodalan (Capital) PT. Bank Lippo
setiap triwulan pada tahun 2005 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Peringkat Komponen Komponen Permodalan (Capital) Triwulan
I Triwulan
II Triwulan
III Triwulan
IV Kecukupan Pemenuhan KPMM 1 1 1 1 Komposisi Permodalan 1 1 1 1 Trend ke Depan/ Proyeksi KPMM 1 4 4 4 APYD/ Modal Bank 3 3 3 1 Peringkat Faktor per Triwulan 2 2 2 2 Peringkat Faktor Permodalan 2
Sumber: Data yang diolah
Peringkat faktor permodalan per triwulan:
1. Triwulan I =4
3111 +++ = 1,5≈2
2. Triwulan II =4
3411 +++ = 2,25≈2
3. Triwulan III =4
3411 +++ = 2,25≈2
4. Triwulan IV =4
1411 +++ = 1,75≈2
Peringkat faktor permodalan tahun 2005:
=TriwulanJumlah
IVTriwulanIIITriwulanIITriwulanITriwulan +++
=4
2222 +++ = 2
Perhitungan peringkat faktor lain PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
dilakukan dengan cara yang sama seperti contoh perhitungan untuk
peringkat faktor permodalan (Capital) PT. Bank Lippo tahun 2005 di atas.
Setelah menentukan peringkat faktor maka langkah selanjutnya adalah
menentukan peringkat komposit pada setiap tahun penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Peringkat komposit selama tahun 2005 Keterangan Peringkat Faktor Faktor Permodalan (Capital) 2 Faktor Kualitas Aset (Asset Quality) 2 Faktor Manajemen (Management) 1 Faktor Rentabilitas (Earnings) 1 Faktor Likuiditas (Liquidity) 2 Peringkat Komposit ((2+2+1+1+2)/5 = 1,6≈2) 2
Penentuan peringkat komposit PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
periode lainnya dilakukan dengan cara yang sama seperti contoh
penentuan peringkat komposit tahun 2005 di atas. Predikat tingkat
kesehatan finansial yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 disajikan pada tabel IV.53
sampai dengan tabel IV.58.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel IV.53 Predikat Tingkat Kesehatan Finansial PT. Bank Lippo Tahun 2005
Triwulan (Peringkat Komponen) No Keterangan I II III IV
1. Permodalan (Capital) a. Kecukupan Pemenuhan KPMM 1 1 1 1
b. Komposisi Permodalan 1 1 1 1
c. Trend ke Depan/ Proyeksi KPMM 1 4 4 4
d. APYD Dibandingkan dengan Modal Bank 3 3 3 1
Peringkat Faktor per Triwulan 2 2 2 2
Peringkat Faktor Permodalan 2
2. Kualitas Aset (Asset Quality) a. APYD Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif 3 2 3 1
b. Perkembangan Aktiva Produktif Bermasalah
Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif 2 2 2 1
c. Tingkat Kecukupan Pembentukan PPAP 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 2 2 2 1
Peringkat Faktor Kualitas Aset 2
3. Manajemen (Management) a. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) 1 1 1 1
b. Posisi Devisa Neto (PDN) 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 1 1 1
Peringkat Faktor Manajemen 1
4. Rentabilitas (Earnings) a. Return on Asset (ROA) 1 1 1 2
b. Return on Equity (ROE) 1 1 1 1
c. Net Interest Margin (NIM) 1 1 1 1
d. Beban Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan
Operasional (BOPO) 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 1 1 1
Peringkat Faktor Rentabilitas 1
5. Likuiditas (Liquidity) a. Aktiva Likuid < 1 Bulan/ Pasiva Likuid < 1 Bulan 1 1 3 3
b. Loan to Deposits Ratio (LDR) 3 3 3 3
c. Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 2 2 2 2
Peringkat Faktor Likuiditas 2
Peringkat Komposit (PK) 2
Predikat SEHAT Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel IV.54 Predikat Tingkat Kesehatan Finansial PT. Bank Lippo Tahun 2006
Triwulan (Peringkat Komponen) No Keterangan I II III IV
1. Permodalan (Capital) a. Kecukupan Pemenuhan KPMM 1 1 1 1
b. Komposisi Permodalan 1 1 1 3
c. Trend ke Depan/ Proyeksi KPMM 1 4 4 1
d. APYD Dibandingkan dengan Modal Bank 2 2 2 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 2 2 2
Peringkat Faktor Permodalan 2
2. Kualitas Aset (Asset Quality) a. APYD Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif 2 2 2 2
b. Perkembangan Aktiva Produktif Bermasalah
Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif 1 1 1 1
c. Tingkat Kecukupan Pembentukan PPAP 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 1 1 1
Peringkat Faktor Kualitas Aset 1
3. Manajemen (Management) a. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) 1 1 1 1
b. Posisi Devisa Neto (PDN) 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 1 1 1
Peringkat Faktor Manajemen 1
4. Rentabilitas (Earnings) a. Return on Asset (ROA) 1 1 1 2
b. Return on Equity (ROE) 1 1 1 1
c. Net Interest Margin (NIM) 1 1 1 1
d. Beban Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan
Operasional (BOPO) 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 1 1 1
Peringkat Faktor Rentabilitas 1
5. Likuiditas (Liquidity) a. Aktiva Likuid < 1 Bulan/ Pasiva Likuid < 1 Bulan 3 2 2 1
b. Loan to Deposits Ratio (LDR) 3 3 3 3
c. Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 2 2 2 2
Peringkat Faktor Likuiditas 2
Peringkat Komposit (PK) 1
Predikat SEHAT Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tabel IV.55 Predikat Tingkat Kesehatan Finansial PT. Bank Lippo Tahun 2007
Triwulan (Peringkat Komponen) No Keterangan I II III IV
1. Permodalan (Capital) a. Kecukupan Pemenuhan KPMM 1 1 1 1
b. Komposisi Permodalan 3 3 3 3
c. Trend ke Depan/ Proyeksi KPMM 1 4 4 4
d. APYD Dibandingkan dengan Modal Bank 3 3 3 2
Peringkat Faktor per Triwulan 2 3 3 3
Peringkat Faktor Permodalan 3
2. Kualitas Aset (Asset Quality) a. APYD Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif 3 3 3 2
b. Perkembangan Aktiva Produktif Bermasalah
Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif 3 2 2 2
c. Tingkat Kecukupan Pembentukan PPAP 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 2 2 2 2
Peringkat Faktor Kualitas Aset 2
3. Manajemen (Management) a. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) 1 1 1 1
b. Posisi Devisa Neto (PDN) 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 1 1 1
Peringkat Faktor Manajemen 1
4. Rentabilitas (Earnings) a. Return on Asset (ROA) 1 1 1 1
b. Return on Equity (ROE) 1 1 1 1
c. Net Interest Margin (NIM) 1 1 1 1
d. Beban Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan
Operasional (BOPO) 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 1 1 1
Peringkat Faktor Rentabilitas 1
5. Likuiditas (Liquidity) a. Aktiva Likuid < 1 Bulan/ Pasiva Likuid < 1 Bulan 1 1 1 1
b. Loan to Deposits Ratio (LDR) 3 1 1 1
c. Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 2 1 1 1
Peringkat Faktor Likuiditas 1
Peringkat Komposit (PK) 2
Predikat SEHAT Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel IV.56 Predikat Tingkat Kesehatan Finansial PT. Bank Niaga Tahun 2005
Triwulan (Peringkat Komponen) No Keterangan I II III IV
1. Permodalan (Capital) a. Kecukupan Pemenuhan KPMM 1 1 1 1
b. Komposisi Permodalan 1 1 1 1
c. Trend ke Depan/ Proyeksi KPMM 1 5 1 4
d. APYD Dibandingkan dengan Modal Bank 3 4 3 3
Peringkat Faktor per Triwulan 2 3 2 2
Peringkat Faktor Permodalan 2
2. Kualitas Aset (Asset Quality) a. APYD Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif 3 3 3 3
b. Perkembangan Aktiva Produktif Bermasalah
Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif 2 3 2 2
c. Tingkat Kecukupan Pembentukan PPAP 1 1 3 1
Peringkat Faktor per Triwulan 2 2 3 2
Peringkat Faktor Kualitas Aset 2
3. Manajemen (Management) a. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) 1 1 1 1
b. Posisi Devisa Neto (PDN) 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 1 1 1
Peringkat Faktor Manajemen 1
4. Rentabilitas (Earnings) a. Return on Asset (ROA) 1 1 1 1
b. Return on Equity (ROE) 1 1 1 1
c. Net Interest Margin (NIM) 1 1 1 1
d. Beban Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan
Operasional (BOPO) 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 1 1 1
Peringkat Faktor Rentabilitas 1
5. Likuiditas (Liquidity) a. Aktiva Likuid < 1 Bulan/ Pasiva Likuid < 1 Bulan 5 4 4 4
b. Loan to Deposits Ratio (LDR) 3 3 3 3
c. Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 3 3 3 3
Peringkat Faktor Likuiditas 3
Peringkat Komposit (PK) 2
Predikat SEHAT Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel IV.57 Predikat Tingkat Kesehatan Finansial PT. Bank Niaga Tahun 2006
Triwulan (Peringkat Komponen) No Keterangan I II III IV
1. Permodalan (Capital) a. Kecukupan Pemenuhan KPMM 1 1 1 1
b. Komposisi Permodalan 1 1 1 1
c. Trend ke Depan/ Proyeksi KPMM 2 5 3 4
d. APYD Dibandingkan dengan Modal Bank 3 3 3 3
Peringkat Faktor per Triwulan 2 3 2 2
Peringkat Faktor Permodalan 2
2. Kualitas Aset (Asset Quality) a. APYD Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif 3 3 3 3
b. Perkembangan Aktiva Produktif Bermasalah
Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif 2 2 2 2
c. Tingkat Kecukupan Pembentukan PPAP 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 2 2 2 2
Peringkat Faktor Kualitas Aset 2
3. Manajemen (Management) a. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) 1 1 1 1
b. Posisi Devisa Neto (PDN) 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 1 1 1
Peringkat Faktor Manajemen 1
4. Rentabilitas (Earnings) a. Return on Asset (ROA) 1 1 1 1
b. Return on Equity (ROE) 2 2 2 2
c. Net Interest Margin (NIM) 1 1 1 1
d. Beban Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan
Operasional (BOPO) 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 1 1 1
Peringkat Faktor Rentabilitas 1
5. Likuiditas (Liquidity) a. Aktiva Likuid < 1 Bulan/ Pasiva Likuid < 1 Bulan 4 4 4 3
b. Loan to Deposits Ratio (LDR) 3 3 3 2
c. Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 3 3 3 2
Peringkat Faktor Likuiditas 3
Peringkat Komposit (PK) 2
Predikat SEHAT Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel IV.58 Predikat Tingkat Kesehatan Finansial PT. Bank Niaga Tahun 2007
Triwulan (Peringkat Komponen) No Keterangan I II III IV
1. Permodalan (Capital) a. Kecukupan Pemenuhan KPMM 1 1 1 1
b. Komposisi Permodalan 1 1 1 1
c. Trend ke Depan/ Proyeksi KPMM 1 5 4 4
d. APYD Dibandingkan dengan Modal Bank 3 3 3 3
Peringkat Faktor per Triwulan 2 3 2 2
Peringkat Faktor Permodalan 2
2. Kualitas Aset (Asset Quality) a. APYD Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif 3 3 3 3
b. Perkembangan Aktiva Produktif Bermasalah
Dibandingkan dengan Total Aktiva Produktif 2 2 2 2
c. Tingkat Kecukupan Pembentukan PPAP 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 2 2 2 2
Peringkat Faktor Kualitas Aset 2
3. Manajemen (Management) a. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) 1 1 1 1
b. Posisi Devisa Neto (PDN) 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 1 1 1
Peringkat Faktor Manajemen 1
4. Rentabilitas (Earnings) a. Return on Asset (ROA) 1 1 1 1
b. Return on Equity (ROE) 2 2 2 2
c. Net Interest Margin (NIM) 1 1 1 1
d. Beban Operasional Dibandingkan dengan Pendapatan
Operasional (BOPO) 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 1 1 1 1
Peringkat Faktor Rentabilitas 1
5. Likuiditas (Liquidity) a. Aktiva Likuid < 1 Bulan/ Pasiva Likuid < 1 Bulan 3 4 4 4
b. Loan to Deposits Ratio (LDR) 3 3 3 3
c. Proyeksi Cash Flow 3 Bulan Mendatang 1 1 1 1
Peringkat Faktor per Triwulan 2 3 3 3
Peringkat Faktor Likuiditas 3
Peringkat Komposit (PK) 2
Predikat SEHAT Sumber: Data yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
C. Pembahasan
1. Peringkat Komposit Tahun 2005
a. Permodalan (Capital)
Kondisi permodalan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga pada
tahun 2005 sangat baik ditinjau dari kecukupan pemenuhan KPMM
(Kewajiban Penyediaan Modal Minimum), karena nilai CAR (Capital
Adequacy Ratio) yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
tiap triwulannya lebih tinggi sangat signifikan dari nilai CAR
minimum yang diperbolehkan yaitu 8%, sehingga besarnya modal
yang tersedia dapat menutupi kerugian akibat kegagalan dalam
pemberian kredit. Komposisi permodalan yang dimiliki PT. Bank
Lippo dan PT. Bank Niaga tiap triwulannya merupakan komposisi
yang sangat baik, karena modal inti (tier 1) yang dimiliki lebih besar
dari modal pelengkap (tier 2) dan modal pelengkap tambahan (tier 3),
sehingga berdasarkan kriteria penetapan komposisi permodalan
diperoleh peringkat 1 yaitu tier 1 > 150% (tier 2 + tier 3).
Ditinjau dari komponen Trend ke depan/ proyeksi KPMM
(Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) PT Bank Lippo pada
triwulan I memperoleh peringkat 1 karena persentase pertumbuhan
modal sangat tinggi dibandingkan dengan persentase pertumbuhan
ATMR sedangkan pada triwulan II sampai dengan triwulan IV
memperoleh peringkat 4 karena persentase pertumbuhan modal lebih
rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Sedangkan komponen Trend ke depan/ proyeksi KPMM (Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum) PT Bank Niaga pada triwulan I dan
triwulan III memperoleh peringkat 1, karena persentase pertumbuhan
modal sangat tinggi dibandingkan dengan persentase pertumbuhan
ATMR. Pada triwulan II diperoleh peringkat 5, hal ini menunjukkan
trend yang sangat buruk karena trend KPMM (Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum) secara signifikan negatif atau persentase
pertumbuhan modal sangat rendah dibandingkan dengan persentase
pertumbuhan ATMR, dan triwulan IV diperoleh peringkat 4 karena
trend KPMM cenderung menurun atau persentase pertumbuhan modal
lebih rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Ditinjau dari komponen APYD (Aktiva Produktif yang
diklasifikasikan) dibandingkan dengan modal bank pada PT. Bank
Lippo triwulan I sampai dengan triwulan III diperoleh peringkat 3
karena besarnya APYD masih dapat dicover oleh modal bank dan pada
triwulan IV memperoleh peringkat 1 karena besarnya APYD relatif
sangat kecil dibandingkan dengan modal bank sehingga besarnya
modal yang tersedia dapat menutupi kerugian yang ditimbulkan oleh
APYD. Sedangkan komponen APYD (Aktiva Produktif yang
diklasifikasikan) dibandingkan dengan modal bank pada PT. Bank
Niaga pada triwulan I, triwulan III, dan triwulan IV memperoleh
peringkat 3 karena besarnya APYD masih dapat dicover oleh modal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
bank dan pada triwulan II memperoleh peringkat 4 karena besarnya
APYD sudah mengarah sama dengan jumlah modal bank.
Berdasarkan peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga dari masing-masing komponen pada tahun 2005, maka
diperoleh peringkat faktor permodalan yaitu peringkat 2. Menurut
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP, peringkat 2 berarti
tingkat modal berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku
dan diperkirakan tetap berada di tingkat ini serta membaik dari tingkat
saat ini selama 12 bulan mendatang.
b. Kualitas Aset (Asset Quality)
Kondisi kualitas aset PT. Bank Lippo pada tahun 2005 triwulan I
dan triwulan III cukup baik ditinjau dari APYD (Aktiva Produktif yang
Diklasifikasikan) dibandingkan dengan total aktiva produktif karena
memperoleh peringkat 3 atau rasionya moderat, artinya aktiva
produktif yang berpotensi tidak dapat dikembalikan berjumlah cukup
sedikit. Pada triwulan II memiliki kondisi kualiitas aset yang baik
karena memperoleh peringkat 2 dan triwulan IV memiliki kondisi
kualitas aset yang sangat baik karena memperoleh peringkat 1.
Sedangkan PT. Bank Niaga pada tahun 2005 memiliki kondisi kualitas
aset yang cukup baik ditinjau dari APYD dibandingkan dengan total
aktiva produktif karena tiap triwulan diperoleh peringkat 3 atau
rasionya moderat, artinya aktiva produktif yang berpotensi tidak dapat
dikembalikan berjumlah cukup sedikit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Ditinjau dari komponen perkembangan aktiva produktif
bermasalah (APB) dibandingkan dengan total aktiva produktif (AP)
PT. Bank Lippo pada triwulan I sampai dengan triwulan III
memperoleh peringkat 2 dan pada triwulan IV memperoleh peringkat
1, artinya jumlah aktiva produktif yang bermasalah pada aktiva
produktif yang ada hanya berjumlah kecil. Sedangkan komponen
perkembangan aktiva produktif bermasalah dibandingkan dengan total
aktiva produktif PT. Bank Niaga menunjukkan hasil yang baik karena
rata-rata memperoleh peringkat 2 pada triwulan I, triwulan III dan
triwulan IV tapi pada triwulan II diperoleh peringkat 3.
Ditinjau dari komponen tingkat kecukupan pembentukan PPAP
(Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) pada PT. Bank Lippo
menunjukkan hasil yang sangat baik karena setiap triwulannya
memperoleh peringkat 1. Sedangkan pada PT. Bank Niaga juga
menunjukkan hasil yang sangat baik karena rata-rata memperoleh
peringkat 1 pada triwulan I, triwulan II dan triwulan IV tapi pada
triwulan III diperoleh peringkat 3. Semakin besar nilai tingkat
kecukupan pembentukan PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif) yang dihasilkan oleh bank maka akan semakin baik karena
besarnya PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) yang telah
dibentuk lebih tinggi dari PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif) yang wajib dibentuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Berdasarkan peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga dari masing-masing komponen pada tahun 2005, maka
diperoleh peringkat faktor kualitas aset yaitu peringkat 2. Menurut
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP, peringkat 2 berarti
kualitas aset baik namun terdapat minor deficiencies yang tidak
signifikan.
c. Manajemen (Management)
Kondisi manajemen PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga sangat
baik ditinjau dari BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit), karena
setiap triwulan diperoleh peringkat 1, artinya PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga selama tahun 2005 tidak ada pelanggaran BMPK maupun
pelampauan BMPK. Pada komponen PDN (Posisi Devisa Neto) tahun
2005, peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
tiap triwulannya adalah peringkat 1, karena nilai yang diperoleh berada
dibawah 20%, yaitu nilai maksimum yang diperbolehkan dalam
mengelola dan memelihara PDN, sehingga PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga tidak ada pelanggaran rasio PDN.
Berdasarkan peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga dari masing-masing komponen pada tahun 2005, maka
diperoleh peringkat 1 untuk peringkat faktor manajemen, artinya
respon pengurus sangat baik sehingga tidak diperlukan tindakan
pengawasan yang bersifat mandatory.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
d. Rentabilitas (Earnings)
Pada tahun 2005, kondisi rentabilitas PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga ditinjau dari ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on
Equity) sangat baik karena tiap triwulannya diperoleh peringkat 1
kecuali komponen ROA (Return on Asset) pada PT. Bank Lippo
triwulan IV diperoleh peringkat 2. Hal ini menunjukkan bahwa PT.
Bank Lippo dan PT. Bank Niaga memiliki kemampuan yang tinggi
untuk memperoleh laba melalui aset dan modal yang tersedia, bahkan
ditinjau dari NIM (Net Interest Margin) dan BOPO (Beban
Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional), PT. Bank
Lippo dan PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 1 tiap triwulannya.
Hal ini dikarenakan margin bunga yang sangat tinggi dan tingkat
efisiensi yang sangat tinggi, sehingga biaya operasional yang
dikeluarkan relatif kecil.
Berdasarkan peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga dari masing-masing komponen pada tahun 2005, maka
diperoleh peringkat faktor rentabilitas yaitu peringkat 1. Peringkat 1
yang diperoleh bank berarti secara umum kinerja rentabilitas sangat
baik. Kemampuan rentabilitas sangat tinggi untuk mengantisipasi
potensi kerugian dan meningkatkan modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
e. Likuiditas (Liquidity)
Kondisi likuiditas PT. Bank Lippo pada tahun 2005 triwulan I dan
triwulan II sangat baik ditinjau dari aktiva likuid kurang dari 1 bulan
dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan, karena pada
triwulan I dan triwulan II diperoleh peringkat 1 yang berarti rasionya
sangat likuid. Tetapi pada triwulan III dan triwulan IV diperoleh
peringkat 3. Semakin tinggi persentase nilai komponen aktiva likuid
kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1
bulan akan semakin baik bagi likuiditas bank karena menunjukkan
sangat likuidnya aktiva yang kurang dari 1 bulan untuk menutupi
kewajiban yang kurang dari 1 bulan. Sedangkan kondisi likuiditas PT.
Bank Niaga kurang baik ditinjau dari aktiva likuid kurang dari 1 bulan
dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan, karena pada
triwulan II sampai dengan triwulan IV diperoleh peringkat 4 yang
berarti rasionya kurang likuid. Pada triwulan I diperoleh peringkat 5.
Dengan adanya rasio yang kurang likuid maka akan menyebabkan
kemungkinan terjadinya likuidasi cukup tinggi sehingga sebaiknya
pihak bank segera mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki
kondisi likuiditasnya terutama ditinjau dari komponen aktiva likuid
kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1
bulan. Jika likuiditas tersebut terjadi maka bank akan mengalami
kesulitan untuk membayar utang jangka pendeknya. Dampak kurang
likuidnya untuk kesehatan bank yaitu bank kesulitan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
menyakinkan investor dalam menginvestasikan dananya, sehingga
bank mengalami kesulitan dalam mengembangkan perekonomian
bank.
Nilai LDR (Loan to Deposits Ratio) PT. Bank Lippo dan PT. Bank
Niaga menunjukkan hasil yang cukup baik, karena setiap triwulan
memperoleh peringkat 3. Semakin besar nilai LDR maka akan semakin
buruk karena semakin tinggi risiko yang harus ditanggung bank untuk
melunasi dana pihak ketiga apabila kredit yang diberikan gagal bayar.
Ditinjau dari proyeksi cash flow 3 bulan mendatang, PT. Bank
Lippo dan PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 1 tiap triwulannya,
karena sangat tingginya nilai proyeksi cash flow 3 bulan mendatang.
Nilai-nilai tersebut menunjukkan perkembangan cash flow yang akan
diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga dalam 3 bulan
mendatang.
Berdasarkan peringkat yang diperoleh kedua bank dari masing-
masing komponen pada tahun 2005, maka diperoleh peringkat faktor
likuiditas yaitu PT. Bank Lippo memperoleh peringkat 2 sedangkan
PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 3. Peringkat 2 yang diperoleh
bank berarti secara umum kinerja likuiditas baik. Kemampuan
likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas kuat. Peringkat 3
yang diperoleh bank berarti secara umum kinerja likuiditas cukup baik.
Kemampuan likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas
memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Berdasarkan peringkat faktor CAMEL yang diperoleh PT. Bank Lippo
dan PT. Bank Niaga disimpulkan bahwa peringkat komposit tahun 2005
adalah peringkat komposit 2 (PK-2). Menurut Surat Edaran Bank
Indonesia Nomor 6/23/DPNP, peringkat 2 yang telah diperoleh bank
berarti bank tersebut memperoleh predikat tingkat kesehatan “Sehat”.
Peringkat 2 mencerminkan bahwa bank tergolong baik dan mampu
mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan
namun bank masih memiliki kelemahan-kelemahan minor yang dapat
segera diatasi oleh tindakan rutin.
2. Peringkat Komposit Tahun 2006
a. Permodalan (Capital)
Kondisi permodalan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga pada
tahun 2006 sangat baik ditinjau dari kecukupan pemenuhan KPMM
(Kewajiban Penyediaan Modal Minimum), karena nilai CAR (Capital
Adequacy Ratio) yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
tiap triwulannya lebih tinggi sangat signifikan dari nilai CAR
minimum yang diperbolehkan yaitu 8%, sehingga besarnya modal
yang tersedia dapat menutupi kerugian akibat kegagalan dalam
pemberian kredit. Komposisi permodalan yang dimiliki PT. Bank
Lippo pada tahun 2006 merupakan komposisi yang sangat baik karena
rata-rata memperoleh peringkat 1 pada triwulan I sampai dengan
triwulan III, tapi pada triwulan IV diperoleh peringkat 3. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
komposisi permodalan yang dimiliki PT. Bank Niaga tiap triwulannya
memperoleh peringkat 1 sehingga merupakan komposisi yang sangat
baik, karena modal inti (tier 1) yang dimiliki lebih besar dari modal
pelengkap (tier 2) dan modal pelengkap tambahan (tier 3), yaitu tier 1
> 150% (tier 2 + tier 3).
Ditinjau dari komponen Trend ke depan/ proyeksi KPMM
(Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) PT. Bank Lippo pada
triwulan I dan triwulan IV memperoleh peringkat 1 karena persentase
pertumbuhan modal sangat tinggi dibandingkan dengan persentase
pertumbuhan ATMR sedangkan pada triwulan II dan triwulan III
memperoleh peringkat 4 karena persentase pertumbuhan modal lebih
rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Sedangkan komponen Trend ke depan/ proyeksi KPMM (Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum) PT. Bank Niaga diperoleh peringkat
yang berbeda-beda di setiap triwulannya. Pada triwulan I diperoleh
peringkat 2, karena persentase pertumbuhan modal lebih tinggi
dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR. Pada triwulan
II diperoleh peringkat 5, hal ini menunjukkan trend yang sangat buruk
karena trend KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) secara
signifikan negatif atau persentase pertumbuhan modal sangat rendah
dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR. Pada triwulan
III diperoleh peringkat 3 karena trend KPMM relatif stabil atau
persentase pertumbuhan modal relatif sama dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
persentase pertumbuhan ATMR. Pada triwulan IV diperoleh peringkat
4 karena trend KPMM cenderung menurun atau persentase
pertumbuhan modal lebih rendah dibandingkan dengan persentase
pertumbuhan ATMR.
Ditinjau dari komponen APYD (Aktiva Produktif yang
diklasifikasikan) dibandingkan dengan modal bank pada PT. Bank
Lippo menunjukkan hasil yang baik karena rata-rata memperoleh
peringkat 2 pada triwulan I sampai dengan triwulan III dan pada
triwulan IV memperoleh peringkat 1. Hal ini dikarenakan APYD yang
diperoleh relatif kecil dibandingkan dengan modal bank sehingga
besarnya modal yang tersedia dapat menutupi kerugian yang
ditimbulkan oleh APYD. Sedangkan komponen APYD (Aktiva
Produktif yang diklasifikasikan) dibandingkan dengan modal bank
pada PT. Bank Niaga menunjukkan hasil yang cukup baik setiap
triwulannya. Hal ini dikarenakan besarnya APYD masih dapat dicover
oleh modal bank.
Berdasarkan peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga dari masing-masing komponen pada tahun 2006, maka
diperoleh peringkat faktor permodalan yaitu peringkat 2. Menurut
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP, peringkat 2 berarti
tingkat modal berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku
dan diperkirakan tetap berada di tingkat ini serta membaik dari tingkat
saat ini selama 12 bulan mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
b. Kualitas Aset (Asset Quality)
Pada tahun 2006, PT. Bank Lippo memiliki kondisi kualitas aset
yang baik ditinjau dari APYD (Aktiva Produktif yang
Diklasifikasikan) dibandingkan dengan total aktiva produktif karena
setiap triwulan diperoleh peringkat 2, hal ini berarti aktiva produktif
yang berpotensi tidak dapat dikembalikan hanya berjumlah sedikit.
Sedangkan PT. Bank Niaga pada tahun 2006 memiliki kondisi kualitas
aset yang cukup baik ditinjau dari APYD dibandingkan dengan total
aktiva produktif karena setiap triwulan diperoleh peringkat 3 atau
rasionya moderat, artinya aktiva produktif yang berpotensi tidak dapat
dikembalikan berjumlah cukup sedikit.
Ditinjau dari komponen perkembangan aktiva produktif
bermasalah (APB) dibandingkan dengan total aktiva produktif (AP)
pada PT. Bank Lippo menunjukkan hasil yang sangat baik karena
setiap triwulannya memperoleh peringkat 1, artinya jumlah aktiva
produktif yang bermasalah pada aktiva produktif yang ada hanya
berjumlah kecil. Sedangkan komponen perkembangan aktiva produktif
bermasalah (APB) dibandingkan dengan total aktiva produktif (AP)
pada PT. Bank Niaga menunjukkan hasil yang baik karena setiap
triwulannya memperoleh peringkat 2.
Ditinjau dari komponen tingkat kecukupan pembentukan PPAP
(Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) pada PT. Bank Lippo dan
PT. Bank Niaga menunjukkan hasil yang sangat baik karena setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
triwulannya memperoleh peringkat 1. Semakin besar nilai tingkat
kecukupan pembentukan PPAP yang dihasilkan oleh bank maka akan
semakin baik karena besarnya PPAP yang telah dibentuk lebih tinggi
dari PPAP yang wajib dibentuk.
Berdasarkan peringkat yang diperoleh kedua bank dari masing-
masing komponen pada tahun 2006, maka diperoleh peringkat faktor
kualitas aset yaitu PT. Bank Lippo memperoleh peringkat 1 sedangkan
PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 2. Menurut Surat Edaran Bank
Indonesia Nomor 6/23/DPNP, peringkat 1 berarti kualitas aset sangat
baik dengan risiko portofolio yang sangat minimal sedangkan
peringkat 2 berarti kualitas aset baik namun terdapat minor
deficiencies yang tidak signifikan.
c. Manajemen (Management)
Kondisi manajemen PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga sangat
baik ditinjau dari BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit), karena
setiap triwulan diperoleh peringkat 1, artinya PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga selama tahun 2006 tidak ada pelanggaran BMPK maupun
pelampauan BMPK. Pada komponen PDN (Posisi Devisa Neto) tahun
2006, peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
tiap triwulannya adalah peringkat 1, karena nilai yang diperoleh berada
dibawah 20%, yaitu nilai maksimum yang diperbolehkan dalam
mengelola dan memelihara PDN, sehingga PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga tidak ada pelanggaran rasio PDN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Berdasarkan peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga dari masing-masing komponen pada tahun 2006, maka
diperoleh peringkat 1 untuk peringkat faktor manajemen, artinya
respon pengurus sangat baik sehingga tidak diperlukan tindakan
pengawasan yang bersifat mandatory.
d. Rentabilitas (Earnings)
Pada tahun 2006, kondisi rentabilitas PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga ditinjau dari ROA (Return on Asset) sangat baik karena
tiap triwulannya diperoleh peringkat 1 kecuali PT. Bank Lippo pada
triwulan IV memperoleh peringkat 2. Hal ini menunjukkan bahwa PT.
Bank Lippo dan PT. Bank Niaga memiliki kemampuan yang tinggi
untuk memperoleh laba melalui aset. Ditinjau dari rasio ROE (Return
on Equity), PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga menunjukkan hasil
yang sangat baik karena rata-rata setiap triwulannya diperoleh
peringkat 1 dan peringkat 2. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank
Lippo dan PT. Bank Niaga memiliki kemampuan yang tinggi untuk
memperoleh laba melalui modal yang tersedia, bahkan ditinjau dari
NIM (Net Interest Margin) dan BOPO (Beban Operasional
dibandingkan dengan Pendapatan Operasional), PT. Bank Lippo dan
PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 1 tiap triwulannya. Hal ini
dikarenakan margin bunga yang sangat tinggi dan tingkat efisiensi
yang sangat tinggi, sehingga biaya operasional yang dikeluarkan relatif
kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Berdasarkan peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga dari masing-masing komponen pada tahun 2006, maka
diperoleh peringkat faktor rentabilitas yaitu peringkat 1. Peringkat 1
yang diperoleh bank berarti secara umum kinerja rentabilitas sangat
baik. Kemampuan rentabilitas sangat tinggi untuk mengantisipasi
potensi kerugian dan meningkatkan modal.
e. Likuiditas (Liquidity)
Pada tahun 2006, kondisi likuiditas PT. Bank Lippo ditinjau dari
aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid
kurang dari 1 bulan menunjukkan hasil yang baik, karena rata-rata
memperoleh peringkat 2 pada triwulan II dan triwulan III, yang berarti
rasionya likuid. Pada triwulan I diperoleh peringkat 3 dan triwulan IV
diperoleh peringkat 1. Semakin tinggi persentase nilai komponen
aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid
kurang dari 1 bulan akan semakin baik bagi likuiditas bank karena
menunjukkan sangat likuidnya aktiva yang kurang dari 1 bulan untuk
menutupi kewajiban yang kurang dari 1 bulan. Sedangkan kondisi
likuiditas PT. Bank Niaga ditinjau dari aktiva likuid kurang dari 1
bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan
menunjukkan hasil yang kurang baik, karena rata-rata memperoleh
peringkat 4 pada triwulan I sampai dengan triwulan III yang berarti
rasionya kurang likuid tapi pada triwulan IV diperoleh peringkat 3.
Dengan adanya rasio yang kurang likuid maka akan menyebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
kemungkinan terjadinya likuidasi cukup tinggi sehingga sebaiknya
pihak bank segera mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki
kondisi likuiditasnya terutama ditinjau dari komponen aktiva likuid
kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1
bulan. Jika likuiditas tersebut terjadi maka bank akan mengalami
kesulitan untuk membayar utang jangka pendeknya. Dampak kurang
likuidnya untuk kesehatan bank yaitu bank kesulitan untuk
menyakinkan investor dalam menginvestasikan dananya, sehingga
bank mengalami kesulitan dalam mengembangkan perekonomian
bank.
Nilai LDR (Loan to Deposits Ratio) PT. Bank Lippo dan PT. Bank
Niaga menunjukkan hasil yang cukup baik, karena setiap triwulan
memperoleh peringkat 3 kecuali PT. Bank Niaga pada triwulan IV
memperoleh peringkat 2. Semakin besar nilai LDR (Loan to Deposits
Ratio) maka akan semakin buruk karena semakin tinggi risiko yang
harus ditanggung bank untuk melunasi dana pihak ketiga apabila kredit
yang diberikan gagal bayar.
Ditinjau dari proyeksi cash flow 3 bulan mendatang, PT. Bank
Lippo dan PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 1 tiap triwulannya,
karena sangat tingginya nilai proyeksi cash flow 3 bulan mendatang.
Nilai-nilai tersebut menunjukkan perkembangan cash flow yang akan
diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga dalam 3 bulan
mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Berdasarkan peringkat yang diperoleh kedua bank dari masing-
masing komponen pada tahun 2006, maka diperoleh peringkat faktor
likuiditas yaitu PT. Bank Lippo memperoleh peringkat 2 sedangkan
PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 3. Peringkat 2 yang diperoleh
bank berarti secara umum kinerja likuiditas baik. Kemampuan
likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas kuat. Peringkat 3
yang diperoleh bank berarti secara umum kinerja likuiditas cukup baik.
Kemampuan likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas
memadai.
Berdasarkan peringkat faktor CAMEL yang diperoleh kedua bank,
disimpulkan bahwa peringkat komposit tahun 2006 adalah peringkat
komposit 1 (PK-1) diperoleh PT. Bank Lippo dan peringkat komposit 2
(PK-2) diperoleh PT. Bank Niaga. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 6/23/DPNP, peringkat 1 dan peringkat 2 yang telah diperoleh bank
berarti bank tersebut memperoleh predikat tingkat kesehatan “Sehat”.
Peringkat 1 mencerminkan bahwa bank tergolong sangat baik dan mampu
mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan.
Peringkat 2 mencerminkan bahwa bank tergolong baik dan mampu
mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan
namun bank masih memiliki kelemahan-kelemahan minor yang dapat
segera diatasi oleh tindakan rutin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
3. Peringkat Komposit Tahun 2007
a. Permodalan (Capital)
Kondisi permodalan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga pada
tahun 2007 sangat baik ditinjau dari kecukupan pemenuhan KPMM
(Kewajiban Penyediaan Modal Minimum), karena nilai CAR (Capital
Adequacy Ratio) yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
tiap triwulannya lebih tinggi sangat signifikan dari nilai CAR
minimum yang diperbolehkan yaitu 8%, sehingga besarnya modal
yang tersedia dapat menutupi kerugian akibat kegagalan dalam
pemberian kredit. Komposisi permodalan yang dimiliki PT. Bank
Lippo pada tahun 2007 merupakan komposisi yang cukup baik karena
tiap triwulannya memperoleh peringkat 3. Sedangkan komposisi
permodalan yang dimiliki PT. Bank Niaga tiap triwulannya merupakan
komposisi yang sangat baik, karena modal inti (tier 1) yang dimiliki
lebih besar dari modal pelengkap (tier 2) dan modal pelengkap
tambahan (tier 3), sehingga berdasarkan kriteria penetapan komposisi
permodalan diperoleh peringkat 1 yaitu tier 1 > 150% (tier 2 + tier 3).
Ditinjau dari komponen Trend ke depan/ proyeksi KPMM
(Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) PT. Bank Lippo pada
triwulan I memperoleh peringkat 1 karena persentase pertumbuhan
modal sangat tinggi dibandingkan dengan persentase pertumbuhan
ATMR sedangkan pada triwulan II sampai dengan triwulan IV
memperoleh peringkat 4 karena persentase pertumbuhan modal lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Sedangkan komponen Trend ke depan/ proyeksi KPMM (Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum) PT. Bank Niaga pada triwulan I
memperoleh peringkat 1, karena persentase pertumbuhan modal sangat
tinggi dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR. Pada
triwulan II diperoleh peringkat 5, hal ini menunjukkan trend yang
sangat buruk karena trend KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum) secara signifikan negatif atau persentase pertumbuhan
modal sangat rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan
ATMR. Pada triwulan III dan triwulan IV diperoleh peringkat 4 karena
trend KPMM cenderung menurun atau persentase pertumbuhan modal
lebih rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Ditinjau dari komponen APYD (Aktiva Produktif yang
diklasifikasikan) dibandingkan dengan modal bank pada PT. Bank
Lippo dan PT. Bank Niaga menunjukkan hasil yang cukup baik karena
setiap triwulan memperoleh peringkat 3 kecuali PT. Bank Lippo pada
triwulan IV memperoleh peringkat 2. Hal ini dikarenakan besarnya
APYD masih dapat dicover oleh modal bank sehingga besarnya modal
yang tersedia dapat menutupi kerugian yang ditimbulkan oleh APYD.
Berdasarkan peringkat yang diperoleh kedua bank dari masing-
masing komponen pada tahun 2007, maka diperoleh peringkat faktor
permodalan yaitu PT. Bank Lippo memperoleh peringkat 3 sedangkan
PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 2. Menurut Surat Edaran Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Indonesia Nomor 6/23/DPNP, peringkat 2 berarti tingkat modal berada
lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap
berada di tingkat ini serta membaik dari tingkat saat ini selama 12
bulan mendatang. Peringkat 3 berarti tingkat modal berada sedikit
diatas atau sesuai dengan ketentuan KPMM yang berlaku dan
diperkirakan tetap berada pada tingkat ini selama 12 bulan mendatang.
b. Kualitas Aset (Asset Quality)
Pada tahun 2007, kondisi kualitas aset PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga ditinjau dari APYD (Aktiva Produktif yang
Diklasifikasikan) dibandingkan dengan total aktiva produktif
menunjukkan hasil yang cukup baik karena tiap triwulannya diperoleh
peringkat 3 kecuali PT. Bank Lippo pada triwulan IV memperoleh
peringkat 2. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga memiliki aktiva produktif yang berpotensi tidak dapat
dikembalikan berjumlah cukup sedikit.
Ditinjau dari komponen perkembangan aktiva produktif
bermasalah (APB) dibandingkan dengan total aktiva produktif (AP)
pada PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga menunjukkan hasil yang
baik karena setiap triwulannya memperoleh peringkat 2 kecuali PT.
Bank Lippo pada triwulan I memperoleh peringkat 3. Hal ini
menunjukkan bahwa PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga memiliki
jumlah aktiva produktif yang bermasalah pada aktiva produktif yang
ada hanya berjumlah kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Ditinjau dari komponen tingkat kecukupan pembentukan PPAP
pada PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga menunjukkan hasil yang
sangat baik karena setiap triwulannya memperoleh peringkat 1.
Semakin besar nilai tingkat kecukupan pembentukan PPAP yang
dihasilkan oleh bank maka akan semakin baik karena besarnya PPAP
yang telah dibentuk lebih tinggi dari PPAP yang wajib dibentuk.
Berdasarkan peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga dari masing-masing komponen pada tahun 2007, maka
diperoleh peringkat faktor kualitas aset yaitu peringkat 2. Menurut
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP, peringkat 2 berarti
kualitas aset baik namun terdapat minor deficiencies yang tidak
signifikan.
c. Manajemen (Management)
Kondisi manajemen PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga sangat
baik ditinjau dari BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit), karena
setiap triwulan diperoleh peringkat 1, artinya PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga selama tahun 2007 tidak ada pelanggaran BMPK maupun
pelampauan BMPK. Pada komponen PDN (Posisi Devisa Neto) tahun
2007, peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
tiap triwulannya adalah peringkat 1, karena nilai yang diperoleh berada
dibawah 20%, yaitu nilai maksimum yang diperbolehkan dalam
mengelola dan memelihara PDN, sehingga PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga tidak ada pelanggaran rasio PDN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Berdasarkan peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga dari masing-masing komponen pada tahun 2007, maka
diperoleh peringkat 1 untuk peringkat faktor manajemen, artinya
respon pengurus sangat baik sehingga tidak diperlukan tindakan
pengawasan yang bersifat mandatory.
d. Rentabilitas (Earnings)
Pada tahun 2007, kondisi rentabilitas PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga ditinjau dari ROA (Return on Asset) sangat baik karena
tiap triwulannya diperoleh peringkat 1. Hal ini menunjukkan bahwa
PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga memiliki kemampuan yang tinggi
untuk memperoleh laba melalui aset. Ditinjau dari rasio ROE (Return
on Equity), PT. Bank Lippo menunjukkan hasil yang sangat baik
karena setiap triwulannya diperoleh peringkat 1 sedangkan PT. Bank
Niaga menunjukkan hasil yang baik karena setiap triwulannya
diperoleh peringkat 2. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Lippo
dan PT. Bank Niaga memiliki kemampuan yang tinggi untuk
memperoleh laba melalui modal yang tersedia, bahkan ditinjau dari
NIM (Net Interest Margin) dan BOPO (Beban Operasional
dibandingkan dengan Pendapatan Operasional), PT. Bank Lippo dan
PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 1 setiap triwulannya. Hal ini
dikarenakan margin bunga yang sangat tinggi dan tingkat efisiensi
yang sangat tinggi, sehingga biaya operasional yang dikeluarkan relatif
kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Berdasarkan peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT.
Bank Niaga dari masing-masing komponen pada tahun 2007, maka
diperoleh peringkat faktor rentabilitas yaitu peringkat 1. Peringkat 1
yang diperoleh bank berarti secara umum kinerja rentabilitas sangat
baik. Kemampuan rentabilitas sangat tinggi untuk mengantisipasi
potensi kerugian dan meningkatkan modal.
e. Likuiditas (Liquidity)
Kondisi likuiditas PT. Bank Lippo pada tahun 2007 sangat baik
ditinjau dari aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan
pasiva likuid kurang dari 1 bulan, karena tiap triwulannya diperoleh
peringkat 1 berarti rasionya sangat likuid. Semakin tinggi persentase
nilai komponen aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan
pasiva likuid kurang dari 1 bulan akan semakin baik bagi likuiditas
bank karena menunjukkan sangat likuidnya aktiva yang kurang dari 1
bulan untuk menutupi kewajiban yang kurang dari 1 bulan. Sedangkan
kondisi likuiditas PT. Bank Niaga pada tahun 2007 kurang baik
ditinjau dari aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan
pasiva likuid kurang dari 1 bulan, karena rata-rata memperoleh
peringkat 4 pada triwulan II sampai dengan triwulan IV yang berarti
rasionya kurang likuid dan pada triwulan I diperoleh peringkat 3.
Dengan adanya rasio yang kurang likuid maka akan menyebabkan
kemungkinan terjadinya likuidasi cukup tinggi sehingga sebaiknya
pihak bank segera mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
kondisi likuiditasnya terutama ditinjau dari komponen aktiva likuid
kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1
bulan. Jika likuiditas tersebut terjadi maka bank akan mengalami
kesulitan untuk membayar utang jangka pendeknya. Dampak kurang
likuidnya untuk kesehatan bank yaitu bank kesulitan untuk
menyakinkan investor dalam menginvestasikan dananya, sehingga
bank mengalami kesulitan dalam mengembangkan perekonomian
bank.
Nilai LDR (Loan to Deposits Ratio) pada PT. Bank Lippo
menunjukkan hasil yang sangat baik, karena memperoleh peringkat 1
pada triwulan II sampai dengan triwulan IV tapi pada triwulan I
memperoleh peringkat 3. Sedangkan nilai LDR (Loan to Deposits
Ratio) pada PT. Bank Niaga menunjukkan hasil yang cukup baik,
karena setiap triwulan memperoleh peringkat 3. Semakin besar nilai
LDR (Loan to Deposits Ratio) maka akan semakin buruk karena
semakin tinggi risiko yang harus ditanggung bank untuk melunasi dana
pihak ketiga apabila kredit yang diberikan gagal bayar.
Ditinjau dari proyeksi cash flow 3 bulan mendatang, PT. Bank
Lippo dan PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 1 tiap triwulannya,
karena sangat tingginya nilai proyeksi cash flow 3 bulan mendatang.
Nilai-nilai tersebut menunjukkan perkembangan cash flow yang akan
diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga dalam 3 bulan
mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Berdasarkan peringkat yang diperoleh kedua bank dari masing-
masing komponen pada tahun 2007, maka diperoleh peringkat faktor
likuiditas yaitu PT. Bank Lippo memperoleh peringkat 1 sedangkan
PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 3. Peringkat 1 yang diperoleh
bank berarti secara umum kinerja likuiditas sangat baik. Kemampuan
likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas sangat kuat.
Peringkat 3 yang diperoleh bank berarti secara umum kinerja likuiditas
cukup baik. Kemampuan likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan
likuiditas memadai.
Berdasarkan peringkat faktor CAMEL yang diperoleh PT. Bank Lippo
dan PT. Bank Niaga disimpulkan bahwa peringkat komposit tahun 2007
adalah peringkat komposit 2 (PK-2). Menurut Surat Edaran Bank
Indonesia Nomor 6/23/DPNP, peringkat 2 yang telah diperoleh bank
berarti bank tersebut memperoleh predikat tingkat kesehatan “Sehat”.
Peringkat 2 mencerminkan bahwa bank tergolong baik dan mampu
mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan
namun bank masih memiliki kelemahan-kelemahan minor yang dapat
segera diatasi oleh tindakan rutin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai tingkat kesehatan
finansial PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga dengan menggunakan metode
CAMEL yang ditinjau dari faktor: Permodalan (capital) yaitu kecukupan
pemenuhan KPMM, komposisi permodalan, trend ke depan/ proyeksi KPMM,
dan aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank;
Kualitas aset (asset quality) yaitu aktiva produktif yang diklasifikasikan
dibandingkan dengan total aktiva produktif, perkembangan aktiva produktif
yang bermasalah dibandingkan dengan total aktiva produktif, dan tingkat
kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif;
Manajemen (management) yaitu kepatuhan bank terhadap batas maksimum
pemberian kredit (BMPK) dan posisi devisa neto (PDN); Rentabilitas
(earnings) yaitu return on asset (ROA), return on equity (ROE), net interest
margin (NIM), dan beban operasional dibandingkan dengan pendapatan
operasional (BOPO); Likuiditas (liquidity) yaitu aktiva likuid kurang dari 1
bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan, loan to deposits
ratio (LDR), dan proyeksi cash flow 3 bulan mendatang, maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga mampu menjaga
tingkat kesehatannya dengan memperoleh predikat “Sehat” pada tahun 2005-
2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Pada tahun 2005, PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga memperoleh
peringkat komposit 2 (PK-2). Menurut peraturan Bank Indonesia mengenai
tingkat kesehatan bank umum, peringkat 2 yang telah diperoleh bank berarti
bank tersebut memperoleh predikat tingkat kesehatan “Sehat”. Peringkat
komposit 2 (PK-2) PT. Bank Lippo tersebut diperoleh dari hasil rata-rata
faktor CAMEL yaitu peringkat faktor permodalan memperoleh peringkat 2,
peringkat faktor kualitas aset memperoleh peringkat 2, peringkat faktor
manajemen memperoleh peringkat 1, peringkat faktor rentabilitas memperoleh
peringkat 1, dan peringkat faktor likuiditas memperoleh peringkat 2.
Sedangkan peringkat komposit 2 (PK-2) PT. Bank Niaga tersebut diperoleh
dari hasil rata-rata faktor CAMEL yaitu peringkat faktor permodalan
memperoleh peringkat 2, peringkat faktor kualitas aset memperoleh peringkat
2, peringkat faktor manajemen memperoleh peringkat 1, peringkat faktor
rentabilitas memperoleh peringkat 1, dan peringkat faktor likuiditas
memperoleh peringkat 3.
Pada tahun 2006, PT. Bank Lippo memperoleh peringkat komposit 1 (PK-
1), sedangkan PT. Bank Niaga memperoleh peringkat komposit 2 (PK-2).
Menurut peraturan Bank Indonesia mengenai tingkat kesehatan bank umum,
peringkat 1 dan peringkat 2 yang telah diperoleh bank berarti bank tersebut
memperoleh predikat tingkat kesehatan “Sehat”. Peringkat komposit 1 (PK-1)
PT. Bank Lippo tersebut diperoleh dari hasil rata-rata faktor CAMEL yaitu
peringkat faktor permodalan memperoleh peringkat 2, peringkat faktor
kualitas aset memperoleh peringkat 1, peringkat faktor manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
memperoleh peringkat 1, peringkat faktor rentabilitas memperoleh peringkat
1, dan peringkat faktor likuiditas memperoleh peringkat 2. Sedangkan
peringkat komposit 2 (PK-2) PT. Bank Niaga tersebut diperoleh dari hasil
rata-rata faktor CAMEL yaitu peringkat faktor permodalan memperoleh
peringkat 2, peringkat faktor kualitas aset memperoleh peringkat 2, peringkat
faktor manajemen memperoleh peringkat 1, peringkat faktor rentabilitas
memperoleh peringkat 1, dan peringkat faktor likuiditas memperoleh
peringkat 3.
Pada tahun 2007, PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga memperoleh
peringkat komposit 2 (PK-2). Menurut peraturan Bank Indonesia mengenai
tingkat kesehatan bank umum, peringkat 2 yang telah diperoleh bank berarti
bank tersebut memperoleh predikat tingkat kesehatan “Sehat”. Peringkat
komposit 2 (PK-2) PT. Bank Lippo tersebut diperoleh dari hasil rata-rata
faktor CAMEL yaitu peringkat faktor permodalan memperoleh peringkat 3,
peringkat faktor kualitas aset memperoleh peringkat 2, peringkat faktor
manajemen memperoleh peringkat 1, peringkat faktor rentabilitas memperoleh
peringkat 1, dan peringkat faktor likuiditas memperoleh peringkat 1.
Sedangkan peringkat komposit 2 (PK-2) PT. Bank Niaga tersebut diperoleh
dari hasil rata-rata faktor CAMEL yaitu peringkat faktor permodalan
memperoleh peringkat 2, peringkat faktor kualitas aset memperoleh peringkat
2, peringkat faktor manajemen memperoleh peringkat 1, peringkat faktor
rentabilitas memperoleh peringkat 1, dan peringkat faktor likuiditas
memperoleh peringkat 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 menjelaskan bahwa
peringkat komposit 1 (PK-1), mencerminkan bahwa bank tergolong sangat
baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan
industri keuangan, sedangkan peringkat komposit 2 (PK-2), mencerminkan
bahwa bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi
perekonomian dan industri keuangan namun bank masih memiliki kelemahan-
kelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin.
B. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan.
Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam pengumpulan informasi yang dapat
mendukung hasil penelitian dan kurang lengkapnya peraturan Bank Indonesia
yang bisa dijadikan dasar penentuan peringkat-peringkat setiap komponen.
Penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode CAMELS tidak dapat
dilakukan sepenuhnya dalam penelitian ini dikarenakan tidak tersedianya data
dalam laporan keuangan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga yang
dipublikasikan melalui website Bank Indonesia dan data tidak dipublikasikan.
Selain itu, faktor “S” dalam metode CAMELS yaitu Sensitivitas Terhadap
Risiko Pasar tidak dimasukkan dalam penelitian ini karena tidak tersedianya
data yang dibutuhkan dalam laporan keuangan PT. Bank Lippo dan PT. Bank
Niaga. Dengan adanya keterbatasan tersebut, penulis mengharapkan agar hasil
penelitian tidak mengurangi tujuan dilakukannya penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
C. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, diketahui PT. Bank Lippo dan PT. Bank
Niaga memperoleh predikat tingkat kesehatan “Sehat” dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2007. Sebaiknya PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga tetap
mempertahankan tingkat kesehatan finansialnya pada predikat “Sehat” supaya
bank mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri
keuangan sehingga kelangsungan usaha bank tetap terjaga dan bank selalu
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Berdasarkan hasil kinerja keuangan yang telah dicapai PT. Bank Lippo
dan PT. Bank Niaga secara keseluruhan sudah menunjukkan hasil yang baik
tetapi untuk PT. Bank Niaga pada faktor likuiditas khususnya komponen
aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang
dari 1 bulan harus diperhatikan karena hasil yang diperoleh kurang baik. Oleh
karena itu, penulis menyarankan kepada pihak manajemen bank segera
mengambil tindakan korektif atau perbaikan sehingga peringkat faktor
likuiditas tidak turun menjadi peringkat 4 atau peringkat 5. Apabila bank
memiliki satu faktor atau lebih peringkat 4 atau peringkat 5, maka bank wajib
menyampaikan action plan yang memuat langkah-langkah perbaikan dengan
target waktu selama periode tertentu kepada Bank Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Faisal M. 2003. Manajemen Perbankan: Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank Edisi Pertama. Malang: Universitas Muhammadiyah.
Bank Indonesia. Kamus Bank Indonesia. Diakses pada http://www.bi.go.id/ tanggal 10 November 2010.
_____________. Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Konvensional. Diakses pada http://www.bi.go.id/ tanggal 10 November 2010.
Bastian, Indra dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat.
Dendawijaya, Lukman. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Direksi Bank Indonesia. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR tentang Kualitas Aktiva Produktif.
Gubernur Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Tahun 2004.
_____________________. Peraturan Bank Indonesia No.7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum.
_____________________. Peraturan Bank Indonesia No.7/31/PBI/2005 tentang Transaksi Derivatif.
_____________________. Peraturan Bank Indonesia No.10/37/PBI/2008 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah.
_____________________. Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP Perihal: Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Tahun 2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Handayani, Lina. 2009. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pemerintah dengan Menggunakan Metode CAMEL Menurut SK No. 6/10/PBI/2004: Studi Kasus Bank Pemerintah Pada Tahun 2005-2007. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Jakarta: Salemba Empat.
_____________________. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Jakarta: Dewan SAK IAI.
Kasmir. 2002. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Keenam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Muljono, Teguh Pudjo. 1999. Aplikasi Management Audit dalam Industri Perbankan Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Mulyadi, Muchlis dan Bachtiar Gani. 1999. Sistem Akuntansi Perbankan Indonesia. Jakarta: Institut Bankir Indonesia (IBI).
Putri, Monica. 2008. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004: Studi Empiris pada Bank Umum Swasta Nasional Periode Tahun 2005-2007. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Santoso, Ruddy Tri. 1993. Mengenal Dunia Perbankan. Yogyakarta: Andi Offset.
Siamat, Dahlan. 1993. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedia.
Sinungan, Muchdarsyah. 1989. Manajemen Dana Bank. Jakarta: Rineka Cipta.
Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Suyatno, Thomas, Dkk. 1988. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Taswan. 2006. Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
______. 2008. Akuntansi Perbankan: Transaksi dalam Valuta Rupiah Edisi III. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. 2008. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI), Revisi 2008. Jakarta: Bank Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998.
Warjiyo Perry, dkk. 2003. Bank Indonesia Bank Sentral Republik Indonesia:
tinjauan kelembagaan, kebijakan, dan organisasi. Jakarta: Pusat Pendidikan
dan Studi Kebanksentralan (PPSK).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah) Bulan No
Keterangan
Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 Aset 2005 28.539.138 27.861.723 27.657.778 27.251.806 27.870.078 26.820.598 27.027.499 28.096.009 27.532.632 28.103.416 29.018.434 29.104.507
2006 27.793.808 27.335.082 27.155.392 27.415.095 27.822.079 28.565.228 29.237.386 29.513.127 30.343.504 30.290.733 32.525.568 33.295.438
2007 33.831.429 33.426.255 33.102.028 33.947.877 34.321.090 37.060.399 37.545.750 37.823.400 37.883.880 37.713.555 37.289.077 38.441.501
2 Aktiva Produktif 2005 24.264.873 23.578.764 22.671.961 23.043.562 22.694.932 22.494.974 22.777.606 23.948.004 22.268.878 21.813.433 23.440.561 23.459.948
2006 24.267.093 24.097.519 23.852.723 24.029.750 24.397.991 25.132.311 25.848.940 26.232.844 26.960.880 26.705.069 28.993.096 29.736.251
2007 30.107.694 29.735.877 29.489.789 30.392.690 30.947.145 33.771.715 34.139.940 34.082.577 34.429.937 34.019.914 33.938.201 34.802.486
3 Modal Inti 2005 1.661.321 1.615.346 1.662.792 1.618.379 1.699.090 1.708.960 1.727.000 1.754.561 1.779.781 1.756.979 1.780.486 1.796.587
2006 2.010.499 2.026.816 2.084.675 2.103.262 2.128.228 2.144.290 2.173.893 2.199.077 2.268.299 2.163.448 2.193.406 2.231.771
2007 2.472.999 2.509.596 2.653.560 2.696.671 2.732.996 2.756.216 2.739.508 2.764.472 2.807.302 2.822.584 2.846.153 2.889.278 Sumber: Laporan Keuangan Bulanan (Neraca, Kualitas Aktiva Produktif, Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) Publikasian Bank Indonesia
PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah) Bulan No
Keterangan
Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 Aset 2005 30.114.850 30.476.574 30.736.592 32.278.919 32.968.920 34.118.639 35.857.340 36.830.383 39.095.093 39.116.298 40.778.539 41.365.873
2006 41.800.819 41.369.640 40.879.429 40.391.753 40.341.419 40.798.174 40.910.869 41.146.069 42.402.738 42.892.634 44.125.455 46.463.968
2007 45.713.190 44.744.657 44.430.333 44.462.058 43.124.512 43.775.485 44.733.132 46.319.214 47.183.409 47.343.907 48.969.855 54.733.140
2 Aktiva Produktif 2005 28.302.643 28.982.598 29.060.318 30.728.293 31.396.735 32.213.114 34.382.381 35.270.658 37.065.367 36.961.446 38.657.451 38.849.933
2006 39.181.376 38.710.676 38.247.729 38.087.499 37.864.911 38.726.816 38.767.378 39.027.125 40.051.505 40.267.118 41.411.565 43.582.453
2007 42.915.243 41.859.109 41.829.001 41.526.756 40.513.242 41.580.760 42.688.385 44.436.094 45.221.984 45.327.533 47.272.532 52.894.409
3 Modal Inti 2005 2.152.454 2.134.357 2.176.654 2.188.273 2.229.154 2.142.611 2.183.106 2.149.937 3.488.805 3.484.821 3.508.872 3.517.760
2006 3.750.536 3.836.368 3.883.201 3.815.906 3.855.686 3.888.170 3.918.287 3.917.889 3.942.903 3.970.646 3.994.621 4.043.405
2007 4.321.078 4.470.117 4.514.376 4.389.551 4.414.950 4.439.132 4.532.165 4.570.873 4.503.169 4.502.478 4.526.063 4.586.364 Sumber: Laporan Keuangan Bulanan (Neraca, Kualitas Aktiva Produktif, Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) Publikasian Bank Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Akun-Akun Aktiva PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah) Tahun 2005 No Keterangan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 1 Kas 495.992 504.432 549.360 565.054 2 Giro Bank Indonesia 2.425.461 1.755.915 2.672.391 2.790.301 3 Sertifikat Bank Indonesia 3.341.054 5.148.993 746.072 637.840 4 Giro pada Bank Lain 137.778 137.212 145.071 212.126 5 Kredit yang diberikan 6.044.048 6.762.817 7.351.970 8.124.866
Tahun 2006 No Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
1 Kas 633.190 545.206 540.767 640.551 2 Giro Bank Indonesia 2.536.799 2.653.661 2.564.293 2.795.609 3 Sertifikat Bank Indonesia 986.017 1.791.143 2.737.996 5.884.664 4 Giro pada Bank Lain 148.858 119.120 81.520 107.361 5 Kredit yang diberikan 8.417.224 9.752.075 10.892.337 11.977.349
Tahun 2007 No Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
1 Kas 660.036 624.970 641.473 816.473 2 Giro Bank Indonesia 2.831.670 2.872.385 2.916.882 3.088.582 3 Sertifikat Bank Indonesia 6.722.741 10.175.109 5.531.361 5.428.801 4 Giro pada Bank Lain 107.471 86.567 68.705 115.027 5 Kredit yang diberikan 12.870.600 14.963.093 16.803.484 18.142.198
Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan (Neraca) Publikasian Bank Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Akun-Akun Pasiva PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah) Tahun 2005 No Keterangan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 1 Giro 8.300.877 8.236.678 8.524.674 8.565.133 2 Kewajiban segera lainnya 232.332 224.103 260.570 225.564 3 Tabungan 10.499.692 10.321.042 9.756.764 9.359.245 4 Simpanan Berjangka 5.660.219 4.927.271 5.923.691 7.180.956 5 Sertifikat Deposito 0 0 0 0 6 Simpanan dari Bank lain 27.198 41.862 42.088 512.784
Tahun 2006 No Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
1 Giro 8.307.923 8.372.771 8.250.888 8.376.582 2 Kewajiban segera lainnya 211.181 245.303 349.870 207.316 3 Tabungan 8.935.875 8.822.257 8.778.028 9.427.138 4 Simpanan Berjangka 5.997.658 7.406.282 8.445.306 8.889.453 5 Sertifikat Deposito 0 0 0 0 6 Simpanan dari Bank lain 206.116 65.809 351.655 388.624
Tahun 2007 No Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
1 Giro 8.139.524 10.280.768 9.685.302 9.841.106 2 Kewajiban segera lainnya 248.714 212.478 330.665 468.797 3 Tabungan 9.674.780 10.078.372 10.428.646 10.699.948 4 Simpanan Berjangka 8.513.318 9.180.691 9.818.640 9.824.821 5 Sertifikat Deposito 0 0 0 0 6 Simpanan dari Bank lain 365.609 779.406 757.288 632.946
Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan (Neraca) Publikasian Bank Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Akun-Akun Aktiva PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah) Tahun 2005 No Keterangan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 1 Kas 390.985 398.517 440.480 463.709 2 Giro Bank Indonesia 1.677.847 2.109.011 2.399.054 2.492.585 3 Sertifikat Bank Indonesia 249.332 199.621 149.297 596.949 4 Giro pada Bank Lain 209.725 310.713 519.297 254.418 5 Kredit yang diberikan 22.540.357 25.585.036 27.906.814 29.352.110
Tahun 2006 No Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
1 Kas 509.350 538.592 637.945 681.651 2 Giro Bank Indonesia 2.528.797 2.184.496 2.282.080 2.893.745 3 Sertifikat Bank Indonesia 897.452 793.535 905.402 3.057.720 4 Giro pada Bank Lain 362.942 202.790 221.632 195.277 5 Kredit yang diberikan 29.553.077 30.711.774 31.171.262 33.194.708
Tahun 2007 No Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
1 Kas 748.965 715.360 768.155 911.131 2 Giro Bank Indonesia 2.762.562 2.423.892 2.463.677 2.784.701 3 Sertifikat Bank Indonesia 2.887.473 1.433.557 1.912.055 1.825.410 4 Giro pada Bank Lain 198.555 126.113 501.703 166.882 5 Kredit yang diberikan 32.315.942 34.202.462 36.598.838 41.792.408
Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan (Neraca) Publikasian Bank Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Akun-Akun Pasiva PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah) Tahun 2005 No Keterangan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 1 Giro 5.058.673 5.361.594 5.738.387 5.054.860 2 Kewajiban segera lainnya 314.884 343.122 379.164 15.508 3 Tabungan 5.043.425 4.950.075 4.875.978 4.710.958 4 Simpanan Berjangka 14.494.548 16.844.006 20.073.135 24.621.357 5 Sertifikat Deposito 2.328 9.206 3.383 1.400 6 Simpanan dari Bank lain 1.438.773 2.200.441 1.477.781 548.964
Tahun 2006 No Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
1 Giro 5.298.572 4.891.686 5.514.931 6.066.057 2 Kewajiban segera lainnya 432.239 293.786 461.029 23.404 3 Tabungan 4.817.055 4.836.656 4.952.385 5.370.943 4 Simpanan Berjangka 23.568.895 23.777.553 24.371.988 27.716.386 5 Sertifikat Deposito 1.696 1.166 467 70 6 Simpanan dari Bank lain 567.451 625.925 516.567 162.908
Tahun 2007 No Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
1 Giro 5.121.341 6.617.004 6.796.373 7.229.348 2 Kewajiban segera lainnya 380.844 409.388 585.112 23.739 3 Tabungan 5.750.474 6.095.894 6.304.272 6.793.089 4 Simpanan Berjangka 25.953.897 22.939.054 25.115.948 31.144.055 5 Sertifikat Deposito 207 186 187 50 6 Simpanan dari Bank lain 258.877 656.870 1.396.258 1.862.226
Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan (Neraca) Publikasian Bank Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah) No Keterangan Tahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 1 Pendapatan Bunga 2005 487.317 989.979 1.529.691 2.159.230 2006 672.500 1.383.619 2.149.461 2.949.955 2007 828.867 1.615.265 2.442.749 3.280.892
2 Pendapatan Operasional lainnya 2005 111.900 249.318 375.936 518.269 2006 105.716 200.948 384.550 701.883 2007 294.574 553.449 642.779 810.449
3 Beban Bunga 2005 214.435 432.128 650.254 937.437 2006 297.910 617.227 964.663 1.302.929 2007 355.451 705.223 1.077.925 1.447.686
4 Beban Operasional lainnya 2005 233.594 532.112 778.837 1.142.862 2006 270.854 668.682 999.005 1.413.135 2007 353.137 726.384 1.103.369 1.471.928
5 Laba/ Rugi sebelum pajak 2005 148.541 290.315 491.390 522.351 2006 150.744 327.594 587.785 579.687 2007 244.380 537.691 683.637 1.053.907
6 Laba/ Rugi setelah pajak 2005 102.041 203.815 343.790 412.121 2006 103.684 226.834 406.517 506.855 2007 165.058 375.265 463.357 737.905
Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan (Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba) Publikasian Bank Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah) No Keterangan Tahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 1 Pendapatan Bunga 2005 738.647 1.549.530 2.504.179 3.672.530 2006 1.316.708 2.628.987 3.978.547 5.283.435 2007 1.319.508 2.560.474 3.783.603 5.016.581
2 Pendapatan Operasional lainnya 2005 76.923 162.671 251.224 375.006 2006 87.623 152.119 273.350 677.862 2007 117.109 307.713 433.932 679.027
3 Beban Bunga 2005 327.081 709.108 1.210.554 1.964.287 2006 785.609 1.527.828 2.278.954 3.088.178 2007 696.499 1.290.447 1.882.580 2.590.056
4 Beban Operasional lainnya 2005 251.821 571.283 885.101 1.169.144 2006 338.282 654.046 1.022.114 1.445.235 2007 370.744 775.755 1.178.004 1.544.916
5 Laba/ Rugi sebelum pajak 2005 227.979 437.295 617.653 740.473 2006 247.483 480.023 720.774 952.891 2007 277.619 557.161 775.484 1.026.639
6 Laba/ Rugi setelah pajak 2005 165.376 307.763 435.977 546.921 2006 177.244 353.493 537.842 647.732 2007 201.663 405.648 590.233 770.481
Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan (Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba) Publikasian Bank Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah) Modal Bank
Tahun Triwulan Modal Inti (Tier 1)
Modal Pelengkap (Tier 2)
Modal Pelengkap Tambahan (Tier 3)
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
2004 IV 1.155.452 806.913 0 9.382.750 I 1.616.283 809.168 0 9.727.274 II 1.709.402 820.843 0 10.730.355 III 1.779.781 829.561 0 11.598.433
2005
IV 1.790.619 831.801 0 12.244.972 I 2.084.675 830.139 0 12.351.832 II 2.146.573 847.253 0 13.804.344 III 2.237.640 857.836 0 14.867.861
2006
IV 2.234.815 1.945.679 0 15.597.688 I 2.653.560 2.163.304 0 16.257.934 II 2.756.216 2.243.849 0 18.595.268 III 2.807.302 2.293.820 0 20.549.485
2007
IV 2.936.890 2.372.840 0 22.061.673 Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan (Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) Publikasian Bank Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah) Modal Bank
Tahun Triwulan Modal Inti (Tier 1)
Modal Pelengkap (Tier 2)
Modal Pelengkap Tambahan (Tier 3)
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
2004 IV 1.704.256 656.299 0 22.203.582 I 2.176.654 656.134 0 23.214.425 II 2.115.153 690.778 0 25.844.943 III 3.488.805 1.674.356 0 28.400.365
2005
IV 3.517.760 1.658.516 0 29.566.677 I 3.883.201 1.586.148 0 28.900.494 II 3.888.170 1.572.714 0 29.849.033 III 3.942.903 1.570.206 0 30.052.985
2006
IV 4.133.398 1.528.550 0 31.651.461 I 4.514.376 1.584.466 0 30.861.671 II 4.483.733 1.591.035 0 32.130.124 III 4.504.577 1.611.970 0 34.096.966
2007
IV 4.592.562 1.638.692 0 38.397.217 Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan (Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) Publikasian Bank Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah) Aktiva Produktif
Tahun Triwulan Lancar (L)
Dalam Perhatian Khusus (DPK)
Kurang Lancar (KL)
Diragukan (D)
Macet (M)
I 21.568.741 404.959 102.029 183.350 412.882II 21.427.724 390.170 95.872 209.623 362.493III 21.209.380 354.462 118.832 227.956 358.249
2005
IV 25.071.695 373.096 45.914 34.986 65.298I 22.996.679 610.212 130.438 21.119 94.275II 24.308.026 649.717 51.082 45.919 101.846III 26.061.498 679.646 31.858 53.508 134.370
2006
IV 28.712.328 787.481 36.734 30.002 169.705I 27.170.454 625.195 1.512.536 32.005 149.599II 31.391.810 712.991 1.492.506 22.347 152.061III 32.079.166 696.347 1.517.480 21.091 115.853
2007
IV 32.587.174 960.537 1.122.279 26.931 104.905Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan (Kualitas Aktiva Produktif) Publikasian Bank Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah) Aktiva Produktif
Tahun Triwulan Lancar (L)
Dalam Perhatian Khusus (DPK)
Kurang Lancar (KL)
Diragukan (D)
Macet (M)
I 25.502.263 2.764.428 221.600 483.471 88.556II 28.798.546 1.768.488 793.064 752.170 100.849III 33.394.841 1.856.594 889.779 326.363 597.790
2005
IV 35.106.616 2.060.628 848.687 170.191 632.630I 34.472.121 2.359.050 717.339 200.864 645.064II 34.363.583 2.660.420 803.489 170.456 728.868III 36.297.595 2.695.070 222.780 216.006 795.019
2006
IV 39.737.572 2.738.900 364.351 189.082 606.356I 37.649.069 2.698.006 581.906 150.796 749.224II 37.706.311 2.435.625 660.413 148.295 827.264III 41.212.476 2.389.201 731.790 143.717 971.005
2007
IV 48.753.542 2.364.935 285.003 277.631 1.100.320Sumber: Laporan Keuangan Triwulanan (Kualitas Aktiva Produktif) Publikasian Bank Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PT. Bank Lippo (dalam Jutaan Rupiah) Triwulan Keterangan Tahun
I II III IV 2005 584.538 544.931 573.165 210.3332006 235.935 289.116 318.296 365.558
PPAP yang Wajib Dibentuk
2007 621.971 624.302 579.827 548.986
2005 1.141.068 1.161.080 1.172.453 734.6982006 777.130 687.542 703.807 745.059
PPAP yang Telah Dibentuk
2007 873.777 894.016 907.668 710.558Sumber : Laporan Keuangan Triwulanan (Kualitas Aktiva Produktif) Publikasian
Bank Indonesia Keterangan: PPAP = Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
PT. Bank Niaga (dalam Jutaan Rupiah) Triwulan Keterangan Tahun
I II III IV 2005 555.214 634.851 914.211 611.2662006 643.118 693.723 684.456 624.936
PPAP yang Wajib Dibentuk
2007 676.849 721.252 830.925 998.468
2005 808.737 793.805 932.753 706.0432006 734.293 782.133 781.877 719.604
PPAP yang Telah Dibentuk
2007 822.303 986.364 1.093.215 1.131.591Sumber : Laporan Keuangan Triwulanan (Kualitas Aktiva Produktif) Publikasian
Bank Indonesia Keterangan: PPAP = Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PT. Bank Lippo (dalam Persen) Triwulan Keterangan Tahun
I II III IV 2005 0 0 0 0 2006 0 0 0 0
Pelanggaran BMPK 2007 0 0 0 0
2005 0 0 0 0 2006 0 0 0 0
Pelampauan BMPK 2007 0 0 0 0
2005 0,15 1,25 0,88 0,33 2006 0,80 0,15 0,29 0,11
Posisi Devisa Neto (PDN) 2007 2,15 1,61 3,36 3,00
Sumber : Laporan Keuangan Triwulanan (Perhitungan Rasio Keuangan) Publikasian Bank Indonesia
Keterangan: BMPK = Batas Maksimum Pemberian Kredit
PT. Bank Niaga (dalam Persen) Triwulan Keterangan Tahun
I II III IV Pelanggaran BMPK 2005 0 0 0 0 2006 0 0 0 0 2007 0 0 0 0 Pelampauan BMPK 2005 0 0 0 0 2006 0 0 0 0 2007 0 0 0 0 Posisi Devisa Neto 2005 2,86 1,10 0,88 0,30 2006 0,70 1,10 1,07 1,58 2007 0,95 0,33 0,56 2,35
Sumber : Laporan Keuangan Triwulanan (Perhitungan Rasio Keuangan) Publikasian Bank Indonesia
Keterangan: BMPK = Batas Maksimum Pemberian Kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI