analisis tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani padi …digilib.unila.ac.id/59313/3/skripsi...

79
ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI ANGGOTA DAN NON ANGGOTA KELOMPOK TANI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019 DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU ( Skripsi ) Oleh Ajeng Citra Larasati

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

33 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN

PETANI PADI ANGGOTA DAN NON ANGGOTA KELOMPOK TANI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU

( Skripsi )

Oleh

Ajeng Citra Larasati

Page 2: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

ABSTRAC

ANALYZE OF HOUSEHOLD INCOME AND WELFARE OF PADDY

FARMERS MEMBERS AND NON MAMBERS THE GROUP OF FARMERS

IN PADANG RATU SUB DISTRICT

Oleh

Ajeng Citra Larasati

The purposes of this research were to analyze the level of household income and the

level of walfare of paddy farmers belonging to members and non-members of farmer

groups. The research was conducted in Purworejo Village of Padang Ratu Sub District

by survey method. The number of respondents were 60 peoples with details of 30

peoples from members of farmer groups and 30 peoples from non-members of farmer

groups. They are chosen by using Simple Random Sampling Technique. The data were

analyzed by farm income analysis, household income analysis and welfare analysis

based on Sajogyo’s Criteria (1997) and Badan Pusat Statistik Criteria (2014). The result

showed that there is differences between of paddy farmers income members and non-

members of farmer groups. The average household income of member paddy farmers is

Rp11.813.367,82 a year and non-members of farmer groups is Rp7.336.264,37 a year.

Based on Sajogyo Criteria (1997), 73,33 percent member of farmer groups is in near-

poor category and 53,33 percent non-member of farmer groups is in poor category.

Based on Badan Pusat Statistic Criteria (2014), 76,67 percent member of farmer group

and 56,67 percent of non-member farmer group were in Prosperous Category.

Keywords: farmer group, household income, paddy, walfare level

Page 3: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN

PETANI PADI ANGGOTA DAN NON ANGGOTA KELOMPOK TANI

DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU

Oleh

Ajeng Citra Larasati

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pendapatan rumah tangga dan

tingkat kesejahteraan petani padi anggota kelompok tani dan non anggota kelompok

tani. Penelitian dilaksanakan di Desa Purworejo Kecamatan Padang Ratu dengan

menggunakan metode survei. Responden yang digunakan sebanyak 60 orang terdiri

dari 30 orang anggota kelompok tani dan 30 orang non anggota kelompok tani.

Responden tersebut dipilih dengan menggunakan metode Simple Random Sampling.

Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan usahatani, analisis pendapatan

rumah tangga dan analisis tingkat kesejahteraan dengan menggunakan kriteria Sajogyo

(1997) dan kriteria Badan Pusat Statistik (2014). Hasil penelitian menunjukan bahwa

ada perbedaan pendapatan rata-rata antara usahatani padi anggota kelompok tani dan

non anggota kelompok tani. Rata-rata pendapatan rumah tangga anggota kelompok tani

sebesar Rp11.813.367,82 per tahun dan non anggota kelompok tani sebesar

Rp7.336.264,37 per tahun. Berdasarkan kriteria Sajogyo sebesar 73,33 persen anggota

kelompok tani masuk kedalam kategori nyaris miskin sedangkan non anggota kelompok

tani sebesar 53,33 persen masuk kedalam kategori miskin. Berdasarkan kriteria Badan

Pusat Statistik baik anggota kelompok tani sebesar 76,67 persen dan non anggota

kelompok tani sebesar 56,67 persen masuk kedalam kategori sejahtera.

Kata kunci : kelompok tani, padi, pendapatan rumah tangga, tingkat kesejahteraan.

Page 4: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN

PETANI PADI ANGGOTA DAN NON ANGGOTA KELOMPOK TANI

DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU

Oleh

Ajeng Citra Larasati

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

Judul Skripsi : ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN

KESEJAHTERAANPETANI PADI ANGGOTA

DAN NON ANGGOTA KELOMPOK TANIDI

DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG

RATU

Nama Mahasiswa : Ajeng Citra Larasati

Nomor Pokok Mahasiswa : 1414131006

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Ir. Eka Kasymir, M.Si Ir. Adia Nugraha, M.S. NIP 19630618 198803 1 003 NIP 19620613 198603 1 022

2. Ketua Jurusan Agribisnis

Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si.

NIP 19691003 199403 1 004

Page 6: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Ir. Eka Kasymir, M.Si. ..........................

Sekretaris : Ir. Adia Nugraha, M.S. ..........................

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si. ......................

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.

NIP 19611020 198603 1 002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi :6 September 2019

Page 7: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

RIWAYAT HIDUP

Penulis terlahir sebagai anak pertama dari tiga bersaudara,

putri pasangan Bapak Aan Tri Basuki dan Ibu Suryanti

yang lahir pada tanggal 26 Agustus 1996 di Jakarta.

Penulis menempuh pendidikan Taman kanak-kanak (TK)

Budi Pekerti pada tahun 2001 - 2002, SDN Grogol

Selatan 07 Pagi pada tahun 2002 - 2008, SMP Negri 66

Jakarta pada tahun 2008 - 2011, SMA Negri 29 Jakarta pada tahun 2011 - 2014.

Penulis memasuki jenjang pendidikan perguran tinggi pada tahun 2014 di Jurusan

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur undangan.

Selama masa perkuliahan penulis aktif sebagai anggota Bidang Pengkaderan dan

Pengabdian pada Masyarakat (II) Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi

Pertanian (HIMASEPERTA) tahun 2014-2018. Tahun 2016, penulis

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Purworejo Kecamatan

Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah dan Praktik Umum (PU) selama 40

hari kerja efektif di Mitra Tani Parahyangan Cianjur Jawa Barat pada bulan Juli -

September 2017.

Page 8: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi Asisten Dosen Mata Kuliah

Manajemen Sumberdaya Manusia, Manajemen Strategik, Perencanaan dan

Evaluasi Proyek, dan Pembangunan Pertanian.

Page 9: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

SANWACANA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang Maha

Pengasih lagi Maha penyayang atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul Analisis Tingkat Pendapatan Dan

Kesejahteraan Petani Padi Anggota Dan Non Anggota Kelompok Tani di

Desa Purworejo Kecamatan Padang Ratu. Penulis telah banyak mendapatkan

bantuan, arahan, dan saran-saran dari berbagai pihak yang sangat berharga bagi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, untuk itu dengan kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si., selaku Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas

Pertanian Univeristas Lampung sekaligus Dosen Penguji atas saran serta

masukan kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

3. Ir. Eka Kasymir, M.Si., selaku Pembimbing Pertama sekaligus Pembimbing

Akademik yang telah memberikan masukan, bimbingan, nasihat serta motivasi

kepada penulis baik dalam masa perkuliahan maupun dalam masa penyusunan

skripsi.

Page 10: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

4. Ir. Adia Nugraha M.S., selaku Pembimbing Kedua, yang dengan penuh

kesabaran membimbing, mencurahkan ilmu dan nasihat yang berharga dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Universitas Lampung yang telah membimbing dan

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama masa perkuliahan.

6. Seluruh karyawan Agribisnis Universitas Lampung atas bantuan yang

diberikan.

7. Ayahanda Aan Tri Basuki dan Ibunda Suryanti tercinta, terima kasih atas

pengorbanan, doa, dan dukungan serta selalu mengiringi penulis hingga saat

ini. Kedua adik kebanggan Heni Puspaningrum dan Dinda Kurnia Basuki

yang selalu menjadi semangat untuk penulis.

8. Sahabat terbaik Fabiola Aprilia dan Ekawati Wahyu Kusuma yang selalu

menjadi pendengar, pendukung, dan penyemangat terbaik.

9. Citra Aji Pangestu yang mendampingi dan menjadi seseorang yang dapat

diandalkan oleh penulis baik pada masa perkuliahan hingga penyusunan

skripsi.

10. Ade Putra Kurnia Ilahi dan Abu Haris Husein yang membantu penulis pada

pra survei dan pengambilan data.

11. Keluarga Pangestu lainnya (Faakhira, Cindy, Dayu, Danang, Bagoes, dan

Dete) yang telah memberikan semangat dan dukungannya sampai saat ini.

12. Sahabat sekaligus kakak yang mendampingi penulis selama masa perantauan

(Nadya Damara, Hikmatul Hidayati, dan Vannesha PM).

13. Keluarga besar HIMASEPERTA Universitas Lampung, tempat menempa diri.

Page 11: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

14. Seluruh Mahasiswa Agribisnis Angkatan 2014 yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu terutama Agribisnis Kelas A terima kasih untuk kebersamaannya

selama proses perkuliahan.

15. Terima Kasih untuk Almamater tercinta, Fakultas Pertanian Universitas

Lampung.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan terbaik dari Allah

SWT. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

selanjutnya.

Bandar Lampung, September 2019

Penulis

Ajeng Citra Larasati

Page 12: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI……………………………………………………………. i

DAFTAR TABEL………………………………………………………. ii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………….... viii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8

D. Kegunaan Penelitian ................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 10

1. Tanaman Padi ...................................................................... 10

2. Budidaya Padi ...................................................................... 12

3. Kelompok Tani .................................................................... 15

4. Konsep Usahatani ................................................................ 16

5. Pendapatan ........................................................................... 19

6. Tingkat Kesejahteraan ......................................................... 24

B. Penelitian Terdahulu ................................................................... 27

C. Kerangka Pemikiran ................................................................... 31

D. Hipotesis ………………………………………………………. 33

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ....................................................................... 34

B. Konsep Dasar dan Definisi Operasianal ..................................... 34

C. Lokasi Penelitian, Responden, dan Waktu Penelitian ................. 38

D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ................................. 40

E. Metode Analisis Data .................................................................. 41

1. Analisis Pendapatan ............................................................. 41

2. Analisis Pendapatan Rumah Tangga .................................... 44

3. Analisis Uji Beda Rata – Rata .............................................. 45

4. Analisis Tingkat Kesejahteraan ............................................ 48

Page 13: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

ii

a) Sajogyo ........................................................................... 48

b) Badan Pusat Statistik ..................................................... 50

IV. GAMBARAN UMUM

A. Letak Geografis dan Luas Wilayah.……………………………. 52

B. Keadaan Penduduk…………………………………… ……...... 53

1. Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin… ……...... 53

2. Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama dan

Pendidikan………………………………………….……… 54

C. Keadaan Sarana dan Prasarana ………………………………… 54

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden.………………………………………. 56

1. Umur dan Jenis Kelamin.………………………………….. 56

2. Tingkat pendidikan.……………………………………….. 59

3. Lama Berusahatani.……………………………………….. 60

4. Luas Lahan dan Status Kepemilikan Lahan.……………… 62

5. Status Keanggotaan.………………………………………. 63

B. Analisis Usahatani……………...……………………………… 65

1. Pola Tanam ……………………………………………….. 65

2. Penggunaan Benih ………………………………………... 67

3. Penggunaan Pupuk ……………………………………….. 68

4. Penggunaan Pestisida …………………………………….. 72

5. Penggunaan Tenaga Kerja ………………………………... 76

6. Penggunaan peralatan …………………………………….. 79

C. Analisis Pendapatan Usahatani ………………………………... 80

1. Produksi Usahatani Padi ………………………………….. 80

2. Pendapatan Usahatani …………………………………….. 83

3. Analisis B/C dan R/C ……………………………………... 87

D. Analisis Pendapatan Rumah Tangga ………………………...... 92

1. Pendapatan On Farm ……………………………………… 92

2. Pendapatan Off Farm ……………………………………... 94

3. Pendapatan Rumah Tangga ……………………………….. 95

E. Analisis Uji Beda Pendapatan Rata Rata ……………………… 96

F. Analisis Kesejahteraan ………………………………………... 98

1. Kriteria Sajogyo ………………………………………..… 98

2. Kriteria Badan Pusat Statistik ……………………………. 102

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………………………………………. 106

B. Saran …………………………………………………………... 107

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Distribusi persentase PDRB menurut lapangan usaha

tahun 2016 dan 2017……………………………………………….. 2

2. Produksi padi Provinsi Lampung berdasarkan wilayah

tahun 2013 – 2015..………………………………………………… 3

3. Kajian penelitian terdahulu............................................................... 28

4. Sebaran sampel kelompok tani di Desa Purworejo Kecamatan

Padang Ratu..……………………………………………………….. 39

5. Jumlah penduduk Desa Purworejo berdasarkan jenis kelamin…….. 53 6. Jumlah penduduk menurut agama Kecamatan Padang Ratu............. 54

7. Sarana dan Prasarana Desa Purworejo……………………………... 55

8. Sebaran responden petani anggota kelompok tani berdasarkan umur dan jenis kelamin…………………………………………….. 56

9. Sebaran responden petani non anggota kelompok tani berdasarkan

umur dan jenis kelamin…………………………………………….. 57

10. Sebaran petani anggota kelompok tani berdasarkan tingkat

pendidikan………………………………………………………….. 59

11. Sebaran petani non anggota kelompok tani berdasarkan

tingkat pendidikan…………………………………………………. 59

12. Lama berusaha tani petani anggota kelompok tani………………… 60

13. Lama berusaha tani petani non anggota kelompok tani……………. 61

Page 15: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

iv

14. Luas lahan responden petani padi anggota kelompok tani…………. 62

15. Luas lahan responden petani padi non anggota kelompok tani…….. 62

16. Penggunaan pupuk responden anggota kelompok tani per usahatani dan per hektar musim tanam pertama………………………………. 69

17. Penggunaan pupuk responden anggota kelompok tani per usahatani

dan per hektar musim tanam kedua...………………………………. 69

18. Penggunaan pupuk responden non anggota kelompok tani per

usahatani dan per hektar musim tanam pertama……………………. 70

19. Penggunaan pupuk responden non anggota kelompok tani per

usahatani dan per hektar musim tanam kedua...……………….…. 71

20. Penggunaan pestisida petani padi responden anggota kelompok tani musim tanam pertama……………………………………………… 73

21. Penggunaan pestisida petani padi responden anggota kelompok tani

musim tanam kedua………………………………………………… 73

22. Penggunaan pestisida petani padi responden non anggota kelompok tani musim tanam pertama…………………………………………. 74

23. Penggunaan pestisida petani padi responden non anggota kelompok

tani musim tanam kedua………….………………………………… 74

24. Penggunaan tenaga kerja rata-rata petani padi responden anggota

kelompok tani............………………………………………………. 76

25. Penggunaan tenaga kerja rata-rata petani padi responden non

anggota kelompok tani……………………………………………… 78

26. Umur ekonomis dan biaya penyusutan per tahun responden

anggota kelompok tani…………………………………….......……. 79

27. Umur ekonomis dan biaya penyusutan per tahun responden non

anggota kelompok tani……...………………………………………. 80

28. Produksi rata-rata responden anggota kelompok tani………………. 82

29. Produksi rata-rata responden non anggota kelompok tani…………. 84

30. Penerimaan rata-rata responden anggota kelompok tani dan non

anggota kelompok tani per hektar………………………………..… 85

Page 16: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

v

31. Biaya rata-rata usahatani padi anggota dan non anggota kelompok

tani desa purworejo per hektar……………………………………... 86

32. Analisis R/C rasio dan B/C rasio pada responden anggota kelompok

tani padi desa purworejo per hektar………………………………... 89

33. Analisis R/C rasio dan B/C rasio pada responden non anggota

kelompok tani padi desa purworejo per hektar……………………... 91

34. Rata-rata pendapatan on farm anggota kelompok tani dan non

anggota kelompok tani……………………………………………… 92

35. Rata-rata pendapatan non farm responden anggota kelompok tani

dan non anggota kelompok tani……………..……………………… 94

36. Rata-rata pendapatan rumah tangga responden anggota kelompok

tani dan non anggota kelompok tani…..……………………………. 95

37. Hasil regresi uji beda rata rata pendapatan usahatani padi

per hektar…………………………………………………………… 97

38. Pengeluaran pangan dan non pangan responden anggota

kelompok tani………………………………….…………………… 99

39. Pengeluaran pangan dan non pangan responden non anggota

kelompok tani………………………………….…………………… 100

40. Persentase tingkat kesejahteraan menggunakan kriteria Badan Pusat

Statistik petani padi anggota dan non anggota kelompok tani…….. 105

41. Identitas responden anggota kelompok tani……………………….. 111

42. Identitas responden non anggota kelompok tani..………………….. 113

43. Luas dan status kepemilikan lahan responden anggota kelompok

tani……………………………………………………………….…. 115

44. Luas dan status kepemilikan lahan responden non anggota

kelompok tani……………...…………………………………….…. 116

45. Biaya penyusutan responden anggota kelompok tani……………… 117

46. Biaya penyusutan responden non anggota kelompok tani.………… 119

47. Biaya penggunaan benih responden anggota kelompok tani………. 121

48. Biaya penggunaan benih responden non anggota kelompok tani….. 122

Page 17: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

vi

49. Biaya penggunaan pupuk responden anggota kelompok tani……… 123

50. Biaya penggunaan pupuk responden non anggota kelompok tani…. 125

51. Biaya penggunaan pestisida responden anggota kelompok tani…… 127

52. Biaya penggunaan pestisida responden non anggota kelompok

tani…………………………………………………………………. 129

53. Biaya tenaga kerja responden anggota kelompok tani musim

tanam I……………………………………………………………… 131

54. Biaya tenaga kerja responden anggota kelompok tani musim

tanam II…………………………………………………………...… 135

55. Biaya tenaga kerja responden non anggota kelompok tani musim

tanam I……………………………………………………………… 139

56. Biaya tenaga kerja responden non anggota kelompok tani musim

tanam II…………………………………………………………...… 143

57. Produksi padi responden anggota kelompok tani………………….. 147

58. Produksi padi responden non anggota kelompok tani………….….. 148

59. Pendapatan rumah tangga responden anggota kelompok tani……… 149

60. Pendapatan rumah tangga responden non anggota kelompok tani… 153

61. R/C dan B/C rasio responden anggota kelompok tani musim

tanam I……………………………………………………………… 157

62. R/C dan B/C rasio responden anggota kelompok tani musim

tanam II……………………………………………………..……… 158

63. R/C dan B/C rasio responden non anggota kelompok tani musim

tanam I……………………………………………………………… 159

64. R/C dan B/C rasio responden non anggota kelompok tani musim

tanam II..…………………………………………………………… 160

65. Pendapatan rata-rata responden anggota kelompok tani…………… 161

66. Pendapatan rata-rata responden non anggota kelompok tani….…… 162

67. Uji beda rata-rata pendapatan responden anggota kelompok tani dan

non anggota kelompok tani per 1 Ha…………………………….… 163

Page 18: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

vii

68. Konsumsi pangan responden anggota kelompok tani……………… 164

69. Konsumsi non pangan responden anggota kelompok tani…….…… 169

70. Konsumsi pangan responden non anggota kelompok tani….……… 172

71. Konsumsi non pangan responden anggota kelompok tani……….… 177

72. Kesejahteraan Kriteria Sajogyo responden anggota kelompok tani.. 180

73. Kesejahteraan Kriteria Sajogyo responden non anggota kelompok

tani………………………………………………………………….. 181

74. Kesejahteraan berdasarkan Kriteria Badan Pusat Statistik responden

anggota kelompok tani……………………………………………... 182

75. Kesejahteraan berdasarkan Kriteria Badan Pusat Statistik responden

Non anggota kelompok tani………………………………………... 185

Page 19: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram alir analisis pendapatan rumah tangga dan tingkat

kesejahteraan petani padi anggota dan non anggota kelompok tani

di Desa Purworejo Kecamatan Padang Ratu….......................…….. 32

2. Pola tanam padi petani padi Desa Purworejo anggota kelompok

tani……………………………………………………..……………. 66

3. Pola tanam padi petani padi Desa Purworejo non anggota kelompok

tani……………………………………………………..……………. 66

Page 20: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sampai saat ini memprioritaskan pembangunan di bidang ekonomi

dengan metitikberatkan pada sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan salah

satu sektor yang berperan penting dalam pembangunan Indonesia. Peran penting

sektor pertanian yaitu sebagai penyumbang PDB, penyedia lapangan pekerjaan,

penyedia bahan baku untuk industri, meningkatkan pendapatan petani, mendorong

pemerataan kesempatan berusaha, dan penyedia bahan pangan.

Sektor Pertanian juga menjadi salah satu prioritas pembangun terutama

pembagunan perekonomian di Provinsi Lampung. Sektor pertanian merupakan

sektor terbesar penyumbang PDRB di Provinsi Lampung, data tersebut dapat

dilihat dalam Tabel 1. Tabel 1 menunjukan bahwa Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan merupakan sektor penyumbang PDB terbesar di Provinsi Lampung

baik pada tahun 2016 maupun tahun 2017 disusul dengan industri pengolahan dan

perdagangan besar. Persentase PDB Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

memiliki persentase sebesar 31,68 persen pada tahun 2016 dan menurun 1,28

persen pada tahun 2017 dengan persentase 30,4 persen.

Page 21: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

2

Tabel 1. Distribusi persentase PDRB menurut lapangan usaha tahun 2016

dan 2017

Lapangan Usaha Tahun

2016 2017

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 31,68 30,4

B. Pertambangan dan Penggalian 5,47 5,62

C. Industri Pengolahan 18,64 18,91

D. Pengadaan Listrik, Gas 0,11 0,16

E. Pengadaan Air 0,1 0,11

F. Konstruksi 8,78 9,28

G. Perdagangan Besar dan Reparasi Kendaraan 11,18 11,42

H. Transportasi dan Pergudangan 5,24 5,25

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,54 1,54

J. Informasi dan Komunikasi 3,74 3,9

K. Jasa Keuangan 2,21 2,19

L. Real Estate 2,93 2,98

M,N. Jasa Perusahaan 0,16 0,16

O. Administrasi Pemerintahan dan Lainnya 3,53 3,49

P. Jasa Pendidikan 2,86 2,78

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,97 0,94

R,S,T,U. Jasa lainnya 0,87 0,9

PDRB 100 100

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2017

Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor diantaranya sub sektor

tanaman pangan, hortikultura, perternakan, perkebunan, perikananan,

kehutanan dan jasa pertanian. Salah satu sub sektor pertanian adalah sub

sektor tanaman pangan.

Padi merupakan salah satu komoditas dari sub sektor tanaman pangan. Padi

juga merupakan komoditas utama tanaman pangan karena sebagian besar

masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokoknya, hal

tersebut menandakan bahwa perlu adanya produksi padi yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Lampung merupakan salah satu

Page 22: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

3

Provinsi di Sumatera yang menjadi sentra produksi padi. Berikut ini data

produksi padi di Provinsi Lampung berdasarkan wilayah tahun 2013 - 2015.

Tabel 2 Produksi padi Provinsi Lampung berdasarkan wilayah tahun

2013 - 2015

Wilayah Produksi Padi (Ton)

2013 2014 2015

Lampung Barat 177.810 121.668 112.063

Tanggamus 226.628 222.360 284.643

Lampung Selatan 441.113 434.969 488.079

Lampung Timur 509.949 494.722 564.315

Lampung Tengah 673.564 765.007 782.604

Lampung Utara 150.339 153.627 168.942

Way Kanan 151.674 158.051 149.178

Tulang Bawang 186.781 228.049 242.728

Pesawaran 153.472 146.428 170.073

Pringsewu 120.275 134.274 137.193

Mesuji 129.791 132.000 186.216

Tulang Bawang Barat 73.473 79.606 88.443

Pesisir Barat 72.506 72.213 77.605

Bandar Lampung 9.220 8.966 9.997

Metro 27.027 18.251 34.410

Provinsi Lampung 3.042.419 3.170.191 3.496.489

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2016

Tabel 2 menunjukan bahwa produksi padi di Provinsi Lampung pada tahun

2013 -2015 cenderung mengalami peningkatan. Tahun 2013 ke tahun 2014

produksi padi meningkat sebesar 127.772 ton dan pada tahun 2014 ke tahun

2015 meninggkat sebesar 326.298 ton, selain itu Lampung Tengah

merupakan wilayah dengan produksi padi terbanyak jika dibandingkan

dengan wilayah lain di Provinsi Lampung.

Page 23: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

4

Menurut Arifin (2005), masyarakat miskin sebagian besar berada di daerah

pedesaan dan umumnya terlibat dengan sektor pertanian dan sebagian besar

dari kelompok petani miskin adalah kelompok petani pangan. Peningkatan

produksi ini seharusnya memberi dampak positif bagi petani salah satunya

adalah peningkatan pendapatan yang akan mengurangi tingkat kemiskinan

petani dan meningkatan kesejahteraan rumah tangga petani.

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kemiskinan petani adalah harga

jual petani yang cukup rendah dan berfluktuasi, faktor tersebut yang

menyebabkan harga jual produsen padi masih rendah dapat dikarenakan

masih banyak petani yang mengandalkan tengkulak untuk menjual hasil

usahataninya. Faktor lain yang menyebabkan kemiskinan meningkat yaitu

petani masih sulit dalam mendapatkan faktor produksi dan masih

terbatasnya modal petani. Permasalahan tersebut menjadikan pemerintah

memberikan kebijakan-kebijakan, bantuan, ataupun fasilitas penunjang

untuk petani dalam menjalakan usahataninya. Kebijakan untuk mengurangi

tingkat kemiskinan terutama pada bidang pertanian diantaranya dengan

memberikan bantuan-bantuan seperti fasilitas penunjang usahatani dan

subsidi sarana produksi seperti pupuk. Penyaluran bantuan ini disalurkan

kepada petani melewati kelompok tani.

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82 kelompok tani merupakan

kumpulan petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan

kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan sumberdaya; kesamaan komoditas;

dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

Page 24: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

5

Kelompok tani memiliki fungsi (1) sebagai tempat memupuk kerja sama

antar petani yang diharapkan agar petani mampu menghadapi ancaman dan

tantangan, (2) sebagai unit produksi dimana usahatani yang dilaksanakan

oleh masing-masing anggota secara keseluruhan harus dipandang sebagai

satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala

ekonomis usaha, (3) serta kelas belajar yaitu sebagai wadah belajar

mengajar bagi anggota guna meningkatkan pengetahuan sehingga mampu

meningkatkan produktivitas. Kelompok tani dapat dibentuk oleh petani dan

dapat dijadikan wadah pagi petani untuk saling belajar dan sebagai unit

produksi. Peraturan kementrian pertanian saat ini bantuan bantuan pertanian

akan disalurkan kepada petani melalui kelompok tani untuk mengurangi

kebocoran saluran bantuan pertanian serta menyediakan fasilitas petani

dalam mendapatkan sarana produksi maupun penjualan hasil panen.

Kecamatan Padang Ratu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Lampung Tengah. Padang ratu memiliki letak geografi yang strategis untuk

usahatani terutama padi. Padang ratu memilki luas tanam produksi padi

seluas 5.213 hektar dengan produktifitas 5,28 ton perhektar yang

menandakan bahwa produktifitas padi di Padang Ratu termasuk tinggi.

Desa Purworejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Padang Ratu.

Desa ini merupakan desa pemekaran pada tahun 2014 dari Desa Purwosari

Kecamatan Padang Ratu. Desa ini memiliki letak topografi yang cukup

mendukung usahatani padi. Desa Purworejo mayoritas penduduknya

berkerja sebagai petani dan memiliki 6 kelompok tani yang berdiri sejak 10

tahun lalu yang masih berjalan aktif sampai saat ini.

Page 25: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

6

Kelompok tani terutama kelompok tani di Desa Purworejo diharapkan dapat

membantu pemerintah dalam menyalurkan bantuan-bantuan yang akan

mendukung usahatani petani sehingga dapat mempermudah upaya alih

teknologi, meningkatkan pendapatan anggota kelompok dan menciptakan

kesejahteraan ekonomi. Kenyataannya masih banyak petani di Desa

Purworejo yang tidak mengikuti kelompok tani, hal tersebut menjadikan

petani padi yang tidak mengikuti kelompok tani tidak dapat menerima

bantuan seperti subsidi pupuk. Keterbatasan informasi seperti seperti

informasi harga jual maupun teknologi yang digunakan dan tingginya harga

input mampu membuat pendapatan dan tingkat kesejahteraan petani rendah.

B. Rumusan Masalah

Sub sektor tanaman pangan merupakan salah satu sub sektor yang dijadikan

prioritas pembangunan oleh pemerintah. Pemerintah saat ini memfokuskan

kebijakan di sektor pangan dan dapat dilihat hasil dari kebijakan tersebut

bahwa produksi padi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.Lampung

merupakan salah satu provinsi terbesar yang memproduksi padi di Pulau

Sumatra. Kabupaten Lampung Tengah merupakan Kabupaten dengan luas

panen padi terluas dan memiliki produksi padi terbanyak di Provinsi

Lampung.Data Badan Pusat Statistik (2016) menunjukan bahwa adanya

peningkatan produksi dari tahun ke tahun di Kabupaten Lampung Tengah.

Page 26: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

7

Peningkatan produksi tersebut seharusnya dapat meningkatan pendapatan

petani yang akan berdampak pada penurunan petani miskin atau

meningkatnya kesejahteraan petani. Kenyataannya peningkatan produksi

belum dapat membuat petani miskin berkurang dan masih banyak petani

yang belum merasa sejahtera. Salah satu faktor kemiskinan petani adalah

harga jual yang masih terlalu rendah dikarenakan petani menjual hasil

panennya melalui tengkulak, hal tersebut berdampak pada rendahnya harga

yang akan diterima oleh petani. Faktor lain diantaranya masih terbatasnya

modal petani dan harga input yang tinggi juga merupakan salah satu faktor

peningkatan kemiskinan, dengan input yang tinggi dan harga jual yang

rendah menyebabkan petani tidak memiliki pendapatan yang mencukupi

kebutuhannya.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menangani masalah

tersebut mulai dari pengendalian harga, hingga membetuk lembaga, dan

subsidi input yang mampu mendukung petani salah satunya bantuan subsidi

pupuk yang disalurkan oleh kelompok tani. Pemerintah berharap dengan

adanya bantuan bantuan tersebut petani mampu mengingkatkan pendapatan

dan kesejahteraannya. Kelompok tani selain berperan dalam menyalurkan

bantuan pemerintah langsung kepada petani juga sebagai penyedia modal

dan sarana belajar bagi petani.

Desa Purworejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Padang Ratu.

Desa Purworejo merupakan salah satu desa yang memiliki 6 kelompok tani

aktif. Kelompok tani di Desa Purworejo sudah berdiri sejak lama hingga

Page 27: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

8

kini kelompok tani berkembang cukup besar, selain berfungsi sebagai

lembaga penyalur bantuan pemerintah kelompok tani ini berperan sebagai

penyedia modal dan tempat belajar bagi para anggotanya.

Petani di Desa Purworejo seharusnya mampu memanfaatkan lembaga

tersebut untuk menunjang usahataninya, namun masih banyak petani yang

tidak ingin mengikuti lembaga tersebut. Berdasarkan uraian tersebut (1)

Apakah kelompok tani mampu meningkatkan pendapatan dan tingkat

kesejahteraan petani padi di Desa Purworejo ? (2) Apakah dengan mengikuti

kelompok tani petani padi di Desa Purworejo mendapatkan manfaat atau

sebaliknya membebani petani dengan syarat - syarat yang ada dalam

kelompok tani tersebut ?

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Menganalisis pendapatan petani padi anggota kelompok tani di Desa

Purworejo Kecamatan Padang Ratu.

2. Menganalisis pendapatan petani padi non anggota kelompok tani di

Desa Purworejo Kecamatan Padang Ratu.

3. Menganalisis tingkat kesejahteraan petani padi anggota kelompok tani

dan non anggota kelompok tani di Desa Purworejo kecamatan Padang

Ratu.

Page 28: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

9

D. Kegunaan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Petani, sebagai bahan informasi mengenai manfaat mengikuti kelompok

tani dan sebagai pertimbangan untuk meningkatkan usahataninya.

2. Kelompok tani, bahan masukan dari masyarakat dalam menjalankan

fungsi dan perannya.

3. Peneliti lain, menjadi salah satu bahan referensi untuk penelitian bidang

sejenis.

Page 29: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Tanaman Padi

Tanaman padi merupakan tanaman yang istimewa karena mempunyai

kemampuan beradaptasi hampir di semua lingkungan baik daratan rendah

sapai daratan tinggi, dari daerah tropis hingga sub tropis, dan dari daerah

yang kering hingga daerah yang subur. Spesies padi banyak ditemukan di

alam ini namun hanya beberapa spesies yang memiliki nilai ekonomis.

Spesies yang dibudidayakan oleh petani umunya adala spesies Orzyza savita

L. Berikut Ini adalah klasikfikasi padi :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermathopyta

Class : Monokotiledon

Ordo : Glumeflorae

Famili : Graminaeae

Genus : Oryza

Spesies : Oryza sativa L (Utama. 2015).

Page 30: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

11

Menurut Utama. (2015) ada umumnya padi memiliki morfologi sebagai

berikut :

a) Batang

Tanaman padi memiliki batang cylindris, agak pipih atau bersegi,

berlubang atau masif, dan berbentuk herba. Batang pelepah tidak

berambut. Tinggi tanaman padi sekitar 100 cm lebih rendah jika

dibandingkan dengan tinggi tanaman padi liar sekitar 200 cm.

Batang padi berwarna hijau pada umumnya namun ketika sudah

masuk ke fase generatif warna batang berubah menjadi

kekuningan.

b) Daun

Tanaman padi memiliki daun tunggal, dua baris, dan terkadang

seolah berbaris banyak. Helaian daun kasar dan pada ujung daun

berbentuk runcing. Panjang Helaian daun sangat bervariasi namun

umunya 100-150 cm.

c) Akar

Akar padi biasanya memiliki akar serabut yaitu akar yang tumbuh

dari akar tunggang setelah tanaman berumur 5-6 hari. Fungsi akar

tanaman padi sama halnya dengan tanaman lainnya yaitu sebagai

menyerap air dan zat-zat makanan dari dalam tanah.

d) Malai

Bunga padi secara keseluruhan disebut dengan malai yang

merupakan bunga majemuk. Umunya varietas padi hanya

menghasilkan satu malai untuk satu anakan namun ada beberapa

Page 31: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

12

varietas lokal yang mampu meghasilkan malai lebih dari satu

namun pertumbuhannya tidak sempurna. Bakal buah terdapat

pada malai bakal buah ini yang nantinya akan menjadi padi.

2. Budidaya Padi

Menurut Badan Ketahanan Pangan (2009) padi dapat tumbuh pada

lahan basah atau yang biasa disebut sawah irigasi faktor curah hujan

bukan merupakan faktor pembatas tanaman padi tetapi pada lahan

kering tanaman padi membutuhkan curahhujan yang optimum > 1.600

mm/tahun. Padi gogo memerlukan bulan basah yang berurutan

minimal 4 bulan. Bulan basah adalah bulan yang mempunyai curah

hujan > 200 mm dan tersebar secara normal atau setiap minggu ada

turun hujan sehingga tidak menyebabkan tanaman stress karena

kekeringan. Suhu yang optimum untuk pertumbuhan tanaman padi

berkisar antara 24o-29o C.

Berikut ini adalah tahapan budidaya padi dengan pengelolaan tanaman

terpadu (PTT) menurut Ketahanan Pangan (2009) :

a) Persemaian

Awalnya benih dipilih dengan cara merendamkan benih ke dalam

air dan ambil benih padi yang tenggelam. Benih beras yang

tenggelam dibilas dengan air bersih dan kemudian direndam dalam

air selama 24 jam. Selanjutnya diperam dalam karung selama

48jam dan dijaga kelembabannya dengan cara membasahi karung

Page 32: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

13

dengan air. Benih hibrida langsung direndam dalam air dan

selanjutnya diperam. Luas persemaian sebaiknya 400 m persegi

per hektar atau 4 persen dari luas tanam. Lebar bedengan

pembibitan 1,0-1,2 m dan diberi campuran pupuk kandang, serbuk

kayu dan abu sebanyak 2 kg per meter persegi. Penambahan ini

memudahkan pencabutan bibit padi sehingga kerusakan akar bisa

dikurangi.

b) Persiapan Lahan

Persiapan lahan dapat dilakukan dengan mengolah tanah terlebih

dahulu. Pengolahan lahan dapat dilakukan secara sempurna yang

biasanya dibajak 1-2 kali atau tanpa pengolahan tanah sesuai

kondisi di lokasi. Dua minggu sebelum pengolahan lahan

sebaiknya dilakukan pemberian bahan organik secara merata di atas

hamparan tanah. Bahan organik tersebut dapat berupa kompos

jerami ataupun pupuk kandang.

c) Penanaman

Penananaman dilakukan saat tanah berada dalam kondisi jenuh air

dengan menanam bibit mudah yang kurang dari 21 hari setelah

disebar. Penanaman disarankan dengan sistem jajar legowo 2 :1

atau 4 : 1 dengan jarak tanam 40x(20x10) cm atau 50x(25x12,5)

cm. Cara tanam jajar legowo ini memiliki keuntungan rumpun

tanaman yang berada di daerah pinggir lebih banyak, terdapat

ruang untuk pengaturan air dan pengendalian hama penyakit, dan

dapat membantu penggunaan pupuk.

Page 33: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

14

d) Pemupukan

Pemupukan disarankan memberikan pupuk yang berimbang yaitu

pemberian berbagai unsur hara yang terkandung dalam pupuk yang

dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman padi membutuhkan hara N

sekitar 17,5 kg, P sebanyak 3 kg dan K sebanyak 17 kg untuk

setiap ton gabah yang dihasilkan. Agar efektif dan efisien,

penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan

ketersediaan hara dalam tanah. Kebutuhan N tanaman dapat

diketahui dengan cara mengukur tingkat kehijauan warna daun dan

pemupukan P dan K disesuaikan dengan hasil analisis status hara

tanah dan kebutuhan tanaman.

e) Pengendalian

Pengendalian ini terdiri dari gulma, hama dan penyakit.

Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan cara pengolahan tanah

yang sempurna, menggunakan benih padi bersertifikat, pengaturan

air di petakan sawah dan jika memang infestasi gulma sudah tinggi

dapat menggunakan herbisida. Pengendalian hama dan penyakit

dapat dilakukan dengan cara menggunakan musuh alami atau

menggunakan pestisida jika sudah tinggi serangan hama dan

penyakit.

f) Panen dan Pasca Panen

Panen dilakukan saat gabah telah menguning tetapi malai masih

segar. Cara pemanenan dengan memotong padi sekitar 30–40 cm

Page 34: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

15

di atas permukaan tanah. Menurut Balai Besar Penelitian Padi

klasifikasi umur tanaman padi sebagai berikut :

Dalam : 151 Hari setetelah sebar.

Sedang : 125 – 150 Hari setetelah sebar.

Genjah : 105 – 124 Hari setetelah sebar.

Sangat Genjah : 90 – 104 Hari setetelah sebar.

Ultra Genjah : < 90 Hari setetelah sebar.

3. Kelompok Tani

Menurut Trimo (2005) dalam Mayasari (2016) Kelompok tani adalah

petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan kesamaan

kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, dan sumberdaya) keakraban dan

keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua.

Kelompok tani merupakan salah satu program pemerintah untuk

mengaplikasikan pertanian secara berkelanjutan. Kelompok tani secara

tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah satu usaha untuk

meningkatkan produktivitas usahatani melalui pengelolaan usahatani

secara bersamaan. Kelompok tani juga digunakan sebagai media

belajar organisasi dan kerjasama antar petani (Mayasari, 2016).

Kelompok tani dibentuk berdasarkan surat keputusan dan dimaksudkan

sebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan

kelembagaan terkait dalam proses alih teknologi (Wahyuni, 2003).

Page 35: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

16

Menurut Peraturan Kementrian Pertanian Republik Indonesia fungsi

kelompok tani sebagai berikut :

a) Kelas Belajar: Kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar

bagi anggota guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

sikap agar tumbuh dan berkembang menjadi usahatani yang

mandiri sehingga dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan

serta kehidupan yang lebih baik.

b) Wahana Kerjasama: Kelompok tani merupakan tempat untuk

memperkuat kerjasama baik di antara sesama petani dalam

kelompok tani dan antar kelompok tani maupun dengan pihak lain.

Melalui kerjasama ini diharapkan usahatani lebih efisien dan lebih

mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, gangguan

serta lebih menguntungkan.

c) Unit Produksi: Usahatani yang dilaksanakan oleh masing-masing

anggota kelompok tani secara keseluruhan harus dipandang sebagai

satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai

skala ekonomis usaha, dengan menjaga kuantitas, kualitas maupun

kontinuitas.

4. Konsep Usahatani

Menurut Prawirokusumo (1990) dalam Suratiyah (2015) ilmu usahatani

adalah ilmu terapan yang membahas ataupun mempelajari bagaimana

membuat atau menggunakan sumber daya secara efisien pada suatu

usaha pertanian. Selain itu dapat diartikan sebagai ilmu yang

Page 36: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

17

mempelajari bagaimana membuat dan melaksanakan keputusan pada

usaha pertanian untuk mencapai tujuan yang telah disepakati oleh

petani.

Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang

mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk

memenuhi tujuan yaitu memperoleh keuntungan yang tinggi pada

waktu tertentu. Pengalokasian sumberdaya dikatakan efektif bila petani

atau produsen dapat mengalokasikan sumber daya mereka dengan

sebaik baiknya. Pengalokasian sumberdaya dikatakan efisien bila

pengalokasian tersebut dapat menghasilkan keluaran (output) lebih

besar daripada pemasukan (input) (Seokartawi.2002).

Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang

mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan

dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang

sebaik-baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani merupakan

ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan,

mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor

produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut

memberikan pendapatan semaksimal mungkin (Suratiyah, 2015).

Usaha memperoleh bahan-bahan makanan dari alam dapat dikatakan

usaha pertanian, dikatakan usahatani ketika ada proses budidaya yang di

dalamnya mencakup menanaman, pemeliharaan, dan

pengembangbiakan untuk memenuhi kebutuhan (Tohir 1991).

Page 37: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

18

Menurut menurut Kadarsan (1993) dalam Shinta (2011), Usahatani

adalah suatu tempat dimana seseorang atau sekumpulan orang berusaha

mengelola unsur-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan

ketrampilan dengan tujuan berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di

lapangan pertanian.

Menurut Tohir (1991) bentuk bentuk usahatani sebagai berikut :

a) Usahatani swasembada sejati atau murni

Usahatani swasembada sejati atau murni merupakan suatu

usahatani yang secara murni sungguh diusahakan untuk

memperoleh produk yang diperlukan untuk menutupi keperluan

primer dari keluarga petani. Usahatani ini berarti seseorang

berusahatani hanya untuk memenuhi kebutuhannya saja. Biasanya

jenis tanaman usahatani ini adalah umbi umbian dan padi padian

yang dapat langsung dapat digunakan sebagai bahan makanan.

b) Usahatani tata niaga

Usahatani tata niaga merupakan usahatani yang telah melakukan

pengelolaan atas dasar teknologi dan ekonomi yang ditunjukan

untuk memenuhi kebutuhan pasar. Usahatani ini berarti hasil dari

usahatani tersebut dijual atau diniagakan, dan sebagiannya

dipergunakan juga secara langsung oleh keluarga petani.

Page 38: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

19

5. Pendapatan

Pendapatan merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan laba

ataupun rugi dari suatu usaha. Pendapatan dapat diperoleh dengan

melakukan perbandingan antara pendapatan dengan biaya yang

dikeluarkan dari usaha tersebut. Pendapatan dapat digunakan sebagai

ukuran atau indikator dalam menilai keberhasilan suatu usaha

Pendapatan menurut Theodurus M.Tuanakotta (2000) dalam Mayasari

(2015) menyatakan bahwa pendapatan (Revenue) dapat didefinisikan

secara umum sebagai hasil dari suatu perusahaan. Dasarnya pendapatan

adalah kenaikan laba. Laba pendapatan adalah proses arus penciptaan

barang atau jasa oleh suatu perusahaan selama suatu kurun waktu

tertentu.

Pendapatan usahatani dapat didefenisikan sebagai sisa (beda) daripada

pengurangan nilai penerimaan-penerimaan usahatani dengan biaya-

biaya yang dikeluarkannya. Hasil jumlah pendapatan tersebut

kemudian dapat dinyatakan besarnya balas jasa atas penggunaan tenaga

kerja petani dan keluarga, modal sendiri dan keahlian pengelolaan

petani (Mayasari, 2015).

Ada tiga faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani antara lain :

a) Besar usahatani

b) Pengairan

c) Tingkat teknologi

Page 39: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

20

Besar usahatani berkaitan dengan besarnya luas lahan yang dimiliki

oleh petani. Semakin luas lahan yang dimiliki maka ada kemungkinan

bahwa semakin besar pendapatan usahatani yang diterima oleh petani.

Angka-angka 1996 Bureu Of Agricultural Economic, DANR

menunjukkan bahwa sepertiga panen padi di pertama tanah daratan

rendah mendapat pengairan, dari daerah yang dialiri air ini 40 persen

petani menanam dua kali sehingga dapat menambah pendapatan.

Faktor terakhir teknologi, hal ini mampu menambah produktivitas

sebuah usahatani (Mubyarto, 1981).

Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua

biaya. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

Pd = TR – TC ............................................................... (1)

Keterangan:

Pd : Pendapatan Usahatani

TR : Total Penerimaan

TC : Total Biaya

a) Penerimaan

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang

diperoleh dengan harga jual. Pernyataan tersebut dapat dituliskan

secara matematis sebagai berikut :

Page 40: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

21

TR = Yi. Pyi ……………………………………... (2)

Keterangan

TR : Penerimaan (Rp)

Yi : Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani (Kg)

Py : Harga Faktor Produksi (Rp)

Bila berbagai macam tanaman yang diusahakan lebih dari satu

maka rumus dapat dituliskan sebagai berikut :

TR = ∑ 𝑌. 𝑃𝑦𝑛𝑖=1 …………………………………. (3)

Keterangan :

N : Jumlah macam tanaman yang diusahakan.

b) Biaya

Biaya usahatani dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Total Biaya

Total biaya (TC) merupakan penjumlahan dari biaya tetap (FC)

dan biaya tidak tetap (VC). Secara matematis dapat di tulis

sebagai berikut :

TC = FC – VC ………………………………. (4)

Keterangan

TC : Biaya Total (Total Cost)

FC : Biaya Tetap (Fixed Cost)

VC : Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)

Page 41: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

22

2) Biaya Tetap (Fixed Cost)

Menurut Agustina (2011) biaya yang dikeluarkan perusahaan

atau petani yang tidak mempengaruhi hasil keluaran (output) /

produksi atau dapat dikatakan berapapun jumlah keluaran

(output) yang dihasilkan biaya tetap itu sama saja.

Biaya tetap umunya di definisikan sebagai biaya yang relatif

tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang

diperoleh banyak ataupun sedikit. Biaya tetap dapat dihitung

dengan cara sebagai berikut :

FC = ∑ 𝑋𝑖 . 𝑃𝑖𝑛𝑖=1 …………………………….. (5)

Keterangan :

FC : Biaya tetap

Xi : Jumlah input yang membentuk biaya tetap

Pi : Harga input

n : Macam input (Seokartawi, 1993).

3) Biaya Tidak Tetap (Variabel cost)

Biaya tidak tetap dapat didefinisikan sebagai biaya yang besar

kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperolehnya

contohnya biaya untuk sarana produksi, jika menginginkan

produksi lebih tinggi maka pupuk dan tenaga kerja perlu di

tambah. Biaya tidak tetap dapat dihitung dengan cara yang

sama seperti menghitung biaya tetap.

Page 42: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

23

c) R/C Rasio

R/C rasio merupakan perbandingan antara penerimaan total dan

biaya total untuk mengalasisis suatu usaha secara ekonomi

menguntungkan atau tidak. Secara matematis dapat dihitung

sebagai berikut :

R/C = (Py.Y)/(FC+VC) ……………………………. (6)

R/C = PT / BT ……………………………………… (7)

Keterangan :

Py : Total Produksi (Kg)

Y : Harga Produksi (Rp)

FC : Biaya Tetap (Rp)

VC : Biaya Variabel (Rp)

PT : Penerimaan Total (Rp)

BT : Biaya Total (Rp)

Ada tiga kriteria dalam perhitungan ini, yaitu :

1) Jika R/C > 1, maka usaha tersebut yang dilakukan secara

ekonomis dikatakan menguntungkan.

2) Jika R/C < 1, maka usaha tersebut yang dilakukan secara

ekonomis dikatakan tidak menguntungkan.

3) Jika R/C = 1, maka usaha tersebut yang dilakukan secara

ekonomis dikatakan berada pada titik impas (Seokartawi.

2002).

Page 43: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

24

4) B/C Rasio

B/C rasio atau dapat disebut analisis rasio manfaat biaya (benefit-

cost rasio), prinsipnya sama dengan R/C hanya saja pada B/C rasio

yang diperhatikan adalah besarnya manfaat. Secara matematis B/C

rasio dapat dihitung sebagai berikut :

B/C = (∑ 𝐵/(1 + 𝑖)𝑡𝑛𝑖=1 )/(∑ 𝐶/(1 + 𝑖)𝑡𝑛

𝑖=1 ) ……….. (8)

Keterangan

B/C : benefit-cost rasio

i :tingkat bunga tertentu

t : jangka waktu usahatani

Kriteria yang dipakai adalah suatu usahatani dikatakan memberikan

manfaat jika hasil perhitungan B/C rasio > 0 (Seokartawi. 2002).

6. Tingkat Kesejahteraan

Berdasarkan kriteria Sajogyo (1997), tingkat kesejahteraan rumah

tangga dapat dilihat daripengeluaran rumah tangga per kapita per tahun

dapat dihitung dengan total pengeluaran rumah tangga yang terdiri dari

pengeluaran pangan maupun non pangan dalam satu tahun dibagi

dengan jumlah tanggungan rumah tangga dan dikonversikan dengan

harga beras.

Page 44: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

25

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2014) kesejahteraan merupakan

suatu kondisi dimana seluruh kebutuhan jasmani dan rohani dari rumah

tangga tersebut dapat dipenuhisesuai dengan tingkat hidup. Ada

beberapa aspek yang dilihat untuk mengetahui tingkat kesejahteraan

masyarakat diantaranya :

a) Kependudukan

Penduduk merupakan salah satu faktor yang cukup penting untuk

diperhatikan dalam proses pembangunan, karena dengan

kemampuannya mereka dapat mengelola sumberdaya alam

sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup bagi diri dan

keluarganya secara berkelanjutan. Jumlah yang besar dapat

menjadi potensi tetapi dapat pula menjadi beban dalam proses

pembangunan jika berkualitas rendah.

b) Kesehatan dan Gizi

Kesehatan dan gizi merupakan bagian dari indikator kesejahteraan

penduduk dalam hal kualitas fisik. Kesehatan dan gizi berguna

untuk melihat gambaran tentang kemajuan upaya peningkatan dan

status kesehatan masyarakat dapat dilihat dari penolong persalinan

bayi, ketersedian sarana kesehatan, dan jenis pengobatan yang

dilakukan.

c) Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan

karena pendidikan mampu membantu sebuah negara mendapatkan

SDM yang berkualitas. Semakin tinggi pendidikan, maka semakin

Page 45: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

26

maju bangsa tersebut oleh karena itu pemerintah terus memberikan

program-program yang mampu meningkatkan pendidikan di

Indonesia.

d) Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan dapat dilihat dengan indikator keberhasilan

pembangunan ketenagakerjaan diantaranya adalah Tingkat

PartisipasiAngkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Penggangguran

Terbuka (TPT).

e) Taraf dan Pola Konsumsi atau Pengeluaran Rumah Tangga

Pengeluaran rumah tangga juga merupakan salah satu indikator

yang dapat memberikan gambaran keadaan kesejahteraan

penduduk. Semakin tinggi pendapatan, maka porsi pengeluaran

akan bergeser dari pengeluaran untuk makanan ke pengeluaran

bukan makanan.

f) Perumahan dan Lingkungan

Manusia membutuhkan rumah disamping sebagai tempat tinggal

untuk berteduh atau berlindung dari hujan dan panas juga tempat

berkumpul para penghuni yang merupakan satu ikatan keluarga.

Secara umum,kualitas rumah tinggal menunjukkan tingkat

kesejahteraan suatu rumah tangga dimana kulaitas tersebut

ditentukan oleh fisik rumah tersebut. Kualitas perumahan yang

baikdan penggunaan fasilitas yang memadai akan memberikan

kenyamanan bagi penghuninya.

Page 46: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

27

g) Sosial dan lain lain

Indikator sosial lainnya yang mencerminkan kesejahteraan adalah

persentase penduduk yang melakukan perjalanan wisata, persentase

yang menikmati informasi dan hiburan meliputi menonton televisi,

mendengarkan radio, membaca surat kabar, dan mengakses

internet.

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 3 menunjukan bahwa terdapat kesamaan topik penelitian yang

berikatan dengan pendapatan dan kesejahteraan petani. Pembeda penelitian

ini dengan penelitian lainnya selain perbedaan tempat dan komoditas yang

diteliti dan tempat penelitian adalah penelitian dilakukan dengan

membandingkan pendapatan dan kesejahteraan antara anggota kelompok

tani dan non anggota kelompok tani, alat analisis yang digunakan dalam

penelitian tidak berbeda yaitu dengan menganalisis pendapatan dengan

menggunakan R/C Rasio dan B/C rasio, serta dalam kesejahteraan

menggunakan indikator Sajogyo dan Badan Pusat Statistik.

Page 47: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

28

Tabel 3. Kajian penelitian terdahulu

No Judul / Tahun Tujuan Metode Hasil

1 Pendapatan dan

Kesejahteraan Rumah

Tangga Petani Padi Organik

SL-PTT (Sekolah Lapangan

Pengelolaan Tanaman

Terpadu) dan Non Peserta SL

PTT di kecamatan pagelaran

kabupaten pringsewu (Putri,

Aring, Nugraha 2013).

Mengetahui tingkat

pendapatan, keuntungan,

kesejahteraan dan faktor

faktor yang

mempengaruhi

keuntungan usaha padi

organik peserta SL-PTT

dan non peserta SL-PTT.

Analisis pendapatan

usahatani, fungsi UOP

(Unit Keluaran (output)

Price), analisis

pendapatan usahatani,

analisis tingkat

kesejahteraan

berdasarkan kriteria

Sajogyo.

Rata-rata tingkat pendapatan rumah tangga

peserta SL-PTT lebih besar dibandingkan non

peserta SL-PTT. Petani padi organik peserta

SL-PTT 1 orang tergolong cukup sedangkan

sisanya sejahtera, disisi lain petani organik non

peserta SL-PTT terdapat 3 orang cukup dan

sisanya sejahtera.

2 Pendapatan dan Tingkat

Kesejahteraan Rumah

Tangga Petani Padi (Oryza

sativa) Di Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten

Pringsewu (Murdani,

Widjaya, Rosanti, 2015).

Mengetahui tingkat

pendapatan rumah

tangga petani, tingkat

pengeluaran rumah

tanngga, dan tingkat

kesejahteraan rumah

tangga.

Analisis pendapatan

usahatani dan analisis

tingkat kesejahteraan

berdasarkan kriteria

Sajogyo.

Usahatani padi memberikan kontribusi besar

bagi pendapatan rumah tangga petani padi yang

selanjutnya diikuti oleh pendapatan rumah

tangga non padi dan pendapatan di luar

usahatani. Proporsi pengeluaran masih rendah

namun didominasi oleh pengeluaran untuk

mencukupi kebutuhan pangan sehingga tingkat

kesejahteraan rumah tangga petani padi sudah

dikatakan kategori hidup layak.

Page 48: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

29

No Judul / Tahun Tujuan Metode Hasil

3 Analisis Pendapatan Dan

Tingkat Kesejahteraan

Rumah Tangga Petani Kakao

Di Desa Pesawaran Indah

Kecamatan Padang Cermin

Kabupaten Pesawaran (Gusti,

Haryono, Prasmatiwi, 2013).

Mengetahui tingkat

pendapatan rumah

tangga petani kakao,

distribusi pendapatan

rumah tangga, dan

tingkat kesejahteraan

petani kakao.

Analisis pendapatan

usahatani kakao,

analisis pendapatan

rumah tangga petani

kakao, analisis tingkat

kesejahteraan menurut

karekteristik BPS.

Pendapatan petani kakao sebesar

Rp19.641.416,31 per tahun dengan kontribusi

terbesar berasal dari pendapatan usahatani

kakao. Distribusi pendapatan diperoleh dari

gini rasio sebesar 0,43 yang berarti

ketimpangan dalam kategori sedang.

Berdasarkan kriteria BPS sebanyak 15,22

persen belum sejahtera.

4 Analisis Pendapatan Usaha

Ternak Sapi Rakyat Di

Kecamatan Putra Rumbia

Kabupaten Lampung Tengah

(Kusuma, Abbas, 2016).

Mengetahui tingkat

pendapatan dan

kontribusi pendapatan

usaha ternak sapi rakyat

terhadap pendapatan

rumah tangga usaha

tenak sapi

Menggunakan analisis

pendapatan dengan

R/C rasio

Hasil penelitian menunjukan bahwa usaha

ternak sapi menguntungkan dengan pendapatan

Rp5.373.500,18 per ekor per tahun dengan R/C

1,70. Usaha ternak sapi memberikan kontribusi

terhadap pendapatan peternak sebesar 43,52

persen dengan nilai Rp16.520.513,46 per

tahun.

5 Peranan kelompok tani dalam

peningkatan pendapatan

petani kopi di Kelurahan

Tugusari Kecamatan

Sumberjaya Kabupaten

Lampung Barat.( Prasetia,

Hasanuddin, Viantimala,

2015)

Mengetahui tingkat

peranan kelompok tani

dalam peningkatan

pendapatan petani kopi,

tingkat pendapatan

petani kopi, perubahan

tingkat pendapatan

petani kopi.

Menggunakan Uji

Paired Sample T Test.

Hasil penelitian ini menunjakan adanya

perubahan antara tingkat pendapatan petani

kopi sebelum mengikuti kelompok tani dengan

setelah mengikuti kelompok tani. Hasil uji

statistik tersebut di atas menegaskan bahwa

terjadi peningkatan rata-rata pendapatan per

tahun/ hektar petani kopi dari sebelum

mengikuti kelompok tani sebesar

Rp10.797.325, menjadi sebesar Rp20.068.064

setelah mengikuti kelompok tani.

Page 49: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

30

No Judul / Tahun Tujuan Metode Hasil

6

Analisi Pendapatan Petani

Padi di Desa Teep

Kecamatan Lamongan Timur

(Fatmawati, 2013)

Menganalisis potensi

produksi dan

menganalisis tingkat

pendapatan petani padi.

Menggunakan analisis

pendapatan dengan

R/C rasio dan BEP.

Perhitungan R/C rasio menunjukan bahwa

usaha ini menguntungkan, besar kecilnya

pendapatan yang diterima oleh petani

dipengaruhi oleh biaya produksi dan

penerimaan. Perhitungan BEP menunjukan

bahwa harga jual sudah berada di atas titik

impas.

7 Analisis Pendapaatan dan

Tingkat Kesejahteraan

Rumah Tangga Petani Jagung

Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan (Sari,

Haryono, Rosanti, 2014).

Menganalisis

pendapatan rumah

tangga yang diterima

oleh petani jagung dan

tingkat kesejahteraan.

Menggunakan analisis

pendapatan dengan

R/C rasio dan tingkat

kesejahteraan menurut

karekteristik BPS dan

Sajogyo.

Pendapatan rumah tangga petani jagung

sebagian besar disumbangkan dari usahatani

jagung. Berdasarkan perhitungan kriteria

sajogyo sebagian besar petani dikategorikan

cukup, sedangkan berdasarkan kriteria BPS

sebagian besar petani masuk kedalam kategori

sejahtera.

Page 50: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

31

C. Kerangka Pemikiran

Padi merupakan salah satu komoditas pangan utama di Indonesia. Desa

Purworejo Kecamatan Padang ratu merupakan salah satu daerah yang

sebagian penduduknya berprofesi menjadi petani khususnya padi. Petani di

Desa Purworejo ada sebagian yang mengikuti kelompok tani dan sebagian

lainnya tidak mengikuti kelompok tani dengan alasan tertentu. Petani yang

mengikuti kelompok tani berusaha memperoleh keuntungan dari status

keanggotaannya.

Pendapatan usaha tani padi didapat dari selisih penerimaan (Input) dan biaya

(Output) usahatani. Pendapatan petani sebagian besar digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup petani baik keperluan pangan dan non pangan.

Tingkat kesejahteraan rumah tangga dapat dilihat dari pengeluraan rumah

tangga tersebut. Kesejahteraan rumah tangga petani berdasarkan kriteria

kemiskinan dari Sajogyo yaitu mengenai pengeluaran rumah tangga yang

disetarakan dengan pengeluaran beras per kapita per tahunnya, sedangkan

untuk kriteria Badan Pusat Statistik melihat berbagai aspek seperti

kependudukan, pendidikan, kesehatan dan gizi dan sebagainya.

Penelitian ini mencoba mengkaji seberapa besar tingkat pendapatan dan

tingkat kesejahteraan rumah tangga petani padi yang berada di Kecamatan

Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah. Bagan alir analisis pendapatan

rumah tangga dan tingkat kesejahteraan petani padi anggota dan non

anggota kelompok tani di Desa Purworejo Kecamatan Padang Ratu

disajikan pada gambar berikut.

Page 51: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

32

Gambar 2. Diagram alir analisis pendapatan rumah tangga dan tingkat

kesejahteraan petani padi anggota dan non anggota kelompok tani di

Desa Purworejo Kecamatan Padang Ratu

Pendapatan rumah tangga

Pengeluaran rumah tangga

Tingkat kesejahteraan

Indikator

kesejahteraan

1. Sayogyo

2. BPS

Petani padi

Anggota kelompok tani Non anggota kelompok tani

Usahatani padi

(On Farm)

Usahatani diluar padi

(On Farm)

Usaha diluar Usahatani

(Non Farm)

Faktor

produksi

Keluaran

(Produksi)

Harga

faktor

produksi

Harga

produk

Biaya

produksi

Penerimaan

Pendapatan usahatani

padi

Pendapatan usahatani

diluar padi

Pendapatan usaha

diluar usahatani

(Off Farm)

Page 52: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

33

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka hipotesis yang

dapat diajukan untuk penelitian ini yaitu :

1. Diduga terdapat perbedaan rata rata pendapatan petani padi anggota

kelompok tani dan non anggota kelompok tani.

Page 53: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode survei. Menurut Sugiarto (2003),

metode survei merupakan suatu metode yang menggunakan pendekatan

penelitian pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan

banyak. Metode ini dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan.

Menurut Sukardi (2007), metode survei merupakan metode yang

mempunyai tujuan untuk memperoleh gambaran umum mengenai

karakteristik populasi yang digambarkan oleh sampel dari populasi di

daerah penelitian.

B. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel

Konsep dasar dan definisi operasional ini merupakan pengertian mengenai

variabel-variabel dan aspek-aspek yang akan diteliti dan digunakan untuk

mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan tujuan

penelitian. Adapun konsep dasar dan definisi operasional dapat dijabarkan

sebagai berikut:

Page 54: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

35

Petani adalah individu atau sekelompok orang yang melakukan usaha dalam

bidang pertanian guna memenuhi kebutuhan hidupnya baik sebagian atau

secara keseluruhan.

Petani padi merupakan individu atau sekelompok orang yang melakukan

usahatani padi guna memenuhi kebutuhan hidupnya baik sebagian atau

secara keseluruhan.

Kelompok tani adalah sekumpulan dari sejumlah petani padi yang

didasarkan pada kesamaan seperti kesamaan tujuan dan lokasi usahatani

atau lokasi tempat tinggal.

Petani anggota kelompok tani adalah petani yang terdaftar dan aktif dalam

kegiatan kelompok tani.

Petani non anggota anggota kelompok tani adalah petani yang tidak terdaftar

dalam suatu kelompok tani.

Usahatani adalah aktivitas atau suatu proses produksi pertanian dengan

mengkombinasikan berbagai faktor seperti sumberdaya alam, tenaga kerja,

dan modal sesuai dengan kondisi lingkungan untuk mencapai produksi dan

pendapatan maksimal.

Usahatani padi adalah aktivitas atau suatu proses produksi padi dengan

mengkombinasikan berbagai faktor sesuai dengan kondisi lingkungan untuk

mencapai produksi dan pendapatan maksimal dan sebagai sumber

pendapatan petani padi.

Page 55: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

36

Usaha non padi adalah sumber pendapatan petani padi atau dapat dikatakan

pekerjaan di luar kegiatan produksi padi, namun masih dalam lingkup

pertanian. Contohnya : usahatani kelapa sawit

Usaha non pertanian adalah sumber pendapatan petani padi atau dapat

dikatakan pekerjaan sampingan di luar kegiatan pertanian. Contohnya :

buruh bangunan, membuka toko dan lain lain

Penerimaan adalah hasil yang diterima petani dihitung dengan mengalikan

jumlah produksi padi dengan harga produksi di tingkat petani yang diukur

dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya produksi adalah nilai uang dari faktor-faktor produksi yang

dikorbankan oleh petani untuk proses produksi usahataninya yang

mencakup biaya tetap dan biaya variabel, diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan petani dalam usahatani yang

jumlahnya tidak tergantung dari besar kecilnya output yang diperoleh,

diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam ushatani

yang jumlahnya bergantung dengan besar kecilnya output, diukur dalam

satuan rupiah (Rp).

Pendapatan usahatani padi adalah penerimaan usahatani (on farm) yang

diperoleh petani dari ushatani padinya setelah dikurangi biaya produksi

dalam satuan rupiah per musim tanam (Rp/musim tanam).

Page 56: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

37

Pendapatan usahatani di luar padi adalah penerimaan usahatani (on farm)

yang diperoleh petani diluar usahatani padi setelah dikurangi biaya produksi

dalam satuan rupiah per tahun (Rp/tahun).

R/C Rasio adalah perbandingan antara penerimaan total dan biaya total

untuk mengalasisis usahatani padi secara ekonomi menguntungkan atau

tidak.

B/C Rasio adalah perbandingan (nisbah) antara manfaat dan biaya. B/C

rasio digunkaan untuk melihat apakah usahatani padi memberikan manfaat

atau tidak kepada petani.

Pendapatan di luar usahatani adalah pendapatan keluarga petani yang

berasal dari usaha non pertanian, diukur dalam satuan rupiah per tahun

(Rp/tahun).

Pendapatan rumah tangga merupakan penjumlahan dari pendapatan

usahatani baik usahatani padi ataupun usahatani non padi (on farm) dan

pendapatan di luar usahatani (off farm) yang diukur dalam satuan rupiah

pertahun (Rp/tahun)

Pengeluaran pangan adalah uang yang dikeluarkan atau barang yang dapat

dinilai dengan uang digunakan untuk konsumsi pangan anggota keluarga,

yang diukur dalam satuan rupiah per tahun (Rp/th).

Page 57: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

38

Pengeluaran non pangan adalah uang yang dikeluarkan atau barang yang

dapat dinilai dengan uang digunakan untuk konsumsi non pangan anggota

keluarga, yang diukur dalam satuan rupiah per tahun (Rp/tahun).

Garis kemiskinan Sajogyo (1997) menjelaskan garis kemiskinan diperoleh

dari pengeluaran perkapita per tahun dikonversikan dengan harga beras

yang berlaku. Klasifikasi petani miskin dikelompokan ke dalam empat

golongan yaitu sangat miskin, miskin, hampir miskin, dan layak

Badan Pusat Statistik menjelaskan bahwa kesejahteraan merupakan suatu

kondisi dimana seluruh kebutuhan baik kebutuhan jasmani dan rohani dari

rumah tangga dapat dipenuhi sesuai dengan tingkat hidup. Tingkat

kesejahteraan rumah tangga diukur dengan kriteria indikator BPS. Indikator

tersebut melihat beberapa aspek diantaranya kependudukan, pendidikan,

gizi dan kesehatan, ketenagakerjaan, taraf dan pola konsumsi, dan sosial.

C. Lokasi Penelitian, Responden, dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung

Tengah, dari 15 desa yang berada di Kecamatan Padang Ratu Desa

Purworejo dipilih menjadi lokasi penelitian. Pemilihan Lokasi dilakukan

secara sengaja (purposive) dengan memperhatikan beberapa pertimbangan

diantaranya penduduk Desa Purworejo sebagian besar memiliki pekerjaan

utama sebagai petani padi selain itu, Desa Purworejo memiliki kelompok

tani yang aktif.

Page 58: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

39

Responden penelitian merupakan petani yang mempunyai usahatani padi di

Desa Purworejo. Responden terdiri dari petani yang mengikuti kelompok

tani dan tidak mengikuti kelompok tani. Desa Purworejo memiliki 12

kelompok yang di dalamnya terdiri dari 18-20 anggota, namun yang

menjadi responden penilitian hanya 6 kelompok saja dikarenakan 6

kelompok tani lainnya beranggotakan petani dengan komoditas kelapa

sawit. Penduduk Desa Purworejo yang memiliki usahatani padi berjumlah

397 orang dimana 260 orang merupakan bagian dari kelompok tani dan 137

orang bukan kelompok tani. Metode pengambilan sampel dilakukan secara

acak sederhana (simple random sampling).

Tabel 4. Sebaran sampel kelompok tani di Desa Purworejo Kecamatan

Padang Ratu

Nama Kelompok Tani Jumlah Anggota Jumlah Sampel

Mawar Arum 12 Orang 4 Orang

Sumber Mukti 16 Orang 5 Orang

Melati 15 Orang 7 Orang

Sido Makmur 15 Orang 4 Orang

Serumpun 21 Orang 6 Orang

Jogja Makmur 18 Orang 4 Orang

Total 122 Orang 30 Orang

Sumber : Data diolah, 2018.

Jumlah responden ditentukan secara proporsional yaitu 60 responden terdiri

dari 30 responden anggota kelompok tani dan 30 responden non anggota

kelompok tani. Menurut Gay dan Giehl (1992) dalam Hasyim (2010),

bahwa dibutuhkan sampel paling sedikit 10 persen dari populasinya, dengan

pertimbangan tersebut penelitian ini mengambil 60 responden yang terdiri

dari responden 30 orang anggota kelompok tani dan 30 orang anggota

Page 59: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

40

kelompok tani sesuai dengan harapan sampel akan mendekati sebaran

normal. Penelitian dilakukan terhitung mulai pada bulan Januari 2018 dan

pengambilan data dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2018.

D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode pengamatan langsung dan wawancara dengan

responden. Metode pengamatan langsung dilakukan dengan cara peneliti

mengamati secara langsung. Metode wawancara dilakukan dengan

menanyakan langsung kepada petani tentang objek yang ingin diteliti

menggunakan alat bantu yaitu kuisioner (Seokartawi, 1986).

Data yang dipergunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dan dikumpulkan

melalui pengamatan langsung maupun wawancara dengan menggunakan

kuisioner kepada responden. Data sekunder merupakan data yang didapat

dari lembaga atau instansi pemerintah yang terkait dengan penelitian ini,

misalnya Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Badan Pusat Statistik

Kabupaten Lampung Tengah, dan Badan Pusat Statistik Padang Ratu.

Page 60: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

41

E. Metode Analisis Data

1. Analisis Pendapatan Usahatani

Menurut Soekartawi (2002) pendapatan usahatani merupakan selisih

antara total penerimaan yang diterima dari hasil usahatani dengan total

biaya produksi yang dikeluarkan . Menghitung pendapatan usahatani

padi anggota dan non anggota kelompok tani dapat digunakan rumus

sebagai berikut :

a) Pendapatan Usahatani Anggota Kelompok Tani

Secara matematis untuk menghitung pendapatan usahatani dapat

dirumuskan sebagai berikut:

π1 = Y1. Py1 – ΣX i1. Pi ....…..……………..………. (9)

b) Pendapatan Usahatani Non Anggota Kelompok Tani

Secara matematis untuk menghitung pendapatan usahatani dapat

dirumuskan sebagai berikut:

π2 = Y2. Py2 – ΣX i2. Pi2 ……..…………..…….… (10)

Keterangan :

π1 : Pendapatan Usahatani Padi Anggota Kelompok

Y1 : Produksi Padi Anggota Kelompok (Kg)

Py1 : Harga Jual Padi Anggota Kelompok (Rp/Kg)

ΣX i1 : Jumlah Faktor Produksi Anggota Kelompok Ke-i

(i=1,2,3..)

Pi1 : Harga Faktor Produksi Anggota Kelompok

Page 61: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

42

π2 : Pendapatan Usahatani Padi Non Anggota Kelompok

Y2 : Produksi Padi Non Anggota Kelompok (Kg)

Py1 : Harga Jual Padi Non Anggota Kelompok (Rp/Kg)

ΣX i2 : Jumlah Faktor Produksi Non Anggota Kelompok Ke-i

(i=1,2,3..)

Pi2 : Harga Faktor Produksi Non Anggota Kelompok

Untuk mengetahui keuntungan yang didapat oleh petani dapat di hitung

melalui R/C Rasio dan B/C rasio. R/C Rasio dapat dirumuskan sebagai

berikut :

R/C = (Py.Y)/(FC+VC) ………………………………. (6)

R/C = PT / BT ………………………………………… (7)

Keterangan :

Py : Total Produksi (Kg)

Y : Harga Produksi (Rp)

FC : Biaya Tetap (Rp)

VC : Biaya Variabel (Rp)

PT : Penerimaan Total (Rp)

BT : Biaya Total (Rp)

Ada tiga kriteria dalam perhitungan ini, yaitu :

1) Jika R/C > 1, maka usaha tersebut yang dilakukan secara

ekonomis dikatakan menguntungkan.

Page 62: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

43

2) Jika R/C < 1, maka usaha tersebut yang dilakukan secara

ekonomis dikatakan tidak menguntungkan.

3) Jika R/C = 1, maka usaha tersebut yang dilakukan secara

ekonomis dikatakan berada pada titik impas.

Seletah R/C rasio besarnya manfaat yang diperoleh oleh petani dari

usahataninya dapat dihitung menggunakan B/C rasio dimana nisbah

antara manfaat dengan biaya yang di keluarkan, dapat di rumuskan

sebagai berikut :

B/C = (∑ 𝐵/(1 + 𝑖)𝑡𝑛𝑖=1 )/(∑ 𝐶/(1 + 𝑖)𝑡𝑛

𝑖=1 )………….. (8)

B/C = π / BT................................................................... (9)

Keterangan

B/C : Benefit-cost rasio

i : Tingkat bunga tertentu

t : Jangka waktu usahatani (tahun)

π : Keutungan (Rp)

BT : Biaya total(Rp)

Hasil dari B/C mampu melihat apakah usaha tersebut mendapatkan

manfaat atau tidak. Kriteria yang dipakai adalah suatu usahatani

dikatakan memberikan manfaat jika hasil perhitungan B/C rasio > 0.

Page 63: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

44

2. Analisis Pendapatan Rumah Tangga

Menurut Hastuti dan Rahim (2008) pendapatan rumah tangga

merupakan selisih antara total penerimaan yang diterima dari hasil

usahatani dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu tahun.

Pendapatan rumah tangga petani juga dapat dihitung melalui

menjumlahkan pendapatan usahatani (on farm) baik usahatani padi

maupun usahatani selain padi dan pendapatan di luar usahatani (off

farm) dalam satu tahun. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat di

tuliskan secara mametamis sebagai berikut :

1. Pendapatan Rumah Tangga Kelompok Tani

Prt1 = P usahatani1 + P non usahatani1 + P luar pertanian1 .... (10)

2. Pendapatan Rumah Tangga Non Anggota Kelompok Tani

Prt2 = P usahatani2 + P non usahatani2 + P luar pertanian2 ... (11)

Keterangan:

Prt1 : Pendapatan Rumah Tangga petani anggota kelompok

tani / tahun

P usahatani1 : Pendapatan anggota kelompok tani dari usahatani

P non usahatani1 : Pendapatan anggota kelompok tani dari luar

usahatani

P luar pertanian1 : Pendapatan anggota kelompok tani dari luar

pertanian

Page 64: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

45

Prt2 : Pendapatan Rumah Tangga petani non anggota

kelompok tani / tahun

P usahatani2 : Pendapatan petani non anggota kelompok tani dari

usahatani

P non usahatani2 :Pendapatan petani non anggota kelompok tani dari

luar usahatani

P luar pertanian2 : Pendapatan petani non anggota kelompok tani dari

luar

3. Analisis Uji Beda Rata–Rata Pendapatan

Analisis uji beda rata -rata pendapatan dilakukan oleh petani anggota

dan non anggota kelompok tani. Analisis ini menggunakan uji beda

rata-rata atau Uji T. Sampel penelitian ini diambil dari dua varian yang

berbeda, untuk itu sebelum dilakukan uji beda terlebih dahulu dilakukan

analisis varian. Putri, Aring, dan Nugraha (2013), pengujian

homogenitas varian melalui perhitungan nilai F-Behren Fisher

dilakukan untuk membuktikan apakah varian tersebut sama atau

berbeda dengan hipotesis sebagai berikut:

H₀ = τ x² = τ y², berarti kedua varian sama.

H₀ = τ x² ≠ τ y², berarti kedua varian berbeda.

Fx = Sx2

Sy² sbc (nx − 1 ∶ ny − 1)

Fy = Sy2

Sx² sbc (nx − 1 ∶ ny − 1)

Page 65: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

46

Keterangan :

Fx : nilai F hitung dari sampel pendapatan usahatani padi anggota

kelompok tani

Fy : nilai F hitung dari sampel pendapatan usahatani padi non-

anggota kelompok tani

Sx2 : simpangan baku rata-rata pendapatan usahatani padi anggota

kelompok tani

Sy2 : simpangan baku rata-rata pendapatan usahatani padi non-

anggota kelompok tani

dbx : derajat bebas untuk variabel X

dby : derajat bebas untuk variabel Y

Diantara Fx dan Fy dipilih nilai yang lebih besar dari satu kemudian

diberi nama Fh (F-hitung). Selanjutnya nilai Fh dibandingkan dengan

nilai F-t (F-tabel) 0,05 pada dbx dan dby sesuai dengan Fx dan Fy yang

dipilih.Jika :

a) Fh > F 0,05, maka terima H₀

b) Fh < F 0,05, maka tolak H₀

Setelah diketahui varian sama atau berbeda selanjutnya dilakukan

pengujian perbedaan pendapatan secara rata-rata dengan hipotesis

sebagai berikut:

H₀ = τ x = τ y, Rata Rata pendapatan petani padi anggota kelompok

tani tidak berbeda nyata dengan rata rata pendapatan petani padi non

anggota kelompok tani.

Page 66: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

47

H1 = τ x ≠ τ y, Rata Rata pendapatan petani padi anggota kelompok

tani berbeda nyata dengan rata rata pendapatan petani padi non anggota

kelompok tani.

Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kepercayaan 95%:

a) Sig 2 Tailed > 0,05 : H₀ ditolak.

b) Sig 2 Tailed < 0,05 : H₀ diterima.

Jika varian sama maka cara menghitung t hitung dapat dituliskan

sebagai berikut :

t - hitung = 𝜇𝑥− 𝜇𝑦

√1

𝑛𝑥

𝑥+

1

𝑛𝑦

S = (𝑛𝑥−1)𝑆𝑥+(𝑛𝑦−1)𝑆𝑦

𝑛𝑥+𝑛𝑦−2

db = nx + ny -2

Jika varian berbeda maka cara menghitung t hitung dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut :

t - hitung = 𝜇𝑥− 𝜇𝑦

𝑤𝑥+𝑤𝑦

Wx = 𝑆𝑦2

𝑆𝑥2

Wy = 𝑆𝑥2

𝑆𝑦2

db = nx + ny -2

Page 67: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

48

Keputusan:

a) Jika t-hitung > t-tabel maka H₀ ditolak artinya, Rata Rata

pendapatan petani padi anggota kelompok tani berbeda nyata

dengan rata rata pendapatan petani padi non anggota kelompok

tani.

b) Jika t-hitung < t-tabel maka H₀ diterima artinya, Rata Rata

pendapatan petani padi anggota kelompok tani tidak berbeda nyata

dengan rata rata pendapatan petani padi non anggota kelompok

tani.

4. Tingkat Kesejahteraan

a) Sajogyo

Metode analisis untuk mengukur tingkat kesejahteraan rumah

tangga petani pada penelitian ini menggunakan kriteria Sojogyo

(1997), dengan pendekatan pengeluaran rumah tangga.

Pengeluaran rumah tangga per kapita per tahun adalah total dari

pengeluaran rumah tangga petani baik pengeluaran untuk pangan

maupun non pangan dalam setahun dibagi jumlah tanggungan

rumah tangga, selanjutnya dikonversikan kedalam ukuran setara

beras per kilogram agar dapat diketahui tingkat kemiskinannya.

Total pengeluaran rumah tangga dapat dihitung sebagai berikut :

Ct = Ca + Cb + Cn ………………………………. (12)

Page 68: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

49

Keterangan :

Ct : Total pengeluran rumah tangga

Ca : Pengeluaran untuk pangan

Cb : Pengeluaran untuk non pangan

Cn : Pengeluaran lainnya

Pengeluaran rumah tangga tersebut dikonversikan kedalam ukuran

setara beras per kg. Ukuran setaras beras menggunakan Harga

beras daerah setempat yaitu Desa Purworejo. Secara matematis

tingkat pengeluaran per kapita per tahun pada rumah tangga petani

dan tingkat pengeluaran per kapita per tahun setara beras dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Konsumsi / kapita / tahun = konsumsi

∑ 𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 ………………… (15)

Konsumsi setara dengan beras = konsumsi perkapita pertahun

Harga beras.. (16)

Klasifikasi kemiskinan menurut Sajogyo (1997) digolongkan

kedalam enam bagian antara lain :

a) Paling Miskin : jika pengeluaran per anggota keluarga adalah

180 kg setara beras/tahun.

b) Miskin sekali : jika pengeluaran per anggota keluarga adalah

181 - 240 kg setara beras/tahn.

c) Miskin : jika pengeluaran per anggota keluarga adalah 241 -

320 kg setara beras/tahu.

Page 69: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

50

d) Nyaris miskin : jika pengeluaran per anggota keluarga adalah

321 - 480 kg setara beras/tahun.

e) Cukup : jika pengeluaran per anggota keluarga adalah 481 -

960 kg setara beras/tahun.

f) Hidup layak : jika pengeluaran per anggota keluarga adalah >

960 kg setara beras/tahun

b) Badan Pusat Statistik

Berdasarkan BPS (2014) kesejahteraan merupakan suatu kondisi

dimana seluruh kebutuhan jasmani dan rohani dari rumah tangga

tersebut dapat dipenuhi sesuai dengan tingkat hidup. Ada beberapa

aspek yang dilihat untuk mengetahui tingkat kesejahteraan

masyarakat diantaranya kependudukan, pendidikan, gizi dan

kesehatan, ketenagakerjaan, taraf dan pola konsumsi, dan sosial.

Klasifikasi aspek aspek tersebut diukur dengan skor yang dapat

mewakili besaran klasifikasi indikator tersebut. Skor tingkat

klasifikasi pada tujuh indikator kesejahteraan dihitung berdasarkan

pedoman penentuan Range Skor. Cara menghitung range skor

adalah sebagai berikut :

Rs = 𝑆𝑘𝑇− 𝑆𝑘𝑅

𝐽𝐾𝐼 ………………………………………… (17)

Page 70: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

51

Keterangan :

Rs : Range Skor

SkT : Skor Tertinggi

SkR : Skor Terendah

JKI : Jumlah Klasifikasi

Page 71: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Letak Geografis dan Luas Wilayah

Kecamatan Padang Ratu merupakan salah satu kecamatan yang berada di

Kabupaten Lampung Tengah. Kabupaten Lampung Tengah sendiri

memiliki produksi padi terbanyak di Provinsi Lampung. Kecamatan Padang

Ratu saat ini memiliki 15 desa diantaranya adalah Desa Purworejo.

Penelitian ini di lakukan di Desa Purworejo Kecamatan Padang Ratu

Kabupaten Lampung Selatan. Desa Purworejo sendiri terletak di sebelah

selatan Kecamatan Padang Ratu. Desa Purworejo merupakan pemekaran

dari Desa Purwosari.

Sacara administratif Desa Purworejo memiliki perbatasan wilayah sebagai

berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pubian

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sendang Ayu

3. Sebelah Barat Berbatasan dengan Kecamatan Pubian

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Purwosari

Page 72: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

53

B. Keadaan Penduduk

1. Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Desa Purworejo memiliki penduduk berjumlah 3.006 jiwa yang terdiri

dari 1524 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 1482 jiwa berjenis

kelamin perempuan. Secara rinci jumlah penduduk dapat dilihat pada

Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah penduduk Desa Purworejo berdasarkan jenis kelamin

Desa

Jumlah

Rumah

Tangga

Penduduk Jumlah

Penduduk Laki-laki Perempuan

Purwosari 795 1794 1650 3444

Mojokerto 871 1788 1662 3450

Sendang Ayu 1487 2535 2504 5039

Surabaya 896 1721 1692 3413

Bandar Sari 1352 2473 2345 4818

Sriagung 695 1226 1191 2417

Kota Baru 1007 1848 1783 3631

Margorejo 1129 2069 1886 3995

Karang Tanjung 825 1233 1241 2474

Kuripan 1304 2598 2503 5101

Haduyang Ratu 794 1532 1426 2958

Padang Ratu 697 1430 1434 2864

Karang Sari 606 1055 977 2032

Sumber Sari 290 552 536 1088

Purworejo 829 1226 1482 2712

Jumlah 13577 25080 24316 49214

Sumber : Padang Ratu Dalam Angka, 2018

Tabel 5 menunjukan bahwa Desa Purworejo memiliki rumah tangga

sejumlah 803 dan dapat dilihat juga bahwa jumlah penduduk

perempuan lebih banyak jika dibandingan dengan penduduk laki-laki.

Page 73: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

54

2. Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama dan Pendidikan

Penduduk Desa Purworejo seluruhnya memeluk agama Islam, Sebaran

Jumlah penduduk berdasarkan agama dapat dilihat dalam Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah penduduk menurut agama Kecamatan Padang Ratu

Desa Penduduk

Jumlah Islam Katolik Kristen Hindu Budha

Purwosari 3296 136 - 12 - 3444

Mojokerto 3135 - 315 - - 3450

Sendang Ayu 4887 44 108 - - 5039

Surabaya 3413 - - - - 3413

Bandar Sari 4635 145 38 - - 4818

Sri Agung 2349 18 38 12 - 2417

Kotabaru 2572 5 54 - - 3631

Margorejo 3936 19 - - - 3955

Karang Tanjung 2456 5 8 5 - 2474

Kuripan 4860 30 53 158 - 5101

Haduyang Ratu 2847 - 48 63 - 2958

Padang Ratu 2814 22 28 - - 2864

Karang Sari 1784 58 106 84 - 2032

Sumber Sari 1088 - - - - 1088

Purworejo 2712 - - - - 2712

Jumlah 47784 482 796 334 - 49396

Sumber : Padang Ratu Dalam Angka, 2018

Keadaan penduduk berdasarkan pendidikannya Kecamatan Padang

Ratu sendiri masih ditemui beberapa warga Desa Purworejo yang tidak

dapat membaca dan menulis.

C. Keadaan Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana di Desa Purworejo dalam hal penunjang

pendidikan dan kesehatan sudah cukup memadai, namun untuk keadaan

sarana transportasi dan perhubungan masih kurang baik. Keadaan tersebut

dapat dilihat dari jalan di desa yang sebagian masih belum teraspal sehingga

Page 74: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

55

menyulitkan masyarakat ketika mengakut hasil produksinya. Selain itu

letak Desa Purworejo jauh dari pasar sehingga masyarakat kesulitan untuk

mendapatkan sarana produksi dan menjual hasil produksinya. Sarana dan

Prasarana yang tersedia di Desa Purworejo dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7. Sarana dan Prasarana Desa Purworejo

Sarana dan Prasarana Jumlah

Posyandu 4

Pasar -

SD 1

SMP 1

SMA -

Masjid 4

Sumber : Padang Ratu Dalam Angka, 2018.

Page 75: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang sudah dilakukan adapun kesimpulannya sebagai

berikut :

1. Rata-rata pendapatan rumah tangga anggota kelompok tani sebesar

Rp11.813.367,82 pertahunnya.

2. Rata-rata pendapatan non anggota kelompok tani sebesar

Rp7.336.264,37 per tahunnya.

3. Tingkat kesejahteraan petani berdasarkan Kriteria Sajogyo, responden

anggota kelompok tani lebih sedikit yang berada dalam kategori miskin

jika dibandingkan dengan responden non anggota kelompok tani.

Tingkat kesejahteraan berdasarkan Kriteria Badan Pusat Statistik (2014)

responden anggota kelompok tani dan non anggota kelompok tani sama

sama lebih banyak responden masuk pada kategori sejahtera, walaupun

responden anggota kelompok tani lebih banyak jika dibandingkan

dengan non anggota kelompok tani.

Page 76: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

107

B. Saran

Dari kesimpulan berikut adapun saran yang dapat diberikan yaitu :

1. Bagi petani diharapkan mengikuti kelompok tani dikarenakan banyak

manfaat yang akan didapatkan seperti mudahnya memperoleh faktor

produksi seperti pupuk dengan harga yang lebih murah.

2. Bagi kelompok tani memberikan penyuluhan mengenai penggunaan

pupuk yang sesuai dengan rekomendasi penggunaan pupuk.

3. Bagi peneliti lain diharapkan dapat meneliti faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan anggota kelompok tani dan non anggota

kelompok tani.

Page 77: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Bustanul. 2005. Pembangunan Pertanian: Paradigma Kebijakan dan Strategi

Revitalisasi. PT. Grasindo. Jakarta.

Badan Ketahan Pangan dan Penyuluhan Pertanian. 2009. Budidaya Tanaman Padi.

Badan Ketahan Pangan dan Penyuluhan Pertanian. Aceh.

Badan Pusat Statistik. 2011. Indikator Kesejahteraan Rakyat di Indonesia. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2016. Berita Resmi : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan

II-2016. Jakarta.

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2017. Produksi Tanaman Padi Sawah Menurut

Kabupaten/Kota Tahun 2010 - 2015. Penerbit BPS Provinsi Lampung. Bandar

Lampung. https:// lampung. bps.go.id/ dynamictabel/produksi-tanaman-padi-sawah-

menurut-kabupaten-kota-2010-2015.html. Diakses pada 1 November 2018.

Badan Pusat Statistik Lampung Tengah. 2016a. Padang Ratu dalam Angka Tahun 2016.

Penerbit Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah. https://

lampungtengahkab.bps.go.id/ publication/kecamatan-padang-ratu-dalam-angka-

2016.html.pdf. Diakses pada 1 November 2018.

Badan Pusat Statistik Lampung Tengah. 2016b. Kabupaten Lampung Tengah dalam

Angka Tahun 2016. Penerbit Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah.

https:// lampungtengahkab.bps.go.id/ publication/kabupaten-lampung-tengah-

dalam-angka-2016.html.pdf. Diakses pada 23 November 2018.

Badan Pusat Statistik Lampung Tengah. 2017a. Padang Ratu dalam Angka Tahun 2017.

Penerbit Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah. https://

lampungtengahkab.bps.go.id/ publication/kecamatan-padang-ratu-dalam-angka-

2017.html.pdf. Diakses pada 3 Januari 2019.

Page 78: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

109

Badan Pusat Statistik Lampung Tengah. 2017b. Kabupaten Lampung Tengah dalam

Angka Tahun 2017. Penerbit Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah.

https:// lampungtengahkab.bps.go.id/ publication/kabupaten-lampung-tengah-

dalam-angka-2017.html.pdf. Diakses pada 22 November 2018.

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Klasifikasi Umur Padi. https://go.id/index.php

/tahukah-anda/120-kalsifikasi-umur-padi. Diakses pada 1 November 2017.

Canita, P.L., Haryono D., Kasymir, E. 2017. Analisis Pendapatan dan Tingkat

Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Pisang Di Kecamatan Padang Cermin

Kabupaten Pesawaran. Jurnal Ilmu Agribisnis. Fakultas Pertanian Universitas

Lampung.

Gusti I,A, Haryono, D, Prasmatiwi Fembrianti Erry. 2013. Analisis Pendapatan dan

Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Kakao Di Desa Pesawaran Indah

Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Jurnal Ilmu Agribisnis.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Hasyim, Y.A. 2010. Determining Sufficiency Of Sample Size In Management Survey

Research Activities. Juenal Internasional Manajemen Organisasi dan

Pengembangan Kewirausahaan Vol 6(1). Politehnik Kaguna. Nigeria.

Kementrian Pertanian. 2013. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82 Permentan Tentang

Pedoman Pembinaan Kelompoktani Dan Gabungan Kelompoktani. Kementrian

Pertanian. Jakarta.

Kementrian Pertanian. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Sub Sektor Tanaman

Pangan. Kementrian Pertanian. Jakarta

Mayasari F., Ngamenka Y. 2016. Pengaruh Keberadaan Kelompok Tani Terhadap

Pendapatan Usaha Tani Tembakau : Studi Kasus di Desa Tlogosari Kecamatan

Sumbermalang. Jurnal Fakultas Pertanian. Univresitas Abdurachman Saleh.

Mubyarto dan Suratno. 1981. Metodologi Penelitian Ekonomi. Yayasan Agro

Ekonomika. Yogyakarta.

Murdani Made Indra, Widjaya Sudarma, Rosanti Novi. 2015. Pendapatan dan Tingkat

Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Padi (Oryza sativa) Di Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Jurnal Ilmu Agribisnis. Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

Page 79: ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI …digilib.unila.ac.id/59313/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PADANG RATU Oleh Ajeng Citra

110

Prasetia, Hasanuddin, Viantimala. 2015. Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan

Pendapatan Petani Kopi Di Kelurahan Tugusari Kecamatan Sumberjaya

Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Ilmu Agribisnis. Fakultas Pertanian Universitas

Lampung.

Putri T.L., Aring D. , Nugraha A. 2013. Pendapatan Dan Kesejahteraan Rumah Tangga

Petani Padi Organik SL-PTT (Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu)

Dan Non Peserta SL PTT Di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. Jurnal

Ilmu Agribisnis. Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Rahim A., Dan Hastuti D. R. D. 2008. Pengantar, Teori, dan Kasus Ekonimetrika

Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sajogyo, Pudjiwati. 2002. Sosiologi Pedesaan, Kumpulan Bacaan. Gajah Mada

University Press. Yogyakarta.

Sajogyo, T. 1997. Garis Kemiskinan dan Kebutuhan Minimum Pangan. LPSB-IPB.

Bogor

Shinta Agustina. 2011. Ilmu Usahatani. Universitas Brawijaya Press. Malang.

Soekartawi. 1986. Ilmu Usahatani dan penelitian untuk pengembangan petani kecil. UI

Press. Jakarta.

Soekartawi. 1993. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Raja Garfindo Persada. Jakarta.

Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta.

Sri, Wahyuni. 2003. Kinerja Kelomapok Tani dalam Sistem Usahatani Padi dan Metode

Pemberdayaannya. Jurnal Litbang Pertanian 22 (1). Puslitbang Soaisal Ekonomi

Pertanian. Bogor.

Sugiarto. 2003. Teknik Sampling. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. PT Bumi

Aksara. Jakarta.

Suratiyah Ken. 2015. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tohir, K. A. 1991. Seuntai Pengetahuan Usahatani Indonesia. Penerbit Rienka Cipta.

Jakarta.

Utama, Z.H. 2015. Budidaya Padi pada Lahan Marjinal. Penerbit Andi

Publisher . Jakarta.