analisis tingkat kesulitan yang dialami peserta didik

12
1 ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK DALAM PRAKTIKUM PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 KOPANG SKRIPSI Oleh BAIQ. SITI KHAERUNNISA M. NIM. E1A014006 Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Program Studi Biologi Universitas Mataram PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2018

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK

1

ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA

DIDIK DALAM PRAKTIKUM PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 KOPANG

SKRIPSI

Oleh

BAIQ. SITI KHAERUNNISA M.

NIM. E1A014006

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Pendidikan Program Studi Biologi Universitas Mataram

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2018

Page 2: ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK

2

Page 3: ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK

3

ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK DALAM

PRAKTIKUM PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA

DI SMA NEGERI 1 KOPANG

Oleh:

Baiq Siti Khaerunnisa M.1)

, Kusmiyati2)

, Moh.Liwa Ilhamdi3)

1) Mahasiswi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram 2) 3)

Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram

Universitas Mataram, Jalan Majapahit No. 62 Mataram

Email: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kesulitan yang dialami peserta didik dalam

praktikum pada mata pelajaran biologi kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Kopang. Jenis

penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta

didik SMA Negeri 1 Kopang yang terdiri dari 552 orang. Teknik pengambilan sampel adalah

purposive sampling. Instrumen pengumpulan data yang dugunakan adalah instrumen angket

tertutup tipe pilihan ganda. Instrumen angket tipe pilihan ganda ini terdiri dari 5 pilihan

jawaban alternatif yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), cukup setuju (CS), kurang setuju (KS),

dan tidak setuju (TS). Analisis data dihitung menggunakan rumus persentase tingkat kesulitan

dan perbandingan persentase tingkat kesulitan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 76,1%

mengalami kesulitan dengan kategori sulit. Kesimpulan untuk tingkat kesulitan peserta didik

dalam praktikum adalah keterampilan, kesiapan, psikologis emosional kebiasaan sikap,

kondisi jasmani minat praktikum, ketelitian konsentrasi, pengetahuan materi praktikum dan

motivasi peserta didik.

Kata Kunci: Tingkat Kesulitan, Praktikum, Biologi.

PENDAHULUAN

Praktikum merupakan suatu kegiatan

yang diselenggarakan oleh pendidik dan

dilaksanakan oleh peserta didik, yang

bertujuan untuk memberikan pengalaman

pada peserta didik, serta dapat

membuktikan secara ilmiah tentang teori

atau materi yang telah diajarkan oleh

pendidik. Peserta didik yang berkualitas

juga haruslah memiliki pendidik yang

berkualitas, sehingga proses belajar

mengajar disekolah juga lancar. Namun,

pada hakikatnya setiap dari proses

pembelajaran terdapat sebuah kesulitan

yang dialami oleh peserta didik maupun

pendidik yang dapat disebabkan dari faktor

ekternal dan faktor internalnya. Kesulitan

belajar merupakan suatu kelainan yang

mengganggu penderita dalam memahami

setiap hal yang ditelaahnya.

SMA Negeri 1 Kopang merupakan

sekolah yang memiliki fasilitas yang cukup

memadai, khususnya pada kelengkapan

laboratorium yang dimilikinya. Berbagai

kesulitan yang dialami peserta didik dapat

dilihat dari sifat, motivasi atau kerajinan

peserta didik dalam melaksanakan seluruh

aktivitas sekolah seperti praktikum.

Sebagian besar peserta didik memiliki latar

belakang keluarga yang perekonomiannya

menengah kebawah. Sehingga, peserta

didik diketahui memiliki kesulitan

tersendiri dari proses pelaksanaan

praktikum khususnya pada saat pengadaan

alat dan bahan yang memakai pembiayaan

pribadi maupun perkelompok, ataupun

Page 4: ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK

4

kekurangan alat-alat sehingga praktikum

tidak terlaksana dengan baik yang

seharusnya mampu menunjang kebenaran

suatu teori sehingga dapat diaplikasikan

oleh peserta didik dalam kehidupan

nyatanya.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada akhir

bulan Juli 2018 hingga awal bulan Agustus

2018, sedangkan pengambilan data

penelitian pada tanggal 23 Juli 2018 sampai

dengan tanggal 25 Juli 2018. Pengambilan

data berada di SMA Negeri 1 Kopang.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kertas HVS yang berisi

tentang soal-soal angket yang akan dijawab

oleh peserta didik. Bahan yang digunakan

diantaranya adalah pulpen dan alat tulis lain

sebagai penunjang dalam menjawab soal-

soal yang ada pada angket.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian deskriptif. Statistik

deskriptif dipergunakan untuk

mengorganisasikan dan meringkas data

numerik yang diperoleh dari hasil

pengumpulan data di lapangan (Soepeno,

2002: 11). Juliadi, (2014: 65) berpendapat

bahwa data primer merupakan data mentah

yang diambil oleh peneliti sendiri (bukan

dari orang lain).

Faktornya kesulitan eksternal dan

kesulitan internal pada tiap-tiap soal angket

memiliki 2 jenis pernyataan yaitu

pernyataan yang bersifat positif, untuk

pilihan ganda diberi skor a= 5, b= 4, c= 3,

d= 2, dan e= 1 dan pernyataaan yang

bersifat negatif pilihan ganda diberikan skor

a= 1, b= 2, c= 3, d= 4, dan e= 5. Dari

kesulitan tersebut tersusun indikator

kesulitan faktor internal dan faktor

eksternal pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Kisi-kisi Angket Penelitian

Variabel Indikator Sebaran butir soal

dalam angket

Kesulitan-kesulitan

yang dialami peserta

didik dalam

praktikum pada mata

pelajaran biologi

kelas XI IPA di SMA

Negeri 1 Kopang.

1. Faktor internal

a. Ketelitian dan konsentrasi (1), (2), (3), (4)

b. Keterampilan peserta didik (5), (6), (7)

c. Pengetahuan peserta didik tentang materi

praktikum

(8), (9), (10), (11)

d. Kesiapan peserta didik (12), (13)

e. Psikologis peserta didik (14), (15)

f. Emosional dan kebiasaan sikap peserta didik (16), (17), (18)

g. Kondisi jasmani peserta didik (19), (20)

h. Minat peserta didik terhadap praktikum (21), (22), (23)

i. Motivasi peserta didik (24), (25), (26)

2. Faktor Eksternal

a. Petunjuk praktikum (27)

b. Alat praktikum (28), (29)

c. Alokasi waktu praktikum (30)

d. Laporan praktikum (31), (32)

e. Bahan-bahan praktikum (33)

f. Teman bermain peserta didik (34), (35)

g. Metode praktikum (36), (37)

h. Buku/pedoman praktikum (38)

i. Kemampuan guru (39), (40), (41)

j. Tenaga laboran dan beban mengajar guru (42), (43)

k. Lingkungan sekolah (44), (45)

(Yusni, 15: 2006).

Page 5: ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK

5

Uji Validitas Angket

Validitas butir soal uraian dihitung

dengan rumus product moment sebagai

berikut :

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel

x dan variabel y

∑X = Jumlah skor butir soal

∑Y = Jumlah skor total

X2

= Kuadrat dari X

Y2 = Kuadrat dari Y

N =Jumlah sampel (Siyoto & Ali,

2015: 89).

Uji Reliabilitas Angket

Mencari reliabilitas dengan rumus

Spearman-Brown, Dari analisis ini skor-

skor dikelompokkan menjadi dua

berdasarkan belahan bagian soal yaitu

ganjil-genap. Rumus Spearman-Brown

yaitu:

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrument

r1/2 ½ =rxy yang disebutkan sebagai indeks

korelasi antara dua belahan instrument

(Arikunto, 2010: 223).

Analisis Data Muhidin (2003) dalam Yusni (2006:

16), data yang didapat dari lapangan

selanjutnya akan di analisis serta di

tabulasikan dengan rumus persentase yang

akurat.Langkah-langkah menganalisis data

yaitu menghitung skor angket terlebih

dahulu, menentukan kategori kesulitan,

mencari persentase responden serta

perbandingan persentase pada masing-

masing kategori.

Menghitung Skor Angket Keseluruhan

Pernyataan soal angket yang

berjumlah 52 butir soal, 7 soal

teridentifikasi tidak valid. Sehingga, soal

yang teridentifikasi tidak valid telah di

tiadakan dan butir soal yang valid sebanyak

45 soal. Perhitungan skor angket untuk

seluruh soal yaitu jumlah skor tertinggi=

jumlah soal x skor tertinggi yaitu 45x 5=

225, dan untuk perhitungan jumlah skor

terendah= jumlah soal x skor terendah yaitu

= 45x 1= 45. Sehingga rentang nilai yang

didapatkan dari perhitungan skor angket

adalah jumlah skor tertinggi – jumlah skor

terendah, adalah 225- 45= 180.

Menentukan Rentang Nilai Kategori

Kesulitan Seluruh Peserta Didik Penentuan kategori kesulitan

responden terbagi menjadi 5 kategori yaitu

sangat sulit, sulit, kurang sulit, tidak sulit,

dan sangat tidak sulit. Rentang nilai skor

pada soal angket adalah 180 dibagi dengan

jumlah kategori yang ada yaitu, 180: 5= 36.

Sehingga, diketahui rentang nilai pada

masing-masing kategori adalah sebagai

berikut: Tabel 2. Kategori Tingkat Kesulitan Seluruh

Responden Tingkat kesulitan Kategori

45-80 Sangat tidak sulit

81-116 Tidak sulit

117-152 Cukup sulit

153-188 Sulit

189-225 Sangat sulit

(Hadi, 2005: 108).

Menentukan Kategori Kesulitan Faktor

Internal

Perhitungan jumlah skor tingkat

kesulitan faktor internal dengan rentang

nilai. jumlah soal sebanyak 26 sehingga

rentang nilai skor pada seluruh soal angket

adalah 104 dibagi dengan jumlah kategori

yang ada yaitu, 104: 5= 21. Sehingga,

diketahui rentang nilai pada masing-masing

kategori adalah sebagai berikut: Tabel 3. Kategori Tingkat Kesulitan Seluruh

Responden Faktor Internal Tingkat kesulitan Kategori

26-46 Sangat tidak sulit

47-67 Tidak sulit

Page 6: ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK

6

68-88 Cukup sulit

89-109 Sulit

110-131 Sangat sulit

(Hadi, 2005: 108).

Menentukan Kategori Kesulitan Faktor

Eksternal

Jumlah soal sebanyak 19 sehingga

rentang nilai skor pada seluruh soal angket

adalah 76 dibagi dengan jumlah kategori

yang ada yaitu, 76: 5= 15. Sehingga,

diketahui rentang nilai pada masing-masing

kategori adalah sebagai berikut: Tabel 4. Kategori Tingkat Kesulitan Seluruh

Responden Faktor Eksternal Tingkat kesulitan Kategori

19-34 Sangat tidak sulit

35-50 Tidak sulit

51-66 Cukup sulit

67-82 Sulit

83-99 Sangat sulit

(Hadi, 2005: 108).

Menentukan Kategori Kesulitan Per

Indikator Pada Faktor Internal

Perhitungan jumlah skor per

indikator pada faktor internal diawali

dengan menghitung skor tertinggi dan skor

terendah. Selanjutnya, dilakukan

perhitungan rentang skor dan dibagi dengan

jumlah kategori yaitu 5. Maka, diketahui

rentang nilai pada masing-masing kategori

adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Kategori Rentang Nilai Per Indikator Pada Faktor Internal Tingkat Kesulitan Indikator Faktor Internal Kategori

a b c d e f g h I

4-6 3-5 4-6 2-3 2-3 3-5 2-3 3-5 3-5 STS

7-9 6-8 7-9 4-5 4-5 6-8 4-5 6-8 6-8 TS

10-12 9-11 10-12 6-7 6-7 9-11 6-7 9-11 9-11 CS

13-15 12-14 13-15 8-9 8-9 12-14 8-9 12-14 12-14 S

16-19 15-17 16-19 10-12 10-12 15-17 10-12 15-17 15-17 SS

Keterangan:

a= Ketelitian dan konsentrasi

b= Keterampilan peserta didik

c= Pengetahuan tentang materi praktikum

d= Kesiapan peserta didik

e= Psikologis peserta didik

f= Emosional dan kebiasaan sikap

g= Kondisi jasmani peserta didik

h= Minat peserta didik terhadap praktikum

i= Motivasi peserta didik (Hadi, 2005:

108).

Menentukan Kategori Kesulitan Per

Indikator Pada Faktor Eksternal Perhitungan jumlah skor per

indikator pada faktor eksternal diawali

dengan menghitung skor tertinggi dan skor

terendah. Selanjutnya, dilakukan

perhitungan rentang skor dan dibagi dengan

jumlah kategori yaitu 5. Maka, diketahui

rentang nilai pada masing-masing kategori

adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Kategori Rentang Nilai Per Indikator Pada Faktor Eksternal Tingkat Kesulitan Indikator Faktor Eksternal Kategori

a b c d e f g h i j k

1-1,8 2-3 1-1,8 2-3 1-1,8 2-3 2-3 1-1,8 3-5 2-3 2-3 STS

2-2,8 4-5 2-2,8 4-5 2-2,8 4-5 4-5 2-2,8 6-8 4-5 4-5 TS

3-3,8 6-7 3-3,8 6-7 3-3,8 6-7 6-7 3-3,8 9-11 6-7 6-7 CS

4-4,8 8-9 4-4,8 8-9 4-4,8 8-9 8-9 4-4,8 12-14 8-9 8-9 S

5-5,8 10-12 5-5,8 10-12 5-5,8 10-12 10-12 5-5,8 15-17 10-12 10-12 SS

Keterangan:

a= Petunjuk praktikum

b= Alat praktikum

c= Alokasi waktu

d= Laporan praktikum

e=Bahan-bahan praktikum

f= Teman bermain peserta didik

g= Metode praktikum

h= Buku/ pedoman praktikum

i= Kemampuan guru

j= Tenaga laboran dan beban mengajar

guru

k= Lingkungan sekolah (Hadi, 2005: 108).

Mencari Persentase Responden Pada

Masing-masing Kategori

Page 7: ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK

7

Jumlah setiap responden yang

masuk dalam kategori sulit, cukup sulit,

kurang sulit dan tidak sulit, selanjutnya

dipersentasekan menggunakan rumus

sebagai berikut:

P=

Keterangan:

P= Proporsi tingkat kesulitan responden

F= Responden pada kategori

N= Jumlah responden (Sudijono, 2015: 43).

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data Hasil Penelian

Kemampuan yang dimiliki oleh

peserta didik di SMAN 1 Kopang dalam

melakukan praktikum pada mata pelajaran

biologi tentang kesulitan yang dialami

peserta didik saat praktikum. Seluruh

peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri

1 Kopang berjumlah 88 orang. Persentase

kesulitan peserta didik kelas XI IPA di

SMA Negeri 1 Kopang adalah 76,1%

dengan kategori sulit.

Persentase Kategori Kesulitan Seluruh

Responden

Data yang telah dianalisis

menggunakan rumus persentase dan dibuat

tabel data responden sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram Persentase Kesulitan

Seluruh Responden

Persentase Kategori Kesulitan Faktor

Internal

Data yang diperoleh memiliki tingkat

kesulitan faktor internal pada praktikum

biologi disusun dalam tabel sebagai berikut:

Gambar 2. Diagram Persentase Kesulitan

Seluruh Responden Faktor Internal

Persentase Kategori Kesulitan Faktor

Eksternal

Data yang diperoleh memiliki

tingkat kesulitan yang berbeda-beda pada

faktor eksternalnya. Sehingga, data yang

telah didapat selanjutnya dianalisis tingkat

persentasenya sesuai dengan rumus

persentase kategori yang telah disusun

dalam tabel sebagai berikut:

Gambar 3. Diagram Persentase Kesulitan

Seluruh Responden Faktor Eksternal

Persentase Kategori Kesulitan Per

Indikator

Berdasarkan hasil analisis data,

diketahui peserta didik mengalami

kesulitan dengan 5 kategori yang berbeda

yaitu kategori sangat tidak sulit, tidak sulit,

cukup sulit, sulit dan sangat sulit dan

disusun kedalam tabel sebagai berikut:

0% 0%

19%

76%

5%

Persentase Kategori Kesulitan

STS

TS

CS

S

SS

0%

0% 15%

81%

4%

Persentase Kesulitan Faktor

Internal STS

TS

CS

S

SS

0%

1%

35%

60%

4%

Persentase Kesulitan Faktor

Eksternal

STS TS CS S SS

Page 8: ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK

8

Gambar 5. Diagram Persentase Kategori Indikator Faktor Internal

Gambar 4.6 Diagram Persentase Kategori Indikator Faktor Eksternal

Perbandingan Persentase Kesulitan

Seluruh Responden

Perbandingan persentase kesulitan

seluruh responden disusun pada tabel

sebagai berikut:

Gambar 7. Diagram Perbandingan

PersentaseTingkat Kesulitan Seluruh

Responden

Perbandingan Persentase Kesulitan

Faktor Internal

Data Perbandingan persentase

kesulitan seluruh responden pada faktor

internal disusun pada tabel sebagai berikut:

Gambar 8. Diagram Perbandingan Persentase

Kesulitan Responden Faktor Internal

0 4.5

0 2.3 1.1 2.3 0 1.1 0 5.7

30.7

1.1 5.7

20.5

10.2 5.7 5.7 6.8

28.4

44.3

13.6

42 46.6

23.9

15.9

31.8 29.5 25

19.3

53.4

43.2

22.7

55.7

25

50 52.3

40.9

1.1

31.8

6.8 9.1 8

53.4

11.4 11.4

a b c d e f g h i

Persentase Kategori Indikator Internal

Persentase Kesulitan STS (%) Persentase Kesulitan TS (%) Persentase Kesulitan CS (%)

Persentase Kesulitan S (%) Persentase Kesulitan SS (%)

1.1 1.1 3.4 0 3.4 3.4 1.1 5.7 1.1 8 5.7 4.5 4.5

20.5

4.5 10.2

21.6

9.1 4.5 15.9

26.1 20.5

28.4 30.7 38.6 37.5

29.5 23.9

52.3

25

46.6 40.9 42

51.1 60.2

21.6

50 40.9 37.5

30.7

44.3 35.2

21.6 23.9 14.8

3.4

15.9 8

15.9 13.6 6.8

20.5

1.1 3.4 8

a b c d e f g h i j k

Persentase Kategori Indikator Eksternal

Persentase Kesulitan STS (%) Persentase Kesulitan TS (%)

Persentase Kesulitan CS (%) Persentase Kesulitan S (%)

Persentase Kesulitan SS (%)

20%

26% 32%

22%

Perbandingan Persentase

XI IPA 1 XI IPA 2

XI IPA 3 XI IPA 4

21%

19% 39%

21%

Perbandingan Persentase Faktor

Internal

XI IPA 1

XI IPA 2

XI IPA 3

XI IPA 4

Page 9: ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK

9

Perbandingan Persentase Kesulitan

Faktor Eksternal

Perbandingan persentase kesulitan

seluruh responden pada faktor eksternal

disusun pada tabel sebagai berikut:

Gambar 9. Diagram Perbandingan Persentase

Kesulitan Responden Faktor Eksternal

Perbandingan Persentase Kesulitan Per

Indikator

Perbandingan persentase kesulitan

seluruh responden pada masing-masing

indikator faktor internal dan faktor

eksternal disusun pada tabel sebagai

berikut:

Gambar 10. Diagram Perbandingan Persentase

Kesulitan Indikator Faktor Internal

Gambar 11. Diagram Perbandingan Persentase

Kesulitan Indikator Faktor Eksternal

PEMBAHASAN

Kesulitan praktikum yang dialami

peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri

1 Kopang pada mata pelajaran biologi

sebagian besar mengalami kesulitan dengan

persentase kategori sulit, yaitu sebesar

76,1%. Persentase tingkat kesulitan peserta

didik paling banyak mengalami masalah

kesulitan saat praktikum adalah pada faktor

internal, yaitu 19% pada indikator

keterampilan peserta didik. sedangkan,

pada faktor eksternal 12% berada ditenaga

laboran/ beban mengajar guru. Faktor

kesulitan yang dihadapi peserta didik

seperti psikologis peserta didik (12%)

sering terganggu seperti jarang

bersosialisasi, motivasi (8%), emosional

dan kebiasaan sikap para peserta didik

(12%) yang buruk atau malas juga

seringkali menjadi penyebab terjadinya

kegagalan selama praktikum, kondisi

jasmani peserta didik (10%) seperti

memiliki cacat, serta minat peserta didik

terhadap praktikum (10%) yang masih

rendah juga dapat ditingkatkan dengan

diskusi kelompok. Konsentrasi dan

ketelitian (9%) yang melemah, Penyebab

peserta didik mengalami kesulitan karena

konsentrasi yang terganggu. Sehingga, guru

wajib memberikan motivasi atau dorongan

yang dapat meningkatkan konsentrasi

peserta didik saat praktikum berlangsung

yaitu seperti kenyamanan, dan kedisiplinan

dalam ruangan serta mengajarkan peserta

didik agar tetap menjaga kebersihan

ruangan, alat dan lain sebagainya.

Faktor lain yang menyebabkan

peserta didik mengalami kesulitan adalah

kemampuan keterampilan (19%). Hal ini

didukung oleh penelitian yang telah

dilakukan Krik & Gallagher, tentang

pelatihan penguasaan tugas keterampilan

yang ditekankan pada penyerderhanaan dari

langkah-langkah atau tugas-tugas

keterampilan yang perlu dikuasi individu,

sehingga mampu memberi kesempatan

pada individu yang bersangkutan untuk

lebih berkonsentrasi dalam menguasai

20%

25% 28%

27%

Perbandingan Persentase Faktor

Eksternal

XI IPA 1

XI IPA 2

XI IPA 3

XI IPA 4

9%

19%

8%

12% 12%

12%

10%

10% 8%

Perbandingan Persentase

Indikator Faktor Internal a bc de fg hi

8% 6%

11%

6%

10%

11% 7%

11%

7%

12%

11%

Perbandingan Persentase

Indikator Faktor Eksternal a b

c d

e f

g h

Page 10: ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK

10

materi (Jamaris, 2014: 62). Tidak

memiliki wawasan yang luas tentang materi

praktikum (8%) serta tidak memiliki buku/

pedoman praktikum (11%) juga merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi

peserta didik mengalami berbagai macam

kesulitan selama praktikum. Arikunto, 1990

(Yusni, 2006: 25), secara khusus, LKS

dapat membantu siswa dalam hal: (a).

Siswa dapat melakukan praktek dengan

mantap karena langkahnya sudah pasti, (b).

Siswa tidak akan kehilangan banyak waktu

yang seandainya tidak ada buku tersebut

harus menerima penejelasan dari guru

berkali-kali, dan (c). Buku petunjuk

disajikan dalam bentuk tertulis, sehingga

dapat diulang untuk dikaji.

Kinerja dan hasil praktikum juga

sering dipengaruhi oleh kesiapan siswa

(12%) dalam melakukan kegiatan

praktikum. Kesiapan dalam proses

praktikum terdiri dari minat peserta didik

selama praktikum (10%), rasa ingin tahu,

kemauan, motivasi peserta didik, alat

praktikum (6%) dan bahan-bahan praktikum

(10%) yang memadai juga sangat mendukung

keberhasilan proses praktikum. Tsai, (1999) kerja kelompok dalam praktikum

sesungguhnya bukan hanya bisa mengatasi

masalah keterbatasan alat dan bahan, namun

juga bisa memfasilitasi siswa untuk belajar,

memotivasi, meningkatkan minat belajar.

Kerja kelompok dalam praktikum

mempunyai beberapa manfaat, maka perlu

dipikirkan komposisi anggota kelompok

sehingga hasil yang dicapai melalui kerja

kelompok bisa maksimal (Widodo dan

Ramdhaningsih, 2006: 159).

Keberhasilan selama praktikum juga

sangat didukung oleh kemampuan guru

(7%), tenaga laboran dan beban mengajar

guru (12%). Analisis yang dilakukan oleh

Hofstein & Lunetta (2004), menunjukkan

bahwa: (a). Kegiatan praktikum mempunyai

potensi istimewa sebagai pengalaman belajar

yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa; (b). Guru memerlukan pengetahuan,

keterampilan dan dukungan sumber daya, (c).

Guru harus bisa membuat siswa melakukan

praktikum yang melibatkan hands-on dan

juga minds-on, (d). Persepsi dan tindakan

siswa selama praktikum sangat dipengaruhi

oleh harapan guru asesmen yang akan

diberikan, (e). Guru perlu mengetahui apa

yang dipikirkan dan dipelajari siswanya

melalui kegiatan praktikum (Widodo dan

Ramdhaningsih, 2006: 150).

Kesulitan lainnya adalah pemanfaatan

alokasi waktu (11%) yang baik, petunjuk

(8%) serta metode (7%) praktikum seringkali

membingungkan peserta didik. Hodson,

1993; Rustaman et al., 2005 Secara garis

besar praktikum sering dikaitkan dengan

beberapa tujuan: (a). Untuk memotivasi siswa

sebab kegiatan praktikum pada umumnya

menarik bagi siswa sehingga mereka lebih

termotivasi untuk belajar sains; (b). Untuk

mengajarkan keterampilan dasar ilmiah; (c).

Untuk meningkatkan pemahaman konsep;

dan (d). Untuk mengembangkan sikap-sikap

ilmiah. Rustaman et al. (2005) menyatakan

bahwa kegiatan praktikum dapat

dikelompokkan dalam tiga bentuk metode

praktikum, yaitu: (a). Bentuk praktikum

latihan, (b). Bentuk praktikum bersifat

investigasi (penyelidikan, dan (c). Bentuk

praktikum bersifat memberi pengalaman

(Widodo dan Ramdhaningsih, 2006: 149).

Kesulitan pembuatan laporan

praktikum (6%) sering kali dipengaruhi oleh

teman bermain peserta didik (11%).

Kesulitan yang sering dialami peserta didik

juga terpengaruh dengan faktor lingkungan

sekolah (11%) yang buruk. Djamarah (2015:

239), faktor-faktor dari lingkungan sekolah

yang dianggap dapat menimbulkan kesulitan

peserta didik antara lain : (a). pribadi guru

yang kurang baik, (b). guru tidak berkualitas,

baik dalam mengambil metode ataupun

penguasaan materi, (c).hubungan guru

dengan anak didik yang kurang harmonis,

(d). guru tidak memiliki kecakapan dalam

usaha mendiagnosis kesulitan peserta didik,

(e).guru menuntut standar pelajaran diatas

kemampuan peserta didik, (f). cara guru

mengajar yang kurang baik, (g). alat/ media

yang kurang memadai, (h). perpustakaan

sekolah yang kurang memadai dan kurang

merangsang penggunaannya oleh peserta

didik, dan lain sebagainya.

Page 11: ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK

11

Jadi, sebagian besar kesulitan yang

dialami peserta didik SMA Negeri 1

Kopang pada tingkatan kategori sulit

disebabkan dari faktor internal. Guru yang

mampu memberi bimbingan yang tepat

kepada peserta didik yang mimiliki

kesulitan diharapkan mampu meringakan

kesulitan yang dialami peserta didik seperti

mengarahkan, memberi motivasi, adanya

penunjang praktikum sebagai literature,

panduan selama praktikum, suasana belajar

yang baik dan kondusif, guru yang

penjelasannya sangat mudah dimengerti.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan yaitu:

a. Kesulitan praktikum biologi yang

dialami oleh para peserta didik SMA

Negeri 1 Kopang kelas XI IPA

memiliki tingkat kesulitan dengan

kategori sulit.

b. Faktor kesulitan terbanyak yaitu

pada faktor internal adalah

keterampilan, kesiapan, psikologis

emosional, kebiasaan sikap, kondisi

jasmani, minat praktikum, ketelitian

konsentrasi, pengetahuan materi

praktikum dan motivasi peserta

didik. Sedangkan, pada faktor

eksternal yaitu tenaga laboran/ beban

mengajar guru, alokasi waktu, teman

bermain, buku pedoman, lingkungan

sekolah, bahan praktikum, petunjuk

praktikum, metode dan kemampuan

guru.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas,

maka penulis dapat menyarankan hal-hal

sebagai berikut:

a. Guru yang membimbing selama

praktikum tetap melakukan

pengarahan tentang cara ataupun

langkah-langkah penggunaan alat

bahan sehingga dapat memberikan

motivasi kepada para peserta didik.

b. Guru memberikan pegangan yang

dapat memudahkan peserta didik

dalam memahami materi praktikum

seperti pedoman praktikum, sehingga

dapat memberikan pengetahuan yang

lebih luas pada peserta didik serta

mampu memberikan kejelasan

langkah-langkah praktikum apabila

ada penjelasan dari guru yang belum

dimengerti.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Dian Puspita. 2016. Analisis

Kesulitan Mahasiswa Dalam

Perkuliahan dan Praktikum Kimia

Dasar di Jurusan Pendidikan

Biologi Fkip Unisba.

Konstruktivisme, 8(1): 61-71.

Ardiansyah, Mulyono. 2017. Analisis

Kesulitan Belajar Pada Materi

Pokok Sistem Ekskresi Manusia di

MAN 4 Medan T.P. 2016/2017.

Skripsi. Medan: Universitas Negeri

Medan. Pada tanggal 31 Maret 2018

pukul 01: 42 WITA.

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2015. Psikologi

Belajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Fakhrurrazie, Fatonny. 2016. Pengaruh

Pembelajaran Metode Praktikum

Pada Materi Laju Reaksi Terhadap

Hasil Belajar Siswa Man

Mempawah. Jurnal (online).

Pontianak: Universitas Tanjungpura

Pontianak.

https://media.neliti.com/media/publi

cations/216604-none.pdf. Pada

tanggal 1 April 2018 pukul 00:51

WITA.

Hadi, Amirul dan Haryono. 2005.

Metodologi Penelitian Pendidikan.

Bandung: CV.Pustaka Setia.

Jamaris, Martini. 2014. Kesulitan Belajar.

Jakarta : Ghalia Indonesia.

Juliadi, Azuar. 2014. Metodologi Penelitian

Bisnis Konsep dan Aplikasi. Medan:

UMSU Press.

Page 12: ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK

12

Khasanah, Aswatun. 2017. Analisis Faktor

Penyebab Kesulitan Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Ilmu Gizi di

SMK Negeri 3 Purworejo. Jurnal

Skripsi. Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta.

Pidha, Maria Angela Sangi. 2017.

Penerapan Metode Praktikum

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Dan Nilai Karakter Peserta Didik

Pada Materi Pokok Gaya Kelas

VIII SMP Negeri Wanukaka.

Skripsi. Yogyakarta: Universitas

Sanat Dharma.

Rolahnoviza, Gestri. Analisi Miskonsepsi

Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di

SMP Negeri 4 Penukal Utara

Kabupaten Penukal Abab Lematang

Ilir Pendopo. Sripsi. Palembang:

UIN Raden Patah. Pada tanggal 15

Maret 2018, pukul 02:03 WITA.

Sarjini. 2015. Inovasi Laporan Praktikum

dengan Media Poster Untuk

Meningkatkan Minat Siswa

Terhadap Pembelajaran IPA. Jurnal

(online). Semarang: Universitas

Muhammadiyah Semarang.

http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/

JPKIMIA/article/view/1713/1759

Pada tanggal 1 April 2018, pukul

01:32 WITA.

Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. 2015. Dasar

Metodologi Penelitian. Kediri:

Literasi Media Publishing.

Soepeno, Bambang. 2002. Statistika

Terapan dalam Penelitian Ilmu-

ilmu Sosial dan Pendidikan.

Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sudijono, Anas. 2015. Pengantar Statistik

Pendidikan. Jakarta:

PT.Rajagrafindo Persada.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian

Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono, 2014. Penelitian Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumintono, Bambang. 2010. Pengajaran

Sains Dengan Praktikum

Laboratorium Perspektif Dari

Guru-Guru Sains Smpn Di Kota

Cimahi. Jurnal (online). Johor

Bahru Malaysia: Universiti

Teknologi Malaysia.

http://journal.fpmipa.upi.edu/index

.php/jpmipa/article/view/291/202.

Syamsu, Fetro Dola. 2017. Pengembangan

Penuntun Praktikum Ipa Berbasis

Inkuiri Terbimbing Untuk Siswa

Smp Siswa Kelas VII Semester

Genap. Jurnal Skripsi. Meulaboh,

Aceh Barat : STKIP Bina Bangsa.

Wahyuni, Sri. 2015. Pengembangan

Petunjuk Praktikumipa Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa SMP. Jurnal. Jember:

Universitas Jember.

Widodo, A. & Ramdhaningsih, V. (2006).

Analisis kegiatan praktikum biologi

dengan menggunakan video. Jurnal

Skripsi. Metalogika. 9(2), 146-

158.148. Bandung. Pada tanggal 1

Oktober 2018 pukul 01: 43 WITA

Yusni, Ahmad. 2006. Kesulitan-kesulitan

yang dialami Oleh Siswa Kelas II

IPA SMA Negeri 1 Terara dalam

Pelakasanaan Praktikum Biologi.

Skripsi. Mataram: UNRAM. Pada

tanggal 7 Maret 2018, pukul 12:45

WITA.

Yuliana, Siska. 2017. Persepsi Siswa

Terhadap Pelaksanaan Praktikum

Fisika di Laboratorium SMA N Se

Kota Banda Aceh. Jurnal (online).

Aceh: Universitas Unsyah.

https://media.neliti.com/media/publi

cations/202622-none.pdf. Pada

tanggal 1 April 2018, pukul 00:39

WITA.

Zetkas, Eryati. 2016. Analisis Kesulitan

Belajar Siswa Materi Bioteknologi

Kelas IX Smp Se-Kota

Padangsidimpuan. Skripsi. Medan:

Universitas Negeri Medan. Pada

tanggal 31 Maret 2018 pukul 01: 43

WITA.